Page 1
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
10
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO
DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
M.Thoyib1), Firmansyah2), Darul Amri3), Riza Wahyudi4), Melin M.A. 5)
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
E-mail : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current
Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Return on Assets pada perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Data diperoleh dari Annual Report yang diterbitkan di website Bursa Efek Indonesia. Data yang
digunakan adalah data panel. Jumlah populasi penelitian adalah 49 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan, pemilihan sampel digunakan dengan metode purposive
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Current Ratio tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return on Assets, Debt to Asset Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Assets sedangkan Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets.
Secara simultan, variabel Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total
Asset Turnover terhadap Return on Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets. Berdasarkan hasil perhitungan Uji Koefisien Determinasi diketahui bahwa nilai R square
adalah sebesar 0,611 atau 61,1% menunjukkan bahwa 61,1% Return on Assets dapat dijelaskan
oleh Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover
sedangkan sisanya 38,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini
Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan
Return on Asset
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah
memaksimisasi kesejahteraan atau
kemakmuran pemegang saham. Tujuan peusahaan dapat dicapai dengan
menyangkut aktivitas yang dilakukan untuk
memperoleh (mendapatkan) dana dan menggunakan (mengalokasikan) dana
tersebut. Apabila tujuan perusahaan sudah
tercapai, maka perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasi perusahaan-
nya dengan baik dan dapat berkembang
serta memberikan pengembalian yang
menguntungkan bagi pemiliknya, investor yang menanam modal kepada perusahaan
mereka dan kreditur akan percaya bahwa
uangnya yang dipinjamkan akan kembali. Semakin banyak investor yang menanam
modal di perusahaan, maka nilai saham
akan naik begitu juga dengan laba
perusahaan
Perusahaan properti merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembangunan apartemen, perumahan,
perkantoran, real estate dan sebagainya.
Bisnis properti merupakan salah satu usaha yang hampir dapat dipastikan tidak akan
pernah habis karena kebutuhan akan papan
atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia, dan setiap manusia akan
berusaha untuk dapat memenuhinya.
Perusahaan Properti dan Real Estate cukup menarik untuk dijadikan sebagai obyek
penelitian karena seperti yang kita tahu di
negara-negara maju dan berkembang,
pembangunan dan bisnis properti dan real estate sedang mengalami pertumbuhan
yang pesat, hal ini pun terjadi di Indonesia.
Saham perusahaan properti dan real estate di Indonesia mulai diminati ketika tahun
2000, hal itu juga yang menyebabkan
banyak perusahaan yang melakukan listing
di Bursa Efek Indonesia agar saham
Page 2
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
11
perusahaan dapat dibeli oleh investor tetapi kebanyakan Perusahaan Properti dan Real
Estate yang terdaftar di BEI merupakan
jenis perusahaan yang meng-alami penurunan laba yang cukup signifikan
sehingga peneliti ingin mencari tahu
penyebab penurunan laba yang terjadi pada
perusahaan dengan melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut
Perusahaan mengukur kinerja
keuangannya dengan menggunakan rasio keuangan. Menurut Hery (2017:142), rasio
keuangan dibagi dalam 5 kategori utama,
yaitu: rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio
solvabilitas (leverage ratio), rasio aktivitas (activity ratio), rasio profitabilitas
(profitability ratio) dan rasio penilaian atau
rasio ukuran pasar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
perusahaan bisa mem-peroleh laba yang tinggi dengan cara melakukan pinjaman
dana dari pihak luar/kreditur karena
perusahaan memerlu-kan dana yang tidak
sedikit dan pinjaman tersebut harus dikembalikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
Perusahaan dapat dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut tidak dapat
memenuhi kewajiban jangka pendek.
Kewajiban jangka pendek dikenal dengan istilah “Likuiditas”, Likuiditas adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar
semua kewajiban jangka pendek pada saat
jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia di perusahaan.
sehingga perusahaan harus mengelola aset
lancar dengan baik agar dapat melunasi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh
tempo. Penelitian ini penulis mengguna-
kan perhitungan Current Ratio untuk
menghitung likuiditas sebagai variabel independen (X1). Semakin besar
perbandingan aset lancar dan liabilitas
lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka
pendeknya
Pembayaran hutang perusahaan dapat diketahui dengan analisis rasio
solvabilitas. Solvabilitas merupakan salah
satu aspek keuangan yang paling penting di
analisis. Solvabilitas dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aset
perusahaan dibiayai dengan hutang (Kasmir, 2017:151). Perusahaan
menggunakan lebih banyak hutang berarti
memperbesar resiko yang ditanggung. Masalah solvabiltas dalam perusahaan juga
sangat mempengaruhi perusahaan dalam
mendapatkan laba , karena semakin tinggi
rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang dihadapi perusahaaan.
Peneliti menggunakan variabel independen
Debt to Asset Ratio (X2) dan Debt to Equity Ratio (X3) pada rasio solvabilitas
Selanjutnya peneliti menggunakan
variabel independen Total Asset Turnover
sebagai (X4). TATO merupakan salah satu rasio aktivitas yang mengukur perputaran
dari seluruh aktiva perusahaan, rasio ini
dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva (Brigham, 2013).
