PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL JENIS AIR DAN MASSA TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG PANJANG BIOLOGI Kelas XII IPA 7 Disusun oleh 1. Harris Junianto (16) 2. Inez Nata Prawira (17) 3. Kevin Chandra Jaya (19) 4. Natassa Orlanda T. (23) 5. Vanny Andriani (32) 6. Veronita (34) 7. Victor (35)
35
Embed
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL
JENIS AIR DAN MASSA TANAH
TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG PANJANG
BIOLOGI
Kelas XII IPA 7
Disusun oleh
1. Harris Junianto (16)
2. Inez Nata Prawira (17)
3. Kevin Chandra Jaya (19)
4. Natassa Orlanda T. (23)
5. Vanny Andriani (32)
6. Veronita (34)
7. Victor (35)
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG
YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG
PALEMBANG
2012
PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Peneliti juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Anna Surachmie, karena telah membimbing
peneliti hingga selesainya karya ilmiah ini. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada tim
kerja, orangtua, dan teman-teman yang telah mendukung peneliti dalam penulisan karya
ilmiah ini.
Dalam karya ilmiah sederhana ini, peneliti menganalisis bagaimana pengaruh faktor
eksternal jenis air dan massa tanah terhadap petumbuhan kacang panjang. Demi mendukung
karya ilmiah penelitian ini, peneliti juga mengikutsertakan foto tanaman pada hari pertama,
ketujuh, dan keempatbelas pada lampiran. Juga dilampirkan beberapa tabel dan grafik demi
mendukung hasil penelitian yang ada. Hal ini dilakukan karena peneliti tertarik dengan topik
tersebut.
Dengan adanya karya ilmiah ini, peneliti berharap agar karya ilmiah ini bermanfaat bagi
para pembaca agar dapat menjadi bahan referensi, memperluas pengetahuan, dan menambah
informasi serta bagi peneliti sendiri agar dapat mengembangkan kemampuan menulis dengan
baik dan menjawab rasa ingin tahu peneliti atas topik. Demi terwujudnya karya ilmiah yang
lebih baik di masa mendatang, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca. Peneliti mohon maaf apabila ada kesalahan. Sekian.
Palembang, 28 Agustus 2012
Tim Peneliti
DAFTAR ISI
PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR GRAFIK, TABEL, DAN FOTO........................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................... 3
BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................................................ 9
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................................ 12
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 20
BAB VI LAMPIRAN.......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Makhluk hidup terbagi menjadi tiga, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tumbuhan merupakan organisme yang selalu berada pada urutan rantai makanan
karena sifatnya yang autotrof atau dapat membuat makanan bagi dirinya sendiri. Salah
satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang sifatnya kuantitatif
atau terukur. Sedangkan perkembangan dapat didefinisikan sebagai proses
mendewasanya suatu organisme yang berlangsung secara kualitatif
Objek yang digunakan meliputi bibit kacang panjang dengan populasi yang
meliputi meliputi 27 bibit kacang panjang. Penelitian ini bersampelkan 9 tanaman
kacang panjang dengan variabel bebas yang berbeda (masing – masing variabel bebas
dilakukan tiga kali).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian diadakan di Jl. K. S. Tubun No. 1088 Palembang.
3. Waktu Penelitian
Tanggal : 02 Agustus 2012 hingga 16 Agustus 2012
4. Deskripsi Variabel Penelitian
Pada penelitian tersebut digunakan dua macam variabel bebas yang meliputi
jenis air dan massa tanah. Jenis air yang digunakan adalah air teh, air beras, dan air
berelektrolit (Pocari Sweat) dengan masing – masing pot diberi 100 mL (khusus air
berelektrolit, digunakan 100 mL air yang dicampur 7,5 mL ekstrak Pocari Sweat).
Sedangkan massa tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,25 kg; 0,5 kg; dan
1 kg pada tiga pot yang berbeda. Tiap jenis variabelnya dilakukan sebanyak tiga kali
sehingga mendapatkan populasi sebanyak 27 pot.
