Top Banner
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR KALE ORGANIK (Brassica oleracea var. acephala) DI UD. BUMIAJI SEJAHTERA DUSUN BANARAN DESA BUMIAJI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU SKRIPSI Oleh: LAILI USDIANA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
71

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Dec 12, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SAYUR KALE ORGANIK (Brassica oleracea var.

acephala) DI UD. BUMIAJI SEJAHTERA DUSUN BANARAN DESA

BUMIAJI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

SKRIPSI

Oleh:

LAILI USDIANA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Judul Penelitian

NamaMahasiswi

NIM

Jurusan

Program Studi

I

LE1VIBAR PERSETUJUAN

t'

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Fernbelian Sayur Kale Organiktlfrasslc a olemcea

var. acephala) Di UD. Bumiaji Sejahtera Dusun

Baoaran Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Laili Usdiana

135M0101l1 1059

Sosial Ekonomi Pertanian

Agribisnis

Disetqjui Oleh:

Dosen Pembimbing

9640119t992032002

Tanggal Persetujuan :

Page 3: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

LEMBAR PENGESAHANI:

Mengesahkan

MAJELIS PENGUJI

Penguji III

Penguji II

Neza Fadia Rayesa. S.TP.. M.Sc.NIK. 201609881204200i

.**jl:

-

I

t\s-_=_:

Dr. Ir. Abdul Wahib M.. MS.N{P. 19561 I 1 I 198601 1002

NIP. 19640 1 191992032002

Tanggal lulus :

Page 4: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam skripsi ini

merupakan hasil dari penelitian saya sendiri, dengan bimbingan komisi

pembimbing. Skripsi ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar di

perguruan tinggi manapun dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat orang yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali jelas ditunjukkan rujukannya dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Malang, 04 Juli 2017

Page 5: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lamongan pada tanggal 02 September 1995

sebagai putri ketiga dari empat saudara dari pasangan Bapak Tarmudhi (Alm)

dan Ibu Umukulsum (Alm). Pada tahun 2001 sampai 2007 penulis

menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pucuk,

kemudian pada tahun 2007 sampai 2010 penulis melanjutkan pendidikan

tingkat SLTP di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Pucuk, pada tahun 2010

sampai 2013 penulis melanjutkan pendidikan tingkat SLTA di Madrasah

Aliyah Negeri 2 Lamongan dan pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai

mahasiswi Strata-1 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Brawijaya melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri).

Page 6: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan mengucap syukur alhamdulillah, maka:

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Kedua orang tuaku tercinta, serta kakak dan adekku tersayang

Juga sahabat, serta teman-temanku tersayang

Page 7: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

RINGKASAN

Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Sayur Kale Organik (Brassica oleracea var. acephala) di

UD. Bumiaji Sejahtera Dusun Banaran Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota

Batu. Dibawah Bimbingan Ir. Nidamulyawaty Maarthen, M.Si. sebagai

Pembimbing Utama.

Sayur organik saat ini menjadi tren konsumsi masyarakat dalam menerapkan

pola hidup sehat. Salah satu jenis sayur organik yang dijual adalah sayur Kale.

Kurangnya informasi masyarakat terkait kandungan yang ada pada sayur Kale,

membuat minat daya beli konsumen menjadi rendah. Melalui strategi bauran

pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan, diharapkan perusahaan dapat

mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian,

sehingga volume penjualan akan meningkat dan pendapatan perusahaan juga

meningkat. Penelitian ini mengakaji bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran

yang diterapkan di UD. Bumiaji Sejahtera terkait dengan keputusan pembelian

sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acphala) dan bagaimana pengaruh

bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik (Brassica

oleracea var. acphala) di UD. Bumiaji Sejahtera.

Teknik penentuan lokasi dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja

purposive sampling. Sedangkan metode penentuan sampel menggunakan teknik

non probability sampling dengan incidental sampling. Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa besarnya pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acephala) di UD.

Bumiaji Sejahtera ditunjukkan oleh nilai dari standardized coefficients beta,

dimana besarnya pengaruh variabel produk terhadap keputusan pembelian

menunjukkan nilai sebesar 0,451 sementara besarnya pengaruh variabel harga

terhadap keputusan pembelian lebih rendah yaitu sebesar -0,237 besarnya pengaruh

variabel distribusi terhadap keputusan pembelian lebih tinggi dari variabel harga

yaitu sebesar 0,365 sedangkan besarnya pengaruh variabel promosi terhadap

keputusan pembelian lebih rendah dari variabel distribusi yaitu sebesar 0,128.

Page 8: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

SUMMARY

Laili Usdiana. 135040101111059. The Influence of The Marketing Mix on The

Purchase Decision of Organic Kale Vegetables (Brassica oleracea var. acephala)

in UD. Bumiaji Sejahtera Banaran Orchard Village Bumiaji Subdistrict Batu City.

Under the Guidance Ir. Nidamulyawaty Maarthen, M.Si. As the Main

Counselor.

Organic vegetables are now a trend of public consumption in applying a

healthy lifestyle. One type of organic vegetables sold are vegetables Kale. Lack of

public information related to the content of Kale vegetables, making consumer

purchasing power interest low. Through the marketing mix strategy that has been

done by the company, the company is expected to know the factors that can

influence the purchase decision, so that the sales volume will increase and the

company's revenue also increases. This study examines how the implementation of

marketing mix applied in UD. Bumiaji Sejahtera is related to the decision to

purchase organic Kale vegetables (Brassica oleracea var. acphala) and how the

influence of the marketing mix on the purchase decision of organic Kale vegetables

(Brassica oleracea var. acephala) in UD. Bumiaji Sejahtera.

The technique of determining the location in this study is purposively

purposive sampling. While the method of determining the sample using the

technique of non probability sampling with incidental sampling. The results of this

study indicate that the magnitude of the influence of the marketing mix on the

purchase decision of organic Kale vegetables (Brassica oleracea var. acephala) in

UD. Bumiaji Sejahtera is indicated by the value of standardized coefficients beta,

where the effect of product variables on the purchase decision shows the value of

0,451 while the influence of price variables to the purchase decision is lower at -

0,237 the magnitude of the influence of variable distribution to purchase decision

higher than the price variable that is equal to 0,365 while the magnitude of the

influence of promotional variables on purchasing decisions is lower than the

variable distribution of 0,128.

Page 9: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Azza Wa Jalla atas limpahan

rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

sebagai tugas akhir program S-1. Banyak peneliti yang hanya berfokus pada produk

jadi atau manufaktur, sehingga perlu ada penelitian baru mengenai produk sayur

segar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sayur Kale Organik (Brassica oleracea

var. acephala) di UD. Bumiaji Sejahtera”. Terima kasih kepada Ir. Nidamulyawaty

Maarthen, M.Si. selaku Dosen pembimbing, keluarga di Lamongan (orang tua,

kakak, adik) dan pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini. Penulis mengakui masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun sangat diperlukan untuk penyempurnaan tulisan ini.

Malang, 04 Juli 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian
Page 11: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

DAFTAR ISI

Teks

RINGKASAN.......

Halaman

SUMMARY r......r...r.....e.r..r..............4...............t..t.............a.... Vll

KATA PENGANTAR vlll

RIWAYAT HIDUP ............. tx

DAFTAR TABEL ...r...............X

DAtr'TAR BAGAN...................'...................r..........'.........,....t..

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULULT.Latar Belakang ..,..................11.2. Rumusan Masalah ................21.3. Batasan Masalah.... "......,.......J1.4. Tuiuan Penelitian.. ................J

n1.5. Kegunaan Penelitian............. ..................J

II. TINJAUAN PUSTAKA ............52.1. Tinjuan Penelitian Terdahulu .................52.3.Tinjauan Tentang Ka1e.......... .................62.4. Pemasaran........... ..................7

z.4.l.Konsep Pemasaran ....................... 7

2.4.2.Bauran Pemasaran ...... 82.5. Perilaku Konsumen ............122.6. Proses Keputusan Pembelian ...............132.7.Uji Asumsi Klasik ..............202.8. Analisis Regresi.. ................23

III. KERANGKA PENELITIAN.......... ........253.1. Kerangka Pemikiran............. ................253.2. Hipotesis............. ................263.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .....27

IV. METODE PENELITIAN... .....................314.1. Pendekatan Penelitian........... ...............314.2. Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian. ....................31

4.2.1.Metode Penentuan Lokasi....... ..................... 31

vl

tx

xii

l1

1

Page 12: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........r....r..............t..........395.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .....'................39

5.1.1. Profil UD. Bumiaii Sejahtera .... 39

5.1.2. Visi dan Misi UD. Bumiaji Sejahtera... ....... 39

5.1.3. StrukturOrganisasiUD.Bumiaji Sejahtera ..................405.1.4. Proses Budidaya Sayur Kale ......... ..............41

5.1.5. Persepsi Produsen terhadap Bauran Pemasaran .........-.. 42

5.2. Hasil dan Pembahasan.......... ...............'43

5.2.l.Deskripsi Karakteristik Responden............. .......'..'....... 43

5.2.2. Hasil Uji Instrumen '..................445.2.3.Ptingujian Asumsi Klasik... ....'...465.2.4.Pengujian Hipotesis .................. ......"..'........ 48

5.2.5.Analisis Hasil dan Interpretasi................ ..... 49

5.2.6.Implementasi terhadap Bauran Pemasaran ..............."... 5l

VI. PENUTUP ..........53

DATTAR PUSTAKA

LAMPIRAN .........58

Page 13: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Nomor

1.

7.

4.5.

6.

7.

8.

9.10-

DAFTAR TABEL

I

TeksKarakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..'.'......43Karakteristik Responden Berdasarkan Usia '...:.... 43

Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan .....'...........-.44Uji Validitas Kuisioner .............. ........45Uji Reliabilitas Kuesioner ........... .......46Uji Normalitas ..."...... ........47Uii Multikolinieritas ..'......48uji F ....... ........48uji t ........ ........49Output Regresi Linier Berganda "-.-.-..49

Page 14: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Nomor

l.2.

DAFTAR BAGAN

a

TeksProsesPengembalianKeputusanKonsumen............. .............15Kerangka Pemikiran Tentang Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Sayur Kale Organik......"....... .-.'...........26Struktur Organisasi ...........40

Page 15: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sayur Kale dengan nama ilmiah Brassica oleracea var. acephala di Indonesia

tergolong sebagai tanaman baru. Tetapi, sayur Kale ini sangat populer di beberapa

Negara seperti Eropa dan Amerika Serikat karena kandungan gizi yang ada di

dalamnya. Menurut Supriyatna et al., (2014), dalam 350 gram sayur Kale

terkandung 50 kkal, 0,7 g lemak total, 3,3 g protein, 2 g serat, 120 mg vitamin C,

135 mg kalsium, 1,7 mg vitamin E, 447 mg kalium, 34 mg magnesium, 1,7 mg zat

besi dan 926 mg betakaroten. Saat ini sayur Kale mulai dibudidayakan di Indonesia,

khususnya di UD. Bumiaji Sejahtera yang telah membudidayakan sayur Kale secara

organik pada tahun 2014. UD. Bumiaji Sejahtera merupakan usaha dagang yang

bergerak dibidang holtikultura mulai dari budidaya sampai pemasaran.

Pemasaran sayur Kale yang terjadi di perusahaan saat ini masih sempit,

karena sayur Kale termasuk tanaman baru. Sehingga masalah yang terjadi yaitu

belum banyak konsumen yang mengetahui sayur Kale. Khususnya di UD. Bumiaji

Sejahtera juga terjadi demikian, padahal sayur Kale memiliki nilai jual yang tinggi

dan potensi pasar yang besar. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang

tepat untuk sayur Kale.

Menurut Fuad et al., (2006), unsur dalam strategi pemasaran akan didukung

dengan keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran

distribusi yang baik dan promosi yang efektif. Sebelum perusahaan memutuskan

untuk memilih strategi pemasaran yang tepat, maka perusahaan perlu menyiapkan

perencanaan pemasaran yang baik dalam bauran pemasaran. Tahap kegiatan

perencanaan pemasaran yaitu dengan menetapkan kelompok pembeli,

memperkirakan penjualan dimasa yang akan datang dan menyusun kebijakan

pemasaran (Sutojo, 1988). Dengan menggunakan bauran pemasaran maka strategi

pemasaran memiliki peranan penting dalam menentukan tingkat penjualan produk.

Page 16: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Bauran pemasaran dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam

melakukan pembelian. Pentingnya penelitian bauran pemasaran ini diharapkan

dapat digunakan untuk mengetahui apakah dari empat variabel dalam bauran

pemasaran berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayur Kale.

Karena selama ini penelitian terkait bauran pemasaran hanya pada produk olahan

atau produk manufaktur. Kendala yang dihadapi perusahaan saat ini adalah

segmentasi sayur Kale belum jelas, karena rendahnya informasi sayur Kale

membuat minat konsumen untuk membeli menjadi rendah.

Permintaan terhadap sayur Kale rendah, karena sayur Kale tidak mudah

ditemukan baik di pasar tradisional maupun pasar modern, oleh karena itu perlu

adanya perluasan pangsa pasar, sehingga pendapatan perusahaan tidak hanya

tergantung dari permintaan minimarket yang ada di Surabaya. Terkait dengan

bauran pemasaran dan komoditas baru yaitu sayur Kale yang ada di UD. Bumiaji

Sejahtera membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait tentang

komoditas sayur segar yaitu sayur Kale dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Sayur Kale Organik (Brassica oleracea var.

acephala) di UD. Bumiaji Sejahtera”.

