Top Banner
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PENGUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP N 2 KAMANG MAGEK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Matematika OLEH SUCI RAHMADIA UTAMI 2413.090 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FALKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BUKITTINGGI 2017 M / 1438 H
291

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

Feb 02, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWDENGAN PENGUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IXSMP N 2 KAMANG MAGEK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar SarjanaPendidikan Matematika

OLEH

SUCI RAHMADIA UTAMI2413.090

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFALKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BUKITTINGGI2017 M / 1438 H

Page 2: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

i

Page 3: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...
Page 4: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

iii

Page 5: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

iv

MO T T OPernahkan saat kau duduk santai dan menikmati harimu. Tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin

berbuat suatu kebaikan untuk seseorang? Itu adalah Allah yang sedang berbicara padamudan mengetuk pintu hatimu. (Q.S 4:114, 2:195, 28:77)

Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang disekitarmu yang dapat kaujadikan tempat curahan hati? Itu adalah Allah yang sedang rindu padamu dan ingin kau

berbicara padanya. (Q.S 12:86)

Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tibaorang tersebut muncul, kau bertemu dengannya atau kau menerima telepon darinya? Itu

adalah kuasa Allah yang sedang menghiburmu.

Tidak ada yang namanya kebetulan. (Q.S 3:190-191)

Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga . yang selama ini kau inginkannamun sulit untuk didapatkan? itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara

batinmu yang kau taburkan sebelumnya. (Q.S 65:2-3)

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua begitu sulit, begitu tidakmenyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan? Itu adalah saat Allah mengizinkan

kau untuk diuji dan Allah ingin mendengar suara rintihan serta do’amu. Agar kau menyadariakan keberadaannya. Karena dia tau kau sudah mulai melupakan-Nya dalam kesenangan.

(Q.S 47:31, 32:21)

Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa kasih dan kuasa Allah selalu ada disaatmanusia merasa dirinya tak mampu.

Karena Allah berkata : “jangan khawatir, aku disini bersamamu.” (Q.S. 2:214, 2:186)

Page 6: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kadang ingin rangkaikan kata yang indah, senandung bait-baityg romantis tuk ungkapkan kesyukuran ini, namun Engkau mahatau ya ALLAH semua keluh kesah, derita dan air mata yang kulalui untuk Hadirkan karya pertama ini, dengan izin-Mu jua lah

aku masih tetap berdiri menikmati perjuangan ini..

UntukMu Nabi akhir Zaman Muhammad SAW, jadikanlah akupengikutMu yang akan mengikuti setiap tuntunanMu, semoga

kelak kita akan bertemu…

Untuk sepasang malaikat tak bersayap suci, yang mengajarkanarti hidup ini pada “mama dan papa”

untukmu wanita tangguh yang bernama“ INDRAWATI”, danlaki-laki hebat yang bernama “ZULKIFLI” pahlawan sejati dalam

hidup suci.

Cinta kalian bagaikan samudera luas tanpa batas, kasih sayangkalian merupakan anugerah terindah yang ku rasakan...Terimakasih untuk semua cinta ini...terima kasih untuk kasih sayang

yang begitu luar biasa, guru pertama dalam hidup , yangmengajarkan suci arti sebuah kesabaran, kemandirian, bekerja

keras, hidup yang berat tapi senyuman indah yang selalu merekaperlihatkan untuk membuat kami anak-anaknya menjadi

kuat...terima kasih ma, terima kasih pa ,..

Untuk saudara suci satu-satunya uda NANDA, yang menjadisahabat sejati dalam hidup ini, orang yang sangat berperan

penting dalam kuliah suci, orang yang memiliki mimpi yang samatuk membuat orang tua kita tersenyum, membalas cibiran merekadengan pujian, dan kita yakin esokkan bahagia,,, menjadikan apa

jo ama motivasi dalam hidup kita.

Tiada goresan kata yang terindah, ku ucapkan terima kasihkukepada yang kuhormati Ibuk Yanti Elvita,S.Ag, M.Pd dan Ibuk

Haida Fitri M.Si yang telah meluangkan waktu dan perhatiannyadalam memberikan bimbingan, bantuan dan arahan padaku

sehingga bisa menyelesaikan karya ini.

Page 7: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

vi

Untuk Bapak/Ibu dosen IAIN Bukittinggi, khususnya dosenpendidikan matematika, terima kasih atas segala ilmu dan

bantuan Bapak/Ibu berikan.

Untuk Ibu Mahdalia,S.Pd, Bapak Zaitil,S.Pd dan keluarga besarSmpn 2 Kamang Magek terima kasih atas bantuan yang telah

diberikan dari awal penelitian sampai penelitian selesai.Buat sahabat-sahabat kuliah suci pmtk 13 c (ratna,

yoris,ami,isis,melsuik,marias,septi,ninil,via,riski,aya,gitoik,randi,rici,cici,ipit ,ayu,hasnah,sari,citra,yuyun,agus,helfi,mila,miral)mokasih untuak 4 tahun yang sangat berharga dan sahabat-

sahabatku yang lain, tetap semangat ya.., terima kasih atas segalabantuan sahabat selama ini, semoga kita bisa segera meraih

kesuksesan itu di saat yang tepat. smoga kita semua sama-samasukses dan menjadi pribadi yang lebih baik dan disenangi…

hehe…….

Terakhir untuk semua yang telah memberikan bantuan dandorongan yang tak dapat disebutkan satu per satu. Semoga semuakebaikan serta do‟a yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT

(Amin).

Ku sadari ini bukan akhir perjuangan. Masih tinggi puncak yangharus ku daki, masih banyak jurang yang kan ku temui. Olehkarenanya yaa Allah berilah hamba kemudahan dan kelapanganserta kekuatan dalam menghadapi semua ujian yang Engkauberikan. Amin … Amin … Yaa Rabbal „Alamin.

Segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu membimbinghambanya ke jalan yang benar.

Bukittinggi, Agustus 2017

Suci Rahmadia Utami

Page 8: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

vii

ABSTRAK

Suci Rahmadia Utami/2413.090/2017: Pengaruh model pembelajarankooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran terhadap hasilbelajar matematika siswa kelas IX SMPN 2 Kamang Magek.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti, sebanyakhampir 90% siswa kelas IX tidak mencapai KKM pada Ulangan Akir Semesterpada saat kelas VIII Semester II, masih kurangnya pemahaman siswa terhadapmateri pembelajaran, kurangnya ketertarikan siswa untuk belajar, kurangnya kerjasama antar siswa, hasil belajar yang rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut,peneliti mencoba melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajarankooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran pada pembelajaranmatematika. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajarmatematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw denganpenguatan media pembelajaran lebih tinggi dari pada hasil belajar matematikasiswa dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dikelas IX SMPN 2 KamangMagek tahun pelajaran 2017/2018 ? Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahuihasil belajar matematika siswa dengan model kooperatif tipe jigsaw denganpenguatan media pembelajaran lebih tinggi dari pada hasil belajar matematikasiswa dengan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw di kelas IX SMPN 2Kamang Magek tahun pelajaran 2017/2018. Hipotesis dalam penelitian ini adalah“Hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw dengan penguatan media pembelajaran lebih tinggi dari pada hasil belajarmatematika siswa dengan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw di kelas IXSMPN 2 Kamang Magek”.

Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan rancangan penelitianyaitu The Static Group Comparison Design : Randomized Control- Group onlydesign. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 2Kamang Magek tahun pelajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dilakukansecara acak dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas, homogenitas, dankesamaan rata-rata pada data populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswakelas IX-1 sebagai kelas eksperimen1 dan siswa kelas IX-2 sebagai kelaseksperimen2, data hasil belajar diperoleh dari hasil tes belajar matematika siswa.

Berdasarkan hasil analisis tes akhir dihitung menggunakan uji-t,diperoleh thitung = 2,434 dan ttabel = 1,68. Jadi dapat disimpulkan bahwa “Hasilbelajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawdengan penguatan media pembelajaran lebih tinggi dari pada hasil belajarmatematika siswa dengan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw di kelas IXSMPN 2 Kamang Magek Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Page 9: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Penguatan

Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP

N 2 Kamang Magek”. Shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah mewariskan Al-Quran dan Sunnah sebagai petunjuk

kebenaran sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Matematika pada Falkultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Penghargaan, penghormatan dan cinta terbesar penulis tujukan kepada kedua

orang tua, Ayahanda Zulkifli dan Ibunda Indrawati yang senantiasa memberikan

kasih sayang, semangat, dan motivasi kepada penulis. Penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik moril maupun materil.

Berkenaan dengan itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Ridha Ahida,M.Hum, selaku Rektor IAIN Bukittinggi.

2. Bapak Dr. Asyari, S.Ag, M.Si, selaku Wakil I Rektor IAIN Bukittinggi.

3. Bapak Nofri Hendri, M.Ag, selaku Wakil II Rektor IAIN Bukittinggi.

4. Ibu Dra. Nuraisyah, M.Ag, selaku Wakil III Rektor IAIN Bukittinggi.

5. Bapak Dr. Nunu Burhanuddin,Lc, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi.

6. Bapak Wedra Aprison, M.Ag Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Bukittinggi.

7. Bapak Charles, M.Pd.I Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Bukittinggi.

8. Bapak Khairuddin, M.Pd Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Bukittinggi.

Page 10: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

ix

9. Ibu Aniswita, S.Pd. M.Si , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

10. Ibuk Yanti Elvita,S.Ag, M.Pd, selaku Pembimbing I dan Penasehat Akademik

11. Ibuk Haida Fitri, M.Si, selaku Pembimbing II

12. Ibu Dr. Deslawantri, SS, M.Pd, Selaku Narasumber Pada Seminar Proposal

Sekaligus Penguji I Sidang Munaqasyah.

13. Bapak rusdi, M.Si Selaku Narasumber Pada Seminar Proposal Sekaligus Penguji

II Sidang Munaqasyah.

14. Bapak/Ibu dosen serta staf pengajar Jurusan Pendidikan Matematika.

15. Ibuk Yullys Helsa, M.Pd, selaku validator

16. Ibuk Pipit Firmanti, M.Pd selaku validator

17. Bapak Afdal, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Kamang Magek.

18. Ibu Mahdalia ,S.Pd dan Bapak Zaintil, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran

Matematika di SMPN 2 Kmang Magek.

19. Bapak/ibu guru serta staf SMPN 2 Kmang Magek yang telah memberikan

banyak dorongan dan arahan demi kelancaran penulis skripsi.

20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah membalas

semua kebaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Seperti kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak “, untuk

itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan

skripsi ini. Terakhir penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Bukittinggi, Agustus 2017

Suci Rahmadia Utami

NIM. 2413.090

Page 11: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

x

DAFTAR ISI

HAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………......... i

PENGESAHAN TIM PENGUJI………………………………………………. ii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………...... iii

MOTTO…………………………………………………………………......... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. v

ABSTRAK………………………………………………………………......... vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………...... x

DAFTAR TABEL…………………………………………………………...... xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………......... xv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………………......... 11

C. Batasan Masalah………………………………………………………...... 12

D. Rumusan Masalah………………………………………………………… 12

E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 13

F. Manfaat penelitian………………………………………………………… 12

G. Defenisi operasional……………………………………………………… 13

Page 12: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Model kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran……… 15

B. Perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan

media pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw………………………………………………………………………… 29

C. Hasil Belajar………………………………………………………………….. 29

D. Penelitian yang Relevan……………………………………………………… 31

E. Kerangka Konseptual………………………………………………………… 33

F. Hipotesis Penelitian………………………………………………………….. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………………………. 35

B. Lokasi penelitian……………………………………………………………… 36

C. Variabel dan Data…………………………………………………………….. 37

D. Populasi dan Sampel …………………………………………………………. 38

E. Prosedur Penelitian ………………………………………………………….. 49

F. Instrumen Penelitian………………………………………………………….. 53

G. Teknik Analisis Data…………………………………………………………. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data………………………………………………………………. 68

B. Analisis Data………………………………………………………………… 72

C. Pembahasan…………………………………………………………………. 77

Page 13: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xii

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………………… … 80

B. Saran …………………………………………………………………….. 80

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Page 14: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Nilai UAS kelas IX pada saat kelas VIII SMPN 2 Kamang Magek

tahun pelajaran 2017/2018……………………………………………. 6

2.1 Langkah – langkah model pembelajaran kooperatif………………….. 16

2.2 Prosedur pengelompokan heterogenitas berdasarkan kemampuan

akademik……………………………………………………………… 18

2.3 Perbandingan pembelajaran model pembelajaran koopeatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw…………………………………………………… 29

3.1 Bagan Rancangan Penelitian…………………………………………… 36

3.2 Jumlah siswa kelas IX SMPN 2 Kamang Magek yang terdaftar pada

tahun ajaran 2017/2018………………………………………………. 39

3.3 Hasil uji normalitas kelas populasi dengan uji liliefors( manual)……… 42

3.4 Hasil uji normalitas kelas populasi dengan uji liliefors (Minitap )……... 43

3.5 Data hasil belajar siswa kelas populasi………………………………. 46

3.6 Analisis ragam bagi data hasil belajar siswa kelas populasi………… 47

3.7 Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol…... 51

3.8 Hasil analisis validitas soal uji coba tes……………………………… 56

3.9 Reabilitas tes…………………………………………………………. 58

3.10 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba tes…………………. 59

3.11 Hasil perhitungan tingkat daya pembeda soal uji……………………. 60

3.12 Hasil analisis soal uji coba untuk hasil belajar siswa………………… 61

Page 15: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xiv

4.1

4,2

Hasil validasi peramgkat dan soal uji coba pada validator………….

Hasil tes belajar matematika siswa…………………………………..

68

70

4.2 Persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol… 71

4.3 Hasil Uji Normalitas data tas akir Matematika Kelas Sampel dengan

Uji Lilliefors (manual)………………………………………………….. 73

4.4 Hasil Uji Normalitas data tas akir Matematika Kelas Sampel dengan

software minitab……………………………………………………… 74

4.5 Hasil Uji homogen data tas akir Matematika Kelas Sampel dengan uji

F (manual)…………………………………………………………….. 74

4.6 Hasil Uji Hipotesis Tes Hasil Belajar Matematika Kelas Sampel

(manual)……………………………………………………………….. 76

Page 16: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw ...................................................................... 22

2.2 Kerangka Konseptual. ............................................................................. 33

4.1 Diagram presentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen 1. . 72

4.2 Diagram presentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen 2. . 72

Page 17: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

I.

II.

III.

IV.

V.

VI.

VII.

VIII.

IX.

X.

XI.

XII.

XIII.

XIV.

XV.

XVI.

XVII.

XVIII.

XIX.

XX.

Nilai UAS matematika kelas IX pada saat kelas VIII..............

Uji Normalitas Pupolasi.................................................................

Uji Normalitas Populasi dengan Softwere Minitab.........................

Uji Homogenitas Populasi..............................................................

Uji Homogenitas Populasi dengan Softwere Minitab.....................

Uji Kesamaan Rata-Rata.................................................................

Uji Kesamaan Rata-Rata dengan Softwere Minitab........................

RPP (Eksperimen1).........................................................................

RPP (Eksperimen 2)......................................................................

Kisi-Kisi..........................................................................................

Soal Uji Coba Tes akhir................................................................

Kunci Jawaban Soal Uji Coba........................................................

Lembar Validasi Perangkat.............................................................

Uji Validitas Soal Uji Coba………………………………………

Tabel Uji Validasi Kelas Uji Coba.................................................

Perhitungan Reliabilitas Soal Ujicoba............................................

Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba................................

Daya Pembeda................................................................................

Soal tes akhir……………………………………………………..

Kunci soal tes akhir……………………………………………….

82

83

89

91

93

94

97

98

152

200

202

204

208

226

229

231

230

235

236

238

Page 18: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

xvii

XXI.

XXII.

XXIII.

XXIV.

XXV.

XXVI.

XXVII.

XXVIII.

Hasil Tes Matematika Kelas Sampel..............................................

Uji Normalitas Kelas Sampel..........................................................

Uji Normalitas Sampel dengan Softwere Minitab..........................

Uji Homogenitas Sampel................................................................

Uji Homogenitas Sampel dengan Softwere Minitab.......................

Uji Hipotesis...................................................................................

Uji Hipotesis dengan Softwere Minitab..........................................

Tabel-tabel………………………………………………………..

242

243

247

248

250

251

253

254

Page 19: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia membutuhkan pendidikan, karena melalui proses

pendidikan kita dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga

pengetahuan kita semakin bertambah, kepribadian semakin terasah dan

mampu berusaha serta berkerja untuk meraih kehidupan yang dicita-

citakan, namun hal itu kembali pada individu manusia itu sendiri untuk

mengubah dirinya.

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses

atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi

individu dengan ingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya (insan

kamil). Pendidikan juga adalah suatu proses yang didalamnya terdapat

berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan ketergantungan seperti

halnya suatu sistem.

Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistempendidikan nasional dinyatakan, yaitu :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara”1.

1 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2009),hal.39-40

Page 20: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

2

Dari pernyataan di atas jelaslah bahwa pendidikan erat kaitannya dengan

belajar.

Di dalam Al-Quran juga banyak dijelaskan tentang pentingnya

pendidikan, dimana dengan adanya pendidikan bisa meningkatkan harkat

dan martabat manusia, Allah SWT memberi penghargaan bagi hambanya

yang beriman dan berilmu. Sebagaimana dijelaskan pada surah Al-

Mujadillah ayat 11, sebagai berikut:

11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscayaAllah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan AllahMaha mengetahui apa yang kamu kerjakan.2

Pada ayat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Allah akan

meninggikan derajat orang-orang yang beriman, dan orang mukmin yang

memiliki pengetahuan, kemudian mengamalkan apa yang telah

diketahuinya itu dalam kehidupan sehari-hari, beribadah kepada Allah pun

harus dengan ilmu. Untuk itu, kita diwajibkan untuk menuntut ilmu. Allah

SWT membedakan orang yang berilmu pengetahuan dengan orang tidak

berilmu pengetahuan. Orang yang berilmu pengetahuan dapat

2 Departemen Agama RI, Al – qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV PenerbitDiponegoro, 2009), hlm.543

Page 21: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

3

menggunakan akalnya dengan sebaik–baiknya untuk dapat menerima

pelajaran.

Hal ini dijelaskan dalam surat Az–Zumar ayat 9 yang berbunyi:

9. (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orangyang beribadat diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui denganorang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yangberakallah yang dapat menerima pelajaran.3

Salah satu ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting

dalam dunia pendidikan adalah metematika, mata pelajaran matematika

diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah

menengah, dengan matematika membekali mereka dengan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan

bekerja sama.

Pembelajaran matematika juga memiliki beberapa tujuan bagi

siswa, ini dijelaskan dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang

standar isi mata pelajaran matematika, menyatakan bahwa pembelajaran

matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsepdan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,efesien dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penelaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti ataumenjelaskan gagasan dan pengetahuan matematika.

3 Departemen Agama RI, Al – qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV PenerbitDiponegoro, 2009), hlm.459

Page 22: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

4

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahamimasalah, merancang model matematika, menyelesaikan model danmenafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, ataumedia lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalammempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalampemecahan masalah.4

Berdasarkan permendiknas No. 22 tahun 2006 tersebut, terlihat

bahwa matematika menghendaki siswa untuk dapat mengkomunikasikan

gagasan dengan menggunakan media untuk memperjelas masalah.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga dapat menarik

perhatian siswa dan memperjelas penyampaian materi, sehingga siswa

menjadi lebih antusias untuk mengikuti proses pembelajaran, hal ini sesuai

dengan manfaat penggunaan media yang disampaikan oleh Kemp and

Dayton yaitu “ proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik”.5

Mengingat besarnya manfaat mata pelajaran matematika dan media

pembelajaran bagi siswa, maka haruslah matematika itu menjadi pelajaran

yang sangat disukai oleh siswa dan penggunaan media dalam

pembelajaran lebih dioptimalkan. Namun kenyataannya, matematika itu

menjadi salah satu mata pelajaran yang sulit dan tidak disukai oleh siswa.

Hal ini senada dengan observasi yang langsung peneliti lakukan

pada saat peneliti melaksanakan PPL terhitung yaitu dari tanggal 22

agustus 2016 sampai tanggal 22 desember 2016, peneliti melihat pada

4 Depdiknas, 2006,Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 22 Tahun 2006 TentangStandar Isi Mata Pelajaran Matematika.

5 Iwan Falahuddin,pemanfaatan media dalam pembelajaran,Jakarta ,diakses padatanggal 15 maret 2017.

Page 23: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

5

kelas yang peneliti ajar yaitu kelas VIII 2 dan VIII 4 , dimana siswa masih

banyak menerawang dan meraba-raba dalam memahami materi

matematika, apabila dipancing sedikit aplikasinya ke dunia nyata maka

siswa baru mulai paham, kebanyakan siswa pada saat proses pembelajaran

lebih banyak yang meribut dibandingkan yang memperhatikan apa yang

dijelaskan guru, mereka lebih tertarik untuk mengerjakan tugas-tugas dari

mata pelajaran lain dibandingkan memperhatikan materi yang diberikan

saat itu, dan pada saat peneliti membentuk siswa belajar kelompok untuk

mengerjakan latihan, peneliti menemukan bahwa kerja sama antara siswa

dalam kelompok belajar sangat kurang. Sebagian siswa malah memilih-

milih ketika ditempatkan pada sebuah kelompok, dan ketika proses belajar

kelompok berlangsung ada sebagian siswa yang hanya berharap pada

jawaban temannya tanpa berusaha ikut mencari tugas tersebut dan mereka

malah sibuk dengan urusan mereka masing-masing diluar materi yang

diberikan guru. Hal yang sama juga penelitian temukan ketika peneliti

masuk ke kelas yang diajar guru pamong yaitu kelas VIII 1 dan VIII 3,

yang proses pembelajarannya tidak jauh dari yang peneliti ajar di kelas

peneliti, karena peneliti juga pernah mengajar di kelas guru pamong

tersebut.

Selain dengan observasi langsung, peneliti juga melakukan

wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika kelas VIII

dari wawancara tersebut beliau menyatakan bahwa salah satu kesulitan

beliau dalam mengajar matematika adalah rendahnya minat siswa dalam

Page 24: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

6

belajar dan ketertarikan siswa dalam belajar cukup rendah jadi apabila

siswa saja tidak ingin belajar bagaimana hasilnya akan baik. Bukan saja

pada pembelajaran matematika dalam pembelajaran lain pun ketertarikan

siswa untuk belajar pun sangat kurang. .

Sementara itu dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa

peneliti menemukan, bahwa ketertarikan yang rendah terhadap belajar

terkadang karena pembelajaran itu sulit dan terkadang karena guru yang

mereka rasa membosankan. Khusus untuk matematika mereka

beranggapan kalau pembalajaran metematika itu sulit, banyak rumus yang

mereka tidak bisa menghafalnya.

Permasalahan- di atas baik itu dari guru ataupun siswa sangat

berpengaruh pada hasil belajar siswa. Terlihat pada rata-rata pada nilai

UAS siswa kelas IX pada saat kelas VIII yang belum memuaskan, karena

masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal ( KKM ), yaitu

seperti terlihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Presentase Ketuntasan Nilai UAS Kelas IX pada saat kelas VIIISMPN 2 Kamang Magek Tahun Pelajaran 2016–2017.

KelasJumlahSiswa

Rata-ratanilaisiswa

Tuntas( ≥ 75 )

Tidak tuntas( < 75 )

Jumlah Persentase Jumlah PersentaseIX-1 26 57,19 2 7,69% 24 92,31%IX-2 25 53,92 3 12% 22 88%IX-3 25 54,12 2 8% 23 92%

Sumber guru mata pelajaran matematika SMPN 2 Kamang Magek Tahun Pelajaran 2016– 2017

Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas IX

SMP N 2 Kamang Magek sangat rendah.

Page 25: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

7

Berdasarkan uraian di atas diduga penyebab rendahnya hasil belajar

adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, kurang

terlibatnya siswa dalam pembelajaran, siswa lebih sering menerima apa saja

yang disampaikan oleh guru, kurangnya kerjasama sesama teman, kurangnya

minat, motivasi dan ketertarikan belajar siswa.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran matematika kemampuan

dasar siswa dan pemilihan berbagai variasi pendekatan, strategi, metode, atau

model pembelajaran yang sesuai diharapkan akan mencapai tujuan

pembelajaran yang direncanakan. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya

suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya,

kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan siswa,

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan

sumber-sumber belajar yang ada.

Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil

belajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hal ini

dikemukakan oleh Jhonson dan Jhonson pada salah satu pengaruh positif

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu “ meningkatkan hasil belajar

“6. Jigsaw di kembangkan dan di uji coba oleh Elliot Aroson dan teman–teman

dari Universitas Texas dan diadaptasi oleh Slavin dan teman–teman di

Universitas john Hopkins. Bahan ajar diberikan dalam bentuk teks dan setiap

anggota tim bertanggung jawab untuk mempelajari bagiannya masing–masing.

Kemudian, para anggota tim dari berbagai tim yang berbeda bertanggung

6 Rusman, model – model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru,( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010 ), hal 219

Page 26: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

8

jawab untuk mempelajari suatu bagian yang sama. Lalu, mereka berkumpul

membentuk “ kelompok ahli “ (exspert group) yang bertugas mengkaji bahan

tersebut. Selanjutnya, siswa yang berada di kelompok ahli kembali kepada

kelompok asal ( home teams ) untuk mengajarkan anggota lainya mengenai

bahan yang telah dibahas dalam kelompok ahli, setelah diadakan pertemuan

dan diskusi mengenai bahan yang telah dipelajari.7

Peneliti memilih jigsaw dibandingkan memilih jigsaw II dikarenakan

pada proses pembelajaran jigsaw materi yang dipelajari siswa khusus materi

yang subbab mereka sendiri-sendiri dan materi secara keseluruhan diajarkan

oleh teman sekelompok mereka, sedangkan kalau pada jigsaw II materi yang

dipelajari siswa keseluruhan materi baru materi subbab masing-masing. Dan

jigsaw I jika dibandingkan dengan jigasaw III kalau pada jigsaw III pada awal

pembelajaran guru menjelaskan marteri terlebih dahulu, sedangkan jigsaw

siswa yang langsung memperlajari materi. Jadi dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan permasalahan-permaslahan yang peneliti temukan maka lebih

cocok kalau menggunakan jigsaw karena yang dituntut dari permasalahan-

permasalahan yang ada adalah keaktifan siswa .

Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga mempunyai

kelebihan-kelebihan dalam proses pembelajaran, diantaranya : Meningkatkan

hasil belajar, meningkatkan daya ingat, dapat digunakan untuk mencapai tahap

penalaran tingkat tinggi, mendorong tumbuhnya motivasi instrinsik

(kasadaran individu), meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen,

7 M. thobroni, belajar dan pembelajaran (Yogyakarta:Ar-Ruzz,2015), hlm 243

Page 27: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

9

meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah, meningkatkan sikap

positif terhadap guru, meningkatkan harga diri anak,meningkatkan perilaku

penyesuaian sosial yang positif, meningkatkan keterampilan hidup bergontong

– royong. 8

Disamping itu, telah banyak penelitian-penelitian yang membuktikan

keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

hasil belajar, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Etri Yayanti dari

IAIN BUKITTINGGI dengan judul “ pemahaman konsep matematika siswa

MAN 3 Payakumbuh dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw ”. Pada peneitian

ini memakai dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan

dengan model koopertaif tipe jigsaw sedangkan satu kelas diberi perlakuan

dengan metode konvensional, dari penelitian ini model jigsaw memang

memiliki pengaruh pada kelas eksperimen didapatkan rata-rata siswa 66,15

sedangkan kelas kontrol 56,48. Dari penelitian ini terlihat bahwa rata-rata

siswa kelas eksperimen memang lebih baik dari pada kelas kontrol, tetapi nilai

rata-rata siswa masih bisa dikategorikan rendah.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu guru mata

pelajaran matematika kelas IX, beliau menyatakan bahwa selama beliau

mengajar beliau pernah menerapkan model kooperatif tipe jigsaw ini untuk

penelitian tindakan kelas beliau, dimana beliau menyatakan bahwa dengan

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini berpengaruh

kepada hasil belajar siswa dibandingkan beliau mengajar dengan metode

8 Rusman….hal 219

Page 28: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

10

ekspositori. Namun dalam pelaksanaanya beliau memiliki kendala, dimana

siswa dalam proses belajar agak menerawang dalam memahami materi yang

diberikan, sehingga perlu pengawasan yang ekstra dari guru.

