Top Banner
Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kebijakan Deviden SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Disusun oleh : ARVINDRA BELFA YUDHA NIM. C2C605164 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011 i
81

Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Jul 04, 2019

Download

Documents

lamliem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kebijakan Deviden

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

ARVINDRA BELFA YUDHA

NIM. C2C605164

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

i

Page 2: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Nama Penyusun : Arvindra Belfa Yudha

Nomor Induk Mahasiswa : C2C605164

Fakultas/Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

Judul Skripsi : PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, RESIKO

PASAR, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP

KEBIJAKAN DEVIDEN

Dosen Pembimbing : Dr. Etna NurAfriYuyetta, S.E., M.Si., Akt

Semarang, 31 Maret 2011

DosenPembimbing,

Dr. Etna NurAfriYuyetta, S.E.,M.Si., Akt

NIP : 19720421 200012 2001

ii

Page 3: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Mahasiswa : Arvindra Belfa Yudha

Nomor Induk Mahasiswa : C2C605164

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

Judul Skripsi : PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, RESIKO

PASAR, DAN DEBT TO EQUITY RATIO

TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 11 April 2011

Tim Penguji

1. Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, S.E, M.Si, Akt (……………………………)

2. Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si, Ph.D, Akt (……………………………)

3. Dra. Zulaikha, M.Si, Akt (……………………………)

iii

Page 4: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini saya, Arvindra Belfa Yudha, menyatakan bahwa skripsi

dengan judul : PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, RESIKO PASAR, DAN DEBT TO

EQUITY RATIO TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN, adalah hasil tulisan saya sendiri.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru

dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau

pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau

tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari

tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila say amelakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut diatas, baik

disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai

hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin

atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah

yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Semarang, 31 Maret 2011

Yang membuat pernyataan,

Arvindra Belfa Yudha

NIM : C2C605164

iv

Page 5: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

ABSTRAKSI

Dividen merupakan bagian keuntungan dari sebuah perusahaan yang diberikan kepada

para pemegang saham, oleh karena itu diperlukan adanya kebijakan tersendiri yang mengatur

masalah dividen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh insider

ownership, resiko pasar dan debt to equity ratio terhadap kebijakan deviden.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2008. Metode

yang digunakan dalam pemilihan sample ini adalah purposive sampling, yaitu metode pemilihan

sample dengan beberapa criteria tertentu.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara insider ownership, resiko

pasar dan debt to equity ratio terhadap kebijakan deviden. Sehingga seluruhvhipotesis pada

penelitian ini ditolak. Ditolaknya hasil penelitian ini dapat dilihat dalam uji hipotesis. Pada

Hipotesis 1 nilai signifikansi untuk variabel kepemilikan manajerial adalah sebesar 0,055 yang

menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan manajerial terhadap

kebijakan dividen. Pada Hipotesis 2 nilai signifikansi untuk variabel risiko pasar adalah sebesar 0,767

yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara risiko pasar terhadap kebijakan

dividen. Pada Hipotesis 3 nilai signifikansi untuk variabel DER adalah sebesar 0,018 yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap kebijakan dividen.

Kata Kunci: kebijakan dividen, kepemilikan orang dalam, resiko pasar, debt to equity rati

v

Page 6: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

ABSTRACT

Dividends are part of a company's profits that are given to the shareholders, therefore it

is necessary to separate policy governing the issue dividends. This study aimsis to determine how

the influence of insiderownership, market risk and debt to equity ratio to dividend policy.

This study uses secondary data and the population in this study were manufacturing

companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2004-2008. The method used

in the selection of this sample selection was purposive sampling, the method of sample selection

with some specific criteria.

The results of this study is that there is a positive influence between insider ownership,

market risk and debt to equity ratio to dividend policy. So that all hypotheses in this study was

rejected. Rejection of the results of this study can be viewed in a hypothesis test. In the first

hypothesis significance value for the variable of managerial ownership is at 0.055 which

indicates that there is no significant effect between managerial ownership on dividend policy. In

Hypothesis 2 values of significance for the market risk variable amounts to 0.767 which

indicates that there is no significant effect between market risk on dividend policy. In the third

Hipotesis significance value for the variable of DER is 0.018 which indicates that a significant

difference between the DER on dividend policy.

Keywords: dividend policy insider ownership, market risk, debt to equity ratio

vi

Page 7: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikumWr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya,

penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam

meraih gelars arjana strata satu (S1) pada program sarjana Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang tahun 2011.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari telah banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karenanya dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D , selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro

2. Ibu Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, S.E., M.Si., Akt, selaku Dosen Pembimbing, atas semua

waktu, kesabaran, perhatian, semangat dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.

3. Bapak Faisal, SE, M.Si, Akt, selaku DosenWali.

4. Bapak H. Drs. Sudarno, M.Si, Akt, selaku DosenWali Pengganti, yang telah memberikan

bimbingan dan perhatiannya kepada penulis.

5. Bapak/Ibu Dosen, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bp Ary Wahyudhi dan Ibu Siti Cholifah (Papa dan Mama tercinta) kemudian Varian Rama

Yudhantara (Adik tersayang) serta seluruh keluarga yang telah memberikan bantuan baik

moril maupun materiils ehingga membantu penyelesaian skripsi ini.

vii

Page 8: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

7. Keluarga Bp Djoko Susanto yang juga telah banyak mendukung dan membantu dalam

pembuatan skripsi ini.

8. Merlinda Widya Susanti sebagai orang terkasih dan tersayang yang telah memberikan

banyak inspirasi serta semangat dan dukungan tanpa henti sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. Danang Pamungkas dan Sigit Hendraryadi sebagai 2 orang sahabat masa kecil dan juga Eko

Adhy Kurnianto seorang sahabat yang terus member dukungan dan semangat hingga saat ini.

10. Arif Budi Setiyanto, Adhika Wisnu Murti, Danang Haryudanto, Dedi Surya Wardhana, Iman

Widodo, Pungky Nurdianto, dan Rangga Rizky Mahardika yang juga turut serta memberikan

semangat, masukan, dan pendapat untuk penulis.

11. Teman-teman “Random” yang juga telah ikut memberikan pengertian dan semangat kepada

penulis.

12. Rekan-rekan Akuntansi Reguler II kelas B

13. Semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan seluruh namanya dan telah memberikan

bantuannya dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

dengan lapang hati membuka segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi tercapainya

kesempurnaan tersebut. Besar harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Semarang, 31 Maret 2011

Hormat Penulis

Arvindra Belfa Yudha

C2C605164

viii

Page 9: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

HALAMAN MOTO

MOTO

Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak

mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang – orang

yang lengah

QS. Al- A’raf : 205

Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa

Anda terus berkembang [that’s me…]

Thomas J.Watson

Bila Anda berpikir Anda bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun

benar, karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang

kesempatan untuk menjadi bisa

Henry Ford

Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya

Walt Disney

Dalam setiap kisah sukses, Anda akan menemukan seseorang yang telah mengambil keputusan

dengan berani

Peter F. Drucker

ix

Page 10: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ………………………. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ……………………………….... iv

ABSTRAKSI …………………………………………………………………. v

ABSTRACT …………………………………………………………………… vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… vii

HALAMAN MOTO …………………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………….. 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………….. 4

1.4 Sistematika Penulisan ………………………………… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ………………………………………… 7

2.2 PenelitianTerdahulu …………………………………… 18

2.3 Kerangka Pemikiran …………………………………… 19

2.4 Hipotesis ……………………………………………….. 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel … 22

3.2 Populasi dan Sampel …………………………………… 27

3.3 Jenis dan Sumber Data …………………………………. 28

x

Page 11: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

3.4 Metode Pengumpulan Data …………………………….. 28

3.5 Metode Analisis ………………………………………… 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data …………………………………………… 32

4.2 Pembahasan ……………………………………………. 47

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan …………………………………………….. 51

5.2 Keterbatasan Penelitian ………………………………... 51

5.3 Saran …………………………………………………… 51

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………… 54

xi

Page 12: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Variabel …………………………………… 32

Tabel 4.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser ………………………. 36

Tabel 4.3 Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser (Transformasi) ……… 37

Tabel 4.4 One Sample Kolmogorof ……………………………………… 38

Tabel 4.5 Uji Multikolenearitas ………………………………………….. 40

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi dengan Run Test ……………………………. 41

Tabel 4.7 Nilai Casewise ……………………………………………… 42

Tabel 4.8 Parameter Residual ……………………………………………… 43

Tabel 4.9 Uji Goodness of Fit ……………………………………………….. 44

Tabel 4.10 Uji F ………………………………………………………………. 45

Tabel 4.11 Uji Hipotesis ……………………………………………………… 46

xii

Page 13: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………….. 19

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas ………………………………… 35

Gambar 4.2 Plot Grafik Uji Normalitas ………………………………. 39

xiii

Page 14: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dividen merupakan bagian keuntungan dari sebuah perusahaan yang diberikan kepada

para pemegang saham, oleh karena itu diperlukan adanya kebijakan tersendiri yang mengatur

masalah dividen tersebut. Kebijakan dividen itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan masalah

keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan ini nantinya akan berpengaruh terhadap penentuan

apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam

bentuk dividen atau akan dijadikan laba ditahan yang nantinya akan diinvestasikan kembali

kepada perusahaan.

Adanya perbedaan kepentingan antara para pemegang saham dan manajer membuat

pengambilan kebijakan ini akan menjadi sedikit lebih rumit. Sebagai contoh adalah adanya

sebuah kondisi dimana seorang manajer menginginkan pembagian dividen dengan persentase

yang kecil dikarenakan perusahaan membutuhkan dana yang lebih besar untuk mengembangkan

perusahaan. Pada sisi lain para pemegang saham memiliki keinginan agar dividen dibagikan

dengan persentase yang lebih besar, karena pada hakikatnya para investor mengharapkan adanya

peningkatan kemakmuran atas investasi yang mereka tanamkan.

Brigham dan Gapenski (2001) menyatakan bahwa setiap perubahan dalam kebijakan

pembayaran dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Dua dampak ini

menggambarkan 2 kepentingan yang berbeda antara para investor dan pihak manajer perusahaan.

Apabila perusahaan berencana untuk membayarkan dividen dengan persentase yang besar, maka

kepentingan atas cadangan perusahaan akan terabaikan. Sebaliknya bila perusahaan berkeinginan

1

Page 15: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

untuk menahan laba di tangan, maka kepentingan para pemegang saham akan uang kas juga

menjadi terabaikan. Teori kebijakan dividen yang optimal dapat diartikan sebagai rasio

pembayaran dividen yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan untuk

menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai dividen

daripada capital gain (Husnan, 1988).

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) adalah salah satu faktor yang ikut

menentukan apakah laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk dividen atau akan berubah

menjadi laba ditahan yang nantinya akan digunakan perusahaan sebagai sumber pendanaan.

Rasio ini menggambarkan persentase laba perusahaan yang dikeluarkan perusahaan untuk para

pemegang saham dalam bentuk dividen kas. Apabila laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah

yang besar, maka laba yang akan dibayarkan dalam bentuk dividen menjadi lebih kecil,

sebaliknya jika perusahaan lebih memilih untuk membagikan laba perusahaan dalam bentuk

dividen dengan persentase yang besar, maka hal tersebut dapat mengurangi persentase laba

ditahan yang akhirnya akan mengurangi proporsi sumber dana intern perusahaan. Dengan

demikian aspek penting dari kebijakan dividen sebuah perusahaan adalah agar dapat

mengalokasikan laba perusahaan ke dalam bentuk dividen dan laba ditahan dalam proporsi yang

tepat dan sesuai.