Perputaran total aktiva menunjukkan
bagaimana efektifitas perusahaan meng-gunakan seluruh aktiva untuk menciptakan
penjualan yang berkaitan dengan laba yang
akan diperoleh
Keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh tingkat pengembalian
atas laba maka perlu dilakukan analisis
keuangan dengan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas menunjukkan per-bandingan
antara laba bersih yang di-peroleh
perusahaan dengan aset atau ekuitas yang dipergunakannya untuk menghasilkan laba
tersebut. Oleh karena itu, rasio
profitabilitas yang tinggi menunjukkan
semakin efisien perusahaan dalam menjalankan operasinya sehingga
perusahaan mempunyai kemampuan yang
besar dalam menghasilkan laba yang diperolehnya
ROA merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang menunjukkan seberapa
banyak laba yang diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. ROA
digunakan peneliti sebagai variabel
dependen (Y). Rasio ini mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasil-
kan laba dengan memanfaatkan aset yang
dimilikinya. Rasio ini adalah rasio terpenting di antara profitabilitas lainnya
karena ROA merupakan rasio keuangan
yang dominan mempengaruhi return saham
atau earning power keuangan perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah
Page 3
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
12
diuraikan, Maka Penulis Mengambil Judul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Asset
Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Total
Asset Turnover Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate
Di Bursa Efek Indonesia”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas
maka masalah yang dapat dirumuskan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Current Ratio (CR)
terhadap Return On Assets (ROA)
secara parsial pada Perusahaan Properti
dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia ?
2. Apakah ada pengaruh Debt to Assets
Ratio (DAR) terhadap Return On Assets (ROA) secara parsial pada Perusahaan
Properti dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia ? 3. Apakah ada pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) terhadap Return On Assets
secara (ROA) parsial pada Perusahaan
Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia ?
4. Apakah ada pengaruh Total Assets
Turnover (TATO) terhadap Return On Assets (ROA) secara parsial pada
Perusahaan Properti dan Real Estate di
Bursa Efek Indonesia ? 5. Apakah ada pengaruh CR, DAR, DER
dan TATO secara simultan terhadap
ROA pada Perusahaan Properti dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
Return On Assets (ROA) secara pasial pada Perusahaan Properti dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR)
secara parsial terhadap Return On
Assets (ROA) pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
3. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
secara parsial terhadap Return On Assets (ROA) pada Perusahaan Properti
dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 4. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Total Assets Turnover
(TATO) secara parsial terhadap Return On Assets (ROA) pada Perusahaan
Properti dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Assets
Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total
Assets Turnover secara simultan terhadap Return On Assets pada
Perusahaan Properti dan Real Estate di
Bursa Efek Indonesia
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Current Ratio (CR) Menurut Hery (2017:142), yaitu
“Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan aset lancar yang tersedia”. Menurut Kasmir (2017:134) Rasio Lancar
atau current ratio merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo pada saat
dirtagih secara keseluruhan.” Sedangkan
menurut Munawir (2014:72) menyatakan Current Ratio yaitu standarnya 200% (2:1)
kadang sudah memuaskan bagi suatu
perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa
faktor, suatu standar atau rasio yang umum
tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Rumus Current Ratio (CR)
adalah sebagai berikut:
2.2 Debt to Assets Ratio(DAR) Menurut Munawir (2014:82) Rasio
Debt to Assets Ratio menunjukkan pentingnya dari sumber modal pinjaman dan
tingkat keamanan yang dimiliki oleh
kreditor. Menurut Harahap (2016:304) Debt
to Assets Ratio yaitu rasio utang atas aktiva menunjukkan sejauh mana utang dapat
ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya
lebih aman (solvable). Sedangkan menurut
CR =
Aset lancar
Liabilitas Lancar x100%
%
Page 4
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
13
Kasmir (2017:156-157) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio): merupakan rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan
antara total utang dengan total akiva.Rumus Debt to Assets Ratio adalah sebagai berikut:
2.3 Debt to Equity Ratio(DER) Menurut Murhadi (2015:61), “Debt
to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan
untuk menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan. menurut
Munawir (2014:86) Debt to equity ratio
menunjukkan berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang. Bagi perusahaan makin besar rasio
ini akan semakin menguntungkan. Sedangkan menurut Kasmir (2017:157-158)
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rumus rasio Debt to Equity Ratio (DER) yang digunakan:
2.4 Total Assets Turnover (TATO) Menurut Hery (2017:143) “Total
Asset Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total aset.”
Menurut Hanafi (2016:81) Rasio total assets turnover menghitung efektivitas penggunaan
total aktiva. Sedangkan menurut Kasmir
(2017:185), rasio total asset turnover
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang
dimiliki perusahaan dan mengukur berapa
jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Total Assets Turnover
dihitung dengan rumus :
2.5 Return on Assets (ROA) Menurut Prastowo (2015:81) “ROA
merupakan rasio untuk mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah digunakan perusahaan dengan menggunakan seluruh
dana (aktiva) yang dimilikinya”.
