Page 1
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 261
PENGARUH DISPLAY KEPERCAYAAN MEREK KEAKRABAN
MEREK PERSEPSI HARGA TERHADAP INTENSI PEMBELIAN
DAN PEMBELIAN TAK TERENCANA
Adrian Hartanto1
Jony Oktavian Haryanto2
Abstract
For the last 10 to 15 years big retail stores have started to sell their own private
brand or store brand products These products have become a popular choice among the
majority of buyers Buyers seem to have developed brand trust on store brand products as an
alternative to the more expensive well-known brand products
The objective of this study is to find out how significant the influence of display brand
trust brand familiarity and price perception are on the buying intention and impulsive
buying of private brand products The study involved 150 respondents from the customers of
Indomaret Salatiga using factor analysis and multiple regression analysis
The study shows that display and brand familiarity significantly influence the buying
intention of store brand products while brand trust and price perception have no significant
influence on buying intention of the store brand products This study also found that buying
intention and price perception significantly influenced the impulsive buying of the store brand
products while display have no significant influence on impulsive buying
The result of the study therefore suggested that in order to increase display brand
trust and price perception which significantly influences the customersrsquo buying decision
Indomaret should give more attention to product familiarity in order to build a clear and
strong brand image
PENDAHULUAN
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat maka dunia usaha berkembang semakin luas kompleks dan bervariasi Salah satu
usaha yang menarik dan sering berinovasi adalah usaha ritel Usaha ritel atau eceran dapat
dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa secara
langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan untuk penggunaan
bisnis (Utami 2006) Usaha ritel memberikan harga produk yang relatif murah display
produk yang selalu terlihat segar jenis produk yang lengkap dan tempat yang luas dalam
berbelanja Dengan swalayan konsumen dapat langsung memilih apa yang mereka perlukan
tanpa harus menunggu lama untuk dilayani oleh penjual (Utami 2006)
Usaha ritel di Indonesia adalah sesuatu hal yang menarik untuk diteliti karena
meskipun perekonomian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global
namun usaha ritel modern di Indonesia tidak terkendala bahkan masih menunjukkan
pertumbuhan yang signifikan Hal itu dikarenakan potensi pasar di Indonesia masih cukup
besar dan menguatnya usaha kelas menengah dan kecil Menurut Susilo (2011) pertumbuhan
1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 2
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
262 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
omzet dari sektor ritel modern sepanjang tahun 2010 diperkirakan tak lebih dari 9
dibandingkan 2009 Pertumbuhan sektor ritel masih menjanjikan namun ada beberapa yang
menjadi masalah dari daya beli konsumen Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan sektor ini
pada bulan Januari 2010 yang hanya berkisar 5 Data pada tahun 2011 usaha ritel akan
tumbuh 13-15 karena pertumbuhan ekonomi dan GDP per kapita di atas US$ 3000 Selain
itu daya beli konsumen juga masih bagus dan inflasi masih terkontrol 6-65
Banyak inovasi yang dilakukan para peritel mulai dari tempat produk dan juga merek
Inovasi pada merek salah satunya adalah dengan private label Private label adalah merek
produk yang dibuat dan hanya tersedia untuk dijual oleh ritel (Utami 2006188) Banyak
pendapat para ahli yang mengungkapkan bahwa private label telah ada dari seratus tahun
yang lalu namun tidak ada yang tahu pasti kapan dimulai dan dimana awal mula terjadinya
Ada beberapa pendapat ahli seperti pada abad kesembilan belas ada pengecer bernama Macy
dan Wanamaker mulai memproduksi produk mereka sendiri atau mengontrak produk yang
akan diproduksi dengan pemasok yang mereka anggap memiliki standar yang tinggi untuk
memastikan kualitas produk yang mereka jual Tidak hanya memiliki barang yang diproduksi
dengan nama mereka tetapi kepuasan atas produk juga dijamin (Free Library 2011)
Sejak awal produk private label diproduksi untuk menjamin kualitas dan kepuasan
pelanggan Selama 10 sampai 15 tahun terakhir ini produk private label telah muncul sebagai
pilihan yang lebih disukai sebagian besar konsumen dan penawaran strategis pengecer besar
Menurut studi yang dilakukan oleh Meloche (2011) di US konsumen yang membeli private
label mengalami peningkatan dari 12 pada tahun 1991 menjadi 41 pada tahun 2006
Penggemar private label di Indonesia diperkirakan juga telah mulai terus mengalami
peningkatan terutama untuk jenis produk tissu dan minyak goreng (Santoso 2011) Menurut
Kotler (2009) private label diperkirakan sebagai ancaman terbesar bagi merek nasional dan
merek global dan diperkirakan juga bahwa suatu saat nanti rantai supermarket akan
menampung 50 private label
Perkembangan private label ini menjadi fenomena menarik di Indonesia yakni
konsumen justru membeli produk dengan percaya akan kualitas dari merek toko yang mereka
percaya bukan lagi konsumen membeli produk yang mahal dan dengan merek yang terkenal
sehingga perlu penelitian lebih lanjut sebenarnya faktor apakah yang menumbuhkan minat
beli pada private label di usaha ritel dan faktor apa pula yang mendorong terjadinya
pembelian tak terencana pada produk private label tersebut
Pada penelitian ini penulis mengambil Indomaret sebagai contoh kasus yang ingin
diteliti Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 m2 Indomaret telah mempunyai
berbagai macam produk private label yang dipasarkan di setiap cabang Indomaret seperti
kapas cotton buds tisu air minum dalam kemasan gula pembalut handuk lap snack beras
pembersih lampu lilin tusuk gigi sikat korek api dll yang sudah mulai dijual tahun 2000
Hal ini sudah menandakan produk private label Indomaret sudah menjangkau hampir semua
kebutuhan sehari-hari namun belum belum selengkap pengecer besar seperti Carrefour dan
Hypermart yang manjangkau bahkan sampai popok bayi minyak goreng dll Dalam
Indomaret inipun terjadi fenomena yang menarik Harga produk private label yang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 263
seharusnya dipersepsikan murah oleh konsumen namun kenyataan hanya berbeda sedikit
lebih murah dibanding dengan merek terkenal hal ini berbeda dengan private label yang ada
di Carrefour yang dapat setengah dari harga produk terkenal Sehingga dalam penelitian ini
Indomaret dapat dianggap sesuatu hal yang menarik apakah private label yang mulai disukai
konsumen tersebut terjadi disini Indomaret yang diteliti adalah kasus Indomaret di Jalan
Pattimura dan Dr Moewardi Salatiga Hal ini dikarenakan lokasinya adalah di daerah
perumahan dan dekat pusat kota serta masih dekat dengan pusat belanja yang lain seperti
ADA BARU dan RAMAYANA sehingga diharapkan dapat menemukan responden yang
benar-benar berminat berbelanja di Indomaret Usaha ritel Indomaret ini dirasa menarik untuk
dilakukan penelitian studi lapangan mengenai private label yang ada di Indomaret serta
faktor-faktor seperti display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap Intensi pembelian pada private label kasus di Indomaret Salatiga dan
apakah faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana pada private label itu sendiri
PERSOALAN PENELITIAN
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan tujuh masalah
penelitian yaitu
1 Apakah display berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private label
2 Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
3 Apakah keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
4 Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
5 Apakah display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk private label
6 Apakah intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk
private label
7 Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk
private label
TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Intensi pembelian
Menurut Bansal Taylor amp St James (2005 dalam Wibowo 2008) intensi terbentuk
ketika suatu individu membuat rencana untuk melakukan suatu perilaku di waktu yang akan
datang Menurut Soderlund amp Ohman (2003) ada tiga jenis yang membentuk intensi yang
dimana selama ini orang hanya beranggapan bahwa ada satu saja konstruksi intensi
Konstruksi itu adalah intensi sebagai harapan intensi sebagai rencana dan intensi sebagai
keinginan
Terdapat beberapa definisi dari intensi pembelian antara lain Niatan seseorang untuk
membeli sebuah produk dan merupakan salah satu cara awal bagi pemasar untuk dapat
mempelajari serta memahami perilaku konsumen (Lestari 2008) Kemungkinan subjektif
individu untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Bansal et al 2005 dalam Wibowo 2008)
264 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan
pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut
(Anoraga 2000 dalam Wibowo 2008) Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael 2001 dalam Lestari 2008)
Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Mehta 1994 66 dalam Lestari 2008) Unit dasar dalam jaringan
rencana yang akan muncul ketika individu melakukan aktivitas kognitif yang berorientasi ke
masa depan seperti perencanaan berangan-angan perenungan simulasi mental (Soderlund amp
Ohman 2003) Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensi pembelian adalah perilaku
konsumen yang berorientasi ke masa depan cenderung berkaitan untuk melakukan pembelian
Ferdinand (2002 129 dalam Dwityanti 2008) mengemukakan ada empat indikator
dari minat beli yakni Indikator pertama adalah minat transaksional Minat transaksional
merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk Indikator kedua adalah minat
refrensial Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain Indikator ketiga adalah minat preferensial Minat preferensial yaitu minat
yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk
tersebut Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan prefrensi produknya
Indikator keempat adalah minat eksploratif Minat eksploratif menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat sifat positif dari produk tersebut
Menurut Kotler (2009) kebanyakan perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya baik berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya Rangsangan tersebut
kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya sebelum akhirnya
diambil keputusan pembelian Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli Sehingga fenomena yang sekarang terjadi para pemasar ingin
mempengaruhi minat beli dari konsumen dan setelah itu akan berdampak pada pembelian
berulang ataupun dampak lain karena minat beli tersebut ataupun pembelian hanya mungkin
akan terjadi sekali ataupun tidak ada dampak yang lebih lanjut
Display
Promosi penjualan adalah program promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untuk meningkatkan penjualan (Utami 2006215) Pada usaha ritel ada banyak
jenis promosi penjualan salah satunya adalah display yang ada di toko Display mempunyai
beberapa definisi yaitu keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang tapi
didorong oleh daya tarik atau oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya (Foster
200872) Display adalah penataan produk yang akan ditawarkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pengecer (Berger 1990) Menurut Foster (2008) mengutip Schultz dalam
Buchari (2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 265
konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal)
Display berada di dalam promosi point of purchase Utami (2006) mengemukakan
bahwa titik penjualan dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk (display) di counter
lantai dan jendela (window display) yang memungkinkan ritel untuk mengingatkan para
pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku belanja tak terencana Adakalanya
pemajangan pada sebuah ritel disiapkan oleh pemasok atau produsen produk Menurut Beger
(1989) ada beberapa macam display yang ada pada usaha ritel yakni Pertama floor stand
yaitu merupakan salah satu bentuk display yang digunakan di pasar-pasar swalayan atau
department store yang berupa penataan produk dalam rak khusus di area tertentu di dalam
toko yang mempunyai ruang cukup luas Kedua counter yaitu merupakan salah satu bentuk
display yang sesuai dengan produk kosmetik obat-obatan parfum atau barang-barang yang
tidak memakan banyak tempat dan cocok bagi toko atau ritel outlet yang mempunyai ruang
terbatas Ketiga display stand in front of chasier yaitu jenis display biasanya di depan meja
kasir untuk menata produk ringan
Biasanya konsumen akan melihat dan memilih sehingga salah satu cara untuk menjual
produk adalah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk akan melihat meraba
mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872) Dari stimuli yang diberikan
dari display tersebut maka akan tercipta minat dari orang tersebut untuk membeli Display
merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko
atau produk dan mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung Sebagai contoh agar konsumen merasa betah berbelanja maka diperlukan display
atau tata letak produk yang menarik dengan menciptakan daya tarik penataan ruang dan
