Page 1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN
SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI
30 MUARO JAMBI
SKRIPSI
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ARIYANSYAH
(A1A315015)
PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Page 2
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN
SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI
30 MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ARIYANSYAH
(A1A315015)
PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Page 5
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Muhammad Ariyansyah
Nim : A1A315015
Program Studi : PPKn
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar
karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian pihak lain.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
merupakan jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan
ditarik ijazah.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Jambi, Oktober 2019
Yang membuat pernyataan,
Muhammad ariyansyah
A1A315015
Page 6
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizkinya, maka
berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi
(HR. Ahmad)
Usaha dan sukses yang diperoleh hari ini, bukalan lah usaha ku seutuhnya, ada Do’a,
Air Mata, Jerih Payah Tetes Keringat orang tua,
untuk sampai ketahap ini, Sabar, Ikhlas, Tawakal
karena Do’a ridho orang tua jalan sukses yang tak kau duga-duga, dan ingatlah Ridho
Allah tergantung pada ridho orang tua.
(Muhammad Ariyansyah)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk keluargaku tercinta, terkhusus untuk Ayah
dan Ibuk yang telah merawat, mendidik dan menyayangiku dengan sepenuh
hati, dan selalu mendo’akan yang terbaik untuk anak-anaknya, Apa yang saya
dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan, keringat dan
jerih payahnya. Terima kasih atas segala dukungannya, baik dalam bentuk
materi maupun moril. Semoga setiap yang dilakukan dicatat sebagai pahala
dan selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Page 7
v
ABSTRAK
Ariyansyah, Muhammad. 2019. Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif
Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar
PPKN Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi: Skripsi.
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurusan
PIPS FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (I) Dr. Drs. H. Akmal Sutja,
M.Pd. (II) Heri Usmanto, S.Pd, M.Pd
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, salah satu masalah yang terkait
dengan proses pembelajaran PPKn di SMPN 30 Muaro Jambi yaitu guru lebih
sering menggunakan metode konvensional, sehingga peserta didik tampak kurang
menarik dengan apa yang disampaikan oleh guru, guru hanya berfokus pada siswa
yang bisa menjawab saja. Akibatnya rendahnya hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PPKn kelas VIII. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya
pengembangan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(TAI).
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model Kooperatif
Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII di SMPN 30 Muaro Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode Quasi
Eksperimen, yaitu Nonequivalent Control Group Design yang dilakukan kepada
dua kelas sampel yang diberikan perlakuan berbeda Populasi pada penelitian ini
adalah kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas dan berjumlah 74, sampel diambil 2
kelas yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas
kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi (79,80) dari pada kelas kontrol (66,80) dan pada uji-t
diperoleh thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 4,4360> 1,6772. Dengan demikian
model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII di SMPN
30 Muaro Jambi.
Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model Kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PPKn siswa kelas VIII di SMPN 30 Muaro Jambi. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan disarankan kiranya untuk diteliti pada pokok bahasan
yang lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Page 8
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillah, Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah
Subhanahu wa ta’ala karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran PPKn Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 30 Muaro Jambi”
Dalam penyelesaian skripsi ini tidak sedikit bantuan yang telah diberikan
oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan yang
baik ini penulis dengan rendah hati dan rasa ikhlas menyampaikan rasa terima
kasih untuk kedua orang tua cintai Ayahanda Husin. AY dan Ibunda Susi
Haryanti serta Adik Anisa Rahayu yang penulis cintai, terimakasih tak terhingga
atas do’a, cinta, kasih sayang, dukungan moral dan spiritual serta materi yang tak
ternilai yang telah diberikan. Selain itu, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan
pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi penulis terutama pada:
1. Bapak Prof. H. Johni Najwan, SH, MH, Ph.D selaku Rektor Universitas
Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. rer. nat Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi
3. Bapak Drs. M. Salam, M. Si selaku Ketua Jurusan PIPS FKIP Universitas
Jambi sekaligus sebagai Pembimbing Akademik (PA) yang telah memberi
arahan penulis selama mengikuti perkuliahan.
Page 9
vii
4. Bapak Drs. Irzal Anderson, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi.
5. Bapak Dr. Akmal Sutja, M.Pd selaku pembimbing skripsi I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Heri Usmanto, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing skripsi II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Kepada Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan Universitas Jambi yang telah membimbing dan
memberikan ilmu pada penulis.
8. Ibu Popinda Marta, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 30 Muaro
Jambi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Evrizal, M.Pdi Selaku guru bidang studi PPKn yang telah membantu,
memotivasi dan membimbing selama proses penelitian.
10. Siswa-siswi kelas VIIIA dan VIIIB yang telah bersedia berpartisipasi dalam
penelitian.
11. Kepada keluarga besar Syababul Jannah, Satriadi, Danang, Khamim, Farid,
Bisma, Untung, Julian, Saptian, Wahyudi Dan Bang Heliks yang telah
menjadi sahabat, kerabat dan keluarga yang telah banyak menghabiskan
waktu bersama dalam banyak hal, seperti ibadah, olahraga, pengajian , dan
saling menguatkan satu sama lain.
12. Kepada keluarga besar Rusunawa Unja, Terkhusus Jujur dan Pendi selaku
rekan dalam pengurusan Rusunawa Unja.
Page 10
viii
13. Kepada keluarga Alumni Kos Lamo, Arif, Wahyu, Iman, Ajik, Canrico Dan
Heri yang telah memberikan semangat dan motivasi.
14. Dan yang teristimewa, keluarga besar PPKn 2015 yang telah menjadi
keluarga yang telah bersama-sama menghabiskan waktu dalam perkuliahan
dan bersama-sama dalam banyak moment dan kenangan.
15. Kepada seluruh pihak yang telah hadir dan memberikan warna bagi
kehidupan penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Jambi, Oktober 2019
Muhammad Ariyansyah
Page 11
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERNYATAAN .............................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 6
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 8
1.7 Definisi Operasional ............................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10
2.1 Hasil Belajar ........................................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Belajar............................................................................ 10
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 11
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 14
2.1.4 Indikator Hasil Belajar..................................................................... 17
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 19
2.2.1 Model Pembelajaran ........................................................................ 19
2.2.2 Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 20
2.3 Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ........................... 23
2.3.1 Pengertian Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ... 23
2.3.2 Langkah-Langkah Pembelajaran TAI ............................................. 23
2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran TAI .............................. 25
2.4 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) ............................ 27
2.4.1 Pengertian Mata Pelajaran PPKn ..................................................... 27
2.4.2 Tujuan Pembelajaran PPKn ............................................................. 28
2.5 Kurikulum 2013 ...................................................................................... 29
2.5.1 Pengertian Kurikulum...................................................................... 29
2.5.2 Fungsi Kurikulum ............................................................................ 29
2.5.3 Kurikulum 2013 ............................................................................... 34
2.6 Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Terhadap Hasil Belajar ........................................................................... 35
2.7 Penelitian Relevan .................................................................................. 35
Page 12
x
2.8 Kerangka Berpikir .................................................................................. 37
2.9 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 40
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 41
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 41
3.2 Variabel Penelitian.................................................................................. 42
3.2.1 Variabel Bebas (Independen) .......................................................... 42
3.2.2 Variabel Terkait (Dependen) ........................................................... 42
3.3 Populasi Dan Sampel .............................................................................. 43
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 43
3.3.2 Sampel ............................................................................................. 43
3.4 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................ 44
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................. 44
3.6 Jenis Dan Sumber Data ........................................................................... 46
3.6.1 Jenis Data ......................................................................................... 46
3.6.2 Sumber Data .................................................................................... 46
3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................... 47
3.8 Uji Coba Instrumen ................................................................................ 48
3.8.1 Uji Validitas ..................................................................................... 48
3.8.2 Taraf Kesukaran Soal ...................................................................... 49
3.8.3 Daya Beda Soal ............................................................................... 49
3.8.4 Uji Reliabilitas ................................................................................. 50
3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 52
3.9.1 Uji Normalitas ................................................................................. 52
3.9.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 52
3.9.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 55
4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 55
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................. 55
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol .................................... 58
4.1.3 Deskripsi Data Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Dengan Kelas Kontrol ..................................................................... 60
4.2 Analisis Data ........................................................................................... 61
4.2.1 Uji Normalitas ................................................................................. 61
4.2.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 62
4.2.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 63
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 64
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 68
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 68
5.2 Implikasi ................................................................................................. 68
5.3 Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN .................................................................................................... 72
Page 13
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan Semester Ganjil 2019/2020 ............................... 5
3.1 Desain Penelitian (Nonequivalent Control Group Design) ....................... 41
3.2 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................ 43
3.3 Kriteria Nilai Kolerasi ............................................................................... 48
3.4 Kriteria Item Sulit Dan Mudah .................................................................. 49
3.5 kriteria Penapsiran Daya Beda Item ........................................................... 50
3.6 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Soal .......................................................... 51
4.1 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Eksperimen) .................... 56
4.2 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Eksperimen) .................. 57
4.3 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Kontrol) ........................... 58
4.4 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Kontrol) ......................... 59
4.5 Perbandingan Rekapitulasi Data Kelas Eksperimen Dan Kontrol
(kolompok TA I dan kelompok konvensional) .......................................... 60
4.6 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .............................. 62
Page 14
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambar Kerangka Berpikir ............................................................................. 39
Page 15
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Uji Normalitas Sampel Kelas VIII A ........................................ 72
Lampiran 2 Uji Normalitas Sampel Kelas VIII B ........................................ 73
Lampiran 3 Uji Homogenitas Kelas Sampel ................................................. 74
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ........................... 75
Lampiran 5 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 80
Lampiran 6 Kunci Jawaban ........................................................................... 86
Lampiran 7 Validitas Uji Coba Instrumen .................................................... 87
Lampiran 8 Uji Validitas Instrumen Soal Nomor 3 ...................................... 89
Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran Soal .......................................................... 91
Lampiran 10 Uji Daya Pembedan Soal ........................................................... 92
Lampiran 11 Uji Reabilitas Soal Uji Coba ..................................................... 93
Lampiran 12 Soal Pre-Test Dan Post-Test ...................................................... 95
Lampiran 13 Kunci Jawaban ........................................................................... 99
Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ........... 100
Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol .................. 116
Lampiran 16 Daftar Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol ...... 130
Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ................................. 131
Lampiran 18 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ........................................ 132
Lampiran 19 Uji Homogenitas Nilai Pretest kelas
Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 133
Lampiran 20 Daftar Nilai Posttest Siswa Kelas Eskperimen Dan Kontrol ..... 134
Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ................................ 135
Lampiran 22 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ...................................... 136
Lampiran 23 Uji Homogenitas Nilai Posttest kelas
Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 137
Lampiran 24 Selisih Nilai Pretest Dan Posttest Kelas
Eksperimen Dan Kontrol........................................................... 138
Lampiran 25 Uji Hipotesis .............................................................................. 139
Lampiran 26 Hasil Observasi dan Wawancara Dengan
Guru Mata Pelajaran PPKN Kelas VIII
Di SMP Negeri 30 Muaro Jambi ............................................... 140
Lampiran 27 Tabel r Product Moment ............................................................ 143
Lampiran 28 Tabel L Uji Liliefors .................................................................. 144
Lampiran 29 Tabel F ....................................................................................... 145
Lampiran 30 Tabel T ....................................................................................... 146
Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 149
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam kemajuan suatu
bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju apabila bangsa tersebut mempunyai kualitas
pendidikan yang baik. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 1 dan 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Serta berupaya mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Gentara dan Sofhian (2012:01) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
(PPKn), merupakan salah satu komponen kurikulum nasional yang wajib ada pada
setiap penyelenggaraan pendidikan baik dasar, menengah maupun tinggi. Dalam
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
khususnya pasal 37 ayat 2 di mana disebutkan bahwa isi kurikulum setiap jalur,
jenis dan jenjang pendidikan dasar, menengah tinggi wajib memuat: pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa.
Page 17
2
Adapun hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah
melakukan proses belajar. Suatu keberhasilan dalam tujuan pendidikan tergantung
dari siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan menurut Pudyo Susanto
(2018:56) Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama
melakukan kegiatan belajar kemampuan yang diperoleh itu menyangkut
pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam
pencapaian hasil belajar siswa harus merujuk kepada aspek-aspek seperti aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Purwanto (2011:54) menjelaskan
terdapat tiga domain dalam hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah
tingkah lakunya meliputi ketiga domain tersebut. Untuk mencapai kepentingan
pengukuran hasil belajar domain-domain disusun secara hirarkis dalam tingkat-
tingkat mulai dari yang paling rendah dan sederhana hingga yang paling tinggi
dan kompleks.
Dari penjelasan diatas hasil belajar PPKn adalah nilai yang dihasilkan oleh
siswa selama mengikuti pembelajaran PPKn merupakan hasil pengukuran dari
proses belajar PPKn yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
periode pembelajaran tertentu. Hasil belajar siswa dapat dilihat secara nyata
berupa nilai atau hasil skor setelah siswa tersebut mengikuti tes/ulangan/ujian.
Dalam menciptakan keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah tentunya
peran guru dan siswa memegang peran penting. Menurut Wahab (2007:53)
keberhasilan mengajar pada dasarnya adalah menggambarkan hubungan antara
guru dan siswa dalam suatu sistem. Oleh sebab itu Guru harus bisa memilih model
pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas agar pembelajaran menjadi efektif dan
Page 18
3
siswa menjadi aktif didalam kelas peran seorang guru merupakan faktor utama
sebagai fasilitator demi mewujudkan proses pembelajaran yang diinginkan dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar di sekolah merupakan
inti dari proses kegiatan pendidikan yang ada di sekolah, dengan guru sebagai
pemegang utama proses kegiatan pembelajaran agar hasil belajar yang didapatkan
peserta didik mencapai atau melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditetapkan.
Penggunaan model pembelajaran berpengaruh pada keterlibatan siswa
pada proses pembelajaran. Menurut Aunurrahman (2013:143) penggunaan model
pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap
pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas,
memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga
memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu
keterlibatan siswa dalam pembelajaran merupakan faktor penting dalam
mewujudkan tujuan pembelajaran. Siswa dituntut lebih aktif untuk berani
mengungkapkan pendapat dan cara berpikir dalam menanggapi materi yang
sedang diajarkan. Kenyataannya, pembelajaran di sekolah sering terjadi beberapa
masalah yakni siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran masih
berpusat pada guru (teacher centered), model pembelajaran yang dikembangkan
lebih diwarnai pada pembelajaran konvensional seperti ceramah dan pemberian
tugas akibatnya kurang merangsang siswa untuk terlibat aktif untuk
mengungkapkan pendapat dan cara berpikir dalam menanggapi materi dan
mengeluarkan ide-ide dalam pembelajaran.
Page 19
4
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru PPKn yang
dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 16 Agustus 2019 di kelas VIII SMP Negeri 30
Muaro Jambi, terdapat adanya masalah dalam pembelajaran PPKn, khususnya di
kelas VIII, dimana dilihat dan diamati dari proses pembelajaran berlangsung dari
segi siswa, rata-rata kurang baik, siswa kurang memperhatikan mata pelajaran
PPKn karena dianggap kurang menarik karena berisi ceramah, hafalan dan tugas
yang membuat siswa bosan. Permasalahan yang terjadi saat pembelajaran PPKn
berlangsung adalah siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran PPKn,
tidak memperhatikan guru menjelaskan dan cenderung ribut dikelas dan di saat
guru memberi tugas hanya beberapa siswa saja yang bisa menjawab benar dan
sebagian siswa lainnya diam tanpa adanya tanggapan, guru hanya berfokus pada
siswa yang bisa menjawab saja. Dan dari segi guru penulis mengamati dan
mewawancarai dalam proses pembelajaran berlangsung menunjukan, bahwa Guru
PPKn dalam strategi pembelajaran jarang sekali menggunakan model dalam
proses pembelajaran lebih sering menggunakan metode konvensional dan yang
masih bersifat ceramah, dan pemberian tugas dan ini terbukti dari pernyataan
guru tersebut, adanya model pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaraan (RPP) dan buku guru nyatanya tidak dipakai sebagai acuan dalam
mengajar dikelas, hal tersebut menyebabkan siswa cenderung tidak aktif didalam
kelas dan akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PPKn, padahal dalam proses pembelajaran PPKn memerlukan keterlibatan siswa
secara aktif.
Sehingga pada hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII belum
maksimal, dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76 pada mata
Page 20
5
pelajaran PPKn, masih banyak siswa yang belum mencapai (KKM). Dimana hal
ini ditunjukan pada hasil nilai siswa pada semester ganjil seperti terlihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan Semester Ganjil 2019/2020 Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
No
Kelas
Jumlah
Siswa
KKM
Mencapai
KKM
Tidak
Mencapai
KKM
Nilai Rata-
ratta
1 25 76 4 21 55,04
2 25 76 5 20 53,84
3 24 76 4 20 53,17
Jumlah 74 13 61
Jumlah Nilai Rata-rata seluruh Kelas 54,02
(Sumber: Guru mata pelajaran PPKn SMP Negeri 30 Muaro Jambi)
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 74 siswa yang terdiri
dari tiga kelas, siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 siswa sedangkan jumlah
siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 61 siswa, dengan jumlah nilai rata-rata
semua kelas 54,02 dari hasil tersebut dilihat bahwa masih banyak siswa yang
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, hal ini menunjukkan
bahwa masih banyak siswa yang belum memahami materi yang disampaikan oleh
guru dalam proses pembelajaran, melihat keadaan ini penulis menduga kuarangan
nya penerapan model dalam pembelajaran menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa. Salah satu alternatifnya agar siswa aktif dan berani mengungkapkan
pendapat yakni melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)
Page 21
6
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan pembelajaran
yang menumbuhkan sikap kerjasama, musyawarah serta menghargai pendapat
orang lain yang mana sikap tersebut diharapkan tumbuh dalam pembelajaran
PPKn. Dengan adanya kerja sama antar siswa dalam berbagi dan menerima
informasi pada proses pembelajar, diharapkan hal tersebut berpengaruh kepada
proses pembelajaran yang efektif. Model Team Assisted Individualization (TAI)
salah satu cara yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran yang mampu
mengaktifkan siswa proses belajar mengajar. Miftadul Huda (2013:200)
menjelaskan bahwa model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Bertujuan untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang
efektif, selain itu ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaraan
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil
Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka identifikasi masalah
penelitian ini adalah:
1. Proses pembelajaran masih masih berpusat kepada guru (teacher centered),
sehingga siswa pasif dalam proses pembelajaran.
2. Hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro
Jambi masih rendah.
3. Guru PPKn masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional.
Page 22
7
4. Dalam proses belajar pembelajaran siswa terlihat pasif dan hanya menerima
informasi dari guru.
5. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik bagi siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar masalah yang ada tidak meluas dan menyimpang dari sasaran yang
sebenarnya, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Strategi pembelajaran yang dipakai adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization (TAI).
2. Peneliti hanya meneliti siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
3. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn
4. Peneliti hanya membatasi hasil belajar siswa dalam proses belajar dalam
ranah kognitif, menggunakan pre-test dan post-test.
1.4 Rumusan Masalah
Agar peneliti ini mencapai sasaran yang diharapkan maka berdasarkan
latar belakang diatas secara umum permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan
dalam pertanyaan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap hasil PPKn Pada
Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
Memaparkan apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) Terhadap hasil belajar PPKn Pada Siswa Kelas
VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
Page 23
8
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis
maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
adalah:
1. Manfaat Secara Teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan
dalam mengadakan penelitian selanjutnya.
b) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian sejenis dan
bagi peneliti dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan
model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PPKn.