Menurut Hery (2017:144),Return on Asset adalah rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas penggunaan aset
perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Sedangkan menurut Kasmir (2017: 201-203)
Return on Asset adalah Rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah
aktiva yang digunakan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada, guna
menciptakan laba. Return on Asset dihitung
dengan rumus:
2.6 Kerangka Pemikiran
Sumber : Data yang Diolah
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan gambar kerangka
pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa
CR secara parsial berpengaruh positif terhadap ROA menurut Kridasusila A dan
Rachmawati W.(2017). CR secara parsial
tidak berpengaruh terhadap ROA menurut Pramesti Dian, dkk. (2016). DAR secara
parsial berpengaruh positif terhadap ROA
menurut Saiful Akbar, et al. (2017). DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap
ROA menurut Angel M,dkk (2015)
DER secara parsial berpengaruh
positif terhadap ROA secara parsial menurut Syarib Mochammad (2016). DER secara
ROA = Laba Bersih
Total Aset
x100%
DAR=
Total Hutang
Total Aset x100
%%
TATO=
Penjualan
Total Aset x100%
%
Total Hutang
DER = x 100%
Total Ekuitas
Page 5
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
14
parsial negatif berpengaruh terhadap ROA secara parsial menurut Mahardhika, P.A.
dan Marbun, D.P. (2016). TATO secara
parsial berpengaruh positif terhadap ROA menurut Husna Nailal (2016). TATO secara
parsial tidak berpengaruh terhadap ROA
menurut Sari NMV dan Budiasih I G.A.N.
(2014). CR, DAR, DER dan TATO secara simultan berpengaruh positif terhadap ROA
menurut Herman Supardi, dkk. (2016). CR,
DAR, DER dan TATO secara simultan tidak berpengaruh terhadap ROA menurut
Purnamasari Endah Dewi (2017)
2.7 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di
atas maka hipotesis penelitian yang di
gunakan adalah sebagai berikut: H1: Diduga ada pengaruh signifikan Current
Ratio (CR) secara parsial terhadap
Return On Assets (ROA) H2: Diduga ada pengaruh signifikan Debt to
Assets Ratio (DAR) secara parsial
terhadap Return On Assets (ROA)
H3: Diduga ada pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial
terhadap Return On Assets (ROA)
H4: Diduga ada pengaruh signifikan Total Assets Turnover (TATO) secara parsial
terhadap Return On Assets (ROA)
H5: Diduga ada pengaruh signifikan Current Ratio (CR), Debt to Assets Ratio
(DAR), Debt to Equity Ratio (DER)
dan Total Assets Turnover (TATO)
secara simultan terhadap Return On Asset (ROA)
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menurut tingkat
eksplanasinya adalah penelitian Asosiatif
dengan jenis data dan analisis kuantitatif menggunakan tipe kausalitas karena di
dalam penelitian ini akan diteliti hubungan
yang bersifat sebab-akibat dari variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan variable dependen (variabel yang
dipengaruhi)
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2012-2016 sebanyak 49
perusahaan. Sampel yang digunakan 10 Perusahaan dengan menggunakan Purposive
Sampling (teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu) Sugiyono (2016:85), yang merupakan bagian dari nonprobability
sampling
3.3 Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, digunakan dua macam variabel penelitian yaitu variabel
terikat (dependent variable) dan variabel
bebas (independent variabel). Variabel Terikat (Dependent Variable) yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Return on Assets (Y). Variabel Bebas (Independent Variable) yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Current Ratio
(X1), Debt to Asset Ratio (X2), Debt to
Equity Ratio (X3) dan Total Asset Turnover (X4)
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Data yang akan diolah dalam
penelitian ini adalah data Current Ratio (CR), Debt To Equity Assets (DAR), Debt
To Equity Ratio (DER), Total Asset
Turnover (TATO) dan Return on Assets
(ROA), pada perusahaan subsektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2016
Statistik deskriptif ini dilakukan untuk menjelaskan distibusi atau sebaran
Karakteristik objek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi: Jumlah data (n), Rata-rata (mean), nilai
maksimum, nilai minimum serta standar
deviasi untuk masing-masing variabel. Hasil
analisis statistik deskriptif ini adalah:
Tabel 1 Hasil uji Descriptive Statistics
N
Minim
um
Maxim
um
Mea
n
Std. Deviati
on
X1 5
0
,24 4,57 1,80
60
,94175
X2 50
,13 ,59 ,3850
,11704
X3 5
0
,15 1,41 ,685
4
,32036
X4 50
,05 ,42 ,2386
,08164
Page 6
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
15
Y 5
0
,42 22,17 8,41
22
5,1678
8
Valid
N
(listwi
se)
5
0
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Hasil tabel di atas diketahui bahwa
jumlah data (n) yang dimasukkan dalam
pengujian ini sebanyak 50 data di dapatkan dari 10 perusahaan properti dan real estate
selama 5 tahun dan dapat diketahui bahwa :
1. Variabel Current Ratio (CR) sebagai
variabel X1 memiliki nilai minimum sebesar 0,24 dan nilai maksimum sebesar
4,57. nilai rata-rata sebesar 1,8060
sedangkan standar deviasi sebesar 0,94175
2. Variabel Debt To Assets (DAR) sebagai
X2 memiliki nilai minimum sebesar 0,13 dan nilai maksimum sebesar 0,59 nilai
rata-rata sebesar 0,3850 sedangkan
