Top Banner
Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan 01 (2011) 01-09 1 Perikanan Untirta 08 PENGARUH PENAMBAHAN BIJI PICUNG (Pangium edule Reinw) SEBAGAI PENGAWET  ALAMI IKAN KEMBUN G BANJAR (Rastrelliger  Brachysoma) SEGAR SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Oleh : Epul Saepullah 4443 080930 Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa  ABSTRAK Penelitian ini di laksanakan pada hari Senin,tanggal 13 - 24 J uni 2011 di laboratorium pengolahan hasil perikanan, lantai 3 gedung Laboratorium Fak Pertanian, Jurusan Perikanan, Universitas Sultan Agung Tirtayasa. Penelitian ini tertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan biji picung ( Pangium edule Reinw) sebagai pengawet alami ikan kembung banjar (Rastrelliger Brachysoma) segar selama penyimpanan suhu ruang,di tinjau dari segi uji organoleptik. Metode yang di lakukan di penelitian ini Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen,yaitu dengan enam perlakuan dan akan di amati perubahan pada mata ,daging dan konsistensi daging ikan selama penyimpanan suhu ruang, variatif konsentrasi biji Picung ( Pangium edule Reinw) yang di gunakan terhadap Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) adalah 0%,1%,1,5%,2%,2,5% dan 3% dari berat sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter pertama yaitu mata ikan dilihat tingkat kesegaran ikan banjar yang diberikan penambahan biji picung yang paling baik, terdapat pada penambahan biji picung sebesar 2,5% dari total bobot ikan (A5),pada parameter daging ikan penambahan 1.5 % biji picung dari bobot ikan (A3)merupakan yang paling baik pada tekstur ikan dan pada parameter terakhir yaitu parameter konsistensi terdapat pada perlakuan A2 dengan penambahan biji picung sebesar 1% dari bobot ikan. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pemberian biji picung dapat mengawetkan ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) lebih baik pada suhu ruang jika di banding dengan ikan yang tidak di beri biji picung. Kata Kunci : Biji Picung, Organoleptik, Ikan Kembung Banjar, P engawetan Ikan PENDAHULUAN Bahan makanan sumber protein hewani daging dan ikan merupakan bahan makanan yang mudah mengalami kerusakan (highly perishable).Oleh karena itu perlu upaya untuk mengawetkan bahan makanan tersebut sehingga dapat diterima konsumen dalam keadaan yang masih layak dikonsumsi. Untuk media pengawetan metode pengawetan yang dianggap paling handal adalah dengan cara penggunaan suhu rendah, baik dengan metode teknik refrigerasi ataupun dengan penggunaan es. Dalam penerapan teknik refrigerasi inipun juga mengalami kendala, yaitu masih minimnya sarana refrigerator yang tersedia di
9

Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

Feb 11, 2018

Download

Documents

Epul Saepullah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 1/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

1

Perikanan Untirta 08

PENGARUH PENAMBAHAN BIJI PICUNG (Pangium edule Reinw) SEBAGAI PENGAWET

 ALAMI IKAN KEMBUNG BANJAR (Rastrelliger  Brachysoma) SEGAR SELAMA

PENYIMPANAN SUHU RUANG

Oleh :

Epul Saepullah

4443 080930

Jurusan Perikanan

Fakultas Pertanian

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

 ABSTRAK 

Penelitian ini di laksanakan pada hari Senin,tanggal 13 - 24 Juni 2011 di laboratorium

pengolahan hasil perikanan, lantai 3 gedung Laboratorium Fak Pertanian, Jurusan

Perikanan, Universitas Sultan Agung Tirtayasa. Penelitian ini tertujuan untuk mengetahuipengaruh penambahan biji picung (Pangium edule Reinw) sebagai pengawet alami ikan

kembung banjar (Rastrelliger Brachysoma) segar selama penyimpanan suhu ruang,di tinjau

dari segi uji organoleptik.

