Top Banner
EKSIS Volume XI No 1, April 2016 PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP DEBT TO EQUITY RATIO DAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Writer: Yuniep Mujati S Meida Dzulqodah Correspondence: [email protected] [email protected] Institution: STIE PGRI Dewantara Jombang EKSIS Vol XI No 1, 2016 ISSN: 1907-7513 http://ejournal.stiedewantara.ac.id / abstract The purpose of this study was to determine whether there is influence: 1) earning per share of the debt to equity ratio; 2) price earnings ratio of the debt to equity ratio; 3) earnings per share to the stock price; 4) price earnings ratio of the stock price; 5) debt to equity ratio to stock prices; 6) earnings per share to share prices through debt to equity ratio; 7) price earnings ratio of the stock price through a debt to equity ratio. The study design used is quantitative descriptive. Secondary data types, method of data collection through the documentation. The population used in this study is the enterprise data food and beverage sector in the Indonesia Stock Exchange (BEI) as many as 17 companies. The sampling technique purposive sampling method. Analysis of data to test the hypothesis in this study using path analysis (Path analys). Based on the analysis can be concluded that: 1) there is significant negative influences of the Earning Per Share (EPS) of the Debt to Equity Ratio (DER); 2) there is no significant positive effect of price earning ratio (PER) of the Debt to Equity Ratio (DER); 3) there is a significant negative influence Earning Per Share (EPS) to share price; 4) there is a significant positive effect Price Earning Ratio (PER) on stock prices; 5) there is a significant positive effect Debt to Equity Ratio (DER) on stock prices; 6) there is indirect influence Earning Per Share (EPS) to share price through the Debt to Equity Ratio (DER) and 7) There is an indirect effect Price Earning Ratio (PER) on stock prices through the Debt to Equity Ratio (DER). Keywords: Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), the stock price abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh : 1) earning per share terhadap debt to equity ratio; 2) price earning ratio terhadap debt to equity ratio; 3) earning per share terhadap harga saham; 4) price earning ratio terhadap harga saham; 5) debt to equity ratio terhadap harga saham; 6) earning per share terhadap harga saham melalui debt to equity ratio; 7) price earning ratio terhadap harga saham melalui debt to equity ratio. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis data sekunder, metode pengumpulan data melalui dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 17 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis data untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analys). Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat pengaruh negatif signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap Debt to Equity Ratio (DER); 2)terdapat pengaruh positif tidak signifikan Price Earning Ratio (PER) terhadap Debt to Equity Ratio (DER); 3) Terdapat pengaruh negatif signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham; 4) Terdapat pengaruh positif signifikan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham; 5) Terdapat pengaruh positif signifikan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham; 6) Terdapat pengaruh tidak langsung Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham melalui Debt to Equity Ratio (DER) dan 7) Terdapat pengaruh tidak langsung Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham melalui Debt to Equity Ratio (DER). Kata Kunci : Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), harga saham
22

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

Oct 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

91Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIOTERHADAP DEBT TO EQUITY RATIO DAN HARGA SAHAM PADA

PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEKINDONESIA

Writer:Yuniep Mujati S

Meida Dzulqodah

Correspondence:[email protected]

[email protected]

Institution:STIE PGRI Dewantara

Jombang

EKSISVol XI No 1, 2016

ISSN:1907-7513

http://ejournal.stiedewantara.ac.id/

abstractThe purpose of this study was to determine whether there is influence: 1)earning per share of the debt to equity ratio; 2) price earnings ratio of thedebt to equity ratio; 3) earnings per share to the stock price; 4) priceearnings ratio of the stock price; 5) debt to equity ratio to stock prices; 6)earnings per share to share prices through debt to equity ratio; 7) priceearnings ratio of the stock price through a debt to equity ratio. The studydesign used is quantitative descriptive. Secondary data types, method ofdata collection through the documentation. The population used in thisstudy is the enterprise data food and beverage sector in the Indonesia StockExchange (BEI) as many as 17 companies. The sampling techniquepurposive sampling method. Analysis of data to test the hypothesis in thisstudy using path analysis (Path analys). Based on the analysis can beconcluded that: 1) there is significant negative influences of the EarningPer Share (EPS) of the Debt to Equity Ratio (DER); 2) there is nosignificant positive effect of price earning ratio (PER) of the Debt to EquityRatio (DER); 3) there is a significant negative influence Earning Per Share(EPS) to share price; 4) there is a significant positive effect Price EarningRatio (PER) on stock prices; 5) there is a significant positive effect Debt toEquity Ratio (DER) on stock prices; 6) there is indirect influence EarningPer Share (EPS) to share price through the Debt to Equity Ratio (DER) and7) There is an indirect effect Price Earning Ratio (PER) on stock pricesthrough the Debt to Equity Ratio (DER).Keywords: Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to

Equity Ratio (DER), the stock price

abstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapatpengaruh : 1) earning per share terhadap debt to equity ratio; 2) priceearning ratio terhadap debt to equity ratio; 3) earning per share terhadapharga saham; 4) price earning ratio terhadap harga saham; 5) debt to equityratio terhadap harga saham; 6) earning per share terhadap harga sahammelalui debt to equity ratio; 7) price earning ratio terhadap harga sahammelalui debt to equity ratio. Desain penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis data sekunder, metodepengumpulan data melalui dokumentasi. Populasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah data perusahaan sektor makanan dan minuman diBursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 17 perusahaan. Teknik pengambilansampel dengan metode purposive sampling. Analisis data untuk pengujianhipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analys).Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapatpengaruh negatif signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap Debt toEquity Ratio (DER); 2)terdapat pengaruh positif tidak signifikan PriceEarning Ratio (PER) terhadap Debt to Equity Ratio (DER); 3) Terdapatpengaruh negatif signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap hargasaham; 4) Terdapat pengaruh positif signifikan Price Earning Ratio (PER)terhadap harga saham; 5) Terdapat pengaruh positif signifikan Debt toEquity Ratio (DER) terhadap harga saham; 6) Terdapat pengaruh tidaklangsung Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham melalui Debt toEquity Ratio (DER) dan 7) Terdapat pengaruh tidak langsung PriceEarning Ratio (PER) terhadap harga saham melalui Debt to Equity Ratio(DER).Kata Kunci : Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt

to Equity Ratio (DER), harga saham

Page 2: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

103Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

A. PENDAHULUANUpaya untuk mendapatkan dana

dengan cara paling menguntungkan sertamengalokasikan dana secara efisiendalam perusahaan sebagai sarana untukmencapai sasaran bagi kekayaanpemegang saham (Kamaludin danIndriani, 2012:01).

Analisis internal perusahaan dapatdiukur dari laporan keuangan pada setiapperiode yang berasal dari neraca danlaporan laba rugi. Analisis laporankeuangan yang dilakukan adalahmenyangkut rasio-rasio keuanganperusahaan yang dapat menggambarkankinerja perusahaan.

Rasio keuangan atau financial ratiosangat penting gunanya untuk melakukananalisa terhadap kondisi keuanganperusahaan (Fahmi, 2012:44). Laporankeuangan perusahaan yang go publicdapat dilihat di Bursa Efek. Bursa efekmerupakan perusahaan yang jasautamanya menyelenggarakan kegiatanperdagangan sekuritas di pasar sekunder(Husnan, 2012:30).

Saham (stock) dapat didefinisikansebagai tanda penyertaan ataukepemilikan seseorang atau badan dalamsuatu perusahaan atau perseroan terbatas(Darmadji dan Fakhruddin, 2012:05).

Pergerakan ekonomi yangmelambat ternyata berdampak terhadapindustri makanan dan minuman ringan.Salah satu yang ikut merasakandampaknya adalah PT Indofood SuksesMakmur. Presiden Direktur PT IndofoodAnthoni Salim mengatakan melemahnyanilai tukar rupiah terhadap dolar AmerikaSerikat ikut mempengaruhi kinerjaperusahaan sepanjang kuartal pertama2015. Sepanjang kuartal pertama ini PTIndofood hanya sanggup meraup labasebesar Rp 870,08 miliar. Jumlah itulebih rendah 37,2 persen dari 2014 diperiode yang sama, yaitu sebesar Rp1,38triliun. Dari laporan keuangan yang telahdiumumkan laba per saham pun turun

menjadi Rp 20 dari sebelumnya Rp 25.Perusahaan membagikan devidensebanyak Rp 220 per lembar sahamdalam rapat umum pemegang sahamtahunan. Hal sebaliknya terjadi di anakperusahaan Indofood, yaitu PT IndofoodCBP Sukses Makmur Tbk yang meraihlaba bersih Rp 796,79 miliar di kuartal Iini. Jumlah ini lebih tinggi 13,8 persendibanding tahun sebelumnya Rp 698,72miliar (Budiman, 2015).

Menurut Husnan (2012:29), sahammerupakan secarik kertas yangmenunjukkan hak pemodal (yaitu pihakyang memiliki kertas tersebut) untukmemperoleh bagian dari prospek ataukekayaan organisasi yang menerbitkansekuritas tersebut dan berbagai kondisiyang memungkinkan pemodal tersebutmenjalankan haknya. Saham merupakansalah satu dari beberapa alternatif yangdapat dipilih untuk berinvestasi.

Menurut Husnan (2012:290) dasaryang dapat digunakan untuk meramalkanharga saham diantaranya yaitu labaperusahaan, pertumbuhan penjualan,dividen yang dibagikan, EPS, variabilitaslaba dan sebagainya. Oleh karena itu parainvestor hendaknya berlaku cermat dalammenetapkan keputusannya padapembelian salah satu saham perusahaanyang diminatinya.

