Page 1
PENGARUH PENERAPAN INTERNASIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDAR (IFRS)
TERHADAP KUALITAS LABA PADA
PT ANTAM Persero Tbk UPBN
SULTRA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
YENI SAMBO
45 16 013 040
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2020
Page 3
PERNYATAAN KEORISINILAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yeni Sambo
No. Stambuk : 4516013040
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Judul :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan hasil
penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya adalah karya ilmiah saya sendiri
dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulisnatau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber
kutipan daftar pustaka.
Demikian pernyataan saya, ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa
paksaan sama sekali.
Makassar, 11 September 2020
Mahasiswa yang bersangkutan
Pengaruh Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
(IFRS) Terhadap Kualitas Laba Pada PT ANTAM Persero Tbk
UBPN SULTRA
iii
iii
Page 4
THE EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF INTERNASIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) ON EARNINGS QUALITY AT
PT ANTAM PERSERO TBK UPBN SULTRA
By :
Yeni Sambo
Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business
University of Bosowa
ABSTRACT
Yeni Sambo.2020. Skripsi. The effect of the Implementation of International
Financial Reporting Standards (IFRS) on Earnings Quality at PT ANTAM Persero
Tbk UBPN SULTRA, supervised by Dr. Firman Menne, S.E., M.Si., Ak., CA. and
Adil Setiawan, Amd.Kom., S.E., M.Si, Ak., CA.
International Financial Reporting Standard is a Financial Reporting
Standard using Internationally. The purpose of this study is to examine the effect of
the implementation of the International Financial Reporting Standard on earnings
quality in companies. The analytical method used in this study is multiple linear
regression analysis.
The results show that the effect of the implementation of international
financial reporting standards (IFRS) on earnings quality at PT ANTAM Persero
Tbk UPBN SULTRA is beneficial to be effectuated in terms of enlarging and
stimulating the use of superlative, comprehensible and comparable global
accounting standards.
Keywords : IFRS, Quality, Earning, Earning Quality
Page 5
PENGARUH PENERAPAN INTERNASIONAL FINANCIAL REPORTING
STANDARD (IFRS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PT ANTAM
PERSERO TBK UBPN SULTRA
By :
Yeni Sambo
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bosowa
ABSTRAK
Yeni Sambo.2020.Skripsi. Pengaruh Penerapan Internasional Financial
Reporting Standard (IFRS) Terhadap Kualitas Laba pada PT ANTAM Persero Tbk
UBPN SULTRA yang telah dibimbing oleh Dr. Firman Menne, S.E., M.Si., Ak.,
CA. dan Adil Setiawan, Amd.Kom., S.E., M.Si, Ak., CA.
International Financial Reporting Standard adalah Standar Pelaporan
Keuangan Internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh penerapan International Financial Reporting Standard terhadap kualitas
laba diperusahaan . Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penerapan internasional
financial reporting standard (IFRS) terhadap kualitas laba pada PT ANTAM Persero
Tbk UPBN SULTRA sangat bagus untuk diterapkan karena untuk mengembangkan
dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diperbandingkan.
Kata Kunci : IFRS, Kualitas, Laba, Kualitas Laba
Page 6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan kepada penulis sehingga
mendapatkan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
(IFRS) Terhadap Kualitas Laba Pada PT ANTAM Persero Tbk UPBN
SULTRA”. Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan strata I di Universitas Bosowa Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidaklah mudah dan tidak
dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan berupa bimbingan, dorongan, doa,
tenaga, ide-ide, maupun pemikiran dari berbagai pihak. Berkat dorongan dan
motivasi dari merekalah yang akhirnya mengantarkan penulis kepada penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, dengan segala kerendahan hati,
penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pertama-tama , ucapan terima kasih kepada kedua Orangtua penulis Ayahanda
Yohanis Pundu Minggu dan Ibunda Yusfina Sambo ,yang setiap saat dengan
cucuran keringatnya dan dalam setiap hembusan napasnya selalu mendoakan
penulis, selalu sabar mendidik, membimbing dan membesarkan penulis dengan
penuh cinta dan kasih sayang. Terima kasih atas kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis untuk memperoleh pendidikan yang terbaik. Demikian
pula untuk kakak tersayang beserta keluarga besar penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Saleh Pallu, M.Eng selaku Rektor Universitas Bosowa
Makassar.
Page 7
3. Bapak Dr. H. A. Arifuddin Mane, SE., M.Si., SH., MH Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bosowa Makassar.
4. Ibu Dr. Hj. Herminawati Abu Bakar SE., MM selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa Makassar.
5. Bapak Dr. Firman Menne, SE., M.Si., AK., CA. sebagai Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bosowa Makassar
sekaligus dosen pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan masukan, kritikan dan arahan serta bimbingan kepada penulis
mulai dari tahap proposal hingga ketahap penyusunan skripsi.
6. Bapak Adil Setiawan, Amd.kom., SE., M.Si., Ak., CA selaku pembimbing
kedua, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan arahannya
berupa kritikan dan saran yang telah diberikan sehingga penulis dapat mencapai
tahap penyusunan skripsi. Semoga Tuhan selalu melindungi dan melimpahkan
anugerah.
7. Segenap staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Bosowa Makassar yang telah memberikan pelayanan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman angkatan 2016 Universitas Bosowa Makassar yang selama empat
tahun ini berjuang bersama dalam mew ujudkan cita-cita, terkhusus kelas AK-A
yang menjadi keluarga baru untuk penulis selama berproses di Universitas
Bosowa.
9. Calon Sarjana Squad (Rifky Fuad, Amri, Fadel , Irna, Peggy, Kasma, Dilla dan
Devi). Terima kasih selama ini atas kerjasama, dukungan dan Do’anya.
Page 8
10. Kepada my best friend Cetrhine Clarasintya Pasudi terima kasih selalu
menemani dan selalu ada buat penulis serta memberikan dorongan, bantuan,
masukan dalam segala keperluan penulis.
11. And The Last, Terima kasih kepada pihak-pihak lain yang penulis tidak dapat
sebutkan satu-persatu, terima kasih atas semua bantuan dan do’anya. Kebaikan
dan ketulusan yang telah diberikan kepada penulis tidak akan pernah penulis
lupakan, semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat
imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Aamiin.
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Aamiin.
Makassar, 06 Maret 2020
Penulis
Page 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
PERNYATAAN KEORSINILAN ..................................................................... iii
ABSTRACT .......................................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori ..................................................................................... 8
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ............................................... 8
2.1.2 Sejarah International Financial Reporting Standard (IFRS) ...... 9
2.1.3 Hubungan antara New Institutional Theory dengan Adopsi
IFRS ............................................................................................ 10
2.1.4 Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional ............................ 11
2.1.5 International Financial Reporting Standard dan Konvergensi IFRS
di Indonesia ................................................................................. 12
2.1.6 IFRS dan Kualitas Akuntansi...................................................... 18
2.1.7 Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia ......................... 20
2.1.8 Kualitas Laba .................................................................................... 22
2.2 Kerangka Pikir ...................................................................................... 25
2.3 Hipotesis ............................................................................................... 26
Page 10
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 27
3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 27
3.3 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 28
3.3.1 Jenis Data .................................................................................... 28
3.3.2 Sumber Data................................................................................ 28
3.4 Metode Analisis .................................................................................... 29
3.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................. 29
3.4.2 Analisis Statistik Deskriptif ........................................................ 30
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 30
3.4.3.1 Uji Multikolinieritas ........................................................ 30
3.4.3.2 Uji Autokorelasi .............................................................. 31
3.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 31
3.4.3.4 Uji Normalitas ................................................................. 32
3.4.4 Uji Hipotesis ............................................................................... 32
3.4.4.1 Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 32
3.4.4.2 Uji Statistik t ................................................................... 32
3.5 Defenisi Operasional ............................................................................ 33
BAB. VI HASIL Dan PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................................ 35
4.1.1 Sejarah Singkat PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA ..... 35
4.1.2 Struktur Organisasi PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
.................................................................................................... 37
4.1.3 Visi Misi PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA ................ 38
4.1.4 Penerapan IFRS ........................................................................... 38
4.2 Analisis Hasil Penelitian ........................................................................ 41
4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 41
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................. 42
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................... 42
4.3 Analisis Deskriptif Penelitian ............................................................... 43
Page 11
4.3.1 Deskriptif Variabel Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard (X) ......................................................................................... 43
4.3.2 Deskripsi Variabel Kualitas Laba (Y) ......................................... 46
4.4 Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 48
4.4.1 Uji Validitas Kuisioner ............................................................... 48
4.4.2 Uji Reabilitas Kuisioner .............................................................. 50
4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana ........................................................ 51
4.6 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 53
4.6.1 Uji Normalitas ............................................................................. 53
4.6.2 Uji Heterokedastistas (Uji Glejser) ............................................. 54
4.6.3 Uji Autokorelasi .......................................................................... 54
4.7 Uji Hipotesis .......................................................................................... 55
4.7.1 Uji Parsial (Uji T) ........................................................................ 55
4.7.2 Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 56
4.7.3 Koefisien Determinasi ................................................................. 56
4.8 Ringkasan Penelitian .............................................................................. 57
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 60
5.2 Saran ...................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
Page 12
DAFTAR GAMBAR
Kerangka Pikir ...................................................................................................... 25
Struktur Organisasi PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA ......................... 37
Page 13
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 44
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ....................................... 45
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 45
Tabel 4.4 Hasil Jawaban Responden Untuk Penerapan Internasional Financial
Reporting Standard ............................................................................................... 47
Tabel 4.5 Hasil Jawaban Pernyataan Kualitas Laba ............................................. 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................................. 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y .............................................................. 52
Tabel 4.8 Uji Reabilitas Skala Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard dan Kualitas Laba .................................................................................. 53
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ...................................................... 54
Tabel 4.10 Uji Normalitas ..................................................................................... 55
Tabel 4.11 Uji Heterokedastisitas ......................................................................... 56
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi Model Summary ...................................................... 57
Tabel 4.13 Uji T .................................................................................................... 58
Tabel 4.14 Uji F .................................................................................................... 59
Tabel 4.15 Hasil Nilai Adjusted R Square Model Summary ................................ 59
Page 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian ......................................................................... 63
Lampiran 2. Kategorisasi Data .............................................................................. 66
Lampiran 3. Tabulasi Data Hasil Kuisioner .......................................................... 75
Page 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu bentuk pertanggungjawaban setiap perusahaan kepada
stakeholders adalah dengan membuat laporan keuangan. Subramanyam dan Wild
(2010) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah produk dari proses pelaporan
keuangan. Proses pembuatannya tersebut diatur oleh standard an aturan akuntansi,
serta intensif manajer. Selain itu, mekanisme pelaksanaan dan pengawasan
perusahaan juga mengatur penyusunan laporan keuangan. Komponen utama
laporan keuangan dan berbagai laporan keuangan wajib adalah informasi
akuntansi keuangan.
Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang bisa
memberikan informasi dan kepercayaan pada investor untuk membuat keputusan
yang tepat dalam berinvestasi pada pasar global. Oleh karena itu, para investor
menuntut adanya sistem akuntansi yang dapat diberlakukan secara internasional
dan konvergensi dalam standar akuntansi nasional terhadap standar akuntansi
internasional. Tujuan pemberlakuan sistem akuntansi secara internasional dan
konvergensi standar akuntansi tersebut adalah untuk menghasilkan laporan
keuangan yang dapat diperbandingkan dan mempermudah para pengguna laporan
keuangan, terutama investor, untuk melakukan analisis komparatif antar
perusahaan sebelum membuat keputusan investasi (Gamayuni, 2009).
