Page 1
PENGARUH BAURAN LOKASI PEMASARAN JASA
PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH
SEKOLAH DI MAN 4 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Hanna Nadhifah
11180182000047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1443 H / 2022 M
Page 5
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Hanna Nadhifah
Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 29 Maret 1999
NIM : 11180182000047
Jurusan /Prodi : Manajemen Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan
Terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah di MAN 4
Jakarta
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Abd. Aziz Hsb., M. Pd.
2. Zahrotul Munawwwaroh, M.Pd.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 20 April 2022
Mahasiswa Ybs.
Hanna Nadhifah
NIM. 11180182000047
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Page 6
i
ABSTRAK
Hanna Nadhifah (11180182000047), Pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah di MAN 4 Jakarta.
Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2022.
Pemasaran sebagai kegiatan manajerial dalam mewujudkan partisipasi dan
kepuasan pelanggan pendidikan. Salah satu bauran pemasaran jasa pendidikan
adalah lokasi yang menjadi aspek penting untuk dikelola agar dapat
mempertahankan eksistensi sekolah dan atensi dari pelanggan jasa pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah di MAN 4 Jakarta. Metode
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan regresi
linear sederhana dan koefisien determinasi sebagai validasi dalam pengukuran
terkait pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap Keputusan
Siswa Memilih Sekolah di MAN 4 Jakarta. Penentuan sampel yang digunakan
penelitian ini ialah teknik simple random sampling dengan pengambilan sampel
dari populasi dilakukan secara acak yang berjumlah 320 siswa kelas X kemudian
ditarik 76 siswa yang menjadi sampel. Data dikumpulkan menggunakan angket
dan studi dokumentasi, angket disebar kepada 76 siswa dengan bentuk skala
linkert 4 alternatif jawaban. Sedangkan studi dokumentasi sebagai pendukung
dalam pengumpulan data.
Berdasarkan pengolahan data dari perhitungan SPSS vers. 22 hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pada bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan memiliki
pengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah di MAN 4 Jakarta sebesar
72,8%. Sedangkan, sisanya 27,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis
teliti. Dengan demikian, lokasi strategis dan kemudahan akses memberikan
pengaruh pada keputusan memilih sekolah dalam menentukan sekolah yang tepat
bagi siswa.
Kata kunci: Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan, Keputusan Memilih
Sekolah
Page 7
ii
ABSTRACT
Hanna Nadhifah (11180182000047), The Influence of the Location Mix of
Educational Services Marketing on Students' Decisions to Choose Schools in
MAN 4 Jakarta. Thesis Undergraduate Program (S-1) Faculty of Tarbiyah and
Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2022.
Marketing as a managerial activity in realizing the participation and
satisfaction of educational customers. One of the marketing mix of educational
services is the location that is an important aspect to manage in order to maintain
the existence of schools and the attention of educational service customers. This
research aims to examine the influence of the mix of marketing locations for
educational services on students' decisions to choose a school in MAN 4 Jakarta.
This research method uses quantitative method using simple linear regression and
determination coefficients as validation in measurements related to the influence
of the Education Services Marketing Location Mix on Student Decisions to
Choose Schools at MAN 4 Jakarta. The sample determination used by this study is
a simple random sampling technique with sampling from a random population of
320 X-class students and then drawn 76 students who became samples. The data
was collected using questionnaires and documentation studies, questionnaires
distributed to 76 students with the form of a linkert scale of 4 alternative answers.
Based on data processing from SPSS vers calculations. The results of this
study showed that the mix of marketing locations for educational services had an
influence on students' decisions to choose a school in MAN 4 Jakarta by 72.8%.
Meanwhile, the remaining 27.2% was influenced by other factors that the authors
did not research. Therefore, the strategic location and ease of access have an
influence on the decision to choose a school in determining the right school for
students.
Keywords: Educational Services Marketing Location Mix, School Choice
Decision
Page 8
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah,
rahmat, serta karuniaNya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir skripsi sebagai syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.) dengan judul “Pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan
Terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah Di MAN 4 Jakarta”. Sholawat serta
salam saya sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW serta para sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak yang telah berperan baik semasa perkuliahan maupun semasa
menyelesaikan skripsi dalam membantu penulis sampai terselesaikannya skripsi
ini. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Muarif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Abd. Aziz Hsb. M.Pd. Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu, membimbing,
mengarahkan dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Zahrotul Munawwaroh. M.Pd. Dosen Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu, membimbing
dan mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
6. Iis Istianah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.
Page 9
iv
7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik, membimbing, dan memotivasi serta memberikan pelayanan
yang baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan.
8. Kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, Guru, staff dan siswa MAN 4
Jakarta yang telah meluangkan waktu dan tempat serta bersedia sebagai
informan selama penulis melakukan penelitian skripsi.
9. Kedua orang tua Ayahanda dan Ibunda atas segala do’a, kasih sayang,
kesabaran, motivasi, nasihat serta dukungan moral maupun materiil.
Hingga tak mudah untuk menggambarkan seberapa besar perjuangannya
yang telah diberikan kepada penulis. Sehingga perjuangan yang telah
diberikan kepada penulis tidak dapat dituliskan dan disampaikan lewat
kata-kata.
10. Kakak penulis yang telah memberikan dukungan dan memfasilitasi
kebutuhan penulis selama masa perkuliahan.
11. Sahabat perjuangan Aulia, Hani, Indah, Maula, Nada, Rifa, Sela yang telah
memberikan dukungan, semangat dan pengalaman berharga dalam
menjalani masa-masa perkuliahan.
12. Sahabat penulis Ficha Malini, Indri Atika, Julianty, Dana Monica, Elly
Vionika, Firas Syahra, Rifa RJ, Haninda Maulidya yang selalu menghibur
dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan MP 2018, yang telah berjuang bersama, saling
membantu, saling menyemangati, saling mendoakan, dan memberikan
hari-hari yang berwarna selama perkuliahan.
14. Seluruh keluarga besar Among Us dan Kopi Liong yang telah memberikan
do’a, dukungan, semangat dan pengalaman berharga dalam menjalani
masa perkuliahan.
15. Segenap member BTS terutama Jeon Jungkook yang sudah menghibur
serta memberikan semangat melalui kisah perjuangan, lagu-lagu, serta
video yang diunggah di kanal Youtube, Instagram, dan Vlive. Serta
motivasi melalui question box di kanal Weverse dan Twitter yang telah
menjadi perantara komunikasi kita. Terimakasih telah memotivasi.
Page 10
v
16. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namanya namun tidak
mengurangi rasa hormat dan terimakasih penulis.
17. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in
me. I wanna thank me for all doing this hard work. I wanna thank me for
having no days off. I wanna thank me for never quitting. I wanna thank me
for just being me at all times.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
dan kebajikan semua pihak yang telah membantu. Sebagai penutup, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan bagi para pembaca
umumnya.
Bekasi, 29 Maret 2022
Hanna Nadhifah
Page 11
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHUUULUAN ................................................................................ 1
Latar Belakang ............................................................................................. 1 A.
Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9 B.
Pembatasan Masalah .................................................................................... 9 C.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 10 D.
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10 E.
Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10 F.
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 12
A. Keputusan Memilih Sekolah ...................................................................... 12
Pengertian Keputusan Memilih Sekolah ................................................ 12 1.
Pengertian Perilaku Konsumen .............................................................. 14 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Memilih Sekolah .......... 15 3.
Proses Pengambilan Keputusan .............................................................. 19 4.
B. Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan ........................................................... 22
Pengertian Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan ..................................... 22 1.
Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan........................................................ 26 2.
Page 12
vii
C. Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan ............................................... 29
Pengertian Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan.......................... 29 1.
Faktor-fakor Pertimbangan Pemilihan Lokasi........................................ 30 2.
Aspek yang berkaitan dengan Lokasi Pemasaran .................................. 32 3.
D. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 35
E. Kerangka Berfikir....................................................................................... 38
Hipotesis ..................................................................................................... 40 G.
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 41
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 41 A.
Variabel Penelitian ..................................................................................... 43 B.
Metode Penelitian....................................................................................... 43 C.
Populasi dan Sampel .................................................................................. 43 D.
Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44 E.
Instrumen Penelitian................................................................................... 46 F.
Analisis Uji Instrumen ............................................................................... 48 G.
Uji Validitas ........................................................................................... 48 1.
Uji Reliabilitas ........................................................................................ 54 2.
Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 56 3.
Teknik Analisis Data .................................................................................. 57 H.
Analisis Deskriptif .................................................................................. 57 1.
Analisis Uji Asumsi Klasik .................................................................... 57 2.
Uji Hipotesis ........................................................................................... 59 3.
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 61
A. Gambaran Umum Sekolah MAN 4 Jakarta ............................................... 61
B. Deskripsi Data ............................................................................................ 69
Page 13
viii
C. Pembahasan Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik ......................................... 80
Uji Normalitas ........................................................................................ 80 1.
Uji Homogenitas ..................................................................................... 81 2.
Uji Linearitas .......................................................................................... 82 3.
D. Pembahasan Hasil Analisis Uji Hipotesis .................................................. 82
Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................................... 83 1.
Uji Parsial (t) .......................................................................................... 84 2.
Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 85 3.
E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 86
F. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 88
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 90
A. Simpulan .................................................................................................... 90
B. Saran ........................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 98
Page 14
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi ................................................... 41
Tabel 3.2 Kisi-kisi Studi Dokumentasi ................................................................. 45
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen ................................................................................ 46
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen ................................................................................ 47
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................................. 50
Tabel 3.6 Hasil Uji Valisitas Variabel X .............................................................. 51
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y .............................................................. 52
Tabel 3.8 Hasil Uji Valisitas Variabel Y .............................................................. 53
Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Variabel X ................................................................ 55
Tabel 3.10 Hasil Reliabulitas Variabel Y ............................................................. 55
Tabel 4. 1 Prestasi MAN 4 Jakarta ……………………………………………62
Tabel 4. 2 Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 4 Jakarta ........................... 66
Tabel 4. 3 Data Siswa MAN 4 Jakarta .................................................................. 66
Tabel 4. 4 Sarana dan Prasarana MAN 4 Jakarta .................................................. 67
Tabel 4. 5 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 70
Tabel 4. 6 Alamat Domisili Responden ................................................................ 70
Tabel 4. 7 Data Variabel X ................................................................................... 71
Tabel 4. 8 Rata-rata Jawaban Siswa Variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan ............................................................................................................. 72
Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan) ........................................................................................................... 73
Tabel 4. 10 Hasil Mean, Median, Modus Variabel X ........................................... 75
Tabel 4. 11 Data Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih Sekolah) ..................... 76
Tabel 4. 12 Rata-rata jawaban siswa Variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah
............................................................................................................................... 77
Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
............................................................................................................................... 78
Tabel 4. 14 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Y ........................................... 79
Tabel 4. 15 Hasil Uji Normalitas melalui Kolmogorov-Smirnov ......................... 80
Page 15
x
Tabel 4. 16 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 81
Tabel 4. 17 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 82
Tabel 4. 18 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................................... 83
Tabel 4. 19 Persamaan Regresi pada Rumus Linear Sederhana ........................... 83
Tabel 4. 20 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 85
Page 16
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Grafik Pendaftar PPDB MAN 4 Jakarta ............................................ 7
Gambar 2. 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .................. 17
Gambar 4. 1 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel X ..................................... 75
Gambar 4. 2 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel Y ..................................... 79
Page 17
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 39
Bagan 4. 1 Struktur Organisasi MAN 4 Jakarta .................................................... 64
Page 18
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Uji Coba Variabel X dan Y................................................... 99
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X (Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa Pendidikan) ............................................................................... 106
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instumen Variabel Y (Keputusan Siswa
Memilih Sekolah) ................................................................................................ 107
Lampiran 4 Instrumen Angket Penelitian ........................................................... 108
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Variabel X (Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa Pendidikan) ............................................................................... 114
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Variabel Y (Keputusan Siswa
Memilih Sekolah) ................................................................................................ 115
Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi .................................................................. 117
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 118
Lampiran 9 Dokumentasi MAN 4 Jakarta .......................................................... 119
Lampiran 10 Biodata Penulis .............................................................................. 121
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang A.
Pendidikan merupakan aspek yang menjadi kebutuhan primer bagi setiap
manusia. Keterlibatan anak memilih sekolah yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan sudah seharusnya terlibat aktif, terutama pada jenjang
menengah atas. Karena, anak sudah mampu memahami keinginan dan
kebutuhan akan potensi diri yang ingin dikembangkan.
Perkembangan teknologi yang bergerak sangat pesat saat ini memberikan
dampak pada kemudahan akses bagi pelanggan jasa pendidikan dalam
memperoleh informasi terkait pilihan sekolah yang diinginkan. Keputusan
memilih sekolah yang tepat bukanlah hal yang mudah. Mengingat banyak
faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam alternatif penentuan suatu
pilihan sekolah yang relevan dengan kebutuhan.
Keputusan memilih sekolah yang tepat mampu meminimalisir
ketidaknyamanan dan ketidakcocokan siswa selama penggunaan layanan
sekolah baik dari metode belajar yang diterapkan maupun lingkungan sekolah
yang tidak kondusif hingga dapat berdampak pada keinginan siswa untuk
pindah sekolah. Menurut penelitian di Australia, hampir 1/3 murid sekolah
disana pindah minimal sekali dalam waktu tiga tahun.1 Feneomena tersebut
juga terjadi di Indonesia, sehingga hal ini merujuk pada kemampuan anak
dalam mengidentifikasi kebutuhannya secara tepat, sehingga dapat dengan
mudah menentukan produk layanan yang tepat dalam menentukan aspek-
aspek yang harus dipenuhinya.
Informasi yang dimiliki pelanggan jasa pendidikan memudahkan siswa
memproyeksikan dirinya untuk menentukan pilihan sekolah, seperti
pengetahuan akan citra sekolah, prestasi sekolah, fasilitas sekolah, tenaga
1 …, Saat Anak Harus Pindah Sekolah, diakses dari https://www.parenting.co.id/usia-
sekolah/saat+anak+harus+pindah+sekolah, pada 24 April 2022 pukul 11:52 WIB.
Page 20
2
pengajar, dan sebagainya. Seluruh informasi tersebut dapat diperoleh melalui
website, media sosial, dan baliho. Maka dari itu, lembaga pendidikan harus
mampu melakukan inovasi agar momen tersebut menjadi peluang sekolah
dalam membangun citra.
Pernyataan tersebut didukung pada penelitian Ida Putri Lestari, dkk, bahwa
faktor sarana, Sumber Daya Manusia, dan sekolah unggul memberikan
pengaruh sebesar 37.25%2 dalam pemilihan sekolah peserta didik. Selain itu,
pada penelitian Iffah Suryani dan Tri Sudarwanto bahwa siswa sering kali
mengambil keputusan pemilihan sekolah didasarkan pada faktor internal
(motivasi, persepsi, proses belajar, dan sikap) dan faktor eksternal (kelompok
referensi, keluarga, citra lembaga, kebudayaan dan bauran pemasaran jasa
pendidikan product, price, place, promotion, people, process dan physical
evidence). 3
Keputusan siswa memilih sekolah merupakan keputusan pembelian yang
melewati beberapa tahap, antara lain: identifikasi kebutuhan, riset informasi
produk yang akan dibeli, evaluasi alternatif pilihan. Sehingga, pelanggan
mampu menentukan putusan akhir hingga terjadi transaksi pembelian. Oleh
karena itu, proses keputusan siswa perlu dilakukan guna siswa mampu
memiliki kepuasan yang sesuai dengan kebutuhan terhadap pembelian produk.
