Page 1
PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN HARGA
TERHADAP MINAT BELI BAN MOTOR FDR
(Studi Kasus Konsumen Ban Motor FDR di Bekasi Tahun 2021)
Diki Widiantoro1, Elia Herwanto., SE., MBA2
Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
Email : [email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli
ban motor FDR di Bekasi, (2) Pengaruh citra merek terhadap minat beli ban motor FDR di Bekasi,
(3) Pengaruh Harga terhadap minat beli ban motor FDR di Bekasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Populasi pada penelitian
ini adalah masyarakat daerah Bekasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non
probability sampling dengan rumus unknown population maka jumlah sampel yang di dapat sebanyak
100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan
reabilitasnya. Metode analisis menggunakan metode analisis linear berganda dengan
mempertimbangkan uji asumsi klasik.
Penelitian ini diukur dengan menggunakan 40 pertanyaan kuesioner dan data tersebut akan
diolah menggunakan SPSS versi 25 for Windows. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara kualitas produk, citra merek dan harga terhadap minat beli. Hasil uji koefesien
determinasi dapat diketahui besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,562. Hal ini berarti 56,2%
minat beli ban motor FDR di Bekasi dipengaruhi oleh ketiga variabel dependen yaitu Kualitas Produk,
Citra Merek dan Harga.
Kata Kunci : kualitas produk, citra merek, harga, minat beli
1. PENDAHULUAN
Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara
umum baik berupa barang maupun jasa.
Perusahaan juga mempunyai tujuan lain yaitu
untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan tersebut dalam hal
mengembangkan perusahaanya serta
aktivitasnya.
Di dalam aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, perusahaan menghadapi berbagai
macam masalah baik dari eksternal maupun
internal. Masalah eksternal perusahaan dapat
berupa kepuasan pelanggan, kondisi ekonomi
dan kebijakan pemerintah, sedangkan masalah
internal perusahaan mencakup kemampuan
perusahaan dalam mengelola, merencanakan
Page 2
dan mengendalikan kualitas produk agar
kepuasan tercapai.
Perkembangan dunia transportasi sekarang ini
semakin maju dan berkembang pesat terutama
di Indonesia, perkembangan trasnportasi yang
begitu pesat menjadikan semua orang
berlomba-lomba untuk memiliki kendaraan
transportasi sendiri. Hal itu dibuktikan dengan
semakin banyaknya pengguna kendaraan baik
itu beroda dua, beroda empat, ataupun
kendaraan yang memiliki lebih dari empat
roda.
Salah satu alat transportasi yang sedang
banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia
saat ini adalah sepeda motor. Dari tahun ke
tahun jumlah pengendara sepeda motor
mengalami peningkatan yang cukup pesat,
namun tidak diikuti dengan bertambah
panjangnya badan jalan sehingga
menimbulkan permasalahan kepadatan lalu
lintas. Tidak terkecuali di kota Bekasi yang
kebanyakan masyarakatnya menggunakan
sepeda motor sebagai alat transportasi.
Terlepas dari banyaknya masyarakat yang
tinggal di kota Bekasi, yang menggantungkan
hidupnya di perusahaan karena letaknya yang
cukup dekat dengan kawasan industri maka
mereka lebih memilih melakukan perjalanan
pulang pergi dengan menggunakan sepeda
motor setiap harinya.
Dalam beberapa tahun terakhir peningkatan
jumlah pengendara sepeda motor ini semakin
terasa dengan meningkatnya kepadatan arus
lalu lintas di jalan raya karena banyaknya
pengguna sepeda motor, bahkan setiap pagi
hari dan jam pulang kerja tidak jarang terjadi
kemacetan. Tentunya dengan meningkatnya
kendaraan bermotor akan meningkatkan juga
terhadap sektor yang mendukungnya, salah
satu komponen penting pendukung kendaraan
bermotor adalah ban, Ban merupakan bagian
langsung dari kendaraan bermotor yang
bersentuhan dengan jalanan. Ban dalam
kondisi prima dapat membuat berkendara
dengan aman. Sebaliknya, ban dengan kondisi
buruk bisa saja menjadi penyebab kecelakaan.