Dalam pembelajaran matematika sering kali siswa meraba-raba atau

menerawang dalam menerima materi yang diberikan guru, karena itu perlu

adanya keterkaitan pembelajaran yang diberikan dengan kehidupan nyata

siswa. Salah satu cara untuk mengkaitkan materi pembelajaran dengan

kehidupan nyata yaitu dengan penggunaan media pembelajaran, karena

dengan menggunakan media pembelajaran siswa bisa secara lansung

menyaksikan dan mengaplikasikannya.

Maka berdasarkan penjelasan di atas Peneliti juga ingin menggunakan

media pembelajaran, Karena jika model pembelajaran yang baik diberikan

penguatan dengan media yang baik pula maka bisa memperoleh hasil belajar

yang baik pula, dan dengan adanya media pembelajaran peneliti harapkan

dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Karena penggunaan media

pembelajararan, juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebagaimana

yang juga di ungkap oleh Kemp dan Dayton pada salah satu manfaat media

dalam pembelajaran, “ meningkatkan kualitas hasil belajar pebelajar”9,

penggunanan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien,

tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan

utuh. Jika hanya dengan medengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa

mngkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya

9 Iwan falahuddin….

Page 29: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

11

dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri

melalui media, maka pemahaman siswa kan lebih baik.

Peneliti juga menggunakan media pembelajaran berdasarkan

permasalahan yang peneliti temui di SMPN 2 Kamang Magek yaitu tentang

ketertarikan siswa yang sangat rendah terhadap pembelajaran matematika.

Media pembelajaran peneliti gunakan berdasarkan pada manfaat media dalam

pembelajaran yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton yaitu “ proses

pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik”10.

Maka berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PENGUATAN MEDIA

PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS IX SMP N 2 KAMANG MAGEK “ .

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka penulis

menemukan beberapa masalah, di antaranya :

1. Masih kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

2. Proses pembelajaran yang masih terpusat kepada guru.

3. Kurangnya minat dan ketertarikan siswa untuk belajar

4. Kurangnya kerjasama antar siswa.

5. Hasil belajar siswa yang masih rendah.

10Iwan falahuddin….

Page 30: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

12

C. Batasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan keterbatasan peneliti,

maka peneliti membatasi penelitian ini pada:

1. Hasil belajar siswa kelas IX SMPN 2 Kamang Magek tahun

pelajaran 2017/2018

2. Media pembelajaran yang digunakan adalah alat peraga matematika

pada model kooperatif tipe jigsaw.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar

matematika siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan penguatan media pembelajaran lebih baik dari pada hasil

belajar matematika siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw di kelas IX SMPN 2 Kamang Magek ?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan di teliti maka tujuan dari

penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media

pembelajaran lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas IX SMPN 2 Kamang Magek.

Page 31: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

13

F. Manfaat

1. Bagi peneliti

Memberikan pengalaman tentang bagaimana hasil belajar

matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan penguatan media pembelajaran serta sebagai syarat

pemenuhan tugas akir skripsi.

2. Bagi sekolah

Diharapkan menjadi sebagi salah satu masukan dalam rangka

meningkatkan mutu dam memperbaiki proses pembelajaran terutama

pembelajaran matematika.

3. Bagi guru bidang studi

Sebagai salah satu solusi yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa.

4. Bagi siswa

Dengan proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media

pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa

G. Defenisi operasional

1. Hasil belajar

Wina Sanjaya menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

gambaran kemampuan siswa dan memenuhi suatu tahapan pencapaian

Page 32: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

14

pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar11. Sedangkan Nana

Sudjana mendefenisikan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang di milik siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya12

Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar

matematika siswa kelas IX tahun pelajaran 2017/2018.

2. Model kooperatif tipe jigsaw

Diungkapkan oleh Lie, bahwa “ pembelajaran kooperatif model

jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa

belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam

orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan

positif dan bertanggung jawab secara mandiri”.13

3. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang

di sampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna. 14

Media pembelajaran yang dimaksud adalah media

pembelajaran yang terkait dengan materi matematika.

11Wina sanjaya, strategi pembelajaran beroroentasi standar proses pendidikan,( Jakarta :prenada media grup, 2006), hal 2712 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja

Rosdakarya,2001), cet ke-7,h.2213 Rusman, ….14 Cecep kustandi , Bambang Sutjipto , media pembelajaran ,( Jakarta : Ghalia Indonesia ,2011)

Page 33: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

15

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Model kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran.

1. Model pembelajaran kooperatif

1.1 Pengertian

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara

empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (

heterogen ).15

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning ) merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri

dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen.16

Jadi dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah bentuk

pembelajaran dengan menggunakan tim kecil yang anggotanya terdiri

dari empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan yang berbeda (heterogen).

15 Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran, ( Jakarta : Kencana, 2010 ), hal. 30916 Rusman…..hal 202

Page 34: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

16

1.2 Tujuan

Belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan

kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok

mencapai tujuan dan pengguasaan materi.

Jonhnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatifadalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasiakademik dan pemahaman baik secara individu maupun secarakelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu tim, maka dengansendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dariberbagaia latar belakang etnis dan kemampuan , mengembangkanketerampilan–keterampilan proses kelompok dan pemecahanmasalah.17

1.3 Langkah-langkah

Adapun langkah-langkah dari model pembelajarankooperatif dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 langkah-langkah model pembelajarankooperatif18

Fase Tingkah lakuFase IMenyampaikan tujuan pelajarandan memotivasi siswaFase IIMenyajikan informasi

Fase IIIMengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompokbelajar.

Guru menyampaikan semua tujuanyang ingin dicapai pada pelajarantersebut.

Guru menyajikan informasi kepadasiswa dengan jalan demonstrasi ataudari bahan bacaan

Guru menjelaskan kepada siswabagaimana caranya membentukkelompok belajar dan membentuksetiap kelompom agar melakukantransisi secara efesien

17 Trianto, Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif,(Surabaya:kencana prenadamedia grup), hal 57

18Muslimin ibrahin,ddk,pembelajaran kooperatif, ( surabaya : university pers, 2000)

Page 35: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

17

Fase Tingkah laku

Fase IVMembimbing kelomook bekerjadan belajar

Fase VEvaluasi

Fase VIMemberikan penghargaan

Guru membimbing kelompok-kelompok saat mengerjakan tugas

Guru mengevaluasi hasil belajar siswatentang materi yang telah dipelajari ataumaing-masing kelompokmempresentasikan hasil kerjanya.

Guru mencari cara untuk menghargaibaik upaya maupun hasil belajarindividu dan kelompok

1.4 Prosedur pengelompokan.

Prosedur pengelompokan yang dilakukan pada penelitian

ini adalah prosedur pengelompokan heterogenitas berdasarkan

kemampuan akademik, dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :

Page 36: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

18

Tabel 2.2 Prosedur pengelompokan heterogenitas berdasarkankemampuan akademik.19

Langkah IMengurutkan siswaberdasarkan kemampuan

Langkah IIMembentuk kelompokpertama

Langkah IIIMembentukkelompok selanjutnya

1. Ani2. David3.4.5.6.7.8.9.10.11. Yusuf12. Citra13. Rini14. Basuki15.16.17.18.19.20.21.22.23. Slamet24. Dian

1. Ani2. David3.4.5.6.7.8.9.10.11. Yusuf12.Citra13. Rini14. basuki15.16.17.18.19.20.21.22.23. Slamet24. Dian

1. Ani2.David3.4.5.6.7.8.9.10.11. Yusuf12. Citra13. Rina14. Basuki15.16.17.18.19.20.21.22.23. Slamet24. Dian

Dari tabel 2.2 terlihat di dalam pengelompokan heterogenitas,

guru mengurutkan siswa dari tingkat kemampuan rendah sampai

tingkat kemampuan tertinggi. Prosesnya yaitu mengambil siswa dari

urutan kemampuan redah, siswa kemampuan tinggi berikutnya dan dua

siswa kemampuan sedang berikutnya.

19 Anita lie, cooperative learning ( mempraktikan cooperative learning di ruang-ruangkelas,( Jakarta : PT. Gramedia Widiasarna Indonesia, 2002 ), hal 14

Kel. 1 Kel. 2

Page 37: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

19

1.5 Kelebihan dan kekurangan

Johnson dan Jonhson menyebutkan keunggulan

pembelajaran kooperatif.

1. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.2. Mengembangkan kegembiraan belajar sejati.3. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai–nilai sosial

dan komitmen.4. Meningkatkan keterampilan metakognitif.5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois atau

egosentris.6. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan.7. Menghilangkan siswa dari penderitaan akibat kesendirian atau

keterasingan.8. Menjadi acuan bagi perkembangan kepribadian yang sehat dan

terintegrasi.9. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa

dewasa.10. Mencegah timbulnya gangguan kejiwaan.11. Mencegah terjadinya kenakalan masa remaja.12. Menimbulkan perilaku rasional di masa remaja.13. Berbagi keterampilan social yang di perlukan untuk

memelihara hubungan salain membutuhkan dapat diajarkan dandipraktikan.

14. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.

Selanjutnya kekurangan model pembelajaran kooperatif,

dimana kekurang pembelajaran kooperatif berasal dari dua faktor.

a. Faktor dari dalam ( intern )

1. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu proses pembelajaran kooperatif memerlukan lebihbanyak tenaga, pemikiran, dan waktu.

2. Membutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukupmemadai.

3. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, adakecendrungan topi permasalahan yang sedang dibahas meluas.Dengan demikian, banyak yang tidak sesuai dengan waktuyang telah ditentukan.

4. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang. Halini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Page 38: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

20

b. Faktor dari luar ( ekstern )

Faktor ini erat kaitanya dengan kebijakan pemerintah, yaitupada kurikulum pembelajaran bahasa Prancis. Selain itu,pelaksanaa tes yang terpusat, sepeti UN atau UASBN sehinggakegiatan belajar mengajar di kelas cenderung dipersiapkan untukkeberhasilan perolehan UN atau UASBN.20

1.6 Manfaat

Zamroni mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar

kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan

khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu,

belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan

siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul

generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan

memiliki solidaritas sosial yang kuat.21 Dapat dilihat bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif sangat bermanfaat pada siswa.

2. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

2.1 Pengertian

Jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga

yang menyebutkan dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka–teki

menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini

mengambil pola cara berkerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa

melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan

siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.

20 M. thobroni…. hlm 239-24221 Trianto….hal 57

Page 39: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

21

Lie menyatakan bahwa jigsaw merupakan salah satu tipe atau

model pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Banyak riset telah

dilakukan berkaitan dengan pembelajaran kooperatif dengan dasar

jigsaw. Riset tersebut secara konsisten menunjukan bahwa siswa yang

terlibat di dalam pembelajaran model kooperatif model jigsaw ini

memperoleh prestasi lebih baik, mempunyai sikap yang lebih baik dan

lebih positif terhadap pembelajaran, di samping saling menghargai

perbedaan dan pendapat orang lain.22

2.2 Langkah–langkah pembelajaran

Dalam Rusman langkah-langkah dari pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw adalah sebagai berikut :

1. Peserta didik dibagikan kedalam ± 4 anggota tim2. Tiap orang dalam anggota tim diberikan bagian materi yang

berbeda.3. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama

membentuk kelompok baru ( kelompok ahli ).4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompoktentang subbab yang mereka kuasai.

5. Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi6. Pembahasan7. Penutup 23

Sedangkan dalam Istarani langkah–langkah model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sebagai berikut :

1. Peserta didik dikelompokan kedalam ± 4 anggota tim2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari

bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.

22 Rusman….hal 217 - 21823 Rusman…hal 218

Page 40: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

22

5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli setiap anggota kembalikekelompok asal dan bergatian menjelaskan kepada temansatu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiapanggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi7. Guru memberi evaluasi8. penutup24

Dari dua langakah-langkah yang dikemukan ahli di atas , maka

penulis mengambil langkah-langkah yang dikemukakan oleh Istrani,

karena langkah-langkah pada Rusman sudah mencakup pada langkah-

langkah Istarani.

Selanjutnya juga di gambarkan ilustrasi kelompok jigsaw, dapat

dilihat pada gambar 2.1 berikut :

kelompok asal

Kelompok ahli

Gambar 2.1 ilustrasi kelompok jigsaw25

Keterangan :Kelompok pertama ( +,-,=,*) adalah kelompok asal dengan sub babyang berbeda. Dan kelompok kedua (+,+,+,+) adalah kelompok ahlidengan sub bab yang sama.

24 Istarani, 58 model pembelajaran inovatif ( medan : media persada ),hal 2725 Trianto….hal 74

= +− ∗ = +− ∗ = +− ∗ = +− ∗+ ++ +

Page 41: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

23

2.3 Kelebihan dan kekurangan

Model kooperatif tipe jigsaw memiliki beberapa keuntungan, di

antaranya :

1. Meningkatkan hasil belajar.2. Meningkatkan daya ingat.3. Dapat digunakan untuk mencapai tahap penalaran tingkat tinggi.4. Mendorong tumbuhnya motivasi instrinsik ( kasadaran individu)5. Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen.6. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah.7. Meningkatkan sikap positif terhadap guru.8. Meningkatkan harga diri anak.9. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif.10. Meningkatkan keterampilan hidup bergontong – royong. 26

Selanjutnya beberapa kekurangan model kooperatif tipe jigsaw,

juga dipaparkan sebagai berikut:

1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya segan mengeluarkanide,takut dinilai temanya dalam grup.

2. Tidak semua siswa secara otomatis memahami dan menerimafilosofi jigsaw. Guru banyak tersita waktu untukmensosialisasikan siswa untuk belajar dengan cara ini.

3. Penggunaan model jigsaw harus sangat rinci melaporkan setiappenampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskanwaktu menghitung hasil prestasi grup.

4. Meskipun kerja sama sangat penting untuk ketuntasan belajarsiswa, banyak aktivitas kehidupan di dasarkan pada usahaindividual. Namun siswa harus belajar menjadi percaya diri. Itususah untuk di capai karena memiliki latar belakang berbeda.

5. Sulit membentuk kelompok yang sulit yang dapat berkerjasamadengan secara harmonis. Penilaian terhadap murid sebagaiindividu menjadi sulit karena tersembunyi di belakangkelompok.27

26 Rusman….hal 21927 Istarani,…..hal 29-30

Page 42: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

24

3. Media Pembelajaran

3.1 Pengertian

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiahberarti ‘ tengah ‘, ‘ perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab ,media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepadapenerima pesan. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia , materi, atau kejadian yangmembangun kondisi yang membuat siswa mampu memperolehpengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru,buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebihkhusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat–alat grafis, photografis, atau elektronis untukmenangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atauverbal.28

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkankegiatan proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk–bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengancermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatanbelajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah, seperti:bahan pembelajaran(instructional materia ), komunikasi pandang–dengar (audio – visualcommunication), alat peraga pandang (visual education) , alat peragadan media penjelas.29

3.2 Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses pembelajaran

yang pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang

dicapainya.

28 Azhar Arsyad , Media Pembelajaran,( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,1996), hal 329 Cecep kustandi…, hal 8- 9

Page 43: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

25

Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar siswa antara lain :

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapatmenumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapatdipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasaitujuan pembelajaran lebih baik.

3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanyamendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain sepertimengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.30

Kemp dan Dayton, mengindentifikasikan beberapa manfaat

media dalam pembelajaran.

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.5. Meningkatkan kualitas hasil belajar pebelajar.6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan

dimana saja dan kapan saja.7. Media dapat menumbuhkan sikap positif pebelajar terhadap materi

dan proses belajar.8. Mengubah peran pembelajar ke arah yang lebih positif dan

produktif9. Media dapat membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi

lebuh konkrit.10. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.11. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.31

3.3 Jenis-jenis

Ada beberapa jenis media pengajaran yang bisa digunakan

dalam proses pembelajaran.

1. Media grafis, seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media ini juga sering disebutdengan media dua dimensi, yakni media yang mempuyai ukuranpanjang dan lebar.

30 Nana sudjana, Ahmad Rivai, media pengajaran, ( Bandung :Sinar Baru Algensindo,2011), hal 2

31 Iwan falahuddin….

Page 44: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

26

2. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat(solid model), model penampang, model susun, model kerja.

3. Media proyeksi, seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP danlain-lain.

4. Penggunaan lingkungan sebagi media pengajaran.32

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam

menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas

pengajaran.

1. Guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lainjenis dan manfaat media pengajaran, menggunakan media sebagialat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalamproses belajar siswa.

2. Guru terampil membuat media pengajaran sederhana untukkeperluan pengajaran, terutama media dua dimensi atau mediagrafis, media tiga dimensi dan media proyeksi.

3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifanpenggunaan media dalam proses pembelajaran. 33

Jadi menilai keefektifan media pembelajaran sangat penting

bagi guru agar bisa dapat menentukan perlu atau tidaknya media

pembelajar digunakan oleh guru.

3.4 Kriteria-kriteria

Dalam memilih media untuk pembelajaran sebaiknya

memperhatikan kriteria-kriteria berikut :

1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran.3. Kemudahan memperoleh media.4. Keterampilan guru dalam menggunakannya.5. Tersedia waktu untuk menggunakannya.6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.34

32 Nana sudjana,….hal 333 Nana sudjana….hal 434 Nana sudjana….hal 4-5

Page 45: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

27

Dengan adanya kriteria diatas, guru bisa lebih mudah

menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu

mempermudah tugas-tugasnya sebagi pengajar.

3.5 Kelebihan dan kelemahan

Adapun kelebihan dan kelemahan dari media pembelajaran:

dalam proses pembelajaran sebagai berikut:

Kelebihan

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifatvebalitis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi perbatsan ruang, waktu dan daya indera.3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan

bervariasi sifat pasif anak didik dapat di atasi.Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk :

a. Menimbulkan kegairahan belajar.b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak

didik dengan lingkungan dan kenyataan.c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai

kemampuan dan minat masing-masing

Kelemahan

Ada beberapa kelemahan sehubung dengan gerakan pengajaranvisual antara lain, terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiridengan tidak menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungandengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaanbahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual dipandangsebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaransehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebutdiabaikan. 35

35 Kahirul uman dkk,karakteristik media pembelajaran,( di akses tanggal 15 maret 2017 )

Page 46: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

28

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan penguatan

Media Pembelajaran.

Pada penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan model dan

media pembelajaran yaitu Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran.

Berikut ini prosedur dari penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dengan media pembelajaran :

1. Peserta didik dibagikan kedalam ± 4 anggota tim (kelompok asal )

2. Tiap orang dalam anggota tim diberikan bagian materi yang berbeda

dan media pembelajaran.

3. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama

membentuk kelompok baru (kelompok ahli). Mereka mempelajari sub

bab mereka dan media yang diberikan guru.

4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang

mereka kuasai.

5. Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan media

pembelajaran.

6. Pembahasan

7. Guru memberi evaluasi

8. Penutup .

Page 47: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

29

B. Perbandingan Model pembelajaran kooparatif tipe jigsaw dengan

penguatan media pembelajaran dengan Model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw.

Adapun Perbandingan antara Model pembelajaran kooparatif tipe

jigsaw dengan penguatan media pembelajaran dengan Model pembelajaran

kooparatif tipe jigsaw, terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3 Perbandingan pembelajaran model pembelajaran kooparatiftipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran denganmodel pembelajaran koopertif tipe jigsaw

No Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran

Model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

1 Siswa mempelajari materi dengan berbantu

media pembelajaran.

Siswa tidak memakai

media pembelajaran

2 Presentasi siswa menggunakan media

pembelajaran

Presentasi tidak

menggunakan media

pembelajaran

C. Hasil Belajar

1. Pengertian

Hasil belajar merupakan hasil yang dimiliki siswa setelah

mengalami proses belajar dan merupakan gambaran tingkat penguasaan

siswa terhadap apa yang telah dipelajari. Pada pembelajaran terdapat dua

jenis penilaian yang digunakan, yaitu penilaian terhadap proses yang di

lakukan selama proses pembelajaran berlangsung guna menilai sikap siswa

Page 48: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

30

ketika mengikuti pembelajaran dan penilaian terhadap hasil pembelajaran

setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.

Wina Sanjaya menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

gambaran kemampuan siswa dan memenuhi suatu tahapan pencapaian

pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar36. Sedangkan Nana

Sudjana mendefenisikan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang di milik siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya37

Dari pernyataan di atas mengatakan bahwa hasil belajar siswa

menunjukan sejauh mana siswa telah memahami pelajaran dan sampai

dimana siswa tersebut mampu mengaplikasikan pelajaran yang telah di

pelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika merupakan hasil dari kegiatan belajar matematika

dalam bentuk pengetahuan sebagai akibat dari perlakuan atau

pembelajaran yang dilakukan siswa. Dengan kata lain, hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika merupakan apa yang diperoleh siswa dari

proses belajar matematika.

2. Cakupan hasil belajar

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,afektif dan psikomotorik.

1. Domain Kognitif mencakupa. Knowledge (pengetahuan, ingatan)b. Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh)c. Application (menerapkan)

36Wina Sanjaya,2008, Strategi Pembelajaran,.....,h.2737 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja

Rosdakarya,2001), cet ke-7,h.22

Page 49: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

31

d. Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentukbangunan baru)

e. Evaluating (menilai)2. Domain Afektif mencakup

a. Receiving (sikap menerima)b. Responding (memberikan respons)c. Valuing (nilai)d. Organization (organisasi)e. Characterization (karaterisasi)

3. Domain Psikomotor mencakupa. Initiatoryb. Pre– routinec. Rountinizedd. Keterampilan produktif, teknik, fisik, social, manajerial, dan

intelektual.

Selain itu, menurut Lindgren, hasil pembelajaran meliputikecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secarakeseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiansaja.Artinya, hasil pembelajaran yang di kategorisasikan oleh parapakar pendidikan sebagaimana dijelaskan di atas tidak terlihat secarafragmentaris atau terpisah tetapi secara komprehensif.38

Hasil belajar yang diukur peneliti disini adalah hasil belajar

pada domain kognitif siswa.

D. Penelitian Yang Relevan

Berikut ini beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini,

yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Arizal Fahmi dari STIT Al-Hilal, Sigli

Kabupaten Pidie Propinsi Aceh yang berjudul “Penerapan kooperatif tipe

jigsaw dalam pembelajaran matematika ( studi komparatif pemahaman

konsep dan kreatifitas dalam pemecahan masalah pada siswa kelas VII

SMP )”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan adalah penelitian ini mengukur kemampuan pemahaman konsep

38 M. thobroni …. hlm 20-22

Page 50: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

32

dan kreativitas dalam pemecahan masalah matematika siswa dengan

model pembelajaran koooperatif tipe jigsaw, sedangkan penelitian yang

akan peneliti lakukan mengukur hasil belajar matematika siswa dengan

model pembelajaran koooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media

pembelajaran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Arifah Linda Tusila dari Universitas

Nusantara PGRI Kediri yang berjudul “Pengaruh pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dengan macromedia flash terhadap motivasi dan hasil belajar

materi system perencanaan manusia pada siswa kelas VIII SMPN 01

MOJO”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan pada penelitian ini, peneliti mengukur motivasi dan hasil belajar

siswa dengan model pembelajaran koooperatif tipe jigsaw dan

macromedia flash, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan

mengukur hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran

koooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran.

3. Peneliti ini dilakukan oleh Budihartin Dwi Melati dari STKIP PGRI

sidoarjo, dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar matematika

melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.” Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian ini

mengukur hasil belajar siswa dengan model pembelajaran koooperatif tipe

jigsaw, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan mengukur hasil

belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

koooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran.

Page 51: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

33

E. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah diuraikan

diatas, maka peneliti dapat memberikan gambaran tentang proses

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan penguatan media pembelajaran pada kelas eksperimen1

dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen2.

Yang nantinya peneliti akan membandingkan hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media

pembelajaran dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Untuk lebih jelasnya berikut disajikan

secara jelas pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 kerangka konseptual penelitian

Siswa

Kelas Eksperimen1

Model pembelajaran kooperatif tipejigsaw dengan penguatan media

pembelajaran

Kelas Eksperimen2

Model pembelajarankooperatif tipe jigsaw

Hasil Belajar Hasil Belajar

Di Bandingkan

Guru

Page 52: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

34

F. Hipotesis

“ Hipotesis adalah pernyataan tentang suatu konsep yang perlu di

uji kebenaranya.”39 Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang

telah diuraikan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “ Hasil belajar

matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran akan lebih baik dari

pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IX SMPN 2

Kamang Magek.”

39 Syofyan Siregar, statistic parametrik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara ,2012), h. 21

Page 53: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan penelitian

Ditinjau dari jenis permasalahan serta tujuan penelitian yang telah

dikemukakan maka jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen. Pada

penelitian ini terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap

terbentuknya variabel depanden, sehingga hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel

independen.40 Penelitian eksperimen yang digunakan adalah pra eksperimen.

Tujuannya adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat

dengan cara mengenakan atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan

hasilnya dengan satu atau lebih kelompok yang tidak dikenal kondisi

perlakuan.41

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian The Static Group

Comparison Design : Randomized Control- Group only design. Sampel dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen1 dan kelas eksperimen2. kelas

eksperimen1 diajar mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran. Sedangkan kelas eksperimen 2

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Setelah diberi

40 Sugiono ,metode penelitianpendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,(Bandung, Alfabeta,2015), hal 109

41Sumadi Suryabata, Metodologi Penulisan, ( Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011), h. 88

Page 54: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

36

perlakuan, pada pertemuan terakir diberikan tes untuk mengetahui perbedaan

hasil belajar antara kedua kelompok.

Model desainnya adalah sebagai barikut :42

Tabel 3.1Bagan Rancangan PenelitianKelas Treatment Posttest

Eksperimen1 X1 O

Eksperimen2 X2O

Keterangan:

X1 =

X2=

Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media

pembelajaran.

Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

O = Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol di akhir penelitian. Berbentuk soal tes.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di SMPN 2 Kamang Magek yang

beralamat jalan pakan sinayan, kamang mudiak kab.Agam Sumatera Barat.

42 Syamsuddin dan Vimania,metode penelitian pendidikan bahasa (Bandung : PT.RemajaRosdakarya, 2006 ), hal 159

Page 55: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

37

C. Variabel Dan Data

1. Variabel

“Variabel adalah karakteristik dari orang, objek, atau kejadian yang

berbeda dalam nilai–nilai yang dijumpai pada orang, objek,atau kejadian

itu.”43

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas

“ Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi,

menjelaskan, atau menerangkan variabel yang lain.”44 Variabel bebas

dalam penelitian ini ialah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dan media pembelajaran.

b. Variabel terikat

“Variabel adalah variabel yang dipengaruhi atau diterangkan oleh

variabel lain tetapi tidak dapat mempengaruhi variabel yang lain.”45

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kedua kelas

sampel dalam pelajaran matematika.

2. Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Primer

“ Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh

peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian

43 Muri Yusuf, metode penelitian: kuantitatif, kualitatif dab penelitian gabungan, (Jakarta : prenadamedia group, 2014). Hal 102

44 Muri Yusuf….hal 10945 Muri Yusuf….hal 109

Page 56: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

38

dilakukan.”46. Data Primer dalam penelitian ini adalah data hasil belajar

matematika siswa yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dengan penguatan media pembelajaran dan hasil belajar siswa

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2) Data Sekunder

“ Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan

oleh organisasi yang bukan pengolahnya.”47 Data sekunder dalam

penelitian ini adalah data jumlah siswa kelas IX serta nilai UAS

semester 2 matematika siswa kelas IX SMP N 2 Kamang Magek pada

saat kelas VIII sebelum dilakukan penelitian.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian

kita”48. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP

N 2 Kamang Magek yang terdaftar pada tahun 2017 / 2018. Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:

46 Syofyan Siregar…hal. 3747 Syofyan Siregar…hal. 3748 Ronald E. Walpole , pengantar statistika,( jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama :1988

), hlm : 7

Page 57: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

39

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas IX SMP N 2 Kamang Magek

Yang Terdaftar Pada Tahun Ajaran 2017 / 2018 ( Populasi )

No Kelas Jumlah siswa

1 IX-1 26 orang

2 IX-2 25 orang

3 IX- 3 25 orang

Jumlah 76 orangSumber. Guru mata pelajaran matematika kelas IX SMP N 2 Kamang Magek

2. Sampel

“ Sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi”49. Dalam

penelitian ini pengambilan sampel untuk satu kelas sebagai eksperimen

dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel

dilakukan secara random sampel artinya setiap populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian.

Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk

pemilihan kelas sampel dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data nilai UAS semester 2 mata pelajaran matematika

siswa kelas IX SMP N 2 Kamang Magek pada saat kelas VIII tahun

ajaran 2016 / 2017. Dapat dilihat pada LAMPIRAN I halaman 82

2. menghitung rata-rata dan simpangan bakunya untuk masing-masing

kelas populasi.

Rumus rata-rata : = ∑49 Ronald E. Walpole…hal 7

Page 58: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

40

rumus simpangan baku : S =∑( ̅)( )

dimana = Nilai UAS masing-masing siswa.̅ = Rata-rata masing-masing kelas populasi

n = Jumlah masing-masing kelas populasi

3. Melakukan Uji Normalitas

Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai UAS

matematika di semester 2 kelas IX SMP N 2 Kamang Magek saat kelas

VIII tahun ajaran 2017 / 2018 dengan tujuan untuk mengetahui apakah

populasi tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Dengan hipotesis :

H0 = Populasi berdistribusi normal

Artinya semua kelas berdistribusi normal

H1 = Populasi tidak berdistribusi normal

Artinya minimal satu kelas tidak berdistribusi normal

Untuk melihat data populasi berdistribusi normal, digunakan

uji Lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Data x1, x2, x3, … , xn diperoleh dan disusun dari data yang

terkecil sampai yang terbesar.

b. Data x1, x2, x3, … , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, … , zn

dengan menggunakan rumus :

z = x − Xs

Page 59: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

41

Keterangan :

= Skor ke i̅ = Skor rata-rata= Standar deviasi

c. Dengan penggunaan daftar distribusi normal baku dihitung peluang

F(zi) = P (z < zi).

d. Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama

zi yang dinyatakan dengan S(zi) dengan menggunakan rumus:

S z = Banyaknyaz , z , … , z yang ≤ zne. Menghitung selisih antara F(zi) dengan S(zi) kemudian tentukan

harga mutlaknya. Atau| − ( )|f. Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlah selisih itu

diberi simbol L0, L0 = maks |F z − S z |.g. Kemudian bandingkan L0 dengan nilai kritis yang diperoleh dari

daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors pada taraf α = 0,05.

Kriterianya adalah terima H0 jika L0 ≤ Ltabel50

.

Dari hasil analisis data pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh L0

masing-masing kelas populasi seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

50 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: PT Tarsito, 2001), h. 466

Page 60: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

42

Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi Dengan Uji

Lilliefors

No Kelas LO Ltabel Keterangan

1 IX-1 0,1353 0,173 Data populasi berdistribusi normal

2 IX-2 0,0879 0,173 Data populasi berdistribusi normal

3 IX-3 0,0864 0,173 Data populasi berdistribusi normal

Perhitungan uji normalitas dengan uji Lilliefors selengkapnya dapat

dilihat pada LAMPIRAN II halaman 83-88

Peneliti juga melakukan uji normalitas menggunakan alat bantu

berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil sebelumnya

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Inputkan data ke dalam Software MINITAB

2) Klik Stat

3) Pilihlah Basic Statistics

4) Klik Normality Test

5) Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variable

6) Isikan Title

7) Klik OK

Data berdistribusi normal, apabila nilai P-value lebih besar dari

taraf nyata α = 0,05 dan tidak normal jika sebaliknya.

Page 61: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

43

Hasil perhitungan uji normalitas populasi dengan software

MINITAB dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Populasi Dengan softwareMINITAB.

Kelas Pvalue Kesimpulan

IX-I 0,083 > 0,05 Kelas populasi berdistribusi normal

IX-2 0,772 > 0,05 Kelas populasi berdistribusi normal

IX-3 0,913 > 0,05 Kelas populasi berdistribusi normal

Hasil perhitungan normalitas dengan software MINITAB beserta

gambar dapat dilihat pada LAMPIRAN III halaman 89-90

Berdasarkan uji normalitas baik manual maupun menggunakan

minitab yang dilakukan pada kelas populasi maka dapat disimpulkan

bahwa masing-masing kelas populasi, yaitu kelas IX 1, IX 2, dan IX 3

berdistribusi normal, berarti populasi berdistribusi normal.

4. Melakukan uji homogenitas variansi.

Uji homogenitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah

populasi mempunyai variansi homogen atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan dengan uji Bartlett.

Uji homogenitas ini dilakukan dengan beberapa langkah

sebagai berikut:

a. Membuat hipotesis, yaitu

H0 : = =H1: paling sedikit satu tanda sama dengan

b. Menghitung variansi masing-masing kelas.

Page 62: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

44

c. Menghitung variansi gabungan dari populasi menggunakan

rumus:s = ∑∑( )d. Menghitung harga satuan Bartlett (B) dengan rumus:B = logs (n − 1)e. Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (χ ) dengan rumus:χ = (ln 10){B − ∑ n − 1 log S }f. Dengan taraf nyata α, kita tolak hipotesis jika χ ≥χ α ( ), dimana χ α ( ) didapat dari daftar distribusi

chi-kuadrat dengan peluang 1 − α dan dk = (k − 1)51.

Data disebut homogen, apabila nilai P-value lebih besar dari

taraf nyata α = 0,05 dan tidak homogen jika sebaliknya.

Setelah dilakukan perhitungan dengan uji Barlett diperoleh

bahwa = 0,7652dan . ( ) = , . Dengan demikian

nilai ≤ . Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi

memiliki variansi yang homogen. Untuk lebih detailnya hasil

perhitungan lebih lanjut uji homogenitas dapat dilihat pada

LAMPIRAN IV halaman 91-92

Selain dengan cara manual peneliti juga melakukan uji

homogenitas menggunakan alat bantu berupa Software MINITAB

51 Sudjana, … , h. 263

Page 63: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

45

untuk membandingkan hasil sebelumnya dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Inputkan data ke dalam Software MINITAB

2) Klik Data;

3) Pindahkan kursor ke Stack;

4) Klik Columns…;

5) Isilah kotak pada stack the following columns dengan dengan

melakukan double klik pada masing-masing data;

6) Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom

kosong (misal: C4);

7) Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan Kolom kosong

yang lainnya (misal C5);

8) Klik Stat

9) Pilihlah ANOVA

10) Klik Test for Equal Variances

11) Isilah pada kotak Responses dengan C4 dan Faktor dengan C5

12) Isikan Title

13) Klik OK

Data disebut homogen, apabila nilai P-value lebih besar dari

taraf nyata α = 0,05 dan tidak homogen jika sebaliknya.

Hasil perhitungan homogenitas dengan software minitab adalah

Barlett’s Test diperoleh Pvalue = 0,687 dan pada Levene’s Test

Page 64: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

46

diperoleh nilai Pvalue = 0,433 , karena Pvalue > α maka dapat

disimpulkan populasi homogen. LAMPIRAN V halaman 93

5. Melakukan uji kesamaan rata-rata.

Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan teknik

anova satu arah. Adapun langkah-langkah dalam menguji kesamaan

rata-rata populasi adalah:

a. Membuat hipotesis

H0 : = =H1 : Sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama

b. Menentukan taraf nyata (α)

c. Menentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus

f > f α [ k – 1, N – k].

d. Tentukan perhitungan melalui tabel:

Tabel 3.5 Data Hasil Belajar Siswa Kelas PopulasiPopulasi

X1 X2 X3

X11

X12

....X1n

X21

X22

....X2n

X31

X32

....

X3n

Total T1 T2 T3 T...Nilaitengah …Perhitungannya dengan menggunakan rumus:

Jumlah Kuadrat Total (JKT)= ∑ ∑ , − …Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah Kolom (JKK) :

Page 65: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

47

= − …Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKT JKK

Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:

Tabel 3.6 Analisis Ragam Bagi Data Hasil Belajar SiswaKelas Populasi

SumberKeragaman

JumlahKuadrat

DerajatBebas

KuadratTengah

Nilai tengahkolom

Galat

k−−

= −= −Total −

e. Keputusannya:

Diterima H0 jika F < F k − 1, N − kTolak H0 jika F > F k − 1, N − k 52

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh = 0,3187 dan

, ( , ) = 3,1504. Jadi, karena nilai < = 0,3187 <3,1504. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi memiliki kesamaan

rata-rata. Hasil perhitungan dapat diliht pada LAMPIRAN VI halaman

94-96.

Peneliti juga melakukan uji kesamaan rata-rata menggunakan

alat bantu berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil

sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

52 Ronal, E. Walpole…hal 383-387

Page 66: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

48

1) Inputkan data ke dalam Software MINITAB;

2) Klik Data;

3) Pindahkan kursor ke Stack;

4) Klik Columns;

5) Isilah kotak pada stack the following columns dengan dengan

melakukan double klik pada masing-masing data;

6) Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom

kosong (misal: C4);

7) Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan Kolom kosong

yang lainnya (misal C5);

8) Klik Stat;

9) Pilihlah ANOVA;

10) Klik One-Way;

11) Isilah pada kotak Responses dengan C4 dan Faktor dengan C5;

12) Isilah confidence level;

13) Klik OK;

Data dikatakan memiliki kesamaan rata-rata, apabila Pvalue lebih

besar dari 0,05.

Hasil perhitungan kesamaan rata-rata dengan software minitab

adalah Pvalue = 0,728 > 0,05. Maka dapat disimpukan bahwa populasi

memiliki kesamaan rata-rata, perhitungan lebih lengkap dapat dilihat

pada LAMPIRAN VII halaman 97

Page 67: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

49

6. Pengambilan Sampel

Berdasarkan perhitungan dari langkah 1 sampai 5 dapat

disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal, homogen serta

memiliki kesamaan rata-rata maka pengambilan sampel dapat

dilakukan dengan random sampling. Adapun langkah dalam

pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah menulis nama kelas

dan memasukkan ke dalam kaleng kemudian penulis undi. Kertas yang

pertama terambil merupakan kelas eksperimen1 yaitu kelas IX-1,

sedangkan pada kejadian pengambilan kedua merupakan kelas

eksperimen2 yaitu kelas IX-2.

E. Prosedur Penelitian

Agar penelitian bejalan dengan lancar maka ada beberapa tahap-

tahap yang harus dilakukan, di antaranya:

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu

yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yaitu:

a. Mengurus surat izin penelitian pada pihak kampus, dibuktikan

dengan surat izin dari kampus ( Terlampir).

b. Menentukan jadwal penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMP N 2

Kamang Magek dan dilaksanakan selama empat kali pertemuan

termasuk tes akhir. Dibuktikan dengan surat penelelitian dari sekolah

(Terlampir).

Page 68: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

50

c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen

2, dan Media matematika untuk kelas eksperimen. Dapat dilihat pada

Lampiran VIII dan IX pada halaman 98-199

d. Mempersiapkan kisi-kisi soal uji coba. Dapat dilihat pada Lampiran

X pada halaman 200-201

e. Menyusun soal uji coba sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.

Dapat dilihat pada Lampiran XI pada halaman 202-203

f. Membuat kunci jawaban soal tes uji coba. Dapat dilihat pada

Lampiran XII pada halaman 204-207

g. Melakukan validasi, validitas untuk semua perangkat pembelajaran

yang dapat dilakukan adalah validasi isi.

Validasi isi juga sering disebut dengan validitas kurikuler,

validitas kurikuler berkenaan dengan pertanyaan apakah materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan. Pertanyaan ini

timbul karena sering terjadi materi tes tidak mencakup keseluruhan

aspek yang akan diukur, baik aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik, tetapi hanya pengetahuan yang bersifat fakta-fakta

pelajaran tertentu. Diharapkan dengan validitas kurikuler/isi ini

timbul ketelitian yang jelas dan totalitas dengan menjelajahi semua

aspek yang tercakup dalam kisi-kisi dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang bersangkutan.53

53 Zaenal Arifin,……..249

Page 69: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

51

Kemudian untuk tes akir selain dilakukan validitas isi juga

dilakukaan validitas empiris. Validitas empiris mencari hubungan

antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu

tolak ukur di luar tes yang bersangkutan.54

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran matematika, penelitian ini

dilakukan pada dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen1 yaitu IX-1 dan

eksperimen 2 yaitu IX-2, pada kelas eksperimen1 dilakukan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media

pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan pada tanggal 18,19,24 dan tes

akir pada tanggal 26 juli 2017, dan pada kelas eksperimen2 dilakukan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebanyak 3 kali pertemuan

pada tanggal 21,25,26 dan tes akir pada tanggal 28 juli 2017.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada masing-masing

kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.7 Langkah-langkah Pembelajaran KelasEksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2

Kegiatan Awal Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

Kegiatan Awal Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan

54 Zaenal Arifin,….249

Page 70: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

52

Kegiatan Inti Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang berbeda

( A,B,C,D ) dan media pembelajaran

pada masing-masing anggota

kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta mempelajari

subbab mereka dan media yang

diberikan guru.

Setelah berdiskusi pada keompok

ahli siswa kembali kekelompok asal

dan menjelaskan tentang subbab

yang mereka kuasai kepada

temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan media

pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi dengan

media pembelajaran

Kegiatan Inti Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

berbeda ( A,B,C,D ) pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka

Setelah berdiskusi pada kelompok

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi.

Kegiatan Penutup Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

Kegiatan Penutup Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

Page 71: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

53

3. Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini peneliti akan melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Mengolah data hasil tes akhir siswa kemudian peneliti melakukan

analisis untuk menguji hipotesis.

b. Menarik kesimpulan dari data hasil analisis data yang digunakan.

F. Instrumen Penelitian

“ Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah, dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh

dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang

sama.”55Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika siswa.

Tes ini berfungsi untuk melihat bagaimana perbandingan hasil belajar

matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dan media pembelajaran dengan siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Untuk mendapatkan alat ukur yang baik,

maka penulis melakukan langkah–langkah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan mengadakan tes akhir yaitu mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan melihat

perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dan media pembelajaran pada kelas eksperimen 2

dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

55 Syofyan Siregar….hal 75

Page 72: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

54

kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen 2.

2. Menyusun kisi–kisi soal uji coba.

3. Menyusun soal uji coba berdasarkan kisi–kisi yang telah dibuat.

4. Melakukan validasi

a. Validasi isi

Validasi isi dilakukan kepada tim ahli. Dengan bantuan ibu

Pipit Firmanti, M.Pd dan Yullys Helsa, M.Pd ( Dosen matematika

IAIN Bukittinggi) dan Bapak guru matematika SMPN 2 Kamang

Magek Bapak Zaitil, S.Pd.dapat dilihat pada Lampiran XIII

halaman 208-225

b. Validasi empiris

1. Melakukan uji coba soal tes akir.

Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel

terlebih dahulu tes diuji cobakan pada siswa kelas selain kelas

sampel. Yaitu kelas yang memiliki normalitas,homogenitas dan

kesamaan rata-rata yang sama dengan kelas sampel. Uji coba

dilakukan dikelas IX-3 SMPN 2 Kamang Magek. Uji coba ini

dilakukukan untuk menentukan validitas, reabilitas , tingkat

kesukaran dan daya pembeda pada soal.

2. Analisis soal tes

Analisis soal tes dilakukan untuk menentukan soal yang

layak atau tidak layak untuk dipakai pada tes akhir. Langkah-

langkahnya sebagai berikut :

Page 73: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

55

a. Validitas Tes

Validitas merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan derajat

ketepatan atau tingkat kevalidan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Suatu alat

ukur disebut memiliki validitas jika alat ukur tersebut isinya layak

mengukur obyek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria

tertentu56. Artinya kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi

pengukuran dan sasaran pengukuran. Bilamana alat ukur yang

digunakan tidak valid, maka data yang diperoleh juga tidak valid dan

kesimpulan yang diperoleh menjadi salah.

Untuk menentukan validitas tes essay dapat digunakan

korelasi product moment yaitu:

= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − ∑Keterangan : = Koofesien korelasi antara variabel X dan variabel Y

= Jumlah testee∑ = jumlah perkalian antara skor item dan skor total∑ = jumlah skor item∑ = jumlah skor total57

56 Sumadi Suryabrata, … , hal. 6057Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar,..., h.69

Page 74: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

56

Setelah diperoleh nilai , nilai tersebut dibandingkan dengan

nilai product moment untuk taraf nyata ( ) = 0,05 dan jumlah

siswa N. Kaidah keputusannya adalah:

Jika > berarti soal valid;Jika ≤ berarti soal tidak valid58

Untuk menafsirkan koofesien korelasi dapat menggunakan kriteria

sebagaiberikut:

1) Jika 0,80 ≤ ≤1,00: sangat tinggi2) Jika 0,60 ≤ <0,80: tinggi3) Jika 0,40 ≤ <0,60: sedang4) Jika 0,20 ≤ <0,40: rendah5) Jika 0,00 ≤ <0,20: sangat rendah59

Berdasarkan hasil anlisis validasi diperoleh nilai masing-

masing item soal kemudian dicocokan dengan kriteri interpretasi

product moment dengan angka kasar. Hasil analisis validasi soal tes uji

coba dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8: Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Tes

No Soal 1 2 3 4 5 6 7

HasilPerhitungan 0,420 0,599 0,712 0,835

0,825 0,640 0,7040,3961Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Kriteria Sedang Sedang Tinggi Sangattinggi

SangatTinggi

Tinggi Tinggi

58M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1996), h.115

59Suharsimi Arikunto, Dasar - Dasar,..., h.71

Page 75: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

57

Berdasarkan tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa semua soal

valid, perhitungan validasi soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran

XIV halaman 226-228

b. Reliabilitas Tes

Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas apabila tes tersebut

digunakan berulang-ulang memperoleh hasil yang sama. Untuk

menentukan reliabilitas tes digunakan rumus Alpha yang dikemukakan

oleh Suharsimi Arikunto yaitu sebagai berikut:

r = nn − 1 1 − ∑ σσ

dimana 60:

r11 = reabilitas yang dicari∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

Rumus varians 61:

σ = ∑ X − ∑ XNNNilai yang diperoleh dibandingkan dengan harga kritik pada

tabel r product moment . Jika r11> rtabel maka tes tersebut reliabel. Nilai

tabel r dilihat pada = 5 % dan = − 2. Dengan criteria sebagai

berikut :

60 Suharsimi Arikunto, ……h.10961 Suharsimi Arikunto, … , h. 110

Page 76: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

58

Tabel 3.9 Reliabilitas Tes62

Nilai r11 Kriteria

0.80 ≤ < 1.00 Reabilitas sangat tinggi

0.60 ≤ < 0.80 Reabilitas tinggi

0.40 ≤ < 0.60 Reabilitas sedang

0.20 ≤ < 0.40 Reabilitas rendah

0.00 ≤ < 0.20 Reabilitas sangat rendah

Berdasarkan perhitungan, diperoleh r11= 0,69 sementara rtabel

0,3961 maka didapatkan r11> rtabel sehingga soal uji coba tes dikatakan

reliabel. Perhitungan dapat dilihat pada LAMPIRAN XVI halaman

231-232.

c. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat keseluruhan soal adalah peluang untuk menjawab benar

suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan

dengan indeks. Menurut Zainal Arifin, untuk menghitung tingkat

kesukaran dapat digunakan langkah–langkah berikut:63

1. Menghitung rata–rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

Rata–rata = 2. Menghitung tingkat kesukaran soal dengan rumus :

Tingkat kesukaran = 3. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:0,00 − 0,30 : sukar0,31 − 0,70 : sedang0,71 − 1,00 : mudah

62 Slameto ,Evaluasi Pendidikan,( Jakarta : Bumi Aksara,1999),hal 21563 Zainal Arifin,… 135

Page 77: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

59

3. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan caramembandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria.

Soal yang baik adalah soal yang memiliki indeks kesukaran

sedang, karena soal dengan tingkat kesukaran sedang tidak terlalu

mudah. Namun,jika indeks kesukaran soal sukar maka tidak banyak

siswa siswa yang mampu menjawab pertanyaan tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti memperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 3.10 : Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes

NomorSoal

1 2 3 4 5 67

TK hitung 0,58 0,48 0,54 0,48 0,49 0,32 0,25Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar

Berdasarkan tabel 3.10 dapat disimpukan bahwa soal yang

dirancang mempunyai Kriteria sedang untuk 6 soal dan sukar untuk

satu soal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada LAMPIRAN

XVII halaman 233-234.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengukur kemampuan suatu

soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan

siswa yang berkemampuan rendah.

Page 78: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

60

Menurut Zainal Arifin, untuk menentukan daya pembeda soal

dapat digunakan langkah–langkah sebagai berikut:64

1. Menghitung jumlah skor total setiap siswa.2. Mengurutkan skor total dari terbesar sampai dengan skor

terkecil.3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah

siswa ( diatas 30) dapat ditetapkan 27 %.4. Menghitung rata–rata skor untuk masing–masing kelompok

(kelompok atas maupun kelompok bawah)5. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:

DP = Keterangan:DP = daya pembeda

= rata–rata kelompok atas= rata–rata kelompok bawah

6. Membandingkan daya pembeda dengan kriteria berikut:0,40keatas = sangat baik0,30 − 0,39 = baik0,20 − 0,29 = cukup, soal perlu diperbaiki0,19kebawah = soal kurang baik, soal hapus dibuang

Menurut suharsimi arikunto dibedakan antara kelompok kecil

(<100) dan kelompok besar(>100). Untuk kelompok kecil seluruh

kelompok testee dibagi dua sma besar, 50% kelompok atas dan 50 %

kelompok bawah.65

Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.11 : Hasil Perhitungan Tingkat Daya Pembeda Soal UjiCoba Tes

NomorSoal

1 2 3 4 5 6 7

HasilPerhitungan

0.22 0.32 0.41 0.55 0.48 0.29 0.27

64 Zainal Arifin, …. Hlm.13365Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( jakarta : Bumi Aksara, 2008)

Page 79: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

61

Kriteria Cukup BaikSangatBaik

SangatBaik

SangatBaik

CukupCukup

Hasil perhitungan lebih lanjut dapat dilihat pada LAMPIRAN

XVIII halaman 235.

Berdasarkan hasil analisis soal tes yaitu dengan cara validitas,

reliabilitas, indeks kesukaran soal, dan daya pembeda dapat dilihat

pada tabel 3.12

Tabel 3.12 : Hasil Analisis Soal Uji Coba Untuk Hasil BelajarSiswa

No Validitas Kriteria Reabilitas Kriteria Tk Kriteria Dp Kriteria Ket.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 0,42 Sedang

0,69 Tinggi

0,58 Sedang 0,22 Cukup Dipakai

2 0,59 Sedang 0,48 Sedang 0,32 Baik Dipakai

3 0,71 Tinggi 0,54 Sedang 0,41Sangat

baikDipakai

4 0,83Sangat

tinggi0,48 Sedang 0,55

Sangat

baikDipakai

5 0,82Sanagat

tinggi0,49

Sedang0,48

Sangat

baikDipakai

6 0,64 Tinggi 0,32 Sedang 0,29 Cukup Dipakai

7 0,70 Tinggi 0,25 Sukar 0,27 Cukup Dibuang

Berdasarkan tabel 3.12 di atas maka dapat disimpulkan soal uji

coba yang dapat digunakan untuk tes akir adalah soal 1 sampai 7, karena

soal 7 dibuang. Soal tes akir dapat dilihat pada Lampiran XIX halaman

236-237.

Page 80: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

62

G. Teknik Analisis Data

1. Tes Hasil Belajar Matematika

Untuk menarik kesimpulan, maka pengujian hipotesis secara

statistik yaitu uji-t. Untuk melakukan uji-t maka terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua

kelompok.

a. Uji normalitas

Melakukan uji normalitas terhadap masing-masing

kelompok data dengan menggunakan uji Lilliefors. Dalam uji

normalitas, hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Untuk pengujian hipotesis menurut Sudjana mengemukakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Data x1, x2, x3, … , xn diperoleh dan disusun dari data yang

terkecil sampai yang terbesar.

2) Data x1, x2, x3, … , xn dijadikan bilngan baku z1, z2, z3, … , zn

dengan menggunakan rumus :

z = x − Xs3) Dengan penggunaan daftar distribusi normal baku dihitung

peluang F(zi) = P (z < zi).

Page 81: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

63

4) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau

sama zi yang dinyatakan dengan S(zi) dengan menggunakan

rumus:

S z = Banyaknyaz , z , … , z yang ≤ zn5) Menghitung selisih antara F(zi) dengan S(zi) kemudian

tentukan harga mutlaknya.

6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlah selisih itu

diberi simbol L0, L0 = maks |F z − S z |7) Kemudian bandingkan L0 dengan nilai kritis yang diperoleh

dari daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors pada taraf α = 0,05.

Kriterianya adalah terima H0 jika L0 ≤ Ltabel

Kriteria pengujiannya :

a. Terima Ho jika Lo ≤ Ltabel berarti data berdistribusi

normal.

b. Tolak Ho jika Lo > Ltabel berarti data tidak berdistribusi

normal.66

b. Uji homogenitas variansi

Uji homogenitas bertujuan untuk menyelidiki apakah skor

akhir pada kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen

atau tidak. Untuk mengujinya dilakukan uji F. Uji F dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

66 Sudjana,….466

Page 82: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

64

a. Tulis H0 dan H1 yang diajukan, yaitu:

H0 : =H1 : ≠

b. Menentukan taraf nyata dan nilai F

Taraf nyata yang sering digunakan adalah 5% (0,05),

1%(0,01)

Nilai F dengan db pembilang (V1) = n-1 (untuk variansi

terbesar dan db penyebut (V2) = n-1 ( untuk variansi

terkecil)

c. Menentuka kriteria pengujian

H0 : diterima apabila : ≤ ;( )( ) H0 : ditolak apabila : > ;( )( )

d. Mencari dengan menggunakan rumus :

= variansiterbesarvariansiterkecile. Membandingkan ;( )( )dan dan menyimpulkan

apakah H0diterima atau ditolak.67

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk melihat perbandingan hasil

belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan hipotesis sebagai

berikut:

67Misbahudin dan iqbal hasan,analisis data penelitian dengan statistic (Jakarta :BumiAksara,2013),h.290-291

Page 83: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

65

H0 : µ1 = µ2 : Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran sama

dengan siswa yang mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

kelas IX SMP N 2 Kamang Magek.

H1 : µ1 > µ2 : Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran lebih baik

dari pada siswa yang mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

kelas IX SMP N 2 Kamang Magek

µ1 dan µ2 merupakan rata- rata hasil belajar kelas sampel.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas ada beberapa

rumus untuk menguji hipotesis yaitu :

1) Apabila data berdistribusi normal dan mempunyai variansi

homogen, maka uji statistik yang digunakan adalah:= , dengan =Keterangan :

= Nilai rata-rata kelas eksperimen 1= Nilai rata-rata kelas eksperimen 2= Variansi hasil belajar kelas eksperimen 1= Variansi hasil belajar kelas eksperimen 2

= Simpangan baku

Page 84: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

66

= Jumlah siswa kelas eksperimen 1= Jumlah siswa kelas eksperimen 2

Kriteria pengujian:

Terima jika < , dimana didapat dari daftar

distribusi t dengan taraf nyata = 0,05 dan = + − 2,

untuk harga t lainya ditolak.68

2) Jika sampel berdistribusi normal dan kedua kelompok sampel

tidak mempunyai variansi homogen, maka uji statistik yang

digunakan adalah:

= −+

Kriteria pengujinya adalah:

Tolak hipotesis jika ≥ , dan terima jika

< , dengan:

=

=

=

= .69

3) Jika data yang diperoleh tidak normal, maka digunakan uji U

(Uji Mann-Whitney). Untuk menghitung nilai statistik uji

Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

68 Sudjana…, h.23969 Sudjana…, h.241

Page 85: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

67

= + ( + 1)/2 −= + ( + 1)/2 −

Keterangan:

= jumlah kasus kelompok 1= jumlah kasus kelompok 2∑ = jumlah jenjang/ rangking pada kelompok 1∑ = jumlah jenjang/ rangking pada kelompok 2.70

Catatan = Hanya salah satu U saja yang dihitung, sebab U

lainnya dapat dihitung dengan cara sebagai berikut

= - . Sedangkan U yang digunakan

adalah yang memiliki harga terkecil.

