i PENGARUH PEMBERIAN PRETEST DAN POSTTEST TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X MAN YOGYAKARTA I TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Oleh : Abdul Kahfi Amrulloh 12420001 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016
138
Embed
PENGARUH PEMBERIAN PRETEST DAN POSTTEST TERHADAP …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH PEMBERIAN PRETEST DAN POSTTEST TERHADAP HASIL
BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X MAN YOGYAKARTA I TAHUN
AJARAN 20152016
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu Pendidikan Islam
Oleh
Abdul Kahfi Amrulloh
12420001
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
ii
iii
v
MOTTO
ldquoAmat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakanrdquo1
Bila kamu tak tahan penatnya
belajar maka kamu akan
menanggung perihnya
kebodohan2
1 QS As- Shaf 3
2 Qoul Imam Syafirsquoi
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada
Almamater Tercinta
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga
Yogyakarta
vii
ABSTRAK
Abdul Kahfi Amrulloh Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun
Ajaran 20152016 Skripsi Yogyakarta Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang
signifikan dalam pemberian pretest dan posttest terhadap hasil belajar bahasa arab
antara kelompok eksperimen (menggunakan treatment berupa pretest dan
posttest) dengan kelompok kontrol ( tidak menggunakan treatment berupa pretest
dan posttest) siswa kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Eksperimental Research)
yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara dua faktor
yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi
atau menyisikan faktor-faktor lain yang mengganggu Sampel dalam penelitian ini
terdiri dari 61 siswa yang terdiri dari kelas X MIA 2 yang dijadikan sebagai kelas
eksperimen dengan jumlah 32 siswa dan kelas X IIS 2 yang dijadikan sebagai
kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa Adapun teknik pengumpulan data
menggunakan tes observasi dan dokumentasi Analisis yang digunakan berupa
analisis komparatif dengan menggunakan uji ldquotrdquo
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada
hasil belajar bahasa arab antara kelas eksperimen (menggunakan soal pretest dan
posttest) dengan kelompok kontrol ( tidak menggunakan soal pretest dan posttest)
Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen
sebesar 1348 dari nilai rata-rata tes awal 7371 meningkat pada nilai tes akhir
menjadi 8719 Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan
sebesar 638 dari nilai rata-rata tes awal 7328 meningkat pada nilai tes akhir
sebesar 7966
Dengan melihat perbedaan skor dari masing-masing kelompok tersebut
menunjukkan bahwa pengaruh pretest dan posttest sangat signifikan terhadap
hasil belajar bahasa arab kelas X MAN Yogyakarta I
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia
menuju jalan yan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat
Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang pengaruh
pemberian pretest dan posttest terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN
Yogyakarta I tahun ajaran 20152016 Penulis menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
1 Bapak H Dr Tasman MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2 Bapak Drs H Ahmad Rodli MSI selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab beserta seluruh jajaran dosen pengajar di jurusan PBA
x
3 Bapak Drs H Zainal Arifin Ahmad MAg selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang senantiasa bijaksana membimbing serta mengarahkan penulis
selama proses penyelesaikan skripsi
4 Ibu Nisa Syuhda MHum selaku Dosen Penasehat Akademik yang senantiasa
membimbing serta mengarahkan penulis selama ini
5 Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
6 Tak lupa untuk kedua orang tua penulis Ayahanda Masykur dan Ibunda
Musyrifah Sebagai motivator dan inspirator yang senantiasa memberikan
curahan cinta kasih sayang nasihat dan dorsquoa kepada penulis
7 Teruntuk adik-adik penulis Akhmad Fajar Kurniawa Muhammad Luthfi
Rouf dan Maulida Mulyasari (alm) semoga Allah memberikan tempat terbaik
untukmu adik tecinta Kalian penyemangatku di kala lelah
8 Saudara-saudara penulis Mohammad Ulin Nuha Ahmad Ridlo Shohibul
Ulum Adam Azmi Syahroni yang selalu mengisi hari-hari penulis dengan
penuh canda dan tawa
9 Santri-santri Pondok Pesantren Wahid Hasyim yang telah memberikan warna
pada kehidupan ini
10 Segenap santri dewan asatidz Pondok Pesantren Al-Hakim MAN
Yogyakarta I dan guru-guru yang senantiasa memberikan motivasi nasihat
dan dorsquoa
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan
pedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI no 158 tahun1987 dan no 05436U1987 Secara
garis besar uraiannya adalah sebagai berikut3
1 Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan
dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda dan sebagian lain
lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus
Di bawah ini daftar huruf Arab dan Transliterasinya dengan huruf
Latin
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif اTidak
dilambangkan
Tidak
dilambangkan
Ba B Be ة
Ta T Te د
ṡa ṡ ثes (dengan titik
di atas)
Jim J Je ج
ḥa ḥ حha (dengan titik
di bawah)
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Żal Ż ذzet (dengan titik
di atas)
Ra R Er ز
Zai Z Zet ش
3 ldquoSKB tentang Pedoman Transliterasi Arab-
Latinldquohttplajnahkemenaggoidbukuunduhcategory15-transliterasi akses 4 April 2016
xiii
Sin S Es ض
Syin Sy es dan ye غ
ṣad ṣ صes (dengan titik
di bawah)
ḍad ḍ ضde (dengan titik
di bawah)
ṭa ṭ طte (dengan titik di
bawah)
ẓa ẓ ظzet (dengan titik
di bawah)
lsquo ainlsquo عkoma terbalik di
atas
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ن
Lam L El ل
Mim M Em و
Nun N En
Wau W We و
Ha H Ha ه
Hamzah ´ Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
a) Vokal Tunggal
Vokal tunggal Bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harkat transliterasinya sebagai berikut
Tanda Nama Huruf Latin Nama
fatḥah A A
Kasrah I I
ḍammah U U
Contoh
xiv
Yażhabu - يرهت Kataba - كتت
Su´ila - ظئم Farsquoala - فعم
żukira - ذكس
b) Vokal Rangkap
Vokal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harkat dan huruf transliterasinya gabungan huruf yaitu
Tanda dan
Huruf Nama
Gabungan
Huruf Nama
Fatḥah dan ya Ai a dan i ي
Fatḥah dan wau Au a dan u و
Contoh
haulandashهىل kaifa - كيف
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Harkat dan
Huruf Nama
Huruf dan
Tanda Nama
يا fatḥah dan alif
atau ya
Ā a dan garis di
atas
Kasrah dan ya ῑ I dan garis di ي
atas
ḍammah dan و
wau
Ū u dan garis di
atas
Contoh
qῑla - ليم qāla- لبل
yaqūlu - يمىل ramā- زي
4 Ta Marbuṭah
xv
Transliterasi untuk ta marbuṭah ada dua
a) Ta marbuṭah hidup
Ta marbuṭah yang hidup atau mendapat harkat fatḥah kasrah dan
ḍammah transliterasinya adalah t
b) Ta marbuṭah mati
Ta marbuṭah yang mati atau mendapat harkat sukun
transliterasinya adalah h
c) Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbuṭah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu
terpisah maka ta marbuṭah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
Contoh
rauḍah al-aṭfāl- زوضخالاطفبل
- rauḍatul aṭfāl
خان دي زحان ى - al-Madῑnah al-Munawwarah
- al-Madῑnatul- Munawwarah
ṭalḥah- طهحخ
5 Syiddah (Tasydid)
Dalam transliterasi ini tanda syiddah tersebut dilambangkan
dengan huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda
syaddah itu
Contoh
ب ل rabbanā - زث nazzala - ص
al-hajju - انحج al-birr - انجس
ى nulsquolsquoima - ع
6 Kata Sandang
a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah
xvi
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti dengan huruf yang
sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu
b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya
Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan
tanda sambunghubung
Contoh
جم ar-rajulu - انس يدح as-sayyidatu - انع
ط al-qalamu - انمهى asy-syamsu - انش
al-jalālu- انجلال al-badῑlsquou - انجديع
7 Hamzah
Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa
hamzah ditransliterasikan dengan apostrof Namun itu hanya terletak di
tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di awal kata ia tidak
dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif
Contoh
a) Hamzah di awal
akala- اكم umirtu - ايسد
b) Hamzah di tengah
ta´khużūna - تأخرو ta´kulūna -تأكهى
c) Hamzah di akhir
an-nau´u - انىء syai´un - شيء
8 Penulisan Kata
xvii
Pada dasarnya setiap kata baik filsquoil isim maupun huruf ditulis
terpisah Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut bisa dilakukan dengan dua cara bisa dipisah per kata dan bisa
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
2 Anggota kepembinaan Pondok Pesantren Al-Hakim asrama MAN Yogyakarta I 2015-
sekarang
E Pengalaman Kerja
1 Guru mata pelajaran bahasa arab di MA Wahid Hasyim 2014-2015
2 Guru Mata Pelajaran PAI di MAN Yogyakarta I 2015- sekarang
3 Relawan LAZIS Masjid Syuhada 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya serta menurut keadaan
yang sebenarnya
Yogyakarta 21 Maret 2016
HALAMAN JUDUL13
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN13
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI13
HALAMAN PENGESAHAN
PERBAIKAN SKRIPSI13
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI13
MOTTO13
PERSEMBAHAN
ABSTRAK13
ABSTRAK ARAB13
KATA PENGANTAR13
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN13
DAFTAR ISI13
DAFTAR TABEL13
BAB I13PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D Telaah Pustaka
E Landasan Teori
F Hipotesis Penelitian
G Metode Penelitian
H Sistematika Pembahasan
BAB IV13PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
C Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSITUGAS AKHIR iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
