Page 1
PEMANFAATAN SUMBER INFORMASI OLEH PEMUSTAKA
DI PERPUSTAKAAN HUKUM DANIEL S. LEV
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh :
RISKA MEIDIANA
NIM: 1113025100063
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2017 M
Page 5
i
ABSTRAK
Riska Meidiana (NIM: 1113025100063).
Pemanfaatan Sumber Informasi oleh Pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat, M.Hum. Jakarta: Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017.
Skripsi yang berjudul Pemanfaatan Sumber Informasi oleh Pemustaka di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ini bertujuan untuk mengungkap mengenai
pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev, dan untuk mengetahui pendapat pemustaka terhadap sumber informasi yang
disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan cara penarikan sampel dengan
menggunakan cara convenient atau accidential sampling, yaitu metode pemilihan
sampel tanpa memperhitungkan ciri-ciri populasi. Populasi dari penelitian skripsi ini
merupakan para anggota Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebanyak 192 orang,
kemudian penulis menarik sampel sebanyak 20% dari populasi tersebut, yaitu sekitar
40 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber informasi yang
paling banyak digunakan pemustaka pada umumnya adalah bidang ilmu hukum dan
politik, serta kategorisasi informasi hukum yang dimanfaatkan adalah hukum perdata.
Pendapat pemustaka terkait dengan sumber informasi yang tersedia di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev sudah memadai, serta informasi yang tersedia sudah relevan
dan selalu update bagi pemustaka.
Kata Kunci : Pemanfaatan Informasi, Pemustaka, Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Page 6
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil alamiin. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
tepat pada waktunya, tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Dan
atas pertolongan-Nya pula, penulis merasa banyak kemudahan dari berbagai pihak
manapun dalam proses pembuatan skripsi ini, sehingga semua kendala-kendala yang
ada telah terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman, yang menjadi inspirasi penulis untuk selalu mengembangkan diri
lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak.
Penulis menyadari bahwa karya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi isi maupun dari segi susunannya. Dikarenakan keterbatasan keilmuan
yang dimiliki, maka dari itu penulis meminta untuk dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan dan kekhilafan yang penulis buat.
Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang ada di bumi yang sempurna dan
manusia merupakan tempatnya salah dan khilaf atau lupa. Tidak lupa penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan dan
kesempurnaan skripsi yang telah dibuat.
Demi kelancaran proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa turut
serta doa dan dukungan yang orangtua berikan, yang berperan sangat besar bagi diri
Page 7
iii
penulis. Dimana setiap langkah untuk menuntu ilmu, selalu ada restu dan ridho yang
orangtua titipkan. Maka dari itu, karya skripsi ini didedikasikan khusus bagi orangtua
penulis, dengan penuh makna yang mendalam bahwa anaknya telah berusaha dan
mampu mencapai salah satu cita-cita yang mereka harapkan.
Tidak lupa penulis juga menghaturkan banyak terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini, yang senantiasa
memberikan bimbingan, dukungan, dan masukan sehingga skripsi ini telah
terselesaikan, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan besera jajarannya.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi.
4. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Kelas B.
5. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum., selaku Dosen Pembinging Skripsi yang telah
membimbing skripsi penulis serta memberikan arahan, masukan, dan waktu
luang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah banyak
memberikan pengetahuan, wawasan, serta dukungan dan semangat kepada
pada mahasiswanya.
Page 8
iv
7. Bapak Farli Elnumeri, S.S., M.Hum selaku Kepala Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev dan sebagai Presiden Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Indonesia (ISIPII) yang telah memberikan izin untuk penelitian,
membimbing, dan memberikan begitu banyak masukan dan kesempatam
kepada penulis untuk terus mengembangkan diri dan belajar berorganisasi.
8. Seluruh staff Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, Ka Gardin, Mba Dewi,
Arni Nirmala, Ka Acha, dan yang lainnya yang telah membantu penulis dalam
proses pembuatan skripsi.
9. Kepada orangtua, Ayahanda H. Abdul Mutholib dan Ibunda Hj. Maryanah,
yang selalu mendukung anak-anaknya. Kepada semua kakak dan abang, Bang
Jamal dan Istri, Mba Tia. Ka Rahma dan Suami, Bang Zainal. Ka Elly dan
Suami, Ka Aryo, yang telah mensupport penulis (si bungsu) untuk
menyelesaikan skripsi segera.
10. Kepada kaka mentor liqo, Ka Dina yang telah memberikan banyak inspirasi
spiritual, arahan dan bimbingan kepada penulis agar menjadi wanita yang
sholehah dan cerdas dalam segala bidang. Tidak lupa juga kepada teman-
teman liqo, Dila dan Adel yang juga membantu mendengarkan curahan hati
penulis terkait skripsi.
11. Kawan-kawan seperjuangan, khususnya para anggota “Kejers” (Hilda Safitri,
Fitri Vebiyanti, Fathiyatul Rizkiyah, Siti Sulanjari, Tia Mutiawati, Putri
Wulandari, Novi Anggraeni, Ka Gadis Shella Mutia, Najema Farhani, Mega
Apriani, Siti Mutiah Marisda Nihda) dan teman-teman JIPERS BEST kelas B
Page 9
v
yang telah sama-sama memberikan semangat kepada penulis untuk bisa lulus
skripsi dan wisuda bersama, aamiin YRA.
Akhir kata, penulis hanya dapat berdoa agar Allah SWT dapat membalas
semua kebaikan dari berbagai pihak yang telah membantu untuk penyelesaian skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri, maupun
kepada para pembaca. Aamiin ya Allah, Yaa Robbal Aalamiin.
Jakarta, 17 Agustus 2017
Riska Meidiana
Page 10
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ............................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
D. Definisi Istilah ................................................................................................. 8
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus .................................................................................... 11
1. Pengertian Perpustakaan Khusus ....................................................... 11
2. Ciri – Ciri Perpustakaan Khusus ........................................................ 12
B. Informasi ........................................................................................................ 13
1. Pengertian Informasi .......................................................................... 13
2. Sumber – Sumber Informasi .............................................................. 16
C. Pemanfaatan ................................................................................................... 22
D. Kebutuhan Informasi ..................................................................................... 28
1. Pengertian Kebutuhan Informasi........................................................ 28
2. Undang – Undang yang Mengatur tentang Kebutuhan Informasi ..... 34
E. Pemustaka atau Pengguna Perpustakaan ........................................................ 37
F. Kendala Pemustaka dalam Pencarian Informasi ............................................ 38
G. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 40
Page 11
vii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian................................................... 43
B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 44
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 45
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian ................................................................................... 50
1. Sejarah Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ..................................... 50
2. Jam Buka dan Lokasi Perpustakaan ................................................... 53
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev .................. 53
4. Visi dan Misi PerpustakaanHukum Daniel S. Lev............................. 55
5. Koleksi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ..................................... 56
6. Layanan Perpustakaan ........................................................................ 57
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 58
1. Pengantar Kuesioner .......................................................................... 59
a. Profil responden ..................................................................... 59
b. Informasi kunjungan dan cara penelusuran informasi
responden ............................................................................... 63
2. Pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka ................................ 68
3. Pendapat pemustaka terkait sumber informasi yang tersedia ............ 78
a. Pemanfaatan sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan
pemustaka ............................................................................... 78
b. Kendala pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi .. 95
C. Pembahasan .................................................................................................. 101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 114
B. Saran ............................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 119
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Page 12
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev .......................... 55
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 60
Tabel 4.3 Usia Responden.......................................................................................... 60
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ................................................................ 61
Tabel 4.5 Asal Institusi Responden ............................................................................ 62
Tabel 4.6 Mengetahui Keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev .................. 64
Tabel 4.7 Frekuensi Kunjungan ................................................................................. 65
Tabel 4.8 Sumber Informasi tentang Keberadaan Perpustakaan ............................... 66
Tabel 4.9 Tujuan Mencari Informasi ......................................................................... 67
Tabel 4.10 Cara Memperoleh Informasi .................................................................... 68
Tabel 4.11 Bidang Ilmu yang Dibutuhkan ................................................................. 69
Tabel 4.12 Kategorisasi Informasi Hukum ................................................................ 70
Tabel 4.13 Format Informasi yang Dibutuhkan ......................................................... 71
Tabel 4.14 Jurnal Cetak yang Digunakan .................................................................. 72
Tabel 4.15 Terbitan Berkala (Majalah/Koran) yang Digunakan ............................... 74
Page 13
ix
Tabel 4.16 Jurnal Online yang Digunakan ................................................................. 75
Tabel 4.17 Media Online yang Digunakan ................................................................ 76
Tabel 4.18 Jenis Bahasa Utama yang Digunakan ...................................................... 78
Tabel 4.19 Menggunakan Portal Jurnal Online (J-Stor) ............................................ 79
Tabel 4.20 Koleksi yang Memadai ............................................................................ 80
Tabel 4.21 Perangkat Teknologi Membantu Perncarian Informasi ........................... 80
Tabel 4.22 Kemampuan Penggunaan Teknologi dengan Baik .................................. 81
Tabel 4.23 Informasi yang Disediakan sudah Relevan .............................................. 82
Tabel 4.24 Informasi yang Disediakan selalu Update ............................................... 82
Tabel 4.25 Pemustaka Memahami Informasi dengan Baik ....................................... 84
Tabel 4.26 Pemustaka Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan ................ 85
Tabel 4.27 Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev menjadi Rujukan Utama dalam
Pencarian Informasi ................................................................................................... 86
Tabel 4.28 Koleksi di Perpustakaan Daniel S. Lev sudah Lengkap .......................... 87
Tabel 4.29 Pemustaka Merasa Terpenuhi dan Terhibur dengan Koleksi Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev ................................................................................................. 88
Page 14
x
Tabel 4.30 Informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat Meningkatkan
Peluang Karier/Prestasi .............................................................................................. 90
Tabel 4.31 Informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat menjadi Sarana
Pengambilan Keputusan ............................................................................................. 91
Tabel 4.32 Informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat Meningkatkan
Peran dan Stutus Sosial di Masyarakat ...................................................................... 92
Tabel 4.33 Pencarian Informasi sebagai Sarana Hiburan .......................................... 94
Tabel 4.34 Kendala Pemustaka dalam Menelusur Informasi .................................... 95
Tabel 4.35 Penyebab terjadi Kendala dalam Menelusur Informasi ........................... 96
Tabel 4.36 Kendala dalam Mengakses Informasi di Komputer/Jaringan Internet..... 98
Tabel 4.37 Cara Mengatasi Berbagai Kendala di Atas .............................................. 99
Page 15
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Surat menjadi Tugas Pembimbing
Lampiran II : Surat Penguji Skripsi
Lampiran III : Kuesioner Penelitian
Lampiran IV : Dokumentasi Website dan Katalog Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari dan seolah-olah menjadi kebutuhan utama selain
sandang, pangan, dan papan. Melalui informasi, seseorang dapat memenuhi
suatu tugas atau pekerjaan, mengetahui tentang kehidupan sosial, dan
menambah wawasan atau ilmu pengetahuan. Informasi sangat berkembang
pesat seiring dengan perkembangan zaman yang memudahkan semua orang
dapat mengakses informasi secara mudah, murah, serta cepat.
Pada umumnya, setiap orang menginginkan informasi yang berbeda-
beda. Namun, seseorang yang memiliki daya intelektual yang baik dan
didukung dengan tingkat pencapaian pendidikan yang tinggi, cenderung
memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang
tingkat pendidikan dan daya intelektual lebih rendah dari orang tersebut.
Mereka akan terus memperbesar rasa ingin tahu tersebut dan mencoba untuk
terpenuhi hasrat informasi yang diinginkannya.
Hal tersebut senada dengan pendapat Katz, Gurevich, dan Haas yang
menyatakan bahwa orang yang memiliki tingkat intelektual dan berpendidikan
Page 17
2
tinggi cenderung memiliki pola pikir multipleks. 1 Kata multipleks yang
dimaksud di sini adalah pola pikir yang terdiri dari banyak bagian, dimana
setiap informasi yang didapat oleh orang tersebut akan dihimpun dan
dikaitkan dengan informasi lain yang telah ditemukan sebelumnya untuk
kemudian diolah guna menghasilkan suatu pengetahuan yang baru.
Informasi yang ada di sekeliling kita sangat banyak dan beragam.
Dikarenakan keberagaman tersebut, maka tuntutan permintaan suatu
informasi menjadi sangat besar. Dari sini lahirlah perasaan seseorang
mengenai kebutuhan akan informasi, di mana merasa membutuhkan cara
untuk mendapatkan informasi secara tepat dan akurat sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan. Pada sebagian orang, semakin dia sering
berkaitan dengan dunia informasi, maka semakin tinggi pula rasa ingin
memenuhi kebutuhan informasi.
Kebutuhan informasi pada dasarnya didorong pada diri dan
lingkungan seseorang di mana orang tersebut menyadari bahwa pengetahuan
yang dimiliki masih kurang. 2 Selain itu, menurut Krech Crutchfield, dan
Ballachey yang juga dikutip oleh Pawit M. Yusup, menjelaskan bahwa
dengan adanya dorongan untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang
ada di tengah masyarakat, maka seseorang akan termotivasi agar dapat
1 Pawit M Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), p. 339. 2 Rahmi Fadhilah and Malta Nelisa, ‗Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Badan
Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat‘, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan
Kearsipan, No. 1, Vol. 3 (2013), p. 2 diakses pada 9 Februari 2017,
<ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk>.
Page 18
3
memecahkan masalah tersebut. 3Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan
informasi seseorang, lembaga penyedia informasi, dalam hal ini adalah
perpustakaan perlu memperhatikan ketersediaan sumber informasi sesuai
dengan yang diinginkan oleh pemustaka.
Demikianlah bisa dilihat bahwa informasi pada dasarnya dibutuhkan
oleh banyak orang. Dimulai dari kebutuhan tingkat dasar manusia sampai
dengan kebutuhan akan pencapaian tingkat tinggi yang diinginkannya. Setelah
informasi yang dibutuhkan telah teridentifikasi, biasanya pemustaka
melakukan suatu tindakan pemanfaatan sumber informasi yang ada di
perpustakaan agar informasi yang diinginkan dapat terpenuhi. Upaya
pemanfaatan sumber informasi yang dilakukan dapat berupa membaca,
meminjam, dan memfotokopi jika memang diperlukan.
Menurut Bartlett, memanfaatkan informasi merupakan faktor yang
mendorong semua perilaku informasi dalam upaya pendayagunaan terhadap
hal yang dibutuhkan sebagai tujuan dari kebutuhan dan pencarian informasi.4
Pemanfaatan informasi merupakan suatu pendorong dalam melakukan
penambahan wawasan pengetahuan informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasinya, baik untuk menunjang akademik maupun kegiatan lainnya.5
Pemanfaatan sumber informasi dapat dilakukan salah satunya di
Perpustakaan. Sumber informasi yang ada di perpustakaan merupakan salah
3 Yusup, p. 336.
4 Joan Bartlett and Elaine Toms, ‗How Is Information Used ? Applying Task Analysis to
Understanding Information Use‘, 2005, diakses 31 Agustus 2017, <http://www.cais-acsi.ca>. 5 Daturrisa Mahardhini, ‗Perilaku Pemanfaatan Informasi Oleh Penyandang Tuna Rungu‘,
No. 1, Vol. 2 (2013), p. 11, diakses 31 Agustus 2017, <http://journal.unair.ac.id>.
Page 19
4
satu pilar kekuatan dan daya tarik utama bagi pemustaka. 6 Oleh sebab itu,
agar pilar tersebut tetap kuat, maka sumber informasi perpustakaan juga harus
kuat dalam segi kuantitas, kualitas, jenis dan ragamnya. Pada hakikatnya,
perpustakaan tanpa adanya pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka
hanyalah sebuah gedung tanpa adanya kegiatan yang berarti. Dengan
demikian, perpustakaan perlu memberdayakan sumber informasi agar dapat
dimanfaatkan oleh pemustaka. Karena, perpustakaan merupakan tempat
terhimpunnya berbagai sumber informasi dari berbagai jenis disiplin ilmu
pengetahuan yang menembus berbagai lintas generasi pemustakanya.
Salah satu cara untuk mendapatkan sumber informasi yang banyak
disediakan adalah perpustakaan khusus. Peran perpustakaan khusus
diharapkan secara aktif memberikan informasi terpercaya, dan diharapkan
dapat menyelaraskan cita-cita visi dan misi dari instansi dengan memiliki
kekayaan informasi yang dihimpun di perpustakaan khusus tersebut. 7 Oleh
karena itu, peran perpustakaan khusus lebih luas daripada hanya sekedar
menyediakan koleksi, namun menghimpun, meminjamkan dan menyediakan
informasi kepada pemustaka merupakan faktor yang amat penting. Sebab, hal
tersebut akan membantu pemustaka dalam memanfaatkan sumber informasi
yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkannya.
6 Sutarno, Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi
(Jakarta: Panta Rei), p. 100. 7
Luwarsih Pringgoadisurjo, Perpustakaan Chusus : Pengantar Ke Organisasi Dan
Administrasi (Jakarta: Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
1971), p. 2.
Page 20
5
Salah satu jenis perpustakaan khusus diantaranya adalah Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev. Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev merupakan
perpustakaan khusus dibidang hukum yang didirikan dan dinaungi oleh empat
lembaga diantaranya Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan (YSHK),
Hukumonline, Lembaga Kajian dan Independensi Peradilan (LeIP), dan
Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera atau Indonesia Jentera
School of Law (IJSL). 8 Perpustakaan ini juga didirikan sebagai bentuk
penghormatan dan penghargaan kepada Prof. Daniel S. Lev atas jasa-jasanya
dalam pengembangan ilmu hukum di Indonesia secara umum. Selain itu,
sosok Daniel S. Lev juga banyak memberikan ide-ide dan pandangan-
pandangannya dalam bidang hukum kepada lembaga-lembaga tersebut. Prof.
Daniel S. Lev pribadi memberikan kontribusinya pada perpustakaan dengan
menghibahkan sebagian besar koleksi dokumen pribadinya. Berdasarkan
alasan-alasan tersebut, maka disepakati apabila perpustakaan tersebut diberi
nama Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev (Daniel S. Lev Law Library).
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki koleksi yang dominan di
bidang hukum, walaupun terdapat juga beberapa koleksi di bidang hukum
lainnya. Perpustakaan tersebut juga memiliki pemustaka yang cenderung
bergerak pada disiplin ilmu bidang hukum. Baik itu peneliti hukum,
mahasiswa hukum, karyawan di bidang hukum, dan berbagai praktisi hukum
lainnya. Kebutuhan informasi yang ada di setiap pemustakanya memiliki
8 Daniel S. Lev Law Library, ‗Tentang Kami | DANIEL S. LEV‘, Daniel S. Lev Law Library,
2015, diakses 9 Februari 2017, <http://www.danlevlibrary.net>.
Page 21
6
tujuan yang beragam yakni untuk akademik ataupun menunjang pekerjaannya,
dan untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan cara memanfaatkan
sumber informasi yang ada. Maka dari itu, pemanfaatan sumber informasi
oleh pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sangat penting untuk
diketahui agar pihak perpustakaan dapat memenuhi dan menjadi tolak ukur
keberhasilan perpustakaan dalam mewujudkan informasi yang dibutuhkan
bagi setiap pemustakanya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, permasalahan yang akan peneliti
angkat di sini mengenai pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dan pendapat pemustaka terhadap sumber
informasi yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Hal
inilah yang melatarbelakangi penulis dalam menyusun penelitian ini, yaitu
Pemanfaatan Sumber Informasi oleh Pemustaka di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah, dan
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan apa yang diinginkan, maka perlu
adanya suatu pembatasan masalah. Pembatasan dalam penelitian ini adalah
untuk mengungkap mengenai pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka
di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, dan untuk mengetahui pendapat
pemustaka terhadap sumber informasi yang disediakan oleh Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev.
Page 22
7
Dari batasan masalah diatas, maka dapat disusun perumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
2. Bagaimana pendapat pemustaka terhadap sumber informasi yang
disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev.
2. Untuk mengetahui pendapat pemustaka terhadap sumber informasi
yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev.
Berdasarkan tujuan tersebut diatas, hasil yang diperoleh dari penelitian ini
diharapkan akan memberikan manfaat diantaranya :
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya wawasan yang luas
terutama dalam memberikan gambaran mengenai pemanfaatan sumber
informasi pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev.
2. Manfaat Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna
bagi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sehingga dapat membantu
Page 23
8
pustakawan dalam memberikan upaya secara maksimal agar
pemustaka dapat memanfaatkan sumber informasi yang dibutuhkan.
3. Untuk memenuhi salah satu gelar sarjana strata 1 Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Definisi Istilah
1. Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah upaya tindakan atau pendayagunaan terhadap
suatu hal yang didasarkan atas rasa kebutuhan seseorang untuk tujuan
tertentu.
2. Informasi
Informasi adalah suatu ide atau gagasan yang berasal dari data dan
fakta yang ada dan telah diolah menjadi suatu pengetahuan terbaru.
3. Kebutuhan informasi
Kebutuhan informasi merupakan suatu perasaan seseorang yang
membutuhkan pemenuhan terhadap informasi yang dibutuhkan guna
untuk menambahkan ilmu pengetahuan pribadi atau untuk menjalani
kegiatannya sehari-hari.
4. Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu tempat yang menyediakan bahan bacaan
atau informasi yang dikelola oleh suatu manajemen yang terstruktur
dengan baik, guna mempermudah pemustaka dalam mencari suatu
bahan informasi atau data.
