Top Banner
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36 23 PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DI KOTA BANDA ACEH DENGAN PERSEPSI MEREK MEWAH SEBAGAI VARIABEL MEDIASI AYU MENTARI 1 , SAED ARMIA 2 1,2) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala e-mail: [email protected] ABSTRACT The study aims to examine the influence of demographic factors on purchase decisions that mediated by the perception of luxury brand. The owners and users of luxury cars in Banda Aceh is taken as a sample for this study. This study employed questionnaire as a research instrument. Purposive sampling is applied as the sampling technique. Hierarchical Linear Modelling methods of analysis are used to determine the influence of the involved variables. The result of this study indicatesthat demographic factors have positive effect on purchase decisions and luxury brand perception have positive effect on purchase decisions. The study shows that demographic factors significantly influence the luxury brand perception or purchase decisions and also luxury brand perception significantly influence the purchase decisions. In addition, the result shows that luxury brand perception is perfectly mediated the effect of demographic factors to purchase decisions. Keyword: Demographic Factors, Luxury Brand Perception, Purchase Decisions. PENDAHULUAN Globalisasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi dan perdagangan yang menjadikan negara-negara didunia sebagai suatu kekuatan pasar yang lebih terintegrasi tanpa ada halangan teritorial negara. Globalisasi ekonomi mewajibkan penghapusan batasan dan halangan terhadap aliran modal, barang, dan jasa, maka dari itu batas-batas negara menjadi kabur dan membuat keterkaitan antara ekonomi nasional dengan internasional akan semakin erat. Globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini membuat persaingan yang ketat antara produk dalam negeri dengan produk luar negeri. Lalu, persaingan global pada saat sekarang ini menuntut perusahaan untuk saling bersaing dalam memasarkan dan menjual produknya. Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan produk semakin
14

pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Feb 17, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

23

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DI KOTA BANDA ACEH

DENGAN PERSEPSI MEREK MEWAH SEBAGAI VARIABEL

MEDIASI

AYU MENTARI1 , SAED ARMIA2

1,2) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The study aims to examine the influence of demographic factors on purchase

decisions that mediated by the perception of luxury brand. The owners and users of

luxury cars in Banda Aceh is taken as a sample for this study. This study employed

questionnaire as a research instrument. Purposive sampling is applied as the

sampling technique. Hierarchical Linear Modelling methods of analysis are used

to determine the influence of the involved variables. The result of this study

indicatesthat demographic factors have positive effect on purchase decisions and

luxury brand perception have positive effect on purchase decisions. The study

shows that demographic factors significantly influence the luxury brand perception

or purchase decisions and also luxury brand perception significantly influence the

purchase decisions. In addition, the result shows that luxury brand perception is

perfectly mediated the effect of demographic factors to purchase decisions.

Keyword: Demographic Factors, Luxury Brand Perception, Purchase Decisions.

PENDAHULUAN

Globalisasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi dan perdagangan yang

menjadikan negara-negara didunia sebagai suatu kekuatan pasar yang lebih

terintegrasi tanpa ada halangan teritorial negara. Globalisasi ekonomi mewajibkan

penghapusan batasan dan halangan terhadap aliran modal, barang, dan jasa, maka

dari itu batas-batas negara menjadi kabur dan membuat keterkaitan antara ekonomi

nasional dengan internasional akan semakin erat. Globalisasi ekonomi yang terjadi

saat ini membuat persaingan yang ketat antara produk dalam negeri dengan produk

luar negeri. Lalu, persaingan global pada saat sekarang ini menuntut perusahaan

untuk saling bersaing dalam memasarkan dan menjual produknya. Melihat

kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan produk semakin

Page 2: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

24

beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Di dalam

hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari

kebutuhan dasar sampai pada tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu

kebutuhan manusia adalah tampil mewah, percaya diri dan nyaman.

Perusahaan harus menggunakan strategi yang tepat untuk mempertahankan

produknya agar tetap dikonsumsi oleh konsumen secara terus menerus. Oleh karena

itu, hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

adalah menciptakan pelangganpalanggan baru dan mempertahankan pelanggan

lama. Pemasaran secara umum hanya dipandang sebagai kegiatan menjual barang

atau jasa. Namun pemasaran lebih pada suatu proses dimana kegiatan penciptaan

produk atau jasa, menawarkan dan menyerahkannya kepada konsumen. Untuk

sampai ke tangan konsumen, maka produk atau jasa harus diperkenalkan terlebih

dahulu kepada konsumen.