1.2. Rumusan Masalah

Strategi merupakan serangkaian kegiatan yang menggambarkan bagaimana

perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran diperlukan

untuk mencegah penurunan jumlah konsumen. Segmentasi pasar merupakan

konsep yang mendasari strategi pemasaran dan mengalokasikan sumber daya dalam

rangka mengimplementasikan program pemasaran (Tjiptono et al. 2008). Salah satu

produk yang dijual dan dibudidayakan di UD. Bumiaji Sejahtera adalah sayur Kale

organik, dengan harga yang stabil jika dibandingkan dengan harga komoditas sayur

lainnya. Masalah yang ada dalam perusahaan saat ini adalah perlu adanya perluasan

pangsa pasar pada komoditas sayur Kale, sehingga pendapatan perusahan

bertambah dengan volume penjulan yang meningkat, akibat tingginya permintaan

sayur Kale.

Pengaruh adanya bauran pemasaran diharapkan dapat meningkatkan

konsumen untuk membeli sayur Kale. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:

Page 17: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

1. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran yang telah diterapkan di UD. Bumiaji

Sejahtera terkait dengan keputusan pembelian sayur Kale organik (Brassica

oleracea var. acphala)?

2. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sayur

Kale organik (Brassica oleracea var. acphala) di UD. Bumiaji Sejahtera?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini melihat bauran pemasaran dari sisi konsumen.

2. Penelitian ini tidak membahas mengenai perilaku konsumen dalam membeli,

melainkan membahas mengenai strategi bauran pemasaran yang terdiri dari 4P

yaitu produk harga, distribusi dan promosi.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi, menganalisis dan menjelaskan pelaksanaan bauran pemasaran

yang telah diterapkan di UD. Bumiaji Sejahtera terkait dengan keputusan

pembelian sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acphala).

2. Mengidentifikasi, menganalisis dan menjelaskan pengaruh produk, harga,

distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik

(Brassica oleracea var. acphala) di UD. Bumiaji Sejahtera.

1.5. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan kegunaan bagi:

1. Peneliti

Dapat mengaplikasikan teori yang sudah didapat selama kuliah dan untuk

mengetahui variabel dalam bauran pemasaran yang berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik (Brassica oleracea var.

acephala).

2. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi manajemen

untuk menentukan langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan volume

penjualan dengan memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

Page 18: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

konsumen dalam melakukan pembelian. Serta sebagai masukan dalam menentukan

kebijakan usaha untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dimasa yang akan

datang.

3. Peneliti selanjutnya atau Citivitas Akademika

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan

tambahan informasi bagi calon peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan topik

yang sama, namun dengan objek yang berbeda dan peneliti baru yang ingin

melanjutkan terkait topik bauran pemasaran, namun hanya menggunakan satu

variabel yang lebih spesifik, misalanya terkait variabel promosi (promotion) dengan

judul penelitian seperti: analisis bauran promosi (promotional mix), strategi

promosi penjualan dan bentuk-bentuk promosi. Selain itu bauran pemasaran yang

digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 4P yaitu produk, harga, distribusi

dan promosi. Harapan untuk kedepannya bisa dilanjutkan dengan menambah

variabel dalam bauran pemasaran menjadi 7P atau 9P dengan menggunakan produk

lain. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini juga masih sebagian kecil dari

atribut yang ada dalam teori, karena penyesuaian dengan kondisi yang ada di

lapang.

Page 19: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjuan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang bauran pemasaran (marketing mix) merupakan topik

penelitian yang sering digunakan dibidang manajemen pemasaran. Salah satunya

adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Trisnaningsih (2009) tentang Pengaruh

Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Pupuk Organik. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari

product, price, place, promotion, people, process dan physical efidence terhadap

keputusan pembelian pupuk organik dan untuk mengetahui variabel bauran

pemasaran yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pupuk

organik. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Teknik

penentuan responden menggunakan accidental sampling. Dari hasil penelitian

variabel dalam bauran pemasaran yaitu 7P perpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian sebesar 82,5 persen dan variabel yang dominan perpengaruh

dalam keputusan pembelian adalah harga, karena harga yang terjangkau menjadi

pertimbangan utama bagi konsumen dalam pembelian.

Selain itu, penelitian Kurniawati (2015) tentang Pengaruh Bauran Pemasaran

terhadap Keputusan Pembelian Jamur Tiram Putih. Tujuan penelitian ini untuk

menganalisis pengaruh atribut dari variabel produk, harga, ditribusi dan promosi

terhadap keputusan pembelian dan untuk menganalisis atribut yang paling

berpengaruh terhadap keputusan pembelian jamur tiram putih dari variabel produk,

harga, distribusi dan promosi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis

logitistik. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode quota

sampling.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah variabel produk yang terdiri

dari atribut kemasan, ukuran dan kualitas, hanya atribut kualitas yang berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian. Variabel harga yang terdiri dari atribut harga

produk dan persepsi harga, keduanya berpengaruh negatif terhadap keputusan

pembelian. Variabel promosi yang terdiri dari atribut promosi penjualan dan

penjualan perseorangan, hanya penjualan perseorangan yang memiliki pengaruh

positif terhadap keputusan pembelia dan pada variabel distribusi yang terdiri dari

Page 20: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

atrtibut tempat dan jangkauan produk, tempat penjualan memiliki pengaruh positif

terhadap keputusan pembelian. Semua atribut bauran pemasaran yang diuji dari

atribut variabel promosi yakni penjualan perseorangan memiliki pengaruh paling

besar terhadap keputusan pembelian yakni sebesar 82,9 persen. Sisanya

dipengaruhi oleh atribut lain dari variabel promosi.

Berdasarkan penelitian Safitri (2006) tentang Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Adenium pada PT.

Godong Ijo Asri Nursery Sawangan Kota Depok Jawa Barat. Tujuan dari penelitian

ini dalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian konsumen tanaman hias adenium pada PT. Godong Ijo Asri

Nursery dan untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang berpengaruh paling

besar terhadap keputusan pembelian konsumen tanaman hias adenium pada PT.

Godong Ijo Nursery. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur atau path

analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk mempunyai

pengaruh secara signifikan yaitu sebesar 23,92 persen, variabel harga sebesar 14,53

persen, variabel distribusi atau tempat sebesar 27,98 persen dan variabel promosi

sebesar 24,85 persen. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain yang ikut

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen tanaman hias adenium di PT.

Godong Ijo Nursery yaitu sebesar 29,727 persen.

Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat kesamaan dengan peneliti

sebelumnya yaitu pada variabel yang digunakan. Sedangkan perbedaan dari

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah jenis komoditi yang diteliti

adalah komoditas baru atau sayur segar organik dan tempat lokasi penelitian.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bauran pemasaran

memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian seperti halnya pada penelitian

terdahulu.

2.2. Tinjauan Tentang Kale

Kata Kale berasal dari bahasa Belanda yang artinya kubis petani. Kale atau

barecole (Brassica oleracea var. acephala) adalah jenis sayur kelas dunia yang

mengandung nilai nutrisi tinggi. Karakteristik tampilan sayur Kale mirip dengan

brokoli dan kubis. Perbedaan daun Kale tidak berbentuk kepala, warna daun hijau

atau ungu kebiruan. Berdasarkan jenis daun, sayur Kale dapat dibedakan menjadi

Page 21: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

sayur Kale keriting dan Kale flat (Arifin, 2016). Sayur Kale adalah sayuran keluarga

Brassica yang meliputi sayuran seperti kol, sawi, brokoli dan kubis brussel

(Hartanto, 2015). Sayur Kale berada di posisi kedua setelah selada air dan

mengandung indole-3-carbinol dan sulforaphane, allyl isothiocyanate dan

antioksidan (Joseph, 2008).

2.3. Pemasaran

Menurut Kotler dan Gary (2001), pemasaran adalah suatu proses sosial yang

membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan, pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang

lain. Manajemen pemasaran (marketing management) digunakan sebagai analisis,

perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang

dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses pemasaran (marketing

process) adalah proses yang menganalisis peluang pemasaran, menyeleksi pasar

sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur usaha pemasaran.

Menurut Hermawan (2012), faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran terdiri

dari faktor mikro (seperti: perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat)

dan faktor makro (seperti: demografi, politik, teknologi dan budaya).

2.3.1. Konsep Pemasaran

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013), ada tiga tahap dalam mengembangkan

konsep pemasaran yaitu:

a. Orientasi produksi, dengan karakteristik dimulai dari tahun 1850 sampai akhir

1920, fokus perusahaan adalah memproduksi produk dengan sebanyak-

banyaknya dan jumlah permintaan konsumen lebih banyak jika dibandingkan

dengan persediaan produk.

b. Orientasi penjualan, dengan karakteristik dimulai pada awal tahun 1930 sampai

pertengahan 1950, fokus perusahaan adalah menjual produk sebanyak-

banyaknya dan jumlah persediaan barang lebih banyak dari permintaan

konsumen.

c. Orientasi konsep pemasaran, dengan karakteristik dimulai dari tahun 1950

sampai sekarang, fokus perusahaan adalah pada kepuasan konsumen lebih

diutamakan dibandingkan dengan persaingan.

Page 22: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

2.3.2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah sejumlah variabel pemasaran yang terkendali dan

digunakan oleh perusahaan sebagai alat untuk mencapai market share (Zaharuddin,

2006). Sedangkan menurut Simamora (2003), menyatakan bahwa bauran

pemasaran adalah alat perusahaan untuk memperoleh respon yang diinginkan dari

pasar sasaran dan menurut Soegoto (2010), bauran pemasaran adalah strategi

gabungan empat elemen kunci pemasaran, yaitu produk, harga, distribusi dan

promosi, yang digunakan untuk memasarkan produk. Berdasarkan pengertian dari

beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah

elemen yang terdiri dari 4p yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place)

dan promosi (promotion) yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan

pemasaran.

Menurut Umar (2000), dalam konsep bauran pemasaran, suatu sistem yang

dapat diciptakan perusahaan dalam rangka mempertahankan hubungan dengan

pelanggan atau calon pelanggan yang disebut dengan custumer bonding. Custumer

bonding merupakan sebuah strategi dalam menciptakan loyalitas pelanggan pada

perusahan. Proses custumer bonding dimulai dari menciptakan kesadaran

konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan sehingga tumbuh menjadi

ikatan yang berkelanjutan sebagai dasar dari hubungan antara perusahan dengan

konsumen, bahkan dapat diperluas ke pelanggan lainnya.

2.3.2.1. Produk (Product)

Konsep produk (product concept) berangapan bahwa konsumen akan

menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik, dan bersifat

paling inovatif (Kotler dan Gary, 2001). Produk (product) adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

(Simamora, 2003). Produk adalah unsur mendasar dalam bauran pemasaran yang

meliputi: pengemasan, merek dagang, desain, harga, citra, pelayanan, waktu

pengiriman, berbagai fitur, gaya, jasa, mutu, jaminan keabsahan dan bahkan situs

web yang akan dilihat oleh sebagaian besar pelanggan (Soegoto, 2010).

Menurut Umar (2000), untuk menentukan dimensi kualitas barang, dapat

melalui delapan dimensi diantaranya adalah:

Page 23: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan aspek

fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang.

2. Fitur (features), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan aspek performansi

yang berguna untuk menambah fungsi dasar, pilihan produk dan

pengembangannya.

3. Keandalan (reliability), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan probabilitas

atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali

digunakan dalam priode waktu dan kondisi tertentu.

4. Kesesuaian (conformance), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan tingkat

kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan

keinginan pelangan.

5. Daya tahan (durability), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan refleksi umur

ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

6. Pelayanan (serviceability), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,

kompetisi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan

barang.

7. Estetika atau keindahan (aesthetics), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan

pertimbangan pribadi dan refleksi dari prefertensi individual.

8. Kecocokan (fit and finish), yaitu karakteristik yang terkait sifat subyektif,

berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut

sebagai produk yang berkualitas

Menurut Kotler dan Gary (2001), tingkatan dalam perencanaan produk

adalah: produk inti (core product) terletak dibagian tengah dari suatu produk.

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk memecahkan masalah yang dicari

konsumen ketika mereka membeli produk. Selanjutnya perencanaan produk harus

menciptakan produk aktual (actual product) di sekitar produk inti. Produk aktual

memiliki lima karakteristik yaitu tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek,

dan kemasan. Perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar

produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi

konsumen. Klasifikasi produk berdasarkan konsumen yang menggunakannya

dibagi atas:

Page 24: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

a. Produk konsumen

Produk konsumen adalah produk yang dibeli untuk konsumen pribadi. Produk

konsumen meliputi: produk sehari-hari (convenience products), produk shopping

(shopping products), produk spesial (specialty products), serta produk yang tidak

dicari (unsought products).

b. Produk industri

Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau

penggunaan yang terkait dengan bisnis. Kelompok produk atau jasa industri

meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa.

Keputusan mengenai atribut dalam produk adalah sebagai berikut:

1). Kualitas produk (product quality), merupakan kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya, meliputi: daya tahan, keandalan, ketepatan,

kemudahan operasi, perbaikan, serta atribut lainnya.