EPS merupakan rasio antarapendapatan setelah pajak dengan jumlahsaham yang beredar. EPS jugamerupakan gambaran mengenaikemampuan perusahaan dalammenghasilkan keuntungan bersih dalamsetiap lembar saham. Karena itu, EPSmempunyai pengaruh kuat terhadapharga saham dan ketika EPS meningkatmaka harga saham juga ikut meningkatdan demikian pula sebaliknya.

Besarnya pengaruh yang diberikanoleh variabel EPS terhadap harga sahamdisebabkan para investor cenderung lebihmempercayai pertumbuhan EPS darisuatu perusahaan yang menawarkan

Page 3: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

104Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

saham dibandingkan denganpertumbuhan penjualannya. Sebabmereka meyakini bahwa EPS yang tinggimenandakan bahwa perusahaan tersebutmampu memberikan tingkatkesejahteraan yang lebih baik kepadapemegang saham, sedangkan EPS yangrendah menandakan bahwa perusahaangagal memberikan manfaat sebagaimanadiharapkan oleh pemegang saham.Dengan adanya kepercayaan dari parainvestor terhadap salah satu saham yangditawarkan maka akan terjadipeningkatan jumlah permintaan terhadapsaham perusahaan tersebut dan dapatmendorong naiknya harga saham(Djauharotun, 2005).

Price Earning Ratio menunjukkanperbandingan harga saham yang dibelidengan earning yang akan diperolehdikemudian hari sehingga hal tersebutmenunjukkan bahwa investor yakinterhadap besarnya earning yangdiberikan perusahaan, yang nantinyaakan dibagikan kepada pemegang sahamdalam bentuk dividen dimasa datang.Price Earning Ratio menunjukkanpertumbuhan laba dari perusahaan, daninvestor akan tertarik terhadappertumbuhan laba tersebut sehingga padaakhirnya akan memberikan efek terhadappergerakan harga saham. Menurut Dewidan Sudiartha (2013) PER terhadap hargasaham berpengaruh negatif. Ini berartidikarenakan bahwa investor cenderungberinvestasi pada perusahaan yangmemiliki nilai PER rendah. Investor tidakmelihat harga saham sebagai acuandalam berinvestasi, tetapi investormenggunakan tingkat laba perlembarsaham oleh yang dikeluarkan olehperusahaan. Dalam hal ini nilai PER yangrendah dapat menunjukkan bahwa tingkatlaba per lembar saham yang dihasilkanoleh suatu perusahaan adalah rendahyang jika dibandingkan pada hargasaham tersebut.

Menurut Mulyadi dalam Sisca(2010:9), Debt to equity ratiomenggambarkan perbandingan antaratotal hutang dengan total ekuitasperusahaan yang digunakan sebagaisumber pendanaan usaha. Debt to equityratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki olehperusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. Semakin besar DERmenandakan struktur permodalan usahalebih banyak memanfaatkan utang-utangrelatif terhadap ekuitas danmencerminkan risiko perusahaan yangrelatif tinggi. Menurut Irkham, dkk(2014) DER berpengaruh signifikanpositif terhadap harga saham, artinyasemakin tinggi nilai DER maka akansemakin tinggi pula harga saham. Debt toequity ratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki olehperusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. DER berpengaruh positifterhadap harga saham menunjukkanbahwa investor memperhatikan berapabesar modal yang dibiayai oleh merekakepada perusahaan untuk menghasilkanlaba bersih untuk mereka. Semakin besarDER menandakan struktur permodalanusaha lebih banyak memanfaatkan danayang disediakan oleh kreditur untukmenghasilkan laba.

Berdasarkan penelitian mengenaipengaruh earning per share, priceearning ratio dan debt to equity ratioterhadap harga saham menunjukkan hasilyang berbeda-beda sehinggamembuktikan adanya research gap, makapenelitian ini perlu untuk dikaji kembalidengan tujuan untuk memperjelas temuanselanjutnya, sehingga peneliti tertarikmelakukan penelitian tentang PengaruhEarning Per Share dan Price EarningRatio terhadap Debt To Equity Ratio dan

Page 4: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

105Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Harga Saham Pada Perusahaan SektorMakanan dan Minuman di Bursa EfekIndonesia.

B. TINJAUAN PUSTAKAHarga Saham

Menurut Husnan (2012:29), sahammerupakan secarik kertas yangmenunjukkan hak pemodal (yaitu pihakyang memiliki kertas tersebut) untukmemperoleh bagian dari prospek ataukekayaan organisasi yang menerbitkansekuritas tersebut dan berbagai kondisiyang memungkinkan pemodal tersebutmenjalankan haknya. Saham merupakansalah satu dari beberapa alternatif yangdapat dipilih untuk berinvestasi.

Menurut Hery (2011:273) hargapasar saham terbentuk sebagai hasilinteraksi antara pembeli dan penjual.Ketika saham dijual dengan harga dibawah nilai nominal (nilai pari), makasaham tersebut dikatakan dijual dengandiskonto (disagio).

Kismono (2011:416) menyatakansaham merupakan sebuah piagam yangberisi aspek-aspek penting bagiperusahaan, termasuk hak dari pemiliksaham dan hak khusus yang dimilikinyaberkaitan dengan kepemilikan saham.Contohnya adalah hak mendapatkanpendapatan tetap dari perusahaandisamping punya kewajiban untuk ikutmenanggung risiko bila perusahaandilikuidasi. Pemilik saham juga berhakmengontrol perusahaan sesuai dengankapasitas (jumlah) saham yangdimilikinya melalui rapat umumpemegang saham dengan menggunakanhak suara yang dimilikinya.

Investasi dengan membeli sahamsuatu perusahaan, berarti investor telahmenginvestasikan dana dengan harapanakan mendapatkan keuntungan dari hasilpenjualan kembali saham tersebut.Wujud saham adalah selembar kertasyang menerangkan bahwa pemilik kertastersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan surat berharga tersebut danporsi kepemilikan ditentukan olehseberapa besar penyertaan yangditanamkan dalam perusahaan tersebut(Darmadji dan Fakhruddin, 2012:5).Debt to EquityRatio

Debt to equity ratio menunjukkanperbandingan antara hutang denganmodal sendiri (Husnan, 2012:70).sedangkan menurut Sawir (2012:03) debtto equity ratio adalah rasiomenggambarkan perbandingan utang danekuitas dalam pendanaan perusahaan danmenunjukkan kemampuan modal sendiriperusahaan tersebut utuk memenuhiseluruh kewajibannya.

Rasio ini digunakan untukmengukur seberapa besar jumlah aktivaperusahaan dibiayai dengan utang.Semakin tinggi rasio ini berarti semakinbesar jumlah modal pinjaman yangdigunakan untuk investasi pada aktivaguna menghasilkan keuntungan bagiperusahaan. Rumusan untuk mencariDAR dapat digunakan sebagai berikut(Kasmir, 2012:156).

Menurut Riyanto (2010:32), rasioutang dimaksudkan sebagai kemampuansuatu perusahaan untuk membayar semuautang-utangnya (baik hutang jangkapendek maupun utang jangka panjang).Earning Per Share

Menurut Tandelilin (2010:373),earning per share adalah laba bersihsetelah bunga dan pajak yang siapdibagikan kepada pemegang sahamdibagi dengan jumlah lembar sahamperusahaan.

Menurut Baridwan (2012:443),laba bersih per saham adalah jumlahpendapatan yang diperoleh dalam satuperiode untuk tiap lembar saham yangberedar, dan akan dipakai oleh pimpinanperusahaan untuk menentukan besarnyadividen yang akan dibagikan.

Earning per share yang besarmenandakan kemampuan perusahaanyang lebih besar dalam menghasilkan

Page 5: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

106Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

keuntungan bersih dari setiap lembarsaham. Peningkatan earning per sharemenandakan bahwa perusahaan berhasilmeningkatkan taraf kemakmuraninvestor, dan hal ini akan mendoronginvestor untuk menambah jumlah modalyang ditanamkan pada perusahaan.Semakin tinggi nilai earning per shareakan menggembirakan pemegang sahamkarena semakin besar laba yangdisediakan untuk pemegang saham(Darmadji dan Fakhruddin, 2012:139).

Variabel EPS merupakan proksibagi laba per saham perusahaan yangdiharapkan dapat memberikan gambaranbagi investor mengenai bagiankeuntungan yang dapat diperoleh dalamsuatu periode tertentu dengan memilikisuatu saham. Seorang investor membelidan mempertahankan saham suatuperusahaan dengan harapan akanmemperoleh deviden atau capital gain.Laba biasanya menjadi dasar penentuanpembayaran deviden dan kenaikan nilaisaham di masa mendatang (Prastowo,2012:93). Oleh karena itu, parapemegang saham biasanya tertarikdengan angka EPS yang dilaporkanperusahaan.

Menurut Brigham dan Weston(2012:26), salah satu faktor yangmempengaruhi harga saham adalah labaper lembar saham (earning per share).Seorang investor yang melakukaninvestasi pada perusahaan akan menerimalaba atas saham yang dimilikinya.Semakin tinggi laba per lembar saham(earning per share) yang diberikanperusahaan akan memberikanpengembalian yang cukup baik. Ini akanmendorong investor untuk melakukaninvestasi yang lebih besar lagi sehinggaharga saham perusahaan akan meningkat.Price Earning Ratio

Menurut Sugiyanto (2008:26),Price Earning Ratio adalah rasio yangdiperoleh dari harga pasar saham biasadibagi dengan laba perusahaan. Maka

semakin tinggi rasio akanmengindikasikan bahwa kinerjaperusahaan semakin membaik,sebaliknya jika Price Earning Ratioterlalu tinggi juga dapat mengindikasikanbahwa harga saham yang ditawarkansudah tinggi atau tidak rasional.

