PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN TAX AVOIDANCE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : AISHA ZUESTY NIM: 1111082000013 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/ 2016 M
99
Embed
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33447...PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
RISIKO PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP
TINDAKAN TAX AVOIDANCE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
AISHA ZUESTY
NIM: 1111082000013
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437H/ 2016 M
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
RISIKO PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP
TINDAKAN TAX AVOIDANCE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
AISHA ZUESTY
NIM: 1111082000013
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437H/ 2016 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Aisha Zuesty
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 30 April 1993
Agama : Islam
Alamat : Jl. Amal Rt. 02 Rw 01 No.59 Kelurahan Serua,
1. Anggota Osis SMP Muhammadiyah 44 Pamulang 2006-2007
2. Anggota Osis SMA Muhammadiyah Sawangan 2008-2009
3. Bendahara Umum Osis SMA Muhammadiyah Sawangan 2009-2010
4. Anggota Divisi Data dan Informasi HMJ Akuntansi 2011-2012
5. Ketua Umum KOMUS FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014-2016
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah : Zumron Heryanto
Ibu : Medy Marsia
Anak ke : 2 (dua)
Alamat : Jl. Amal Rt. 02 Rw 01 No.59 Kelurahan Serua,
Kecamatan Bojongsari Kota Depok
vii
THE INFLUENCE OWNERSHIP INSTITUTION, CORPORATE RISK,
AND LEVERAGE TO TAX AVOIDANCE
(Empirical Study in Manufacture Companies Listed In Indonesia Stock
Exchange (IDX) Period Among 2010-2014)
ABSTRACT
This study is to analyze and obtain empirical evidence about the influence of ownership institution, corporate risk, and leverage to tax avoidance. Sample of this research were manufacture companies which are listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) during 2010-2014 period. The number of manufacture companies that were became in this study were 15 companies with 5 years observation that acquired by purposive sampling method. The method of analysis of this research used Multiple Regression Model.
The result of this research showed that ownership institution, corporate risk, and leverage has a negative effect on tax avoidance.
Keyword: ownership institution, corporate risk, leverage, and tax avoidance
viii
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN
TAX AVOIDANCE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode 2010-2014)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan institusional, karakteristik eksekutif, dan leverage terhadap tindakan tax avoidance. Penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel adalah 15 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.
Kata kunci: Kepemilikan institusional, risiko perusahaan, leverage, dan tax
avoidance
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Risiko
Perusahaan, dan Leverage Terhadap Tindakan Tax Avoidance (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2010-
2014)”, ini disusun sebagaimana salah satu pemenuhan syarat kelulusan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Proses penyusunan skripsi ini disesuaikan dengan teori dan tinjauan
pustaka yang ada, dan penerapannya dilakukan dengan menelaah berbagai
literatur yang berhubungan dengan pengaruh kepemilikan institusional, risiko
perusahaan, dan leverage terhadap tax avoidance. Dan tidak lupa pula penulis
sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Ayahanda Zumron Heryanto dan Ibunda Medy Marsia tercinta yang selalu
memberikan kasih sayang yang tiada terhingga, yang tiada henti
memberikan dukungan, motivasi, dan doa hingga penulis dapat berada
ditahapan ini. Semoga Allah melimpahkan kasih sayangnya kepada kalian.
2. Kepada kakak dan adik tersayang, Hersy Merdianty dan Latinsa Heriza
yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
Yang selalu sabar menghadapi penulis yang kadang menjengkelkan ini.
Semoga Allah melimpahkan berkahnya kepada kalian.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessy Fitri , SE, Msi, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Penelitian ini mengintegrasikan beberapa penelitian sebelumnya serta
menganalisis kembali pengaruh kepemilikan institusional, risiko perusahaan,
dan leverage terhadap tindakan tax avoidance. Berdasarkan uraian diatas,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Kepemilikan Institusional, Risiko Perusahaan, dan Leverage Terhadap
Tindakan Tax Avoidance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
tindakan tax avoidance?