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama bagi seluruh produsen baik
dalam penyedia barang maupun jasa. Dalam aspek pendidikan kepuasan
pelanggan dapat diukur melalui pelayanan yang diberikan berdasarkan
kenyamanan dan keamanan yang didapatkan pelanggan. Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 mensyaratkan beberapa kriteria
2 Ida Putri Lestari, dkk, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peserta Didik Dalam
Pemilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan, Vol. 2,
No. 3, 2019, h. 170
3 Iffah Suryani dan Tri Sudarwanto, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Siswa Dalam Pemilihan Sekolah Berbasis Islam Di Ma Ykui Maskumambang Dukun
Gresik, Jurnal Pendidikan Tata Niaga Unesa, Vol 4 No 2, 2016, h. 10
Page 21
3
kenyamanan suatu gedung, diantaranya adalah kenyamanan ruang gerak,
kenyamanan kondisi udara (termal), kenyamanan visual dan kenyamanan
tingkat getaran dan kebisingan (audial).4 Kenyamanan termal berdasarkan
tingkat suhu suatu ruang berdampak pada tingkat produktivitas siswa dalam
belajar.
Menurut Lippsmeir dalam Gunawan dan Ananda bahwa batas-batas
kenyamanan untuk kondisi khatulistiwa adalah pada kisaran suhu udara
22,5ºC - 29ºC dengan kelembaban udara 20 – 50%.5 Namun dekiman, kondisi
temperatur saat ini yang kian meningkat akibat perubahan iklim. Hal ini
berdampak pada aktivitas bagi seluruh warga bumi bukan hanya siswa saja
yang terganggu produktivitasnya.
Perkembangan zaman yang kian pesat memudahkan individu untuk
menilai produk berdasarkan apa yang dilihat dan apa yang didengar, meskipun
informasi yang tersedia berpesan positif namun tetap saja kebutuhan tiap
individu berbeda-beda tergantung kapasitas yang dimilikinya. Sehingga,
alasan siswa menentukan pilihan sekolah didasari dengan asumsi yang timbul
pada sekolah yang mampu menarik daya tariknya.
Berdasarkan penelitian puslitjakdikbud bahwa pada sekolah eks RSBI dan
orangtua siswa, sekolah favorit mendominasi faktor keputusan siswa memilih
sekolah. Berbagai pendapat mengatakan bahwa sekolah favorit merupakan
sekolah yang memiliki peminat banyak, dan sekolah tersebut dijadikan pilihan
pertama siswa, serta sekolah tersebut mampu mengedepankan output yang
berkualitas dan berprestasi.6
4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/Prt/M/2006, h. 71-76
5 Gunawan dan Faisal Ananda, Aspek Kenyamanan Termal Ruang Belajar Gedung Sekolah
Menengah Umum di Wilayah Kec. Mandau, Jurnal Inovtek Polbeng, Vol. 7, No. 2, 2017, h. 100
6 Bambang Suwardi Joko, dkk., Persepsi Masyarakat Terhadap Sekolah Favorit, diakses
dari https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1-
gtk/kebijakan/Sekolah_Favorit_kembali_ke_SOLO.pdf pada Rabu, 15 Desember 2021 pukul
20.40 WIB
Page 22
4
Ciri negatif yang terbentuk di masyarakat bahwa sekolah favorit memiliki
hasil yang menjanjikan untuk dapat melanjutkan jenjang berikutnya. Dengan
demikian, hal tersebut menjadi alasan terciptanya kebijakan zonasi PPDB
sebagai upaya pemerataan peran dan fungsi sekolah. Kebijakan tersebut
menjadi unsur dalam mempengaruhi perilakunya dalam menentukan
keputusan pemilihan sekolah bagi siswa yang memiliki kualifikasi tertentu.
Orientasi keputusan siswa memilih sekolah, menuntut sekolah untuk
mampu mendayagunakan aspek-aspek fungsional yang dapat menciptakan
karakter-karakter yang bernilai hingga menjadi elemen dalam
mempertahankan eksistensi sekolah. Hal ini mengacu pada antisipasi sekolah
untuk menjaga animo masyarakat yang secara tidak langsung menjadi modal
utama dalam derasnya arus persaingan sekolah.
Persaingan antar lembaga pendidikan yang menjadi kenyataan yang tidak
dapat dihindari. Melihat fenomena tersebut, pemasaran menjadi komponen
penting sebagai upaya mengoptimalkan nilai-nilai sekolah hingga mampu
memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat.
Sebagaimana yang dikaji oleh Liah Siti Syarifah bahwa aktivitas
pemasaran mampu memberikan pengaruh dalam mutu pendidikan, jadi
besarnya pengaruh pemasaran pendidikan terhadap mutu pesantren yaitu 32,7
%.7 Dapat dikatakan, kegiatan pemasaran jasa pendidikan bukanlah semata-
mata aktivitas bisnis yang dilakukan untuk mendapat profit atau laba.
Pemasaran dalam bidang pendidikan sebagai tindakan tanggung jawab
sekolah dalam melayani pelanggan jasa pendidikan untuk memberikan yang
terbaik dan memberikan mutu yang berkualitas, karena pemasaran berorientasi
pada kepuasan pelanggan. Sehingga, hal ini dapat merujuk pada indikasi
kepercayaan masyarakat yang secara tidak sadar mampu menciptakan strategi
Word of Mouth berdasarkan pengalaman.
7 Liah Siti Syarifah, Bagaimana pemasaran jasa pendidikan mempengaruhi pesantren: Efek
pada aspek mutu, Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Vol. 9 No. 1, 2021, h. 39
Page 23
5
Fenomena yang terjadi pemasaran jasa pada sekolah berstatus Negeri
belum berjalan optimal secara komprehensif, karena sekolah Negeri memiliki
segmentasi pasar tertentu untuk mendapatkan minat pelanggan jasa
pendidikan. Secara tidak langsung sekolah Negeri sudah mendapatkan atensi
dari nilai yang miliki, seperti bantuan biaya sekolah dari pemerintah.
Pemasaran menjadi satu aspek penting yang dikekola secara professional
untuk menanggapi persaingan di era globasisai. Guna mampu menerapkan
konsep pemasaran jasa pendidikan secara efektif dan efisien, terdapat strategi
pemasaran yaitu bauran pemasaran jasa pendidikan sebagai komponen yang
dikelola untuk mengendalikan karakteristik sekolah.
Bauran pemasaran jasa pendidikan menjadi alat yang terdiri dari berbagai
elemen suatu sekolah agar dapat menyediakan nilai yang tepat dan sesuai
kebutuhan calon pelanggan. Sehingga proses tersebut mampu mempengruhi
minat pembelian konsumen pada produk yang ditawarkan. Karena, hal ini
mampu membentuk citra baik sekolah tersebut, yang pada akhirnya adanya
atensi masyarakat serta tertanam kepercayaan masyarakat.
Terdapat tujuh komponen dalam bauran pemasaran jasa pendidikan, yaitu:
product, price, place, and promotion, people, process, dan physical evidence.
Kemampuan sekolah dalam mengelola bauran pemasaran dapat mengantarkan
manajerial pada hubungan yang terjalin harmonis dengan pelanggan. Hal ini
menjadi akses utama sekolah untuk mencapai atensi dan kepuasan pelanggan.
Pijar Suciati dan Mareta Maulidiyanti dengan hasil penelitian bahwa
pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap pengambilan keputusan
mahasiswa mempengaruhi penentuan siswa dalam menentukan pilihan
sekolah. Dengan demikian, manajerial lembaga pendidikan perlu
memperhatikan indikator daya tarik masyarakat pada sekolah, hal ini merujuk
pada keefektifan pendayagunaan karakter sekolah yang dapat
mempertahankan eksistensi sekolah guna menjadi preferensi calon pelanggan
dalam mempertimbangkan keputusan pilihan sekolah.
Page 24
6
Salah satu bauran pemasaran jasa pendidikan yang bernilai sangat penting
bagi keberlangsungan aktivitas pemasaran adalah lokasi (place), Karena lokasi
menjadi tempat yang melakukan operasi dalam penyedia jasa pendidikan serta
menjadi pusat interaksi langsung antara penyedia jasa dan pelanggan jasa.
Sehingga, hal tersebut menjadi aspek yang penting untuk dikelola guna dapat
bersinergi dengan layanan yang diberikan dan faktor pendukung menjadi
komponen yang tepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebagaimana
pada penelitian Eva Harfani bahwa hasil yang didapatkan pada elemen lokasi
tidak mempengaruhi keputusan memilih sekolah.8 Hal ini perlu diperhatikan
untuk menjadi aspek yang dikelola dalam kemudahan calon konsumen
mengakses rute ke sekolah.
Lokasi sekolah yang strategis, nyaman dan mudah dijangkau menjadi daya
tarik tersendiri, karena dapat menjadi preferensi siswa dalam menentukan
pilihan sekolah. Sebagaimana pada penelitian Kamaludin bahwa lokasi
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan siswa memilih SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Letak sekolah yang mudah ditemukan dan
mampu mendukung aktivitas pembelajaran serta memiliki lahan parkir
menjadi indikator bagi orang tua dalam mempertimbangkan keputusan pilihan
sekolah.
Zaman yang serba canggih seperti sekarang kita nikmati ini, letak lokasi
bukan menjadi satu-satunya yang dijadikan alternatif pertimbangan bagi
pelanggan jasa pendidikan banyak siswa yang tidak mempedulikan letak
lokasi sekolahnya, karena ada faktor lain yang menjadi alternative pilihan
siswa memilih sekolah. Tak jarang pula, siswa yang rela menempuh jarak
yang jauh untuk dapat bersekolah di sekolah favorit yang sudah diidamkan.
Hal ini tentu memiliki banyak resiko, namun tidak menutup kemungkinan
bagi siswa untuk tetap berada pada pilihannya.
8 Eva Harfani, Pengaruh Service Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih Sekolah Di
SD Islam Ulil Albab Kebume, Skripsi Program Studi Manajemen, STIE Putra Bangsa Kebumen,
2021, h.8
Page 25
7
Dengan demikian, fokus penelitian ini pada bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan yang memiliki relevansi dengan kondisi yang sebenarnya pada
objek penelitian ini yaitu MAN 4 Jakarta. Menurut Wikarama place dalam
service merupakan gabungan anatara lokasi dan keputusan atas saluran
distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian
kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 9
MAN 4 Jakarta adalah sekolah dibawah naungan Kementerian Agama
yang dianggap sebagai salah satu sekolah favorit dengan segudang prestatsi
yang dimiliki baik dalam akademik maupun non akademik. Tak hanya itu,
output MAN 4 mampu mengantarkan siswanya melanjutkan pendidikan
diberbagai PTN. Untuk itu, MAN 4 mendapat atensi besar dari calon
pelanggan pendidikannya, sehingga minat calon pelanggan dalam 3 tahun
terakhir memiliki kenaikan dan penurunan. Hal tersebut dapat dilihat pada
grafik dibawah ini:
Gambar 1. 1 Grafik Pendaftar PPDB MAN 4 Jakarta
Pendaftar PPDB MAN 4 Jakarta
2004 Calon siswa
2000 1976 Calon Siswa
1900
1000 890 Calon Siswa
800
500
2019 2020 2021
Sumber: Diolah dari data PPDB MAN 4 Jakarta, 2022
Berdasarkan grafik di atas dan analisa peneliti pada data PPDB MAN 4
Jakarta bahwa penurunan pendaftar pada tahun 2021 disebabkan oleh jalur
PPDB yang mengalami penurunan pada jalur regular yang berarti peminat
9 Wikarama Wardana, Strategi Pemasaran, Sleman: Deepublish, Cet. 2, 2017, h. 43
Page 26
8
Non DKI mengalami penurunan dari 619 pendaftar menjadi 513 pendaftar.10
Hal ini merujuk pada kondisi pandemi Covid-19 yang meningkat dan
berdampak pada keterbatasan aktivitas masyarakat. Sehingga hal tersebut
menjadi dasar dari dasar pertimbangan masyarakat untuk memilih MAN 4
Jakarta sebagai sekolah yang tepat.
MAN 4 Jakarta berada pada lokasi yang strategis, yaitu berdampingan
dengan lingkar luar tol Tb. Simatupang, Jakarta Selatan. Selain itu
menjangkau kemudahan akses dalam transportasi dikarenakan berdekatan
dengan halte busway Pondok Pinang yang mampu menjangkau rute perjalanan
siswa dari tempat tinggal menuju sekolah bagi pengguna transportasi umum.
Kemudahan akses pelanggan untuk menjangkau sekolah menjadikan calon
pelanggan melakukan survey terlebih dahulu untuk dapat mempertimbangkan
informasi yang didapat. Namun demikian, letak bangunan yang tidak dapat
terlihat dari jalan raya dan tidak adanya atribut petunjuk arah sekolah
memberikan hambatan bagi pelanggan.
Berdasarkan survey tenaga keamanan di MAN 4 Jakarta ada 5 orang, 3
orang untuk shift pagi dan 2 orang untuk shift malam. Namun demikian,
pelayanan keamanan pada akses tiap masuk dan keluar sekolah masih belum
optimal. Berdasarkan letak geografis sekolah yang sangat berdekatan dengan
kepadatan lalu lintas, sehingga perlu peran keamanan yang mampu melayani
dengan nyaman dan aman. Serta perlu dievaluasi dan dikelola agar
terbentuknya rasa nyaman serta kepuasan siswa pada sekolah yang telah
dipilihnya tersebut.
Akumulasi siswa di MAN 4 Jakarta berjumlah 1160 didominasi pada
siswa yang berdomisili dengan rata-rata jarak tempuh 3-4 KM yaitu Kota
Jakarta Selatan dan Kota Tangerang Selatan.11
Seiringan dengan banyaknya
jumlah siswa, mobilitas yang digunakan oleh siswa didominasi dengan
10
…, Statistik PPDB, diakses dari SIAP PPDB Online | Kemenag Prov. DKI Jakarta (siap-
ppdb.com), pada 10 April 2022 pukul 15:40 WIB 11
Wawancara dengan Bapak Ghofur, 13 Desember 2021 via WhatsApp
Page 27
9
kendaraan pribadi. Adanya lahan parkir yang cukup luas hingga mampu
menampung puluhan kendaraan roda dua siswa, namun secara teknis masih
memiliki kekurangan diantaranya; atribut rambu parkir yang belum lengkap,
pola parkir yang belum teratur dan jalan keluar masuk yang masih satu akses.
Upaya pengelolaan yang menitikberatkan pada bauran lokasi pemasaran
menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan refrensi pertimbangan
siswa menentukan keputusan memilih sekolah dari beberapa faktor internal
maupun eksternal. Seperti kekuatan narasi seorang pelanggan yg terlibat
dengan nilai-nilai sekolah mampu memberikan cerita yang dapat ditindak
lanjuti untuk dikembangkan sebagai nilai balik manajemen sekolah untuk
mampu mempertahankan eksistensi sekolah.
Kemampuan pelanggan sebagai pencerita menjadi hal yang bekerja paling
baik dimana pencerita menambahkan rasanya sendiri terhadap ceritanya,
sehingga asumsi pelanggan menjadi lebih dipercaya dengan
mengkombinasikan alasan rasional dan emosional yang mendukung pesan
dalam pemasaran jasa pendidikan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai bauran pemasaran dan minat pelanggan jasa
pendidikan dengan judul “Pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan Terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah Di MAN 4”.
Identifikasi Masalah B.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, masalah yang diteliti
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Masih minimnya preferensi siswa akan informasi sekolah yang dipilih
2. Belum optimalnya penerapan buaran lokasi pemasaran jasa pendidikan
3. Belum optimalnya peran keamanan sekolah
4. Kurangnya atribut rambu parkir sekolah
Pembatasan Masalah C.
Page 28
10
Berdasarkan identifikasi masalah di atas luasnya permasalahan yang ada
dalam skripsi ini, perlu kiranya penulis membatasi penelitian ini pada
masalah: Pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan dengan kepuasan
siswa di MAN 4 Jakarta.