Pembagian dividen dengan persentase yang lebih besar dibandingkan persentase laba

ditahan dapat membuat sumber dana internal perusahaan berkurang. Hal ini akan mempersulit

sebuah perusahaan saat perusahaan tersebut memiliki keinginan untuk melakukan ekspansi

terhadap usahanya sehingga perusahaan harus mencari tambahan dana dari pihak luar.

Sebaliknya apabila persentase laba ditahan lebih besar dibandingkan persentase jumlah dividen

yang dibagikan maka dana yang dimiliki perusahaan akan meningkat. Kondisi ini akan

2

Page 16: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

mempermudah perusahaan ketika perusahaan tersebut ingin melakukan ekspansi usaha karena

beban yang ditanggung menjadi lebih kecil dibandingkan jika perusahaan harus memperoleh

tambahan dana dari pihak luar, tetapi tentu saja hal ini akan berseberangan dengan prinsip para

investor yang menginginkan peningkatan atas kesejahteraan mereka.

Berawal dari hal tersebut, manajer biasanya memiliki kecenderungan untuk mencapai

tingkat likuiditas pada titik tertentu untuk memberikan perlindungan dan fleksibilitas keuangan

terhadap ketidakpastian. Hal ini sejalan dengan Van Horne (1998; 478) yang menyatakan bahwa

pembayaran dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar posisi kas dan likuiditas

perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Kondisi tersebut

yang menjadikan tingkat likuiditas perusahaan menjadi pertimbangan utama dalam keputusan

dividen.

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wahidahwati (2002; 613), menyatakan

bahwa insider ownership atau lebih tepatnya managerial ownership memiliki arah positif yang

signifikan terhadap kebijakan pembagian dividen. Hal ini berlawanan dengan hasil penelitian

oleh Suhartono (2004) yang menyatakan bahwa perusahaan yang tingkat kepemilikan saham

yang dimiliki oleh manajemen tinggi cenderung membagikan dividennya rendah.

Selain faktor tingkat insider ownership, terdapat faktor lain yang mempengaruhi

kebijakan dividen yaitu resiko pasar (market risk). Hal ini dikemukakan Fauzan (2002;132)

dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara resiko pasar

terhadap kebijakan dividen. Menurut Fauzan, kebijakan dividen yang dibuat oleh manajemen

belum mempertimbangkan faktor kesempatan berinvestasi dan faktor biaya keagenan melainkan

faktor risiko perusahaan yang dijadikan pertimbangan dalam membuat kebijakan dividen.

3

Page 17: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Pada penelitian ini terdapat beberapa perbedaan, seperti penambahan variabel serta

periode penelitian. Penelitian ini akan meneliti mengenai pengaruh dari insider ownership, resiko

pasar, dan debt to equity ratio terhadap kebijakan dividen selama masa periode penelitian 2004-

2008. Variabel yang ditambahkan disini adalah debt to equity ratio. Penambahan variabel ini

dikarenakan debt to equity ratio ini nantinya akan berkaitan dengan tinggi rendahnya hutang

yang dimiliki sebuah perusahaan. Hal tersebut yang juga akan nantinya dapat ikut mempengaruhi

kebijakan dividen sebuah perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

• Apakah pengaruh insider ownership terhadap kebijakan dividen?

• Apakah pengaruh resiko pasar terhadap kebijakan dividen?

• Apakah pengaruh debt to equity ratio terhadap kebijakan dividen?

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

Dengan melihat rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh insider ownership terhadap kebijakan dividen.

2. Mengetahui pengaruh resiko pasar terhadap kebijakan dividen.

3. Mengetahui pengaruh debt to equity ratio terhadap kebijakan dividen.

4

Page 18: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya

yaitu:

1. Bagi perusahaan terkait mengenai masalah penetapan kebijakan dividen dengan

mempertimbangan insider ownership, resiko pasar, dan debt to equity ratio.

2. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang terkait, sebagai contoh adalah pihak investor

yang akan menanamkan investasi di sebuah perusahaan.

3. Sebagai bahan perbandingan yang telah ada, serta bahan masukan dan rujukan bagi

peneliti yang akan melakuan penelitian yang sejenis.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun secara sistematis ke dalam lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini akan menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, bab ini berisi landasan teori yang menguraikan pengertian dan

bantuk-bentuk kebijakan dividen. Pembahasan dilanjutkan dengan penjelasan beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan dividen oleh sebuah perusahaan. Bab ini juga

berisi kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis penelitian yang disajikan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, menguraikan tentang variable penelitian dan definisi

operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode

analisis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, akan menguraikan tentang hasil dari penelitian yang

telah dilakukan.

5

Page 19: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

BAB V PENUTUP, berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian dan pembahasan pada bab-

bab sebelumnya disertai dengan saran-saran perbaikan dalam pengambilan kebijakan dividen,

yang diharapkan berguna bagi perusahaan yang bersangkutan. Bab ini juga menguraikan

keterbatasan hasil penelitian serta implikasi hasil penelitian terhadap penelitian-penelitian

selanjutnya yang sejenis.

6

Page 20: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kebijakan Dividen

Dividen adalah bagian dari laba bersih yang diberikan kepada para pemegang saham

sebagai bentuk atas penyertaan modal yang mereka berikan kepada sebuah perusahaan. Laba itu

sendiri diperoleh dari selisih pendapatan atas biaya-biaya yang menyertainya dalam satu periode

tertentu. Berdasarkan hal ini, laba sering digunakan dalam pengambilan keputusan seperti halnya

sebagai salah satu pedoman investasi, pengenaan pajak, dan juga kebijakan dividen. Kebijakan

dividen dapat diartikan sebagai kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran dividen oleh

sebuah perusahaan yang di dalamnya juga terdapat masalah tentang penentuan besarnya

pembayaran dividen dan besarnya laba yang ditahan (retained earnings).

Manajer memiliki peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas

kebijakan dividen. Pada salah satu sisi, manajer harus ingat bahwa salah satu tujuan perusahaan

adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Dividend Payout Ratio (DPR) adalah

sebuah rasio antara dividen dan laba bersih. Dari sini, rasio pembayaran yang ditargetkan dapat

didefinisikan sebagai persentase laba bersih yang harus dibayarkan sebagai dividen tunai, dimana

sebagian besar berdasarkan atas preferensi investor atas dividen. Manajer harus dapat melihat

apakah investor lebih suka jika perusahaan membagikan laba dalam bentuk tunai atau dalam

bentuk laba ditahan demi keperluan perusahaan di masa yang akan datang.

7

Page 21: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Peningkatan dividen kas sebagai bentuk atas tingginya permintaan pembagian dividen

dalam bentuk tunai dapat mengurangi sumber pendanaan perusahaan. Sumber pendanaan

perusahaan yang berasal dari laba ditahan (internal financing) adalah sumber pendanaan dengan

cost of capital yang paling kecil dibandingkan sumber pendanaan yang lain. Apabila kemampuan

reinvestasi perusahaan kecil, hal ini dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan yang

akhirnya dapat ikut juga dalam menekan harga saham.

Terdapat berbagai macam faktor yang ikut mempengaruhi besarnya tingkat pembayaran

dividen, tetapi yang menjadi permasalahan adalah mengenai bagaimana bentuk kebijakan

dividen yang bisa ditempuh oleh sebuah perusahaan. Menurut Awat (1998; 171) terdapat empat

bentuk kebijakan dividen, yaitu:

1. Kebijakan yang stabil (stable dividend- per share policy), yakni jumlah pembayaran dividen

yang sama besar dari tahun ke tahun. Salah satu alasan mengapa sebuah perusahaan

mengambil kebijakan ini adalah untuk menjaga kesan para investor terhadap perusahaan

tersebut. Apabila sebuah perusahaan menerapkan kebijakan yang stabil berarti pendapatan

bersih perusahaan tersebut juga stabil dari tahun ke tahun.

2. Kebijakan dividend payout ratio yang tetap (constant dividend payout ratio policy), yakni

sebuah kebijakan dimana jumlah dividen akan berubah sesuai dengan jumlah laba bersih,

tetapi rasio antara dividen dan laba ditahan tetap sama.

3. Kebijakan kompromi (compromise policy), yakni suatu kebijakan dividen yang terletak

antara kebijakan dividen per saham yang stabil dan kebijakan dividen output ratio yang

konstan ditambah dengan persentasi tertentu pada tahun-tahun yang mampu menghasilkan

laba bersih yang tinggi.

8

Page 22: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

4. Kebijakan dividen residual (residual dividend policy) adalah sebuah kebijakan yang

dikeluarkan perusahaan apabila sedang menghadapi sebuah kesempatan investasi yang tidak

stabil sehingga manajemen menghendaki agar dividen hanya dibayarkan ketika laba bersih

tinggi.

Oleh Awat (1998), masih terdapat beberapa metode lain untuk pembayaran dividen non-

cash yaitu stock dividend dan stock split. Di samping itu juga masih terdapat repurchase of stock

sebagai alternatif lain pembayaran dividen.

1. Stock dividend adalah bentuk pembayaran dividen kepada para pemegang saham dalam

bentuk saham (stock dividend) karena pembayaran bisa dilakukan dalam bentuk lain selain

dalam bentuk kas (cash dividend). Pembayaran stock dividend dilakukan dengan cara

mengubah sebagian laba ditahan (retained earning) menjadi modal saham, dimana pada

dasarnya hal ini tidak akan merubah jumlah modal sendiri.

2. Stock split atau pemecahan saham adalah memecah selembar saham menjadi n lembar

saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga

sebelumnya. Misalnya jumlah saham yang beredar pada awalnya 1 juta lembar dengan nilai

Rp. 1000 per lembar. Nilai ekuitas perusahaan adalah sebesar 1 juta x Rp. 1000 = Rp. 1

Milyar. Perusahan kemudian memecah satu lembar saham menjadi dua lembar saham,

sehingga harga per lembar saham baru adalah Rp. 500 dan jumlah saham yang beredar

menjadi 2 juta lembar saham.

3. Repurchase of stock biasanya diambil sebagai langkah oleh sebuah perusahaan ketika berada

dalam kondisi dana tetapi dihadapkan dengan kesempatan investasi yang kurang

menguntungkan. Kelebihan dana tersebut dapat didistribusikan dengan membeli kembali

saham perusahaan atau meningkatkan pembayaran dividen. Dengan adanya pembelian

9

Page 23: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

kembali saham, maka saham yang beredar akan menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan

sebelumnya.

Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa pendapat mengenai kebijakan dividen,

diantaranya adalah:

1. Dividen merupakan informasi yang tidak relevan

2. Bird in Hand Theory

3. Teori preferensi pajak

4. Signaling Hypothesis Theory

5. Clientele Effect Theory

2.1.1.1 Dividen Merupakan Informasi yang Tidak Relevan

Beberapa pihak berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap

harga saham perusahaan dan biaya modal utang dimiliki sebuah perusahaan. Apabila kebijakan

dividen tidak memiliki pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut tidak relevan.

