Top Banner
1 PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN CURRENT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014 Oleh : ASEP HADI WIJAYA NIM: 110462201207 Fakultas Ekonomi, UMRAH ABSTRACT Asep Hadi Wijaya, 2016: Influence Return On Assets, Debt to Equity Ratio, and Current Ratio to firm Value Manufacturing sector companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2010- 2014. Promoter team: Hj. Asmaul Husna. SE.AK. MM, Asri Eka Ruth. SE, M.Si, Ingge Lengga Sari Munthe, SE, AK, M.Si, Fatahurazak, SE.Ak., M. Ak, CA. Essay. UMRAH The purpose of this study is to empirically study the effect of accounting variables return on asset, debt to equity ratio, and current ratio on price to book value (firm value) of the manufactured firms registered from 2010 till 2014 on Indonesia stock exchange (idx). From 137 firms registered only 17 are used as samples for this study and 85 observations. The analysis of data are using multiple regression analysis to all hypothesis. Te result showed that return on asset (ROA) have a significant to firm value. Debt to equity ratio (DER) does not have a significant effect to firm value. And current ratio (CR) does have a significant effect to firm value. With the coefficient determination of fit test showed that 22.5% the firm value be affected by return on asset (ROA), debt to equity Ratio (DER), and current ratio (CR). While the rest equal to 77.5% influenced by the other variable which do not checked. Keyword: Return on asset (ROA), Debt to equty ratio (DER), Current ratio (CR), Firm Value (PBV).
17

PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

Apr 25, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

1

PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO

DAN CURRENT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2010-2014

Oleh :

ASEP HADI WIJAYA

NIM: 110462201207

Fakultas Ekonomi, UMRAH

ABSTRACT

Asep Hadi Wijaya, 2016: Influence Return On Assets, Debt to Equity Ratio, and

Current Ratio to firm Value Manufacturing sector

companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2010-

2014. Promoter team: Hj. Asmaul Husna. SE.AK. MM,

Asri Eka Ruth. SE, M.Si, Ingge Lengga Sari Munthe, SE,

AK, M.Si, Fatahurazak, SE.Ak., M. Ak, CA. Essay.

UMRAH

The purpose of this study is to empirically study the effect of accounting variables

return on asset, debt to equity ratio, and current ratio on price to book value (firm

value) of the manufactured firms registered from 2010 till 2014 on Indonesia stock

exchange (idx). From 137 firms registered only 17 are used as samples for this study

and 85 observations. The analysis of data are using multiple regression analysis to all

hypothesis. Te result showed that return on asset (ROA) have a significant to firm

value. Debt to equity ratio (DER) does not have a significant effect to firm value. And

current ratio (CR) does have a significant effect to firm value. With the coefficient

determination of fit test showed that 22.5% the firm value be affected by return on

asset (ROA), debt to equity Ratio (DER), and current ratio (CR). While the rest equal

to 77.5% influenced by the other variable which do not checked.

Keyword: Return on asset (ROA), Debt to equty ratio (DER), Current ratio (CR),

Firm Value (PBV).

Page 2: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

2

A. Pendahaluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan tata kelola

perusahaan yang baik dan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan secara optimal,

dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan

keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Nilai perusahaan pada

dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar

saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian

investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki (Nugroho 2015).

Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah current ratio.

Jumingan (2008:123-124) Rasio yang umum sering digunakan dalam analisis laporan

keuangan adalah rasio lancar (Current Ratio). Dalam mengukur rasio modal kerja

yang penting bukan besar kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan utang jangka

pendek (modal kerja neto) melainkan harus dilihat pada hubungannya dan

perbandingannya yang mencerminkan kemampuan mengembalikan utang. Current

ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibanding

dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya

(seperti persediaan) yang berlebih-lebihan. Current ratio yang tinggi tersebut

memang baik dari sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandangan pemegang

saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan

efektif. Sebaliknya current ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan

bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif. Saldo kas

dibuat minimum sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perputaran piutang dan

persediaan diusahakan maksimum.