HALAMAN MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
HALAMAN ABSTRAKS vii
HALAMAN ABSTRAKS ARAB viii
KATA PENGANTAR ix
PEDOMAN TRANSLITERASI xii
DAFTAR ISI xix
DAFTAR TABEL xxi
DAFTAR LAMPIRAN xxiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian 6
D Telaah Pustaka 7
E Landasan Teori 10
F Hipotesis Penelitian 22
G Metode Penelitian 22
H Sistematika Pembahasan 30
BAB II GAMBARAN UMUM MAN YOGYAKARTA I
A Letak Geografis 32
B Identitas Madrasah 33
C Sejarah Berdiri MAN Yogyakarta I 34
D Struktur Organisasi 37
E Visi dan Misi 37
1 Visi 37
xx
2 Misi 38
F Keadaan Pendidik Karyawan dan Peserta Didik 39
1 PendidikGuru 39
2 Tenaga Administrasi 43
3 Komite Madrasah 43
4 Peserta Didik 44
G Keadaan MAN Yogyakarta I 46
1 Tanah dan Kepemilikan 46
2 Sarana dan Prasarana 46
H Gambaran Umum Pembelajaran Bahasa Arab 49
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data Hasil Penelitian 53 180
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
2 Anggota kepembinaan Pondok Pesantren Al-Hakim asrama MAN Yogyakarta I 2015-
sekarang
E Pengalaman Kerja
1 Guru mata pelajaran bahasa arab di MA Wahid Hasyim 2014-2015
2 Guru Mata Pelajaran PAI di MAN Yogyakarta I 2015- sekarang
3 Relawan LAZIS Masjid Syuhada 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya serta menurut keadaan
yang sebenarnya
Yogyakarta 21 Maret 2016
HALAMAN JUDUL13
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN13
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI13
HALAMAN PENGESAHAN
PERBAIKAN SKRIPSI13
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI13
MOTTO13
PERSEMBAHAN
ABSTRAK13
ABSTRAK ARAB13
KATA PENGANTAR13
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN13
DAFTAR ISI13
DAFTAR TABEL13
BAB I13PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D Telaah Pustaka
E Landasan Teori
F Hipotesis Penelitian
G Metode Penelitian
H Sistematika Pembahasan
BAB IV13PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
C Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xx
2 Misi 38
F Keadaan Pendidik Karyawan dan Peserta Didik 39
1 PendidikGuru 39
2 Tenaga Administrasi 43
3 Komite Madrasah 43
4 Peserta Didik 44
G Keadaan MAN Yogyakarta I 46
1 Tanah dan Kepemilikan 46
2 Sarana dan Prasarana 46
H Gambaran Umum Pembelajaran Bahasa Arab 49
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data Hasil Penelitian 53 180
B Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pemberian Pretest
dan Posttest 56
1 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksperimen 56
2 Pelaksanaan Eksperimen 57
C Pengkajian dan Pengujian Instrumen 70
1 Uji Validitas Instrumen 70
D Analisis Data 76
1 Uji Prasyarat 76
2 Analisis Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa 79
3 Pengujian Hipotesis 87
E Pembahasan 90
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran 90
C Kata Penutup 91
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27
2 Anggota kepembinaan Pondok Pesantren Al-Hakim asrama MAN Yogyakarta I 2015-
sekarang
E Pengalaman Kerja
1 Guru mata pelajaran bahasa arab di MA Wahid Hasyim 2014-2015
2 Guru Mata Pelajaran PAI di MAN Yogyakarta I 2015- sekarang
3 Relawan LAZIS Masjid Syuhada 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya serta menurut keadaan
yang sebenarnya
Yogyakarta 21 Maret 2016
HALAMAN JUDUL13
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN13
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI13
HALAMAN PENGESAHAN
PERBAIKAN SKRIPSI13
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI13
MOTTO13
PERSEMBAHAN
ABSTRAK13
ABSTRAK ARAB13
KATA PENGANTAR13
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN13
DAFTAR ISI13
DAFTAR TABEL13
BAB I13PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D Telaah Pustaka
E Landasan Teori
F Hipotesis Penelitian
G Metode Penelitian
H Sistematika Pembahasan
BAB IV13PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
C Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Sejarah Singkat MAN Yogyakarta I 36
Tabel 22 Guru Berdasarkan Status Kepegawaian 40
Tabel 23 Kepala Madrasah Dan Guru Menurut Kelompok Umur 41
Tabel 24 Guru Menurut Kelancaran Membaca Qurrsquoan 41
Tabel 25 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran 41
Tabel 26 Tenaga Administrasi 43
Tabel 27 Data Jumlah Siswa 45
Tabel 28 Tanah dan Kepemilikan 46
Tabel 29 Keadaan Sarana Prasarana 47
Tabel 210 Sarana Praktek Penunjang Pelajaran 48
Tabel 211 Tabel Buku Berdasarkan Subyek 48
Tabel 31 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 54
Tabel 32 Data Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Kontrol 55
Tabel 33 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen 58
Tabel 34 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Pertama 62
Tabel 35 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Kedua 65
Tabel 36 Nilai Pretest dan Posttest Pembelajaran Ketiga 69
