PENGARUH CUSTOMER VALUE DAN EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA KONSUMEN GO-JEK MAKASSAR) EFFECT OF CUSTOMER VALUE AND EXPERIENTIAL MARKETING TO CUSTOMER LOYALTY WITH CUSTOMER SATISFACTION AS INTERVENING VARIABLE (CASE STUDY ON GO-JEK MAKASSAR CONSUMERS) 1 Rahmat Riwayat Abadi, 2 Idayanti Nursyamsi 3 Musran Munizu 1 Mahasiswa Magister Manajemen dan Keuangan, Universitas Hasanuddin (email: [email protected]) 2 Guru Besar Manajemen dan Keuangan, Universitas Hasanuddin (email: [email protected]) 3 Dosen Magister Manajemen dan Keuangan, Universitas Hasanuddin (email: [email protected])
19
Embed
PENGARUH CUSTOMER VALUE DAN EXPERIENTIAL MARKETING ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH CUSTOMER VALUE DAN EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN
PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA KONSUMEN GO-JEK MAKASSAR)
EFFECT OF CUSTOMER VALUE AND EXPERIENTIAL MARKETING
Experiential Marketing Sense (EMS1) 4,19 0,793 Fix
Experiential Marketing Sense (EMF2) 4,20 0,789 0,000
Kepuasan
Pelanggan
Rasa Senang (KPS1) 3,97 0,767 Fix
Pilihan Tepat (KPP1) 4,05 0,768 0,000
Kesesuaian Harapan (KPH1) 4,12 0,733 0,000
Kesesuaian Harapan (KPH2) 4,01 0,795 0,000
Loyalitas
Pelanggan
Telling positive things about the product
consumed (LPT1) 4,25 0,679 Fix
Telling positive things about the product
consumed (LPT2) 4,20 0,756 0,000
Recommended to someone for product
has been consumed to a friend (LPF1) 4,11 0,777 0,000
Recommended to someone for product
has been consumed to a friend (LPT2) 4,08 0,803 0,000
Repurchase intention to the product that
has been consumed (LPR1) 3,91 0,769 0,000
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa semua indikator secara signifikan mengukur
variabelnya masing-masing. Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa yang paling kuat
sebagai pengukur Customer Value adalah CVP 1 (loading factor 0,905 dan mean 3,57).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa Customer Value utamanya dipengaruhi oleh harga
yang lebih murah dibanding pesaing yang sejenis. Experiential Marketing diketahui bahwa
indikator yang paling kuat sebagai pengukur adalah EMA 1 (loading factor 0,886 dan mean
4,05). Dengan demikian dapat diketahui bahwa Experiential Marketing utamanya dipengaruhi
oleh mendapatkan reward yang menarik setelah menggunakan aplikasi GO-JEK. Kepuasan
Pelanggan diketahui bahwa indikator yang paling kuat sebagai pengukur adalah KPH 2
(loading factor 0,795 dan mean 4,01). Dengan demikian dapat diketahui bahwa Kepuasan
Pelanggan utamanya dipengaruhi oleh pengalaman yang memuaskan setelah menggunakan
layanan GO-JEK. Loyalitas Pelanggan diketahui bahwa indikator yang paling kuat sebagai
pengukur adalah KPH 2 (loading factor 0,803 dan mean 4,08). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa Kepuasan Pelanggan utamanya dipengaruhi penyampaian informasi terbaru
mengenai GO-JEK.
Asumsi SEM
Sebelum dilakukan analisis SEM, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mendasari
model SEM yaitu normalitas, outlier, dan linieritas. Pengujian ada tidaknya outlier univariate
dilakukan dengan menganalisis nilai Zscore dari data penelitian yang digunakan. Apabila
terdapat nilai Zscore yang lebih besar ± 3,0 maka akan dikategorikan sebagai outlier.
Pengujian univariate outlier ini menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil
pengolahan data untuk pengujian ada tidaknya outlier ada pada Lampiran 5D dapat
ditunjukkan bahwa data tidak terjadi problem outlier univariate. Pembuktiannya adalah
ditandai dengan nilai Zscore dibawah 3 atau tidak berada pada rentang 3 sampai dengan 4.
apabila pada data terdapat outlier univariate tidak akan dihilangkan dari analisis karena data
tersebut menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dan tidak ada alasan khusus dari
profil responden yang menyebabkan harus dikeluarkan dari analisis tersebut (Ferdinand,
2002).
