PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) SYARIAH CABANG HARMONI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Nurfitri Apriani NIM : 1110053000002 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M
116
Embed
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48929... · 2019-12-26 · PENGARUH KOMPENSASI TERIIADAP KINERJA KARYAWAN BANK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK TABUNGAN
NEGARA (BTN) SYARIAH CABANG HARMONI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Nurfitri Apriani
NIM : 1110053000002
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
PENGARUH KOMPENSASI TERIIADAP KINERJA KARYAWAN BANK BTNSYARIAH CABANG HARMONI
(Studi kasus pada Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Harmoni)
SKRISPI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam
OIeh:
Nurfitri Anriani
1110053000002
Pembimbing :
N'VDr. Wahyu Prasetyawan. MA
NrP. 19661017 199403 I 003
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
KONSENTRASI MA}IAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMIJ}IIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA
1437 Hn0t6*l
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN BANK TABTINGAN NEGARA (BTN) SYARJAH CABANG
HARMONI Telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 02 Oktober 2017'
Skipsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos) pada Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Prograri't
Study Manaj emen Dakwah.
Jakarta,02 Oktober 2017
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. Cecep Castrawiiava. MANIP: 196708 I 81 99803 1002
Penguji I
Drs. Sueiharto. MANIP: 19660806199603 1001
Penguji II
Muamar Aditva. S.E. M.AkNIP: 19600803 I 99703 I 006
AnggotB
Pembimbing
.$^ttDr. Wahvu Prasetvawan. MA
NIP: 196610171994031003
NtP, t9SOOA2S 1982031002
LEMBARPERIYYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
l. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta'
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jaka(a'
C. Tujuan Pemberian Kompensasi...............................................14
D. Fungsi Kompensasi ................................................................16E. Bentuk-bentuk Kompensasi ................................................... 17F. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi ..................... 20
G. Definisi Kinerja Karyawan ………………………………….21
H. Factor yang mempengaruhi kinerja karyawan ………………22
I. Hasil penelitian sebelumnya ………………………………...25
vi
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Design Penelitian .........................................28
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi .............................................................................29
2. Sampel ...............................................................................29
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2012:52). Pengujian validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation dengan nilai r tabel
,untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan alpha = 0,05
didapat r tabel dengan uji two tailed. (Ghozali, 2012:53), Untuk menguji apakah masing-masing
34
indikator valid atau tidak, bandingkan nilai Pearson Correlation dengan hasil perhitungan r tabel.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid
(Imam Ghozali, 2011:53).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar
bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.
Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Suatu instrument
dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,70 (Imam Ghozali,
2011:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji
normalitas, uji multikoloniearitas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen
dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2012:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal
Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik
data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2012:163).
b. Uji Multikoloniearitas
Pengujian multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Imam Ghozali, 2011:95). Untuk
35
mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Suatu model
regresi dapat dilakukan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan
mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar
variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien
korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka
terjadi problem multiko (Singgih Santoso, 2004:203-206).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Imam Ghozali,
2011:125).
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu
pada Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2011:125-126).
d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh karakteristik
informasi sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Metode
statistik untuk menguji pengaruh antara satu variabel dependen dan satu atau lebih variabel
independen adalah regresi. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS 22.0 for windows.
36
Model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan
menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004:163).
Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier
(Indriantoro dan Supomo, 2002:211).
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari beberapa jurnal penelitian terdahulu yang mempunyai tema hampir sama dengan
penelitian ini, sebagian besar peneitian tersebut menggunakan analisis linier berganda, maka
alasan inilah yang membuat peneliti juga memakai analisis linier berganda.
Menurut Duwi Priyatno (2013:116) analisis regresi linier berganda adalah alat analisis yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y), dalam penelitian ini yaitu antara kompensasi (X) dan kinerja (Y).
Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus :
Y = ɑ + β1.X1 + e
Keterangan
Y adalah kinerja karyawan
a adalah konstanta
X1 adalah kompensasi
e adalah error
37
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi berganda, terdapat beberapa analisis yang digunakan,
antara lain :
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen (Imam Ghozali, 2011:97). Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Imam Ghozali, 2011:97).
b. Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen yang diuji
pada tingkat signifikasi 0,05 (Imam Ghozali, 2005:88). Menurut Santoso (2004:168), dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti
menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
38
c. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat (Imam Ghozali, 2011:98). Uji statistik F digunakan untuk mengetahui
pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-
sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Imam Ghozali,
2011:98). Menurut Santoso (2004:120), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut
dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Kompensasi
Kompensasi merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai
balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi ataupun perusahaan. Dalam
penelitian ini variabel kompensasi diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan
oleh Veithzal Rivai (2009:744) dari jenis kompensasi langsung diantaranya terdiri dari
pembayaran karyawan dalam bentuk gaji dan insentif.
39
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari
statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan
perusahaan (Rivai, 2009:762). Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan
dengan kinerja, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas
(Rivai, 2009:767). Terdiri dari 17 (tujuh belas) butir pernyataan dengan menggunakan metode
skala likert, terdiri 5 poin dari sangat setuju (1), setuju (2), ragu-ragu (3), tidak setuju (4), dan
sangat tidak setuju (5).
2. Kinerja Karyawan
Menurut Wirawan (2009:5) kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik
atau material maupun non material pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana
terdapat di deskripsi pekerjaan atau jabatan, perlu di nilai hasilnya setelah tenggang waktu
tertentu. Dalam penelitian ini variabel kinerja diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Mangkunegara (2005:18) dengan aspek aspek kinerja menurut Hasibuan
yakni diantaranya : hasil kerja, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, dan kecakapan. Terdiri dari
25 butir pernyataan dengan menggunakan metode skala likert, terdiri dari lima poin yaitu :
sangat setuju (1), setuju (2), ragu-ragu (3), tidak setuju (4), dan sangat tidak setuju (5).
Tabel 1.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Konseptual Indikator Skala
Kompensasi(X1) MenurutHasibuan (2008)
Kompensasi adalah semuapendapatan yangberbentuk uang ataubarang langsung atautidak langsung yangditerima karyawan sebagaiimbalan atas jasa yang
Gaji Insentif
Tunjangan
Likert
40
diberikan padaperusahaan.
Kinerjakaryawan (Y)MenurutSinungan
Kinerja karyawan adalahsuatu pendekataninterdisipliner untukmenentukan tujuan yangefektif, pembuatanrencana, aplikasipenggunaaan cara yangproduktif untukmenggunakan sumber-sumber secara efisien dantetap menjaga adanyakualitas yang tinggi(Sinungan:92:17)
Kemampuan Loyalitas
Kreatifitas Mengikuti
prosedurperusahaan
Mengajukanusul
Likert
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG HARMONI
A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) TBK
PT. Bank Tabungan Negara (BTN) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
berbentuk perseroan terbatas yang bergerak dibidang jasa keuangan perbankan.
PT Bank Tabungan Negara yang selanjutnya disebut Bank BTN telah mengemban tugas
negara untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia melalui kegiatan usaha yang dilakukannya
dengan menyalurkan KPR dan kredit lainnya serta menghimpun dana masyarakat Indonesia
melalui tabungan, deposito dan giro.
Berdasarkan laporan terakhir yang ada di pusat tertanggal 31 Desember 2014, Bank BTN
di Indonesia memiliki 3 kantor wilayah4, diantaranya :
1) Kantor wilayah I berada di Bekasi, dengan membawahi wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Banten dan Jawa Barat.
2) Kantor wilayah II berada di Surabaya, dengan membawahi wilayah JawaTengah sampai
dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).
3) Kantor wilayah III berada di Pekanbaru, dengan membawahi wilayah Sumatera.
Bank BTN di Indonesia memiliki 65 kantor cabang, dengan rincian : 38 kantor cabang
berada di pulau jawa, 11 kantor cabang di sumatera, 5 kantor cabang di Kalimantan, 5 kantor
4 Corporate Secretary Division, “Laporan Tahunan 2014” http://www.btn.co.id/, diakses pada tanggal 27/11/2015pada jam 10:53 wib.
42
cabang di Sulawesi, 3 kantor cabang di Papua dan Maluku, 3 kantor cabang di Bali dan Nusa
Tenggara.