Tabel 37 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 1 71
Tabel 38 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 2 72
Tabel 39 Kisi-Kisi Soal PretestPosttest 3 72
Tabel 310 Kisi-kisi Soal Tes Awal atau Tes Akhir 74
Tabel 311 Uji Normalitas Tes Awal 77
xxii
Tabel 312 Uji Homogenitas Tes Awal 78
Tabel 313 Data Tes Awal Kelompok Eksperimen 80
Tabel 314 Data Tes Awal Kelompok Kontrol 81
Tabel 315 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 82
Tabel 316 Data Tes Kontrol Kelompok Eksperimen 83
Tabel 317 Data Tes Akhir Kelompok Kontrol 84
Tabel 318 Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Bahasa Arab
Kelompok Eksperimen dan Kontrol 85
Tabel 319 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 86
Tabel 320 Uji ldquotrdquo Independent Sample Test Antar Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 87
Tabel 321 Uji Paired Eksperimen 89
Tabel 322 Data Peningkatan Belajar Bahasa Arab
Kelompok Ekspeimen dengan Kelompok Kontrol 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk
menyampaikan maksud dan tujuan serta pikirannya Sebagai alat komunikasi
bahasa tidak mungkin terpisah dari manusia dan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupannya Sehingga tanpa bahasa manusia akan
kesulitan dalam berkomuniasi karena bahasa termasuk kebutuhan manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan sesamanya Tidak hanya
itu bahasa juga digunakan untuk berkomunikasi dengan penciptanya seperti
dalam agama Islam disana bahasa Arab digunakan untuk berinteraksi antar
makhluk dengan penciptanya ketika beribadah
Bersamaan masuknya Islam di Indonesia bahasa Arab juga menyebar
bersama-sama dengan tersebarnya agama Islam Dua lembaga pendidikan
yang memegang peranan penting bagi penyebaran agama Islam di pulau Jawa
adalah langgar dan pesantren Namun kini bentuk lembaga pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia sangat beragam Meliputi pembelajaran bahasa
yang bersifat verbal pembelajaran langsung pembelajaran dengan tujuan
untuk memahami dan mendalami ajaran agama Islam dan pembelajaran
bahasa Arab yang menggunakan kurikulum standar pemerintah yang
diajarkan melalui lembaga formal seperti Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA)
2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik4
Pembelajaran bahasa Arab yang berada dilembaga formal dijalankan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
kurikulum Terdapat tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Arab yaitu perencanaan pelaksanaan dan evaluasi5
Tiga prinsip diatas memegang peranan penting dalam setiap
pembelajaran yang akan dilakukan Tanpa adanya salah satu dari unsur
tersebut pembelajaran tidak akan telakasana dengan baik sehingga hasil
capaian tujuan pembelajaran pun juga tidak maksimal Dengan demikian
ketiga prinsip itu harus dilakukan oleh setiap guru pada jenjang pendidikan
baik MI MTs maupun MA
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta I merupakan salah satu
madrasah negeri yang berada pada lingkup Kementerian Agama Kota
Yogyakarta Madrasah ini merupakan Rintisan Madrasah Unggul yang
menjadi percontohan madrasah-madrasah yang berada di Yogyakarta
Sebagai madrasah percontohan mulai tahun ajaran 20142015 MAN
Yogyakarta I ditunjuk sebagai madrasah uji coba kurikulum 2013 yang
ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah Sehingga terdapat perombakan
pada aspek pelaksanaan kurikulum dari KTSP menjadi Kurtilas (kurikulum
2013) Salah satu dampak perubahan kurikulum adalah terdapat beberapa
4 4Hamzah B Uno amp Masri Kuadrat Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran
ldquosebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasanrdquo (Jakarta Bumi Aksara 2009) hlm 4 5 Wa Muna Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
Sukses Offset 2011) hlm 7
3
mata pelajaran yang bertambah bobot jam tatap muka dengan siswa termasuk
pada pelajaran bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab kelas X di MAN Yogyakarta I
dilaksanakan sesuai dengan standar kurtilas yang telah ditetapkan pemerintah
yaitu dalam satu minggu terdapat 4 x 45 menit tatap muka yang dikemas
dalam dua kali pertemuan6 Dalam pelaksanaanya guru berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan perencanaan pembelajaran sebelum aktivitas
belajar mengajar dimulai melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
dan kemudian adalah melakukan evaluasi pembelajaran Namun berdasarkan
hasil observasi penulis hasil belajar siswa masih dibawah standart Terbukti
pada nilai UTS kelas X yang dilakukan pada hari Jumat 2 Oktober 2015
hasilnya rata-ratanya adalah 73 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76 Hal
ini sebagai bukti bahwa capaian hasil belajar siswa belum optimal
Setelah melakukan wawancara singkat dan observasi dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Arab Latifah Rahmawai M Pd terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal baik