standar deviasi sebesar 0,11704
3. Variabel Debt To Equity (DER) sebagai X3 memiliki nilai minimum sebesar 0,15
dan nilai maksimum sebesar 1,41 nilai
rata-rata sebesar 0,6854 sedangkan standar deviasi sebesar 0,32036
4. Variabel Total Asset Turn Over (TATO)
sebagai X4 memiliki nilai minimum
sebesar 0,05 dan nilai maksimum sebesar 0,42 nilai rata-rata sebesar 0,2386
sedangkan standar deviasi sebesar
0,08164 5. Variabel Return on Assets (ROA) sebagai
Y memiliki nilai minimum sebesar 0,42
nilai maksimum sebesar 22,17 nilai rata-rata sebesar 8,4122 sedangkan standar
deviasi sebesar 5,16788
Sumber: Data yang diolah
Gambar 1
Hasil uji Descriptive Statistics
Gambar 1 menunjukkan kondisi
perusahaan dikatakan baik apabila nilai dari
masing-masing variabel yang dihasilkan lebih besar dari nilai rata-rata dan
sebaliknya, maka manajemen harus
melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan agar mendapatkan solusi dan
meningkatkan kinerja manjemen 4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data
Hasil uji normalitas dapat digunakan
uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dan p-p plot
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 X3 X4 Y
N 75 75 75 75 75
Normal
Parametersa,b
Mean 2,0
068
,46
16
,95
52
,26
93
4,6
004
Std. Devia
tion
,41593
,12287
,45962
,09348
,31454
Most
Extreme
Differe
nces
Absol
ute
,06
2
,08
9
,07
5
,08
9
,08
4
Positive
,052
,053
,075
,074
,084
Negat
ive
-
,062
-
,089
-
,071
-
,089
-
,046
Test Statistic ,06
2
,08
9
,07
5
,08
9
,08
4
Asymp. Sig.
(2-tailed)
,20
0c,d
,20
0c,d
,20
0c,d
,20
0c,d
,20
0c,d
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
c. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Tabel 2 di atas dapat diketahui
bahwa nilai variabel CR, DAR, DER, TATO dan Y memiliki nilai kilmogorov smirnov
sebesar 0,200. dengan nilai signifikansi
sebesar 0,200 > 0,05 maka variabel CR,
DAR, DER TATO dan Y didistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi di atas
0,05 atau 5%.
Page 7
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
16
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas
Hasil gambar 2 di atas, kita dapat
melihat bahwa titik-titik yang ada selalu
mengikuti dan mendekati garis diagonalnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
nilai residual berdistribusi normal sehingga
syarat normal nilai residual untuk analisis
regresi dapat terpenuhi 4.1.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Hasil tabel 3 di atas, maka dapat
diketahui nilai tolerance dan VIF untuk
masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :
a. Nilai tolerance untuk variabel Current
Ratio (CR) sebesar 0,731 sedangkan nilai
VIF untuk variabel Current Ratio (CR) adalah sebesar 1,367. sehingga Current
Ratio (CR) dapat dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinearitas, karena nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10
b. Nilai tolerance untuk variabel Debt To
Assets (DAR) sebesar 0,036 sedangkan
nilai VIF untuk variabel Debt To Assets (DAR) sebesar 27,444 sehingga Debt To
Assets (DAR) dapat dinyatakan terjadi
gejala multikolinearitas, karena nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10
c. Nilai tolerance untuk variabel Debt To
Equity (DER) sebesar 0,036 sedangkan
nilai VIF untuk variabel DER adalah sebesar 27,919 sehingga DER dapat
dinyatakan terjadi gejala
multikolinearitas, karena nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10
d. Nilai tolerance untuk variabel Total Asset
Turnover (TATO) sebesar 0,794
sedangkan nilai VIF untuk variabel TATO 1,260 sehingga TATO dapat
dinyatakan tidak terjadi gejala
multikolinearitas, karena nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10
4.1.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot pada gambar 3 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dan
membentuk suatu pola yang berkumpul di
beberapa titik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mungkin tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi
artinya bahwa semua variabel independent
semuannya dapat digunakan untuk memprediksi Return On Asset (ROA) pada
perusahaan subsektor properti dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016
4.1.4 Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R
R Squar
e
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,782a
,611 ,577 3,3627
3
1,125
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6,603 4,215 1,566 ,124
X1 ,149 ,597 ,027 ,250 ,804 ,731 1,367
X2 -
51,911
21,502 -1,176 -2,414 ,020 ,036 27,444
X3 16,069 7,923 ,996 2,028 ,049 ,036 27,919
X4 44,057 6,605 ,696 6,670 ,000 ,794 1,260
a. Dependent Variable: Y
Page 8
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
17
Data tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin – Watson sebesar 1,125.
Nilai Durbin Watson akan dibandingkan
dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat 5% dengan jumlah sampel 50 dan
jumlah variabel (k)4 maka diperoleh nilai du
sebesar 1,7214. Nilai (dw) 1,125 lebih kecil
dari (du) 1,724 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model tersebut terjadi
autokorelasi positif
4.1.5 Hasil Uji Analisis Regersi Berganda
Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linier
Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig
. B Std.
