PENGARUH PELATIHAN KERJA, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MATAHARI DEPERTEMENT STORE Tbk. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi sarjana (S1) Di susun Oleh; MUHAMAD ABDUL GONI NIM :111510755 FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI – 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PELATIHAN KERJA, MOTIVASI DAN
KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. MATAHARI DEPERTEMENT STORE Tbk.
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi sarjana (S1)
Di susun Oleh;
MUHAMAD ABDUL GONI
NIM :111510755
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI – 2019
ii
SURAT PERNYATAAN
Bersama ini saya,
Nama : MUHAMAD ABDUL GONI
NIM : 111510755
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal penelitian yang saya ajukan
ini adalah hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk
mendapatkan gelar pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya
ini adalah milik Saya, karena itu pertanggung jawabannya berada di pundak
Saya. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka Saya
bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.
Bekasi, 17 Oktober 2019
MUHAMAD ABDUL GONI
NIM : 111510755
iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA
BANGSA
Nama : MUHAMAD ABDUL GONI
NIM : 111510755
Kelas : MA 15 B1
Konsentrasi : SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Judul
Proposal
: PENGARUH PELATIHAN KERJA, MOTIVASI DAN
KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. MATAHARI DEPARTEMENT STORE Tbk.
Bekasi, 17 Oktober 2019
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Fitri Rezeki,.M.Pd.
NIDN : 0605028303
iv
PENGARUH PELATIHAN KERJA, MOTIVASI DAN
KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. MATAHARI DEPERTEMENT STORE Tbk.
MUHAMAD ABDUL GONI
NIM : 111510755 Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari kamis tanggal 17
bulan Oktober 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
sebagai Proposal Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Pelita
juni 2013, Hal . 10-19, menghasilkan kesimpulan bahwa pelatohan
dan pengembangan berpengaruh positif, dan mempunyai kontribusi
yang cukup besar terhadap variasi (naik-turunnya) kinerja
karyawan.
7. Harry Murti dan Verinoka Agustin Srimulyani dalam jurnal yang
berjudul pengaruh motivasi terhadap kinrja karyawan dengan
variable pemidasi kepuasan kerja pada PDAM kota madiun, jurnal
risen manajemen, akuntasi volume,1 No. 1 februari 3013,
menghasilkan bahwa motivasi bepegaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai.
8. Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto, dalam jurnal yang
berjudul pengaruh kompetesi, motivasi, komunikasi dan
kesejahteraan terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan, volume 4
No. 1 juni 2010. 47-57, menghasilkan bahwa motivasi mempunyai
sifat positif dan signifikan terhadap kinerja.
9. Daniel Arfan Aruan, dalam jurnal yang berjudul pengaruh pelatihan
dan motivasi terhadap kinerja karyawan Pt. sucofindo Surabaya,
jurnal ilmu manajemen volume 1 No, 2 maret 2013, menghasilkan
bahawa motivasi dan pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
10. Siti Ismawati, Woro Utari dan C. Sri Hartati, dalam jurnal yang
berjudul persepsi pelatihansikap kinerja dan motivasi terhadap
kualitas sumber daya manusia pada yayasan pondok pesantren
24
roudlotut tholibin balen bojonegoro, menghasilakan bahwa persepsi
pelatihan dan motivasi bersifat positif dan signifikan.
11. Masood Asid, dalam jurnal yang berjudul impact of motivation on
employe performance with effect of training, internasional journal
of scientific and research publication, volume 3, issue 9, September
2013, menghasilkan bahwa motivasi dan pelatihan berdampak
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.3 HIPOTESIS
Keterkaitan antara masing – masing variabel dapat disimpulkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut ;
H1 : Diduga bahwa pelatihan kerja dapat memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawan
Dimana dalam hipotesis ini didukung oleh :
1. Munparidi dalam jurnal orasi bisnis edisi ke-VII,mei 2012, yang
berjudul pengaruh kepemimpinan, motivasi dan pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum
tirta musi kota Palembang volume ke 7 mei 2012, menghasilkan
kesimpulan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan untuk metode yang digunakan regresi lienier berganda
dan dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS.
2. A.A Inten Suastika Dewi dan Gede Sri Darma dalam jurnal yang
berjudul prosess rekruitmen, pelatihan dan kinerja karyawan kota
25
Denpasar bali volume 14, No 1, februari 2017, menghasilkan
kesimpulan berpengaruh signifikan .
3. Erma Safitri dalam jurnal yang berjudul pengaruh pelatihan dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan kota Surabaya volume 1
No 4 juli 2013, menghasilkan secara simultan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
HII : Diduga bahwa motivasi dapat memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Dimana dalam hipotesis ini didukung oleh:
1. Patricia M. Sahanggamu dan Silvya L Mandey dalam jurnal yang
berjudul pengaruh pelatihan kerja, motivasi dan disiplin terhadap
kinerja karyawan pada Pt. Bank perkredittan rakyan dan dana,
volume 2 No 4 Desember 2014, menghasilkan kesimpulan yang
fositif secara silmutan terhadap kinerja karyawan.
2. Munparidi dalam jurnal orasi bisnis edisi ke-VII,mei 2012, yang
berjudul pengaruh kepemimpinan , motivasi dan pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum
tirta musi kota Palembang volume ke 7 mei 2012, menghasilkan
kesimpulan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan untuk metode yang digunakan regresi lienier berganda
dan dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS
3. Masood Asid, dalam jurnal yang berjudul impact of motivation on
employe performance with effect of training, internasional
26
journal of scientific and research publication, volume 3, issue 9,
September 2013, menghasilkan bahwa motivasi dan pelatihan
berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
HIII : Diduga bahwa kompentensi dapat memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
1. Ilman Ataunur dan Eny Aryanto dalam jurnal yang berjudul
pengaruh kompetensi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan pt .