itu internal maupun eksternal7 Faktor internal meliputi kemampuan siswa
yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh asal sekolah pada jenjang
sebelumnya dan juga minat siswa yang kurang dalam pembelajaran bahasa
Arab Faktor eksternal meliputi penerapan metode pembelajaran yang belum
6 Keputusan Menteri Agama RI Nomor 165 tahun 2014 hlm 26
7 Wawancara dengan Ibu Latifah Rahmawati MPd sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 pukul 1230-1245 WIB
4
maksimal dan model evaluasi yang dilakukan oleh guru juga belum sesuai
dengan kriteria test yang baik Salah satu evaluasi yang digunakan oleh guru
adalah pretest dan posttest hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
penulis Soal yang digunkan dalam pretest dan posttest belum sesuai dengan
standar yang ingin dicapai pada kompetensi inti dan kompetensi dasar materi
tersebut Contohnya guru memberikan soal pretest secara lisan tidak tertulis
dan tidak terstruktur dalam materi Qirorsquoah Guru menyampaikan soal secara
lisan kepada semua siswa dan dijawab oleh semua siswa secara tidak jelas
dan terukur hanya beberapa kali guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan sehingga keadaan kelas menjadi ramai Dengan demikian pretest
dilakukan hanya sebagai stimulus awal pembelajaran bukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan Hal ini
terbukti karena tidak adanya penilaian secara individu dan tertulis yang
dilakukan oleh guru terhadap soal yang disampaikan Padahal tujuan
diadakan pretest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dan stimulus
pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dalam RPP
Idealnya setiap test yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab secara terencana dan terstruktur
Meskipun tujuannya adalah sebagai stimulus saja sebelum pembelajaran
sebaiknya harus tetap menggunakan kisi-kisi tertulis dan terstruktur agar
capaian pretest dapat diukur secara nominal nilai dan semua siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab setiap butir soal terlebih jika
tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai bahan
5
masukan guru untuk menyampaikan materi dipertemuan itu Hal ini belum
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan baik sebagai salah satu model
evaluasi
Penulis berusaha mencoba mengoptimalkan dan menawarkan model
pretest dan posttest dengan terstruktur tertulis sesuai dengan kisi-kisi dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri Karena pretest dan posttest yang
disusun secara terstruktur tertulis dan sesuai kisi-kisi lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa
Menurut Purwanto pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dengan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan Dalam hal
ini fungsi pretest adalah untuk melihat samapai dimana keefektifan
pengajaran8 Sedangkan posttest adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai
dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools that is
strongly recommended for use by faculty because it is a concise and
effective direct evaluation that brings about reasonable dialogue to
improve student learningrdquo9
8 M Ngalim Purwanto Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung CV
Remaja Karya 1998) hlm 38 9 Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
6
ldquoPre-test post-test adalah salah satu dari tiga alat penilaian yang
sangat disarankan untuk digunakan oleh fakultas karena merupakan
evaluasi langsung yang ringkas dan efektif dengan membawa
pembicaraan yang wajar untuk meningkatkan hasil belajar siswardquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya karena
pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memberanikan diri untuk
meneliti sejauh mana Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
ldquoAdakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap hasil belajar
bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 20152016rdquo
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya tujuan yang tepat maka akan menjadikan tolak ukur
keberhasilan dalam penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh pemberian Pretest dan Posttest terhadap
7
hasil belajar bahasa Arab kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran
20152016
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1 Bagi siswa
Membangkitkan semangat belajar siswa memberikan
kemudahan dalam memahami materi yang telah disampaikan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
2 Bagi Guru
Sebagai referensi dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
lebih inovativ kreatif dan fariatif agar mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab
3 Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai
bekal menjadi guru bahasa Arab yang profesional
D Telaah Pustaka
