Top Banner
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP INCOME SMOOTHING Etty M. Nasser Tobia Parulian Fakutas Ekonomi Usakti Abstract The objective of this research is to identify the influence of internal factor, such as size, profitability, operating leverage and sectors to the income smoothing practice. And the other objective is to examine the diffrerence between internal factors such as, size, profitability, operating leverage, industrial sectors from companies's income smoothing practice and the other companies’s income smoothing practice. This research examine 47 companies listed in Jakarta Stock Exchange and issues an audited finanacial statement since 2002-2004. The statistical methods used to test the hypothesis are univariate test, such as one-sample Kolmogorov-Smirnov test, Mann-Whitney test, Chi- Square Test, and multivariate test that is Logistic Regression. To calculate the income smoothing used Eckel indexs. The result of the univariate test showed that industrial sectors and profitability between companies's income smoothing practice and the other companies's income smoothing practice has significantly differences. The multivariate test with logistic regression give result that only profitability have significant influence to income smoothing practice. Keywords : Income smoothing, size, profitability, operating leverage, and industrial sectors. 75
26

pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Jan 14, 2017

Download

Documents

ngodiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR

INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP

INCOME SMOOTHING

Etty M. Nasser Tobia Parulian

Fakutas Ekonomi Usakti

Abstract

The objective of this research is to identify the influence of internal factor, such as size, profitability, operating leverage and sectors to the income smoothing practice. And the other objective is to examine the diffrerence between internal factors such as, size, profitability, operating leverage, industrial sectors from companies's income smoothing practice and the other companies’s income smoothing practice. This research examine 47 companies listed in Jakarta Stock Exchange and issues an audited finanacial statement since 2002-2004. The statistical methods used to test the hypothesis are univariate test, such as one-sample Kolmogorov-Smirnov test, Mann-Whitney test, Chi- Square Test, and multivariate test that is Logistic Regression. To calculate the income smoothing used Eckel indexs. The result of the univariate test showed that industrial sectors and profitability between companies's income smoothing practice and the other companies's income smoothing practice has significantly differences. The multivariate test with logistic regression give result that only profitability have significant influence to income smoothing practice.

Keywords : Income smoothing, size, profitability, operating leverage, and industrial sectors.

75

Page 2: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

76 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi. Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan suatu bentuk komunikasi antara pemilik

dengan para pengelola perusahaan. Para pemakai laporan keuangan adalafi :

Manajemen perusahaan, pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan

perusahaan, konsumen, dan masyarakat umum. Para pemakai laporan

keuangan tersebut dibedakan menjadi dua pihak, yaitu pihak internal dan

eksternal. Pihak manajemen mempunyai kewajiban untuk menyusun laporan

keuangan dalam hal pertanggungjawaban atas aktiva yang secara langsung

mereka kelola. Berdasarkah laporan keuangan tersebut pemilik dan pihak-

pihak, yang hartanya berada di dalam perusahaan (investor dan kreditor),

mengambil keputusan-keputusan ekonomi atas perusahaan.

Manajemen laba (Earning Managements) merupakan kecenderungan yang

umurh dilakukan oleh pihak manajemen, seringkali juga diartikan sebagai

manipulasi laba. Manajemen laba akan membuat laba tidak sesuai dengan

reaJitas ekonomi yang ada, ini menjelaskan bahwa kualitas laba yang

dilaporkan menjadi rendah, karena keinginan manajemen untuk

memperlihatkan sedemikian rupa laba yang baik atau untuk menutupi realitas

yang ada. Manajemen laba dapat diklasifikasiakan menjadi : menaikkan laba

(income increasing) atau menurunkan laba (income decreasing), perataan laba (Income

Smoothing), dan pencucian laporan keuangan.

Praktik perataan laba telah dikenal sebagai praktik yang rasional dan

logis dan dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang

dilaporkan dan meningkatkan kemampuan investor untuk

meramalkan arus kas di masa yang akan datang (Barnea, Ronen dan

Sadan, 1975). Perataan laba (income smoothing) dapat didefinisikan sebagai suatu

sarana yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas urut-urutan

target yang terlihat karena adanya manipulasi variabel- variabel (akuntansi)

semu atau (transaksi) riil (Koch, 1981:Salno dan Baridwan,&000). Menurut

Prasetio dan Wiryawan (2002:46) praktik perataan laba meliputi usaha untuk

memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba

normal, dan usaha untuk memperbeSar laba yang dilaporkan jika laba lebih

kecil dari laba normal.

Page 3: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap income Smoothing 77

Tindakan perataan laba merupakan suatu fenomena umum dan banyak

dilakukan diberbagai perusahaan. Namun demikian, tindakan tersebut

menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan bersih/ laba

menjadi menyesatkan, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam

pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan khususnya pihak eksternal (Jatiningrum,2000).