penyusunan produk pada ritel sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang
tersebut Dengan demikian bahwa display memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H1 Display berpengaruh terhadap intensi pembelian
Kepercayaan Merek
Reast (2005) menuliskan bahwa Kepercayaan (trust) sering didefinisikan sebagai
ekspetasi umum dari kepercayaan individu terhadap perkataan orang lain tingkatan dimana
seseorang berpegang teguh dan berharap pada perkataan tindakan dan keputusan dari orang
lain dan keunikan dari tindakan konsumen kesediaan pada rata-rata konsumen untuk berharap
pada fungsi merek yang ditampilkan Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan tentang
sesuatu yang diinginkan akan ditemukan pada orang lain lebih baik dari apa yang
dikhawatirkan (Deutsch 1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005)
Dalam penelitian Reast (2005) menuliskan beberapa hal mengenai kepercayaan yaitu
kepercayaan merek dapat dianggap sebagai bagian dari ldquokredibilitas merekrdquo (Keller and
Aaker 1992) pokok perkembangan dari kesetiaan (Berry 1993 Reicheld dan Schefter
2000) kekritisan dalam kesuksesan memperhatikan hubungan antara agen dengan klien
(Labahn dan Kohli 1997) komponen dari ekuitas merek (Dyson et al 1996) dan hal penting
dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen (Urban et al 2000)
Kepercayaan pada merek (Brand Trust) menurut Reast (2005) sebagai ekspetasi
dapat didasarkan pada kepercayaan konsumen bahwa merek mempunyai kualitas yang
spesifik yang membuatnya konsisten kompeten jujur bertanggung jawab dan masih banyak
266 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
lagi Kepercayaan merek adalah merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam
mengahadapi resiko terhadap merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau
menguntungkan (Lau amp Lee 1999) Chaudhuri amp Holbrook (2001 dalam Hartanto 2009)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek adalah kemauan dari rata-rata konsumen untuk
bergantung pada kemampuan dari sebuah merek dalam melakukan segala atau fungsinya
Kepercayaan pada merek mempunyai makna implisit bahwa ada kemungkinan atau harapan
yang tinggi bahwa suatu merek mempunyai hasil yang positif bagi konsumen Kepercayaan
oleh karena itu didefinisikan sebagai kenyamanan yang ditemukan dari orang lain (Deutsch
1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek adalah kesediaan dan kemauan konsumen untuk percaya kepada produk yang dibeli
dan menghadapi resikonya
Kepercayaan merek terbagi menjadi dua dimensi (Ballester amp Alemaacuten 2005) yaitu
dimensi realibilitas (reliability) kompetensinya didasarkan pada hal yang bersifat alamiah
meliputi kemampuan dan kesediaan untuk menepati janji dalam memuaskan kebutuhan
konsumen Dimensi kedua adalah minat (intention) yang terdiri dari atribut dari minat
terhadap merek barang dalam hubungannya dengan keinginan dan kesejahteraan konsumen
sebagai contoh ketika masalah yang tidak diduga dengan kenaikan produk Sebagai
konsekuensinya merek yang terpercaya adalah merek yang secara konsisten menjaga janji
akan nilainya pada konsumen melalui berbagai cara pengembangan produksi penjualan jasa
dan iklan pada produk
Menurut Kotler (2009) konsumen membentuk pilihan terhadap merek dalam
kumpulan yang dapat dipilih Konsumen juga akan membentuk minat beli terhadap merek
yang paling dia pilih Kasus tersebut dapat dikatakan ada hubungan antara merek yang
konsumen percaya terhadap minat beli pada suatu produk Sebagai contoh menurut Kotler
(2009) dalam melaksanakan intensi membeli untuk mobil konsumen mungkin akan
membuat lima bagian keputusan yaitu brand dealer quantity timing dan payment method
Konsumen akan memilih merek terlebih dahulu dalam menentukan pembelian dan
kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang konsumen percaya Konsumen
akan memilih merek yang mendapat kepercayaan dari konsumen maka diharapkan minat
untuk membeli produk tersebut menjadi meningkat dan konsumen tidak ragu lagi dalam
memilih merek yang dipercaya karena menurut penelitian Riana (2008) konsumen seringkali
berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia Dengan demikian
bahwa kepercayaan merek memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Keakraban Merek
Menurut Carrillat Lafferty amp Harris (2005) keakraban merek (brand familiarity)
dapat diartikan sebagai tingkatan pengalaman langsung maupun tidak langsungnya pada
konsumen terhadap suatu produk atau merek Sehingga keakraban merek juga dapat diartikan
seberapa akrab konsumen terhadap suatu merek Pengetahuan konsumen tentang merek yang
terkenal dikarakteristikkan dengan asosiasi terstruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengetahuan mereka tentang merek yang kurang terkenal Penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 2
262 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
omzet dari sektor ritel modern sepanjang tahun 2010 diperkirakan tak lebih dari 9
dibandingkan 2009 Pertumbuhan sektor ritel masih menjanjikan namun ada beberapa yang
menjadi masalah dari daya beli konsumen Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan sektor ini
pada bulan Januari 2010 yang hanya berkisar 5 Data pada tahun 2011 usaha ritel akan
tumbuh 13-15 karena pertumbuhan ekonomi dan GDP per kapita di atas US$ 3000 Selain
itu daya beli konsumen juga masih bagus dan inflasi masih terkontrol 6-65
Banyak inovasi yang dilakukan para peritel mulai dari tempat produk dan juga merek
Inovasi pada merek salah satunya adalah dengan private label Private label adalah merek
produk yang dibuat dan hanya tersedia untuk dijual oleh ritel (Utami 2006188) Banyak
pendapat para ahli yang mengungkapkan bahwa private label telah ada dari seratus tahun
yang lalu namun tidak ada yang tahu pasti kapan dimulai dan dimana awal mula terjadinya
Ada beberapa pendapat ahli seperti pada abad kesembilan belas ada pengecer bernama Macy
dan Wanamaker mulai memproduksi produk mereka sendiri atau mengontrak produk yang
akan diproduksi dengan pemasok yang mereka anggap memiliki standar yang tinggi untuk
memastikan kualitas produk yang mereka jual Tidak hanya memiliki barang yang diproduksi
dengan nama mereka tetapi kepuasan atas produk juga dijamin (Free Library 2011)
Sejak awal produk private label diproduksi untuk menjamin kualitas dan kepuasan
pelanggan Selama 10 sampai 15 tahun terakhir ini produk private label telah muncul sebagai
pilihan yang lebih disukai sebagian besar konsumen dan penawaran strategis pengecer besar
Menurut studi yang dilakukan oleh Meloche (2011) di US konsumen yang membeli private
label mengalami peningkatan dari 12 pada tahun 1991 menjadi 41 pada tahun 2006
Penggemar private label di Indonesia diperkirakan juga telah mulai terus mengalami
peningkatan terutama untuk jenis produk tissu dan minyak goreng (Santoso 2011) Menurut
Kotler (2009) private label diperkirakan sebagai ancaman terbesar bagi merek nasional dan
merek global dan diperkirakan juga bahwa suatu saat nanti rantai supermarket akan
menampung 50 private label
Perkembangan private label ini menjadi fenomena menarik di Indonesia yakni
konsumen justru membeli produk dengan percaya akan kualitas dari merek toko yang mereka
percaya bukan lagi konsumen membeli produk yang mahal dan dengan merek yang terkenal
sehingga perlu penelitian lebih lanjut sebenarnya faktor apakah yang menumbuhkan minat
beli pada private label di usaha ritel dan faktor apa pula yang mendorong terjadinya
pembelian tak terencana pada produk private label tersebut
Pada penelitian ini penulis mengambil Indomaret sebagai contoh kasus yang ingin
diteliti Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 m2 Indomaret telah mempunyai
berbagai macam produk private label yang dipasarkan di setiap cabang Indomaret seperti
kapas cotton buds tisu air minum dalam kemasan gula pembalut handuk lap snack beras
pembersih lampu lilin tusuk gigi sikat korek api dll yang sudah mulai dijual tahun 2000
Hal ini sudah menandakan produk private label Indomaret sudah menjangkau hampir semua
kebutuhan sehari-hari namun belum belum selengkap pengecer besar seperti Carrefour dan
Hypermart yang manjangkau bahkan sampai popok bayi minyak goreng dll Dalam
Indomaret inipun terjadi fenomena yang menarik Harga produk private label yang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 263
seharusnya dipersepsikan murah oleh konsumen namun kenyataan hanya berbeda sedikit
lebih murah dibanding dengan merek terkenal hal ini berbeda dengan private label yang ada
di Carrefour yang dapat setengah dari harga produk terkenal Sehingga dalam penelitian ini
Indomaret dapat dianggap sesuatu hal yang menarik apakah private label yang mulai disukai
konsumen tersebut terjadi disini Indomaret yang diteliti adalah kasus Indomaret di Jalan
Pattimura dan Dr Moewardi Salatiga Hal ini dikarenakan lokasinya adalah di daerah
perumahan dan dekat pusat kota serta masih dekat dengan pusat belanja yang lain seperti
ADA BARU dan RAMAYANA sehingga diharapkan dapat menemukan responden yang
benar-benar berminat berbelanja di Indomaret Usaha ritel Indomaret ini dirasa menarik untuk
dilakukan penelitian studi lapangan mengenai private label yang ada di Indomaret serta
faktor-faktor seperti display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap Intensi pembelian pada private label kasus di Indomaret Salatiga dan
apakah faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana pada private label itu sendiri
PERSOALAN PENELITIAN
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan tujuh masalah
penelitian yaitu
1 Apakah display berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private label
2 Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
3 Apakah keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
4 Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
5 Apakah display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk private label
6 Apakah intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk
private label
7 Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk
private label
TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Intensi pembelian
Menurut Bansal Taylor amp St James (2005 dalam Wibowo 2008) intensi terbentuk
ketika suatu individu membuat rencana untuk melakukan suatu perilaku di waktu yang akan
datang Menurut Soderlund amp Ohman (2003) ada tiga jenis yang membentuk intensi yang
dimana selama ini orang hanya beranggapan bahwa ada satu saja konstruksi intensi
Konstruksi itu adalah intensi sebagai harapan intensi sebagai rencana dan intensi sebagai
keinginan
Terdapat beberapa definisi dari intensi pembelian antara lain Niatan seseorang untuk
membeli sebuah produk dan merupakan salah satu cara awal bagi pemasar untuk dapat
mempelajari serta memahami perilaku konsumen (Lestari 2008) Kemungkinan subjektif
individu untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Bansal et al 2005 dalam Wibowo 2008)
264 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan
pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut
(Anoraga 2000 dalam Wibowo 2008) Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael 2001 dalam Lestari 2008)
Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Mehta 1994 66 dalam Lestari 2008) Unit dasar dalam jaringan
rencana yang akan muncul ketika individu melakukan aktivitas kognitif yang berorientasi ke
masa depan seperti perencanaan berangan-angan perenungan simulasi mental (Soderlund amp
Ohman 2003) Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensi pembelian adalah perilaku
konsumen yang berorientasi ke masa depan cenderung berkaitan untuk melakukan pembelian
Ferdinand (2002 129 dalam Dwityanti 2008) mengemukakan ada empat indikator
dari minat beli yakni Indikator pertama adalah minat transaksional Minat transaksional
merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk Indikator kedua adalah minat
refrensial Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain Indikator ketiga adalah minat preferensial Minat preferensial yaitu minat
yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk
tersebut Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan prefrensi produknya
Indikator keempat adalah minat eksploratif Minat eksploratif menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat sifat positif dari produk tersebut
Menurut Kotler (2009) kebanyakan perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya baik berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya Rangsangan tersebut
kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya sebelum akhirnya
diambil keputusan pembelian Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli Sehingga fenomena yang sekarang terjadi para pemasar ingin
mempengaruhi minat beli dari konsumen dan setelah itu akan berdampak pada pembelian
berulang ataupun dampak lain karena minat beli tersebut ataupun pembelian hanya mungkin
akan terjadi sekali ataupun tidak ada dampak yang lebih lanjut
Display
Promosi penjualan adalah program promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untuk meningkatkan penjualan (Utami 2006215) Pada usaha ritel ada banyak
jenis promosi penjualan salah satunya adalah display yang ada di toko Display mempunyai
beberapa definisi yaitu keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang tapi
didorong oleh daya tarik atau oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya (Foster
