PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL QURBAN PADA PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam r Oleh: ZAHROTUL MILLAH 072411084 JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
118
Embed
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL MARKETING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · shohibul qurban dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas diferensiasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL
MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL
QURBAN PADA PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT
CABANG SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
r
Oleh:
ZAHROTUL MILLAH 072411084
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2011
ii
iii
iv
ABSTRAK
Diferensiasi produk merupakan salah satu strategi dalam manajemen
pemasaran untuk memenangkan pasar. Dengan menerapkan strategi ini, Rumah Zakat menghasikan produk inovasi baru berupa Superqurban (kornetisasi hewan kurban). Melalui proses kornetisasi ini, daging kurban dapat bertahan hingga tiga tahun sehingga daging kurban dapat didistribusikan hingga pelosok daerah. Dalam menjalankan amanah shohibul qurban, karyawan Rumah Zakat bekerja dengan menggunakan prinsip soul marketing. Di dalam soul marketing terdapat empat elemen yang dapat menumbuhkan keperayaan shohibul qurban, yaitu: jujur, pofesional, silaturahim, dan murah hati. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah diferensiasi produk dan soul marketing memiliki pengaruh terhadap kepercayaan shohibul qurban.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana terdapat dua variabel yaitu diferensiasi produk dan soul marketing sebagai variabel bebas (independent) dan kepercayaan shohibul qurban sebagai variabel terikat (dependent). Dengan menggunakan sumber data di antaranya data primer, sekunder, populasi dan sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, menyebar angket (kuesioner) kepada sejumlah responden dan dokumentasi data atau variabel yang berupa catatan-catatan, buku, dan sebagainya. Serta menggunakan alat ukur berupa validitas dan reabilitas untuk melihat kevalidan hasil penelitian dan reliabel dalam cronbach alpha. Selanjutnya menggunakan metode analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial dan simultan, yaitu variabel diferensiasi produk dan soul marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban. Di antaranya dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji T yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat. Uji simulasi (uji F) digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. Dan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dari hasil penelitian tersebut, dilihat secara parsial dengan uji T bahwa diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban di Rumah Zakat cabang Semarang dengan nilai t hitung sebesar 3,295, sedangkan variabel soul marketing berpengaruh signifikan dengan nilai t hitung sebesar 3,539. Selanjutnya dalam uji pengaruh secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa diferensiasi produk dan soul marketing berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban dengan nilai F hitung sebesar 51,967. Dan secara koefisien determinan menunjukkan bahwa variasi perubahan variabel kepercayaan shohibul qurban dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas diferensiasi produk dan soul marketing sebesar 65,8%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak terutama dalam meningkatkan kepercayaan shohibul qurban.
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang
telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-
pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Desember 2011
Deklarator,
Zahrotul Millah NIM. 072411084
vi
MOTTO
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibunda tercinta (Drs. Ahmad Miftah AR., dan Muannisah) yang
telah memberikan segalanya bagi penulis, terima kasih atas segala kasih
sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putrinya. Tiada
yang dapat penulis perbuat untuk membalas kebaikan mereka. Hanya
sekuntum do’a yang dapat penulis berikan. Jazakumullah khoirukum khoirol
jaza,’ semoga Allah SWT. membalas amal kebaikan mereka dengan balasan
yang berlipat ganda, Amin.
2. Kakak tercinta Lia Alif Muflikhah, adik-adik Nihlatin Nabillah dan Alfi
Hirza Aniqoh, yang menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan
skripsi dan menjalani hidup ini.
3. Para Guru dan Dosen yang senantiasa selalu penulis harapkan barokah
ilmunya.
4. Sahabat-sahabat dan teman-teman Prodi Ekonomi Islam angkatan 2007,
khususnya paket EIB’07 (Ekonomi Islam kelas B angkatan 2007) yang selalu
berbagi dalam suka maupun duka.
5. Almamater dan Pengelola Prodi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang.
6. Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendo’akan dan
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu
memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada
semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT
yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan maghfiroh-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kehadirat Nabi Agung Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat dan para pengikut beliau.
Kepada semua pihak yang membantu kelancaran dalam penulisan skripsi
ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tinginya, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang
2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur
Fatoni, M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.
4. Bapak Rahman El-Junusi, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing I, serta
Bapak Rustam DKAH, M.Ag selaku Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap civitas akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang,
para dosen, karyawan beserta staf-stafnya.
6. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan penulis, atas segala kasih
sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putrinya.
7. Semua sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
8. Pihak Rumah Zakat cabang Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi
ini.
ix
Teriring do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dari
semuanya dengan sebaik-baik balasan. Akhirnya penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Semarang, Desember 2011
Penulis,
ZAHROTUL MILLAH Nim: 072411084
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... iv
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ x
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xiv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 8
1.3.1 Tujuan penelitian ...................................................... 8
pelosok-pelosok negeri. Penyembelihan dilakukan pada hari raya Idul Adha dan
tiga hari tasyrik dan sesuai dengan syariah Islam.5
Rumah Zakat selalu memperhatikan aspek hukum syariah dalam
membuat programnya. Keberanian Rumah Zakat untuk mengkornet daging
kurban ini didasarkan pada Hadits Nabi:
النبي صلى اهللا علیھ و سلم نھى عن اكل لحوم االضاحى َأن: َو ِفى َلْفٍظ )رواه مسلم والنسائى(ثم قال بعد كلوا وتزودوا وادخروا , بعد ثالث
Dan dalam suatu lafal (dikatakan): Sesungguhnya Nabi SAW. (pernah) melarang makan daging kurban sesudah tiga hari, kemudian beliau bersabda:”(Tetapi sekarang) makanlah, buatlah perbekalan, dan simpanlah.”(H.R. Muslim dan Nasai).6
Berdasarkan riwayat hadits tersebut, diketahui bahwa mengolah atau
dalam hal ini mengkornet daging kurban untuk kemudian diberikan kepada yang
membutuhkan adalah boleh atau mubah.