Nasser dan Herlina (2003:292) mengemukakan bahwa perataan laba

merupakan salah satu strategi pada manajemen laba, untuk itu perlu

kecermatan dalam pemilihan metode akuntansi dalam rangka melakukan

perataan laba. Beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain : (1)

Increasing Income, yaitu dengan mempercepat pencatatan pendapatan,

menunda biaya dan memindahkan biaya untuk periode lain, (2) Big Bath

yang dilakukan saat perusahaan mengalami kemunduran kinerja atau saat

ada peristiwa luar biasa, (3) Income Smoothing, yaitu dengan sengaja

menurunkari atau meningkatkan.laba untuk mengurangi gejolak dalam

pelaporan laba, sehingga perusahaan terlihat stabil. Penelitian mengenai

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba merupakan salah

satu hal yang cukup menarik.Ashari, dkk (1994) menemukan adanya praktik

perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Singapore Stock Exchange

dan melihat empat faktor yang berpengaruh pada praktik perataan laba yaitu

ukuran perusahaan, profitabilitas, jenis industri dan nasionalitas

kepemilikan. Liauw She Jin dan Mas'ud Machfoeds (1998) telah menemukan

adanya tindakan perataan laba pada perusahaan- perusahaan jpublik yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi

perilaku perataan laba adalah Ukuran perusahaan. Profitabili tas, Sektor

industri perusahaan, dan Leverage operasi perusahaan. Penelitian serupa

juga dilakukan oleh Jatiningrum (2000) menyatakan hal yang sama bahwa

benar telah ditemukan adanya tindakan perataan laba yang dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Faktor-faktor

yang dianggap mempengaruhi perataan laba dalam penelitian tersebut

adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan sektor industri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nasser dan Herlina (2003),

ditemukan adanya praktik perataan laba pada perusahaan go publik yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan melihat tiga faktor yang

Page 4: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

78 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

mempengaruhi praktik perataan laba, adapun faktor-faktor tersebut adalah

besaran perusahaan (size?), profitabilitas dan leverage operasi.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah

dilakukan oIeh,Nasser dan Herlina (2003). Dalam penelitian ini, peneliti

menambah variabel yang diduga akan mempengaruhi praktik perataan

laba, yaitu sektor industri perusahaan.

Penelitian ini bertujuan: pertama, untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan yang signifikan antara faktor internal seperti: besaran

perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dan sector industri pada

perusahaan perata laba dengan perusahaan bukan perata laba. Kedua,

Untuk mengetahui apakah faktor internal seperti: besaran perusahaan,

profitabilitas; leverage operasi dan sektor industri perusahaan memiliki

pengaruh terhadap perataan laba.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan

pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan yang terdapat di Bursa Efek

Jakarta untuk tidak melakukan perataan laba ini dengan sengaja sehingga

tidak merugikan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi laba

dan sebagai bahan masukan bagi para pemakai laporan keuangan dalam

kaitannya dengan praktik perataan laba yang sudah menjadi fenomena

umum.

KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN

HIPOTESlS

Perataan laba Perataan laba (income smoothing) terkait dengan konsep manajemen laba

(earnings management). Dalam konsep manajemen laba, pembahasan konsep

perataan laba ini juga menggunakan kerangka teori keagenan, bahwa

perataan laba timbul ketika terjadi konflik kepentingan antara manajemen

dan pemilik. Kesenjangan informasi diantara kedua pihak memicu

perataan laba (Fudenberg dan Tirol. 1995). Pertentangan yang dapat terjadi

antara pihak-pihak tersebut antara lain: 1) Manajemen berkeinginan meningkatkan kesejahteraannya

Page 5: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 79

sedangkan pemegang saham berkeinginan. meningkatkan

kekayaannya.

2) Mahajemen berkeinginan membayar pajak sekecil mungkin

sedangkan pemerintah ingin memungut pajak setinggi mungkin.

3) Manajemen berkeinginan memperoleh kredit sebesar mungkin

dengan bunga rendah, sedangkan kreditor hanya ingin memberi

kredit sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Selain pertentangan tersebut diatas, Hepworth (1953)

mengungkapkan bahwa manajer yang termotivasi untuk melakukan

perataan laba karena ingin mendapatkan berbagai keuntungan ekonomis

dan psikologis, yaitu :

1) Mengurangi total pajak yang terhutang.

2) Meningkatkan kepercayaan diri manajer yang bersangkutan

karena penghasilan yang stabil mendukung kebijakan deviden

yang stabil.

3) Meningkatkan hubungan antara manajer dan karyawan karena

pelaporan laba yang meningkat tajam memberi kemungkinan

munculnya tuntutan kenaikan gaji dan upah.

4) Siklus peningkatan dan penurunan penghasilan dapat

ditandingkan dan gelombang optimisme dan pesimisme dapat

diperlunak.

Menurut Nasser dan Herlina (2003:292), perataan laba mempunyai

tujuari untuk mengurangi variabilitas atas laba yang dilaporkan guna

mengurangi resiko pasar atas saham perusahaan, yang pada akhirnya

dapat meningkatkan harga pasar perusahaan. Salah satu bentuk perataan

laba adalah dengan membentuk accounting cushion, sehingga laba akan

mengalami kurang dilaporkan (understate), indikasi perataan laba yang

dilakukan oleh perusahaan, dapat dilihat dari kecenderungan (trend) laba

diperbandingkan dengan discretionary cost. Kecenderppgan laba yang

stabil atau meningkat dengan stabil, diperbandingkan dengan

kecenderungan discretionary cost yang fluktuatif, maka dapat

diindikasikani terjadi perataan laba. Menurut Eckel (1981), perataan laba

dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu : (1) Artificial Smoothing

yaitu perataan laba yang dilakukan melalui prosedur akuntansi yang

Page 6: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

80 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

diterapkan untuk memindahkan biaya atau pendapatan dari satu periode ke

periode yang lain yaitu dengan mengubah kebijakan akuntansi. (2) Real

Smoothing yaitu perataan laba real yang dimanipulasi melalui transaksi nyata,

yaitu dengan mengatur (menunda atau mempercepat transaksi).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan laba

Perataan laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong

para pengelola perusahaan yang dalam hal ini adalah manajer untuk

melakukan perataan laba. Beberapa penelitian empiris terdahulu telah

melakukan pengujian terhadap faktor-faktor tersebut dan menunjukkan hasil

yang tidak konsisten satu dengan yang lainnya, karena beberapa faktor masih

didapat berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Berikut

melalui tabel 1 disajikan penelitian- penelitian terdahulu yang menguji faktor-

faktor yang mempengaruhi dan yang tidak mempengaruhi perataan laba.