Page 24
9
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini penulis membagi penulisan dalam
lima bab, yang mana tiap bab membahas secara sistematis bagian-bagian yang
dipaparkan, kelima bab itu adalah:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi uraian dari penulis dengan mengenai hal-hal
seputar penelitian seperti: latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi
istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan mengenai landasan-landasan teori yang
digunakan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yang diambil dari literatur-literatur yang berkaitan dan
penelitian yang relevan dengan topik penelitian, meliputi:
pengertian, buku pedoman dan sejenisnya.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini terdiri atas jenis dan pendekatan penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan
dan analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini terdiri dari penjelasan lebih lanjut mengenai profil,
objek penelitian, gambaran umum diantaranya sejarah, visi
misi, koleksi, struktur organisasi, dsb. Selanjutnya juga
Page 25
10
membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil
penelitian berupa hasil penyebaran kuosioner atau angket dan
diakhiri dengan pembahasan yang disesuaikan dan menjawab
tujuan penelitian.
BAB V Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penelitian, yang meliputi:
penarikan kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-
saran. Baik kesimpulan dan saran wajib menjawab tujuan
penelitian secara singkat dan padat.
Page 26
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Pengertian Perpustakaan Khusus
Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan khusus merupakan
perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penelitian,
organisasi massa, militer, industri, maupun perusahaan swasta. 9
Perpustakaan khusus merupakan jenis perpustakaan yang berada pada
suatu instansi atau lembaga tertentu, baik instansi pemerintah maupun
instansi swasta. Pada umumnya, keberadaan perpustakaan tersebut
diperlukan karena dianggap sebagai pusat informasi dan dokumentasi
suatu instansi dari berbagai elemen.
Kekhususan dari perpustakaan ini terletak pada jenis koleksi,
pengelolaan, serta pemakaiannya yang sangat terbatas. Namun demikian,
biasanya perpustakaan ini dapat menerima pemakai dari luar instansinya
walaupun tentunya dengan layanan yang terbatas.10 Tujuan didirikannya
perpustakaan ini biasanya untuk mendukung instansinya dengan cara
menyediakan informasi bagi pegawai di lingkungan instansi tersebut guna
9 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993),
p. 49. 10
Abdul Rahman Saleh and Rita Komalasari, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan
(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013), p. 1.16.
Page 27
12
memelihara dan meningkatkan pengetahuan pegawai yang bersangkutan.
Oleh karena itu, koleksinya sangat terbatas dan hanya yang berkaitan
dengan misi dan tugas lembaga yang bersangkutan, sedangkan sumber
pembiayaannya berasal dari anggaran instansi induknya.
2. Ciri – Ciri Perpustakaan Khusus
Sulistyo Basuki menjelaskan beberpa ciri-ciri perpustakaan khusus,
diantaranya adalah memiliki koleksi dan keanggotaan yang terbatas,
peran pustakawan melakukan penelitian kepustakawanan, mengutamakan
koleksi non-buku, jasa lebih kearah individual. 11 Adapun penjelasan dari
ciri perpustakaan khusus diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Memiliki koleksi yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin
ilmu saja. Misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu
subjek (contoh pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan
pertanian), maupun berorientasi ke misi (misalnya pengangkutan).
b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan
induk tempat perpustakaan yang tersebut.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian
kepustakawanan untuk anggota. Dalam melakukan penelitian
untuk anggota, sering dipersoalkan seberapa jauh pustakawan
harus melakukan penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan
11
Sulistyo-Basuki, p. 49.
Page 28
13
hanya melakukan penelusuran literatur, ada pula yang berpendapat
pustakawan terbatas pada pemberian petunjuk umum mengenai
penggunaan sarana bibliografi artinya sarana grafis maupun
elektronik untuk menelusur permintaan anggota perpustakaan.
d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan
pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau
indeks karena jenis tersebut umumnya informasinya lebih
mutakhir dibandingkan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota
perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa
yang sangat berorientasi ke pemakainya dibandingkan jenis
perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya
pemencaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel
sesuai dengan minat pemakai.
B. Informasi
1. Pengetian Informasi
Menurut Estrabook yang dikutip oleh Pawit M. Yusup, informasi
merupakan suatu rekaman dari fenomena yang diamati, atau berupa
putusan-putusan yang dibuat. 12 Sedangkan menurut Lani Shidrata,
informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk
12
Pawit M Yusup and Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi (Information
Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010), p. 1.
Page 29
14
membuat keputusan. 13 Kata informasi adalah berarti pengetahuan atau
ilmu yang dikomunikasikan atau disebarluaskan. Ilmu informasi adalah
disiplin ilmu yang mempelajari susunan dan kualitas informasi ilmiah dan
mempelajari peraturan-peraturan atau kaidah teori, sejarah, metodelogi
organisasi dokumentasi dan informasi ilmiah.
Beberapa ahli memberikan pengertian (definisi) mengenai
informasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Informasi adalah sekumpulan pesan yang mengurangi
ketidakpastian. (The mathematical theory of communication.
Urbana, II. Univ. of Illinois)
b. Informasi adalah data yang berguna untuk mengambil keputusan.
(Information Science: toward the development of true scientific
discipline, American Documentation).
c. Informasi adalah cara manusia menerapkan data dengan cara
disepakati bersama. (American National Standard Ins.).
d. Informasi adalah pengetahuan yang dicatat atau dikomunikasikan.
(British Standard).
e. Informasi adalah susunan teks yang mampu mengubah struktur
pandangan si penerima. Teks adalah sekumpulan tanda yang
disusun dengan maksud tertentu oleh si pengirim agar dapat
mengubah struktur pandangan si penerima. (UNSIST).
13
Lani Shidrata, Pengantar Sistem Informasi Bisnis (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1995),
p. 28.
Page 30
15
f. Informasi adalah pengetahuan tertentu, sejumlah data dan fakta
yang diketahui. (Mikhailov, A. I.; Giljarevski).
g. Informasi (dari bahasa Latin ―informare‖) berarti membuat bentuk;
membentuk melalui pendidikan. Selain mengandung pengertian
―pendidikan‖‘ informasi juga berarti penelitian, pesan dan
keterangan. Berdasarkan pengertian ―information‖ (bahasa Inggris)
dewasa ini informasi juga diartikan penambahan pengetahuan di
pihak penerima. Penerima informasi dapat berupa makhluk hidup
maupun mesin. (Ensiklopedi Indonesia).14
Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah
sekumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber, yang
dikomunikasikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pihak
menerimanya untuk alasan tujuan tertentu.
Pada dasarnya, informasi tidak dianggap lagi sebagai sesuatu yang
hanya berfungsi sebagai keterangan yang bisa dijadikan alat menambah
pengetahuan, tetapi lebih dari itu, informasi berfungsi banyak dalam
kehidupan manusia di zaman ini. 15 Bahkan, demikian pentingnya
informasi pada zaman teknologi seperti sekarang ini, maka, informasilah
yang menduduki bagian yang amat menentukan dalam hampir segala
kegiatan di masyarakat.
14
Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaeser, 2013), p. 1. 15
Yusup, p. 344.
Page 31
16
2. Sumber - Sumber Informasi
Umumnya sumber informasi dapat dibedakan atas bahan cetakan
seperti buku, terbitan berkala (majalah) dan bahan bukan buku/cetakan
seperti microfilm, microfis, film, video kaset, kaset rekaman suara, CD
(Compact Disk).16 Lebih dari itu, sumber informasi dapat dikelompokkan
kedalam berbagai jenis seperti sumber utama, kedua, dan ketiga, serta
tersedia dalam berbagai format. 17 Adapun penjelasan berbagai sumber
informasi diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sumber Utama/Pertama (Primary Source)
Sumber utama memuat informasi yang berupa karangan asli
yang ditulis secara lengkap. Kepustakaan ini biasanya berupa hasil
penelitian orisinil, yaitu penelitian tentang teori baru maupun
aplikasinya, atau penjelasan suatu ide atau gagasan dalam disiplin ilmu
tertentu, yaitu : 1. Laporan penelitian (hasil penelitian terbaru atau
merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya). 2. Majalah ilmiah
(terbitan hasil penelitian yang diterbitkan secara periodik dalam
frekuensi tertentu; Jurnal, Prosiding, Warta, dll). 3. Bahan tidak/belum
diterbitkan (makalah hasil penelitian yang sedang/sudah
diseminarkan), 4. Disertasi, 5. Monografi penelitian, merupakan
16
Siti Sumarningsih, ‗Pengembangan Koleksi Perpustakaan‘, Jurnal Al-Maktabah :
Komunikasi Dan Informasi Perpustakaan, No. 1, Vol. 3 (2001), p. 2. 17
Ida Farida, Information Literacy Skills : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2009), p. 66.
Page 32
17
laporan penelitian asli yang diterbitkan secara khusus karena isinya
cukup panjang bila diterbitkan dalam majalah ilmiah.
b. Sumber Kedua (Second Source)
Merupakan sumber rujukan yang menunjukkan keberadaan
kepustakaan primer yang berisi informasi yang disajikan secara
singkat yaitu : 1. Bibliografi, berupa daftar kepustakaan primer tentang
suatu subyek atau topik tertentu. Biasanya berisi : pengarang, judul,
artikel dan judul sumber disertai keterangan jilid, nomor, tahun dan
halaman (untuk majalah). Pengarang, judul, penerbit, tahun dan
jumlah halaman (untuk laporan penelitian, buku), 2. Majalah indeks,
memuat informasi mutakhir berupa daftar artikel baik dari majalah,
laporan penelitian atau buku. 3. Majalah sari karangan, seperti majalah
indeks tetapi disertai abstraknya, 4. Review, memuat survey terhadap
subyek tertentu, khususnya terhadap kepustakaan primer. Terbitan ini
berisi kumpulan, olahan dan hubungan kepustakaan mutakhir,
sehingga dapat dipakai untuk menunjukkan arah kegiatan penelitian, 5.
Risalah (treates), merupakan ringkasan yang luas mengenai informasi
suatu subyek. Risalah ini dapat membantu peneliti untuk memperoleh
informasi dasar mengenai suatu subyek atau untuk melakukan
penelitian lanjutan, 6. Ensiklopedi, memuat ringkasan latar belakang
suatu pengetahuan untuk memperoleh gambaran mengenai subyek
tertentu, biasanya berisi uraian tentang apa, siapa, bilamana, untuk
apa, bagaimana, mengapa dan pertanyaan lainnya, 7. Kamus, berisi
Page 33
18
daftar kata pilih, disusun secara alfabetis, 8. Buku panduan/handbook,
berupa buku ringkasan, berisi data khusus, prosedur, dan pelaksanaan
sebuah subyek. Biasanya disertai tabel, grafik, diagram, gambar dan
formula.
c. Sumber Ketiga (Tertiary Sources)
Merupakan ringkasan sumber sekunder, antara lain : 1. Buku ajar
(buku teks), merupakan sebuah dokumen buku yang digunakan untuk
pengajaran, disusun sedemikian rupa sehingga pembaca dapat
memperoleh pengertian mengenai topik yang dibahas, 2. Direktori,
berupa buku yang memuat daftar alamat, orang, organisasi, lembaga
pemerintahan, lembaga penelitian, disusun untuk membantu pembaca
menemukan dokumen sesuai subyek.
Selain itu, berdasarkan format yang tersedia dari sumber informasi
terbagi menjadi dua, yakni sumber tercetak atau print resources dengan
sumber non cetak atau non print resource.
1) Sumber-Sumber Tercetak (Print Resources)
Media sumber informasu dalam bentuk tercetak (print media)
nampaknya masih merupakan pilihan media yang paling
dibutuhkan, meskipun menghadapi tantangan luar biasa dengan
semakin berkembangnya media non cetak (elektrinik, audio visual,
multi media). Diantara alasan yang menyebabkan hal tersebut salah
satunya adalah bahwa media cetak (print media) telah membuktikan
Page 34
19
ia sebagai bentuk yang ekonomis untuk penyelidikan informasi
yang permanen dan tidak berubah seperti karya-karya sastra, buku-
buku anak bergambar, dan catatan yang permanen dari laporan-
laporan hasil penelitian.
a) Buku/Monograf
Buku didefinisikan sebagai kumpulan dari sebuah karya
tulis yang paling tidak memiliki lebih dari 48 halaman yang
mempunyai judul khusus tersendiri yang diikat satu ikatan
yang sama dalam sebuah jilidan. Buku bisa terdiri dari satu
jilidan atau volume bahkan juga bisa lebih. Sebuah buku
dalam format cetakan kadang disebut dengan istilah
―Monograf‖ (monograph). Monograf yang ada kaitannya
antara satu dengan yang lainnya mungkin memiliki set atau
series. Ekslempar dari sebuah buku yang dicetak dari naskah
atau pelat cetakkan yang sama mempunyai edisi yang sama.
Di dalam kontek pendidikan dan dunia perpustakaan, media
sumber informasi buku terdiri dari fiksi dan non fiksi.
b) Buku referensi (rujukan)
Buku referensi adalah buku yang isinya disusun dan diolah
dengan metode tertentu (misalnya menurut abjad). Berikut
ini adalah jenis-jenis koleksi perpustakaan yang termasuk
bahan referensi (rujukan) diantaranya adalah Kamus,
Ensiklopedia, Buku Tahunan (Yearbook), Buku Panduan
Page 35
20
(Handbook), Direktori, Almanak, Buku tahunan berisi
statistika dan informasi lain kadang-kadang terbatas pada
sebuah bidang saja, Bibliografi, Indeks, Abstrak, Atlas,
Dokumen Pemerintah, dan Laporan Hasil Penelitian.
c) Serial
Serial merupakan istilah yang biasa dalam dunia
perpustakaan. Serial adalah penerbitan yang terbit secara
kronologis untuk periode waktu yang tidak terbatas. Serial
mencakup periodikal, surat kabar, laporan tahunan, majalah,
yearbook, jurnal ilmiah.
d) Grey Literature
Grey Literature biasanya merujuk kepada beberapa penerbit
oleh pihak-pihak tertentu seperti pemerintah, akademis,
bisnis, dan indutri baik dalam bentuk cetak (print) maupun
dalam bentuk elektronik, tapi penerbitannya tersebut tidak
melalui jalur penerbitan komersial dan penerbitannya
tersebut tujuan utamanya adalah bukan untuk aktifis bisnis
dari organisasi bersangkutan.
2) Sumber-Sumber Non Cetak (Non Print Resource)
Adapun sumber-sumber informasi dengan format non cetak
atau non print resources diantaranya adalah sebagai berikut :
Page 36
21
a) Microfilm
Microfilm adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan
bahan media sumber informasi yang berisi imej data yang
diperkecil.
b) CD-ROM
CD-ROM yang merupakan singkatan dari ―Compact Disc Read
Only Memory‖ adalah medium penyimpanan data optic yang
tidak mudah hilang, menggunakan formal fisik yang sama
sebagaimana audio CDs.
c) Online Katalog (OPAC)
Katalog adalah salah satu sarana yang biasanya dimiliki
perpustakaan untuk menemukan kembali informasi (information
retrieval) disamping sarana-sarana lainnya seperti abstrak,
indeks, dan internet.
d) Electronic Publishing
Kesadaran terhadap informasi elektronik adalaj semakin tinggi,
khususnya pada sektor-sektor bisnis dan professional. Electronic
Publishing adalah tidak sederhana suatu sarana bantuan
elektronik untuk penerbitan tradisional. Contohnya, CD-ROM.
Elektronik Jurnal, Online Newspaper.
e) Online Information Services
Information Retrieval (temu balik informasi) dilakukan dengan
menggunakan sebuah komputer sebagai sarana mencari dan
Page 37
22
menemukan kembali informasi tertentu (terseleksi) dari data
yang ada pad komputer, contohnya Blog, Facebook.
Sumber informasi merupakan kumpulan isi dari berbagai informasi.
Jika dapat digambarkan bahwa isi suatu buku adalah bentuk
informasinya, maka sumber informasi adalah buku itu sendiri, yang
bertugas menampung berbagai informasi. 18 Dari uraian yang telah
dijelaskan diatas, sumber informasi terdiri dari berbagai macam. Sumber
informasi yang beraneka ragam bentuk atau wadahnya, perlu diatur dan
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu
dibutuhkan.
C. Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata dasar yakni manfaat yang artinya guna
dan faedah. Kemudian kata tersebut mendapatkan imbuhan pe-an yang berarti
proses, cara, perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan tertentu.19
Menurut Seels Barbara, pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses
dan sumber belajar.20 Dengan demikian, pemanfaatan dapat diartikan sebagai
18
Maeta Virgia, ‗Peran Promosi Terhadap Pemanfaatan Sumber Informasi Di Perpustakaan
Kementerian Sosial Republik Indonesia‘, 2015, p. 54, diakses 31 Agustus 2017,
<http://repository.uinjkt.ac.id>. 19
Peter Salim and Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta:
Modern English Press, 2002), p. 711. 20
Seels Barbara and Rita Richey, Instructional Technology: The Definition and Domains of
the Field (Washington, DC: Association for Educational Communication and Technology, 1994).
Page 38
23
suatu cara atau proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek. Baik
untuk kegiatan belajar, maupun untuk kegiatan lainnya.
Pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan oleh pemustaka dapat
ditinjau dari dua sisi yaitu cara pemustaka menggunakan atau memperoleh
informasi dan efek dari penggunaan informasi. 21 Pemanfaatan sumber
informasi dapat berarti bahwa koleksi tersebut dapat dibaca, dipinjam, dan
dipelajari untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan lain
sebagainya,22 dan pemanfaatan sumber informasi di perpustakaan merupakan
suatu tindakan pendayagunaan koleksi yang ada di perpustakaan yang
didasarkan untuk memenuhi kebutuhan informasinya, dan dapat menunjang
keberhasilan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Dari segi pemustaka, pemanfaatan koleksi atau sumber informasi di
perpustakaan dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni faktor internal dan faktor
eksternal.23 Adapaun penjelasan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal, meliputi:
a. Kebutuhan, yang dimaksud disini adalah kebutuhan terhadap
informasi atau kebutuhan terhadap perpustakaan sebagai sarana
pemanfaatan sumber informasi
21
Wiyarsih, ‗Pemanfaatan Koleksi Repository Perpustakaan Fakultas MIPA UGM
Menggunakan E-Prints‘, Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, No. 2, Vol. XI (2015), p. 3,
diakses 7 September 2017, <http://download.portalgaruda.org>. 22
Atiqah Ainur Rahma, ‗Pemanfaatan Jurnal Psikologi Dalam Penyusunan Tesis Mahasiswa
Psikologi UGM Tahun 2012 : Kajian Analisis Sitiran‘, Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, No.
1, Vol. 13 (2017), p. 4, diakses 7 September 2017, <https://jurnal.ugm.ac.id>. 23
Stefanus Redhitya Istiawan, ‗Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Pada Mahasiswa Di
Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya‘, No. 2, Vol. 3 (2014), p. 5, diakses 31
Agustus 2017, <http://journal.unair.ac.id>.
Page 39
24
b. Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak,
alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat
sesuatu
c. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu
2. Faktor Eksternal, meliputi:
a. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dimanfaatkan
informasinya oleh pemustaka
b. Keterampilan pustakawan dalam melayani pemustaka
c. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali informasi
Pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka menggambarkan
bahwa peran dan keberadaan perpustakaan menjadi bagian yang penting untuk
dibutuhkan. Pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka terdiri dari
berbagai aspek. Dari segi aspek tujuan, pemanfaatan informasi dapat menjadi
penyelesaian tugas, baik di lingkungan akademik, maupun di lingkungan
pekerjaan.24
Selain itu, pemanfaatan informasi juga dapat bertujuan untuk
kepentingan penelitian dalam sebuah artikel ilmiah.25
Bahkan pemanfaatan
sumber informasi dapat bertujuan untuk rekreasi, baik yang bersifat hiburan,
maupun bersifat kultural.26
Dari tujuan tersebut, seseorang akan tergerak
24
Iskhandiningsih and Johny Alfian, ‗Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi
Ilmiah‘, Jurnal Penelitian Dinamika Sosial, No. 1, Vol. 5 (2004), p. 70. 25
Pergola Irianti, ‗Pemanfaatan Informasi Dalam Artikel Ilmiah : Kajian Analisis Sitiran Pada
Buletin Psikologi UGM‘, BACA : Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, No. 2, Vol. 36 (2015), p. 154. 26
Wiji Suwarno, Perpustakaan Dan Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011), p. 60.
Page 40
25
untuk memenuhi kebutuhan informasinya dan menggunakan sumber yang
tersedia.
Pemustaka dalam memanfaatkan sumber informasi di perpustakaan
juga menggunakan beberapa jenis media, yakni pemanfaatan informasi
menggunakan koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedi, Undang-
Undang/Peraturan Pemerintah, dsb.27
Pemanfaatan sumber informasi juga
dapat menggunakan jurnal online atau jurnal elektronik.28
Pemanfaatan
menggunakan jurnal online dipilih oleh pemustaka karena dalam sebuah
jurnal memuat artikel hasil penelitian terbaru yang perlu dirujuk serta
memperkaya referensi yang sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta lebih efisien dalam mengakses
informasinya. 29
Selain itu, pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka
dari segi jenis media yang dapat digunakan yakni koleksi repository yang
dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk keperluan civitas akademika,30
dan
masih banyak lainnya jenis atau media yang dapat digunakan.
Dalam memanfaatkan informasi, tentunya terdapat pengaruh yang
dirasakan bagi pemustaka, diantaranya seperti pengaruh terhadap kepuasan
27
Indah Antasari Wijaya, ‗Pemanfaatan Koleksi Referensi Di Perpustakaan IAIN
Purwokerto‘, Pustakaloka, No. 1, Vol. 9 (2017), p. 128. 28
Thamrin Hasan, ‗Kajian Pemanfaatan Jurnal Online Pada Perpustakaan Universitas Riau
Pekanbaru‘, Jurnal Gema Pustakawan, No. 1, Vol. 1 (2013), p. 25. 29
Purwani Istiana, ‗Pemanfaatan E-Journal Oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap
Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada‘, Berkala Ilmu Perpustakaan Dan
Informasi, No. 2, Vol. XII (2016), p. 2, diakses 24 September 2017, <https://jurnal.ugm.ac.id>. 30
Wiyarsih, ‗Pemanfaatan Koleksi Repository Perpustakaan Fakultas MIPA UGM
Menggunakan E-Prints‘, p. 50.