Data perkembangan produk Rumah Zakat menunjukkan bahwa produk
Superqurban mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sejak diluncurkan pada
tahun 2000 atau tahun 1420 H, kurban kambing sebanyak 237 ekor dan 1 ekor
sapi. Kemudian tahun 1421 H menjadi 1.232 ekor kambing dan 5 ekor sapi,
sedangkan pada tahun 1422 H menurun tetapi tidak drastis sebanyak 942 ekor
kambing. Jumlah hewan kurban bertambah lagi menjadi 1.233 ekor kambing dan
2 ekor sapi pada tahun 1423 H. Dan pada tiga tahun terakhir yaitu 1428-1430 H
atau dari tahun 2008-2010, Rumah Zakat melalui produk unggulannya tersebut
berhasil mendapat amanah dari para shohibul qurban dengan pencapaian angka
5 Ibid 6 A. Qadir Hassan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum,
Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987, Jilid 4, hlm. 1623
5
8.666 ekor kambing dan 288 ekor sapi pada tahun 1430 H. Berikut tabel
perkembangan Superqurban pada Rumah Zakat:
Sumber: Laporan Superqurban Rumah Zakat
Sejak diluncurkan produk Superqurban, wilayah-wilayah Indonesia yang
terkena musibah dan wilayah binaan Rumah Zakat terbantu dengan adanya daging
kornet ini. Seperti untuk membantu korban konflik Ambon, Maluku Utara,
bencana tsunami Aceh, gizi buruk di Banten, longsor Banjarnegara, gempa DIY-
Jateng, di Sumatra Barat, tsunami Pangandaran dan bina desa lainnya. Penyaluran
Superqurban ini diserahkan secara langsung ke daerah yang membutuhkan,
bahkan shohibul qurban berhak menunjuk daerah mana yang dikehendaki.7
Diferensiasi produk berupa Superqurban ini tidak lepas dari peran para
pegawai Rumah Zakat yang bekerja dengan menggunakan soul marketing. Dalam
7 http://www.situsmesin.com/archive/Superqurban_1430H_compressed.pdf. Diakses Pada 29 Januari 2011
6
soul marketing, kejujuran akan menghasilkan kepercayaan, profesionalisme
menghasilkan kesungguhan dan dedikasi tinggi, serta silaturahim membentuk
jaringan kerja dan keuntungan moril dan materil yang tidak terbatas. Dengan
didasari sikap murah hati dan cara kerja dari ketiga elemen tersebut yang
berkesinambungan, akan membentuk sebuah pola pikir yang ideal, sebuah
paradigma baru yang berpusat pada sikap murah hati.8 Dan otomatis, diharapkan
akan timbul kepercayaan para shohibul qurban untuk berkurban lewat produk
Superqurban ini.
Kepercayaan pelanggan kepada perusahaan adalah keyakinan bahwa
setiap saat melakukan transaksi bisnis dengan mereka, pimpinan, dan karyawan
perusahaan tersebut bertindak adil, kompeten, etis, dan dapat dipercaya.
Kepercayaan pelanggan kepada perusahaan tumbuh karena pengalaman baik
mereka melakukan transaksi bisnis berulang kali.9
Rumah Zakat melakukan upaya diferensiasi produk berupa Superqurban
dan dengan disertai soul marketing, kiranya dapat melahirkan kepercayaan para
shohibul qurban pada produk Superqurban ini. Maka penulis ingin mencoba
meneliti adakah pengaruh differensiasi produk dan soul marketing terhadap
kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban dengan mengangkatnya
menjadi sebuah judul “PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL
MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL QURBAN PADA
PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT SEMARANG.”
8 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW., Bandung: PT.
Karya Kita, hlm. 97 9 Siswanto Sutojo, Meningkatkan Jumlah dan Mutu Pelanggan, Jakarta:PT Damar Mulia
Pustaka, 2003, hlm. 51
7
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, masalah yang
ingin penulis bahas adalah:
1. Apakah diferensiasi produk berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul
qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.
2. Apakah soul marketing berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul qurban
pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.
3. Apakah diferensiasi produk dan soul marketing berpengaruh terhadap
kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat
Semarang.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap
kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah
Zakat Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh soul marketing terhadap
kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah
Zakat Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk dan soul
marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk
Superqurban Rumah Zakat Semarang.
8
1.3.2. Manfaat Penelitian
1. Bagi pengembangan ilmu adalah untuk memperkaya khasanah
dunia ilmu pengetahuan sebagai bahan referensi bagi peneliti
yang akan datang.
2. Bagi masyarakat adalah untuk mengetahui sejauh mana
kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah
Zakat Semarang.
3. Bagi Rumah Zakat Semarang adalah sebagai sumbangan saran,
pemikiran dan informasi untuk merencanakan strategi di dalam
menarik dan mempertahankan para muzakki dengan
memperhatikan dimensi dari diferensiasi produk dan soul
marketing, sehingga melahirkan komitmen dan tumbuhlah
kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah
Zakat Semarang.
4. Bagi peneliti lain adalah sebagai bahan tambahan ilmu
pengetahuan serta sebagai acuan dalam melakukan penelitian
selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memahami masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka
penulis mendeskripsikan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara global
sebagai berikut:
9
I. Bab I : Berisi tentang pendahuluan untuk mengantarkan skripsi secara
keseluruhan yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
II. Bab II : Berisi tentang landasan teori yaitu yaitu pengertian produk,
nilai gizi yang terkandung di dalamnya telah memenuhi prosentase
AKG (Angka Kecukupan Gizi) yaitu kurang lebih 2000 kalori.
3. Daya Tahan (durability)
Makin tinggi daya tahan suatu produk berarti makin tinggi pula mutu
produk tersebut.21 Melalui proses kornetisasi, produk Superqurban
dapat bertahan selama kurang lebih tiga tahun.
2.2 Soul Marketing
Soul marketing adalah upaya menggerakkan daya tarik pasar rasional,
emosi, dan spiritual (tidak terbatas pada agama tertentu). Upaya ini dimulai
dengan cara membangun visi bisnis spiritual, silaturahim, customer
partnership, dan kepercayaan pelanggan. Selain itu juga berusaha
membahagiakan pelanggan, menjual produk berkualitas, membangun promosi
yang simpatik, dan membangun profesionalitas marketer. Jika soul marketing
memperoleh respons positif dari masyarakat, maka keranjang perusahaan akan
penuh dengan wallet share pelanggan.22
Soul marketing merupakan pengembangan dari cara berdagang yang
dilakukan Nabi Muhammad sehingga penuh dengan muatan etika dan moral.
Dalam praktek berdagangnya, Nabi Muhammad tidak hanya mampu
menciptakan loyalty customer, tetapi juga trusty customer. Kepercayaan
21 M. Lies Suprapti, Teknologi Pengolahan Pangan Aneka Olahan Pepaya Mentah dan
Mengkal, Yogyakarta:Kanisius, 2005, hlm. 40 22 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, Loc.cit, hlm. 11
15
pelanggan dapat diraih dengan menggunakan formula kejujuran, profesional
silaturahim, dan murah hati.23
1. Jujur
Jujur adalah ruh keimanan, ciri utama orang mukmin, bahkan ciri
para Nabi. Tanpa kejujuran, agama tidak akan tegak dan tidak akan
stabil. Sebaliknya, bohong dan dusta adalah bagian daripada sikap
orang munafik. Bencana terbesar di dalam pasar saat ini adalah
meluasnya tindakan dusta dan batil, misalnya berbohong dalam
mempromosikan barang dan menetapkan harga.24 Dalam Al-Qur’an
Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS. At-Taubah:119)25
2. Profesional
The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap
profesional. Sikap ini menjauhkan diri dari sifat malas, tidak mau
berusaha dan hanya menerima tanpa ada usaha untuk menuju ke arah
yang lebih baik. Menurut Sindu Mulianto hasil kerja seorang karyawan
23 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW., Loc.cit, hlm. 90 24 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta:Gema Insani, hlm. 175 25 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul ‘Ali, Bandung:CV
Penerbit J-Art, 2005, hlm. 207
16
akan mencapai tingkat maksimal apabila berpegang teguh pada
profesionalisme sebagai dasar kerja.26 Allah berfirman :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra:36)27
3. Silaturahim
Silaturahim mampu membentuk komunikasi dua arah dan pada
akhirnya akan mampu mengetahui dan memahami apa-apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan silaturahim,
pelaku bisnis dapat mengetahui customer insight (kebutuhan
tersembunyi pelanggan). Sehingga membuka peluang-peluang kerja
sama bisnis yang saling menguntungkan.28 Allah berfirman dalam Al-
Qur’an:
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(An-Nisa’:1)29
4. Murah Hati
Murah hati akan membuat pelanggan senang bertransaksi dengan
sebuah perusahaan dan menghindarkan perusahaan dari sikap sombong
saat berhasil menjadi market leader, iri hati kepada kompetitor, dan
sikap menjatuhkan kompetitor.30 Dengan didasari sikap murah hati,
antara perusahaan dan pelanggan dapat saling memudahkan urusan
dalam jual beli. Rasulullah SAW pernah bersabda:
سمحا اذا باع واذااشترى واذااقتضى, رحم اهللا رجال سمحا Allah sangat sayang kepada orang yang murah hati ketika menjual,murah hati ketika membeli,murah hati ketika membayar,dan murah hati ketika menagih.31 Soul marketing tidak mengganti semua elemen yang ada dalam teori
marketing, tetapi kehadiran soul marketing akan menjadi esensi yang
melengkapi kegiatan marketing sehingga pada akhirnya melahirkan kesetiaan
pelanggan yang didasari oleh rasa percaya (trust).
