PENGARUH MANAJEMEN IMPRESI DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA TOKO CHOCOLICIOUS INDONESIA SKRIPSI Oleh JIRA BAKTIK 105721114916 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARYAWAN PADA TOKO CHOCOLICIOUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
CHOCOLICIOUS INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
1. Dengan mengucapkan Alhamdulillah aku sangat bersyukur karena
dengan izin Allah saya persembahkan karya ilmiah/skripsi ini kepada
diri saya sendiri
2. Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku yang
telah memberikan segalanya kepadaku, membesarkan aku dan mendidik
aku dengan penuh kasih sayang dan dengan penuh kesabaran serta
selalu mendoakan aku untuk keberhasilan untuk menjadi orang yang
berguna.
3. Tanpa inspirasi, dorongan dan dukungan yang telah kalian berikan
kepada saya, saya mungkin bukan apa-apa terima kasih untuk saudara
yang selalu mengingatkan untuk sholat lima waktu dan juga selalu
mengingatkan jangan dengarkan omongan orang lain karena mereka
hanya mau membuat kamu jatuh, intinya terima kasih untuk ke empat
saudaraku
4. Teruntuk teman-teman dan sahabat saya terimaksih selalu ada
untukku. Intinya saya sangat bersyukur memiliki kalian di hidup
saya.
5. Dan teruntuk sudut ruang kamar kost saya terima kasih karna di
dalam ruang ini kamu selalu mendengarkan keluh kesah saya selama
aku mengerjakan skripsi ini dan terunruk malam terimaksih karena
selama mengerjakan skripsi kamu selalu membantu aku menangis di
kegelapan malammu.
6. Dan yang sedang berjuang skripsi jangan patah semangat dan
jangan dengarkan orang lain yang mau menjatuhkan kalian, intinya
tetap semangat dan jangan lupa utamakan sholat dan berdoa kepada
sang pencipta sesuai keyakinan masing-masing.
Terima kasih
MOTTO hiduplah dengan penuh keyakinan dan setiap apa yang akan
dilakukan awali dengan mengucapkan bismillah dan mengakhiri dengana
alhamdulillah. Karena hidup adalah perjuangan, maka setiap proses
yang kamu jalankan biarkanlah dia membentuk kamu dan membuat kamu
menjadi lebih bermakna dan berguna. Dengan Iman Dan Akhlak Saya
Menjadi Kuat Tanpa Iman Dan Akhlak Saya Menjadi Lemah
iv
v
vi
vii
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya,
shalawat
serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW
beserta para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.
Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul
“Pengaruh Manajemen
Impresi Dan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan
Pada Toko Chocolicious Indonesia’’
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat
dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
sampaikan dengan penuh rasa hormat kepada :
1. Ayahanda tercinta Baktik , ibunda tercinta Jawi dan seluruh
keluarga. Terima
kasih atas segala doa, motivasi dan kasih sayang serta materi
yang
diberikan kepada penulis.
2. Keempat saudara saya Sudirman, Herianto, alm. Ikramulla dan
Muhammad
Faril yang senantiasa membantu dan memberikan motivasi untuk
selalu
lebih semangat dan selalu mengingatkan untuk dekat dengan sang
pencipta,
walaupun sibuk mengerjakan skripsi ini dan juga sering mengingatkan
untuk
tidak mendengarkan cemohan orang-orang yang mempertanyakan
kapan
wisuda karena masing-masing manusia mempunyai jalan tersendiri
untuk
mengapai sebuah cita-cita.
3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku rektor
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
4. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE,. MM., selaku Ketua Program studi
Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Bapak Dr. Edi Jusriadi, S.E., M.M selaku pembimbing I yang
senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga
skripsi ini selesai dengan baik.
7. Ibu Hj. Nurinaya, ST., MM., selaku pembimbing II yang telah
senantiasa
meluangkan waktunya membimbing, mengarahkan dan membantu
selama
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu seluruh dosen dan staff pengajar jurusan
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
yang
telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat
bagi
penulis.
9. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unisversitas
Muhammadiyah.
Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam
angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya
dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
11. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis
satu persatu
yang telah memberi semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
12. Terima kasih teruntuk teman-teman semua yang ada di Tapak Suci
Cabang
43 UNISMUH Makassar yang selalu memberikan semangat untuk
meraih
ix
sebuah gelar ini dan juga selalu memberikan solusi apa bila saya
sedang
kesulitan dan untuk kakanda yang tidak mau di sebut namanya terima
kasih
telah mengajarkan aku untuk kerja spss di skripsi ini.
13. Terima kasih ku ucapkan untuk sepupu saya atas nama LISDA,
S.IP,
ROSMITA, S.IP dan untuk teman saya NURVALA, S.M, YASRI DEVI
Y,
S.M NURAINI S.M yang juga selalu memberikan dikungan dalam
mencapai
gelar S.M INI.
14. Terima kasih ku ucapkan kepada teman saya WIDIARTI, S.E
M.M
HERMIATI S.E M.M, MASRIANI, S.E M.M dan SUMARNI S.Pd yang
selalu
mengingatkan saya untuk jamgan malas-malas menegerjakan skripsi
saya
dikarenakan saya akan membayar bpp lagi apa lagi saya malas
intinya
terima kasih semua atas dukungannya.
Akhirnya penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat
jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya
para
pembaca yang budiman penulis senantiasa saran dan kritikannya
demi
kesempurnaan skripsi ini.
Muhammadiyah Makassar.
x
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Manajemen
Impresi Dan Kesejahteraan karyawan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Toko Chocolicious Indonesia. Jenis penelitian ini
yaitu kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data
primer yaitu kuesioner Toko chocolicius Indonesia Umum berjumlah 50
pegawai. Sedangkan data sekunder berupa dokumentasi dan. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini
adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji (t) dan uji regresi
linear berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa setelah diuji secara partikal menunjukkan
bahwa manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan mempunyai
pengaruh yang kuat dan signifikan dalam peningkatan produktivitas
kerja karyawan, hal ini berarti karyawan telah menjalankan
indikator yang ada pada variabel manajemen impresi dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada
toko chocolicious Indonesia.
Kata kunci : manajemen impresi, produktivitas, kesejahteraan
xi
ABSTRACK
JIRA BAkTIk. 2021. "The Effect of Impression Management on Employee
Productivity through Increasing Employee Welfare at Indonesian
Chocolicious Stores". Thesis, Faculty of Economics and Business,
University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Edi Jusriadi and
Nurinaya, This study aims to determine the effect of impression
management on employee productivity through improving employee
welfare at Indonesian Chocolicious Stores. This type of research is
quantitative. The data sources used are primary and secondary data.
Primary data, namely the staff of the General Indonesian
chocolocius shop totaling 50 employees. Meanwhile, secondary data
in the form of documentation and questionnaires. The data analysis
technique used in this quantitative research is validity test,
releability test, (t) test and simple linear regression test. Based
on the results of the research and discussion in this study, it can
be concluded that after being specifically tested it shows that the
impression of management and employee welfare has a strong and
significant influence in increasing employee productivity, this
means that employees have implemented indicators in the impression
management variable and employee welfare. about the work
productivity of employees in Indonesian chocolate shops. Keywords:
impression management, productivity, welfare
xii
3. Indikator Manajemen Impresi
...........................................................9
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan
13
3. Indikator Produktivitas Kerja Karyawan
.........................................13
C. Kesejahteraan Karyawan
....................................................................14
3. Jenis-Jenis Kesejahteraan Karyawan
............................................18
4. Indikator Kesejahteraan Karyawan
................................................19
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
..................................26
D. Populasi dan Sampel
..........................................................................28
E. Teknik Pengumpulan Data
..................................................................29
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
....................................................34
B. Penyajian Data
....................................................................................38
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban
.......................................................................
28
Tabel4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
.......................... 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan status perkawinan
40
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat yang memiliki
anak 40
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
................. 41
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
......................... 42
Tabel 4.7 skor item dalam variabel penelitian
...................................................... 43
Tabel 4.8 Frekuensi dan Persentase Variabel Manajemen Impresi
.................... 44
Tabel 4.9 Frekuensi dan Persentase Variabel Kesejahteraan
Karyawan............ 47
Tabel 4.10 Frekuensi dan Persentase Variabel Produktivitas Kerja
Karyawan 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Manajemen Impresi
................................ 53
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel kesejahteraan Karyawan
........................ 54
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel produktivitas kerja
Karyawan ................. 54
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas
...........................................................................
55
Tabel 4.15 Uji Hipotesis
........................................................................................
56
xv
semakin kompetitif dan semakin bersaing. Daya saing perusahaan akan
semakin
tajam dan menuntut perusahaan yang ada bisa memprediksi
perubahan-
perubahan di sekelilingnya agar dapat bertahan dan bersaing dengan
kompetitor
lainnya.
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya manusia
yang
dimiliki oleh individu secara maksimal sehingga terlaksana suatu
tujuan.
Pengertian manajemen menurut Marwansyah yaitu pendayagunaan
sumber
daya manusia pada organisasi yang dilakukan melalui fungsi-fungsi
perencanaan
sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi pengembangan sumber
daya
manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi
dan
kesejahteraan, keselamatan dan kesejahteraan kerja, serta hubungan
industri.
Menurut plippo manajemen sumber daya manusia disebut
manajemen
personalia yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pemutusan
hubungan kerja, pengembangan kompensasi, integrasi, pemeliharaan
dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk
mencapai
sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat. Menurut
sastrohadiwiryo
manajemen sumber daya manusia digantikan dengan manajemen tenaga
kerja
yaitu pendayagunaan, pembinaan, pengetahuan, pengaturan,
pengembangan,
unsur tenaga kerja. Baik dan buruk karyawan ataupun pegawai untuk
mencapai
hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya. (samsuni.