Apabila pengendara tidak merawat ban dengan
baik maka bisa menimbulkan risiko yang
berbahaya. Namun, seperti yang diketahui
bahwa ban memiliki beberapa kelemahan yang
dikeluhkan oleh konsumen diantaranya ban
mengalami kondisi tidak rata pada permukaan
ban dan cukup licin jika melintasi jalan yang
basah. Hal itu dapat menimbulkan masalah dan
membuat penggunanya merasa kecewa dengan
kelemahan ban yang sering membuat
konsumen berpikir dua kali pada saat ingin
membeli ban.
Tinggi rendahnya penjualan suatu produk
atau merek, salah satunya adalah tergantung
pada apakah produk atau barang tersebut
diminati atau tidak oleh konsumen yang
memiliki persepsi manfaat dan nilai itulah
yang dapat menimbulkan niat beli konsumen.
Simamora dalam (Utami & Saputra, 2017)
menyatakan bahwa minat beli dapat muncul
karena adanya kepercayaan pada produk yang
Page 3
diinginkan dan kemampuan untuk membeli
produk tersebut.
Macam-macam faktor yang menentukan
minat beli konsumen antara lain, yaitu :
kualitas produk, citra merek dan harga produk
tersebut. Kualitas secara umum menunjukkan
kemampuan yang dimiliki produk secara
langsung, sehingga berhubungan erat dengan
penilaian yang dimiliki produk serta
berdampak pada minat beli (Rachma, 2018:4).
Karena pada dasarnya setiap perusahaan
memiliki tujuan yang sama yaitu menarik
konsumen agar mau membeli produk yang
dihasilkan. Dimana dengan produk yang sama
dan kualitas yang lebih tinggi dari perusahaan
lain maka konsumen cenderung akan memilih
barang yang memiliki kualitasnya lebih tinggi.
Kualitas produk menurut (Oentoro, 2012)
merupakan ukuran dari ketahanan produk yang
dapat dilihat dari lama penggunaannya,
keawetannya, produknya dapat dipercaya,
ketepatan produk, kemudahan penggunaannya
dan pemeliharaannya, serta atribut lainnya
yang memiliki nilai.
Aspek penentu utama dalam sebuah produk
untuk dapat dikatakan produk yang
berkualitas. konsumen akan menilai kualitas
produk tersebut dari segi apapun. Produk yang
berkualitas akan dinilai positif apabila
memiliki kekuatan dan manfaat yang lebih.
Kelebihan dari ban motor FDR adalah sebagai
berikut:
1. Ban FDR memberikan fitur dual compound
technology dengan jaminan mutu yang baik
sehingga dapat menjamin keselamatan
pengendara ketika melintasi jalanan.
2. Ban ini juga memadukan daya cengkeram
dan kestabilan ban yang mumpuni.
3. Selain itu, ban ini juga memiliki desain
dengan motif yang tidak simetris sehingga
memiliki kemampuan untuk membelah air
dengan sempurna ketika melintasi jalanan
berair yang seringkali membuat licin.
4. Harga yang terjangkau jika dibandingkan
dengan pesaing kelasnya.
Faktor lain yang menentukan minat beli
adalah citra merek. Konsumen beranggapan
bahwa merek dapat memberikan nilai tambah
bagi mereka. Hal tersebut dikarenakan adanya
persepsi yang menimbulkan konsumen tertarik
untuk membelinya, dengan begitu konsumen
akan rela membayar mahal agar memperoleh
produk yang diinginkan.
Perusahaan yang baik adalah yang mampu
memberikan citra produk yang positif bagi
konsumen atau pelanggannya. Menurut
(Widianingsih, 2019:44) Citra merek
merupakan suatu produk dan jasa memiliki
dimensi yang membandingkan merek
yakni membandingkan produk yang dimiliki
dengan barang ataupun jasa lain yang
dirancang guna memenuhi kebutuhan yang
sama.
Tabel 1.1 Data Top Brands Ban Sepeda Motor
fase 2 Tahun 2020 TBI (Top Brand Index).
Page 4
Sumber : Top Brand Award.com 2021
Berdasarkan hasil survey Top Brand, merek
IRC menempati posisi teratas untuk produk
ban, sedangkan merek FEDERAL
mendapatkan posisi ke dua.
