perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2010 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: CANDRA NATA PRATAMA F 0308001 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
88
Embed
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
CANDRA NATA PRATAMA
F 0308001
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN MOTTO
“Awali hari-harimu dengan sesuatu yang baik,
kepedihan hidup itu tak selamanya buruk dan kesenangan hidup itu tak selamanya baik.”
(Candra Nata Pratama)
“Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit. Agar ketika terjatuh, engkau masih terjatuh diantara bintang-bintang.”
(Ir. Soekarno)
“Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al Baqarah: 155)
"Life is likeriding a bicycle. To stay in balance, you must keep moving. "
(Albert Einstein)
“Sak bejo-bejone wong lali,
isih luwih bejo wong sing tansah eling lan waspodo.”
(Sri Aji Joyoboyo)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis dedikasikan dan persembahkan untuk:
1. Keluarga
Ibu, Bapak, Mbak Ika, dan Dio
2. Almamater
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Ekonomi, Akuntansi
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Peneliti dan Mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
karunia, segala nikmat, dan kekuatan sehingga penulis bisa menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2010”,
sebagai tugas akhir untuk melengkapi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat motivasi,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang
baik ini secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nafas hingga hari ini, memberikan
kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat sebagai panutan hidup.
3. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M. Si, Ak, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M. Si, Ak, selaku pembimbing skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis
melakukan penelitian ini.
7. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si, Ak, selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan saran dan nasehat selama penulis menempuh
perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu dosen FE UNS yang telah memberikan banyak
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang berharga selama penulis
menempuh pendidikan.
9. Ibu dan Bapak yang telah memberikan banyak nasehat, do’a dan
lecutan semangat kepada penulis, sehingga penulis tergerak untuk
segera menyelesaikan studi S1 Akuntansi.
10. Mbak Ika dan Dio saudara di rumah tempat berbagi suka dan duka.
11. My beloved, Sarah aisha yang telah memberikan dukungan dan
semangat selama penyusunan skripsi.
12. Teman kos (didit, bowo, opik) yang banyak memberikan keceriaan,
main PES bareng, main kartu bareng, makan bareng sampe tidur
bareng.. haha
13. Teman seperjuangan yang selalu menemani selama di solo (Sukron,
Suryo, David, Habib, Reza, Fahmi, Fariz, dan mas Ian) banyak
kenangan bersama kalian mulai dari ngelawak, main bareng,
wedangan, gitaran, sampe begadangan di tengah rutinitas ngerjain
tugas-tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
14. Teman mengerjakan skripsi (Sandhu, Ofan, Mas Dedy, dan Mas
Roby).
15. Teman-teman Ar Royan, liqo, ngaji yang banyak memberikan inspirasi
untuk terus berbuat kebaikan, menjalankan perintahNya dan menjauhi
laranganNya.
16. Teman-teman Tsaqofi yang banyak memberikan nasehat agama dan
pelajaran hidup.
17. Teman-teman olah raga di luar rutinitas kuliah, Badminton PB Inflasi
(Hikmawan, Nugie, Anton, dll) Renang (Dony demak, Hero, dll).
18. Teman-teman Akuntansi kelas A dan angkatan 2008 Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
19. Teman-teman organisasi HMJ Akuntansi, DEMA FE UNS, BEM FE
UNS, BPPI FE UNS terima kasih atas pengalaman yang luar biasa.
20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
(Thanks a lot).
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
perbaikan yang berkelanjutan. Semoga skripisi ini dapat memberikan manfaat
kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 17 Desember 2012
Candra Nata Pratama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT.......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6
D. Manfaat penelitian .................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Good Corporate Governance ............................................... 8
B. Prinsip, Manfaat, dan Indikator Good Corporate Governance ............. 10
C. Teori Agensi (Agency Theory) ................................................................ 19
D. Kinerja Perusahaan................................................................................... 21
E. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 22
F. Pengembangan Hipotesis ......................................................................... 24
G. KerangkaPemikiran .................................................................................. 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...................................................................................... 29
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................. 29
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 30
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................................... 31
E. Metode Analisis Data ............................................................................... 34
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif ................................................................................... 40
B. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 42
C. Pengujian Hipotesis.................................................................................. 45
D. Pembahasan .............................................................................................. 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 52
B. Keterbatasan ............................................................................................. 53
C. Saran.......................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Deskripsi Sampel ................................................................................ 41
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Lampiran 2 Data Perusahaan Sektor Keuangan
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
CANDRA NATA PRATAMA
F0308001
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN
YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2010
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan good corporate governance (GCG) terhadap kinerja perusahaan yang di proksi menggunakan empat variabel independen (kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen dan jumlah komite audit), satu variabel dependen (net profit margin), dan satu variabel kontrol (log asset).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 65 perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS for windows versi 17.0
Hasil pengujian hipotesismenunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (net profit margin), sedangkan variabel jumlah komite auditdan variabel kontrol (log asset) tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (net profit margin).
Kata kunci: good corporate governance, kepemilikan institusional, dewan direksi,proporsi dewan komisaris independen, komite audit, net profit margin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
CANDRA NATA PRATAMA
F0308001
THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION ON THE PERFORMANCE OF FINANCIAL
COMPANIES SECTOR ENLISTED IN IDX DURING 2008-2010
This research aims to examine the effect of good corporate governance (GCG) on the performance of companies proxied using for independent variables (institutional ownership, board of directors number, proportion of independent commissary board, and audit committee number), one dependent variable (net profit margin), and one control variable (log asset).
The sample used in the research consisted of 65 financial companies enlisted in Indonesian Stock Exchange (IDX) during 2008-2010 period. The samples were taken using purposive sampling method. The hypothesis testing was conducted a multiple linear regression analysis with SPSS for windows version 17.0 help.