Metode yang di lakukan di penelitian ini Metoda penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metoda eksperimen,yaitu dengan enam perlakuan dan akan di amati

perubahan pada mata ,daging dan konsistensi daging ikan selama penyimpanan suhu

ruang, variatif konsentrasi biji Picung (Pangium edule Reinw) yang di gunakan terhadap

Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) adalah 0%,1%,1,5%,2%,2,5% dan 3%

dari berat sampel.

Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter pertama yaitu mata ikan dilihat 

tingkat kesegaran ikan banjar yang diberikan penambahan biji picung yang paling baik,terdapat pada penambahan biji picung sebesar 2,5% dari total bobot ikan (A5),pada

parameter daging ikan penambahan 1.5 % biji picung dari bobot ikan (A3)merupakan yang

paling baik pada tekstur ikan dan pada parameter terakhir yaitu parameter konsistensi

terdapat pada perlakuan A2 dengan penambahan biji picung sebesar 1% dari bobot ikan.

Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pemberian biji picung dapat mengawetkan ikan

Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) lebih baik pada suhu ruang jika di banding

dengan ikan yang tidak di beri biji picung.

Kata Kunci : Biji Picung, Organoleptik, Ikan Kembung Banjar, Pengawetan Ikan

PENDAHULUANBahan makanan sumber protein hewani daging dan ikan merupakan bahan makanan

yang mudah mengalami kerusakan (highly perishable).Oleh karena itu perlu upaya untuk 

mengawetkan bahan makanan tersebut sehingga dapat diterima konsumen dalam keadaan

yang masih layak dikonsumsi. Untuk media pengawetan metode pengawetan yang

dianggap paling handal adalah dengan cara penggunaan suhu rendah, baik dengan metode

teknik refrigerasi ataupun dengan penggunaan es. Dalam penerapan teknik refrigerasi

inipun juga mengalami kendala, yaitu masih minimnya sarana refrigerator yang tersedia di

Page 2: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 2/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

2

Perikanan Untirta 08

daerah kita, terutama untuk hasil tangkapan dalam skala besar. Usaha pengawetan yang

bisa dilakukan sebenarnya cukup beragam mulai penggunaan pendingin sampai dengan

radiasi, tetapi hasil dari beberapa temuan di lapang.

Selain itu formalin banyak digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan.

Pemakaian formalin didalam makanan sangat tidak dianjurkan karena didalam formalin

terkandung zat formaldehid yang didalam tubuh bersifat racun. Kandungan formalin yangtinggi didalam tubuh akan menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik dan

bersifat mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare dan kencing

bercampur darah dan apabila terhirup akan merangsang terjadinya iritasi hidung,

tenggorokan dan mata (Winarno, 2004).

Mengingat akan bahaya penggunaan formalin tersebut diatas maka perlu usaha untuk 

menemukan bahan pengawet dari bahan yang alami. Bahan pengawet alami yang telah

ditemukan diantaranya adalah chitosan dan asap cair. Akan tetapi dewasa ini kedua jenis

pengawet tersebut harganya relative mahal sehingga perlu usaha untuk menemukan bahan

pengawet alami lain yang lebih murah dan mudah pengaplikasiannya. Sedangkan metode

pengasapan tradisional yang biasa diterapkan oleh masyarakat mempunyai kekurangan

yaitu terbentuknya nitrosamin, merupakan zat yang bersifat karsinogenik. Hasil beberapapenelitian menunjukkan bahwa rempah-rempah dan bumbu asli Indonesia ternyata

banyak mengandung zat aktif anti mikroba yang berpotensi untuk dijadikan sebagai

pengawet alami. Diantaranya adalah kluwak/picung. Senyawa flavonoid (asam sianida,

asam hidrokarpat, asam khaulmograt, asam glorat) pada kluwak terbukti mampu

memperpanjang masa simpan ikan selama 6 hari (Widyasari, 2005).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka perlu penelitian yang mempelajari

efek pengawet alami sebagai alternatif pengganti formalin terhadap sifat fisik, daya terima

dan daya simpan bahan makanan hewani (daging dan ikan) sehingga dapat diketahui

bahan alami yang paling baik digunakan untuk proses pengawetan daging dan ikan serta

disukai konsumen. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, dapat 

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:1.  Apakah picung dapat berpengaruh terhadap sifat organoleptik meliputi sifat fisik dan

daya terima pada daging dan ikan?