Selain meningkatkan kualitas produk dan
menumbuhkan citra merek yang lebih baik,
faktor lain yang menentukan minat beli adalah
harga. Dalam pembelian suatu barang tentunya
dilihat dari nilai yang di berikan barang itu dan
juga manfaatnya, kesesuaian harga yang
diberikan produk serta memberikan manfaat
dan juga nilai lebih untuk bisa diterima oleh
konsumen mempengaruhi keputusan dalam
pembelian konsumen akan
mempertimabangkan pembelianya atas harga
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut (Kotler, Trifts, Buchwitz, & Gaudet,
2017) harga merupakan total uang yang
diberikan pada pembeli untuk barang atau jasa.
Harga adalah bagian dari bauran pemasaran
yang menciptakan pemasukan penghasilan
bagi perusahaan dimana bagian lain justru
mengeluarkan biaya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Minat Beli
a. Pengertian Minat Beli
Minat beli menurut Kotler dan Keller dalam
(Satria, 2017) merupakan perilaku konsumen
sebelum membeli produk yang didasari
pengalamannya saat memilih, menggunakan,
atau menginginkan produk.
Simamora dalam (Utami & Saputra, 2017)
menyatakan bahwa minat beli dapat muncul
karena adanya kepercayaan pada produk yang
diinginkan dan kemampuan untuk membeli
produk tersebut. Mowen dan Minor dalam
(Irawan, 2020) mengungkapkan bahwa minat
beli adalah sebuah persepsi yang diperoleh dari
proses pembelajaran dan pemikiran terhadap
suatu produk.
Menurut (Ati, Islamudin, & Finthariasari,
2020) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa
minat beli adalah keinginan konsumen akan
produk yang timbul dari hasil pengamatan
konsumen terhadap produk. Menurut Swastha
dan Irawan (2005) dalam (Farisi, Saroh, &
Hardati, 2020) minat seseorang dalam
membeli dapat dipengaruhi oleh faktor emosi,
semakin senang dan puas seseorang terhadap
barang atau jasa maka minat belinya semakin
tinggi.
b. Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand dalam Adji & Semuel
(2014), minat beli dapat diidentifikasikan
melaui indikator-indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan
seseorang untuk mebeli produk.
2. Minat referensial, yaitu kecenderungan
seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain.
3. Minat preferensial adalah minat yang
menggambarkan perilaku seseorang yang
memiliki preferensi utama pada produk
NO BRAND TBI 2020 KETERANGAN
1 IRC 20,70% TOP
2 FEDERAL 15,90% TOP
3 SWALLOW 12.5% TOP
4 ASPHIRA 11,30% TOP
5 BRIDGESTONE 11% TOP
Page 5
tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika
terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4. Minat eksploratif adalah minat yang
menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk
tersebut.
KUALITAS PRODUK
a. Pengertian Kualitas Produk
Kualitas produk menurut (Kotler &
Armstrong, 2012) merupakan kemampuan
suatu produk dalam memenuhi atau melebihi
harapan konsumen. Kualitas produk menurut
(Oentoro, 2012) merupakan ukuran dari
ketahanan produk yang dapat dilihat dari lama
penggunaannya, keawetannya, produknya
dapat dipercaya, ketepatan produk, kemudahan
penggunaannya dan pemeliharaannya, serta
atribut lainnya yang memiliki nilai.
Kualitas produk menurut Tjiptono dalam
(Utami & Saputra, 2017) yaitu kondisi dinamis
terkait produk dan jasa, serta proses dan
lingkungan yang mencapai atau melebih
harapan konsumen.
b. Indikator Kualitas Produk
Garvin (1984) dalam Asmayadi dan Hartini
(2015) menyebutkan delapan dimensi kualitas
sebagai kerangka berpikir terkait elemen dasar
tapi kualitas produk. Berikut adalah delapan
dimensi kualitas yang diperkenalkan oleh
Garvin:
1. Kinerja (performance), yaitu dimensi ini
berkaitan dengan seberapa baik suatu produk
menjalankan apa yang memang harus
dilakukannya dan mengarah kepada karakter
produk inti yang meliputi merek, atribut-
atribut yang dapat diukur dan aspek-aspek
kinerja dan karakteristik pengoperasiannya.