The result of hypothesis testing showed that institutional ownership, board of directors number, proportion of independent commissary board variables affected the company performance (net profit margin), while audit committee number and control variables (log asset) did not.
Keywords: good corporate governance, institutional ownership, board of directors, proportion of independent commissary board, audit committee, net profit margin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan era globalisasi saat ini menuntut diciptakannya iklim
lingkungan organisasi yang kondusif, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan investor terhadap sektor bisnis di Indonesia. Jika kepercayaan
investor berkurang maka akan berakibat terhadap turunnya tingkat
pertumbuhan pasar modal yang menjadi jaminan berjalannya perekonomian
secara berkelanjutan (sustainable). Pemerintah dalam hal ini melalui kebijakan
yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) telah berupaya untuk
mengatasi problema tersebut.
Good Corporate Governance (GCG) atau yang lebih dikenal dengan tata
kelola perusahaan yang baik muncul sebagai pilihan yang bukan saja menjadi
formalitas, namun suatu sistem nilai yang sangat berpengaruh terhadap
peningkatan nilai perusahaan. Iskander dan Chamlo (2000) menyampaikan
pendapat bahwa krisis ekonomi yang terjadi di kawasan Asia Tenggara dan
negara-negara lain terjadi bukan hanya akibat faktor ekonomi makro namun
juga karena lemahnya tata kelola perusahaan yang ada di negara-negara
tersebut. Faktor-faktor itu meliputi, lemahnya penegakan hukum (law
enforcement), standar akuntansi dan pemeriksaan yang belum mapan, pasar
modal yang masih under-regulated, serta lemahnya pengawasan dan
terabaikannya hak minoritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Melihat fenomena ini, maka menjadi suatu keharusan bagi perusahaan-
perusahaan untuk menerapkan dan melaksanakan GCG agar tujuan perusahaan
dapat tercapai. Pada tahun 1999, Komite Nasional Kebijakan Corporate
Governance (KNKCG) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menko Ekuin
Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 telah mengeluarkan Pedoman Good
Corporate Governance (GCG) yang pertama. Pedoman tersebut telah beberapa
kali disempurnakan, terakhir pada tahun 2001. Berdasarkan pemikiran bahwa
suatu sektor ekonomi tertentu cenderung memiliki karakteristik yang sama,
maka pada awal tahun 2004 dikeluarkan Pedoman GCG Perbankan Indonesia
dan pada awal tahun 2006 dikeluarkan Pedoman GCG Perasuransian
Indonesia.
Sejak Pedoman GCG dikeluarkan pada tahun 1999 dan selama proses
pembahasan pedoman GCG sektor perbankan dan sektor perasuransian, telah
terjadi perubahan-perubahan yang mendasar, baik di dalam negeri maupun di
luar negeri. Walaupun peringkat penerapan GCG di dalam negeri masih sangat
rendah, namun semangat menerapkan GCG di kalangan dunia usaha dirasakan
ada peningkatan.
Good Corporate Governance merupakan suatu sistem yang mengatur
bagaimana organisasi dioperasikan dan dikontrol dengan baik. Good Corporate
Governance dapat diartikan sebagai sarana interaksi yang mengatur antar
struktur dan mekanisme yang menjamin adanya control dan accountability,
namun tetap mendorong efisiensi dan kinerja perusahaan (Salowe, 2002).
Perusahaan perlu menerapkan strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
iklim ekonomi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mempertahankan
kinerja yang telah dicapai. Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan perlu
dilakukan pengukuran atau penilaian.
Fungsi dari pengukuran atau penilaian kinerja adalah sebagai alat bantu
bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk
memperlihatkan kepada investor maupun pihak-pihak yang berkepentingan
bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik. Dalam menilai kinerja
perusahaan, investor cenderung mengacu kepada hasil laporan keuangan.
Ukuran yang digunakan perusahaan berbeda antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lain. Ukuran yang biasa digunakan adalah rasio
keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio
solvabilitas atau rasio modal dengan aktiva dan rasio dengan modal utang
sendiri.
Salah satu penilaian prestasi dari suatu perusahaan dapat dilihat dari
kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Dengan menilai kinerja keuangan
perusahaan maka manajemen perusahaan itu sendiri dapat menentukan strategi
apa yang harus dilakukan berkaitan dengan tercapai maupun belum tercapainya
target-target yang diinginkan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan misalnya kreditur dan investor dapat menilai kinerja keuangan
suatu perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan tersebut untuk
menentukan kebijakan kredit dan kebijakan investasinya. Berdasarkan laporan
keuangan tersebut, baik kreditur maupun investor dapat melakukan analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan melalui perhitungan terhadap rasio
keuangan, seperti Return On Asset, Return On Equity, dan Net Profit Margin.
Dengan semakin kompleksnya aktivitas dalam mengelola perusahaan,
maka diperlukan suatu mekanisme dalam mengelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) untuk memastikan bahwa manajemen berjalan
dengan baik. Dengan adanya penerapan GCG diharapkan kinerja perusahaan
meningkat, sehingga para investor mendapatkan sinyal positif dari keadaan ini
yang pada akhirnya bersedia menanamkan modalnya dan memberikan
keuntungan kepada perusahaan. Penerapan GCG dipercaya mampu
meningkatkan kinerja perusahaan, maka dalam penelitian ini akan diuji, apakah
penerapan GCG dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yaitu kinerja
keuangan.
Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan penelitian
ini antara lain, penelitian Nur Sayidah (2007). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh kualitas corporate governance dengan kinerja perusahaan
publik. Kualitas corporate governance yang merupakan variabel independen
diproksi dengan skor Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang
dikeluarkan oleh Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). Kinerja
perusahaan yang merupakan variabel dependen diproksi dengan profit margin,
ROA, ROE dan ROI. Variabel kontrol yang digunakan adalah umur
perusahaan (LogYears), ukuran perusahaan (LogTA) dan Book to Market
(LogBM). Sampel yang digunakan adalah perusahaan non perbankan yang
masuk peringkat 10 besar skor CGPI tahun 2003, 2004, 2005. Jumlah sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
sebanyak 22 perusahaan. Pengujian regresi menunjukkan bahwa kualitas
corporate governance pada tingkat signifikansi 5% tidak mempengaruhi kinerja
perusahaan baik yang diproksi dengan profit margin, ROA, ROE maupun ROI.
Variabel kontrol yang mempengaruhi kinerja perusahaan hanya LogBM.
Pengujian variabel LogBM pada tingkat signifikansi 5% mempengaruhi ROA,
ROE dan ROI.
Penelitian Kajola (2008) tentang pengaruh corporate governance (board
size ,board composition ,chief executive status and audit committee) terhadap
kinerja perusahaan yang diproksi dengan ROE dan PM secara keseluruhan
Corporate Governance berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan ROE
dan PM pada 20 perusahaan di Nigeria. Secara parsial yang mempengaruhi
ROE adalah board size dan status chief executif officer (CEO), sedangkan yang
mempengaruhi PM secara signifikan adalah CEO.
Penelitian Shaoib, Ali Shah, Hassan (2008) tentang pengaruh corporate
governance terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan di Pakistan,
corporate governance diproksi dengan board size, inside directors’
shareholding, size of the board and audit committee independence. Sedangkan
kinerja perusahaan diproksi dengan Tobin’s Q, MVA, ROA dan ROE. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara parsial audit commite independence
berpengaruh positif signifikan terhadap ROE dan ROA.
Berdasarkan penemuan penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa ada hubungan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan.
Dengan replika penelitian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
bagaimana pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja
perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2010.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan dari latar belakang yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi
dasar dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan ?
2. Apakah Jumlah Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan ?
3. Apakah Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan ?
4. Apakah Jumlah Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan
institusional, jumlah dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen dan
jumlah komite audit terhadap kinerja perusahaan sektor keuangan yang
terdaftar di BEI periode 2008-2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sumber masukan bagi manajer dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan guna membuat keputusan strategis terkait
penerapan GCG.
2. Bagi pemerintah, dapat dijadikan bahan referensi dalam membuat kebijakan
di masa mendatang terkait penerapan GCG di Indonesia.
3. Bagi investor, dapat dijadikan masukan untuk pengambilan keputusan
mengenai investasi pada perusahaan yang telah menerapkan GCG.
4. Bagi akademisi, dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai
pengaruh penerapan GCG di Indonesia, khususnya terhadap kinerja
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Good Corporate Governance
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2001)
mendefinisikan good corporate governance sebagai seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola),
perusahaan, dan pihak kreditur atau pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengendalikan
perusahaan dengan tujuan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
Sheifer dan Vishny (1997) mengungkapkan bahwa good corporate
governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, GCG
diharapkan dapat berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan kepada
investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang mereka
investasikan. Penerapan GCG berkaitan dengan bagaimana investor percaya
bahwa manajer tidak akan mencuri dan menggelapkan atau menginvestasikan
modalnya ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan.
Menurut Boediono (2005) good corporate governance adalah
seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham,
pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang intern dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.
Good corporate governance (GCG) menurut Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Good
corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap
perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu
negara. Penerapan good corporate governance mendorong terciptanya
persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu
diterapkannya good corporate governance oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi yang berkesinambungan. Penerapan good corporate governance juga
diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good
government di Indonesia.
Saat ini Pemerintah sedang berupaya untuk menerapkan good
government dalam birokrasinya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa. Good corporate governance didefinisikan oleh Monks dan
Minow dalam Darmawati (2003) adalah sebagai hubungan partisipan dalam
menentukan arah dan kinerja. Good corporate governance didefinisikan oleh
IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) sebagai proses dan
struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama
meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang serta tetap
memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. Good corporate
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai
tujuan dan pengawasan atas kinerja.
B. Prinsip, manfaat, dan indikator Good Corporate Governance
1. Prinsip GCG
Menurut pedoman tata kelola perusahaan (code of corporate
governance) PT Bursa Efek Indonesia (2011) terdapat lima prinsip dasar
GCG yaitu :
a. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan termasuk pelaksanaan
pengambilan keputusan. Transparansi secara lebih spesifik meliputi,
namun tidak terbatas pada aspek-aspek berikut:
1) Perseroan akan menyediakan informasi secara tepat waktu, jelas
dan akurat, termasuk di dalamnya adalah kinerja dan kondisi
keuangan perseroan.
2) Perseroan akan memberi kemudahan akses bagi pemegang
saham maupun pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
kebijakan perseroan. Informasi tersebut meliputi, namun tidak
terbatas pada visi, misi, sasaran usaha, dan strategi perseroan,
kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, sistem
manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
internal, praktik GCG, dan kejadian penting yang dapat
mempengaruhi kondisi perseroan.
3) Prinsip transparansi tersebut di atas tidak mengurangi atau
menghilangkan kewajiban bagi perseroan untuk merahasiakan
informasi tertentu sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku atau atas dasar pertimbangan bisnis.
4) Perseroan secara tertulis dan proporsional mengkomunikasikan
kebijakan perseroan kepada stakeholders yang relevan.
b. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, tugas dan
tanggung jawab organ perseroan sehingga perseroan dapat berjalan
dengan efektif. Akuntabilitas secara lebih spesifik meliputi, namun
tidak terbatas pada aspek-aspek berikut:
1) Perseroan menjabarkan fungsi, tugas dan tanggung jawab tiap
organ secara tertulis, jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-
nilai serta strategi perseroan.