2017)
Manajemen impresi merupakan bidang studi dalam psikologi sosial
yang
mempelajari bagaimana individu mempresentasikan diri sendiri kepada
orang
lain agar dinilai memiliki kualitas baik (Hooghiemstra, 2000),
sehingga baik
individu maupun organisasi dapat mencoba untuk memberikan informasi
dalam
upaya memanipulasi penilaian pengguna laporan keuangan (Yuthas, et
al.,
2002). Manajemen impresi dianggap sebagai salah satu manifestasi
dari
masalah keagenan karena digunakan sebagai alat bagi manajer untuk
mengelola
presentasi diri didepan pemakai laporan keuangan. (Amanta Zain.
2015).
Manajemen impresi diperlukan untuk setiap pegawai/karyawan baik
pada
saat awal masuk sebuah perusahaan maupun secara berkelanjutan
mengikuti
tuntutan pekerjaan. Pelatihan di awal pekerjaan bertujuan
meningkatkan
kemampuan yang harus dimiliki oleh pekerja, yang merupakan
persyaratan yang
ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, pelatihan di awal pekerjaan
juga
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor yang sangat
penting
dalam membantu keberhasilan usaha. Produktivitas yang tinggi
sangat
menguntungkan baik bagi pengusaha atau bagi karyawannya terutama
untuk
kesejahteraan. Produktivitas juga mencerminkan adap kerja karyawan
yang
tercermin juga sikap mental yang baik. Pengusaha maupun karyawan
yang
berperan dalam satu perusahaan harus mampu untuk meningkatkan
produktivitasnya (Sulaeman, 2014). Menurut L. Greenberg dalam
Sinungan
(2008) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara
totalitas
pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
periode
tersebut. Samuelson (1993) menyatakan bahwa produktivitas merupakan
suatu
konsep pengukuran rasio output total terhadap rata-rata input
tertimbang.
Sehingga berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa
produktivitas adalah kesetaraan antara jumlah output yang
dihasilkan dengan
jumlah sumber daya yang digunakan. Menurut Umar dalam Salinding
(2011)
produktivitas memilki dua dimensi daya guna yang mengarah
kepada
pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang
berkaitan
dengan kualitas, kuantitas, dan waktu, dan efisiensi yang berkaitan
dengan
upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau
bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.( Safitri Indriyani.,2016).
Produktivitas adalah suatu tolak ukur pencapaian hasil usaha
yang
mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan hidup hari
ini harus
lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini. sikap yang
demikian akan mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas,
akan tetapi
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara
yang
selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan. karena
kepuasan
konsumen menjadi menjadi standar dari kesuksesan perusahaan
dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen.
Pendapatan dengan strategi pemasaran yang akurat dan terbaik
untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan bisa melihat dari faktor
pengelolaan
sumber daya manusia yang diukur dari produktivitas sumber daya
manusia
secara individu dan secara teamwork yang terbentuk ke dalam
struktur
organisasi dalam perusahaan. Sesuai dengan bidang bisnis perusahaan
yaitu
bidang jasa dan pelayanan, maka masalah kinerja bagi perusahaan
adalah
masalah yang sangat penting antara lain :
Respone time dan resolution time karyawan masih dirasa
lambat.
Terdapat surat komplain dari pemberi kerja. tidak konsistennya
karyawan saat
menjalankan operasional sesuai dengan aturan yang ada pada toko.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen impresi dan
kesejahteraan
karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Toko
Chocolicious
Indonesia.
‘’Pengaruh manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia.’’
Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh manajemen impresi terhadap
produktivitas
kerja karyawan melalui peningkatan kesejahteraan karyawan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah manajemen impresi berpengaruh terhadap produktivitas
kerja
karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia ?
2. Apakah kesejahteraan karyawan berpengaruh pada produktivitas
kerja
karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen impresi berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan karyawan berpengaruh
pada
produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
ilmu sumber daya manusia (SDM) dan pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian dengan objek penelitian ataupun judul
penelitian
yang sama di masa yang akan datang. Penelitian ini juga dapat
dijadikan sebagai bahan untuk melakukan kajian dan diskusi
mengenai
manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap
produktivitas
kerja karyawan melalui peningkatan.
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penulis ini juga berharap bahwa hasil penelitian ini bisa menjadi
bahan
pertimbangan serta referensi bagi penulis lain yang akan
mengadakan
penelitian dengan judul atau materi yang sama
b. Bagi Perusahaan
pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen Toko Chocolicious
Indonesia dalam menganalisis pengaruh manajemen impresi dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan,
yang
pada nantinya diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
6
Impression management adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
agar
terlihat baik bagi orang lain serta dirinya sendiri (West and
Turner, 2008). Definisi
impression management merupakan keinginan untuk membangun kesan
atau
citra yang positif terhadap orang lain, sehingga kita selalu
berusaha tampil baik
dalam pertemuan kita yang pertama pada seseorang (Baron dan Bryne,
2014).
Beberapa presentasi diri berlebihan dan banyak kebohongan tetapi
banyak
orang yang berusaha membuat impresi untuk tidak menipu orang lain.
Semua
individu memiliki banyak muka, dan banyak situasi, kita bisa
menyampaikan
banyak impresi diri dengan berbeda-beda, semuanya adalah benar.
Dari pada
berbohong, biasanya orang akan lebih memilih images yang ingin
dilihat oleh
orang lain sebagai image yang asli dirinya (Leary.,1995). Impresi
mereka
mencoba untuk menciptakan di pikiran orang lain lebih sering akurat
daripada
penipuan (Schlenker & Weigold, dikutip dalam Leary, 1995,
h.4).Terdapat dua
komponen pengelolaan kesan (impression management) (Leary &
Kowalski,
dikutip dalam Ward, HS Pratiwi 2017), diantaranya :
impression motivation merupakan motivasi pengelolaan kesan
untuk
mengubah persepsi orang lain mengenai diri kita untuk menciptakan
impression
yang diinginkan. Dalam online dating, impression motivation dapat
dilihat dari
motivasi untuk men-donwload dan menggunakan aplikasi tersebut.
Impression
construction: setelah termotivasi untuk membentuk kesan, dalam
impression
construction lebih kepada mengubah perilaku, sikap yang ditampilkan
untuk
7
mencapai suatu tujuan. Dalam online dating, impression construction
dapat
dilihat dari alasan pemilihan photo dan text profile (Ward dalam
HS
Pertiwi.,2017).
psikologi sosial yang berpusat dalam mempelajari bagaimana
individu
mempresentasikan dirinya kepada individu lain dengan harapan agar
apa yang
dipresentasikan sesuai dengan yang diinginkan oleh individu lain
(Hooghiemstra,
2000). Dalam pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan, dapat di
analogikan
bahwa manajemen impresi dapat dilakukan untuk mendapatkan kesan
atas
presentasi hasil pelaporan kepada pengguna informasi akuntansi.
Pihak
manajemen tidak ingin identitas perusahaan menjadi buruk oleh
karena itu
manajemen melakukan manajemen impresi untuk merespon suatu hal
yang
diprediksi dapat mengancam identitas perusahaan, misalnya kinerja
buruk
perusahaan. Kinerja perusahaan yang buruk dapat memicu
timbulnya
permasalahan akun tabilitas sehingga menjadi motif bagi perusahaan
untuk
melakukan praktik manajemen impresi. (Amanta Zain., 2015).
Impression management adalah bagian dari teori dramaturgi yang
mana
dikembangkan oleh Erving Goffman pada tahun 1959 dan dijelaskan
dalam
bukunya yang berjudul “The Presentation of Self in Everyday Life”.
Menurut
Erving Goffman (Wahyuningsi, 2016), impression management ini
berkaitan
dengan sebuah pertunjukkan drama, yang mana seorang aktor
pelakunya
dibentuk oleh lingkungan dan followers yang bertujuan untuk
memberikan
sebuah kesan yang lebih konsisten sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh
aktor itu. Dramaturgi terdiri dari panggung depan (front stage) dan
panggung
belakang (back stage). Front stage mencakup, setting, personal
front
8
Sedangkan bagian belakang adalah the self, yaitu semua kegiatan
yang
tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan penampilan yang ada pada
front.
Fokus pendekatan dramaturgi adalah bagaimana mereka melakukannya,
yang
berintikan pada pandangan bahwa ketika individu berinteraksi
dengan
sesamanya, ia ingin mengelola pesan sesuai yang diharapkan tumbuh
pada
orang lain terhadapnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap
individu pada
kenyataannya membuat konstruksi atas diri mereka dengan cara
menampilkan
diri. Dalam mempresentasikan dirinya, para pengguna media sosial
harus
mengatur penampilan mereka dengan berbagai strategi. Maka dari itu,
pengguna
media sosial harus memiliki strategi dalam upaya mengkonstruksi
identitasnya.
(Anis Maharani Defi Fadhila., 2019).
Manajemen impresi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat
dari
laporan tahunan yang diungkapkan. Narasi yang diungkapkan dalam
suatu
laporan tahunan dapat membangun kesesuaian dan rasionalitas
melalui
penggunaan argumen yang dilakukan perusahaan (Keil, 2006). Narasi
kinerja
manajemen dalam laporan tahunan akan dihubungkan dengan peristiwa
dengan
kalimat penyebab atau alasan terjadinya. Suatu penjelasan dapat
disertai dengan
adanya sebab-akibat. Penjelasan tersebut dapat menggunakan teknik
dalam
teori atribusih (self-serving). Petri (2004) mengungkapkan bahwa
teori atribusi
(selfserving) menggambarkan suatu keberhasilan akan diasumsikan
sebagai
hasil dari faktor internal (kekuatan diri sendiri) sehingga
perilaku asertif (verbal)
akan cenderung dilakukan. Sedangkan suatu kegagalan akan di
asumsikan
sebagai dampak dari situasi/kondisi (faktor eksternal) yang sedang
terjadi
sehingga perilaku defensif (verbal) akan cenderung dilakukan.
Adanya perilaku
9
atribusi (verbal) yang disengaja sudah pasti memiliki maksud atau
tujuan
tertentu.
Teori Manajemen Impresi mengidentifikasi beberapa strategi
Manajemen
Impresi yang dilakukan individu dalam organisasi. Jones dan Pittman
(Fenika
Wulani, 2014) menandai bahwa terdapat lima katagori taktik
yaitu
1) ingratiation, individu berusaha dianggap sebagai individu yang
menyenangkan
dengan mencari muka atau menjilat pihak lain.
