Page 1
PENGARUH PENERAPAN E-GOVERNMENT
TERHADAP PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI DINAS
KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIK KABUPATEN WAJO
Oleh:
M. AHMAR MUAMMAR
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05129 14
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Page 2
i
PENGARUH PENERAPAN E-GOVERNMENT
TERHADAP PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI DINAS
KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIK KABUPATEN WAJO
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh
GelarSarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos)
Disusun dan Diajukan Oleh:
M. AHMAR MUAMMAR
Nomor Stambuk: 10561 05129 14
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Page 5
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : M. Ahmar Muammar
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05129 14
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasilplagiat
dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan aturan yang
berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 23 Januari 2020
Yang Menyatakan,
M. Ahmar Muammar
Page 6
v
ABSTRAK
M. AHMAR MUAMMAR, Hafiz Elfiansyah dan Nasrul Haq. Pengaruh
Penerapan E-Government Terhadap Pelaksanaan Good Governance di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan E-Government
Terhadap Pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo.Adapun metode penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah 36 masyarakat dan 44 pegawai
penarikan sampelnya menggunakan sampling jenuh. Teknik pengabsahan data yaitu
Uji Validitas, UjiReliabilitas,Teknik Analisis Data Yaitu TeknikAnalisisDeskrptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (b) nilainya sebesar
35,583 yang menyatakan bahwa penerapanE-Government(X) berpengaruh terhadap
pelaksanaan Good Governance (Y). Berdasarkan hasil t hitung > t tabel (35,583>
1,994) atau signifikan (Sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari < 0,05, sehingga berarti
hipotesis satu (H1) diterima. Hal ini berarti hipotesis pertama (H1) Penerapan E-
Government signifikan terhadap Pelaksanaan Good Governancedi Dinas Kominfo
dan Statistik. Kontribusi E-Government sebesar 30,6% dapat diartikan bahwa ada hal
lain yang dapat meningkatkan Penerapan E-Government terhadap Pelaksanaan Good
Governance.
Kata kunci: E-Government, Good Governance,Masyarakat
Page 7
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skirpsi ini yang berjudul “Pengaruh Penerapan E-Government
Terhadap Pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo”.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar .Shalawat beserta salam semoga
senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,
sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih pertama-tama penulis persembahkan untuk kedua orang
tua, ayahanda Tajuddin Nur, S.Pd dan ibunda Sitti Rahmawati. Terima kasih atas
doa, cinta, kasih sayang, didikan, kepercayaan, dan pengorbanan ayah bunda untuk
ananda. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada beliau,
tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan untuk
seluruh keluarga besarku yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik moril
maupun materil kepada penulis.
Banyak rintangan dan tantangan yang penulis hadapi dalam penyelesaian
skripsi ini, untuk itu kesempatan ini izinkan penulis memberikan ucapan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis
Page 8
vii
dalam pembuatan skripsi ini, maka dari itu penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos, MPA Selaku Ketua Jurusan dan Pembimbing II Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Hafiz Elfiansyah, P., M.Si dan selaku pembimbing I penulis yang selalu
memberikan arahan dan dorongan atas penyelesaian skripsi penulis.
5. Para Dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bimbingan
selama penulis menduduki jenjang pendidikan di kampus biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
6. Seluruh Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara, terima kasih atas bantuan
yang tiada hentinya bagi penulis selama ini.
7. Bapak Jalaluddin ST.M,Kes selaku Sekertaris Kominfo dan Statistik beserta
seluruh stafnya. Terima kasih telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian di lokasi ini.
Page 9
viii
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bantuan dan doanya. Semoga bantuan dan keikhlasannya
mendapat balasan dari Allah SWT.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita mermohon, semoga curahan rahmat dan
hidayahnya senantiasa dilimpahkan kepada kita umatnya yang senantiasa taat atas
seluruh perintahnya, semoga segala usaha dan jerih payah kita selama ini mendapat
ridho dari-Nya Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Makassar,23 Januari 2020
M. Ahmar Muammar
Page 10
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iv
ABTRAK ............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi
BAB I ..................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................7
D. Kegunaan Penelitian................................................................................7
BAB II .................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................9
A. Penelitian Terdahulu ...............................................................................9
B. Kondep, Definisi dan Teori .....................................................................10
C. Kerangka Pikir ........................................................................................27
D. Definisi Operasional................................................................................30
E. Hipotesis ..................................................................................................33
BAB III ...............................................................................................................34
METODE PENELITIAN ....................................................................................34
Page 11
x
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................34
B. Jenis dan Tipe Penelitian .........................................................................34
C. Populasi Dan Sampel ..............................................................................34
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................35
E. Teknik Analisi Data ................................................................................37
BAB IV ...............................................................................................................40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................40
A. Deskkripsi Objek Penelitian ....................................................................40
B. Pengumpulan Data ..................................................................................44
C. Hasil Penelitian .......................................................................................49
D. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana.................................................116
E. Pembahasan .............................................................................................119
BAB V .................................................................................................................132
PENUTUP ...........................................................................................................132
A. Kesimpulan .............................................................................................132
B. Saran ........................................................................................................133
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................134
LAMPIRAN ........................................................................................................136
Page 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab akan kemajuan daerah setempat
serta mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, hal inilah yang dimaksud dengan
otonomi daerah. Pemerintah diharuskan bisa menjadi lebih baik untuk mengikuti
perkembangan yang semakin maju, untuk mengimbangi hal tersebut maka muncullah
istilah pemerintahan yang berbasis elektronik atau dengan kata lain (E-Government).
Penyelenggaraan E-Government di Indonesia telah dimulai saat sebelum adanya
Inpres No. 3 Tahun 2003, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan
jaringan telepon. Pemerintah menyadari akan manfaat penyelenggaraan E-
Government yang mendukung penyelenggaraan Good Governance. Penyelenggraan
ini membuka cakrawala baru dalam keterbukaan dan daya tanggap dikalangan
pemerintah serta tanggung jawab pemerintah.Di Indonesia, inisiatif menerapkan E-
Government telah diperkenalkan sejak tahun 2001 melalui Instruksi Presiden No.6
Tahun 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media, dan Inforatika).
Kemudian keluarnya Instruksi Presiden RI No.3 Tahun 2003 Tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government yang diinstruksikan
kepada :
Page 13
2
Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Tertinggi Dan Tinggi Negara, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia, Gubernur,
Bupati/Waliota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas,
fungsi dan kewenangan masing-masing guna terlaksananya pengembangan E-
Government secara nasional dengan berpedoman pada Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Instruksi Presiden.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini mendorong
pemerintah untuk melakukan pemenuhan segala aspek untuk menuju Good
Governance yang baik guna melakukan pelayanan yang maksimal. Pesatnya
kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat dapat mengetahui informasi
dengan sangat cepat. Sebagai akibatnya terjadi tekanan dari masyrakat kepada
pemerintah untuk lebih memanfaatkan dan memperbaiki kinerja pemerintah. Dengan
ini muncul sistem E-Government sebagai akibat tekanan dari masyarakat.
Dengan menerapkan sistem E-Government, maka masyarakat dapat memantau
aktifitas dari apa yang direncanakan dan telah dilakukan oleh pemerintah, kemudian
akan memicu kinerja pemerintah yang jauh lebih baik. Pemanfaatan E-Governmnet
sendiri dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari kinerja aparat pemerintah,
arus informasi yang cepat, dan adanya media yang menampung segala aspirasi dari
Page 14
3
seluruh masyarakat.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No.3 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government yang menyatakan bahwa pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan
efesiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah.
Kemudian Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 tentang Sistem Keuangan Daerah
dijelaskan bahwa untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang
sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintah yang baik (Good Governance).
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan
dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan
mengelola keuangan daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka penerapan sistem E-
Government dalam penataan tata kelola pemerintah harus dijalankan dengan baik,
jika hal ini dapat berjalan dengan semestinya maka Good Governance dapat
terwujud. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa E-Government merupakan suatu
perwujudan untuk menyukseskan tata kelola pemerintah dengan baik.
Dalam laporan Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (BPPTIK) sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
kembali mempublikasikan peringkat E-Government Development Index (EGDI)
berdasarkan survei tahun 2018 (www.kominfo.go.id). Pada tahun ini Indonesia
menempati posisi ke-107 EGDI, naik 9 peringkat dibandingkan tahun 2016 yang
Page 15
4
menduduki peringkat ke-116. Indonesia menempati peringkat ke-7 di Association of
Southeast Asian Nation (ASEAN) setelah Vietnam. Peringkat Indonesia ini masih
berada jauh di bawah negara-negara di ASEAN lainnya seperti Singapura (peringkat
ke-7 EGDI), Malaysia (peringkat ke-48 EGDI), Brunei Darussalam (peringkat ke-59
EGDI), Thailand (peringkat ke-73 EGDI), Philippines (peringkat ke-75 EGDI), dan
Vietnam (peringkat ke-88 EGDI).
Kabupaten Wajo sudah menerapkan E-Government dalam pelaksanaan Good
Governance (www.wajokab.go.id). Sehingga sistem informasi ini sangat penting,
karena berperan sebagai pendukung fungsi pemerintah dalam mewujudkan pelayanan
yang baik untuk masyarakat. Dengan adanya sistem yang diterapkan di instansi
pemerintah di Kabupaten Wajo maka masyarakat akan dengan mudah mengakses
informasi terkait dengan kegiatan pelayanan yang diberikan pemerintah daerah
seperti informasi kebijakan dan program-program yang sudah atau telah dilaksanakan
oleh pemerintah.
Namun sejauh ini E-Government yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Wajo belum terlalu terekspos ke masyarakat sehingga banyak masyarakat tidak
mengetahui program layanan pemerintah ini. Minimnya akses informasi yang ada
pada portal resmi Kabupaten Wajo (wajokab.go.id) juga menjadi salah satu perhatian
dimana pemerintah selaku pelayan publik harus mengedepankan keterbukaan
penyedia informasi bagi masyarakat.
Page 16
5
Permasalahan lain yaitu adanya tuntutan transparansi dari pihak masyarakat
terkait dengan pengelolaan tatanan pemerintah. Dengan adanya keterbukaan maka
arus informasi dapat terlaksana secara seimbang yaitu antara pemerintah dengan
masyarakat, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengetahui seluruh informasi
terkait dengan keputusan dan kepentingan publik secara aktif.
Riva dalam Sedarmayanti (2016: 4), adanya permasalahn tersebut juga
mengharuskan pemerintah untuk melakukan upaya dalam peningkatan kualitas.
Untuk itu perlu adanya berorientasi kepada pengedepanan peroses Good Governance
dalam pengelolaan layanan publik. Pemerintah seharusnya menyadari bahwa
penerapan E-Government buakan hanya sekedar mengikuti aturan lalu lepas tanggung
jawab begitu saja, melainkan membutuhkan konsistensi, bahwa sejauh mana
pemerintah mampu mengembangakan dan menjaga eksistensi. Maka pada dasarnya
tuntutan akan terlaksananya tata kelola yang baik bagi pemerintah sangat wajar,
pemerintah harus dengan bijak memperhatikan apa yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan pemerintah dan sebagai bentuk akuntabilitas terhadap masyarakat. Dengan
adanya E-Government Pemerintah memiliki harapan baru dalam meningkatkan
pelayanan bagi masyarakat dalam mewujudkan Good Governance.
Menurut Effendi dalalm Sedarmayanti (2016:5). Permasalahan-permasalahan
dalam implementasi otonomi daerah yang telah dipaparkan, mencerminkan lemahnya
akuntabilitas pemerintah terhadap masyarakat. Permasalahan ini juga mencerminkan
Page 17
6
bahwa secara nyata Good Governance pada dasarnya tidak terlaksana dengan baik
atau dengan kata lain Bad Governance. Untuk itu perlu adanya hubungan sinergis dan
konstruktif diantara negara, sektor dan masyarakat.
Untuk itu, diperlukan tata kelola pemerintah yang sejalan dengan perubahan
yang terjadi pada era transisi global. Pemerintah juga perlu membenahi peraturan-
peraturan yang telah dibuat agar menjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan
rakyat. Selain itu, masyarakat dan birokrasi dituntut untuk saling menyesuaikan diri
agar terjadi sebuah relasi yang menghasilkan perdamaian yang produktif serta saling
menghargai. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah perubahan-perubahan yang baru
dalam mewujudkan pemerintah yang baik serta dapat menyesuaikan dengan arus
perkembangan zaman.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis hendak
melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Penerapan E-Government
Terhadap Pelaksanaan Good Governance Di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
menetapkan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Seberapa baik Penerapan E-Government di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo?
Page 18
7
2. Seberapa baik Pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo?
3. Seberapa besar Pengaruh Penerapan E-Government terhadap Pelaksanaan Good
Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalah yang ada diatas, maka dapat dikemukakan
maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Seberapa baik Penerapan E-Government di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
2. Untuk Mengetahui Seberapa baik Pelaksanaan Good Governance di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
3. Untuk Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Penerapan E-Governmentterhadap
Pelaksanaan Good Governancedi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Page 19
8
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang E-
Government dan dapat dijadikan bahan referensi penelitian selanjutnya yang
berpengaruh terhadap Good Governance.
2. Secara Praktis
Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran bagi instansi
pemerintah setempat dalam pengaruh penerapan E-Government terhadap pelaksanaan
Good Governance.
Page 20
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
1. Dalam penelitian Pengaruh Penerapan E-Government Terhadap Pelaksanaan
Tata Kelola Pemerintah di Kota Tasikmalaya yang pernah dilakukan oleh
Annisa Ayu Azzahra telah ditemukan beberapa poin kesimpulan:
a. Penerapan E-Government pada Dinas, Badan dan Kantor dipemerintah Kota
Tasikmalaya sudah diterapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan Tata Kelola pemerintah pada sebagian besar Dinas , Badan dan
Kantor di Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah dikelola dengan baik.
c. Penerapam E-Governmentmemiliki hubungan yang sangat kuat dengan dengan
pelaksanaan tata kelola pemerintah di Kota Tasikmalaya.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan E-Government di Kota Tasikmalaya
memberikan pengaruh sebesar 61,9% terhadap tata kelola di Kota Tasikmalaya
Azzahra, (2016: 97).
2.Selanjutnya penelitian terdahulu yang kedua, yang diteliti oleh saudara Akadun,
(2007) membahas tentang Good Governancedimana pada lokasi yang diteliti
menunjukkan desentralisasi dan otda bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat
melalui berbagai bentuk pelayanan masyarakat. Keterbatasan pemerintah dalam
pemberian pelayana masyarakat serta potensi besar yang dimiliki pihak swasta dan
masyarakat sipil menjadi keniscayaan bahwa pengelolaan negara sebaiknya
Page 21
10
merupakan kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil.
3. Asep Fajar Firmansyah Iwa Airlangga (2012),Pengaruh E-Goverment terhadap
Kemampuan Knowledge Sharing Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah
DKI Jakarta), Penelitian ini mengkonfirmasikan temuan bahwa pembangunanE-
Government khusus di PemDa DKI Jakarta belum secara signifikan mempengaruhi
kemampuan knowledge sharing pemerintah.
B. Konsep, Definisi dan Teori
1. Konsep E-Government
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menawarkan sebuah
solusi bagi pemerintah untuk lebih meningkatakan kinerjanya yang berbasis pada
Good Governance. Kesiapan sumber daya manusia, regulasi, anggaran dana, sarana
dan prasarana adalah hal mutlak yang harus disediakan dalam penyelenggaraan E-
Government.
a. Pengertian E-Government
Sistem E-Government secara umum didefinisikan sebagai penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi di sektor publik untuk memudahkan pemerintah
Kumar dan Best dalam Heryana (2013: 2).
Bank Dunia (World Bank) dalam Sari dan Winarno (2012: 2) menuliskan
bahwa E-Government mengarahkan untuk menggunakan teknologi informasi oleh
Page 22
11
semua agen pemerintahan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang
mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan
pihak yang terkait oleh pemerintah. Sedangkan E-Government menurut Indrajit
(2004:3) E-Government merupakan penggunaan ICT (Information Communication
Technology) untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak
lain.
Negara Italypun juga turut memberikan pandangan mengenai definisi E-
Government, Pemerintah Italy dalam Angraini (2015: 3) mengatakan ”the use of
modern ICT in the modernization of our administration, which comparise the
following clasess of action :
1) Computerization designed to enhance operational affeciency within individual
departements and agencies.
2) Computerozation of services to citizens and firms, often implying integration
among the services of different departements and agencies.
3) Profision of ICT access to final usesrs of government services and information.
Hole dalam Nugraha (2018: 4) menegaskan bahwa konseptual dasar dari E-
Government sebenarnya adalah bagaimana memberikan pelayanan melalui elektronik
(E-Service), seperti melalui internet, jaringan telepon dan komputer serta multimedia.
Berbagai definisi telah dijelaskan dan dipaparkan oleh para ilmuan diberbagai
belahan dunia yang berfokus pada kepentingan masyarakat guna mempercepat proses
Page 23
12
pelayanan pada masyarakat agar lebih efektif dan efesien. Pakar dalam negeripun tak
luput memberikan definisinya mengenai konsep E-Government, yaitu secara teoritik
dipahami sebagai upaya untuk membangun hubungan yang baik antara pemerintah,
masyarakat dan swasta hingga dapat menjadi lebih efektif dan efesien, yang
kesemuanya itu dapat dipakai dengan reformasi birokrasi baik itu pembenahan,
kelembagaan, sumber daya manusia dan sistem penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di instansi pemerintah, juga memperluas
partisipasi publik. Pendayagunaan E-Government bertujuan untuk mendukung
terwujudnya pemerintahan yang baik Gunawan dan Yuwono(2007).
Kemudian dalam buku E-Government In Action yang ditulis oleh Indrajit
(2005:5) menjelaskan E-Government sebagai suatu usaha penciptaan suasana
penyelenggaraan pemerintah yang sesuai dengan objektif bersama (shared goals)
dari sejumlah komunitas yang berkepentingan. Oleh karena itu, visi yang
dicanangkan harus pula mencerminkan visi bersama dari para stakeholder yang ada
misalnya:
a) Memperbaiki produktivitas dan kinerja oprasional dalam melayani
pelanggannya;
b) Mempromosikan pemerintah yang bersih dan transparan;
c) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui kinerja pelayanan publik;
Page 24
13
d) Menjamin terciptanya penyelenggaraan negara yang demokratis, dan lain
sebagainya.
Berdasarkan definisi E-Government tersebut dapat dilihat bahwa E-Government
identik dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Dapat dikatakan
juga bahwa E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam penyelenggaraan pemerintah oleh lembaga pemerintah untuk meningkatkan
kinerja dan hubungan antara pemerintah dan pihak lain.
E-Government sejauh ini masih dipahami sebatas sebagai pembuatan situs web
oleh organisasi pemerintah. Belum banyak yang memahami secara luas bahwa tahap-
tahap pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi publik itu
bisa berbeda-beda Wibawa, (2009: 99).
b. Manfaat E-Government
Indrajit, (2004: 5) menjelaskan mengenai manfaat E-Government yaitu:
1) Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakehodernya
(masyarakat, kalangan bisnis dan industri) terutama dalam hal kinerja efektfitas
dan efesiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
2) Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporace governance.
Page 25
14
3) Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas
sehari-hari.
4) Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5) Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan
tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai
perubahan global dan trend yang ada.
6) Memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah
dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan
demokratis.