Page 16
2
Informasi laba merupakan informasi penting bagi pengguna laporan
keuangan. Informasi laba digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
Pentingnya pelaporan laba dalam penilaian kinerja perusahaan, menyebabkan
banyak perusahaan yang berusaha untuk menyesatkan investor atau pemilik
perusahaan. Investor dan pemilik perusahaan sebagai pihak principal tidak
memiliki informasi mengenai perusahaan sepenuhnya. Salah satu cara yang sering
digunakan manajemen untuk menyesatkan investor adalah dengan melakukan
manajemen laba. Tindakan ini menyebabkan rendahnya kualitas laba yang
dilaporkan perusahaan.
Besarnya tuntutan tersebut mendorong Dewan Standar Akuntansi
Internasional yaitu IASB (International Accounting Standard Board) membuat
standar pelaporan keuangan internasional yang disebut IFRS (International
Financial Reporting Standard). Gamayuni (2009) menyatakan Laporan keuangan
juga dituntut untuk memberikan infomasi yang dapat dipahami secara global,
sehingga dapat menarik para investor untuk berinvestasi ke alam perusahaan. Hal
inilah yang mendorong perubahan standar akuntansi nasional ke arah IFRS.
Penerapan IFRS dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan
pengambilan keputusan, serta kepastian dalam informasi akuntansinya.
Petreski (2005) menyatakan bahwa penerapan IFRS ke dalam standar
akuntansi nasional bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
memiliki tingkat kredibilitas dan akuntanbilitas tinggi sehingga dapat
diperbandingkan dan meningkatkan nilai perusahaan. Ball (2006) menyatakan
bahwa IFRS akan menyajikan informasi laporan keuangan yang lebih akurat,
Page 17
3
komprehensif, dan tepat waktu dibandingkan dengan negara yang menggunakan
standar akuntansi nasional. IFRS bertujuan untuk memberikan nilai yang lebih
informatif dalam pasar modal, sehingga mengurangi risiko investor untuk
mengambil keputusan yang tidak tepat.
Program konvergensi IFRS di indonesia sudah dilakukan dari tahun 2008
hingga sekarang. Di Indonesia sendiri program tersebut akan dilakukan dalam tiga
tahapan, tahap pertama yaitu tahap adopsi (2008-2009), tahap kedua yaitu tahap
persiapan akhir (2011), tahap ketiga yaitu tahap implementasi (2012). Dalam
pelaksanaan IFRS untuk meningkatkan laporan keuangan dapat mempengaruhi
kualitas laba.
Kualitas laba yang baik diharapkan terealisasi dengan adanya penerapan
IFRS. Standar akuntansi yang digunakan secara global ini, melakukan pembatasan
terhadap sejumlah metode akuntansi seta memiliki aturan yang lebih ketat.
Laporan keuangan yang dihasilkan dapat mencerminkan kualitas laba dari
perusahaan tersebut. Meski begitu, banyak perusahaan mengambil keputusan
akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan terlihat baik. Tentunya, manajer
turut adil dalam penyajian informasi yang ada di dalam laporan keuangan.
Subramanyam dan Wild (2010) mengungkapkan bahwa manajer merupakan pihak
yang bertanggung jawab atas keakuratan dan kewajaran laporan keuangan.
Kontrol utama terhadap integritas sistem akuntansi dan catatan keuangan
dipegang oleh manajer dalam pelaporan keuangan. Penilaian terhadap akuntansi
keuangan dapat melibatkan kebebasan manajerial (managerial discretion). Meski
Page 18
4
begitu, dalam praktiknya, mayoritas manajemen menggunakan kebebasan
manajerial tersebut untuk melakukan manajemen laba.
PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut dengan PT Antam
ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan
terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang
tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM
mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas
bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997
ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa
Efek Indonesia. PT Antam didirikan pada tanggal 5 Juli. Kegiatan Antam
mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber
daya mineral.
Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan
deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan
hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa
dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan terdiri tahun 1968.
Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolite, bijih nikel
kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam
adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk merupakan satu dari beberapa perusahaan
yang telah menerapkan IFRS di Indonesia. Pada tahun 2011 PT ANTAM
(Persero) Tbk mengumumkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Page 19
5
entitas induk pada kuartal I 2011 melonjak 71% dibandingkan kuartal I 2010
menjadi Rp346,6 miliar. Laba bersih per saham (Earning Per Share, EPS) tercatat
sebesar Rp36,39 pada triwulan pertama tahun buku 2011 dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp21,20. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh kenaikan volume penjualan komoditas feronikel dan harga jual.
Pada kuartal I 2011, ANTAM telah menyajikan laporan keuangan perusahaan
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru yang efektif
berlaku per 1 Januari 2011 yang telah mengacu pada International Financial
Reporting Standard (IFRS) (ANTAM, 2011).
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standar Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional
disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasioanl (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional
Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
International Accounting Standar Board (IASB) yang dahulu bernama
International Accounting Committee (IASC), merupakan Lembaga independen
untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan
mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.
Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di
Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan
dengan basis ‘true and fair’. Mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa
Page 20
6
pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan bisa dimengeti oleh
pasar dunia. Sehingga uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi
berjudul “Pengaruh Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
(IFRS) Terhadap Kualitas Laba Pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN
SULTRA”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
mengemukakan rumusan masalah berikut : apakah penerapan IFRS berpengaruh
terhadap kualitas laba PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan melakukan penelitian terhadap masalah di atas adalah sebagai
berikut: untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan IFRS terhadap kualitas
laba PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA.
1.4 Manfaat Penelitian
Data informasi dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi:
a. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan literatur bagi
para peneliti selanjutnya, selain itu juga diharapkan dapat menjadi penguat
untuk pembentukan sebuah teori yang berkaitan Pengaruh Penerapan
Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) Terhadap Kualitas
Laba.
Page 21
7
b. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi agar dijadikan tolak
ukur kinerja perusahaan serta pengambilan keputusan berkaitan dengan
adanya Pengaruh Penerapan Internasional Financial Reporting Standards
(IFRS) Terhadap Kualitas Laba
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini berguna dalam menambah informasi dan pengetahuan
mengenai Pengaruh Penerapan Internasional Financial Reporting Standards
(IFRS) Terhadap Kualitas Laba
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa dan
penelitian sejenis terkait dengan Pengaruh Penerapan Internasional Financial
Reporting Standards (IFRS) Terhadap Kualitas Laba.
Page 22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Pihak pemilik perusahaan maupun manajemen mempunyai kepentingan
masing-masing dan berusaha untuk memenuhi kepentingan tersebut. Manajemen
perusahaan mempunyai kepentingan pribadi yang mungkin saja berbeda dengan
tujuan pemilik perusahaan, yang menginginkan perusahaan lebih maju sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Sedangkan manajemen
perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya dengan biaya pihak lain, sehingga tidak memperhitungkan risiko kerugian
yang ada. Dimana kerugian sepenuhnya akan ditanggung oleh pemegang saham
sebagai pemilik perusahaan.
Konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan. Teori
agensi berfokus pada dua pihak yaitu principal (pemilik) dan pengelola atau agent
yang masing-masing pihak berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya
sendiri, sehingga menimbulkan konflik kepentingan diantara principal dan agent.
Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan
keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya akan memperoleh
kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang
berbeda didalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai
atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki.
Page 23
9
Menurut Aprilia (Eisenhard, 2010), teori agensi ialah:
“Teori agensi dilandasi oleh tiga asumsi, yaitu asumsi tentang sifat manusia,
menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri,
memiliki keterbatasan rasionalitas dan tidak menyukai risiko, asumsi tentang
keorganisasian, adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria
produktivitas, dan adanya asymetric information antara principal dan agent,
asumsi tentang informasi, informasi dipandang sebagai komoditi yang bisa
diperjualbelikan”.
Teori agensi berhubungan dengan bagaimana menyetarakan kepentingan
manajemen perusahaan dan pemilik yang didasarkan adanya konflik yang terjadi
antara kepentingan pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan (Fama dan
Jensen 1983, dalam Nicholson dan Kiel,2007)
Agent memiliki lebih banyak informasi dibandingkan dengan principal,
sehingga akan menimbulkan asimetri informasi. Menurut Scott (2000), asimetri
informasi dibagi menjadi dua macam, yaitu adverse selection, yaitu para manajer
serta orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan
prospek perusahaan dibandingkan para investor dan moral hazard, yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang
saham maupun kreditor, sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar
pengetahuan mereka.
2.1.2 Sejarah International Financial Reporting Standard (IFRS)
IFRS adalah merupakan sebuah standar akuntansi yang merupakan produk
dari International Accounting Standards Board (IASB), suatu organisasi
independen yang berpusat di London, Inggris (Ball, 2003). Sampai saat ini IFRS
masih menjadi topik utama yang sering dibicarakan dan diperdebatkan baik oleh
kalangan akademisi maupun kalangan praktisi. IFRS disusun sebagai suatu aturan
yang secara ideal akan diaplikasikan dan diterapkan sama bagi seluruh perusahaan
Page 24
10
di dunia. Antara tahun 1973-2000 standar internasional diterbitkan oleh pendahulu
IASB yaitu International Accounting Standard Committee (IASC). IASC adalah
badan yang berdiri tahun 1973 yang didirikan oleh badan akuntansi profesional
dari negara Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda,
Inggris, Irlandia, dan Amerika. Dalam periode tersebut, aturan yang dihasilkan
oleh IASC disebut International Accounting Standard (IAS). Pada April 2001,
fungsi dari pembuat aturan diambil alih oleh IASB, dan IASB mendeskripsikan
aturan tersebut dengan nama baru yaitu International Financial Reporting
Standars. Accounting Standard (IFRS). IFRS ini merupakan aturan yang
melanjutkan aturan sebelumnya yaitu IAS yang diterbitkan oleh IASC. IASB
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan IASC, yaitu IASB didanai lebih baik,
adanya staf yang lebih baik dan lebih independen dibandingkan dengan IASC.
2.1.3 Hubungan antara New Institutional Theory dengan Adopsi IFRS
Relevansi teori institusional yang terdapat dalam dinamika praktik
pelaporan keuangan dapat dikaitkan dengan sebuah pengertian mengenai
akuntansi. Bahwa akuntansi adalah merupakan lembaga yang secara sosial
dibangun oleh individu, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Sebagai
lembaga sosial akuntansi berhubungan erat oleh kebiasaan, nilai, norma, dan
keyakinan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam Teori kelembagaan terdapat
adanya wawasan yang ditawarkan berkaitan dengan hubungan yang ada antara
akuntansi dan lembaga sosial lain sehingga dapat digunakan untuk memahami
praktik akuntansi.
Page 25
11
Ceremonial yang mempunyai arti adanya komitmen organisasi terhadap
tindakan aturan rasional merupakan sebuah perwujudan dari akuntansi sebagai
bentuk lembaga. Dengan adanya perusahaan yang berdasarkan harapan, norma,
dan keyakinan yang nilai yang diberikan masyarakat, maka akan sangat membantu
organisasi mendapatkan sebuah egitimasi melalui dukungan masyarakat. Karena
organisasi mendapatkan legitimasi jika menjalankan kegiatannya sesuai dengan
norma, peraturan dan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungan kelembagaan
mereka.