200872) Display adalah penataan produk yang akan ditawarkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pengecer (Berger 1990) Menurut Foster (2008) mengutip Schultz dalam
Buchari (2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 265
konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal)
Display berada di dalam promosi point of purchase Utami (2006) mengemukakan
bahwa titik penjualan dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk (display) di counter
lantai dan jendela (window display) yang memungkinkan ritel untuk mengingatkan para
pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku belanja tak terencana Adakalanya
pemajangan pada sebuah ritel disiapkan oleh pemasok atau produsen produk Menurut Beger
(1989) ada beberapa macam display yang ada pada usaha ritel yakni Pertama floor stand
yaitu merupakan salah satu bentuk display yang digunakan di pasar-pasar swalayan atau
department store yang berupa penataan produk dalam rak khusus di area tertentu di dalam
toko yang mempunyai ruang cukup luas Kedua counter yaitu merupakan salah satu bentuk
display yang sesuai dengan produk kosmetik obat-obatan parfum atau barang-barang yang
tidak memakan banyak tempat dan cocok bagi toko atau ritel outlet yang mempunyai ruang
terbatas Ketiga display stand in front of chasier yaitu jenis display biasanya di depan meja
kasir untuk menata produk ringan
Biasanya konsumen akan melihat dan memilih sehingga salah satu cara untuk menjual
produk adalah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk akan melihat meraba
mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872) Dari stimuli yang diberikan
dari display tersebut maka akan tercipta minat dari orang tersebut untuk membeli Display
merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko
atau produk dan mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung Sebagai contoh agar konsumen merasa betah berbelanja maka diperlukan display
atau tata letak produk yang menarik dengan menciptakan daya tarik penataan ruang dan
penyusunan produk pada ritel sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang
tersebut Dengan demikian bahwa display memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H1 Display berpengaruh terhadap intensi pembelian
Kepercayaan Merek
Reast (2005) menuliskan bahwa Kepercayaan (trust) sering didefinisikan sebagai
ekspetasi umum dari kepercayaan individu terhadap perkataan orang lain tingkatan dimana
seseorang berpegang teguh dan berharap pada perkataan tindakan dan keputusan dari orang
lain dan keunikan dari tindakan konsumen kesediaan pada rata-rata konsumen untuk berharap
pada fungsi merek yang ditampilkan Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan tentang
sesuatu yang diinginkan akan ditemukan pada orang lain lebih baik dari apa yang
dikhawatirkan (Deutsch 1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005)
Dalam penelitian Reast (2005) menuliskan beberapa hal mengenai kepercayaan yaitu
kepercayaan merek dapat dianggap sebagai bagian dari ldquokredibilitas merekrdquo (Keller and
Aaker 1992) pokok perkembangan dari kesetiaan (Berry 1993 Reicheld dan Schefter
2000) kekritisan dalam kesuksesan memperhatikan hubungan antara agen dengan klien
(Labahn dan Kohli 1997) komponen dari ekuitas merek (Dyson et al 1996) dan hal penting
dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen (Urban et al 2000)
Kepercayaan pada merek (Brand Trust) menurut Reast (2005) sebagai ekspetasi
dapat didasarkan pada kepercayaan konsumen bahwa merek mempunyai kualitas yang
spesifik yang membuatnya konsisten kompeten jujur bertanggung jawab dan masih banyak
266 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
lagi Kepercayaan merek adalah merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam
mengahadapi resiko terhadap merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau
menguntungkan (Lau amp Lee 1999) Chaudhuri amp Holbrook (2001 dalam Hartanto 2009)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek adalah kemauan dari rata-rata konsumen untuk
bergantung pada kemampuan dari sebuah merek dalam melakukan segala atau fungsinya
Kepercayaan pada merek mempunyai makna implisit bahwa ada kemungkinan atau harapan
yang tinggi bahwa suatu merek mempunyai hasil yang positif bagi konsumen Kepercayaan
oleh karena itu didefinisikan sebagai kenyamanan yang ditemukan dari orang lain (Deutsch
1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek adalah kesediaan dan kemauan konsumen untuk percaya kepada produk yang dibeli
dan menghadapi resikonya
Kepercayaan merek terbagi menjadi dua dimensi (Ballester amp Alemaacuten 2005) yaitu
dimensi realibilitas (reliability) kompetensinya didasarkan pada hal yang bersifat alamiah
meliputi kemampuan dan kesediaan untuk menepati janji dalam memuaskan kebutuhan
konsumen Dimensi kedua adalah minat (intention) yang terdiri dari atribut dari minat
terhadap merek barang dalam hubungannya dengan keinginan dan kesejahteraan konsumen
sebagai contoh ketika masalah yang tidak diduga dengan kenaikan produk Sebagai
konsekuensinya merek yang terpercaya adalah merek yang secara konsisten menjaga janji
akan nilainya pada konsumen melalui berbagai cara pengembangan produksi penjualan jasa
dan iklan pada produk
Menurut Kotler (2009) konsumen membentuk pilihan terhadap merek dalam
kumpulan yang dapat dipilih Konsumen juga akan membentuk minat beli terhadap merek
yang paling dia pilih Kasus tersebut dapat dikatakan ada hubungan antara merek yang
konsumen percaya terhadap minat beli pada suatu produk Sebagai contoh menurut Kotler
(2009) dalam melaksanakan intensi membeli untuk mobil konsumen mungkin akan
membuat lima bagian keputusan yaitu brand dealer quantity timing dan payment method
Konsumen akan memilih merek terlebih dahulu dalam menentukan pembelian dan
kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang konsumen percaya Konsumen
akan memilih merek yang mendapat kepercayaan dari konsumen maka diharapkan minat
untuk membeli produk tersebut menjadi meningkat dan konsumen tidak ragu lagi dalam
memilih merek yang dipercaya karena menurut penelitian Riana (2008) konsumen seringkali
berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia Dengan demikian
bahwa kepercayaan merek memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Keakraban Merek
Menurut Carrillat Lafferty amp Harris (2005) keakraban merek (brand familiarity)
dapat diartikan sebagai tingkatan pengalaman langsung maupun tidak langsungnya pada
konsumen terhadap suatu produk atau merek Sehingga keakraban merek juga dapat diartikan
seberapa akrab konsumen terhadap suatu merek Pengetahuan konsumen tentang merek yang
terkenal dikarakteristikkan dengan asosiasi terstruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengetahuan mereka tentang merek yang kurang terkenal Penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 3
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 263
seharusnya dipersepsikan murah oleh konsumen namun kenyataan hanya berbeda sedikit
lebih murah dibanding dengan merek terkenal hal ini berbeda dengan private label yang ada
di Carrefour yang dapat setengah dari harga produk terkenal Sehingga dalam penelitian ini
Indomaret dapat dianggap sesuatu hal yang menarik apakah private label yang mulai disukai
konsumen tersebut terjadi disini Indomaret yang diteliti adalah kasus Indomaret di Jalan
Pattimura dan Dr Moewardi Salatiga Hal ini dikarenakan lokasinya adalah di daerah
perumahan dan dekat pusat kota serta masih dekat dengan pusat belanja yang lain seperti
ADA BARU dan RAMAYANA sehingga diharapkan dapat menemukan responden yang
benar-benar berminat berbelanja di Indomaret Usaha ritel Indomaret ini dirasa menarik untuk
dilakukan penelitian studi lapangan mengenai private label yang ada di Indomaret serta
faktor-faktor seperti display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap Intensi pembelian pada private label kasus di Indomaret Salatiga dan
apakah faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana pada private label itu sendiri
PERSOALAN PENELITIAN
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan tujuh masalah
penelitian yaitu
1 Apakah display berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private label
2 Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
3 Apakah keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
4 Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian pada produk private
label
5 Apakah display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk private label
6 Apakah intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk
private label
7 Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap pembelian tak terencana pada produk
private label
TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Intensi pembelian
Menurut Bansal Taylor amp St James (2005 dalam Wibowo 2008) intensi terbentuk
ketika suatu individu membuat rencana untuk melakukan suatu perilaku di waktu yang akan
datang Menurut Soderlund amp Ohman (2003) ada tiga jenis yang membentuk intensi yang
dimana selama ini orang hanya beranggapan bahwa ada satu saja konstruksi intensi
Konstruksi itu adalah intensi sebagai harapan intensi sebagai rencana dan intensi sebagai
keinginan
Terdapat beberapa definisi dari intensi pembelian antara lain Niatan seseorang untuk
membeli sebuah produk dan merupakan salah satu cara awal bagi pemasar untuk dapat
mempelajari serta memahami perilaku konsumen (Lestari 2008) Kemungkinan subjektif
individu untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Bansal et al 2005 dalam Wibowo 2008)
264 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan
pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut
(Anoraga 2000 dalam Wibowo 2008) Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael 2001 dalam Lestari 2008)
Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Mehta 1994 66 dalam Lestari 2008) Unit dasar dalam jaringan
rencana yang akan muncul ketika individu melakukan aktivitas kognitif yang berorientasi ke
masa depan seperti perencanaan berangan-angan perenungan simulasi mental (Soderlund amp
Ohman 2003) Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensi pembelian adalah perilaku
konsumen yang berorientasi ke masa depan cenderung berkaitan untuk melakukan pembelian
Ferdinand (2002 129 dalam Dwityanti 2008) mengemukakan ada empat indikator
dari minat beli yakni Indikator pertama adalah minat transaksional Minat transaksional
merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk Indikator kedua adalah minat
refrensial Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain Indikator ketiga adalah minat preferensial Minat preferensial yaitu minat
yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk
tersebut Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan prefrensi produknya
Indikator keempat adalah minat eksploratif Minat eksploratif menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat sifat positif dari produk tersebut
Menurut Kotler (2009) kebanyakan perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya baik berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya Rangsangan tersebut
kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya sebelum akhirnya
diambil keputusan pembelian Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli Sehingga fenomena yang sekarang terjadi para pemasar ingin
mempengaruhi minat beli dari konsumen dan setelah itu akan berdampak pada pembelian
berulang ataupun dampak lain karena minat beli tersebut ataupun pembelian hanya mungkin
akan terjadi sekali ataupun tidak ada dampak yang lebih lanjut
Display
Promosi penjualan adalah program promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untuk meningkatkan penjualan (Utami 2006215) Pada usaha ritel ada banyak
jenis promosi penjualan salah satunya adalah display yang ada di toko Display mempunyai
beberapa definisi yaitu keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang tapi
didorong oleh daya tarik atau oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya (Foster
200872) Display adalah penataan produk yang akan ditawarkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pengecer (Berger 1990) Menurut Foster (2008) mengutip Schultz dalam
Buchari (2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 265
konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal)
Display berada di dalam promosi point of purchase Utami (2006) mengemukakan
bahwa titik penjualan dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk (display) di counter
lantai dan jendela (window display) yang memungkinkan ritel untuk mengingatkan para
pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku belanja tak terencana Adakalanya
pemajangan pada sebuah ritel disiapkan oleh pemasok atau produsen produk Menurut Beger
(1989) ada beberapa macam display yang ada pada usaha ritel yakni Pertama floor stand
yaitu merupakan salah satu bentuk display yang digunakan di pasar-pasar swalayan atau
department store yang berupa penataan produk dalam rak khusus di area tertentu di dalam
toko yang mempunyai ruang cukup luas Kedua counter yaitu merupakan salah satu bentuk
display yang sesuai dengan produk kosmetik obat-obatan parfum atau barang-barang yang
tidak memakan banyak tempat dan cocok bagi toko atau ritel outlet yang mempunyai ruang
terbatas Ketiga display stand in front of chasier yaitu jenis display biasanya di depan meja
kasir untuk menata produk ringan
Biasanya konsumen akan melihat dan memilih sehingga salah satu cara untuk menjual
