Page 1
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE
CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS
III SD INPRES BERTINGKAT MAMAJANG II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
ARIANA PLANIANNUR
10540924414
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018
Page 4
MOTTO
“kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali
setiap kali kita jatuh.”
(Confusius)
“Kualitas bukanlah suatu kebetulan, kualitas selalu berasal dari usaha yang cerdas”
(Jhon Ruskin)
Page 5
ABSTRAK
Ariana planiannur . 2018. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe
crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Inpres Bertingkat
Mamajang II. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I
Nursalam dan pembimbing II Abd.Hamid Mattone
Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental design yaitu
sebuah eksperimen yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua kelas sebagai kelas
eksperimen dengan melakukan perbandingan yang bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh pada hasil tes sebelum dan sesudah penerapan strategi pembelajaran aktif
tipe crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Inpres Bertingkat
Mamajang II tahun ajaran 2017/2018.Dimana sebelum penerapan pembelajaran
crossword puzzle murid menapatkan nilai rata-rata 59,5 yang dikategorikan rendah
dan setelah penerapan rossword puzzle murid mendapatkan nilai rata-rata 83,81.
Sampel eksperimen dalam penelitian ini adalah murid Kelas III sebanyak 44 orang.
Penelitian dilaksanakan selama 2 kali pertemuan
Keberhasilan proses pembelajaran ditinjau dari aspek, yaitu: ketercapaian
ketuntasan hasil belajar PKn murid secara klasikal, aktivitas siswa dalam
pembelajaran PKn. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aspek di atas terpenuhi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data hasil belajar PKn murid yang
dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar, data tentang aktivitas murid
dalam pembelajaran PKn dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas belajar murid.
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap hasil belajar murid terhadap model
pembelajaran crossword puzzle. pemahaman materi dan konsep dari PKn dengan
model pembelajaran crossword puzzle ini menunjukkkan hasil belajar yang lebih baik
dari pada sebelum diterapkan model pembelajaran crossword puzzle. Hasil analisis
statistic inferensial menggunakan rumus SPSS. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi
model pembelajaran crossword puzzle dalam pembelajaran PKn mempunyai
pengaruh dari pada sebelum model pembelajaran crossword puzzle.
Kata kunci : crossword puzzle, hasil belajar, PKn
Page 6
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Allah yang paling
agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah yang paling suci untuk
menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita. Tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh
penerapan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle terhadap hasil belajar
PKn kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II” dapat diselesaikan.
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan, termasuk
dalam tulisan ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan upaya untuk membuat
tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah
Makassar. Skripsi ini berupaya memberi gambaran dan informasi sejauh mana
pengaruh penggunaan model pembelajaran Crossword Puzzle dalam pembelajaran
PKn pada murid kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan kepada kedua orang tua, Anwar S.pd
dan Hj.Nurhayati yang telah berdoa, berjuang, rela berkorban tanpa pamrih dalam
mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian
ilmu. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Dr.H.Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd.Ph.D,, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Page 7
3. Sulfasyah, MA., Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. Nursalam, M.Si Pembimbing I dan Drs.H. Abd. Hamid Mattone, M.sI
Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi
ini.
5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis.
6. Hj. Hasrawati Harma S.Pd., Kepala sekolah SD Inpres Bertingkat Mamajang II
atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian.
7. Yusmayanti, S. Pd., Guru kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II, sekaligus
sebagai Validator, atas segala bimbingan dan kerjasamanya selama penulis
mengadakan penelitian.
8. Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf SD Inpres Bertingkat Mamajang II yang telah
memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan penelitian.
9. Siswa-siswi SD Inpres Bertingkat Mamajang II khususnya Kelas III atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran.
10. Rekan seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2014
terkhusus Kelas G Universitas Muhammadiyah Makassar.
11. Saudaraku Iis Ariani yang telah membantuku, teman majelis , sahabat-sahabatku
(nurfadillah Jabbar, Huznul Khatima, Rohania, Rina Astuti) , yang setia dan tulus
Page 8
mengorbankan waktu, tenaga, materi, doa, dukungan dan masukan kepada
penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga besar.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan semoga menjadi ibadah dan
mendapat imbalan dari-Nya. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis
senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran
dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu
persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan
dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Aamiin.
Makassar, Agustus 2018
Penulis
Page 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
1. Strategi Pembelajaran ...................................................................... 11
2. Strategi Pembelajaran Aktif ............................................................ 12
3. Macam-macam Strategi Pembelajara Aktif ................................... 13
4. Strategi pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle ..................... 14
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
Tipe Crossword Puzzle............................................................. 14
b. Karakteristik Strategi Pembelaara Aktif
Tipe rssword Puzzle ................................................................. 14
c. Langkah-langkah dalam Penerapan Strategi
Pembelajaran aktif Tipe Crossword Puzzle ............................. 15
5. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran
Aktif Crossword Puzzle ................................................................. 16
a. Kelebihan Strategi Pembelajaran
Aktif Tipe Crossword Puzzle ................................................... 17
b. Kelemahan Strategi Pembelajaran
Aktif Tipe Crossword Puzzle ................................................... 17
6. Pengertian Belajar ........................................................................... 18
7. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 20
8. Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn) ............................................. 21
a. pengertian pendidikan Kewarganegaraan ................................ 21
b. Tujuan pendidikan Kewarganegaraan ...................................... 22
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 23
10. Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................... 26
Page 10
11. Kerangka Pikir ................................................................................. 28
12. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 30
B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 30
C. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 31
D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 32
1. Analisis Deskriptif ...................................................................... 32
2. Analisis Inferensial ..................................................................... 33
a. Uji Normalitas ................................................................ 33
b. Uji Paired Sample T-test ................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 35
B. Pembahasan ..................................................................................... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Page 11
DAFTAR TABEL
TABEL
1.1 Nilai mid semester ganjil mata pelajaran PKn kelas III ........................ 06
3.1 Jumlah kelas dan besarnya sampel ........................................................ 31
3.2 Kategori nilai ketuntasan siswa ............................................................. 33
4.1 Skor Nilai pre-test siswa ....................................................................... 35
4.2 Tingkat penguasaan materi pretest ........................................................ 37
4.3 Deskripsi ketuntasan hasil belajar PKn ................................................. 38
4.4 Skor nilai post-test siswa ....................................................................... 39
4.5Tingkat penguasaan materi post-test ...................................................... 40
4.6 Deskripsi ketuntasan hasil belajar PKn ................................................. 41
4.7 Distribusi hasil belajar PKn siswa hasil prtest dan post-test ................. 42
4.8 Uji normalitas Kolmogorov-smirnov test ............................................. 43
4.9 Paired Samples T-Test .......................................................................... 44
Page 12
DAFTAR GAMBAR
Bagan kerangka pikir .................................................................................. 29
Page 13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan
dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan juga merupakan
salah satu sarana untuk mengembangkan potensi diri dan keterampilan siswa
melalui proses pembelajaran sebagai bekal bagi dirinya menjalani hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagaimana dalam Undangundang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 secara tegas
bahwa :
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dasar. Selain itu, pendidikan dasar juga berfungsi
mempersiapkan siswa untuk masuk ke jenjang selanjutnya. Undang-undang RI
Page 14
No. 20 Tahun 2003 Pasal 34 ayat 1 tentang wajib belajar menyatakan bahwa,
“setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti program wajib
belajar, dan pasal 6 ayat 1 setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar”.
Pendidikan dapat diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan baik itu
lembaga formal maupun nonformal. Lembaga pendidikan formal dilaksanakan
oleh pemerintah dan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
memungkinkan seseorang untuk mendapat, menggali, dan meningkatkan
pengetahuan sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam standar proses yang berbunyi:
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan
karakteristik siswa, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang
bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus
fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran
pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Lembaga pendidikan formal di sekolah tidak terlepas dari kegiatan
pembelajaran antara guru dan siswa. Guru menjadi sebuah titik pusat yang
Page 15
membimbing, dan menciptakan suasana pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Tujuan pembelajaran ini penting sekali untuk dipertimbangkan karena merupakan
tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan baik, guru harus inovatif dan kreatif dalam menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan. Selain peran guru, peran siswa juga sangat penting untuk
menunjang keberhasilan pembelajaran, siswa juga harus berperan aktif dalam
pembelajaran. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa akan menghasilkan
hubungan timbal balik yang mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran,
guru juga perlu mangadakan pemilihan strategi pembelajaran untuk diterapkan
dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode atau strategi yang tepat dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa (Rakhmat, 2006: 213).
Kurikulum yang berlaku saat ini salah satunya adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP (2006: 5)
menjelaskan pengertian KTSP yaitu kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. KTSP dilakukan dalam
bentuk mata pelajaran, termasuk di dalamnya mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Susanto (2013: 225) yang dimaksud dengan PKn adalah
“mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.
Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
Page 16
kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat,
dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa”.
Peneliti memilih pelajaran PKn karena Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pelajaran yang sasarannya menitikberatkan pada kemampuan afektif.
Selain aspek afektif juga melibatkan aspek kognitif, karena setelah mendapatkan
suatu pemahaman tentang pendidikan kewarganegaraan diharapkan siswa mampu
menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari dimanapun siswa tersebut berada. Menurut Bakry (2009:3),
Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban
membela bangsa dan tanah air Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta berjiwa demokratis
yang berkeadaban.
Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses
pembelajaran dalam rangka membantu siswa agar dapat belajar dengan baik dan
membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Pembentukan karakter bangsa yang
diharapkan mengarah pada terciptanya suatu masyarakat yang menempatkan
demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada
Pancasila, UUD 1945, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Tujuan pembelajaran PKn di sekolah dasar adalah untuk menjadikan warga
negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan
kewajibannya. Dengan demikian, diharapkan kelak dapat menjadi bangsa yang
Page 17
terampil dan cerdas, yang bersikap baik sehingga mampu mengikuti kemajuan
teknologi modern.
Peneliti memilih kelas III sebagai sampel penelitian Karena pada saat
melaksanakan magang peneliti melihat Guru Kelas III SD Inprs Bertingkat
Mamajang II menggunakan pendekatan secara edukatif saat mengatasi
permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran, yaitu dengan cara
beberapa siswa kelas III A yang dianggap tidak demokratis dan lebih mengarah
pada egois dan membuat kegaduhan di kelas dipanggil secara khusus dan
diarahkan serta dibimbing agar memperhatikan penjelasan dari guru. Selama ini
guru Kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II hanya menggunakan metode
ceramah yang diselingi tanya jawab dan diskusi. Pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah membuat siswa bosan dan pasif karena
aktivitas siswa hanya duduk, mendengarkan, menyimak, dan mencatat hal yang
dianggap penting. Diskusi kelompok yang dijalankan juga hanya didominasi oleh
siswa tertentu saja, sedangkan anggota kelompok yang lain hanya mencantumkan
nama saja tanpa ikut berpartisipasi dalam kelompok. Tanggung jawab siswa
rendah, baik terhadap dirinya sendiri (individu) maupun terhadap kelompok.