Rumusan Masalah D.
Dari pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan
masalah penelitian ini yaitu:
1. Adakah pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap
keputusan siswa memilih sekolah di MAN 4 Jakarta?
Tujuan Penelitian E.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini yaitu:
1. Mendeskripsikan pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan
terhadap keputusan siswa memilih MAN 4 Jakarta.
Manfaat Penelitian F.
Manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk mendukung perkembangan teori yang sudah ada dan
menambah serta mengembangkan pengetahuan dalam bidang
pendidikan khususnya dalam bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan sumbangan yang bermanfaat untuk meningkatkan
penglolaan bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan guna
mencapai kepuasan siswa MAN 4 Jakarta melui keputusan yang
tepat dalam memilih sekolah.
Page 29
11
b) Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berhubungan dengan
bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan dan keputusan siswa
memilih sekolah.
c) Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
acuan penelitian terdahulu dan menambah wawasan peneliti lain
dalam rumpun penelitian yang sejenis.
Page 30
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keputusan Memilih Sekolah
Pengertian Keputusan Memilih Sekolah 1.
a. Pengertian Keputusan
Keputusan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari baik bagi
individu maupun berkelompok untuk kepentingan suatu organisasi.
Menurut James Stoner, keputusan yaitu berupa pemilihan satu diantara
alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang
mengandung pengertian diantaranya yaitu pilihan berdasarkan logika
atau pertimbangan, memilih salah satu alternatif terbaik, dan ada
tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu mendekati tujuan
tersebut.12
Sedangkan menurut Schiffman-Kanuk mengatakan bahwa
keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih,
dengan kata pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika
mengambil keputusan. Seseorang mempunyai pilihan antara
melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian.13
Pendapat lain dikemukakan Kotler bahwa keputusan dalam
pembelian adalah sebuah proses pengenalan masalah, pencarian
informasi, atau seleksi terhadap dua alternatif atau lebih dari sebuah
produk. Pengambilan keputusan disebut sebagai seni karena sebagian
12
Usman Effendi, Asas Manajemen, Depok: Rajawali Pers, 2019, h.119
13 Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Indeks,
2008, h. 485
Page 31
13
kegiatan tersebut selalu dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang
memiliki karakteristik kenunikan tersendiri.14
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dipahami bahwa
keputusan merupakan pilihan yang berdasar dari dua atau lebih
kemungkinan alternatif dengan harapan dapat menjadi solusi dari suatu
masalah.
b. Pengertian Memilih Sekolah
Kegiatan memilih sekolah menjadi bagian dari keberhasilan
siswa dalam penggunaan layanan jasa pendidikan. Karena
keterbatasan penulis dan kurangya refrensi, pengambilan keputusan
yang merujuk pada teori pemasaran dari perusahaan disama artikan
dengan memilih sekolah. Karena dalam interaksi yang terjalin
antara sekolah dengan siswa terdapat transaksi pembelian produk
layanan pendidikan. Adapun beberapa pandangan sebagai berikut:
Menurut Suharman pengambilan keputusan adalah proses
memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-
situasi yang tidak pasti. Pembuatan keputusan terjadi di dalam
situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat prediksi
kedepan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih,
membuat estimasi (perkiraan) mengenai frekuensi perkiraan yang
akan terjadi.15
Pendapat lain disampaikan oleh Stainer dalam Rifa’i
pengambilan keputusan didefinisikan sebagai suatu proses
manusiawi yang didasari dan mencakup baik fenomena individu
maupun sosial, didasarkan pada premis nilai dan fakta,
menyimpulkan sebuah pilihan dari antar alternatif dengan maksud
14
Agus Prastyawan dan Yuni Lestari, Pengambilan Keputusan, Surabaya: Unesa
University Press, 2020, h. 1
15 Suharman, Psikolog Kognitif, Surabaya: Srikandi, 2005, h. 194
Page 32
14
bergerak menuju suatu situasi yang diinginkan.16
Keputusan pada
bidang pendidikan dalam memilih sekolah dapat ditentukan secara
tepat jika melewati proses menemukan kebutuhan dan menseleksi
alternatif pilihan yang tersedia.
Sedangkan menurut Engel pada Anang Firmansyah bahwa
pengambilan keputusan membeli mengatakan bahwa proses
pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten
dan cara bijaksana yang dapat dengan cepat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan.17
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka dapat dipahami
bahwa memilih sekolah sebagai suatu perilaku individu dengan
menetapkan pilihan melalui proses penelusuran kebutuhan dan
masalah yang dihadapi hingga menentukan solusi yang tepat akan
suatu produk yang dapat mencapai kepuasan dalam pembelian.
Dengan demikian, pengertian keputusan memilih sekolah dapat
disimpulkan sebagai ketetapan pilihan yang berasal dari dua atau
lebih alternatif pada produk yang dapat menjadi solusi dari
kebutuhan yang ingin dipenuhi baik dalam pengembangan potensi
akademik mampun non akademik, karna keputusan yang baik
adalah siswa dapat memahami kebutuhannya dan dapat
menetapkan serta mengimplementasikan keputusan secara tepat
pula pada penggunaan layanan jasa pendidikannya.
Pengertian Perilaku Konsumen 2.
The American Marketing Association mengemukakan bahwa perilaku
konsumen adalah proses membagi interaksi dinamis dari pengaruh dan
16
Steiner, A. George, Kebijakan Strategi Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2010 17
M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), Sleman: Deepublish,
2018, h.25
Page 33
15
kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan
pertukaran aspek kehidupannya.18
Serupa dengan hal tersebut, pendapat lain disampaikan oleh Schiffman
dan Kanuk perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, memebeli, menggunakan,
mengevalusasi, dan mengabiskan produk barang dan produk jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.19
Berbeda dengan pendapat diatas, menurut S. Joy M Craig-Lees dan B.
Browne yang dikutip oleh Fandy Tjiptono perilaku konsumen mernupakan
aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian,
pemerolehan, pengkonsumsian dan penghentian pemakaian barang dan
jasa.20
Dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-
tindakan yang dilakukan dalam upaya memperoleh dan menggunakan
produk pembelian yang sesuai dengan kebutuhan hingga tercipta kepuasan
pembelian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Memilih Sekolah 3.
Usaha konsumen untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
kebutuhan diperlukan pemahaman informasi-informasi terkait objek yang
ingin dibeli. Karena selalu ada alasan yang mendasari konsumen untuk
melakukan transaksi pemeblian. Hal ini merujuk pada sikap atau perilaku
siswa dalam memilih sekolah yang disama artikan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen.
18
Meithiana Indrasari, Op.Cit., h. 15
19 Damiati, dkk, Perilaku Konsumen, Depok: Rajagrafindo Persada, 2017, h. 11
20 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Pemasaran, Yogyakarta: CV. OFFSET, 2016, h. 56
Page 34
16
Dalam buku Agustina Sinta mengkategorikan tiga faktor-faktor yang
memengaruhi perilaku konsumen21
. Faktor individu, lingkungan dan
psikologis dijelaskan sebagai berikut:
c. Faktor individu
1) Motivasi dan kebutuhan, adanya dorongan individu untuk
membeli produk muncul karena adanya kebutuhan yang
dirasakan oleh konsumen.
2) Kepribadian dan gaya hidup, karakteristik internal dan
eksternal individu menjadi dasar tingkah laku yang mendasari
keputusan konsumen.
3) Pengetahuan konsumen, kemampuan dalam melakukan riset
informasi dari produk, pembelian dan pemakaian menjadi input
dalam persepsi produk.
d. Faktor lingkungan
1) Budaya dan demografi, nilai-nilai dan kebiasaan yang
dipelajari seseorang serta perkembangan zaman mampu
mengarahkan perilaku keputusan atau penggunaan produk.
2) Keluarga, peranan keluarga sebagai pengguna atau pengaruh
dalam pengambilan keputusan karena adanya sosialisasi yang
mempengaruhi perilaku yang mendasar.
3) Kelompok refrensi, keberadaan orang atau kelompok yang
dianggap sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam
membentuk nilai pada produk yang akan dipilih.
4) Kelas sosial, diferensiasi sosial membentuk perilaku konsumen
berdasarkan kelas sosial
e. Faktor psikologis
21
Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, Malang: UB Press, 2011, h. 42-53
Page 35
17
1) Persepsi dan keterlibatan, penilaian individu akan kualitas
produk membentuk perilaku untuk membeli atau tidak.
2) Proses pembelajaran, kegiatan riset informasi menjadi proses
belajar konsumen untuk memahami kebutuhan yang dipenuhi
dengan solusi yang tepat
3) Sikap konsumen, kepercayaan dan perilaku individu melalui
informasi yang didapat dan pengalaman yang mampu
mengarahkan keputusan pembelian.
Berdasarkan penjelasan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku
konsumen dalam proses pengambilan keputusan dapat digambar melalui
bagan berikut:22
Gambar 2. 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber: Agustina Shinta, 2011
22 Ibid, h. 41
Faktor Individu
1.Motivasi dan kebutuhan
2.Kepribadian dan gaya
hidup
3.Pengetahuan
Faktor Psikologis
1.Persepsi dan keterlibatan
2.Proses pembelajaran
3.Sikap
Faktor lingkungan
1.Budaya dan demografi
2.Keluarga
3.Kelompok refrensi
4.Kelas sosial
Pengambilan
Keputusan
Pembelian
Page 36
18
Berdasarkan gambar diatas, peneliti dapat memahami faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu; pertama, faktor individu.
Kepribadian dan tingkah laku manusia secara tidak langsung menjadi
dasar dari individu menentukan produk yang ingin dibeli melalui
informasi yang dimiliki serta kebutuhan dan keinginan yang ingin
dipenuhi.
Kedua, faktor psikologis. Persepsi individu terhadap suatu brand
mampu memberikan bantuan dalam penentuan keputusan pembelian
karena adanya dorongan dan sikap kepercayaan yang timbul untuk
memilih produk tersebut. Ketiga, faktor lingkungan. Budaya dan
demografi menjadi unsur dalam perilaku konsumen melalui nilai-nilai
yang dipercaya serta perkembangan lingkungan pelanggan.
Pendapat lain dijelaskan oleh Kotler dan Armstrong bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari budaya, sosial,
pribadi dan psikologi sebagai berikut:
a. Faktor budaya
Penentu keinginan berdasarkan preferensi
melalui nilai, kepercayaan serta kebiasaan dalam
suatu masyarakat.
b. Faktor sosial
Perilaku individu yang didasarkan pada
kelompok tertentu, seperti acuan, keluarga, serta
peran dan status mereka di masyarakat yang
mampu terlibat dalam jati diri konsumen dan
mempengaruhi sikap konsumen.
c. Faktor pribadi
Perilaku konsumen yang didasarkan pada
siklus hidup seseorang terkait usia dan siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup
serta kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis
Berdasarkan psikologis melalui motivasi,
persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap
Page 37
19
konsumen mampu menjadi dasar daya tarik
konsumen untuk melakukan pembelian. 23
Dari pendapat diatas, dapat dipahami bahwa perilaku konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi budaya konsumen, peran dan
status sosial konsumen hingga lingkungan serta siklus hidup konsumen.
Sehingga hal tersebut, dapat menjadi dasar pertimbangan untuk
menentukan keputusan pembelian guna dapat mencapai alternatif dari
kebutuhan suatu masalah.
Dalam bidang pendidikan, siswa memiliki perilaku yang dianggap
sama seperti perilaku konsumen. Siswa sebagai konsumen utama dalam
pendidikan memiliki afeksi (perasaan) dan Koginisi (pengetahuan) yang
saling terikat dan menjadi unsur dalam mempengaruhi perilakunya dalam
menentukan keputusan pemilihan sekolah. Sehingga, upaya siswa dalam
mendapatkan hak pendidikan dilatarbelakangi baik dengan lingkungan
sosial, keluarga maupun persepsi atau motivasi yang menjadi preferensi.
Proses Pengambilan Keputusan 4.
Ketercapaian konsumen pada kondisi kepuasan dalam pembelian suatu
produk perlu dilakukannya proses pengambilan keputusan dengan harapan
proses ini dapat menjadi langkah untuk mendekatkan konsumen pada
kebutuhan yang dibutuhkannya. Kotler dan Keller dalam Meithiana
Indrasari mengemukakan proses pengambilan keputusan yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai dengan mengenali
kebutuhan yang dapat identifikasi melalui keadaan yang
memicu rangsangan internal atau eksternal.
b. Pencarian informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak
23
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Marketing an Introduction, 3rd
Ed. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc. 1993, h. 124-140
Page 38
20
melalui sumber pribadi, komersial, public dan
pengalaman.
c. Evaluasi alternatif
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan
untuk membeli produk yang paling disukai.
d. Keputusan Pembelian
Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen
dapat membuat keputusan merek, keputusan pemasok.
e. Perilaku Pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami
level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas
pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode pasca pembelian.24
Dari proses pengambilan keputusan menurut ahli, dapat dipahami
bahwa keputusan pembelian perlu dilakukan secara bertahap mulai dari
pengenalan individu pada kebutuhan yang menjadi kepentingan serta
dorongan dari masalah yang sedang ingin diselesaikan. Kemudian
pencarian informasi melaui berbagai sumber terhadap produk yang tepat
untuk solusi dalam masalah yang sedang dihadapi.
Selanjutnya, tahap evaluasi alternatif dengan menilai, membandingkan
hingga menyeleksi hasil kumpulan informasi dan menyederhanakan
pilihan yang dapat menjadi preferensi keputusan. Kemudian, keputusan
pembelian yang dilakukan dengan menentukan pilihan yang tepat untuk
menjadi solusi dari kebutuhan yang dibutuhkan. Dan terakhir tahap pasca
pembelian yang dilakukan dengan mengukur ketercapain kepuasan pada
keputusan pembelian yang dipilih.
Dalam bidang pendidikan, adanya proses pengambilan keputusan
dilakukan guna mencapai hasil keputusan yang tepat dalam memenuhi
kebutuhan siswa dan menjadi solusi dalam masalah yang sedang ingin
diselesaikan. Sehingga proses ini mampu menjadi proyeksi siswa dalam
penggunaan layanan jasa pendidikan yang efektif untuk merealisasikan
keinginan melalui potensi yang dimiliki. Hal ini dapat merujuk pada
24
Ibid, h. 141-145
Page 39
21
ketercapaian kepuasan siswa pada pilihannya, jika tahap-tahap proses
pengambilan keputusan dilakukan secara tepat. Menurut George R. Terry
dalam Aspizain Chaniago, bahwa dasar pengambilan keputusan dapat
digolongkan dalam 5 (lima) golongan, yaitu; intuisi, pengalaman, fakta
wewenang, rasional.25
Pengambilan keputusan dilatar belakangi dengan berbagai faktor yang
menjadi dorongan seseorang untuk menentukan pilihannya. Dasar-dasar
pengambilan keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Intuisi, keputusan yang ditetapkan berdasarkan perasaan yang
bersifat subjektif karena mudah dipengaruhi naluri alam bawah
sadarnya dengan kondisi luar yang menimbulkan sugesti.
b. Pengalaman, keputusan yang ditetapkan berdasarkan pengetahuan
akan situasi yang pernah dialami dengan meperkirakan solusi yang
tepat.
c. Fakta, keputusan yang ditetapkan berdasarkan sejumlah informasi
yang valid.
d. Wewenang, keputusan yang ditetapkan berdasarkan hak atau
kekuasaan yang dimiliki, biasanya dilakukan oleh pimpinan yang
memiliki kedudukan.
e. Rasional, keputusan yang ditetapkan berdasarkan logika yang
bersifat objektif dengan mengoptimalkan alternative pilihan untuk
menjadi solusi dari masalah yang dihadapi.