2). Fitur produk (poduct features), merupakan alat bersaing untuk membedakan

produk perusahaan dari produk pesaing.

3). Rancangan produk (product design), rancangan yang baik dapat menarik

perhatiaan, mengingkatkan kinerja produk mengurangi biaya produk dan

memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.

Strategi daur hidup produk (product life cycle) merupakan perjalanan

penjualan laba satu produk selama masa hidupnya. Menurut Sutojo (1988), tahapan

dalam siklus pada daur hidup produk adalah:

a. Tahap pengenalan

b. Tahap pertumbuhan

c. Tahap kejenuhan

d. Tahap penurunan

2.3.2.2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari

memiliki atau menggunakan produk (Umar, 2005). Harga adalah pengorbanan yang

dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan produk (Istijanto, 2007). Faktor-

faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan harga adalah sebagai berikut:

Page 25: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

a. Faktor internal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga, meliputi:

tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran dan organisasi

perusahaan.

b. Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga, meliputi: sifat

penawaran dan permintaan, pesaing dan elemen lingkungan lainnya.

Menurut Tjiptono et al., (2008) peran harga adalah:

a. Bagi perekonomian, harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi,

seperti: tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.

b. Bagi konsumen, harga dapat dijadikan sebagai satu-satunya pertimbangan dalam

membeli produk.

c. Bagi perusahaan, harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran

pemasaran yang mendatangkan pendapatan, dibandingakan dengan elemen

bauran pemasaran lainnya (produk, distribusi dan promosi).

2.3.2.3. Distribusi (Place)

Distribusi adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk yang tersedia

bagi konsumen sasaran, dengan memperhitungkan kemudahan akses (convenience)

konsumen (Widjajanta et al., 2007). Menurut Kotler dan Gary (2001), fungsi dari

saluran distribusi adalah sebagai berikut:

a. Sebagai informasi: mengumpulkan, mendistribusikan riset pemasaran dan

informasi intelijen tentang faktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran

yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu terjadinya pertukaran.

b. Sebagai promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif

yang berkenaan dengan penawaran.

c. Sebagai kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan membeli prospektif.

d. Sebagai pencocokkan: membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap

kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan seperti: manufaktur, memilah, merakit,

dan mengemas.

e. Sebagai negosiasi: mencapai suatu kesepakatan atas harga dan kondisi lain dari

penawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.

Berikut merupakan jumlah tingkatan dalam distribusi menurut Kotler dan

Gary (2001) dilihat dari saluran pemasaran pelangan

Saluran 1. Produsen konsumen

Page 26: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Saluran 2. Produsen pengecer konsumen

Saluran 3. Produsen perusahaan perkulakan pengecer konsumen

Saluran 4. Produsen perusahaan perkulakan tengkulak pengecer konsumen

Saluran 1 disebut sebagai saluran pemasaran langsung (direct marketing

channel), tidak memiliki tingkatan perantara. Saluran tersebut berisikan satu

perusahaan yang menjual langsung ke konsumen. Saluran 2 berisikan satu tingkat

perantara. Pada pasar konsumen, tingakatan ini biasanya hanya pengecer. Saluran

3 berisikan dua tingkatan perantara, satu perusahaan perkulakan, dan satu pengecer.

Saluran 4 berisikan tiga tingkatan perantara. Semua institusi dalam saluran

distribusi dihubungkan dengan berbagai jenis aliran, termasuk didalamnya aliran

fisik produk, aliran kepemilikan, pembayaran, aliran informasi dan aliran promosi.

2.3.2.4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah fungsi komunikasi dari perusahaan yang bertanggung jawab

menginformasikan dan membujuk atau mengajak pembeli (Zikmund, 2011).

Promosi adalah cara yang digunakan seseorang atau perusahaan untuk

memperkenalkan produk untuk pelanggan (Soedarmo, 2006). Menurut Tjiptono et

al., (2008) dalam promosi penjualan diklasifikasikan menjadi: a). Promosi

konsumen (consumer promotions) seperti: kupon, sampel gratis, hadiah dan undian,

b). Promosi dagang (trade promotion) seperti: diskon, bantuan peralatan (specialty

advertising) atau insentif untuk para pedagang, c). Promosi wiraniaga (salesforce

promotions) seperti: kontes penjualan. Tujuan dari adanya promosi penjualan dapat

diarahkan pada pembeli akhir, perantara, dan wiraniaga (Tjiptono et al., 2008).

2.4. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan konsumen yang dimulai

dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, berusaha untuk mendapatkan

produk yang diinginkan, kemudian mengkonsumsi produk tersebut dan berakhir

pada tindakan pasca pembelian (Sangadji dan Sopiah, 2013). Konsep yang

diperhatikan dalam membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan

konsumen yaitu nilai konsumen, kepuasan konsumen, kepercayaan konsumen dan

loyalitas pelanggan. Tahap dalam perilaku konsumen meliputi: a). Tahap untuk

merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, b). Usaha untuk mendapatkan dan

Page 27: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

mencari informasi tentang produk, harga, dan saluran distribusi, c). Mengkonsumsi,

menggunakan, dan mengevaluasi produk yang telah digunakan, d). Tindakan pasca

pembelian berupa perasaan puas dan tidak puas. Menurut Sangadji dan Sopiah

(2013), dalam keputusan membeli produk dimulai dari pengenalan kebutuhan,

waktu, perubahan situasi, kepemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan

individu, pengaruh pemasaran, pencarian informasi, pencarian internal, dan

pencarian eksternal.

Sikap konsumen merupakan tanggapan perasaan konsumen yang bisa berupa

perasaan suka atau tidak suka terhadap objek tertentu. Karakteristik konsumen

didasarkan pada:

a. Demokrafik, seperti: kelas sosial, etnis, usia, pendidikan, penghasilan dan

agama.

b. Preferensi pembelian produk, seperti: keluarga, teman dan kelompok referensi.

c. Presepsi manfaat produk bagi konsumen, seperti: manfaat inti produk dan atribut

produk.

d. Gaya hidup konsumen, seperti: gaya hidup kaum sosialita, gaya hidup orang

kota, orang desa, orang modern dan gaya hidup kembali ke alam.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013), ada tiga model sederhana dari sikap

konsumen, diantaranya:

a. Kognitif, berkaitan dengan sikap pikiran seseorang, bersifat rasional dan masuk

akal.

b. Afektif, berkaitan dengan perasaan dan bersifat emosional.

c. Psikomotor, berkaitan dengan tindakan.

2.5. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Garry (2001), karakteristik yang mempengaruhi perilaku

konsumen adalah sebagai berikut:

a. Budaya (culture)

Faktor budaya memberikan penggaruh paling luas pada keinginan dan

perilaku konsumen. Orang pemasaran perlu memahami peran dari budaya,

subbudaya dan kelas sosial pembeli.

Page 28: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

b. Kelas sosial

Kelas sosial (social classes) adalah bagian anggota masyarakat yang relatif

permanen dan tersusun rapi, mempunyai nilai, kepentingan, dan perilaku yang

sama. Faktor kelas sosial diantaranya: kelompok kecil, keluarga, serta aturan dan

status sosial konsumen.

c. Faktor-faktor pribadi

Keputusan seseorang pembeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti

umur pembeli, dan tahap siklus produk, pekerjaan situasi ekonomi, gaya hidup serta

kepribadian dan konsep diri. Menurut Simomora (2003), suatu proses keputusan

membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi

pembeli, tetapi berdasarkan peran dalam keputusan untuk membeli. Terdapat lima

peran yang terjadi dalam keputusan pembelian (Suryani, 2013) yaitu:

a. Pemrakarsa (initiator), merupakan orang yang pertama kali menyarankan ide

untuk membeli suatu barang.

b. Pembawa pengaruh (influencer), merupakan orang yang memiliki nasihat dalam

mempengaruhi keputusan pembelian.

c. Pengambilan keputusan (decider), merupakan orang yang menentukan

keputusan pembelian.

d. Pembeli (buyer), merupakan orang yang melakukan pembelian secara nyata.

e. Pemakai (user), merupakan orang yang mengkonsumsi dan menggunakan

barang yang telah dibeli.

Menurut Sutisna (2001), pengambilan keputusan konsumen untuk melakukan

pembelian suatu produk diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan

kebutuhan dan keinginan. Tahap ini untuk menyadari adanya masalah (problem

recognition). Jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen

akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkan. Proses

pencarian informasi akan dilakukan dengan menggumpulkan semua informasi yang

berhubungan dengan produk yang diinginkan. Informasi yang diperoleh konsumen

dilakukan dengan seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia.

Proses seleksi inilah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi, dari

kriteria yang ada, maka produk akan dipilih dan dibeli. Proses evaluasi akan

berakhir jika konsumen telah melakukan evaluasi pasca pembelian (post purchase

Page 29: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

evaluation). Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas

atau tidak atas keputusan pembeliannya. Jika konsumen merasa puas, maka

konsumen akan melakukan pembelian kembali dan jika konsumen tidak puas atas

keputusan pembeliannya, maka konsumen akan mencari kembali secara berulang

sampai konsumen merasa puas atas keputusan dalam pembelian produk.

Umpan balik Evaluasi berbagai alternatif merek produk

Pilihan atas merek produk untuk dibeli

Pencarian berbagai informasi

Evaluasi pasca pembelian

Pengenalan masalah atau kebutuhan dan keinginan

Bagan 1. Proses Pengembalian Keputusan Konsumen

Sumber: Sutisna (2001)

Page 30: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

1). Kesadaran pada kebutuhan dan keinginan

Kesadaran pada kesempatan (opportunity recognition) terjadi ketika kondisi

ideal melebihi kondisi aktual, walaupun sebenarnya kondisi aktual tidak mengalami

penurunan fungsi dan kualitas.

2). Pencarian berbagai informasi

Sumber pencarian informasi bisa berupa iklan dimedia cetak maupun

elektronik. Terdapat dua tipe proses pencarian informasi yaitu:

a. Tipe pencarian informasi sebelum terjadi pembelian (prepurchase search),

proses ini terjadi ketika pengenalan kebutuhan telah diketahui.

b. Tipe pencarian informasi yang terus menerus bahkan ketika keputusan

pembelian telah dilakukan (on going search), tujuan pencarian informasi ini

berlangsung secara terus menerus yaitu agar konsumen tidak ketinggalan

informasi, dan ketika harus melakukan pembelian secara mendadak, atau tidak

lagi mencari dan menggumpulkan informasi.

3). Evaluasi berbagai alternatif merek produk

Manfaat yang bisa diperoleh dengan membeli suatu produk (benefit

association) dan kemudian konsumen mengevaluasi merek berdasarkan tingkat

kepuasan yang diharapkan (expected satisfaction).

a. Benefit association

Kriteria dalam benefit association adalah konsumen menentukan prioritas

manfaat yang paling diinginkan dan menghubungkan kriteria manfaat dengan

karakteristik merek.

b. Kepuasan yang diharapkan (expected satisfaction)

Kriteria evaluasi merek berdasarkan expected satisfaction yaitu konsumen

mengevaluasi berbagai alternatif merek berdasarkan kemampuan merek produk

untuk memenuhi harapan yang dibuat konsumen.

4). Pilihan atas merek produk

Berdasarkan pada kriteria yang dikembangkan oleh benefit association dan

expected satisfaction.

5). Evaluasi pasca pembelian

Ketika keputusan pembelian sudah diambil, maka tahap selanjutnya adalah

menggunakan produk yang dibeli.

Page 31: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Selain prospektif pengambilan keputusan tersebut, terdapat prospektif lain

dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen yang disebut sebagai

perspektif experiential dan perspektif behavioral influence.

1. Perspektif experiential

Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen yang didasarkan

atas prospektif experiential bahwa banyak tindakan yang dihasilkan dari adanya

kebutuhan manusia pada perasaan dan emosinya. Tahap pengenalan kebutuhan

timbul karena adanya perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal yang

diinginkan. Pada tahap pencarian informasi, konsumen lebih menitiberatkan pada

informasi yang bisa mempengaruhi perasaan dan emosinya. Iklan yang

menampilkan sisi afeksi akan lebih disukai oleh konsumen. Tahap evaluasi

informasi, konsumen membuat kriteria berdasarkan kualitas afektifnya.

Bagi konsumen, iklan yang mampu membangkitkan perasaan dan emosional

akan lebih dipilih dibandingkan dengan iklan yang menampilkan sisi fungsional

dari produk. Tahap evaluasi pasca pembelian dilakukan oleh konsumen dengan

membandingkan produk yang dibeli. Ditinjau dari perspektif exsperiental terdapat

dua jenis sifat pembelian yaitu:

a. Purchase impulse, terjadi ketika konsumen mengambil keputusan pembelian

yang mendadak. Dorongan untuk membeli sangat kuat, sehingga konsumen

tidak lagi berfikir rasional dalam pembelian. Pembelian yang dilakukan terjadi

akibat letupan-letupan emosional yang bersifat kompleks.

b. Variety seeking, yaitu pembelian yang dilakukan ketika konsumen melakukan

pembelian secara spontan dan bertujuan untuk mencoba merek baru dari suatu

produk. Pembelian yang bersifat variety seeking ini tidak didorong oleh adanya

ketidakpuasan atas pembelian yang telah dilakukan, tetapi sifatnya lebih

didasarkan atas rekreasi belanja yang bertujuan mengurangi kebosanan dengan

membeli merek baru dari suatu produk. Variety seeking dikategorikan dalam

perspektif exsperiental karena dalam proses pembelian, konsumen dipengaruhi

oleh perasaanya.

