Top Banner
1 PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN KADAR ASPARTATE TRANSMINASE ( AST ) DAN ALANINE TRANSMINASE ( ALT ) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI MELOXICAM DOSIS TOKSIK SKRIPSI MELY NIM O111 11 280 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark
70

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Mar 07, 2019

Download

Documents

lyquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

1

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP

GAMBARAN KADAR ASPARTATE TRANSMINASE ( AST ) DAN ALANINE

TRANSMINASE ( ALT ) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG

DIINDUKSI MELOXICAM DOSIS TOKSIK

SKRIPSI

MELY

NIM O111 11 280

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

2

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP

GAMBARAN KADAR ASPARTATE TRANSMINASE (AST) DAN ALANINE

TRANSMINASE (ALT) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG

DIINDUKSI MELOXICAM DOSIS TOKSIK

MELY

Skripsi :

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Program Studi Kedokteran Hewan

Fakultas Kedokteran

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

3

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar

Aspartate Aminotransferase (AST) dan Alanine Aminotransferase

(ALT) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduki

Meloxicam Dosis Toksik

Nama : Mely

NIM : O111 11 280

Disetujui Oleh,

Diketahui Oleh,

Tanggal lulus : 01 September 2015

Pembimbing Utama

Drh. Dini Kurnia Ikliptikawati, M.Sc

NIP. 19850513 201404 2 001

Pembimbing Anggota

Muh. Akbar Bahar S.Si M.Pharm .Sc.Apt

NIP. 19860516 200912 1 005

Dekan

Fakultas Kedokteran

Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp. Bs

NIP. 19551019 198203 1 001

Ketua Program Studi

Prof. Dr. Drh. Lucia Muslimin M.Sc

NIP. 19480307 197411 2 001

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

4

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mely

NIM : O111 11 280

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Kedokteran Hewan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul :

Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar

Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT) Pada Tikus

Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Meloxicam Dosis Toksik

adalah benar-benar hasil karya saya dan bukan merupakan plagiat dari skripsi

orang lain. Apabila sebagian atau seluruhnya dari skripsi ini, terutama dalam bab

hasil dan pembahasan, tidak asli atau plagiasi, maka saya bersedia dibatalkan dan

dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, 01 September 2015

Pembuat pernyataan,

Mely

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

5

ABSTRAK

MELY. O11111280. Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran

Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT) pada Tikus

Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Meloxicam Dosis Toksik. Dibimbing oleh

DINI KURNIA IKLIPTIKAWATI dan AKBAR BAHAR

Alpukat (Persea americana Mill) diketahui memiliki senyawa antioksidan

yang tinggi, diantaranya glutathione, vitamin C, dan vitamin E. Beberapa senyawa

antioksidan tersebut bertindak sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh dan

berperan sebagai penangkal radikal bebas. Dengan aktifitasnya sebagai antioksidan,

alpukat memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor yang dapat melindungi sel

hati. Kerusakan sel hati dapat terjadi karena adanya infeksi maupun aktifitas radikal

bebas yang masuk dalam tubuh. Salah satu radikal bebas yang berpotensi

menimbulkan kerusakan hati adalah senyawa kimia atau obat-obatan seperti

meloxicam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa jus buah alpukat

dapat menurunkan kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase

(ALT) terhadap efek meloxicam dosis toksik. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental laboratorium dengan menggunakan 24 ekor tikus jantan yang dibagi

dalam empat kelompok perlakuan. Kelompok pertama diberi Na CMC 1 % sebagai

kontrol negatif, kelompok kedua diberi suspensi meloxicam 30 mg/kgBB sebagai

kontrol positif, kelompok ketiga diberi meloxicam 30 mg/kgBB dan jus buah alpukat

dengan dosis 5 gr/kgBB, kelompok keempat diberi meloxicam 30 mg/kgBB dan jus

buah alpukat dengan dosis 10 gr/kgBB. Penelitian ini dilakukan slama 8 hari dan

dilakukan pemeriksaan kadar AST dan ALT pada hari ke-1 dan hari ke-8.. Analisis

data menggunakan uji statistik Anova Two Way With Replication, dan bila ada

perbedaan dilanjutkan dengan uji T-test (α=0,05). Uji perbandingan antara keempat

kelompok sesudah perlakuan berupa pemberian jus buah alpukat menggunakan uji

Anova Two Way With Replication menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara

nyata antara rerata keempat kelompok baik itu penurunan kadar AST dan ALT

dengan P<0,05. Pada kelompok perlakuan I dan perlakuan II terjadi penurunan kadar

AST sebesar 73,83 IU/L dan 60,17 IU/L, sedangkan kadar ALT sebesar 25,4 IU/L

dan 20,6 IU/L. Kesimpulannya adalah pemberian jus buah alpukat dapat menurunkan

kadar AST dan ALT pada tikus putih yang diinduksi meloxicam dosis toksik.

Kata kunci : jus buah alpukat, meloxicam, aspartate transminase, alanine

transminase

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

6

ABSTRACT

MELY. O11111280. Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran

Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT) pada Tikus

Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Meloxicam Dosis Toksik. Dibimbing oleh

DINI KURNIA IKLIPTIKAWATI dan AKBAR BAHAR

Avocadoes (Persea americana Mill) are known to contain highly antioxidant

compounds such as glutathione, Vitamin C and Vitamin E. These organic compounds

boost the immune system and act as a free radical scavenger. As an antioxidant,

avocados also hepatoprotectively preserve liver cells. Infection and free radical

activities can because damage to the liver. Some chemical compounds and drugs like

meloxicam are potentially dangerous example of free radicals. The goal of this

research is to acknowledge that avocado juice reduces the level of Aspartate

Transminase, (AST) and Alanine Transminase, (ALT) against the effects of toxic

dose of meloxicam using 24 rats, this research is a laboratory experiment carried out

by four individual group is given 30 mg/kgBB of meloxicam suspension for a positif

control. The third group is given 30 mg/kgBB of meloxicam and 5 gr/kgBB of

avocado juice, the fourth group is given 30 mg/kgBB of meloxicam and 10 gr/kgBB

of avocado juice. The study was conducted over 8 days, then examined the levels of

AST and ALT in 1st day and 8

th day. The result were analyzed by Anova Two Way

With Replication, then followed by T-test (α=0,05) if there were difference. Test

comparisons among the four groups after treatment with avocado juice using Anova

Two Way With Replication test showed that there were significant differences

between the mean of the four groups either decreased levels of AST and ALT with

p<0,05. In the treatment group I and treatment group II decreased AST by 73,83 IU/L

and 60,17 IU/L and a decreased levels of ALT by 25,4 IU/L and 20,6 IU/L. the

conclusion was that avocado juice decrease levels of AST and ALT in rat exposed to

meloxicam toxic doses.

Key words : avocado juice, meloxicam, aspartate transminase, alanine transminase

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

7

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan hanya kepada Tuhan YME yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar

Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT) Pada Tikus Putih

(Rattus norvegicus) Yang Diinduki Meloxicam Dosis Toksik” ini.

Proses penyusunan skripsi ini merupakan sebuah proses dan perjalanan panjang yang

tidak lepas dari dukungan banyak pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drh. Dini Kurnia Ikliptikawati, M.Sc dan Muh. Akbar Bahar S.Si.

M.Pharm.Sc.Apt sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan nasihat penuh kesabaran dan rasa semangat selama penelitian

penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS sebagai Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin.

3. Prof. Dr. Drh. Lucia Muslimin, M.Sc sebagai Ketua Program Studi

Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4. Drh. Wahyuni dan Andi Dian Permana S.Farm. Apt. sebagai dosen pembahas

dan penguji dalam seminar proposal dan hasil yang telah memberikan

masukan-masukan dan penjelasan untuk perbaikan penulisan skripsi ini.

5. Drh. Maghfira Satya Apada. sebagai pembimbing akademik yang telah

banyak memberi nasihat dan bimbingannya selama penulis kuliah di Program

Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

6. Seluruh staf Dosen, Pegawai di Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin yang telah memberikan dukungan penuh

bagi penulis selama kuliah.

7. Keluarga besar saya, ayahanda Thamrin Ijaya, ibunda Rita Liem, dan kakak

saya Vivianty, Fredy, Jemmy, Ricky dan Yogie. yang tidak henti-hentinya

memberikan dukungan moril, doa, kasih sayang, dan tentunya materil

sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman yang saya sayangi Tri Astuti, Heny Hastuti dan Rini Anggraini S yang

selalu memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. Teman yang saya sayangi Adlend, Christin Lupita, Tresiaty Oriza, Elvi

Susanti, Novelin Inriani dan Riswulan yang selalu memberikan dukungan

moril maupun doa.

10. Eko Pieter Santoso. kakak yang selalu memberikan dukungan moril maupun

doa dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

8

11. Teman sepenelitian Amelia Ramadhani Anshar yang telah bekerjasama

dengan baik dalam penelitian ini.

12. Micky Idil Pratama Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. teman yang

selalu memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

13. Ibu Cia bagian Laboratorium Biofarmasi dan Seluruh Asisten Laboratorium

Biofarmasi yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

14. Teman doa yang saya kasihi Andi Baratu Lestari Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin dan Henrikus Irawan Pendidikan Dokter Universitas

Hasanuddin yang selalu memberikan semangat dalam menjalankan penelitian.

15. Teman seangkatan 2011, ‘Clavata’, yang telah menjadi teman seperjuangan

dari awal masuk menjadi mahasiswa kedokteran hewan dan membantu serta

memberikan dukungan selama penelitian.

16. Kakak-kakak angkatan 2010 ‘V-Gen’, yang telah memberikan sebagian

ilmunya bagi penulis selama kuliah.

17. Adik-adik angkatan 2012 yang telah memberikan penulis kesempatan untuk

belajar kembali lagi materi sebelumnya sebagai asisten laboratorium klinik.

Penulis sadar tulisan ini jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini

dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Makassar, 01 September 2015

MELY

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 3

1.5 Hipotesis .................................................................................................................. 3

1.6 Keaslian Penelitian .................................................................................................. 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) ........................................................... 4

2.1.1 Kandungan dan Manfaat Buah Alpukat ............................................................... 5

2.2 Alpukat Sebagai Antioksidan .................................................................................. 6

2.3 Meloxicam............................................................................................................... 7

2.4 Hati .......................................................................................................................... 9

2.4.1 Anatomi Hati ........................................................................................................ 9

2.4.2 Fisiologi Hati ...................................................................................................... 11

2.5 Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT) ....................... 13

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

10

2.6 Efek Samping Meloxicam ..................................................................................... 14

2.7 Hewan Percobaan ........................................................................................................... 15

2.8 Alur Penelitian ............................................................................................................... 17

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................................ 18

3.2 Jenis Penelitian ............................................................................................................... 18

3.3 Rancangan Penelitian ..................................................................................................... 18

3.4 Materi Penelitian ............................................................................................................ 19

3.4.1 Sampel ......................................................................................................................... 19

3.4.2 Alat .............................................................................................................................. 19

3.4.3 Bahan .......................................................................................................................... 19

3.5 Metode Penelitian .......................................................................................................... 20

3.5.1 Penyiapan Bahan Penelitian ........................................................................................ 20

3.5.2 Perlakuan Terhadap Hewan Uji .................................................................................. 20

3.5.3 Pemeriksaan Kadar AST dan ALT ............................................................................. 21

3.5.4 Pengamatan dan Pengumpulan Data ........................................................................... 21

3.6 Analisis Data .................................................................................................................. 21

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Aspartate Transminase (AST) ....................................................................................... 22

4.2 Alanine Transminase (ALT) .......................................................................................... 26

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 32

5.2 Saran .............................................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 33

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

11

DAFTAR GAMBAR

1. Tanaman dan Buah Alpukat .................................................................................... 5

2. Organ Internal Pada Anjing ..................................................................................... 10

3. Anatomi Hati Normal Pada Anjing .......................................................................... 11

4. Alur Penelitian ......................................................................................................... 17

5. Rancangan Penelitian ............................................................................................... 18

6. Kadar AST Sebelum Perlakuan (Hari ke-0) Pada Tikus Putih ................................ 22

7. Kadar AST Sesudah Perlakuan (hari ke-8) Pada Tikus Putih ................................. 23

8. Kadar AST Sebelum Perlakuan dan Sesudah Perlakuan Pada Tikus Putih ............ 24

9. Kadar ALT Sebelum Perlakuan (Hari ke-0) Pada Tikus Putih ................................ 26

10. Kadar ALT Sesudah Perlakuan (hari ke-8) Pada Tikus Putih.................................. 27

11. Kadar ALT Sebelum Perlakuan dan Sesudah Perlakuan Pada Tikus Putih ............. 28

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

12

DAFTAR TABEL

1. Komposisi Kimiawi Buah Alpukat ................................................................... 5

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

13

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Penimbangan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Sebelum Perlakuan .......... 36

2. Hasil Penimbangan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Sesudah Perlakuan .......... 37

3. Volume pemberian Na CMC 1 % dan Meloxicam .............................................. 38

4. Volume pemberian Na CMC 1 % dan Jus Buah Alpukat ..................................... 39

5. Perhitungan Dosis Meloxicam .............................................................................. 40

6. Tabel Konversi Dosis ............................................................................................ 42

7. Hasil pemeriksaan kadar AST dan ALT hari ke-0 ................................................ 43

8. Hasil pemeriksaan kadar AST dan ALT hari ke-8 ................................................ 44

9. Hasil Uji Two Way Anova With Replication Kadar AST ...................................... 45

10. Hasil Uji Two Way Anova With Replication Kadar ALT ..................................... 46

11. Hasil Uji T-test Kadar AST .................................................................................. 47

12. Hasil Uji T-test Kadar ALT .................................................................................. 48

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

14

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meloxicam merupakan salah satu obat-obatan yang umum digunakan pada

hewan kesayangan khususnya pada klinik di kota Makassar. Obat tersebut digunakan

untuk meringankan rasa sakit, nyeri, kekakuan dan bengkak. Meloxicam merupakan

obat analgetik golongan Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) yang

memiliki indeks terapi yang tinggi dibandingkan NSAID yang lainnya. Obat ini

bekerja dengan menghentikan produksi suatu zat tubuh yang menyebabkan rasa sakit

seperti prostaglandin. Tetapi, dalam penggunaan dalam jangka panjang dan melebihi

dari dosis yang ditetapkan dapat menyebabkan perforasi yang serius dan berefek pada

hati sehingga terjadi peningkatan pada enzim yang terdapat pada sel hati (Sparkes et

al, 2010). Beberapa kasus yang pernah terjadi akibat penggunakan meloxicam antara

lain terjadi pada rat, anjing maupun kucing bahwa setelah pemberian meloxicam

menyebabkan kerusakan jaringan tertinggi terdapat pada organ hati dan ginjal (Busch

et al, 1998).