Dengan demikian dapat disimpulkan, keputusan yang ditetapkan oleh
konsumen dapat dilandasi dengan kemampuan dalam diri terkait naluri
seseorang akan kondisi masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian,
kemampuan konsumen dalam mengumpulkan informasi baik dari
pengalaman atau fakta. Dalam bidang pendidikan, pelanggan jasa
25
Aspizain Chaniago, Teknik Pengambilan Keputusan (Pendekatan Teori dan Studi Kasus),
Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2017, h. 11-12
Page 40
22
pendidikan memiliki hak atau kuasa untuk menentukan pilihan sekolah
yang tepat bagi dirinya sendiri.
Berdasarkan kajian teori tentang keputusan memilih sekolah, maka
dapat diinterpretasikan bahwa keputusan memilih sekolah yang tepat
dibutuhkan kemampuan mengenali kebutuhan dirinya terhadap potensi diri
yang ingin dikembangkan serta dapat dilaksanakan secara efektif dengan
didasar faktor yang mempengaruhi siswa untuk dapat melewati proses
pengambilan keputusan. Dengan indikator sebagai berikut:
a. Faktor yang mempengaruhi
1) Budaya, nilai atau keperacayaan yang dianut
2) Sosial, perkembangan kondisi lingkungan
3) Pribadi, tingkah laku atau sikap
4) Psikologis, motivasi dan persepsi
b. Proses pengambilan keputusan
1) Pengenalan kebutuhan
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi alternatif
4) Keputusan pembelian
5) Perilaku pasca pembelian
Dengan indikator yang telah penulis sampaikan berdasarkan pendapat
para ahli dan simpulan penulis, keputusan siswa memilih sekolah dapat
ditentukan dengan tepat dicapai dengan proses pengambilan keputusan
secara bijak untuk dapat mencapai kepuasan penggunaan layanan
pendidikan.
B. Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
Pengertian Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan 1.
Page 41
23
a. Pengertian Pemasaran Jasa Pendidikan
Dinamika persaingan dalam dunia bisnis bergerak atraktif dengan
menempatkan perusahaan pada posisi yang mampu menjangkau
banyak pasar, melalui pemasaran perusahaan mampu mempertahankan
eksistensinya.
Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai
suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain.26
Dalam sektor pendidikan, sekolah sebagai penyedia layanana
jasa yang mampu menciptakan karakter berkuatitas untuk dapat
ditawarkan kepada konsumen.
Sedangkan, menurut Sumarwan pemasaran adalah suatu proses
bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian
memproduksi barang atau jasa tersebut, sehingga terjadi transaksi atau
penukaran antara produsen dengan konsumen.27
Menurut Laksana pemasaran adalah bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi produk barang atau jasa.
Sehingga pengertian pasar bukan lagi merujuk kepada suatu tempat
tapi lebih kepada aktifitas atau kegiatan pertemuan penjual dan
pembeli dalam menawarkan suatu produk kepada konsumen.28
Sedangkan jasa didefinisikan oleh Kotler dan Keller jasa adalah
setiap aktivitas, manfaat atau performance yang ditawarkan oleh satu
pihak ke pihak lain yang bersifat intangible dan tidak menyebabkan
26
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 3
27 Meithiana Indrasari, Op. Cit., h.4
28 Muhammad Fajar Laksana, Praktis Memahami Manajemen Pemasaran, Depok: Khalifah
Mediatama, Cet. Pertama, 2019, h. 1
Page 42
24
perpindahan kepemilikan apapun diman dalam produksinya dapat
terikat maupun tidak dengan produk fisik29
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa
pendidikan adalah suatu proses dengan ditandai adanya interaksi
perorangan atau kelompok dengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam
layanan pendidikan melalui bertukar nilai satu sama lain. Kemampuan
memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat menentukan strategi
pemasaran yang akan dilaksanakan serta keberhasilan yang akan
dicapai.
b. Tujuan Pemasaran Jasa Pendidikan
Menurut Granroos dalam Fandy Tjiptono dikemukakan bahwa
pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan, dan
mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk jangka
panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat
terpenuhi, hal ini dilakukan melalui proses pertukaran dan saling
memenuhi janji.30
Pendapat lain dikemukakan oleh Kotler dan Fox dalam buku yang
ditulis oleh David Wijaya mendefinisikan tujuan utama pemasaran jasa
pendidikan, yaitu untuk:
a) Memenuhi misi sekolah dengan tingkat keberhasilan
yang besar
b) Meningkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan
c) Meningkatkan ketertarikan terhadap sumber daya
pendidikan
d) Meningkatkan efisiensi pada aktivitas pemasaran
jasa pendidikan. 31
29
Didin Fatihudin dan M. Anang Firmansyah, Pemasaran Jasa, Sleman: Deepublish, 2019,
h. 7
30 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Yogyakarta: Andi, 2019, h. 3
31 David wijaya, Op.Cit., h. 21
Page 43
25
Berbeda dari pendapat diatas, tujuan pemasaran menurut Budi
Rahayu Tanama ialah:
Tujuan dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen, menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk
dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
memegang prinsip kepuasan pelanggan.32
Sedangkan, tujuan pemasaran yang dikaji oleh Kotler dan
Armstrong sebagai berikut: a) Sistem pemasaran mempengaruhi semua
orang pembeli, penjual, dan banyak kelompok publik dengan karakter
serupa; b) Sistem pemasaran dapat membuat suatu perbedaan yang
sangat besar bagi kepuasan pembelian; c) Sistem pemasaran
mempunyai suatu dampak yang kuat terhadap mutu hidup. 33
Aktivitas yang terjalin antara penjual dengan pembeli mampu menjadi
nilai interaksi jangka panjang dengan menghendaki layanan yang baik
dan beretika melalui penawaran produk yang bermutu.
Berdasarkan pendapat para ahli terkait tujuan pemasaran, dapat
disimpulkan pemasaran jasa pendidikan memiliki peran penting dalam
keberhasilan suatu sekolah guna dapat kepercayaan masyarakat,
sehingga melalui kegiatan pemasaran menjadi bentuk tanggung jawab
lembaga pendidikan dalam mememberikan pelayanan yang terbaik.
Dengan demikian, upaya yang dilakukan penyedia lembaga pendidikan
dapat menjalin hubungan yang harmonis dan mencapai pada kepuasan
pelanggan.
c. Pengertian Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
32
Budi Rahayu Tanama Putri, Manajemen Pemasaran, Bali: Fakultas Universitas
Udayana, 2017, h. 1
33 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo: Jakarta, h. 24-
26
Page 44
26
Perusahaan sebagai pemasar bukan hanya memiliki fokus pada
pertahanan kompetisi pasar, melainkan menyediakan mutu dari produk
atau layanan yang diberikan hingga mampu mencapai optimalisasi
pemenuhan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, perlu upaya
untuk melaksanakan pemasaran secara tepat melalui penyusunan
strategi pemasaran yang matang. Salah satu strategi pemasaran yaitu
bauran pemasaran. Kotler dan Amstrong menyatakan “bauran
pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkannya di pasar sasaran”.34
Sedangkan menurut Samsul Arifin bauran pemasaran adalah
serangkaian taktik pemasaran yang dirancang oleh perusahaan untuk
menghasilakn tanggapan pasar.35
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Tjiptono bahwa bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar
untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan dan alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun
strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik
jangka pendek.36
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
adalah sekumpulan elemen pemasaran yang digunakan oleh suatu
lembaga atau perusahaan yang dikelola guna mencapai target
pemasaran.
Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan 2.
34
Philip Kotler dan Garry Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Jakarta:
Erlangga, 2012, h. 62 / Op.Cit., h. 39
35 Samsul Arifin, Pemasaran Era Millenium, Sleman: Deepublish, 2019, h. 83
36 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Yogyakarta: Andi, 2014, h. 41
Page 45
27
Kemampuan penyedia jasa pendidikan dalam menciptakan nilai dan
hubungan harmonis terhadap pelanggan perlu dilakukannya strategi
pemasaran yang tepat dan terencana. Aktivitas pemasaran jasa pendidikan
yang dilakukan sekolah mengubah penilaian masyarakat terhadap kualitas
sekolah dalam jangka panjang dan merupakan cara untuk membangun
citra sekolah secara keseluruhan.37
Bauran pemasaran jasa pendidikan menjadi alat pengendalian nilai
dalam strategi pemasaran. Kotler membagi bauran pemasaran menjadi 7
(tujuh) variabel, yaitu product, promotion, price, place, people, process,
dan physical evidence atau dikenal dengan 7P.38
Elemen-elemen marketing mix yang dikenal dengan 7P terdiri dari 7
(tujuh) variabel, yaitu:
a. Product (Produk)
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan
kebutuhan dan keinginan pelangga.
b. Price (Harga)
Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategic
dan taktikal, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat
pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara kelompok
pelanggan.
c. Promotion (Promosi)
Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan
manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Seringkali,
membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan
kenampakan tangibilitas (keberwujudan) jasa.
37
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2016, h. 89
38 Ibid, h. 68
Page 46
28
d. Place (Tempat)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap
jasa bagi para pelanggan potensial, meliputi keputusan lokasi fisik,
keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan
aksesbilitas dan keputusan non-lokasi (contohnya penggunaan
telephone delivery systems).
e. People (Sumber Daya Manusia)
Dalam jasa, setiap orang merupakan “part-time marketer” yang
tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output
yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, standar karyawan
(rekrutmen, pelatihan, dan penilaian kinerja karyawan) menjadi
keputusan bauran pemasaran.
f. Physical Evidence (Bukti fisik)
Karakteristik intangible (tidak berwujud) menyebabkan
pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum
mengonsumsinya. Bukti fisik salah satu unsur penting dalam upaya
mengurangi resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan
pembelian.
g. Proccess (Proses)
Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi
konsumen high-contact sevices, yang kerapkali juga berperan
sebagai co-producer jasa bersangkutan. Dalam bisnis jasa,
manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait erat.39
Pendapat lain dikemukakan oleh Philip Kotler dalam Juli Ismanto
bauran pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang
39
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Edisi Terbaru,
Yogyakarta: ANDI, 2019, h. 46-47
Page 47
29
dikenal dengan istilah 4P yaitu: product, price, place, and promotion.40
Namun, bagi sektor jasa 4P terlalu terbatas ruang lingkupnya dalam
susunan strategi pemasaran secara komprehensif. Untuk itu, James dan
Phillips menambahkan 3P, yaitu people, physical evidence, dan process.41
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dipahami oleh peneliti bahwa
marketing mix yang tepat untuk diaplikasikan dalam jasa pendidikan
adalah bauran pemasaran 7P. Karena subtansi bidang yang dikembangkan
melibatkan banyak pihak untuk mencapai keberhasilan bersama.
Bauran pemasaran 7P menjadi upaya yang tepat dalam menjangkau
keseluruhan aspek untuk mengendalikan nilai sekolah. Dengan demikian,
kemampuan sekolah dalam mengelola bauran pemasaran dapat
mengantarkan manajerial pada hubungan yang terjalin harmonis dengan
pelanggan. Hal ini menjadi akses utama sekolah untuk mencapai atensi
dan kepuasan pelanggan.
C. Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan
Pengertian Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan 1.
Pada bidang usaha baik jasa atau barang, lokasi sebagai salah satu
aspek situasional yang mampu menjadi indikator dalam mempengaruhi
penilaian konsumen untuk menentukan pembelian. Lokasi disama artikan
dengan tempat penyaluran bisnis. Lokasi atau tempat dalam KBBI
didefinisikan sebagai pembangunan kampus sedapat mungkin diarahkan
kepada pemusatan semua sarana di satu.42
40
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 41
41 David wijaya, Op.Cit., h. 75
42 …, KBBI Daring, Diakses melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lokasi pada Kamis,
10 Februari 2022 pukul 23:24 WIB
Page 48
30
Menurut Tjiptono lokasi mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau
penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.43
Dalam konteks jasa pendidikan madrasah place adalah lokasi sekolah
berada dimana sekolah itu berdiri dan melangsungkan aktivitasnya.44
Lokasi merupakan lokasi melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai
lokasi untuk memajangkan barang-barang dagangnya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Lupiyoadi dan Hamdani bahwa
tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis.45
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bauran
lokasi pemasaran adalah salah satu elemen dari komponen yang dikelola
menjadi satu nilai yang dapat diinformasikan atau sampaikan kepada
pelanggan ataupun calon pelanggan yang di fokuskan pada lokasi atau
tempat yang diperjual belikan dalam suatu jasa.
Faktor-fakor Pertimbangan Pemilihan Lokasi 2.
Lokasi yang strategis dan mudah dicapai kendaraan akan menjadi daya
tarik bagi konsumen. Pemilihan lokasi yang tepat dalam bidang
pendidikan mendukung strategi dalam persaingan sekolah. Menurut Fandi
Tjiptono faktor-faktor pemilihan lokasi yaitu:
a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana
transportasi umum
43
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 4, Yogyakarta: Andi, 2015, h. 345
44 Afidatun Khasanah, Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu di
SD Alam Baturraden, Jurnal El-tarbawi, Vol 8, No 2, 2015, h. 166
45 Rambat Lupiyoadi dan Dedy A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2,
Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 73
Page 49
31
b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan
jelas dari tepi jalan
c. Lalu lintas, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu: Banyaknya orang yang lalu-lalang dapat
memberikan peluang besar terjadinya impulse buying dan
kepadatan, kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi
hambatan.
d. Lokasi parkir yang luas dan aman
e. Ekspansi, tersedia lokasi yang cukup untuk perluasan
usaha di kemudian hari
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa
yang ditawarkan
g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing
h. Peraturan pemerintah. 46
Dapat dikatakan pemilihan lokasi yang tepat melalui pertimbangkan
fakto-faktor yang mampu mendukung nilai jual suatu produk. Dalam
pendidikan fungsional lokasi yang berperan penting dalam
keberlangsungan aktivitas pembelajaran, hal ini menuntut manajemen
sekolah untuk memperhatikan indikator dalam ketepatan penentuan
pemilihan lokasi.
Pendapat lain dijelaskan oleh Simamora bahwa dalam memilih lokasi
ada 5 (lima) faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Tingginya populasi pasar sasaran
b) Akses pada lokasi
c) Titik-titik stress
d) Peruntukan suatu area atau jalur
e) Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar.47
46
Fandy Tjiptono, Pemasaran: Prnsip, Penerapan…, h. 172-173
Page 50
32
Serupa dengan pendapat diatas, dijelaskan oleh
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa penentuan lokasi yang tepat dalam
mendukung keberlangsungan aktivitas perusahaan atau lembaga didasari
pada letak lokasi yang strategis dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan. Sehingga mampu menjangkau pangsa pasar dan memudahkan
pelanggan dalam mengakses produk perusahaan atau lembaga tersebut.
Dalam lembaga pendidikan, kemampuan manajerial dalam
mengendalikan aspek lokasi sekolah menjadi hal penting untuk dikelola.
Lokasi sekolah yang mudah diakses dengan arus lalu lintas yang lancar
dan penunjuk arah yang jelas serta fasilitas parkir yang memadai mampu
menjadi indikator dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan siswa.
Selain itu, lokasi sekolah yang satu lingkungan bahkan berdekatan dengan
jenjang sekolah lain memudahkan pelanggan dalam memproyeksikan
pendidikan lanjutannya.