2.3 Kepercayaan
Kepercayaan adalah elemen kunci dalam pengembangan hubungan
perusahaan dengan pelanggan, atau atasan dengan para karyawan. Dengan
29 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul ‘Ali, Loc.cit., hlm.
kepercayaan, banyak hal yang dapat dicapai. Namun sebaliknya, tanpa
kepercayaan usaha apapun akan terasa berat seperti mendaki gunung.32
Kepercayaan atau trust merupakan nilai yang paling dihargai dalam
hubungan antar manusia. Trust adalah rasa percaya yang dimiliki orang
terhadap orang lain, dimana kepercayaan ini didasarkan pada integritas,
reliabilitas, dan kredibilitas. Trust tidak dapat diminta atau dipaksakan, tetapi
harus dihasilkan.33
Adapun ketiga indikator tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. “Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan
kode etik perusahaan.”34 Menurut Wuryanano integritas diri akan
membentuk komitmen yang pada akhirnya dapat membuat prestasi-
prestasi atau reputasi seseorang diakui oleh orang lain.35 Contohnya
jujur dalam memberikan informasi, terdapat kesesuaian data dalam
administrasi, menumbuhkan kepercayaan pelanggan akan kemampuan
karyawan, kepedulian karyawan terhadap pelanggan.
2. Reliabilitas atau bisa juga disebut dengan keandalan. Robert B.
Maddux berpendapat bahwa organisasi hendaknya menempatkan
individu-individu yang handal dan kompeten di dalamnya. Karena
32Patricia J. Parsons, Etika Public Relations, Jakarta:Erlangga, hlm. 25 33 Dr. Wibowo, S.E., M. Phil, Manajemen Perubahan, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,
2006, hlm. 376 34David K. Hatch, Inspirasi untuk Mencapai Kehidupan Yang Berakna;Everyday
Greatness, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm. 149 35 Wuryanano, The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit, Jakarta:PT Elex
Media Komputindo, 2007, hlm. 105-106
19
keberhasilan suatu organisasi tidak dapat lepas dari kinerja individu-
individu yang ada di dalamnya.36
3. Kredibilitas adalah salah satu elemen untuk membentuk citra, selain
unsur lain seperti nilai profesionalisme pegawai dan pelayanan prima
yang mengutamakan kepuasan dan kepentingan konsumen.37
Kredibilitas perusahaan memegang peranan penting dalam
menciptakan kepercayaan pelanggan. Selain itu, pelanggan hanya akan
merekomendasikan suatu produk dari perusahaan bonafid yang
memiliki kredibilitas tinggi.
Hal yang perlu dilakukan perusahaan setelah mendapatkan
kepercayaan dari pelanggannya adalah memelihara kepercayaan yang telah
tercipta. Pelanggan lama sebaiknya lebih diperhatikan daripada sibuk encari
pelanggan baru. Hal ini dikarenakan pelanggan lama adalah aset perusahaan
yang dapat menjadi pemasar gratis bagi perusahaan.38 Menurut Freddy
Rangkuti janganlah jual produk, tetapi biarlah produk yang menjual dirinya
sendiri. Promosi yang paling efektif adalah promosi dari mulut ke mulut.
Pelanggan lebih percaya membeli produk berdasarkan rekomendasi dari
temannya dibandingkan dengan produsen yang mengiklankan produknya
sendiri.39
36 Robert B. Maddux, Team Building, Yogyakarta:Esensi, 2001, hlm. 38 37 Bartono PH dan Ruffino EM, Hotel Supervision (Teknik Supervisi dan Uji Kompetensi
untuk Pendidikan Pariwisata), Yogyakarta:CV Andi Offset, 2010, hlm. 29 38 Jenu Widjaja Tandjung, 18 Jurus Mempertahankan Pelanggan Seumur Hidup,
Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, hlm. 11 39Freddy Rangkuti, Spiritual Leadership in Business Wake Up! “Khoirunnas Anfauhum
Linnas”:25 Ways to Increase your Business Performance, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2010, hlm. 202
20
Dalam buku Fool-Proof Marketing, Mark M. Maraia telah
mengidentifikasi beberapa praktek yang dilakukan para pelaku bisnis yang
dapat mengurangi kepercayaan pelanggan mereka. Salah satunya adalah tidak
sabar menunggu pelanggan berhenti berbicara. Hal ini sangat buruk, karena
apabila perusahaan tidak mendengar, keinginan pelanggan tidak akan
diketahui sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan.40
Menurut Dennis dan Michelle L. Reina ada empat K kepercayaan,
yaitu:
1. Kemampuan untuk mempercayai (capacity for trust): kesediaan kita
untuk mempercayai.
2. Kepercayaan kontraktual (contractual trust): kepercayaan pada
karakter.
3. Kepercayaan komunikasi (communication trust): kepercayaan pada
keterbukaan.
4. Kepercayaan kompetensi (competence trust): kepercayaan pada
kemampuan.41
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Soul Marketing
Terhadap Kepercayaan Shohibul Qurban Pada Produk Superqurban Rumah
Zakat Semarang belum banyak dilakukan peneliti sebelumnya. Untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan tentang studi-studi yang telah dilakukan
40Robert W. Bly, Fool-Proof Marketing (15 Metode Efektif untuk Menjual Produk atau Jasa Apapun dalam Kondisi Ekonomi Apapun, Jakarta:Erlangga, 2004, hlm. 222-224
41 Dennis dan Michelle L. Reina, Trust & Betrayal, Jakarta: Matahati, 1999, hlm. 34
21
tentang Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Soul Marketing Terhadap
Kepercayaan Shohibul Qurban Pada Produk Superqurban Rumah Zakat
Semarang, maka penulis telah melakukan survey terhadap studi-studi yang
diakses. Hasil survei tersebut diantaranya:
Penelitian Noor Azizah yang membahas tentang pengaruh strategi
diferensiasi dan positioning produk terhadap persepsi dan motivasi konsumen
dalam mengambil Polis Asuransi Mitra Iqra' di Kudus Jawa Tengah. Dengan
menggunakan variabel-variabel eksogen (strategi diferensiasi dan positioning
produk) dan variabel endogen (persepsi dan motivasi konsumen) setelah
dianalisis menggunakan Teknik analisis data SEM (Struktural Equation
Modelling) hasilnya menunjukkan bahwa strategi diferensiasi berpengaruh
terhadap persepsi konsumen karena nilai CR > + 1,96, tingkat signifikansi 5
%, dan standardized regression weight sebesar 0,006. Kemudian positioning
produk berpengaruh terhadap persepsi konsumen, bisa dilihat nilai CR > +
1,96, tingkat signifikansi 5 %, dan standardized regression weight 3,329.