Dalam Suhartono (2004), Merton Miller dan Franco Modigliani atau yang lebih dikenal

dengan nama MM, mereka berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga

saham. Dalam pasar modal sempurna (perfect capital market) para pemegang saham tidak

membedakan antara cash dividend dan retained earning. Inti dari teori yang dikemukakan oleh

MM adalah dalam dunia yang sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya

transaksi, dan ada pasar yang sempurna) maka nilai perusahaan tidak dipengaruhi dividen. Hal

tersebut dirasakan agak sulit dikarenakan bahwa pada kenyataannya terdapat berbagai macam

biaya seperti biaya pajak maupun biaya pialang.

10

Page 24: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Menurut Modigliani Miller (MM), nilai sebuah peruasahaan tidak ditentukan oleh besar

kecilnya Dividend Payout Ratio, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan

kelas resiko perusahaan, berdasarakan hal tersebut, MM berpendapat bahwa dividen adalah

informasi yang tidak relevan.

Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi dibawah ini:

1. Pasar modal yang sempurna, dimana para investor mempunyai kesamaan informasi, tidak

ada biaya transaksi dan tidak ada pajak.

2. Para investor bersifat rasional.

3. Semua peserta pasar bersifat pricetaker.

4. Adanya unsur ketidakpastian bagi arus pendapatan masa depan dan para investor memiliki

informasi yang sama.

5. Manajer dalam pengambilan keputusannya mengenai produksi dan investasinya disesuaikan

dengan informasi tersebut.

6. Untuk memisahkan pengaruh dividen dan pengaruh leverage maka semua perusahaan

dianggap memiliki rasio D/S sama.

7. Perusahaan-perusahaan semestinya memiliki kelas resiko yang sama.

8. Perusahaan dengan produksi yang sekarang memiliki yield yang sama.

2.1.1.2 Bird in Hand Theory

Myron Gordon (1959) dan John Lintner (1956) berpendapat bahwa ekuitas akan turun

apabila rasio pembayaran dividen dinaikkan. Para investor kurang yakin terhadap penerimaan

11

Page 25: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

keuntungan modal (capital gains) yang dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan

seandainya para investor menerima dividen.

Investor merasa bahwa pembayaran dividen merupakan penerimaan yang pasti jika

dibandingkan dengan capital gain, hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikutip oleh Gordon

dan Lintner dari Suhartono (2004;44). Mereka membuat kiasan atas fenomena ini dengan

sebutan bird in hand theory. Kiasan tersebut memiliki arti bahwa satu burung di tangan lebih

berharga dibandingkan seribu burung di udara.

Bertolak belakang dengan apa yang telah diungkapkan oleh Gordon dan Linter, MM

berpendapat jika investor memiliki rencana untuk menginvestasikan kembali dividen mereka

dalam saham di perusahaan yang bersangkutan atau perusahaan sejenis, dan dalam banyak kasus,

tingkat resiko dari arus kas perusahaan bagi investor dalam jangka panjang hanya ditentukan

oleh tingkat arus kas operasinya, bukan oleh kebijakan pembagian dividen yang dikeluarkan

perusahaan tersebut.

2.1.1.3 Teori Preferensi Pajak

Kebijakan dividen yang optimal dalam perusahaan adalah sebuah kebijakan yang

menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa yang

akan datang. Dalam banyak hal, dividen sering diperlakukan sebagai pertimbangan terakhir

setelah pertimbangan investasi dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

Selanjutnya menurut Litzenberg dan Ramaswamy dalam Atmaja, L.S (1999) menyatakan

bahwa dengan adanya pajak yang dikenai pada keuntungan dividen dan capital gains, para

investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.

12

Page 26: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Ada beberapa alasan yang membuat investor lebih memilih tingkat pembagian dividen

yang rendah daripada tingkat pembagian dividen yang tinggi, yaitu:

1. Capital gain dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada pendapatan dividen. Untuk itu para

investor yang kaya (memiliki sebagian besar saham) mungkin lebih suka perusahaan

menahan dan menanamkan kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba mungkin

dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah

akan menggantikan dividen yang pajaknya tinggi.

2. Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual, sehingga ada efek nilai waktu.

3. Jika selembar saham yang dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak

ada pajak keuntungan modal yang terutang.

2.1.1.4 Signaling Hypothesis Theory

Dalam teori ini dijelaskan bahwa dengan adanya kenaikan atau penurunan dividen dapat

digunakan oleh investor sebagai tanda atas kondisi pertumbuhan perusahaan. Biasanya akan

terjadi kecenderungan kenaikan harga saham apabila juga terjadi peningkatan atas dividen.

Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham, tetapi prospek

perusahaan yang ditujukan oleh meningkat/menurunnya dividen yang dibayarkan yang

menyebabkan perubahan harga saham (Hanafi 2004:371).

2.1.1.5 Clientele Effect Theory

Clientele Effect ini adalah sebuah kecenderungan sebuah perusahaan untuk menarik jenis

investor tertentu yang menyukai kebijakan dividen mereka teori ini menyatakan bahwa

13

Page 27: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

pemegang saham yang berbeda memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijaksanaan

dividen perusahaan. Sebagai contoh, kelompok investor yang membutuhkan penghasilan pada

saat ini lebih menyukai tingkat divident payout ratio yang tinggi. Sebaliknya, kelompok investor

dengan preferensi tingkat pajak yang tinggi akan menghindari dividen karena dividen memiliki

tingkat pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan capital gain.

2.1.2 Teori Keagenan

Dalam teori keagenan, dikatakan bahwa manajer (agen) dan pemegang saham/investor

(principal) memiliki kepentingan yang berbeda. Kondisi itu muncul dikarenakan adanya

keinginan manajer yang menginginkan pembagian dividen yang kecil untuk memperkuat

keuangan perusahaan bersangkutan terhadap masalah investasi perusahaan di masa depan. Pada

sisi yang berbeda, para pemegang saham biasanya lebih memilih masalah tambahan dana

perusahan tersebut diambilkan dari hutang perusahaan, tetapi tentu saja manajer tidak akan bisa

sejalan dengan para pemegang saham dikarenakan pengambilan hutang dari luar memiliki resiko

yang lebih tinggi. Perbedaan kepentingan seperti inilah yang membuat konflik kepentingan

(agency conflict) muncul.

Hubungan keagenan didefinisikan sebagai suatu kontrak, yakni salah satu atau beberapa

orang (prinsipal) mempekerjakan orang lain (agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa dan

mendelegasikan kewenangan untuk mengambil keputusan kepada agen tersebut. Dalam kerangka

kerja manajemen keuangan, hubungan keagenan terdapat diantara pemegang saham dengan

manajer, pemegang saham dengan kreditor atau hubungan ketiganya (Suhartono 2004:45).

Dividen dapat digunakan untuk memperkecil masalah keagenan antara manajer dan

pemegang saham (Jensen et al. 1992). Agency theory muncul setelah fenomena terpisahnya

14

Page 28: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

kepemilikan perusahaan dengan pengelolahan terdapat dimana-mana khususnya pada

perusahaan-perusahaan besar yang modern, dimana satu atau lebih individu (pemilik) menggaji

individu lain (agen) untuk bertindak atas namanya, mendelegasikan kekuasaan untuk membuat

keputusan kepada agen (Brigham, 1996). Agency theory menurut Jensen dan Meckling (1976)

adalah hubungan antara pemberi kerja (prinsipal) dan penerima tugas (agen) untuk melaksanakan

pekerjaan. Dalam manajemen keuangan hubungan keagenan muncul antara pemegang saham

dengan manajer dan antara pemegang saham dengan kreditor. Masalah keagenan antara

pemegang saham dengan manajer, sering terjadi, hal ini dikarenakan manajer tidak ikut memiliki

saham perusahaan. Hal ini menyebabkan bahwa tidak semua keuntungan yang diperoleh

perusahaan akan dapat dinikmati oleh manajer, yang berakibat kepada kinerja mereka yang tidak

lagi fokus terhadap tujuan utama mereka, yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang

saham sangat rentan terjadi. Penyebabnya karena para pengambil keputusan tidak perlu

menanggung resiko akibat adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis, begitu pula

jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Resiko tersebut sepenuhnya ditanggung

oleh para pemilik. Dikarenakan pihak manajemen tidak menanggung resiko dan tidak mendapat

tekanan dari pihak lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak

manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal.

Jensen et al. (1992) menghubungkan adanya interaksi antara kebijakan dividen dan

insider ownership. Untuk menunjukkan ketidaksimetrisan antara pemilik (insiders) dan investor

luar. Jensen, menemukan bahwa keputusan finansial perusahaan dan insider ownership memiliki

ketergantungan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, menurut agency theory, para

15

Page 29: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan mereka sendiri, bukan berdasarkan

maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan ( Jensen dan Meckling, 1976 ).

2.1.3 Insider Ownership

Kepemilikan orang dalam (insider ownership) adalah sebuah ukuran persentase saham

yang dimiliki oleh direksi, manajemen, dan komisaris ataupun setiap pihak yang terlibat secara

langsung dalam pembuatan keputusan perusahaan (Jensen and Meckling, 1976) dalam Agus

Sartono (2001).

Insider ownership juga dapat digunakan untuk mengukur biaya agen. Dengan semakin

meningkatnya kepemilikan manajemen, maka biaya agensinya juga akan ikut turun, dengan

asumsi bahwa manajer tersebut tetap mengharapkan peningkatan kesejahteraan yang lebih pada

keputusannya.

Dengan semakin meningkatnya insider ownership, maka informasi yang dimiliki oleh

manajer yang juga sekaligus pemilik tersebut juga akan lebih lengkap. Hal tersebut membuat

biaya agen yang dibutuhkan untuk memonitoring semakin kecil sebab pemilik sudah ikut

merangkap sebagai manajemen.

Untuk itu, apabila insider ownership semakin besar maka biaya agen yang mungkin

muncul dapat ditekan serta, manajer memiliki kekuatan yang lebih besar dalam menentukan

kebijakan dividen. Berdasarkan kondisi tersebut, maka biasanya manajer lebih cenderung untuk

membatasi dividen dan menggunakan dana yang ada untuk kepentingan perusahaan di masa

yang akan datang.

16

Page 30: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

2.1.4 Resiko Pasar (β)

Peningkatan beta (β) menggambarkan semakin tingginya resiko pasar. Menurut D’Souza

dan Saxena (1999) dalam Suhartono (2004; 42), nilai beta (β) digunakan sebagai indikator pasar.

Ketika nilai beta suatu perusahaan meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa resiko pasar

yang dimiliki perusahaan tersebut juga ikut meningkat. Hal itu menjadi sebuah hal yang cukup

sensitif bagi sebuah perusahaan di dalam dunia bisnis sebab kondisi tersebut dapat menyebabkan

perusahaan memperoleh kesulitan dalam mendapatkan dana tambahan dari luar untuk membiayai

investasi mereka di masa depan.

Mengutip dari apa yang dikatakan Jogiyanto (1998; 206) bahwa perusahaan enggan

untuk menurunkan dividen, jika perusahaan memotong dividen, maka hal tersebut dianggap

sebagai sinyal buruk karena dianggap perusahaan membutuhkan dana. Untuk perusahaan dengan

resiko yang tinggi, probabilitas untuk mengalami laba menurun juga akan tinggi. Resiko dalam

saham itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Resiko sistematis (systematic risk)

Resiko yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti halnya inflasi, resesi, suku bunga yang

tinggi, dan keadaan perang. Resiko ini tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi, sebab

faktor-faktor tersebut mempengaruhi saham secara negatif.