2.  Apakah terdapat efek penggunaan pengawet alami kluwak terhadap masa simpan

daging dan ikan?

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui efek penggunaan pengawet alami

kluwak/picung terhadap sifat organoleptik meliputi sifat fisik dan daya terima serta masa

simpan daging dan ikan. Sedangkan tujuan khususnya adalah

1.  Mendeskripsikan dan menganalisis efek penggunaan pengawet alami kluwak 

kluwak/picung terhadap sifat fisik daging dan ikan meliputi kesegaran dan tekstur.

2.  Mendeskripsikan dan menganalisis efek penggunaan pengawet alami

3.  kluwak/picung terhadap daya terima daging dan ikan meliputi aroma, warna, rasa dantekstur.

Manfaat dalam penelitian ini adalah peroleh formula pengawet alami yang bisa

digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan segar, meningkatkan nilai guna rempah-

rempah khususnya kluwak/picung sebagai bahan pengawet pada daging dan ikan segar,

diperoleh pengawet untuk daging dan ikan segar yang aman terhadap kesehatan manusia

dan menjadi acuan untuk penelitian sejenis, sehingga bisa dikembangkan mengenai efek 

pengawetnya.

Page 3: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 3/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

3

Perikanan Untirta 08

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian pengaruh penambahan biji Picung (Pangium edule Reinw ) sebagai

pengawet alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) segar selama

penyimpanan suhu ruang di laksanakan pada hari Senin,tanggal 13 - 24 juni 2011 dilaboratorium pengolahan hasil perikanan,lantai 3 gedung Laboratorium Fak Pertanian,

Jurusan Perikanan, Universitas Sultan Agung Tirtayasa. 

Material Penelitian

Bahan dasar yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Ikan Kembung Banjar

(Rastrelliger Brachysoma) segar dengan berat sekitar 216 gr, garam (2 % dari berat ikan )

dan Biji Picung (Pangium edule Reinw).

 Alat Penelitian

Alat yang di gunakan dalam persiapan penelitian ini adalah timbangan analitik.alat 

pemecah biji picung (palu), pisau (alat pencacah), alat penghalus biji picung(cobek),baskom/ember (tempat menyimpan ikan)

Metode Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda

eksperimen,yaitu dengan pemberian biji Picung pada Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger 

Brachysoma) dengan enam perlakuan dan akan di amati perubahan pada mata ,daging dan

konsistensi daging ikan selama penyimpanan suhu ruang.

Penelitian ini dilakukan dengan variatif konsentrasi biji Picung (Pangium edule

Reinw) yang paling baik sebagai pengawet alami terhadap Ikan Kembung Banjar

(Rastrelliger Brachysoma) berdasarka uji organoleptik yang di lakukan pada ikan yang di

simpan pada suhu ruang selama enam hari. Pada penelitian ini variatif konsentrasi bijiPicung (Pangium edule Reinw) yang di gunakan terhadap Ikan Kembung Banjar

(Rastrelliger Brachysoma) adalah 0%,1%,1,5%,2%,2,5% dan 3% dari berat sampel.

HASIL ANALISA ORGANOLEPTIK 

Pengujian organoleptik terhadap ikan Banjar (Rastrelliger brachysoma) yang

diawetkan dengan biji picung, dilakukan dengan uji organoleptik kesegaran ikan. Pegujian

dilakukan dengan 25 panelis dengan kategori penilaian 1-9.