2. Perspektif pengaruh perilaku (the behavioral influence perspective)

Proses pengambilan keputusan ditinjau dari prospektif pengaruh perilaku

berdasarkan pada alasan bahwa keputusan pembelian lebih dipengaruhi oleh faktor

Page 32: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

lingkungan. Dari sudut pandang pengaruh perilaku, pengenalan kebutuhan akan

terjadi ketika konsumen diberikan stimuli yang menarik. Tahap pencarian informasi

dalam prospektif pengaruh perilaku adalah mempresentasikan perilaku belajar, dan

jika proses belajar berhasil dilakukan, maka akan menimbulkan penguatan. Melalui

proses belajar inilah konsumen memperoleh pengalaman masa lalu, jika pada masa

yang akan datang konsumen ingin mencari informasi, maka akan mencari informasi

yang akan bisa menguatkan pengalaman masa lalunya.

Pada tahap evaluasi informasi, konsumen tidak melakukan evaluasi seperti

pada prospektif experiental, karena seluruh informasi yang dikumpulkan hanya

bertujuan untuk membenarkan pilihan di masa yang lalu. Keputusan memilih dalam

perspektif pengaruh perilaku, dihasilkan dari adanya stimuli yang mampu

menguatkan pengalaman masa lalu selama proses pencarian informasi. Proses

evaluasi pasca pembelian terjadi dengan membandingkan apakah produk yang

dibelinya sesuai dengan produk yang dibeli sebelumnya. Menurut Kotler dan Gary

(2001), tipe-tipe perilaku membeli berdasarkaan tingkat keterlibatan pembeli dan

tingkat perbedaan diantara berbagai merek adalah sebagai berikut:

a. Perilaku membeli yang kompleks (complex buying behaviour), terjadi ketika

konsumen terlibat dalam pembelian dan mempunyai pandangan yang berbeda

antara merek yang satu dengan yang lain.

b. Perilaku membeli yang mengurangi ketidak cocokan (dissonance reducing

buying behavior), terjadi ketika konsumen terlibat dengan pembelian yang

mahal, jarang atau beresiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan diantara

merek yang ada.

c. Perilaku membeli karena kebiasaan (habitual buying behavior), terjadi dalam

kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan kecilnya perbedaan antar merek.

d. Perilaku membeli yang mencari variasi (variety seeking buying behavior), terjadi

dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen, namun

perbedaan merek dianggap cukup berarti.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013), dalam kepuasan konsumen ada lima

tahap yang akan dilalui konsumen pasca pembelian, diantaranya: konsumsi produk,

perasaan puas atau tidak puas, perilaku keluhan konsumen, disposisi barang dan

Page 33: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

pembentukan kesetiaan merek. Sedangkan teori dalam keputusan konsumen adalah

sebagai berikut:

a. Teori perasaan afektif eksperiental (experientially affective feeling theory)

Menurut Jones, 2008 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013), teori ini

menggangap bahwa kepuasan konsumen diperlukan oleh perasaan positif dan

negatif yang diasosiasikan dengan produk yang sudah dibeli dan dikonsumsi.

b. Teori kepuasan (the expectancy disconfirmation model)

Teori kepuasan mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidak puasan

konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen

sebelum pembelian dengan kinerja produk yang sesungguhnya.

c. Teori keadilan

Teori keadilan berpendapat bahwa masyarakat akan menganalisis rasio hasil

(autcomes) dan masukan (input) terhadap hasil dan masukan rekan mereka dalam

suatu pertukaran, dan jika rasio pertukaran semakin tinggi, maka mereka akan

mengalami perasaan tidak adil.

d. Teori atribusi, kegagalan produk dan kepuasan konsumen

Teori atribusi merupakan cara untuk mengidentifikasi penyebab suatu

tindakan. Atribusi yang dibuat dapat mempengaruhi kepuasan pasca pembelian

terhadap suatu produk. Jika produk gagal, maka konsumen merasa tidak puas.

e. Kinerja produk aktual

Para peneliti menemukan bahwa kinerja produk aktual mempengaruhi

kepuasan konsumen secara independen dari harapan, kelayakan dan atribusi.

f. Afeksi dan CS/D

Ada hubungan dimana suatu pembelian dapat menimbulkan reaksi afektif,

yang akan menimbulkan perasaan CS/D.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013), teknik yang digunakan dalam

pendekatan keputusan konsumen adalah sebagai berikut:

a. Teknik pendekatan stimulus respons, yaitu teknik penyampaian ide tentang suatu

produk dan merek kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli.

b. Teknik pendekatan humanistik, yaitu teknik dalam keputusan pembelian yang

sepenuhnya diserahkan kepada konsumen.

Page 34: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

c. Teknik kombinasi antara stimulus respon dan humanistik, yaitu teknik

pendekatan dari hasil kombinasi antara teknik pendekatan stimulus respon

dengan teknik humanistik.

d. Teknik pendekatan dengan komunikasi persuasif, yaitu teknik pendekatan

dengan menggunakan rumus AIDDAS (A = perhatian (attention), I = minat

(interest), D = keputusan (decision), A = tindakan (action), S = kepuasan

(satisfaction)).

2.6. Uji Asumsi Klasik

Menurut Hamdi (2014), uji asumsi klasik digunakan untuk menilai

kehandalan suatu model atau digunakan sebagai uji persyaratan suatu analisis.

Menurut Effendi dan Maman (2014), asumsi yang harus dipenuhi agar suatu regresi

valid adalah tidak terjadi masalah multikolinearitas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi.

1. Multikolinearitas

Menurut Ariefianto (2012), dalam konsep multikolinieritas k variabel bebas

akan disebut linier sempurna jika λ1X1 + λ2X2 + ... + λ𝑘X𝑘 = 0 dan hubungan k

variabel disebut linier tidak sempurna, jika memenuhi λ1X1 + λ2X2 + ... + λ𝑘X𝑘 +

v𝑖= 0. Penyebab adanya multikolinieritas seperti: a). Cara pengambilan data dan

kecilnya ukuran sampel, b). Pembatasan model atau populasi pada sampel, c).

Spesifikasi model atau penambahan polynominal, d). Model overdetermined, e).

Common trend pada data time series. Menurut Effendi dan Maman (2014), teknik

untuk mengatasi masalah multikolinearitas dapat dilakukan dengan:

a. Menambahkan observasi data.

b. Mengeluarkan satu atau beberapa variabel penyebab adanya masalah

multikolinearitas.

c. Menggunakan linier dari beberapa variabel independent.

d. Melakukan pengecekan ukuran variabel yang sudah digunakan.

Menurut Sumodiningrat (1994), pengujian untuk mendeteksi adanya

multikolinieritas adalah:

a. Frisch’s confluence analysis atau bunch-map analysis, dengan gejala: 1).

Koefisien determinasi (R2), 2). Koefisien korelasi parsial (r𝑥𝑖𝑥𝑗) dan 3).

Kesalahan baku dari parameter regresi.

Page 35: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

b. Uji Farrar-Glauber, pengujian dengan menggunakan tiga uji statistik yaitu: 1).

Chi-kuadrat (Chi-squares), 2). Ratio-F dan 3). Ratio-t.

c. Matriks korelasi berderajat nol.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan distribusi dari variabel gangguan (ei).

Terdapat beberapa model untuk mengidentifikasikan adanya heteroskedastisitas,

yaitu:

a. Metode Park (Park test), mengasumsikan bahwa σ2 adalah fungsi dari variabel

independen 𝑋i. Model motode Park adalah σ𝑖2 = σ2 X𝑖

𝛽𝜀𝑣𝑖

jika σ𝑖2 tidak diketahui,

maka dapat menggunakan 𝑒𝑖2 sebagai proksi, sehingga hasil akhirnya menjadi

Ln(𝑒𝑖2 ) = α + βLn X1 + vi. Jika β secara statistik signifikan (uji t), maka Ho

ditolak.

b. Metode Glesjer (Glesjer test), konsep metode Glesjer sama dengan metode Park

yaitu mencari hubungan antara error (ei) dengan variabel independen, tetapi

variabel residualnya dibuat dalam bentuk absolut.

Persamaan (1) |ei| = β1 + β2 𝑋 i + vi

Persamaan (2) |ei| = β1 + β2 √𝑋i + vi

Persamaan (3) |ei| = β1 + β2 1

𝑋𝑖 + vi

Jika β secara statistik signifikan (uji t), maka H0 ditolak. Pengujian F

statistik atau lagrange multiplier (LM statistik) dapat dilakukan jika variabel

independen yang digunakan lebih dari satu variabel.

c. Spearman’s Rank Correlation Test, konsep ini menghubungkan antara nilai

residual (ui) dan variabel independen Xi (Y-hat). Tahapannya ialah sebagai

berikut:

1) Lakukan regresi dengan model awal yaitu Yt = α1 + α2 X2t + α3 X3t + α3 X3t + α4

X4t + α5 X5t + ut, lalu akan didapatkan nilai residualnya (ui).

2) Buat nilai absolut ui, buat peringkat untuk variabel absolut ui, X2, X3, X4, dan X5

3) Buat nilai selisih tersebut (perbedaan = d) antara absolut ui dan X2, ui dan X3, ui

dan X4, ui dan X5,

4) Buat nilai selisih pada point 3 dalam kuadrat (𝑑𝑖2) lalu hitung koefisien korelasi

Spearman untuk masing-masing hubungan.

Page 36: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

rs = 1- 6 |∑ 𝑑𝑖

2

𝑛(𝑛2−1)|

5) Nilai signifikansi rs dapat diuji dengan menggunakan t-statistik sebagai berikut.

t = 𝑟𝑠√𝑛−2

√1−𝑟𝑠2; df = n-2

6) Jika nilai r statistik lebih besar dari nilai kritisnya (ttabel), maka Ho ditolak,

sehingga dapat disimpulkan terjadi masalah heteroskedastisitas di dalam model.

7) Pengujian dapat dilakukan selama empat kali, karena terdapat empat variabel

independen yaitu variabel X2, X3, X4, dan X5.

d. Metode White Heteroscedasticity, metode ini tidak menggunakan asumsi

normalitas, sehingga sangat mudah untuk diimplementasikan. Proses pengujian

dengan metode white yaitu dengan melakukan regresi tambahan sebagai berikut.

𝑒𝑖2= α1 + α2 X2i + α3 X3i + α4 X2i

2 + α5 X3i2 + α6 X2i X3i + vi

Dimana ei adalah nilai residual dari persamaan struktural. Tujuan regresi ini

untuk mendapatkan nilai R2 yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.

H0 : tidak ada heteroskedastisitas

H1 : terdapat heteroskedastisitas

3. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan suatu kondisi dimana terdapat hubungan di antara

error atau residual antar waktu dalam suatu model regresi. Salah satu penyebab

adalah kesalahan spesifikasi pada permodelan ekonometrika atau pola hubungan

alami dari suatu data yang umumnya terjadi pada data time series. Pengujian

masalah autokorelasi dapat di uji dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW)

dan metode Breusch Godprey.

a. Uji Durbin Watson, digunakan hanya untuk menguji masalah autokorelasi pada

kondisi tidak ada variabel dependen dalam bentuk lag (lagged dependent

variable) dan first order autoregressive AR dalam model ɛ𝑡= 𝜌𝜀𝑡−1+ 𝑣𝑡

diasumsikan terdapat suatu nilai statistik untuk pengujian autokorelasi dengan

mengikuti formulasi DW-stat = ∑ (𝑒𝑡−𝑒𝑡−1)2𝑇

𝑡=2

∑ 𝑒𝑡2𝑇

𝑡−1 ≈ 2 x (1- ρ). Menurut Effendi dan

Maman (2014) kriteria dalam pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:

1). Jika 0 < dw < dl, maka Ho ditolak (terjadi Autokorelasi positif)

2). Jika dl ≤ dw ≤ du, maka tidak ada kesimpulan

Page 37: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

3). Jika 4 - dl < dw < 4, maka Ho ditolak (Autokorelasi negatif)

4). Jika 4 - du ≤ dw ≤ 4 – dl, maka tidak ada kesimpulan

5). Jika dl < dw < 4 – du, maka Ho ditolak (Tidak ada autokorelasi)

b. Metode Breusch Pagan Godprey Test, digunakan ketika ada higher order

autoregresive. Misalnya suatu model regresi Yi = β1 + β2Xit + εt diasumsikan

residual 𝑢𝑡 mengikuti autoregresive order ke-p, AR (p) sehingga skemanya

menjadi ɛ𝑡 = 𝑝1𝜀𝑡−1 + 𝑝2𝜀𝑡−2+ ... + 𝑝𝑝𝜀𝑡−𝑝 + 𝑒𝑡 hipotesis H0 : 𝑝1 = 𝑝2 = 𝑝3 =

... = 𝑝𝑝 = 0 yang artinya tidak ada autokorelasi pada setiap order.