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan

individu,kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan

keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis

yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan (Swastha, 2003). Pengambilan keputusan

pembelian pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Roslina (2009)

mengemukakan bahwa keputusan membeli seringkali digunakan sebagai sarana

dalam menganalisis perilaku konsumen. Sebelum melakukan suatu pembelian,

konsumen pada umumnya akan mengumpulkan informasi, baik mengenai produk

yang didasarkan pada pengalaman pribadi maupun yang berasal dari lingkungan

sekitar. Setelah informasi terkumpul, konsumen akan memulai penilaian terhadap

produk tersebut, mengevaluasi serta membuat suatu keputusan pembelian setelah

membandingkan produk dan mempertimbangkannya.

Menurut Swastha dan Irawan (2008) keputusan pembelian adalah

pemahaman konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk dengan

menilai dari sumbersumber yang ada dengan menetapkan tujuan pembelian serta

mengidentifikasi alternatif sehingga pengambil keputusan untuk membeli yang

disertai dengan perilaku setelah melakukan pembelian.

Perkembangan industri yang maju dengan mengikuti perkembangan teknologi

salah satunya adalah industri otomotif. Pengaruh dari globalisasi terhadap bisnis

Page 3: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

25

industri otomotif adalah semakin banyaknya jenis-jenis otomotif yang dirancang

dengan varian harga dari berbagai jenis merek.

Pada umumnya industri otomotif dirancang serta di produksi dengan

melihat selera dari para penggunanya (konsumen), dengan begitu perusahaan

industri otomotif akan lebih mudah mengetahui produk yang bagaimana yang

diinginkan oleh konsumennya. Pasar otomotif berpotensi naik 12 persen karena

siklus tahunan rata-rata otomotif naik dua kali lipat dari target pertumbuhan

ekonomi (Zulkifli, 2009).Dapat dilihat bahwa pada kondisi sekarang ini yang

dikatakan mobil mewah sangat sedikit penggunanya karena faktor harga yang

terbilang relatif lebih mahal dibandingkan dengan mobil bertaraf kelas menengah

kebawah. Disini peneliti mengkatagorikan mobil mewah berdasarkan klasifikasi

harga diatas > Rp. 500.000.000.

Faktor demografi merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan acuan

dalam mengklasifikasikan suatu pasar. Kotler, Philip (2000) menyatakan bahwa: In

demographic segmentation, the market is divided into groups on the basis of

variables such as age, family life cycle, gender, income, occupations, education,

religion, race generation, nationally, social class“. Faktor kelompok ini merupakan

dasar yang paling populer dalam mensegmentasi kelompok pelanggan. Alasan

penggunaan faktor ini, salah satunya karena faktor demografi lebih mudah diukur

dibandingkan kebanyakan jenis faktor/variabel lain.Faktor demografi sendiri

memiliki dampak secara tidak langsung dimana dapat mempengaruhi dalam

keputusan pembelian.

Salah satu cara untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen

melalui karakteristik demografi konsumen, selain aspek lingkungan seperti budaya,

kelas sosial, proses komunikasi, keluarga dan lain-lain yang semuanya bisa

mempengaruhi perilaku konsumen (Sumarwan, 2002). Konsumen memiliki

keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda dapat terlihat dari karakteristik sosial

demografinya (Sumarwan, 2002). Karakteristik sosial demografi adalah ciri yang

menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan,

lokasi geografi, dan kelas sosial (Kotler dan Armstrong, 2001).

Page 4: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

26

Dari hal diatas timbul persepsi konsumen terhadap merek mewah, istilah

mewah sering digunakan di setiap kehidupan sehari-hari untuk merujuk ke produk.

Setiap orang mendifinisikan kata mewah secara berbeda-beda dimana persepsi dari

mewah itu dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk demografi, gaya hidup,

kebiasaan, lingkungan sosial dan tentunya oleh surveyor dari kemewahan dan

pemasar (Dubois & Laurent 1994; Tidwell & Dubois, 1996). Barang mewah adalah

bagian dari protokol sosial baru dimana identitas seseorang dan harga dirinya

ditentukan oleh merek terlihat yang dikenakan pada tubuh (Husic dan Cicic 2009).