Tabel 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perataan laba

No Faktor yjtng berpengaruh Peneliti (tahun) 1 Besaran Perusahaan Toial Aktiva Moses (1987) 2 Profilabilitas Archibald (1967): White (1970): Ashari

dkk. (1994): Jatiningrum (2000) 3 Kelompok Usaha Albrecht dan Richardson (1990):

Ashari dkk. (1994) 4 Kebangsaan Ashari dkk. (1994) 5 Harga Saham llmainir (1993). Moses (1987),

Michelson • (1995). Utami dan Suhamiadi (1998). Assih dan Gundono (2000)

6 Perbedaan laba aktual dan laba normal

llmainir (1993)

7 Kebijakan akuntansi mengenai laba llmainir (1993)

8 Leverage operasi Lambert (1984), Dye (1988), Zuhroh (1996): Jin dan Machfoedz (1998): Nasser dan Herlina (2003)

9 Pengcndalian perusahaan Smith (1978), Kamin dan Ronen (1978)

10 Seklor industri Ronen dan Sadan (1981): Albercht dan Richarson (1990)

Page 7: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 81

Tabel 2 Faktor-faktor yang Tidak Mempengaruhi Perataan Laba

No Faktor yang tidak berpengaruh Penefiti (tahun)

1 Besaran Perusahaan : - Total Aktiva - Penjualan - Nilai pasar saham

llmainir (1993); Ashari dkk. (1994);

Zuhroh (1994); Jin dim Much food/.

(1998); Assih (1998); Salno dan Baridwan

(2000); Jatiningrum (2000); Nasser dan

Herlina (2003) 2 Profitabilitas Zuhroh (1996); Jin dan Much toed/. (1998);

Nasser dan Herlina (2003) 3 Kelompok Usaha Jin dan Machtbedz (1998); Assih (1998) 4 Rencana Bonus llmainir (1993) 5 Sektor Industri Jin dan Machtbedz (1998)

Faktor-faktor yang Digunakan untuk Mempengaruhi

Perataan laba

Perataan laba dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi :

pendapatan dan beban (beban depresiasi, beban riset dan pengembangan,

beban iklan, dividen anak perusahaan, kas dividen dan opsi saham, pos luar

biasa penjualan aktiva tetap), kredit pajak investasi (investment tax credit),

investasi jangka panjang atau investasi saham pada perusahaan lain, selisihj

kurs, perubahan kebijakan akuntansi, klasifikasi dan pembentukan

cadangan. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut : Hepworth (1953),

menurut hasil penelitiannya tindakan perataan laba melalui depresiasi dapat

dilakukan dalam beberapa cara : (1) meningkatkan biaya depresiasi selama

satu periode tertentu; (2) melakukan revaluasi aktiva tetap dengan

menggunakan metode nilai sekarang (current value); (3) penggunaan metode

depresiasi yang berbeda dengan periode sebelumnya. Gordon, Horwitz dan

Meyers (1966) mengamati hubungan antara metode akuntansi untuk kredit

investasi pajak dengan tingkat pertumbuhan laba per lembar saham dan

hasil ekuitas pem£gang saham. Adapun hasil penelitian yang didapalkan

menunjukkart adanya hubungan yang signifikan antara kedua hal ini yang

membuktikan adanya tindakan perataan laba. Copeland dan Licastro (1968)

menunjukkan hubungan laba dan dividen anak perusahaan yang tidak

dikonsolidasikan tidak membuktikan adanya praktik perataan laba. Beattie,

dkk. (1994) menyatakan bahwa hasil yang diperoleh adalah terdapat

hubungan antara variabilitas laba, pembayaran dividen, dan

Page 8: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

82 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

opsi saham. Sementara penelitian oleh Ronen dan Sadan (1975) yang

dijadikan1 obyek perataan laba adalah aliran laba sebelum pos luar

biasa. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya tindakan perataan

laba.

Hasil Penelitian yang Mendukung Tindakan Perataan laba Hasil

penelitian yang yang dilakukan oleh Moses (1987) menemukan bahwa

praktik perataan laba dapat dihubungkan dengan ukuran perusahaan,

perbedaan antara laba sesungguhnya dengan yang diharapkan dan ada

tidaknya rencana kompensasi bonus. Michelson dkk (1995) melakukan

penelitian di Amerika yang bertujuan untuk menguji hubungan antara

perataan laba dengan kinerja di pasar. Adapun hal yang diuji adalah

kecenderungan perusahaan utama untuk melakukan perataan laba

dalam rata-rata return dari saham diantara perusahaan perata dan

tidak serta resiko pasar yang diperkirakan dengan perataan laba. Hasil

yang diperoleh adalah bahwa perusahaan yang meratakan laba

memiliki rata-rata return tahunan yang lebih rendah dibandingkan

dengan yang tidak melakukan perataan laba.

2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 1 kerangka Pemikiran untuk mengetahui pengaruh faktor internal seperti; besaran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, dan faktor ekstemal seperti; sektor industri.