Sedangkan untuk kantor cabang pembantu berjumlah 223 kantor cabang pembantu,
dengan rincian: 158 kantor cabang pembantu berada di Jawa, 34 kantor cabang pembantu berada
di Sumatera, 10 kantor cabang pembantu berada di Kalimantan, 13 kantor cabang pembantu
berada di Sulawesi, 3 kantor cabang pembantu berada di Papua dan Maluku, 5 kantor cabang
pembantu berada di Bali dan Nusa Tenggara.5
Bank BTN juga memiliki 479 kantor kas yang tersebar diseluruh Indonesia, dengan
rincian: 375 kantor kas tersebar di Jawa, 58 kantor kas tersebar di Sumatera, 18 kantor kas
tersebar di Kalimantan, 18 kantor kas tersebar di Sulawesi, 2 kantor kas tersebar di Papua dan
Maluku, 8 kantor kas tersebar di Bali dan Nusa Tenggara. BTN juga memiliki 50 outlet Syariah
yang mana tersebar di Jawa sebanyak 40 outlet Syariah, di Sumatera sebanyak 6 outlet Syariah,
di Kalimantan ada 2 outlet Syariah, di Sulawesi juga ada 2 outlet Syariah serta memiliki 22
Kantor Cabang Syariah, 21 Kantor Cabang Pembantu Syariah dan 7 Kantor Kas Syariah.
Bank BTN memiliki 2922 Kantor Pos Online, dengan rincian 1595 kantor pos berada di
Jawa, 700 Kantor Pos berada di Sumatera, 299 kantor pos berada di Kalimantan, 126 kantor pos
berada di Sulawesi, 61 Kantor pos berada di Papua dan Maluku, 141 kantor Pos berada di Bali
dan Nusa Tenggara. Bank BTN juga memiliki 10 Mobil Kas Keliling, 12 payment point.
Sedangkan untuk mesin ATM Bank BTN memiliki 1.504 ATM, dengan rincian 1.101 ATM
berada di Jawa, 199 ATM berada di Sumatera, 68 berada di Kalimantan, 80 ATM berada di
Sulawesi, 19 ATM berada di Papua dan Maluku, 37 ATM berada di Bali da Nusa Tenggara.
Bank BTN Juga memiliki 13 CDM, 10 Mesin KiosK di seluruh Indonesia, serta menyediakan
5 Ibid.
43
akses jaringan lebih dari 80.000 jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Alto, ATM MEPS
dan ATM Prima.
B. Sejarah Perusahaan
Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober
1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud untuk mendidik masyarakat agar gemar
menabung. Posts Paar Bank kemudian terus hidup dan berkembang hingga tercatat hingga tahun
1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar.
Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas
Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif
singkat (rush). Namun kemudian keadaannya keuangan Posts Paar Bank pulih kembali pada
tahun 1941. Tahun 1942, Hindia belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang.
Jepang membekukan kegiatan Posts Paar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah Bank yang
bertujuan untuk menarik dana dari masyarakat melalui tabungan.
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memberikan inspirasi kepada Bapak
Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke
pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. tugas pertamanya
adalah melakukan penukaran mata uang Jepang dengan ORI, tetapi kegiatannya tidak berumur
panjang karena agresi belanda (Desember 1946) mengakibatkan duduknya semua kantor
termasuk kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos sampai tahun 1949. Kantor Tabungan Pos
dibuka kembali tahun 1949, dan nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak 1950, tetapi yang terpenting bagi sejarah Bank
Tabungan Negara (BTN) adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 Tahun 1950 Tanggal 9
44
Februari 1950 yang mengubah nama “Posts Paar Bank Indonesia” berdasarkan Staasbalt No. 295
Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memidahkan induk kementrian keuangan dibawah
menteri urusan Bank Central. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN.
Nama Bank Tabungan Pos menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 Tahun
1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi BTN didasarkan pada Perpu No.4
Tahun 1964 tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964
tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BTN sebagai Bank Tabungan milik negara ditetapkan dengan UU No.
20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BTN menjadi
BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat pendirian Posts Paar Bank (1897) sampai dengan BTN
(1968) adalah bergerak dalam lingkup perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka
sejak tahun 1974 BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk
pertamakalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember yang diperinganti sebagai
hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 yaitu dengan
dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggan 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari
UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank
Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara
menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero).
Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui
menteri BUMN dalam surat No. 5 – 544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero)
sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Organisasi
adalah wadah kegiatan sejumlah manusia yang melakukan suatu kegiatan terencana dengan
45
bekerjasama penuh kesadaran dengan yang terkait dalam hubungan formal dan rangkaian
tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Adapun Visi dan Misi dari Bank Tabungan Negara adalah sebagai berikut:
1. Visi Bank BTN
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
2. Misi Bank BTN
a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait,
pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan
jaringan strategis berbasis teknologi terkini.
c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan
memiliki integritas tinggi.
d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good
corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value.
e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
B. Nilai-Nilai dan Budaya Perusahaan
Nilai-Nilai Perusahaan
a. Pelayanan Prima
Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (internal dan eksternal).
b. Inovasi
46
Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang
memberi nilai tambah bagi perusahaan.
c. Keteladanan
Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan
NilaiNilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait.
d. Profesionalisme
Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan
kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.
e. Integritas
Konsisten antara pikiran, perkataan, dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan,
kode etik profesi, serta prinsipprinsip kebenaran yang terpuji.
f. Kerja sama
Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak
lain, yang dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama.
Budaya Perusahaan
a. Ramah, sopan, dan bersahabat
b. Peduli, proaktif, dan cepat tanggap
c. Berinisiatif melakukan penyempurnaan
d. Berorientasi menciptakan nilai tambah
e. Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar
f. Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
47
g. Kompeten dan bertanggungjawab
h. Bekerja cerdas dan tuntas
i. Konsisten dan disiplin
j. Jujur dan berdedikasi
k. Tulus dan terbuka
l. Saling percaya dan menghargai
C. Job Description
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Harmoni memiliki pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing.
1. Kepala Cabang (Branch Manager) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan kontrol terhadap seluruh pelaksanaan MTSI
b. Melakukan Pengawasan melekat
c. Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan
d. Melakukan service quality level terhadap nasabah-nasabah prima
e. Melakukan supervisi di dalam menjalankan fungsi manajemen
2. Wakil Kepala Cabang Utama mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan fungsi otorisasi untuk aktifitas financial sesuai ketentuan yang berlaku
b. Melakukan fungsi otorisasi untuk aktifitas non financial sesuai ketentuan yang
berlaku dan lazim dilakukan serta dapat dipertanggungjawabkan
c. Melakukan pengawasan melekat terhadap pegawai yang disupervisi
d. Melakukan monitoring dan evaluasi atas strategi serta pencapaian target dana, kredit
dan feebased income
48
e. Melakukan sekaligus mensupervisi pemberian Quality Service Level terhadap
nasabah prima
3. Kepala Layanan Retail (Retail Service Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan fungi otorisasi untuk aktifitas financial sesuai ketentuan yang berlaku
b. Melakukan fungsi otorisasi untuk aktifitas non financial sesuai ketentuan yang
berlaku dan lazim dilakukan serta dapat dipertanggungjawabkan
c. Melakukan pengawasan melekat terhadap pegawai yang disupervisi
d. Melakukan monitoring dan evaluasi atas strategi serta pencapaian target dana, kredit
dan feebased income
e. Melakukan sekaligus mensupervisi pemberian Quality Service Level terhadap
nasabah prima
4. Kepala Teller (Teller Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan pembukuan & penutupan ruang khasanah bersama petugas kas besar atau
pejabat yang ditunjuk
b. Melakukan supervisi atas layanan pembayaran angsuran KPR
c. Melakukan supervisi atas layanan transaksi GIRO
d. Melakukan supervisi atas layanan transaksi TABUNGAN
e. Melakukan supervisi atas layanan transaksi DEPOSITO
5. Teller mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Menerima Kas Awal Hari
b. Melakukan Permintaan Uang ke Kas Besar
c. Melakukan Permintaan Uang antar Teller
d. Melakukan Penyetoran Uang ke Kas Besar
49
e. Melakukan Pencetakan Laporan Akhir Hari
6. Kepala Layanan Nasabah (Costumer Service Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan aktivitas otorisasi sesuai batas kewenangan
b. Melakukan supervisi untuk terjaganya kualitas pelayanan yang optimal di unit CS
bagi nasabah yang datang maupun melalui telepon atau surat
c. Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi Giro
d. Melakukan supervisi layanan administrasi Tabungan
e. Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi Deposito
7. Petugas Selling (Selling Service) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan analisis umum terhadap Market Share dan Pertumbuhan berdasarkan data
Perbankah per wilayah dari Sumber Bank Indonesia, BPS atau sumber lainnya.