2. Manfaat Secara Praktis
a) Bagi Prodi PPKn
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan koleksi penelitian yang
diharapkan bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa atau pihak
lain yang berkepentingan.
b) Bagi sekolah
Diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka memperbaiki
model pembelajaran PPKn
c) Bagi guru
Diharapkan Dapat memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan
dan wawasan mengenai model pembelajaran.
d) Bagi siswa
Page 24
9
Diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran.
e) Bagi peneliti
Dapat memberikan manfaat serta pengalaman menjadi seorang guru yang
profesional dan penuh tanggung jawab.
1.7 Definisi Operasional
Memudahkan peneliti dalam mengukur variabel yang diteliti, maka
dijelaskan definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), merupakan
teknik pembelajaran secara kelompok, Sebuah program yang berusaha
mengadaptasikan pembelajaran terhadap perbedaan individual siswa secara
akademik untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang
efektif, dengan adanya bantuan individu dalam kelompok yang memiliki
akademis bagus yang berperan sebagai ketua kelompok dan peer tutoring
(tutor sebaya). Model yang ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.
2. Hasil Belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan
proses belajar dalam pencapaian hasil belajar siswa harus merujuk kepada
aspek-aspek seperti aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik
Diantara ranah tersebut, ranah kognitif lah yang paling banyak dinilai, Nilai
yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam
menerima materi pembelajaran.
Page 25
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia setelah belajar,
perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk yang relatif permanen, belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku
atau pribadi seseorang berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungannya yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecekapan,
kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar
(Hamiyah dan Jauhar, 2014:3). Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana
(dalam Hamiyah dan Jauhar, 2014:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai
hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar.
Menurut Gagne (dalam Pudyo Susanto 2018:20) belajar adalah
penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi di dalam otak serta
pengorekan kembali bila respon untuk menanggapi informasi perlu dijalankan.
Menurut Susanto (2013:4) bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya
Page 26
11
perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam
bertindak.
Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas
atau proses dalam diri seseorang, berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungannya yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan baik
dari pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan
kebiasaan dalam proses belajar.
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar (learning outcomes) adalah kemampuan yang diperoleh
siswa selama melakukan kegiatan belajar kemampuan yang diperoleh itu
menyangkut pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh
siswa dalam konteks pendidikan formal pada umumnya dinyatakan bahwa hasil
belajar adalah pernyataan yang mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki siswa setelah menempuh pelajaran tertentu (Pudyo
Susanto, 2018:56).
Menurut Susanto (2013:5), makna hasil belajar, yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar, karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan instruksional guru menetapkan hasil belajar anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional.
Page 27
12
Menurut Aunurrahman (2014:49) dalam sistem pendidikan nasional
rumusan hasil belajar banyak menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:
1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam aspek
yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Pengetahuan, aspek pengetahuan mencakup kemampuan ingatan tentang
hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan (fakta,
peristiwa, pengertian, kaidah teori, prinsip atau metode).
b. Pemahaman, aspek pemahaman mencakup kemampuan menangkap sari
dan makna hal-hal yang dipelajari.
c. Penerapan, aspek penerapan mencakup kemampuan menerapkan metode,
kaidan untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu-satuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, sebagai
contohnya didalam kemampuan menyusun program kerja.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa
hal berdasarkan kriteria tertentu.
2) Ranah Afektif, ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yakni penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap,
organisasi, dan pembentukan pola hidup.
a. Penerimaan, penerimaan mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan
ketersediaan memperhatikan hal tersebut.
Page 28
13
b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap
suatu nilai, mengharga
d. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup.
e. Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai,
dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
3) Ranah Psikomotor, hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk
keterampilan (skill). Ranah psikomotorik terdiri dari tujuh aspek, adapun
ketujuh aspek tersebut adalah:
a. Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan)
sesuatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu
tersebut.
b. Kesiapan, mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu
keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
c. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh atau gerakan peniruan.
d. Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan
tanpa contoh.
e. Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan
tepat.
Page 29
14
f. Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus
yang berlaku.
g. Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-gerik
yang baru atas dasar prakarsa sendiri.
Menurut Kunandar (2014:62) hasil belajar adalah kompetensi atau
kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dicapai atau
dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sejalan
dengan pendapat Hamalik (dalam Kunandar, 2014:62) hasil belajar adalah pola-
pola peraturan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta
kemampuan peserta didik.
Berdasarkan pendapat para beberapa ahli, maka dapat disimpulkan hasil
belajar merupakan penilaian belajar yang diperoleh siswa yang telah melakukan
proses belajar yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari pelajaran.
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Gestalt (dalam Susanto,2013:12) belajar merupakan suatu proses
perkembangan, artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami
perkembangan, perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari
diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungan, Pertama siswa, dalam arti
kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan
siswa baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana,
kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta
lingkungan, keluarga dan lingkungan.
Page 30
15
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (dalam Ahmad
Susanto, 2013:12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai
berikut:
1) Faktor internal, faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal, faktor yang berasal dari peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Adapun menurut Slamento (2015:54) lebih jelas mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar baik faktor internal dan eksternal sebagai berikut:
a. Faktor-faktor internal
Dalam faktor internal terdapat tiga faktor, faktor jasmani, psikologis dan
kelelahan.
1) Faktor jasmaniah
a) Faktor kesehatan.
b) Cacat tubuh.
2) Faktor psikologis
a) Inteligensi.
b) Perhatian.
c) Minat.
d) Bakat.
Page 31
16
e) Motif.
f) Kematangan.
g) Kesiapan.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tapi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani (bersifat psikis).
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Faktor keluarga
a) Cara orang tua mendidik.
b) Relasi antara anggota keluarga.
c) Suasana rumah.
d) Keadaan ekonomi keluarga.
e) Perhatian orang tua.
f) Latar belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah
a) Metode mengajar.
b) Kurikulum.
c) Relasi guru dengan siswa.
d) Relasi siswa dengan guru.
e) Disiplin sekolah.
f) Alat pelajaran.
Page 32
17
g) Waktu sekolah.
h) Standar pelajaran diatas ukuran.
i) Keadaan gedung.
j) Metode belajar.
k) Tugas rumah.
3) Faktor masyarakat
a) Kegiatan siswa didalam masyarakat.
b) Mass media.
c) Teman bergaul.
d) Bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan para ahli mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar itu terbagi 2 (dua), pertama yaitu faktor internal yang
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan yang kedua adalah faktor eksternal
yang berasal dari luar diri siswa.
2.1.4 Indikator Hasil Belajar
Menurut Kunandar (2014:93) indikator merupakan pertanda atau indikasi
pencapaian kompetensi, ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses
yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar,
indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi. Belajar adalah
perubahan perilaku maka hasil belajar hasil dari perilakunya, perubahan perilaku
menunjukkan perubahan perilaku kejiwaan yang meliputi domain kognitif, afektif
dan psikomotorik. Menurut Blom (dalam purwanto 2011:49-53) mengenai
indikator hasil belajar adalah sebagai berikut:
Page 33
18
1) Ranah kognitif, terdapat enam tingkat yaitu:
a. Hafalan (C1)
b. Pemahaman (C2)
c. Penerapan (C3)
d. Analisis (C4)
e. Sintesis (C5)
f. Evaluasi (C6)
2) Ranah afektif, terdapat lima tingkat yaitu:
a. Penerimaan atau perhatian.
b. Partisipasi atau merespon.
c. Penilaian atau penentuan sikap.
d. Organisasi.
e. Karakterisasi.
3) Ranah psikomotor. Terdapat enam tingkat:
a. Persepsi.
b. Kesiapan.
c. Gerakan terbimbing.
d. Gerakan terbiasa.
e. Gerakan kompleks.
f. Gerakan kreativitas.
Dalam penelitian ini domain atau ranah yang digunakan adalah ranah
kognitif yang diklasifikasikan menjadi kemampuan hafalan (C1), pemahaman
(C2), penerapan (C3), analisi (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
Page 34
19
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif
2.2.1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh, maupun pola,
yang mempunyai untuk menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui,
dimengerti, dan dipahami, yaitu dengan cara membuat pola atau contoh dengan
bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan materi yang
diberikan dan kondisi dalam kelas, dan juga merupakan rancangan yang telah
diprogram melalui media peraga dalam membantu untuk memvisualisasikan
pesan yang terkandung di dalamnya dan mencapai tujuan belajar efektif dan
efisien sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Hamiyah
dan Jauhar, 2014:57-63)
Menurut Wahab (2007:52) model mengajar adalah merupakan sebuah
perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada proses
belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang
diharapkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyanto (2016:14), model
pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang dapat dipakai untuk
merancang mekanisme suatu pengajaran yang mencangkup sumber belajar, subjek
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan kurikulum.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, model
pembelajaran merupakan rancangan, cara, dan teknik penyajian menyajikan
pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami, sesuai
dengan pengajaran yang mencangkup sumber belajar, subjek pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan kurikulum yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran dan membantu siswa dalam
dalam mencapai keberhasilan belajar.
Page 35
20
2.2.2 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur, pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
berkelompok sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri
(Taniredja,dkk, 2014:55-56).
Menurut Suyatno (2009:51), pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah
manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,
mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa
senasib, dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar kelompok secara kooperatif
siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, tugas, tanggung jawab, saling membantu dan berlatih berinteraksi,
komunikasi, sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur dari hidup
bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Berhubungan dengan hal tersebut Shoimin (2014:45), menjelaskan kegiatan
pembelajaran kooperatif, kegiatan pembelajaran dengan dengan cara berkelompok
untuk bekerja sama saling membantu mengonstruksi konsep dan menyelesaikan
persoalan, tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, heterogen (kemampuan,
karakter, gender), ada kontrol dan fasilitasi dan meminta tanggung jawab hasil
kelompok berupa laporan atau presentasi.
Page 36
21
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa didalam kelompok, untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun menurut Rusman (2014:204)
terdapat empat hal penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yakni:
1) Adanya peserta didik dalam kelompok
2) Adanya aturan main (role)dalam kelompok
3) Adanya upaya belajar dalam kelompok
4) Adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok
Menurut Abdul Majid (2014:175), pembelajaran kooperatif mempunyai
beberapa tujuan, diantaranya:
1) Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas, memiliki keunggulan dalam
membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit.
2) Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
perbedaan latar belakang.
3) Mengembangakan keterampilan social siswa, barbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.
Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Rusman
(2014:207) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pembelajaran secara tim, tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh
karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar, setiap anggota tim
harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Didasarkan pada manajemen kooperatif, manajemen perencanan
pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan
Page 37
22
langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, manajemen
organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan
perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif,
manajemen sebagai kontrol bahwa dalam pelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.
3) Kemampuan untuk bekerja sama, pembelajaran kooperatif ditentukan oleh
keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja
sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif, tanpa kerja sama yang
baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
4) Keterampilan bekerja sama, kemampuan bekerja sama itu dipraktekkan
melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok, dengan
demikian siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan
berkomunikasi dan anggota lain dalam rangka.
5) Mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat para ahli penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan dengan cara
berkelompok, kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama saling membantu
dan menyelesaikan persoalan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, Pembelajaran kooperatif juga mengajarkan kerjasama dan saling
ketergantungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
antara kelompok dengan kelompok, dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial
yang penuh ketergantungan dengan orang lain sebagai suatu sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja.
Page 38
23
2.3 Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
2.3.1 Pengertian Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Menurut Robert slavin (dalam Huda, 2015:200) Team Assisted
Individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha
mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara
akademik. Pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang kelas,
seperti pengelompokan kemampuan di dalam kelas. Tujuan Team Assisted
Individualization (TAI) untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti
kurang efektif, selain juga ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan serta motivasi siswa dengan belajar kelompok. Hal ini sejalan dengan
pendapat Suyatno (2009:57) terjemahan istilah Team Assisted Individualization
(TAI) adalah bantuan individual dalam kelompok (BidaK) dengan karakteristik
bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa.
Team Assisted Individualization (TAI) memiliki dasar pemikiran untuk
mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan
kemampuan maupun pencapain prestasi siswa. Metode ini termasuk dalam
pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa diterapkan
dalam kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen. Dalam pembelajaran
kelompok diharapkan para siswa dapat meningkatkan pemikiran kritisnya, kreatif
dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi (Shoimin, 2014:200).
2.3.2 Langkah-langkah pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Adapun langkah-langkah pembelajaran menurut Shoimin (2014:200)
adalah:
1) Placement Test, pada langkah ini guru memberikan tes awal kepada siswa,
cara ini dapat digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian atau nilai
Page 39
24
pada bab sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui
nilai siswa.
2) Teams, langkah ini cukup penting dalam penerapan model pembelajaraan
kooperatif TAI. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang
bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
3) Teaching Grup, guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian
tugas kelompok.
4) Student Creative, pada langkah ketiga, guru perlu menekankan dan
menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap siswa (individu) ditentukan
oleh keberhasilan kelompoknya.
5) Team Study, pada tahapan team study siswa belajar bersama dengan
mengerjakan tugas-tugas dan LKS yang diberikan dalam kelompoknya. Pada
tahap ini guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang
membutuhkan, dengan dibantu siswa-siswa yang memiliki kemampuan
akademis bagus di dalam kelompok tersebut yang berperan sebagai peer
tutoring (tutor sebaya).
6) Team Score and Team Recognition, selanjutnya guru memberikan skor pada
hasil kerja kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok
dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Misalnya dengan
menyebut mereka sebagai “kelompok OK” “kelompok dan LUAR BIASA”
dan sebagainya.
7) Fact Test, guru memberikan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh
siswa, misalnya dengan memberikan kuis, dan sebagainya.
Page 40
25
8) Whole Class Units. Langkah terakhir guru menyajikan kembali materi di
akhir.
Hal ini sejalan dengan pendapat Huda (2015:200), mengenai langkah-langkah
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adalah:
1. Tim, dalam TAI siswa dibagi kedalam tim-tim yang beranggotakan 4-5
orang, sebagaimana dalam STAND dan TGT.
2. Tes Penempatan, siswa diberikan pre-test mereka ditempatkan pada tingkatan
yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes
ini.
3. Materi, siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan.
4. Belajar Kelompok, siswa belajar kelompok bersama rekan-rekan dalam satu
tim.
5. Skor dan Rekognisi, hasil kerja siswa di skor di akhir pengajaran, dan setiap
tim yang memenuhi kriteria sebagai “TIM SUPER” harus memperoleh
penghargaan (recognition) dari guru.
6. Tes Fakta, guru meminta siswa untuk mengerjakan tes-tes untuk
membuktikan kemampuan mereka yang sebenarnya.
7. Kelompok Pengajaran, guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok
tentang materi yang didiskusikan.
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI)
Menurut Shoimin (2014:202) kelebihan dan kekurangan pembelajaran
Team Assisted Individualization (TAI) adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan
Page 41
26
a. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.
b. Siswa yang pintar dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya.
c. Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan
permasalahanya.
d. Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok.
e. Mengurangi kecemasan (reduction of anxiety)
f. Menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik.
g. Menggantikan bentuk persaingan (competitation) dengan saling kerja
sama (cooperation).
h. Melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar.
i. Mereka dapat berdiskusi (discuss), berdebat (debate), atau menyampaikan
gagasan ,konsep, dan keahlian sampai benar-benar memahami.
j. Mereka memiliki rasa peduli (care), rasa tanggung jawab (take
responsibility) terhadap teman lain dalam proses belajarnya.
k. Mereka dapat belajar menghargai (learn to appreciate) perbedaan etnik
(ethnicity), perbedaan tingkat kemampuan (performance level), dan cacat
fisik (disability)
2) Kekurangan
a. Siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang
pandai.
b. Terhambatnya cara berpikir siswa yang mempunyai kemampuan lebih
terhadap siswa yang kurang.
c. Memerlukan periode lama.
Page 42
27
d. Suatu yang harus dipelajari dan dipahami belum seluruhnya dicapai
siswa.
e. Bila kerja sama tidak dapat dilaksanakan dengan baik, yang akan bekerja
hanya lah beberapa murid yang pintar dan yang aktif saja.
2.4 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
2.4.1 Pengertian Mata Pelajaran PPKn
Pendidikan moral terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan dan
kewarganegaraan, pendidikan kewarganegaraan dijadikan bahan dalam
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), yaitu
membentuk kemampuan individu mengembangkan dirinya yang kemampuan-
kemampuan dirinya berkembangkan sehingga bermanfaat untuk kepentingan
hidupnya sebagai seorang individu, maupun sebagai warga negara dan warga
masyarakat (Darmadi, 2012:39-40).
Menurut Mansoer (dalam Rahayu 2013:1) Pendidikan kewarganegaraan
sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan
berbagai istilah atau nama. Mata pelajaran tersebut sering disebut civic education,
citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut democracy education. Mata
pelajaran ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warga yang
cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic
Internasional” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk
pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan
pemerintahan demokrasi. Pendidikan PPKn adalah pendidikan moral pancasila,
yang mengembangkan, membina sikap dan membentuk warga Negara pancasilais
atau berjiwa pancasila.
Page 43
28
2.4.2 Tujuan pembelajaran PPKn
Tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan mengembangkan jiwa
dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, Secara garis besar penyajian konsep
PPKn bertujuan, untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan diri pribadi
siswa sebagai insan pancasila, dan untuk meningkatkan diri siswa sebagai warga
Negara yang pancasila yang mahir dalam hubungan nasional. Secara khusus
tujuan pendidikan Pancasila yakni, membina moral yang diterapkan dapat
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman
dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri berbagai
golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusian yang adil dan beradab,
perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka
ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapatan atau pun
kepentingan diatas melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang
mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia (Darmadi, 2012:30).
Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan DIRJEN Dikti No. 43/ Dikti/ Kep/ 2006 (dalam Rahayu, 2013:2)
, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi, dan
kompetensi sebagai berikut. Visi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
adalah sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan
program studi, guna mengantarkan siswa memantapkan kepribadiannya, sebagai
manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa
Page 44
29
siswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual,
religius, berkeadaban, berkemanusiaan, dan cinta tanah air dan bangsanya. Misi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk
membantu siswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam
menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.
2.5 Kurikulum 2013
2.5.1 Pengertian Kurikulum
Menurut Ismawati (2015:5) menjelaskan bahwa kurikulum merupakan
suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin
(2014:1), bahwa kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada
semua jenis jenjang pendidikan.
Dari pengertian ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa
kurikulum sangat penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan
pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran guna tercapainya
tujuan dari pada pendidikan.
2.5.2 Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum dapat ditinjau dalam berbagai perspektif menurut Arifin
(2014:12-13) adalah sebagai berikut:
1) Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan
Page 45
30
tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan
yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam
bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus
dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk
mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari disekolah, baik kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler.
3) Fungsi kurikulum dalam bagi setiap jenjang pendidikan
Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah, Dengan
demikian, fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah (a) fungsi
kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui
dan memahami kurikulum sekolah yang di bawahnya, sehingga dapat
dilakukan penyesuaian kurikulum, (b) fungsi penyiapan tenaga, yaitu
bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga
terampil, maka sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh
tenaga terampil, baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau
keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
sosial.