produk adalah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk akan melihat meraba
mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872) Dari stimuli yang diberikan
dari display tersebut maka akan tercipta minat dari orang tersebut untuk membeli Display
merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko
atau produk dan mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung Sebagai contoh agar konsumen merasa betah berbelanja maka diperlukan display
atau tata letak produk yang menarik dengan menciptakan daya tarik penataan ruang dan
penyusunan produk pada ritel sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang
tersebut Dengan demikian bahwa display memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H1 Display berpengaruh terhadap intensi pembelian
Kepercayaan Merek
Reast (2005) menuliskan bahwa Kepercayaan (trust) sering didefinisikan sebagai
ekspetasi umum dari kepercayaan individu terhadap perkataan orang lain tingkatan dimana
seseorang berpegang teguh dan berharap pada perkataan tindakan dan keputusan dari orang
lain dan keunikan dari tindakan konsumen kesediaan pada rata-rata konsumen untuk berharap
pada fungsi merek yang ditampilkan Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan tentang
sesuatu yang diinginkan akan ditemukan pada orang lain lebih baik dari apa yang
dikhawatirkan (Deutsch 1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005)
Dalam penelitian Reast (2005) menuliskan beberapa hal mengenai kepercayaan yaitu
kepercayaan merek dapat dianggap sebagai bagian dari ldquokredibilitas merekrdquo (Keller and
Aaker 1992) pokok perkembangan dari kesetiaan (Berry 1993 Reicheld dan Schefter
2000) kekritisan dalam kesuksesan memperhatikan hubungan antara agen dengan klien
(Labahn dan Kohli 1997) komponen dari ekuitas merek (Dyson et al 1996) dan hal penting
dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen (Urban et al 2000)
Kepercayaan pada merek (Brand Trust) menurut Reast (2005) sebagai ekspetasi
dapat didasarkan pada kepercayaan konsumen bahwa merek mempunyai kualitas yang
spesifik yang membuatnya konsisten kompeten jujur bertanggung jawab dan masih banyak
266 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
lagi Kepercayaan merek adalah merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam
mengahadapi resiko terhadap merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau
menguntungkan (Lau amp Lee 1999) Chaudhuri amp Holbrook (2001 dalam Hartanto 2009)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek adalah kemauan dari rata-rata konsumen untuk
bergantung pada kemampuan dari sebuah merek dalam melakukan segala atau fungsinya
Kepercayaan pada merek mempunyai makna implisit bahwa ada kemungkinan atau harapan
yang tinggi bahwa suatu merek mempunyai hasil yang positif bagi konsumen Kepercayaan
oleh karena itu didefinisikan sebagai kenyamanan yang ditemukan dari orang lain (Deutsch
1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek adalah kesediaan dan kemauan konsumen untuk percaya kepada produk yang dibeli
dan menghadapi resikonya
Kepercayaan merek terbagi menjadi dua dimensi (Ballester amp Alemaacuten 2005) yaitu
dimensi realibilitas (reliability) kompetensinya didasarkan pada hal yang bersifat alamiah
meliputi kemampuan dan kesediaan untuk menepati janji dalam memuaskan kebutuhan
konsumen Dimensi kedua adalah minat (intention) yang terdiri dari atribut dari minat
terhadap merek barang dalam hubungannya dengan keinginan dan kesejahteraan konsumen
sebagai contoh ketika masalah yang tidak diduga dengan kenaikan produk Sebagai
konsekuensinya merek yang terpercaya adalah merek yang secara konsisten menjaga janji
akan nilainya pada konsumen melalui berbagai cara pengembangan produksi penjualan jasa
dan iklan pada produk
Menurut Kotler (2009) konsumen membentuk pilihan terhadap merek dalam
kumpulan yang dapat dipilih Konsumen juga akan membentuk minat beli terhadap merek
yang paling dia pilih Kasus tersebut dapat dikatakan ada hubungan antara merek yang
konsumen percaya terhadap minat beli pada suatu produk Sebagai contoh menurut Kotler
(2009) dalam melaksanakan intensi membeli untuk mobil konsumen mungkin akan
membuat lima bagian keputusan yaitu brand dealer quantity timing dan payment method
Konsumen akan memilih merek terlebih dahulu dalam menentukan pembelian dan
kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang konsumen percaya Konsumen
akan memilih merek yang mendapat kepercayaan dari konsumen maka diharapkan minat
untuk membeli produk tersebut menjadi meningkat dan konsumen tidak ragu lagi dalam
memilih merek yang dipercaya karena menurut penelitian Riana (2008) konsumen seringkali
berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia Dengan demikian
bahwa kepercayaan merek memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Keakraban Merek
Menurut Carrillat Lafferty amp Harris (2005) keakraban merek (brand familiarity)
dapat diartikan sebagai tingkatan pengalaman langsung maupun tidak langsungnya pada
konsumen terhadap suatu produk atau merek Sehingga keakraban merek juga dapat diartikan
seberapa akrab konsumen terhadap suatu merek Pengetahuan konsumen tentang merek yang
terkenal dikarakteristikkan dengan asosiasi terstruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengetahuan mereka tentang merek yang kurang terkenal Penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 4
264 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan
pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut
(Anoraga 2000 dalam Wibowo 2008) Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael 2001 dalam Lestari 2008)
Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Mehta 1994 66 dalam Lestari 2008) Unit dasar dalam jaringan
rencana yang akan muncul ketika individu melakukan aktivitas kognitif yang berorientasi ke
masa depan seperti perencanaan berangan-angan perenungan simulasi mental (Soderlund amp
Ohman 2003) Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensi pembelian adalah perilaku
konsumen yang berorientasi ke masa depan cenderung berkaitan untuk melakukan pembelian
Ferdinand (2002 129 dalam Dwityanti 2008) mengemukakan ada empat indikator
dari minat beli yakni Indikator pertama adalah minat transaksional Minat transaksional
merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk Indikator kedua adalah minat
refrensial Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain Indikator ketiga adalah minat preferensial Minat preferensial yaitu minat
yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk
tersebut Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan prefrensi produknya
Indikator keempat adalah minat eksploratif Minat eksploratif menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat sifat positif dari produk tersebut
Menurut Kotler (2009) kebanyakan perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya baik berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya Rangsangan tersebut
kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya sebelum akhirnya
diambil keputusan pembelian Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli Sehingga fenomena yang sekarang terjadi para pemasar ingin
mempengaruhi minat beli dari konsumen dan setelah itu akan berdampak pada pembelian
berulang ataupun dampak lain karena minat beli tersebut ataupun pembelian hanya mungkin
akan terjadi sekali ataupun tidak ada dampak yang lebih lanjut
Display
Promosi penjualan adalah program promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untuk meningkatkan penjualan (Utami 2006215) Pada usaha ritel ada banyak
jenis promosi penjualan salah satunya adalah display yang ada di toko Display mempunyai
beberapa definisi yaitu keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang tapi
didorong oleh daya tarik atau oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya (Foster
200872) Display adalah penataan produk yang akan ditawarkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pengecer (Berger 1990) Menurut Foster (2008) mengutip Schultz dalam
Buchari (2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 265
konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal)
Display berada di dalam promosi point of purchase Utami (2006) mengemukakan
bahwa titik penjualan dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk (display) di counter
lantai dan jendela (window display) yang memungkinkan ritel untuk mengingatkan para
pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku belanja tak terencana Adakalanya
pemajangan pada sebuah ritel disiapkan oleh pemasok atau produsen produk Menurut Beger
(1989) ada beberapa macam display yang ada pada usaha ritel yakni Pertama floor stand
yaitu merupakan salah satu bentuk display yang digunakan di pasar-pasar swalayan atau
department store yang berupa penataan produk dalam rak khusus di area tertentu di dalam
toko yang mempunyai ruang cukup luas Kedua counter yaitu merupakan salah satu bentuk
display yang sesuai dengan produk kosmetik obat-obatan parfum atau barang-barang yang
tidak memakan banyak tempat dan cocok bagi toko atau ritel outlet yang mempunyai ruang
terbatas Ketiga display stand in front of chasier yaitu jenis display biasanya di depan meja
kasir untuk menata produk ringan
Biasanya konsumen akan melihat dan memilih sehingga salah satu cara untuk menjual
produk adalah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk akan melihat meraba
mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872) Dari stimuli yang diberikan
dari display tersebut maka akan tercipta minat dari orang tersebut untuk membeli Display
merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko
atau produk dan mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung Sebagai contoh agar konsumen merasa betah berbelanja maka diperlukan display
atau tata letak produk yang menarik dengan menciptakan daya tarik penataan ruang dan
penyusunan produk pada ritel sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang
tersebut Dengan demikian bahwa display memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H1 Display berpengaruh terhadap intensi pembelian
Kepercayaan Merek
Reast (2005) menuliskan bahwa Kepercayaan (trust) sering didefinisikan sebagai
ekspetasi umum dari kepercayaan individu terhadap perkataan orang lain tingkatan dimana
seseorang berpegang teguh dan berharap pada perkataan tindakan dan keputusan dari orang
lain dan keunikan dari tindakan konsumen kesediaan pada rata-rata konsumen untuk berharap
pada fungsi merek yang ditampilkan Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan tentang
sesuatu yang diinginkan akan ditemukan pada orang lain lebih baik dari apa yang
dikhawatirkan (Deutsch 1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005)
Dalam penelitian Reast (2005) menuliskan beberapa hal mengenai kepercayaan yaitu
kepercayaan merek dapat dianggap sebagai bagian dari ldquokredibilitas merekrdquo (Keller and
Aaker 1992) pokok perkembangan dari kesetiaan (Berry 1993 Reicheld dan Schefter
2000) kekritisan dalam kesuksesan memperhatikan hubungan antara agen dengan klien
(Labahn dan Kohli 1997) komponen dari ekuitas merek (Dyson et al 1996) dan hal penting
dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen (Urban et al 2000)
Kepercayaan pada merek (Brand Trust) menurut Reast (2005) sebagai ekspetasi
dapat didasarkan pada kepercayaan konsumen bahwa merek mempunyai kualitas yang
spesifik yang membuatnya konsisten kompeten jujur bertanggung jawab dan masih banyak
266 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
lagi Kepercayaan merek adalah merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam
mengahadapi resiko terhadap merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau
menguntungkan (Lau amp Lee 1999) Chaudhuri amp Holbrook (2001 dalam Hartanto 2009)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek adalah kemauan dari rata-rata konsumen untuk
bergantung pada kemampuan dari sebuah merek dalam melakukan segala atau fungsinya
Kepercayaan pada merek mempunyai makna implisit bahwa ada kemungkinan atau harapan
yang tinggi bahwa suatu merek mempunyai hasil yang positif bagi konsumen Kepercayaan
oleh karena itu didefinisikan sebagai kenyamanan yang ditemukan dari orang lain (Deutsch
1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek adalah kesediaan dan kemauan konsumen untuk percaya kepada produk yang dibeli
dan menghadapi resikonya
Kepercayaan merek terbagi menjadi dua dimensi (Ballester amp Alemaacuten 2005) yaitu
dimensi realibilitas (reliability) kompetensinya didasarkan pada hal yang bersifat alamiah
meliputi kemampuan dan kesediaan untuk menepati janji dalam memuaskan kebutuhan
konsumen Dimensi kedua adalah minat (intention) yang terdiri dari atribut dari minat
terhadap merek barang dalam hubungannya dengan keinginan dan kesejahteraan konsumen
sebagai contoh ketika masalah yang tidak diduga dengan kenaikan produk Sebagai
konsekuensinya merek yang terpercaya adalah merek yang secara konsisten menjaga janji
akan nilainya pada konsumen melalui berbagai cara pengembangan produksi penjualan jasa
dan iklan pada produk
Menurut Kotler (2009) konsumen membentuk pilihan terhadap merek dalam
kumpulan yang dapat dipilih Konsumen juga akan membentuk minat beli terhadap merek
yang paling dia pilih Kasus tersebut dapat dikatakan ada hubungan antara merek yang
konsumen percaya terhadap minat beli pada suatu produk Sebagai contoh menurut Kotler