2. Resiko diversifikasi (difersifiable risk)

Resiko yang disebabkan oleh kejadian acak seperti perkara hukum, pemogokan, program

pemasaran yang sukses dan tidak sukses. Resiko ini dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi,

sebab resiko ini muncul karena kejadian yang bersifat acak.

17

Page 31: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

2.1.5 Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio adalah sebuah rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri

yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar

kewajiban yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Begitu juga sebaliknya, rasio yang semakin

rendah juga akan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

ikut meningkat.

Perusahaan dengan hutang yang tinggi biasanya memiliki kemampuan dalam membagi

dividen yang rendah. Dari sini kita bisa melihat bahwa biasanya Debt to Equity Ratio memiliki

hubungan negatif dengan kebijakan dividen yang dikeluarkan perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai tentang kebijakan dividen telah

dilakukan, diantaranya oleh Suwaldiman dan Ahmad Aziz (2006). Dalam penelitian ini,

dinyatakan bahwa tingginya jumlah kepemilikan Insider Ownership tidak menyebabkan

rendahnya rasio pembayaran dividen. Selain itu, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa

sebuah perusahaan dengan resiko pasar yang tinggi juga tidak menyebabkan rasio pembayaran

dividen menjadi rendah.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Agus Suhartono (2004; 46) yang membahas mengenai

pengaruh insider ownership dan risiko pasar terhadap kebijakan dividen. Pada penelitan tersebut,

ditunjukkan bahwa tingkat kepemilikan insider ownership memiliki hubungan terbalik dengan

dividend payout ratio (DPR), dan tingkat risiko pasar juga memiliki hubungan yang terbalik

dengan DPR.

18

Page 32: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Penelitian selanjutnya dilakuan oleh Attika Jauhari Hatta (2002; 9) yang lebih fokus

dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen: investigasi pengaruh teori

stakeholder. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa variabel Insider Ownership tidak

berpengaruh signifikan terhadap Divident Payout Ratio. Fauzan (2002) juga melakukan

penelitian mengenai hubungan biaya keagenan, resiko pasar, dan kesempatan investasi dengan

kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan lebih mengarah kepada hasil tertentu,

yaitu hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara resiko perusahaan dengan

kebijakan dividen.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nugrahaini (2002) menyatakan bahwa terdapat

hubungan interpendensi antara kebijakan insider ownership, debt, dan dividend. Penelitian

tersebut membahas mengenai menguji bagaimana pengaruh insider ownership, debt, business

risk, growth, size, dan fixed asset terhadap DPR

2.3 Kerangka Pemikiran

Insider Ownership

.

Kebijakan Dividen

Resiko Pasar

Debt to Equity Ratio

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

19

Page 33: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

2.4 Hipotesis

Berdasarkan dari kerangka pemikiran yang terbentuk diatas, maka terdapat beberapa

hipotesis yang dapat dikembangkan, yaitu

Agus Sartono (2001) melakukan penelitian yang berfokus pada pengujian empirik teori

keagenan (agency theory) di Bursa Efek Jakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji

hubungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepemilikan orang dalam, utang, dan kebijakan

dividen. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa insider ownership berpengaruh

secara negatif terhadap kebijakan dividen. Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa dividen

akan mengurangi biaya keagenan (agency cost). Dalam penelitian Agus Sartono (2001: 116),

disimpulkan bahwa dengan kenaikan tingkat kepemilikan insider mengakibatkan kebijakan

pembayaran dividen menurun.

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Insider Ownership berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2002) mengenai hubungan biaya

keagenan, risiko pasar dan kesempatan berinvestasi dengan kebijakan dividen pada perusahaan

publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut terutama mengenai

risiko pasar dan hubungannya dengan kebijakan dividen bahwa terdapat hubungan negatif antara

risiko pasar yang diproksikan dengan β (beta) terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2002:33), menunjukkan bahwa kebijakan dividen yang

dibuat oleh manajemen belum mempertimbangkan faktor kesempatan berinvestasi dan faktor

biaya keagenan melainkan faktor risiko perusahaan yang dijadikan pertimbangan dalam

membuat kebijakan dividen.

20

Page 34: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Resiko Pasar berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Prihantoro (2003) mengenai estimasi pengaruh

deviden payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia. Penelitian ini menyatakan variabel

rasio hutang dan modal (DER), secara parsial memiliki hubungan negatif signifikan terhadap

DPR. Variabel ini juga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap DPR, setelah posisi kas.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat DER yang berarti komposisi hutang juga

semakin tinggi, maka akan mengakibatkan semakin rendahnya kemampuan perusahaan untuk

membayar deviden. Setiap kenaikan DER akan menurunkan kemampuan perusahaan dalam

membayarkan deviden kepada para pemegang saham, sehingga rasio pembayaran deviden akan

semakin rendah.

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

21

Page 35: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Terdapat 2 kelompok variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan variabel

dependen. Di sini yang bertindak sebagai variabel dependen adalah kebijakan dividen. Sedangkan

variabel independen yang digunakan disini adalah insider ownership, resiko pasar, dan debt to equity

ratio.

3.1.1 Divident Payout Ratio

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah besarnya dividen yang dibagikan

kepada para investor (divident payout ratio). Dalam hal ini manajemen membuat keputusan berupa berapa

besar persentase dividen yang dibagi dari EAT (Earning After Tax). Rumus yang dapat digunakan untuk

mengukur DPR adalah:

3.1.2 Insider Ownership

Variabel ini sebagai variabel independen yang menggambarkan besar kepemilikan saham oleh

manajemen dalam persentase. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa insider ownership adalah

kepemilikan saham oleh directors (direktur/manajemen) dan commossioners (komisaris) dengan rumus

matematis:

22

Page 36: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Keterangan:

D & C SHRSit : Kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris perusahaan i pada

Tahunt.

TOTSHRSit : Jumlah total dari saham biasa perusahan yang beredar.

3.1.3 Resiko Pasar

Resiko pasar adalah variabel independen dimana nilai beta (β) menggambarkan kepekaan

perubahan return suatu saham terhadap perubahan return pasar. Untuk mengukur nilai beta (β) dapat

dilakukan persamaan regresi berdasarkan pada model indeks tunggal atau model pasar, yaitu:

R= α1 + βi.RM + e1

Keterangan:

R1 : Return sekuritas ke I.

α1 : Suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return sekuritas ke I

yang independen terhadap kinerja pasar.

β1 : Merupakan koefisien yang mengukur perubahan R akibat dari perubahan RM

RM : Tingkat return dari indeks pasar.

e1 : Menunjukkan bahwa persamaan linier yang dibentuk mengandung kesalahan

atas variabel ini juga sering disebut sebagai variabel pengganggu.

Tingkat keuntungan pasar (RM) dihitung dengan menggunakan data indeks harga saham gabungan

(IHSG) dengan rumus:

23

Page 37: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Dalam hal ini:

t : Hari ke t

t-1 : Hari sebelumnya

Keuntungan saham i (Ri) ditentukan dengan menggunakan perubahan harga saham yang terjadi setiap hari

dengan rumus:

Dalam hal ini:

Pt : Harga saham untuk hari ke t

Pt-1 : Harga saham dari hari sebelumnya

Untuk menghitung beta historis dapat menggunakan rumus:

Sedangkan beta historis untuk sekuritas ke \i di periode kedua dapat dihitung dengan rumus:

Beta sekuritas sendiri memiliki bias yang dapat dikoreksi dengan beberapa metode, yaitu:

Metode Scholes dan William

24

Page 38: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Metode Dimson

Metode Fowler dan Rorke

: return sekuritas / perusahaan i pada hari ke t

: return pasar pada hari ke t

: alfa koreksi sekuritas i

: beta hasil regresi return periode t lead dan t lag

: kesalahan residu sekuritas i pada hari ke i

Data beta koreksi pada penelitian ini diperoleh dari sumber Pojok BEJ di Universitas Gajah Mada

(UGM).

3.1.4 Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebuah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi semua kewajiban perusahaan. Peningkatan DER memiliki arti bahwa kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban menjadi semakin menurun, dan begitu juga sebaliknya.

Meskipun struktur modal perusahaan ikut meningkat akibat adanya tambahan modal yang berasal dari

hutang, pihak perusahaan juga tidak boleh lupa bahwa secara otomatis kewajiban mereka ikut meningkat.

25

Page 39: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Dengan adanya peningkatan hutang dan kewajiban perusahaan, kemampuan perusahaan dalam

membayarkan dividen juga akan ikut menurun, sehingga DER memiliki hubungan negatif terhadap

Dividend Payout Ratio. Debt to Equity Ratio dapat dihitung dengan cara:

Selain dari tiga variabel utama tersebut, dalam penelitian ini juga dimasukkan variabel kontrol.

Variabel kontrol adalah variabel tambahan yang dievaluasi secara simultan berdasarkan hubungan

aslinya. Variabel ini ditambahkan untuk menguji kemungkinan yang terjadi di luar variabel yang telah

ada. Adapun variabel yang ditambahkan yaitu:

1. Market to book value (MTBV), yaitu perbandingan nilai buku ekuitas dengan nilai pasar ekuitas, rasio

ini diukur dengan perbandingan nilai buku saham perusahaan. Rasio ini dinotasikan sebagai berikut:

2. Size yang diukur dengan total asset yang dimiliki perusahaan pada tahun tersebut (Suhartono, 2004).

Variabel ini dipakai karena diprediksi mempunyai hubungan negatif dalam resiko. Ukuran aktiva

dipakai sebagai wakil pengukur (proxy) besarnya perusahaan.

Size = total asset

3. Profitability adalah variabel yang diukur dengan rasio laba operasi terhadap total asset (Jensen,

Solberg, dan Zorn, 1992 dalam Agus Sartono, 2001). Variabel profitabilitas dalam penelitian ini

diukur dengan return on asset (ROA) perusahaan, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba di masa yang akan dating berdasarkan tingkat asset terteentu. Profitabilitas

dihitung dengan persamaan:

26

Page 40: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

4. Tingkat pertumbuhan (Growth) yang diukur dari pertumbuhan total asset (Suhartono, 2004).

Variabel growth didefinisikan sebagai perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari total

aktiva. Variabel ini di prediksi mempunyai hubungan positif dengan beta ( β ). Ynag dihitung

dengan rumus :

Keterangan:

TAt : Total asset tahun ini

TAt-1 : Total asset tahun sebelumnya

5. Earning Variability (EV) adalah variabel keuntungan yang diukur dengan nilai dari price

earning ratio (PER) atau rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba perusahaan). Variabel

laba ini dianggap sebagai resiko perusahaan, sehingga hubungan antara variabel ini dengan (

β ) adalah positif. Earning variability dapat dihitung dengan persamaan:

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public dan terdafar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2004-2008. Metode yang digunakan dalam

pemilihan pemilihan sample ini adalah purposive sampling, yaitu metode pemilihan sample

dengan beberapa kriteria tertentu.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

27

Page 41: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

1. Perusahaan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public dan terdaftar

di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2008.