Sedangkan persepsi konsumen berpengaruh terhadap motivasi konsumen,
karena nilai CR > + 1,96, tingkat signifikansi 5 %, dan standardized regression
weight sebesar 0,497.42
Skripsi Ayu Puji Astuti yang berjudul Pengaruh Citra Produk Dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepercayaan Dalam Meningkatkan Loyalitas
Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Natasha Skin Care Di Semarang). Hasil
analisis dari penelitian ini adalah nilai t hitung sebesar 2,640 lebih besar dar t
42 Noor Azizah, Pengaruh Strategi Diferensiasi Dan Positioning Produk Terhadap Persepsi Dan Motivasi Konsumen Dalam Mengambil Polis Asuransi Mitra Iqro’ Di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Cabang Kudus, Kudus: STAIN Kudus, 2008.
22
tabel 1,6607 dan nilai signifikan 0,010 kurang dari 5%. Sehingga hipotesis
yang diajukan, yaitu citra produk berpengaruh positif terhadap kepercayaan
pelanggan diterima.43
Selanjutnya tesis Arika Takidah yang berjudul Analisis Pengaruh
Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Terhadap Kepuasan Dan
Kepecayaan Muzakki. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah kepuasan
muzakki Badan Amil Zakat terhadap persepsi kualitas jasa Amil Zakat
berpengaruh positif terhadap kepercayaan muzakki Badan Amil Zakat. Hal ini
juga berarti kepercayaan muzakki secara signifikan dibentuk oleh kepuasan
Muzakki Badan Amil Zakat. Adapun konstruk yang paling berpengaruh pada
kepercayaan muzakki dari segi empati para amil zakat terhadap muzakki.44
2.5 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan penuntun bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitian untuk memecahkan masalah. Penyusunan kerangka teori termasuk
bagian yang sangat penting dan merupakan petunjuk tentang kematangan
calon peneliti.45 Dalam penelitian ini, diketahui ada dua variabel independen
dan satu variable dependen. Dua variabel independen adalah pengaruh
diferensiasi produk dan soul marketing, sedangkan variabel dependen adalah
kepercayaan shohibul qurban terhadap produk Superqurban.
43 Ayu Puji Astuti, Pengaruh Citra Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap
Kepercayaan Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Natasha Skin Care Di Semarang), Semarang: Universitas Stikubank, 2010, hlm. 65
44 Erika Takidah, Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Terhadap Kepuasan Dan Kepecayaan Muzakki, Jakarta: Universitas Indonesia, 2004, hlm. 108
45 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang:IAIN, 2008, hlm. 18
23
Model konseptual penelitian dapat dijelaskan melalui kerangka pemikiran
teoritis sebagai berikut:
2.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Dengan mengacu pada pokok permasalahan dan landasan
teori yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, serta untuk memberikan
arah yang lebih jelas dari penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Diferensiasi Produk (X1)
1. Keistimewaan (feature)
2. Keandalan (reliability)
3. Daya Tahan (durability)
Soul Marketing
(X2) 1. Jujur
2. Profesional
3. Silaturahim
4. Murah Hati
Kepercayaan (Y)
1. Kredibilitas
2. Reliabilitas
3. Integritas
24
H1 : Diferensiasi produk (X1) berpengaruh terhadap kepercayaan
shohibul qurban (Y) pada produk Superqurban Rumah Zakat
Semarang.
H2 : Soul Marketing (X2) berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul
qurban (Y) pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.
H3 : Diferensiasi produk (X1) dan soul marketing (X2) berpengaruh
terhadap kepercayaan shohibul qurban (Y) pada produk
Superqurban Rumah Zakat Semarang.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
3.1.1. Lingkup Wilayah Penelitian
Lingkup wilayah penelitian ini adalah semua pihak yang dapat
dijadikan objek penelitian di sekitar wilayah Semarang, baik manajemen
Rumah Zakat cabang Semarang maupun para shohibul qurban.
3.1.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini membahas tentang pengaruh diferensiasi produk dan
soul marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk
Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-
data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Kemudian
dilakukan pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya
bisa berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.
26
3.2.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak
pertama. Data ini dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, dan lainnya.46
Yang dimaksud data primer dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah,
manajemen, maupun tanggapan shohibul qurban tentang produk Superqurban
Rumah Zakat Semarang yang diperoleh melalui data kuesioner dan wawancara.
3.2.2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).47
Untuk memperoleh data ini, peneliti menggali dari sejumlah buku, brosur,
artikel, blog, compact disk (CD), dan contoh penelitian yang berkaitan dengan
penelitian ini.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang akan diteliti.48
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.49 Dalam
pengambilan sampel penelitian, peneliti memilih bagian dari populasi yang
sudah ditentukan, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang keseluruhan
populasi. Populasi pada penelitian ini adalah shohibul qurban pada produk
46 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
Penyajian data deskriptif penelitian bertujuan agar dapat dilihat
profil dari data penelitian tersebut dan hubungan yang ada antar
variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Data deskriptif
yang menggambarkan keadaan atau kondisi responden merupakan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.
Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik. Karakteristik-
karakteristik penelitian terdiri dari:
1. Jenis Kelamin
Adapun data mengenai jenis kelamin responden shohibul
qurban pada Rumah Zakat cabang Semarang adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Laki-Laki 41 71,9 Perempuan 16 28,1 Total 57 100,0
Sumber : Data yang diolah 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tentang jenis kelamin shohibul qurban pada Rumah Zakat cabang
Semarang yang diambil sebagai responden. Responden berjenis
kelamin laki-laki sebesar 71,9% sedangkan perempuan sebesar
28,1%. Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
43
shohibul qurban pada Rumah Zakat cabang Semarang yang
diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah laki-laki.
2. Usia Responden
Mengenai data umur responden, peneliti mengelompokkan
menjadi empat kategori, yaitu dari umur 20-29 tahun, 30-39 tahun,
40-49 tahun, dan lebih dari 50 tahun. Adapun data mengenai usia
shohibul qurban pada Rumah Zakat cabang Semarang yang
diambil sebagai responden adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Usia Responden Usia Responden Jumlah Prosentase 20-29 tahun 15 26,3 30-39 tahun 27 47,4 40-49 tahun 11 19,3 50 tahun ke atas 4 7,0 Total 57 100,0
Sumber : Data yang diolah 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang
berumur 20-39 tahun sebanyak 15 responden atau 26,3% dari
jumlah sampel, yang memiliki umur 30-39 tahun terdapat 27
responden atau 47,4%, yang memiliki umur 40-49 tahun terdapat 4
responden atau 19,3%, dan yang memiliki umur lebih dari 50 tahun
sebanyak 4 responden atau 7%. Dari keterangan diatas
menunjukkan bahwa sebagian besar shohibul qurban pada Rumah
44
Zakat cabang Semarang yang diambil sebagai responden dalam
penelitian ini berusia 30-39 tahun.