Untuk menguji ada tidaknya outlier, dapat dilihat dengan mahalanobis distance (Md).
Mahalanobis distance dievaluasi menggunakan nilai 56,892. Dari jarak Mahalanobis dengan
titik observasi yang paling jauh adalah responden ke 104 dengan nilai Md=55,483. Jika
dibandingkan dengan nilai 56,892 maka nilai Md titik ke-86 < 56,892, maka disimpulkan bahwa
semua titik observasi bukan merupakan outlier.
Pengujian asumsi linieritas dilakukan dengan metode Curve Fit. Hasil pengujian linieritas
menunjukkan semua model linier signifikan karena nilai Sig < 0.05 sehingga disimpulkan
bahwa asumsi linieritas telah terpenuhi.
Goodness of Fit
Hasil pengujian goodness of fit overall model, sesuai dengan hasil analisis SEM, guna
mengetahui apakah model hipotetik didukung oleh data empirik, diberikan pada Tabel 2
berikut:
Tabel 2. Hasil Pengujian Gooness of Fit Overall Model
Kriteria Cut of value Hasil Model Keterangan
Chi-square
Probability
RMSEA
GFI
AGFI
CMIN/DF
TLI
CFI
389,313
≥ 0,05
≤ 0,08
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 2
≥ 0,95
≥ 0,95
529,498
0,000
0,056
0,833
0,804
1,535
0.942
0,947
Marjinal
Marjinal
Baik
Marjinal
Marjinal
Baik
Baik
Baik
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Hasil pengujian Goodness of Fit Overall berdasarkan Tabel 2 memperlihatkan bahwa 4
dari 7 Goodness of fit yang menunjukkan model baik yaitu CMIN/DF, GFI, CFI, RMSEA.
Sementara 2 Goodness of Fit yaitu GFI, dan TLI menunjukkan model dalam kategori marginal.
Menurut Arbuckle dan Wothke, dalam Solimun (2009), kriteria terbaik yang digunakan sebagai
indikasi kebaikan model adalah nilai Chi Square/DF yang kurang
dari 2, dan RMSEA yang di bawah 0.08. Pada penelitian ini, nilai CMIN/DF dan RMSEA
telah memenuhi nilai cut off. Oleh karena itu model SEM pada penelitian ini cocok dan layak
untuk digunakan, sehingga dapat dilakukan interpretasi guna pembahahasan lebih lanjut.
Analisis Struktural SEM
Dalam model struktural ini, diuji 5 (lima) hipotesis hubungan antar variabel (pengaruh
langsung). Berikut disajikan secara lengkap hasil pengujian hubungan antar variabel
penelitian sebagai berikut:
Tabel 3. Model Struktural SEM: Pengaruh Langsung
Hubungan Antar Variabel Koefisien P-value Kesimpulan
H1 Customer Value (CV) Terhadap Kepuasan Pelanggan (KP)
0,232 0,000 Signifikan
H2 Experiential Marketing (EM) Terhadap Kepuasan Pelanggan (KP)
0,837 0,000 Signifikan
H3 Customer Value (CV) Terhadap Loyalitas Pelanggan (LP)
0,121 0,029 Signifikan
H4 Experiential Marketing (EM) Terhadap Loyalitas Pelanggan (LP)
0,434 0,000 Signifikan
H5 Kepuasan Pelanggan (KP) Terhadap Loyalitas Pelanggan (LP)
0,570 0,000 Signifikan
Sumber: Data primer diolah (2018)
Secara grafis disajikan sebagai berikut:
Gambar 5.2 Model Struktural SEM: Pengaruh Langsung
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa bobot terbesar untuk total effect adalah pengaruh
antara Relationship Marketing (RM) terhadap Kepuasan Nasabah (KN) dengan bobot 0.527.
Selain pengujian pengaruh langsung, pada SEM juga dikenal pengaruh tidak langsung
(indirect effect). Pengaruh tidak langsung adalah hasil perkalian 2 (dua) pengaruh langsung.