1.  MATA

Mata dapat digunakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengukur

tingkat kesegaran ikan. Ciri fisik ikan yang masih segar yaitu memiliki kornea yang jernih,cembung dan cerah. Sedangkan mata ikan yang telah mengalami pembusukan yaitu

memiliki kornea keruh dan cekung kedalam.

Page 4: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 4/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

4

Perikanan Untirta 08

Tabel 1. Nilai rata-rata organoleptik pada mata ikan Kembung Banjar (Rastrelliger 

brachysoma) 

Perlakuan Lama Penyimpanan

0 1 2 3 4 5

A1 7.66 5.73 3.6 1 1 1

A2 6.86 5.53 4.13 3.33 2.2 1

A3 8.26 5.86 4 2.6 2.26 1

A4 8.06 5.66 4.73 2.2 1 1

A5 7.33 5.8 4.13 4.06 2 1

A6 7.6 4.73 4.33 3.8 1.46 1

Berdasarkan pada tabel diatas, dapat dilihat tingkat kesegaran ikan banjar yang

diberikan penambahan biji picung yang paling baik, terdapat pada penambahan biji picung

sebesar 2,5% dari total bobot ikan (A5). Ditinjau dari uji organoleptik yang masih dapat 

diterima pada hari ketiga dan keempat. Hal ini menunjukan bahwa ikan yang diberikan biji

picung masih dalam keadaan segar, dengan kondisi mata kornea tidak terlalu keruh.Pada penambahan biji picung dengan konsentrasi sebesar 3% (A6) pada hari pertama

sudah mengalami penurunan kesegaran yang drastis yaitu nilai 4-5. Hal ini bisa disebabkan

karena pada saat penyimpanan tidak dilakukan secara baik, sehingga menimbulkan

aktifitas bakteri dan mikroba. Seharusnya pemberian biji picung dengan konsentrasi tinggi

dapat meningkatkan kesegaran mutu ikan. Ditinjau dari uji organoleptik, ikan Banjar

dengan konsentrasi 3% yang sudah tidak dapat diterima semenjak hari pertama sampai

hari ke lima, yang ditunjukkam dengan kornea mata yang mulai keruh dan agak cekung.

Pada perlakuan A2 dan A3 dengan konsentrasi pemberian picung sebesar (1%-1,5%)

tidak dapat mempertahankan tingkat kesegaran ikan dengan optimal, dan mulai

mengalami pembusukan pada hari ke pertama secara bertahap sampai pada hari ke lima.

Pemberian konsentrasi picung yang rendah belum mampu mempertahankan mutu ikanBanjar. Hal ini ditunjukkan dengan kornea mata yang cekung dan mulai keruh.

Pada pemberian biji picung sebesar 2% (A4) seharusnya mampu mempertahankan

kesegaran mutu ikan sampai dengan 6 hari, namun berdasarkan tabel diatas sudah

mengalami kemunduran mutu pada hari pertama yaitu dengan nilai 5. Hal ini dapat 

disebabkan karena penyimpanan yang tidak baik, sehingga pada saat pengamatan

ditemukan larva lalat. Pada uji organoleptik ditunjukkan dengan kondisi mata yang cekung,

keruh, bahkan pada hari ke dua sampai ke lima kornea mata sudah hampir tenggelam.

Pada ikan Banjar yang tidak diberi penambahan biji picung atau kontrol (A1) sudah

mengalami pembusukan pada hari ketiga, hal ini menunjukan bahwa picung cukup efektif 

untuk pengawetan ikan. Pada hari ke tiga sampai hari kelima rata-rata nilai organoleptik 

ikan berkisar antara 3 sampai 1, hal ini menunjukan ikan yang diawetkan tidak segar(mengalami kemunduran mutu) dengan keadaan bola mata cekung, pupil berwarna putih

susu, kornea keruh. Hal ini dikarenakan ikan tersebut tidak diberi bahan tambahan picung

yang dapat memperlambat proses kemunduran mutu ikan. Selain itu cepatnya

pembusukan ikan saat pengamatan dikarenakan bahan baku yang digunakan untuk 

pengamatan kurang segar sehingga dapat mempercepat proses kemunduran mutunya. Hal

ini dapat dilihat pada grafik 1.