2) Perseroan memastikan pelaksanaan check and balance system
dan pengendalian internal di masing-masing fungsi.
3) Perseroan meyakini bahwa semua organ perseroan dan semua
karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas,
tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
4) Perseroan menyusun satuan pengukuran kinerja tiap organ
secara memadai dan seimbang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap
organ perseroan dan semua karyawan harus berpegang pada
etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah
disepakati.
c. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan
perseroan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip pengelolaan perseroan yang sehat. Pertanggungjawaban
secara lebih spesifik meliputi, namun tidak terbatas pada aspek-aspek
berikut:
1) Tiap organ perseroan dalam aktivitasnya selalu menjalankan
prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perseroan.
2) Perseroan melaksanakan fungsi tanggung jawab sosial dengan
didukung perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang
memadai.
d. Independensi (independency), yaitu pengelolaan perseroan secara
professional tanpa pengaruh atau tekanan, intervensi dan benturan
kepentingan (conflict of interest) dalam pengambilan keputusan
penting perseroan. Independensi secara lebih spesifik, meliputi, namun
tidak terbatas pada aspek-aspek berikut:
1) Perseroan menghindari adanya dominasi tidak wajar dari
pemegang saham maupun stakeholders lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2) Perseroan melaksanakan pengambilan keputusan secara objektif
dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
e. Kewajaran dan kesetaraan (fairness), yaitu kewajaran dan kesetaraan
hak dan kewajiban pemegang saham dan stakeholders. Kewajaran dan
kesetaraan secara lebih spesifik, meliputi, namun tidak terbatas pada
aspek-aspek berikut:
1) Perseroan memberikan perlakuan yang wajar dan setara kepada
pemegang saham dan stakeholders.
2) Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada
pemegang saham dan stakeholders untuk memberikan
masukan, menyampaikan pendapat serta mendapatkan akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi
berdasarkan fungsi dan tanggung jawab yang dimiliki.
3) Perseroan memberikan kesempatan yang wajar dan setara
dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan
tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama,
ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.
2. Manfaat Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan Good Corporate Governance sangat diperlukan untuk
memenuhi kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat
mutlak bagi dunia perindustrian untuk berkembang dengan baik dan sehat
yang tujuan akhirnya untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh
pemegang kepentingan (stakeholders). Good Corporate Governance (GCG)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
diperlukan untuk menyiapkan sistem dan struktur yang kuat serta kokoh
bagi korporasi perusahaan sektor publik maupun sektor swasta. Salah satu
elemen dalam struktur dan proses GCG adalah pemastian bahwa
penggunaan wewenang (exercise of power) dan hubungan dengan
pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan baik untuk
kepentingan perusahaan.
Apabila perusahaan sudah menerapkan GCG dengan baik sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG itu sendiri, perusahaan dapat meningkatkan
kinerja korporasi secara sustainable yang nantinya akan meningkatkan nilai
dari perusahaan itu sendiri (value of the firm), peningkatan keyakinan
investor terhadap korporasi sehingga menjadi lebih atraktif sebagai target
investasi, memudahkan akses terhadap investasi domestik dan asing, dan
melindungi direksi dan dewan komisaris dari tuntutan hukum.
3. Indikator Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan good corporate governance diharapkan mampu
meningkatkan efektivitas sistem pengawasan dan pengendalian.
Implementasi good corporate governance diharapkan dapat meningkatkan
pengawasan untuk menghasilkan pengendalian terhadap kekuasaan manajer
secara keseluruhan. Adanya sistem pengawasan dan pengendalian dapat
mengurangi masalah keagenan yang terjadi antara prinsipal dan agen
sehingga biaya keagenan (agency cost) dapat ditekan.
Sesuai model organisasi yang diadopsi oleh Indonesia, yaitu
European Continental, maka struktur governance di Indonesia terdiri dari:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
RUPS, Board of Commisioner, Board of Director dan Manajemen. Struktur
ini berfungsi sebagai sistem pengawasan dan pengendalian yang ada pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dalam two-tier boards pengaruh
pemegang saham dijalankan melalui dewan komisaris, sehingga tidak akan
mengganggu aktivitas normal manajemen dan memungkinkan pemegang
saham meningkatkan pengaruhnya tanpa menunggu terjadinya
ketidaksepakatan publik.
Dalam perkembangan GCG, kepemilikan institusional dan
kepemilikan manajerial juga berfungsi sebagai sistem pengawasan
(monitoring) dan pengendalian pada perusahaan-perusahaan. Perangkat
GCG dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Institusional adalah persentase saham institusi
yang diperoleh dari penjumlahan atas persentase saham perusahaan
yang dimiliki perusahaan lain baik yang berada di dalam maupun luar
negeri. Kepemilikan institusional memiliki peran yang sama dengan
direksi yaitu mengontrol atau memonitor kinerja manajemen.
Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk
mengendalikan pihak manajemen melalui proses pengawasan secara
efektif. Tingkat kepemilikan institusional dalam proporsi yang cukup
besar akan mempengaruhi nilai perusahaan. Diharapkan dengan
semakin besar tingkat kepemilikan saham oleh institusi, maka semakin
efektif pula mekanisme kontrol terhadap manajemen sehingga resiko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
yang dihadapai para kreditor dapat diturunkan. Dengan menurunnya
tingkat resiko yang akan dihadapi oleh para kreditor, maka
kepercayaan investor semakin tinggi.
b. Dewan Direksi (Board of Director)
Dewan direksi dalam suatu perusahaan memegang fungsi dan
peranan yang sangat penting serta memiliki tanggung jawab terhadap
perkembangan dan kemajuan perusahaan. Tanggung jawab dewan
direksi adalah memonitor penerapan strategi jangka panjang, usaha
bisnis perusahaan, seleksi, evaluasi kinerja dan penuntutan sistem
balas jasa manajemen perusahaan secara efektif. Dewan direksi
bertanggung jawab untuk:
1) Menyusun strategi dan mengarahkan bisnis perusahaan serta
menyusun kebijakan operasi bisnis.