Pengaruh tidak langsung dinyatakan signifikan jika kedua pengaruh langsung yang
membentuknya adalah signifikan. Berikut disajikan hasil pengaruh tidak langsung:
Customer
Value
Loyalitas
Pelanggan
Kepuasan
Pelanggan
Experiential
Marketing
0,232
0,837
0,570
0,121
0,434
Tabel 4. Model Struktural SEM: Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh
Tidak Langsung
Koefisien Pengaruh Langsung
Koefisien Pengaruh
Tidak Langsung
Zhitung
(P-value) Keterangan
H6
Customer
Value (CV)
Terhadap
Loyalitas
Pelanggan
(LP) Melalui
Kepuasan
Pelanggan
(KP)
CV → KP
= 0,232
KP → LP
= 0,570 0,132 0,000 Signifikan
H7
Experiential
Marketing
(EM)
Terhadap
Loyalitas
Pelanggan
(LP) Melalui
Kepuasan
Pelanggan
(KP)
EM → KP
= 0,837
KP → LP
= 0,570 0,477 0,000 Signifikan
Sumber: Data primer diolah 2018 (Lampiran 5)
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Langsung Antara Customer Value terhadap Kepuasan Pelanggan
Hasil analisis mengenai customer value diperoleh temuan bahwa customer value
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, yang artinya semakin tinggi
customer value, maka semakin tinggi kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil dari
pengolahan data diketahui bahwa nilai Critical Ratio (CR) pengaruh antara variabel customer
value terhadap kepuasan pelanggan adalah sebesar 3,388 dengan nilai Probability (P)
sebesar 0.000. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi bahwa pengaruh variabel
customer value terhadap kepuasan pelanggan dapat diterima, karena memenuhi syarat di
atas 1,96 untuk Critical Ratio (CR) dan dibawah 0.05 untuk nilai Probability (P), dengan
demikian dapat dikatakan bahwa temuan ini dapat diterima.
Penelititan ini juga mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Vedadi
dkk. (2013) The Effect of Customer Value and Satisfaction on Customer Loyalty: The
Moderating Role of Ethical Reputation pada pengunjung rumah sakit Tehran Heart Center di
Iran. Hasil penelitian menunjukkan customer value berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Adapun menurut penelitian dari Trasorras dkk. (2009) tentang Value,
Satisfaction, Loyalty, and Retention in Professional Services pada pengguna dan penyedia
layanan professional di Tampa Bay, Florida menunjukkan bahwa value berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan.
2. Pengaruh Langsung Antara Experiential Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan
Hasil analisis mengenai experiential marketing diperoleh temuan bahwa experiential
marketing mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, yang artinya
semakin tinggi experiential marketing, maka semakin tinggi kepuasan pelanggan.
Berdasarkan hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai Critical Ratio (CR) pengaruh
antara variabel experiential marketing terhadap kepuasan pelanggan adalah sebesar 9,157
dengan nilai Probability (P) sebesar 0.000. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi
bahwa pengaruh variabel experiential marketing terhadap kepuasan pelanggan dapat
diterima, karena memenuhi syarat di atas 1,96 untuk Critical Ratio (CR) dan dibawah 0.05
untuk nilai Probability (P), dengan demikian dapat dikatakan bahwa temuan penelitian ini
dapat diterima.
Penelititan ini juga mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Kusumawati (2011) tentang analisis pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan dan
loyalitas pelanggan: kasus Hypermart Malang Town Square (MATOS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Ekoputra dkk. (2015) melakukan penelitian The Effect of Experiental
Marketing on Customer Satisfaction and Loyalty Restaurant 150 Eatery in Bogor, hasilnya
menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
3. Pengaruh Langsung Antara Customer Value terhadap Loyalitas Pelanggan
Hasil analisis mengenai customer value diperoleh temuan vahwa customer value
mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, yang artinya semakin tinggi
customer value, maka semakin tinggi loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil dari pengolahan
data diketahui bahwa nilai Critical Ratio (CR) pengaruh antara variabel customer value
terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar 2,189 dengan nilai Probability (P) sebesar 0.029.
Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi bahwa pengaruh variabel customer value
terhadap loyalitas pelanggan dapat diterima, karena memenuhi syarat di atas 1,96 untuk
Critical Ratio (CR) dan dibawah 0.05 untuk nilai Probability (P), dengan demikian dapat
dikatakan bahwa temuan penelitian ini dapat diterima.
Penelitian ini juga mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lai dkk.
(2008) melakukan penelitian How Quality, Value, Image, and Satisfaction Create Loyalty at a
Chinese Telecom. Hasilnya menunjukkan bahwa value berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Vedadi dkk. (2013) The Effect of Customer
Value and Satisfaction on Customer Loyalty: The Moderating Role of Ethical Reputation pada
pengunjung rumah sakit Tehran Heart Center di Iran. Hasil penelitian menunjukkan customer
value berpengaruh positif terhadap loyalitas
4. Pengaruh Langsung Antara Experiential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan
Hasil analisis mengenai ini experiential marketing diperoleh temuan bahwa experiential
marketing mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, yang artinya
semakin tinggi experiential marketing, maka semakin tinggi loyalitas pelanggan. Berdasarkan
hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai Critical Ratio (CR) pengaruh antara variabel
experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar 3,861 dengan nilai
Probability (P) sebesar 0.000. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi bahwa pengaruh
variabel experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan dapat diterima, karena
memenuhi syarat di atas 1,96 untuk Critical Ratio (CR) dan dibawah 0.05 untuk nilai Probability
(P), dengan demikian dapat dikatakan bahwa temuan penelitian ini dapat diterima.
Pham dan Huang (2017) melakukan penelitian The Impact of Experiential Marketing On
Customer’s Experiential Value and Satisfaction: An Empirical Study in Vietnam Hotel Sector,
hasilnya menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas. Wu dan Tseng (2015) melakukan penelitian mengenai Customer Satisfaction and
Loyalty in an Online Shop: An Experiential Marketing Perspective hasilnya menunjukkan
bahwa experiential marketing berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.
5. Pengaruh Langsung Antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan
Hasil analisis mengenai kepuasan pelanggan diperoleh temuan bahwa kepuasan
pelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, yang artinya
semakin tinggi kepuasan pelanggan, maka semakin tinggi loyalitas pelanggan. Berdasarkan
hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai Critical Ratio (CR) pengaruh antara variabel
loyalitas pelanggan terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar 4,645 dengan nilai
Probability (P) sebesar 0.000. Hasil dari kedua nilai ini memberikan informasi bahwa pengaruh
variabel loyalitas pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dapat diterima, karena memenuhi
syarat di atas 1,96 untuk Critical Ratio (CR) dan dibawah 0.05 untuk nilai Probability (P),
dengan demikian dapat dikatakan bahwa temuan penelitian ini dapat diterima.
Tingkat kepuasan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah
perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya
kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah
pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan dan meningkatkan reputasi bisnis (Fornell dalam
Sonyoto, 2012:193). Munizu dan Hamid (2015) melakukan penelitian mengenai Satisfaction
and Loyalty Improvement Model on the Quality of Higher Education Services, hasilnya
menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas mahasiswa.
6. Pengaruh Tidak Langsung antara Customer Value terhadap Loyalitas Pelanggan
Melalui Kepuasan Pelanggan
Jika dilihat dari pengaruh tidak langsung customer value terhadap kepuasan pelanggan
melalui loyalitas pelanggan diperoleh pengaruh tidak langsung antara customer value dan
loyalitas pelanggan sebesar 0,232. Mengingat pengaruh tidak langsung ini dibentuk oleh dua
pengaruh langsung, yaitu pengaruh langsung customer value dan kepuasan pelanggan, dan
pengaruh langsung kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, dimana kedua pengaruh
tersebut signifikan, maka dapat pula dijelaskan bahwa pengaruh tidak langsung tersebut
signifikan. Hal ini mengindikasikan pengaruh tidak langsung customer value dan loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Vedadi dkk. (2013) The Effect of Customer Value and
Satisfaction on Customer Loyalty: The Moderating Role of Ethical Reputation pada
pengunjung rumah sakit Tehran Heart Center di Iran. Hasil penelitian menunjukkan customer
value berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas. Makna dari temuan ini
bahwa secara tidak langsung customer value mempunyai pengaruh terhadap loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada pengguna aplikasi transportasi jasa online GO-
JEK.