Menurut Food Animal Recidue Avoidance Databank (FARAD) dan Food and

Drug Administration (FDA), meloxicam merupakan salah satu NSAID yang

dimasukkan sebagai extralabel drugs. Label ini dimaksudkan sebagai peringatan

kepada dokter hewan mengenai resiko serius terkait dengan penggunaan obat tersebut

secara berulang-ulang. Resiko serius yang dapat terjadi berupa gagal ginjal, gangguan

fungsi hati hingga kematian pada kucing (Geof et al, 2008).

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang mempunyai fungsi

kompleks. Salah satu fungsi hati adalah detoksikasi yang dilakukan melalui

mekanisme oksidasi, reduksi, hidrolisis atau konjugasi(Pramushinta, 2008). Tetapi,

hati dapat mengalami beberapa perubahan diantaranya adalah nekrosis yang dapat

disebabkan oleh pengaruh langsung agen yang bersifat toksik. Kerusakan hati dapat

diidentifikasi dengan cara mengukur substansi-substansi dalam serum yang berasal

dari hati antara lain Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau

Aspartate Transminase (AST) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)

atau Alanine Transminas (ALT) (Sari, 2008).

Untuk mengatasi efek akibat meloxicam pemilik hewan maupun dokter

hewan mencari pengobatan alternatif seperti dengan menggunakan obat tradisional

berupa tanaman yang mengandung antioksidan tinggi sehingga dapat menurunkan

efek kerusakan hati . Adapun tanaman yang mengandung antioksidan salah satunya

adalah alpukat. Alpukat merupakan salah satu buah yang mudah didapatkan di

Sulawesi Selatan (Rukmana, 1997) dan dilaporkan mengandung glutathione yang

bertindak sebagai antioksidan (Dorantes, 2006). Selain mengandung glutathione,

alpukat juga mengandung beberapa vitamin Buah alpukat mengandung antioksidan

eksogen dan beberapa vitamin seperti vitamin A, riboflavin (vitamin B2), vitamin E,

dan vitamin C (Berdanier et al., 2008). Riboflavin (vitamin B2) pada alpukat

memiliki efek antioksidan yang berperan sebagai prekursor Flavin Adenina

Dinukleotida (FAD) yakni coenzim yang dibutuhkan oleh glutation reduktase

(Berdanier et al., 2008).

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

15

Beberapa hasil dari penelitian menjelaskan khasiat dari jus buah alpukat

antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sagala (2010), menyatakan bahwa hasil

dari penelitian yang dilakukan menjelaskan efek dari jus buah alpukat yang bertindak

sebagai antioksidan dapat menghambat kerusakan dari mukosa lambung. Hasil dari

penelitian tersebut menjelaskan bahwa kelompok perlakuan yang mendapatkan

pemberian obat NSAID berupa aspirin tanpa jus buah alpukat didapatkan sebagian

besar sampel dengan kerusakan berat yakni sebanyak 28 sampel dari 30 sampel.

Sedangkan kelompok perlakuan yang mendapatkan pemberian aspirin disertai jus

buah alpukat didapatkan sampel dengan kerusakan berat hanya sebanyak 6 sampel

dari 30 sampel.

Indikator yang dilihat pada penelitian ini antara lain Aspartate Transminase

(AST) dan Alanine Transminase (ALT). Sebab enzim yang terkandung di dalam

serum yang diproduksi dari sel-sel hati merupakan indikator kerusakan sel hepar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kadar AST dan ALT pada tikus putih (Rattus

norvegicus) yang diinduksi perlakuan meloxicam dosis toksik ?

2. Bagaimana pengaruh pemberian jus buah alpukat terhadap gambaran kadar

AST dan ALT dapat mengobati kerusakan hati pada tikus putih (Rattus

norvegicus) yang diinduksi meloxicam dosis toksik ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran kadar AST dan ALT terhadap efektifitas jus

buah alpukat setelah pemberian meloxicam dosis toksik.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran kadar AST dan ALT pada tikus putih (Rattus

norvegicus) yang diinduksi meloxicam dosis toksik.

2. Untuk mengetahui pengaruh jus buah alpukat terhadap gambaran kadar AST

dan ALT pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi meloxicam

dosis toksik.

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

16

1.4 Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Memberikan penjelasan ilmiah yang jelas tentang pengaruh jus buah alpukat dalam

menurunkan kadar AST dan ALT pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi

meloxicam dosis toksik.

2. Aspek Aplikatif

• Memberikan informasi ilmiah bagi dokter hewan dan masyarakat tentang

khasiat jus buah alpukat saat hewan kesayangan mengalami efek samping dari

meloxicam.

• Bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Hipotesis

Pemberian jus buah alpukat efektif menurunkan kadar AST dan ALT pada

tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan meloxicam dosis toksik.

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh pemberian jus buah alpukat terhadap gambaran

kadar AST dan ALT pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi meloxicam

dosis toksik belum pernah dilaporkan. Penelitian yang serupa sebelumnya pernah

dilakukan oleh Al-Rekabil et al pada tahun 2009 dengan judul “ Effects of subchronic

exposure to meloxicam on some hematological, biochemical and liver

histopatological parameters in rats ”. Pada penelitian tersebut memperoleh hasil

bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada kadar serum enzim pada hati dan

pada studi histopatologi menunjukkan adanya lesi pada hati. Selain itu penelitian

mengenai Meloxicam pernah dilakukan oleh Ulrich Busch et al pada tahun 1998

dengan judul “ Pharmacokinetics of Meloxicam in Animals and Relevance to

Humans”. Pada penelitian tersebut menjelaskan tentang farmakokinetik dari

meloxicam.

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

17

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Alpukat (Persea americana Mill)

Tanaman alpukat (Persea americana, Mill) merupakan tanaman yang berasal

dari daratan tinggi Amerika Tengah dan memiliki banyak varietas yang tersebar di

seluruh dunia. Alpukat secara umum terbagi atas tiga tipe: tipe West Indian, tipe

Guatemalan, dan tipe Mexican. Daging buah berwarna hijau di bagian bawah kulit

dan menguning kearah biji. Warna kulit buah bervariasi, warna hijau karena

kandungan klorofil atau hitam karena pigmen antosiasin (Lopez, 2002).

Secara resmi antara tahun 1920 – 1930 Indonesia telah mengintroduksi 20

varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh

varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat,

khususnya di daerah dataran tinggi. Pada daerah tropis seperti Indonesia, tanaman

alpukat dapat tumbuh subur di atas dataran rendah sampai dataran tinggi yang

berketinggian 2,000 m di atas permukaan laut (Lopez, 2002).

Berikut ini adalah toksonomi tanaman alpukat (Plantamor,2012):

� Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

� Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

� Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

� Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

� Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

� Sub Kelas : Magnoliidae

� Ordo : Laurales

� Famili : Lauraceae

� Genus : Persea

� Spesies : Persea americana Mill

Buah alpukat jenis unggul berbentuk lonjong, bola atau bulat telur dan bulat

tidak simetris, panjang 9 – 11,5 cm, memiliki massa 0,25 – 0,38 kg, berwarna hijau

atau hijau kekuningan, berbintik – bintik ungu, buahnya memiliki kulit yang lembut

dan memiliki warna yang berbeda-beda. Biasanya warna buah alpukat bervariasi dari

warna hijau tua hingga ungu kecoklatan. Buah alpukat berbiji satu dengan bentuk

seperti bola berdiameter 6,5 – 7,5 cm, keping biji berwarna putih kemerahan. Buah

alpukat memiliki biji yang besar berukuran 5,5 x 4 cm (Alfansuri, 2012).

Tanaman alpukat tumbuh baik di lingkungan tropis dengan suhu sekitar 25-

30˚ C pada siang hari dan 15-20˚ C pada malam hari (Quane, 2010). Curah hujan

minimum yang diperlukan adalah 750-1000 mm/tahun dan kebutuhan cahaya

matahari mencapai 40-80%. Keasaman tanah yang baik berkisar 5,6-6,4 (sedikit asam

sampai netral). Umumnya tanaman alpukat tumbuh di dataran rendah sampai dataran

tinggi (5-1500 m dpl), namun, akan tumbuh subur dengan hasil memuaskan pada

ketinggian 200-1000 m dpl (Prihatman, 2000). Daerah sentra produksi alpukat adalah

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

18

Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera Barat, NAD,

Sulawesi Selatan), dan Nusa Tenggara (Prihatman, 2000 ; Rukmana, 1997)

Gambar 2.1 : Tanaman dan Buah Alpukat (Sumber : Chandra et al, 2013)

2.1.1 Kandungan dan Manfaat Buah Alpukat

Alpukat merupakan buah yang sangat bergizi, mengandung 3-30 persen

minyak dengan komposisi yang sama dengan minyak zaitun dan banyak mengandung

vitamin (Samson, 1980). Buah alpukat mengandung antioksidan eksogen dan

beberapa vitamin seperti vitamin A, riboflavin (vitamin B2), vitamin E, dan vitamin

C (Berdanier et al., 2008). Menurut Nutrient data (2010), selain vitamin tersebut,

alpukat juga memiliki vitamin K, tiamin, niasin, vitamin B6, folat dan vitamin B12

yang juga berfungsi sebagai antioksidan. Riboflavin (vitamin B2) pada alpukat

memiliki efek antioksidan dengan berperan sebagai prekursor Flavin Adenina

Dinukleotida (FAD), coenzim yang dibutuhkan oleh glutation reduktase, sedangkan

selenium yang terkandung memiliki efek antioksidan pada enzim glutation

peroksidase (Berdanier et al., 2008).

Antioksidan eksogen yang dimiliki alpukat adalah glutation. Glutation

tersebut mencapai 17,7 mg per 100 gram alpukat. Jika dibandingkan dengan pisang,

apel, blewah, maupun anggur, kandungan glutation alpukat mencapai 3 kali lipat

(Dorantes, 2006).

Adapun komposisi kimiawi buah alpukat dalam 100 gram daging buah

alpukat dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1 : Komposisi Kimiawi Buah Alpukat

Komponen Kadar

Energi buah (kal) 85 - 233

Air (%) 67,49 - 84,30

Protein (%) 0,27 - 1,7

Lemak (gr) 6,5 - 25,18

Karbohidrat (gr) 5,56 - 8

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

19

Sumber : Kali, 1997

2.2 Alpukat Sebagai Antioksidan

Menurut Sagala (2010), menyatakan bahwa hasil dari penelitian yang

dilakukan menjelaskan efek dari jus buah alpukat yang bertindak sebagai antioksidan

dapat menghambat kerusakan dari mukosa lambung. Hasil dari penelitian tersebut

menjelaskan bahwa kelompok perlakuan yang mendapatkan pemberian obat NSAID

berupa aspirin tanpa jus buah alpukat didapatkan sebagian besar sampel dengan

kerusakan berat yakni sebanyak 28 sampel dari 30 sampel. Sedangkan kelompok

perlakuan yang mendapatkan pemberian aspirin disertai jus buah alpukat didapatkan

sampel dengan kerusakan berat hanya sebanyak 6 sampel dari 30 sampel.

Penelitian terhadap efektifitas Vitamin E yang terkandung dalam jus buah

alpukat juga dijelaskan oleh Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa Vitamin E dapat

menurunkan kadar ALT dan AST pada tikus yang terpapar timbale per-oral. Hasil

penelitian tersebut menjelaskan terjadinya penurunan yang signifikan terhadap kadar

ALT dan AST pada kelompok yang diberikan Vitamin E. Vitamin E tersebut mampu

berperan sebagai antioksidan pemutus rantai reaksi dalam melindungi hepatosit dari

radikal bebas dan menetralisir efek yang ditimbulkan dari paparan yang bersifat

toksik serta sebagai antioksidan preventif. Vitamin E berperan sebagai antioksidan

preventif dengan cara menghambat tahap inisiasi pembentukan radikal bebas

(Patrick,2006).

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul

target sehingga dapat melawan atau menetralisir radikal bebas. Dikenal ada tiga

kelompok antioksidan, yaitu antioksidan enzimatik, antioksidan pemutus rantai dan

antioksidan logam transisi terikat protein. Yang termasuk antioksidan enzimatik

adalah superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), gluthathion peroksidase (GPx),

gluthathion reduktase (GR) dan seruloplasmin. Mekanisme kerja antioksidan

Abu (gr) 0,70 - 1,4

Vitamin (mg) :

A 0,13 - 0,51

B1 0,025 – 0,12

B2 0,13 – 0,23

B3 0,79 – 2,16

B6 0,45

C 2,3 – 7

D 0,01

E 3

K 0,008

Mineral (mg) :

Ca 10

Fe 0,9

P 20

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

20

enzimatik adalah mengkatalisir pemusnahan radikal bebas dalam sel. Antioksidan

pemutus rantai adalah molekul kecil yang dapat menerima atau memberi elektron dari

atau ke radikal bebas, sehingga membentuk senyawa baru stabil, misal vitamin E dan

vitamin C. Sedangkan antioksidan logam transisi terikat protein bekerja mengikat ion

logam mencegah radikal bebas (Sulistyowati, 2006).

Kandungan Vitamin C yang terdapat pada alpukat mampu membantu tubuh

dalam memproduksi pendetoks glutathione (Ide, 2010). Vitamin C memiliki struktur

sangat mirip dengan glukosa, pada sebagian besar mamalia. Vitamin C terdapat

dalam bentuk asam askorbat maupun dehidroaskorbat. Asam askorbat diabsorpsi

pada usus halus dan hampir seluruh asam askorbat dari makanan terabsorpsi

sempurna kemudian masuk kesirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel tubuh. Asam

askorbat dioksidasi in vivo menjadi radikal bebas askorbil. Sebagian proses reversibel

menjadi asam askorbat kembali, sebagian menjadi dehidroaskorbat yang akan

mengalami hidrolisis, oksidasi dan akhirnya diekskresi melalui urine. Vitamin C

bersifat hidrofilik dan berfungsi paling baik pada lingkungan air sehingga merupakan

antioksidan utama dalam plasma terhadap serangan radikal bebas (ROS) dan juga

berperan dalam sel. Sebagai zat penyapu radikal bebas, vitamin C dapat langsung

bereaksi dengan superoksida dan anion hidroksil, serta berbagai hidroperoksida

lemak. Sedangkan sebagai antioksidan pemutus-reaksi berantai, memungkinkan

untuk melakukan regenerasi bentuk vitamin E tereduksi (Sulistyowati, 2006).

