PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh JHON EDISON PURBA 077033015/IKM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 S E K O L A H P A S C A S A R J A N A pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now! Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
99
Embed
Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
TESIS
Oleh
JHON EDISON PURBA 077033015/IKM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
S
EK O L A
H
PASCASAR J
ANA
id1959527 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
JHON EDISON PURBA 077033015/IKM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Judul Tesis : PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISA-SI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Nama Mahasiswa : Jhon Edison Purba Nomor Pokok : 077033015 Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM) Ketua
(dr. Donald F. Sitompul, Sp.KJ) Anggota
Ketua Program Studi,
(Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM)
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc) Tanggal lulus: 2Juli 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Medan, 02 Juli 2009
JHON EDISON PURBA 077033015/IKM
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Ketidakmampuan bersosialisasi merupakan ketidakmampuan seorang untuk melakukan hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang di sekitarnya yang terjadi pada penderita skizofrenia sebagai akibat tingkah laku simptomatik yang dialami penderita. Perbedaan intervensi berimplikasi terhadap baik buruknya ketidak mampuan bersosialiasasi penderita, yaitu melalui pemberian kegiatan rehabilitasi.
Penelitian ini adalah penelitian survei observasional dengan pendekatan causal comparative studies untuk mengetahui perbedaan ketidakmampuan bersosiliasi pada penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan yang berjumlah 432 penderita dan sampel yang digunakan sebanyak 80 penderita, terdiri dari 40 penderita yang diberi intervensi rehabilitasi dan 40 penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi dengan kreteria (1) penderita skizofrenia rawat inap, (2) jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan (3) usia antara 20 � 35 tahun. Analisis data dilakukan dengan uji pair t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagian besar adalah laki-laki (61,25%), usia antara 30 � 35 tahun (63,5%), tingkat pendidikan SLTP � SLTA (72,5%), tidak kawin (55,0%) dan tidak bekerja (65%). Hasil analisis menunjukkan bahwa t = 38,914 dengan probabilitas 0,025 (p < 0,05). Skor rata-rata (mean) penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi adalah 95,525 > 66 (skor rata-rata/mean hipotetik). Sedangkan skor rata-rata (mean) penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi adalah 60,75 < 66 (skor rata-rata/mean hipotetik). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi dengan penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi, di mana penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.
Disarankan perlu ditingkatkan pemberdayaan unit rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam upaya mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia sebagai akibat simptom-simpton negatif yang dialami penderita skizofrenia. Kata Kunci: Ketidakmampuan Bersosialisasi, Intervensi Rehabilitasi, dan Skizofrenia.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
The disability of socializing is a person inability to perform in a healthy social relationships with people around him that occur in people with schizophrenia as a result of the symptomatic behavior on the patient. The difference in intervention treatment is implicating to whether good or poor the patient�s socialization disability, which through the rehabilitation treatment.
This study is a observasional survey research with causal comparative studies to know the difference socialization disability between schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment and patient with no rehabilitation interventions treatment in North Sumatra Mental Hospital in Medan. Population in this research is that people with schizophrenia hospital stay treatment in North Sumatra Mental Hospital in Medan with amount 432 patients and the samples are 80 patients, consisting of 40 patients who were given the rehabilitation intervention and 40 patients who had not been given to the rehabilitation intervention with the criteria (1) Hospital stayed schizophrenia patients, (2) sex, men and women, and (3) age between 20-35 years. Data analysis is done with the pair t test.
Results of research shows that schizophrenia patient North Sumatra Mental Hospital in Medan are mostly male (61.25%), age between 30-35 years (63.5%), junior secondary education level - high school (72,5%), not married (55.0%) and does not have (65%). Analysis results show that t = 38.914 with a probability 0.025 (p <0.05). The average score (mean) schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment is 95.525> 66 (average score/hipothetic mean). While the average score (mean) schizophrenia patient with no rehabilitation interventions treatment is 60.75 <66 (average score/hipothetic mean). This means that there is a significant difference in socialization disability between schizophrenia patient with no rehabilitation interventions treatment and schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment, where people with schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment have a better ability to socialize better than schizophrenia patient with no rehabilitation interventions treatment.
It is suggested that there should be the empowerment of the rehabilitation unit at North Sumatra Mental Hospital in Medan to overcome the socializing disability on schizophrenia patient which been caused by negative symptomps that happened before.
Keywords: Socializing Disability, Rehabilitation Interventions, and Schizophrenia.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku Angkatan Tahun 2007
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang senantiasa membantu
penyelesaian tesis ini.
8. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda,
Isteri tercinta; Sri Rusmiyati dan anak-anakku; Jefri Greiva Maudung Purba dan
Tari Dwi Astuti Purba.
Akhirnya penulis berharap tesis ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.
Penulis
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
6. Tahun 2005 : S1 Keperawatan Fak. Keperawatan USU Medan
7. Tahun 2009 : Sekolah Pascasarjana USU Medan
Riwayat Pekerjaan
1. Tahun 1989 : Pengangkatan PNS
2. Tahun 2006 : Petugas CMHN
3. Tahun 2005- sekarang : Ka.Sub.Bid Keperawatan III RS. Jiwa Provsu
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Halaman ABSTRAK ............................................................................................................. i ABSTRACT............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL.................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... x BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2. Permasalahan ............................................................................... 7 1.3. Hipotesis ...................................................................................... 7 1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8 1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 9 2.1. Skizofrenia ................................................................................... 9 2.1.1. Etiologi Skizofrenia.����������................. 11 2.1.2. Kriteria Diagnostik Skizofrenia�������............ 14 2.1.3. Tipe-tipe Skizofrenia...........................������..... 16 2.1.4. Perjalanan Penyakit dan Prognosis�������....... 19 2.1.5. Prognosis .........................�����������.... 20 2.2.. Ketidakmampuan Bersosialisasi .�����������..... 22 2.2.1. Gambaran Umum Individu yang Mengalami Ketidak mampuan Bersosialisasi ........���������...... 24 2.2.2. Ciri Individu yang Mengalami Ketidakmampuan Bersosialisasi ........�������������....... 25 2.2.3. Aspek-aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi ���.... 26
2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Ketidak mampuan Bersosialisasi pada Pasien Skizofrenia ��... 30
2.3. Rehabilitasi �������������������...... 31 2.3.1. Falsafah dan Motivasi Upaya Rehabilitasi.����...... 32 2.3.2. Aspek-aspek Rehabilitasi.......................�����...... 34 2.3.3. Maksud dan Tujuan Dasar Rehabilitasi............................ 35 2.3.4. Tahap-tahap Rehabilitasi.................................................. 36 2.3.5. Arus Pasien dalam Unit Rehabilitasi ............................... 40
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
2.4. Pengaruh Intervensi Rehabilitasi terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia............................................ 42
2.5. Kerangka Konsep Penelitian........................................................ 48 BAB 3. METODE PENELITIAN....................................................................... 49 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................... 49 3.2.. Lokasi Penelitian........................................................................... 49 3.3.. Waktu Penelitian........................................................................... 50 3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling........................................ 50 3.5. Metode Pengumpulan Data........................................................... 52 3.6. Variabel dan Definisi Operasional................................................ 59 3.7. Metode Analisis Data.................................................................... 60 BAB 4. HASIL PENELITIAN............................................................................ 62
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................. 62 4.2. Karakteristik Responden................................................................ 63 4.3. Analisa Univariat........................................................................... 67 4.4. Analisa Bivariat............................................................................. 69 BAB 5. PEMBAHASAN..................................................................................... 73 5.1. Karakteristik Penderita Skizofrenia............................................... 73 5.2. Pengaruh Intervensi Rehabilitasi pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat Inap di RSJD Provinsi Sumatera Utara................... 74 5.3. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 79 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 80 6.1. Kesimpulan..................................................................................... 80 6.2. Saran............................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 82
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
3.1. Distribusi Penderita yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ����������.......... 51 3.2. Distribusi Alat Ukur Ketidakmampuan Bersosialisasi.......................... 53 3.3. Hasil Uji Validitas dan Realiabilitas Alat Ukur ������........... 57 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Diberi Intervensi Rehabilitasi �������������........... 64 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi ..����������................................ 65 4.3. Distribusi Perolehan Skor Rata-rata Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia Berdasar Aspek-aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi ��������������������........ 67 4.4. Kriteria Penilaian Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia Berdasar Kuesioner Ketidakmampuan Bersosialisasi........ 68 4.5. Perbedaan Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia yang Diberi Intervensi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi ��. 70 4.6. Distribusi Skor Equal Varians Penderita Skizofrenia yang
Diberi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi ������............ 71
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
2.1. Landasan Teori dan Konsep Penelitian ���������... 47 2.2. Kerangka Konsep Penelitian �������������... 48 3.1. Desain Penelitian ������������������. 49 3.2. Rumus Product Moment Karl Pearson ���������� 54 3.3. Rumus Part Whole �����������������.. 55 3.4. Rumus Analisis Varians Hoyt ������������..... 56 3.5. Rumus Pair t � test ...................................................................... 60
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
1. Hasil Studi Pendahuluan Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara����������������. 85
3. Data Penelitian................................................................................ 95
4. Analisa Data Penelitian................................................................... 97
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak permasalahan sosial yang
muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial budaya
serta krisis ekonomi yang tidak kunjung usai. Hal ini akan semakin memicu atau
meningkatkan berbagai gangguan kejiwaan di masyarakat, dari gangguan jiwa yang
ringan hingga gangguan jiwa yang tergolong berat (Balitbang Depkes, 2001). Dengan
demikian, jelaslah bahwa jumlah penderita gangguan jiwa berat diperkirakan akan
semakin meningkat di negara-negara yang sedang dilanda krisis ekonomi.
Di Indonesia diperkirakan terdapat 2 � 3 orang per 1000 orang menderita
gangguan jiwa berat (Maramis, 1994). Hasil Survey Kesehatan Mental Rumah
Tangga (SMART) tahun 1995 yang dilakukan di 11 kota di Indonesia menemukan
bahwa 185 orang per 1000 penduduk dewasa menunjukkan adanya gejala gangguan
kesehatan jiwa. Hal ini berarti bahwa dalam setiap rumah tangga di Indonesia paling
tidak terdapat 1 orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa dan membutuhkan
pelayanan kesehatan.
Gangguan kejiwaan merupakan salah satu dari 4 masalah kesehatan utama
di negara-negara maju. Keempat masalah kesehatan utama tersebut adalah penyakit
degeneratif, kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan (Mardjono, 1992). Salah satu
bentuk gangguan kejiwaan yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi adalah
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
skizofrenia, di mana hingga saat ini penanganannya belum memuaskan. Hal ini
terutama terjadi di negara-negara yang sedang berkembang karena ketidaktahuan
keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa ini (Hawari, 2003).
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan berat dan menunjukkan
adanya disorganisasi (kemunduran) fungsi kepribadian, sehingga menyebabkan
disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994). Gangguan jiwa jenis ini dapat terjadi
mulai sekitar masa remaja dan kebanyakan penderitanya adalah berjenis kelamin laki-
laki dan menjadi sakit pada usia antara 15 � 35 tahun, sedangkan pada perempuan
kebanyakan penampakan gejala antara usia 25 � 35 tahun (Kaplan, dkk, 1991).
Gangguan kejiwaan skizofrenia ini sering menyebabkan kegagalan individu dalam
mencapai berbagai keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan menyebabkan
penderita menjadi beban keluarga dan masyarakat (Candra, 2004).
Prabandari, dkk (2003) menyebutkan bahwa prevalensi skizofrenia
di Indonesia diperkirakan 1 permil, meski angka yang pasti belum diketahui karena
penelitian prevalensi skizofrenia secara khusus belum dilakukan di Indonesia.
Berdasarkan data rekam medik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
tahun 2008, diketahui bahwa dari 458 penderita yang dirawat inap yang menderita
skizofrenia berjumlah 442 orang (94,47%) dengan berbagai tipe. Penderita
skizofrenia yang dirawat inap terbanyak berasal dari kota Medan, yaitu 188 (41,04%)
dan sisanya berasal dari berbagai kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Mengingat bahwa skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat,
maka penderita sering memperlihatkan berbagai gejala psikopatologis secara nyata
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
yang membuat mereka terlihat berbeda dalam penampilan, cara berbicara dan tingkah
lakunya, sehingga keluarga dan masyarakat sering menolak keberadaan mereka.
Terjadinya pemisahan secara sosial terhadap individu yang mengalami gangguan
skizorenia membuat kehidupan sosial mereka menjadi mundur dan semakin tidak
terampil secara sosial atau penderita akan mengalami ketidakmampuan bersosialisasi
(sosial disabilitas). Ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia
tergantung dari tingkat keparahan simptom psikologis yang dialami penderita,
di mana semakin dominan tingkah laku simptomatologik menguasai seluruh tingkah
lakunya, semakin buruk juga ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami oleh
penderita.
Kontjoro (1989) menyatakan ketidakmampuan bersosialisasi merupakan
ketidakmampuan seseorang untuk bersikap dan bertingkah laku yang dapat diterima
oleh lingkungan sosialnya. Individu yang dalam kehidupannya menuruti kemauannya
sendiri, tanpa mengindahkan norma-norma sosial yang berlaku, mengganggu
lingkungan dan tidak terampil secara sosial dianggap mengalami gangguan kejiwaan
atau perilakunya menyimpang dan hal ini tidak dapat diterima oleh lingkungannya.
Semakin berat gangguannya, maka semakin keras pula usaha masyarakat untuk
mengusir, menolak atau mengisolasi dengan alasan ketertiban, keamanan dan
ketenteraman, sehingga kondisi ini menuntut suatu penanganan yang serius dari
berbagai disiplin ilmu.
Berbagai upaya perbaikan terhadap tingkah laku simptomatik yang dialami
penderita telah dilakukan di rumah sakit jiwa, diantaranya dengan menggunakan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
obat-obatan psikofarmaka modern yang umumnya berhasil mempercepat hilangnya
atau kurangnya gejala-gejala psikiatrik. Namun pengobatan secara medik saja tanpa
ditindaklanjuti oleh usaha rehabilitasi akan membuat penderita akan mengalami
kekambuhan, melembaga (institusionalisasi) bahkan terjadi kronisitas (penderita
menahun yang akan memenuhi rumah sakit jiwa) sehingga menyebabkan semakin
bertambah buruknya ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami para penderita.