Penelitian merujuk kepada beberapa literatur hasil penelitian
sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga pada tahun 2013 yang berjudul ldquoPengaruh Model Belajar
Cooperative Learning tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum Putri
Tahun Ajaran 20122013rdquo Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
8
seberapa besar pengaruh model TGT terhadap hasil belajar bahasa Arab
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan jenis penelitian eksperimen lapangan Hasil penelitian
menunjukkan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa10
Relevansi skripsi tersebut dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah kesamaan dalam menentukan hasil belajar siswa Hanya
saja jika pada skripsi tersebut variabel bebasnya berupa model belajar
cooperative learning tipe TGT sedangkan pada penelitian penulis variabel
bebasnya adalah pemberiann pretes dan posttest
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Ummu Shodiqoh Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2014 yang berjudul rdquoPengaruh Model
Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014rdquo11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan model belajar VAK
terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
10
Skripsi Faizah Pengaruh Model Belajar Cooperative Learning tipe TGT (Teams
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs Ali Maksum
Putri Tahun Ajaran 20122013 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2013 11
Skripsi Ummu Shodiqoh Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs N Ngawen Gunungkidul
Tahun Ajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
9
pendekatan kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikasn antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Adapun relevasni dengan penulis adalah sama sama variabel
terikatnya yaitu hasil belajar bahasa Arab Hanya saja ini dilakukan di
tingkat madrasah tsanawiyah sedangkan penulis pada tingkat madrasah
aliyah Terdapat perbedaan juga pada penggunaan variabel bebas pada
skripsi tersebut yang mengkaji tentang model pembelajaran sedangkan
pada penelitian penulis fokus pada model evaluasi
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Umi Fadhilah Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga pada
tahun 2014 dengan judul ldquoPengaruh Pemberian Pretest dan Posttest
Terhdapa Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok
Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Pelajaran
20132014rdquo 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian tes awal dan tes akhir pada mata pelajaran kimia terhadap hasil
belajar siswa dan retensi Skripsi ini merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pemberian pretest
dan posttest dan adanya retensi pengetahuan yang kuat pada kelas
eksperimen
12
Skripsi Fadhilah Pengaruh Pemberian Pretest dan Posttest Terhdapa Hasil Belajar
dan Retensi Pengetahuan Kimia Materi Pokok Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 2
Banguntapan Tahun Pelajaran 20132014 Jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga tahun
2014
10
Adapun relevansi dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
terdapat variabel bebas yang sama yaitu pemberian pretest dan posttest
namun sedikit berbeda pada variabel terikat Dalam penelitian tersebut
terdapat retensi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan tidak
mengkaji tentang retensi
E Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori13
Kerangka teori atau landasan teori merupakan pisau
analisis yang digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan dalam
penelitian14
1 Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab berasal dari dua kata yaitu
pembelajaran dan bahasa Arab Adapun kata dasar dari pembelajaran
adalah belajar Belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar
menghafal akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
pengalaman15
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara
guru dan siswa dalam memanfaakan segala potensi dan sumber daya
yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti bakat minat kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
13
Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R amp
D) (Bandung Alfabeta 2011) hlm 295 14
Sembodo Adi Widodo dkk Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA
Fakultas Tarbiyah (Yogyakarta Fakultas Tarbiyah 2006) hal 13 15
Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta Kencana
2008) hlm 164
11
belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan
sarana prasaranadan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses terjadinya kegiatan belajar
mengajar dimana terdapat kerjasama antara guru dan siswa untuk
memperoleh berbagai kemampuan dan ketrampilan siswa dalam bidang
bahasa Arab
2 Pretest dan Posttest
Awal perkembangan tes merupakan dorongan dari permasalahan
