Page 1
i
PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser)
Disusun dalam rangka menyusun skripsi
Oleh:
Nama : Rezty Nuramalia
NIM : 15311500
Jurusan : Manajemen
Bidang Kosentrasi : Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2019
Page 2
i
PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser)
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar
Sarjana Strata-1 di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam
Indonesia
Oleh :
Nama : Rezty Nuramalia
NIM : 15311500
Jurusan : Manajemen
Bidang Kosentrasi : Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2019
Page 6
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan segala rasa syukur kepada Allah SWT, dengan kerendahan
hati, Saya persembahkan Skripsi ini teruntuk:
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat
Almamaterku, FE UII
Orang tua yang sangat saya sayangi Mama saya dan (alm) Abah saya,
kakak-kakak saya, yang juga saya sayangi dan keluarga-keluarga saya
Teman-teman yang selalu memberikan dukungan
Page 7
vi
MOTTO
“Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain. Dan hendaklah hanya kepada Tuhanmulah kamu
berharap”
(QS. Al-Insyiroh : 6-8)
Saya percaya doa ibu mempermudah kesulitan
dan pengantar kesuksesan untuk anaknya
Your future depends on your imagination
Throw away your fear, we can do it, it’s okay
All the keys are in your possession
(EXO-Power)
Page 8
vii
Pengaruh Pemberdayaan Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening
(Studi Kasus PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser)
Rezty Nuramalia
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dialkukan pada PT. BPD Kaltim
Kaltara Cabang Tana Paser dengan jumalah sampel yang digunakan adalah 85
karyawan. Alat uji analisis yang digunakan adalah SmartPLS v.3.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif secara
signifikan pada semua hipotesis. Studi ini juga menguatkan peran kepuasan kerja
sebagai variabel intervening antara pemberdayaan karyawan, komitmen organisasi,
dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan, Komitmen
Organisasi, Pemberdayaan Karyawan
Page 9
viii
The Effect of Employee Empowerment, Organizational Commitment, and
Organizational Culture on Employee Performance with Job Satisfaction as
Intervening Variable
(Case Study of PT. BPD Kaltim Kaltara, Tana Paser)
Rezty Nuramalia
Management Program, Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia
[email protected]
ABSTRACT
This research is quantitative research do in PT. BPD Kaltim Kaltara Branch of Tana
Paser with number of samples by used 85 the employee. Analysis test of equipment by
used SmartPLS v.3.0.
The result of this research is indicate that research has positive relations be
significantly in all hypotheses. This study also reinforces the role of job satisfaction as
an intervening variable between employee empowerment, organizational commitment,
and organizational culture on employee performance.
Keywords: Organizational Culture, Job Satisfaction, Employee Perfomance,
Organizational Commitment, Employee Empowerment.
Page 10
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh
Pemberdayaan Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pt. Bpd Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser)”. Penelitian
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Penulis menyadari bahwa selama persiapan, penyusunan, hingga terselesainya
skripsi ini, tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan berbagai pihak untuk
memperlancar jalannya pengerjaan skripsi ini. Untuk itu dengan ketulusan dan
kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Allah SWT atas segala berkat dan karunia yang diberikan-Nya kepada penulis.
2. Bapak Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam
Indonesia
3. Bapak Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
4. Bapak Anjar Priyono, SE., M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Page 11
x
5. Ibu Titik Nurbiyati,Dra.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan ilmu, wawasan dan membimbing dengan sabar, ramah, dan perhatian
selama penulis menyusun skripsi.
6. Ibu Dra. Siti Nursyamsiah M.M. selaku dosen wali selama penulis berkuliah di
Fakultas Ekonomi Univwesitas Islam Indonesia.
7. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang telah
sangat berjasa bagi penulis selama perkuliahan. Memberikan ilmu, pengetahuan,
wawasan, dan membantu selama masa perkuliahan dan selama proses
penyelesaian skripsi.
8. Kepada orang tua yang sangat penulis sayangi dan cintai (alm) Yusuf Machmud
dan Noraliyah. Terutama untuk mama yang selalu memberikan doa, kasih sayang,
semangat, dan pengorbanan yang sangat luar biasa hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Fajrian Rachman, Fachrial Machyudin, Rahmi Nur Risma kakak-kakak yang
sangat penulis sayangi, Luciana W. Kusumawardani dan Fivy Putriani kakak-
kakak ipar yang juga penulis sayangi yang telah memberikan dukungan, perhatian,
dan semangat kepada penulis. Juga keponakan-keponakan penulis Reival, Rafli
dan Rayasha.
10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu saling memberikan semangat dan
kebersamaan saat suka maupun duka selama di Jogja Sucianny Putri Hartandia,
Nastiti Dwi Setiani, Rindang Putri, Amellia Putri Larasati, Fania Atyan Asmi
Fajri, Namira putri, Yara Oktabelia, Febrina Tri Anjelina.
Page 12
xi
11. Sahabat-sahabat sejak bangku sekolah yang selalu mendukung dan memberikan
semangat serta tempat bercerita walaupun jauh yang penulis sayangi Yenita Dwi
Farisnawati, Audina Nurfajriana, Karina Damayanti Mamonto, Hadianti Adellia,
Ika Wahyuni, Siti Patimah. “ootd”
12. “Pitiqx” sahabat seperjuangan diperkuliahan Ditya Nurkhairina, Larasasti, Wahyu
Putri Wilujeng, Hastin, Hapsari Ratna, Ida, Alvin Firdausy yang membuat masa
perkuliahan penulis menjadi menyenangkan.
13. Teman-teman “Ngopi” yang terbentuk karena satu desa KKN Qurrota A’yun, Tio
Akbar, Adam Arrafif, Miftahus yang selalu memberikan keceriaan. Teman-teman
KKN satu unit Dwina Tristiana, Veriana Emilia, Galang Resky, Abib yang selalu
membantu selama KKN.
14. Keluarga-keluarga penulis yang selalu memberikan semangat. Julak Iyam yang
sangat baik telah membantu dan menjaga selama penulis berkuliah di Jogja. Ciah
yang selalu memberikan semangat dan perhatian untuk penulis.
15. Teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi Tegar, Nanda, Mas Rifan, dan
Kevin yang saling membantu untuk menyelesaikan skripsi. Juga teman-teman
perkuliahan yang sudah baik dan membantu penulis dari semester satu hingga
meneyelesaikan skripsi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu namun telah banyak
membantu dari masa kuliah hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua,
Page 13
xii
terima kasih untuk bantuannya selama ini, semoga juga dapat menjadi amal ibadah
di hadapan-Nya, Aamiin.
Wassalamuallaikum, Wr, Wb.
Yogyakarta, 12 Agustus 2019
Penulis
Rezty Nuramalia
Page 14
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
SURAT BEBAS PLAGIARISME ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 11
2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 11
2.1.1. Penelitian pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan .......................................................................................... 11
Page 15
xiv
2.1.2. Penelitian pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan ............................................................................................ 15
2.1.3. Penelitian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan ............................................................................................ 18
2.1.4. Penelitian pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap
Kepuasan Kerja ................................................................................ 20
2.1.5. Penelitian pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja .................................................................................................. 23
2.1.6. Penelitian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja .................................................................................................. 25
2.1.7. Penelitian pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan ............................................................................................ 28
2.2. Landasan Teori ........................................................................................... 51
2.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................... 51
2.2.2. Kinerja Karyawan ........................................................................... 58
2.2.3. Pemberdayaan Karyawan ............................................................... 62
2.2.4. Komitmen Organisasi .................................................................... 66
2.2.5. Budaya Organisasi ........................................................................... 68
2.2.6. Kepuasan Kerja ................................................................................ 74
2.3. Hubungan Antar Variabel ......................................................................... 78
2.3.1. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
...................................................................................................................... 78
Page 16
xv
2.3.2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan... 79
2.3.3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan ........ 80
2.3.4. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja 81
2.3.5. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja ....... 82
2.3.6. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja ............ 83
2.3.7. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ............ 84
2.3.8. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening ................ 85
2.3.9. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening................ 86
2.3.10 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening................. 86
2.4. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................... 87
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 89
3.1. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 89
3.2. Lokasi Penelitian .......................................................................................... 89
3.2.1. Visi dan Misi Perusahaa.................................................................... 90
3.2.2. Profil Perusahaan .............................................................................. 90
3.2.4. Logo Perusahaan ............................................................................... 92
3.3. Variabel Penelitian ....................................................................................... 92
3.4. Definisi Operasional ..................................................................................... 94
3.4.1. Pemberdayaan Karyawan ................................................................ 94
Page 17
xvi
3.4.2. Komitmen Organisasi........................................................................ 97
3.4.3. Budaya Organisasi ............................................................................. 99
3.4.4. Kinerja Karyawan ........................................................................... 102
3.4.5. Kepuasan Kerja ............................................................................... 106
3.5. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 108
3.5.1. Jenis Data ......................................................................................... 108
3.5.2. Teknik Pengumpulanm Data .......................................................... 109
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 109
3.6.1. Populasi............................................................................................. 109
3.6.2. Sampel............................................................................................... 110
3.7. Metode Analisis Data ................................................................................. 111
3.7.1. Analisis Deskriptif ............................................................................ 111
3.7.2. Analisis Structural Equation Model ................................................ 111
3.7.3. Partial Equation Model .................................................................... 111
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 116
4.1. Analisis Deskriptif ...................................................................................... 116
4.1.1. Karakteristik Deskriptif Responden Penelitian............................ 116
4.1.2. Karakteristik Deskriptif Variabel Penelitian................................ 123
4.2. Hasil Analisis Variabel Independen ......................................................... 124
4.2.1. Pemberdayaan Karyawan .............................................................. 124
4.2.2. Komitmen Organisasi...................................................................... 126
4.2.3. Budaya Organisasi ........................................................................... 127
Page 18
xvii
4.3. Hasil Analisis Variabel Intervening .......................................................... 130
4.3.1. Kepuasan Kerja ............................................................................... 130
4.4. Hasil Analisis Variabel Dependen ............................................................ 132
4.4.1. Kinerja Karyawan ........................................................................... 132
4.5. Analisis Kuantitatif .................................................................................... 134
4.5.1. Pengukuran Model (Outer Model).................................................. 135
4.5.2 Analisis Model Struktural (Inner Model) ....................................... 143
4.6. Pembahasan ................................................................................................ 149
4.6.1. Data Deskriptif ................................................................................. 149
4.6.2. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan .................................................................................................... 149
4.6.3. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan .. 151
4.6.4. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan ....... 153
4.6.5. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja 154
4.6.6. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja ...... 156
4.6.7. Pengaruh Budaya organisasi terhadap Kepuasan Kerja ............ 158
4.6.8. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan............ 159
4.6.9. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening ............... 161
4.6.10. Pengaruh Komitmen Oragnisasi terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening ................ 162
Page 19
xviii
4.6.11. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui
Kepuasan Kerja sebagau Variabel Intervening ............................ 163
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 165
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 165
5.2. Saran............................................................................................................ 166
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 168
LAMPIRAN ........................................................................................................ 175
Page 20
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu .................................................... 31
Tabel 2.2 Rangkuman Variabel Indikator Penelitian Terdahulu ................... 45
Tabel 3.1 Skala Likert Pengumpulan Data ..................................................... 109
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 116
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 117
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..... 118
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ..................... 120
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan .... 121
Tabel 4.6 Karakteristik Respoonden Berdasarkan Status Pernikahan ........ 122
Tabel 4.7 Deskriptif Variabel Pemberdayaan Karyawan .............................. 124
Tabel 4.8 Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi ..................................... 126
Tabel 4.9 Deskriptif Variabel Budaya Organisasi .......................................... 127
Tabel 4.10 Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja ............................................. 130
Tabel 4.11 Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan ........................................ 132
Tabel 4.12 Hasil Uji Convergent Validity-Outer Loading ............................. 136
Tabel 4.13 Discriminant Validity-Cross Loading ........................................... 139
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas-Composite Reliability ................................. 142
Tabel 4.15 Nilai R2 Variabel Endogen .............................................................. 143
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Model Struktural ................................................. 145
Page 21
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir................................................................................ 88
Gambar 3.1 Logo Perusahaan ............................................................................ 92
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............. 117
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................. 118
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 119
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Bedasarkan Masa Kerja .................. 120
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan122
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ..... 123
Gambar 4.7 Pengujian Model Pengukuran ..................................................... 135
Gambaar 4.8 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 144
Page 22
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ..................................................................... 176
Lampiran 2 Tabulasi Data Mentah .................................................................. 192
Lampiran 3 Analisis Deskriptif......................................................................... 201
Lampiran 4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian....................................... 203
Lampiran 5 Hasil Uji Outer Model ................................................................. 211
Lampiran 6 Hasil Uji Inner Model ................................................................... 218
Lampiran 7 Surat Keterangan Izin Penelitian ................................................ 220
Lampiran 8 Surat Pernyataan Selesai Penelitian ........................................... 221
Page 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komponen penting dalam sebuah organisasi salah satunya adalah sumber daya
manusia yang ada di dalam organisasi tersebut. Setiap organisasi harus memiliki
sumber daya manusia yang mahir dalam bidangnya agar organisasi tersebut dapat
mencapai tujuan yang telah dibuat. Manajemen sumber daya manusia adalah proses
mengelola sumber daya manusia (pengetahuan, keterampilan dan sikap) untuk
mencapai tujuan organisasi (Bohlander & Snell: 2013). Mathis & Jackson (2011),
menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan bagian khsusus yang di miliki
dari setiap organisasi, yang artinya organisasi harus mampu melihat bakat seorang
karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan sebagai kesempatan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif organisasi yang lebih besar.
Armstrong (2014) juga menjelaskan manajemen sumber daya manusia
didasarkan pada empat prinsip. Pertama, organisasi harus dijadikan sebagai tempat
harta yang penting dan manajemen yang baik dialamnya merupakan kunci keberhasilan
bagi perusahaan. Kedua, keberhasilan organisasi didasarkan pada peraturan, prosedur
dan kebijakan untuk mengelola sumber daya agar dapat memberikan kontribusi yang
nyata bagi perusahaan. Ketiga, nilai budaya dan lingkungan organisasi memberikan
pengaruh langsung terhadap pencapaian organisasi. Keempat, manajemen sumber daya
Page 24
2
manusia harus berhubungan, berintegrasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi berkaitan dengan kinerja para
anggotanya, sehingga organisasi harus selalu mengembangkan dan meningkatan
kinerja dari para anggotanya. Menurut Prawirosentoso (2000) kinerja adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab, dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara hukum, tidak
melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja karyawan dari suatu
organisasi dilihat dari seberapa jauh organisasi mampu menjalankan visi-misi, sasaran
serta tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kinerja karyawan merupakan tolak
ukur dari kemajuan suatu organisasi, jika sebuah organisasi memiliki pengelolaan
kinerja sumber daya manusia yang efektif, handal dan berkualitas dalam penyelesaian
serangkaian tanggung jawab yang diberikan, maka organisasi tersebut akan mampu
bertahan ditengah persaingan.
Robbins dan Judge (2014) menjelaskan kinerja merupakan tingkat efisiensi dan
efektivitas serta inovasi dalam pencapaian tujuan oleh pihak manajemen dan divisi-
divisi yang ada dalam organisasi. Kinerja dapat dikatakan baik dan sukses jika tujuan
yang diinginkan dapat dicapai dengan baik. Kinerja juga dipandang sebagai fungsi dari
interaksi antara kemampuan, motivasi dan kesempatan, sehingga kinerja seseorang
dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kinerja merupakan suatu tindakan yang
menunjukkan bahwa dia adalah anggota kelompok. Pernyataan tersebut menunjukkan
Page 25
3
bahwa kinerja mengacu pada perbuatan atau tingkah laku seseorang di dalam suatu
kelompok (organisasi). Selain penilaian kinerja, dalam sebuah organisasi juga perlu
adanya pemberdayaan karyawan dan komitmen organisasi.
Menurut Noe et.al (1994) pemberdayaan adalah merupakan pemberian
tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan
menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan keputusan.
Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi kesempatan kepada
karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan
pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau
tanggung jawab kelompoknya. Penelitian yang berjudul Effects of Empowerment on
Employee Performance in the Workplace yang dilakukan oleh Marghany (2015). Hasil
penelitian yang menyatakan bahwa memberikan pemberdayaan yang tinggi untuk
karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan perhotelan. Penelitian yang dilakukan
oleh Meyerson dan Dewettinck (2012) dengan judul Effect of Empowerment on
Employees Performance juga menujukkan bahwa pemberdayaan karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hipotesis utama yaitu, implementasi dimensi pemberdayaan dalam suatu
organisasi, dibandingkan dengan sebelum penerapan pemberdayaan, telah
menyebabkan peningkatan kinerja karyawan
Pemberdayaan karyawan menjadi salah satu upaya yang wajib dilakukan agar
terciptanya karyawan yang berkualitas, memiliki kemampuan memanfaatkan,
Page 26
4
mengembangkan dan menguasai iptek, serta kemampuan manajemen, meningkatkan
mutu karyawan untuk dapat memenuhi tantangan perkembangan yang semakin cepat,
efisien dan produktif, harus dilakukan secara terus menerus sehingga tetap menjadi
karyawan yang produktif (Khan 1997). Menurut Wibowo (2005), menjelaskan bahwa
suatu perusahaan yang menjalankan pemberdayaan karyawan akan mendapatkan
berbagai manfaat seperti, dapat menghadirkan perasaan yang puas dalam mengambil
tanggungjawab untuk menjalankan tugasnya dengan melakukan sesuatu yang berharga
dan memperoleh kesenangan dalam melakukan komunikasi, juga dapat meningkatkan
percaya diri dalam melakukan sesuatu sehingga dapat menigkatkan kepuasan kerja
seperti kerjasama yang lebih dekat dengan orang lain, bekerja dengan tujuan yang lebih
jelas dan mendapatkan prestasi apabila tujuan telah tercapai, serta pemberdayaan dalam
organisasi akan meningkatkan kinerja organisasi dan karyawan, serta dapat
mengembangkan bakatnya secara penuh.
Allen dan Mayer (1997) menuturkan bahwa komitmen organisasional
merupakan suatu konstruk secara psikologis yang menjadi karateristik hubungan antara
organisasi dengan anggota organisasinya, dan mempunyai sebuah implikasi terhadap
keputusan individu untuk tetap melanjutkan keanggotannya dalam organisasi. Setiap
anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akan lebih cepat untuk dapat
bertahan menjadi bagian dari organisasi. Luthans (2006) juga menyebutkan bahwa ada
dua faktor yang mempengaruhi komitmen organisasional, yaitu, faktor yang pertama
adalah orang atau individual, seperti usia, kedudukan dalam organisasi, dan disposisi.
Page 27
5
Kedua faktor organisasi, seperti, desain pekerjaan, nilai-nilai, dukungan dan gaya
kepemimpinan.
Dessler (1994) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan
identifikasi dan keterlibatan individu dengan organisasi. Komitmen yang tinggi
dicirikan dengan tiga hal, yaitu kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan
dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan
keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen nampak dalam
tiga bentuk sikap yang terpisah tapi saling berhubungan erat, pertama identifikasi
dengan misi organisasi, kedua keterlibatan secara psikologis dengan tugas-tugas
organisasi dan yang terakhir loyalitas serta keterikatan dengan organisasi. Penelitian
yang dilakukan oleh Setiawan dkk (2017) dengan judul Employees Performance;
Leadership, Organizational Commitment and Trust menujukkan bahwa hasil dari
analisis deskriptif dan kuantitatif menunjukkan bahwa komitmen organisasi adalah
mediator yang signifikan antara kepemimpinan pelayan dan kinerja karyawan. Hasil
juga menunjukkan bahwa kepemimpinan pelayan tidak dapat secara langsung
menghasilkan kinerja karyawan tetapi dapat menghasilkan kinerja karyawan melalui
komitmen dan kepercayaan organisasi, yang berarti bahwa komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Budaya organisasi juga mempengaruhi kinerja dari karyawan suatu organisasi.
Budaya organisasi adalah salah satu cara yang digunakan oleh organisasi dalam
menciptakan ciri khas yang berbeda dengan organisasi lainnya. Robbins & Coulter
Page 28
6
(2010) mengemukakan bahwa budaya organisasi atau organizational culture adalah
sehimpunan nilai, prinsip, tradisi dan cara bekerja yang dianut bersama oleh dan
mempengaruhi perilaku serta tindakan para anggota organisasi. Dalam kebanyakan
organisasi, nilai- nilai dan praktik- praktik yang dianut bersama ini telah berkembang
pesat seiring dengan perkembangan zaman dan benar- benar sangat mempengaruhi
bagaimana sebuah organisasi dijalankan. Penelitian yang berjudul Effect of
Organizational Culture, Organizational Commitment to Performance: Study In
Hospital Of District South Konawe Of Southeast Sulawesi yang diteliti oleh Hakim
(2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Ditemukan
juga bahwa komitmen organisasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, dan komitmen organisasi memiliki peran signifikan sebagai variabel
mediasi antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. Temuan ini memberi
makna bahwa, untuk meningkatkan kinerja karyawan perlu meningkatkan budaya
organisasi dan komitmen organisasi. Luthans (1995) menyatakan bahwa budaya
organisasi merupakan norma–norma dan nilai–nilai yang mengarahkan perilaku
anggota organisasi. Luthans (2012), mengetengahkan 6 karakteristik penting budaya
organisasional yaitu, 1). aturan-aturan perilaku 2). Norma 3). Nilai-nilai dominan 4).
Filosofi 5). Peraturan 6). Iklim organisasi.
Kepuasan kerja akan membuat karyawan dalam organisasi untuk berprestasi
lebih baik. Robbins (2003) menjelaskan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum
Page 29
7
terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang
pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Banyak faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, termasuk: gaji, tunjangan, prestasi,
otonomi, pengakuan, komunikasi, kondisi kerja, pekerjaan penting, rekan kerja, tingkat
profesionalisme, iklim organisasi, hubungan interpersonal, bekerja untuk sebuah
lembaga terkemuka, dukungan pengawasan, efektifitas positif, keamanan kerja,
fleksibilitas kerja, bekerja dalam lingkungan tim dan faktor genetik. Menurut Schein
(1992), budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau
dikembangkan oleh kelompok tertentu ketika mereka mengadaptasikan diri dengan
masalah eksternal dan integrasi internal bekerja dengan baik dan dianggap sebagai
nilai, dan mengajarkan kepada anggota baru cara yang benar untuk merealisasikannya.
Menurut Davies et al. (2006) Secara umum, kepuasan kerja menggambarkan
jatuhnya karyawan tentang pekerjaan mereka. Banyak penelitian telah menunjukkan
bahwa kepuasan kerja adalah fenomena multi dimensi, dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal dan eksternal seperti, nilai prinsip, kepribadian, harapan individu, sifat
pekerjaan, peluang yang disediakan. Dan menurut Mathis dan Jackson (2006),
kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang positif yang
merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Penelitian yang dilakukan
oleh Yuen et al. (2018) yang berjudul Determinants of Job Satisfaction and
Performance of Seafarers menunjukkan bahwa kepuasan kerja sangat berkorelasi
Page 30
8
dengan kinerja pelaut, dengan kata lain kepuasan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian “Pengaruh Pemberdayaan Karyawan, Komitmen Organisasi, dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pemberdayaan karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
4. Apakah pemberdayaan karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja?
5. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja?
6. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja?
7. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
8. Lebih besar mana pengaruh secara tidak langsung (pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja) atau pengaruh secara
langsung (pemberdayaan karyawan terhadap kinerja) pada karyawan?
9. Lebih besar mana pengaruh secara tidak langsung (komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja) atau pengaruh secara
langsung (komitmen organisasi terhadap kinerja) pada karyawan?
Page 31
9
10. Lebih besar mana pengaruh secara tidak langsung (budaya organisasi terhadap
kinerja karryawan melalui kepuasan kerja) atau pengaruh secara langsung
(budaya organisasi terhadap kinerja) pada karyawan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keryawan terhadap kinerja
karyawan
2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
4. Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja
5. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja
6. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
7. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja organisasi
8. Untuk mengetahui lebih besar mana pengaruh secara tidak langsung
(pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja)
atau pengaruh secara langsung (pemberdayaan karyawan terhadap kinerja)
pada karyawan?
9. Untuk mengetahui lebih besar mana pengaruh secara tidak langsung (komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja) atau pengaruh
secara langsung (komitmen organisasi terhadap kinerja) pada karyawan?
Page 32
10
10. Untuk mengetahui lebih besar mana pengaruh secara tidak langsung (budaya
organisasi terhadap kinerja karryawan melalui kepuasan kerja) atau pengaruh
secara langsung (budaya organisasi terhadap kinerja) pada karyawan?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Objek Penelitian
Untuk memberikan pengetahuan yang lebih baik bagi organisasi terkait dengan
pengaruh pemberdayaan karyawan, komitmen organisasi dan budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variable intervening.
2. Bagi Penulis
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh pemberdayaan karyawan,
komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan
kepuasan kerja sebagai variable intervening yang ada di perusahaan serta
mempraktikkan teori yang telah disampaikan selama menempuh pendidikan S1.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah referensi bagi peneliti lain dan
dikembangkan lebih lanjut khususnya terkait pengaruh pemberdayaan karyawan,
komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan
kepuasan kerja sebagai variable intervening.
Page 33
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini didasarkan pada penelitian terdahulu dari variabel Pemberdayaan
Karyawan, Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan, dan
Kepuasan Kerja. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya.
2.1.1. Penelitian pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan
1. Marghany (2015)
Penelitian yang berjudul Effects of Empowerment on Employee Performance in
the Workplace. Penelitian ini akan menguji model hubungan antara pemberdayaan,
kepuasan kerja, self efficacy, dan kinerja. Karena nilai pemberdayaan karyawan tampak
jelas, organisasi perhotelan multinasional mungkin ingin memilih karyawan dan
manajer yang nyaman dengan strategi pemberdayaan, dan menjelaskan kepada semua
karyawan bahwa organisasi akan mendukung mereka ketika mereka mengambil lebih
banyak inisiatif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk meningkatkan
efisiensi operasi dan layanan pelanggan dan untuk memberdayakan staf tidak selalu
jelas bagi manajer perhotelan, baik dalam hal apa yang harus dilakukan dan apa yang
harus dihindari.
Page 34
12
Proses pengambilan data penelitian ini akan dibagi menjadi dua tahap, pada
tahap pertama, supervisor dan manajer karyawan akan bertanya dengan mewawancarai
tentang jenis pemberdayaan yang dapat mereka terapkan, dan bagaimana mereka dapat
memberdayakan karyawan mereka. Pada tahap kedua, Karyawan yang ditargetkan
akan berada di level non-manajerial dan berbagai jenis pekerjaan, karyawan akan
diminta untuk menjawab survei untuk mengukur praktik pemberdayaan, self-efficacy,
kepuasan kerja, dan kinerja. Peneliti akan menggunakan wawancara dan survei.
Metode pengumpulan data kuantitatif digunakan untuk mengukur,
mendokumentasikan, dan memberikan nilai numerik. Ini dicapai dengan menggunakan
pengumpulan data yang objektif dan standar untuk semua peserta penelitian.
Hasil penelitian mengatakan bahwa faktor-faktornya dapat mempengaruhi
kinerja mereka. Hasil penelitian ini membantu organisasi perhotelan dalam upaya
mereka untuk memberikan pemberdayaan tinggi untuk meningkatkan kinerja
karyawan mereka.
2. Meyerson dan Dewettinck (2012)
Penelitian yang berjudul Effect of Empowerment on Employees Performance.
Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi
Pemberdayaan dengan mempertimbangkan tiga faktor pendelegasian, implementasi
manajemen yang berpartisipasi, dorongan dan pemberian hadiah serta penentuan
klasifikasi prioritas dan pentingnya pengaruh masing-masing faktor dengan kinerja
karyawan peningkatan Perusahaan Telekomunikasi.
Page 35
13
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan komparatif kausal dan
sampel statistik yang diteliti adalah 226 orang untuk mengumpulkan data, dua
kuesioner dan dokumen yang ada tentang tingkat kinerja karyawan digunakan dalam
dua periode waktu sebelum dan setelah implementasi Pemberdayaan. Validitas alat
dengan metode Konten dan Reliabilitasnya dengan koefisien metode Cornbach 0,98,
0,95 telah dikonfirmasi. Untuk menganalisis data, digunakan metode korelasi
Spearman, metode tes Wilcoxon, dan regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis utama; yaitu, implementasi
dimensi pemberdayaan dalam suatu organisasi, dibandingkan dengan sebelum
penerapan pemberdayaan, telah menyebabkan peningkatan kinerja karyawan dengan
koefisien korelasi 0,607, R square 0,369 dan tingkat signifikan 99 persen. Juga, ini
adalah sub-hipotesis pertama yang telah dikonfirmasi dengan analisis regresi dan
koefisien korelasi 0,611 dan R square 0,374 dan tingkat signifikan 99 persen. Ini berarti
bahwa implementasi otoritas menyebabkan peningkatan kinerja karyawan, dan sub-
hipotesis kedua telah dikonfirmasi dengan analisis regresi dan koefisien korelasi 0,579
dan R square 0,335 dan tingkat signifikan 99 persen. Ini berarti bahwa, penerapan
imbalan berdasarkan kinerja telah menyebabkan peningkatan kinerja karyawan, dan
sub-hipotesis ketiga telah dikonfirmasi dengan analisis regresi dan koefisien korelasi
0,453 dan R square 0,205 serta tingkat signifikan 99 persen. Artinya, penerapan sistem
saran telah menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Pada akhirnya, hasilnya
Page 36
14
ditunjukkan bahwa, pendelegasian wewenang, penghargaan berdasarkan kinerja dan
sistem implementasi memiliki pengaruh paling besar terhadap peningkatan kinerja.
3. Mohapatra dan Sundaray (2018)
Penelitian yang berjudul Impact of Employee Empowerment on Employee
Performance. Pemberdayaan Karyawan, seperti namanya, adalah untuk
memberdayakan atau mengangkat karyawan dalam organisasi dengan memberi mereka
otonomi untuk mengambil keputusan sendiri yang pada dasarnya mengarah ke
berbagai hasil positif di antaranya kinerja organisasi yang lebih baik adalah bagiannya.
Jika karyawan dalam suatu organisasi diberdayakan dan terlibat dalam berbagai
kegiatan pengambilan keputusan, maka mereka termotivasi positif, kinerja individu
mereka berkembang dan berkontribusi terhadap tujuan mereka sendiri serta tujuan
organisasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberdayakan atau mengangkat karyawan
dalam organisasi dengan memberi mereka otonomi untuk mengambil keputusan sendiri
yang pada dasarnya mengarah ke berbagai hasil positif di antaranya kinerja organisasi
yang lebih baik. Hasil penelitian menyatakan bahwa karyawan perlu diberi wewenang
yang lebih besar untuk mengambil keputusan independen karena tanggung jawab
pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan melalui pemberdayaan. Tidak ada
keraguan bahwa pemberdayaan dicapai dengan perubahan organisasi yang obyektif
dan struktural yang memberikan kenyamanan yang lebih besar bagi individu untuk
membuat keputusan dan menggunakan pengaruh yang lebih besar terkait pekerjaan
Page 37
15
mereka. Ketika proyek pemberdayaan diluncurkan, tentu saja pertimbangan mengenai
beberapa perlawanan internal organisasi harus diperhitungkan.
2.1.2. Penelitian pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
1. Dinc (2017)
Penelitian ini berjudul “Organizational Commitment Components and Job
Performance: Mediating Role of Job Satisfaction”. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan hubungan antara variable komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawa. Populasi yang diambil untuk sampel adalah karyawan yang bekerja di
perusahaan manufaktur furnitur di Federasi Bosnia dan Herzegovina. Penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisis faktor, uji reliabilitas, statistik deskriptif, dan
analisis korelasi dan regresi. Sebanyak 437 survei yang berguna dikumpulkan dari
karyawan yang bekerja di perusahaan manufaktur furnitur di Federasi Bosnia dan
Herzegovina.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa "komitmen afektif" dan "normatif"
memiliki efek pada kepuasan kerja secara keseluruhan. Kepuasan kerja secara
keseluruhan dan "komitmen afektif" memengaruhi kinerja karyawan. Kepuasan kerja
keseluruhan memediasi hubungan antara "normatif" dan "komitmen afektif" dan
kinerja. Dalam pengujian H1, menunjukkan bahwa "komitmen afektif" dan "komitmen
normatif" secara signifikan dan positif mempengaruhi kepuasan kerja secara
keseluruhan. Namun, "komitmen berkelanjutan" tidak secara signifikan mempengaruhi
JS keseluruhan dalam penelitian ini. Jadi, H1 didukung sebagian. Dalam pengujian H2,
Page 38
16
menunjukkan bahwa "komitmen afektif" dan keseluruhan Job Satisfaction secara
signifikan dan positif berdampak pada Job Performance. Namun, "komitmen normatif"
dan "komitmen kelanjutan" tidak memiliki pengaruh pada Job Performance dalam
penelitian ini. Dengan demikian, H2 didukung sebagian. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa JS karyawan memainkan peran penting sebagai mediator dalam
hubungan antara komponen Organizational Commitment dan Job Performance dalam
industri manufaktur furnitur di FBiH.