CIMSA (Center for Medical Student’s Activities) dalam Azzahra (2016: 16)
juga memberikan pandangannya terkait penerapan E-Government, yaitu:
a. E-Government Meningkatkan Efesiensi
Teknologi Informasi dan Komunikasi membantu meningkatkan efesiensi tugas
dan pemrosesan massal dan operasi administrasi publik. Aplikasi berbasis internet
juga dapat melakukan penghematan pengumpulan dan transmisi data, serta
penyediaan informasi dan komunikasi dengan pelanggan.
b. E-Government Meningkatkan Layanan
Page 26
15
Layanan yang berhasil adalah yang dibangun atas pemahaman kebutuhan
pelanggan. Layanan E-Government juga dikembangkan berdasarkan permintaan dan
nilai pengguna.
c. E-Government Membantu Mencapai Hasil Kebijakan Tertentu
Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat membantu pemangku kepentingan
berbagai informasi dan ide, untuk krmudian berkontribusi dalam menentukan hasil
kebijakan.
d. E-Government Berkontribusi Terhadap Tujuan Kebijakan Ekonomi
E-Government membantu mengurangi korupsi, meningkatkan keterbukaan dan
kepercayaan terhadap pemerintah, serta berkontribusi terhadap tujuan kebijakan
ekonomi. Dampak spesifik mencakup penurunan pengeluaran pemerintah melalui
program yang lebih efektif, efesiensi serta peningkatan produktivitas bisnis melalui
penyederhanaan administrasi yang dimungkinkan oleh Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan peningkatan informasi pemerintah.
e. E-Government Adalah Kontributor Reformasi Utama
Perkembangan saat ini berarti bahwa proses reformasi harus berkelanjutan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendukung reformasi di banyak wilayah,
misalnya dengan meningkatkan transparansi, memfasilitasi proses berbagai informasi
dan menyoroti inkonsistensi internal.
Page 27
16
f. E-Government Membantu Membangun Kepercayaan Antara Pemerintah dan
Warganya
Teknologi Informasi dan Komunikasi ini dapat membantu membangun
kepercayaan dengan memungkinkan keterlibatan warga dalam proses kebijakan,
mempromosikan pemerintah yang terbuka dan bertanggungjawab serta membantu
mencegah korupsi. Selain itu, jika batasan dan tantangan diatasi dengan baik, E-
Government dapat membantu memperdengarkan suara rakyat agar diperdebatkan
dengan lebih luas.
g. E-Government Meningkatkan Transparansidan Tanggungjawab
Teknologi Informasi dan Komunikasi ini membantu meningkatkan transparansi
dalam proses pengambilan keputusan dengan memudahkan informasi untuk dapat
diakses, mempublikasikan debat dan rapat, anggaran dan pengeluaran, hasil dan
alasan pemerintah untuk mengambil keputusan penting.
c. Elemen Sukses Pengembangan E-Government
Hasil kajian dan riset dari Harvard JFK School of Government dalamIndrajit
(2004) menjelaskan tiga konsep digitalisasi pada sektor publik, yaitu sebagai berikut:
1) Dukungan/Support
Elemen pertama dan krusial yang harus dimiliki oleh pemerintah adalah
keinginan dari berbagai kalangan pejabat publik dan politik untuk benar-benar
menerapkan konsep E-Government, bukan hanya sekedar mengikuti trend atau justru
Page 28
17
menentang inisiatif yang berkaitan dengan prinsip-prinsip E-Government. Tanpa
adanya unsur “political will” ini, mustahil berbagai inisiatif pembangunan dan
pengembangan E-Government dapat berjalan dengan mulus. Karena budaya birokrasi
cenderung bekerja berdasarkan model manajemen “top down”, maka jelas dukungan
implementasi program E-Government yang efektif harus dimulai dari para pimpinan
pemerintah yang berada pada level tertinggi sebelum merambat ke level-level
dibawahnya. Hal yang dimaksud dengan dukungan disini bukanlah hanya pada
omongan semata, namun lebih jauh lagi dukungan yang diharapkan adalah dalam
bentuk hal-hal sebagai berikut:
a) Disepakatinya kerangka E-Government sebagai salah satu kunci sukses negara
dalam mencapai visi dan misi bangsanya, sehingga harus diberikan prioritas
tinggi sebagaimana kunci-kunci sukses lain diperlakukan;
b) Dialokasikannya sejumlah sumber daya (manusia, finansial, tenaga, waktu,
informasi, dan lain-lain) disetiap tataran pemerintah untuk membangun konsep
ini dengan semangat lintas sektoral;
c) Dibangunnya berbagai infrastruktur dan superstruktur pendukung agar tercipta
lingkungan kondisif untuk mengembangkan E-Government (seperti adanya
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang jelas, ditugaskannya lembaga-
lembaga khusus misalnya kantor E-Envoysebagai penanggung jawab utama,
disusunnyaaturan main kerja sama dengan swasta, dan lain sebagainya); dan
Page 29
18
d) Disosialisasikannya konsep E-Government secara merata, konsisten, dan
menyeluruh kepada seluruh kalangan birokrat secara khusus dan masyarakat
secara umum melalui berbagai cara kampanye yang simpatik.
2) Kemampuan/Capacity
Elemen kedua ini adalah adanya unsur kemampuan atau keberdayaan dari
pemerintah setempat dalam mewujudkan impian E-Government terkait menjadi
kenyataan. Ada tiga hal minimum yang paling tidak harus dimiliki oleh pemerintah
sehubung dengan elemen ini, yaitu:
a) Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan berbagai inisiatifE-
Government, terutama yang berkaitan dengan sumber daya finansial;
b) Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai karena fasilitas
ini merupakan 50% dari kunci keberhasilan penerapan konsep E-Government;
dan
c) Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian
yang dibutuhkan agar penerapan E-Government dapatsesuai dengan asas
manfaat yang diharapkan.
3) Nilai/Value
Elemen pertama dan kedua merupakan dua buah aspek yang dilihat dari sisi
pemerintah selaku pihak pemberi jasa. Berbagai inisiatif E-Government tidak akan
ada gunanya jika tidak ada pihak yang merasa diuntungkan dengan adanya
Page 30
19
implementasi konsep tersebut; dan dalam hal ini, yang menentukan besar tidaknya
manfaat yang diperoleh dengan adanya E-Government bukanlah kalangan pemerintah
sendiri, melainkan masyarakat dan mereka yang berkepentingan. Untuk itulah maka
pemerintah harus benar-benar teliti dalam memilih prioritas jenis aplikasi E-
Government apa saja yang harus didahulukan pembangunannya agar benar-benar
memberikan value (manfaat) yang secara signifikan dirasakan oleh masyarakat. Salah
dalam mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat justru akan menjadi bumerang bagi
pemerintah yang akan semakin mempersulit meneruskan usaha dalam
mengembangkan konsep E-Government.
Perpaduan antara ketiga elemen terpenting di atas akan membentuk sebuah
nexus atau pusat syaraf jaringan E-Government yang akan menjadi kunci sukses
utama penjamin keberhasilan. Atau dengan kata lain, pengalaman memperlihatkan
bahwa jika elemen menjadi fokus sebuah pemerintah yang berusaha menerapkan
konsep E-Government berada di luar area tersebut (ketiga elemen pembentuk nexus)
tersebut, maka probabilitas kegagalan proyek tersebut akan tinggi.
2. Konsep Good Governance
Good Governance juga biasa disebut sebagai tata kelola pemerintah yang baik
yang merupakan indikator utama dalam pelaksanaan dan penerapan konsep yang
penting bagi sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan Good Governance memiliki
konsep pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya ekonomi dan sosial guna
Page 31
20
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pada masyarakat pada suatu bangsa dan
merupakan suatu mekanisme yang diharapkan diseluruh belahan dunia saat ini.
Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar–benar dirintis dan
diterapkan sejak meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah
terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang
bersih sehingga Good Governance menjadi salah satu alat Reformasi yang mutlak
diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan
Reformasi yang sudah berjalan selama kurang lebih 20 tahun ini, penerapan Good
Governance di Indonesia belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan
cita–cita Reformasi sebelumnya.
a. Pengertian Good Governance
Dalam upaya menghadapi tantangan global saat ini, salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi adalah komitmen tinggi dari pemerintah untuk benar-benar
menerapakan nilai Good Governance, dalam mewujudkan cita-cita itu UNDP (United
Nations Development Program) dalam Suaedi dan Wardiyanto (2010) dalam
dokumen kebijaksanaannya yang berjudul “Governance for Sustainable Human
Development” (1977) mendefinisikan governance sebagai pelaksanaan kewenangan
dalam bidang ekonomi, politik, dan administratif untuk mengelola berbagai urusan
Negara pada setiap tingkatannya dan merupakan instrument kebijkan Negara yang
mendorong terciptanya kondisi kesejahteraan integritas dan kohesitas sosial dalam
Page 32
21
masyarakat.Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu
kepada proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh
pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan
dalam suatu negara.
Sebagai sebuah kata, governance sebenarnya tidaklah baru. Pada tahun 1590
kata ini dipahami sebagai state of being governed, berkembang menjadi mode of
living (1600), kemudian menjadi the office, function, or power of governing (1643),
berkembang menjadi method of management, system of regulation (1660) dan
kemudian dibakukan menjadi the action or manner governing. Sementara itu, berarti
to rule with authority atau mengatur atas nama kewenangan. Pelaksanaannya biasa
disebut sebagai government yang selain mempunyai arti sempit sebagai action of
ruling and directing the affairs of a state, atau pelaksanaan pengaturan dan
pengarahan urusan-urusan negara. Dengan demikian government indentik dengan
pengelolaan atau pengurus dengan makna spesifik atau pengurus negara. Nugroho,
(2004:207).
Sedarmayanti,(2004:3) menjelaskan tentang Good Governance sebagai, nilai
yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat dan dapat meningkatkan
kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional kemandirian, pembangunan
berkelanjutan dan keadilan sosial serta pemerintah yang efektif dan efisien dalam
Page 33
22
pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut.Syafrudin dalam Akadun,
(2007: 3) mengatakan ada beberapa asas yang penting diketahui dalam
penyelenggaraan pemerintah yang baik. Pertama asas persamaan, berarti hal-hal yang
sama harus diperlakukan sama, disamping sebagai salah satu asas hukum yang paling
mendasar dan berakar pada kesadaran hukum. Kedua, asas kepercyaan termasuk
kedalam asas-asas hukum yang paling mendasar dalam hukum publik dan hukum
perrdata. Ketiga, asas kepastian hukum. Asas ini memiliki dua aspek yang satu lebih
bersifat material, yang lain masih bersifat formal. Keempat, asas kecermatan. Asas
kecermatan mengandung arti bahwa suatu ketepatan harus dipersiapkan dan diambil
dengan cermat. Kelima, asas pemberian alasan berarti bahwa suatu ketetapan harus
dapat didukung oleh alasan-alasan yang dijadikan dasar. Keenam, larangan
detournement de povoir, sebagai asas umum pemerintahan yang baik memandang
suatu wewenang tidak boleh digunakan untuk tujuan lain selain untuk mana ia
diberikan.
Kemudian Bappenas, (2008) menjabarkan Good Governance sebagai tata
pemerintah yang baik, penyelenggaraan pemerintah yang baik, pengelolaan
pemerintah yang baik, penyelenggaraan Negara yang baik, ataupun administrasi yang
baik yang berlandas pada prinsip dunia usaha swasta dan masyarakat
b. Prinsip Good Governance
Page 34
23
Perlu adanya prinsip-prinsip Good Governance dalam keberhasilan pemerintah
dalam menjalankan Good Governance itu sendiri. Menurut United
NationalDevelopment Program(UNDP) dalam Suaedi dan Wardiyanto, (2010: 55)
mengatakan bahwa prinsip yang harus dijalankan meliputi beberapa bagian, yaitu:
1. Partisipasi/Participation
Setiap orang atau warga masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan
memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan, baik secara
langsung maupun melalui lembaga perwakilan sesuai dengan kepentingan masing-
masing.
2. Aturan Hukum/Rule Of Law
Kerangka aturan hukum harus berkeadilan, ditegakkan dan dipatuhi secara
utuh, terutama aturan tentang hak asasi manusia. Good Gover memerlukan kerangka
kebijakan yang fair, yang diterapkan tanpa keberpihakan. Penerapan kebijakan
pemerintah yang tidak biasa memerlukan lembaga yang ada di masyarakat untuk
menjadi pengawas atas penerapan kebijakan tersebut.
3. Transparansi/Transparancy
Pemerintah memberikan kemudahan dalam berbagai akses informasi dan
menyediakan informasi yang jelas tentang prosedur, biaya dan tanggungjawab kepada
masyarkat. Seingga tidak ada yang ditutup-tutupi dalam pelaksanaan pembangunan,
semua disampaikan secara transparansi kepada rakyat dengan memperhatikan
Page 35
24
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
4. Daya Tanggap/Responsiveness
Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani
berbagai pihak yang berkepentingan. Pemerintah menampung dan menjalankan
aspirasi rakyat dengan maksimal. Optimalisasi pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah memberikan manfaat dengan dukungan dan partisipasi yang besar dari
rakyat demi tercapainya tujuan pelaksanaan pembangunan.
5. Berorientasi Konsensus/ConsensusOrientation
Pemerintah yang baik akan bertindak sebagai penengah bagi berbagai
kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan yang terbaik
bagi kepentingan masing-masing pihak, dan jika dimungkinkan juga dapat
diberlakukan terhadap berbagai kebijakandan prosedur yang akan ditetapkan
pemerintah. Penetapan visi dan misi bersama pemerintah dan rakyat ini akan
membawah kearah suatu tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan akan saling
menunjang yaitu adanya kesamaan dalam visi dam misi antara publik dan
pemerintah.
6. Berkeadilan/Equity
Pemerintah yang baik akan memberikan kesempatan terhadap laki-laki maupun
perempuan dalam upaya mereka untuk meningkatkan dan memelihara kualitas
Page 36
25
hidupnya. Good Governancejuga berarti seluruh rakyat memperoleh perlakuan yang
sama oleh pemerintah baik disegala bidang dalam batas kewenangan dan tanggung
jawab. Pemeberian hak-hak yang sama dan perlakuan ini memerlukan keterbukaan.
7. Efektifitas dan Efesiensi/Effectiveness and Effeciency
Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu
yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya
berbagai sumber-sumber yang tersedia. Dengan mengoptimalkan sumber daya yang
ada pada sebuah instansi akan mempermudah tujuan efektif dan efesieni dalam
pelaksanaan pemerintah tercapai.
8. Akuntabilitas/Accountability
Para pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik dan masyarakat
madani memiliki pertanggungjawaban kepada publik, sebagaimana halnya kepada
para pemilik (stakeholder). Adanya kejelasan terkait dengan kebijakan yang dibuat
dan dilaksanakan merupakan sebuah perwujudan akuntabulitas. Akuntabilitas yang
dapat diuji dan dipertanggungjawabkan kepada rakyat mencerminkan proses
pelaksanaan pemerintah berjalan pada rel dan koridor yang benar sesuai dengan
harapan dari rakyat.
9. Visi Strategis/Strategic Vision
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jangka
panjang tentang penyelenggaraan pemerintah yang baik dan pembangunan manusia,
Page 37
26
bersamaan dengan dirasakannya keterbukaan.
Prinsip-prinsip tersebut harus diselenggarakan dalam pelaksanaan setiap kegiatan
yang dilaukukan oleh pemerintah agar terciptanyaGood Governance atau tata kelola
pemerintah yang baik.
3. Hubungan Penerapan E-Government Terhadap Pelaksanaan Good Governance
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini mendorong
pemerintah untuk melakukan pemenuhan segala aspek untuk menuju Good
Governance yang baik guna melakukan pelayanan yang maksimal. Pesatnya
kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat dapat mengetahui informasi
dengan sangat cepat. Sebagai akibatnya terjadi tekanan dari masyrakat kepada
pemerintah untuk lebih memanfaatkan dan memperbaiki kinerja pemerintah. Dengan
ini muncul sistem E-Government sebagai akibat tekanan dari masyarakat.
Dengan menerapkan sistem E-Government, maka masyarakat dapat memantau
aktifitas dari apa yang direncanakan dan telah dilakukan oleh pemerintah, kemudian
akan memicu kinerja pemerintah yang jauh lebih baik. Pemanfaatan E-Governmnet
sendiri dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari kinerja aparat pemerintah,
arus informasi yang cepat, dan adanya media yang menampung segala aspirasi dari
seluruh masyarakat.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No.3 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government yang menyatakan bahwa pemanfaatan
Page 38
27
teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan
efesiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah.
Kemudian Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 tentang Sistem Keuangan Daerah
dijelaskan bahwa untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang
sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintah yang baik (Good Governance).
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan
dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan
mengelola keuangan daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka penerapan sistem E-
Government dalam penataan tata kelola pemerintah harus dijalankan dengan baik,
jika hal ini dapat berjalan dengan semestinya maka Good Governance dapat
terwujud.
B. Kerangka Pikir
Sistem pemerintah yang demokratis memberikan perubahan dalam tatanan
kehidupan baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah itu sendiri. Hal ini memacu
pemerintah untuk mengupayakan kelancaran komunikasi antara stakeholder,
masyarakat dan pemerintah, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara
langsung dan kontribusi dan partisipasi publik juga dapat terjalin.
Good Governance diterapkan sejak meletusnya era Reformasi yang dimana
pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut
Page 39
28
proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governance menjadi salah satu alat
Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat
dari perkembangan Reformasi yang sudah berjalan selama kurang lebih 20 tahun ini,
penerapan Good Governance di Indonesia belum dapat dikatakan berhasil
sepenuhnya sesuai dengan cita–cita Reformasi sebelumnya. Sedangkan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menawarkan sebuah solusi
bagi pemerintah untuk lebih meningkatakan kinerjanya yang berbasis pada Good
Governance.
Penelitian mengenai Pengaruh Penerapan E-Government Terhadap Pelaksanaan
Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo
ini untuk mencari tahu bagaimana tata kelola pemerintahan setelah diterapakannya E-
Government. Penulis memfokuskan enam manfaat utama pelaksanaan E-Government,
yaitu: memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholdernya,
meningkatakan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah,
mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi,
memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan, menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru dan memperdayakan
masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintahyang menggunakan teori
Indrajit, sedangkan good governance menggunakan teori UNDP, yaitu : Partisipasi,
Page 40
29
aturan hukum, transparansi, daya tanggap, berorientasi konsensus, berkeadilan,
efektif dan efesiensi, akuntabiilitas dan visi strategis.
Berikut merupakan kerangka pikir dari peneliti tentang Pengaruh Penerapan E-
Government Terhadap Pelaksanaan Good Governancedi Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Gambar 1: Bagan Kerangka Pikir
Pelaksanaan E-Government di Dinas Kominfo
dan Statistik Kabupaten Wajo
Manfaat E-Government Indrajit, (2004):
1. Memperbaiki kualitas pelayanan
pemerintah kepada stakeholdernya
2. Meningkatkan transparansi, kontrol,
dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan
3. Mengurangi secara signifikan total
biaya administrasi, relasi dan interaksi
4. Memberikan peluang bagi pemerintah
untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan
5. Menciptakan suatu lingkungan
masyarakat baru
6. Memperdayakan masyarakat dan
pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah
Prinsip Good
Governance
UNDP, (1997):
1. Partisipasi
2. Aturan Hukum
3. Transparansi
4. Daya Tanggap
5. Berorientasi
Konsensus
6. Berkeadilan
7. Efektif dan
Efesiensi
8. Akuntabilitas
9. Visi Strategi
Pelaksanaan Good Governance yang
semakin baik di Dianas Kominfo
Kabupaten Wajo
Page 41
30
C. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatudefinisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional
dalam penelitian ini meliputi:
1. E-Government merupakan suatu usaha penciptaan suasana penyelenggaraan
pemerintah yang sesuai dengan objektif bersama (shared goals) dan sejumlah
komunitas yang berkepentingan. Indikator E-Governmet yang digunakan pada
penelitian ini yang diukur melalui pendapat responden yaitu sebagai berikut:
a. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholdernya, yakni
dimana para pelayan publik di Dinas Kominfo dan Statistik dapat memberikan
pelayanan secara cepat, mudah dan ramah kepada masyarakat ataupun pihak-
pihak lain.
b. Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah, yakni suatu keadaan dimana Dinas Kominfo dan Statistik mampu
memberikan keterbukaan dan mengontrol arus informasi yang diberikan serta
dapat mempertanggungjawabkannya.
c. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi, yaitu
dimana Dinas Kominfo dan Statistik mampu mengikis anggaran yang
Page 42
31
dikeluarkan, membangun dan memajukan pelayanan serta saling mendukung
untuk mencapai tujuan bersama.
d. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik mampu berinteraksi dengan
masyarakat dan pihak-pihak lain dalam mengisi khas pemerintah serta mampu
menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bersama.