yang timbul di dunia pendidikan Klasifikasi yang diperoleh anak dari
berbagai instruksi sekolah diidentifikasi keterbelakangan intelektual
bakat intelektual diagnosa akademik konseling pendidikan merupakan
kegunaan dari tes edukasional
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif
sehingga dapat digunakan secara meluas serta dapat betul-betul
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu Menurut Sudijno dalam bidang evaluasi
pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang harus ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk
pemberian tugas atau perintah-perintah sehingga dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi
12
Sebuah tes yang dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu (1) Valid (2) Reliabel (3) Obyektif
(4) Praktis dan ekonomis16
Secara Umum ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes
a Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
b Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran sebab
melalui tes tersebut akan diketahui sudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai
Tes awal atau yang dikenal dengan pretest dan test akhir yang
dikenal dengan posttest dari berbagai sumber menggolongkan sebagai
tes yang berfungsi sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik
Menurut Mira Costa dkk (Boston University) dalam sebuah
makalahnya disampaikan bahwa
ldquoPre-testpost-test evaluation is one of three assessment tools
that is strongly recommended for use by faculty because it is a
concise and effective direct evaluation that brings about
reasonable dialogue to improve student learningrdquo17
16
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
93 17
Mira Costa dkk Choosing the Right Assessment Method Pre-TestPost-Test
Evaluation Boston University Cabrillo Colleges SLO websites 12172013 Revised 4232014
13
ldquo A pre-testpost-test evaluation is an assessment tool that is
administered at the beginning and at the end of a course As a
direct evaluation of student learning this tool is used to assess
the progress students make throughout the semester in total or
in selected component areas of a course Determine when the
pre-test and post-test should be given Faculty teaching different
sections of a course should agree on the approximately the same
date for both the pre-test and the post-test Questions on the pre-
test and post-test should be the exact samerdquo
Dari peryataan diatas pelaksanaan pretest dan posttest sangat
direkomendasikan untuk para dosen guru dan tenaga pendidik lainnya
karena pretest dan posttest merupakan alat uji yang ringkas dan efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pretest atau posttest adalah
alat penilaian yang diberikan di awal dan di akhir kursus
(pembelajaran) Pretest dan posttest digunakan sebagai evaluasi
langsung belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran
dilakukan
Selain itu pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam belajar kemudian dengan pretest ini
siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang nantinya
akan diujikan oleh guru Hal ini sesuai dengan pendapat Scott Simkins
dan Stuart Allen sebagai berikut
ldquoPretesting may be beneficial because it encourages more
active involvement in learning perhaps by increasing general
interest in the topic Additionally the pretest may help students
to discern what information is most important or what type of
information the teacher is likely to test laterrdquo
Menurut Purwanto pretest yakni tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
14
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan
ketrampilan) yang akan diajarkan18
Dalam hal ini pretest adalah
melihat sampai dimana keefektifan pengajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest
Menurut Mulyasa tujuan dari pretest adalah 19
a Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena
dengan pretest maka pemikiran mereka akan terfokus pada soal-
soal yang harus mereka kerjakan
b Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan pembelajaran yang dilakukan
c Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan sebagai topik dalam
proses pembelajaran
d Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimula tujuan-tujuan yang mana yang telah dikuasai dan tujuan-
tujuan mana yang mendapat penekanana dan perhatian khusus
Tes awal mempunya fungsi antara lain dapat menunjukkan
kepada guru tujuan-tujuan mana yang sudah dicapai Dengan demikian
guru dapat menentukan dimana ia harus memulai bahan pelajaran itu
Isi atau materi tes awal pada umunya ditekankan pada bahan-bahan
18
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28 19
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 217
15
penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta
didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka20
Setelah tes awal itu berakhir maka sebagai tindak lanjut adalah