2.7. Analisis Regresi

Menurut Thoifah (2015), analisis regresi merupakan alat analisis yang

memanfaatkan hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan memperkirakan

nilai suatu variabel, jika nilai variabel lain saling berhubungan. Analisis regresi

adalah metode statistik yang digunakan dalam memodelkan fungsi hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen (Yamin, et al., 2011). Metode OLS

(ordinary least square) adalah metode yang digunakan untuk menaksirkan

parameter dalam regresi linier (Effendi dan Maman, 2014). Penurunan dari metode

OLS (ordinary least square) adalah 𝑦1 = ƒ(𝑥2, ..., 𝑥𝑘) untuk mencari pengaruh dari

variabel 𝑥1, ..., 𝑥𝑘 terhadap 𝑦1, adalah dengan mencari parameter pengaruh dari

masing-masing parameter 𝑥1, 𝑥2, . . ., 𝑥𝑘 terhadap 𝑦1. 𝛽1+ 𝛽2𝑥2 + ... + 𝛽k 𝑥k dimana

𝛽1+ 𝛽2+ ... + 𝛽k adalah intersep dan parameter dari vektor variabel x. Menurut

Effendi dan Maman (2014), asumsi penaksiran dalam OLS (ordinary least square)

adalah sebagai berikut:

1. Model regresi linier.

𝑦1 = x β + e

2. Nilai X adalah tetap dalam sampel yang berulang artinya variabel independen.

3. Nilai rata-rata dari residual adalah nol.

E(𝜀𝑖|𝑥𝑖) = 0

4. Homoskedastisitas atau varians dari 𝜀𝑖 adalah sama.

var (𝜀𝑖|𝑥𝑖) = E[𝜀𝑖 − 𝐸(𝜀𝑖|𝑥𝑖)]2

= E(𝜀𝑖2|𝑥𝑖)

var (𝜀𝑖|𝑥𝑖) = 0

Page 38: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

5. Tidak ada autokorelasi diantara nilai residual.

cov (𝜀𝑖, 𝜀𝑗|𝑥𝑖, 𝑥𝑗) = E{[𝜀𝑖 − 𝐸(𝜀𝑖)]|𝑥𝑖}{𝜀𝑗 − 𝐸(𝜀𝑗)|𝑥𝑗}

= E(𝜀𝑖|𝑥𝑖)(E(𝜀𝑗|𝜀𝑗)

cov (𝜀𝑖𝜀𝑗|𝑥𝑖𝑥𝑗) = 0

6. Konvarian antara 𝜀𝑖 dan 𝜀𝑖 adalah nol.

cov (𝜀𝑖𝜀𝑖) = E[𝜀𝑖 − 𝐸(𝜀𝑖)][𝑥𝑖 − 𝐸(𝑥𝑖)]

= E[𝜀𝑖(𝑥𝑖) − 𝐸(𝑥𝑖)], karena E(𝜀𝑖) = 0

= E(𝜀𝑖𝑥𝑖 − 𝐸(𝑥𝑖)𝐸(𝜀𝑖), karena E(𝑥𝑖) tidak stokastik

= E(𝑢𝑖𝑥𝑖) pada saat E(ɛ𝑖) = 0

cov (𝜀𝜌ɛ𝑖) = 0

7. Jumlah observasi (n) harus lebih besar dibandingkan dengan jumlah parameter

(k) yang diestimasi atau dengan kata lain (n > k).

8. Nilai 𝑥1harus memiliki variasi yang berbeda.

9. Model regresi harus memiliki spesifikasi yang benar atau tidak terjadi bias

spesifikasi.

10. Tidak terjadi masalah multikolinieritas sempurna.

Page 39: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

III. KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

UD. Bumiaji Sejahtera merupakan usaha mikro yang bergerak dibidang

budidaya holtikultura (buah jambu kristal dan sayur organik), perusahaan ini

menggabungkan pertanian organik dengan wisata edukasi. Masalah yang terjadi

yaitu permintaan (order) hanya ada di supermarket yang ada di Surabaya, sehingga

pendapatan yang diterima perusahan terbatas. Pasar sayur Kale lebih

menguntungkan dibandingkan dengan jenis sayur lainnya, karena proses budidaya

yang dilakukan lebih mudah dan belum banyak petani yang membudidayakan, hal

ini membuat harga sayur Kale menjadi tinggi yaitu Rp 100.000 per kilo. Harga yang

tinggi akan membuat minat konsumen untuk membeli menjadi rendah, dengan

rendahnya minat beli konsumen terhadap sayur Kale, akan berdampak pada

penurunan permintaan sayur Kale yang ada pada pasar, sehingga berdampak pada

pendapatan perusahaan.

Bauran pemasaran yang ada pada perusahaan akan digunakan sebagai sarana

untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dalam membeli. Variabel

bauran pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan adalah produk, harga, distribusi

dan promosi. Hal ini sesuai dengan elemen dalam bauran pemasaran yang terdiri

atas produk, harga, distribusi dan promosi (Kotler dan Gary, 2001). Berdasarkan

teori, analisis regresi digunakan untuk mencari variabel independen mana yang

berpengaruh terhadap variabel dependen dan untuk mengetahui peringkat (rink)

dari variabel independen yang signifikan berkontribusi terhadap perubahan nilai

variabel dependen (Yamin et al., 2011).

Page 40: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

26

Keterangan:

: Alur Analisis

3.2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acephala).

2. Variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acephala).

3. Variabel distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acephala).

4. Variabel promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

sayur Kale organik (Brassica oleracea var. acephala).

Kurang Luasnya Akses Pasar Sayur Kale Organik di UD. Bumiaji Sejahtera

Pengaruh Bauran Pemasaran

Produk (𝑥𝑖) Harga (𝑥2) Distribusi (𝑥3) Promosi (𝑥4)

Keputusan Pembelian Sayur Kale Organik

Bagan 1. Kerangka Pemikiran Tentang Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Sayur Kale Organik

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Strategi Pemasaran

Page 41: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen

atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat.

a. Variabel independen atau variabel bebas adalah bauran pemasaran (X) yang

terdiri dari produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4).

b. Variabel dependen atau variabel terikat adalah keputusan pembelian sayur Kale

di UD. Bumiaji Sejahtera (Y).

c. Produk adalah kombinasi barang yang ditawarkan oleh UD. Bumiaji Sejahtera

seperti sayur Kale organik.

d. Kualitas produk (product quality) adalah manafaat produk dalam menjalankan

fungsinya.

e. Pemberian merek (branding) adalah nama atau simbol untuk membedakan

produk pesaing.

f. Ekuitas merek (brand equity) adalah loyalitas terhadap suatu merek, yang

berkaitan dengan kesadaran, citra, respon dan hubungan merek.

g. Pengemasan (packaging) adalah kemasan yang digunakan sebagai wadah sayur

Kale.

h. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk

memperoleh produk sayur Kale organik.

i. Distribusi adalah aktivitas perusahaan yang mudah dijangkau oleh konsumen.

j. Promosi adalah media komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan

informasi atau isi pesan, mengenai produk yang dijual perusahaan baik melalui

media cetak, media elektronik atau dalam bentuk berita dari mulut ke mulut

(word of mouth).

2. Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran likert. Menurut Sugiyono

(2005), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Variabel yang diukur akan

dijabarkan menjadi indikator variabel, indikator ini dijadikan sebagai titik tolak

dalam menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan dan pertanyaan.

Page 42: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Jawaban setiap item instrumen yang digunakan dalam skala likert memiliki gradasi

berupa:

a. Kategori sangat setuju (SS) diberi skor lima

b. Kategori setuju (S) diberi skor empat

c. Kategori kurang setuju (KS) diberi skor tiga

d. Kategori tidak setuju (TS) diberi skor dua

e. Kategori sangat tidak setuju (STS) diberi skor satu

Page 43: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator Pengukuran

Produk (X1) Jumlah sayur Kale segar

yang tersedia

1. Kebutuhan

2. Kualitas

3. Ekuitas merek

4. Kemasan

5. Pengetahuan

Skala likert

Sangat setuju (SS) = Skor 5

Setuju (S) = Skor 4

Kurang setuju (KS) = Skor 3

Tidak setuju (TS) = Skor 2

Sangat tidak setuju (STS) = Skor 1

Harga (X2) Jumlah nilai yang

dikeluarkan konsumen

untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi

barang

1. Manfaat

2. Harga

3. Pesaing

4. Kualitas

5. Diskon harga

Skala likert

Sangat setuju (SS) = Skor 5

Setuju (S) = Skor 4

Kurang setuju (KS) = Skor 3

Tidak setuju (TS) = Skor 2

Sangat tidak setuju (STS) = Skor 1

Distribusi (X3) Untuk mempermudah

dalam penyaluran

barang dari produsen ke

konsumen, seperti lokasi

atau tempat penjualan

1. Pasar modern

2. Pasar tradisional

3. Akses

4. Luas lahan budidaya

5. Lokasi pembelian

Skala likert

Sangat setuju (SS) = Skor 5

Setuju (S) = Skor 4

Kurang setuju (KS) = Skor 3

Tidak setuju (TS) = Skor 2

Sangat tidak setuju (STS) = Skor 1

Promosi (X4) Biaya yang

dikeluarkan oleh

perusahaan

1. Media cetak

2. Media elektronik

3. Berita dari mulut ke mulut

4. Periklanan

5. Penyampaian informasi atau

isi pesan

Skala likert

Sangat setuju (SS) = Skor 5

Setuju (S) = Skor 4

Kurang setuju (KS) = Skor 3

Tidak setuju (TS) = Skor 2

Sangat tidak setuju (STS) = Skor 1

Page 44: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Lanjutan

Keputusan

pembelian (Y)

Keputusan konsumen

dalam membeli, serta

tindakan pasca pembelian

1. Informasi

2. Rasa suka

3. Kebutuhan

4. Tindakan sebelum membeli

5. Loyalitas konsumen

Skala likert

Sangat setuju (SS) = Skor 5

Setuju (S) = Skor 4

Kurang setuju (KS) = Skor 3

Tidak setuju (TS) = Skor 2

Sangat tidak setuju (STS) = Skor 1

Page 45: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena

ciri dari pendekatan ini adalah bersandar pada pengumpulan dan analisis data secara

kuantitatif (numerik), menggunakan strategi survei, observasi dan melaksanakan

pengujian secara statistik.

4.2. Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Metode Penentuan Lokasi

Teknik pengambilan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling).

Purposive sampling adalah memilih sampel secara sengaja dengan pertimbangan

khusus yang dimiliki oleh sampel. Penelitian ini dilaksanakan di UD.Bumiaji

Sejahtera Jl. Kopral Kasdi No. 36 Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan

Bumiaji, Kota Batu. Pemilihan lokasi penelitian tersebut berdasarkan pertimbangan

bahwa UD. Bumiaji Sejahtera merupakan: a). Sektor usaha budidaya holtikultura

yang telah menerapkan SOP (standard operating prosedure), b). Mempunyai

sertifikat sayur organik dari LeSOS (LeSOS adalah organisasi pertama di Indonesia

yang khusus memberikan sertifikat produk organik) pada tahun 2016 dan c).

Merupakan tempat wisata edukasi.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian untuk memperoleh data dan informasi dilaksanakan selama

dua bulan yaitu pada bulan Maret sampai April 2017.

4.3. Teknik Penentuan Sampel

Penentuan sampel menggunkan teknik sampling non probability dengan

sampling incidental. Sampling non probability adalah sebuah teknik yang tidak

memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan

sampel (Thoifah, 2015). Menurut Sogiyono, 2008 (dalam Thoifah, 2015)

mengemukakan bahwa sampling insidental adalah teknik penentuan sampel secara

kebetulan ditemui dan cocok sebagai sumber data. Kelemahan dari teknik ini adalah

sampel ini tidak representatif. Sampel yang tidak representatif artinya tidak dapat

dipercaya dan membuat hasil penelitian menjadi kurang akurat, jika jumlah

Page 46: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

populasi dalam penelitian kurang dari 100, sebaiknya seluruh anggota populasi

dijadikan sampel (Thoifah, 2015). Sedangkan keuntungan dari teknik sampling

kebetulan adalah teknik ini sangat mudah, murah dan cepat untuk dilakukan.

Menghitung besarnya anggota sampel secara umum dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu proporsi dan ketelitian estimasi. Tidak ada aturan yang tegas

mengenai berapa besarnya anggota sampel yang diisyaratkan suatu penelitian.

Usman (2009) mengemukakan bahwa tidak ada anggota sampel yang seratus persen

representatif, kecuali anggota sampelnya sama dengan anggota populasi (total

sampling). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50

responden, karena variabel yang dipakai peneliti terdiri dari 5 variabel (4 variabel

dependen dan 1 variabel independen) dikali dengan jumlah anggota sampel

minimal yaitu 10. Menurut Roscoe, 1982 (dalam Thoifah, 2015) mengemukakan

bahwa dalam penelitian analisis multivariate (misalnya korelasi dan regresi

berganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang

diteliti.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan waktu pengumpulannya data yang digunakan dalam penelitian

adalah data cross section dan berdasarkan sumbernya, penelitian ini menggunkan

data eksternal, yang terdiri dari data primer. Data primer adalah data yang diperoleh

secara langsung dari sumbernya, biasanya diperoleh dengan pengukuran secara

langsung melalui wawancara maupun pengisian kuesioner (Thoifah, 2015).

a. Metode survei

Metode survei (survei method) merupakan metode pengumpulan data antara

peneliti dengan responden. Teknik pengumpulan data dalam metode survei berupa

wawancara (interview) yang dilakukan dengan tatap muka dan pemberian kuesioner

yang dilakukan secara personal (personal administered questionnaire) kepada

pengunjung UD. Bumiaji Sejahtera. Kuesioner yang digunakan merupakan jenis

kuesioner tertutup, karena responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan

oleh peneliti. Kuesioner ini berisi tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian sayur Kale organik yang disusun dengan menggunakan skala

likert dalam bentuk checklist (√).