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru, yaitu dimana Dinas Kominfo
dan Statistik mampu menjawab berbagai tantangan yang ada dan mampu
mengikuti arus globalisasi serta beradaptasi dengan perkembangan saat ini.
f. Memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah
dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan
demokratis, Dinas Kominfo dan Statistik perlu bekerja sama dengan
masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dalam mencapai tujuan bersama.
2. Good Governancemerupakan suatu tatanan pemerintah yang baik dimana
pelaksanaan dan penerapan konsep melibatkan sumber daya manusia, sumber daya
ekonomi dan sosial secara maksimal. Indikator Good Governance yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Partisipasi, yaitu setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam memberikan
suatu pendapat dan mampu bekerjasama dengan masyarakat kepada Dinas
Kominfo dan Statistik baik secara langsung maupun tidak langsung.
Page 43
32
b. Aturan Hukum, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik mampu mengatur dan
menjalankan suatu aturan tanpa adanya keberpihakan antara masyarakat dan
pihak-pihak lain.
c. Transparansi, yaitu mampu memberikan kemudahan oleh Dinas Kominfo dan
Statistik dalam berbagai akses informasi dan menyediakan informasi yang jelas
tentang prosedur, biaya, tanggungjawab kepada masyarakat, sehingga tidak ada
yang ditutup-tutupi dalam pelaksanaan pembangunan, semua disampaikan
secara terbuka kepada rakyat dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan
yang berlaku.
d. Daya Tanggap, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik dengan sigap mampu
melayani masyarakat dan pihak-pihak lain secara cepat dan tepat untuk
mencapai tujuan bersama.
e. Berorientasi Konsensus, yaitu Dinas Kominfo dan Statistikdapat menjadi
penengah ataupun memberikan solusi bagi masyarakat dari berbagai
kepentingan dan akan menghasilkan sebuah kesepakatan yang dapat disetujui
bersama.
f. Berkeadilan, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik mampu bersikap adil dan
memberikan suatu tindakan yang tepat kepada masyarakat dalam upaya
memelihara dan meningkatkan penyelenggaraan pembangunan.
Page 44
33
g. Efektif dan Efesiensi, yaitu setiap proses kegiatan Dinas Kominfo dan Statistik
mampu menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan
mengoptimalkan sumber daya yang ada.
h. Akuntabilitas, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik mampu
mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan sehingga masyarakat
mendapatkan suatu kepercayaan.
i. Visi Strategis, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik dapat menjaga konsistensi dan
menjalankan apa yang telah diamanahkan sehingga dengan mudah dapat
mencapai tujuannya.
D. Hipotesis
Berdasarkan definisi operasional di atas maka adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H0: Tidak Ada Pengaruh Antara Variabel Penerapan E-Government Terhadap
Variabel Pelaksanaan Good Governancedi Dinas Kominfo Kabupaten Wajo.
2. H1: Ada Pengaruh Antara Variabel Penerapan E-Government Terhadap
Variabel Pelaksanaan Good Governancedi Dinas Kominfo Kabupaten Wajo.
Page 45
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 2
(dua) bulan. Peneliti memilih lokasi untuk melakukan penelitian di instansi
pemerintah tepatnya di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini karena peneliti ingin mengetahui pengaruh
E-Government terhadap pelaksanaan Good Governance di Kabupaten Wajo.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan karena
peneliti ingin menganalisis bagaimana Pengaruh Penerapan E-Government Terhadap
Pelaksanaan Good Governance di Dinas Kominfo Kabupaten Wajo.
Adapun tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif karena
peneliti akan mendeskripsikan bagaimana Pengaruh Penerapan E-Government
Terhadap Pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
Page 46
35
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2003:80). Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 44 pegawai yang ada di Dinas Kominfo
dan Statistik, dan masyarakat yang ada di lokasi penelitian. Sedangkan untuk sampel,
menurut Arkinto (2010: 109), menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.Jumlah pegawai di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo Sebanyak 44 orang dan masyarakat sebanyak 36 orang.Maka teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu dimana
semua anggota populasi menjadi sampel dan untuk teknik penentuan pengambilan
sampel masyarakat untuk data pembanding menggunakan teknik aksidental sampling
yaitu pengambilan sampel secara kebetulan siapa saja yang ditemui di lokasi
penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. guna membantu responden di
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo untuk menjawab dan
mengisi kuesioner dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda check (v) pada
tempat yang telah disediakan.
Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, yaitu variabel X
dan Y. Kedua kuesioner tersebut peneliti berikan kepada pegawai atau responden
yang berada di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo guna
Page 47
36
mempermudah proses pembuatan kuesioner maka terlebih dahulu peneliti membuat
kisi-kisi instrumen penelitian.
Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data
kuantitatif. Skala Likert yang digunakan peneliti dalam penelitian ini guna untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi pegawai atau responden di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo tentang variable E-
Government dan variable Good Governance. terdapat 5 (lima) pilihan jawaban untuk
setiap poin pertanyaan, yaitu:
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
2. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 4
3. Jawaban Kurang Setuju(KS) : diberi skor 3
4. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini akan diuji validitas dan
reliabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian. ji validitas dilaksanakan agar dapat
menguji keakuratan/kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas
dilakukan untuk menguji kehandalan/konsistensi kuesioner penelitian. Peneliti akan
melakukan uji validitas dengan menggunakan aplikasi pengolah data software SPSS
version 25.0. Pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai rhitung dengan
nilai rtabel Product Moment. Jika nilai rhitung = rtabel maka indikator atau
Page 48
37
pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan
valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0.05.
Pengujian realibilitas cukup dengan membandingkan ralpha atau angka
cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atau angka cronbach alpha = 0,7 maka
indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliabel, begitupula sebaliknya.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:
1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif
Peneliti menggunakan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif
dimana mendeskripsikan atau menggambarkan data kuesioner yang telah terkumpul
dari jawaban responden pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statstik Kabupaten
Wajo, sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan sehingga dapat
berlaku secara umum (generalisasi).
Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini
berupa tabel, perhitungan modus, median, mean, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%).
Penentuan persentase dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variabel
menggunakan rumus perhitungan persentase:
Page 49
38
% =
x 100%
Keterangan rumus:
n = Skor yang diperoleh
N = Skor ideal
% = Persentase
Data yang sudah dipersentasekan diukur dengan kalimat yang bersifat
kualitatif, dimana hasil perolehannya dapat digolongkan sebagaimana terlihat pada
Tabel 1:
Tabel 1 Kriteria Jawaban Responden
Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif
80% - 100%
60% - <80%
40% - <60%
20% - < 40%
0% - < 20%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Tidak Baik
2. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat besaran pengaruh
variabel E-Government terhadap variabel Good Governance pada Dinas Komunikasi
Page 50
39
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo. Adapun rumus persamaan regresi linier
sederhana yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:
Y = a + b X
Keterangan rumus:
Y = variabel Good Governance
X = variabel E-Government
a = konstanta
b = koefisien regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software SPSS
version 25.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya, adalah:
a. JikanilaiPvalue (sig) < 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. JikanilaiPvalue(sig)>0,05,maka Ho ditolak dan H1 diterima
Page 51
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Letak Geografis Kabupaten Wajo
Kabupaten Wajo dengan ibu kota Sengkang, terletak dibagian tengah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan jarak 242 km dari Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawsi
Selatan, memanjang pada arah laut Tenggara dan terakhir merupakan selat, dengan
posisi geografis antara 030 39
’ – 04
0 16
’ Lintang Selatan dan 119
0 53
’ – 120
0 27
’ Bujur
Timur. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah hingga dataran rendah
bergelombang dengan ketinggian wilayah 0-520 Mdpl. Hanya sebagian kecil berupa
perbukitan di bagian utara. Bagian timur merupakan dataran rendah dan pesisir teluk
Bone, termasuk pulau-pulau pasir diteluk Bone. Sedangkan bagian barat merupakan
dataran aluvial Danau Tempe-Danau Sidenreng. Memiliki luas wilayah, yaitu
2.506,19 km2atau 4,01% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan dengan rincian
penggunaan lahan terdiri dari lahan sawah 86.297 Ha (34,4%) dan lahan kering
164.322 Ha (65,57%). Sedangkan batas wilayah Kabupaten Wajo ini adalah sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Kabupaten Sidrap, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng, sebelah timur
berbatasan dengan Teluk Bone dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Soppeng dan Kabupaten Sidrap.
Page 52
41
Kabupaten Wajo mempunyai kemiringan lahan cukup bervariasi mulai dari datar,
bergelombang hingga berbukit. Sebagian besar wilayahnya tergolong datar dengan
kemiringan lahan/lereng 0-2% luasnya mencapai 212,341 Ha atau sekitar 84%,
sedangkan lahan datar hingga bergelombang dengan kemiringan 3-15% dengan luas
21,116 Ha (8,43%), lahan yang berbukit dengan kemiringan diatas 16-40% luas
13,752 Ha (5,50%) dan kemiringan lahan diatas 40% (bergunung) hanya memiliki
luas 3,316 Ha (1,32%).
Pada tahun 2007 Kabupaten Wajo telah terbagi menjadi 14 wilayah Kecamatan,
selanjutnya dari keempat belas wilayah Kecamatan di dalamnya terbentuk wilayah-
wilayah yang lebih kecil, yaitu secara keseluruhan terbentuk 44 wilayah yang
berstatus kelurahan dan 132 wilayah yang berstatus desa. Masing-masing wilayah
Kecamatan tersebut mempunyai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang berbeda meskipun perbedaan tersebut relatif kecil, sehingga pemanfaatan
sumber-sumber yang ada relatif sama untuk menunjang pertumbuhan pembangunan
diwilayahnya.
2. Profil Dinas Komunikasi Informtika dan Statistik
a. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
1). Visi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Visi adalah sebagai suatu pernyataan yang merupakan ungkapan dari nilai, arah
dan tujuan organisasi yang memberikan kekuatan, semangat dan komitmen serta
Page 53
42
memiliki daya tarik dan dapat diyakini sebagaipengaruh dalam pelaksanaan aktivitas
dan pencapaian tujuan organisasi. Dengan visi, organisasi akan memperoleh
gambaran yang jelas tentang arah dan sosok masa depan organisasi kemana dan
bagaimana instansi pemerintahan harus dibawa dan berkarya agar tetap eksis, kreatif,
inovatif serta produktif.
Visi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo adalah
“Tersedianya informasi dan komunikasi, persandianserta data statistik yang
berkualitas dalam mewujudkan Kabupaten Wajo yang cerdas, produktif dan unggul”
2). Misi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Misi Dnas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo adala sebagai
berikut;
a). Meningkatkan profesionalisme aparat Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
b). Meningkatkan sarana informasi potensi daerah melalui media internet
pemberdayaan KIM.
c). Meningkatkan sistem komunikasi yang mampu menghubungkan antar desa.
d). Mendorong peranan media massa dalam menciptakan informasi yang berkualitas
dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas, produktif dan unggul.
e). Membrdayakan potensi informasi dan komunikasi pemerintah dan masyarakat.
Page 54
43
f). Meningkatkan data dan informasi yang berkualitas yang berbasis informasi dan
teknologi.
g). Meningkatkan kualitas produk-produk pembangunan daerah.
3). Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di Dinas Komuniasi Informatika dan Statistik mempunyai struktur oeganisasi sebagai
berikut;
a). Kepala Dinas
b). Sekertaris
1). Sub Bagian Perencanaan
2). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3). Sub Bagian Keuangan
c). Bidang Informasi dan Komunikasi Publik
1). Seksi Pengelolaan Opini Publik
2). Seksi Kehumasan
3). Seksi Informasi Publik
d). Bidang Informatika
1). Seksi Layanan dan Tata Kelola E-Government
2). Seksi Pengembangan Aplikasi dan Pengelolaan Data Center
3). Seksi Infrastruktur dan Jaringan TIK
Page 55
44
e). Bidang Persandian
1). Seksi Tata Kelola Persandian
2). Seksi Operasional Persandian
3). Seksi Pengamanan dan Evaluasi Penyelenggaraan Persandian
f). Bidang Statistik
1). Seksi Survey dan Kompilasi Produk Administrasi Statistik Sektoral
2). Seksi Kordinasi dan Kerjasama Statistik Sektoral
3). Seksi Evaluasi dan Analisis Dimensi Layanan Sektoral
B. Pengumpulan Data
Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian
yang telah dilakukan di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten
Wajo. Data ini diperoleh melalui kuesioner yang di distribusikan kepreada 36 orang
masyarakat pengguna layanan dan 44 orang pegawai Dinas Komunikasi Informatika
dan Statistik Kabupaten Wajo. Penyajian data meliputi data-data tentang identitas
responden dan distribusi jawaban masyarakat dan pegawai terhadapa pernyataan yang
akan diajukan dan diuraikan dalam tabel frekuensi.
1. Deskripsi Data Identitas Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi respondennya adalah masyarakat dan pegawai
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
a. Responden Pegawai
Page 56
45
1). Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan responden masyarakat dan pegawai
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 17 39
2 Perempuan 27 61
Jumlah 44 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019
Dari data pada tabel 1 terkait distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
dapat kita ketahui bahwa laki-laki yang menjadi responden adalah 17 orang atau
(39%) dan perempuan sebanyak 27 orang atau (61%).
Dalam penelitian ini, pegawai yang menjadi responden berada pada tingkat
umur yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasrkan Umur
No Umur Frekuensi (orang) Presentase (%)
1. 17-25 Tahun 7 16
2. 26-35 Tahun 12 27
3. 36-45 tahun 17 39
4. >46 Tahun 8 18
Jumlah 44 100
Sumber: Kuesioner Peneltian 2019
Page 57
46
Berdasarkan tabel 2 terkait identitas responden berdasarkan umur, pegawai
yang paling banyak adalah pegawai yang berada pada kelompok umur 36-45 tahun
yaitu sebanyak 17 orang atau (39%), kemudian kelompok umur 26-35 tahun yaitu
sebanyak 12 orang atau (27%), dan kelompok umur >46 tahun sebanyak 8 orang atau
(18%), kemudian yang terendah adalah kelompok umur 17-25 tahun dengan 7 orang
atau (16%). Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang berumur 36-45
merupakan responden terbanyak dari responden pegawai yaitu sebanyak 17 orang
atau 39%.
3). Identitas Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan
Pegawai yang menjadi responden dalam penelitian ini berasal dari tingkat
pendidikan yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah
ini:
Tabel 4.3
Distribusi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Presentase (%)
1. SMA/Sederajat 3 7
2. Diploma - -
3. Sarjana 35 79
4. Pasca Sarjana 6 14
Jumlah 44 100
Sumber: Kuesioner Peneltian 2019
Berdasarkan tabel 3 terkait identitas responden berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat bahwa pegawai yang menjadi responden dalam penelitian ini
Page 58
47
dengan tingkat pendidikan Sarjana adalah 35 orang atau (79%), kemudian tingkat
pendidikan SMA/Sederajat adalah 3 orang (7%), dan tingkat pendidikan Pasca
Sarjana adalah 6 orang atau (14%), kemudian tidak ada yang bersatatus Diploma.
Maka responden terbanyak merupakan responden dari tingkat pendidikan Sarjan
sebanyak 35 orang atau 79%.
b. Responden Masyarakat
1). Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dapat
dilihat dari atbel berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Presentase (%)
1. Laki-Laki 21 58
2. Perempuan 15 42
Jumlah 36 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019
Berdasarkan tabel 4 terkait distribusi berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat
bahwa dari seluruh responden masyarakat yang berjumlah 36 orang, jumlah
responden yang lebih banyak adalah jenis kelamin laki-laki yaitu 21 orang atau (58%)
sedangkan perempuan sebanyak 15 orang atau (42%).
2). Identitas Responden Berdasarkan Umur
Page 59
48
Dalam penelitian ini, masyarakat yang menjadi responden berada pada tingkat
umur yang berbeda sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan pada Umur
No Umur Frekuensi (orang) Presentase (%)
1. 17-25 9 25
2. 26-35 22 61
3. 36-45 4 11
4. >46 1 3
Jumlah 36 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019
Berdasarkan tabel 5 terkait distribusi responden berdasarkan umur, dapat kita
ketahui bahwa masyarakat yang menjadi responden adalah masyarakat yang berada
pada kelompok umur 26-35 sebanyak 22 orang atau (61%), dan responden yang
berumur antara 17-25 sebanyak 9 orang atau (25%) kemudian responden yang
berumur 36-45 tahun sebanyak 4 orang atau (11%) sedangkan responden yang berada
di atas umur 46 tahun hanya 1 orang atau (3%). Maka dapat disimpulkan bahwa
responden terbanyak merupakan responden yang berumur 26-35 sebanyak 22 orang
atau 61%.
3). Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Adapun tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi responden penelitian di
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo adalah sebagai berikut:
Page 60
49
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Presentase (%)
1. SD/SMP - -
2. SMA/Sederajat 9 25
4. Sarajana 24 67
5. Pasca Sarjana 3 8
Jumlah 36 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa responden paling banyak adalah dengan
tingkat pendidikan Sarjana dengan 24 orang atau (67%), kemudian responden dengan
tingkat pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 9 orang atau (25%), dan responden
dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana sebanyak 3 orang atau (8%), sedangkan
tidak ada responden dari SD/SMP dan Diploma.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Deskriptif Penerapan E-Government
Penelitian tentang Pengaruh Penerapan E-Government Terhadap Pelaksanaan
Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo
ini dilaksanakan dari bulan November 2019 s/d Januari 2020. Adapun yang dijadikan
responden pada penelitian ini adalah 36 orang masyarakat yang ditemui dilokasi
penelitian dan 44 pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten
Wajo.
Page 61
50
E-Government jika dipahami secara teoritik yaitu upaya untuk membangun
hubungan yang baik antara pemerintah, masyarakat dan swasta hingga dapat menjadi
lebih efektif dan efesien, yang kesemuanya itu dapat dipakai dengan reformasi
birokrasi baik itu pembenahan, kelembagaan, sumber daya manusia dan sistem
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mempermudah
masyarakat untuk mengakses informasi untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas di instansi pemerintah, juga memperluas partisipasi publik. Setelah
keseluruhan data yang dieroleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap selanjutnya
dilakukan analisis data tentang variabel E-Government. Adapun indikator E-
Government, yaitu yang pertama adalah memperbaiki kualitas pelayanan, kemudian
yang kedua meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan E-
Government, kemudian yang ketiga mengurangi secara signifikan total biaya
administrasi, relasi dan interaksi, kemudian yang keempat memberikan peluang bagi
pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan, kemudian yang kelima
menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru dan yang terakhir adalah
memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah.
a. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakehldernya.
Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholdernya adalah
dimana para pelayan publik dapat memberikan pelayanan secara cepat, mudah dan
ramah kepada masyarakat ataupun pihak-pihak lain. Memperbaiki kualitas pelayanan
Page 62
51
pemerintah kepada stakeholdernya ini adalah bagian dari indikator dalam variabel E-
Governmentdi Dinas Komunikasi Informatika dan statistik Kabupaten Wajo. Maka
untuk mengetahui indikator memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada
stakeholdernya diukur melalu sub indikator dalam tiga pernyataan, yaitu pertama
pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang cepat kepada
masyarakat, kedua pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan
yang mudah kepada masyarakat dan yang ketiga pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat. Untuk
mendeskripikan pernyataan dari ke delapan puluh responden terhadap sub indikator
memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholdernya dapat dilihat
dalam pengelohan data pada tabel 7 sampai tabel 10sebagai berikut:
1). Pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan
yang cepat kepada masyarakat.
Tabel 4.7
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang cepat kepada
masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 5 6,2
Setuju 66 82,5
Kurang Setuju 9 11,3
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100
Sumber: Kuesioner 2019
Page 63
52
Berdasarkan tabel 7 terkait pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah
memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat dapat diketahui bahwa
tanggapan responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak 5 responden atau 6,2%,
jawaban setuju sebanyak 66 responden atau 82,5%, jawaban kurang setuju sebanyak
9 responden atau 11,3%, sedangkan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju
adalah 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat berada pada
kategori baik.
2). Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayananyang mudah
kepada masyarakat.
Tabel 4.8
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang mudah
kepada masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 7 8,8
Setuju 69 86,2
Kurang Setuju 4 5,0
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100
Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 8 terkait pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan Statistik
telah memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat dapat dilihat tanggapan
Page 64
53
responden pada pernyataan sangat setuju sebanyak 7 responden atau 8,8%, kemudian
pernyataan setuju ssebanyak 69 responden atau 86,2%, dan pernyataan kurang setuju
hanya 4 responden atau 5,0%, sedangkan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah
tidak terjawab atau 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa dari pernyataan pegawai
Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yamg mudah kepada
masyarakat berada pada kategori baik dengan melihat jumlah responden dengan
menjawab setuju sebanyak 69 responden atau 86,2%.
3). Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang ramah
kepada masyarakat.
Tabel 4.9
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang ramah
kepada masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Ssangat Setuju 9 11,2
Setuju 69 86,3
Kurang Setuju 2 2,5
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100
Sumber: Kuesioner 2019
Pada tabel 9 terkait pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan
pelayanan yang ramah kepada masyarakat dapat kita lihat responden yang
menyatakan setuju sebanyak 9 responden atau 11,2%, selanjutnya pernyataan setuju
sebanyak 69 responden atau 86,3%, dan kurang setuju hanya 2 responden atau 2,5%,
Page 65
54
sedangkan pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju 0% atau tidak terjawab.
Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan Statistik
telah memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat berada pada kategori
baik dengan jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 69 responden atau
86,3%.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat, pegawai Dinas
Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat
dan pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan pelayanan yang ramah
kepada masyarakat dalam indikator memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah
kepada stakeholdernya pada variabel penerapan E-Governmentdapat disimpulkan
pada tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Memperbaiki Kualitas Pelayanan Pemerintah Kepada Stakeholdernya
PERNYATAAN SS
(%)
S
(%)
KS
(%)
TS
(%)
STS
(%)
JUMLAH
(%)
P 1 6,2 82,5 11,2 - - 100
P 2 8,8 86,2 5,0 - - 100
P3 11,9 86,2 2,5 - - 100
Rata-Rata (%) 9 85 6 - - 100
Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan data tabel 10 terkait indikator Memperbaiki Kualitas Pelayanan
Pemerintah Kepada Stakeholdernya dengan tiga item pernyataan dengan penilaian
Page 66
55
rata-rata dari 80 responden yaitu 6% responden memberikan jawaban kurang setuju,
9% responden menjawab sangat setuju dan 85% jawaban setuju, kemudian tidak ada
jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap indikator
Memperbaiki Kualitas Pelayana Pemerintah Kepada Stakeholdernya di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Memperbaiki Kualitas Pelayanan
Pemerintah Kepada Stakeholdernya dapat dilihat bahwa penilaian rata-rata dari
responden paling tinggi yakni 85% memberikan jawaban setuju, sedangkan penilaian
rata-rata responden paling rendah adalah 6% dan 9% jawaban sangat setuju.
Kemudian tidak setuju dan sangat tidak setuju 0% atau tidak terjawab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Memperbaiki Kualitas
Pelayanan Pemerintah Kepada Stakeholdernya berada pada kategori berpengaruh.
b. Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah dalam pelaksanaan E-Government.
Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah dalam pelaksanaan E-Government yakni suatu keadaan dimana Dinas
Kominfo dan Statistik mampu memberikan keterbukaan dan mengontrol arus
informasi yang diberikan serta dapat mempertanggungjawabkannya.meningkatkan
transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam
pelaksanaan E-Government merupakan bagian dari indikator variabel E-
Page 67
56
Governmentdi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo. Maka
untuk mengetahui indikator meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintah dalam pelaksanaan E-Government diukur melalui sub
indikatordalam tiga pernyataan, yaitu yang pertama Dinas Kominfo dan Statistik telah
memberikan informasi yang benar bagi masyarakat, kemudian yang kedua Dinas
Kominfo dan Statistik telah menjalankan tugasnya dengan baik untuk menyediakan
informasi bagi masyarakat dan yang terakhir adalah Dinas Kominfo dan Statistik
telah bertanggungjawab atas apa yang telah diinformasikan bagi masyarakat. Untuk
mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator
meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan dalam
pelaksanaan E-Government dapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 11 sampai
dengan tabel 14 sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistiktelah memberikan informasi yang benar bagi
masyarakat.
Tabel 4.11
Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan informasi yang benar bagi masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 8 10,0
Setuju 64 80,0
Kurang Setuju 8 10,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Page 68
57
Berdasarkan tabel 11 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan
informasi yang benar bagi masyarakat dapat diketahui bahwa jawaban sangat setuju
sebanyak 8 responden atau 10,0%, jawaban setuju sebanyak 64 responden atau
80,0%, kemudian pernyataan kurang setuju juga berjumlah 8 responden atau 10,0%,
sedangkan tidak setuju dan sangat tidak setuju 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan tersebut berada pada kategori baik yang memiliki jawaban terbanyak yaitu
pernyataan setuju dengan jumlah responden 64 orang atau 80,0%.
2) Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan tugasnya dengan baik untuk
menyediakan informasi bagi masyarakat.
Tabel 4.12
Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan tugasnya dengan baik untuk
menyediakan informasi bagi masyarakat.
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 7 8,8
Setuju 60 75,0
Kurang Setuju 13 16,2
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasrkan tabel 12 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan
tugasnya dengan baik untuk menyediakan informasi bagi masyarakat dapat kita lihat
bahwa pernyataan sangat setuju sebanyak 7 responde atau 8,8%, selanjutnya
pernyataan setuju sebanyak 60 responden atau 75,0%, dan pernyataan kurang setuju
Page 69
58
sebanyak 13 responden atau 16,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan
Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan tugasnya dengan baikuntuk
menyediakan informasi bagi masyarakat berada pada kategori baik.
3). Dinas Kominfo dan Statistik telah bertanggungjawab atas apa yang telah
diinformasikan bagi masyarakat.
Tabel 4.13
Dinas Kominfo dan Statistik telah bertanggungjawab atas apa yang telah
diinformasikan bagi masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 7 8,8
Setuju 61 76,2
Kurang Setuju 12 15,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari tabel 13 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah bertanggungjawab atas
apa yang telah diinformasikan bagi masyarakat dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau 8,8%, kemudian responden
yang menjawab setuju sebanyak 61 responden atau 76,2, dan responden yang
menjawab kurang setuju sebanyak 12 responden atau 15,0%, sedangkan pernyataan
tidak setuju dan sangat tidak setuju masih tidak memiliki jawaban atau 0%. Maka
dapat disimpulakan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik telah
Page 70
59
bertanggungjawab atas apa yang telah diinformasikan bagi masyarakat berada pada
kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggara pemerintah
dalam pelaksanaan E-Government pada variabel penerapan E-Governmentdapat
disimpulkan pada tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 4.14
Meningkatkan Transparansi, Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah
Dalam Pelaksanaan E-Government
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 10,0 80,0 10,0 - - 100
P 2 8,8 75,0 16,2 - - 100
P3 8,8 76,2 15,0 - - 100
Rata-Rata (%) 9 77 14 - - 100
Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan data tabel 14 terkait indikator Meningkatkan Transparansi,
Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Dalam Pelaksanaan E-
Government dengan tiga item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80
responden yaitu 14% responden memberikan jawaban kurang setuju, 9% responden
menjawab sangat setuju dan 77% jawaban setuju, kemudian tidak ada jawaban pada
pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap indikator Meningkatkan
Transparansi, Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Dalam
Page 71
60
Pelaksanaan E-Government di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Meningkatkan Transparansi,
Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Dalam Pelaksanaan E-
Government dapat dilihat bahwa penilaian rata-rata dari responden paling tinggi
memberikan jawaban sebesar 77% jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata
responden paling rendah adalah 9% dengan jawaban kurang setuju. Indikator
Meningkatkan Transparansi, Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah
Dalam Pelaksanaan E-Government di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh sebesar 86%. Penilaian
tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari Meningkatkan Transparansi,
Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Dalam Pelaksanaan E-
Government sebesar 77% jawaban setuju dan 9% dengan jawaban sangat setuju.
Hanya saja masih ada responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebesar
14% yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak memiliki jawaban atau 0%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Meningkatkan Transparansi,
Kontrol dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Dalam Pelaksanaan E-
Governmentmasih dalam kategori berpengaruh.
Page 72
61
c. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi
Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi,
adalah dimana Dinas Kominfo dan Statistik mampu mengikis anggaran yang
dikeluarkan, membangun dan memajukan pelayanan serta saling mendukung untuk
mencapai tujuan bersama. Maka untuk mengetahui indikator Mengurangi secara
signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksidiukur melalui sub
indikatordalam tiga pernyataan, yaitu pertama Dinas Kominfo dan Statistik telah
memperkecil total anggaran yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembangunan.
Untuk mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub
indikator Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan
interaksidapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 15 sampai dengan tabel 18
sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistik telah memperkecil total anggaran yang dikeluarkan
dalam pelaksanaan pembangunan.
Tabel 4.15
Dinas Kominfo dan Statistik telah memperkecil total anggaran yang dikeluarkan
dalam pelaksanaan pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 24 30,0
Setuju 48 60,0
Kurang Setuju 8 10,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100
Page 73
62
Berdasarkan tabel 15 terkait pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik telah
memperkecil total anggaran yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembangunan dapat
dilihat tanggapan responden pada pernyataan sangat setuju sebanyak 24 responden
atau 30,0%, kemudian pernyataan setuju sebanyak 48 responden atau 60,0%, dan
pernyataan kurang setuju sebanyak 8 responden atau 10,0%, sedangkang pernyataan
tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa
pada pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik telah memperkecil total anggaran yang
dikeluarkan dalam pelaksanaan pembangunan berada pada kategori baik.
2). Dinas Kominfo dan Statistik mampu membangun dan memajukan pelayanan
kepada masyarakat dengan baik.
Tabel 4.16
Dinas Kominfo dan Statistik mampu membangun dan memajukan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik.
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 2,5
Setuju 67 83,7
Kurang Setuju 11 13,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan Tabel 16 terkait dengan pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik
mampu membangun dan memajukan pelayanan kepada masyarakat dengan baik
dapat kita lihat bahwa tanggapan responden pada pernyataan sangat setuju hanya 2
Page 74
63
responden atau 2,5%, kemudian pada pernyataan setuju terdapat 67 responden atau
83,7%, dan pernyataan kurang setuju sebanyak 11 responden atau 13,8%, namun
pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau dapat
dikatakan 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut berada pada
kategori baik.
3). Dinas Kominfo dan Statistik mampu saling mendukung dalam mencapai tujuan
bersama.
Tabel 4.17
Dinas Kominfo dan Statistik mampu saling mendukung dalam mencapai tujuan
bersama.
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 8 10,0
Setuju 70 87,5
Kurang Setuju 2 2,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari jawaban responden pada tabel 17 terkait Dinas Kominfo dan Statistik
mampu saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama dapat dilihat bahwa
tanggapan responden pada pernyataan sangat setuju sebanyak 8 responden atau
10,0%, kemudian pada pernyataan setuju sebanyak 70 responden atau 87,5%, dan
pernyataan kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2,5%, sedangkan pada
pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah 0% atau tidak terjawab. Maka
Page 75
64
dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik mampu saling
mendukung dalam mencapai tujuan bersama berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik
telah memperkecil total anggaran yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembangunan,
Dinas Kominfo dan Statistik mampu membangun dan memajukan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik dan Dinas Kominfo dan Statistik mampu saling mendukung
dalam mencapai tujuan bersama dalam indikator mengurangi secara signifikan total
biaya administrasi, relasi dan interaksi pada variabel penerapan E-Governmentdapat
disimpulkan pada tabel 18 sebagai berikut:
Tabel 4.18
Mengurangi Secara Signifikan Total Biaya Administrasi, Relasi dan Interaksi
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 30,0 60,0 10,0 - - 100
P 2 2,5 83,8 13,8 - - 100
P3 10,0 87,5 2,5 - - 100
Rata-Rata (%) 14 77 9 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data tabel 18 terkait dengan indikator tentang Mengurangi Secara
Signifikan Total Biaya Administrasi, Relasi dan Interaksi dengan tiga item
pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan jawaban
kurang setuju sebanyak 9% responden, kemudian responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 14% responden, dan 77% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
Page 76
65
terhadap indikator Mengurangi Secara Signifikan Total Biaya Administrasi, Relasi
dan Interaksi di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Mengurangi Secara Signifikan Total
Biaya Administrasi, Relasi dan Interaksi dapat dilihat bahwa penilaian rata-rata dari
responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 77% jawaban setuju,
sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 9% dengan jawaban
kurang setuju. Indikator Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi
dan interaksi di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo
menunjukkan bahwa memiliki pengaruh sebesar 91%. Penilaian tersebut diperoleh
dari hasil analisis indikator dari Mengurangi Total Biaya Administrasi, Relasi dan
Interaksi sebesar 77% jawaban setuju dan 14% dengan jawaban sangat setuju. Namun
masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 9% yang
diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak memiliki jawaban atau 0%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Mengurangi secara signifikan
total biaya administrasi, relasi dan interaksidalam kategori berpengaruh
d. Memberikan peluang bagi pemerinntah untuk mendapatkan sumber-
sumber pendapatan
Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan adalah dimana Dinas Kominfo dan Statistik mampu berinteraksi dengan
Page 77
66
masyarakat dan pihak-pihak lain dalam mengisi khas pemerintah untuk mencapai
tujuan bersama. Maka dari itu untuk mengetahui indikator memberikan peluang bagi
pemerinntah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatandiukur melalui sub
indikatordalam tiga pernyataan, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik menggunakan
sumber daya yang ada dalam pelaksanaan pembangunan, yang kedua Dinas Kominfo
dan Statistik cepat dalam melakukan tindakan jika mendapatkan sumber pendapatan
dalam pelaksanaan pembangunan dan Dinas Kominfo dan Statistik mencari dan
mengumpulkan sumber pendapatan melalui pihak-pihak lain. Untuk mendeskripsikan
pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator tersebutdapat
dilihat dalam pengolahan data pada tabel 19 sampai dengan 22 adalah sebagai
berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistik menggunakan sumber daya yang ada dalam
pelaksanaan pembangunan.
Tabel 4.19
Dinas Kominfo dan Statistik menggunakan sumber daya yang ada dalam pelaksanaan
pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 30 37,5
Setuju 47 58,7
Kurang Setuju 3 3,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Page 78
67
Dari jawaban responden pada tabel 19 terkait Dinas Kominfo dan Statistik
menggunakan sumber daya yang ada dalam pelaksanaan pembangunan, tanggapan
responden pada pernyataan sangat setuju sebanyak 30 responden atau 37,5%,
kemudian pada pernyataan setuju sebanyak 47 responden atau 58,7%, dan pernyataan
kurang setuju hanya 3 responden atau 3,8%, sedangkan pada pernyataan tidak setuju
dan sangat tidak setuju sebanyak 0% atau tidak terjawab. Maka dapat disimpulakan
bahwa pernyataan dari Dinas Kominfo dan Statistik menggunakan sumber daya yang
ada dalam pelaksanaan pembangunan berada pada kategori cukup baik.
2). Dinas Kominfo dan Statistik cepat dalam melakukan tindakan jika mendapat
sumber pendapatan dalam pelaksanaan pembangunan.
Tabel 4.20
Dinas Kominfo dan Statistik cepat dalam melaukan tindakan jika mendapat sumber
pendapatan dalam pelaksanaan pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 4 5.0
Setuju 58 72,5
Kurang Setuju 18 22,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari tabel 20 terkait Dinas Kominfo dan Statistik cepat dalam melakukan
tindakan jika mendapat sumber pendapatan dalam pelaksanaan pembangunan,
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden atau 5,0%, kemudian
Page 79
68
pernyataan setuju sebanyak 58 responden atau 72,5%, dan pernyataan kurang setuju
sebanyak 18 responden atau 22,5%, namun pernyataan tidak setuju dan sangat tidak
setuju sebanyak 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan
Statistik cepat dalam melakukan tindakan jika mendapat sumber pendapatan dalam
pelaksanaan pembangunan berada pada kategori baik.
3). Dinas Kominfo dan Statistik mencari dan mengumpulkan sumber pendapatan
melalui pihak-pihak lain
Tabel 4.21
Dinas Kominfo dan Statistik mencari dan mengumpulkan sumber pendapatan melalui
pihak-pihak lain
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 2,5
Setuju 59 73,7
Kurang Setuju 19 23,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Pada tabel 21 diatas dapat kita lihat bahwa kuesioner Dinas Kominfo dan
Statistik mencari dan mengumpulkan sumber pendapat melalui pihak-pihak lain
hanya memiliki jawaban sebanyak 2 responden atau 2,5 pada pernyataan sangat
setuju, kemudian pernyataan setuju sebanyak 59 responden atau 73,7%, dan 19
responden atau 23,8% pada pernyataan kurang setuju, 0% pada pernyataan tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas
Page 80
69
Kominfo dan Statistik mencari dan mengumpulkan sumber pendapatan melalui
pihak-pihak lain berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan pada variabel penerapan E-Governmentdapat disimpulkan pada tabel 22
sebagai berikut:
Tabel 4.22
Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 37,5 58,8 3,8 - - 100
P 2 5,0 72,5 22,5 - - 100
P3 2,5 73,7 23,8 - - 100
Rata-Rata (%) 15 68 17 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan tabel 22 maka indikator tentang Memberikan Peluang Bagi
Pemerintah untuk Mendapatkan Sumber-Sumber Pendapatan dengan tiga item
pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan jawaban
kurang setuju sebanyak 17% responden, kemudian responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 15% responden, dan 68% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap indikator Memberikan Peluang Bagi Pemerintah untuk Mendapatkan
Page 81
70
Sumber-Sumber Pendapatan di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Memberikan Peluang Bagi
Pemerintah Untuk Mendapatkan Sumber-Sumber Pendapatan dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 68%
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 15%
dengan jawaban sangat setuju.Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator
dari Memberikan Peluang Bagi Pemerintah Untuk Mendapatkan Sumber-Sumber
Pendapatan sebesar 68% jawaban setuju dan 15% dengan jawaban sangat setuju.