4) Fungsi kurikulum bagi guru
Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum
sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor
kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Bagaimanapun
baiknya suatu kurikulum disusun, pada akhirnya akan sangat bergantung pada
Page 46
31
kemampuan guru di lapangan. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan
tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum
dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Artinya, guru tidak
hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai
pelaksana kurikulum.
5) Fungsi kurikulum bagi pengawas (supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman,
patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah.
Kurikulum dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja
yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha
pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
6) Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Bagi masyarakat, kurikulum dapat memberikan pencerahan dan perluasan
wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui kurikulum,
masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan. keterampilan, sikap, dan
nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu
sekolah.
7) Fungsi kurikulum bagi pemakai kelulusan
Instansi atau perusahaan mana pun yang mempergunakan tenaga kerja
lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang
bermutu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat mengingatkan
produktivitasnya, Studi kurikulum akan banyak membantu pemakai lulusan
dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal, energik, disiplin,
bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas.
Page 47
32
Hal ini sejalan dengan pendapat Isnawati (2015:5) menjelaskan fungsi
daripada kurikulum, adapun fungsinya yaitu:
1) Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Kurikulum suatu sekolah pada dasarnya merupakan suatu alat atau usaha
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah
tertentu yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai maka salah satu
tindakan yang harus diambil adalah meninjau kembali tujuan yang selama ini
dipancangkan oleh sekolah tersebut.
2) Fungsi kurikulum bagi siswa
Dengan kurikulum diharapkan siswa mendapat sejumlah pengalaman baru
yang kelak di kemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan
perkembangan mereka guna melengkapi bekal hidup mereka.
3) Fungsi kurikulum bagi guru
Adapun fungsi kurikulum bagi guru yaitu:
a. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasikan
pengalaman belajar peserta didik
b. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan
siswa dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan dan
sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran.
4) Fungsi kurikulum bagi sekolah dan Pembina
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah:
a. Sebagai pedoman dalam supervisor, yakni memperbaiki situasi belajar
b. Sebagai pedoman dalam supervisor, yakni menciptakan dan menunjang
situasi belajar agar lebih baik
Page 48
33
c. Sebagai pedoman dalam memberikan bantuan kepada guru untuk
memperbaiki kinerja yang terkait dengan proses pembelajaran.
d. Sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum
e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar-mengajar
5) Fungsi Kurikulum bagi orang tua murid
Bagi orang tua murid kurikulum berfungsi agar mereka turut serta
membantu usaha sekolah dalam memajukan putera-puterinya.
6) Fungsi kurikulum bagi sekolah di atasnya
Fungsi kurikulum bagi sekolah di atasnya dapat ditinjau dari dua fungsi,
yakni:
a. pemelihara keseimbangan
b. penyiapan tenaga baru
7) Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan
Dengan mengetahui kurikulum sekolah masyarakat pemakai lulusan dapat
melakukan sekurang-kurangnya dua hal:
a. Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program
pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua atau
masyarakat.
b. Ikut memberikan kritik atau saran yang membangun dalam rangka
penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi (program
link and match) dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa pendapat para ahli maka penulis
dapat menyimpulkan terdapat tujuh fungsi kurikulum baik itu dari kurikulum
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, kurikulum bagi siswa, kurikulum bagi
Page 49
34
guru, kurikulum bagi sekolah dan Pembina, bagi orang tua murid, bagi sekolah di
atasnya, bagi masyarakat dan pemakai lulusan dan semua fungsi tersebut untuk
membangun pendidikan yang bermutu.
2.5.3 Kurikulum 2013
Mulyasa (2014:3) berpendapat bahwa kurikulum 2013 memuat
Kompetensi Inti (KI). Kurikulum 2013 merinci KI ke dalam empat kategori
kemampuan: KI-1: sikap spiritual; KI-2: sikap sosial; KI-3: pengetahuan, dan KI-
4: Keterampilan. Menurut Hidayat (2013:113) menjelaskan bahwa orientasi
Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan keseimbangan antara kompetensi
sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Dalam
Isnawati (2015:254) menjelaskan konsep kurikulum 2013, adapun konsep dalam
kurikulum 2013 yakni sebagai berikut :
1) Kurikulum yang seimbang antara hardskill dan softskill.
2) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditentukan sebelum menetapkan standar
isi, standar proses, dan standar penilaian.
3) Menganalisis jumlah mapel, kedalaman materi, sesuai dengan tingkatan
pendidikan atau perkembangan peserta didik dan tujuan yang ingin dicapai.
4) Pendidikan merupakan wadah untuk mengembangkan kemampuan.
Dari penjelasan para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa dalam
pengimplementasian kurikulum 2013 guru harus memiliki peran aktif dalam
membentuk karakter siswa sesuai dengan muatan kompetensi inti. Guru sebagai
pembentuk karakter siswa, harus pandai kreatif dan inovatif dalam memilih
metode pembelajaran dan mengembangkan materi pembelajaran dalam belajar.
Page 50
35
2.6 Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Terhadap Hasil Belajar
Model Pembelajaraan Team Assisted Individualization (TAI) dipilih dalam
penelitian ini berdasarkan permasalahan yang dijelaskan dalam latar belakang di
awal, dimana terlihat bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn masih
sangat rendah dimana siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran
PPKn, tidak memperhatikan guru menjelaskan dan cenderung ribut di kelas dan
guru hanya memperhatikan siswa yang pandai saja. Dengan Model Pembelajaraan
Team Assisted Individualization (TAI) melibatkan untuk siswa aktif dalam proses
pembelajaran, siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok mereka dapat
berdiskusi, berdebat, atau menyampaikan gagasan, konsep sampai benar-benar
memahaminya.
Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
dilaksanakan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Salvin (dalam Shoimin
2014:200) Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) memiliki
dasar pemikiran yaitu untuk mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan
individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa
dengan pengetahuan, kemampuan dan motivasi. Menurut Huda (2015:200) tujuan
pembelajaran TAI adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta
motivasi siswa dengan belajar kelompok.
2.7 Penelitian Relevan
Adapun penelitian relevan untuk mendukung penelitian ini yaitu, sebagai
berikut:
Page 51
36
1. Penelitian yang dilakukan Nurul Amaliah (2011), Pengaruh Penggunaan
Metode Kooperatif Model Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap
Motivasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X
SMK Negeri 2 Surabaya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Amir Mustaqim (2016), Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 2 Kalinyamatan Jepara Tahun
Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti di
lapangan serta hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus prosentase
dan product moment.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnanigsih Indriani (2016) Pengaruh model
Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap Hasil
Belajar IPS berdasarkan hasil penelitian model Kooperatif Tipe Teams
Assisted Individualization (TAI) berpengaruh terhadap Hasil Belajar Dari
hasil uji-t menunjukkan bahwa yaitu 5,779 2,129 Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
siswa yang menerapkan kooperatif tipe TAI.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Febrian Sutrisno, dkk (2018) Pengaruh
Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap Hasil
Belajar PPKn pada Siswa SMP Negeri 1 Kediri dapat disimpulkan bahwa
seperti penelitian ini pun menunjukkan bahwa penerapan kooperatif tipe TAI
mempengaruhi hasil belajar siswa SMPN 1 Kediri pada mata pelajaran PPKn.
Page 52
37
5. Penelitian yang dilakukan oleh Lita Lestina (2018) Pengaruh Model Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap Motivasi Belajar dan Hasil belajar
IPA pada siswa SMP Muhammadiyah 3 Depok. Berdasarkan hasil
berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan model Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Motivasi
Belajar dan hasil belajar terdapat pengaruh yang signifikan.
2.8 Kerangka Berpikir
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan, maka dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk
memecahkan masalah dalam penelitian ini, permasalahan yang terkait dengan
Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru (teacher centered), guru tidak
menggunakan model pembelajaran beragam dalam proses pembelajaran, guru
hanya memberikan metode ceramah, dan pemberian tugas. Hal ini tentu membuat
hasil belajar PPKn siswa menjadi rendah.
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
merupakan salah salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) merupakan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, motivasi siswa, siswa yang lemah dapat terbantu
dalam menyelesaikan masalah, siswa yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya, adanya tanggung jawab dalam kelompok,
bekerja sama siswa aktif dalam belajar dan dapat belajar menghargai. berdasarkan
hal tersebut peneliti ingin mengetahui pengaruh model pembelajaraan kooperatif
Page 53
38
tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar pada kelas
eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Sebelum
diberikan perlakuan pada kelas eksperimen kedua kelas tersebut diberikan tes
awal (Pre-test), kemudian pada kelas eksperimen diberikan pengajaran dengan
model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), setelah itu peneliti
akan melakukan tes akhir (Post-test) kepada dua sampel dengan tes yang sama.
Dari hasil tes tersebut akan digunakan untuk melihat apakah terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAI) terhadap terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII
di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan
maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada Gambar 2.1 halaman 42.
Page 54
39
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Page 55
40
2.9 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2017: 63) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Maka pemaparan nya adalah
sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) (X) terhadap Hasil Belajar Siswa
(Y).
Page 56
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono
(2016:72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode
Quasi Eksperimen. Desain Quasi eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tapi
tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk desain quasi eksperimen
yang digunakan, yaitu Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir
sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random
(Sugiyono, 2016: 79).
Tabel 3.1 Desain Penelitian (Nonequivalent Control Group Design)
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen X
Kontrol -
Keterangan :
Eksperiment : Kelas yang terpilih sebagai kelompok Eksperimen.
Kontrol : Kelas yang terpilih sebagai kelompok Kontrol.
dan : Pre-test kepada kedua kelompok.
X : Perlakuan khusus pada kelas Eksperimen dengan menggunakan
metode model Team Assisted Individualization (TAI).
: Post-test Pemberian Post-test pada kelompok eksperimen dengan metode model Team Assisted Individualization (TAI).
: Post-test Pemberian Post-tes pada kelompok kontrol dengan metode konvensional.
Page 57
42
Desain penelitian ini dilakukan dengan cara kedua kelompok diberi tes
awal (pre-test) dengan tes yang sama. Kemudian kelompok Eksperimen diberikan
perlakuan khusus, sedangkan kelompok Kontrol diberikan perlakuan seperti biasa.
Setelah keduanya diberi perlakuan kelompok diberi tes yang sama sebagai tes
akhir (post-test). Setelah itu variabel terikat (Dependen) kedua kelompok tersebut
diukur. Kemudian skor rata-rata ini dibandingkan guna memastikan perlakuan
khusus yang diberikan kepada kelompok eksperimen untuk melihat ada kah ada
perubahan atau pengaruh yang lebih besar dari pada kelompok kontrol yang tidak
diberikan perlakuan khusus.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:38) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan permasalahan penelitian ini, maka terdapat dua variabel yaitu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), secara rinci variabel tersebut yaitu:
3.2.1 Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Sugiyono
(2017:39), dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang disebut variabel (X).
3.2.2 Variabel Terkait (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono (2017:39), dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terkait adalah hasil belajar siswa yang disebut variabel (Y).
Page 58
43
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas, dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas
VIII SMP Negeri 30 Muaro jambi. Yang terdiri dari 3 kelas , , dan
dengan jumlah 74 siswa, lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah
ini:
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
siswa
1 25
2 25
3 24
Jumlah 74
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian
Page 59
44
ini yang dibutuhkan hanya dua kelas, kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Menurut Rianse dan Abdi (2008:208) sampel dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, sedangkan pertimbangan yang diambil itu
sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh sebab itu dipilih lah sampel dalam
penelitian ini kelas dan kelas tersebut dipilih menjadi perwakilan
populasi dikarenakan nilai rata-rata ulangan harian tidak jauh berbeda, jumlah
siswa yang sama dan guru yang mengajar sama. Dan dengan pertimbangan uji
normalitas dan homogenitas sampel antara kelas dan (lampiran 1,2
dan 3), dalam penentuan kelas yang menjadi kelompok eksperimen dan kontrol
dilakukan lah pengundian, agar tidak terjadi keberpihakan peneliti kepada satu
kelas dan terpilih lah kelas menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol .
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang beralamat di
Jl. Pematang Gajah, Pematang Gajah, Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi.
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil 2019/2020.
3.5 Prosedur Penelitian
Adapun dalam prosedur penelitian ini terdapat 3 (tiga) tahap yaitu, tahap
persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan evaluasi.
a. Tahap persiapan
Kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan penelitian,
1) Menentukan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas Eksperimen dan
kelas Kontrol.
Page 60
45
2) Menetapkan jadwal penelitian.
3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai
kurikulum mata pelajaran PPKn sebelum melakukan penelitian.
4) Menyusun instrumen penelitian berupa soal yang digunakan untuk
pretest dan posttest. Adapun langkah-langkahnya:
a) Menyiapkan dan menentukan materi pelajaran yang diajarkan.
b) Menyusun kisi-kisi soal tes yang disusun berdasarkan kurikulum
2013 yang berlaku di sekolah.
c) Menyusun butir-butir soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah
dibuat.
d) Membuat soal tes, tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda
dengan bentuk pilihan jawaban (a, b, c dan d) dan terdapat satu
jawaban yang benar.
e) Menentukan alokasi waktu, jumlah waktu untuk mengerjakan tes
adalah 90 menit.
f) Setelah instrumen disusun, kemudian dilakukan uji coba instrumen
pada kelas uji coba di luar kelas eksperimen penelitian
g) Analisis uji coba soal tes, hal ini dilakukan untuk mengetahui
validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda soal dan reliabilitas.
b. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan RPP materi
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah yang
telah dirancang peneliti, yaitu RPP yang dirancang di kelas eksperimen
dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe Team Assisted
Page 61
46
Individualization (TAI), dan RPP yang dirancang di kelas kontrol dengan
mengajar secara konvensional. Pembelajaran model kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) dilaksanakan 6 kali pertemuan, begitu juga
dengan pembelajaran konvensional dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan.
c. Tahap evaluasi
Setelah selesai proses pembelajaran maka diadakan evaluasi tes akhir hasil
belajar baik di kelas eksperimen dan kontrol. Setelah itu dilakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan teknik Uji t. Dan diambil kesimpulan apakah
terdapat pengaruh yang signifikan model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas VIII SMP
Negeri 30 Muaro Jambi.
3.6 Jenis Dan Sumber Data
3.6.1 Jenis Data
Menurut Siregar (2014:37) data adalah bahan mentah yang perlu diolah,
sehingga menghasilkan informasi atau keterangan yang menunjukkan fakta. jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dimana data-
data tersebut berupa angka yang diperoleh dari tes akhir (post-test).
3.6.2 Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terbagi atas 2 jenis Menurut
Sugiyono (2017:225) yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung ketika melakukan
penelitian, hasil pre-test dan post-test kedua kelas sampel.
2. Data Sekunder
Page 62
47
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung
memberikan data pada si pengumpul data, misal lewat orang lain atau lewat
dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data nilai ulangan harian
siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi tahun pelajaran 2019/2020.
3.7 Instrumen Penelitian
Menurut Siregar (2014:75) instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginterpretasikan informasi
yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola
ukur yang sama. Menurut Sugiyono (2017:92) instrumen penelitian digunakan
untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai
skala, dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman.
Penelitian ini menggunakan instrumen metode tes berupa soal tes objektif
yaitu pretest dan posttest dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, dan d) yang
dijawab dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia.
Tes yang diujikan berjumlah 25 buah pokok uji, yang belum diketahui validitas
dan reliabilitasnya.
Skor
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus valid dan reliabel.
Menurut Sugiyono (2017:122) dengan menggunakan instrumen yang valid dan
reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian juga akan
menjadi valid dan reliabel. Berhubungan dengan hal tersebut, maka peneliti harus
mengukur validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
Page 63
48
3.8 Uji Coba Instrumen
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Siregar (2014:75) validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui
validitas instrumen maka digunakan rumus. Instrumen atau alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah soal tes objektif dan validitas yang dipakai dalam
penelitian ini adalah validitas item. Dalam menentukan soal layak diuji.
Untuk mengkorelasikan skor item instrumen dengan rumus Pearson
Product Moment dengan formula panjang menurut Sutja. dkk., (2017:116) adalah
sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan :
: Korelasi yang dicari.
n : Jumlah data.
∑X : Jumlah skor yang diperoleh dari variabel X.
∑Y : Jumlah skor yang diperoleh dari variabel Y.
∑X : Jumlah kuadrat setiap sekor dari variabel X.
∑ : Jumlah kuadrat setiap sekor dari variabel Y
XY : Perkalian antara X dan Y
kriteria nilai indeks korelasi (r) instrumen penelitian Menurut Werang
(2015:127) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Nilai Korelasi
No Kriteria Korelasi Interpretasi
1 0,800 - 1,000 Sangat tinggi
2 0,600 - 0,799 Tinggi
3 0,400 - 0,699 Cukup
4 0,200 - 0, 399 Rendah
5 0,000 - 0,199 Sangat rendah
Page 64
49
3.8.2 Taraf Kesukaraan Soal
Menurut Daryanto (2010:179) soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesulitan seperti yang
dikemukakan oleh Daryanto (2010:180) adalah sebagai berikut:
P =
Dimana :
P : Indeks Kesukaran.
: Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut tabel 3.4:
Tabel 3.4 Kriteria Item Sulit dan Mudah
No Kategori Item Indeks Kesukaran
1 Sukar 0,00 –0,30
2 Sedang 0,30 – 0,70
3 Mudah 0,70 – 1,00
3.8.3 Daya Beda Soal
Menurut Daryanto (2010:183) Daya pembeda soal, adalah kemampuan
sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
Page 65
50
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus formula yang
digunakan mengukur item dan instrumen adalah sebagai berikut:
D =
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyak peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ( P sebagai indeks
kesukaran.
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Batasan atau kriteria yang digunakan untuk menafsirkan daya beda
Daryanto (2010:190). Tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Penafsiran Daya Beda Item
No Nilai Klasifikasi
1 0,00 – 0,20 Jelek
2 0,20 – 0,40 Cukup
3 0,40 – 0,70 Baik
4 0,70 – 1,00 Baik sekali
3.8.4 Uji Reliabilitas
Menurut Sutja. dkk., (2017:88) Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui
konsistensi hasil pengukuran instrumen tersebut oleh sebab itu, di samping
Page 66
51
instrumen harus tepat atau valid juga harus konsisten atau reliable agar bisa
dipercaya sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini akan dilakukan uji
reliabilitas pada hasil belajar PPKn menggunakan rumus Kuder Richardson
(KR20).
Menurut Sutja. dkk., (2017:91) metode Kuder Richardson (KR20)
merupakan teknik pengukuran reliabilitas internal instrumen. Formula ini
diperuntukan untuk mengukur reliabilitas instrumen tes tunggal dengan item
jawaban deskrit atau dikhotomis, misalkan jawaban Ya-Tidak atau Benar-Salah.
Pengukuran reliabilitas dengan metode Kuder Richardson (KR20) menggunakan
rumus sebagai berikut:
KR20 =
.(
)
Keterangan :
KR20 : Nilai reliabilitas menurut KR 20 yang dicari
i : Banyak item
: Standar deviasi item
P : Propori jawaban benar item ke-i
q : Propori jawaban salah item ke-i
I : Jumlah item instrumen
Sebagai kriteria penghitungan reliabilitas soal didasarkan pada ketentuan
dibawah ini:
Tabel 3.6 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Soal
Tingkat Reliabilitas Klasifikasi
0,0 ≤ KR-20 < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
0,20 ≤ KR-20 < 0,40 Reliabilitas Rendah
0,40 ≤ KR-20 < 0,60 Reliabilitas Cukup
0,60 ≤ KR-20 < 0,80 Reliabilitas Tinggi
0,80 ≤ KR-20 ≤1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
Page 67
52
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah
untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam
menguji penelitian ini menggunakan uji Liliefors (L) jika maka
data berdistribut normal. Langkah-langkah menguji kenormalan data
menggunakan uji Liliefors menurut Noor (2012:174) adalah sebagai berikut:
1 Susun data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar dan tentukan
frekuensi tiap-tiap data.