(2009) dalam melaksanakan intensi membeli untuk mobil konsumen mungkin akan
membuat lima bagian keputusan yaitu brand dealer quantity timing dan payment method
Konsumen akan memilih merek terlebih dahulu dalam menentukan pembelian dan
kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang konsumen percaya Konsumen
akan memilih merek yang mendapat kepercayaan dari konsumen maka diharapkan minat
untuk membeli produk tersebut menjadi meningkat dan konsumen tidak ragu lagi dalam
memilih merek yang dipercaya karena menurut penelitian Riana (2008) konsumen seringkali
berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia Dengan demikian
bahwa kepercayaan merek memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Keakraban Merek
Menurut Carrillat Lafferty amp Harris (2005) keakraban merek (brand familiarity)
dapat diartikan sebagai tingkatan pengalaman langsung maupun tidak langsungnya pada
konsumen terhadap suatu produk atau merek Sehingga keakraban merek juga dapat diartikan
seberapa akrab konsumen terhadap suatu merek Pengetahuan konsumen tentang merek yang
terkenal dikarakteristikkan dengan asosiasi terstruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengetahuan mereka tentang merek yang kurang terkenal Penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 5
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 265
konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal)
Display berada di dalam promosi point of purchase Utami (2006) mengemukakan
bahwa titik penjualan dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk (display) di counter
lantai dan jendela (window display) yang memungkinkan ritel untuk mengingatkan para
pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku belanja tak terencana Adakalanya
pemajangan pada sebuah ritel disiapkan oleh pemasok atau produsen produk Menurut Beger
(1989) ada beberapa macam display yang ada pada usaha ritel yakni Pertama floor stand
yaitu merupakan salah satu bentuk display yang digunakan di pasar-pasar swalayan atau
department store yang berupa penataan produk dalam rak khusus di area tertentu di dalam
toko yang mempunyai ruang cukup luas Kedua counter yaitu merupakan salah satu bentuk
display yang sesuai dengan produk kosmetik obat-obatan parfum atau barang-barang yang
tidak memakan banyak tempat dan cocok bagi toko atau ritel outlet yang mempunyai ruang
terbatas Ketiga display stand in front of chasier yaitu jenis display biasanya di depan meja
kasir untuk menata produk ringan
Biasanya konsumen akan melihat dan memilih sehingga salah satu cara untuk menjual
produk adalah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk akan melihat meraba
mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872) Dari stimuli yang diberikan
dari display tersebut maka akan tercipta minat dari orang tersebut untuk membeli Display
merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko
atau produk dan mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung Sebagai contoh agar konsumen merasa betah berbelanja maka diperlukan display
atau tata letak produk yang menarik dengan menciptakan daya tarik penataan ruang dan
penyusunan produk pada ritel sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang
tersebut Dengan demikian bahwa display memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H1 Display berpengaruh terhadap intensi pembelian
Kepercayaan Merek
Reast (2005) menuliskan bahwa Kepercayaan (trust) sering didefinisikan sebagai
ekspetasi umum dari kepercayaan individu terhadap perkataan orang lain tingkatan dimana
seseorang berpegang teguh dan berharap pada perkataan tindakan dan keputusan dari orang
lain dan keunikan dari tindakan konsumen kesediaan pada rata-rata konsumen untuk berharap
pada fungsi merek yang ditampilkan Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan tentang
sesuatu yang diinginkan akan ditemukan pada orang lain lebih baik dari apa yang
dikhawatirkan (Deutsch 1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005)
Dalam penelitian Reast (2005) menuliskan beberapa hal mengenai kepercayaan yaitu
kepercayaan merek dapat dianggap sebagai bagian dari ldquokredibilitas merekrdquo (Keller and
Aaker 1992) pokok perkembangan dari kesetiaan (Berry 1993 Reicheld dan Schefter
2000) kekritisan dalam kesuksesan memperhatikan hubungan antara agen dengan klien
(Labahn dan Kohli 1997) komponen dari ekuitas merek (Dyson et al 1996) dan hal penting
dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen (Urban et al 2000)
Kepercayaan pada merek (Brand Trust) menurut Reast (2005) sebagai ekspetasi
dapat didasarkan pada kepercayaan konsumen bahwa merek mempunyai kualitas yang
spesifik yang membuatnya konsisten kompeten jujur bertanggung jawab dan masih banyak
266 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
lagi Kepercayaan merek adalah merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam
mengahadapi resiko terhadap merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau
menguntungkan (Lau amp Lee 1999) Chaudhuri amp Holbrook (2001 dalam Hartanto 2009)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek adalah kemauan dari rata-rata konsumen untuk
bergantung pada kemampuan dari sebuah merek dalam melakukan segala atau fungsinya
Kepercayaan pada merek mempunyai makna implisit bahwa ada kemungkinan atau harapan
yang tinggi bahwa suatu merek mempunyai hasil yang positif bagi konsumen Kepercayaan
oleh karena itu didefinisikan sebagai kenyamanan yang ditemukan dari orang lain (Deutsch
1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek adalah kesediaan dan kemauan konsumen untuk percaya kepada produk yang dibeli
dan menghadapi resikonya
Kepercayaan merek terbagi menjadi dua dimensi (Ballester amp Alemaacuten 2005) yaitu
dimensi realibilitas (reliability) kompetensinya didasarkan pada hal yang bersifat alamiah
meliputi kemampuan dan kesediaan untuk menepati janji dalam memuaskan kebutuhan
konsumen Dimensi kedua adalah minat (intention) yang terdiri dari atribut dari minat
terhadap merek barang dalam hubungannya dengan keinginan dan kesejahteraan konsumen
sebagai contoh ketika masalah yang tidak diduga dengan kenaikan produk Sebagai
konsekuensinya merek yang terpercaya adalah merek yang secara konsisten menjaga janji
akan nilainya pada konsumen melalui berbagai cara pengembangan produksi penjualan jasa
dan iklan pada produk
Menurut Kotler (2009) konsumen membentuk pilihan terhadap merek dalam
kumpulan yang dapat dipilih Konsumen juga akan membentuk minat beli terhadap merek
yang paling dia pilih Kasus tersebut dapat dikatakan ada hubungan antara merek yang
konsumen percaya terhadap minat beli pada suatu produk Sebagai contoh menurut Kotler
(2009) dalam melaksanakan intensi membeli untuk mobil konsumen mungkin akan
membuat lima bagian keputusan yaitu brand dealer quantity timing dan payment method
Konsumen akan memilih merek terlebih dahulu dalam menentukan pembelian dan
kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang konsumen percaya Konsumen
akan memilih merek yang mendapat kepercayaan dari konsumen maka diharapkan minat
untuk membeli produk tersebut menjadi meningkat dan konsumen tidak ragu lagi dalam
memilih merek yang dipercaya karena menurut penelitian Riana (2008) konsumen seringkali
berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia Dengan demikian
bahwa kepercayaan merek memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Keakraban Merek
Menurut Carrillat Lafferty amp Harris (2005) keakraban merek (brand familiarity)
dapat diartikan sebagai tingkatan pengalaman langsung maupun tidak langsungnya pada
konsumen terhadap suatu produk atau merek Sehingga keakraban merek juga dapat diartikan
seberapa akrab konsumen terhadap suatu merek Pengetahuan konsumen tentang merek yang
terkenal dikarakteristikkan dengan asosiasi terstruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengetahuan mereka tentang merek yang kurang terkenal Penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 6
266 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
lagi Kepercayaan merek adalah merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam
mengahadapi resiko terhadap merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau
menguntungkan (Lau amp Lee 1999) Chaudhuri amp Holbrook (2001 dalam Hartanto 2009)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek adalah kemauan dari rata-rata konsumen untuk
bergantung pada kemampuan dari sebuah merek dalam melakukan segala atau fungsinya
Kepercayaan pada merek mempunyai makna implisit bahwa ada kemungkinan atau harapan
yang tinggi bahwa suatu merek mempunyai hasil yang positif bagi konsumen Kepercayaan
oleh karena itu didefinisikan sebagai kenyamanan yang ditemukan dari orang lain (Deutsch
1973 dalam Ballester amp Alemaacuten 2005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merek adalah kesediaan dan kemauan konsumen untuk percaya kepada produk yang dibeli
dan menghadapi resikonya
Kepercayaan merek terbagi menjadi dua dimensi (Ballester amp Alemaacuten 2005) yaitu
dimensi realibilitas (reliability) kompetensinya didasarkan pada hal yang bersifat alamiah
meliputi kemampuan dan kesediaan untuk menepati janji dalam memuaskan kebutuhan
konsumen Dimensi kedua adalah minat (intention) yang terdiri dari atribut dari minat
terhadap merek barang dalam hubungannya dengan keinginan dan kesejahteraan konsumen
sebagai contoh ketika masalah yang tidak diduga dengan kenaikan produk Sebagai
konsekuensinya merek yang terpercaya adalah merek yang secara konsisten menjaga janji
akan nilainya pada konsumen melalui berbagai cara pengembangan produksi penjualan jasa
dan iklan pada produk
Menurut Kotler (2009) konsumen membentuk pilihan terhadap merek dalam
kumpulan yang dapat dipilih Konsumen juga akan membentuk minat beli terhadap merek
yang paling dia pilih Kasus tersebut dapat dikatakan ada hubungan antara merek yang
konsumen percaya terhadap minat beli pada suatu produk Sebagai contoh menurut Kotler
(2009) dalam melaksanakan intensi membeli untuk mobil konsumen mungkin akan
membuat lima bagian keputusan yaitu brand dealer quantity timing dan payment method
Konsumen akan memilih merek terlebih dahulu dalam menentukan pembelian dan
kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang konsumen percaya Konsumen
akan memilih merek yang mendapat kepercayaan dari konsumen maka diharapkan minat
untuk membeli produk tersebut menjadi meningkat dan konsumen tidak ragu lagi dalam
memilih merek yang dipercaya karena menurut penelitian Riana (2008) konsumen seringkali
berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia Dengan demikian
bahwa kepercayaan merek memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Keakraban Merek
Menurut Carrillat Lafferty amp Harris (2005) keakraban merek (brand familiarity)
dapat diartikan sebagai tingkatan pengalaman langsung maupun tidak langsungnya pada
konsumen terhadap suatu produk atau merek Sehingga keakraban merek juga dapat diartikan
seberapa akrab konsumen terhadap suatu merek Pengetahuan konsumen tentang merek yang
terkenal dikarakteristikkan dengan asosiasi terstruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengetahuan mereka tentang merek yang kurang terkenal Penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 7
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 267
merek yang lebih familiar mempunyai kapasitas teori yang lebih dibutuhkan untuk
memproses perkumpulanasosiasi terdahulu yang berhubungan dengan suatu merek dan
konsekuensinya lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk memproses informasi baru
Merek yang menjadi leader dari setiap produk memiliki kedekatan (keakraban) dan
ditonjolkan dari proporsi pangsa pasar karena konsumen akan lebih memilih merek ini ketika
melakukan pembelian dan hanya akan menjadikan merek lain sebagai cadanganWalaupun
keakraban merek tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan kebanyakan pemasar masih
mempertimbangkan tujuan utama yang diinginkan dari keakraban merek
Menurut Johnson amp Russo (1986) keakraban terhadap beberapa tingkatan produk
mempunyai beberapa hasil yang berbeda yang mana dari tiap hal itu mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan dalam memproses informasi oleh konsumen dalam beberapa cara
Keakraban dapat memberikan keuntungan lebih daripada konsumen baru terhadap suatu
produk Seperti yang disarankan oleh Bettman amp Park (1980 dalam Johnson amp Russo 1986)
bahwa pengetahuan mereka tentang produk dapat mengurangi pencarian dari konsumen
terhadap produk saat mereka mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada
Penelitian Khasawneh (2010) menuliskan hasil yang ditemukan di Yordania bahwa
konsumen benar-benar mempertimbangkan merek sebagai isyarat penting bagi nama produk
dan membuat keputusan pembelian mereka Menurut studi lain yang ada pada konsumen di
Yordania mereka menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat (akrab)
Konsumen setuju bahwa produk lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab kepada konsumen atau lebih dikenal diharapkan akan
lebih dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sebagai contoh penelitian
Loginova (2009) menyatakan konsumen dibedakan dalam dua dimensi yaitu konsumen yang
sangat memilih macam produk dan yang lain mempunyai tingkat yang pasti dari pengetahuan
sebuah kategori produk yang spesifik Contoh kasus yang mendukung adalah saat pada
awalnya perusahaan memproduksi produk yang standar Apabila perusahaan yang satu