2) exemplification, individu berusaha dianggap sebagai orang yang
berdedikasi.
3) Intimidation, individu berusaha terlihat berbahaya atau
mengancam.
4) Self promotion, individu berusaha terlihat kompeten.
5) supplication, individu berusaha terlihat sebagai orang yang
memerlukan
bantuan.
Namun menurut Kacmar et al. (Fenika Wulani, 2014), terdapat
beberapa
taktik MI yang dianggap sukses untuk membangun kesan menyenangkan
yaitu
menunjukkan kualitas diri positif, melakukan hal yang menyenangkan
dan
konfirmasi, misalnya dalam sikap dan nilai.
3. Indikator Manajemen Impresi
Adapun indikator dari manajemen impresi menurut Fadhilah, A. M. D.,
&
Kusumaningtyas, R. (2019
sanjungan atau memberikan dukungan yang dilakukan dalam upaya untuk
dilihat
seperti sesuatu yang menyenangkan seperti memberikan pujian,
memberikan
10
pendapat yang membuat orang lain merasa senang dan melakukan
kebaikan
bagi orang lain dalam rangka meningkatkan keinginan untuk disukai
orang lain.
b Prestasi diri
Prestasi diri, yang berarti bahwa individu yang memainkan peran
sesuai
dengan kemampuan atau prestasi mereka yang harus dilihat sebagai
suatu
kompetensi. Melebih-lebihkan kompetensi yang dimiliki agar orang
lain
menyimpulkan bahwa dia memang memiliki kompetensi atau kemampuan.
Risiko
adalah dianggap sebagai seseorang yang sombong dan tidak
dipercaya.
c Perilaku pemberian contoh
dengan memposisikan dirinya berada diatas dan melampaui panggilan
tugas
untuk muncul sebagai individu yang berdedikasi. Memajukan diri
sebagai orang
yang jujur, disiplin, baik hati, tidak sombong dan dermawan. Hal
ini bisa jadi
keadaan yang sebenarnya atau hanya untuk memanipulasi keadaan
sesungguhnya.
kekurangan mereka dalam upaya agar dilihat sebagai seseorang yang
tidak
mampu atau miskin. Memperlihatkan kelemahan atau ketergantungan
untuk
mendapatkan pertolongan atau simpati.
Bahwa individu tersebut selalu berusaha untuk tampil menakutkan
dan
mengancam, serta ingin orang lain melihat mereka sebagai orang yang
disegani.
11
Produktivitas kerja berasal dari bahasa inggris, product: result,
outcome
berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan,
dan
productivity having the ability make or kreate, creative. Perkataan
itu
dipergunakan Bahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti
kekuatan
atau kemampuan menghasilkan sesuatu, karena dalam organisasi Kerja
yang
akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya. Dilihat dari segi
psikologi
produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output)
dari suatu
proses berbagai macam komponen kejiwaan yang
melatarbelakangi.
Produktivitas tidak lain daripada berbicara mengenai tingkah laku
manusia atau
individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Lebih khusus lagi
bidang kerja atau
organisasi kerja (Sedarmayanti, Randa Junizar, 2019).
Dilihat dari segi Psikologi produktivitas menunjukkan tingkah laku
sebagai
keluaran (output) dari suatu proses berbagai macam komponen
kejiwaan yang
melatarbelakangi. Produktivitas tidak lain daripada berbicara
mengenai tingkah
laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya.
Lebih khusus lagi
di bidang kerja atau organisasi kerja. Sedangkan menurut penelitian
formulasi
National Productivity Board Singapore, dikatakan bahwa
produktivitas adalah
sikap mental yang mempunyai semangat untuk melakukan
peningkatan
perbaikan. Perwujudan sikap mental, dalam berbagai kegiatan antara
lain. Yang
berkaitan dengan diri sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan
Pengetahuan,
Keterampilan, Kedisiplinan, Upaya pribadi dan Kerukunan kerja.
Sedangkan
yang berkaitan dengan pekerjaan, dapat dilakukan melalui manajemen
dan
metode kerja yang lebih baik, penghematan biaya, ketepatan waktu
dan Sistem,
12
juga teknologi yang lebih baik. Produktivitas adalah sikap mental
yang
mementingkan usaha terus menerus untuk menyesuaikan aktivitas
ekonomi
terhadap kondisi yang berubah. Sikap mental untuk menerapkan teori
serta
metode dan kepercayaan yang teguh akan kemajuan umat manusia
(Ramayana,
Randa Junizar, 2019).
yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau
mungkin yang
maksimal. Produktivitas kerja memiliki arti penting sebagai
pandangan hidup dan
sikap mental seluruh pegawai, di mana pegawai selalu berusaha
untuk
meningkatkan mutu kehidupan, keadaan hari ini harus lebih baik dari
hari
kemarin dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari
ini. Hal ini
memberikan dorongan untuk berusaha dan meningkatkan produktivitas
dalam
melaksanakan pekerjaan yang di emban.
Selain itu pentingnya produktivitas kerja ini adalah
perencanaan
pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan
menggunakan
sumber-sumber daya secara efisien namun tetap menjaga kualitas Oleh
karena
itu, produktivitas para pegawai perlu mendapat perhatian yang
serius dari
pimpinan perusahaan. Sehingga dapat berusaha memperbaiki dan
meningkatkan
produktivitas kerja pegawainya. Tingkat produktivitas kerja yang
bagus oleh
karyawan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produksi
serta
kegiatan operasional perusahaan baik pada saat sekarang ini maupun
pada
masa yang akan datang. Demi mewujudkan produktivitas kerja yang
baik pada
perusahaan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
produktivitas
13
kerja karyawan diantaranya pelatihan kerja dan disiplin kerja dari
karyawan itu
sendiri.
Menurut Sutrisno (Sudarmin Manik dan Nova Syafrina, 2018) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan,
yaitu :
a) Pelatihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan
dengan
keterampilan dan cara yang tepat untuk menggunakan peralatan
kerja.
Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai perlengkapan
tetapi
sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan.
b) Mental dan kemampuan fisik karyawan. Keadaan mental dan fisik
karyawan
merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi
organisasi
sebab keadaan fisik dan mental mempunyai hubungan yang erat
dengan
produktivitas kerja karyawan.
c) Hubungan antara atasan dan bawahan. Hubungan atasan dan
bawahan
akan mempengaruhi kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Bagaimana
pandangan atasan terhadap karyawan, sejauh mana karyawan
diikut
sertakan dalam penentuan tujuan.
Dimensi Indikator dalam produktivitas kerja karyawan yang
diterapkan
oleh suatu organisasi tidak selalu sama tetapi pada dasarnya
indikator yang
dinilai itu mencakup beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh
(Faustino C.
Gomes dan Alfian Yudapratama, 2017).
a) Keterampilan
berhubungan dengan penyelesaian tugas secara cepat dan tepat.
Dimensi
14
penyelesaian tugas.
b) Kemampuan
Kapasitas atau sifat individu yang dibawa sejak lahir atau
dipelajari yang
memungkinkan sesorang untuk melakukan atau menyelesaikan berbagai
macam
tugas dan pekerjaan. Dimensi kemampuan diukur dengan
menggunakan
indikator kapasitas untuk mengerjakan tugas.
c) Sikap dan Perilaku
bertindak terhadap aspek lingkungannya. Sikap dan perilaku diukur
dengan
menggunakan indikator sikap dan perilaku kerja.
C. Kesejahteraan Karyawan
memelihara sikap karyawan agar merasa puas, nyaman serta senang
dalam
bekerja. Dengan begitu, motivasi karyawan untuk berprestasi akan
terus
meningkat. Tujuan pemberian kesejahteraan tidak hanya untuk
kepentingan
karyawan saja tetapi juga untuk kepentingan perusahaan. Kebijakan
pemberian
kesejahteraan, baik jenis maupun besarnya harus berdasarkan
analisis tugas
dan tanggung jawab,uraian pekerjaan, jabatan serta lamanya masa
kerja. Selain
itu juga, waktu pembayarannya. Perusahaan harus membayar tepat pada
waktu
yang telah ditetapkan. Hal itu, akan membuat kepercayaan karyawan
kepada
perusahaan semakin besar.
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang
diberikan
15
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas
kerjanya
meningkat. Moekijat (Renny Jashinta., 2014), mengemukakan pandangan
bahwa
dalam perusahaan pelayanan pegawai mempunyai bermacam-macam
nama.
Ada yang menyebut program “benefit”, ada yang menyebut
“kesejahteraan
pegawai” (employee welfare) dan yang lain lagi menekankan kepada
biaya dan
menyebutnya “daftar pembayaran yang disembunyikan” (hidden
payroll). Akan
tetapi yang paling lazim pelayanan pegawai itu dianggap sebagai
bagian dari
pada kesejahteraan sosial (fringe benefits). Kesejahteraan sosial
demikian
umumnya mengandung lebih dari pada apa yang dimaksudkan oleh
pengertian
pelayanan pegawai.
Ketenagakerjaan adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan
yang
bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik dalam maupun luar hubungan
kerja, yang
secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi
produktivitas kerja
dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
kesejahteraan
karyawan adalah balas jasa pelengkap yang diberikan kepada karyawan
untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah agar
produktivitas
kerjanya meningkat.
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta
tidak
melanggar peraturan legal pemerintah. Tujuan pemberian
kesejahteraan menurut
Hasibuan (Renny Jashinta., 2014) antara lain sebagai berikut:
16
perusahaan.
keluarganya.
4) Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
5) Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta
nyaman.
6) Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai
tujuan.
7) Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8) Mengefektifkan pengadaan karyawan.
manusia Indonesia.
(Renny Jashinta., 2014) diantaranya adalah :
1) Bagi Perusahaan
b Mengurangi pergantian karyawan.
d Meningkatkan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.
e Menambah peran serta karyawan dalam mengatasi
masalah-masalah
yang timbul dalam suatu perusahaan atau organisasi.
f Meminimalisir keluhan.
17
mempertahankannya.