Page 47: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

b. Metode observasi

Metode observasi (observation method) yang dilakukan dalam penelitian ini

berupa observasi langsung (direct observation), keunggulan dari metode ini adalah

biaya yang dikeluarkan relatif lebih sedikit dan hasil yang diperoleh lebih akurat.

4.4. Teknik Analisis Data

4.4.1. Analisis Kualitatif

Pendekatan kualitatif pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi variabel

bebas yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik,

keadaan yang berhubungan dengan masalah peneliti yang tidak dapat dijelaskan

secara kuantitatif, misalnya mengidentifikasi bauran pemasaran yang dilakukan

perusahaan.

4.4.2. Analisis Kuantitatif

Alat analisis yang bersifat kuantitatif merupakan alat analisis yang

menggunakan model, seperti model matematika, model statistik dan ekonometrik.

Alat analisis untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan

pembelian sayur Kale organik adalah sebagai berikut:

A. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan instrumen

validitas isi (Content validity). Instrumen validitas isi berkaitan dengan sejauh mana

suatu skala pengukuran atau instrument mewakili keseluruhan karakteristik isi yang

sedang diukur. Faktor-faktor yang menyebabkan validitas kuesioner tidak valid

antara lain:

a. Sampel yang diambil tidak sesuai dengan kriteria sampel yang diamati.

b. Pada saat pengambilan sampel waktunya kurang tepat.

c. Pengisian jawaban diserahkan kepada bawahan (sampel), sehingga jawaban

menjadi asal-asalan.

d. Kalimat pertanyaan terlalu panjang sehingga binggung menerjemahkan kalimat

pertanyaan yang ambigous.

e. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner terlalu banyak.

f. Sulit memahami pertanyaan, karena menggunakan istilah-istilah tidak umum.

Page 48: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

g. Pengaruh emosional responden atau responden dalam tekanan.

h. Responden kurang berani jujur dalam mengisi jawaban pertanyaan.

Jika hasil pengujian ditemukan item indikator yang memiliki skor lebih kecil

dari indeks validasi, maka item indikator tersebut adalah tidak valid, sehingga harus

dikeluarkan dari kuesioner (Bahri, 2014).

2. Uji Reliabilitas

Berkaitan dengan konsistensi, akurasi dan prediktabilitas suatu alat ukur.

Menurut Bahri (2014), uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah alat ukur

yang digunakan cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin

diukur. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0,0 sampai 1,0 semakin kecil

reliabilitas, maka semakin besar error, koefesien reliabilitas tidak mungkin diatas

1,0 namun tetap dimungkinkan koefisien negatif (-). Sebelum kuesioner digunakan

secara luas, maka perlu dilakukan uji coba untuk mengukur reliabilitas dan validitas

dari alat ukur. Jenis reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunkan

paralell/alternative forms reliability, mencangkup pemberian dua bentuk

pengukuran kepada subyek yang dipandang serupa tapi tidak sama, kemudian

kedua skor hasil pengukuran tersebut dibandingkan seperti yang dilakukan pada

test-retest relibility.

B. Uji Asumsi Klasik

Analisis regresi linier berganda nantinya akan menghasilkan persamaan

regresi. Pengujian asumsi klasik ini digunakan untuk mendapatkan koefisien garis

regresi linear berganda. Pengujian asumsi klasik akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau

tidak. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik normal plot. Adapun ketentuan yang didasarkan pada

kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data penyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 49: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Secara grafis untuk menguji normalitas hanya berpedoman pada pengamatan

gambar. Adapun cara yang bisa digunakan untuk menguji normalitas yaitu dengan

menggunakan Uji Jarque Bera dengan menghitung Rasio Skewness dan Rasio

Kurtosis. Bila Rasio Skewness dan Rasio Kurtosis berada diantara -2 hingga +2,

maka data terdistribusi secara normal. Selain Uji Jarque Bera, Rasio Skewness dan

Rasio Kurtosis, dapat menggunakan Uji Normal P Plot, Uji C-Square, Uji

Histogram, dan Uji Kolmogorov Smirnov.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

linier antara variabel independent dalam model. Model regresi yang baik yakni

terbebas dari multikolinearitas. Menurut Yamin, et al., (2011), untuk mendeteksi

adanya gangguan multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan uji VIF

(variance inflating factor), indeks kondisi (condition index atau CI) dan TOL

(tolerance). Jika nilai VIF pada masing-masing variabel tidak lebih dari sepuluh

(<10), maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas dengan variabel bebas

lainnya. Selain menggunakan variance inflation factor para ahli ekonometrika juga

menggunakan nilai tolerance. Jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,1

maka disimpulkan bahwa ada masalah multikolinieritas.

a. Formula VIF dirumuskan sebagai berikut:

VIF = 1

(1−𝑅𝑗2)

atau 1

TOL𝑗

b. Formula Cl dirumuskan sebagai berikut:

CI𝑗 = √λmax

𝜆𝑗

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui konstan tidaknya varian

dari variabel gangguan atau galat pada model regresi. Model regresi yang baik

yakni terbebas dari heteroskedastisitas. Jika galatnya mempunyai ragam konstan,

maka pengujian dapat dilakukan secara grafis dan secara normal. Uji secara grafis

dapat dilihat melalui gambar scatteroplot dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur,

maka terjadi heteroskedastisitas.

Page 50: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka

nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji secara formal dapat dilakukan dengan menggunakan metode uji park. Uji

park dilakukan dengan meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing

variabel independen (LnXn) sehingga model yang dibangun adalah:

ln(e ) = 𝛽 +𝛽1𝑙𝑛X1 + 𝛽2𝑙𝑛X2 + 𝛽3𝑙𝑛X3 + 𝛽4𝑙𝑛X4i2 + 𝑈𝑡

Ragam galat dikatakan konstan jika koefesien variabel prediktor pada model

tidak signifikan, dengan taraf signifikan lima persen (sig > 5 persen). Jika semua

koefisien dari variabel bebas tidak signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa galat

mempunyai ragam konstan atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjawab rumusan masalah

peneliti yaitu untuk melihat bagaimana variabel dalam bauran pemasaran produk

(product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) apakah

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik.

Analisis regresi linier berganda merupakan analisis regresi dengan dua atau lebih

variabel bebas. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan variabel X terhadap

variabel Y. Rumus persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Y = 𝛽0 +𝛽1X1 + 𝛽2X2 + 𝛽3X3 + 𝛽4X4+𝑒𝑡

Keterangan:

Y : Keputusan pembelian sayur Kale organik (unit/bulan)

𝛽0 : Konstanta

𝛽1, 𝛽2, 𝛽3, 𝛽4 : Koefesien regresi berganda masing-masing variabel bebas X1,

X2, X3 dan X4

X1 : Produk (product)

X2 : Harga (price)

X3 : Tempat (place)

X4 : Promosi (promotion)

et : Faktor lainnya (nilai residu)

Page 51: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

4.5. Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Uji ini digunakan untuk membuktikan dan menguji hipotesis dan menjawab

dari rumusan masalah. Adapun prosedur dalam uji F dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:

1). Ho: 𝛽1, 𝛽2, 𝛽3, ..., =𝛽n = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas (bauran pemasaran) terhadap variabel terikatnya (keputusan

pembelian) secara simultan.

2). Ha : paling tidak ada satu dari𝛽n ≠ 0 dimana n = 1,2,3,..., n artinya terdapat atau

ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (bauran pemasaran) terhadap

variabel terikat (keputusan pembelian) secara simultan.

b. Dengan tingkat keyakinan (level of signifikan lima persen) atau α = 0,05 dan

besarnya derajat kebesaran (degree of freedom) df yang ditentukan oleh

numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k) akan diperoleh nilai Ftabel.

c. Keputusan menolak atau gagal menolak Ho sebagai berikut:

1) Bila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak.

2) Bila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima.

2. Uji T

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas

(bauran pemasaran) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat

(keputusan pembelian). Berikut ini merupakan tahap dalam uji T adalah sebagai

berikut:

a. Membuat hipotesis

Ho : 𝛽i = 0

Ha : 𝛽i ≠ 0

b. Dengan tingkat keyakinan (level of signifikan lima persen) atau α = 0,05 dan

besarnya derajat kebebasan (degree of freedom) df = n-k akan diperoleh nilai

Ftabel.

c. Keputusan menolak atau gagal menolak Ho sebagai berikut:

1) Bila thitung > ttabel maka Ho ditolak artinya secara parsial variabel bebas (bauran

pemasaran) akan mempengaruhi variabel terikatnya (keputusan pembelian).

Page 52: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

2) Bila thitung < ttabel maka Ho diterima secara parsial variabel bebas (bauran

pemasaran) tidak mempengaruhi variabel terikatnya (keputusan pembelian).

3. Analisis koefisien determinasi (R2)

Model regresi linier berganda akan diketahui besarnya kontribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dengan melihat

besarnya total koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi (R2) berfungsi

untuk mengukur tingkat ketepatan yang paling baik dari analisis regresi, jika R2

yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut

menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2

semakin mendekati nol maka semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Page 53: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1. Profil UD. Bumiaji Sejahtera

UD. Bumiaji Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dalam bidang agribisnis tanaman holtikultura buah dan sayur. Perusahaan ini mulai

beroperasi pada tahun 2006 dengan komoditas unggulan yaitu buah jambu kristal.

UD.Bumiaji Sejahtera resmi menjadi salah satu badan usaha pertanian yang

menerapkan konsep integrated farming for sustainable pada tanggal 21 April 2012.

Konsep ini menjadi dasar perusahaan dalam mengembangkan usaha barunya yaitu

sayur Kale organik. Bermula pada kesuksesan budidaya buah jambu kristal

UD.Bumiaji Sejahtera mencoba untuk membudidayakan benih sayur Kale yang

diperoleh dari buah cendramata mahasiswi dari London yang bernama James

Cameron pada tahun 2014.

5.1.2. Visi dan Misi UD. Bumiaji Sejahtera

Visi adalah sebagai berikut:

a. Menjadikan Bumiaji sebagai sentra agritorium Kota Wisata Batu.

b. Menjadikan Bumiaji sebagai senta industri makanan olehan Kota Wisata Batu.

Misi adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan sumberdaya manusia jujur, kreatif, inovatif, dan berjiwa

entrepreneur.

b. Mengeksploitasi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif berbasisi pemberdayaan

masyarakat.

Page 54: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

5.1.3. Struktur Organisasi UD. Bumiaji Sejahtera

Sumber: Data Sekunder (2017)

a. Pemilik (owner), bertugas untuk memutuskan, menentukan peraturan dan

kebijakan dalam perusahaan.

b. Sub bagian SDM (Sumber Daya Manusia) dan HRD (Human Resource

Departement), bertugas menjadi penghubung antara manajemen dan karyawan,

serta merekrut karyawan atau pegawai untuk posisi yang dibutuhkan oleh

perusahaan.

c. Manajer keuangan, bertugas merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas

perusahaan.

d. Manajer pemasaran, bertugas melakukan identifikasi dan meramalkan peluang

pasar.

e. Manajer produksi, bertugas merencanakan dan mengawasi jadwal produksi.

f. Kepala kebun buah dan sayur, bertugas merencanakan kerja harian.

g. Karyawan atau pekerja, bertugas melaksanakan kegiatan yang telah di

intruksikan oleh atasan (kepala kebun).

Pemilik (Owner)

Sub Bagian SDM dan HRD Manajer Keuangan

Manajer Pemasaran Manajer Produksi

Produk olahan Produk Segar Kepala Kebun Buah dan Sayur

Pekerja Pekerja Pekerja

Bagan 1. Struktur Organisasi

Page 55: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

5.1.4. Proses Budidaya Sayur Kale

Alur dalam proses budidaya sayur Kale adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan dan pengolahan lahan

Tahap persiapan diawali dengan menyiapkan lahan budidaya dan alat-alat

pertanian (alsintan) seperti: mesin bajak, sabit dan cangkul. Tahap selanjutnya yaitu

pengolahan lahan, salah satu tujuan dari pengolahan lahan yaitu untuk

mempermudah dalam membuat bedengan. Setelah bedengan jadi, maka dilakukan

penambahan pupuk kandang dan bakteri EM4 (effective microorganisme).

2. Tahap pembenihan

Tahap pembenihan dimulai dengan merendam benih dengan air hangat dan

dibiarkan selama enam jam, kegiatan ini bertujuan untuk menghentikan masa

istirahat (dormansi) benih. Media yang digunakan pada tahap pembenihan yaitu

cocopeat. Satu plastik media cocopeat berukuran 5 x 3 cm berisi satu benih Kale.