Produk dari praktik akuntansi adalah laporan keuangan dimana laporan
keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan legitimasi aktivitas
organisasi. Kegunaan teori institusional dalam memahami praktik pelaporan
keuangan, yaitu praktik pelaporan keuangan bersifat rutin dan melibatkan
kepentingan dari berbagai pihak antara lain profesi akuntansi, individu dalam
organisasi, dan lembaga regulator.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa teori institusional dapat
digunakan untuk memahami mengapa adopsi IFRS sangat penting diterapkan
dalam perusahaan. Diantaranya adalah untuk mendapatkan legitimasi dari
lingkungan disekitar perusahaan dan tidak lepas dari adanya regulator yang dalam
hal ini biasanya adalah pemerintah yang memberikan batasan-batasan atas tidakan
yang dilakukan oleh organisasi untuk proses pengambilan keputusan.
2.1.4 Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Menurut Gamayuni (2009) menyatakan bahwa :
“Harmonisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan kesesuaian praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
Page 26
12
akuntansi itu beragam. Standar harmonisasi bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal
dari berbagai negara di dunia”.
Dewasa ini Harmonisasi standar akuntansi internasional menjadi isu yang
hangat karena berhubungan erat dengan globalisasi bisnis saat ini. Globalisasi
bisnis dapat dilihat dari kegiatan perdagangan antar negara yang mengakibatkan
adanya perusahaan multinasional. Hal ini mengakibatkan kebutuhan standar
akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Akuntansi yang merupakan
penyedia informasi bagi pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi juga
dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang berubah karena pengaruh globalisasi.
Adanya transaksi perdagangan antar negara dan prinsip akuntansi yang berbeda
mengakibatkan munculnya kebutuhan akan harmonisasi standar akuntansi di
seluruh dunia.
2.1.5 International Financial Reporting Standard dan Konvergensi IFRS di
Indonesia
IFRS atau standar pelaporan akuntansi internasional merupakan standar
akuntansi yang banyak diadopsi dan dijadikan referensi di berbagai negara di
dunia. IFRS dibuat oleh IASB sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang
dapat dipahami dan diperbandingkan. Kebutuhan standar yang sama dalam skala
internasional muncul dengan semakin hilangnya batas antar negara dan
memungkinkan perdagangan dan investasi dilakukan di seluruh dunia. Alfredson
et al., (2007) menyatakan bahwa dimulai dari tahun 1960-an batas pasar modal
antar negara mulai menipis, dan terus meningkat di tahun 1970-an hingga tahun
1980-an dan memicu investor, kreditur, dan para pengguna laporan keuangan
Page 27
13
lainnya mengajukan keluhan dengan adanya perbedaan antara informasi akuntansi
yang dihasilkan antara satu negara dengan negara lain sehingga sulit
diperbandingkan. Selain itu, informasi yang disajikan perusahaan seringkali sulit
dipahami dan tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) dan dalam hal ini, IASB terbukti menghasilkan standar yang
berkualitas tinggi karena hingga kini IFRS telah diadopsi dan diterapkan di 138
negara di dunia.
Harmonisasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan telah dianggap
sebagai suatu hal yang mendesak yang harus dilakukan oleh setiap negara
berkembang termasuk Indonesia. Manfaat utama yang diperoleh dari harmonisasi
standar akuntansi dan pelaporan keuangan adalah adanya pemahaman yang lebih
baik atas laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Hal ini tentunya memudahkan suatu perusahaan menjual
sahamnya secara lintas negara atau lintas pasar modal.
Konvergensi International Financing Reporting Standard (IFRS) adalah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia yang
disesuaikan dengan Standar Internasional. Konvergensi IFRS merupakan salah
satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum G20, hasil dari
pertemuan pemimpin Negara G20 forum di Washington DC pada tanggal 15
November 2008. Adapun tujuan dari kesepakatan tersebut adalah memperkuat
transparansi dan akuntabilitas, memperkuat regulasi, pasar keuangan yang
berintegritas, memperkuat kembali kerjasama internasional dan memperbaharui
institusi finansial internasional.
Page 28
14
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat
pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
1. Full Adoption; suatu Negara mengadopsi seluruh standar IFRS dan
menerjemahkan IFRS sama persis ke kedalam bahasa yang Negara tersebut
gunakan.
2. Adopted; program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI pada
Desember 2008. Adopted maksudnya adalah mengadopsi IFRS namun
disesuaikan dengan kondisi negara tersebut.
3. Piecemeal; suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu
nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
4. Referenced (konvergence); sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya
pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh
badan pembuat standar.
5. Not Adopted at all; suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Indonesia menganut bentuk yang mengambil IFRS sebagai referensi* dalam
sistem akuntansinya.
Road Map International Financial Reporting Standard:
1. 2008-2010 (tahap adopsi): PSAK ke IFRS, infrastruktur, dan evaluasi akhir.
2. 2011 (tahap persiapan akhir): infrastruktur dan penerapan bertahap.
3. 2012 (implementasi): penerapan SAK berbasis IFRS dan evaluasi dampak
penerapan.
Masuknya IFRS di Indonesia akan berdampak positif bagi perkembangan
ekonomi Indonesia, karena Inonesia sudah mau mengikuti negara lain yang
Page 29
15
terlebih dahulu menggunakan IFRS. Masuknya IFRS akan berdampak bagi
investor asing yang akan masuk ke Indonesia karena ada standar yang sama
sehingga memudahkan bagi semua pelaku bisnis. Setiap masuknya hal baru pasti
ada pro dan kontrak, butuh kesiapan dari semua orang yang akan mengikuti setiap
proses berjalannya hal baru itu. Sama seperti masuknya IFRS ke Indonesia pasti
membutuhkan banyak persiapan dan kemauan dari setiap pelaku bisnis, tetapi ada
hal positif yang didapat dengan masuknya IFRS (Aprilicia, 2013).
Manfaat menggunakan suatu standar yang berlaku secara internasional
(IFRS) yang bisa dirasakan oleh peusahaan adalah:
1. Penurunan dalam hal biaya.
2. Penurunan/pengurangan risiko ketidakpastian dan misunderstanding.
3. Komunikasi yang lebih efektif dengan investor.
4. Perbandingan dengan anak perusahaan dan induk perusahaan di negara yang
berbeda dapat dilakukan.
5. Perbandingan mengenai contaractual terms seperti lending contracts dan
bonus atas kinerja manajemen, Ana (Roberts et al., 2011).
Indonesia sejak 2012 menganut bentuk full adoption IFRS dalam sistem
akuntansinya. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat
berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan
keuangan berdasarkan IFRS. Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi
ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy
mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu.
Strategi ini digunakan oleh negara-negara maju. Sedangkan pada gradual
Page 30
16
strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh
Negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Proses adopsi IFRS ke dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
menyebabkan beberapa perubahan pada metode akuntansi maupun proses
penyusunan laporan keuangan. Dampak konvergensi IFRS menyebabkan SAK
mengalami beberapa perubahan seperti menjadi bersifat principle based, banyak
menggunakan fair value, memerlukan professional judgement, dan semakin
banyak pengungkapan.
IFRS dikenal sebagai standar berbasis prinsip (principle based), sedangkan
U.S.GAAP merupakan standar berbasis aturan (rule based). Menurut Securities
and Exchange Commission-SEC, karakteristik utama dari standar berbasis aturan
adalah adanya batasan yang jelas (bright lines) yang memberi petunjuk
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang sangat rinci. Bright lines dapat
berupa batasan kuantitatif yang harus dipenuhi sebagai syarat terpenuhinya suatu
aturan. Sementara itu, standar berbasis prinsip kurang memberi petunjuk yang
rinci dan memuat sejumlah penilaian yang harus dapat dipertanggungjawabkan
atau lebih dikenal dengan professional judgement.
Perbedaan standar akuntansi dari rule based menjadi principle based salah
satunya dapat dilihat pada standar yang mengatur tentang sewa (leasing). Standar
akuntansi yang mengatur mengenai leasing di Indonesia diatur dalam PSAK 30
(2011) yang mengadopsi IAS 17 per 1 Januari 2009. Aturan mengenai sewa
awalnya dimuat dalam PSAK 30 (1994) yang mengacu pada Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) pernyataan 6 tahun 1990. PSAK 30 (1994) mengalami
Page 31
17
beberapakali revisi menjadi PSAK 30 (2007), dan PSAK 30 (2011). PSAK 30
(2007) sudah mengacu pada IAS 17 (2003) sehingga PSAK 30 (2011) tidak
memiliki perbedaan yang signifikan dengan PSAK 30 (2007) karena juga
mengadopsi IAS 17 per 1 Januari 2009. Perbedaan antara PSAK 30 (1994) yang
mengacu pada PAI pernyataan 6 (1990) dengan PSAK 30 (2011) yang
mengadopsi IAS 17 yang menunjukkan perbedaan rule based dan principle based.
Sebelum konvergensi ke IFRS, standar akuntansi di Indonesia
menggunakan US GAAP yang dirumuskan oleh FASB. US GAAP merupakan
standar yang rules based (berbasis aturan). Standar yang berbasis aturan akan
meningkatkan konsistensi dan keterbandingan antar perusahaan dan antar waktu,
namun di sisi lain mungkin kurang relevan karena ketidakmampuan standar
merefleksi kejadian ekonomi entitas yang berbeda antar perusahaan dan antar
waktu. Standar berbasis aturan juga akan mengakibatkan munculnya standar-
standar akuntansi untuk industri tertentu misalnya akuntansi penyelenggaraan
jalan tol, akuntansi koperasi, akuntansi kehutanan, akuntansi perbankan. Padahal
secara prinsip terdapat kesamaan untuk standar akuntansi tersebut dari sisi
pengakuan pendapatan dan pengakuan aset. Semakin banyak aturan, maka aturan
tersebut akan semakin memiliki banyak celah untuk dilanggar. Hal ini
mengakibatkan aturan akan semakin banyak untuk menutup celah-celah yang lain.
Standar yang detail juga menyediakan insentif bagi manajemen untuk
mengatur transaksi sesuai hasil yang diharapkan berdasarkan aturan dalam
standar. Auditor pun menjadi lebih sulit untuk menolak manipulasi yang
dilakukan oleh manajemen ketika ada aturan detail yang menjustifikasinya.
Page 32
18
Disamping itu, standar yang detail tidak dapat memenuhi tantangan perubahan
kondisi keuangan yang kompleks dan cepat. Standar yang detail juga menyajikan
dengan aturan (form) tapi tidak merefleksi kejadian ekonomi yang mendasarinya
secara substansial. Berbeda dengan US GAAP yang berbasis aturan standar
akuntansi IFRS berbasis prinsip.
Pengaturan pada tingkat prinsip akan meliputi segala hal dibawahnya.
Namun kelemahannya, akan dibutuhkan penalaran, judgement, dan pemahaman
yang cukup mendalam dari pembaca aturan dalam menerapkannya. Standar
semacam ini konsisten dengan tujuan pelaporan keuangan untuk dapat
menggambarkan kejadian yang sesungguhnya di perusahaan. Standar berbasis
prinsip memberi keunggulan dalam hal memungkinkan manajer memilih
perlakuan akuntansi yang merefleksikan transaksi atau kejadian ekonomi yang
mendasarinya, meskipun hal sebaliknya dapat terjadi. Standar berbasis prinsip
memungkinkan manajer, anggota komite audit, dan auditor menerapkan judgment
profesionalnya untuk lebih fokus pada merefleksi kejadian atau transaksi ekonomi
secara substansial, tidak sekedar melaporkan transaksi atau kejadian ekonomi
sesuai dengan standar Dewi (2011).
2.1.6. IFRS dan Kualitas Akuntansi
Adanya adopsi IFRS oleh seluruh negara di dunia, akan berpengaruh dan
berhubungan erat dengan kualitas akuntansinya. Pada tahun 2005, IFRS mulai
diadopsi dan diterapkan oleh negara-negara di Eropa. Sebagian besar negara di
Eropa saat itu membutuhkan persiapan yang matang terhadap laporan keuangan
agar sesuai dengan IFRS.