2) Bagi Karyawan
tersedia tetapi kurang memuaskan.
b Menambah kepuasan kerja.
e Memberikan kesempatan tambahan untuk memperoleh status.
f Menambah motivasi untuk bersaing atau berprestasi antar
karyawan.
Tujuan pemberian kesejahteraan kepada karyawan menurut
Hariandja
(Renny Jashinta, 2014), adalah untuk membantu karyawan
mencukupi
kebutuhannya di luar kebutuhan rasa adil, kebutuhan fisik dalam
upaya
meningkatkan komitmen karyawan kepada perusahaan, meningkatkan
kinerja,
mengurangi perputaran kerja, dan mengurangi gangguan unjuk rasa
sebagai
faktor yang sangat penting dalam usaha meningkatkan efektivitas
perusahaan“.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan pemberian kesejahteraan
kepada
karyawan, selain untuk memelihara semangat, motivasi kerja, dan
meningkatkan
kinerja adalah untuk membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhannya
di luar
kerja serta memberikan ketenangan dan rasa aman pada karyawan
dalam
bekerja.
18
finansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan
pelayan.
Pemberian kesejahteraan perlu diprogram sebaik-baiknya, supaya
bermanfaat
dalam mendukung tujuan perusahaan, karyawan, masyarakat.
Program
kesejahteraan harus berdasarkan keadilan dan kelayakan, berpedoman
kepada
peraturan legal pemerintah dan didasarkan atas kemampuan
perusahaan. Hal ini
penting supaya kesejahteraan yang pernah diberikan tidak ditiadakan
karena
akan mengakibatkan karyawan malas, disiplinnya merosot,
kerusakan
meningkat, bahkan turn over meningkat. Program kesejahteraan
harus
diinformasikan secara terbuka dan jelas, waktu pemberiannya tepat
dan sesuai
dengan kebutuhan karyawan.
dan ada rasa aman dalam menikmatinya. Jenis kesejahteraan yang
akan
diberikan harus selektif dan efektif mendorong tujuan perusahaan,
karyawan
beserta keluarganya. Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus
hati-hati, bukan
emosional. Adapun jenis-jenis kesejahteraan karyawan menurut
Hasibuan
(Renny Jashinta, 2014) sebagai berikut:
1. Kesejahteraan yang bersifat ekonomis, yaitu berupa uang antara
lain uang
pensiun, uang makan, uang Tunjangan Hari Raya (THR), bonus, uang
duka
kematian, pakaian dinas, uang pengobatan.
2. Kesejahteraan yang berupa fasilitas, antara lain sarana ibadah,
kafetaria,
olahraga, kesenian, pendidikan atau seminar, cuti tahunan dan cuti
hamil,
koperasi, dan toko.
yang menjadi ukuran dari kesejahteraan:
1. Kesejahteraan Bersifat Ekonomis
Uang pension,bonus, tunjangan hari raya, pakaian dinas dan uang
duka
kematian.
3. Kesejahteraan Bersifat Pelayanan
D. Tinjauan Empiris
penyusunan proposal ini, penelitian ini sebelumnya dilakukan oleh
para peneliti
untuk menunjang penelitian yang akan diteliti. Perbedaan dalam
penelitian ini
berfokus pada respone time,dan resolution time karyawan masih
dirasa lambat.
Terdapat surat komplain dari pemberi kerja. tidak konsistennya
karyawan saat
menjalankan operasional sesuai dengan aturan yang ada pada toko
chocolicious
indonesia.
Permasalahan Metode Hasil Penelitian
2019 Rachmawati Annisa’Demi, 2019 Judul: Pengaruh program
kesejahteraan karyawan ,lingkungan
Penelitian ini tertarik mengungkapkan bagaimana Pengaruh program
kesejahteraan karyawan
Sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling
yang menggunakan
Hasil analisis regresi linear kerja membuktikan bahwa kesejahteraan
berpengaruh signifikan,
20
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
kerja dan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT. BPR
JATIM
,lingkungan kerja dan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan
pada PT. BPR JATIM
teknik pengambilan sampel bila suatu organisasi yang mempunyai
karyawan dari latar belakang jabatan yang berstrata yang berjumlah
sebanyak 40 orang.
lingkungan
kerja
berpengaruh
signifikan
2018 Achmad Risqiy Fauzi 2018 Judul : Pengaruh pengembangan karier,
loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas
karyawan pada PT. Citra Harapan Semesta Sidoarjo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh
pengembangan karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Citra Harapan Semesta
Sidoarjo
Metode yang digunakan adalah penelitian deskriftif kuantitatif.
Objek dalam penelitian ini adalah PT. Citra Harapan Semesta
Sidoarjo dengan jumlah responden sebanyak 50 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun
secara parsial pariabel pengembangan karier, loyalitas kerja dan
kesejahteraan karyawan maupun pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas karyawan yang mana variable loyalitas kerja maupun
pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
21
2020 M Farrys Ardiansyah, rosmawaty hilderiah Pandjaitan 2020.
Judul: Manajemen Impresi PT. Wijaya Karya (PERSERO) TBK. Melalui
simbol Nilai Saham.
Peneliti tertarik mengungkap bagaimana manajemen impresi WIKA
melalui simbol nilai saham yang ditinjau dari Teori Manajemen
Impresi oleh Erving Goofman dan media komunikasi yang digunakan
sebagai impresi WIKA melalui simbol nilai saham yang ditinjau dari
Teori Ekologi Media oleh Marshall McLuhan. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan metode focus group
discussion(FGD) yang melibatkan delapan informan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa strategi impresi WIKA melalui simbol nilai
saham adalah menggunakan strategi integration, strategi self-
promotion, dan
Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan metode focus
grup discussion (PGD) yang melibatkan delapan informan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi impresi WIKA melalui
symbol nilai nilai saham adalah menggunakan strategi integration,
strategi self- promotion,dan strategi exemplification.
22
strategi exemplification. Sedangkan, media komunikasi yang
digunakan adalah media sosial melalui aplikasi Instagram.
2020 Chusminah, R Ati Haryati 2020 Judul: Impresi Disiplin Kerja
terhadap kinerja karyawan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Smilynks, yang
ditandai dengan kurang tercapainya tingkat ke disiplinan dalam
bekerja sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya
tujuan yang ingin dicapai. Artikel ini akan menyajikan hasil riset
mengenai seberapa besar kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel
disiplin kerja pada
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
teknik pengambilan sampel secara non- probability sampling yaitu
sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang data
diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner. Metode yang digunakan
untuk menganalisis data ini menggunakan uji koefisien korelasi,
determinan dan persamaan regresi dengan menggunakan
Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil uji koefisien korelasi
sebesar 0,813 yang berarti bahwa hubungan disiplin kerja dengan
kinerja signifikan, positif dan kuat. Hasil uji koefisien
determinan yaitu 0,661 artinya kinerja dipengaruhi disiplin kerja
sebesar 66,1%, sedangkan sisanya 33.9% dipengaruhi oleh factor
lain. Hasil uji regresi linier adalah 7.385>2.048 di mana
0.001<0.05, maka dapat d
23
karyawannya SPSS versi 24.
2018 Tanjung, monika sales 2018 Judul: Pengaruh program
kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan pada PT.
Rayateh Utama Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan
pada PT. Rayateh Utama Medan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, di
mana desain yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kesejahteraan
karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja
karyawan pada PT. Rayateh Utama Medan.
E. Kerangka Konsep
praktek manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap
produktivitas
kerja karyawan untuk meningkatkan kemampuan para pekerja demi
melaksanakan strategi bisnis perusahaan. Hal ini dapat diartikan
setiap
perusahaan sangat memerlukan pelaksanaan manajemen impresi
dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan
untuk
melaksanakan strategi bisnis perusahaan dalam meningkatkan
kesejahteraan
karyawan. Produktivitas kerja karyawan yang baik akan membantu
perusahaan
24
perencanaan strategi perusahaan.
diajukan suatu hipotesisi yaitu:
terhadap produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious
Indonesia
Manajemen Impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious
Indonesia
26
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk
menggambarkan
dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan, (sugiyono 2017).
Penelitian yang
dilakukan ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan mencari
hubungan
kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Jadi
dalam penelitian ini terdapat dua variabel antara lain variabel
independen
(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel
yang
dipengaruhi), sugiyono 2010.
manajemen impresi (X1) dan kesejahteraan karyawan (X2) terhadap
variabel
dependen yaitu produktivitas kerja karyawan (Y), maka dari itu
dalam penelitian
ini digunakan teknik analisis regresi linear berganda, dengan
teknik tersebut akan
dapat diuji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara parsial
dan simultan
antara variabel independen yaitu manajemen impresi (X1) dan
kesejahteraan
karyawan (X2) terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kerja
karyawan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variable yang akan diteliti antara lain
variable
independen (X) yaitu manajemen Impresi (X1) dan kesejahteraan
karyawan (X2)
dan sebagai variable dependen (Y) yaitu Produktivitas kerja
karyawan variabel
27
(Y). adapun mengenai siapa atau toko yang akan diteliti, di mana
penelitiannya
dan kapan waktu penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Bidang yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu karyawan
Toko
Chocolicious Indonesia
2. Tempat penelitian akan dilakukan di Toko Chocolicious Indonesia
di jalan Jl.
A. P. Petterani no. 40 E
3. waktu dalam penelitian belangsung selama 3 – 31 Oktober
2020
C. Devenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Devenisi operasional variabel
a Manajemen impresi (X1)
Definisi impression management adalah keinginan untuk
membangun
citra atau kesan yang positif terhadap orang lain, sehingga kita
selalu berusaha
tampil baik dalam pertemuan kita yang pertama pada seseorang (Baron
dan
Bryne, D. Wahyu Ariani 2014).