Konsumen lebih cenderung untuk membeli dan membayar suatu harga dengan

tingkat perbedaan yang sangat besar “hanya” untuk suatu produk merek-merek

mewah karena didalam produk ini memiliki seperangkat kepuasan yang unik yang

hanya diinginkan oleh sekelompok konsumen kalangan-kalangan tertentu.

Dewasa ini keberadaan produk-produk mewah kemudian menjadi tren

tersendiri dalam dunia pergaulan, Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat

ini, ditambah pengetahuan masyarakat yang beragam dari berbagai informasi,

pelaku industri otomotif harus lebih cermat lagi dalam mengamati perkembangan

pasar.Barang-barang mewah seringkali dikaitkan dengan status sosial seseorang.

Para pemakainya seringkali dipersepsikan sebagai pribadi kelas atas, elegan, dan

terpandang (Elvira, 2012).

Menurut Solihin M Juhro (Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi

Moneter) pertumbuhan perekonomian di Indonesia saat ini kian membaik dan

mengalami kenaikan yaitu dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5%

- 5,9% pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 5,8%-

6,2%, pertumbuhan ekonomi 2014 meningkat karena didorong kondisi global yang

kondusif dan permintaan domestik yang baik. Dengan semakin membaiknya

pertumbuhan ekonomi di Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan kelas

ekonomi masyarakat yang beranjak menjadi masyarakat dengan pendapatan

menengah ke atas dan masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah.

Fenomena ini menyebabkan perubahan konsumsi masyarakat Indonesia dari produk

yang dikategorikan produk biasa menjadi produk mewah. Banyaknya masyarakat

Kota Banda Aceh yang menggunakan produk-produk mewah yangbermerek akhir-

Page 5: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

27

akhir ini merupakan salah satu bukti dari meningkatnya daya beli dan hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat Kota Banda Aceh sudah mulai sadar akan hal itu.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Keputusan Pembelian

Perilaku konsumen akan menentukan pengambilan keputusan dalam

pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian

masalah yang terdiri atas enam tahap yaitu: menganalisa keinginan dan kebutuhan,

menilai beberapa sumber yang ada, menetapkan tujuan pembelian,

mengidentifikasikan alternatif pembelian, mengambil keputusan untuk membeli

dan perilaku sesudah pembelian. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam keputusan pembelian barang maupun jasa (Kotler, 2002 : 183).

Menurut Swastha dan Irawan (2008:118) keputusan pembelian adalah pemahaman

konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk dengan menilai dari

sumbersumber yang ada dengan menetapkan tujuan pembelian serta

mengidentifikasi alternatif sehingga pengambil keputusan untuk membeli yang

disertai dengan perilaku setelah melakukan pembelian. Sedangkan Irawan dan

Farid (2000:41) mengemukakan keputusan pembelian adalah tahap penilaian

keputusan yang menyebabkan pembeli membentuk pilihan di antara beberapa

merek yang tergabung dalam perangkat pilihan dan membentuk maksud untuk

membeli. Tujuan keputusan pembelian yang dilakukan oleh individu dalam

menentukan suatu barang atau jasa ditandai dengan banyaknya pilihan-pilihan

produk yang ditawarkan.

Faktor Demografi

Faktor demografi merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan acuan

dalam mengklasifikasikan suatu pasar. Kotler, Philip(2000) menyatakan bahwa: In

demographic segmentation, the market is divided into groups on the basis of

variables such as age, family life cycle, gender, income, occupations, education,

religion, race generation, nationally, social class“.Faktor kelompok ini merupakan

dasar yang paling populer dalam mensegmentasi kelompok pelanggan.

Page 6: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

28

Konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda dapat

terlihat dari karakteristik sosial demografinya (Sumarwan, 2002). Karakteristik

sosial demografi adalah ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat

berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa,

pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial

(Kotler dan Armstrong, 2001).Menurut Wahyuni (2008) proses pengambilan

keputusan untuk melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya,

yaitu pendapatan, usia, dan gaya hidup.