Vitamin E (tokoferol) merupakan suatu zat penyapu radikal bebas lipofilik

dan antioksidan paling banyak dialam. Vitamin E berfungsi sebagai pelindung

terhadap peroksidasi lemak di dalam membran. Vitamin E terdiri dari struktur

tokoferol, dengan berbagai gugus metil melekat padanya dan sebuah rantai sisi fitil.

Diantara struktur tersebut α-tokoferol adalah antioksidan yang paling kuat. Vitamin E

adalah penghenti reaksi penyebar radikal bebas yang efisien di membran lemak,

karena bentuk radikal bebas distabilkan oleh resonansi. Oleh karena itu radikal

vitamin E memiliki kecenderungan kecil untuk mengekstraksi sebuah atom hydrogen

dari senyawa lain dan menyebarkan reaksi. Bahkan radikal vitamin E berinteraksi

secara langsung dengan radikal peroksi lemak sehingga atom hidrogen lainnya

berkurang dan menjadi tokoferil quinon teroksidasi sempurna. Vitamin E radikal juga

bisa mengalami regenerasi dengan adanya vitamin C atau gluthathion (Sulistyowati,

2006).

Vitamin C dan E telah diketahui peranannya sebagai antioksidan alami

berperan penting untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab penuaan sel dan

pemicu timbulnya berbagai penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang

memiliki satu atau lebih electron yang tidak berpasangan, sehingga bebas berikatan

dengan berbagai sel dan jaringan serta menjadi pemicu berbagai penyakit seperti

kanker, jantung, serta terjadi penuaan dini (Astawan dan Leomitro, 2008).

2.3 Meloxicam

Meloxicam merupakan suatu senyawa terbaru dari golongan AINS (Anti-

Inflamasi Non Steroid), turunan oksikam (fenolat), yang memiliki keunggulan

kerjanya yang spesifik menghambat enzim siklooksigenase (COX-2) sehingga efek

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

21

samping terhadap gastrointestinal sangat rendah dibandingkan obat-obat AINS

lainnya. Banyak studi menunjukkan bahwa meloxicam mempunyai efek samping

pada saluran pencernaan lebih rendah dibandingkan dengan NSAID yang lain,

dengan fungsinya sebagai antiinflamasi dan analgetik. Pemakaian meloxicam 15 mg

tidak memperlihatkan perbedaan dalam hal efek sampingnya terhadap saluran

gastrointestinal yang dinilai sebelum dan sesudah pengobatan (Gilman et al, 1991 ).

Meloxicam kurang berpengaruh pada mukosa lambung dibanding dengan

obat NSAID lainnya. Walaupun NSAID dalam bantuk ini seringkali dianggap kurang

menyebabkan timbulnya iritasi gastrointestinal akibat kontak langsung dengan

gastroduodenal umumnya obat dalam bentuk ini tetap memiliki efek sistemik

terutama dalam menekan sintesis prostaglandin sehingga obat ini juga harus

digunakan secara hati-hati terutama pada pasien yang telah memiliki gangguan

mukosa gastroduodenal. Efek samping lain yang mungkin dijumpai pada pengobatan

NSAIDs antara lain adalah reaksi hipersensitivitas, gangguan fungsi hati dan ginjal

serta penekanan hematopoetik (Day et al, 2000).

Meloxicam digunakan dalam kontrol muskuloskeletal akut peradangan dan

nyeri pada kucing dan juga digunakan dalam penanganan nyeri kronis dan

peradangan. Dosis Meloxicam pada tikus adalah 0,2 hingga 10 mg / kg BB. Pada

anjing yang menerima 0,3 mg / kgBB per hari dan 0,5 mg / kgBB per hari selama

enam minggu terlihat adanya pembesaran hati dan ginjal. Ketika hati diperiksa secara

mikroskopis, terlihat adanya nekrosis pada sel hati tiga anjing yang diinduksi 0,5 mg /

kgBB per hari. Dan hati merupakan organ yang paling sensitif , untuk itu dilakukan

pengukuran enzim hati antara lain enzim aminotransferase. Adapun enzim

aminotransferase antara lain aminotransferase aspartat (AST atau SGOT) dan alanine

aminotransferase (ALT atau SGPT). Enzim ini biasanya terkandung dalam sel hati.

Jika hati mengalami kerusakan, maka sel-sel hati akan mengeluarkan enzim ke dalam

darah dalam jumlah yang tinggi dan terlihat pada kasus shock atau keracunan obat

(Al-Rekabil et al, 2009).

Profil farmakokinetik nonsteroidal anti-inflammatory meloxicam pada

sejumlah spesies hewan termasuk rat, mouse, anjing, mini-pig, dan punt setelah

pemberian meloxicam terlihat waktu konsentrasi profil plasma untuk meloxicam pada

rat dan anjing sebanding dengan manusia dibandingkan antara manusia dan mouse,

mini-pig, dan babun. Kerusakan jaringan tertinggi akibat meloxicam pada rat dan

mini-pig terlihat pada hati dan ginjal. Sebaliknya, kerusakan rendah akibat

meloxicam ditemukan dalam sistem saraf pusat. Seperti pada manusia, meloxicam

beredar terutama dalam bentuk senyawa induk dalam plasma rat, mouse, anjing,

mini-pig, dan babun (Busch et al, 1998) .

Meloxicam umumnya diberikan untuk mengontrol rasa sakit arthritis pada

anjing meskipun dapat diberikan untuk kondisi keadaan lainnya seperti cedera,

kanker, operasi, infeksi gigi, dan lain-lain. Pada anjing, meloxicam biasanya

diberikan sekali sehari dalam bentuk cairan. Meloxicam dilengkapi dengan jarum

suntik dosis khusus yang ditandai untuk menunjukkan berapa banyak yang dapat

diberikan untuk berat badan hewan peliharaan. Meloxicam dapat digunakan pada

kucing, tapi dengan hati-hati. Karena dosis meloxicam yang salah dapat berbahaya

bagi kucing, sehingga dalam pemberian meloxicam pada kucing penting untuk tidak

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

22

menjatuhkan tetes langsung ke dalam mulut kucing dari botol sehingga bisa dengan

mudah memberikannya dengan dosis berlebih. Pada kucing, meloxicam baik

diberikan dengan suntikan tunggal satu kali saat operasi (disetujui oleh FDA) atau

jangka panjang dua sampai tiga kali per minggu. Pasien yang menggunakan

meloxicam dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan dengan melakukan

pemeriksaan fisik yang lengkap dan tes darah skrining awal untuk mengidentifikasi

faktor-faktor, seperti penyakit hati atau ginjal yang mungkin dapat menghalangi

penggunaan meloxicam atau lainnya NSAID (Stelio et al, 2007).

2.3 Hati

2.4.1 Anatomi Hati

Hati merupakan organ yang memiliki peran penting dalam metabolisme dan

memiliki beberapa fungsi dalam tubuh. Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati

yang berbentuk silindris. Lobulus hati dibangun sekeliling vena sentralis dan terdiri

atas banyak lempengan sel hepatik yang tersebar secara sentrifugal dari vena sentralis

seperti jari-jari roda. Selain itu, hati mempunyai venula porta dan arteriola hepatic di

dalam septum interlobularis. Sinusoid vena dilapisi oleh dua jenis sel, yaitu sel

endotel yang khas dan sel-sel Kupfer yang besar (Guyton, 1997).

Hati tikus secara anatomis terletak di rongga abdomen dan dihubungkan ke

diafragma melalui alat penggantung ligamentum triangulare dextrum, ligamentum

triangulare sinistrum, dan ligamentum falciformis hepatis. Selain itu, hati

dihubungkan ke ginjal kanan oleh ligamentum hepatorenale (Ressang 1963).

Aktivitas hati secara umum ialah aktivitas sekresi dan eksresi, aktivitas metabolik

(biosintesis senyawa-senyawa dalam tubuh, penyimpanan) dan detoksifikasi

senyawa-senyawa toksik melalui biotransformasi (Koolman & Röhm, 2001).

Hati dapat mengalami beberapa perubahan diantaranya ialah degenerasi.

Degenerasi hidropis dan degenerasi berbutir kadang terlihat pada sel-sel hati. Hati

juga dapat mengalami nekrosis yang disebabkan oleh dua hal, yaitu toksopatik

disebabkan oleh pegaruh langsung agen yang bersifat toksik dan trofopatik

disebabkan oleh kekurangan oksigen, zat-zat makanan, dan sebagainya (Ressang

1984).

Hati (Hepar) merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang menyumbang

sekitar 2 persen dari berat tubuh total. Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di

bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar

terletak di profunda arcus costalis dextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan

hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri

untuk mencapai hemidiaphragma sinistra (Snell, 2006).

Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada masing-masing

lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam ruangan antara lobulus-lobulus terdapat

canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena portae hepatis, dan

sebuah cabang ductus choledochus (trias 12 hepatis). Darah arteria dan vena berjalan

di antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis (Sloane,

2004).

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

23

Hati mempunyai selubung peritoneum dan menerima darah dari vena porta.

Hati terdiri dari dua sel utama (Bijanti et al, 2010):

• Hepatosit : berasal dari epitel yang aktif secara metabolik, membentuk

empedu dan diekskresikan kedalam kanalikuli yang terletak di antara

hepatosit, kemudian masuk ke saluran ekstrahepatik terakhir masuk kedalam

saluran atau duktus hepatikus communis.

• Sel Kupfer : bersifat fagosit dan merupakan bagian sistem retikuloendothelial.

Satuan anatomis yang terkecil pada hati adalah lobulus yang tersusun dari

rangkaian hepatosit yang merupakan unit mikroskopik dan fungsional organ hati.

Setiap lobulus merupakan bentuk hexagonal yang terdiri yang terdiri atas lempeng-

lempeng sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis.

Sedangkan sinusoid merupakan cabang vena porta dan arteri hepatica yang

merupakan kapiler di antara lempengan sel hati (Bijanti et al, 2010).

Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatica yang mengelilingi bagian

perifer lobules, hati juga terdapat saluran empedu. Saluran empedu interlobular

membentuk kapiler empedu yang sangat kecil dinamakan kanalikuli yang terletak

ditengah-tengah lempengan hati. Hati mempunyai kapasitas cadangan yang besar

sehingga kerusakan hati secara klinis baru dapat diketahui jika kerusakan hati tersebut

sudah lanjut (Bijanti et al, 2010).

Hati mempunyai dua suplai darah yang berasal dari dua sumber yaitu arteri

hepatica mengatur darah langsung dari aorta dan vena porta memasukkan darah yang

telah melalui kapiler-kapiler dari limpa dan saluran cerna. Sebagian besar darah

dalam hati berasal dari vena porta dan sebagian kecil berasal dari aorta. Hepatosit

mudah terkena pengaruh oleh tekanan darah, penyaluran darah dan kadar oksigen

dalam darah, selain itu hati mempunyai kemampuan regenerasi yang baik, hal ini

dapat ditunjukkan pada kebanyakan kasus sel hati yang mati atau sakit akan diganti

dengan jaringan hati yang baru (Bijanti et al, 2010).

Gambar 2.2 : Organ Internal Pada Anjing (Sumber : Allen, 2013)

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

24

Gambar 2.3 : Anatomi Hati Normal Pada Anjing (Sumber : Allen, 2013)

2.4.2 Fisiologi Hati

Hepar merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang berperan dalam hampir

setiap fungsi metabolisme tubuh dan mendetoksifikasi berbagai senyawa serta racun

(Pramushinta, 2008). Pada hewan percobaan telah dibuktikan bahwa 10% parenchim

hati saja, sudah cukup untuk mempertahankan fungsi hati normal (Bijanti et al,

2010). Banyak uji fungsi hati yang telah diperkenalkan tetapi hanya beberapa saja

yang bernilai praktis untuk bidang veteriner. Hasil uji fungsi hati tergantung dari

sejumlah aktivitas enzimatik yang berada dalam sel hati (Salasia dan Hariono, 2010).

Hati mempunyai fungsi yang komplek, detoksikasi merupakan salah satu

fungsi hati yang dikerjakan oleh enzim melalui mekanisme oksidasi, reduksi,

hidrolisis atau konjugasi. Setiap hari hati mensekresikan cairan empedu, unsure

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

25

utama cairan empedu meliputi : 97% air, elektrolit, garam empedu, fosfolipid,

kolesterol, dan pigmen empedu terutama bilirubin terkonjugasi. Kemampuan hati

untuk mensekresikan empedu mempunyai beberapa manfaat yang penting bagi tubuh

dalam membantu pencernaan makanan, membantu ekskresi zat yang tidak berguna

bagi tubuh dan berfungsi dalam metabolisme bilirubin (Bijanti et al, 2010).

Menurut Husadha (1996), Hati mempunyai fungsi yang sangat banyak dan

kompleks yang penting untuk mempertahankan hidup, yaitu :

a. Pembentukan Dan Ekskresi Empedu

Pembentukan dan ekskresi empedu merupakan fungsi utama hati. Hati mensekresikan

sekitar satu liter empedu setiap hari. Garam empedu inilah yang penting untuk

pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus.

b. Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat mencakup glikogenesis, glikogenolisis, dan

glukoneogenesis. Pada metabolisme karbohidrat, hati berperan penting dalam

mempertahankan kadar glukosa darah normal dan menyediakan energi untuk tubuh.

c. Metabolisme Protein

Metabolisme protein mencakup sintesis protein, pembentukan urea dan produk

khusus serta penyimpanan protein. Protein serum yang disintesis oleh hati adalah

albumin serta globulin alfa dan beta (gamma globulin tidak disintesis oleh hati).

Faktor pembentukan darah yang disintesis oleh hati adalah fibrinogen serta

protrombin.

d. Metabolisme Lemak

Metabolisme lemak mencakup ketogenesis, biosintesis kolesterol dan penimbunan

lemak. Hidrolisis trigliserida, kolesterol, fosfolipid, dan lipoprotein (diabsorbsi dalam

usus) menjadi asam lemak dan gliserol.

e. Penimbunan Vitamin dan Mineral

Hati berperan dalam penyimpanan zat-zat seperti vitamin larut air, B12, B3, B5, B6,

asam folat. Vitamin sukar larut air A,D,E,K juga tembaga dan besi.

f. Fungsi Pertahanan Tubuh

Hati mempunyai fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan. Fungsi detoksifikasi

dilakukan oleh enzim- enzim hati yang melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau

konjugasi zat yang kemungkinan membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

26

secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupfer yang

terdapat di dinding sinusoid hati.

g. Detoksifikasi

Hati bertanggung jawab terhadap biotransformasi zat-zat berbahaya, misalnya obat

menjadi zat-zat yang tidak berbahaya yang kemudian diekskresikan oleh ginjal.