Adapun indikator manajemen impresi yaitu sebagai berikut:
1) Perilaku agar disukai
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang
diberikan
berdasarkan kebijaksanaan
1) Ekonomis
2) Fasilitas
3) Pelayanan
Produktivitas berasal dari bahasa inggris, product: result,
outcome
berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan,
dan
productivity having the ability make or creative. Perkataan itu
dipergunakan
Bahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan atau
kemampuan
menghasilkan sesuatu, karena dalam organisasi. Faustino C. Gomes
(alfian
yudapratam)
1) Keterampilan
2) Kemampuan
kerja karyawan dan kesejahteraan karyawan. Setiap variabel
dijelaskan sebagai
berikut:
adalah Manajemen Impresi (X1) dan Kesejahteraan Karyawan (X2)
b. Variable terkait (Dependent)
produktivitas kerja karyawan (Y)
Karyawan) dan variable terkait (produktivitas karyawan) menggunakan
skala
likert.Dengan pembobotan sebagai berikut:
Alternatif jawaban Skor
dengan nilai 5
dengan nilai 4
dengan nilai 3
dengan nilai 2
dengan nilai 1
penelitian ini adalah semua karyawan Toko Chocolicious Indonesia
berjumlah 50
orang karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh
populasi tersebut (Sugiono., 2017). Karena jumlah populasi kurang
dari 100
responden, maka metode pemilihan sampel yang digunakan adalah
sampling
jenuh dan metode sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua
30
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
tersusun dari berbagai Proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. (Sutrisno
Hadi,
sugiono., 2014).
Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan
pancaindra mata sebagai alat bantu utama, di samping indra lainnya
seperti
telinga, hidung, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi
merupakan
kemampuan seseorang dalam menggunakan pengamatannya melalui hasil
kerja
pancaindra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.
Observasi dilakukan sebagai teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari hal-hal
yang
berhubungan dengan penelitian di Toko Chocolicious Indonesia
2. Kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di
ukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. (sugiyono.,2017).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada responden dan
bertujuan untuk
31
Indonesia
dokumen-dokumen atau buku maupun hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan
topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi
tersebut dapat
diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,
ensiklopedia, internet dan
sumber-sumber lainnya.
bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam
rangka
mengungkapkan fenomena sosial tersebut. Analisis data merupakan
proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan
diinterprestasikan. Dalam memperoleh data ini Metode analisis yang
digunakan
oleh penulis adalah metode Kuantitatif.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini agar
dapat
diinterprestasikan dan mudah di pahami adalah:
1. Instrumen Penelitian.
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati.
Instumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpulan data,
dan
instrument yang lazim digunakan dalam penelitian adalah beberapa
daftar
32
masing responden yang menjadi sampel dalam penelitian pada saat
observasi.
Operasional variabel penelitian menggunakan skala ordinal. Skala
ordinal
digunakan untuk memberikan informasi nilai pada jawaban. Setiap
variabel
penelitian diukur dengan menggunakan instrument pengukuran dalam
bentuk
kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe
skala
Liker.
dan uji reliabilitas
a) Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk
menggunakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas
dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item. Pengukuran
dikatakan valid
jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Berikut ini adalah
kriteria
pengujian validitas:
1) Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan
tersebut
valid pada signifikan 0,05 (5%)
2) Jika r hitung negative dan r hitung r tabel maka butir
pertanyaan
tersebut tidak valid.
3) r hitung dapat dilihat pada kolom corrected iten total
correlation
b) Uji reliabilitas.
mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuesioner. Uji
reliabilitas
dilakukan dengan metode internal concistency. Reliabilatas
instrument penelitian
33
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s
Alpha. Jika
nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,5 maka disimpulkan bahwa
instrument
penelitian tersebut handal atau reliable.
c) Uji t.
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variable
independen dengan variable dependen, dari uji t diambil suatu
keputusan. Dasar
pengambilan keputusan yaitu:
terhadap variabel dependen.
Selain pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dari t tabel
dapat
juga dilakukan berdasarkan probabilitas dengan dasar pengambilan
keputusan
yaitu jika probabilitas lebih besar daro 0,05 : maka hipotesis
diterima. Artinya,
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap terjadinya
variabel
dependen. Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 :
maka hipotesis
ditolak. Artinya variabel independen tidak berpengaruh secara
signifikan
terhadap terjadinya variabel dependen.
2. Analisis Regresi Berganda.
sederhana bertujuan untuk memprediksi berapa besar kaitan
pengaruh
variabel independen dan dependen. Persamaan regresi adalah:
α + b1X1 + b2X2 ++e
Di mana:
34
X.1 manajemen impresi
X.2 kesejahteraan karyawan
independen yaitu manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan
dengan uji
determinasi. Di mana model regresi dapat diterangkan dengan
menggunakan
nilai koefisien yang diajukan oleh adjusted r square untuk melihat
berapa besar
Pengaruh manajemen Impresi dan kesejahteraan karyawan
Terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Chocolicious Indonesia lahir pada tahun 2013. Usaha ini dimulai
dari
industri rumahan hingga kini menjadi industri modern. Berawal dari
kecintaan
terhadap Pastry & Bakery menjadikan Chocolicious Indonesia
sebagai salah satu
produk yang dicintai.
Chocolicious Indonesia merupakan salah satu brand dari sebuah
Perusahaan swasta bernama PT. Berkah Bersama Gemilang yang berada
di Jl.
Ap. Pettarani no. 40 E. Perusahaan ini merupakan Perusahaan local
yang
berdomisili di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pendiri PT. Berkah Bersama Gemilang (Chocolicious Indonesia)
merupakan salah satu anak bangsa asli Indonesia bernama drg.
Fika
Kurniawaty. Ia merupakan jebolan mahasiswa lulusan Fakultas
Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin (UNHAS) tahun 2006. Karena kecintaan
terhadap
customer, membuatnya memilih menjadi seorang pembuat kue dan
meninggalkan profesi lamanya sebagai dokter gigi. Hingga pada saat
ini, drg.
Fika Kurniawaty dikenal sebagai seorang Pebisnis muda Wanita di
Kota
Makassar.
menghadirkan beberapa varian bakery, brownies, cake and cookies.
Bukan
hanya menyediakan varian bakery & pastry modern untuk
customernya,
Chocolicious Indonesia juga menyediakan produk Snack tradisional,
snack local
hingga snack multinasional dengan kualitas dan cita rasa terbaik
dan nomor satu
36
di Makassar. Hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan yang
telah diraih
oleh Chocolicious Indonesia.
Memastikan kehalalan sebuah produk adalah salah satu hal yang
sangat
diperhatikan. Hingga pada hari ini, Chocolicious Indonesia dikenal
sebagai
produk halal, aman dan higienis. Selain mengantongi beberapa
penghargaan,
Chocolicius Indonesia juga telah mengantongi Label Halal dari LPPOM
MUI dan
menjadi salah pemenang di ajang Indonesia Halal Expo 2018
yang
diselenggarakan oleh LPPOM MUI sebagai UMKM Daerah Terbaik.
Setiap hari merupakan hari untuk belajar menjadi semakin baik
untuk
memberikan produk yang terbaik buar para customer. Kami percaya
sesuatu
yang dibuat dengan hati akan sampai ke hati. Setiap hari adalah
kesempatan
berinovasi, sehingga Chocolicious dapat menciptakan produk tiap 3
bulan sekali,
terbukti dengan adanya berbagai macam produk baru yang
diperjualbelikan di
seluruh Outlet Chocolicious.
Chocolicious Indonesia hingga saat ini memiliki 6 (enam)
Outlet
diantaranya bertempat di jl. AP. Pettarani No. 40 E yang merupakan
Outlet
pertama dan juga merupakan Outlet Pusat, di jl. Perintis
Kemerdekaan KM 12
merupakan Outlet kedua yang dibuka pada bulan April tahun 2018, di
jl. Aroepala
Ruko 3C, Hertasning merupakan Outlet ketiga dibuka pada bulan
Agustus tahun
2018, di jl. Boulevard No. 21 merupakan Outlet keempat yang dibuka
pada bulan
Februari 2019 , di jl. Karunrung No. 23 A merupakan Outlet kelima
yang dibuka
pada bulan April 2019 dan satu Outlet di luar Kota Makassar
tepatnya di Komp.
Ruko Graha Satelit jl. Sultan Hasanuddin Blok 13 Pandang-Pandang,
Kab. Gowa
merupakan Outlet keenam yang dibuka pada bulan April 2020.
37
VISI
“Menjadi perusahaan retail dalam bidang Pastry & Bakery di
seluruh
Indonesia yang diberkahi oleh Allah SWT dan menjadi Rahmatan
Lil’Alamin”.
MISI
Sumber Daya Manusia yang selalu yakin bahwa Allah selalu
bersamanya
dalam segala aktivitas.
sesuai dengan kebutuhan pasar.
dengan kemampuan Perusahaan.
pelanggan & membuat produk dengan kualitas dan cita rasa
terbaik.
Bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang berlandaskan
kepercayaan, kepedulian, komunikasi dan sikap menghargai
serta
menghormati orang lain (Internal dan Eksternal).
Nilai – Nilai (Core Value)
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden akan memberikan perbedaan tanggapan
antara
karyawan yang satu dengan yang lain dalam satu organisasi yang
berbeda
karena karakteristik pekerjaannya juga berbeda-beda. Oleh karena
itu, maka
identitas responden sangat penting untuk diketahui dan dianalisis
sesuai dengan
peran dan fungsi karyawan yang bersangkutan.
Untuk mengetahui variasi identitas responden sesuai jumlah
responden
kuesioner yang disebarkan dan seluruhnya dikembalikan yaitu
sebanyak 50
karyawan yang bekerja pada TOKO CHOCOLOCIOUS INDONESIA dapat
dilihat
sebagai berikut:
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada 4.1
berikut ini:
Tabel 4.1
Pria 17 34
Wanita 33 66
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
dalam
penelitian ini adalah wanita yang berjumlah 33 orang atau sebesar
66% dan
responden yang berjenis kalamin pria berjumlah 17 orang atau
sebesar 34% dari
total responden pada TOKO CHOCOLOCIOUS INDONESIA.
38
40
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dapat dilihat pada tabel
4.2
berikut ini:
Tabel 4.2
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 9
responden
yang berusia 16-20 tahun atau sebanyak 18%, responden yang berusia
21-25
tahun sebanyak 15 orang atau sebanyak 30%, sedangkan usia 26-30
tahun ada
sebanyak 8 orang atau 16%, usia 31-35 tahun sebanyak 6 orang atau
12%,
responden yang berusia 36-40 tahun sebanyak 6 orang atau 12%,
sedangkan
usia 41-45 sebanyak 6 orang atau 12%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan
mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 21-25.