Dengan semakin banyaknya penderita skizofrenia yang mengalami ketidak
mampuan bersosialisasi, Direktorat Kesehatan Jiwa (1985) menyarankan agar tim
rehabilitasi yang bekerja di rumah sakit jiwa dapat mempersiapkan pasien secara
total, baik organik, biologik, psikik, sosiokultural dan vokasional, sehingga penderita
secara fisik, mental dan sosial dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat,
dapat hidup secara mandiri dan berguna dalam masyarakat. Upaya-upya untuk
mempersiapkan penderita secara total, dikenal dengan upaya rehabilitasi.
Rahabilitasi adalah suatu proses yang kompleks meliputi berbagai disiplin
ilmu dan merupakan gabungan dari usaha medik, sosial, edukasional dan vokasional
yang terpadu untuk mempersiapkan, menyalurkan/menempatkan dan membina
seseorang agar dapat mencapai kambali taraf kemampuan fungsional setinggi
mungkin (Dit. Keswa, 1982). Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita
Cacat, menyebutkan bahwa rehabilitasi adalah suatu proses refungsionalisasi dan
pengembangan untuk memungkinkan penderita cacat mampu melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat dengan tujuan mengembalikan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
individu menjadi warga yang produktif, memiliki peranan dan dapat berinteraksi
dengan masyarakat di lingkungannya.
Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa rehabilitasi merupakan
kegiatan ekstramural dari pengobatan penderita sehingga selalu diorentasikan pada
pengobatan-pengobatan secara medis semata. Kadangkala penderita hanya diberikan
pengobatan medis tanpa memperhatikan masalah-masalah pekerjaan dan sosial
pasien. Atas dasar anggapan tersebut dan mungkin pula kurang pengertian tentang
pentingnya upaya rehabilitasi, maka ada kecenderungan pelayanannya dipisahkan
dari pengobatan atau bahkan dilakukan sekedarnya tanpa menyadari tujuannya atau
upaya rehabilitasi sama sekali tidak dilaksanakan.
Sebagian besar penderita skizofrenia yang berobat ke rumah sakit jiwa tidak
dapat segera dipulangkan dan tidak secara cepat memperoleh kondisi sebaik semula.
Penderita jenis ini merupakan bagian terbanyak yang dirawat di rumah sakit jiwa dan
mereka ini yang sebaiknya segera memperoleh pelayanan rehabilitasi. Jika penderita
tersebut tidak mendapatkan rehabilitasi akan membuat mereka tidak dapat mencapai
keterampilan sosial yang lebih baik. Kuntjoro (1989) menjelaskan bahwa jika dalam
penanggulangan penderita skizofrenia hanya ditujukan kepada gangguan klinisnya
tanpa menangani tingkah laku sosial, okupasional dan tingkah laku lainnya, berarti
pasien hanya memperoleh penyembuhan sementara, sehingga mereka akan
mengalami kekambuhan secara berulang dan akhirnya dianggap mundur (regresi).
Dari hasil penelitian aspek keluarga dan kekambuhan pada penderita
skizofrenia yang dilakukan Leff, dkk (1990) untuk mengevaluasi manfaat intervensi
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
psikososial pada keluarga penderita skizofrenia yang dikombinasikan dengan
pemberian neuroleptik, sebagian besar memperlihatkan hasil yang bermakna dalam
menurunkan angka kekambuhan. Oleh karenanya dianggap perlu untuk memasukkan
suatu program psikososial berupa rehabilitasi pada keluarga dalam pengobatan
skizofrenia yang sifatnya multidimensional dan interaksional.
Penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa (1985) mengenai
keadaan hubungan sosial penderita cacat psikososial memperkuat hasil penelitian
di atas. Penelitian tersebut membuktikan bahwa dari 1222 penderita rehabilitasi yang
dirawat di rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia, persentasi tinggi yaitu 29,21%
(fungsi sosialnya baik), 59,98% (sedang) dan 8,35% (kurang). Martono (1990)
menemukan bahwa ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang
dipulangkan setelah menjalani proses rehabilitasi dalam taraf yang baik karena
sebelum dipulangkan mereka telah mendapat pendidikan rehabilitasi terlebih dahulu.
Namun berdasarkan pengamatan faktual yang penulis lakukan didapati bahwa
kegiatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara belum
berjalan sebagaimana mestinya, sehingga masih banyak penderita skizofrenia yang
dirawat inap mengalami ketidakmampuan bersosialisasi pada tingkat yang buruk. Hal
ini terbukti dari hasil survey awal yang penulis lakukan pada tanggal 2 Maret 2009
terhadap 10 penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatera Utara, di mana penderita berada pada skor rata-rata 2.527 yang
berarti bahwa penderita skizofrenia yang dirawat inap tanpa mengikuti kegiatan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
rehabilitasi akan mengalami ketidakmampuan bersosialisasi (sosial disabilitas) pada
tingkat yang buruk.
Mengingat demikian pentingnya upaya rehabilitasi terhadap pemulihan
penderita skizofrenia, maka penelitian tentang pengaruh intervensi rehabilitasi dalam
mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi menjadi penting dilakukan, mengingat
konsekuensi terjadinya ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap
kehidupan penderita dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan bahwa
permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh intervensi rehabilitasi
terhadap ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.
1.3. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah intervensi rehabilitasi
berpengaruh secara signifikan dalam mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi pada
penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi
rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang
dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi rumah
sakit jiwa tentang pentingnya upaya rehabilitasi terhadap kesembuhan penderita
skizofrenia yang dirawat inap. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi
sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan jiwa masyarakat, khususnya
bidang promosi kesehatan dalam merancang metode promosi kesehatan dalam bentuk
rehabilitasi dalam mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Menurut Morel (dalam Coleman, dkk, 1980) menggunakan istilah demence
precoce atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang
sesuai dengan pengertian skozofrenia sekarang. Hal tersebut dilaporkan dalam bentuk
kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran/
keruntuhan fungsi intelek yang gawat sekali. Berikutnya Kraeplin (dalam Coleman,
dkk, 1980) mensistematiskan istilah tersebut menjadi dementia praecox yang
merupakan kamerosotan otak (dementia) yang diderita oleh orang muda (praecox)
yang pada akhirnya dapat menyebabkan kekaburan keseluruhan kepribadian.
Kraeplin percaya bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang aneh pada penderita
skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu penyakit. Pada akhirnya
Eugen Bleuler (dalam Coleman, dkk, 1980) memperkenalkan istilah skizofrenia atau
�jiwa yang terbelah�, sebab gangguan ini ditandai dengan disorganisasi proses
berpikir, rusaknya koherensi antara pikiran dan perasaan, serta berorientasi diri
kedalam dan menjauh dari realitas yang intinya terjadi perpecahan antara intelek dan
emosi.
Sesuai dengan perkembangannya pengertian skozofrenia semakin meluas,
seperti yang diberikan oleh Kaplan dan Sadock (1994) bahwa skozofrenia adalah
sebagai suatu gangguan dengan etiologi tidak diketahui yang ditandai oleh gejala
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
psikotik yang secara berarti mengganggu fungsi dan menyangkut gangguan dalam
perasaan, berpikir dan berperilaku. Gangguan ini kronik dan umumnya memiliki fase
prodromal, fase aktif dengan delusi, halusinasi atau keduanya dan suatu fase residual
dimana gangguan itu mungkin dalam keadaan remisi.
Halgin dan Whitbourne (1995) menyatakan skizofrenia merupakan gangguan
akibat suatu rangkaian simptom seperti gangguan dalam isi pikiran, bentuk pikiran,
persepsi, afeksi, kepekaan diri, motivasi, tingkah laku dan fungsi interpersonal.
Selanjutnya Freud (dalam Roan, 1979) mengatakan bahwa skozofrenia adalah suatu
peristiwa regresi atau penarikan diri yang narsistik akibat kelemahan struktur ego
karena faktor psikogen atau somatik. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh
Cameron dan Rychlak (1985) yaitu gangguan skizofrenia adalah usaha regresi untuk
melarikan tension dan kecemasan dengan cara mengabaikan hubungan realitas objek
interpersonal dan membentuk delusi dan halusinasi.
Defenisi yang lebih rinci mengenai skizofrenia bersumber dari Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Indonesia (PPDGJ-III) yang
mengemukakan bahwa gangguan skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik
dengan gangguan dasar pada kepribadian, terjadi distorsi khas proses pikir, kadang-
kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari
luar dirinya, paham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, efek abnormal
yang tidak terpadu dengan situasi nyata/sebenarnya dan autisme.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Skizofrenia merupakan gangguan yang tidak ditimbulkan oleh satu faktor
saja, setiap subtipe mempunyai sebab-sebab sendiri. Davidoff (1991) mengulas
beberapa penemuan yang menonjol mengenai penyebab gangguan skizofrenia.
a. Keterlibatan faktor keturunan
Secara umum dapat dikatakan semakin dekat hubungan genetiknya dengan
pasien, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menderita gangguan
tersebut. Hal ini sering disebut concordant, yaitu anak kembar dari satu telur
mempunyai kemungkinan tiga sampai enam kali lebih besar untuk sama-sama
menderita gangguan skizofrenia dibandingkan dengan anak kembar dari dua telur.
b. Faktor lingkungan
Beberapa penelitian menyatakan bahwa ibu yang terlalu melindungi,
hubungan perkawinan orang tua yang kurang sehat, kesalahan dalam pola komunikasi
diantara anggota keluarga dapat menimbulkan skizofrenia.
Skizofrenia tidak diduga sebagai suatu penyakit tunggal tetapi sebagai
sekelompok penyakit dengan ciri-ciri klinik umum. Banyak teori penting telah
diajukan mengenai etiologi dan ekspresi gangguan ini, salah satunya yang
diungkapkan oleh Residen Bagian Psikiatri UCLA (1997), yaitu:
c. Teori biologik dan genetik
Penelitian keluarga (termasuk penelitian kembar dan adopsi) sangat
mendukung teori bahwa faktor genetik peran penting dalam transmisi
skizofrenia atau paling tidak memberi suatu sifat kerawanan dan juga dapat
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
menjadi penyebab peningkatan insidens dari sindrom mirip-mirip skizofrenia
(gangguan kepribadian skizoafektif, skizotipik dan lainnya) yang terjadi
dalam keluarga.
d. Hipotesis neurotransmitter
Penelitian terakhir memperlihatkan adanya kelebihan reseptor dopaminergik
dalam susunan syaraf pusat (SSP) penderita skizofrenik. Pada hakekatnya neuroleptik
diduga efektif karena kemampuannya memblokir reseptor dopaminergik. Penelitian
mengenai skizofrenik yang tidak di obati juga mengungkapkan suatu kelebihan dari
reseptor dopaminergik yang secara langsung berlawanan dengan teori bahwa temuan
ini berhubungan dengan pemberian neuroleptik.
e. Pencetus psikososial
Stressor sosiolingkungan sering menyebabkan timbulnya serangan awal dan
kekambuhan skizofrenia serta dapat diduga sebagai suatu terobosan kekuatan
protektif dengan tetap mempertahankan kerawanan secara psiko biologik dalam
pengendalian. Tiga tindakan emosi yang dinyatakan (EE) di lingkungan rumah:
komentar kritis, permusuhan dan keterlibatan emosional yang berlebihan terbukti
menyebabkan peningkatan angka kekambuhan skizofrenia.
Etiologi atau penyebab skizofrenia yang lebih rinci dijelaskan oleh Kaplan
dan Sadock (1997) sebagai berikut:
a. Model diatesis-stress
Suatu model untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial dan
lingkungan adalah model diatesis-stress. Model ini merumuskan bahwa
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang jika
dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress akan
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia.
b. Faktor biologis
Semakin banyak penelitian telah melibatkan peranan patofiologis
untuk daerah tertentu di otak termasuk sistem limbik, korteks frontalis dan
ganglia basalis. Ketiga daerah tersebut saling berhubungan sehingga disfungsi
pada salah satu daerah tersebut mungkin melibatkan patologi primer di daerah
lainnya sehingga menjadi suatu tempat potensial untuk patologi primer pasien
skizofrenik.
c. Genetika
Penelitian klasik awal tentang genetika dari skizofrenia dilakukan di tahun
1930-an yang menemukan bahwa seseorang kemungkinan menderita skizofrenia jika
anggota keluarga lainnya juga menderita skizofrenia adalah berhubungan dengan
dekatnya hubungan persaudaraan tersebut.
d. Faktor psikososial
Klinisi harus mempertimbangkan faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi skizofrenia karena para ahli telah membuktikan bahwa terapi
obat saja tidak cukup untuk mendapatkan perbaikan klinis yang maksimal.
Secara historis telah diperdebatkan bahwa suatu faktor psikososial secara
langsung dan secara kausatif berhubungan dengan perkembangan skizofrenia.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Kriteria diagnostik skizofrenia yang dikemukakan oleh Halgin dan
Whithbourne (1995) adalah sebagai berikut:
a. Gangguan pada isi pikiran
Delusi atau kepercayaan salah yang mendalam merupakan gangguan
pikiran yang paling umum dan sering dihubungkan dengan skizofrenia.
Delusi ini mencakup delusi rujukan, penyiksaan, kebesaran, cinta, kesalahan
diri, kontrol, nihil atau dosa dan pengkhianatan. Delusi lain berkenan dengan
kepercayaan irasional mengenai suatu proses berpikir, seperti percaya bahwa
pikiran bisa disiarkan, dimasuki yang lain atau hilang dari alam pikirannya
karena paksaan dari orang lain atau objek dari luar. Delusi somatik meliputi
kepercayaan yang salah dan aneh tentang kerja tubuh, misalnya pasien
skizofrenia menganggap bahwa otaknya sudah dimakan rayap.
b. Gangguan pada bentuk pikiran, bahasa dan komunikasi
Proses berpikir dari pasien skizofrenia dapat menjadi tidak
terorganisasi dan tidak berfungsi, kemampuan berpikir mereka menjadi
kehilangan kohesivitas dan logika, cara mereka mengekspresikan ide dalam
pikiran dan bahasa dapat menjadi tidak dapat dimengerti, akan sangat
membingungkan jika kita berkomunikasi dengan penderita gangguan pikiran.
