PENGARUH MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MUSLIM PERUSAHAAN BAKPIA AMEL GEMPOL PASURUAN SKRIPSI Oleh : CITRA PUTRI WIDAYATI 210214192 Pembimbing: LUKMAN SANTOSO, M.H. NIP: 198505202015031002 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
MUSLIM PERUSAHAAN BAKPIA AMEL GEMPOL PASURUAN
SKRIPSI
Oleh :
CITRA PUTRI WIDAYATI
210214192
Pembimbing:
LUKMAN SANTOSO, M.H.
NIP: 198505202015031002
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2019
ABSTRAK
Widayati, Citra Putri, 2019, Pengaruh Marketing Terhadap Loyalitas
Konsumen Muslim Perusahaan Bakpia Amel Gempol Pasuruan. Jurusan
Hukum Ekonomi Islam (Muamalah) Fakultas Syariah Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo. Dosen Pembimbing Lukman Santoso, M.H.
Kata kunci: Mega Marketing, Loyalitas, Konsumen
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pemasaran bagi sebuah
perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan guna
menarik perhatian serta minat calon konsumen untuk membeli sebuah produk di
perusahaan tersebut. Secara teoritis pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen muslim. Salah satu dari jenis pemasaran adalah dengan menggunakan
strategi Marketing yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place),
promosi (promotion). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah
Marketing berpengaruh terhadap loyalitas konsumen muslim perusahaan Bakpia
Amel Gempol Pasuruan.
Dari latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah, apakah
variabel-variabel marketing berpengaruh terhadap loyalitas konsumen muslim di
perusahaan Bakpia Amel dan apakah semua variabel marketing secara serentak
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di perusahaan Bakpia Amel. Tujuannya
adalah untuk menjelaskan pengaruh variablel produk, harga, tempat dan promosi
serta pengaruh variabel marketing secara simultan terhadap loyalitas konsumen
muslim perusahaan Bakpia Amel Gempol Pasuruan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian angket dan
wawancara. Jumlah responden yang diteliti di perusahaan Bakpia Amel sebanyak
100 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji validasi, uji
reliabilitas, uji regresi linear sederhana dan uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh produk signifikan terhadap
loyalitas konsumen muslim perusahaan Bakpia Amel diperoleh nilai t hitung > t
tabel (4,213 > 1,985). Pengaruh harga yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen muslim perusahaan Bakpia Amel diperoleh nilai t hitung > t tabel
(10,030 > 1,984). Pengaruh tempat yang signifikan terhadap loyalitas konsumen
muslim perusahaan Bakpia Amel diperoleh nilai t hitung > t tabel (7,468 > 1,985).
Pengaruh promosi signifikan terhadap loyalitas konsumen muslim perusahaan
Bakpia Amel diperoleh nilai t hitung > t tabel (7,756 > 1,985). Adanya pengaruh
variabel marketing (produk, harga, tempat, promosi) secara simultan terhadap
loyalitas konsumen muslim perusahaan Bakpia Amel diperoleh nilai F hitung > F
tabel (37,234 > 3,94).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan berkembangnya pariwisata di Indonesia,
perkembangan dunia industripun semakin pesat dengan tingkat persaingan
antar industriatau perusahaan semakin tinggi.Hal itu menjadikan suatu
industri untuk membuat strategi yang bagus agar dapat bertahan dan
menjadi pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu.Salah satu industri
yang berdampak adalah industri makanan.
Keberhasilan produsen makanan banyak ditentukan oleh ketepatan
produsen dalam memanfaatkan peluang dan mengidentifikasi kegiatan-
kegiatan individu dalam usahanya mendapatkan dan memilih makanan.
Banyak produsen yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara
memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi
pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar. Salah satu tujuan
produsen adalah untuk mempertahankan eksistensi kinerjanya untuk
mencapai suatu tingkat pertumbuhan tertentu. Perusahaan tersebut akan
berusaha menguasai pangsa pasar dengan berbagai strategi pemasaran dan
juga pelayanannya dengan tujuan akhir mendapatklan laba maksimal
dengan tingkat efisiensi kinerja secara optimal. Dengan kata lain,
pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh produsen
dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup dalam persaingan
usaha yang semakin ketat dan untuk mengembangkan usahanya.1
Menurut Basu Swastha pengertian loyalitas adalah perilaku
konsumen yang dapat diketahui jika konsumen telah melakukan pembelian
produk yang ditawarkan di pasar. Konsumen yang loyal adalah suatu
komitmen yang mendalam untuk membeli kembali dan berlangganan
suatu produk atau jasa secara konsisten di masa yang akandatang,
sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian merek yang sama
walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yang
berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan merek. Loyalitas
mutlak diperlukan suatu perusahaan untuk tetap survive dan mampu
bersaing dengan perusahaan yang lainnya. Untuk membangun loyalitas
diperlukan adanya usaha-usaha dari pihak bank untuk tetap memberikan
kualitas terbaik dalam setiap jasa yang dimilikinya, sehingga terbentuk
persepsi kualitas yang kuat di benak konsumen.2
Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua
perusahaan.Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah
perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja
keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.Hal ini
menjadi ladang utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan
1 Halimatus Sa’diyah, Elpawati dan Rizki Adi Puspita Sari,”Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Loyalitas Konsumen Kecap Manis ABC Di Jabodetabek,” Jurnal Agrobisnis, Vol.10,
No.1 (Juni 2016), 133. 2Cecep Prabudi,”Analisis Pengaruh Kualitas Produk Persepsi Hrga Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bakpia Willis Di Kota Magelang, Semarang Dan
Yogyakarta,”Jurnal Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Vol. 3
No.4 (2014), 8.