adaro energy tbk, volume 16, No. 2 desember 2015,
menghasilkan bahwa kompetensi dan pelatihan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
2. Dusauw A.C, Lengkong Victor P.K dan Sendow Greis M, dalam
jurnal yang berjudul pengaruh pelatihan, keterlibatan kerja dan
kompetensi terhadap kinerja karyawan Pt. BANK SULU GO
MANADO, vol.4 No.5 september 2016 menghasilkan bahwa
kompetensi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Marliana Budhiningtias Winanti, dalam jurnal yang berjudul
pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. FRISIAN
FLAG INDONESIA, menghasilkan pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif, metode yang
menekankan aspek secara obyektif terhadap fenomena sosial. Hal ini sesuai
dengan pendapat Surya Bintarti (2015:4) yang menyatakan penelitian
kuantitatif digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik
pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga
menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di PT. Matahari Departement Store Tbk
yang beralamat di kawasan Mall Lippo Cikarang Jl. MH thamrin, Cibatu
Cikarang Selatan, Bekasi 17530. Dimana penelitian ini akan dilaksanakan
dalam kurun waktu enam (6) bulan, yaitu pada bulan Maret sampai dengan
Agustus 2019 dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Uraian Kegiatan 2019
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Survei awal dan penentuan lokasi
penelitian
2 Penyusunan proposal penelitian
3 Bimbingan Proposal 4 Pengajuan Surat Izin Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan data, analisi data,
dan penyusunan laporan
7 Pengumpulan Laporan
8 Ujian skripsi
28
3.3 Kerangka Konsep
3.3.1Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan gambaran alur dari penelitianyang
dilakukan.Adapun desain penelitian sebagaimana tergambardibawah ini :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
H1
H2
Instruktur
Pelatihan
kerja
(X1)
Peserta
Materi
Metode
Kualitas
Kuantitas
Kinerja Karyawa
n
(Y)
Perilaku karyawan
Ketepatan Motivasi (X2)
Usaha
karyawan
Efektifitas Kegigihan
Sumber: Georrge dan
Jones 2005, P 175 Kemandiri
Sumber:
Sedarmayati
dalam Adha, et al.
( 2017)
Sumber : Dessler G
dalam sulaefi 2005
Tujuan
Kompetensi
(X3)
Pengetahuan
Keterampilan
Pemahaman
Nilai
Sikap
Minat
Sumber: wibowo.(2010) dalam
Attanaur dan Aryanrto (2015)
H3
29
Keterangan :
HI = XI Y :Munparidi dalam jurnal orasi bisnis edisi
ke-VII,mei2012, yang berjudul pengaruh
kepemimpinan, motivasi dan pelatihan
kerja terhadap kinerja karyawan pada
perusahaan daerah air minum tirta musi
kota Palembang volume ke 7 mei 2012
HII = XII Y :Patricia M. Sahanggamu dan Silvya L
Mandey dalam jurnalyang berjudul
pengaruh pelatihan kerja, motivasi dan disiplin
terhadap kinerja karyawan pada Pt. Bank
perkreditan rakyat dan dana, volume 2 No 4
Desember 2014
HIII = XIII Y :Ilman Ataunur dan Eny Aryanto dalam
jurnal yang berjudul pengaruh kompetensi dan
pelatihan terhadap kinerja karyawan pt .
Adaro energy tbk, volume 16, No. 2 desember
2015
3.3.2 Deskiripsi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Uraian Variabel Instrumen / Dimensi Penjelasan Atas Instrumen
Variabel
Pelatihan kerja
(Dessler G, 2005)
1. Instruktur
Instruktur yang dipilih untuk
memberikan materi pelatihan
harus benar-benar memiliki
kualifikasi yang memadai
sesuai bidangnya,profesional
dan kompeten.
2. Peserta
Perserta pelatihan harus
diseleksi berdasarkan
persyaratan tertentu dan
kualifikasi yang sesuai dengan
peraturan tersebut.
30
3. Materi
Materi atau kurikulum yang
diperlukan sesuai dengan
tujuan tujuan sumber daya
manusia yang dihendaki
4. Metode Metode pelatihan harus sesuai
dengan jenis materi dan
kemampuanpeserta pelatihan
5. Tujuan Tujuan pelatihan merupakan
hasil
yang diharapkan dari pelatihan
Motivasi (George
dan Jones 2005, P
175)
1. Perilaku karyawan Kemampuan memilih perilaku
bekerja yang akan mereka
pilih, perilaku yang baik dalam
bekerja menunjukan bahwa
karyawan termotivasi dalam
bekerja.
2. Usaha karyawan Hal ini berkaitan dengan usaha
keras yang dilakukan
karyawan dalam bekerja, usah
usaha karyawan menandakan
bahwa karyawan termotivasi
dalam bekerja.
3. Kegigihan
karyawan
Kegigihan karyawan mengacu
pad perilaku seseorang yang
tetap ingin bekerja walaupun
adanya rintangan, masalah,
dan halangan
Kompetensi
(wibowo 2010)
1. Pengetahuan
Kesadaran dalam bidang
kognitif. Misalnya seorang
karyawan mengetahui cara
melakukan identifikasi belajar
dan bagaimana melakukan
pembelajaran yang baik sesuai
dengan kebutuhan yang ada
dengan efektif dan efisien di
perusahaan.
31
2. Pemahaman
kedalaman koognetif dan efektif yang di miliki Individe. Misalnya seseorang dalam melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang baik tentang karakiteristik secara efektif dan efisien.
3. Keterampilan
Sesuatu yang dimiliki oleh
individu yang melaksanakan
tugas atau pekerjaan yang
dibebankan kepada karyawan
Misalnya, kemampuan karyawan
dalam memilih metode kerja
yang dianggap lebih efektif dan
efisien.
4.Nilai Suatu standar perilaku yang telah
ditakini dan secara psikologis
telah menyatu dalam diri
seseorang. Misalnya, standar
perilaku parakaryawan dalam
melaksanakan tugas (kejujuran,
keterbukaan, demokratis dan lain-
lain).
5 Sikap Perasaan senang atau tidak
senang suka atau tidak suka atau
reaksi terhadap suatu rangsangan
yang datang dari luar. Misalnya
reaksi terhadap krisis ekonomi,
perasaan terhadap kenaikan gaji
dan sebagai nya.
6. Minat
Kecenderungan seseorang untuk
melakukan suatu perbuatan.
Misalnya melakukan sesuatu
segala aktifitas tugas.
32
Kinerja karyawan
Sedarmayati dalam
Adha, et al. ( 2017)
1. Kualitas Merupakan jumlah yang
dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah
siklus aktivitas yang diselesaikan.
2. Kuantitas
Merupakan tingkat aktivitas
diselesaikan pada awal waktu
yang dinyatakan, dilihat dari
sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk
aktivitas lain.
3. Ketepatan waktu Merupakan tingkat penggunaan
sumber daya organisasi (tenaga,
uang, teknologi, bahan baku)
dimaksimalkan dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit
dalam penggunaan sumber daya.
4. Efeltifitas Merupakan penggunaan tingkat
sumber daya organisasi, (tenaga,
uang, teknologi dan bahan baku).
Di misalkan dengan maksud
menaikan hasil dari setiap unit
dalam penggunaan sumber daya.