2. Yiing dan Ahmad (2008)
Penelitian ini berjudul “The Moderating Effects of Organizational Culture on
The Relationships between Leadership Behaviour and Organizational Commitment
and between Organizational Commitment and Job Satisfaction and Performance.
Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara variable komitmen
organisasi terhadap variable kinerja karyawan. Tujuan dari jurnal penelitian ini adalah
untuk menyelidiki efek moderat dari budaya organisasi pada hubungan antara perilaku
kepemimpinan dan komitmen organisasi dan antara komitmen organisasi dan kepuasan
kerja dan kinerja dalam pengaturan Malaysia. Data dikumpulkan dari 238 mahasiswa
paruh waktu MBA Malaysia Malaysia dan rekan kerja peneliti. Data tentang budaya
organisasi dan perilaku kepemimpinan responden, dan bagaimana mereka
mempengaruhi komitmen organisasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan,
dikumpulkan menggunakan OCI, kuesioner perilaku kepemimpinan, ACS, penilaian
global tunggal untuk kepuasan kerja dan kuesioner kinerja keseluruhan, masing-
Page 39
17
masing. Statistik deskriptif dilaporkan, diikuti oleh analisis faktor, analisis reliabilitas,
korelasi Pearson dan pengujian hipotesis menggunakan regresi berganda hierarkis.
Hasil penelitian mengatakan secara umum, dan dengan beberapa pengecualian,
perilaku kepemimpinan ditemukan secara signifikan terkait dengan komitmen
organisasi, dan budaya organisasi memainkan peran penting dalam memoderasi
hubungan ini. Komitmen organisasi ditemukan secara signifikan terkait dengan
kepuasan kerja, tetapi tidak dengan kinerja karyawan. Namun, hanya budaya yang
mendukung yang memengaruhi hubungan antara komitmen dan kepuasan.
3. Setiawan, Surachman, dan Irawanto (2017)
Penelitian ini berjudul “Employees Performance; Leadership, Organizational
Commitment and Trust”. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan hubungan
antara variable komitmen organisasi terhadap variable kinerja karyawan. tudi ini
dilakukan pada 90 anggota staf personalia (hampir 11 persen dari keseluruhan volume).
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 78 pria dan 12 wanita. Responden ini adalah
manajer, yang terdiri dari manajer senior, super intenden dan asisten manajer. 17,78
persen responden dalam penelitian ini berusia di bawah 35 tahun, 62,22 persen berusia
35 hingga 45 tahun, 18 persen berusia 45 hingga 55 tahun.
Alat analisis menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil dari analisis
deskriptif dan kuantitatif menunjukkan bahwa komitmen organisasi adalah mediator
yang signifikan antara kepemimpinan pelayan dan kinerja karyawan. Hasil juga
Page 40
18
menunjukkan bahwa kepemimpinan pelayan tidak dapat secara langsung menghasilkan
kinerja karyawan tetapi dapat menghasilkan kinerja karyawan melalui komitmen dan
kepercayaan organisasi.
2.1.3. Penelitian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
1. Weerarathna dan Geeganage (2014)
Penelitian ini berjudul ”The Relationship between Organisational Culture and
Employee Performance: Case of Sri Lanka”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyelidiki hubungan antara variable budaya organisasi terhadap variable kinerja
karyawan pada sektor pakaian di Sri Lanka. Penelitian ini telah selesai dengan survei
empiris yang dilakukan secara menyeluruh menggunakan kuesioner yang dikelola
sendiri dan sampel terdiri dari karyawan di sektor pakaian. Kuesioner terdiri dari tiga
bagian dan yang dikirim langsung ke segmen sasaran.
Penelitian ini dikaitkan dengan pengujian hipotesis dan ko-relasional. Karena
pengaturan studi saat ini dapat disebut sebagai studi lapangan di mana penelitian telah
dilakukan dalam pengaturan non-dibikin dengan meminimalkan gangguan dari
penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi secara positif
terkait dengan kinerja karyawan. Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan bagi
para manajer. Juga hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa variabel asosiasi dengan budaya organisasi adalah prediksi
kinerja organisasi serta kinerja karyawan.
Page 41
19
2. Hakim (2015)
Penelitian ini berjudul “Effect of Organizational Culture, Organizational
Commitment to Performance: Study In Hospital Of District South Konawe Of
Southeast Sulawesi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan
antara variable budaya organisasi dengan variable kinerja karyawan. Pendekatan yang
digunakan adalah kausalitas antar variabel, sedangkan teknik pengambilan sampel
menggunakan metode sensus dengan jumlah responden ditargetkan 115 karyawan.
Semua variabel diukur menggunakan variabel indikator, dan metode analisis yang
digunakan adalah Structural Equation Model (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Ditemukan
juga bahwa komitmen organisasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, dan komitmen organisasi memiliki peran signifikan sebagai variabel
mediasi antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. Temuan ini memberi
makna bahwa, untuk meningkatkan kinerja karyawan perlu meningkatkan budaya
organisasi dan komitmen organisasi.
3. Syauta, Troena, Setiawan, dan Solimun (2012)
Penelitian ini berjudul “The Influence of Organizational Culture,
Organizational Commitment to Job Satisfaction and Employee Performance (Study at
Municipal Waterworks of Jayapura, Papua Indonesia)”. Tujuan dari penelitian ini
Page 42
20
adalah untuk membuktikan hubungan antara variable budaya organisasi terhadap
variable kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengungkap
pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
secara langsung atau tidak langsung terhadap kinerja pekerjaan. Pengumpulan data
dilakukan dengan kuesioner. Sampel penelitian adalah 127 karyawan.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menentukan karakteristik
dan deskripsi responden untuk masing-masing indikator variabel. Sedangkan untuk
menguji hubungan antar variabel dengan menggunakan analisis inferensial dengan
metode Partial Least Square (PLS) dan Sobel Test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan.
Budaya organisasi mampu mempengaruhi kinerja jika dimediasi oleh kepuasan kerja.
Sedangkan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan kerja.
2.1.4. Penelitian pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja
1. Al-Ababneh, Al-Sabi1, Al-Shakhsheer, dan Masadeh (2017)
Penelitian ini berjudul “The Influence of Employee Empowerment on Employee
Job Satisfaction in Five-Star Hotels in Jordan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuktikan hubungan antara variable Pemberdayaan Karyawan terhadap variable
kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh
pemberdayaan pada kepuasan kerja di hotel bintang lima di Yordania. Data
dikumpulkan dari sampel karyawan yang bekerja di hotel bintang lima di Yordania.
Page 43
21
Ukuran sampel berjumlah total 332 karyawan. Kuesioner dibagikan dan dikumpulkan
oleh para peneliti, menggunakan pendekatan tatap muka. Dari 332 yang
didistribusikan, 186 adalah kuesioner yang dapat digunakan dan valid untuk
pengkodean data. Kuesioner yang dikumpulkan mewakili 56 persen dari total
kuesioner yang didistribusikan sebelumnya.
Data dianalisis dengan menggunakan SPSS melalui beberapa analisis seperti
analisis deskriptif, analisis faktor eksplorasi, analisis korelasi, dan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan baik pemberdayaan struktural dan psikologis
memiliki pengaruh individu yang signifikan pada kepuasan kerja, tetapi lebih
signifikan ketika pemberdayaan struktural dan psikologis digabungkan. Sebagian besar
studi sebelumnya dilakukan di ekonomi barat dan sedikit di Timur Tengah pada
umumnya dan Yordania pada khususnya. Penelitian ini berkontribusi pada literatur
dengan memasukkan kedua dimensi pemberdayaan di mana para sarjana sebelumnya
hanya menggunakan satu.
2. Ulutaş (2018)
Penelitian ini berjudul “The Effect of Empowerment on Employees’ Job
Satisfaction: A Research on Konya Industrial Zone”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuktikan hubungan antara variable pemberdayaan karyawan terhadap
variable kepuasan kerja. Dalam konteks ini, survei dilakukan pada karyawan dari 19
perusahaan yang berbeda yang beroperasi di berbagai sektor di Kawasan Industri
Konya, termasuk lima ratus pertama dan lima ratus perusahaan industri terbesar kedua
Page 44
22
di Turki, dan data penting tentang hubungan antara pemberdayaan dan pekerjaan
kepuasan tercapai. Kuesioner telah didistribusikan secara langsung kepada 300 orang
di tingkat manajer dan karyawan sesuai dengan pengambilan sampel acak sederhana.
Menurut hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara
pemberdayaan dan kepuasan kerja.
3. Chinomona, Popoola, dan Imuezerua (2017)
Penelitian ini berjudul “The Influence Of Employee Empowerment, Ethical
Climate, Organisational Support And Top Management Commitment On Employee
Job Satisfaction. A Case Of Companies In The Gauteng Province Of South Africa
Elizabeth”. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara variable
pemberdayaan karyawan dengan variable kepuasan kerja. Sampel dari 200 perusahaan
terdaftar di provinsi Gauteng digunakan untuk mengumpulkan data dari karyawan di
posisi manajerial dan non-manajerial. Semua 4 hipotesis yang diajukan didukung oleh
data yang dikumpulkan.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dengan
menggunakan perangkat lunak Smart PLS untuk menganalisis data. Penelitian ini
memvalidasi bahwa faktor-faktor seperti pemberdayaan karyawan, iklim etika,
dukungan organisasi, komitmen manajemen puncak dan kepuasan kerja berperan
penting dalam merangsang kepuasan kerja karyawan di provinsi Gauteng, Afrika
Selatan. Selain itu, komitmen manajemen puncak memiliki dampak yang lebih kuat
Page 45
23
pada kepuasan kerja bila dibandingkan dengan pemberdayaan karyawan, iklim etika
dan dukungan organisasi.
2.1.5. Penelitian pengaruh Komitmen Organisasi tehadap Kepuasan Kerja
1. Çelik, Dedeoğlu, dan İnanir (2015)
Penelitian ini berjudul “Relationship Between Ethical Leadership,
Organizational Commitment and Job Satisfaction at Hotel Organizations”. Tujuan
dari penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara variable komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan antara gaya kepemimpinan etis, komitmen organisasi dan kepuasan kerja
dalam industri perhotelan dan untuk mengungkapkan peran mediator dari komitmen
organisasi antara kepemimpinan etis dan kepuasan kerja. Populasi penelitian ini terdiri
dari karyawan yang bekerja di hotel bintang empat dan lima di wilayah Antalya di
Turki. Kuesioner yang disiapkan dengan ruang lingkup ini dilakukan oleh lembaga
survei dan diterapkan pada karyawan hotel bintang empat dan lima di pusat wilayah
Antalya, Alanya dan Manavgat. 500 kuesioner dikirimkan secara total dan 400
salinannya dikembalikan. Setelah menghapus kuesioner tersebut dengan informasi
yang tidak lengkap, 391 kuesioner digunakan untuk analisis.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kepemimpinan etis memiliki efek positif
pada komitmen organisasi dan kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki efek
positif pada kepuasan kerja. Ditemukan juga bahwa komitmen organisasi memiliki
fungsi mediator parsial antara kepemimpinan etis dan kepuasan kerja.
Page 46
24
2. Mogots, Boon, dan Fletcher (2011)
Penelitian ini berjudul ” Modelling the Relationships between Knowledge
Sharing, Organisational Citizenship, Job Satisfaction and Organisational
Commitment among School Teachers in Botswana”. Tujuan dari penelitian ini untuk
membuktikan hubungan antara variable komitmen organisasi dengan kepuasan kerja.
Untuk menyelidiki hubungan timbal balik antara perilaku berbagi pengetahuan,
perilaku kewarganegaraan organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Data
diambil dari guru sekolah menengah di sejumlah sekolah di dan sekitar Gaborone,
Botswana. Secara keseluruhan, 720 salinan kuesioner dibagikan; 283 dikembalikan,
memberikan tingkat respons 39%, yang dianggap dapat diterima. Dari sisi gender,
responden terdistribusi secara merata, dengan perempuan berjumlah 147 dan laki-laki
133.
Perilaku berbagi pengetahuan dan perilaku warga organisasi secara signifikan
berkorelasi positif; komitmen organisasi adalah prediktor signifikan perilaku
kewargaan organisasional; dan kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara
signifikan berkorelasi positif. Bertolak belakang dengan harapan, kepuasan kerja dan
komitmen organisasi tidak berhubungan dengan perilaku berbagi pengetahuan.
3. Zaman, Muhammad, dan Khanam (2014)
Penelitian ini berjudul “Relationship of Work Motivation and Organisational
Commitment with Job Satisfaction of Female Police Constables”. Tujuan dari
Page 47
25
penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara variable komitmen organisasi
dengan kepuasan kerja. 50 polisi wanita dipilih secara sengaja dan mudah sebagai
sampel dari markas Polisi Metropolitan Dhaka yang terletak di kota Dhaka.
Data dianalisis dengan menggunakan korelasi produk Pearson dan metode
regresi berganda bertahap. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara motivasi kerja dan komitmen organisasi dengan kepuasan kerja. Hasil
juga menunjukkan bahwa variabel-variabel dari penelitian ini adalah saling berkorelasi
positif. Dengan demikian temuan ini mengkonfirmasi semua hipotesis yang
dirumuskan. Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi
mungkin diperlukan motivasi kerja dan karyawan yang berkomitmen.
2.1.6. Penelitian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
1. Pawirosumarto, Sarjana, dan Gunawan (2018)
Penelitian ini berjudul The effect of work environment, leadership style, and
organizational culture towards job satisfaction and its implication towards employee
performance in Parador Hotels and Resorts, Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah
untuk membuktikan pengaruh antara variable budaya organisasi terhadap variable
kepuasan kerja. Populasi penelitian adalah seluruh 642 karyawan Parador Hotels and
Resorts, Indonesia. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin, dan pertimbangan
sampel Structural Equation Modeling (SEM) adalah sama dengan 200 karyawan.
Sebanyak 179 kuesioner dikembalikan dan dikirim untuk analisis. Sampel stratified
proporsional digunakan untuk teknik sampling, dan elemen sampel ditentukan dengan
Page 48
26
metode sampling kebetulan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistik deskriptif dan SEM-Partial Least Square dengan Paket Statistik IBM
untuk Ilmu Sosial (IBM SPSS) Statistik 22,0 perangkat lunak dan program WarpPLS
3.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja, gaya kepemimpinan
dan budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja, tetapi hanya gaya kepemimpinan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja tidak memberikan pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan dan bukan merupakan variabel
mediasi.
2. Widagdo, Handaru, dan Pangeran (2013)
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Nutrifood Indonesia di
Jakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan antara variable
budaya organisasi terhadap variable kepuasan kerja. Mengetahui seberapa besar
pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap
kepuasan kerja dan budaya organisasi serta komitmen organisasi terhadap kepuasan
kerja, terutama pada karyawan dalam bagian pemasaran, penjualan dan distribusi dan
manufaktur. di PT. Nutrifood Indonesia. Analisis ini mengimplementasikan penelitian
regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Metode penelitian ini adalah simple
random sampling, yang mengambil 115 karyawan dalam populasi dan jumlah sampel
Page 49
27
adalah 90 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan
dibudidayakan menggunakan SPSS 19.0
Hasil dari penelitian ini terbukti secara empiris bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
Nutrifood Indonesia.
3. Handoko, Setiawan, Surachman, dan Djumahir (2012)
Penelitian ini berjudul “Organizational Culture, Job Satisfaction,
Organizational Commitment, the Effect on Lecturer Performance”. Tujuan dari
penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara variable budaya organisasi terhadap
kepuasan. Populasi penelitian adalah 1.715 dosen perguruan tinggi swasta. Sampel
sebanyak 325 dosen dipilih menggunakan teknik proporsional random sampling. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala likert 1 hingga 5, dokumentasi,
dan wawancara.
Analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dan Sobel Test
digunakan untuk mengukur peran hipotesis mediasi. Ada 3 dari 6 hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
budaya organisasi yang kuat dan kepuasan kerja yang lebih tinggi yang dirasakan oleh
dosen tidak dapat secara langsung meningkatkan kinerja. Namun, peran budaya
organisasi yang kuat berdampak pada peningkatan komitmen, baik secara langsung
maupun tidak langsung berdampak pada peningkatan kinerja dosen.
Page 50
28
2.1.7. Penelitian pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
1. Siengthai, dan Pila-Ngarm (2015)
Penelitian ini berjudul ” The Interaction Effect ff Job Redesign and Job
Satisfaction on Employee Performanc”. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan
hubungan antara variable kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian
kualitatif digunakan, yaitu, wawancara mendalam, untuk memvalidasi kuesioner yang
dimodifikasi berdasarkan pada instrumen Job Diagnostic Survey yang sudah mapan.
Survei kuesioner skala besar dilakukan pada tahun 2012 mengambil hotel dan industri
resor dan industri perbankan di Thailand sebagai lokasi penelitiannya. Analisis regresi
berganda digunakan untuk menganalisis data survei yang diperoleh dari 295 responden
sampel manajer.
Hasil penelitian ini adalah ditemukan bahwa desain ulang pekerjaan secara
signifikan dan berbanding terbalik dengan kinerja karyawan. Sementara Landasa
Selain itu, efek interaksi antara desain ulang pekerjaan dan kepuasan kerja ditemukan
secara positif dan signifikan terkait dengan kinerja karyawan. Selanjutnya, ketika
dikontrol untuk karakteristik demografi responden sampel, ditemukan bahwa berada di
kelompok usia 37-47 tahun secara signifikan dan berbanding terbalik dengan kinerja
karyawan. Temuan ini menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerapkan
perancangan ulang pekerjaan, ada kemungkinan bahwa itu akan mempengaruhi kinerja
karyawan secara negatif pada tahap pertama perubahan. Temuan menunjukkan bahwa
menerapkan perancangan ulang pekerjaan tanpa karyawan yang mengalami kepuasan
Page 51
29
kerja atau hanya melaksanakan perancangan ulang pekerjaan dapat menghasilkan
kemungkinan penurunan kinerja karyawan.
2. Yuen, Loh, Zhou, dan Wong (2018)
Penelitian ini berjudul “Determinants of Job Satisfaction and Performance of
Seafarers”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variable
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Kemampuan untuk memotivasi dan
mempertahankan pelaut adalah masalah ketenagakerjaan yang penting mengingat
kurangnya tenaga kerja global dan tingkat perputaran yang tinggi di kalangan pelaut.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis determinan inti dari kepuasan kerja
dan kinerja pelaut. Sebuah survei dilakukan pada 116 petugas pelaut dan data yang
diperoleh dianalisis menggunakan pemodelan persamaan struktural.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja sangat berkorelasi
dengan kinerja pelaut. Selain itu, jumlah stres yang terkait dengan bekerja di kapal dan
daya tarik hadiah adalah penentu utama kepuasan kerja. Disposisi pelaut dan daya tarik
desain pekerjaan juga memiliki dampak yang besar terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan tinjauan literatur dan wawancara pasca survei, model manajemen yang
terdiri dari kebijakan dan strategi untuk memotivasi dan mempertahankan pelaut
diusulkan.
Page 52
30
3. Berliana, Siregar, dan Gustian (2018)
Penelitian ini berjudul “The Model of Job Satisfaction and Employee
Performance”. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara variable
kepuasan kerja terhadap variable kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah survei deskriptif dan survei explanatory, unit analisis dalam
penelitian ini adalah staf di PT. Lingkungan ABC dengan sampel 50 orang. Jenis
investigasi adalah kausalitas, dan cakrawala waktu dalam penelitian ini adalah cross-
sectional.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa kompensasi remunerasi yang
diberikan dianggap cukup tepat, kepuasan kerja dianggap puas, kinerja karyawan
dianggap tinggi, kompensasi remunerasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, dan
kompensasi remunerasi dan kepuasan kerja memiliki pengaruh pada kinerja karyawan
di antara kompensasi remunerasi dan kepuasan kinerja karyawan mempengaruhi
kinerja, ternyata kompensasi remunerasi memiliki pengaruh yang dominan. Karena
kompensasi remunerasi memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja daripada
kepuasan kerja, disarankan untuk memberikan kompensasi kompensasi yang sesuai
dengan meningkatkan manfaat lainnya. yang mana, agar karyawan dapat bekerja lebih
profesional.
Page 53
31
Tabel 2.1
Rangkuman Penelitian Terdahulu
No Penelitian/ Judul
Penelitian
Tujuan Variabel Hasil
1. Gaudreau
Meyerson,
Blanchard
Dewettinck
(2012)/ Effect of
Empowerment on
Employees
Performance
Untuk mengetahui
pengaruh
implementasi
Pemberdayaan
dengan
mempertimbangkan
tiga faktor
pendelegasian,
implementasi
manajemen yang
berpartisipasi,
dorongan dan
pemberian
penghargaan serta
penentuan masing-
masing faktor
dengan peningkatan
kinerja karyawan di
Perusahaan
Telekomunikasi.
Pemberdayaan
Karyawan:
Petter et al (2002)
- Power
- Decision-
making
- Information
- Autonomy
- Initiative and
creativity
- Knowledge and
skills
- Responsibility
Kinerja
karyawan:
Mohammed et al.
(1998)
Temuan
menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang
signifikan antara
tingkat kinerja
karyawan sebelum
dan setelah
penerapan
Pemberdayaan,
dengan cara
penerapan
Pemberdayaan
menekankan faktor,
delegasi,
manajemen dan
dorongan yang
berpartisipasi dan
memberikan hadiah
menyebabkan
kinerja karyawan
meningkat.
2. Mostafa
Marghany (2015)/
Effects of
Empowerment on
Employee
Performance in
the Workplace
Untuk meningkatkan
efisiensi operasi dan
layanan pelanggan
dan untuk
memberdayakan staf
tidak selalu jelas
bagi manajer
perhotelan, baik
dalam hal apa yang
harus dilakukan dan
apa yang harus
dihindari
Pemberdayaan
Karyawan:
Lee and Koh
(2001)
- Meaningfulness
- Competence
- Self-
determination
- Impact
Kinerja Karywan:
Faktor-faktornya
dapat
mempengaruhi
kinerja mereka.
Hasil penelitian ini
membantu
organisasi
perhotelan dalam
upaya mereka untuk
memberikan
pemberdayaan
tinggi untuk
meningkatkan
Page 54
32
Greasley et al.,
(2007)
kinerja karyawan
mereka.
3. Ipsita Mohapatra,
Dr. Bijaya Kumar
Sundaray (2018)/
Impact of
Employee
Empowerment on
Employee
Performance
Untuk
memberdayakan atau
mengangkat
karyawan dalam
organisasi dengan
memberi mereka
otonomi untuk
mengambil
keputusan sendiri
yang pada dasarnya
mengarah ke
berbagai hasil positif
di antaranya kinerja
organisasi yang lebih
baik
Pemberdayaan
Karyawan:
Spreitzer (2006)
Kinerja
Karyawan:
Armstrong (2000)
Hasil penelitian
menyatakan bahwa
karyawan perlu
diberi wewenang
yang lebih besar
untuk mengambil
keputusan
independen karena
tanggung jawab
pengambilan
keputusan lebih
banyak dilakukan
melalui
pemberdayaan.
Tidak ada keraguan
bahwa
pemberdayaan
dicapai dengan
perubahan
organisasi yang
obyektif dan
struktural yang
memberikan
kenyamanan yang
lebih besar bagi
individu untuk
membuat keputusan
dan menggunakan
pengaruh yang lebih
besar terkait
pekerjaan mereka.
Ketika proyek
pemberdayaan
diluncurkan, tentu
saja pertimbangan
mengenai beberapa
perlawanan internal
organisasi harus
diperhitungkan.
Page 55
33
4. M. Sait Dinc
(2017)/
Organizational
Commitment
Components and
Job Performance:
Mediating Role of
Job Satisfaction
untuk menganalisis
dampak komponen
komitmen organisasi
terhadap kepuasan
kerja dan kinerja
pekerjaan secara
keseluruhan.
Komitmen
Organisasi:
Meyer and Allen
(1991)
- Affective
- Continuance
- Normative
commitment
Kinerja
karyawan:
Sharma, Borna,
and Stearns,
(2009)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
"komitmen afektif"
dan "normatif"
memiliki efek pada
kepuasan kerja
secara keseluruhan.
Kepuasan kerja
secara keseluruhan
dan "komitmen
afektif"
memengaruhi
kinerja karyawan.
Kepuasan kerja
keseluruhan
memediasi
hubungan antara
"normatif" dan
"komitmen afektif"
dan kinerja.
5. Lee Huey Yiing
and Kamarul
Zaman Bin
Ahmad (2008)/
The Moderating
Effects of
Organizational
Culture on The
Relationships
between
Leadership
Behaviour and
Organizational
Commitment and
between
Organizational
Commitment and
Job Satisfaction
and Performance
Untuk menyelidiki
efek moderat dari
budaya organisasi
pada hubungan
antara perilaku
kepemimpinan dan
komitmen organisasi
dan antara komitmen
organisasi dan
kepuasan kerja dan
kinerja dalam
pengaturan
Malaysia.
Komitmen
Organisasi:
Allen and Meyer
(1990)
- Affective
- Continuance
- Normative
commitment
Kinerja
Karyawan:
Motowidlo and
Van Scotter
(1994)
- Task
performance
- Contextual
performance
Hasil penelitian
mengatakan secara
umum, dan dengan
beberapa
pengecualian,
perilaku
kepemimpinan
ditemukan secara
signifikan terkait
dengan komitmen
organisasi, dan
budaya organisasi
memainkan peran
penting dalam
memoderasi
hubungan ini.
Komitmen
organisasi
ditemukan secara
signifikan terkait
dengan kepuasan
kerja, tetapi tidak
Page 56
34
dengan kinerja
karyawan. Namun,
hanya budaya yang
mendukung yang
memengaruhi
hubungan antara
komitmen dan
kepuasan.
Kemungkinan
penyebab dan
implikasi bagi
manajer dibahas.
6. Retno Purwani
Setyaningrum,
Margono
Setiawan,
Surachman, Dodi
Wirawan
Irawanto (2017)/
Employees
Performance;
Leadership,
Organizational
Commitment and
Trust
Untuk menguji
kepemimpinan
pelayan dan
pengaruhnya
terhadap kinerja
karyawan yang
dimediasi oleh
komitmen dan
kepercayaan
organisasi. Selain
itu, juga untuk
mempelajari
pengaruh komitmen
organisasi terhadap
kinerja karyawan.
Komitmen
Organisasi:
Allen and Meyer
(1997)
- Affective
commitment
- Continuance
commitment
- Normative
commitment
Kinerja
Karyawan:
Viswesvaran
(1993)
- Innovation
- Effort
- Initiative
- Productivity
- Knowledge
workers
Hasil dari analisis
deskriptif dan
kuantitatif
menunjukkan bahwa
komitmen
organisasi adalah
mediator yang
signifikan antara
kepemimpinan
pelayan dan kinerja
karyawan. Hasil
juga menunjukkan
bahwa
kepemimpinan
pelayan tidak dapat
secara langsung
menghasilkan
kinerja karyawan
tetapi dapat
menghasilkan
kinerja karyawan
melalui komitmen
dan kepercayaan
organisasi.
7. R.S Weerarathna,
I. A. P. H
Geeganage
(2014)/ The
Relationship
Tujuan dari
penelitian ini adalah
untuk menyelidiki
hubungan antara
budaya organisasi
Budaya
Organisasi:
Robbins (2005)
Temuan penelitian
ini menunjukkan
bahwa budaya
organisasi
berhubungan positif
Page 57
35
between
Organisational
Culture and
Employee
Performance:
Case of Sri Lanka
dan kinerja
karyawan di sektor
pakaian jadi di Sri
Lanka.
- Innovation and
Risk Taking
- Attention to
Detail
- Outcome
Orientation
- People
Orientation
- Team
Orientation
- Aggressiveness
- Stability
Kinerja
Karyawan:
(Jehn,2003)
(Hofstede et al.
1990)
- Quality of
Service
- Attendance
- Flexibility
dengan kinerja
karyawan. Temuan
ini memiliki
implikasi yang
signifikan bagi para
manajer. Juga hasil
ini konsisten dengan
penelitian
sebelumnya yang
menunjukkan bahwa
variabel asosiasi
dengan budaya
organisasi adalah
prediksi kinerja
organisasi serta
kinerja karyawan
8. Dr. Adnan
Hakim, SE, MSi
(2015)/ Effect of
Organizational
Culture,
Organizational
Commitment to
Performance:
Study In Hospital
Of District South
Konawe Of
Southeast
Sulawesi
Untuk menganalisis
dan mengetahui
pengaruh budaya
organisasi terhadap
komitmen organisasi
dan kinerja
karyawan serta
pengaruh komitmen
organisasi terhadap
kinerja
karyawanntuk
menganalisis dan
mengetahui
pengaruh budaya
organisasi terhadap
Budaya
Organisasi:
Robbins (1996)
- Innovation and
the courage to
take risks
- The attention to
detail
- Oriented to the
result
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
budaya organisasi
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
komitmen
organisasi dan
kinerja karyawan.
Ditemukan juga
bahwa komitmen
organisasi memiliki
dampak positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan,
Page 58
36
komitmen organisasi
dan kinerja
karyawan serta
pengaruh komitmen
organisasi terhadap
kinerja karyawan.
- Oriented to
humans
- Oriented to the
team
- Aggressiveness
Stability
Kinerja
Karyawan:
Bernardin and
Russel (1995:
383)
- Quality
- Quantity
- Timeliness
- Cost
effectiveness
- Need for
supervision
- Interpersonal
impact.
dan komitmen
organisasi memiliki
peran signifikan
sebagai variabel
mediasi antara
budaya organisasi
dengan kinerja
karyawan. Temuan
ini memberi makna
bahwa, untuk
meningkatkan
kinerja karyawan
perlu meningkatkan
budaya organisasi
dan komitmen
organisasi.
9. Jack Henry
Syauta, Eka
Afnan Troena,
Margono
Setiawan,
Solimun (2012)/
The Influence of
Organizational
Culture,
Organizational
Commitment to
Job Satisfaction
and Employee
Performance
(Study at
Municipal
Waterworks of
Penelitian ini
bertujuan
menganalisis dan
mengungkapkan
pengaruh budaya
organisasi dan
komitmen organisasi
terhadap kinerja
karyawan secara
langsung atau tidak
langsung terhadap
kinerja pekerjaan.
Budaya
Organisasi:
Wallach (1983):
- Bureaucracy
culture
- Innovative
culture
- Supportive
culture
Kinerja
Karyawan:
Bernadin or Rusel
(1993)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
budaya organisasi
tidak berpengaruh
langsung terhadap
kinerja karyawan.
Budaya organisasi
mampu
mempengaruhi
kinerja jika
dimediasi oleh
kepuasan kerja.
Sedangkan
komitmen
organisasi
berpengaruh
signifikan terhadap
Page 59
37
Jayapura, Papua
Indonesia)
- Quality
- Quantity
- Timelines
- Cost
effectiveness
- Need for
supervisor
- Interpersonal
impact
kinerja karyawan
baik secara
langsung maupun
tidak langsung
melalui kepuasan
kerja.
10. Mukhles Al-
Ababneh, Samer
Al-Sabi1, Firas
Al-Shakhsheer,
Mousa Masadeh
(2017)/ The
Influence of
Employee
Empowerment on
Employee Job
Satisfaction in
Five-Star Hotels
in Jordan
Untuk meneliti
pengaruh
pemberdayaan pada
kepuasan kerja di
hotel bintang lima di
Yordania.