Page 9: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 83

Kerangka pemikiran didasarkan pada tujuan penelitian untuk

mengetahui pengaruh faktor internal seperti: besaran perusahaan,

profitabilitas, leverage operasi, dan sektor industri terhadap tindakan

perataan laba, yang diuji dengan Regresi Logististik. Sedangkan

perbedaart antara faktor internal seperti: besaran perusahaan,

profitabilitas, leverage operasi dan sektor industri pada perusahaan

perata laba dengan perusahaan bukan perata laba akan diuji dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang selanjutnya akan diuji dengan

mengunakan uji Mann-Whitney dan Chi-Square Test. Dengan

menggunakan level signifikansi (a) sebesar 0.05 maka Ha diterima

apabila p-value < 0.05 dan sebaliknya

Hipotesis yang dibentuk pada penelitian ini selain mengacu pada

hasil penelitian sebelumnya juga mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut. Perusahaan yang memiliki aktiva yang besar biasanya disebut

perusahaan besar dan akan mendapat lebih banyak perhatian dari

berbagai pihak seperti para analisis, investor maupun pemerintah. Untuk

itu perusahaan besar juga diperkirakan akan menghindari fluktuasi laba

yang terlalu dratis sebab kenaikan laba yang drastis akan menyebabkan

bertambahrtya pajak, sebaliknya penurunan laba yang drastis akan

memberi image yang kurang baik. Maka perusahaan besar diperkirakan

memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan tindakan

perataan laba. Moses (1987) mengemukakan bahwa perataan laba dapat

dihubungkan dengan ukuran perusahaan.Smith (1976), Kamin dan

Ronen (1978) menunjukkan perusahaan yang dikendalikan oleh manajer

cenderung melakukan perataan laba dibanding yang dikendalikan

pemilik. Koch (1981) menemukan bukti empiris bahwa perataan laba

lebih banyak dilakukan oleh widely held company daripada closely held

company. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah profitabilitas yang

merupakan tolak ukur kinerja perusahaan bagi pihak eksternal. Maka

dapat diduga bahwa fluktuasi profitabilitas yang rendah atau menurun

memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan

tindakan perataan laba. Hasil penelitian Archibald (1987), White (1970),

dan Ashari, dkk (1994) menunjukkan bahwa perataan laba dilakukan

oleh perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang rendah dan

perusahaan yang memiliki resiko besar, dan perusahaan dengan rasio

leverage yang tinggi

Page 10: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

84 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

akan memiliki risiko besar, hal ini akan mendorong perusahaan

melakukan perataan laba. Lambert (1984), Dye (1988), Zuhroh (1986)

serta Jin dan Machfoedz (1988) mengatakan bahwa manajer yang

menolak risiko pinjaman di pasar modal memiliki inisiatif untuk

meratakan laba/ penghasilan bersih. Sedangkan jumlah perusahaan

publik yang termasuk dalam kelompok usaha manufaktur, kelompok

usaha bank dan lembaga keuangan lainnya, dan kelompok

perhotelan dan property terlihat mendominasi keseluruhan

perusahaan publik yang terdaftar di BEJ. Jin dan Machfoedz (1998),

dan Salno dan Baridwan (2000) yang menggunakan variabel dummy

kelompok usaha untuk menguji apakah dominasi tersebut

berpengaruh terhadap perataan laba.

Sehubungan dengan hal tersebut diduga akan terdapat

perbedaan antara faktor internal seperti: besaran perusahaan,

profitabilitas, leverage operasi dan sektor industri pada perusahaan

perata laba dengan perusahaan bukan perata laba. Berdasarkan

uraian tersebut maka hipotesisi alternatif yang akan diuji pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara antara

faktor internal seperti: besaran perusahaan,

profitabilitas, leverage operasi dan sektor industri

pada perusahaan perata laba dengan perusahaan

bukan perata laba.

Ha 2 : faktor internal seperti: besaran perusahaan,

profitabilitas, leverage operasi dan sektor industri

mempengaruhi tindakan perataan laba.

METODOLOGI PENELITIAN

Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan publik

yang terdaftar di BEJ yang diperoleh dari Directory BEJ, JSX

Statistics, homepage BEJ, dan Pojok BEJ. Periodisasi penelitian

mencakup data tahun 2002, 2003, dan 2004 yang dipandang cukup

mewakili kondisi BEJ yang relatif st&bil dan normal. Penggunaan

data beberapa periode akan

Page 11: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 85

mengungkap kinerja perataan laba, sedangkan pengunaan data satu periode

hanya merefleksikan usaha-usaha perataan laba (Moses, 1987).

Jumlah sampel awal yang diperoleh sebanyak 114 perusahaan industri

yang go public, dan penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive

sampling (judgement sampling), artinya populasi yang akan dijadikan sampel

penelitian ini adalah yang memenuhi krileria yang dikehendaki peneliti, dan

kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian. Tabel 3 menyajikan hasil seleksi sampel.

Pelanggaran krileria 3 :

Selama periode peristiwa, perusahaan mengalami restrukturisasi

perusahaan, seperti merger dan akuisisi serta perusahaan mengalami j ( 2 8 )

perubahan kelompok

usaha Pelanggaran

kriteria 4 :

Perusahaan mengftlami kerugian mulai tahun 2002-2004

Jumlah Sampel Akhir

Setelah melalui proses tersebut diatas, maka jumlah perusahaan yang

masuk dalam kriteria sampel adalah sebanyak 47 perusahaan yang terdiri

dari 27 perusahaan manufaktur, 11 perusahaan lembaga keuangan, dan 9

perusahaan hotel dan property. Jumlah perusahaan ini mencerminkan 41%

dari jumlah populasi sebanyak 114 perusahaan dengan total subsampel

sebanyak 141 laporan keuangan, kemudian sampel dikelompokkah ke

dalam kelompok yang melakukan tindakan perataan laba dan yang tidak

dengan menggunakan rumus Indeks Eckel (1981) sebagai berikut

Tabel 3 Seleksi Sampel

Jumlah sampel awal

Pelanggaran kritei-ia I :

Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangunnyu per 31 Descmbcr (I)

2002 sampai dengan 31 Desember 2004

Pelanggaran krileria 2 :

Perusahaan mengalami delisting selama periode penelitian

Kriteria Seieksi Sampel Jumlah 114 (1)

(26)

(28) (12)

47

Page 12: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

86 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

Indeks Perataan laba : CVΔS > CVΔl

Di mana :

ΔS = Perubahan penjualan dalam satu periode.