Contoh umum gangguan berpikir adalah inkoheren, kehilangan asosiasi,
neologisme, blocking dan pemakaian kata-kata yang salah.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Halusinasi adalah salah satu simpton skizofrenia yang merupakan
kesalahan dalam persepsi yang melibatkan kelima alat indera kita, walaupun
halusinasi tidak begitu terikat pada stimulus yang di luar tetapi kelihatan
begitu nyata bagi pasien skizofrenia. Halusinasi tidak berada dalam kontrol
individu, tetapi terjadi begitu spontan walaupun individu mencoba untuk
menghalanginya.
d. Gangguan afeksi (perasaan)
Pasien skizofrenia selalu mengekspresikan emosinya secara abnormal
dibandingkan dengan orang lain. Secara umum, perasaan itu konsisten dengan
keadaan emosi, tetapi reaksi yang ditampilkan tidak sesuai dengan
perasaannya.
e. Gangguan psikomotor
Pasien skizofrenia kadang akan berjalan dengan aneh dan cara yang
berantakan, memakai pakaian aneh atau membuat mimik yang aneh atau
pasien skizofrenia akan memperlihatkan gangguan katatonik stupor (suatu
keadaan di mana pasien tidak lagi merespon stimulus dari luar, mungkin tidak
mengetahui bahwa ada orang di sekitarnya), katatonik rigid (mempertahankan
suatu posisi tubuh atau tidak mengadakan gerakan) dan katatonik gerakan
(selalu mengulang suatu gerakan tubuh).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Pasien skizofrenia mengalami kesulitan dalam mengadakan hubungan dengan
orang lain karena ketidakmampuan mengontrol keadaan emosi dan karena keanehan
dari pikiran dan tingkah laku mereka. Akhirnya orang lain menjauhi mereka dan
bagian terpenting kesempatan dari hubungan dengan realita menjadi hilang. Ada juga
pasien skizofrenia yang mengadakan isolasi dengan sendirinya. Isolasi sosial akan
selalu menyebabkan kerusakan dalam hubungan sosial, setelah sekian lama mereka
akan ditolak dan diperlakukan jauh kedalam alam fantasi dan delusi.
g. Gangguan kepekaan diri
Pasien skizofrenia selalu bingung akan identitas keberadaan mereka dan
mereka tidak begitu pasti akan keberadaan diri mereka yang benar atau tidak dan
selalu bertanya-tanya keberadaan dirinya yang pasti.
h. Gangguan motivasi
Pasien skizofrenia mungkin akan mendapatkan bahwa dirinya tidak
termotivasi yang dikarenakan kekurangan dorongan atau interest (keinginan)
dalam mengikuti suatu kejadian tingkah laku atau karena adanya ambivalensi
dalam suatu pemilihan.
2.1.3. Tipe-tipe Skizofrenia
Tipe skizofrenia menurut ICD-X dan PPDGJ III meliputi:
a. Skizofrenia Paranoid (F2.0)
Skizofrenia jenis ini yang paling sering dijumpai di negara manapun.
Gambaran klinis didominasi oleh waham yang secara relatif stabil, sering kali bersifat
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
paranoid diserta oleh halusinasi, terutama halusinasi pendengaran. Gangguan-
gangguan afektif, dorongan kehendak (volition) dan pembicaraan serta gejala-gejala
katatonik tidak menonjol.
b. Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
Suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan afektif yang jelas dan secara
umum juga dijumpai waham dan halusinasi yang bersifat mengambang serta terputus-
putus (flagmentar), perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat
diramalkan serta umumnya mannerisme. Suasana perasaan (mood) pasien dangkal
dan tidak wajar (inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau
perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self-absorbed smilling) atau sikap
yang angkuh dan agung (lofty manner). Proses pikir mengalami disorganisasi dan
pembicaraan tak menentu serta inkoheren. Ada kecenderungan tetap menyendiri
(solitary) dan perilaku tampak hampa tujuan dan hampa perasaan.
c. Skizofrenia Katatonik (F20.2)
Gangguan psikomotor yang menonjol merupakan gambaran yang
penting dan dominan serta dapat bervariasi antara kondisi ekstrim seperti
hiperkinesis dan stupor atau antara sifat penurut yang otomatis dan
negativisme. Sikap dan posisi tubuh yang dipaksakan dapat dipertahankan
untuk jangka waktu yang lama. Episode kegelisahan disertai kekerasan
(violent) mungkin merupakan gambaran keadaan ini yang menyolok.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
d. Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)
Kondisi-kondisi yang memenuhi kriteria diagnostik umum untuk
skizofrenia tetapi tidak sesuai dengan subtipe paranoid, hebefrenik dan
katatonik atau memperlihatkan gejala lebih dari satu sub tipe tanpa gambaran
predominasi yang jelas untuk suatu kelompok diagnosis yang khas.
e. Depresi Pasca-Skizofrenik (F20.4)
Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama dan timbul sesudah
suatu serangan penyakit skizofrenia. Beberapa gejala skizofrenik harus tetap ada
tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya. Gangguan depresif ini disertai
oleh suatu peningkatan resiko bunuh diri.
f. Skizofrenia Residual (F20.5)
Suatu stadium kronis dalam perkembangan gangguan skizofrenia,
di mana telah terjadi progresi yang jelas dari stadium awal (terdiri dari satu
atau lebih episode dengan gejala psikotik yang memenuhi kriteria umum
untuk skizofrenia) ke stadium lebih lanjut yang ditandai secara khas oleh
gejala-gejala negatif jangka panjang walaupun belum tentu ireversibel.
g. Skizofrenia Simpleks (F20.6)
Suatu kelainan yang tidak lazim ada perkembangan yang bersifat
perlahan tetapi progresif mengenai keanehan tingkah laku, ketidakmampuan
untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan penurunan kinerja secara
menyeluruh, tidak terdapat waham dan halusinasi. Ciri-ciri negatif yang
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
menonjol adalah afek yang menumpul, hilangnya dorongan kehendak dan
bertambahnya kemunduran sosial.
h. Skizofrenia lainnya (F20.8)
Termasuk skizofrenia senestopatik, gangguan skizofreniform yang Tak
Tergolongkan. Tidak termasuk gangguan skizofrenia akut, skizofrenia siklik,
skizofrenia laten.
i. Skizofrenia YTT (F20.9)
Tipe-tipe skizofrenia yang tak tergolongkan
2.1.4. Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Perjalanan penyakit skizofrenia yang dijelaskan oleh Kaplan dan Sadock
(1997) bahwa suatu pola gejala premorbid mungkin merupakan tanda pertama dari
penyakit, walaupun gejala biasanya dikenali secara retrospektif. Secara karakteristik,
gejala dimulai pada masa remaja diikuti dengan perkembangan gejala prodromal
dalam beberapa hari sampai beberapa tahun. Onset gejala yang mengganggu terlihat
disesuaikan oleh suatu perubahan sosial atau lingkungan seperti pindah sekolah,
pengalaman dengan kematian sanak saudara. Sindroma prodromal (fase awal
penyakit) dapat berlangsung selama satu tahun atau lebih sebelum onset gejala
psikotik yang jelas.
Setelah episode psikotik yang pertama, pasien memiliki periode
pemulihan yang bertahap yang dapat diikuti oleh lamanya periode fungsi
yang relatif normal, tetapi relaps biasanya terjadi jika pola umum dari
penyakit yang ditemukan dalam lima tahun pertama setelah diagnosis
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
biasanya memperkirakan perjalanan yang diikuti pasien. Masing-masing
relaps psikosis diikuti oleh pemburukan lebih lanjut pada fungsi dasar pasien.
Perjalanan klasik skizofrenia adalah satu eksaserbasi dan remisi. Perbedaan
utama antara skizofrenia dan gangguan mood adalah pasien skizofrenia gagal
untuk kembali ke fungsi dasar setelah masing-masing relaps. Seringkali suatu
depresi pasca psikotik yang dapat diobservasi secara klinis mengikuti suatu
episode psikotik dan kerentanan pasien skizofrenik terhadap stress biasanya
selama hidup.
Gejala positif cenderung menjadi parah dengan berjalannya waktu,
tetapi gejala negatif yang menimbulkan ketidakmampuan secara sosial atau
gejala defisit dapat meningkat keparahannya. Walaupun kira-kira sepertiga
dari semua pasien skizofrenik mempunyai eksistensi sosial yang marginal
atau terintegrasi, sebagian besar memiliki kehidupan yang ditandai oleh tidak
adanya tujuan, inaktivitas, perawatan di rumah sakit yang sering dan tinggal
di lingkungan perkotaan, tunawisma dan kemiskinan.
2.1.5. Prognosis
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa lebih dari periode 5 sampai 10
tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali di rumah sakit karena skizofrenia,
hanya kira-kira 10% sampai 20% pasien dapat digambarkan memiliki hasil yang baik,
lebih dari 50% pasien dapat digambarkan memiliki hasil yang buruk dengan
perawatan di rumah sakit yang berulang, eksaserbasi gejala, episode gangguan mood
berat dan usaha bunuh diri. Rentang angka pemulihan yang dilaporkan di dalam
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
literatur adalah 10% sampai 60% dan perkiraan yang beralasan adalah bahwa 20%
sampai 30% dari semua pasien skizofrenia mampu menjalani kehidupan yang agak
normal. Kira-kira 20% sampai 30% dari pasien terus mengalami gejala yang sedang
dan 40% sampai 60% dari pasien terus terganggu secara bermakna oleh gangguannya
selama seumur hidupnya (Kaplan dan Sadock, 1997).
Gambaran yang menunjukkan prognosis baik dan buruk dalam skizofrenia
(Kaplan dan Sadock, 1997) digambarkan di bawah ini.
a. Skizofrenia prognosis baik
Berkaitan dengan onset lambat, faktor pencetus yang jelas, onset akut, riwayat
sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang baik, gejala gangguan mood (terutama
gangguan depresif), menikah, riwayat keluarga gangguan mood, sistem pendukung
yang baik dan gejala positif.
b. Skizofrenia prognosis buruk
Berkaitan dengan onset muda, tidak ada faktor pencetus, onset tidak jelas,
riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang buruk, perilaku menarik diri,
austistik, tidak menikah, bercerai, atau janda/duda, riwayat keluarga skizofrenia,
sistem pendukung yang buruk, gejala negatif, tanda dan gejala neurologist, riwayat
trauma prenatal, tidak ada remisi dalam tiga tahun, sering relaps dan riwayat
penyerangan.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Menurut World Health Organization (WHO, 1989) ketidakmampuan
bersosialisasi (social disability) adalah ketidakmampuan individu dalam melakukan
hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang di sekitarnya. Karena
ketidakmampuan mereka untuk bersosialisasi, beberapa individu memiliki masalah
untuk menjalani hidup bersama dengan individu normal. Mereka sulit untuk
melakukan semua aktivitas seperti yang dilakukan oleh individu normal yang ada
di sekitarnya.
Kuntjoro (1989) menjelaskan bahwa kemunduran sosial atau ketidak
mampuan bersosialisasi adalah ketidakmampuan individu untuk bersikap dan
bertingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan sosialnya. Individu yang dalam
kehidupannya menuruti kemauan sendiri tanpa mengidentifikasikan norma sosial dan
mengganggu lingkungan dianggap tidak terampil secara sosial atau disebut
mengalami ketidakmampuan bersosialisasi atau kemunduran sosial. Individu hidup
dalam dunianya sendiri (autistik) yang tidak dapat dimengerti dan tidak dapat
diterima oleh orang lain. Hal ini berarti pula individu tidak mengindahkan tuntutan
lingkungan sosialnya atau tidak mampu menyesuaikan diri yang selanjutnya oleh
WHO (1980) disebut sebagai cacat psikososial (psychosocial disability).
Pengertian yang lebih rinci mengenai ketidakmampuan bersosialisasi
diungkapkan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa (1996), yaitu suatu keadaan di mana
individu bertingkah laku yang tidak lazim, kacau atau secara sosial tidak dapat
diterima atau tidak pantas muncul. Tingkah laku yang tidak lazim adalah tingkah laku
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
yang diperlihatkan oleh pasien yang sifatnya tidak biasa, aneh dan kadang-kadang
tidak dapat diterima oleh masyarakat. Namun perlu diperhatikan pula bahwa gaya
hidup individu berbeda dari gaya hidup orang lain, terutama jika ia berasal dari suku
atau masyarakat kebudayaan tertentu.
Di Indonesia istilah cacat mempunyai arti dari ketiga keadaan berikut:
�impairment, disabilities dan handicap�, karena sangat luasnya pengertian istilah-
istilah tersebut, maka Forum Asean merekomendasikan penggunaan definisi-definisi
yang ditetapkan oleh WHO (1989) dengan maksud untuk memudahkan kepentingan
komunikasi. Istilah-istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Impairment
Impairment adalah hilangnya atau adanya kelainan (abnormalitas) dari pada
struktur atau fungsi yang bersifat psikologik, fisiologik atau anatomik. Cacat dapat
bersifat sementara (temporer) ataupun menetap (permanen). Termasuk di sini apa saja
yang biasa disebut dengan anomali defect yang terjadi pada anggota gerak, organ,
jaringan atau struktur tubuh, termasuk sistem fungsi mental. Kondisi cacat merupakan
eksteriorasi keadaan patologik yang prinsipnya mencerminkan gangguan kesehatan
yang terjadi pada tingkat organ.
b. Disabilities (disability)
Disability merupakan keterbatasan atau kurangnya kemampuan (akibat dari
adanya cacat) untuk melakukan kegiatan dalam batas-batas dan cara yang dianggap
normal bagi manusia. Kondisi ini dapat bersifat sementara, menetap dan membaik
atau memburuk. Dapat timbul sebagai akibat langsung adanya cacat atau secara tak
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
langsung sebagai reaksi individu, khususnya secara psikologik pada cacat fisik dan
sensorik.
c. Handicap
Handicap adalah kemunduran pada seseorang akibat adanya cacat atau
disabilitas yang membatasi atau mencegahnya untuk dapat berperan normal bagi
individu (sesuai umur, sex dan faktor sosial budaya). Kondisi ini ditandai dengan
adanya ketidaksesuaian antara prestasi seseorang atau statusnya dengan harapannya
atau kelompoknya. Handicap merupakan sosialisasi dari pada cacat dan disabilitas
dan mencerminkan konsekwensi bagi individu dalam budaya, sosial, ekonomi dan
lingkungannya yang berpangkal pada adanya cacat dan disabilitas.