2.5 Alanine Transminase (ALT) dan Aspartate Transminase (AST)

Sel hepar mengandung berbagai enzim, beberapa diantaranya penting untuk

diagnostik karena dialirkan ke pembuluh darah, aktifitasnya dapat diukur sehingga

dapat menunjukkan adanya penyakit hepar, atau tingkat keparahannya. Enzim-enzim

ini adalah aspartat aminotransferase, alanine aminotransferase, dan gamma glutamil

transferase (Underwood, 1999).

Dua macam enzim yang sering digunakan dalam menilai penyakit hepar

adalah Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau Aspartate

Transminase (AST), dan Serum Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) atau Alanine

Transminase (ALT). SGOT mengerjakan reaksi antara aspartat dan asam alfa

ketoglutamat, dan SGPT mengerjakan reaksi serupa antara alanin dan asam

alfaketoglutamat (Widmann, 1995).

Menurut Widmann (1995) Life span untuk enzim pada hati seperti Serum

Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau Aspartate Transminase (AST)

dalam darah adalah 12-22 jam sedangkan Life span Serum Glutamic Piruvic

Transaminase (SGPT) atau Alanine Transminase (ALT) dalam darah adalah 37-57

jam (Widmann, 1995).

Seperti yang banyak diketahui AST dan ALT adalah pemeriksaan

laboratorium untuk melihat fungsi hati (liver). Kadar nilai AST dan ALT tidak hanya

berhubungan dengan kelainan di hati saja (non-hepatik) . Tetapi, jaringan hati

mengandung lebih banyak ALT daripada AST (Meyes et al., 1991).

ALT paling banyak ditemukan dalam hati, sehingga untuk mendeteksi

penyakit hati, ALT dianggap lebih spesifik dibanding AST. Peningkatan kadar AST

dan ALT akan terjadi jika adanya pelepasan enzim secara intraseluler ke dalam darah

yang disebabkan nekrosis sel-sel hati atau adanya kerusakan hati (Wibowo, et al.,

2008). Pada kerusakan hati yang disebabkan oleh keracunan atau infeksi, kenaikan

aktivitas AST dan ALT dapat mencapai 20-100x harga batas normal tertinggi.

Umumnya pada kerusakan hati yang menonjol ialah kenaikan aktivitas SGPT

(Sadikin, 2002).

Enzim AST terdapat dalam sel-sel organ tubuh, terbanyak otot jantung,

kemudian sel-sel hepar, otot tubuh, ginjal dan pankreas. Sedangkan ALT banyak

terdapat dalam sel-sel jaringan tubuh dan sumber utama adalah sel-sel hepar.

(Sudjarwadi et al, 2013). Peningkatan kadar AST dan ALT akan terjadi jika adanya

pelepasan enzim secara intra seluler ke dalam darah yang disebabkan nekrosis sel-sel

hati atau adanya kerusakan hati secara akut (Wibowo et al, 2008). Kadar normal AST

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

27

pada tikus adalah 45,7-80,8 IU/L dan kadar normal ALT tikus adalah 17,5-30,2 IU/L

(Smith, 1988)

Serum transaminase adalah indikator yang peka pada kerusakan sel-sel hepar.

AST adalah enzim sitosolik, sedangkan ALT adalah enzim mikrosomal. Kenaikan

enzim-enzim tersebut meliputi kerusakan sel-sel hepar oleh karena virus, obat-obatan

atau toksin yang menyebabkan hepatitis, karsinoma metastatik, kegagalan jantung

dan penyait hepar granulomatus dan yang disebabkan oleh alkohol. Kenaikan kembali

atau bertahannya nilai transaminase yang tinggi biasanya menunjukkan

berkembangnya kelainan dari nekrosis hepar. Maka perlu pemeriksaan secara serial

untuk mengevaluasi perjalanan penyakit hepar (Sudjarwadi et al, 2013).

2.6 Efek Samping Meloxicam

AINS mempunyai efek samping pada tiga sistem organ yaitu saluran cerna,

ginjal, dan hati. Efek yang paling sering adalah tukak peptik (tukak duodenum dan

tukak lambung) yang kadang – kadang terjadi anemia sekunder karena perdarahan

saluran cerna pada obat-obatan AINS yang tergolong non-selektif.. Pada AINS yang

tergolong selektif umumnya tidak menimbulkan efek samping gangguan pada

mukosa lambung, karena pada golongan selektif spesifik menghambat COX-2(Stelio

et al, 2007).

Efek samping pada hati dapat terjadi akibat penggunaan yang lama dan

melebihi dosis yang ditetapkan. Pada kerusakan sel hepar, terjadi perubahan jaringan

dalam hubungannya dengan reaksi melawan racun. Pada kerusakan sel hepar ini,

terjadi kerusakan membran sel dan organel yang akan menyebabkan enzim-enzim

hepar intrasel masuk ke dalam pembuluh darah sehingga kadar enzim-enzim tersebut

akan meningkat dalam darah. Gejala yang umum ditimbulkan antara lain mual,

kehilangan nafsu makan, maupun muntah. Untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan

hati maka dilakukan pemeriksaan kimia darah untuk mengetahui kadar enzim dalam

hati. Jika pasien memiliki batas fungsi hati dan ginjal , NSAID tidak boleh digunakan

karena dapat mengurangi aliran darah melalui hati dan ginjal. Hal ini juga penting

bahwa OAINS tidak diberikan kepada pasien dehidrasi terutama pada kucing karena

dapat berefek potensial(Stelio et al, 2007).

Di dalam hepar, sebagian besar meloxicam akan berkonjugasi dengan asam

glukuronat dan sulfat. Sedangkan sisanya akan dimetabolisme oleh sitokrom P450

(CYP450). P450 merupakan enzim yang berperan penting dalam metabolisme dan

eliminasi obat. Hasil metabolisme yang dihasilkan oleh meloxicam biasanya tidak

berbahaya karena berinteraksi dengan antioksidan endogen yaitu glutathione.

Namun, jika terjadi overproduksi dari metabolit meloxicam maka cadangan

glutathione dalam hati menjadi berkurang dan metabolit menjadi menumpuk

sehingga menyebabkan kerusakan sel pada hati.

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

28

2.7 Hewan Percobaan

Menurut Adiyati (2011), hewan coba merupakan hewan yang dikembang

biakkan untuk digunakan sebagai hewan uji coba. Tikus sering digunakan pada

berbagai macam penelitian medis selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan tikus

memiliki karakteristik genetik yang unik, mudah berkembang biak, murah serta

mudah untuk mendapatkannya. Tikus merupakan hewan yang melakukan

aktivitasnya pada malam hari (nocturnal).

Tikus merupakan hewan mamalia yang paling umum digunakan sebagai

hewan percobaan pada laboratorium, dikarenakan banyak keunggulan yang dimiliki

oleh tikus sebagai hewan percobaan, yaitu memiliki kesamaan fisiologis dengan

manusia, siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi

sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganan (Moriwaki et al., 1994).

Adapun taksonomi tikus menurut Besselsen (2004) adalah sebagai berikut ;

� Kingdom : Animalia

� Filum : Chordata

� Sub-filum : Vertebrata

� Kelas : Mammalia

� Sub-kelas : Theria

� Ordo : Rodensia

� Sub-ordo : Scuirognathi

� Famili : Muridae

� Sub Famili : Murinae

� Genus : Rattus

� Spesies : Rattus norvegicus

Tikus putih merupakan strain albino dari Rattus norvegicus. Tikus memiliki

beberapa galur yang merupakan hasil pembiakkan sesama jenis atau persilangan.

Selain Wistar, galur tikus yang sering digunakan untuk penelitian adalah galur

Sprague dawley. Galur ini berasal dari peternakan Sprague Dawley, Madison,

Wiscoustin (Sirosis,2005).

Menurut Sirois (2005), tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley

termasuk ke dalam hewan mamalia yang memiliki ekor panjang. Ciri-ciri galur ini

yaitu bertubuh panjang dengan kepala lebih sempit. Telinga tikus ini tebal dan pendek

dengan rambut halus. Mata tikus putih berwarna merah. Ciri yang paling terlihat

adalah ekornya yang panjang (lebih panjang dibandingkan tubuh). Bobot badan tikus

jantan pada umur dua belas minggu mencapai 240 gram sedangkan betinanya

mencapai 200 gram. Tikus memiliki lama hidup berkisar antara 4 – 5 tahun dengan

berat badan umum tikus jantan berkisar antara 267 – 500 gram dan betina 225 – 325

gram.

Standar pemeliharaan hewan laboratorium perlu memperhatikan etik

penelitian kesehatan secara umum tercantum dalam World Medical Association

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

29

Refinement adalah memperlakukan hewan percobaan secara manusiawi (humane),

memelihara hewan dengan baik, tidak menyakiti hewan, serta meminimalisasi

perlakuan yang menyakitkan sehingga menjamin kesejahteraan hewan coba sampai

akhir penelitian. Pada dasarnya prinsip refinement berarti membebaskan hewan coba

dari beberapa kondisi. Yang pertama adalah bebas dari rasa lapar dan haus, dengan

memberikan akses makanan dan air minum yang sesuai dengan jumlah yang

memadai baik jumlah dan komposisi nutrisi untuk kesehatannya. Makanan dan air

minum memadai dari kualitas, dibuktikan melalui analisa proximate makanan,

analisis mutu air minum, dan uji kontaminasi secara berkala. Analisis pakan hewan

untuk mendapatkan komposisi pakan, menggunakan metode standar

(Bousfield,2010).

Kedua, hewan percobaan bebas dari ketidak-nyamanan, disediakan

lingkungan bersih dan paling sesuai dengan biologi hewan percobaan yang dipilih,

dengan perhatian terhadap: siklus cahaya, suhu, kelembaban lingkungan, dan fasilitas

fisik seperti ukuran kandang untuk kebebasan bergerak, kebiasaan hewan untuk

mengelompok atau menyendiri. Berikutnya, hewan coba harus bebas dari nyeri dan

penyakit dengan menjalankan program kesehatan, pencegahan, dan pemantauan, serta

pengobatan tehadap hewan percobaan jika diperlukan. Penyakit dapat diobati dengan

catatan tidak mengganggu penelitian yang sedang dijalankan. Bebas dari nyeri

diusahakan dengan memilih prosedur yang meminimalisasi nyeri saat melakukan

tindakan invasif, yaitu dengan menggunakan analgesia dan anesthesia ketika

diperlukan. Euthanasia dilakukan dengan metode yang manusiawi oleh orang yang

terlatih untuk meminimalisasi atau bahkan meniadakan penderitaan hewan coba.

Hewan juga harus bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang, dengan

menciptakan lingkungan yang dapat mencegah stress, misalnya memberikan masa

adaptasi/aklimatisasi, memberikan latihan prosedur penelitian untuk hewan. Semua

prosedur dilakukan oleh tenaga yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman dalam

merawat/memperlakukan hewan percobaan untuk meminimalisasi stres. Hewan

diperbolehkan mengekspresikan tingkah laku alami dengan memberikan ruang dan

fasilitas yang sesuai dengan kehidupan biologi dan tingkah laku spesies hewan

percobaan. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan sarana untuk kontak social

(bagi spesies yang bersifat sosial), termasuk kontak social dengan peneliti;

menempatkan hewan dalam kandang secara individual, berpasangan atau

berkelompok; memberikan kesempatan dan kebebasan untuk berlari dan bermain

(Fitzpatrick,2003).

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

30

2.8 Alur Penelitian

Secara skematis alur penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.4. Alur Penelitian

Pemeriksaan kadar AST dan ALT Tikus ke-n

Analisis Statistik

Hari

8

K1

Larutan Plasebo

(Na CMC)

Hari

1-7

P1

Jus buah alpukat

5g/kgBB/hari

P2

Jus buah alpukat

10g/kgBB/hari

K2

Larutan Plasebo

(Na CMC)

K1

Larutan Plasebo

(Na CMC)

K2

Meloxicam

30mg/kgBB

P1

Meloxicam

30mg/kgBB

Hari

0

P2

Meloxicam

30mg/kgBB

n Sampel

Pemeriksaan kadar AST dan ALT Tikus ke-n Hari

1

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

31

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 29 Mei - 5 Juni 2015. Penelitian

dilaksanakan di Laboratorium Biofarmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

dan Laboratorium Klinik Rumah Sakit Pelamonia Kota Makassar.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris.

Penelitian eksperimental laboratoris merupakan kegiatan percobaan (experiment)

yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang timbul akibat dari

adanya suatu perlakuan dengan cara membandingkan kelompok yang tidak menerima

perlakuan dengan kelompok yang menerima perlakuan.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adala Pre-Post Test Control Group

Design. Rancangan tersebut dipilih dengan asumsi bahwa didalam suatu populasi

tertentu, tiap unit populasi adalah sama. Rancangan penelitian ini dilakukan dengan

membagi sampel dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Rancangan ini

melibatkan lebih dari satu variabel bebas, dengan kata lain perlakuan dilakukan pada

lebih dari satu kelompok dengan bentuk perlakuan yang berbeda. Untuk memperoleh

kesimpulan mengenai perbedaan diantaranya melalui analisis data tertentu

(Notoatmodjo,2005).

Secara sistematis, rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah

ini :

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

K

S

P

K1

K2

P2 : A10

P1 : A5

Hari 0 Hari 1-7

Meloxicam Jus Buah Alpukat

D4

D3

D2

D1

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

32

Keterangan :

S = Sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1 %

K2 = Kelompok kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis 30 mg/kgBB

pada hari ke-0

P1 = Kelompok perlakuan 1 dengan dosis meloxicam 30 mg/kgBB pada hari ke-0

dan dosis jus buah alpukat sebanyak 5 g/kgBB/hari selama 7 hari

P2 = Kelompok perlakuan 2 dengan dosis meloxicam 30 mg/kgBB pada hari ke-0

dan dosis jus buah alpukat sebanyak 10 g/kgBB/hari selama 7 hari

A5 = Jus buah alpukat dengan dosis 5 g/kgBB/hari

A10 = Jus buah alpukat dengan dosis 10 g/kgBB/hari

D1 = Data kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1 %

D2 = Data kelompok kontrol positif dengan pemberian Meloxicam dosis 30

mg/kgBB pada hari ke-0

D3 = Data kelompok perlakuan 1 dengan dosis meloxicam 30 mg/kgBB pada hari ke-

0 dan dosis jus buah alpukat sebanyak 5 g/kgBB/hari selama 7 hari

D4 = Data kelompok perlakuan 2 dengan dosis meloxicam 30 mg/kgBB pada hari ke-

0 dan dosis jus buah alpukat sebanyak 10 g/kgBB/hari selama 7 hari

3.4 Materi Penelitian

3.4.1 Sampel

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebanyak 24 ekor dibagi

dalam 4 kelompok. Jumlah sampel pada masing-masing kelompok sebanyak 6 ekor.