Kriteria uji U:

H0 ditolak jika .

H0 diterima jika < .71

70 Bambang Soepeno, Statistik Terapan, ( Jakarta: Rineka Cipta,1997), hal 19171 Moh. Nazir, Metode Penelitian, ( Jakarta: Ghaliya Indonesia), h.473

Page 86: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dijelaskan hasil penelitian yang telah diperoleh selama

pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media pembelajaran.

A. Deskripsi Data

1.Hasil validasi perangkat pembelajaran dan soal uji coba kepada

validator.

Peneliti melakukan validasi perangkat dan soal uji coba sebelum

melaksanakan penelitian kepada tiga orang tim ahli yaitu ibuk Pipit

Firmanti, M.Pd , ibuk Yullys Helsa, M.Pd, bapak Zaitil, S.Pd, dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil vaidasi perangkat dan soal uji coba kepadavalidator

Validasi RPP Kelas Eksperimen I

NO Aspek NilaiValidator

jumlahRata-

Rata

Keputus

anV1 V2 V3

1 Format RPP 3 5 4 12 4 Valid

2 Isi RPP 3 5 5 13 4 Valid

3

Bahasa yang

digunakan 3 5 5 13 4 Valid

Page 87: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

69

Keterangan :

V1 = Ibu Pipit Firmanti, M.Pd

V2 = Ibu Yullys Helsa, M.Pd

V3 = Bapak Zaitil, S.Pd

Jadi dapat disimpulkan dari perhitungan di atas semua perangkat dan soal uji coba

valid dan dapat digunakan

Validasi RPP Kelas Eksperimen 2

NO Aspek NilaiValidator

jumlahRata-

Rata

Keputus

anV1 V2 V3

1 Format RPP 4 4 5 13 4 Valid

2 Isi RPP 3 5 4 12 4 Valid

3Bahasa yang

digunakan4 5 4 13 4 Valid

Validasi Soal dan Kunci Tes Uji Coba

NO Aspek NilaiValidator

jumlahRata-

Rata

Keputus

anV1 V2 V3

1 Isi soal uji coba tes 3 5 4 12 4 Valid

2Bahasa yang

digunakan4 5 5 14 5

Sangat

Valid

3

Kecocockan soal

dengan kunci uji

coba tes akir

4 5 4 13 4 Valid

Page 88: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

70

2. Hasil Belajar Matematika Siswa

Data hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari tes akhir

diberikan. Tes akir diikuti oleh 50 siswa yaitu kelas IX-1 sebagai kelas

eksperimen1 yang terdiri dari 25 orang karena ada satu orang siswa yang

tidak pernah hadir selama peneliti melakukan penelitian dan kelas IX-2

sebagai kelas eksperimen2 yang terdiri dari 25 orang. Setelah dilakukan tes

akhir maka diperoleh hasil tes untuk materi kesebangunan. Nilai hasil tes

akir untuk kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 dapat dilihat pada

Lampiran XXI halaman 242.

Tes akhir yang diberikan terdiri atas 6 buah soal berbentuk essay

dengan alokasi waktu 90 menit. Dari tes akhir dilakukan perhitungan ,

sehingga diperoleh rata-rata. Variansi dan simpangan baku untuk kedua

kelas sampel yang dinyatakan pada tabel berikut:

Tabel 4.2: Hasil Tes belajar Matematika Siswa

Kelas N X maks Xmin SEksperimen1 25 100 30 75,36 17,93Eksperimen2 25 100 30 62,76 18,67

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata antara

kelas eksperimen1 dan kelas eksperimen2, yaitu kelas eksperimen1 75,36

sedangkan kelas eksperimen 2 mempunyai rata-rata 62,76. Jadi rata-rata

pada kelas eksperimen1 lebih tinggi dari pada kelas eksperimen 2.

Di samping itu, jumlah ketuntasan siswa di kelas eksperimen1 lebih

banyak dari pada kelas eksperimen2. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 89: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

71

Tabel 4.3 : Persentase Ketuntasan Siswa pada Kelas Eksperimen1 danKelas Eksperimen2

Kelas

Jumlahsiswa

Tuntas(≥ 75)

Tidak Tuntas( < 75)

Jumlah % Jumlah %

Ekperimen1 25 13 52 12 48

Eksperimen2 25 9 36 16 64

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa persentase ketuntasan siswa

kelas eksperimen1 lebih tinggi dari pada persentase ketuntasan siswa kelas

eksperimen2. Pada kelas eksperimen1, jumlah siswa yang tuntas ada 13

siswa atau 52% dan yang tidak tuntas ada 12 siswa atau 48 % dari jumlah

keseluruhan siswa kelas eksperimen1 yaitu 25 siswa. Sedangkan, pada kelas

eksperimen2 9 siswa atau 36 % yang tuntas dan 16 siswa atau 64% tidak

tuntas dari 25 siswa.

Berikut ini persentase ketuntasan siswa juga disajikan dalam bentuk

diagram, sebagai berikut :

Page 90: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

72

Gambar 4.1 Diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada kelaseksperimen 1

Gambar 4.2 Diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada kelaseksperimen 2

B. Analisis Data

Hasil Belajar Matematika Siswa

Untuk menarik kesimpulan tentang data hasil tes belajar matematika

siswa kelas IX-1 dan IX-2 pada kedua kelas sampel, dilakukan analisis

secara statistic yaitu uji t. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas variansi terhadap hasil tes kedua kelas

sampel.

Eksperimen 1

Tuntas

Tidak Tuntas

eksperimen 2

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 91: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

73

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel

berdistribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan

uji lilliefors. Diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir Matematika SiswaKelas Sampel dengan Uji Lilliefors.

No Kelas L0 Ltabel Keterangan

1 IX-1 0,0853 0,173 Data berdistribusi normal

2 IX-2 0,0760 0,173 Data berdistribusi normal

Berdasarkan tabel diperoleh L0 < Ltabel baik pada kelas

eksperimen1 maupun kelas eksperimen2. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran XXII halaman 243-246.

Peneliti juga melakukan uji normalitas menggunakan alat bantu

berupa Software MINITAB untuk membandingkan hasil sebelumnya

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Inputkan data ke dalam Software MINITAB

2. Klik Stat

5. Pilihlah Basic Statistics

6. Klik Normality Test

7. Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variable

8. Isikan Title

9. Klik OK

Page 92: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

74

Data berdistribusi normal, apabila nilai P-value lebih besar dari

taraf nyata α = 0,05 dan tidak normal jika sebaliknya.

Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir Matematika SiswaKelas Sampel dengan software Minitab.

No Kelas p-value Keterangan

1 IX-1

0,05

0,298 Data berdistribusi normal

2 IX-2 0,921 Data berdistribusi normal

Berdasarkan tabel diperoleh P-value > , maka dapat

disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal,baik pada kelas

eksperimen1 maupun kelas eksperimen2. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran XXIII halaman 247.

Berdasarkan perhitungan baik manual maupun dengan

menggunkan software minitab maka dapat disimpulkan sampel

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Perhitungan uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan

uji F. Diperoleh hasil seperti tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 : Hasil Uji homogenitas Data Tes Akhir MatematikaSiswa Kelas Sampel dengan uji F.

Fhitung Ftabel Keterangan

0,05 1,0841 1,9838 Variansi homogen

Dengan demikian nilai < . Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sampel memiliki variansi yang homogen. Perhitungan

yang lebih lengkap dapat dilihat pada LAMPIRAN XXIV halaman 248-

249.

Page 93: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

75

Untuk membandingakan perhitungan, peneliti juga menggunakan

software minitab dalam melakukan uji homogenitas data hasil tes hasil

belajar siswa kelas sampel dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Inputkan data ke dalam software minitab

2. klik Data

3. Pindahkan kursor ke Stack

4. Klik Columns

5. Isilah kotak pada Stack The Following Columns dengan melakukan

double klik pada masing-masing data

6. Isilah kotak pada Colums In Current Worksheet dengan kolom

kosong ( missal C3)

7. Isilah kotak pada Store Subscripts In dengan kolom kosong yang

lainnya ( missal C4 )

8. Klik Ok

9. Klik Stat

10. Pilihlah Basic Statistic

11. Klik 2 variances

12. Isilah pada kotak Samples dengan C3 dan Subscripts dengan C4

13. Klik OK

Data disebut homogen, apabila nila P-value lebih besar dari taraf

nyata α = 0,05 dan tidak homogen jika sebaliknya. Hasil perhitungan uji

homogenitas populasi dengan menggunakan software minitab diperoleh

Page 94: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

76

P-value > α , sehingga terima Ho artinya data sampe homogeny. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran XXV halaman 250.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi

terhadap tes akhir, diketahui bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan

homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t

pada taraf signifikan 0,05. Hasil uji-t pada kedua kelas sampel dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.7 : Uji Hipotesis Hasil Belajar Matematika Kelas SampelKelas N thitung ttabel

Eksperimen 1 25 75,362,434 1,68 0,05

Eksperimen 2 25 62,76

Berdasarkan analisis tersebut terlihat bahwa pada taraf signifikan

0,05, diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,434 > 1,68, dengan kriteria pengujian

jika thitung > ttabel maka tolak H0. Data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran XXVI halaman 251-252.

Peneliti juga menggunakan software minitab dalam melakukan uji

hipotesis data hasil tes hasil belajar siswa kelas sampel dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Inputkan data ke dalam software minitab.

2. Klik Stat dan pilih Basic Statistic

3. Klik 2-sample t

4. Klik Samples In Different Columns

5. Isilah First dengan peubah C1

Page 95: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

77

6. Isilah Second dengan peubah C2

7. Klik Options

8. Isilah Confidence Level yaitu (1- )

9. Isilah Alternative dengan memilih hipotesisalternatif yang

diinginkan (dalam kasus ini:greater than)

10. Klik OK

Kriteria pengujian adalah H0 apabila P-Value lebih kecil dari=0,05 dan terima H0 jika sebaliknya.

Hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan soffware

minitab diperoleh Pvalue = 0,009 pada =0,05. Karena Pvalue < maka

dapat disimpulkan bahwa tolak H0. Untuk perhitungan lebih jelas dapat

dilihat pada Lampiran XXVII halaman 253.

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil

belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran model kooperatif

tipe jigsaw dengan penguatan media penbelajaran lebih baik dari pada

siswa yang mengikuti pembelajaran model kooperatf tipe jigsaw di kelas

IX SMPN 2 Kamang Magek.

C. Pembahasan

1. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data hasil belajar

matematika siswa, terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa kelas

kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa kelas eksperimen1

Page 96: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

78

lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa kelas eksperimen2. Nilai rata-rata

siswa kelas eksperimen adalah 75,36 sedangkan nilai rata-rata siswa kelas

kontrol adalah 62,76.

Dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditetapkan, maka kelas eksperimen1 memiliki jumlah persentase

ketuntasan sebesar 52% dan kelas eksperimen2 sebesar 36%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa persentase jumlah siswa kelas eksperimen1 yang

berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) lebih besar dari pada

kelas eksperimen2.

Sejalan dengan itu, dapat juga dilihat dari hasil uji hipotesis dengan

menggunakan uji-t . Melalui perhitungan uji-t diperoleh thitung= 2,474 dan

ttabel = 1,68, maka thitung > ttabe,. Begitu juga perhitungan dengan

menggunakan software minitab diperoleh nilai P-value = 0,009 lebih kecil

dari taraf nyata α = 0,05 sehingga tolak H0 , dapat disimpulkan H1 diterima

dengan arti kata “Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti

pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media

pembelajaran lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran

model koopertif tipe jigsaw”.

2. Kendala yang di hadapi

Penerapan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dengan

penguatan media pembelajaran dalam pembelajaran di kelas eksperimen1

memberi pengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa, namun

selama penelitian penulis memiliki kendala.

Page 97: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

79

a. Pembagian kelompok kurang kondusif, karena banyak siswa yang

awalnya ingin memilih kelompok belajar sendiri.

b. Siswa kurang menghargai ketika temannya menerangkan materi.

c. Pada saat presentasi siswa masih malu-malu.

Page 98: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tes akir dihitung menggunakan uji-t,

diperoleh thitung=2,2434 dan ttabel=1,68, jadi dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan penguatan media pembelajaran lebih baik dari pada hasil belajar

matematika siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di

kelas IX SMPN 2 Kamang Magek tahun pelajaran 2017/2018.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan

penguatan media pembelajaran memberikan dampak yang positif bagi

hasil belajar matematika siswa. Peneliti berharap dapat memunculkan ide-

ide baru untuk bisa menunjang hasil belajar matematika siswa lebih baik

lagi, baik berbentuk penelitian atau alternatif saat peneliti menjadi guru

atau pendidik kemudian hari.

2. Guru

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan

penguatan media pembelajaran memberikan dampak yang positif bagi

Page 99: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

81

hasil belajar matematika siswa, karena itu hendaknya guru bisa

mempertimbangkan model ini sebagai alternatif meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Peneliti lainnya

Untuk peneliti-peneliti yang lain, diharapkan ada penelitian lebih

lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini dan agar menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan media

pembelajaran pada pokok bahasan lain yang sesuai.

Page 100: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 2010. Undang-Undang Republik IndonesiaNo.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Departemen Agama RI. 2009. Al–qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV PenerbitDiponegoro.

E. Walpole, Ronald. 1988. Pengantar Statistika. Jakarta:PT Gramedia PustakaUtama.

Falahuddin, Iwan. 2016. Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran. Jakarta.

Ibrahin, Muslimin,ddk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:University pers.

Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Lie, Anita. 2002 Cooperative Learning. Jakarta:PT. Gramedia Widiasarna Indonesia.

Lufri. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, PTK, dan Pengembangan. Padang:UNP.

Misbahuddin. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistic. Jakarta:Bumi Aksara

Notoatmodjo ,Soekidjo. 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:PT.RinekaCipta.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghaliya Indonesia.

Rusman. 2010. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Kencana

Sanjaya ,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beroroentasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta:Prenada Media Grup.

Page 101: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

Siregar, Syofyan. 2012. Statistik Parametrik. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Soepeno ,Bambang. 1997. Statistik Terapan. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:RemajaRosdakarya

Sudjana, Nana. Rivai, Ahmad. 2011. Media Pengajaran. Bandung:Sinar BaruAlgensindo.

Suryabrata, Sumadi. 2014. Metodologi Penelitian. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar – ruzz Media.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Surabaya:Kencana Prenada Media Group.

Uman, Kahirul dkk. Karakteristik Media Pembelajaran.

Yusuf, Muri 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan PenelitianGabungan. Jakarta : Prenadamedia Group.

Page 102: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

82

LAMPIRAN : I

Nilai UAS Matematika Kelas IX pada saat kelas VIII SMPN 2 KamangMagek Tahun Pelajaran 2016/2017

No NAMA KELAS IX-1 NAMA KELAS IX-2 NAMA KELAS IX-31 AD 20 RN 23 RZ 302 AM 28 NF 25 JA 303 FA 33 TA 30 MR 334 RA 35 MJ 33 SM 355 HF 43 AY 38 FS 386 RY 45 FT 38 MA 437 SV 45 RK 40 PA 438 ZN 50 RD 43 FA 459 AV 55 RM 43 CP 5010 BA 58 SF 45 DY 5011 YA 58 UF 50 FI 5012 TH 58 RL 50 RF 5013 KH 60 AF 53 AP 5314 YJ 60 MB 55 AD 5515 HP 63 KI 58 AA 5516 KP 63 MZ 63 JK 5817 SN 63 SY 63 IR 6018 SR 65 MH 68 SS 6319 KA 70 FD 68 DF 6520 MK 70 PA 70 PA 6821 ZH 70 JH 73 MF 6822 RM 73 RA 73 RJ 7023 KR 73 SA 78 AP 7324 MY 73 MH 78 TP 7825 ZR 78 AM 90 DS 9026 RR 78

1487 1348 1353

57.19 53.92 54.12

Page 103: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

83

LAMPIRAN : II

Uji NormalitasNilai UAS Matematika Kelas IX pada saat kelas VIII MPN 2 Kamang Magek

Tahun Pelajaran 2016/2017

1) Kelas IX-1

No | ( ) − ( )|1

20 400 -2.37 0.0089 0.0385 0.0296

228 784 -1.86 0.0314 0.0769 0.0455

333 1089 -1.54 0.0618 0.1154 0.0536

435 1225 -1.41 0.0793 0.1538 0.0746

543 1849 -0.90 0.1841 0.1923 0.0082

645 2025 -0.78 0.2177 0.2308 0.0131

745 2025 -0.78 0.2177 0.2692 0.0515

850 2500 -0.46 0.3228 0.3077 0.0151

955 3025 -0.14 0.4443 0.3462 0.0982

1058 3364 0.05 0.5199 0.3846 0.1353

1158 3364 0.05 0.5199 0.4231 0.0969

1258 3364 0.05 0.5199 0.4615 0.0584

1360 3600 0.18 0.5714 0.5000 0.0714

1460 3600 0.18 0.5714 0.5385 0.0330

1563 3969 0.37 0.6443 0.5769 0.0674

1663 3969 0.37 0.6443 0.6154 0.0289

1763 3969 0.37 0.6443 0.6538 0.0095

1865 4225 0.50 0.6915 0.6923 0.0008

1970 4900 0.82 0.7939 0.7308 0.0631

Page 104: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

84

2070 4900 0.82 0.7939 0.7692 0.0247

2170 4900 0.82 0.7939 0.8077 0.0138

2273 5329 1.01 0.8438 0.8462 0.0024

2373 5329 1.01 0.8438 0.8846 0.0409

2473 5329 1.01 0.8438 0.9231 0.0793

2578 6084 1.33 0.9082 0.9615 0.0533

2678 6084 1.33 0.9082 1.0000 0.0918

Σ 1487 91201

= ∑ = + + ⋯+ = + + ⋯+ = .= ∑ ∑( ) = × ( ) = 246,24

= = √ . = ,Dari data di atas diperoleh L0 = 0.1353, sedangkan Ltabel untuk = 26

dengan = 0,05 adalah 0.173 sedangkan. Karena L0 < Ltabel maka dapat

disimpulkan populasi berdistribusi normal.

Page 105: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

85

2) Kelas IX -2

No | ( ) − ( )|1 23 1024 -1.71 0.0436 0.0400 00036

2 25 1156 -1.60 0.0548 0.0800 0.0252

3 30 1444 -1.32 0.0934 0.1200 0.0266

4 33 1444 -1.15 0.1251 0.1600 0.0349

5 38 1600 -0.88 0.1894 0.2000 0.0106

6 38 1764 -0.88 0.1894 0.2400 0.0506

7 40 1936 -0.77 0.2206 0.2800 0.0594

8 43 2116 -0.60 0.2743 0.3200 0.0457

9 43 2500 -0.60 0.2743 0.3600 0.0857

10 45 2704 -0.49 0.3121 0.4000 0.0879

11 50 2704 -0.22 0.4129 0.4400 0.0271

12 50 2916 -0.22 0.4129 0.4800 0.0671

13 53 3136 -0.05 0.4801 0.5200 0.0399

14 55 3600 0.06 0.5239 0.5600 0.0361

15 58 4096 0.23 0.5910 0.6000 0.0090

16 63 4096 0.50 0.6915 0.6400 0.0515

17 63 4356 0.50 0.6915 0.6800 0.0115

18 68 4624 0.78 0.7823 0.7200 0.0623

19 68 4624 0.78 0.7823 0.7600 0.0223

20 70 4900 0.89 0.8133 0.8000 0.0133

21 73 4900 1.05 0.8531 0.8400 0.0131

22 73 4900 1.05 0.8531 0.8800 0.0269

23 78 5184 1.33 0.9082 0.9200 0.0118

Page 106: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

86

24 78 5476 1.33 0.9082 0.9600 0.0518

25 90 5776 1.99 0.9767 1.0000 0.0233

Σ 1348 80564

= ∑ = + + ⋯+ = + + ⋯+ = .= ∑ 2− ∑ 2( − 1) =

× ( ) =328,33

= √ = √328.33` = ,Dari data di atas diperoleh L0 = 0.0879, sedangkan Ltabel untuk = 25

dengan = 0,05 adalah 0.173 sedangkan. Karena L0 < Ltabel maka dapat

disimpulkan populasi berdistribusi normal.

Page 107: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

87

3) Kelas IX -3

No | ( ) − ( )|1 30 900 -1.56 0.0594 0.0400 0.0194

2 30 900 -1.56 0.0594 0.0800 0.0206

3 33 1089 -1.37 0.0853 0.1200 0.0347

4 35 1225 -1.24 0.1075 0.1600 0.0525

5 38 1444 -1.04 0.1492 0.2000 0.0508

6 43 1849 -0.72 0.2358 0.2400 0.0042

7 43 1849 -0.72 0.2358 0.2800 0.0442

8 45 2025 -0.59 0.2776 0.3200 0.0424

9 50 2500 -0.27 0.3936 0.3600 0.0336

10 50 2500 -0.27 0.3936 0.4000 0.0064

11 50 2500 -0.27 0.3936 0.4400 0.0464

12 50 2500 -0.27 0.3936 0.4800 0.0864

13 53 2809 -0.07 0.4721 0.5200 0.0479

14 55 3025 0.06 0.5239 0.5600 0.0361

15 55 3025 0.06 0.5239 0.6000 0.0761

16 58 3364 0.25 0.5987 0.6400 0.0413

17 60 3600 0.38 0.6480 0.6800 0.0320

18 63 3969 0.57 0.7157 0.7200 0.0043

19 65 4225 0.70 0.7580 0.7600 0.0020

20 68 4624 0.90 0.8159 0.8000 0.0159

21 68 4624 0.90 0.8159 0.8400 0.0241

22 70 4900 1.03 0.8485 0.8800 0.0315

23 73 5329 1.22 0.8888 0.9200 0.0312

Page 108: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

88

24 78 6084 1.54 0.9382 0.9600 0.0218

25 90 8100 2.32 0.9898 1.0000 0.0102

Σ 1353 78959

= ∑ = + + ⋯+ = + + ⋯+ = .= ∑ 2− ∑ 2( − 1) =

× ( ) = 238,94

= = 238,94` = .Dari data di atas diperoleh L0 = 0.0864, sedangkan Ltabel untuk = 25

dengan = 0,05 adalah 0.173 sedangkan. Karena L0 < Ltabel maka dapat

disimpulkan populasi berdistribusi normal.

Page 109: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

89

LAMPIRAN: III

UJI NORMALITAS POPULASI DENGAN SOFTWARE MINITAP

C6

Perc

ent

1009080706050403020

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.083

57.19StDev 15.69N 26AD 0.644P-Value

UJI NORMALITAS KELAS IX-1Normal

C7

Perc

ent

100908070605040302010

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.772

53.92StDev 18.12N 25AD 0.234P-Value

UJI NORMALITAS KELAS IX-2Normal

Page 110: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

90

C8

Perc

ent

908070605040302010

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.913

54.12StDev 15.46N 25AD 0.176P-Value

UJI NORMALITAS KELAS IX-3Normal

Page 111: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

91

Lampiran : IV

Uji Homogenitas dengan Uji BartletNilai UAS Matematika Kelas IX pada saat kelas VIII SMPN 2 Kamang

Magek Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017.

= = = 246.24= 328.33= 238,94No Kelas n dk = n - 1 log (dk)( )1 IX-1 26 25 246.24 2,3914 59.78402 IX-2 25 24 328.33 2,5163 60.39153 IX-3 25 24 238,94 2,3783 57.0789

Jumlah76 73 574.57 7.2860 177.2544

= ∑( − 1)∑( − 1)=

( . ) . ( . )= 270,83

= ,= 2,43= (log ) − 1

= 2,43 73= 177,59− ( ) = ln 10 − − 1 log= 2,3026 177,39 − 177.2544= 2,3026 (0,3323)= 0,7652

Page 112: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

92

Menentukan harga ∶( ) = ( , )

= ( , )= 5,99

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,7652dan. ( ) = , . Dengan demikian nilai ≤ . Sehingga dapat

disimpulkan bahwa populasi memiliki variansi yang homogen.

Page 113: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

93

LAMPIRAN: V

UJI HOMOGENITAS POPULASI DENGAN SOFTWARE MINITABC1

0

95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

C8

C7

C6

28262422201816141210

Bartlett's Test

0.433

Test Statistic 0.75P-Value 0.687

Levene's Test

Test Statistic 0.85P-Value

UJI HOMOGENITAS KELAS POPULASI

Test for Equal Variances: C9 versus C10

95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations

C10 N Lower StDev UpperC6 26 11.6945 15.6921 23.3973C7 25 13.4329 18.1198 27.2818C8 25 11.4595 15.4578 23.2738

Bartlett’s Test (normal distribution)Test statistic = 0.75, p-value = 0.687

Levene’s Test (any continuous distribution)Test statistic = 0.85, p-value = 0.433

Page 114: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

94

LAMPIRAN :VI

UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI

1. Hipotesis statistik yang diajukan:H0 : = =H1 : Sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama

2. Menentukan taraf nyata yaitu α = 0,053. Menentukan wilayah kritik dengan menggunakan rumus :> − 1, −> , 3 − 1, 76 − 3> , 2,73> 3,15044. Menentukan perhitungan melalui tabel berikut:

No IX-1 IX-2 IX-3

1 20 23 30

2 28 25 30

3 33 30 33

4 35 33 35

5 43 38 38

6 45 38 43

7 45 40 43

8 50 43 45

9 55 43 50

10 58 45 50

11 58 50 50

12 58 50 50

13 60 53 53

14 60 55 55

15 63 58 55

16 63 63 58

Page 115: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

95

17 63 63 60

18 65 68 63

19 70 68 65

20 70 70 68

21 70 73 68

22 73 73 70

23 73 78 73

24 73 78 78

25 78 90 90

26 78

1487 1348 1353

57,19 53,92 54,12

Jumlah Kuadrat Total (JKT)JKT = x , − T…NJKT = 202 + 232 + 252 + ⋯+ 782 + 902 − 418876JKT = 250724 − 230780,8421= 19943,158Jumlah Kuadrat untuk Nilai Tengah Kolom (JKK)

JKK = Tn − T…NJKK = 148726 + 134825 + 135325 − 418876JKK = 230953,48 – 230780,8421= 172,639Jumlah Kuadrat Galat (JKG)JKG = JKT − JKKJKG = 19943,158 − 172,639JKK = 19770,519

Page 116: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

96

5. Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:

SumberKeragaman

Jumlah kuadrat Derajat bebas Kuadrat tengah

Nilai tengahkolom

JKK k – 1 S12 = ,

172,639 2 86,3195

GalatJKG N – k S2

2 = ,0,3187

19770,519 73 270,829

TotalJKT N – 1

19943,158 75

6. Keputusannya :Berdasarkan tabel, diperoleh , ( , ) = 3,1504Jadi, karena nilai < = 0,3187 < 3,1504. Maka dapat

disimpulkan bahwa populasi memiliki kesamaan rata-rata

Page 117: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

97

LAMPIRAN:VII

UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI DENGAN SOFWARE MINITAP

One-way ANOVA: C11 versus C12

Source DF SS MS F PC12 2 173 86 0.32 0.728Error 73 19771 271Total 75 19943

S = 16.46 R-Sq = 0.87% R-Sq(adj) = 0.00%

Individual 95% CIs For Mean Based onPooled StDev

Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+----C6 26 57.19 15.69 (-----------*------------)C7 25 53.92 18.12 (------------*------------)C8 25 54.12 15.46 (------------*------------)

-----+---------+---------+---------+----50.0 55.0 60.0 65.0

Pooled StDev = 16.46

Page 118: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

98

LAMPIRAN : VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( kelas eksperimen 1)

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IX / I

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Pertemuan ke- : 1

Waktu : 2× 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR :

1.1 Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.

C. INDIKATOR :

1. Mendiskusikan dua bangun yang sebangun dan kongruen melalui

bangun datar.

2. Mengidentifikasikan dua bangun datar sebangun atau kongruen.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Siswa dapat mendiskusikan dua bangun yang sebangun atau kongruen

melalui bangun datar.