Menurut Bringham dan Hauston(2010:150), Price Earning Ratio adalahharga saham terhadap laba per sahammenunjukkan jumlah yang reladibayarkan oleh investor untuk setiapdolar laba yang dilaporkan.

Sedangkan menurut Jogianto(2013:105) Price Earning Ratio adalahrasio harga saham terhadap PriceEarning Ratio lain dengan kata lainmenunjukkan seberapa besar pemodalmenilai harga saham terhadap kelipatandari Earnings.

Dari apa yang dikemukakan olehHusnan (2012: 155) ternyata bahwa salahsatu yang mempengaruhi Price EarningRatio adalah menaksir harga sahamdengan mendasarkan diri ataspertumbuhan laba.

Informasi PER mengidentifikasibesarnya rupiah yang harus dibayarkaninvestor untuk memperoleh satu rupiahearning perusahaan. Dengan kata lain,PER menunjukkan besarnya harga setiapsatu rupiah earning perusahaan. Disamping itu, PER merupakan ukuranharga relative dari sebuah sahamperusahaan (Tandellin, 2010:375).

Menurut Darmadji dan Fakhruddin(2012:156) PER menggambarkanapresiasi pasar terhadap kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba.Bagi investor, semakin tinggi PER suatusaham makin bagus karena sahamtersebut termasuk murah. Jadi, dapatdisimpulkan bahwa PER memilikipengaruh secara langsung terhadap hargasaham, dimana PER melihat bagaimanapasar menghargai kinerja perusahaanyang dicerminkan oleh EPS-nya.

Page 6: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

107Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Pengaruh Earning Per Share (EPS)terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Signalling theory menjelaskanmengapa perusahaan mempunyaidorongan untuk memberikan informasilaporan keuangan pada pihak eksternal.Dorongan perusahaan untuk memberikaninformasi karena terdapat asimetriinformasi antara perusahaan dan pihakluar karena perusahaan mengetahui lebihbanyak mengenai perusahaan danprospek yang akan datang daripada pihakluar (investor dan kreditur). Padaumumnya perusahaan lebih menyukaipendapatan yang mereka terimadigunakan sebagai sumber utama dalampembiayaan untuk investasi. Apabilasumber dari dalam perusahaan tidakmencukupi maka alternatif lain yangdigunakan adalah dengan menggunakanhutang baru kemudian mengeluarkansaham baru sebagai alternatif terakhiruntuk pembiayaan. Debt to Equity Ratioperusahaan ini akan mencerminkanpermintaan kumulatif untuk pembiayaanyang eksternal. Perusahaan yang dapatmenghasilkan laba yang besar dengantingkat pertumbuhan yang lambat akanmempunyai tingkat debt ratio yangrendah jika dibanding dengan rata-rataindustri yang ada. Sabir dan Malik (2012)menyatakan bahwa profitabilitasberpengaruh negatif terhadap strukturmodal. Meningkatnya profitabilitasperusahaan akan menyebabkanperusahaan lebih memilih menggunakanmodal sendiri yaitu laba ditahan sehingganilai hutang perusahaan akan menurun.H1 = Terdapat pengaruh earning pershare (EPS) terhadap debt to equity ratio(DER)

Pengaruh Price Earning Ratio (PER)terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Investasi adalah menyimpan uangatau mengeluarkan uang dengan harapansuatu saat dapat keuntungan finansial.Setiap penggunaan investasi

dimaksudkan untuk meningkatkankemakmuran pemodal (Husnan, 2012:153). Menurut Brigham dan Houston(2012:36) isyarat atau signal adalah suatutindakan yang diambil perusahaan untukmemberi petunjuk bagi investor tentangbagaimana manajemen memandangprospek perusahaan. Sinyal ini berupainformasi mengenai apa yang sudahdilakukan oleh manajemen untukmerealisasikan keinginan pemilik.Menurut Pertiwi dan Artini (2012)keputusan investasi yang diproksikandengan Price Earning Ratio memilikipengaruh positif terhadap struktur modal.Keputusan investasi merupakankeputusan menyangkut pengalokasiandana berasal dari dalam dan luarperusahaan dalam berbagai bentukinvestasi. Semakin besar PER suatusaham menyatakan saham tersebut.Semakin mahal terhadap pendapatanbersih per sahamnya. Dengan demikiansemakin besar nilai PER suatuperusahaan semakin tinggi jumlah utang.Peningkatan PER yang dinilai olehinvestor menunjukkan kinerja yangsemakin baik, juga berdampak semakinmenarik perhatian calon kreditor.Meningkatnya perhatian kreditorterhadap perusahaan, maka sangatdimungkinkan jumlah hutang akansemakin meningkat. Peningkatan jumlahutang yang relatif besar dari modalsendiri akan meningkatkan PERH2 = Terdapat pengaruh price earning

ratio (PER) terhadap debt to equityratio (DER)

Pengaruh Earning Per Share (EPS)terhadap Harga Saham

Pertumbuhan profitabilitasperusahaan juga merupakan indikatoryang sangat penting diperhatikan untukmengetahui sejauh mana investasi yangakan dilakukan oleh investor di suatuperusahaan mampu memberikan returnyang sesuai dengan tingkat yang

Page 7: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

108Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

disyaratkan investor. Husnan (2012:391)menyatakan bahwa EPS yang tinggimenandakan perusahaan tersebut mampumemberikan tingkat kesejahteraan yanglebih baik kepada pemegang saham,sedangkan EPS yang rendah menandakanbahwa perusahaan gagal memberikanmanfaat sebagaimana diharapkan olehpemegang saham. Signalling theorymenjelaskan mengapa perusahaanmempunyai dorongan untuk memberikaninformasi laporan keuangan pada pihakeksternal. Dorongan perusahaan untukmemberikan informasi karena terdapatasimetri informasi antara perusahaan danpihak luar karena perusahaan mengetahuilebih banyak mengenai perusahaan danprospek yang akan datang daripada pihakluar (investor dan kreditur). MenurutHamka (2012) Earning per Shareberpengaruh positif terhadap hargasaham. Earning per Share dapat dinilaikemampuan perusahaan dalammembagikan labanya kepada parapemegang saham. Semakin tinggi labaperusahaan yang diberikan kepada parapemegang saham akan menambah dayatarik investor dan mendorong untukmemiliki saham tersebut, sehinggamenyebabkan meningkatnya hargasaham. Keterangan tersebutmenunjukkan bahwa Earning per Sharemempunyai pengaruh positif terhadapharga saham perusahaan.H3 = Terdapat pengaruh earning pershare (EPS) terhadap harga saham

Pengaruh Price Earning Ratio (PER)terhadap Harga Saham

Price Earning Ratio (PER) ataubiasa disebut P/E Ratio merupakan rasiopasar yang digunakan untuk melihatbagaimana pasar menghargai kinerjasaham suatu perusahaan terhadap kinerjaperusahan yang dicerminkan oleh EPS(Earning Per Share)-nya. Semakin besarP/E Ratio suatu saham, maka sahamtersebut akan semakin mahal terhadap

pendapatan bersih per lembar sahamnya.Jika dikatakan saham mempunyai P/ERatio 10 kali, berarti harga sahamtersebut 10 kali lipat terhadap EPS-nya(pendapatan bersih per lembar saham).Saham yang mempunyai P/E Ratiosemakin kecil akan semakin bagus, yangberarti saham tersebut semakin murah.Menurut Brigham dan Houston (2012:36)isyarat atau signal adalah suatu tindakanyang diambil perusahaan untuk memberipetunjuk bagi investor tentang bagaimanamanajemen memandang prospekperusahaan. Sinyal ini berupa informasimengenai apa yang sudah dilakukan olehmanajemen untuk merealisasikankeinginan pemilik. Menurut Dewi danSudiartha (2013) PER terhadap hargasaham berpengaruh negatif terhadapharga saham. Ini berarti dikarenakanbahwa investor cenderung berinvestasipada perusahaan yang memiliki nilaiPER rendah. Bahwa pada periode ini,investor tidak melihat harga sahamsebagai acuan dalam berinvestasi, tetapiinvestor menggunakan tingkat laba perlembar saham oleh yang dikeluarkan olehperusahaan. Dalam hal ini nilai PER yangrendah dapat menunjukkan bahwa tingkatlaba per lembar saham yang dihasilkanoleh suatu perusahaan adalah rendahyang jika dibandingkan pada hargasaham tersebut.H4 = Terdapat pengaruh price earningratio (PER) terhadap harga saham

Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER)terhadap Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2011: 392)informasi yang dipublikasikan sebagaisuatu pengumuman akan memberikansinyal bagi investor dalam pengambilankeputusan investasi. Saat informasidiumumkan dan diterima pelaku pasar,pelaku pasar terlebih dahulumenginterpretasikan dan menganalisisinformasi tersebut sebagai signal baik(good news) atau signal buruk (bad

Page 8: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

109Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

news). Menurut Mulyadi dalam Sisca,(2010:9), Debt to equity ratiomenggambarkan perbandingan antaratotal hutang dengan total ekuitasperusahaan yang digunakan sebagaisumber pendanaan usaha. Debt to equityratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki olehperusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. Semakin besar DERmenandakan struktur permodalan usahalebih banyak memanfaatkan utang-utangrelatif terhadap ekuitas danmencerminkan risiko perusahaan yangrelatif tinggi. Menurut Irkham, dkk(2014) DER berpengaruh signifikanpositif terhadap harga saham, artinya

semakin tinggi nilai DER maka akansemakin tinggi pula harga saham. Debt toequity ratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki olehperusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. DER berpengaruh positifterhadap harga saham menunjukkanbahwa investor memperhatikan berapabesar modal yang dibiayai oleh merekakepada perusahaan untuk menghasilkanlaba bersih untuk mereka. Semakin besarDER menandakan struktur permodalanusaha lebih banyak memanfaatkan danayang disediakan oleh kreditur untukmenghasilkan laba.H5 = Terdapat pengaruh debt to equityratio (DER) terhadap harga saham

Rerangka Konseptual

Gambar 1: Rerangka KonseptualKeterangan:

= Pengaruh langsung= Pengaruh tidak langsung

C. METODE PENELITIANRancangan Penelitian

Desain penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah deskriptifkuantitatif. Metode pengumpulan datamelalui dokumentasi. Analisis data untukpengujian hipotesis pada penelitian inimenggunakan analisis jalur (PathAnalys).Definisi Operasional dan PengukuranVariabelPenelitian ini menggunakan variabelsebagai berikut:

1. Harga Saham. Harga sahammerupakan harga pasar yang tercatatpada waktu penutupan (closing price)aktivitas di Bursa Efek Indonesia.Dengan menggunakan skala ratiosatuan rupiah. Pada penelitian inimenggunakan harga saham selama2010-2014.