Error Beta
1 (Consta
nt)
6,60
3
4,21
5
1,5
66
,12
4
X1 ,149 ,597 ,027 ,25
0
,80
4
X2 -
51,9
11
21,5
02
-1,176 -
2,4
14
,02
0
X3 16,069
7,923
,996 2,028
,049
X4 44,0
57
6,60
5
,696 6,6
70
,00
0
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah SPSS 24 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai
konstanta untuk persamaan regresi berganda
dalam penelitian ini yaitu 0,066 dan nilai untuk koefisien regresinya pada variabel X1
(CR) sebesar 0,132 variabel X2 (DAR)
sebesar 0,297 variabel X3 (DER) sebesar
0,539 variabel X4 (TATO) sebesar 0,032. Jadi, dapat disimpulkan persamaan regresi
linear berganda dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 +......ei
Y = 6,603 + 0,027X1 - 1,176X2 + 0,996X3 +
0,696X4
Persamaan model regresi linear di atas dapat
dianalisis yaitu : 1. Konstansa (α)
Nilai konstanta (α) sebesar 6,603
menunjukkan bahwa apabila nilai
variabel Current Ratio (CR), Debt To Assets (DAR), Debt To Equity (DER) dan
Total Asset Turn Over (TATO) konstan,
maka nilai variabel ROA menghasilkan nilai 6,603
2. Koefisien β1 untuk variabel Current
Ratio (CR)
Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 0,027 menunjukkan adanya
pengaruh yang searah antara variabel
ROA dengan variabel CR yang artinya jika nilai variabel CR naik sebesar 1%
maka nilai ROA akan naik sebesar 0,027.
Dengan asumsi variabel independen
lainnya konstan 3. Koefisien β2 untuk variabel Debt To
Assets (DAR)
Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar -1,176 nilai yang negatif
menunjukkan bahwa variabel Debt to
Asset Ratio turun sebesar 1% maka nilai ROA turun sebesar 1,176. Dengan
asumsi variabel independen lainnya
konstan
4. Koefisien β3 untuk variabel Debt To Equity (DER)
Besarnya nilai koefisien regresi (β3)
sebesar 0,996 nilai b3 menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara
variabel ROA dengan variabel DER yang
artinya jika nilai variabel Debt To Equity (DER) naik sebesar 1% maka nilai
Profitabilitas (ROA) akan naik sebesar
0,996. Dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan 5. Koefisien β4 untuk variabel Total Asset
Turn Over (TATO)
Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar 0,696 menunjukkan adanya
pengaruh yang searah antara variabel
Profitabilitas (ROA) dengan variabel
Total Asset Turn Over (TATO) yang artinya jika nilai variabel TATO naik
sebesar 1% maka nilai Profitabilitas
(ROA) akan naik sebesar 0,696. Dengan asumsi variabel independen lainnya
konstan
Page 9
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
18
4.1.6 Hasil Uji t (Uji Parsial)
Tabel 6 Hasil Uji t (Uji Parsial) Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Erro
r Beta
1 (Constant)
6,603
4,215
1,566
,124
X1 ,149 ,597 ,027 ,25
0
,8
04
X2 -
51,911
21,5
02
-1,176 -
2,414
,0
20
X3 16,0
69
7,92
3
,996 2,0
28
,0
49
X4 44,057
6,605
,696 6,670
,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Hasil tabel 6 diatas dapat diketahui
bahwa sampel (n) = 50 dan jumlah variabel
(k) = 4, maka diperoleh df = 45 (n-k-1) yang
menunjukkan nilai ttabel sebesar 2,014 dengan signifikan 0,05 sehingga dapat
diketahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
Return On Assets (ROA) Variabel Current Ratio (CR)
menunjukkan nilai thitung = 0,250 yang
artinya thitung < ttabel ( 0,250 < 2,014)
artinya CR tidak berpengaruh terhadap ROA. nilai (Sig > α) ) yaitu signifikan
lebih besar dari taraf yang ditentukan
0,05 (0,804 > 0,050) maka Ha1 ditolak dan Ho1 diterima, yang berarti variabel
Current Ratio (CR) secara parsial tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Return On Assets (ROA) 2. Pengaruh Debt To Assets Ratio (DAR)
terhadap Return On Assets (ROA)
Variabel Debt To Assets Ratio (DAR) menunjukkan nilai thitung = -2,414 yang
artinya thitung > ttabel ( -2,414 > 2,014)
artinya DAR berpengaruh negatif terhadap ROA. Nilai (Sig < α ) yaitu
signifikan lebih kecil dari taraf yang
ditentukan 0,05 (0,020<0,050) maka Ha2
diterima dan Ho2 ditolak, yang berarti variabel Debt To Assets (DAR) secara
parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap Return On Assets (ROA) 3. Pengaruh Debt To Assets (DER) terhadap
Return On Assets (ROA)
Variabel Debt To Assets (DER)
menunjukkan nilai thitung = 2,028 yang artinya thitung > ttabel ( 2,028 > 2,014)
artinya DER berpengaruh terhadap ROA.