Page 33
19
Tujuan IASC dan IASB adalah untuk mengembangkan kualitas standar
laporan keuangan yang lebih tinggi yang nantinya dapat diterima secara luas oleh
negara-negara di dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, IASC dan IASB telah
menerbitkan principles-based standards dan mengambil langkah untuk
menghilangkan alternatif akuntansi yang digunakan dan mewajibkan pengukuran
akuntansi yang lebih baik dengan dicerminkan oleh posisi ekonomi perusahaan
dan kinerjanya (IASC, 1989). Adanya keterbatasan alternatif dapat meningkatkan
kualitas akuntansi dan kebijaksanaan opportunistic manajemen terbatas dalam
menentukan jumlah kualitas akuntansi. Jumlah kualitas akuntansi lebih baik jika
dicerminkan oleh keadaan ekonomi yang mendasari perusahaan, hasil dari
penerapan principles-based standards atau pengukuran akuntansi yang
digunakan. Hal ini semua dapat meningkatkan kualitas akuntansi karena
menyediakan informasi untuk investor dalam kegiatan mengambil keputusan
untuk investasi.
Kualitas akuntansi bertambah karena perubahan sistem pelaporan
keuangan yang dilakukan secara kontemporer dan dengan adanya perusahaan
yang menerapkan IFRS dimana penyelenggaraannya dilakukan secara teliti.
Tetapi, prediksi bahwa aplikasi IFRS berhubungan dengan kualitas akuntansi
yang tinggi tidak selalu benar. Ada dua alasan yang pertama, adalah bahwa IFRS
mungkin mempunyai kualitas yang lebih rendah daripada standar domestik yang
digunakan. Dengan contoh keterbatasan kebijaksanaan manajerial yang
berhubungan dengan alternatif akuntansi dapat menghilangkan kemampuan
perusahaan untuk melaporkan pengukuran akuntansi yang pengukurannya lebih
Page 34
20
baik dicerminkan oleh posisi ekonomi dan kinerja perusahaan. Fleksibilitas dalam
principles-based standard dapat memberikan kesempatan yang lebih besar untuk
melakukan manajemen laba yang dapat mengurangi kualitas akuntansi.
Fleksibilitas ini, telah lama menjadi perhatian dalam peraturan pasar saham,
khususnya dalam konteks internasional. Yang kedua, sekalipun jika IFRS adalah
merupakan standar kualitas yang tinggi, adanya pengaruh utama dari penerapan
sistem pelaporan keuangan yang lain adalah dapat mengurangi kemajuan dalam
menciptakan kualitas akuntansi dari adopsi IFRS. Pelaksanaan IFRS yang lemah
dapat menghasilkan standar yang terbatas, dengan demikian keefektifannya juga
terbatas (Barth, 2008).
2.1.7 Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia
Perkembangan globalisasi dan pesatnya pertumbuhan ekonomi menuntut
tersedianya informasi yang memiliki kredibilitas tinggi dan akuntabilitas dari
manajemen perusahaan, Prasetya (2012). Investor ingin mengetahui bagaimana
investasinya dikelola dan kreditur ingin mengetahui bagaimana perusahaan dapat
mengembalikan pinjamannya. Dimulai pada tahun 2006, dilakukan harmonisasi
standar akuntansi di Indonesia menuju IFRS.
Harmonisasi standar IFRS ini, Indonesia tidak melakukan proses adopsi
seperti banyak negara lain, tetapi melakukan konvergensi standar akuntansi
dengan mengubah standar akuntansi yang ada sebelumnya menjadi berbasis IFRS
dan mengadakan sedikit perubahan agar sesuai dengan kondisi lingkungan
ekonomi Indonesia, serta tidak mengadopsi standar yang tidak relevan. Proses
Page 35
21
konvergensi IFRS dimulai tahun 2006 dan hingga tahun 2012, Indonesia telah
memiliki 62 standar akuntansi berbasis IFRS.
Sejak diperkenalkannya IFRS pada tahun 2001 di Eropa dan penetapan
penggunaan IFRS sebagai mandatory standard pada tahun 2005, IAI menetapkan
untuk mulai berkiblat pada IFRS. Pada kongres X IAI tahun 2006 ditetapkan
bahwa IFRS harus diterapkan penuh dalam standar akuntansi di Indonesia pada
tahun 2008. Namun, proses konvergensi tersebut tidak mudah. Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) mengalami banyak kendala seperti kurangnya
sumber daya manusia, perkembangan IFRS yang sangat cepat, dan sulitnya
menerjemahkan standar IFRS karena kesulitan mencari padanan kata yang tepat
dalam bahasa Indonesia, berlawanan dengan negara-negara di Uni Eropa dan
Australia yang bisa langsung mengadopsi IFRS karena penggunaan bahasa yang
sama. Sampai akhir tahun 2008, baru sebanyak 10 dari 33 butir IFRS yang
berhasil diadopsi DSAK.
Kendala lain muncul dari para pelaku imdustri dan perbankan dan
perbedaan kultur ekonomi Indonesia. Para pelaku industri terutama perbankan
dinilai tidak siap untuk menerapkan IFRS dan akhirnya penerapan standar y ang
baru diundur dari per 1 Januari 2008 menjadi 1 Januari 2010. Munculnya kr
isis ekonomi global yang melanda negara-negara Eropa dan berimbas ke
Indonesia membuat banyak perusahaan mengajukan protes dan meminta
penerapan IFRS untuk kembali diundur per 31 Desember 2010. Namun, sampai
dengan tahun 2010 berakhir, masih sedikit perusahaan yang menerapkan SAK
terbaru. DSAK pun akhirnya kembali memundurkan dan menetapkan IFRS
Page 36
22
sebagai mandatory standard per 1 Januari 2012. Adanya ketidaksesuaian standar
terhadap kultur perekonomian di Indonesia juga menghambat penerapan standar.
Sampai dengan tahun 2012, DSAK telah menerbitkan seluruh standar IFRS/IAS
kecuali IAS 41 tentang Agriculture dan IFRS 1 tentang First Time Adoption
International Financial Reporting Standard karena dianggap tidak relevan.
Sebagai gantinya, beberapa ketentuan dalam PSAK telah mempertimbangkan
ketentuan IFRS 1 dalam standarnya.
Tahun 2012 pada periode konvergensi IFRS Indonesia telah memiliki tiga
buah standar akuntansi dan mencabut beberapa standar. Standar yang ada (terdiri
dari standar akuntansi umum yang terdiri dari 41 Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan 11 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), 10
Pernyataan Standar Akuntansi Syariah dan 1 pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ETAP. Kemudian IAI juga mencabut 16 PSAK dan 2 ISAK kedalam
11 Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK). Standar
akuntansi yang telah disesuaikan dengan IFRS telah diberlakukan pada 1 Januari
2012.
2.1.8 Kualitas Laba
Dalam literatur penelitian akuntansi, terdapat berbagai pengertian kualitas
laba dalam perspektif kebermanfaatan pada pengambilan keputusan (decision
usefulness). Schipper dan Vincent (2003) mengelompokkan konstruk kualitas laba
dan pengukurannya berdasarkan cara menentukan kualitas laba, yaitu
berdasarkan: sifat runtun-waktu dari laba, karakteristik kualitatif dalam rerangka
Page 37
23
konseptual, hubungan laba-kas-akrual, dan keputusan implementasi. Empat
kelompok penentuan kualitas laba ini dapat diikhtisarkan sebagai berikut.
Pertama, berdasarkan sifat runtun-waktu laba, kualitas laba meliputi:
persistensi, prediktabilitas (kemampuan prediksi), dan variabilitas. Atas dasar
persistensi, laba yang berkualitas adalah laba yang persisten yaitu laba yang
berkelanjutan, lebih bersifat permanen dan tidak bersifat transitori. Persistensi
sebagai kualitas laba ini ditentukan berdasarkan perspektif kemanfaatannya dalam
pengambilan keputusan khususnya dalam penilaian ekuitas. Kemampuan prediksi
menunjukkan kapasitas laba dalam memprediksi butir informasi tertentu,
misalnya laba di masa datang. Dalam hal ini, laba yang berkualitas tinggi adalah
laba yang mempunyai kemampuan tinggi dalam memprediksi laba di masa
datang. Berdasarkan konstruk variabilitas, laba berkualitas tinggi adalah laba yang
mempunyai variabilitas relatif rendah atau laba yang smooth.
Kedua, kualitas laba didasarkan pada hubungan laba-kas-akrual yang
dapat diukur dengan berbagai ukuran, yaitu: rasio kas operasi dengan laba,
perubahan akrual total, estimasi abnormal/discretionary accruals (akrual
abnormal/ DA), dan estimasi hubungan akrual-kas. Dengan menggunakan ukuran
rasio kas operasi dengan laba, kualitas laba ditunjukkan oleh kedekatan laba
dengan aliran kas operasi. Laba yang semakin dekat dengan aliran kas operasi
mengindikasikan laba yang semakin berkualitas. Dengan menggunakan ukuran
perubahan akrual total, laba yang berkualitas adalah laba yang mempunyai
perubahan akrual total kecil. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa perubahan
total akrual disebabkan oleh perubahan discretionary accruals. Estimasi
Page 38
24
discretionary accruals dapat diukur secara langsung untuk menentukan kualitas
laba. Semakin kecil discretionary accruals semakin tinggi kualitas laba dan
sebaliknya. Selanjutnya, keeratan hubungan antara akrual dan aliran kas juga
dapat digunakan untuk mengukur kualitas laba. Semakin erat hubungan antara
akrual dan aliran kas, semakin tinggi kualitas laba.
Ketiga, kualitas laba dapat didasarkan pada Konsep Kualitatif Rerangka
Konseptual (Financial Accounting Standards Board, FASB, 1978). Laba yang
berkualitas adalah laba yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan yaitu yang
memiliki karakteristik relevansi, reliabilitas, dan komparabilitas /konsistensi.
Pengukuran masing-masing kriteria kualitas tersebut secara terpisah sulit atau
tidak dapat dilakukan. Oleh sebab itu, dalam penelitian empiris koefisien regresi
harga dan return saham pada laba (dan ukuran-ukuran terkait yang lain misalnya
aliran kas) diinterpretasi sebagai ukuran kualitas laba berdasarkan karakteristik
relevansi dan reliabilitas. Keempat, kualitas laba berdasarkan keputusan
implementasi meliputi dua pendekatan. Dalam pendekatan pertama, kualitas laba
berhubungan negatif dengan banyaknya pertimbangan, estimasi, dan prediksi
yang diperlukan oleh penyusun laporan keuangan. Semakin banyak estimasi yang
diperlukan oleh penyusun laporan keuangan dalam mengimplementasi standar
pelaporan, semakin rendah kualitas laba, dan sebaliknya. Dalam pendekatan
kedua, kualitas laba berhubungan negatif dengan besarnya keuntungan yang
diambil oleh manajemen dalam menggunakan pertimbangan agar menyimpang
dari tujuan standar (manajemen laba). Manajemen laba yang semakin besar
mengindikasi kualitas laba yang semakin rendah, dan sebaliknya.
Page 39
25
2.2 Kerangka Pikir
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
Rekomendasi
Masalah Pokok
Mengemukakan pokok permasalahan sebagai
berikut: Apakah penerapan IFRS berpengaruh
terhadap kualitas laba PT ANTAM Persero
Tbk UBPN SULTRA?
Metode Analisis
Analisis Regresi Linier
Sederhana
Kesimpulan
Page 40
26
2.3 Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Di duga bahwa penerapan International Financial Reporting Standards
(IFRS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laba pada PT
ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA.