Δl = Perubahan laba dalam satu periode

CV = Koefisien Variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai

yang diharapkan.

Jadi,

CVAS = Koefisien variasi untuk perubahan penjualan

CVAl = Koefisien variasi untuk perubahan laba

bimana CVS dan CVAl dapat dihitung sebagai berikut:

CVΔl dan C V ΔS = V a r i a n c e Expected Value

Atau

CVΔl dan CVAΔ = ∑(Δx-Δx)2 : Δx

n-1 Dimana,

Δx = perubahan laba (I) atau penjualan (S) antara tahun

n dengan n-1

ΔX = rata-rata perubahan laba (I) atau penjualan (S) antara

tahun n dengan n-1

n = banyaknya tahun yang diamati

Perusahaan dikelompokkan melakukan tindakan perataan laba apabila

indeks lebih besar atau sama dengan satu atau CV"S > CV"1 Tabel 4

menyajikan hasil perhitungan indeks Eckel.

Tabel 4 Hasil Perhitungan Indeks Eckel

Perusahaan Perata Bukan Perata Total Manufaktur 19 8 27 Lembaga Keuangan 0 11 11 Hotel daijj Properly 3 6 9

Total 22 25 47

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari pemisahan sampel kedalam

kelompok perusahaan perata laba dan perusahaan bukan perata

Page 13: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 87

laba untuk 47 perusahaan yang dijadikan sampel, terdapat 22 perusahaaan yang

melakukan praktik perataan laba dan 25 perusahaan yang tidak melakukan

praktik perataan laba.

Nampak bahwa 19 dari 27 perusahaan di sektor manufaktur yang melakukan

pejrataan laba atau 70,37% dari total sampel yang diuji. Sedangkan untuk sektor

lembaga keuangan tidak terdapat perusahaan yang melakukan praktik perataan

laba, atau 0% dari total sampel yang diuji. Sedangkan untuk sektor hotel dan

property hanva 3 dari 9 perusahaan, yang melakukan praktik perataan laba atau

sekilar 33,33% dari total sampel yang diuji.

Variabel Penelitian

Penelitian Ini menggunakan variabel-variabel seperti status perataan laba,

besaran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi , dan sektor industri dengan

menggunakan skala nominal. Pengukuran yang digunakan sebagai berikut :

1. Status perataan laba diklasifikasi dengan Indeks Eckel (198*1).

2. Besaran perusahaan, pengukuran variabel ini menggunakan total aktiva.

3. Profitabilitas perusahaan, pengukuran variabel ini adalah rasio antara

laba setelah pajak dengan total aktiva sehingga didapat persentase (%).

4. Leverage operasi, pengukuran variabel ini adalah rasio antara total biaya

depresiasi dan amortisasi dengan total biaya yang merupakan

penjumlahan dari harga pokok penjualan, biaya penjualah serta biaya

administrasi dan umum sehingga didapat persentase (%).

5. Sektor industri perusahaan, digunakan variabeLdummy untuk

menentukan sektor perusahaan manufaktur, lembaga keuangan, serta

perhotelan dan property.

Page 14: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

88 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6. No. 1 April 2006 : 75 - 100

Metoda Analisis Data

Metode statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan (1) uji beda rata-rata (statistik Inferensial) dengan

menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Chi-Square dimana sebelumnya

dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan one sample

Kolmogorov Smirnov dan (2) uji Regresi Logistik (Logistic Regression Test).

Uji hipotesis pertama dengan menggunakan pengujian Univarite

dengan One Sample Kolmgorov Smirnov Test ini bertujuan untuk

menentukan apakah data dari masing-masing variabel terdistribusi secara

normal. Pengolahan data dalam software SPSS (Statistical Product and Sovice

Solution) dengan tingkat signifikansi 0.05 maka dapat diambil kesimpulan,

jika p-value (dalam hal ini Asymp. Sig. -2 tailed) > 0.05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak, berarti data terdistribusi secara normal. Uji perbedaan

antara variabel independen pada perusahaan perata laba dan bukan perata

laba digunakan Mann Whitney U Test untuk total aktiva, profitabilitas,

serta leverage operasi dan Chi-Square Test untuk sektdr industri. Variabel

yang diuji harus merupakan variabel yang datanya tidak terdistribusi

secara normal. Dalam pengujian Mann- Whitney, penggolongan data

perusahaan perata laba = 1, dan perusahaan bukan perata laba = 0.

pengolahan data dalam software SPSS dengan tingkat sighifikansi 0.05

maka dapat diambil kesimpulan jika p-value (dalam hal ini Asymp. Sig. - 2

tailed) > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat

perbedaan diantara variabel yang diuji. Dan untuk pengujian Chi-Square

pengolahan data dalam software SPSS dengan tingkat signifikansi 0.05

maka dapat diambil kesimpulan jika p- value (dalam hal ini Asymp. Sig. - 2

tailed) < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, Berarti bahwa terdapat

perbedaan signifikansi antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi

yang diharapkan untuk sektor industri di antara perusahaan yang

melakukan perataan laba dan yang tidak.