Namun masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 17%
yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak memiliki jawaban atau 0%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Memberikan Peluang Bagi
Pemerintah Untuk Mendapatkan Sumber-Sumber Pendapatan, beradapada kategori
berpengaruh.
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru
Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru adalah dimana Dinas
Kominfo dan Statistik mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada dan
mampu mengikuti arus globalisasi serta beradaptasi dengan perkembangan saat
Page 82
71
ini.Maka dari itu untuk mengetahui indikator menciptakan suatu lingkungan
masyarakat baru diukur melalui sub indikatordalam tiga pernyataan, yaitu Dinas
Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan masyarakat dalam menghadapi
tantangan yang ada, yang kedua adalah Dinas Kominfo dan Statistik mampu
beradaptasi dengan cepat dalam kondisi apa saja dan yang terakhir adalah Dinas
Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan tantangan perkembangan zaman saat
ini. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub
indikator menciptakan suatu lingkungan masyarakat barudapat dilihat dalam
pengolahan data pada tabel 23 sampai dengan tabel 26 adalah sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan masyarakat dalam
mengahadapi tantangan yang ada.
Tabel 4.23
Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan masyarakat untuk
menghadapi tantangan yang ada
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 7 8,8
Setuju 69 86,2
Kurang Setuju 4 5,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari tabel 23 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan
masyarakat dalam menghadapi tantangan yang ada dapat diketahui bahwa responden
Page 83
72
yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 reponden atau 8,8%, selanjutnya dari
pernyataan setuju sebanyak 69 responden atau 86,2%, dan 4 responden atau 5,0%
jawaban kurang setuju, selanjutnya dari pernyataan tidak setuju dan sangat tidak
setuju 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan dari sub indikator tersebut
berada dalam kategori baik.
2.) Dias Kominfo dan Statistik mampu beradaptasi dengan cepat dalam kondisi apa
saja.
Tabel 4.24
Dinas Kominfo dan Statistik mampu beradaptasi dengan cepat dalam kondisi apa saja
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1,3
Setuju 73 91,2
Kurang Setuju 6 7,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Pada tabel 24 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu beradaptasi dengan
cepat dalam kondisi apa saja dapat kita lihat perbedaan yang sangat besar antara
pernyataan setuju yang mendapat 73 responden atau 91,2% sedangkan pernyataan
sangat setuju hanya 1 responden atau 1,3%, kemudian pernyataan kurang setuju
sebanyak 6 responden atau 7,5%, kemudian pernyataan tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan
Page 84
73
Statistik mampu beradaptasi dengan cepat dalam kondisi apa saja berada pada
kategori baik.
3). Dinas Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan tantangan perkembangan
zaman saat ini.
Tabel 4.25
Dinas Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan tantangan perkembangan zaman
saat ini
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1,3
Setuju 59 73,7
Kurang Setuju 20 25,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Pada tabel 25 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan
tantangan perkembangan zaman saat ini dapat diketahui bahwa pernyataan sangat
setuju hanya 1 responden yang menjawab atau 1,3%, kemudian pernyataan setuju
sebanyak 59 responden atau 73,7%, dan 20 responden atau 25,0% menjawab kurang
setuju, 0% untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan
tantangan perkembangan saat ini berada pada kategori baik.
Page 85
74
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru pada variabel penerapan E-
Governmentdapat disimpulkan pada tabel 26 sebagai berikut:
Tabel 4.26
Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 8,8 86,2 5,0 - - 100
P 2 1,3 91,2 7,5 - - 100
P3 1,3 73,7 25,0 - - 100
Rata-Rata (%) 4 84 12 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data pada tabel 26 terkait indikator tentang Menciptakan Suatu
Lingkungan Masyarakat Baru dengan tiga item pernyataan dengan penilaian rata-rata
dari 80 responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 12%
responden, kemudian responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4%
responden, dan 84% responden dengan jawaban setuju, kemudian tidak ada jawaban
pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap indikator Menciptakan
Suatu Lingkungan Masyarakat Baru di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Menciptakan Suatu Lingkungan
Masyarakat Baru dapat dilihat bahwa penilaian rata-rata dari responden paling tinggi
memberikan jawaban sebesar 84% jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata
Page 86
75
responden paling rendah adalah 4% dengan jawaban sangat setuju. Indikator
Menciptakan Suatu Lingkungan Masyarakat Baru di Dinas Komunikasi Informatika
dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh sebesar 88%.
Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari Menciptakan Suatu
Lingkungan Masyarakat Baru sebesar 84% jawaban setuju dan 4% dengan jawaban
sangat setuju. Namun masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju
sebesar 12% yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian pernyataan tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak terjawab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Menciptakan Suatu
Lingkungan Masyarakat Barudalam kategori berpengaruh.
f. Memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah
Memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah
dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis,
pemerintah perlu bekerja sama dengan masyarakat dan pihak-pihak yang terkait
dalam mencapai tujuan bersama. Maka dari itu untuk mengetahui indikator
memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintahdiukur
melalui sub indikatordalam tiga pernyataan, yaitu pertama Dinas Kominfo dan
Statistik telah bekerjasama dengan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama, yang
kedua Dinas Kominfo dan Statistik mampu dengan mudah mencari kawan kerja
dalam upaya tujuan bersama. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan
Page 87
76
puluh responden terhadap sub indikator memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak
lain sebagai mitra pemerintahdapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 26
sampai dengan tabel 29 adalah sebagai berikut:
1). Dinas kominfo dan Statistik telah bekerjasama dengan masyarakat dalam
mencapai tujuan bersama.
Tabel 4.26
Dinas Kominfo dan Statistik telah bekerjasama dengan masyarakat dalam mencapai
tujuan bersama
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 2,5
Setuju 74 92,5
Kurang Setuju 4 5,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 26 terkait Dinas Kominfo dan Statisti telah bekerjasama
dengan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama dapat kita lihat bahwa responden
yang menjawab sangat setuju hanya 2 responden atau 2,5%, selanjutnya pernyataan
setuju sebanyak 74 responden atau 92,5%, dan 4 responden atau 5,0% untuk
pernyataan kurang setuju dan tidak terjawab atau 0% untuk pernyataan tidak setuju
atau sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo
dan Statistik telah bekerjasama dengan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama
berada pada kategori baik.
Page 88
77
2). Dinas Kominfo dan Statistik mampu mampu dengan mudah mencari kawan kerja
dalam upaya pencapaian tujuan.
Tabel 4.27
Dinas Kominfo dan Statistik mampu dengan mudah mencari kawan kerja dalam
upaya pencapaian tujuan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 2,5
Setuju 61 76,2
Kurang Setuju 17 21,3
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner Penelian
Dari hasil analisis tabel 27 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu
dengan mudah mencari kawan kerja dalam upaya pencapaian tujuan dapat
disimpulkan bahwa responden yang menjawab pernyataan sangat setuju hanya 2
responden atau 2,5%, kemudian pernyataan setuju sebanyak 61 responden atau
76,2%, dan untuk pernyataan kurang setuju sebanyak 17 responden atau 21,3%,
kemudian tidak terjawab untuk pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Maka
dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik dapat dengan
mudah mencari kawan kerja dalam upaya pencapaia tujuan berada pada kategori baik.
3). Dinas Kominfo dan Statistik telah bekerjasama dengan pihak-pihak lian dalam
mencapai tujuan bersama.
Page 89
78
Tabel 4.28
Dinas Kominfo dan Statistik telah bekerjasama dengan pihak-pihak lain dalam
mencapai tujuan bersama
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 4 5,0
Setuju 69 86,2
Kurang Setuju 7 8,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari tabel 28 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah bekerjasama dengan
pihak-pihak lai dalam mencapai tujuan bersama dapat diketahui bahwa dari
pernyataan sangat setuju mendapat 4 jawaban dari responden atau 5,0%, kemudian 69
responden menjawab setuju atau 86,2%, dan pernyataan kurang setuju sebanyak 7
responden atau 8,8%, selanjutnya pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak terjawab. Maka ini menandakan bahwa pernyataan setuju dengan pernyataan
yang lain memiliki perbedaan yang besar kemudian dapat disimpulkan bahwa
pernyataan tersebut berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemrintah pada
variabel penerapan E-Government di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajodapat disimpulkan pada tabel 29 sebagai berikut:
Page 90
79
Tabel 4.29
Memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 2,5 92,5 5,0 - - 100
P 2 2,5 76,3 21,3 - - 100
P3 5,0 86,3 8,8 - - 100
Rata-Rata (%) 3 85 12 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data 29 terkait indikator tentang Memperdayakan Masyarakat
dan Pihak-Pihak Lain Sebagai Mitra Pemrintah dengan tiga item pernyataan dengan
penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan jawaban kurang setuju
sebanyak 12% responden, kemudian responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 3% responden, dan 85% responden dengan jawaban setuju, kemudian tidak
ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap indikator
Memperdayakan Masyarakat dan Pihak-Pihak Lain Sebagai Mitra Pemrintah di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Memperdayakan Masyarakat dan
Pihak-Pihak Lain Sebagai Mitra Pemrintah dapat dilihat bahwa penilaian rata-rata
dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 85% jawaban setuju,
sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 3% dengan jawaban
sangat setuju. Indikator Memperdayakan Masyarakat dan Pihak-Pihak Lain Sebagai
Mitra Pemrintah di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo
Page 91
80
menunjukkan bahwa memiliki pengaruh sebesar 88%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa indikator Memperdayakan Masyarakat dan Pihak-Pihak Lain Sebagai Mitra
Pemrintahdalam kategori berpengaruh. Berdasarkan hasil analisis data pada keenam
indikator pada variabel E-Governmentdapat disimpukan pada tabel 30 berikut:
Tabel 4.30
Tanggapan Responden Tentang E-Government (X)
PERNYATA
AN
JAWABAN RESPONDEN SKOR SS S KS TS STS
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
X 1 5 6,2 66 82,5 9 11,3 - - - - 316
X 2 7 8,8 69 86,2 4 5,0 - - - - 323
X 3 9 11,3 69 86,3 2 2,5 - - - - 327
X 4 8 10,0 64 80,0 8 80,0 - - - - 320
X 5 7 8,8 60 75,0 13 16,2 - - - - 314
X 6 7 8,8 61 76,2 12 15,0 - - - - 315
X 7 24 30,0 48 60 8 10,0 - - - - 336
X 8 2 2,5 67 83,8 11 13,8 - - - - 311
X 9 8 10,0 70 87,5 2 2,5 - - - - 326
X 10 30 37,5 47 58,8 3 3,8 - - - - 347
X 11 4 5,0 58 72,5 18 22,5 - - - - 306
X 12 2 2,5 59 73,8 19 23,8 - - - - 303
X 13 7 8,8 69 86,2 4 5,0 - - - - 323
X 14 1 1,3 73 91,2 6 7,5 - - - - 315
X 15 1 1,3 59 73,7 20 25,0 - - - - 301
X 16 2 2,5 74 92,5 4 5,0 - - - - 322
X 17 2 2,5 61 76,2 17 21,3 - - - - 305
X 18 4 5,0 69 86,2 7 8,8 - - - - 317
TOTAL SKOR 5727
RATA-RATA 318,1 Sumber: Kuesioner 2019
Page 92
81
Pada tabel 30 terkat tanggapan responden tentang penerapan E-Government
dengan total skor 5.727 atau dengan rata-rata skor 318,1 dari 18 item pernyataan yang
didapatkan dari keenam indikator. Adapun skor tertinggi dari setiap item pernyataan
diberi skor 5 dan skor terendah diberi skor 1.Untuk mengetahui skor maximum
variabel E-Government (X) adalah sebagai berikut:
Skor maximum = Skor tertinggi item pernyataan x N x Item pernyataan
= 5 x 80 x 18
= 7.200
Berdasarkan dari hasil penelitian penerapan E-Government di Dinas
Komunikasi Informatika dan statistik Kabupaten Wajo diperoleh dari jumlah skor
hasil perolehan dalam pengumpulan data kuesioner sebesar 5.727. Maka tanggapan
dari 80 responden terhadap penerapan E-Government di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo yaitu:
Dari hasil penerapan E-Government yaitu sebesar 79,5%, hasil ini secara
kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
0 20 40 60 80 100
Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Page 93
82
0 1.440 2.880 4.320 5.760 7.200
STS TS KS S SS
Keterangan:
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 = 1 x 80 x 18 = 1.440
Tidak Setuju (ST) = 2 = 2 x 80 x 18 = 2.880
Kurang Setuju (KS) = 3 = 3 x 80 x 18 = 4.320
Setuju (S) = 4 = 4 x 80 x 18 = 5.760
Sangat Setuju (ST) = 5 = 5 x 80 x 18 = 7.200
Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo sebesar 79,5% yang menunjukkan bahwa penerapan E-Government
berada pada penilaian baik. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi penerapan E-Government sehingga sudah berjalan dengan baik.
2. Hasi Analisis Deskriptif Pelaksanaan Good Governance
Good Governancemerupakan suatu tatanan pemerintah yang baik dimana
pelaksanaan dan penerapan konsep melibatkan sumber daya manusia, sumber daya
ekonomi dan sosial secara maksimal. Adapun indikator Good Governance, yaitu
partisipasi, aturan hukum, transparansi, daya tanggap, berorientasi consensus,
berkeadilan, efektif dan efesiensi, akuntabilitas, dan visi strategis.
Page 94
83
a. Partisipasi
Partisipasi, yaitu setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam
memberikan suatu pendapat dan pandangannya kepada Dinas Kominfo dan Statistik
baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu untuk mengetahui
indikator partisipasi diukur melalui sub indikatordalam dua pernyataan, yaitu
masyarakat telah terlibat Dinas Kominfo dan Statistik dalam beberapa
penyelenggaraan kegiatan dan pihak-pihak lain ikut serta dalam penyelenggaraan
kegiatan. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden
terhadap sub indikator partisipasidapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 31
sampai dengan tabel 33 adalah sebagai berikut:
1) Masyarakat telah terlibat untuk Dinas Kominfo dan Statistik dalam beberapa
penyelenggaraan kegiatan.
Tabel 4.31
Masyarakat telah terlibat untuk Dinas Kominfo dan statistic dalam beberapa
penyelenggaraan kegiatan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 3 3,8
Setuju 59 73,7
Kurang Setuju 18 22,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Page 95
84
Dari data responden pada tabel 31 terkait masyarakat telah terlibat untuk
Dinas Kominfo dan Statistik dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab
pernyataan sangat setuju hanya 3 responden atau 3,8%, sedangkan pernyataan setuju
sebanyak 59 responden atau 73,7% dan pernyataan kurang setuju sebanyak 18
responden atau 22,5%, kemudian 0% atau tidak terjwab pada pernyataan tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Maka pernyataan masyarakat telah terlibat untuk Dinas
Kominfo dan Statistik dalam beberapa penyelenggaraan kegiatan berada pada
kategori baik.
2). Pihak-pihak lain ikut serta untuk Dinas Kominfo dan Statistik dalam
penyelenggaraan kegiatan.
Tabel 4.32
Pihak-pihak lain ikut serta untuk Dinas Kominfo dan Statistik dalam penyelenggaraan
kegiatan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1,3
Setuju 64 80,0
Kurang Setuju 15 18,7
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari data tabel 32 terkait dengan pihak-pihak lain ikut serta untuk Dinas
Kominfo dan Statistik dalam penyelenggaraan kegiatan menunjukkan bahwa
pernyataan sangat setuju hanya 1 responden atau 1,3%, kemdian pernyataan kurang
Page 96
85
setuju sebanyak 15 responden atau 18,7%, sedangkan pernyataan setuju sebanyak 64
responden atau 80,0% dan untuk pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak
terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pihak-pihak lain ikut serta
untuk Dinas Kominfo dan Statistik dalam penyelenggaraan kegiatan berada pada
kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
partisipasi pada variabel Good Governance dapat disimpulkan pada tabel 33 sebagai
berikut:
Tabel 4.33
Partisipasi
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 3,8 73,8 22,5 - - 100
P 2 1,3 80,0 18,7 - - 100
Rata-Rata (%) 3 77 20 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data tabel 33 maka indikator tentang Partisipasi dengan dua item
pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan jawaban
kurang setuju sebanyak 20% responden, kemudian responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 3% responden, dan 77% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap indikator Partisipasi di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Page 97
86
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Partisipasi dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 77%
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 3%
dengan jawaban sangat setuju. Indikator Partisipasi di Dinas Komunikasi Informatika
dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh sebesar 80%.
Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari Partisipasi sebesar 77%
jawaban setuju dan 3% dengan jawaban sangat setuju. Namun masih ada responden
yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 20% yang diperoleh dari penilaian
kurang setuju kemudian pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak
terjawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Partisipasi dalam kategori
berpengaruh.
b. Aturan Hukum
Aturan Hukum adalah dimana Dinas Kominfo dan Statistik mampu mengatur
dan menjalankan suatu aturan tanpa adanya keberpihakan antara masyarakat dan
pihak-pihak lain. Maka dari itu untuk mengetahui indikator partisipasi diukur melalui
sub indikatordalam dua pernyataan, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik telah
menjalankan aturan yang ada untuk melayani masyarakat dan pegawai Dinas
Kominfo dan Statistik telah mematuhi dengan baik aturan yang telah ada. Untuk
mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator
Page 98
87
aturan hukumdapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 34 sampai dengan tabel
36 adalah sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan aturan yang ada untuk melayani
masyarakat.
Tabel 4.34
Dinas Kominfo dan statistik telah menjalankan aturan yang ada untuk melayani
masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 11 13,8
Setuju 67 83,7
Kurang Setuju 2 2,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 34 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan
aturan yang ada dalam melayani masyarakat yang menunjukkan bahwa pernyataan
sangat setuju sebesar 67 responden atau 83,7%, kemudian pernyataan sangat setuju
sebanyak 11 responden atau 13,8%, selanjutnya pernyataan kurang setuju hanya
mendpat 2 responden atau 2,5% dan tidak terjawab untuk pernyataan tidak setuju
maupun pernyataan sangat tidak setuju. Makadisimpulksn bahwa pernyataan Dinas
Kominfo dan Statistik telah menjalanka aturan yang ada dalam melayani
masyarakatnya berada pada kategori baik.
2). Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah mematuhi aturan yang telah ada
Page 99
88
Tabel 4.35
Pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah mematuhi dengan baik aturan yang telah
ada
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 11 13,8
Setuju 66 82,5
Kurang Setuju 3 3,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Tabel 35 dari kuesioner pegawai Dinsa Kominfo dan statistik telah mematuhi
dengan baik aturan yang telah ada menunjukkan bahwa pada pernyataan sangat setuju
sebanyak 11 responden atau 13,8%, sedangkan pernyataan setuj sebanyak 66
responden atau 82,5% dan pernyataan kurang setuju hanya 3 responden atau 3,8%.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator aturan
hukum pada variabel Good Governance dapat disimpulkan pada tabel 36 sebagai
berikut:
Tabel 4.36
Aturan Hukum
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 13,8 83,8 2,5 - - 100
P 2 13,8 82,5 3,8 - - 100
Rata-Rata (%) 14 83 3 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Page 100
89
Berdasarkan data pada tabel 36 maka indikator tentang Atran Hukum dengan
dua item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan
jawaban kurang setuju sebanyak 3% responden, kemudian responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 14% responden, dan 83% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap indikator Partisipasi di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Aturan Hukum dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 83%
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 3%
dengan jawaban kurang setuju. Indikator Aturan Hukum di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
sebesar 97%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari Aturan
Hukum sebesar 83% jawaban setuju dan 14% dengan jawaban sangat setuju. Namun
masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 3% yang
diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian pernyataan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak terjawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Aturan
Hukum dalam kategori sangat berpengaruh.