2. Debt to Equity Ratio. Debt to equityratio merupakan rasio yang digunakanuntuk mengukur seberapa besarjumlah aktiva perusahaan dibiayaidengan utang. Dengan menggunakanskala ratio satuan persen (%). Debt to

Earning PerShare (X1)

Price EarningRatio (X2)

Debt to EquityRatio (Y1)

Harga Saham(Y2)

Page 9: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

110Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

equity ratio diukur dengan rumussebagai berikut:

Sawir (2012:13)3. Earning Per Share. Earning per

share merupakan jumlah pendapatanyang diperoleh dalam satu periodeuntuk tiap lembar saham yang beredar.Dengan menggunakan skala ratiosatuan persen (%). Earning per sharediukur dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Darmadji dan Fakhruddin (2012:154)4. Price Earning Ratio. Price earning

ratio merupakan rasio yang diperolehdari harga pasar saham biasa dibagidengan laba perusahaan. Denganmenggunakan skala ratio satuanpersen (%). Price earning ratio diukurdengan rumus sebagai berikut:

Darmadji dan Fakhruddin (2012:156)Jenis, Sumber dan TeknikPengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah kuantitatif. Datayang digunakan dalam penelitian iniadalah laporan keuangan perusahaansector makanan dan minuman.

Sumber data dalam penelitian iniadalah data sekuder. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalahlaporan keuangan dan harga saham daritahun 2010 sampai 2014.

Adapun teknik pengumpulan datayang digunakan oleh peneliti dalampenelitian ini adalah studi pustaka ataustudi dokumentasi. Data yang digunakandalam penelitian ini diperoleh dari webBursa Efek Indonesia (www.idx.com).Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah perusahaan sektormakanan dan minuman di Bursa EfekIndonesia (BEI) sebanyak 17 perusahaan.Sampel yang digunakan dalam penelitianini tampak pada tabel berikut:

Tabel 1: Sampel PenelitianKode Nama Perusahaan Kode Nama PerusahaanADES Akasha Wira International Tbk, MYOR Mayora Indah TbkAISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PSDN Prashida Aneka Niaga TbkCEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk ROTI Nippon Indosari Corporindo TbkDLTA Delta Djakarta Tbk SKBM Sekar Bumi TbkICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk SKLT Sekar Laut TbkINDF Indofood Sukses Makmur Tbk STTP Siantar Top TbkMLBI Multi Bintang Indonesia Tbk ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company TbkSumber: www.idx.com

Teknik AnalisisUji Asumsi Klasik1. Uji Normalitas, yang bertujuan untuk

mengetahui apakah masing-masingvariabel berdistribusi normal atautidak (Ghozali ,2013)

2. Uji Heteroskedastisitas yang bertujuanuntuk menguji apakah dalam modelregresi terjadi ketidaksamaan variancedari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain, jika variance dariresidual satu pengamatan kepengamatan lain berbeda maka disebutheteroskedastisitas (Ghozali ,2013)

3. Uji Multikolineritas yang bertujuanuntuk menguji apakah dalam modelregresi ditemukan adanya korelasiantar variabel-variabel bebas (Ghozali,2013)

Page 10: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

111Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

4. Uji Autokorelasi yang bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresilinear ada korelasi antara kesalahanpengganggu pada periode t dengankesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasimaka dinamakan ada problemautokorelasi (Ghozali, 2013).

Persamaan RegresiTeknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan pathanalysis. Path Analysis digunakan untukmenguji pengaruh variabel intervening.Analisis jalur merupakan perluasan darianalisis regresi linear berganda, atauanalisis jalur digunakan untukmenganalisis pola hubungan antarvariabel dengan tujuan untuk mengetahuipengaruh langsung maupun tidaklangsung seperangkat variabel bebas(eksogen) terhadap variabel terikat(endogen) (Ghozali, 2013: 174).

Berdasarkan kerangka dasarkonseptual, dapat dibuat persamaanstruktur sebagai berikut:Y1 = βY1X1 + βY1X2 + e1Y2 = βY2X1 + βY2X2 + β Y2Y1 + e2Y2 = βY1X1 x βY2Y1Y2 = βY1X2 x βY2Y1Keterangan:X1 = Earning Per ShareX2 = Price Earning RatioY1 = Debt to Equity RatioY2 = Harga Sahamβ = Koefisien path pengaruh langsunge = Standart errorUji Parsial (Uji T)

Khusus untuk program SPSS menuanalisis regresi, koefisien pathditunjukkan oleh output yang dinamakancoefficient yang dinyatakan sebagaistandardized coefficient atau dikenaldengan nilai Beta. Jika ada diagram jalursederhana mengandung satu unsurhubungan antara variabel eksogendengan variabel endogen, maka koefisienpath-nya adalah sama dengan koefisienkorelasi r sederhana.

Uji InterveningMenurut Baron & Kenny (1986)

suatu variabel disebut variabelintervening jika variabel tersebut ikutmempengaruhi hubungan antara variabelindependent dan variabel dependent.Pengujian hipotesis mediasi dapatdilakukan dengan prosedur yangdikembangkan oleh Sobel (1982) dandikenal dengan Uji Sobel (sobel test).Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) padaintinya mengukur seberapa jauhkemampuan model dalam menerangkanvariasi variabel independen. Nilaikoefisien determinasi adalah antara noldan satu. Nilai R2 yang kecil berartikemampuan variabel-variabel independendalam menjelaskan variasi variabeldependen sangat terbatas. Nilai yangmendekati satu berarti variabel-variabelindependen memberikan hampir semuainformasi yang dibutuhkan untukmemprediksi variasi variabel dependen(Ghozali, 2013)

D. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANDeskripsi Data

Deskripsi variabel dalam statistikdeskriptif yang digunakan padapenelitian ini meliputi mean dan standardeviasi dari satu variabel dependen danindependen. Tujuan dari statistikdeskriptif ini untuk mengetahui sejauhmana karakter dari sampel yangdigunakan dalam penelitian. Berdasarkanhasil analisis deskriptif statistik,karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi jumlahsampel (N), rata-rata sampel (mean) sertastandar deviasi, untuk masing-masingvariabel. Berdasarkan data tabel diatasdapat diketahui nilai rata-rata dan standardeviasi Price Earning Ratio (PER),Earning Per Share (EPS), Debt to EquityRatio (DER) dan harga saham sebagaiberikut:

Page 11: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

112Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Tabel 2: Nilai Rata-rata dan Standar DeviasiVariabel Rata-rata Standar Deviasi

Harga saham 240.672,84 174.525,12Debt to Equity Ratio (DER) 8,49 2,45Earning Per Share (EPS) 0,36 0,20Price Earning Ratio (PER) 16,73 2,97Sumber: Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas tampakbahwa rata-rata harga saham sebesar240.672,84 artinya rata-rata harga sahamperusahaan sektor makanan danminuman selama tahun 2010-2014sebesar 240.672,84 dengan standardeviasi sebesar 174.525,12. Harga pasaradalah harga jual dari investor yang satudengan investor yang lain. Harga pasarmerupakan harga yang benar-benarmewakili harga perusahaan penerbitnya,karena pada transaksi di pasar sekunder,kecil sekali terjadi negosiasi harga antarainvestor dengan perusahaan penerbit.

Rata-rata Debt to Equity Ratio(DER) sebesar 8,49 artinya rata-ratamodal perusahaan yang dibiayai denganutang perusahaan sektor makanan danminuman selama tahun 2010-2014sebesar 8,49 dengan standar deviasisebesar 2,45. Debt to equity ratiomenunjukkan perbandingan antarahutang dengan modal sendiri. Semakintinggi Debt to equity ratio berartisemakin besar jumlah modal pinjamanyang digunakan untuk investasi padaaktiva guna menghasilkan keuntunganbagi perusahaan.

Rata-rata Earning Per Share (EPS)sebesar 0,36 artinya rata-rata labaperusahaan yang didapatkan dari perlembar saham perusahaan sektormakanan dan minuman selama tahun2010-2014 sebesar 0,36 dengan standardeviasi sebesar 0,20. Earning per shareyang besar menandakan kemampuanperusahaan yang lebih besar dalammenghasilkan keuntungan bersih darisetiap lembar saham. Peningkatanearning per share menandakan bahwaperusahaan berhasil meningkatkan taraf

kemakmuran investor, dan hal ini akanmendorong investor untuk menambahjumlah modal yang ditanamkan padaperusahaan.

