PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA SITUS E-COMMERCE LAZADA Skripsi Oleh : Aldi Ansyah JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2018
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP
NIAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA SITUS E-COMMERCE LAZADA
Skripsi
Oleh :
Aldi Ansyah
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP
NIAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA SITUS E-COMMERCE LAZADA
Oleh :
ALDI ANSYAH
Lazada merupakan salah satu toko online di Indonesia dengan alamat situs
www.lazada.co.id. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kepercayaan dan persepsi risiko terhadap niat pembelian konsumen pada situs e-
commerce Lazada. Penentuan sampel dilakukan dengan non-probability sampling
dengan teknik judgment sampling. Alat analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepercayaan dan persepsi resiko berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat pembelian konsumen. Hasil perhitungan koefisien
determinasi sebesar 0,421 artinya bahwa variabel kepercayaan dan persepsi resiko
dalam mempengaruhi niat pembelian konsumen sebesar 42,1% dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan peneliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : kepercayaan, persepsi resiko, niat pembelian konsumen.
ABSTRACT
THE EFFECT OF TRUST AND RISK PERCEPTION OF THE
CONSUMER PURCHASE BUYING ON THE E-COMMERCE LAZADA
SITE
By:
ALDI ANSYAH
Lazada is one of the online store in Indonesia with the website address
www.lazada.co.id. This study aims to determine the influence of trust and risk
perceptions on consumer purchase intentions at the Lazada e-commerce site. The
sample determination was done by non-probability sampling with judgment
sampling technique. The data analysis tool used is multiple linear regression
analysis with SPSS application. The results showed that trust and perceptions of
risk have a positive and significant impact on consumer purchase intentions. The
calculation of coefficient of determination of 0.421 means that the variable of
trust and perception of risk in influencing consumer purchase intention of 42.1%
and the rest influenced by other variables that are not used by researchers in this
study.
Keywords : trust, risk perception, consumer purchase intention.
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP
NIAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA SITUS E-COMMERCE LAZADA
Oleh :
Aldi Ansyah
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Lampung
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
!.,.,,.
ITIS *li*5 -
<tT-'-:-
-\t t 9:
3n!,1..
[rli{fvFq r: '''
Uf.r ii,'F ri :[.$ln*it"'f L,, '
[.,!l,ri ","
ul',l
1r,: i-r ,
!l;.!
:ilr;:i r*e li4l:::r,iit{:i Liilii!,:r#i:{,lilJi{,* f ,&:r.,rr:r ,,,.* "_ 1 - , ,-."!..t q !
ff[A$ll..::]:['l:\]-r:rlr:.rl ;-,,r;:r1,ll]i.i&l ''.i :"i:{l'?r{:;:;:il} l;ul : , }!:}1 :e
r r4 irr *.r't;rlrrln;l i*t!/,: s ,'' "'4!n.l] i:
Uf tnv L.'/ .,'.[1
c tT^. QUttr r. " .- t-!,..;:i; |-:,tr.:;*,1::r,ti-i,il'ir' tl':{IK.r r"ii!}ffi*:: } *,.._ .' -| \*r r ' r'
pRS:li. & Ij#{i i" ll,1!,:::}{jtu,i i.-i
iTASi,i,i i,.,r: Fliirl',.1!E* :{i,jltXffis','*}#ffiffiWffi'")'.|l','f.r;Yr::{;:if#fisi'ff]$i,',-1iifp{-Ji$#ij:1 i ., rl:i"i'tll irl ii l'r i,i i,i lt $ rj'ils $ illl 3_:
Q g i-1"',1. 1 :, &l:ii'r,;
Ii ',Afamef; k,M*gftan Slorips$:,9:(t*bbcr rug c, *. !r* ' .
" "" ' : ! ' q ' t ;': -:
SI'RAT FERI\TYAfAAN
tangro dtbwah lnl:
: Aldi Ansyah
: 1441011fi13
: Ekonomi dm Bisinis
t Saya nenyatakan sebenamya bahwa:
fuEpjudul cPenglruh Kepcreayarn Den persepci Rigiko TertdapKonguncn Pede Sltus E+ownerce Lazeda'
tarJfia salxa s€ndid dan saya tidak melaktrkan penjiplakan atau
das krya orang laln dmgan cara yang ttdak sesuai dengan tata
ilmi* yang berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut
fui€ktual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada
lnrtrsftas Lampung.
pm5nahan ini, apabila dtkem#F hari
maka Saya smggup hfrn€rima
yangberlaku.
ternyata ditemulmn adan5ra
hukrrnan arau sanksi sesuai
Bandar l^ampung, Jrmt 201 8
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Jaya pada 14 Januari 1997. Penulis merupakan anak
kelima dari enam bersaudara dari Bapak Muhammad Daud dan Ibu Susilawati.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis sebagai berikut :
1. Taman Kanak-Kanak Al – Falah Bandar Jaya diselesaikan pada tahun 2002,
2. Sekolah Dasar Negri (SDN) 6 Terbanggi Besar diselesaikan pada tahun 2008,
3. Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 4 Terbanggi Besar diselesaikan
pada tahun 2011,
4. Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 1 Terbanggi Besar diselesaikan pada
tahun 2014,
5. Pada Tahun 2014 penulis melanjutkan jenjang pendidikan S1 di Universitas
Lampung melalui jalur Paralel jurusan Manajemen konsentrasi Manajemen
Pemasaran.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT. Karena atas izin-
Nya terselesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya ini kupersembahkan kepada :
Orang tuaku yang tercinta Ayahanda Muhammad Daud dan Ibunda Susilawati.
Kakak dan adikku tersayang David Heru.,Amd.KL, Depri Yanto, Misis
Dardayani, Doni Apriansyah, Danni mei Sandi yang selalu memberi semangat,
kasih sayang, pengorbanan, serta mendoakan ku dalam meraih cita – cita.
MOTTO
Bermimpilah Seakan Kau Akan Hidup Selamanya, Hiduplah Seakan
Kau Akan Mati Hari Ini.