7. Pengaruh Tidak Langsung antara Experiential Marketing terhadap Loyalitas
Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan
Jika dilihat dari pengaruh tidak langsung experiential marketing terhadap loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan diperoleh pengaruh tidak langsung antara
experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,363. Mengingat pengaruh tidak
langsung ini dibentuk oleh dua pengaruh langsung, yaitu pengaruh langsung experiential
marketing terhadap kepuasan pelanggan, dan pengaruh langsung kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan, dimana kedua pengaruh langsung tersebut signifikan, maka dapat pula
dijelaskan bahwa pengaruh tidak langsung tersebut signifikan.
Kusumawati (2011) melakukan penelitian pengaruh analisis pengaruh Experiential
Marketing terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan: kasus Hypermart Malang Town
Square (MATOS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Lebih lanjut Ozturk (2015) juga melakukan
penelitian mengenai Exploring the Relationships between Experiential Marketing, Customer
Satisfaction and Customer Loyalty: An Empirical Examination in Konya hasilnya menunjukkan
bahwa experiential marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan
dan loyalitas pelanggan. Makna dari dari temuan ini bahwa secara tidak langsung experiential
marketing mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan
pada pada pengguna aplikasi transportasi jasa online GO-JEK.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian teori, kajian
empiris, hipotesis, dan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Customer value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Di mana semakin
baik customer value yang diberikan oleh penyedia jasa transportasi online GO-JEK akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Di mana
semakin baik experiential marketing yang diberikan oleh penyedia jasa transportasi online
GO-JEK akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Customer value berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Di mana semakin
tinggi customer value yang diberikan oleh penyedia jasa transportasi online GO-JEK akan
meningkatkan loyalitas sehingga akan berdampak rendahnya rendahnya perpindahan
pelanggan (churn) ke merek atau pesaing lain.
4. Experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Di mana
semakin tinggi experiential marketing yang diberikan oleh penyedia jasa transportasi
online GO-JEK akan meningkatkan loyalitas sehingga akan berdampak rendahnya
rendahnya perpindahan pelanggan (churn) ke merek atau pesaing lain.
5. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, yang artinya,
jika tingkat kepuasan pelanggan tinggi maka akan berdampak pada loyalitas. Demikian
pula sebaliknya, jika tingkat kepuasan rendah, maka akan bermpak pada rendahnya
perpindahan pelanggan (churn) ke merek atau pesaing lain.
6. Customer value berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan
pelanggan, yang artinya bahwa semakin tinggi customer value, akan mempengaruhi
tingginya loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Temuan ini sesuai dengan
konsep customer value.
7. Experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui
kepuasan pelanggan, yang artinya bahwa semakin tinggi experiential marketing, akan
mempengaruhi tingginya loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Temuan ini
sesuai dengan konsep experiential marketing.
Saran
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sehingga masih perlu untuk disempurnakan.
Saran-saran yang dapat disampaikan untuk penelitian selanjutnya, sebagai berikut:
1. Pihak penyedia jasa transportasi online GO-JEK di kota Makassar hendaknya
mempertahankan customer value dan experiential marketing yang ada saat ini dan perlu
dilakukan peningkatan fitur terbaru dari aplikasi, melakukan inovasi, memberikan promo
yang menarik kepada pelanggan, serta peningkatan sistem pelayanan agar pelanggan
semakin puas dan tidak pindah ke merek pesaing.
2. Pihak penyedia jasa transportasi online GO-JEK di kota Makassar sebaiknya memberi
penghargaan khusus bagi pelanggan yang sudah lama menggunakan fasilitas tranportasi
agar mereka semakin loyal dan merekomendasikan ke orang disekitarnya agar turut
menjadi pelanggan pada penyedia jasa transportasi ini.