Uji hipotesis kedua menggunakan Multivariate dengan analisis regresi

logit (logistic regression) yang dilakukan untuk melihat apakah variabel

independen yaitu besaran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, dan

sektor industri berpengaruh terhadap varabel dependennya

Page 15: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 89

yaitu perataan laba. Model logit yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan

sebagai berikut :

Status = a + b(TA) + c(PROF) + d(OL) + e(DIS)

Dimana:

Status = Status perusahaan sampel; 1 untuk perusahaan perata laba dan 0

untuk perusahaan bukan perata laba TA -Total aktiva

PROF = Profitabilitas

DIS = Sektor Industri

OL = Leverage operasi

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Statistik Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan antara faktor internal, seperti: besaran perusahaan, profitabilitas;

leverage operasi, dan sektor industri pada perusahaan perata laba dengan

perusahaan bukan perata laba. Hasil analisis pengujian dengan One Sample

Kolmogorov Smirnov Test yang merupakan langkah awal pengujian hipotesis,

dimaksudkan untuk mengetahui pertgujian apakah yang harus digunakan

selanjutnya dalam menguji hipotesis yang timbul dalam penelitian ini

berdasarkan normalitas data dari masing-masing variabel. Dengan tingkat

signifikansi (3) sebesar 0.05,,maka hasil yang diperoleh dari uji normalitas atas

data- data tersebut adalah seperti yang dijabarkan dalam tabel 5.

Page 16: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

90 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

Tabel 5 Hasil Pengujian One-Sample Kolmogorov Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Aktiva Profit Leverage Sektor Industri

N 141 141 141 141 Normal Parameters

a.b Mean 6.3E+13 .10 ,26 1,19

Std. Deviation 1.4E+14 ,245 ,969 ,446 Most Extreme Absolute ,327 ,341 ,393 ,453 Differences Positive .319 ,314 ,360 ,453

Negative -.327 -.341 -,393 -,313 Kolmogorov-Smirnov Z 3,889 4,047 4,670 5,384 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Analisis

No Variabel Asymp.Sig (2- tailed) Keterangan Distribusi Data

1 Total Aktiva 0.000 P < 0.05 Tidak Normal 2 Profitabilitas 0.000 P < 0.05 Tidak Normal 3 Leverage Operasi 0.000 P < 0.05 Tidak Normal 4 Sektor Industri 0.000 P < 0.05 Tidak Normal

Pada tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa variabel total aktiva,

profitabilitas, leverage operasi, dan sektor industri memiliki distribusi

data yang tidak normal sebab nilai probabilita dari empat variabel

tersebut kurang dari 0,05 atau dengan kata lain hipotesis yang

menyatakah bahwa variabel-variabel tersebut terdistribusi secara normal

ditolak. Dengan demikian maka pengujian univariate yang akan

digunakan selanjutnya adalah pengujian non-parametrik, yakni Mann-

Whitney U Test dan Chi-square Test.

Pengujian Mann-Whitney U Test. Pengujian yang kedua ini

merupakan pengujian ini yang digunakan untuk melihat apakah ada

perbedaan yang nyata atau tidak diantara variabel yang diuji. Dalam hal

ini variabel yang akan diuji dengan menggunakan uji Mann-whitney

adalah total aktiva, profitabilitas, dan leverage operasi perusahaan.

Page 17: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 91

Dengan tingkat signifikansi (a) sebesar 0,05, maka hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut;

Tabel 6 Hasil Pengujian Mann-Whitney U Test

Test Statisticsa

Aktiva Profit Leverage

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z Asymp. Sig. (2-tailed)

187.000 440.000

-1.693 .090

93,000 393.000

-3.760 .000

219.000 519.000

990 322

a. Grouping Variable:PERATAAN

Analisis

No Variabel Asymp.Sig (2- tailed Keterangan Ho

1 Total Aktiva 0,090 P > 0.05 Diterima 2 Profitabilitas 0,000 P < 0.05 Ditolak 3 Leverage Operasi 0.322 P > 0.05 Diterima

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk ketiga variabel yang

diuji, yaitu total aktiva, profitabilitas, dan leverage operasi perusahaan,

ternyata nilai signifikansi dari uji Mann-Whitney terhadap total aktiva

dan leverage operasi lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian ini

menunjukkan bahwa Ho kedua variabel tersebut diterima. Dengan

diterimanya Ho berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata total

aktiva dan leverage operasi di antara perusahaan yang melakukan

praktik perataan laba dan yang tidak. Sedangkan untuk variabel

profitabilitas memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, yang

mengakibatkan Ho dari variabel tersebut ditolak. Dengan ditolaknya

Ho berarti bahwa terdapat perbedaan rata-rata profitabilitas di antara

perusahan yang melakukan praktik perataan laba dan yang tidak.

Pengujian Chi-Square test. Pengujian yang ketiga ini dilakukan

untuk membedakan dua proporsi kategori dari variabel yang diuji.

Dalam hal ini variabel'yang akan diuji dengan menggunakan uji Chi-

Square adalah sektor industri perusahaan. Dengan tingkat signifikansi

(a) sebesar 0,05, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Page 18: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

92 Media Riset Akuntansi. Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

Tabel 7

Hasil Pengujian Chi-Square Test

Test Statistics

Sektor

Industri

Chi-Squarea

df

Asymp. Sig.

126,511

2

,000

a. 0 cells (,0%) have expected frequencies less than

5. the minimum expected cell frequency is 47,0.

Analisis

No Variabel Asymp.Sig (2-tailed) Keterangan Ho

I Sektor Industri 0.000 P<0.05 Ditolak

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk sektor industri

memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga hasil pengujian

ini mengakibatkan Ho ditolak. Berarti bahwa terdapat perbedaan

signifikansi antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang

diharapkan untuk sektor industri di antara perusahaan yang melakukan

perataan laba dan yang tidak.