2.2.1. Gambaran Umum Individu yang Mengalami Ketidakmampuan Bersosialisasi
Individu yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi digambarkan oleh
WHO (1989), bahwa angka rata-rata kematian diantara individu yang mengalami
ketidakmampuan bersosialisasi lebih banyak dibanding individu yang normal.
Seringkali kekurangan perhatian dalam sosialisasi tentang faktor lingkungan dapat
menyebabkan dan menggandakan ketidakmampuan bersosialisasi. Individu yang
mengalami ketidakmampuan bersosialisasi tidak memiliki kunci masuk kedalam
kelompok masyarakat dan kesempatan untuk bersama-sama dengan masyarakat lain,
seperti lembaga kesehatan, sekolah dan institusi pendidikan, program pelatihan
keahlian, program pelatihan kerja dan pekerjaan.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Di beberapa negara, wanita dewasa yang mengalami ketidakmampuan
bersosialisasi dapat ditolak suami dan diasingkan oleh anak-anaknya, bahkan individu
dewasa yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi hanya mempunyai
pendidikan yang rendah dibandingkan individu dewasa yang normal. Pemisahan
secara sosial terhadap individu yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi
semakin memperburuk keadaannya. Di kebanyakan lingkungan masyarakat individu
yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi dipisahkan dari individu yang
normal karena kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Sikap negatif dan
perilaku yang mendiskriminasikan individu yang mengalami ketidakmampuan
bersosialisasi dianggap sebagai suatu keharusan.
2.2.2. Ciri Individu yang Mengalami Ketidakmampuan Bersosialisasi
WHO (1989) menetapkan bahwa individu mengalami ketidakmampuan
bersosialisasi jika ia tidak dapat melakukan aktivitas yang biasanya dapat dilakukan
oleh individu normal berupa: tidak dapat makan dan minum sendiri, tidak bisa
menjaga kebersihan diri, tidak mampu memakai pakaian sendiri, tidak mengerti
instruksi yang mudah/simpel, tidak mampu atau merasa sulit dalam mengekspresikan
kebutuhan, pikiran dan perasaannya, tidak mengerti gerakan dan tanda-tanda untuk
komunikasi, tidak mampu menggunakan gerakan-gerakan dan tanda-tanda untuk
komunikasi yang dimengerti oleh individu lain, tidak dapat berkomunikasi dengan
berbicara dan menggunakan bahasa dengan individu lain di sekelilingnya, tidak ikut
bergabung dalam aktivitas keluarga, tidak turut melakukan aktivitas dalam
masyarakat, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mempunyai penghasilan yang
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
memadai untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, kesulitan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga.
2.2.3. Aspek-Aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi
Menurut Kuntjoro (1989), aktivitas pasien yang mengalami ketidakmampuan
bersosialisasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu (a). Tingkah laku
yang berhubungan dengan kegiatan kebutuhan hidup sehari-hari (activity daily living
= ADL), (b). Tingkah laku sosial dan (c). Tingkah laku okupasional yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Activity Daily Living (ADL)
Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-
hari yang meliputi:
1) Bangun tidur, yaitu semua tingkah laku/perbuatan pasien sewaktu bangun
tidur.
2) Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), yaitu semua bentuk
tingkah laku/perbuatan yang berhubungan dengan BAB dan BAK.
3) Waktu mandi, yaitu tingkah laku sewaktu akan mandi, dalam kegiatan mandi
dan sesudah mandi.
4) Ganti pakaian, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan keperluan
berganti pakaian.
5) Makan dan minum, yaitu tingkah laku yang dilakukan pada waktu, sedang
dan setelah makan dan minum.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
6) Menjaga kebersihan diri, yaitu perbuatan yang berhubungan dengan
kebutuhan kebersihan diri, baik yang berhubungan dengan kebersihan
pakaian, badan, rambut, kuku dan lain-lain.
7) Menjaga keselamatan diri, yaitu sejauhmana pasien mengerti dan dapat
menjaga keselamatan dirinya sendiri, seperti, tidak menggunakan/menaruh
benda tajam sembarangan, tidak merokok sambil tiduran, memanjat ditempat
yang berbahaya tanpa tujuan yang positif.
8) Pergi tidur, yaitu perbuatan yang mengiringi seorang pasien untuk pergi tidur.
Pada pasien gangguan jiwa tingkah laku pergi tidur ini perlu diperhatikan
karena sering merupakan gejala primer yang muncul pada gangguan jiwa.
Dalam hal ini yang dinilai bukan gejala insomnia (gangguan tidur) tetapi
bagaimana pasien mau mengawali tidurnya.
b. Tingkah laku sosial
Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan kebutuhan sosial pasien
dalam kehidupan bermasyarakat yang meliputi
1) Kontak sosial terhadap teman, yaitu tingkah laku pasien untuk melakukan
hubungan sosial dengan sesama pasien, misalnya menegur kawannya,
berbicara dengan kawannya dan sebagainya.
2) Kontak sosial terhadap petugas, yaitu tingkah laku pasien untuk melakukan
hubungan sosial dengan petugas seperti tegur sapa, menjawab pertanyaan
waktu ditanya, bertanya jika ada kesulitan dan sebagainya.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
3) Kontak mata waktu berbicara, yaitu sikap pasien sewaktu berbicara dengan
orang lain seperti memperhatikan dan saling menatap sebagai tanda adanya
kesungguhan dalam berkomunikasi.
4) Bergaul, yaitu tingkat laku yang berhubungan dengan kemampuan bergaul
dengan orang lain secara kelompok (lebih dari dua orang).
5) Mematuhi tata tertib, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan ketertiban
yang harus dipatuhi dalam perawatan rumah sakit.
6) Sopan santun, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan tata krama atau
sopan santun terhadap kawannya dan petugas maupun orang lain.
7) Menjaga kebersihan lingkungan, yaitu tingkah laku pasien yang bersifat
mengendalikan diri untuk tidak mengotori lingkungannya, seperti tidak
meludah sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan
sebagainya.
c. Tingkah laku okupasional
Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan kegiatan seseorang untuk
melakukan pekerjaan, hobby dan rekreasi sebagai salah satu kebutuhan
kehidupannya yang meliputi:
1) Tertarik pada kegiatan/pekerjaan, yaitu timbulnya rasa tertarik untuk berbuat
sesuatu, baik berupa pekerjaan, hobi dan rekreasi, seperti menyapu, membantu
orang lain, bermain, menonton dan sebagainya.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
2) Bersedia melakukan kegiatan/pekerjaan, yaitu bentuk kegiatan yang dilakukan
pasien untuk bekerja, berekreasi, melaksanakan hobi atau melakukan kegiatan
positif lainnya, seperti sembahyang dan membaca.
3) Aktif/rajin melakukan kegiatan atau pekerjaan, yaitu tingkah laku pasien yang
bersedia melakukan kegiatan dengan menunjukkan keaktifan/kerajinannya.
4) Produktif dalam melakukan kegiatan, yaitu adanya hasil perbuatan yang dapat
diamati/observasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.
5) Terampil dalam melakukan kegiatan/pekerjaan, yaitu sejauhmana pasien
memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan dalam melakukan
tindakannya (wajar, tidak kaku, enak dilihat orang sehingga tidak
menimbulkan rasa khawatir bagi petugas/orang lain).
6) Menghargai hasil pekerjaan dan milik pribadi, yaitu tingkah laku pasien untuk
menghargai (punya tenggang rasa) terhadap hasil pekerjaannya sendiri dan
hasil pekerjaan orang lain.
7) Bersedia menerima perintah, larangan dan kritik, yaitu sikap dan perbuatan
pasien terhadap perintah, larangan maupun kritik dari orang lain. Sikap dan
perbuatan tersebut berupa reaksi pasien bila diperintah/disuruh, dilarang/
dikritik, reaksi tersebut dapat lambat, cepat, menolak, tak mengindahkan dan
sebagainya.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Pasien Skizofrenia
Birchwood (1987) membuktikan bahwa munculnya gejala-gejala kekambuhan
dan ketidakmampuan adaptasi sosial pada penderita skizofrenia adalah berhubungan
dengan cara dan efektivitas keluarga dalam mengatasi permasalahan, hilangnya
kohesi dalam keluarga, cara mengambil keputusan yang tidak konsisten dan beban
keluarga yang dirasa berlebihan.
Liberman (1989) menambahkan bahwa yang mengakibatkan makin buruknya
ketidakmampuan bersosialisasi diantara penderita skizofrenia adalah jumlah dan
bentuk stressor dalam kehidupan, ketidakmampuan menyelesaikan masalah dan
dukungan sosial yang kurang.
Penelitian Klerman (1971) menggambarkan bahwa timbulnya social
functioning impairment diakibatkan oleh tingkah laku simptomatik yang dialami oleh
penderita skozofrenia tersebut. Weissman dan Bothwell (1976) melanjutkan
penelitian tersebut dan menambahkan bahwa semakin buruk simptomatik
psikiatriknya akan semakin buruk juga social functioning.
Direktorat Kesehatan Jiwa (1997) menyatakan bahwa kadang-kadang pasien
skizofrenia tidak dapat diterima dengan baik oleh lingkungan keluarga dan
masyarakat yang dapat menimbulkan dan memperparah ketidakmampuan
bersosialisasi yang diderita oleh penderita skizofrenia. Hal ini disebabkan oleh
bermacam faktor, diantaranya adalah:
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
a. Sebagian masyarakat percaya kecacatan akibat hukuman Tuhan, pengaruh
makhluk halus dan akibat berhubungan dengan penderita skizofrenia,
karenanya keluarga dan masyarakat menempatkan penderita di rumah.
Kondisi ini akan mengakibatkan penderita mempunyai perasaan bahwa
kedudukannya dalam keluarga kurang penting dibandingkan lainnya.
b. Akibat gangguan yang dideritanya beberapa penderita skizofrenia terlihat berbeda
dalam penampilan, cara berbicara dan tingkah lakunya, sehingga keluarga dan
masyarakat sering mempunyai pendapat bahwa penderita skizofrenia berbeda
dengan mereka.
c. Anak-anak atau orang dewasa terkadang tidak memperhatikan apa yang dikatakan
penderita atau menertawakan kesulitan penderita. Mereka memandang penderita
kurang penting dibandingkan masyarakat lain.
d. Keluarga dan masyarakat yang menetawarkan penderita skozofrenia karena
mereka tidak mengerti penderita skizofrenia dan tidak mengetahui mengenai
kecacatan dan penyebabnya.
2.3. Rehabilitasi
Menurut WHO Expert Commite on Medical Rehabilitation rehabilitasi adalah
serangkaian usaha yang terkoordinasi, terdiri dari upaya medis, sosial, eduksional dan
vokasional untuk melatih kembali seseorang (yang handicap) agar dapat mencapai
kemampuan fungsional pada taraf setinggi mungkin (Dit. Keswa, 1997).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Sejalan dengan pendapat di atas, Peraturan Pemerintah R.I No. 36 Tahun 1980
tentang usaha kesejahteraan sosial bagi penderita cacat yang menerangkan bahwa
rehabilitasi merupakan proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan penderita cacat mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dalam kehidupan masyarakat (Dit. Keswa, 1985).
2.3.1. Falsafah dan Motivasi Upaya Rehabilitasi
Sesudah perang dunia II, upaya rehabilitasi berkembang pesat dan mempunyai
dasar falsafah yang lebih kokoh, sejalan dengan berkembangnya faham hak azasi
manusia. Falsafah rehabilitasi berubah �from charity to right�, berarti bahwa
pertolongan dalam upaya rehabilitasi dijalankan berdasarkan pemberian hak azasi
sebagai manusia seutuhnya. Dasar ini kiranya sesuai dengan falsafah Pancasila
sebagai falsafah Negara Republik Indonesia, khususnya dengan sila perikemanusiaan
yang adil dan beradab dan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di samping didasari oleh falsafah kemanusiaan, upaya rehabilitasi juga
didorong atas pertimbangan ekonomi. Melalui upaya rehabilitasi diharapkan
ketergantungan pasien terutama ketergantungan secara ekonomi dapat diperpendek.
Dengan demikian beban keluarga dapat diperingan, karena pasien setelah
memperoleh pelayanan rehabilitasi diarahkan menjadi individu yang berswadaya,
swasembada (mandiri) dan berguna di dalam masyarakat. Di samping itu dengan
adanya rehabilitasi dampak kecacatan yang ada pada diri pasien baik terhadap diri,
keluarga maupun masyarakat dapat diperkecil atau sama sekali dihilangkan.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Atas dasar pengembalian hak azasi yang ada pada diri pasien, pasien
akan mempunyai arti yang lebih positif baik bagi upaya rehabilitasi itu sendiri
maupun bagi rehabilitannya, karena bantuan yang diberikan dalam upaya
rehabilitasi kepada rehabitan dimaksudkan agar mampu mengembalikan
kesadaran, kemauan, potensi, inisiatif dan sebagainya sehingga akhirnya
rehabilitan mampu menolong dirinya sendiri dan dapat mempertahankan hak
azasinya untuk hidup bersama warga masyarakat yang lain.