Faktor lain yang bisa mempengaruhi nilai perusahaan adalah rasio leverage

dimana rasio ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan

hutangnya. Perusahaan yang mampu mengembalikan hutangnya dengan baik akan

meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan yang akan meningkatkan

nilai perusahaan. Pada penelitian ini leverage diukur dengan debt to equity ratio

(DER) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total modal. Rasio ini berguna

untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik

perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Tingkat keamanan dan risiko akan

mempengaruhi harga saham nantinya. Apabila Debt to Equity Ratio (DER)

menunjukkan angka yang tinggi, akan membuat resiko semakin besar dan membuat

investor takut menanamkan modalnya sehingga harga saham menjadi turun.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih

lanjut tentang masalah tersebut, sehingga pada penelitian kali ini peneliti mengambil

judul penelitian “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Current Ratio Terhadap

nilai perusahaan pada Sektor Manufaktur Periode 2010-2014”.

Page 3: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat

ditarik perumusan masalah dalam penelitan ini adalah:

1. Apakah Profitabilitas (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap nilai

perusahaan (PBV) pada sektor manufaktur di BEI periode 2010-2014?

2. Apakah Leverage (DER) berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan

(PBV) pada sektor manufaktur di BEI periode 2010-2014?

3. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV)

pada sektor manufaktur di BEI periode 2010-2014?

4. Apakah profitabilitas (ROA), leverage (DER), dan Current Ratio (CR)

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada sektor

manufaktur di BEI periode 2010-2014?

B. Definisi Operasional Variabel

1.1 Nilai Perusahaan

Menurut Nugroho (2012), Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan

yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten tertentu, sehingga nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan

dengan harga saham. Nilai perusahaan itu juga dapat dilihat dari kemampuan

perusahaan dalam membayar dividennya. Dividen adalah laba yang dibagikan kepada

para pemegang saham dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah lembar saham yang

dimiliknya (Sunariyah, 2004). Tetapi kadang ada saatnya dividen tersebut tidak

dibagikan oleh perusahaan karena perusahaan membutuhkan investasi kembali laba

yang diperolehnya. Besarnya dividen tersebut dapat mempengaruhi harga saham.

Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham biasanya tinggi sehingga

nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham

kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah.

Kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar dividen sangat berhubungan

dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba

yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi.

Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan

Martono, 2005).

Jadi, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai tingkat ekspektasi nilai investasi

pemegang saham (harga pasar ekuitas) ataupun ekspektasi nilai total perusahaan

(harga pasar ekuitas dijumlahkan dengan nilai pasar utang), ataupun ekspektasi nilai

pasar aktiva. Nilai perusahaan dapat diukur melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan

ekuitas dan pendekatan aktiva. Pendekatan aktiva dinyatakan dengan jumlah nilai

buku dari aktiva-aktiva perusahaan yang disebut market to book value of asset (MBR).

Pendekatan ekuitas mengukur jumlah ekuitas yang beredar dikalikan dengan harga

pasarnya pada setiap akhir tahun buku yang dinyatakan sebagai Market value of

equity (MVE). Market Value of Equity merupakan kapitalisasi saham-saham yang

beredar dengan asumsi pasar modal yang efisien.

Page 4: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

4

1.2 Profitabilitas

Rasio profitabilitas (return on asset) menurut Van Horne dan Wachowicz

(2005 : 222) adalah “rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi”.

Dari rasio profitabilitas dapat diketahui bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan.

Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat

melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang

menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak

menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari

kreditor maupun investasi dari pihak luar.

Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola

perusahaan (Petronila dan Muklasin,2003 dalam Analisa, 2011). Ukuran profitabilitas

dapat berbagai macam seperti : laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian

investasi atau aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Angg (1997) dalam

Analisa (2011) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas

menunjukkan keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan.

1.3 Leverage Rasio ini sama dengan rasio solvabilitas. Menurut Darsono dan Ashari (2005 :

54) “rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajibannya jika perusahaan tersebut dilikuidasi”. Ada beberapa macam

rasio leverage diantarnya debt ratio (debt to total assets), debt to equity ratio, long

term debt to equity, dan time interested earned, Namun didalam penelitian ini

berfokus pada debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang

membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas. DER merupakan financial

leverage yang dipertimbangkan sebagai variabel keuangan karena secara teoritis

menunjukkan resiko suatu perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga

saham.

Dengan tingginya rasio leverage menunjukkan bahwa perusahaan tidak

solvable, artinya total hutangnya lebih besar dibandingakan dengan total asetnya

(Horne,1997 dalam Analisa, 2011). Karena leverage merupakan rasio yang

menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio

yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aktiva suatu perusahaan,

maka apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun

resiko leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut. Karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut di dapat dari hutang

yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi

kewajibanya tepat waktu.