Pemberdayaan
Karyawan:
Spreitzer (1995)
- Meaning
- Competence
- Self-
determination,
- Impact
Kepuasan Kerja:
Locke (1976) and
Spector (1997)
- Rewards
- Other people
such as co-
workers
- The
organisation
itself
- The nature of
work itself
Hasil penelitian
menunjukkan baik
pemberdayaan
struktural dan
psikologis memiliki
pengaruh individu
yang signifikan
pada kepuasan
kerja, tetapi lebih
signifikan ketika
pemberdayaan
struktural dan
psikologis
digabungkan.
11. Yrd. Doç. Dr.
Mehmet Ulutaş
(2018)/ The Effect
of Empowerment
on Employees’
Job Satisfaction:
A Research on
Bertujuan untuk
mempelajari
hubungan antara
kepuasan kerja dan
pemberdayaan yang
bisa dihilangkan.
Pemberdayaan
Karyawan:
Fetterman and
Wandersman
(2005)
- Empowerment
Menurut hasil
penelitian ini; Ini
menunjukkan bahwa
ada hubungan
positif antara
pemberdayaan dan
kepuasan kerja
Page 60
38
Konya Industrial
Zone
- Community
ownership
- Inclusion
- Democratic
participation
- Social justice
- Community
knowledge
- Evidence-based
strategies
- Capacity
building,
- Organizational
learning
- Accountability
Kepuasan Kerja:
Bari, Fanchen, &
Baloch, (2016)
- Financial
advantages and
benefits
- Career
development
and promotion
- Working
environment
- Managers and
colleagues
12. Elizabeth
Chinomona,
Babatunde A.
Popoola,
Emmanuel
Imuezerua
(2017)/ The
Influence Of
Employee
Empowerment,
Ethical Climate,
Untuk melihat
pengaruh
pemberdayaan
karyawan, iklim
etika, dukungan
organisasi dan
komitmen
manajemen puncak
pada kepuasan kerja
karyawan, suatu
bidang yang
Pemberdayaan
Karyawan:
Bartunek &
Spreitzer (2006)
Kepuasan Kerja:
Dinler (2010)
Studi ini
memvalidasi bahwa
faktor-faktor seperti
pemberdayaan
karyawan, iklim
etika, dukungan
organisasi,
komitmen
manajemen puncak
dan kepuasan kerja
berperan penting
Page 61
39
Organisational
Support And Top
Management
Commitment On
Employee Job
Satisfaction. A
Case Of
Companies In The
Gauteng Province
Of South Africa
Elizabeth
tampaknya telah
diabaikan oleh para
peneliti yang
mempertimbangkan
perusahaan di
provinsi Gauteng di
Afrika Selatan.
dalam merangsang
kepuasan kerja
karyawan di
provinsi Gauteng,
Afrika Selatan.
Selain itu,
komitmen
manajemen puncak
memiliki dampak
yang lebih kuat pada
kepuasan kerja bila
dibandingkan
dengan
pemberdayaan
karyawan, iklim
etika dan dukungan
organisasi.
13. Sedat Çelik, Bekir
Bora Dedeoğlu,
Ali İnanir (2015)/
Relationship
Between Ethical
Leadership,
Organizational
Commitment and
Job Satisfaction
at Hotel
Organizations
Tujuan utama dari
penelitian ini adalah
untuk menguji
hubungan antara
gaya kepemimpinan
etis, komitmen
organisasi dan
kepuasan kerja
dalam industri
perhotelan dan untuk
mengungkapkan
peran mediator dari
komitmen organisasi
antara
kepemimpinan etis
dan kepuasan kerja.
Komitmen
Organisasi:
Meyer and Allen
(1991)
- Affective
commitment
- Continuance
commitment
- Normative
commitment
Kepuasan Kerja:
Weiss (1967)
- Internal
- External
- Employee
relationships
and total job
satisfaction
Hasil dari penelitian
ini adalah bahwa
kepemimpinan etis
memiliki efek
positif pada
komitmen
organisasi dan
kepuasan kerja dan
komitmen
organisasi memiliki
efek positif pada
kepuasan kerja.
Ditemukan juga
bahwa komitmen
organisasi memiliki
fungsi mediator
parsial antara
kepemimpinan etis
dan kepuasan kerja.
Page 62
40
14. I. C. Mogots, J.A.
Boon, L. Fletcher
(2011)/ Modelling
the Relationships
between
Knowledge
Sharing,
Organisational
Citizenship, Job
Satisfaction and
Organisational
Commitment
among School
Teachers in
Botswana
Untuk menyelidiki
hubungan timbal
balik antara perilaku
berbagi
pengetahuan,
perilaku
kewarganegaraan
organisasi, kepuasan
kerja, dan komitmen
organisasi.
Komitmen
Organisasi:
Meyer and Allen
(1991)
- Affective
- Continuance
- Normative
commitment
Kepuasan Kerja:
Spector, (2003)
Perilaku berbagi
pengetahuan dan
perilaku warga
organisasi secara
signifikan
berkorelasi positif;
komitmen
organisasi adalah
prediktor signifikan
perilaku kewargaan
organisasional; dan
kepuasan kerja dan
komitmen
organisasi secara
signifikan
berkorelasi positif.
Bertolak belakang
dengan harapan,
kepuasan kerja dan
komitmen
organisasi tidak
berhubungan
dengan perilaku
berbagi
pengetahuan.
15. Fatema-tu-Zohra
Binte Zaman,
Noor
Muhammad,
Bilkis Khanam
(2014)/
Relationship of
Work Motivation
and
Organisational
Commitment with
Job Satisfaction
of Female Police
Constables
Penelitian ini
dirancang untuk
menyelidiki
hubungan antara
motivasi kerja,
komitmen
organisasi, dan
kepuasan kerja polisi
wanita.
Komitmen
Organisasi:
Meyer & Allen
(1997)
Kepuasan Kerja:
Locke & Latham
(1976)
Hasil menunjukkan
bahwa ada
hubungan positif
yang signifikan
antara motivasi
kerja dan komitmen
organisasi dengan
kepuasan kerja.
Hasil juga
menunjukkan bahwa
variabel-variabel
dari penelitian ini
adalah saling
berkorelasi positif.
16. Suharno
Pawirosumarto,
Tujuan dari makalah
ini adalah untuk
Budaya
Organisasi:
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Page 63
41
Purwanto Katijan
Sarjana, Rachmad
Gunawan (2018)/
The Effect of
Work
Environment,
Leadership
Style,and
Organizational
Culture Towards
Job Satisfaction
and it
Simplication
Towards
Employee
Performance in
Parador Hotels
and Resorts,
Indonesia
mengetahui
pengaruh lingkungan
kerja, gaya
kepemimpinan dan
budaya organisasi
terhadap kepuasan
kerja dan
implikasinya
terhadap kinerja
karyawan.
Robbins and
Judge (2013)
- Innovation and
courage to take
risks
- Paying
attention to
details
- Results
orientation
- Employees
orientation
- Team
orientation
- Aggressive
- Stability
Kepuasan Kerja:
Smith et al.
(1969)
- Work
- Supervision
- Wage
- Promotion
- Co-worker
lingkungan kerja,
gaya kepemimpinan
dan budaya
organisasi memiliki
dampak positif dan
signifikan pada
kepuasan kerja,
tetapi hanya gaya
kepemimpinan yang
memiliki efek
positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Kepuasan kerja
tidak memberikan
pengaruh yang
signifikan dan
positif pada kinerja
karyawan dan itu
bukan variabel
mediasi.
17. Hasbi Widagdo,
Agung Wahyu
Handaru, Andi
Pangeran (2013)/
Pengaruh Budaya
Organisasi dan
Komitmen
Organisasi
terhadap
Kepuasan Kerja
Karyawan pada
PT. Nutrifood
Untuk mengetahui
seberapa besar
pengaruh budaya
organisasi terhadap
kepuasan kerja,
komitmen organisasi
terhadap kepuasan
kerja dan budaya
organisasi dan
komitmen organisasi
terhadap kepuasan
kerja, terutama pada
karyawan di bagian
pemasaran,
Budaya
Organisasi:
Robbins (2007)
- Inovasi dan
keberanian
mengambil
resiko
- Perhatian
terhadap detail
- Berorientasi
pada hasil
- Berorientasi
kepada manusia
Penelitian ini
menunjukkan hasil
yaitu, penentuan
budaya organisasi
pada kepuasan kerja
karyawan adalah
45,3%. Penentuan
komitmen
organisasi terhadap
kepuasan kerja
karyawan adalah
35,6%. Penentuan
budaya organisasi
dan komitmen
Page 64
42
Indonesia di
Jakarta
penjualan dan
distribusi serta divisi
manufaktur. di PT.
Nutrifood Indonesia.
- Berorientasi
pada tim
- Agresivitas
- Stabilitas
Kepuasan Kerja:
Luthans dan
Spector dalam
Mahesa (2010)
- Pekerjaan itu
sendiri (Work It
self)
- Gaji/Upah (Pay)
- Promosi
(Promotion)
- Atasan
(Supervision)
- Rekan Kerja
(Workers)
organisasi terhadap
kepuasan kerja
karyawan secara
simultan adalah
44,7%.
18. Yunus Handoko,
Margono
Setiawan,
Surachman,
Djumahir (201)/
Organizational
Culture, Job
Satisfaction,
Organizational
Commitment, the
Effect on Lecturer
Performance
Untuk menganalisis
pengaruh Budaya
Organisasi,
Kepuasan Kerja, dan
Komitmen
Organisasi terhadap
Kinerja Dosen di
Perguruan Tinggi
Swasta Gabungan di
provinsi Jawa Timur,
Indonesia.
Budaya
Organisasi:
Wallach (1983)
- Bureaucratic
- Innovative
- Supportive
culture
Kepuasan Kerja:
Luthans (1992)
- Salary
- Promotion
- Supervision
- Work itself
- Co-workers
Temuan penelitian
ini menunjukkan
bahwa budaya
organisasi yang kuat
dan kepuasan kerja
yang lebih tinggi
yang dirasakan oleh
dosen tidak dapat
secara langsung
meningkatkan
kinerja. Namun,
peran budaya
organisasi yang kuat
berdampak pada
peningkatan
komitmen, baik
secara langsung
maupun tidak
langsung berdampak
Page 65
43
pada peningkatan
kinerja dosen.
19. Sununta
Siengthai,
Patarakhuan Pila-
Ngarm (2015)/
The Interaction
Effect ff Job
Redesign and Job
Satisfaction on
Employee
Performance
Tujuan dari makalah
ini adalah untuk
menguji pengaruh
desain ulang
pekerjaan serta efek
interaksi dari desain
ulang pekerjaan dan
kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan.
Kepuasan Kerja:
Locke (1976)
Kinerja
Karyawan:
Herzberg (1968)
Ditemukan bahwa
desain ulang
pekerjaan secara
signifikan dan
berbanding terbalik
dengan kinerja
karyawan.
Sementara itu
kepuasan kerja
ditemukan
berhubungan positif
dan signifikan
dengan kinerja
karyawan. Selain
itu, efek interaksi
antara desain ulang
pekerjaan dan
kepuasan kerja
ditemukan
berhubungan positif
dan signifikan
dengan kinerja
karyawan.
20. Kum Fai Yuen,
Hui Shan Loh,
Qingji Zhou, Yiik
Diew Wong
(2018)/
Determinants of
Job Satisfaction
and Performance
of Seafarers
Tujuan dari makalah
ini adalah untuk
menganalisis faktor-
faktor penentu inti
dari kepuasan kerja
dan kinerja pelaut.
Kepuasan kerja:
Adams and
Freedman (1976)
Kinerja
karyawan:
Locke (1976)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kepuasan kerja
sangat berkorelasi
dengan kinerja
pekerjaan pelaut.
Selain itu, jumlah
tekanan yang terkait
dengan bekerja di
atas kapal dan daya
tarik imbalan
merupakan penentu
utama kepuasan
kerja. Disposisi
pelaut dan daya
tarik desain
Page 66
44
pekerjaan juga
memiliki dampak
yang cukup besar
pada kepuasan
kerja.
21. Marthina
Berliana, Nahar
Siregar, Huske
Dwi Gustian
(2018)/ The
Model of Job
Satisfaction and
Employee
Performance
Tujuan dari
penelitian ini adalah
untuk menentukan
dan menganalisis:
Kompensasi untuk
remunerasi,
kepuasan kerja,
kinerja dan pengaruh
kompensasi
remunerasi dan
kepuasan kerja
terhadap kinerja PT.
Karyawan ABC,
baik secara simultan
maupun sebagian.
Kepuasan Kerja:
Lumpkin dan
Dess, (2001)
- The work itself,
Wages and
promotions
- Working
conditions
- Colleagues,
supervisors and
superiors
- Suitability
between work
and personality
Kinerja
Karyawan:
Martin et al.,
(2017)
hasil penelitian,
ditemukan bahwa
kompensasi
remunerasi yang
diberikan dianggap
cukup tepat,
kepuasan kerja
dianggap puas,
kinerja karyawan
dianggap tinggi,
kompensasi
remunerasi
berpengaruh pada
kepuasan kerja, dan
kompensasi
remunerasi dan
kepuasan kerja
memiliki
berpengaruh pada
kinerja karyawan
antara kompensasi
remunerasi dan
kepuasan kinerja
karyawan
mempengaruhi
kinerja, ternyata
kompensasi
remunerasi memiliki
pengaruh dominan.
Berdasarkan rankuman diatas menjelaskan tentang tujuan, variabel indikator,
serta hasil dari penelitian terdahulu.
Page 67
45
Dan berikut ini adalah rankuman indikator-indikator variabel dari para peneliti
dan teori indikator yang dipilih berdasarkan banyaknya indikator.
Tabel 2.2
Rangkuman Variabel Indikator Penelitian Terdahulu
Variabel Tokoh Teori Teori yang
digunakan dalam
penelitian ini
Pemberdayaan
Karyawan
(X1)
Lee & Koh
(2001)
- Meaningfulness
- Competence
- Self-
determination
- Impact
Teori yang
digunakam dalam
penelitian ini
adalah Lee & Koh
dan Spreitzer
dengan indikator:
- Meaningfulness
- Competence
- Self-
determination
- Impact
Spreitzer (1995) - Meaning
- Competence
- Self-
determination,
- Impac
Petter et al (2002) - Power
- Decision-making
- Information
- Autonomy
- Initiative and
creativity
- Knowledge and
skills
- Responsibility
Spreitzer (2006)
Fetterman and
Wandersman
(2005)
- Empowerment
- Community
ownership
- Inclusion
- Democratic
participation
- Social justice
Page 68
46
- Community
knowledge
- Evidence-based
strategies
- Capacity
building,
- Organizational
learning
Accountability
Bartunek &
Spreitzer (2006)
Komitmen
Organisasi
(X2)
Meyer and Allen
(1991)
- Affective
- Continuance
- Normative
commitment
Teori yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah Meyer and
Allen dengan
indikator:
- Affective
commitment
- Continuance
commitment
- Normative
commitment
Allen and Meyer
(1990)
- Affective
- Continuance
- Normative
commitment
Allen and Meyer
(1997)
- Affective
commitment
- Continuance
commitment
- Normative
commitment
Meyer and Allen
(1991)
- Affective
commitment
- Continuance
commitment
- Normative
commitment
Meyer and Allen
(1991)
- Affective
- Continuance
Page 69
47
- Normative
commitment
Meyer & Allen
(1997)
Budaya
Organisasi
(X3)
Robbins (2005) - Innovation and
Risk Taking
- Attention to Detail
- Outcome
Orientation
- People
Orientation
- Team Orientation
- Aggressiveness
- Stability
Teori yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah Robbins
dengan indikator:
- Innovation and
Risk Taking
- Attention to Detail
- Outcome
Orientation
- People
Orientation
- Team Orientation
- Aggressiveness
- Stability
Robbins (1996) - Innovation and
the courage to take
risks
- The attention to
detail
- Oriented to the
result
- Oriented to
humans
- Oriented to the
team
- Aggressiveness
Stability
Wallach (1983) - Bureaucracy
culture
- Innovative culture
Page 70
48
- Supportive
culture
Judge (2013) - Innovation and
courage to take
risks
- Paying attention
to details
- Results
orientation
- Employees
orientation
- Team orientation
- Aggressive
- Stability
Robbins (2007) - Inovasi dan
keberanian
mengambil resiko
- Perhatian
terhadap detail
- Berorientasi pada
hasil
- Berorientasi
kepada manusia
- Berorientasi pada
tim
- Agresivitas
- Stabilitas
Wallach (1983) - Bureaucratic
- Innovative
- Supportive
culture
Kinerja Karyawan
(Y)
Mohammed et al.
(1998)
Teori yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah Bernardin
and Russel dengan
indikator:
- Quality
- Quantity
Greasley et al.,
(2007)
Armstrong
(2000)
Page 71
49
Sharma, Borna,
and Stearns,
(2009)
- Timelines
- Cost effectiveness
- Need for
supervisor
- Interpersonal
impact
Motowidlo and
Van Scotter
(1994)
- Task performance
- Contextual
performance
Viswesvaran
(1993)
- Innovation
- Effort
- Initiative
- Productivity
- Knowledge
workers
(Jehn,2003)
(Hofstede et al.
1990)
- Quality of Service
- Attendance
- Flexibility
Bernardin and
Russel (1995:
383)
- Quality
- Quantity
- Timeliness
- Cost effectiveness
- Need for
supervision
- Interpersonal
impact
Bernadin or
Rusel (1993)
- Quality
- Quantity
- Timelines
- Cost effectiveness
- Need for
supervisor
- Interpersonal
impact
Herzberg (1968)
Locke (1976)
Martin et al.,
(2017)
Page 72
50
Kepuasan Kerja
(Z)
Locke (1976) and
Spector (1997)
- Rewards
- Other people
such as co-
workers
- The organisation
itself
- The nature of
work itself
Teori yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah Luthan
dengan indikator:
- Salary
- Promotion
- Supervision
- Work itself
- Co-workers Bari, Fanchen, &
Baloch, (2016)
- Financial
advantages and
benefits
- Career
development and
promotion
- Working
environment
- Managers and
colleagues
Dinler (2010)
Weiss (1967) - Internal
- External
- Employee
relationships and
total job
satisfaction
Spector, (2003)
Locke & Latham
(1976)
Smith et al.
(1969)
- Work
- Supervision
- Wage
- Promotion
Co-worker
Luthans dan
Spector dalam
Mahesa (2010)
- Pekerjaan itu
sendiri (Work It
self)
- Gaji/Upah (Pay)
Page 73
51
- Promosi
(Promotion)
- Atasan
(Supervision)
- Rekan Kerja
(Workers)
Luthans (1992) - Salary
- Promotion
- Supervision
- Work itself
- Co-workers
Locke (1976)
Adams and
Freedman (1976)
Lumpkin dan
Dess, (2001)
- The work itself,
Wages and
promotions
- Working
conditions
- Colleagues,
supervisors and
superiors
- Suitability
between work and
personality
2.2. Landasan Teori
Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah aspek penting dalam
menjalankan perusahaan atau organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut Snell & Bohlander (2013), Manajemen sumber daya manusia
Page 74
52
merupakan proses dalam mengelola kemampuan manusia untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu dengan cara mengembangkan keterampilan karyawan, pengetahuan
dan kemampuan serta memberikan imbalan atas usaha yang telah dilakukan. Menurut
Dessler (2003), MSDM merupakan suatu kebijakan dan praktik yang diperlukan untuk
melaksanakan “orang” atau sumber daya manusia sebagai bagian dari posisi
manajemen, termasuk perekrutan, penyaringan pelatihan, penghargaan, dan penilaian.
Armstrong (2014) juga menjelaskan manajemen sumber daya manusia
didasarkan pada empat prinsip. Pertama, perusahaan harus dijadikan sebagai tempat
harta yang penting dan manajemen yang baik idalamnya merupakan kunci keberhasilan
bagi perusahaan. Kedua, keberhasilan organisasi didasarkan pada peraturan, prosedur
dan kebijakan untuk mengelola sumber daya agar dapat memberikan kontribusi yang
nyata bagi perusahaan. Ketiga, nilai budaya dan lingkungan organisasi memberikan
pengaruh langsung terhadap pencapaian organisasi. Keempat, manajemen sumber daya
manusia harus berhubungan, berintegrasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
Karena itu sumber daya manusia adalah hal yang penting untuk diperhatikan
khususnya dalam organisasi karena sumber daya manusia merupakan penggerak dari
organisasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan organisasi, maka dibutuhkan
kerjasama antara sumber daya mausia dengan fasilitas yang diberikan oleh organisasi
untuk menunjang kinerja.
Page 75
53
2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dessler (2003), mengklarifikasikan ruang lingkup manajemen sumber daya
manusia menjadi dua faktor pokok. Kedua fungsi manajemen sumber daya manusia
tersebut, yaitu:
a. Fungsi Manajerial
Secara keseluruhan, fungsi manajemen ini mewakili proses manajemen.
Aktivitas spesifik yang terlibat dalam setiap fungsi meliputi:
1) Perencanaan (Planning)
Menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Menetapkan standar dan sasaran,
mengembangkan aturan dan prosedur, serta mengembangkan rencana dan
peramalan
2) Pengorganisasian (Organizing)
Adanya pembagian tugas atau struktur hubungan antara pekerjaan dan
pengelompokan tenaga kerja sehingga tercapai suatu kesatuan dalam rangka
mencapai yang tujuan yang telah ditetapkan.
3) Pengarahan (Directing)
Setelah perencanaan dan pengorganisasian telah ditetapkan, maka fungsi
ini adalah sebagai pelsaksananya seperti menunjukkan dan memberitahukan
kesalahan karyawan, memikirkan suatu dorongan, hadiah atau sanksi kepada
karyawan sesuai prestasi kerja yang mereka raih.
Page 76
54
4) Pengendalian (Controlling)
Suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan manajer untuk melakukan
pengamatan, penelitian, serta penilaian dari pelaksana seluruh kegiatan organsiasi
yang sedang atau telah berjalan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Fungsi Manajerial
1) Pengadaan (Procurement)
Merupakan usaha untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan
menurut jumlah dan keahlian tertentu dengan cara mencari asal sumber tenaga
kerja, melaksanakan proses seleksi dan memanfaatkan tenaga sesuai dengan
kebutuhan.
2) Pengembangan (Development)
Merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan,
baik kemampuan manajerial maupun kemampuan teknis operasional. Untuk itu
diperlukan pengembangan karyawan baru dengan sebaik mungkin dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Hal tersebut
apat dillakukan melalui program pendidikan dan pelatihan.
3) Kompensasi (Compensation)
Kompensasi merupakan imbalan atau penghargaan yang adil dan layak
dari pihak perusahaan terhadap para karyawan atas prestasi yang telah
diberikan oleh karyawan. Kompensasi ini dapat berupa upah, gaji, insentif,
tunjangan-tunjangan, sarana-sarana lain yang dapat memberikan kepuasan
kepada karyawan.
Page 77
55
4) Integrasi (Integration)
Suatu usaha yang mempengaruhi para karyawan secara keseluruhan,
berupa tindakan-tindakan yang dapat diarahkan menuju tujuan yang
menguntungkan bagi perusahaan, pekerja, dan rekan kerja.
5) Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan ditujukan untuk membuat karyawan merasa nyaman
sehingga mampu bekerja dengan baik di perusahaan. Pemeliharaan karyawan
yang baik akan menghasilkan yang baik, salah satunya adalah tingkat
perputaran tenaga kerja yang rendah. Dua hal yang perlu diperhatikan
perusahaan yaitu pemeliharaan kondisi fisik dam sikap karyawan.
6) Pemutusan (Separation)
Pemutusan kerja terjadi karena lanjut usia atau sudah melampaui batas
kerja yang diizinkan oleh perusahaan, bisa juga karena perusahaan tidak
memerlukan karyawan tersebut dan atau karyawan mengajukan permohonan
pengunduran diri dari perusahaan. Pemutusan kerja biasanya berupa pensiunan,
pemberhentian sementara, pemberhentian dengan hormat, pemecatan dan
pergantian tenaga kerja.
Menurut Hasibuan (2006) fungsi manajemen sumber daya manusia ada sebelas.
Kesebelas fungsi tersebut adalah:
Page 78
56
- Perencanaan (Human Resources Plannning)
Perencanaan (human resources plannning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan
perusahaan dalam membantu mewujudkan tujuan.
- Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization
chart).
- Pengarahan (directing)
Pengarahan (directing) merupakan kegiatan mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
- Pengendalian (controlling)
Pengendalian (controlling) merupakan kegiatan mengendalikan semua
karyawan agar mentaati peraturanperaturan perusahaan dan bekerja sesuai
dengan rencana.
- Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
Page 79
57
- Pengembangan (development)
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
- Kompensasi (compensation)
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung
(direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
- Pengintegrasian (integration)
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang
srasi dan saling menguntungkan.
- Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan (maintenance) merupakan kegiatan untuk memelihara
atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka
tetap berada dan bekerja di dalam organisasi.
- Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan keinginan dan kesadaran untuk mentataati
peraturan peraturan perusahaan dan norma-norma sosial. Kedisiplinan
merupakan fungsi manajemen sumber daya manusai yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang
maksimal.
Page 80
58
- Pemberhentian
Pemberhentian (separation) merupakan putusnya hubungan kerja
seseorang dari suatu perusahaan.
Kinerja Karyawan
1. Definisi Kinerja Karyawan
Menurut Prawirosentoso (2000) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh
seseorang atau kelompok dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab, dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara hukum, tidak melanggar
hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Sedangkam menurut Helfert (1996) kinerja
adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu
tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki. Dan menurut
Wibowo (2009) Kinerja berasal dari makna kinerja. Orang lain juga memberikan
pemahaman tentang kinerja sebagai kinerja, hasil kerja, atau prestasi. Memang, kinerja
memiliki makna yang lebih luas, tidak hanya mencakup hasil kerja, tetapi juga
bagaimana cara kerja diproses.
Robbins dan Judge (2014) menjelaskan kinerja merupakan tingkat efisiensi dan
efektivitas serta inovasi dalam pencapaian tujuan oleh pihak manajemen dan divisi
divisi yang ada dalam organisasi. Kinerja dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang
diinginkan dapat dicapai dengan baik. Kinerja juga dipandang sebagai fungsi dari
interaksi antara kemampuan, motivasi dan kesempatan, sehingga kinerja seseorang
Page 81
59
dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kinerja merupakan tindakan yang menunjukkan
bahwa dia adalah anggota kelompok. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kinerja
menunjuk (mengacu) pada perbuatan atau tingkah laku seseorang di dalam suatu
kelompok (organisasi).
2. Tujuan dan Manfaat Kinerja Karyawan
Armstrong (2004), menyatakan tujuan yang menyeluruh tentang manajemen kinerja
adalah untuk menumbuhkan suatu budaya dimana individu dan kelompok
bertanggungjawab atas kelanjutan peningkatan proses bisnis dan peningkatan
keterampilan dan konstribusi mereka sendiri. Tujuan spesifik manajemen kinerja
menurut Armstrong (2004) adalah
- Mencapai peningkatan yang dapat diraih dalam kinerja organisasi
- Bertindak sebagai pendorong perubahan dalam mengembangkan suatu budaya
yang berorientasi pada kinerja
- Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan
- Memungkinkan individu mengembangkan kemampuan mereka, meningkatkan
kepuasan kerja mereka dan mencapai potensi penuh mereka bagi keuntungan
mereka sendiri dan organisasi secara keseluruhan.
- Mengembangkan hubungan yang konstruktif dan terbuka antara individu dan
manajer dalam suatu proses dialog yang dihubungkan dengan pekerjaan yang
sedang dilaksanakan sepanjang tahun.
Page 82
60
- Memberikan suatu kerangka kerja bagi kesepakatan sasaran sebagaimana
diekspresikan dalam target dan standar kinerja sehingga pengertian bersama
tentang sasaran dan perananan yang harus dimainkan manajer dan individu
dalam mencapai sasaran tersebut meningkat.
- Memusatkan perhatian pada atribut dan kompetensi yang diperlukan agar bisa
dilaksanakan secara efektif dan apa yang harus dilakukan untuk
mengembangkan atribut dan potensi tersebut.
- Memberikan ukuran yang akurat dan obyektif dalam kaitannya dengan target
dan standar yang disepakati sehingga individu menerima umpan balik dari
manajer tentang seberapa baik yang mereka lakukan.
- Atas dasar penilaian ini, memungkinkan untuk individu bersama manajer
menyepakai rencana peningkatan dan metode pengimplementasiannya dan
secara bersama mengkaji perlunya training dan pengembangan serta
menyepakati bagaimana kebutuhan itu terpenuhi.
- Memberi kesempatan individu untuk mengungkapkan aspirasai dan perhatian
mereka tentang pekerjaan mereka.
- Menunjukkan pada setiap orang bahwa organisasi menilai mereka sebagai
individu
- Membantu memberikan wewenang kepada orang, memberi orang lebih banyak
ruang lingkup untuk bertanggung jawab atas pekerjaan dan melaksanakan
kontrol atas pekerjaan itu.
Page 83
61
Menurut Mulyadi dan Johny Setyawan (1999) tujuan utama dari kinerja adalah
untuk memotivasi inidividu untuk mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga membuahkan tindakan
dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.
Tujuan dan manfaat kinerja dapat dicapai apabila kinerja dikelola dengan baik.
Setiap organisasi dapat memperoleh manfaat yang berbeda beda sesuai dengan tujuan
organisasi.
3. Indikator Kinerja Karyawan
Indikator kinerja karyawan menurut Motowidlo and Van Scotter (1994) ada dua yaitu,
- Task performance
- Contextual performance
Indikator kinerja karyawan menurut Viswesvaran (1993) ada lima yaitu,
- Innovation
- Effort
- Initiative
- Productivity
- Knowledge workers
Indikator kinerja karyawan menurut Hofstede et al. (1990) ada tiga yaitu,
- Quality of Service
Page 84
62
- Attendance
- Flexibility
Indikator kinerja karyawan menurut Bernardin and Russel (1995) ada enam yaitu,
- Quality
- Quantity
- Timeliness
- Cost effectiveness
- Need for supervision
- Interpersonal impact
Dari beberapa indikator tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan
indikator kinerja karyawan yang ditulis oleh Bernardin and Russel
Pemberdayaan Karyawan
1. Definisi Pemberdayaan Karyawan
Menurut Noe et.al (1994) pemberdayaan adalah merupakan pemberian
tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan
menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan keputusan.
Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi kesempatan kepada
karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan
pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau
tanggung jawab kelompoknya. Dari sudut pandang manajer, pemberdayaan karyawan
Page 85
63
merupakan proses pemberian peluang kepada karyawan untuk memampukan diri
dalam merencanakan, dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab karyawan. Selain itu sudut pandang dari karyawan,
pemberdayaan karyawan merupakan proses untuk meningkatkan keandalan dirinya
agar dipercaya oleh manajer dalam merencanakan dan mengendalikan
pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut Khan (1997) pemberdayaan karyawan menjadi salah satu upaya yang
wajib dilakukan untuk terciptanya karyawan yang berkualitas, memiliki kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai iptek, serta kemampuan manajemen,
meningkatkan mutu karyawan untuk dapat memenuhi tantangan perkembangan yang
semakin cepat, efisien dan produktif, harus dilakukan secara terus menerus sehingga
tetap menjadi karyawan yang produktif. Sementara, Snell and Bohlander (2013),
mengungkapkan bahwa pemberdayaan merupakan proses pemberian kekuatan kepada
karyawan untuk dapat menginisiasi perubahan, dengan demikian akan dapat
mendorong mereka untuk mengambil tanggungjawab atas apa yang mereka lakukan.
2. Manfaat Pemberdayaan Karyawan
Dalam setiap perusahaan yang melakukan pemberdayaan tentunya untuk
mendapatkan berbagai manfaat baik untuk perusahaan itu sendiri maupun untuk para
karyawan yang diberdayakan. Siagian (1996), mengungkapkan ada beberapa manfaat
yang akan diperoleh dari pemberdayaan, yaitu:
Page 86
64
1) Meningkatkan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi
2) Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional
3) Peningkatan kemampuan karyawan dalam mengatasi stress, frustasi, dan
konflik
4) Membantu para karyawan membuat keputusan dengan lebih baik
5) Timbulnya dorongan dalam diri para karyawan untuk meningkatkan
kemampuan kerjanya
6) Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang
7) Semakin besarnya tekat pegawai untuk lebih mandiri
8) Mengurangi ketakutan dalam menghadapi tugas di masa depan
Wibowo (2005), menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang menjalankan
pemberdayaan karyawan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:
1) Dapat menghadirkan perasaan yang puas dalam mengambil tanggungjawab
untuk menjalankan tugas dengan melakukan sesuatu yang berharga dan
memperoleh kesenangan dalam melakukan komunikasi.