Menurut Dit. Keswa (1985), untuk memperkuat motivasi para petugas
rehabilitasi pasien mental kiranya perlu diketahui beberapa prinsip yang
memungkinkan bahwa rehabilitasi pasien mental itu dapat dijalankan, antara
lain:
a. Gangguan mental tidak pernah merusak seluruh kepribadian manusia atau
tingkah lakunya. Hal ini berarti bahwa bagaimanapun parahnya penyakit
yang diderita seorang pasien mental selalu masih ada kepribadian dan
tingkah laku yang sehat dalam diri pasien tersebut. Merupakan kewajiban
ahli terapi dan rehabilitasi mental untuk menemukan bidang-bidang
tersebut dan perlu menilai potensi dari bidang-bidang itu untuk lebih
dikembangkan lagi.
b. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan atau dibina kepada jurusan
yang mengandung sejumlah reaksi/respons yang baru. Selanjutnya dapat
diharapkan bahwa pasien mental dapat dilatih untuk memberikan reaksi/
response yang tertentu yang lebih efektif.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
c. Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada/tidak adanya faktor-faktor
tertentu (khususnya faktor yang dapat menimbulkan tekanan sosial pada
individu) sehingga dengan demikian reaksi/respons manusia tersebut
sampai taraf tertentu dapat diramalkan, sehingga perlahan-lahan pasien
mental dapat dilatih untuk mentaati peraturan permainan.
d. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam
menunjang atau menghambat tingkah laku individu dalam kelompok
sosial tersebut. Menciptakan suasana kebersamaan dalam terapi agar
tercipta rasa tanggung jawab, rasa keadilan dan rasa kemanusiaan.
e. Rehabilitasi adalah proses transisi dan proses kesiapan ke arah
pengembalian pasien mental kemasyarakatan dan oleh sebab itu
masyarakat perlu menghayati pentingnya peranan yang dipegangnya
dalam proses rehabilitasi tersebut.
2.3.2. Aspek-Aspek Rehabilitasi
Menurut Direktorat Kesehatan Jiwa (1985), aspek-aspek rehabilitasi adalah
sebagai berikut:
a. Medik
Suatu usahya rehabilitasi yang bertujuan untuk mengurangi kecacatan serta
meningkatkan kemampuan yang ada secara medis/psikiatris dengan menggunakan
obat-obatan psikofarmaka.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Merupakan suatu usaha rehabilitasi yang bertujuan mempersiapkan individu
agar sejauh mungkin mampu melaksanakan fungsi psikis dan sosialnya secara wajar
dalam masyarakat dengan menggunakan terapi-terapi psikologi dan sosial berupa
psikoterapi individual dan kelompok, terapi keluarga, terapi rekreasi, terapi kesenian,
terapi olah raga dan lain-lain untuk tercapainya penyesuaian diri, harga diri juga
tercapainya pandangan dan sikap yang sehat dari masyarakat terhadap rehabilitan.
c. Reedukasi dan Vokasional
Suatu usaha rehabilitasi yang bertujuan untuk meningkatkan taraf
pengetahuan individu yang sesuai dengan kemampuan dan ketidak
mampuannya dengan meningkatkan taraf pengetahuan individu sehingga
individu dapat bekerja/berusaha secara produktif dan berguna.
c. Legislatif dan Administratif
Usaha rehabilitasi yang bertujuan kearah terbentuknya peraturan perundang-
undangan yang mengatur usaha rehabilitasi pasien mental.
2.3.3. Maksud dan Tujuan Dasar Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan suatu usaha terpadu untuk mengembalikan
kemampuan individu ketaraf yang akseptabel. Dari pengertian tersebut dapat
dirumuskan maksud dan tujuan rehabilitasi pasien mental untuk mencapai perbaikan
fisik dan mental sebesar-besarnya, penempatan/penyaluran dalam pekerjaan dengan
kapasitas maksimal, penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
memuaskan sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berswadaya, swasembada (mandiri) dan berguna.
Tujuan rehabilitasi yang digariskan peraturan pemerintah R.I No. 36
tahun 1980 tentang usaha kesejahteraan sosial bagi penderita cacat adalah
untuk mengembalikan dan mengembangkan fungsi fisik, mental dan sosial
sehingga penyandang cacat tersebut bisa berfungsi dalam masyarakat sesuai
dengan kemampuan, bakat, taraf pendidikan dan pengalaman (Dit. Keswa,
1985). Sejalan dengan pendapat tersebut, WHO (1980) merumuskan tujuan
rehabilitasi sebagai penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi daripada
tindakan medik, sosial, pendidikan dan vokasional untuk melatih kembali
individu kearah kemungkinan tertinggi dari tingkatan kemampuan fungsional.
2.3.4. Tahap-tahap Rehabilitasi
Upaya rehabilitasi tersebut menurut Direktorat Kesehatan Jiwa (1985)
merupakan proses yang bertahap untuk mengembalikan individu baik hak dan
fungsinya sebagai warga masyarakat yang mandiri dan berguna. Proses usaha tersebut
diatur melalui tahap kerja sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan serangkaian upaya untuk mempersiapkan
rehabilitan agar selanjutnya dapat disalurkan kedalam masyarakat, melalui kegiatan:
1) Seleksi, evaluasi dan uji kerja (work assesment).
Seleksi dilakukan atas dasar case conference yang dihadiri oleh masing-
masing anggota team profesi, yang mempertimbangkan hasil evaluasinya
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
dengan dasar musyawarah menuju suatu kesimpulan untuk membuat suatu
program yang jelas dan terperinci untuk masing-masing rehabilitan. Hasil
seleksi yang berupa program untuk rehabilitan langsung menentukan apakah
seorang rehabilitan dapat mengikuti proses rehabilitasi secara lengkap (yaitu
mengikuti terapi kerja dan latihan kerja atau dipersiapkan ke sheltered
workshop) atau cukup mengikuti terapi kerja saja atau belum dapat diberikan
aktivitas dalam unit rehabilitasi, sehingga sementara ditangguhkan
rehabilitasinya (masih memerlukan pelayanan medik psikiatrik secara
intensif).
2) Terapi kerja (okupasiterapi/occupational therapy)
Atas dasar hasil seleksi, pasien selanjutnya dikirimkan ke Terapi kerja untuk
diberi aktivitas terapi sesuai dengan saran dan program hasil seleksi tersebut.
Kegiatan yang dilakukan umumnya dan seharusnya dalam waktu yang relatif
singkat, sebaiknya tidak lebih dari dua atau tiga minggu untuk setiap pasien.
Tugas pokok petugas terapi kerja adalah membangkitkan aktivitas positif
melalui pekerjaan atau aktivitas lain (diskusi, bermain, relaksasi dan lain-lain)
yang bersifat terapeutik dan mengevaluasi perkembangan tingkah laku pasien
secara teratur dan kontinu (dari hari ke hari), terapis dapat memulihkan/
meningkatkan kembali daya konsentrasi, kemampuan komunikasi, daya ingat,
kemauan dan sebagainya melalui berbagai kegiatan yang sesuai dengan diri
pasien.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Rehabilitan yang mengikuti latihan kerja adalah yang telah diseleksi dan
diprogramkan untuk mengikuti latihan kerja agar mereka mereka memiliki
keterampilan kerja sebagai bekal untuk kembali kemasyarakat sebagai warga
yang mandiri dan berguna. Dalam melatih kerja hendaknya tingkat kesukaran
pekerjaan tersebut selalu diperhatikan dan disesuaikan dengan kemampuan
rehabilitan.
4) Latihan keterampilan sosial (social skills training).
Sering disebut sebagai terapi keterampilan sosial (social skills therapy), yaitu
teknik latihan dengan menggunakan hadiah ekonomi untuk meningkatkan
kemakmuran sosial, kemampuan memenuhi kebutuhan diri sendiri, latihan
komunikasi interpersonal.
b. Tahap Penempatan/Penyaluran
Setalah rehabilitan dipersiapkan melalui kegiatan seleksi terapi dan latihan
kerja, maka selanjutnya adalah penempatan kedalam masyarakat. Usaha penempatan
ini tidak lain merupakan tujuan akhir upaya rehabilitasi yaitu menyalurkan rehabilitan
ke masyarakat sebagai warga masyarakat yang mandiri dan berguna. Penempatan
dapat dilakukan kedalam keluarga atau masyarakat, ke instansi lain seperti
perusahaan atau panti rehabilitasi serta ditempatkan kedalam sheltered workshop.
Penyaluran keluarga berfungsi untuk mempertahankan kesehatan rehabilitan
dan untuk menjaga hubungan antara rehabilitan dengan keluarga atau masyarakat
sekitarnya. Sheltered workshop dijalankan bagi rehabilitan yang benar-benar tidak
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
dapat dipulangkan keluarga/masyarakat. Bengkel kerja terlindung (sheltered
workshop) dilakukan untuk mempekerjakan rehabilitan yang terampil/memiliki
kemampuan kerja akan tetapi karena sesuatu hal mereka tidak dapat hidup bersaing
dalam masyarakat yang bersifat umum.
c. Tahap Pengawasan
Tahap pengawasan terhadap rehabilitan sudah dilakukan sejak mengikuti
persiapan rehabilitasi. Pengawasan ini dimaksudkan agar kondisi kesehatan
rehabilitan selalu terjaga, baik fisik maupun mentalnya. Untuk melakukan
pengawasan terhadap rehabilitan yang belum disalurkan perlu disediakan pelayanan
psikiatrik dalam unit rehabilitasi agar rehabilitan yang dinilai mengalami kemunduran
atau tidak pernah ada kemajuan dapat segera memperoleh terapi serta secara periodik
diperiksa keadaan kesehatannya.
Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu
pengawasan ke dalam dan pengawasan keluar. Pengawasan kedalam bertujuan
memelihara kesehatan fisik dan mental rehabilitan dengan mengadakan pelayanan
medik psikiatrik dan usaha-usaha lain yang bersifat meningkatkan kesehatan fisik dan
mental rehabilitan. Pengawasan keluar ditujukan kepada rehabilitan yang sudah
disalurkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan home visit (kunjungan
rumah), job visit (kunjungan ketempat kerja/tempat penyaluran) dan mengadakan
pelayanan after care (perawatan lanjutan bagi rehabilitan/pasien).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Arus pasien dalam proses rehabilitasi pasien mental seperti tercantum dalam
Pedoman Rehabilitasi pasien Rumah Sakit Jiwa di Indonesia (Dit. Keswa, 1985)
adalah sebagai berikut:
2.3.5.1. Secara garis besar pelayanan kesehatan jiwa di rumah sakit ada tiga
kegiatan pokok, yaitu prevensi dan promosi, kurasi (pemulihan dan pelayanan)
dan rehabilitasi, serta pengembangan program.
2.3.5.2. Pasien datang dari masyarakat berobat ke rumah sakit jiwa diterima di
unit rawat jalan. Menurut Dorland (1998) pasien yang dirawat jalan adalah
seorang pasien yang datang ke rumah sakit, klinik atau balai pengobatan untuk
mendapat pengobatan, namun tidak menempati ranjang pengobatan. Dengan
demikian pasien skizofrenia yang datang kerumah sakit jiwa untuk mendapatkan
pengobatan tetapi tidak menempati ranjang perawatan. Setelah diterima
selanjutnya diadakan pemeriksaan, assesment dan diagnosis sementara terhadap
pasien, kemudian ditentukan sebagai:
1) Pasien rawat jalan dengan memperoleh terapi medik/terapi yang lain atau
untuk konsultasi psikologik atau langsung dirujuk ke instansi lain.
2) Rawat inap (opname). Pasien rawat inap ialah pasien yang memerlukan
perawatan dalam rumah sakit (Dorland, 1998). Jadi pasien skozofrenia yang
dirawat inap adalah pasien yang didiagnosa mengalami simptom-simptom
skizofrenia dan dipandang perlu untuk dirawat dalam rumah sakit.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
3) Untuk pasien rawat inap tersebut selanjutnya diadakan pemeriksaan yang
lebih lengkap untuk menentukan diagnosa yang tetap dan memperoleh terapi
medik secara intensif.
4) Dengan terapi medik intensif akan terjadi perubahan-perubahan/kemajuan
sehingga selanjutnya dapat ditentukan (1) dapat langsung dipulangkan
(sebagai rehabilitasi spontan), (b) tetap memperoleh terapi medik intensif
(bagi yang tidak ada kemajuan) dan (c) direhabilitasi.
5) Bagi pasien yang ditentukan untuk rehabilitasi maka prosesnya sebagai
berikut:
a) Diadakan seleksi dan pengujian kerja (work assessment).
b) Dikirim ke terapi kerja (terapi okupasi-occupational therapy).
c) Diadakan evaluasi selama mengikuti terapi kerja.
d) Atas dasar evaluasi tersebut pasien akan ditentukan sebagai pasien
yang segera dipulangkan (sebagai rehabilitasi spontan) atau diteruskan
ke latihan kerja (vocational training).
6) Diadakan evaluasi selama berada di dalam latihan kerja.
7) Atas dasar evaluasi point f tersebut ditentukan untuk:
a) Disalurkan pulang kekeluarga dengan membawa pulang bekal
keterampilan kerja (rehabilitasi vokasional).
b) Disalurkan keinstansi lain (misalnya ke panti rehabilitasi sosial, ke
tempat kerja di masyarakat dan lain-lain).
c) Ditempat dalam sheltered workshop.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
8) Bagi rehabilitan yang sudah disalurkan selanjutnya diadakan pengawasan
dengan:
a) Pelayanan home visit.
b) Pelayanan after carelday care/nigh care.
2.4. Pengaruh Intervensi Rehabilitasi terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia
Menurut Gorfild dan Bergin (1987) ketergangguan perilaku skizofrenia
mencakup tiga jenis tingkah laku, yaitu tingkah laku simptomatik, sosial dan tingkah
laku lainnya termasuk tingkah laku okupasional. Tingkah laku simptomatik adalah
tingkah laku yang berhubungan dengan gejala psikiatri seperti halusinasi, delusi,
autisme, bizar, agitasi dan sebagainya. Tingkah laku sosial adalah tingkah laku yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sosial seperti komunikasi, bergaul,
bersahabat, menolong orang dan lain-lain. Tingkah laku sosial dan lain-lain
dibedakan karena keduanya untuk memenuhi hidup secara sosial.
Akibat adanya tingkah laku simptomatik menyebabkan terhalangnya fungsi
sosial dan tingkah laku lainnya termasuk tingkah laku okupasional pasien dan hal itu
menyebabkan ketidakmampuan bersosialisasi penderita semakin memburuk.
Keparahan ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami penderita skizofrenia
diungkapkan oleh Goldman (1992) yang mengatakan bahwa penderita skizofrenia
berada dalam taraf terendah fungsi sosialnya. Penelitian mengukur fungsi sosial
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
tersebut dilakukan oleh Goldman dengan menggunakan Global Assessment of
Functioning (GAF) dalam DSM-IV.