Page 5: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 5/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

5

Perikanan Untirta 08

Grafik 1. Nilai rata-rata organoleptik mata ikan Kembung Banjar (Rastrelliger brachysoma)

dengan berbagai macam perlakuan (%)

2.  DAGINGDaging juga dapat digunakan sebagai parameter untuk menentukan tingkat 

kesegaran ikan. Pada uji organoleptik daging ikan yang segar yang telah disayat, masih

dalam keadaan cemerlang sedangkan ikan yang telah mengalami pembusukan sayatan

daging berwarna kusam. 

Tabel.2 Nilai rata-rata organoleptik daging ikan Kembung Banjar (Rastrelliger brachysoma) 

PerlakuanWaktu penyimpanan (hari)

0 1 2 3 4 5

A1 8 4.73 4.26 1 1 1A2 7.73 5.93 4.66 3.2 2.13 1

A3 7.73 6.33 5.13 2.86 2.2 1

A4 8.06 6.46 5.26 2.46 1 1

A5 7.53 5.86 5 3.93 1.93 1

A6 7.73 5.33 4.6 3.53 1.53 1

Berdasarkan pada tabel. 2 diatas diperoleh tingkat kesegaran ikan dengan

penambahan biji picung pada tekstur yang paling baik, terdapat pada pemberian biji

picung sebesar 1,5% dari bobot ikan (A3). Ditinjau dari uji organoleptik kesegaran ikan

masih dapat diterima panelis sampai hari kedua dengan kisaran antara 5-4 dengan kondisi

tekstur sudah Namun pada hari ke-3 sampai hari ke-5 keadaan ikan sudah tidak segar,

karena nilai organoleptik ikan berkisar antara 1-3, yang menunjukan bahwa ikan sudah

tidak segar dengan Sayatan daging tidak cemerlang, pemerahan sepanjang tulang. Dan

pada hari ke -5 ikan sudah mengalami pembusukan. Pada ikan yang tidak dilakukan

penambahan biji picung (kontrol) sudah mengalami pembusukan pada hari ke 3, hal ini

menunjukan bahwa picung cukup efektif untuk pengawetan ikan.

Page 6: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 6/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

6

Perikanan Untirta 08

Pada perlakuan A4 (penambahan biji picung 2%) pada hari ke tiga sudah mengalami

pembusukan, hal ini dilihat dengan keadaan sayatan daging ikan yang berwarna kusam

serta terdapat investasi lalat pada daging ikan. Biasanya pemberian biji picung dengan

konsentrasi sekitar 2% mampu mengawetkan kesegaran ikan selama ± 6 hari. Pembusukan

yang terjadi pada penelitian ini bias saja karena penanganan yang tidak baik pada saat 

penyimpanan. Sehingga terjadi pembusukan akibat aktivitas mikroba.

Grafik 2. Nilai rata-rata organoleptik daging ikan Kembung Banjar (Rastrelliger brachysoma 

dengan berbagai macam perlakuan (%)

3.  KONSISTENSI

Konsistensi adalah tingkat kelenturan dan kekenyalan yang menunjukan kondisi

perut dan sayatan daging ikan yang sering dijadikan parameter kesegaran ikan.