Page 41
26
hasil belajar,31
terhadap perkembangan atau aktualisasi diri bagi pemustaka,
baik dari segi intrinsik seperti pembentukan karakter/kepribadian, maupun
dari segi ekstrinsik seperti kebutuhan akan sosialisasi. 32
Selain itu pengaruh
lain yang bisa dirasakan dalam memanfaatkan informasi adalah dapat menjadi
bahan acuan atau memberikan inspirasi bagi pemustaka dalam menentukan
judul atau tema dari sebuah penelitian yang akan diangkat.33
Setelah informasi yang dibutuhkan telah ditentukan, hal berikutnya
yang akan dilakukan oleh pemustaka dalam pemanfaatan sumber informasi
adalah penelusuran informasi. Penelusuran informasi adalah kegitan
menelusur kembali seluruh atau sebagian informasi yang pernah ditulis atau
diterbitkan melalui sarana temu kembali.34
Dalam menelusuri informasi
tersebut, umumnya pemustaka menggunakan katalog baik berupa manual atau
tercetak maupun online (Online Public Access Catalogue/OPAC) guna
mempermudah dalam pencarian sumber tersebut. Selain itu, pemustaka dapat
31
Ida Farida, Herkulana, and Izhar Salim, ‗Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pemanfaatan
Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 11 Pontianak‘, Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, No. 5, Vol. 4 (2015), p. 2. 32
Afina Fakhrunnisa, Rukiyah, and Lydia Christiani, ‗Motivasi Pemustaka Remaja Dalam
Memanfaatkan Koleksi Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Kebumen‘, Jurnal Ilmu
Perpustakaan, No. 2, 4 (2015), p. 3. 33
Tatik Ilmiyah and Sri Ati, ‗Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content Terhadap
Kegiatan Penelitian Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi/Tugas Akhir Di Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang‘, Jurnal Ilmu Perpustakaan, No. 2, Vol. 2
(2013), 1–9 (p. 3). 34
Erni Puspa, ‗Persepsi Pemustaka Dalam Memanfaatkan Online Public Access Catalogue
Berbasis SLiMS Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor‘,
Jurnal Pari, No. 1, Vol. 1 (2015), p. 2.
Page 42
27
langsung menuju rak koleksi, dan dapat meminta bantuan pustakawan jika
diperlukan untuk memanfaatkan sumber informasi yang diinginkan.35
Dalam memanfaatkan sumber informasi, biasanya pemustaka tidak
hanya membutuhkan informasi sesuai bidang yang didalami, tetapi juga
informasi lainnya untuk memperkaya ilmu secara luas.36 Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pemanfaatan sumber informasi erat kaitannya
dengan kebutuhan informasi. Terkait dengan hal tersebut, Chowdhury
menyatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang
samar. 37 Untuk mendukung hal tersebut, Chaudry mengemukakan bahwa
apabila pustakawan dapat memahami apa yang dibutuhkan pemustaka, maka
akan membantu tingkat pemanfaatan sumber informasi secara lebih baik oleh
pemustaka di perpustakaan tersebut.38
35
Felisha Ghassani and Firda Sakila, ‗Panduan Perpustakaan‘, p. 10, diakses 24 September
2017, <http://www.danlevlibrary.net>. 36
Nur‘aini, ‗Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan
Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran‘, Berkala Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi, No. 2, Vol. XI (2015), p. 3, diakses 31 Agustus 2017,
<https://jurnal.ugm.ac.id>. 37
Chowdhury, Introduction to Modern Information Retrieval (London: Library Association
Publishing, 1999), p. 180. 38
Sattar Chaudhry, ‗Information Needs and Their Satisfaction in a Utility Company‘, Library
Review, No. 1, Vol. 42 (1993).
Page 43
28
D. Kebutuhan Informasi
1. Pengertian Kebutuhan Informasi
Dalam Ensiklopedi Indonesia, kebutuhan adalah keadaan dimana
manusia merasakan suatu kekurangan dan berupaya untuk memenuhi
kekurangan tersebut. 39 Pengertian mengenai kebutuhan informasi
sebetulnya sangat beragam tergantung siapa yang mengutarakannya.
Namun, sesungguhnya dibalik beragamnya pengertian tersebut, memiliki
arti makna yang sama. Mengingat bahwa perilaku manusia sangat
ditentukan oleh dorongan untuk memenuhi hasrat kebutuhan, maka dalam
psikologi banyak dilakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan.
Kebutuhan informasi merupakan suatu kondisi kesenjangan antara
pengetahuan yang dimiliki seseorang dengan informasi yang dibutuhkan
tidak memadai saat itu.40 Untuk mengatasi kondisi kesenjangan tersebut,
seseorang akan berusaha mencari informasi, agar pengetahuan yang
dibutuhkan segera terpenuhi untuk membuat suatu keputusan. Seringkali,
pihak perpustakaan tidak menyadari apakah ketersediaan informasi yang
ada di perpustakaan tersebut sudah memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka atau belum. Penelitian mengenai kebutuhan informasi
terhadap pemustaka itu sendiri bukan merupakan suatu perkara yang
39
Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Jil, 3 (Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982), p.
1707. 40
Putu Laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan Dan Informasi : Suatu Pengantar
Diskusi Epistimology Dan Metodelogi (Jakarta: JIP-FSUI, 2003), p. 28.
Page 44
29
mudah. Sifatnya yang abstrak, membuat perasaan kebutuhan tersebut
tidak terlihat oleh pustakawan.
Penelitian terhadap kebutuhan informasi di bidang perpustakaan
sudah dimulai sejak tahun 1916 di Inggris dengan kajian user center
melalui survey mengenai cara teknis perpustakaan digunakan oleh para
pemustaka dan siapa sajakah yang telah menggunakannya. 41 Pada
dasarnya, penelitian mengenai kebutuhan informasi harus memperhatikan
beberapa faktor yang berkaitan dengan persepsi, rencana, kondisi
pengetahuan, dan dugaan seseorang terkait dengan ketersediaan
informasi.42 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Persepsi seseorang tentang masalah yang sedang dihadapi. Dalam
hal ini, seorang peneliti melihat bagaimana mempersepsi dengan
hal yang dibutuhkannya.
b. Rencana seseorang dalam penggunaan informasi. Ketika
seseorang membutuhkan informasi, sedikit banyak ia juga sudah
punya ancang-ancang tentang kegunaan informasi tersebut.
c. Kondisi pengetahuan seseorang yang relevan dengan
kebutuhannya. Hal ini melihat sejauh mana pengetahuan
seseorang terhadap informasi yang dibutuhkan.
41
Wilson, ‗Recent Trend in User Studies : Action Research and Qualitative Methods‘,
Department of Information Studies University of Sheffield, No. 3, Vol. 5 (2000), diakses 31 Agustus
2017, <http://informationr.net>. 42
Saracevic and others, ‗A Study of Information Seeking and Retrieving, I: Background and
Methodology‘, Journal of the American Society for Information Science, 1988, p. 161.
Page 45
30
d. Dugaan seseorang tentang ketersediaan informasi yang
dibutuhkannya. Ini merupakan gambaran bayangan dari
keberadaan informasi yang tersedia.
Puluhan tahun silam dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Taylor,
beliau telah berpendapat mengenai dunia kepustakawanan dan informasi
bahwa keadaan dari kebutuhan informasi merupakan suatu gambaran
keadaan yang rumit.43 Pendapat senada juga diutarakan oleh Grunig, yakni
kegiatan mengamati dan menggeneralisasi suatu konsep kebutuhan
informasi sebagai pusat inti motivasi untuk melakukan pencarian
informasi pada setiap individu adalah suatu tantangan. 44 Hal tersebut
disebabkan oleh gabungan dari dua hal yakni karakteristik personal
dengan kondisi psikologis dimana rasa kebutuhan informasi tersebut
seringkali samar dan tersembunyi di alam bawah sadar yang hanya dapat
diketahui oleh diri sendiri dan cenderung tidak dapat diungkapkan oleh
orang lain. Akan tetapi, semakin suatu pihak (pustakawan/ahli informasi)
mengetahui tentang pondasi motivasi pemustakanya untuk pencarian
informasi, di situlah setiap orang dapat menghargai keberagaman dan
kompleksitas dari konsep kebutuhan informasi.
43
Taylor, ‗Question Negotiation and Information Seeking in Libraries‘, 1968, diakses 9
Februari 2017, <crl.acrl.org>. 44
Harry Bruce, ‗Personal Anticipated Information Need‘, The Information School, University
of Washington, Seattle, No. 3, Vol. 10 (2005), p. 6.
Page 46
31
Dalam sebuah artikel, F.J. Devadason menjelaskan tentang
pentingnya melakukan identifikasi kebutuhan informasi yang beragam. 45
Dari keberagamanan kebutuhan informasi yang ada, kiranya perlu
dipahami mengenai makna dari mengidentifikasi kebutuhan informasi.
Dapat dipahami bahwa mengidentifikasi kebutuhan informasi merupakan
suatu hal yang direncanakan demi terwujudnya layanan informasi yang
efektif agar pemustaka merasa terpenuhi dengan pencarian informasi yang
dibutuhkan.
Akan tetapi, mengidentifikasi kebutuhan informasi pun tidak bisa
secara ―sembarangan‖ dilakukan. Karena hal ini merupakan kajian yang
melibatkan sisi psikologis seseorang yang akan melakukan pencarian
informasi. Diperlukan kehatia-hatian dalam teknis pelaksanaan
indentifikasi tersebut agar penelitian pun menjadi tepat sasaran dan
kebutuhan informasi bagi pemustaka kedepannya akan selalu terpenuhi.
Secara umum, rasa kebutuhan informasi tidak langsung secara
mendadak muncul kedalam hasrat seseorang. Biasanya, orang tersebut
akan melalui tahap-tahap dengan cara olah rasa atau menimbang dan
meyakini suatu keputusan sehingga rasa dari kebutuhan informasi tersebut
harus dapat terpenuhi. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh profesi atau
pendidikan yang sedang ditempuh oleh seseorang, dimana semakin terkait
45
Wilson, ‗Recent Trend in User Studies : Action Research and Qualitative Methods‘,
Department of Information Studies University of Sheffield, No. 3, Vol. 5 (2000), diakses 31 Agustus
2017, <http://informationr.net>.
Page 47
32
informasi tersebut dengan kegiatan yang dilakukan, semakin besar
kebutuhan tersebut untuk dipenuhi.
Timbulnya kebutuhan informasi seseorang umumnya tetap terbawa
oleh kondisi fisiologis, situasi, dan kognisinya. Beberapa faktor tersebut,
terdapat model yang melingkupi keseluruhan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan informasi yang ada di diri seseorang. Model tersebut tidak
hanya berangkat dari kebutuhan informasi saja, melainkan juga dari esensi
pemanfaatan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Keterkaitan
antara pemanfaatan informasi dan kebutuhan informasi dituangkan dalam
model Uses and Gratification. Penggunaan model ini berkaitan dengan
pemanfaatan sumber informasi dimulai dari lingkungan sosial yang
menentukan kebutuhan khalayak.
Model Uses and Gratification ini dijelaskan oleh Katz, Gurevitch
dan Hazz yang menentukan kebutuhan individu dimulai dari lingkungan
sosial (social environment). 46 Dari kebutuhan yang ada pada individu
seseorang, maka ada beberapa kategori yakni kebutuhan kognitif,
kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal, kebutuhan integrasi
sosial, dan kebutuhan berkhayal. 47 Adapun penjelasan yang dapat
dikemukakan diantaranya sebagai berikut:
46
Istiawan, p. 5. 47
Yusup and Subekti, p. 82.
Page 48
33
a. Kebutuhan kognitif (cognitive needs). Ini berkaitan erat dengan
kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi,
pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya.
Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami
dan menguasai lingkungannya.
b. Kebutuhan afektif (affective needs). Kebutuhan ini dikaitkan
dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan
pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media baik dalam
bentuk cetakan maupun dalam bentuk rekaman elektronik juga
sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan.
c. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs). Ini
sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan,
stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal
dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.
d. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs). Kebutuhan
ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga,
teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat
seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
e. Kebutuhan berkhayal (escapist needs). Ini dikaitkan dengan
kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan
ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan
(diversion).
Page 49
34
2. Undang-Undang yang Mengatur tentang Kebutuhan Informasi
Pemenuhan kebutuhan informasi sesungguhnya telah diatur oleh
Pemerintah. Dalam UUD Tahun 1945 Pasal 28C tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) berbunyi : ―Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia‖. 48 Maknanya, setiap orang berhak dan memiliki
kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai hal. Baik itu
pendidikan, teknologi dan pengetahuan, seni budaya, dll untuk
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan manusia
terutama bagi rakyat Indonesia. Keluarga berkewajiban membantu
mewujudkan hal ini, jika keluarga kurang mampu, maka, negara
berkewajiban membantu mewujudkan hal ini, terutama bagi warga
negara yang memiliki kemauan dan kemampuan yang besar.
Selain itu, di dalam pasal 28F juga membahas mengenai hak untuk
memperoleh informasi, yang berbunyi sebagai berikut : ―Setiap orang
berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
48
Indonesia, ‗Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 28 A - J Tentang HAM‘.
Page 50
35
yang tersedia‖.49 Maknanya, setiap orang berhak untuk berbicara dan
memperoleh informasi guna meningkatkan kemampuan diri dan
lingkungan sosial. Selain itu, setiap orang juga berhak untuk memperoleh
informasi, yang kemudian diolah dan disampaikan kepada orang lain
agar dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan menggunakan
berbagai jenis media yang tersedia di masyarakat.
Media massa pada dasarnya tidak mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi masyarakat. Sedangkan masyarakat sendiri menggunakan
media massa berdasarkan motif-motif tertentu, dimana media dianggap
memenuhi motif yang diinginkan. Jika motif tersebut dapat terpenuhi,
maka kebutuhan masyarakat akan terpenuhi pula. 50 Tidak dapat
dipungkiri bahwa media massa telah menjadi bagian dasar dalam
memenuhi kebutuhan informasi manusia dalam kehidupan sehari-hari,
baik itu media cetak maupun media elektronik. Keberadaannya pun tidak
dapat dipisahkan, karena perkembangan informasi pun selalu mengalami
peningkatan disetiap waktunya. Dengan demikian, media akan dikatakan
efektif jika mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakatnyanya.
Namun, apabila seseorang melakukan pelanggaran dalam
pemanfaatan sumber informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkannya,
UU No. 14 Tahun 2008 telah mengatur tentang Keterbukaan Informasi
49
Indonesia, ‗Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 28 A - J Tentang HAM‘. 50
Ariyanti Aning Karindra, ‗Hubungan Antara Tingkat Kebutuhan Konsumsi Informasi Dan
Kualitas Isi Media Dengan Loyalitas Pembawa (Studi Pada Harian Meteor Terkait Perubahan Dari
Koran Kuning Ke Koran Umum)‘, Jurnal Interaksi Universitas Diponegoro, No. 1, Vol. 1 (2012), p.
2, diakses 9 Februari 2017 <ejournal.undip.ac.id>.
Page 51
36
Publik dimana dalam butir pasal 51 dijelaskan bahwa : ―Setiap orang
yang dengan sengaja menggunakan informasi publik secara melanggar
hukum dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 5.000.000,00 (lima juta
rupiah)‖.51
Bagaimana jika seseorang akan memanfaatkan sumber
informasinya kepada suatu lembaga atau pakar yang ahli dibidangnya,
namun dari pihak ahli informasi tersebut memberikan informasi yang
keliru ? tentunya ini akan membingungkan masyarakat dan informasi
yang dibutuhkannya menjadi tidak terpenuhi dan justru akan
menimbulkan permasalahan yang baru.
Oleh karena itu, telah diatur dalam Pasal 55 UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik menjelaskan bahwa : ―Setiap
orang yang dengan sengaja membuat informasi publik yang tidak benar
atau menyesatkan dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah)‖.52
Dalam memanfaatkan sumber informasi untuk tujuan
pengembangan diri maupun sosial selama tidak melanggar aturan yang
ada, serta untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasinya,
51
Indonesia, ‗Ketentuan Pidana Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik‘ (Biro Hukum dan Informasi Publik Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian, 2008). 52
Indonesia, ‗Ketentuan Pidana Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik‘.
Page 52
37
seseorang biasanya mendatangi pusat-pusat informasi, salah satunya
adalah perpustakaan. 53 Sebagai salah satu penyedia informasi,
perpustakaan juga senantiasa perlu mengadakan evaluasi secara
berkesinambungan untuk menilai hal-hal yang telah diberikan dari
perpustakaan kepada pemustaka dalam jasa-jasanya untuk memenuhi
kebutuhan informasi para pemustakanya.54
E. Pemustaka atau Pengguna Perpustakaan
Dalam dunia perpustakaan atau kepustakawanan, pastinya tidak asing
dengan istilah pemustaka atau pengguna perpustakaan. Sebetulnya, istilah
pengguna perpustakaan lebih dahulu digunakan dibandingkan dengan istilah
pemustaka. Dalam Kamus Perpustakaan dan Informasi, dijelaskan bahwa
istilah pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota, dan pemakai
perpustakaan. 55 Setelah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan disahkan, istilah pengguna atau pemakai perpustakaan diubah
menjadi pemustaka, dimana pengertian pemustaka menurut Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 9 dijelaskan bahwa pemustaka adalah
53
Agus Rifa‘i, ‗Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Pemakai‘, Jurnal Al-Maktabah, No. 1, Vol. 4 (2002), p. 13. 54
Eko Sri Mulayani and Sulastuti Sophia, ‗Perpustakaan Masa Depan, Pusat Perpustakaan
Pertanian Dan Komunikasi Penelitian‘, Jurnal Perpustakaan Pertanian, No. 2, Vol. VI (1997), p. 23. 55
Sutarno, Kamus Perpustakaan Dan Informasi (Jakarta, 2008), p. 156.
Page 53
38
pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat,
atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.56
Lain halnya menurut pendapat Suwarno yang dikutip oleh Sutarno,
beliau menyatakan bahwa pemustaka adalah pengguna fasilitas yang
disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku. Ada berbagai jenis
pemustaka seperti mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat bergantung pada
jenis perpustakaan yang ada. 57 Dari berbagai pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa arti dari pemustaka adalah pihak yang menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan seperti layanan dan koleksi, dari
berbagai kalangan masyarakat baik itu perseorangan ataupun berkelompok
dengan tujuan tententu.
F. Kendala Pemustaka dalam Pencarian Informasi
Sebelum membahas lebih jauh, adakalanya perlu memperhatikan
pengertian kendala itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian kendala adalah halangan, rintangan, faktor atau keadaan yang
membatasi, menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran; kekuatan yang
memaksa pembatalan pelaksanaan yang membatasi keleluasaan gerak sebuah
benda atau suatu sistem.58
56
Indonesia, ‗Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 9 tentang Perpustakaan‘,
2007. 57
Sutarno, Kamus Perpustakaan Dan Informasi, p. 80. 58
Ebta Setiawan, ‗Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)‘, 2012, diakses pada 2 Agustus
2017 <https://kbbi.web.id/kendala>.
Page 54
39
Kendala merupakan bentuk hambatan yang dialami oleh setiap orang
dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik itu kendala yang berasal dari
internal maupun dari eksternal pada individu tersebut sehingga tujuan untuk
menyelesaikan tindakan yang akan dilakukan tidak berjalan efektif.
Sedangkan kendala yang dihadapi oleh seorang pemustaka dalam
pencarian informasi salah satu contohnya adalah pemustaka belum dapat
pengarahan mengenai cara penelusuran informasi di perpustakaan, dan hal
tersebut membuat kebingungan pada saat penelusuran atau pencarian dari
informasi yang mereka butuhkan.59 Selain kendala tersebut, contoh kendala
lain misalnya seperti ketiadaan koleksi yang dibutuhkan dalam pencarian. Hal
tersebut akan menyulitkan pemustaka sehingga kebutuhan informasi mereka
tidak terpenuhi.
Kendala dalam pencarian informasi ikut menentukan tingkat
keberhasilan pemustaka/user dalam melakukan penelitiannya. 60 Kendala yang
dialami pemustaka atau pengguna perpustakaan terdiri dari kendala individu
yaitu dari dalam diri sendiri, kendala antar individu yaitu dari orang lain
dalam rangka pencarian informasi. Serta kendala lingkungan diantaranya segi
sistem layanan, jam buka perpustakaan, sarana penelusuran, teknologi
informasi, ruang baca, petugas koleksi, perawatan bahan pustaka, dan
59
Ade Abdul Hak, ‗Peran Pustakawan Perguruan Tinggi Pada Abad Globalisasi‘, Didaktika
Islamika, No. 17, Vol. 3 (2001), p. 45. 60
Deni Kurniadi, ‗Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti Bidang Ilmu Sosial
Dan Kemanusiaan Di Perpustakaan Nasional RI‘ (Universitas Indonesia, 2004), p. 86.