Penentuan sampel dilakukan berdasarkan rumus Federer (1955) yaitu (k-1) (n-1) >15.

Sampel yang digunakan adalah hewan coba tikus putih jantan dewasa yang

sehat dengan bobot badan rata-rata 150 – 200 gram sebanyak 24 ekor dan berumur ±2

bulan.

3.4.2 Alat

Alat penelitian yang digunakan antara lain; sonde lambung (kanula), gelas

pengukur dan pengaduk, timbangan hewan, neraca dosis jus alpukat dan meloxicam,

kandang hewan, sekam kandang, kawat, dan wadah makanan dan minuman hewan

coba.

3.4.3 Bahan

Bahan penelitian yang digunakan antara lain Meloxicam dosis toksik 30

mg/KgBB, jus buah alpukat sebanyak 5 g/kgBB/hari dan 10 g/kgBB/hari, Natrium

Carboxy Methyl Celullose (Na CMC) 1 %, spoit 1 ml dan 3 ml, tabung penyimpanan

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

33

darah, aquadest dan larutan eter. Serta bahan pemeriksaan yang digunakan dalam

penelitian adalah serum darah tikus.

3.5 Metode Penelitian

3.5.1 Penyiapan Bahan Penelitian

•••• Meloxicam

Meloxicam berbentuk suspensi yang dibuat dari sediaan tablet meloxicam yang

ditimbang sesuai dosis toksik (tunggal) untuk masing-masing tikus (30 mg/kgBB),

disuspensikan dalam larutan Na CMC 1 % sebagai pembawa meloxicam.

•••• Jus Buah Alpukat

Bahan penelitian yang digunakan adalah buah alpukat yang diperoleh dari

daerah Makassar. Buah alpukat dihaluskan menggunakan blender dan disaring

menggunakan saringan teh untuk menghasilkan jus yang lebih halus. Kemudian

dibagi sesuai dosis untuk masing-masing perlakuan yaitu 5 g/kgBB/hari dan 10

g/kgBB/hari.

•••• Larutan Plasebo

Larutan plasebo adalah larutan Na CMC 1 % yang dibuat dengan cara

melarutkan 1 gr Na CMC ke dalam 100 ml aquadest.

3.5.2 Perlakuan Terhadap Hewan Uji

• Adaptasi Hewan Coba

Sebelum penelitian dimulai, tikus diadaptasikan terlebih dahulu sesuai dengan

standar manajemen pemeliharaan hewan laboratorium selama satu minggu di

Laboratorium Biofarmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makanan

diberikan dalam jumlah tertentu berdasarkan berat badan, berdasarkan standar

laboratorium (10 gram/kg Berat Badan) dan minuman diberikan secara adLibitum.

• Pemberian Perlakuan

Tikus jantan sebanyak 24 ekor yang telah diadaptasikan selama satu minggu

dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok control positif, kelompok control

negative, kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2. Pada hari ke-0,

Kelompok K1 diberi Na CMC 1 % , sedangkan pada Kelompok K2 , Kelompok P1

dan Kelompok P2 diberi Meloxicam dosis toksik 30 mg/KgBB.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

34

Pada hari ke-1, dilakukan pengambilan darah sebanyak 1 ml untuk

pemeriksaan kadar AST dan ALT pada hewan coba. Setelah dilakukan pengambilan

darah, dilanjutkan dengan pemberian jus buah alpukat sebanyak 5 g/kgBB pada

kelompok 3 dan sebanyak 10 g/kgBB pada kelompok 4. Sedangkan pada kelompok 1

(Kontrol) dan Kelompok 2 diberikan larutan placebo atau Na CMC 1 %.

Pemberian jus buah alpukat dilakukan per oral dengan menggunakan alat

bantu sonde lambung (kanula) yang bertujuan mencegah jus buah alpukat

dimuntahkan dalam jumlah tertentu setiap kali pemberian.

Setelah masa perlakuan selesai selama 7 hari, pada hari ke-8 seluruh tikus

dianastesi menggunakan larutan eter, kemudian darah diambil melalui mata dan

jantung. Pengambilan darah ini bertujuan untuk memeriksa kadar Aspartate

Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT).

3.5.3 Pemeriksaan Kadar AST dan ALT

Pemeriksaan kadar AST dan ALT dilakukan sebanyak dua kali yakni setelah

pemberian meloxicam dosis toksik dan setelah dilakukan perlakuan dengan

pemberian jus buah alpukat dengan dosis yang berbeda pada masing-masing

kelompok perlakuan. Sampel darah yang diambil sebanyak 1 sampai 2 ml. Setiap

sampel darah diletakkan pada botol sampel plain 10 ml. Sampel darah disentrifugasi

selama 5 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Hal ini bertujuan untuk memisahkan

serum dari plasma darah. Setelah serum telah terpisah dengan plasma, selanjutnya

serum dipisahkan dan dimasukkan ke dalam cup serum. Setelah semua sampel serum

telah dimasukkan ke dalam masing-masing cup, kemudian cup dimasukkan ke dalam

mesin Siemens yang merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar AST

dan ALT.

3.5.4 Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap serum darah tikus putih jantan

yang diamati setelah pemberian meloxicam dan setelah pemberian perlakuan selama

7 hari.

3.6 Analisa Data

Analisis data yang digunakan adalah uji Two Way Anova With Replication,

dimana data diambil dari hasil pengamatan kadar AST dan ALT pada tikus putih dari

2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan terhadap pengaruh jus buah alpukat.

Kemudian dilanjutkan dengan uji T-Test.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Pemeriksaan kadar

Pelamonia Kota Makassar.

(hari ke-0) dan pemeriksaan akhir (hari ke

berikut ini:

Gambar 4.1 Kadar AST Sebelum Perlaku

Keterangan :

n = 6 sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

K2 = Kelompok kontrol positif

mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian melo

= Berbeda Signifikan (P<0,05)

SEM = Standard Error o

x = Kelompok

y = Nilai rata-rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.1, rata

ke-0) untuk kelompok K1 adalah 58,33 IU/L (SEM= 3,66), kelompok K2 memiliki

rata-rata kadar AST sebesar 280,33 IU/L (SEM= 41,2), kelompok P1 memiliki rata

y

x

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Aspartate Transminase (AST)

emeriksaan kadar AST dilakukan di Laboratorium Klinik Rumah Sakit

Pelamonia Kota Makassar. Hasil dari pemeriksaan kadar AST pada pemeriksaan awal

0) dan pemeriksaan akhir (hari ke-8) dapat dilihat pada diagram batang

T Sebelum Perlakuan (Hari ke-0) Pada Tikus Putih

= Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

gnifikan (P<0,05)

ror of Mean

rata (Mean)

ambar 4.1, rata-rata hasil kadar AST pada pemeriksaan awal (hari

0) untuk kelompok K1 adalah 58,33 IU/L (SEM= 3,66), kelompok K2 memiliki

T sebesar 280,33 IU/L (SEM= 41,2), kelompok P1 memiliki rata

35

T dilakukan di Laboratorium Klinik Rumah Sakit

pada pemeriksaan awal

diagram batang

0) Pada Tikus Putih

dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

xicam dosis toksik 30 mg/kg BB

T pada pemeriksaan awal (hari

0) untuk kelompok K1 adalah 58,33 IU/L (SEM= 3,66), kelompok K2 memiliki

T sebesar 280,33 IU/L (SEM= 41,2), kelompok P1 memiliki rata-

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

rata kadar AST sebesar 222,17 IU/L (

rata kadar AST sebesar 215 IU/L (SEM= 31,3).

Gambar 4.2 Kadar AST

Keterangan :

n = 6 sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na

K2 = Kelompok kontrol positif

mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

= Berbeda Signifikan (P<0,05)

SEM = Standard Error o

x = Kelompok

y = Nilai rata-rata (Mean)

Berdasarkan gambar

(hari ke-8) untuk kelompok K1 adalah 54 IU/L (SEM= 2,64), kelompok K2 memiliki

rata-rata kadar AST sebesar 264,5 IU/L (SEM= 35,9), kelompok P1 memiliki rata

rata kadar AST sebesar 73,83 IU/L (SEM= 1,85) dan kelompok P2 memiliki rat

kadar AST sebesar 60,17 IU/L (SEM= 2,24).

x

y

T sebesar 222,17 IU/L (SEM=24,2) dan kelompok P2 memiliki rata

sebesar 215 IU/L (SEM= 31,3).

Sesudah Perlakuan (Hari ke-8) Pada Tikus Putih

ontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

gnifikan (P<0,05)

ror of Mean

rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.2, rata-rata hasil kadar AST pada pemeriksaan akhir

8) untuk kelompok K1 adalah 54 IU/L (SEM= 2,64), kelompok K2 memiliki

T sebesar 264,5 IU/L (SEM= 35,9), kelompok P1 memiliki rata

T sebesar 73,83 IU/L (SEM= 1,85) dan kelompok P2 memiliki rat

sebesar 60,17 IU/L (SEM= 2,24).

36

SEM=24,2) dan kelompok P2 memiliki rata-

) Pada Tikus Putih

dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

toksik 30 mg/kg BB dan

T pada pemeriksaan akhir

8) untuk kelompok K1 adalah 54 IU/L (SEM= 2,64), kelompok K2 memiliki

T sebesar 264,5 IU/L (SEM= 35,9), kelompok P1 memiliki rata-

T sebesar 73,83 IU/L (SEM= 1,85) dan kelompok P2 memiliki rata-rata

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Gambar 4.3 Kadar AST Sebelum Perlakuan (Hari ke

ke-8) Pada Tikus Putih

Keterangan :

n = 6 sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan

K2 = Kelompok kontrol positif

mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian meloxica

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

= Berbeda Signifikan (P<0,05)

x = Kelompok

y = Nilai rata-rata (Mean)

Berdasarkan gambar

analisis data kadar AST

antara kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Begitu pun antara kelompok K1 dan kelomp

yang signifikan (P<0,05).

tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), antara kelompok K2 dan kelompok

P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), begitu

kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

(P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok K1 yang diberi Na CMC 1%

tidak menunjukkan terjadinya peningkatan kadar

dibandingkan dengan kelompok K2, kelompok P1, maupun kelompok P2

menunjukka adanya peningkatan kadar

y

T Sebelum Perlakuan (Hari ke-0) dan Sesudah Perlakuan (hari

= Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

gnifikan (P<0,05)

rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.1, Pada hari ke-0 (sebelum perlakuan) diketahui hasil dari

dengan menggunakan analisis data T-test menjelaskan bahwa

antara kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Begitu pun antara kelompok K1 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan

yang signifikan (P<0,05). Dan antara kelompok K2 dan kelompok P1 menunjukkan

tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), antara kelompok K2 dan kelompok

P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), begitu

kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

(P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok K1 yang diberi Na CMC 1%

tidak menunjukkan terjadinya peningkatan kadar AST atau masih dalam batas normal

n dengan kelompok K2, kelompok P1, maupun kelompok P2

menunjukka adanya peningkatan kadar AST setelah pemberian meloxicam dengan

x

37

dan Sesudah Perlakuan (hari

dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

m dosis toksik 30 mg/kg BB dan

0 (sebelum perlakuan) diketahui hasil dari

menjelaskan bahwa

antara kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan

ok P2 menunjukkan perbedaan

Dan antara kelompok K2 dan kelompok P1 menunjukkan

tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), antara kelompok K2 dan kelompok

P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), begitu pun pada

kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

(P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok K1 yang diberi Na CMC 1%

T atau masih dalam batas normal

n dengan kelompok K2, kelompok P1, maupun kelompok P2

T setelah pemberian meloxicam dengan

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

38

dosis 30 mg/kgBB yang dapat dilihat dari hasil bahwa perbandingan antara kelompok

K1 dan kelompok K2, P1, maupun P2 menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut menunjukkan adanya efek hepatotoksik dari

meloxicam sehingga memberikan efek terhadap peningkatan kadar AST. Hal ini

dikarenakan meloxicam dapat menyebabkan peningkatan produksi Raktive Oxygen

Species (ROS) dan secara langsung menekan sistem antioksidan tubuh dan

menimbulkan peroksidasi lipid. ROS dapat bereaksi dapat bereaksi dan menyebabkan

kerusakan pada banyak molekul di dalam sel. Fosfolipid yang menjadi unsur utama

dalam membran plasma dan membran organela sel seringkali menjadi subjek dari

peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid adalah suatu reaksi rantai radikal bebas yang

diawali dengan terbebasnya hidrogen dari suatu asam lemak tak jenuh oleh radikal

bebas. Akibat dari peroksidasi lipid adalah meningkatnya permeabilitas membran dan

mengganggu distribusi ion-ion yang mengakibatkan kerusakan sel dan organela

(Devlin, 2002). Dan AST merupakan salah satu enzim transaminase yang terdapat di

dalam sel dan akan keluar ke dalam plasma apabila sel mengalami kerusakan,

sehingga kadarnya di dalam plasma akan meningkat (Widman, 1995). Hal tersebut

juga dijelaskan pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Rekabi et al yang

menunjukkan peningkatan serum hati yaitu AST dan ALT pada pemberian

meloxicam dengan dosis bertingkat selama 60 hari.

Berdasarkan gambar 4.2, pada hari ke-8 (sesudah perlakuan ) diketahui hasil

dari analisis data AST dengan menggunakan T-test menjelaskan bahwa antara

kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K2 dan kelompok P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Antara kelompok K2 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang

signifikan (P<0,05). Begitu pun antara kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan

perbedaan yang signifikan (P<0,05). Sedangkan antara kelompok K1 dan kelompok

P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan.

Sedangkan berdasarkan gambar 4.3 menjelaskan perbandingan antara

kelompok pada hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan hari ke-8 (sesudah perlakuan)

menjelaskan bahwa antara kelompok P1 hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan P1 hari

ke-8 (sesudah perlakuan) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05). Begitu

pun antara kelompok P2 hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan P2 hari ke-8 (sesudah

perlakuan) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05). Didukung pula dengan

hasil dari analisis data Two Way Anova With Replication dengan membandingkan

antara hasil pemeriksaan sebelum perlakuan (hari ke-0) dan hasil pemeriksaan

sesudah perlakuan (hari ke-8) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05) atau

(F>Fcrit).