2) Dapat meningkatkan percaya diri dalam melakukan sesuatu sehingga dapat
menigkatkan kepuasan kerja seperti kerjasama yang lebih dekat dekat dengan
orang lain, bekerja dengan tujuan yang lebih jelas dan mendapatkan prestasi
apabila tujuan telah tercapai.
Page 87
65
3) Pemberdayaan dalam organisasi akan meningkatkan kinerja organisasi dan
karyawan, serta dapat mengembangkan bakatnya secara penuh.
3. Indikator Pemberdayaan Karyawan
Menurut Lee & Koh (2001) indikator dari pemberdayaan karyawan ada lima yaitu,
- Meaningfulness
- Competence
- Self-determination
- Impact
Menurut Spreitzer (1995) ada lima indikator pemberdayaan karyawan yaitu,
- Meaningfulness
- Competence
- Self-determination
- Impact
Menurut Petter et al (2002) pemberdayaan karyawan memiliki tujuh inikator yaitu,
- Power
- Decision-making
- Information
- Autonomy
- Initiative and creativity
- Knowledge and skills
Page 88
66
- Responsibility
Menurut Fetterman and Wandersman (2005) pemberdayaan karyawan memiliki 10
indikator yaitu,
- Empowerment
- Community ownership
- Inclusion
- Democratic participation
- Social justice
- Community knowledge
- Evidence-based strategies
- Capacity building
- Organizational learning
- Accountability
Dari beberapa indikator tersebut, pada pnelitian ini penulis menggunakan
indikator yang di tulis oleh Lee & Koh (2001) dan Spreitzer (1995).
Komitmen Organisasi
1. Definisi Komitmen Organisasi
Komitmen organisasional erat kaitannya dengan sikap individu yang menjadi
anggota organisasi tersebut. Seseorang yang memiliki komitmen organisasional akan
menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi,
Page 89
67
terlibat aktif dalam organisasi, dan merasa bagian dari organisasi. Hal ini sejalan
dengan apa yang dinyatakan oleh Kreitner dan Kinicki (2008), bahwa komitmen
organisasional mencerminkan bagaimana seorang individu mengidentifikasikan
dirinya dengan organisasinya dan terikat dengan tujuantujuan organisasinya.
Luthans (2006) juga mengemukakan bahwa komitmen organisasional adalah
suatu sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses
berkelanjutan yang dengan itu pula anggota organisasi tersebut mengekspresikan
perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan, serta kemajuan organisasinya yang
berkelanjutan. Dessler (1994) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan
identifikasi dan keterlibatan individu dengan organisasi. Komitmen yang tinggi
dicirikan dengan tiga hal, yaitu kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan
dan nilainilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan
keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen nampak dalam
tiga bentuk sikap yang terpisah tapi saling berhubungan erat, pertama identifikasi
dengan misi organisasi, kedua keterlibatan secara psikologis dengan tugas-tugas
organisasi dan yang terakhir loyalitas serta keterikatan dengan organisasi.
Allen dan Meyer (1997), menuturkan bahwa komitmen organisasional
merupakan suatu konstruk secara psikologis yang menjadi karateristik hubungan
anggota organisasi dengan organisasinya, dan mempunyai sebuah implikasi terhadap
keputusan individu untuk tetap melanjutkan keanggotannya dalam organisasi. Setiap
anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akan lebih cepat untuk dapat
Page 90
68
bertahan menjadi bagian dari organisasi. Luthans (2006) juga menyebutkan bahwa ada
dua faktor yang mempengaruhi komitmen organisasional, yaitu:
a. Faktor orang atau individual, seperti: usia, kedudukan dalam organisasi, dan
disposisi
b. Faktor organisasi, seperti: desain pekerjaan, nilai-nilai, dukungan dan gaya
kepemimpinan.
2. Indikator Komitmen Organisasi
Menurut Meyer and Allen (1991) ada tiga indikator komitmen organisasi yaitu,
- Affective Commitment
- Continuance Commitment
- Normative Commitment
Dan pada penelitian ini penulis menggunakan indikator komitmen organisasi
yang ditulis oleh Meyer and Allen (1991)
Budaya Organisasi
1. Definisi Budaya Organisasi
Pengertian Budaya organisasi mempunyai makna yang luas. Luthans
(1995:497) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan norma–norma dan nilai–
nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan
berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
Robbins (2002:247) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sebuah sistem
Page 91
69
pemaknaan bersama dibentuk oleh para warganya yang sekaligus menjadi pembeda
dengan organisasi lainnya Untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai sistem makna
budaya organisasi, maka dilakukan beberapa penelitian yang telah mendeskripsikan
karakteristik – karakteristik yang dapat mencerminkan budaya organisasi di dalam
sebuah perusahaan.
Robbins & Coulter (2010) mengemukakan bahwa “Budaya organisasi atau
organizational culture adalah sehimpunan nilai, prinsip, tradisi dan cara bekerja yang
dianut bersama oleh dan mempengaruhi perilaku serta tindakan para anggota
organisasi”. Dalam kebanyakan organisasi, nilai- nilai dan praktik- praktik yang dianut
bersama (shared) ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dan
benar- benar sangat mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi dijalankan.
2. Karakteristik Budaya Organisasi
Menurut Luthans (2012), ada enam karakteristik penting budaya organisasional
yaitu:
a) Aturan-aturan perilaku (Observed behavioral regularities): keberaturan cara
bertindak dari para anggota yang tampak teramati. Ketika anggota organisasi
berinteraksi dengan anggota organisasi lainnya, mereka mungkin menggunakan
bahasa umum, istilah, atau ritual tertentu.
b) Norma (Norms): berbagai standar perilaku yang ada, termasuk di dalamnya
tentang pedoman sejauh mana suatu pekerjaan harus dilakukan.
Page 92
70
c) Nilai-nilai dominan (dominant values): adanya nilai-nilai inti yang dianut
bersama oleh seluruh anggota organisasi, misalnya tentang kualitas produk
yang tinggi, absensi yang rendah atau efisiensi yang tinggi.
d) Filosofi (Philosophy): adanya kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan
keyakinan organisasi dalam memperlakukan pelanggan dan karyawan.
e) Peraturan (Rules): adanya pedoman yang ketat, dikaitkan dengan kemajuan
organisasi.
f) Iklim organisasi (Organization climate): merupakan perasaan keseluruhan (an
overall “feeling”) yang tergambarkan dan disampaikan melalui kondisi tata
ruang, cara berinteraksi para anggota organisasi, dan cara anggota organisasi
memperlakukan dirinya dan pelanggan atau orang lain.
Robbins dan Judge (2008:256) ada tujuh karakteristik primer yang secara
bersama-sama menangkap hakikat budaya organisasi. Tujuh poin tersebut
adalah:
a) Inovasi dan Pengambilan Resiko
Sejauh mana para karyawan didorong untuk inovatif dan berani mengambil
resiko. Selain itu bagaimana perusahaan menghargai tindakan pengambilan
risiko oleh karyawan dan membangkitkan ide karyawan.
Page 93
71
b) Perhatian ke Hal yang Rinci
Sejauh mana para karyawan diharapkan mau memperlihatkan kecermatan,
analisis, dan perhatian kepada rincian.
c) Orientasi Hasil
Sejauh mana manjamen fokus terhadap hasil bukan pada teknik dan proses
yang digunakan untuk mendapatkan hasil itu seperti menganalisa dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas.
d) Orientasi Orang
Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil pada
orang-orang di dalam organisasi itu seperti mendorong karyawan yang
menjalankan ide-ide mereka, memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berhasil menjalankan ide-ide.
e) Orientasi Tim
Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan dalam tim-tim kerja, bukannya
individu seperti dukungan manajemen pada karyawan untuk bekerja sama
dalam satu tim, dukungan manajemen untuk menjaga hubungan dengan rekan
kerja di anggota tim lain.
Page 94
72
f) Keagresifan
Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif, bukan bersantai
seperti persaingan yang sehat antar karyawan dalam bekerja, karyawan
didorong untuk mencapai produktivitas optimal.
g) Kemantapan
Sejauh mana kegiatan organisasi menekanka dipertahankannya status
sebagai lawan dari pertumbuhan atau inovasi.
3. Indikator Budaya Organisasi
Indikator budaya organisasi menurut Robbins (2005) ada tujuh yaitu,
- Innovation and Risk Taking
- Attention to Detail
- Outcome Orientation
- People Orientation
- Team Orientation
- Aggressiveness
- Stability
Page 95
73
Indikator budaya organisasi menurut Wallach (1983) ada tiga yaitu,
- Bureaucracy culture
- Innovative culture
- Supportive culture
Indikator budaya organisasi menurut Judge (2013) ada tujuh yaitu,
- Innovation and courage to take risks
- Paying attention to details
- Results orientation
- Employees orientation
- Team orientation
- Aggressive
- Stability
Indikator budaya organisasi menurut Wallach (1983) ada tiga yaitu,
- Bureaucratic
- Innovative
- Supportive culture
Berdasarkan beberapa indikator tersebut, pada penelitian ini penulis
menggunakan indikator budaya organisasi yang ditulis oleh Robbins.
Page 96
74
Kepuasan Kerja
1. Definisi Kepuasan Kerja
Menurut Mathis dan Jackson (2006), kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
keadaan emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja
seseorang.
Robbins (2003:30) menjelaskan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang
pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Banyak faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, termasuk: gaji, tunjangan, prestasi,
otonomi, pengakuan, komunikasi, kondisi kerja, pekerjaan penting, rekan kerja, tingkat
profesionalisme, iklim organisasi, hubungan interpersonal, bekerja untuk sebuah
lembaga terkemuka, dukungan pengawasan, efektifitas positif, keamanan kerja,
fleksibilitas kerja, bekerja dalam lingkungan tim dan faktor genetik. Dan menurut
Menurut Luthans (2006:243), kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan
mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Schein (1992), budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang diciptakan,
ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu ketika mereka
mengadaptasikan diri dengan masalah eksternal dan integrasi internal bekerja dengan
baik dan dianggap sebagai nilai, dan mengajarkan kepada anggota baru cara yang benar
untuk merealisasikannya.
Page 97
75
2. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhu Kepuasan Kerja
Menurut Rivai (2015), secara teoritis, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinan, produktivitas
kerja, perilaku, locus of control, pemenuhan harapan penggajian dan efektivitas kerja.
Faktor-faktor yang biasa digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang karyawan
adalah :
- Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap
pekerjaan
- Supervisi
- Organisasi dan manajemen
- Kesempatan untuk maju
- Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya intensif
- Rekan kerja
- Kondisi pekerjaan.
Menurut Davies et al. (2006) Secara umum, kepuasan kerja menggambarkan
jatuhnya karyawan tentang pekerjaan mereka. Banyak penelitian telah menunjukkan
bahwa kepuasan kerja adalah fenomena multi dimensi, dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal dan eksternal, seperti :
- Nilai
- Prinsip
Page 98
76
- Kepribadian
- Harapan individu
- Sifat Pekerjaan
- Peluang yang disediakan
3. Indikator Kepuasan Kerja
Indikator kepuasan kerja menurut Locke (1976) and Spector (1997) ada empat yaitu
- Rewards
- Other people such as co-workers
- The organisation itself
- The nature of work itself
Indikator kepuasan kerja menurut Bari, Fanchen, & Baloch, (2016) ada empat yaitu,
- Financial advantages and benefits
- Career development and promotion
- Working environment
- Managers and colleagues
Indikator kepuasan kerja menurut Weiss (1967) ada tiga yaitu
- Internal
- External
- Employee relationships and total job satisfaction
Page 99
77
Indikator kepuasan kerja menurut Smith et al. (1969) ada lima yaitu,
- Work
- Supervision
- Wage
- Promotion
- Co-worker
Indikator kepuasan kerja menurut Luthans dan Spector dalam Mahesa (2010) ada
lima yaitu,
- Pekerjaan itu sendiri (Work It self)
- Gaji/Upah (Pay)
- Promosi (Promotion)
- Atasan (Supervision)
- Rekan Kerja (Workers)
Indikator kepuasan kerja menurut Luthans (1992) ada lima yaitu,
- Salary
- Promotion
- Supervision
- Work itself
- Co-workers
Page 100
78
Indikator kepuasan kerja menurut Lumpkin dan Dess, (2001) ada empat yaitu,
- The work itself, Wages and promotions
- Working conditions
- Colleagues, supervisors and superiors
- Suitability between work and personality
Dari beberapa indikator tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator
kepuasan kerja yang di tulis oleh Luthans.
2.3. Hubungan antar Variabel
2.3.1. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Marghany (2015)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Marghany (2015) ditemukan hasil
penelitian ini dapat membantu organisasi perhotelan dalam upaya mereka untuk
memberikan pemberdayaan tinggi untuk meningkatkan kinerja karyawan
mereka. Maka dapat membuktikan bahwa pemberdayaan karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Meyerson dan Dewettinck (2012)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Meyerson dan Dewettinck (2012)
ditemukan bahwa pengaruh diterapkan pemberdayaan karyawan dibandingkan
dengan sebelum penerapan pemberdayaan, telah menyebabkan peningkatan
Page 101
79
kinerja karyawan. Maka dapat membuktikan bahwa pemberdayaan karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
3. Penelitian yang dilakukan Mohapatra dan Sundaray (2018)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohapatra dan Sundaray (2018)
ditemukan tidak ada keraguan bahwa pemberdayaan dicapai dengan perubahan
organisasi yang obyektif dan struktural yang memberikan kenyamanan yang
lebih besar bagi individu untuk membuat keputusan dan menggunakan
pengaruh yang lebih besar terkait pekerjaan mereka. Maka dapat membuktikan
bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
H1: Terdapat pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan terhadapkinerja
karyawan
2.3.2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yiing dan Ahmad (2008)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yiing dan Ahmad (2008)
ditemukan bahwa asil penelitian mengatakan secara umum, dan dengan
beberapa pengecualian, perilaku kepemimpinan ditemukan secara signifikan
terkait dengan komitmen organisasi, dan budaya organisasi memainkan peran
penting dalam memoderasi hubungan ini. Maka dapat membuktikan bahwa
komitmen berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Page 102
80
2. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, Surachman, dan Irawanto (2017)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, Surachman, dan
Irawanto (2017) ditemukan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
kepemimpinan pelayan tidak dapat secara langsung menghasilkan kinerja
karyawan tetapi dapat menghasilkan kinerja karyawan melalui komitmen dan
kepercayaan organisasi. Maka dapat membuktikan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
H2: Terdapat pengaruh positif dari komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan
2.3.3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Weerarathna dan Geeganage (2014)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Weerarathna dan Geeganage (2014)
ditemukan penelitian ini menunjukkan budaya organisasi secara positif terkait
dengan kinerja karyawan. Maka dapat membuktikan bahwa budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hakim (2015)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Hakim (2015) ditemukan bahwa
budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi dan
kinerja karyawan, ini memberi makna bahwa, untuk meningkatkan kinerja
karyawan perlu meningkatkan budaya organisasi dan komitmen organisasi.
Page 103
81
Maka dapat membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Syauta, Troena, Setiawan, dan Solimun (2012)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Syauta, Troena, Setiawan, dan Solimun
(2012) ditemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Maka dapat membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
H3: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan
2.3.4. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja
1. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Ababneh, Al-Sabi1, Al-Shakhsheer, dan
Masadeh (2017)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Al-Ababneh, Al-Sabi1, Al-Shakhsheer,
dan Masadeh (2017) ditemukan bahwa pemberdayaan struktural dan psikologis
memiliki pengaruh individu yang signifikan pada kepuasan kerja, tetapi lebih
signifikan ketika pemberdayaan struktural dan psikologis digabungkan. Maka
dapat membuktikan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja.
Page 104
82
2. Ulutaş (2018)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ulutaş (2018) ditemukan bahwa
pemberdayaan memiliki pengaruh pada kepuasan kerja pada karyawan dari 19
perusahaan yang berbeda yang beroperasi di berbagai sektor di Kawasan
Industri Konya. Maka dapat membuktikan bahwa pemberdayaan karyawan
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
H4: Terdapat pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan terhadap
kepuasan kerja
2.3.5. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
1. Penelitian yang dilakukan oleh Çelik, Dedeoğlu, dan İnanir (2015)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Çelik, Dedeoğlu, dan İnanir (2015)
ditemukan bahwa kepemimpinan etis memiliki efek positif pada komitmen
organisasi dan kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki efek positif
pada kepuasan kerja. Maka dapat membuktikan bahwa Komitmen organisasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mogots, Boon, dan Fletcher (2011)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Mogots, Boon, dan Fletcher (2011)
ditemukan bahwa perilaku berbagi pengetahuan dan perilaku warga organisasi
secara signifikan berkorelasi positif; komitmen organisasi adalah prediktor
signifikan perilaku kewargaan organisasional; dan kepuasan kerja dan
Page 105
83
komitmen organisasi secara signifikan berkorelasi positif. Maka dapat
membuktikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Zaman, Muhammad, dan Khanam (2014)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Zaman, Muhammad, dan Khanam
(2014) ditemukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi
kerja dan komitmen organisasi dengan kepuasan kerja. Hasil juga menunjukkan
bahwa variabel-variabel dari penelitian ini adalah saling berkorelasi positif.
Maka dapat membuktikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positf
terhadap kepuasan kerja.
H5: Terdapat pengaruh positif dari komitmen organisasi terhadap kepuasan
kerja
2.3.6. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
1. Penelitian yang dilakukan oleh Widagdo, Handaru, dan Pangeran (2013)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Widagdo, Handaru, dan Pangeran
(2013) ditemukan bahwa penelitian ini terbukti secara empiris bahwa budaya
organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT. Nutrifood Indonesia. Maka dapat membuktikan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
Page 106
84
2. Penelitian yang dilakukan oleh Handoko, Setiawan, Surachman, dan Djumahir
(2012)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Handoko, Setiawan, Surachman, dan
Djumahir (2012) ditemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dosen perguruan tinggi swasta. Maka dapat membuktikan
bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
H6: Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
2.3.7. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Siengthai, dan Pila-Ngarm (2015)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Siengthai, dan Pila-Ngarm (2015)
ditemukan bahwa kepuasan kerja ditemukan berhubungan positif dan
signifikan dengan kinerja karyawan. Maka dapat membuktikan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuen, Loh, Zhou, dan Wong (2018)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Yuen, Loh, Zhou, dan Wong (2018)
ditemukan bahwa kepuasan kerja sangat berkorelasi dengan kinerja pelaut.
Selain itu, jumlah stres yang terkait dengan bekerja di kapal dan daya tarik
hadiah adalah penentu utama kepuasan kerja. Maka dapat membuktikan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Page 107
85
3. Penelitian yang dilakukan oleh Berliana, Siregar, dan Gustian (2018)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Berliana, Siregar, dan Gustian (2018)
ditemukan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh pada kinerja karyawan di
antara kompensasi remunerasi dan kepuasan kinerja karyawan mempengaruhi
kinerja, ternyata kompensasi remunerasi memiliki pengaruh yang dominan.
Maka dapat membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
H7: Terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
2.3.8. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan melalui
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
1. Chinomona, Popoola, dan Imuezerua (2017)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Chinomona, Popoola, dan Imuezerua
(2017) ditemukan bahwa faktor-faktor seperti pemberdayaan karyawan, iklim
etika, dukungan organisasi, kinerja karyawan, komitmen manajemen puncak
dan kepuasan kerja berperan penting dalam merangsang kepuasan kerja
karyawan di provinsi Gauteng, Afrika Selatan. Maka dapat membuktikan
bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
H8: Diduga terdapat pengaruh positif (pemberdayaan karyawan terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja)
Page 108
86
2.3.9. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dinc (2017)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Dinc (2017) ditemukan bahwa
"komitmen afektif" dan "normatif" memiliki efek pada kepuasan kerja secara
keseluruhan. Kepuasan kerja secara keseluruhan dan "komitmen afektif"
memengaruhi kinerja karyawan. Kepuasan kerja keseluruhan memediasi
hubungan antara "normatif" dan "komitmen afektif" dan kinerja. Maka dapat
membuktikan bahwa ada pengaruh positif dari komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
H9: Diduga terdapat pengaruh positif (komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja)
2.3.10. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui
Kepuasan kerja sebagai Variabel Interveing
1. Penelitian yang dilakukan oleh kinerja, Sarjana, dan Gunawan (2018)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Pawirosumarto, Sarjana, dan Gunawan
(2018) ditemukan bahwa lingkungan kerja, gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
tetapi hanya gaya kepemimpinan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Maka dapat membuktikan bahwa budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
Page 109
87
H10: Diduga terdapat pengaruh positif (budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja)
2.4. Kerangka Pikir Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Pemberdayaan Karyawan
(X1), Komitmen Organisasi (X2), Budaya Organosasi (X3), Kinerja Karyawan (Y) dan
Kepuasan Kerja (Z). Berdasarkan variabel tersebut, hubungan antara variabel
independen, dependen dan intervening dapat dijelaskan dengan kerangka pikir
penelitian sebagai berikut:
Page 110
88
Komitmen Organisasi
- Affective commitment
- Continuance
commitment
- Normative
commitment
Meyer and Allen
(1991)
Budaya Organisasi
- Innovation and Risk
Taking
- Attention to Detail
- Outcome Orientation
- People Orientation
- Team Orientation
- Aggressiveness
- Stability
Robbins (2005)
Kepuasan Kerja
- Salary
- Promotion
- Supervision
- Work itself
- Co-workers
Luthans (1992)
Kinerja Karyawan
- Quality
- Quantity
- Timelines
- Cost effectiveness
- Need for supervisor
- Interpersonal
impact
Bernardin and Russel
(1995)
Pemberdayaan
Karyawan
- Meaningfulness
- Competence
- Self-determination
- Impact
(Lee & Koh (2001) dan
Spreitzer (1995)
H1
H4
H9
H5
H8
H7
H10
H6
H3
H2
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Page 111
89
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data yang
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Creswell
(2010), tujuan penelitian kuantitatif meliputi variabel-variabel dalam penelitian dan
hubungan antar variabel tersebut, para partisipan, dan lokasi penelitian. Variabel-
variabel ini biasanya diukur melalui instrument-instrumen penelitian sehingga data
yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik.
3.2. Lokasi Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian di PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana
Paser yang terletak di Jl.Yos Sudarso RT 6/RW 1, Kecamatan Tanah Grogot,
Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, 76211.
Page 112
90
3.2.1. Visi dan Misi Perusahaan
1). Visi Perusahaan
Menjadi The True Regional Champion yang Kuat, Kompetitif dan Kontributif
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas.
2). Misi Perusahaan
1. Memperkuat ketahanan kelembagaan melalui pelaksanaan kepatuhan dan
manajemen risiko yang berkualitas.
2. Mengembangkan produk dan layanan perbankan yang berorientasi solusi dan
berbasis teknologi.
3. Menjadi pendukung utama program pembangunan ekonomi dan menopang
pemberdayaan perekonomian rakyat.
4. Meningkatkan kepedulian sosial bagi komunitas dan lingkungan sekitar.
5. Menjaga dan meningkatkan reputasi Bank.
3.2.2. Profil Perusahaan
PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
disingkat PT. BPD Kaltim Kaltara dengan sebutan Bankaltimtara, merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Kabupaten/Kota se
Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan Utara dengan
bentuk badan hukum Perseroan Terbatas. Mulai resmi beroperasi pada tanggal 14
Page 113
91
Oktober 1965, diresmikan oleh Gubernur KDH Tk. I Kalimantan Timur Bapak. A.
Moeis Hasan, dengan payung hukum berupa Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan
Timur No. 3/PD/64 tanggal 19 September 1964 yang mendapat pengesahan Menteri
Dalam Negeri melalui surat keputusan No. 9/10/8-45 tanggal 01 April 1965, dan Ijin
Usaha dari Menteri Urusan Bank Sentral/ Bank Indonesia No.Kep. 95/PBS/65 tanggal
21 September 1965.
Peraturan Daerah No. 03/PD/64 sebagai anggaran dasar Bank mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan
Timur Nomor 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur,
sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2010. Dalam
rangka perubahan badan hukum Bank menjadi Perseroan Terbatas, Peraturan Daerah
tersebut telah dicabut dan digantikan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan
Timur Nomor 08 Tahun 2016tanggal 11 November 2016 tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dari Perusahaan Daerah
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur menjadi Perseroan Terbatas Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Sesuai anggaran dasar, Bank didirikan dengan maksud dan tujuan untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian & pembangunan daerah di
segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat. Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah, PT BPD
Page 114
92
Kaltim Kaltara mempunyai tugas sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan
daerah; pemegang dan/atau penyimpanan uang daerah; serta sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah.
3.2.3. Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perusahaan
3.3. Variabel Penelitian
Sekaran dan Bougie (2017), menjelaskan bahwa variabel (variable) adalah apa
pun yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Creswell (2009), menjelaskan
bahwa didalam suatu variabel selalu merujuk kepada karateristik seorang peneliti
ataupun organisasi yang diteliti yang dapat dilakukan pengukuran atau observasi yang
bervariasi, dimana dalam pengukuran variabel dilakukan dengan dua kategori atau
lebih, serta diukur dengan menggunakan skala. Dalam sebuah penelitian kuantitatif,
maka setiap variabel yang digunakan akan saling dihubungkan satu sama lain guna
Page 115
93
mendapatkan jawaban untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat dan
mengungkapkan sebuah hasil prediksi tentang apa yang diinginkan dari hasil tersebut.
Dalam penelitian ini variabel yang akan digunakan adalah Variabel
Pemberdayaan Karyawan (X1), Komitmen Organisasi (X2), Budaya Organisasi (X3),
sebagai Variabel Independen, kemudian Variabel Kinerja Karyawan (Y), sebagai
variabel Dependen, dan terakhir Variabel Kepuasan Kerja (Z), sebagai Variabel
Intervening.
1. Variabel Independen
Menurut Creswell (2010), variabel-variabel bebas (variable independent)
merupakan variable-variabel yang (mungkin) menyebabkan, memengaruhi, atau
berefek pada outcome. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu variabel pemberdayaan karyawan sebagai X, variabel komitmen organisasi
sebagai X2, dan budaya organisasi sebagai X3.
2. Variael Dependen
Menurut Creswell (2010), variabel-variabel terikat (dependent variable)
merupakan variabel-variabel yang bergantung pada variabel bebas. Variabel-
variabel terikat ini merupakan outcome atau hasil dari pengaruh variabel-variabel
bebas. Penelitian ini menggunakan variabel kinerja karyawan (Y) sebagai variabel
dependen.
Page 116
94
3. Variabel Intervening
Menurut Creswell (2010), variabel interveing atau mediating berada di antara
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini memediasi pengaruh-pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
intervening adalah variabel kepuasan kerja (Z).
3.4. Definisi Operasional
3.4.1. Pemberdayaan Karyawan
Menurut Noe et.al (1994) pemberdayaan adalah merupakan pemberian
tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil
keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan
keputusan. Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi
kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan
rencana, dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya atau tanggung jawab kelompoknya.
Indikator pemberdayaan karyawan menurut Lee & Koh yaitu:
1. Meaningfulness
Meaning adalah nilai dari suatu tujuan kerja yang dinilai dalam
kaitannya dengan tujuan atau standar individu yang bersangkutan. Arti
mencakup suatu kesesuaian antara persyaratan dari suatu peran kerja dan
keyakinan, nilai, dan perilaku.
Page 117
95
Indikatornya:
1) Saya mengerjakan tugas sesuai petunjuk teknis yang diberikan.
2) Pekerjaan saya mencapai target yang optimal dalam menjalankan
program kegiatan yang ditetapkan.
3) Memiliki kesempatan dalam bekerja, untuk mengerjakan apa yang
dikerjakan secara baik setiap hari.
2. Competence
Competence mempunyai arti yang sama dengan self-efficacy,
merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk
mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Kompetensi lebih memfokuskan pada kemampuan dalam
melaksanakan peran kerja tertentu, bukan peran kerja secara umum atau
sering disebut dengan self-esteem.
Indikatornya:
1) Saya ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan tingkat pendidikan
yang dimiliki.
2) Beban pekerjaan yang diberikan sesuai dengan tingkat pendidikan
saya.
3) Saya memiliki pengalaman kerja pada bidang pekerjaan saat ini.
Page 118
96
3. Self-determination
Self–determination adalah keyakinan seseorang bahwa orang tersebut
mempunyai kebebasan atau otonomi dan kendali tentang bagaimana
mengerjakan pekerjaannya sendiri.
Indikatornya:
1) Saya melaksanakan kewajiban secara sadar sesuai tanggung jawab
saya pada perusahaan.
2) Saya menanggung segala sesuatu akibat dari tindakan yang telah
saya lakukan.
3) Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum jam kerja
berakhir.
4. Impact
Impact adalah suatu tingkatan yang mana individu dapat mempengaruhi
hasil-hasil strategik, administratif, dan operasional dari hasil kerja.
Indikatornya:
1) Hasil kerja saya sesuai dengan harapan atasan.
2) Saya merasa dibayar gaji dengan adil untuk pekerjaan yang saya
kerjakan.
3) Menerima penghargaan atau pujian karena mengerjakan pekerjaan
dengan baik.
Page 119
97
3.4.2. Komitmen Organisasi
Allen dan Meyer (1997), menuturkan bahwa komitmen organisasional
merupakan suatu konstruk secara psikologis yang menjadi karateristik
hubungan anggota organisasi dengan organisasinya, dan mempunyai sebuah
implikasi terhadap keputusan individu untuk tetap melanjutkan keanggotannya
dalam organisasi. Setiap anggota yang memiliki komitmen terhadap
organisasinya akan lebih cepat untuk dapat bertahan menjadi bagian dari
organisasi.
Indikator komitmen organisasi menurut Allen and Meyer yaitu:
1. Affective commitment
Merupakan suatu pendekatan emosional dari individu dalam keterlibatan
dengan organisasi, sehingga individu akan merasa dihubungkan dengan
organisasi. Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan
keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi.
Indikatornya:
1) Senang berkarir sepanjang hidup dalam perusahaan
2) Masalah organisasi adalah masalah setiap karyawan
3) Rasa memiliki terhadap organisasi
4) Kebanggaan menjadi bagian dari keluarga organisasi
Page 120
98
2. Continuance commitment
Merupakan hasrat yang dimiliki oleh individu untuk bertahan dalam
organisasi, sehingga individu merasa membutuhkan untuk dihubungkan
dengan organisasi. Komitmen ini didasarkan pada persepsi pegawai tentang
kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.
Indikatornya:
1) Tetap tinggal di organisasi karena kebutuhan gaji
2) Tetap tinggal di organisasi karena keuntungan yang didapatkan dari
perusahaan.
3) Susah meninggalkan organisasi meskipun sangat ingin untuk
meninggalkan organiasasi
4) Karyawan bertahan pada organiasasi karena tidak ada alternatif
pekerjaan lain.
3. Normative commitment
Merupakan suatu perasaan wajib dari individu untuk bertahan dalam
organisasi. Normatif merupakan perasaan pegawai tentang kewajiban yang
harus dia berikan kepada organisasi, dan tindakan tersebut merupakan hal
benar yang harus dilakukan.
Page 121
99
Indikatornya:
1) Tidak meninggalkan organisasi meskipun hal tersebut
menguntungkan.
2) Kesadaran dalam diri karyawan bahwa komitmen adalah sesuatu
yang harus dilakukannya
3) Keyakinan terhadap organisasi
4) Tidak meninggalkan organisasi karena adanya tanggung jawab yang
tinggi dalam suatu organisasi.
3.4.3. Budaya Organisasi
Robbins (2002:247) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sebuah
sistem pemaknaan bersama dibentuk oleh para warganya yang sekaligus
menjadi pembeda dengan organisasi lainnya Untuk dapat memahami lebih
lanjut mengenai sistem makna budaya organisasi, maka dilakukan beberapa
penelitian yang telah mendeskripsikan karakteristik–karakteristik yang dapat
mencerminkan budaya organisasi di dalam sebuah perusahaan.