Rata-rata Price Earning Ratio(PER) sebesar 16,73 artinya rata-ratamodal perusahaan yang digunakan untukkegiatan investasi perusahaan sektormakanan dan minuman selama tahun2010-2014 sebesar 16,73 dengan standardeviasi sebesar 2,97. Price Earning Ratioadalah rasio yang diperoleh dari hargapasar saham biasa dibagi dengan labaperusahaan. Semakin tinggi rasio akanmengindikasikan bahwa kinerjaperusahaan semakin membaik,sebaliknya jika Price Earning Ratioterlalu tinggi juga dapat mengindikasikanbahwa harga saham yang ditawarkansudah tinggi atau tidak rasional.Uji Asumsi Klasik1. Uji Normalitas

Distribusi normal merupakandistribusi teoritis dari variabel randomyang kontinyu. Berdasarkan hasil olahdata menggunakan SPSS, diketahuibahwa data menyebar disekitar garisdiagonal dan mengikuti arah garisdiagonal pada grafik histogram, hal inimenunjukkan bahwa pola distribusinormal. Jadi dapat disimpulkan bahwaberdasarkan grafik P-P plot, modelregresi memenuhi asumsi normalitas2. Uji Heteroskedastisitas

Uji gejala heteroskedastisitasbertujuan untuk menguji apakah dalammodel regresi terjadi ketidaksamaanvarians dari residual pada satupengamatan ke pengamatan yang lain.Berdasarkan hasil olah datamenggunakan SPSS diketahui bahwa

Page 12: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

113Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

tidak ada pola yang jelas serta titik-titiktersebut menyebar di atas dan di bawahangka 0 pada sumbu Y. Hal inimenunjukkan bahwa data dalampenelitian ini tidak terjadiheteroskedastisitas.3. Uji Multikolineritas

Pengujian terhadap gejalamultikolinieritas ini dilakukan untukmengetahui apakah ada korelasi yangserius antar variabel independen yangdigunakan dalam model regresi.Berdasarkan hasil olah datamenggunakana SPSS menunjukkanbahwa nilai VIF semua variabel bebasdalam penelitian ini lebih kecil dari 10sedangkan nilai toleransi semua variabelbebas lebih besar dari 0,10 yang berartitidak terjadi korelasi antar variabel bebas,dengan demikian dapat disimpulkanbahwa tidak terdapat gejalamultikolinieritas antar variabel bebas.4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi yaitu adanyahubungan antara kesalahan-kesalahan

yang muncul (error term) pada dataruntun waktu (time series). Hasilpengujian dengan menggunakan Durbin-Watson Statistic (DW) menunjukkannilai dW-hitung sebesar 2,146.Sedangkan nilai Tabel dW untuk dataobservasi (n) sebanyak 70 dan variabel 3independen (k) pada Tabel Durbin-Watson akan diperoleh nilai batas atas(dU) = 1,524 dan batas bawah (dL) =1,702, sedangkan nilai 4-dU = 2,298.Karena nilai DW 2,146 lebih besar daribatas atas (du) 1,1769 dan kurang dari 4 -1.73 (2.267) atau (1,524 < 2,146 <2,298), maka dapat disimpulkan bahwatidak terdapat autokorelasi.Persamaan Regresi1. Pengaruh Earning Per Share (EPS)

dan Price Earning Ratio (PER)Terhadap Debt to Equity Ratio(DER)

Berdasarkan hasil SPSS dapatdiketahui pesamaan regresi sebagaiberikut:

Tabel 3: Unstandardized CoefficientsCoefficientsa

Model UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig. CollinearityStatistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) .817 .115 7.117 .000EPS -.288 .116 -.287 -2.488 .015 1.000 1.000PER .154 .115 .154 1.332 .187 1.000 1.000

a. Dependent Variable: DERSumber: Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas persamaanregresinya adalah: Y = 0,817 – 0,288 +0,1541. Nilai konstanta adalah sebesar 0,817

artinya jika semua variabel independendianggap konstan 0 (nol) maka nilaiDebt to Equity Ratio (DER) adalahsebesar 81,7%.

2. Earning Per Share (EPS) mempunyaikoefisien regresi dengan arah negatifsebesar 0,288. Jika diasumsikanvariabel independen lain konstan, halini berarti setiap peningkatan Earning

Per Share (EPS) sebesar 1 persenmaka Debt to Equity Ratio perusahaanakan mengalami penurunan sebesar28,8 persen.

3. Price Earning Ratio (PER)mempunyai koefisien regresi denganarah positif sebesar 0,154. Jikadiasumsikan variabel independen lainkonstan, hal ini berarti setiappeningkatan Price Earning Ratio(PER)sebesar 1 persen maka Debt toEquity Ratio perusahaan akanmengalami peningkatan sebesar 15,4%

Page 13: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

114Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

2. Pengaruh Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER) dan Debtto Equity Ratio (DER) TerhadapHarga Saham

Berdasarkan hasil SPSS dapatdiketahui pesamaan regresi sebagaiberikut:

Tabel 4: Unstandardized CoefficientsCoefficientsa

Model UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig. CollinearityStatistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -.816 .001 -1128.817 .000EPS -.001 .001 -.001 -2.357 .021 .915 1.093PER .001 .001 .001 2.048 .045 .974 1.027DER .999 .001 .999 1.721 .000 .893 1.120

a. Dependent Variable: SAHAMSumber: Data Sekunder diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa persamaan regresi sebagai berikut:Y = -0,816 – 0,001 + 0,001 + 0,9991. Nilai konstanta adalah sebesar 0,816

artinya jika semua variabelindependen dianggap konstan 0 (nol)maka nilai harga saham adalah sebesar81,6%.

2. Earning Per Share (EPS) mempunyaikoefisien regresi dengan arah negatifsebesar 0,001. Jika diasumsikanvariabel independen lain konstan, halini berarti setiap penurunan EarningPer Share (EPS) sebesar 1 persenmaka harga saham perusahaan akanmengalami peningkatan sebesar 0,1persen.

3. Price Earning Ratio (PER)mempunyai koefisien regresi denganarah positif sebesar 0,001. Jikadiasumsikan variabel independen lainkonstan, hal ini berarti setiappeningkatan Price Earning Ratio(PER)sebesar 1 persen maka hargasaham perusahaan akan mengalamipeningkatan sebesar 0,1 persen

4. Debt to Equity Ratio (DER)mempunyai koefisien regresi denganarah positif sebesar 0,999. Jikadiasumsikan variabel independen lainkonstan, hal ini berarti setiappeningkatan Debt to Equity Ratio(DER) sebesar 1 persen maka hargasaham perusahaan akan mengalamipeningkatan sebesar 99,9 persen

Koefisien DeterminasiKoefisien determinasi (R2) pada intinyamengukur seberapa jauh kemampuanmodel dalam menerangkan variasivariabel dependen. Besarnya koefisiendeterminasi ini adalah nol sampai dengansatu (0 < RVariabel independenmemberikan informasi yang dibutuhkandalam memprediksi variasi variabeldependen dan akan menunjukkan nilai R2

yang mendekati satu.Koefisien determinasi (R2)

Pengaruh Earning Per Share (EPS) danPrice Earning Ratio (PER) TerhadapDebt to Equity Ratio (DER) sebagaiberikut:

Tabel 5: Hasil Koefisien DeterminasiModel Summaryb

Model

R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

Durbin-Watson

1 .328a .107 .081 .96055 1.706a. Predictors: (Constant), PER, EPSb. Dependent Variable: DERSumber: Data sekunder diolah, 2016

Page 14: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

115Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Berdasarkan hasil penghitunganpada tabel diatas diketahui bahwapengaruh kedua variabel independenterhadap variabel dependen dinyatakandengan nilai koefisien determinasi (R2)yaitu sebesar 0,107 atau 10,7%. Hal iniberarti bahwa Earning Per Share (EPS)dan Price Earning Ratio (PER) hanyamampu menjelaskan pengaruhnya

terhadap Debt to Equity Ratio (DER)sebesar 10,7% sedangkan 89,3% lainnyadijelaskan oleh variabel lainnya yangtidak ada dalam penelitian.

Koefisien determinasi (R2)Pengaruh Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER) dan Debt toEquity Ratio (DER) terhadap hargasaham sebagai berikut:

Tabel 6: Hasil Koefisien DeterminasiModel Summaryb

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

Durbin-Watson

1 .624a .390 .300 .82670 2.146a. Predictors: (Constant), DER, PER, EPSb. Dependent Variable: SAHAMSumber: Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan hasil penghitunganpada tabel diatas diketahui bahwapengaruh tiga variabel independenterhadap variabel dependen dinyatakandengan nilai koefisien determinasi (R2)yaitu sebesar 0,390 atau 39%. Hal iniberarti bahwa Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER) dan Debt toEquity Ratio (DER) hanya mampumenjelaskan pengaruhnya terhadap hargasaham sebesar 39% sedangkan 61%

lainnya dijelaskan oleh variabel lainnyayang tidak ada dalam penelitian.Pengaruh Earning Per Share (EPS)dan Price Earning Ratio (PER)Terhadap Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan hasil SPSS dapatdiketahui pengaruh langsung EarningPer Share (EPS) dan Price Earning Ratio(PER) terhadap Debt to Equity Ratio(DER) sebagai berikut:

Tabel 7: Hasil Pengaruh LangsungVariabel T hitung Signifikasi Z-Value

Earning Per Share (EPS) -2,488 0,0150,944Price Earning Ratio (PER) 1,332 0,187

Sumber: Data sekunder diolah, 2016

Untuk mengetahui nilai t statistiktabel ditentukan tingkat signifikasi 5%dengan derajat kebebasan yaitu df = (n-k-1), dimana n = jumlah observasi dan k =jumlah variabel. Pada penelitian inijumlah observasi sebanyak 70 dan jumlahvariabel sebanyak 2 sehingga nilai df =67 (70-2-1). Berdasarkan nilai df 67maka didapatkan nilai t tabel sebesar1,667 atau -1,667. Uji parsial masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagaiberikut:Pengaruh Earning Per Share (EPS)Terhadap Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan hasil olah datamenunjukkan t hitung Earning Per Share(EPS) sebesar -2,488 dan t tabel sebesar -1,667 sehingga t hitung lebih besar dari ttabel (-2,488 > -1,667) artinya terdapatpengaruh negatif Earning Per Share(EPS) terhadap Debt to Equity Ratio(DER). Nilai signifikasi sebesar 0,015lebih kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05)artinya signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh negatif signifikan Earning PerShare (EPS) terhadap Debt to EquityRatio (DER) artinya semakin rendah

Page 15: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

116Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Earning Per Share (EPS) maka semakintinggi Debt to Equity Ratio (DER).

Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa perusahaan menggunakan utangyang lebih sedikit ketika perusahaanmemperoleh keuntungan yang tinggisehingga lebih memilih menggunakanlaba ditahan daripada utang maupunmodal yang dimiliki dalam mendanaiperusahaan. Perusahaan dengan labatinggi tentu memiliki dana internal yanglebih besar dari pada perusahaan denganlaba rendah. Karena itu laba akanberhubungan negatif dengan utangperusahaan. Semakin tinggi keuntunganyang diperoleh berarti semakin rendahkebutuhan dana asing (utang) sehinggasemakin rendah pula utangnya.

Menurut signalling theorymenjelaskan mengapa perusahaanmempunyai dorongan untuk memberikaninformasi laporan keuangan pada pihakeksternal. Dorongan perusahaan untukmemberikan informasi karena terdapatasimetri informasi antara perusahaan danpihak luar karena perusahaan mengetahuilebih banyak mengenai perusahaan danprospek yang akan datang daripada pihakluar (investor dan kreditur). Padaumumnya perusahaan lebih menyukaipendapatan yang mereka terimadigunakan sebagai sumber utama dalampembiayaan untuk investasi. Apabilasumber dari dalam perusahaan tidakmencukupi maka alternatif lain yangdigunakan adalah dengan menggunakanhutang baru kemudian mengeluarkansaham baru sebagai alternatif terakhiruntuk pembiayaan.

Hal ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Sabir dan Malik(2012) yang menyatakan bahwaprofitabilitas berpengaruh negatifterhadap struktur modal. Meningkatnyaprofitabilitas perusahaan akanmenyebabkan perusahaan lebih memilihmenggunakan modal sendiri yaitu laba

ditahan sehingga nilai hutang perusahaanakan menurun.Pengaruh Price Earning Ratio (PER)Terhadap Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan hasil olah datamenunjukkan t hitung Price EarningRatio (PER) sebesar 1,332 dan t tabelsebesar 1,667 sehingga t hitung lebihkecil dari t tabel (1,332 < 1,667) artinyatidak terdapat pengaruh positif PriceEarning Ratio (PER) terhadap Debt toEquity Ratio (DER). Nilai signifikasisebesar 0,187 lebih besar dari 0,05 (0,187> 0,05) artinya tidak signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa tidakterdapat pengaruh Price Earning Ratio(PER) terhadap Debt to Equity Ratio(DER) artinya bahwa naik turunnya PriceEarning Ratio (PER) tidakmempengaruhi naik turunnya Debt toEquity Ratio (DER). Price Earning Ratio(PER) menunjukkan arah positif artinyameskipun tidak mempengaruhi Debt toEquity Ratio (DER) namun semakintinggi Debt to Equity Ratio (DER).

Price Earning Ratio (PER) tidakberpengaruh terhadap Debt to EquityRatio (DER) hal ini terjadi karenafluktuasi Price Earning Ratio (PER)tidak besar sehingga tidak mempengaruhiDebt to Equity Ratio (DER). Keputusaninvestasi merupakan keputusanmenyangkut pengalokasian dana berasaldari dalam dan luar perusahaan dalamberbagai bentuk investasi. Keputusaninvestasi ditentukan seberapa besar nilaiPrice Earning Ratio (PER). Semakinbesar PER suatu saham menyatakansaham tersebut semakin mahal terhadappendapatan laba bersih per sahamnya.Dengan demikian semakin besar nilaiPER suatu perusahaan semakin tinggijumlah utang. Peningkatan PER yangdinilai oleh investor menunjukkan kinerjayang semakin baik, juga berdampaksemakin menarik perhatian calonkreditor. Meningkatnya perhatiankreditor terhadap perusahaan, maka

Page 16: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

117Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

sangat dimungkinkan jumlah hutang akansemakin meningkat. Peningkatan jumlahutang yang relatif besar dari modalsendiri akan meningkatkan PER.

Isyarat atau signal adalah suatutindakan yang diambil perusahaan untukmemberi petunjuk bagi investor tentangbagaimana manajemen memandangprospek perusahaan. Sinyal ini berupainformasi mengenai apa yang sudahdilakukan oleh manajemen untukmerealisasikan keinginan pemilik.

Hal ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan Sarasati (2013) yangmenyatakan bahwa Price Earning Ratiotidak mempengaruhi struktur modal.Price Earning Ratio (PER) adalah ukurankinerja saham yang didasarkan atasperbandingan antara harga pasar saham

terhadap pendapatan perlembar sahamEarning Per Share (EPS). Pertumbuhanlaba dan dividen serta expected rate ofreturn dari suatu saham berubah-ubahnilainya, maka PER diharapkan jugaakan berubah sepanjang waktu berjalandan pada akhirnya menuju suatu tingkatnilai PER rata-rata dari saham-sahamyang mempunyai tingkat risiko yangsamaPengaruh Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER) dan Debt toEquity Ratio (DER) Terhadap HargaSaham

Berdasarkan hasil SPSS dapatdiketahui pengaruh langsung EarningPer Share (EPS), Price Earning Ratio(PER) dan Debt to Equity Ratio (DER)terhadap harga saham sebagai berikut:

Tabel 8: Hasil Pengaruh LangsungVariabel T hitung Signifikasi Z-Value

Earning Per Share (EPS) -2,357 0,0210,781Price Earning Ratio (PER) 2,048 0,045

Debt to Equity Ratio (DER) 1.721 0,000Sumber: Data sekunder diolah, 2016

Untuk mengetahui nilai t statistiktabel ditentukan tingkat signifikasi 5%dengan derajat kebebasan yaitu df = (n-k-1), dimana n = jumlah observasi dan k =jumlah variabel. Pada penelitian inijumlah observasi sebanyak 70 dan jumlahvariabel sebanyak 3 sehingga nilai df =66 (70-3-1). Berdasarkan nilai df 66maka didapatkan nilai t tabel sebesar1,668 atau -1,668. Uji parsial masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagaiberikut:1. Pengaruh Earning Per Share (EPS)Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil olah datamenunjukkan t hitung Earning PerShare (EPS) sebesar -2,357 dan t tabelsebesar -1,668 sehingga t hitung lebihbesar dari t tabel (-2,357 > -1,668)artinya terdapat pengaruh negatifEarning Per Share (EPS) terhadapharga saham. Nilai signifikasi sebesar

0,021 lebih kecil dari 0,05 (0,021 <0,05) artinya signifikan.

Dapat disimpulkan bahwaterdapat pengaruh negatif signifikanEarning Per Share (EPS) terhadapharga saham artinya semakin rendahEarning Per Share (EPS) makasemakin tinggi harga saham.

Pertumbuhan profitabilitasperusahaan juga merupakan indikatoryang sangat penting diperhatikanuntuk mengetahui sejauh manainvestasi yang akan dilakukan olehinvestor di suatu perusahaan mampumemberikan return yang sesuaidengan tingkat yang disyaratkaninvestor.

Earning Per Share (EPS)merupakan kemampuan dari modalyang diinvestasikan dalamkeseluruhan aktiva untukmenghasilkan keuntungan bagi semuainvestor. Tinggi rendahnya Earning

Page 17: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

118Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Per Share (EPS) perusahaan selaintergantung pada keputusanperusahaan, bentuk investasi atauaktiva (keputusan investasi) jugatergantung peda tingkat efisiensipenggunaan aktiva perusahaan.Semakin besar Earning Per Share(EPS) menunjukkan kinerja semakinbaik, karena tingkat kembalian(return) semakin besar. Pengaruhnegatif Earning Per Share (EPS)menunjukkan bahwa pengelolaanperusahaan kurang efisien sehinggainvestor menilai kinerja perusahaankurang baik dan menyebabkan hargasaham menjadi turun. Pengelolaanperusahaan yang kurang efisien disinibisa disebabkan karena beberapafaktor diantaranya suatu lembagakeuangan menghasilkan laba bersihyang tinggi tetapi lembaga keuangantersebut juga harus mengeluarkanbiaya-biaya yang lebih tinggi untukpemeliharaan aktiva tetap dan biayadepresiasi alat-alat dan gedung, selainitu dapat disebabkan oleh suatulembaga keuangan menghasilkan lababersih yang rendah tetapi lembagakeuangan tersebut harus mengeluarkanbiaya-biaya pemeliharaan aktiva tetapdan biaya depresiasi alat-alat dangedung yang tinggi, jadi bisadikatakan pengelolaan lembagakeuangan disini kurang efisien.