5. kemandirian Merupakan tingkat seorang
karyawan yang nantinya akan
menjalankan. Komitmen kerja
merupakan suatu tingkat dimana
karyawan mempunyai komitmen
kerja dengan instansi dan
tanggung jawab.
33
3.4 Popilasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Surya
Bintarti, 2015:97). Sedangkan sampel merupakan dari bagian populasi yang
ingin diteliti oleh si peneliti.
3.4.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Matahari
Departement store mall Lippo Cikarang yang berjumlah 130 Orang, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Staff :5 Orang
2. Spb/spg :115 Orang
3. Security :2 Orang
4. Gudang :5 Orang
5. Office boy :3 Orang
Jumlah keseluruhan : 130 Orang
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
dari populasi tersebut. Dalam analisis penelitian ini menggunakan rumus
slovin yang merupakan teknik pengambilan sampel minimal atau tidak di
ketahui secara pasti, berdasarkan teknik tersebut, jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 56 orang responden. Berdasarkan
ukuran populasi, selanjutnya ditentukan ukuran sampel minimal penelitian ini
34
dengan menggunakan rumus Slovin dan Sevilla (1994 dalam Kuntjahjo,
2003: 151) dalam jurnal Wianti .M B sebagai berikut :
Rumus slovin
Keteranga : N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
e = Margin eror 10%
n = 130
1 + (130 x 0,12)
= 130
1 + (130 x 1,3)
= 130
2,3
= 55, 2173913 atau 56
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah sebagai berikut :
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
mengobservasi atau pengamatan yang dilakukan secara langsung
pada karyawan PT. Matahari Departement Store Tbk, sebagai objek
penelitian mengenai pengaruh pelatihan kerja, motivasi dan
kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Matahari Departement
Store Tbk Mall Lippo Cikarang.
n = N
( 1+ Ne2)
35
2. Data kuesioner
pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner
yang berisi tentang pernyataan mengenai pengaruh pelatihan,
motivasi, kompetensi dan kinerja karyawan yang diberikan kepada 56
responden yaitu karyawan di PT. Matahari Departement store Tbk
dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana :
Tabel 3.3
Pengukuran Skala Liter
Pernyataan Skor
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat tidak setuju 1
3.6 Metode Analisis Data
Data yang akan dianalisa adalah data yang didapat dari jawaban para
responden atas kuesioner yang dibagikan. Analisis data bertujuan
menyajikan data secara lebih sederhana agar lebih mudah dipahami.
Berikut tahap-tahap analisa data yang dilakukan oleh penulis, yaitu:
3.6.1 Uji Instrumen Penelitian
Menurut Surya Bintarti (2015:120) menyatakan pada prinsipnya
meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang
baik.Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati, secara
36
spesifik semua fenomena disebut variabel penelitian. Instrumen
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tugas akhir, sebelum
digunakan harus di uji terlebih dahulu kualitasnya. Untuk menguji
kualitasinstrumen digunakan SPSS 22.
3.6.1.1 Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti (Surya Bintarti 2015:132).Pada penelitian ini validitas yang
digunakan adalah uji validitas konstruk (construct validity). Validitas
konstruksi merupakan validitas yang berhubungan dengan konstruksi
teori atau konsep atas faktor-faktor yang diukur,dengan
mengkorelasikan skor masing-masing butir dengan skor total. Skor total
sendiri adalah skor yang didapat dari penjumlahan skor butir untuk
instrumen tersebut
Responden yang diperlukan untuk melakukan uji validitas
biasanya sebanyak 30 responden. Nilai 30 responden adalah
standar minimal, peneliti dapat menggunakan lebih dari 30 responden
untuk menguji validitas untuk hasil penelitian yang lebih maksimal.
Keputusan di ambil dari hasil perbandingan dari hasil rhitung
dengan rtabel yang dicari dari signifikan 5% dengan di uji dua sisi yang
di hitung dengan rumus : (df) = 56-2 = 54 di dapat rtabel 0,2632.
3.6.1.2 Uji Reabilitas
Reabilitas atau tingkat ketepatan atau consistency atau keajegan
adalah tingkat kemampuan suatu alat atau instrumen penelitian dalam
37
mengumpulkan data atau informasi secara tepat atau konsisten atau
secara ajeg dari individu. Suatu alat ukur atau instrumen disebut reliabel
apabila alat ukur atau instrumen tersebut digunakan oleh peneliti yang
sama atau berbeda secara berulang-ulang, tetapi hasilnya menunjukan
hasil yang sama atau adanya kesamaan atau keajegan.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Alpha, dengan metode Alpha Cronbach Menurut Rifka
Wulandari (2017) dalam jurnalnya menyatakan, pernyataan pada
kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha ≥ 0,6.
3.6.2Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik digunakan agar model regresi linier berganda dapat
digunakan dan dianggap baik.Terdapat 3 macam uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian agar dapat diketahui apakah model regresi
linier berganda dalam penelitian ini telah terbebas dari asumsia-asumsi
klasik statistik yang meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji
multikolinearitas. Apabila memenuhiasumsi dasar klasik regresi
yaituapabila tidak terjadi gejala sebagai berikut:
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki disrtribusi
normal.serperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
38
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk
mengujisuatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui
dengan menggunakan grafik normal p-plot (Ghozali, 2011 dalam
Rusdiansyah, 2017) dengan ketentuan. Apabila data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Untuk menguji multikoliniritas denga cara melihat nilai VIF masing-
masing variabel independen, jika nilai VIF< 10 dan toleransi lebih dari
0,1 maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas
(Ade Irmaya, dkk 2017) Pedoman keputusan berdasarkan nilai tolerance:
1. Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi
multikolinieritas.
2. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi
multikolinieritas dalam model regresi. Pedoman keputusan
berdasarkan nilai VIF (Variance Inflation Factor).
1. Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas
dalam model regresi.
39
2. Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam
model regresi.
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain (Rusdiansyah, 2017). Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji
heteroskedatisitas, yaitu uji grafik plot uji park, uji glejser, dan uji white.
Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plotanara nilai
prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan,yaitu :
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka terjadi Heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah studi mengenai ketergantungan
variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (variabel penjelas atau bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel
40
dependen berdasarkan nilai variabel independenyang diketahui (Ade
Irmaya, dkk 2017). Rumus persamaan regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
y=a + b1X1+ b2X2+ b3X3bxn
Y = Variabel dependen yang di teliti.
a = Konstanta.
b = Koefisien Regresi.
X = Variabel Independen yang di teliti.