Klerman (1971) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa tingkah
laku simptomatik yang dialami oleh para penderita skizofrenia membuat para
penderita tersebut tidak mempunyai peranan dalam kehidupan sosialnya yang
disebutnya sebagai cacat secara sosial (social role impairment). Penelitian lebih lanjut
yang dilakukan Weissman dan Bothwell (1976) juga mengungkapkan bahwa dengan
perbaikan dari tingkah laku simptomatik dapat meningkatkan peranan sosialnya.
Penderita skizofrenia yang telah mendapat pengobatan selama empat minggu dan
mengalami perubahan dalam tingkah laku simptomatiknya mendapat perbaikan
dalam peranan sosialnya.
Panjangnya waktu perawatan di rumah sakit jiwa juga dapat membuat para
penderita semakin buruk fungsi sosialnya (Gordon, et al, 1985). Untuk itu Gordon
cenderung untuk membuat perawatan dalam periode yang lebih pendek dan segera
memulangkan pasien kedalam masyarakat apabila tingkah laku simptomatiknya telah
berkurang serta menyarankan tetap berobat jalan untuk lebih memperbaiki tingkah
laku simptomatiknya.
Perawatan yang panjang di rumah sakit dapat memperburuk ketidakmampuan
bersosialisasi penderita skizofrenia, tetapi Link dan Dohrenwend (1980)
membuktikan bahwa 20% kasus penderita skizofrenia yang tidak mendapat
perawatan meningkat menjadi 40% banyaknya. Penelitian yang mereka lakukan
selanjutnya mengungkapkan pada kasus-kasus penderita yang tidak mendapat
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
perawatan tersebut menunjukkan fungsi sosial yang semakin memburuk dibanding
pasien skizofrenia mendapat perawatan yang memadai. Hasil penelitian mereka
mengungkapkan bahwa simptom-simptom psikiatri telah banyak menyebabkan
meningkatnya kecacatan dalam fungsi sosial (disability in social functioning)
penderita skizofrenia.
Obat-obatan psikofarmaka telah terbukti mampu mengurangi gejala psikiatrik
penderita skizofrenia yang sangat kompleks dan komplit, sehingga penderita tidak
selalu mengalami deteriorasi (pemburukan). Menurut Hartono (1997) 10%-60%
penderita skizofrenia yang langsung dipulangkan setelah gejala psikiatriknya
berkurang dapat hidup dengan agak normal. Kira-kira 20%-30% tetap menderita
gejala-gejala dan 40%-60% mengalami hendaknya berat seumur hidup sesuai data
tersebut diketahui bahwa pembaikan aspek medik saja belum cukup karena
diperlukan perawatan yang terpadu (integrated) yang meliputi aspek medik, sosial,
edukasional dan aspek okupasional untuk mengembalikan fungsi human penderita
skizofrenia agar dapat berintegrasi dengan masyarakat lingkungan sosialnya.
Dari hasil penelitian aspek keluarga dan kekambuhan pada skizofrenia yang
dilakukan Leff, dkk (1990) untuk mengevaluasi manfaat intervensi psikososial pada
penderita skizofrenia yang dikombinasikan dengan pemberian neuroleptik, sebagian
besar memperlihatkan hasil yang bermakna dalam menurunkan angka kekambuhan.
Oleh karenanya dianggap perlu untuk memasukkan suatu intervensi psikososial
berupa rehabilitasi pada pasien skizofrenia dalam pengobatan skizofrenia yang
sifatnya multidimensional dan interaksional. Kombinasi ini dikatakan oleh Martono
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
(1990) lebih baik dari pemberian obat saja atau intervensi psikososial saja, pemberian
obat yang rasional dan intervensi yang tepat dapat menurunkan/mencegah
kekambuhan dan meningkatkan kemampuan adaptasi sosial penderita skizofrenia.
Direktorat kesehatan jiwa (1985) mengadakan penelitian tentang keadaan
psikosial rehabilitan mengenai hubungan sosial dan menemukan bahwa dari 1222
penderita yang direhabilitasi di rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia. Persentasi
tinggi yaitu 59,98% segi fungsi sosialnya sedang, 29,21% adalah baik dan 8,35%
adalah kurang. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Gordon (1985) yang mengatakan
bahwa meskipun penderita skizofrenia sulit dalam perawatannya tetapi dari hasil
penelitiannya mengungkapkan bahwa pasien yang dalam klub rehabilitasi sudah
berkurang simptom psikologiknya dan fungsi sosialnya semakin membaik.
Weissman, dkk. (1987); Harry dan Sturt (1981) menemukan bahwa selama ini
fungsi sosial (social functioning) adalah dipengaruhi oleh simptom psikologik yang
dialami penderita mental. Semakin buruk simptom psikologiknya, maka akan
semakin buruk fungsi sosial penderita. Jadi penderita yang simptom psikologiknya
sudah membaik akan mempertinggi fungsi sosialnya. Hal ini mengindikasikan bahwa
penderita skizofrenia yang sudah membaik simptom psikologiknya dan sudah dalam
tahap rehabilitasi maka dapat membuat fungsi sosialnya lebih baik.
Martono (1990) menyatakan bahwa pemulangan/penyaluran penderita
skizofrenia ke keluarga atau masyarakat setelah menjalani program rehabilitasi
bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatannya serta
mencegah kekambuhannya. Pendapat di atas didukung oleh Hartono (1997) yang
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
menyatakan bahwa penderita skizofrenia yang dipulangkan setelah menjalani
program rehabilitasi 72% dapat melaksanakan kembali fungsinya sebagai anggota
masyarakat yang mandiri dan berguna, sedang sisanya akibat berbagai faktor harus
kembali menjalani perawatan dalam rumah sakit (rawat inap) karena mengalami
kekambuhan.
Dengan memperhatikan berbagai uraian di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan taraf ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia
yang mendapat intervensi rehabilitasi dengan penderita yang tidak menadapt
intervensi rehabilitasi, di mana ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami oleh
penderita skizofrenia yang mendapat intervensi rehabilitasi lebih ringan dibandingkan
dengan penderita skizofrenia yang tidak mendapat intervensi rehabilitasi. Hal ini
dikarenakan penderita skizofrenia yang mendapat intervensi rehabilitasi sebelum
dipulangkan telah mendapatkan latihan sosial dan pendidikan vokasional, sehingga
penderita memiliki keterampilan sebagaimana yang dimiliki oleh individu normal
sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan berguna
di lingkungan masyarakatnya.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Kerangka konsep penelitian ini menggambarkan bahwa yang akan diteliti
adalah pengaruh intervensi rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialiasi
penderita. Untuk mengetahui ketidakmampuan bersosialiasi dilakukan pengukuran
dengan menggunakan kuesioner Social Disability terhadap penderita skizofrenia yang
mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi.
Mampu Bersosialiasi Intervensi Rehabilitasi Tidak Mampu Bersosialiasi Penderita Skizofrenia Mampu Bersosialiasi Tidak Intervensi Rehabilitasi Tidak Mampu Bersosialiasi
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk causal comparative studies, yaitu
ingin membandingkan dua kejadian atau peristiwa dengan melihat penyebabnya
(Arikunto, 1993). Penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek, yaitu kelompok
penderita yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi dan kelompok penderita yang
tidak diberi intervensi kegiatan rehabilitasi. Desain penelitian ini adalah sebagai
berikut:
X1 Y X2
Gambar 3.1. Desain Penelitian
X1 : Kelompok penderita yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi
X2 : Kelompok penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi
Y : Ketidakmampuan bersosialisasi
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera merupakan
pusat pelayanan gangguan jiwa di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki kapasitas
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
tempat tidur untuk rawat inap 450 buah dengan rata-rata gangguan jiwa yang dirawat
inap antara 400 � 426 penderita (Rekam Medik RSJD Provsu), sehingga kondisi ini
memungkinkan untuk dijadikan lokasi penelitian. Selain itu, Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Sumatera Utara juga merupakan lahan praktek tenaga kesehatan.
3.3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai sejak pengusulan judul penelitian, penelusuran
daftar pustaka, survei pendahuluan, persiapan proposal penelitian konsultasi dengan
pembimbing, pelaksanaan penelitian sampai dengan laporan akhir yang dimulai dari
bulan Juli 2008 dan diharapkan selesai pada bulan Juni 2009.
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Menurut Hadi (1986) populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan
untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling
sedikit mempunyai sifat-sifat dari populasi yang ada. Sedangkan sampel adalah
sebagian atau yang mewakili populasi dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan
populasinya. Adapun ciri-ciri dari populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh penderita yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi
Sumatera Utara, jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan berusia antara 20 � 35
tahun karena penderita skizofrenia yang dirawat inap sebagian besar berusia 20 � 30
tahun dan usia tersebut merupakan rentang usia dewasa muda menuntut individu
bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya. Jumlah penderita
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
11 Gangguan Psikotik Lir Skizofrenia Akut 2 0,46 12 Gangguan Suasana Perasaan (Afektif) 3 0,69 13 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik 2 0,46 Jumlah 432 100
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa penderita skizofrenia yang dirawat
inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah 416 orang
(96,29%). Dari jumlah tersebut setelah diidentifikasi lebih lanjut terdapat 312
penderita yang berusia antara 20 � 35 tahun dan yang mengikuti kegiatan rehabilitasi
sebanyak 122 penderita dan sisanya tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi.
Berhubung keterbatasan penulis dari segi waktu, dana dan kemampuan, maka
penulis tidak meneliti populasi secara keseluruhan, melainkan hanya melakukan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
penelitian terhadap sebagian populasi, yaitu penelitian sampel. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 80 penderita, terdiri dari 40 penderita diberi
intervensi rehabilitasi dan 40 penderita tidak diberi intervensi rehabilitasi.
3.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder.
Data primer diperoleh melalui observasi dan kuesioner Social Disability. Kuesioner
Social Disability dimaksudkan untuk mengetahui ketidakmampuan bersosialisasi
penderita skizofrenia yang mengikuti kegiatan rehabilitasi dan tidak mengikuti
kegiatan rehabilitasi. Berhubung kondisi penderita masih diliputi oleh simptom-
simptom psikologis negatif, sehingga tidak dapat menjawab secara tepat. Untuk
mengetahui keadaan ketidakmampuan bersosialisasi yang sebenarnya, maka angket
akan dijawab oleh orang yang paling tahu keadaan penderita yang sebenarnya, seperti
perawat dalam rumah sakit, orang tua dan saudara-saudara terdekat penderita.
Tipe angket ketidakmampuan bersosialisasi disusun berdasarkan adaptasi dari
angket keterampilan sosial yang dibuat Kuntjoro (1989). Skala dalam angket ini
menggunakan rating scale, terdiri dari 22 butir dan masing-masing butir diberi nilai
1, 2, 3, 4 dan 5, yang penekananya pada responden sendiri yang menempatkan diri
penderita pada salah satu posisi dari skala yang paling sesuai. Masing-masing
responden diminta untuk memilih salah satu dari 5 pilihan jawaban yang tersedia
sesuai dengan keadaan penderita yang sebenarnya. Angket ketidakmampuan
bersosialisasi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan penderita skizofrenia
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
dalam mengikuti seluruh kegiatan dalam kehidupan sosialnya, seperti merawat diri,
hubungan sosial dan bekerja (melakukan kegiatan yang menunjang hidupnya).
Distribusi alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi yang sudah teruji validitas dan
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2. Distribusi Alat Ukur Ketidakmampuan Bersosialisasi
No Aspek Pengukuran Nomor Butir Jumlah 1 Activity daily living 1,2,3,4,5,6,7,8 8 2 Tingkah Laku sosial 9,10,11,12,13,14,15 7 3 Tingkah laku okupasional 16,17,18,19,20,21,22 7 Total 22
3.5.1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukuran (test) dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut
memberikan hasil pengukuran sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya suatu
pengukuran sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya pengukuran (Azwar,
1992).
Cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur
adalah dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh masing-masing butir
dengan skor total. Dalam hal ini koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan
kesesuaian antara fungsi butir dengan fungsi ukur secara keseluruhan, maka dapat
dikatakan alat ukur tersebut mempunyai validitas dan dapat digunakan. Teknik yang
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
digunakan adalah teknik product moment dengan angka kasar dari Karl Pearson
(Hadi, 1986). Dengan rumus sebagai berikut:
(ÓX) (ÓY) ÓXY - ------------ N rxy = (ÓX2 - ( ÓX)2) ( ÓY)2 ) N N
Gambar 3.2. Rumus Product Moment Karl Pearson Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi antara variable X (skor subjek pada tiap-tiap butir)
dengan variabel Y (total skor dari keseluruhan butir).
XY = Jumlah dari hasil perkalian antara setiap X dan Y.
X = Jumlah skor keseluruhan subjek dari setiap butir.
Y = Jumlah keseluruhan butir pada subjek.
X2 = Jumlah kuadrat skor X.
Y2 = Jumlah kuadrat skor Y.
N = Jumlah subjek.
Nilai validitas setiap butir (koefisien korelasi Moment Pearson) sebenarnya
masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor
butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai komponen skor total dan hal
ini menyebabkan koefisien korelasi menjadi lebih besar (Hadi, 1986). Formula untuk
membersihkan kekebihan bobot ini dipakai formula part whole. Adapun formula part
whole adalah sebagai berikut:
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
rpq = Koefisien korelasi antara X dan Y setelah korelasi.
rtp = Koefisien korelasi product moment.
SDt = Standart Deviasi.
SDp = Standart deviasi bagian (dalam Azwar, 1996).
3.5.2. Uji Realiabilitas
Menurut Nazir (1989) suatu bagian alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi
atau dapat dipercaya serta stabil dan dapat dihandalkan. Jika alat ukur tersebut
digunakan berkali-kali memberikan hasil yang relatif sama.
Batasan yang sering digunakan berkenaan dengan reliabilitas pada alat adalah
keajegan, sehingga dapat diimplikasikan apabila suatu alat ukur memiliki angka
reliabilitas yang tinggi, bila selanjutnya digunakan untuk mengukur masalah yang
sama walaupun dalam kurun waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama
(Masrun, 1976).
Reliabilitas angket dicari dengan menggunakan teknik analisis varians dari
Hoyt (Arikunto, 1993). Rumus analis varians dari Hoyt adalah sebagai berikut:
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
1. Teknik ini umumnya menghasilkan koefisien reliabilitas yang tinggi.
2. Dapat digunakan untuk data dikatomi dan data non dikatomi.
3. Konsep dalam rumus tersebut menganggap bahwa setiap butir merupakan suatu
treatment atau perlakuan yang berbeda, sehingga setiap kali dihadapkan pada
suatu butir seakan-akan ia berada pada suatu perlakuan yang berbeda.
Uji coba alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi dilakukan secara bersamaan
dengan data yang dipergunakan untuk analisis data penelitian. Hal ini disebut dengan
tryout terpakai dengan alasan penggunaan tryout terpakai adalah karena keterbatasan
waktu peneliti dan alat ukur ini sebelumnya telah diuji coba oleh Koentjoro (1988).
Hasil analisis dengan komputer program SPSS (Statistical Program for Social
Sciences), menunjukkan bahwa alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi yang terdiri
dari 22 butir dinyatakan valid dengan nilai rbt bergerak dari 0,754 � 0,917 (p < 0,01)
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Prosedur pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang dilakukan
meliputi dua tahan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan penelitian ini,
seperti izin penelitian, kuesioner, petugas yang membantu dan mengadakan
koordinasi dengan perawat di ruangan rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatera Utara.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan penelitian dilakukan survei pendahuluan terhadap 10
penderita skizofrenia dengan menggunakan kuesioner Social Disability untuk
mengetahui gambaran ketidakmampuan bersosialisasi penderita.
b. Menginventarisir jumlah penderita skizofrenia yang mengikuti kegiatan dan
tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi. Dari jumlah penderita yang dirawat inap
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 436 orang,
terdapat sebanyak 120 penderita yang mengikuti kegiatan rehabilitasi dan
sisanya tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi.
c. Setelah ditentukan jumlah sampel penderita yang mengikuti dan tidak
mengikuti kegiatan rehabilitasi, dilakukan pengambilan data sesuai dengan
nama-nama penderita yang terpilih menjadi anggota sampel.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Variabel independen dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan
bersosialisasi, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk merawat diri, berhubungan
sosial dan bekerja (melakukan kegiatan yang menunjang hidupnya) atau keterampilan
yang tidak dimiliki individu untuk bersikap dan bertingkah laku seperti yang
diperlihatkan individu normal dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk
mengungkap data Ketidakmampuan bersosialisasi digunakan angket yang mengacu
pada angket keterampilan sosial yang dibuat oleh Kuntjoro (1989). Angket
ketidakmampuan bersosialisasi disusun berdasarkan aspek-aspek ketidakmampuan
bersosialisasi berupa tingkah laku yang berhubungan dengan kegiatan pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari (activity daily living/ADL), tingkah laku sosial dan
tingkah laku okupasional.
3.6.2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kegiatan rehabilitasi adalah
suatu kegiatan yang terkoordinasi yang terdiri dari upaya medis, sosial, edukasional
dan vokasional untuk melatih kembali penderita skizofrenia agar dapat mencapai
kemampuan fungsional pada taraf setinggi mungkin dan memungkinkannya mampu
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Data
penderita skizofrenia yang mengikuti dan yang tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi
diperoleh melalui dokumentasi.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode analisis statistik, karena statistik dapat
menunjukkan kesimpulan (generalisasi) penelitian dengan memperhitungkan faktor
kesahihan. Pertimbangan lain menggunakan analisis statistik adalah (1) statistik
bekerja dengan angka, (2) statistik bersifat objektif, (3) statistik bersifat universal,
dalam arti dapat digunakan hampir pada semua penelitian (Hadi, 1986).
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis hasil masing-masing kelompok dengan menggunakan uji statistik
pair t-test dengan taraf signifikansi p = 0,05. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
perbedaan social disability antara penderita skizofrenia yang mengikuti kegiatan
rehabilitasi dan penderita skizofrenia yang tidak mengikuti rehabilitasi.
Md t = ------------------- ∑ x2 d ------------- N (N � 1 )
Gambar 3.5. Rumus pair t � test
Keterangan:
t = perbedaan ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia
yang diintervensi rehabilitasi dan yang tidak diintervensi rehabilitasi.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Md = mean (rerata) dari perbedaan ketidakmampuan bersosialisasi antara
penderita skizofrenia yang diintervensi rehabilitasi dan yang tidak
diintervensi rehabilitasi.
xd = deviasi masing-masing subjek (d � Md).
∑ x2 d = jumlah kuadrat deviasi.
N = jumlah subjek pada sampel.
d.b = ditentukan dengan N � 1.
(Arikunto, 1993).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jalan Let.
Jend. Jamin Ginting Km.10/Jl. Tali Air No. 21 Medan. Rumah Sakit ini memiliki
kapasitas tempat tidur 450 buah yang terdistribusi di 13 bangsal rawat inap dengan
fasilitas pelayanan kelas I, II dan III. Hingga saat dilakukan penelitian penderita yang
dirawat inap sebanyak 432 orang yang terdiri dari penderita pria dan wanita.
Sebagai fungsinya, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
berfungsi sebagai (a) penyelenggara pelayanan medis, (b) penyelenggara pelayanan
penunjang medis dan nonmedis, (c) penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan,
(d) penyelenggara pelayanan rujukan, (e) penyelenggara pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan, (f) penyelenggara penelitian dan pengembangan, (g) mengelola
administrasi dan keuangan, dan (h) melaksanakan kewenangan seluruh kewenangan
yang sesuai dengan bidang tugasnya.
Organisasi dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi 3 (tiga) kepala
bidang, 1 (satu) kepala bagian, 12 (dua belas) kepala sub bidang/sub bagian, 2 ketua
staf medis fungsional (SMF), dan 5 (lima) kepala instalasi.
Adapun visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah
�Menjadikan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang terbaik secara profesional
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
untuk kepuasan masyarakat�. Sedangkan misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara adalah:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik secara terpadu.
2. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan gangguan jiwa dan
masalah psikososial di masyarakat.
3. Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan, pelatihan dan penelitian
dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa.
4. Meningkatkan upaya profesionalisme dan sumber daya manusia melalui
pengembangan ilmu, filosofi, keterampilan dan etika profesi.
Budaya kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah:
�Profesionalisme, Inovatif dan Manusiawi�. Hal ini berarti bahwa dalam memberikan
pelayanan, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dilandasi oleh unsur-
unsur profesionalisme, senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan baru
dalam memberikan pelayanan dan memandang segi-segi kemanusiaan.
Motto Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah �HORAS�
yang merupakan singkatan dari: Harmonis, Objektif, Rapih, Aman dan Sigap.
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah penderita skizofrenia,
meliputi jenis kelamin, pendidikan, umur, status perkawinan dan pekerjaan.
Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini selengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Diberi Intervensi Rehabilitasi
No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%) 1 Jenis Kelamin
1) Laki-laki 2) Perempuan
23 17
57,5 42,5
Total 40 100 2 Umur
1) 20 � 24 2) 25 � 29 3) 30 � 35
2 7 31
5,0 17,5 77,5
Total 40 100 3 Pendidikan
1) SD 2) SLTP 3) SLTA 4) D.III/PT
7 18 15 -
17,5 45,0 37,5
- Total 40 100 4 Perkawinan
1) Kawin 2) Tidak Kawin 3) Duda/janda
15 24 1
37,5 60,0 2,5
Total 40 100 5 Pekerjaan
1) PNS 2) Swasta 3) Tidak Kerja
-
20 20
-
50,0 50,0
Total 40 100 6 Ruang Rawat
1) Melur 2) Cempaka 3) Kamboja 4) Sorik Merapi 5) Bukit Barisan 6) Mawar 7) Sibual-buali 8) Singgalang
1 3 7 5 8 6 4 6
2,5 7,5 17,5 12,5 20,0 15,0 10,0 15,0
Total 40 100
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Berdasarkan Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. diketahui bahwa penderita skizofrenia
yang tidak mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Sumatera Utara mayoritas berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak
49 orang (61,25%), dibandingkan perempuan, yaitu sebanyak 31 orang (38,75%).
Berdasarkan usia, mayoritas penderita skizofrenia adalah berusia antara 30-35
tahun, yaitu sebanyak 51 orang (63,75%), dibandingkan usia 25-29 tahun, yaitu
sebanyak 17 orang (21,25%) dan usia 20-24 tahun, yaitu sebanyak 12 orang (15,0%).
Berdasarkan taraf pendidikan, penderita skizofrenia adalah mayoritas
berpendidikan SLTP, yaitu sebanyak 29 orang (36,25%) dan SLTA, yaitu sebanyak
29 orang (36,25%), dibandingkan mereka yang berpendidikan SD, yaitu sebanyak 20
orang (25,0%) dan pendidikan DIII/S.1, yaitu sebanyak 2 orang (2,5%).
Ditinjau dari status perkawinan, ternyata penderita skizofrenia mayoritas tidak
kawin, yaitu sebanyak 44 orang (55,0%), dibandingkan mereka yang kawin, adalah
sebanyak 34 orang (42,5%) dan mereka yang menjanda atau menduda, yaitu
sebanyak 2 orang (2,5%).
Berdasarkan pekerjaan, mayoritas penderita skizofrenia adalah tidak bekerja,
yaitu sebanyak 52 orang (65,0%), dibandingkan mereka yang bekerja sebagai
karyawan swasta, yaitu sebesar 27 orang (33,75%) dan mereka yang bekerja sebagai
Pegawai Negeri Sipil, yaitu 1 orang (1,25%).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Bersosialisasi Intervensi Hipotetik Tidak Intervensi
1 Activity daily living 33,525 24 22,225 2 Tingkah laku sosial 30,6 21 19,3 3 Tingkah laku okupasional 31,4 21 19,225 Total rata-rata 95,525 66 60,75
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
1 37 > 32 > 32 > Baik Sekali 2 29 � 36 25 � 31 25 � 31 Baik 3 21 � 28 18 � 24 18 � 24 Cukup 4 13 � 20 11 � 17 11 � 17 Kurang 5 12 < 10 < 10 < Kurang Sekali
Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4 di atas, diketahui bahwa penderita skizofrenia
yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan melakukan aktivitas sehari-
hari dalam kategori baik (nilai rata-rata 33,525 berada antara range 29 � 36), tingkah
laku sosial dalam kategori baik (nilai rata-rata 30,6 berada antara range 25 � 31) dan
tingkah akupasional dalam kategori sangat baik (nilai rata-rata 31,4 > 31). Sedangkan
penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari dalam kategori cukup (nilai rata-rata 22,225 berada
pada range 21 � 28), tingkah laku sosial dalam kategori cukup (nilai rata-rata 19,3
berada pada range 18 � 24) dan tingkah laku okupasional dalam kategori cukup (nilai
rata-rata 19,225 berada antara range 18 � 24).
Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan
melakukan aktivitas hidup sehari-hari, seperti aktivitas yang berkaitan dengan tidur,
bak, bab, mandi, ganti pakaian, makan, minum, menjaga kebersihan diri dan menjaga
keselamatan diri yang lebih baik (33,525 > 24), jika dibandingkan dengan yang tidak
diberi intervensi rehabilitasi (22,225 < 24). Dalam hal tingkah laku sosial, seperti
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
tingkah laku yang berkaitan dengan kontak sosial, bergaul, mematuhi tata tertib,
sopan santun dan menjaga kebersihan lingkungan, penderita skizofrenia yang diberi
intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan yang lebih baik (30,6 > 21) jika
dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi (19,3 < 21). Dalam hal
tingkah laku okupasional, seperti tingkah laku yang berkaitan dengan ketertarikan,
kebersediaan, keaktifan dan keterampilan dalam melakukan kegiatan, kebersediaan
menerima perintah dan menghargai hasil pekerjaan, penderita skizofrenia yang diberi
intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan yang lebih baik (31,4 > 21) jika
dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi (19,225 < 21).
Secara umum penderita yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki
kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, tingkah laku sosial dan tingkah laku
okupasional yang lebih baik (60,75 < 66), dibandingkan penderita skizofrenia yang
tidak diberi intervensi rehabilitasi (95,525 > 66).
4.4. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk melihat perbedaan
ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia yang diberi intervensi
rehabilitasi dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi dengan menggunakan uji
pair-test pada taraf kepercayaan 95% (p=0,05). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Tabel 4.5. Perbedaan Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia yang Diberi Intervensi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi
Group Statistics
Intervensi N Mean Std. Deviasi Std. Error Mean
Score Rehabilitasi Non Rehabilitasi
40 40
95.500 60.800
3.2660 4.5977
.5164
.7270
Independent Samples Test
Levene�s test for equality of
variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence
interval of the difference
F Sig t df Sig (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper Score Equal variances assumed equal variances not assumed
1.803
.183
38.914 38.914
78
70.371
.000
.000
34.7000
34.7000
.8917
.8917
32.9248
32.9217
36.4752
36.4783
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa penderita skizofrenia yang
diberi intervensi (mengikuti kegiatan rehabilitasi) memiliki kemampuan bersosialisasi
lebih baik (skor rata-rata = 95.500) dibandingkan dengan penderita skizofrenia yang
tidak diberi intervensi (tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi) (skor rata-rata =
60.800).
Hasil uji pair-test menunjukkan bahwa t hitung untuk skor dengan Equal
varience not assumed (menggunakan separate variance test) adalah 38,914 dengan
probabilitas 0,000. Berhubung probabilitas untuk uji dua sisi, maka 0,000/2 = 0,025
(taraf kepercayaan 95%). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
dalam hal ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia yang diberi
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 432 penderita skizofrenia yang
dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 120 penderita
diantaranya telah mengikuti kegiatan rehabilitasi dan sisanya belum mengikuti
kegiatan rehabilitasi. Dari jumlah tersebut terpilih 80 penderita sesuai dengan kriteria
inklusi, yaitu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia 20 � 35 tahun dan
didiagnosa sebagai penderita skizofrenia.
Penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara mayoritas adalah laki-laki (61,25%), usia antara 30 � 35 tahun
(63,75%) dan berpendidikan SLTP � SLTA (72,5%). Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan Kaplan, dkk (1997) bahwa usia puncak onset (masa
perjalanan penyakit sejak dari tidak ada gejala sampai ada gejala yang timbul dengan
sangat jelas) skizofrenia berkisar antara 20 sampai 35 tahun, sedangkan onset
skizofrenia sebelum usia 10 tahun atau sesudah 50 tahun jarang terjadi. Selanjutnya
Kaplan, dkk (1997) melalui hasil penelitiannya membuktikan bahwa pria lebih
berpeluang lebih besar untuk terganggu oleh gejala negatif dibandingkan wanita dan
wanita pada umumnya mempunyai fungsi sosial yang lebih baik daripada pria. Pada
umumnya hasil akhir untuk penderita skizofrenia wanita lebih baik daripada hasil
akhir penderita skizofrenia wanita.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa mayoritas penderita skizofrenia
tidak kawin (55,0%) dan tidak bekerja (65,0%). Hal ini dikarenakan adanya stigma
masyarakat bahwa penderita skizofrenia mempunyai kesan menakutkan dan tidak
dapat sembuh secara sempurna. Dengan kondisi penyakitnya, penderita skizofrenia
mengalami berbagai kemunduran dari berbagai aspek psikisnya yang menyebabkan
mereka tidak mampu lagi melakukan dengan baik aktivitas kehidupannya sehari-hari,
melakukan hubungan sosial dengan orang lain dan melakukan tingkah laku yang
berkaitan dengan pekerjaan (okupasional) (Kuntjoro, 1989). Dengan kondisi seperti
ini mereka sulit untuk mendapatkan pasangan hidup maupun pekerjaan, sehingga
mereka lebih banyak yang tidak menikah dan tidak bekerja dibandingkan yang
menikah dan bekerja.
5.2. Pengaruh Intervensi Rehabilitas pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat Inap di RSJD Provinsi Sumatera Utara
Rehabilitasi adalah serangkaian usaha yang terkoordinasi, terdiri dari upaya
medis, sosial, eduksional dan vokasional untuk melatih kembali seseorang yang
memiliki handicap agar dapat mencapai kemampuan fungsional pada taraf setinggi
mungkin. Ketidakmampuan bersosialisasi (social disability) adalah ketidakmampuan
individu dalam melakukan hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang
di sekitarnya. Karena ketidakmampuan mereka untuk bersosialisasi, beberapa
individu memiliki masalah untuk menjalani hidup bersama dengan individu normal.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Mereka sulit untuk melakukan semua aktivitas seperti yang dilakukan oleh individu
normal yang ada di sekitarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t adalah sebesar 38,914 dengan p <
0,05. Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa terdapat perbedaan ketidakmampuan
bersosialisasi yang signifikan antara penderita skizofrenia yang diberi dan tidak diberi
intervensi rehabilitasi, dimana penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi
memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik daripada penderita skizofrenia
yang tidak diberi intervensi rehabilitasi. Dari skor rata-rata hitung, diperoleh hasil
bahwa penderita yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki skor rata-rata yang
berada dalam kategori baik dalam hal activity daily living (3,525), tingkah laku sosial
(30,6) dan tingkah laku vokasional (31,4). Sedangkan penderita skizofrenia yang
tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki skor rata-rata yang berada dalam kategori
cukup dalam hal activity daily living (22, 225), tingkah laku sosial (19,3) dan tingkah
laku vokasional (19,25). Secara umum bahwa penderita skizofrenia yang diberi
intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan sosial yang lebih baik (95,525 > 66)
dibandingkan penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi (60, 75 < 66).
Hasil penelitian ini berarti sesuai dengan arah hipotesis yang diajukan, yaitu
intervensi rehabilitasi berpengaruh secara signifikan dalam mengatasi ketidak
mampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan pendapat Supratiknya
(1995) yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita skizofrenia mengalami
kekacauan dalam fungsi sehari-hari, baik dalam pekerjaan, hubungan sosial maupun
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
kebiasaan merawat diri (self-care). Namun dengan dilakukannya penanganan secara
intensif, berupa pemberian berbagai latihan atau terapi, seperti terapi kerja, latihan
keterampilan sosial dan sebagainya terhadap penderita skizofrenia, terbukti dapat
meningkatkan kemampuan keterampilan sosial dan menekan keadaan ketidak
mampuan sosialnya. Kegiatan latihan dan terapi seperti tersebut di atas terdapat
dalam unit rehabilitasi rumah sakit jiwa.
Meningkatnya kemampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang diberi
intervensi rehabilitasi, diperkirakan karena mereka menerima aktivitas-aktivas yang
bersifat terapeutik, yaitu aktivitas yang dapat meningkatkan atau memulihkan
kemampuan melalui aktivitas atau pekerjaan seperti berikut:
1. Terapi Kerja
Dalam terapi kerja, penderita diberi keterampilan-keterampilan berupa hendy
craft (pekerjaan tangan, seperti macam-macam anyaman, mengukir barang-
barang seni dan lain-lain), pekerjaan pertukangan, seperti tukang kayu, besi,
membuat batu bata dan lain-lain. Kepada penderita juga diberikan aktivitas
bermain, seperti relaksasi, rekreasi dan olah raga. Selain itu, mereka juga diberi
aktivitas yang berkaitan dengan kehiduoan sehari-hari, seperti menyapu, pel dan
lain-lain.
2. Latihan Kerja
Dalam latihan kerja, penderita dilatih, dididik dan dididik kembali (reedukasi)
melalui kegiatan/pekerjaan pertanian, peternakan, berkebun dan lain-lain agar
mereka memiliki bekal keterampilan untuk hidup kembali di dalam masyarakat.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Bengkel kerja terlindung memberikan keterampilan untuk melindungi penderita
dari persaingan, mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik maupun mental
penderita agar mencapai keadaan yang lebih baik, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri di dalam masyarakat, atau setidaknya di dalam lingkungan
kerja tersebut. Di dalam bengkel kerja terlindung, kegiatan berorientasi ekonomi
agar para penderita dapat menghargai pekerjaan tersebut, sehingga mereka merasa
berharga, berguna dan merasa dibutuhkan oleh masyarakat.
4. Latihan Keterampilan Sosial
Latihan keterampilan sosial (social skills training), sering disebut juga dengan
terapi keterampilan sosial (social skills therapy), yaitu teknik latihan dengan
menggunakan reward dan punishment untuk meningkatkan kemampuan sosial,
kemampuan memenuhi kebutuhan diri sendiri, latihan praktis dan komunikasi
interpersonal.
5. Resosialisasi
Dalam resosialisasi, penderita diberi aktivitas rekreasi, olah raga, terapi gerak
(movement therapy), terapi keluarga (family therapy), terapi kelompok (group
therapy) dan sebagainya.
Di samping aktivitas-aktivitas tersebut di atas, di unit rehabilitasi penderita
juga diberi terapi lain, seperti:
1. Terapi medis psikiatris yang bersifat organobiologik (maintenance therapy)
dengan pemberian obat-obat psikofarmaka atau ECT.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
2. Terapi psikologi, berupa bimbingan, konseling, psikoterapi supportif dan lain-lain
3. Terapi sosial, berupa rekreasi, seni, olah raga dan aktivitas kelompok lainnya
4. Terapi fisik berupa fisioterapi dan terapi gerak (bewegings therapy).
Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di unit rehabilitasi, diketahui bahwa
intervensi rehabilitasi dalam masa perawatan di rumah sakit jiwa sangat berperan
dalam meningkatkan keterampilan bersosialisasi penderita skizofrenia dan dapat
menekan ketidakmampuan bersosialisasi mereka sebagai akibat simptom-simptom
psikologis yang diderita. Hal ini sejalan dengan pendapat Left, dkk (1990) yang
menyatakan bahwa intervensi psikososial pada penderita skizofrenia yang
dikombinasikan pemberian neuroleptik, sebahagian besar memperlihatkan hasil yang
bermakna dalam menurunkan angka ketidakmampuan bersosialiasasi.
Pemberian program-program rehabilitasi terhadap penderita skizofrenia dapat
meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan serta keterampilan sosialnya
dan juga dapat mencegah terjadinya kekambuhan. Program rehabilitasi yang berupa
terapi kerja, latihan kerja dan latihan keterampilan sosial juga dapat meningkatkan
keterampialn sosial dan keterampilan kerja penderita, sehingga selanjutnya
diharapkan mereka telah memiliki bekal keterampilan sosial yang cukup ketika
dipulangkan ke keluarga atau masyarakat (Martono, 1990).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Keterbatasan penelitian ini didasarkan pada beberapa aspek, diantaranya:
1) Desain penelitian
Desain penelitian ini adalah causal comparative studies, yaitu dengan
membandingkan dua kejadian atau peristiwa dengan melihat penyebabnya, sehingga
belum sepenuhnya mampu memperoleh informasi yang akurat terhadap metode
tersebut dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pasien.
2) Kualitas Data dan Informasi
Data dan informasi primer sebagian besar diperoleh dari penderita, sehingga
keakuratannya sulit dipercaya mengingat penderita skizofrenia memiliki simptom-
simptom negatif pada proses pikir, alam perasaan maupun tingkah lakunya.
3) Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 penderita dari populasi
312 penderita, sehingga hasil penelitian belum sepenuhnya mampu menggambarkan
ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia, baik yang diberi intervensi
maupun yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan ketidakmampuan bersosialisasi secara signifikan antara
penderita skizofrenia yang diberi intervensi dengan yang tidak diberi intervensi
rehabilitasi. Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki
kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan penderita skizofrenia
yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.
2. Penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara mayoritas adalah laki-laki, usia antara 30-35 tahun, pendidikan
SLTP-SLTA, tidak menikah dan tidak bekerja.
3. Penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki
kemampuan bersosialisasi di bawah rata-rata.
4. Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan
bersosialisasi di atas rata-rata.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
1. Perlu ditingkatkan peranan unit rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara dalam upaya mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi penderita
skizofrenia sebagai akibat simptom-simpton negatif yang diderita.
2. Mengingat bahwa terapi keluarga merupakan bagian dari kegiatan rehabilitasi,
maka diperlukan kehadiran keluarga secara berkala ke unit rehabilitasi Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.
3. Perlu penelitian lanjutan tentang pengaruh intervensi rehabilitasi terhadap ketidak
mampuan bersosialisasi dengan metode quasi experiment dan dengan jumlah
sampel yang lebih representatif.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina Aksara.
Asean Forum on the Rehabilitation of the Psychosocially Disabled Persons. 1981.
Toward a Better Future for the Psychosocially Disabled. Jakarta. Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. Balitbang Depkes. 2001. Gangguan Jiwa. Http://www Litbang Depkes. Co.id. April
2001. Birchwood, M.J. 1987. Specific and Non Specific Effects of Educational Intervention
with Families Living a Schizophrenic Relative. Cambridge, England: Cambridge University Press.
Candra, L.S. 2004. Schizophrenia Anonymous A Better Future. www.sehat.com. Coleman, J.C., Butcher, J.N., Carson, R.C. 1980. Abnormal Psychology and Modern
Life. Glenfiew, III: Scott, Foresman & Company. Devidoff, L. 1991. Psikologi Suatu Pengantar. Alih Bahasa Oleh Mira Juniati. Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga. Direktorat Kesehatan Jiwa. 1985. Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit
Jiwa di Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa.
_________. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
di Indonesia (PPDGJ III). Edisi Ketiga. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa.
_________. 1997. Program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat. Paket
Pelatihan. Untuk Keluarga Penca Kegiatan Sosial. Cetakan Kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa.
Dorland, S. 1998. Illustrated Medical Dictionary. Twenty Six Edition. Philadelphia:
WB Saunders Company.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Garfield, S., Bergin, A. 1987. Handbook of Psychotherapy and Behavioral Change an Empirical Analysis. New York: Brisbane, Toronto: John Wiley & Son.
Goldman, H. 1992. Revising Axis V for DSM. A review of measures of Social
Functioning. American Journal Psychiatry. Vol.149:9. September 1992. Gordon, R.E. 1985. Aggravating Stress and Functional Level as Predictors of Length
of Psychiatric Hospitalization. Hospital Community Psychiatry. Vol.36:773-774.
Hadi, S. 1986. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM. Halgin, R.P., Whitbourne, S.K. 1995. Abnormal Psychology. The Human Experience
of Psychological Disorder. New York: McGraw Hill Book Co. Hartono, D.P., Hartono, M.S. 1997. Follow Up pada Penderita Skizofrenia Setelah
Pulang 6 Bulan atau Lebih dari Perawatan di RSJP Semarang. Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian Psychiatric Quarterly XXX No. 2. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma Wangsa.
Hawari, D. 2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Edisi III.
Cetakan I. Jakarta: FK UI. Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 1997. Comprehensive Texbook of Psychiatry. Seventh
Edition. New York: Williams & Wilkins. Klerman, G.L. 1971. Clinical Research in Depression. Arch Gen Psychiatry. Vol.
24:305-309. Kuntjoro, Z.S. 1985. Peran Psikologi dalam Pengembangan Kualitas Manusia
Sebagai Sumber Daya Pembangunan pada PJPT II: Peran Psikologi dalam Bidang Pelayanan Klinis. Lustrum VI. Fakultas Psikologi UGM.
_________. 1989. Perbedaan Pengaruh Pemberian Hadiah Melalui Pendekatan
Instruksi dan Pendekatan Persuasi dalam Terapi Tingkah Laku pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Bogor. Disertasi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Indonesia.
Day, R., Sartorius, N., Jablensky, A. 1990. Relatives Expressed Emotion and the Course of Schizophrenia in Chandigarh. A two Year Follow Up of a First Contact Sample. Brit: Journal Psychiatry. Vol. 156: 351 � 356.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
Simposium Skizofrenia. Yogyakarta: RSK Puri Nirmala. Juni 2003 Roan, W.M. 1979. Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri). Edisi Pertama. Jakarta: PT.
Gelora Jaya. Weissman, M.M., Bothwell, S. 1976. Assessment of Social Adjustment by Patient
Self-report. Arch Gen Psychiatry. Vol. 33. September 1976: 1111 � 1115. Weissmen, M.M., Prisoff, B.A., Thompson, B.A. 1978. Social Adjustment by Patient
Self-report in a Community Sample and in Psychiatric Out Patients. Journal Nerv Men Dis. Vol. 166: 317 � 326.
WHO. 1980. International Classification of Impairments, Disabilities and
Handicaps. Geneva: England USA. _________. 1989. Training in the Community for People with Disabilities: A
Program for the United Nations Decade or Disabled Persons Carried Out in Cooperation. Geneva: England USA.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009