mempertahankan mereka.Mempertahankan pelanggan untuk tetap loyal
kepada perusahaan lebih sulit dibandingkan mencari pelanggan yang
baru.Mempertahankan semua konsumen yang ada umumnya akan lebih
menguntungkan dibandingkan dengan pergantian konsumen, karena biaya
untuk menarik konsumen baru bisa lima kali lipat dari biaya
mempertahankan konsumen yang sudah ada. Jadi, mempertahankan
konsumen sama dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Hal ini disebabkan karena dengan mempertahankan konsumen berarti
dapat meningkatkan penerimaan atau pendapatan perusahaan dalam
penjualan produk.Perusahaan berusaha untuk menjalin hubungan dengan
pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap
pelanggannya.Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan loyalitas
pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi
keinginan pelanggan. Sehingga pelanggan akan menjadi loyal kepada
perusahaan.3
Pelanggan yang setia tidak bisa menjamin keberhasilan suatu
perusahaan, namun juga merupakan sumber daya yang amat berharga bagi
suatu perusahaan. Nilai dari suatu perusahaan akan meningkat dengan
banyaknya pelanggan yang setia terhadap produk tersebut. Nilai tercipta
ketika pelanggan merasa bahwa mereka mendapat lebih dari apa yang
mereka harapkan. Dari nilai yang diberikan kepada pelanggan tersebut
maka perusahaan akan mampu menciptakan kepuasan bagi pelanggannya.
3Bayu Abdi Prayoga,”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Di PT
Madu Baru PG. PS Madukismo Yogyakarta,” Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 13 (2015), 1.
Pelanggan yang puas akan sampai pada taraf dimana mereka siap untuk
merekomendasikan perusahaan tersebut pada orang lain. Hal itu
memperlihatkan kesetiaan mereka pada perusahaan.4
Bloemer dkk (1998) dalam penelitiannya menekankan arti
pentingnya pembentukan loyalitas perusahaan sebagai dasar bagi
perusahaan untuk bertahan dan menghadapi persaingan.Loyalitas
konsumen terhadap suatu perusahaan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor seperti citra baik yang dimiliki perusahaan tersebut, kualitas
pelayanan yang diberikan, dan kepuasan terhadap perusahaan.Faktor-
faktor tersebut memegang peran penting dalam meningkatkan posisi
persaingan perusahaan.Ketiga faktor tersebut dapat diwujudkan dengan
Marketing.5
Pemasaran (marketing) merupakan kegiatan yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di
dalam pangsa pasar.Peran pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan
produk atau jasa ke tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau
jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan
baru dengan menjanjikan nilai super, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif,
4Abbas Firdayanti,”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada Home
Industry Moshimoshi Cake Samarinda,” e-Journal Administrasi Bisnis, 3 (2015), 244. 5Novia Yuliana Rahmawati,”Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas
Nasabah Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Malang.” Jurnal Ekonomi dan
Bisnis UBM Vol 3, No. 1 (2015), 31.
serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang
teguh prinsip pelanggan.6
Semakin pesatnya persaingan dalam jasa industri makanan akhir-
akhir ini maka tidak heran jika perilaku konsumen sangat beragam karena
konsumen disuguhkan oleh pilihan produk tertentu.Selain produk, banyak
faktor-faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembelian oleh
konsumen seperti harga, promosi dan distribusi, atau yang dikenal dengan
bauran pemasaran.7 Menurut Kotler bauran pemasaran adalah proses
penggabungan dalam strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi
masing-masing perusahaan yang terstandarisasi dengan produk, harga
yang rendah, promosi dan saluran distribusi. Promosi menyebabkan orang
yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatru produk akan menjadi
tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian.