Aspek yang berkaitan dengan Lokasi Pemasaran 3.
a. Penyelenggaraan Fasilitas Lokasi parkir
Lokasi parkir sebagai aspek penunjang kepuasan masyarakat
sekolah dengan memperhatikan kriteria pengadaan lahan parkir
sesuai dengan standar. Menurut keputusan direktur jenderal
perhubungan darat tentang pedoman teknis penyelenggaraan
fasilitas parkir, yaitu:
1) Ukuran kebutuhan ruang parkir sekolah dengan jenis kendaraan
berdasarkan satuan ruang parkir sebagai berikut:
No Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m2)
47
B. Simamora, Riset Pemasaran, Falsafah, Teori dan Aplikasi Jakarta: PT. Indeks
Gramedia, 2011
Page 51
33
1. Mobil 2,30 Ẍ 5,00
2. Motor 0,75 Ẍ 2,00
3. Bus 3,40 Ẍ 12,50
Kebutuhan ruang parkir sekolah
No Jumlah Orang 1000 2000 3000 4000
1. Kebutuhan (SRP) 20 40 60 80
Sumber: Data dikelola dari satuan ruang parkir pedoman
Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
2) Penerapan pola parkir agar dapat menampung banyak
kendaraan meliputi; pola parkir satu sisi, pola parkir dua sisi
dan pola parkir pulau.
3) Pintu masuk dan keluar terpisah48
Menurut peraturan provinsi DKI Jakarta No. 181 Tahun 2012
tentang standar pelayanan minimal unit pengelola perparkiran
bahwa fasilitas parkir di lingkungan parkir, pelataran parkir, dan
gedung parkir (Off Street Parking), yaitu:
a) Pada lingkungan parkir, pelataran parkir dan
gedung parkir dipasang gate atau gardu parkir
dengan dipasang di pintu masuk dan keluar.
b) Parkir membentuk sudut dan parkir sejajar sesuai
arus lalu lintas.
c) Untuk tertib masuk dan keluarnya kendaraan
dilengkapi rambu petunjuk yang meliputi rambu
lalu lintas yang menunjukkan tempat parkir dan
rambu yang menunjukkan jalan masuk dan
keluar parkir.49
48
Direktorat Perhubungan Barat tentang Teknis Pedoman Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
49 Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang Standar Pelayanan Minimal Unin
Pengelola Perparkiran, 2012, h. 8-9
Page 52
34
Dari pernyataan diatas, maka dapat dipahami bahwa pengadaan
area parkir memiliki standarisasi untuk pengoptimalkan layanan
parkir pagi pengguna jasa parkir. Sehingga dalam hal ini bagi jasa
pendidikan, pemenuhan fasilitas baik atribut atau layanan yang
diberikan secara optimal oleh lembaga pendidikan mampu
menciptakan kenyamanan serta keamanan pelanggan.
b. Tugas dan Fungsi Satuan Pengamanan (Satpam)
Peran petugas keamanan sangat penting dan mempunyai andil
yang besar untuk menciptakan keamanan di lingkungannya agar
dapat menjalankan kegiatan lembaga atau perusahaan dengan baik.
Menurut Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tugas pokok
satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di
lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan
fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya.50
Sedangkan fungsi satpam adalah melindungi mengayomi dan
pelayan bagi masyarakat di lingkungan/temapat kerjanya dari
setiap gangguan keamanan, serta menegakan peraturan dan tata
tertib yang berlaku dilingkungan tempat kerjanya.51
Kemudian di
universitas, taman, dan di stadion olahraga, petugas keamanan
melakukan pengendalian kerumunan, mengawasi parkir dan tempat
duduk, dan lalu lintas yang terjadi.52
Berdasarkan penyataan diatas, maka dapat disimpulkan satpam
memiliki peran yang penting untuk diperhatikan kinerjanya. Dalam
50
Peraturan Kapolri tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan
Dan/Atau Instansi/Lembaga Pemerintah, 2007, h. 6
51 Ibid, h. 6
52 Indraga, PT. Indra Garda Agung, Perusahaan Jasa Security Terpercaya, diakses melalui
https://indraga.com/perusahaan-jasa-security-terpercaya/ pada Rabu, 9 Februari, 2022 pukul 20.35
WIB
Page 53
35
bidang pendidikan untuk terciptanya sekolah yang aman dan
nyaman diperlukan peran petugas keamanan yang mampu
berpartisipasi dalam membentuk sekolah yang aman dan nyaman
serta terbentuknya kedisiplinan dari masyarakat sekolah.
Selanjutnya, berdasarkan kajian teori pendapat para ahli
tentang lokasi pemasaran jasa pendidikan, maka dapat
diinterpretasikan bahwa lokasi pemasaran jasa pendidikan
merupakan elemen pemasaran yang digunakan sebagai media
dalam pengelolaan atau pengendalian aspek lokasi dalam
mempertahankan atensi pelanggan jasa pendidikan pada sekolah
yang dipilih. Pemasaran memiliki substansi yang penting untuk
dilakukan guna mencapai keberhasilan lembaga pendidikan.
Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan indikator yang
dapat mengukur variabel bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan
sebagai berikut: 1) Akses, 1) Visibilitas, 3) Lalu lintas, 4) Tempat
parkir, 5) Ekspansi, 6) Lingkungan, 7) Persaingan, dan 8)
Peraturan pemerintah, hukum yang berlaku untuk pengadaan
usaha.
Pengendalian aspek lokasi sekolah menjadi nilai yang penting
untuk dipelihara, karena lokasi bagian dari adanya aktivitas yang
berlangsung siswa dengan guru untuk mencapai keberhasilan
pendidikan. Pemeliharaan lokasi menjadi bentuk tanggung jawab
sekolah dalam mengefektifkan dalam penggunaan sumber daya
yang dimiliki secara baik, sehingga mampu mempertahankan
kepercayaan siswa dalam sekolah yang telah dipilihnya. Maka
dengan itu akan timbul rasa nyaman siswa dan kepuasan siswa
dalam menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
D. Penelitian Terdahulu
Page 54
36
1. Kamaludin (Jurnal, 2018) “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Konsumen Dalam Memilih SMK Muhammadiyah 1
Yogyakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk, harga,
promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan proses memberikan pengaruh positif
terhadap keputusan konsumen dalam memilih SMK Muhammadiyah 1
Yogyakarta sebesar 76.7%.53
Persamaan penelitian ini dengan penelitian
peneliti adalah teknik pengumpulan data menggunakan angket dan
menggunakan teknik random sampling. Perbedaan terdapat pada variabel
bebas yaitu bauran pemasaran, sedangkan peneliti yaitu bauran lokasi
pemasaran jasa pendidikan.
2. Supriyani dan Heryanto Susilo (Jurnal, 2017) “Pengaruh Strategi Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Siswa Dalam Memilih Madrasah Aliyah
Negeri Tuban”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produk,
harga, lokasi, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan siswa memilih MAN Tuban sebesar 48,6%.54
Metode penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional.
Sampel yang diambil sebanyak 81 siswa kelas X MAN Tuban dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian peneliti pada variabel bebas. Pada variabel bebas
penelitian Suryani dan Heryanto Susilo adalah strategi bauran pemasaran
yang bertujuan melihat besaran pengaruh strategi bauran pemasaran
terhadap keputusan siswa memilih MAN Tuban. Sedangkan, peneliti
memiliki fokus penelitian pada bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan
yang dilakukan MAN 4 Jakarta dan melihat besaran pengaruh bauran
53
Kamaludin, Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Memilih SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 12, Yogyakarta,
2018, h. 166
54Supriyani dan Heryanto Susilo, Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Siswa Dalam Memilih Madrasah Aliyah Negeri Tuban, Jurnal Dinamika Manajemen
Pendidikan Vol. 1 No. 1, 2016, h. 68
Page 55
37
lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih
sekolah.
3. Penelitian Lenni Lukitasari (Skripsi, 2019) “Pengaruh Bauran Pemasaran
Jasa Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Farmasi (Studi
Kasus Pada Sekolah Tinggi Farmasi Bandung)”. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa bauran pemasaran jasa dan kualitas layanan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa dengan
besaran pengaruh 81,6%.55
Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif dan verifikatif. Adapun teknik sampling yang digunakan
adalah random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 277
responden. Perbedaan penelitian Lenni dengan peneliti pada variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas Lenni adalah bauran pemasaran jasa
dan kualitas layanan serta variabel terikat Lenni adalah kepuasan
mahasiswa yang bertujuan untuk melihat pengaruh bauran pemasaran dan
kualitas layanan terhadap kepuasan mahasiswa. Sedangkan, peneliti
memiliki fokus penelitian pada strategi bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan yang dilakukan MAN 4 Jakarta dan melihat besaran pengaruh
bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa
memilih sekolah.
4. Penelitian Luthfika Dhevi (Skripsi, 2018) “Pengaruh Bauran Pemasaran
dan Brand Image Terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah Islam
Swasta (Studi Kasus Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri Guluk-guluk
Kabupaten Sumenep)”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bauran
pemasaran dan brand image memberikan pengaruh sebesar 58,7%
terhadap keputusan siswa memilih madrasah.56
Perbedaan penelitian
55
Lenni Lukitasari, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Dan Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 1,
2019, h. 29
56 Luthfika Devi, Pengaruh Bauran Pemasaran dan Brand Image Terhadap Keputusan
Siswa Memilih Sekolah Islam Swasta (Studi Kasus Madrasah Aiyah 1 Annuqayah Putri Guluk-
guluk Kabupaten Sumenep), Skripsi, Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018, h. 136
Page 56
38
Luthfika dengan peneliti pada variabel bebas. Variabel bebas pada
penelitian Luthfika memiliki dua variabel, bauran pemaran dan brand
image yang bertujuan untuk mengukur faktor-faktor bauran pemasaran dan
brand image dalam mempengaruhi keputusan memilih sekolah yang
dilakukan penelitian di sekolah swasta. Sedangkan variabel bebas peneliti
memiliki satu variabel yaitu bauran lokasi pemasaran yang dilakukan
MAN 4 Jakarta dan melihat besaran pengaruh bauran lokasi pemasaran
jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah.
5. Penelitian Chaerul Rofik (Skripsi, 2019) “Pengaruh Faktor-Faktor Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah Di SMP Islam
Al-Azhar 15 Cilacap”. Hasil penelitian ini bahwa terdapat pengaruh dari
faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan siswa memilih sekolah
sebesar 56,4%.57
Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah
sampel 74 responden, sampel diambil menggunakan teknik Proportional
Simple Random Sampling. Dengan demikian, perbedaan peneliti dengan
penelitian Chaerul Rofik pada variabel bebas. Variabel bebas pada
penelitian Chaerul adalah faktor-faktor bauran pemasaran yang bertujuan
untuk mengukur pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan siswa
memilih sekolah. Sedangkan variabel bebas peneliti memiliki satu variabel
yaitu bauran lokasi pemasaran yang dilakukan MAN 4 Jakarta dan melihat
besaran pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap
keputusan siswa memilih sekolah.
E. Kerangka Berfikir
Keputusan pelanggan dalam bidang pendidikan menjadi satu tindakan
yang menentukan keberlangsungan siswa tersebut berproses dengan didasari
kebutuhan masing-masing siswa. Sehingga adanya kemampuan siswa dalam
pengelolaan informasi pada pengambilan keputusan memilih sekolah
57
Chaerul Rofik, Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Siswa
Memilih Sekolah Di Smp Islam Al-Azhar 15 Cilacap, Skripsi, IAIN Purwokerto, 2019, h.128
Page 57
39
berdampak pada kepercayaan siswa pada potensi dirinya yang akan
dikembangkan di sekolah tersebut.
Hal ini mengacu pada profesional sekolah dalam aplikasi konsep
pemasaran sekolah secara tepat. Melalui bauran pemasaran jasa pendidikan
sekolah mampu mencapai segmentasi pasar tertentu untuk menawarkan
pelayanan yang menjadi wadah serta bentuk jawaban atas permasalahan serta
kebutuhan calon pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan nantinya.
Dilihat pada kondisi nyata, pelaksanaan bauran pemasaran masih belum
diperhatikan secara komprehensif, terlebih objek penelitian ini memiliki
kondisi yang memungkinkan salah satu komponen dari bauran pemasaran
yaitu bauran lokasi untuk dikelola lebih baik lagi yang mampu meyakinkan
siswa untuk berada pada keputusan yang tepat dalam memilih sekolah.
Peneliti membandingkan antara kondisi nyata dengan tujuan diatas maka
terdapat kesenjangan yaitu masih minimnya peran keamanan sekolah serta
atribut dalam penunjang layanan kenyamanan. Kesenjangan ini merupakan
masalah yang perlu dilakukan peningkatan layanan yang diberikan. Sehingga,
adanya solusi mampu mencapai keamanan serta kenyamanan siswa. Dengan
upaya tersebut, sekolah mampu memberikan layanan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan siswa hingga mencapai kepuasan siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti dapat membuat kerangka
berpikir sebagai berikut:
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir
Keputusan siswa memilih
sekolah Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan
Variabel X Variabel Y
Page 58
40
Hipotesis G.
Dari pemaparan kajian teori dan penyusunan kerangka berfikir, maka
hipotesis yang penulis temukan yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Adanya pengaruh yang signifikan antara bauran lokasi pemasaran
jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah.
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara bauran lokasi
pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah.
Page 59
41
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian A.
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta yang
beralamat di Jl. Ciputat Raya No. 5 Rt.5/Rw.8 Pondok Pinang, Kec.
Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12310.
Sekolah tersebut memiliki lokasi yang strategis, hal ini mengacu pada
pendayagunaan sumber daya sekolah dalam bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan MAN 4 Jakarta. Adapun perkiraan waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan September 2021 sampai dengan Maret 2022.
Tabel 3.1 Jadwal
Kegiatan Penyusunan Skripsi
Kegiatan
Bulan
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
1. Studi Pendahuluan
2. Perbaikan BAB I, II,
III
3. Penyerahan Surat Izin
Penelitian
4. Penyusunan Instrumen
Penelitian
5. Penyebaran Angket
6. Pengolahan Data
7. Penyusunan Laporan
Hasil Penelitian
Page 61
43
Variabel Penelitian B.
Terdapat dua variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini:
1. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat
(Independen Variabel) yaitu Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan.
2. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas (Dependen
Variabel) yaitu Keputusan Siswa Memilih Sekolah.
Metode Penelitian C.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Menurut Sugiyono bahwa penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism.58
Pemilihan metode
kuantatif tersebut didasari oleh tujuan peneliti yang mengungkapkan
keterkaitan bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa
memilih sekolah. Metode ini dipandang lebih tepat untuk dapat mengkaji
validasi dalam pengukuran terkait pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah. Sehingga melalui
perolehan hasil yang berupa angka diinterpretasikan menjadi narasi deskriptif
berdasarkan hasil yang telah diujikan.
Populasi dan Sampel D.
Populasi 1.
Populasi dalam penelitian ialah subjek yang diteliti oleh peneliti.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.59
Populasi
58
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2018,
h. 7
59 Ibid, h. 80
Page 62
44
pada penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta
yang berjumlah 320 siswa.
Sampel 2.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.60
Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
random sampling, sampel diperoleh berdasarkan prosedur random dari
ketersediaan populasi. Setiap sampel dipilih dengan bebas dari setiap kelas.
Oleh karena itu, sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
rumus Slovin dengan rumus sebagai berikut:
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus tersebut
dengan tingkat kesalahan 10%. Dengan demikian, sampel yang akan
digunakan dari 320 populasi menjadi 76 sampel.
Teknik Pengumpulan Data E.
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan
teknik sebagai berikut:
Kuesioner atau Angket 1.
Data yang diambil dalam penelitian ini dalam bentuk numerik (angka)
yang diperoleh dari penyebaran hasil kuesioner terkait bauran lokasi
pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah di
MAN 4 Jakarta diantaranya; pertama, pernyataan yang menekankan pada
persepsi dan preferensi siswa MAN 4 Jakarta mengenai implementasi
bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan sesuai dengan pendapat atau
argumentasi masing-masing.