Usia (tahun) Jumlah responden Presentase%
16-20 9 18
21-25 15 30
26-30 8 16
31-35 6 12
36-40 6 12
41-45 6 12
Total 50 100
Berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut
ini:
Tabel 4.3
Status Jumlah responden Presentase%
Belum menikah 26 52
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden sudah
menikah
sebanyak 26 orang atau 52%, menikah sebanyak 19 0rang aatau 38% dan
cerai
sebanyak 5 orang atau 10% dari total responden toko Chocolicious
Indonesia.
d Karakteristik Responden Berdasarkan memiliki anak
Berdasarkan tingkat yang memiliki anak dapat dilihat pada Tabel
4.4
berikut ini:
Tabel 4.4
Status Jumlah responden Presentase %
Memiliki anak 14 28
Total 50 100
42
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden sudah
memiliki
anak sebanyak 14 orang atau 28% dan yang belum memiliki anak
sebanyak 6
orang atau 12% dari total responden toko Chocolicious
Indonesia.
e Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut
ini:
Tabel 4.5
S1 10 20%
D3 7 14%
SMA 20 40%
SMP 6 12%
SD 7 14%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden dengan
pendidikan terakhir S1 sebanyak 10 orang atau 20%, D3 sebanyak 7
orang atau
14%, SMA 20 orang atau 40%, SMP sebanyak 6 atau 12%, SD sebanyak
7
orang atau 14% sehingga kita dapat menyimpulkan bahwasanya
mayoritas
pendidikan terakhir responden adalah SMA sebanyak 20 orang atau
40%
43
Berdasarkan Lama Kerja Dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut
ini
Tabel 4.6
<1 13 26%
1-4 22 44%
5-9 15 30%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di 4.6 dapat diketahui bahwa responden dengan
lama
bekerja <1 tahun sebanyak 13 responden atau 26%, responden
dengan lama
bekerja 1-4 tahun sebanyak 22 responden atau 44%, serta 5-
9 responden sebanyak 15 atau 30%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
mayoritas responden 1-4 tahun.
2. Analisis variabel penelitian
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan
tanggapan responden dalam memberikan suatu informasi terhadap
pertanyaan
kuesioner yang telah diberikan kepada responden. Dasar
interprestasi nilai rata-
rata yang digunakan dalam penelitian ini, mengacu pada
interprestasi skor yang
digunakan oleh Schafe, Jr, (2004) sebagaimana digambarkan pada
tabel berikut
ini:
44
No Nilai Skor Interpretasi
2 1.8 - 2.6 Kurang
3 2.6 - 3.4 Cukup
4 3.4 - 4.2 Bagus/penting
5 4.2 - 5.0 Sangat bagus/sangat penting
Sumber: Modifikasi dari Schafer, Jr (2004)
Penelitian ini mengenai variabel X dan Y, dimana variabel terkait
yaitu
produktivitas kerja karyawan (Y), sedangkan variabel bebas dalam
penelitian ini
yaitu manajemen impresi (X1) dan kesejahteraan karyawan (X2).
Berdarkan data
yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 50 responden di
toko
chocolicious Indonesia, maka dapat diuraikan untuk masing-masing
variabel
sebagai berikut:
Definisi impression management adalah keinginan untuk
membangun
citra atau kesan yang positif terhadap orang lain, sehingga kita
selalu berusaha
tampil baik dalam pertemuan kita yang pertama pada seseorang (Baron
dan
Bryne, D. Wahyu Ariani 2014).
1) Indikator variabel manajemen impresi (X.1)
a Perilaku agar disukai
Variabel manajemen impresi dalam penelitian ini berisikan
pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat positif, di mana dalam pilihan sangat
setuju akan
menunjukkan bahwa responden melihat sangat penting manajemen
impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan
kesejahteraan
karyawan. Sebagaimana terdapat dalam gambar tersebut:Frekuensi
dan
Presentasi variabel manajemen impresi
Jumlah responden
F % F % F % F % F %
Perilaku agar disukai
1 X.1 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.32
2 X.2 0 0 0 0 0 0 29 58 21 42 4.42
3 X.3 0 0 0 0 2 4 25 50 23 46 4.42
Prestasi diri
4 X.4 0 0 0 0 2 4 36 72 12 24 4.2
5 X.5 0 0 0 0 2 4 29 58 19 38 4.34
6 X.6 0 0 0 0 1 2 33 66 16 32 4.3
Perilaku pemberian contoh
7 X.7 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.34
46
Perilaku memohon
9 X.9 0 0 0 0 2 4 25 50 23 46 4.34
10 X.10 0 0 0 0 2 4 36 74 12 24 4.34
Intimidasi
11 X.11 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.34
12 X.12 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.34
Mean variabel manajemen impresi 4.34
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan Rekapitulasi jawaban responden tentang manajemen
impresi pada tabel 4.8 diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukan bahwa presepsi terhadap
variabel
manajemen impresi dapat diartikan bahwa responden memberikan nilai
sangat
bagus/sangat penting, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar
4.34.
berdasarkan data dari tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa indikator
yang dominan
membentuk variabel manajemen impresi adalah indikator pertama yaitu
perilaku
agar disukai pada pertanyaan X.2 sebesar 4.42, dan pertanyaan X.3
sebesar
4.42. indikator kedua ialah indikator perilaku pemberian contoh dan
mendapatkan
nilai sangat bagus atau sangat penting pada pertanyaan X.8 sebesar
4.42.
Hasil analisis variabel penelitian distribusi frekuensi yang telah
dijelaskan
pada tabel 4.8 bahwa dari dua indikator variabel manajemen impresi
ialah
perilaku agar disukai dan perilaku pemberian contoh menunjukkan
bahwa dari 10
47
pertanyaan dari semua nilai rata-rata mean dua indikator penilaian
sangat bagus
atau sangat penting, dengan demikian secara keseluruhan variabel
manajemna
impresi pada toko chocolicious Indonesia berada pada kategori
sangat bagus
atau sangat penting.
X1= karyawan senantiasa berusaha membina hubungan dengan rekan
kerja
dengan baik
X3= seorang karyawan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tepat
waktu
tugas yang diberikan atasan agar disukai oleh seorang atasan.
X4= Seorang karyawan berusaha agar disukai taman sekerja
X5= Karyawan berusaha memberikan pelayanan terbaik
X6= Seorang karyawan memberikan sesuatu yang berfungsi untuk
meningkatkan
mutu
X7= Datang dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan
X8= saya akan memperlihatkan kelemahan saya kepada teman sekantor
unuk
mendapakan pertolongan atau simpati
mutu produk
X10= saya akan minta tolong kepada teman sekerja saya apa bila saya
memiliki
kendala dalam bekerja
rekan sekerja
X12= Saya berusaha agar orang lain menyegani saya sehingga yang
melihat
saya merasa segan.
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang
diberikan
berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas
kerjanya
meningkat.
a Kesejahteraan bersifat ekonomis
b Kesejahteraan bersifat fasilitas
c Kesejahteraan bersifat pelayanan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat positif, di mana dalam pilihan
sangat setuju
akan menunjukkan bahwa responden melihat sangat penting manajemen
impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan
kesejahteraan
karyawan. Sebagaimana terdapat dalam gambar tersebut:
Tabel 4.9
Jumlah responden
No Pernyataan STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Mean
F % F % F % F % F %
Kesejahteraan bersifat ekonomis
1 X1 0 0 0 0 1 2 35 70 14 28 4.26
2 X2 0 0 0 0 0 0 21 42 29 58 4.58
3 X3 0 0 0 0 1 2 35 70 14 28 4.26
4 X4 0 0 0 0 2 4 24 48 24 48 4.44
49
LANJUTAN TABEL 4.9
Kesejahteraan bersifat fasilitas
5 X5 0 0 0 0 4 8 32 64 14 28 4.2
6 X6 0 0 0 0 1 2 35 70 14 28 4.26
7 X7 0 0 0 0 0 0 24 48 26 52 4.52
Kesejahteraan bersifat pelayanan
8 X8 0 0 0 0 1 2 25 50 24 48 4.46
9 X9 0 0 0 0 0 0 29 58 21 42 4.42
10 X10 0 0 0 0 1 2 21 42 28 56 4.54
Mean variabel kesejahteraan karyawan 4.39
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan Rekapitulasi jawaban responden tentang
kesejahteraan
karyawan pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden memberikan
nilai
sangat bagus atau sangat penting karena dilihat dari nilai
rata-rata sebesar 4.39.
dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa indikator yang kuat
membentuk variabel
kesejahteraan karyawan adalah indikator pertama yakni kesejahteraan
bersifat
ekonomis pada pertanyaan X.2 sebesar 4.58. indikator ketiga
yakni
kesejahteraan bersifat pelayanan dengan mendapatkan nilai
sangat
bagus/sangat penting pada pertanyaan X.10 sebesar 5.54. indikator
kedua yaitu
kesejahteraan bersifat fasilitas mendapatkan nilai sangat
bagus/sangat
pentingpada pertanyaan X.7 sebesar 4,52. hal ini dapat berarti
bahwa
responden mendapatkan apa yang di harapkan di tempat kerja para
karyawan
toko chocolicious indonesia. Dari 10 pertanyaan setiap indikator
mendapatkan
nilai sangat bagus/sangat penting.