Persepsi Merek Mewah

Konsep mewah berarti ''kenikmatan halus, elegan, hal-hal yang diinginkan

tetapi tidak penting '' (Goody, 2006, hal. 341), yang menarik lebih banyak orang di

seluruh dunia.Konsep mewah sangat subjektif, situasional bergantung dan

tergantung pada pengalaman dan kebutuhan individu konsumen (Wiedmann et al,

2007; Kapferer dan Bastien, 2012). Kapferer dan Bastien (2008) menunjukkan

bahwa mewah memiliki peran penting yang merekonstruksi stratifikasisosial.

Artinya, orang menganggap mewah sebagai komponen kunci untuk mendefinisikan

diri mereka sesuai dengan keinginan mereka secara sosial ditentukan oleh merek

yang terlihat dan dikenakan pada tubuh (Husic dan Cicic 2009).

Konsumen cenderung untuk membayar perbedaan harga yang sangat besar

untuk merek-merek mewah karena produk ini memiliki seperangkat keunikan dan

karakteristik seperti kualitas premium, pengerjaan, recognisability, eksklusivitas

dan reputasi (Monash University Bisnis dan Ekonomi, 2007).

Konsumen sangat dipengaruhi oleh drive internal untuk menciptakan citra

sosial yang menguntungkan dari hasil perilaku pembelian mereka (Mandrik 1996;

Sallot 2002). Mengenai motif mengkonsumsi merek-merek mewah, itu menyatakan

bahwa gagasan membeli untuk mengesankan orang lain, masih lebih atau kurang

pelayanan sebagai prinsip strategis untuk manajemen pemasaran merek mewah

(Dittmar 1994; Corneo & Jeanne 1997; Vigneron & Johnson tahun 1999, 2004;

O'Cass & Frost 2002).

Page 7: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

29

Pengaruh Faktor Demografi terhadap Persepsi Merek Mewah

Variabel yang digunakan untuk segmentasi demografi membantu membagi

populasi besar menjadi kelompok-kelompok pelanggan tertentu. Pada masing-

masing dan setiap individu memiliki usia, jenis kelamin, pendapatan dll. Dalam

industri mewah, ini menjadi salah satu cara terbaik untuk diversifikasi individu. Hal

ini juga membantu dalam menganalisis banyak data dalam waktu yang lebih singkat

untuk riset pasar yang bisa menjadi penting untuk strategi promosi. Persepsi mewah

pasti dipengaruhi oleh demografi karakteristik pasar.

Dubois dan Laurent (1993) meneliti hubungan antara karakteristik

demografi dan persepsi merek mewah, kesadaran dan pembelian di lima negara

Eropa. Mereka menemukan bahwa pendapatan, pendidikan dan pekerjaan yang

paling konsisten dikaitkan dengan persepsi merek mewah, kesadaran dan pembelian

di lima negara.Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai berikut:

H1: Faktor Demografi berpengaruh terhadap Persepsi Merek Mewah

Pengaruh Faktor Demografi terhadap Keputusan Pembelian

Faktor-faktor demografi secara tidak langsung mempengaruhi keputusan

dalam membeli sebuah produk (Hyun, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Hyun, 2010) tentang variabel demografi dapat dinyatakan bahwa

usia, jenis kelamin, pendapatan dan pendidikan memiliki pengaruh penting dalam

keputusan pembelian. (Girard, 2013) menyatakan variabel pendapatan merupakan

variabel yang memiliki nilai tertinggi di dalam keputusan pembelian sampel

produk. Dapat disimpulkan bahwa sebuah variabel demografi (yaitu: jenis kelamin,

usia, dan pendapatan) sangat berpengaruh terhadap sebuah keputusan untuk

memakai maupun membeli suatu produk. Hal tersebut disebabkan karena setiap

demografi seseorang yang berbeda-beda memiliki tingkat kebutuhan dan

pemahaman akan sebuah produk yang berbeda-beda pada setiap individu. Oleh

karena itu dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai berikut :

H2: Faktor Demografi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Page 8: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