Berdasarkan fakta tersebut maka dapat dilihat adanya kesenjangan antara apa
yang terjadi dengan yang apa diharapkan. Rendahnya keaktifan dalam mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempengaruhi tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan kelas lain yang diharapkan
mampu meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Page 18
Kewarganegaraan. Solusi alternatif yang ditawarkan adalah pemberian nilai
tambahan pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dan bertanya. Harapan
guru Kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II dengan solusi itu siswa akan
termotivasi untuk aktif di kelas, tetapi strategi ini pun hasilnya masih gagal.
Berdasarkan hasil observasi pada bulan Oktober 2017, diperoleh informasi
bahwa pada kelas III SD Inpres Mamajang II masih banyak siswa yang belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terutama pada hasil belajar pada
mata pelajaran PKn. Adapun nilai mid semester ganjil mata pelajaran PKn kelas
III SD Inpres Bertingkat Mamajang II Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Nilai mid semester ganjil mata pelajaran PKn kelas III SD Inpres
Bertingkat Mamajang II Tahun Pelajaran 2017/2018
Kelas KKM Jumlah
siswa
(orang)
Siswa
tuntas
Siswa
belum
tuntas
Persentase
siswa tuntas
Persentase
siswa
belum
tuntas
III A 75 26 6 20 23 77
III B 75 22 8
14 36 64
(Sumber: Daftar nilai kelas IV SD Inpres Mamajang II)
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa di kelas III masih banyak siswa
yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75, dari seluruh siswa
kelas III A yang berjumlah 26 orang siswa, hanya ada 6 orang siswa atau sekitar
25% siswa yang telah mencapai KKM dan 20 orang siswa atau sekitar 75% siswa
Page 19
yang belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar 42,92. Nilai rata-
rata kelas III B sebesar 46,68 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM dan tidak
mencapai KKM. Oleh sebab itu, peneliti memilih kelas III A sebagai kelas
eksperimen karena nilai rata-rata kelas III A lebih rendah dari nilai rata-rata kelas
III B, sedangkan kelas III B sebagai kelas kontrol.
Peneliti melaksanakan observasi saat pembelajaran sedang berlangsung,
untuk melihat lebih detail permasalahan yang ada di kelas III terutama kelas III A
SD Inpres Bertingkat Mamajang II. Berdasarkan observasi yang peneliti
laksanakan di kelas III A SD Inpres Bertingkat Mamajang II, terlihat proses
pembelajaran di kelas III A masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru
lebih banyak menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini
menyebabkan siswa cenderung merasa bosan dan jenuh saat proses pembelajaran,
akibatnya guru memberikan pertanyaan kepada siswanya, namun siswa kurang
percaya diri untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Selain itu, siswa
merasa kurang senang dan mudah melupakan pelajaran yang disampaikan di
sekolah dan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Permasalahan tersebut diharapkan dapat diatasi salah satunya dengan cara
guru menerapkan strategi pembelajaran agar siswa dapat lebih aktif dan mampu
meningkatkan pemahaman tentang apa yang dipelajari. Salah satu strategi
pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) sebagai
Page 20
Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Beberapa alasan yang mendasari perlunya menerapkan strategi
pembelajaran aktif tipe crossword puzzle karena crossword puzzle merupakan
salah satu permainan asah otak yang diminati banyak orang. Silberman (2016:
256) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle ini
adalah peninjauan kembali pelajaran dalam bentuk crossword puzzle yang
mengundang minat dan partisipasi siswa”.. Dalam teka-teki silang pemain harus
mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang
membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Biasa petunjuk
dibagi dalam kategori “mendatar” dan “menurun” tergantung kata yang harus di
isi. Pembelajaran Crossword Puzzle ini sangat cocok diterapkan pada materi yang
bersifat teori yang berbentuk pengenalan suatu alat maupun nama-nama asing
karena dalam pembelajaran ini siswa dilatih untuk mengingat, memahami serta
mencocokkan kata sesuai nama dan fungsi alat tersebut, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Cahyo (2011:63) yaitu pada dasarnya, teka-teki silang
merupakan kegiatan mengingat, mencari dan mencocokkan kata yang pas-tidak
hanya sesuai dengan jawabannya, tetapi juga jumlah kotak yang disediakan.
Pelaksanaan strategi pembelajaran crossword puzzle mengajak siswa untuk
meninjau kembali materi yang diajarkan dengan bentuk crossword puzzle sehingga
mendukung daya ingat siswa dalam materi yang telah diajarkan yang nantinya
akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diinginkan. Strategi pembelajaran
Page 21
aktif tipe crossword puzzle juga dapat membuat siswa menjadi berminat dan
berpartisipasi dalam pembelajaran tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang
berlangsung.
Menurut Nur (2011:17), model pembelajaran langsung merupakan sebuah
cara efektif untuk mengajar keterampilan dan informasi dasar kepada siswa.
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan
belajar siswa tentang mengetahui deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan deklaratif ialah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan
prosedural ialah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan
siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama
melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang
terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa
humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan
tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik (Kardi dan Nur, 2005:8-9).
Setiap kegiatan belajar dalam kelas tidak luput dari strategi pembelajaran.
Stretagi pembelajaran merupakan suatu tindakan tertentu yang harus dilakukan
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Kemp dalam Wina, (2006: 126)
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran menurut Trianto (2011:180) merupakan perpaduan dari
Page 22
urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran dan peserta didik,
peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) yang telah ditentukan.
Berdasarkan Penelitian pendukung yang dilakukan sebelumnya oleh
Khasanah disimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe teka-teki silang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas III SDN 4 Metro timur dan
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan strategi crossword puzzle terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
Agama Islam di SMK Negeri 7 Siak Kecamatan Tualang.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat judul dalam
skripsi ini, yaitu: “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe
Crossword Puzzle Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas III SD Inpres
Bertingkat Mamajang II”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut apakah penerapan strategi pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle
berpengaruh terhadap hasil belajar PKn murid kelas III SD Inpres
Bertingkat Mamajang II ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih jelas dan terarah, perlu
ditetapkan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada penerapan strategi pembelajaran
Page 23
aktif tipe crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Inpres
Bertingkat Mamajang II.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam kaitannya dengan penelitian ini:
Manfaat praktis
1. Bagi Siswa
Diterapkannya strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle pada siswa,
mampu meningkatkan miat dan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PKn.
2. Bagi Guru
Memperluas pengetahuan guru mengenai strategi pembelajaran yang dapat
mengoptimalkan kemampuan siswa serta dapat memberikan dan
mengembangkan kualitas mengajar guru.
3. Bagi Sekolah
Menjadi kontribusi positif bagi sekolah dan untuk meningkatkan mutu
pendidikan khususnya kualitas pembelajaran di SD Inpres Bertingkat
Mamajang II.
Manfaat teoritis
Bagi Peneliti
Menjadi sarana pengembangan wawasan mengenai strategi pembelajaran serta
dapat menambah pengetahuan tentang penelitian eksperimen dan
strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle.
Page 24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Strategi Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya agar siswa belajar. Dalam pembelajaran itu,
dibutuhkan suatu strategi pembelajaran yang merupakan suatu upaya agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Kemp dalam Hamruni (2011:2) menjelaskan bahwa
“strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efesien”.
Ruminiati (2007: 2.3) berpendapat bahwa “strategi dalam pembelajaran adalah
suatu prosedur yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai
sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan”.
Sedangkan menurut Sanjaya (2006: 126) “strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Gerlach & Ely dalam
Hamruni (2011: 2) menjelaskan bahwa “strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu”.
Berdasarkan pengertian strategi pembelajaran yang telah dikemukakan di
atas, peneliti dapat menyimpulkan strategi pembelajaran adalah perencanaan
yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan
Page 25
pembelajaran yang ingin dicapai. Agar tujuan pembelajaran tercapai tidak
terlepas dari kegiatan pembelajaran guru dan siswa yang
efektif dan efesien.
2. Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran aktif pada dasarnya merupakan suatu cara yang
digunakan guru dalam upaya memperdalam proses belajar mengajar untuk
mengupayakan siswa agar yang semula belum aktif menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran di kelas. Zaini (2008: 14) menjelaskan bahwa “strategi
pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar
secara aktif”.
Menurut Silberman dalam Hamdani (2011: 49) “strategi pembelajaran aktif
merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi pembelajaran yang
komprehensif, meliputi berbagai cara untuk membuat siswa menjadi aktif”.
Mulyasa (2004: 241) “dalam strategi pembelajaran aktif setiap materi pelajaran
yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang
ada sebelumnya”. Materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa dikaitkan
dengan pengetahuan yang sudah ada dan dikemas dengan proses pembelajaran
yang aktif. Dengan pemilihan strategi yang tepat, diharapkan siswa dapat belajar
secara aktif dan siswa juga memiliki kemauan tinggi untuk mengikuti proses
belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi
Page 26
pembelajaran aktif adalah suatu cara pembelajaran yang mengajak siswa untuk
aktif dengan materi pelajaran yang baru dan dikaitkan dengan berbagai
pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Dengan demikian, siswa
memiliki kemauan tinggi untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3. Macam-macam Strategi Pembelajaran Aktif
Sama halnya dengan model-model pembelajaran yang memiliki banyak
tipe dan jenis, strategi pembelajaran aktif juga memiliki banyak jenis atau
disebut juga dengan macam-macam strategi pembelajaran. Macam- macam
strategi ini dapat dikembangkan oleh guru dalam suatu proses belajar mengajar
di dalam kelas. Zaini (2008:65-71) mengungkapkan macam-macam strategi
pembelajaran aktif, ringkasannya sebagai berikut :
a. Index Card Match (mencari pasangan).
b. Giving Question And Getting Anwesr (memberi pertanyaan dan
menerima jawaban).
c. Crossword Puzzle (teka-teki silang).
Selain macam-macam strategi pembelajaran aktif di atas, Silberman dalam
Amri (2015:66) mengemukakan macam-macam strategi yang digunakan untuk
menguatkan daya ingat sebagai berikut.
a. Index card match (mencocokan kartu indeks).
b. Topical review (tinjauan kembali).
c. Giving questions and getting answer (memberikan pertanyaan
memperoleh jawaban )
d. Jeorpardy review (tinjauan berisiko).
e. College ball (permainan bola guling).
f. Student recap (ikhtisar siswa).
Page 27
g. Reconsidering (mempertimbangkan kembali rencana
pembelajaran)
h. Gallery of learning (galeri belajar).
i. Crosswod puzzle (teka-teki silang).
Dari berbagai tipe pembelajaran aktif di atas, peneliti memilih untuk
melakukan penelitian dengan strategi aktif tipe crossword puzzle yang termasuk
strategi peninjauan kembali materi yang berbentuk crossword puzzle yang
diharapkan menjadikan pembelajaran tidak terlupakan. Selain itu, strategi aktif
tipe crossword puzzle membuat siswa menjadi berminat dan berpartisipasi
dalam pembelajaran.
4. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword puzzle
a. Pengertian Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle
Strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang)
merupakan suatu strategi yang dapat mengaktifkan suasana pembelajaran.
Silberman (2016: 256) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran aktif tipe
crossword puzzle ini adalah peninjauan kembali pelajaran dalam bentuk
crossword puzzle yang mengundang minat dan partisipasi siswa”. Sedangkan
Zaini (2008: 71) menyatakan bahwa “crossword puzzle yang digunakan
sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan
esensi belajar yang sedang berlangsung. Juga dengan pembelajaran ini dapat
melibatkan siswa untuk berpartisipasi”.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti simpulkan bahwa strategi
pembelajaran aktif tipe crossword puzzle merupakan strategi pembelajaran
Page 28
untuk meninjau kembali materi yang diajarkan dengan bentuk crossword
puzzle. Hal tersebut dapat membuat siswa menjadi berminat dan berpartisipasi
dalam pembelajaran tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung.
b. Karakteristik Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle
Karakteristik strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle menurut
Istifaiyah (2010: 26-27) yaitu sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle merupakan
permainan bahasa yang terdapat unsur kegembiraan dan melatih
keterampilan berpikir dan menebak kata-kata yang terdapat pada
pertanyaan yang diberikan pada crossword puzzle (teka-teki
silang).
2. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di crossword puzzle yaitu
pertanyaan yang bersifat menurun dan mendatar.
3. Pertanyaan dapat berupa definisi istilah, lawan kata (antonim),
persamaan kata (sinonim), dan sebagainya.
4. Pengisian crossword puzzle harus menyelaraskan isian dari
pertanyaaan menurun dan mendatar sehingga membentuk
katakata yang saling berhubungan satu sama yang lain.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti simpulkan bahwa salah satu
karakteristik strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle yaitu strategi
yang menggunakan konsep permainan. Dari karakteristik strategi
pembelajaran aktif tipe crossword puzzle dimaksudkan untuk memantapkan
dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran setelah guru
memberikan materi.
c. Langkah-langkah dalam Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe
Crossword Puzzle
Strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle ini dibuat agar
Page 29
pembelajaran selalu diingat di dalam otak dan untuk mengundang minat serta
partisipasi siswa dalam pembelajaran. Sama halnya dengan strategi
pembelajaran pada umumnya, dalam strategi crossword puzzle juga terdapat
langkah-langkah pelaksanaannya dalam proses belajar. Langkah-langkah
strategi crossword puzzle menurut Silberman (2016 :256-257) yaitu sebagai
berikut :
1. Langkah pertama adalah dengan menjelaskan beberapa istilah
atau nama-nama penting yang terkait dengan mata pelajaran
yang telah Anda ajarkan.
2. Susunlah sebuah crossword puzzle sederhana, dengan
menyertakan sebanyak mungkin unsur pelajaran. (Catatan: jika
terlalu sulit untuk membuat crossword puzzle tentang apa yang
terkandung dalam pelajaran, sertakan unsur-unsur yang bersifat
menghibur, yang tidak mesti berhubungan dengan pelajaran,
sebagai selingan).
3. Susunlah kata-kata pemandu pengisian crossword puzzle Anda.
Gunakan jenis yang berkaitan ini:
a) Definisi singkat (“sebuah tes untuk menentukan reliabilitas”).
b) Sebuah katagori yang cocok dengan unsurnya (“jenis gas”).
c) Sebuah contoh (“… undang-undang adalah contohnya”).
d) Lawan kata (“lawan kata demokrasi”).
4. Bagikan crossword puzzle itu kepada siswa, baik secara
perseorangan maupun kelompok.
5. Tetapkan batas waktunya. Berikan penghargaan kepada individu
atau tim yang paling banyak memiliki jawaban benar.
Zaini (2008: 71) menyatakan langkah-langkah strategi crossword puzzle
adalah sebagai berikut :
1. Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang
berhubungan dengan materi kuliah yang telah Anda berikan.
2. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah
dipilih (seperti dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang
tidak diperlukan.
Page 30
3. Buat pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah
dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan-pertanyaan
mengarah kepada kata-kata tersebut.
4. Bagikan crossword puzzle ini kepada siswa. Bisa individu atau
kelompok.
5. Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan
paling cepat dan benar.
Berdasarkan langkah-langkah strategi crossword puzzle yang dijabarkan
di atas, peneliti memilih untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang
dikemukakan oleh Silberman (2016: 256-257) karena lebih mudah untuk
dipahami dan lebih rinci dalam proses pembelajaran. Dengan diterapkannya
langkah-langkah pembelajaran tersebut diharapkan guru dan siswa mencapai
tujuan yang diharapkan.
5. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword
Puzzle
Permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran hendaknya guru
mengatasi salah satunya dengan penggunaan berbagai strategi, teknik, dan
model pembelajaran. Dengan adanya inovasi dari guru untuk menggunakan
model pembelajaran maka diharapkan suasana pembelajaran lebih
menyenangkan dan mengaktifkan siswa. Dengan terciptanya suasana
pembelajaran yang menyenangkan yang membangun minat dan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai proses pembelajaran yang
Page 31
menyenangkan maka digunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword
puzzle yang memiliki beberapa kelebihan. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh
strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle adalah sebagai berikut.
a. Kelebihan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle
Menurut Muzaki (2012: 12-14) kelebihan strategi pembelajaran aktif
crossword puzzle diuraikan sebagai berikut.
1. Melalui strategi crossword puzzle siswa dapat memunculkan
semangat belajar dan rasa percaya diri pada setiap siswa.
2. Melalui penerapan strategi crossword puzzle ini, siswa belajar
untuk lebih menggali potensi yang ada pada dirinya. Selain itu,
siswa juga belajar untuk menghargai kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
3. Strategi ini sangat efektif karena mampu meningkatkan aktivitas
dan kreativitas siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa
dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lainnya.
4. Secara keseluruhan strategi ini mampu menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan yang pada akhirnya
diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Sifat kompetitif yang ada dalam permainan crossword puzzle
dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.
6. Penerapan strategi crossword puzzle dalam ruang kelas juga
memungkinkan terjadinya diskusi hangat dalam kelas.
b. Kelemahan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle
Menurut Muzaki (2012: 12-14) kelemahan strategi pembelajaran aktif
tipe crossword puzzle diuraikan sebagai berikut.
1. Sedikitnya waktu pembelajaran yang tersedia, sedangkan materi
yang harus diajarkan sangat banyak.
2. Banyak mengandung unsur spekulasi, peserta yang lebih dahulu
selesai (berhasil) dalam permainan crossword puzzle belum
dapat dijadikan ukuran bahwa dia seorang siswa lebih pandai
dari lainnya.
Page 32
3. Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan melalui
permainan crossword puzzle dan jumlah peserta didik
yang relative besar sulit melibatkan seluruhnya.
4. Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah paradigma
lama dalam pendidikan.
Berdasarkan kutipan tersebut, maka pada dasarnya setiap strategi
pembelajaran ataupun model pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan strategi pembelajaran dapat dijadikan sebagai dasar
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Sedangkan kekurangan dalam strategi pembelajaran dapat lebih diupayakan
memperbaiki dan atau diminimalisir agar apa yang sudah menjadi tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan dan cita-cita pendidikan.
6. Pengertian Belajar
Perubahan seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu merupakan
hasil dari proses belajar. Perubahan yang terjadi melalui belajar tidak hanya
mencakup pengetahuan, tetapi juga keterampilan untuk hidup (life skill)
bermasyarakat meliputi keterampilan berpikir (memecahkan masalah),
keterampilan sosial, dan yang tidak kalah pentingnya adalah nilai dan sikap.
Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
merupakan hasil proses belajar. Yang harus digarisbawahi bahwa perubahan
hasil belajar diperoleh karena individu yang bersangkutan berusaha untuk
belajar.
Sunaryo dalam Komalasari (2014: 2) menyatakan bahwa belajar
Page 33
merupakan suatu kegiatan di mana seseorang membuat atau menghasilkan
suatu tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Kasmadi dan Sunariah (2014: 29) mendefinisikan bahwa
belajar adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, terkendali agar orang
lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.
Suatu program pembelajaran yang baik, haruslah memenuhi kriteria daya
tarik (appeal), daya guna (efektifitas), dan hasil guna (efisiensi).
Hamdani (2011: 21) menyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya”.
Sedangkan Masitoh (2009: 3) mendefinisikan “belajar adalah suatu proses
atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku
yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor”. Susanto (2013: 4)
mengemukakan bahwa “
belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dalam
keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau
pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya
perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa,
maupun dalam bertindak.
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar
adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, terkendali agar orang lain
belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.
Siswa akan memperoleh motivasi, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan,
dan tingkah laku, sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang yang
Page 34
berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor.
7. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil akhir dari sebuah pembelajaran, karena
hasil belajar menggambarkan keberhasilan atau kegagalam dalam proses
pembelajaran. Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Sedangkan Suprijono (2012: 5) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah
pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan”.
Kasmadi dan Sunariah (2014: 44) bahwa “hasil belajar secara normatif
merupakan hasil penilaian terhadap kegiatan pembelajaran sebagai tolok
ukur tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran yang
dinyatakan dengan nilai berupa huruf dan angka”. Bloom dalam Kosasih dan
Sumarna (2013: 38) hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga
katagori ranah sebagai berikut.
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
dan penilaian.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima
jenjangkemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi,
menilai, organisasi, dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor
Page 35
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
menghubungkan, dan mengamati.
Hasil belajar yang tercapai atau belum sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh
Sunal dalam Susanto (2013: 5) bahwa :
evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau
penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau cara
untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi
belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah siswa menerima
pengalaman belajarnya mencakup kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Penelitian ini, hasil belajar difokuskan pada ranah kognitif mata pelajaran PKn
pada kata kerja operasional “menyebutkan” dan “menjelaskan”.
8. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Warga negara yang baik adalah warga negara yang tahu dan sadar
serta melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara tanpa
adanya paksaan dari pihak mana pun. Hal ini diajarkan kepada siswa melalui
mata pelajaran PKn di sekolah. Winaputra (2014: 1.23) menyatakan bahwa
PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
Page 36
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945.
Sedangkan Susanto (2013: 225) berpendapat bahwa “pendidikan
kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya bangsa Indonesia”.
Azyumardi Azra dalam Susanto (2013: 226) “pendidikan PKn adalah
pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi,
lembaga-lembaga demokratis, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga
negara serta prosees demokratis”. Pendapat dari tim Indonesian Center for
Civic Education (ICCE) UIN Jakarta dalam Susanto (2013: 225) mengatakan
bahwa :
pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi,
sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki
political knowledge, awareness, attitude, political efficacy, dan
political participation, serta kemampuan mengambil keputusan
politik secara rasional.