Dari uraian tersebut, menunjukkan bahwa pada pemeriksaan akhir setelah

perlakuan (hari ke-8) penurunan kadar AST pada kelompok P1 dan kelompok P2

yang diberi perlakuan jus buah alpukat selama 7 hari dibandingkan dengan kelompok

kontrol positif yang diberi meloxicam 30 mg/kgBB tanpa pemberian jus buah alpukat

terdapat perbedaan yang signifikan (P<0,05) antara kelompok K2 (tanpa pemberian

jus buah alpukat) dengan kelompok P1 (dengan pemberian jus buah alpukat

5gr/kgBB). Begitu pun antara kelompok K2 (tanpa pemberian jus buah alpukat)

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

dengan kelompok P2 (dengan pemberian jus buah alpukat 10gr/kgBB) menunjukkan

perbedaan yang signifikan (P<0,05). Sedangkan jika dibandingkan kelompok K1

(kontrol negatif dengan pemberian Na CMC) dengan kelompok P2 (dengan

pemberian jus buah alpukat 10gr/kgBB) tidak terdapat perbedaan yang signifikan

yang menunjukkan bahwa jus buah alpukat dapat menurunkan kadar

batas normal dalam tubuh.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa

dapat menurunkan kadar AST bila dibandingkan dengan kelompok yang hanya

diberikan meloxicam, bahkan pada kelompok yang diberikan jus buah alpukat dengan

dosis 10 gr/kgBB/hari menunjukkan situasi yang tak jauh berbeda bila dibandingkan

dengan kelompok kontrol neg

membuktikan bahwa jus buah alpukat mampu bertindak sebagai antioksidan yang

dapat memecahkan proses autokatalitik dari proses lipid peroksidasi membran sel

sehingga dapat memelihara integrit

dilakukan oleh Sagala (2010) yang menyatakan bahwa jus buah alpukat dapat

bertindak sebagai antioksidan dalam menghambat kerusakan dari mukosa lambung

akibat pemberian aspirin dan penelitian oleh Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa

Vitamin E yang terkandung juga dalam buah alpukat dapat menurunkan kadar

dan ALT pada tikus yang terpapar timbal

berperan sebagai antioksidan pemutus rantai reaksi dalam melindungi hepatosit dari

radikal bebas dan mene

toksik serta sebagai antioksidan preventif (Patrick,2006).

Pemeriksaan kadar

Pelamonia Kota Makassar. Hasil dari pemeriksaan kadar

(hari ke-0) dan pemeriksaan akhir (hari ke

Gambar 4.4 Kadar ALT Sebelum Perlakuan (Hari

x

y

dengan kelompok P2 (dengan pemberian jus buah alpukat 10gr/kgBB) menunjukkan

perbedaan yang signifikan (P<0,05). Sedangkan jika dibandingkan kelompok K1

(kontrol negatif dengan pemberian Na CMC) dengan kelompok P2 (dengan

n jus buah alpukat 10gr/kgBB) tidak terdapat perbedaan yang signifikan

yang menunjukkan bahwa jus buah alpukat dapat menurunkan kadar

batas normal dalam tubuh.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian jus buah alpukat

menurunkan kadar AST bila dibandingkan dengan kelompok yang hanya

diberikan meloxicam, bahkan pada kelompok yang diberikan jus buah alpukat dengan

dosis 10 gr/kgBB/hari menunjukkan situasi yang tak jauh berbeda bila dibandingkan

dengan kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%. Hal ini

membuktikan bahwa jus buah alpukat mampu bertindak sebagai antioksidan yang

dapat memecahkan proses autokatalitik dari proses lipid peroksidasi membran sel

sehingga dapat memelihara integritas sel. Hal ini didukung oleh penelitian yang

Sagala (2010) yang menyatakan bahwa jus buah alpukat dapat

bertindak sebagai antioksidan dalam menghambat kerusakan dari mukosa lambung

akibat pemberian aspirin dan penelitian oleh Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa

itamin E yang terkandung juga dalam buah alpukat dapat menurunkan kadar

pada tikus yang terpapar timbal per-oral. Vitamin E tersebut mampu

berperan sebagai antioksidan pemutus rantai reaksi dalam melindungi hepatosit dari

radikal bebas dan menetralisir efek yang ditimbulkan dari paparan yang bersifat

toksik serta sebagai antioksidan preventif (Patrick,2006).

4.2 Alanine Transminase (ALT)

Pemeriksaan kadar ALT dilakukan di Laboratorium Klinik Rumah Sakit

Pelamonia Kota Makassar. Hasil dari pemeriksaan kadar ALT pada pemeriksaan awal

0) dan pemeriksaan akhir (hari ke-8) dapat dilihat pada gambar

T Sebelum Perlakuan (Hari ke-0) Pada Tikus Putih

39

dengan kelompok P2 (dengan pemberian jus buah alpukat 10gr/kgBB) menunjukkan

perbedaan yang signifikan (P<0,05). Sedangkan jika dibandingkan kelompok K1

(kontrol negatif dengan pemberian Na CMC) dengan kelompok P2 (dengan

n jus buah alpukat 10gr/kgBB) tidak terdapat perbedaan yang signifikan

yang menunjukkan bahwa jus buah alpukat dapat menurunkan kadar AST hingga

jus buah alpukat

menurunkan kadar AST bila dibandingkan dengan kelompok yang hanya

diberikan meloxicam, bahkan pada kelompok yang diberikan jus buah alpukat dengan

dosis 10 gr/kgBB/hari menunjukkan situasi yang tak jauh berbeda bila dibandingkan

atif dengan pemberian Na CMC 1%. Hal ini

membuktikan bahwa jus buah alpukat mampu bertindak sebagai antioksidan yang

dapat memecahkan proses autokatalitik dari proses lipid peroksidasi membran sel

oleh penelitian yang

Sagala (2010) yang menyatakan bahwa jus buah alpukat dapat

bertindak sebagai antioksidan dalam menghambat kerusakan dari mukosa lambung

akibat pemberian aspirin dan penelitian oleh Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa

itamin E yang terkandung juga dalam buah alpukat dapat menurunkan kadar AST

oral. Vitamin E tersebut mampu

berperan sebagai antioksidan pemutus rantai reaksi dalam melindungi hepatosit dari

tralisir efek yang ditimbulkan dari paparan yang bersifat

T dilakukan di Laboratorium Klinik Rumah Sakit

pada pemeriksaan awal

berikut ini:

0) Pada Tikus Putih

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Keterangan :

n = 5-6 sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

K2 = Kelompok kontrol positif

mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian melo

= Berbeda Sifgnifikan (P<0,05)

SEM = Standard Error o

x = Kelompok

y = Nilai rata-rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.4,

untuk kelompok K1 adalah 25,17 IU/L (SEM= 1,5), kelompok K2 memiliki rata

kadar ALT sebesar 104,67 IU/L (SEM= 7,38), kelompok P1 memiliki rata

ALT sebesar 58,67 IU/L (SEM= 2,9) dan kelompok P2 memiliki rata

sebesar 80,67 IU/L (SEM= 4,72).

Grafik 4.5 Kadar ALT Se

Keterangan :

n = 5-6 sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

K2 = Kelompok kontrol positif

mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

= Berbeda Sifgnifikan (P<0,05)

SEM = Standard Error o

y

x

= Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

= Berbeda Sifgnifikan (P<0,05)

ror of Mean

rata (Mean)

4.4, rata-rata hasil kadar ALT pada pemeriksaan awal (hari ke

untuk kelompok K1 adalah 25,17 IU/L (SEM= 1,5), kelompok K2 memiliki rata

T sebesar 104,67 IU/L (SEM= 7,38), kelompok P1 memiliki rata

T sebesar 58,67 IU/L (SEM= 2,9) dan kelompok P2 memiliki rata-rata kadar

sebesar 80,67 IU/L (SEM= 4,72).

T Sesudah Perlakuan (Hari ke-8) Pada Tikus Putih

= Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

= Berbeda Sifgnifikan (P<0,05)

= Standard Error of Mean

40

dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

xicam dosis toksik 30 mg/kg BB

T pada pemeriksaan awal (hari ke-0)

untuk kelompok K1 adalah 25,17 IU/L (SEM= 1,5), kelompok K2 memiliki rata-rata

T sebesar 104,67 IU/L (SEM= 7,38), kelompok P1 memiliki rata-rata kadar

rata kadar ALT

dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

x = Kelompok

y = Nilai rata-rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.5, rata

(hari ke-8) untuk kelompok K1 adalah 22 IU/L (SEM= 1,05), kelompok K2 memiliki

rata-rata kadar ALT sebesar 96,17 IU/L (SEM= 7,13), kelompok P1 memiliki rata

rata kadar ALT sebesar 26,

kadar ALT sebesar 20,83 IU/L (SEM= 1,27).

Grafik 4.6 Kadar ALT Sebelum Perlakuan (Hari ke

ke-8) Pada Tikus Putih

Keterangan :

n = 5-6 sampel

K1 = Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

K2 = Kelompok kontrol positif

mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

= Berbeda Signifikan (P<0,05)

x = Kelompok

y = Nilai rata-rata (Mean)

Berdasarkan gambar

analisis data kadar AL

kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<

Begitu pun antara kelompok K1 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang

rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.5, rata-rata hasil kadar ALT pada pemeriksaan akhir

8) untuk kelompok K1 adalah 22 IU/L (SEM= 1,05), kelompok K2 memiliki

T sebesar 96,17 IU/L (SEM= 7,13), kelompok P1 memiliki rata

T sebesar 26,17 IU/L (SEM= 0,93) dan kelompok P2 memiliki rata

sebesar 20,83 IU/L (SEM= 1,27).

T Sebelum Perlakuan (Hari ke-0) dan Sesudah Perlakuan (Hari

= Kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%

kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

= Berbeda Signifikan (P<0,05)

rata (Mean)

Berdasarkan gambar 4.4, Pada hari ke-0 (sebelum perlakuan) diketahui h

ALT dengan menggunakan T-test menjelaskan bahwa antara

kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<

Begitu pun antara kelompok K1 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang

x

y

41

T pada pemeriksaan akhir

8) untuk kelompok K1 adalah 22 IU/L (SEM= 1,05), kelompok K2 memiliki

T sebesar 96,17 IU/L (SEM= 7,13), kelompok P1 memiliki rata-

17 IU/L (SEM= 0,93) dan kelompok P2 memiliki rata-rata

sudah Perlakuan (Hari

dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

= Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

0 (sebelum perlakuan) diketahui hasil dari

menjelaskan bahwa antara

kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Begitu pun antara kelompok K1 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

42

signifikan (P<0,05). Dan antara kelompok K2 dan kelompok P1 menunjukkan tidak

adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), antara kelompok K2 dan kelompok P2

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05), begitu pun pada

kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

(P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok K1 yang diberi Na CMC 1%

tidak menunjukkan terjadinya peningkatan kadar ALT atau masih dalam batas normal

dibandingkan dengan kelompok K2, kelompok P1, maupun kelompok P2

menunjukkan adanya peningkatan kadar ALT setelah pemberian meloxicam dengan

dosis 30 mg/kgBB yang dapat dilihat dari hasil bahwa perbandingan antara kelompok

K1 dan kelompok K2, P1, maupun P2 menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut menunjukkan adanya efek hepatotoksik dari

meloxicam sehingga memberikan efek terhadap peningkatan kadar ALT. Hal ini

dikarenakan meloxicam dapat menyebabkan peningkatan produksi (ROS) dan secara

langsung menekan sistem antioksidan tubuh dan menimbulkan peroksidasi lipid. ROS

dapat bereaksi dapat bereaksi dan menyebabkan kerusakan pada banyak molekul di

dalam sel. Fosfolipid yang menjadi unsur utama dalam membran plasma dan

membran organela sel seringkali menjadi subjek dari peroksidasi lipid. Peroksidasi

lipid adalah suatu reaksi rantai radikal bebas yang diawali dengan terbebasnya

hidrogen dari suatu asam lemak tak jenuh oleh radikal bebas. Akibat dari peroksidasi

lipid adalah meningkatnya permeabilitas membran dan mengganggu distribusi ion-

ion yang mengakibatkan kerusakan sel dan organela (Devlin, 2002). Dan ALT

merupakan salah satu enzim transaminase yang terdapat di dalam sel dan akan keluar

ke dalam plasma apabila sel mengalami kerusakan, sehingga kadarnya di dalam

plasma akan meningkat (Widman, 1995). Hal tersebut juga dijelaskan pada penelitian

yang dilakukan oleh Al-Rekabi et al yang menunjukkan peningkatan serum hati yaitu

AST dan ALT pada pemberian meloxicam dengan dosis bertingkat selama 60 hari.

Berdasarkan gambar 4.5, pada hari ke-8 (sesudah perlakuan ) diketahui hasil

dari analisis data ALT dengan menggunakan T-test menjelaskan bahwa antara

kelompok K1 dan kelompok K2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K1 dan P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05).

Antara kelompok K2 dan kelompok P1 menunjukkan perbedaan yang signifikan

(P<0,05). Antara kelompok K2 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang

signifikan (P<0,05). Begitu pun antara kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan

perbedaan yang signifikan (P<0,05). Sedangkan antara kelompok K1 dan kelompok

P2 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan.

Sedangkan berdasarkan gambar 4.6 menjelaskan perbandingan antara

kelompok pada hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan hari ke-8 (sesudah perlakuan)

menjelaskan bahwa antara kelompok P1 hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan P1 hari

ke-8 (sesudah perlakuan) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05). Begitu

pun antara kelompok P2 hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan P2 hari ke-8 (sesudah

perlakuan) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05). Didukung pula dengan

hasil dari analisis data Two Way Anova With Replication dengan membandingkan

antara hasil pemeriksaan sebelum perlakuan (hari ke-0) dan hasil pemeriksaan

sesudah perlakuan (hari ke-8) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05) atau

(F>Fcrit).

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

43

Dari uraian tersebut, menunjukkan bahwa pada pemeriksaan akhir setelah

perlakuan (hari ke-8) terjadi penurunan kadar ALT pada kelompok P1 dan kelompok

P2 yang diberi perlakuan jus buah alpukat selama 7 hari dibandingkan dengan

kelompok kontrol positif yang diberi meloxicam 30 mg/kgBB tanpa pemberian jus

buah alpukat dengan hasil terdapat perbedaan yang signifikan (P<0,05) antara

kelompok K2 (tanpa pemberian jus buah alpukat) dengan kelompok P1 (dengan

pemberian jus buah alpukat 5gr/kgBB). Begitu pun antara kelompok K2 (tanpa

pemberian jus buah alpukat) dengan kelompok P2 (dengan pemberian jus buah

alpukat 10gr/kgBB) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05). Sedangkan

jika dibandingkan kelompok K1 (kontrol negatif dengan pemberian Na CMC) dengan

kelompok P2 (dengan pemberian jus buah alpukat 10gr/kgBB) tidak terdapat

perbedaan yang signifikan yang menunjukkan bahwa jus buah alpukat dapat

menurunkan kadar ALT hingga batas normal dalam tubuh.