Page 55
40
reproduksi yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam
meningkatkan layanan kepada pemakai perpustakaan.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan judul penelitian diambil dari tiga
skripsi, diantaranya adalah skripsi dari :
1. Skripsi yang pertama berjudul "Kebutuhan Informasi Guru Fiqh
MTsN Tangerang II Pamulang dalam Proses Belajar Mengajar"
yang disusun oleh Maulidya Istiqfani, Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2016. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi apa
saja yang dibutuhkan guru-guru fiqh dalam proses belajar dan
mengajar, selain itu untuk mengetahui cara guru-guru fiqh memenuhi
kebutuhan informasinya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketika guru-guru fiqh
ingin membuat RPP, mereka membutuhkan informasi mengenai tujuan
pembelajaran, kompetensi yang diharapkan, metode mengajar, dan
materi ajar dan ketika guru fiqh menggunakan model pembelajaran
CTL, mereka juga membutuhkan informasi mengenai metode
mengajar dan fasilitas pembelajaran yang tepat untuk peserta didik.
2. Skripsi kedua berjudul “Kebutuhan Informasi Pengguna
Perpustakaan Divisi Perencanaan dan Strategis PT Bank Negara
Indonesia” yang disusun oleh Muhammad Usman Noor, Jurusan Ilmu
Page 56
41
Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan informasi pengguna perpustakaan Divisi Perencanaan dan
Strategis BNI, dilihat dari karakteristik kebutuhan informasi,
penggunaan informasi dalam pekerjaan, jenis sumber informasi yang
digunakan, dan tanggapan pengguna terhadap peran pustakawan dalam
membantu pengguna mencari informasi. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Responden
dalam penelitian ini adalah karyawan Divisi Perencanaan dan Strategis
Bank Negara Indonesia.
3. Skripsi ketiga berjudul “Pengaruh Promosi Perpustakaan melalui
Situs Jejaring Sosial Twitter terhadap Pemanfaatan Sumber
Informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev” yang disusun
oleh Hilda Elistianah, Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016. Penelitian ini
memiliki persamaan tempat yakni di Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi followers
terhadap promosi melalui twitter dan bagaimana pengaruhnya terhadap
pemanfaatan sumber informasi yang ada di Perpustakaan Hukum
Daniel S.Lev. Populasi pada penelitian ini berjumlah 400 followers
akun twitter @DanLevLibrary dengan sampel 10% dari populasi yaitu
40 followers, yang terdiri atas 90% karyawan lembaga yang menaungi
perpustakaan dan 10% masyarakat umum.
Page 57
42
4. Penelitian terdahulu berikutnya berasal dari jurnal yakni
“Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada Mahasiswa di
Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya”
yang disusun oleh Stefanus Redhitya Istiawan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pemanfaatan koleksi perpustakaan pada mahasiswa
di perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan
untuk mengetahui pemanfaatannya digunakan teori use and
gratification dari Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch
yang meliputi 5 kebutuhan individu yaitu Cognitive needs, Affective
needs, Personal integrative needs, Social integrative needs, Escapist
needs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode
kuantitatif deskriptif dengan populasi mahasiswa yang memanfaatkan
koleksi dari perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya sebanyak 26.591 sedangkan untuk sampel dalam penelitian
ini berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel mengunakan cara
non probabilitas dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Page 58
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. 61 Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Berdasarkan hal tersebut, terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. 62 Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu
yang bersifat logis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
61
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rieneka
Cipta, 1992), p. 203. 62
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2009),
p. 2.
Page 59
44
lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. 63 Pendekatan kuantitatif digunakan pada penelitian ini untuk
memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan dengan teknik
pengisian angket/kuosioner.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. 64 Dari uraian
tersebut, data populasi keseluruhan yang ada di Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev diambil dari keseluruhan para staf, mahasiswa serta dosen dari empat
lembaga yang bekerjasama dan menjadi anggota di perpustakaan tersebut, di
antaranya adalah staff Hukumonline berjumlah 89 orang, staff LeIP berjumlah
20 orang, staff YSHK berjumlah 43 orang, STHI Jentera berjumlah 40 orang.
Jika ditotal semuanya, populasi keseluruhan berjumlah 192 orang.
63
Sugiyono, p. 8. 64
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodelogi Penelitian Dan Aplikasinya (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), p. 58.
Page 60
45
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, selain yang dianggap bisa
mewakili populasi. 65 Teknik penarikan sampel dilakukan dengan
menggunakan cara convenient atau accidential sampling, yaitu metode
pemilihan sampel tanpa memperhitungkan ciri-ciri populasi. Siapa yang
datang dan terjangkau oleh peneliti sebagai sampel.66
Teknik pengambilan sampel diambil berdasarkan pendapat Suharsimi
Arikunto yang mengatakan bahwa jika populasi lebih dari seratus orang, maka
sampel dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 30% atau sesuai dengan
kemampuan peneliti.67 Berdasarkan hal tersebut, sampel yang diambil yakni
20% dari jumlah populasi, yaitu sekitar 40 orang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan pencarian informasi yang
dilakukan oleh peneliti dengan berbagai metode guna mendapatkan hasil yang
sesuai dari yang permasalahan yang dikaji. Sumber data yang digunakan
penulis untuk mendapatkan data atau informasi mengenai penelitian kali ini
adalah :
65
M. Iqbal Hasan, p. 58. 66
Irawan Prasetya, Logika Dan Prosedur Penelitian, Pengantar Dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), p. 182. 67
Suharsimi, p. 623.
Page 61
46
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang bersumber dari responden, dan
pengamatan langsung penulis di lapangan. Untuk mendapatkan data-
data tersebut, penelitian ini menggunakan beberapa metode dalam
melakukan pengumpulan data diantaranya adalah:
1) Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasanya diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan statistik fenomena-
fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas, observasi
sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang
dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam hal ini penulis menggunakan observasi partisipasif,
pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung
ditempat penelitian dengan cara mengunjungi Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev.
2) Penyebaran Angket/Kuosioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.68
3) Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka
68
Sugiyono, p. 142.
Page 62
47
antara penanya atau pewawancara dengan penjawab atau
responden. 69 Dalam hal ini, penulis mewawancarai kepala
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev yakni Bapak Farli
Elnumeri, S.S, M.Hum dan beberapa pihak yang terkait untuk
mendapatkan tambahan informasi yang sebenar-benarnya.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan
yakni dengan mempelajari berbagai literatur, buku-buku, skripsi,
dokumen, artikel dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara
teoritis yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah pengumpulan data telah selesai dilakukan, maka langkah yang
dilakukan setelahnya adalah mengolah dan menganalisis data. Pengolahan
data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada
penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Penataan data mentah
Penataan data mentah mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengatur dan mengorganisasikan data mentah yang
terkumpul di lapangan.
69
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), p. 193.
Page 63
48
b. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data di lapangan. Editing data mengacu pada kegiatan
persiapan data sebelum di analisis
Setelah pengolahan data selesai dilakukan, maka tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya adalah analisis data. Adapun rumus yang digunakan
untuk mendapatkan hasil prosentase yang diinginkan adalah sebagai berikut :
P = f/N x 100%
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah jawaban subyek / sampel yang diolah70
Dalam menganalisa data ini, peneliti menggunakan skala
prioritas sederhana untuk menganalisa data kuantitatif. Data yang telah
diteliti kemudian diolah dengan pengukuran sederhana dengan
persentase dan kemudian diperhitungkan secara rasional.
Pengukuran sederhana yang digunakan peneliti sebagai
pengolahan nilai terhadap informasi adalah:
0 % = Tidak satupun responden
1-25 % = Sebagian kecil responden
70
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, Ed. 1 (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008), p. 43.
Page 64
49
26-49 % = Hampir setengahnya responden
50 % = Setengahnya responden
51-75 % = Sebagian besar responden
76-99 % = Hampir semua responden
100 % = Semua responden71
71
Warsito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia, 1992), p. 10.
Page 65
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Sebelum memahami lebih mendalam mengenai sejarah berdirinya
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, ada baiknya kita perlu mengenali
siapa sosok Daniel S. Lev sesungguhnya. Daniel S. Lev merupakan
seorang nasionalis, seorang professor yang memiliki perhatian khusus
pada perkembangan politik dan hukum di Indonesia. Lahir di
Youngstown, Ohio, Amerika Serikat pada 23 Oktober 1933. Beliau datang
pertama kali ke Indonesia saat berusia sekitar 20 tahun. Beliau lalu tinggal
di Indonesia selama tiga tahun bersama sang istri.
Banyak penelitian dilakukan oleh Daniel S. Lev, terutama mengenai
perkembangan hukum dan politik di Indonesia yang diawali dengan
meneliti perkembangan pergerakan nasional Indonesia. Beliau banyak
menyumbangkan pemikirannya terhadap bidang politik dan hukum
Indonesia, serta ikut meletakkan dasar pembentukan Lembaga Bantuan
Hukum di Indonesia. Selain itu, Daniel S. Lev juga terlibat dalam Dewan
Kehormatan di Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK).
Page 66
51
Perhatiann Prof. Dan Lev terhadap masalah hukum, hak-hak asasi
manusia, dan politik di Indonesia telah lama tertanam di dalam dirinya.
Menurut Adnan Buyung Nasution, salah seorang sahabat dan
promovendus (kandidat untuk doktor) nya hingga mencapai gelar doktor,
Prof. Dan Lev ikut meletakkan dasar pembentukan Lembaga Bantuan
Hukum di Indonesia. Selama 20 tahun ia terus datang membagikan
ilmunya tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia.
Kanker paru-paru menjadi penyebab meninggalnya seorang Daniel
S. Lev pada 29 Juli 2006 di Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Kemudian, Jenazahnya dikremasikan pada 31 Juli 2006. Daniel S. Lev
meninggalkan seorang istri, Arlene, dan dua orang anak, Louis Lev dan
Claire Murata, serta tiga orang cucu.
Sebelum akhir hayatnya, Prof. Danel S. Lev membuat wasiat
penting yang jarang dilakukan Indonesianis lainnya. Ia menghibahkan
koleksi buku-bukunya kepada tiga lembaga yang selama ini berkecimpung
di bidang hukum: Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK),
hukumonline, dan Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi
Peradilan (LeIP). Ada sekitar ribuan buku, jurnal, makalah, dan paper
yang disumbangkan oleh beliau dari beragam disiplin ilmu. Tetapi pada
umumnya adalah buku-buku hukum dan politik. Sebagian diantaranya
adalah buku langka yang sangat berharga. Misalnya, Varia Peradilan
decade 1960-an, majalah PERADIN, dan catatan-catatan penelitian Daniel
S. Lev di Indonesia. Ada pula data statistik kasus Pengadilan Agama dari
Page 67
52
tahun 1950-an hingga 1970-an. Termasuk karya monumentalnya The
Transition to Guided Democracy: Indonesian Politics 1957-1959. Sesuai
wasiat almarhum sebagaimana dikutip di atas, buku-buku koleksinya tak
boleh didiamkan. Mereka harus dibaca, dijadikan sebagai sumber
pelajaran dan diskusi. Ilmuan muda Indonesia harus memanfaatkan
koleksi yang sangat berharga tersebut.72
Karena ingin meneruskan gerakan semangat keilmuan seperti yang
dilakukan Prof. Daniel S. Lev, Maka dari itu, Pusat Studi Hukum dan
Kebijakan (PSHK), Hukumonline dan Lembaga Kajian dan Advokasi
Independensi Peradilan (LeIP) memutuskan untuk merintis perpustakaan
yang dinamakan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebagai bentuk
penghormatan dan penghargaan kepada beliau karena banyak memberikan
ide-ide dan pandangan-pandangannya dalam bidang hukum dan politik
khususnya di Indonesia.
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev pun akhirnya didirikan pada
tahun 2006, yang kemudian pada tahun 2010 bergabung pula Sekolah
Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera atau Indonesia Jentera School of
Law (IJSL). Dalam awal pembukaannya, hadir pula dalam pembukaan itu
sejumlah tokoh hukum Indonesia seperti mantan Jaksa Agung Marsillam
Simanjuntak, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof.
Erman Radjagukguk, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Jimly
72
Daniel S. Lev Law Library, ‗Profil Daniel S. Lev‘, 2015, diakses 9 Februari 2017,
<http://www.danlevlibrary.net>.
Page 68
53
Asshiddiqie, advokat Todung Mulya Lubis dan Arief T. Surowidjojo, serta
Sidney Jones.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie
mengapresiasi kehadiran lembaga-lembaga non-negara yang menyediakan
informasi hukum secara lengkap. Ia justru mengajukan sebuah gagasan
penting: nasionalisasi lembaga swasta penyedia data dan informasi
hukum. Tujuannya adalah agar program penyusunan database itu tetap
berlangsung.73
2. Jam Buka dan Lokasi Perpustakaan
Perpustakaan buka untuk umum pada setiap hari kerja dari Senin
s/d Jumat Pukul 09.00–18.00.Perpustakaan ini berlokasi di Puri Imperium
Office Plaza, UG-16 Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6 Jakarta Selatan 12980.
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki lima staff yang
menunjang kegiatan harian organisasi, terdiri dari seorang Kepala
Perpustakaan dengan kualifikasi Master Ilmu Perpustakaan, kemudian 2
orang Pustakawan dengan kualifikasi Sarjana Ilmu Perpustakaan, dan 3
orang tenaga perpustakaan yang masing-masing merupakan lulusan
73
Hukumonline, ‗Selamat Datang Di Daniel S. Lev Law Library‘, 2006, diakses pada 31
Agustus 2017, <http://www.hukumonline.com>.
Page 69
54
bidang non-perpustakaan namun terampil dalam pengelolaan
perpustakaan.
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki kepengurusan yang
terdiri dari kontribusi lembaga penaungnya (Hukumonline, PSHK, LeIP,
dan STHI Jentera) sebagai dewan perpustakaan, diantaranya adalah
Andika Gunadarma (Hukumonline), Gita Putri Damayana (PSHK), Arsil
(LeIP), Erni Setyowati (STHI Jentera). Berikut susunan Kepengurusan
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev :
Page 70
55
Tabel 4.1
Struktur Organisasi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
No. Nama Jabatan Pendidikan
1. Farli Elnumeri, S.S.,
M.Hum.
Kepala Perpustakaan
Hukum Daniel S.Lev
S2 Perpustakaan
2. Dedi Rosyadi, S.S Pustakawan ( Peraturan
& Keputusan )
S1 Perpustakaan
3. Triawan Mardiasa,
S.Hum.
Pustakawan (Sistem
Informasi)
S1 Perpustakaan
4 Arni Nirmala Asisten Pustakawan SMA
5. Gardin Nirawati Staf Administrasi
Perpustakaan Bagian
Keuangan
Mahasiswa
6. Dewi Fatwa Staf Administrasi
Perpustakaan Bagian
Surat Menyurat
SMK
7. Andi Rustandi Staf Administrasi
Perpustakaan
SMA
8. Agus Akhmad Amin Tim Pendukung IT S1 Elektro
9. Zainal Arifin Tim Pendukung IT S1 Hukum & S1
Tekno
4. Visi dan Misi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Visi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev adalah menjadi Pusat
Referensi dan kajian dokumentasi hukum di Indonesia. Sedangkan misi
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev adalah menjadi pusat literatur
dokumen hukum dan riset untuk kajian hukum.
Page 71
56
5. Koleksi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Koleksi perpustakaan terdiri dari berbagai literatur dalam bentuk
buku, hasil riset, koleksi referens, majalah, jurnal, baik tercetak maupun
elektronik. Sebagian besar koleksi perpustakaan merupakan subyek dalam
bidang hukum dan mayoritas berbahasa Indonesia. Koleksi yang terdapat
di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev terdiri dari berbagai jenis,
diantaranya adalah :
a. Buku : Buku-buku lembaga pemilik perpustakaan (PSHK,
Hukumonline & LeIP), dan buku-buku sumbangan seperti milik
Prof. Erman Radjagukguk, Arif T. Surowidjojo, dll.
b. Hasil Riset : Dokumen hasil riset ke-empat lembaga, laporan riset
dari lembaga lain maupun riset personal.
c. Koleksi Referens : Kumpulan peraturan, putusan pengadilan,
yurisprudensi, kebijakan lembaga peradilan, kamus maupun
berbagai panduan yang hanya menjadi bacaan referensi. Koleksi
lebih banyak dalam bentuk digital yang ada di database
Hukumonline.
d. Serial : Berbagai jurnal yang berkaitan dengan hukum, majalah,
buletin maupun newsletter.
e. CD : Berbagai dokumen ataupun film, baik itu film dokumenter
ataupun fiksi yang berkaitan dengan hukum dan kehidupan sosial
masyarakat.
Page 72
57
Total koleksi Perpustakaan Hukum Daniel S.Lev per tahun 2016
adalah 15.131 eksemplar dengan 12.000 judul, 485 alih media, 5.022
kliping, dan 48 riset.
Perpustakaan Daniel S. Lev juga melayani penjualan produk berupa
buku-buku yang terkait dengan dunia hukum, khususnya di Indonesia.
Buku-buku ini dapat dipesan ke perpustakaan dengan mengirimkan form
pemesanan yang terdapat di deskripsi setiap produk.
6. Layanan Perpustakaan
Jenis layanan-layanan yang ada di Perpustakaan Hukum Daniel
S.Lev sebagai berikut:
a. Layanan Sirkulasi
Layanan ini berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan
perpanjangan masa peminjaman koleksi perpustakaan. Layanan ini
hanya terbatas bagi sivitas akademika STHI Jentera,
Hukumonline.com, PSHK, dan LeIP.
b. Layanan Referensi
Layanan ini terdiri atas layanan penelusuran informasi dan layanan
kemas ulang informasi antara lain Pathfinder, Newsletter dan Surat
Elektronik (e-mail)
c. Layanan Pengembangan dan Pengadaan Bahan Pustaka
Page 73
58
Layanan ini memungkinkan untuk anggota dari keempat lembaga
tersebut memberikan usulan dalam pengadaan koleksi kepada
perpustakaan. Usulan tersebut dapat dibicarakan langsung dengan
kepala perpustakaan untuk dipertimbangkan kembali dalam
pengadaannya.
d. Layanan Pengguna (User Education)
Layanan ini berkaitan dengan pemustaka yang diperkenalkan dan akan
mendapatkan bimbingan cara menggunakan fasilitas perpustakaan
e. Layanan Fotocopy dan Alihmedia
Perpustakaan menyediakan layanan fotocopy dan alihmedia koleksi
sesuai dengan kebijakan yang ada di perpustakaan.
f. Layanan Akses Internet
Perpustakaan menyediakan beberapa komputer dan akses Wi-fi gratis.
B. Hasil Penelitian
Penyebaran kuesioner dilakukan selama 11 hari kerja yaitu pada
tanggal 17 April sampai dengan 2 Mei 2017. Penyebaran kuesioner juga
dibantu oleh staff Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Jumlah kuesioner yang
disebar berjumlah 40 buah dan jumlah butir pertanyaan yang dituangkan
dalam kuesioner sebanyak 32 pertanyaan dengan 1 saran tambahan dari
responden untuk pihak perpustakaan. Adapun pertanyaan yang ada di
kuesioner terdiri atas berbagai kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :
Page 74
59
1. Pengantar kuesioner
a. Profil responden
b. Informasi kunjungan dan cara penelusuran informasi
2. Pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka
Pada bagian pemanfaatan sumber informasi membahas mengenai
berbagai macam kategori/karakteristik kebutuhan informasi oleh
pemustaka
3. Pendapat pemustaka terkait sumber informasi yang tersedia
a. Pemanfaatan sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan
pemustaka (uses and gratification models)
b. Kendala pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi
Berikut ini akan dijabarkan hasil penyebaran kuesioner mengenai
Pemanfaatan Sumber Informasi oleh Pemustaka di Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev :
1. Pengantar Kuesioner
a. Profil Responden
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai gambaran umum identitas
responden di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev yang dilihat dari
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan asal institusi.
Page 75
60
1) Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin F Prosentase (%)
Pria 21 52,5
Wanita 19 47,5
Jumlah 40 100
Pada tabel 4.2 merupakan hasil olahan data mengenai jenis kelamin
responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 40 orang yang diteliti,
responden pria terlihat sedikit lebih banyak dibandingkan responden
wanita. Hal ini terlihat dari tabel yang menunjukkan bahwa sebagian
besar responden pria sebanyak 21 orang dengan prosentase 52,5%.
Sedangkan hampir setengah responden wanita sebanyak 19 orang dengan
prosentase 47,5%.
2) Usia Responden
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia F Prosentase (%)
< 20 – 30 tahun 31 77,5
31 – 40 tahun 8 20
41 – 50 tahun 1 2,5
> 50 tahun 0 0
Jumlah 40 100
Page 76
61
Pada tabel 4.3 merupakan hasil olahan data mengenai usia
responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 40 responden, hampir
semua responden ber-usia < 20 – 30 tahun berjumlah 31 orang dengan
prosentase 77,5% lebih banyak mengunjungi Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev dibanding dengan rentang usia lainnya. Sebagian kecil responden
ber-usia 31 – 40 tahun berjumlah 8 orang dengan prosentase 20 %.
Sebagian kecil responden lainnya ber-usia 41 – 50 tahun berjumlah 1
orang dengan prosentase 2,5 %. Terakhir tidak satupun responden usia >
50 tahun yang datang, yang artinya jumlah prosentase pun 0 %.
3) Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir F Prosentase (%)
SMA 13 32,5
D3 3 7,5
S1 22 55
S2 2 5
S3 0 0
Jumlah 40 100
Pada tabel 4.4 merupakan hasil olahan mengenai pendidikan
terakhir responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 40 orang yang
diteliti, hampir setengah responden dengan pendidikan terkahir SMA
berjumlah 13 orang dengan prosentase 32,5 %. Sebagian kecil responden
Page 77
62
dengan pendidikan terkahir D3 berjumlah 3 orang dengan prosentase 7,5
%. Sebagian besar responden dengan pendidikan terkahir S1 paling
banyak jumlahnya diatara yang lain, yakni berjumlah 22 orang dengan
prosentase 55 %. Selanjutnya sebagian kecil responden dengan
pendidikan terkahir S2 berjumlah 2 orang dengan prosentase 5 %.