Page 41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
Jl. Jend.Ahmad Yani No. 5, Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Adapun waktu yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini diperkirakan
kurang lebih tiga bulan, terhitung dari Juni sampai Agustus 2020.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data informasi yang diperlukan dalam penelitian ini,
digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research). Penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data yang diperlukan serta membaca literatur-literatur yang
ada berupa karya ilmiah, bahan referensi, bahan kuliah, dan hasil penelitian
yang berhubungan erat dengan masalah dalam penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan (Field Research). Penelitian ini dilakukan langsung ke
lapangan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
3. Pengamatan (observasi) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
cara mengamati secara langsung objek yang akan diteliti yaitu:
Page 42
28
a. Kuisioner merupakan suatu lembar isian yang didalamnya berisi pernyataan-
pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang berhubungan dengan
penelitian.
b. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumentasi yang berbentuk tulisan yang digunakan dalam penelitian ini
misalnya catatan harian, sejarah perusahaan (company histories), biografi,
peraturan, kebijakan.
4. Mengakses web situs-situs yang terkait dengan penelitian. Metode penelitian ini
digunakan untuk mencari data-data informasi terkait pada website maupun situs-
situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan masalah dalam penelitian
ini.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah:
1. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari data
laporan keuangan yang akan diteliti.
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa gambaran umum perusahaan, struktur
organisasi, hasil wawancara dari pihak perusahaan yang terkait.
3.3.2 Sumber Data
Yang merupakan sumber data yang digunakan bagi peneliti dalam
penelitian ini adalah:
Page 43
29
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan
serta wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan dan bagian
keuangan akuntansi atau para staf di perusahaan tersebut guna
mengumpulkan informasi/data yang akan digunakan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan dan
informasi tertulis mengenai keadaan perusahaan berupa laporan keuangan
serta beberapa data-data keuangan lain yang berkaitan dengan penelitian
ini. Data sekunder yang digunakan berasal dari bahan kepustakaan berupa
file-file yang tersimpan di lembaga yang bersangkutan.
3.4 Metode Analisis
Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif,
analisis asumsi klasik (normalitas, autokorelasi, heteroskedaastisitas dan
multikolinearitas) dan uji hipotesis (koefisien determinasidan uji statistik t)
selanjutnya melakukan regresi linear berganda dengan alat statistik SPSS.
3.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis Regresi Linear Sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel independen apakah positif dan
negatif dan memprediksi nilai dari penurunan.
Adapun rumus persamaan regresinya adalah :
Y = a + bX + e
Keterangan :
Y : Kualitas laba
Page 44
30
X : Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
e : Error term
Dalam melakukan analisis regresi linear sederhana penulis menggunakan
bantuan computer dengan program Statistical Package for the Social Science (SPSS)
3.4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data
disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan ataukarakteristik data
yang bersangkutan.Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata,
standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum.
3.4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk untuk memastikan bahwa data penelitian
valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien.Penelitian ini
menggunakan, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
3.4.3.1 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada kesalahan pengganggu pada
periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.Jika terjadi
korelasi maka disebut terdapat indikasi permasalahan autokorelasi.Model regresi
yang baik adalah yang bebas dari permasalahan autokorelasi. Salah satu cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji
Durbin Watson (DW Test). DW Test digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first
Page 45
31
order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model
regresi serta tidak terdapat variabel lain diantara variabel independen. Dasar
pengambilan keputusan ada tidaknya permasalahan autokorelasi adalah sebagai
berikut :
1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka
koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka
autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada
autokorelasi negatif.
4. Bila DW terletak antara (du) dan (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl),
maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadinya
penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke
observasi lain. Untuk menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser.
3.4.3.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi dalam
penelitian saling terikat dan terdistribusi secara normal atau tidak.Untuk
menghindari terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan
normal.Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati
normal. Untuk menguji normalitas dapat menggunakan analisis grafik dengan
normal probability plot (P-P plot) dan uji statistik melalui uji Kolmogorov-Smirnov.
Page 46
32
Analisis grafik dengan normal probability plot (P-P plot) menunjukkanmodel regresi
yang memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Untuk menghindari bias yang dihasilkan oleh analisis
grafik, maka digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Nilai signifikansi (α) yang
digunakan dalam dalam penelitian ini adalah 5%. Uji Kolmogorov-Smirnov
dilakukan dengan membuat hipotesis :
Ho : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Kriteria yang digunakan dalam uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut
1. Jika nilai probabilitas (sig.) < 0,05, maka data residual terdistribusi secara tidak
normal (Ho ditolak, Ha diterima).
2. Jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, maka data residual terdistribusi secara
normal (Ho diterima, Ha ditolak).
3.4.4 Uji Hipotesis
Bagian ini akan menjelaskan tentang koefisien determinasi (R2) dan uji
statistik t.
3.4.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai R2 berkisar
antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen sangat terbatas.Nilai R2
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang digunakan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Page 47
33
3.4.4.2 Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.Nilai
signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Uji satistik t dapat
dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel
yang terdapat pada output hasil analisis regresi yang menggunakan SPSS versi 21.0.
Kriteria yang digunakan dalam uji statistik t adalah sebagai berikut :
1. Jika t hitung > t tabel dan nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi
(sig. < 0,05), maka variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Ha diterima dan Ho ditolak).
2. Jika t hitung < t tabel dan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi
(sig. > 0,05), maka variabel independen tidak terpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen (Ha ditolak dan Ho diterima).
3.5 Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional yang diperlukan dalam penulisan proposal ini
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen IFRS.International
Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar pelaporan keuangan
internasional yang menjadi rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-
standar akuntansi di Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB). penerapan IFRS ke dalam standar akuntansi
nasional bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat
Page 48
34
kredibilitas dan akuntanbilitas tinggi sehingga dapat diperbandingkan dan
meningkatkan nilai perusahaan.
2. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen kualitas laba.
Kualitas laba merupakan indikator dari kualitas informasi keuangan. Kualitas
informasi keuangan yang tinggi berasal dari tingginya kualitas pelaporan
keuangan. Kualitas laba yang baik diharapkan terealisasi dengan adanya
penerapan IFRS. Standar akuntansi yang digunakan secara global ini, melakukan
pembatasan terhadap sejumlah metode akuntansi seta memiliki aturan yang lebih
ketat.
Page 49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk merupakan sebuah Badan Usaha Milik
Negara yang melakukan kegiatan eksplorasi, tambang, pengolahan, dan pemasaran
komoditi mineral. Badan usaha ini telah lama berdiri dan berperan penting dalam
kemajuan ekonomi Indonesia. Dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 86 Tahun
1958 mengenai nasionalisasi perusahaan-perusahaan pertambangan milik Belanda,
berakibat semua perusahaan Belanda yang berkaitan dengan penambangan timah,
batubara, bauksit, dan emas ditetapkan pengelolaannya oleh Badan Urusan
Perusahaan-perusahaan Tambang Negara (BUPTAN).
Salah satu unit PT Antam di Indonesia yaitu berada dipomalaa sulawesi
tenggara. Pomalaa adalah sebuah kecamatan kaya penghasil nikel di Kabupaten
Kolaka Sulawesi Tenggara, terletak di jantung Pulau Sulawesi dan berbatasan
dengan dua provinsi lainnya Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Sejarah Pomalaa sebagai daerah pertambangan dimulai sejak penemuan bijih
nikel di sana pada 1909 oleh EC Abendanon, ahli geologi Belanda. Pada 1934,
perusahan Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij
melakukan eksplorasi nikel pertama di Pomalaa. Pada 1938, OBM mengapalkan 150
ribu ton hasil tambang Pomalaa ke Jepang. Pemerintah RI mengambil alih
pertambangan Pomalaa setelah kemerdekaan dan mendirikan PT Pertambangan
Nikel Indonesia (PNI). Ketika Sulawesi Tenggara memisahkan diri dari Sulawesi
Page 50
36
Selatan, nikel pun menjadi sumber daya alam andalan provinsi baru ini. Logo
provinsi yang terbentuk pada 27 April 1964 ini berupa warna coklat sebagai lambang
tanah yang mengandung nikel di Kabupaten Kolaka. Pada 5 Juli 1968, PNI dilebur
bersama enam perusahaan negara lainnya ke dalam PT Aneka Tambang, biasa
disebut Antam. Pengelolaan tambang nikel di Pomalaa pun berada di bawah Antam,
sampai sekarang.Antam mengusai 8.000 hektare lahan pertambangan di Pomalaa.
Selain nikel, pomalaa juga menghasilkan produk ikutan ferronickel (Fe-Ni) yang
merupakan paduan logam antara nikel dan besi. Tujuan ekspor nikel antara lain
Jepang dan Australia. Sementara Fe-Ni di jual ke Jerman, Inggris, Belgia, dan
Jepang. Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham
dengan menjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih baik serta melaksanakan hal
tersebut dengan cara yang berkesinambungan. ANTAM berencana untuk
mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi terpercaya, aliansi strategis,
peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan nilai melalui pengembangan bisnis
hilir. ANTAM juga akan mempertahankan kekuatan financial perusahaan.
Selain perusahaan pertambangan, ANTAM menyadari bahwa kegiatan
operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap masyarakat sekitar.
PT ANTAM menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya
pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggungjawab sosial tetapi merupakan
bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri
pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan tersolir
juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam
pengembangan masyarakat sekitar.
Page 51
37
4.1.2 Struktur Organisasi PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
Page 52
41
4.1.3 Visi dan Misi PT ANTAM
Adapun Visi dan Misi dari PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
a. Visi PT ANTAM Persero Tbk UPBN SULTRA
“Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat
dan standar kelas dunia”.
b. Misi PT ANTAM Persero Tbk UPBN SULTRA
1. Membangun dan Menerapkan praktek-praktek terbaik kelas dunia untuk
menjadikan Antam sebagai pemain global.
2. Menciptakan keunggulan oprasional berbasis biaya rendah dan teknologi
tepat dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan hidup.
3. Mengolah cadangan yang ada dan baru untuk meningkatan keunggulan
konpetitif.
4. Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis
berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham.
5. Meningkatkan kompetensi kesejahteraan pegawai serta pengembangkan
budaya organisasi berkinerja tinggi.
6. Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama disekitar
wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
4.1.4 Penerapan IFRS
Penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia
saat ini masih belum banyak dilakukan oleh kalangan ekonomi di Indonesia. Padahal
Page 53
42
penerapan IFRS dalam sistem akuntasi perusahaan akan menjadi salah satu tolak
ukur yang menunjukkan kesiapan bangsa Indonesia bersaing di era perdagangan
bebas. IAI telah menetapkan tahun 2012 Indonesia sudah mengadopsi penuh IFRS.
Di indonesia sebenarnya sebagian perusahaan yang sudah mengacu pada IFRS,
termasuk PT ANTAM Persero Tbk UPBN SULTRA pengadopsian IFRS mestinya
diikuti pula dengan pengadopsian standar pengauditan internasional. Standar
pelaporan keuangan perusahaan tidak akan mendapatkan pengakuan tinggi, bila
standar yang digunakan untuk pengauditan masih standar lokal.
Dalam proses penuh adopsi IFRS akan sulit dilakukan karena masih banyak
regulasi yang tidak mendukung, entitas bisnis yang masih belum memiliki kesiapan
selain itu perhatian dan komitmen yang kuat dari pada pelaku bisnis, pemerintah
Indonesia, dan otoritas pasar modal sangat minim, terbukti dengan dimundurkannya
jadwal implementasi IFRS.