(James Dean)
Bermimpilah setinggi langit, walaupun engkau jatuh, engkau akan
jatuh diantara bintang-bintang
(Ir.Soekarno)
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirohim,
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Kepercayaan Dan Persepsi Risiko Terhadap Niat
Pembelian Konsumen Pada Situs E-commerce Lazada”. Skripsi ini adalah
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dalam skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari
semua pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen dan sebagai
Pembimbing Akademik saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita
Lampung.
4. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya
memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan kritik, serta kesabaran
selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Rinaldi Bursan, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Pendamping atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan kritik,
serta kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Dorothy Rouly Panjaitan, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama pada
ujian komprehensif skripsi atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan
dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya
serta membimbing penulis selama masa kuliah.
8. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisis Universitas
Lampung yang telah membantu penulis dalam segala proses administrasi.
9. Kepada teman-teman KKN ( Kuliah Kerja Nyata), Zulfiqar, Dedi, Untung,
Rio, Reza, Ridho, Dewi, Elisa, Ira, Intan, Teta, Sulis, Zulfa. Terimakasih
kerjasama dan pengalaman yang selalu membuat tertawa bahagia, sedih di
kampung payung batu tercinta.
10. Untuk teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
(Friendzone) M.Irfan Kurniawan, Nia Dewi Mulyasari, Siti Rahmayati, Fitria
Balqin Izza, Lissa Mariyana, Wildan Nuzwar dan Evan Saputra, terimakasih
untuk segalanya yang sudah kita lewati selama semasa kuliah, selalu bersama
sampai mengerjakan skripsi kita masing-masing, semoga kita semua sukses
dan cita-cita kita tercapai.
11. Kepada Belinda, Yossi, Asep, Dhea, Zahra, Lia, Conny, Ammar, Evan, Ridho
P, Ruci, Redho, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu dari teman-teman
Reguler dan Paralel angkatan 2014, semoga sukses untuk kedepannya.
12. Kepada semua responden yang telah membantu penulis dalam menyusun
penelitian ini dan semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan
kepada peneliti.
Bandar Lampung, 10 April 2018
Peneliti,
Aldi Ansyah
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ...... 8
2.1 Kepercayaan ............................................................................................. 8
2.2 Risiko ...................................................................................................... 11
2.3 Niat Beli ................................................................................................. 14
2.4 Pengembangan Hipotesis ....................................................................... 18
2.4.1 Pengaruh Kepercayaan terhadap Niat Beli ..................................... 18
2.4.2 Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Niat Beli.................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 20
3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 20
3.2 Jenis Data ............................................................................................... 20
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 21
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 21
3.3.2 Sampel ............................................................................................. 21
3.4 Definisi Operasional Variabel ................................................................ 22
3.5 Analisis Data .......................................................................................... 24
3.5.1 Uji Validitas .................................................................................... 24
3.5.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 24
3.6 Analisis Kuantitatif ................................................................................. 25
3.7 Uji Hipotesis ........................................................................................... 25
ii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
4.1 Hasil Uji Validitas .................................................................................. 27
4.2 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 29
4.3 Domografi Responden ............................................................................ 30
4.4 Jawaban Kualitatif .................................................................................. 32
4.4.1 Variabel Kepercayaan ..................................................................... 32
4.4.2 Variabel Persepsi Risiko ................................................................. 34
4.4.3 Variabel Niat Beli ........................................................................... 35
4.5 Hasil Regresi .......................................................................................... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 41
5.1 Simpulan ................................................................................................. 41
5.2 Saran ....................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2 1. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 17
Tabel 3.1. Operasional Variabel dan Indikator ..................................................... 23
Tabel 4.1. Hasil Uji Coba Kuesioner .................................................................... 27
Tabel 4.2. Hasil Uji Realiabilitas .......................................................................... 29
Tabel 4.3. Hasil Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 37
Tabel 4.4. Pengaruh Simulan ................................................................................ 37
Tabel 4.5. Hasil Uji Parsial (Uji t) ........................................................................ 38
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Model Penelitian diadaptasi dari Liu et al (2013) ............................ 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi di era globalisasi mengalami peningkatan yang cukup
signifikan hingga mendominasi sebagian besar aktivitas manusia. Manusia dan
teknologi hidup berdampingan dan saling melengkapi kebutuhan satu dengan
lainnya. Teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih praktis dan mudah
untuk dilakukan, sehingga pekerjaan manusia yang sebelumnya sulit untuk
dikerjakan, bisa terealisasi dengan mudah, cepat, dan efisien. Salah satu contoh
teknologi yang sering digunakan adalah internet. Kehadiran teknologi internet
memberikan manfaat komunikasi tanpa batas dan waktu. Penggunaan internet
tidak hanya untuk mencari informasi saja, tetapi juga untuk transaksi ekonomi
yang disebut dengan e-commerce. E-commerce adalah kegiatan jual beli barang
atau jasa melalui jaringan internet (Kotler dan Keller; 2014)
Berkembangnya bisnis e-commerce di Indonesia telah merubah beberapa perilaku
konsumen salah satunya adalah kebiasaan berbelanja di pusat perbelanjaan atau
toko sekarang mulai beralih dengan menggunakan mediaonline. Selama
terkoneksi dengan internet, konsumen tidak harus mendatangi toko atau tempat
perbelanjaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkannya. Banyaknya
perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia, serta beragam jenis layanan yang
2
di tawarkan membuat para konsumen lebih leluasa dalam memilih toko online
mana yang ingin mereka kunjungi.
Banyaknya perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia menyebabkan
kompetisi yang ketat untuk menarik niat seseorang untuk berkunjung dan
melakukan pembelian melalui situs miliknya. Banyaknya perusahaan e-commerce
yang muncul beberapa tahun kebelakang menunjukkan bahwa pasar di Indonesaia
sangat potensial. Hal ini disebabakan karena masyarakat di Indonesia mulai
tertarik dan berniat menggunakan layanan e-commerce yang ada.