Terakhir yakni pemustaka dengan pendidikan terkahir S3 tidak satupun
responden, yang berarti jumlah prosentase 0 %.
4) Asal Institusi
Tabel 4.5
Asal Institusi Responden
Asal Institusi F Prosentase (%)
YSHK 8 20
Hukumonline 14 35
LeIP 7 17,5
STHI Jentera 11 27,5
Jumlah 40 100
Pada tabel 4.5 merupakan hasil olahan data mengenai asal institusi
responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 40 orang yang diteliti,
sebagian kecil responden dengan asal institusi YSHK (Yayasan Studi
Hukum dan Kebijakan) berjumlah 8 orang dengan prosentase 20 %.
Selanjutnya hampir setengahmya responden dengan asal institusi
Hukumonline berjumlah 14 orang dengan prosentase 35 %. Kemudian
Page 78
63
sebagian kecil responden dengan asal institusi LeIP (Lembaga Kajian dan
Advokasi Independensi Peradilan) berjumlah 7 orang dengan prosentase
17,5 %. Terakhir hampir setengahnya responden yang berasal dari
institusi STHI (Sekolah Tinggi Hukum Indonesia) Jentera berjumlah 11
orang dengan prosentase 27,5 %.
b. Informasi Kunjungan dan Cara Penelusuran Informasi
Responden
Berikut ini adalah informasi kunjungan yang terdiri dari
pengetahuan responden mengenai asal-usul keberadaan Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev, frekuensi kunjungan responden, dan
pengetahuan responden mengenai sumber informasi tentang
keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, serta dijelaskan juga
mengenai tujuan dan cara memperoleh informasi Adapun penjelasan
diantaranya adalah sebagai berikut.
Page 79
64
1) Mengetahui Keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Tabel 4.6
Mengetahui Keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Mengetahui Keberadaan
Perpustakaan F Prosentase (%)
Awal kuliah/kerja 32 80
Sebelum kuliah/kerja 8 20
Belum lama/baru saat ini 0 0
Jumlah 40 100
Dari data tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 responden,
hampir semua responden yang mengetahui keberadaan Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev sejak awal kuliah atau kerja di instansi terkait
yakni 32 orang dengan prosentase 80 %. Selanjutnya sebagian kecil
responden yang mengetahui sejak sebelum kuliah atau kerja di intansi
terkait hanya berjumlah 8 orang dengan prosentase 20 %. Sedangkan
tidak satupun responden yang belum lama atau baru mengetahui saat ini
mengenai keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, artinya tingkat
prosentase 0 %.
Page 80
65
2) Frekuensi Kunjungan
Tabel 4.7
Frekuensi Kunjungan
Frekuensi Kunjungan F Prosentase (%)
Sangat Sering 9 22,5
Sering 15 37,5
Jarang 16 40
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 100
Dari data tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan
responden sangat sering (dalam waktu 5 hari kerja tiap minggu)
mengunjungi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev yakni sebagian kecil
responden berjumlah 9 orang dengan prosentase 22,5 %. Selanjutnya
hampir setengahnya responden yang sering (dalam waktu 3-4 hari kerja
tiap minggu) mengunjungi perpustakaan berjumlah 15 orang dengan
prosentase 37,5 %. Kemudian hampir setengahnya juga responden yang
jarang (dalam waktu kurang dari 3 hari tiap minggu) mengunjungi
perpustakaan lebih banyak 1 orang dibanding yang sering mengunjungi
perpustakaan, yakni berjumlah 16 orang dengan prosentase 40 %.
Sedangkan tidak satupun responden yang tidak pernah mengunjungi
perpustakaan, artinya tingkat prosentase berjumlah 0 %.
Page 81
66
3) Sumber Informasi Keberadaan Perpustakaan Hukum Danie S.
Lev
Tabel 4.8
Sumber Informasi tentang Keberadaan Perpustakaan
Sumber Informasi
Keberadaan Perpustakaan F Prosentase (%)
Lembaga institusi yang bekerja
sama dengan perpustakaan
35 87,5
Rekan sejawat/orang lain 5 12,5
Internet 0 0
Jumlah 40 100
Pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa sumber informasi
responden mengetahui keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
mayoritas berasal dari lembaga institusi terkait yang bekerja sama dengan
perpustakaan tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa hampir semua
responden yang mengetahui perpustakaan tersebut berasal dari lembaga
institusi terkait berjumlah 35 orang dengan prosentase 87,5 %. Sebagian
kecil responden yang mengetahui dari rekan sejawat atau orang lain
berjumlah 5 orang dengan prosentase 12,5 %. Sedangkan tidak satupun
responden yang mengetahui keberadaan perpustakaan tersebut dari
internet, artinya tingkat prosentase 0%.
Page 82
67
4) Tujuan Mencari Informasi
Tabel 4.9
Tujuan Mencari Informasi
Tujuan Mencari Informasi F Prosentase (%)
Menambah materi pekerjaan 21 45,7
Menambah materi
perkuliahan
7 15,2
Menambah wawasan umum 10 21,8
Mengakses berita terkini dan
menikmati fasilitas
perpustakaan (wifi, surat
kabar, dll)
7 15,2
Lain-lain 1 2,1
Jumlah 46 100
Pada tabel 4.9 di atas, tujuan mencari informasi yang dilakukan
oleh responden diantaranya adalah hampir setengahnya responden
bertujuan untuk menambah materi pekerjaan berjumlah 21 orang dengan
prosentase 45,7 %. Sebagian kecil responden untuk menambah materi
perkuliahan berjumlah 7 orang dengan prosentase 15,2 %. Sebagian kecil
responden lainnya untuk menambah wawasan umum berjumlah 10 orang
dengan prosentase 21,8 %. Sebagian kecil responden juga mengakses
berita-berita terkini dan menikmati fasilitas perpustakaan berjumlah 7
orang dengan prosentase 15,2 %. Terakhir alasan lainnya yakni sebagian
kecil responden untuk mengisi waktu luang berjumlah 1 orang dengan
prosentase 2,1 %.
Page 83
68
5) Cara Memperoleh Informasi
Tabel 4.10
Cara Memperoleh Informasi
Cara Memperoleh Informasi F Prosentase (%)
Langsung ke rak koleksi 11 24
Melalui katalog/OPAC 27 58,7
Bertanya pada pustakawan 8 17,3
Cara Lain 0 0
Jumlah 46 100
Pada tabel 4.10 diatas, cara memperoleh informasi yang dilakukan
oleh responden diantaranya adalah sebagian kecil responden langsung
menuju rak koleksi sebanyak 11 orang dengan prosentase 24 %.
Selanjutnya sebagian besar responden Menuju katalog atau OPAC
terlebih dahulu yang dimiliki Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
berjumlah 27 orang dengan prosentase 58,7 %. Sedangkan sebagian kecil
responden dengan cara bertanya kepada pustakawan berjumlah 8 orang
dengan prosentase 17,3 %. Terakhir dengan cara lain tidak satupun
responden yang memilih, artinya tingkat prosentase 0 %.
2. Pemanfaatan Sumber Informasi
Pada bagian pemanfaatan sumber informasi membahas mengenai
berbagai macam kategori/karakteristik kebutuhan informasi oleh
pemustaka. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Page 84
69
1) Bidang Ilmu yang Dibutuhkan
Tabel 4.11
Bidang Ilmu yang Dibutuhkan
Bidang Ilmu F Prosentase (%)
Hukum dan Politik 27 65,9
Pengetahuan Umum 10 24,3
Agama (Hukum Agama) 2 4,9
Lain-lain 2 4,9
Jumlah 41 100
Berdasarkan data tabel 4.11 di atas, bidang ilmu yang paling banyak
dibutuhkan oleh responden tentunya adalah mengenai hukum dan politik,
mengingat jenis Perpustakaan Daniel S. Lev merupakan perpustakaan
khusus yang bergerak pada bidang informasi hukum. Hal tersebut dilihat
dari sebagian besar responden yang mencari informasi tersebut berjumlah
27 orang dengan prosentase 65,9 %. Sebagian kecil responden lain yang
menjawab mengenai pengetahuan umum berjumlah 10 orang dengan
prosentase 24,3 %.
Sementara itu sebagian kecil responden yang membutuhkan bidang
ilmu mengenai hukum-hukum agama/syari‘ah khususnya dalam agama
Islam berjumlah 2 orang dengan prosentase 4,9 %. Terakhir sebagian
kecil responden yang menjawab lain-lain berjumlah 2 orang dengan
Page 85
70
prosentase 4,9 % yakni mengenai informasi berdasarkan isu yang akan
diangkat dalam redaksi media dan informasi mengenai otomotif.
2) Kategorisasi Informasi Hukum
Tabel 4.12
Kategorisasi Informasi Hukum
Kategorisasi Informasi
Hukum
F Prosentase (%)
Hukum Perdata 19 27,1
Hukum Pidana 7 10
Hukum Tata Negara 11 15,8
Hukum Tata Usaha/Administrasi
Negara
7 10
Hukum Acara Perdata dan
Pidana
12 17,1
Kumpulan Peraturan dan
Putusan Pengadilan
7 10
Lain-lain 7 10
Jumlah 70 100
Berdasarkan data tabel 4.12 di atas, mayoritas responden memilih
hukum perdata sebagai kategori informasi hukum. Hal tersebut bisa
dilihat dari hampir setengahnya responden yang memilih sebanyak 19
orang dengan prosentase 27,1 %. Kemudian sebagian kecil responden
yang memilih hukum pidana sebanyak 7 orang dengan prosentase 10 %.
Lalu sebagian kecil responden memilih hukum tata negara sebanyak 11
orang dengan prosentase 15,8 %. Selanjutnya sebagian kecil responden
Page 86
71
yang memilih hukum tata usaha atau administrasi negara berjumlah 7
orang dengan prosentase 10 %. Sebagian kecil responden lainnya yang
memilih hukum acara perdata dan pidana berjumlah 12 orang dengan
prosentase 17,1 %.
Kemudian sebagian kecil responden yang memilih kumpulan
peraturan dan putusan pengadilan berjumlah 7 orang dengan prosentase
10 %. Kemudian yang terakhir sebagian kecil responden memilih
kategorisasi informasi hukum lain berjumlah 7 orang dengan prosentase
10 % diantaranya mengenai informasi yang berkaitan dengan materi
perkuliahan yang sedang dibutuhkan, isu-isu yang akan diangkat di
media, hukum pajak, kasus-kasus hukum, dan hukum internasional.
3) Format Informasi yang Dibutuhkan
Tabel 4.13
Format Informasi yang Dibutuhkan
Format Informasi F Prosentase (%)
Buku cetak 22 48,9
Buku elektronik 13 28,9
Jurnal/majalah cetak 8 17,8
Jurnal/majalah elektronik 2 4,4
Jumlah 45 100
Pada hasil data tabel 4.13 di atas, mayoritas responden memilih
buku cetak sebagai format informasi utama. Hal tersebut dilihat dari
Page 87
72
hampir setengahnya responden yang memilih buku cetak sebanyak 22
orang dengan prosentase 48,9 %. Kemudian hampir setengahnya
responden juga yang memilih buku elektronik sebanyak 13 orang dengan
prosentase 28,9 %. Untuk format jurnal atau majalah, sebagian kecil
responden yang memilih dengan format tercetak sebanyak 8 orang
dengan prosentase 17,8 %. Sedangkan sebagian kecil responden lainnya
yang memilih dengan format elektronik sebanyak 2 orang dengan
prosentase 4,4 %.
4) Jurnal Cetak yang Digunakan
Tabel 4.14
Jurnal Cetak yang Digunakan
Jurnal Cetak F Prosentase (%)
The Australian Journal of Asian
Law
8 19
African Human Rights Law
Journal
2 4,8
Asian Development Review 2 4,8
Jurnal ALNI Indonesia 2 4,8
Jurnal Analisis Sosial 16 38,1
Afirmasi: Jurnal Pengembangan
Pemikiran Feminis
1 2,3
Antropologi Indonesia 2 4,8
Lain-lain 9 21,4
Jumlah 42 100
Page 88
73
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki beberapa jurnal dari
berbagai bidang disiplin ilmu. Berdasarkan hasil data tabel 4.14 di atas,
sebagian kecil responden yang memilih The Australian Journal of Asian
Law sebanyak 8 orang dengan prosentase 19 %. Sebagian kecil responden
yang memilih African Human Rights Law Journal sebanyak 2 orang
dengan prosentase 4,8 %. Responden yang memilih jurnal Asian
Development Review sebanyak 2 orang dengan prosentase 4,8 %.
Sedangkan sebagian kecil responden yang memilih Jurnal ALNI
Indonesia juga sebanyak 2 orang dengan prosentase 4,8 %.
Jurnal Analisis Sosial tampaknya menjadi jurnal pilihan terbanyak.
Hal tersebut bisa dilihat dari hampir setengahnya responden yang milih
yakni 16 orang dengan prosentase 38,1 %. Sedangkan sebagian kecil
responden memilih Jurnal Afirmasi: Jurnal Pengembangan Pemikiran
Feminis, menjadi pilihan paling sedikit, yakni hanya 1 orang dengan
prosentase 2,3 %. Untuk Jurnal Antropologi Indonesia, sebagian kecil
responden yang memilih berjumlah 2 orang dengan prosentase 4,8 %.
Terakhir, sebagian kecil responden memilih jurnal lain sebanyak 9 orang
dengan prosentase 21,4 % diantaranya Jurnal Perempuan, jurnal hukum
dan pembangunan, Jurnal Dictum, dan Jurnal Jentera.
Page 89
74
5) Terbitan Berkala (Majalah/Koran) Cetak yang Digunakan
Tabel 4.15
Terbitan Berkala (Majalah/Koran) yang Digunakan
Majalah/Koran Cetak F Prosentase (%)
Kompas 19 30,7
Republika 7 11,2
The Jakarta Post 5 8
Media Indonesia 4 6,4
Tempo 18 29
Bisnis Indonesia 4 6,4
Investor Daily 1 1,7
SINDO 2 3,2
SWA 0 0
Time 1 1,7
The Economist 0 0
Lain-lain 1 1,7
Jumlah 62 100
Berdasarkan hasil data pada tabel 4.15 di atas, mayoritas responden
memilih terbitan berkala (majalah/koran) Kompas. Hal tersebut dapat
dilihat dari hampir setengahnya responden yang memilih sebanyak 19
orang dengan prosentase 30,7 %. Untuk Republika, sebagian kecil
responden yang memilih sebanyak 7 orang dengan prosentase 11,2 %.
Sebagian kecil responden juga yang memilih The Jakarta Post sebanyak
5 orang dengan prosentase 8 %. Sedangkan sebagian kecil responden
memilih Media Indonesia sebanyak 4 orang dengan prosentase 6,4 %.
Page 90
75
Terbitan berkala (majalah/koran) Tempo menjadi posisi kedua yang
paling banyak dipilih setelah Kompas. Hal tersebut dapat dilihat dari
hampir setengahnya responden yang memilih sebanyak 18 orang dengan
prosentase 29 %. Untuk Bisnis Indonesia, sebagian kecil responden yang
memilih sebanyak 4 orang dengan prosentase 6,4 %. Sedangkan sebagian
kecil responden lainnya memilih Investor Daily hanya 1 orang dengan
prosentase 1,7 %. Kemudian untuk Sindo, sebagian kecil responden yang
memilih sebanyak 2 orang dengan prosentase 3,2 %.
Terbitan berkala (majalah/koran) SWA (Swasembada), tidak
satupun responden yang memilih. Sedangkan untuk Time, sebagian kecil
responden yang memilih hanya 1 orang dengan prosentase 1,7 %. The
Economist pun bernasib sama dengan SWA dimana tidak satupun
responden yang memilih. Terakhir, sebagian kecil responden memilih
terbitan berkala lain hanya 1 orang dengan prosentase 1,7 %.
6) Jurnal Online yang Digunakan
Tabel 4.16
Jurnal Online yang Digunakan
Jurnal Online F Prosentase (%)
Law and Society Review 35 87,5
BIES 5 12,5
Jumlah 40 100
Page 91
76
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev melanggan beberapa jurnal
online diantaranya adalah Law and Society Review dan BIES (Bulletin of
Indonesia Economic Studies). Dari dua jurnal online yang ada pada tabel
4.17 tersebut, Jurnal online Law and Society Review menjadi pilihan
terbanyak, dimana hampir semua responden yang memilih sebanyak 35
orang dengan prosentase 87,5 %. Sedangkan sebagian kecil responden
memilih Jurnal online BIES (Bulletin of Indonesia Economic Studies)
hanya 5 orang yang memilih dengan prosentase 12,5 %.
7) Media Online (Majalah/Koran Online) yang Digunakan
Tabel 4.17
Media Online yang Digunakan
Media Online yang
Digunakan
F Prosentase (%)
Koran Tempo 13 21,7
Majalah Tempo 13 21,7
Kompas 5 8,3
Hukumonline 24 40
The Jakarta Post 2 3,3
Bisnis Indonesia 2 3,3
Kontan 1 1,7
Jumlah 60 100
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev juga terdapat beberapa media
online seperti majalan atau koran. Diantara beberapa media online yang
dilanggan, pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa sebagian kecil responden
Page 92
77
yang memilih koran Tempo sebanyak 13 orang dengan prosentase 21,7
%. Begitupun juga dengan majalah Tempo, dimana sebagian kecil
responden yang memilih juga sebanyak 13 orang dengan prosentase 21,7
%. Untuk media online Kompas, sebagian kecil responden juga yang
memilih sebanyak 5 orang dengan prosentase 8,3 %.
Media online yang paling banyak digunakan adalah Hukumonline,
karena informasi yang terkandung di dalamnya adalah informasi hukum
dari berbagai sisi, dimana informasi tersebut sangat dibutuhkan oleh para
pemustakanya. Selain itu, Hukumonline juga melakukan kerjasama
dengan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Hal tersebut dapat dilihat
dari hampir setengahnya responden yang memilih sebanyak 24 orang
dengan prosentase 40 %. Untuk The Jakarta Post, sebagian kecil
responden yang memilih sebanyak 2 orang dengan prosentase 3,3 %.
Begitupun juga dengan Bisnis Indonesia dimana sebagian kecil responden
yang memilih juga sebanyak 2 orang dengan prosentase 3,3 %. Terakhir,
media Kontan yang dipilih oleh sebagian kecil responden hanya
berjumlah 1 orang dengan prosentase 1,7 %.
Page 93
78
8) Jenis Bahasa Utama yang Digunakan
Tabel 4.18
Jenis Bahasa Utama yang Digunakan
Jenis Bahasa F Prosentase (%)
Nasional (Indonesia) 38 95
Internasional (Inggris, dll) 2 5
Jumlah 40 100
Berdasarkan data pada tabel 4.19 di atas, mayoritas responden
memilih bahasa nasional (Bahasa Indonesia) sebagai rujukan utama yang
digunakan untuk pencarian informasi. Hal tersebut dapat dilihat dari
hampir semua responden yang memilih sebanyak 38 orang dengan
prosentase 95 %. Sedangkan untuk penggunaan bahasa internasional
(Bahasa Inggris, dll), sebagian kecil responden yang memilih hanya 2
orang dengan prosentase 5 %.
3. Pendapat Pemustaka Terkait Sumber Informasi yang Tersedia
a. Pemanfaatan Sumber Informasi berdasarkan Tingkat
Kebutuhan Pemustaka
Di bagian pemanfaatan sumber informasi ini yang dijelaskan adalah
pendapat para pemustaka terkait sumber informasi yang mereka
manfaatkan/gunakan dalam memenuhi kebutuhannya. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
Page 94
79
1) Menggunakan Portal Jurnal Online (J-Stor)
Tabel 4.19
Menggunakan Portal Jurnal Online (J-Stor)
Menggunakan portal J-Stor F Prosentase (%)
Iya 8 20
Tidak 22 80
Jumlah 40 100
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev melanggan portal jurnal online
yang bernama J-Stor. Berdasarkan data dari tabel 4.16 di atas, tampaknya
responden belum banyak menggunakan atau mungkin belum mengetahui
tentang keberadaan portal jurnal online J-Stor itu sendiri. Sebab, dari 40
jumlah responden, sebagian kecil responden menggunakan portal tersebut
hanya 8 orang dengan prosentase 20 %. Sedangkan hampir semua
responden yang tidak menggunakan portal tersebut berjumlah 22 orang
dengan prosentase 80 %.
Page 95
80
2) Koleksi yang Memadai
Tabel 4.20
Koleksi yang Memadai
Koleksi sudah Memadai F Prosentase (%)
Iya 28 70
Tidak 12 30
Jumlah 40 100
Dari data tabel 4.20 di atas, menurut sebagian besar responden
koleksi yang ada di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev tersebut, 28
orang dengan prosentase 70 % menyatakan bahwa sudah memadai atau
memenuhi kebutuhan informasi mereka. Sedangkan sebagian kecil
responden yang berjumlah 12 orang dengan prosentase 30 % menyatakan
bahwa koleksi tersebut belum memadai atau memenuhi kebutuhan
informasi yang mereka inginkan.
3) Perangkat Teknologi Membantu Perncarian Informasi
Tabel 4.21
Perangkat Teknologi Membantu Perncarian Informasi
Perangkat Teknologi
Membantu Pencarian
F Prosentase (%)
Iya 40 100
Tidak 0 0
Jumlah 40 100
Page 96
81
Berdasarkan data di tabel 20 di atas, semua responden menjawab
bahwa perangkat teknologi yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev telah membantu dalam pencarian informasi, dengan
prosentase 100 % dan tidak satupun responden yang menjawab perangkat
teknologi tidak membantu pencarian informasi yang mereka butuhkan.
