Top Banner
PENGARUH KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA OLEH KELOMPOK : FILLIAN HARYANTO KUVRA LOEHENAPESSY MARIO B M LETSOIN
27

Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Dec 01, 2015

Download

Documents

Ian H Yano
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

PENGARUH KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA

OLEH KELOMPOK :

FILLIAN HARYANTO

KUVRA LOEHENAPESSY

MARIO B M LETSOIN

Page 2: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

PENDAHULUAN

Kesehatan serta keselamatan kerja merupakan masalah penting dalam setiap proses operasional di tempat kerja. Dengan berkembangnya industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan timbulnya dampak baik terhadap tenaga kerja maupun pada masyarakat di lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat digolongkan menjadi golongan fisik, kimia, Biologi. Bising termasuk dalam golongan fisik, dapat menyebabkan kerusakan pendengaran/tuli.

Kurang pendengaran akibat bising terjadi secara perlahan, dalam waktu hitungan bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga pada saat penderita mulai mengeluh kurang pendengaran, biasanya sudah dalam stadium yang tidak dapat disembuhkan. Kondisi seperti ini akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya derajad kesehatan masyarakat pekerja.

Page 3: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

PENGERTIAN KEBISINGAN

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan.

Kebisingan juga dapat di artikan sebagai suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.

Page 4: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Atau

Pengertian yang paling sederhana dari noise atau kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan.

Contoh lustrasinya yakni :

Kita mungkin dapat menikmati musik dari grup band rock favorit kita, akan tetapi jika suara musik tersebut mengganggu teman kita yang sedang belajar ataupun tidur maka suara musik dari grup bang favorit kita dapat dikategorikan sebagai suara bising atau “noise”.

Page 5: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

SUMBER KEBISINGAN

Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga. Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Mesin :

Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.

Contonya aktivitas memotong dengan mesin gurinda.

Page 6: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

2. Vibrasi : Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.

3. Pergerakan udara, gas dan cairan : Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, dan lain-lain.

Page 7: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

JENIS – JENIS KEBISINGAN

Jenis-jenis kebisingan berdasarkan sifat dan spektrum bunyi dapat dibagi sebagai berikut:

1. Bising yang kontinyuBising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:•    Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun.•    Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.

Page 8: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

2. Bising terputus-putusyaitu bising yang berlangsung secar tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api.

3. Bising impulsifBising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.

4. Bising impulsif berulangSama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.

Page 9: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

PENGARUH TERHADAP MANUSIA

Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas :

Bising yang mengganggu (Irritating noise).Merupakan bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.

Bising yang menutupi (Masking noise)Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas, secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja , karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.

Bising yang merusak (damaging/injurious noise)Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui Nilai Ambang Batas. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.

Page 10: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

PENYEBAB KEBISINGAN

Beberapa faktor terkait kebisingan yaitu:

1. FrekuensiFrekuensi adalah satuan getar yang dihasilkan dalam satuan waktu (detik) dengan satuan Hz. Frekuensi yang dapat didengar manusia 20-20.000 Hz. Frekuensi dibawah 20 Hz disebut Infra Sound sedangkan frekuensi diatas 20.000 Hz disebut Ultra Sound. Suara percakapan manusia mempunyai rentang frekuensi 250 – 4.000 Hz. Umumnya suara percakapan manusia punya frekuensi sekitar 1.000 Hz.

2. Intensitas suaraIntensitas didefinisikan sebagai energi suara rata-rata yang ditransmisikan melalui gelombang suara menuju arah perambatan dalam media.

Page 11: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

3. AmplitudoAmplitudo adalah satuan kuantitas suara yang dihasilkan oleh sumber suara pada arah tertentu.

4. Kecepatan suaraKecepatan suara adalah suatu kecepatan perpindahan perambatan udara per satuan waktu.

5. Panjang gelombangPanjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh perambatan suara untuk satu siklus.

6. PeriodePeriode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitudo, satuan periode adalah detik.

7. Oktave bandOktave band adalah kelompok-kelompok frekuensi tertentu dari suara yang dapat di dengar dengan baik oleh manusia.