2 Tentukan nilai z dari tiap-tiap data.
3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
dan sebut dengan F (z).
4 Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z dan sebut
dengan S (z) hitung proporsional, kalau n = 10, maka tiap-tiap frekuensi
kumulatif dibagi dengan n gunkan yang terbesar.
5 Tentukan nilai = F(z)- S(z) dan bandingkan dengan nilai
Liliefors
6 Apabila nilai maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dengan = 0,05
3.9.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah uji yang digunakan apakah data yang diteliti
homogen atau tidak. Menurut Sujta. dkk., (2017: 210) data yang homogen
ditandai apabila varian kelompok data seimbang, tidak jauh berbeda sehingga
dapat dipastikan keragaman data itu karena perbedaan antara kelompok, bukan
Page 68
53
akibat perbedaan kondisi tertentu atau sesuatu yang luar biasa dalam internal
kelompok, untuk pengujian varian digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:
F =
Keterangan:
F : Homogenitas yang dihitung
:Varians terbesar dari kedua kelompok sampel
:Varians kecil dari kedua kelompok sampel
Harga perlu dibandingkan dengan , dengan dk pembilang
( -1) dan dk penyebut ( -1) dengan taraf kesalahan ditetapkan = 5%.
3.9.3 Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2017:159) Uji hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaraan kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn pada siswa kelas
VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
Atau dapat ditulis dengan bentuk
Ha:
Dalam penelitian uji hipotesis dengan menggunakan Uji t. Uji t digunakan
untuk menekankan pada hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menghitung hasil penelitian yang diperoleh untuk menjawab rumusan masalah.
Hasil penelitian ini untuk menghitung hasil belajar siswa meliputi dari ranah
kognitif. Penilaian ranah kognitif diperoleh selisih dari nilai pretest dan posttest
kelas eksperimen dan kontrol Sebelum melakukan Uji t dilakukan perhitungan
Page 69
54
mean pada skor awal dan skor akhir Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :
t =
√
keterangan:
: Rata-rata pretest-posttest kelompok eksperimen.
: Rata-rata pretest-posttest kelompok kontrol.
: Variasi kelompok eksperimen.
: Variasi kelompok kontrol.
: Jumlah subjek kelompok eksperimen.
: Jumlah subjek kelompok kontrol.
Kriteria hipotesis diterima adalah jika hasil > pada taraf
signifikansi α = 0.05%. Tetapi apabila < pada taraf signifikansi
α=0,05% maka hipotesis ditolak dengan dk = n1 + n2 - 2.
Page 70
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini akan dikemukakan mengenai hasil penelitian dengan judul
Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(TAI) Terhadap Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30
Muaro Jambi semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 diperoleh hasil yang
meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang
terdiri atas 3 kelas, yang semuanya diambil menjadi kelas penelitian, kemudian
barulah dipilih dua kelas homogen untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dari uji homogenitas maka diketahui lah kelas VIII A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol.
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan perlakuan berupa model
Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI), terlebih
dahulu peneliti memberikan pretest berupa soal pilihan ganda. Pretest dilakukan
kepada 25 siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen. Hasil analisis data
pretest menunjukkan bahwa data menyebar antara 40 sampai dengan 85. Dari
sebaran data tersebut terdapat 3 siswa yang mencapai nilai 76 (KKM) dan 22
siswa yang tidak mencapai nilai 76 (Lampiran 17), tabel deskripsi data terdapat
pada tabel 4.1 halaman 56:
Page 71
56
Tabel 4.1 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Eksperimen)
No Rentang Nilai Predikat Frekuensi Persentase Kriteria Keterangan
1 96-100 0 0
AB
Mencapai/diatas KKM
2 91-95 0 0
3 86-90 0 0
B 4 81-85 1 4%
5 76-80 2 8%
6 71-75 2 8%
C
Dibawah KKM
7 66-70 2 8%
8 61-65 4 16%
9 56-60 3 12%
D
10 <55 11 44%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai
paling rendah dengan rentang <55 (D) ada 11 siswa, dengan persentase sebesar
44% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai
tinggi dengan rentang nilai 81-85 (B), ada 1 siswa, dengan peresentase 4% dan
berkriteria baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai <55 (D)
yang mana terdapat 11 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan
persentase 44% dan berkriteria kurang. Setelah diberi pretest maka tahap
selanjutnya yaitu memberikan perlakuan berupa model Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) dalam proses mengajar.
Apabila pemberian perlakuan telah selesai, maka dilakukan posttest, dari
hasil analisis data posttest menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menyebar
antara 60 sampai 100. Dari sebaran data tersebut terdapat 17 siswa yang mencapai
Page 72
57
nilai 76 (KKM) dan 8 siswa yang tidak mencapai KKM (Lampiran 21). Dengan
demikian untuk melihat deskripsi data hasil belajar dengan menggunakan model
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat dilihat pada tabel
4.2.
Tabel 4.2 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Eksperimen)
No Rentang Predikat Frekuensi Persentase Kriteria Keterangan
1 96-100 1 4% AB
Mencapai/diatas
KKM
2 91-95
3 12%
3 86-90
3 12%
B 4 81-85 4 16%
5 76-80
6 24%
6 71-75
2 8%
C
Dibawah KKM
7 66-70 0 0
8 61-65
2 8%
9 56-60
4 16%
D
10 <55 0 0
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai
paling rendah dengan rentang 56-60 ( ) ada 4 siswa, dengan persentase sebesar
16% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai
tinggi dengan rentang nilai 96-100 (A) ada 1 siswa, dengan persentase 4% dan
berkriteria amat baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai 76-80
(B-) yang mana terdapat 6 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan
persentase 24% dan berkriteria baik.
Page 73
58
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan perlakuan berupa metode
pembelajaran konvensional, terlebih dahulu peneliti memberikan pretest berupa
soal pilihan ganda. Pretest dilakukan pada 25 siswa kelas VIII B sebagai kelas
kontrol. Hasil analisis data pretest menunjukkan bahwa data menyebar antara 30
sampai dengan 80. Dari sebaran data tersebut terdapat 2 siswa yang mencapai
nilai 76 (KKM) dan 23 siswa yang tidak mencapai nilai 76 (Lampiran 18). Dapat
dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Deskripsi frekuensi data Pre-test Siswa (Kelas Kontrol)
No Rentang Predikat Frekuensi Persentase Kriteria Keterangan
1 96-100 0 0
AB
Mencapai/diatas
KKM
2 91-95 0 0
3 86-90 0 0
B 4 81-85 0 0
5 76-80 2 8%
6 71-75 3 12%
C
Dibawah KKM
7 66-70 2 8%
8 61-65 3 12%
9 56-60 4 16%
D
10 <55 11 44%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai
paling rendah dengan rentang <55 (D) ada 11 siswa, dengan persentase sebesar
44% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai
Page 74
59
tinggi dengan rentang nilai 76-80 (B-), ada 2 siswa dengan peresentase 8% dan
berkriteria baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai <55 (D)
yang mana terdapat 11 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan
persentase 44% dan berkriteria kurang. Setelah diberi pretest maka tahap
selanjutnya yaitu memberikan perlakuan berupa metode pembelajaran
konvensional dalam proses belajar mengajar.
Apabila pemberian perlakuan telah selesai, maka dilakukan posttest, dari
hasil analisis data posttest menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menyebar
antara 45 sampai 85. Dari sebaran data tersebut terdapat 7 siswa yang mencapai
nilai 76 (KKM) dan 18 siswa yang tidak mencapai KKM (Lampiran 22). Dengan
demikian untuk melihat deskripsi data hasil belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Deskripsi frekuensi data Post-test Siswa (Kelas Kontrol)
No Rentang Predikat Frekuensi Presentase Kriteria Keterangan
1 96-100 0 0
AB
Mencapai/diatas
KKM
2 91-95 0 0
3 86-90 0 0
B 4 81-85 2 8%
5 76-80 5 20%
6 71-75 4 16%
C
Dibawah KKM
7 66-70 1 4%
8 61-65 3 12%
9 56-60 3 12%
D
10 <55 7 28%
Jumlah 25 100%
Page 75
60
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa siswa memperoleh nilai
paling rendah dengan rentang <55 (D) ada 7 siswa, dengan persentase sebesar
28% dan berkriteria kurang. Kemudian terdapat siswa yang memperoleh nilai
tinggi dengan rentang nilai 81-85 (B) ada 2 siswa, dengan persentase 8% dan
berkriteria baik. Data hasil belajar lebih dominan dengan rentang nilai <55 (D)
yang mana terdapat 7 siswa dari 25 yang mendapatkan nilai tersebut dengan
persentase 28% dan berkriteria kurang.
4.1.3 Deskripsi Data Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Dengan kelas Kontrol
Dari hasil pretest yang dilakukan pada awal penelitian dan posttest yang
dilakukan pada akhir penelitian maka diperoleh jumlah total nilai rata-rata (x) dan
simpangan baku (S). Dari perhitungan pada (Lampiran 16 dan 20) maka diperoleh
jumlah total, nilai rata-rata, dan simpangan baku yang dapat dilihat pada tabel 4.5
dibawah ini:
Tabel 4.5 Perbandingan Rekapitulasi Data Kelas Eksperimen Dan Kontrol
(kelompok Team Assisted Individualization dan kelompok konvensional)
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Pretest
1 Jumlah Total 1485 Jumlah Total 1455
2 Mean 59,40 Mean 58,20
3 Simpangan Baku 13,717 Simpangan Baku 14,425
Posttest Posttest
4 Jumlah Total 1995 Jumlah Total 1670
5 Mean 79,80 Mean 66,80
6 Simpangan Baku 12,203 Simpangan Baku 12,738
Dari data diatas menunjukkan bahwa data pretest pada kelas yang
menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI) memperoleh jumlah
Page 76
61
skor total (∑ = 1485), mean ( = 59,40), dan simpangan baku (S = 13,717).
Sedangkan untuk data pretest pada kelas yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional memperoleh jumlah skor total (∑ = 1455), mean ( =
58,20), dan simpangan baku (S = 14,425). Selanjutnya untuk data posttest pada
kelas yang menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI)
memperoleh jumlah skor total (∑ = 1995), mean ( = 79,80), dan simpangan
baku (S = 12,203). Sedangkan untuk data posttest pada kelas yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional memperoleh jumlah skor total (∑ = 1670),
mean ( = 66,80), dan simpangan baku (S = 12,738).
4.2 Analisis Data
Analisis data ini untuk melihat :
Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar PPKn Pada Siswa
Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah menguji normalitas, homogenitas,
Dan hipotesis.
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh siswa
berdistribusi normal atau tidak untuk data tes akhir. di dapat harga Lhitung dan Ltabel
pada taraf 0,05 seperti tercantum pada tabel 4.6 halaman 62 berikut:
Page 77
62
Tabel 4.6 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Kelompok Keterangan N Lhitung Ltabel Keterangan
Eksperimen Pretest 25 0,133 0,173 Data
Normal Posttest 0,127 0,173
Kontrol
Pretest 25 0,065 0,173 Data Normal Posttest 0,103 0,173
Berdasarkan perhitungan nya, untuk data pretest kelompok Eksperimen
diperoleh Lhitung (0,133) < Ltabel (0,173) dan data posttest kelompok Eskspserimen
diperoleh Lhitung (0,127) < Ltabel (0,173). Untuk data pretest kelompok Kontrol
diperoleh Lhitung (0,065) < Ltabel (0,173) dan data posttest kelompok Kontrol
diperoleh Lhitung (0,103) < Ltabel (0,173). Dari perhitungan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok berdistribusi normal pada taraf
kepercayaan 95% (0,05) untuk perhitungan dapat dilihat pada (Lampiran 17,18,
21, 22)
4.2.2 Uji Homogenitas
Dari analisis uji homogenitas dan varians dengan menggunakan Uji F,
pada pretest kedua kelas didapat Fhitung = 1,10 dan Ftabel = 3,44. Karena Fhitung <
Ftabel atau (1,10 < 3,44) maka dapat disimpulkan bahwa kedua varians bersifat
homogen, untuk perhitungan dapat dilihat pada (Lampiran 19). Sementara dari
analisis uji homogenitas dan varians dengan menggunakan uji F, pada posttest
kedua kelas didapat Fhitung = 1,08 dan Ftabel = 3,44. Karena Fhitung < Ftabel atau
(1,08< 3,44) maka dapat disimpulkan bahwa kedua varians bersifat homogen,
untuk perhitungan dapat dilihat pada (Lampiran 23).
Page 78
63
4.2.3 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada data,
selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis untuk melihat apakah hipotesis
diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas sampel yaitu
kelas eksperimen dan kontrol. Teknik pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan pretest dan posttest yang diberikan kepada masing-masing kelas.
Adapun hasil rata-rata pretest pada kelas Eksperimen yaitu 59,40 sedangkan
hasil rata-rata posttest yaitu 79,80. Untuk kelas Kontrol memperoleh hasil rata-
rata pretest yaitu 58,20 sedangkan hasil rata-rata posttest yaitu 66,80.
Berdasarkan desain (Nonequivalent control group design), untuk melihat
pengaruh model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap
hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui selisih antara kelas eksperimen
dan kontrol pretest dan posttest ( ) dan ( ) pada (lampiran 24)
Untuk melihat melihat hasil tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan uji t.
Adapun kriteria penerimaan uji t adalah dengan dk = n1 + n2 - 2. Maka
dk = 25+25-2 = 48 dan dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 48 dengan taraf
signifikan 0,05 adalah 1,6772. Dalam uji t, ketentuannya adalah hipotesis
diterima jika hasil > pada taraf signifikansi α = 0.05%. Tetapi
apabila < pada taraf signifikansi α=0,05% maka hipotesis ditolak.
Berdasarkan perhitungan pada (lampiran 25) didapat = 4,4360 >
= 1,6772 maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima Ho ditolak dan dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaraan
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar
Page 79
64
PPKn pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Setelah diketahui
terdapat perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal ini mengandung
makna bahwa pengaruh model kooperatif tipe Team Assisted Individualization
pada pembelajaran PPKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih
tinggi dibandingkan pembelajaran secara konvensional.
4.3 Pembahasan
Penelitian tentang pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn pada siswa kelas
VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
yang signifikan model pembelajaraan kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap hasil belajar PPKn, Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Desain Quasi eksperimen yaitu Nonequivalent Control
Group Design yang menggunakan pretest dan posttest, Hasil belajar siswa
didapat dari nilai pretest dan posttest yang mana untuk soal pretest disebari
sebelum diberi perlakuan sedangkan soal posttest dilakukan setelah kedua kelas
diberi perlakuan berupa model pembelajaran, penelitian ini dilakukan sebanyak
enam kali pertemuan, dimana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi
perlakuan yang berbeda. Sebelum diberi perlakuan untuk kelas eksperimen dan
kontrol, kedua kelas tersebut diberi pretest. Pemberian pretest bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan terhadap materi yang
akan diajarkan. Selanjutnya diberi perlakuan menggunakan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) untuk kelas eksperimen dan metode
Page 80
65
konvensional untuk kelas kontrol dan terakhir diberi tes akhir berupa posttest
setelah diberi nya perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian melalui uji coba soal pilihan ganda dengan 4
pilihan jawaban (a,b, c dan d) terdiri dari 25 butir yang direncanakan, setelah diuji
cobakan ternyata setelah dianalisis hanya 20 butir soal yang dipakai kemudian
dilakukan untuk menguji kemampuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
Dari hasil perhitungan statistik dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar posttest
siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas VIII pada kelas eksperimen lebih tinggi
(x) = 79,80 Simpangan baku (S) = 12,203 dan Varians (S2) = 148,92. Bila
dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol (x) = 66,80 Simpangan
baku (S) = 12,738 dan Varians (S2) = 162,25.
Setelah dilakukan pretest dan posttest pada kedua kelas dilakukan uji
hipotesis menggunakan uji t. Untuk menyatakan bahwa terdapat pengaruh model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar
PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Dari hasil analisis
uji t, Kriteria pengujiannya adalah dengan dk = 2. Maka, diketahui dk =
25+25-2 = 48 dan dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 48 dengan taraf
signifikan 0,05 sebesar 1,6772.Berdasarkan perhitungan diperoleh sebesar
4,4360 Dengan demikian nilai (4,4360 1,6772) berarti
diterima dan ditolak. Perbedaan ini disebabkan dari perlakuan yang
diberikan yaitu dengan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAI) pada kelas eksperimen dan menggunakan metode ceramah pada kelas
kontrol.
Page 81
66
Melalui pengamatan peneliti selama berlangsungnya penelitian dalam
pembelajaran terlihat bahwa pada kelas eksperimen suasana belajar lebih hidup,
siswa terlihat aktif, siswa termotivasi berani mengemukakan pendapatnya,
adannya tanggung jawab kelompok dalam menyelesaikan permasalahan dan
bekerja sama dengan baik dalam berdiskusi. Selain itu adanya bantuan dalam
kelompok siswa lebih cepat memahami, dapat memecahkan masalah apa yang
disajikan guru dan dari nilai hasil posttest diberikan memiliki hasil yang lebih
tinggi. Sementara pada kelas kontrol, siswa kurang aktif dan cenderung hanya
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, jarang memberikan pendapat
atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas dan dari nilai posttest diberikan
memiliki hasil yang lebih rendah. Berbedanya hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada saat proses
belajar mengajar, dimana perbedaan hasil merupakan pengaruh dari penggunaan
model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang diterapkan
pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.
Menurut Robert slavin (dalam Huda, 2015:200) Team Assisted
Individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha
mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara
akademik. Pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang kelas,
seperti pengelompokan kemampuan di dalam kelas. Tujuan Team Assisted
Individualization (TAI) untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti
kurang efektif, selain juga ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan serta motivasi siswa dengan belajar kelompok. Menurut pendapat
Suyatno (2009:57) terjemahan istilah Team Assisted Individualization (TAI)
Page 82
67
adalah bantuan individual dalam kelompok (BidaK) dengan karakteristik bahwa
tanggung jawab belajar adalah pada siswa.
Menurut Shoimin (2014:200) Team Assisted Individualization (TAI)
memiliki dasar pemikiran untuk mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan
individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapain prestasi siswa. Dari
beberapa pernyataan di atas terlihat sekali bahwa model kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) ini lebih unggul dari pada metode konvensional.
Maka setelah di telah ternyata hasil belajar siswa lebih meningkat pada kelas
eksperimen daripada kelas kontrol.
Page 83
68
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(TAI) Terhadap Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30
Muaro Jambi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar PPKn siswa kelas
eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) yaitu 79,80 lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang diajarkan secara konvensional yaitu
66,80. Dan berdasarkan uji-t, diperoleh yaitu 1,6772,
dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh signifikan Model
pembelajaraan kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap
Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
Maka, dalam hal ini hipotesis diterima.