60
Ibid, h. 81
Page 63
45
Kedua, pernyataan yang menekankan pada persepsi dan preferensi
siswa MAN 4 Jakarta mengenai proses pengambilan keputusan siswa dan
faktor keputusan siswa memilih sekolah di MAN 4 Jakarta sesuai dengan
pendapat atau argumentasi masing-masing yang bertujuan untuk
mengetahui faktor pertimbangan siswa dalam menentukan keputusan
sekolah yang dimana dapat menentukan penguasaan informasi siswa pada
pada sekolah yang diinginkan, sehingga terlihat bauran lokasi pemasaran
jasa pendidikan dan keterkaitan keputusan siswa memilih sekolah di MAN
4 Jakarta.
Kuesioner yang dipakai berupa angket tertutup dengan skala likert 4.
Kuesioner tertutup sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih jawaban tersebut terkait bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan dan keputusan siswa memilih sekolah yang mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Studi Dokumentasi 2.
Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh tentang visi dan misi,
tujuan sekolah, data guru, data peserta didik, data sarana prasarana, jadwal
berbagai kegiatan, relevansi program dan dukungan masyarakat serta
prestasi akademik dan non akademik sekolah dan manfaat program
kegiatan operasional sekolah. Dokumen-dokumen tersebut digunakan
untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran
tentang objek penelitian.
Berkaitan dengan penelitian ini maka dokumen yang dibutuhkan
penulis antara lain:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Studi Dokumentasi
No. Dokumen yang dibutuhkan Ada Tidak Ada Ket
1. Profil Sekolah √
2. Arsip data PPDB √
Page 64
46
3. Arsip data keseluruhan siswa √
4. Data guru dan staff √
5. Potret lokasi sekolah √
Instrumen Penelitian F.
Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan (Variable X) 1.
a. Definisi Konseptual
Bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan adalah komponen
pemasaran yang terkandali melalui kemudahan akses siswa dalam
mobilitas ke sekolah dengan pemenuhan fasilitas dan layanan
penunjang keamanan serta kenyamanan siswa.
b. Definisi Operasional
Secara operasional bauran lokasi jasa pemasaran pendidikan adalah
ketrampilan sekolah dalam menciptakan dan memilihara kondisi
kenyamanan serta keamanan siswa dalam belajar melalui optimalisasi
peran keamanan.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen
Variabel Baurna Lokasi Pemasaran Jasa pendidikan
Variabel Indikator Jumlah
Bauran Lokasi
Pemasaran
1. Visibilitas letak lokasi 1,2,3,4,5
2. Kemudahan akses 6,7,8,9,10
3. Kepadatan lalu lintas 11,12,13,14,15
4. Tempat parkir yang
luas
16,17,18,19,20,21
5. Kepadatan gedung
sekolah
22,23,24,25,26,27
6. Keadaan lingkungan 28,29,30,31,32,33
Page 65
47
7. Tingkat keamanan 34,35,36,37,38,39,40
Jumlah 40
Keputusan Siswa Memilih Sekolah 2.
a. Definisi Konseptual
Keputusan siswa memilih sekolah secara konseptual adalah
perilaku konsumen dalam menentukan pilihan sekolah yang tepat
dengan didasarkan pada kebutuhan individu terhadap potensi yang
ingin dikembangkan melalui minat dan bakat yang dimiliki.
b. Definsi Operasional
Secara operasional keputusna siswa memilih sekolah adalah
keterampilan konsumen dalam menyeleksi pilihan dan menentukan
pilihan sekolah yang tepat melalui proses pengambilan keputusan,
sebagai berikut; identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Dengan
melalui proses tersebut siswa mampu mencapai kepuasan pada
pilihannya dan mampu komitmen dalam menjalankan pilihannya
secara baik.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen
Variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah
Variabel Dimensi Indikator Jumlah
Keputusan
Siswa
Memilih
Sekolah
1. Faktor
memilih
sekolah
Budaya, sosial,
psikologis, pribadi
1,2,3,4,5
2. Pengenalan
Kebutuhan
a. Persepsi
mendapatkan
6,7,8,9,10
Page 66
48
produk
berdasarkan
nilai (Values)
b. Relevansi
harapan
pelanggan dan
fakta sekolah
11,12,13,14,15
3. Pencarian
Informasi
Publikasi dan
saluran
komunikasi
sekolah
16,17,18,19,20,21
4. Evaluasi
Alternatif
a. Pengukuran
pilihan
b. Penyempurnaan
pilihan
22,23,24,25,26
27,28,29,30,31,32
5. Perilaku
Pasca
Pembelian
Kepuasan pada
pembelian
33,34,35,36
Jumlah 36
Analisis Uji Instrumen G.
Uji Validitas 1.
Validitas adalah sutau ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.61
Menurut Sugiyono uji validitas adalah
ketetapan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.62
Teknik uji yang digunakan adalah teknik
korelasi melalui melalui koefisien korelasi Product Moment. Sebuah
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rieneka
Cipta, 2013), h. 211
62 Sugiyono, Op. Cit., h. 509
Page 67
49
intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
atau apa yang hendak diukur. Sehingga, uji ini dilakukan untuk
mengetahui kevalidan kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data.
Untuk mengetahui tinggi rendahnya validitas dapat digunakan rumus
korelasi Product Moment: 63
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rb = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor item instrumen yang akan digunakan
Y = Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
N = Jumlah responden dalam uji coba instrument
Berdasarkan data yang telah peneliti kumpulkan dari responde
dilakukan pengujian tingkat validitas menggunakan rumus di atas. Uji
butir instrument variabel X dan variabel Y yang dilakukan pada 23 siswa
dengan mengkorelasikan skor butir dan skor total butir. Kemudian hasil
butir instrument sebagai koefisien korelasi (rhitung) akan dibandingkan
dengan nilai rtabel. Taraf signifikan sebesar 0,05 dan derajat kebebasan
(dk = n – 2) atau dk = 23 – 2 = 21 maka didapatkan r-tabel sebesar 0,413.
Pengambilan kesimpulannya adalah jika rhitung lebih besar dari rtabel
maka butir instrumen tersebut valid, sebaliknya jika rhitung lebih kecil
dari rtabel, maka butir tersebut tidak valid. Berikut uji butir instrumen
yang dilakukan, hasil nilai validitas sebagai berikut:
a. Hasil Uji Validitas Variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan
63
J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), h. 97.
Page 68
50
Berdasarkan hasil uji butir instrumen yang telah dilakukan
menggunakan aplikasi SPSS vers. 22 dengan total pertayaan yang
diajukan 40 butir, terdapat 26 butir instrumen Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa Pendidikan dinyatakan valid dan dapat digunakan.
Sedangkan, 14 dinyatakan tidak valid dan tidak bisa digunakan.
Sehingga terdapat 26 butir instrument yang digunakan pada
penelitian ini. Hasil output uji validitas yang dilakukan sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X
(Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan)
No R hitung R
tabel
Keterangan No R hitung R tabel Keterangan
1. 0,395 0,413 Tidak Valid 21. 0,630 0,413 Valid
2. 0,554 0,413 Valid 22. 0,519 0,413 Valid
3. 0,496 0,413 Valid 23. 0,567 0,413 Valid
4. 0,286 0,413 Tidak Valid 24. 0,325 0,413 Tidak Valid
5. 0,500 0,413 Valid 25. 0,618 0,413 Valid
6. 0,593 0,413 Valid 26. 0,644 0,413 Valid
7. 0,535 0,413 Valid 27. 0,275 0,413 Tidak Valid
8. 0,378 0,413 Tidak Valid 28. 0,600 0,413 Valid
9. 0,580 0,413 Valid 29. 0,651 0,413 Valid
10. 0,784 0,413 Valid 30. 0,346 0,413 Tidak Valid
11. 0,532 0,413 Valid 31. 0,700 0,413 Valid
12. 0,581 0,413 Valid 32. 0,200 0,413 Tidak Valid
13. 0,298 0,413 Tidak Valid 33. 0,246 0,413 Tidak Valid
14. - 0,231 0,413 Tidak Valid 34. 0,654 0,413 Valid
Page 69
51
15. 0,259 0,413 Tidak Valid 35. 0,559 0,413 Valid
16. 0,089 0,413 Tidak Valid 36. 0,464 0,413 Valid
17. 0,485 0,413 Valid 37. 0,644 0,413 Valid
18. 0,343 0,413 Tidak Valid 38. 0,429 0,413 Valid
19. 0,539 0,413 Valid 39. 0,668 0,413 Valid
20. -0,115 0,413 Tidak Valid 40. 0,573 0,413 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan uji validisat yang telah dilakukan, maka butir
instrument yang gunakan untuk pengujian selanjutnya adalah 26
butir instrumen.
Tabel 3.6 Hasil Uji Valisitas Variabel X
(Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan)
Variabel Indikator No Butir Soal No Butir
Soal Valid Jumlah
Bauran Lokasi
Pemasaran
Jasa
Pendidikan
1. Visibilitas
letak lokasi 1,2,3,4,5 2,3,5 3
2. Kemudahan
akses 6,7,8,9,10 6,7,9,10 4
3. Kepadatan
lalu lintas 11,12,13,14,15 11,12 2
4. Tempat
parkir yang
luas
16,17,18,19,20
,21 17,19,21,
3
5. Kepadatan
gedung
sekolah
22,23,24,25,26
,27 22,23,25,26
4
6. Keadaan
lingkungan
27,28,29,30,31
,32,33 28,29,32
3
7. Tingkat
keamanan 34,35,36,37,38 34,35,36,37,
7
Page 70
52
,39,40 38,39,40
b. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah
Berdasarkan hasil uji butir instrumen yang telah dilakukan
menggunakan aplikasi SPSS vers. 22 dengan total pertayaan yang
diajukan 36 butir terdapat 26 butir instrumen Keputusan Siswa
Memilih Sekolah dinyatakan valid dan dapat digunakan.
Sedangkan, 10 dinyatakan tidak valid dan tidak bisa digunakan.
Sehingga terdapat 26 butir instrument yang digunakan pada
penelitian ini. Hasil output uji validitas yang dilakukan sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
No R hitung R
tabel
Keterangan No R hitung R tabel Keterangan
1. 0,140 0,413 Tidak Valid 21. 0,410 0,413 Tidak Valid
2. 0,680 0,413 Valid 22. 0,549 0,413 Valid
3. 0,523 0,413 Valid 23. 0,763 0,413 Valid
4. -0,149 0,413 Tidak Valid 24. 0,809 0,413 Valid
5. 0,198 0,413 Tidak Valid 25. 0,481 0,413 Valid
6. 0,438 0,413 Valid 26. 0,575 0,413 Valid
7. 0,320 0,413 Tidak Valid 27. 0,718 0,413 Valid
8. 0,432 0,413 Valid 28. 0,723 0,413 Valid
9. 0,373 0,413 Tidak Valid 29. 0,585 0,413 Valid
10. 0,654 0,413 Valid 30. 0,470 0,413 Valid
11. 0,368 0,413 Tidak Valid 31. 0,614 0,413 Valid
Page 71
53
12. 0,588 0,413 Valid 32. 0,619 0,413 Valid
13. 0,598 0,413 Valid 33. 0,683 0,413 Valid
14. 0,543 0,413 Valid 34. 0,737 0,413 Valid
15. 0,606 0,413 Valid 35. 0,448 0,413 Valid
16. 0,302 0,413 Tidak Valid 36. 0,463 0,413 Valid
17. 0,325 0,413 Tidak Valid
18. 0,532 0,413 Valid
19. 0,544 0,413 Valid
20. 0,051 0,413 Tidak Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan uji validisat yang telah dilakukan, maka butir
instrument yang gunakan untuk pengujian selanjutnya adalah 26
butir instrumen.
Tabel 3.8 Hasil Uji Valisitas Variabel Y
(Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
Variabel Indikator No Butir Soal No Butir
Soal Valid Jumlah
Keputusan
Siswa
Memilih
Sekolah
1. Faktor Budaya,
sosial,
psikologis,
pribadi
1,2,3,4,5 2,3
2
2. Persepsi
mendapatkan
produk
berdasarkan
nilai
6,7,8,9,10
6,8,10
3
Page 72
54
3. Relevansi
harapan
pelanggan dan
fakta sekolah
11,12,13,14,15 12,13,14,15
4
4. Publikasi dan
saluran
komunikasi
sekolah
16,17,18,19,20,
21 18,19
2
5. Pengukuran
pilihan 22,23,24,25,26
22,23,24,25,
26
5
6. Penyempurnaan
pilihan 27,28,29,30,31,
32
27,28,29,30,
31,32
6
7. Kepuasan pada
pembelian 33,34,35,36 33,34,35,36 4
Uji Reliabilitas 2.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi hasil
pengukuran jika dilakukan pengukuran dua kali dengan alat ukur yang
sama. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat
konsistensi dan kemantapan. Reliabilitas suatu test merujuk pada tingkat
stabilitas, konsistensi, dan akurasi. Dengan artian, suatu instrument dapat
dipercaya dan dihandalkan untuk digunakan sebagai pengumpulan data.
Uji reliabilitas instrument penelitian ini akan menggunakan reliability
analysis dengan teknik Cronbach’s Alpha Sebagai berikut:64
[
] [
∑
]
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
64
Ibid, h. 99
Page 73
55
k = Banyaknya butir soal
Ʃ 2 = Jumlah varian butir
𝑡 2 = Varian total kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan
reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas
lebih besar dari pada 0,6 (alpha > 0,6). 65
Berikut hasil uji reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS versi 32 pada
variabel X dan variabel Y sebagai berikut:
a. Hasil Uji Variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui terdapat jumlah
butir pertanyaan (N of Items) 40 item dengan nilai Cronbach’s
Alpha 0,891 Maka perolehan hasil Cronbach’s Alpha 0,891 > 0,60.
Sehingga, butir instrument variabel “Bauran Lokasi Pemasaran
Jasa Pendidikan” reliabel atau konsisten.
Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Variabel X
(Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan)
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of
Items
.891 40
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
b. Hasil Uji Variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui terdapat jumlah
butir pertanyaan (N of Items) 26 item dengan nilai Cronbach’s
Alpha 0,869 Maka perolehan hasil Cronbach’s Alpha 0,869 > 0,60.
Sehingga, butir instrumen variabel “Keputusan Siswa Memilih
Sekolah” reliabel atau konsisten.
Tabel 3.10 Hasil Reliabulitas Variabel Y
65
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2016,
h.176
Page 74
56
(Keputusan Siswa Memilih Sekolah) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.894 36
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Teknik Pengolahan Data 3.
Pada penelitian ini, pengolahan data yang dilakukan peneliti
menggunakan beberapa cara sebagai berikut:
a. Editing
Editing merupakan proses pengecekan pada data yang telah
berhasil dikumpulkan dari lapangan guna dapat mengoreksi
kesalahan atau kekurangan data. Editing sebagai tahap awal dalam
pengolahan data yang didapatkan dari hasil kuesioner melalui
aplikasi SPSS dengan memperhatikan kelengkapan dan kebenaran
data.
b. Coding
Coding merupakan tahap selanjutnya setelah editing berupa
kegiatan pemberian kode pada data untuk dikategorikan. Kode
adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf
untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan
dianalisis.66
Tahap ini menjadi proses penyusunan data dengan
pemberian kode yang dilakukan dalam penginputan data secara
sostematis.
c. Tabulasi
Tabulasi merupakan membuat tabel-tabel yang berisikan hasil
data yang telah diinput dengan analisis yang diperlukan.
66
Ibid, h. 207
Page 75
57
Teknik Analisis Data H.
Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh kemudian dianalisis guna
dapat menginterpretasikan dan menjawab hipotesis. Terdapat beberapa teknik
analisis data sebagai berikut:
Analisis Deskriptif 1.