Untuk mengetahui pengaruh dosis jus buah alpukat terhadap penurunan AST

dan ALT berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa pemeriksaan kadar ALT

pada hari ke-8 (setelah perlakuan) diperoleh hasil bahwa antara kelompok P1 dan

kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05). Begitu pun pada

hasil pemeriksaan kadar ALT pada hari ke-8 (setelah perlakuan) diperoleh hasil

bahwa antara kelompok P1 dan kelompok P2 menunjukkan perbedaan yang

signifikan (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jus buah alpukat dengan

dosis yang berbeda dapat menimbulkan penurunan yang berbeda pula yaitu semakin

besar dosis jus buah alpukat yang diberikan, maka semakin tinggi penurunan AST

maupun ALT yang diperoleh.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian jus buah alpukat

dapat menurunkan kadar ALT bila dibandingkan dengan kelompok yang hanya

diberikan meloxicam, bahkan pada kelompok yang diberikan jus buah alpukat dengan

dosis 10 gr/kgBB/hari menunjukkan situasi yang tak jauh berbeda bila dibandingkan

dengan kelompok kontrol negatif dengan pemberian Na CMC 1%. Hal ini

membuktikan bahwa jus buah alpukat mampu bertindak sebagai antioksidan yang

dapat memecahkan proses autokatalitik dari proses lipid peroksidasi membran sel

sehingga dapat memelihara integritas sel. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Sagala (2010) yang menyatakan bahwa jus buah alpukat dapat

bertindak sebagai antioksidan dalam menghambat kerusakan dari mukosa lambung

akibat pemberian aspirin dan penelitian oleh Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa

Vitamin E yang terkandung juga dalam buah alpukat dapat menurunkan kadar AST

dan ALT pada tikus yang terpapar timbal per-oral. Vitamin E tersebut mampu

berperan sebagai antioksidan pemutus rantai reaksi dalam melindungi hepatosit dari

radikal bebas dan menetralisir efek yang ditimbulkan dari paparan yang bersifat

toksik serta sebagai antioksidan preventif (Patrick,2006). Buah alpukat yang

digunakan dalam penelitian ini mengandung antioksidan berupa prekursor dari

glutathione yaitu asam glutamate, glisin, sistin, dan metionin. Keempat asam amino

ini diserap melalui jalur pencernaan protein di dalam lambung dan berlanjut di usus

halus, dan memasuki sirkulasi darah melalui vena porta, kemudian akan dibawa ke

hati dan dipergunakan sebagai substansi untuk mensintesis glutathione (Almatsier,

2001). Selain itu, glutathione dapat meregenerasi antioksidan terpenting yaitu asam

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

44

lipoat, vitamin E dan vitamin C kembali ke bentuk aktif (Mohora et al, 2007). Selain

kandungan precursor glutathione, alpukat juga memiliki vitamin B2 (riboflavin) yang

berperan sebagai prekursor Flavine Adenine Dinucleotida (FAD), koenzim yang

dibutuhkan oleh glutathione reduktase dan mineral berupa selenium yang terkandung

memiliki efek antioksidan pada enzim glutathione peroksidase (Berdanier et al,

2008).

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

45

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Pemberian jus buah alpukat dapat menurunkan kadar AST dan ALT pada

tikus putih yang diinduksi meloxicam dosis toksik.

b. Dosis optimal jus buah alpukat dalam menurunkan kadar AST dan ALT

adalah 10 g/kgBB/hari.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

a. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan pengamatan pada

gambaran histopatologi organ hati.

b. Dapat dilakukan penelitian sejenis dengan menerapkan pada hewan

kesayangan.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

46

DAFTAR PUSTAKA

Adiyati, P. N. 2011. Ragam Jenis Ektoparasit pada Hewan Coba Tikus Putih (Rattus

norvegicus) Galur Sprague Dawley. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Alfansuri, A.F . 2012 . Identifikasi Chilling Injury Buah Alpukat (Persea americana)

dengan Gelombang Ultrasonik. IPB : Bogor.

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia

Al-Rekabi, F.M.K., Abbas D.A dan Hadi N.R . 2009 . Effect of Subchronic exposure

to meloxicam on some hematological, biochemical and liver histopathological

parameters in rats . Iraq Journal of Veterinary Sciences Vol.23 Supplement II :

249-254. Baghdad University : Iraq

Allen, P.G., 2013. College of Veterinary Medicine. Washington State University:

Washington

Astawan M. dan Leomitro A. 2008. Khasiat warna-warni makanan. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, pp : 154-160, 128, 129.

Berdanier, C., Dwyer, J., dan Feldman, E. 2008. Handbook of Nutrition and Food.

Second Edition. Boca Raton: CRC Press

Besselsen, D.G. 2004. Biology of Laboratory Rodent. Medical Books. New York.

Bijanti, Retno. 2010 . Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner Edisi Pertama .

Percetakan Universitas Airlangga : Surabaya

Bousfield, B.B.R.W. Veterinary Bulletin, Agriculture, Fisheries and Conservation

Department Newsletter. 2010; 1(4):1-12.

Busch, Ulrich et al . 1998 . Pharmacokinetics of meloxicam in animals and the

relevance to humans . Department of pharmacokinetics : U.S.A

Chandra, A et al . 2013 . Pengaruh pH dan Jenis Pelarut Pada Perolehan dan

Karakterisasi Pati dan Biji Alpukat : Universitas Katolik Parahyangan.

Day, R., D, Williams, K., Handel, M. dan Brooks, P . 2000. Cognnective tissue and

bone disorders. In : SG, Carruthers, BB. Hoffman, KL. /Melmon & DW..

Nierenberg (eds), Clinical Pharmacology. Edisi 4 : New York.

Devlin, MT. 2002. Bionergetics and Oxidative Metabolism In : Biochemistry with

clinical correlation. Wiley-lisss. Canada :590-592

Dorantes, Lidia, FAO. 2006. Avocado Post Harvest Operation Chapter : Italy

Federer, W.T. 1955. Experimental Design. The Macmillan Company, New York.

Fitzpatrick, A. 2003. Ethics and animal research. J Lab Clin Med.;41:89-90.

Gilman, AG., Rall., TW., Nies, AS & Taylor, P . 1991 . The Pharmacological basis

of therapeutics. Vol.11 . Edisi 8 . Pergamon Press : New York.

Geof, W.S., Jennifer, L.D., Lisa, A.T et al . 2008 . Extralabel Use Of Nonsteroidal

Anti-Inflammatory Drugs In Cattle . JAVMA Vol.232 No.5 : FARAD Digest

Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Setiawan I, Tengadi KA,

Santoso A, penerjemah. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Textbook of Medical

Physiology.

Hariono, B. 2005. Hematology Veteriner. Bagian Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada . Yogyakarta, 7-8

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

47

Hidayat, A . 2013 . Pengaruh Vitamin E Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Serum

Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang Dipapar

Timbale Per-Oral. Universitas Negeri Semarang : Semarang.

Husadha, Y. 1996. Fisiologi dan Pemeriksaan Hati. Dalam : Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal : 224-

226.

Ide P. 2010. Health Secret Of Kiwi fruit. Jakarta : PT. Alex Media Computindo, pp :

9,11,15,16.

Katja, D.G., Suryanto, E., dan Wehantouw, F., 2009, Potensi Daun Alpukat (Persea

Americana Mill) Sebagai Sumber Antioksidan Alami, Chem. Prog. 2 (1) : 58-

64.

Kali, M.B. 1997. Alpukat Budidaya dan Pemanfaatan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Koolman J, Röhm KH. 2001. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi SI,

penerjemah. Jakarta: Hipokrates. Terjemahan dari Color Atlas of Biochemistry.

Lopez. VMG. 2002. Fruit Characterization of high oil contect avocado varieties.

Scientia Agricol.

Meyes PA, DK Granner, VW Rodwell dan DW Martin. 1991 . Biokimia. Alih Bahasa

Mohora, Greabu, Muscurel, Duta, dan Totan. 2007. The Sources and the Targets of

Oxidative Stress in the Etiology of Diabetic Complications. J. Biophys. Vol. 17

(2): 63–84.

Moriwaki, K., T. Shiroishi dan H. Yonekawa. 1994. Genetic in Wild Mice. Its

Aplication to Biomedical Research. Japan ScientificSocieties Press. Karger,

Tokyo.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, edisi revisi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nutrient data. 2010. Nutrition Facts Avocados, Raw, All Commercial Varieties. http://

www.nutritiondata.com/facts/fruits-and-fruit-juices/1843/2 [24 Mei 2010]

Patrick, L. 2006 . Lead Toxicity Part II: The Role Of Free Radical Damage And The

Use Of Antioxidants In The Pathology And Treatment Of Lead Toxicity.

Alternative Medicine Review : 114-127

Plantamor. 2012 . Persea americana M. (http://www. plantamor.com /index.php.

plant=970) diakses 10 Januari 2015.

Pramushinta, A.A . 2008 . Pengaruh Teh Hijau Terhadap Kadar Enzim Alkali

Phospatase Serum Tikus Wistar Yang Diberi Kloramfenikol . Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang.

Prihatman, Kemal. 2000. ALPUKAT / AVOKAD (Persea americana Mill/Persea

gratissima Gaerth). Jakarta: Kantor Deputi Menegristek Bidang

Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Putz, R. and Pabst, R., 2005. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Kepala, Leher,

Extremitas Atas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Quane, D . 2010 . Varietas Alpukat di Indonesia . (http://www.ristek.go.id diakses 10

Januari 2015)

Ressang AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Ed ke-2. Denpasar: Bali Pr.

Rukmana, R. 1997. Alpukat Seri Budi Daya. Kanisius : Jakarta.

Sadikin M. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta : Penerbit Widya Medika Jakarta

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

48

Sagala, P.S . 2010 . Efek Protektif Jus Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap

Kerusakan Mukosa Lambung Mencit Yang Diinduksi Aspirin . Universitas

Sebelas Maret : Surakarta

Samson, J.A. 1980. Tropical Fruits. Longman Inc: New York

Sari, W . 2008 . Care Your Self : Hepatitis. Jakarta. Penebar Plus : 27-28.

Sirois, M. 2005. Laboratory animal medicine: Principles and procedures. Elsevier

Mosby, Philadelphia, USA. Pp 167,172.

Sloane,Ethel. 2004 . Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC.

Smith, J.B and Mangkoewidjoyo, S . 1988 . Pemeliharaan, Pembiakan dan

Penggunaan Hewan Coba Di Daerah Tropis . Universitas Indonesia : Jakarta.

Snell, R. S., 2006. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta:EGC. 350-360. Universitas

Sparkes, A.H et al . 2010 . Long-term use of NSAIDs in Cats . Journal of Feline

Medicine and Surgery Vol.12, 519 : JFMS Cinical Practice

Stelio, P.L et al . 2007 . Evaluation Of Adverse Effects Of Long-Term Oral

Administration Of Carprofen, Etodolac, Flunixin Meglumine, Ketoprofen, And

Meloxicam In Dogs . AVJR Vol.68 No.3 . School Of Veterinary Medicine And

Animal Science : Brazil.

Sudjarwadi., Taufan, R and Dharmana, E . 2013 . Pengaruh Pemberian Ekstrak

Phaleria Maccocarpa Dan Phyllanthus Niruri Terhadap Kadar AST, ALT dan

Kreatinin Mencit. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang.

Sulistyowaty, Yeny. 2006 . Pengaruh Pemberian Likopen Terhadap Status

Antioksidan (Vitamin C, Vitamin E, Gluthathion Peroksidase) Tikus (Rattus

norvegicus galur Sprague Dawley) Hiperkolesterolnemia . Universitas

Diponegoro : Semarang.

Underwood, J. C. E. 1999. Patologi Umum dan Sistemik. edisi 2 vol.2. Jakarta: EGC.

Wibowo AW, L Maslachah & R. Bijanti. 2008. Pengaruh Pemberian Perasan Buah

Mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus

Putih(Rattus norvegicus) Diet Tinggi Lemak .Jurnal Veterinerian Medika

Universitas Airlangga Vol. 1: 1- 5.