30

Pengaruh Persepsi Merek Mewah terhadap Keputusan Pembelian

Merek mewah dapat memiliki banyak pengaruh atas bagaimana merek

mereka dilihat. Persepsi merek mewah yang dibangun oleh variabel seperti nilai

menyolok, nilai keunikan, nilai sosial, nilai hedonis dan nilai kualitas harus hati-

hati dipelihara dan diamati secara berkala untuk mencegah kerugian akibat

perubahan tren. Dengan mengetahui faktor-faktor dominan yang membangun

perspektif pasar tertentu terhadap produk mewah, sebuah perusahaan dapat

menciptakan usaha yang efektif dan efisien untuk mendapatkan keputusan

pembelian oleh konsumen dan memenuhi kebutuhan pelanggan mereka dan

keinginan berdasarkan karakteristik Hung, Chen, Peng, Hackley, Chou, Hackley, &

Tiwsakul (2011).

Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai berikut:

H3: Persepsi Merek Mewah berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Faktor Demografi terhadap Keputusan Pembelian Dimediasikan

oleh Persepsi Merek Mewah

Salah satu cara untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen

melalui karakteristik demografi konsumen, selain aspek lingkungan seperti budaya,

kelas sosial, proses komunikasi, keluarga dan lain-lain yang semuanya bisa

mempengaruhi perilaku konsumen (Sumarwan, 2002). Faktor-faktor demografi

secara tidak langsung mempengaruhi keputusan dalam membeli dan menggunakan

sebuah produk (Hyun et al., 2010).Sehingga, faktor demografi yang meliputi

pendapatan,usia dan jenis kelamin dapat mempengaruhi seorang individu yang akan

melakukan pembelian merek mewah yang di pengaruhi langsung oleh persepsi

seorang individu tersebut tentang merek mewah yang akan dibeli. Oleh karena itu

dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai berikut: H4: Lingkungan Toko berpengaruh

terhadap Emosi Positif

METODE PENELITIAN

Page 9: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

31

Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan mapun pengukuran, baik

kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok

objek yang lengkap dan jelas (Husaini Usman, 2006). Populasi penelitian adalah

konsumen pemilik dan pengguna mobil mewah di kota Banda Aceh.

Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara non probability

sampling. Jenis non probability sampling yang dipilih adalah purposive sampling

dimana peneliti berusaha menarik anggota populasi berdasarkan suatu kriteria

tertentu (Jogiyanto, 2007). Menurut MacKinnon (2007), ukuran sampel yang tepat

untuk penelitian berkisar antara 20 sampai > 1.500, dimana penentuan sampel yang

baik didukung dengan jumlah frekuensi yang tinggi. Dengan demikian, sampel

dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang, karena jumlah tersebut dianggap

telah mewakili populasi yang jumlahnya tidak dapat diketahui secara pasti.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan objek penelitian

ini, penulis melakukan kegiatan metode pengumpulan data dengan menggunakan

kuesioner (angket). Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Validitas

Variabel endogen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, dimana

untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan menjadi 5 item

pertanyaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel endogen memiliki 5

item pertanyaan yang menunjukkan korelasi yang baik. Hal ini dilihat dari nilai

eigen 3,131 dengan muatan faktor yang memiliki interval 0,717 hingga 0,8220.

Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor sebesar 62,618%.

Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Samplig Adequency pada variabel endogen

Page 10: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

32

sebesar 0,818 dan hasil uji Barlett’sTest of Sphercity menunjukkan signifikan yaitu

0,00 (p<0,01).

Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah persepsi merek mewah,

dimana untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan

menjadi 5 item pertanyaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

mediasi (persepsi merek mewah) memiliki 5 item pertanyaan yang menunjukkan

korelasi yang baik, artinya semua item pertanyaan menunjukkan korelasi yang baik.

Hal ini dilihat dari nilai eigen 3,013 dengan muatan faktor yang memiliki interval

0,739 hingga 0,801. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor

sebesar 60,263%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Samplig Adequency pada

variabel mediasi sebesar 0,779 dan hasil uji Barlett’sTest of Sphercity menunjukkan

signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).

Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah faktor demografi. Untuk

mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 4 item

pertanyaan, yang mana dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 item pertanyaan

berkorelasi dengan baik terhadap konstruk. Hasil uji menunjukkan semua item yang

terlibat dalam muatan faktor tersebut memiliki korelasi terhadap konstruk sehingga

dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,239

yang lebih besar dari pada dengan muatan faktor loading (loading factor) yang

memiliki interval 0,727 hingga 0,761. Varians yang dapat dijelaskan (variance

explained) pada faktor adalah 55,985%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of

Sampling Adequency pada variabel sebesar 0,754 dan hasil uji Barlett’s Test of

Sphercity menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).

Reliabilitas

Reliabilitas untuk mengukur apakah instrument (kuisioner) dari penelitian

ini dapat dipercaya/handal atau tidak sebagai hasil penelitian yang baik maka perlu

dilakukan uji reliabilitas. Suatu konstruk atau variabel dikatakan handal apabila

nilai Cronbach Alphanya > 0,60 menurut Malhotra (2003). Berikut hasil pengujian

reliabilitas.

Dari hasi uji reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 1, diperoleh nilai

Cronbach’s alpha masing-masing sebesar 0,850, 0,738 dan 0,835. Dengan

Page 11: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

33

demikian seluruhpertanyaan yang digunakan dalam variabel penelitian ini reliabel

(handal), karena telahmemenuhi Cronbanch’s Alpha dengan nilai alpha yang lebih

dari 0,60.

Menurut Hair, et. al., (2006) jika dalam penskalaan digunakan skala likert,

maka untuk koefisien korelasi digunakan nilai standardized coefficients, di mana

nilai konstantanya tidak perlu diinterpretasikan. Dari hasil output SPSS tersebut

dapat dibuat garis persamaan linear adalah sebagai berikut:

Z = 0,644 X

Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefesien regresi

Faktor Demografi (X) bernilai positif (0,644) artinya semakin tinggi tingkatfaktor

demografi, maka akan meningkatkan pesepsi konsumen terhadap merek mewah.

Dari tabel 1 tersebut (model 2) dapat dibuat garis persamaan linear adalah

sebagai berikut:

Y = 0,614 X

Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil

nilai standardized coefficients tidak terdapat nilai konstanta, hanya terdapat nilai

koefesien regresi faktor demografi (X) yaitu sebesar 0,614.

Koefesien regresi faktor demografi (X) bernilai positif (0,614) artinya

semakin tinggi pengaruh faktor demografi maka akan semakin

meningkatkankeputusan konsumen dalam membeli.

Sedangkan pada tabel selanjutnya (model 3), dapat dibuat garis persamaan

linear sebagai berikut:

Y =0,222 X + 0,610 Z

Maka dari persamaan regresi tersebut dapat menjelaskan bahwa koefesien

regresi persepsi merek mewah (Z) bernilai positif (0,610) artinya semakin baik

persepsi konsumen terhadap merek mewah, maka semakin tinggikeputusan

konsumen dalam membeli.

PENUTUP

Berdasarkan analisis hasil yang telah dilakukan pada penelitian ini maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Page 12: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

34

1. Faktor demografi berpengaruh signifikan terhadap persepsi merek mewah.

2. Faktor demografi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Persepsi merek mewah berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Persepsi Merek Mewah memediasi secara penuh (full mediation) pengaruh

faktor demografi terhadap keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor demografi memberikan

pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian yang dimediasi

oleh persepsi merek mewah. Diharapkan kepada perusahaan otomotif

menggunakan strategi yang tepat untuk mempertahankan produknya agar tetap

digunakan oleh konsumen secara berkelanjutan. Oleh karena itu, hal penting yang

perlu dilakukan dan diperhatikan olehperusahaan otomotif adalah menciptakan

pelanggan-palanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama, mengingat hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan, usia, jenis kelamin dan

pekerjaan merupakan variabel yang dominan dalam pengambilan keputusan

pembelian produk.

REFERENSI

Aaker, D.A (1991) Managing Brand Equity: Capitalizing on The e Value

of A Brand Name. New York: The Free Press.

Braun OL, Wicklund RA (1989) Psychological Antecedents of Conspicuous

Consumption. Journal Econ. Psychol. Vol. 10, 161-186.