memberikan produk yang berbeda (customization) Setengah dari konsumen yang membeli
dari perusahaan satu dan yang setengah lagi dari perusahaan lain Konsumen yang akrab
dengan produk (yang pernah membeli dari perusahaan ini pada waktu lalu) dapat dengan
mudah mengenali kebutuhannya kepada karakteristik yang tepat dari merek tersebut
Konsumen yang tidak akrab dengan merek tersebut mempunyai kesulitan dalam menyatakan
pilihannya Pengetahuan dari kategori yang spesifik adalah penting sekali disini Menurut
Kania (2001 dalam Youl-Ha 2004) keakraban terhadap perusahaan atau merek dapat
menghasilkan kepercayaan yang lebih tinggi kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
terhadap merek tersebut Dengan demikian bahwa keakraban merek memiliki peran penting
dalam intensi pembelian
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap intensi pembelian
Persepsi Harga
Kotler (2009) mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana individu memilih
merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
berarti mengenai dunia Menurut Simamora (2003) adalah bagaimana orang melihat dunia
sekitar
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 8
268 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Faktor harga pada suatu produk juga memainkan persepsi dari konsumen Menurut
Monroe (2007) dalam konteks ekonomi harga umumnya dipandang sebagai jumlah uang
yang harus dikeluarkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan Monroe
(2007) menjelaskan harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan
kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang
atau jasa Persepsi harga adalah persepsi nilai konsumen mewakili suatu timbal balik antara
kualitas atau manfaat yang mereka persepsikan dalam produk yang terkait dengan
pengorbanan yang mereka persepsikan dengan membayar harganya (Monroe 2007) Dalam
penelitian tentang harga konsumen ada yang memperhitungkan harga sebagai kriteria yang
paling penting dalam memilih produk ada yang kurang memperhatikan (Foster 200857)
Menurut Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang
dapat menghemat biaya 30 Sebagai contoh rantai toko obat Walgreen di AS mengeluarkan
merek Walgreen di hampir semua kategori dengan harga separuh dari merek nasional dan
menjadi pilihan konsumen Hal ini dapat dikatakan persepsi dari konsumen terhadap harga
yang lebih murah dari private label telah mempengaruhi minat beli dari konsumen Sehingga
persepsi tentang harga yaitu murah menjadi faktor yang penting dalam menentukan kosumen
membeli sebuah produk dan perlu ditinjau seberapa pengaruhnya terhadap private label
Dengan demikian bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam intensi pembelian
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap intensi pembelian
Pembelian tak Terencana
Menurut penelitian Yusriyanti (2008) menuliskan perilaku konsumen yang tidak
merencanakan sebelum membeli ini disebut dengan istilah impulsive buying Pembelian
impulsive adalah sebagian dari pembelian yang tidak terencana disebabkan oleh ekspose dari
rangsangan dan diputuskan langsung di lokasi belanja (Premananto 2007 dalam Fitriani
2010) Konsumen dengan perilaku pembelian tak terencana tidak berpikir terlebih dahulu
dalam memutuskan membeli suatu produk Perilaku ini dapat dimanfaatkan peritel dengan
promosi di dalam toko sebagai stimulus dengan menarik minat konsumen membeli produk
Dalam penelitian terdahulu oleh Tirmizi (2009) menuliskan penelitian Cobb amp Hoyer (1986)
yang mendefinisikan impulsive buying sebagai suatu pembelian tidak terencana dan definisi
ini juga dapat ditemukan dalam penelitian Kollat dan Willett (1967) Beatty amp Ferrell (1998)
dalam Mulianingrum (2010) mendefinisikan pembelian tak terencana sebagai pembelian
seketika itu juga yang sebelumnya tidak memiliki tujuan untuk membeli suatu barang
Menurut Koski (2004) mengungkapkan bahwa meskipun tradisi yang panjang
terhadap pembelian tak terencana terjadi masih saja terjadi beberapa kontroversi terhadap
konsep pembelian tak terencana Sebagai contoh Piron (1991511) dalam Koski (2004)
mengidentifikasikan ada tiga belas dimensi yang berbeda atau elemen bagan dari definisi
pembelian tak terencana ditambah satu dimensi pada saat itu pada daftar Dimensi ini kurang
lebih sekarang ada di dalam studi pembelian yang diselenggarakan pada 1945-1987 Dimensi
tersebut adalah pembelian tak direncana menanggapi rangsang perencanaan bebas untuk
keuntungan yang ditawarkan mencari sensasi pembuatan keputusan seketika hasil dari
proses pertimbangan tidak menanggapi masalah lampau tidak ada prioritas tindakan tiba-
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 9
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 269
tiba dan spontan bagian dari ketidak seimbangan psikologi pengurangan evaluasi kognitif
tidak ada evaluasi akibat dan on-the-spotrdquo (Koski 2004)
Menurut penelitian Fitriani (2010) mengutip Rook (1987 dalam Engelet al 1995)
pembelian tak terencana mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik ini seperti Pertama
spontanitas yaitu pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen untuk membeli
sekarang sering sebagai respons terhadap stimulasi visual yang langsung ditempat penjualan
Kedua kekuatan tak terencana dan intensitas hal ini memungkinkan ada motivasi untuk
mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika Ketiga kegairahan dan
stimulasi yaitu desakan mendadak untuk membeli sering disertai dengan emosi yang dicirikan
sebagai menggairahkan menggetarkan atau liar Keempat ketidakpedulian akan akibat yaitu
desakan untuk membeli dapat menjadi begitu sulit ditolak sehingga akibat yang mungkin
negatif diabaikan
Menurut Fitriani (2010) perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern
yaitu adanya perilaku pembelian tak terencana Pembelian tak terencana adalah bagian dari
sebuah kondisi yang dinamakan ldquounplanned purchaserdquo atau pembelian yang tidak
direncanakan yang kurang lebih adalah pembelanjaan yang terjadi ternyata berbeda dengan
perencanaan pembelanjaan seorang konsumen Mayoritas pembelian dipasar swalayan
dilakukan dengan cara tak terencana khususnya bila pemaparan sebelumnya terhadap iklan
telah membangun semacam pengenalan mereka (Engelet al 1995) dalam Mulyaningrum
(2010) Banyak faktor yang menyebabkan pembelian tak terencana salah satunya adalah
display Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur sehingga
konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut (Mulyaningrum 2010)
Penelitian lain menurut Ping Liang (2008 dalam Mulyaningrum 2010) menjelaskan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu stimulus pemasaran
yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan atau diskon daya pikat istimewa dari
sebuah produk dan display produk Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa display
dapat memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang
pola perilaku belanja tak terencana (Utami 2006) Sebagai contoh display pemotongan harga
50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan akan menimbulkan
pembelian tak terencana Penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa display juga memiliki
peranan yang penting terhadap keputusan pembelian tak terencana konsumen Dengan
demikian bahwa display memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Pembelian tak terencana memiliki kecenderungan untuk membeli berdasar pada
tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras (Assael 2001 dalam Tirmizi 2009) serta
penelitian lain oleh Rook (1987 dalam Fitriana 2010) melaporkan bahwa pembelian tak
terencana biasanya terjadi ketika seorang konsumen merasakan motivasi yang kuat yang
berubah menjadi keinginan untuk membeli barang langsung
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi
alasan mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya
adalah karena faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal yang ada pada diri
seseorang yaitu pada suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 10
270 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
hedonis atau tidak Dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembelian tak terencana yaitu
pada lingkungan toko dan promosi yang ditawarkan oleh toko
Minat beli juga merupakan salah satu faktor internal yang ada pada diri konsumen
karena minat beli merupakan karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan yang sangat komplek dan akan memotivasi konsumen untuk membeli
yang sering disebut minat untuk membeli dan setelah itu akan berdampak pada pembelian tak
terencana Sebagai contoh konsumen yang telah berminat pada produk A pasti tanpa disadari
tidak ragu untuk membeli produk A saat produk tersebut ia butuhkan Dengan kata lain
melalui intensi pembelian dapat memberikan rangsangan untuk membuat keputusan
pembelian tak terencana
H6 Intensi pembelian berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Beatty amp Ferrel (1998 dalam Mulyaningrum 2010) memberi definisi pembelian tak
terencana adalah pembelian yang seketika yang tidak mempunyai tujuan atau sasaran
sebelumnya untuk membeli komoditas serta Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009)
menemukan bahwa produk dibeli tak terencana biasanya murah
Dari definisi diatas dapat dikatakan produk yang dapat dibeli secara tak terencana
dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat memotivasi konsumen secara kuat dan
ditemukanlah bahwa produk yang dibeli tak terencana biasanya murah Persepsi murah dari
suatu produk dapat menjadi dorongan untuk dibeli tanpa terencana Sebagai contoh orang
tidak akan berpikir panjang apabila menghadapi harga diskon yang murah Dengan demikian
bahwa persepsi murah memiliki peran penting dalam pembelian tak terencana
H7 Persepsi Harga memiliki pengaruh positif terhadap pembelian tak terencana
MODEL PENELITIAN
Model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antar konsep (Ghauri 1995
dalam Supramono amp Haryanto 200542) Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai pengaruh berbagai variabel maka dirumuskan ke dalam model penelitian bahwa
faktor display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga yang merupakan
variabel independen dapat berpengaruh terhadap intensi pembelian yang merupakan variabel
dependen Selanjutnya faktor dari display intensi pembelian dan persepsi harga dapat
berpengaruh terhadap pembelian tak terencana
Gambar 2
Model Penelitian
H1
H2
H3
Display
Intensi
Pembelian
Kepercayaan Merek
Keakraban Merek
Persepsi Harga
H4
Pembelian
tak
terencana
H7
H5
H6
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 11
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 271
METODE PENELITIAN
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah judgment sampling yaitu penelitian berdasarkan
kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono amp Haryanto 2005) Berdasarkan pertimbangan aspek praktis seringkali
penentuan besaran sampel mengacu pendapat ahli tertentu Menurut Roscoe (1975 dalam
Supramono amp Haryanto 2005) mengajukan rules of thumb sebagai ukuran sampel yang layak
adalah berkisar antara 30 ndash 500 dan dalam multivariat analisis (termasuk regresi berganda)
sehingga penulis mengambil sampel 150 karena dianggap dapat memenuhi jumlah responden
yang dibutuhkan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data
mengenai display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap intensi
pembelian serta pengaruh lain dari display intensi pembelian dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana Sumber data primer penelitian ini adalah responden laki-laki
maupun perempuan yang kebetulan bertemu di Indomaret Salatiga saat sedang membeli
produk private label Indomaret
TEKNIK ANALISIS
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Teknik analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk
menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan penyelesaian menggunakan
program SPSS versi 150 Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi yang mana variabel independen dalam regresi berganda harus lebih dari dua
Penelitian ini menggunakan analisis regresi pada tingkat signifikan 005 atau 5 Model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus I
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Dimana
Y1= Intensi pembelian X1= Display X2= Kepercayaan Merek X3= Keakraban Merek dan
X4= Persepsi Harga
Rumus II
Y2= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е
Dimana
Y2= Pembelian tak Terencana X1= Display X2= Intensi Pembelian dan X3= Persepsi Harga
ANALISIS DATA
Sebelum penyebaran kuisioner yang sebenarnya dilakukan penyebaran pra-kuesioner
sebanyak 30 responden Dari hasil penyebaran itu telah menghasilkan indikator yang baik
dalam penelitian karena yang tidak valid dapat dibuang dan diperbaiki Dari hasil penyebaran
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 12
272 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
kuesioner yang telah diberikan kepada 150 orang responden yaitu potential consumer private
label Indomaret maka diperoleh data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menganalisis
beberapa variabel dari sebuah penelitian yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
sesungguhnya serta menganalisis hubungan (interkorelasi) antar variabel tersebut untuk
mengetahui apakah variasi-variasi yang muncul berasal atau berdasarkan sejumlah faktor
dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel Dalam