4) Kemampuan Penggunaan Teknologi dengan Baik
Tabel 4.22
Kemampuan Penggunaan Teknologi dengan Baik
Penggunaan Teknologi
dengan Baik
F Prosentase (%)
Iya 40 100
Tidak 0 0
Jumlah 40 100
Dari data yang ada pada tabel 4.22 di atas, semua responden
menyatakan bahwa mereka dapat menggunakan perangkat teknologi
dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari data responden yang
menjawab iya (dapat menggunakan teknologi dengan baik) sebanyak 40
orang atau dengan prosentase 100 %. Sedangkan tidak satupun responden
yang menjawab tidak (tidak dapat menggunakan teknologi dengan baik).
Page 97
82
5) Informasi yang Disediakan sudah Relevan
Tabel 4.23
Informasi yang Disediakan sudah Relevan
Informasi yang Disediakan
sudah Relevan
F Prosentase (%)
Iya 38 95
Tidak 2 5
Jumlah 40 100
Dari data tabel 4.23 di atas, hampir semua responden yang
menjawab bahwa informasi yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev sudah relevan sebanyak 30 orang dengan prosentase 95 %.
Sedangkan sebagian kecil responden yang menjawab bahwa informasi
yang disediakan tidak relevan sebanyak 2 orang dengan prosentase 5 %.
6) Informasi yang Disediakan selalu Update
Tabel 4.24
Informasi yang Disediakan selalu Update
Informasi yang Disediakan
Selalu Update
F Prosentase (%)
Iya 37 92,5
Tidak 3 7,5
Jumlah 40 100
Page 98
83
Data yang ada di tabel 4.24 menunjukkan bahwa hampir semua
responden yang menjawab informasi yang disediakan oleh Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev selalu berkembang (update) sebanyak 37 orang
dengan prosentase 92,5 %. Sedangkan sebagian kecil responden yang
menjawab informasi yang disediakan tidak selalu berkembang (update)
sebanyak 3 orang dengan prosentase 7,5 %.
Pada bagian ini juga membahas mengenai Uses and Gratification
Models yang terdiri dari kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan
integrasi personal, kebutuhan integrasi sosial, dan kebutuhan pelarian /
hiburan.
a) Kebutuhan Kognitif
Pada kebutuhan ini, pemustaka memiliki hasrat untuk memahami
informasi yang dibutuhkan serta hasrat untuk memenuhi dan menambah
informasi tersebut. Pencarian atau penelusuran yang dilakukan
merupakan sebagai cara pemenuhan kebutuhan informasi yang mereka
inginkan.
Page 99
84
1) Pemustaka Memahami Informasi dengan Baik
Tabel 4.25
Pemustaka Memahami Informasi dengan Baik
Memahami Informasi dengan Baik F Prosentase (%)
Iya 28 70
Kadang-kadang 12 30
Tidak 0 0
Jumlah 40 100
Dari data yang ada di tabel 24 di atas, mayoritas responden
menyatakan bahwa mereka memahami informasi yang mereka butuhkan
dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan
bahwa dari 40 responden, sebagian besar responden yang berjumlah 28
orang dengan prosentase 70 % menyatakan mereka memahami informasi
dengan baik. Setelah itu, hampir setengahnya responden yang
menyatakan bahwa mereka kadang-kadang memahami informasi dengan
baik sebanyak 12 orang orang dengan prosentase 30 %. Terakhir, tidak
satupun responden yang menyatakan bahwa mereka tidak memahami
informasi dengan baik, artinya prosentase 0 %.
Page 100
85
2) Pemustaka Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev
Tabel 4.26
Pemustaka Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan
Memenuhi Kebutuhan
Informasi di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev
F Prosentase (%)
Iya 23 57,5
Kadang-kadang 17 42,5
Tidak 0 0
Jumlah 40 100
Berdasarkan data yang ada di tabel 4.26 di atas, sebagian besar
responden berjumlah 23 responden dengan prosentase 57,5 %
menyatakan bahwa dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka selalu
di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Sedangkan hampir setengahnya
responden yang menyatakan mereka kadang-kadang memenuhi
kebutuhan informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebanyak 17
orang dengan prosentase 42,5 %. Terakhir, tidak satupun responden yang
menyatakan bahwa mereka tidak memenuhi kebutuhan informasi di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, artinya prosentase 0 %.
Page 101
86
3) Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev menjadi Rujukan Utama
dalam Pencarian Informasi
Tabel 4.27
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev menjadi Rujukan Utama
Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev menjadi Rujukan Utama
F Prosentase (%)
Iya 35 87,5
Tidak 5 12,5
Jumlah 40 100
Berdasarkan data pada tabel 4.27 di atas, dari 40 responden, hampir
semua responden berjumlah 35 orang dengan prosentase 87,5 %
menyatakan bahwa mereka menjadikan Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev sebagai rujukan utama dalam pencarian informasi dengan berbagai
alasan, diantaranya adalah responden menganggap bahwa koleksi di
perpustakaan tersebut lumayan lengkap, jarang ada perpustakaan khusus
seperti Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, dekat dan mudah diakses dari
tempat bekerja atau perkuliahan, dan terdapat buku-buku lama yang
jarang atau sulit ditemukan di tempat lain,
Sedangkan sebagian kecil responden berjumlah 5 orang dengan
prosentase 12,5 % yang menyatakan bahwa mereka tidak menjadikan
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dan mencari sumber informasi atau
perpustakaan lain sebagai rujukan utama dalam pencarian informasi
Page 102
87
dengan alasan responden lebih mendahulukan pencarian online di
Hukumonline, da nada yang merasa biasa saja dengan keberadaan
perpustakaan tersebut.
4) Koleksi di Perpustakaan Daniel S. Lev sudah Lengkap
Tabel 4.28
Koleksi di Perpustakaan Daniel S. Lev sudah Lengkap
Koleksi Perpustakaan sudah
Lengkap
F Prosentase (%)
Lengkap 18 45
Kurang Lengkap 22 55
Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 40 100
Berdasarkan data yang ada di tabel 4.28 di atas, hampir setengahnya
responden berjumlah 14 orang dengan prosentase 45 % menyatakan
bahwa koleksi yang ada di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sudah
lengkap. Selanjutnya sebagian besar responden berjumlah 22 orang
dengan prosentase 55 % menyatakan bahwa koleksi yang ada di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev kurang lengkap. Sedangkan tidak
satupun responden yang menyatakan bahwa koleksi tidak lengkap sama
sekali, artinya prosentase 0 %.
Page 103
88
b) Kebutuhan Afektif
Pada kebutuhan afektif didasarkan pada penguatan estetis, dimana dalam
pencarian informasi bersifat menyenangkan dan memiliki kesan
pengalaman dalam pendekatan emosional. Kebutuhan ini berkaitan
dengan pemanfaatan koleksi karena adanya perasaan puas dan nyaman
karena telah mendapatkan informasi yang terpercaya, sehingga tidak
menimbulkan keraguan.
Tabel 4.29
Pemustaka Terpenuhi dan Terhibur dengan Koleksi
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Pemustaka Terpenuhi dan
Terhibur dengan Koleksi
Perpustakaan
F Prosentase (%)
Iya 14 35
Kadang-kadang 22 55
Tidak 4 10
Jumlah 40 100
Pada tabel 4.30 di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden,
hampir setengahnya responden berjumlah 14 orang dengan prosentase 35
% menyatakan bahwa mereka terhibur dengan koleksi yang disediakan
oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Selanjutnya sebagian besar
responden berjumlah 22 orang dengan prosentase 55 % menyatakan
bahwa mereka kadang-kadang merasa terhibur dengan koleksi yang
Page 104
89
disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Sedangkan sebagian
kecil responden yang menyatakan bahwa mereka tidak sama sekali
terhibur dengan koleksi yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev sebanyak 4 orang dengan prosentase 10 %.
Hal tersebut dapat dimaklumi, karena Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev merupakan perpustakaan yang mayoritas menyediakan koleksi
hukum dan sedikit menyediakan koleksi yang bersifat hiburan. Oleh
karena itu, sangat sedikit responden yang mencari informasi mengenai
hiburan dan lebih mengutamakan pencarian yang bersifat informasi
hukum.
c) Kebutuhan Integrasi Personal
Di dalam kebutuhan ini, tingkat kemampuan diri yang ada untuk
mencapai kredibilitas dan status individu itu sendiri sangat mendominasi
pada diri seseorang. Rasa kebutuhan akan suatu informasi diperlukan
sebagai alat untuk meningkatkan daya intelektual seseorang demi
tercapainya kredibilitas dan status individu tersebut serta tingkat
pengakuan diri yang tinggi. Penelusuran informasi merupakan celah bagi
seorang individu mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan guna
memenuhi hasrat untuk mencari harga diri yang besar.
Page 105
90
1) Informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat
Meningkatkan Peluang Karier/Prestasi
Tabel 4.30
Informasi dapat Meningkatkan Peluang Karier/Prestasi
Informasi dapat
Meningkatkan Peluang
Karier/Prestasi
F Prosentase (%)
Iya 17 42,5
Mungkin 22 55
Tidak 1 2,5
Jumlah 40 100
Berdasarkan data yang ada di tabel 4.31 di atas, hampir setengah
responden berjumlah 17 orang responden dengan prosentase 42,5 %
menyatakan bahwa informasi yang ada di Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev dapat meningkatkan peluang tercapainya karier atau prestasi yang
diinginkan. Sebagian besar responden berjumlah 22 orang responden
dengan prosentase 55 % menyatakan bahwa informasi yang ada di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev mungkin dapat meningkatkan
peluang tercapainya karier atau prestasi. Sedangkan sebagian kecil
reponden yang menyatakan bahwa informasi yang ada di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev tidak dapat meningkatkan peluang karier atau
prestasi hanya 1 orang dengan prosentase 2,5 %.
Page 106
91
2) Informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat menjadi
Sarana Pengambilan Keputusan
Tabel 4.31
Informasi sebagai Sarana Pengambilan Keputusan
Informasi sebagai Sarana
Pengambilan Keputusan
F Prosentase (%)
Iya 25 62,5
Tidak 15 37,5
Lain-lain 0 0
Jumlah 40 100
Data yang ada di tabel 4.32 di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan bahwa informasi di Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev dapat menjadi sarana pengambilan keputusan, baik itu keputusan
yang berkaitan dengan pekerjaan yang terkait dengan bidang hukum,
maupun bagi para pelajar/mahasiswa yang sedang belajar di bidang
hukum. Hal tersebut dapat dilihat dari sebagian besar responden yang
mengiyakan bahwa informasi tersebut dapat menjadi sarana pengambilan
keputusan sebanyak 25 orang dengan prosentase 62,5 %.
Sedangkan hampir setengahnya responden yang menyatakan bahwa
informasi tersebut tidak mempengaruhi sama sekali sebagai sarana
pengambilan keputusan sebanyak 15 orang dengan prosentase 37,5 %.
Terakhir, tidak satupun responden yang menyatakan pendapat lain-lain
Page 107
92
mengenai informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat menjadi
sarana pengambilan keputusan.
d) Kebutuhan Integrasi Sosial
Kebutuhan integrasi sosial ini merupakan kebutuhan akan penguatan
hubungan diri seseorang terhadap orang lain. Kebutuhan ini didasarkan
pada hasrat seseorang untuk dapat bergabung dalam suatu
kelompok/komunitas. Pengetahuan dari suatu informasi dibutuhkan agar
individu tersebut dapat berbaur dengan kelompok tersebut agar dapat
mencapai kesepahaman bersama.
Tabel 4.32
Informasi di Perpustakaan dapat Meningkatkan Peran dan Stutus
Sosial di Masyarakat
Informasi dapat
Meningkatkan Peran
Sosial
F Prosentase (%)
Iya 28 70
Tidak 8 20
Lain-lain 4 10
Jumlah 40 100
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.33 di atas, pada umumnya
responden berpendapat bahwa informasi yang ada di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev dapat meningkatkan peran dan status sosial di
Page 108
93
masyarakat. Hal tersebut tercermin pada hasil data di atas yang sebagian
besar responden yang menjawab iya sebanyak 28 orang dengan
prosentase 70 % dimana salah satu responden berpendapat bahwa
referensi yang didapat di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev membantu
pekerjaan yang berhubungan dengan riset.
Sebagian kecil responden yang menjawab informasi di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev tidak dapat meningkatkan peran dan
status sosial di masyarakat sebanyak 8 orang dengan prosentase 20 %.
Sedangkan sebagian kecil responden lainnya yang menjawab lain-lain
sebanyak 4 orang dengan prosentase 10 % dengan alasan responden
tersebut karena korelasinya yang terlalu jauh, dan belum tahu atau belum
begitu yakin dengan keterkaitannya dengan masyarakat.
e) Kebutuhan Pelarian
Kebutuhan ini merupakan keinginan untuk mengurangi tekanan,
mengalihkan perhatian, dan dorongan untuk mencari hiburan. Bentuk dari
kebutuhan ini dengan memanfaatkan sumber informasi guna upaya
memenuhi hasrat pelarian atau hiburan diri yang diinginkan.
Page 109
94
Tabel 4.33
Pencarian Informasi sebagai Sarana Hiburan
Pencarian Informasi
sebagai Sarana Hiburan
F Prosentase (%)
Iya 9 22,5
Kadang-kadang 27 67,5
Tidak 4 10
Jumlah 40 100
Berdasarkan data pada tabel 4.29 di atas, dari keseluruhan
responden, sebagian kecil responden berjumlah 9 orang dengan
prosentase 22,5 % menyatakan bahwa mereka mencari informasi di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebagai sarana hiburan. Sebagian
besar responden yang menjawab bahwa mereka kadang-kadang mencari
informasi di perpustakaan tersebut sebagai sarana hiburan sebanyak 27
orang dengan prosentase 67,5 %. Sedangkan sebagian kecil responden
yang menyatakan bahwa mereka tidak sama sekali mencari informasi di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebagai sarana hiburan sebanyak 4
orang dengan prosentase 10 %. Maka dari itu, tampaknya kebutuhan
informasi sebagai sarana hiburan belum menjadi suatu keharusan bagi
tiap responden untuk menelusuri informasi tersebut.
Page 110
95
b. Kendala Pemustaka dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai kendala yang dihadapi
oleh pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dalam
memenuhi kebutuhan informasi. Adapun penjelasan mengenai
kendala yang dihadapi diantaranya adalah kendala saat menelusur
informasi, penyebab terjadinya kendala yang dihadapi oleh
pemustaka, kendala yang dihadapi saat menelusur informasi melalui
komputer atau jaringan internet perpustakaan tersebut, dan cara
mengatasi kendala ysng dilakukan oleh pemustaka.
1) Kendala Pemustaka dalam Menelusur Informasi
Tabel 4.34
Kendala Pemustaka dalam Menelusur Informasi
Kendala dalam
Menelusur Informasi
F Prosentase (%)
Koleksi yang tidak
lengkap
15 36,6
Ketidaksesuaian antara
daftar koleksi di katalog
dengan koleksi di rak
8 19,5
Tidak dapat meminjam
koleksi
3 7,3
Suasana yang kurang
kondusif
15 36,6
Jumlah 41 100
Page 111
96
Penjelasan mengenai kendala yang dihadapi pemustaka yang ada
pada tabel 4.34 di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya
responden yang menjawab koleksi perpustakaan yang tidak lengkap
sebanyak 15 orang dengan prosentase 36,6 %. Sebagian kecil responden
yang menjawab bahwa terjadinya ketidaksesuaian antara daftar koleksi
di katalog dengan koleksi di rak sebanyak 8 orang dengan prosentase
19,5 %. Sedangkan kendala yang paling kecil yang dihadapi sebagian
kecil responden lainnya adalah tidak dapat meminjam koleksi hanya
berjumlah 3 orang dengan prosentase 7,3 %. Kendala terakhir yakni
suasana yang kurang kondusif memiliki hampir setengahnya responden
yang memiliki jumlah pemilih yang sama dengan kendala yang pertama,
yakni berjumlah 15 orang dengan prosentase 36,6 %.
2) Penyebab terjadi Kendala dalam Menelusur Informasi
Tabel 4.35
Penyebab terjadi Kendala dalam Menelusur Informasi
Penyebab terjadi Kendala F Prosentase (%)
Kurang pengadaan koleksi 12 29,3
Pengawasan koleksi yang rendah,
dan sistem komputerisasi yang
belum efektif
11 26,8
Hanya diperbolehkan membaca
koleksi di tempat
2 4,9
Ruang baca yang kecil dan berbaur
dengan kegiatan yang lainnya
14 39
Jumlah 41 100
Page 112
97
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.35 di atas mengenai
penyebab terjadinya kendala saat menelusur informasi, hampir
setengahnya responden yang menjawab bahwa penyebab terjadi kendala
karena kurangnya ada pengadaan koleksi terbaru sebanyak 12 orang
dengan prosentase 29,3 %. Sedangkan hampir setengahnya responden lain
yang menjawab pengawasan koleksi yang rendah, dan sistem
komputerisasi yang belum efektif sebanyak 11 orang dengan prosentase
26,8 %.
Sementara itu, sebagian kecil responden yang menjawab penyebab
terjadi kendala karena tidak dapat membaca koleksi sebab kebijakan
perpustakaan hanya memperbolehkan membaca koleksi di tempat hanya
sebanyak 2 orang dengan prosentase 4,9 %. Itu artinya, kebijakan
perpustakaan tersebut tidak terlalu mempengaruhi bagi para pemustaka
untuk membaca koleksi Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev.
Sedangkan hampir setengahnya responden yang menjawab karena
ruang baca yang kecil dan berbaur dengan kegiatan lainnya sehingga
ruangan tidak menjadi kondusif menjadi pilihan utama. Hal tersebut dapat
dilihat dari jumlah responden yang memilih jawaban tersebut sebanyak
14 orang dengan prosentase 39 %.
Page 113
98
3) Kendala dalam Mengakses Informasi di Komputer/Jaringan
Internet
Tabel 4.36
Kendala dalam Mengakses Informasi di Komputer/Jaringan
Internet
Kendala dalam Mengakses
Informasi di Komputer
F Prosentase (%)
Komputer selalu dipenuhi oleh
pengunjung
11 27,5
Jaringan internet yang sering
terputus
17 42,5
Sistem aplikasi yang kurang
mendukung
4 10
Lainnya 8 20
Jumlah 40 100
Kendala yang dirasakan oleh pemustaka dalam mengakses
informasi melalui komputer atau jaringan internet yang disediakan oleh
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dituangkan dalam tabel 4.36. hampir
setengahnya responden yang menjawab komputer selalu dipenuhi oleh
pengunjung sebanyak 11 orang dengan prosentase 27,5 %. Sedangkan
kendala jaringan internet yang sering terputus menjadi pilihan utama
dengan hampir setengahnya responden pemilih mencapai 17 orang
dengan prosentase 42,5 %.
Kendala mengakses informasi melalui komputer atau jaringan
internet yang dikarenakan sistem aplikasi yang kurang mendukung hanya
Page 114
99
berjumlah 4 orang atau hanya sebagian kecil responden dengan
prosentase 10 %. Sebagian kecil responden lainnya yang memilih
jawaban lainnya sebanyak 8 orang dengan prosentase 20 % dengan alasan
diantaranya yakni kesulitan mencari kata kunci, dan buku yang tidak
tersedia di rak padahal di komputer menunjukkan buku tersebut tersedia.
4) Cara Mengatasi Berbagai Kendala di Atas
Tabel 4.37
Cara Mengatasi Berbagai Kendala di Atas
Cara Mengatasi Kendala F Prosentase (%)
Bertanya pada pustakawan 33 78,6
Mencari informasi di lain
perpustakaan
2 4,7
Melakukan pencarian mandiri
di internet (searching)
7 16,7
Membatalkan pencarian 0 0
Jumlah 42 100
Dari berbagai kendala yang ada di atas, hasil data yang ada di tabel
4.37 merupakan penjelasan mengenai cara mengatasi berbagai kendala
yang dihadapi pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Hampir
semua responden yang memilih bertanya pada pustakawan menjadi
pilihan terbanyak dimana jumlah responden pemilih mencapai 33 orang
dengan prosentase 78,6 %. Sedangkan sebagian kecil responden yang
memilih mencari informasi di lain perpustakaan menjadi pilihan yang
Page 115
100
paling sedikit dimana responden yang menjawab hanya 2 orang dengan
prosentase 4,7 %.
Sebagian kecil responden lainnya yang menjawab melakukan
pencarian mandiri di internet (searching) secara mandiri berjumlah 7
orang dengan prosentase 16,7 %. Terakhir, tidak satupun responden yang
memilih membatalkan pencarian informasi, itu artinya prosentase 0 %.
Meskipun terjadi berbagai kendala dalam pencarian informasi di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, tampaknya pemustaka tetap terus
berusaha mencari informasi yang mereka butuhkan melalui berbagai cara
yang dapat ditempuhkannya.
Page 116
101
C. Pembahasan
Berikut pembahasan dari semua indikator berdasarkan hasil penelitian
kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, yaitu :
1. Pengantar Kuesioner
a. Profil Responden
Responden yang menjawab berbagai pertanyaan kuesioner
merupakan sepenuhnya pemustaka Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev dari berbagai kalangan. Jenis kelamin yang paling banyak
mengunjungi perpustakaan tersebut adalah sebagian besar responden
pria (52,5%). Sedangkan kisaran usia yang mendominasi kunjungan
ke perpustakaan adalah hampir semua responden antara usia kurang
dari 20 tahun sampai 30 tahun (77,5%).