Dana
Kredit
Fee Based Income
Melakukan analisis potensi / peluang pasar dalam pemetaan market yang akan
dituju
b. Melakukan analisis terhadap komposisi dana dan kredit yang akan dicapai
c. Membuat target bersama Selling Head sebagai bahan keputusan Branch Manager
d. Membuat strategi pencapaian target
Dana
Kredit
Fee Based Income
Peningkatan penggunaan fitur produk
50
8. Kepala Layanan Kredit (Loan Service Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya layanan informasi kredit baik
melalui telepon, surat maupun debitur/customer yang datang langsung dengan baik
b. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya Proses Pelunasan Kredit
c. Melakukan supervisi dan memastikan pelayanan klaim debitur.
d. Melakukan supervisi dan memastikan pelayanan permohonan pembayaran ekstra dan
advance payment sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya pelayanan klaim asuransi
kredit
9. Kepala Operation (Operation Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan supervisi atas kebenaran proses administrasi nasabah giro
b. Melakukan supervisi atas kebenaran proses transaksi pembayaran angsuran kredit.
c. Melakukan supervisi atas kebenaran proses maintenance KPR, Non KPR dan Kredit
Umum.
d. Melakukan supervisi atas kebenaran proses biaya Pra Realisasi.
e. Melakukan supervisi atas kebenaran Proses blokir saldo rekening.
10. Petugas Kliring (Clearing Staff) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Proses transaksi kliring
b. Proses Transaksi CN.
c. Proses sistem kliring
d. Proses rekonsiliasi kliring
e. Proses aktiviltas kliring lainnya
11. Data Entry Operator Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:
51
a. Proses entry transaksi KPR Kolektif
b. Proses maintenance data transkasi Host to Host Telkom
c. Proses Standing Instruction (SI) - Host to Host PLN
d. Proses Salary Crediting.
e. Proses transaksi Tabungan Batara Kantor Pos
12. Kepala Admistrasi Kredit (Loan Administration Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan supervisi dan memeriksa proses OTS atas permintaan unit terkait dengan
baik dan benar sesuai ketentuan bank.
b. Melakukan supervisi dan memeriksa proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai
dan kehandalan agunan melalui LPA sesuai ketentuan bank.
c. Melakukan supervisi dan memeriksa proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai
dan kehandalan agunan melalui jasa Appraisal sesuai ketentuan bank.
d. Melakukan supervisi dan memeriksa proses pembuatan memo pencairan kredit untuk
diteruskan dan ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait.
e. Melakukan supervisi dan memeriksa proses pencairan Bantuan Uang Muka ASABRI
sesuai ketentuan bank
13. Kepala Umum dan Administrasi (General Branch Administration Head) mempunyai
aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan absensi pegawai
b. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan penilaian pegawai
c. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan perencanaan pengembangan pegawai
d. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan Administrasi Data Kepegawaian
e. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan Gaji, tunjangan pegawai dan pensiunan
52
14. Sekretaris (Secretary) mempunyai aktivitas utama yaitu melaksanakan kesekretariatan
Kepala Cabang, meliputi :
a. Memproses pembuatan dan pengaturan jadwal kegiatan Kepala Cabang, baik dengan
pihak intern maupun ekstern.
b. Memproses administrasi notula rapat (registrasi, pengarsipan), baik dengan pihak
intern maupun ekstern.
c. Memproses administrasi surat dan facsimile masuk (registrasi, pengarsipan,
pendistribusian sesuai disposisi dan monitoring) untuk Kantor Cabang.
d. Memproses administrasi penyampaian semua surat dan facsimile keluar (registrasi,
pengarsipan) yang ditanda tangani oleh Kepala Cabang.
e. Mengatur semua kegiatan protokoler dan perjalanan dinas Kepala Cabang (SPD,
Tiket, uang saku). an, baik dari pihak internal dan eksternal bank.
15. Staff Personalia (Personnel Staff) mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Proses pengelolaan absensi pegawai
b. Proses pengelolaan penilaian pegawai
c. Mengelola perencanaan pengembangan pegawai
d. Mengelola Administrasi Data Kepegawaian
e. Mengelola Gaji, Tunjangan pegawai dan pensiunan
16. Kepala Akunting dan Kontrol (Accounting & Control Head) mempunyai aktivitas utama
yaitu:
a. Melakukan supervisi atas kebenaran proses administrasi dokumentasi atas transaksi
b. Melakukan supervisi atas kebenaran proses penyelesaian suspense dan rekening
selisih lainnya
53
c. Melakukan supervisi atas entry jurnal GL-GL atas transaksi yang dilakukan oleh unit
kerja lain
d. Melakukan supervisi atas pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional
bank
e. Melakukan supervisi atas proses koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak Intern
dan Extern
17. Accounting and Control Supervisor mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan supervisi atas kebenaran proses administrasi dokumentasi atas transaksi
b. Melakukan supervisi atas kebenaran proses penyelesaian suspense dan rekening
selisih lainnya
c. Melakukan supervisi atas entry jurnal GL-GL atas transaksi yang dilakukan oleh unit
kerja lain
d. Melakukan supervisi atas pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional
bank
e. Melakukan supervisi atas proses koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak Intern
dan Extern
18. General Ledger Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Proses penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya
b. Proses entry jurnal GL-GL atas transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain
19. Internal Control Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank
b. Melakukan koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak Intern dan Extern
54
c. Melakukan pemeriksaan atas penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya
sudah diselesaikan
d. Melakukan laporan atas penyelesaian klaim nasabah
20. Reporting Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:
a. Melakukan penyusunan URAP dan RKAP
b. Melakukan input laporan ke pihak esktern
c. Melakukan perhitungan atas hasil kinerja dan laporan lainnya
D. Bidang Usaha Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Tabungan Negara (BTN) mempunyai beberapa produk yang ditawarkan kepada
masyarakat, diantaranya adalah :
a. Produk Dana
Tabungan Batara
Tabungan Cermat
Tabungan Payroll
Tabungan Batara Prima
Tabungan Batara Junior
Tabungan Haji
Tabungan e-Batara Pos
Tabunganku
Giro BTN
Giro BTN Valas
Deposito BTN
Deposito BTN Valas
55
b. Produk Dana Syariah
Tabungan Batara Berprinsip Wadiah
Tabungan Batara Mudharabah
Tabungan Haji
Deposito Batara Mudharabah
Giro Batara Wadiah
c. Produk Pembiayaan Syariah
KPR Batara Sejahtera Tapak iB
KPR Batara Platinum iB
Pembiayaan Kendaraan Bermotor Batara iB
Pembiayaan Bangun Rumah Batara iB
Pembiayaan Investasi Batara iB
Pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) Batara iB
d. Jasa dan Layanan
Contact Center BTN
Batara Prioritas
Batara Shop
Batara Payroll
Payment Point
Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji
Western Union
Money Changer
56
E. Langkah ke depan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah
Ada banyak langkah yang akan ditempuh Bank BTN selanjutnya untuk menjaga
keberlanjutan dan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan. Hal-hal ini mencakup rencana-
rencana tata kelola perusahaan, tanggung jawab sosial, pengembangan sumber daya manusia,
dan penyaluran kredit pada masyarakat dan para pengembang.
Berdasarkan roadmap tata kelola perusahaan, tahun 2014 merupakan saat bagi Bank
BTNuntuk merasakan hasil dari tahap implementasi GCG pada tahun 2013. Oleh karena itu,
tugas selanjutnya bagi Bank BTN adalah memantau dan memantapkan pelaksanaan GCG yang
sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
Bila tata kelola yang baik terus dipertahankan, maka BankBTN akan melalui jalan yang
mulus untuk sampai pada tujuannya menjadi perusahaan perbankan kelas dunia pada tahun 2025.
Selain itu, Bank BTN akan tetap mengembangkan program- program bina lingkungan untuk
menciptakan lingkungan yang senantiasa nyaman untuk ditinggali, serta memperbaiki jasa
pembiayaan perumahan untuk masyarakat agar mereka dapat memiliki tempat tinggal yang
layak.
Bank BTN juga ingin meningkatkan keterikatan pegawai dengan Bank BTN agar Bank
dan karyawan dapat menjadi suatu kesatuan yang maju demi kepentingan bersama. Apresiasi dan
kesempatan yang adil untuk segala pihak akan ditingkatkan dengan memperkuat sistem yang
ada. Selanjutnya, Bank BTN berharap dapat berkembang menjadi lebih besar dengan terus
berkontribusi untuk lingkungan dan juga untuk keberlanjutan Bank BTN sendiri.
57
F. Identitas Perusahaan
Identitas brand Bank BTN terdiri dari simbol, huruf logo, serta warna.
Simbol terdiri dari dua bentuk, yaitu simbol primer berbentuk atap rumah yang disusun
oleh dua pola segi enam besar dan kecil serta simbol sekunder berbentuk garis berwarna merah.
Huruf logo terdiri dari kata Bank yang terletak di sisi kiri simbol primer dan kata BTN
yang terletak di kanan simbol primer serta di atas simbol sekunder. Simbol-simbol
menggambarkan arti sbb:
1) Atap rumah menggambarkan visi dan misi utama Perseroan sebagai lembaga pemberi
Kredit Pemilikan Rakyat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
2) Dua pola segi enam besar dan kecil, melambangkan makna “yang besar melindungi dan
menumbuhkan yang kecil”.
