PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK PADA SUBKONSEP SISTEM INDERA (Quasi Eksperimen di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Afaf Hayati 11140161000056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020
21
Embed
PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PRAKTIKUM …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS
PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK
SAINS PESERTA DIDIK PADA SUBKONSEP SISTEM
INDERA
(Quasi Eksperimen di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Afaf Hayati
11140161000056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Proposal berjudul “Pengaruh Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum
terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik pada Subkonsep Sistem
Indera” disusun oleh Afaf Hayati, NIM 11140161000056, Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dipakai pada sidang Munaqasah sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 10 Agustus 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dina Rahma Fadlilah, M.Si.
NIDN. 2028128903
Nengsih Juanengsih, M.Pd.
NIP. 19790510 200604 2 001
ii
iii
iv
ABSTRAK
Afaf Hayati. 11140161000056. Pengaruh Pembelajaran Biologi Berbasis
Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik pada
Subkonsep Sistem Indera. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui pengaruh pembelajaran biologi
berbasis praktikum terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada
subkonsep sistem indera. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11
Tangerang Selatan pada tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent
control group design. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 71 peserta didik yang terdiri
dari 35 peserta didik kelas eksperimen dan 36 peserta didik kelas kontrol.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes keterampilan generik sains berupa
tes uraian dan lembar observasi. Hasil analisis data keterampilan generik sains
peserta didik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran
praktikum terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada subkonsep
sistem indera.
Kata Kunci: Metode Pembelajaran Praktikum, Keterampilan Generik Sains
v
ABSTRACT
Afaf Hayati. 11140161000056. The Effect of Learning Model of POE (Predict-
Observe-Explain) To Science Process Skills Student in Concept of coordination
System. Skripsi, Program of Biology Education, Faculty of Tarbiya and Teaching
Sciences, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
This research aimed to know the effect of learning practicum-based biology to
science generic skills student in subconcept of sensory system. The research was
conducted in SMA Negeri 11 Tangerang Selatan in academic year 2018/2019.
The method used in this research is a quasi experimental study with nonequivalent
control group design. The technique sampling is purposive sampling. The sample
of the study consisted of 71 students, which 35 students in experimental group and
36 students in control group. The research instrument used is the test of science
generic skill by cognitive test (essay) and observation sheet. The data was
indicated that there’s effect of learning practicum-based biology to science
generic skills student in subconcept of sensory system in SMA Negeri 11
kenyataan bahwa kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru
merupakan bagian utama dari pendidikan formal yang syarat mutlaknya
adalah adanya kurikulum sebagai pedoman. Dengan demikian, guru dalam
merancang program pembelajaran maupun melaksanakan proses
pembelajaran akan selalu berpedoman pada kurikulum.4
Kurikulum yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah
kurikulum 2013. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 bersifat student
centered (berpusat pada peserta didik). Sesuai dengan Permendikbud No. 65
tahun 2013 tentang Standar Proses, Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan ilmiah (saintifik) sebagai pendekatan pokok yang perlu diperkuat
dengan pembelajaran berbasis penyingkapan (discovery learning),
pembelajaran berbasis penelitian (inquiry learning), dan pembelajaran
berbasis proyek (project based learning).5
Standar baru diperlukan agar peserta didik kelak memiliki kompetensi
yang diperlukan pada abad ke-21. Sekolah ditantang menemukan cara dalam
rangka memungkinkan peserta didik sukses dalam pekerjaan dan kehidupan
melalui penguasaan keterampilan berpikir kreatif, pemecahan masalah yang
fleksibel, berkolaborasi dan berinovasi. Haviz dkk., dalam penelitiannya
mengkomparasikan keterampilan generik sains dan keterampilan abad ke-21.
Hasilnya, keterampilan generik sains mirip dengan atau bagian dari
keterampilan abad ke-21.6 Agenda baru keterampilan generik untuk abad ke-
21 adalah tentang keterampilan hidup yang sama penting seperti keterampilan
di perusahaan dan kemampuan kerja.7
Keterampilan generik didefinisikan sebagai keterampilan yang dapat
digunakan di sejumlah besar bidang yang berbeda.8 Keterampilan generik
adalah suatu kemampuan dasar bersifat umum dan dapat dikembangkan
4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), h.263. 5 Bambang Prihadi, “Penerapan Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013”, Makalah In House Training Implementasi Kurikulum 2013, 2014. 6 Haviz, dkk., “Revisiting Generic Science Skills as 21st Century Skills on Biology Learning”,
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 7, No. 3, 2018, h. 357. 7 Jennifer Gibb, Generic Skill in Vocational Education and Training, (Australia: National Center
for Vocational Education Research Ltd., 2001). h. 8. 8 Ibid., h. 54.