3.6.4 Uji Hipotesis (Uji t)
Uji hipotesis adalah suatu pernyataan tentang suatu parameter populasi
yang akan diverifikasi. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang jelas dan dapat di percaya antara variabel
independen (pelatihan kerja, motivasi dan kompetensi ) terhadap variabel
dependen (kinerja karyawan). Uji t ini dilakukan untuk menguji seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen individual dan menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali)2019, dalam Yantika, et al., 2018).
Apabila nilai Thitung> Ttabel variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel independen (H0 ditolak dan menerima H1),
sebaliknya jika nilai Thitung< Ttabel maka variabel independen secara
individual tidak mempengaruhi variabel dependen (H0 diterima dan
menolak H1). Nilai ttabel dihitung dengan rumus : (df) = N-K, N yaitu
banyaknya sampel dan K yaitu jumlah variable dependen atau terikat atau
ditambah dengan variable independen atau bebas, sehingga di dapat drajat
kebebasan (df) = 56-4 = 52, sehingga didapat ttebel = 2,006 Untuk
41
mengetahui apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat secara parsianl dengan α = 0,05.
1. Jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima
2. Jika sig > α (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
3.6.5 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas.
Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan
atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi
pada variabel yang lain (Santosa dan Ashari, 2005 dalamRusdiansyah,
2017). Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk
berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.Nilai
koefisien ini antara nol (0) dan satu (1). Dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat
terbatas.
2. Jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Profil Matahari Departement store Tbk.
4.1.1 Sejarah Matahari Departemen store Tbk.
PT. Matahari Departement Store Tbk, adalah salah satu perusahaan ritel
atau Depertement Store yang terkemuka di Indonesia yang menyediakan
pelengkapan pakaian, aksesoris, produk–produk kecantikan dan alat rumah
tangga dengan harga terjangkau. Matahari bermitra dengan pemasok
terpercaya di Indonesia dan luar negri menyiapkan kombinasi barang–
barang fashion yang berkualitas tinggi yang bisa diterima konsumen yang
sadar akan nilai produk. PT. Matahari Departement Store ini telah buka
dan di resmikan pada tahun 1995 di Cikarang Bekasi, yang beralamat di
Mall Lippo Cikarang Jl. MH thamrin, Cibatu Cikarang Selatan, Bekasi
17530.
Bapak Hari Dermawan sebagai presiden direktur dan pemilik matahari
Grup, melalui usahanya dengan membuka toko Mickey mouse di jalan
pasar baru no.110 Jakarta pusat pada tanggal 24 Oktober 1968 dengan luas
150 meter. Matahari Grup terdiri dari perusahan–perusahaan yang
mayoritas sahamnya dimiliki bapak Hari Dermawan beserta keluarga baik
secara langsung atau tidak langsung. Toko pertama kali Matahari
Departemen Store berada di Ujung pandang adalah Matahari Marksa Mall
yang di buka pada tanggal 29 september 1968 yang merupakan toko ke-87
Matahari Grup.
43
Profil PT. Matahari Departement Store
a. Nama Terdaftar : Matahari Departemen Store Mall
Lippo Cikarang
b. Alamat
Perusahaan
: Mall Lippo Cikarang Jl. MH.
Thamrin, cibatu, cikarang selatan,
Bekasi 17530
c. Berdiri : 1995
d. Nama Pemilik : Lippo karawaci Tbk
e. Telpon : 021 89177640
f. Jenis Barang yang
pasarkan
: pelengkapan pakaian, aksesoris,
produk – produk kecantikan dan alat
rumah tangga
Visi dan Misi PT. Matahari department store Tbk
PT.Matahari Departemnt Store Tbk mempunyai visi dan misi yang
didasarkan atas dasar pendirian dan arah pengembangan perusahaan dimasa
mendatang.
1. Visi
Menjadi Departemen Store terbaik yang berpusat kepada
customer, dalam memberikan solusi kepada customer.
2. Misi
Memberikan solusi terbaik kepada customer dan memberikan
pengalaman yang luar biasa kepada customer dalam memberikan
loyalitas customer.
4.1.2 Struktur Organisasi PT. Matahari Departement Store
PT. Matahari Departemen Store Cikarang memiliki struktur organisasi
yang menjadi acuan tugas dan pekerjaan dari masing-masing jabatan.
Struktur organisasi Matahari terdiri dari board of Comissioner, board of
Director, Busines unit Director dan Senior Management, selain itu ada
struktur - struktur Organisasi masing – masing cabang toko lainnya.
44
Gambar 4.1 Struktur Organissasi PT. Matahari Pusat
Sumber : Matahari Depertement Store
a) Board of Comissioner, merupakan pemegang tertinggi
perusahaan, pengaruh besar dalam hal pemberian modah
usaha perusahaan.
b) Board of Directot, adalah pimpinan tertinggi dalam hal
oprasional perusahaan.
c) Business unit or Director, bekerjasama dengan BOD dalam
menentukan pelaksanaan bisnis dan perusahaan khusus nya
dalam pengembangan Depertement Store fan Superarket.
d) Corparate Senior Management, tugas utamanya adalah
memb ina baik dengan para investor , atau calon – calon
inverstor
Direktur 1,2,3 Manajer Svp
Manajer
Staf
Bisnis unit
Direktur
RUPS
Regional
Manajer
Stor Manajer
Manajer
Staf
45
Gambar 4.2 Struktur Organissasi Matahari Depertement Store
Cikarang
Sumber : Matahari Depertement Store Mall Lippo Cikarang
Berikut adalah struktur organisasi berserta jajarannya. Struktur organisasi
yang diterapkan di PT. Matahari Departemen Store Mall Lippo Cikarang
adalah struktur organisasi fungsional dimana struktur organisai ini disusun
berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Store Manajer
Ass. Store Manajer
Staf
Kordinator
Supervisor
Supervisor
EDP dan
Finance
Supervisor
ekspedisi
Supervisor
Teknisi
Supervisor
VM dan
Promosi
Eksprdisi
Teknisi
dan
Keamanan
Staf VM
46
Berikut struktur organisasi PT. Matahari Depertemen Store Mall lippo
Cikarang:
a. Store manajer : Bpk Aam Ahmad
b. Asistent store manajer : Bpk Bagus
c. Supervisor : Bpk Ety M
d. Kordinator area : Ibu Roni S
e. Personalia : Bpk Ahmad H
f. Kassa : Ibu Ayu S
g. Youth boy : Ibu Diah M
h. Youth girl : Ibu Diah M
i. Childrend word : Bpk. Novri
j. Mens word : Bpk. Novri
k. Home word : Bpk. Novri
4.1.3 Kegiatan Operasional Penelitian
Berikut ini adalah job description jajaran pelaksanan Matahari
Departement Store Mall Lippo Cikarang :
a. Store manajer
Bertanggung jawab kepada pimpinan pusat terhadap keseluran
departement, berkoordinasi dengan pihak luar, memimpin rapat
dengan bawahan dan melakukan evaluasi dangan bagian atau
bawahan yang lainnya.