1.4 Current Ratio Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban

lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Page 5: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

5

Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-

kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar

semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah

dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena

menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan (Sawir, 2009:10).

Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio

sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan

dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28):

1. Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar.

2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang

lancar.

3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi

aktiva lancar.

Current ratio dapat dihitung dengan formula:

Formula Current Ratio

Gambar 2.1

C. Metode Penelitian

1. Populasi Dan Sampel Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Menurut

Sugiyono 2013, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu.

1.1 Populasi Menurut Sugiyono (2013:215), Populasi diartikan sebagai generalisasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 6: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

6

1.2 Sampel Menurut Sugiyono (2013:215), Sampel adalah bagian dari populasi itu. Teknik yang

digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode non probability

sampling yaitu purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:218-219). Adapun kriteria yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember selama

periode 2010-2014.

b. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai provitabilitas/laba positif selama

periode 2010-2014.

c. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan atau memasyarakatkan sahamnya

di bursa efek Indonesia.

d. Perusahaan manufaktur yang menggunakan kurs rupiah dalam laporan

keuangannya.

Berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan sampel diatas, terdapat 137 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014. Dari

137 perusahaan manufaktur tersebut, ada 17 perusahaan yang memenuhi kriteria diatas yang

akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Tabel 1.1 Seleksi dan pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah

Perusahaan

Populasi Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sector manufaktur periode tahun 2010-2014 137

Perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data

harga saham per 30/31 Desember yang terdapat di situs

homepage BEI www.idx.com dari 2010 hingga tahun 2014

37

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai provitabilitas

positif antara tahun 2010-2014 32

Perusahaan Manufaktur yang menggunakan kurs (Rupiah)

dalam laporan keuangan tahunannya 30

Perusahaan Manufaktur yang dijadikan sampel berdasarkan

kriteria 17

Jumlah

Page 7: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

7

Observasi

Jumlah Sampel 17 x 5 Tahun = 85 85

Sumber : Data diolah 2016

1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

diperoleh secara tidak langsung di dapat dari perusahaan. Data diperoleh dalam bentuk data

yang telah dikumpulkan, diolah dan kemudian dipublikasikan oleh pihak lain yaitu Bursa

Efek Indonesia melalui web (www.idx.co.id) berupa laporan keuangan tahunan perusahaan

selama periode tahun 2010-2014

Berdasarkan cara memperolehnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak dari sumbernya langsung melainkan sudah

diolah dan biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal (Sugiyono, 2011). Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data yang terdapat dan dipublikasikan pada Bursa Efek

Indonesia Data diperoleh dari Website Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa

Efek Indonesia, pada website (www.idx.co.id).

Table 1.2

Hasil uji Statistik Deskriptif

Sumber : output pengolahan data SPSS v 21 (2016)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah data yang dimasukan

dalam pengujian ini adalah 17 x 5 = 85 data. X1 dalam data ini adalah return on asset

(ROA) yang memiliki nilai minimum sebesar 0.09, nilai maksimum sebesar 34,06

nilai rata-rata sebesar 10.1852, dan nilai standar deviasi sebesar 5.90777. X2 dalam

data ini adalah debt to equity ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0.05, nilai

maksimum 2.39, nilai rata-rata sebesar 0.7738, dan nilai standar deviasi sebesar

0.59738. X3 dalam data ini adalah current ratio (CR) memiliki nilai minimum sebesar

Page 8: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

8

51.81, nilai maksimum sebesar 1174.28, nilai rata-rata sebesar 269.8101, dan nilai

standar deviasi sebesar 190.48478. kemudian untuk nilai price to book value (PBV)

memiliki nilai minimum sebesar 0.22, nilai maksimum sebesar 8.74, nilai rata-rata

sebesar 2.3058 dan nilai standar deviasinya sebesar 1.99190.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji

kolmogorov-smirnov test. Apabila dalam perhitungan diperoleh nilai signifikansi di

bawah 0.05 maka data tidak terdistribusi normal. Hasil uji normalitas data semua

terdistribuasi normal, karena signifikansi lebih besar dari alpha yang ditentukan, yaitu

sebesar 5%.

Table 1.3

Hasil Uji Normalitas

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode sebelum.