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana untuk
Page 37
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur serta moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia.
b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pentingnya tujuan PKn dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan
siswa sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan, pembangunan
kemauan, dan pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
PKn. Susanto (2013: 233) menyatakan bahwa “tujuan pembelajaran PKn ini
adalah siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur, dan demokratis secara ikhlas sebagai warga negara terdidik
dan bertanggung jawab”. Sedangkan Ruminiati (2007: 26) menyatakan
bahwa :
PKn di SD adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu
warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan
kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat
menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik, serta
mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.
Pendidikan kewarganegaraan penting diajarkan di SD sebagai upaya
sadar menyiapkan warga yang mempunyai kecintaan dan kesetiaan terhadap
bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan di SD
memberikan pelajaran kepada siswa untuk memahami dan membiasakan
dirinya dalam kehidupan di sekolah atau di luar sekolah.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan untuk menjadikan warga
Page 38
negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak
dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat menjadi
bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik, serta mampu mengikuti
kemajuan teknologi modern.
9. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar itu sendiri. Menurut
Sunarto (2009) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
digolongkan menjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara faktor-
faktor intern yang dapat mempengaruhi belajar seseorang antara lain:
Kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.
1) Kecerdasan/Intelegensi
Kecedasan merupakan faktor yang sangat penting bagi seseorang
peserta didik dalam usaha belajar, dan tidak boleh diabaikan dalam
kegiatan kegiatan belajar mengajar. Kecedasan adalah kemampuan
belajar disertai kecakapan untuk menyesuaiakan diri dengan keadaan
yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukan kecakapan
sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Page 39
2) Bakat
Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat
memegang peranan penting dalam mencapai suatau hasil belajar yang
baik. Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang.
3) Minat
Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus
berusaha melakukan sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai
dengan keinginananya. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatiakan dan mengenai beberapa kegiatan.
4) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan peserta didik
untuk melakukan belajar. Untuk membangkitkan motivasi peserta didik,
supaya dapat melakukan kegitan belajar dengan kehendak sendiri dan
belajar secara aktif, seoarang guru harus berusaha dengan segala
kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran
belajar tertentu. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a.) Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber
dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk
Page 40
melakukan sesuatu pekerjaan belajar.
b.) Motivasi eksrinsik.
Motivasi eksrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang
datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa
tersebut melakukan kegiatan belajar.
c.) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang
tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ekstern adalah : keadaan
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
terpat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.
2.) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang baik akan mendorong peserta didik
untuk belajar lebih baik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
baik pula. Seorang guru harus dapat menguasai bahan pelajaran
yang akan diajarkan, dan memilih metode yang tepat dalam
mengajar.
3.) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar peserta didik. Karena lingkungan sekitar sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam
Page 41
kehidupan sehari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkunga
dimana anak itu berada. Lingkungan dapat membentuk kepribadian
anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu
menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan
lingkungan sekitarnya.
10. Kajian Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian
eksperimen dalam proposal ini Khasanah. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Teka-teki Silang Terhadap Hasil Belajar pada Tema
Indahnya Kebersamaan, Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku,
Pembelajaran Ke-1 Siswa Kelas III SDN 4 Metro Timur . Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa strategi pembelajaran aktif tipe teka-teki silang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan hasil
perhitungan Uji rerata Posttest diketahui bahwa nilai rerata Posttest siswa
kelas IV B yaitu 77,50, lebih besar dibandingkan kelas IVC yaitu 71,79.
Selisih antara kedua kelompok kelas yaitu 5,71. Apabila dilihat dari nilai
signifikan dan thitungnya dengan kriteria uji apabila thitung> ttabel maka H0
ditolak, sebaliknya apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dengan taraf
signifikan 0,025. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran aktif tipe teka-teki silang berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Pratiwi. 2013. Pengaruh Penggunaan Strategi Crossword Puzzle Terhadap
Page 42
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 7 Siak Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Dari hasil perhitungan
disimpulkan bahwa to> tt baik pada taraf signifikan 5% maupun 1 % yang
artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dari analisis data menggunakan test “t”
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam sebelum dan setelah penggunaan strategi
crossword puzzle. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi crossword puzzle terhadap hasil
belajar pada mata pelajaran Agama Islam di SMK Negeri 7 Siak Kecamatan
Tualang.
Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh
peneliti yaitu dalam hal penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe
crossword puzzle. Akan tetapi, yang membedakan penelitian tersebut dengan
penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah subjek penelitian berjumlah
26 siswa, peneliti menggunakan mata pelajaran PKn, dilaksanakan di SD
Inpres Bertingkat Mamajang II pada semester genap tahun pelajaran
2017/2018, dan bertempat di Jalan Singa, Kota Makassar
B. Kerangka pikir
Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya
membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan
Page 43
peneliti di samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing
variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pikir
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis
penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle
terhadap hasil belajar PKn murid kelas III SD Inpres Mamajang II”.
Proses Belajar Mengajar
PKn
Menggunakan Penerapan Metode Pembelajaran
Crossword Puzzle
Hasil belajar
KELAS III A dan B
Regresi sederhana
Page 44
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2006: 72). Menurut Gay (dalam
Emzir 2007: 63) Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian
yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab
akibat).
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilyah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dari penelitian ini
adala seluruh siswa kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II pada tahu ajaran
2017/2018 yaitu terdiri dari dua kelas.
Sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan yang dimliki oleh populasi
atau bagian kecil dari anggota populasi. Adapun Sampel dari penelitian ini
terdiri dari 44 orang dimana siswa kelas III A berjumlah 22 orang dan siswa
kelas III B berjumlah 22 orang. Cara atau teknik pengambilan sampling yang
digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang
menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel.
Page 45
Tabel : 3.1 Jumlah Kelas dan Besarnya sampel
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 III A 10 12 22
2 III B 8 12 22
JUMLAH 44
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel adalah:
1. strategi pembelajaran crossword puzzle adalah pemeblajaran yag menggunakan
teka-teki silang yang di laksanakan di kelas III SD Inpres Bertingkat
Mamajang 2 tahunajaran 2018/2019
2. Hasil belajar dalam penelitin ini adalah skor perolehan murid di kelas III pada
mata pelajaran PKn yang datanya diperoleh melalu observasi langsung yang
dilaksanakan oleh peneliti di SD Inpres Bertingkat Mamajang 2.
D. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar pretest dan posttest digunakan sebelum dan setelah
siswa mengikut pembelajaran dengan tidak menguunakan Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle dan menggunakan Penerapan Strategi
Page 46
Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle kelas III A dan kelas III B tidak
menggunakan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle.
2. Lembar observasi aktivias siswa
Lembar observasi aktivitas siswa untuk memperoleh data tentang
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar adalah cara pengambilan data dengan menggunakan soal
tes. Tujuan memberikan tes hasil belajar adalah untuk memperoleh data secara
jelas dan konkrit tentang proses pembelajaran untuk siswa kelas III di SD
Inpres Bertingkat Mamajang II.
2. Observasi Langsung
Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan
mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara
sistematik tentang bagimana peroses pembelajaran untuk siswa kelas
III di SD Inpres Bertingkat Mamajang II.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistic deskriptif
dan analisis statistik inferensial. Untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa,
Page 47
maka skor diubah diubah kenilai dengan menggunakan rumus (Arikunto :
2009).
Nilai hasil belajar = skorsiswa X 100
Skorideal
1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn analisis statistik
deskriptif yang digunakan adalah nilai tertinggi dan nilai terendah, nilai
rata-rata, standar deviasi dan tabel distribusi frekuensi.Nilai yang diperoleh
dikategorikan berdasarkan nilai ketuntasan materi konsep makhluk hidup
dan lingkungannya untuk memperoleh persentase ketuntasan materi pada
siswa.Kategori nilai ketentutasan siswa dapat dilihat pada Tabel.
Tabel : 3.2Kategori nilai ketuntasan siswa
Nilai Kategori
≥75 Tuntas
≤ 75 Tidak tuntas
(Sumber :SD Inpres Bertigkat Mamajang II 2018)
2. Analisis Inferensial
Teknik analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
dalam hal ini digunakan program SPSS for Windows 16. Sebelum uji hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Page 48
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Untuk
uji normalitas ini, digunakan program SPSS for Windows 21. Pengujian
dengan SPSS Berdasarkan pada uji One-Sampel Kolmogorov–Smirnov.
Pada taraf signifikan α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh
> α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.Sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Paired Samples T-Test
Uji ini pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara invidual dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Priyatno (2011 : 252) menyatakan bahwa uji t digunakan untuk
menunjukkan tingkat signifikan pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. Pengujian dengan menggunakan
pengamatan nilai signifikan t pada tingkat α yang digunakan sebesar 5%
dengan syarat sebagai berikut :
1) Apabila nilai probabilitas < α = 0,05 maka H0 diterima.
2) Apabila nilai probabilitas > α = 0,05 maka H0 ditolak.
Page 49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi hasil pretest PKn murid kelas III SD Inpres Bertingkat
Mamajang II sebelum di terakpan strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres
Bertingkat Mamajang II maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui
instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai dari
kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II .
Data hasil belajar murid kelas III SD npres Bertingkat Mamajang II
dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Skor Nilai Pre-Test kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II
No Nama Murid Nilai
1 ANDI AZIZAH ABDI 60
2 ANDINI LUTFIANTI M 60
3 FILDZAHI BAGUS 65
4 ARHAM RENALDI 59
5 DEWI PUSPITA SARI 60
6 DINDA INDAH 56
7 FAWWAZ DZAKI 50
8 FILZAH KALILAH 60
9 GUSTI BAGUS 55
10 M RAFI REZKY 68
11 MUH. ALGAZALI 60
12 MUH. IBRAHIM 58
13 MUH. FAJRIN 60
Page 50
Lanjutan Tabel 4.1
No Nama Murid Nilai
14 MUKTI ALFARIZI 60
15 MUH NUR FAUZAN 60
16 NUR ANDIRIANI 65
17 ANITA DEINI FAWWAS 50
18 PUTRI 65
19 IMTIAHINDAH 65
20 MIRZA AZELIA 58
21 TRI PUTRI MELAN 65
22 ANGGAR DWI 60
23 WULANDARI 58
24 MEGAWATI 50
25 INDAH TRIANA 60
26 RAFLI RAHIM 60
27 ARI RAIHAN 60
28 MUH ALFATH 55
29 ALGAFFAR 58
30 MUH SOFYAN 65
31 AHMAD TARMIZI 63
32 ZULAIKHA 50
33 FATIMAH FAULANA 50
34 PURNAMA RATIH 60
35 GITA NDRIANI 63
36 CITRA AYU YUSNA 55
37 MILA KARMILA 60
38 ERLINA 64
39 MIFTAHUL JANNAH 60
40 SALMAWATI H 65
41 DINA PUTRIANA 60
42 YUSRAN 68
43 ZAZKIA 60
44 LINDA HAMID 55
Rata – Rata 59,5
Sumber : Data Diolah
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II sebelum penerapan
strategi pembelajaran crossword puzzle yaitu 59,5 Adapun dikategorikan pada
Page 51
pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka
keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Tingkat Penguasaan Materi Pretest
No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1
2
3
4
5
0 – 54
55 – 64
65 – 79
80 – 89
90 – 100
5
29
10
-
-
11,36
65,9
22,72
-
-
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah 44 100,0
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan
menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 11,36%,
rendah 65,9%, sedang 22,72%, tinggi 5% dan sangat tingggi berada pada
presentase 0,00%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan
bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi
pelajaran PKn sebelum diterapkan strategi pembelajaran aktif crossword
puzzle tergolong rendah.