Harga dapat menjadi alat yang kompetitif dalam bersaing, penetapan harga
perlu disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas produk.Sedangkan
distribusi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen untuk
membeli suatu produk.Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen
PR merupakan seni menciptakan pengertian publik yang
lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik
terhadap suatu individu/organisasi. Public relation merupakan
pembedaan fungsi managemen yang secara fungsional
memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk
saling mempercayai dan saling menyesuaikan.61
Public relation
tidak hanya sebatas pada memperkenalkan produk ke khalayak
tetapi berlanjut sampai ke pelayanan pasca penjualan hingga
tercipta kepuasan konsumen yang nantinya membentuk
pelanggan yang setia (loyal) terhadap produk. Hubungan
tersebutlah yang memberikan kesan baik terhadap konsumen
yang suatu perusahaan.62
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi
perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana
persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan
sebuah perusahaan.63
6) Power
Yang dimaksud power ( kekuatan ) disini adalah
mengenali, membina hubungan dengan pihak-pihak yang
61Danandjaja, Peranan Humas Dalam Perusahaan( Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), 14. 62Putu Yudhistira Budhi Setiawan, Ahmad Fudholi dan Satibi,”Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Produk,” Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi Vo. 6 No.2 (Juni 2016), 134. 63
Danandjaja, Peranan Humas, 16.
memiliki pengaruh terhadap pasar. Atau bisa juga diartikan
sebagai upaya – upaya yang dilakukan dalam rangka
memanfaatkan peluang yang timbul dari adanya peraturan
mengenai usaha yang dilakukan. Power juga merupakan
komponen yang sangat berpengaruh dalam pemasaran. Power
atau kekuatan memiliki dampak yang positif dalam hasil
produk yang dihasilakan.64
Power di bagi menjadi dua yaitu
a) Dari dalam perusahaan
Bagian dari power di dalam suatu perusahaan
seperti halnya citra perusahaan yang baik dan brand
image bagi perusahaan. Ketika perusahaan mempunyai
power dari dalam, perusahaan tersebut akan mudah
dikenali oleh orang.
b) Dari luar perusahaan
Power dari luar perusahaan kaitanya dengan pihak-
pihak yang mempunyai peran yang sangat besar
sehingga dapat menunjang keberhasilan suatu
perusahaan dalam memasarkan produknya. Pihak
tersebut bekerja sama dengan perusahaan guna
mendapatkan keuntungan masing-masing.65
64Abbas Firdayanti,”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada
Home Industry Moshimoshi Cake Semarang),” e-Journal Administrasi Bisnis Vol.3 No.1 (2015),
261. 65
Hurriyati, Bauran, 63.
3. Hubungan Antar Variabel
a. Keterkaitan Antara Produk Dengan Loyalitas Konsumen
Muslim
Menurut Gitosudarmono, produk adalah segala sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan menurut
Sistaningrum, produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat
diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga,
pelayanan perusahaan untuk memuaskan keinginan
kebutuhannya.Menurut Kotler dan Amstrong, produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuasakan keinginan atau kebutuhan.Jadi pada dasarnya produk
adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks.66
Nilai sebuah
produk ditetapkan oleh pembeli. Produk yang ditawarkaan baik dan
sesuai dengan keinginan konsumen memudahkan konsumen untuk
memenuhi kebutuhannya dan akan memberi sebuah keuntungan
tersendiri bagi sebuah perusahaan untuk secara tidak langsung
mempengaruhi loyalitas konsumen muslim. Jika perusahaan
berhasil memperoleh dan mempertahankan produk yang baik, maka
dapat menjadi rintangan yang efektif bagi para pesaing untuk
mendapatkan akses ke pasar.Faktor produk akan mempengaruhi
kesuksesan sebuah bisnis. Konsumen akan selalu
66Bayu Abdi Prayoga,”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Di PT
Madu Baru PG. PS Madukismo Yogyakarta,” Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 13 (2015),
32.
mempertimbangkan untuk membeli dengan melihat faktor dari
produk tersebut, karena produk yang baik berkaitan terhadap
keputusan pembelian pelanggan untuk membeli atau menggunakan
suatu produk.67
b. Keterkaitan Antara Harga Dengan Loyalitas Konsumen
Muslim
Menurut Kotler, harga adalah jumlah semua nilai yang
diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Menurut Basu
Swasrtha, harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Menurut Tjiptono,
harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang
dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau pengguna uatu barang atau jasa. Dapat
disimpulkan bahwa, produk adalah keseluruhan nilai suatu barang
maupun jasa yang diberikan dalam bentuk uang.68
Dalam
memandang suatu harga, konsumen mempunyai beberapa
pandangan yang berbeda. Apabila harga yang ditetapkan tidak
sesuai dengan kualitas yang diharapkan, maka konsumen akan
menyadari hal tersebut. Tidak selamanya harga yang murah akan
mencerminkan tingkat kualitas suatu produk yang buruk. Begitu
67Ibid., 34. 68Citra Faizah,”Analisis Pengaruh Lokasi, Persepsi Harga, dan Produk Terhadap Minat
Beli,” Skripsi (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro), 26-27.
juga sebaliknya, harga yang mahal tidak selalu mencerminkan
kualitas produk yang baik pula.Pandangan tersebut menyebabkan
terjadinya hubungan antara permintaan dengan harga jual. Apabila
permintaan rendah maka permintaan produk tersebut akan rendah,
begitu juga jika harga rendah maka permintaan produk akan tinggi.