Page 101
90
c. Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan yang diberikan oleh Dinas Kominfo dan
Statistik dalam berbagai akses informasi dan menyediakan informasi yang jelas
tentang prosedur, biaya, tanggungjawab kepada masyarakat, sehingga tidak ada yang
ditutup-tutupi dalam pelaksanaan pembangunan, semua disampaikan secara terbuka
kepada masyarakat dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Untuk mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub
indikator transparansidapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 37 sampai
dengan 39 adalah sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan statistik telah memberikan informasi yang jelas dan terbuka
bagi masyarakat.
Tabel 4.37
Dinas Kominfo dan statistik telah memberikan informasi yang jelas dan terbuka bagi
masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 6 7,5
Setuju 70 87,5
Kurang Setuju 4 5,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Tabel 37 terkait Dinas Kominfo dan statistik telah memberikan informasi
yang jelas dan terbuka bagi masyarakat menunjukkan bahwa item pernyataan sangat
Page 102
91
setuju dijawab sebanyak 6 responden atau 7,5%, kemudian item pernyataan setuju
sebanyak 70 responden atau 87,5%, dan item pernyataan kurang setuju hanya 4
responden atau 5,0% dan pernyataan tidak setuju beserta sangat tidak sutuju tidak
terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan statistik
telah memberikan informasi yang jelas dan terbuka bagi masyarakat berada pada
kategori baik.
2). Pegawai Dinas Kominfo dan statistik tidak menutup-nutupi informasi tentang
prosedur, biaya dan tanggung jawab kepada masyarakat.
Tabel 4.38
Pegawai Dinas Kominfo dan statistik tidak menutup-nutupi informasi tentang
prosedur, biaya dan tanggung jawab kepada masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 8 10,0
Setuju 69 86,2
Kurang Setuju 3 3,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari tabel 38 terkait pegawai Dinas Kominfo dan statistik tidak menutup-
nutupi informasi tentang prosedur, biaya dan tanggung jawab kepada masyarakat
dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8
responden atau 10,0%, untuk pernyataan setuju sebanyak 69 responden atau 86,2%
dan kurang setuju hanya 3 responden atau 3,8%, sedangkan tidak setuju maupun
Page 103
92
sangat tidak setuju tidak terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan
pegawai Dinas Kominfo dan statistik tidak menutup-nutupi informasi tentang
prosedur, biaya dan tanggung jawab kepada masyarakat
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam transparansi
pada variabel penerapan Good Governance dapat disimpulkan pada tabel 39 sebagai
berikut:
Tabel 4.39
Transparansi
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 7,5 87,5 5,0 - - 100
P 2 10,0 86,2 3,8 - - 100
Rata-Rata (%) 9 87 4 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data tabel 39 terkait indikator tentang Transparansi dengan dua
item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan
jawaban kurang setuju sebanyak 4% responden, kemudian responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 9% responden, dan 87% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap indikator Transparansi di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Transparansi dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 87%
Page 104
93
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 4%
dengan jawaban kurang setuju. Indikator Transparansi di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
sebesar 96%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari
Transparansi sebesar 87% jawaban setuju dan 9% dengan jawaban sangat setuju.
Namun masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 4%
yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian pernyataan tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak terjawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator
Transparansi dalam kategori sangat berpengaruh.
d. Daya Tanggap
Daya Tanggap yakni dimanaDinas Kominfo dan Statistik dengan sigap
mampu melayani masyarakat dan pihak-pihak lain secara cepat dan tepat untuk
mencapai tujuan bersama. Maka dari itu untuk mengetahui indikator daya tanggap
diukur melalui sub indikatordalam dua pernyataan, yaitu pegawai Dinas Kominfo dan
statistik telah melayani masyarakat dengan cepat dan pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah melayani masyarakat dengan tepat dan mudah Untuk mendeskripsikan
pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator daya tanggapdapat
dilihat dalam pengolahan data pada tabel 40 sampai dengan tabel 42 adalah sebagai
berikut:
1). Pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah melayani masyarakat dengan cepat
Page 105
94
Tabel 4.40
Pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah melayani masyarakat dengan cepat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 11 13,8
Setuju 60 75,0
Kurang Setuju 9 11,2
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
berdasarkan Tabel 40 terkait pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah
melayani masyarakat dengan cepat menunjukkan bahwa item pernyataan sangat
setuju dijawab sebanyak 11 responden atau 13,8%, kemudian item pernyataan setuju
sebanyak 60 responden atau 75,0%, dan item pernyataan kurang setuju hanya 9
responden atau 11,2% dan pernyataan tidak setuju beserta sangat tidak sutuju 0%.
2). Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah melayani masyarakat dengan tepat dan
mudah.
Tabel 4.41
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah melayani masyarakat dengan tepat dan
mudah
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 10 12,5
Setuju 66 82,5
Kurang Setuju 4 5,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Page 106
95
Berdasarkan Tabel 41 terkait pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah
melayani masyarakat dengan tepat dan mudah menunjukkan bahwa item pernyataan
sangat setuju dijawab sebanyak 10 responden atau 12,5%, kemudian item pernyataan
setuju sebanyak 66 responden atau 82,5%, dan item pernyataan kurang setuju hanya 4
responden atau 5,0% dan pernyataan tidak setuju beserta sangat tidak sutuju tidak
terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah melayani masyarakat dengan tepat dan mudah berada pada kategori
baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan pegawai Dinas Kominfo dan
statistik telah melayani masyarakat dengan cepat dan pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah melayani masyarakat dengan tepat dan mudah dalam indikator daya
tanggap pada variabel penerapan Good Governance dapat disimpulkan pada tabel 42
sebagai berikut:
Tabel 4.42
Daya Tanggap
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 13,8 75,0 11,2 - - 100
P 2 12,5 82,5 5,0 - - 100
Rata-Rata (%) 13 79 8 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data tabel 42 maka indikator tentang Daya Tanggap dengan dua
item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan
Page 107
96
jawaban kurang setuju sebanyak 8% responden, kemudian responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 13% responden, dan 79% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap indikator Daya Tanggap di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Daya Tanggap dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 79%
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 8%
dengan jawaban kurang setuju. Indikator Daya Tanggap di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
sebesar 92%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari Daya
Tanggap sebesar 79% jawaban setuju dan 13% dengan jawaban sangat setuju. Namun
masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 8% yang
diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian pernyataan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak terjawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Daya
Tanggap dalam kategori sangat berpengaruh.
e. Berorientsi konsesnsus
Berorientasi Konsensus, yaitu Dinas Kominfo dan Statistikdapat menjadi
penengah ataupun memberikan solusi bagi masyarakat dari berbagai kepentingan dan
akan menghasilkan sebuah kesepakatan yang dapat disetujui bersama. Maka dari itu
Page 108
97
untuk mengetahui indikator berorientasi konsensus diukur melalui sub indikatordalam
dua pernyataan, yaitu Dinas Kominfo dan statistik telah memberikan solusi jika ada
masyarakat merasa kesulitan dan Dinas Kominfo dan Statistik mampu menanggapi
keputusan jika ada masyarakat memberikan kritik dan saran. Untuk mendeskripsikan
pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator berorientasi
konsensusdapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 43 sampai dengan 45 adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.43
Dinas Kominfo dan statistik telah memberikan solusi jika ada masyarakat merasa
kesulitan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1,3
Setuju 64 80,0
Kurang Setuju 15 18,7
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 43 terkait Dinas Kominfo dan statistik telah memberikan
solusi jika ada masyarakat merasa kesulitan menunjukkan bahwa item pernyataan
sangat setuju hanya dijawab oleh 1 responden atau 1,3%, kemudian item pernyataan
setuju sebanyak 64 responden atau 80,0%, dan item pernyataan kurang setuju
sebanyak 15 responden atau 18,7% dan pernyataan tidak setuju beserta sangat tidak
sutuju tidak terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan
Page 109
98
statistik telah memberikan solusi jika ada masyarakat merasa kesulitan berada pada
kategori baik.
2). Dinas Kominfo dan Statistik mampu menanggapi keputusan jika ada masyarakat
memberikan kritik dan saran.
Tabel 4.44
Dinas Kominfo dan Statistik mampu menanggapi keputusan jika ada masyarakat
memberikan kritik dan saran
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1.3
Setuju 70 87,5
Kurang Setuju 9 11,2
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 44 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu menanggapi
keputusan jika ada masyarakat memberikan kritik dan saran menunjukkan bahwa
item pernyataan sangat setuju hanya dijawab 1 responden atau 1,3%, kemudian item
pernyataan setuju sebanyak 70 responden atau 87,5%, dan item pernyataan kurang
setuju 9 responden atau 11,2% dan pernyataan tidak setuju beserta sangat tidak sutuju
tidak terjawab. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan
Statistik mampu menanggapi keputusan jika ada masyarakat memberikan kritik dan
saran berada pada kategori baik.
Page 110
99
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
berorientsi konsensus pada variabel penerapan Good Governance dapat disimpulkan
pada tabel 45 sebagai berikut:
Tabel 4.45
Berorientasi Konsensus
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 1,3 80,0 18,7 - - 100
P 2 1,3 87,5 11,2 - - 100
Rata-Rata (%) 1 84 15 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data tabel 45 terkait indikator tentang Berorientasi Konsensus
dengan dua item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang
memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 15% responden, kemudian responden
yang menjawab sangat setuju hanya 1% responden, dan 84% responden dengan
jawaban setuju, kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap indikator Berorientasi Konsensus di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Berorientasi Konsensus dapat dilihat
bahwa penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar
84% jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah
1% dengan jawaban sangat setuju. Indikator Berorientasi di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
Page 111
100
sebesar 85%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari
Berorientasi Konsensus sebesar 84% jawaban setuju dan 1% dengan jawaban sangat
setuju. Namun masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju
sebesar 15% yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian pernyataan tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak terjawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
indikator Berorientasi Konsensus dalam kategori berpengaruh.
f. Berkeadilan
Berkeadilan, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik mampu bersikap adil dan
memberikan suatu tindakan yang tepat kepada masyarakat dalam upaya memelihara
dan meningkatkan penyelenggaraan pembangunan. Maka dari itu untuk mengetahui
indikator berkeadilan diukur melalui sub indikatordalam dua pernyataan, yaitu
pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah bersikap adil dalam melayani masyarakat
dan pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan tindakan yang tepat
kepada masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan Untuk
mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator
berkeadilandapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 46 sampai dengan tabel 48
adalah sebagai berikut:
1). Pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah bersikap adil dalam melayani
masyarakat dan pegawai Dinas Kominfo
Page 112
101
Tabel 4.46
Pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah bersikap adil dalam melayani masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 9 11,2
Setuju 70 87,5
Kurang Setuju 1 1,3
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 46 terkait pegawai Dinas Kominfo dan statistik telah
bersikap adil dalam melayani masyarakat dan pegawai Dinas Kominfo menunjukkan
bahwa item pernyataan sangat setuju hanya dijawab sebanyak 9 responden atau
11,2%, kemudian item pernyataan setuju sebanyak 70 responden atau 87,5%, dan
item pernyataan kurang setuju hanya 1 responden atau 1,3% dan pernyataan tidak
setuju beserta sangat tidak sutuju tidak terjawab. Hal ini menunjukkan bahwa
responden memiliki jawaban yang hampir sama dengan menjawab setuju di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden pada pegawai Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo telah bersikap adil dalam
melayani masyarakat dan pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
berada pada kategori baik.
2). Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan tindakan yang tepat kepada
masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan.
Page 113
102
Tabel 4.47
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan tindakan yang tepat kepada
masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 6 7,5
Setuju 72 90,0
Kurang Setuju 2 2,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Pada tabel 47 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan tindakan
yang tepat kepada masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan
menunjukkan bahwa pernyataan sangat setuju sebanyak 6 responden atau 7,5%,
kemudian pernyataan setuju sebanyak 72 responden atau 90,0%, dan pernyataan
kurang setuju hanya 2 responden atau 2,5% dan pernyataan tidak setuju beserta
sangat tidak sutuju tidak terjawab.
Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden pada Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik telah memberikan tindakan yang tepat kepada
masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan dapat dikatan berada pada
kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
berkeadilan pada variabel penerapan Good Governance dapat disimpulkan pada tabel
48 sebagai berikut:
Page 114
103
Tabel 4.48
Berkeadilan
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 11,2 87,5 1,3 - - 100
P 2 7,5 90,0 2,5 - - 100
Rata-Rata (%) 9 89 2 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data pada tabel 48 maka indikator tentang Berkeadilan dengan
dua item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan
jawaban kurang setuju hanya 2% responden, kemudian responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 9% responden, dan 89% responden dengan jawaban setuju,
kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap indikator Berkeadilan di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Berkeadilan dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 89%
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 2%
dengan jawaban kurang setuju. Indikator Berkeadilan di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
sebesar 98%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari
Berorientasi Konsensus sebesar 89% jawaban setuju dan 9% dengan jawaban sangat
setuju. Namun masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju
Page 115
104
sebanyak 2% yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian pernyataan tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak terjawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
indikator Berkeadilan dalam kategori sangat berpengaruh.
g. Efektif dan Efesiensi
Efektif dan Efesiensi, yaitu setiap proses kegiatan Dinas Kominfo dan
Statistik mampu menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Maka untuk mengetahui indikator
efektif dan efesiensidiukur melalui sub indikatordalam dua pernyataan. Untuk
mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh responden terhadap sub indikator
efektif dan efesiensidapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 49 sampai dengan
tabel 51 sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistik telah menciptakan suatu kegiatan yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tabel 4.49
Dinas Kominfo dan Statistik telah menciptakan suatu kegiatan yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 8 10,0
Setuju 56 70,0
Kurang Setuju 16 20,0
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Page 116
105
Berdasarkan tabel 49 terkait Dinas Kominfo dan Statistik telah menciptakan
suatu kegiatan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat dilihat
tanggapan responden pada pernyataan sangat setuju sebanyak 8 responden atau
10,0%, kemudian pernyataan setuju sebanyak 56 responden atau 70,0%, dan
pernyataan kurang setuju sebanyak 16 responden atau 20,0%, sedangkang pernyataan
tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak terjawab. Maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik telah menciptakan suatu kegiatan yang
benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat berada pada kategori baik.
2).Dinas Kominfo dan Statistik mampu dengan cepat melakukan kegiatan
pelaksanaan pembangunan.
Tabel 4.50
Dinas Kominfo dan Statistik mampu dengan cepat melakukan kegiatan pelaksanaan
pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 3 3,8
Setuju 59 73,7
Kurang Setuju 18 22,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 50 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu dengan
cepat melakukan kegiatan pelaksanaan pembangunan dapat kita lihat bahwa
tanggapan responden pada pernyataan sangat setuju hanya 3 responden atau 3,8%,
Page 117
106
kemudian pada pernyataan setuju terdapat 59 responden atau 73,7%, dan pernyataan
kurang setuju sebanyak 18 responden atau 22,8%, namun pada pernyataan tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau dapat dikatakan 0%. Maka
dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik mampu dengan
cepat melakukan kegiatan pelaksanaan pembangunan berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator efektif
dan efesiensi pada variabel Good Governance dapat disimpulkan pada tabel 51
sebagai berikut:
Tabel 4.51
Efektif dan Efesiensi
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 10,0 70,0 20,0 - - 100
P 2 3,8 73,8 22,5 - - 100
Rata-Rata (%) 7 72 21 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan data pada tabel 51 terkait indikator tentang Efektif dan Efesiensi
dengan dua item pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang
memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 21% responden, kemudian responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 7% responden, dan 72% responden dengan
jawaban setuju, kemudian tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap indikator Efektif dan Efesiensi di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.
Page 118
107
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Efektif dan Efesienasi dapat dilihat
bahwa penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar
72% jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah
7% dengan jawaban sangat setuju. Indikator Efektif dan Efesiensi di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa
memiliki pengaruh sebesar 79%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis
indikator dari Efektif dan Efesiensi sebesar 72% jawaban setuju dan 7% dengan
jawaban sangat setuju. Namun masih ada responden yang memberikan penilaian
kurang setuju sebesar 21% yang diperoleh dari penilaian kurang setuju. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa indikator Efektif dan Efesiensi dalam kategori
berpengaruh.
h. Akuntabilitas
Akuntabilitas, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik mampu
mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan sehingga masyarakat
mendapatkan suatu kepercayaan. Maka untuk mengetahui indikator
akuntabilitasdiukur melalui sub indikatordalam dua pernyataan, yaitu Dinas Kominfo
dan Statistik mampu bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan dan
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik mampu mempertanggungjawabkan informasi
yang telah diberikan. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari kedelapan puluh
Page 119
108
responden terhadap sub indikator akuntabilitasdapat dilihat dalam pengolahan data
pada tabel 52 sampai dengan 54 sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan Statistik mampu bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pembangunan.
Tabel 4.52
Dinas Kominfo dan Statistik mampu bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1,3
Setuju 72 90,0
Kurang Setuju 7 8,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 52 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu bertanggung
jawab dalam pelaksanaan pembangunan dapat dilihat tanggapan responden pada
pernyataan sangat setuju hanya 1 responden atau 1,3%, kemudian pernyataan setuju
sebanyak 72 responden atau 90,0%, dan pernyataan kurang setuju sebanyak 7
responden atau 8,8%, sedangkang pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju
adalah 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik
mampu bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan berada pada kategori
baik.
Page 120
109
2). Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik mampu mempertanggungjawabkan
informasi yang telah diberikan.
Tabel 4.53
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik mampu mempertanggungjawabkan informasi
yang telah diberikan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju - -
Setuju 77 96,2
Kurang Setuju 3 3,8
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Berdasarkan tabel 53 terkait pegawai Dinas Kominfo dan Statistik mampu
mempertanggungjawabkan informasi yang telah diberikan dapat kita lihat bahwa
tanggapan responden pada pernyataan setuju sebanyak 77 responden atau 96,2%,
kemudian pada pernyataan kurang setuju hanya 3 responden atau 3,8%, namun pada
pernyataan sangat setuju dan tidak setuju beserta sangat tidak setuju adalah tidak
terjawab.
Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden pada pegawai Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik mampu mempertanggungjawabkan informasi
yang telah diberikan berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator
akuntabilitasdapat disimpulkan pada tabel 54 sebagai berikut:
Page 121
110
Tabel 4.54
Akuntabilitas
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 1,3 90,0 8,8 - - 100
P 2 - 96,2 3,8 - - 100
Rata-Rata (%) 1 93 6 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan tabel 54 terkait indikator tentang Akuntabilitas dengan dua item
pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan jawaban
kurang setuju sebanyak 6% responden, kemudian responden yang menjawab sangat
setuju adalah 1% responden, dan 93% responden dengan jawaban setuju, kemudian
tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
indikator Akuntabilitas di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten
Wajo.
Hasil analisis deskriptif tentang indikator Akuntabilitas dapat dilihat bahwa
penilaian rata-rata dari responden paling tinggi memberikan jawaban sebesar 93%
jawaban setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling rendah adalah 1%
dengan jawaban sangat setuju. Indikator Akuntabilitas di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
sebesar 94%. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator dari
akuntabilitas sebesar 93% jawaban setuju dan 1% dengan jawaban sangat setuju.
