PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KONSEP SUMBER BUNYI KLEAS IV NEGERI MANGASA KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR ISLAMEYTI.RUSLI NIM 105409815 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA KONSEP SUMBER BUNYI KLEAS IV NEGERI
MANGASA KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NUR ISLAMEYTI.RUSLI
NIM 105409815
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah
dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.
Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan
kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.
Orang tua bilang aku harus berusaha utuk kebahagiaan ku kelak,tpi
aku bilang aku lakukan ini susah payah tuk bahagiakan orang tua
tersayang
Terima kasih Ayah dan Ibuku sayang.
ABSTRAK
Nur IslaMeyti R. Penerapan Strategi Joyful Learning untuk meningkatkan
hasil belajar ipa pada siswa kelas IV SD Negeri Mangasa kota Makassar. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I ibu Irmawanty dan
Pembimbing II ibu Nasrah. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah
strategi joyful learning dapat meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas IV
SD Negeri Mangasa kota Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran ipa
pada siswa kelas IV SD Negeri Mangasa yang dapat dilihat dari empat aspek yakni
hasil belajar IPA, aktivitas siswa, respon siswa, keterlaksanaan pembelajaran. Jenis
penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai
kelas eksperimen. Prosedur pelaksanaan penelitian meliputi tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap analisis data. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas
IV SD Negeri Manggasa , Kota Makassar sebanyak 27 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada pretes yang dilakukan secara individual dari 27 siswa
hanya 1 siswa atau 28,57% yang memenuhi criteria ketuntasan minimal (KKM)
atau berada pada kategori rendah. Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-
rata diperoleh sebesar 61,86%. Sedangkan pada posttest dari 27 siswa terdapat 17
siswa atau 80,47% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu
80,24% atau berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di
atas, dapat disimpulkan Hasil belajar ipa siswa kelas IV SD Negeri Mangasa
melalui penerapan strategi joyful learning mengalami peningkatan.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulis panjatakn puji syukur kehadirat Allah swt., atas
limpahan rahmat, hidayah, dan taufik- Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Skirpsi sederhana ini.
Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada Nabiullah Muhammad saw,
beliau yang telah membawa panji-panji kebenaran dengan wahyu dari Allah swt,
sebagai Uswatun Hasanah dalam setiap aktivitas hidup manusia, beserta keluarga
dan para sahabat dan shabiyah dan semua mujahid-mujahidah Allah yang
senantiasa berjuang dan istiqomah dalam barisan yang diperjuangkan sampai akhir
zaman.
Penulis memahami sepenuhnya bahwa dalm penulisan Skirpsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, sistematika penulisan dan isi yang
ada di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun sangat Penulis harapkan demi tulisan yang lebih baik ke depannya in
syaa Allah.
Sebagai manusia biasa yang kadang khilaf penulis juga menyadari bahwa
selama penulisan Skirpsi ini tidak sedikit bantuan yang diterima dari berbgai pihak
baik langsung maupun tidak, untuk itu penulis ucapkan terimaksih kepada :
1. Bapak Prof Dr. Rahman rahim, S.Pd., M. Pd, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin untuk kuliah di
kampus biru tercinta ini dan segala fasilitas yang di sediakan untuk
menyelesaikan Skirpsi ini.
2. Erwin Akib, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan
izin pelaksanaan penelitian untuk skripsi ini.
3. Alim Bahri S.Pd M.Pd, ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Irmawanti S.Si M.Si, pembimbing I dan Nasrah, S.Si, M.Si. Pembimbing II
yang telah dengan ikhlas meluangkan waktu, memberikan bimbingan,
petunjuk, ide dan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Khaeruddin, S. Pd., M. Pd, Penasehat Akademik yang selama ini telah
memberikan arahan, motivasi dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak-bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali
ilmu dan pengalaman kepada penulis selama kuliah.
7. Teristimewa kepada Ayahandaku Muh Rusli Bakkara dan Ibundaku,
Hardiana yang telah banyak berkorban untuk membesarkan, mendidik,
membimbing, mengingatkan dan senantiasa berdoa untuk keberhasilan
penulis, ananda ucapkan terimakasih yang teramat sangat semoga Allah swt,
membalas segalanya dengan pahala yang menjadi amal jariyah.
8. Kepada saudara-saudaraku , Nur anggi safitri,Nur fadilah,Nur amelia,dan
Dimas saputra yang senantiasa memberikan dukungan mental dan motivasi
untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada teman-teman PGSD angkatan 2015 khususnya kelas B, dan teman-
teman PPL, P2K, yang sudah banyak berbagi cerita, pengalaman, ilmu,
semangat, dan nasehat selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini.