Menurut Stanton dalam Citra Faizah, ada 3 ukuran yang
menentukan harga yaitu: 1) harga yang sesuai dengan kualitas
produk 2) harga yang sesuai dengan manfaat produk 3)
perbandingan harga dengan produk lain. Untuk itu perusahaan
harus selektif dalam menentukan tingkat harga yang ditetapkan
untuk produk tersebut.Apakah harga yang ditetapkan oleh
perusahaan sesuai dengan kualitas yang ditawarkan atau tidak.
Angipora dalam Citra Faizah menyatakan bahwa harga
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen muslim.69
c. Keterkaitan Antara Tempat/Lokasi Dengan Loyalitas
Konsumen Muslim
Menurut Kotler, lokasi adalah mengenai tempat berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya
mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen. Lokasi
berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan
mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Lokasi
yang tepat dan strategis memudahkan akses bagi calon konsumen
69
Ibid., 26.
untuk memenuhi kebutuhannya dan akan memberi sebuah
keuntungan tersendiri bagi bagi sebuah usaha untuk secara tidak
langsung mempengaruhi minat beli konsumen. Jika perusahaan
berhasil memperoleh dan mempertahankan lokasi yang strategis,
maka dapat menjadi rintangan yang efektif bagi para pesaing untuk
mendapatkan akses ke pasar. Faktor lokasi akan mempengaruhi
kesuksesan sebuah bisnis. Konsumen selalu mempertimbangkan
untuk membeli dengan melihat faktor lokasi, karena lokasi yang
strategis berkaitan terhadap keputusan pembelian pelanggan untuk
membeli atau menggunakan suatu produk.70
d. Keterkaitan Antara Promosi Dengan Loyalitas Konsumen
Muslim
Menurut Tjiptono, Promosi adalah bentuk komunikasi
pemasaran artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Menurut Gitosudarmo, promosi
adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi
senang lalu membeli produk tersebut. Menurut Kotler, promosi
70Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2000), 231.
adalah bagian dari proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar menggunakan komposisi bauran
promosi (promotional mix).71
Tujuan utama dari promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Promosi yang tepat dan baik memudahkan akses
bagi calon konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dan akan
memberi sebuah keuntungan tersendiri bagi sebush perusahaan
untuk secara tidak langsung mempengaruhi minat beli konsumen.
Jika perusahaan mampu mempertahankan promosi yang tepat dan
baik, maka akan menjadikan konsumen menjadi loyal terhadap
perusahaan tersebut. Faktor promosi akam mempengaruhi
kesuksesan sebuah bisnis. Konsumen akan selalu
mempertimbangkan untuk membeli dengan melihat faktor promosi,
karena promosi yang tepat dan baik berkaitan terhadap keputusan
pembelian pelanggan untuk membeli atau menggunakan sebuah
produk.72
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh marketing terhadap loyalitas
konsumen telah dilakukan oleh beberapa orang sebelumnya, diantaranya
adalah:
71Ibid, 235. 72
Ibid., 237.
Pertama, penelitian Halimatus Sa’diyah, Elpawati dan Rizki Adi
Puspita Sari dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Loyalitas Konsumen Kecap Manis ABC di Jabodetabek”, dengan variabel
independentnya yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Adapun
variabel dependentnya yaitu loyalitas pelanggan melalui mediasi variabel
atau variabel perantara perilaku konsumen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel produk, harga, tempat, dan promosi bersama-sama
memiliki pengaruh pada perilaku konsumen saat uji parsial menunjukkan
bahwa variabel produk dan promosi memiliki efek langsung pada loyalitas
konsumen, dan variabel harga dan tempat tidak memiliki pengaruh secara
langsung tetapi melalui variabel perantara yaitu perilaku konsumen.73
Kedua, penelitian Cecep Prabudi dengan judul “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk Persepsi Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Bakpia Willis Di Kota Magelang, Semarang Dan
Yogyakarta”, dengan variabel independentnya yaitu kualitas produk,
persepsi harga dan citra merek. Adapun yang menjadi variabel
dependentnya yaitu keputusan pembelian.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa analisis data statistik, indikator-indikator penelitian ini bersifat
valid dan variabelnya bersifat reliabel.Secara individual variabel yang
paling memiliki pengaruh paling besar adalah variabel citra merek diikuti
oleh variabel kualitas produk, sedangkan variabel persepsi harga
berpengaruh negatif.Pengujian hipotesis menggunakan Uji T menunjukkan
73 Halimatus Sa’diyah, Elpawati, dan Rizki Adi Puspita Sari,”Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Kecap Manis ABC Di Jabodetabek,” Jurnal Agribisnis
Vol. 19 No. 1 (Juni 2016), 133.