Page 52
Tabel 4.3
Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar PKn
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 65 Tidak tuntas 34 77,27
65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 10 22,72
Jumlah 44 100
Sumber : Data Diolah
Apabila Tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (65) 75% maka dapat dikatakan murid
memenuhi kriteria ketuntasan, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar PKn siswa kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II belum
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana murid yang
tuntas hanya 22,72% 75%.
2. Deskripsi hasil belajar (posttest) PKn murid kelas III SD Inpres
Bertingkat Mamajang II sebelum di terakpan strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari
data berikut ini :
Page 53
Data hasil belajar PKn murid kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang
II setelah penerapan model pembelajaran crossword puzzle :
Tabel 4.4
Skor Nilai Post-Test kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II
No Nama Murid Nilai
1 ANDI AZIZAH ABDI 80
2 ANDINI LUTFIANTI M 90
3 FILDZAHI BAGUS 90
4 ARHAM RENALDI 88
5 DEWI PUSPITA SARI 80
6 DINDA INDAH 90
7 FAWWAZ DZAKI 80
8 FILZAH KALILAH 85
9 GUSTI BAGUS 80
10 M RAFI REZKY 88
11 MUH. ALGAZALI 80
12 MUH. IBRAHIM 80
13 MUH. FAJRIN 80
14 MUKTI ALFARIZI 85
15 MUH NUR FAUZAN 85
16 NUR ANDIRIANI 88
17 ANITA DEINI FAWWAS 80
18 PUTRI 80
19 IMTIAHINDAH 90
20 MIRZA AZELIA 80
21 TRI PUTRI MELAN 80
22 ANGGAR DWI 88
23 WULANDARI 85
24 MEGAWATI 80
25 INDAH TRIANA 89
26 RAFLI RAHIM 80
27 ARI RAIHAN 80
28 MUH ALFATH 85
29 ALGAFFAR 80
30 MUH SOFYAN 85
Page 54
Lanjutan Tabel 4.4
No Nama Murid Nilai
31 AHMAD TARMIZI 85
32 ZULAIKHA 80
33 FATIMAH FAULANA 85
34 PURNAMA RATIH 86
35 GITA NDRIANI 85
36 CITRA AYU YUSNA 83
37 MILA KARMILA 80
38 ERLINA 80
39 MIFTAHUL JANNAH 85
40 SALMAWATI H 88
41 DINA PUTRIANA 86
42 YUSRAN 88
43 ZAZKIA 86
44 LINDA HAMID 80
Rata – rata 83,81
Sumber : Data Diolah
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar PKn murid kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II setelah
penerapan model pembelajaran crossword puzzle yaitu 83,81 dari skor ideal
100. Adapun di kategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.5 Tingkat Penguasaan Materi Posttest
No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1
2
3
4
5
0 – 54
55 – 64
65 – 79
80 – 89
90 – 100
-
-
-
40
4
-
-
-
90,90
9,09
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah 44 100,0
Sumber : Depdikbud
Page 55
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap post-test dengan
menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 9.09%, tinggi
90,90 %, sedang 0 %, rendah 0 %, dan sangat rendah berada pada presentase
0%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat
kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran PKn
setelah diterapkan strategi pemebelajaran akrif crossword puzzle tergolong
tinggi
Tabel 4.6
Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar PKn
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 65 Tidak tuntas - -
65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 44 100
Jumlah 44 100
Sumber : Data Diolah
Apabila Tabel 4.5 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (65) 75% maka dapat dikatakan murid
memenuhi kriteria ketuntasan, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar PKn kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana murid yang tuntas hanya
38,63% 75%.
Page 56
3. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Siswa antara Pretest dan Posttest
Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan terlihat
jelas perbedaan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (Pretest) dan
setelah diberikan perlakuan (Posttest) berupa penerapan lingkungan alam
sebagai sumber belajar, yang ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Distribusi Hasil Belajar PKn Siswa Hasil Pretest dan Posttest
No. Statistik Nilai Statistik
Pre-Test Post-Test
1. N (Jumlah Sampel) 44 44
2. Skor Ideal 100 100
3. Nilai Tertinggi (Maximum) 68 90
4. Nilai Terendah (Minimum) 50 80
5. Rentang Nilai (Range) 18 10
6. Nilai Rata-Rata (Mean) 59,5 83,81
Sumber : Data Diolah
Dari tabel 4.7 di atas digambarkan bahwa nilai rata-rata (mean) siswa
setelah dilaksanakan perlakuan lingkungan alam sebagai sumber belajar
(Posttest) lebih tinggi yaitu 83,81 dibanding sebelum diberikan perlakuan
(Pretest) yaitu 59,5.
4. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle
terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Inpres Bertingkat
Mamajang II
Page 57
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “penggunaa strategi
pembelajaran aktif crossword puzzle memiliki pengaruh terhadap hasil belajar
PKn siswa kelas III SD Inrpes Bertingkat Mamajang II ”, maka teknik yang
digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik.
a. Analisis Inferensial
1) Uji Nomalitas
Adapun uji normalitas terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD
Inpres Bertingkat Mamajang II sebagai berikut :
Tabel 4.8
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-SMirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean 0.0000000
Std. Deviation 4.65105746
Most Extreme Differences Absolute 0.134
Positive 0.109
Negative -0.134
Test Statistic 0.134
Asymp. Sig. (2-tailed) .045c
Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24
Berdasarkan hasil uji normalitas penerapan strategi pembelajaran
aktif crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD
Inpres Bertingkat Mamajang II, dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal.
2) Uji Paired Sample T-Test
Page 58
Adapun uji paired sample t-test terhadap hasil belajar PKn siswa
kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II sebagai berikut :
Tabel 4.9
Paired Samples T-Tes
Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24
Berdasarkan hasil pegujian pada table 4.7 diatas, diperole t-hitung
sebesar 29,868 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Oleh karena tingkat
signifikan lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar PKn murid kelas III SD Inpres
Mamajang II”.
B. Pembahasan
Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan
dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan juga merupakan
salah satu sarana untuk mengembangkan potensi diri dan keterampilan siswa
melalui proses pembelajaran sebagai bekal bagi dirinya menjalani hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pendidikan dapat diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan baik itu
lembaga formal maupun nonformal. Lembaga pendidikan formal dilaksanakan
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum –
Sesudah
24.159 5.365 .809 25.790 22.528 29.868 43 .000
Page 59
oleh pemerintah dan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
memungkinkan seseorang untuk mendapat, menggali, dan meningkatkan
pengetahuan.
Lembaga pendidikan formal di sekolah tidak terlepas dari kegiatan
pembelajaran antara guru dan siswa. Guru menjadi sebuah titik pusat yang
membimbing, dan menciptakan suasana pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Tujuan pembelajaran ini penting sekali untuk dipertimbangkan karena merupakan
tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan baik, guru harus inovatif dan kreatif dalam menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan. Selain peran guru, peran siswa juga sangat penting untuk
menunjang keberhasilan pembelajaran, siswa juga harus berperan aktif dalam
pembelajaran. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa akan menghasilkan
hubungan timbal balik yang mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran,
guru juga perlu mangadakan pemilihan strategi pembelajaran untuk diterapkan
dalam proses pembelajaran.
Guru adalah sosok pendidik yang memiliki peran besar dalam
mencerdaskan siswa-siswi di sekolah. Sebagai pendidik tentu sudah menjadi
kewajiban untuk memberikan materi pembelajaran degan strategi atau metode
yang terbaik sehingga para siswa akan mudah memahami tujuan pemelajaran yang
diharapkan. Guru memerika yang teraik demi kemajuan pendidikan bagi para
siswa.
Pembelajaran adalah upaya agar siswa belajar. strategi pembelajaran adalah
Page 60
perencanaan yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga
tercapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Agar tujuan pembelajaran
tercapai tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran guru dan siswa yang
efektif dan efesien.
Belajar adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, terkendali agar
orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang
lain. Siswa akan memperoleh motivasi, pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku, sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang
yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan peserta didik
untuk melakukan belajar. Untuk membangkitkan motivasi peserta didik,
supaya dapat melakukan kegitan belajar dengan kehendak sendiri dan
belajar secara aktif, seoarang guru harus berusaha dengan segala
kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran
belajar tertentu. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a.) Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber
dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk
melakukan sesuatu pekerjaan belajar.
d.) Motivasi eksrinsik.
Page 61
Motivasi eksrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang
datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa
tersebut melakukan kegiatan belajar.
e.) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang
tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ekstern adalah : keadaan
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
terpat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.
2.) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang baik akan mendorong peserta didik
untuk belajar lebih baik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
baik pula. Seorang guru harus dapat menguasai bahan pelajaran
yang akan diajarkan, dan memilih metode yang tepat dalam
mengajar.
3.) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar peserta didik. Karena lingkungan sekitar sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam
kehidupan sehari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkunga
dimana anak itu berada. Lingkungan dapat membentuk kepribadian
Page 62
anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu
menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan
lingkungan sekitarnya.
Peneliti memilih pelajaran PKn karena Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pelajaran yang sasarannya menitikberatkan pada kemampuan
afektif. Selain aspek afektif juga melibatkan aspek kognitif, karena setelah
mendapatkan suatu pemahaman tentang pendidikan kewarganegaraan
diharapkan siswa mampu menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan
pemahaman kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun siswa
tersebut berada. Warga negara yang baik adalah warga negara yang tahu dan
sadar serta melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun. Pendidikan kewarganegaraan penting
diajarkan di SD sebagai upaya sadar menyiapkan warga yang mempunyai
kecintaan dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan
kewarganegaraan di SD memberikan pelajaran kepada siswa untuk
memahami dan membiasakan dirinya dalam kehidupan di sekolah atau di
luar sekolah.
Tujuan pembelajaran PKn di sekolah dasar adalah untuk menjadikan
warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan
hak dan kewajibannya. Dengan demikian, diharapkan kelak dapat menjadi
bangsa yang terampil dan cerdas, yang bersikap baik sehingga mampu
mengikuti kemajuan teknologi modern.
Page 63
Peneliti memilih strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle karena
crossword puzzle merupakan strategi pembelajaran untuk meninjau kembali
materi yang diajarkan dengan bentuk crossword puzzle. Hal tersebut dapat
membuat siswa menjadi berminat dan berpartisipasi dalam pembelajaran
tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung.