3
ketika peserta didik menjalani proses pembelajaran sebagai bekal dalam
meniti karir di masa depan.9 Keterampilan generik adalah keterampilan yang
memainkan peran penting dalam berkontribusi pada partisipasi individu yang
efektif dan sukses di lingkungan sekitarnya.10
Keterampilan generik sains melatih peserta didik dalam pengamatan
langsung, pengamatan tidak langsung, mengetahui sebab akibat, inferensi
logika dan juga permodelan di mana hasil dokumenter tentang pengamatan
langsung diolah dan disajikan dalam bentuk laporan hasil pengamatan dan
pembahasan yang mereka buat dengan menyimpulkan sendiri agar bisa
menjadi perbandingan untuk pembelajaran selanjutnya serta menumbuhkan
kreativitas peserta didik dalam mengembangkan wawasannya dengan
penyajian yang kreatif melalui keterampilan generik sains.
Biologi pada hakekatnya terdiri dari produk dan proses. Pembelajaran
biologi baik disekolah maupun di perguruan tinggi tidak cukup hanya dengan
teori saja, tetapi memerlukan praktikum.11
Praktikum mengandung aspek
generik yang nampaknya kurang banyak diberi penekanan dalam
pembelajarannya.12
Praktikum merupakan wahana ideal untuk
mengembangkan kemampuan generik. Banyak kemampuan generik yang
dapat dikembangkan melalui praktikum, misalnya pengambilan keputusan,
pemecahan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan penalaran tingkat
tinggi.13
Keterampilan generik sangat penting bagi peserta didik karena
kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengembangkan
karir ke depannya sesuai dengan bidang masing-masing khususnya dalam
bidang sains. Namun, pentingnya keterampilan generik sains tidak sesuai
9 Sudarmin, Keterampilan Generik Sains dan Penerapannya dalam Pembelajaran Kimia Organik,
(Semarang: Unnes Press, 2012), h. 147. 10 Mohamed dan Jaafar, “Using Cooperative Learning to Improve Generic Skills among University
Students”, International Conference on Teaching and Learning in Higher Education. 1(2), 2009,
h. 4. 11
Taufik Rahman, dkk., “Program Pembelajaran Praktikum Berbasis Kemampuan Generik
(P3BKG) dan Profil Pencapaiannya”, Artikel Program Studi Pendidikan Biologi UPI, 2012, h. 2. 12 Taufik Rahman, “Kemampuan Generik Calon Guru dalam Merencanakan Praktikum”, Artikel
Program Studi Pendidikan Biologi UPI, h. 2. 13 Ibid.
4
dengan yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran biologi yang dilakukan di
SMA Negeri 11 Tangerang Selatan masih kurang memfasilitasi peserta didik
agar dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan generik
sains, sehingga berdampak pada kualitas pembelajaran yang kurang
bermakna. Hal ini disampaikan juga pada saat wawancara dengan guru
biologi SMA Negeri 11 Tangerang Selatan bahwa pelaksanaan pembelajaran
biologi di kelas, peserta didik kurang berperan aktif. Guru yang lebih
berperan sebagai pemberi pengetahuan, sehingga peserta didik tidak terlatih
menemukan pengetahuan dan membangun konsep sendiri. Berdasarkan teori
konstruktivisme, satu prinsip paling penting dalam pembelajaran adalah guru
tidak hanya memberikan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi peserta
didik harus membangun sendiri pengetahuan didalam benaknya.14
Pengalaman peserta didik dalam melakukan kegiatan praktikum rendah.
Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional di kelas. Hal ini
mengindikasikan keterampilan generik sains peserta didik belum berkembang
karena peserta didik tidak terlatih untuk memiliki keterampilan generik sains.
Sehingga peserta didik tidak terbiasa melakukan observasi, mengaplikasikan
bahasa pemodelan, sebab akibat, inferensi, dan abstraksi. Seharusnya peserta
didik memiliki keterampilan yang berkaitan dengan penguatan struktur
kognitif dalam memahami, menguasai dan menerapkan konsep biologi
sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalah biologi dari yang
sederhana sampai yang kompleks, dimana keterampilan tersebut merupakan
ciri khas dari keterampilan generik sains.
Kurangnya otoritas konsep menyebabkan hasil belajar kognitif peserta
didik menjadi rendah. Hasil belajar kognitif peserta didik yang rendah juga
menyebabkan kemampuan dasar peserta didik menjadi rendah pula.
Kemampuan dasar ini dikenal sebagai keterampilan sains generik. Menurut
Liliasari, keterampilan sains generik terus berkembang seiring dengan
peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi, sains generik dan
14 Dadang Supardan, “Teori dan Praktik Pedendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran”,
Edunomic, Vol. 4 No. 1, 2016, h. 2.