2. Siswa dapat mendiskusikan dua bangun datar sebangun atau kongruen.

Page 119: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

99

E. MATERI AJAR

1. Syarat dua bangun yang sama dan sebangun ( kongruen ).

Dua bangun dikatakan kongruen apabila :

Contoh :

Diketahui bahwa : panjang KN = PS, KL = PQ , LM = QR dan NM = SR∠ ∠ , ∠ , ∠ ∠ ∠ ∠2. Syarat dua bangun yang sebangun

Dua bangun dikatakan sebangun apabila :

Contoh :

a. Sisi yang bersesuaian sama panjang

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

a. Pasangan sisi yang bersesuaian sebanding

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Page 120: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

100

3. Menentukan panjang sisi

a. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun

( kongruen ).

Contoh :

1.

Pada gambar di atas ∆ ∆ kongruen, jika diketahui panjang

AC = 5√3 cm, AB = 5 cm dan PR = 10 cm, tentukan panjang BC, QR

dan PQ ?

Jawab :

Karena ∆ ∆ kongruen, maka

BC = PR, jadi BC = 10 cm

AB = QR, jadi QR = 5 cm

AC = PQ, jadi PQ = 5√3 cm

b. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun.

Contoh :

1.

Page 121: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

101

Gambar di atas menunjukan dua bangun yang sebangun, hitunglah

a. Panjang PS

b. Panjang AB

Jawab :

a. == == =

jadi panjang PS = 8 cm

b. ==

12 = 96= 9612= 8Jadi panjang AB = 8 cm

Untuk menentukan panjang sisi pada bangun yang kongruen dan

sebangun maka digunakan syarat dua bangun yang sebangun dan

kongruen.

Page 122: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

102

F. METODE PEMBELAJARAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

G. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Benda nyata yang dimiliki siswa dengan ukuran tang sama dan di

tambah poster yang disiapkan guru.

Seperti :

Poster dua mobil dengan ukuran yang sama

b. Benda nyata yang dimiliki siswa dengan bentuk yang sama tapi ukuran

berbeda dan di tambah poster yang disiapkan guru.

Seperti :

Poster dua mobil dengan ukuran yang beda tapi bentuk yang sama

c. poster dengan ukuran yang sudah ditentukan

H. SUMBER BELAJAR

a. Buku maematika kelas IX, dewi susanti, wahyudin Djumanta : BSE

b. Buku matematika SMP / MTS Jilid 3 kelas IX, M. cholik Adinawan

sugijiho : Erlangga.

Page 123: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

103

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO KEGIATAN

PEMBALAJARAN

KEGIATAN

GURU

ALOKASI

WAKTU

1 KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

5’

2 KEGIATAN INTI

Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

berbeda ( A,B,C,D ) dan media

pembelajaran pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka dan

media yang diberikan guru.

Setelah berdiskusi pada keompok

60’

Page 124: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

104

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi dengan

media pembelajaran

3 KEGIATAN AKIR Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

15’

J. PENILAIAN

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

TeknikBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

1. Mendiskusikan dua

bangun yang

sebangun dan

kongruen melalui

bangun datar.

Tes

tertulis

Uraian 1.Diantara bangun-bangun dibawah ini

manakah yang sebangun dan manakah

yang kongruen ? mengapa ?

a. b.

c.

Page 125: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

105

Page 126: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

106

MATERI

PERTEMUAN

1

Page 127: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

107

1) Syarat dua bangun yang sama dan sebangun ( kongruen )

Dua bangun dikatakan kongruen apabila :

Contoh soal :

1. Buktikan bangun KLMN kongruen dengan PQRS!

Jawab

Diketahui bahwa : panjang KN = PS, KL = PQ , LM = QR dan NM = SR∠ ∠ , ∠ , ∠ ∠ ∠ ∠Latihan :

1. Buktikan bangun ABCD kongruen dengan PQRS!

a. Sisi yang bersesuain sama panjang

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

A

Page 128: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

108

2) Syarat dua bangun yang sebangun

Dua bangun dikatakan sebangun apabila :

Contoh soal :

1. Buktikan bangun ABC sebangun dengan PQR!

Jawab:

Dikatakan bangun ABC sebangun dengan PQR, karena∠ ∠∠ ∠∠ ∠

a. Pasangan sisi yang bersesuaian sebanding

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

B

Page 129: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

109

Latihan :

1. Buktikanlah bangun PQRS sebangun dengan ABCD !

Syarat dua bangun yang sama dan sebangun ( kongruen )

Dua bangun dikatakan kongruen apabila :

3) Menentukan panjang sisi

a. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun

( kongruen)

Contoh soal :

2.

C

c. Sisi yang bersesuain sama panjang

d. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Page 130: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

110

Pada gambar di atas ∆ ∆ kongruen, jika diketahui panjang

AC = 5√3 cm, AB = 5 cm dan PR = 10 cm, tentukan panjang BC, QR

dan PQ ?

Jawab :

Karena ∆ ∆ kongruen, maka

BC = PR, jadi BC = 10 cm

AB = QR, jadi QR = 5 cm

AC = PQ, jadi PQ = 5√3 cm

Latihan :

1. Pada gambar dibawah ini diketahui dua buah segitiga yang

kongruen, tentukanlah panjang sisi X dan Y !

Page 131: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

111

Syarat dua bangun yang sebangun

Dua bangun dikatakan sebangun apabila :

b. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun.

Contoh soal :

1.

Gambar di atas menunjukan dua bangun yang sebangun, hitunglah

i. Panjang PS

ii. Panjang AB

Jawab :

i.

D

c. Pasangan sisi yang bersesuaian sebanding

d. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Page 132: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

112

jadi panjang PS = 8 cm

ii.

12 96 96128Jadi panjang AB = 8 cm

Latihan :

1. Dibawah ini menunjukan dua bangun yang sebangun. Hitunglah

panjang X,Y dan W!

Page 133: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

113

CONTOH MEDIA YANG DIGUNAKAN SISWA

Pada pertemuan ini siswa menggunakan media benda asli ,yaitu

benda dengan ukuran yang sama dan benda dengan ukuran yang berbeda.

Dimana siswa membawa sendiri benda yang di suruh guru.

Contohnya :

Benda dengan ukuran yang sama

Benda dengan ukuran yang berbeda

Page 134: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( kelas eksperimen 1 )

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IX / I

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Pertemuan ke- : 2

Waktu : 2× 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR :

1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

C. INDIKATOR :

1. Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga

2. Menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Siswa mampu membedakan pengertian pengertian sebangun dan

kongruen dua segitiga

2. Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan

kongruen

Page 135: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

115

E. MATERI AJAR

1. Perbedaan segitiga yang sama dan sebangun ( kongruen ) dengan segitiga

yang sebangun.

Perbedaan dua segitiga kongruen dan sebangun

Dua segitiga kongruen Dua segitiga sebangun

1. Sisi-sisi yang bersesuaian

sama panjang

2. Besar bangunnya sama

1. Sisi-sisi bersesuaian sebanding

2. Besar bangunnya berbeda

2. Sifat-sifat dua segitiga kongruen

Dua buah segitiga dikatakan sama dan sebangun jika kedua

segitiga itu diimpitkan maka akan tepat saling menutupi, atau bagian-

bagian yang bersesuaian saling menempati dengan tepat.

untuk menentukan dua segitiga yang kongruen dapat dilakukan

berdasarkan unsur-unsur segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut.

Dengan menyelidiki sebagai berikut :

a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi, sisi, sisi )

Dua buah segitiga yang kongruen memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar dan sisi-sisibersesuaian yang sama panjang

Dua buah segitiga yang sebangun memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar, tetapi sisi-sisibersesuian tidak sama panjang ( hanya sebanding )

Jika dua buah segitiga memiliki sisi yang bersesuianyang sama, maka kedua segitiga itu kongruen

Page 136: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

116

b. Ketiga sudut yang bersesuaian sama besar ( sudut, sudut, sudut )

c. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar ( sisi,

sudut, sisi )

d. Satu sisi dan dua sudut ( sd, sd , sisi ), ( sd, sisi, sd ), ( sisi, sd, sd)

3. Sifat-sifat segitiga sebangun.

a. Sudut-sudut yang bersesuaian

Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitigasama besar, maka sisi-sisi yang bersesuaian adalahsebanding.Jadi, jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buahsegitiga sama besar, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

Jika dua buah segitiga memiliki sudut-sudut yangbersesuaian sama besar, maka kedua segitiga itubelum tentu kongruen

Jika dua sisi yang besesuaian dari segitiga samapanjang dan sudut yang diapitnya sama besarmaka kedua segitiga tersebut kongruen

Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga samabesar dan satu sisi sekutu kedua sudutnya samapanjang, maka kedua segitiga tersebut kongruen

Page 137: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

117

b. Sisi-sisi yang bersesuaian

c. Satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

F. METODE PEMBALAJARAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

G. MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran segitiga yang terbuat dari kertas karton, yang

disesuaikan dengan kebutuhan siswa

H. SUMBER BELAJAR

a. Buku maematika kelas IX, dewi susanti, wahyudin Djumanta : BSE

b. Buku matematika SMP / MTS Jilid 3 kelas IX, M. cholik Adinawan

sugijiho : Erlangga.

Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitigasebanding atau memiliki perbandingan yang sama, makasudut-sudut yang bersesuaian sama besar.Jadi, apabila sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah

segitiga sebanding, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

Jika dua buah segitiga memiliki satu sudut dan dua sisiyang besesuaian yang mengapit sudut itu sebanding, makadua segitiga itu sebangun

Page 138: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

118

I. KEGIATAN PEMBALAJARAN

NO KEGIATAN

PEMBALAJARAN

KEGIATAN

GURU

ALOKASI

WAKTU

1 KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

5’

2 KEGIATAN INTI

Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

berbeda ( A,B,C,D ) dan media

pembelajaran pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka dan

media yang diberikan guru.

Setelah berdiskusi pada keompok

60’

Page 139: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

119

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi dengan

media pembelajaran

3 KEGIATAN AKIR Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

15’

J. PENILAIAN

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

TeknikBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

1. Membedakan

pengertian dan

kongruen dan

segitiga

Tes

tertuis

uraian 1. Kalau ∆ABC sebangun dengan∆PQR , apakah

a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama

panjang ?

b. Sudut-sudut yang bersesuaian

sama besar ?

Page 140: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

120

Page 141: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

121

MATERI

PERTEMUAN

2

Page 142: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

122

1. Perbedaan segitiga yang sama dan sebangun ( kongruen ) dengan

segitiga yang sebangun.

Contoh soal :

1.

Perhatikan ∆ ∆ !

AB = ED = 4 cm

AC = EF = 3 cm∠ = ∠∆ ∆ kongruen atau ∆ ≅ ∆jadi, ∆ ∆ besarnya sama.

Perhatikan ∆ ∆AB : PQ = 4 cm : 8 cm = 1 : 2

BC : QR = 5 cm : 10 cm = 1: 2

AC : PR = 3 cm : 6 cm = 1: 2∆ ∆ sebangun atau ∆ ~∆Jadi , ∆ ∆ besarnya tidak sama.

A

Page 143: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

123

2. Sifat-sifat dua segitiga kongruen

Dua buah segitiga dikatakan sama dan sebangun jika kedua

segitiga itu diimpitkan maka akan tepat saling menutupi, atau bagian-

bagian yang bersesuaian saling menempati dengan tepat.

untuk menentukan dua segitiga yang kongruen dapat dilakukan

berdasarkan unsur-unsur segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut.

Dengan menyelidiki sebagai berikut :

a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi, sisi, sisi )

Contoh :

Jika ∆ diimpitkan pada ∆ maka:

AB = PQ

AC = PR

BC = QR

Jadi ∆ dan ∆ saling menempati dengan tepat, sehingga∆ dan ∆ sama dan sebangun ( kongruen ).

Jika dua buah segitiga memiliki sisi yang bersesuianyang sama, maka kedua segitiga itu kongruen

B

Page 144: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

124

Latihan :

Perhatikan gambar kedua segitiga di atas.

Buktikan ∆ABC dan ∆PQR kongruen!

b. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar ( sisi,

sudut, sisi )

Contoh :

Perhatikan gambar di atas

a. Buktikan bahwa ∆ dan ∆ kongruen

b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar

Jawab :

a. Perhatikan ∆ dan ∆ PQ = YX ( diketahui )∠ ∠ ( diketahui )

Jika dua sisi yang besesuaian dari segitiga samapanjang dan sudut yang diapitnya sama besarmaka kedua segitiga tersebut kongruen

Page 145: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

125

PR = YZ ( diketahui )∆ dan ∆ mempunyai dua sisi bersesuaian yang sama

panjang dan satu sudut apit yang sama besar.

Jadi , ∆ dan ∆ kongruen ( sisi, sudut, sisi )

b. Pasangan sudut-sudut yang sama besar adalah∠ ∠ , ∠ ∠ ∠ ∠Latihan :

Pada gambar di atas, AB = BE dan BD = BC.

Buktikan ∆ABC dan ∆BDE kongruen. !

Page 146: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

126

c. Satu sisi dan dua sudut ( sd, sd , sisi ), ( sd, sisi, sd ), ( sisi, sd,

sd)

contoh :

Dari gambar di atas :

a. Buktikan bahwa ∆ ∆ kongruen

b. Sebutkan pasangan sisi yang sama panjang

Jawab :

a. Perhatikan ∆ ∆ = = 5∠ = ∠ = 40∠ = ∠ = 85Jadi ∆ ∆ kongruen ( sisi, sudut, sudut )

b. Pasangan sisi yang sama panjang adalah :

PQ = TS

PR = TU

Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga samabesar dan satu sisi sekutu kedua sudutnya samapanjang, maka kedua segitiga tersebut kongruen

C

Page 147: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

127

QR = SU

Latihan :

Pada gambar diatas, titik B adalah titik

tengah CE. Buktikan ∆ABC dan ∆BEF kongruen!

3. Sifat-sifat segitiga sebangun.

d. Sudut-sudut yang bersesuaian

Contoh :

Dalam ∆ dan ∆ diketahui besar ∠ 60 , ∠40 ,∠ 60 dan ∠ 80 . Jelaskan mengapa kedua segitiga

itu sebangun? Kemudia sebutkan pasangan sisi bersesuaian yang

sebanding !

Jawab :

Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitigasama besar, maka sisi-sisi yang bersesuaian adalahsebanding.Jadi, jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buahsegitiga sama besar, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

Page 148: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

128

Pada ∆∠ = 60∠ = 40∠ = 180 − (60 + 40 )= 180 − 100= 80∠ = ∠ = 60∠ = ∠ = 40∠ = ∠ = 80

Pada ∆∠ = 60∠ = 80∠ = 180 − (60 + 80 )= 180 − 140= 40

Jadi ∆ dan ∆ sebangun, karena sudut-sudut yang bersesuaian

sama besar.

Pasangan sisi bersesuaian yang sebanding adalah := =Latihan :

Pada gambar di bawah ini DF // KL

a. Buktikan bahwa ∆ dan ∆ sebangun !

b. Sebutkan pasangan sisi bersesuaian yang sebanding !

Page 149: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

129

Sifat-sifat segitiga sebangun. Sifat-sifat segitiga sebangun.

e. Sisi-sisi yang bersesuaian

Contoh :

Pada ∆ ∆ diketahui panjang sisi AB = 8 cm, BC = 6 cm,

AC = 10 cm, PQ = 12 cm, QR= 9 cm dan PR = 15 cm. Jelaskan mengapa

kedua segitiga itu sebangun ? kemudian sebutkan pasangan sudut-sudut

yang sama besar!

Jawab :

Pada ∆AB = 8 cm

BC = 6 cm

AC = 10 cm

AB : PQ = 8 cm : 12 cm

= 2 : 3

BC : QR = 6 cm : 9 cm

= 2 : 3

AC : PR = 10 cm : 15 cm

= 2 : 3

Pada ∆PQ = 12 cm

QR = 9 cm

PR = 15 cm

Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitigasebanding atau memiliki perbandingan yang sama, makasudut-sudut yang bersesuaian sama besar.Jadi, apabila sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah

segitiga sebanding, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

D

Page 150: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

130

Jadi , ∆ dan ∆ sebangun, karena sisi-sisi yang bersesuaian

sebanding. Pasangan sudut sama besar adalah :∠ = ∠∠ = ∠∠ = ∠Latihan :

Dalam ∆ dan ∆ diketahui DE = 6 cm, EF = 4 cm, DF = 8 cm,

KL = 12 cm, LM = 24 cm, dan KM = 18 cm. Jelaskan bahwa ∆ dan∆ sebangun, kemudian sebutkan pasangan sudut yang sama besar !

f. Satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

Contoh :

Pada gambar di bawah ini, diketahui panjang AC = 8 cm, BC = 6 cm,

besar ∠ = 110 , PR = 12 cm, QR = 9 cm,dan ∠ = 110 . Jelaskan

bahwa kedua segitiga itu sebangun !

Jawab :

Pada ∆AC= 8cm

BC = 6 cm

Pada ∆PR = 12cm

QR = 9 cm

Jika dua buah segitiga memiliki satu sudut dan dua sisiyang besesuaian yang mengapit sudut itu sebanding, makadua segitiga itu sebangun

Page 151: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

131

∠ = 110AC : PR = 8 cm : 12 cm = 2 : 3

BC : QR = 6 cm : 9 cm = 2 : 3

∠ = 110

Jadi ,∆ ∆ sebangun, karena besar ∠ = ∠ dan dua sisi

yang bersesuaian yang mengapit sudut sebanding.

Latihan :

Dalam ∆ dan ∆ diketahui KL = 6 cm, LM = 10 cm, ∠ = 60 ,

RS = 8 cm, ST = 15 cm, dan ∠ = 60 . Apakah kedua segitiga itu

sebangun ?

Page 152: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

132

CONTOH MEDIA YANG DIGUNAKAN SISWA

Pada pertemuan ini media yang digunakan yaitu media

segitiga yang di buat guru dari kertas karton.

Contohnya :

Page 153: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

133

Page 154: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( kelas eksperimen 1)

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IX / I

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Pertemuan ke- : 3

Waktu : 2× 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR :

1.3 mengunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah

C. INDIKATOR :

1. Menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun dan

menghitung panjangnya.

2. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Siswa mampu mengamati perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang

sebangun dan menghitung panjangnya.

2. Siswa mampu menggunakan kesebangunan unytuk memecahkan

masalah.

Page 155: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

135

E. MATERI AJAR

1. Menghitung panjang sisi pada segitiga sebangun.

Jika dua buah segitiga memiliki pasangan-pasangan sudut yang

sama, maka kedua segtiga itu sebangun, sehingga kedua segitiga itu

memiliki pasangan sisi bersesuaian yang sebanding. Dengan demikian,

jika diketahui dua segitiga memiliki pasangan sudut yang sama , maka

dapat ditentukan panjang sisi-sisinya dengan mengunakan perbandingan

sisi-sisi yang bersesuaian.

Contoh :

=812 = 68 = 12 × 68 = 72= 728= 9

1. ∆ABC sebangun dengan ∆XYZ , panjang AB = 8cm, BC = 6cm,XY = 12 cm dan XZ = 10 cm, jika diketahui sisi yangbersesuaian dengan AB adalah XY ,hitunglah panjang YZ ?

Jawab :

Jadi , panjang YZ adalah 9 cm.

Page 156: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

136

2. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

Contoh :

1) Foto dan model berskala

Sebuah foto atau model berskala mempunai bentuk yang sama

dengan bentuk aslinya atau bentuk sebenarnya. Pada foto atau

model berskala, semua ukuran aslinya diperkecil atau diperbesar

dengan perbandingan yang sama. Jadi , bagian-bagian yang

bersesuaian dari foto atau model berskala dengan bangun aslinya

memiliki perbandingan yang sama.

Contoh :

Sebuah kapal persiar memiliki panjang 250 m dan lebar ( di tempat yang

paling kebar ) 50 m. kapal ini dibuat model dengan panjang 20 cm. hitunglah

lebar kapal pada model ?

Jawab

Panjang kapal sebenarnya = 250 m = 25.000 cm

Lebar kapal sebenarnya = 50 m = 5000 cm

Panjang kapal pada model = 20 cm

Lebar kapal pada model = x cm = 2025.000 = 5.00025.000 = 100.000= 4Jadi lebar kapal pada model = 4 cm

Page 157: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

137

2)

50 = 324040 = 50 × 32= 160040= 40= { − ( ℎ ℎ+ )= 50 − 7 + 40 = 50 − 47= 3

Sebuah foto diletakan pasa sehelai karton berukuran 40 × 50 .Di sebelah kiri dan kanan foto tadi masih terdapat karton selebar 4cm. Di sebelah bawah foto masih terdapat karton selebar 7 cm. Jikafoto dan karton sebangun, berapakah lebar karton di sebelah atasfoto yang tidak tertutup ?

Jawab :

Tinggi karton = 50 cm

Lebar karton = 40 cm

Lebar foto = 40 cm – ( 4 + 4 ) cm = 32 cm

Tinggi foto = X cm

Jadi, lebar karton di atas foto yang tidak tertutup foto adalah:

Page 158: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

138

3)

Pada gambar di atas tampak mobil yang tingginya 150cm berdiri pada

jarak 16m dari pangkal sebuah menara. Jika bayangan mobil itu 2m,

hitunglah tinggi menara !

Jawab :

Tinggi mobil = 150cm

= 1,5 m

Panjang bayangan mobil = 2 m

Panjang banyangan menara = ( 16 + 2) m = 18m

Tinggii menara =→ ,2 2713,5Jadi tinggimanara = 13,5 m

F. METODE PEMBALAJARAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Page 159: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

139

G. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Media pembelajaran segitiga yang terbuat dari kertas karton, yang

disesuaikan dengan kebutuhan siswa

b. Media yang digunakan foto dengan ukuran yang berbeda.

c. Media yang digunakan adalah pster yang dibuat oleh guru.

H. SUMBER BELAJAR

a. Buku maematika kelas IX, dewi susanti, wahyudin Djumanta : BSE

b. Buku matematika SMP / MTS Jilid 3 kelas IX, M. cholik Adinawan

sugijiho : Erlangga.

I. KEGIATAN PEMBALAJARAN

NO KEGIATAN

PEMBALAJARAN

KEGIATAN

GURU

ALOKASI

WAKTU

1 KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

5’

2 KEGIATAN INTI

Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

60’

Page 160: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

140

berbeda ( A,B,C,D ) dan media

pembelajaran pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka dan

media yang diberikan guru.

Setelah berdiskusi pada keompok

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi dengan

media pembelajaran

3 KEGIATAN AKIR Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

15’

Page 161: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

141

Page 162: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

142

MATERI

PERTEMUA

N 3

Page 163: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

143

1. Menghitung panjang sisi pada segitiga sebangun.

Jika dua buah segitiga memiliki pasangan-pasangan sudut yang

sama, maka kedua segitiga itu sebangun, sehingga kedua segitiga itu

memiliki pasangan sisi bersesuaian yang sebanding. Dengan demikian,

jika diketahui dua segitiga memiliki pasangan sudut yang sama , maka

dapat ditentukan panjang sisi-sisinya dengan mengunakan perbandingan

sisi-sisi yang bersesuaian.

Contoh :

=812 = 68 = 12 × 68 = 72= 728= 9

2. ∆ABC sebangun dengan ∆XYZ , panjang AB = 8cm, BC = 6cm,XY = 12 cm dan XZ = 10 cm, jika diketahui sisi yangbersesuaian dengan AB adalah XY ,hitunglah panjang YZ ?

Jawab :

Jadi , panjang YZ adalah 9 cm.

A

Page 164: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

144

Latihan :

Amati gambar berikut!

Diketahui ∆ sebangun dengan ∆ , tentukanlah panjang PR ?

Page 165: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

145

2. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

Contoh :

1. Foto dan model berskala

Sebuah foto atau model berskala mempunai bentuk yang sama

dengan bentuk aslinya atau bentuk sebenarnya. Pada foto atau

model berskala, semua ukuran aslinya diperkecil atau diperbesar

dengan perbandingan yang sama. Jadi , bagian-bagian yang

bersesuaian dari foto atau model berskala dengan bangun aslinya

memiliki perbandingan yang sama.

Contoh :

Sebuah kapal persiar memiliki panjang 250 m dan lebar ( di tempat

yang paling lebar ) 50 m. kapal ini dibuat model dengan panjang 20 cm.

hitunglah lebar kapal pada model ?

Jawab

Panjang kapal sebenarnya = 250 m = 25.000 cm

Lebar kapal sebenarnya = 50 m = 5000 cm

Panjang kapal pada model = 20 cm

Lebar kapal pada model = x cm = 2025.000 = 5.00025.000 = 100.000= 4Jadi lebar kapal pada model = 4 cm

B

Page 166: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

146

Latihan :

Amati gambar dari foto sebuah mobil seperti dalam Gambar

di atas. Jika panjang mobil sebenarnya 3,5 m, berapa tinggi mobil

sebenarnya?

Page 167: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

147

2.

50 = 324040 = 50 × 32= 160040= 40= { − ( ℎ ℎ+ )= 50 − 7 + 40 = 50 − 47= 3

Sebuah foto diletakan pada sehelai karton berukuran 40 × 50 .Di sebelah kiri dan kanan foto tadi masih terdapat karton selebar 4cm. Di sebelah bawah foto masih terdapat karton selebar 7 cm. Jikafoto dan karton sebangun, berapakah lebar karton di sebelah atasfoto yang tidak tertutup ?

Jawab :

Tinggi karton = 50 cm

Lebar karton = 40 cm

Lebar foto = 40 cm – ( 4 + 4 ) cm = 32 cm

Tinggi foto = X cm

Jadi, lebar karton di atas foto yang tidak tertutup foto adalah:

C

Page 168: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

148

Latihan :

Sebuah pigura berbentuk persegi panjang dengan ukuran tepi luar 30

cm 20 cm. Jika tepi pigura diberi bingkai dengan lebar 5 cm, apakah

persegi panjang tepi luar pigura sebangun dengan persegi panjang tepi

dalamnya ?

Page 169: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

149

3.

Pada gambar di atas tampak mobil yang tingginya 150cm berdiri

pada jarak 16m dari pangkal sebuah menara. Jika bayangan mobil

itu 2m, hitunglah tinggi menara !

Jawab :

Tinggi mobil = 150cm

= 1,5 m

Panjang bayangan mobil = 2 m

Panjang banyangan menara = ( 16 + 2) m = 18m

Tinggii menara =→ ,2 2713,5Jadi tinggi manara = 13,5 m

D

Page 170: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

150

Latihan :

Perhatikan gambar berikut !

Panjang bayangan sebuah pohon adalah 40 m. Pada saat yang sama,

seorang anak menancapkan sebatang tongkat yang tingginya 1,5 m di

depan pohon tersebut. Bayangan tongkat dan pohon berimpit. Jika

banyangan tongkat 2 m, tentukan tinggi pohon tersebut ?

Page 171: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

151

CONTOH MEDIA YANG DIGUNAKAN

media yang digunakan pada pertemuan ini adalah

Foto dengan ukuran yang berbeda yang dibawa oleh siswa

Foto yang ditempel di atas kertas karton ( disediakan guru )

Poster yang disediakan guru

Contohnya :

Page 172: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

152

LAMPIRAN : IX

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( kelas eksperimen 2 )

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IX / I

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Pertemuan ke- : 1

Waktu : 2× 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR :

1.1 Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.

C. INDIKATOR :

1. Mendiskusikan dua bangun yang sebangun dan kongruen melalui

bangun datar.

2. Mengidentifikasikan dua bangun datar sebangun atau kongruen.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Siswa dapat mendiskusikan dua bangun yang sebangun atau kongruen

melalui bangun datar.

2. Siswa dapat mendiskusikan dua bangun datar sebangun atau kongruen.

Page 173: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

153

E. MATERI AJAR

1. Syarat dua bangun yang sama dan sebangun ( kongruen ).

Dua bangun dikatakan kongruen apabila :

Contoh :

Diketahui bahwa : panjang KN = PS, KL = PQ , LM = QR dan NM = SR∠ ∠ , ∠ , ∠ ∠ ∠ ∠2. Syarat dua bangun yang sebangun

Dua bangun dikatakan sebangun apabila :

Contoh :

a. Sisi yang bersesuaian sama panjang

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

a. Pasangan sisi yang bersesuaian sebanding

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Page 174: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

154

3. Menentukan panjang sisi

a. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun

( kongruen ).