b. Assistant store manajer
47
Bertanggung jawab kepada kepala store manajer , dan tugasnya
hampir mirip dengan store manajer.
c. Supervisor
Mengusulkan dan melaksanaan recruitment karyawan, mengatur tugas
administrasi personalia.
d. Kordinator area
Memantau spg/spb, mengatur inventory counter, melakukan brifing
dan evaluasi setelah tutup toko
e. EXIM (Ekspor Impor)
Tugas EXIM antara lain :
a. Mengurus perijinan untuk perdagangan perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam mengatur dan membuat surat jalan beserta
dokumen untuk barang yang akan dikirim maupun barang yang
diterima.
c. Bertanggung jawab untuk memperkirakan resiko karena banyak
faktor yang menjadi resiko pengiriman maupun penerimaan barang.
d. HRD
Tugas HRD antara lain :
a. Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi calon
karyawan baru.
b. Bertugas untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan
karyawan.
c. Menjaga hubungan antar karyawan.
48
d. Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan.
e. Memberikan kompensasi dan perlindungan terhadap karyawan.
f. Accounting
Tugas dan kewajiban dari accounting :
a. Melaksanakan pencatatan dan pengumpulan data-data atau bukti-
bukti transaksi dalam kegiatan perusahaan.
b. Menyusun bukti-bukti laporan secara baik dan benar.
c. Bertanggung jawab serta mengatur pemasukan dan pengeluaran
kas.
d. Membukukan dan mengadministrasikan semua transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.
e. Sales
Tugas sales antara lain :
a. Melakukan pengenalan produk terhadap konsumen.
b. Menjual produk dan mencapai target penjualan yang ditentukan.
c. Menjaga hubungan baik dengan konsumen.
d. PPIC
Tugas PPIC antara lain :
a. Menyediakan pemesanan dari sales dan menyusun rencana
produksi sesuai dengan pesanan sales.
b. Memenuhi permintaan contoh produk dari sales serta melakukan
pemantauan dalam proses pembuatan contoh produk ke
konsumen.
49
c. Pemantauan kondisi stok barang yang akan di jual.
d. Penyimpan barang di gudang yang akan didatangkan ke counter.
4.2 Gambaran Umum Konsumen
PT. Matahari Departement store Tbk (LPPF) terus mengembangkan
segmen pasar di segmen mengengah atas. Selain potensi pasar yang luas,
perusahaan ini juga melihat perkembangan di segmen tersebutsemakin hari
semakin meningkat. Gambaran umum konsumen PT. Matahari Departement
store Tbk adalah kalangan masyarakat menengah atas dengan berbagai
macam usia. Karena Matahari departement store Tbk menyediakan
kebutuhan pakaian dari kalangan anak-anak yang dapat ditemui di world
childrenlantai 1, lantai 1 juga menyediakan pakaian formal pria di world
mens perlengkapan rumah tangga, tas sekolah, tas kantor dan koper yang
dapat ditemui di world home.
Sekitaran lantai dasar dapat di temui baju wanita dewasa alat kosmetik,
parfume, dan pakaian renang yang dapat di temui di world ABC dan
ladies.Dan juga sepatu anak-anak hingga dewasa yang dapat ditemui di
world shoes.Dan world youth boy and girl yang menyediakan pakaian
casual remaja putri dan remaja laki-laki.
50
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Responden
5.1.1 Gambaran umum Responden menurut jenis kelamin
Tabel 5.1.
Jumlah Responden menurut Jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 31 56,3%
Perempuan 25 55,3%
Jumlah 56 100%
Sumber: data penelitian yang diolah, 2019
Keterangan :
Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukan bahwa sebagian
responden berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 31 orang atau 56,3%
dan perempuan berjumlah 25 orang atau 55,3%.
5.1.2 Gambaran umum Responden menurut jenis usia
Tabel 5.2
Jumlah Responden menurut usia
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
20-30 tahun 27 58,3%
30-35 tahun 7 14,6%
35-40 tahun 12 25%
40-45 tahun 10 17,8%
Jumlah 56 100%
Sumber: data penelitian yang diolah, 2019
51
Keterangan:
Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukan bahwa terdapat
sebagian responden ber usia 20-30 tahun yang berjumlah 27 orang atau
58,3%, 30-35 tahun berjumlah 7 orang atau 14,6% sedangkan yang 35-40
tahun berjumlah 12 orang atau 25% dan yang 40-45 tahun berjumlah 10
orang atau 17,8%.
5.1.3 Gambaran umum Responden menurut pendidikan
Tabel 5.3
Jumlah Responden menurut pendidikan
Sumber: data penelitian yang diolah, 2019
Keterangan:
Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukan bahwa sebagian responden
ber pendidikan SMA yang berjumlah 44 orang atau 78,5%, D3 berjumlah 5
orang atau 8,9% sedangkan yang S1 berjumlah 7 orang atau 12,5%.
1.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini menggunakan
alat uji SPSS 22, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Pendidikan terakhir Frekuensi Persentase
SMA 44 78,5%
D3 5 8,9%
S1 7 12,5%
Jumlah 56 100%
52
5.2.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji Validitas dan Uji Reabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk
mengukur apakah instrument pada penelitian ini yang didapatkan dari hasil
kuesioner dapat dinyatakan valid dan reliable atau tidak.
5.2.1.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk dengan membandingkan antara rhitung jika
rhitung> rtabel maka data pada penelitian ini dapat dikatakan valid. Untuk
mendaptkan rtabel diambil dari hasil perbandingan antara rhitung dengan rtabel
yang dicari pada Signifikan 0,05 dengan uji dua sisi yang dapat dihitung
menggunakan rumus:(df) = N-2, dimana N adalah banyaknya responden
pada penelitian. Sehingga dapat diketahui pada penelitian ini derajat
kebebasan (df)= 56-2 = 54, didapat rtabel = 0,2632. Maka uji validitas pada
penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.4
Hasil uji validitas pelatihan kerja X1
Kuesioner R hitung R tabel keterangan
X1.1 0,830 0,2632 VALID
X1.2 0,609 0,2632 VALID
X1.3 0,676 0,2632 VALID
X1.4 0,785 0,2632 VALID
X1.5 0,680 0,2632 VALID
X1.6 0,569 0,2632 VALID
X1.7 0,646 0,2632 VALID
53
X1.8 0,681 0,2632 VALID
X1.9 0,697 0,2632 VALID
X1.10 0,627 0,2632 VALID
Sumber: data penelitian yang di olah SPSS, 2019
Keterangan:
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa seluruh
butir pernyataan variable X1 Pelatihan kerja dapat dinyatakan valid,
karna rhitung >rtabel sebesar 0,2632.