Tabel.3 Nilai rata-rata organoleptik konsistensi ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) 

PerlakuanLama Penyimpanan (Hari)

0 1 2 3 4 5

A1 7.06 5.13 4.26 1 1 1

A2 7.26 6.73 5.6 3.93 2.26 1

A3 6.8 6.46 5.33 3.13 2.06 1

A4 7.73 6.26 5.6 2.66 1 1

A5 6.8 6.8 5.2 4.6 1.8 1

A6 7.66 6.6 5.2 3.93 1.6 1

Berdasarkan tabel.2 tingkat kesegaran ikan yang diawetkan dengan biji picung yang

paling baik untuk parameter konsistensi terdapat pada perlakuan A2 dengan penambahan

biji picung sebesar 1% dari bobot ikan. Di tinjau dari uji oraganoleptik yang dapat diterima

panelis sampai hari kedua. Hal ini menunjukan bahwa ikan masih dalam keadaan sedikit 

masih segar. Namun pada hari ketiga sampai hari kelima, keadaan ikan sudah mengalami

pembusukan, dengan konsistensi lunak, bekas jari terlihat apabila lama ditekan, mudah

Page 7: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 7/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

7

Perikanan Untirta 08

menyobek daging dari tulang belakang. Pada perlakuan A1 dengan tidak penambahan biji

picung (kontrol) sudah mengalami pembusukan pada hari ke 3, hal ini menunjukan bahwa

biji picung cukup efektif untuk pengawetan ikan. Pada perlakuan A4 (pemberian biji picung

sebesar 2% dari bobot ikan) masih dapat diterima panelis sampai hari kedua, namun pada

hari ketiga sampai hari ke lima telah mengalami pembusukan, dengan kondisi daging

lunak, bekas jari terlihat apabila ditekan dengan jari, mudah menyobek daging dari tulangbelakang, warna daging kusam, serta terdapat larva lalat.

Grafik.3 Nilai rata-rata organoleptik konsistensi ikan Kembung Banjar (Rastrelliger 

brachysoma) dengan berbagai macam perlakuan (%)

KESIMPULAN

a.  Penambahan biji picung sebesar 2,5% dari total bobot ikan (A5) sangat baik pada

kesegaran mata, ditinjau dari uji organoleptik yang masih dapat diterima pada hari

ketiga dan keempat. Hal ini menunjukan bahwa ikan yang diberikan biji picung

masih dalam keadaan segar, dengan kondisi mata kornea tidak terlalu keruh.

b.  Namun uji organoleptik pada daging dan konsistensi daging yang paling baik 

terdapat pada pemberian biji picung dengan konsentrasi pemberian 1% - 1,5%.

c.  Biji picung memang efektif untuk mempertahankan kesegaran mutu ikan. Semakin

besar pemberian konsentrasi biji picung, semakin rendah pula laju kemunduran

mutu ikan. Namun pada praktikum kali ini pemberian biji picung 2% lebih cepat 

mengalami pembusukan, hal ini disebabkan karena penyimpanan yang kurang baik.

Page 8: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 8/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

8

Perikanan Untirta 08

DAFTAR PUSTAKA

Widyasari, H.E. 2005. Teknologi Pengawetan Ikan Nila Segar denganMenggunakan Bahan

Alami Biju Picung (Pangium edule Reinw). Iadibimbing Prof Dr Jhon Haluan dari

Departemen PemanfaatanSumberdaya Perikanan (PSP) Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan(FPIK) IPB)dan Dr Endang Sri Heruwati, dari Badan Riset danKelautan Perikanan.

Winarno, F.G. 1996. Pengantar teknologi pangan . Penerbit.Jakarta

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Kanisius. Jakarta

Anonim, 2011. Pengawet Alami Pengganti Formalin Sudah Ada Sejak Dulu.www.gizi.net. 27

Juni 2011.

Depkes-RI, 2011. www.gizi.net. 27 Juni 20

LAMPIRAN

Tabel.1 Data organoleptik mata ikan Kembung Banjar (Rastrelliger brachysoma)