3. Untuk kedepannya alangkah lebih baik jika dilakukan penelitian terhadap variabel lain
yang diduga mempunya pengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas
pelanggan pada pengguna transportasi GO-JEK di kota Makassar sehingga perusahaan
bisa melakukan perbaikan untuk lebih meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Alkilani, K., Ling, K. C., dan Abzakh, A. A. 2013. The Impact of Experiential Marketing and Customer Satisfaction on Customer Commitment in the World of Social Networks. Asian Social Science, Vol. 9, No.1, ISSN: 1911-2025
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Azizah, Hilyatul. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan, Citra dan Kepuasan Terhadap Loyalitas
Nasabah. Management Analysis Journal, Vol. 5, No.7, ISSN: 2252-6552 Gentile, C., Spiller, N., dan Noci, Giulano. 2007. How to Sustain the Customer Experience: An
Overview of Experience Components That Co-create Value with the Customer. European Management Journal, Vol.25, No.5, pp.395-410
Kim M.K., Park M.C., dan Jeong D.H. 2004. The Effects of Customer Satisfaction and Switching Barrier on Customer Loyalty in Korean Mobile Telecommunication Services. Telecommunications Policy. pp, 145-159
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
dan Loyalitas Pelanggan: Kasus Hypermart Malang Town Square (MATOS). Jurnal Manajemen Pemasaran Modern, Vol. 3, No.1, ISSN: 2085-0972
Lai, F., Griffin, M., dan Babin, Barry J. 2009. How Quality, Value, Image, and Satisfaction Create Loyalty at a Chinese Telecom. Journal of Business Research
Lee, Ming-S., Hsiao, Huey-D., dan Yang, Min-Feng. 2011. The Study of the Relationships Among Experiential Marketing Service Quality. The International Journal of Organizational Innovation, Vol.3, No.2, pages 353-379
Lovelock, C. H., Wirtz, J., dan Mussry, J. 2010. Manajemen Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi. Jakarta: Erlangga
Magnati, F.M, Ling K.C, dan Nasermoadeli, A. 2012. Exploring the Relationship between Experiential Marketing and Experiential Value in the Smartphone Industry. International Business Research, Vol.5, No.1, ISSN: 1913-9004, E-ISSN: 1913-9012
Mashariono dan Oetomo, H. W. 2003. Analisis Nilai Pelanggan yang Mempengaruhi Loyalitas (Studi Kasus Pada Bank KBPR Jetis Ponorogo. Ekuitas, ISSN: 1411-0393
McFarlane, Donovan A. 2013. The Strategic Importance of Customer Value. Atlantic Marketing Journal, Vol. 2, No.1 ISSN: 2165-3878, E-ISSN: 2165-3887
Munizu, Musran dan Hamid, Nurdjanah. 2015. Satisfaction and Loyalty Improvement Model on the Quality of Higher Education Services. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 6, No.1, pp: 13-24
Supranto. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta Teknojurnal. 2017. Jumlah Pengguna Tranportasi Online Hampir Mencapai 50% dari Total
Pengguna Internet, (Online), (https://teknojurnal.com, diakses 18 April 2018 Vedadi, A., Kolobandi, A., dan Pool, Hossein K. 2013. The Effect of Customer Value and
Satisfaction on Customer Loyalty: The Moderating Role of Ethical Reputation.
International Journal of Basic Sciences & Applied Research, Vol. 2, No.5, pages.453-458-70, ISSN: 2147-3749
Wahyuningtyas, F. M., Achmad, F., dan Zainul, A. 2017. The Effect of Experiential Marketing on Satisfaction and Its Impact on Customer Loyalty. RJOAS, Vol. 1
Woodruff, Robert B. 1997. Customer Value: The Next Source for Competitive Advantage. Academy of Marketing Science. Journal. Volume 25, Issue 2, pp 139-153
Zeithaml, Valarie A. 1988, Consumer Perception of Price, Quality, and Value: A Means-End Model and Synthesis of Evidence. Journal of Marketing, Vol. 52, pp. 2-22
Zeithaml, V. A., Parasuraman, A., dan Berry, L. L. 1996, The Behavioral Consequences of Service Quality. Journal of Marketing, Vol. 60, pp. 31-46
Zena, P. A. dan Hadisumarto, A. D. 2012. The Study of Relationship among Experiential Marketing, Service Quality, Customer Satisfaction, and Customer Loyalty. ASEAN Marketing Journal, Vol.4, No.1