2) Memonitor kinerja manajemen senior perusahaan dalam
mencapai tujuan strategis perusahaan.
3) Menghasilkan keuntungan yang optimal bagi para pemegang
saham.
4) Menjaga keseimbangan kepentingan semua pihak yang terkait
dalam perusahaan misalnya keseimbangan kepentingan
pemegang saham mayoritas dan minoritas.
c. Dewan Komisaris (Board of Commisioner)
Dewan komisaris adalah lembaga yang bertugas mengawasi
atau mengontrol jalannya perusahaan yang dipimpin oleh dewan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
direksi. Dewan komisaris mempunyai peranan penting dalam fungsi
monitoring, karena bertindak sebagai wakil dari para pemegang
saham dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasehat
kepada direksi dalam rangka menjalankan kepengurusan perusahaan
yang baik. Tugas dan tanggung jawab dewan komisaris adalah :
1) Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
peseroan yang dilakukan direksi serta memberikan nasehat
kepada direksi termasuk mengenai rencana pengembangan
peseroan, pelaksanaan anggaran dasar dan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Memberikan pendapat dan saran dalam Rapat Umum Pemegang
Saham mengenai rencana pengembangan peseroan, rencana
kerja dan anggaran tahunan perseroan serta perubahan dan
tambahannya.
3) Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan
serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatannya dalam
Rapat Umum Pemegang Saham.
4) Mengikuti perkembangan kegiatan peseroan, dalam hal
perseroan menunjukkan gejala kemunduran dewan komisaris
melaporkannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan
disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
5) Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap
persoalan lain yang dianggap penting bagi pengurusan
perseoran.
6) Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan
oleh RUPS.
7) Komisaris mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam
sebulan dan dalam rapat tersebut komisaris dapat mengundang
direksi.
d. Komite Audit
Menurut Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004,
komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam
rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Suatu komite audit
terdiri dari mayoritas komisaris independen yang dapat meningkatkan
kualitas informasi keuangan untuk memberikan suatu penilaian yang
lebih akurat dari keputusan dan kinerja manajemen puncak.
Komite audit merupakan faktor penting dalam pengawasan
terhadap manajemen. Komite audit yang dimiliki oleh perusahaan
adalah 5 orang anggota dalam rentang 2 hingga 12 anggota. Jumlah
anggota komite audit berpengaruh terhadap besarnya pengaruh yang
dapat diberikan terhadap perusahaan, ukuran komite audit yang lebih
besar diharapkan dapat menjaga kinerja perusahaan dengan lebih baik.
Dewan biasanya mendelegasikan tanggung jawab untuk
pengawasan pelaporan keuangan kepada komite audit untuk
meningkatkan luas relevansi dan reliabilitas dari laporan tahunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Jadi, komite audit mempunyai peran yang besar di dalam perusahaan
untuk mencapai good corporate governance.
C. Teori Agensi (Agency Theory)
Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk
memahami good corporate governance. Jensen dan Meckling (1976)
menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer
(agent) dengan investor (principal). Konflik kepentingan antara pemilik dan
agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan
kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost).
Teori keagenan menjelaskan bahwa kepentingan manajemen dan
kepentingan pemegang saham seringkali bertentangan, sehingga bisa terjadi
konflik. Hal tersebut terjadi karena manajer cenderung berusaha
mengutamakan kepentingan pribadi. Pemegang saham tidak menyukai
kepentingan pribadi manajer, karena hal tersebut akan menambah biaya bagi
perusahaan sehingga akan menaikan konflik keagenan. Agency cost dari sisi
pemegan gsaham dapat dikurangi dengan cara melibatkan pihak ketiga
(debtholders) yang masuk melalui kebijakan hutang. Beberapa alternatif untuk
mengurangi agency cost adalah sebagai berikut:
1. Dengan menurunkan agency cost dari free cash flow akan mengurangi
sumber-sumber discretionary, khususnya aliran kas dibawah kontrol
manajemen (Jensen, 1986).
2. Meningkatkan pendanaan dengan hutang. Penurunan hutang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
menurunkan konflik antara pemegang saham dengan manajer
(Mahadwartha, 2002).
3. Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen (Jensen dan
Meckling, 1976). Proporsi kepemilikan saham yang dikontrol oleh
manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial akan
mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sehingga
akan memperoleh manfaat langsung dari keputusan yang diambil serta
menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan
yang salah. Hubungan yang ada diantara agent dan principal ini biasanya
berada dalam situasi informasi asimetri atau ketidakseimbangan informasi
(assymetrical information). Ketidakseimbangan informasi (assymetrical
information) ini dapat terjadi jika satu pihak dapat mengakses informasi yang
relevan sedangkan pihak lain tidak mampu melakukannya (Scott, 2000). Di
dalam penyusunan laporan keuangan juga terjadi ketidakseimbangan informasi
(assymetrical information), sehingga manajer (agent) dapat menggunakan
informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi pelaporan keuangan dalam
usaha memaksimalkan utilitasnya dan atau market value perusahaan.
Agent dan principal diasumsikan termotivasi oleh kepentingan individu,
dan sering kali kepentingan antara keduanya berbenturan (Ikhsan dan Ishak,
2005). Agent menginginkan kesejahteraan hidup yang dapat terpuaskan dengan
kontrak kerjanya dengan principal. Sedangkan principal menginginkan laba
perusahaan sebesar mungkin, sehingga dapat meningkatkan harga saham atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
deviden yang akan dibagikan. Padahal, kontrak dengan agent yang berkualitas
tinggi dan dapat memuaskan keinginan principal dapat menjadi mahal. Biaya
agensi ini dapat menurunkan laba perusahaan. Laba perusahaan ini
mempengaruhi kebijakan deviden. Kebijakan deviden dan profitabilitas
perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan (company value). Principal
tidak dapat menghindari biaya agensi ini. Principal tidak mungkin
menjalankan perusahaannya sendiri tanpa bantuan seorangpun.