2. Fitur (features), yaitu dimenasi ini berkaitan
dengan atribut-atribut tambahan yang
melengkapi atau meningkatkan fungsi produk
inti.
3. Kesesuaian (comformance), yaitu dimensi
ini berkaitan dengan seberapa baik produk
tersebut sesuai dengan standar dalam
industrinya.
4. Reliabilitas (reliability), yaitu dimensi ini
berkaitan dengan kemapuan produk untuk
bertahan selama penggunaan yang biasa atau
dari kemungkinan mengalami keadaan mal
fungsi pada suatu periode tertentu.
5. Daya tahan (durability), yaitu dimensi ini
sebagai ukuran ketahanan suatu produk
meliputi segi ekonomis atau teknis.
6. Kemudahan perbaikan (serviceability), yaitu
dimensi ini sebagai kecepatan, komptensi dan
kemudahan perbaikan sebuah produk.
7. Keindahan (esthetics), yaitu dimensi ini
berkaitan dengan bagaimana produk dilihat,
dirasakan dan didengar.
8. Persepsi terhadap kualitas (perceived
quality), yaitu dimensi ini mencakup kategori
reputasi merek termasuk pengaruh citra merek
dan faktor-faktor tidak berwujud lainnya yang
dapat mempengaruhi persepsi konsumen
terhadap kualitas.
CITRA MEREK
a. Pengertian Citra Merek
Page 6
Citra menurut Kotler dan Keller (2009) adalah
sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang
dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek.
Sedangkan citra merek adalah persepsi dan
keyakinan yang dipegang oleh konsumen,
seperti yang dicerminkan asosiasi yang
tertanam dalam ingatan konsumen.
Dalam penelitian (Ian Antonius dan Sugiono
Sugiharto, 2013) menyatakan Citra Merek
merupakan hasil presepsi dan pemahaman
konsumen mengenai merek suatu produk yang
dilihat, dipikirkan atau dibayangkan.
Selain itu diungkapkan oleh Onigbinde Isaac
Oladepo dan Odunlami Samuel Abimbola
(2015) Di era modern, merek memegang
peranan penting untuk meningkatkan
perekonomian negara. Merek adalah satu-
satunya alat yang dapat mengubah perilaku
pembeli
b. Indikator Citra Merek
Citra merek memiliki beberapa indikator-
indikator yang mencirikan citra merek
tersebut. Menurut Freddy Rangkuti (2009:44)
indikator-indikator citra merek, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Recognition (Pengenalan) Tingkat
dikenalnya sebuah merek oleh konsumen, jika
sebuah merek tidak dikenal maka produk
dengan merek tersebut harus dijual dengan
mengandalkan harga termurah seperti
pengenalan logo, tagline, desain produk
maupun hal lainnya sebagai identitas dari
merek tersebut.
2. Reputation (Reputasi) Merupakan suatu
tingkat reputasi atau status yang cukup tinggi
bagi sebuah merek karena lebih memiliki track
record yang baik, sebuah merek yang disukai
konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah
produk yang dipersepsikan memiliki kualitas
yang tinggi akan mempunyai reputasi yang
baik. Seperti persepsi dari konsumen dan
kualitas produk.
3. Affinity (daya tarik) Merupakan Emosional
Relationship yang timbul antara sebuah merek
dengan konsumenya hal tersebut dapat dilihat
dari harga, kepuasan konsumen dan tingkat
asosiasi.
4. Loyality (kesetiaan) Menyangkut seberapa
besar kesetiaan konsumen dari suatu produk
yang menggunakan merek yang bersangkutan.
HARGA
a. Pengertian Harga
Harga (Kotler, Trifts, Buchwitz, & Gaudet,
2017) merupakan total uang yang diberikan
pada pembeli untuk barang atau jasa. Harga
adalah bagian dari bauran pemasaran yang
menciptakan pemasukan penghasilan bagi
perusahaan dimana bagian lain justru
mengeluarkan biaya. Perusahaan tidak boleh
menetapkan harga terlalu tinggi sehingga dapat
menurunkan permintaan, atau terlalu rendah
sehingga tidak menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Menurut Tjiptono dalam (Satria, 2017) harga
merupakan jumlah (satuan mata uang) dan atau
aspek lain yang dapat digunakan untuk
memperoleh sebuah produk. Menurut Swastha
dalam (Utami & Saputra, 2017), harga
merupakan sejumlah uang yang dibutuhkan
Page 7
untuk memperoleh suatu barang beserta
pelayanannya.