Uji Statistik Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua bermaksud untuk mengetahui apakah faktor

internal sfeperti: besaran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi,

dan sektor industri perusahaan mempengaruhi perataan laba. Pengujian

Multivariate dilakukan dengan mengunakan regresi logistik untuk

melihat faktor-faktor tersebut yang dapat dikaitkan dengan variabel

dependen dalam suatu penelitian, yang dalam penelitian ini adalah

Page 19: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 93

perataan laba. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05, maka hasil yang

diperoleh dari pengujian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 8 Hasil Pengujian Multivariate secara serentak

Model Change in –

2 Log

df

Sig. of the

Variebel Likelihood Likelihood Change

Step 1 Profit -97.446 13.987 1 .000

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step Variable Aktiva 2.294 1 .130 1 Leverage .667 1 .414

Sektor.lndustri 1.971 1 .160

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.

Analisis

No Variabel p-value Keterangan Ho Diterima

I Total Aktiva 0.130 P > 0.05 2 Profitabilitas 0.009 P < 0.05 Ditolak 3 Leverage operasi 0.414 P > 0,05 Diterima 4 Sektor Industri 0.160 P > 0,05 Diterima

Dengan pengujian multivariate secara serentak.ini, dapat dilihat

bahwa variabel independen, yaitu total aktiva, leverage operasi, dan

sektor industri memiliki nilai p yang lebih besar dari 0,05, yang

mengakibatkan Ho untuk variabel tersebut diterima atau dan dengan

demikian Ha ditolak. Dan dengan diterimanya Ho menunjukkan bahwa

variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Dan

Page 20: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

94 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75- 100

variabel profitabilitas memiliki nilai p yang lebih kecil dari 0,05, yang

mengakibatkan Ho untuk variabel tersebut di tolak dan dengan demikian

Ha diterima. Dan dengan ditolaknya Ho menunjukkan bahwa variabel

profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan diterimanya

hipotesis alternatif dari variabel profitabilitas dan sektor industri, hal

ini berarti terdapat perbedaan profitabilitas dan sektor industri antara

perusahaan perata laba dengan perusahaan bukan perata laba.

Sedangkan besaran perusahaan dan leverage menunjukkan bahwa

kedua variabel tersebut tidak terdapat perbedaan antara perusahaan

perata laba dengan perusahaan bukan perata laba. Dengan demikian,

pembuktian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan sektor

industri dapat digunakan sebagai indikator yamg dikaitkan dengan

tindakan perusahaan yang melakukan perataan laba.

2. Berdasarkcin pengujian hipotesis kedua, dapat disimpulkan bahwa

besaran perusahaan tidak mempengaruhi dilakukannya tindakan

perataan laba pada perusahaan. hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

beberapa peneliti Indonesia sebelumnya yaitu llmainir (1993); Ashari

dkk. (1994); Zuhroh (1994); Jin dan Machfoedz (1998); Jatiningrtim

(2000); Nasser dan Herlina (2003), sedangkan Moses (1987) yang

menggunakan sampel perusahaan di luar negeri menyatakan hal yang

sebaliknya yaitu besaran perusahaan mempengaruhi tindakan. perataan

laba pada perusahaan. Leverage operasi tidak berhasil dibuktikan

sebagai salah satu faktor yang mendorong terjadinya praktik perataan

laba. Demikian juga dengan Sektor Irldustri, penelitian ini tidak

berhasil untuk membuktikan sebagai s^lah satu faktor yang mendorong

terjadinya praktik perataan laba. Penelitian ini inkonsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Albrecht dan Richardson (1990); Ashari

dkk. (1994) yang berhasil

Page 21: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 95

membuktikan bahwa sektor industri menjadi salah satu faktor yang

mendorong terjadinya praktik perataan laba.Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Zuhroh (1996); Jin dan Machfoedz (1998); Nasser dan

Herlina (2003) yang tidak berhasil membuktikan Profitabilitas sebagai

salah satu faktor pendorong terjadinya praktik perataan laba. Namun

dalam penelitian ini berhasil membuktikan bahwa Profitabilitas

merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya praktik

perataan laba. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Archibald (1967); White (1970); Ashari dkk. (1994); dan Jatiningrum

(2000).

Saran

1. Deng&n mengacu pada kajian hasil penelitian sebelumnya bahwa

penelitian di Indonesia sebagian besar terfokus pada faktor-faktor

yang mempengaruhi perataan laba dan hasil penelitian sebelumnya

tidak konsisten dengan peneliti yang lain, maka dari itu

pengembangan teori akuntansi masih diperlukan dalam mencari

bukti empiris pada faktor-faktor yang digunakan untuk tindakan

perataan laba. Dalam penelitian lanjutan sebaiknva

dipertimbangkan penggunaan jumlah sampel penelitian yang lebih

besar dan rentang waktu yang lebih lama, sehngga hasil yang

diharalpkan dapat lebih akurat untuk digunakan.

2. Konsdp laba digunakan sebagai alat peramalan yang dapat

mendorong tindakan perataan laba karena masyarakatcenderung

menganggap bahwa laba yang tidak berfluktuasi (smooth) dan stabil

diyakini lebih baik daripada laba yang bergejolak. Dengan

demikian, agar tidak merugikan pihak pengguna laporan keuangan

dan memperkaya hasil penelitian berikutnya hendaknya perlu

untuk dipertimbangkan variabel arus kas dan perlu juga untuk

mengkaji apakah tindakan perataan laba tetap diikuti dengan

konsistensi dalam pembayaran deviden.