nilai (Sig < α ) yaitu signifikan lebih kecil dari taraf yang ditentukan 0,005
(0,049<0,050) maka Ha3 diterima dan
Ho3 ditolak, yang berarti variabel Debt
To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return
On Assets (ROA)
4. Pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap Return On Assets (ROA)
Variabel Total Asset Turnover (TATO)
menunjukkan nilai thitung = 6,670 yang artinya. thitung < ttabel (6,670 < 2,014)
artinya bahwa TATO tidak berpengaruh
terhadap ROA . Nilai (Sig < α ) yaitu
signifikan lebih kecil dari taraf yang ditentukan 0,050 (0,000 > 0,050). maka,
Ha4 diterima dan Ho4 ditolak, yang berarti
variabel Total Asset Turnover (TATO) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets
4.1.7 Hasil Uji F (Uji Simultan)
Tabel 7 Hasil Uji F (Uji Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regressi
on
799,78
4
4 199,9
46
17,6
82
,00
0b
Residual 508,85
7
4
5
11,30
8
Total 1308,6
41
4
9
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 Sumber: Data Diolah SPSS 24
Tabel 7 diatas menunjukkan nilai Fhitung = 17,682 dengan nilai signifikan
0,000. Nilai Fhitung dibandingkan dengan
Ftabel, diketahui jumlah variabel (k) = 4 dan
jumlah sampel (n) = 50 maka diperoleh df1 = 3 (k-1) dan df2 = 45 (n-k-1) yang
menghasilkan nilai Ftabel sebesar 2,81. Hal
ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel
Page 10
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
19
(17,682 > 2,81 ). Tingkat (Sig < α) yaitu pengaruh signifikan variabel independen
yaitu CR, DAR, DER dan TATO terhadap
ROA kurang dari 5% (0,000 < 0,050). Maka Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Hal ini berarti
Current Ratio (CR), Debt To Assets (DAR),
Debt To Equity (DER) dan Total Asset Turn
Over (TATO) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
Return On Assets (ROA)
4.1.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 8 Hasil Uji Koefisien
Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,782a ,611 ,577 3,36273
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah SPSS 24
Tabel 8 dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi (R2) adalah sebesar
0,611 atau 61,1%. Hal ini memiliki arti
bahwa besar persentase variasi Return on Asset (ROA) yang bisa dijelaskan oleh
variasi keempat variabel independen yaitu
Current Ratio (CR), Debt To Assets (DAR), Debt To Equity (DER) dan Total Asset Turn
Over (TATO) sebesar 61,1% sedangkan
sisanya sebesar (100% - 61,1% = 39,9%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak dianalisis dalam metode ini
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Current Ratio terhadap
Return on Assets ROA
Hasil uji parsial (uji-t), dapat diketahui bahwa variabel X1 yaitu Current
Ratio (CR) memiliki thitung sebesar 0,250
dengan ttabel sebesar 2,014 yang artinya thitung
< ttabel (0,250 < 2,014). Hasil pengujian
tersebut menunjukkan bahwa Current Ratio
(CR) tidak berpengaruh terhadap Return on
Assets (ROA) pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Selain itu, variabel Current
Ratio (CR) mempunyai nilai (Sig > α) yaitu signifikan lebih besar dari taraf yang
ditentukan 0,050 (0,124 > 0,050) maka Ha1
ditolak dan Ho1 diterima yang artinya bahwa
Current Ratio (CR) secara parsial tidak
berperngaruh dan tidak signifikan terhadap Return on Assets (ROA)
Perusahaan Properti dan Real Estate
dari tahun 2012-2016 mempunyai jumlah aset lancarnya lebih kecil dari jumlah utang
lancarnya. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa jika current ratio (CR) semakin kecil,
maka semakin rendah laba yang diperoleh perusahaan. Hal ini dikarenakan karena
perusahaan mengeluarkan biaya untuk
memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi, sehingga hal tersebut berdampak
pada laba yang diperoleh perusahaan
berkurang. Hasil penelitian ini mendukung
dari penerlitian terdahulu oleh Pramesti Dian, dkk. (2016) bahwa Current Ratio
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Return on Assets
4.2.2 Pengaruh Debt To Asset Ratio
terhadap Return on Assets Hasil uji parsial (uji-t), dapat
diketahui bahwa variabel X2 yaitu Debt To
Asset Ratio (DAR) memiliki thitung sebesar -
2,414 dengan ttabel sebesar 2,014 yang artinya thitung > ttabel (-2,414 > 2,014). Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa
Debt To Asset Ratio (DAR) berpengaruh negatif terhadap Return on Assets (ROA)
pada perusahaan properti dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, variabel Debt To Asset
Ratio (DAR) mempunyai nilai (Sig < α)
yaitu signifikan lebih kecil dari taraf yang
ditentukan 0,050 (0,020 < 0,050) maka, Ha2
diterima dan Ho2 ditolak, yang berarti
variabel Debt To Assets (DAR) secara
parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Assets (ROA)
Perusahaan Properti dan Real Estate
dari tahun 2012-2016 mempunyai jumlah
utang lebih kecil dari jumlah asetnya. Hal ini dapat diartikan nilai DAR yang cukup
rendah menunjukkan total hutang semakin
kecil dibandingkan dengan total aset sendiri sehingga semakin besar pendapatan
perusahaan untuk melunasi hutang-
hutangnya terhadap pihak luar perusahaan dan menunjukkan bahwa dari total aktiva
yang dipergunakan untuk operasi
perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Herman Supardi,dkk (2016).