Indikator budaya organisasi menurut Robbins yaitu:
1. Innovation and Risk Taking
Inovasi dan pengambilan resikoyaitu tingkat daya pendorong karyawan
untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
Indikatornya:
1) Melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan
Page 122
100
2) Memberikan kebebasan berinovasi
3) Memberikan kebebasan untuk mengungkapkan gagasan
2. Attention to Detail
Perhatian terhadap detail yaitu tingkat tuntutan terhadap karyawan
untuk mampu memperlihatkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap
detail.
Indikatornya:
1) Atasan menyampaikan tujuan organisasi secara detail
2) Organiasi memberikan informasi mengenai rancangan rencana
pembelajaran secara detail
3) Organisasi memberikan arahan yang jelas mengenai pekerjaan yang
harus dilakukan
4) Anggota organisasi dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan tepat
3. Outcome Orientation
Orientasi terhadap hasil yaitu tingkat tuntutan terhadap manajemen
untuk lebih memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan perhatian pada
teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.
Indikatornya:
1) Organisasi mengevaluasi hasil kerja secara rutin
2) Organisasi mampu memenuhi target yang telah ditentukan
Page 123
101
3) Organisasi mampu memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan
4. People Orientation
Orientasi terhadap individu yaitu tingkat kepuasan manajemen dalam
mempertimbangkan efek-efek hasil terhadap individu yang ada di dalam
organisasi.
Indikatornya:
1) Tercipta hubungan harmonis antar rekan kerja
2) Tercipta hubungan harmonis antara pemimpin dengan anggota
organisasi
3) Ada bonus atas pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik
5. Team Orientation
Orientasi terhadap tim yaitu tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur
dalam tim, bukan secara perorangan.
Indikatornya:
1) Anggota organisasi mengutamakan kepentingan kelompok
2) Terjadi kebersamaan antar anggota tim
3) Terdapat koordinasi antara kelompok satu dengan kelompok lainnya
4) Terdapat koordinasi antar anggota tim
Page 124
102
6. Aggressiveness
Agresivitas yaitu tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar berlaku
agresif dan bersaing, dan tidak bersikap santai.
Indikatornya:
1) Organisasi mampu menumbuhkan semangat anggota organisasi
2) Organisasi mampu menumbuhkan rasa bersaing untuk mencapai
prestasi
3) Organisasi mampu memotivasi anggota organisasi untuk meraih
prestasi
7. Stability
Stabilitas yaitu tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam
mempertahankan status quo berbanding pertumbuhan.
Indikatornya:
1) Ada prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi
2) Ada standar kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi
3) Organisasi menyediakan informasi terkait pekerjaan
3.4.4. Kinerja Karyawan
Prawirosentoso (2000) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
atau kelompok dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
Page 125
103
jawab, dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara hukum, tidak melanggar
hukum, dan sesuai dengan moral dan etika.
Indikator kinerja karyawan menurut Bernardin and Russel yaitu:
1. Quality
Kualitas merupakan sejauh mana karyawan dapat menyelesaikan
pekerjaan mendekati kesempurnaan, baik dalam hal menyesuaikan diri
dengan beberapa cara ideal untuk melakukan aktivitas atau memenuhi
tujuan kegiataan.
Indikatornya:
1) Ketelitian dalam melakukan pekerjaan
2) Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kerja
3) Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja
2. Quantity
Kuantitas merupakan seberapa banyak jumlah yang dihasilkan dari
suatu dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan.
Indikatornya:
1) Kemampuan memenuhi target kerja yang ditentukan
2) Kemampuan memenuhi tanggung jawab yang diberikan
3) Kemampuan memenuhi tanggung jawab sesuai prosedur kerja
Page 126
104
3. Timelines
Ketepatan waktu merupakan sejauh mana karyawan dapat
menyelesaikan ekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Indikatornya:
1) Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang
ditentukan
2) Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
3) Ketepatan waktu dalam menggunakan waktu istirahat
4) Ketepatan waktu jam masuk kantor
5) Ketepatan waktu jam pulang kantor
4. Cost effectiveness
Biaya Efektif merupakan sejauh mana penggunaan sumber daya
organisasi (misalnya manusia, keuangan, teknologi, materi) dapat
dimaksimalkan untuk mendapat keuntungan tertinggi atau mengurangi
kerugian dari setiap penggunaan sumber daya.
Indikatornya:
1) Kemampuan bekerja secara efektif
2) Kemampuan mengurangi kesalahan saat bekerja
3) Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
4) Kemampuan menguasai bidang pekerjaan yang dilakukan
Page 127
105
5) Kemampuan mengoptimalkan biaya yang mendukung kegiatan
pembelajaran
5. Need for supervisor
Perlu pengawasan merupakan sejauh mana seorang dapat melaksanakan
fungsi pekerjaan tanpa harus meminta bantuan pengawasan atau
membutuhkan intervensi pengawasan untuk mencegah hasil yang
merugikan.
Indikatornya:
1) Kemampuan bekerja tanpa ada pengawasan
2) Kemampuan bertanggung jawab dalam bekerja
3) Kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa bantuan
pengawas saat sedang mengalami kesulitan
6. Interpersonal impact
Pengaruh interpersonal merupakan sejauh mana seseorang
mempromosikan perasaan harga diri, niat baik, dan kerja sama di antara
rekan kerja dan bawahan.
Indikatornya:
1) Kemampuan menghargai hasil kerja sesama rekan kerja
2) Kemampuan untuk bekerja sama dengan baik
3) Kemauan mendukung rekan kerja
Page 128
106
3.4.5. Kepuasan Kerja
Luthans (2006), kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai
seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Indikator kepuasan kerja menurut Luthans yaitu:
1. Salary
Sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang
sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam
organisasi.
Indikatornya:
1) Tingkat kesesuaian gaji dengan latar belakang pendidikan
2) Tingkat kesesuaian gaji dengan kemampuan yang dimiliki
3) Tingkat kesesuaian gaji dengan tanggung jawab/jabatan yang
diemban
4) Tingkat kesesuaian gaji dengan standar yang ditetapkan
2. Promotion
Kesempatan promosi merupakan kesempatan untuk maju dalam
organisasi.
Indikatornya:
1) Peluang untuk mengikuti program promosi jabatan
2) Tingkat keadilan promosi jabatan
Page 129
107
3) Tingkat kesesuaian antara promosi jabatan dengan standar yang
ditetapkan
3. Supervision
Kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan
perilaku.
Indikatornya:
1) Tingkat pengawasan dari atasan saat bekerja
2) Tingkat dukungan dari atasan dalam melakukan pekerjaan
3) Tingkat bantuan dari atasan ketika sedang mengalami kesulitan kerja
4. Work itself
Dalam hal di mana pekerjaan memberikan tugas yang menarik,
kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung
jawab.
Indikatornya:
1) Kesempatan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar
2) Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
3) Kesempatan untuk mendapatkan ketrampilan baru
4) Kesempatan menerima tanggung jawab sesuai dengan kemampuan
Page 130
108
5. Co-workers
Kondisi di mana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara
sosial.
Indikatornya:
1) Tingkat dukungan dari rekan kerja saat melakukan pekerjaan
2) Tingkat kekeluargaan ditempat kerja
3) Tingkat bantuan dari rekan kerja ketika sedang mengalami kesulitan
kerja
3.5. Jenis Data dan Teknik Pengmupulan Data
3.5.1. Jenis Data
1. Data Primer
Menurut Sekaran (2006), jenis informasi tertentu dalam data primer seperti
persepsi dan sikap karyawan adalah paling baik diperoleh melalui berbicara
dengan mereka; dengan mengamati peristiwa, orang, dan objek; atau dengan
menyebarkan kuesioner kepada orang-orang.
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut uma Sekaran (2011) ialah data yang mengacu pada
informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder
adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis
industri oleh media, situs Web, internet dan lainnya.
Page 131
109
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuisioner
Menurut Sekaran dan Bougie (2017), kuesioner (questionnaire) adalah daftar
pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya di mana responden akan
mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan
jelas. Kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan data yang efisien ketika
studi bersifat deskriptif atau eksplanatori. Penelitian ini menggunakan
kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Setiap pertanyaan penelitian akan
disediakan 5 (lima) alternatif jawaban didalam setiap pertanyaan dengan skor:
Tabel 3.1
Skala Likert Pengumpulan Data
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1. Populasi
Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kuantiatif
adalah mengidentifikasi populasi penelitian tersebut. Sugiyono (2011),
menjelaskan bahwa arti dari populasi adalah suatu wilayah yang digeneralisasi
Page 132
110
dan terdapat obyek atau subyek didalamnya dengan memiliki kualitas dan
karateristik yang telah ditentukan oleh peneliti guna dipelajari dan dipahami,
kemudian akan dilakukan penarikan kesimpulan. Menurut Sekaran dan Bougie
(2017), Populasi (population) adalah kelompok orang, kejadiaan, atau hal-hal
menarik di mana peneliti ingin membuat opini (berdasarkan statistik sampel).
Populasi yangdigunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Bankaltimtara Kantor Cabang Tanah Grogot yang berjumlah 85 orang.
3.6.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari penelitian yang
dilakukan dengan mengambil populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki
dan dianggap bisa mewakili seluruh populasi. Untuk mengumpulkan data,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan sampling jenuh
atau sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel jika semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:68). Dengan
metode pengambilan sampel ini diharapkan hasilnya dapat lebih mendekati
nilai sesungguhnya dan dapat memperkecil terjadinya kesalahan dan
penyimpangan terhadap nilai populasi.
Page 133
111
3.7. Metode Analisis Data
3.7.1. Analisis Deskriptif
Menurut Supardi (2005) metode deskriptif yaitu analisis data yang lebih
banyak hendak menggambarkan fakta sebagaimana adanya. Teknik deskripsi
ini dilakukan dengan cara memberi gambaran, penjelasan, penggolongan data,
dengan atau memilah-milah data kemudian dibandingkan dengan teori yang
digunakan untuk memecahkan masalah, yang kemudian ditarik kesimpulan.
3.7.2. Analisis Stuctural Equation Model (SEM)
Dalam penelitian data dianalisis menggunakan (SEM), dengan
menggunakan software PLS (Partial Least Square). Menurut Ghozali (2008),
SEM merupakan gabungan dari model persamaan berganda yang dikembangkan
dari prinsip ekonometri dan digabungkan dengan prinsip pengaturan dari
psikologi dan sosiologi. Menurut Abdillah dan Jogianto (2015) SEM terdiri dari
dua bagian, yaitu validasi model pengukuran dan pengujian model stuktural.
3.7.3. Partial Equation Model (PLS)
Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam
penelitian ini terdapat tiga variabel laten yang dibentuk dengan indikator
formative dan membentuk efek moderating. Model formative mengasumsikan
bahwa konstruk atau variabel laten mempengaruhi indikator, dimana arah
hubungan kausalitas dari konstruk ke indikator atau manifes (Ghozali,2008).
Page 134
112
Lebih lanjut Ghozali (2008) menyatakan bahwa model formatif
mengasumsikan bahwa indikator indikator mempengaruhi konstruk, dimana
arah hubungan kausalias dari indikator ke konstruk.
Pada Partial Least Square (PLS) menggunakan dua evaluasi model
pengukuran dalam uji analisis, yaitu 1). Outer Model bertujuan untuk mmenguji
validitas dan reliabilitas dan 2). Inner Model bertujuan untuk menguji kualitas
(pengujian hipotesis untuk menguji dengan model prediksi).
1. Evaluasi Outer Model (Model Pengukuran)
Outer model juga disebut (outer relation atau measurement model)
yang mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan
variabel latennya. Model pengukuran (outer model) digunakan untuk
menilai validitas dan realibilitas model. Uji validitas untuk mengetahui
kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur
(Abdillah 2009). Sedangkan uji reliabilitas untuk mengukur konsistensi alat
ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk
mengukur konsistensi responden dalam menjawab indikator pernyataan
dalam kuesioner atau instrument penelitian. Berikut ini adalah penjelasan
lebih lanjut mengenai outer model :
Page 135
113
1) Corvergent Validity
Convergent validity untuk mengukur besarnya korelasi antar
konstruk dengan variabel laten. Pengujian convergent validity dapat dilihat
dari loading factor untuk tiap indikator konstruk. Nilai loading factor > 0,7
adalah nilai ideal, artinya indikator tersebut valid mengukur konstruk yang
dibuat. Dalam penelitian empiris, nilai loading factor > 0,5 masih diterima.
Nilai ini menunjukkan persentasi konstruk mampu menerangkan variasi
yang ada dalam indikator (Haryono, 2017).
2) Discriminant Validity
Ghozali dan Lathan (2015) mengemukakan cara untuk menguji
validitas discriminant adalah dengan melihat cross loading yang pada setiap
variabelnya harus dapat mencapai > 0,07. Selain itu, ada cara lain untuk
menguji validitas diskriminan yaitu, dengan membandingkan akar kuadrat
dari AVE pada setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk satu dengan
konstruk lainnya dalam model. Nilai discriminant validity dikatakan baik
apabila nilai akar AVE pada setiap konstruk lebih besar daripada korelasi
antara konstruk dengan konstruk lainnya.
3) Composite Reliability
Untuk mengukur reabilitas suatu konstruk dengan indikator refleksif
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan
Page 136
114
Composite Reliability. Interpretasi Composite Realibility sama dengan
Cronbach Alpha. Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability yang
paling sering digunakan dalam penelitian harus lebih besar dari 0,7 dan
sebenarnya nilai 0,6 masih dapat diterima.
2. Evaluasi Inner Model (Model Strukturisasi)
Untuk mengevaluasi model struktural yaitu, dengan cara melihat
signifikansi hubungan antar konstruk/variabel. Hal ini dapat dilihat dari
koefisien jalur yang menggambarkan kekuatan hubungan antar konstruk.
Tanda atau arah dalam jalur harus sesuai dengan teori yang dihipotesiskan,
signifikansinya dapat dilihat dari t test atau critical ratio yang diperoleh dari
proses boostraping atau resampling method.
Selanjutnya adalah mengevaluasi nilai R –Square (R2). Interpretasi
nilai R2 sama dengan interpretasi R2 regresi linear yaitu besarnya
variability variabel endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen.
Kriteria R2 terdiri dari tiga klasifikasi yaitu nilai R2 0.67, 0.33 dan 0.19
sebagai substansial, sedang dan lemah . Perubahan nilai R2 dapat digunakan
untuk melihat apakah pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel
laten endogen memiliki pengaruh yang substantif. Dimana R included dan
R excluded adalag R2 dari variabel laten endogen yang diperoleh ketika
variabel eksogen tersebut masuk atau dikeluarkan dalam model.
Page 137
115
Menurut Cohen (1988) dalam Haryono (2017) effect size f2 yang
disarankan adalah 0.02, 0.15 dan 0.15 dengan variabel laten eksogen
memiliki pengaruh kecil, moderat dan besar pada level struktural. Untuk
validasi model struktural secara keseluruhan digunakan Goodness of Fit
(GOF). GOF indeks merupakan ukuran tunggal untuk memvalidasi
performa gabungan antara model pengukuran dan model struktural. Model
GOF ini diperoleh dari average communalities index dikalikan dengan nilai
R2 model.
Page 138
116
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian tentang Pengaruh Pemberdayaan
Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening pada Bankaltimtara di Tanah
Grogot, Paser, Kalimantan Timur. Pada penelitian ini kuisioner disebar kepada
karyawan Bankaltimtara cabang Tanah Grogot sebanyak 85 kuisioner, dan 74 kuisioner
yang kembali digunakan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini kemudian dianalisis
menggunakan software PLS 3.0.
4.1. Analisis Deskriptif
4.1.1. Karakteristik Responden Penelitian
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan, dari 74 responden diperoleh data
tentang jenis kelamin responden penelitian. Hasil frekuensi jawaban responden
berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel 4.1.
Table 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 33 44,59
Perempuan 41 55,41
Total 74 100
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin.. Responden laki-laki sebanyak 33 karyawan (44,59%) sedangkan responden
Page 139
117
perempuan sebanyak 41 karyawan (55,41%). Hal ini menunjukkan bahwa responden
perempuan lebih banyak dibandingkan responden responden laki-laki.
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Karakteristik responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan, dari 74 responden diperoleh data
tentang usia responden penelitian. Hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan usia
dapat ditunjukkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Presentase (%)
≤ 25 tahun 23 31,08
26 - 35 tahun 36 48,65
36 - 45 tahun 15 20,27
46 - 55 tahun 0 0,00
≥ 55 tahun 0 0,00
Total 74 100,00
LAKI-LAKI
43%
PEREMPUAN
57%
JENIS KELAMIN
Page 140
118
Responden dengan usia kurang dari 25 tahun sebanyak 23 karyawan (31,08%),
responden yang berusia 26 sampai 35 tahun sebanyak 36 karyawan (48,65%),
responden yang berusia 36 sampai 45 tahun sebanyak 15 karyawan (20,27%)
sedangkan karyawan yang berusia 46 sampai diatas 55 tahun tidak ada. Hal ini
menunjukkan bahwa responden usia 26 sampai 35 tahun lebih dominan.
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan, dari 74 responden diperoleh data
karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir. Hasil frekuensi jawaban
responden berdasarkan usia dapat ditunjukkan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
SMA/SMK 23 31,08
D3 3 4,05
S1 45 60,81
S2 3 4,05
≤ 25 tahun31%
26 - 35 tahun49%
36 - 45 tahun20%
USIA
Page 141
119
Total 74 100,00
Responden dengan pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 23 karyawan
(31,08%), responden yang berpendidikan D3 sebanyak 3 karyawan (4,05%), responden
yang berpendidikan S1 sebanyak 45 karyawan (60,81%), sedangkan karyawan yang
berpendidikan S2 sebanyak 3 karyawan (4,05%). Hal ini menunjukkan bahwa
responden yang berpendidikan terakhir S1 lebih dominan sebanyak 60,81%.
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan, dari 74 responden diperoleh data
karakteristik responden berdasarkan masa kerja. Hasil frekuensi jawaban responden
berdasarkan masa kerja dapat ditunjukkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Presentase (%)
≤ 3 tahun 19 25,68
4-6 tahun 36 48,65
SMA/SMK
31%
D34%
S161%
S24%
PENDIDIKAN TERAKHIR
Page 142
120
7 - 9 tahun 17 22,97
≥ 10 tahun 2 2,70
Total 74 100,00
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan masa
kerja. Responden dengan masa kerja kurang dari 3 tahun sebanyak 19 karyawan
(25,68%), responden dengan masa kerja 4 sampai 6 tahun sebanyak 36 karyawan
(48,65%), responden dengan masa kerja 7 sampai 9 tahun sebanyak 17 karyawan
(22,97%), sedangkan karyawan dengan masa kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 2
karyawan (2,70%). Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan masa kerja 4 sampai
6 tahun lebih dominan.
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan, dari 74 responden diperoleh data
karakteristik responden berdasarkan penghasilan perbulan. Hasil frekuensi jawaban
responden berdasarkan penghasilan perbulan dapat ditunjukkan pada tabel 4.5
≤ 3 tahun26%
4 - 6 tahun48%
7 - 9 tahun23%
≥ 10 tahun
3%
MASA KERJA
Page 143
121
Table 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Penghasilan Perbulan Frekuensi Presentase (%)
≤ Rp 2.500.000
Rp 2.600.000 – Rp 3.000.000 13 17,57
Rp 3.100.000 – Rp 4.500.000 33 44,59
≥ Rp 4.600.000 21 28,38
Total 74 100,00
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan
penghasilan perbulan. Tidak ada responden dengan penghasilan perbulan kurang dari
Rp. 2.500.000, responden dengan penghasilan perbulan Rp 2.600.000 sampai Rp
3.000.000 sebanyak 33 karyawan (44,59%), responden dengan peenghasilan perbulan
Rp 3.100.000 – Rp 4.500.000 sebanyak 33 karyawan (44,59%), sedangkan karyawan
dengan penghasilan perbulan diatas Rp 4.600.000 sebanyak 21 karyawan (28,38%).
Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan pengahsilan perbulan Rp 3.100.000 –
Rp 4.500.000 lebih dominan.
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Pebulan
Rp 2.600.000 – Rp 3.000.000
20%
Rp 3.100.000 – Rp 4.500.000
49%
≥ Rp 4.600.000
31%
PENGHASILAN PERBULAN
Page 144
122
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan, dari 74 responden diperoleh data
karakteristik responden berdasarkan status pernikahan. Hasil frekuensi jawaban
responden berdasarkan status pernikahan dapat ditunjukkan pada tabel 4.6.
Table 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Frekuensi Presentase (%)
Sudah Menikah 35 47,30
Belum Menikah 39 52,70
Total 74 100,00
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan status
pernikahan. Responden dengan status pernikahan sudah menikah sebanyak 35
karyawan (47,30%), sedangkan responden dengan status pernikahan belum menikah
sebanyak 39 karyawan (52,70%).
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
SUDAH MENIKAH
43%
BELUM MENIKAH
57%
SUDAH MENIKAH
Page 145
123
4.1.2. Karakteristik Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif digunakan memahami data agar dapat mengetahui skor
jawaban masing-masing pertanyaan setiap variabel yang sedang diteliti. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Pemberdayaan Karyawan, Komitmen
Organisasi, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan, Kepuasan Kerja. Penggunaan pada
variabel menggunakan 1 sebagai skor terendah dan 5 skor tertinggi, maka dapat
diperoleh interval sebagai berikut:
Interval = (Nilai Maksimal - Nilai Minimal) / (Jumlah Kelas) = (5-1) / 5 = 0.8
Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka skala distribusi kriteria pendapat adalah
sebagai berikut:
Tabel
Interval Skala Sangat Rendah : 1,00 – 1,80
Rendah : 1,81 – 2,6
Cukup : 2,62 – 3,42
Tinggi : 3,43 – 4,231
Sanagt Tinggi : 4,24 – 5,00
4.2. Hasil Analisis Variabel Independen
Variabel Independen pada penelitian ini adalah Pemberdayaan Karyawan (X1),
Komitmen Organisasi (X2), dan Budaya Organisasi (X3). Hasil analisis deskriptif
terhadap variabel independen adalah sebagai berikut:
Page 146
124
4.2.1. Pemberdayaan Karyawan (X1)
Pada variabel Pemberdayaan Karyawan terdapat 4 indikator dengan 12
pertanyaan. Setelah ke-12 item pertanyaan ini dirata-rata dan diklasifikasi, maka
deskripsi variabel pemberdayaan karyawan disajikan pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Deskriptif Variabel Pemberdayaan Karyawan
Variabel Pemberdayaan Karyawan
Kode Meaningfulness (X1a) Rata-rata Kriteria
X1a1 Saya mengerjakan tugas sesuai petunjuk teknis yang
diberikan.
3,97 Tinggi
X1a2 Pekerjaan saya mencapai target yang optimal dalam
menjalankan program kegiatan yang ditetapkan.
3,89 Tinggi
X1a3 Setiap hari saya memiliki kesempatan untuk
mengerjakan apa yang saya kerjakan secara baik.
3,84 Tinggi
Kode Competence (X1b) Rata-rata Kriteria
X1b1 Saya ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan
tingkat pendidikan yang saya miliki.
3,54 Tinggi
X1b2 Beban pekerjaan yang diberikan sesuai dengan tingkat
pendidikan saya.
3,58 Tinggi
X1b3 Saya memiliki pengalaman kerja pada bidang pekerjaan
saya saat ini.
3,35 Cukup
Kode Self-determination (X1c) Rata-rata Kriteria
X1c1 Saya melaksanakan kewajiban secara sadar sesuai
tanggung jawab saya pada perusahaan.
4,01 Tinggi
X1c2 Saya menanggung segala sesuatu akibat dari tindakan
yang telah saya lakukan.
4,03 Tinggi
X1c3 Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum jam
kerja berakhir.
3,92 Tinggi
Variabel Pemberdayaan Karyawan
Page 147
125
Kode Impact (X1d) Rata-rata Kriteria
X1d1 Hasil kerja saya sesuai dengan harapan atasan. 3,70 Tinggi
X1d2 Saya merasa gaji yang saya dapatkan adil untuk
pekerjaan yang saya kerjakan.
3,54 Tinggi
X1d3 Saya menerima penghargaan atau pujian karena
mengerjakan pekerjaan dengan baik.
3,45 Tinggi
Rata-Rata 3,74
Pada tabel 4.7 dapat dinyatakan respon penelitian pada variabel pemberdayaan
karyawan diperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,03 dan nilai rata-rata
terendah yaitu sebesar 3,35, dan nilai rata-rata dari keseluruhan variabel pemberdayaan
karyawan adalah sebesar 3,74 yang berarti berada pada interval (3,43 – 4,23) atau
dalam kategori tinggi. Hasil penilaian ini menunjukan bahwa pemberdayaan karyawan
yang terjadi pada karyawan PT. BPD Kaltim Cabang Tana Paser tergolong tinggi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa pemberdayaan karyawan
memberikan pengaruh yang tinggi kepada karyawan.
4.2.2. Komitmen Organisasi (X2)
Pada variabel Komitmen Organisasi terdapat 3 indikator dengan 12 pertanyaan.
Setelah 12 item pertanyaan ini dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi variabel
komitmen organisasi disajikan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Deskriptif Variabel Komitmen Oragnisasi
Page 148
126
Variabel Komitmen Organisasi
Kode Affective commitment (X2a) Rata-rata Kriteria
X2a1 Saya senang berkarir sepanjang hidup dalam organisasi. 3,3 Cukup
X2a2 Masalah organisasi adalah masalah setiap karyawan. 3,47 Tinggi
X2a3 Rasa memiliki terhadap organisasi. 3,58 Tinggi
X2a4 Saya memiliki kebanggaan menjadi bagian dari
keluarga organisasi
3,58 Tinggi
Kode Continuance commitment (X2b) Rata-rata Kriteria
X2b1 Saya tetap bertahan di organisasi karena kebutuhan gaji. 3,42 Cukup
X2b2 Saya tetap tinggal di organisasi karena keuntungan yang
saya dapatkan dari organisasi.
3,46 Tinggi
X2b3 Susah untuk meninggalkan organisasi meskipun saya
sangat ingin untuk meninggalkan organiasasi.
3,19 Cukup
X2b4 Saya bertahan pada organiasasi karena tidak ada
alternatif pekerjaan lain.
3,27 Cukup
Kode Normative commitment (X2c) Rata-rata Kriteria
X2c1 Saya tidak akan meninggalkan organisasi meskipun hal
tersebut menguntungkan.
3,27 Cukup
X2c2 Saya sadar bahwa komitmen adalah sesuatu yang harus
dilakukannya
3,59 Tinggi
X2c3 Saya memiliki keyakinan terhadap organisasi 3,58 Tinggi
X2c4 Saya tidak meninggalkan organisasi karena adanya
tanggung jawab yang tinggi dalam suatu organisasi.
3,58 Tinggi
Rata-Rata 3,44
Pada tabel 4.8 dapat dinyatakan respon penelitian pada variabel komitmen
organisasi diperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 3,59 dan nilai rata-rata
terendah yaitu sebesar 3,19. Pada nilai rata-rata dari keseluruhan variabel komitmen
Page 149
127
organisasi adalah sebesar 3,44 yang berarti berada pada interval (3,43 – 4,23) atau
dalam kategori tinggi. Hasil penilaian ini menunjukan bahwa komitmen organisasi
yang terjadi pada karyawan PT. BPD Kaltim Cabang Tana Paser tergolong tinggi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa komitmen organisasi memberikan
pengaruh yang tinggi kepada karyawan.
4.2.3. Budaya Organisasi (X3)
Pada variabel Komitmen Organisasi terdapat 7 indikator dengan 23 pertanyaan.
Setelah 23 item pertanyaan tersebut dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi
variabel budaya organisasi disajikan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Deskriptif Variabel Budaya Organisasi
Variabel Budaya Oragnisasi
Kode Innovation and Risk Taking (X3a) Rata-rata Kriteria
X3a1 Saya dilibatkan anggota organisasi dalam pengambilan
keputusan
3,35 Cukup
X3a2 Saya diberikan kebebasan untuk berinovasi 3,68 Tinggi
X3a3 Saya diberikan kebebasan untuk mengungkapkan
gagasan
3,76 Tinggi
Kode Attention to Detail (X3b) Rata-rata Kriteria
X3b1 Atasan saya menyampaikan tujuan organisasi secara
detail
3,86 Tinggi
X3b2 Organiasi memberikan informasi mengenai rancangan
rencana pembelajaran secara detail
3,81 Tinggi
X3b3 Organisasi memberikan arahan yang jelas mengenai
pekerjaan yang harus dilakukan
3,8 Tinggi
Variabel Budaya Oragnisasi
Page 150
128
X3b4 Saya dituntut organisasi untuk melakukan pekerjaan
dengan tepat
3,99 Tinggi
Kode Outcome Orientation (X3c) Rata-rata Kriteria
X3c1 Organisasi mengevaluasi hasil kerja saya secara rutin 3,78 Tinggi
X3c2 Saya mampu memenuhi target yang telah ditentukan
organisasi
3,76 Tinggi
X3c3 Saya mampu memenuhi standar kerja yang telah
ditetapkan organisasi
3,73 Tinggi
Kode People Orientation (X3d) Rata-rata Kriteria
X3d1 Saya mampu menciptakan hubungan harmonis antar
rekan kerja
3,86 Tinggi
X3d2 Tercipta hubungan harmonis antara pemimpin dengan
anggota organisasi
3,84 Tinggi
X3d3 Saya mendapatkan bonus atas pekerjaan yang telah saya
selesaikan dengan baik
3,69 Tinggi
Kode Team Orientation (X3e) Rata-rata Kriteria
X3e1 Saya mengutamakan kepentingan kelompok 3,78 Tinggi
X3e2 Terjadi kebersamaan antar anggota tim 3,8 Tinggi
X3e3 Terdapat koordinasi antara kelompok satu dengan
kelompok lainnya
3,72 Tinggi
X3e4 Terdapat koordinasi antar anggota tim 3,77 Tinggi
Kode Aggressiveness (X3f) Rata-rata Kriteria
X3f1 Organisasi mampu menumbuhkan semangat anggota
organisasi
3,66 Tinggi
X3f2 organisasi mampu menumbuhkan rasa bersaing untuk
mencapai prestasi
3,66 Tinggi
X3f3 Organisasi mampu memotivasi anggota organisasi
untuk meraih prestasi
3,69 Tinggi
Variabel Budaya Oragnisasi
Kode Stability (X3g) Rata-rata Kriteria
Page 151
129
X3g1 Organisasi telah menetapkan prosedur kerja 4,07 Tinggi
X3g2 Organisasi telah menetapkan standar kerja 4,04 Tinggi
X3g3 Organisasi menyediakan informasi terkait pekerjaan 4 Tinggi
Rata-Rata 3,8
Pada tabel 4.9 dapat dinyatakan respon penelitian pada variabel budaya
organisasi diperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu terbesar 4,07 dan nilai rata-rata
terendah yaitu sebesar 3,35. Pada nilai rata-rata dari keseluruhan variabel budaya
oragnisasi adalah sebesar 3,8 yang berarti berada pada interval (3,43 – 4,23) atau dalam
kategori tinggi. Hasil penilaian ini menunjukan bahwa budaya organisasi yang terjadi
pada karyawan PT. BPD Kaltim Cabang Tana Paser tergolong tinggi. Berdasarkan
hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh yang
tinggi kepada karyawan.
4.3. Hasil Analisis Variabel Intervening
Variabel Intervening pada penelitian ini adalah Kepuasan Kerja (Z). Hasil
analisis deskriptif terhadap variabel intervening pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
4.3.1. Kepuasan Kerja (Z)
Pada variabel kepuasan kerja terdapat 5 indikator dengan 17 pertanyaan.
Setelah 17 item pertanyaan tersebut dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi
variabel budaya organisasi disajikan pada tabel 4.10.