D. Kinerja Perusahaan
Pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran, tujuan organisasi.
Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan
melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu
dipertanggungjawabkan.
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi laba,
serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak
terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan
meningkatkan kinerja perusahaan.
Dalam hubungannya dengan kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan yang sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja
perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi. Akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali
dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Disclosure laporan
keuangan akan memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan
keuangan. Disclosure sebagai salah satu aspek good corporate governance
diharapkan dapat menjadi dasar untuk melihat baik tidaknya kinerja
perusahaan.
Variabel kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam
indikator, pada umumnya berfokus pada informasi kinerja yang berasal dari
laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk membantu
investor, kreditor, calon investor dan para pengguna lainnya dalam rangka
membuat keputusan investasi, keputusan kredit, analisis saham serta
menentukan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang.
Penilaian kinerja perusahaan dilakukan bertujuan untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar
perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar tercapai tujuan perusahaan yang
baik. Melalui penilaian kinerja, maka perusahaan dapat memilih strategi dan
struktur keuangannya.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian Nur Sayidah (2007) tentang Pengaruh corporate governance
terhadap kinerja perusahaan go publik dengan pengujian regresi menunjukkan
bahwa kualitas corporate governance pada tingkat signifikansi 5% tidak
mempengaruhi kinerja perusahaan baik yang diproksi dengan profit margin,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
ROA, ROE maupun ROI. Variabel kontrol yang mempengaruhi kinerja
perusahaan hanya LogBM. Pada tingkat signifikansi 5% mempengaruhi ROA,
ROE dan ROI.
Penelitian Kajola Sunday O (2008) tentang Corporate Governance and
Firm Performance: The Case of Nigerian Listed Firms. Secara keseluruhan
Corporate Governance berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan yang
di proksi menggunakan ROE dan PM serta secara parsial yang mempengaruhi
ROE adalah board size dan chief executif status, sedangkan yang
mempengaruhi PM secara signifikan adalah chief executif status.
Penelitian Shaoib, Ali Shah, Hassan (2008) dengan judul “Impact of
Corporate Governance on Financial Performance of firm: Evidence from
Pakistan”, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial audit commite
independence berpengaruh positif signifikan terhadap ROE dan ROA.
Penelitian Muh Arief Ujiyanto dan Bambang Pramuka (2007) tentang
Mekanisme Corporate Governance Manajemen laba dan kinerja keuangan,
hasil penelitian membuktikan kepemilikan instutisional, kepemilikan
manajerial, proporsi dewan komiaris independen berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba dan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan secara signifikan.
Penelitian Sam’ani (2008) Pengaruh GCG dan Leverage terhadap kinerja
keuangan pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-
2007, hasil penelitian menunjukkan komite audit berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan, proporsi komisaris independen tidak berpengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
terhadap kinerja perusahaan.
Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian yang
dilakukan kali ini, akan meneliti ada tidaknya pengaruh GCG terhadap kinerja
perusahaan. Selanjutnya, sebagai buktinya akan dilakukan evaluasi atas kinerja
keuangan, yang diproksikan pada beberapa rasio profitabilitas yang sering
dijumpai dalam laporan keuangan perusahaan, atau database keuangan yang
lazim digunakan. Rasio-rasio tersebut yaitu margin laba bersih (NPM) dari
perusahaan sektor keuangan pada tahun 2008-2010.
F. Pengembangan Hipotesis
Dalam penelitian ini GCG diukur dengan menggunakan empat aspek
good corporate governance yaitu kepemilikan institusional, jumlah dewan
direksi, proporsi dewan komisaris independen, dan jumlah komite audit.
Pengembangan hipotesis untuk masing-masing aspek good corporate
governance adalah sebagai berikut:
a. Kepemilikan Institusional
Mengurangi biaya agency cost dapat dilakukan dengan beberapa
alternatif yaitu: pertama, dengan meningkatkan kepemilikan saham
perusahaan oleh manajemen, selaian itu manajer dapat merasakan
langsung manfaat dari keputusan yang diambil. Kepemilikan ini akan
mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang saham (Jesen
dan Meckling dalam Wahidahwati: 2002). Dengan demikian maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
kepemilikan saham oleh manajemen merupakan insentif bagi para
manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Adanya kepemilikan oleh investor institusional seperti
perusahaan efek, perusahaan asuransi, perbankan, perusahaan investasi,
dana pensiun, dan kepemilikan institusi lain akan mendorong
peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja
manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber
kekuasaan (source of power) yang dapat digunakan untuk mendukung
atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen. Selain itu, struktur
kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi
jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja
perusahaan dalam mencapai tujuan. Berdasarkan uraian di atas maka,
peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan.
b. Dewan Direksi (Board of Director)
Dewan direksi dalam suatu perusahaan memegang fungsi dan
peranan yang sangat penting serta memiliki tanggung jawab terhadap
perkembangan dan kemajuan perusahaan. Tanggung jawab dewan
direksi adalah memonitor penerapan strategi jangka panjang, usaha
bisnis perusahaan, seleksi, evaluasi kinerja dan penuntutan sistem balas
jasa manajemen perusahaan secara efektif. Keefektifan aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
pengawasan yang dipengaruhi oleh ukuran dan komposisi dewan
direksi. Berdasarkan uraian di atas maka, peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ha 2 : Jumlah dewan direksi berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
c. Komisaris Independen
Penelitian mengenai dampak komisaris independen terhadap
kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh
positif pada kinerja perusahaan (Yermack, 1996), bukan faktor dari
kinerja perusahaan (Kesner dan Johnson, 1990), dan berhubungan
negatif dengan kinerja perusahaan (Kosnik dan Turk, 1991). Lain halnya
penelitan dari Kajola Sunday O (2008) yang menyebutkan bahwa
proporsi dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan.