3. Pendidikan Responden
Mengenai data pendidikan responden, peneliti
mengelompokkan menjadi lima kategori, yaitu SMA, Diploma, S1,
S2, dan S3. Adapun data mengenai pendidikan shohibul qurban
pada Rumah Zakat Cabang Semarang yang diambil sebagai
responden adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3
Pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Prosentase
SMA 11 19,3
Diploma 6 10,5
Sarjana 32 56,1
Paska 8 14,0
Total 57 100,0
Sumber : Data yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, menunjukkan
sebagian besar latar belakang pendidikan responden shohibul
qurban pada Rumah Zakat Cabang Semarang, sebagian besar
berpendidikan Sarjana sebanyak 32 orang atau 56,1%, SMA
sebanyak 11 orang atau 19,3%, Diploma sebanyak 6 orang atau
10,5%, dan Paska sebanyak 8 orang atau 154%.
45
4. Pekerjaan Responden
Mengenai data pekerjaan responden, peneliti
mengelompokkan menjadi empat kategori, yaitu PNS/TNI/Polri,
Pegawai Swasta, Wiraswasta, dan lainnya. Adapun data mengenai
pekerjaan shohibul qurban pada Rumah Zakat cabang Semarang
yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Prosentase
PNS/TNI/Polri 9 15,8
Pegawai Swasta 17 29,8
Wiraswasta 20 35,1
Lain-Lain 11 19,3
Total 57 100,0
Sumber : Data yang diolah, 2011
Dari tabel 2.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan
shohibul qurban pada Rumah Zakat cabang Semarang yang
diambil sebagai responden, sebagian besar berprofesi sebagai
wiraswasta sebanyak 20 responden atau 35,1%, PNS/TNI/Polri
terdapat 9 orang atau 15,8%, pegawai swasta sebanyak 17
responden atau 29,8% dan lainnya adalah 11 orang atau 19,3%.
46
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian
4.4.1. Variabel Diferensiasi Produk
1. Keistimewaan
Tabel 3.1
Superqurban Berbeda dengan Produk di Lembaga Zakat Lain
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 2 3,5 Setuju 17 29,8 Sangat Setuju 37 64,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk
variabel diferensiasi produk item pertanyaan 1 sebanyak 1,8%
responden menyatakan tidak setuju bahwa produk Superqurban
berbeda dengan produk lembaga zakat yang lain, sedangkan
3,5% menyatakan netral, 29,8% menyatakan setuju, dan 64,9%
menyatakan sangat setuju.
Tabel 3.2
Superqurban Mempunyai Nilai Lebih
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 2 3,5 Setuju 14 24,6 Sangat Setuju 40 70,2 Total 57 100,0 Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
47
Pada item pertanyaan 2 sebanyak 70,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa produk Superqurban
mempunyai nilai lebih, sedangkan 24,6% menyatakan setuju,
3,5% menyatakan netral, dan 1,8% menyatakan tidak setuju.
Tabel 3.3
Superqurban Mempunyai Desain yang Menarik
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 5 8,8 Setuju 20 35,1 Sangat Setuju 32 56,1 Total 57 100,0 Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 3 sebanyak 56,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa produk Superqurban didesain
menarik, sedangkan 20% menyatakan setuju, dan 8,8%
menyatakan netral.
2. Kehandalan Tabel 3.4
Superqurban Mengandung Banyak Gizi
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 2 3,5 Setuju 34 59,6 Sangat Setuju 21 36,8 Total 57 100,0
Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk
variabel diferensiasi produk item pertanyaan 4 sebanyak 36,8%
responden menyatakan sangat setuju bahwa produk Superqurban
48
mengandung banyak gizi, sedangkan 3,5% menyatakan netral,
dan 59,6% menyatakan setuju.
Tabel 3.5
Superqurban Dikemas dalam Bentuk Kalengan
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 1 1,8 Setuju 18 31,6 Sangat Setuju 38 66,7 Total 57 100,0
Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk
variabel diferensiasi produk item pertanyaan 5 sebanyak 66,7%
responden menyatakan sangat setuju bahwa produk Superqurban
dikemas dalam bentuk kalengan sehingga praktis dibawa,
sedangkan 31,6% menyatakan setuju, dan 1,8% menyatakan
netral.
Tabel 3.6
Distribusi Superqurban Sampai Pelosok
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 1 1,8 Setuju 15 26,3 Sangat Setuju 41 71,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yamg diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 6 sebanyak 71,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa produk Superqurban
49
didistribusikan sampai pelosok daerah, sedangkan 26,3%
menyatakan setuju, dan 1,8% menyatakan netral.
3. Daya Tahan Tabel 3.7
Superqurban Berdaya Tahan Lama
Jawaban Jumlah Prosentase Sangat Tidak Setuju 1 1,8 Tidak Setuju 1 1,8 Netral 4 7,0 Setuju 18 31,6 Sangat Setuju 33 57,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yamg diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 7 sebanyak 57,9% responden
menyatakan sangat setuju produk Superqurban mempunyai daya
tahan yang lama, sedangkan 1,8% menyatakan sangat tidak
setuju, 4% menyatakan netral, 1,8% menyatakan tidak setuju,
dan 31,6% menyatakan setuju.
4.4.2. Variabel Soul Marketing 1. Jujur
Tabel 3.8
Karyawan Rumah Zakat Jujur
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 5 8,8 Setuju 13 22,8 Sangat Setuju 38 66,7 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 20101
50
Pada item pertanyaan 8 sebanyak 66,7% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang jujur dalam menyampaikan spesifikasi produk
Superqurban, sedangkan 1,8% meyatakan tidak setuju, 8,8%
menyatakan netral, dan 22,8% menyatakan setuju.
Tabel 3.9 Transparansi Informasi Superqurban
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 5 8,8 Setuju 26 45,6 Sangat Setuju 25 43,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 9 sebanyak 43,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang transparan dalam memberikan informasi
kepada shohibul qurban mengenai produk Superqurban,
sedangkan 1,8% menyatakan tidak setuju, 8,8% menyatakan
netral, dan 45,6% menyatakan setuju.
2. Profesional
Tabel 3.10 Karyawan Rumah Zakat Mempunyai Etos Kerja Tinggi
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 4 7,0 Netral 26 45,6 Sangat Setuju 27 47,4 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
51
Pada item pertanyaan 10 sebanyak 47,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang mempunyai etos kerja yang tinggi, sedangkan
7% menyatakan tidak setuju, 14% dan 45,6% menyatakan
netral.
Tabel 3.11
Karyawan Rumah Zakat Ahli dalam Bidangnya Masing-Masing
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 8 14,0 Setuju 39 68,4 Sangat Setuju 9 15,8 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 11 sebanyak 15,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang bekerja sesuai dengan keahlian dalam
bidangnya, sedangkan 1,8% menyatakan tidak setuju, 14%
menyatakan neral, dan 68,4% menyatakan setuju.