Sebelum penerapan IFRS kedalam standar akuntansi PT ANTAM Persero
Tbk UPBN SULTRA manajemen mempunyai fleksibilitas dalam memilih metode
akuntansi sehingga memotivasi manajer untuk memilih metode akuntansi atau
mengubah kebijakan akuntansi yang digunakan untuk meningkatkan, menurunkan,
atau meratakan laba. Fleksibilitas ini dapat meningkatkan terjadinya manajemen
laba. Dengan adanya IFRS yang berarti semakin terbatasnya kebijakan akuntansi
maupun metode akuntansi yang diperbolehkan dalam pelaporan keuangan akan
menurunkan tingkat manajemen laba. Pengungkapan yang lebih banyak pasca
penerapan IFRS juga dapat meminimalisir adanya asimetri informasi antara
Page 54
43
manajemen dengan para stakeholder yang dapat mengakibatkan manajemen laba
menjadi lebih kecil dan kualitas laba meningkat.
Dengan diimplementasikannya IFRS menggantikan PSAK yang terdahulu,
PT ANTAM Persero Tbk UPBN SULTRA mampu melewati dan memenuhi standar
pelaporan sesuai keinginan IAI dalam penerapan IFRS. Dalam penerapan IFRS
menimbulkan dampak terhadap sistem akuntansi dan pelaporan terhadap PT
ANTAM Persero Tbk UPBN SULTRA, diantaranya :
a. Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
b. Mengurangi biaya SAK.
c. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
d. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
e. Meningkatkan transparansi keuangan.
f. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana
melalui pasar modal.
g. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
h. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan standar
akuntansi keuangan yang dikenal secara internasional.
i. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
j. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui
pasar modal secara global.
k. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
l. Meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan cara mengurangi
kesempatan untuk melakukan earning management.
Page 55
44
4.2 Analisis Hasil Penelitian
Karakteristik responden adalah mendeskripsikan identitas dari responden
menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan
gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun responden dalam
penelitian ini adalah karyawan PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA yang
berjumlah 43 orang karyawan. Karakteristik responden yang dimasukkan dalam
penelitian ini antara lain jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir. Untuk lebih
memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan karakteristik
responden dalam bentuk tabel sebagai berikut:
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki - Laki 20 46,5 46,5 46,5
Perempuan 23 53,5 53,5 100,0
Total 43 100,0 100,0
Sumber : olahan data , 2020
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari jumlah responden sebanyak
43 orang karyawan yang didominasi oleh perempuan sebanyak 23 orang (53,5)%,
dimana jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan responden laki - laki sebanyak
20 orang (46,5%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi karyawan
pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA adalah perempuan sebanyak 23
orang (53,5)%.
Page 56
45
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 -
29
19 44,2 44,2 44,2
30 -
39
8 18,6 18,6 62,8
40 -
49
16 37,2 37,2 100,0
Total 43 100,0 100,0
Sumber : olahan data 2020
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden dalam penelitian ini
didominasi oleh kalangan yang berusia lebih mudah dengan kisaran 20-29 tahun
yaitu sebanyak 19 orang dengan jumlah presentase 44,2% dari total keseluruhan
jumlah responden. Kemudian, usia 30-39 tahun sebanyak 8 orang dengan jumlah
presentase 18,6%. Sedangkan usia 40-49 tahun sebanyak 16 orang dengan jumlah
presentase 37,2%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT ANTAM Persero Tbk
UBPN SULTRA sebagian besar masih berusia muda dan masih sangat produktif.
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid S2 5 11,6 11,6 11,6
S1 32 74,4 74,4 86,0
D3 6 14,0 14,0 100,0
Total 43 100,0 100,0
Sumber : olahan data 2020
Page 57
46
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas tingkat pendidikan
karyawan didominasi S1 sebanyak 32 orang dengan jumlah persentase 74,4% dari 43
responden. Tingkat pendidikan Diploma 3 sebanyak 6 orang dengan jumlah
persentase 14%, dan tingkat pendidikan S2 sebanyak 5 orang dengan jumlah
persentase 11,6%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan karyawan PT ANTAM
Persero Tbk UBPN SULTRA didominasi oleh karyawan dengan tingkat pendidikan
strata satu (S1) sebanyak 32 orang dengan jumlah persentase 74,4%.
4.3 Analisis Deskriptif Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 43 responden
melalui penyebaran kuesioner untuk mendapatkan kecenderungan jawaban
responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang
skor jawaban dibawah ini.
4.3.1 Deskripsi Variabel Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard (X)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang dibagikan kepada pegawai PT
ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA dengan jumlah 43 responden dalam
penelitian ini tentang Variabel Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard (IFRS) sehingga diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut :
Page 58
47
Tabel 4.4
Hasil Jawaban Responden untuk Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard
NO
. Pernyataan
ST
S
T
S
C
S S
S
S JUMLA
H
SKO
R
MEA
N
TC
R 1 2 3 4 5
Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard (X)
1
Saya memahami
standar keuangan
yang digunakan
oleh perusahaan
2 7 2
8 6 43 167 3,88 79,5
2
Pihak perusahaan
memberikan
training terkait
standar pelaporan
keuangan yang
dibuat oleh Dewan
Standar Akuntansi
Internasional
(IASB)
8 2
4
1
1 43 175 4,07 83,3
3
Penerapan IFRS
membantu
pengembangan
system keuangan
dalam perusahaan
2 9 1
7
1
5 43 174 4,05 82,9
4
IFRS telah lama
dikembangkan
dalam perusahaan
11 1
7
1
5 43 176 4,09 83,8
5
Perusahaan
menerapkan secara
penuh standar
pelaporan
keuangan yang
dibuat oleh IASB
1 11 1
9
1
2 43 171 3,98 81,4
6
IFRS
memudahkan
pemahaman atas
laporan keuangan
2 1
7
2
4 43 194 4,51 92,4
7
Penerapan IFRS
mampu
meningkatkan arus
investasi global
5 2
0
1
8 43 185 4,30 88,1
Page 59
48
melalui
transparansi di
perusahaan
8
Dengan adanya
IFRS mampu
menurunkan biaya
modal
2 11 1
7
1
3 43 170 3,95 81,0
9
Saya tidak
mengetahui
standar pelaporan
keuangan yang
digunakan oleh
perusahaan.
1 8 1
9
1
5 43 177 4,12 84,3
10
Saya tidak
mengetahui
standar pelaporan
keuangan yang
digunakan oleh
perusahaan.
1 10 1
7
1
5 43 175 4,07 83,3
Total 1764 4,10 84,0 Sumber : olahan data 2020
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa Penerapan Internasional Financial
Reporting Standard (IFRS) pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA berada
pada skor “4,10” sebesar 84%. Hal ini dapat dikatakan bahwa adanya kecenderungan
karyawan PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA menyetujui pertanyaan pada
kuisioner dan mengindikasikan PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTReA
memiliki Penerapan Internasional Financial Reporting Standard (IFRS) yang baik.
4.3.2 Deskripsi Variabel Kualitas Laba (Y)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada 43 responden dalam penelitian
ini tentang Variabel kualitas laba diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut :
Page 60
49
Tabel 4.5
Hasil Jawaban Pernyataan Kualitas Laba
N
O. Pernyataan
ST
S
T
S
C
S S
S
S JUML
AH
SKO
R
MEA
N
TC
R 1 2 3 4 5
Kualitas Laba (Y)
1
Saya mengetahui
peningkatan dan
penuruan laba
diperusahaan setiap
tahunnya.
4 12 1
9 8 43 160 3,72 76,2
2
Laba diperusahaan
memiliki konsistensi
disetiap bulannya
1 12 2
0
1
0 43 168 3,91 80,0
3
Standar keuangan
yang digunakan
memberikan jaminan
kualitas laba yang
baik
15 1
8
1
0 43 167 3,88 79,5
4
Terjadi perubahan
kenaikan modal
selama diterapkan
IFRS dalam
perusahaan
2 12 2
1 8 43 164 3,81 78,1
5
Dengan memahami
standar pelaporan
keuangan yang
dibuat oleh Dewan
Standar Akuntansi
Internasional (IASB)
11 2
2
1
0 43 171 3,98 81,4
Page 61
50
juga membantu saya
meningkatkan laba
diperusahaan.
6
Dengan tingginya
laba yang didapatkan
maka semakin baik
pula kinerja
perusahaan.
12 2
1
1
0 43 170 3,95 81,0
Total 1000 3,88
79,3
7
Sumber : olahan data, 2020
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa pengungkapan kualitas laba pada
PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA berada pada skor “3,88” sebesar 79,37%.
Hal ini dapat dikatakan bahwa adanya kecenderungan karyawan PT ANTAM
Persero Tbk UBPN SULTRA menyetujui pertanyaan pada kuisioner dan
mengindikasikan PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA memiliki kualitas laba
yang baik.
4.4 Uji Instrumen Penelitian
Dalam pengujian instrument penelitian yaitu kuisioner penelitian yang
dipakai dalam pengambilan data primer sebelum dipakai untuk meneliti diadakan uji
coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari poin – poin pernyataan yang
terdapat dikuisioner, dalam hal ini akan diuraikan sebagai berikut :
4.4.1 Uji Validitas Kuisioner
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk
mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara
skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu.
Page 62
51
Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program
SPSSfor Windows Versi 20.0. Dalam penelitian ini pengujian validitas hanya
dilakukan terhadap 100 responden. Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai
factor loading (+), T- Value (>1.96).
1. Uji Validitas variabel Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
(IFRS
Berdasarkan hasil uji perhitungan uji validitas variabel X dengan 10 item
pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil uji validitas variabel X
No. Item Faktor
Loading Error T-Value Keterangan
1 1 0.64 (0.09) 7.07 Valid
2 2 0.82 (0.08) 9.98 Valid
3 3 0.78 (0.09) 9.06 Valid
4 4 0.85 (0.08) 10.45 Valid
5 5 0.76 (0.08) 9.08 Valid
6 6 0.62 (0.09) 6.96 Valid
7 7 0.75 (0.08) 8.93 Valid
8 8 0.63 (0.09) 6.99 Valid
9 9 0.77 (0.09) 8.97 Valid
Page 63
52
10 10 0.66 (0.09) 7.30 Valid
Sumber : olahan data 2020.
Berdasarkan tabel 4.6, maka dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan untuk
variabel X memiliki status Valid, karena nilai T-Value > 1,96.
2. Uji Validitas variabel Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
(IFRS
Berdasarkan hasil uji perhitungan uji validitas variabel Y dengan 6 item
pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil uji validitas variabel Y
No. Item Faktor
Loading Error T-Value Keterangan
1 1 0.76 (0.08) 9.08 Valid
2 2 0.91 (0.08) 11.93 Valid
3 3 1.00 (0.07) 14.24 Valid
4 4 0.88 (0.08) 11.39 Valid
5 5 0.74 (0.09) 8.56 Valid
6 6 0.87 (0.08) 11.18 Valid
Sumber : olahan data 2020.
Berdasarkan tabel 4.7, maka dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan untuk
variabel Y memiliki status Valid, karena nilai T-Value > 1,96.
Page 64
53
4.4.2 Uji Reabilitas Kuisioner
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu
konsisten. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi
jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Adapun alat
analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan
total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan
rumus “Alpha Cronbach’. Penghitungan dilakukan dengan dibantu komputer
program SPSS. Adapun reliabilitas untuk masing-masing variabel hasilnya disajikan
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.8
Uji Reabilitas Skala Penerapan Internasional Financial Reporting
Standard dan Kualitas Laba
No Variabel rAlpha rkritis Kriteria
1 Penerapan Internasional
Financial Reporting
Standard
0,872 0,600 Realibel
2 Kualitas Laba 0,922 0,600 Realibel
Sumber : olahan data 2020
Berdasarkan Tabel 4.8. uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan
yang dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
terhadap pertanyaan selalu konsisten. Jadi hasil koefisien reliabilitas instrument
Penerapan Internasional Financial Reporting Standard dan kualitas laba adalah
sebesar rll = 0,872 dan 0,922, ternyata memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar
dari 0,600, yang berarti kedua instrumen dinyatakan reliable atau memenuhi
persyaratan.