2. Apakah risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap tindakan tax
avoidance?
3. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap tindakan tax
avoidance?
4. Apakah kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage
secara simultan berpengaruh terhadap tindakan tax avoidance?
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuktikan pengaruh kepemilikan institusional terhadap
tindakan tax avoidance
2. Untuk membuktikan pengaruh risiko perusahaan terhadap tindakan tax
avoidance
3. Untuk membuktikan pengaruh leverage terhadap tindakan tax
avoidance
4. Untuk membuktikan pengaruh kepemilikan institusional, risiko
perusahaan, dan leverage secara simultan terhadap tindakan tax
avoidance
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan, antara lain :
1. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai
bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk
menambah ilmu pengetahuan
2. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang aktivitas penghindaran
pajak (tax avoidance) serta menambah pengetahuan akuntansi
khususnya pajak.
9
3. Perusahaan, memberikan gambaran dampak dilakukannya
penghindaran pajak pada perusahaan, serta memberikan solusi
alternatif untuk mengontrol perilaku penghindaran pajak pada
perusahaan.
4. Direktorat Jenderal Pajak, memberikan gambaran umum mengenai
persepsi masyarakat tentang pajak.
5. Peneliti berikutnya sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang
akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Pengertian Pajak
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU KUP menyebutkan bahwa :
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasrkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.
Menurut Feldmann, pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak
oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang
ditetapkan secara umum) tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata
digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum (Resmi, 2009).
Pengertian pajak menurut Mardiasmo (2009:1) :
“Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk
membayar pengeluaran umum”.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian pajak adalah iuran wajib dari masyarakat kepada Negara yang
digunakan untuk pembangunan Negara tanpa adanya imbalan langsung.
11
2. Perencanaan Pajak (Tax Planning)
Menurut Dr. Chairil Anwar Pohan, M.Si, MBA (2013), Tax Planning
adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak orang pribadi maupun
badan usaha sedemikan rupa dengan memanfaatkan berbagai celah
kemungkinan yang dapat ditempuh perusahaan dalam koridor ketentuan
peraturan perpajakan (loopholes), agar perusahaan dapat membayar pajak
dalam jumlah minimum.
Achmad Tjahyono dan Muhammad F Husein (1997), mengemukakan :
“Perencanaan pajak adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak
atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik
pajak penghasilan, maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi yang
minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh undang-undang”.
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pajak adalah sebuah proses pengorganisasian usaha wajib pajak sehingga
hutang pajaknya berada di posisi paling minimal, namun tetap berada di
koridor diperbolehkan dalam perturan perundang-undangan.
Dalam tax planning ada 3 macam cara yang dapat dilakukan oleh
wajib pajak untuk menekan jumlah beban pajaknya, yaitu :
a. Tax Saving (Penghematan Pajak)
Tax Saving atau penghematan pajak merupakan suatu tindakan
penghematan pajak yang dilakukan secara legal dan aman karena
tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan.
12
b. Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)
Tax Avoidance atau penghindaran pajak adalah sebuah strategi dan
teknik penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman
karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan. Metode
dan teknik yang digunakan adalah dengan memanfaatkan
kelemahan (grey area) yang terdapat dalam undang-undang dan
peraturan perpajakan itu sendiri.
c. Tax Evasion (Penyelundupan Pajak)
Tax Evasion atau penyelundupan pajak adalah kebalikan dari tax
avoidance, sebuah strategi dan teknik penghindaran pajak yang
dilakukan secara illegal dan tidak aman bagi wajib pajak. Cara
penyelundupan pajak ini bertentangan dengan ketentuan
perpajakan, karena metode dan teknik yang digunakan tidak
berada dalam koridor undang-undang dan peraturan perpajakan.