52
Tabel 3.12
Karyawan Rumah Zakat Bertanggung Jawab Terhadap
Pekerjaannya
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 6 10,5 Setuju 30 52,6 Sangat Setuju 20 35,1 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 12 sebanyak 35,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang bertanggung jawab atas amanah yang
dibebankan, sedangkan 1,8% menyatakan tidak setuju, 10,5%
menyatakan netral, dan 52,6% menyatakan setuju.
3. Silaturahim
Tabel 3.13
Karyawan Rumah Zakat Menjaga Silaturahim dengan para
Shohibul Qurban
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 10 17,5 Setuju 23 40,4 Sangat Setuju 24 42,1 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
53
Pada item pertanyaan 13 sebanyak 42,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang menjalin silaturahim yang baik kepada para
shohibul qurban, sedangkan 17,5% menyatakan netral, dan
40,4% menyatakan setuju.
Tabel 3.14
Karyawan Rumah Zakat Berkomunikasi Dua Arah dengan
Shohibul Qurban
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 7 12,3 Setuju 25 43,9 Sangat Setuju 25 43,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 14 sebanyak 43,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang menjalin komunikasi yang baik kepada para
shohibul qurban, sedangkan 12,3% menyatakan netral, dan
43,9% menyatakan setuju.
54
Tabel 3.15
Karyawan Rumah Zakat Mengetahui Keinginan Shohibul
Qurban
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 4 7,0 Setuju 20 35,1 Sangat Setuju 32 56,1 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 15 sebanyak 56,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa dengan terjalinnya komunikasi
dua arah, karyawan Rumah Zakat cabang Semarang mengetahui
keinginan para shohibul qurban, sedangkan 1,8% menyatakan
tidak setuju, 7% menyatakan netral, dan 35,1% menyatakan
setuju.
4. Murah Hati
Tabel 3.16
Karyawan Rumah Zakat Bermurah Hati
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 3 5,3 Setuju 20 35,1 Sangat Setuju 33 57,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
55
Pada item pertanyaan 16 sebanyak 57,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang berurah hati dalam melayani shohibul qurban,
sedangkan 18% menyatakan tidak setuju, 5,3% menyatakan
netral, dan 35,1% menyatakan setuju.
Tabel 3.17
Karyawan Rumah Zakat Tidak Berlebihan Dalam Menawarkan
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 3 5,3 Setuju 32 56,1 Sangat Setuju 22 38,6 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 17 sebanyak 38,6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan Rumah Zakat
cabang Semarang tidak berlebihan dalam menawarkan
produknya, sedangkan 5,3% menyatakan netral, dan 56,1%
menyatakan setuju.
56
4.4.3. Variabel Kepercayaan Shohibul Qurban 1. Integritas
Tabel 3.18
Produk Superqurban Berkualitas
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 3 5,3 Setuju 21 36,8 Sangat Setuju 33 57,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 18 sebanyak 57,9% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa produk
Superqurban berkualitas, sedangkan 5,3% menyatakan netral,
dan 36,8% menyatakan setuju.
Tabel 3.19
Karyawan Rumah Zakat Bersikap Jujur
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 4 7,0 Setuju 34 59,6 Sangat Setuju 19 33,3 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 19 sebanyak 33,3% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa karyawan Rumah
Zakat cabang Semarang jujur dalam menyampaikan informasi
tentang spesifikasi produk Superqurban, sedangkan 7%
menyatakan netral, dan 59,6% menyatakan setuju.
57
Tabel 3.20
Reputasi Superqurban
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 8 14,0 Setuju 24 42,1 Sangat Setuju 25 43,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 20 sebanyak 43,9% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya akan reputasi produk
Superqurban, sedangkan 14% menyatakan netral, dan 43,9%
menyatakan setuju.
2. Reliabilitas
Tabel 3.21
Superqurban Dapat Diandalkan
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 6 10,5 Setuju 25 43,9 Sangat Setuju 26 45,6 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk
indikator reliabilitas item pertanyaan 21 sebanyak 45,6%
responden menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa produk
Superqurban dapat diandalkan, sedangkan 10,5% menyatakan
netral, dan 43,9% menyatakan setuju.
58
Tabel 3.22
Superqurban Memudahkan dalam Berkurban
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 1 1,8 Setuju 34 59,6 Sangat Setuju 22 38,6 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 22 sebanyak 38,6% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa produk
Superqurban dapat memudahkan shohibul qurban dalam
berkurban, sedangkan 1,8% menyatakan netral, dan 59,6%
menyatakan setuju.
Tabel 3.23
Superqurban Memberi Ketenangan dalam Berkurban
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Netral 4 7,0 Setuju 27 47,4 Sangat Setuju 25 43,9 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 23 sebanyak 43,9% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa produk
Superqurban dapat memberikan ketenangan shohibul qurban
dalam berkurban, sedangkan 1,8% menyatakan tidak setuju, 7%
menyatakan netral, dan 47,4% menyatakan setuju.
59
3. Kredibilitas
Tabel 3.24
Superqurban Membantu Korban Bencana
Jawaban Jumlah Prosentase Tidak Setuju 1 1,8 Setuju 21 36,8 Sangat Setuju 35 61,4 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 24 sebanyak 61,4% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa produk
Superqurban dapat membantu korban bencana alam, sedangkan
1,8% tidak setuju, dan 36,8% menyatakan setuju.
Tabel 3.25
Karyawan Rumah Zakat Ahli pada Bidangnya
Jawaban Jumlah Prosentase Netral 7 12,3 Setuju 40 70,2 Sangat Setuju 10 17,5 Total 57 100,0
Sumber : Data primer yang diperoleh, 2011
Pada item pertanyaan 25 sebanyak 17,5% responden
menyatakan sangat setuju dan percaya bahwa karyawan Rumah
Zakat cabang Semarang ahli dalam bidangnya masing-masing,
sedangkan 12,3% menyatakan netral, dan 70,2% menyatakan
setuju.
60
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.5.1. Uji Validitas
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis SPSS. Dalam pengujian validitas dilakukan
uji signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel.
Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df
dapat dihitung 57-3 atau df= 54 dengan alpha 0,05 didapat r tabel
0.263. Jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat
pada kolom corrected item pertanyaan total correlation) lebih besar
dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut
dikatakan valid.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Item Corrected item-total
a Predictors: (Constant), Soul Markerting, Diferensiasi b Dependent Variable: Kepercayaan Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa F hitung sebesar 51,967
sedangkan nilai F tabel untuk df = 57-3 dengan taraf signifikan
5% adalah 3,18 dengan demikian nilai F hitung lebih besar
dengan nilai F tabel (51,967 > 3,18) dengan nilai probabilitas
sebesar 0,001, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
72
maka H3 diterima dan menolak H0. Jadi dapat dikatakan bahwa
ada pengaruh positif antara diferensiasi produk (X1) dan soul
marketing (X2) secara bersama-sama terhadap terhadap
kepercayaan shohibul qurban (Y) pada Rumah Zakat cabang
Semarang.
4.10 Pembahasan Pengaruh Diferensiasi Produk dan Soul Marketing
Terhadap Kepercayaan Shohibul Qurban Pada Produk
Superqurban Rumah Zakat Cabang Semarang
Di dalam pembahasan ini penulis menguraikan fakta-fakta lapangan
yang telah diuraikan di atas kaitannya dengan menjawab rumusan masalah.