Tabel 4.10
Page 152
130
Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja
Variabel Kepuasan Kerja
Kode Salary (Z1a) Rata-rata Kriteria
Z1a1 Tingkat gaji saya sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya
3,54 Tinggi
Z1a2 Tingkat gaji saya sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki
3,57 Tinggi
Z1a3 Tingkat gaji saya sesuai dengan tanggung
jawab/jabatan yang saya emban
3,64 tinggi
Z1a4 Tingkat gaji saya sesuai dengan standar yang ditetapkan 3,62 Tinggi
Kode Promotion (Z1b) Rata-rata Kriteria
Z1b1 Saya memiliki peluang untuk mengikuti program
promosi jabatan
3,57 Tinggi
Z1b2 Saya mendapatkan keadilan promosi jabatan 3,54 Tinggi
Z1b3 Saya mendapatkan kesesuaian antara promosi jabatan
dengan standar yang ditetapkan
3,5 Tinggi
Kode Supervision (Z1c) Rata-rata Kriteria
Z1c1 Saya mendapat pengawasan dari atasan saat bekerja 3,84 Tinggi
Z1c2 Saya mendapat dukungan dari atasan dalam melakukan
pekerjaan
3,8 Tinggi
Z1c3 Saya mendapat bantuan dari atasan ketika sedang
mengalami kesulitan kerja
3,8 Tinggi
Variabel Kepuasan Kerja
Kode Work itself (Z1d) Rata-rata Kriteria
Z1d1 Saya memiliki kesempatan untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar
3,62 Tinggi
Z1d2 Saya memiliki kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan
3,55 Tinggi
Z1d3 Saya memiliki kesempatan untuk mendapatkan
ketrampilan baru
3,62 Tinggi
Page 153
131
Z1d4 Saya memiliki kesempatan menerima tanggung jawab
sesuai dengan kemampuan
3,73 Tinggi
Kode Co-workers (Z1e) Rata-rata Kriteria
Z1e1 Saya mendapatkan dukungan dari rekan kerja saya saat
melakukan pekerjaan
3,8 Tinggi
Z1e2 Saya memiliki rasa kekeluargaan ditempat kerja 3,9 Tinggi
Z1e3 Saya mendapatkan bantuan dari rekan kerja saya ketika
sedang mengalami kesulitan kerja
3,86 Tinggi
Rata-Rata 3,68
Pada tabel 4.10 dapat dinyatakan respon penelitian pada variabel kepuasan
kerja diperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 3,9 dan nilai rata-rata terendah
yaitu sebesar 3,5. Pada nilai rata-rata dari keseluruhan variabel kepuasan kerja adalah
sebesar 3,68 yang berarti berada pada interval (3,43 – 4,23) atau dalam kategori tinggi.
Hasil penilaian ini menunjukan bahwa kepuasan kerja yang terjadi pada karyawan PT.
BPD Kaltim Cabang Tana Paser tergolong tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dinyatakan bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh yang tinggi kepada karyawan.
4.4. Hasil Analisis Variabel Dependen
Variabel Dependen pada penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y). Hasil
analisis deskriptif terhadap variabel dependen pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
4.4.1. Kinerja Karyawan (Y)
Page 154
132
Pada variabel kinerja karyawan terdapat 6 indikator dengan 22 pertanyaan.
Setelah 22 item pertanyaan tersebut dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi
variabel budaya organisasi disajikan pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
Variabel Kinerja Karyawan
Kode Quality (Y1a) Rata-rata Kriteria
Y1a1 Saya memiliki ketelitian dalam melakukan pekerjaan 4,01 Tinggi
Y1a2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
standar kerja
4,03 Tinggi
Y1a3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
prosedur kerja
3,88 Tinggi
Kode Quantity (Y1b) Rata-rata Kriteria
Y1b1 Saya mampu untuk memenuhi target kerja yang
ditentukan
3,88 Tinggi
Y1b2 Saya mampu untuk memenuhi tanggung jawab yang
diberikan
3,85 Tinggi
Y1b3 Saya mampu untuk memenuhi tanggung jawab sesuai
prosedur kerja
3,85 Tinggi
Variabel Kinerja Karyawan
Kode Timelines (Y1c) Rata-rata Kriteria
Y1c1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas
waktu yang ditentukan
3,55 Tinggi
Y1c2 Saya memiliki ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan
3,77 Tinggi
Y1c3 Saya memiliki ketepatan waktu dalam menggunakan
waktu istirahat
3,46 Tinggi
Y1c4 Saya memiliki ketepatan waktu jam masuk kantor 3,74 Tinggi
Page 155
133
Y1c5 Saya memiliki ketepatan waktu jam pulang kantor 3,3 Cukup
Kode Cost effectiveness (Y1d) Rata-rata Kriteria
Y1d1 Saya mampu bekerja secara efektif 3,81 Tinggi
Y1d2 Saya mampu mengurangi kesalahan saat bekerja 3,84 Tinggi
Y1d3 Saya memiliki ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan
3,84 Tinggi
Y1d4 Saya memiliki kemampuan menguasai bidang
pekerjaan yang dilakukan
3,8 Tinggi
Y1d5 Saya mampu mengoptimalkan biaya yang mendukung
kegiatan pembelajaran
3,49 Tinggi
Kode Need for supervisor (Y1e) Rata-rata Kriteria
Y1e1 Saya mampu bekerja tanpa ada pengawasan 3,78 Tinggi
Y1e2 Saya mampu bertanggung jawab dalam bekerja 3,88 Tinggi
Y1e3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik
tanpa bantuan pengawas saat sedang mengalami
kesulitan
3,77 Tinggi
Kode Interpersonal impact (Y1f) Rata-rata Kriteria
Y1f1 Saya mampu menghargai hasil kerja sesama rekan kerja 4,09 Tinggi
Y1f2 Saya mampu untuk bekerja sama dengan baik 4,09 Tinggi
Variabel Kinerja Karyawan
Y1f3 Saya memiliki kemauan untuk mendukung rekan kerja 3,96 Tinggi
Rata-Rata 3,803
Pada tabel 4.11 dapat dinyatakan respon penelitian pada variabel kinerja
karyawan diperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,09 dan nilai rata-rata
terendah yaitu sebesar 3,3. Pada nilai rata-rata dari keseluruhan variabel kinerja
karaywan adalah sebesar 3,8 yang berarti berada pada interval 3,43 – 4,23atau dalam
Page 156
134
kategori tinggi. Hasil penilaian ini menunjukan bahwa kinerja karyawan yang terjadi
pada karyawan PT. BPD Kaltim Cabang Tana Paser tergolong tinggi. Berdasarkan
hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja karyawan memberikan pengaruh yang
tinggi kepada karyawan.
4.5. Analisis Kuantitatif
Penelitian kuantitatif analisis data adalah hal yang harus dilakukan stelah semua
data dari responden telah terkumpul. Selanjutnya, mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data sesuai variabel dari semua responden,
menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti. Selanjutnya, melakukan perhitungan
guna untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Analisis data digunakan untuk mengetahui hasil dari
penelitian tersebut akan diterima atau ditolak.
Page 157
135
4.5.1. Pengukuran Model (Outer Model)
Gambar 4.7 Pengujian Model Pengukuran
1. Convergent Validity
Convergent validity diukur dengan menggunakan parameter outer loading dan
AVE (Average Variance Extraced). Ukuran refleksif individual dikatakan berkolerasi
jika nilai lebih dari 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur (Ghozali and Latan, 2015)
Page 158
136
Tabel 4.12
Hasil Uji Convergent Validity – Outer Loading
Konstruk Kode Loading Factor Keterangan
Pemberdayaan
Karyawan
(X1)
X1a1 0,864 Valid
X1a2 0,832 Valid
X1a3 0,872 Valid
X1b1 0,791 Valid
X1b2 0,795 Valid
X1b3 0,745 Valid
X1c1 0,821 Valid
X1c2 0,826 Valid
X1c3 0,820 Valid
X1d1 0,890 Valid
X1d2 0,719 Valid
X1c3 0,723 Valid
Komitmen Organisasi
(X2)
X2a1 0,828 Valid
X2a2 0,725 Valid
X2a3 0,910 Valid
X2a4 0,918 Valid
X2b1 0,830 Valid
X2b2 0,812 Valid
X2b3 0,807 Valid
X2b4 0,797 Valid
X2c1 0,740 Valid
X2c2 0,875 Valid
X2c3 0,891 Valid
X2c4 0,874 Valid
Budaya Oragnisasi
(X3)
X3a1 0,788 Valid
X3a2 0,793 Valid
X3a3 0,856 Valid
X3b1 0,845 Valid
X3b2 0,857 Valid
X3b3 0,878 Valid
X3b4 0,845 Valid
X3c1 0,888 Valid
X3c2 0,834 Valid
X3c3 0,818 Valid
X3d1 0,846 Valid
X3d2 0,845 Valid
X3d3 0,749 Valid
X3e1 0,809 Valid
Page 159
137
X3e2 0,816 Valid
X3e3 0,879 Valid
X3e4 0,832 Valid
X3f1 0,869 Valid
X3f2 0,816 Valid
X3f3 0,783 Valid
X3g1 0,795 Valid
X3g2 0,818 Valid
X3g3 0,829 Valid
Kepuasan Kerja
(Z)
Z1a1 0,801 Valid
Z1a2 0,847 Valid
Z1a3 0,886 Valid
Z1a4 0,876 Valid
Z1b1 0,817 Valid
Z1b2 0,860 Valid
Z1b3 0,887 Valid
Z1c1 0,799 Valid
Z1c2 0,855 Valid
Z1c3 0,857 Valid
Z1d1 0,864 Valid
Z1d2 0,828 Valid
Z1d3 0,863 Valid
Z1d4 0,917 Valid
Z1e1 0,839 Valid
Z1e2 0,846 Valid
Z1e3 0,854 Valid
Kinerja Karyawan
(Y)
Y1a1 0,813 Valid
Y1a2 0,867 Valid
Y1a3 0,887 Valid
Y1b1 0,863 Valid
Y1b2 0,896 Valid
Y1b3 0,878 Valid
Y1c1 0,788 Valid
Y1c2 0,862 Valid
Y1c3 0,760 Valid
Y1c4 0,849 Valid
Y1c5 0,704 Valid
Y1d1 0,851 Valid
Y1d2 0,764 Valid
Y1d3 0,889 Valid
Y1d4 0,760 Valid
Page 160
138
Y1d5 0,760 Valid
Y1e1 0,889 Valid
Y1e2 0,882 Valid
Y1e3 0,817 Valid
Y1f1 0,902 Valid
Y1f2 0,888 Valid
Y1f3 0,823 Valid
Berdasarkan tabel 4.12 nilai loading diatas, dapat disimpulkan bahwa pada pengujian
ini semua item dari variabel penelitian sudah valid dan telah memenuhi convergent
validity atau dinyatakan valid dikarenakan seluruh item memiliki nilai loading di atas
0,7.
2. Discriminant Validity
Discriminant Validity digunakan untuk menguji validitas suatu model.
Discriminant Validity dapat dilihat melalui nilai cross loading yang menunjukkan
besarnya korelasi antar konstruk dengan indikatornya dan indikator dari konstruk
lainnya. Standar nilai yang digunakan untuk cross loading yaitu harus lebih besar dari
0,7 atau dengan membandingkan nilai square root of average variance extracted
(AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam
model. Apabila nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi
antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai
discriminant validity yang baik.
Page 161
139
Tabel 4.13
Discriminant Validity – Cross Loading
Kode Budaya
Organisasi
Kepuasan
Kerja
Kinerja
Karyawan
Komiitmen
Organisasi
Pemberdayaan
Karyawan
Pemberdayaan1 X1a1 0,573 0,634 0,648 0,484 0,864
Pemberdayaan2 X1a2 0,642 0,698 0,758 0,668 0,832
Pemberdayaan3 X1a3 0,676 0,753 0,739 0,653 0,872
Pemberdayaan4 X1b1 0,624 0,621 0,597 0,518 0,791
Pemberdayaan5 X1b2 0,585 0,658 0,673 0,521 0,795
Pemberdayaan6 X1b3 0,646 0,604 0,629 0,488 0,745
Pemberdayaan7 X1c1 0,595 0,617 0,697 0,498 0,821
Pemberdayaan8 X1c2 0,592 0,680 0,710 0,551 0,826
Pemberdayaan9 X1c3 0,651 0,699 0,699 0,569 0,820
Pemberdayaan10 X1d1 0,670 0,677 0,732 0,641 0,890
Pemberdayaan11 X1d2 0,630 0,606 0,633 0,603 0,719
Pemberdayaan12 X1c3 0,639 0,613 0,683 0,624 0,723
Komitmen1 X2a1 0,617 0,651 0,720 0,828 0,581
Komitmen2 X2a2 0,497 0,577 0,612 0,725 0,445
Komitmen3 X2a3 0,730 0,797 0,816 0,910 0,687
Komitmen4 X2a4 0,703 0,753 0,745 0,918 0,654
Komitmen5 X2b1 0,578 0,589 0,643 0,830 0,566
Komitmen6 X2b2 0,584 0,542 0,576 0,812 0,486
Komitmen7 X2b3 0,574 0,584 0,628 0,807 0,542
Komitmen8 X2b4 0,646 0,603 0,703 0,797 0,629
Komitmen9 X2c1 0,562 0,549 0,589 0,740 0,527
Komitmen10 X2c2 0,684 0,663 0,713 0,875 0,646
Komitmen11 X2c3 0,654 0,700 0,743 0,891 0,629
Page 162
140
Komitmen12 X2c4 0,632 0,695 0,706 0,874 0,624
Budaya1 X3a1 0,788 0,631 0,692 0,527 0,618
Budaya2 X3a2 0,793 0,665 0,669 0,571 0,564
Budaya3 X3a3 0,856 0,708 0,766 0,594 0,626
Budaya4 X3b1 0,845 0,658 0,700 0,605 0,665
Budaya5 X3b2 0,857 0,694 0,739 0,715 0,678
Budaya6 X3b3 0,878 0,698 0,732 0,679 0,626
Budaya7 X3b4 0,845 0,725 0,758 0,610 0,668
Budaya8 X3c1 0,888 0,800 0,839 0,698 0,791
Budaya9 X3c2 0,834 0,749 0,740 0,608 0,735
Budaya10 X3c3 0,818 0,737 0,812 0,724 0,698
Budaya11 X3d1 0,846 0,741 0,780 0,663 0,704
Budaya12 X3d2 0,845 0,711 0,718 0,589 0,675
Budaya13 X3d3 0,749 0,649 0,645 0,485 0,568
Budaya14 X3e1 0,809 0,710 0,772 0,587 0,662
Budaya15 X3e2 0,816 0,712 0,742 0,604 0,690
Budaya16 X3e3 0,879 0,716 0,758 0,694 0,673
Budaya17 X3e4 0,832 0,663 0,695 0,678 0,593
Budaya18 X3f1 0,869 0,691 0,752 0,633 0,622
Budaya19 X3f2 0,816 0,658 0,676 0,640 0,581
Budaya20 X3f3 0,783 0,557 0,598 0,498 0,486
Budaya21 X3g1 0,795 0,557 0,630 0,545 0,578
Budaya22 X3g2 0,818 0,624 0,674 0,633 0,598
Budaya23 X3g3 0,829 0,608 0,698 0,656 0,618
Kepuasan1 Z1a1 0,573 0,801 0,674 0,557 0,605
Kepuasan2 Z1a2 0,749 0,847 0,743 0,614 0,711
Page 163
141
Kepuasan3 Z1a3 0,757 0,886 0,801 0,659 0,749
Kepuasan4 Z1a4 0,700 0,876 0,812 0,674 0,717
Kepuasan5 Z1b1 0,610 0,817 0,734 0,653 0,603
Kepuasan6 Z1b2 0,788 0,860 0,793 0,651 0,713
Kepuasan7 Z1b3 0,743 0,887 0,765 0,642 0,708
Kepuasan8 Z1c1 0,646 0,799 0,707 0,598 0,675
Kepuasan9 Z1c2 0,734 0,855 0,713 0,633 0,676
Kepuasan10 Z1c3 0,696 0,857 0,773 0,608 0,677
Kepuasan11 Z1d1 0,721 0,864 0,862 0,738 0,754
Kepuasan12 Z1d2 0,720 0,828 0,721 0,684 0,662
Kepuasan13 Z1d3 0,712 0,863 0,723 0,643 0,647
Kepuasan14 Z1d4 0,764 0,917 0,851 0,725 0,752
Kepuasan15 Z1e1 0,626 0,839 0,779 0,690 0,627
Kepuasan16 Z1e2 0,672 0,846 0,773 0,663 0,737
Kepuasan17 Z1e3 0,713 0,854 0,818 0,778 0,728
Kinerja1 Y1a1 0,749 0,712 0,813 0,630 0,725
Kinerja2 Y1a2 0,750 0,784 0,867 0,659 0,729
Kinerja3 Y1a3 0,750 0,757 0,887 0,780 0,740
Kinerja4 Y1b1 0,728 0,812 0,863 0,597 0,734
Kinerja5 Y1b2 0,758 0,765 0,896 0,741 0,706
Kinerja6 Y1b3 0,729 0,769 0,878 0,782 0,724
Kinerja7 Y1c1 0,610 0,659 0,788 0,661 0,645
Kinerja8 Y1c2 0,739 0,738 0,862 0,744 0,701
Kinerja9 Y1c3 0,675 0,614 0,760 0,622 0,604
Kinerja10 Y1c4 0,704 0,780 0,849 0,720 0,674
Kinerja11 Y1c5 0,675 0,600 0,704 0,653 0,571
Page 164
142
Kinerja12 Y1d1 0,731 0,778 0,851 0,764 0,718
Kinerja13 Y1d2 0,771 0,734 0,764 0,561 0,711
Kinerja14 Y1d3 0,748 0,861 0,889 0,722 0,802
Kinerja15 Y1d4 0,632 0,697 0,760 0,532 0,693
Kinerja16 Y1d5 0,772 0,710 0,760 0,669 0,648
Kinerja17 Y1e1 0,759 0,792 0,889 0,783 0,736
Kinerja18 Y1e2 0,798 0,762 0,882 0,787 0,729
Kinerja19 Y1e3 0,665 0,764 0,817 0,699 0,672
Kinerja20 Y1f1 0,827 0,853 0,902 0,686 0,803
Kinerja21 Y1f2 0,796 0,819 0,888 0,696 0,788
Kinerja22 Y1f3 0,679 0,800 0,823 0,636 0,700
3. Composite Reliability
Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan
ketepatan instrument dalam mengukur suatu konstruk. Nilai batas untuk tingkat
reliabilitas lebih besar dari 0,7. Berikut adalah hasil dari uji reliabilitas:
Tabel 4.14
Hasil uji Reliabilitas – Composite Reliability
AVE Composite
Reliability
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Pemberdayaan Karyawan 0,656 0,958 0,952 Reliable
Komitmen Organisasi 0,699 0,965 0,960 Reliable
Budaya Organisasi 0,690 0,981 0,979 Reliable
Kinerja Karyawan 0,702 0,981 0,979 Reliable
Kepuasan Kerja 0,728 0,978 0,977 Reliable
Page 165
143
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai dari semua variabel dalam pengujian
reliabilitas baik menggunakan Cronbach’s Alpha maupun menggunakan Composite
Reliability nilainya lebih dari 0,70. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel –
variabel yang diujikan valid dan reliable, sehingga dapat dilanjutkan untuk menguji
model struktural.
4.5.2. Analisis Model Struktural (Inner Model)
Evaluasi model struktural atau inner model bertujuan untuk memprediksi
hubungan antar variabel laten. Model stuktural dalam PLS dievaluasi menggunakan R2
untuk konstruk dependen, nilai koesfisien path atau t-values tiap path untuk uji
signifikansi antar konstruk dalam model stuktural.
1. R-Square (R2)
Tabel 4.15
Nilai R² Variabel Endogen
R Square
Kepuasan Kerja 0,781
Kinerja Karyawan 0,896
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa model pengaruh Pengaruh Pemberdayaan
Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
memberikan nilai sebesar 0,896 dan dapat diinterprestasikan bahwa variabilitas
konstruk Kinerja Karyawan yang dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk Pengaruh
Pemberdayaan Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Budaya Organisasi adalah
sebesar 89,6% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Page 166
144
Begitu juga dengan model pengaruh Pengaruh Pemberdayaan Karyawan, Komitmen
Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja memberikan nilai sebesar
0,781, yang dapat diinterprestasikan bahwa variabilitas konstruk kepuasan kerja yang
dapat dijelaskan oleh variabilitas Pengaruh Pemberdayaan Karyawan, Komitmen
Organisasi, dan Budaya Organisasi adalah sebesar 78,1%, sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel – variabel diluar penelitian ini.
2. Uji Hipotesis
Gambar 4.8 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan pada gambar diatas dapat dijelaskan hasil pengujian model stuktural
adalah sebagai berikut:
Page 167
145
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Model Stuktural
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|) P Value
Pemberdayaan Karyawan -> Kinerja
Karyawan 0,209 0,215 0,075 2,807 0,005
Komitmen Organisasi -> Kinerja
Karyawan 0,197 0,196 0,082 2,413 0,016
Budaya Organisasi -> Kinerja Karyawan 0,266 0,249 0,126 2,121 0,034
Pemberdayaan Karyawan -> Kepuasan
Kerja 0,352 0,350 0,103 3,403 0,001
Komitmen Organisasi -> Kepuasan Kerja 0,260 0,258 0,086 3,009 0,003
Budaya Organisasi -> Kepuasan Kerja 0,358 0,360 0,106 3,387 0,001
Kepuasan Kerja -> Kinerja Karyawan 0,360 0,373 0,091 3,944 0,000
Pemberdayaan Karyawan -> Kepuasan
Kerja -> Kinerja Karyawan 0,126 0,131 0,054 2,363 0,019
Komitmen Organisasi -> Kepuasan Kerja
-> Kinerja Karyawan 0,093 0,095 0,037 2,496 0,013
Budaya Organisasi -> Kepuasan Kerja ->
Kinerja Karyawan 0,129 0,134 0,053 2,424 0,016
Berdasarkan pada Tabel 4.16, penentuan hipotesis diterima atau ditolak
dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengujian Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,209 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,807. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,807>1,96), maka dapat diartikan
bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan pemberdayaan
karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
Page 168
146
2) Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,197 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,413. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,413>1,96), maka dapat diartikan
bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis kedua yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
3) Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,266 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,121. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,121>1,96), maka dapat diartikan
bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
4) Pengujian Hipotesis Keempat
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,352 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,403. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,403>1,96), maka dapat diartikan
bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja, sehingga hipotesis keempat yang menyatakan pemberdayaan karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja TERBUKTI.
Page 169
147
5) Pengujian Hipotesis Kelima
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,260 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,009. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,009>1,96), maka dapat diartikan
bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
sehingga hipotesis kelima yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja TERBUKTI.
6) Pengujian Hipotesis Keenam
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,358 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,387. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,387>1,96), maka dapat diartikan
bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
sehingga hipotesis keenam yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja TERBUKTI.
7) Pengujian Hipotesis Ketujuh
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,360 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,944. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,944>1,96), maka dapat diartikan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis ketujuh yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
Page 170
148
8) Pengujian Hipotesis Kedelapan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,126 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,363. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,363>1,96), maka dapat diartikan
bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, sehingga hipotesis kedelapan menyatakan kepuasan kerja
memediasi pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
9) Pengujian Hipotesis Kesembilan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,093 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,496. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,496>1,96), maka dapat diartikan
bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis kesembilan menyatakan kepuasan kerja memediasi
komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
10) Pengujian Hipotesis Kesepuluh
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,129 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,424. Hal ini
berdasarkan nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,424>1,96), maka dapat diartikan
bahwa budaya oragnisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis kesepuluh menyatakan kepuasan kerja memediasi budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan TERBUKTI.
Page 171
149
4.6. Pembahasan
4.6.1. Data Deskriptif
Penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang
Tana Paser melibatkan 85 responden. Demografi responden yang mendominasi
penelitian ini adalah bejenis kelamin perempuan sebanyak 41 orang, dengan usia
antara 26 – 35 tahun sebanyak 36 orang, dengan pendidikan S1 sebanyak 45 orang
dan masa kerja 4-6 tahun sebanyak 36 orang.
4.6.2. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,209 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,807. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,807>1,96), maka dapat diartikan bahwa
pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis pertama yang menyatakan pemberdayaan karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan terbukti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Marghany (2015) dan hasil dari peneliti menyatakan bahwa ada
pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan dengan kinerja karyawan, hasil
penelitian yang dilakukan Marghany membantu organisasi untuk meningkatkan
pemberdayaan karyawan agar kinerja karyawan organisasi meningkat. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meyerson dan
Page 172
150
Dewettinck (2012) temuan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara tingkat kinerja karyawan sebelum dan setelah penerapan Pemberdayaan,
dengan cara penerapan Pemberdayaan menekankan faktor, delegasi, manajemen
dan dorongan yang berpartisipasi dan memberikan hadiah menyebabkan kinerja
karyawan meningkat, berarti membuktikan bahwa pemberdayaan karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian selanjutnya yang sesuai
dengan penelitian dilakukan oleh Mohapatra dan Sundaray (2018), hasil penelitian
menyatakan bahwa karyawan perlu diberi wewenang yang lebih besar untuk
mengambil keputusan independen karena tanggung jawab pengambilan keputusan
lebih banyak dilakukan melalui pemberdayaan, maka hasil dari dilakukannya
pemberdayaan karyawan adalah tidak ada keraguan bahwa pemberdayaan
karyawan mempengaruhi kinerja karyawan secara positif. Penelitian juga
dilakkukan oleh Nongkeng et al. (2011) hasil penelitian yaitu, pemberdayaan
karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, ini
menunjukkan bahwa apabila dosen diberdayakan dengan baik maka kinerja dosen
akan semakin meningkat terhadap organisasi tersebut. Selanjutnya, penelitian yang
dilakukan oleh Chauhan (2017), penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan Hasil penelitian ini akan
sangat membantu bagi Pengawas dan manajer untuk memahami mengapa
pemberdayaan diperlukan untuk meningkatkan kinerja Karyawan dan pentingnya
mempertahankan karyawan yang berbakat dalam organisasi.
Page 173
151
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,758 dari pertanyaan
“Pekerjaan saya mencapai target yang optimal dalam menjalankan program
kegiatan yang ditetapkan” dan nilai tertinggi kedua yaitu sebesar 0,739 dari
pertanyaan “Setiap hari saya memiliki kesempatan untuk mengerjakan apa yang
saya kerjakan secara baik” dan nilai terendah pertama yaitu sebesar 0,597 dari
pertanyaan “Saya ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan tingkat pendidikan
yang saya miliki” dan nilai terendah kedua 0,629 dari pertanyaan “Saya memiliki
pengalaman kerja pada bidang pekerjaan saya saat ini”
4.6.3. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,197 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,413. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,413>1,96), maka dapat diartikan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga
hipotesis kedua yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan terbukti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasional berkaitan dengan sikap
individu yang menjadi anggota organisasi tersebut. Seseorang yang memiliki
komitmen organisasional akan menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi, terlibat aktif dalam organisasi, dan merasa
Page 174
152
bagian dari organisasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dinc (2017) dan hasil dari penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh positif
dari komitmen organisasi dengan kinerja karyawan, hasil penelitian ini menyatakan
bahwa komitmen organisasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yiing dan Ahmad
(2008) hasil dari penelitian ini komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Penelitian selanjutnya yang sesuai dengan penelitian dilakukan
oleh Setiawan, Surachman, dan Irawanto (2017), hasil penelitian ini adalah tidak
ada keraguan bahwa komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara
positif. Mulianti (2018) melakukan penelitian dengan hasil menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin
meningkat komitmen karyawan terhadap organisasi, baik dilihat dari segi
komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif maka hal ini akan meningkatkan
kinerja karyawan.
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,816 dari pertanyaan
“Rasa memiliki terhadap organisasi” dan nilai tertinggi kedua yaitu sebesar 0,745
dari pertanyaan “Saya memiliki kebanggaan menjadi bagian dari keluarga
organisasi” dan nilai terendah pertama yaitu sebesar 0,576 dari pertanyaan “Saya
tetap tinggal di organisasi karena keuntungan yang saya dapatkan dari organisasi”
Page 175
153
dan nilai terendah kedua 0,589 dari pertanyaan “Saya tidak akan meninggalkan
organisasi meskipun hal tersebut menguntungkan”.
4.6.4. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,266 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,121. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,121>1,96), maka dapat diartikan bahwa budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis
ketiga yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan terbukti.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Weerarathna
dan Geeganage (2014) dan hasil dari penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan kaitan dari komitmen organisasi dengan kinerja karyawan. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hakim (2015)
hasil dari penelitian ini budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, temuan ini memberikan makna bahwa untuk meningkatkan kinerja
karyawan maka juga harus meningkatkan budaya organisasi. Penelitian selanjutnya
yang sesuai dengan penelitian dilakukan oleh Syauta, Troena, Setiawan, dan
Solimun (2012), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi
mempengaruhi kinerja karyawan secara positif. Siswoyo Haryono dan Yasir Arafa
(2017) menyatakan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karaywan. Penelitian yang dilakukan oleh Fakhar Shahzad
Page 176
154
(2013) menyatakan hasil keseluruhan bahwa budaya organisasi memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di rumah perangkat lunak tertentu
di Pakistan. Ghazi Ben Saad dan Muzaffar Abbas (2018) menyatakan bahwa ada
hubungan positif antara budaya organisasi dan kinerja. Demikian juga, empat sub-
elemen budaya organisasi, yaitu Mengelola Perubahan, Mencapai Tujuan, Kerja
Sama Tim Koordinasi dan Kekuatan Budaya, ditemukan mempengaruhi secara
positif pada kinerja pekerjaan, tetapi dengan intensitas yang berbeda dan berbeda.
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,839 dari pertanyaan
“Organisasi mengevaluasi hasil kerja saya secara rutin” dan nilai tertinggi kedua
yaitu sebesar 0,812 dari pertanyaan “Saya mampu memenuhi standar kerja yang
telah ditetapkan organisasi” dan nilai terendah pertama yaitu sebesar 0,598 dari
pertanyaan “Organisasi mampu memotivasi anggota organisasi untuk meraih
prestasi” dan nilai terendah kedua 0,630 dari pertanyaan “Organisasi telah
menetapkan prosedur kerja”.
4.6.5. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,352 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,403. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,403>1,96), maka dapat diartikan bahwa
pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
Page 177
155
sehingga hipotesis keempat yang menyatakan pemberdayaan karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja terbukti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Al-Ababneh, Al-Sabi1, Al-Shakhsheer, dan Masadeh (2017) dan
hasil dari penelitian menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan memiliki
pengaruh yang signifikan pada kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulutaş (2018) ditemukan bahwa
pemberdayaan memiliki pengaruh pada kepuasan kerja pada karyawan dari 19
perusahaan yang berbeda yang beroperasi di berbagai sektor di Kawasan Industri
Konya. Maka, hasil dari penelitian ini ada hubungan positif antara pemberdayaan
karyawan dengan kepuasan kerja. Penelitian selanjutnya yang sesuai dengan
penelitian dilakukan oleh Chinomona, Popoola, dan Imuezerua (2017), hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan berperan penting
untuk menumbuhkan kepuasan kerja, berarti kpemberdayaan karyawan
mempengaruhi kepuasan kerja secara positif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Mukhles Al-Ababneh et al. (2017) menunjukkan baik pemberdayaan struktural dan
psikologis memiliki pengaruh individu yang signifikan pada kepuasan kerja, tetapi
lebih signifikan ketika pemberdayaan struktural dan psikologis digabungkan. Dr.
Aman Khera (2015) menyatakan bahwa ada hubuungan antara pemberdayaan
karyawan terhadap kepuasan kerja pada Bank di Chandigarh hubungan tersebut
Page 178
156
positif dan ssignifikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mukhles Al-Ababneh
et al. (2017) menunjukkan baik pemberdayaan struktural dan psikologis memiliki
pengaruh individu yang signifikan pada kepuasan kerja, tetapi lebih signifikan
ketika pemberdayaan struktural dan psikologis digabungkan. Dr. Aman Khera
(2015) menyatakan bahwa ada hubuungan antara pemberdayaan karyawan
terhadap kepuasan kerja pada Bank di Chandigarh hubungan tersebut positif dan
ssignifikan.
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,753 dari pertanyaan
“Setiap hari saya memiliki kesempatan untuk mengerjakan apa yang saya kerjakan
secara baik” dan nilai tertinggi kedua yaitu sebesar 0,699 dari pertanyaan “Saya
tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum jam kerja berakhir” dan nilai terendah
pertama yaitu sebesar 0,604 dari pertanyaan “Saya memiliki pengalaman kerja pada
bidang pekerjaan saya saat ini” dan nilai terendah kedua 0,606 dari pertanyaan
“Saya merasa gaji yang saya dapatkan adil untuk pekerjaan yang saya kerjakan”.