Contoh :

1.

Pada gambar di atas ∆ ∆ kongruen, jika diketahui panjang

AC = 5√3 cm, AB = 5 cm dan PR = 10 cm, tentukan panjang BC, QR

dan PQ ?

Jawab :

Karena ∆ ∆ kongruen, maka

BC = PR, jadi BC = 10 cm

AB = QR, jadi QR = 5 cm

AC = PQ, jadi PQ = 5√3 cm

b. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun.

Contoh :

1.

Page 175: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

155

Gambar di atas menunjukan dua bangun yang sebangun, hitunglah

a. Panjang PS

b. Panjang AB

Jawab :

a. == == =

jadi panjang PS = 8 cm

b. ==

12 = 96= 9612= 8Jadi panjang AB = 8 cm

Untuk menentukan panjang sisi pada bangun yang kongruen dan sebangun

maka digunakan syarat dua bangun yang sebangun dan kongruen.

F. METODE PEMBELAJARAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Page 176: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

156

G. SUMBER / ALAT BELAJAR

a. Buku maematika kelas IX, dewi susanti, wahyudin Djumanta : BSE

b. Buku matematika SMP / MTS Jilid 3 kelas IX, M. cholik Adinawan

sugijiho : Erlangga.

H. KEGIATAN PEMBALAJARAN

NO KEGIATAN

PEMBALAJARAN

KEGIATAN

GURU

ALOKASI

WAKTU

1 KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

5’

2 KEGIATAN INTI

Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

berbeda ( A,B,C,D ) pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

60’

Page 177: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

157

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka

Setelah berdiskusi pada kelompok

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi

3 KEGIATAN AKIR Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

15’

Page 178: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

158

Page 179: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

159

MATERI

PERTEMUAN

1

Page 180: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

160

1) Syarat dua bangun yang sama dan sebangun ( kongruen )

Dua bangun dikatakan kongruen apabila :

Contoh soal :

1. Buktikan bangun KLMN kongruen dengan PQRS!

Jawab

Diketahui bahwa : panjang KN = PS, KL = PQ , LM = QR dan NM = SR∠ ∠ , ∠ , ∠ ∠ ∠ ∠Latihan :

1. Buktikan bangun ABCD kongruen dengan PQRS!

a. Sisi yang bersesuain sama panjang

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

A

Page 181: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

161

2) Syarat dua bangun yang sebangun

Dua bangun dikatakan sebangun apabila :

Contoh soal :

1. Buktikan bangun ABC sebangun dengan PQR!

Jawab:

Dikatakan bangun ABC sebangun dengan PQR, karena∠ ∠∠ ∠∠ ∠Latihan :

1. Buktikanlah bangun PQRS sebangun dengan ABCD !

a. Pasangan sisi yang bersesuaian sebanding

b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

B

Page 182: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

162

Syarat dua bangun yang sama dan sebangun ( kongruen )

Dua bangun dikatakan kongruen apabila :

3) Menentukan panjang sisi

a. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun

( kongruen)

Contoh soal :

2.

Pada gambar di atas ∆ ∆ kongruen, jika diketahui panjang

AC = 5√3 cm, AB = 5 cm dan PR = 10 cm, tentukan panjang BC, QR

dan PQ ?

Jawab :

Karena ∆ ∆ kongruen, maka

BC = PR, jadi BC = 10 cm

AB = QR, jadi QR = 5 cm

AC = PQ, jadi PQ = 5√3 cm

C

c. Sisi yang bersesuain sama panjang

d. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Page 183: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

163

Latihan :

1. Pada gambar dibawah ini diketahui dua buah segitiga yang

kongruen, tentukanlah panjang sisi X dan Y !

Page 184: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

164

Syarat dua bangun yang sebangun

Dua bangun dikatakan sebangun apabila :

b. Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun.

Contoh soal :

1.

Gambar di atas menunjukan dua bangun yang sebangun, hitunglah

i. Panjang PS

ii. Panjang AB

Jawab :

i.

D

c. Pasangan sisi yang bersesuaian sebanding

d. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Page 185: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

165

jadi panjang PS = 8 cm

ii.

12 96 96128Jadi panjang AB = 8 cm

Latihan :

1. Dibawah ini menunjukan dua bangun yang sebangun. Hitunglah

panjang X,Y dan W!

Page 186: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

166

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( kelas eksperimen 2 )

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IX / I

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Pertemuan ke- : 2

Waktu : 2× 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR :

1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

C. INDIKATOR :

1. Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga

2. Menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Siswa mampu membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua

segitiga

2. Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan

kongruen

Page 187: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

167

E. MATERI AJAR

1. Perbedaan segitiga yang sama dan sebangun ( kongruen ) dengan segitiga

yang sebangun.

Perbedaan dua segitiga kongruen dan sebangun

Dua segitiga kongruen Dua segitiga sebangun

1. Sisi-sisi yang bersesuaian

sama panjang

2. Besar bangunnya sama

1. Sisi-sisi bersesuaian sebanding

2. Besar bangunnya berbeda

2. Sifat-sifat dua segitiga kongruen

Dua buah segitiga dikatakan sama dan sebangun jika kedua

segitiga itu diimpitkan maka akan tepat saling menutupi, atau bagian-

bagian yang bersesuaian saling menempati dengan tepat.

untuk menentukan dua segitiga yang kongruen dapat dilakukan

berdasarkan unsur-unsur segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut.

Dengan menyelidiki sebagai berikut :

a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi, sisi, sisi )

Dua buah segitiga yang kongruen memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar dan sisi-sisibersesuaian yang sama panjang

Dua buah segitiga yang sebangun memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar, tetapi sisi-sisibersesuian tidak sama panjang ( hanya sebanding )

Jika dua buah segitiga memiliki sisi yang bersesuianyang sama, maka kedua segitiga itu kongruen

Page 188: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

168

b. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar ( sisi,

sudut, sisi )

c. Satu sisi dan dua sudut ( sd, sd , sisi ), ( sd, sisi, sd ), ( sisi, sd, sd)

3. Sifat-sifat segitiga sebangun.

a. Sudut-sudut yang bersesuaian

b. Sisi-sisi yang bersesuaian

c. Satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitigasama besar, maka sisi-sisi yang bersesuaian adalahsebanding.Jadi, jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buahsegitiga sama besar, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitigasebanding atau memiliki perbandingan yang sama, makasudut-sudut yang bersesuaian sama besar.Jadi, apabila sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah

segitiga sebanding, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

Jika dua buah segitiga memiliki satu sudut dan dua sisiyang besesuaian yang mengapit sudut itu sebanding, makadua segitiga itu sebangun

Jika dua sisi yang besesuaian dari segitiga samapanjang dan sudut yang diapitnya sama besarmaka kedua segitiga tersebut kongruen

Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga samabesar dan satu sisi sekutu kedua sudutnya samapanjang, maka kedua segitiga tersebut kongruen

Page 189: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

169

F. METODE PEMBALAJARAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

G. SUMBER / ALAT BELAJAR

a. Buku maematika kelas IX, dewi susanti, wahyudin Djumanta : BSE

b. Buku matematika SMP / MTS Jilid 3 kelas IX, M. cholik Adinawan

sugijiho : Erlangga.

H. KEGIATAN PEMBALAJARAN

NO KEGIATAN

PEMBALAJARAN

KEGIATAN

GURU

ALOKASI

WAKTU

1 KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

5’

2 KEGIATAN INTI

Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

berbeda ( A,B,C,D ) pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

60’

Page 190: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

170

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka

Setelah berdiskusi pada kelompok

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi

3 KEGIATAN AKIR Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

15’

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

TeknikBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

1. Membedakan

pengertian dan

kongruen dan

segitiga

Tes

tertuis

uraian 1. Kalau ∆ABC sebangun dengan∆PQR , apakah

a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama

panjang ?

Page 191: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

171

Page 192: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

172

MATERI

PERTEMUAN

2

Page 193: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

173

1. Perbedaan segitiga yang sama dan sebangun ( kongruen ) dengan segitiga

yang sebangun.

Contoh soal :

1.

Perhatikan ∆ ∆ !

AB = ED = 4 cm

AC = EF = 3 cm∠ = ∠∆ ∆ kongruen atau ∆ ≅ ∆jadi, ∆ ∆ besarnya sama.

Perhatikan ∆ ∆AB : PQ = 4 cm : 8 cm = 1 : 2

BC : QR = 5 cm : 10 cm = 1: 2

AC : PR = 3 cm : 6 cm = 1: 2∆ ∆ sebangun atau ∆ ~∆Jadi , ∆ ∆ besarnya tidak sama.

A

Page 194: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

174

2. Sifat-sifat dua segitiga kongruen

Dua buah segitiga dikatakan sama dan sebangun jika kedua

segitiga itu diimpitkan maka akan tepat saling menutupi, atau bagian-

bagian yang bersesuaian saling menempati dengan tepat.

untuk menentukan dua segitiga yang kongruen dapat dilakukan

berdasarkan unsur-unsur segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut.

Dengan menyelidiki sebagai berikut :

a. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi, sisi, sisi )

Contoh :

Jika ∆ diimpitkan pada ∆ maka:

AB = PQ

AC = PR

BC = QR

Jadi ∆ dan ∆ saling menempati dengan tepat, sehingga∆ dan ∆ sama dan sebangun ( kongruen ).

Jika dua buah segitiga memiliki sisi yang bersesuianyang sama, maka kedua segitiga itu kongruen

B

Page 195: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

175

Latihan :

Perhatikan gambar kedua segitiga di atas.

Buktikan ∆ABC dan ∆PQR kongruen!

b. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar ( sisi,

sudut, sisi )

Contoh :

Perhatikan gambar di atas

a. Buktikan bahwa ∆ dan ∆ kongruen

b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar

Jawab :

a. Perhatikan ∆ dan ∆ PQ = YX ( diketahui )∠ ∠ ( diketahui )

PR = YZ ( diketahui )

Jika dua sisi yang besesuaian dari segitiga samapanjang dan sudut yang diapitnya sama besarmaka kedua segitiga tersebut kongruen

Page 196: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

176

∆ dan ∆ mempunyai dua sisi bersesuaian yang sama

panjang dan satu sudut apit yang sama besar.

Jadi , ∆ dan ∆ kongruen ( sisi, sudut, sisi )

b. Pasangan sudut-sudut yang sama besar adalah∠ ∠ , ∠ ∠ ∠ ∠Latihan :

Pada gambar di atas, AB = BE dan BD = BC.

Buktikan ∆ABC dan ∆BDE kongruen. !

Page 197: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

177

c. Satu sisi dan dua sudut ( sd, sd , sisi ), ( sd, sisi, sd ), ( sisi, sd,

sd)

contoh :

Dari gambar di atas :

a. Buktikan bahwa ∆ ∆ kongruen

b. Sebutkan pasangan sisi yang sama panjang

Jawab :

a. Perhatikan ∆ ∆ = = 5∠ = ∠ = 40∠ = ∠ = 85Jadi ∆ ∆ kongruen ( sisi, sudut, sudut )

b. Pasangan sisi yang sama panjang adalah :

PQ = TS

PR = TU

QR = SU

Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga samabesar dan satu sisi sekutu kedua sudutnya samapanjang, maka kedua segitiga tersebut kongruen

C

Page 198: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

178

Latihan :

Pada gambar diatas, titik B adalah titik

tengah CE. Buktikan ∆ABC dan ∆BEF kongruen!

3. Sifat-sifat segitiga sebangun.

d. Sudut-sudut yang bersesuaian

Contoh :

Dalam ∆ dan ∆ diketahui besar ∠ 60 , ∠40 ,∠ 60 dan ∠ 80 . Jelaskan mengapa kedua segitiga

itu sebangun? Kemudia sebutkan pasangan sisi bersesuaian yang

sebanding !

Jawab :

Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitigasama besar, maka sisi-sisi yang bersesuaian adalahsebanding.Jadi, jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buahsegitiga sama besar, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

Page 199: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

179

Pada ∆∠ = 60∠ = 40∠ = 180 − (60 + 40 )= 180 − 100= 80∠ = ∠ = 60∠ = ∠ = 40∠ = ∠ = 80

Pada ∆∠ = 60∠ = 80∠ = 180 − (60 + 80 )= 180 − 140= 40

Jadi ∆ dan ∆ sebangun, karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Pasangan sisi bersesuaian yang sebanding adalah := =Latihan :

Pada gambar di bawah ini DF // KL

a. Buktikan bahwa ∆ dan ∆ sebangun !

b. Sebutkan pasangan sisi bersesuaian yang sebanding

Page 200: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

180

Sifat-sifat segitiga sebangun. Sifat-sifat segitiga sebangun.

e. Sisi-sisi yang bersesuaian

Contoh :

Pada ∆ ∆ diketahui panjang sisi AB = 8 cm, BC = 6 cm,

AC = 10 cm, PQ = 12 cm, QR= 9 cm dan PR = 15 cm. Jelaskan mengapa

kedua segitiga itu sebangun ? kemudian sebutkan pasangan sudut-sudut

yang sama besar!

Jawab :

Pada ∆AB = 8 cm

BC = 6 cm

AC = 10 cm

AB : PQ = 8 cm : 12 cm

= 2 : 3

BC : QR = 6 cm : 9 cm

= 2 : 3

AC : PR = 10 cm : 15 cm

= 2 : 3

Pada ∆PQ = 12 cm

QR = 9 cm

PR = 15 cm

Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitigasebanding atau memiliki perbandingan yang sama, makasudut-sudut yang bersesuaian sama besar.Jadi, apabila sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah

segitiga sebanding, maka kedua segitiga itu pasti sebangun

D

Page 201: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

181

Jadi , ∆ dan ∆ sebangun, karena sisi-sisi yang bersesuaian

sebanding. Pasangan sudut sama besar adalah :∠ = ∠∠ = ∠∠ = ∠Latihan :

Dalam ∆ dan ∆ diketahui DE = 6 cm, EF = 4 cm, DF = 8 cm,

KL = 12 cm, LM = 24 cm, dan KM = 18 cm. Jelaskan bahwa ∆ dan∆ sebangun, kemudian sebutkan pasangan sudut yang sama besar !

f. Satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

Contoh :

Pada gambar di bawah ini, diketahui panjang AC = 8 cm, BC = 6 cm,

besar ∠ = 110 , PR = 12 cm, QR = 9 cm,dan ∠ = 110 . Jelaskan

bahwa kedua segitiga itu sebangun !

Jawab :

Pada ∆AC= 8cm

BC = 6 cm∠ = 110Pada ∆

PR = 12cm

QR = 9 cm∠ = 110

Jika dua buah segitiga memiliki satu sudut dan dua sisiyang besesuaian yang mengapit sudut itu sebanding, makadua segitiga itu sebangun

Page 202: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

182

AC : PR = 8 cm : 12 cm = 2 : 3

BC : QR = 6 cm : 9 cm = 2 : 3

Jadi ,∆ ∆ sebangun, karena besar ∠ = ∠ dan dua sisi

yang bersesuaian yang mengapit sudut sebanding.

Latihan :

Dalam ∆ dan ∆ diketahui KL = 6 cm, LM = 10 cm, ∠ = 60 ,

RS = 8 cm, ST = 15 cm, dan ∠ = 60 . Apakah kedua segitiga itu

sebangun ?

Page 203: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( kelas eksperimen 2)

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IX / I

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

Pertemuan ke- : 3

Waktu : 2× 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR :

1.3 mengunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah

C. INDIKATOR :

1. Menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun dan

menghitung panjangnya.

2. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Siswa mampu mengamati perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang

sebangun dan menghitung panjangnya.

2. Siswa mampu menggunakan kesebangunan unytuk memecahkan

masalah.

Page 204: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

184

E. MATERI AJAR

1. Menghitung panjang sisi pada segitiga sebangun.

Jika dua buah segitiga memiliki pasangan-pasangan sudut yang

sama, maka kedua segtiga itu sebangun, sehingga kedua segitiga itu

memiliki pasangan sisi bersesuaian yang sebanding. Dengan demikian,

jika diketahui dua segitiga memiliki pasangan sudut yang sama , maka

dapat ditentukan panjang sisi-sisinya dengan mengunakan perbandingan

sisi-sisi yang bersesuaian.

Contoh :

=812 = 68 = 12 × 68 = 72= 728= 9

1. ∆ABC sebangun dengan ∆XYZ , panjang AB = 8cm, BC = 6cm,XY = 12 cm dan XZ = 10 cm, jika diketahui sisi yangbersesuaian dengan AB adalah XY ,hitunglah panjang YZ ?

Jawab :

Jadi , panjang YZ adalah 9 cm.

Page 205: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

185

2. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

Contoh :

1) Foto dan model berskala

Sebuah foto atau model berskala mempunai bentuk yang sama

dengan bentuk aslinya atau bentuk sebenarnya. Pada foto atau

model berskala, semua ukuran aslinya diperkecil atau diperbesar

dengan perbandingan yang sama. Jadi , bagian-bagian yang

bersesuaian dari foto atau model berskala dengan bangun aslinya

memiliki perbandingan yang sama.

Contoh :

Sebuah kapal persiar memiliki panjang 250 m dan lebar ( di tempat yang

paling kebar ) 50 m. kapal ini dibuat model dengan panjang 20 cm. hitunglah

lebar kapal pada model ?

Jawab

Panjang kapal sebenarnya = 250 m = 25.000 cm

Lebar kapal sebenarnya = 50 m = 5000 cm

Panjang kapal pada model = 20 cm

Lebar kapal pada model = x cm = 2025.000 = 5.00025.000 = 100.000= 4Jadi lebar kapal pada model = 4 cm

Page 206: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

186

2)

50 = 324040 = 50 × 32= 160040= 40= { − ( ℎ ℎ+ )= 50 − 7 + 40 = 50 − 47= 3

Sebuah foto diletakan pasa sehelai karton berukuran 40 × 50 .Di sebelah kiri dan kanan foto tadi masih terdapat karton selebar 4cm. Di sebelah bawah foto masih terdapat karton selebar 7 cm. Jikafoto dan karton sebangun, berapakah lebar karton di sebelah atasfoto yang tidak tertutup ?

Jawab :

Tinggi karton = 50 cm

Lebar karton = 40 cm

Lebar foto = 40 cm – ( 4 + 4 ) cm = 32 cm

Tinggi foto = X cm

Jadi, lebar karton di atas foto yang tidak tertutup foto adalah:

Page 207: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

187

3)

Pada gambar di atas tampak mobil yang tingginya 150cm berdiri pada

jarak 16m dari pangkal sebuah menara. Jika bayangan mobil itu 2m,

hitunglah tinggi menara !

Jawab :

Tinggi mobil = 150cm

= 1,5 m

Panjang bayangan mobil = 2 m

Panjang banyangan menara = ( 16 + 2) m = 18m

Tinggii menara =→ ,2 2713,5Jadi tinggimanara = 13,5 m

Page 208: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

188

F. METODE PEMBALAJARAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

G. SUMBER / ALAT BELAJAR

a. Buku maematika kelas IX, dewi susanti, wahyudin Djumanta : BSE

b. Buku matematika SMP / MTS Jilid 3 kelas IX, M. cholik Adinawan

sugijiho : Erlangga.

H. KEGIATAN PEMBALAJARAN

NO KEGIATAN

PEMBALAJARAN

KEGIATAN

GURU

ALOKASI

WAKTU

1 KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Guru mengambil absen siswa

Guru menyampaikan tujuan

mempelajari materi

Guru menyampaikan model

pembelajran yang akan di

laksanakan.

5’

2 KEGIATAN INTI

Siswa dibagi kedalam beberapa

kelompok yang terdiri dari ± 4orang siswa pada setiap kelompok

(kelompok asal )

Siswa diberikan materi yang

berbeda ( A,B,C,D ) pada masing-

masing anggota kelompok asal.

Siswa dari tim berbeda dengan

60’

Page 209: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

189

penugasan/materi yang sama

membentuk kelompok baru (

kelompok ahli ) serta

mempelajari subbab mereka

Setelah berdiskusi pada kelompok

ahli siswa kembali kekelompok

asal dan menjelaskan tentang

subbab yang mereka kuasai

kepada temannya.

Siswa tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi mereka dengan

media pembelajaran

Guru dan siswa membahas secara

mendalam tentang materi

3 KEGIATAN AKIR Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Penutup

15’

Page 210: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

190

Page 211: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

191

MATERI

PERTEMUAN 3

Page 212: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

192

1. Menghitung panjang sisi pada segitiga sebangun.

Jika dua buah segitiga memiliki pasangan-pasangan sudut yang

sama, maka kedua segitiga itu sebangun, sehingga kedua segitiga itu

memiliki pasangan sisi bersesuaian yang sebanding. Dengan demikian,

jika diketahui dua segitiga memiliki pasangan sudut yang sama , maka

dapat ditentukan panjang sisi-sisinya dengan mengunakan perbandingan

sisi-sisi yang bersesuaian.

Contoh :

=812 = 68 = 12 × 68 = 72= 728= 9

2. ∆ABC sebangun dengan ∆XYZ , panjang AB = 8cm, BC = 6cm,XY = 12 cm dan XZ = 10 cm, jika diketahui sisi yangbersesuaian dengan AB adalah XY ,hitunglah panjang YZ ?

Jawab :

Jadi , panjang YZ adalah 9 cm.

A

Page 213: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

193

Latihan :

Amati gambar berikut!

Diketahui ∆ sebangun dengan ∆ , tentukanlah panjang PR ?

Page 214: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

194

2. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

Contoh :

1. Foto dan model berskala

Sebuah foto atau model berskala mempunai bentuk yang sama

dengan bentuk aslinya atau bentuk sebenarnya. Pada foto atau

model berskala, semua ukuran aslinya diperkecil atau diperbesar

dengan perbandingan yang sama. Jadi , bagian-bagian yang

bersesuaian dari foto atau model berskala dengan bangun aslinya

memiliki perbandingan yang sama.

Contoh :

Sebuah kapal persiar memiliki panjang 250 m dan lebar ( di tempat

yang paling lebar ) 50 m. kapal ini dibuat model dengan panjang 20 cm.

hitunglah lebar kapal pada model ?

Jawab

Panjang kapal sebenarnya = 250 m = 25.000 cm

Lebar kapal sebenarnya = 50 m = 5000 cm

Panjang kapal pada model = 20 cm

Lebar kapal pada model = x cm = 2025.000 = 5.00025.000 = 100.000= 4Jadi lebar kapal pada model = 4 cm

B

Page 215: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

195

Latihan :

Amati gambar dari foto sebuah mobil seperti dalam Gambar

di atas. Jika panjang mobil sebenarnya 3,5 m, berapa tinggi mobil

sebenarnya?

Page 216: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

196

2.

50 = 324040 = 50 × 32= 160040= 40= { − ( ℎ ℎ+ )= 50 − 7 + 40 = 50 − 47= 3

Sebuah foto diletakan pada sehelai karton berukuran 40 × 50 .Di sebelah kiri dan kanan foto tadi masih terdapat karton selebar 4cm. Di sebelah bawah foto masih terdapat karton selebar 7 cm. Jikafoto dan karton sebangun, berapakah lebar karton di sebelah atasfoto yang tidak tertutup ?

Jawab :

Tinggi karton = 50 cm

Lebar karton = 40 cm

Lebar foto = 40 cm – ( 4 + 4 ) cm = 32 cm

Tinggi foto = X cm

Jadi, lebar karton di atas foto yang tidak tertutup foto adalah:

C

Page 217: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

197

Latihan :

Sebuah pigura berbentuk persegi panjang dengan ukuran tepi luar 30

cm 20 cm. Jika tepi pigura diberi bingkai dengan lebar 5 cm, apakah

persegi panjang tepi luar pigura sebangun dengan persegi panjang tepi

dalamnya ?

Page 218: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

198

3.

Pada gambar di atas tampak mobil yang tingginya 150cm berdiri

pada jarak 16m dari pangkal sebuah menara. Jika bayangan mobil

itu 2m, hitunglah tinggi menara !

Jawab :

Tinggi mobil = 150cm

= 1,5 m

Panjang bayangan mobil = 2 m

Panjang banyangan menara = ( 16 + 2) m = 18m

Tinggii menara =→ ,2 2713,5Jadi tinggi manara = 13,5 m

D

Page 219: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

199

Latihan :

Perhatikan gambar berikut !

Panjang bayangan sebuah pohon adalah 40 m. Pada saat yang sama,

seorang anak menancapkan sebatang tongkat yang tingginya 1,5 m di

depan pohon tersebut. Bayangan tongkat dan pohon berimpit. Jika

banyangan tongkat 2 m, tentukan tinggi pohon tersebut ?

Page 220: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

200

LAMPIRAN : X

STANDAR KOMPETENSI:

1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaanya dalam pemecahan

masalah.

Kompetensi Dasar:

1.1 Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.

1.2Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

1.3mengunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah

IndikatorJumlah

Soal

No.

Soal

Tingkat KognitifBentuk

Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Uraian

1.1.1. mendiskusikan

dua bangun

yang sebangun

dan kongruen

melalui bangun

datar.

1.1.2. Mengidentifikas

ikan dua bangun

datar sebangun

atau kongruen

1

1

1

2

√1.2.1 Membedakan

pengertian

sebangun dan

kongruen dua

segitiga

1.2.2 Menyebutkan

sifat-sifat dua

1

1

4(a)

4(a)

KISI-KISI SOAL

Page 221: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

201

segitiga

sebangun dan

kongruen

1.3.1 Menentukan

perbandingan

sisi-sisi dua

segitiga yang

sebangun dan

menghitung

panjangnya

1.3.2 Memecahkan

masalah yang

melibatkan

kesebangunan

untuk

memecahkan

masalah

2

3

4(b)

dan 5

3,6 dan

7

Page 222: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

202

LAMPIRAN : XI

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : XI/ 1

Tahun Pelajaran : 2017/ 2018

Jawabalah soal di bawah ini !

1. Pasangkanlah gambar pada kelompok A yang sebangun dengan gambar padakelompok B!

Kelompok A Kelompok B

SOAL TES UJI COBA

KESEBANGUNAN

Page 223: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

203

2. Dua buah persegi panjang masing-masing berukuran 20 cm 16 cm dan 12 cm

8cm, apakah kedua persegi panjang itu sebangun?

3. Sebuah foto diletakkan pada selembar karton berukuran 30 cm × 40 cm. disebelah

kanan dan kiri karton itu masih terdapat karton selebar 3 cm. Disebelah atas foto

terdapat karton selebar 5 cm. jika foto dan karton sebangun, tentukan panjang karton

di sebelah bawah foto yang tidak tertutup foto ? serta gambarkan!

4.

a. Apakah ∆ dan ∆ sebagun, jelaskan !

b. Tentukan panjang YZ ?

5. Diberikan ∆ dan ∆ kongruen sebagai berikut

Jika luas ∆ = 54 cm2 ,hitunglah panjang QR ?

6. Seorang anak berdiri pada jarak 13 m dari pangkal sebuah menara yang tingginya

10m. jika panjang bayangan anak itu 3 m, hitunglah tinggi anak tersebut dalam cm!

7. Sebatang pohon dengan tinggi 8 m terletak di depan sebuah menara yang berjarak 60

m. Bayangan puncak menara dan bayangan pohon berimpit, jika bayangan pohon 10

m, berapakah tinggi menara ?

Page 224: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

204

LAMPIRAN : XII

KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA

NO KUNCI JAWABAN BOBOT

1. Kelompok A Kelompok B

4

2

2

2

TOTAL SKOR 10

2. Ukuran Persegi panjang I Persegi panjang II

Panjang

Lebar

20 cm

16 cm

12 cm

8 cm

Kedua persegi panjang sama sudut, karena setiap sudutnya

adalah sudut siku-siku.

Pebandingan panjang = 20 cm : 12 cm = 5 : 3

Perbandingan lebar = 16 cm : 8 cm = 2 : 1

Jadi, kedua persegi panjang tersebut tidak sebangun karena sisi-

sisi yang bersesuaian sebanding.

1

2

2

2

3

TOTAL SKOR 10

Page 225: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

205

3.