2. Perusahaan tersebut harus tetap ada selama periode penelitian.

3. Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan serta membayar

dividen secara kontinyu selama periode penlitian.

4. Perusahaan tersebut juga memiliki insider ownership, serta data-data lain yang dibutuhkan selama

penelitian ini.

3.3 Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder, yaitu data laporan keuangan dan

catatan atas laporan keuangan perusahaan sample dan data lain yang relevan dengan penelitian

ini diantaranya diambil dari:

1. Data perusahaan yang go public dapat diperoleh dari Jakarta Stock Exchange (JSX) Fact

Book.

2. Indonesian Market Capital Directory selama masa periode penelitian.

3. Jurnal atau publikasi lain yang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan annual report

dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3.5 Metode Analisis

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca

dan diinterpretasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan

28

Page 42: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

memindahkan data ke dalam variabel yang digunakan pada penelitian ini. Dari nilai variabel-

variabel itulah yang nantinya akan dimasukkan dan diolah melalui program SPSS.

Persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar

untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara insider ownership, resiko pasar, dan debt to

equity ratio perusahaan terkait dengan masalah pembayaran dividen. Selain menunjukkan arah

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, analisis regresi juga dapat

digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk teknis statistik yang

digunakan dalam analisis data pada penelitian ini adalah model regresi linier berganda.

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

DPRit = β0+ β1Insit+ β2Beta +β3DERit+β4MTBVit+ β5Sizeit + β6EVit + β7Proit+β8Growit+

eit

Keterangan:

DPRit = Rasio pembayaran dividen dari perusahaan i pada tahun t

Insit = Insider Ownership dari perusahaan i pada tahun t

DER it = Debt to Equity Ratio dari perusahaan i pada tahun t

Beta = Resiko Pasar

MTBVit = Market to Book Value dari perusahaan i pada tahun t

Sizeit = Total asset perusahaan i pada tahun t

Evit = Earning Variability dari perusahaan i pada tahun t

Proit = Profitability dari perusahaan i pada tahun t

Growit = Pertumbuhan total asset dari perusahaan i pada tahun t

29

Page 43: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Untuk menguji pengaruh variabel independen secara individu, maka variabel diuji

dengan uji T. Sedangkan untuk pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan diuji dengan uji F.

1. Pengujian Secara Serempak (uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel

independen secara serempak atau gabungan.

2. Pengujian Parsial (uji T)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji T, dimana tujuan pengujian ini adalah untuk

menguji parameter secara parsial atau sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen, maka akan dilakukan analisa uji asumsi klasik seperti uji normalitas,

uji autokorelasi, uji multikoleniaritas, dan uji heteroskedastisitas.

• Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan sebagai syarat sebelum melakukan pengujian regresi linier

berganda. Apabila persyaratan tersebut terpenuhi, maka regresi linier berganda tersebut dapat

digunakan dan apabila tidak memenuhi persyaratan, maka regresi linier berganda tersebut tidak

dapat digunakan sehingga harus menggunakan alat analisis lain.

Uji asumsi klasik terdiri dari 4 pengujian (Ghozali, 2007) , yaitu:

a. Uji normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu/residual memiliki distribusi yang normal

30

Page 44: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

b. Uji asumsi autokorelasi

Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui apakah yang terjadi korelasi diantara data pengamatan

atau tidak. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji

Durbin-Watson.

c. Uji asumsi multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan

antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Apabila terdapat hubungan antar

variabel bebas, maka dapat dinamakan terdapat masalah multikolinearitas.

d. Uji asumsi heteroskedestisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ketidaksamaan

varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Gejala heteroskedesitisitas dapat

dideteksi dengan grafik scatterplot. Dalam grafik tersebut akan terlihat ada atau tidaknya pola-

pola tertentu yang didapatkan dari penggunaan nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID).

Selain itu, oleh Ghozali (2007) juga menggunakan metode linearitas, yaitu:

• Uji Goodness Of Fit

Pengujian ini adalah sebuah analisis ketepatan model yang digunakan untuk mendeteksi

ketepatan yang paling baik dari garis regresi.

31

Page 45: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

4.1.1 Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian menggunakan 1 buah variabel terikat, 3 buah variabel bebas dan 5 buah variabel

kontrol. Berikut adalah statistik deskriptif terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

Analisis Deskriptif Variabel

Descriptive Statistics

35 .20 142.17 43.0609 32.7068635 .00 25.60 3.1760 7.2217835 .06 .95 .1121 .1455335 .15 2.14 .8014 .5388235 .30 6.36 2.2723 1.8357035 82470.00 2.4E+07 3939050 7715713.01135 1.20 30.61 10.8526 8.3820435 -10.56 54.49 14.8900 16.1344035 1.57 47.72 14.3026 11.1283635

Kebijakan DividenKepemilikan ManajerialRisiko PasarDebt to EquityMarket ValueUkuran PerusahaanProfitabilitasPertumbuhanEarnings VariabilityValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran C)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai Kebijakan Dividen yang diukur dengan Dividend

Payout Ratio (DPR) adalah antara 0,20 sampai dengan 142,17 dengan rata-rata sebesar 43,061

dan standar deviasi sebesar 32,707. Tampak bahwa terdapat perusahaan yang mempunyai

kebijakan sebesar 142,17% dari laba per lembar sahamnya (earning per share).

32

Page 46: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Nilai kepemilikan manajerial adalah antara 0,00 sampai dengan 25,60 dengan rata-rata

sebesar 3,176 dan standar deviasi sebesar 7,222. Tampak bahwa terdapat perusahaan di mana

tidak ada kepemilikan oleh manajerial dan kepemilikan manajerial tertinggi pada perusahaan

sampel hanya sebesar 25,60% saja.

Nilai Risiko pasar yang diukur dengan beta koreksi adalah antara 0,06 sampai dengan 0,95

dengan rata-rata sebesar 0,112 dan standar deviasi 0,146. Tampak bahwa terdapat perusahaan

sampel yang mempunyai beta koreksi sampai dengan 0,95 di mana tingkat itu sangat tinggi

risikonya karena hampir mendekati 1.

Nilai DER adalah antara 0,15 sampai dengan 2,14 dengan rata-rata sebesar 0,801 dan

standar deviasi sebesar 0,539. Tampak bahwa terdapat perusahaan yang mempunyai hutang

sebesar 2,14 kali dibandingkan total modal perusahaan, di mana hal tersebut kurang baik karena

mempunyai tingkat risiko kegagalan yang tinggi.

Nilai market value berkisar antara 0,3 sampai dengan 6,36 dengan rata-rata sebesar 2,272

dan standar deviasi sebesar 1,836. Tampak bahwa terdapat perusahaan yang mempunyai nilai

buku hanya 30% dari nilai pasar, akan tetapi ada juga perusahaan yang mempunyai nilai buku

sampai dengan 6,36 kali dibandingkan nilai pasarnya.

Ukuran perusahaan adalah berkisar antara Rp. 82,470 M sampai dengan Rp. 24,073 T

dengan rata-rata ukuran perusahaan adalah Rp. 3,939 T dan standar deviasi sebesar Rp. 7,715 T.

33

Page 47: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tampak bahwa fluktuasi total asset perusahaan relatif tinggi karena ada perusahaan dengan asset

di bawah Rp. 100 M tetapi ada juga perusahaan dengan total asset sampai dengan Rp. 24 T.

Profitabilitas perusahaan berkisar antara 1,20 sampai dengan 30,61 dengan rata-rata

sebesar 10,853 dan standar deviasi sebesar 8,382. Tampak bahwa tidak ada perusahaan yang

mengalami kerugian yang ditunjukkan dengan ROA yang bernilai positif. Hal ini selaras dengan

adanya kebijakan dividen, di mana perusahaan yang mengalami kerugian kecil sekali

kemungkinan membagikan dividen.

Pertumbuhan perusahaan berkisar antara -10,56 sampai dengan 54,49 dengan rata-rata

pertumbuhan perusahaan sebesar 14,890 dan standar deviasi sebesar 16,134. Tampak bahwa

terdapat perusahaan yang mengalami penurunan total asset yang ditunjukkan dengan

pertumbuhan yang bernilai negatif. Meskipun demikian, rata-rata perusahaan sampel bertumbuh

sebesar 14,890 atau mengalami kenaikan total asset sebesar 14,890% dibandingkan tahun

sebelumnya.

Earnings Variability (EV) berkisar antara 1,57 sampai dengan 47,72 dengan rata-rata

sebesar 14,3026 dan standar deviasi sebesar 11,12836. EV diukur dengan Price Earnings Ratio

(PER) yang menggambarkan risiko perusahaan, di mana semakin tinggi PER berarti semakin

tinggi pula tingkat risiko perusahaan.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik

Analisis regresi linear berganda memerlukan beberapa asumsi agar model tersebut layak

dipergunakan. Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, uji

Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Autokorelasi.

34

Page 48: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

4.1.2.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilihat plot grafik antara ZPRED dengan SRESID yaitu sebagai

berikut:

Gambar 4.1

Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: Kebijakan Dividen

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

3

2

1

0

-1

-2

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

Tampak bahwa titik-titik pada grafik telah relatif menyebar secara merata baik di atas 0

maupun di bawah nol yang menunjukkan bahwa tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas

pada model penelitian. Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka dipergunakan uji

Glejser, yaitu dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya.

Gangguan heteroskedastisitas terjadi jika terdapat signifikansi antara variabel bebas terhadap

nilai absolut residualnya. Berikut adalah uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser:

35

Page 49: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.2

Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser

Coefficientsa

2.488 8.084 .308 .761.527 .280 .314 1.879 .072

-18.524 11.694 -.222 -1.584 .1258.545 5.917 .380 1.444 .161

-6.116 2.442 -.926 -2.504 .019-2.80E-07 .000 -.178 -1.211 .237

1.271 .420 .879 3.023 .006.233 .118 .310 1.970 .060.356 .276 .327 1.292 .208

(Constant)Kepemilikan ManajerialRisiko PasarDebt to EquityMarket ValueUkuran PerusahaanProfitabilitasPertumbuhanEarnings Variability

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABS_RESa.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran G)

Tampak bahwa terdapat dua variabel bebas yang mempunyai signifikansi di bawah 0,05

yaitu variabel market value (0,019) dan profitabilitas (0,006). Berarti kedua variabel tersebut

mengalami gangguan heteroskedastisitas. Untuk mengatasinya dilakukan dengan

mentransformasikan kedua variabel tersebut ke dalam bentuk logaritma natural. Dengan

demikian akan memberikan hasil uji Glejser sebagai beriku

36

Page 50: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.3

Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser (Transformasi)

Coefficientsa

12.908 30.020 .430 .671.217 .498 .095 .434 .668

-20.397 21.047 -.180 -.969 .341.071 7.607 .002 .009 .993

-3.258 9.071 -.176 -.359 .722-4.84E-07 .000 -.226 -1.199 .241

1.966 10.002 .095 .197 .846.325 .208 .318 1.560 .131

-.005 .616 -.003 -.007 .994

(Constant)Kepemilikan ManajerialRisiko PasarDebt to EquityLN_PBVUkuran PerusahaanLN_ROAPertumbuhanEarnings Variability

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABS_RESa.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran H)

Tampak bahwa dengan mentransformasikan variabel market value dan profitabilitas maka

gangguan heteroskedastisitas telah diatasi yang ditunjukkan dengan tidak adanya variabel bebas

yang mempunyai signifikansi di bawah 0,05 terhadap absolut residualnya.