10. Kepada teman-teman SMK Negeri 1 Gowa, yang terus saling
menyemangati dan mendoakan dalam segala aktivitas hingga penulisan
skripsi ini.
11. Kepada Kakanda Indra Jaya S.Pd, saya ucapkan banyak terimah kasih telah
memberikan banyak pelajaran, pengalaman, dan amanah untuk lebih bijak ke
depannya, hingga motivasi dalam penulisan skripsi ini
12. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuannya baik secara langsung maupun tidak. Fastabiqul khairat,
semoga Allah swt, senantiasa meridhoi semua aktivitas dan usaha yang kita
lakukan dalam rangka beribadah kepada Nya. Aamiin…
Makassar, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB 1 :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Peneitian ................................................................................. 4
BAB II :KAJIAN PUSTAKA
A. Materi Ajar ............................................................................................ 5
B. Kajian Teoritik ...................................................................................... 8
C. Pembelajaran IPA ................................................................................. 14
D. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 23
E. Kerangka Pikir ...................................................................................... 24
F. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 25
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 26
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 27
C. Devenisi Operasional Variabel ............................................................ 28
D. Populasi Dan Sample ........................................................................... 29
E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 30
F. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................... 31
G. Tehnik Analisis Data ............................................................................. 32
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian ..................................................................................... 39
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 55
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 68
B. Saran ..................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989, dikemukakan bahwa pendidikan nasional
bertujuan mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA).Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang
masih terpadu karena belum dipisahkan tersendiri, seperti mata pelajaran biologi,
kimia, dan fisika.
IPA penting diajarkan di sekolah dasar.IPA berupaya membangkitkan minat
manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam
seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Menurut Tanpa nama
(2014) dengan pembelajaran IPA sejak dini diharapkan siswa memiliki kemampuan
untuk menanya (ask the question), mengumpulkan informasi (collect information),
mampu mengorganisasi dan menguji coba ide yang dimiliki (organize and test our
ideas), dapat mengatasi masalah dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh
dalam kehidupan sehari-hari (problem-solve and apply what we learn).
Dengan demikian diharapkan akan terbangun rasa percaya diri yang tinggi
(building confident), kemampuan komunikasi yang baik (developing
communication skills) dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat
tinggalnya (making sense of the world around us). Kemampuan-kemampuan
tersebut akan dapat diperoleh apabila siswa merasa bahwa IPA adalah
pembelajaran yang menyenangkan atau membuat bahagia.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) sangatlah berbeda dengan kenyataan pada saat observasi.Hal ini terungkap
berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang penulis lakukan di SD Negeri
Mangasa Kota Makassar, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum
mencapai batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan. Nilai siswa sangat
rendah dengan rata-rata 60 dengan skor ideal 100 (skor tertinggi) padahal kriteria
ketuntasan minimum adalah 68
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang penulis lakukan di SD Negeri
Mangasa kota Makassar, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum
mencapai batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan.
Pentingnya penelitian ini dilakukan karena pembelajaran IPA di SD Negeri
Mangasa kota Makassar masih menggunakan strategi teacher-centered dan lebih
menitikberatkan pada aspek mengetahui. Akibat cara belajar seperti ini aspek lain
dari pembelajaran kurang diperhatikan. Pembelajaran IPA seharusnya membuat
siswa merasa bahwa IPA adalah bermanfaat dan menyenangkan sehingga membuat
mereka bersemangat untuk mempelajarinya.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan pembelajaran IPA di SD dengan
tidak mengabaikan tingkat kebahagiaan siswa, khususnya mutu pembelajaran,
adalah pembelajaran menggunakan strategi Joyful Learning.
Menurut Dave Meire (1990) menyatakan bahwa belajar menyenangkan
(joyful learning) adalah sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan
minat,adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna pemahaman, nilai yang
membahagiakan pada diri siswa. Menurut Paulo Fraire (1997) menyatakan bahwa
joyful learning adalah pembelajaran yang di dalamnya tdk ada lagi tekanan baik
tekanan fisik maupun psiklogis. Tekanan apa pun namanya hanya akan
mengerdilkan pikiran siswa, sedangkan kebebasan apa pun wujudnya akan dapat
mendorong terciptanya iklim pembelajaran ( Learning climate) yang kondusif. Jadi
Joyful learning adalah pembelajaran yang menyenangkan yang mana di dalamnya
tidak ada tekanan baik fisik maupun psikologi.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian mengenai
“Penerapan Strategi Joyful Learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Mangasa kota Makassar. Penggunaan model joyful
learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri
Mangasa kota Makassar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
yang akan di jawab dalam penelitian ini di ajukan sebagai berikut “ adakah
pengaruh hasil belajar IPA siswa di kelas IV SD Negeri Mangasa kota Makassar
setelah diajarakan dengan strategi joyful learning‟‟.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut “ Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa di kelas IV SD Negeri
Mangasa kota Makassar,setelah diajarkan dengan strategi joyful learning’’.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Bagi peneliti, dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal
berharga sebagai calon guru SD yang profesional, dan untuk perbaikan
pembelajaran pada masa yang akan datang.
2. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif dalam memilih desain pembelajaran
yang tepat untuk megembangkan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda sehingga
diharapkan mampu memberikan motivasi dan mengembangkan aktivitas
belajar siswa pada materi sumber daya alam
4. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan ditingkat SD.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Materi Ajar
1.Pengertian Bunyi
Bunyi adalah hasil dari getaran suatu benda. Kita dapat mendengar bunyi
karena bunyi tersebut merambat dari sumbernya sampai ke telinga. Sumber
bunyi adalah benda atau alat yang dapat menggetarkan bunyi. Misalnya, kaleng
jika dipukul menjadi sumber bunyi. Gitar kalau dipetik merupakan sumber
bunyi. Bunyi terjadi dari getaran.
Demikian juga halnya dengan getaran benda yang lain. Misalnya, getaran
gong, getaran gender, getaran senar biola atau senar gitar. Semuanya
menimbulkan bunyi. Semua bunyi ditimbulkan oleh getaran benda-benda. Benda
disebut bergetar kalau ia bergerak bolak-balik., berikut prosesnya.
2.Karakteristik Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misalnya gitar yang dipetik,
gong yang dipukul, terompet yang ditiup, dan sebagainya. Sumber bunyi
menghasilkan gelombang longitudinal yang merambat di udara, berupa getaran-
getaran udara yang memaksa gendang telinga kita bergetar. Tetapi gelombang
bunyi juga dapat merambat melalui zat lain. Dua batu yang saling ditumbukan
dalam air dapat didengar oleh perenang dibawah permukaan air, karena getaran
dibawa air ke telinga.
1. Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi.
a. Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingakan suara
laki-laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat,
mengakibatkan laki-laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan
perempuan memiliki nada dasar satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu
sekitar 250 Hz. Bunyi dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan telinga
sakit dan nyeri karena gendang telinga ikut bergetar lebih cepat. Tinggi
rendahnya nada ini ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar
frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi
bunyi rendah maka nada akan semakin rendah.
b. Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang
kecil, sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini
menyebabkan bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada saat garpu tala
digetarkan akan menghasilkan simpangan yang besar dan amplitudo
gelombang yang dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar
keras. Kuat lemahnya suara ditentukan oleh amplitudonya.
2. Nada
Bunyi musik akan lebih enak didengarkan karena bunyi music memiliki
frekuensi getaran teratur yang di sebut nada, sebaliknya bunyi yang memiliki
frekuensi yang tidak teratur disebut desah.
3. Warna atau Kualitas Bunyi
Setiap musik akan mengeluarkan suara yang khas. Suara yang khas ini di
sebut timbre. Begitu pula pada manusia, juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda
– beda, ada yang memiliki suara merdu atau serak.
4. Resonansi
Ikut bergetarnya udara yang ada di dalam kentongan benda setelah di pukul
mengakibatkan bunyi kentongan semakin keras. Hal inilah yang disebut resonansi.
Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat ketika
panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang bunyi.
Resonansi kolom udara ternyata telah di manfaatkan oleh manusi dalam berbagai
alat music , antara lain pada gemelan, alat music pukul, tiup, dan petik/gesek.
Telinga manusia juga memanfaatkan prinsip resonansi. Ketika bebicara, kita
dapat mengatur suara menjadi lebih tinggi atau rendah. Organ yang berperan dalam
pengaturan terjadinya suara adalah pita suara dan kontak suara yang berup pipa
pendek. Pada saat berbicara pita suara akan bergetar. Getaran itu di perkuat oeleh
udara dalam kotak suara yang beresonansi dengan pita suara pada frekuensi yang
sama. Akibatnya, amplitudo lebih besar sehingga kita dapat mendengar suara yang
nyaring.
Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar
apabila diluar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan
selaput gendang teling.