3) Simbol atap rumah dengan kesan tiga dimensi yang berbentuk ruang, melambangkan
keleluasaan Perseroan sebagai wadah bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan
perbankan.
4) Tiga Dimensi yang terbentuk dari 4 Pilar Kokoh berarti menunjukkan keamanan dan
keluwesan Perseroan.
5) Simbol garis merah di bawah kata BTN diartikan sebagai kepercayaan diri.
58
Warna identitas brand Bank BTN mempunyai makna:
1) Warna biru melambangkan kematangan Perseroan yang berpengalaman dalam mengelola
bisnis perbankan dan kebijaksanaan dalam mengemban misi utama pembangunan
nasional.
2) Warna emas melambangkan kredibilitas Perseroan yang solid dalam membuktikan diri
sebagai bank yang mendapatkan kepercayaan masyarakat.
3) Warna merah melambangkan kepercayaan diri sebagai bank yang tangguh dalam
menjalankan roda bisnis perbankan di Indonesia.
59
BAB V
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Pengujian dan Hasil Analisis Data
1. Deskripsi Data Responden Penelitian
Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Harmoni. Responden yang saya
gunakan sebanyak 45 karyawan. Para responden yang telah melakukan pengisian kuesioner,
kemudian akan di identifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama masa
kerja, dan pendapatan perbulan. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik secara
umum para responden penelitian.
a. Usia Responden
Karakteristik Responden yang pertama adalah berdasarkan usia. Adapun
pengelompokkan usia responden dapat diketahui pada tabel dibawah ini :
Identitas Responden Berdasarkan Usia (N=45)
Usia ( Tahun ) Persentase
23 – 29 6,7%
31 – 51 3,3%
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dari total 45 responden dapat diketahui bahwa responden yang
berusia 23 – 29 tahun sebanyak 6,7%, dan yang berusia 31 – 51 tahun sebanyak 3,3%. Identitas
60
responden berdasarkan usia dicantumkan untuk mengetahui secara mendalam berapa rata-rata
usia responden yang menjadi sampel penelitian. Kesimpulannya responden yang berusia 23 – 29
tahun masih tergolong muda dan produktif.
b. Jenis Kelamin
Karakteristik responden yang kedua adalah jenis kelamin. Gambaran responden
berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel di bawah ini :
Jenis Kelamin Persentase
Pria 64,4%
Wanita 35,6%
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin mayoritas pada Bank
Tabungan Negara Syariah pada sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 29 orang atau
64,4% sedangkan untuk responden perempuan hanya sebanyak 16 orang atau 35,6% dari total
responden yang berjumlah 45 orang. Jadi mayoritas responden pada Bank Tabungan Negara
Syariah Cabang Harmoni adalah laki-laki sebanyak 29 orang atau sebanyak 64,4%. Identitas
berdasarkan jenis kelamin dipilih untuk mengetahui lebih rinci berupa banyak karyawan antara
laki-laki dan perempuan yang menjadi responden dalam penelitian sehingga dapat terlihat
bagaimana karyawan tersebut dapat secara bersama-sama tanpa membedakan jenis kelamin.
c. Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden yang ketiga adalah berdasarkan pendidikan terakhir. Adapun
pengelompokkan pendidikan terakhir responden adalah Diploma dan Sarjana, seperti pada tabel
dibawah ini :
61
Pendidikan Terakhir Persentase
Diploma 84,4%
Sarjana 15,6%
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir pada karyawan Bank
Tabungan Negara Syariah berlatar belakang Diploma sebanyak 7 orang atau 15,6% dan Strata
(S1) sebanyak 38 orang atau 84,4%. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
pendidikan terakhir pada Bank Tabungan Negara Syariah sebanyak 84,4% yaitu Sarjana (S1).
Walaupun demikian, semua karyawan Bank Tabungan Negara Syariah tetap mendapatkan
pelatihan dan pengembangan untuk menambah pengetahuan mengenai tugas-tugas pekerjaan
yang dikerjakan.
d. Masa Kerja
Karakteristik responden yang keempat adalah berdasarkan Masa Kerja. Adapun
pengelompokkan masa kerja dapat diketahui pada tabel dibawah ini :
Masa Kerja (Tahun) Frekuensi Persentase
< 1 tahun 4 8,9%
1 – 5 tahun 35 77,8 %
6 – 10 tahun 4 8,9 %
11 – 15 tahun 0 -
16 – 20 tahun 0 -
21 – 25 tahun 1 2,2 %
26 – 30 tahun 1 2,2 %
62
Jumlah 45 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa responden yang bekerja < 1 tahun adalah
sebanyak 4 orang atau 8,9%, responden yang bekerja 1-5 tahun adalah sebanyak 35 orang atau
77,8%, responden yang bekerja selama 6 – 10 tahun adalah sebanyak 4 orang atau 8,9%,
responden yang bekerja selama 11 – 15 tahun adalah 0, responden yang bekerja selama 21 – 25
tahun adalah 1 atau 2,2%, responden yang bekerja selama 26 – 30 tahun adalah sebanyak 1 atau
2,2%. Jadi dapat disimpulkan bahwa karyawan Bank Tabungan Negara Syariah bekerja belum
cukup lama yaitu lebih dari satu tahun.
e. Pendapatan
Karakteristik responden yang kelima adalah berdasarkan pendapatan karyawan. Adapun
pengelompokkan pendapatan karyawan dapat diketahui pada tabel dibawah ini:
Pendapatan (Rupiah) Persentase
2.500.000 35,6 %
4.000.000 53,3 %
7.000.000 6,7 %
10.000.000 4,4 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa responden dengan pendapatan 2.500.000
sebanyak 35,6%, sedangkan responden dengan pendapatan 4.000.000 sebanyak 53,3%,
responden dengan pendapatan 7.000.000 sebanyak 6,7% dan responden dengan pendapatan
10.000.000 sebanyak 4,4%.
63
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Data
Untuk mendapatkan data primer, perlu dilakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan
Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Harmoni sebanyak 45 responden yang dianggap dapat
mewakili berbagai golongan kelas sosial. Sebelum kuesioner diberikan kepada 45 responden,
penulis melakukan try out terhadap 30 responden dengan memberikan 42 butir pernyataan untuk
menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan yang diajukan. Analisis dilakukan
dengan menggunakan Software SPSS 22.0 For Windows.
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Correlated Item Total Correlation) dengan r
tabel. Jika r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka item dikatakan valid dan sebaliknya jika r
hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka item dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini jumlah
sampel (n) = 45, maka besarnya df = 45 – 2 = 43. Dengan alpha = 0,05 maka di dapat nilai r
tabel = 0,294.
64
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel kompensasi dalam tabel
Tabel
Hasil Uji Validitas Item Pernyataan Kompensasi
No Corrected Item – Total Correlation( R Hitung )
R Tabel Kriteria
X1 0.641 0.294 Valid
X2 0.783 0.294 Valid
X3 0.624 0.294 Valid
X4 0.378 0.294 Valid
X5 0.757 0.294 Valid
X6 0.589 0.294 Valid
X7 0.524 0.294 Valid
X8 0.438 0.294 Valid
X9 0.607 0.294 Valid
X10 0.650 0.294 Valid
X11 0.377 0.294 Valid
X12 0.433 0.294 Valid
X13 0.554 0.294 Valid
X14 0.611 0.294 Valid
X15 0.493 0.294 Valid
X16 0.663 0.294 Valid
X17 0.678 0.294 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
65
Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pernyataan Kompensasi, semua nilai r hitung
lebih besar dari r tabel sebesar 0.294, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan
Kompensasi adalah valid.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel kinerja karyawan dalam tabel
Tabel
Hasil Uji Validitas Item Pernyataan Kinerja Karyawan
No Corrected Item – Total Correlation( R Hitung)
R Tabel Kriteria
Y1 0.272 0.294 Invalid
Y2 0.342 0.294 Valid
Y3 0.554 0.294 Valid
Y4 0.309 0.294 Valid
Y5 0.584 0.294 Valid
Y6 0.634 0.294 Valid
Y7 0.492 0.294 Valid
Y8 0.427 0.294 Valid
Y9 0.550 0.294 Valid
Y10 0.456 0.294 Valid
Y11 0.514 0.294 Valid
Y12 0.519 0.294 Valid
Y13 0.533 0.294 Valid
Y14 0.415 0.294 Valid
Y15 0.474 0.294 Valid
66
Y16 0.363 0.294 Valid
Y17 0.568 0.294 Valid
Y18 0.403 0.294 Valid
Y19 0.382 0.294 Valid
Y20 0.546 0.294 Valid
Y21 0.689 0.294 Valid
Y22 0.589 0.294 Valid
Y23 0.588 0.294 Valid
Y24 0.617 0.294 Valid
Y25 0.533 0.294 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari hasil analisa Output SPSS Uji Validitas sebagai berikut :
Untuk menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, didapat hasil valid dan invalid.
Dari hasil korelasi antara skor item dan skor total kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. R
tabel dicari pada signifikan 0,05 dengan jumlah data (n) = 45, maka didapat r tabel sebesar 0.294
(lihat pada r tabel) bila korelasi < 0.294 = tidak valid (invalid), jika hasil korelasi > 0.294 =
valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu
instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70.
Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas variabel kompensasi dan kinerja karyawan pada tabel
dibawah ini :
67
Tabel
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’sAlpha
Jumlah Item Keterangan
Kompensasi 0.745 17 Reliabel
Kinerja Karyawan 0.735 24 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel kompensasi sebesar
0.745 dan kinerja karyawan sebesar 0.735. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar
dari 0.70.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel bebas
yakni Kompensasi (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Agar diperoleh hasil perhitungan
koefisien regresi yang tepat dalam pengolahan data digunakan bantuan program SPSS 22.0 For
Windows. Hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 68.046 8.291 8.207 .000
Kompensasi (X) .492 .130 .500 3.785 .000
68
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)Dari hasil regresi yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 68,046 + 0,000
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Konstanta (a) sebesar 68,046 yang berarti bahwa jika kinerja karyawan tidak dipengaruhi
oleh variabel kompensasi. Maka besarnya variabel kinerja karyawan sebesar 68,046.
b) Koefisien regresi Kompensasi (X1) bernilai positif sebesar 0,492. Dalam hal ini
menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen dalam
menerangkan variabel dependen, dimana nilai Adjusted R Square yang mendekati satu maka
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara kompensasi terhadap kinerja dapat
dilihat hasilnya pada tabel berikut ini :
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,232 dengan
demikian kompensasi mampu mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 23,2%. Dimana sebesar
76,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Adapun
angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar 0,500 yang menandakan bahwa
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat karena memiliki
nilai R > 0,05.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .500a .250 .232 6.6319
a. Predictors: (Constant), Kompensasi (X)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)
69
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, kinerja merupakan suatu konstruksi
multi dimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut
terdiri atas faktor intrinsik dan ekstrinsik. Uraian faktor-faktor tersebut adalah faktor personal
meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan
komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan. Faktor kepemimpinan meliputi aspek
manager dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja
kepada karyawan. Faktor system, meliputi system kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur dalam organisasi. (Murty dan
Hudiwinarsih,
2012:217).
70
4. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonearit
Tabel
Hasil Uji Multikolonearitas
Bertujuan untuk menguji adanya problem multiko. Umumnya dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).
Berdasarkan tabel diatas, nilai VIF untuk variabel kompensasi lebih kecil dari 5 (1,000 <
5). Dengan demikian, tidak terjadi multikolonearitas dalam model regresi ini.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Berdasarkan gambar diatas, grafik tersebut menunjukkan bahwa data tersebar diatas dan
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran
data tersebut. Melihat keadaan seperti itu, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
persamaan regresi, dengan demikian model regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja
karyawan berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu kompensasi.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas model regresi. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan grafik p-p plot.
Grafik p-p plot
pada grafik p-p plot, model memenuhi asumsi jika titik-titik pada kurva terhimpit mengikuti
garis diagonalnya. Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik p-p plot.
72
Hasil kurva normal probability plot memperhatikan bahwa titik-titik pada grafik
berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
berdistribusi normal.
5. Uji Statistik T
Uji T berfungsi untuk mengetahui masing-masing sumbangan variabel independen secara
parsial terhadap variabel terikat, dengan menggunakan uji masing-masing koefisien regresi
variabel bebas apakah pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel dependen.
Dibawah ini adalah hasil Uji T antara Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan adalah
sebagai berikut :
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
73
1 (Constant) 68.046 8.291 8.207 .000
Kompensasi (X) .492 .130 .500 3.785 .000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
Hasil Uji Hipotesis 1 : Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat ditabel variabel kompensasi mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel kompensasi lebih kecil dari 0,05.
Angka signifikan ini mengindikasikan bahwa semakin besar kompensasi pada suatu
perusahaan, maka akan semakin baik tingkat kinerja karyawan. Sebaliknya, apabila semakin
buruk kompensasi pada suatu perusahaan, maka akan semakin rendah kinerja karyawannya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mochammad Ginanzar (2013), Eis Hartati (2013),
Teguh Islami (2013), dan Reza Adhiguna R (2014) yang menyatakan bahwa kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
6. Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1) dapat berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y). Hasil uji F antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dapat
dilihat hasilnya pada tabel dibawah ini.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 629.952 1 629.952 14.323 .000b
Residual 1891.248 43 43.983
Total 2521.200 44
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
b. Predictors: (Constant), Kompensasi (X)
74
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 14,323 dengan nilai sig sebesar
0,000. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja
karyawan karena nilai sig < alpha (ɑ = 5 %). Maka dapat disimpulkan Ha diterima yang
menunjukkan bahwa berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi secara
simultan terhadap kinerja karyawan.
75
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Responden penelitian ini adalah karyawan di Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah
Kantor Cabang Harmoni. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian
yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan metode analisis regresi, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Mochammad Ginanzar (2013), dan Reza Adhiguna R (2014).
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi Bank
Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Harmoni untuk memperhatikan dari segi kompensasi.
Hal ini bertujuan agar kinerja karyawan semakin meningkat demi tercapainya visi dan misi
perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memberikan kompensasi yang cukup
maka akan menimbulkan kinerja karyawan yang tinggi, sehingga akan mendukung keberhasilan
yang akan dicapai perusahaan.
Kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan
kompensasi yang cukup bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut maka akan
menimbulkan kinerja karyawan yang baik. Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah harus
76
memperhatikan dan memperhitungkan kompensasi yang adil bagi karyawannya sesuai dengan
tanggung jawab dan pekerjaan sehingga kinerja karyawan akan lebih baik.
C. Saran
Dari kesimpulan diatas, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas area penelitian, tidak hanya
pada satu bank saja, sehingga lebih dapat di generalisasikan
2. Penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel yang berpengaruh dan
lebih mendukung terhadap kinerja karyawan. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kinerja karyawan harus ditelaah lebih jauh sehingga ada perbandingan dan perbedaan
dengan penelitian sebelumnya serta data yang diperoleh akan lebih baik.
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi II : Rineka
Cipta. Jakarta 1993.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Edisi Revisi: Rineka Cipta. Jakarta. 2006.
Agung, I Gusti Ngurah. Manajemen Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi, Edisi 1 – 4 : PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta 2008.
Budiyono. Statistika Dasar Untuk Penelitian: UNS Press. Surakarta. 2000.
Bungin, M. Burhan., Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilm Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2005).
Corporate Secretary Division, “Laporan Tahunan 2014” http://www.btn.co.id/, diakses pada
tanggal 27/11/2015 pada jam 10:53 wib.
Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Manusia: PT. Indeks. Jakarta. 2005.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia : PT Bumi Aksara. Jakarta. Cet. Ke
16. 2012.
Kadir, STATISTIKA TERAPAN : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/
Lisrel dalam Penelitian : PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jakarta 2015.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan : PT Remaja
Rosdakarya. Bandung. Cet. Ke 11. 2011.
78
Mondy, R. Wayne. Manajemen Sumber Daya Manusia : Erlangga. Jakarta. 2008.
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktik: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D : Alfabeta Bandung 2014.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survai : Pustaka LP3ES Indonesia.
Jakarta 2006.
Sarwono, Jonathan. Rumus-Rumus Populer Dalam SPSS 22 Untuk Riset Skripsi. Yogyakarta
2015.
Siagian, P. Sondang. Manajemen Sumber Daya Manusia: PT. Bumi Aksara. Jakarta. 2010.
Sudjana. Metode Statistik: Transito. Bandung. 2002.
Sunyoto, Danang. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis: Nica Media Pressindo. Yogyakarta. 2008.
PT. BANKTASUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.Kanlor Pusallvlenara Bank BTNJl. Gajah Mada No. 1, Jakada Prsat 10130T€1. :021.633 6789,633 2666Fax. :021.634 6704e-mail :[email protected]
www.btn.co.id
Bank6 87 ,
-
Jakarta, 1o Oktober20'15No.
Lamp.
Kepada Yth :
Dr. Arief Subhan, MA
Dekan Fakultas Dakwah dan llmu KomunikasiUniversitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakartadi.Jakarta
Perihal : Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian
Menindaklanjuti Surat dari Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta No.