a Jika dalam tes awal itu semua materi ditanyakan dalam tes sudah
dikuasai oleh peserta didik maka materi yang telah ditanyakan
dalam tes awal itu tidak aka diajarkan lagi
b Jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian
saja maka yang diajarkan adalah materi pelajaran yan belum cukup
dipahami oleh para peserta didik tersebut21
Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir
program satuan pengajaran Tujuan posttest adalah untuk mengetahui
sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran
(pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan
belajar Jika hasil posttest dibandingkan hasil pretest maka kedunya
berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
pelaksanaan program pengajaran Guru atau pengajar dapat mengetahui
apakah kegiatan itu berhasil atau tidak dalam arti apakah semua atau
sebagian besar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah dapat
tercapai22
20
Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Rajawali Pers 1996) hlm
69 21
Ibid hlm 70 22
Ngalim Purwanto Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung Remaja
Rosdakarya 2012) hlm 28
16
Menurut Mulyasa tujuan dari posttest adalah 23
a Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok
b Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai
c Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta mengetahui tingkatan kesulitan siswa dalam
belajar
d Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik terhadap perencanaan pelakasanaan mauun
evaluasi
Tes akhir dilaksanakan segera sesudah pelajaran berakhir
Fungsi utamanya adalah untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya telah teracapai atau belum Oleh karena
itu suatu tes akhir sebenarnya merupakan tujuan-tujuan yang
diterjemahkan menjadi pertanyaan-pertanyaan tes
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan
biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal Dengan
23
E Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta PT Bumi
Aksara 2008) hlm 218-219
17
demikian maka akan dapat diketahui apakah hasil tes akhir itu lebih
baik daripada tes awal24
Daryanto menyebutkan bahwa posttest merupakan bentuk
evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti pelajaran Beberapa manfaat
adanya posttest adalah sebagai berikut
a Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program
secara menyeluruh
b Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa Dengan
mengetahui tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang
tinggi sesuai dengan yang diharpakna maka siswa merasa
mendapat apresiasi dari guru dan ini merupakan suatu tanda
bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
sudah benar Dengan demikian itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih
giat agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu
memperoleh lebih baik lagi
c Usaha perbaikan Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-
kelemahannya
d Sebagai diagnosis Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan serangkaian pengetahuan ketrampilan dan
24
Anas Sudijono Pengantarhlm 70
18
konsep Dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas
dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih
sulit
Jadi pretest dan posttest merupakan bentuk evaluasi formatif
yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan belajar
siswa Pretest adalah tes yang dilakukan di awal pembelajaran
sedangakan posttest dilakukan di akhir pembelajaran Kemajuan atau
perkembangan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan
keduanya
3 Hasil Belajar
Pada proses belajar mengajar dikelas hasil belajar merupakan
salah satu alat untuk mengukur apakah tujuan pendidikan sudah
tercapai dengan baik atau belum Serta untuk memperbaiki dan
mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalalami pengalaman belajar25
Sedangkan
menurut Sri Rumini hasil belajar siswa merupakan kapasitas manusia
yang nampak dalam tingkah laku Tingkah laku yang dimaksud adalah
tingkah laku siswa yang ditampilkan yang berkaitan dengan hasil
25
Nana Sudjana Dasar-dasar dan Proses Belajar Mengajar (Bandung PT Sinar Baru
1998) hlm 22
19
belajar dengan memberikan gambaran yang lebih nyata hal ini tentunya
berkaitan dengan hasil dan proses belajar 26
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor Sedangkan
pada sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dapat diketahui melalui evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar 27
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai
tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta
didik baik yang menyangkut aspek sosial emosional spiritual dan
moral28
Dari beberapa definisi tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dituangkan kedalam sebuah evaluasi belajar setelah ia mengalami
26
Sri Rumini dkk Psikologi Pendidikan (Yogyakarta UNY 1993) hlm 61 27