bahwa variabel kualitas produk dan citra merek terbukti secara signifikan
mempengaruhi variabel dependent keputusan pembelian, sedangkan
variabel persepsi harga tidak.74
Ketiga, penelitian Eka Devi Harsanti dengan judul “Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan
Konsumen”, dengan variabel independentnya yaitu produk, harga, lokasi,
dan promosi.Adapun variabel dependentnya yaitu loyalitas konsumen.Dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel produk, harga, lokasi
dan promosi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.75
Keempat, penelitian Gede Hadi Reynaldi dan Ni Wayan Sri
Suprapti dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas
Pelanggan Mobil Merek HONDA Di Kota Denpasar”.Adapun variabel
independentnya adalah kualitas produk, kewajaran harga, saluran
distribrusi, dan kredibilitas endorser.Dan variabel dependentnya adalah
loyalitas pelanggan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat
variabel bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas pelanggan mobil merek Honda.Keempat variabel yang paling
kuat pengaruhnya adalah kualitas produk, dan yang paling lemah variabel
kredibilitas endorser.76
74Cecep Prabudi,”Analisis Pengaruh Kualitas Produk Persepsi Hrga Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bakpia Willis Di Kota Magelang, Semarang Dan
Yogyakarta,” 4 (2014), 86-87. 75
Eka Devi Harsanti, “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen
Melalui Kepuasaan Konsumen,” Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2016), 43. 76
Gede Hadi Reynaldi dan Ni Wayan Sri Suprapti,”Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Loyalitas Pelanggan Mobil Merek Honda Di Kota Denpasar,” E-Jurnal Manajemen
Unud Vol. 6 No. 1 (2017), 81.
Kelima, penelitisn Shandy Marsono Budhi Poniman dan Endang
Saryanti dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Pasar Tradisional Di Kota Surakarta”.Adapun variabel
independentnya adalah produk, harga, lokasi, dan promosi.Dan variabel
dependentnya adalah loyalitas konsumen.Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variable produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen.Sedangkan harga, distribusi dan promosi di tolak, berarti
distribusi pasar tradisional berpengaruh positif dan tidak dignifikan
terhadap loyalitas konsumen pasar tradisional.77
Keenam, penelitian Teram Yulianto dengan judul “Pengaruh
Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen The Celup Tambi Di
Wonosobo”. Adapun variabel independentnya adalah produk, harga,
promosi, distribusi, dan public relation (humas).Dan variabel
dependentnya adalah loyalitas konsumen.Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel produk, harga, promosi, distribusi, dan public
relation(humas) secara bersama mempengaruhi loyalitas konsumen dan
yang paling dominan adalah variabel produk.78
Penelitian ini mempunyai persamaan dengan penelitian
sebelumnya, yaknimembahas tentang marketing mix dan pada variabel
dependentnya adalah loyalitas konsumen.Sedangkan perbedaannya,
penelitian sebelumnya yakni variabel independentnya produk, promosi,
77
Budhi Poniman dan Endang Saryani,”Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Pasar Tradisional Di Kota Surakarta,” Jurnal ProBank, 1 (2015), 15. 78
Teram Relianto,”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen The Celup
Tambi Di Wonosobo,” Jurnal UMS,1 (2015), 67.
distribusi, public relations(humas), dan kredibilitas endorser.Sedangakan
penelitian ini membahas tentang marketing dengan 4 variabel independent
yaitu produk, harga, tempat dan promosi.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori yang sudah di paparkan menurut Kotler loyalitas
dipengaruhi oleh marketingdan didukung penelitian – penelitian terdahulu
maka penelitian ini untuk menguji kembali berdasarkan masalah yang
terdapat di latar belakang bahwa ada problem mengenai marketing yang
ada di perusahaan Bakpia Amel Gempol Pasuruan. Sehingga skema
kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah :
Gambar 2.1
Keterangan:
1. Produk (X1) berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen muslim (Y).
2. Harga (X2) berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen muslim (Y).
3. Tempat (X3) berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen muslim (Y).
4. Promosi (X4) berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen muslim (Y).
Y
X2
X3
X4
X1
Gambar tersebut menunjukkan variabel marketingberpengaruh
terhadap loyalitas konsumen di Perusahaan Bakpia Amel Gempol
Pasuruan.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di
bawah” dan “thesa” yang berarti “kebenaran”. Hipotesis dapat
didefinisikan sebagaijawaban sementara yang kebenarannya masih harus
diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan
pustaka.79
a. Persepsi Produk Berpengaruh Terhadap Loyalitas Konsumen = H1
b. Persepsi Harga Berpengaruh Terhadap Loyalitas Konsumen = H2
c. Persepsi Tempat Berpengaruh Terhadap Loyalitas Konsumen = H3
d. Persepsi Promosi Berpengaruh Terhadap Loyalitas Konsumen = H4
Dimana keempat persepsi tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Philip Kotler dimana jika Marketing yang diterapkan
dengan baik, maka loyalitas semakin tinggi.Dan keempat persepsi tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen.