Dalam pemebelajaran peneliti telah menerapkan strategi pembelajaran
aktif crossword puzzle di kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II dengan
jumlah siswa 44 orang. Strategi pembelajaran ini dilaksanakan melalui
beberapa tahapan yaitu tahap observasi langsung dan pemebrian tes, proses
pemebalajarn berjalan dengan lancer dan sesuai dengan rencana
pembelajaran para siswa terlihat aktif, semangat dan ceria ketika strategi
pembelajaran aktif crossword puzzle diterapkan dalam proses pembelajaran.
Salah satu karakteristik strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle
yaitu strategi yang menggunakan konsep permainan. Dari karakteristik
strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle dimaksudkan untuk
memantapkan dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran
setelah guru memberikan materi.
Strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle ini dibuat agar
pembelajaran selalu diingat di dalam otak dan untuk mengundang minat serta
partisipasi siswa dalam pembelajaran.
pada dasarnya setiap strategi pembelajaran ataupun model pembelajaran
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan strategi pembelajaran dapat
Page 64
dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
dunia pendidikan. Sedangkan kekurangan dalam strategi pembelajaran dapat
lebih diupayakan memperbaiki dan atau diminimalisir agar apa yang sudah
menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan dan cita-
cita pendidikan.
Beberapa alasan yang mendasari perlunya menerapkan strategi
pembelajaran aktif tipe crossword puzzle karena crossword puzzle merupakan
salah satu permainan asah otak yang diminati banyak orang. Silberman (2016:
256) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle ini
adalah peninjauan kembali pelajaran dalam bentuk crossword puzzle yang
mengundang minat dan partisipasi siswa”.. Dalam teka-teki silang pemain
harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-
huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan.
Biasa petunjuk dibagi dalam kategori “mendatar” dan “menurun” tergantung
kata yang harus di isi. Pembelajaran Crossword Puzzle ini sangat cocok
diterapkan pada materi yang bersifat teori yang berbentuk pengenalan suatu
alat maupun nama-nama asing karena dalam pembelajaran ini siswa dilatih
untuk mengingat, memahami serta mencocokkan kata sesuai nama dan fungsi
alat tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Cahyo (2011:63) yaitu
pada dasarnya, teka-teki silang merupakan kegiatan mengingat, mencari dan
mencocokkan kata yang pas-tidak hanya sesuai dengan jawabannya, tetapi
juga jumlah kotak yang disediakan.
Page 65
Penyampaian materi dalam proses pembelajaran aktif tipe crossword
puzzle sangat penting dilakukan. Peneliti memberikan penjelasan mengenai
strategi pembelajaran agar memudahkan siswa untuk memahami materi yang
aka diajarkan peneliti membuat contoh crossword puzzle dipapan tulis dan
memita siswa untuk maju kedepa mengisi kolom crossword puzzle kemudia
setelah semua siswa megerti peeliti membagikan lembar kerja kepada siswa .
Selain penyampaian materi,Penggunaan strategi pembelajaran sangat
penting dilakukan dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang
menarik dan inovatif akan membuat proses pembeljara berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan, kondisi psikologi siswa yang
berbeda-beda harus disikapi dengan bijak oleh guru sehingga tujuan
pembelajaran akan tetap tersampaikan dengan maksimal dan guru menguasai
berbagai strategi pembelajara dalam proses pembelajaran.
Pada saat proses pelaksanaan pretest siswa terlihat bosan dengan
prsedur pembelajaran namun pada saat pertemuan kedua yang melakukan
posttest dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle
siswa terliat antusias ketika menyelesaikan soal crossword puzzle . para siswa
terliht saling adu cepat menyelesakan soal yang diberikan siswa sangat senag
karena proses pembelajaran berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan hasil observasi sebelum dan sesudah, data yang telah
diperoleh, ditemukan bahwa hasil belajar PKn kelas III (eksperimen) yang
belajar dengan Strategi penerapan Crossword Puzzle mempunyai pengaruh
Page 66
positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn kelas III. Hal ini dapat
diketahui dari uraian deskripsi data dan analisis data di atas, terlihat angka
rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa kelas yang belajar dengan
menggunakan Crossword Puzzle lebih tinggi hasil belajarnya dari pada
sebelum menggunakan metode belajar dengan tidak menggunakan Crossword
Puzzle.
Keaktifan dan prestasi siswa dapat meningkat bila dilakukan suatu
pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu dengan menggunakan metode atau
strategi pembelajaran yang bisa meningkatkan aktifitas siswa dalam
pembelajaran. Pengajar bukan hanya menyampaikan pembelajaran tetapi
pengajar harus bisa menciptakan suasana peserta didik yang aktif sehingga
terjadi keseimbangan dipihak guru maupun peserta didik. Oleh sebab itu guru
perlu melakukan variasi dalam strategi pembelajaran yang diterapkan dalam
proses belajar mengajar di kelas sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kurikulum yang berlaku saat ini. Menurut Zaini dkk. (2008:71) Crossword
Puzzle dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan
menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung.
Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif
sejak awal.
Pada saat melakukan penelitian ari eaksi tanggapan siswa, terbukti
bahwa penerapan strategi pembeljaran aktif crossword puzzle sangat menarik
perhatian siswa dan membaut siswa bersemangat dalam belajar. Proses
Page 67
pembelajaran yang sangat aktif menjadikan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang signifikan.
Dengan demikian penerapan pembelajaran PKn dengan menggunakan
Strategi Active Learning Tipe Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya mengingat
pelajaran yang telah disampaikan selama pembelajaran dan bagaimana siswa
tersebut bias menerapkannya serta mampu memecahkan masalah yang timbul
sesuai dengan apa yang telah dipelajari. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan dalam Sagala (2003:62) mengemukakan Dari proses
pembelajaran siswa memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu
tindak belajar. Pada saat penelitian di sekolah dalam proses belajar mengajar
menggunakan penerapan Crossword Puzzle di kelas III guru menjelaskan
materi PKn. Dikarenakan barunya penerapan strategi ini di sekolah tersebut,
awalnya para siswa sedikit canggung namun hal tersebut dapat diatasi dengan
cara menjelaskan langsung langkah-langkah pembelajaran menggunakan
Crossword Puzzle tersebut.dimana langkah-langkah yang dilakukan yaitu
Langkah pertama adalah dengan menjelaskan beberapa istilah atau nama-
nama penting yang terkait dengan mata pelajaran yang telah Anda ajarkan.
6. Susunlah sebuah crossword puzzle sederhana, dengan
menyertakan sebanyak mungkin unsur pelajaran. (Catatan: jika
terlalu sulit untuk membuat crossword puzzle tentang apa yang
terkandung dalam pelajaran, sertakan unsur-unsur yang bersifat
menghibur, yang tidak mesti berhubungan dengan pelajaran,
sebagai selingan).
Page 68
7. Susunlah kata-kata pemandu pengisian crossword puzzle Anda.
Gunakan jenis yang berkaitan ini:
e) Definisi singkat (“sebuah tes untuk menentukan reliabilitas”).
f) Sebuah katagori yang cocok dengan unsurnya (“jenis gas”).
g) Sebuah contoh (“… undang-undang adalah contohnya”).
h) Lawan kata (“lawan kata demokrasi”).
8. Bagikan crossword puzzle itu kepada siswa, baik secara
perseorangan maupun kelompok.
9. Tetapkan batas waktunya. Berikan penghargaan kepada individu
atau tim yang paling banyak memiliki jawaban benar.
Hasil kegiatan siswa dengan menggunakan Strategi Crossword Puzzle
berjalan cukup efektif, siswa menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Sebagian besar siswa termotivasi, tertarik serta berpartisipasi aktif
dalam mengisi dan membahas materi yang terdapat dalam Crossword Puzzle
secara individu maupun bekerja sama membahasnya dengan teman sebangku
untuk bertukar pikiran. Setelah seluruh siswa berhasil menyelesaikan Crossword
Puzzle guru mereview kembali dan meminta jawaban serta pendapat siswa
mengenai isi dari Crossword Puzzle tersebut sehingga siswa dapat lebih
memahami materi yang diberikan. Dapat disimpulkan bahwa Strategi Active
Learning Tipe Crossword Puzzle mampu memotivasi, serta mengoptimalkan
aktifitas siswa dalam belajar. Sementara kelas yang pembelajarannya tanpa
menggunakan Crossword Puzzle siswa hanya mendengarkan dan menerima
informasi yang disajikan oleh guru. Hal itu dapat menimbulkan kejenuhan yang
dikarenakan proses belajar mengajar yang monoton. Hal itu dapat dilihat dari
perolehan nilai rata-rata yang relatif rendah dari kelas yang menggunakan Strategi
Active Learning Tipe Crossword Puzzle. Sebagaimana yang kita ketaui bahwa
Page 69
crossword puzzle adalah jenis penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2006: 72). Menurut Gay (dalam
Emzir 2007: 63) Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian
yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab
akibat).
Sehingga lebih tingginya rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
setelah diberi perlakuan diyakini sebagai efektifitas penerapan Crossword Puzzle.
Pembelajaran yang diterapkan dapat membuat siswa memiliki kemampuan untuk
bekerja sama dengan anggota kelompoknya serta memiliki sikap tanggung jawab
terhadap materi yang akan dipelajari.
Oleh karena itu guru hendaknya menggunakan variasi dalam
pembelajaran salah satunya adalah penerapan Strategi Active Learning Tipe
Crossword Puzzle dalam pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan yang
dikemukakan Usman (2006:84) Variasi stimulus adalah kegiatan guru dalam
konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa
menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Penerapan Strategi Active Learning Tipe Crossword Puzzle yang tepat
dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dari pada kelas dengan
pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah, dimana guru
dalam pembelajaran masih berperan dominan dalam kegiatan pembelajaran di
Page 70
kelas. Nilai-nilai yang berhasil dicapai oleh kelas III yang belajar
menggunakan Crossword Puzzle memperoleh nilai baik, merata hampir
seluruh karena terlihat pada skor hasil belajar siswa tidak terdapat perbedaan
yang terlalu mencolok. Sedangkan nilai siswa sebelum menggunakan
Crossword Puzzle belum ada siswa yang mendapatkan nilai mendekati KKM
sebaliknya banyak siswa yang mendapat nilai-nilai rendah / kurang
memuaskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif Crossword
Puzzle menghasilkan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang belajar secara konvensional dengan menggunakan metode aktif
ceramah (menerangkan).
Page 71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil tes observasi analisis data sebelum dan sesudah dengan
menggunakan alat análisis Paired Sample T-Test dan pembahasan penelitian,
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan
strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn
siswa kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II. Dimana dapat dilihat dari
tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam penelitian
pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle, maka ada
beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti, antara lain:
1. Bagi Siswa
Strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle dapat diterapkan untuk
dapat menarik minat siswa dan partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn.
2. Bagi Guru
Strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle dapat dipakai sebagai
alternatif untuk memberikan variasi dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sekolah yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle,
Page 72
sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan
inovasi strategi pembelajaran aktif yang tepat khususnya dalam meningkatkan
hasil belajar PKn.