penelitian ini indikator masing-masing konstruk harus memiliki factor loading yang
signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas
instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan
SPSS FOR WINDOWS versi 150 dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading yang lebih dari 05 (Hair et al 2002) Dalam CFA juga harus melihat output dari
rotated component matrix yang harus dapat ekstrak secara sempurna Jika masing-masing
item pertanyaan belum ekstrak secara sempurna maka proses pengujian validitas dengan
faktor analisis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai
ganda (Hair et al 2002) Indikator empirik yang valid tersebut selanjutnya yang boleh
dianalisis lebih lanjut yaitu dengan analisis regresi (melala 2006)
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh display kepercayaan merek keakraban merek dan persepsi harga terhadap
intensi pembelian dan pengaruh intensi pembelian display dan persepsi harga terhadap
pembelian tak terencana
Tabel 4
Hasil Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H1 Display berpengaruh terhadap intensi
membeli produk private label 000 Signifikan
H2 Kepercayaan merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 091 Tidak Signifikan
H3 Keakraban merek berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 000 Signifikan
H4 Persepsi harga berpengaruh terhadap
intensi membeli produk private label 679 Tidak Signifikan
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 13
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 273
H5 Display berpengaruh terhadap pembelian
tak terencana produk private label 078 Tidak Signifikan
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig
Signifikan Tidak
Signifikan
H6
Intensi pembelian berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
006 Signifikan
H7
Persepsi harga berpengaruh terhadap
pembelian tak terencana produk private
label
000 Signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Display Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display berpengaruh
secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0000
yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H1 didukung oleh data
Dalam display Indomaret penataan produk merek indomaret telah dapat menarik minat
konsumen hal ini juga didukung oleh keadaan penataan toko yang telah rapi seperti ciri
khas ritel modern dan menawarkan kenyamanan belanja seperti bersih Hal tersebut
membuat konsumen dapat dengan lama memilih produk dalam hal ini produk merek
Indomaret yang kebanyakan ditempatkan berjajar di bagian belakang toko Indomaret di
semua cabang penempatan yang sama berada di bagian belakang Indomaret namun juga
ada yang ditempatkan disebelah produk sejenisnya Dengan penataan tersebut ternyata
telah membuat timbulnya minat pada produk merek Indomaret tersebut Konsumen akan
memilih produk yang mereka butuhkan saat konsumen menjumpai produk merek
Indomaret di bagian belakang toko ataupun di antara produk sejenis konsumen akan
memegang dan memilih sehingga lama-kelamaan konsumen akan tertarik dan timbul
minat untuk membeli karena produk Indomaret juga telah dianggap produk yang sudah
cukup baik
Hal ini didukung dengan teori Foster (2008) mengutip Schultz dalam Buchari
(2004189) menuliskan display berarti usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung (direct visual appeal) Biasanya orang akan melihat - lihat menjadi salah satu
cara untuk menjual barang ialah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk
akan melihat meraba mencicipi mengendarai dan lain sebagainya (Foster 200872)
Sehingga dari konsumen yang melihat secara langsung dan penataan yang produk
Indomaret secara langsung tersebut dan lama-kelamaan akan tercipta minat pada produk
merek Indomaret tersebut karena setelah dilihat dapat mendapat persepsi bahwa produk
merek Indomaret itu juga bagus Hal ini juga didukung oleh pernyataan konsumen seperti
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 14
274 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret yang ada di Indomaret saya rasa
bagus juga untuk dibelirdquo (Efendi 52 tahun)
ldquoSaya rasa minuman merek Indomaret dan merek Aqua rasanya sama saja jadi saya
rasa bagus juga merek Indomaretrdquo (Junaidi 50 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
display dari Indomaret sendiri cenderung mempengaruhi intensi membeli produk private
label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung
oleh data
2 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan merek
berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0091 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5
Dengan demikian H2 tidak didukung oleh data
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh untuk membeli produk private label
Indomaret Indomaret belum berhasil membangun kepercayaan dari produk merek
mereka Seharusnya dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya
masyarakat (Irawan 2009) Namun jika harus dibandingkan dengan kesuksesan
Carrefour 90 private label Carrefour merupakan industri rumahan Private label ini
kualitasnya terjamin karena telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum masuk
ke toko mulai dari proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas produk secara
berkala yang melibatkan analisa independen Pemeriksaan ini berguna untuk menjaga
mutu produk (Kadarman 2009)
Sehingga dari penjelasan berikut itu produk merek Indomaret masih belum
mendapat kepercayaan yang kuat dibanding merek lain yang telah terkenal karena
penyajian produk yang dirasa kurang seperti pengemasan yang kurang menarik Sehingga
hal ini juga didukung oleh pernyataan Kotler (2009) dalam melaksanakan intensi
membeli untuk mobil konsumen mungkin memilih merek terlebih dahulu dalam
menentukan pembelian dan kebanyakan merek yang konsumen pilih adalah merek yang
konsumen percaya Merek Indomaret dalam hal ini tidak mendapat kepercayaan
konsumen sehingga minat mereka terhadap merek tersebut juga tidak tercipta
Pernyataan ndash pernyataan responden tentang produk merek Indomaret adalah saat
dibandingkan dengan merek yang sudah terkenal responden masih menyukai merek yang
terkenal karena kebanyakan di Indonesia konsumen percaya nama besar merek sebagai
tolak ukur produk tersebut bagus dan Indomaret masih dianggap kualitas lokal dan
Carrefour kualitas impor Dan berikut ini adalah pernyataan responden yang mendukung
ldquoKalau disuruh memilih produk merek Indomaret minuman merek Indomaret dan
Aqua saya masih percaya kualitas merek Aqua karena saya memilih Indomaret
terkadang lebih murah namun tapi tetap aqua lebih bagusrdquo (Simon 28 tahun)
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 15
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 275
ldquoSaya suka beli tissue indomaret karena lebih murah tetapi ya kalau untuk muka ya
tetap saya pilih yang bagus bukan indomaret (Lisa 20 tahun)
Kepercayaan merek cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli produk
private label Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan
dan tidak didukung oleh data
3 Pengaruh Keakraban Merek Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keakraban merek
berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli produk private label Indomaret
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0000 yang kurang dari batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 005 atau 5 Dengan
demikian H3 didukung oleh data
Menurut studi pada konsumen di Yordania oleh Khasawneh (2010) konsumen
menghargai produk dengan merek yang sudah mereka kenal kuat Konsumen setuju
bahwa produk itu lebih dapat dipercaya dan memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan produk lain tanpa nama merek atau dengan tidak diketahui nama merek
Suatu merek yang telah akrab (familiar) kepada konsumen atau lebih dikenal akan lebih
dipilih oleh pembeli daripada merek yang tidak dikenal Sehingga dapat disimpulkan
Indomaret telah membuat merek mereka telah dikenal oleh banyak orang dan kepercayaan
merek akrab di benak konsumen Walaupun produk merek Indomaret belum dipercaya
lebih oleh konsumen sebagai merek lokal yang mempu bersaing namun merek toko
tersebut telah akrab dibenak masyarakat Sehingga dapat pula terkadang menjadi pilihan
konsumen dibandingkan merek pabrik lain yang tidak mereka kenal Menurut survey
90 orang telah mengetahui produk merek Indomaret Dan berikut ini adalah pernyataan
responden yang setuju
ldquoSaya sering membeli produk Indomaret terutama produk cairan pembersih
Karena keluarga saya sering pakai dan saya rasa juga bagusrdquo (Ida 35 tahun)
Saya dan teman-teman saya suka belanja di indomaret dan produk merek
indomaret ya saya juga sering jumpai saya rasa bagus juga (Venny 20 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa
keakraban merek mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena
hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
4 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Membeli Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa Persepsi
Harga berpengaruh secara tidak signifikan terhadap intensi membeli produk private label
indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0679 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H4 tidak didukung oleh data
Persepsi murah terhadap produk merek Indomaret belum tercipta di benak konsumen
dikarenakan merek masih berperan penting dalam pembelian Banyak berpendapat bahwa
Indomaret adalah toko yang sebenarnya mahal dibanding ADA BARU ataupun
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 16
276 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Ramayana sehingga konsumen juga mempersepsikan bahwa merek toko mereka juga
murah yang bohong Seharusnya persepsi murah pada private label terjadi yaitu menurut
Kotler (2009) konsumen semakin bergantung pada private brand yang dapat menghemat
biaya 30 Serta dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa konsumen tidak
terpengaruh persepsi murah seperti berikut
ldquoCoba bandingkan aqua botol kecil ini dengan minuman merek Indomaret ini
hanya botolnya saja yang kelihatan besar namun ternyata lebih sedikit isinya
dibanding aqua ya mending pilih aquardquo(Yanto45 tahun)
ldquoApabila saya suruh pilih aqua yang lebih mahal atau minuman merek Indomaret yang
lebih murah tetap saya pilih aqua karena saya rasa lebih enakrdquo (Robin 20 tahun)
Karena kurang setuju dengan hasil ini penulis mencoba membandingkan dengan
harga private label di Carrefour namun benar bahwa Carrefour dapat mengeluarkan harga
produk merek toko mereka benar-benar murah sehingga inilah yang membedakan persepsi
murah di Carrefour benar terjadi dan di Indomaret belum terjadi Dengan demikian pada
kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa persepsi harga cenderung tidak
mempengaruhi intensi membeli produk private label Indomaret karena hasil penelitian
menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data
5 Pengaruh Display Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0078 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H5 tidak didukung oleh data
Penataan produk merek Indomaret tidak mempengaruhi pembelian tak terencana
konsumen Setelah ditinjau ulang di toko Indomaret dirasa memang kurang menarik
apabila dilihat secara sepintas karena dari pengemasan produk Indomaret yang kurang
menarik juga menjadi hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen
Kemasan yang terasa kurang baik tersebut menjadi pengaruh pilihan konsumen sehingga
disamping display produk yang kurang terlihat dan jarang ditonjolkan kemasan juga
membuat persepsi orang yang melihat menjadi langsung melewatkan untuk melihat lebih
jauh produk merek Indomaret Hal ini didukung pula dengan survey yang mencoba
membandingkan dengan keberhasilan Carrefour Carrefour ternyata banyak sekali
menonjolkan produk merek toko mereka bahkan di depan kasir dengan iklan LCD
Hal ini didukung dengan penelitian menurut Ping Liang (2008 dalam
Mulyaningrum 2010) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembelian
tak terencana yaitu stimulus pemasaran yang disajikan oleh perusahaan seperti periklanan
atau diskon daya pikat istimewa dari sebuah produk dan display produk seperti display
pemotongan harga 50 yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen dan
akan menimbulkan pembelian tak terencana Sehingga dalam hal ini display yang kurang
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 17
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 277
ditonjolkan pada produk merek Indomaret menjadi kunci bahwa pembelian tak terencana
ini tidak terjadi
Biasanya pemilihan produk saat konsumen berbelanja di swalayan adalah dengan
scanning dan apabila produk kurang ditonjolkan maka seringkali tidak akan terjadi produk
terpilih untuk dibeli Sehingga penataan produk merek Indomaret tidak berhasil
membangkitkan keinginan tiba-tiba dalam pembelian Dari komentar beberapa responden
dapat dilihat bahwa konsumen terpengaruh terhadap display produk merek Indomaret
seperti berikut
ldquoSaya sering melihat produk merek Indomaret namun saya rasa biasa saja seperti
terkesan barang murahrdquo (Minah 37 tahun)
ldquoSaya punya waktu sedikit untuk belanja saya ambil barang yang di depan saja
kalau merek Indomaret belakang-belakang jadi malas rdquo (Maria 43 tahun)
Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan penataan yang kurang ditonjolkan
atau kurang terlihat tidak membuat konsumen langsung membeli produk merek Indomaret