79
Yusy Iralisa,”Pengaruh Marketing Mix (Produk, Harga, Lokasi dan Promosi) Terhadap
Loyalitas Pelanggan Dunkin Donuts Bandar Lampung,” Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung Vol.1 No.1 (2017), 41.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secarapurposive, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.80
Dalam rancangan penelitian ini penulis menggunakan
variabel. Variabel yang digunakan adalah variabel bebas (independen)
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat) dan variabel
terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
independennya adalah produk, harga, lokasi dan promosi sedangkan
variabel dependennya adalah loyalitas konsumen muslim.
80
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2008), 8.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang diteliti. Variabel
tersebut yaitu:
a) Variabel Independent (Variabel X)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah :
1) Produk (X1)
2) Harga (X2)
3) Tempat (X3)
4) Promosi (X4)
b) Variabel Dependent (Variabel Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel Y adalah loyalitas
konsumen.
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
penelitian Definisi Indikator Keterangan
Produk
(X1)
Segala yang
ditawarkan kepada
pasar untuk
diperhatikan,
dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi
yang bisa
memuaskan
kebutuhan atau
keinginan81
1. Produk yang
ditawarkan
memiliki
kejelasan
barang,
kejelasan ukuran
atau takaran,
kejelasan
komposisi, tidak
rusak atau
kadaluarsa dan
menggunakan
bahan yang baik
2. Produk yang
diperjual belikan
adalah produk
Diperoleh
dari Jurnal
Managemen
Universitas
Udayana
atas nama
Gede Hadi
Reynaldi
dan Ni
Wayan Sri
Suprapti
tahun 2016
81
Shinta, Manajemen Pemasaran,81.
yang halal
3. Jenis dan bentuk
produk yang
disediakan
bervariasi
4. Produk yang
telah
mempunyai
nama dan
diterima di
pasaran atau
masyarakat
5. Label expired
dan label halal
dari MUI
Harga
(X2)
Satuan moneter atau
ukuran lainnya
termasuk barang dan
jasa lain yang
ditukarkan agar
memperoleh hak
kepemilikan82
1. Potongan harga
2. Murah dari
pesaingnya
3. Harga dapat
dijangkau oleh
konsumen
Diperoleh
dari Jurnal
ProBank
atas nama
Budhi
Poniman
dan Endang
Saryani
tahun 2015
Tempat
(X3)
Berbagai kegiatan
yang dilakukan
perusahaan untuk
membuat produknya
mudah diperoleh dan
tersedia untuk
konsumennya ysng
meliputi jenis
hubungan, perantara,
penyimpanan, lokasi
dan transportasi.83
1. Tempat yang
baik, bersih,
sehat, aman dan
nyaman
2. Tempat yang
strategis atau
dekat dengan
jalan raya
3. Ketepatan atau
kecepatan waktu
tiba di tangan
konsumen ketika
ada pesanan
antar
Diperoleh
dari Jurnal
IAIN
Ponorogo
atas nama
Eka Dewi
Harsanti
tahun 2016
82
Gitosudarmono, Manajemen Pemasaran., 177. 83
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma,Menggagass Bisnis
Islam (Jakarta: Gema Insani, 2008), 169.
Promosi
(X4)
Kegiatan
memberitahukan dan
mengkomunikasikan
kepada masyarakat
tentang keberadaan
produk,
kemanfaatan,
keunggulan, atribut-
atribut yang dimiliki,
harga, dimana dan
cara
memperolehnya.84
1. Menyediakan
sampel untuk
setiap produk
2. Informasi dari
mulut ke mulut
3. Informasi dari
event-event
tertentu
4. Mempromosikan
produk di media
sosial dengan
aturan agama
Islam
5. Pelayanan
pelanggan yang
tidak sanggup
membayar
kontan diberi
tempo untuk
melunasinya
6. Kebenaran dan
kejujuran dalam
promosi
Diperoleh
dari Jurnal
UMS atyas
nama Teram
Relianto
tahun 2015
Loyalitas
Konsumen
(Y)
Derajat sejauh mana
seorang konsumen
menunjukkan
perilaku pembelian
berulang dari suatu
penyedia barang atau
jasa.85
1. Kepuasan
terhadap produk
yang dibeli
2. Pembelian
kembali
3. Enggan
berpindah ke
perusahaan lain
4. Pembeli akan
mempromosikan
kepada orang
lain mengenai
kualitas produk
yang baik di
perusahaan
Bakpia Amel
Diperoleh
dari
penelitian
Burhanudin
tahun 2011
84
Agustina, Manajemen, 105-106. 85
Tjiptono, Pemasaran Strategic,76.
C. Populasi , Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan (keseluruhan) unsur atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu peristiwa.Karakteristik
disini ditafsirkan sebagai sifat-sifat yang ingin diketahui atau diamati
pada suatu penelitian dan keadaannya senantiasa berubah-ubah.Dalam
penelitian, istilah karakteristik biasa juga disebut sebagai variabel atau
perubah.86
Populasi yang akan diambil atau diteliti yaitu para
konsumen perusahaan Bakpia Amel Gempol Pasuruan pada tahun 2018
adalah 2.893 konsumen. Adapun konsumen non muslim di perusahaan
Bakpia Amel adalah 143 konsumen, sedangkan konsumen muslim
perusahaan Bakpia Amel adalah 2.750 konsumen.
Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah konsumen
muslim perusahaan Bakpia Amel yang berjumlah 2.750 konsumen, karena
mayoritas konsumen di perusahaan Bakpia Amel adalah muslim.
2. Sampel
Sampel adalah kumpulan dari unsur atau individu yang merupakan
bagian dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan karena adanya
keterbatasan dana, waktu dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti,
biasanya pada penelitian dengan jumlah populasi besar.87
Untuk
menentukan sampel, perlu diperhatikan kualitas populasi. Jika populasi
lebih dari 100 maka, diambil 10-15% sebagai sampel, sedangkan
pengujian validitas instrument, peneliti mengambil sampel sebanyak
30 responden dengan menggunakan 21 item pernyataan. Suatu butir
pernyataan dinyatakan valid bila nilai rhitung > rtabel.99
Dengan melihat
rtabel (nili r product moment) untuk N = 30-2=28, dengan diperoleh
nilai sebesar 0,374. Dengan aplikasi IBM SPSS statistic ver. 16,
diperoleh hasil pengujian validitas sebagian tabel 3.2
Tabel 3.2
Hasil Uji Coba Validitas Instrumen
Variabel Item r tabel
Corrected item
total correlation
(rhitung)
Criteria
Produk
(X1)
P1 0,374 0,460 Valid
P2 0,374 0,618 Valid
P3 0,374 0,563 Valid
P4 0,374 0,475 Valid
P5 0,374 0,541 Valid
Harga
(X2)
P1 0,374 0,783 Valid
P2 0,374 0,767 Valid
P3 0,374 0,836 Valid
Tempat
(X3)
P1 0,374 0,929 Valid
P2 0,374 0,644 Valid
P3 0,374 0,940 Valid
Promosi
(X4)
P1 0,374 0,526 Valid
P2 0,374 0,569 Valid
P3 0,374 0,750 Valid
P4 0,374 0,594 Valid
99
Danang Sunyoto, Praktik SPSSUntuk Kasus (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 134.
P5 0,374 0,834 Valid
P6 0,374 0,811 Valid
Loyalitas
(Y)
P1 0,374 0,645 Valid
P2 0,374 0,590 Valid
P3 0,374 0,657 Valid
P4 0,374 0,705 Valid
Sumber Data primer yang diolah 2019
Dari tabel 3.2, dapat disimpulkan bahwa ada 21 butir
pertanyaan rhitung> rtabel dan bernilai positif.Dengan demikian 21 butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Selain kevalidan, kriteria instrument yang baik juga harus
reliabel.Butir pernyataan dinyatakan reliabel atau handal apabila
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten.100
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa
suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument
yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah
dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga.101
100Sambas Ali Muhidin dan Manan Abdurrahman, Analisis korelasi, regresi dan jalur
dalam penelitian (Bandung: Pustaka Setia 2009), 110. 101
Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian, 221.
Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument
tersebut sudah baik.102
Suatu instrumen dikatakan mempunyai nilai
reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang
konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.103
Rumus alpha
cronbach sebagai berikut:104
Rumus Varians ( )
-*
+ 2
Rumus koefisien alpha cronbach:
[
] [
]
Keterangan:
k = Jumlah item soal
= Varians butir pernyataan
= Varians dari skor total
Jika hasilnya α > 0,60 maka dinyatakan bahwa instrument
tersebut reliabilitasnya tinggi.105
Artinya butir pernyataan atau variabel
tersebut adalah reliabel/dapat dipercaya. Sedangkan menurut sekaran,
102Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 238. 103Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 127. 104Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendidikan Praktik dengan
Menggunakan SPSS (Yogyakarta: STAIN PO Press, 2012), 90. 105
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 221.
reliabilitas < 0,60 adalah kurang baik, sedangkan 0,70 dapat diterima
dan diatas 0,80 adalah baik.106
Dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic ver. 16
diperoleh hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel
sebagaimana tabel 3.3.
Tabel 3.3
Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
Variabel Nilai cronbach’s
Alpha
Batas
reliable Kriteria
Produk (X1) 0,675 0,60 Reliabel
Harga (X2) 0,823 0,60 Reliabel
Tempat (X3) 0,844 0,60 Reliabel
Promosi (X4) 0,767 0,60 Reliabel
Loyalitas (Y) 0,753 0,60 Reliabel
Sumber Data Primer yang diolah SPSS 2019
Dari tabel 3.3 dapat kita ketahui bahwa masing-masing
variabel instrumen memiliki nilai cronbach’s alpha> 0,60 sehingga
dapat dikatakan bahwa seluruh variabel instrument penelitian ini
reliabel.
2. Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variabel
hanya ada dua variabel terikat X dan Y.107
Analisis ini digunakan
106
Dwi Priyatno, SPSS. 60.
untuk menganalisis pengaruh marketing yaitu produk (X1), harga
(X2), tempat (X3), dan promosi (X4) secara parsial terhadap loyalitas
konsumen muslim (Y)perusahaan Bakpia Amel Gempol Pasuruan.
Persamaan umum regresi linier sederhana menurut sugiono
adalah:108
Y= a+bX
Dimana :
Y = subjek dalam variabel dependent yang diprediksikan.
a = harga ketika harga X = 0 (harga keaslian).
b= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan maupun penurunan variabel dependent yang
didasarkan pada perubahan variabel independent.
X = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dimaksud,
digunakan program SPSS16.0 for Windows.
3. Uji Regresi Linier Berganda
Adapun analisi regresi linier berganda dipakai untuk
mengetahui besarnya pengaruh satu atau lebih variabel
bebasMarketing (Produk, Harga, Tempat. Promosi) atau disebut
dengan variabel (X) terhadap satu variabel tak bebas Loyalitas
Konsumen muslim (Y). Analisis ini digunakan untuk menjawab
107
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistik dalam Penelitian (Bandung :
Pustaka Setia, 2011), 265. 108
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2015), 261.
rumusan masalah yang ketiga. Menurut Shofiyan Sireger.109
Persamaan
regresi linier sederhana ini dapat dirumskan sebagai berikut:
1X1+b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana
Y = Loyalitas Konsumen Muslim
a = Konstanta
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Tempat
X4 = Promosi
b1 =Koefisien regresi X1
b2 =Koefisien regresi X2
b3 = Koefisien regresi X3
b4 = Koefisien regresi X4
4. Uji Signifikan Secara Parsial (Uji Statistik t)
Tujuan dilakukan uji signifikansi secara parsial variabel bebas
terhadap variabel tak bebas adalah untuk mengukur secara terpisah
kontribusi yang ditimbulkan dari masing-masing variabel bebas
terhadap variabel tak bebas.110
Adapun prosedur uji t secara manual
adalah sebagai berikut:111
109Siregar, Metode Penelitian, 301. 110Ibid., 304. 111
Ibid., 286.
a. Membuat hipotesis nihil dan hipotesis alternatif dalam bentuk
kalimat.
b. Menentukan tingkat signifikan (α)
Besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 5% atau α =0,05.
c. Kaidah pengujian
Jika ttabel≤ thitung maka Ho ditolak
d. Menghitung besarnya thitungdan ttabel
1) Menghitung nilai thitung Rumus:
√
√ ( )
Dimana
r:nilai korelasi, dapat dihitung dengan rumus berikut
( ) ( )( )
√ ( ) ) ( )( )
n : sampel
2) Menentukan nilai ttabel
Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel t-
student. Bila pengujian dua sisi, maka nilai α dibagi 2. Dengan
rumus:ttabel =t (α/2)(n-2).
3) Membandingkan ttabeldan thitung
Tujuan membandingkan anatarattabel dengan thitung adalah
untuk mengetahui, apakah Ho ditolak atau diterima
berdasarkan kaidah pengujian.
4) Mengambil keputusan, yakni menerima atau menolak Ho
Dalam penelitian ini, perhitungan akan disesuaikan
dengan hasil keluaran (output) berdasarkan perhtungan SPSS.
5. Uji Signifikansi Secara Serempak/Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama yaitu
menggunakan Fhitung dengan langkah-langkah sebagai berikut112
.
a. Menentukan hipotesis dalam uraian kalimat
b. Menetukan taraf signifikan (α)
Menggunakan taraf signifikan (α) = 5%
c. Kaidah pengujian
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel artinya diantara variabel
independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependent.
Ho ditolak jika Fhitung˃ Ftabel, artinya diantara variabel
independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel dependent
d. Menghitung Fhitung dan Ftabel
112
Ibid., 304.
1) Menghitung nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung=( ) ( )
( )
Dimana,
m =Jumlah variabel bebas
n =Jumlah responden
2) Menentukan nilai Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan tabel F
Rumus:
Ftabel=F (α)(dka,dkb)
Dimana :
Dka =Jumlah Variabel bebas (pembilang)
dkb =n-m-1 (Penyebut)
3) Membandingkan Ftabel dan Fhitung
G. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah koefisien untuk menentukan
besarnya pengaruh variasi (naik/turunnya) nilai variabel bebas
(Variabel X) terhadap variasi (naik/turunnya) nilai variabel terikat
(variabel Y) pada hubungan lebih dua variabel. Koefisien determinasi
adalah cara utama digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara dua variabel.113
Maksud dari koefisien deterinasi adalah untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi yang diberikan
113Al-Ghifari, Analisis Statistik Untuk Bisnis dengan Regresi, Korelasi, dan Non