3. Agency Theory
Agency theory menjelaskan bahwa organisasi merupakan jaringan
hubungan kontraktual antara manager (agen) dengan pemilik perusahaan,
kreditur, dan pihak lainnya (principal). Dalam teori ini, agen diasumsikan
sebagai individu yang rasional, memiliki kepentingan pribadi dan berusaha
memaksimalkan kepentingan pribadinya. Manajer sebagai agen
bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik
(prinsipal), namun di sisi lain manajer juga memiliki kepentingan
13
memaksimalkan kesejahteraan mereka sehingga ada kemungkinan besar
agen tidak selalu bertindak demi kepentingan pribadi prinsipal (Adi dan
Nur, 2013)
Manajemen sebagai pengelola perusahaan lebih banyak
mengetahui informasi internal dan juga going concern perusahaan
dibandingkan pemilik (pemegang saham). Ketidakseimbangan luasnya
informasi akan menimbulkan suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri
informasi (information asymmetry).
Problem keagenan (agency problem) antara pemegang saham
(pemilik perusahaan) dengan manajer potensial terjadi apabila prinsipal
tidak memiliki saham mayoritas perusahaan. Pemegang saham tentu
menginginkan manajemen bekerja dengan tujuan memaksimumkan
kemakmuran sendiri. Terjadilah conflict of interest. Untuk meyakinkan
bahwa manajer bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan pemilik
saham, pemilik saham harus mengeluarkan biaya yang disebut agency cost
(Atmaja, 2008).
Adanya konflik kepentingan dalam kepemilikan dapat menimbulkan
biaya agensi (agency cost), yakni biaya yang dikeluarkan agar pihak yang
diberikan wewenang dapat bertindak sesuai keinginan pemilik (Bezooyen,
2002, dalam Atmaja, 2008). Contoh biaya agensi sebagai berikut :
a. Pengeluaran untuk melakukan pengawasan (monitoring cost),
biaya yang dikeluarkan oleh pemilik untuk mencegah agar
tindakan manajer tetap sesuai dengan kepentingannya.
14
b. Biaya yang dikeluarkan untuk menjamin agar manajer tidak
mengambil keuntungan dan fasilitas yang diberikan (bonding
cost).
c. Biaya yang dikeluarkan pemilik untuk mengembalikan citra
perusahaan dan kesan yang buruk karena tidak tercapainya dua
tujuan tersebut.
4. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Penghindaran pajak atau tax avoidance adalah suatu skema transaksi
yang ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan
kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan perpajakan suatu Negara
sehingga ahli pajak menyatakan legal, karena tidak melanggar peraturan
perpajakan. Sedangkan penggelapan pajak atau tax evasion adalah suatu
skema memperkecil pajak yang terhutang dengan cara melanggar
ketentuan perpajakan (illegal). (Denny, 2009).
Menurut Masdiasmo (2003), penghindaran pajak (Tax Avoidance)
adalah suatu usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar
undang-undang yang ada. Senada dengan Mardiasmo, Menurut Gunarso
(1997), penghindaran pajak adalah usaha pengurangan pajak, namun tetap
mematuhi ketentuan peraturan perpajakan seperti memanfaatkan
pengecualian dan potongan yang diperkenankan maupun menunda pajak
yang belum diatur dalam peraturan perpajakan yang berlaku. Sedangkan
menurut Xynas (2011) penghindaran pajak merupakan usaha untuk
15
mengurangi hutang pajak yang bersifat legal (Lawful), sedangkan
penggelapan pajak (Tax Evasion) adalah usaha untuk mengurangi hutang
pajak yang bersifat tidak legal (Unlawful).
Penelitian yang dilakukan oleh Uppal, (2005) tentang kasus
penghindaran pajak di Indonesia, dikemukakan bahwa di Negara-Negara
berkembang banyak terjadi kasus penghindaran pajak. Hal ini dilakukan
dengan cara tidak melaporkan atau melaporkan namun tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya atas pendapatan yang bisa dikenai pajak.