3.Sifat-sifat Energi Bunyi
Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ketempat lain dengancara
merambat melalui media tertentu.selainitu,bunyi juga dapat di pantulka dan dapat di
serap.
a. Bunyi Dapat Merambat dalam bentuk gelombang.oleh karena itu ,bunyi
yang merambat di sebut gelombang bunyi.Gelombang bunyi dapat
merambat melalui zat padat,cair,dan gas.perambatan berlangsung paling
cepat melalui udara.gelombang bunyi tersebut seperti gelombang air.jika
kita melempar kerikil kedalam air yang tenang ,terbetuklah gelombang
air.Berdasarkan kejadian tersebut dapat disimpulkan banhwa bunyi
merambat melalui udara lonceng merabat melalui udara.udara merupakan
benda gas.pada saat lonceng bergetar,getarannya mendorong mlekul udaa
ini kemudian menabrak lebih banyak molekul udara ini kemudian menabrak
lebih banyak molekul lainnya sehingga gelombang bunyi dapat berpindah
tempat .ketika gelombang bunyi mencapai telingakita ,terdengarlah bunyi.
b. Bunyi Dapat Diserap Dan Dipantulkan
Ketika merambat ketempat lain,bunyi dapat mengenai benda-benda
disekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu bnda
dapatdipantulkan ataupun diserap.jika bunyi mengenai dinding,akan
dipantulkan.oleh karena itu,bunyi tersebut mengalami pemantulan.biasanya
benda yang keras,rapat,dan mengkilat bersifat memantulkan bunyi.
Sifat-sifat bunyi pantul adalah sebagai berikut :
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli.biasanya terjadi pada keadaan
antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak bengitu jauh
(kurang dari 10 meter)
Gaung adalah bunyi yang terdengar kurang jelas atau tidak jelas
bunyi aslinya .biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20
meter.gaungdapat terjadi di dalam gedung bioskop ,gedung
konser,atau gedung pertemuan.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengarsetelahbunyi asli,gema
terlihat jelasseperti bunyi asli biasanyaterjadi pada jarak lebih dari20
meter.gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion
sepak bola atau di lereng bukit.jenis bunyi pantul lain yaitu
memperkuat bunyi asli.contohnya suara kita ketika bernyanyi di
dalam kamar mandi.
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan
gelombang bunyi adalah.
a. Dapat di gunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang di
gunakan adalah bunyi ultrasolik.
b. Mendeteksi janin dalam rahim,biasanya mengunakan bunyi
infrasonik.
c. Mendeteksi keretakan suatau logam dan lain-lain.
d. Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Bunyi radio yang terlebih dahulu mengenai stirofoam akan terdengar lebih
lemah.Lemahnya bunyi ini terjadi karena sebagian bunyi ini terjadikarena
sebagian bunyi itu di serap.umumnya benda atau bahan yang berpori bersifat
menyerap bunyi. Benda lain yang dapat menyerap bunyi yaitu karpet.benda-
benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan perendam bunyi.bahan-bahan ini
banyak di pasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun
studio rekaman.dengan di lapisi peredam bunyi,suara musik yang keras tidak
terdengar dari luar studio.selai itu,pemasangan peredam bunyi juga untuk
menghindari terjadinya gaung.
4.Cepat Rambat Bunyi
Jika kamu memukul batu d dalam air,kamu akan terdengar suara pukulan
tersebut.demikian juga,ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih,kamu tentu
akan berangapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara.akan tetapi ,jika kamu menyelam
kedalam air,kamu akan mendengar suara kibasan ikan dan sirip ikan tersebut.hal ini
membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair.dengan bantuan alat
seismograf,paraahli gempa dapat mendeteksi getaran bunyi.getaran lebih kuat jika
jaraknya lebih dekat pada sumbergetar.dari contoh-contoh terbut,kamu
dapatmenyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar tergantung pada jarak antara
sumber bunyi dan pendngar.jarak yang di tempuhbunyitiap satuan waktu tersebut
cepat rambat bunyi.
5.Frekuensi Gelombang Bunyi
Kamu pasti pernah terganggu oleh suara nyamuk.pada saat akan tidur,suara
itukadang-kadang nyaring di dekat telingamu.pada bagian tubuh nyamuk yang
manakah yang menjadi sumber bunyi sayap nyamuk bergetar sangat cepat sehingga
menimbulkan bunyi.sayap nyamuk dapat bergetarlebih 1.000 kali setiap sekon
sehingga menghasilkan suara yang unik.jadi,setiap sekon terjadi 1.000 gelombang
bunyi merambat udara.banyaknya gelombang buunyi setiapsekon disebut frekuensi.