Harga menurut (Hawkins & Mothersbaugh,
2010) adalah jumlah uang yang harus
dibayarkan seseorang untuk dapat
menggunakan sebuah produk.
b. Indikator Harga
Menurut Amrullah (2016), indikator-indikator
harga adalah:
1. Keterjangkauan harga, yaitu harga yang
ditawarkan sesuai dengan daya beli konsumen
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk,
yaitu harga yang ditawarkan kepada konsumen
sesuai dengan kualitas dari produk yang dijual
3. Daya saing harga, yaitu harga yang
ditawarkan tidak berbeda jauh dengan harga
kompetitor
4. Kesesuaian harga dengan manfaat, yaitu
harga yang ditawarkan kepada konsumen
sesuai dengan manfaat produk yang dirasakan
konsumen.
Hipotesis
Penelitian Hipotesis dalam karya ilmiah ini
dengan tema pengaruh kualitas produk, citra
merek dan harga terhadap minat beli ban motor
FDR, hipotesis ditetapkan berdasarkan pada
landasan teori dan penelitian terdahulu yang
relevan. Sehingga hipotesis tersebut ditetapkan
sebagai berikut :
Hipotesis pertama : dinyatakan bahwa kualitas
produk yang ditawarkan terhadap minat beli
ban motor FDR.
Hipotesis kedua : dinyatakan bahwa citra
merek berpengaruh positif terhadap minat beli
ban motor FDR.
Hipotesis ketiga : dinyatakan harga
berpengaruh negatif terhadap minat beli ban
motor FDR.
Hipotesis keempat : dinyatakan bahwa kualitas
produk, citra merek dan harga berpengaruh
positif terhadap minat beli ban motor FDR.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya
ilmiah ini adalah penelitian kuantitatif.
Lingkup penelitian ini adalah menguji
pengaruh kualitas produk, citra merek dan
harga terhadap minat beli ban motor FDR di
Bekasi.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah non probability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015:84).
Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui
berapa jumlahnya. Maka rumus dalam
menghitung sampel pada populasi ini yang
tidak diketahui menggunakan rumus unknown
population :
n = (𝐙𝐚/𝐙σ)𝟐
𝐞 (ridwan 2015)
Keterangan
n = Jumlah Sampel
Za = ukuran tingkat kepercayaan dengan
a = 0,05 maka Z = 1,96
σ = standar deviasi = 0,25
e = standar error
Page 8
Dalam rumus di atas, maka jumlah sampel
yang akan diambil sebanyak:
n = (1,96)2/(0,25)2
0,05
= 96,4 = 100
Sehingga hasil dalam perhitungan berdasarkan
rumus unknown population maka n yang
didapatkan adalah 96,4 dibulatkan menjadi
100 , sehingga pada penelitian ini setidaknya
peneliti harus mencari banyaknya sampel
sebanyak 100 responden.
4. Hasil Penelitian
Hasil analisis deskriptif menggambarkan
bahwa dari 100 responden pada penelitian ini,
58% laki-laki dan 42% perempuan. responden
dengan usia 21-25 tahun menjadi data
responden terbanyak dari kuisioner yang
disebar dengan persentase 78% , responden
pelajar/mahasiswa menjadi data responden
terbanyak dengan persentase 50%.
Tabel 3 Hasil Uji Validitas.
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Hipotesis
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian data di atas maka
dapat dijelaskan pada pembahasan tentang
pengaruh kualitas produk, Citra Merek dan
harga terhadap Minat Beli, dapat dinyatakan
sebagai berikut :
1. Pengaruh kualitas produk terhadap minat
beli ban motor FDR di Bekasi. Hasil penelitian
menujukan bahwa variabel kualitas produk
(X1) berdasarkan pengujian secara parsial
diperoleh nilai t hitung sebesar 6,796 dan nilai
sig 0,000. Karena nilai t hitung 6,796 > t tabel
1,98498 dan nilai sig 0,000 > 0,05 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan hipotesis pertama menyatakan
kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli ban motor FDR
di Bekasi. yang artinya semakin baik Kualitas
Produk yang diberikan maka minat beli akan
semakin meningkat.