Metode yang digunakan dalam analisis penelitian untuk menganalisis
data menggunakan teknik statistik deskriptif melalui penyajian data pada
tabel, grafik, diagram dan lain-lain.
a. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi
b. Tabel Distribusi Frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data dengan rumus: Rentang
Data = Data terbesar – data terkecil
2) Menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus
Sturges yaitu: K = 1 + 3,3 log n
3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus: Panjang
kelas interval =
c. Histogram
Histogram dibuat berdasarkan data dan frekuensi yang telah
disampaikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Analisis Uji Asumsi Klasik 2.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebuah
variabel berdistribusi normal atau tidak. Dengan artian, kedua sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan
pada uji homogenitas. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov. Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu
dilakukan pengujian model distribusi normal yang digunakan sebagai
Page 76
58
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 67 Menurut
Mehta dan Pahtel dapat menggunakan pendekatan Exract P-values,
Monte Carlo P-values, dan Asymptotic P-values68
. Kriteria
pengambilan keputusan uji normalitas dengan Tests of Normality pada
uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05
distribusi data adalah tidak normal.
2) Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05
distribusi data adalah normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
data yang diperoleh memiliki nilai yang homogeny atau tidak. Dengan
artian, kedua kelompok sampel berasar dari populasi yang variansnya
sama. Pengambilan keputusan uji homogenitas, yaitu:
1) Jika nilai signifikan > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varian
dari beberapa populasi itu adalah sama.
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian
dari beberapa populasi adalah tidak sama.
c. Uji Linearitas
“Uji linieritas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan
hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan itu, serta
memprediksi besarnya variabel dependen jika nilai variabel
independen diketahui”.69 Kriteria pengambilan keputusan uji linearitas
yaitu:
67
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan
Dengan SPSS dan MS Office Excel, Bandung: Refika Aditama, 2017, h.144
68 Cyrus R. Mehta and Mitin R. Patel, IBM SPSS Exact Test, 2012, h. 1
69 Riduwan M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
Cet.8 (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 220.
Page 77
59
1) Berdasarkan nilai signifikansi
a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y.
b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan
linear antara variabel X dengan variabel Y.
2) Berdasarkan nilai F
a) Jika Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y.
b) Jika Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y.
Uji Hipotesis 3.
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Pada penelitian ini, metode analisis data yang peneliti gunakan
adalah menggunakan analisis regresi linear sederhana, karena terdapat
dua variabel yang terlibat dalam penelitian ini. Analisis ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen dalam memperkirakan nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio. Adapun persamaan regresi sederhana sebagi
berikut:70
’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel Terikat [Y (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
70
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statisti, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.
64.
Page 78
60
b. Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji signifikan hubungan maka perlu diuji signifikan
koefisiensi korelasi dengan membandingkan thitung dengan ttabel yang
diperoleh menggunakan rumus uji t (Sugiyono, 2010:257):
𝑡 √
√
Keterangan:
t = Koefisien t hitung
r = Angka koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel
1) Apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima H1 ditolak.
2) Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak H1 diterima.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-
variabel dependen.
Page 79
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah MAN 4 Jakarta
Sejarah MAN 4 Jakarta 1.
MAN 4 Jakarta adalah salah satu lembaga pendidikan dibawah
naungan Kementerian Agama yang berwawasan global dan ciri keislaman
yang berlokasi di Jl. Ciputat Raya No.5, RT.5/RW.8, Pd. Pinang, Kec.
Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12310.
MAN 4 Jakarta memiliki luas tanah 21.980 m2 luas bangunan 7.317 m
2
dilengkapi dengan fasilitas asrama, laboratorium, perpustakaan dan lain-
lain. MAN 4 Jakarta didirikan pada tahun 1992 dengan Keputusan Menteri
Agama RI nomor 64 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang berisi tentang
alih fungsi dari PGAN 28 menjadi sekolah tingkat MAN sederajat.71
Pada tahun 1998, MAN 4 Jakarta ditetapkan sebagai MAN Model
untuk DKI Jakarta, lalu pada tahun 2008 menjadi Madrasah Standar
Nasional kemudian pada tahun 2010 menjadi Rintisan Madrasah Bertaraf
Internasional sesuai surat keputusan kepala kanwil kementerian agama
provinsi DKI Jakarta.
Profil MAN 4 Jakarta 2.
MAN 4 Jakarta adalah lembaga pendidikan jenjang sekolah menengah
yang berstatus Negeri diantara 5 SMP Negeri yang berada di wilayah
Jakarta Selatan. MAN 4 Jakarta secara geografis berada di wilayah
perbatasan Ciputat Kota Tangerang Selatan dengan kondisi demografisnya
memiliki kesamaan dengan kondisi demografis Ciputat Kota Tangerang
Selatan. Sehingga, MAN 4 Jakarta dihadapkan pada kenyataan pada
sebagain besar siswa berdomisili Tangerang Selatan. Mekanisme PPDB
71
…, Profil MAN 4 Jakarta, diakses dari https://man4jkt.sch.id/home/profil/, pada tanggal
04 April 2022 pukul 11:39 WIB
Page 80
62
MAN 4 Jakarta dapat diikuti dengan beberapa jalur, sebagai berikut: 1)
Afirmasi; 2) Madrasah; 3) Reguler; 4) Prestasi; 5) Zonasi; 6) Tahfidz Al-
Qur’an; 7) Anak Guru dan Pindah Tugas Orang Tua; 8) Tahap Akhir.72
Sistem kurikulum yang digunakan MAN 4 Jakarta adalah kurikulum
madrasah yang mengacu pada KMA No. 184 tahun 2019 tentang pedoman
implementasi Kurikulum pada Madrasah yang telah diterapkan sejak tahun
2019. MAN 4 Jakarta memiliki program unggulan yang menjadi salah satu
nilai sekolah untuk mencapai keberhasil pendidikan, yaitu: 1) Asrama
(Kelas Olimpiade); 2) Cambrige; 3) Sertifikat Tahfidz; 4) Madrasah
Riset.73
MAN 4 Jakarta menjadi salah satu sekolah yang memiliki ragam
prestasi yang telah diraihnya baik akademik maupun non akademik dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. 1 Prestasi MAN 4 Jakarta
No Nama Penghargaan Tahun Prestasi yang
diraih
Tingkat
1. Spring Round of the
Einghth
International
Tournament
2021 Juara 3 Internasional
(Akademik)
2. Indonesia Science
Competition
2021 Juara 1 Nasional
(Akademik)
3. Olimpiade Sains
Nasional Global
Youth Action #2
2021 Juara 1 Nasional
(Akademik)
4. National E-
Competition of
2021 Juara 1 Nasional
(Akademik)
72
…, PPDB MAN 4 Jakarta, diakses dari https://man4jkt.sch.id/home/profil/, pada tanggal
04 April 2022 pukul 11:41 WIB 73
Ibid
Page 81
63
Science
5. Kompetisi Bahasa
Arab Nasional
2021 Juara 2 Nasional
(Akademik)
6. Kompetisi Talenta
Sains Madrasah
2021 Juara 1 Nasional
(Akademik)
7. 7th International
Conferencec on
Education in Muslim
Society (ICEMS
2021)
2021 Juara Harapan 1 Internasional
(Bidang
Sains dan
Teknologi)
8. ICE Model United
Nations 2020
2021 Juara Harapan 1 Nasional
(Non
Bahasa)
9. SONIC
LINGUISTIC 2021
2021 Juara 1 Nasional
(Non
Olahraga)
10. PRODIGY 2021 2021 Juara 3 Provinsi
(Non
Bahasa)
Sumber: Diolah dari profil MAN 4 Jakarta tahun2021/2022
Visi Misi MAN 4 Jakarta 3.
a. Visi
“Madrasah IHSAN (Integritas, Humanis, Spiritualitas, Adaptif,
Nasionalis) dalam membangun generasi yang saleh, moderat, cerdas
dan unggul.”
b. Misi
Page 82
64
Dalam mewujudkan visi sekolah ditentukan langkah-langkah yang
menjadi strategi melalui misi sekolah sebagai berikut:
1) Menciptakan budaya pendidikan yang akhlakul
karimah disiplin, kerjasama yang erat antar
pemangku kepentingan dan sejalan dengan budaya
kota metropolitan.
2) Meningkatkan lingkungan madrasah yang hijau (go
green school), edukasi, tentram dan menyenangkan.
3) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan sesuai dnegan standar tata kelola
MAN 4 Jakarta sebagai madrasah rujukan nasional.
4) Melaksanakan proses belajar mengajar yang
inovatif, komunikatif dan kompetitif sesuai tuntutan
era global.
5) Membangun sarana prasaran madrasah yang
lengkap, optimal, terawat dan berfungsi dengan
baik.
6) Meningkatkan tata kelola madrasah yang transparan
dan akuntabel (good madrasah government).74
Sebagaimana pada visi misi di atas, maka dapat dikatan bahwa
MAN 4 Jakarta berupaya mengendalikan aspek-aspek sekolah
secara optimal sebagai bentuk tanggung jawab sekolah dalam
memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi siswa. Seperti
mulai dari tenaga pendidik dan kepedidikan, sistem pendidikan,
sarana prasarana yang dapat dikelola guna mewujudkan iklim
sekolah yang kondusif sehingga mampu mencapai keberhasilan
pendidikan.
Struktur Organisasi MAN 4 Jakarta 4.
Adapun bagan struktur MAN 4 Jakarta sebagai berikut:
74
…, Profil Visi Misi, diakses melalui https://man4jkt.sch.id/home/profil/visi-misi/ pada
Minggu, 03 April 2022 pukul 15:25 WIB.
Page 83
65
Bagan 4. 1 Struktur Organisasi MAN 4 Jakarta
Sumber: Data profil MAN 4 Jakarta
Dapat diketahui di atas merupakan bagan struktur organisasi yang
memiliki tanggung jawab dalam masa kerja tahun ajaran 2021/2022 di
MAN 4 Jakarta yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk dapat
memberikan layanan dan fasilitas pendidikan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 4 Jakarta 5.
Tenaga pendidik dan kependidikan adalah sumber daya lembaga
pendidikan yang memiliki tanggung jawab dalam menentukan tujuan
keberhasilan sekolah dan memiliki peran dalam mencapai keperhasilan
pendidikan. MAN 4 Jakarta memiliki 110 tenaga pendidik dengan
kualifikasi akademik S1, S2 dan S3. Kemudian, 37 orang tenaga
kependidikan dengan kualifikasi akademik S1, SMA, SMP dan SD. Secara
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Page 84
66
Tabel 4. 2 Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 4 Jakarta
No Jabatan Jenis Kelaminan Jenjang
Pendidkan
1. Pendidik a. Laki-laki (54 orang) a. S1 (62 orang)
b. Perempuan (56 orang) b. S2 (47 orang)
c. S3 (1 orang)
2. Tenaga
Kependidikan
a. Laki-laki (21 orang) a. S2 (1 orang)
b. Perempuan (16 orang) b. S1 (15orang)
c. SMA (13 orang)
d. SMP (7 orang)
e. SD (1 Orang)
Sumber: Data diolah dari profil MAN 4 Jakarta
Berdasarkan data di atas, maka dapat dikatakan ragam kualifikasi
akademik pada tenaga pendidik dan kependidikan MAN 4 Jakarta dapat
menjadi bekal bagi sekolah dalam mewujudkan visi dan misi sekolah
melalui sinergitas tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan peran
dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki. Hal tersebut menjadi upaya sekolah untuk dapat menciptakan
nilai yang mampu membentuk kepercayaan masyarakat pada sekolah.
Data Siswa MAN 4 Jakarta 6.
MAN 4 Jakarta pada periode tahun ajaran 2021-2022 memiliki siswa
sejumlah 1006 yang terdiri dari 407 siswa laki-laki dan 599 siswa
perempuan. Secara lebih jelahnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 3 Data Siswa MAN 4 Jakarta
Jurusan Kelas X Kelas XI Kelas XII
Page 85
67
IPA 127 147 137
IPS 125 130 149
Agama 33 24 32
Bahasa 35 31 36
Jumlah 320 332 354
Sumber: Diolah dari profil MAN 4 Jakarta tahun 2021/2022
Sebagaimana pada data di atas, distribusi siswa MAN 4 Jakarta setiap
kelas memiliki jumlah sesuai dengan rasio jumlah siswa perkelas
maksimum 36 siswa. Dengan demikian, jumlah siswa tiap kelas
memberikan dampak pada tingkat efektivitas proses pembelajaran terkait
terciptanya rasa nyaman dan motivasi siswa dalam megikuti kegiatan
belajar mengajar.
Keadaan Sarana dan Prasarana 7.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah saya lakukan dapat diamati,
MAN 4 Jakarta memiliki sarana prasaran yang sudah memenuhi
kebutuhan siswa dan menunjang proses pembelajaran dengan baik.
Dengan prestasi yang diraih menunjukkan bahwa sarana dan prasaran
MAN 4 Jakarta digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran siswa
baik akademik maupun non akademik dan mendukung guru untuk
melakukan perannya secara profesinal. MAN 4 Jakarta memiliki
Gelanggang Olarahga (GOR) yang dapat memfatilitasi pembelajaran
olahraga siswa. Tak hanya itu, MAN 4 Jakarta juga sudah dilengkapi
dengan lab. Komputer, lab. IPA, lab. Bahasa. Maka secara jelasnya
kondisi sarana prasarana MAN 4 Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 4 Sarana dan Prasarana MAN 4 Jakarta
No Nama Prasarana Jumlah Keterangan/Kelayakan
Page 86
68
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Ruang Kelas
Gedung Belajar
Asrama
Lab. Fisika
Lab. Biologi dan Kimia
Lab. Komputer
Lab. Bahasa
Perpusatakaan
Masjid
Lapangan Sepak Bola
Lapangan Basket
Lapangan Volley
Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan Tenis Meja
Ruang Kesenian
Ruang Multimedia
Ruang Workshop
Ruang Guru
Ruang Osis
Ruang TU
Ruang Kepala Madrasah
Ruang Internet (Server)
Ruang Ekstrakulikuler
Ruang BK
Ruang Koperasi
Kamar Mandi Guru
Kamar Mandi Siswa
Gelanggang Olahraga
31
4
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
6
30
1
Layak
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang Teratur
Baik
Baik
Layak
Layak
Baik
Page 87
69
29.
30.
Lahan Parkir
Kantin Sekolah
1
1
Kurang Teratur
Layak
Sumber: Data diolah dari profil MAN 4 Jakarta tahun 2021/2022
Pada kondisi sarana prasaran MAN 4 Jakarta di atas, dapat dilihat
bahwa ketersediaan sarana dan prasarana dikelola dengan baik dan rutin
dilakukan pengecekan untuk dapat mendukung proses pembelajaran siswa.
Pengelolaan sarana prasarana yang dilakukan secara optimal memudahkan
guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, seperti pada kondisi
kelas yang difasilitasi dengan prasaran yang memadai menjadi salah satu
upaya guru dalam melakukan pembelajaran secara aktif dan kreatif.
Sehingga hal tersebut memberikan motivasi pada siswa untuk mencapai
keberhasilan masing-masing.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Jakarta pada bulan Maret 2022.
Adapun yang terlibat dalam penelitian ini adalah 76 siswa yang menjadi
sampel acak melalui hasil perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin
dari total populasi 320 siswa kelas X. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan penyebaran angket (kuesioner). Angket penelitian disebarkan
kepada 76 siswa yang terdiri dari 26 butir soal variabel X (Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa Pendidikan) dan 26 butir soal variabel Y (Keputusan Siswa
Memilih Sekolah).
Deskrispsi data disajikan untuk memberikan gambaran secara umum
mengenai penyebaran data di lapangan.data yang disajikan berupa data
mentah yang diolah menggunakan bantuan program SPSS ver. 22. Adapun
hasil deskripsi data responden dapat dijelaskan sebagai berikut:
Deskripsi Profil Responden 1.