Dapat mendengar bunyi pada seluruh rentang frekuensi,tentunya hidupmu
akan merasa terganggu dan tidak nyaman.mengapa demikian jika kamu dapat
mendengar semua retang frekuensi,kamu tidak akan pernah beristirahat dengan
tenang karena getaran-getaran tinggi sekalipun akan terdengar telinga manusia
normall berada pada frekuensi 20 Hzsampai 20.000 Hz.daerah ini di sebutdaerah
audiosonik.frekuansi di bawah 20 Hz di sebut daerah infrazonik,sedangkan daerah
di atas frekuensi 20.000 Hz di sebutdaerah ultrasonik.
Bunyi adalah energi yang dapat di dengar.bunyi di hasilkan dari benda
bergetar.tinggi rendahnya bunyi di tentukan oleh frekuensi.kuat lemahnya bunyi di
tentukan amplitudo.banyaknya getaran perdetik di sebut frekuensi semakin banyak
getaran berarti semakin banyak frekuensi semakin besar akibatnya bunyi di
hasilkan terdengar tinggi
B. Kajian Teoritik
1. Pengertian Strategi Joyful Learning
strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
tutorial.adapun beberapa defenisi tentang model joyfull learning menurut sudut
pandang para ahli,yaitu:
a) Menurut (furqon,2010) Joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan)
sebenarnya adalah konsep, strategi, dan praktis pembelajaran yang
merupakan sinergi dari pembelajaran bermakna, pembelajaran kontekstual,
teori konstruktivisme, pembelajaran aktif (active learning)dan psikologi
perkembangan peserta didik.
b) E.Mulyas (2006:191-194) pembelajaran menyenangkan atau joyfull
learning merupakan suatuproses pembelajaran yang di dalamnya terdapat
kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan
terpaksa atau tertekan .
Dengan demikian walaupun esensinya sama, bahkan metodologi pembelajaran
yang dipilih juga sama, tetap ada spesifikasi yang berbeda terkait dengan
penekanan konseptualnya yang relevan dengan perkembangan moral dan kejiwaan
peserta didik. Peserta didik akan bersemangat dan gembira dalam belajar karena
mereka tahu apa makna dan manfaat belajar. Selain itu, mereka dapat memadukan
konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari,
bahkan dengan berbagai topik yang sedang berlangsung dan berkembang di
masyarakat (Arianto,2009 ).
Mereka dapat belajar dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosialnya. Mereka juga bergembira dalam belajar karena memulainya
dari sesuatu yang telah dimilikinya sendiri, sehingga timbul rasa percaya diri
(confidence) dan itu akan menimbulkan perasaan diakui dan dihargai yang
menyenangkan hatinya karena ia diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya
(teori konstruktivisme) sesuai ciri-ciri perkembangan fisiologis dan psikologisnya.
Hal tersebut pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran karena atmosfer pembelajaran (academic atmosfir) yang
sesuai kepentingan yang diciptakannya.
Dalam hal ini, sampai kira-kira peserta didik berusia remaja, pembelajaran yang
menyenangkan akan seiring dengan belajar sambil bermain, yang mau tidak mau
akan mengajak peserta didik untuk aktif. Sambil bermain mereka aktif belajar dan
sambil belajar mereka aktif bermain.Dalam bermain mereka mendapatkan hikmah
esensi suatu pengetahuan dan keterampilan, sambil belajar mereka melakukan
refreshing agar kondisi kejiwaan mereka tidak dalam suasana tegang terus-
menerus.Tidak ada metode standar untuk pembelajaran yang menyenangkan ini.
Setiap guru sesuai dengan konteks kelas dan perkembangan usia mental peserta
didik dapat memilah dan memilih metode yang sesuai atau bahkan metode yang
diciptakannya sendiri dalam rangka menciptakan pembelajaran.
Dengan begitu model pembelajaran joyful learning merupakan model yang
bisa disesuaikan dengan metode dan gaya yang sesuai dengan perkembangan
peserta didik. Dengan pembelajaran yang disampaikan lewat cara yang
menyenangkan maka model ini akan membuat suasana pembelajaran menjadi tidak
membosankan. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan pendekatan
permainan yang dilakukan di luar kelas, metode diskusi, metode demonstrasi, dan
metode tanya jawab dalam satu kali pembelajaran. Dengan begitu maka secara
tidak langsung akan memaksa peserta didik untuk terlibat secara aktif.
1. Langkah-langkah pembelajaran joyful learning
Pembelajaran adalah membangun pengalaman belajar peserta didik dengan
berbagai keterampilan proses, sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
baru. Sedangkan menyenangkan dimaksudkan agar guru mampu menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, sehingga peserta mampu memusatkan
perhatian secara penuh, dengan harapan hasil pembelajaran peserta didik dapat