Page 65
54
4.5 Analisis Regresi linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk meramalkan besarnya
pengaruh variabel Penerapan Internasional Financial Reporting Standard (IFRS)
pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA. Dari hasil perhitungan diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,643 3,359 ,787 ,436
Penerapan
IFRS
,503 ,081 ,695 6,189 ,000
a. Dependent Variable: Kualitas Laba
Sumber : olahan data 2020.
Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan variabel bebas dengan persamaan
sebagai berikut:
Y = a + bX
Y=2,643+ 0,503X
Keterangan:
Y : Kualitas Laba
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
X : Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
Page 66
55
Persamaan regresi diatas memperlihatkan hubungan antara variabel
independent dan variabel dependen, dari persamaan tersebut dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai constanta persamaan diatas sebesar 2,643, artinya angka tersebut
menunjukkan bahwa variabel penerapan internasional financial reporting
standard (nilai X = 0) maka pengaruh kualitas laporan pada PT ANTAM Persero
Tbk UBPN SULTRA sebesar 2,643
2. Nilai koefisien regeresi penerapan internasional financial reporting standard (X)
adalah 0,503, artinya jika variabel penerapan internasional financial reporting
standard mengalami kenaikan sebesar satu satuan dan konstanta (a) adalah 0
(nol) kualitas laba (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,503. Artinya,
apabila penerapan internasional financial reporting standard semakain baik
dengan asumsi konstan, maka hal tersebut dapat meningkatkan pengaruh
pengaruh kualitas laporan pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
sebesar 0,503
4.6 Uji Asumsik Klasik
4.6.1 Uji Normalitas
Tabel 4.10
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 43
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,83331800
Most
Extreme
Absolute ,096
Positive ,096
Page 67
56
Differences Negative -,089
Kolmogorov-Smirnov Z ,627
Asymp. Sig. (2-tailed) ,826
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : olahan data 2020
Dari hasil uji Normalitas menggunakan metode Kolomogrow Smirov didapat
kan hasil signifikan dari uji normalitas sebesar 0,824 dimana hasil tersebut lebih
besar dari tarah signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji tes
normalitas pada penelitian ini adalah terdistribusi normal.
4.6.2 Uji Heterokedastisitas ( Uji Glejser)
Tabel 4.11
Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 3,216 2,157 1,491 ,144
Penerapan
IFRS
-,026 ,052 -,078 -,502 ,618
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : olahan data 2020
Dari hasil uji multikolinearitas menggunakan uji glejser hasil signifikansi
dari variabel bebas atau variabel X menunjukan sebesar 0,618 diatas dari nilai
standar signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah
hererokedastisitas.
Page 68
57
4.6.3 Uji Autokorelasi
Tabel 4.12
Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .695a ,483 ,470 2,868 1,879
a. Predictors: (Constant), Penerapan IFRS
b. Dependent Variable: Kualitas Laba
Sumber : olahan data 2020
Berdasarkan hasil tabel uji autokorelasi diketahui untuk nilai DW = 1,879,
selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5% (0,05) dengan jumlah
sampel 43 dan jumlah variabel independent 1 (K=1) = 1. 42 sehingga didapatkan
hasil dU dari tabel r = 1,557. Nilai DW lebih besar dari batas dU dan kurang dari (4-
dU) = 4 – 1,557 = 2,443. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi
4.7 Uji Hipotesis
4.7.1 Uji Parsial (Uji T)
Selanjutnya untuk meyakinkan bahwa variabel penerapan internasional
financial reporting standard berpengaruh terhadap kualitas laba akan dilakukan
pengujian secara parsial. Dari perhitungan computer yang disajikan dalam tabel
berikut:
Page 69
58
Tabel 4.13
Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,643 3,359 ,787 ,436
Penerapan
IFRS
,503 ,081 ,695 6,189 ,000
a. Dependent Variable: Kualitas Laba Sumber : olahan data, 2020
Berdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa :
Hipotesis : Di duga bahwa penerapan International Financial Reporting Standards
(IFRS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laba pada PT
ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA.
Pengujian secara SPSS yaitu : dengan melihat probabilitas signifikansi (P-Value) =
0,000< 0,05 dan T hitung sebesar 4,189 dengan nilai T tabel yaitu 2.01954
karena T hitung > T tabel, maka variabel penerapan International Financial
Reporting Standards (IFRS) (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laba berarti Ho ditolak Ha diterima.
4.7.2 Uji Simultan (Uji F)
Pada tahapan ini akan diuji pengaruh variabel independent (penerapan
International Financial Reporting Standards) terhadap variabel dependen ( kualitas
laba) secara keseluruhan (simultan) yang dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut :
Page 70
59
Tabe 4.14
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 315,023 1 315,023 38,308 .000b
Residual 337,163 41 8,223
Total 652,186 42
a. Dependent Variable: Kualitas Laba
b. Predictors: (Constant), Penerapan IFRS
Sumber : olahan data 2020
Berdasarkan tabel 4.14 diatas didapatkan hasil Fhitung 38,308 > Ftabel 4,08
dengan nilai signifikasi 0,000 (sig. α <0,05). Karena nilai signifikasi jauh lebih kecil
dari 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa variabel penerapan
International Financial Reporting Standards berpengaruh positif dan signifikan
terhadap terhadap kualitas laba pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA,
maka dengan demikian hipotesis diterima.
4.7.3 Koefisien Determinasi
Koefisien deterimasi digunakan untuk menghitung kontribusi variabel
independent terhadap variabel dependen, dari hasil pengolahan SPSS diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.15
Hasil Nilai Adjusted R Square
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .695a ,483 ,470 2,868
a. Predictors: (Constant), Penerapan IFRS
Sumber : olahan data 2020
Page 71
60
Dari tabel di atas diketahui besarnya kontribusi variabel penerapan
International Financial Reporting Standards terhadap terhadap kualitas laba pada PT
ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA dengan melihat hasil nilai adjusted R
Squeare atau (Adjusted R2) = 0,470 hal ini berarti bahwa variabel penerapan
International Financial Reporting Standards terhadap terhadap kualitas laba sebesar
4,70% sedangkan sisanya yaitu 5,30 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar
variabel.
4.8 Ringkasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan International Financial
Reporting Standards terhadap kualitas laba pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN
SULTRA berikut ringkasan dari analisis data yang telah dilakukan :
1. Nilai constanta persamaan diatas sebesar 2,643, artinya angka tersebut
menunjukkan bahwa variabel penerapan internasional financial reporting
standard (nilai X = 0) maka pengaruh kualitas laporan pada PT ANTAM Persero
Tbk UBPN SULTRA sebesar 2,643
2. Nilai koefisien regeresi penerapan internasional financial reporting standard (X)
adalah 0,503, artinya jika variabel penerapan internasional financial reporting
standard mengalami kenaikan sebesar satu satuan dan konstanta (a) adalah 0
(nol) kualitas laba (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,503. Artinya,
apabila penerapan internasional financial reporting standard semakain baik
dengan asumsi konstan, maka hal tersebut dapat meningkatkan pengaruh
pengaruh kualitas lapora n pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
sebesar 0,503
Page 72
61
3. Dari hasil uji Normalitas menggunakan metode Kolomogrow Smirov didapat kan
hasil signifikan dari uji normalitas sebesar 0,824 dimana hasil tersebut lebih
besar dari tarah signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji tes
normalitas pada penelitian ini adalah terdistribusi normal.
4. Dari hasil uji multikolinearitas menggunakan uji glejser hasil signifikansi dari
variabel bebas atau variabel X menunjukan sebesar 0,618 diatas dari nilai standar
signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah
hererokedastisitas.
5. Berdasarkan hasil tabel uji autokorelasi diketahui untuk nilai DW = 1,879,
selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5% (0,05) dengan
jumlah sampel 43 dan jumlah variabel independent 1 (K=1) = 1. 42 sehingga
didapatkan hasil dU dari tabel r = 1,557. Nilai DW lebih besar dari batas dU dan
kurang dari (4-dU) = 4 – 1,557 = 2,443. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat autokorelasi
6. Pengujian secara parsial (uji T) yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi (P-
Value) = 0,000< 0,05 dan T hitung sebesar 4,189 dengan nilai T tabel yaitu
2.01954 karena T hitung > T tabel, maka variabel penerapan International
Financial Reporting Standards (IFRS) (X) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laba berarti Ho ditolak Ha diterima.
7. Pengujian secara simultan (uji F) yaitu berdasarkan tabel 4.14 diatas didapatkan
hasil Fhitung 38,308 > Ftabel 4,08 dengan nilai signifikasi 0,000 (sig. α <0,05).
Karena nilai signifikasi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
dikatakan bahwa variabel penerapan International Financial Reporting
Page 73
62
Standards berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kualitas laba
pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA, maka dengan demikian
hipotesis diterima.
8. Dari tabel 4.15 diketahui besarnya kontribusi variabel penerapan International
Financial Reporting Standards terhadap terhadap kualitas laba pada PT ANTAM
Persero Tbk UBPN SULTRA dengan melihat hasil nilai adjusted R Squeare atau
(Adjusted R2) = 0,470 hal ini berarti bahwa variabel penerapan International
Financial Reporting Standards terhadap terhadap kualitas laba sebesar 4,70%
sedangkan sisanya yaitu 5,30 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar variabel.
Page 74
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dapat disimpulkan bahwa Penerapan
International Financial Reporting Standards (IFRS) berpengaruh signifikan dan
positif terhadap kualitas laba pada PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA
dibuktikan dengan melihat probabilitas signifikansi (P-Value) = 0,000< 0,05 dan T
hitung sebesar 4,189 dengan nilai T tabel yaitu 2.01954 karena T hitung > T tabel.
Artinya dalam menerapkan International Financial Reporting Standards (IFRS)
perusahaan PT ANTAM Persero Tbk UBPN SULTRA telah sesuai dari kualitas
akrual dan kemampuan laba memprediksi arus kas interaksi antara penerapan IFRS
dengan kualitas Laba.
5.2 Saran
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam penelitiannya misalnya,
sampel yang digunakan hanyalah satu perusahaan saja sehingga penelitian ini tidak
dapat digeneralisasikan. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel
dan dapat menguji pengaruh adopsi IFRS terhadap masing-masing sector industry
sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan dan dibandingkan menegenai dampak
IFRS pada sektor lainnya.
Page 75
DAFTAR PUSTAKA
ANTAM. (2011). Laba Yang Dapat Diatribusikan ANTAM Naik Tajam 71%
Menjadi Rp 346,6 Milliar. Jakarta.
Ball, R., A. Robin, dan J. Shuang Wu.2003.“Incentives VersusStandards: Properties
of Accounting Income in Four East Asian Countries andImplication for
Acceptance of IAS”. Journal of Accountingand Economics. Vol. 36. pp.235-
270
Ball. 2006. Incentive versus standards: Properties of accounting income in four East
Asian countries. Journal of Accounting and Economics, 36, 235-270
Barth. 2008. International accounting standards and accounting quality. Journal of
Accounting Research, 46, 467-498
Barth, M.E., W.R Landsman, dan M.H. Lang.2008.”International Accounting
Standards and Accounting Quality”. Vol.46 (3).pp. 467-498
Beidleman CR. Income smoothing: the role of management. The Accounting
Review1973;48(4):653–687
Fajar Rizwanto. 2017. Analisis Dampak Penerapan Ifrs Terhadap Kualitas Laba
Perusahaan.Semarang: Universitas Diponegoro.
