( UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI(2014) Page 1 PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME , PAJAK PARKIR, PAJAK PENERANGAN JALAN, RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA TANJUNGPINANG PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KOTA TANJUNGPINANG Syarifah Shella Novianty 100462201305 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRACT This research was made to find out whether there are or whether the influence of Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, and Public Services Levy Against the original Income Area of the city of Tanjungpinang. This research was conducted at the Department of Revenue financial and Asset Management areas. Methods in this study is to collect data which are obtained from the documentation (files) of the Office of the Department of Revenue financial and Asset Management Areas of the city of Tanjungpinang. This type of research is quantitative. The data analysis techniques used to test this hypothesis is a multiple linear regression analysis that includes the Test F, t-test, and the coefficient of Determination. All data is processed using the SPSS Program 20.0 the first tested using a classic Assumption Test that includes a test of Normality, Multicollinearity Test, Heteroskedastisitas Test, and Autocorrelation Test. F test results show that the Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, and Public Services Levy are simultaneous effect on income of the Native City of Tanjungpinang. While the results of the calculations of the independent variable t Test the Parking Tax showed a significant influence towards the dependent variables Original Income area. And for each other its independent variables namely Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, Public Services Levy indicates that there are no significant effects against the original Income areas. While the percentage of the test results of the determination of the tax variable, the Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, Public Services Levy only by 28% the remaining 72% are affected by other variables that are not used in this study. KEYWORDS: Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, Public Services Levy , The Original Income Area
21
Embed
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME , PAJAK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan ... dengan realisasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 1
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME , PAJAK PARKIR,
PAJAK PENERANGAN JALAN, RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA TANJUNGPINANG PADA
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH (DPPKAD) KOTA TANJUNGPINANG
Syarifah Shella Novianty
100462201305
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRACT
This research was made to find out whether there are or whether the
influence of Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, and Public
Services Levy Against the original Income Area of the city of Tanjungpinang. This
research was conducted at the Department of Revenue financial and Asset
Management areas. Methods in this study is to collect data which are obtained
from the documentation (files) of the Office of the Department of Revenue
financial and Asset Management Areas of the city of Tanjungpinang. This type of
research is quantitative. The data analysis techniques used to test this hypothesis
is a multiple linear regression analysis that includes the Test F, t-test, and the
coefficient of Determination. All data is processed using the SPSS Program 20.0
the first tested using a classic Assumption Test that includes a test of Normality,
Multicollinearity Test, Heteroskedastisitas Test, and Autocorrelation Test.
F test results show that the Advertisement Tax, Parking Tax, Street
Lighting Tax, and Public Services Levy are simultaneous effect on income of the
Native City of Tanjungpinang. While the results of the calculations of the
independent variable t Test the Parking Tax showed a significant influence
towards the dependent variables Original Income area. And for each other its
independent variables namely Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting
Tax, Public Services Levy indicates that there are no significant effects against
the original Income areas. While the percentage of the test results of the
determination of the tax variable, the Advertisement Tax, Parking Tax, Street
Lighting Tax, Public Services Levy only by 28% the remaining 72% are affected
by other variables that are not used in this study.
KEYWORDS: Advertisement Tax, Parking Tax, Street Lighting Tax, Public
Services Levy , The Original Income Area
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 2
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah untuk
melaksanakan otonomi pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan
daerah diantaranya dengan menetapkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pemberian kewenangan dalam
pengenaan pajak dan retribusi daerah diharapakan dapat lebih mendorong
pemerintah daerah untuk terus berupaya mengoptimalkan PAD, khususnya yang
berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. (Rosidin, 2010:221)
Didalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tersebut dijelaskan bahwa
daerah memiliki wewenang untuk memungut pajak yang meliputi 5 (lima) jenis
Pajak Provinsi dan 11 (sebelas) Pajak Kabupaten/Kota. Pajak Provinsi terdiri dari
Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok. Sedangkan
Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan
Bangunan Pedesaan dan Perkotaan, dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan. Sedangkan untuk Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Jasa Umum,
Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan tertentu.