Untuk pendidikan terakhir yang paling banyak mengunjungi
perpustakaan yakni sebagian besar responden S1 (55%). Dikarenakan
dari segi jumlah responden yang paling tinggi berada pada pendidikan
terakhir S1, Hal tersebut sesuai dengan pendapat Katz, Gurevich, dan
Haas di dalam buku Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan,
yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan
lebih tinggi, maka daya pikir dan rasa ingin tahunya lebih tinggi dan
lebih multipleks. 74 Hal tersebut didorong atas dasar pemenuhan
kebutuhan informasi. Untuk asal institusi yang mengunjungi ke
perpustakaan adalah hampir setengahnya responden dari
74
Yusup, p. 339.
Page 117
102
Hukumonline (35%) dimana berbeda tipis dengan STHI Jentera
(27,5%).
b. Informasi Kunjungan dan Cara Penelusuran Informasi
Responden
Dalam memenuhi kebutuhan informasi, responden melakukan
pencarian atau penelusuran melalui berbagai media, salah satunya
adalah perpustakaan. Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev merupakan
perpustakaan jenis khusus yang juga dapat memenuhi informasi
pengunjungnya. Untuk itu, responden mengetahui keberadaan
perpustakaan tersebut hampir semua responden baru pada saat awal
mereka kuliah atau bekerja pada lembaga yang bekerja sama dengan
perpustakaan tersebut (80%). Karena, baik dalam bidang pekerjaan
atau pendidikan, menurut pengamatan penulis, Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev turut dilibatkan dalam hal tersebut. Dari sanalah
responden mengetahui adanya perpustakaan itu.
Untuk frekuensi kunjungan ke perpustakaan, hampir
setengahnya responden memilih kategori jarang (40%) yang berbeda
tipis dengan kategori sering (37,5%). Sedangkan sumber informasi
responden mengenai keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev, hampir semua responden mengetahuinya dari lembaga institusi
yang bekerjasama dengan perpustakaan tersebut (87,5%). Hal itu
dikarenakan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev mengutamakan
Page 118
103
kegiatan promosi kepada lembaga intern yang merupakan perintis
perpustakaan tersebut.
Untuk tujuan mencari informasi, hampir setengahnya
responden menyatakan bahwa menambah materi pekerjaan yang
mendasari kebutuhan informasi responden di perpustakaan (45,7%).
Hal tersebut dapat dilihat dari lembaga perintis yang bekerja sama
dengan perpustakaan mayoritas terdiri dari karyawan, peneliti, jurnalis
hukum, dll. Sedangkan yang merupakan institusi pendidikan hanya
satu lembaga yakni Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera.
Cara memperoleh informasi yang dilakukan sebagian besar
responden yakni melalui katalog online/OPAC (27%). Hal tersebut
dikarenakan responden pada umumnya mengetahui bahwa
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki katalog OPAC untuk
penelusuran informasi. Jenis informasi yang dibutuhkan paling banyak
dipilih oleh sebagian besar responden adalah mengenai hukum dan
politik (65,9%) karena pada dasarnya perpustakaan ini merupakan
perpustakaan khusus dengan koleksi utama yakni bidang hukum
2. Pemanfaatan Sumber Informasi
a. Kategori/Karakteristik Kebutuhan Informasi Pemustaka
Kategori atau karakteristik pemustaka dalam memenuhi
kebutuhan informasi pada dasarnya beragam. Untuk bidang ilmu
yang dibutuhkan, sebagian besar responden memilih hukum dan
Page 119
104
politik (65,9%). Hal tersebut menurut kepala Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev, di perpustakaan ini jenis informasi hukum yang
mendominasi adalah hukum perdata karena pada umumnya responden
lebih sering mencari informasi tersebut.Sedangkan kategorisasi
informasi hukum itu sendiri, hampir setengahnya responden memilih
hukum perdata (27,1%).
Untuk format informasi yang dibutuhkan, buku cetak
tampaknya masih menjadi format utama yang paling dibutuhkan oleh
hampir setengahnya responden (48,9%). Jurnal cetak yang
digunakan oleh hampir setengahnya responden juga adalah Jurnal
Analisis Sosial (38,1%). Jurnal Analisis Sosial merupakan jurnal yang
tentunya membahas tentang dinamika kehidupan sosial dan agak
berbeda perspektif dari segi bidang hukum. Alasan mengapa Jurnal
Analisis Sosial sering dibaca karena meskipun Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev adalah perpustakaan khusus hukum, namun koleksinya
tidak semuanya mengenai hukum. Dalam kajian hukum, tidak terlepas
dari kajian sosial, misalnya dampak sosial dari suatu hukum yang
ditetapkan. Karena yang diatur adalah perubahan perilaku dan itu
berkaitan dengan perilaku sosial, oleh karena itu banyak artikel yang
diangkat dari jurnal analisis sosial.
Sedangkan untuk terbitan berkala (majalah/Koran) cetak
yang digunakan, Kompas yang paling banyak dipilih oleh hampir
setengahnya responden (30,7%) dan berbeda tipis dengan Tempo
Page 120
105
(29%). Kompas memiliki peminat yang cukup besar disini
dikarenakan menurut kepala perpustakaan, para responden ketika akan
membaca terbitan berkala, secara naluriah mereka memilih kompas
sebagai incaran pertama. Secara general orang membaca Kompas dan
Tempo terlebih dulu, ketika akan membaca mengenai suatu segmented
yang dibutuhkan, baru dia membaca yang lain.
Begitu juga dengan jurnal online yang digunakan.
Pemanfaatan jurnal elektronik dalam hal ini berupa jenis online di
perpustakaan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pemustaka
dalam menggunakan jurnal untuk mencari informasi yang dibutuhkan
terhadap koleksi jurnal elektronik atau online tersebut.75 Jurnal Law
and Society Review menjadi pilihan terbanyak bagi hampir semua
responden (87,5%). Itu dapat dimaklumi karena umumnya responden
mengutamakan pencarian koleksi di bidang hukum.
Sedangkan untuk media online yang digunakan,
Hukumonline menjadi peringkat pertama pilihan hampir setengahnya
responden (40%). Karena pada dasarnya, sebelum mereka menelusuri
informasi melalui media yang lain, mereka mengutamakan bahkan
menurut Kepala Perpustakaan mejadi terkesan ―wajib‖ untuk awal
75
Harisyah and Muhammad Azwar, ‗Pemanfaatan Jurnal Elektronik Oleh Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar‘, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan
Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, No. 1, Vol. 3 (2014), p. 5, diakses pada 31 Agustus 2017,
<https://journal/uin-alauddin.ac.id>.
Page 121
106
pencarian ke situs Hukumonline sebagai dasar acuan dalam pencarian
informasi.
Dalam memenuhi informasi, jenis bahasa yang berasal dari
sumber informasi yang diperoleh juga menjadi diperhitungkan. Jenis
bahasa utama yang digunakan oleh para hampir semua responden
dalam memenuhi kebutuhan informasi yakni mengutamakan bahasa
nasional atau Bahasa Indonesia (95%) dan sedikit yang megutamakan
jenis bahasa lain yang diutamakan. Hal tersebut diluar prediksi penulis
yang memperkirakan bahwa responden akan memilih jenis sumber
bahasa asing yang diutamakan. Namun hal tersebut ditanggapi oleh
Kepala Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev yang menyatakan bahwa
pada umumya isu yang diangkat bukan berasal dari jenis bahasa yang
dipilih, tapi lebih kepada isi (konteks) yang akan dibahas. Hukum di
Indonesia pada umumnya berbeda dengan negara lain dan memiliki
keunikan sendiri. Jadi relative tidak terlalu banyak merujuk ke negara
lain. Dan artikel kajian dari luar negeri sifatnya hanya sebagai
pembanding atau sebagai kajian teoritisnya. Kecuali jika Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev dominan dibidang Hukum Internasional yang
mengutamakan jenis informasi dalam bahasa Inggris.
Page 122
107
3. Pendapat Pemustaka terkait Sumber Informasi yang Tersedia
a. Pemanfaatan Sumber Informasi berdasarkan Tingkat Kebutuhan
Pemustaka
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki portal jurnal
online J-Stor, namun yang mengakses hanya sebagian kecil
responden (20%). Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya
pemustaka di perpustakaan tersebut terdiri dari berbagai elemen
masyarakat, mulai dari mahasiswa, dosen, pegawai, Office Boy (OB)
dsb. Menurut pemaparan kepala perpustakaan, pemustaka yang
mengakses J-Stor biasanya merupakan pihak peneliti yang
membutuhkan jurnal tersebut guna menghasilkan produk ilmiah
khususnya dibidang hukum. Tidak menutup kemungkinan bahwa
pemustaka lain mengetahui keberadaan portal jurnal online tersebut,
hanya saja kecenderungan pemakainya agak kurang dibandingkan
pihak peneliti yang intens menggunakan J-Stor.
Untuk ketersediaan koleksi yang memadai di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev, menurut sebagian besar responden hal tersebut
telah cukup memadai (70%). Itu artinya, lebih setengah dari jumlah
responden merasa bahwa koleksi yang ada di perpustakaan tersebut
telah memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Perangkat teknologi telah menjadi salah satu bagian dari
pencarian guna memenuhi kebutuhan informasi. Dalam hal ini, semua
responden menyatakan bahwa perangkat teknologi yang ada di
Page 123
108
perpustakaan membantu dalam pencarian informasi (100%). Hal
tersebut juga didukung dengan kemampuan penggunaan teknologi
dengan baik oleh semua responden (100%).
Sedangkan untuk mengenai tingkat relevansi informasi yang
telah disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev menurut
hampir semua responden menganggap sudah relevan (95%). Informasi
yang relevan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka. Selain itu, hampir semua responden juga menyatakan
bahwa informasu yang telah disediakan oleh Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev selalu update (92,5%).
1) Kebutuhan Kognitif
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebutuhan
kognitif merupakan kebutuhan yang dimana seseorang memiliki
hasrat keinginan untuk memahami informasi yang dibutuhkan dan
untuk menambah informasi tersebut. Pada dasarnya, setiap
individu memiliki tingkat pemahaman terhadap informasi yang
berbeda-beda. Mengenai hal tersebut, sebagian besar responden di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev menyatakan bahwa mereka
memahami informasi dengan baik (70%). Dari pemahaman
informasi tersebut, tentunya akan memenuhi kebutuhan informasi
yang mereka inginkan.
Dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut, sebagian
besar responden juga menyatakan bahwa mereka memenuhi
Page 124
109
kebutuhan informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
(57,5%). Dikarenakan lokasi tempat kerja atau kuliah yang dekat
dengan perpustakaan tersebut, selain itu koleksi bidang hukum
cenderung lumayan lengkap, hampir semua responden menjadikan
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebagai rujukan utama
dalam pencarian informasi, khususnya dibidang hukum
(87,5%).
Terkait penyataan pemustaka dengan tingkat kelengkapan
koleksi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, sebagian besar
responden secara keseluruhan menjawab bahwa koleksi di
perpustakaan tersebut kurang lengkap (55%) Namun, kepala
perpustakaan memberikan tanggapan yakni pada umumnya
keterangan mengenai kurang lengkap di sini bukan mengerucut
kepada koleksi dibidang hukum, melainkan terhadap koleksi yang
bersifat hiburan, seperti novel, komik, dll. Koleksi di bidang
hukum sendiri menurut pendapatnya cenderung cukup lengkap.
2) Kebutuhan Afektif
Pendapat senada juga dijawab pada kuesioner berikutnya
dimana sebagian besar responden merasa kadang-kadang
terpenuhi dan terhibur dengan koleksi di Perpustkaan
Hukum Daniel S. Lev (55%). Karena pada umumnya
perpustakaan tersebut lebih dominan koleksi mengenai
Page 125
110
pengetahuan hukum dibandingkan dengan koleksi sekedar untuk
hiburan.
3) Kebutuhan Integrasi Personal
Kebutuhan integrasi personal merupakan kebutuhan
terhadap kemampuan diri seseorang untuk mencapai kredibilitas
dan status individu. Berkaitan dengan informasi di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev dapat meningkatkan peluang karier
atau prestasi, sebagian besar responden menjawabnya mungkin
berpengaruh (22%). Dari pernyataan tersebut, tampaknya
responden tidak terlalu berambisi bahwa informasi yang
dibutuhkan di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev harus mencapai
hasrat karier dan prestasi yang diinginkan.
Sedangkan untuk informasi di Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev dapat menjadi sarana pengambilan keputusan,
sebagian besar responden menjawabnya dengan iya (62,5%). Dan
keputusan yang dimaksud tersebut merupakan keputusan yang
berkaitan dengan pekerjaan di bidang hukum, maupun bagi
pelajar/mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.
4) Kebutuhan Integrasi Sosial
Kebutuhan integrasi sosial merupakan kebutuhan akan
penguatan hubungan diri seseorang terhadap orang lain. Dari
informasi yang dibuthkan dapat menjadi media penyampaian
kepada masyarakat. Berkaitan dengan informasi di
Page 126
111
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat meningkatkan
peran dan status sosial di masyarakat, sebagian besar
responden menjawab iya atau hal itu dapat mempengaruhi
terhadap peran dan status sosial tersebut (70%). Sebagai contoh,
apabila seorang praktisi hukum dapat mengetahui wawasan
hukum secara luas dan dapat menyampaikannya kepada
masyarakat awam, maka orang tersebut mendapat tingkat
kredibilitas yang baik di tengah masyarakat.
5) Kebutuhan Pelarian
Di dalam kebutuhan afektif ini cenderung bersifat hiburan
dan pendekatan secara emosional. Pada responden di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev, tampaknya pencarian informasi sebagai
sarana hiburan tampaknya bukan sesuatu yang menjadi prioritas,
dan sebagian besar responden cenderung menjawab pencarian
informasi sebagai sarana hiburan hanya bersifat kadang-kadang
atau incidental saja (67,5%). Hal tersebut dapat dimaklumi dimana
sebagian besar responden yang merupakan anggota dari
perpustakaan tersebut adalah seorang karyawan atau pekerja yang
membutuhkan informasi guna menghasilkan suatu produk hukum
tertentu.
Page 127
112
b. Kendala Pemustaka dalam Menelusur Informasi
Dalam melakukan pencarian atau penelusuran informasi,
tentunya tedapat berbagai kendala, baik dari intern maupun ekstern
perpustakaan. Mengenai kendala dalam menelusur informasi
terdapat kesamaan jumlah jawaban diantaranya yaitu hampir
setengahnya responden menjawab koleksi yang tidak lengkap (36,6%)
dan suasana yang kurang kondusif (36,6%). Untuk koleksi yang tidak
lengkap yang dimaksud di sini seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa koleksi yang bersifat hiburan. Sedangkan untuk
koleksi dibidang hukum cenderung lumayan lengkap.
Untuk suasana perpustakaan yang kurang kondusif sendiri,
sebetulnya Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev masih beradaptasi
untuk melayani tambahan salah satu anggota yang bekerja sama yakni
para mahasiswa yang ada di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera
(STHI Jentera) dan itu baru berjalan sebanyak dua angkatan.
Dikarenakan belum adanya ruang publik yang digunakan para
mahasiswa untuk berkumpul, belajar bersama, dan kegiatan lainnya,
maka mereka cenderung berkumpul di perpustakaan tersebut.
Dampaknya adalah pemustaka lainnya menjadi terasa terganggu
karena berisik dan kurang kondusif.
Sedangkan penyebab terjadinya kendala dalam menelusur
informasi, hampir setengahnya responden menjawab karena ruang
baca yang kecil dan berbaur dengan kegiatan yang lainnya (39%). Hal
Page 128
113
tersebut masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya yang ada di
atas mengenai suasana yang kurang kondusif. Idealnya, perpustakaan
tersebut menampung bagi pemustaka maksimal 12-15 orang.
Sebenarnya, Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki rencana
untuk menyediakan semacam quite room, hanya saja kesulitannya
adalah pada tata ruang dan beberapa rak koleksi harus dikeluarkan.
Selain mengenai kendala yang berkaitan dengan tata dan fungsi
ruang, kendala lainnya yang dihadapi pemustaka adalah berkaitan
dengan teknologi. Kendala dalam mengakses informasi di
komputer atau jaringan internet di Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev, hampir setengahnya responden menjawabnya karena jaringan
internet yang sering terputus (42,5%). Pada saat dilakukan penyebaran
kuesioner ini memang sering terdapat jaringan internet yang terputus.
Hal tersebut disebabkan oleh dari provider yang dilanggan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali, kepala perpustakaan
memberikan pernyataan bahwa saat ini perpustakaan telah memiliki
backup jaringan internet. Jadi solusinya ketika itu (internet) mati,
jaringan yang lain langsung aktif.
Dari berbagai kendala yang terjadi di atas, dibutuhkan solusi
agar masalah tersebut dapat terselesaikan. Mengenai cara mengatasi
berbagai kendala di atas di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev,
hampir semua responden cenderung memberikan kepercayaan kepada
pustakawan dengan cara bertanya kepada pustakawan (78,6%)
Page 129
114
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian tentang kebutuhan informasi
pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, dapat ditarik kesimpulan
mengenai pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev dan pendapat pemustaka terhadap sumber informasi
yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Pemanfaatan sumber informasi oleh pemustaka di Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev
Sebelum menyimpulkan lebih jauh mengenai pemanfaatan sumber
informasi, dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden
bertujuan mencari di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev informasi
adalah untuk menambah materi pekerjaan (45,7%). Sedangkan cara yang
dilakukan oleh sebagian besar responden untuk memperoleh informasi di
perpustakaan sebagian besar melalui katalog/OPAC yang ada di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev (58,7%).
Untuk memanfaatkan sumber informasi dalam upaya pemenuhan
kebutuhan informasi yang dilakukan oleh pemustaka dapat disimpulkan
Page 130
115
diantaranya yakni bidang ilmu yang dibutuhkan sebagian besar responden
adalah hukum dan politik (65,9%). Kategorisasi informasi hukum yang
lebih spesifik yang dibutuhkan hampir setengahnya responden adalah
hukum perdata (27,1%). Format informasi yang dibutuhkan hampir
setengahnya responden adalah buku cetak (48,9%). Jurnal cetak yang
digunakan hampir setengahnya responden adalah Jurnal Analisis Sosial
(38,1%). Terbitan berkala (majalah/koran) yang digunakan hampir
setengahnya responden, Kompas pilihan yang mendominasi (30,7%).
Sedangkan jurnal online yang digunakan hampir semua responden adalah
Law and Society Review (87,5%). Media online yang digunakan hampir
sebagian responden adalah Hukumonline (40%). Sedangkan untuk jenis
bahasa yang digunakan hampir semua responden adalah tetap
menggunakan bahasa Indonesia (95%).
2. Pendapat pemustaka terhadap sumber informasi yang disediakan oleh
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Untuk portal jurnal online (J-Store), umumnya hanya sebagian kecil
responden menjawab yang menggunakan portal jurnal online tersebut
(20%). Pendapat responden mengenai koleksi yang ada di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev, sebagian besar responden menjawab koleksi
perpustakaan sudah memadai (70%). Pendapat semua responden
mengenai perangkat teknologi perpustakaan adalah dapat membantu
pencarian informasi mereka (100%). Selain itu, semua responden juga
Page 131
116
menjawab bahwa mereka mampu menggunakan teknologi dengan baik
(100%). Tingkat relevansi dari informasi yang disediakan oleh
perpustakaan, hampir semua responden menjawab sudah relevan (95%).
Sedangkan untuk tingkat kebaruan (update) dari informasi yang
disediakan, hampir semua responden juga menjawab selalu update
(92,5%)
Pemahaman pemustaka mengenai informasi yang dibutuhkannya,
sebagian besar reponden menjawab memhamai informasi dengan baik
(70%). Sebagian besar responden juga menjawab bahwa mereka
memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
(57,5%). Hampir semua responden menjawab bahwa mereka menjadikan
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebagai rujukan utama dalam
pencarian informasi (87,5%). Koleksi di Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev menurut sebagian besar responden kurang lengkap (55%). Sebagian
besar responden juga menjawab bahwa mereka kadang-kadang terpenuhi
dengan koleksi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev (55%). Informasi
di perpustakaan dapat meningkatkan peluang karier atau prestasi,
sebagian besar responden menjawabnya adalah mungkin (55%). Sebagian
besar responden menjawab informasi yang dibutuhkan sebagai sarana
pengambilan keputusan (62,5%). Mengenai informasi di Perpustakaan
Hukum Daniel S. Lev dapat meningkatkan peran dan status sosial di
masyarakat, sebagian besar responden menjawabnya dengan iya (70%).
Page 132
117
Pencarian informasi sebagai sarana hiburan, sebagian besar responden
menjawabnya dengan kadang-kadang (67,5%).
Kendala yang dihadapi oleh pemustaka dalam memenuhi kebutuhan
informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev diantaranya yaitu hampir
setengahnya responden menjawab koleksi yang tidak lengkap (36,6%)
dan suasana yang kurang kondusif (36,6%). Sedangkan penyebab terjadi
kendala dalam menelusuri informasi yakni hampir setengahnya responden
menjawab ruang baca yang kecil dan berbaur dengan kegiatan yang
lainnya (39%). Selain itu, kendala dalam mengakses informasi di
komputer, hampir setengahnya responden menjawab jaringan internet
yang sering terputus (42,5%). Terakhir, cara mengatasi berbagai kendala
di atas menurut hampir semua responden adalah bertanya kepada
pustakawan di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev (78,6%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut adalah
saran yang dapat peneliti berikan. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Koleksi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sebaiknya perlu
ditambah lagi, baik itu koleksi di bidang hukum, politik, dan psikologi
forensik, maupun koleksi yang bersifat hiburan. Mengingat jenis
pemustaka terdiri dari berbagai macam kalangan, maka perlu
menambahkan koleksi-koleksi tersebut.