Yaitu “apakah terdapat pengaruh diferensiasi produk dan soul marketing
terhadap kepercayaan shohibul qurban.” Berikut ini adalah pembahasan
dari hasil analisis yang telah diakukan.
Persamaan regresi linier berganda dapat diketahui dengan melihat
angka koefisien regresi. Dalam penelitian ini diketahui besarnya parameter
standar koefisien regresi variabel independen diferensiasi produk (X1) dan
soul marketing (X2) dengan variabel dependen kepercayaan shohibul
qurban (Y) secara berturut-turut sebesar 0,450 (X1) dan 0,319 (X2)
dengan konstanta sebesar 6,653. Sehingga dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = 6,653 + 0,450X1 + 0,319X2
Keterangan :
Y = Variabel dependen (kepercayaan shohibul qurban)
73
X1 = Variabel independen (diferensiasi produk)
X2 = Variabel independen (soul marketing)
Dengan demikian, terlihat bahwa parameter koefisien regresi untuk
variabel diferensiasi produk dan soul marketing adalah positif terhadap
kepercayaan shohibul qurban. Oleh karena itu setiap terjadi peningkatan
kedua variabel independen tersebut, maka variabel kepercayaan shohibul
qurban juga akan mengalami kenaikan dengan catatan, kepercayaan
shohibul qurban konstan pada angka 6,653. Nilai konstan (Y) sebesar
6,653 mengasumsikan bahwa jika variabel diferensiasi produk (X1) dan
variabel soul marketing (X2) nilainya adalah 0 (nol), maka variabel
kepercayaan shohibul qurban (Y) akan berada pada angka 6,653. Dan jika
koefisien regresi X1 (diferensiasi produk) mengalami peningkatan, maka
kepercayaan shohibul qurban (Y) juga akan meningkat dengan anggapan
variabel soul marketing (X2) adalah konstan. Selanjutnya jika soul
marketing (X2) mengalami peningkatan, maka kepercayaan shohibul
qurban (Y) akan meningkat, dengan anggapan variabel diferensiasi
produk (X1) adalah konstan.
Kontribusi variabel diferensiasi produk dan soul marketing dalam
upaya mempengaruhi variabel kepercayaan shohibul qurban secara
simultan (bersama-sama) dapat diwakili oleh besarnya koefisien
determinasi. Sebagaimana sudah diuraikan diatas, bahwa nilai koefisien
determinasi yang dinotasikan dalam angka (R square) adalah sebesar
0,658, yang artinya besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
74
dependen secara simultan adalah sebesar 65,8%, sisanya sebesar 34,2%
dipengarui faktor lain yang tidak diteliti. Di antaranya adalah citra produk,
kualitas layanan, kualitas jasa, dan lain sebagainya seperti yang telah
dijelaskan pada penelitian-penelitian terdahulu.
Besarnya kontribusi masing-masing variabel independen tersebut
diatas baik secara parsial maupun simultan masih perlu dianalisa lebih
lanjut guna mengetahui apakah hasilnya dapat diterima atau tidak. Dan
untuk mengetahui diperlukan uji hipotesa. Diketahui dalam menguji
hipotesa secara parsial, diperlukan uji T, sedangkan untuk menguji
hipotesa secara simultan diperlukan uji F.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, hasil penghitungan uji T,
diketahui nilai t hitung untuk variabel diferensiasi produk adalah lebih
besar dibandingkan dengan nilai t tabel (3,295 < 2,004), ini artinya uji
parsial yang menyatakan diferensiasi produk berpengaruh positif terhadap
kepercayaan shohibul qurban dapat diterima. Dan otomatis menerima
hipotesa 1 yang telah diajukan oleh peneliti. Pengujian hipotesa secara
parsial untuk variabel soul marketing terlihat bahwa nilai t hitungnya lebih
besar dibandingkan dengan t tabel (3,539 > 2,004), artinya variabel soul
marketing dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
kepercayaan shohibul qurban. Dan otomatis hipotesa kedua yang diajukan
peneliti tidak dapat ditolak.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS, pada variabel
diferensiasi produk, item yang mempunyai nilai signifikansi tertinggi
75
adalah item pertama tentang Superqurban yang berbeda dengan produk
lembaga lain yaitu sebesar 0,870. Ini berarti langkah inovasi Rumah Zakat
dengan meluncurkan Superqurban ini berhasil. Keberhasilan ini tidak lepas
dari usaha Rumah Zakat dalam mengerahkan tenaga dan pikiran mereka
demi menghasilkan sesuatu yang berbeda. Dalam Surat Ar-Ra’du ayat 11,
Allah berfirman:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.71
Penjelasan mengenai ayat tersebut adalah pada awalnya Allah
menciptakan segala sesuatu dalam keadaan baik. Dan Allah tidak
mengubah keadaan yang baik itu hingga manusia mengubahnya menjadi
lebih baik atau bahkan lebih buruk. Dalam konteks ini, sebelumnya hewan
kurban hanya disembelih kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat
sekitar. Karena adanya perubahan yang dilakukan oleh pihak Rumah Zakat
dengan kornetisasi daging kurban, pendistribusiannya dapat mencapai
pelosok daerah sehingga dapat membantu para korban bencana alam dan
daerah-daerah gizi buruk.
71 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul ‘Ali, Loc.cit., hlm. 251
76
Sedangkan item terendah pada variabel diferensiasi produk ini
adalah pada item ke empat, sebesar 0,527 yaitu tentang nilai gizi
Superqurban. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi manajemen
Rumah Zakat dalam menginformasikan nilai gizi Superqurban.
Diterimanya hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa soul
marketing memiliki andil yang signifikan dalam meningkatkan
kepercayaan shohibul qurban. Hal ini dikarenakan dengan adanya
kejujuran dan keterbukaan dalam menyampaikan spesifikasi produk
Superqurban. Rasulullah SAW bersabda:
فإن صدقا وبينا بورك هلما ىف بيعهما و ان كتما و , البيعا ن با خليار مل يتفرقا حمقت بركة بيعهما, كذبا
Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu72
Islam sangat mengecam penipuan dalam bentuk apapun dalam
berbisnis. Barang yang hendak dijual harus dijelaskan kekurangan dan
cacatnya. Jika menyembunyikannya, maka itu adalah kezhaliman. Padahal
jika kejujuran dalam bertransaksi dijunjung tinggi dan dilaksanakan akan
menciptakan kepercayaan antara pembeli dan penjual, yang akhirnya
menciptakan keharmonisan dalam masyarakat. Dalam hal ini, pihak
Rumah Zakat menyampaikan kelebihan maupun kekurangan produk
72 A. Razak dan Rais Lathief, Terjemah Hadits Shahih Muslim, Jakarta:Pustaka Al-
Husna, 1986, hlm. 246
77
Superqurban. Kekurangan Superqurban adalah proses kornetisasi yang
membutuhkan waktu lama sekitar satu bulan. Tetapi kelebihannya lebih
banyak daripada kekurangannya.