Misalkan l = panjang karton di sebelah bawah foto yang tidak tertutup

foto

Panjang karton = 40 cm

Lebar karton = 30 cm

Lebar foto = 30 – ( 3+3 ) = 24 cm

Panjang foto = X cm

30 244030 40 249603032

Jadi, panjang karton di sebelah bawah foto yang tidak tertutup foto

adalah

4

1

1

1

1

2

2

2

1

1

2

2

TOTAL SKOR 20

4. a. Perhatikan ∆PQR dan ∆XYZ∠ ∠∠ ∠Karena dua sudut pada ∆PQR dan ∆XYZ sama besar maka sudut yang

lain juga sama besar.

Jadi , ∠ ∠ karean ketiga sudut yang bersesuaian pada ∆PQR

dan ∆XYZ sama besar maka ∆PQR dan ∆XYZ sebangun

b. 12 68

1

1

1

2

2

2

Page 226: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

206

6 = 12 × 86 = 96= 966= 16Jadi panjang YZ adalah 16 cm

2

1

1

1

1

TOTAL SKOR 15

5. ∆ = × ×54 = × × 1254=6 ×9=Karena ∆ ∆ kongruen maka

PQ = AB = 9 cm

PR = AC = 12 cm

Dengan demikian = += 9 + 12= 81 + 144= 225= √225= 15Jadi panjang QR = 15 cm

2

1

1

1

1

1

2

1

1

1

2

1

TOTAL SKOR 15

6. Tinggi menara = 10 m

Panjang bayangan anak = 2 m

Panjang bayangan menara = ( 13 + 2) m = 15 m

Tinggi anak = x =

1

1

1

1

2

Page 227: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

207

315 = 1015 = 30= 3015= 2Jadi tinggi anak 2 m = 200 cm

2

2

2

1

2

TOTAL SKOR 15

7. Tinggi pohon = 8 m

Bayangan pohon = 10 m

Tinggi menara = X cm

Bayangan menara = ( 60 + 10 ) = 70 m ℎ = ℎ8 = 107010 = 560= 56010= 56Jadi, tinggi menara = 56 m

TOTAL SKOR 15

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 100

PENILAIAN

Nilai ( N ) = × 100

Nilai tertinggi = 100

Page 228: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

208

Page 229: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

209

Page 230: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

210

Page 231: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

211

Page 232: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

212

Page 233: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

213

Page 234: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

214

Page 235: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

215

Page 236: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

216

Page 237: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

217

Page 238: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

218

Page 239: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

219

Page 240: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

220

Page 241: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

221

Page 242: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

222

Page 243: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

223

Page 244: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

224

Page 245: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

225

Page 246: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

226

LAMPIRAN : XIV

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES AKHIR

Untuk = 25maka = 0,3961∑ = 1109; ∑ = 1229881 ; ∑ = 61747Soal No.1= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )

= 25(7120) − 144 110925 1072 − 20736 25 61747 − 1229881= 1830443621,63= 0,420(Kriteriasedang)Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,420dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid.

Soal No.2= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )= 25(6450) − 119 110925 871 − 14161 25 61747 − 1229881= 2927948879,72= 0,599 (Kriteria Sedang)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,599dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid

Page 247: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

227

Soal No.3= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )= 25(14357) − 268 110925 3830 − 71824 25 61747 − 1229881= 6171386647.77= 0,712(Kriteriatinggi)Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,712dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid

Soal No.4

= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )= 25(10696) − 180 110925 2136 − 32400 25 61747 − 1229881= 6778081176,81= 0,835 (Kriteriasangattinggi)Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,835dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid

Soal No.5

= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )= 25(10663) − 184 110925 2086 − 33856 25 61747 − 1229881= 6251975766,40=0,825(KriteriasangatTinggi)

Page 248: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

228

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,825dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid

Soal No.6

= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )= 25(6830) − 119 110925 1033 − 14161 25 61747 − 1229881= 3877960498,70=0,640 (Kriteriatinggi)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,640dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid

Soal No.7

= ∑ − ∑ ∑∑ − ∑ ∑ − (∑ )= 25(5631) − 95 110925 683 − 9025 25 61747 − 1229881= 3542050259,7423=0,704 (Kriteriatinggi)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa = 0,704dan( . , ) = 0,3961 Dengan demikian nilai ≥ Sehingga dapat

disimpulkan bahwa soal valid

Page 249: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

229

LAMPIRAN LAMPIRAN : XV

UJI VALIDASI SOAL UJICOBA KELAS IX-3 SMPN 2 KAMANG MAGEK

NO X1 X1² X2 X2² X3 X3² X4 X4² X5 X5² X6 X6^2 X7 X7^2 Y Y² X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y

1 10 100 8 64 15 225 15 225 15 225 15 225 5 25 83 6889 830 664 1245 1245 1245 1245 415

2 10 100 10 100 20 400 15 225 8 64 3 9 5 25 71 5041 710 710 1420 1065 568 213 355

3 10 100 10 100 15 225 8 64 15 225 4 16 8 64 70 4900 700 700 1050 560 1050 280 560

4 4 16 8 64 10 100 15 225 15 225 15 225 15 225 82 6724 328 656 820 1230 1230 1230 1230

5 6 36 8 64 20 400 15 225 15 225 3 9 8 64 75 5625 450 600 1500 1125 1125 225 600

6 6 36 8 64 15 225 15 225 8 64 4 16 8 64 64 4096 384 512 960 960 512 256 512

7 4 16 8 64 10 100 8 64 15 225 3 9 5 25 53 2809 212 424 530 424 795 159 265

8 6 36 2 4 15 225 15 225 8 64 15 225 5 25 66 4356 396 132 990 990 528 990 330

9 6 36 8 64 15 225 15 225 8 64 2 4 2 4 56 3136 336 448 840 840 448 112 112

10 6 36 8 64 15 225 1 1 8 64 4 16 2 4 44 1936 264 352 660 44 352 176 88

11 10 100 0 0 15 225 4 16 5 25 8 64 8 64 50 2500 500 0 750 200 250 400 400

12 6 36 2 4 15 225 15 225 15 225 8 64 1 1 62 3844 372 124 930 930 930 496 62

13 4 16 1 1 15 225 5 25 8 64 8 64 3 9 44 1936 176 44 660 220 352 352 132

14 10 100 5 25 10 100 1 1 15 225 2 4 1 1 44 1936 440 220 440 44 660 88 44

15 4 16 5 25 5 25 8 64 2 4 5 25 8 64 37 1369 148 185 185 296 74 185 296

16 4 16 5 25 2 4 8 64 2 4 3 9 0 0 24 576 96 120 48 192 48 72 0

17 10 100 0 0 0 0 2 4 8 64 2 4 1 1 23 529 230 0 0 46 184 46 23

18 2 4 0 0 15 225 2 4 3 9 1 1 2 4 25 625 50 0 375 50 75 25 50

19 2 4 5 25 10 100 1 1 2 4 3 9 2 4 25 625 50 125 250 25 50 75 50

20 4 16 0 0 10 100 3 9 2 4 0 0 1 1 20 400 80 0 200 60 40 0 20

21 10 100 5 25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 361 190 95 19 19 19 19 0

22 0 0 0 0 0 0 3 9 1 1 4 16 2 4 10 100 0 0 0 30 10 40 20

Page 250: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

230

23 6 36 0 0 0 0 2 4 1 1 1 1 1 1 11 121 66 0 0 22 11 11 11

24 0 0 5 25 15 225 1 1 1 1 1 1 0 0 23 529 0 115 345 23 23 23 0

25 4 16 8 64 5 25 2 4 3 9 4 16 2 4 28 784 112 224 140 56 84 112 56JumlahSkor 144 1072 119 871 268 3830 180 2136 184 2086 119 1033 95 683 1109 61747 7120 6450 14357 10696 10663 6830 5631

kuadratSkor 20736 14161 71824 32400 33856 14161 9025

1229881

Page 251: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

231

LAMPIRAN :XVI

PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA

Untuk menentukan reliabelitas tes digunakan rumus Alpha yang dikemukakan

Suharsimi Arikunto yaitu :

σ = ∑ (∑ ) r = 1 − ∑ σσ

Langkah pertama dicari dulu varians tiap soal:

Untuk Soal Nomor 1

σ = = 9,7024

Untuk Soal Nomor 2

σ = = 12,1824Untuk Soal Nomor 3

σ = = 38,2816Untuk Soal Nomor 4

σ = = 33,6Untuk Soal Nomor 5

σ = = 29,2704Untuk Soal Nomor 6

σ = = 18,6624

Page 252: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

232

Untuk Soal Nomor 7

σ = = 12,88Kemudian dicari jumlah varians skor tiap item dan varians total:

σ = 9,7024 + 12,1824 + 38,2816 + 33,6 + 29,2704 + 18,6624 + 12,88= 154,5792

σ = ∑X − (∑X )NN= 61747 − (1109)2525

= 502,0704Kemudian disubsitusikan kedalam rumus Alpha untuk mencari koefisien korelasi

yakni :

r = 1 − ∑ σσ

= 1 − ,, = 0,69

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa r11 = , dengan kriteria

tingkat reliabilitas soal uji coba adalah Tinggi . Setelah dilakukan analisis

diperoleh r11 = , . dikonsultasikan denga nilai tabel r product moment

dengan = 35, taraf nyata 0,05 maka diperoleh = , . >= , > , , maka soal tes reliabel.

Page 253: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

233

LAMPIRAN : XVII

PERHITUNGAN INDEKS KESUKARAN SOAL UJI COBA

NomorSOAL

Skor1 2 3 4 5 6 7

110 8 15 15 15 15 5 83

210 10 20 15 8 3 5 71

310 10 15 8 15 4 8 70

44 8 10 15 15 15 15 82

56 8 20 15 15 3 8 75

66 8 15 15 8 4 8 64

74 8 10 8 15 3 5 53

86 2 15 15 8 15 5 66

96 8 15 15 8 2 2 56

106 8 15 1 8 4 2 44

1110 0 15 4 5 8 8 50

126 2 15 15 15 8 1 62

134 1 15 5 8 8 3 44

1410 5 10 1 15 2 1 44

154 5 5 8 2 5 8 37

164 5 2 8 2 3 0 24

1710 0 0 2 8 2 1 23

182 0 15 2 3 1 2 25

192 5 10 1 2 3 2 25

204 0 10 3 2 0 1 20

2110 5 1 1 1 1 0 19

220 0 0 3 1 4 2 10

236 0 0 2 1 1 1 11

240 5 15 1 1 1 0 23

254 8 5 2 3 4 2 28

Page 254: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

234

Jumlah144 119 268 180 184 119 95

Rata-rata 5.76 4.76 10.72 7.2 7.364.76 3.8

Skor Maks 10 10 20 15 1515 15

Tk. kesukaran 0,58 0,48 0,54 0,48 0,49 0,32 0,25

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar

Page 255: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

235

LAMPIRAN : XVIII

DAYA PEMBEDA

No Skor

Kelas atas

10 8 15 15 15 15 5 834 8 10 15 15 15 15 826 8 20 15 15 3 8 7510 10 20 15 8 3 5 7110 10 15 8 15 4 8 706 2 15 15 8 15 5 666 8 15 15 8 4 8 646 2 15 15 15 8 1 626 8 15 15 8 2 2 564 8 10 8 15 3 5 5310 0 15 4 5 8 8 506 8 15 1 8 4 2 44

Jumlah 84 80 180 141 135 84 72 776XKA 7.00 6.67 15.00 11.75 11.25 7.00 6.00 64.67

10 5 10 1 15 2 1 444 5 5 8 2 5 8 374 8 5 2 3 4 2 282 0 15 2 3 1 2 252 5 10 1 2 3 2 254 5 2 8 2 3 0 2410 0 0 2 8 2 1 230 5 15 1 1 1 0 234 0 10 3 2 0 1 2010 5 1 1 1 1 0 196 0 0 2 1 1 1 110 0 0 3 1 4 2 10

Jumlah 56 38 73 34 41 27 20 289XKB 4.67 3.17 6.08 2.83 3.42 2.25 1.67 24.08

XKA - XKB 2.33 3.50 8.92 8.92 7.83 4.75 4.33 40.58Skor Maks 10 10 20 15 15 15 15− 0.23 0.35 0.45 0.59 0.52 0.32 0.29

Kriteria Cukup Baik SangatBaik

SangatBaik

SangatBaik

BaikCukup

Page 256: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

236

LAMPIRAN : XIX

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KAMANG MAGEK

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : XI/ 1

Tahun Pelajaran : 2017/ 2018

Jawabalah soal di bawah ini !

1. Pasangkanlah gambar pada kelompok A yang sebangun dengan gambar padakelompok B!

Kelompok A Kelompok B

SOAL TES

KESEBANGUNAN

Page 257: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

237

2. Dua buah persegi panjang masing-masing berukuran 20 cm 16 cm dan 12 cm

8cm, apakah kedua persegi panjang itu sebangun?

3. Sebuah foto diletakkan pada selembar karton berukuran 30 cm × 40 cm. disebelah

kanan dan kiri karton itu masih terdapat karton selebar 3 cm. Disebelah atas foto

terdapat karton selebar 5 cm. jika foto dan karton sebangun, tentukan panjang karton

di sebelah bawah foto yang tidak tertutup foto ? serta gambarkan!

4.

a. Apakah ∆ dan ∆ sebagun, jelaskan !

b. Tentukan panjang YZ ?

5. Diberikan ∆ dan ∆ kongruen sebagai berikut

Jika luas ∆ = 54 cm2 ,hitunglah panjang QR ?

6. Seorang anak berdiri pada jarak 13 m dari pangkal sebuah menara yang tingginya

10m. jika panjang bayangan anak itu 3 m, hitunglah tinggi anak tersebut dalam cm!

Page 258: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

238

LAMPIRAN : XX

KUNCI JAWABAN SOAL TES

NO KUNCI JAWABAN BOBOT

1. Kelompok A Kelompok B

4

2

2

2

TOTAL SKOR 10

2. Ukuran Persegi panjang I Persegi panjang II

Panjang

Lebar

20 cm

16 cm

12 cm

8 cm

Kedua persegi panjang sama sudut, karena setiap sudutnya

adalah sudut siku-siku.

Pebandingan panjang = 20 cm : 12 cm = 5 : 3

Perbandingan lebar = 16 cm : 8 cm = 2 : 1

Jadi, kedua persegi panjang tersebut tidak sebangun karena sisi-

sisi yang bersesuaian sebanding.

1

2

2

2

3

TOTAL SKOR 10

Page 259: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

239

3.

Misalkan l = panjang karton di sebelah bawah foto yang tidak tertutup

foto

Panjang karton = 40 cm

Lebar karton = 30 cm

Lebar foto = 30 – ( 3+3 ) = 24 cm

Panjang foto = X cm

30 244030 40 249603032

Jadi, panjang karton di sebelah bawah foto yang tidak tertutup foto

adalah

5

1

1

2

1

2

2

2

2

2

3

2

TOTAL SKOR 25

4. a. Perhatikan ∆PQR dan ∆XYZ∠ ∠∠ ∠Karena dua sudut pada ∆PQR dan ∆XYZ sama besar maka sudut yang

lain juga sama besar.

Jadi , ∠ ∠ karean ketiga sudut yang bersesuaian pada ∆PQR

dan ∆XYZ sama besar maka ∆PQR dan ∆XYZ sebangun

b. 12 68

1

1

1

2

2

2

Page 260: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

240

6 = 12 × 86 = 96= 966= 16Jadi panjang YZ adalah 16 cm

2

1

1

1

1

TOTAL SKOR 15

5. ∆ = × ×54 = × × 1254=6 ×9=Karena ∆ ∆ kongruen maka

PQ = AB = 9 cm

PR = AC = 12 cm

Dengan demikian = += 9 + 12= 81 + 144= 225= √225= 15Jadi panjang QR = 15 cm

2

2

2

1

1

1

2

2

2

2

2

1

TOTAL SKOR 20

6. Tinggi menara = 10 m

Panjang bayangan anak = 3 m

Panjang bayangan menara = ( 13 + 3) m = 16 m

Tinggi anak = x =

2

2

2

2

2

Page 261: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

241

316 = 1016 = 30= 3016= 1,875Jadi tinggi anak 1,875 m = 187,5 cm

2

2

2

2

2

TOTAL SKOR 20

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 100

PENILAIAN

Nilai ( N ) = × 100

Nilai tertinggi = 100

Page 262: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

242

LAMPIRAN :XXI

DAFTAR NILAI SISWA

KELAS EKSPERIMEN 1 DAN KELAS EKPERIMEN 2

No.Kelas

Eksperimen1IX-1

KelasEksperimen2

IX-21 30 302 30 313 42 374 60 425 62 446 65 467 67 498 67 549 70 5510 70 5911 72 6012 72 6013 73 6214 75 6215 78 6516 80 6817 80 7518 82 7519 82 7520 86 8021 90 8222 97 8223 100 8524 100 9125 100 10026 100 -

Jumlah 1569Rata-rata 62.76

Page 263: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

243

LAMPIRAN :XXIIUJI NORMALITAS

KELAS EKSPERIMEN 1 KELAS IX-1

No | − |1 30 900 -2.53 0.0057 0.0400 0.0343

2 42 1764 -1.86 0.0314 0.0800 0.0486

3 50 2500 -1.41 0.0793 0.1200 0.0407

4 58 3364 -0.97 0.1660 0.1600 0.0060

5 65 4225 -0.58 0.2810 0.2000 0.0810

6 67 4489 -0.47 0.3192 0.2400 0.0792

7 67 4489 -0.47 0.3192 0.2800 0.0392

8 70 4900 -0.30 0.3821 0.3200 0.0621

9 70 4900 -0.30 0.3821 0.3600 0.0221

10 72 5184 -0.19 0.4247 0.4000 0.0247

11 72 5184 -0.19 0.4247 0.4400 0.0153

12 73 5329 -0.13 0.4483 0.4800 0.0317

13 75 5625 -0.02 0.4920 0.5200 0.0280

14 78 6084 0.15 0.5596 0.5600 0.0004

15 80 6400 0.26 0.6026 0.6000 0.0026

16 80 6400 0.26 0.6026 0.6400 0.0374

17 82 6724 0.37 0.6443 0.6800 0.0357

18 82 6724 0.37 0.6443 0.7200 0.0757

19 86 7396 0.59 0.7224 0.7600 0.0376

20 90 8100 0.82 0.7939 0.8000 0.0061

21 97 9409 1.21 0.8869 0.8400 0.0469

22 98 9604 1.26 0.8962 0.8800 0.0162

23 100 10000 1.37 0.9147 0.9200 0.0053

Page 264: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

244

2 100 10000 1.37 0.9147 0.9600 0.0453

25 100 10000 1.37 0.9147 1.0000 0.0853Σ 1884 149694

= ∑ = + + ⋯+ = + + ⋯+ = ,= ∑ ∑( ) = × ( ) = 321,49

= = √ = √321,49 = 17,93

Dari data di atas diperoleh L0 = 0,0853, sedangkan Ltabel untuk = 25 dengan= 0,05 adalah 0,173 sedangkan. Karena L0 < Ltabel maka dapat disimpulkan sampel

berdistribusi normal.

Page 265: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

245

UJI NORMALITASKELAS EKSPERIMEN 2 IX-2

No | − |1 30 900 -1.75 0.0401 0.0400 0.0001

2 31 961 -1.70 0.0446 0.0800 0.0354

3 37 1369 -1.38 0.0838 0.1200 0.0362

4 42 1764 -1.11 0.1335 0.1600 0.0265

5 44 1936 -1.00 0.1587 0.2000 0.0413

6 46 2116 -0.90 0.1841 0.2400 0.0559

7 49 2401 -0.74 0.2296 0.2800 0.0504

8 54 2916 -0.47 0.3192 0.3200 0.0008

9 55 3025 -0.42 0.3372 0.3600 0.0228

10 59 3481 -0.20 0.4207 0.4000 0.0207

11 60 3600 -0.15 0.4404 0.4400 0.0004

12 60 3600 -0.15 0.4404 0.4800 0.0396

13 62 3844 -0.04 0.4840 0.5200 0.0360

14 62 3844 -0.04 0.4840 0.5600 0.0760

15 65 4225 0.12 0.5478 0.6000 0.0522

16 68 4624 0.28 0.6103 0.6400 0.0297

17 75 5625 0.66 0.7454 0.6800 0.0654

18 75 5625 0.66 0.7454 0.7200 0.0254

19 75 5625 0.66 0.7454 0.7600 0.0146

20 80 6400 0.92 0.8212 0.8000 0.0212

21 82 6724 1.03 0.8485 0.8400 0.0085

Page 266: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

246

22 82 6724 1.03 0.8485 0.8800 0.0315

23 85 7225 1.19 0.8830 0.9200 0.0370

24 91 8281 1.51 0.9345 0.9600 0.0255

25 100 10000 1.99 0.9767 1.0000 0.0233Σ 1569 106835

= ∑ = + + ⋯+ = + + ⋯+ = ,= ∑ ∑( ) = × ( ) = 348,523

= = 348,523 = ,Dari data di atas diperoleh L0 = 0,0760, sedangkan Ltabel untuk = 25 dengan= 0,05 adalah 0,173 sedangkan. Karena L0 < Ltabel maka dapat disimpulkan sampel

berdistribusi normal.

Page 267: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

247

LAMPIRAN :XXIII

UJI NORMALITAS KELAS SAMPEL DENGAN SOFTWARE MINITAB

C1

Perc

ent

12010080604020

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.298

75.36StDev 17.93N 25AD 0.422P-Value

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN 1Normal

C4

Perc

ent

1101009080706050403020

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.921

62.76StDev 18.67N 25A D 0.171P-Value

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN 2Normal

Page 268: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

248

LAMPIRAN:XXIV

UJI HOMOGENITAS SAMPEL

DENGAN UJI F

Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji F, dengan rumus:

= 1. Menentukan hipotesis:data memiliki variansi homogen:data tidak memiliki variansi homogen

2. Menentukan taraf nyata ( ) dan nilai

Taraf yang sering digunakan adalah 5% (0,05)

Nilai F dengan

Db pembilang ( )= 25 − 1 = 24 (varians terbesar)

Db penyebut ( ) = 25 − 1 = 24 (varians terkecil)

3. menentukan kriteria pengujian

jika ≤ , maka terima

jika ≥ , maka ditolak

4. menentukan nilai F

= = , , = 1.0841

Page 269: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

249

5. menentukan ,, , = 1,9838

Berdasarkan hasil di atas diperoleh bahwa = 1.0841 dan = 1,9838.Dengan demikian nilai < . Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel

memiliki variansi yang homogen

Page 270: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

250

LAMPIRAN :XXV

UJI HOMOGENITAS KELAS SAMPEL DENGAN SOFTWARE MINITABC

5

95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

C2

C1

27.525.022.520.017.515.0

C5

C4

C2

C1

10080604020

F-Test

0.651

Test Statistic 0.92P-Value 0.845

Levene's Test

Test Statistic 0.21P-Value

Test for Equal Variances for C4

Test for Equal Variances: C4 versus C5

95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations

C5 N Lower StDev UpperC1 25 13.5340 17.9301 26.2451C2 25 14.0916 18.6688 27.3263

F-Test (normal distribution)Test statistic = 0.92, p-value = 0.845

Levene's Test (any continuous distribution)Test statistic = 0.21, p-value = 0.651

Page 271: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

251

LAMPIRAN : XXVI

UJI HIPOTESIS

1. Hipotesis yang diajukan :

H0 : µ1 = µ2

H0 : µ1 > µ2

2. Tetapkan taraf nyata (α = 0,05)

3. Tentukan wilayah kritisnya:

Terima H0 jika : t < t1-α

Tolak H0 untuk harga – harga lainnya

4. Tentukan rumus hipotesisnya

Karena kedua sampel berdistribusi normal dan homogen, maka untuk

melakukan uji hipotesis digunakan uji t.

= −S 1n + 1n denganS = n − 1 S + n − 1 Sn + n − 2= 75,36 n = 25 S = 321,49 S = 17,93= 62,76 n = 25 S = 348,52 S = 18,67

S = 25 − 1 321,49 + 25 − 1 348,5225 + 25 − 2S = 7715,76 + 8364,4848S = 1608048 = 335,005S = 335,005 = 18,303

Page 272: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

252

t = 75,36 − 62,7618,303 125 + 125t = 12,65.177t = 2,434( thitung )

5. Keputusan

Pada taraf kepercayaan α = 0.05 dan = ( + – 2) =25 + 25– 2 = 48. Maka diperoleh dari daftar distribusi t untuk t(0.95 , 48 ) =

1,68 . Karena thitung > t(0.95,48) yaitu 2,434 > 1,68 artinya H0 ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Hasil belajar matematika siswa yang

mengikuti pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dengan penguatan

media penbelajaran lebih baik dari pada siswa yang mengikuti

pembelajaran model kooperatf tipe jigsaw di kelas IX SMPN 2 Kamang

Magek”.