3. Tahap persemaian

Tahap persemaian dimulai ketika benih sudah berumur satu bulan yang

dicirikan dengan tinggi tanaman sekitar 10-13 cm. Setelah tujuh hari setelah tanam

dapat diberikan pupuk pertama berupa pupuk kandang. Pengaplikasikan pupuk

kandang selanjutnya dilakukan setiap dua minggu sekali.

4. Tahap perawatan

Tahap perawatan terdiri dari penyiraman, pemberian pestisida nabati,

pembubunan, penyiangan gulma dan pengendalian OPT (organisme pengganggu

tanaman). Penyiraman dilakukan setiap hari (tergantung pada kebutuhan tanaman).

Pemberian pestisida nabati ketika tanaman sudah berumur sepuluh hari, dengan

perbandingan 3:1. Pembubunan dilakukan ketika akar tanaman mulai terlihat,

tujuan dilakukan pembubunan adalah agar batang sayur Kale tidak mudah rebah.

Penyiangan gulma dilakukan ketika ada tanaman liar yang tumbuh di lahan

budidaya. Agen hayati yang digunakan dalam mengendalikan serangan hama dan

penyakit tanaman yaitu jamur Entomopatogenik beauveria bassiana,

Entomopatogenik metarhizium sp. serta larutan PGPR (plant growing promoting

rhizobacteria)

Page 56: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

5. Tahap panen dan pasca panen

Bagian sayur Kale yang dipanen adalah daun, dengan kriteria untuk kategori

a). Baby Kale (pucuk daun yang berwarna hijau muda), b). Daun Kale biasa (daun

terdapat pada bagian tengah batang), c). BS (barang sortiran) yaitu kondisi daun

dengan kriteria batang daun keras dan warna daun hijau tua). Tahap pasca panen

yang dilakukan yaitu: a). Mencuci daun Kale menggunakan air bersih, b).

Penyortiran daun, c). Melapisi batang daun dengan 2-3 helai tisu, d). Pacaking

dengan plastik bening dan pemberian label, e). Pengiriman dan pengangkutan

dengan menggunakan transportasi darat.

5.1.5. Persepsi Produsen terhadap Bauran Pemasaran

1. Produk

Produk yang dijual oleh perusahaan, selain buah jambu kristal adalah sayur

Kale organik. UD. Bumiaji Sejahtera menjual sayur Kale tidak hanya dalam bentuk

segar, melainkan juga dalam bentuk olahan, seperti Kale powder yang dijual dengan

harga Rp 50.000 per botol dengan berat bersih 55 gram. Sedangkan bentuk sayur

Kale segar dijual dengan harga Rp 100.000 per kilo gram. Permintaan produk sayur

Kale baik dalam bentuk sayur segar, maupun bentuk olahan berada di Surabaya

dengan jadwal pengiriman yang dilakukan dua kali dalam seminggu.

2. Harga

Harga jumlah yang diminta mempunyai hubungan negatif (negative slope).

Apabila harga relatif tinggi, maka jumlah yang dibeli akan sedikit. Hubungan ini

disebut “The law of demand”.

3. Distribusi

Alur dalam pendistribusian yang dilakukan perusahaan selama ini tidak yaitu

mulai dari produsen, pengecer dan konsumen. Pendistribusian ini dilakukan secara

langsung oleh pemilik ke konsumen.

4. Promosi

Promosi yang dilakukan UD. Bumiaji Sejahtera dengan melalui media cetak

dan media elektronik. Media cetak seperti koran dan majalah, sedangkan media

sosial yang digunakan, seperti instagram, path, facebook, youtube dan lain

sebagainya.

Page 57: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

5.2. Hasil dan Pembahasan

5.2.1. Deskripsi Karakteristik Responden

5.2.1.1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Secara demografik karakteristik responden yang dijadikan sebagai sampel

dalam penelitian digolongkan berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan,

dengan karakteristik sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frekuensi Persentase (%)

Valid Laki-laki

Perempuan

Total

18

32

50

36,0

64,0

100,0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Dari Tabel 4 . Diketahui bahwa pengambilan keputusan pembelian sayur Kale

organik merupakan responden dengan jenis kelamin perempuan yang paling

dominan dengan tingkat presentase sebesar 64 persen, sedangkan responden yang

berjenis kelamin laki-laki memiliki tingkat presentase yang lebih rendah yaitu

sebesar 36 persen.

5.2.1.2. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Usia merupakan faktor sosial yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

seseorang. Berikut merupakan karakteristik responden dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frekuensi Persentase (%)

Valid < 20 tahun

20 - 25 tahun

26 - 30 tahun

31 - 35 tahun

> 35 tahun

Total

10

24

5

3

8

50

20,0

48,0

10,0

6,0

16,0

100,0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 5. Keputusan pembelian sayur

Kale organik didominasi oleh konsumen yang berusia 20-25 dengan presentase

sebesar 48 persen, selanjutnya konsumen yang berusia dibawah 20 tahun dengan

tingkat presentase sebesar 20 persen, usia lebih dari 35 tahun mempunyai tingkat

presentase sebesar 16 persen, usia 26-30 dengan tingkat presentase sebesar 10

Page 58: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

persen, dan presentase yang paling rendah adalah konsumen yang telah berusia 31-

35 tahun dengan presentase sebesar 6 persen.

5.2.1.3. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tabel 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Frekuensi Persentase (%)

Valid Siswa dan Siswi

Mahasiswa dan Mahasiswi

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Lainnya

Total

7

23

3

7

10

50

14,0

46,0

6,0

14,0

20,0

100,0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 6. Diketahui bahwa presentase

tertinggi terhadap keputusan pembelian sayur kale didominasi oleh konsumen yang

berprofesi sebagai mahasiswa dan mahasiswi dengan tingkat presentase sebesar 46

persen, 20 persennya diikuti dengan profesi lainnya, sedangkan siswa dan siswi

memiliki tingkat presentase sebesar 14 persen, pegawai swasta memiliki presentase

sebesar 14 persen dan profesi dengan presentase terendah diperoleh konsumen yang

berprofesi sebagai pegawai negeri yaitu sebesar 6 persen.

5.2.2. Hasil Uji Instrumen

5.2.2.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan

benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Berdasarkan uji validitas kuesioner

diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 59: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 4. Uji Validitas Kuisioner

Variabel Indikator Nilai Pearson Correlation Keterangan

Produk (X1) 1 0,418 Valid

2 0,575 Valid

3 0,350 Valid

4 0,255 Tidak Valid

5 0,541 Valid

Harga (X2) 6 0,613 Valid

7 0,575 Valid

8 0,410 Valid

9 0,493 Valid

10 0,342 Valid

Distribusi (X3) 11 0,505 Valid

12 0,288 Valid

13 0,472 Valid

14 0,396 Valid

15 0,517 Valid

Promosi (X4) 16 0,518 Valid

17 0,428 Valid

18 0,434 Valid

19 0,572 Valid

20 0,378 Valid

Keputusan

Pembelian (Y)

21 0,620 Valid

22 0,437 Valid

23 0,512 Valid

24 0,541 Valid

25 0,456 Valid

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner pada Tabel 7. Diketahui bahwa

dari tabel korelasi Lampiran 5. Pada kolom total untuk variabel bauran pemasaran

(X) dan variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan bahwa dari 25 item

indikator pertanyaan yang di uji, terdapat 24 item indikator pertanyaan yang valid

(yaitu pada point P1, P2, P3, P5, P6, P7, P8, P9, P10, P11, P12, P13, P14, P15,

P16, P17, P18, P19, P20, P21, P22, P23, P24 dan P25) dan 1 item indikator

pertanyaan yang tidak valid (yaitu pada point P4), karena nilai dari rhitung lebih

besar jika dibandingkan dengan rtabel atau nilai dari pearson correlation lebih kecil

dari 0,279.

5.2.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas menunjukkan apakah instrumen yang digunakan dapat

konsisten memberikan hasil ukur yang sama tentang suatu yang diukur.

Page 60: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, pada Tabel 8. Diketahui bahwa

pada uji instrumen reliabilitas semua variabel dinyatakan reliabel dan nilai dari uji

statistik cronbach’s alpha pada Lampiran 5a. Sebesar 0,728, artinya jika koefisien

dari cronbach’s alpha berkisar antara 0,70-0,89, maka data tersebut memiliki

hubungan yang sangat kuat.

Tabel 5. Uji Reliabilitas Kuesioner

Cronbach’s Alpha ,728

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

5.2.3. Pengujian Asumsi Klasik

Asumsi ini digunakan sebagai batasan dalam mengetahui apakah model yang

digunakan dalam peneliti layak secara statistik.

5.2.3.1. Uji Normalitas

Berdasarkan Tabel 9. Diketahui bahwa nilai rasio skewness = 0,033/0,337 = 0,097

dan nilai dari rasio kurtosis = 0,290/0,662 = 0,438, karena nilai rasio dari skewness

dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa

data tersebut terdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas dengan menggunakan

uji Kolmograv-Smirnov pada Lampiran 6a. Diketahui bahwa nilai dari Kolmograv-

Smirnov Z sebesar 0,499 dan Asymp.Sig sebesar 0,965, maka dapat disimpulkan

bahwa data tersebut berdistribusi normal, karena nilai dari Kolmograv-Smirnov Z

> dari 0.05. Berdasarkan hasil pada Lampiran 7. Diketahui bahwa perhitungan

koefisien keruncingan (Kurtosis) (α4) > 3, maka distribusinya adalah leptokurtic,

Berdasarkan penelitian Thoifah (2015), Kemencengan (Skewness) adalah tingkat

ketidaksimetrisan dari sebuah distribusi. Apabila suatu distribusi memiliki bentuk

simetris, maka: X = Md = Mod dan jika distribusi tersebut tidak simetris, maka: X

≠ Md ≠ Mod. untuk mengetahui konsentrasi distribusi kearah kanan atau kiri, dapat

menggunakan koefisien kemencengan pearson (coeficient skewness pearson).

Apabila distribusi data menjulur ke kiri, maka 𝑆𝑘 bernilai negatif, dan apabila

menjulur ke kanan, maka 𝑆𝑘 bernilai positif.

𝑆𝑘 = 3(𝑚𝑒𝑎𝑛−𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛)

𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

Keruncingan (Kurtosis) adalah ukuran ketinggian puncak distribusi

(Thoifah, 2015). Berdasarkan hasil pada Lampiran 7. Diketahui bahwa perhitungan

koefisien keruncingan diperoleh distribusi leptokurtik, karena berdasarkan

Page 61: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

penelitian Thoifah (2015) menyatakan jika nilai dari perhitungan koefisien

keruncingan (α4) > 3, maka distribusinya adalah leptokurtic, (α4) = 3, maka

distribusinya mesokurtic, dan (α4) < 3, maka distribusinya adalah platykurtic.

Menurut Sukestiyarno (2013), rumus dalam perhitungan koefisien determinasi

adalah sebagai berikut:

𝑅2 = ∑(ŷ𝑖−ŷ)2

∑(𝑦𝑖−ȳ)2

Dimana ŷ = a + bx, y merupakan variabel dependen dan ȳ merupakan rataan hitung

variabel y.

Tabel 6. Uji Normalitas

Skewness Kurtosis

Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual ,033 ,337 ,290 ,662

Valid N (listwise)

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

5.2.3.2. Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 10. Diketahui bahwa nilai VIF pada

variabel produk sebesar 1,373, harga sebesar 1,488, distribusi sebesar 1,204 dan

promosi sebesar 1,417 nilai variabel bebas tersebut < 10, artinya model ini tidak

memiliki gejala multikolinieritas. Sedangkan nilai indeks kondisi sebesar 28,508

artinya dapat dikatakan tidak terdapat masalah multikolinieritas. Berdasarkan nilai

ρ value pada variabel produk sebesar (0,003) harga (0,114) distribusi (0,008) dan

promosi (0,378) jika nilai dari ρ value pada variabel tersebut < 0,05 artinya dapat

dikatakan bahwa variabel produk, harga, distribusi dan promosi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik.

Page 62: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 7. Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics Condition Index

Tolerance VIF

X1 ,728 1,373 1,000

X2 ,672 1,488 16,192

X3 ,831 1,204 18,730

X4 ,706 1,417 22,310

28,508

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

5.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil output scatterplot pada Lampiran 7. Diketahui bahwa titik-

titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak dapat terjadi masalah heteroskedastisitas. Jika dilihat

berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer pada Lampiran 6c. Nilai

signifikansi 0,052 ada pada variabel produk, 0,895 pada variabel harga, 0,370 pada

variabel distribusi dan 0,974 pada variabel promosi. Nilai variabel tersebut akan

dibandingkan dengan nilai sig (signifikansi). Jika nilai dari variabel produk, harga,

distribusi dan promosi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data

tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

5.2.4. Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 2. Nilai Fhitung sebesar 5,954,

sedangkan nilai dari Ftabel sebesar 4,45 pada taraf signifikansi 95 persen, karena nilai

dari Fhitung > dari Ftabel, maka H0 ditolak, dan H1 diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa keputusan pembelian sayur Kale organik secara signifikan

dipengaruhi oleh variabel produk, harga, distribusi dan promosi.

Tabel 8. Uji F

Model Sum of Square df Mean Square F Sig.