Kemudian berdasarkan kuesioner yang telah disebar, mayoritas
shohibul qurban menyatakan bahwa karyawan Rumah Zakat cabang
Semarang tetap menjalin silaturahim dengan shohibul qurban. Sikap
silaturahim ini perlu dipertahankan dan dikembangkan, karena dengan
silaturahim Rumah Zakat dan shohibul qurban dapat membangun jaringan
kerja yang tidak terbatas. Rasulullah SAW pernah bersabda:
سره ان يبسط عليه رزقه او ينسأ ىف اثره فليصل رمحه من Barang siapa yang menginginkan untuk dipermudah urusan rejekinya dan diperpanjang umurnya ( oleh Allah ) maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi”.73
Dalam upaya untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara
simultan, uji F diperlukan. Di pembahasan sebelumnya telah diuraikan
bahwa nilai F hitung lebih besar dengan F tabel (51,967 > 3,18) ini artinya,
secara tegas bahwa secara serempak variabel independen (diferensiasi
produk dan soul marketing) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependen (kepercayaan shohibul qurban). Atau dengan kata lain,
hipotesa ketiga yang diajukan peneliti adalah dapat diterima.
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat kita
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variable diferensiasi produk (X1) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kepercayaan shohibul qurban untuk berkurban di Rumah
Zakat cabang Semarang. Terlihat thitung (3.295) > ttabel (2.004) yang
berarti diferensiasi produk mempunyai andil dalam mempengaruhi
kepercayaan shohibul qurban untuk berkurban di Rumah Zakat cabang
Semarang.
2. Variable soul marketing (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kepercayaan shohibul qurban untuk berkurban di Rumah Zakat cabang
Semarang. Terlihat thitung (3.539) > ttabel (2.004) yang berarti soul
marketing mempunyai andil dalam mempengaruhi kepercayaan
shohibul qurban untuk berkurban di Rumah Zakat cabang Semarang.
3. Variable diferensiasi produk (x1) dan soul marketing (X2) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepercayaan shohibul qurban untuk berkurban di Rumah Zakat cabang
Semarang. Terlihat Fhitung (51,967) > Ftabel (3,18) yang berarti
diferensiasi produk dan soul marketing mempunyai andil dalam
79
mempengaruhi kepercayaan shohibul qurban untuk berkurban di
Rumah Zakat cabang Semarang.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan
maka selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian
ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Soul marketing yang terdapat pada Rumah Zakat perlu dipelihara
sehingga dapat meningkatkan citra Rumah Zakat di mata masyarakat
dan diharapkan dapat menarik kepercayaan shohibul qurban untuk
berkurban. Hal ini dikarenakan dari hasil penelitian yang menyatakan
bahwa soul marketing yang mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap kepercayaan shohibul qurban untuk berkurban.
2. Reputasi Superqurban yang dikenal berbeda dari produk kurban yang
dimiliki oleh lembaga zakat lain perlu dipertahankan dan bila perlu
sebaiknya manajemen Rumah Zakat semakin berinovasi lagi supaya
shohibul qurban semakin menumbuhkan kepercayaan untuk berkurban.
3. Komunikasi dua arah antara karyawan Rumah Zakat dan shohibul
qurban juga harus diperhatikan karena merupakan salah satu faktor
yang dapat meningkatkan kepercayaan shohibul qurban. Hal ini
dikarenakan dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa komunikasi
80
dua arah adalah sub indikator yang mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap kepercayaan shohibul qurban.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya untuk bidang yang sama.
5. Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik, maka perlu dilakukan
uji lagi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan shohibul
qurban dalam berkurban dengan menambahkan variabel bebas yang
lebih banyak.
5.3. Penutup
Alhamdulillah, segala puji dan puja milik Allah SWT semata.
Teriring panjat syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia, menyadarkan penulis
akan kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, tegur sapa dan saran
kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan.
Sebagai akhir kata, terbesit harapan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca budiman pada umumnya, dan khususnya bagi
penulis sendiri di masa-masa yang akan datang. Amin Yaa Rabbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
A. Qadir Hassan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987
A. Razak dan Rais Lathief, Terjemah Hadits Shahih Muslim, Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1986
Agus Purwoto, Panduan Laboratorium Statistik Inferensia, Jakarta:PT Grasindo
Ayu Puji Astuti, Pengaruh Citra Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepercayaan Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Natasha Skin Care Di Semarang), Semarang: Universitas Stikubank, 2010
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada
Bartono PH dan Ruffino EM, Hotel Supervision (Teknik Supervisi dan Uji Kompetensi untuk Pendidikan Pariwisata), Yogyakarta:CV Andi Offset, 2010
David K. Hatch, Inspirasi untuk Mencapai Kehidupan Yang Berakna;Everyday Greatness, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2007
Dennis dan Michelle L. Reina, Trust & Betrayal, Jakarta: Matahati, 1999
Dr. Wibowo, S.E., M. Phil, Manajemen Perubahan, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2006
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag, et al, Strategi Pengelolaan Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan Di Jawa Tengah (Studi Pada Rumah Zakat Indonesia), Semarang, 2010
Erika Takidah, Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Terhadap Kepuasan Dan Kepecayaan Muzakki, Jakarta: Universitas Indonesia, 2004
Freddy Rangkuti, Spiritual Leadership in Business Wake Up! “Khoirunnas Anfauhum Linnas”:25 Ways to Increase your Business Performance, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2010
Hasil wawancara dengan karyawan Rumah Zakat cabang Semarang
M. Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2000
M. Lies Suprapti, Teknologi Pengolahan Pangan Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mengkal, Yogyakarta:Kanisius, 2005
M. Suyanto, Marketing Strategi Top Brand Indonesia, Yogyakarta:CV. Andi Offset, 2007
M. Suyanto, Smart Enterpreneur, Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia, Yogyakarta:Andi Offset, 2004
M. Syafi’ie El-Batanie, Zakat, Infak, dan Sedekah, Bandung: Salamadani, 2009
M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta:Salemba Humanika, 2009
Muhammad Syafi’ie El-Bantanie, Shalat Tolak Miskin, Jakarta:Quanta, 2000
Noor Azizah, Pengaruh Strategi Diferensiasi Dan Positioning Produk Terhadap Persepsi Dan Motivasi Konsumen Dalam Mengambil Polis Asuransi Mitra Iqro’ Di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Cabang Kudus, Kudus: STAIN Kudus, 2008.
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Patricia J. Parsons, Etika Public Relations, Jakarta:Erlangga
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Erlangga, Jakarta, 2000
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta:PT. Penhallindo, 2000
Proposal Superqurban, 2008
Robert B. Maddux, Team Building, Yogyakarta:Esensi, 2001
Robert W. Bly, Fool-Proof Marketing (15 Metode Efektif untuk Menjual Produk atau Jasa Apapun dalam Kondisi Ekonomi Apapun, Jakarta:Erlangga, 2004
S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graham Ilmu, 2006
LAMPIRAN II Tabel Deskripsi Responden Statistik Deskriptif untuk 57 Responden Pada Rumah Zakat Cabang Semarang
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid laki-laki 41 71,9 71,9 71,9 perempuan 16 28,1 28,1 100,0 Total 57 100,0 100,0
Usia Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 20-29 tahun 15 26,3 26,3 26,3 30-39 tahun 27 47,4 47,4 73,7 40-49 tahun 11 19,3 19,3 93,0 50 tahun ke atas 4 7,0 7,0 100,0 Total 57 100,0 100,0