Signalling theory menjelaskanmengapa perusahaan mempunyaidorongan untuk memberikaninformasi laporan keuangan padapihak eksternal. Dorongan perusahaanuntuk memberikan informasi karenaterdapat asimetri informasi antaraperusahaan dan pihak luar karenaperusahaan mengetahui lebih banyakmengenai perusahaan dan prospekyang akan datang daripada pihak luar(investor dan kreditur). Denganadanya pengaruh negative

menunjukkan sinyal buruk bagiinvestor.

Hal ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Setiadi, dkk(2014) yang menyatakan bahwaprofitabilitas yang diukur denganReturn on Equity berpengaruh negatifterhadap harga saham. Return onEquity negatif menunjukan bahwa daritotal aktiva yang digunakanperusahaan mengalami kerugian.Emiten akan berusaha meningkatkankeuntungannya karena merekamenyadari betul betapa pentingnyakeuntungan bagi masa depanperusahaan.

2. Pengaruh Price Earning Ratio (PER)Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil olah datamenunjukkan t hitung Price EarningRatio (PER) sebesar 2,048 dan t tabelsebesar 1,668 sehingga t hitung lebihbesar dari t tabel (2,048 > 1,668)artinya terdapat pengaruh positif PriceEarning Ratio (PER) terhadap hargasaham. Nilai signifikasi sebesar 0,045lebih kecil dari 0,05 (0,045 < 0,05)artinya signifikan.

Dapat disimpulkan bahwaterdapat pengaruh positif signifikanPrice Earning Ratio (PER) terhadapharga saham artinya semakin tinggiPrice Earning Ratio (PER) makaharga saham semakin meningkat.

Price Earning Ratio menunjukkanperbandingan harga saham yang dibelidengan earning yang akan diperolehdikemudian hari sehingga hal tersebutmenunjukkan bahwa investor yakinterhadap besarnya earning yangdiberikan perusahaan, yang nantinyaakan dibagikan kepada pemegangsaham dalam bentuk dividen di masadatang. Dapat dikatakan bahwainvestor di Indonesia yang memilihperusahaan makanan dan minumanlebih berorientasi untukmempertimbangkan Price Earning

Page 18: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

119Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Ratio untuk menentukan keuntungandalam berinvestasi. Harga saham danPrice Earning Ratio memilikihubungan yang kuat, karena PriceEarning Ratio itu menunjukkanpertumbuhan laba dari perusahaan,dan investor akan tertarik terhadappertumbuhan laba tersebut sehinggapada akhirnya akan memberikan efekterhadap pergerakan harga saham.Dapat disimpulkan bahwa PriceEarning Ratio memiliki pengaruhsignifikan yang berbanding terbalikterhadap harga saham, di manasemakin kecil Price Earning Ratiomaka akan meningkatkan harga sahamkarena akan menarik minat investoruntuk membeli saham.

Perusahaan memberikan sinyalpositif bagi investor untuk memberipetunjuk bagi investor tentangbagaimana manajemen memandangprospek perusahaan. Sinyal ini berupainformasi mengenai apa yang sudahdilakukan oleh manajemen untukmerealisasikan keinginan pemilik.

Hal ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Hamka (2012)yang menyatakan bahwa yangmenyimpulkan bahwa variabel PriceEarning Ratio berpengaruh signifikanterhadap harga saham, sehinggapeningkatan besarnya variabel PriceEarning Ratio berpengaruh positifterhadap perubahan harga saham.Price Earning Ratio (PER) merupakanrasio untuk menghitung nilai intrinsiksaham dengan membandingkan antaraharga saham dengan earning (laba)perusahaan.

3. Pengaruh Debt to Equity Ratio(DER) Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil olah datamenunjukkan t hitung Debt to EquityRatio (DER) sebesar 1.721 dan t tabelsebesar 1,668 sehingga t hitung lebihbesar dari t tabel (1.721 > 1,668)artinya terdapat pengaruh positif Debt

to Equity Ratio (DER) terhadap hargasaham. Nilai signifikasi sebesar 0,000lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)artinya signifikan.

Dapat disimpulkan bahwaterdapat pengaruh positif signifikanDebt to Equity Ratio (DER) terhadapharga saham artinya semakin tinggiDebt to Equity Ratio (DER) makasemakin tinggi harga saham.

Debt to Equity Ratio (DER)berpengaruh positif terhadap hargasaham terjadi karena strategiperusahaan dalam pendanaanmemanfaatkan utang untukmengurangi beban pajak. Penggunaanhutang dalam jumlah yang lebih besarakan mengurangi pajak danmenyebabkan makin banyak labaoperasi (EBIT) perusahaan yangmengalir kepada investor. Selain itu,ketika aktivitas perusahaan semakintinggi dapat disinyalir bahwaproduknya mampu menembus pasaryang ditargetkan dan akanmendatangkan tingkat keuntunganyang semakin tinggi. Hal ini terjadikarena perusahaan makanan danminuman merupakan produk makananyang memang dibutuhkan olehmasyarakat guna memenuhikebutuhan sehari-hari, sehinggadisinyalir target penjualan dapattercapai. Jadi, meskipun Debt toEquity Ratio (DER) tinggi, tetapi labayang mengalir kepada investor tetaptinggi yang menyebabkan hargasaham juga tinggi.

Hal ini sesuai dengan pendapatIrcham, dkk (2014) yang menyatakanbahwa Debt to Equity Ratio (DER)berpengaruh positif terhadap hargasaham. Nilai yang tinggi pada DER inimenunjukkan sebagian besar kegiatanoperasional perusahaan dibiayai olehhutang. Hal ini menyebabkan risikoyang tinggi, karena keuntungan yangdidapat perusahaan akan

Page 19: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

120Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

diprioritaskan untuk membayar bebanbunga dan pokok hutang. Risiko yangtinggi menyebabkan harga sahamturun karena saham kurang diminatiinvestor dan permintaan saham punmenurun.

Pengaruh Tidak LangsungPengaruh Earning Per Share (EPS)Terhadap Harga Saham Melalui Debtto Equity Ratio (DER)

Untuk menghitung pengaruh tidaklangsung Earning Per Share (EPS)terhadap harga saham melalui Debt toEquity Ratio (DER) dengan tarafsignifikasi sebagai berikut:Pengaruh X1 terhadap Y = 0,015Pengaruh Y terhadap Z = 0,000Pengaruh X1 terhadap Z melalui Y = 0,000

Hasil perhitungan pengaruh tidaklangsung Earning Per Share (EPS)terhadap harga saham melalui Debt toEquity Ratio (DER) sebesar 0,000 yangberarti kurang dari 0,05 artinya terdapatpengaruh tidak langsung Earning PerShare (EPS) terhadap harga sahammelalui Debt to Equity Ratio (DER).

Pertumbuhan profitabilitasperusahaan juga merupakan indikatoryang sangat penting diperhatikan untukmengetahui sejauh mana investasi yangakan dilakukan oleh investor di suatuperusahaan mampu memberikan returnyang sesuai dengan tingkat yangdisyaratkan investor. EPS yang tinggimenandakan perusahaan tersebut mampumemberikan tingkat kesejahteraan yanglebih baik kepada pemegang saham,sedangkan EPS yang rendah menandakanbahwa perusahaan gagal memberikanmanfaat sebagaimana diharapkan olehpemegang saham.

Debt to equity ratiomenggambarkan perbandingan antaratotal hutang dengan total ekuitasperusahaan yang digunakan sebagaisumber pendanaan usaha. Debt to equityratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki oleh

perusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. Semakin besar DERmenandakan struktur permodalan usahalebih banyak memanfaatkan utang-utangrelatif terhadap ekuitas danmencerminkan risiko perusahaan yangrelatif tinggi.

Menurut Hamka (2012) Earningper Share berpengaruh positif terhadapharga saham. Earning per Share dapatdinilai kemampuan perusahaan dalammembagikan labanya kepada parapemegang saham. Semakin tinggi labaperusahaan yang diberikan kepada parapemegang saham akan menambah dayatarik investor dan mendorong untukmemiliki saham tersebut, sehinggamenyebabkan meningkatnya hargasaham. Keterangan tersebutmenunjukkan bahwa Earning per Sharemempunyai pengaruh positif terhadapharga saham perusahaan. MenurutIrkham, dkk (2014) DER berpengaruhsignifikan positif terhadap harga saham,artinya semakin tinggi nilai DER makaakan semakin tinggi pula harga saham.Debt to equity ratio mengungkapkanbagaimana penggunaan pendanaanperusahaan dari struktur modal yangdimiliki oleh perusahaan yang berasaldari utang jangka panjang dan modalyang berasal dari ekuitas. DERberpengaruh positif terhadap hargasaham menunjukkan bahwa investormemperhatikan berapa besar modal yangdibiayai oleh mereka kepada perusahaanuntuk menghasilkan laba bersih untukmereka. Semakin besar DERmenandakan struktur permodalan usahalebih banyak memanfaatkan dana yangdisediakan oleh kreditur untukmenghasilkan laba.

Berdasarkan perhitungan yangtelah dilakukan melalui uji sobel testdapat diketahui bahwa variabel Debt toEquity Ratio (DER) merupakan

Page 20: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

121Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

intervening Earning Per Share (EPS)terhadap harga saham.Pengaruh Price Earning Ratio (PER)Terhadap Harga Saham Melalui Debtto Equity Ratio (DER)

Untuk menghitung pengaruh tidaklangsung Price Earning Ratio (PER)terhadap harga saham melalui Debt toEquity Ratio (DER) dengan tarafsignifikasi sebagai berikut:Pengaruh X1 terhadap Y = 0,187Pengaruh Y terhadap Z = 0,000Pengaruh X1 terhadap Z melalui Y = 0,000

Hasil perhitungan pengaruh tidaklangsung Price Earning Ratio (PER)terhadap harga saham melalui Debt toEquity Ratio (DER (DER) sebesar 0,000yang berarti kurang dari 0,05 artinyaterdapat pengaruh tidak langsung PriceEarning Ratio (PER) terhadap hargasaham melalui Debt to Equity Ratio(DER).