Layanan e-commerce yang berkembang di Indonesia antara lain toko online B2C
(Business to Consumer), sebuah toko online dengan alamat website (domain)
sendiri, dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online
kepada pembeli, contoh toko online di Indonesia adalah Bhineka, Lazada
Indonesia, dan Zalora. C2C (Customer toCustomer) adalah model bisnis dimana
website yang bersangkutan tidak hanyamembantu mempromosikan barang
dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online contoh
Tokopedia dan Bukalapak. ShoppingMall, model bisnis ini mirip dengan
marketplace, tapi penjual yang bisamenggunakan disana haruslah penjual atau
brand terkenal karena prosesverifikasi yang ketat, contohnya adalah Blibli.
Lazada sebagai salah satu toko online di Indonesia dengan alamat situs
www.lazada.co.id. Lazada Indonesia merupakan anak perusahaan Rocket Internet
asal Jerman dan merupakan bagian bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan
belanja online dan beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
3
Thailand dan Vietnam. Grafis 1 berikut ini menunjukan penggunjung situs lazada
selama tahun 2017.
Grafik 1. Jumlah Pengunjung Berbagai Situs Belanja Online di Indonesia
Tahun 2017
Sumber : CNN Indonesia (www.cnnindonesia.com/teknologi/2018)
Berdasarkan Grafik 1 terlihat jumlah pengunjung Lazada paling banyak jika
dibandingkan dengan toko online lainnya. Penggunaan internet yang semakin
banyak, menyebabkan konsumen memanfaatkan layanan e-commerce untuk
memenuhi kebutuhannya. Penggunaan sistem e-commerce dapat membuat
individu lebih menghemat waktu dan biaya. Dengan kondisi demikian, individu
cenderung lebih mementingkan kelebihan yang akan didapat dalam menggunakan
sistem e-commerce.
Salah satu faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen untuk membeli suatu
produk melalui media online adalah kepercayaan. Liu et al.(2013) menyatakan
bahwa kepercayaan konsumen akan e-commerce merupakan salah satu faktor
kunci melakukan kegiatan jual beli secara online. Kepercayaan merupakan salah
49
39,67
27 25,67
18,67 16
4,8 3,67 3,17
0
10
20
30
40
50
60
Jumlah Pengunjung (juta orang)
4
satu pondasi dari bisnis apapun, suatu transaksi bisnis antara dua belah pihak atau
lebih akan terjadi apabila masing-masing pihak saling mempercayai. Kepercayaan
ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain atau mitra bisnis, melainkan
harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.
Kepercayaan merupakan pondasi yang kuat untuk menentukan sukses atau
tidaknya e-commerce di masa depan. Untuk menarik niat konsumen untuk
berkunjung dan bertransaksi melalui situsnya, perusahaan e-commerce harus
membangun kepercayaan yang tinggi terhadap calon pembeli. Ketika seseorang
yang ingin melakukan transaksi secara online, maka hal utama yang diperhatikan
adalah reputasi toko online tersebut apakah dapat dipercaya atau tidak, hal ini bisa
dilakukan dengan mengecek testimoni pembeli yang pernah berbelanja di situs
tersebut. Konsumen tentu mengharapkan uang yang dikirimkannya tidak hilang
begitu saja akan tetapi mendapatkan balasan berupa produk yang diinginkan dan
sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan oleh penjual.
Tingkat kepercayaan yang tinggi tidak hanya mengurangi ketidak pastian
transaksi tetapi juga menghilangkan persepsi terhadap risiko dalam transaksi
online Liu et al.(2013). Ketika persepsi risiko tinggi maka konsumen akan
berfikir apakah akan menghindari pembelian dan penggunaan atau
meminimumkan risiko melalui pencarian dan evaluasi alternatif lainnya. Persepsi
risiko diartikan sebagai perkiraan subjektif individu untuk menderita kerugian
dalam menerima hasil yang diinginkan (Kotler dan Keller, 2014). Risiko yang
muncul dari transaksi online, individu akan cenderung untuk melihat risiko yang
mungkin akan muncul dari transaksi yang akan dilakukan. Karena sifatnya yang
5
tidak bertemu langsung antara pembeli dan penjual, dalam transaksi e-commerce
akan memunculkan persepsi risiko yang berbeda-beda bagi setiap orang.
Kekhawatiran ini biasa terjadi dalam bentuk risiko kehilangan uang, faktor waktu
pengiriman produk, dan kualitas produk itu sendiri. Kenyataan ini tentu akan
sangat berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berbelanja melalui layanan e-
commerce, hal ini karena banyaknya resiko yang akan dihadapi dalam proses ini.
Konsumen dituntut unuk lebih pintar dalam mengevaluasi berbagai hal secara
lebih mendetail ketika akan berbelanja melalui layanan ini. Hal ini jauh berbeda
jika di bandingkan ketika akan membeli di toko konvensional, informasi
mengenai penjual dan produk yang akan sangat penting ketika akan melakukan
transaksi jual beli melalui media online, hal ini dilakukan untuk meminimalisir
berbagai resiko yang dihadapi pembeli.
1.2 Permasalahan
Belanja online menurut penelitian Liu et al.(2013)dalam risetnya konsumen yang
berbelanja secara online menghadapi risiko, hal ini terjadi karena konsumen tidak
dapat menyentuh barang yang akan dibelinya secara langsung. Konsumen hanya
dihadapkan pada gambar dari suatu produk dan testimoni atau pengakuan oleh
konsumen yang telah membeli produk tersebut.
Jarvenpa (2009) dalam risetnya niat beli seseorang untuk berbelanja pada situs
online sangat dipengaruhi oleh kepercayaan konsumen pada situs tersebut. Situs
belanja online yang kredibel menurut Li dan Rusell (2006) ditandai dengan
banyaknya review atau evaluasi dari konsumen atas produk yang dibelinya,
memiliki rekening penampung yang menjembatani proses tramsaksi jual beli.
6
Selanjutnya Lian dan Lin (2008) dalam penelitiannya mengindentifikasi bahwa
seorang akan berbelanja pada situs online terlebih dahulu memiliki kepercayaan
terhadap situs tersebut dan memahami setiap risiko yang terjadi pada transaksi
belanja online.
Berdasarkan Grafik 1 terlihat jumlah pengunjung situs Lazada sebanyak 49 juta
kunjungan. Kunjungan ke situs Lazada lebih besar jika dibandingkan situs belanja
online lainnya yang ada di Indonesia seperti tokopedia, elevenia, bukalapak dan
matahari mall. Berdasarkan data tahun 2017 dari jumlah pengunjung Lazada yang
sebanyak 49 juta, hanya sebanyak 47% yang dilanjutkan dengan transaksi
penjualan(www.lazada.co.id/artikel/profilkonsumen/2017). Artinya masih
terdapat 43% dari total 49 juta pengunjung yang belum melakukan pembelian.
Untuk itu perlu dilakukan riset lebih lanjut apakah kepercayaan dan persepsi
risiko mempengaruhi konsumen untuk berniat belanja di situs online Lazada.
Berdasarkan latar belakang dan identifikiasi masalah yang telah diuraikan, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kepercayaan memiliki pengaruh terhadap niat pembelian konsumen
pada situs e-commerce Lazada.
2. Apakah persepsi risiko memiliki pengaruh terhadap niat pembelian konsumen
padasitus e-commerce Lazada.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh kepercayaan terhadap niat pembelian konsumen pada situs e-
commerce Lazada
7
2. Pengaruh persepsi risiko terhadap niat pembelian konsumen pada situs e-
commerce Lazada
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam meningkatkan
kepercayaan serta mengurangi risiko pembelian oleh konsumen.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran online.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Kepercayaan
Kotler dan Keller (2014) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan individu
untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran
karena individu mempunyai keyakinan kepada pihak lain. Ketika satu pihak
mempunyai keyakinan bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran
mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada kepercayaan.
Liu et al.(2013) menjelaskan kepercayaan adalah yakin terhadap orang lain
dengan harapan orang lain tidak akan berperilaku oportunis. Ini merupakan
keyakinan bahwa pihak lain akan berperilaku sesuai etika sosial dan terdapat
keyakinan bahwa pihak yang dipercaya akan memenuhi komitmen. Kotler dan
Keller (2014)menyatakan bahwa dalam dunia bisnis, kepercayaan antara
perusahaan membantudalam menentukan indikator-indikator yang berkaitan
dengan kinerja seperti jangkauan pertukaran informasi dan penyelesaian masalah
bersama. Adanya kepercayaan akan menciptakan rasa aman dan mengurangi
presepsi konsumen akan risiko negatif.
Morgan dan Hunt (1994) berpendapat kepercayaan merupakan cornerstone of
thestrategic partnership karena karakteristik hubungan melaui kepercayaan sangat
bernilai yang mana suatu kelompok berkeinginan untuk menjalankan komitmen
9
terhadap dirinya atas hubungan tersebut. Kepercayaan memiliki peran yang
penting dalam pemasaran industri. Dinamika lingkungan bisnis yang cepat
memaksa pemasaran untuk mencari cara yang lebih kreatif dan fleksibel untuk
beradaptasi. Kepercayaan dianggap sebagai cara yang paling penting dalam
membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang.
Lie et al.(2013) yang menguji konstruk kepercayaan dengan hasil bahwa
kepercayaan berpengaruh terhadap niat dalam penggunaan internet banking. Hal
senada diungkapkan dalam penelitan Lee (2009) bahwa kepercayaan berpengaruh
terhadap minat selain itu juga diungkapkan bahwa pengguna awal cenderung
mengandalkan kepercayaan dalam penggunaan suatu teknologi. Kepercayaan
mengenai teknologi-teknologi informasi selain dipengaruhi oleh faktor-faktor
individual, juga dipengaruhi oleh faktor-faktorsosial, dan institusional di mana
mereka berinteraksi. Dengan demikian, kepercayaan terhadap teknologi informasi
merupakan kepercayaan sentral yang dibentuk dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
individual, sosial, dan institusional.
Kepercayaan sangat penting bagi pertukaran relasional dan menjadi dasar bagi
terbentuknya hubungan yang strategis. Tanpa adanya kepercayaan suatu hubungan
tidak akan dapat berjalan dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini disebabkan
karena relationship yang dibentuk dari adanya kepercayaan sangat bernilai bagi
pihak yang ingin komit terhadap relationship. Hubungan tersebut dapat berlanjut
jika perusahaan yang dipercaya dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
10
Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kepercayaan pada dasarnya
merupakan kemauan suatu pihak untuk mengandalkan pihak lain. Kepercayaan
timbul sebagai hasil dari kehandalan dan integritas mitra yang ditunjukkan
melalui berbagai sikap seperti konsistensi, kompeten, adil, tanggung jawab, suka
menolong dan memiliki kepedulian. Dalam konteks hubungan perusahaan dengan
pelanggan, kepercayaan pelanggan akan muncul ketika pihak perusahaan
membuktikan keahlian dan kehandalannya.
Anderson dan Narus (1990 dalam Morgan dan Hunt 1994) menyatakan bahwa
kepercayaan merupakan masalah penting dalam menjalin hubungan kerja sama
dan menjadi dasar bagi kelanjutan sebuah hubungan. Kepercayaan menuntut
adanya kemauan pelanggan untuk mengandalkan perusahaan yang menjadi
mitranya. Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kepercayaan tanpa adanya
kemauan untuk mengandalkan pihak yang dipercaya menunjukkan bahwa
kepercayaan tersebut masih bersifat terbatas.
Obyek dapat berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana
seseorang memiliki kepercayaan sedangkan sikap atribut adalah karakteristik atau
fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh obyek. Morgan dan Hunt
(1994) mendefinisikan trust sebagai konstruk kunci dari model relationship
marketing. Sejalan dengan teori bahwa semakin tinggi level kepercayaan antara
pembeli dan penjual, semakin besar peluang untuk melanjutkan relasi dalam
jangka panjang dan berkesinambungan.
Berkaitan dengan pentingnya kepercayaan dalam menjalin sebuah hubungan,
Morgan dan Hunt (1994) dalam “Proses Pengembangan Komitmen Hubungan
11
Jangka Panjang” mengemukakan pendapatnya tentang lima proses yang
menyebabkan timbulnya kepercayaan, yaitu :
1. Proses kalkulasi (calculative process)
Proses kalkulasi menekankan bahwa kepercayaan konsumen muncul karena
konsumen menganggap bahwa perusahaan telah mengeluarkan sejumlah
biaya demi terpeliharanya hubungan dengan pembeli.
2. Proses prediksi (prediction process)
Proses prediksi menekankan bahwa kepercayaan konsumen muncul karena
adanya harapan konsumen agar perilaku perusahaan di masa sekarang tidak
berbeda dengan perilakunya di masa datang.
3. Proses kapabilitas (capability process)
Proses kapabilitas menekankan bahwa kepercayaan konsumen muncul karena
kemampuan konsumen untuk menyelesaikan kewajibannya.
4. Proses motif (intentionality process)
Proses motif menekankan bahwa kepercayaan konsumen muncul karena
konsumen melihat motif perusahaan dalam menjalin hubungan dengan para
konsumennya.
5. Proses transfer (transference process)
Proses transfer menekankan bahwa kepercayaan konsumen muncul akibat
kepercayaan konsumen terhadap perilaku konsumen sebelumnya.
2.2 Risiko
Risiko menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh para masyarakat
dalam membuat keputusan apakah akan menggunakan e-commerce atau tidak.
Semakin tinggi risikonya, maka nasabah akan mengurungkan minatnya untuk
12
menggunakan e-commerce. Untuk merepresentasikan variabel pengaruh risiko
agardapat mencapai tujuan yang ditentukan, maka dalam penelitian ini
menggunakan indikator-indikator yang selanjutnya indikator tersebut dijabarkan
dalam item-item pernyataan di dalam kuesioner.
Liu et al. (2013) risiko (perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen atas
sejumlah aktivitas yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan
bahwa hasil tersebut menjadi nyata. Risiko sangat mempengaruhi tingkat
kepercayaan. Semakin kecil risiko dari suatu individu maka semakin besar tingkat
kepercayaannya, begitupula sebaliknya semakin besar risiko dari suatu individu
maka semakin keciltingkat kepercayaannya.
Persepsi risiko didefinisikan oleh Kotler dan Keller (2014) sebagai persepsi
konsumen mengenai ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi negatif yang
mungkin diterima atas pembelian suatu produk atau jasa. Persepsi risiko menjadi
salah satu komponen penting dalam pemrosesan informasi yang dilakukan oleh
konsumen. Konsumen semakin terdorong untuk mencari tambahan informasi
ketika dihadapkan pada pembelian produk dengan risiko tinggi. Risiko persepsian
menjadi lebih tinggi menurut Kotler dan Keller (2014) ketika:
1. Sedikit tersedia informasi mengegnai produk.
2. Produk tersebut merupakan produk baru.
3. Produk tersebut memiliki produk yang kompleks.
4. Rendahnya kepercayaan diri konsumen untuk mengevaluasi merek.
5. Tingginya harga produk.
6. Produk tersebut penting bagi konsumen.
13
Ketika persepsi risiko menjadi tinggi, ada motivasi apakah akan menghindari
menggunakan produk/jasa atau meminimumkan risiko melalaui pencarian dan
evaluasi alternatif pra-pembelian dalam tahap pengambilan keputusan. Risiko
adalah suatu konsekuensi negatif yang harus diterima akibat dari ketidak pastian
dalam mengambil keputusan, jadi persepsi terhadap risiko adalah suatu cara
konsumen mempersepsikan kemungkinan kerugian yang akan diperoleh dari
keputusannya dikarenakan ketidak pastian dari hal yang di putuskan tersebut.
Menurut Liu et al.(2013) dimensi persepsi risiko adalah sebagai berikut :
1. Risiko Keuangan
Risiko yang berkaitan dengan kekhawatiran akan menghadapi kesulitan
dalam hal dana.
2. Risiko Fungsional
Risiko tentang fungsi berkaitan dengan dampak negatif yang akan timbul
apabila konsumen mengetahui dan memahami banyak produk yang akan
dibeli tersebut mengandung sejumlah keburukan apabila dibeli dan
dikonsumsi.
3. Risiko Fisik
Risiko ini terkait dengan kekhawatiran konsumen bahwa suatu produk dapat
menyebabkan suatu bahaya fisik tertentu.
4. Risiko Psikologis
Risiko ini terkait dengan terjadinya dampak negatif akan melekat pada
dirinya apabila ia membeli dan mengkonsumsi barangtersebut.
5. Risiko Sosial
Risiko ini terkait dengan dampak negative yang datang dari lingkungannya
apabila ia membeli dan mengkonsumsi barang tersebut.
14
6. Risiko waktu
Risiko bahwa sebuah keputusan akan menghabiskan banyak waktu.
Penelitian ini hanya fokus pada 4 risiko yaitu risiko keuangan,risiko
fungsional,risiko fisik dan risiko waktu.. Hal ini karena kecenderungan kuat risiko
yang terjadi pada pemasaran online hanya pada risiko keuangan dan risiko
fungsional (Liu, 2013).
2.3 Niat Beli
Niat (intention) merupakan suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan
terhadap obyek dan terkait dengan sikap dan perilaku. Niat dianggap sebagai
suatu“penangkap” atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang
mempengaruhi perilaku, niat juga mengindikasikan seberapa kerasseseorang
mempunyai kemauan untuk mencoba. Niat menunjukkan seberapabanyak upaya
yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu danniat berhubungan
dengan perilaku (Kotler dan Keller, 2014).
Menurut Kinnear et al. (1995) niat beli adalah tahap kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat
perbedaan antara pembelian aktual dan minat beli. Bila pembelian aktual adalah
pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka niat beli adalah niat
untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan
pembelian yang belum tentu akan dilakukan namun pengukuran terhadap niat
pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap
pembelian aktual itu sendiri.
15
Engel et al.(2010) berpendapat bahwa niat membeli sebagai suatu kekuatan
pendorong atau sebagai motif yang bersifat intrinsik yang mampu mendorong
seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan
dan selektif pada suatu produk untuk kemudian mengambil keputusan membeli.
Niat beli yang muncul menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam
benaknya, yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya, mereka akan mengaktualisasikan apa yang ada dalam benaknya
tersebut (Mowen dan Oliver, 2006). Dapat dikatakan bahwa niat beli merupakan
pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian
sejumlah produk dengan merek tertentu dan tempat pembelian.
Niat beli menurut Kotler dan Keller (2014) adalah sesuatu yang timbulsetelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sanatimbul ketertarikan
untuk membeli agar dapat memilikinya. Niat belikonsumen akan timbul dengan
sendirinya jika konsumen sudah merasa tertarik atau memberikan respon yang
positif terhadap apa yangditawarkan oleh si penjual. Niat beli juga merupakan
instruksi dirikonsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan
perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan,
merekomendasikan, memilih dan akhirnya mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian Rossiter dan Percy (2015).
Perilaku niat untuk membeli adalah hasil dari proses evaluasi terhadap merek.
Tahapan terakhir dari pengambilan keputusan secara kompleks termasuk membeli
merek yang diinginkan, mengevaluasi merek tersebut pada saat dikonsumsi dan
menyimpan informasi ini untuk digunakan di masa yang akan datang Sylvana
(2006). Niat beli adalah bagian dari proses keputusan pembelian dari konsumen,
16
dimana prosesnya diawali dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Dalam tahap
evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian.
Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang
paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan
pembelian.
Kedua faktor yang membentuk niat beli konsumen adalah sebagai berikut (Kotler
dan Keller, 2014).
1. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangialternatif yang
disukai seseorang akan bergantung pada dua halyaitu, intensitas sifat negatif
orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen
untuk menuruti keinginan orang lain.
2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian.Hal tersebut
tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakahdia percaya diri dalam
memutuskan akan membeli suatu barangatau tidak.
Liu et al.(2013)niat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai
berikut.
1. Niat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeliproduk.
2. Niat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain.
3. Niat preferensial, yaitu niat yang menggambarkan perilakuseseorang yang
memiliki preferensi utama pada produk tersebut.Preferensi ini hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
17
4. Niat eksploratif, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya danmencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif dari produktersebut.
Berdasarkan pendapat para peneliti, maka Tabel 2.1 berikut merangkum penelitain
terdahulu yang menjadi rujukan.
Tabel 2 1. Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan
1. 1. Liu, Matthew
Tingchi,
James L.
Brock, Gui
Cheng Shi,
Rongwei
Chu,
Ting‐Hsiang
Tseng,
(2013)
"Perceived
benefits,
perceived risk,
and trust:
Influences on
consumers'
group buying
behaviour",
Persepsi risiko
dan kepercayaan
berpengaruh
terhadap
kelompok
konsumen
dalam niat
pembelian
Penggunaan
variabel persepsi
risiko dan
kepercayaan
sebagai variabel
bebas yang
mempengaruhi
niat pembelian.
Perbedaan pada
penelitian yaitu
objek
penelitian.pada
niat konsumen
dalam
pembelian
online dan
metode analisis
dengan
menngunakan
regresi liear
berganda
2. 2. Jarvenpa¨a¨ ,
S.L. and
Tractinsky,
N. (2009),
Consumer
trust in an
internet
store:a cross-
cultural
validation
Kepercayaan
konsumen
dalam
pembelian
produk melalui
situs internet
merupakan
factor yang
mendominasi
niat pembelian
melalui situs
internet
Penggunaan
variabel
kepercayaan dan
niat beli
digunakan
sebagai variabel
bebas dan terikat
Penelitianini
tidak
menggunakan
metode
structural
equation model,
hanya
menggunakan
regresi linear
berganda
3. 3. Lian, J. and
Lin, T.
(2008),
“Effects of
consumer
17haracteristi
c on their
acceptance of
online
shopping:
comparisons
among
different
product types”
Hasil penelitian
diketahui
produk-produk
eletronik
merupakan
produk yang
paling dipercaya
oleh konsumen
dalam kaitan
dengan niat beli
di situs on-line
Penghunaan
definisi
kepercayaan dan
pengembangann
hipotesis I
Penelitian ini
tidak
mengkategorika
n produk yang
akan diteliti
dalam
pengaruhnya
terhadap niat
beli.
18
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Kepercayaan terhadap Niat Beli
Kepercayaan menurut Liu (2013) merupakan suatu kesediaan untuk membuat
dirinya peka ke dalam tindakan yang diambil oleh pihakyang dipercaya yang
didasarkan pada keyakinan. Kepercayaan dianggapfaktor penting dan merupakan
salah satu faktor kritis dalam stimulant transaksi secara online. Saat kepercayaan
yang semakin tinggi tentu akandapat dijadikan ukuran untuk menumbuhkan niat
beli konsumen untuk bertransaksi secara online, jadi semakin tinggi kepercayaan
maka semakin tinggi niat beli. Kepercayaan yang positif tentu mempengaruhi
minat konsumen untuk berbelanja secara online sebab mereka yakin bahwa
penjual mampu menjalankan kegiatan bisnisnya dengan baik dan dapat terpercaya
dengan cara mengirimkan produk yang dibeli kepada konsumen. Sehingga
hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
H1 : Kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen pada toko
online
2.4.2 Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Niat Beli
Hasil penelitian Liu et al.,(2013) menyatakan persepsi risiko menekankan pada
anggapan tentang adanya risikoyang akan diterima seseorang saat melakukan
transaksi online. Persepsirisiko yang semakin tinggi menyebabkan seseorang tidak
berniat melakukan pembelian secara online, begitu pula sebaliknya, persepsi
resiko yang rendah membuat seseorang berniat melakukan pembelian secara
online. Lazada sebagai salah satu toko online di Indonesia dengan jumlah
pengunjung paling banyak jika dibandingkan dengan toko online lainnya.
19
Berdasarkan asumsi inilah maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara persepsi risiko terhadap niat beli konsumen. Sehingga hipotesis
kedua dirumuskan sebagai berikut:
H2 : Persepsi risiko berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen pada toko
online
Berdasarkan pengembangan hipotesis, maka model penelitian yang diajukan oleh
peneliti sebagai berikut:
H1
H2
Gambar 2.1. Model Penelitian diadaptasi dari Liu et al (2013)
Kepercayaan (X1)
Persepsi Risiko (X2)
Niat Beli (Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang pernah melihat situs Lazada dan telah diberikan kuesioner untuk
diisi, kemudian data yang diperoleh dianalisis.
3.2 Jenis Data
Data penelitian ini berumber dari:
1. Data Primer dan Sekunder
Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner merupakan
teknik pokok yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini. Skala pengukuran untuk data ini adalah Likert.Pengukuran untuk variabel
independent dan dependent menggunakan teknik skoring untuk memberikan
nilai pada setiap alternatif jawaban sehingga data dapat dihitung (Hair et al.,
2008). Jawaban pertanyaan yang diajukan yaitu sangat setuju(SS) dengan
skor 5, setuju (S) dengan skor 4, netral(N) dengan skor 3, tidak setuju(TS)
dengan skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1.
21
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari perusahaan/obyek penelitian berupa data
penjualan, data pangsa pasar dan informasi yang berkaitan termasuk hasil
studi dan tinjauan pustaka.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Ghozali (2011), populasi adalah seluruh subjek penelitian berupa
kumpulan sejumlah individu dengan kualitas serta ciri tertentu yang telah
ditetapkan untuk diteliti. Berdasarkan definisi tersebut, maka populasi penelitian
ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang
karakteristiknya tidak diketahui.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dari sebagai sumber data dan
dapat mewakili populasi (Ghozali, 2011). Penentuan sampel dilakukan dengan
non-probability sampling dengan teknik judgment sampling yaitu sampel yang
dipilih tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai wakil dari
populasi. Penggunaan teknik ini didasarkan pada karakteristik sampel yang telah
ditetapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini.
Hal ini dapat dilakukan karena kerangka populasi tidak dapat diketahui dengan
jelas. Kriteria sampel terpilih dalam penelitian ini adalah mereka yang pernah
mengunjungi situs Lazada. Pemilihan sampel dihitung dengan rumus:
22
n =
2
24
1
E
z
Keterangan :
n = jumlah sampel dari jumlah populasi yang ingin diperoleh
Z = angka yang menunjukkan penyimpangan nilai varians dari mean
E = kesalahan maksimal yang mungkin dialami
α = tingkat kesalahan data yang dapat ditoleransi oleh peneliti
Bila tingkat kepercayaan 95 % (α=5%), artinya peneliti meyakini kesalahan duga
sampel hanya sebesar 5% serta batas error sebesar 10% yang berarti peneliti
hanya mentolerir kesalahan responden dalam proses pencarian data tidak boleh
melebihi jumlah 10% dari keseluruhan responden maka besarnya sampel
minimum adalah:
2
1,0
205,0
4
1
z
n
2
1,0
96,1
4
1
n = 26,194
1
16,3844
1 =96, 04= 100 responden
3.4 Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Liu et
al.(2013) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, Walaupun telah diuji riset
ini tetap melakukan uji validitas dan reliabilitas pada 100 responden. Definisi
operasional variabel terdapat pada Tabel 3.1 berikut ini:
23
Tabel 3.1. Operasional Variabel dan Indikator
No Variabel Definisi Indikator Skala
1 Kepercayaan Pengetahuan yang
dimiliki oleh konsumen
dan semua kesimpulan
yang
dibuat oleh konsumen
tentang objek, atribut
dan manfaatnya.
(Morgan dan Hunt
1994)
1. Barang
berkualitas
2. Pengiriman tepat
waktu
3. Keamanan
bertransaksi
4. Keragaman
produk
Sumber : Liu et al
(2013)
Likert
2 Persepsi
Risiko
Persepsi konsumen
mengenai
ketidakpastian dan
konsekuensi-
konsekuensi negatif
yang mungkin diterima
atas
pembelian suatu produk
atau jasa (Liu et al ;
2013)
1. Produk yang
dijual mahal 2. Risiko transaksi
keuangan 3. Garansi produk 4. Produk tidak
sesuai spesifikasi Sumber : Liu et al
(2013)
1.
Likert
3 Niat Beli Sesuatu yang timbul
setelah menerima
rangsangan dari produk
yang dilihatnya, dari
sanatimbul ketertarikan
untuk membeli agar
dapat memilikinya.
(Liu et al ; 2013)
1. Niat membeli
2. Niatmemberikan
rekomendasi
3. Niat membeli
pada situs yang
sama dilain
waktu
4. Niat untuk
mengevaluasi
lebih jauh 5.