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa display
cenderung tidak mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh
data
6 Pengaruh Intensi Pembelian Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private
Label Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa intensi
pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0006 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan yaitu
005 atau 5 Dengan demikian H6 didukung oleh data
Menurut Fitriani (2010) beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang
terdorong untuk melakukan pembelian tak terencana diantaranya adalah karena faktor
internal dan faktor eksternal Minat beli dapat menjadi dorongan yang sangat kuat dalam
konsumen membeli barang tak terencana yang dikategorikan dari faktor internal Dan
minat beli dari produk merek Indomaret telah tercipta dalam hal ini Indomaret telah
menjelma menjadi toko yang dikenal masyarakat dan konsumen Indomaret cukup banyak
sebagian besar ibu-ibu yang membeli kebutuhan seperti gula sabun ataupun mahasiswa
yang membeli tissu atau minuman dan banyak lagi Konsumen yang telah berminat
terhadap merek Indomaret tersebut sering kali tanpa terencana langsung membeli produk
merek Indomaret karena mereka sebelumnya telah mempunyai minat oleh produk-produk
tersebut dari Apabila membutuhkan suatu jenis produk apabila konsumen yang sudah
memiliki minat terhadap Indomaret itu sendiri mereka secara tidak sadar sering membeli
produk merek Indomaret tersebut Dari komentar beberapa responden dapat dilihat bahwa
konsumen terpengaruh terhadap Intensi Pembelian produk merek Indomaret seperti
berikut
ldquoSaya kesini beli mie instant namun sekalian membeli gula merek Indomaret
karena saya teringat butuh gula sekalian dan sudah biasa belirdquo (Dewi 42 tahun)
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 18
278 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
ldquoSaya suka belanja di indomaret ya menurut saya produk yang mereknya
Indomaret ya saya sering beli juga terkadang ya tanpa rencanardquo (Diah 54 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Intensi
Pembelian cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label
Indomaret karena hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan dan didukung oleh data
7 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Pembelian Tak Terencana Produk Private Label
Indomaret
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian tak terencana produk
private label indomaret Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan
tingkat signifikan sebesar 0000 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan
yaitu 005 atau 5 Dengan demikian H7 didukung oleh data
Persepsi murah berpengaruh terhadap pembelian tak terencana dikarenakan
apabila ada rangsangan harga yang murah tiba-tiba seperti potongan harga ataupun beli 1
dapat 2 konsumen tanpa berpikir panjang pasti akan membeli harga promosi tersebut Hal
ini didukung oleh Stern (1962 dalam Tirmizi etal 2009) yang menemukan bahwa produk
dibeli tak terencana biasanya murah Dari sinilah produk merek Indomaret sering
menonjolkan bahwa merek mereka murah yang terkadang membuat konsumen tanpa
berpikir panjang langsung membelinya sebagai contoh Aqua botol dan merek Indomaret
15 Lt yang dipajang bersebelahan dapat menimbulkan persepsi bahwa Indomaret lebih
murah sehingga konsumen langsung membeli Seringkali konsumen yang membutuhkan
produk yang murah tanpa sadar akan langsung memilih produk Indomaret Produk
Indomaret juga sering melakukan promo untuk produk baru mereka agar konsumen mau
memilih produk Indomaret Komentar responden dapat dilihat bahwa konsumen
terpengaruh terhadap persepsi harga murah produk merek Indomaret seperti
ldquoSaya langsung membeli produk handuk merek Indomaret karena bisa dapat
potongan langsung 10000 waktu promordquo (Adi 20)
ldquoSaya suka membeli tissu indomaret yang harganya saat promo setengah dari
harga tissu yang lainrdquo (Lea 21 tahun)
Dengan demikian pada kasus private label Indomaret ini menyatakan bahwa Persepsi
Harga cenderung mempengaruhi pembelian tak terencana produk private label Indomaret
karena hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1 Display dan keakraban merek berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk
private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 19
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 279
2 Kepercayaan merek dan persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
membeli produk private label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang
diajukan dalam penelitian ini
3 Display tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak terencana produk private
label Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan dalam penelitian
ini
4 Intensi pembelian dan persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian tak
terencana produk private label Hasil ini mendukung hipotesis awal peneliti yang diajukan
dalam penelitian ini
Implikasi Manajerial
1 Dalam pemasaran produk merek Indomaret perlu didukung penataan produk yang tepat
seperti diberikan label ataupun perlu promo lebih yang besar ataupun ditempatkan di
lokasi dekat pintu yang sering dilewati konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap
atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut setelah terpengaruh
merasa ingin dan senang kepada produk maka apabila konsumen mempunyai kemampuan
untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan
2 Perusahaan harus melakukan promosi dan pembangunan kepercayaan konsumen terhadap
produk merek Indomaret seperti selebaran seperti Carrefour yang memasang iklan besar
untuk merek mereka Sehingga merek Indomaret yang masih kurang dipercaya dibanding
merek terkenal lain disejajarkan dengan merek terkenal lainnya
3 Perusahaan perlu melakukan evaluasi penetapan harga karena harga produk merek toko
yang seharusnya murah namun masih dipersepsikan mahal oleh konsumen Seperti contoh
perbedaan harga yang sedikit dibanding merek yang terkenal yang membuat konsumen
lebih memilih merek yang sudah terkenal Dan apabila terlalu murah pun persepsi
konsumen bahwa kualitas produk jelek
4 Perusahaan perlu lebih menonjolkan produk merek Indomaret tersebut karena penataan
diharapkan dapat menimbulkan konsumen membeli produk tanpa terencana dibandingkan
dengan penataan produk yang sembarangan dan tidak terlihat menjadikan produk tidak
dipilih oleh konsumen Sehingga perlu adanya pentaan yang lebih inovatif dan lebih
menarik lagi seperti disusun dengan bentuk yang unik ataupun ditempatkan di depan toko
agar konsumen lebih mengenal sehingga konsumen akan memilih produk merek
Indomaret
5 Perusahaan perlu memberikan penawaran harga yang lebih menarik melalui promo dan
potongan harga untuk meningkatkan penjualan Karena salah satu faktor yang sangat
mungkin dikendalikan oleh perusahaan adalah dari harga sehingga perlu diperhatikan agar
penetapan harga tersebut menjadi tepat
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 20
280 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
Ballester Elena Delgado amp Alemaacuten Joseacute Luis Munuera 2005 ldquoDoes Brand Trust Matter
To Brand Equityrdquo Journal of Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 3
middot 2005 middot 187ndash196
Berger Karen A 1989 ldquoThe Rising Importance of POP in Marketing Mixrdquo Manajemen
Usahawan No4 Tahun XXIX April 2000
Bogart Leo amp Lehman Charles 1973 ldquoWhat Makes A Brand Name Familiarrdquo Journal of
Marketing Research Vol X (February 1973) 17-22
Carrillat A Franccedilois A Lafferty Barbara amp Harris Eric G ldquoInvestigating sponsorship
effectiveness Do less familiar brands have an advantage over more familiar brands in
single and multiple sponsorship arrangementsrdquo Henry Stewart Publications 1350-
231x Brand Management Vol 13 No 1 50ndash64
Chaudhuri Arjun amp Holbrook Morris B ldquoThe Chain of Effects from Brand Trust and Brand
Affect to Brand Performance The Role of Brand Loyaltyrdquo Journal of Marketing Apr
2001 65 2 ABIINFORM Global Pg 81
Dwityanti Esthi 2008 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen
Pekerjaan Umum Jakarta)rdquo Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan)
Fitriani Rahma 2010 ldquoStudi Tentang Impulse Buying Pada Hypermarket Kota Semarangrdquo
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan)
Foster Bob 2008 ldquoManajemen Ritelrdquo Bandung Alfabeta
Hartanto Fani Dwi 2009 rdquoAnalisis Pengaruh Trust in Brand Terhadap Brand Loyalty
(Survey Pada Pengguna Kartu Prabayar XL di Salatiga)rdquo Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Johnson Eric J amp Russo J Edward 1984 ldquoProduct Familiarity and Learning New
Informationrdquo Journal of Consumer Research (Pre-1986) ABIINFORM GLOBAL
(pg 542)
Kadarman Irawan D 2009 ldquoCarrefour Berdayakan Produk Lokal dan UKM Dengan Private
Labelrdquo httpindocashregistercom20090330carrefour-berdayakan-produk-lokal-
dan-ukm-dengan-private-label-mesin-kasir Diunduh Mei 2011
Khasawneh Khaled amp Baset I Hasouneh Abdel 2010 ldquoThe Effect of Familiar Brand Names
on Consumer Behaviour A Jordanian Perspectiverdquo International Research Journal of
Finance and Economics - Issue 43
Koski Nina 2004 ldquoImpulse Buying on the Internet Encouraging and Discouraging Factorsldquo
Frontiers Of E-Business Research University of Tampere ninakoskiutafi
Kotler Philip Keller Kevin Lane Ang Swe Hoon Leong Siew Meng amp Tan Chintiong
2009 Marketing Management an Asian Perspective (fifth adition) South Asia
Prentice Hall
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 21
Pengaruh Display - Adrian hartanto amp Jony Octavian 281
Lau Geok Then amp Sook Han Lee 1999 ldquoConsumer Trust in a Brand and the Link to Brand
Loyaltyrdquo Journal of Market and Focused Management
Lestari Arkhemi Suci 2008 ldquoAnalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product)rdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Jogjakarta (dipublikasikan)
Loginova Oksana 2009 ldquoBrand Familiarity and Product Knowledge in Customizationrdquo
Journal Department of Economics University of Missouri-Columbia 118 Professional
Building Columbia MO 65211-6040
Malhotra Naresh K 2002 ldquoBasic Merketing Researchrdquo New Jersey Pearson Education
Melala Efni Rahma 2006 ldquoAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyebab
Menunggaknya Pinjaman di Swamitra (Studi Kasus di Swamitra DKI Jakarta Blok A
dan Tebet Barat) Thesis Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor
(dipublikasikan)
Meloche Martin 2011 ldquoMemanfaatkan Label Pribadi Private Label Memiliki Sejarah
Panjang Membantu Membangun Kepercayaan Konsumen Pengecerrdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idampsl=enamptl=idampu=http3A2F2Fwww
escp- Diunduh Januari 2011
Monroe Kent B 2007 ldquoPricing Making Profitable Decisionsrdquo McGraw-Hill
Mulianingrum Wikartika 2010 ldquoAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Merek Super T-Shirt (Studi pada Pengunjung Matahari Department Store
Singosaren)rdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta (dipublikasikan)
Reast Jon D 2005 ldquoBrand trust and brand extension acceptance the relationshiprdquo Journal of
Product amp Brand Management Volume 14 middot Number 1 middot 2005 middot 4ndash13
Riana Gede 2008 ldquoPengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air
Minum Aqua di Kota Denpasarrdquo Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Santosa Handaka 2011 ldquoProduk Private Label Makin Digemarirdquo httpwwwdetikfinance
comread200803251411399129994produk private label makin digemari Diunduh
Januari 2011
Simamora Bilson 2003 ldquoMembongkar Kotak Hitam Konsumenrdquo Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
Sonderlund Magnus amp Ohman Niclas 2003 ldquoBehavioral Intentions In Satisfaction Research
Revisitedrdquo Journal of Consumer Satisfaction Dissatisfaction and Complaining
Behavior 1453-56
Suhermin 1997 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas httpwwwsuherminblogspot
ujirealibiltas- Diunduh Maret 2011
Supramono amp Haryanto Jony 2005 ldquoDesain Proposal Penelitian Studi Pemasaranrdquo
Yogyakarta Andi
Susilo Nielsen Yongky 2011 ldquoPersaingan Ritel Asing dan Lokal Memanas di 2011rdquo
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httppopsopcom3
0015 Diunduh Januari 2011
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)
Page 22
282 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB ndash UKSW 14 DESEMBER 2012
Tirmizi Muhammad Ali Rehman Kashif Ur amp Saif M Iqbal 2009 ldquoAn Empirical Study
of Consumer Impulse Buying Behavior in Local Marketsrdquo European Journal of
Scientific Research ISSN 1450-216X Vol28 No4 (2009) pp522-532
Utami Christina Whidya 2006 Manajemen Ritel Salemba EmpatJakarta
Wibowo Grace Christanti 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Positioning Brand Personality Fit dan
Self Concept Terhadap Intensi Membeli Sepeda Motor Honda Beatrdquo Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan)
Youl-Ha Hong 2004 ldquoFactors Influencing Consumer Perceptions Of Brand Trust Onlinerdquo
Journal of Product amp Brand Management Volume 13 middot Number 5 middot 2004 middot pp 329ndash
342
Yusriyanti Ade 2008 ldquoPengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying
Pada Konsumen Giant Hypermarketrdquo Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institute Pertanian Bogor (dipublikasikan)