Namun masih ada responden yang memberikan penilaian kurang setuju sebesar 6%
Page 122
111
yang diperoleh dari penilaian kurang setuju kemudian tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak memiliki jawaban atau 0%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
indikator Akuntabilitasdalam kategori berpengaruh.
i). Visi Strategis
Visi Strategis, yaitu Dinas Kominfo dan Statistik dapat menjaga konsistensi
dan menjalankan apa yang telah diamanahkan sehingga dengan mudah dapat
mencapai tujuannya. Maka dari itu untuk mengetahui indikator visi strategis diukur
melalui sub indikatordalam dua pernyataan, Untuk mendeskripsikan pernyataan dari
kedelapan puluh responden terhadap sub indikator visi strategisdapat dilihat dalam
pengolahan data pada tabel 55 sampai dengan tabel 57 adalah sebagai berikut:
1). Dinas Kominfo dan statistik mampu menjalankan tujuannya dengan baik dan
mudah.
Tabel 4.55
Dinas Kominfo dan statistik mampu menjalankan tujuannya dengan baik dan mudah
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 2 2,5
Setuju 68 85,0
Kurang Setuju 10 12,5
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Page 123
112
Dari data pada tabel 55 terkait Dinas Kominfo dan statistik mampu
menjalankan tujuannya dengan baik dan mudah dapat dijelaskan bahwa responden
yang menjawab pernyataan sangat setuju hanya 2 responden atau 2,5%, sedangkan
pernyataan setuju sebanyak 68 responden atau 85,0% dan pernyataan kurang setuju
sebanyak 10 responden atau 12,5%, kemudian 0% atau tidak terjwab pada pernyataan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan
Dinas Kominfo dan statistik mampu menjalankan tujuannya dengan baik dan mudah
berada pada kategori baik.
2). Dinas Kominfo dan Statistik mampu menjaga kestabilan dalam pelaksanaan
pembangunan.
Tabel 4.56
Dinas Kominfo dan Statistik mampu menjaga kestabilan dalam pelaksanaan
pembangunan
Item Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat Setuju 1 1,3
Setuju 64 80,0
Kurang Setuju 15 18,7
Tidak setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah Total 80 100 Sumber: Kuesioner 2019
Dari tabel 56 terkait Dinas Kominfo dan Statistik mampu menjaga kestabilan
dalam pelaksanaan pembangunan menunjukkan bahwa pernyataan sangat setuju
hanya 1 responden atau 1,3%, kemdian pernyataan kurang setuju sebanyak 15
Page 124
113
responden atau 18,7%, sedangkan pernyataan setuju sebanyak 64 responden atau
80,0% dan untuk pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak terjawab. Maka
dapat disimpulkan bahwa pernyataan Dinas Kominfo dan Statistik mampu menjaga
kestabilan dalam pelaksanaan pembangunan berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil analisis data pada pernyataan di atas dalam indikator visi
strategi pada variabel Good Governance dapat disimpulkan pada tabel 57 sebagai
berikut:
Tabel 4.57
Visi Strategis
PERNYATAAN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUMLAH (%)
P 1 2,5 85,0 12,5 - - 100
P 2 1,3 80,0 18,7 - - 100
Rata-Rata (%) 2 82 6 - - 100
Sumber: Kueioner 2019
Berdasarkan tabel 57 terkait indikator tentang Visi Strategis dengan dua item
pernyataan dengan penilaian rata-rata dari 80 responden yang memberikan jawaban
kurang setuju sebanyak 6% responden, kemudian responden yang menjawab sangat
setuju hanya 2% responden, dan 82% responden dengan jawaban setuju, kemudian
tidak ada jawaban pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
indikator Visi Strategis di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten
Wajo.
Page 125
114
Berdasarkan hasil analisis data pada kesembilan indikator variabel Good
Governance dapat disimpulkan pada tabel berikut:
Tabel 4.58
Tanggapan Responden Tentang Good Governance (Y)
Pernyataan
JAWABAN RESPONDEN
SKOR SS S KS TS STS
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Y 1 3 3,8 59 73,8 18 22,5 - - - - 305
Y 2 1 1,3 64 80,0 15 18,8 - - - - 306
Y 3 11 13,8 67 83,8 2 2,5 - - - - 329
Y 4 11 13,8 66 82,5 3 3,8 - - - - 328
Y 5 6 7,5 70 87,5 4 5,0 - - - - 322
Y 6 8 10,0 69 86,3 3 3,8 - - - - 325
Y 7 11 13,8 60 75,0 9 11,3 - - - - 322
Y 8 10 12,5 66 82,5 4 5,0 - - - - 326
Y 9 1 1,3 64 80,0 15 18,8 - - - - 306
Y 10 1 1,3 70 87,5 9 11,3 - - - - 312
Y 11 9 11,3 70 87,5 1 1,3 - - - - 328
Y 12 6 7,5 72 90,0 2 2,5 - - - - 324
Y 13 8 10,0 56 70,0 16 20,0 - - - - 312
Y 14 3 3,8 59 73,8 18 22,5 - - - - 305
Y 15 1 1,3 72 90,0 7 8,8 - - - - 314
Y 16 - - 77 96,3 3 3,8 - - - - 317
Y 17 2 2,5 68 85,0 10 12,5 - - - - 312
Y 18 1 1,3 64 80,0 15 18,8 - - - - 306
TOTAL SKOR 5699
RATA-RATA 316,6 Sumber: Kuesioner 2019
Pada tabel 58 terkait tanggapan responden tentang pelaksanaan Good
Governancedengan total skor 5.699 atau dengan rata-rata 316,6 dari total 18 item
pernyataan yang didapatkan dari kesembilan indikator. Adapun skor tertinggi dari
Page 126
115
setiap item pernyataan diberi skor 5 dan skor terendah setiap item pernyataan diberi
skor 1. Untuk mengetahui skor maximum variabel Good Governance (Y) adalah
sebagai berikut:
Skor maximum = Skor tertinggi item pernyataan x N x item pernyataan
= 5 x 80 x 18
= 7.200
Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pelaksanaan Good Governance di
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo diperoleh dari jumlah
skor hasil perolehan dalam pengumpulan data kuesioner sebanyak 5.699. Maka
tanggapan dari 80 responden terhadap pelaksanaan Good Governance di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo yaitu:
Dari hasil penilaian pelaksanaan Good Governance 79,1% yang ditetapkan,
hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
0 20 40 60 80 100
Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
0 1.440 2.880 4.320 5.760 7.200
STS TS KS S SS
Page 127
116
Keterangan:
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 = 1 x 80 x 18 = 1.440
Tidak Setuju (ST) = 2 = 2 x 80 x 18 = 2.880
Kurang Setuju (KS) = 3 = 3 x 80 x 18 = 4.320
Setuju (S) = 4 = 4 x 80 x 18 = 5.760
Sangat Setuju (ST) = 5 = 5 x 80 x 18 = 7.200
Berdasarkan dari hasil penelitian di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo sebesar 79,1% yang menunjukkan bahwa pelaksanaan
Good Governance berada pada kategori baik.
D. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk melihat hasil pengaruh penerapan E-Government terhadap Pelaksanaan
Good Governance pada responden sebanyak 80 orang yang dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 25.0. Adapun
hasil analisis regresi sederhana dapat diperoleh seperti pada tabel 59 sebagai berikut:
Tabel 4.59
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 236.994 1 236.994 34.521 ,000b
Residual 535.493 78 6.865
Total 772.488 79
a. Dependent Variable: Good Governance
b. Predictors: (Constant), E-Government
Page 128
117
Pengaruh E-Government terhadap Good Governance dapat ditentukan dengan
menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pembuatan regresi linier sederhana
dapat dilakukan untuk menganalisis pengaruh linier sederhana antara variabel E-
Government (X) terhadap variabel Good Governance (Y) di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo. Pengambilan keputusan dalam uji regresi
linier sederhana mengacu pada dua hal yakni;
a. Jika nilai signifikan lebih kecil < 0,05, artinya variabel X berpengaruh terhadap
variabel Y, maka Hipotesis satu (H1) diterima.
b. Jika nilai signifikan lebih besar > 0,05, artinya variabel X tidak berpengaruh
terhadap variabel Y, maka Hipotesis satu (H1) ditolak.
Berdasarkan hasil analisis data statistik tabel 59 Annova diatas digunakan
untuk menetukan model persamaan regresi sederhana yang diketahui bahwa nilai F
hitung = 34.521 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil < 0,05 maka
variabel E-Government berpengaruh terhadap variabel Good Governance (Y).
Tabel4.60
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 35.583 6.076 5.857 ,000
E-Government .498 .085 .554 5.875 ,000
a. Dependent Variable: Good Governance
Page 129
118
Adapun rumus persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam
menetukan besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 35.583 + 0.498 (0)
Y = 35.583
Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dapat diinterpretasikan bahwa
nilai koefisien regresi (b) nilainya sebesar 35.583 yang menyatakan bahwa variabel
independen atau E-Government (X) berpengaruh positif terhadap variabel dependen
atau Good Governance (Y). berdasarkan hasil t hitung > t tabel (35.583 > 1.994) atau
signifikan (sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari < 0,05, sehingga Hipotesisi satu (H1)
diterima. Hal ini berarti hipotesis pertama (H1) E-Governmentberpengaruh signifikan
terhadap Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
Tabel 4.61
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .554a .306 .298 2.62017
a. Predictors: (Constant), E-Government
Berdasarkan hasil analisis data statistik tabel 61 model summary diatas,
menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0.554. dari besar
pengaruh variabel independen atau E-Government terhadap variabel dependen atau
Page 130
119
Good Governance ditunjukkan oleh nilai R Square sebesar 0.306 artinya 30,6% besar
pengaruh variabel independen atau E-Government (X) terhadap variabel dependen
atau Good Governance (Y) di Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Wajo. Dari
hasil output tersebut berada pada tingkatan kurang baik. Hal ini berarti penerapan E-
Government baik maka Good Governance akan terlaksana. Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
E. Pembahasan
1. Variabel Penerapan E-Government
a. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholdernya
Pada indikator memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada
stakeholdernya, terdiri dari 3 (tiga) sub indikator, yaitu (1) pegawai memberikan
pelayanan yang cepat kepada masyarakat; (2) pegawai memberikan pelayanan yang
mudah kepada masyarakat; (3) pegawai memberikan pelayanan yang ramah kepada
masyarakat.
Pada sub indikator pelayanan yang cepat kepada masyarakat, hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa pegawai memberikan
pelayanan yang cepat kepada masyarakat. Pada sub indikator kedua yaitu pegawai
memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat, hasil menunjukkan sebagian
besar menyatakan bahwa pegawai memberikan pelayanan yang mudah kepada
masyarakat. Kemudian sub indikator yang ketiga yaitu pegawai memberikan
Page 131
120
pelayanan yang ramah kepada masyarakat, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar
menyatakan pegawai memberikanan pelayanan yang ramah kepada masyarakat.
Indikator memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholdernya
sesuai dengan pendapat CIMSA (Center for Medical Student’s Activities) dalam
Azzahra (2016: 16), menyatakan bahwa E-Government meningkatkan layanan.
b. Meningkatkan transparansi, control dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah
Pada indikator Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintah, terdiri dari 3 (tiga) sub indikator, yaitu (1) Dinas
Kominfo dan Statistik memberikan informasi yang benar; (2) Dinas Kominfo dan
Statistik menjalankan tugasnya dengan baik; (3) Dinas Kominfo dan Statistik mampu
untuk bertanggungjawab.
pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik memberikan informasi yang
benar, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa
pegawai memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Pada sub indikator
kedua yaitu Dinas Kominfo dan Statistik menjalankan tugasnya dengan baik, hasil
menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa pegawai memberikan informasi
yang baik kepada masyarakat. Kemudian sub indikator yang ketiga yaitu Dinas
Kominfo dan Statistik mampu untuk bertanggungjawab, hasil menunjukkan bahwa
Page 132
121
sebagian besar menyatakan pegawai bertanggungjawab untuk informasi yang
diberikan kepada masyarakat.
Indikator Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan pendapat Kumar dan Best dalam Heryana
(2013: 2), yang menyatakan bahwa sistem E-Government digunakan sebagai
pengguna teknologi informasi dan komunikasi di sektor publik untuk memudahkan
pemerintah.
c. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi
Pada indikator mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi
dan interaksi, terdiri dari 3 (tiga) sub indikator, yaitu (1) Dinas Kominfo dan Statistik
memperkecil total anggaran yang dikeluarkan; (2) Dinas Kominfo dan Statistik
membangun dan memajukan pelayanan; (3) Dinas Kominfo dan Statistik mampu
untuk saling mendukung.
pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik memperkecil total anggaran yang
dikeluarkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa
Dinas Kominfo dan Statistikmampu memperkecil anggaran yang dikeluarkan dalam
pelaksanaan pembangunan. Pada sub indikator kedua yaitu Dinas Kominfo dan
Statistik membangun dan memajukan pelayanan, hasil menunjukkan sebagian besar
menyatakan bahwa Dinas Kominfo dan Statisti mampu membangun dan memajukan
pelayanan. Kemudian sub indikator yang ketiga yaitu Dinas Kominfo dan Statistik
Page 133
122
mampu untuk saling mendukung, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar
menyatakan bahwa pegawai mampu untuk saling mendukung.Indikator mengurangi
secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi ini merupakan teori dari
Indrajit (2004: 5), pemanfaatan E-Government.
d. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan
Pada indikator mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi
dan interaksi, terdiri dari 3 (tiga) sub indikator, yaitu (1) Dinas Kominfo dan Statistik
menggunakan sumber daya yang ada; (2) Dinas Kominfo dan Statistik cepat dalam
melakukan tindakan; (3) Dinas Kominfo dan Statistik mencari dan mengumpulkan
sumber pendapatan.
Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik menggunakan sumber daya
yang ada, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa
Dinas Kominfo dan Statistikmampu menggunakan sumber daya dengan baik. Pada
sub indikator kedua yaitu Dinas Kominfo dan Statistik cepat dalam melakukan
tindakan, hasil menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Dinas Kominfo dan
Statistik cepat dalam melakukan tindakan jika mendapat sumber pendapatan dalam
pelaksanaan pembangunan. Kemudian sub indikator yang ketiga yaitu Dinas
Kominfo dan Statistik mencari dan mengumpulkan sumber pendapatan, hasil
menunjukkan bahwa Dinas Kominfo dan Statistik mampu bergerak cepat dalam
Page 134
123
mencari dan mengumpulkan sumber pendapatan.Indikator memberikan peluang bagi
pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatanini merupakan teori dari
Indrajit (2004: 5), pemanfaatan E-Government.
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru
Pada indikator menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru, terdiri dari 3
(tiga) sub indikator, yaitu (1) Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama
dengan masyarakat; (2) Dinas Kominfo dan Statistik mampu beradaptasi dengan
cepat; (3) Dinas Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan tantangan
perkembangan zaman saat ini.
Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan
masyarakat, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa
Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan masyarakat maupun
dengan pihak-pihak lain. Pada sub indikator kedua yaitu Dinas Kominfo dan Statistik
mampu beradaptasi dengan cepat, hasil menunjukkan sebagian besar menyatakan
bahwa Dinas Kominfo dan Statistik Dinas Kominfo dan Statistik mampu beradaptasi
dengan cepat dalam kondisi apa saja. Kemudian sub indikator yang ketiga yaitu Dinas
Kominfo dan Statistik mampu menyelesaikan tantangan perkembangan zaman saat
ini, hasil menunjukkan bahwa Dinas Kominfo dan Statistik mampu untuk
menyelesaikan tantangan perkembangan zaman. Indikator menciptakan suatu
Page 135
124
lingkungan masyarakat baru ini merupakan teori dari Indrajit (2004: 5), pemanfaatan
E-Government.
f. Memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah
Pada indikator memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai
mitra pemerintah, terdiri dari 3 (tiga) sub indikator, yaitu (1) Dinas Kominfo dan
Statistik mampu bekerjasama dengan masyarakat; (2) Dinas Kominfo dan Statistik
mampu mencari kawan kerja; (3) Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama
dengan pihak-pihak lain.
Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan
masyarakat, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa
Dinas Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan masyarakat dalam
mencapai tujuan bersama. Pada sub indikator kedua yaitu Dinas Kominfo dan
Statistik mampu mencari kawan kerja, hasil menunjukkan sebagian besar menyatakan
bahwa Dinas Kominfo dan Statistik mampu mencari partner kerja dalam pencapaian
tujuan. Kemudian sub indikator yang ketiga yaitu Dinas Kominfo dan Statistik
mampu bekerjasama dengan pihak-pihak lain, hasil menunjukkan bahwa Dinas
Kominfo dan Statistik mampu bekerjasama dengan pihak-pihak lain dalam mencapai
tujuan bersama. Indikator memperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai
mitra pemerintah ini merupakan teori dari Indrajit (2004: 5), pemanfaatan E-
Government.
Page 136
125
2. Variabel Pelaksanaan Good Governance
a. Patisipasi
Pada indikator partisipasi, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1)
Masyarakat terlibat dalam penyelenggaraan pembangunan dan (2) Pihak-pihak lain
terlibat dalam penyelenggaraan pembangnan.
Pada sub indikator masyarakat terlibat dalam penyelenggaraan pembangunan,
hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa masyarakat terlibat
dalam beberapa penyelenggaraan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Kominfo
dan Statistik. Pada sub indikator kedua yaitu pihak-pihak lain terlibat dalam
penyelenggaraan pembangnan, hasil menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa
pihak-pihak lain telah terlibat dalam penyelenggaraan pembangnan yang dilakukan
oleh Dinas Kominfo dan Statistik. Indikator partisipasi ini merupakan teori dari
UNDP (1997), yang merupakan prinsip dari Good Governance.
b. Aturan hukum
Pada indikator aturan hukum, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1) Dinas
Kominfo dan Statistik menjalankan aturan untuk melayani masyarakat dan (2)
Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik mematuhi aturan dengan baik.
Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik menjalankan aturan untuk
melayani masyarakat, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan
Page 137
126
bahwa Dinas Kominfo dan Statistik telah menjalankan aturan untuk melayani
masyarakat. Pada sub indikator pegawai Dinas Kominfo dan Statistik. mematuhi
aturan dengan baik, hasil menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa pegawai
telah mematuhi dengan baik aturan yang telah ada. Indikator aturan hukum ini
merupakan teori dari UNDP (1997), yang merupakan prinsip dari Good Governance.
c. Transparansi
Pada indikator transparansi, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1) Dinas
Kominfo dan Statistik telah memberikan informasi yang jelas dan (2) Pegawai Dinas
Kominfo dan Statistik tidak menutup-nutupi informasi.
Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik telah memberikan informasi
yang jelas, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Dinas
Kominfo dan Statistik telah memberikan informasi yang jelas dan terbuka bagi
masyarakat. Pada sub indikator pegawai tidak menutup-nutupi informasi, hasil
menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa pegawai tidak menutup-nutupi
informasi mengenai prosedur, biaya dan tangguangjawab kepada masyarakat.
Indikator transparansi ini merupakan teori dari UNDP (1997), yang merupakan
prinsip dari Good Governance.
d. Daya tanggap
Page 138
127
Pada indikator daya tanggap, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1)
Pegawai telah melayani masyarakat dengan cepat dan (2) Pegawai telah melayani
masyarakat dengan tepat dan mudah.
Pada sub indikator pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah melayani
masyarakat dengan cepat, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan
bahwa pegawai Dinas Kominfo dan Statistik telah melayani masyarakat dengan
cepat. Pada sub indikator pegawai telah melayani masyarakat dengan tepat dan
mudah, hasil menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa pegawai telah
melayani masyarakat dengan tepat dan mudah. Indikator daya tanggap ini merupakan
teori dari UNDP (1997), yang merupakan prinsip dari Good Governance.
e. Berorientasi konsensus
Pada indikator berorientasi konsensus, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu
(1) Dinas Kominfo dan Statistik mampu memberikan solusi dan (2) Dinas Kominfo
mampu memberikan kritik dan saran.
Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik mampu memberikan solusi,
hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Dinas Kominfo dan
Statistik mampu memberikan solusi jika ada masyarakat mengalami kesulitan. Pada
sub indikator Dinas Kominfo mampu menanggapi kritik dan saran, hasil
menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Dinas Kominfo mampu menanggapi
Page 139
128
kritik dan saran yang diterima. Indikator berorientasi konsensus. ini merupakan teori
dari UNDP (1997), yang merupakan prinsip dari Good Governance.
f. Berkeadilan
Pada indikator berkeadilan, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1)
Pegawai telah bersikap adil dan (2) Pegawai mampu mengambil suatu keputusan.
Pada sub indikator pegawai telah bersikap adil, hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar menyatakan bahwa pegawai telah bersikap adil dalam melayani
masyarakat. Pada sub indikator Pegawai mampu mengambil suatu keputusan, hasil
menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Pegawai mampu mengambil suatu
keputusan yang tepat dalam penyelenggaraan pembangunan. Indikator berkeadilan.
ini merupakan teori dari UNDP (1997), yang merupakan prinsip dari Good
Governance.
g. Efektif dan efesiensi
Pada indikator efektif dan efesiensi, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1)
Menciptakan suatu kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan (2)
Pelaksanakan kegiatan pembangunan.
Pada sub indikator menciptakan suatu kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Dinas
Kominfo dan Statistik telah menciptakan kegiatan yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Pada sub indikator Dinas Kominfo dan Statistik
Page 140
129
melaksanakan kegiatan pembangunan, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
menyatakan bahwa Dinas Kominfo dan Statistik mampu menciptakan suatu kegiatan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Indikator efektif dan efesiensi ini
merupakan teori dari UNDP (1997), yang merupakan prinsip dari Good Governance.
h. Akuntabilitas
Pada indikator akuntabilitas, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1)
Pertanggungjawaban Dinas Kominfo dan statistik dalam pelaksanaan pembangunan
dan (2) pertanggungjawaban penyedia informasi.
Pada sub indikator pertanggungjawaban Dinas Kominfo dan statistik dalam
pelaksanaan pembangunan, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan
bahwa Dinas Kominfo dan Statistik mampu bertanggungjawab dalam pelaksanaan
pembangunan. Pada sub indikator pertanggungjawaban penyedia informasi, hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Pegawai Dinas Komnfo
dan Statistik mampu mempertanggungjawabkan informasi yang telah diberikan.
Indikator akuntabilaitas ini merupakan teori dari UNDP (1997), yang merupakan
prinsip dari Good Governance.
i. Visi strategis
Pada indikator visi strategis, terdiri dari 2 (dua) sub indikator, yaitu (1)
menjalankan tujuan dengan baik dan (2) menjaga kestabilan pelaksanaan
pembangunan.
Page 141
130
Pada sub indikator menjalankan tugas dengan baik, hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar menyatakan bahwa Dinas Kominfo dan Statistik
menjalankan tujuannya dengan baik. Pada sub indikator menjaga kestabilan
pelaksanaan pembangunan, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar menyatakan
bahwa Dinas Kominfo dan Statistik mampu menjaga kestabilan pelaksanaan
pembangunan. Indikator visi strategis ini merupakan teori dari UNDP (1997), yang
merupakan prinsip dari Good Governance.
1. Pengaruh Penerapan E-Government Terhadap Good Governance
Hasil analisis data statistik digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis
yang telah digunakan sebelumnya. Berdasarkan persamaan regresi pada tabel 63
maka dapat diinterpretasikan bahwa nilai koefisien regresi (b) nilainya sebesar 35.583
yang menyatakan bahwa variabel independen atau E-Government (X) berpengaruh
terhadap variabel dependen atau Good Governance (Y). berdasarkan hasil t hitung > t
tabel (35.583 > 1.994) atau signifikan (sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari < 0,05,
sehingga Hipotesisi satu (H1) diterima. Hal ini berarti hipotesis pertama (H1) E-
Governmentberpengaruh signifikan terhadap Good Governance di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo. Dengan adanya hasil kesimpulan ini,
maka model ini dapat meramalkan hasil dan dapat dilanjutkan. Hasil analisis data
statistik tabel 63 digunakan untuk menemukan model persamaan regresi. Adapun
sebagai berikut:
Page 142
131
Y = a + bX
Y = 35.583 + 0.498 (0)
Y = 35.583
Adanya nilai konstanta (a) sebesar 35,583, berarti jika (X) nilainya 0, maka
hasil pelaksanaan Good Governance (Y) pada Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo nilainya, yaitu 35,583. Dan, jika nilai penerapan E-
Government ditingkatkan/dinaikkan, maka pelaksanaan Good Governance di Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo semakin meningkat.
Adanya (R Square) hasil analisis data statistik tabel 64 digunakan untuk
melihat besarnya penerapan E-Government (X) terhadap pelaksanaan Good
Governance (Y) pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo
terlihat bahwa niali R Square menunjukkan sebesar 0,306 atau 30,6%, hal ini berarti
bahwa penerapan E-Government (X) kurang berpengaruh terhadap pelaksanaan Good
Governance (Y) pada Dinas Komuikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo
sebesar 30,6%, adapun sisa yang dapat diperoleh sebesar 69,4% yang dipengaruhi
oleh variabel lain yang merupakan diluar dari yang ditelit.
Page 143
132
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Pengaruh Penerapan E-
Government Terhadap Pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penerapan E-Government di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo sudah diterapkan dengan baik dengan hasil perhitungan sebesar
79,5%. Hal ini menunjukkan Penerapan E-Government berpengaruh terhadap
pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo.
2. Pelaksanaan Good Governancedi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo sudah diterapkan dengan baik dengan hasil perhitungansebesar
79,1%. Hal ini menunjukkan PelaksanaanGood Governance berpengaruh
terhadap pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan
Statistik Kabupaten Wajo.
3. Dari hasil perhitungan korelasi product moment, penerapan E-Government
berpengaruh terhadap pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi
Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo. Hal ini dibuktikan dari hasil
Page 144
133
perhitungan korelasi diperoleh t hitung yaitu sebesar 5,875, yang berarti ada
hubungan antara penerapan E-Government terhadap pelaksanaan Good
Governance. Kemudian dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa
koefesien determinasinya sebesar 30,6%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan jawaban responden pada tabel 25 menunjukkan bahwa
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo masih perlu untuk
melihat kondisi perkembangan zaman saat ini untuk dapat segera menyesuaikan
diri dan belajar agar tidak tertinggal.
2. Dari hasil perhitungan jawaban responden pada tabel 50 menunjukkan bahwa
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo dalam melakukan
suatu kegiatan pembangunan diperlukan keseriusan dalam penyelesaiannya agar
masyarakat dapat merasakan pembangunan dengan cepat.
Page 145
134
DAFTAR PUSTAKA
Akadun. 2007. Good Governance. Sosiohumaniora. 9(1). 3.
Akadun 2007. Good Governance. Sosiohumaniora. 9(1). 10.
Angriani. 2015. Penerapan e-Government Ditingkat Kabupaten (Case Study
Kabupaten Pelalawan Riau). Jurnal Sistem Informasi. 7(2). 3.
Azzahra, A. A. 2016. Pengaruh Penerapan e-Government Terhadap Tata Kelola
Pemerintah di Pemerintah Kota Tasikmalaya. Widyatama Repository. 1. 16.
Bappenas. 2008. Infrastruktur dan Pembangunan Daerah: Membantu Pengurangan
Kemiskinan. Jakarta.
Bintoro & Falih. 2010, Revitalisasi Administrasi Negara Reformmasi Birokrasi dan
e-Governance, Graha Ilmu:Yogyakarta.
Darsono &Tjatjuk, S. 2011. Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta:Nusantara
Consulting.
Effendi&Uchjana, O. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Mandar Maju.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang:Badan
Penerbit UNDIP.
Gunawan, A. & Yuwono, B. 2007. Pengembangan E-government dalam Menuju
Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance): Studi Kasus Biro
Perencanaan dan Organisasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN).Jakarta.
Heryana, T. 2013. Pengaruh Penerapan e-Government Terhadap Tata Kelola
Pemerintah di Kabupaten Cianjur. Jurnal Riset Akuntasni dan Keuangan.
1(1). 2
Harbani, P 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta.
Indrajit, R.E 2004. Electronic Government. Yogyakarta:Andi.
Indrajit, R.E 2005. E-GOVERNMENT IN ACTION. Ragam Kasus Implementasi
Sukses di Berbagai Belahan Dunia. Yogyakarta:Andi.
Page 146
135
Indrawijaya&Ibrahim, A. 2010. Teori, Perilaku dan Budaya Organisasi.
Bandung:Rafika Aditama.
Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government.
Instruksi Presine RI Nomor 6 Tahun 2001 tentang Telematika (Telemunikasi, Media
dan Informatika).
Kooiman, Jan. 1993. Modern Governance: New Governmnet Society Interaction.
London:Sage Publications
Karina, L. L. 2003. Indikator Alat Ukur Prinsip, Akuntabilitas, Transparansi, dan
Partisipasi. Jakarta:Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Nugraha, J.T. (2018). E-Government dan Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen
Sukses Pengembangan e-government di Pemerintah Kabupaten Sleman).
Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media. 2(1). 4.
Sari, K.D.A, & Winarno, W.A 2012. Implementasi e-Government System Dalam
Upaya Peningkatan Clean And Good Governence di Indonesia. Jurnal
Universitas Jember. 11(1). 16.
Sedarmayanti. 2016. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Bnadung:Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Pemerintahan yang Baik). Bandung:Mandar
Maju.
Suaedi, F & Wardianto, B. 2010. Revitaslisasi Administrasi Negara, Reformasi
Birokrasi dan E-Governance. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Wibawa, Samodra. 2009. Administrasi Negara: Isu-Isu Kontemporer.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Page 148
137
1.1 KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENERAPAN E-GOVERNMENT TERHADAP PELAKSANAAN
GOOD GOVERNANCE DI DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN
STATISTIK KABUPATEN WAJO
Nama :
Pekerjaan :
Umur :
Petunjuk pengisian kuesioner penelitian
1. Berilah tanda checklist () pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling
sesuai.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja
3. Berikanlah jawaban pada bagian pernyataan identitas responden yang
membutuhkan jawaban tertulis Bapak/Ibu.
Keterangan
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. KS : Kurang Setuju
4. TS : Tidak Setuju
5. STS : Sangat Tidak Setuju
a. Variabel Penerapan E-Government (X)
NO
PERNYATAAN
Jawaban
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1. MEMPERBAIKI KUALITAS PELAYANAN PEMERINTAH KEPADA
STAKEHOLDERNYA
Page 149
138
1 Pegawai Dinas Kominfo dan Statistik
telah memberikan pelayanan yang
cepat kepada masyarakat
2 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah memberikan
pelayanan yang mudah kepada
masyarakat
3 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah memberikan
pelayanan yang ramah kepada
masyarakat
2. MENINGKATKAN TRANSPARANSI, KONTROL DAN AKUNTABILITAS
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN E-
GOVERNMENT
1 Dinas Kominfo dan Statistik telah
memberikan informasi yang benar
bagi masyarakat
2 Dinas Kominfo dan Statistik telah
menjalankan tugsnya dengan baik
untuk menyediakan informasi bagi
masyarakat
3 Dinas Kominfo dan Statistik telah
bertanggungjawab atas apa yang
telah diinformasikan bagi
masyarakat
3. MENGURANGI SECARA SIGNIFIKAN TOTAL BIAYA ADMINISTRASI,
RELASI DAN INTERAKSI
1 Dinas Kominfo dan Statistik telah
memperkecil total anggaran yang
dikeluarkan dalam pelaksanaan
pembangunan
2 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik mampu membangun dan
memajukan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik
Page 150
139
3 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
saling mendukung dalam mencapai
tujuan bersama
4. MEMBERIKAN PELUANG BAGI PEMERINTAH UNTUK MENDAPATKAN
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN
1 Dinas Kominfo dan Statistik
menggunakan sumber daya yang
ada dalam pelaksanaan
pembangunan
2 Dinas Kominfo dan Statistik cepat
dalam melakukan tindakan jika
mendapat sumber pendapatan dalam
pelaksanaan pembangunan
3 Dinas Kominfo dan Statistik
mencari dan mengumpulkan
sumber pendapatan melalui pihak-
pihak lain
5. MENCIPTAKAN SUATU LINGKUNGAN MASYARAKAT BARU
1 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
bekerjasama dengan masyarakat
untuk menghadapi tantangan yang
ada
2 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
beradaptasi dengan cepat dalam
kondisi apa saja
3 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
menyelesaikan tantangan
perkembangan saat ini
6. MEMPERDAYAKAN MASYARAKAT DAN PIHAK-PIHAK LAIN SEBAGAI
MITRA PEMERINTAH
1 Dinas Kominfo dan Statistik telah
bekerjasama dengan masyarakat
dalam mencapai tujuan bersama
2 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
dengan mudah mencari kawan kerja
dalam upaya pencapaian tujuan
Page 151
140
3 Dinas Kominfo dan Statistik telah
bekerjasama dengan pihak-pihak
lain dalam mencapai tujuan bersama
b. Variable Pelaksanaan Good Governance (Y)
NO
PERNYATAAN
Jawaban
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1. PARTISIPASI
1 Masyarakat telah terlibat untuk Dinas
Kominfo dan Statistik dalam
beberapa penyelenggaraan kegiatan
2 Pihak-pihak lain telah ikut serta
untuk Dinas Kominfo dan Statistik
dalam penyelenggaraan kegiatan
2. ATURAN HUKUM
1 Dinas Kominfo dan Statistik telah
menjalankan aturan yang ada untuk
melayani masyarakat
2 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah mematuhi dengan
baik aturan yang telah ada
3. TRANSPARANSI
1 Dinas Kominfo dan Statistik telah
memberikan inforamsi yang jelas
dan terbuka bagi masyarakat
2 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik tidak menutup-nutupi
informasi tentang prosedur, biaya
dan tanggung jawab kepada
masyarakat
4. DAYA TANGGAP
Page 152
141
1 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah melayani masyarakat
dengan cepat
2 Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah melayani masyarakat
dengan tepat dan mudah
5. BERORIENTASI KONSENSUS
1
Dinas Kominfo dan Statistik telah
memberikan solusi jika ada
masyarakat merasa kesusahan
2
Dinas Kominfo dan Statistik mampu
menanggapi keputusan jika ada
masyarakat memberikan kritik dan
saran
6. BERKEADILAN
1
Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah bersikap adil dalam
melayani masyarakat
2
Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik telah memberikan tindakan
yang tepat kepada masyarakat
dalam proses penyelenggaraan
pembangunan
7. EFEKTIF DAN EFESIENSI
1
Dinas Kominfo dan Statistik telah
menciptkan suatu kegiatan yang
benar-benar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
2
Dinas Kominfo dan Statistik mampu
dengan cepat melakukan kegiatan
pelaksanaan pembangunan
8. AKUNTABILITAS
1
Dinas Kominfo dan Statistik mampu
bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pembangunan
Page 153
142
Wajo, 2019
...........................................
2
Pegawai Dinas Kominfo dan
Statistik mampu
mempertanggungjawabkan
informasi yang telah diberikan
9. VISI STRATEGIS
1 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
menjalankan tujuannya dengan baik
dan mudah
2 Dinas Kominfo dan Statistik mampu
menjaga kestabilan dalam
pelaksanaan pembangunan
Page 154
143
Pernyataan
JAWABAN RESPONDEN
Skor SS S KS TS STS
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
X 1 5 6,2 66 82,5 9 11,3 - - - - 316
X 2 7 8,8 69 86,2 4 5,0 - - - - 323
X 3 9 11,3 69 86,3 2 2,5 - - - - 327
X 4 8 10,0 64 80,0 8 80,0 - - - - 320
X 5 7 8,8 60 75,0 13 16,2 - - - - 314
X 6 7 8,8 61 76,2 12 15,0 - - - - 315
X 7 24 30,0 48 60 8 10,0 - - - - 336
X 8 2 2,5 67 83,8 11 13,8 - - - - 311
X 9 8 10,0 70 87,5 2 2,5 - - - - 326
X 10 30 37,5 47 58,8 3 3,8 - - - - 347
X 11 4 5,0 58 72,5 18 22,5 - - - - 306
X 12 2 2,5 59 73,8 19 23,8 - - - - 303
X 13 7 8,8 69 86,2 4 5,0 - - - - 323
X 14 1 1,3 73 91,2 6 7,5 - - - - 315
X 15 1 1,3 59 73,7 20 25,0 - - - - 301
X 16 2 2,5 74 92,5 4 5,0 - - - - 322
X 17 2 2,5 61 76,2 17 21,3 - - - - 305
X 18 4 5,0 69 86,2 7 8,8 - - - - 317
TOTAL SKOR 5727
RATA-RATA 318,1
Pernyataan
JAWABAN RESPONDEN
Skor SS S KS TS STS
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Y 1 3 3,8 59 73,8 18 22,5 - - - - 305
Y 2 1 1,3 64 80,0 15 18,8 - - - - 306
Y 3 11 13,8 67 83,8 2 2,5 - - - - 329
Y 4 11 13,8 66 82,5 3 3,8 - - - - 328
Y 5 6 7,5 70 87,5 4 5,0 - - - - 322
Y 6 8 10,0 69 86,3 3 3,8 - - - - 325
Y 7 11 13,8 60 75,0 9 11,3 - - - - 322
Y 8 10 12,5 66 82,5 4 5,0 - - - - 326
Page 155
144
Y 9 1 1,3 64 80,0 15 18,8 - - - - 306
Y 10 1 1,3 70 87,5 9 11,3 - - - - 312
Y 11 9 11,3 70 87,5 1 1,3 - - - - 328
Y 12 6 7,5 72 90,0 2 2,5 - - - - 324
Y 13 8 10,0 56 70,0 16 20,0 - - - - 312
Y 14 3 3,8 59 73,8 18 22,5 - - - - 305
Y 15 1 1,3 72 90,0 7 8,8 - - - - 314
Y 16 - - 77 96,3 3 3,8 - - - - 317
Y 17 2 2,5 68 85,0 10 12,5 - - - - 312
Y 18 1 1,3 64 80,0 15 18,8 - - - - 306
TOTAL SKOR 5699
RATA-RATA 316,6
Page 156
145
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
M. AHMAR MUAMMAR, dilahirkan di Bakke pada
hari Senin tanggal 13 bulan Maret tahun 1995. Anak
kedua dari Empat bersaudara dari pasangan Tajuddin Nur
dan Sitti Rahmawati memiliki satu kakak Laki-Laki
bernama Alm. Fs. Syafwan Wirawan dan juga dua adik
perempuan yang bernama Sitti Nerti Astuti dan Nenna
Nurnalis. Peneliti menyelesaikan pendidikan Sekolah
Dasar di SDN 004 Kabupaten Nunukan dan lulus pada
tahun 2008 kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 5
Majauleng lulus pada tahun 2011 dan melanjutkan
pendidikan ditahap selanjutnya pada SMAN 2 Wajo dengan jurusan Sains lulus pada
tahun 2014. Pada tahun 2014 peneliti melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi,
tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar pada program studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dengan ketekunan hingga motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha,
peneliti telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga
dengan penelitian tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi
dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan disiplin Ilmu Administrasi
Negara.Akhir kata peneliti mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan E-Government Terhadap
Pelaksanaan Good Governance di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
Kabupaten Wajo”.