Untuk menjamin pelaksanaan good corporate governance
diperlukan anggota dewan komisaris yang memiliki integritas,
kemampuan, tidak cacat hukum, independen, tidak memiliki hubungan
bisnis (kontraktual) ataupun hubungan lainnya dengan pemegang saham
mayoritas (pemegang saham pengendali) dan dewan direksi
(manajemen) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komisaris
independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
bukan merupakan pemegang saham pengendali dalam RUPS. Penelitian
Yemarck (1996) menunjukkan bahwa komisaris independen
berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Berdasarkan teori dan
penelitian tersebut diatas maka hipotesis yang dirumuskan sebagai
berikut:
Ha 3 : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan.
d. Komite Audit
Dewan biasanya mendelegasikan tanggung jawab untuk
pengawasan pelaporan keuangan kepada komite audit untuk
meningkatkan luas relevansi dan reliabilitas dari laporan tahunan. Jadi,
komite audit mempunyai peran yang besar di dalam perusahaan untuk
mencapai good corporate governance. Komite audit merupakan faktor
penting dalam pengawasan terhadap manajemen. Rata-rata komite audit
yang dimiliki oleh perusahaan adalah 5 orang anggota dalam rentang 2
hingga 12 anggota. Jumlah anggota komite audit berpengaruh terhadap
besarnya pengaruh yang dapat diberikan terhadap perusahaan, ukuran
komite audit yang lebih besar diharapkan dapat menjaga kinerja
perusahaan dengan lebih baik. Dari uraian tersebut maka hipotesis yang
diajukan sebagai berikut:
Ha 4 : Jumlah komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada penelitian ini menggunakan empat variabel
independen yaitu kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, proporsi
dewan komisaris independen dan komite audit, sementara variabel dependen
diproksi menggunakan net profit margin (NPM). Penelitian ini juga
menyertakan variabel kontrol yang diproksikan menggunakan oleh Log
Asset.
Variabel Independen Variabel Dependen
Ha 1Ha 1 Ha 1 (+)
Ha 2 (+)
Ha 3 (+)
Ha 4 (+)
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Kepemilikan Institusional
Jumlah Dewan Direksi
Proporsi Dewan Komisaris
Independen
Jumlah Komite Audit
Log Asset
Kinerja Perusahaan
(NPM)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypotesis
testing) yaitu penelitian yang menguji hipotesis yang telah ditentukan diawal
penelitian (Hartono, 2007). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan sektor
keuangan periode 2008-2010.
B. Populasi, Sample, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau
individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2000).
Populasi mengacu pada keseluruhan orang, kejadian, atau hal minat yang
ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2010.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti
atau diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi, jumlahnya
lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto, 2008). Dalam proses
pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.
Menurut Hartono (2007) pengambilan sampel bertujuan (purposive
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan bisa berdasarkan
pertimbangan (judgment) atau jatah (quota) tertentu. Kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2008-2010.
b. Perusahan sektor keuangan yang menerbitkan laporan keuangan dari
tahun 2008-2010.
c. Perusahaan sektor keuangan yang menerapkan GCG dari tahun 2008-2010.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Hartono (2007) teknik pengambilan sampel data dalam penelitian
dapat menggunakan strategi pengamatan langsung (direct observation),
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. (2003). Basic Econometrics. Mc Graw-Hill Inc. Jakarta:
Erlangga.
Hartono, J. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua..
Yogyakarta: BPFE UGM
Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad. (2005). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:
Salemba Empat.
Iskander, Magdi R. Dan Nadreth Chamlo, (2000). Good Corporate Governance :
A Frame Work for ImpLementation. The International bank for
Reconstruction and Development. The World Bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Jensen, Michael C, dan W.H. Meckling. (1976).Theory of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics. hal.305-360.
Kajola, Sunday O. (2008). Corporate Governance and Firm Performance The
Case of Nigerian Listed Firms. European Journal of Economics Finance
and Administrative Sciences Issue 14.
Kesner dan Simon Johnson. (1990). A Blueprint for Corporate Governance:
Strategy, Accountability, and the Preservation of Shareholder Value,
Amacom, USA.
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia. Jakarta.
Kosnik, Rachel. D, dan Carrie Turk. (1991). Conspicuous Governan ce Failures:
Why Sarbanes-Oxley is not an Ethics Warranty.Corporate Finance
Review. 9:5 (Maret/April). hal.41-47.
Mahadwartha, P.A. (2002).“Uji Teori Keagenan dalam Hubungan
Interdependensi antara Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen”.
Simposium Nasional Akuntansi V Ikatan Akuntan Indonesia: 635-647.
Manao, Hekinus. (1997). Efektivitas Komite Audit Perusahaan. Paper disajikan
dalam Seminar Pengembangan Audit Committee Lingkungan
Perusahaan Indonesia Menghadapi Era Globalisasi. Jakarta
Mohammad Shaoib Abdullah. (2008). Impact of Corporate Governance on
Financial Performance of Firms: Evidence from Pakistan. Vol.11. Num
2. Desember. Cambridge: The Business Review.
Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang. (2007). Mekanisme Corporate Governance,
Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Makalah SNA X.