Widmann, F. K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

Jakarta: EGC.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

49

Lampiran 1 :

Hasil Penimbangan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Sebelum Perlakuan

Tikus ke-n Berat Badan

(gram)

Kelompok

1 170 Kontrol Negatif (K1)

2 160 Kontrol Negatif (K1)

3 170 Kontrol Negatif (K1)

4 160 Kontrol Negatif (K1)

5 170 Kontrol Negatif (K1)

6 170 Kontrol Negatif (K1)

7 170 Kontrol Positif (K2)

8 170 Kontrol Positif (K2)

9 160 Kontrol Positif (K2)

10 180 Kontrol Positif (K2)

11 170 Kontrol Positif (K2)

12 160 Kontrol Positif (K2)

13 160 Perlakuan I (P1)

14 160 Perlakuan I (P1)

15 180 Perlakuan I (P1)

16 180 Perlakuan I (P1)

17 160 Perlakuan I (P1)

18 160 Perlakuan I (P1)

19 160 Perlakuan II (P2)

20 160 Perlakuan II (P2)

21 170 Perlakuan II (P2)

22 170 Perlakuan II (P2)

23 160 Perlakuan II (P2)

24 180 Perlakuan II (P2)

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

50

Lampiran 2 :

Hasil Penimbangan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Setelah Perlakuan

Tikus ke-n Berat Badan

(gram)

Kelompok

1 185 Kontrol Negatif (K1)

2 165 Kontrol Negatif (K1)

3 180 Kontrol Negatif (K1)

4 185 Kontrol Negatif (K1)

5 175 Kontrol Negatif (K1)

6 180 Kontrol Negatif (K1)

7 175 Kontrol Positif (K2)

8 170 Kontrol Positif (K2)

9 170 Kontrol Positif (K2)

10 180 Kontrol Positif (K2)

11 175 Kontrol Positif (K2)

12 165 Kontrol Positif (K2)

13 185 Perlakuan I (P1)

14 190 Perlakuan I (P1)

15 210 Perlakuan I (P1)

16 225 Perlakuan I (P1)

17 200 Perlakuan I (P1)

18 190 Perlakuan I (P1)

19 240 Perlakuan II (P2)

20 250 Perlakuan II (P2)

21 220 Perlakuan II (P2)

22 235 Perlakuan II (P2)

23 210 Perlakuan II (P2)

24 250 Perlakuan II (P2)

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

51

Lampiran 3 :

Volume Pemberian Na CMC 1% dan Meloxicam Pada Hari Ke-0

Volume pemberian diperoleh dari rumus :

� =�,���

��× BB

Tikus ke-n Berat Badan

(gram)

Jenis Perlakuan Volume Pemberian (ml)

1 170 Na CMC 1 % 1,7

2 160 Na CMC 1 % 1,6

3 170 Na CMC 1 % 1,7

4 160 Na CMC 1 % 1,6

5 170 Na CMC 1 % 1,7

6 170 Na CMC 1 % 1,7

7 170 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,7

8 170 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,7

9 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

10 180 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,8

11 170 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,7

12 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

13 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

14 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

15 180 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,8

16 180 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,8

17 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

18 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

19 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

20 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

21 170 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,7

22 170 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,7

23 160 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,6

24 180 Na CMC 1 % + Meloxicam 1,8

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

52

Lampiran 4 :

Volume Pemberian Na CMC 1 % dan Jus Buah Alpukat Selama 7 Hari

Volume pemberian diperoleh dari rumus :

� ����1% =�,���

��× BB

Tikus ke-n Berat Badan

(gram)

Jenis Perlakuan Volume Pemberian

(ml)

1 170 Na CMC 1 % 1,7

2 160 Na CMC 1 % 1,6

3 170 Na CMC 1 % 1,7

4 160 Na CMC 1 % 1,6

5 170 Na CMC 1 % 1,7

6 170 Na CMC 1 % 1,7

7 170 Na CMC 1 % 1,7

8 170 Na CMC 1 % 1,7

9 160 Na CMC 1 % 1,6

10 180 Na CMC 1 % 1,8

11 170 Na CMC 1 % 1,7

12 160 Na CMC 1 % 1,6

13 160 Jus Buah Alpukat 5gr/kgBB

14 160 Jus Buah Alpukat 5gr/kgBB

15 180 Jus Buah Alpukat 5gr/kgBB

16 180 Jus Buah Alpukat 5gr/kgBB

17 160 Jus Buah Alpukat 5gr/kgBB

18 160 Jus Buah Alpukat 5gr/kgBB

19 160 Jus Buah Alpukat 10gr/kgBB

20 160 Jus Buah Alpukat 10gr/kgBB

21 170 Jus Buah Alpukat 10gr/kgBB

22 170 Jus Buah Alpukat 10gr/kgBB

23 160 Jus Buah Alpukat 10gr/kgBB

24 180 Jus Buah Alpukat 10gr/kgBB

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

53

Lampiran 5 :

MELOXICAM

a. Konversi Dosis Meloxicam

- Dosis Lazim (DL) manusia = 7,5 mg

- Faktor Konversi (Fk) dari manusia 70 kg ke tikus 200 gr = 0,018

- Berat Meloxicam dalam 1 papan (Isi = 10 tablet) = 1,75 gr

- Berat Rata-Rata Meloxicam (1,75 gr / 10 tablet) = 0,175 gr = 175 mg

- Volume Pemberian Na CMC = sesuai berat badan tikus

Rumus konversi dosis dari manusia ke tikus : ����� = �� × ��

� Dosis untuk berat badan tikus 200 gr :

����� = �� × ��

= 0,018 × 7,5 mg

= 0,135 mg/grBB

� Dosis untuk berat badan tikus 280 gr :

����� = ������� ��!!"##$% × ��

!&%' !'('�

= 0,135mg/grBB × 7,5mg

280gr

= 0,189mg/grBB

b. Perhitungan Dosis Pemberian

� Dosis Lazim Pemberian Pada Tikus

����� = ������� ��!!"4#$% × !&%' 5' ' − 5' '7&8�9�:';

��

= 0,189 × 175mg

7,5mg

= 4,31mg/200grBB

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

54

� Dosis Toksik Meloxicam

����� = = × �� Pada Tikus

= = × =, >?;$

= ?@, >?;$

c. Perhitungan Volume Pemberian Meloxicam

� Volume Na CMC = 30,1 ml

� Meloxicam yang dibutuhkan = 16,31 mg × 18 ekor tikus

= 293,58 mg/grBB

� Pemberian meloxicam sebanyak 293,58 mg/grBB dalam 30,1 ml Na CMC

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

55

Lampiran 6

TABEL KONVERSI DOSIS

Hewan dan

bobot badan

rata-rata

Mencit

20 gr

Tikus

200 gr

Marmot

400 gr

Kelinci

2 kg

Kucing

2 kg

Kera

4 kg

Anjing

12 kg

Manusia

70 kg

Mencit 20 gr 1 7 12,29 27,8 26,7 64,1 124,2 387,9

Tikus 200 gr 0,14 1 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 60,5

Marmot 400 gr 0,08 0,57 1 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci 2 kg 0,04 0,25 0,44 1 1,06 2,4 4,5 14,2

Kucing 2 kg 0,03 0,23 0,41 0,92 1 2,2 4,1 13

Kera 4 kg 0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1 1,9 6,1

Anjing 12 kg 0,008 0.06 0,1 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1

Manusia 70 kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,36 0,16 0,32 1

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

56

Lampiran 7 :

Tanggal Periksa : 30 Mei 2015

Pemeriksaan Hari Ke-0

Tabel. Hasil Pemeriksaan AST Pada Tikus Wistar Jantan (Normal 45,7-80,8 IU/L)

Sampel K1 IU/L K2 IU/L P1 IU/L P2 IU/L

1 49 207 306 148

2 54 189 205 359

3 66 408 283 193

4 49 193 205 178

5 70 396 179 240

6 62 289 155 172

Mean 58,33 280,33 222,17 215

SEM 3,66 41,2 24,2 31,3

Tabel. Hasil Pemeriksaan ALT Pada Tikus Wistar Jantan (Normal 17,5-30,2 IU/L)

Sampel K1 IU/L K2 IU/L P1 IU/L P2 IU/L

1 25 65 60 55

2 30 303 90 204

3 28 56 43 52

4 22 43 57 50

5 19 92 47 76

6 27 69 55 47

Mean 25,17 104,67 58,67 80,67

SEM 1,5 7,38 2,9 4,72

Keterangan :

K1 = Kelompok kontrol negative dengan pemberian Na CMC 1%

K2 = Kelompok kontrol positif dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30

mg/kgBB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

SEM = Standard Error Of Mean

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

57

Lampiran 8 :

Tanggal Periksa : 05 Juni 2015

Pemeriksaan Hari ke-8

Tabel. Hasil Pemeriksaan AST Pada Tikus Wistar Jantan (Normal 45,7-80,8 IU/L)

Sampel

(Tikus)

K1 IU/L K2 IU/L P1 IU/L P2 IU/L

1 46 203 78 62

2 52 184 71 60

3 55 353 80 68

4 50 190 70 51

5 56 387 75 59

6 65 270 69 61

Mean 54 264,5 73,83 60,17

SEM 2,64 35,9 1,85 2,24

Tabel. Hasil Pemeriksaan ALT Pada Tikus Wistar Jantan (Normal 17,5-30,2 IU/L)

Sampel

(Tikus)

K1 IU/L K2 IU/L P1 IU/L P2 IU/L

1 20 66 25 18

2 28 280 30 22

3 19 50 22 18

4 24 41 25 19

5 18 87 28 24

6 23 60 27 24

Mean 22 96,17 26,17 20,83

SEM 1,05 7,13 0,93 1,27

Keterangan :

K1 = Kelompok Kontrol

K2 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB

P1 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 5g/kg BB

P2 = Kelompok dengan pemberian meloxicam dosis toksik 30 mg/kg BB dan

pemberian jus buah alpukat 10 g/kg BB

SEM = Standard Error Of Mean

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

58

Lampiran 9 :

Tabel. Hasil uji Two Way Anova With Replication Kadar AST

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Sample 78408.33 1 78408.33 22.74507 2.46E-05 4.084746

Columns 286782.4 3 95594.14 27.73042 7.25E-10 2.838745

Interaction 60328.5 3 20109.5 5.833462 0.002101 2.838745

Within 137890.7 40 3447.267

Total 563409.9 47

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

59

Lampiran 10 :

Tabel. Hasil uji Two Way Anova With Replication Kadar ALT

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Sample 3062.5 1 3062.5 28.72216 6.98E-06 4.149097

Columns 8330.7 3 2776.9 26.04361 1.02E-08 2.90112

Interaction 1965.9 3 655.3 6.145838 0.002018 2.90112

Within 3412 32 106.625

Total 16771.1 39

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

60

Lampiran 11 :

Tabel. Hasil Uji T-test Kadar AST Pada Pemeriksaan Awal

K1 K2 P1 P2

K1 0.000319915 5.56143E-05 0.000571643

K2 0.000319915 0.252387753 0.236260193

P1 5.56143E-05 0.252387753 0.860294583

P2 0.000571643 0.236260193 0.860294583

Signifikan bila P<0,05

Tabel. Hasil Uji T-test Kadar AST Pada Pemeriksaan Akhir

K1 K2 P1 P2

K1 0.00016241 0.00010949 0.105751763

K2 0.00016241 0.000346142 0.000204007

P1 0.00010949 0.000346142 0.000841654

P2 0.105751763 0.000204007 0.000841654

Signifikan bila P<0,05

Tabel. Hasil Uji T-test Kadar AST Pada Pemeriksaan Awal Dan Akhir

K1 K2 P1 P2

K1 0.359720647

K2 0.778165403

P1 0.000117178

P2 0.000604238

Signifikan bila P<0,05

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

61

Lampiran 12 :

Tabel. Hasil Uji T-test Kadar ALT Pada Pemeriksaan Awal

K1 K2 P1 P2

K1 0.001136466 4.996E-05 0.000378116

K2 0.001136466 0.185493643 0.376035511

P1 4.996E-05 0.185493643 0.569587028

P2 0.000378116 0.376035511 0.569587028

Signifikan bila P<0,05

Tabel. Hasil Uji T-test Kadar ALT Pada Pemeriksaan Akhir

K1 K2 P1 P2

K1 0.000976499 0.017890606 0.915044714

K2 0.000976499 0.002032593 0.00097619

P1 0.017890606 0.002032593 0.024595269

P2 0.915044714 0.00097619 0.024595269

Signifikan bila P<0,05

Tabel. Hasil Uji T-test Kadar ALT Pada Pemeriksaan Awal Dan Akhir

K1 K2 P1 P2

K1 0.130824675

K2 0.71868089

P1 4.13577E-05

P2 0.000167197

Signifikan bila P<0,05

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Lampiran Foto 1 :

Persiapan Meloxicam

a.

b.

Meloxicam 7,5 mg

Meloxicam 7,5 mg digerus hingga halus

PERSIAPAN BAHAN

Meloxicam 7,5 mg

Meloxicam 7,5 mg digerus hingga halus

62

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

63

Persiapan jus buah alpukat

a.

b.

Buah alpukat jenis alpukat mentega tipe

guatemalan

Setelah alpukat diblender dilanjutkan dengan

penyaringan untuk menghasilkan buah alpukat

yang lebih halus

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Persiapan Na CMC 1 %

a.

b.

Natrium Carboxy Methyl Celullose

(Na CMC

Pemanasan 80 ml aquadest dengan suhu

80

Persiapan Na CMC 1 %

Carboxy Methyl Celullose

CMC)

ml aquadest dengan suhu

80˚C

64

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Lampiran Foto 2:

a. Penimbangan Hewan Cob

b. Pemberian Label Pada Hewan Coba

Penimbangan dilakukan pada hari ke

sebelum pemberian meloxicam

Pemberian label pada ekor

untuk memberikan tanda pada masing

masing hewan coba

PERSIAPAN HEWAN COBA

Penimbangan Hewan Coba

Pemberian Label Pada Hewan Coba

Penimbangan dilakukan pada hari ke-0

sebelum pemberian meloxicam

Pemberian label pada ekor dilakukan

untuk memberikan tanda pada masing-

masing hewan coba

65

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

Lampiran Foto 3:

a. Pemberian Meloxicam

b. Pemberian Jus Buah Alpukat

Meloxicam diberikan secara oral menggunakan

kanula pada hari ke

Jus buah alpukat diberikan secara oral menggunakan

kanula pada hari ke

PERLAKUAN HEWAN COBA

Pemberian Meloxicam

Pemberian Jus Buah Alpukat

Meloxicam diberikan secara oral menggunakan

kanula pada hari ke-0

alpukat diberikan secara oral menggunakan

kanula pada hari ke-1 hingga hari ke-7

66

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

67

Lampiran Foto 4:

PEMERIKSAAN KADAR AST DAN ALT

a. Pengambilan Sampel Darah

b.

Darah diambil melalui jantung dan

sebagian melalui mata sebanyak 1 ml

Darah yang diambil disimpan pada

tabung sampel darah

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

68

c.

d.

Tabung sampel darah dimasukkan ke

dalam centrifuge dengan kecepatan 5000

rpm selama 5 menit

Setelah plasma dan serum terpisah,

serum diambil dan diletakkan pada cup

serum

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

69

e.

f.

Cup serum diletakkan pada rak

Rak yang telah berisi cup serum dimasukkan

kedalam mesin Siemens dan dilakukan

pengaturan indikator yang ingin diketahui

yaitu AST dan ALT pada layar monitor

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH ALPUKAT TERHADAP GAMBARAN ... · Pengaruh Pemberian Jus Buah Alpukat Terhadap Gambaran Kadar Aspartate Transminase (AST) dan Alanine Transminase (ALT)

70

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 9 Mei 1993 di Baubau dari

ayahanda Thamrin Ijaya dan ibunda Rita Liem. Penulis

merupakan anak ke enam dari enam bersaudara.

Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 3 Baubau pada

tahun 2005, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN

1 Baubau dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2011 penulis

menyelesaikan pendidikan di SMAN 1 Baubau. Penulis diterima

di Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran,

Universitas Hasanuddin pada tahun 2011 melalui ujian

SNMPTN.

Selama perkuliahan penulis aktif dalam organisasi internal kampus yaitu Himpunan

Mahasiswa Kedokteran Hewan (HIMAKAHA) FKUH menjabat sebagai anggota

divisi Kesekretariatan pada periode 2012-2013. Selain itu, penulis juga aktif dalam

berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan

Indonesia (IMAKAHI).