4. Bagi Peneliti Lanjutan
Peneliti yang ingin menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword
puzzle dapat ditindaklanjuti pada penelitian berikutnya, dengan
memperhatikan alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media
pembelajaran, dan karakteristik siswa yang ada pada sekolah.
Page 73
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2015. Implementasi Pembelajaran Aktif dalam Kurikulum
2013.Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, TK. Yrama
Widya. Bandung.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi VD). PT Renika Cipta. Jakarta.
. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Bumi Aksara. Jakarta.
Asmayanti, Diana. 2012. Perbandingan Hasil Belajar Fisika Menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Team Assisted
Individualization (TAI).Universitas Lampung
Cahyo, Agus N. 2011. Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak.
Flashbook. Jogjakarta
Gunawan, Muhamad Ali. 2013. Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Parama
Publishing. Yogyakarta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Insan Madani. Yogyakarta.
Istifaiyah. 2010. Efektivitas Strategi Pembelajaran Teka-teki Silang (TTS) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam Siswa Kelas VII Di Smp Darussalam Surabaya. (Skripsi) IAIN
Sunan Ampel. Surabaya.
Kardi, soeparman. Mohammad Nur.2005. Pengajaran Langsung. Surabaya:
Universitas Negeri Malang
Kasmadi, Sunariah, & Nia Siti. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Alfabeta. Bandung.
Khasanah, Faridhatul. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Tipe Teka-teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 4
Metro Timur. Universitas Lampung. Lampung. (Skripsi) Diakses pada
Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual konsep dan
aplikasi. Refika Aditama. Bandung.
Kosasih, Nandang & Sumarna, Dede. 2013. Pembelajran Quantum dan
Optimalisasi Kecerdasan. Alfabeta,cv. Bandung
Masitoh. 2009. Strategi Pembelajaran. Departemen Agama Republik
Indonesia.Jakarta.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep,
Karakteristikdan Implementasi. Rosdakarya. Bandung.
Muncarno. 2015. Statistik Pendidikan Edisi Ke-5. Artha Copy. Metro-Lampung.
Page 74
Pratiwi, Eka. 2013. Pengaruh Penggunaan Strategi Crossword Puzzle Terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 7 Siak Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. (Skripsi)
Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Rakhmat, dkk. 2006. Psikologi Pendidikan. UPI Press. Bandung.
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.
. 2014. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta.
Setianingsih,.Amelia,.dkk. 2009. Permasalahan Pembelajaran PKn SD. Silberman, Melvin L. 2016. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Translated by Sarjuli. Yogyakartab: Pustaka Madani 2009 Nuansa Cendekia. Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran I Sekolah Dasar Jakarta:
Kencana Prenada Media Group Trianto, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Jakarta : Bumi Aksara Winaputra, U.S., & Budimansyah, D. (eds). (2012). Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta Wina Sanjaya. 2006 Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri Diakses pada URL: http://shofiesyamsueni.blogspot.co.id/2015/10/problematika-
pembelajaran-pkn-sd.html. pada tanggal 10 Januari 2017, pukul 19.25
Muzaki, Ahmad. 2012. Implementasi Strategi Crossword Puzzle untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas III MI Al Falahiyah
Mlangi. (Skripsi) UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta. Diakses pada URL:
http://digilib.uin-suka.ac.id/9918/ pada tanggal Senin 28 November 2016,
pukul 14.42 WIB.
URL: http://digilib.unila.ac.id/5490/ pada tanggal 3 Desember 2016,pukul
13.25 WIB.
Page 75
LAMPIRAN A
Lampiran I-II : RPP
Lampiran III : Test Pretest
Lampiran IV : Test Posttest
Lampiran V : Daftar Hadir Siswa
Page 76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMA : KEGEMARAN
KELAS/SEMESTER : III/GENAP
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
PKN
3. Memiliki harga diri sebagai individu
B. KOMPETENSI DASAR
PKN
3.3.Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri
C. INDIKATOR
PKN
1. Menjelaskan perilaku yang mencerminkan harga diri
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
PKN
1. Siswa dapat Menjelaskan perilaku yang mencerminkan harga diri
E. KARAKTER YANG HARUS DICAPAI
1. Disiplin ( Dicipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibility )
4. Ketelitian ( carefulness)
5. Kerja sama ( Cooperation )
6. Toleransi ( Tolerance )
7. Percaya diri ( Confidence )
8. Keberanian ( Bravery )
F. MATERI POKOK
PKN
Perilaku yang mencerminkan harga diri
Page 77
DIALOG
Fatul : Selamat pagi yad !
Fayyad : Selamat pagi juga fat !
Fatul : kamu mau pergi kemana yad ?
Fayyad : Aku mau ke rumah Doni.
Fatul : Mau bikin apa ?
Fayyad : Mau bantu Doni untuk menyelamatkan barang-barangnya.
Fatul : Doni kena musibah ya ?
Fayyad : Memangnya kamu tidak tahu, kalau rumah doni kebanjiran ya?
Fatul : Iya, saya betul-betul tidak tahu. Aku ikut ya ?
Fayyad : oh iya, boleh, boleh kok. Doni pasti senang
Fatul : Yuk kita berangkat !
Fayyad : Ayo !
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. KEGIATAN AWAL
Appersepsi:
Mengisi daftar kelas, berdo’a, mempersiapkan materi ajar, model dan alat
peraga, mengumpulkan PR jika ada.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang lalu
2. KEGIATAN INTI
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menyuruh siswa untuk membacakan sebuah dialog di depan kelas
Guru saling tanya jawab dengan siswa mengenai isi dialog
Guru menjelaskan bahwa kedua tokoh dalam dialog menunjukkan
perilaku yang mencerminkan harga diri
Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan contoh perilaku yang
mencerminkan harga diri pribadi dan bangsa
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
Page 78
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan kesimpulan
3. KEGIATAN AKHIR
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
Pemberian PR
H. METODE PEMBELAJARAN
Informasi
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
I. ALAT / BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
Buku Kreatif PKN Kelas 3 Penerbit Duta
Pengalaman siswa
Page 79
J. PENILAIAN
Teknik tes
Tes dan non tes
Bentuk tes
Lisan:
- Keberanian menjawab
- Ketepatan menjawab
- Keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan
Tertulis:
- Isian
- Pilihan ganda
- Uraian
- Tes perbuatan
Pengamatan
Penilaian hasil karya
Makassar, 23 Mei 2018
Mengetahui,
Guru kelas III Mahasiswa
Yusmayanti. R, S.Pd Ariana planiannur
NIP. 197504112007012016 Nim : 10540 9244 14
MATERI AJAR
Bentuk-bentuk harga diri
1. Harga diri perorangan
Page 80
Harga diri perorangan adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap individu untuk
mempertahankan harga dirinya, harga diri seseorang dapat terlihat pada sikap
dan perilaku dalam hal sebagai berikut:
a. Berpakaian
b. Berperilaku
c. Pergaulan
d. Berbicara
2. Harga diri kelompok
Harga diri kelomok , dalam hal ini kelompok yan di maksud adalah keluarga,
sekla, masyarakat, ataupun Negara.setiap anggota kelompok hendaknya
memiliki perasaan yang sama tentang kelompok yang menaunginya . setiap
anggota kelompok memiliki hak dan kewajiban dalam menjaga harga diri
kelompok.
SOAL PRE-TEST
Page 81
PKN
Tulislah 5 contoh perilaku menjaga harga diri pribadi !
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
Page 82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMA : KEGEMARAN
KELAS/SEMESTER : III/GENAP
ALOKASI WAKTU : 2x35 menit
B. STANDAR KOMPETENSI
PKN
4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
K. KOMPETENSI DASAR
PKN
4.1.Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinnekaan, kekayaan alam,
dan keramahtamahan
L. INDIKATOR
PKN
2. Menyebutkan ciri khas Sulawesi Selatan
3. Menjelaskan alasan ciri khas bangsa Indonesia harus dilestarikan
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
PKN
1. Siswa dapat menyebutkan ciri khas Sulawesi Selatan
2. Siswa dapat menjelaskan alasan ciri khas Indonesia harus dilestarikan
N. KARAKTER YANG HARUS DICAPAI
9. Disiplin ( Dicipline )
10. Tekun ( diligence )
11. Tanggung jawab ( responsibility )
12. Ketelitian ( carefulness)
13. Kerja sama ( Cooperation )
14. Toleransi ( Tolerance )
15. Percaya diri ( Confidence )
16. Keberanian ( Bravery )
O. MATERI POKOK
PKN
Ciri khas bangsa Indonesia
Page 83
P. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
4. KEGIATAN AWAL
Appersepsi:
Mengisi daftar kelas, berdo’a, mempersiapkan materi ajar, model dan alat
peraga, mengumpulkan PR jika ada.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang lalu
Guru menjelaskan mengenai strategi pemelajaan yang akan diajarkan
5. KEGIATAN INTI
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru memprlihatkan crossword puzzle yang di tempel di papan tulis
kepada siswa
Guru menjelaskan cara menggunakan crossword puzzle kepada siswa
Guru menjelaskan mengenai kekhasan bangsa Indonesia
Guru menjelaskan arti ciri khas
Guru menyuruh siswa menyebutkan hal-hal yang menjadi ciri khas kota
Makassar atau Sulawesi Selatan setelah mendengar penjelasan guru
mengenai arti ciri khas
Guru memberikan contoh lain yang merupakan ciri khas kota Makassar
dan yang menjadi ciri khas bangsa
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
Guru Memfasilitasi peserta didik melalui crossword puzzle dengan
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis
Memberi kesempatan bagi siswa untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut untuk mengisi dan
menyelesaikan pertanyaan dalam crossword puzzle
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
Konfirmasi
Page 84
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan kesimpulan
6. KEGIATAN AKHIR
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
Q. METODE PEMBELAJARAN
Informasi
Diskusi
Tanya jawab
Pemberian tugas
R. ALAT / BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
PKN
Buku PKn kelas 3 PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Ayo Belajar Kewarganegaraan Kelas 3 SD Platinium PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri
LKS Fokus Kelas 3 CV. Sindutama
LKS Galuh Kelas 3 Galuh Sansekerta Inti
Media elektronik dan cetak
Pengalaman siswa
S. PENILAIAN
Teknik tes
Tes dan non tes
Bentuk tes
Page 85
Lisan:
- Keberanian menjawab
- Ketepatan menjawab
- Keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan
Tertulis:
- Mengerjakan crossword puzzle ( teka teki silang )
Pengamatan
Instrumen tes
LKS
Makassar, 24 Mei 2018
Mengetahui,
Guru kelas III Mahasiswa
Yusmayanti. R, S.Pd Ariana planiannur
NIP. 197504112007012016 Nim : 10540 9244 14
Page 86
MATERI AJAR
MEGENAL KEKHASAN BANGSA
Bangsa Indonesia memiliki semoboyan yang di kenal dengan “Bhineka
Tunggl Ika” kebinekaan dan kekayaan alam bangsa Indonesia sangatlah banyak,
dimana bangsa Indonesia terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai suku
bangsa yang tinggal diwilayah nusantara, meskipun begitu meraka tetap menyatukan
diri sebagai satu bangsa , suku bangsa adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar
kesamaan bahasa, budaya, dan tempat tinggal setia suku memiliki bahasa yang
berbeda-beda, selain bahasa adajuga tarian daerah, rumah adat dan lagu daerah yang
menjasi ciri khas setiap suku bangsa.