4.1.2.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dipergunakan untuk menentukan apakah data terdistribusi secara

normal atau tidak. Uji normalitas yang dipergunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov.

Penentuan nomal atau tidaknya suatu distribusi data ditentukan berdasarkan taraf signifikansi

hasil hitung. Jika taraf signifikansi di atas 0,05 maka data diinterpretasikan terdistribusi normal,

dan sebaliknya, jika taraf signifikansi hasil hitung di bawah 0,05 maka diinterpretasikan bahwa

data tidak terdistribusi secara normal.

37

Page 51: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.4

One Sample Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

35.0000000

23.74335780.154.154

-.077.911.378

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

UnstandardizedResidual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran D)

Tabel di atas menunjukkan bahwa taraf signifikansi adalah sebesar 0,378 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa nilai residualnya terdistribusi secara normal. Sedangkan plot grafiknya

adalah sebagai berikut:

38

Page 52: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Gambar 4.2

Plot Grafik Uji Normalitas

Normal P-P Plot of Regression Stand

Dependent Variable: Kebijakan Divide

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Tampak bahwa distribusi titik-titik pada grafik telah mendekati sumbu diagonalnya yang

menunjukkan bahwa residual telah terdistribusi secara normal. Dengan demikian, uji normalitas

dengan plot grafik memperkuat hasil pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov.

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai variance inflation factor (VIF).

Model dinyatakan terbebas dari gangguan multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF di bawah

10 atau tolerance di atas 0,1. Berikut adalah uji Multikolinearitas dalam penelitian ini:

39

Page 53: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.5

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

-39.034 48.517 -.805 .4281.796 .806 .397 2.229 .035 .641 1.561

-1.469 34.014 -.007 -.043 .966 .885 1.13014.651 12.294 .241 1.192 .244 .494 2.0244.941 14.660 .135 .337 .739 .127 7.860

4.995E-07 .000 .118 .765 .451 .855 1.16928.501 16.165 .698 1.763 .090 .129 7.733

-.120 .337 -.059 -.358 .723 .735 1.360.181 .996 .062 .182 .857 .177 5.664

(Constant)Kepemilikan ManajerialRisiko PasarDebt to EquityLN_PBVUkuran PerusahaanLN_ROAPertumbuhanEarnings Variability

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Kebijakan Dividena.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

Tabel di atas memberikan semua nilai VIF di bawah 10 atau nilai tolerance di atas 0,1

dengan nilai VIF tertinggi adalah sebesar 7,860 untuk variabel Market Value. Berarti tidak

terdapat gejala multikolinearitas pada model dalam penelitian ini.

4.1.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menggunakan Run Test memberikan hasil output sebagai berikut:

40

Page 54: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi dengan Run Test

Runs Test

-4.1303017183519

.005

.996

Test Valuea

Cases < Test ValueCases >= Test ValueTotal CasesNumber of RunsZAsymp. Sig. (2-tailed)

UnstandardizedResidual

Mediana.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Tampak bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,996 > 0,05 yang memperkuat hasil uji

autokorelasi dengan Durbin-Watson. Dengan demikian, dinyatakan bahwa tidak terdapat

gangguan autokorelasi pada model penelitian.

4.1.2.5 Identifikasi Data Outliers

Langkah berikutnya adalah dengan mengidentifikasi data outlier yaitu dengan casewise

diagnostics dan dengan mahalanobis. Berikut adalah nilai casewise pada penelitian ini:

41

Page 55: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.7

Nilai Casewise

Casewise Diagnosticsa

-.152 28.19 32.3203 -4.1303.133 53.74 50.1377 3.6023

-.233 26.52 32.8549 -6.3349-.894 .23 24.5077 -24.2777-.501 54.79 68.3973 -13.6073.436 73.25 61.4195 11.8305

1.792 29.19 -19.4545 48.6445-.661 14.80 32.7477 -17.9477.028 50.91 50.1531 .7569

-1.593 15.06 58.3012 -43.2412-.060 .42 2.0491 -1.6291-.337 54.35 63.4896 -9.1396.237 76.64 70.1970 6.4430.787 27.06 5.6794 21.3806

-.661 19.97 37.9205 -17.9505.491 47.73 34.3852 13.3448.471 29.49 16.7025 12.7875

-.877 .29 24.1123 -23.8223-.535 51.77 66.3065 -14.5365.082 75.60 73.3821 2.2179

-.047 24.14 25.4176 -1.2776-.491 31.39 44.7145 -13.3245-.225 33.32 39.4324 -6.11241.144 72.42 41.3541 31.0659

-1.095 .22 29.9567 -29.7367-.273 57.57 64.9781 -7.4081.446 89.89 77.7725 12.1175.048 39.50 38.1840 1.3160

-.836 30.47 53.1592 -22.6892-.179 35.81 40.6684 -4.8584-.162 59.35 63.7604 -4.4104

-1.037 .20 28.3513 -28.15132.241 121.52 60.6685 60.85152.404 142.17 76.8997 65.2703.109 39.16 36.2034 2.9566

Case Number1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435

Std. ResidualKebijakanDividen

PredictedValue Residual

Dependent Variable: Kebijakan Dividena.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

42

Page 56: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Pada kolom standard residual tampak bahwa nilai tertinggi adalah sebesar 2,404 untuk

data ke-34. Nilai tersebut masih di bawah 3 atau 2,5 sehingga diinterpretasikan bahwa tidak

terdapat data outliers pada model penelitian ini. Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut,

dipergunakan uji mahalanobis di mana data outliers terjadi jika nilainya di atas nilai Chi Square.

Berikut adalah nilai parameter residual dalam penelitian ini:

Tabel 4.8

Parameter Residual

Residuals Statisticsa

-19.4545 77.7725 43.0609 22.49425 35-2.779 1.543 .000 1.000 35

7.14267 27.06286 13.24157 3.82713 35

-162.2163 73.1605 36.5765 42.42875 35-43.2412 65.2703 .0000 23.74336 35

-1.593 2.404 .000 .874 35-1.846 2.904 .028 1.012 35

-58.1005 201.7163 6.4843 46.46156 35-1.942 3.464 .055 1.097 351.382 32.807 7.771 5.715 35

.000 6.093 .212 1.027 35

.041 .965 .229 .168 35

Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Kebijakan Dividena.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai mahalonobis distance yang tertinggi adalah sebesar

32,807. Adapun nilai Chi Square untuk N = 35 pada tingkat signifikansi 0,001 adalah sebesar

66,6188. Tampak bahwa nilai mahalanobis distance yang tertinggi masih di bawah nilai Chi

Square tabel (32,807 < 66,6188) yang memperkuat hasil pengujian dengan casewise yaitu tidak

terdapat data outliers dalam penelitian ini

43

Page 57: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

4.1.3 Uji Goodness of Fit

Uji goodness of fit adalah untuk melihat kesesuaian model, atau seberapa besar

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Berikut adalah hasil

perhitungan nilai R dan koefisien determinasi dalam penelitian ini:

Tabel 4.9

Uji Goodness of Fit

Model Summaryb

.688a .473 .311 27.15157Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Earnings Variability,Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debtto Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV

a.

Dependent Variable: Kebijakan Dividenb.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

Tabel tersebut memberikan nilai R sebesar 0,688 dan koefisien determinasi dengan

Adjusted R Square sebesar 0,311. Tampak bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians variabel terikat adalah relatif tinggi yaitu sebesar 31,1% atau hampir setengah dari variasi

kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh keenam variabel dalam penelitian ini. Selebihnya, yaitu

sebesar 100% - 31,1% = 68,9% dijelaskan oleh faktor selain variabel bebas yang digunakan

dalam penelitian ini.

44

Page 58: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

4.1.4 Uji F

Uji F (uji simultan) adalah untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikatnya yaitu Kebijakan dividen. Berikut adalah nilai F hitung dalam penelitian ini:

Tabel 4.10

Uji F

ANOVAb

17203.706 8 2150.463 2.917 .018a

19167.399 26 737.20836371.105 34

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, UkuranPerusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV

a.

Dependent Variable: Kebijakan Dividenb.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

Tampak bahwa nilai F hitung adalah sebesar 2,917 dengan taraf signifikansi sebesar 0,018.

Nilai signifikansi adalah di bawah 0,05 menunjukkan bahwa variabel bebas secara serempak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.

4.1.5 Uji Hipotesis

Uji t (parsial) adalah untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikatnya. Berikut adalah hasil perhitungan nilai t hitung dan taraf

signifikansinya dalam penelitian ini:

45

Page 59: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Tabel 4.11

Uji Hipotesis

Coefficientsa

-39.034 48.517 -.805 .4281.796 .806 .397 2.229 .035 .641 1.561

-1.469 34.014 -.007 -.043 .966 .885 1.13014.651 12.294 .241 1.192 .244 .494 2.0244.941 14.660 .135 .337 .739 .127 7.860

4.995E-07 .000 .118 .765 .451 .855 1.16928.501 16.165 .698 1.763 .090 .129 7.733

-.120 .337 -.059 -.358 .723 .735 1.360.181 .996 .062 .182 .857 .177 5.664

(Constant)Kepemilikan ManajerialRisiko PasarDebt to EquityLN_PBVUkuran PerusahaanLN_ROAPertumbuhanEarnings Variability

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Kebijakan Dividena.

Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (Lampiran E)

1. Hipotesis 1

Nilai signifikansi untuk variabel kepemilikan manajerial adalah sebesar 0,035. Tampak

bahwa 0,035 < 0,05 yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan dividen. Pengaruh ini berkebalikan arahnya dengan hipotesis yang

dirumuskan. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Insider

Ownership berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen’ ditolak.

2. Hipotesis 2

Nilai signifikansi untuk variabel risiko pasar adalah sebesar 0,966. Tampak bahwa 0,966 >

0,05 yang menunjukkan bahwa risiko pasar tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara

terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian hipotesis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan

bahwa ‘Risiko pasar berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen’ ditolak.

46

Page 60: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

3. Hipotesis 3

Nilai signifikansi untuk variabel DER adalah sebesar 0,244. Tampak bahwa 0,244 > 0,05

yang menunjukkan bahwa DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan

dividen. Dengan demikian hipotesis 3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Debt to

Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen’ ditolak.

4.2 Pembahasan

1. Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Dividen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan

manajerial terhadap kebijakan dividen. Akan tetapi arahnya berkebalikan, sehingga hipotesis 1

dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Suwaldman dan

Azis (2006) yang juga tidak menemukan adanya pengaruh negatif antara kepemilikan manajerial

terhadap kebijakan dividen.

Manajer yang memiliki saham dalam perusahaan yang ia pimpin mempunyai peran ganda,

yaitu sebagai manajer sekaligus sebagai investor. Secara teoritik ia sebagai manajer akan

termotivasi untuk memperoleh return yang tinggi, misalnya dengan menekan jumlah

pembayaran dividen agar ia punya jumlah kas yang cukup untuk pembayaran bonusnya sebagai

manajemen. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori tersebut, hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: dividen tidak memberi kontribusi maksimum terhadap

return saham; tidak dianutnya imputation tax system di Indonesia.