Tabel 5.5
Hasil uji validasi motivasi (X2)
Kuesioner R hitung R tabel Keterangan
X2.1 0,546 0,2632 VALID
X2.2 0,742 0,2632 VALID
X2.3 0,714 0,2632 VALID
X2.4 0,753 0,2632 VALID
X2.5 0,821 0,2632 VALID
X2.6 0,677 0,2632 VALID
X2.7 0,577 0,2632 VALID
X2.8 0,727 0,2632 VALID
X2.9 0,609 0,2632 VALID
X2.10 0,649 0,2632 VALID
Sumber: data penelitian yang di olah SPSS, 2019
54
Keterangan:
Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa seluruh
butir pernyataan variable X2 motivasi dapat dinyatakan valid, karna
rhitung >rtabel sebesar 0,2632.
Tabel 5.6
Hasil uji validitas kompetensi (X3)
Kuesioner R hitung R tabel Keterangan
X3.1 0,692 0,2632 VALID
X3.2 0,763 0,2632 VALID
X3.3 0,532 0,2632 VALID
X3.4 0,640 0,2632 VALID
X3.5 0,797 0,2632 VALID
X3.6 0,751 0,2632 VALID
X3.7 0,671 0,2632 VALID
X3.8 0,655 0,2632 VALID
X3.9 0,674 0,2632 VALID
X3.10 0,548 0,2632 VALID
Sumber: data penelitian yang di olah SPSS, 2019
Keterangan:
Berdasarkan tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa seluruh
butir pernyataan variable X3 kompetensi dapat dinyatakan valid,
karna rhitung >rtabel sebesar 0,2632.
55
Tabel 5.7
Hasil uji validitas kinerja (Y1)
Kuesioner
R hitung R tabel Keterangan
Y1.1 0,616 0,2632 VALID
Y1.2 0,723 0,2632 VALID
Y1.3 0,819 0,2632 VALID
Y1.4 0,566 0,2632 VALID
Y1.5 0,782 0,2632 VALID
Y1.6 0,542 0,2632 VALID
Y1.7 0,651 0,2632 VALID
Sumber: data penelitian yang di olah SPSS, 2019
Keterangan :
Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa
seluruh butir pernyataan variable y1 kinerja karyuawan dapat
dinyatakan valid, karna rhitung >rtabel sebesar 0,2632.
5.2.1.2 Hasil uji reabilitas
Uji reabilitas dugunakan untuk menentukan suatu kuesioner
reliable atau tidak dengan menggunakan batas nilai alpha 0,06 dan
menggunakan rumus cronbach’s Alpha. Berikut ini adalah tabel
hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti sebagai
berikut
56
Tabel 5.8
Hasil uji reabilitas
No Variabel Cronbach’s
Alpha
Keterangan
1 Pelatihan kerja 0,766 Reliable
2 Motivasi 0,765 Reliable
3 Kompetensi 0,764 Reliable
4 Kinerja
karyawan
0,765 Reliable
Sumber: data penelitian yang di olah SPSS, 2019
Keterangan:
Berdasarkan hasil yang uji yang telah dilakukan, maka
bisa dilihat bahwa nilai cronbach’s Alpha untuk setiap variabel lebih
dari yang di tentukan, dengan kata lain setiap variabel pelatihan
kerja, motivasi dan kompetensi dinyatakan reliabel.
5.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model
pada penelitian yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi
yang baik.Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini yaitu
uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterskedastisitas.
5.2.2.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas atau distribusi normal dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam suatu model regresi variabel terikat atau
dependen, variabel bebas atau independenatau keduanya memiliki
57
distribusi normal atau tidak. Untuk melihat normalitas data dalam
suatu penelitian dapat dilihat dari grafik normal probability plot (p-
plot) yang dapat dilakukan dengan melihat titik (data) pada sumbu
diagonal dari grafik tersebut.
Gambar 5.1
Grafik Normal Probability (P-Plot)
Sumber: Hasil olah data SPSS 22
Keterangan:
Grafik Normal Probability (P-Plot) diatas menunjukan
bahwa titik-titik pada gambar menyebar dan membentuk pola
tertentu searah dengan garis diagonal.Sehingga dapat disimpulkan
grafik P-Plot yang titiknya tersebar disekitaran garis diagonal
menunjukan hasil terdistribusi secara normal.
58
5.2.2.2 Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau
independen dalam suatu model regresi linier berganda. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas pada penelitian yang dapat
dilihat dari nilai tolerance value atau Variance Inflaction Factor
(VIF) yang terdapat pada masing-masing variable seperti pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.9
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.064 2.836 2.844 .006
total_x1 -.096 .093 -.158 -1.026 .310 .366 2.731
total_x2 .172 .073 .312 2.355 .022 .491 2.035
total_x3 .447 .081 .665 5.488 .000 .587 1.705
a. Dependent Variable: total_y1
Sumber : Hasil olah data SPSS 22
Keterangan :
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas
adalah jika mempunyai nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF
(variance inflaction factor) di bawah angka 10. Dengan demikian
dalam model ini tidak terjadi multikolinieritas karena X1 mempunyai
59
nilai tolerance 0,366, X2 mempunyai nilai tolerance0.491, X3
mempunyai nilai tolerance 0,587 yang berarti lebih besar dari 0,10.
Dan nilai VIF X1 mempunyai nilai VIF 2,731, X2 mempunyai nilai
VIF 2,035, X3 mempunyai nilai VIF 1,705 yang berarti X1,X2 dan
X3 mempunyai nilai VIF di bawah 10.
5.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menilai apakah terdapat
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi linear.Uji ini digunakan sebagai alat peramal.Dapat
dikatakan tidak ada gejala heteroskedastisitas apabila pola terlihat
berpencar dan tidak membentuk sebuah pola, yang dapat dilihat pada
gambar 5.2.2.3.
Gambar 5.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olah data SPSS 22
60
Keterangan :
Dari gambar diatas didapatkan hasil bahwa titik-titik
menyebar secara acak, dan tidak membentuk suatu pola tertentu
yang jelas,sertatersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak
terjadi gangguan heteroskedastisitas pada model regresi.