Adapun objek pajak dan retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota
Tanjungpinang adalah Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan Jalan dan
Retribusi Jasa Umum. Meskipun dalam kenyataannya Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami peningkatan bahkan
melebihi target yaitu mencapai Rp 60,3 miliar, atau 122,74% dari target PAD
perubahan Rp 49,2 miliar, dengan realisasi pajak daerah sebesar Rp 53,7 miliar
atau 125% dari target Rp 43,0 miliar. Sedangkan realisasi retribusi mencapai Rp
6,6 miliar atau 106,97% dari target Rp 6,1 miliar. Namun, untuk pencapaian
tertinggi di dominasi oleh Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) dengan realisasi mencapai Rp 16,7 miliar atau 129,57% dari targetnya
Rp 12,9 miliar. Ini menunjukkan bahwa masih banyak sekali potensi yang belum
terealisasikan dari Pajak dan Retribusi lainnya khususnya pada Pajak Reklame,
Pajak Parkir, Pajak Penerangan Jalan serta Retribusi Jasa Umum yang sebenarnya
masih dapat dioptimalkan dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat
sebagai wajib pajak agar mengerti dan memahami ketentuan-ketentuan
pembayaran pajak. Apabila hal ini berjalan dengan baik dan benar maka akan
berguna untuk lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota
Tanjungpinang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME , PAJAK
PARKIR, PAJAK PENERANGAN JALAN, RETRIBUSI JASA UMUM
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA
TANJUNGPINANG PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KOTA
TANJUNGPINANG.”
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Pajak Reklame berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah kota
Tanjungpinang ?
2. Apakah Pajak Parkir berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah kota
Tanjungpinang ?
3. Apakah Pajak Penerangan Jalan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
Daerah kota Tanjungpinang ?
4. Apakah Retribusi Jasa Umum berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
Daerah kota Tanjungpinang ?
5. Apakah Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan Jalan dan Retribusi
Jasa Umum berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah kota
Tanjungpinang ?
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengertian Pajak
Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I Djajadiningrat yang dikutip
oleh Siti Resmi menyatakan bahwa, “Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan
sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian,
dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai
hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan,
tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara
kesejahteraan secara umum”.
Pajak Reklame
Dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retibusi Daerah disebutkan bahwa pengertian pajak reklame adalah pajak atas
penyelenggaraan reklame.
Pajak Parkir
Pajak Parkir adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat
parkir diluar badan jalan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan
berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan
bermotor yang memungut bayaran. (Siahaan, 2005:407)
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas peggunaan tenaga listrik, dengan
ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan, yang
rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. (Siahaan , 2005:349)
Retribusi Jasa Umum
Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan
umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 4
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pengertian pendapatan asli daerah berdasarkan Undang-Undang No. 33
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah Pasal 1
angka 18 bahwa “Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD adalah
pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.
Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
H4
H5
Pengembangan Hipotesis
Menurut Faizah Wachdin (2010), Pajak Reklame yang merupakan salah satu
komponen dari Pajak Daerah memiliki keterkaitan dengan Pendapatan Asli
Daerah, karena Pajak Reklame dapat menunjang penerimaan Pendapatan Asli
Daerah dan merupakan sumber penerimaan yang sangat potensial karena setiap
tahun jumlahnya selalu meningkat sehingga dapat menyumbang Pendapatan Asli
Daerah. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Y
Pajak Reklame
X1
X1
Pajak Parkir
X2
Pajak Penerangan Jalan
X3
Retribusi Jasa Umum
X4
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 5
H1 : Pajak Reklame diduga berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Pendapatan Asli Daerah
Selain Pajak Reklame yang merupakan komponen dari Pajak Daerah,
terdapat beberepa sumber penerimaan pajak lainnya yang berpotensi salah satunya
adalah Pajak Parkir. Seiring dengan perkembangan kendaraan bermotor yang
semakin meningkat tiap tahunnya, tidak tertutup kemungkinan untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor parkir. Pendapatan Asli Daerah dari sektor
parkir dapat dikatakan cukup berpotensi dan dapat memberikan kontribusi yang
cukup berarti dalam menunjang pemasukan keuangan daerah. Seperti yang
dijelaskan oleh Nariana (2013) bahwa semakin tinggi tarif parkir yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah maka diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang cukup membantu Pendapatan Asli Daerah khususnya dalam
sektor Pajak Daerah. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis
sebagai berikut:
H2 : Pajak Parkir diduga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah
Kemajuan pesat suatu daerah biasanya ditandai dengan kemajuan di bidang
pendidikan, iptek, dan kepariwisataan. Ketiga hal tersebut mendorong terjadinya
peningkatan penduduk, objek wisata, hotel, restoran dan tempat hiburan lainnya.