4.6.6. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,260 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,009. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,009>1,96), maka dapat diartikan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga
Page 179
157
hipotesis kelima yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kera terbukti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Çelik, Dedeoğlu, dan İnanir (2015) dan hasil dari penelitian
menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki efek positif terhadap kepuasan
kerja. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mogots, Boon, dan Fletcher (2011) ditemukan bahwa perilaku berbagi pengetahuan
dan perilaku warga organisasi secara signifikan berkorelasi positif; komitmen
organisasi adalah prediktor signifikan perilaku kewargaan organisasional; dan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara signifikan berkorelasi positif.
Maka hasil dari penelitian ini ada hubungan positif antara komitmen organisasi
dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi. Penelitian selanjutnya yang sesuai
dengan penelitian dilakukan oleh Zaman, Muhammad, dan Khanam (2014), hasil
menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara komitmen
organisasi dengan kepuasan kerja.
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,797 dari pertanyaan
“Rasa memiliki terhadap organisasi” dan nilai tertinggi kedua yaitu sebesar 0,753
dari pertanyaan “Saya memiliki kebanggaan menjadi bagian dari keluarga
organisasi” dan nilai terendah pertama yaitu sebesar 0,542 dari pertanyaan “Saya
Page 180
158
tetap tinggal di organisasi karena keuntungan yang saya dapatkan dari organisasi”
dan nilai terendah kedua 0,549 dari pertanyaan “Saya tidak akan meninggalkan
organisasi meskipun hal tersebut menguntungkan”.
4.6.7. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,358 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,387. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,387>1,96), maka dapat diartikan bahwa budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga hipotesis
keenam yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja terbukti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pawirosumarto, Sarjana, dan Gunawan (2018) dan hasil dari penelitian menyatakan
bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Widagdo, Handaru, dan Pangeran (2013) ditemukan bahwa penelitian ini
terbukti secara empiris bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Nutrifood Indonesia, maka
hasil dari penelitian ini terbukti bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian selanjutnya yang sesuai dengan
penelitian dilakukan oleh Handoko, Setiawan, Surachman, dan Djumahir (2012),
Page 181
159
ditemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dosen
perguruan tinggi swasta, maka hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja.
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,800 dari pertanyaan
“Organisasi mengevaluasi hasil kerja saya secara rutin” dan nilai tertinggi kedua
yaitu sebesar 0,749 dari pertanyaan “Saya mampu memenuhi target yang telah
ditentukan organisasi” dan nilai terendah pertama yaitu sebesar 0,557 dari
pertanyaan “Organisasi mampu memotivasi anggota organisasi untuk meraih
prestasi” dan nilai terendah kedua 0,557 dari pertanyaan “Organisasi telah
menetapkan prosedur kerja”.
4.6.8. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,360 dan memiliki nilai statistik sebesar 3,944. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (3,944>1,96), maka dapat diartikan bahwa kepuasan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis ketujuh
yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan terbukti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Siengthai, dan Pila-Ngarm (2015) dan hasil dari penelitian adalah adanya pengaruh
Page 182
160
positif dari kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuen, Loh, Zhou, dan Wong (2018)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja sangat berkorelasi
dengan kinerja karyawan. Penelitian selanjutnya yang sesuai dengan penelitian
dilakukan oleh Berliana, Siregar, dan Gustian (2018), hasil menunjukkan bahwa
kepuasan kerja karyawan tinggi dan kinerja karyawan tinggi maka kepuasan
karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Nur Cahyani dan Ahyar Yuniawan (2018) menunjukkan bahwa
profesionalisme inspektur pajak memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Kepuasan kerja
memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan komitmen
organisasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Maka berarti, kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hasil penelitian Yuri Renata Riska dan Aditya Wardhana (2018)
menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja
karyawan pada PT Dapensi Dwikarya Bandung menunjukkan hasil sebesar
83,42%, dan kinerja karyawan pada PT Dapensi Dwikarya Bandung memperoleh
skor rata – rata sebesar 78,63%. Berrati dapat disimpukan bahwa kepuasan keja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Sementara jika dilihat dari nilai cross loading diperoleh dua nilai tertinggi dan
dua nilai terendah. Nilai tertinggi pertama yaitu sebesar 0,862 dari pertanyaan
Page 183
161
“Saya memiliki kesempatan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar” dan
nilai tertinggi kedua yaitu sebesar 0,851 dari pertanyaan “Saya memiliki
kesempatan menerima tanggung jawab sesuai dengan kemampuan” dan nilai
terendah pertama yaitu sebesar 0,674 dari pertanyaan “Tingkat gaji saya sesuai
dengan latar belakang pendidikan saya” dan nilai terendah kedua 0,707 dari
pertanyaan “Saya mendapat pengawasan dari atasan saat bekerja”.
4.6.9. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan melaui
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,126 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,363. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,363>1,96), maka dapat diartikan bahwa
pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis kedelapan menyatakan kepuasan kerja memediasi
pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan terbukti.
Pemberdayaan Karyawan memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan
kerja (Masadeh 2017, Ulutaş 2018) dan kepuasan kerja memilihi pengaruh positif
terhadap kinerja karyawan (Siengthai dan Pila-Ngram 2015, Yuen et al. 2018,
Beliana et al. 2018). Sementara kepuasan kerja dapat memediasi hubungan antara
pemberdayaan karyawan dengan kinerja karayawan (Chinomona, Popoola, dan
Imuezerua 2017, Marghany 2015, Meyerson dan Dewettinck 2012, Mohapatra dan
Sundaray 2018). Dari penelitian yang dilakukan oleh Chinomona, Popoola, dan
Page 184
162
Imuezerua (2017) ditemukan bahwa faktor-faktor seperti pemberdayaan karyawan,
iklim etika, dukungan organisasi, kinerja karyawan, komitmen manajemen puncak
dan kepuasan kerja berperan penting dalam merangsang kepuasan kerja karyawan
di provinsi Gauteng, Afrika Selatan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengaruh dari
pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi dengan dimediasi
kepuasan kerja berpengaruh lebih besar dari pada pengaruh langsung
pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi. Karyawan yang
diberdayakan organisasi akan mendapatkan kepuasa kerja sehingga karyawan
dapat meningkatkan kinerjanya.
4.6.10. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan melaui
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,093 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,496. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,496>1,96), maka dapat diartikan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga
hipotesis kesembilan menyatakan kepuasan kerja memediasi komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan terbukti.
Komitmen organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan
kerja (Çelik et al.2015, Mogots et al. 2011, Zaman et al. 2014) dan kepuasan kerja
memilihi pengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Siengthai dan Pila-Ngram
2015, Yuen et al. 2018, Beliana et al. 2018). Sementara kepuasan kerja dapat
Page 185
163
memediasi hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja karayawan (Dinc
2017, Yiing dan Ahmad 2008, Setiawan et al. 2017). Lebih lanjut dijelaskan bahwa
komitmen organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan sehingga
dengan meningkatnya kepuasan kerja pada karyawan maka, karyawan dapat akan
meningkatkan potensinya lebih baik lagi dan meningkatkan kinerja di dalam
organisasi.
4.6.11. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.16 diatas maka diperoleh nilai original
sampel sebesar 0,129 dan memiliki nilai statistik sebesar 2,424. Hal ini berdasarkan
nilai t statistic > nilai ttabel atau (2,424>1,96), maka dapat diartikan bahwa budaya
oragnisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis
kesepuluh menyatakan kepuasan kerja memediasi budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan terbukti.
Budaya organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja
(Widagdo et al. 2013, Handoko et al. 2012,) dan kepuasan kerja memilihi pengaruh
positif terhadap kinerja karyawan (Siengthai dan Pila-Ngram 2015, Yuen et al.
2018, Beliana et al. 2018). Sementara kepuasan kerja dapat memediasi hubungan
antara budaya organisasi dengan kinerja karayawan (Pawirosumarto et al. 2018,
Weerarathna dan Geeganage 2014, Hakim 2015, Syauta et al. 2012). Lebih lanjut
dijelaskan bahwa karyawan yang mendapatkan budaya organisasi yang baik akan
Page 186
164
berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja karyawan pada perusahaan, dan karyawan
yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi cenderung akan meningkatkan
kinerjanya secara individu agar lebih baik lagi dan berpengaruh pada kinerja
karyawan yang akan membuat tinggi kinerjanya terhadap organisasi.
Page 187
165
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan
kepada karyawan PT. BPD Kaltim Kaltara cabang Tana Paser maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebegai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan terhadap kinerja
karyawan yang dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada
hubungan ini adalah 2,807 > 1,96 dan nilai p value 0,005 < 0,05.
2. Terdapat pengaruh positif dari komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada hubungan ini adalah
2,413 > 1,96 dan nilai p value 0,016 < 0,05.
3. Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada hubungan ini adalah
2.121 > 1,96 dan nilai p value 0,034< 0,05.
4. Terdapat pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan
kerja dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada hubungan ini
adalah 3,403 > 1,96 dan nilai p value 0,001< 0,05.
5. Terdapat pengaruh positif dari komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja
dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada hubungan ini adalah
3,009 > 1,96 dan nilai p value 0,003 < 0,05.
Page 188
166
6. Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada hubungan ini adalah
3,387 > 1,96 dan nilai p value 0,001 < 0,05.
7. Terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic pada hubungan ini adalah
3,944 > 1,96 dan nilai p value 0,000 < 0,05.
8. Diduga terdapat pengaruh positif pemberdayaan karyawan terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai
t statistic pada hubungan ini adalah 2,363 > 1,96 dan nilai p value 0,019 < 0,05.
9. Diduga terdapat pengaruh positif komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai
t statistic pada hubungan ini adalah 2,496 > 1,96 dan nilai p value 0,013 < 0,05.
10. Diduga terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasan kerja dibuktikan dengan nilai signifikan dari nilai t statistic
pada hubungan ini adalah 2,424 > 1,96 dan nilai p value 0,016 < 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis dapat menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Saran penulis untuk PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser untuk dapat
memotivasi karyawan untuk meraih prestasi agar kinerja karyawan semakin
meningkat, dan organisasi dapat menetapkan prosedur kerja lebih baik lagi.
Page 189
167
2. Saran peneliti untuk PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser agar dapat
menempatkan karyawan pada bidang yang sesuai dengan pengalaman yang
dimiliki karyawan dan sesuai dengan pendidikan yang dimiliki agar karyawan
dapat meningkatkan kinerjanya.
3. Saran penulis untuk PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser agar
mempertahankan dan meningkatkan komitmen karyawan, meningkatkan
pendekatan kepada karyawan agar karyawan merasa mendapatkan keuntungan
dan tetap tinggal di organisasi serta komitmen karyawan terhadap organisasi
semakin meningkat.
Page 190
168
DAFTAR PUSTAKA
Allen, N.J., and J.P., Meyer (1997). Commitment In The Workplace: Theory, Research,
and Applications, California: Sage Publications.
Al-Ababneh Mukhles et al. The Influence of Employee Empowerment on Employee
Job Satisfaction in Five-Star Hotels in Jordan. Canadian Center of Science and
Education, Vol.10, No.3, 2017, pp: 133-147.
Abdillah, Willy dan Jogiyanto. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural
Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Ed.1. Yogyakarta: ANDI
Amstrong, M. (2014). A Handbook of: Human Resource Management Practice, 13th
edition. London: Kogan Page.
Amstrong, M. (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia: A Handbook of Human
Resource Management. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Berliana, M, Nahar S, and Huske Dwi G.. The Model of Job Satisfaction and Employee
Performance. International Review of Management and Marketing, Vol.8, No.6,
2018, pp: 41–46.
Bohlander, G & S. Snell (2010). Principles of Human Resource Management.15th
Edition. USA: McGraw Hill Book Co.
Cahyani Nur. Pengaruh Profesionalisme Pemeriksa Pajak, Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
(JBE), Vol.17, No.1, 2010 Maret, pp: 10-23.
Chauhan Singh Abhijeet. Does Empowering Employee Enhance Employee
Performance?. Prestige International Journal of Management & IT-Sanchayan,
Vol.6, No.1, 2017, pp: 53-66.
Page 191
169
Chinomona Elizabeth et al. The Influence of Employee Empowerment, Ethical
Climate, Organisational Support and Top Management Commitment on
Employee Job Satisfaction. A Case of Companies in The Gauteng Province of
South Africa. The Journal of Applied Business Research, Vol.33, No.1, February
2017, pp: 27-42
Creswell, J. W. (2009). Research Design (3 ed.).
Çelik Sedat et al. Relationship Between Ethical Leadership, Organizational
Commitment and Job Satisfaction at Hotel Organizations. Ege Academic Review,
Vol.15, No.1, October 2015, pp: 53-63.
Dessler (1994) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat.
Dessler, G. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: Indeks.
Dinc Sait M. Organizational Commitment Components and Job Performance:
Mediating Role of Job Satisfaction. Pakistan Journal of Commerce and Social
Sciences, Vol.11, No.3, · December 2017, pp: 773-789.
Hakim, A. ‘Effect of Organizational Culture, Organizational Commitment to
Performance: Study in Hospital of District South Konawe of Southeast
Sulawesi’, The International Journal of Engineering and Science (IJES), Vol.4,
No.5, 2015, pp:33-41.
Handoko, Y. et al,. (2012). “Organizational Culture, Job Satisfaction, Organizational
Commitment, the Effect on Lecturer Performance.” International Journal of
Business and Management Invention ISSN, Vol.2, No.12, pp: 21–30.
Haryono Siswoyo and Arafa Yasir. Effects of Organizational Culture and Work
Motivation on Job Performance Among the Private lJniversities' Full-time
Faculties in South Sumatera Province. 1nternational lnformation lnstitute,
Vol.20, No.8, 2017, pp: 5563-5575.
Page 192
170
Hasibuan (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, PT Bumi Aksara.
Helfert, Erich A. 1996. Teknis Analisis Keuangan. Edisi Delapan. Erlangga. Jakarta.
Khan, S. (1997). “The Key to Being a Leader Company: Empowerment”. Journal for
Quality and Participatio. 44-50.
Khera Dr. Aman. Impact of Employee Empowerment on Job Satisfaction: An
Empirical Analysis of Banks in Chandigarh, (India). International Research
Journal of Human Resources and Social Sciences, Vol.2, No.7, 2015 July, pp:
30-39.
Kreitner, Robert dan Kinicki. (2008). Organizational Behavior. 8th Edition. Boston:
McGraw-Hill.
Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andy Offset.
Luthans, F. (2012). Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Andi.
Marghany Mostafa. Effects of Empowerment on Employee Performance in the
Workplace. ResearchGate, July 2015, Page: 1-13.
Mathis, RL & Jacson, JH (2006), Human Resource Management, 10th edn, (D.
Angelica, Penerj), Jakarta, Salemba Empat.
Meyerson Gaudreau and Dewettinck Blanchard. Effect of Empowerment on
Employees Performance. Advanced Research in Economic and Management
Sciences (AREMS). Vol.2. July 2012. Page: 40-46.
Mogots C. I. et al. Modelling the Relationships between Knowledge Sharing,
Organisational Citizenship, Job Satisfaction and Organisational Commitment
among School Teachers in Botswana. Afr. J. Lib, Arch. & Inf.Sc, Vol.21, No.1,
2011, pp: 41-58.
Page 193
171
Mohapatra Ipsita and Sundaray Kumar Dr. Bijaya. Impact of Employee Empowerment
on Employee Performance. International Journal of Advanced Technology &
Engineering Research (IJATER) National Conference on Recent Trends in
Science, Technology & Management (NCRTSTM-2018), Vol.01, 2018 March,
Page: 98-102.
Mulianti Ratu Annisa. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Perum BULOG Divisi Regional Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin. At-
Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol.2, No.1, 2018, pp:1-11.
Mulyadi, dan Johny Setiawan, (1999). Corporate Culture And Performance, Dampak
Budaya Perusahaanterhadap Kinerja. Prenhallindo,Jakarta.
Noe, Raymond A, et al., (1994). Human Resources Management: Gaining a
Competitive Advantage, 4th edition, New York: R McGraw-Hill/Irwin.
Nongkeng Hasan et al. Pengaruh Pemberdayaan, Komitmen Organisasional terhadap
Kinerja dan Kepuasan Kerja Dosen (Persepsi Dosen Dipekerjakan PTS Kopertis
Wilayah IX Sulawesi di Makassar). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10, No. 3,
2012 September, pp: 574-585.
Pawirosumarto, S. et al. The Effect of Work Environment, Leadership Style, and
Organizational Culture towards Job Satisfaction and Its Implication towards
Employee Performance in Parador Hotels and Resorts, Indonesia. International
Journal of Law and Management, Vol.59. No.6, 2017 pp: 1337–1358.
Riska Yuri Renata. The Effect of Job Satisfaction on Employee Performance PT
Dapensi Dwikarya Bandung. : ResearchGate , November 2018, pp:1-8.
Rivai, V. dan Jauvani (2009). Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaan, Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Page 194
172
Robbinss, S. P (2002). Essentials of Organizational Behavior (terj), Edisi 5, Jakarta:
Erlangga
Robbins, Stephen P & Coulter, Mary. (2010). Manajemen, Edisi Kesepuluh.
Jakarta:Erlangga.
Robbins, SP & Judge, TA (2008), Perilaku Organisasi, 12th edn, (D. Angelica, R.
Cahyani, & A. Rosyid, penerjemah), Jakarta, Salemba Empat.
Saad Ghazi Ben and Abbas Muzaffar. The Impact of Organizational Culture on Job
Performance: A Study of Saudi Arabian Public Sector Work Culture. Problems
and Perspectives in Management, Vol.16, No.3, 2018, pp: 207-218.
Schein, H Edgar, 1992, Organizational Culture and Leadership, Second Edtion, Jossey
Bass Publishers, San Francisco.
Sekaran, U (2006), Metodologi Penelitian untuk Bisnis, 4th edn, (K. M. Yon, Penerj),
Jakarta, Salemba Empat.
Sekaran, U. (2013). Research Methods for Business. Research methods for business
(Vol. 65).
Sekaran, U & Bougie, R (2017), Metode Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan
Pengembangan –Keahlian, 6th edn, buku ke-1, (K. M. Yon, Penerj), Jakarta,
Salemba Empat.
Setyaningrum Purwani Retno et al. Employees Performance; Leadership,
Organizational Commitment and Trust. International Journal of Economic
Perspectives, Vol.11, 2017, pp: 281-288.
Shahzad Fakhar et al. Impact of Organizational Culture on Employees Job
Performance: An Empirical Study of Software Houses in Pakistan. Journal of
Business Studies Quarterly, Vol.5, No.2, 2013, pp: 56-64.
Siagian, S.P., (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
Page 195
173
Siengthai Sununta and Pila-Ngarm Patarakhuan. The interaction effect of job redesign
and job satisfaction on employee performance. Evidence-based HRM, Vol.4,
No.2, 2015, pp.: 62-180.
Snell, S. and Bohlander, G. (2013). Managing Human Resources. 16th edn. South
Western: Cengange Learning.
Syauta, J H. et al. ‘The Influence of Organizational Culture, Organizational
Commitment to Job Satisfaction and Employee Performance (Study at Municipal
Waterworks of Jayapura, Papua Indonesia)’, International Journal of Business
and Management Invention, Vol.1, No.1, 2012 pp:69-76.
ULUTAŞ Dr. Mehmet. The Effect of Empowerment on Employees’ Job Satisfaction:
A Research an Konya Industrial Zone. MANAS Journal of Social Studies, Vol.7
No.1, 2018, pp: 589-600.
Weerarathna, R. S., and I.A.P.H. Geeganage. The Relationship between Organisational
Culture and Employee Performance: Case of Sri Lanka. International Journal Of
Scientific & Engineering Research, Vol.5, No.8, 2014, pp: 985–90.
Wibowo. (2009). Performance Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Widagdo Hasbi et al. Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Nutrifood Indonesia Di Jakarta. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol.4, No.1, 2013, pp: 136-150.
Yiing Huey Lee and Ahmad Bin Zaman Kamarul. The Moderating Effects of
Organizational Culture on The Relationships between Leadership Behaviour and
Organizational Commitment and Between Organizational Commitment and Job
Satisfaction and Performance. Leadership & Organization Development Journal,
Vol. 30, No. 1, 2009, pp. 53-86.
Page 196
174
Yuen, Kum Fai, Hui Shan Loh, Qingji Zhou, and Yiik Diew Wong. 2018. Determinants
of Job Satisfaction and Performance of Seafarers. Transportation Research Part
A: Policy and Practice 110, November 2017, pp: 1–12.
Zaman Binte Fatema-tu-Zohra et al. Relationship of Work Motivation and
Organisational Commitment with Job Satisfaction of Female Police Constables.
Journal of Organisation & Human Behaviour, Vol.3, October 2014, pp: 1-9.
Page 198
176
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Karyawan PT. BPD Kaltim Kaltara Cabang Tana Paser
di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta dengan identitas:
Nama : Rezty Nuramalia
NIM : 15311500
Jurusan : Manajemen
Yang akan mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberdayaan
Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus di
PT. BPD Kaltim Kaltara Tana Paser)”
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya pada kesempatan ini,
memohon kepada bapak/ibu/saudara/i agar bersedia meluangkan waktu untuk
menjawab pernyataan yang saya ajukan seperti terlampir dalam kuesioner ini. Perlu
bapak/ibu/saudara-i ketahui bahwa penelitian ini adalah semata-mata untuk tujuan
ilmiah, di mana pendapat bapak/ibu/saudara-i tersebut akan saya pergunakan dalam
rangka penyusunan riset.
Atas segala bantuannya, saya mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya.
Hormat saya,
Peneliti
Rezty Nuramalia
Page 199
177
A. Identitas Narasumber
Mohon Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk dapat memberikan jawaban/tanggapan
terhadap pertanyaan atau pernyataan di bawah ini sesuai dengan kenyataan yang
dialami, dengan melingkari (O) jawaban pada salah satu jawaban berikut:
1. Nama Responden :________________________________(Jika Berkenan)
2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3. Usia:
a. ≤ 25 tahun
b. 26 - 35 tahun
c. 36 - 45 tahun
d. 46 - 55 tahun
e. ≥ 55 tahun
4. Pendidikan terakhir:
a. SMA/SMK
b. D3
c. S1
d. S2
e. Lainnya …….…. (sebutkan)
5. Masa Kerja:
a. ≤ 3 tahun
b. 4 - 6 tahun
c. 7 - 9 tahun
d. ≥ 10 tahun
6. Penghasilan perbulan:
a. ≤ Rp 2.500.000
b. Rp 2.600.000 – Rp 3.000.000
c. Rp 3.100.000 – Rp 4.500.000
d. ≥ Rp 4.600.000
7. Status perkawinan :
a. Sudah Menikah
b. Belum menikah
Page 200
178
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner
1. Berikanlah tanda lingkar (O) pada kolom yang telah disediakan untuk
memilih jawaban yang dinilai sangat mewakili sesuai dengan fakta yang
ada.
2. Setiap pertanyaan responden berhak untuk memilih 1 jawaban saja.
3. Mohon untuk mengembalikan kembali kuisioner kepada yang
menyebarkan.
4. Guna meminimalisir terjadinya bias data, dimohon untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan.
C. Keterangan Poin Jawaban
Dalam pengisian kuisioner ini responden hanya diperkenankan untuk memilih
satu jawaban saja yang dianggap paling sesuai dengan fakta yang ada. Setiap
pertanyaan meliputi poin jawaban. Adapun poin jawaban tersebut dapat dimulai
dari yang terkecil yaitu 1 sampai dengan 5 yang paling besar. Sedangkan
keterangan poin jawaban tersebut dapat dijelaskan dengan detail sebagai berikut:
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Lima poin tersebut merupakan poin jawaban yang ada pada setiap pertanyaan
yang diajukan peneliti. Melalui penjelasan tersebut diharapkan responden dapat
memberikan jawaban pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan fakta. Atas
perhatiannya peneliti mengucapkan terima kasih dan selamat mengisi kuisioner ini.
Page 201
179
Contoh:
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya melakukan kewajiban secara
sadar dan sesuai dengan tanggung
jawab saya pada perusahaan.
5 4 3 2 1
Page 202
180
D. Kuesioner
Bagian I: Pemberdayaan Karyawan (X1)
Meaningfulness (X1a)
No Pernyataan SS S N TS STS
X1a1 Saya mengerjakan tugas sesuai
petunjuk teknis yang diberikan.
5 4 3 2 1
X1a2 Pekerjaan saya mencapai target yang
optimal dalam menjalankan program
kegiatan yang ditetapkan.
5 4 3 2 1
X1a3 Setiap hari saya memiliki kesempatan
untuk mengerjakan apa yang saya
kerjakan secara baik.
5 4 3 2 1
Competence (X1b)
No Pernyataan SS S N TS STS
X1b1 Saya ditempatkan pada bidang yang
sesuai dengan tingkat pendidikan
yang saya miliki.
5 4 3 2 1
X1b2 Beban pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan tingkat pendidikan
saya.
5 4 3 2 1
X1b3 Saya memiliki pengalaman kerja
pada bidang pekerjaan saya saat ini.
5 4 3 2 1
Self-determination (X1c)
No Pernyataan SS S N TS STS
X1c1 Saya melaksanakan kewajiban secara
sadar sesuai tanggung jawab saya
pada perusahaan.
5 4 3 2 1
Page 203
181
X1c2 Saya menanggung segala sesuatu
akibat dari tindakan yang telah saya
lakukan.
5 4 3 2 1
X1c3 Saya tidak akan meninggalkan
pekerjaan sebelum jam kerja
berakhir.
5 4 3 2 1
Impact (X1d)
No Pernyataan SS S N TS STS
X1d1 Hasil kerja saya sesuai dengan
harapan atasan.
5 4 3 2 1
X1d2 Saya merasa gaji yang saya dapatkan
adil untuk pekerjaan yang saya
kerjakan.
5 4 3 2 1
X1d3 Saya menerima penghargaan atau
pujian karena mengerjakan pekerjaan
dengan baik.
5 4 3 2 1
Bagian II: Komitmen Organisasi (X2)
Affective commitment (X2a)
No Pernyataan SS S N TS STS
X2a1 Saya senang berkarir sepanjang hidup
dalam organisasi.
5 4 3 2 1
X2a2 Masalah organisasi adalah masalah
setiap karyawan.
5 4 3 2 1
X2a3 Rasa memiliki terhadap organisasi. 5 4 3 2 1
X2a4 Saya memiliki kebanggaan menjadi
bagian dari keluarga organisasi
5 4 3 2 1
Page 204
182
Continuance commitment (X2b)
No Pernyataan SS S N TS STS
X2b1 Saya tetap bertahan di organisasi
karena kebutuhan gaji.
5 4 3 2 1
X2b2 Saya tetap tinggal di organisasi
karena keuntungan yang saya
dapatkan dari organisasi.
5 4 3 2 1
X2b3 Susah untuk meninggalkan organisasi
meskipun saya sangat ingin untuk
meninggalkan organiasasi.
5 4 3 2 1
X2b4 Saya bertahan pada organiasasi
karena tidak ada alternatif pekerjaan
lain.
5 4 3 2 1
Normative commitment (X2c)
No Pernyataan SS S N TS STS
X2c1 Saya tidak akan meninggalkan
organisasi meskipun hal tersebut
menguntungkan.
5 4 3 2 1
X2c2 Saya sadar bahwa komitmen adalah
sesuatu yang harus dilakukannya
5 4 3 2 1
X2c3 Saya memiliki keyakinan terhadap
organisasi
5 4 3 2 1
X2c4 Saya tidak meninggalkan organisasi
karena adanya tanggung jawab yang
tinggi dalam suatu organisasi.