Page 273: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

253

LAMPIRAN : XXVII

UJI HIPOTESIS

DENGAN SOFWARE MINITAB

Two-Sample T-Test and CI: C1, C2

Two-sample T for C1 vs C2

N Mean StDev SE MeanC1 25 75.4 17.9 3.6C2 25 62.8 18.7 3.7

Difference = mu (C1) - mu (C2)Estimate for difference: 12.600095% lower bound for difference: 3.9171T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 2.43 P-Value = 0.009 DF = 48Both use Pooled StDev = 18.3032

Page 274: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

254

LAMPIRAN :XXVIIINILAI KRITIK SEBARAN F

0 fα

f0.05 (v1,v2)

v2v1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 161.4476 199.5000 215.7073 224.5832 230.1619 233.9860 236.7684 238.8827 240.54332 18.5128 19.0000 19.1643 19.2468 19.2964 19.3295 19.3532 19.3710 19.38483 10.1280 9.5521 9.2766 9.1172 9.0135 8.9406 8.8867 8.8452 8.81234 7.7086 6.9443 6.5914 6.3882 6.2561 6.1631 6.0942 6.0410 5.9988

5 6.6079 5.7861 5.4095 5.1922 5.0503 4.9503 4.8759 4.8183 4.77256 5.9874 5.1433 4.7571 4.5337 4.3874 4.2839 4.2067 4.1468 4.09907 5.5914 4.7374 4.3468 4.1203 3.9715 3.8660 3.7870 3.7257 3.67678 5.3177 4.4590 4.0662 3.8379 3.6875 3.5806 3.5005 3.4381 3.38819 5.1174 4.2565 3.8625 3.6331 3.4817 3.3738 3.2927 3.2296 3.1789

10 4.9646 4.1028 3.7083 3.4780 3.3258 3.2172 3.1355 3.0717 3.020411 4.8443 3.9823 3.5874 3.3567 3.2039 3.0946 3.0123 2.9480 2.896212 4.7472 3.8853 3.4903 3.2592 3.1059 2.9961 2.9134 2.8486 2.796413 4.6672 3.8056 3.4105 3.1791 3.0254 2.9153 2.8321 2.7669 2.714414 4.6001 3.7389 3.3439 3.1122 2.9582 2.8477 2.7642 2.6987 2.6458

15 4.5431 3.6823 3.2874 3.0556 2.9013 2.7905 2.7066 2.6408 2.587616 4.4940 3.6337 3.2389 3.0069 2.8524 2.7413 2.6572 2.5911 2.537717 4.4513 3.5915 3.1968 2.9647 2.8100 2.6987 2.6143 2.5480 2.494318 4.4139 3.5546 3.1599 2.9277 2.7729 2.6613 2.5767 2.5102 2.456319 4.3807 3.5219 3.1274 2.8951 2.7401 2.6283 2.5435 2.4768 2.4227

20 4.3512 3.4928 3.0984 2.8661 2.7109 2.5990 2.5140 2.4471 2.392821 4.3248 3.4668 3.0725 2.8401 2.6848 2.5727 2.4876 2.4205 2.366022 4.3009 3.4434 3.0491 2.8167 2.6613 2.5491 2.4638 2.3965 2.341923 4.2793 3.4221 3.0280 2.7955 2.6400 2.5277 2.4422 2.3748 2.320124 4.2597 3.4028 3.0088 2.7763 2.6207 2.5082 2.4226 2.3551 2.3002

25 4.2417 3.3852 2.9912 2.7587 2.6030 2.4904 2.4047 2.3371 2.282126 4.2252 3.3690 2.9752 2.7426 2.5868 2.4741 2.3883 2.3205 2.265527 4.2100 3.3541 2.9604 2.7278 2.5719 2.4591 2.3732 2.3053 2.250128 4.1960 3.3404 2.9467 2.7141 2.5581 2.4453 2.3593 2.2913 2.236029 4.1830 3.3277 2.9340 2.7014 2.5454 2.4324 2.3463 2.2783 2.2229

30 4.1709 3.3158 2.9223 2.6896 2.5336 2.4205 2.3343 2.2662 2.210740 4.0847 3.2317 2.8387 2.6060 2.4495 2.3359 2.2490 2.1802 2.124060 4.0012 3.1504 2.7581 2.5252 2.3683 2.2541 2.1665 2.0970 2.0401

120 3.9201 3.0718 2.6802 2.4472 2.2899 2.1750 2.0868 2.0164 1.9588∞ 3.8415 2.9957 2.6049 2.3719 2.2141 2.0986 2.0096 1.9384 1.8799

Disalin dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians, Jilid I seizing E. S Pearson dan BiometrikaTrustees

Page 275: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

255

0 fα

f0.05 (v1,v2)

v2v1

10 12 15 20 24 30 40 60 120 ∞

1 241.8817 243.9060 245.9499 248.0131 249.0518 250.0951 251.1432 252.1957 253.2529 254.31442 19.3959 19.4125 19.4291 19.4458 19.4541 19.4624 19.4707 19.4791 19.4874 19.49573 8.7855 8.7446 8.7029 8.6602 8.6385 8.6166 8.5944 8.5720 8.5494 8.52644 5.9644 5.9117 5.8578 5.8025 5.7744 5.7459 5.7170 5.6877 5.6581 5.6281

5 4.7351 4.6777 4.6188 4.5581 4.5272 4.4957 4.4638 4.4314 4.3985 4.36506 4.0600 3.9999 3.9381 3.8742 3.8415 3.8082 3.7743 3.7398 3.7047 3.66897 3.6365 3.5747 3.5107 3.4445 3.4105 3.3758 3.3404 3.3043 3.2674 3.22988 3.3472 3.2839 3.2184 3.1503 3.1152 3.0794 3.0428 3.0053 2.9669 2.92769 3.1373 3.0729 3.0061 2.9365 2.9005 2.8637 2.8259 2.7872 2.7475 2.7067

10 2.9782 2.9130 2.8450 2.7740 2.7372 2.6996 2.6609 2.6211 2.5801 2.537911 2.8536 2.7876 2.7186 2.6464 2.6090 2.5705 2.5309 2.4901 2.4480 2.404512 2.7534 2.6866 2.6169 2.5436 2.5055 2.4663 2.4259 2.3842 2.3410 2.296213 2.6710 2.6037 2.5331 2.4589 2.4202 2.3803 2.3392 2.2966 2.2524 2.206414 2.6022 2.5342 2.4630 2.3879 2.3487 2.3082 2.2664 2.2229 2.1778 2.1307

15 2.5437 2.4753 2.4034 2.3275 2.2878 2.2468 2.2043 2.1601 2.1141 2.065816 2.4935 2.4247 2.3522 2.2756 2.2354 2.1938 2.1507 2.1058 2.0589 2.009617 2.4499 2.3807 2.3077 2.2304 2.1898 2.1477 2.1040 2.0584 2.0107 1.960418 2.4117 2.3421 2.2686 2.1906 2.1497 2.1071 2.0629 2.0166 1.9681 1.916819 2.3779 2.3080 2.2341 2.1555 2.1141 2.0712 2.0264 1.9795 1.9302 1.8780

20 2.3479 2.2776 2.2033 2.1242 2.0825 2.0391 1.9938 1.9464 1.8963 1.843221 2.3210 2.2504 2.1757 2.0960 2.0540 2.0102 1.9645 1.9165 1.8657 1.811722 2.2967 2.2258 2.1508 2.0707 2.0283 1.9842 1.9380 1.8894 1.8380 1.783123 2.2747 2.2036 2.1282 2.0476 2.0050 1.9605 1.9139 1.8648 1.8128 1.757024 2.2547 2.1834 2.1077 2.0267 1.9838 1.9390 1.8920 1.8424 1.7896 1.7330

25 2.2365 2.1649 2.0889 2.0075 1.9643 1.9192 1.8718 1.8217 1.7684 1.711026 2.2197 2.1479 2.0716 1.9898 1.9464 1.9010 1.8533 1.8027 1.7488 1.690627 2.2043 2.1323 2.0558 1.9736 1.9299 1.8842 1.8361 1.7851 1.7306 1.671728 2.1900 2.1179 2.0411 1.9586 1.9147 1.8687 1.8203 1.7689 1.7138 1.654129 2.1768 2.1045 2.0275 1.9446 1.9005 1.8543 1.8055 1.7537 1.6981 1.6376

30 2.1646 2.0921 2.0148 1.9317 1.8874 1.8409 1.7918 1.7396 1.6835 1.622340 2.0772 2.0035 1.9245 1.8389 1.7929 1.7444 1.6928 1.6373 1.5766 1.508960 1.9926 1.9174 1.8364 1.7480 1.7001 1.6491 1.5943 1.5343 1.4673 1.3893

120 1.9105 1.8337 1.7505 1.6587 1.6084 1.5543 1.4952 1.4290 1.3519 1.2539∞ 1.8307 1.7522 1.6664 1.5705 1.5173 1.4591 1.3940 1.3180 1.2214 1.0000

Disalin dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians, Jilid I seizing E. S Pearson dan BiometrikaTrustees

Page 276: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

256

NILAI KRITIK SEBARAN t

U t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55

1 63.66 31,82 12,71 6,31 3,08 1,376 1,000 0,727 0,325 0,1582 9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,961 0,816 0,617 0,289 0,1423 5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978 0,765 0,584 0,277 0,1374 4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941 0,741 0,569 0,271 0,134

5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,48 0,920 0,727 0,559 0,267 0,1326 3,71 2,14 2,45 1,94 1,44 0,906 0,718 0,553 0,265 0,1317 3.50 3,00 2,36 1,90 1,42 0,896 0,711 0,549 0,263 0,1308 3,36 2,90 2,31 1,86 1,40 0,889 0,706 0,546 0,262 0,1309 3,25 2,82 2,26 1,83 1,38 0,883 0,703 0,543 0,261 0,129

10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,37 0,879 0,700 0,542 0,260 0,12911 3,11 2,72 2,20 1,80 1,36 0,876 0,697 0,540 0,260 0,12912 3,06 2,68 2,18 1,78 1,36 0,873 0,695 0,539 0,259 0,12813 3,01 2,65 2,16 1,77 1,35 0,870 0,694 0,538 0,259 0,12814 2,98 2,62 2,14 1,76 1,34 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128

15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,34 0,866 0,691 0,536 0,258 0,12816 2,92 2,58 2,12 1,75 1,34 0,865 0,690 0,535 0,258 0,12817 2,90 2,57 2,11 1,74 1,33 0,864 0,689 0,534 0,257 0,12818 2,88 2,55 2,10 1,73 1,33 0,862 0,688 0,534 0,257 0,12719 2,86 2,54 2,09 1,73 1,33 0,861 0,688 0,533 0,257 0,127

20 2,84 2,53 2,09 1,72 1,32 0,860 0,687 0,533 0,257 0,12721 2,83 2,52 2,08 1,72 1,32 0,859 0,686 0,532 0,257 0,12722 2,82 2,51 2,07 1,72 1,32 0,858 0,686 0,532 0,256 0,12723 2,81 2,50 2,07 1,71 1,32 0,858 0,685 0,532 0,256 0,12724 2,80 2,49 2,06 1,71 1,32 0,857 0,685 0,531 0,256 0,127

25 2,79 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,12726 2,78 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,12727 2,77 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,684 0,531 0,256 0,12728 2,76 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,683 0,530 0,256 0,12729 2,76 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127

30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,12740 2,70 2,42 2,02 1,68 1,30 0,853 0,681 0,529 0,255 0,12660 2,66 2,39 2,00 1,67 1,30 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126

120 2,62 2,36 1,98 1,66 1,29 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126∞ 2,58 2,33 1,96 1,645 1,28 0,842 0,674 0,524 0,253 0,126

Sumber : Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher, R. Adan Yates, F

Page 277: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

257

NILAI KRITIK SEBARAN F

f0,05 (υ1, υ2)

υ2

υ1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1234

161,418,5110,137,71

199,519,00

9,556,94

215,719,16

9,286,59

224,619,259,126,39

230,219,309,016,26

234,019,338,946,16

236,819,358,896,09

238,919,378,856,04

240,519,38

8,816,00

56789

6,615,995,595,325,12

5,795,144,744,464,26

5,414,764,354,073,86

5,194,534,123,843,63

5,054,393,973,693,48

4,954,283,873,583,37

4,884,213,793,503,29

4,824,153,733,443,23

4,774,103,683,393,18

1011121314

4,964,844,754,674,60

4,103.983,893,813,74

3,713,593,493,413,34

3,483,363,263,183,11

3,333,203,113,032,96

3,223,093,002,922,85

3,143,012,912,832,76

3,072,952,852,772,70

3,022,902,802,712,65

1516171819

4,544,494,454,414,38

3,683,633,593,553,52

3,293,243,203,163,13

3,063,012,962,932,90

2,902,852,812,772,74

2,792,742,702,662,63

2,712,662,612,582,54

2,642,592,552,512,48

2,592,542,492,462,42

2021222324

4,354,324,304,284,26

3,493,473,443,423,40

3,103,073,053,033,01

2,872,842,822,802,78

2,712,682,662,642,62

2,602,572,552,532,51

2,512,492,462,442,42

2,452,422,402,372,36

2,392,372,342,322,30

2526272829

4,244,234,214,204,18

3,393,373,353,343,33

2,992,982,962,952,93

2,762,742,732,712,70

2,602,592,572,562,55

2,492,472,462,452,43

2,402,392,372,362,35

2,342,322,312,292,28

2,282,272,252,242,22

304060120

4,174,084,003,923,84

3,323,233,153,073,00

2,922,842,762,682,60

2,692,612,532,452,37

2,532,452,372,292,21

2,422,342,252,172,10

2,332,252,172,092,01

2,272,182,102,021,94

2,212,122,041,961,88

Disalin dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians, Jilid I seizin E. S. Pearson danBiometrika Trustees.

Page 278: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

258

f0,05 (υ1, υ2)

υ2

υ1

10 12 15 20 24 30 40 60 120

1234

241,919,408,795,96

243,919,41

8,745,91

245,919,43

8,705,86

248,019,458,665,80

249,119,45

8,645,77

250,119,46

8,625,75

251,119,47

8,595,72

252,219,48

8,575,69

253,319,49

8,555,66

254,319,50

8,535,63

56789

4,744,063,643,353,14

4,684,003,573,283,07

4,623,943,513,223,01

4,563,873,443,152,94

4,523,843,413,122,90

4,503,813,383,082,86

4,463,773,343,042,83

4,433,743,303,012,79

4,403,703,272,972,75

4,363,673,232,932,71

1011121314

2,982,852,752,672,60

2,912,792,692,602,53

2,852,722,622,532,46

2,772,652,542,462,39

2,742,612,512,422,35

2,702,572,472,382,31

2,662,532,432,342,27

2,622,492,382,302,22

2,582,452,342,252,18

2,542,402,302,212,13

1516171819

2,542,492,452,412,38

2,482,422,382,342,31

2,402,352,312,272,23

2,332,282,232,192,16

2,292,242,192,152,11

2,252,192,152,112,07

2,202,152,102,062,03

2,162,112,062,021,98

2,112,062,011,971,93

2,072,011,961,921,88

2021222324

2,352,322,302,272,25

2,282,252,232,202,18

2,202,182,152,132,11

2,122,102,072,052,03

2,082,052,032,011,98

2,042,011,981,961,94

1,991,961,941,911,89

1,951,921,891,861,84

1,901,871,841,811,79

1,841,811,781,761,73

2526272829

2,242,222,202,192,18

2,162,152,132,122,10

2,092,072,062,042,03

2,011,991,971,961,94

1,961,951,931,911,90

1,921,901,881,871,85

1,871,851,841,821,81

1,821,801,791,771,75

1,771,751,731,711,70

1,711,691,671,651,64

304060120

2,162,081,991,911,83

2,092,001,921,831,75

2,011,921,841,751,67

1,931,841,751,661,57

1,891,791,701,611,52

1,841,741,651,551,46

1,791,691,591,501,39

1,741,641,531,431,32

1,681,581,471,351,22

1,621,511,391,251,00

Disalin dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians, Jilid I seizin E. S. Pearson danBiometrika Trustees.

Page 279: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

259

υ t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55

1234

63,669,925,844,60

31,826,964,543,75

12,714,303,182,78

6,312,922,352,13

3,081,891,641,53

1,3761,9610,9780,941

1,0000,8160,7650,741

0,7270,6170,5840,569

0,3250,2890,2770,271

0,1580,1420,1370,134

56789

4,033,713,503,363,25

3,362,143,002,902,82

2,572,452,362,312,26

2,021,941,901,861,83

1,481,441,421,401,38

0,9200,9060,8960,8890,883

0,7270,7180,7110,7060,703

0,5590,5530,5490,5460,543

0,2670,2650,2630,2620,261

0,1320,1310,1300,1300,129

1011121314

3,173,113,063,012,98

2,762,722,682,652,62

2,232,202,182,162,14

1,811,801,781,771,76

1,371,361,361,351,34

0,8790,8760,8730,8700,868

0,7000,6970,6950,6940,692

0,5420,5400,5390,5380,537

0,2600,2600,2590,2590,258

0,1290,1290,1280,1280,128

1516171819

2,952,922,902,882,86

2,602,582,572,552,54

2,132,122,112,102,09

1,751,751,741,731,73

1,341,341,331,331,33

0,8660,8650,8640,8620,861

0,6910,6900,6890,6880,688

0,5360,5350,5340,5340,533

0,2580,2580,2570,2570,257

0,1280,1280,1280,1270,127

2021222324

2,842,832,822,812,80

2,532,522,512,502,49

2,092,082,072,072,06

1,721,721,721,711,71

1,321,321,321,321,32

0,8600,8590,8580,8580,857

0,6870,6860,6860,6850,685

0,5330,5320,5320,5320,531

0,2570,2570,2560,2560,256

0,1270,1270,1270,1270,127

2526272829

2,792,782,772,762,76

2,482,482,472,472,46

2,062,062,052,052,04

1,711,711,701,701,70

1,321,321,311,311,31

0,8560,8560,8550,8550,854

0,6840,6840,6840,6830,683

0,5310,5310,5310,5300,530

0,2560,2560,2560,2560,256

0,1270,1270,1270,1270,127

304060

120

2,752,702,662,622,58

2,462,422,392,362,33

2,042,022,001,981,96

1,701,681,671,6571,645

1,311,301,301,291,28

0,8540,8530,8480,8450,842

0,6830,6810,6790,6770,674

0,5300,5290,5270,5260,524

0,2560,2550,2540,2540,253

0,1270,1260,1260,1260,126

Sumber: Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher, R. A. dan Yates, FTable III, Oliver & Boyd Ltd, Edinburgh.

Nilai PersentilUntuk Distribusi tυ = dk(Bilangan Dalam Badan DaftarMenyatakan tp)

Page 280: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

260

DAFTAR NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata ( )

0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n = 4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

25

30

n > 30

0,417

0,405

0,364

0,348

0,331

0,311

0,294

0,284

0,275

0,268

0,261

0,257

0,250

0,245

0,239

0,235

0,231

0,200

0,1871,031√

0,381

0,337

0,319

0,300

0,285

0,271

0,258

0,249

0,242

0,234

0,227

0,220

0,213

0,206

0,200

0,195

0,190

0,173

0,1610,886√

0,352

0,315

0,294

0,276

0,261

0,249

0,239

0,230

0,223

0,214

0,207

0,201

0,195

0,289

0,184

0,179

0,174

0,158

0,1440,805√

0,319

0,299

0,277

0,258

0,244

0,233

0,224

0,217

0,212

0,202

0,194

0,187

0,182

0,177

0,173

0,169

0,166

0,147

0,1360,768√

0,300

0,285

0,265

0,247

0,233

0,223

0,215

0,206

0,199

0,190

0,183

0,177

0,173

0,169

0,166

0,163

0,160

0,142

0,1310,736√Sumber : Conover, W.J., Pratical Nonparametric Statistics, JohrWiley & Sons, inc., 1973

Page 281: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

261

Tabel r untuk df = 1-50

df = (N–2)Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0,1 0,05 0,02 0,01 0,0011 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,00002 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,99903 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,99114 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,97415 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,95096 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,92497 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,89838 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,87219 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470

10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,823311 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,801012 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,780013 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,760414 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,741915 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,724716 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,708417 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,693218 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,678819 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,665220 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,652421 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,640222 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,628723 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,617824 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,607425 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,597426 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,588027 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,579028 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,570329 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,562030 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,554131 0,2913 0,3440 0,4032 0,4421 0,546532 0,2869 0,3388 0,3972 0,4357 0,539233 0,2826 0,3338 0,3916 0,4296 0,532234 0,2785 0,3291 0,3862 0,4238 0,525435 0,2746 0,3246 0,3810 0,4182 0,518936 0,2709 0,3202 0,3760 0,4128 0,512637 0,2673 0,3160 0,3712 0,4076 0,506638 0,2638 0,3120 0,3665 0,4026 0,500739 0,2605 0,3081 0,3621 0,3978 0,495040 0,2573 0,3044 0,3578 0,3932 0,489641 0,2542 0,3008 0,3536 0,3887 0,484342 0,2512 0,2973 0,3496 0,3843 0,479143 0,2483 0,2940 0,3457 0,3801 0,474244 0,2455 0,2907 0,3420 0,3761 0,469445 0,2429 0,2876 0,3384 0,3721 0,464746 0,2403 0,2845 0,3348 0,3683 0,460147 0,2377 0,2816 0,3314 0,3646 0,455748 0,2353 0,2787 0,3281 0,3610 0,451449 0,2329 0,2759 0,3249 0,3542 0,447350 0,2306 0,2732 0,3218 0,3542 0,4432

Page 282: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

262

TABEL CHI-KUADRAT

Nilai persentilUntuk distribusi=(Bilangan Dalam Badan Daftar Menyatakan )

, , , , , , , , , , , , ,1234

56789

1011121314

1516171819

2021222324

2526272829

30405060

708090

100

7.8810,612,814,9

16,718,520,322,023,6

25,226,828,329,831,3

32,831,335,737,238,6

40,041,442,844.245.6

46,948,349,651,052,3

53,766,879,592,0

104,2116,3128,3140,2

6,639,2111,313,3

15,116,818,520,121,7

23,224,726,627,729,1

30,632,033,134,836,2

37,638,940,341,643,0

44,345,647,048,349,6

50,963,776,288,4

100,4112,3124,1135,8

5,027,389,3511,1

12,814,416,017,519,0

20,521,923,324,726,1

27,328,830,231,532,9

31,235,536,838,139,4

40,641,943,244,545,7

47,059,371,483,3

95,0106,6118,1129,6

3,845,997,819,49

11,112,614,115,516,9

18,319,721,022,423,7

25,026,327,628,930,1

31,432,733,935,236,4

37,738,940,141,342,6

43,855,867,579,1

90,5101,9113,1124,3

2,714,616,257,78

9,2410,612,013,414,7

16,017,318,519,821,1

22,323,524,826,027,2

28,429,630,832,033,2

34,435,636,737,939,1

40,351,863,274,4

85,596,6107,6118,5

1,322,774,115,39

6,637,849,0410,211,4

12,513,714,816,017,1

18,219,420,521,622,7

23,824,926,027,128,2

29,330,431,532,633,7

34,845,656,367,0

77,688,198,6109,1

0,4551,392,373,36

4,355,356,357,348,34

9,3410,311,312,313,3

14,315,316,317,318,3

19,320,321,322,323,3

24,325,326,327,328,3

29,339,349,359,3

69,379,389,399,3

0,1020,5751,211,92

2,673,454,255,075,90

6,747,588,449,3010.2

11,011,912,813,714,6

15,516,317,218,119,0

19,920,821,722,723,6

24,533,742,652,3

61,771,180,690,1

0,0160,2110,5841,06

1,612,202,833,494,17

4,875,586,307,047,79

8,559,3110,110,911,7

12,413,214,014,815,7

16,517,318,118,919,8

20,629,137,746,5

55,364,373,382,4

0,0040,1030,3520,711

1,151,642,172,733,33

3,944,575,235,896,57

7,267,968,679,3910,1

10,911,612,313,113,8

14,615,416,216,917,7

18,526,534,843,2

51,760,469,177,9

0,0010,0510,2160,484

0,8311,241,692,182,70

3,253,824,405,015,63

6,266,917,568,238,91

9,5910,311,011,712,4

13,113,814,615,316,0

16,824,432,440,5

48,857,265,674,2

0,00020,02010,1150,297

0,5540,8721,241,652,00

2,563,053,574,114,66

5,235,816,417,617,63

8,268,909,5410,210,9

11,512,212,913,614,3

15,022,229,737,5

45,453,561,870,1

0,0000,0100,0720,207

0,4120,6760,9891,341,73

2,162,603,073,574,07

4,605,145,706,266,84

7,438,038,649,269,89

10,511,211,812.513,1

13,820,728,035,5

43,351,259,267,3

Sumber : Table Of Percentage Points Of The Distribution.Thompson. C.M.. Biometrika. Vol 32 (1941)

Page 283: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

263

Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal

x 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

-3.4-3.3-3.2-3.1-3.0

0.00030.00050.00070.00100.0013

0.00030.00050.00070.00090.0013

0.00030.00050.00060.00090.0013

0.00030.00040.00060.00090.0012

0.00030.00040.00060.00080.0012

0.00030.00040.00060.00080.0011

0.00030.00040.00060.00080.0011

0.00030.00040.00050.00080.0011

0.00030.00040.00050.00070.0010

0.00020.00030.00050.00070.0010

-2.9-2.8-2.7-2.6-2.5

0.00190.00260.00350.00470.0062

0.00180.00250.00340.00450.0060

0.00170.00240.00330.00440.0059

0.00170.00230.00320.00430.0057

0.00160.00230.00310.00410.0055

0.00160.00220.00300.00400.0054

0.00150.00210.00290.00390.0052

0.00150.00210.00280.00380.0051

0.00140.00200.00270.00370.0049

0.00140.00190.00260.00360.0048

-2.4-2.3-2.2-2.1-2.0

0.00820.01070.01390.01790.0228

0.00800.01040.01360.01740.0222

0.00780.01020.01320.01700.0217

0.00750.00990.01290.01660.0212

0.00730.00960.01250.01620.0207

0.00710.00940.01220.01580.0202

0.00690.00910.01190.01540.0197

0.00680.00890.01160.01500.0192

0.00660.00870.01130.01460.0188

0.00640.00840.01100.01430.0183

-1.9-1.8-1.7-1.6-1.5

0.02870.03590.04460.05480.0668

0.02810.03520.04360.05370.0655

0.02740.03440.04270.05260.0643

0.02680.03360.04180.05160.0630

0.02620.03290.04090.05050.0618

0.02560.03220.04010.04950.0606

0.02500.03140.03920.04850.0594

0.02440.03070.03840.04750.0582

0.02390.03010.03750.04650.0571

0.02330.02940.03670.04550.0559

-1.4-1.3-1.2-1.1-1.0

0.08080.09680.11510.13570.1587

0.07930.09510.11310.13350.1562

0.07780.09340.11120.13140.1539

0.07640.09180.10930.12920.1515

0.07490.09010.10750.12710.1492

0.07350.08850.10560.12510.1469

0.07220.08690.10380.12300.1446

0.07080.08530.10200.12100.1423

0.06940.08380.10030.11900.1401

0.06810.08230.09850.11700.1379

-0.9-0.8-0.7-0.6-0.5

0.18410.21190.24200.27430.3085

0.18140.20900.23890.27090.3050

0.17880.20610.23580.26760.3015

0.17620.20330.23270.26430.2981

0.17360.20050.22960.26110.2946

0.17110.19770.22660.25780.2912

0.16850.19490.22360.25460.2877

0.16600.19220.22060.25140.2843

0.16350.18940.21770.24830.2810

0.16110.18670.21480.24510.2776

-0.4-0.3-0.2-0.1-0.0

0.34460.38210.42070.46020.5000

0.34090.37830.41680.45620.4960

0.33720.37450.41290.45220.4920

0.33360.37070.40900.44830.4880

0.33000.36690.40520.44430.4840

0.32640.36320.40130.44040.4801

0.32280.35940.39740.43640.4761

0.31920.35570.39360.43250.4721

0.31560.35200.38970.42860.4681

0.31210.34830.38590.42470.4641

0.00.10.20.30.4

0.50000.53980.57930.61790.6554

0.50400.54380.58320.62170.6591

0.50800.54780.58710.62550.6628

0.51200.55170.59100.62930.6664

0.51600.55570.59480.63310.6700

0.51990.55960.59870.63680.6736

0.52390.56360.60260.64060.6772

0.52790.56750.60640.64430.6808

0.53190.57140.61030.64800.6844

0.53590.57530.61410.65170.6879

0.50.60.70.80.9

0.69150.72570.75800.78810.8159

0.69500.72910.76110.79100.8186

0.69850.73240.76420.79390.8212

0.70190.73570.76730.79670.8238

0.70540.73890.77040.79950.8264

0.70880.74220.77340.80230.8289

0.71230.74540.77640.80510.8315

0.71570.74860.77940.80780.8340

0.71900.75170.78230.81060.8365

0.72240.75490.78520.81330.8389

1.01.11.21.31.4

0.84130.86430.88490.90320.9192

0.84380.86650.88690.90490.9207

0.84610.86860.88880.90660.9222

0.84850.87080.89070.90820.9236

0.85080.87290.89250.90990.9251

0.85310.87490.89440.91150.9265

0.85540.87700.89620.91310.9278

0.85770.87900.89800.91470.9292

0.85990.88100.89970.91620.9306

0.86210.88300.90150.91770.9319

1.51.61.71.81.9

0.93320.94520.95540.96410.9713

0.93450.94630.95640.96490.9719

0.93570.94740.95730.96560.9726

0.93700.94840.95820.96640.9732

0.93820.94950.95910.96710.9738

0.93940.95050.95990.96780.9744

0.94060.95150.96080.96860.9750

0.94180.95250.96160.96930.9756

0.94290.95350.96250.96990.9761

0.94410.95450.96330.97060.9767

2.02.12.22.32.4

0.97720.98210.98610.98910.9918

0.97780.98260.98640.98960.9920

0.97830.98300.98680.98980.9922

0.97880.98340.98710.99010.9925

0.97930.98380.98750.99040.9927

0.97980.98420.98780.99060.9929

0.98030.98460.98810.99090.9931

0.98080.98500.98840.99110.9932

0.98120.98540.98870.99130.9934

0.98170.98570.98900.99160.9936

2.52.62.72.82.9

0.99380.99530.99650.99740.9981

0.99400.99550.99660.99750.9982

0.99410.99560.99670.99760.9982

0.99430.99570.99680.99770.9983

0.99450.99590.99690.99770.9984

0.99460.99600.99700.99780.9984

0.99480.99610.99710.99790.9985

0.99490.99620.99720.99790.9985

0.99510.99630.99730.99800.9986

0.99520.99640.99740.99810.9986

3.03.13.23.33.4

0.99870.99900.99930.99950.9997

0.99870.99910.99930.99950.9997

0.99870.99910.99940.99950.9997

0.99880.99910.99940.99960.9997

0.99880.99920.99940.99960.9997

0.99890.99920.99940.99960.9997

0.99890.99920.99940.99960.9997

0.99890.99920.99950.99960.9997

0.99900.99930.99950.99960.9997

0.99900.99930.99950.99970.9998

Page 284: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...
Page 285: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...
Page 286: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...
Page 287: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...
Page 288: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

BIODATA PENULIS

NAMA : SUCI RAHMADIA UTAMI

NAMA PANGGIL : SUCI

TEMPAT / TANGGAL LAHIR : KUBU APAR / 05 MARET 1994

ALAMAT : BUKIK JORONG GOBAH KENAGARIAN

BUKIK BATABUAH

EMAIL : SUCI. UTAMI [email protected]

NO HP : 082386165961

MOTTO : ANDA AKAN MENDAPATKAN HASIL

SESUAI APA YANG ANDA USAHAKAN

Page 289: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...

DOKUMENTASI

Page 290: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...
Page 291: pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw - e ...