Gamayuni, Rindu Ika. 2009. Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
Menuju International Financial Reporting Standards. Jurnal Ilmiah Berkala
Enam Bulanan ISSN 1410-1831. Vol.14, No.2.
Gjerde. 2008. The Value-Relevance of Adopting IFRS: Evidence from 145 NGAAP
Restatements. Departement of Finance and management Science.
Nicholson, Gavin J., Kiel, Geoffey C. (2007). Can Director Impact Performance? A
Case Based Test of Three Theories of Corporate Governance. An
International Review. Vol. 15, No. 4. 586-608
Petreski. 2005. The Impact of Internasional Accounting Standars on Firms. Social
Science Research Network.
Scott. 2000. Financial Accounting Theory. USA: Prentice-Hall.
Subramanyam dan Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Page 76
Tsalavoutas. 2011. Transation to IFRS and compliance with mandatory disclosure requirements: What is the signal? Advances in Accounting, 27 (2), 390-405
www.antam.com
Page 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Responden yang terhormat,
Dalam rangka penelitian saya ini, maka dengan ini penuh kerendahan hati
saya memohon kepada Saudara/I kiranya dapat mengisi pernyataan yang ada pada
kolom kuesioner ini sesuai dengan opini yang ada di dalam hati nurani Anda.
Jawaban secara jujur dan objektif dari Saudara/I sangat kami hargai.
Atas bantuan dan partisipasi Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Yeni Sambo
Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : kkkk Laki-laki Perempuan
3. Umur :
4. Jabatan :
A. Petunjuk Pengisian Point (a) dan (b)
Responden mengisi pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda “√”
Pada kolom yang disediakan sesuai dengan pendapat, keyakinan dan
pengetahuan anda. Setiap pernyataan hanya diisi dengan satu jawaban saja.
Alternatif pilihan ada (5) yaitu :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu (R)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
Page 78
SKALA IFRS (Y)
NO. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1 Saya memahami standar keuangan yang digunakan oleh perusahaan
2
Pihak perusahaan memberikan training terkait standar pelaporan keuangan yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
3 Penerapan IFRS membantu pengembangan system keuangan dalam perusahaan
4 IFRS telah lama dikembangkan dalam perusahaan
5
Perusahaan menerapkan secara penuh standar pelaporan keuangan yang dibuat oleh IASB
6 IFRS memudahkan pemahaman atas laporan keuangan
7
Penerapan IFRS mampu meningkatkan arus investasi global melalui transparansi di perusahaan
8 Dengan adanya IFRS mampu menurunkan biaya modal
9 Saya tidak mengetahui standar pelaporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan.
10 IFRS hanya dijadikan sebagai referensi oleh perusahaan
Page 79
SKALA KUALITAS LABA (X)
NO. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1 Saya mengetahui peningkatan dan penuruan laba diperusahaan setiap tahunnya.
2 Laba diperusahaan memiliki konsistensi disetiap bulannya
3 Standar keuangan yang digunakan memberikan jaminan kualitas laba yang baik
4 Terjadi perubahan kenaikan modal selama diterapkan IFRS dalam perusahaan
5
Dengan memahami standar pelaporan keuangan yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) juga membantu saya meningkatkan laba diperusahaan.
6 Dengan tingginya laba yang didapatkan maka semakin baik pula kinerja perusahaan.
Page 80
LAMPIRAN 2. KATEGORISASI DATA
Data Karakterisiik Responden
Jenis_kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki –
Laki
20 46,5 46,5 46,5
Perempuan 23 53,5 53,5 100,0
Total 43 100,0 100,0
Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 – 29 19 44,2 44,2 44,2
30 – 39 8 18,6 18,6 62,8
40 – 49 16 37,2 37,2 100,0
Total 43 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid S2 5 11,6 11,6 11,6
S1 32 74,4 74,4 86,0
Diploma 3 6 14,0 14,0 100,0
Total 43 100,0 100,0
Page 81
Data Deskripsi Variabel Penerapan Internasional Financial Reporting Standard
Statistics
X1.
1 X1.2
X
1.
3
X1.
4
X1.
5
X
1.
6
X
1.
7
X
1.
8
X
1.
9
X1.
10
TOT
ALX
N Valid 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Missi
ng
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3,8
8
4,07 4,
05
4,09 3,93 4,
51
4,
30
3,
95
4,
12
4,0
7
40,98
Std. Error of
Mean
,10
6
,102 ,1
33
,119 ,147 ,0
90
,1
03
,1
33
,1
21
,12
6
,830
Median 4,0
0
4,00 4,
00
4,00 4,00 5,
00
4,
00
4,
00
4,
00
4,0
0
41,00
Mode 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 40
Std.
Deviation
,69
7
,669 ,8
72
,781 ,961 ,5
92
,6
74
,8
72
,7
93
,82
8
5,444
Variance ,48
6
,447 ,7
60
,610 ,924 ,3
51
,4
54
,7
60
,6
29
,68
5
29,64
2
Range 3 2 3 2 5 2 2 3 3 3 20
Minimum 2 3 2 3 0 3 3 2 2 2 30
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Sum 167 175 17
4
176 169 19
4
18
5
17
0
17
7
17
5
1762
Page 82
Data Deskripsi X1.1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak
Sesuai
2 4,7 4,7 4,7
Cukup
Sesuai
7 16,3 16,3 20,9
Sesuai 28 65,1 65,1 86,0
Sangat
Setuju
6 14,0 14,0 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1.2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup
Sesuai
8 18,6 18,6 18,6
Sesuai 24 55,8 55,8 74,4
Sangat
Setuju
11 25,6 25,6 100,0
Total 43 100,0 100,0
Page 83
X1.3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak
Sesuai
2 4,7 4,7 4,7
Cukup
Sesuai
9 20,9 20,9 25,6
Sesuai 17 39,5 39,5 65,1
Sangat
Setuju
15 34,9 34,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1.4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup
Sesuai
11 25,6 25,6 25,6
Sesuai 17 39,5 39,5 65,1
Sangat
Setuju
15 34,9 34,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1.5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak
sesuai
1 2,3 2,3 2,3
Cukup
Sesuai
11 25,6 25,6 27,9
Sesuai 19 44,2 44,2 72,1
Page 84
Sangat
Setuju
12 27,9 27,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1.6
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Va
lid
Cukup
Sesuai
2 4,7 4,7 4,7
Sesuai 17 39,5 39,5 44,2
Sangat
Setuju
24 55,8 55,8 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1. 7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Va
lid
Cukup Sesuai 5 11,6 11,6 11,6
Sesuai 20 46,5 46,5 58,1
Sangat Setuju 18 41,9 41,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1.8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Va
lid
Tidak Sesuai 2 4,7 4,7 4,7
Cukup Sesuai 11 25,6 25,6 30,2
Sesuai 17 39,5 39,5 69,8
Sangat Setuju 13 30,2 30,2 100,0
Page 85
Total 43 100,0 100,0
X1.9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Va
lid
Tidak Sesuai 1 2,3 2,3 2,3
Cukup Sesuai 8 18,6 18,6 20,9
Sesuai 19 44,2 44,2 65,1
Sangat Setuju 15 34,9 34,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
X1.10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Va
lid
Tidak Sesuai 1 2,3 2,3 2,3
Cukup Sesuai 10 23,3 23,3 25,6
Sesuai 17 39,5 39,5 65,1
Sangat Setuju 15 34,9 34,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
Page 86
Data Deskripsi Variabel Kualitas Laba
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
TOTAL
Y
N Valid 43 43 43 43 43 43 43
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3,72 3,91 3,88 3,81 3,98 3,95 23,26
Std. Error of
Mean
,134 ,119 ,116 ,121 ,108 ,110 ,601
Median 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 24,00
Mode 4 4 4 4 4 4 24
Std. Deviation ,882 ,781 ,762 ,794 ,707 ,722 3,941
Variance ,777 ,610 ,581 ,631 ,499 ,522 15,528
Range 3 3 2 3 2 2 13
Minimum 2 2 3 2 3 3 17
Maximum 5 5 5 5 5 5 30
Sum 160 168 167 164 171 170 1000
Y1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Sesuai 4 9,3 9,3 9,3
Cukup Sesuai 12 27,9 27,9 37,2
Sesuai 19 44,2 44,2 81,4
Sangat Setuju 8 18,6 18,6 100,0
Total 43 100,0 100,0
Page 87
Y2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Sesuai 1 2,3 2,3 2,3
Cukup Sesuai 12 27,9 27,9 30,2
Sesuai 20 46,5 46,5 76,7
Sangat Setuju 10 23,3 23,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
Y3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup Sesuai 15 34,9 34,9 34,9
Sesuai 18 41,9 41,9 76,7
Sangat Setuju 10 23,3 23,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
Y4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Sesuai 2 4,7 4,7 4,7
Cukup Sesuai 12 27,9 27,9 32,6
Sesuai 21 48,8 48,8 81,4
Sangat Setuju 8 18,6 18,6 100,0
Total 43 100,0 100,0
Page 88
Y5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup Sesuai 11 25,6 25,6 25,6
Sesuai 22 51,2 51,2 76,7
Sangat Setuju 10 23,3 23,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
Y6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup Sesuai 12 27,9 27,9 27,9
Sesuai 21 48,8 48,8 76,7
Sangat Setuju 10 23,3 23,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
Page 89
LAMPIRAN 3 TABULASI DATA HASIL KUISIONER
IFRS
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TOTALX
4 5 4 4 5 5 4 2 5 3 41
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32
4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 43
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 45
3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 40
2 3 2 3 3 5 4 4 4 3 33
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 43
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 5 4 4 4 4 4 5 5 41
4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 46
4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 35
4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 46
4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 41
4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 40
4 3 4 3 P 5 5 3 3 4 34
4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 43
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 44
4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 46
4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 43
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37
5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45
4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 40
4 4 3 3 3 5 3 4 3 4 36
3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 34
4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 40
Page 90
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 34
4 4 3 4 4 5 4 3 3 3 37
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
3 4 3 3 4 5 4 3 4 5 38
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48
4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 36
4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 42
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 35
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 37
Page 91
KUALITAS LABA
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TOTALLY
3 4 4 4 4 4 23
3 3 3 3 3 3 18
4 3 3 3 3 3 19
5 5 5 5 5 5 30
4 4 5 4 5 4 26
4 4 4 4 4 4 24
3 3 4 4 5 4 23
4 4 4 3 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 4 4 23
3 4 4 3 5 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 4 4 4 25
4 5 5 4 4 5 27
4 4 4 4 4 3 23
3 2 3 2 3 4 17
2 4 3 2 4 4 19
5 5 5 5 4 4 28
4 3 3 4 3 3 20
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
3 4 5 4 5 5 26
2 3 3 3 4 3 18
4 4 4 4 4 5 25
2 3 3 5 4 3 20
4 3 4 4 4 4 23
3 4 3 3 3 3 19
Page 92
5 5 5 5 5 4 29
5 5 5 5 5 5 30
3 3 3 3 3 3 18
5 5 5 5 5 5 30
2 3 3 3 3 3 17
3 3 3 3 3 3 18
5 4 5 4 4 5 27
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
4 5 4 4 4 4 25
3 4 4 3 3 4 21
4 4 3 4 4 5 24
3 3 3 3 3 3 18
5 5 5 5 5 5 30
5 5 4 5 5 5 29
..