Page 22: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

96 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

3. Perataan laba merupakan salah satu bentuk perilaku yang tidak

semestinya dilakukan, sebab hal ini menyebabkan laporan

keuangan tidak mencerminkan kinerja perusahan yang sebenarnya.

Sehingga, dalam pengambilan keputusan sebaiknya investor

memperhatikan hal-hal yang bersifat kualitatif di sampingjaporan

keuangan.

4. Penelitian berikutnya dapat menerapkan pengaruh standar

akuntansi dan peraturan perpajakan yang baru untuk menilai

perataan laba di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Albrecth, W.D., dan Richardson, F.M, 1990, Income Smoothing by

Economics Sector, Journal of Business Finance and Accounting, pp 713-

730..

Archibald, T.R, 1967, The Return to Straight line Depreciation: An Analysis

of a Change in Accounting Method. Journal of Accounting Research,

Suplement, pp 164-180.

Ashari, N., Hian Chye Koh, Soh Leng Tan dan Wei Har Wong. 1994. factors

Affecting Income Smoothing Among Listed Companies in

Singapore. Journal of Accounting and Business Research, 24:96.

Assih, Prihat, dan Gudono. 2000. "Hubungan Tindakan Perataan Laba

dengan reaksi pasar atas pengumuman Informasi Laba Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta". Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Volume III No.3, pp.35-53.

Page 23: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap Income Smoothing 97

Beattie, V., Stephen, B., David, E., Brian, J., Stuart. M., Dylan, T., dan

Michael, T, 1994, Extraordinary items and Income Smoothing: A

Positive Accounting Approach, Journal of Bussines Finance and

Accounting, p 791-811,

Bornea, A.,Ronen, J., dan Sadan, S, 1975, The implementation of

Accounting Objective an Application to Extraordinary items. The

Accounting Review, pp 653-667.

Copeland, R.M, 1968, Income Smoothing, lounial of Accounting Research,

Supplement.

Dye, R, 19$8, Earning Management in an Overlapping Gebnerations

Models. Journal of Accounting Research, pp 195-235.

Eckel,. N, 1981, The Income Smoothing Hypothesis Rensited, Abacus,

pp.32-39

Fudenbergi Drew dan Jean Tirole. 1995, " A Theory of Income and

Dividend Smoothing Based on Incumbency Rates", journal of

Political Economicy.

Gordon, ivi, J., Horwitz, B., dan Meyers, R, 1966, Accounting

Measurement and Normal Growth of The Firm, Research in

Accounting Measurement. American Accounting Assosiation, p 221-

231.

Hepworth, G, 1953, Smoothing Periodic Income. Accounting Review, pp 32-

39.

Page 24: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

98 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75- 100

Jatiningrurn. Agustus. 2000. "Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh

terhadap Perataan Pengahsilan Bersih/Laba pada Perusahaaan

yang Terdaftar di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume III

No.2, pp.145-155!

Kamin, J.Y., dan Ronen, J, 1978, Smoothing of Income Numbers : Some

Empirical Evidence of Systematic Differences among Management-

controlled and Owner-controlled Firms. Accounting Organization and

Society, p.141-157.

Koch, B.S. Juli, 1981, Income Smoothing: An Experiment. The Accounting

Review, LVI(3): 574-586.

Ulmainir, 1'993, ''Perataan Laba dan Faktor-faktor Pendorong pada

Perusahaan Publik di Indonesia. Thesis S2. Program Pasca Sarjana

Universitas Gajah Mada.

Lambert, R, 1984, Income Smoothing as Rational Equilibrium Behavior,

Accounting Review.

Liauw She Jin dan Machfoedz, M. Juli, 1998, 'Faktor-faktor yang

mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta". lurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Volume I No.2, pp. 174-191.

Michelson, S.E., Wagner, J.J., and Wooton, C.W., 1995, A Market Based

analysis of Income Smoothing. Journal of Business Finance and

Accounting.

Page 25: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

Pengaruh Faktor-faktor Interna! Perusahaan Terhadap Income Smoothing 99

Moses, O.D. 1987. Income Smoothing and Incentives: Empirical Test Using

Accounting Changes. Accounting Review, 358-377.

Nasser, Etty-M., dan Herlina, 2003, "Pengaruh Size, Profitabilitas dan

Leverage terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Co Public". Jurnal

Ekonomi, Volume VII No.7, pp.292.

Prasetio, Januar Eko., Astuti, Sri., Wiryawan Agung, 2002, "Praktik Perataan

Laba dan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal

Analisis Akuntansi Indonesia, Volume VI no.2, pp.46.

Ronen, J., dan Sadan, S., 1981, Smoothing Income Number, Addison-

Wesley.

Salno, H.M.,i dan Baridwan, Z., 2000, Analisis Perataan Penghasilan

(Income Smoothing): Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan

Kaitarmya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3.

Smith, E.D, 1976, Effects of Separation of Ownership from Control on

Accounting Policy Decision, Accounting Review, p 703-723.

Utami, W., dan Suharmadi, 1998, Pengaruh Informasi Penghasilan

Perusahaan terhadap Harga Saham di BEJ. ]umal Riset Akuntansi

Indonesia. Vol. 1, No.2.

Page 26: pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income ...

100 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 6, No. 1 April 2006 : 75 - 100

White, G.E., 1970, Discreationary Accounting Decision and Income

Normalization, journal of Accounting Research, p.260-274.

Zuhroh, D., 1997, Faktor-faktor yang berpengaruh pada Tindakan

Perataan Laba pada Perusahaan Go Publik di Indonesia,

Makalah Simposium Nasional Akuntansi I, Yogyakarta.