Page 133
118
2. Ruangan dan fasilitas perpustakaan dibuat senyaman mungkin bagi
pemustaka, baik itu dari tata ruang membaca, maupun jaringan internet
yang selalu tersedia. Apabila ruangan perpustakaan tidak dapat
diperluas kembali, maka pihak perpustakaan perlu menciptakan
suasana yang kondusif.
3. Diperlukan beberapa pengawasan yang sebaiknya dilakukan.
Pengawasan yang dimaksud adalah terhadap koleksi perpustakaan
yang dipinjam atau sedang dibaca oleh pemustaka agar tidak hilang,
serta pengawasan terhadap katalog OPAC agar menyesuaikan dengan
keberadaan koleksi perpustakaan apakah benar tersedia atau tidak.
4. Diperlukan peraturan mengenai larangan untuk berisik diluar dari
kegiatan akademis di ruang perpustakaan. Karena hal tersebut sangat
mengganggu bagi pemustaka lain yang sedang serius membaca,
belajar, atau sedang melakukan diskusi terkait suatu pengetahuan atau
isu yang sedang dibahas.
Page 134
119
DAFTAR PUSTAKA
Antasari Wijaya, Indah, ‗Pemanfaatan Koleksi Referensi Di Perpustakaan IAIN
Purwokerto‘, Pustakaloka, No. 1, Vol. 9 (2017), 128–146
Ariyanti Karindra, Aning, ‗Hubungan Antara Tingkat Kebutuhan Konsumsi
Informasi Dan Kualitas Isi Media Dengan Loyalitas Pembawa (Studi Pada
Harian Meteor Terkait Perubahan Dari Koran Kuning Ke Koran Umum)‘,
Jurnal Interaksi Universitas Diponegoro, No. 1, Vol. 1 (2012), 65-76. Artikel
diakses pada 9 Februari 2017 dari <ejournal.undip.ac.id>
Barbara, Seels, and Rita Richey, Instructional Technology: The Definition and
Domains of the Field (Washington, DC: Association for Educational
Communication and Technology, 1994)
Bartlett, Joan, and Elaine Toms, ‗How Is Information Used ? Applying Task Analysis
to Understanding Information Use‘, 2005. Artikel diakses pada 31 Agustus
2017 dari <http://www.cais-acsi.ca>
Bruce, Harry, ‗Personal Anticipated Information Need‘, The Information School,
University of Washington, Seattle, No. 3, Vol. 10 (2005), 1-19
Chowdhury, Introduction to Modern Information Retrieval (London: Library
Association Publishing, 1999)
Daniel S. Lev Law Library, ‗Profil Daniel S. Lev‘, 2015. Artikel diakses pada 9
Februari 2017 dari <http://www.danlevlibrary.net>
———, ‗Tentang Kami | DANIEL S. LEV‘, Daniel S. Lev Law Library, 2015.
Artikel diakses pada 9 Februari 2017 dari <http://www.danlevlibrary.net>
Fadhilah, Rahmi, and Malta Nelisa, ‗Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka Di
Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat‘, Jurnal Ilmu
Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, No. 1, Vol. 3 (2013). Artikel diakses
pada 9 Februari 2017 dari <ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk>
Fakhrunnisa, Afina, Rukiyah, and Lydia Christiani, ‗Motivasi Pemustaka Remaja
Dalam Memanfaatkan Koleksi Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah
Kabupaten Kebumen‘, Jurnal Ilmu Perpustakaan, No. 2, 4 (2015), 1-8
Farida, Ida, Information Literacy Skills : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2009)
Page 135
120
Farida, Ida, Herkulana, and Izhar Salim, ‗Pengaruh Motivasi Belajar Dan
Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 11
Pontianak‘, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, No. 5, Vol. 4 (2015), 1-14
Ghassani, Felisha, and Firda Sakila, ‗Panduan Perpustakaan‘. Artikel diakses pada 24
September 2017 dari <http://www.danlevlibrary.net>
Hak, Ade Abdul, ‗Peran Pustakawan Perguruan Tinggi Pada Abad Globalisasi‘,
Didaktika Islamika, No. 17, Vol. 3 (2001), 45
Harisyah, and Muhammad Azwar, ‗Pemanfaatan Jurnal Elektronik Oleh Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar‘, Jurnal Ilmu
Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, No. 1, Vol. 3
(2014), 79-88. Artikel diakses pada 31 Agustus 2017 dari <https://journal/uin-
alauddin.ac.id>
Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodelogi Penelitian Dan Aplikasinya
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002)
Hasan, Thamrin, ‗Kajian Pemanfaatan Jurnal Online Pada Perpustakaan Universitas
Riau Pekanbaru‘, Jurnal Gema Pustakawan, No. 1, Vol. 1 (2013), 24–35
Hermawan, Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia, 1992)
Hukumonline, ‗Selamat Datang Di Daniel S. Lev Law Library‘, 2006. Artikel diakses
pada 9 Februari 2017 dari <http://www.hukumonline.com>
Ilmiyah, Tatik, and Sri Ati, ‗Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content Terhadap
Kegiatan Penelitian Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi/Tugas
Akhir Di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Semarang‘, Jurnal Ilmu Perpustakaan, No. 2, Vol. 2 (2013), 1–9
Indonesia, ‗Ketentuan Pidana Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik‘ (Biro Hukum dan
Informasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, 2008)
———, ‗Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 28 A - J Tentang HAM‘
———, ‗Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 9 Tentang
Perpustakaan‘, 2007
Irianti, Pergola, ‗Pemanfaatan Informasi Dalam Artikel Ilmiah : Kajian Analisis
Sitiran Pada Buletin Psikologi UGM‘, BACA : Jurnal Dokumentasi Dan
Informasi, No. 2, Vol. 36 (2015), 153-162
Page 136
121
Iskhandiningsih, and Johny Alfian, ‗Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber
Informasi Ilmiah‘, Jurnal Penelitian Dinamika Sosial, No. 1, Vol. 5 (2004),
68-74
Istiana, Purwani, ‗Pemanfaatan E-Journal Oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi
Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada‘,
Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, No. 2, Vol. XII (2016), 150-158.
Artikel diakses pada 24 September 2017 dari <https://jurnal.ugm.ac.id>
Istiawan, Stefanus Redhitya, ‗Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Pada Mahasiswa Di
Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya‘, No. 2, Vol. 3
(2014), 1-15. Artikel diakses pada 31 Agustus 2017 dari
<http://journal.unair.ac.id>
Kurniadi, Deni, ‗Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti Bidang Ilmu
Sosial Dan Kemanusiaan Di Perpustakaan Nasional RI‘ (Universitas
Indonesia, 2004)
Mahardhini, Daturrisa, ‗Perilaku Pemanfaatan Informasi Oleh Penyandang Tuna
Rungu‘, No. 1, Vol. 2 (2013), 1-22. Artikel diakses pada 31 Agustus 2017
dari <http://journal.unair.ac.id>
Mulayani, Eko Sri, and Sulastuti Sophia, ‗Perpustakaan Masa Depan, Pusat
Perpustakaan Pertanian Dan Komunikasi Penelitian‘, Jurnal Perpustakaan
Pertanian, No. 2, Vol. VI (1997)
Nazir, Moh., Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013)
Nur‘aini, ‗Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan
Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang
Kedokteran‘, Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, No. 2, Vol. XI
(2015), 36-43. Artikel diakses pada 31 Agustus 2017 dari
<https://jurnal.ugm.ac.id>
Pendit, Putu Laxman, Penelitian Ilmu Perpustakaan Dan Informasi : Suatu
Pengantar Diskusi Epistimology Dan Metodelogi (Jakarta: JIP-FSUI, 2003)
Prasetya, Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, Pengantar Dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN,
1999)
Pringgoadisurjo, Luwarsih, Perpustakaan Chusus : Pengantar Ke Organisasi Dan
Administrasi (Jakarta: Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, 1971)
Page 137
122
Puspa, Erni, ‗Persepsi Pemustaka Dalam Memanfaatkan Online Public Access
Catalogue Berbasis SLiMS Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Perikanan
Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor‘, Jurnal Pari, No. 1, Vol. 1 (2015), 1-7
Rahma, Atiqah Ainur, ‗Pemanfaatan Jurnal Psikologi Dalam Penyusunan Tesis
Mahasiswa Psikologi UGM Tahun 2012 : Kajian Analisis Sitiran‘, Berkala
Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, No. 1, Vol. 13 (2017), 12-24. Artikel
diakses pada 7 September 2017 dari <https://jurnal.ugm.ac.id>
Rifa‘i, Agus, ‗Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Pemakai‘, Jurnal Al-Maktabah, No. 1, Vol. 4 (2002)
Rimbarawa, Kosam, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaeser, 2013)
Saleh, Abdul Rahman, and Rita Komalasari, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan
(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013)
Salim, Peter, and Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer
(Jakarta: Modern English Press, 2002)
Saracevic, Kantor, Chamis, and Trivison, ‗A Study of Information Seeking and
Retrieving, I: Background and Methodology‘, Journal of the American
Society for Information Science, 1988
Setiawan, Ebta, ‗Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)‘, 2012. Artikel diakses pada
2 Agustus 2017 dari <https://kbbi.web.id/kendala>
Shadily, Hasan, Ensiklopedi Indonesia, Jil, 3 (Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982)
Shidrata, Lani, Pengantar Sistem Informasi Bisnis (Jakarta: Elex Media Komputindo,
1995)
Sudijono, Anas, Pengantar Statistika Pendidikan, Ed. 1 (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2009)
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:
Rieneka Cipta, 1992)
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993)
Sumarningsih, Siti, ‗Pengembangan Koleksi Perpustakaan‘, Jurnal Al-Maktabah :
Komunikasi Dan Informasi Perpustakaan, No. 1, Vol. 3 (2001)
Page 138
123
Sutarno, Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan Masyarakat
Informasi (Jakarta: Panta Rei)
Suwarno, Wiji, Perpustakaan Dan Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011)
Taylor, ‗Question Negotiation and Information Seeking in Libraries‘, 1968. Artikel
diakses pada 9 Februari 2017 dari <crl.acrl.org>
Virgia, Maeta, ‗Peran Promosi Terhadap Pemanfaatan Sumber Informasi Di
Perpustakaan Kementerian Sosial Republik Indonesia‘, 2015. Artikel diakses
pada 31 Agustus 2017 dari <http://repository.uinjkt.ac.id>
Wilson, ‗Recent Trend in User Studies : Action Research and Qualitative Methods‘,
Department of Information Studies University of Sheffield, No. 3, Vol. 5
(2000). Artikel diakses pada 31 Agustus 2017 dari <http://informationr.net>
Wiyarsih, ‗Pemanfaatan Koleksi Repository Perpustakaan Fakultas MIPA UGM
Menggunakan E-Prints‘, Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, No. 2,
Vol. XI (2015), 50-61. Artikel diakses pada 7 September 2017 dari
<http://download.portalgaruda.org>
Yusup, Pawit M, Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009)
Yusup, Pawit M, and Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi
(Information Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010)
Page 139
Lampiran I
Surat menjadi Tugas Pembimbing
Page 140
Lampiran II
Surat Penguji Skripsi
Page 141
Lampiran III
KUESIONER PENELITIAN
Bapak / Ibu / Saudara/i Responden,
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama / NIM : Riska Meidiana / 1113025100063
Jurusan / Fak. : Ilmu Perpustakaan / Fakultas Adab dan Humaniora
Adalah mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sedang melakukan
penelitian untuk keperluan penulisan skripsi dengan berjudul “Kebutuhan Informasi
Pemustaka di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kebutuhan informasi bagi pemustaka Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dan
diharapkan dapat memberi masukan kepada perpustakaan agar dapat memberikan layanan yang
lebih baik dalam pemenuhan informasi bagi pemustaka di masa yang akan datang.
Data yang Bapak / Ibu / Saudara/i berikan akan dijaga kerahasiaannya dan semata-mata
hanya digunakan untuk keperluan penelitian saja. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya
ucapkan terimakasih.
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berikut adalah beberapa petunjuk untuk mengisi kuesioner :
1. Bacalah semua pertanyaan dengan baik
2. Pilih salah satu jawaban dan berilah tanda silang (X) untuk menjawab setiap pertanyaan.
3. Jika terdapat jawaban yang salah, maka coretlah tanda silang tersebut (X) kemudian beri
tanda silang pada jawaban yang benar.
Profil Responden
Nama :
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
Usia :
a. < 20 – 30 tahun c. 41 – 50 tahun
b. 31 – 40 tahun d. > 50 tahun
Page 142
Pendidikan Terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 / S3
Asal Institusi :
a. Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan (YSHK)
b. Hukumonline
c. Lembaga Kajian dan Independensi Peradilan (LeIP)
d. Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera
1. Sejak kapan anda mengetahui keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Saat awal bekerja/kuliah baru mengetahui perpustakaan tersebut
b. Sebelum bekerja/kuliah di lembaga sudah mengetahui perpustakaan tersebut
c. Belum lama/baru saat ini mengetahui perpustakaan tersebut
2. Bagaimana frekuensi kunjungan anda ke Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Sangat Sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak Pernah
3. Darimanakah anda mengetahui keberadaan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Dari lembaga tempat saya bekerja/kuliah
b. Dari rekan sejawat/orang lain
c. Dari internet
4. Apa tujuan anda mencari informasi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Untuk menambah referensi/bahan materi pekerjaan
b. Untuk belajar/menunjang riset materi perkuliahan
c. Untuk menambah wawasan umum yang tidak berkaitan dengan tugas kewajiban
d. Untuk mengakses berita terkini dan menikmati akses perpustakaan (wifi, surat
kabar, dsb)
e. Lain-lain sebutkan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Page 143
5. Bagaimana cara anda memperoleh informasi di Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev ?
a. Melalui pencarian langsung ke rak koleksi
b. Melalui pencarian menggunakan kartu katalog (manual) atau katalog
online (elektronik/Online Public Access Catalogue) Bertanya kepada
petugas perpustakaan (pustakawan)
c. Cara lainnya sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
6. Bidang ilmu apakah yang anda butuhkan di Perpustakaan Hukum Daniel S.
Lev baik itu melalui media cetak atau media elektronik ?
a. Informasi mengenai bidang hukum dan politik
b. Informasi mengenai pengetahuan umum
c. Informasi mengenai agama (ditinjau dalam sudut pandang syari’ah)
d. Lain-lain sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
7. Jika anda mengakses informasi bidang hukum, maka kategorisasi bidang
hukum apa sajakah yang anda butuhkan ?
a. Kumpulan peraturan dan putusan e. Hukum tata negara
peradilan f. Hukum acara perdata dan
pidana
b. Hukum perdata g. Lain-lain sebutkan
c. Hukum pidana ………………………………..
d. Hukum tata usaha ………………………………..
(administrasi negara) ………………………………..
8. Format informasi apakah yang anda butuhkan dalam memenuhi kebutuhan
informasi anda ?
a. Buku cetak c. Jurnal/majalah cetak
b. Buku elektronik d. Jurnal/majalah elektronik
Page 144
9. Jurnal tercetak apa sajakah yang dilanggan oleh Perpustakaan Hukum Daniel
S. Lev yang sering anda gunakan dalam memenuhi kebutuhan informasi anda
?
a. The Australian Journal of Asian Law e. Jurnal Analisis Sosial
b. African Human Rights Law Journal f. Antropologi Indonesia
c. Asian Development Review g. Jurnal ALNI Indonesia
d. Afirmasi: Jurnal Pengembangan h. Lain-lain sebutkan
Pemikiran Feminis
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
10. Koleksi terbitan berkala (majalah atau koran) apa sajakah yang anda sering
gunakan yang dilanggan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev?
a. Kompas g. Investor Daily
b. Republika h. Sindo
c. The Jakarta Post i. SWA
d. Media Indonesia j. Time
e. Koran / Majalah Tempo k. The Economists
f. Bisnis Indonesia l. Lain-lain sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
11. Jurnal online apakah yang sering anda gunakan yang dilanggan oleh
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev?
a. Law and Society Review
b. BIES
12. Media online apakah yang sering anda gunakan yang dilanggan oleh
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev?
a. Koran Tempo e. The Jakarta Post
b. Majalah Tempo f. Bisnis Indonesia
c. Kompas g. Kontan
Page 145
d. Hukumonline
13. Jenis bahasa apakah yang anda utamakan dalam pencarian informasi guna
memenuhi kebutuhan informasi anda di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Nasional (Bahasa Indonesia)
b. Internasional (Bahasa Inggris,dll)
14. Apakah anda sering menggunakan portal jurnal online (J-Stor) yang ada di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Iya
b. Tidak
15. Apakah koleksi yang ada di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sudah
memadai atau memenuhi kebutuhan informasi anda ?
a. Iya
b. Tidak
16. Apakah perangkat teknologi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat
membantu informasi yang anda butuhkan ?
a. Iya
b. Tidak
17. Apakah anda dapat menggunakan perangkat teknologi dengan baik ?
a. Iya
b. Tidak
18. Apakah informasi yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
sudah relevan dengan yang anda butuhkan ?
a. Iya
b. Tidak
19. Apakah informasi yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
selalu berkembang (update) sesuai dengan perkembangan zaman ?
a. Iya
b. Tidak
20. Apakah anda memahami dengan baik pada setiap informasi yang anda
butuhkan ?
Page 146
a. Iya
b. Kadang - Kadang
c. Tidak
21. Apakah anda selalu dapat memenuhi kebutuhan informasi anda di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Iya
b. Kadang - Kadang
c. Tidak
22. Dikarenakan Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev adalah jenis perpustakaan
khusus yang koleksinya lebih banyak mengenai bidang hukum, apakah anda
selalu menjadikan perpustakaan tersebut sebagai rujukan utama dalam
memenuhi kebutuhan informasi anda khususnya dibidang hukum itu sendiri ?
a. Iya
Alasan : ………………………………………………………………...
b. Tidak
Alasan : ………………………………………………………………...
23. Menurut anda, apakah koleksi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev sudah
lengkap ?
a. Lengkap
b. Kurang Lengkap
c. Tidak Lengkap Sama Sekali
24. Apakah koleksi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev membuat anda merasa
terpenuhi dan terhibur ?
a. Iya
b. Kadang - Kadang
c. Tidak
25. Apakah informasi yang tersedia di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat
meningkatkan peluang tercapainya karier atau prestasi anda ?
a. Iya
b. Mungkin
Page 147
c. Tidak
26. Apakah anda menggunakan informasi yang ada di Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev sebagai sarana pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan pekerjaan atau perkuliahan anda ?
a. Iya
b. Tidak
c. Lain-lain sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
27. Apakah informasi yang anda peroleh dari Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
dapat meningkatkan peran sosial anda di masyarakat ?
a. Iya
b. Tidak
c. Lain-lain sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
28. Apakah anda mencari informasi sebagai sarana hiburan ?
a. Iya
b. Kadang - Kadang
c. Tidak
29. Kendala apa saja yang anda rasakan saat akan menelusuri informasi di
Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Koleksi perpustakaan yang tersedia tidak lengkap
b. Ketidaksesuaian antara daftar katalog (online atau kartu katalog)
dengan koleksi yang ada di rak
c. Tidak dapat meminjam koleksi yang ada di Perpustakaan
d. Suasana yang kurang kondusif
Page 148
30. Menurut anda, apakah penyebab terjadinya kendala tersebut sesuai dengan
apa yang anda rasakan diatas?
a. Kurang adanya pengadaan koleksi yang terbaru
b. Tingkat pengawasan koleksi yang rendah karena tidak sesuai dengan
katalog serta sistem komputerisasi yang belum berjalan efektif
c. Keterbatasan pelayanan dikarenakan hanya diperbolehkan membaca
ditempat (perpustakaan) saja
d. Ruangan baca terlalu kecil dan berbaur dengan kegiatan lainnya
31. Kendala apa saja yang anda temukan saat mengakses informasi melalui
komputer atau jaringan internet yang disediakan oleh Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev ?
a. Komputer yang digunakan selalu dipenuhi oleh pengunjung
b. Jaringan internet yang sering terputus
c. Sistem aplikasi di komputer yang kurang mendukung dalam pencarian
informasi
d. Kendala lainnya sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
32. Bagaimanakah cara anda mengatasi kendala jika tidak mendapatkan informasi
yang anda butuhkan di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev ?
a. Bertanya atau meminta bantuan kepada pustakawan di perpustakaan
tersebut
b. Mencari informasi di Perpustakaan lainnya
c. Melakukan pencarian (searching) di internet
d. Lain-lain sebutkan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
33. Apakah saran anda untuk kemajuan dan perkembangan Perpustakaan Hukum
Daniel S. Lev ?
Jawab :
Page 149
Lampiran IV:
Dokumentasi Website dan Katalog Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Halaman Muka/Beranda Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Tampilan Katalog Online (OPAC) Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev
Page 150
BIODATA PENULIS
RISKA MEIDIANA. Lahir di Jakarta, 22 Mei 1995,
anak bungsu dari 4 bersaudara, dari pasangan Ayahanda
H. Abdul Mutholib dan Ibunda Hj. Maryanah.
Mengawali pendidikan di TK Aisiyah Bustanul Athfal
59. Setelah itu melanjutkan pendidikan ke SDN Cipedak
06 Pagi. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke
SMPN 253 Jakarta. Lalu penulis melanjutkan pendidikan menengah atas yaitu di
SMK Perguruan Rakyat. Selama menempuh pendidikan menengah atas, penulis
mengikuti organisasi “Rohis” atau Rohani Islam, “OSIS” atau Organisasi Siswa Intra
Sekolah, dan Staff Lab Komputer SMK Perguruan Rakyat. Setelah itu, penulis
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yakni di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora. Selama berkuliah,
penulis pernah berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) divisi
Penelitian dan Pengembangan, serta pernah bergabung dalam UKM Federasi
Olahraga Mahasiswa (Forsa) cabang volley.