5. Unit Perlakuan
Dalam penelitian ini terdapat sembilan jenis unit perlakuan dengan tiga kali
pengulangan pada tiap unitnya. Berikut penjabarannya
1. pemakaian air beras sebanyak 100 mL dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg;
dan 1 kg,
2. pemakaian air teh sebanyak 100 mL dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg; dan
1 kg, dan
3. pemakaian air berelektrolit sebanyak 107,5 mL (dengan pemakaian air 100
mL dan 7,5 mL ekstrak Pocari Sweat) dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg;
dan 1 kg.
6. Alat dan Bahan
Alat:
1. Sekop kecil
2. Gelas pengukur
3. Penggaris
4. Alat tulis
5. Timbangan
6. Botol air minum kemasan 1,5 L
Bahan:
1. Bibit kacang panjang
2. Tanah humus
3. Air beras
4. Air teh
5. Air berelektrolit (Pocari Sweat)
7. Cara Kerja
1. Pertama – tama, pilih bibit kacang panjang yang berpenampilan kusam, tidak
rusak atau cacat.
2. Kedua, potong botol bekas air minum kemasan bervolume 1,5 L pada leher
botol.
3. Ketiga, timbang dan masukkan tanah humus hingga bermassa 0,25 kg untuk 9
pot, 0,5 kg untuk 9 pot, dan 1 kg untuk 9 pot.
4. Keempat, siram air sedikit pada tanah agar tanah tidak terlalu kering.
5. Kelima, lubangi tanah sedalam ibu jari pada tanah. Lalu tanam satu bibit
kacang panjang didalamnya dan tutup kembali lubang tersebut.
6. Keenam, siram pot tiap hari saat pagi dan sore dengan menggunakan air beras,
air teh, dan air berelektrolit (Pocari Sweat).
7. Ketujuh, catat pertumbuhan yang dialami tanaman selama 14 hari pada tabel
pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 1,7 1,2 1,8 0 2,9 0 0,2 0 0
2. 0,5 kg 0 2,8 3,7 3,6 0 3,1 0 0 2,1
3. 0,25 kg 2,7 1,8 0 4,1 2,8 0 0,6 1,9 0
Tabel 1.1. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 3 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 3.2 2,2 3,4 0 5,2 0 0,8 0 0
2. 0,5 kg 0 4,1 6,3 5,1 0 6,4 0 0 3,8
3. 0,25 kg 4,8 3,1 0 8,9 5,3 0 1,1 4,2 0
Tabel 1.2. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 4 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 5 2,8 4,5 0 7,5 0 1,2 0 0
2. 0,5 kg 0 5,8 7,9 7,8 0 9 0 0 5
3. 0,25 kg 6,1 5 0 11,7 7,8 0 1,7 6 0
Tabel 1.3. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 5 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 7 3,5 6 1 10 0 1,5 0 0,5
2. 0,5 kg 0,5 7 9,5 11 1 12 0,5 0 6,5
3. 0,25 kg 8 6,5 0 14 9,5 1 2 8 0
Tabel 1.4. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 6 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 15 11 13,5 8,5 15 0 11 6 5
2. 0,5 kg 4 13 17 16 1 15,5 1 0 10,5
3. 0,25 kg 13 14 0,5 19 17 1 11 16 1
Tabel 1.5. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 7 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 19 14 17 14,5 16,5 0 16 10 9
2. 0,5 kg 9,5 16 21 20 2 18 5 3 13
3. 0,25 kg 16,5 18 1 21,5 19 2 15 17 3
Tabel 1.6. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 8 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 21 16 17,5 16 17 0 17 12 11,5
2. 0,5 kg 13 18 23 20 5,6 20 10 7 15
3. 0,25 kg 18 20 4 23 20 3 17 18 8
Tabel 1.7. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 9 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 23 18 19 17,5 18,5 0 18,5 14 14,5
2. 0,5 kg 15 19 24 21,5 8 21 14 9 16
3. 0,25 kg 20 22 7 26 22 3 18 20 13
Tabel 1.8. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 10 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 25 19 22 20 21 0 20 15 17
2. 0,5 kg 16 20 25 23 10 22 15 11 19
3. 0,25 kg 21 25 7 27 23 4 20 21 17
Tabel 1.9. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 11 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 26 20 22 20 21 0 20 16 18
2. 0,5 kg 17 21 27 23 12 23 15 12 19
3. 0,25 kg 21 26 10 28 24 4 20 21 17
Tabel 1.10. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 12 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 27 22 23 21.5 23 0 21 18 20