5.2 Implikasi
Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa dengan adanya bantuan siswa yang menjadi ketua sekaligus
Assisted dalam kelompok menjadikan pembelajaran lebih aktif dan tidak hanya
siswa yang pandai saja dapat memahami materi siswa yang lemah dapat terbantu
dalam memahami materi, Siswa yang pintar dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilannya, saling kerja sama, berdiskusi, peduli dan tanggung jawab
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Page 84
69
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini yang diperoleh maka penulis menyarankan
sebagai berikut:
1. Kepada guru, terutama guru mata pelajaran PPKn sebaiknya dalam
melakukan pembelajaran, ada baiknya menggunakan model pembelajaran
yang bervariasi, salah satunya dengan menggunakan kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Kepada siswa dengan diterapkannya model pembelajaran yang bervariasi
kepada siswa diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran dan dengan adanya bantuan siswa dalam kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menganalisis variabel-variabel
yang mempengaruhi hasil belajar akurat dan optimal diluar variabel model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Page 85
70
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2014. Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Aunurrahman. 2014. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Darmadi, Hamid. 2012. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Alfabeta.
Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gentara & Sofhian. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).
Bandung: Fokus Media.
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Isnawati, Esti. 2015. Telaah Kurikulum Dan Pengembangan Bahan Ajar.
Yogyakarta: Ombak.
Jauhar & Hamiyah. 2014. Strategi Belajar Mengajar Dikelas. Jakarta: Prestasi
Pustakarya.
Kunandar. 2014 Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Noor, Juliansyah. 2011. Metodelogi Penelitian.Jakarta: Prenadamedia Gruop
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2014. Model-model pembelajaran mengembanagkan profesional guru.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Rahayu, Sri Ani. 2013. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn).
Jakarta: Bumi Aksara.
Rianse & Abdi. 2008. Metodelogi Penelitian Sosial Dan Ekonomi (Teori Dan
Aplikasi). Bandung: Alfabeta.
Sugiono , 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Page 86
71
. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2013.Teori Belajar & Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta:
Perenadamedia.
Suyatno.2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Susanto, Pudyo. 2018. Belajar Tuntas Filosopi, Konsep, Dan Implementasi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Siregar, Syofian. 2014. Statistic Parametric Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sutja, Akmal.,Dkk. 2017. Penulisan Skripsi Untuk Prodi Bimbingan
Konseling.Yogyakarta: Wahana Resolusi.
Slamento.2015. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Taniredja, Tukiran. Dkk. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif Dan Efektif.
Bandung: Alfabeta.
Widodo, Mulyanto. 2016. Investasi Kelompok. Yogyakarta: Media Akademi.
Warang, Bisiluis Redan. 2015. Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Calpulis.
Wahab, Aziz Abdul. 2007. Metode Dan Model-Model Mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.
Page 87
72
Lampiran 1
Uji Normalitas Sampel Kelas VIII A
No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}
1 20 -2,334064394 0,009796175 0,08 0,0702038
2 20 -2,334064394 0,009796175 0,08 0,0702038
3 40 -1,001835858 0,158211438 0,16 0,0017886
4 40 -1,001835858 0,158211438 0,16 0,0017886
5 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453
6 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453
7 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453
8 48 -0,468944444 0,319554673 0,32 0,0004453
9 52 -0,202498737 0,419763423 0,44 0,0202366
10 52 -0,202498737 0,419763423 0,44 0,0202366
11 52 -0,202498737 0,419763423 0,44 0,0202366
12 56 0,06394697 0,525493774 0,56 0,0345062
13 56 0,06394697 0,525493774 0,56 0,0345062
14 56 0,06394697 0,525493774 0,56 0,0345062
15 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516
16 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516
17 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516
18 60 0,330392677 0,629448363 0,72 0,0905516
19 64 0,596838384 0,724692356 0,84 0,1153076
20 64 0,596838384 0,724692356 0,84 0,1153076
21 64 0,596838384 0,724692356 0,84 0,1153076
22 76 1,396175505 0,918669174 0,92 0,0013308
23 76 1,396175505 0,918669174 0,92 0,0013308
24 78 1,529398358 0,93691714 1 0,0630829
25 78 1,529398358 0,93691714 1 0,0630829
Mean 55,04
Standar Deviasi 15,01
Lo 0,115
Ltabel 0,173
Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.
Page 88
73
Lampiran 2
Uji Normalitas Sampel Kelas VIII B
No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}
1 20 -2,1206405 0,016976036 0,08 0,06302396
2 20 -2,1206405 0,016976036 0,08 0,06302396
3 40 -0,8673069 0,192886952 0,2 0,00711305
4 40 -0,8673069 0,192886952 0,2 0,00711305
5 40 -0,8673069 0,192886952 0,2 0,00711305
6 44 -0,6166401 0,268736059 0,32 0,05126394
7 44 -0,6166401 0,268736059 0,32 0,05126394
8 44 -0,6166401 0,268736059 0,32 0,05126394
9 48 -0,3659734 0,357192458 0,4 0,04280754
10 48 -0,3659734 0,357192458 0,4 0,04280754
11 52 -0,1153067 0,454101017 0,52 0,06589898
12 52 -0,1153067 0,454101017 0,52 0,06589898
13 52 -0,1153067 0,454101017 0,52 0,06589898
14 56 0,13536003 0,553836387 0,6 0,04616361
15 56 0,13536003 0,553836387 0,6 0,04616361
16 60 0,38602675 0,650261571 0,72 0,06973843
17 60 0,38602675 0,650261571 0,72 0,06973843
18 60 0,38602675 0,650261571 0,72 0,06973843
19 64 0,63669347 0,737837736 0,8 0,06216226
20 64 0,63669347 0,737837736 0,8 0,06216226
21 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297
22 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297
23 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297
24 76 1,38869363 0,917537034 0,96 0,04246297
25 78 1,51402699 0,934990503 1 0,0650095
Mean 53,84
Standar Deviasi 15,96
Lo 0,069
Ltabel 0,173
Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.
Page 89
74
Lampiran 3
Uji Homogenitas Kelas Sampel
Berdasarkan data nilai ulangan maka diperoleh:
1. Kelas VIIIA
Mean 55,04
S 15,01
225,30
N 25
2. Kelas VIIIB
Mean 53,84
S 15,96
254,72
N 25
Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakkan uji f, maka dapat dihitung,
F =
F=
F= 1,13
= 1.13
= 3,44
Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh oleh sebab itu,
dapat disimpulkan bahwa variansi data ulangan harian VIIIA dan VIIIB
mempunyai varian yang homogen.
Page 90
75
Lampiran 4
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN
Nama Sekolah : SMP Negeri 30 Muaro Jambi
Mata Pelajaraan : PPKn
Pokok Bahasan : Menumbuhkan kesadaran terhadap UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
Kelas/Semester/T.A : VIII/Ganjil /2019/2020
N
o
Materi Pokok Kompetensi Dasar Indikator pencapaian
kompetensi
Indikator soal Nomor
soal
Tingkatan
kognitif
(C1-C6)
1 2 3 4 5 6 7
1
A. Kedudukan dan
Makna Pembukaan
UUD Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945.
1.2 Menghargai makna,
kedudukan dan fungsi
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
1.2.1 Berpikir positif dalam
memaknai kedudukan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945 secara
adil sebagai bentuk
sikap beriman dan
bertakwa.
1.2.2 Berpikir positif dalam
memaknai fungsi
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945 secara
adil sebagai bentuk
sikap beriman dan
bertakwa.
Siswa mampu
menejeskan kedudukan
dan fungsi UUD Negra
indeonesia Tahun 1945.
Siswa mampu
menyebutkan kapan
disahkannya UUD NRI
1945 sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
Siswa mampu
menyebutkan kedudukan
dan fungsi UUD NRI
1945 Berkaitan dengan
pembukan UUD.
Siswa mampu
menjelaskan perbedaan
hukum tertulis dan tidak
tertulis sebagai bentuk
memaknai fungsi UUD
NRI sebgai sikap beriman
dan bertakwa.
Siswa mampu
menjelaskan Pembukaan
UUD 1945 merupakan
1
2
3
4
5
C2
C1
C1
C2
C2
Page 91
76
2.
B. Kedudukan dan
Fungsi UUD Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945.
2.2 Mendukung makna,
kedudukan dan fungsi
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
serta peraturan
perundangan lainnya
sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
1945.
2.2.1 Berperilaku Jujur di
masyarakat dengan
melaksanakan
konstitusi Negara
serta peraturan
perundangan lainnya
sesuai dengan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945.
2.2.2 Berperilaku
menghargai martabat
manusia di
masyarakat dengan
melaksanakan
konstitusi Negara
serta peraturan
perundangan lainnya
sesuai dengan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945.
2.2.3 Berperilaku patriotik
di masyarakat dengan
melaksanakan
konstitusi Negara
sumber hukum sebagai
bentuk sikap beriman dan
bertakwa.
Siswa mampu
menjelaskan pentingnya
proklamasi dan
pembukaan juga memuat
kaidah-kaidah yang
fundamental sebagai
bentuk melaksanakan
konstitusi.
Siswa mampu
menjelaskan pentingnya
makna alinea pembukaan
UUD 1945 sebagai bentuk
mendukung makna dan
kedudukan dan fungsi
UUD NRI 1945. Siswa mampu menyebutkan
Pokok kaidah fundamental
yang terdapat dalam
pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945 menghargai dan
melaksanakan konstitusi.
Siswa mampu menyebutkan Salah satu bentuk UUD yang
memiliki nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh bangsa-
bangsa beradab Berperilaku patriotik
Siswa mampu menjelaskan
Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki nilai
Universal dan Lestari.
Siswa mampu menjelaskan
fungsi utama UUD 1945 Berperilaku demokratis di
6
7
8
9
10
11
C2
C2
C1
C1
C2
C2
Page 92
77
serta peraturan perundangan lainnya
sesuai dengan
Undang-Undang
Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945.
2.2.4 Berperilaku
demokratis di
masyarakat dengan
melaksanakan
konstitusi Negara
serta peraturan
perundangan lainnya
sesuai dengan
Undang- Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945.
2.2.5 Berperilaku
menghargai hasil
karya orang lain di
masyarakat dengan
melaksanakan
konstitusi Negara
serta peraturan
perundangan lainnya
sesuai dengan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
masyarakat dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan
perundangan.
Siswa mampu menjelaskan
Motivasi yang menjadi latar
belakang pembuatan UUD
bagi negara yang satu berbeda dengan negara yang
lain sebagai bentuk
Berperilaku demokratis di
masyarakat. Siswa mampu menjelaskan
Undang-Undang Negara
Republik Indoensia tahun
1945 memiliki fungsi sebagai alat kontrol sebagai bentuk
melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan
perundangan.
Siswa mampu menentukan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
keseluruhan naskah yang terdiri atas pembukaan dan
pasal-pasal baik setelah
amandemen dan sebelum
amandemen. Siswa mampu mengurutkan
Sitimatika UUD Negara
Republik Indonesia 1945
hasil amandemen melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan
perundangan.
Siswa mampu menyebutkan Sifat konstitusi atau UUD
terdiri atas dua fleksibel dan
rigid sebagai bentuk
mendukung makna, kedudukan dan fungsi.
12
13
14
15
16
C2
C2
C3
C3
C1
Page 93
78
3.
C. Peraturan Perundang-
Undangan Dalam
Sistem Hukum
Nasional
3.2 Menelaah makna,
kedudukan dan fungsi
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
serta peratuan
perundang-undangan
lainnya dalam sistem
hukum nasional.
Tahun 1945.
3.2.1 Menjelaskan
Kedudukan dan
Makna Pembukaan
UUD Negara
Republik
Indonesia Tahun
1945.
3.2.2 Menelaah makna
hubungan Pembukaan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
tahun 1945 dan
Proklamasi
Kemerdekaan.
3.2.3 Mengidentifikasi
kedudukan dan fungsi
UUD Negara
Republik Indonesia
tahun 1945.
3.2.4 Makna peraturan
perundangan dalam
system hukum
nasional.
Siswa mampu menjelaskan
Sifat Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Siswa mampu menyebutkan fungsi dari segi
kedudukannya UUD 1945.
Siswa mampu menjelaskan
usaha yang dapat di lakukan pemerintah agar UUD 1945
dapat di laksanakan dengan
baik
Siswa mampu meneyebutkan berapa kali perubahan atau
amendemen terhadap UUD
Negara Republik Indonesia
sebagai bentuk
Mengidentifikasi kedudukan
dan fungsi UUD Negara
Republik Indonesia tahun
1945. Siswa mampu menyebutkan
tata urutan perundang-
undangan nasional yang
merupakan urutan tertinggi sebagai bentuk menelaah
makna peraturan
perundangan dalam system
hukum nasional. Siswa mampu menjelaskan
Peraturan yang dibuat dan
yang disahkan harus ditaati
makna, Makna peraturan perundangan dalam system
hukum nasional.
17
18
19
20
21
22
C2
C2
C2
C1
C1
C2
Page 94
79
4.
D. Melaksanakan Dan
Mepertahankan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945.
4.2 Menyajikan hasil telaah
makna, kedudukan dan
fungsi Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
dalam penerapan
kehidupan
sehari-hari.
4.2.1 Mengaplikasikan
makna, kedudukan
dan fungsi Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam
kehidupan sehari hari.
4.2.2 Melaksanakan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945 dan
Peraturan Perundang-
undangan.
Siswa mampu menerapkan
salah satu penyebab
seseoarang melakukan
kejahatan atau pelanagaran
sebagai bentuk Melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Peraturan
Perundang-undangan.
Siswa mampu menyebutkan dalam melakukan perubahan
UUD 1945 Adanya
kesepakatan dasar berkaitan
dengan perubahan UUD 1945.
Siswa mampu menerapkan upaya perwujudan
melaksanakan dan
mepertahankan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945 dilingkungan sekolah.
23
24
25
C3
C1
C3
Page 95
80
Lampiran 5
SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PPKn
Materi Pembelajaran : Menumbuhkan kesadaran terhadap UUD
Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Alokasi Waktu : 3 x 30 Menit
Jumlah Soal : 25 Butir
Nama :
Kelas :
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang
benar !
1. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia merupakan bentuk
konstitusi yang…
a. Tidak tertulis
b. Tinggi kedudukannya
c. Tertulis
d. Paling Penting
2. Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia disahkan sebagai Undang-
undang dasar dasar Negara oleh PPKI pada tanggal…
a. 17 Agustus 1945 c. 24 Agustus 1945
b. 7 Agustus 1945 d. 18 Agustus 1945
3. Aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaran
negara merupakan penjelasaan dari hukum yang tidak tertulis atau yang
disebut juga dengan hukum..
a. Rasional c. Konstitusi
b. Konvensi d. Hukum Biasa
Page 96
81
4. Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indeonesia tahun 1945
memiliki hubungan yang erat dengan proklamasi kemerdekan, pembukaan
juga memuat kaidah-kaidah yang fundamental bagi penyelengaraan negara,
arti fundamental disini adalah…
a. Berubah-ubah c. Mendasar
b. Lurus d. fleksibel
5. Berikut ini merupakan makna pembukaan UUD 1945 alinea kedua adalah …
a. Pernyataan kemedekaan
b. Tujuan negara dan bentuk negara
c. kerja sama antara negara lain
d. motivasi spiritual dan religius
6. Bacalah uraian dibawah ini!
1. Cita-cita nasional.
2. Tujuan negara.
3. Kekuasan negara
4. Kedaulatan rakyat
Pokok kaidah fundamental yang terdapat dalam pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 ditunjukan oleh nomor,..
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4
7. Pembukaan Undang-Undang 1945 terdiri atas beberapa alinea…
a. 3 Alinea c. 5 Alinea
b. 4 Alinea d. 6 Alinea
8. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari …
a. Motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia
b. Penuntun bangsa Indonesia dalam berbagai kehidupan
c. Cita-cita yang hendak di capai
d. Penentuan dalam kehidupan bangsa Indonesia
9. Salah satu bentuk UUD yang memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa beradab didunia dalam bentuk perilaku bangsa ialah
mengenai..
Page 97
82
a. Cita-cita nasional c. Dasar negara
b. Tujuan negara d. Hak asasi manusia
10. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki nilai
Universal dan Lestari. arti dari Universal dan Lestari ialah,..
a. Tidak ditermima disemua bangsa dan menjadi perjuangan bangsa
b. Menima sebagian kalangan dan selalu jaya dan indah
c. Diterima semua bangsa dan menjadi landasan perjunagan bangsa
d. Negara yang merdeka dan bersatu bangsanya
11. Berikut ini merupakan fungsi utama UUD 1945 adalah …
a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa negara agar tidak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya
b. Sebagai landasan dalam penyelenggaraan negara dan menjamin hak asasi
warga negaranya
c. Melindungi HAM bagi warga negara
d. Sebagai pandangan hidup negara
12. Motivasi yang menjadi latar belakang pembuatan UUD bagi negara yang satu
berbeda dengan negara yang lain; hal ini dapat disebabkan karena beberapa
hal, antara lain..kecuali
a. Sejarah yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan
b. Kekayaan alam dan letak geografis negara tersebut
c. Cara memperoleh kemerdekaan bangsanya
d. Situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan bangsanya
13. Undang-Undang Negara Republik Indoensia tahun 1945 memiliki fungsi
sebagai alat kontrol, yang dimaksud dengan alat kontrol dalam UUD Negara
Republik Indoensia tahun 1945 ialah,..
a. Mengendalikan hukum- hukum dan pasal-pasal dalam Undang-Undang
b. Menjalankan Pearturan Undang-Undang
c. Menjaga keaslian pasal-pasal dan Undang-Undang Dasar
d. Mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah itu sesuai dengan
Undang-Undang
14. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
keseluruhan naskah yang terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal yang tidak
Page 98
83
dapat dipisahkan, sebelum amendemen pasal-pasal terdiri dari 16 bab dan 37
pasal, setelah amendemen terdiri atas…
a. 20 bab dan 60 pasal c. 21 bab 73 pasal
b. 20 bab dan 73 pasal d. 21 bab 60 pasal
15. Sitimatika UUD Negara Republik Indonesia 1945 hasil amandemen adalah
sebagai berikut,..
a. 20 bab, 60 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan
b. 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan
c. 20 bab, 73 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan
d. 21 bab, 60 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan
16. Sifat konstitusi atau UUD terdiri atas dua fleksibel dan rigid yang artinya..
a. Dasar dan mendalam
b. Simpel dan tertulis
c. Dapat diubah dan tidak dapat dirubah
d. Luas dan terukur
17. Bacalah uraian dibawah ini!
1. Terukur
2. Tertulis
3. Singkat dan supel
4. Memuat aturan-aturan
Sifat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ditunjukan oleh nomor,..