Penghindaran pajak ini telah membuat basis pajak atas pajak pendapatan
menjadi sempit dan mengakibatkan begitu besarnya kehilangan potensi
pendapatan pajak yang dapat digunakan untuk mengurangi beban defisit
anggaran negara.
Dengan demikian dalam konteks perusahaan, penghindaran pajak ini
sengaja dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memperkecil besarnya
tingkat pembayaran pajak yang harus dilakukan dan meningkatkan cash
flow perusahaan. Seperti disebutkan oleh McGuire, (2011), bahwa manfaat
dari adanya tax avoidance adalah untuk memperbesar tax saving yang
berpotensi mengurangi pembayaran pajak sehingga akan menaikkan cash
flow.
Dalam literatur keagenan, tax avoidance dapat memfasilitasi
kesempatan manajerial untuk melakukan manipulasi laba atau penempatan
sumber daya yang tidak sesuai. Tax avoidance menggambarkan sebuah
kelanjutan dari strategi perencanaan perpajakan perusahaan. Aktivitas tax
16
avoidance memunculkan kesempatan bagi manajemen dalam melakukan
aktivitas yang didesain untuk menutupi berita buruk atau menyesatkan
investor (Desai dan Dharmapala, 2006). Manajer dapat membenarkan
transaksi atas tax avoidance dengan mengklaim bahwa kompleksitas dan
ketidaktahuan menjadi hal yang penting dalam meminimalkan
institusional telah berfungsi sebagai control yang baik terhadap
manajemen perusahaan sehingga dapat mengurangi tindakan penghindaran
pajak..
2. Pengaruh risiko perusahaan terhadap tindakan tax avoidance
H2 : Risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap tindakan tax
avoidance
Berdasarkan hasil uji statistik t, variabel risiko perusahaan
memiliki nilai beta sebesar -0,790 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,002. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H2 ditolak, hal ini
menandakan bahwa variabel risiko perusahaan negatif signifikan terhadap
variabel tax avoidance. Hal ini mendukung penelitian Pranata dan
Herawati (2014) dan Dewi dan Jati (2014). Tetapi tidak mendukung
penelitian Budiman dan Setiyono (2012).
Naik-turunnya risiko perusahaan mencerminkan kecenderungan
dari karakteristik eksekutif. Tingkat risiko perusahaan yang lebih tinggi
58
mengindikasikan karakter eksekutif lebih memiliki sifat risk taker
dibandingkan dengan tingkat risiko perusahaan yang lebih rendah
mengindikasikan karakter eksekutif lebih memiliki sifat risk averse
(Budiman dan Setiyono, 2012). Ketika pimpinan perusahaan atau
eksekutif memiliki sifat risk taker maka akan mengindikasikan bahwa
eksekutif berani untuk mengambil risiko, risiko disini bisa bermacam-
macam jenisnya antara lain risiko untuk melakukan penghindaran pajak,
risiko untuk melakukan pembiayaan melalui utang, dan jenis-jenis risiko
lainnya.
3. Pengaruh Leverage terhadap tindakan Tax Avoidance
H3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap tindakan tax avoidance
Berdasarkan hasil uji statistik t, variabel leverage memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,001. Dengan demikian dapat dikatakan H3 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel leverage memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap variabel tax avoidance. Hasil ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Swingly dan Sukartha (2015), dan
Richardson dan Lanis (2007).
Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
pembayaran semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang. Semakin besar utang maka laba kena pajak
akan menjadi lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang semakin
besar. Hal tersebut membawa implikasi meningkatnya penggunaan utang
oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan
59
memilih untuk berhutang agar mengurangi pajak. Dengan sengajanya
perusahaan berutang untuk mengurangi beban pajak maka dapat
disebutkan bahwa perusahaan tersebut agresif terhadap pajak. (Penelitian
Ozkan (2001) dalam Prakosa (2014).