Peningkatan dibeberapa sektor tersebut sejalan degan peningkatan pemakaian
listrik yang kemudian berdampak pada peningkatan potensi Pajak Penerangan
Jalan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Wirdatul Fadhilah dan Diana Sari (2012)
bahwa jika pemerintah mampu merealisasikan potensi Pajak Penerangan Jalan
tersebut sebesar mungkin, maka akan berdampak pada kenaikan realisasi
Pndapatan Asli Daerah. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Pajak Penerangan Jalan diduga berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Dalam Pendapatan Asli Daerah selain Pajak Daerah yang memberikan
kontribusi terbesar dalam memberikan pendapatan bagi daerah terdapat pula
Retribusi Daerah yang merupakan salah satu komponennya adalah Retribusi Jasa
Umum. Subjek dari Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang
menikmati Retribusi Jasa Umum tersebut. Sesuai dengan kesimpulan yang
diambil oleh Budi Waluyo (2012), bahwa semakin banyak jenis Retribusi Jasa
Umum yang dilakukan oleh pemerintah daerah, maka semakin besar pula
pendapatan Retribusi Jasa Umum yang didapat. Berdasarkan penjelasan diatas,
dapat diambil hipotesis sebagai berikut: :
H4 : Retribusi Jasa Umum diduga berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Pendapatan Asli Daerah
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 6
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek peneliti adalah Kantor Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kota
Tanjungpinang yang beralamat di Jalan Gatot Subroto KM.5 Tanjungpinang.
Sedangkan yang menjadi populasi adalah jumlah Pajak Reklame, Pajak Parkir,
Pajak Penerangan Jalan dan Retribusi Jasa Umum yang merupakan komponen
dari Pendapatan Asli Daerah oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kota Tanjungpinang. Untuk sampelnya adalah jumlah pendapatan
Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan Jalan dan Retribusi Jasa Umum
dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Keempat jenis data ini berjumlah 60 bulan
yaitu dari bulan Januari 2009 s/d Desember 2013.
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Pengertian Indikator Skala
1 Pajak
Reklame
(X1)
Pajak atas penyelenggaraan
reklame
Tarif pajak (25%)
x dasar pengenaan
Pajak Reklame
Rasio
2 Pajak
Parkir
(X2)
Pajak yang dikenakan atas
penyelenggaraan tempat
parkir diluar badan jalan
oleh orang pribadi atau
badan
Tarif pajak (25%)
x dasar pengenaan
Pajak Parkir
Rasio
3 Pajak
Penerangan
Jalan (X3)
Pajak atas penggunaan
tenaga listrik dengan
ketentuan bahwa di
wilayah tersebut tersedia
penerangan jalan, yang
rekeningnya dibayar oleh
pemerintah daerah
Tarif pajak x dasar
pengenaan Pajak
Penerangan Jalan
Rasio
4 Retribusi
Jasa Umum
(X4)
Retribusi atas jasa yang
disediakan atau diberikan
oleh pemerintah daerah
untuk tujuan kepentingan
dan kemanfaatan umum
serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan
-
Rasio
6 Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD) (Y)
Pendapatan yang diperoleh
daerah yang dipungut
berdasarkan peraturan
daerah sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan
pajak daerah +
retribusi daerah +
hasil pengelolaan
kekayaan yang
dipisahkan + lain-
lain PAD yang sah
Rasio
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 7
METODE ANALISA DATA
Dalam menganalisis dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang
dikumpulkan maka jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Kemudian
penelitian ini dianalisis menggunakan uji statistik dengan Program SPSS
(Statistical for Social Science) 20.0.
PEMBAHASAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan
SPSS 20.0. Jika signifikansi lebih dari 0,05, maka residual berdistribusi secara
normal. Dari hasil uji normalitas, dapat dilihat bahwa untuk semua variabel
diperoleh hasil Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,904 dan nilai signifikansi sebesar
0,387. Dikarenakan nilai signifikansi 0,387 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data ini berdistribusi normal.
Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Metode pengujian yang
biasa digunakan yaitu dengan melihat nilai Inflation Factor (VIP) dan Tolerance
pada model regresi. Jila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1
maka model regresi bebas dari multikolinearitas.