5.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linierberganda digunakan untuk mengetahui
kuatnya hubungan antara beberapa variable bebas secara serentak
terhadap variable pelatihan kerja, motivasi, dan kopetensi terhadap
kinerja karyawan. Model Regresi berganda yang digunakan pada
penelitian ini adalah Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Pembahasannya
sebagai berikut:
Tabel 5.10
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber: Hasil olah data SPSS 22
Keterangan:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.064 2.836 2.844 .006
total_x1 -.096 .093 -.158 -1.026 .310
total_x2 .172 .073 .312 2.355 .022
total_x3 .447 .081 .665 5.488 .000
a. Dependent Variable: total_y1
61
Dari hasil analisis regresi linier diatas maka didapatkan
hasil analisis linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = 8,064 + 0,310X1 + 0,022X2 + 0,000X3 Dari persamaan regresi
linier diatas, dapat diartikan bahwa pengaruh pelatihan kerja
mempunyai Sig. 0,310 lebih dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa pengaruh pelatihan kerja tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan. Motivasi mempunyai nilai signifikan
0,022 lebih kecil dari nilai Sig. yaitu 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dan Kompetensi mempunyai nilai signifikansi 0,000 yang berarti
lebih kecil dari nilai Sig, yaitu 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
5.2.4 Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah variable independen secara
terpisah mempunyai pengaruh terhadap variable dependen yang
dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 5.11
Uji t (Parsial)
Sumber: Hasil olah data SPSS 22
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.064 2.836 2.844 .006
total_x1 -.096 .093 -.158 -1.026 .310
total_x2 .172 .073 .312 2.355 .022
total_x3 .447 .081 .665 5.488 .000
a. Dependent Variable: total_y1
62
Keterangan:
1. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap kinerja karyawan
mempunyai nilai thitung yaitu -1,026 sehingga dapat dikatakan
bahwa pelatihan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.Nilai Sig. pelatihan kerja adalah 0,310 yaitu lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan kerja tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Motivasi terhadap kinerja karyawan mempunyai nilai thitung
yaitu 2.355 sehingga dapat dikatakan bahwa Motivasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Nilai Sig.
motivasi adalah 0,022 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Kompetensi terhadap kinerja karyawan mempunyai nilai
thitung yaitu 5,488 sehingga dapat dikatakan bahwa
kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Nilai Sig. pelatihan kerja adalah 0,000 yaitu lebih kecil dari
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.Dengan demikian dapat
63
disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan
5.2.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
terikatnya. Nilai determinasi yang mendekati 1 maka variable
independennya terhadap variable dependennya semakin kuat. Hasil
perhitungan koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .743
a .551 .526 2.664
a. Predictors: (Constant), total_x3, total_x2, total_x1
b. Dependent Variable: total_y1
Sumber : Hasil olah data SPSS 22
Keterangan:
Berdasarkan hasil olah data diatas nilai koefisien determinasi
yaitu 0,551 atau 55,1%. Hal ini menunjukan bahwa pelatihan kerja,
motivasi, dan kompetensi mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
55,1% , sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti pada penelitian ini.
64
5.3 Interprestasi Hasil dan Pembahasan
5.3.1 Pengaruh Pelatihan kerja terhadap Kinerja karyawan
Variable X1 Pelatihan kerja dinyatakan tidak berpengaruh positif
atau tidak berpengaruh dan tidak signifikan, dikarnakan Pengaruh
Pelatihan Kerja terhadap kinerja karyawan mempunyai nilai thitung
yaitu (-1,026) dengan ttabelyaitu 2,006 nilai thitung lebih kecil dari nilai
ttabel sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh
negative terhadap kinerja karyawan.Nilai Sig. pelatihan kerja adalah
0,310 yaitu lebih besar dari 0,05nilai signifikasi lebih besar dari nilai
koefisiennya, sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.Di setiap pelatihan kerja
akan mengurangi kinerja karyawan mungkin dapat disebabkan
karyawan dituntut untuk cepet menyesuaikan diri terhadap pelatihan
kerja yang ada sehingga karyawan sulit untuk beradaptasi dengan
pelatihan yang di sediakan oleh perusahaan. Hal ini di dukung oleh
jurnal Husnan, Suarman dan Ngadlan dalam jurnal yang berjudul
Pengaruh tingkat Satuan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja
karyawan PT. Bank Riau kantor pusat Pekanbaru.
5.3.2 Pengaruh Pelatihan kerja terhadap Kinerja karyawan
Variable X2 Motivasi dinyatakan berpengaruh positif dan
signifikan dikarnakan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan
mempunyai nilai thitung yaitu 2,355 dengan ttabelyaitu 2,006 nilai thitung
lebih besar dari nilai ttabel sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi
65
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Nilai Sig. motivasi
adalah 0,022 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan hal ini di dukung
oleh jurnal Daniel Arfan Aruan 2013 dalam jurnal yang berjudul
pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan
sucopindo Surabaya.
5.3.3 pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan
Variable X3 Kompetensi dinyatakan berpengaruh positif dan
signifikan dikarnakan pengaruh kompetensi terhadap kinerja
karyawan mempunyai nilai thitung yaitu 5,488 dengan ttabel 2,006 nilai
thitung lebih besar ttabel sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi
dapat berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Nilai Sig.
pelatihan kerja adalah 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini didukung oleh jurnal Marliana Budhiningtias
Winanti, dalam jurnal yang berjudul pengaruh kompetensi terhadap
kinerja karyawan PT. FRISIAN FLAG INDONESIA, menghasilkan
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
66
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan ini berdasarkan analisis dan pembahasan di atas serta
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja,
motivasi dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Matahri Department
Store Tbk yaitu sebagai berikut:
1. Kesimpulan dari variabel X1 pelatihan kerja, setelah di uji melalui SPSS
versi 22 adalah pelatihan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Hal ini di karenakan variabel X1 pelatihan kerja mempunyai
nilai thitung yaitu -1,026 dengan nilai ttabel yaitu 2,006 nilai thitung lebih kecil
dari nilai ttabel sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikan pelatihan kerja
adalah 0,310 lebih besar dari nilai koefisiennya 0,05 sehingga dapat
dikatakan bahwa pelatihan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan karena ada aspek lain di luar pelatihan kerja yang dapat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Kesimpulan dari variabel X2 motivasi, setelah di uji melalui SPSS versi 22
adalah motivasi berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini di karenakan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan
mempunyai nilai thitung yaitu 2,355 dengan ttabel yaitu 2,006 nilai thitung lebih
besar dari nilai ttabel sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikan motivasi adalah 0,022
67
lebih kecil dari nilai koefisiennya 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Kesimpulan dari variabel X3 kompetensi, setelah di uji melalui SPSS versi
22 adalah variabel X3 kompetensi dinyatakan berpengaruh dan signifikan
dikarenakan pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan mempunyai
nilai thitung yaitu 5,488 dengan ttabel 2,006 nilai thitung lebih besar ttabel
sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi dapat berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikan kompetensi adalah 0,000 lebih
kecil dari nilai koefisiennya 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
6.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, maka penulis dapat memberikan saran atau
masukan bagi pembaca karya tulisan ini sebagai berikut:
1. Hasil ini menujukkan bahwa variabel X1 pelatihan kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Karyawan akan merasa terbebani dengan
adanya pelatihan kerja tersebut dengan alasan harus mengadaptasi kembali
dengan cepat, maka alangkah baiknya manajemen dan department lebih
bisa meningkatkan kinerja karyawan dengan cara lain atau mencari aspek
selain dari pelatihan kerja tersebut atau memberikan karyawan pelatihan
dengan jangka waktu panjang 1 tahun 2 kali dan membagi perbagian
dengan mengelompokan dan berjarak waktu pelatihan tersebut.
2. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel X2 motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, diharapkan untuk manajemen dan
68
department lebih sering meningkatkan motivasi karyawan sehingga
karyawan termotivasi agar kinerja karyawan lebih meningkat.
3. Hasil ini juga menunjukkan bahwa variabel X3 kompetensi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, diharapkan manajemen dan
department lebih memperhatikan kompetensi karyawan agar kinerja
karyawan lebih meningkat.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arfan Aruan, D. 2013. pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja
karyawan Pt. sucofindo Surabaya, dalam jurnal ilmu manajemen volume
1 No, 2.
A.A Inten Suastika Dewi dan Gede Sri Darma. 2017. Prosess rekruitmen,
pelatihan dan kinerja karyawan kota Denpasarbali. Volume 14, No 1,
Bintarti, S. 2015. metedologi Penelitian Ekonomi Manajemen. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Cahyaningrat, Erviantono, Dwi Wismayanti. 2011. Pengaruh kompetensi
terhadap kinerja pegawai di bbadan perpustakaan, arsip dan
Dokumentasi kota Denpasar.
Dsyvik, A., dan Kuvvas, B. 2008. The relationship between perceived
training opportunities, work motivation and employee outcomes.
Internasional journal of training and Development, 12(3), 138-
157.
Safitri E. 2017. Pengaruh pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan. Dalam jurnal ilmiah manajemen vol 1 No 4 juli. Surabaya.
Patricia M. Sahanggamu dan Silvya L Mandey. 2014. Pengaruh pelatihan
kerja, motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan pada Pt. Bank
perkredittan rakyan dan dana. Jurnal Emba Volume 2 No 4 Desember.
Sulaefi S. 2017. Pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap
disiplin kerja dan kinerja karyawan. Volume 5 No 1.
Turere, V N. 2013. Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan
kinerja karyawan pada balai pelatihan teknis pertanian kalasey. Dalam
Jurnal EMBA volume 1 No,3 juni.
Murti,H., dan Srimulyani,. V. 2013. pengaruh motivasi terhadap kinrja
karyawan dengan variable pemidasi kepuasan kerja pada PDAM kota
madiun. dalam jurnal risen manajemen, akuntasi volume,1 No. 1
Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto. 2010. pengaruh kompetesi,
motivasi, komunikasi dan kesejahteraan terhadap kinerja pegawai dinas
pendidikan, volume 4 No. 1
70
Ismawati,S ., Utari, W,. dan Hartati, C . S . Hartati . persepsi pelatihan sikap
kinerja dan motivasi terhadap kualitas sumber daya manusia pada
yayasan pondok pesantren roudlotut tholibin balen bojonegoro.
Masood Asid. 2013. impact of motivation on employe performance with
effect of training, internasional journal of scientific
andresearchpublication, volume 3, issue 9.
Maizar, J . 2017. Pengaruh motivasi, kompetensi kerja dankompensasi
terhadap PT. Perkebunan Nusantara. Volume 6 No 2.
Munparidi M . 2012. Pengaruh kepemimpinan, motivasi dan pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum tirta
musi kota Palembang. dalam Jurnal orasi bisnis edisi ke-VII volume ke7.
Sadamaryanti. 2010. Manajement Sumber Daya Manusia, Bandung: Refika
Aditama
Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
73
LAMPIRAN 1
DAFTAR KUESIONER
Kepada Yth :
Bapak / Ibu karyawan PT. Matahari Department Store Tbk Mall Lippo
Cikarang
Dalamrangka menyelesaikan tugas akhir yang berjudul“ Pengaruh pelatihan
kerja, motivasi dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. MATAHARI
DEPARTEMENT STORE Tbk, pada program study manajemen di Universitas
Pelita Bangsa Cikarang saya Muhamad Abdul Goni mahasiswa Universitas Pelita
Bangsa, yang mana dalam hal ini sedang menyelesaikan penelitian yang bejudul
“pengaruh pelatihan kerja, motivasi dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT.
Matahari deoartement store Tbk” salah satu tugas akhir untuk memenuhi syarat
kelulusan dalam menyelesikan program pendidikan sarjana S1. Dengan ini saya
mohon bantuan nya untuk rekan – rekan karyawan PT. MATAHARI
DEPERTEMENT STORE Tbk untuk mengisi kuesioner sebagai berikut. Kemudian
atas kesedian Bapak/ibu saudara yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner penelitian ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih dan memohon
maaf apabila ada pertanyaan yang kurangberkenan di hatiBapak/Ibu / Saudara
HormatSaya,
MUHAMAD ABDUL GONI
74
PROFIL RESPONDEN
1) Nama :………………………………………………
2) Jenis kelamin :
1. Pria
2. Wanita
3) Usia :
1. 20 – 30
2. 30 – 35
3. 35 – 40
4) Pendidikan terakhri :
1. Sd / sederajat
2. Sltp/ sederajat
3. Slta / sederajat
4. Diploma
5. Sarjana 1
5) Masa kerja :
1. 1-10 Tahun
2. 10-15 Tahun
3. 15-20 Tahun
Petunjukpengisian
1. Mohon isi kuesioner ini secara lengkap dari seluruh pertanyaan yang telah di
sediakan.
2. Beritanda (√) padakolom yang telat di sediakan.
3. Terdapat 5 (lima) alternative pengisian jawaban, yaitu :