Menurut Richardson dan Lanis (2007), semakin tinggi nilai dari rasio
leverage, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga
yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi pula biaya bunga yang
timbul dari utang tersebut. Biaya bunga yang semakin tinggi akan
memberikan pengaruh berkurangnya beban pajak perusahaan. Semakin
tinggi nilai utang perusahaan maka nilai Cash Effective Tax Rate (CETR)
perusahaan akan semakin rendah.
4. Pengaruh kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage secara
simultan terhadap tindakan tax avoidance
H4: Kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage
berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance
Hasil uji statistik F pada Tabel 4.6 menunjukkan nilai F hitung
sebesar 7,176 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas
signifikansinya jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
variabel kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage secara
bersama-sama berpengaruh terhadap tax avoidance.
Hal ini menandakan bahwa semakin besar kepemilikan
institusional, semakin meningkatnya risiko perusahaan, dan semakin
tingginya jumlah hutang maka akan mempengaruhi tindakan tax
60
avoidance sebuah perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Ngadiman dan Puspasari (2014) yang mendapatkan bahwa semakin tinggi
kepemilikan institusional, maka semakin tinggi pula jumlah beban pajak
yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Pemilik institusional berdasarkan
besar dan hak suara yang dimiliki, dapat memaksa manajer untuk berfokus
pada kinerja ekonomi dan menghindari peluang untuk perilaku
mementingkan diri sendiri.
Naik-turunnya risiko perusahaan mencerminkan kecenderungan
dari karakter eksekutif. Tingkat risiko perusahaan yang lebih tinggi
mengindikasikan karakter eksekutif lebih memiliki sifat risk taker
dibandingkan dengan tingkat risiko perusahaan yang lebih rendah
mengindikasikan karakter eksekutif lebih memiliki sifat risk averse
(Budiman dan Setiyono, 2012). Ketika pimpinan perusahaan atau
eksekutif memiliki sifat risk taker maka akan mengindikasikan bahwa
semakin tinggi tingkat tax avoidance yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan sehingga eksekutif memiliki peran yang signifikan dan vital
terhadap tax avoidance. (Dewi dan Jati (2014).
Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
pembayaran semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang. Semakin besar utang maka laba kena pajak
akan menjadi lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang semakin
besar. Hal tersebut membawa implikasi meningkatnya penggunaan utang
oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan
61
memilih untuk berhutang agar mengurangi pajak. Dengan sengajanya
perusahaan berutang untuk mengurangi beban pajak maka dapat
disebutkan bahwa perusahaan tersebut agresif terhadap pajak. (Penelitian
Ozkan (2001) dalam Prakosa (2014)
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah
dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda, dan pembahasan pada
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Variabel kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap
variabel tax avoidance, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi
kepemilikan institusional, maka tindakan tax avoidance akan semakin
rendah. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putranti
dan Yulita (2014) dan Fadhilah (2014). Tetapi tidak mendukung
penelitian Pranata dan Herawati (2014).
2. Variabel risiko perusahaan berpengaruh negatif terhadap variabel tax
avoidance, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko perusahaan
akan tindakan tax avoidance yang dilakukan oleh eksekutif akan
semakin rendah. Hal ini mendukung penelitian Pranata dan Herawati
(2014) dan Dewi dan Jati (2014). Tetapi tidak mendukung penelitian
Budiman dan Setiyono (2012).
3. Variabel leverage berpengaruh negatif terhadap variabel tax
avoidance, yang menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki
kewajiban pajak tinggi akan memilih untuk berhutang agar
mengurangi pajak. Dengan sengajanya perusahaan berutang untuk
63
mengurangi beban pajak maka dapat disebutkan bahwa perusahaan
tersebut agresif terhadap pajak. Hasil ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Swingly dan Sukartha (2015), dan Richardson dan
Lanis (2007).
4. Kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage secara
simultan berpengaruh terhadap tindakan tax avoidance.
B. SARAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu akuntansi yang khususnya berada pada bidang pajak
mengenai dampak dari aktivitas tax avoidance. Penelitian ini dimasa
mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang lebih berkualitas lagi
dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya :
1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran selain CETR
(Cash Effective Tax Rate) dalam mengukur tax avoidance. Salah satu
contohnya adalah dengan menggunakan pengukuran book tax gap
(BTG).
2. Penelitian selanjutnya bisa mempertimbangan untuk meneliti tax
avoidance untuk jangka panjang (10 tahun), Dyreng et al (2009)
menyatakan bahwa pengukuran tax avoidance yang tepat bagi
perusahaan adalah secara jangka panjang, karena diharapkan mampu
menghapuskan permanent difference sehingga benar-benar
64
mencerminkan perilaku tax avoidance yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti perusahaan sektor
industri lain selain sektor industri manufaktur. Dengan demikian dapat
diketahui pengaruh dari kepemilikan institusional, risiko perusahaan,
dan leverage terhadap tax avoidance dari masing-masing sektor
industri yang ada.
4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti
variabel independen lain yang mungkin mempengaruhi tindakan tax
avoidance seperti ukuran perusahaan, kompensasi rugi fiskal,
pertumbuhan penjualan, dan insentif pajak.
65
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Anindyarta Wardhana dan Nur Cahyonowati, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko”, Diponegoro Journal of Accounting, 2013.
Adi Nugroho, Rahman, dan Zulaikha, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan bebas yang Terdaftar di KPP Pratama Semarang Satu)”, Diponegoro Journal Of Accounting. Vol.1 No 2, 2012.
Annisa, Ayu Nuralifmida dan Lulus Kurniasih, “Pengaruh Corporate Governance
dan Bisnis”, Cetakan pertama, Kompas Gramedia, Jakarta, 2013. Atmaja, Lukas Setia. “Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax
Avoidance”, Jurnal Akuntansi dan Auditing, 2008. Budiman, Judi dan Setiyono. “Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance), Jurnal Universitas Gajah Mada, 2012.
Chen S., Chen X, Chen Q, Shevlin T, “Are Family Firms More Tax Aggressive
Than Non-Family Firms?”, Journal of Financial Economics, 2010. Coles, Jeffrey L, Daniel, Naveen D, Naveen, Lalitha, “Management Incentives
and Risk-Taking”, The Accounting Review, 2004. Darussalam, Denny, “Tax Planning, Tax Avoidance, dan Tax Evasion”.
www.ortax.org. 2009 Desai, M. A. dan D. Dharmapala, “Earnings Management and Corporate Tax
Shelters”. Working Paper. 2007. Desai, Mihir A. and Dhammika Dharmapala. “Corporate Tax Avoidance and
Firm Value”. The Review of Economics and Statistics, 2008. Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati, “Pengaruh karakter Eksekutif,
Karakteristik Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia”. ISSN : 2302-8556, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.2 (2014), 2014.
Dyreng, Scoot, Michelle Hanlon dan Edwanrd Maydew, “Long Run Corporate Tax avoidance”, The Accounting Review. 83 (1). 61-82, 2009.
Dyreng, Scoot, Michelle Hanlon dan Edward Maydew The Effect of Executives
on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review. Vol 85, 2010 Fadhilah, Rahmi “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tax
Avoidance” Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang, 2014. Faisal, “Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate
Governance” SNA VII Denpasar, 2004. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”, Salemba
Empat: Jakarta, 2013. Hanum, Rodhiana dan Zulaikha Hasemi, “Pengaruh Karakteristik Corporate
Governance Terhadap Efective Tax Rate”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2 No.2, 2013.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen” Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta, 2011. Khurana, Inder K, dan William J. Moser, “Institutional ownership and Tax
Aggressiveness”. www.ssrn.com 2009. Kurniasih, Tommy dan Maria M. Ratna Sari, “Pengaruh Return on Assets,
Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax avoidance”, Buletin Studi Ekonomi. ISSN 1410-4628, Vol. 18, No.1, 2013.