Nur Sayidah. (2007). Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar CGPI
Tahun 2003, 2004, 2005). JAAI Volume 11. No. 1 Juni 1-19.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Nurlela, Rika dan Islahuddin. (2008). Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
Sebagai Variabel Moderating. Pontianak: Simposium Nasional
Akuntansi XI.
Pranata, Y. (2007). Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: Penelitian Universitas Islam Indonesia.
Salowe, Allen F, Leon M. Lessinger Paperback, (2002).
Sam’ani. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (Bei) Tahun 2004 – 2007. Tesis Pascasarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Scoot, William R., (2000). Financial Accounting Theory. Second Edition.
Canada: Prentice Hall.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Jakarta: Salemba
Empat.
Shleifer, Andrei. dan Vishny, R.W. (1997). A Survey of Corporate Governance.
The Journal of Finance.52 (2), 737-783.
Silveira, Alexandre di Micelli dan Lucas Ayres Barros. (2006). Corporate
Governance Quality and Firm Value in Brazil.http:
//papers.ssrn.com/sol3/papers.
Wardani, D. K. (2008). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan di Indonesia. Yogyakarta: Penelitian Universitas Islam
Indonesia.
Xie, Biao, Wallace N Davidson III, and Peter J. Dadalt. (2003). Earnings
Management and Corporate Governance: The Role of The Board and
The Audit Committee. Journal of Corporate Finance, 9, 295-316.
Yermack, D.(1996). Higher Market Valuation of Companies with a Small Board
of Directors. Journal of Financial Economics 40: 185-211
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
Lampiran 1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Metode Analisis
Hasil Penelitian
1. Nur Sayidah (2007)
Pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan go publik
Variabel bebas : ROA, ROE, ROI Variabel terikat: KinerjaPerusahaan Variabel kontrol: Log BM
Analisis Regresi Berganda
Pengujian regresimenunjukkan bahwakualitas corporate governancepada tingkatsignifikansi5% tidak mempengaruhi kinerjaperusahaan baikyangdiproksi dengan profitmargin,ROA,ROEmaupunROI.Variabelkontrol yangmempengaruhikinerjaperusahaan hanyaLogBM. Pada tingkatsignifikansi 5%mempengaruhiROA, ROEdanROI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2. Kajola, Sunday O (2008)
Corporate Governance and Firm Performance: The Case of Nigerian Listed Firms.
Variabel bebas :board size, board composition, chief executive status and audit committee
Variabel terikat: ROE dan PM
Analisis Regresi Berganda
Secara keseluruhan Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang di proksi menggunakan ROE dan PM
Secara parsial yang mempengaruhi ROE adalah board size dan chief executif status, sedangkan yang mempengaruhi PM secara signifikan adalah chief executif status.
3. Shaoib, Ali Shah, Hassan
(2008)
Impact of Coorporate Governance on Financial Performance of firm: Evidence from Pakistan.
Variabel bebas : boardsize, insidedirectors’shareholding,size of the boardandauditcommittee independence Variabel terikat: Tobin’s Q, MVA, ROA and ROE
Analisis Regresi Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial audit commite independence berpengaruh positif terhadap ROE dan ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
4. Muh. Arief Ujiyanto dan Bambang Pramuka
(2007)
Mekanisme Corporate Governance Manajemen laba dan kinerja keuangan
Variabel bebas: Kepemilikan instusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisris independen. Variabel terikat: Manajemen laba CFROA
Analisis Regresi Berganda
Kepemilikan instutisional, kepemilikan manajerial, dewan komiaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara signifikan.
5. Sam’ani
(2008)
Pengaruh GCG dan Leverage terhadap kinerja keuangan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007.
Variabel bebas: Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Proporsi Komisaris Independen, ukuran direksi, leverage. Variabel terikat: Kinerja perusahaan (ROA)
Analisis Regresi Berganda
Komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, proporsi komisarisindependen tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
Lampiran 2
Data Perusahaan Sektor Keuangan
No. KODE PERUSAHAAN 1 AGRO Bank Agro Niaga Tbk. 2 BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk. 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 6 BBKP Bank Bukopin Tbk. 7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 11 BCIC Bank Mutiara Tbk. 12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. 14 BKSW Bank Kesawan Tbk. 15 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 16 BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 17 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 18 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 19 BNLI Bank Permata Tbk. 20 BSIM Bank Sinar Mas Tbk. 21 BSWD Bank Swadesi Tbk. 22 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 23 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk. 24 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 25 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk. 26 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. 27 MEGA Bank Mega Tbk. 28 NISP Bank NISP OCBC Tbk. 29 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.. 30 SDRA Bank Himpunan Sudara 1906 Tbk. 31 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk. 32 BBLD Buana Finance Tbk. 33 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk. 34 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk. 35 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk. 36 DEFI Danasupra Erapacific Tbk. 37 HDFA HD Finance Tbk. 38 MFIN Mandala Multifinance Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
39 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk. 40 VRNA Verena Multi Finance Tbk. 41 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 42 GSMF Equity Development Investment Tbk. 43 MTFN Capitalinc Investment Tbk. 44 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk. 45 AKSI Majapahit Securities Tbk. 46 HADE HD Capital Tbk. 47 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk. 48 PANS Panin Sekuritas Tbk. 49 PEGE Panca Global Securities Tbk. 50 RELI Reliance Securities Tbk. 51 TRIM Trimegah Securities Tbk. 52 YULE Yulie Sekurindo Tbk. 53 APIC Pasific Strategic Financial Tbk. 54 ARTA Arthavest Tbk. 55 BCAP Bhakti Capital Indonesia Tbk. 56 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 57 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. 58 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 59 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk. 60 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk. 61 ASRM Asuransi Ramayana Tbk. 62 LPGI Lippo General Insurance Tbk. 63 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. 64 PNIN Panin Insurance Tbk. 65 PNLF Panin Financial Tbk.