Berdasarkan dari hasil Uji multikolinearitas, diketahui bahwa nilai tolerance
semua variabel independent lebih besar dari 0,10 yaitu 0,949; 0,857; 0,917; 0,832
dan nilai VIF lebih kecil dari 10 yaitu 1,054; 1,166; 1,091; 1,202. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
Heteroskedastisitas Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas digunakan metode grafik.
Metode ini menggunakan nilai prediksi variabel terikat (zpred) dengan nilai
residualnya (sresid) untuk melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplots.
Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak baik
diatas ataupun dibawah nol pada sumbu Y.
Berdasarkan hasil tampilan grafik scaterplots terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y
sehingga dapat disimpulkan, bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi ini.Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup
signifikan. Oleh sebab itu diperlukan juga uji statistik yang lebih dapat menjamin
keakuratan hasil analisis. Uji yang dimaksud yaitu Uji Spearman’s. Apabila nilai
signifikansi uji ini keseluruhan variabel independennya diatas 0,05, maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dan berdasarkan output SPSS untuk Uji Spearman’s dengan jelas
menunjukkan bahwa variabel Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan
Jalan, dan Retribusi Jasa Umum memiliki nilai signifikansi masing-masing
sebesar 0,321; 0,316; 0,284 dan 0,414 yang keseluruhannya diatas 0,05 yang
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 8
berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Dengan kata lain, semua variabel
independent yang terdapat dalam data ini memiliki sebaran varian yang sama.
Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik
atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada
korelasi secara linier antara keseluruhan pengganggu periode t (berada) dan
kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi
dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2).
b. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 ≤
DW ≤ + 2.
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2.
Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW)
adalah sebesar 1,627. Berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh (Sunyoto,
Danang:2011) menghasilkan nilai DW sebesar 1,627 nilai DW ini berada di antara
-2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2. Sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak
terjadi autokorelasi dalam model regresi ini.
Analisis Regresi Linear Berganda
Uji Regresi Linear Berganda digunakan ntuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji ini, diperoleh hasil
persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 1510575488,427+ 3,759X1 + 147,144X2 + 0,898 X3 + 0,127 X4 + e
Persamaan Regresi diatas mengandung arti sebagai berikut:
a. Nilai koefisien regresi Pajak Reklame (X1) bernilai positif sebesar 3,759
yang menyatakan bahwa apabila Pajak Reklame mengalami peningkatan
maka PAD cenderung mengalami peningkatan juga. Artinya setiap terjadi
kenaikan Pajak Reklame sebesar 1% maka akan menaikkan PAD sebesar
3,759 %.
b. Nilai koefisien regresi Pajak Parkir (X2) bernilai positif sebesar 147,144
yang menyatakan bahwa apabila Pajak Parkir mengalami peningkatan maka
PAD cenderung mengalami peningkatan. Artinya setiap terjadi peningkatan
Pajak Parkir sebesar 1% maka akan menaikkan PAD sebesar 147,144 %.
c. Nilai koefisien regresi Pajak Penerangan Jalan (X3) bernilai positif sebesar
0,898 menyatakan bahwa apabila Pajak Penerangan Jalan mengalami
peningkatan maka PAD cenderung mengalami peningkatan. Artinya setiap
terjadi peningkatan Pajak Penerangan Jalan sebesar 1% maka akan
menaikkan PAD sebesar 0,898 %.
d. Nilai koefisien regresi Retribusi Jasa Umum (X4) bernilai positif sebesar
0,127 menyatakan bahwa apabila Retribusi Jasa Umum mengalami
peningkatan, maka PAD cenderung mengalami peningkatan Artinya jika
terjadi peningkatan Retribusi Jasa Umum sebesar 1% maka akan menaikkan
PAD sebesar 0,127 %.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 9
Uji Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependentnya. Dengan
membandingkan antara nilai Fhitung dengan F tabel, menggunakan level of
confidence 95% (=0,05) dan degree of freedom (k-1) dan (n-k-1).