berikut:
X1= Bonus atau komisi dalam bentuk uang yang diberikan kepada
karyawan
sudah cukup adil & layak
X2= Apakah upah yang didapat sesuai dengan pekerjaan yang
dikerjakannya
X3= Apakah uang pengobatan yang diberikan telah memenuhi
kebutuhan
karyawan
X4= Apakah pemberian uang lebaran/natal memberi suatu nilai yang
lebih
terhadap karyawan terhadap karyawan
X5= Fasilitas yang tersedia saat ini cukup memadai untuk mendukung
aktivitas
kerja
bekerja dengan nyaman
X7= Apakah fasilitas tempat ibadah dikantor sudah cukup layak
untuk
digunakan
pada semangat kerja karyawan
X9= Apakah konsumen mendapatkan pelayanan yang baik selama membeli
kue
Apakah karyawan memperoleh pelayanan semata-mata karena
keanggotaannya bukan karena jasanya
keanggotaannya bukan karena jasanya
a Keterampilan
b Kemampuan
pertanyaan-pertanyaan bersifat positif, di mana pilihan sangat
setuju akan
menunjukkan bahwa responden melihat sangat penting manajemen
impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan
kesejahteraan
karyawan. Sebagaimana terdapat dalam gambar tersebut:
Tabel 4.10 Rekapitulasi jawaban responden tentang produktivitas
kerja karyawan (Y)
Jumlah Responden
No Pernyataan STS (1) TS (2) KS (3) S(4) SS(5)
Mean
Keterampilan
1 Y.1 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.32
2 Y.2 0 0 0 0 0 0 29 58 21 42 4.42
3 Y.3 0 0 0 0 16 32 16 32 18 36 4.04
4 Y.4 0 0 0 0 14 28 29 58 7 14 4.32
Kemampuan
5 Y.5 0 0 0 0 10 20 24 48 16 32 4.12
6 Y.6 0 0 0 0 2 4 29 58 19 38 4.34
7 Y.7 0 0 0 0 2 4 30 60 18 36 4.32
8 Y.8 0 0 0 0 2 4 25 50 23 46 4.42
52
LANJUTAN TABEL 4.10
Sikap dan Perilaku
9 Y.9 0 0 0 0 2 4 36 72 12 24 4.2
10 Y.10 0 0 0 0 9 18 23 46 18 36
4.18
11 Y.11 0 0 0 0 0 0 29 58 21 41
4.42
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden yang terdapat pada
tabel
4.10 diatas menunjukkan bahwa presepsi terhadap produktivitas kerja
karyawan
dapat diartikan bahwa responden memberikan nilai rata-rata
sangat
bagus/sangat penting, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar
4.28. dari data
pada tabel 4.10 dijelaskan bahwa indikator yang paling dominan
membentuk
variabel produktivitas kerja karyawan yaitu indikator pertama ialah
keterampilan
pada pertanyaan Y.2 sebesar 4.42. indikator kedua adalah indikator
kemapuan
pada pertanyaan Y.8 sebesar 4.42. indikator ketiga yakni indikator
sikap dan
perilaku juga mendapatkan nilai sangat bagus/sangat penting pada
pertanyaan
Y.11 sebesar 4.42. dari 11 pertanyaan di setiap indikator hanya ada
tiga
pertanyaan Y.3, 4.04, Y.5, 4.12, Y.10 sebesar 4.18 yang mendapatkan
nilai
terendah dengan kategori bagus/penting.
berikut:
53
pekerjaan
menyelesaikan pekerjaan
Y3= Seorang karyawan mempunyai target kinerja yang harus dicapai
sesuai
periode
tugas yang diberikan atasan agar disukai oleh atasan
Y5= apakah seorang karyawan puas akan keterampilan hasil pekerja
yang
dikerjakannya.
permasalahan yang muncul pada saat bekerja
Y7= Bapak/ibu mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar
waktu
yang ditetapkan
yang ditetapkan
waktu
Y10= Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh
rasa
tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal
Y11= Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan
tempat kerja.
kuesioner di perlukan untuk menentukan apakah alat pengukur dapat
digunakan
atau tidak dalam proses pengumpulan data dimana nilai valid dapat
dilihat pada
kolom corrected ltem total correlation. Jika angka correlation yang
didapatkan
lebih besar dari angka kritik ( r hiting > r tabel) maka
instrument tersebut
dinyatakan valid. Dalam penelitian ini angka kritik adalah N-2 = 50
– 2 = 48
dengan tariff signifikan 5% dengan menggunakan pengujian satu arah,
maka
kritik untuk ujian validitas adalah N-2=48 dengan tariff signifikan
5% dengan
menggunakan pengujian satu arah maka angka kritik untuk uji
validitas dalam
penelitian ini adalah 0.2353 dengan demikian maka berdasarkan
pengujian
validitas instrument nilai corrected item-total correlation
bernilai positif dan di atas
nilai r tabel 0.2353 yang artinya semua butiran pertanyaan dapat
dikatakan valid.
Hasil uji validitas variabel Manajemen Impresi (X.1) dan
Kesejahteraan Karyawan
(X.2) dan Produktivitas Kerja Karyawan (Y) dapat diuraikan sebagai
berikut atau
dapat dilihat pada tabel berikut:
a Uji validitas variabel manajemen impresi (X.1)
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa instrument manajemen
impresi
terdiri dari 12 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 50
orang dengan
nilai distribusi r tabel signifikansi 5% adalah 235. Sementara
hasil r hitung
dengan program SPSS 20 yang diambil dari tariff nilai corrected
ltem total
correlation dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
55
INSTRUMEN VARIABEL
MANAJEMEN IMPRESI (X.1)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari seluruh
item
pertanyaan diatas memiliki nilai r hiting > r tabel dan tariff
signifikansi < 0,05 dari
semua pertanyaan diatas dinyatakan valid semua.
Tabel 4.12
INSTRUMEN VARIABEL Question r hitung r table KETERANGAN
X.1 0.813
0,235 VALID
X.2 0.495
0,235 VALID
X.3 0.813
0,235 VALID
X.4 0.496
0,235 VALID
X.5 0.405
0,235 VALID
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari seluruh
item
pertanyaan diatas memiliki nilai r hiting > r tabel dan tariff
signifikansi < 0,05 dari
semua pertanyaan diatas dinyatakan valid semua
Tabel 4.13
INSTRUMEN VARIABEL
PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari seluruh
item
pertanyaan diatas memiliki nilai r hiting > r tabel dan tariff
signifikansi < 0,05 dari
semua pertanyaan diatas dinyatakan valid semua.
b Uji Reliabilitas
Suatu variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai
cronbach alpha
> 0.05. uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
program spss 20. Hasil
pengolahan data yang disajikan dalam tabel menunjukkan bahwa nilai
cronbach
alpha (a) item untuk setiap variabel adalah lebih besar dari 0.5
sehingga item
57
untuk setiap variabel adalah reliable. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.14
Manajemen Impresi (X.1)
0.916 0,5 Reliable
Kesejahteraan Karyawan (X.2)
0.746 0,5 Reliable
c UJI T (Regresi Linear berganda)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variable
independen dengan variable dependen, dari uji t diambil suatu
keputusan. Dasar
pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan nilai
probabilitas baik
untuk uji secara parsial. Secara umum hipotesis yang dikemukakan
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel
terikat.
58
Selain pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dari t tabel
dapat
juga dilakukan berdasarkan probabilitas dengan dasar pengambilan
keputusan
yaitu jika probabilitas lebih besar darI 0,05 : maka hipotesis
diterima. Artinya,
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 : maka
hipotesis ditolak. Artinya
variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
terjadinya
variabel dependen.
Tabel 4.15
Manajemen Impresi .663 .059 .815 11.331 .000
Kesejahteraan karyawan
R = .870
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan pengujian secara parsial seperti pada tabel 4.15
menunjukkan bahwa manajemen impresi dan kesejahteraan
karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan karyawan
Selanjutnya pada tabel 4.15, dapat diketahui bahwa hasil
persamaan
regresi linear berganda dari model penelitian ini adalah sebangai
berikut:
59
X1= manajemen impresi
X2= kesejahteraan karyawan
disimpulkan sebagai berikut ini:
produktivitas kerja karyawan terhadap karyawan pada toko
cholicious
Indonesia pada saat variabel independent bernilai konstan.
b) b1 = 0.663, manajemen impresi mempunyai pengaruh positif
da
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, dimana t
hitung
11.331 > 0,235 dengan nilai koefisien sebesar 0.663. koefisien
ini
menujukkan bahwa manajemen impresi mampu meningkatkan
produktivitas kerja karyawan pada pada toko chocolicius
Indonesia.
c) b2 = 0.345. Kesejahteraan karyawan mempunyai pengatuh
positif
yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, dimana nilai
t
hitung 3.861 > 0,235 dengan nilai koefisien sebesar 0.346,
koefisien
ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan semakin baik
dalam
menjalankan program produktivitas kerja karyawan.
C. Pembahasan
penelitian. Hasil analisis dari pengujian hipotesis dijabarkan
sebagai berikut:
1. Pengaruh Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan
60
manajemen impresi terhadap produktivitas kerja karyawan di toko
chocolicious
Indonesia. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
nilai yang
mempunyai t hitung sebesar 11.331 dan t tabel sebesar 1.677 artinya
variabel
independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen
ini
berarti bahwa manajemen impresi secara parsial berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicious Indonesia. Hal
ini berarti
bahwa manajemen impresi yang dimiliki oleh karyawan sudah maksimal
dalam
penerapan manajemen impresi dalam malaksanakan tugas sebagai
karyawan.
Salah satu factor yang mempengaruhi iyalah seorang karyawan
bertanggung
jawab untuk menyelesaikan tepat waktu tugas yang diberikan atasan
agar
disukai atasan. Hal ini juga terlihat dari beberapa indikator
manajemen impresi
yang sudah optimal penerapannya dalam hal impresi diri seorang
karyawan.
manajemn impresi bisa dalam banyak hal, contohnya seorang
karyawan
mendapatkan promosi ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti
pelatihan-
pelatihan serta seminar baik nasional maupun skala
internasional.
Berdasarkan analisis frekuensi distribusi menunjukkan bahwa nilai
mean
variabel manajemen impresi 4.42 nilai ini menunjukan bahwa pada
manajemen
impresi berada pada kategori sangat bagus/penting dari 5 indikator
manajemen
impresi menunjukkan bahwa indikator perilaku agar disukai merupakan
indikator
yang kuat membentuk variabel dengan nilai rata-rata sebesar 4.42
data ini
menunjukkan bahwa manjemen impresi itu sangat penting bagi
peningkatan
produktivitas kerja karyawan. Hasil penelitian ini sejalan oleh
penelitian
Chusminah, R Ati Haryati (2020) yang juga menemukan bahwa
impresi
mempunyai dampak positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Abdi
Smilyanks.