5
keterampilan kreatif termasuk di dalamnya, sehingga keterampilan sains
generik dapat dilihat terkait dengan hasil belajar kognitif peserta didik.15
Keterampilan generik sains peserta didik yang kurang berkembang dalam
pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang
kurang variatif. Mengatasi masalah dalam pembelajaran di atas, perlu ada
resolusi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
adalah dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum.
Metode eksperimen (praktikum) memiliki tujuan agar peserta didik
memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan kegiatan
eksperimen, serta dapat menggunakan serta melaksanakan prosedur metode
ilmiah dan berpikir ilmiah.16
Penerapan pendekatan saintifik melalui metode
praktikum dalam proses kegiatan pembelajaran dirasa dapat membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan generik sains. Penelitian yang
dilakukan oleh Taufik Rahman dkk. menunjukkan bahwa pembelajaran
praktikum berbasis keterampilan generik dapat meningkatkan pencapaian
keterampilan generik sains secara signifikan.17
Dengan pembelajaran biologi
berbasis praktikum maka keterampilan generik sains akan berkembang,
karena selain dari pengetahuan yang peserta didik dapatkan dari proses
pembelajaran biologi seperti biasa, peserta didik juga dilatih keterampilannya
dalam mengaplikasikan teori yang didapatkan ke dalam kegiatan praktikum
sehingga dapat dilihat sejauh mana keterampilan mereka pada saat
praktikum. Diharapkan juga hal ini akhirnya dapat meningkatkan
keterampilan generik sains peserta didik.
Salah satu tujuan dari praktikum adalah mengembangkan keterampilan-
keterampilan spesifik seperti mengamati, mengukur, menafsirkan data, dan
15 Liliasari, “Membangun Masyarakat Melek Sains Berkarakter Bangsa Melalui Pembelajaran”,
Makalah Seminar Nasional Unnes tahun 2011, 2011, h. 9. 16
Gede Wiratma Jaya, dkk., “Penerapan Pendekatan Saintifik melalui Metode Eksperimen pada
Pembelajaran Fisika Siswa Kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Tenggarong”, Saintifika, Vol. 16, No.
2, 2014, h. 24. 17 Rahman, “Program Pembelajaran Praktikum Berbasis Kemampuan Generik (P3BKG) dan Profil
Pencapaiannya”, Op. Cit., h. 11.
6
menggunakan alat.18
Keterampilan-keterampilan tersebut dirasa dapat
mengembangkan keterampilan generik sains seperti aspek pengamatan
langsung, pengamatan tidak langsung, dan permodelan.
Mengingat dipandang pentingnya keterampilan generik sains dalam
perencanaan praktikum dan kegiatan praktikum sebagai bagian dari mata
pelajaran biologi sangat erat kaitannya dan saling menentukan, maka peneliti
melakukan penelitian dengan judul pengaruh pembelajaran biologi berbasis
praktikum terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada subkonsep
sistem indera di SMA Negeri 11 Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Latar belakang telah dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi masalah
yang dapat disimpulkan adalah:
1. Keterampilan generik sains peserta didik melalui praktikum dalam proses
pembelajaran kurang dimunculkan.
2. Keterampilan generik sains peserta didik dalam mata pelajaran biologi
belum terukur.
3. Metode pembelajaran kurang variatif.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan dibatasi agar penelitian lebih terarah, maka peneliti
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 11
Tangerang Selatan
2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode praktikum.
3. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem indera.
4. Keterampilan generik sains yang diteliti terdiri dari 6 aspek menurut
Taufik Rahman, yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung,
sebab akibat, permodelan, inferensi, dan abstrak.
18 Nuryani Rustaman, “Peranan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi”, Artikel Program Studi
Pendidikan Biologi UPI Bandung, 2012, h. 6.
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat disusun perumusan
sebagai berikut “Apakah terdapat pengaruh pembelajaran biologi berbasis
praktikum terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada subkonsep
sistem indera?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
biologi berbasis praktikum terhadap keterampilan generik sains peserta didik
pada subkonsep sistem indera.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Peserta didik, untuk menambah wawasan dalam kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan keterampilan generik sains peserta
didik.
2. Bagi guru, menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan peserta
didik dalam belajar yang akhirnya dapat meningkatkan keterampilan
generik sains peserta didik.
3. Bagi lembaga pendidikan atau sekolah, pembelajaran biologi berbasis
praktikum dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam upaya
memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan mengoptimalkan
kualitas sekolah dalam melaksanakan praktikum.
4. Bagi Peneliti, menambah pengalaman berkolaborasi dengan mitra
pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran serta menyiapkan
bekal sebagai calon guru biologi yang baik dalam pelaksanaan