1. H0 diterima bila Fhitung < Ftabel
2. H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel
Degree of freedom dalam penelitian ini adalah (k-1) = (5-1) = 4 dan (n-k-1) = (60-
5-1) = 54, dimana untuk nilai 54 Ftabelnya adalah 2,54
Hasil uji simultan variabel independen terhadap variabel dependen dengan
menggunakan program SPSS 20.0 adalah Berdasarkan tabel anova atau F test,
diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,350 dengan signifikansi 0,001. Oleh karena nilai
Fhitung (5,350) > Ftabel (2,54) dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak, berarti dapat disimpulkan secara bersama-sama (simultan) bahwa
koefisien regresi Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan Jalan dan
Retribusi Jasa Umum berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Uji Parsial (Uji T)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pajak Reklame, Pajak Parkir,
Pajak Penerangan Jalan, Retribusi Jasa Umum terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel , level of confidence 95%
(𝛼 = 0,05) dan degree of freedom (n-k-1), jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan sebaliknya begitu pula dengan melihat nilai signifikansi. Jika nilai
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Degree of freedom dalam penelitian ini adalah (k-1) = (5-1) = 4 dan (n-k-1)
= (60-5-1) = 54, dimana untuk nilai 54 ttabelnya adalah 2,004879.
Hasil uji parsial variabel independen terhadap variabel dependen dengan
SPSS 20.0 adalah sebagai berikut :
a. Variabel X1, Pajak Reklame tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
Daerah. Hal ini disebabkan karena Pajak Reklame memiliki t-hitung sebesar
1,459 sedangkan t-tabel sebesar 2,004879 sehingga t-hitung < t-tabel dengan
probabilitas signifikansi sebesar 0,150 lebih besar dari nilai signifikansi
0,05. Maka H1 tidak diterima sehingga dapat disimpulkan Pajak Reklame
tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.
b. Variabel X2, Pajak Parkir berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena Pajak Parkir memiliki t-
hitung sebesar 3,604 sedangkan t-tabel sebesar 2,004879 sehingga t-hitung
> t-tabel dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari nilai
signifikan 0,05. Maka H2 diterima sehingga dapat disimpulkan Pajak Parkir
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
c. Variabel X3, Pajak Penerangan Jalan tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena Pajak Penerangan Jalan
memiliki t-hitung sebesar 1,829 sedangkan t-tabel sebesar 2,004879
sehingga t-hitung < t-tabel dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,073
lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Maka H3 tidak diterima sehingga
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 10
dapat disimpulkan Pajak Penerangan Jalan tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah.
d. Variabel X4, Retribusi Jasa Umum tidak berpengaruh terhadap Pendapatan
Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena Retribusi Jasa Umum memiliki t-
hitung sebesar 0,188 sedangkan t-tabel sebesar 2,004879 sehingga t-hitung
< t-tabel dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,851 lebih besar dari nilai
signifikansi 0,05. Maka H4 tidak diterima sehingga dapat disimpulkan
Retribusi Jasa Umum tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Uji R Square (R2)
Pengujian dengan menggunakan program SPSS 20.0 diperoleh juga
koefisien determinasinya. Koefisien determinasi adalah merupakan seberapa besar
kemampuan sebuah variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependennya. Hasil dari Koefisien Determinasi ini adalah bahwa besarnya R
Square atau R2
adalah sebesar 0,28. Hal ini berarti 28% Pendapatan Asli Daerah
dipengaruhi oleh Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan Jalan, Retribusi
Jasa Umum. Sedangkan sisanya sebesar 72% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen
mempunyai pengaruh yang cukup terhadap variabel dependennya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis yang telah dilakukan peneliti,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Pajak Reklame terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pajak Parkir terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013.
3. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Pajak Penerangan Jalan terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013.
4. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Retribusi Jasa Umum terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013.
5. Terdapat pengaruh signifikan Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Penerangan
Jalan dan Retribusi Jasa Umum secara simultan terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka terdapat beberapa
hal yang dapat disarankan oleh penulis, yaitu :
1. Untuk Pemerintah Kota Tanjungpinang agar lebih dapat meningkatkan
potensi dari segi perpajakan yang ada didaerahnya sehingga dapat dijadikan
sumbangan pemikiran dalam menangani isu-isu strategis yang ada.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )
Page 11
2. Untuk peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis untuk dapat
menggunakan populasi yang lebih luas agar hasilnya semakin dapat
dipertanggung jawabkan.
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan untuk peneliti selanjutnya
dengan menambahkan variabel independent agar dalam penelititan selanjutnya
lebih mampu menjelaskan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
Pendapatan Asli Daerah.
(
U N I V E R S I T A S M A R I T I M R A J A A L I H A J I ( 2 0 1 4 )