1 Regression 158,684 4 39,671 5,954 ,001a

Residual 299,816 45 6,663

Total 458,500 49

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Page 63: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

2. Uji t

Berdasarkan output regresi hasil uji t pada Tabel 3. Diketahui pada tingkat

kepercayaan sebesar α = 0,05 atau 5 persen, nilai thitung 3,196 pada variabel produk

lebih besar dari ttabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Nilai thitung 1,610 pada

variabel harga lebih kecil dari dari ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Nilai thitung

2,757 pada variabel distribusi lebih besar dari dari ttabel, maka Ho ditolak dan H1

diterima. Nilai thitung 0,891 pada variabel promosi lebih besar dari dari ttabel, maka

Ho ditolak dan H1 diterima. Thoifah (2015), mengemukakan bahwa uji t digunakan

untuk menguji rata-rata populasi yang sama atau berbeda secara signifikan.

Tabel 9. Uji t

Model T Sig

X1 3,196 ,003

X2 -1,610 ,114

X3 2,757 ,008

X4 ,891 ,378

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

5.2.5. Analisis Hasil dan Interpretasi

5.2.5.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 10. Output Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized

coefficients

Standardized

coefficients

t Sig

B Std. Error

Constant 2,207 3,779 ,584 ,562

X1 ,571 ,179 ,451 3,196 ,003

X2 -,230 ,143 -,237 -1,610 ,114

X3 ,402 ,146 ,365 2,757 ,008

X4 ,147 ,165 ,128 ,891 ,378

R ,588a

RSquare ,346

Adjs. R

Square

,288

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Model yang digunakan untuk menduga model tersebut adalah:

Y = 𝛽0 + 𝛽1X1 + 𝛽2X2 + 𝛽3X3+ 𝛽 4X4 + et

Berdasarkan output regresi pada Tabel 11, maka persamaan regresi linier

berganda adalah sebagai berikut:

Y = 2,207 + 0,571X1 + (-0,230)X2 + 0,402X3 + 0,147X4

Page 64: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan model diatas, nilai estimasi keputusan pembelian akan

meningkat 2,207 kali sebelum atau sesudah adanya faktor eksternal yaitu berupa

bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi). Dengan interpretasi

sebagai berikut:

1. a = 2,207

a merupakan nlai constanta, adalah nilai estimasi dari keputusan pembelian

(Y). Keputusan konsumen dalam membeli sayur Kale organik akan meningkat

sebesar 2,207 kali sebelum atau sesudah adanya faktor eksternal yaitu berupa

bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi).

2. b1 = 0,571

Nilai parameter dari koefisien regresi ini menunjukkan bahwa dalam setiap

variabel produk akan meningkat 1 kali, maka keputusan konsumen untuk membeli

sayur Kale organik akan meningkat sebesar 0,571 kali dengan asumsi bahwa

variabel yang lain diangap tetap. Jika koefesien bernilai positif, maka terjadi

hubungan positif antara variabel produk dengan keputusan pembelian. Semakin

besar nilai variabel produk, maka akan semakin tinggi keputusan dalam

pembeliannya.

3. b2 = -0,230

Nilai parameter dari koefisien regresi ini menunjukkan bahwa dalam setiap

variabel harga akan meningkat 1 kali, maka keputusan konsumen untuk membeli

sayur Kale organik akan menurun sebesar -0,230 kali dengan asumsi bahwa

variabel yang lain diangap tetap. Jika koefesien bernilai negatif, maka terjadi

hubungan negatif antara variabel harga dengan keputusan pembelian. Semakin

besar nilai variabel harga, maka akan semakin rendah keputusan dalam

pembeliannya.

4. b3 = 0,402

Nilai parameter dari koefisien regresi ini menunjukkan bahwa dalam setiap

variabel distribusi akan meningkat 1 kali, maka keputusan konsumen untuk

membeli sayur Kale organik akan meningkat sebesar 0,571 kali dengan asumsi

bahwa variabel yang lain diangap tetap. Jika koefesien bernilai positif, maka terjadi

hubungan positif antara variabel distribusi dengan keputusan pembelian. Semakin

Page 65: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

besar nilai variabel distribusi, maka akan semakin tinggi keputusan dalam

pembeliannya.

5. b4 = 0,147

Nilai parameter dari koefisien regresi ini menunjukkan bahwa dalam setiap

variabel promosi akan meningkat 1 kali, maka keputusan konsumen untuk membeli

sayur Kale organik akan meningkat sebesar 0,147 kali dengan asumsi bahwa

variabel yang lain diangap tetap. Jika koefesien bernilai positif, maka terjadi

hubungan positif antara variabel promosi dengan keputusan pembelian. Semakin

besar nilai variabel distribusi, maka akan semakin tinggi keputusan dalam

pembeliannya.

5.2.5.2. Analisis Koefesien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya nilai

presentase dari variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Nilai R2

sebesar 34,6 persen artinya keputusan pembelian sayur Kale organik dipengaruhi

oleh 4 variabel bebas yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Sisanya

dipengaruhi variabel lain diluar model yaitu sebesar 65,4 persen (Lampiran 7).

5.2.6. Implementasi terhadap Bauran Pemasaran

5.2.6.1. Implementasi terhadap Strategi Produk

Produk adalah objek yang sangat vital yang mempengaruhi keberhasilan

perusahaan dalam mendatangkan tingkat keuntungan atau laba. Secara luas, produk

merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan.

5.2.6.2. Implementasi terhadap Strategi Harga

Penetapan harga menjadi hal yang penting dan akan mempengaruhi tingkat

penjualan yang ditawarkan oleh perusahaan. Penetapan harga membutuhkan

strategi pemasaran yang matang agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Penetapan harga yang murah belum tentu menjadi solusi yang tepat, yang

diperlukan oleh perusahaan adalah penetapan harga yang cerdas, sehingga dapat

membantu meningkatkan penjualan. Strategi penetapan harga dapat dilakukan

dengan menganalisis keunggulan dan kekurangan dari produk yang dimiliki.

Page 66: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Penetapan harga juga dapat dianalisis dengan melihat persaingan dan seberapa

besar produk yang akan dicari.

5.2.6.3. Implementasi terhadap Strategi Distribusi

Distribusi merupakan bagian yang vital dalam strategi pemasaran. Pemilihan

strategi dengan tepat akan membantu produk sampai ke konsumen dengan harga

yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Saluran distribusi dapat membantu

perusahaan dalam menganalisis kendala yang terjadi di lapang, sehingga dapat

diambil kebijakan yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada di perusahaan

sehingga distribusi dapat berjalan dengan baik.

5.2.6.4. Implementasi terhadap Strategi Promosi

Kegiatan promosi merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas

dari kegiatan pemasaran, dengan adanya promosi maka konsumen akan

mengetahui bahwa perusahaan telah menciptakan produk baru yang akan

mennarik konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian.

Page 67: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

1. Pelaksanaan bauran pemasaran yang telah diterapkan di UD. Bumiaji Sejahtera

adalah:

a. Produk yang dijual merupakan produk baru dengan pengemasan (packaging)

yang menarik, serta pemberian merek (branding) oleh-oleh sehat wisata Bumiaji

dan pemberian label organik sebagai atribut produk.

b. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau yaitu sebesar Rp 100.000 per kilo.

c. Jangkauan distribusi mudah, karena produk ini tergolong sebagai komoditas

baru yang bisa dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Desa Bumiaji.

d. Promosi yang dilakukan melalui penjualan secara personal menjadi salah satu

cara produsen dalam mempromosikan atau memperkenalkan produk kepada

konsumen, kegiatan ini digunakan perusahaan dalam mencari celah untuk

memenagkan pangsa pasar.

2. Berdasarkan hasil nilai dari uji t, maka variabel yang berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian sayur Kale organik (Brassica oleracea

var. acphala) di UD. Bumiaji Sejahtera adalah produk dan distribusi. Variabel

produk berpengaruh secara signifikan karena produk yang ditawarkan adalah

produk baru dan produk Kale dinilai sebagai sayur sehat (superfood). Variabel

distribusi berpengaruh secara signifikan karena tempat lokasi tersebut mudah

dijangkau dan tempat lokasi budidaya tersebut dekat dengan Kota Batu.

Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah harga,

karena berdasarkan dari 50 responden yang ditemui di lokasi penelitian, maka

tingkat frekuensi tertinggi ada pada responden yang berprofesi sebagai

mahasiswa dan mahasiswi yaitu berjumlah 23 responden yang memiliki tingkat

presentase lebih besar yaitu sebesar 46 persen untuk tidak membeli, karena

banyak konsumen yang lebih memilih untuk membeli produk lain, dikarenakan

harga yang ditawarkan produk ini tidak terjangkau bagi kalangan mahasiswa-

mahasiswi atau pelajar. Pada variabel promosi nilai 0,891 menunjukkan bahwa

variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian tetapi tidak

signifikan, karena kebanyakan pengunjung yang datang merupakan pengunjung

wisata petik jambu kristal.

Page 68: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

6.2. Saran

Dilihat dari 4P (produk, harga, distribusi dan promosi) maka saran yang

penulis berikan terkait dalam penelitian ini adalah perlu ada penelitian lebih lanjut

mengenai pengaruh bauran pemasaran dengan menggunakan metode yang berbeda,

seperti metode SEM (structural equation modeling), selain itu terkait perbaikan dari

variabel harga dan promosi, maka perusahaan perlu melakukan penurunan harga

sayur Kale dan memilih promosi yang efektif, sehingga harapan untuk kedepannya

dapat meningkatkan volume penjualan.

Page 69: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

DAFTAR PUSTAKA

Ariefianto, Moch Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan

Menggunakan Eviews. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Arifin, Roni. 2016. Bisnis Hidroponik Ala Roni Kebun Sayur. Agromedia Pustaka.

Jakarta.

Bahri, Syamsul dan Fahkry Zamzam. 2014. Model Penelitian Kuantitatif Berbasis

SEM-AMOS. Deepublish. Yogyakarta.

Effendi, Nury dan Maman Setiawan. 2014. Ekonometrika Pendekatan Teori dan

Penerapan. Salemba Empat. Jakarta.

Fuad, M. et al,. 2006. Pengantar Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hamdi, Asep Saepul dan E. Bahruddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif

Aplikasi dalam Pendidikan. Deepublish. Yogyakarta.

Hartanto, Windy. 2015. Rainbow After Cancer. Kawan Pustaka. Jakarta.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Istijanto. 2007. 63 Kasus Pemasaran Terkini Indonesia Membedakan Strategi dan

Takstik Pemasaran Baru. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Jones, Kevin Lance. 2008. Introduction To Consumer Behavior. New York

University. New York City.

Joseph, James A., Daniel A. Nadeau dan Anne Underwood. 2008. Diet Sehat

dengan Kode Warna Makanan. Hikmah. Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Rinsip Pemasaran Edisi

Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

. 2001. Prinsip-Rinsip Pemasaran Edisi Kedelapan Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Kurniawati, Anis. 2015. Pengaruh bauran Pemasaran terhadap keputusan

pembelian jamur tiram putih studi kasus di CV. Prima Investama Pakisaji,

Kabupaten Malang. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Safitri, Riska Ahada. 2006. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Tanaman Hias Adenium pada PT. Godang Ijo Asri

Nursery Sawangan Kota Depok Jawa Barat. Skripsi Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 70: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Andi Offset.

Yogyakarta.

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soedarmo, Hartono. 2006. Menjadi Kaya dengan UKM Otomotif Roda Dua. Kawan

Pustaka. Jakarta.

Soegoto, Eddy Soeryanto. 2008. Marketing Research The Smart Way to Selve a

Problem. Elex Media Komputindo. Bandung.

. 2010. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Sumodiningrat, Gunawan. 1994. Pengantar Ekonometrika. BPFE. Yogyakarta.

Sukestiyarno. 2013. Statistika Dasar. Andi Offset. Yogyakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.

. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Supriyatna, Yoppi Iskandar dan R. Maya Febriyanti. 2014. Seri Herbal Medik

Suplemen Herbal dan Makanan Super. Deepublish. Yogyakarta.

Suryani, Tatik. 2013. Perilaku Konsumen di Era Internet. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Remaja

Rosdakarya. Jakarta.

Sutojo, Siswanto. 1988. Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran. Pustaka

Binaman Pressindo. Jakarta.

Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.

Madani Media. Malang.

Tjiptono, Fandy., Gregorius Chandra dan Dadi Adriana. 2008. Pemasaran Stategik.

Andi Offset. Yogyakarta.

Trisnaningsih, Lumindi Roro. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Pupuk Organik Studi Kasus di PT. Pertanian (Persero)

cabang Malang. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Page 71: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN …repository.ub.ac.id/6531/1/LAILI USDIANA.pdfRINGKASAN Laili Usdiana. 135040101111059. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial.

Bumi Aksara. Jakarta.

Yamin, Sofyan., Lien A. Rachmach dan Heri Kurniawan. 2011. Regresi dan

Korelasi dalam Genggaman Anda. Selemba Empat. Jakarta.

Widjajanta, Bambang., Aristanti Widyaningsih dan Heraeni Tanuetmodjo. 2007.

Mengasah Kemampuan Ekonomi. Citra praya. Bandung.

Zaharuddin, Harmaizar. 2006. Menggali Potensi Wirausaha. Dian Anugerah

Prakasa. Bekasi.

Zikmund, William G dan Barry J. Babin. 2011. Menjelajahi Riset Pemasaran

Exploring Marketing Research. Selemba. Jakarta.