Un.01/F5/PPO0916325/2015iangqal 7 0J!obcl2015 p€rihal Pelrtqhonan ljin Penelitian, dengan ini dapatkami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1, Melalui sural di atas, Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengajukan suratpermohonan untuk melakukan penelitian tenlang Pengaruh Kompensasi Terhadap KinerjaKaryawan, atas nama mahasiswa sebagai berikut :
2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan bahwa pada prinsipnya
permohonan Penelitian di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dapat disetujui.
3. Surat persetujuan ini dapat dijadikan sebagai pengantar bagi mahasiswa tersebut untukmelaksanakan penelitian pada Kantor Cabang Syariah Jakarta Harmoni. Pelaksanaan penelitian
dilaksanakan sampal dengan tanggal 7 November 2015. Surat Keterangan Penelitian segera kami
berikan setelah Mahasiswa tersebut menyerahkan Laporan yang disetujui oleh Cabang tempatpenelitian dilaksanakan.
4. Demikian kami sampaikan semoga dengan pelaksanaan kerja praktek ini, hubungan kerjasama antara
PT, Bank Tabungan Negara dan Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta lebih baik lagi.
untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi HCD up. Learning Center Departement Sdri, Dewi
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Jakarta, n Oktober 2015PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)TBK
HUMAN CAPITAL DIVISION
: [dF sncolr-cDtv2o1s
frr4'$
Kepala Departemen
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.Kantor PusalMonara Bank BTNJl. Gajah Mada No. 1, Jakarta Pusat 10130Tel. :021.633 6789,633 2666Fax. :021.634 6704€-mail : [email protected]
97\ sncorolrvtzoro
Surat Keteranqan Penelitian
SURAT KETERANGAN PELAKSANMN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan :
Nama
No lVahasiswaPerguruan TinggiProgram Studi
Bank6 aral
lakarla,29 April 2016
: Nurfihi Apriani: 1110053000002: Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: ManafemenDakwah/MLKS
Adalah benar telah melaksanakan penelitian di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Hasilpenelitian tersebut digunakan pada penulisan Skripsi dengan judul "Pengaruh Kompensasi TerhadapKinerja Karyawan". Penullsan Skripsi tersebut digunakan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana pada
Program Studi Manajemen Dakwah, Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)TbKHUMAN CAPITAL DIVISION
c-idin 8.ent ilead
No. NPWP : 01.001.609.5 - 093.000
GET DATA /TYPE=XLSX /FILE='D:\data nurfitri\skripsi baru\EXCEL NEW\skor x dan y.xlsx'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT KinerjaY
/METHOD=ENTER KompensasiX.
Regression
Notes
Output Created
Comments
Input Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
12-APR-2016 15:49:03
DataSet1
<none>
<none>
<none>
45
User-defined missing values are treated as missing.Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT KinerjaY /METHOD=ENTER KompensasiX.
GET DATA /TYPE=XLSX /FILE='D:\data nurfitri\skripsi baru\EXCEL NEW\skor baru.xlsx'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT KompensasiY
/METHOD=ENTER X1finansial X2nonfinansial.
Regression
Notes
Output Created
Comments
Input Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
12-APR-2016 13:55:00
DataSet1
<none>
<none>
<none>
45
User-defined missing values are treated as missing.Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT KompensasiY /METHOD=ENTER X1finansial X2nonfinansial.
00:00:00.00
00:00:00.10
2896 bytes
Page 1
NotesResources
Memory Required
Additional Memory Required for Residual Plots
2896 bytes
0 bytes
[DataSet1]
Variables Entered/Removeda
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 X2 non finansial , X1 finansialb
. Enter
Dependent Variable: Kompensasi Ya.
All requested variables entered.b.
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
1 .491a .241 .205 6.750
Predictors: (Constant), X2 non finansial , X1 finansiala.
ANOVAa
ModelSum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
Residual
Total
607.777 2 303.888 6.670 .003b
1913.423 42 45.558
2521.200 44
Dependent Variable: Kompensasi Ya.
Predictors: (Constant), X2 non finansial , X1 finansialb.
User-defined missing values are treated as missing.Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.CORRELATIONS /VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 SKOR /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
00:00:00.02
00:00:00.02
[DataSet1]
Page 1
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1 .698** .450** .127 .399** .436** .406**
.000 .002 .404 .007 .003 .006
45 45 45 45 45 45 45
.698** 1 .663** .238 .545** .437** .461**
.000 .000 .116 .000 .003 .001
45 45 45 45 45 45 45
.450** .663** 1 .215 .385** .220 .341*
.002 .000 .156 .009 .147 .022
45 45 45 45 45 45 45
.127 .238 .215 1 .261 .416** .029
.404 .116 .156 .084 .004 .852
45 45 45 45 45 45 45
.399** .545** .385** .261 1 .296* .386**
.007 .000 .009 .084 .049 .009
45 45 45 45 45 45 45
.436** .437** .220 .416** .296* 1 .311*
.003 .003 .147 .004 .049 .038
45 45 45 45 45 45 45
.406** .461** .341* .029 .386** .311* 1
.006 .001 .022 .852 .009 .038
45 45 45 45 45 45 45
.317* .237 .388** .330* .204 .422** .255
.034 .117 .008 .027 .179 .004 .091
45 45 45 45 45 45 45
.326* .364* .273 .017 .523** .244 .306*
.029 .014 .070 .909 .000 .107 .041
45 45 45 45 45 45 45
.249 .384** .505** .212 .582** .225 .081
.099 .009 .000 .163 .000 .138 .599
45 45 45 45 45 45 45
.228 .224 .008 -.091 .160 .058 .101
.132 .139 .960 .552 .294 .707 .507
45 45 45 45 45 45 45
.348* .353* .173 .199 .237 .238 .080
.019 .017 .255 .189 .117 .116 .601
45 45 45 45 45 45 45
.711** .788** .665** .433** .695** .627** .518**
.000 .000 .000 .003 .000 .000 .000
45 45 45 45 45 45 45
Page 2
Correlations
X7 X8 X9 X10 X11 X12
X1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.406** .317* .326* .249 .228 .348* .711**
.006 .034 .029 .099 .132 .019 .000
45 45 45 45 45 45 45
.461** .237 .364* .384** .224 .353* .788**
.001 .117 .014 .009 .139 .017 .000
45 45 45 45 45 45 45
.341* .388** .273 .505** .008 .173 .665**
.022 .008 .070 .000 .960 .255 .000
45 45 45 45 45 45 45
.029 .330* .017 .212 -.091 .199 .433**
.852 .027 .909 .163 .552 .189 .003
45 45 45 45 45 45 45
.386** .204 .523** .582** .160 .237 .695**
.009 .179 .000 .000 .294 .117 .000
45 45 45 45 45 45 45
.311* .422** .244 .225 .058 .238 .627**
.038 .004 .107 .138 .707 .116 .000
45 45 45 45 45 45 45
1 .255 .306* .081 .101 .080 .518**
.091 .041 .599 .507 .601 .000
45 45 45 45 45 45 45
.255 1 .169 .370* -.018 .027 .568**
.091 .267 .012 .904 .863 .000
45 45 45 45 45 45 45
.306* .169 1 .592** .178 .010 .549**
.041 .267 .000 .243 .949 .000
45 45 45 45 45 45 45
.081 .370* .592** 1 .164 .183 .649**
.599 .012 .000 .283 .228 .000
45 45 45 45 45 45 45
.101 -.018 .178 .164 1 .608** .348*
.507 .904 .243 .283 .000 .019
45 45 45 45 45 45 45
.080 .027 .010 .183 .608** 1 .472**
.601 .863 .949 .228 .000 .001
45 45 45 45 45 45 45
.518** .568** .549** .649** .348* .472** 1
.000 .000 .000 .000 .019 .001
45 45 45 45 45 45 45
Page 3
Correlations
SKOR
X1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.711**
.000
45
.788**
.000
45
.665**
.000
45
.433**
.003
45
.695**
.000
45
.627**
.000
45
.518**
.000
45
.568**
.000
45
.549**
.000
45
.649**
.000
45
.348*
.019
45
.472**
.001
45
1
45
Page 4
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Page 5
GET DATA /TYPE=XLSX /FILE='D:\data nurfitri\skripsi baru\EXCEL NEW\non finansial.xlsx'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 SKOR
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created
Comments
Input Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
04-FEB-2016 06:30:07
DataSet2
<none>
<none>
<none>
45
User-defined missing values are treated as missing.Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.CORRELATIONS /VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 SKOR /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
00:00:00.02
00:00:00.03
[DataSet2]
Page 1
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 SKOR
X1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1 .567** .229 .258 .386** .574**
.000 .131 .087 .009 .000