2. 0,5 kg 19 23 28 23 14 24 17 14 21
3. 0,25 kg 22 27 12 29 25 4 21 23 18
Tabel 1.11. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 13 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 28 22 24 22 23 0 21 18 20
2. 0,5 kg 20 24 30 25 16 25 17 15 21
3. 0,25 kg 24 28 13 31 26 5 21 23 20
Tabel 1.12. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 14 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 30 24 26 23 25 0 21 21 22
2. 0,5 kg 21 26 32 26 18 27 20 17 23
3. 0,25 kg 26 31 15 34 29 7 23 25 21
Tabel 1.13. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 15 Agustus 2012
No. Jenis Air
Massa Tanah
Air Teh
(cm)
Air Beras
(cm)
Pocari Sweat
(cm)
1. 1 kg 31 24,5 27 23,5 26 0 21,5 22 23
2. 0,5 kg 21 27 33 27 19 28 21 19 23,5
3. 0,25 kg 27 32 16 35 29,5 7 23 25,5 22
Tabel 1.14. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 16 Agustus 2012
2. Grafik Hasil Pengamatan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
02468
1012141618202224262830
22.16
24.75
27.5
Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 1 kg
Teh
Beras
Pocari SweatHari
Pan
jang
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
02468
1012141618202224262830
21.16
24.67
27.00
Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 0,5 kg
Teh
Beras
Pocari SweatHari
Pan
jang
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
02468
1012141618202224262830
23.523.8325
Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 0.25 kg
Teh
Beras
Pocari SweatHari
Pan
jang
0 2 4 6 8 10 12 14
02468
1012141618202224262830
2527.0027.5
Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Teh
1 kg
0.5 kg
0.25 kgHari
Har
i
0 2 4 6 8 10 12 14
0
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
23.8324.6724.75
Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Beras
1 kg
0.5 kg
0.25 kgHari
Har
i
0 2 4 6 8 10 12 14
0
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
23.521.1622.16
Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Pocari Sweat
1 kg
0.5 kg
0.25 kgHari
Har
i
3. Pembahasan
Dari data grafik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan massa
tanahnya, tanaman kacang panjang akan lebih cepat tumbuh di massa 1 kg tanah
(mayoritas). Sedangkan berdasarkan jenis air yang digunakan, tanaman kacang panjang
akan lebih cepat tumbuh bila disiram dengan air teh.
Berdasarkan jumlah tanah yang digunakan, massa tanah 1 kg lebih cocok
digunakan bersamaan dengan air teh dan air beras. Hal ini dikarenakan kandungan zat
aditif pemacu tumbuh tanaman yang relatif besar ditambah dengan nutrisi yang
dikandung air teh dan air beras akan menjadi satu kesatuan yang pas sebagai pemasok
nutrisi pertumbuhan tanaman tersebut. Akibatnya, penggunaan 1 kg tanah dengan
penyiraman air teh dan air beras akan mempercepat laju tumbuh tanaman kacang
panjang. Hal ini dibuktikan dengan dicapainya angka 27,5 cm pada penggunaan air teh
dan 24,75 cm pada penggunaan air beras.
Namun berbeda halnya dengan kacang panjang yang ditanam di tanah bermassa
1 kg dan disiram dengan air berelektrolit. Kacang panjang yang disiram dengan air
berelektrolit akan lebih cepat tumbuh di massa tanah 0,25 kg. Hal ini disebabkan oleh
dibandingkan dengan massa tanah yang lebih besar, tanah bermassa 0,25 kg akan lebih
cepat meresap dan memeratakan nutrisi yang didapatnya dari air berelektrolit. Dengan
meratanya nutrisi yang dikandung air berelektrolit seperti Natrium, Kalsium, Kalium,
Magnesium, Klorin, dan air, maka pertumbuhan kacang panjang akan lebih cepat.
Dengan begitu, zat aditif pemacu tumbuh tanaman yang relatif sedikit pada massa
tanah 0,25 kg akan dilengkapi dengan jumlah pas oleh kandungan dari air berelektrolit.
Hal ini dibuktikan dengan dicapainya angka 22,16 cm untuk 1 kg tanah, 21,16 untuk
0,5 kg tanah, dan 23,59 untuk 0,25 kg tanah.