MENGENAL CIRI KHAS MAKASSAR
Rumah Adat Suku Makassar
Tiap daerah atau setiap suku pasti punya rumah adat khas, begitu pula dengan Suku Makassar.
Rumah dalam bahasa Makassar disebut “Balla”. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan
kayu sebagai penyangganya.
Pakaian Adat Suku Makassar
Page 87
Pakaian Adat Suku Makassar ini disebut dengan “Baju Bodo”. Ciri Baju Bodo ini memiliki
bentuk segi empat, sisi samping pakaian atas yang dijahit, tidak berlengan, terbentuknya
gelembung dibagian tubuh, tak ada sambungan jahitan dibagian bahu, ada hiasan berbentuk
bulatan kepingan logam di seluruh bagian pinggirnya, dan permukaan blus. Memakai Baju Bodo
berdasarkan warna mesti memenuhi ketentuan yang.
Tarian Adat Suku Makassar
Page 88
Tarian Adat Suku Makassar yang paling terkenal adalah Tari Pakarena. Tari Pakarena tarian
tradisional yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan alat alat ute (puik-puik).Tari
pakarena di Sulawesi selatan ada di dua kabupaten selain tari ahlinya dari kabupatan Gowa yang
pernah dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu, ada juga jenis tari ilmu
yang lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Tari Pakarena
Gantarang.Pakarena adalah bahasa yang berasal dari kata karena yang utama. Tarian ini
mentradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan wilayah bekas Kerajaan Gowa.
Makanan Khas Suku Makassar
Makanan paling terkenal dan paling digemari oleh banyak orang dari orang Makassar ini adalah Coto Makassar, Sop Saudara, dan Sop Konro.Ketiga makanan ini sangat mudah
ditemukan di indonesia, dengan bumbu khas dan rasa yang nikmat, buat ketiga makanan sangat
terkenal hingga ke mancanegara.
Peninggalan Suku Makassar
Tak heran memang jika orang makassar jago berlayar karena mereka pandai pula membuat kapal.
Peninggalan pagar Berharga Yang dihasilkan Oleh orangutan adalah Makassar Kapal Layar Yang
mereka sebut “Pinisi”.Kapal ini memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Kapal ini
digunakan untuk pengangkutan barang antar pulau. Kapal jenis ini mampu mengarungi tujuh
samudera besar di dunia
Page 89
SOAL POST-TEST
CROSSWORD PUZZLE PKn
2.
2.
3.
1. 1.
Soal mendatar
1. Bahasa iban berasal dari….
2. Tarian yang berasal dari bugis….
Soal meunurun
1. Rumah krong bade berasa dari daerah…..
2. Istilah pancasila berasal dari bahasa
3. Rumah adat yang berasal dari Sumatra barat adalah ….
Page 90
KUNCI JAWABAN
2. s
2. p a d u P P A
N
S
E
K
E
3. g R
1.k 1. a L I m a N T a n
C d A
E A
H N
G
Jawaban soal mendatar
1. Kalimantan
2. paduppa
Jawaban soal menurun
1. Aceh
2. Sansekerta
3. gadang
Page 91
Daftar Hadir Murid Kelas III
No Nama Murid Hari 1
(pretest)
Hari 2
(Posttest)
1 ANDI AZIZAH ABDI
2 ANDINI LUTFIANTI M
3 ANITA TRISISWANDARI
4 ARHAM RENALDI
5 DEWI PUSPITA SARI
6 DINDA INDAH
7 FAWWAZ DZAKI
8 FILZAH KALILAH
9 GUSTI BAGUS
10 M RAFI REZKY
11 MUH. ALGAZALI
12 MUH. IBRAHIM
13 MUH. FAJRIN
14 MUKTI ALFARIZI
15 MUH NUR FAUZAN
Page 92
16 NUR ANDIRIANI
17 USWATUN HASANAH
18 PUTRI
19 IMTIAHINDAH
20 MIRZA AZELIA
21 TRI PUTRI MELAN
22 ANGGAR DWI
23 WULANDARI
24 MEGAWATI
25 INDAH TRIANA
26 RAFLI RAHIM
27 ARI RAIHAN
28 MUH ALFATH
29 ALGAFFAR
30 MUH SOFYAN
31 AHMAD TARMIZI
32 ZULAIKHA
Page 93
33 FATIMAH FAULANA
34 PURNAMA RATIH
35 GITA NDRIANI
36 CITRA AYU YUSNA
37 MILA KARMILA
38 ERLINA
39 MIFTAHUL JANNAH
40 SALMAWATI H
41 DINA PUTRIANA
42 YUSRAN
43 ZAZKIA
44 LINDA HAMID
Makassar , mei 2018
Mengetahui:
Guru Kelas III Mahasiswi
Yusmayanti S.Pd. Ariana Planiannur
NIP. NIM. 10540 9244 14
Page 94
LAMPIRAN B
Lampiran VI : Skor Nilai Pretest
Lampiran VII : Skor Nilai Posttest
Lampiran VIII : Uji Normalitas
Lampiran IX : Uji paird sample T-test
Lampiran X :
Page 95
Skor Nilai Pre-Test kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II NO NAMA NILAI
1 ANDI AZIZAH ABDI 60
2 ANDINI LUTFIANTI M 60
3 ANITA TRISISWANDARI 65
4 ARHAM RENALDI 59
5 DEWI PUSPITA SARI 60
6 DINDA INDAH 56
7 FAWWAZ DZAKI 50
8 FILZAH KALILAH 60
9 GUSTI BAGUS 55
10 M RAFI REZKY 68
11 MUH. ALGAZALI 60
12 MUH. IBRAHIM 58
13 MUH. FAJRIN 60
14 MUKTI ALFARIZI 60
15 MUH NUR FAUZAN 60
16 NUR ANDIRIANI 65
17 USWATUN HASANAH 50
18 PUTRI 65
19 IMTIAHINDAH 65
20 MIRZA AZELIA 58
21 TRI PUTRI MELAN 65
22 ANGGAR DWI 60
23 WULANDARI 58
24 MEGAWATI 50
25 INDAH TRIANA 60
26 RAFLI RAHIM 60
27 ARI RAIHAN 60
28 MUH ALFATH 55
29 ALGAFFAR 58
30 MUH SOFYAN 65
31 AHMAD TARMIZI 63
32 ZULAIKHA 50
33 FATIMAH FAULANA 50
34 PURNAMA RATIH 60
35 GITA NDRIANI 63
36 CITRA AYU YUSNA 55
37 MILA KARMILA 60
38 ERLINA 64
39 MIFTAHUL JANNAH 60
Page 96
40 SALMAWATI H 65
41 DINA PUTRIANA 60
42 YUSRAN 68
43 ZAZKIA 60
44 LINDA HAMID 55 Rata-rata 59,5
Page 97
Skor Nilai Post-Test kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II
No Nama Nilai
1 ANDI AZIZAH ABDI 80
2 ANDINI LUTFIANTI M 90
3 ANITA TRISISWANDARI 90
4 ARHAM RENALDI 88
5 DEWI PUSPITA SARI 80
6 DINDA INDAH 90
7 FAWWAZ DZAKI 80
8 FILZAH KALILAH 85
9 GUSTI BAGUS 80
10 M RAFI REZKY 88
11 MUH. ALGAZALI 80
12 MUH. IBRAHIM 80
13 MUH. FAJRIN 80
14 MUKTI ALFARIZI 85
15 MUH NUR FAUZAN 85
16 NUR ANDIRIANI 88
17 USWATUN HASANAH 80
18 PUTRI 80
19 IMTIAHINDAH 90
20 MIRZA AZELIA 80
21 TRI PUTRI MELAN 80
22 ANGGAR DWI 88
23 WULANDARI 85
24 MEGAWATI 80
25 INDAH TRIANA 89
26 RAFLI RAHIM 80
27 ARI RAIHAN 80
28 MUH ALFATH 85
29 ALGAFFAR 80
30 MUH SOFYAN 85
31 AHMAD TARMIZI 85
32 ZULAIKHA 80
33 FATIMAH FAULANA 85
34 PURNAMA RATIH 86
35 GITA NDRIANI 85
36 CITRA AYU YUSNA 83
37 MILA KARMILA 80
38 ERLINA 80
39 MIFTAHUL JANNAH 85
Page 98
40 SALMAWATI H 88
41 DINA PUTRIANA 86
42 YUSRAN 88
43 ZAZKIA 86
44 LINDA HAMID 80 Rata-rata 83,81
Page 99
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-SMirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean 0.0000000
Std. Deviation 4.65105746
Most Extreme Differences Absolute 0.134
Positive 0.109
Negative -0.134
Test Statistic 0.134
Asymp. Sig. (2-tailed) .045c
Page 100
Paired Samples T-Tes
Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum -
Sesudah
24.159 5.365 .809 25.790 22.528 29.868 43 .000
Page 101
DATA UJI PAIRED SAMPLE TEST
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 59.66 44 4.764 0.718 Sesudah 83.82 44 3.706 0.559
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1
Sebelum & Sesudah 44 0.216 0.158
Paired Samples Test
Paired Differences t df
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Sebelum - Sesudah 24.159 5.365 0.809 25.79 22.528 29.868 43 0
Page 102
Tingkat Penguasaan Materi Posttest
No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1
2
3
4
5
0 – 54
55 – 64
65 – 79
80 – 89
90 – 100
-
-
-
40
4
-
-
-
90,90
9,09
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah 44 100,0
Page 103
Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar PKn
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 65 Tidak tuntas 34 77,27
65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 10 22,72
Jumlah 44 100
Page 104
LAMPIRAN C
Lampiran IX: Dokumentasi
Lampiran X: Persuratan
Page 105
proses penerapan strategi pembelajran aktif crossword puzzle
Page 108
RIWAYAT HIDUP
ARIANA PLANIANNUR, lahir di kajuangin pada tanggal 01 januari 1997. Anak
ketiga dari enam (6) bersaudara yang merupakan buah kasih
sayang dari bapak Anwar S.pd dengan ibu Hj.Nurhayati . penulis
menempuh pendidikan dasar di SDN 142 Kajuangin mula 2002
sampai 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 1 Lembang dan tamat pada tahun
2011. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 1 Lembang, hingga akhirnya tamat pada tahun 2014.
Kemudian pada tahun 2014 penulis mendapatkan kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar
pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Strata 1 (S1) kependidikan. Pada tahun 2018 penulis
menyelesaikan studi dengan menyusun karyah ilmiah yang berjudul “pengaruh
penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle terhadap hasil belajar PKn
siswa kelas III SD Inpres Bertingkat Mamajang II”.