45 45 45 45 45 45
.567** 1 .311* .424** .574** .710**
.000 .037 .004 .000 .000
45 45 45 45 45 45
.229 .311* 1 .520** .446** .688**
.131 .037 .000 .002 .000
45 45 45 45 45 45
.258 .424** .520** 1 .712** .847**
.087 .004 .000 .000 .000
45 45 45 45 45 45
.386** .574** .446** .712** 1 .869**
.009 .000 .002 .000 .000
45 45 45 45 45 45
.574** .710** .688** .847** .869** 1
.000 .000 .000 .000 .000
45 45 45 45 45 45
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
DATASET ACTIVATE DataSet1. GET DATA /TYPE=XLSX
/FILE='D:\data nurfitri\skripsi baru\EXCEL NEW\variabel y dan x.xlsx'
User-defined missing values are treated as missing.Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.CORRELATIONS /VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 SKOR /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
00:00:00.08
00:00:00.08
[DataSet3]
Page 3
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
Y1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y13 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1 .062 .384** -.078 .148 .421** .465**
.685 .009 .609 .332 .004 .001
45 45 45 45 45 45 45
.062 1 .178 .031 .183 .184 -.139
.685 .242 .842 .228 .228 .361
45 45 45 45 45 45 45
.384** .178 1 .106 .567** .503** .242
.009 .242 .488 .000 .000 .109
45 45 45 45 45 45 45
-.078 .031 .106 1 .333* .202 .310*
.609 .842 .488 .025 .182 .038
45 45 45 45 45 45 45
.148 .183 .567** .333* 1 .461** .353*
.332 .228 .000 .025 .001 .017
45 45 45 45 45 45 45
.421** .184 .503** .202 .461** 1 .548**
.004 .228 .000 .182 .001 .000
45 45 45 45 45 45 45
.465** -.139 .242 .310* .353* .548** 1
.001 .361 .109 .038 .017 .000
45 45 45 45 45 45 45
.190 .035 .015 .115 .107 .286 .375*
.211 .819 .925 .452 .482 .057 .011
45 45 45 45 45 45 45
.322* .352* .278 .110 .220 .349* .176
.031 .018 .064 .470 .147 .019 .246
45 45 45 45 45 45 45
.163 -.126 .240 -.005 .169 .270 .229
.284 .411 .113 .974 .268 .073 .130
45 45 45 45 45 45 45
-.213 .225 .325* .105 .277 .208 .060
.159 .138 .029 .492 .065 .171 .696
45 45 45 45 45 45 45
.098 .384** .313* .122 .428** .328* .056
.522 .009 .036 .424 .003 .028 .716
45 45 45 45 45 45 45
-.193 .207 .207 .084 .389** .095 .027
.204 .172 .172 .583 .008 .535 .858
45 45 45 45 45 45 45
.036 .307* -.016 .015 .232 .216 .095Page 4
Correlations
Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12
Y1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y13 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.465** .190 .322* .163 -.213 .098 -.193
.001 .211 .031 .284 .159 .522 .204
45 45 45 45 45 45 45
-.139 .035 .352* -.126 .225 .384** .207
.361 .819 .018 .411 .138 .009 .172
45 45 45 45 45 45 45
.242 .015 .278 .240 .325* .313* .207
.109 .925 .064 .113 .029 .036 .172
45 45 45 45 45 45 45
.310* .115 .110 -.005 .105 .122 .084
.038 .452 .470 .974 .492 .424 .583
45 45 45 45 45 45 45
.353* .107 .220 .169 .277 .428** .389**
.017 .482 .147 .268 .065 .003 .008
45 45 45 45 45 45 45
.548** .286 .349* .270 .208 .328* .095
.000 .057 .019 .073 .171 .028 .535
45 45 45 45 45 45 45
1 .375* .176 .229 .060 .056 .027
.011 .246 .130 .696 .716 .858
45 45 45 45 45 45 45
.375* 1 .399** .066 .022 .010 .227
.011 .007 .667 .888 .948 .133
45 45 45 45 45 45 45
.176 .399** 1 .169 .214 .378* .227
.246 .007 .267 .158 .011 .133
45 45 45 45 45 45 45
.229 .066 .169 1 .026 .334* .134
.130 .667 .267 .864 .025 .379
45 45 45 45 45 45 45
.060 .022 .214 .026 1 .305* .446**
.696 .888 .158 .864 .042 .002
45 45 45 45 45 45 45
.056 .010 .378* .334* .305* 1 .180
.716 .948 .011 .025 .042 .237
45 45 45 45 45 45 45
.027 .227 .227 .134 .446** .180 1
.858 .133 .133 .379 .002 .237
45 45 45 45 45 45 45
.095 .039 .149 .234 -.014 .361* .013Page 5
Correlations
Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18
Y1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y13 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-.193 .036 .039 .077 .256 .004 .066
.204 .817 .798 .615 .089 .981 .665
45 45 45 45 45 45 45
.207 .307* .515** -.046 -.043 -.090 .041
.172 .040 .000 .764 .778 .555 .788
45 45 45 45 45 45 45
.207 -.016 -.014 .215 .328* .147 .234
.172 .918 .927 .156 .028 .335 .122
45 45 45 45 45 45 45
.084 .015 -.026 .110 .124 -.163 .428**
.583 .923 .863 .472 .418 .285 .003
45 45 45 45 45 45 45
.389** .232 .265 .394** .194 -.055 .061
.008 .125 .078 .007 .201 .720 .692
45 45 45 45 45 45 45
.095 .216 .142 .266 .307* .064 .360*
.535 .154 .352 .078 .040 .674 .015
45 45 45 45 45 45 45
.027 .095 .193 .370* .403** .084 .276
.858 .535 .204 .012 .006 .581 .067
45 45 45 45 45 45 45
.227 .039 .100 .324* .349* .289 .164
.133 .799 .514 .030 .019 .054 .281
45 45 45 45 45 45 45
.227 .149 .286 .265 .429** -.051 .264
.133 .328 .057 .078 .003 .739 .079
45 45 45 45 45 45 45
.134 .234 .049 -.121 .271 .399** .300*
.379 .122 .749 .430 .072 .007 .045
45 45 45 45 45 45 45
.446** -.014 .430** .243 .255 .170 .180
.002 .929 .003 .107 .090 .264 .237
45 45 45 45 45 45 45
.180 .361* .442** -.046 .065 -.090 .148
.237 .015 .002 .764 .672 .555 .333
45 45 45 45 45 45 45
1 .013 .392** .378* .324* .361* .066
.935 .008 .011 .030 .015 .668
45 45 45 45 45 45 45
.013 1 .335* -.162 -.037 .278 -.123Page 6
Correlations
Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24
Y1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y13 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.066 .012 .228 .067 .119 -.012 -.165
.665 .935 .132 .664 .437 .937 .278
45 45 45 45 45 45 45
.041 .300* .164 .312* -.059 .216 .057
.788 .045 .280 .037 .702 .155 .709
45 45 45 45 45 45 45
.234 .204 .419** .451** .605** .244 .075
.122 .178 .004 .002 .000 .106 .625
45 45 45 45 45 45 45
.428** .127 .012 .283 .186 .375* -.004
.003 .406 .939 .059 .221 .011 .982
45 45 45 45 45 45 45
.061 .151 .421** .388** .479** .265 .119
.692 .323 .004 .009 .001 .079 .438
45 45 45 45 45 45 45
.360* .337* .370* .359* .333* .311* .140
.015 .024 .012 .016 .026 .038 .360
45 45 45 45 45 45 45
.276 .103 .347* .086 .219 .308* .113
.067 .499 .019 .573 .148 .039 .461
45 45 45 45 45 45 45
.164 .332* .236 -.031 .128 .177 .351*
.281 .026 .119 .839 .401 .245 .018
45 45 45 45 45 45 45
.264 .298* .231 .344* .161 .322* .119
.079 .047 .127 .021 .291 .031 .436
45 45 45 45 45 45 45
.300* .172 .391** .199 .300* .131 .345*
.045 .259 .008 .190 .045 .391 .020
45 45 45 45 45 45 45
.180 .289 .469** .484** .465** .403** .227
.237 .055 .001 .001 .001 .006 .133
45 45 45 45 45 45 45
.148 .280 .379* .254 .161 .188 .138
.333 .063 .010 .092 .289 .217 .366
45 45 45 45 45 45 45
.066 .308* .494** .409** .413** .212 .429**
.668 .040 .001 .005 .005 .162 .003
45 45 45 45 45 45 45
-.123 .273 .205 .118 .004 .269 .425**
Page 7
Correlations
Y25 SKOR
Y1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y13 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-.165 .272
.278 .071
45 45
.057 .342*
.709 .021
45 45
.075 .554**
.625 .000
45 45
-.004 .309*
.982 .039
45 45
.119 .584**
.438 .000
45 45
.140 .634**
.360 .000
45 45
.113 .492**
.461 .001
45 45
.351* .427**
.018 .003
45 45
.119 .550**
.436 .000
45 45
.345* .456**
.020 .002
45 45
.227 .514**
.133 .000
45 45
.138 .519**
.366 .000
45 45
.429** .533**
.003 .000
45 45
.425** .415**
Page 8
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
Y14 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y15 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y16 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y17 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y18 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y19 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y20 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y21 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y22 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y23 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y24 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y25 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.036 .307* -.016 .015 .232 .216 .095
.817 .040 .918 .923 .125 .154 .535
45 45 45 45 45 45 45
.039 .515** -.014 -.026 .265 .142 .193
.798 .000 .927 .863 .078 .352 .204
45 45 45 45 45 45 45
.077 -.046 .215 .110 .394** .266 .370*
.615 .764 .156 .472 .007 .078 .012