61
manajemen impresi dapat diartikan bahwa responden memberikan nilai
sangat
bagus, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4.42
berdasarkan dari lima
indikator pada variabel manajemen impresi (x1) yaitu perilaku agar
disukai,
prestasi diri, perilaku pemberian contoh, perilaku memohon dan
imtimidasi.dari
yang paling dominan mempengaruhi variabel manajemen impresi
terlihat pada
jawaban responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju
karyawan
senantiasa melakukan tugas dengan baik pada pertanyaan X1.2 dan
X1.3 dengan
nilai responden tertinggi sebesar 4.42 yang mana lebih besar dari 4
sehingga
secara lualitatif dapat dikategorikan bahwa karyawan telah
mempunyai
kemampuan memahami diri merka sendiri dalam menjalankan tugas
sebagai
karyawan, disisi lain daoat juga di artikan bahwa karyawan
belum
memaksimalkan potensi dan kemampuan yang di miliki berkaitan
manajemen
impresi , di harapkan mempunyai inisiatif dalam menjalankan tugas
dan tidak
selalu menunggu intruksi dari atasan dalam menjalankan atau
melaksanakan
tugas-tugas, dimana setiap karyawan diharapkan bisa memiliki
kesadaran untuk
menguasai semua potensi diri dan terus melangkah bersama dengan
pilihan
hidup, harapan, keinginan-keinginan dalam meraih sebuah kesuksesan
diri dan
institusi.
Hasil hipotesis kedua dapat dijawab dengan mengamati hasil
analisis
regresi pada tabel 4.15 dari tabel tersebut menunjukkan
kesejahteraan karyawan
berpegaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
dimana t hitung
3.661 dan t tabel sebesar 1.677 artinya variabel independen
berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen ini dapat disebutkan bahwa
kesejahteraan
62
terhadap beberapa indikator kesejahteraan karyawan yakni,
kesejahteraan
bersifat ekonomis dimana pimpinan tidak ragu memberikan
kesejahteraan yang
bersifat ekonomis terhadap karyawannya dan dengan demikian
seorang
karyawan bisa juga memberikan yang terbaik untuk instansi/tempat
kerja.
Dengan adanya pemberian kesejahteraan yang bersifat ekonomis maka
seorang
karyawan akan cepat tanggap terhadap masalah atau kendala dalam
pelaksana
program atau rencana kerja. Melihat indikator-indikator
kesejahteraan karyawan
hal ini karyawan telah melaksanakan atau menerapkan apa yang
telah
ditetapkan istansi untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan yang
terlibat pada toko chocolicious Indonesia. Temuan ini juga sejalan
denga hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh, Achmad Risqiy Fauzi
menunjukkan
bahwa baik secara simultan maupun secara parsial variabel
pengembangan
karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan terhadap
produktivitas kerja
karyawan yang mana variabel loyalitas kerja maupun pengaruh
dominan
terhadap kinerja karyawan. Dari 10 pertayaan yang diajukan dari
variabel
kesejahteraan karyawan hasil jawaban responden memberikan nilai
sangat
bagus/sangat penting dengan nilai rata-rata 4.39. memperhatikan
bahwa ada 3
indikator pada variabel kesejahteraan karyawan ; 1) kesejahteraan
bersifat
ekonomis, 2) kesejahteraan bersifat fasilitas, dan kesejahteraan
bersigfat
pelayanan. Semua indikator mempengaruhi kesejahteraan karyawan.
Ada
beberapa pertanyaan yang menunjukkan nilai yang lebih dari 4
disetiap
pertanyaan tersebut.
63
terdapat pada variabel kesejahteraan bersifar ekonomis X2.2 dengan
nilai
responden 4.58. hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan
pada toko
chocolicious Indonesia sangat bagus.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian dan
pembahasan
yang dikaitkan dengan kajian teori adalah sebagai berikut:
1. Manajemen impresi berpengaruh positif dan signifikann
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicius Indonesia. Hal
ini dapat
dibuktikan dengan nilai unstandardized coefficients 0.663 nilai
dengan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05.
produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicious Indonesia. Hal
ini dapat
dibuktikan dengan nilai unstandardized coefficients 0.346 nilai
dengan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05.
diharapkan kepada pihak toko chocoliciuos Indonesia untuk
lebih
mengoptimalkan dan memfasilitasi pelaksanaan manajemen impresi
dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.
dilihat dari hasil
64
penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan saran bagi karyawan
sebaiknya
menunjukkan sikap yang wajar baik dengan sesame rekan kerja,
pimpinan dan
pelanggan. Selain itu, karyawan juga harus lebih mandiri, kreatif
dan
bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan bagi
pihak tokoh
sebaiknya seorang karyawan bertanggung jawab apa yang telah
dipercayakan
untuk dikerjakannya.
kepada mahasiswa untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti
variabel lain
yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan dan
tidak
berpengaruh terhadap karyawan kesejahteraan.
Kelemahan dalam penelitian ini adalah Respone time dan resolution
time
karyawan masih dirasa lambat. Terdapat surat komplain dari pemberi
kerja. tidak
konsistennya karyawan saat menjalankan operasional sesuai dengan
aturan
yang ada pada toko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh
manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas
kerja
karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia.
65
DAFTAR PUSTAKA
Andriansyah, M. F., & Pandjaitan, R. H. (2020). Manajemen
impresi pt wijaya karya (persero) tbk. Melalui simbol nilai saham.
KoPeN: Konferensi Pendidikan Nasional, 2(1), 146-152.
Chusminah, C., & Haryati, R. A. (2020). Impresi Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal economic resource, 2(2),
163-171.
Fadhilah, A. M. D., & Kusumaningtyas, R. (2019). Manajemen
Impresi Anggota “Komunitas Hijabers Solo” Di Instagram (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Fauzi, A. R. (2018). Pengaruh pengembangan karier, loyalitas kerja
dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas karyawan pada pt.
Citra harapan semesta sidoarjo. Branchmarck, 3(3).
Indriyani, S. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja Dan disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas kerja Karyawan Pada PT. Paradise island
Furniture. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia (JMBI), 5(1),
50-61.
Jashinta, R. (2014). Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah III
Palembang (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri
Sriwijaya).
Junizar, R. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP
Darussalam (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Manik, S., & Syafrina, N. (2018). Faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada bank danamon simpan
pinjam. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam, 3(1), 49-60.
Pertiwi, H. S. (2017). strategi manajemen impresi pada pengguna
tinder (Doctoral dissertation, Universitas Multimedia
Nusantara).
Rachmawati, A. D. (2019). Pengaruh Program Kesejahteraan Karyawan,
Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan
Pada PT. BPR JATIM (Doctoral dissertation, universitas muhammadiyah
gresik).
Rachmawati, F. (2017). Fashion & Public Relations (Studi
Deskriptif Kualitatif tentang Fashion dalam Proses Manajemen
Impresi Praktisi Public Relations di Indonesia) (Doctoral
dissertation, Universitas Brawijaya).
Siswadi, Y. (2017). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Padapt. Jasa Marga Cabang (Belmera)
Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 17(1).
66
Sugiyono, S. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan
r&b. bandung. Indonesia: Alfabeta.
Tanjung, M. S. (2016). Pengaruh program kesejahteraan karyawan
terhadap semangat kerja karyawan pada pt. Rayateh utama
medan.
Triamanda, R., & Anitra, V. (2018). Pengaruh Kesejahteraan
Karyawan Bersifat Fasilitas terhadap Produktifitas Karyawan pada
PT. Multi Harapan Utama (MHU).
Yudapratama, A., & Ratnamiasih, I. (2017). Pengaruh Disiplin
dan Kompensasi Terhadap Produktivitas Karyawan UKM Pada Sentra
Sepatu Cibaduyut di Bandung (Doctoral dissertation, Perpustakaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung).
Zain, A. (2015). Manajemen Laba Dalam Praktik Manajemen Impresi
Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bei Periode 2012-2014.
AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 6(2), 117-129.
67
68
Bapak/Ibu yang saya hormati, kuesioner ini bertujuan untuk
memperoleh
data dari responden dalam rangka melengkapi karya tulis (skripsi)
sebagai salah
satu syarat dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Strata Satu
(S1)
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul penelitian :
Pengaruh
Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Melalui
Peningkatan
Kesejahteraan Karyawan Pada Toko Chocolocious Indonesia. Saya
sangat
berharap bapak/ibu mengisi kuesioner ini dengan objektif. Dukungan
bapak/ibu
merupakan kontribusi yang sangat mulia bagi pengembangan ilmu
pengetahuan
dan kepada saya pribadi secara khusus. Terima kasih atas kerja sama
dan
kesedihannya dalam mengisi kuesioner ini, semoga Allah SWT
senantiasa
membalas kebaikan bapak/ibu.
Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Melalui
Peningkatan Kesejahteraan Karyawan Pada Toko Chocolocious
Indonesia
2. Bapak/Ibu mendapatkan kepercayaan terpilih sebagai responden,
dimohon
untuk mengisi seluruh instrument ini sesuai dengan
pengalaman,
pengetahuan, persepsi, dan keadaan yang sebenarnya.
3. Jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaan dan tidak memiliki dampak
negatif
dalam bentuk apa pun.
pengaruh Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan
Melalui Peningkatan Kesejahteraan Karyawan.
69
5. Pilihlah salah satu dari alternatif yang disediakan dengan cara
memberikan
tanda √ pada kolom yang tersedia.
6. Ada lima alternatif jawaban yang dapat bapak/ibu pilih,
yaitu:
Sangat Setuju (SS) Point 5
Setuju(S) Point 4
Sangat Tidak Setuju (STS) Point 1
70
3. Umur : ............,Tahun
5. Memiliki Anak : Ya Tidak
6. Pendidikan Terakhir : :
7. Lama Bekerja :
A. Perilaku agar disukai
1. karyawan senantiasa berusaha membina hubungan dengan rekan kerja
dengan baik
2. Seorang karyawan berusaha agar di sukai teman-taman
sekerja
3. Seorang karyawan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tepat
waktu