Cherepanov, Dasha., Palta, Mari., Fryback, Dennis G., and Robert, Stephanie A

(2010) Erratum To: Gender Differencesin Health-Related Quality-Of-Life

Are Partly Explained By Socio-Demographic Andsocio- Economic

Variation Between Adultmen And Women In The US: Evidence Fromfour

US Nationally Representative Datasets. Journal Quality of Life Research.

Vol.19 (8), 1125-1140.

Czinkota, M. R. and Ronkainen, I. A (2001) International Marketing. Fort

Worth/Philadelphia: Harcourt Colleg e Publishers. Dittmar, Helga. 1994.

Material Possessionsas Stereotypes: Material Images of Different Socio

Economic Groups. Journal of Economic Psychology,.

Dr. Etta, Mamang, Sangdji, M.Si dan Dr. Sopiah, MM, S.pd (2010) Metode

Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian.

Page 13: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

35

Dubois, Bernard., & Gilles, Laurent 1993. Attitudes Towards the Concept of

Luxury: An Exploratory Analysis, in Siew Leng Leong and Joe Cole (Eds),

Asia-Pacific. Advances in Consumer Research, Vol. 1

Durianto, D., Sugiartodan Sitinjak, T (2001) Strategi Menaklukan Pasar Melalui

Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Erwin (2007) The Impact of Inferential Beliefs on Product Evaluation. Journal of

Marketing Researchhal. Vol. 12, 57-98

Groth J, McDaniel SW (1993) The Exclusive Value Principle: The Basis

For Prestige Pricing. Journal Consum Mark. Vol. 10, 10-16.

Hirschman, Elizabeth C (1985) Primitive Aspects of Consumption in Modern

American Society. Journal of Consumer Research, Vol. 12

Hung, K., Chen , A. H., Peng , N., Hackley, C., Chou, & Tiwsakul, A. R (2011)

Antecedents of Luxury Brand Purchase Intention. Journal Of Product

and Brand Management. Vol. 20 (6), 456-467

Imam, F (2013) Gender difference in impulsive buying behavior and

post purchasing dissonance: under incentive consitions. Journal

of business strategies, Vol. 1, 23-29.

Irani N, Heidarzadeh KH (2011) The Mediating Role of Hedonic Value in Apparel

Shopping Satisfaction. World Appl. Sci. J. Vol. 12 (10), 1715-1729.

Kacen, Jacqueline J. and Julie A. Lee (2002) The Influence of Culture on

Consumer Impulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Psycholog,

Vol. 12, 163-176

Kotler, Philip (2000) Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall

International Edition.

Kotler, Philip (2001) Marketing Management. The Milinium Edition, Consumer

Behavior and Marketing Action. Australia. South Western: College Publishing.

Kotler, Philip (2002) Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT

Prenallindo.

Lamb, Charles W, Josep F, Hair Jr and Carl Mc Daniel (2001) Pemasaran

Buku 1. Terjemahan David Octarevia. Jakarta: Salemba Empat.

Lamb, Charles W, Josep F, Hair Jr and Carl McDaniel (2002) Segmentasi Pasar

Dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Salemba Empat.

MacKinnon, David P and S. Fritz, Matthew (2007) Required sample size to detect

the mediated effect. Author Manuscript

Page 14: pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 1, No. 1, Agustus 2016: 23-36

36

Mai, Nguyen Thi Tuyet, and Kwon Jung, and Garold Lantz, and Sandra G.

Loeb (2003) An Exploratory Investigation intoImpulse Buying

Behavior in a Transitional Economy : A Study Of Urban Consumers in

Vietnam. Journal of International Marketing. Vol. 11 (2), 13-35.

N Hyun, Joo Lee, Hyeon Jeong Cho, Wenwen Xu, Ann Fairhurst (2010) The

Influence of Consumer Traits and Demographics on Intention to Use Self-

service Checkouts. Journal of Marketing Intelligence and Planning. Vol. 28

(1), 251-720.

Pisharodi, R. Mohan, dan Ravi Parameswaran (1992) Confirmatory

Factory Analysis of a Country of Origin Scale : Initial Results. Advances in

Consumer Research Vol.19, 706-713.

Roxana-Mihaela, Ifrim;Cho, Yoon C, PhD (2010) Analyzing The Effects

Of Product label Message On Consumers’ Attitude And

Intention. Journal of Business & Economics Research, Vol. 8, (11) 125-140.