2. Sumber : Liu et al
(2013)
Likert
24
3.5 Analisis Data
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur ketepatan senyatanya alat ukur yang
digunakan dalam instrumen daftar pertanyaan. Dengan kata lain indikator yang
digunakan dalam alat ukur apakah tepat atau valid sebagai pengukuran variabel
dari suatu konsep yang sebenarnya. Uji validitas instrumen dilakukan dengan
menguji validitas konstruk melalui penggunaan analisis faktor. Validitas konstruk
menunjukkan seberapa valid hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur
atau indikator sesuai dengan konsep teori yang digunakan.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas yaitu untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat
dipercaya dalam penelitian ini, artinya bila alat ukur tersebut diujikan berkali-kali
hasilnya tetap. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Chronbachyaitu:
2
2
11 11 t
i
k
kr
Keterangan :
11r = reliabilitas instrumen
i = jumlah varians skor tiap item
k = banyaknya soal 2t = varians total
(Hair et al., 2008)
25
Kriteria uji, apabila nilai alpha cronbach >0,60 maka pengukuran tersebut reliabel,
tetapi apabila alpha cronbach <0,60 maka pengukuran angket tersebut tidak
reliabel (Ghozali, 2011).
3.6 Analisis Kuantitatif
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis
regresilinear sederhana, dengan rumus sebagai berikut yaitu:
Y = a + b1X1+b2X2 + et
Keterangan :
Y = Niat beli
X1 = Kepercayaan
X2 = Persepsi Risiko
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
et =error term
3.7 Uji Hipotesis
Setelah data diperoleh, maka data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis
pengujian sesuai dengan metode penelitian yang dibutuhkan, hal ini dimaksudkan
agar mendapatkan gambaran yang jelas untuk memecahkan masalah yang sedang
diteliti, sehingga mempermudah peneliti untuk menganalisis dan menarik
kesimpulan mengenai permasalahan yang dihadapi.Oleh karena itu dilakukan
pengujian sesuai dengan metode penelitian yang dibutuhkan, yaitu Uji dilakukan
dengan Uji Signifikan Parsial (Uji – t) dan Uji Signifikan Simultan (Uji – F). Uji t
digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil Uji t dapat
dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (Significance). Uji F dilakukan
26
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan (Ghozali 2011).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Beberapa kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Hipotesis yang menyatakan kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat beli
konsumen pada toko online yang diajukan pada penelitian ini dapat diterima.
Hal ini didasarkan nilai signifikansi variabel kepercayaan lebih kecil dari nilai
tetapan kesalahan yang masih dapat diterima.
2. Hipotesis yang menyatakan persepsi risiko berpengaruh positif terhadap niat
beli konsumen pada toko online yang diajukan pada penelitian ini dapat
diterima. Hal ini didasarkan nilai signifikansi variabel persepsi risiko lebih
kecil dari nilai tetapan kesalahan yang masih dapat diterima..
5.2 Saran
Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Lazada perlu memperhatikan ketetapan waktu pengiriman. Hal ini perlu
diperhatikan karena konsumen merasa bahwa barang yang akan dibeli dikirim
tepat waktu. Lazada perlu memperbaiki system pengiriman dan memberikan
insentif pengembalian biaya pengirimin apabila barang dikirim tidak tepat
waktu. Kompensasi yang diterima dari keterlambatan pengiriman diharapkan
mampu merubah niat beli menjadi keputusan pembelian.
42
2. Lazada perlu memberikan jaminan bahwa barang yang diterima konsumen
sama dengan spesifikasi maupun mutu barang yang diposting di situs Lazada.
Jaminan ini penting karena konsumen masih merasa bahwa apabila membeli
barang secara online akan mendapatkan barang yang tidak sesuai
spesifikasinya. Jika jaminan ini didapat konsumen, maka diharapkan
konsumen dapat merubah niat menjadi keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Engel. Smith Ph (2010), “Antecedents to internet-based purchasing: a
multinational study”, International Marketing Review, Vol. 22 No. 4, pp.
460-73.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
IBMSPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, Joseph F. (2008). Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Jarvenpa¨a¨ , S.L. and Tractinsky, N. (2009), “Consumer trust in an internet
store:a cross-cultural validation”, Information Technology and
Management, Vol. 1 Nos 1/2,pp. 45-72
Kinnear, Christin, Gerald Zaltman and Rohit Deshpande (1995) Factors Affecting
Trust in Market Research Relationship, Journal Marketing Research, Vol
57 (January), 81- 101.
Kotler, Philip and Keller K.L.(2014) Manajemen Pemasaran. PT.Indeks.Jakarta.
Koufaris, M.,Hampton-Sosa, W,.(2004),The development of initial trust in an
online company by new customers, Information and Management,January,
(41:3),pp. 377-397.
Li, H., Kuo, C. and Rusell, M.G. (2006), “The impact of perceived channel
utilities, shoppingorientations, and demographics on the consumer’s online
buying behaviour”, Journal ofComputer-Mediated Communication, Vol. 5
No. 2.
Lian, J. and Lin, T. (2008), “Effects of consumer characteristics on their
acceptance of onlineshopping: comparisons among different product
types”, Computers in Human Behavior,Vol. 24 No. 1, pp. 48-65.
Liao, Z., dan Cheung, M.T. (2001). An Analytical Framework for Evaluating
ECommerce Business Models and Strategies. Internet Research:
ElectronicNetworking Applications and Policy. Vol. 11, No.4.
Liu, Matthew Tingchi, James L. Brock, Gui Cheng Shi, Rongwei Chu,
Ting‐Hsiang Tseng, (2013) "Perceivedbenefits, perceived risk, and trust:
44
Influences on consumers' group buying behaviour", Asia Pacific Journal of
Marketing and Logistics, Vol. 25 Issue: 2, pp.225-248,
Rossiter, P. and Percy, P.A. (2015), “Technology trust in internet-based
interorganizational electronic commerce”, Journal of Electronic
Commerce in Organizations, Vol. 1 No. 1, pp. 17-41.
Schiffman, L & Kanuk L.L (2008), Perilaku Konsumen Edisi 7, Jakarta: Indeks.
Sylvana, Eka. (2016). Pengaruh Persepsi Resiko, Kemudahan Dan
ManfaatTerhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Survei
terhadapPengguna Situs Website www.kaskus.co.id). JurnalAdministrasi
Bisnis (JAB) Vol. 8 No. 1.