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4
18. Dalam tata urutan perundang-undangan nasional yang merupakan urutan
tertinggi ialah..
a. Peraturan pemerintah c. UUD 1945
b. Peraturan persiden d. PERPU
19. Peraturan yang dibuat dan yang disahkan harus ditaati agar terciptanya..
a. Permusuhan dan kekacauan c. Ketidaknyaman
b. Kerukunan dan ketertiban d. Kerusuhan
Page 99
84
20. Dari segi kedudukannya UUD 1945 memiliki fungsi sabagai
berikut…Kecuali
a. Alat kontrol c. Penentu
b. Pengatur d. Perencana
21. Salah satu upaya perwujudan melaksanakan dan mepertahankan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dilingkungan sekolah antara lain adalah,..
a. Bolos dalam jam pelajaraan
b. Menaati peraturan sekolah yang disukai
c. Tidak masuk kelas saat pelajaran yang tidak digemari
d. Belajar demgan sungguh-sungguh
22. Usaha yang dapat di lakukan pemerintah agar UUD 1945 dapat di laksanakan
dengan baik yaitu …
a. Melaksanakan ketentuan-ketentuan dasar 1945
b. Mengundang para cendekiawan untuk mengkaji isi UUD 1945
c. Menyebarluaskan isi dari UUD 1945 Melalui media masa
d. Menuliskan kembali isi UUD 1945 Hasil amandemen
23. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) telah
mengadakan perubahan atau amendemen terhadap UUD Negara Republik
Indonesia sebanyak,..
a. 3 kali c. 5 kali
b. 4 kali d. 6 kali
24. Salah satu penyebab seseoarang melakukan kejahatan atau pelanagaran
adalah,..
a. Pemerintahan yang demokrasi
b. Lemahnya penegakan hukum
c. Lingkungan yang terbuka
d. Rendahnya kesadaran hukum
25. Bacalah uraian dibawah ini
1. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Mengamandemen sebagaian pembukaan UUD 1945
3. Mempertegas sistim presidensial
4. melakuakan perubahan dengan cara adendum
Page 100
85
Dalam melakukan perubahan UUD 1945 Adanya kesepakatan dasar
berkaitan dengan perubahan UUD 1945, kesepakatan dasar itu ditunjukan
dengan nomor,..
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4
------ GOOD LUCK ------
INGAT!!!
KEJUJURAN MU, MENENTUKAN
BANGSA DAN NEGARA INI
KEDEPANNYA
Page 101
86
Lampiran 6
Kunci Jawaban
No Soal Kunci Jawaban
1 C
2 D
3 B
4 B
5 C
6 C
7 A
8 D
9 D
10 C
11 A
12 B
13 D
14 C
15 B
16 C
17 B
18 D
19 A
20 B
21 C
22 B
23 D
24 C
25 D
Page 102
87
Lampiran 7
Validitas Uji Coba Instrumen
No. Nama Peserta Didik
(Testee)
Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Nilai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 ASTRID DWI
APRIANTI 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
4
2 ADITYA ANGARA 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5
3 ALVITO
SULAIMAN 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
17
4 BRYAN
ANTONIUS PANE 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0
18
5 DEDI
KURNIAWAN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
20
6 DEFRI ANSON 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 14
7 FERDIAN ALFARIZI
0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 9
8 FIRMAN DAUD S 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 7
9 MELINDA YESI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9
10 MADEN HUSNI
AKBAR 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
21
11 MARADONA
LUKAS S 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
4
12 M. AZIL
FERNANDO 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
2
13 M. RAZAK MEIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
14 M. NAUFAL A 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 19
15 M. RADI ALZAKI 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
16 M. FAZAR AL
KHADAFI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
21
17 MAILINDA
SAFITRI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
15
Page 103
88
18 PERNANDES
SIPAHUTAR 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
14
19 PARDAMEAN P 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 15
20 PUTRI
WULANDARI 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1
14
21 RM.DANIL ALFAJRI
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
22 RIDHO RIZKI MAULANA
1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 11
23 RIZKY AULIA NABILAH
0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 11
24 YAREMI SEHAT SALAMO
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 13
25 YOMI KRISTIANA SARI
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 6
26 YOHANA CHIRSTIANI S
0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 11
27 YOHANES WELDA PURBA
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
28 ZAHRA RAMADAHI
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 14
16 17 13 12 19 14 14 18 19 20 12 9 18 17 10 5 8 8 8 7 7 17 6 8 19
0,63 0,46 0,64 0,56 0,37 0,55 0,16 0,13 0,60 0,57 0,56 0,49 0,69 0,74 0,54 0,57 0,48 -0,05 0,16 0,61 0,04 0,43 0,54 0,74 0,50
0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Drop Valid Valid Valid ValidKesimpulan Validasi
Jumlah
r Hitung
r Tabel
Page 104
89
Lampiran 8
Uji Validitas Instrumen Soal Nomor 3
No X X2 Y Y2 XY
1 0 0 4 16 0
2 1 1 5 25 5
3 1 1 17 289 17
4 1 1 18 324 18
5 1 1 20 400 20
6 1 1 14 196 14
7 0 0 9 81 0
8 0 0 7 49 0
9 0 0 9 81 0
10 1 1 21 441 21
11 0 0 4 16 0
12 0 0 2 4 0
13 0 0 5 25 0
14 1 1 19 361 19
15 0 0 7 49 0
16 1 1 21 441 21
17 1 1 15 225 15
18 0 0 14 196 0
19 1 1 15 225 15
20 0 0 14 196 0
21 1 1 6 36 6
22 0 0 11 121 0
23 0 0 11 121 0
24 1 1 13 169 13
25 0 0 6 36 0
26 0 0 11 121 0
27 0 0 9 81 0
28 1 1 14 196 14
Jumlah 13 13 321 4521 198
Page 105
90
( ) ( ) ( )
√* ( ) + * ( ) +
( ) ( ) ( )
√* ( ) + * ( ) +
√* + * +
√* + * +
√
Berdasarkan nilai r tabel pada tabel produc moment diketahui r tabel untuk n =28
adalah 0,374 sedangkan nilai r hitung soal nomor 3 adalah 0,640. Syarat validitas
adalah r hitung > r tabel sehingga r hitung (0,640) > r tabel (0,374) maka butir
soal nomor 3 dinyatakan valid.
Page 106
91
Lampiran 9
Uji Taraf Kesukaran Soal
No Indeks Kesukaran Interval
1 0,5714 sedang
2 0,6071 sedang
3 0,4642 sedang
4 0,4285 sedang
5 0,6785 sedang
6 0,5 sedang
7 0,5 sedang
8 0,6428 sedang
9 0,6785 sedang
10 0,7142 mudah
11 0,4248 sedang
12 0,3214 sedang
13 0,6428 sedang
14 0,6071 sedang
15 0,3571 sedang
16 0,1785 sukar
17 0,2857 sukar
18 0,2857 sukar
19 0,2857 sukar
20 0,25 sukar
21 0,25 sukar
22 0,6071 sedang
23 0,2142 sukar
24 0,2857 sukar
25 0,6785 sedang
Page 107
92
Lampiran 10
Uji Daya Pembedan Soal
No J JA BA PA JB BB PB D INTERPRETASI
1 28 14 13 0,93 14 3 0,21 0,71 Baik Sekali
2 28 14 12 0,86 14 5 0,36 0,50 Baik
3 28 14 11 0,79 14 2 0,14 0,64 Baik
4 28 14 10 0,71 14 2 0,14 0,57 Baik
5 28 14 11 0,79 14 8 0,57 0,21 Cukup
6 28 14 10 0,71 14 4 0,29 0,43 Baik
7 28 14 8 0,57 14 6 0,43 0,14 Jelek
8 28 14 11 0,79 14 7 0,50 0,29 Cukup
9 28 14 12 0,86 14 7 0,50 0,36 Cukup
10 28 14 13 0,93 14 7 0,50 0,43 Baik
11 28 14 8 0,57 14 4 0,29 0,29 Cukup
12 28 14 7 0,50 14 2 0,14 0,36 Cukup
13 28 14 13 0,93 14 5 0,36 0,57 Baik
14 28 14 13 0,93 14 4 0,29 0,64 Baik
15 28 14 9 0,64 14 1 0,07 0,57 Baik
16 28 14 5 0,36 14 0 0,00 0,36 Cukup
17 28 14 6 0,43 14 2 0,14 0,29 Cukup
18 28 14 3 0,21 14 5 0,36 0,14 Jelek
19 28 14 4 0,29 14 4 0,29 0,00 Jelek
20 28 14 6 0,43 14 1 0,07 0,36 Cukup
21 28 14 3 0,21 14 4 0,29 0,07 Jelek
22 28 14 12 0,86 14 5 0,36 0,50 Baik
23 28 14 5 0,36 14 1 0,07 0,29 Cukup
24 28 14 8 0,57 14 0 0,00 0,57 Baik
25 28 14 13 0,93 14 6 0,43 0,50 Baik
Page 108
93
Lampiran 11
Uji Reabilitas Soal Uji Coba
Untuk menghitung bersanya relibilitas soal dipergunakan rumus kunder
richardson -20 (KR20) Sutja. dkk., (2017:91) rumus tersebut adalah sebagai
berikut:
KR20 =
.(
)
No X X2 p q Pq
1 16 256 0,571429 0,428571 0,244898
2 17 289 0,607143 0,392857 0,23852
3 13 169 0,464286 0,535714 0,248724
4 12 144 0,428571 0,571429 0,244898
5 19 361 0,678571 0,321429 0,218112
6 14 196 0,5 0,5 0,25
7 14 196 0,5 0,5 0,25
8 18 324 0,642857 0,357143 0,229592
9 19 361 0,678571 0,321429 0,218112
10 20 400 0,714286 0,285714 0,204082
11 12 144 0,428571 0,571429 0,244898
12 9 81 0,321429 0,678571 0,218112
13 18 324 0,642857 0,357143 0,229592
14 17 289 0,607143 0,392857 0,23852
15 10 100 0,357143 0,642857 0,229592
16 5 25 0,178571 0,821429 0,146684
17 8 64 0,285714 0,714286 0,204082
18 8 64 0,285714 0,714286 0,204082
19 8 64 0,285714 0,714286 0,204082
20 7 49 0,25 0,75 0,1875
21 7 49 0,25 0,75 0,1875
22 17 289 0,607143 0,392857 0,23852
23 6 36 0,214286 0,785714 0,168367
24 8 64 0,285714 0,714286 0,204082
25 19 361 0,678571 0,321429 0,218112
Jumlah 321 4699 11,4643 13,5357 5,47066
Page 109
94
Untuk mencari rumus (varian), maka rumusnya adalah:
=
( )
=
( )
=
=
=
=
Maka untuk mencari Reliabilitasnya yaitu:
KR20 =
.(
)
KR20 =
.(
)
KR20 =
.(
)
KR20 =
.(0,849)
KR20 =1,037.(0,849)
KR20 = 0,88
Berdasarkan penghitungan mengunkan rumus KR-20, diperoleh bahwa reliabilitas
tes untuk keseluruhan yang diuji cobakan (25 butir soal) adalah 0,88 berarti hasil
tersebut memiliki realiabilitas sangat tinggi.
Page 110
95
Lampiran 12
SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PPKn.
Materi Pembelajaran : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Alokasi Waktu : 3 x 30 Menit
Jumlah Soal : 20 Butir
Nama :
Kelas :
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang
benar !
1. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia merupakan bentuk
konstitusi yang…
a. Tidak tertulis
b. Tinggi kedudukannya
c. Tertulis
d. Paling Penting
2. Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia disahkan sebagai Undang-
undang dasar dasar Negara oleh PPKI pada tanggal…
a. 17 Agustus 1945 c. 24 Agustus 1945
b. 7 Agustus 1945 d. 18 Agustus 1945
3. Atura dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaran negara
merupakan penjelasaan dari hukum yang tidak tertulis atau yang disebut juga
dengan hukum..
a. Rasional c. Konstitusi
b. Konvensi d. Hukum Biasa
4. Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indeonesia tahun 1945
memiliki hubungan yang erat dengan proklamasi kemerdekan, pembukaan
juga memuat kaidah-kaidah yang fundamental bagi penyelengaraan negara,
arti fundamental disini adalah…
a. Berubah-ubah c. Mendasar
b. Lurus d. fleksibel
5. Berikut ini merupakan makna pembukaan UUD 1945 alinea kedua adalah …
a. Pernyataan kemedekaan
b. Tujuan negara dan bentuk negara
c. kerja sama antara negara lain
Page 111
96
d. motivasi spiritual dan religius
6. Bacalah uraian dibawah ini!
1. Cita-cita nasional.
2. Tujuan negara.
3. Kekuasan negara
4. Kedaulatan rakyat
Pokok kaidah fundamental yang terdapat dalam pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 ditunjukan oleh nomor,..
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4
7. Salah satu bentuk UUD yang memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa beradab didunia dalam bentuk perilaku bangsa ialah
mengenai..
a. Cita-cita nasional c. Dasar negara
b. Tujuan negara d. Hak asasi manusia
8. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki nilai
Universal dan Lestari. arti dari Universal dan Lestari ialah,..
a. Tidak ditermima disemua bangsa dan menjadi perjuangan bangsa
b. Menima sebagian kalangan dan selalu jaya dan indah
c. Diterima semua bangsa dan menjadi landasan perjunagan bangsa
d. Negara yang merdeka dan bersatu bangsanya
9. Berikut ini merupakan fungsi utama UUD 1945 adalah …
a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa negara agar tidak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya
b. Sebagai landasan dalam penyelenggaraan negara dan menjamin hak asasi
warga negaranya
c. Melindungi HAM bagi warga negara
d. Sebagai pandangan hidup negara
10. Motivasi yang menjadi latar belakang pembuatan UUD bagi negara yang satu
berbeda dengan negara yang lain; hal ini dapat disebabkan karena beberapa
hal, antara lain..kecuali
a. Sejarah yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan
b. Kekayaan alam dan letak geografis negara tersebut
c. Cara memperoleh kemerdekaan bangsanya
d. Situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan bangsanya
11. Undang-Undang Negara Republik Indoensia tahun 1945 memiliki fungsi
sebagai alat kontrol, yang dimaksud dengan alat kontrol dalam UUD Negara
Republik Indoensia tahun 1945 ialah,..
a. Mengendalikan hukum- hukum dan pasal-pasal dalam Undang-Undang
b. Menjalankan Pearturan Undang-Undang
c. Menjaga keaslian pasal-pasal dan Undang-Undang Dasar
Page 112
97
d. Mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah itu sesuai dengan
Undang-Undang
12. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
keseluruhan naskah yang terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal yang tidak
dapat dipisahkan, sebelum amendemen pasal-pasal terdiri dari 16 bab dan 37
pasal, setelah amendemen terdiri atas…
a. 20 bab dan 60 pasal c. 21 bab 73 pasal
b. 20 bab dan 73 pasal d. 21 bab 60 pasal
13. Sitimatika UUD Negara Republik Indonesia 1945 hasil amandemen adalah
sebagai berikut,..
a. 20 bab, 60 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan
b. 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan dan 2 pasal aturan tambahan
c. 20 bab, 73 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan
d. 21 bab, 60 pasal, 173 ayat 3 pasal aturan dan 4 pasal aturan tambahan
14. Sifat konstitusi atau UUD terdiri atas dua fleksibel dan rigid yang artinya..
a. Dasar dan mendalam
b. Simpel dan tertulis
c. Dapat diubah dan tidak dapat dirubah
d. luas dan terukur
15. Bacalah uraian dibawah ini!
1. Terukur
2. Tertulis
3. Singkat dan supel
4. Memuat aturan-aturan
Sifat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ditunjukan oleh nomor,..
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4
16. Dari segi kedudukannya UUD 1945 memiliki fungsi sabagai
berikut…Kecuali
a. Alat kontrol c. Penentu
b. Pengatur d. Perencana
17. Usaha yang dapat di lakukan pemerintah agar UUD 1945 dapat di laksanakan
dengan baik yaitu …
a. Melaksanakan ketentuan-ketentuan dasar 1945
b. Mengundang para cendekiawan untuk mengkaji isi UUD 1945
c. Menyebarluaskan isi dari UUD 1945 Melalui media masa
d. Menuliskan kembali isi UUD 1945 Hasil amandemen
18. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) telah
mengadakan perubahan atau amendemen terhadap UUD Negara Republik
Indonesia sebanyak,..
a. 3 kali c. 5 kali
Page 113
98
b. 4 kali d. 6 kali
19. Salah satu penyebab seseoarang melakukan kejahatan atau pelanagaran
adalah,..
a. Pemerintahan yang demokrasi
b. Lemahnya penegakan hukum
c. Lingkungan yang terbuka
d. Rendahnya kesadaran hukum
20. Bacalah uraian dibawah ini!
1. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Mengamandemen sebagaian pembukaan UUD 1945
3. Mempertegas sistim presidensial
4. melakuakan perubahan dengan cara adendum
Dalam melakukan perubahan UUD 1945 Adanya kesepakatan dasar berkaitan
dengan perubahan UUD 1945, kesepakatan dasar itu ditunjukan dengan
nomor,..
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 2, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4
------ GOOD LUCK ------
INGAT!!!
KEJUJURAN MU, MENENTUKAN BANGSA DAN
NEGARA INI
KEDEPANNYA
Page 114
99
Lampiran 13
Kunci Jawaban
No Soal Kunci Jawaban
1 C
2 D
3 B
4 C
5 A
6 D
7 D
8 C
9 A
10 B
11 D
12 C
13 B
14 C
15 B
16 D
17 A
18 B
19 D
20 C
Page 115
100
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 30 Muaro Jambi
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : VIII/I( Satu )
Materi Pokok : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Alokasi Waktu : 12 JP (4X Pertemuan)
A. Kompotensi Inti
K.1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K.1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,
percaya diri, peduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
K.1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampakmata.
K.1.4. Menunjukkan ketrampilan, menalar, mengolah, danmenyaji,
secarakreatif, produktif, kritis mandiri, kolaborasi dan komunikatif
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompotensi
1 1.2 Menghargai makna, kedudukan dan 1.2.1 Berpikir positif dalam memaknai
Page 116
101
fungsi Undang-Undang dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai bentuk sikap beriman
dan bertakwa.
kedudukan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara adil sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai
fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
secara adil sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
2 2.2 Mendukung makna, kedudukan dan
fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945, serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945.
2.2.1 Berperilaku Jujur di masyarakat
dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.2.2 Berperilaku menghargai martabat
manusia di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta
peraturan perundangan lainnya sesuai
dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2.2.3 Berperilaku patriotik di masyarakat
dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.2.4 Berperilaku demokratis di masyarakat
dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Page 117
102
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.2.5 Berperilaku menghargai hasil karya
orang lain di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta
peraturan perundangan lainnya sesuai
dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3 3.2 Menelaah makna, kedudukan dan
fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945,
serta peratuan perundangan-
undangan lainnya dalam sistem
hukum nasional.
3.2.1 Menjelaskan Kedudukan dan Makna
Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3.2.2 Menelaah makna hubungan
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.
3.2.3 Mengidentifikasi kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
3.2.4 Makna peraturan perundangan dalam
system hukum nasional.
4. 4.2 Menyajikan hasil telaah makna,
kedudukan dan fungsi Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam
penerapan kehidupan sehari-hari.
4.2.1 Mengaplikasikan makna, kedudukan
dan fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam kehidupan sehari hari.
4.2.2 Melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Peraturan
Perundang-undangan.
Nilai Karakter Yang Akan Dikembangkan: Religius, Cinta Tanah Air, Patrotisme,
Disiplin, Menghargai Pendapat Orang Lain, Berani, Dan Bertanggung Jawab.
Page 118
103
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap spiritual dan Sikap sosial
Kompetensi Spritual
1.2.1 Berpikir positif dalam memaknai kedudukan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk
sikap beriman dan bertakwa.
1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
Kompetensi Sosial
2.2.1 Berperilaku Jujur di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2.2 Berperilaku menghargai martabat manusia di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2.2.3 Berperilaku patriotik di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2.4 Berperilaku demokratis di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2.5 Berperilaku menghargai hasil karya orang lain di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Kompetensi Pengetahuna dan Keterampilan
3.2.1 Menjelaskan Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3.2.2 Menelaah makna hubungan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.