Investasi adalah menyimpan uangatau mengeluarkan uang dengan harapansuatu saat dapat keuntungan finansial.Setiap penggunaan investasidimaksudkan untuk meningkatkankemakmuran pemodal. Jika dikatakansaham mempunyai P/E Ratio 10 kali,berarti harga saham tersebut 10 kali lipatterhadap EPS-nya (pendapatan bersih perlembar saham). Saham yang mempunyaiP/E Ratio semakin kecil akan semakinbagus, yang berarti saham tersebutsemakin murah. Debt to equity ratiomenggambarkan perbandingan antaratotal hutang dengan total ekuitasperusahaan yang digunakan sebagaisumber pendanaan usaha. Debt to equityratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki olehperusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. Semakin besar DERmenandakan struktur permodalan usahalebih banyak memanfaatkan utang-utangrelatif terhadap ekuitas dan

mencerminkan risiko perusahaan yangrelatif tinggi.

Menurut Dewi dan Sudiartha(2013) PER terhadap harga sahamberpengaruh negatif terhadap hargasaham. Ini berarti dikarenakan bahwainvestor cenderung berinvestasi padaperusahaan yang memiliki nilai PERrendah. Bahwa pada periode ini, investortidak melihat harga saham sebagai acuandalam berinvestasi, tetapi investormenggunakan tingkat laba per lembarsaham oleh yang dikeluarkan olehperusahaan. Dalam hal ini nilai PER yangrendah dapat menunjukkan bahwa tingkatlaba per lembar saham yang dihasilkanoleh suatu perusahaan adalah rendahyang jika dibandingkan pada hargasaham tersebut. Menurut Irkham, dkk(2014) DER berpengaruh signifikanpositif terhadap harga saham, artinyasemakin tinggi nilai DER maka akansemakin tinggi pula harga saham. Debt toequity ratio mengungkapkan bagaimanapenggunaan pendanaan perusahaan daristruktur modal yang dimiliki olehperusahaan yang berasal dari utangjangka panjang dan modal yang berasaldari ekuitas. DER berpengaruh positifterhadap harga saham menunjukkanbahwa investor memperhatikan berapabesar modal yang dibiayai oleh merekakepada perusahaan untuk menghasilkanlaba bersih untuk mereka. Semakin besarDER menandakan struktur permodalanusaha lebih banyak memanfaatkan danayang disediakan oleh kreditur untukmenghasilkan laba.

Berdasarkan hasil analisis sobel testfor excel yang telah dilakukan melalui ujisobel test dapat diketahui bahwa variabelDebt to Equity Ratio (DER) bukanmerupakan intervening Price EarningRatio (PER) terhadap harga saham.

E. PENUTUPBerdasarkan dari hasil penelitian

diatas dapat diambil beberapa

Page 21: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

122Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

kesimpulan. Pertama, Terdapat pengaruhnegatif signifikan Earning Per Share(EPS) terhadap Debt to Equity Ratio(DER) dan terhadap harga saham.Kedua, tidak terdapat pengaruh PriceEarning Ratio (PER) terhadap Debt toEquity Ratio (DER). Ketiga, terdapatpengaruh positif signifikan Price EarningRatio (PER) dan Debt to Equity Ratio(DER) terhadap harga saham, terhadapharga saham. Selain itu, juga terdapatpengaruh tidak langsung Earning PerShare (EPS) terhadap harga sahammelalui Debt to Equity Ratio (DER) sertaPrice Earning Ratio (PER) terhadapharga saham melalui Debt to EquityRatio (DER).

Dari simpulan diatas, disarankankhususnya bagi perusahaan yang ditelitiuntuk lebih memperhatikan net incomeyang digunakan untuk menghitungEarnings Per Share. Hal ini disebutkandemikian karena menurut hasilpenelitian, nilai Earnings Per Sharecukup tinggi dalam mempengaruhi hargasaham daripada variabel Net ProfitMargin dan Return on Equity. Tinggirendahnya harga saham itu sendiri dapatmempengaruhi keputusan para investoratau calon investor untuk membeli sahamemiten tersebut. Sedangkan bagi penelitiselanjutnya, disarankan untuk mengambilvariabel dan sampel penelitian yangberbeda dari yang diambil penulissehingga akan memberikan hasil yanglebih berguna bagi perkembanganperekonomian di Indonesia, khususnyabagi perusahaan-perusahaan yang listeddi BEI.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Angantyo, Dkk. 2012. PengaruhReturn On Equity, Debt To EquityRatio, Earning Per Share DanBook Value Per Share TerhadapHarga Saham (Studi PadaPerusahaan Consumer Goods

Industry Yang Terdaftar Di BeiPeriode Tahun 2008-2011).Malang: Universitas Brawijaya

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian :Suatu Pendeka0tan Praktik.Jakarta: Rineka Cip

Baridwan, Zaki. 2012. Intermediateaccounting. BPFE: Yogyakarta

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.2012. Dasar-dasar ManajemenKeuangan. Jakarta: Salemba Empat

Budiman, Aditya. 2015. EkonomiMemburuk, Laba PerusahaanMakanan Ini Turun 37,2 Persen.Diunggah pada tanggal Sabtu, 09Mei 2015 04:40WIB.ttps://m.tempo.co/read/news/2015/05/09/090664782/ekonomi-memburuk-laba-perusahaan-makanan-ini-turun-37-2-persen

Dahlan, Siamat. 2011. ManajemenLembaga Keuangan, KebijakanMoneter dan Perbankan. Jakarta:Universitas Indonesia

Darmadji & Fakhruddin. 2012. PasarModal di Indonesia. Jakarta:Salemba Empat

Dewi, Gusti Ayu Ketut Chandni DanSudiartha, Gede Merta. 2013.Pengaruh Price Earning Ratio,Dividend Payout Ratio, Ireturn OnAssets, Tingkat Suku Bunga Sbi,Serta Kurs Dollar As TerhadapHarga Saham. Bal:i UniversitasUdayana

Djauharotun.2005. Pengaruh EarningPer Share (Eps) Dan PertumbuhanPenjualan Terhadap Harga SahamPada Perusahaan Tekstil DanGarmen Di BEJ. Semarang:Universitas Diponegoro

Fahmi, Irham. 2012. Analisis LaporanKeuangan. Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi AnalisisMultivariat dengan Program IBMSPSS 21. Semarang: PenerbitUniversitas Diponegoro

Page 22: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN PRICE EARNING RATIO ...

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

123Yuniep Mujati S & Meida Dzulqodah

Hamka, Arman M.S. 2012. PengaruhVariabel Earning per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER), danReturn on Equity (ROE) TerhadapHarga Saham. (Studi PadaPerusahaan Pertambangan yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia).Malang: Universitas Brawijaya

Hery. 2011. Teori Akuntansi, PelaporanKeuangan dan Standar Akuntansi& Kerangka Kerja Konseptual.Jakarta: FASB

Husnan, Suad. 2012. Teori Portofoliodan Analisis Sekurita. Yogyakarta:UPP STIM YKPN

Ircham, Muhammad, Dkk. 2014.Pengaruh Struktur Modal DanProfitabilitas Terhadap HargaSaham (Studi Pada PerusahaanMakanan Dan Minuman YangTerdaftar Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2009-2012). Malang:Universitas Brawijaya JurnalAdministrasi Bisnis (JAB) Vol. 11No. 1 Juni 2014

Jogiyanto, Hartono. 2013. TeoriPortofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Kamaludin dan Indriani, Rini. 2012.Manajemen Keuangan KonsepDasar dan Penerapannya.Bandung: Penerbit CV. Mandar..

Kasmir. 2012. Analisis LaporanKeuangan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada

Kertonegoro, Sentanoe. 2009. Analisisdan Manajemen Investsi. Jakarta:Widya Press

Kismono, Gugup. 2011. PengantarBisnis. Yogyakarta: Penerbit BPFE

Menike and Prabath. 2014. The Impact ofAccounting Variables on StockPrice: Evidence from the ColomboStock Exchange. Sri Lanka:Dongbei University of Finance andEconomics International Journal ofBusiness and Management; Vol. 9,No. 5; 2014

Munawir, S. 2012. Analisis InformasiKeuangan. Yogyakarta: Liberty.

Pertiwi, Ni Wayan Aditya Putri danArtini, Luh Gede Sri. 2012.Pengaruh Risiko Bisnis,Profitabilitas, Dan KeputusanInvestasi Terhadap Struktur Modal.Bali: Unviersitas Udayana

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-DasarPembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta: Penerbit BPFE

Rusdin. 2010. Pasar Modal. Bandung:Alfabeta

Sarasati, Gusti. 2013. Analisis PengaruhProfitabilitas, Price Earning Ratio,Struktur Aktiva, OperatingLeverage, Dan PertumbuhanPernjualan Terhadap StrukturModal (Studi Kasus PadaPerusahaan Real Estate DanProperty Yang Terdaftar Di BeiPeriode 2008-2011). Semarang:Universitas Diponegoro

Sawir, Agnes. 2012. Analisis KinerjaKeuangan dan PerencanaanKeuangan Perusahaan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta

Sunariyah. 2011. Pengantar pengetahuanpasar modal. Yogyakarta: SekolahTinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Tandelilin, Eduardus. 2010. AnalisisInvestasi dan ManajemenPortofolio. Yogyakarta: BPFE.

Widoatmodjo, Sawidji. 2012. Cara CepatMemulai Investasi Saham PanduanBagi Pemula. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo