Top Banner
PENGARUH DESAIN INTERIOR TERHADAP KENYAMANAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan PENYUSUN Nama : Nabela Kurnia Saraswati NIM : 13040111130104 S1 ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 1
45

Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

May 13, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

PENGARUH DESAIN INTERIOR TERHADAP KENYAMANAN PEMUSTAKA

DI PERPUSTAKAAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI

JAWA TENGAH

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna

menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan

PENYUSUN

Nama : Nabela Kurnia Saraswati

NIM : 13040111130104

S1 ILMU PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

1

Page 2: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

2014

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam jaman yang penuh dengan kemajuan

informasi dan teknologi (IT) akibat terjadinya

globalisasi, perpustakaan sebagai tempat yang

berperan menjadi penyimpan dan penyebarluasan

informasi dituntut untuk menyediakan informasi

terbaru serta fenomena terkini yang tengah terjadi

di masyarakat yang aktual dan dapat dipertanggung

jawabkan validitasnya, sehingga masyarakat yang

menjadi pemustaka pun akan memanfaatkan informasi

dan bahan koleksi milik perpustakaan, dan inilah

yang menjadi tolok ukur keberhasilan perpustakaan

dalam menyelaraskan diri dengan era globalisasi

yang sudah dipenuhi dengan kemajuan IT. Tetapi

bukan hanya bahan koleksi saja yang mampu membuat

pemustaka berkunjung ke perpustakaan, tetapi juga

harus didukung dengan adanya faktor-faktor lain,

terutama dengan perpustakaan khusus yang memiliki

pemustaka dengan tingkat kebutuhan informasi dan

intensitas kunjungan yang berbeda dengan

2

Page 3: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

perpustakaan lain seperti perpustakaan umum dan

sekolah.

Perpustakaan khusus sendiri juga memiliki

fungsi dan tujuan yang sama dengan perpustakaan

lain. Perpustakaan khusus pun menjadi tempat atau

ruang yang memiliki lima fungsi berkenaan dengan

pemanfaatannya, yaitu sebagai sarana simpan karya

manusia, informasi, rekreasi, penelitian dan

budaya. Perpustakaan juga merupakan ruang vital

bagi suatu institusi maju dan berkembang, karena

dengan adanya tempat penyimpanan dan

penyebarluasan informasi khusus berkenaan dengan

institusi tersebut, maka cerminannya dalam

masyarakat akan semakin baik, sehingga diharapkan

bagi institusi baik swasta dan negeri atau BUMN

memiliki perpustakaannya sendiri, bukan hanya

sebagai ruang atau tempat yang menjalankan lima

fungsi yang telah disebutkan sebelumnya tetapi

juga dikarenakan syarat wajib yang telah diatur

oleh undang-undang dan peraturan pemerintahan

sebelumnya, tidak terkecuali bagi Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi

di Semarang. Semua ketentuan dan syarat dalam

pembangunan institusi berkenaan dengan penyimpanan

dan penyebarluasan informasi mengenai Dinas

Kelautan dan Perikanan itu sendiri dirasa sangat

3

Page 4: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

penting dan vital sesuai dengan lima fungsi

perpustakaan.

Kemudian dalam pencapaiannya memenuhi lima

fungsi tersebut, diperlukan sarana dan prasarana

yang telah direncanakan sebelumnya yang mampu

diubah sesuai dengan keperluan masa mendatang

perpustakaan tersebut. Keamanan dan kenyamanan

pengguna serta keselamatan bahan pustaka di

perpustakaan bersangkutan semaksimal mungkin.

Keamanan dan kenyamanan dibutuhkan, agar pengguna

dapat dengan leluasa memanfaatkan bahan pustaka

dalam perpustakaan demi kebutuhan informasinya

yang nantinya akan berdampak positif bagi

loyalitas pengguna terhadap koleksi perpustakaan,

dan banyak aspek yang dibutuhkan demi menjamin hal

tersebut. Salah satu dari sekian banyak aspek yang

menyangkut kenyaman dan keamanan tersebut adalah

bagaimana desain interior perpustakaan itu sendiri

yang direncanakan oleh pihak perpustakaan sesuai

dengan kriteria standar.

Desain interior dalam perpustakaan merupakan

salah satu penunjang layanan perpustakaan yang

berkaitan dengan penataan ruang-ruang dalam

perpustakaan tersebut, yang mampu membuat

pemustaka merasa nyaman dan juga menjadi sarana

dalam mewujudkan prestise institusi yang berkaitan.

4

Page 5: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Dan dalam desain interior sendiri, terdapat aspek-

aspek yang berkenaan dengan kebutuhan pemustaka

itu sendiri dan bidang kajiannya pun tidak

sedikit. dalam penelitian ini, penulis memilah

aspek yang yang berkaitan dengan kenyamanan

perpustakaan yang terdiri dari ruang (tata letak),

pencahayaan, suhu udara, Aspek dan bidang kajian

desain interior ini nantinya akan menjadi faktor

penting bagi perpustakaan dalam pengembangan

layanan pemustaka yang baik dan mampu memenuhi

kebutuhan informasi pengguna dengan tetap

mengutamakan keamanan dan kenyamanannya.

Karenanya dengan adanya aspek dan kajian yang

terdapat dalam desain interior, diharapkan

pelaksanaan penataan ruang atau gedung

perpustakaan sesuai dengan aspek standar desain

interior dan menyesuaikan dengan kepentingan visi

dan misi institusi, kenyamanan pemustaka terjamin

dan diharapkan dengan sarana dan prasarana yang

baik dari perpustakaan dapat meningkatkan

loyalitas pemustaka terhadap perpustakaan.

Namun dalam kenyataannya pelaksanaan desain

interior yang memungkinkan pemustaka merasa nyaman

di perpustakaan ternyata tidak berjalan sesuai

dengan yang direncanakan, baik dikarenakan oleh

adanya salah pemilihan warna cat dalam ruang-ruang

5

Page 6: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

atau bagian-bagian perpustakaan terhadap tujuan

penggunaan ruang tersebut ataupun masalah

sirkulasi udara akibat kurangnya penempatan

ventilasi atau air conditioner dalam suatu ruang.

Permasalahan yang kiranya merupakan sesuatu yang

bukan menjadi suatu konsentrasi bagi perpustakaan,

ternyata menjadi penyebab utama bagi pemustaka.

Keadaan seperti ini banyak terjadi dan penulis

merasa perlu untuk mengetahui mengenai perihal

bagaimana hubungan kenyamanan pengunjung dengan

desain interior perpustakaan Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Penulis memilih

judul “Pengaruh Desain Interior Terhadap

Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan

sebelumnya, maka ditetapkan rumusan masalah

penelitian ini adalah “sejauh mana dan bagaimana

desain interior berpengaruh pada tingkat

kenyamanan pemustaka di Perpustakaan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

difokuskan pada elemen-elemen desain interior yang

6

Page 7: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

terdiri dari ruang (tata letak), pencahayaan, suhu

udara, dan kenyamanan?”

Masalah diuraikan sebagai berikut :

1. “Bagaimana pengaruh ruang (tata letak)

terhadap kenyamanan pemustaka?”

2. “Bagaimana pengaruh pencahayaan

perpustakaan terhadap kenyamanan

pemustaka?”

3. “”Bagaimana pengaruh suhu udara di

perpustakaan terhadap kenyamanan

pemustaka?”

4. “Sejauh mana pengaruh elemen-elemen

tersebut terhadap kenyamanan pemustaka?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh desain interior di Perpustakaan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

terhadap kenyamanan pemustakanya.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Secara teoritis:

7

Page 8: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Dengan melakukan penelitian ini, penulis

mengharapkan manfaat perkembangan pengetahuan

dalam aspek teoritis Ilmu Perpustakaan dan

menjadikan salah satu contoh implikasi

keilmuwan yang berhubungan dengan pengembangan

suatu bangunan menyesuaikan dengan aturan yang

berlaku dan kepentingan pemustaka.

b. Secara praktisi :

a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumbangsih pemikiran bagi Perpustakaan Dinas

Kelautan dan Perikanan dalam mengembangkan dan

membenahi desain interiornya terhadap

kenyamanan pemustaka.

b) Sebagai tambahan acuan atau referensi dalam

penelitian keilmuan Ilmu Perpustakaan

berkenaan dengan Desain Interior.

1.5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengambil tempat di Perpustakaan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

yang bertempat di Jalan Imam Bonjol No. 134

Semarang, Jawa Tengah. Waktu penelitian yang

dibutuhkan adalah empat bulan dimulai dari bulan

Februari dan selesai pada bulan Juni.

Rincian waktu penelitian dijelaskan sebagai

berikut:

8

Page 9: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Sarana dan prasarana di perpustakaan

-gedung-desain interior/tata ruang-fasilitas/perabotan-layanan perpustakaan-koleksi/buku & nonbuku

Terdiri atas aspek-aspek

Desain interior perpustakaan

Tata ruang

pencahayaan

Tata suara

Suhu udara

Kualitas udarakenyamanan

objek

kenyamanan pemustaka

Aspek-aspek kenyamanan

Keadaan empiris/keadaan sebenarnya

Kriteria kenyamanan

Agenda Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4Observasi LapanganPenelitian LapanganPembagian Kuisioner

Analisis Data

1.6. Kerangka Pikir

9

Page 10: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

kenyamanan pemustaka

berpengaruh

nyaman Tidak nyaman

Evaluasi & Pembenahan

Aspek-aspek kenyamanan

Diketahui dari lapangan, bahwa tidak semua

pemustaka merasa nyaman dengan ruang perpustakaan

yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Jawa Tengah oleh sebab yang beragam, diantaranya

pendapat pemustaka yang menyatakan perpustakaan

yang memiliki tata ruang yang membuat jenuh dan

yang lainnya. Meski demikian, perpustakaan telah

dibuat sedemikian rupa dengan berdasarkan standar

yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Daerah dan

pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan gedung

Dinas Kelautan dan Perikanan beserta perpustakaan.

Sedangkan penataan interiornya sendiri berdasarkan

elemen yang di antaranya terdapat pencahayaan,

tata suara, suhu udara, dan lainnya.

Di tambah lagi dengan seiring perkembangan

jaman, terdapat perkembangan dalam kreativitas

desain interior yang benar-benar mampu disesuaikan

dengan tingkat latar belakang pemustakanya,

seperti yang telah diaplikasikan ke banyak

perpustakaan. Contohnya ialah pada layanan anak-

anak perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah yang

telah disesuaikan dengan kebutuhan informasi anak-

anak dan psikologi pemustakanya, maka dibuatlah

warna-warna terang dan ceria yang mengedepankan

10

Page 11: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

kreativitas agar pemustaka merasa nyaman

memanfaatkan bahan koleksi yang tidak hanya berupa

buku, tetapi juga koleksi pandang dengar (audio

visual). Banyak pula perpustakaan perguruan tinggi

negeri dan sekolah yang juga mengubah desain

interior dan dekorasi interior yang kiranya sesuai

dengan latar belakang pemustakanya.

Sehingga hal inilah yang membuat kunjungan

pemustaka pun meningkat dan pemustaka merasa

nyaman dalam kegiatannya memanfaatkan koleksi

bahan pustaka dan meningkatkan loyalitas pemustaka

perpustakaan tersebut. Nyaman dan tidak nyamannya

pengguna di perpustakaan selain karena berbagai

latar belakang, juga bisa berdasarkan aspek

psikologi yang juga berhubungan dengan desain

interior tersebut, terutama hubungannya dengan

warna cat ruangan, tata cahaya yang masuk ke

gedung atau ruangan dan tata suara. Dekorasi

interior secara langsung ikut berperan dalam

kenyamanan ini, dan nantinya masuk ke dalam elemen

kenyamanan pada desain interior.

1.7. Hipotesis Penelitian

11

Page 12: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Hipotesis menurut Lungberg dalam Martono

“merupakan sebuah generalisasi yang bersifat

tentatif, sebuah generalisasi tentatif yang valid

yang masih harus diuji.”

Dalam penelitian kuantitatif ditentukan

hipotesis sebagai berikut:

1. H1: terdapat pengaruh desain interior

terhadap kenyamanan pemustaka dalam

memanfaatkan fasilitas dan layanan

perpustakaan di Perpustakaan Dinas

Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah

Semarang.

2. H0: tidak terjadi suatu pengaruh apapun

mengenai desain interior terhadap

kenyamanan perpustakaan sehingga pemustaka

tidak memiliki hambatan apapun mengenai

kenyamanannya dalam pemanfaatan koleksi di

Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan

Jawa Tengah Semarang.

1.8. Batasan Istilah

Untuk menghindari adanya salah pengertian,

berikut dibuat batasan istilah berdasarkan

pendapat para ahli dan peraturan perundang-undang.

Istilah yang dijabarkan sebagai berikut:

12

Page 13: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

1.Perpustakaan khusus adalah perpustakaan milik

sebuah departemen, lembaga negara, lembaga

pendidikan, organisasi massa, militer,

industri, maupun perusahaan swasta (Sulistyo

Basuki, 1993: 49).

2.Desain interior merupakan suatu bidang

keilmuan yang mempelajari hubungan antara

bangunan (arsitektur) dengan manusia yang

melakukan aktifitas tertentu di dalamnya

3. Kenyamanan yang dimaksud disini ialah

sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang bersifat

individual dan holistik (Kolcaba, 2003).

4.Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu

perseorangan, kelompok orang, masyarakat,

atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas

layanan perpustakaan (UU Nomor 43 Tahun 2007

tentang Perpustakaan, 2008: 4).

13

Page 14: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Perpustakaan

Adjat dalam Soeatminah menjabarkan perpustakaan

adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan

14

Page 15: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan

koleksi pustaka tersebut (1992: 32). Dalam

perkembangannya dan penyesuaiannya dengan

melejitnya perkembangan IT, terdapat pula pendapat

yang menyatakan bahwa perpustakaan tidak hanya

menjadi tempat penyimpanan buku semata, melainkan

menjadi tempat pengguna (user) mampu menciptakan

lagi sesuatu yang mampu dibaca dan digunakan orang

lain (Suwarno, 2013: 16). Diteruskan dalam

bukunya, “Perpustakaan merupakan salah satu pusat

informasi. Perpustakaan menghimpun, mengelola,

menyimpan, melestarikan, menyajikan, serta

memberdayakan informasi” (Suwarno, 2013: 55).

UU Nomor 43 Tahun 2007 disebutkan pula mengenai

pengertian perpustakaan dalam Pasal 1 bahwa

“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi

karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam

secara profesional degan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendstidikan, penelitian,

pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka” (2014: 3).

Dari penjabaran pendapat di atas didapat

kesimpulan bahwa Perpustakaan bukan hanya sebuah

ruang yang digunakan untuk menyimpan buku seperti

sebuah gudang dalam paradigma lama saja, tetapi

juga menjalankan fungsi-fungsi yang telah

15

Page 16: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

ditetapkan dalam hal kebutuhan informasi

pemustakanya sebagai pusat penyimpanan dan

penyebarluasan informasi.

2.2. Fungsi Perpustakaan

Basuki dalam Suwarno menyatakan fungsi

perpustakaan adalah sebagai berikut:

a.Fungsi simpan karya yaitu fungsi perpustakaan

untuk menyimpan karya masyarakat.

b.Fungsi informasi yaitu perpustakaan yang

memberikan informasi yang dikelola

perpustakaan kepada pemustakanya.

c.Fungsi pendidikan, yaitu fungsi yang

menunjang sistem pembelajaran yang

dicanangkan oleh pemerintah.

d.Fungsi rekreasi sebagai tempat yang menjadi

rekreasi bagi pemustakanya dengan memberikan

fasilitas yang baik dan bacaan yang

menghibur.

e.Fungsi kultural, yaitu fungsi perpustakaan

sebagai media dalam rangka mengembangkan

berbagai kebudayaan yang dituangkan dalam

suatu karya.

(2013: 20-21)

16

Page 17: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Sedangkan Suwarno sendiri berpendapat bahwa

terdapat paradigma baru fungsi perpustakaan yang

dituntut untuk mengikuti perkembangan IT, di

antaranya sebagai berikut:

1.Simpan saji karya, yaitu fungsi perpustakaan

sebagai tempat menyimpan suatu karya.

2.Pusat Sumber Daya Informasi (SDI), maksudnya

adalah perpustakaan menjadi pusat yang

berfungsi untuk menggali dan mengelola

informasi untuk dijadikan bahan bagi

pemustaka yang kemudian menghasilkan karya

baru. Karya tersebut dapat diakses oleh

pemustaka lain sebagai informasi yang baru.

3.Pusat sumber belajar dan penelitian

masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang

cerdas dan berpengetahuan luas.

4.Rekreasi dan re-kreasi, yaitu fungsi sebagai

tempat yang nyaman dan menyajikan informasi-

informasi yang sifatnya menyenangkan.

5.Mengembangkan kebudayaan, yaitu sebagai

tempat pengembangan kebudayaan melalui

informasi yang disajikan, serta penanaman

nilai-nilai kepada masyarakat melalui

berbagai kegiatannya yang berhubungan dengan

budaya.

(2013: 21-23).

17

Page 18: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

2.3. Jenis Perpustakaan

Berdasarkan berbagai hal seperti perbedaan

tujuan, organisasi induk, anggota, kebutuhan

informasi, tempat, dan koleksi bahan pustaka yang

dimiliki, terdapat pembagian jenis perpustakaan.

Berikut jenis perpustakaan yang ada dewasa ini

menurut Sulistyo Basuki:

1)Perpustakaan Internasional

Adalah perpustakaan yang merupakan bagian

sebuah organisasi internasional, biasanya

didirikan oleh dua negara atau lebih.

2)Perpustakaan Nasional

Perpustakaan nasional merupakan

perpustakaan utama dan paling komprehensif

yang melayani kebutuhan informasi dari

penduduk suatu negara. Fungsi utamanya adalah

menyimpan seluruh bahan pustaka yang tercetak

dan terekam yang diterbitkan dalam satu

negara.

3)Perpustakaan Umum

Merupakan perpustakaan yang

diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan

melayani umum.

4)Perpustakaan Swasta (Pribadi)

18

Page 19: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Dikelola pihak swasta atau pribadi dengan

tujuan melayani keperluan bahan pustaka bagi

kelompok, keluarga, atau individu tertentu.

5)Perpustakaan Khusus

Dapat merupakan perpustakaan sebuah

departemen, lembaga negara, lembaga

penelitian, organisasi massa, militer,

industri, maupun perusahaan swasta.

6)Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan yang tergabung pada sebuah

sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah

yang bersangkutan, bertujuan utama membantu

sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah

dan tujuan pendidikan.

7)Perpustakaan Perguruan Tinggi

Ialah perpustakaan yang terdapat pada

perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun

lembaga yang berafiliasi dengan perguruan

tinggi. Tujuan utamanya ialah membantu

perguruan tinggi mencapai tujuannya yang

dikenal dengan sebutan Tri Darma.

(1993: 42-51)

2.4. Pengertian Perpustakaan Khusus

19

Page 20: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Perpustakaan khusus mempunyai tugas melayani

suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki

kesamaan dalam kebutuhan dan minat terhadap bahan

pustaka dan informasi (Soeatminah, 1992: 35).

Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,

dibahas pula mengenai perpustakaan khusus yang

menyebutkan bahwa “perpustakaan khusus adalah

perpustakan yang diperuntukkan secara terbatas

bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah,

lembaga masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga

keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain”

(2014: 4), dan bahwa perpustakaan khusus

memberikan layanan dengan lingkungan yang terbatas

dan bahan pustaka yang terbatas pula,

diselenggarakan sesuai dengan standar nasional

perpustakaan dengan bantuan pemerintah baik

pemerintah pusat maupun daerah, dapat berupa

pemberian teknis, pengelolaan, dan/atau

pengembangan perpustakaan (2014: 20-21).

Terdapat ciri utama dalam perpustakaan khusus

yang dipaparkan :

a.Buku yang terbatas pada satu atau beberapa

disiplin ilmu saja.

b.Keanggotaan perpustakaan terbatas pada

sejumlah anggota yang ditentukan oleh

20

Page 21: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

kebijakan erpustakaan atau kebijakan badan

induk.

c.Peran utama pustakawan ialah melakukan

penelitian kepustakaan untuk anggota.

d.Tekanan koleksi bukan pada buku melainkan

pada majalah, pamflet, paten, laporan

penelitian, abstrak, atau indeks karena jenis

tersebut umumnya informasinya lebih mutakhir

dibandingkan buku.

e.Jasa yang diberikan lebih mengarah pada minat

perorangan, misalnya pada layanan pengiriman

fotokopi artikel berdasar kepeminatan

pemustaka.

(Basuki, 1993: 49)

Dari pendapat yang telah dikutip sebelumnya,

dapat disimpulkan bahwa perpustakaan khusus adalah

milik lembaga atau instansi tertentu, yang

beranggotakan pada kalangan terbatas, dan memiliki

layanan serta bahan pustaka yang berbeda pula

dibandingkan perpustakaan lain dengan mengikuti

standar nasional perpustakaan.

2.5. Macam Perpustakaan Khusus

Terdapat tiga macam perpustakaan berdasarkan

pendapat Soeatminah, meliputi:

21

Page 22: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

a.Perpustakaan Khusus Bidang Ilmu/Profesi.

Ialah perpustakaan yang didirikan oleh suatu

lembaga atau asosiasi masyarakat khusus

dengan keahlian atau profesi yang sama.

Perpustakaan tersebut digunakan untuk

menghimpun koleksi salah satu bidang ilmu

pengetahuan atau salah satu profesi.

b.Perpustakaan Khusus Perkantoran. Merupakan

milik kantor pemerintahan atau swasta yang

dalam tugasnya melaksanakan pemenuhan

kebutuhan informasi yang berkaitan dengan

tugas kantor yang bersangkutan, dan

dilengkapi dengan koleksi peraturan

perundangan, laporan kegiatan, laporan

penelitian, dan lain-lain.

c.Perpustakaan Khusus Perusahaan. Koleksinya

terdiri dari buku-buku yang dapat memberikan

informasi untuk meningkatkan dan melancarkan

kegiatan perusahaan seperti pengetahuan

administrasi, produk, pemasaran dan lainnya.

(1992: 36-37)

Dalam penelitian ini, yang dimaksud

perpustakaan khusus ialah perpustakaan kantor,

dikarenakan induk yang membawahi perpustakaan

22

Page 23: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

adalah Dinas Kelautan dan Perikanan yang menjadi

institusi pemerintahan. Terdapat perbedaan bahwa

perusahaan yang dimaksud bukan institusi yang

dibawahi pemerintah melainkan swasta, sehingga

macam perpustakaannya pun dibedakan.

2.6. Pengertian Desain Interior

Menurut pendapat Ching, pengertian desain

interior adalah sebagai berikut “Interior design is the

planning, layout, and design of the interior spaces within buildings.

These physical settings satisfy our basic need for shelter and

protection, set the stage for and influence the shape of our

activities, nurture our aspirations, express the ideas that

accompany our actions, and affect our outlook,mood, and

personality. The purpose of interior design, therefore, is the

functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological

enhancement of the quality of life in interior spaces (Desain

Interior adalah merencanakan, menata, dan

merancang ruang-ruang interior dalam bangunan.

Tatanan fisik diatas dapat memenuhi kebutuhan

dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung,

menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk

aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan

ide-ide yang menyertai segala tindakan,

mempengaruhi penampilan, perasaan, dan

kepribadian. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan

23

Page 24: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

desainer interior adalah untuk memperbaiki fungsi,

memperkaya nilai estetis dan meningkatkan aspek

psikologis dari ruang interior)” (2012: 37).

Dapat diketahui bahwa desain interior sendiri

ialah subjek yang berhubungan dengan perencanaan

suatu gedung atau ruang dan hal ini tidak lepas

dari bentuk fisik perpustakaan, ditujukan untuk

memberi nilai tambah bagi suatu ruang dalam hal

fungsi, estetika, dan psikologi pemustaka.

2.7. Desain Interior Perpustakaan

Sedangkan interior desain perpustakaan sendiri

dijelaskan sebagai berikut, “The subject of interior

design is relevant to both planning new and expanded library

buildings and to renovating existing library spaces (subjek dari

desain interior berhubungan baik dengan

perencanaan baru dan penambahan bangunan

perpustakaan dan untuk memperbaharui keberadaan

ruang perpustakaan)” (Brown, 2002: 7).

Suwarno menyatakan bahwa “Gedung dan ruangan

yang memadai dan cukup menampung koleksi pembaca,

layanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka, dan

kegiatan administrasi”(2009: 35). Penataan ruang

perlu kiranya direnungkan agar desain ruangan

menjadi kondusif dan menunjang cita-cita

perpustakaan, implikasinya pada kenyamanan

24

Page 25: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

pemustaka dalam membaca, dan menghindari penataan

ruang yang menimbulkan rasa bosan dan jenuh bagi

user akibat penyekatan ruang dengan sekat-sekat

mati dan menutupi pandangan (Suwarno, 2009: 101).

2.8. Elemen-Elemen Desain Interior

Terdapat elemen-elemen yang membentuk desain

interior, namun yang penulis kaji dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1)Ruang (Tata Letak)

Berkenaan dengan penataan ruang pada

perpustaakan sehingga pemustaka tidak

membutuhkan penunjuk arah atau denah gedung.

Penataan ruang yang baik membuat pemustaka

tidak merasa bingung sehingga bisa langsung

memilih ruang layanan yang sesuai dengan

kebutuhannya.

2)Pencahayaan

Umumnya penggunaan pencahayaan di

perpustakaan akan lebih banyak, baik cahaya

buatan maupun cahaya alami dengan penerapan

jendela dan ventilasi untuk membantu

pemustaka dalam menentukan kegiatan selama

berada di perpustakaan. Pada perpustakaan

modern, dibutuhkan tingkatan pencahayaan

untuk kebutuhan pemustaka dan pustakawan yang

25

Page 26: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

mungkin berbeda, seperti pencahayaan pada

ruang baca dan ruang teknis misalnya.

3)Tata Suara

Dikhususkan pada ruang sirkulasi dan ruang

referensi dimana terjadi banyak interaksi

antara pemustaka dan pustakawan. Pengaturan

dibutuhkan untuk menghindari kebisingan dan

gaung yang akan mengganggu pemustaka yang

membutuhkan suasana tenang dan membedakan

kebutuhan pemustaka yang sedang berdiskusi

dan yang individu.

4)Suhu Udara

Tidak hanya dibutuhkan oleh pemustaka namun

juga untuk menghindari kerusakan bahan

pustaka, sehingga dibutuhkan suhu tertentu

untuk bahan pustaka. Standar kenyamanan suhu

udara di negara Indonesia berpedoman pada

standar Amerika (ANSI/ ASHARE, 1992; 55 dalam

Karyono T.H. 2001). Mereka merekomendasikan

suhu nyaman 22,5 oC – 26 oC atau

disederhanakan menjadi 24 oC atau rentang 22

oC hingga 26 oC

5)Kualitas Udara, tidak hanya mengenai

sirkulasi udara yang baik tetapi juga

mengenai yang berhubungan dengan psikologi

pemustaka. Aroma pengharum ruangan mulai

26

Page 27: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

digunakan oleh perpustakaan untuk membuat

nyaman pemustaka sehingga didapat kesan

rileks selama memanfaatkan fasilitas

perpustakaan.

6)Kenyamanan.

Sulistyo dalam Sinttyauw menyatakan bahwa

“Perencanaan gedung yang baik akan

menghasilkan tempat kerja yang efisien,

nyaman, dan menyenangkan bagi staf

perpustakaan maupun pengunjung” (1991: 303).

Rasa nyaman yang didapat oleh pemustaka

mengindikasikan pelayanan perpustakaan

tersebut yang sangat baik dan maju, dan juga

terdapat loyalitas yang tinggi. Pemustaka

tidak hanya sekedar berkunjung ke

perpustakaan saja melainkan juga memanfaatkan

fasilitasnya dengan maksimal dikarenakan

sudah mendapatkan kenyamanan tersebut.

(Kugler dalam Sainttyauw, 2013: 5-9).

2.9. Pengertian Kenyamanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenyamanan

berarti “keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan”,

yang dapat diartikan sebagai keadaan segar atau

sejuk yang dialami oleh fisik beserta panca

inderanya.

27

Page 28: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

“Kenyamanan adalah suatu keadaan lingkungan

yang memberi rasa yang sesuai kepada panca indera

dan antropemetry disertai fasilitas yang sesuai

dengan kegiatannya. Antropemetry adalah proporsi

dan dimensi tubuh manusia serta karakter

fisiologis lain-lainnya dan sanggup

berhubungan dengan berbagai kegiatan manusia yang

berbeda-beda dan mikro lingkungan” (Weisman dalam

Tistaningtyas, 2002:13 ). Kenyamanan terjadi

setelah ditangkap melalui penglihatan oleh rnata,

pendengaran oleh telinga, penciuman oleh hidung,

perabaan oleh kulit, dan pengecapan oleh mulut

(Tistaningtyas, 2002: 13).

Sedangkan Kolcaba dalam Bangun menjelaskan

bahwa kenyamanan sebagai “suatu keadaan telah

terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat

individual dan holistik” (2003: 10), sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa kenyamanan adalah

suatu keadaan panca indera manusia yang tenang dan

sehat, disertai oleh fasilitas yang sesuai dengan

kegiatannya disebabkan telah tercapainya kebutuhan

dasar manusia.

2.10. Aspek-Aspek Kenyamanan

28

Page 29: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Terdapat aspek dalam kenyamanan yang dijelaskan

sebagaimana berikut :

1)Kenyamanan fisik berkenaan dengan sensasi

tubuh individual.

2)Kenyamanan psikospiritual berkenaan dengan

internal diri, meliputi konsep diri, harga

diri, makna kehidupan, seksualitas dan

hubungan.

3)Kenyamanan lingkungan berkenaan dengan

lingkungan. Kondisi ini berhubungan antara

panca indera dan pengaruh dari luar manusia

seperti temperatur, suhu, atau udara.

4)Kenyamanan sosial kultural berkenaan dengan

interpersonal, maksudnya hal-hal yang

berhubungan dengan orang lain seperti

keuangan, perawatan kesehatan, individu, dan

lainnya.

(Kolcaba dalam Bangun, 2014: 11-12).

2.11. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai desain interior memang

sudah banyak dilakukan sebelumnya, dan dengan

kajian yang tidak sedikit, seperti pada penelitian

yang dilakukan oleh Galuh Paramita Swasti (2011)

dengan judul “Desain Interior Ruang Layanan

29

Page 30: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kudus” dan

bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka

terhadap desain interior layanan. Penelitian

tersebut mendapat hasil bahwa terdapat tanggapan

positif mengenai desain interior di KPAD Kabupaten

Kudus sehingga bisa ditarik kesimpulan mengenai

keberhasilan desain interior ruang layanan dalam

memberikan kenyamanan bagi pemustaka.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Dwi

Andriyanto (2011) tentang “Pengaruh Desain

Interior Terhadap Minat Berkunjung Pemustaka di

Layanan Remaja dan Anak-Anak Perpustakaan Daerah

Propinsi Jawa Tengah Semarang” yang bertujuan

mengetahui pengaruh desain interior terhadap minat

kunjung pemustaka di layanan remaja dan anak-anak.

Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa

terdapat signifikansi antara variabel desain

interior dengan minat berkunjung pemustaka di

layanan remaja dan anak-anak Perpustakaan Daerah

Propinsi Jawa Tengah Semarang.

Dalam penelitian Eka Susanti dan Budiono (2014)

yang dimuat dalam Jurnal Sains dan Seni Pomit

dengan judul “Desain Interior Perpstakaan Sebagai

Sarana Edukasi dan Hiburan dengan Konsep Post

Modern” yang mengkaji mengenai bagaimana

memberikan kenyamanan dan keleluasaan kreativitas

30

Page 31: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

dan edukasi pengguna melalui desain interior ini

memiliki empat kesimpulan sebagai berikut:

1.Dalam desain interior perpustakaan,

perencanaan desain interior ruang dan pembentukan

suasana ruang sangat penting dalam pemberian

kenyamanan.

2.Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya

minat baca di masyarakat adalah kurang

terakomodasinya fasilitas perpustakaan yang dapat

mempengaruhi animo masyarakat.

3.Cenderung terdapat paradigma lama di

masyarakat mengenai perpustakaan yang terkesan

membosankan, kaku dan formal tidak mutlak dapat

diselesaikan melalui perencanan konsep interior.

4.Fenomena kurangnya minat baca banyak terjadi

pada generasi muda, sehingga untuk meningkatkan

kembali minat baca tersebut dimunculkan interior

dengan pendekatan konsep Post Modern yangbebas,

kreatif, dan out of box sesuai dengan karakteristik

generasi muda.

Lain halnya dengan evaluasi yang dilakukan

Yustina Eriani (2010) dengan judul “Evaluasi

Desain Interior Ruang Baca Perpustakaan MAN

Yogyakarta III” yang bertujuan untuk mengevaluasi

desain interior di ruang baca perpustakaan.

Penelitian tersebut memberikan hasil mengenai

31

Page 32: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

letak perabot, pewarnaan, dan sirkulasi udara yang

telah memenuhi standar sementara pencahayaan masih

kurang sesuai.

32

Page 33: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain dan Jenis Penelitian

Pengertian desain penelitian menurut Thyer

dalam Widi (2010: 211-212) adalah “sebagai suatu

kerangka kerja atau cetak biru (blueprint) yang

merinci secara detail prosedur yang diperlukan

untuk memperoleh informasi guna menjawab masalah

riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan

bagi pengambilan keputusan”.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian

kuantitatif dengan mencari data di lapangan untuk

mengetahui faktor, unsur bentuk, dan suatu sifat

dari fenomena di masyarakat (Nazir dalam Atmanta,

2010: 27). Kemudian jenis penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif,yakni metode

yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia

atau objek di masa sekarang. Tujuan penelitian ini

33

Page 34: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

untuk membuat deskripsi variabel mengenai pengaruh

desain interior terhadap kenyamanan pemustaka di

Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Jawa Tengah Semarang.

Sementara penelitian kuantitatif itu sendiri

diidentifikasikan oleh Danim sebagai “proses kerja

yang berlangsung secara ringkas, sempit, dan

reduksionis. Reduksionisme melibatkan pembedahan

atas keseluruhan menjadi bagian-bagian, yang

bagian-bagian itu dapat diuji secara kuantitatif”

(2013: 5).

Selanjutnya dijelaskan lebih rinci bahwa

penelitian kuantitatif dilaksanakan untuk

menjelaskan, menguji hubungan-hubungan antara

fenomena, dan menentukan kausalitas dari variabel-

variabel untuk menguji teori yang telah ada, dan

menggunakan penalaran deduksi. Penelitian

kuantitatif penuh dengan objektivitas yang

diperoleh melalui instrumen yang telah diuji

validitas dan reabilitasnya.

3.2. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang memiliki

kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

34

Page 35: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono dalam

Haryono, 2012:56)

Yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian

ini adalah pengunjung Perpustakaan Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Semarang dengan

tidak dibatasi kriterianya.

3.3. Sampel

Secara umum, sampel dapat dijelaskan sebagai

bagian kecil dari populasi (Umar, 2007: 77).

Sedang menurut Rahmat, sampel merupakan “sub dari

seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari”

(2013: 114).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan bagian representatif dari populasi yang

telah dipilih peneliti. Syarat sampel adalah

sebagai berikut:

1. Sampel penelitian tidak dibatasi pada

mayoritas pengunjung perpustakaan tetapi

juga pemustaka dari luar, seperti

mahasiswa jurusan Kelautan dan Perikanan

atau anggota koperasi yang terdiri dari

nelayan dan petani ikan.

2. Merupakan pemustaka aktif dan potensial di

perpustakaan tersebut di berbagai layanan.

35

Page 36: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

3.4. Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel menggunakan aksidental

yang meupakan teknik sampling dengan mengambil

siapa saja responden yang kebetulan ada sehingga

semua pengunjung Perpustakaan Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Tengah memiliki kesempatan

yang sama untuk menjadi responden.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

3.5.1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan

pengamatan langsung pada objek dan

subjek penelitian dan melakukan

pencatatan secara sistematis tentang

fenomena yang terjadi di lapangan.

Observasi ini dilakukan sebagai studi

pendahuluan mengenai desain interior di

Perpustakaan Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Tengah Semarang.

3.5.2. Studi Dokumentasi

Dokumen adalah catatan tertulis

mengenai berbagai kegiatan atau peristiwa

waktu yang lalu (Sunyoto, 2013: 64).

36

Page 37: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Studi dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan berdasarkan data

sekunder yaitu melalui penelitian

sebelumnya, jurnal yang memiliki tema

yang sama dengan penelitian, dan buku

koleksi yang bersangkutan dengan tema

desain interior perpustakaan.

3.5.3. Angket

Angket adalah “daftar pertanyaan yang

di distribusikan melalui pos untuk diisi

dan dikembalikan atau dapat juga dijawab

di bawah pengawasan peneliti” (Nasution,

2011: 128).

Dalam penelitian ini, angket

disebarkan pada responden yang telah

ditetapkan dalam waktu tertentu dengan

pertanyaan-pertanyaan yang telah

dirancang menggunakan variabel-variabel

sebelumnya. Pertanyaan yang dituliskan

peneliti dalam angket merupakan

pertanyaan yang merupakan kombinasi,

terbagi atas :

a. Angket tertutup

“Angket tertutup terdiri atas

pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai

37

Page 38: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

pilihan” (Nasution, 2011: 129).

Pertanyaan ini dipilih karena

menganggap responden cukup

mengetahui atau menguasai materi

yang ditanyakan.

b. Angket terbuka

Angket terbuka memberi

kesempatan penuh memberi jawaban

yang dirasa perlu oleh responden

tersebut (Nasution, 2011: 129),

seperti kritik dan saran atau

harapan akan perpustakaan ideal

responden.

Adapun dalam penelitian ini digunakan dua

sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

Sumber data dijabarkan sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat

dari sumber pertama baik dari individu

atau perseorangan seperti hasil dari

wawancara atau hasil pengisian kuisioner

yang biasa dilakukan peneliti (Umar, 2007:

42). Data primer dalam penelitian ini

menggunakan angket yang dibagikan pada

responden dengan sejumlah pertanyaan yang

telah dipilih oleh peneliti berdasarkan

38

Page 39: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

keadaan yang ada dan hasil pengamatan

serta pencatatan saat observasi terhadap

desain interior perpustakaan.

2. Data Sekunder

“Data sekunder adalah data primer yang

telah diolah lebih lanjut dan disajikan

baik oleh pihak pengumpul data primer atau

oleh pihak lain misalnya dalam bentuk

tabel-tabel atau diagram-diagram” (Umar,

2007: 42). Yang dimaksud data sekunder

dalam penelitian ini ialah buku-buku

mengenai penelitian yang bersangkutan,

referensi penelitian sebelumnya yang

berupa skripsi dan jurnal, serta artikel-

artikel yang dapat membantu jalannya

penelitian.

3.6. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah melakukan analisis data

dengan metode dan cara tertentu yang telah

diberlakukan peneliti. Data yang digunakan adalah

data ordinal, yaitu data yang diperoleh dengan

cara kategorisasi dan klasifikasi. Dan dikarenakan

penelitian ini merupakan kuantitatif, maka

pengolahan data menggunakan analisis regresi,

yaitu analisis yang bertujuan mengetahui pengaruh

39

Page 40: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

suatu variabel terhadap variabel lain, yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh

variabel desain interior sebagai variabel

independent terhadap variabel kenyamanan sebagai

variabel dependent.

3.7. Analisis Data

Analisis data adalah “proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan dalam unit-unit,

melakukan sintesis, menyusun dalam pola, memilih

yang penting dan yan akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri ataupun orang lain” (Saebani & Nurjaman,

2013: 105).

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data

meliputi tiga langkah sebagai berikut:

1. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan antara lain

dengan mengecek kelengkapan identitas

pengisi berupa nama, alamat, pekerjaan,

atau usia. Instrumen anonim tidak

diperbolehkan. Mengecek kelengkapan data,

40

Page 41: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

artinya memeriksa isi instrumen

pengumpulan data, dalam hal ini kuisioner,

apakah pertanyaan terisi semua atau

terdapat halaman dan kertas yang sobek

atau hilang. Kekurangan atau hilang

halaman menjadikan terulangnya pengisian

data.

2.Tabulasi

Tabulasi adalah penyajian data dalam

bentuk tabel sehingga memudahkan pembaca

dalam memahami laporan penelitian

tersebut. Kegiatan tabulasi meliputi

pemberian skor terhadap item-item yang

perlu diberi skor, pemberian kode terhadap

item yang tidak diberi skor, mengubah

jenis data, menyesuaikan atau memodifikasi

dengan teknik analisis yang akan

digunakan, dan memberikan kode dalam

hubungan dengan pengolahan data jika

menggunakan komputer.

3.Setelah penyajian data telah siap dan

matang, maka data diterapkan sesuai dengan

pendekatan penelitian. Pendekatan

penelitian ini adalah deskriptif, sehingga

data yang telah ditabulasi diceritakan

41

Page 42: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

atau dideskripsikan sesuai hasil untuk

kemudian diambil sebagai simpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Andriyanto, Dwi. 2011. “Pengaruh Desain Interior

Terhadap Minat Berkunjung Pemustaka di Layanan

Remaja dan Anak-Anak Perpustakaan Daerah Propinsi

Jawa Tengah Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas

Ilmu Budaya UNDIP.

Atmanta, Igniasius Tri Sunarna. 2010. “Persepsi

Pengguna Terhadap Desain Interior Perpustakaan di

42

Page 43: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta”.

Skripsi, Semarang: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP.

Bangun, Eva Violesta. 2014. Pengaruh Warna Ruang Kerja

Terhadap Kenyamanan Dosen Departemen Psikologi

Industri Dan Organisasi Fakultas Psikologi USU.

Skripsi. Medan: Fakultas Psikologi USU.

Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Brown, Carol L. (2002). “Interior Design for

Libraries:Drawing on Function and Appeal.” Sumber

<http://libgen.org/book/index.php?

md5=6067D62A10510FC5EFAFE7C4276665BB>. Diunduh [20

Oktober 2014].

Ching, Francis D.K., Chorky Bingeli. (2012). “Interior

Design Ilustrated 3rd Edition.” Sumber

<http://libgen.org/book/index.php?

md5=bb36fc1e98dd05d24c299fe994025803>. Diunduh [20

Oktober 2014].

Nasution, S. 2011. Metode Research (Penelitian Ilmiah).

Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmat. 2013. Statistika Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.

Bandung: Penerbit Alfabeta

43

Page 44: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Saebani, Beni Ahmad dan Kada Nurjaman. 2012. Manajemen

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Sainttyauw, Adrina Ayu Candra Zelzi Jeint. 2014.

“Pengaruh Desain Interior Terhadap Kenyamanan

Pengguna di Perpustakaan Universitas 17 Agustus

1945 Surabaya,” dalam Jurnal Unair. Vol. 2 / No. 1 /

Pub. 2013-01 / Libri-Net. Surabaya: Universitas

Airlangga Surabaya.

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan, dan

Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.

Sunyoto, Danang. 2013. Metode dan Instrumen Penelitian

Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: CAPS.

Susanti, Eka dan Budiono. 2014. “Desain Interior

Perpstakaan Sebagai Sarana Edukasi dan Hiburan

dengan Konsep Post Modern” dalam Jurnal Sains dan

Seni Pomit. Vol. 1 / No. 1. Surabaya: Institut

Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta:

Sagung Seto.

____________. 2013. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

44

Page 45: Pengaruh Desain Interior terhadap Kenyamanan Pemustaka di Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah

Swasti, Galuh Paramita. 2011. “Desain Interior Ruang

Layanan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten

Kudus”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP

Tistaningtyas,Esti Yulistriani. 2002. “Fungsi Jalur

Pedestrian di Kawasan Simpang Lima Semarang pada

Malam Hari Ditinjau dari Aspek Kenyamanan dan

Visibilitas Penggunanya”. Tesis. Semarang: Fakultas

Arsitektur UNDIP.

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis

Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang

Perpustakaan.

45