Page 119
104
3.2.3 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
3.2.4 Makna peraturan perundangan dalam system hukum nasional.
D. Materi Pembelajaran
1. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Peraturaan perundang-undangan dalam sistim hukum nasional.
4. Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaraan : Kooperatif tipe Team Assistend
Individualization (TAI)
2. Metode Pembelajaran : Diskusi Aktif, Penugasan/Bekerja
Dalalm Kelompok, Tanya Jawab
F. Media dan Bahan
1. Media
a. Gambar.
b. Video.
2. Alat/Bahan
a. Papan tulis/media informasi
b. Spidol
c. Proyektor dan Leptop
G. Sumber Belajar
a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi
2017. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku
Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi
Page 120
105
2016. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN I
Kegiatan Sintak
Model
Kooperatif
Tipe TAI
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan
kehadiran pesrta didik
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan
materi sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan
membimbing peserta didik menyanyikan
lagu wajib nasional
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan
yang akan dicapai.
15 menit
Kegiatan Inti Placement
Test
1. Sebelum memebentuk kelompok siswa
dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian
yang diperoleh siswa pada bab sebelumnya
nilai siswa yang tinggi dipilih menjadi
ketua tim.
90 menit
Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi
siswa kedalam berapa kelompok yang
terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada
setiap kelompok tersebut untuk
membedakannya.
Teaching
Grup
3. Guru menyampaikan materi secara
singkat dan siswa mengamati, mempelajari
,materi untuk di diskusikan , guru memberi
kan permasalahan kasus, dan tugas
mengenai “Kedudukan dan Makna
Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945” yang berkaitan
dengan:
Kedudukan Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Hubungan Pembukaan dan Proklamasi
Kemerdekaan.
Pembukaan Memuat Pokok Kaidah
Negara yang Fundamental
Page 121
106
Makna Alinea Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
kepada siswa yang telah dikelompokkan
Student
Creartive
4. Guru memberikan presepsi bahwa dan
menekan kan bahwa keberhasila setiap
siswa ditentukan oleh keberhasilan
kelompoknya
Teams
study
5. Siswa belajar bersama dalam kelompok
berdiskusi memecahkan masalah
meneganai permasalahan dan tugas yang
telah diberikan terkait dengan “Kedudukan
dan Makna Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945” ketua tim
dalam kelompok berperaan sebagai tutor
sebaya. Dan guru juga memberikan
bantuan apa bila mengalami kesulitan
kepada siswa yang membutuhkan .
Teams
Score
6. Guru memberikan nilai mengenai
kekompakan tim, jawaban dan kecepataan
dalam mejawab dan memecahkan masalah
yang diberikan dan memberikan sebuah
penghargaan bagi kelompok yang mendap
at hasil yang tinggi.
Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada
siswa mengenai permasalahan yang telah
dibahas dan yang telah didiskusikan.
Kegiatan
Akhir
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat
tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil
belajarnya.
2. Peserta ditanya apakah sudah memahami
materi pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya
Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur
kepada tuhan karena pembelajaraan dapat
berjalan dengan baik dan lancer.
5. Do’a.
15 menit
Page 122
107
PERTEMUAN II
Kegiatan Sintak
Model
Kooperatif
Tipe TAI
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan
kehadiran pesrta didik
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan
materi sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan
membimbing peserta didik menyanyikan
lagu wajib nasional
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan
yang akan dicapai.
15 menit
Kegiatan Inti Placement
Test
1. Sebelum memebentuk kelompok siswa
dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian
yang diperoleh siswa pada bab
sebelumnya nilai siswa yang tinggi dipilih
menjadi ketua tim.
90 menit
Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi
siswa kedalam berapa kelompok yang
terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada
setiap kelompok tersebut untuk
membedakannya.
Teaching
Grup
3. Guru menyampaikan materi secara
singkat dan siswa mengamati, mempelajari
,materi untuk di diskusikan , guru memberi
kan permasalahan kasus, dan tugas
mengenai “Kedudukan dan fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945”
yang berkaitan dengan:
Kedudukan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Sifat dan Fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
kepada siswa yang telah dikelompokkan
Student
Creartive
4. Guru memberikan presepsi bahwa dan
menekan kan bahwa keberhasila setiap siswa ditentukan oleh keberhasilan
kelompoknya
Teams
study
5. Siswa belajar bersama dalam kelompok
berdiskusi memecahkan masalah
Page 123
108
meneganai permasalahan dan tugas yang
telah diberikan terkait dengan “Kedudukan
dan fungsi UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945” ketua tim dalam
kelompok berperaan sebagai tutor sebaya.
Dan guru juga memberikan bantuan apa
bila mengalami kesulitan kepada siswa
yang membutuhkan .
Teams
Score
6. Guru memberikan nilai mengenai
kekompakan tim, jawaban dan kecepataan
dalam mejawab dan memecahkan masalah
yang diberikan dan memberikan sebuah
penghargaan bagi kelompok yang mendap
at hasil yang tinggi
Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada
siswa mengenai permasalahan yang telah
dibahas dan yang telah didiskusikan.
Kegiatan
Akhir
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat
tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil
belajarnya.
2. Peserta dapat ditanya apakah sudah
memahami materi pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya
Kedudukan dan fungsi UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur
kepada tuhan karena pembelajaraan dapat
berjalan dengan baik dan lancer.
5. Do’a
15 menit
PERTEMUAN III
Kegiatan Sintak
Model
Kooperatif
Tipe TAI
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan
kehadiran pesrta didik
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan
materi sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan
membimbing peserta didik menyanyikan
15 menit
Page 124
109
lagu wajib nasional.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan
yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Placement
Test
1. Sebelum memebentuk kelompok siswa
dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian
yang diperoleh siswa pada bab
sebelumnya nilai siswa yang tinggi dipilih
menjadi ketua tim.
90 menit
Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi
siswa kedalam berapa kelompok yang
terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada
setiap kelompok tersebut untuk
membedakannya.
Teaching
Grup
3. Guru menyampaikan materi secara
singkat dan siswa mempelajari materi
untuk di diskusikan , guru memberikan per
masalahan dan tugas mengenai “Peraturan
Perundang-Undang Dalam Sistem Hukum
Nasional” kepada siswa yang telah
dikelompokkan.
Student
Creartive
4. Guru memberikan presepsi bahwa dan
menekan kan bahwa keberhasila setiap
siswa ditentukan oleh keberhasilan
kelompoknya
Teams
study
5. Siswa belajar bersama dalam kelompok
berdiskusi memecahkan masalah
meneganai permasalahan dan tugas yang
telah diberikan terkait dengan “Peraturan
Perundang-Undang Dalam Sistem Hukum
Nasional” ketua tim dalam kelompok
berperaan sebagai tutor sebaya. Dan guru
juga memberikan bantuan apa bila
mengalami kesulitan kepada siswa yang
membutuhkan .
Teams
Score
6. Guru memberikan nilai mengenai
kekompakan tim, jawaban dan kecepataan
dalam mejawab dan memecahkan masalah
yang diberikan dan memberikan sebuah
penghargaan bagi kelompok yang mendap
at hasil yang tinggi
Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada
siswa mengenai permasalahan yang telah
dibahas dan yang telah didiskusikan.
Kegiatan
Akhir
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat
tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil
belajarnya.
2. Peserta dapat ditanya apakah sudah
15 menit
Page 125
110
memahami materi pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya
Peraturan Perundang-Undang Dalam
Sistem Hukum Nasional
4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur
kepada tuhan karena pembelajaraan dapat
berjalan dengan baik dan lancer.
5. Do’a
PERTEMUAN IV
Kegiatan Sintak
Model
Kooperatif
Tipe TAI
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan
kehadiran pesrta didik
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan
materi sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan
membimbing peserta didik menyanyikan
lagu wajib nasional.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan
yang akan dicapai.
15 menit
Kegiatan Inti Placement
Test
1. Sebelum memebentuk kelompok siswa
dipilih berdasarkan rata-rata nilai harian
yang diperoleh siswa pada bab
sebelumnya nilai siswa yang tinggi dipilih
menjadi ketua tim.
90 menit
Teams 2. Berdasarkan nilai rata-rata guru membagi
siswa kedalam berapa kelompok yang
terdiri 4-5 siswa, memberikan nama pada
setiap kelompok tersebut untuk
membedakannya.
Teaching
Grup
3. Guru menyampaikan materi secara
singkat dan siswa mempelajari materi
untuk di diskusikan , guru memberikan per
masalahan dan tugas mengenai
“Melaksanakan Dan Mempertahankan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945” kepada siswa yang telah
dikelompokkan.
Student 4. Guru memberikan presepsi bahwa dan
Page 126
111
Creartive menekan kan bahwa keberhasila setiap
siswa ditentukan oleh keberhasilan
kelompoknya
Teams
study
5. Siswa belajar bersama dalam kelompok
berdiskusi memecahkan masalah
meneganai permasalahan dan tugas yang
telah diberikan terkait dengan
“Melaksanakan Dan Mempertahankan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945” ketua tim dalam kelompok
berperaan sebagai tutor sebaya. Dan guru
juga memberikan bantuan apa bila
mengalami kesulitan kepada siswa yang
membutuhkan .
Teams
Score
6. Guru memberikan nilai mengenai
kekompakan tim, jawaban dan kecepataan
dalam mejawab dan memecahkan masalah
yang diberikan dan memberikan sebuah
penghargaan bagi kelompok yang mendap
at hasil yang tinggi
Fact Test 7. Guru memberikan tes-tes fakta kepada
siswa mengenai permasalahan yang telah
dibahas dan yang telah didiskusikan.
Kegiatan
Akhir
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat
tentang kegiatan pembelajaraan dan hasil
belajarnya.
2. Peserta dapat ditanya apakah sudah
memahami materi pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya
Melaksanakan Dan Mempertahankan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur
kepada tuhan karena pembelajaraan dapat
berjalan dengan baik dan lancer.
5. Do’a
15 menit
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian
pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan
format :
Pedoman Pengamatan Sikap
Page 127
112
Kelas : VIII
Hari, Tanggal : …
Pertemuan Ke - : …
Materi Pokok : …
No Nama Peserta
Didik
Aspek Penilaian*
Mensyukuri
Pancasila
Menghargai
Jasa
Pahlawan
Peduli Tanggung
Jawab Kerjasama
1 Adelia Ota Putri
2 Anjelia Tara
Fransiska
3 Avrilla Sabina
4 Anggun Lia
Sanjaya
5 Ari Fransisko
6 Awaludin
7 Dendi
8 Dita Arimbi
9 Enggar Saputra
10 Fachru Okta
Frinsyah
11 Faisson
12 Farhan
13 Fachrizal Akmal
14 Gilang Al Rahman
15 Irma Yanti
16 Jonathan Padang
17 M.Ibnu Saputra
18 M. Febri Albukhari
19 Rina Agustina
20 Sumarlan
21 Vony Gea Azila
22 Tio Okta Mulyadi
23 Windi Regita
Juniarti
Page 128
113
24 Winny Syakila
Ramadhani
25 Alvin Nasution
* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang
dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap
yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang
dinilai.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan peserta didikdilakukan dengan teknik penilaian
pengetahuan dengan bentuk instrumen tes tulis (Pilihan Ganda).
Nilai =
X 100
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,
kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada
saat menyampaikan hasil telaah tentang Memperkuat Komitmen
Kebangsaan Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat
menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan
rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan
guru.
No
Nama
Peserta
Dididk
Kemampuan
Bertanya
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
Memberi
Masukan/
Saran
Mengapresiasi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Adelia Ota Putri
Page 129
114
2 Anjelia Tara
Fransiska
3 Avrilla Sabina
4 Anggun Lia
Sanjaya
5 Ari Fransisko
6 Awaludin
7 Dendi
8 Dita Arimbi
9 Enggar Saputra
10 Fachru Okta
Frinsyah
11 Faisson
12 Farhan
13 Fachrizal Akmal
14 Gilang Al
Rahman
15 Irma Yanti
16 Jonathan Padang
17 M.Ibnu Saputra
18 M. Febri
Albukhari
19 Rina Agustina
20 Sumarlan
21 Vony Gea Azila
22 Tio Okta
Mulyadi
23 Windi Regita
Juniarti
24 Winny Syakila
Ramadhani
25 Alvin Nasution
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2
Pedoman Penskoran (Rubrik)
Page 130
115
No. Aspek Penskoran
1 Kemampuan
Bertanya
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
2
Kemampuan
Menjawab/
Argumentasi
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
3
Kemampuan
Memberi
Masukan
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4 Mengapresiasi
Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
4. Remedial
1. Memberikan arahan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi
pembelajaran dari berbagai sumber yang relevan (media cetak, media
massa, koran, majalah, dll).
2. Memberikan tugas mandiri untuk kembali mempelajari materi
pembelajaran dengan indikator yang belum tercapai.
Mengetahui, Jambi,
Guru Mata Pelajaraan PPKn Mahasiswa Penelitian
Evrizal, MPd.i Muhammad Ariyansyah
NIP:196211111986011002 A1A315015
Page 131
116
Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KONTROL
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 30 Muaro Jambi
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : VIII/I( Satu )
Materi Pokok : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Alokasi Waktu : 12 JP (4X Pertemuan)
A. Kompotensi Inti
K.1.5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K.1.6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,
percaya diri, peduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
K.1.7. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampakmata.
K.1.8. Menunjukkan ketrampilan, menalar, mengolah, danmenyaji,
secarakreatif, produktif, kritis mandiri, kolaborasi dan komunikatif
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompotensi
1 3.2 Menghargai makna, kedudukan dan
fungsi Undang-Undang dasar
1.2.3 Berpikir positif dalam memaknai
kedudukan Undang-Undang Dasar
Page 132
117
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai bentuk sikap beriman
dan bertakwa.
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara adil sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
1.2.4 Berpikir positif dalam memaknai
fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
secara adil sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
2 4.2 Mendukung makna, kedudukan dan
fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945, serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945.
2.2.6 Berperilaku Jujur di masyarakat
dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.2.7 Berperilaku menghargai martabat
manusia di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta
peraturan perundangan lainnya sesuai
dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2.2.8 Berperilaku patriotik di masyarakat
dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.2.9 Berperilaku demokratis di masyarakat
dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Page 133
118
Indonesia Tahun 1945.
2.2.10 Berperilaku menghargai hasil karya
orang lain di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta
peraturan perundangan lainnya sesuai
dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3 3.3 Menelaah makna, kedudukan dan
fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945,
serta peratuan perundangan-
undangan lainnya dalam sistem
hukum nasional.
3.2.5 Menjelaskan Kedudukan dan Makna
Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3.2.6 Menelaah makna hubungan
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.
3.2.7 Mengidentifikasi kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
3.2.8 Makna peraturan perundangan dalam
system hukum nasional.
4. 4.3 Menyajikan hasil telaah makna,
kedudukan dan fungsi Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam
penerapan kehidupan sehari-hari.
4.2.3 Mengaplikasikan makna, kedudukan
dan fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam kehidupan sehari hari.
4.2.4 Melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Peraturan
Perundang-undangan.
Nilai Karakter Yang Akan Dikembangkan: Religius, Cinta Tanah Air, Patrotisme,
Disiplin, Menghargai Pendapat Orang Lain, Berani, Dan Bertanggung Jawab.
Page 134
119
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap spiritual dan Sikap sosial
Kompetensi Spritual
1.2.1 Berpikir positif dalam memaknai kedudukan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk
sikap beriman dan bertakwa.
1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk
sikap beriman dan bertakwa.
Kompetensi Sosial
2.2.1 Berperilaku Jujur di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2.2 Berperilaku menghargai martabat manusia di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2.2.3 Berperilaku patriotik di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi
Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2.4 Berperilaku demokratis di masyarakat dengan melaksanakan
konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2.5 Berperilaku menghargai hasil karya orang lain di masyarakat dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Kompetensi Pengetahuna dan Keterampilan
3.2.1 Menjelaskan Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3.2.2 Menelaah makna hubungan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan.
3.2.3 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
3.2.4 Makna peraturan perundangan dalam system hukum nasional.
D. Materi Pembelajaran
1. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Page 135
120
2. Kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Peraturaan perundang-undangan dalam sistim hukum nasional.
4. Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik.
2. Model Pembelajaraan : Konvensional (Pembelajaran langsung)
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Tugas
F. Media dan Bahan
1. Media
c. Gambar.
d. Video.
2. Alat/Bahan
d. Papan tulis/media informasi
e. Spidol
f. Proyektor dan Leptop
g. Speaker
G. Sumber Belajar
a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi
2017. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku
Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII Edisi Revisi
2016. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN I
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk 15 menit
Page 136
121
mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta
didik.
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi
sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi
k menyanyikan lagu wajib nasional
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Mengamati
Guru menjelaskan secara umum materi Kedudukan
dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.
Siswa membaca materi semangat dan komitmen
kebangsaan pendiri negara.
Menanya
Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertannya tentang materi
pembelajaran
Mengumpul Informasi
Peserta didik mencari informasi menggukan sumber
lain baik dari internet maupun yang relevan untuk
mengumpulkan informasi tentang semangat dan
komitemen kebangsaan pendiri negara.
Mengasosiasikan
Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan
mengkaitkannya dengan semangat dan komitemen
kebangsaan pendiri negara.
Mengkomunikasikan
Guru secara acak memnita pesrta didik untuk
melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya
diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut
Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil
pembelajaraan hari ini.
90 menit
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan
pembelajaraan dan hasil belajarnya.
2. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi
pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya Kedudukan dan
Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
15 menit
Page 137
122
Tahun 1945 dalam Kehidupan
4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan
karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan
lancer.
5. Do’a.
PERTEMUAN II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk
mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta
didik.
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi
sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi
k menyanyikan lagu wajib nasional
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan
dicapai.
15 menit
Kegiatan Inti Mengamati
Guru menjelaskan secara umum Kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.
Siswa membaca materi Kedudukan dan fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Menanya
Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertannya tentang materi
pembelajaran
Mengumpul Informasi
Peserta didik mencari informasi menggukan sumber
lain baik dari internet maupun yang relevan untuk
mengumpulkan informasi tentang Bentuk-bentuk
semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukan
pendiri negara.
Mengasosiasikan
Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan
mengkaitkannya dengan Kedudukan dan fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Mengkomunikasikan
Guru secara acak memnita pesrta didik untuk
90 menit
Page 138
123
melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya
diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut
Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil
pembelajaraan hari ini.
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan
pembelajaraan dan hasil belajarnya.
2. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi
pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya Kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan
karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan
lancer.
4. Do’a.
15 menit
PERTEMUAN III
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk
mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta
didik.
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi
sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi
k menyanyikan lagu wajib nasional.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan
dicapai.
15 menit
Kegiatan Inti Mengamati
Guru menjelaskan secara umum materi Peraturaan
perundang-undangan dalam sistim hukum nasional.
Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.
Siswa membaca materi Peraturaan perundang-
undangan dalam sistim hukum nasional
Menanya
Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertannya tentang materi
pembelajaran
Mengumpul Informasi
Peserta didik mencari informasi menggukan sumber
lain baik dari internet maupun yang relevan untuk
90 menit
Page 139
124
mengumpulkan informasi tentang Peraturaan
perundang-undangan dalam sistim hukum nasional
Mengasosiasikan
Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan
mengkaitkannya dengan Peraturaan perundang-
undangan dalam sistim hukum nasional
Mengkomunikasikan
Guru secara acak memnita pesrta didik untuk
melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya
diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut
Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil
pembelajaraan hari ini.
Penutup 6. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan
pembelajaraan dan hasil belajarnya.
7. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi
pelajaran tersebut.
8. Guru menanamkan bahwa pentingnya Peraturaan
perundang-undangan dalam sistim hukum nasional
9. Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan
karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan
lancer.
10. Do’a.
15 menit
PERTEMUAN IV
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk
mempimpin do’a.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kehadiran pesrta
didik.
3. Membangun apresiasi dengan menanyakan materi
sebelumnya.
4. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didi
k menyanyikan lagu wajib nasional.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan yang akan
dicapai.
15 menit
Kegiatan Inti Mengamati
Guru menjelaskan secara umum materi Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Guru menjelaskan materi-materi pembelajaran.
Siswa membaca materi Melaksanakan dan
90 menit
Page 140
125
mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Menanya
Guru mengajukan pertanyaan/ memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertannya tentang materi
pembelajaran
Mengumpul Informasi
Peserta didik mencari informasi menggukan sumber
lain baik dari internet maupun yang relevan untuk
mengumpulkan informasi tentang Melaksanakan dan
mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Mengasosiasikan
Peserta didik mengumpulkan informasi tersebut dan
mengkaitkannya dengan Melaksanakan dan
mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Mengkomunikasikan
Guru secara acak memnita pesrta didik untuk
melaporkan hasil tugasnya dan pesrta didik laianya
diminta untuk menanggapi hasil pekerjaan tersebut
Guru memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil
pembelajaraan hari ini.
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulusan singkat tentang kegiatan
pembelajaraan dan hasil belajarnya.
2. Peserta dapat ditanya apakah sudah memahami materi
pelajaran tersebut.
3. Guru menanamkan bahwa pentingnya Melaksanakan dan
mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945.
4. Diakhiri dengan mengucapkan syukur kepada tuhan
karena pembelajaraan dapat berjalan dengan baik dan
lancer.
5. Do’a.
15 e
n
i
t
Page 141
126
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
5. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian
pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan
format :
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : VIII
Hari, Tanggal : …
Pertemuan Ke - : …
Materi Pokok : …
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian*
Mensyukuri
Pancasila
Menghargai
Jasa Pahlawan Peduli
Tanggung
Jawab Kerjasama
1 Anjeli
2 Ariyanto
3 Ciska Nesya
Saraswati
4 Dedek Rizki
5 Dian Wirano
6 Difa Qoziah Evelyna
7 Duta Alfitra
Simatupang
8 Edward Wilfredo
9 Gusti Randa
10 Maryam
11 M. Jefri Alfarizi
12 M. Jofan Alfarizi
13 M. Rizki
14 M. Rianto
15 M. Rahul Sidiq
Irawan
16 Riantoro
17 Rodiyani
18 Rudi Fermadi
19 Salsabilla Putri
Page 142
127
20 Salis Rachmandani
21 Siti Nurhazizah
22 Supra Saputra
23 Wahyu Septi
24 Yitro Wanalu
25 Frans William Purba
* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang
dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap
yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang
dinilai.
6. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan peserta didikdilakukan dengan teknik penilaian
pengetahuan dengan bentuk instrumen tes tulis (Pilihan Ganda).
Nilai =
X 100
7. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,
kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada
saat menyampaikan hasil telaah tentang Memperkuat Komitmen
Kebangsaan Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat
menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan
rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan
guru.
Page 143
128
No
Nama
Peserta
Dididk
Kemampuan
Bertanya
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
Memberi
Masukan/ Saran Mengapresiasi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Anjeli
2 Ariyanto
3 Ciska Nesya
Saraswati
4 Dedek Rizki
5 Dian Wirano
6 Difa Qoziah Evelyna
7 Duta Alfitra Simatupang
8 Edward Wilfredo
9 Gusti Randa
10 Maryam
11 M. Jefri
Alfarizi
12 M. Jofan
Alfarizi
13 M. Rizki
14 M. Rianto
15 M. Rahul
Sidiq Irawan
16 Riantoro
17 Rodiyani
18 Rudi
Fermadi
19 Salsabilla
Putri
20 Salis
Rachmandani
21 Siti
Nurhazizah
22 Supra
Saputra
23 Wahyu Septi
24 Yitro Wanalu
25 Frans William
Purba
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2
Pedoman Penskoran (Rubrik)
Page 144
129
No. Aspek Penskoran
1 Kemampuan
Bertanya
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
2
Kemampuan
Menjawab/
Argumentasi
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
3 Kemampuan
Memberi Masukan
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4 Mengapresiasi
Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
8. Remedial
1. Memberikan arahan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi
pembelajaran dari berbagai sumber yang relevan (media cetak, media
massa, koran, majalah, dll).
2. Memberikan tugas mandiri untuk kembali mempelajari materi
pembelajaran dengan indikator yang belum tercapai.
Mengetahui, Jambi,
Guru Mata Pelajaraan PPKn Mahasiswa Penelitian
Evrizal, MPd.i Muhammad Ariyansyah
NIP:196211111986011002 A1A315015
Page 145
130
Lampiran 16
Daftar Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol
No Eksperimen Kontrol
1 65 30
2 50 40
3 80 30
4 60 45
`5 65 60
6 55 50
7 75 50
8 75 55
9 45 55
10 45 40
11 85 45
12 65 55
13 60 60
14 45 75
15 45 65
16 70 70
17 70 60
18 55 70
19 40 75
20 65 75
21 40 60
22 60 80
23 80 65
24 40 80
25 50 65
∑ 1485 1455
X 59,40 58,20
S 13,717 14,425
S2 188,17 208,08
Page 146
131
Lampiran 17
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}
1 40 -1,41426 0,078642 0,12 0,041358
2 40 -1,41426 0,078642 0,12 0,041358
3 40 -1,41426 0,078642 0,12 0,041358
4 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086
5 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086
6 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086
7 45 -1,04976 0,146914 0,28 0,133086
8 50 -0,68526 0,246589 0,36 0,113411
9 50 -0,68526 0,246589 0,36 0,113411
10 55 -0,32076 0,374196 0,44 0,065804
11 55 -0,32076 0,374196 0,44 0,065804
12 60 0,04374 0,517444 0,56 0,042556
13 60 0,04374 0,517444 0,56 0,042556
14 60 0,04374 0,517444 0,56 0,042556
15 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548
16 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548
17 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548
18 65 0,408241 0,658452 0,72 0,061548
19 70 0,772742 0,780162 0,8 0,019838
20 70 0,772742 0,780162 0,8 0,019838
21 75 1,137243 0,872282 0,88 0,007718
22 75 1,137243 0,872282 0,88 0,007718
23 80 1,501744 0,933418 0,96 0,026582
24 80 1,501744 0,933418 0,96 0,026582
25 85 1,866245 0,968996 1 0,031004
Mean 59,40
Standar Deviasi 13,717
Lo 0,133
Ltabel 0,173
Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.
Page 147
132
Lampiran 18
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}
1 30 -1,95493 0,025296 0,08 0,054704
2 30 -1,95493 0,025296 0,08 0,054704
3 40 -1,26169 0,10353 0,16 0,05647
4 40 -1,26169 0,10353 0,16 0,05647
5 45 -0,91507 0,180077 0,24 0,059923
6 45 -0,91507 0,180077 0,24 0,059923
7 50 -0,56845 0,284863 0,32 0,035137
8 50 -0,56845 0,284863 0,32 0,035137
9 55 -0,22184 0,412221 0,44 0,027779
10 55 -0,22184 0,412221 0,44 0,027779
11 55 -0,22184 0,412221 0,44 0,027779
12 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348
13 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348
14 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348
15 60 0,124783 0,549652 0,6 0,050348
16 65 0,471401 0,681323 0,72 0,038677
17 65 0,471401 0,681323 0,72 0,038677
18 65 0,471401 0,681323 0,72 0,038677
19 70 0,818019 0,793327 0,8 0,006673
20 70 0,818019 0,793327 0,8 0,006673
21 75 1,164637 0,877917 0,92 0,042083
22 75 1,164637 0,877917 0,92 0,042083
23 75 1,164637 0,877917 0,92 0,042083
24 80 1,511255 0,934638 1 0,065362
25 80 1,511255 0,934638 1 0,065362
Mean 58,20
Standar Deviasi 14,425
Lo 0,065
Ltabel 0,173
Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.
Page 148
133
Lampiran 19
Uji Homogenitas Nilai Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan data nilai ulangan maka diperoleh:
1. Kelas Eksperimen VIIIA
Mean 59,40
S 13,717
188,17
N 25
2. Kelas Kontrol VIIIB
Mean 58,20
S 14,425
208,08
N 25
Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakkan uji f, maka dapat dihitung,
F =
F=
F= 1,10
= 1.10
= 3,44
Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh oleh sebab itu,
dapat disimpulkan bahwa variansi data nilai nilai pretest kelas eksperimen dan
kontrol VIIIA dan VIIIB mempunyai varian yang homogen.
Page 149
134
Lampiran 20
Daftar Nilai Posttest Siswa Kelas Eskperimen Dan Kontrol
No Eksperimen Kontrol
1 90 55
2 75 55
3 90 45
4 80 50
5 95 70
6 60 65
7 95 60
8 85 50
9 90 55
10 80 65
11 100 60
12 80 45
13 85 60
14 60 80
15 60 80
16 80 80
17 85 85
18 80 75
19 60 85
20 80 65
21 65 75
22 85 75
23 95 80
24 65 80
25 75 75
∑ 1995 1670
X 79,80 66,80
S 12,203 12,738
S2 148,92 162,25
Page 150
135
Lampiran 21
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}
1 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766
2 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766
3 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766
4 60 -1,62253 0,052345 0,16 0,10766
5 65 -1,2128 0,112603 0,24 0,12740
6 65 -1,2128 0,112603 0,24 0,12740
7 75 -0,39334 0,347034 0,32 0,02703
8 75 -0,39334 0,347034 0,32 0,02703
9 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346
10 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346
11 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346
12 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346
13 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346
14 80 0,016389 0,506538 0,56 0,05346
15 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501
16 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501
17 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501
18 85 0,42612 0,66499 0,72 0,05501
19 90 0,83585 0,79838 0,84 0,04162
20 90 0,83585 0,79838 0,84 0,04162
21 90 0,83585 0,79838 0,84 0,04162
22 95 1,245581 0,893541 0,96 0,06646
23 95 1,245581 0,893541 0,96 0,06646
24 95 1,245581 0,893541 0,96 0,06646
25 100 1,655311 0,951069 1 0,04893
Mean 79,80
Standar Deviasi 12,203
Lo 0,127
Ltabel 0,173
Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.
Page 151
136
Lampiran 22
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
No X Z F(z) S(z) {F(z)-S(z)}
1 45 -1,71145 0,043499 0,08 0,03650
2 45 -1,71145 0,043499 0,08 0,03650
3 50 -1,31892 0,093599 0,16 0,06640
4 50 -1,31892 0,093599 0,16 0,06640
5 55 -0,92638 0,177124 0,28 0,10288
6 55 -0,92638 0,177124 0,28 0,10288
7 55 -0,92638 0,177124 0,28 0,10288
8 60 -0,53385 0,296724 0,4 0,10328
9 60 -0,53385 0,296724 0,4 0,10328
10 60 -0,53385 0,296724 0,4 0,10328
11 65 -0,14131 0,443812 0,52 0,07619
12 65 -0,14131 0,443812 0,52 0,07619
13 65 -0,14131 0,443812 0,52 0,07619
14 70 0,251222 0,599179 0,56 0,03918
15 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013
16 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013
17 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013
18 75 0,643756 0,740133 0,72 0,02013
19 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003
20 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003
21 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003
22 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003
23 80 1,036291 0,849967 0,92 0,07003
24 85 1,428825 0,923473 1 0,07653
25 85 1,428825 0,923473 1 0,07653
Mean 66,80
Standar Deviasi 12,738
Lo 0,103
Ltabel 0,173
Kesimpulan Lo < L tabel, maka data berdistribusi normal.
Page 152
137
Lampiran 23
Uji Homogenitas Nilai Posttest kelas Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan data nilai ulangan maka diperoleh:
1. Kelas Eksperimen VIIIA
Mean 79,80
S 12,203
148,92
N 25
2. Kelas Kontrol VIIIB
Mean 66,80
S 12,738
162,25
N 25
Uji Homogenitas dalam penelitian ini mengunakakan uji f, maka dapat dihitung,
F =
F=
F= 1,08
= 1.08
= 3,44
Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh oleh sebab itu,
dapat disimpulkan bahwa variansi data nilai nilai posttest kelas eksperimen dan
kontrol VIIIA dan VIIIB mempunyai varian yang homogen.
Page 153
138
Lampiran 24
Selisih Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol
EKSPERIMEN KONTROL
NO PRETEST (O1) POSTEST (O2) X1 (O2-O1) PRETEST (O3) POSTTEST (O4) X2 (O4-O3)
1 65 90 25 30 55 25
2 50 75 25 40 55 15
3 80 90 10 30 45 15
4 60 80 20 45 50 5
5 65 95 30 60 70 10
6 55 60 5 50 65 15
7 75 95 20 50 60 10
8 75 85 10 55 50 -5
9 45 90 45 55 55 0
10 45 80 35 40 65 25
11 85 100 15 45 60 15
12 65 80 15 55 45 -10
13 60 85 25 60 60 0
14 45 60 15 75 80 5
15 45 60 15 65 80 15
16 70 80 10 70 80 10
17 70 85 15 60 85 25
18 55 80 25 70 75 5
19 40 60 20 75 85 10
20 65 80 15 75 65 -10
21 40 65 25 60 75 15
22 60 85 25 80 75 -5
23 80 95 15 65 80 15
24 40 65 25 80 80 0
25 50 75 25 65 75 10
n 25 25 25 25 25 25
∑ 1485 1995 510 1455 1670 215
X 59,40 79,80 20,4 58,20 66,80 8,6
S 8,77 10,05
S2 76,92 101,08
Page 154
139
Lampiran 25
Uji Hipotesis
Setelah dihitung selisih nilai pretest posttest kelas eksperimen (X1) dan kelas
kontrol (X2), maka diperoleh sebagai berikut:
= 25 = 25
= 20,4 = 8,6
= 76,92
= 101,08
Menghitung nilai dengan rumus:
t =
√
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t =
kriteria pengujian adalah dengan dk = + – 2, maka dk = 25+25-2 = 48 dan
dapat dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 48 dengan taraf signifikan 0,05
adalah 1,6772.
4,4360 1,6772
Page 155
140
Lampiran 26
Hasil Observasi dan Wawancara Dengan Guru Mata Pelajaran PPKN Kelas
VIII Di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
1. Hasil Observasi awal siswa dalam proses aktivitas pembelajaran
Tanggal : 12 -16 Agustus 2019
No Indikator
Observasi
Penilaian
Presentase
SB B CB KB TB
1 Aktivitas
Kegiatan
penglihatan
(siswa
memperhatikan
guru dalam
menerangkan
dan membaca
materi yang
diajarkan)
40%
2
Aktivitas lisan
(siswa
merumuskan
pembelajaran,
bertanya,
berpendapat,
berdiskusi
dalam proses
pembelajaran)
20%
3 Aktivitas
mendengarkan
(siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan
oleh guru
dalam
pembelajaran)
40%
4 Aktivitas
menulis (siswa
merangkum isi
pembelajaran,
40%
Page 156
141
mencatat hal-
hal penting
dalam
pelajaran)
5 Aktivitas
mental (siswa
menanggapi,
mengingat, dan
memecahkan
masalah dalam
proses
pembelajaran)
20%
6 Aktivitas
emosional
(siswa
memiliki
keberanian
dalam proses
belajar,
pantang
menyerah dan
tenang dalam
mengikuti
proses belajar)
20%
Jumlah 0 0 0 6 3 180%
Rata-rata 0 0 0 1 0,5 30%
Sumber: data diolah oleh peneliti
Keterangan:
SB = Sangat Baik (5=100%) KB = Kurang Baik (2=40%)
B = Baik (4=80%) TB = Tidak Baik (1=20%)
CB = Cukup Baik (3=60%)
2. Hasil Wawancara
Responden : Evrizal, M.Pdi
P : Assalamualikum pak?
R : Waalikumussalam..
P : Baik pak, sebelumnya saya ingin mewawancarai bapak berapa hal
Page 157
142
Mengenai proses pembelajaran PPKn di kelas VIII ini, baik yang pertama
yang ingin saya tanyakan apakah bapak punya RPP ?
R : RPP bapak punya.
P : Apakah bapak mengajar menggunkan model pembelajaran?
R : Dalam mengajar jarang bapak mengunakan model pembelajaran
biasanya lagsung mengajar terkait dengan materi apa, bab apa lagsung
bapak mengajar tanya jawab, menjelaskan dan kandang berdiskusi.
P : Apakah bapak mengunakan panduan buku paket guru dalam mengajar?
R : Jarang bapak menggunkan buku guru sebagai panduan, biasanya bapak
Menggunkan buku paket siswa dalam mengajar.
P : Media pembelajaran apa yang pernah bapak gunakan dan sumber belajar
apa?
R : kadang gambar dalam buku paket bapak gunakan, Infokus ada tapi
Biasanya digunakan kalau ada supervisi pengawas kesekolah baru
Digunakan kalo sumber belajar buku paket, LKS UUD bapak gunakan
P : Apakah bapak sudah pernah menggunakan atau menerapkan model
Pembelajaran Tim Asisted Individualization ini ?
R : Belom pernah bapak terapkan sebelumnya untuk itu bapak mau lihat
RPPnya nanti.
P : Yang terahir pak, Bagaiman ya pak proses penilaan bapak dalam
Pembelajaran PPKn?
R : Biasanya bapak menilai tugas siswa dari LKS, dan melakukan ulangan
Setiap akhir BAB pembelajaran berbetuk pilihan ganda.
Page 158
143
Lampiran 27
TABEL r PRODUCT MOMENT
N
Taraf
N
Taraf
N
Taraf
Signifikan Signifikan Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
Page 159
144
Lampiran 28
TABEL L
UJI LILIEFORS
Ukuran Taraf Nyata
Sampel (N) 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131
n > 30
√
√
√
√
√
Page 160
145
Lampiran 29
TABEL F
Page 161
146
Lampiran 30
Tabel T
Page 164
149
Lampiran 31
DOKUMENTASI
Kelas Eksperimen
Page 165
150
Kelas Kontrol
Page 171
156
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Muhammad Ariyansyah, dilahirkan pada tanggal
03 April 1997 di Muara Bungo, Provinsi Jambi.
Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Bapak Husin. Ay dan Ibu Susi
Haryanti. Riwayat Pendidikannya SD, SMP,
SMA. Adapun jenjang pendidikan yang telah
ditempuh ialah SD 219/II BTN Lintas Asri tamat
pada tahun 2009, SMP Negeri 3 Muara Bungo
tamat tahun 2012, SMA Negeri 2 Muara Bungo tamat tahun 2015 dan
melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Jambi pada tahun 2015 di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
Note : Untuk yang melihat skripsi ini, untuk bahan referensi tolong
dijagaya ya bukak iya secara perlahan-lahan dan penuh kasih sayang, jaga iya
seperti kamu menjaga hatimu untuknya, karena membuatnya penuh dengan
perjuangan,..
Maaf tidak ada foto, bukan tidak mau memasukkan, apalah arti sebuah
foto jika kamu tidak melihat dan mengenalnya secara langsung, foto bisa berubah
melihat dan mengenalnya lagsung lebih utama,..
Jambi, 25 November 2019
Muhammad Ariyansyah