Page 11
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
20
hasil penelitianya secara parsial Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai pengaruh
negatif signifikan terhadap Return on Assets
(ROA)
4.2.3 Pengaruh Debt to Equity terhadap
Return on Assets (ROA)
Hasil uji parsial (uji-t), dapat diketahui bahwa variabel X3 yaitu Debt to
Equity Ratio (DER) memiliki thitung sebesar
2,028 dengan ttabel sebesar 2,014 yang artinya thitung > ttabel (2,028 > 2,014). Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa
Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
positif terhadap Return on Assets (ROA) pada perusahaan properti dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Selain itu, variabel Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai nilai (Sig < α)
yaitu signifikan lebih kecil dari taraf yang
ditentukan 0,050 (0,049 < 0,050) maka, Ha3 diterima dan Ho3 ditolak, yang berarti
variabel Debt To Equity (DER) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap
Return on Assets (ROA) Perusahaan Properti dan Real Estate
dari tahun 2012-2016 mempunyai jumlah
utang lebih kecil dari jumlah ekuitasnya. Hal ini dapat diartikan nilai DER yang cukup
rendah menunjukkan total hutang semakin
kecil dibandingkan dengan total modal sendiri sehingga semakin besar pendapatan
perusahaan untuk melunasi hutang-
hutangnya terhadap pihak luar perusahaan
dan menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi
perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Syarib Mochammad (2016).
hasil penelitianya secara parsial Debt To
Equity (DER) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Return on Assets (ROA)
4.2.4 Pengaruh Total Asset Turnover
terhadap Return on Assets Hasil uji parsial (uji-t), dapat
diketahui bahwa variabel X4 yaitu Total
Asset Turnover (TATO) memiliki thitung sebesar 6,670 dengan ttabel sebesar 2,014
yang artinya thitung > ttabel (6,670 > 2,014).
Hasil pengujian tersebut menunjukkan
bahwa Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh positif terhadap Return on
Assets (ROA) pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Selain itu, variabel Total
Asset Turnover (TATO) mempunyai nilai (Sig < α) yaitu signifikan lebih kecil dari
taraf yang ditentukan 0,050 (0,000 < 0,050)
maka, Ha4 diterima dan Ho4 ditolak, yang
berarti variabel Total Asset Turnover (TATO) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Return on Assets
Total Asset Turnover (TATO) adalah rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar penggunaan aset
operasi dalam menghasilkan penjualan di
perusahaan properti dan real estate. Penjualan pada perusahaan properti dan real
estate dari tahun 2012-2016 ini lebih kecil
daripada aset operasi perusahaan karena penjualan properti dalam jangka satu tahun
tidak akan laku atau habis terjual sehingga
membutuhkan beberapa tahun. Itulah sebabnya mengapa Total Asset Turnover
(TATO) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Return on Assets. Hasil
penelitian ini mendukung dari penerlitian Husna Nailal (2016). Hasil penelitiannya
yang menyatakan bahwa Total Asset
Turnover (TATO) tidak mempunyai pengaruh terhadap Return on Assets (ROA)
4.2.5 Pengaruh CR, DAR, DER dan
TATO terhadap ROA
Berdasarkan hasil uji secara
simultan (uji f) dapat diketahui bahwa nilai
F hitung sebesar 17,682 dan sig sebesar 0,000. Fhitung = 17,682 > (nilai Ftabel
=2,81) menunjukkan bahwa nilai (Fhitung>
Ftabel) sehingga diperoleh keputusan uji simultan bahwa Ha diterima. Hal ini juga
bisa dilihat Tingkat (Sig < α) yaitu pengaruh
signifikan variabel independen yaitu CR,
DAR, DER dan TATO terhadap ROA kurang dari 5% (0,000 < 0,050). Dengan
kata lain hipotesis ini diterima. CR, DAR,
DER dan TATO berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini
mendukung dari penerlitian Susetyo Aris,
dkk. (2017)
Page 12
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
21
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis
pembahasan yang telah di uraikan pada bab IV, maka dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
Current Ratio (CR) secara parsial tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan
terhadap Return On Assets (ROA)
perusahaan properti dan real estate 2. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
Debt to Assets Ratio (DAR) secara
parsial memiliki pengaruh negatif dan
siginifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan properti dan real
estate
3. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Total
Assets Turnover (TATO) secara parsial
memiliki pengaruh positif dan siginifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada
perusahaan properti dan real estate
4. Hasil (uji F) simultan, maka diketahui
bahwa DAR, DER dan TATO secara simultan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Return On Assets (ROA) pada
perusahaan properti dan real estate 5. Nilai R Square dalam penelitian ini
sebesar 0,611 dapat dinyatakan bahwa
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen secara
simultan hanya sebesar 61,1 % dan
sisanya 38,9 % dijelaskan oleh faktor-
faktor lain diluar penelitian ini
5.2 Saran Setelah mengkaji hasil penelitian ini
maka saran yang dapat diberikan peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Untuk manajemen perusahaan agar dapat
memperhatikan variabel Current ratio. Variabel ini tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap Return on Assets
sehinggga manajemen dapat melakukan peningkatan total Aset lancar dan
mengurangi liabilitas lancar
2. Untuk investor dapat menambah penanaman investasinya di perusahaan
dan kreditur dapat memikirkan kembali
untuk memberikan pinjaman jangka
pendek pada perusahaan properti dan real estate
3. Untuk peneliti selanjutnya, untuk mengembangkan penelitian ini dengan
cara memperpanjang periode penelitian
atau menambah variabel independen yang masih berbasis pada data laporan
keuangan yang tetap didasari oleh
penelitian-penelitian sebelumnya, dan
juga perlu memilih perusahaan dibidang lain untuk memperoleh hasil yang lebih
valid guna mempertinggi daya uji empiris
tentang pengaruh CR, DAR, DER dan TATO terhadap ROA)
DAFTAR PUSTAKA
Angel M., dkk. 2015. Pengaruh CR, TATO
dan DAR terhadap ROA pada Perusahaan LQ45 di BEI periode 2011-
2013.Jurnal Ilmiah Manajemen , Vol. 15,
No.1.Universitas Kristen Krida Wacana.Jakarta,Indonesia
Achmadi, Abu dan Cholid Narbuko. 2013.
Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ekananda, M. 2016. Analisis Ekonometrika Data Panel. Edisi Kedua. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ghozali Imam.2016.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23
edisi 8, Semarang: BP Universitas
Diponogoro
Hery. 2017. Analisis Kinerja Manajemen.
Jakarta: PT Grasindo.
Hanafi, M dan A. Halim. 2016. Analisis
Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Cetakan Kelima: UPP-AMP
YKPN,Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri.2015.Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan.Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada
Herman Supardi., dkk.Pengaruh Current
Ratio, Debt To Asset Ratio, Total Asset Turnover dan Inflasi Terhadap Return
On Asset. (Jurnal Ilmiah Akuntansi
Fakultas Ekonomi) Volume 2 No. 2.
Program Magister Akuntansi Universitas Pancasila.Jakarta,Indonesia
Page 13
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
22
Husna Nailal. 2016. Analisis Firm Size,
Growth Opportunity DanTotal Asset
Turn Over terhadap Return On Asset Kasus pada Perusahaan Food
Beverages. e-Jurnal Apresiasi Ekonomi
Volume 4, Nomor 1, ISSN : 2337 – 3997.
Universitas Bung Hatta.Padang, Indonesia
Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu Teori dan
Aplikasi. Bogor: IPB Press.
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Kridasusila A dan Rachmawati W.2017.Analisis Pengaruh Current
Ratio, Inventory Turn Over Dan Debt To
Equity Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Produk Komponennya pada Bursa
Efek Indonesia ( 2010 – 2013). Jurnal
Dinamika Sosial Budaya, Volume 18,
Nomor 1.Universitas Semarang.Semarang,Indonesia
Mahardhika, P.A. dan Marbun, D.P. 2016. Pengaruh Current Ratio dan Debt To
Equity Ratio Terhadap Return On Assets
pada Perusahaan industri perbankan 2008-2015. Widyakala Volume 3, ISSN :
2337-7313. Universitas Pembangunan
Jaya.Jakarta, Indonesia
Munawir, Drs. 2014. Analisis Laporan
Keuangan.Yogyakarta: Liberty
Murhadi, Werner R. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Purnamasari Endah Dewi. 2017. Analisis
Pengaruh Laverage terhadap Profitabilitas Perusahaan yang
Termasuk LQ45 Periode Agustus 2015 –
Januari 2016 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini
Volume 8 No.01. ISSN PRINT : 2089-
6018, ISSN ONLINE : 2502-2024. Universitas Indo Global Mandiri.
Palembang, Indonesia.
Pramesti Dian, dkk. 2016. Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Firm
Size terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen di
BEI. Seminar Nasional IENACO. ISSN:
2337 – 4349
Prastowo, Dwi. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN
Santoso, Singgih. 2017. Menguasai Statistik
dengan SPSS 24. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo
Sanusi, Anwar. 2016. Metodelogi Penelitian
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Sari NMV dan Budiasih I G.A.N. 2014.
Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turn Over, dan Umur Perusahaan
Terhadap Profitabilitas pada perusahaan
wholesale and retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . E-Jurnal
Akuntansi Volume 6, No.2 ISSN: 2302-
8556. Universitas Udayana. Bali,
Indonesia
Sekaran dan Bougie. 2017. Metode
Penelitian untik Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Susetyo Aris.2018. Analisis Pengaruh
Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Return On
Asset Pada Perusahaan yang Tercatat di
Jakarta Islamic Index. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, Vol.6, No.01.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra
Bangsa (STIE). Kebumen, Jawa Tengah
Syarib Mochammad. 2016. Pengaruh Struktur Modal dan Wcto terhadap
Profitabilitas Perusahaan Semen di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 12,
ISSN : 2461-0593. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia. Surabaya, Indonesia
Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2014.
Teknik Analisis Terlengkap dengan
Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek
Page 14
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli - Desember 2018
23
http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.asp
x Diakses pada tanggal 15 Maret 2018
pukul 10.00 WIB
https://www.sahamok.com/emiten/sektor-
property-real-estate/sub-sektor property-
realestate/ Diakses pada tanggal 10 Maret 2018 pukul 08.00 WIB