47

Page 61: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Dividen adalah salah satu sumber aliran kas bagi para investor, akan tetapi dividen bukan

merupakan motivator utama bagi investor untuk membeli atau tidak membeli saham tertentu.

Capital gain yang didapat dari fluktuasi harga saham justru merupakan motivator terbesar bagi

investor untuk berinvestasi. Sementara itu, sebuah negara yang tidak menerapkan imputation tax

system maka akan menerapkan penarikan pajak berganda terhadap dividend yang Pertama, laba

perusahaan sudah terkena pajak pendapatan, kedua ketika laba tersebut dibagikan dalam bentuk

dividend dikenakan lagi pajak penghasilan perseorangan. Dalam sebuah negara yang tidak

menerapkan imputation tax system, misalnya Indonesia maka kebijakan pembayaran dividen

yang tinggi tidak akan memotivasi investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut karena

investor tidak akan mendapatkan keuntungan pajak dari dividend yang mereka terima.

2. Market Value terhadap Kebijakan Dividen

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

market value terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian hipotesis 2 dalam penelitian ini

ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwaldman dan

Azis (2006) yang juga tidak menemukan adanya pengaruh antara market value terhadap

kebijakan dividen.

Menurut penelitian yang dilakukan Achmad Friady Dhailami (2006) ditolaknya hipotesis 2

ini dikarenakan :

1. Perusahaan beranggapan dengan membayar dividen maka resiko yang akan dihadapi

oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan apabila perusahaan manahannya dalam

bentuk laba ditahan.

48

Page 62: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

2. Sesuai dengan bird in the hand theory yang dikemukan oleh Gordon dan Lintner, yang

menyatakan bahwa investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal

(capital gains) yang dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan seandainya para

investor menerima dividen.

Ditolaknya hipotesis ke dua dalam penelitian ini menguatkan teori Modigliani dan Miller

tentang tidak relevannya kebijakan dividen dengan return saham. Risiko sistematis (beta) adalah

risiko yang berkaitan dengan faktor pasar dan ekonomi yang luas, bukan faktor-faktor individual

perusahaan. Dengan demikian kebijakan-kebijakan internal perusahaan (seperti jumlah

pembayaran dividen) tidak berkorelasi dengan faktor risiko sistematis. Besar kecilnya jumlah

dividen yang akan dibagi adalah merupakan discretionary policy yang ada di tangan manajemen,

sehingga faktor beta bukan merupakan faktor penentu terhadap jumlah dividen yang akan

dibagikan oleh manajemen.

3. DER terhadap Kebijakan Dividen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER tidak mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian hipotesis 3 dalam penelitian ini ditolak.

Semakin tinggi DER berarti semakin tinggi hutang perusahaan dan juga semakin tinggi

tingkat risiko kegagalan perusahaan. Kondisi ini akan membuat para manajer mengurangi

besarnya dividen, karena dana yang tersedia akan digunakan untuk melunasi kewajiban jangka

panjang perusahaan yang relatif tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

49

Page 63: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

DER maka semakin tinggi pula kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan. Ditolaknya

hipotesis 3 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa para manajer mempunyai kebijakan

memberikan dividen yang tinggi karena untuk menciptakan isu positif di mata investor.

Meskipun tingkat hutang tinggi, akan tetapi manajer tetap mempunyai cash flow dari adanya

hutang tersebut yang dipergunakan untuk membayar dividen kepada investor. Hal ini dilakukan

agar tidak kehilangan kepercayaan dari investor akibat adanya hutang yang tinggi pada

perusahaan.

50

Page 64: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka berikut adalah kesimpulan yang

dapat diberikan:

1. Tidak terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara kepemilikan manajerial terhadap

kebijakan dividen. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan

bahwa Insider Ownership berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen’ ditolak.

2. Tidak terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara risiko pasar terhadap kebijakan

dividen. Dengan demikian hipotesis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Risiko

pasar berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen’ ditolak.

3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap kebijakan dividen. Dengan

demikian, hipotesis 3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Debt to Equity Ratio

berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen’ ditolak.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Hanya sedikit perusahaan yang konsisten membagikan dividen selama 5 tahun dalam

periode penelitian sehingga sampel penelitian juga relatif sedikit.

5.3 Saran

Disarankan untuk melakukan penelitian serupa dengan menggunakan sampel perusahaan

yang lebih banyak, sehingga lebih mampu mewakili kondisi BEI secara general, misalnya

dengan menambahkan kategori non keuangan.

51

Page 65: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, L.S, 1999, Manajemen Keuangan, edisi 2, Andi Offset, Yogyakarta.

Awat, N.J, 1999, Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Brigham, E.F dan Houston, J.F, 2001, Fundamentals of Financial Management, USA : Thomson.

Dhailami, Achmad Friady, 2006, Pengaruh Insider Ownership dan Risiko Pasar Terhadap Kebijakan

Deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2003,

Yogyakarta.

Fauzan. 2002, “Hubungan biaya Keagenan, Risiko Pasar dan Kesempatan Investasi dengan Kebijakan

Deviden”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.1, No.2, September, hal : 114-138.

Ghozali, Imam, 2007, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Penerbitan Universitas

Diponegoro, Semarang.

Jauhari, A.H, 2002, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden : Investigasi Pengaruh Teori

Stakeholder, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.6, No.2, Desember, hal : 1-22.

Jensen et al, 1992, “Simultaneous Determination of Insider Ownership, Debt, and Dividend Policies”,

Journal of Financial and Quantitative Analiysis, Vol 27, No.2, hal : 247-263

Jogiyanto, H.M, 2000, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga

Mulyono, Budi, 2009, Pengaruh Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Size dan Investment

Oportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden (Studi pada Industri Manufaktur yang terdaftardi

Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2007), Semarang.

52

Page 66: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Sartono, Agus, 2001. Kepemilikan Orang Dalam (Insider Ownership), Utang dan Kebijakan Deviden :

Pengujian empiric Teori Keagenan (Agency Theory), Jurnal Siasat Bisnis (JSB), Vol 2, No.6, hal :

107-119.

Husnan, Suad, 1989, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

Suhartono, 2004, Pengaruh Insider Ownership, Net Organizational Capital, dan Resiko Pasar Terhadap

Kebijakan Deviden, KAJIAN BISNIS, Vol.12, No.1, 2004, 41-56, Januari, hal 41-55.

Suwaldiman dan Ahmad Aziz, 2006, Pengaruh Insider Ownership dan Risiko Pasar Terhadap Kebijakan

Deviden, SINERGI, vol. 8, No.1, Januari, hal : 53-64.

Van Horne, J.C, 1998, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jakarta : Salemba

Empat.

Wahidahwati, 2002, “Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflicts : Analisis Persamaan Simultan Non

Linear dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Risiko (Risk Taking), Kebijakan Utang dan

Kebijakan Deviden”, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, September, hal : 601-625.

53

Page 67: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

54

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 68: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN A

SAMPEL PENELITIAN

DPR Insider No KODE Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008

1 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk. 28.19 14.80 19.97 31.39 30.47 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 53.74 50.91 47.73 33.32 35.81 1.74 1.74 2.06 2.06 2.06

3 BRAM PT. INDO KORDSA Tbk. dahulu PT. BRANTA MULIA Tbk 26.52 15.06 29.49 72.42 59.35 17.31 17.31 17.31 23.52 25.60

4 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. 0.23 0.42 0.29 0.22 0.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5 MERK PT. Merck Indonesia Tbk. 54.79 54.35 51.77 57.57 121.52 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 73.25 76.64 75.60 89.89 142.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 29.19 27.06 24.14 39.50 39.16 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09

55

Page 69: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Risiko Pasar DER PBV No 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008

1 0.0981 0.0848 0.0822 0.0819 0.0770 0.57 0.84 1.05 1.29 1.86 2.78 2.12 4.62 6.36 5.59 2 0.0718 0.0846 0.0735 0.0813 0.1098 0.69 0.69 0.65 0.68 0.55 2.14 1.71 1.49 1.16 0.53 3 0.0918 0.0629 0.0780 0.0918 0.0658 1.18 0.87 0.61 0.52 0.48 0.51 0.51 1.03 0.96 0.81 4 0.0803 0.0977 0.0945 0.0976 0.1093 0.46 0.61 0.58 0.73 1.32 1.06 0.70 1.28 1.24 0.7 5 0.0841 0.0903 0.0945 0.1117 0.0694 0.30 0.21 0.20 0.18 0.15 3.32 3.02 3.8 4.2 2.43 6 0.0973 0.0830 0.0954 0.1224 0.0893 1.11 1.52 2.08 2.14 1.73 3.39 4.62 5.84 5.86 3.03 7 0.0705 0.0930 0.0848 0.9450 0.0794 0.41 0.62 0.58 0.34 0.25 0.56 0.39 0.67 0.8 0.3

56

Page 70: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Size ROA EV No 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008

1 59004 82470 107668 133360 167583 258898 7.86 7.30 5.75 5.82 7.77 22.55 15.78 39.14 47.72 25.14 2 17338899 20591389 22128851 21733034 23779951 24072959 8.69 8.54 4.64 6.07 7.81 14.56 11.86 19.47 11.33 4.35 3 1543441 1710352 1709355 1528904 1554863 1672766 2.48 6.99 1.2 2.52 5.67 8.49 3.54 46.69 21.84 8.55 4 1284779 1280645 1459969 1553377 1893175 2922998 6.65 3.13 6.02 7.48 6.71 10.81 13.75 13.27 9.47 4.45 5 200328 200466 218034 282699 331062 375064 28.55 26.46 30.61 27.03 26.29 8.92 9.43 10.35 13.14 8.06 6 483004 558388 575385 610437 621835 941389 15.45 15.12 12.05 13.57 23.61 10.38 12.11 15.75 13.73 4.69 7 369799 445145 548245 590296 589322 636409 1.65 4.33 7.52 13.15 15.35 23.97 5.54 5.65 4.54 1.57

57

Page 71: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN B

DATA REGRESI

No KODE Emiten Tahun DPR Insider Risiko Pasar DER PBV Size ROA Pertumbuhan EV

1 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk. 2004 28.19 0.00 0.0981 0.57 2.78 82470 7.86 39.77 22.55 2 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 2004 53.74 1.74 0.0718 0.69 2.14 20591389 8.69 18.76 14.56

3 BRAM PT. INDO KORDSA Tbk. dahulu PT. BRANTA MULIA Tbk 2004 26.52 17.31 0.0918 1.18 0.51 1710352 2.48 10.81 8.49

4 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. 2004 0.23 0.00 0.0803 0.46 1.06 1280645 6.65 -0.32 10.81 5 MERK PT. Merck Indonesia Tbk. 2004 54.79 0.00 0.0841 0.30 3.32 200466 28.55 0.07 8.92 6 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2004 73.25 0.00 0.0973 1.11 3.39 558388 15.45 15.61 10.38 7 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2004 29.19 0.09 0.0705 0.41 0.56 445145 1.65 20.37 23.97 8 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk. 2005 14.80 0.00 0.0848 0.84 2.12 107668 7.30 30.55 15.78 9 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 2005 50.91 1.74 0.0846 0.69 1.71 22128851 8.54 7.47 11.86