2. Pengaruh citra merek terhadap minat beli
ban motor FDR di Bekasi. Hasil penelitian
menujukan bahwa variabel citra merek (X2)
Variabel Tes KMO Barlet T test
Kualitas
Produk0,798 0,000
Citra Merek 0,872 0,000
Harga 0,846 0,000
Minat Beli 0,844 0,000
Cronbach’s
Alpha
1 Kualitas Produk 0,880
2 Citra Merek 0,671
3 Harga 0,846
4 Minat Beli 0,843
No Variabel
Kode Uraian Hipotesis T value Kesimpulan
H1
Kualitas Produk
berpengaruh terhadap
Minat Beli ban motor
FDR
6,796 diterima
H2
Citra Merek
berpengaruh terhadap
Minat Beli ban motor
FDR
4,143 diterima
H3
Harga berpengaruh
terhadap Minat Beli ban
motor FDR
-3,478 ditolak
H4
Kualitas Produk, Citra
Merek dan Harga
berpengaruh terhadap
Minat Beli ban motor
FDR
41,035 diterima
Page 9
berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh
nilai t hitung sebesar 4,143 dan nilai sig 0,000.
Karna nilai t hitung 4,143 > t tabel 1,98498 dan
nilai sig 0,000 > 0,05 sehingga Ho ditolak dan
Ha diterima, maka dapat disimpulkan hipotesis
pertama menyatakan citra merek berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli ban
motor FDR di Bekasi, yang artinya semakin
baik Citra Merek yang diberikan maka minat
beli akan semakin meningkat.
3. Pengaruh harga terhadap minat beli ban
motor FDR di Bekasi. Hasil penelitian
menujukan bahwa variabel harga (X3)
berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh
nilai t hitung sebesar -3,478 dan nilai sig 0,001.
Karna nilai t hitung -3,478 > t tabel 1,98498
dan nilai sig 0,001 > 0,05 sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan
hipotesis pertama menyatakan harga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
minat beli ban motor FDR di Bekasi, yang
artinya ketika harga naik maka minat beli akan
semakin menurun.
Berdasarkan hasil uji regresi linier
berganda menjelaskan bahwa setiap
peningkatan satu satuan persepsi konsumen
mengenai harga maka akan menurunkan minat
beli konsumen. Hasil ini di dukung oleh hasil
uji t parsial yang menyimpulkan bahwa
persepsi konsumen mengenai harga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
minat beli konsumen.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Akbar, A. S yang berjudul pengaruh harga,
kualitas produk dan citra merek terhadap minat
beli pada konsumen mcdonald’s Lampung
terbit di JURNAL EKOBIS DEWANTARA,
4(2), 59-68 (2021). Harga berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada
McDonald’s terkhusus di wilayah Lampung.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Harga
mempunyai pengaruh positif atau signifikan
terhadap minat beli konsumen, Hal ini dapat
diartikan bahwa menawarkan harga yang
relatif rendah atau murah maka minat beli
konsumen akan semakin tinggi.
4. Untuk menentukan tingkat signifikansi
variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen, maka digunakan nilai uji F
dengan nilai Fhitung yaitu 41,035 lebih besar
dari Ftabel yaitu 2,70 dengan tingkat
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
dapat diartikan bahwa nilai Fhitung
mengidentifikasikan bahwa H0 ditolak dan H4
diterima, maka dapat disimpulkan kontribusi
secara simultan variabel kualitas produk (X1),
citra merek (X2) dan harga (X3) berpengaruh
terhadap minat beli (Y).
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang variabel
kualitas produk, citra merek dan harga
terhadap minat beli ban motor FDR di Bekasi
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli ban
motor FDR di Bekasi.
2. Secara parsial citra merek berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli ban motor
FDR di Bekasi.
Page 10
3. Secara parsial harga berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap terhadap minat beli ban
motor FDR di Bekasi.
4. Variabel kualitas produk, citra merek dan
harga secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap minat beli artinya ada pengaruh
kualitas produk, citra merek dan harga secara
simultan atau bersama-sama terhadap minat
beli ban motor FDR di Bekasi.
SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan
yang dilakukan, peneliti memberikan beberapa
saran bagi peneliti selanjutnya. Adapun saran-
saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dengan meneliti faktor lain yang
dapat mempengaruhi minat beli.
2. Bagi peneliti lain diharapkan dapat
menggunakan variabel lain selain Citra Merek,
Harga dan Kualitas Produk agar bisa diketahui
variabel mana yang memiliki signifikasi paling
besar terhadap minat beli ban motor FDR di
Bekasi.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A. S. (2021). Pengaruh Harga, Kualitas
Produk dan Citra Merek terhadap Minat Beli
pada Konsumen mcdonald’s Lampung terbit
di. Jurnal Ekobis DEWANTARA, 4(2), 59-68.
Amadani, C. F. (2021). Pengaruh Kualitas
Produk, Harga dan Citra Merek terhadap Minat
Beli Konsumen pada Produk Ms Glow
Aesthetic Clinic Surabaya (Doctoral
dissertation, Wijaya Kusuma Surabaya
University).
Gunawan, N. F. (2020). Pengaruh Kualitas
Produk, Harga, Dan Citra Merek terhadap
Minat Beli TWO GOOD BAKERY Jurnal
Mitra Manajemen, 4(12), 1617-1634. (ISSN)
Hardiyanti, H., & Prabantoro, G. (2020).
Analisis Pengaruh Harga, Desain Produk, Citra
Merek (Brand Image) dan Bintang Iklan
(celebrity endorser) terhadap Minat Beli
KOSMETIK FOCALLURE “Studi Kasus: PT
Hexindo Adi Perkasa, Tbk”. S1 Manajemen, 1-
20.
Idris, M., Suharyati, S., & Nastiti, H. (2020,
November). Analisis Pengaruh Kualitas
Produk, Harga, Dan Citra Merek Terhadap
Minat Beli Smartphone OPPO (Studi Kasus
Pada Wilayah Jakarta Selatan). In Prosiding
BIEMA (Business Management, Economic,
and Accounting National Seminar) (Vol. 1, pp.
780-793).
Ningsih, C. S., & Anah, L. Februari (2021)
Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan
Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame
(Studi Kasus Pada Mahasiswa di Universitas
Hasyim Asy’ari Jombang) terbit di Journal of
Business and Innovation Management Volume
3 Nomor 2,
Nopisari, N., Musnaini, M., & Devi, W. S. G.
R. (2021). Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas
Produk Terhadap Minat Beli Kopi Serampas.
Ekonam: Jurnal Ekonomi, Akuntansi &
Manajemen, 3(1), 1-11.
Qonita, A., & UST, A. F. E. (2018). Analisis
Pengaruh Iklan, Celebrity Endorser, Dan Citra
Merek Terhadap Minat Beli Wardah Kosmetik
(Survei Pada Calon Konsumen Wardah
Page 11
Kosmetik Complek Pondok Pesantren
Mulungan Wetan, Mlati, Sleman, DIY). Jurnal
Ekobis Dewantara Vol, 1(8).
Salfina, L., & Gusri, H. (2018). Pengaruh citra
merek, kualitas produk dan harga terhadap
minat beli pakaian anak-anak studi kasus Toko
Rizky dan Afdal Pariaman. Jurnal Indovisi,
1(1), 232801. (ISSN)
Santoso, T. A. (2020). Analisis Pengaruh
Brand Image dan Brand Trust terhadap Minat
Beli pada Produk AVOCADO MANTUL
terbit di Jurnal Ekonomi Manajemen STIE
BIMA, 1(1), 28-34.
Shafitri, M., Ariani, L., & Nobelson, N.
(2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan
Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen
Smartphone Vivo. Konferensi Riset Nasional
Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, 2(1),
201-212.
Thohari, A. (2021). Pengaruh Citra Merek Dan
Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Kedai Ayam Geprak Sambal
Bawang Tirton Utomo NO 41 D Malang
(Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).
Wirayanthy, N., & Santoso, S. (2018). Pengaruh
harga, citra merek dan kualitas terhadap minat
beli produk private label. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis Dewantara (JMD), 1(2),
87-96.