Uji yang dilakukan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah uji Durbin-

Watson (Ghozali, 2001). Uji autokorelasi dengan Durbin-Watson menyatakan bahwa

autokorelasi tidak terjadi jika du < d < 4-du, dimana nilai du 1.721, angka D-W yang

Page 9: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

9

diperoleh 1.837. Hasil dari uji autokorelasi 1.721 < 1.837 < 2.279. Dari hasil tersebut,

maka penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi antara variabel independen

dengan variabel dependen.

Table 1.4

Hasil uji Autokorelasi

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasitas adalah kasus dimana seluruh faktor gangguan tidak

memiliki varian yang sama atau variannya tidak konstan (Ghozali, 2013).Uji ini

dilakukan dengan metode scatterplot test. Ada tidaknya heterokedastisitas diketahui

dengan melihat nilai signifikansi penyebaran varian data. Jika penyebaran varian data

tidak merupakan pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas. Pengujian ini dapat dilakukan

dengan melihat tolerance value atau variance inflantionfactor (VIF). Nilai yang

dipakai adalah VIF dibawah 10. Jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi

multikolineritas. Hasil uji ini ditunjukan dalam tabel berikut:

Page 10: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

10

Tabel 1.5

Uji multikolineritas

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel return on asset memiliki

nilai tolerance 0.706 > 0.10, dan nilai VIF sebesar 1.416 < 10. Variabel debt to equity

ratio memiliki nilai tolerance sevesar 0582 > 0.10, dan nilai VIF sebesar 1.718 < 10.

Variabel current ratio memiliki nilai tolerance sebesar 0.711 > 0.10, dan nilai VIF

sebesar 1.407 < 10. dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel memiliki nilai

tolerance > 10 dan nilai VIF < 10 sehingga variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.

4.1.5 Pengujian Hipotesis

1. t- Value

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

return on asset (X1), debt to equity ratiot (X2) dancurrent ratio (X3) secara

individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Y). Pengujian

secara parsial dengan cara membandingkan nilai signifikansi t hitung dengan

tingkat signifikansi yang ditetapkan yaitu sebesar 5% dengan kriteria

pengujian:

a. jika sig t hitung > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. jika sig t hitung < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

c.

Page 11: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

11

Tabel 1.6

Uji t

Dari tabel di atas diketahui bahwa rasio return on asset memiliki nilai t-hitung

sebesar 4.486 > 1.990 (t-tabel = 0.05, df = (85-5)= 80). Sedangkan nilai

signifikansinya sebesar 0.000 < 0.05, dan ini menyatakan bahwa ROA berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Debt to equity ratio memiliki nilai t-

hitung sebesar -0.424 < 1.990, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.672 > 0.05

yang berarti DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Current

ratio memiliki nilai t-hitung sebesar -1.441 < 1.990, dan nilai signifikansinya sebesar

0.153 > 0.05 yang berarti CR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. F value

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen return

on asset (X1), debt to equity ratio(X2), dan current ratio (X3) secara bersama-sama

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen nilai perusahaan (Y). Pengujian

secara serempak yaitu dengan cara membandingkan antar nilai signifikansi F hitung

dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 5% dengan kriteria

pengujian :

a. Jika sig F hitung > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Jika sig F hitung < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 12: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

12

Tabel 1.7

F value

Dari tabel di atas diketahui bahwa f-hitung sebesar 9.118, sedangkan f-tabel

sebesar 2.72 didapat dari rumus df= (N-K) / (K-1) dan taraf signifikansinya 0.05.

kemudian f-hitung sebesar 9.118 > 2.72 dari f-tabel, dan probabilitas signifikansi

0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa return on asset, debt to equity ratio

dan current ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

3. Uji Determinasi

Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya. Hasil

koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.8

Uji koefisien Determinasi

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R

Square ) sebesar 0.225 yang menunjukan bahwa 22.5 % nilai perusahaan (PBV) di

Page 13: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

13

pengaruhi oleh return on asset, debt to equity ratio, dan current ratio dan sisanya

77.5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini.

E. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil F value yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara bersama-sama mendapatkan hasil bahwa ketiga variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini ditunjukkan

dengan nilai F value yang lebih besar dari pada alpha yang telah ditentukan yaitu

sebesar 5%.

Untuk hasil t value pada return on asset berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan, karena hasil sig hitung lebih kecil dari alpha yang telah ditentukan,

tetapi hasil pada debt to equity ratio dan current ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan nilai sig hitung yang lebih

besar dari alpha yang telah ditentukan yaitu sebesar 5%.

Debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

dengan sig hitung (0,672), Hal ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh

Wahyudi asto (2012) yang menguji hubungan antara debt to equity ratio dengan nilai

perusahaan. Pengujian ini menggunakan analisis regresi berganda berhasil

membuktikan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Analisa (2011) dari hasil

pengujian hipotesis memperoleh hasil bahwa rasio solvabilitas dan profitabilitas

mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini

mengindikasikan bahwa calon investor lebih melihat kinerja keuangan yang diukur

dengan menggunakan (ROA). Dalam pandangan investor angka rasio ini merupakan

gambaran kinerja keuangan perusahaan, Semakin tinggi angka rasio (ROA)

menandakan bahwa semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

labanya. Namun menurut saya rasio (DER) juga tidak kalah pentingnya dengan ROA,

dikarenakan rasio ini juga mengukur seberapa kemampuan perusahaan dalam

membiayai hutang jangka pendek dan panjangnya sehingga dapat memberikan

gambaran bagaimana prospek perusahaan kedepan dan menarik minat investor dalam

berinvestasi, oleh karena menarik minat investor maka permintaan atas saham pada

perusahaan tersebut mengalami kenaikan, sehingga nilai perusahaan dan harga

saham juga mengalami kenaikan juga.

Current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan

sig hitung 0,153. Hal ini sama dengan penelitian Nugroho (2012) dengan melakukan

uji secara parsial dari masing-masing variabel independen menunjukkan bahwa

Current ratio tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Jadi

Jika kita seorang investor jangka pendek Investasi jenis ini lebih mengharapkan

keuntungan berupa capital gain dibanding dengan deviden, sehingga tinggi

rendahnya angka Current ratio tidak menarik minat investor untuk menanamkan

sahamnya.

Return on asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan sig

hitung 0,000 < 0.05. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Wahyudi Asto

Page 14: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

14

(2012) dalam penelitiannya mengenai pengaruh return on asset terhadap nilai

perusahaan bahwa rasio return on asset menunjukkan hasil yang signifikan.

Kemudian Penelitian Analisa (2011) memperoleh hasil bahwa rasio (return on asset)

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena

sebenarnya para calon investor kebanyakan lebih memilih melihat rasio ini untuk

melihat seberapa besar perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga para investor

beranggapan bahwa perusahaan dengan laba tinggi dipastikan harga sahamnya juga

relatif stabil bahkan meningkat. Namun tidak semua perusahaan yang memperolah

laba tinggi itu memiliki harga saham yang tinggi juga, kita harus melihat lebih detail

tentang bagaimana kemampuan perusahaan tersebut dalam pembayaran hutang

jangka pendek dan panjangnya yang salah satunya yang harus diperhatikan adalah

Current ratio nya juga. Dan apabila semua rasio ini terpenuhi dengan baik maka baru

bisa dikatakan perusahaan itu memliki kualitas fundamental yang baik juga.

F. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh

Return On asset, debt to equity ratio, current ratio terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi keuangan seperti

Return on asset, debt to equity ratio dan current ratio secara bersama-

sama dapat berguna bagi investor dalam memprediksi bagaimana kualitas

fundamental perusahaan (nilai perusahaan), sehingga sebelum investor

menginvestasikan dananya dalam suatu perusahaan, mereka dapat

memprediksi keuntungan yang akan mereka dapatkan bahkan bagaimana

prospek perusahaan kedepannya.

E. Saran

a. Objek penelitian sebaiknya tidak terbatas pada perusahan sektor

manufaktur, sehingga hasil penelitian dapat digunakan oleh seluruh

perusahaan dalam memprediksi nilai perusahaan.

b. Sebaiknya lebih banyak variabel independen yang diteliti sehingga dapat

dimungkinkan untuk jenis informasi keuangan lainnya yang dapat

digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan.

c. Untuk kedepan mungkin seharusnya tidak harus memakai variabel ROA

saja karena di rasio profitabilitas masih ada ROE atau return on equity

dimana mungkin jumlah sampel yang didapatkan bisa lebih banyak dan

lengkap.

Page 15: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

15

DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, Maria. 2008. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider

Ownership, Investment Opportunity Set dan Profitability Terhadap

Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada perusahaan Automotive di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006). Semarang: Tesis Program Pasca

Sarjana Universitas Diponegoro.