Page 12: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

8. Frekuensi bandwidthFrekuensi bandwidth dipergunakan untuk pengukuran suara di Indonesia.

9. Pure tunePure tone adalah gelombang suara yang terdiri yang terdiri hanya satu jenis amplitudo dan satu jenis frekuensi

10. LoudnessLoudness adalah persepsi pendengaran terhadap suara pada amplitudo tertentu satuannya Phon. 1 Phon setara 40 dB pada frekuensi 1000 Hz

11. Kekuatan suaraKekuatan suara satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per satuan waktu.

12. Tekanan suaraTekana suara adalah satuan daya tekanan suara per satuan.

Page 13: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN ( NAB )

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja

Nomor : KEP-51/MEN/1999, tentang Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan di tempat kerja, ditetapkan sebesar kurang dari 85 dBA. Nilai ambang batas kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata – rata yang masih dapat di terima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap, untuk waktu kerja secara terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

Page 14: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Tabel NAB Kebisingan

Page 15: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

ZONA KEBISINGAN

Daerah dibagi sesuai dengan titik kebisingan yang diizinkan

Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi tempat penelitian, RS, tempat perawatan kesehatan/sosial & sejenisnya.

Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi.

Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan pasar.Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.

Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation Association)

Zona A: intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus dihindari

Zona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu memakai pelindung telinga (earmuff dan earplug)

Zona C: 115-135 dB → perlu memakai ear muff

Zona D: 100-115 dB → perlu memakai ear plug

Page 16: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

DAMPAK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN

Bising merupakan suara atau bunyi yang mengganggu. Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguanAuditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguannon Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan kelelahan.

Dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 17: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

1. Gangguan Fisiologis

Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.

Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.

Page 18: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

2. Gangguan Psikologis

Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.

3. Gangguan Komunikasi

Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.

Page 19: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

4. Gangguan Keseimbangan

Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.

5. Efek pada pendengaran

Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.

Page 20: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas :

1. Tuli sementara (Temporaryt Treshold Shift =TTS)

Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat. Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih kembali.

Page 21: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

2. Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift =PTS)

Diakibatkan waktu paparan yang lama (kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :

a) Tingginya level suara

b) Lama paparan

c) Spectrum suara

d) Temporal pattern, bila kebisingan yang kontinyu maka kemungkinan terjadi TTS akan lebih besar

e) Kepekaan individu

f) Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat (pengaruh synergistik) ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin, dan beberapa obat lainnya.

g) Keadaan kesehatan.

Page 22: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

3. Trauma Akustik

Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak sebagian atau seluruh alat pendengaran yang disebabkan oleh pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras, seperti suara ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang pendengaran atau saraf sensoris pendengaran.

4. Prebycusis

Penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan dikenal dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada nada tinggi). Gejala ini harus diperhitungkan jika menilai penurunan daya dengar akibat pajanan bising ditempat kerja.

Page 23: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

5. Titinus

Tinitus merupakan suatu tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran . Gejala yang ditimbulkan yaitu telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari.

Page 24: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Pengendalian kebisingan

Pengendalian bising merupakan cara bagaimana dapat mencegah pengaruh kebisingan terhadap kesehatan psikologis maupun fisiologis manusia.

beberapa pengendalian kebisingan diantaranya :

a. isolasi yaitu Menjauhkan diri dari sumber suara, dapat melindungi orang dari epidemic bising.

b. membuat penghalang berupa tumbuhan( rumput, semak, pohon), dinding (akustik, kayu, bata/batu)

c. memakai earplug ( sumbat telinga) yang akan mencegah ini akan mengurangi kebisingan 10 – 30 dB.

d. gunakan ear muffs atau penutup telinga; ini akan mengurangi kebisingan 20 – 40 dB.

e. Gunakan helm; ini akan mengurangi kebisingan 5 – 15 dB

Page 25: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

f. Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesing. Merawat mesin secara teraturh. Ruang kontroli. Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikanj. Pemeriksaan kesehatank. Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas

kebisingan)

Page 26: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Pengobatan yang dilakukan tergantung dari penyebabnya. Karena itu pertama kali yang harus dilakukan adalah pemeriksaan dengan tujuan untuk mencari sumber penyebab. Bagi para pekerja industri dan juga pabrik untuk menghindari terpapar bising sebaiknya pengelola perusahaan menyediakan pencegahan alat atau mengurangi tingkat kebisingan dan dan pekerja yang melaksanakan tugasnya di tempat yang bising harus menggunakan alat pelindung telinga serta pengaturan jadwal kerja dengan memperhatikan lama paparan pendengaran pada kebisingan yang diharapkan akan memperkecil kejadian gangguan kesehatan dampak kebisingan.

Page 27: Pengaruh Kebisingan Di Tempat Kerja ( Presentasi )

Sekian dan terima kasih