5 4 3 2 1
Page 205
183
Bagian III: Budaya Organisasi (X3)
Innovation and Risk Taking (X3a)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3a1 Saya dilibatkan anggota organisasi
dalam pengambilan keputusan
5 4 3 2 1
X3a2 Saya diberikan kebebasan untuk
berinovasi
5 4 3 2 1
X3a3 Saya diberikan kebebasan untuk
mengungkapkan gagasan
5 4 3 2 1
Attention to Detail (X3b)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3b1 Atasan saya menyampaikan tujuan
organisasi secara detail
5 4 3 2 1
X3b2 Organiasi memberikan informasi
mengenai rancangan rencana
pembelajaran secara detail
5 4 3 2 1
X3b3 Organisasi memberikan arahan yang
jelas mengenai pekerjaan yang harus
dilakukan
5 4 3 2 1
X3b4 Saya dituntut organisasi untuk
melakukan pekerjaan dengan tepat
5 4 3 2 1
Outcome Orientation (X3c)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3c1 Organisasi mengevaluasi hasil kerja
saya secara rutin
5 4 3 2 1
X3c2 Saya mampu memenuhi target yang
telah ditentukan organisasi
5 4 3 2 1
Page 206
184
X3c3 Saya mampu memenuhi standar kerja
yang telah ditetapkan organisasi
5 4 3 2 1
People Orientation (X3d)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3d1 Saya mampu menciptakan hubungan
harmonis antar rekan kerja
5 4 3 2 1
X3d2 Tercipta hubungan harmonis antara
pemimpin dengan anggota organisasi
5 4 3 2 1
X3d3 Saya mendapatkan bonus atas
pekerjaan yang telah saya selesaikan
dengan baik
5 4 3 2 1
Team Orientation (X3e)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3e1 Saya mengutamakan kepentingan
kelompok
5 4 3 2 1
X3e2 Terjadi kebersamaan antar anggota
tim
5 4 3 2 1
X3e3 Terdapat koordinasi antara kelompok
satu dengan kelompok lainnya
5 4 3 2 1
X3e4 Terdapat koordinasi antar anggota
tim
5 4 3 2 1
Aggressiveness (X3f)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3f1 Organisasi mampu menumbuhkan
semangat anggota organisasi
5 4 3 2 1
X3f2 organisasi mampu menumbuhkan
rasa bersaing untuk mencapai prestasi
5 4 3 2 1
Page 207
185
X3f3 Organisasi mampu memotivasi
anggota organisasi untuk meraih
prestasi
5 4 3 2 1
Stability (X3g)
No Pernyataan SS S N TS STS
X3g1 Organisasi telah menetapkan
prosedur kerja
5 4 3 2 1
X3g2 Organisasi telah menetapkan standar
kerja
5 4 3 2 1
X3g3 Organisasi menyediakan informasi
terkait pekerjaan
5 4 3 2 1
Bagian VI: Kinerja Karyawan
Quality (Y1a)
No Pernyataan SS S N TS STS
Y1a1 Saya memiliki ketelitian dalam
melakukan pekerjaan
5 4 3 2 1
Y1a2 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan standar kerja
5 4 3 2 1
Y1a3 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan prosedur
kerja
5 4 3 2 1
Quantity (Y1b)
No Pernyataan SS S N TS STS
Y1b1 Saya mampu untuk memenuhi target
kerja yang ditentukan
5 4 3 2 1
Y1b2 Saya mampu untuk memenuhi
tanggung jawab yang diberikan
5 4 3 2 1
Page 208
186
Y1b3 Saya mampu untuk memenuhi
tanggung jawab sesuai prosedur kerja
5 4 3 2 1
Timelines (Y1c)
No Pernyataan SS S N TS STS
Y1c1 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sebelum batas waktu yang
ditentukan
5 4 3 2 1
Y1c2 Saya memiliki ketepatan waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan
5 4 3 2 1
Y1c3 Saya memiliki ketepatan waktu
dalam menggunakan waktu istirahat
5 4 3 2 1
Y1c4 Saya memiliki ketepatan waktu jam
masuk kantor
5 4 3 2 1
Y1c5 Saya memiliki ketepatan waktu jam
pulang kantor
5 4 3 2 1
Cost effectiveness (Y1d)
No Pernyataan SS S N TS STS
Y1d1 Saya mampu bekerja secara efektif 5 4 3 2 1
Y1d2 Saya mampu mengurangi kesalahan
saat bekerja
5 4 3 2 1
Y1d3 Saya memiliki ketepatan waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan
5 4 3 2 1
Y1d4 Saya memiliki kemampuan
menguasai bidang pekerjaan yang
dilakukan
5 4 3 2 1
Y1d5 Saya mampu mengoptimalkan biaya
yang mendukung kegiatan
pembelajaran
5 4 3 2 1
Page 209
187
Need for supervisor (Y1e)
No Pernyataan SS S N TS STS
Y1e1 Saya mampu bekerja tanpa ada
pengawasan
5 4 3 2 1
Y1e2 Saya mampu bertanggung jawab
dalam bekerja
5 4 3 2 1
Y1e3 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan baik tanpa bantuan
pengawas saat sedang mengalami
kesulitan
5 4 3 2 1
Interpersonal impact (Y1f)
No Pernyataan SS S N TS STS
Y1f1 Saya mampu menghargai hasil kerja
sesama rekan kerja
5 4 3 2 1
Y1f2 Saya mampu untuk bekerja sama
dengan baik
5 4 3 2 1
Y1f3 Saya memiliki kemauan untuk
mendukung rekan kerja
5 4 3 2 1
Bagian V: Kepuasan Kerja (Z)
Salary (Z1a)
No Pernyataan SS S N TS STS
Z1a1 Tingkat gaji saya sesuai dengan latar
belakang pendidikan saya
5 4 3 2 1
Z1a2 Tingkat gaji saya sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki
5 4 3 2 1
Page 210
188
Z1a3 Tingkat gaji saya sesuai dengan
tanggung jawab/jabatan yang saya
emban
5 4 3 2 1
Z1a4 Tingkat gaji saya sesuai dengan
standar yang ditetapkan
5 4 3 2 1
Promotion (Z1b)
No Pernyataan SS S N TS STS
Z1b1 Saya memiliki peluang untuk
mengikuti program promosi jabatan
5 4 3 2 1
Z1b2 Saya mendapatkan keadilan promosi
jabatan
5 4 3 2 1
Z1b3 Saya mendapatkan kesesuaian antara
promosi jabatan dengan standar yang
ditetapkan
5 4 3 2 1
Supervision (Z1c)
No Pernyataan SS S N TS STS
Z1c1 Saya mendapat pengawasan dari
atasan saat bekerja
5 4 3 2 1
Z1c2 Saya mendapat dukungan dari atasan
dalam melakukan pekerjaan
5 4 3 2 1
Z1c3 Saya mendapat bantuan dari atasan
ketika sedang mengalami kesulitan
kerja
5 4 3 2 1
Work itself (Z1d)
No Pernyataan SS S N TS STS
Z1d1 Saya memiliki kesempatan untuk
menerima tanggung jawab yang lebih
besar
5 4 3 2 1
Page 211
189
Z1d2 Saya memiliki kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan
5 4 3 2 1
Z1d3 Saya memiliki kesempatan untuk
mendapatkan ketrampilan baru
5 4 3 2 1
Z1d4 Saya memiliki kesempatan menerima
tanggung jawab sesuai dengan
kemampuan
5 4 3 2 1
Co-workers (Z1e)
No Pernyataan SS S N TS STS
Z1e1 Saya mendapatkan dukungan dari
rekan kerja saya saat melakukan
pekerjaan
5 4 3 2 1
Z1e2 Saya memiliki rasa kekeluargaan
ditempat kerja
5 4 3 2 1
Z1e3 Saya mendapatkan bantuan dari rekan
kerja saya ketika sedang mengalami
kesulitan kerja
5 4 3 2 1
Page 212
190
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA MENTAH
1. PEMBERDAYAAN KARYAWAN (X1)
X1a1 X1a2 X1a3 X1b1 X1b2 X1b3 X1c1 X1c2 X1c3 X1d1 X1d2 X1d3
5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4
2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
4 4 2 2 4 2 5 5 4 4 2 1
2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4
2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3
5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3
5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 3 3 1 4 3 4 3 4 4
2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1
4 4 4 2 3 5 4 5 5 4 3 4
4 5 3 3 3 3 4 5 5 4 3 3
4 4 4 3 3 2 5 5 5 4 4 4
2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 3 3 5 5 5 4 4 3
4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5
5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4
4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4
4 3 2 4 2 2 4 2 5 3 2 1
5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4
Page 213
191
5 4 3 3 4 2 5 5 4 4 2 2
5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4
3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3
5 4 5 3 3 2 5 5 5 4 4 4
5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4
3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3
5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 5 5 5 4 4 4
3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3
3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4
4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 3 4
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 3 3 4 5 5 4 3 4
4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4
5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3
4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3
Page 214
192
5 3 3 3 3 3 5 5 5 4 4 4
4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 3 3 5 5 3 3 4 3
2. KOMITMEN ORGANISASI (X2)
X2a1 X2a2 X2a3 X2a4 X2b1 X2b2 X2b3 X2b4 X2c1 X2c2 X2c3 X2c4
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3
1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5
4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1
4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4
2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
Page 215
193
3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4
2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2
4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
Page 216
194
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3
3. BUDAYA ORGANISASI (X3)
X
3
a
1
X
3
a
2
X
3
a
3
X
3
b
1
X
3
b
2
X
3
b
3
X
3
b
4
X
3
c
1
X
3
c
2
X
3
c
3
X
3
d
1
X
3
d
2
X
3
d
3
X
3
e
1
X
3
e
2
X
3
e
3
X
3
e
4
X
3
f
1
X
3
f
2
X
3
f
3
X
3
g
1
X
3
g
2
X
3
g
3
4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4
4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5
2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1
4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4
2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 5 5
3 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
Page 217
195
4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2
4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3
4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Page 218
196
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5
4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4. KEPUASAN KERJA (Y)
Z1
a1
Z1
a2
Z1
a3
Z1
a4
Z1
b1
Z1
b2
Z1
b3
Z1
c1
Z1
c2
Z1
c3
Z1
d1
Z1
d2
Z1
d3
Z1
d4
Z1
e1
Z1
e2
Z1
e3
5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1
4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4
2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1
4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4
4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Page 219
197
2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1
3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5
3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5
4 4 3 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 5 5 5
2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4
3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2
5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 2 4 4 4 2 2 3 3 5 4 2 2 4 4 4 4
1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3
4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
Page 220
198
3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Page 221
199
5. KINERJA KARYAWAN (Y)
Y
1
a
1
Y
1
a
2
Y
1
a
3
Y
1
b
1
Y
1
b
2
Y
1
b
3
Y
1
c
1
Y
1
c
2
Y
1
c
3
Y
1
c
4
Y
1
c
5
Y
1
d
1
Y
1
d
2
Y
1
d
3
Y
1
d
4
Y
1
d
5
Y
1
e
1
Y
1
e
2
Y
1
e
3
Y
1
f
1
Y
1
f
2
Y
1
f
3
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4
1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4
2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4
Page 222
200
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 2
4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 5 4 5 4 3 4 4 3 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
Page 223
201
5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
LAMPIRAN 3
ANALISIS DESKRIPTIF
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 33 44,59
Perempuan 41 55,41
Total 74 100
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Presentase (%)
≤ 25 tahun 23 31,08
26 - 35 tahun 36 48,65
36 - 45 tahun 15 20,27
46 - 55 tahun 0 0,00
≥ 55 tahun 0 0,00
Total 74 100,00
Page 224
202
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
SMA/SMK 23 31,08
D3 3 4,05
S1 45 60,81
S2 3 4,05
Total 74 100,00
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Presentase (%)
≤ 3 tahun 19 25,68
4-6 tahun 36 48,65
7 - 9 tahun 17 22,97
≥ 10 tahun 2 2,70
Total 74 100,00
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Penghasilan Perbulan Frekuensi Presentase (%)
≤ Rp 2.500.000
Rp 2.600.000 – Rp 3.000.000 13 17,57
Rp 3.100.000 – Rp 4.500.000 33 44,59
≥ Rp 4.600.000 21 28,38
Total 74 100,00
Page 225
203
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan Frekuensi Presentase (%)
Sudah Menikah 35 47,30
Belum Menikah 39 52,70
Total 74 100,00
LAMPIRAN 4
ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL PENELITIAN
1. Interval Skala
Sangat Rendah : 1,00 – 1,80
Rendah : 1,81 – 2,6
Cukup : 2,62 – 3,42
Tinggi : 3,43 – 4,231
Sanagt Tinggi : 4,24 – 5,00
2. Pemberdayaan Karyawan
Variabel Pemberdayaan Karyawan
Kode Meaningfulness (X1a) Rata-rata Kriteria
X1a1 Saya mengerjakan tugas sesuai petunjuk teknis yang
diberikan.
3,97 Tinggi
X1a2 Pekerjaan saya mencapai target yang optimal dalam
menjalankan program kegiatan yang ditetapkan.
3,89 Tinggi
X1a3 Setiap hari saya memiliki kesempatan untuk
mengerjakan apa yang saya kerjakan secara baik.
3,84 Tinggi
Kode Competence (X1b) Rata-rata Kriteria
Page 226
204
X1b1 Saya ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan
tingkat pendidikan yang saya miliki.
3,54 Tinggi
X1b2 Beban pekerjaan yang diberikan sesuai dengan tingkat
pendidikan saya.
3,58 Tinggi
X1b3 Saya memiliki pengalaman kerja pada bidang pekerjaan
saya saat ini.
3,35 Cukup
Kode Self-determination (X1c) Rata-rata Kriteria
X1c1 Saya melaksanakan kewajiban secara sadar sesuai
tanggung jawab saya pada perusahaan.
4,01 Tinggi
X1c2 Saya menanggung segala sesuatu akibat dari tindakan
yang telah saya lakukan.
4,03 Tinggi
X1c3 Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum jam
kerja berakhir.
3,92 Tinggi
Kode Impact (X1d) Rata-rata Kriteria
X1d1 Hasil kerja saya sesuai dengan harapan atasan. 3,70 Tinggi
X1d2 Saya merasa gaji yang saya dapatkan adil untuk
pekerjaan yang saya kerjakan.
3,54 Tinggi
X1d3 Saya menerima penghargaan atau pujian karena
mengerjakan pekerjaan dengan baik.
3,45 Tinggi
Rata-Rata 3,74
3. Komitmen Organisasi
Variabel Komitmen Organisasi
Kode Affective commitment (X2a) Rata-rata Kriteria
X2a1 Saya senang berkarir sepanjang hidup dalam organisasi. 3,3 Cukup
X2a2 Masalah organisasi adalah masalah setiap karyawan. 3,47 Tinggi
X2a3 Rasa memiliki terhadap organisasi. 3,58 Tinggi
X2a4 Saya memiliki kebanggaan menjadi bagian dari
keluarga organisasi
3,58 Tinggi
Kode Continuance commitment (X2b) Rata-rata Kriteria
Page 227
205
X2b1 Saya tetap bertahan di organisasi karena kebutuhan gaji. 3,42 Cukup
X2b2 Saya tetap tinggal di organisasi karena keuntungan yang
saya dapatkan dari organisasi.
3,46 Tinggi
X2b3 Susah untuk meninggalkan organisasi meskipun saya
sangat ingin untuk meninggalkan organiasasi.
3,19 Cukup
X2b4 Saya bertahan pada organiasasi karena tidak ada
alternatif pekerjaan lain.
3,27 Cukup
Kode Normative commitment (X2c) Rata-rata Kriteria
X2c1 Saya tidak akan meninggalkan organisasi meskipun hal
tersebut menguntungkan.
3,27 Cukup
X2c2 Saya sadar bahwa komitmen adalah sesuatu yang harus
dilakukannya
3,59 Tinggi
X2c3 Saya memiliki keyakinan terhadap organisasi 3,58 Tinggi
X2c4 Saya tidak meninggalkan organisasi karena adanya
tanggung jawab yang tinggi dalam suatu organisasi.
3,58 Tinggi
Rata-Rata 3,44
4. Budaya Organisasi
Variabel Budaya Oragnisasi
Kode Innovation and Risk Taking (X3a) Rata-rata Kriteria
X3a1 Saya dilibatkan anggota organisasi dalam pengambilan
keputusan
3,35 Cukup
X3a2 Saya diberikan kebebasan untuk berinovasi 3,68 Tinggi
X3a3 Saya diberikan kebebasan untuk mengungkapkan
gagasan
3,76 Tinggi
Kode Attention to Detail (X3b) Rata-rata Kriteria
X3b1 Atasan saya menyampaikan tujuan organisasi secara
detail
3,86 Tinggi
X3b2 Organiasi memberikan informasi mengenai rancangan
rencana pembelajaran secara detail
3,81 Tinggi
Page 228
206
X3b3 Organisasi memberikan arahan yang jelas mengenai
pekerjaan yang harus dilakukan
3,8 Tinggi
X3b4 Saya dituntut organisasi untuk melakukan pekerjaan
dengan tepat
3,99 Tinggi
Kode Outcome Orientation (X3c) Rata-rata Kriteria
X3c1 Organisasi mengevaluasi hasil kerja saya secara rutin 3,78 Tinggi
X3c2 Saya mampu memenuhi target yang telah ditentukan
organisasi
3,76 Tinggi
X3c3 Saya mampu memenuhi standar kerja yang telah
ditetapkan organisasi
3,73 Tinggi
Kode People Orientation (X3d) Rata-rata Kriteria
X3d1 Saya mampu menciptakan hubungan harmonis antar
rekan kerja
3,86 Tinggi
X3d2 Tercipta hubungan harmonis antara pemimpin dengan
anggota organisasi
3,84 Tinggi
X3d3 Saya mendapatkan bonus atas pekerjaan yang telah saya
selesaikan dengan baik
3,69 Tinggi
Kode Team Orientation (X3e) Rata-rata Kriteria
X3e1 Saya mengutamakan kepentingan kelompok 3,78 Tinggi
X3e2 Terjadi kebersamaan antar anggota tim 3,8 Tinggi
X3e3 Terdapat koordinasi antara kelompok satu dengan
kelompok lainnya
3,72 Tinggi
X3e4 Terdapat koordinasi antar anggota tim 3,77 Tinggi
Kode Aggressiveness (X3f) Rata-rata Kriteria
X3f1 Organisasi mampu menumbuhkan semangat anggota
organisasi
3,66 Tinggi
X3f2 organisasi mampu menumbuhkan rasa bersaing untuk
mencapai prestasi
3,66 Tinggi
X3f3 Organisasi mampu memotivasi anggota organisasi
untuk meraih prestasi
3,69 Tinggi
Page 229
207
Kode Stability (X3g) Rata-rata Kriteria
X3g1 Organisasi telah menetapkan prosedur kerja 4,07 Tinggi
X3g2 Organisasi telah menetapkan standar kerja 4,04 Tinggi
X3g3 Organisasi menyediakan informasi terkait pekerjaan 4 Tinggi
Rata-Rata 3,8
5. Kepuasan Kerja
Variabel Kepuasan Kerja
Kode Salary (Z1a) Rata-rata Kriteria
Z1a1 Tingkat gaji saya sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya
3,54 Tinggi
Z1a2 Tingkat gaji saya sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki
3,57 Tinggi
Z1a3 Tingkat gaji saya sesuai dengan tanggung
jawab/jabatan yang saya emban
3,64 tinggi
Z1a4 Tingkat gaji saya sesuai dengan standar yang ditetapkan 3,62 Tinggi
Kode Promotion (Z1b) Rata-rata Kriteria
Z1b1 Saya memiliki peluang untuk mengikuti program
promosi jabatan
3,57 Tinggi
Z1b2 Saya mendapatkan keadilan promosi jabatan 3,54 Tinggi
Z1b3 Saya mendapatkan kesesuaian antara promosi jabatan
dengan standar yang ditetapkan
3,5 Tinggi
Kode Supervision (Z1c) Rata-rata Kriteria
Z1c1 Saya mendapat pengawasan dari atasan saat bekerja 3,84 Tinggi
Z1c2 Saya mendapat dukungan dari atasan dalam melakukan
pekerjaan
3,8 Tinggi
Z1c3 Saya mendapat bantuan dari atasan ketika sedang
mengalami kesulitan kerja
3,8 Tinggi
Kode Work itself (Z1d) Rata-rata Kriteria
Page 230
208
Z1d1 Saya memiliki kesempatan untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar
3,62 Tinggi
Z1d2 Saya memiliki kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan
3,55 Tinggi
Z1d3 Saya memiliki kesempatan untuk mendapatkan
ketrampilan baru
3,62 Tinggi
Z1d4 Saya memiliki kesempatan menerima tanggung jawab
sesuai dengan kemampuan
3,73 Tinggi
Kode Co-workers (Z1e) Rata-rata Kriteria
Z1e1 Saya mendapatkan dukungan dari rekan kerja saya saat
melakukan pekerjaan
3,8 Tinggi
Z1e2 Saya memiliki rasa kekeluargaan ditempat kerja 3,9 Tinggi
Z1e3 Saya mendapatkan bantuan dari rekan kerja saya ketika
sedang mengalami kesulitan kerja
3,86 Tinggi
Rata-Rata 3,68
6. Kinerja Karyawan
Variabel Kinerja Karyawan
Kode Quality (Y1a) Rata-rata Kriteria
Y1a1 Saya memiliki ketelitian dalam melakukan pekerjaan 4,01 Tinggi
Y1a2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
standar kerja
4,03 Tinggi
Y1a3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
prosedur kerja
3,88 Tinggi
Kode Quantity (Y1b) Rata-rata Kriteria
Y1b1 Saya mampu untuk memenuhi target kerja yang
ditentukan
3,88 Tinggi
Y1b2 Saya mampu untuk memenuhi tanggung jawab yang
diberikan
3,85 Tinggi
Y1b3 Saya mampu untuk memenuhi tanggung jawab sesuai
prosedur kerja
3,85 Tinggi
Page 231
209
Kode Timelines (Y1c) Rata-rata Kriteria
Y1c1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas
waktu yang ditentukan
3,55 Tinggi
Y1c2 Saya memiliki ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan
3,77 Tinggi
Y1c3 Saya memiliki ketepatan waktu dalam menggunakan
waktu istirahat
3,46 Tinggi
Y1c4 Saya memiliki ketepatan waktu jam masuk kantor 3,74 Tinggi
Y1c5 Saya memiliki ketepatan waktu jam pulang kantor 3,3 Cukup
Kode Cost effectiveness (Y1d) Rata-rata Kriteria
Y1d1 Saya mampu bekerja secara efektif 3,81 Tinggi
Y1d2 Saya mampu mengurangi kesalahan saat bekerja 3,84 Tinggi
Y1d3 Saya memiliki ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan
3,84 Tinggi
Y1d4 Saya memiliki kemampuan menguasai bidang
pekerjaan yang dilakukan
3,8 Tinggi
Y1d5 Saya mampu mengoptimalkan biaya yang mendukung
kegiatan pembelajaran
3,49 Tinggi
Kode Need for supervisor (Y1e) Rata-rata Kriteria
Y1e1 Saya mampu bekerja tanpa ada pengawasan 3,78 Tinggi
Y1e2 Saya mampu bertanggung jawab dalam bekerja 3,88 Tinggi
Y1e3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik
tanpa bantuan pengawas saat sedang mengalami
kesulitan
3,77 Tinggi
Kode Interpersonal impact (Y1f) Rata-rata Kriteria
Y1f1 Saya mampu menghargai hasil kerja sesama rekan kerja 4,09 Tinggi
Y1f2 Saya mampu untuk bekerja sama dengan baik 4,09 Tinggi
Y1f3 Saya memiliki kemauan untuk mendukung rekan kerja 3,96 Tinggi
Rata-Rata 3,803
Page 232
210
LAMPIRAN 5
HASIL UJI OUTER MODEL
1. Hasil Uji Convergent Validity – Outer Loading
Konstruk Kode Loading Factor Keterangan
Pemberdayaan
Karyawan
(X1)
X1a1 0,864 Valid
X1a2 0,832 Valid
X1a3 0,872 Valid
X1b1 0,791 Valid
X1b2 0,795 Valid
X1b3 0,745 Valid
X1c1 0,821 Valid
X1c2 0,826 Valid
X1c3 0,820 Valid
X1d1 0,890 Valid
X1d2 0,719 Valid
X1c3 0,723 Valid
Komitmen Organisasi
(X2)
X2a1 0,828 Valid
X2a2 0,725 Valid
X2a3 0,910 Valid
X2a4 0,918 Valid
X2b1 0,830 Valid
X2b2 0,812 Valid
X2b3 0,807 Valid
X2b4 0,797 Valid
X2c1 0,740 Valid
Page 233
211
X2c2 0,875 Valid
X2c3 0,891 Valid
X2c4 0,874 Valid
Budaya Oragnisasi
(X3)
X3a1 0,788 Valid
X3a2 0,793 Valid
X3a3 0,856 Valid
X3b1 0,845 Valid
X3b2 0,857 Valid
X3b3 0,878 Valid
X3b4 0,845 Valid
X3c1 0,888 Valid
X3c2 0,834 Valid
X3c3 0,818 Valid
X3d1 0,846 Valid
X3d2 0,845 Valid
X3d3 0,749 Valid
X3e1 0,809 Valid
X3e2 0,816 Valid
X3e3 0,879 Valid
X3e4 0,832 Valid
X3f1 0,869 Valid
X3f2 0,816 Valid
X3f3 0,783 Valid
X3g1 0,795 Valid
X3g2 0,818 Valid
X3g3 0,829 Valid
Page 234
212
Kepuasan Kerja
(Z)
Z1a1 0,801 Valid
Z1a2 0,847 Valid
Z1a3 0,886 Valid
Z1a4 0,876 Valid
Z1b1 0,817 Valid
Z1b2 0,860 Valid
Z1b3 0,887 Valid
Z1c1 0,799 Valid
Z1c2 0,855 Valid
Z1c3 0,857 Valid
Z1d1 0,864 Valid
Z1d2 0,828 Valid
Z1d3 0,863 Valid
Z1d4 0,917 Valid
Z1e1 0,839 Valid
Z1e2 0,846 Valid
Z1e3 0,854 Valid
Kinerja Karyawan
(Y)
Y1a1 0,813 Valid
Y1a2 0,867 Valid
Y1a3 0,887 Valid
Y1b1 0,863 Valid
Y1b2 0,896 Valid
Y1b3 0,878 Valid
Y1c1 0,788 Valid
Y1c2 0,862 Valid
Y1c3 0,760 Valid
Page 235
213
Y1c4 0,849 Valid
Y1c5 0,704 Valid
Y1d1 0,851 Valid
Y1d2 0,764 Valid
Y1d3 0,889 Valid
Y1d4 0,760 Valid
Y1d5 0,760 Valid
Y1e1 0,889 Valid
Y1e2 0,882 Valid
Y1e3 0,817 Valid
Y1f1 0,902 Valid
Y1f2 0,888 Valid
Y1f3 0,823 Valid
2. Discriminant Validity – Cross Loading
Kode Budaya
Organisasi
Kepuasan
Kerja
Kinerja
Karyawan
Komiitmen
Organisasi
Pemberdayaan
Karyawan
Pemberdayaan1 X1a1 0,573 0,634 0,648 0,484 0,864
Pemberdayaan2 X1a2 0,642 0,698 0,758 0,668 0,832
Pemberdayaan3 X1a3 0,676 0,753 0,739 0,653 0,872
Pemberdayaan4 X1b1 0,624 0,621 0,597 0,518 0,791
Pemberdayaan5 X1b2 0,585 0,658 0,673 0,521 0,795
Pemberdayaan6 X1b3 0,646 0,604 0,629 0,488 0,745
Pemberdayaan7 X1c1 0,595 0,617 0,697 0,498 0,821
Pemberdayaan8 X1c2 0,592 0,680 0,710 0,551 0,826
Page 236
214
Pemberdayaan9 X1c3 0,651 0,699 0,699 0,569 0,820
Pemberdayaan10 X1d1 0,670 0,677 0,732 0,641 0,890
Pemberdayaan11 X1d2 0,630 0,606 0,633 0,603 0,719
Pemberdayaan12 X1c3 0,639 0,613 0,683 0,624 0,723
Komitmen1 X2a1 0,617 0,651 0,720 0,828 0,581
Komitmen2 X2a2 0,497 0,577 0,612 0,725 0,445
Komitmen3 X2a3 0,730 0,797 0,816 0,910 0,687
Komitmen4 X2a4 0,703 0,753 0,745 0,918 0,654
Komitmen5 X2b1 0,578 0,589 0,643 0,830 0,566
Komitmen6 X2b2 0,584 0,542 0,576 0,812 0,486
Komitmen7 X2b3 0,574 0,584 0,628 0,807 0,542
Komitmen8 X2b4 0,646 0,603 0,703 0,797 0,629
Komitmen9 X2c1 0,562 0,549 0,589 0,740 0,527
Komitmen10 X2c2 0,684 0,663 0,713 0,875 0,646
Komitmen11 X2c3 0,654 0,700 0,743 0,891 0,629
Komitmen12 X2c4 0,632 0,695 0,706 0,874 0,624
Budaya1 X3a1 0,788 0,631 0,692 0,527 0,618
Budaya2 X3a2 0,793 0,665 0,669 0,571 0,564
Budaya3 X3a3 0,856 0,708 0,766 0,594 0,626
Budaya4 X3b1 0,845 0,658 0,700 0,605 0,665
Budaya5 X3b2 0,857 0,694 0,739 0,715 0,678
Budaya6 X3b3 0,878 0,698 0,732 0,679 0,626
Budaya7 X3b4 0,845 0,725 0,758 0,610 0,668
Budaya8 X3c1 0,888 0,800 0,839 0,698 0,791
Page 237
215
Budaya9 X3c2 0,834 0,749 0,740 0,608 0,735
Budaya10 X3c3 0,818 0,737 0,812 0,724 0,698
Budaya11 X3d1 0,846 0,741 0,780 0,663 0,704
Budaya12 X3d2 0,845 0,711 0,718 0,589 0,675
Budaya13 X3d3 0,749 0,649 0,645 0,485 0,568
Budaya14 X3e1 0,809 0,710 0,772 0,587 0,662
Budaya15 X3e2 0,816 0,712 0,742 0,604 0,690
Budaya16 X3e3 0,879 0,716 0,758 0,694 0,673
Budaya17 X3e4 0,832 0,663 0,695 0,678 0,593
Budaya18 X3f1 0,869 0,691 0,752 0,633 0,622
Budaya19 X3f2 0,816 0,658 0,676 0,640 0,581
Budaya20 X3f3 0,783 0,557 0,598 0,498 0,486
Budaya21 X3g1 0,795 0,557 0,630 0,545 0,578
Budaya22 X3g2 0,818 0,624 0,674 0,633 0,598
Budaya23 X3g3 0,829 0,608 0,698 0,656 0,618
Kepuasan1 Z1a1 0,573 0,801 0,674 0,557 0,605
Kepuasan2 Z1a2 0,749 0,847 0,743 0,614 0,711
Kepuasan3 Z1a3 0,757 0,886 0,801 0,659 0,749
Kepuasan4 Z1a4 0,700 0,876 0,812 0,674 0,717
Kepuasan5 Z1b1 0,610 0,817 0,734 0,653 0,603
Kepuasan6 Z1b2 0,788 0,860 0,793 0,651 0,713
Kepuasan7 Z1b3 0,743 0,887 0,765 0,642 0,708
Kepuasan8 Z1c1 0,646 0,799 0,707 0,598 0,675
Kepuasan9 Z1c2 0,734 0,855 0,713 0,633 0,676
Page 238
216
Kepuasan10 Z1c3 0,696 0,857 0,773 0,608 0,677
Kepuasan11 Z1d1 0,721 0,864 0,862 0,738 0,754
Kepuasan12 Z1d2 0,720 0,828 0,721 0,684 0,662
Kepuasan13 Z1d3 0,712 0,863 0,723 0,643 0,647
Kepuasan14 Z1d4 0,764 0,917 0,851 0,725 0,752
Kepuasan15 Z1e1 0,626 0,839 0,779 0,690 0,627
Kepuasan16 Z1e2 0,672 0,846 0,773 0,663 0,737
Kepuasan17 Z1e3 0,713 0,854 0,818 0,778 0,728
Kinerja1 Y1a1 0,749 0,712 0,813 0,630 0,725
Kinerja2 Y1a2 0,750 0,784 0,867 0,659 0,729
Kinerja3 Y1a3 0,750 0,757 0,887 0,780 0,740
Kinerja4 Y1b1 0,728 0,812 0,863 0,597 0,734
Kinerja5 Y1b2 0,758 0,765 0,896 0,741 0,706
Kinerja6 Y1b3 0,729 0,769 0,878 0,782 0,724
Kinerja7 Y1c1 0,610 0,659 0,788 0,661 0,645
Kinerja8 Y1c2 0,739 0,738 0,862 0,744 0,701
Kinerja9 Y1c3 0,675 0,614 0,760 0,622 0,604
Kinerja10 Y1c4 0,704 0,780 0,849 0,720 0,674
Kinerja11 Y1c5 0,675 0,600 0,704 0,653 0,571
Kinerja12 Y1d1 0,731 0,778 0,851 0,764 0,718
Kinerja13 Y1d2 0,771 0,734 0,764 0,561 0,711
Kinerja14 Y1d3 0,748 0,861 0,889 0,722 0,802
Kinerja15 Y1d4 0,632 0,697 0,760 0,532 0,693
Kinerja16 Y1d5 0,772 0,710 0,760 0,669 0,648
Page 239
217
Kinerja17 Y1e1 0,759 0,792 0,889 0,783 0,736
Kinerja18 Y1e2 0,798 0,762 0,882 0,787 0,729
Kinerja19 Y1e3 0,665 0,764 0,817 0,699 0,672
Kinerja20 Y1f1 0,827 0,853 0,902 0,686 0,803
Kinerja21 Y1f2 0,796 0,819 0,888 0,696 0,788
Kinerja22 Y1f3 0,679 0,800 0,823 0,636 0,700
3. Hasil uji Reliabilitas – Composite Reliability
AVE Composite
Reliability
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Pemberdayaan Karyawan 0,656 0,958 0,952 Reliable
Komitmen Organisasi 0,699 0,965 0,960 Reliable
Budaya Organisasi 0,690 0,981 0,979 Reliable
Kinerja Karyawan 0,702 0,981 0,979 Reliable
Kepuasan Kerja 0,728 0,978 0,977 Reliable
Page 240
218
LAMPIRAN 6
HASIL UJI INNER MODEL
1. R-Square (R2)
Nilai R² Variabel Endogen
R Square
Kepuasan Kerja 0,781
Kinerja Karyawan 0,896
2. Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|) P Value
Pemberdayaan Karyawan -> Kinerja
Karyawan 0,209 0,215 0,075 2,807 0,005
Komitmen Organisasi -> Kinerja
Karyawan 0,197 0,196 0,082 2,413 0,016
Budaya Organisasi -> Kinerja Karyawan 0,266 0,249 0,126 2,121 0,034
Pemberdayaan Karyawan -> Kepuasan
Kerja 0,352 0,350 0,103 3,403 0,001
Komitmen Organisasi -> Kepuasan Kerja 0,260 0,258 0,086 3,009 0,003
Budaya Organisasi -> Kepuasan Kerja 0,358 0,360 0,106 3,387 0,001
Kepuasan Kerja -> Kinerja Karyawan 0,360 0,373 0,091 3,944 0,000
Pemberdayaan Karyawan -> Kepuasan
Kerja -> Kinerja Karyawan 0,126 0,131 0,054 2,363 0,019
Komitmen Organisasi -> Kepuasan Kerja
-> Kinerja Karyawan 0,093 0,095 0,037 2,496 0,013
Budaya Organisasi -> Kepuasan Kerja ->
Kinerja Karyawan 0,129 0,134 0,053 2,424 0,016
Page 241
219
3. RANGKUMAN HASIL HIPOTESIS
No. Hipotesis t statistik Keterangan
1 Terdapat pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan 2,807
Terbukti
2 Terdapat pengaruh positif dari komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan 2,413
Terbukti
3 Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan 2,121
Terbukti
4 Terdapat pengaruh positif dari pemberdayaan karyawan
terhadap kepuasan kerja 3,403
Terbukti
5 Terdapat pengaruh positif dari komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja 3,009
Terbukti
6 Terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja 3,387
Terbukti
7 Terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan 3,944
Terbukti
8 Diduga terdapat pengaruh positif (pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja) 2,363
Terbukti
9 Diduga terdapat pengaruh positif (komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja) 2,496
Terbukti
10 Diduga terdapat pengaruh positif (budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja) 2,424
Terbukti
Page 242
220
LAMPIRAN 7
Surat Keterangan Izin Penelitian
Page 243
221
LAMPIRAN 8
Surat Pernyataan Selesai Penelitian