10 BRAM PT. INDO KORDSA Tbk. dahulu PT. BRANTA MULIA Tbk 2005 15.06 17.31 0.0629 0.87 0.51 1709355 6.99 -0.06 3.54

11 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. 2005 0.42 0.00 0.0977 0.61 0.70 1459969 3.13 14.00 13.75 12 MERK PT. Merck Indonesia Tbk. 2005 54.35 0.00 0.0903 0.21 3.02 218034 26.46 8.76 9.43 13 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2005 76.64 0.00 0.0830 1.52 4.62 575385 15.12 3.04 12.11 14 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2005 27.06 0.09 0.0930 0.62 0.39 548245 4.33 23.16 5.54 15 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk. 2006 19.97 0.00 0.0822 1.05 4.62 133360 5.75 23.86 39.14 16 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 2006 47.73 2.06 0.0735 0.65 1.49 21733034 4.64 -1.79 19.47

17 BRAM PT. INDO KORDSA Tbk. dahulu PT. BRANTA MULIA Tbk 2006 29.49 17.31 0.0780 0.61 1.03 1528904 1.2 -10.56 46.69

18 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. 2006 0.29 0.00 0.0945 0.58 1.28 1553377 6.02 6.40 13.27 19 MERK PT. Merck Indonesia Tbk. 2006 51.77 0.00 0.0945 0.20 3.80 282699 30.61 29.66 10.35 20 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2006 75.60 0.00 0.0954 2.08 5.84 610437 12.05 6.09 15.75

58

Page 72: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

59

21 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2006 24.14 0.09 0.0848 0.58 0.67 590296 7.52 7.67 5.65 22 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk. 2007 31.39 0.00 0.0819 1.29 6.36 167583 5.82 25.66 47.72 23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 2007 33.32 2.06 0.0813 0.68 1.16 23779951 6.07 9.42 11.33

24 BRAM PT. INDO KORDSA Tbk. dahulu PT. BRANTA MULIA Tbk 2007 72.42 23.52 0.0918 0.52 0.96 1554863 2.52 1.70 21.84

25 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. 2007 0.22 0.00 0.0976 0.73 1.24 1893175 7.48 21.87 9.47 26 MERK PT. Merck Indonesia Tbk. 2007 57.57 0.00 0.1117 0.18 4.20 331062 27.03 17.11 13.14 27 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2007 89.89 0.00 0.1224 2.14 5.86 621835 13.57 1.87 13.73 28 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2007 39.50 0.09 0.9450 0.34 0.80 589322 13.15 -0.17 4.54 29 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk. 2008 30.47 0.00 0.0770 1.86 5.59 258898 7.77 54.49 25.14 30 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 2008 35.81 2.06 0.1098 0.55 0.53 24072959 7.81 1.23 4.35

31 BRAM PT. INDO KORDSA Tbk. dahulu PT. BRANTA MULIA Tbk 2008 59.35 25.60 0.0658 0.48 0.81 1672766 5.67 7.58 8.55

32 MYOR PT. Mayora Indah Tbk. 2008 0.20 0.00 0.1093 1.32 0.70 2922998 6.71 54.40 4.45 33 MERK PT. Merck Indonesia Tbk. 2008 121.52 0.00 0.0694 0.15 2.43 375064 26.29 13.29 8.06 34 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2008 142.17 0.00 0.0893 1.73 3.03 941389 23.61 51.39 4.69 35 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2008 39.16 0.09 0.0794 0.25 0.30 636409 15.35 7.99 1.57

Page 73: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN C STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kebijakan Dividen 35 .20 142.17 43.0609 32.70686 Kepemilikan Manajerial 35 .00 25.60 3.1760 7.22178 Risiko Pasar 35 .06 .95 .1121 .14553 Debt to Equity 35 .15 2.14 .8014 .53882 Market Value 35 .30 6.36 2.2723 1.83570 Ukuran Perusahaan 35 82470.00 24072959.

00 3939049.8000

7715713.01052

Profitabilitas 35 1.20 30.61 10.8526 8.38204 Pertumbuhan 35 -10.56 54.49 14.8900 16.13440 Earnings Variability 35 1.57 47.72 14.3026 11.12836 Valid N (listwise) 35

60

Page 74: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN D UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35 Mean .0000000 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 23.74335780 Absolute .154 Positive .154

Most Extreme Differences

Negative -.077 Kolmogorov-Smirnov Z .911 Asymp. Sig. (2-tailed) .378

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

61

Page 75: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN E ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Kebijakan Dividen 43.0609 32.70686 35 Kepemilikan Manajerial 3.1760 7.22178 35 Risiko Pasar .1121 .14553 35 Debt to Equity .8014 .53882 35 LN_PBV .4666 .89052 35 Ukuran Perusahaan 3939049.8

000 7715713.01052 35

LN_ROA 2.0963 .80104 35 Pertumbuhan 14.8900 16.13440 35 Earnings Variability 14.3026 11.12836 35

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kebijakan Dividen

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .688(a) .473 .311 27.15157 a Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV b Dependent Variable: Kebijakan Dividen ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 17203.706 8 2150.463 2.917 .018(a)

Residual 19167.399 26 737.208

1

Total 36371.105 34 a Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV b Dependent Variable: Kebijakan Dividen Coefficients(a)

62

Page 76: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig.

Tolerance VIF

(Constant) -39.034 48.517 -.805 .428 Kepemilikan Manajerial 1.796 .806 .397 2.229 .035 .641 1.561

Risiko Pasar -1.469 34.014 -.007 -.043 .966 .885 1.130 Debt to Equity 14.651 12.294 .241 1.192 .244 .494 2.024 LN_PBV 4.941 14.660 .135 .337 .739 .127 7.860 Ukuran Perusahaan

4.995E-07 .000 .118 .765 .451 .855 1.169

LN_ROA 28.501 16.165 .698 1.763 .090 .129 7.733 Pertumbuhan -.120 .337 -.059 -.358 .723 .735 1.360

1

Earnings Variability .181 .996 .062 .182 .857 .177 5.664

a Dependent Variable: Kebijakan Dividen

63

Page 77: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Casewise Diagnostics(a)

Case Number Std. Residual Kebijakan Dividen

Predicted Value Residual

1 -.152 28.19 32.3203 -4.1303 2 .133 53.74 50.1377 3.6023 3 -.233 26.52 32.8549 -6.3349 4 -.894 .23 24.5077 -24.2777 5 -.501 54.79 68.3973 -13.6073 6 .436 73.25 61.4195 11.8305 7 1.792 29.19 -19.4545 48.6445 8 -.661 14.80 32.7477 -17.9477 9 .028 50.91 50.1531 .7569 10 -1.593 15.06 58.3012 -43.2412 11 -.060 .42 2.0491 -1.6291 12 -.337 54.35 63.4896 -9.1396 13 .237 76.64 70.1970 6.4430 14 .787 27.06 5.6794 21.3806 15 -.661 19.97 37.9205 -17.9505 16 .491 47.73 34.3852 13.3448 17 .471 29.49 16.7025 12.7875 18 -.877 .29 24.1123 -23.8223 19 -.535 51.77 66.3065 -14.5365 20 .082 75.60 73.3821 2.2179 21 -.047 24.14 25.4176 -1.2776 22 -.491 31.39 44.7145 -13.3245 23 -.225 33.32 39.4324 -6.1124 24 1.144 72.42 41.3541 31.0659 25 -1.095 .22 29.9567 -29.7367 26 -.273 57.57 64.9781 -7.4081 27 .446 89.89 77.7725 12.1175 28 .048 39.50 38.1840 1.3160 29 -.836 30.47 53.1592 -22.6892 30 -.179 35.81 40.6684 -4.8584 31 -.162 59.35 63.7604 -4.4104 32 -1.037 .20 28.3513 -28.1513 33 2.241 121.52 60.6685 60.8515 34 2.404 142.17 76.8997 65.2703 35 .109 39.16 36.2034 2.9566

a Dependent Variable: Kebijakan Dividen

64

Page 78: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value -19.4545 77.7725 43.0609 22.49425 35 Std. Predicted Value -2.779 1.543 .000 1.000 35 Standard Error of Predicted Value 7.14267 27.06286 13.24157 3.82713 35

Adjusted Predicted Value -162.2163 73.1605 36.5765 42.42875 35 Residual -43.2412 65.2703 .0000 23.74336 35 Std. Residual -1.593 2.404 .000 .874 35 Stud. Residual -1.846 2.904 .028 1.012 35 Deleted Residual -58.1005 201.7163 6.4843 46.46156 35 Stud. Deleted Residual -1.942 3.464 .055 1.097 35 Mahal. Distance 1.382 32.807 7.771 5.715 35 Cook's Distance .000 6.093 .212 1.027 35 Centered Leverage Value .041 .965 .229 .168 35

a Dependent Variable: Kebijakan Dividen

Charts

Normal P-P Plot of Regression Stand

Dependent Variable: Kebijakan Divide

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00

65

Page 79: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN F UJ AUTOKORELASI Runs Test

Unstandardized Residual Test Value(a) -4.13030 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 19 Z .005 Asymp. Sig. (2-tailed) .996

a Median

66

Page 80: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN G UJI HETEROSKEDASTISITAS DENGAN GLEJSER Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Market Value(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: ABS_RES Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .735(a) .541 .400 9.39159 a Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Market Value ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 2702.390 8 337.799 3.830 .004(a)

Residual 2293.252 26 88.202

1

Total 4995.641 34 a Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Market Value b Dependent Variable: ABS_RES Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 2.488 8.084 .308 .761 Kepemilikan Manajerial .527 .280 .314 1.879 .072

Risiko Pasar -18.524 11.694 -.222 -1.584 .125 Debt to Equity 8.545 5.917 .380 1.444 .161 Market Value -6.116 2.442 -.926 -2.504 .019 Ukuran Perusahaan -2.801E-07 .000 -.178 -1.211 .237

Profitabilitas 1.271 .420 .879 3.023 .006 Pertumbuhan .233 .118 .310 1.970 .060

1

Earnings Variability .356 .276 .327 1.292 .208

a Dependent Variable: ABS_RES

67

Page 81: Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity …eprints.undip.ac.id/28638/1/FULL_TEXT.pdf · 2013-03-17 · Pengaruh Insider Ownership, Resiko Pasar, dan Debt to Equity

LAMPIRAN H UJI GLEJSER TRANSFORMASI Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: ABS_RES Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .455(a) .207 -.038 16.80044a Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1910.982 8 238.873 .846 .572(a) Residual 7338.625 26 282.255 Total 9249.607 34

a Predictors: (Constant), Earnings Variability, Pertumbuhan, Risiko Pasar, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity, Kepemilikan Manajerial, LN_ROA, LN_PBV b Dependent Variable: ABS_RES Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 12.908 30.020 .430 .671Kepemilikan Manajerial .217 .498 .095 .434 .668

Risiko Pasar -20.397 21.047 -.180 -.969 .341Debt to Equity .071 7.607 .002 .009 .993LN_PBV -3.258 9.071 -.176 -.359 .722Ukuran Perusahaan -4.841E-07 .000 -.226 -1.199 .241

LN_ROA 1.966 10.002 .095 .197 .846Pertumbuhan .325 .208 .318 1.560 .131

1

Earnings Variability -.005 .616 -.003 -.007 .994

a Dependent Variable: ABS_RES

68