Sedangkan berdasarkan penggunaan jenis air untuk penyiraman, tanaman kacang
panjang akan lebih cepat tumbuh dengan menggunakan air teh. Hal ini dikarenakan
banyak kandungan air teh yang diperlukan oleh tanaman. Kandungan tersebut meliputi
air, Fosfor, Besi, Tembaga, Karbon, Magnesium, Kalium, Kalsium, dan Mangan.
Kayanya kandungan penting dalam air teh dapat melengkapi kekurangan nutrisi pada
tanah, sehingga tanaman kacang panjang akan lebih cepat tumbuh di berbagai massa
tanaman yang meliputi 1 kg, 0,5 kg, dan 0,25 kg. Alhasil, dicapailah angka tertinggi
pada 27,5 cm untuk 1 kg tanah, 27 cm untuk 0,5 kg tanah, dan 25 cm untuk 0,25 kg
tanah.
Dari penelitian ini, juga tidak menutupi berbagai kesalahan yang dilakukan
selama prosedur penanaman. Terdapat berbagai kemungkinan kesalahan yang dapat
mempengaruhi seperti tidak sama ratanya kualitas bibit yang ditanam tiap potnya, tidak
akuratnya penimbangan massa tanah tiap potnya, dan tidak ketelitian dalam
pengukuran laju tumbuh tanaman kacang panjang. Maka dari pembahasan di atas,
dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini adalah hipotesis HO diterima atau gagal.
BAB VI
PENUTUP
1. Simpulan
Dari penelitian pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah terhadap
petumbuhan kacang panjang, maka dapat disimpulkan bahwa jenis air terbaik untuk
penyiraman ialah air teh dengan massa tanah paling menunjang pertumbuhan tanaman
adalah 1 kg. dengan demikian, maka hasil penelitian ini adalah gagal atau HO diterima.
2. Saran
Peneliti menyarankan kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan jenis air
apa yang digunakan dalam penyiraman tanaman. Juga bagi peneliti lain yang tetarik,
peneliti menyarankan untuk meneliti topik ini lebih mendetail dan menjaga keakuratan
dalam penimbangan dan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Anisa. 2011. “Kandungan Air Teh”. http://anisa-anggraeni.blogspot.com/2011/08/kandungan-air-teh-basi.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Fandi. 2008. “POCARI SWEAT Pengganti Ion Tubuh”. http://bugiscamp.wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-pengganti-ion-tubuh/, diunduh pada 1 Agustus 2012
Fandy. 2012. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan”. http://fandy-irfan99.blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Jozkcam, Cahaya. 2010. “Peranan Air Bagi Tanaman”. http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Madjid, Abdul. 2011. “Definisi, Profil, dan Fungsi Tanah”. http://www.anakunhas.com/2011/02/defenisi-profil-dan-fungsi-tanah.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Perdana, Dimas Aditya. 2009. “Budidaya Kacang Panjang (Vigna spp.)”. http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-panjang.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Puspitarini, Margaret. 2011. “Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman”. http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman, diunduh pada 1 Agustus 2012
Rheztuw, Zhul Khaka’. 2012. “Laporan Bulk Density”. http://zulkifli2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html, diunduh pada 31 Juli 2012
Santoso, Denny. 2012. “Kacang Panjang: Si Hijau Panjang yang Kaya Nutrisi”. http://duniafitnes.com/%20nutrition/kacang-panjang-si-hijau-panjang-yang-kaya-nutrisi.html, diunduh 1 Agustus 2012
Subakti, Yuli. 2012. “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman”. http://yulisubakti.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html, diunduh pada 31 Juli 2012
Syahid, Abdul. 2009. “Mineral yang Dibutuhkan Tanaman”. http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/mineral-yang-dibutuhkan-tanaman.html, diunduh pada 24 Agustus 2012
Zaelani, Abdul Koid. 2012. “Pertumbuhan Sekunder”. http://jadibrilian. blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
2000. “Pertumbuhan pada Tumbuhan”. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/ Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202-3a.htm, diunduh pada 31 Juli 2012
tt. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan”. http://creasoft. files.wordpress .com/2008/04/kep_tumbang.pdf, diunduh pada 1 Agustus 2012