Ang, Robbert, 1997, Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia, Indonesia: Mediasoft

Indonesia

Anzlina winda dan Rustam. 2013. Pengaruh tingkat likuiditas, solvabilitas, aktifitas,

dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan real estate

yang terdaftar di BEI 2006-2008. Skripsi program pasca sarjana

Universitas Sumatera Utara.

Bambang Riyanto. 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPEE.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar – dasar ManajemenKeuangan,

Buku 1, Edisi Kesepuluh. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Delapan.

Jakarta

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001, Pasar Modal di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab, Salemba Empat, Jakarta

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua.

Bogor Jakarta: Ghalia Indonesia.

Denny Tri Prasetyo. 2012. Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Return

On Assets Terhadap Return Saham Perusahaan Textile Yang Go Publik Di

Bursa Efek Indonesia (Bei). Unpublished Thesis. Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Elvira Chazanie. 2014. Pengaruh Return On Equity (Roe) Dan Debt To Equity Ratio

(Der) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variable Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Bung Karno.

Gede, I Ananditha Wicaksana. 2012. Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio,

dan Return on Asset Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Pascasarjana.

Universitas Udayana. Denpasar.

Hanafi, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

Harjito Agus dan Martono. 2005. Manajemen keuangan, edisi pertama. Jakarta

Hartati. 2010. Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER),

Earning Pershare (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap

Page 16: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

16

Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi

Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kasmir, S.E, M.M, 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja

Graffindo Pers.

Istanti, Sri Layla Wahyu. Tanpa Tahun. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Lq 45. Rembang: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi 'YPPIГ Rembang.

Lina Mustika dkk. 2015. Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas Terhadap

Kinerja Lingkungan (Pada Perusahaan Pertambangan yang Listing di

Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2013). Skripsi Tidak Diterbitkan.

Lukman Syamsudin.2004.Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan)

Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Mahendra Alfredo. 2011. Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

(kebijakan deviden sebagai variabel moderating) pada perusahaan

manufaktur dibursa efek indonesia. Skripsi program pasca sarjana

Universitas Udayana. Denpasar.

Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

Mayosi Pingkan Fitriana. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan dan profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan

Diveden Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Fakultas dan Bisnis.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Munawir, S, 1997, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Gaha Indonesia,

Jakarta

Rachman, Indra Destiar. 2005. Analisis Faktor-Faktor Kebijakan Dividen Dan

Pengaruhnya Terhadap Harga Pasar Saham. Universitas Widyatama.

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Cetakan Ketujuh, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Sadalia, Irfenti. 2010. Manajemen Keuangan. 2010. Medan: USU Press

Siti Mutmainnah. 2012. Pengaruh Dividen Payout Ratio , Profitabilitass, Ukuran

Perusahaan,Struktur Aktiva dan Likuiditas Terhadap Keputusan Pendanaan

Pada Perusahaan Yang Terdaaftar Di Daftar Efek Syariah. Skripsi Tidak

Diterbitkan.

Sinuraya, Murthada . 1999. Teori Manajemen Keuangan, Edisi Revisi. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Stice, Earl K, et al. (2004). Accounting Intermediate. Edisi 15. Jakarta : Salemba

Empat.

Page 17: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN …

17

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP

AMP YKPN,

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D, Alfabeta

Bandung.

Sunarto. 2010. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Current ratio dan Leverage terhadap

nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Akuntansi.

Sutrisno, 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi), Edisi

Pertama,Cetakan Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.

Tangkilisan dan Nogi Hessel, 2003, Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit

Perbankan, Yogyakarta, Balairuna dan Co

Taufik Hidayat. 2010. Buku Pintar Investasi. Jakarta: Media Kita.

Ulupui. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan

Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan

Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ. Jurnal

Akuntansi.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial:

Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Penerbit Salemba Empat: Jakarta

Werner R. Murhadi. (2008). Hubungan Capital Expenditure, Risiko Sistematis,

Struktur Modal, Tingkat Kemampulabaan Terhadap Nilai Perusahaan.

Manajemen & Bisnis, 7(1), 11-23.

Wilson, J. G., & Fraser, F. (Eds.). 1988-1990. Handbook of wizards (Vols. 1-4). New

York: Plenum Press.

Zuwina Miraza. 2013. Pengaruh Dividen terhadap Hubungan antara Return On

Assets, Debt To Equity Ratio, dan Current Ratio Dengan Harga Saham

Perusahaan Peertambangan yang Teerdaftar di BEI. Skripsi Tidak

Diterbitkan.