45 45 45 45 45 45 45
.256 -.043 .328* .124 .194 .307* .403**
.089 .778 .028 .418 .201 .040 .006
45 45 45 45 45 45 45
.004 -.090 .147 -.163 -.055 .064 .084
.981 .555 .335 .285 .720 .674 .581
45 45 45 45 45 45 45
.066 .041 .234 .428** .061 .360* .276
.665 .788 .122 .003 .692 .015 .067
45 45 45 45 45 45 45
.012 .300* .204 .127 .151 .337* .103
.935 .045 .178 .406 .323 .024 .499
45 45 45 45 45 45 45
.228 .164 .419** .012 .421** .370* .347*
.132 .280 .004 .939 .004 .012 .019
45 45 45 45 45 45 45
.067 .312* .451** .283 .388** .359* .086
.664 .037 .002 .059 .009 .016 .573
45 45 45 45 45 45 45
.119 -.059 .605** .186 .479** .333* .219
.437 .702 .000 .221 .001 .026 .148
45 45 45 45 45 45 45
-.012 .216 .244 .375* .265 .311* .308*
.937 .155 .106 .011 .079 .038 .039
45 45 45 45 45 45 45
-.165 .057 .075 -.004 .119 .140 .113
.278 .709 .625 .982 .438 .360 .461
45 45 45 45 45 45 45
.272 .342* .554** .309* .584** .634** .492**
.071 .021 .000 .039 .000 .000 .001
45 45 45 45 45 45 45
Page 9
Correlations
Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12
Y14 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y15 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y16 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y17 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y18 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y19 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y20 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y21 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y22 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y23 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y24 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y25 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.095 .039 .149 .234 -.014 .361* .013
.535 .799 .328 .122 .929 .015 .935
45 45 45 45 45 45 45
.193 .100 .286 .049 .430** .442** .392**
.204 .514 .057 .749 .003 .002 .008
45 45 45 45 45 45 45
.370* .324* .265 -.121 .243 -.046 .378*
.012 .030 .078 .430 .107 .764 .011
45 45 45 45 45 45 45
.403** .349* .429** .271 .255 .065 .324*
.006 .019 .003 .072 .090 .672 .030
45 45 45 45 45 45 45
.084 .289 -.051 .399** .170 -.090 .361*
.581 .054 .739 .007 .264 .555 .015
45 45 45 45 45 45 45
.276 .164 .264 .300* .180 .148 .066
.067 .281 .079 .045 .237 .333 .668
45 45 45 45 45 45 45
.103 .332* .298* .172 .289 .280 .308*
.499 .026 .047 .259 .055 .063 .040
45 45 45 45 45 45 45
.347* .236 .231 .391** .469** .379* .494**
.019 .119 .127 .008 .001 .010 .001
45 45 45 45 45 45 45
.086 -.031 .344* .199 .484** .254 .409**
.573 .839 .021 .190 .001 .092 .005
45 45 45 45 45 45 45
.219 .128 .161 .300* .465** .161 .413**
.148 .401 .291 .045 .001 .289 .005
45 45 45 45 45 45 45
.308* .177 .322* .131 .403** .188 .212
.039 .245 .031 .391 .006 .217 .162
45 45 45 45 45 45 45
.113 .351* .119 .345* .227 .138 .429**
.461 .018 .436 .020 .133 .366 .003
45 45 45 45 45 45 45
.492** .427** .550** .456** .514** .519** .533**
.001 .003 .000 .002 .000 .000 .000
45 45 45 45 45 45 45
Page 10
Correlations
Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18
Y14 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y15 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y16 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y17 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y18 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y19 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y20 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y21 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y22 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y23 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y24 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y25 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.013 1 .335* -.162 -.037 .278 -.123
.935 .024 .288 .810 .065 .421
45 45 45 45 45 45 45
.392** .335* 1 .246 .107 .122 -.036
.008 .024 .103 .482 .424 .816
45 45 45 45 45 45 45
.378* -.162 .246 1 .348* .021 .042
.011 .288 .103 .019 .889 .785
45 45 45 45 45 45 45
.324* -.037 .107 .348* 1 .262 .361*
.030 .810 .482 .019 .082 .015
45 45 45 45 45 45 45
.361* .278 .122 .021 .262 1 -.082
.015 .065 .424 .889 .082 .594
45 45 45 45 45 45 45
.066 -.123 -.036 .042 .361* -.082 1
.668 .421 .816 .785 .015 .594
45 45 45 45 45 45 45
.308* .273 .171 .286 .176 .130 .298*
.040 .069 .261 .057 .247 .395 .047
45 45 45 45 45 45 45
.494** .205 .414** .327* .486** .336* .133
.001 .176 .005 .028 .001 .024 .383
45 45 45 45 45 45 45
.409** .118 .180 .115 .468** .157 .224
.005 .440 .237 .452 .001 .302 .139
45 45 45 45 45 45 45
.413** .004 .051 .265 .536** .289 .135
.005 .981 .740 .079 .000 .054 .375
45 45 45 45 45 45 45
.212 .269 .252 .169 .353* .210 .271
.162 .074 .095 .267 .017 .166 .072
45 45 45 45 45 45 45
.429** .425** .160 .007 .144 .663** .063
.003 .004 .292 .963 .347 .000 .680
45 45 45 45 45 45 45
.533** .415** .474** .363* .568** .403** .382**
.000 .005 .001 .014 .000 .006 .010
45 45 45 45 45 45 45
Page 11
Correlations
Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24
Y14 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y15 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y16 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y17 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y18 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y19 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y20 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y21 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y22 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y23 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y24 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y25 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-.123 .273 .205 .118 .004 .269 .425**
.421 .069 .176 .440 .981 .074 .004
45 45 45 45 45 45 45
-.036 .171 .414** .180 .051 .252 .160
.816 .261 .005 .237 .740 .095 .292
45 45 45 45 45 45 45
.042 .286 .327* .115 .265 .169 .007
.785 .057 .028 .452 .079 .267 .963
45 45 45 45 45 45 45
.361* .176 .486** .468** .536** .353* .144
.015 .247 .001 .001 .000 .017 .347
45 45 45 45 45 45 45
-.082 .130 .336* .157 .289 .210 .663**
.594 .395 .024 .302 .054 .166 .000
45 45 45 45 45 45 45
1 .298* .133 .224 .135 .271 .063
.047 .383 .139 .375 .072 .680
45 45 45 45 45 45 45
.298* 1 .244 .077 .097 .383** .445**
.047 .106 .615 .528 .009 .002
45 45 45 45 45 45 45
.133 .244 1 .348* .503** .261 .275
.383 .106 .019 .000 .084 .068
45 45 45 45 45 45 45
.224 .077 .348* 1 .664** .522** .190
.139 .615 .019 .000 .000 .211
45 45 45 45 45 45 45
.135 .097 .503** .664** 1 .452** .211
.375 .528 .000 .000 .002 .164
45 45 45 45 45 45 45
.271 .383** .261 .522** .452** 1 .385**
.072 .009 .084 .000 .002 .009
45 45 45 45 45 45 45
.063 .445** .275 .190 .211 .385** 1
.680 .002 .068 .211 .164 .009
45 45 45 45 45 45 45
.382** .546** .689** .589** .588** .617** .533**
.010 .000 .000 .000 .000 .000 .000
45 45 45 45 45 45 45
Page 12
Correlations
Y25 SKOR
Y14 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y15 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y16 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y17 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y18 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y19 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y20 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y21 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y22 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y23 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y24 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y25 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SKOR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.425** .415**
.004 .005
45 45
.160 .474**
.292 .001
45 45
.007 .363*
.963 .014
45 45
.144 .568**
.347 .000
45 45
.663** .403**
.000 .006
45 45
.063 .382**
.680 .010
45 45
.445** .546**
.002 .000
45 45
.275 .689**
.068 .000
45 45
.190 .589**
.211 .000
45 45
.211 .588**
.164 .000
45 45
.385** .617**
.009 .000
45 45
1 .533**
.000
45 45
.533** 1
.000
45 45
Page 13
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.