Kusumawati, R. Dan Sudento A, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, dan Leverage Terhadap Tingkat Underpricing pada Penawaran Perdana (Initial Public offering/IPO)”, Utilitas Vol.13 No.1, 2005.
La Porta, Rafael dan Lopez-De Silanez, “Corporate Ownership and Investor
Protection: An International Comparison”, Journal of Financial economic 69, 1999.
Lewellen, Katharina, “Financing Decisions When Managers Are Risk Averse”
Working Paper, Mit Sloan School of Management. 2003. Low, Angie, “Managerial Risk-Taking Behaviour and Equity-Based
Compensation, Fisher College of Business Working Paper”, 2006.
MacCrimon, Kenneth R dan Wehrung Donald A, “Characteristics of Risk Taking Executives”. Management Services, 1990.
Mardiasmo, “Perpajakan Edisi Revisi 2009”. Yogyakarta, Penerbit Andi, 2009. Mulyani, Sri dan Darminto, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik
dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak” Jurnal Ekonomi Universitas Brawijaya, 2012
Ngadiman, dan Christianty Puspitasari, “Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Institusional, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Universitas Tarumanegara, 2014
Paligrova, Teodoram, “Corporate Risk Taking and Ownership Structure”, Bank
Canada Working paper, 2010 Prakosa, Kesit Bambang, “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga, dan
Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia”, SNA XVII Mataram, 2014.
Pedoman Penulisan Skripsi FEB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012 Pranata, Febri M, Dwi Fitri Puspa dan Herawati “Pengaruh Karakteristik
Eksekutif dan Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance” Jurnal Akuntansi Universitas Tarumanegara, 2014.
Putranti, Anissa Setiawati dan Yulita Setiawanta, “Pengaruh Kepemilikan
Institusional, Struktur Dewan Komisaris, Kualitas Audit, dan Komite Audit Terhadap Tax Avoidance” Jurnal Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro, 2014.
Republik Indonesia, Perdirjen No. Per-43/PJ/2010 Tentang Penerapan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib Pajak dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa. 2010.
Resmi, Siti, “Perpajakan Indonesia”, Graha Pustaka, Yogyakarta, 2009. Rusydi, M. Khoiru dan Dwi Martani, “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
Aggressive Tax Avoidance”, SNA XVII Mataram 2014 Santoso, Singgih, “Statistik Multivariat”, Gramedia, Jakarta, 2010. Sean McGuire, “Dual Class Ownership and Tax Avoidance” www.ssrn.com. 2011 Soemitro, Rochmat, “Asas dan Dasar Perpajakan”, Bandung: PT. Eresco, 1990.
Suminarsasi, Wahyu dan Supriyadi, “Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, dan Dikriminasi Terhadap Persepsi Wajib pajak Mengenai Etika Penggelapan pajak (Tax Evasion).”, Yogyakarta, PPJK 15 Universitas Gajah Mada, 2012.
Swingly, Calvin, dan I Made Sukartha “Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance” ISSN : 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015), 2015.
Tjahjono, Achmad dan Husain F. Husain. “Perpajakan” Yogyakarta, Penerbit
STIE YKPN, 1997 Uppal J.S. “Kasus Penghindaran Pajak di Indonesia”, Economic Review Journal,
2005. Wahidahwati, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional
pada kebijakan Hutang perusahaan: Sebuah Perspektif Agency Theory”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2002.
Widyantari, A. A. Ayu Putri, “Opini audit Going Concern dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Tesis Universitas Udayana, Denpasar, 2011.
Xynas, Lidia, “Tax Planning, Avoidance, and Evasion in Australia 1997-2010:
The Regulatory Responses and Taxpayer Compliance”, Revenue Law Journal, 2011.