  FK = (2055)2 = 7820,41

540

  JK Contoh = 1152+1312+………+152 – 7820,41

15

=10801 - 7820,41

= 2980,59

  JK Panelis = 1652+1312+….…….+1392 - 7820,41

36

elis 

Perlakuan

 A1 (P.651) A2 (P.633) A3 (P.624) A4 (P.671) A5 (P.615) A6 (P.642

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3

1 7 7 5 - - - 8 6 5 5 4 - 9 7 5 4 4 - 8 6 6 4 - - 8 6 5 5 4 - 8 6 5 6

2 8 5 3 - - - 7 6 4 2 3 - 8 6 3 1 3 - 7 6 4 1 - - 7 7 4 2 1 - 8 6 4 5

3 6 6 6 - - - 4 7 5 2 2 - 9 7 5 2 2 - 8 5 5 2 - - 6 7 5 4 2 - 8 5 5 3

4 7 6 4 - - - 7 5 5 2 3 - 9 7 5 1 3 - 8 5 5 1 - - 7 5 5 4 2 - 7 6 5 3

5 8 6 4 - - - 6 2 1 3 1 - 9 3 5 1 1 - 8 6 1 1 - - 8 1 1 3 3 - 7 1 1 5

6 6 5 4 - - - 6 7 5 4 4 - 7 6 5 3 3 - 6 6 5 1 - - 8 6 5 5 2 - 6 5 5 5

7 8 7 4 - - - 8 6 4 3 3 - 7 6 5 1 1 - 9 7 5 2 - - 8 7 5 3 1 - 8 5 4 2

8 9 6 1 - - - 7 4 2 1 2 - 9 3 1 4 3 - 8 5 7 1 - - 6 6 1 2 2 - 8 2 4 2

9 8 6 5 - - - 8 7 6 5 2 - 8 7 5 7 1 - 8 7 7 5 - - 8 7 7 6 2 - 8 7 7 5

0 8 5 3 - - - 7 6 5 4 2 - 8 8 4 4 3 - 8 6 6 2 - - 8 7 5 3 2 - 6 7 5 2

1 8 7 2 - - - 7 8 6 5 1 - 9 7 3 2 3 - 9 6 7 2 - - 7 8 7 6 2 - 9 5 6 5

2 8 4 4 - - - 8 4 3 4 2 - 8 4 3 3 1 - 8 4 3 3 - - 7 4 2 6 1 - 8 4 3 4

3 6 4 1 - - - 5 4 3 2 1 - 8 4 3 1 2 - 8 4 2 2 - - 6 5 2 4 2 - 6 1 2 3

4 9 7 4 - - - 7 6 4 4 1 - 8 7 4 2 2 - 9 6 5 3 - - 8 6 4 4 2 - 9 6 5 3

5 9 5 4 - - - 8 5 4 4 2 - 8 6 4 3 2 - 9 6 3 3 - - 8 5 4 4 2 - 8 5 4 4

Page 9: Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrelliger Brachysoma) Segar Selama Penyimpanan Suhu Ruang

7/23/2019 Pengaruh Penambahan Biji Picung (Pangium Edule Reinw) Sebagai Pengawet Alami Ikan Kembung Banjar (Rastrell…

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penambahan-biji-picung-pangium-edule-reinw-sebagai-pengawet-alami 9/9

Jurnal Teknologi Produksi Hasil Perikanan

01 (2011) 01-09 

9

Perikanan Untirta 08

= 7966,19 – 7820,41

= 145,78 

  JK Total = 72+72+52………+12 - 7820,41

= 11441 – 7820,41

= 3620,59

Tabel 2. Analisis Sidik RagamSumber

Keragaman

db JK KT F Hitung F table

5% 1%

Contoh 35 2980,59 85,15 8,17 1,45 168

Panelis 14 145,78 10,41

Galat 490 494,22 1,00

Total 539 3620,59

F hit > F tab 1% berpengaruh sangat nyata

Uji lanjut:

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) = t (0,05/2;V2) √ 2.KTG 

r

= 1,984 √ 2.(1,00) 

15

=1,984 .(0,09) = 0,17

Tabel Uji lanjut BNT

Grafik. 2 Nilai rata-rata organoleptik mata ikan Kembung Banjar (Rastrelliger brachysoma)

dengan berbagai macam perlakuan (%)

Gambar 1 ikan Kembung Banjar (Rastrelliger brachysoma)