Page 88
70
Dari hasil pengolahan kuisioner diperoleh hasil responden yang
menjadi sampel pada penelitian ini.
a. Jenis Kelamin
Pada hasil responden yang menjadi sampel terdapat dua jenis
kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4. 5 Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa responden
dengan jenis kelamin perempuan lebih mendominasi pada
keterlibatan penelitian ini.
b. Alamat Domisili
Setelah responden disebarkan kepada 30 orang responden maka
dilakukanlah identifikasi alamat domisili yang menjadi sampel
sebagai berikut. Berdasarkan domisili maka responden didominasi
oleh 27 orang (35.5%) berdomisili di Tangerang Selatan, diikuti
responden berlokasi di Jakarta Selatan sebanyak 25 orang (32.9%)
dan 24 orang (31.6%) responden berdomisili di Jabodetabek.
Sehingga, keterlibatan responden dengan domisili yang didominasi
pada wilayah Tangerang Selatan menunjukkan bahwa siswa MAN
4 Jakarta berasal dari wilayah yang berdekatan dengan lokasi
sekolah dan mampu menjangkau mobilitas rute sekolah dengan
kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Frequency Percent
Valid 1 47 61.8
2 29 38.2
Total 76 100.0
Page 89
71
Tabel 4. 6 Alamat Domisili Responden
Deskripsi Data Variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa 2.
Pendidikan)
a. Data Variabel X
Dalam penelitian ini perolehan data bauran lokasi pemasaran jasa
pendidikan dihasilkan dari angket yang disebar pada 76 siswa. Dari
hasil tersebut peneliti mengumpulkan dan mengelompokkan data
secara rinci pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Data Variabel X
(Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan)
Responden Variabel
X Responden
Variabel
X Responden
Variabel
X Responden
Variabel
X
R 1 96 R 20 91 R39 74 R 58 98
R 2 75 R 21 74 R 40 74 R 59 99
R 3 79 R 22 69 R 41 76 R 60 77
R 4 85 R 23 78 R 42 74 R 61 78
R 5 76 R 24 90 R 43 84 R 62 74
R 6 97 R 25 86 R 44 89 R 63 74
R 7 85 R 26 75 R 45 76 R 64 85
R 8 84 R 27 98 R 46 74 R 65 76
R 9 80 R 28 104 R 47 72 R 66 86
Frequency Percent
Valid 1 25 32.9
2 27 35.5
3 24 31.6
Total 76 100.0
Page 90
72
R 10 77 R 29 86 R 48 94 R 67 78
R 11 86 R 30 80 R 49 77 R 68 99
R 12 75 R 31 75 R 50 92 R 69 80
R 13 76 R 32 76 R 51 78 R 70 76
R 14 79 R 33 76 R 52 84 R 71 71
R 15 98 R 34 80 R 53 91 R 72 75
R 16 78 R 35 77 R 54 91 R 73 89
R 17 78 R 36 83 R 55 75 R 74 88
R 18 102 R 37 78 R 56 72 R 75 74
R 19 79 R 38 82 R 57 80 R 76 74
b. Rata-rata Jawaban Variabel Instrumen Penelitian
Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan analisis butir
instrument untuk mengetahui hasil variabel memiliki data yang akurat
dan tepat secara komprehensif yan dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. 8
Rata-rata Jawaban Siswa Variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan
X2 X3 X5 X6 X7 X9 X10 X11 X12 X17 X19 X21 X22
N Valid 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.21 3.07 3.14 3.45 3.38 3.36 2.79 2.46 3.13 3.32 3.08 2.84 3.37
Sum 244 233 239 262 257 255 212 187 238 252 234 216 256
X23 X25 X26 X28 X29 X32 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40
N Valid 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.24 3.03 3.27 3.22 3.18 2.08 3.26 3.28 3.46 3.37 3.32 3.30 3.36
Sum 246 230 241 245 142 158 248 249 263 256 252 251 255
Page 91
73
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan data di atas menunjukkan nilai rata-rata jawaban yang
diberikan siswa terkait implikasi bauran lokasi pemasaran, dari 26
pertanyaan terdapat 9 pernyataan tentang akses lokasi dan sisanya
tentang fasilitas atau layanan yang diberikan terkait lokasi. Diketahui
bahwa dari pernyataan akses sekolah memiliki rata-rata antara 3,21
sampai 3,13 artinya interval rata-rata jawaban siswa adalah 3-4 dengan
kata lain akses lokasi MAN 4 Jakarta memberikan kemudahan bagi
siswa untuk menjangkau mobilitas rute perjalnan dari rumah ke
sekolah. Adapun indikator lainnya terkait fasilitas atau layanan yang
diberikan menunjukkan rata-rata jawaban 3-4, artinya siswa telah
meperoleh sebagaimana yang ditanyakan dalam instrumen.
c. Hasil Analisis Data Variabel X
1) Rentang Nilai (r) 2) Jumlah Kelas (K)
r = Max – Min K = 1 + 3,3 log N
= 104 - 69 = 1 + 3,3 log 76
= 35 = 1 + 3,3 . 1,8
= 1 + 5,94 = 6,94 = 7
3) Panjang Interval Kelas (i)
i =
=
= 5
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran
Jasa Pendidikan)
Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Variabel X (Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa Pendidikan)
Page 92
74
S
u
m
b
e
r
h
a
s
il olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat
4 orang dengan skor 69-73, 34 siswa dengan skor 74-78, 10 siswa
dengan skor 79-83, terdapat 11 siswa dengan skor 84-88, terdapat 7
siswa dengan skor 89-93, terdapat 6 siwa dengan skor 94-98,
terdapat 4 siswa dengan skor 99-104. Sebaran data tersebut
menunjukkan bahwa terdapat variasi pada total butir instrumen
variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan, sehingga skor
tersebut dapat dilanjutkan pengolahan data pada uji prasyarat dan
uji hipotesis.
Selanjutnya, mengenai data distribusi frekuensi di atas dapat
digambarkan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Interval_X
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 69-73 4 5.3 5.3 5.3
74-78 34 44.7 44.7 50.0
79-83 10 13.2 13.2 63.2
84-88 11 14.5 14.5 77.6
89-93 7 9.2 9.2 86.8
94-98 6 7.9 7.9 94.7
99-104 4 5.3 5.3 100.0
Total 76 100.0 100.0
Page 93
75
Gambar 4. 1 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel X
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Mean, Median, Modus
Tabel 4. 10 Hasil Mean, Median, Modus Variabel X
Statistics
Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan
N Valid 76
Missing 0
Mean 81.85
Median 78.70
Mode 74.00
Std. Deviation 8.442
Range 35
Minimum 69
Maximum 104
Sum 6221
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata variabel
Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan adalah 81,85 sedangkan
nilai tengahnya adalah 78,70, nilai yang paling sering muncul
adalah 74 dan standar deviasi 8,442
5) Hasil Analisis Data Variabel Y (Keputusan Siswa
Memilih Sekolah)
a. Data Variabel Y
Page 94
76
Dalam penelitian ini perolehan data keputusan siswa memilih
sekolah dihasilkan dari angket yang disebar pada 76 siswa. Dari hasil
tersebut peneliti mengumpulkan dan mengelompokkan data secara
rinci pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 11 Data Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
Responden Variabel
Y Responden
Variabel
Y Responden
Variabel
Y Responden
Variaebl
Y
R 1 97 R 20 84 R39 72 R 58 98
R 2 80 R 21 76 R 40 76 R 59 99
R 3 72 R 22 67 R 41 78 R 60 74
R 4 79 R 23 79 R 42 69 R 61 78
R 5 78 R 24 81 R 43 79 R 62 76
R 6 80 R 25 85 R 44 83 R 63 66
R 7 96 R 26 74 R 45 75 R 64 80
R 8 85 R 27 100 R 46 75 R 65 71
R 9 79 R 28 104 R 47 76 R 66 89
R 10 77 R 29 79 R 48 95 R 67 74
R 11 84 R 30 87 R 49 78 R 68 104
R 12 76 R 31 73 R 50 104 R 69 76
R 13 76 R 32 75 R 51 77 R 70 76
R 14 76 R 33 60 R 52 76 R 71 70
R 15 103 R 34 80 R 53 85 R 72 76
R 16 78 R 35 75 R 54 76 R 73 85
R 17 76 R 36 76 R 55 82 R 74 87
Page 95
77
R 18 102 R 37 77 R 56 72 R 75 71
R 19 76 R 38 75 R 57 75 R 76 72
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
b. Rata-rata Jawaban Variabel Instrumen Penelitian
Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan analisis butir
instrument unutk mengetahui hasil variabel memiliki data yang akurat
dan tepat secara komprehensif yan dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. 12 Rata-rata jawaban siswa Variabel Keputusan Siswa
Memilih Sekolah
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui nilai rata-rata jawaban
siswa atas kuesioner terkait keputusan siswa memilih sekolah
berdasarkan indikator adalah 2,30 sampai 3,29. Hal ini dapat diartikan
bahwa rata-rata jawaban mereka pada interval 3-4 atau Setuju dan
Sangat Setuju. Dengan demikian, keputusan siswa memilih sekolah di
MAN 4 Jakarta terbilang relevan dengan kebutuhan, jika dilihat
berdasarkan indikator yang menjadi acuan pengukuran pada
pertanyaan angket yang berlandaskan proses pengambilan keputusan
siswa dan faktor yang mempengaruhi keputusan siswa.
Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36
N Valid 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.14 3.33 3.11 3.00 3.13 3.08 3.12 3.08 3.14 3.24 3.17 3.12 3.17
Sum 239 253 236 228 238 234 237 234 239 246 241 237 241
Y2 Y3 Y6 Y8 Y10 Y12 Y13 Y14 Y15 Y18 Y19 Y22 Y23
N Valid 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.79 3.28 2.74 3.17 3.29 3.22 2.30 2.86 3.16 3.13 3.14 3.22 3.16
Sum 212 249 208 241 250 245 175 217 240 238 239 245 240
Page 96
78
c. Hasil Analisi Data Variabel Y
2) Rentang Nilai (r) 2) Jumlah Kelas (k)
r = Max – Min K = 1+3,3 log N
= 104 - 60 = 1+3,3 log 76
= 44 = 1 + 3,3 . 1.8
= 1 + 5,94 = 6,94 = 7
3) Panjang Interval Kelas (i)
i =
=
= 6,28 = 6
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih
Sekolah)
Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Keputusan Siswa
Memilih Sekolah)
S
u
m
b
e
r
:
H
a
s
i
l olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Interval_Y
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 60-65 10 13.2 13.2 13.2
66-71 34 44.7 44.7 57.9
72-77 12 15.8 15.8 73.7
78-83 8 10.5 10.5 84.2
84-89 1 1.3 1.3 85.5
90-95 4 5.3 5.3 90.8
96-101 7 9.2 9.2 100.0
Total 76 100.0 100.0
Page 97
79
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 10
siswa yang mendapat skor 60-65, 34 siswa dengan skor 66-71, 12
siswa dengan skor 72-77, 8 siswa dengan skor 78-83, 1 siswa
dengan skor 84-89, 4 siswa dengan skor 90-95, 7 siswa dnegan
skor 96-101. Sebaran data tersebut menunjukkan bahwa terdapat
variasi pada total butir instrumen variabel Keputusan Siswa
Memilih Siswa, sehingga skor tersebut dapat dilanjutkan
pengolahan data pada uji prasyarat dan uji hipotesis.
Selanjutnya, mengenai data distribusi frekuensi di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4. 2 Hasil Data Distribusi Frekuensi Variabel Y
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
5) Mean, Median, Modus
Tabel 4. 14 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Y
Statistics
Keputusan Siswa Memilih Sekolah
N Valid 76
Missing 0
Mean 80.28
Page 98
80
Median 77.12
Mode 76.00
Std. Deviation 9.603
Range 44
Minimum 60
Maximum 104
Sum 6102
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata variabel
Keputusan Siswa Memilih Sekolah adalah 80,28 yang berasal dari
hasil pengolahan total butir instrumen sedangkan nilai tengahnya
adalah 77,12, nilai yang paling sering muncul adalah 76 dan
standar deviasi 9,603.
C. Pembahasan Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas 1.
Hasil analisis terhadap uji normalistas yang dilakukan dengan tabel
Test of Normality pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan
menggunakan Exact P Values pada aplikasi SPSS versi 22 sebagai berikut:
Tabel 4. 15 Hasil Uji Normalitas melalui Kolmogorov-Smirnov
Page 99
81
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan, bahwa data
pada variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan) dan variabel
Y (Keputusan Siswa Memilih Sekolah) memiliki nilai signifikansi (Exact
Sig.) yang baik yakni sebesar 0,302 Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa data berdistribusi normal dengan nilai signifikansi 0,302 > 0,05. Uji
normalitas yang menggunakan persamaan Exact P-Values denga
meminimalisir kelemahan yang membuat hasil data menjadi tidak normal.
Uji Homogenitas 2.
Hasil uji homogenitas yang dilakukan menggunakan taraf signifikansi
0,05 dengan aplikasi SPSS vers. 22 melalui Test of Homogeneity of
Variances dan ANOVA sebagai berikut:
Tabel 4. 16 Hasil Uji Homogenitas
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan hasil uji homogenitas diatas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi dari variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan dan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 76
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .27639817
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .109
Negative -.087
Test Statistic .109
Asymp. Sig. (2-tailed) .025c
Exact Sig. (2-tailed) .302
Point Probability .000
Test of Homogeneity of Variances
Keputusan siswa Memilih Sekolah
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.612 14 49 .109
Page 100
82
variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah didapatkan dengan nilai
sebesar 0,109 Maka perolehan data menunjukkan nilai signifikan 0,109 >
0,05, sehingga varian populasi data dinyatakan homogen.
Uji Linearitas 3.
Hasil uji linearitas yang dilakukan menggunakan taraf signifikansi
0,05 dengan aplikasi SPSS vers. 22 melalui Anova Test. Hasil
penghitungan nilai signifikan adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 17 Hasil Uji Linearitas
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan hasil uji linearitas di atas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi pada Deviation From Linearity variabel X dan Y sebesar 0,09
> 0,05 sebagaimana dasar pengambilan keputusan ketika nilai signifikansi
pada tabel lebih besar dari 0,05 atau (0,05 < sig), maka antara variabel
terdapat hubungan yang linear. Sehingga asumsi linearitas terpenuhi antara
variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan) dan variabel Y
(Keputusan Siswa Memilih Sekolah).
D. Pembahasan Hasil Analisis Uji Hipotesis
Pada penelitian ini data yang telah diuji dengan uji prayarat, kemudian
dilanjutkan pengolahan data untuk menentukan keputusan pada dugaan
sementara yang telah diasumsikan apakah variabel X dan variabel Y memiliki
pengaruh atau tidak. Perhitungan data uji hipotesis diawali dengan analisis
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Keputusan
Siswa Memilih
Sekolah *
Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa
Pendidikan
Between
Groups
(Combined) .824 26 .032 10.247 .000
Linearity .699 1 .699 226.129 .000
Deviation
from Linearity .125 25 .005 1.611 .090
Within Groups .152 49 .003
Total .975 75
Page 101
83
regresi linear sederhada, uji parsial (t), dan uji koefisien determinasi (R2).
Berikut pengolahan data dan pembahasan hasil yang terlah diperoleh, sebgai
berikut:
Analisis Regresi Linear Sederhana 1.
Analisis uji regresi linear sederhana yang dilakukan unuk mengetahui
arah pengaruh variabel independen dengan variabel dependen apakah
positif atau negatif menggunakan aplikasi SPSS vers. 22 melalui Anova
Test yang diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 18 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .842 5.676 .148 .882
Bauran Lokasi
Pemasaran
Jasa Pendidikan
.971 .069 .853 14.071 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Siswa Memilih Sekolah
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Hasil output di atas dapat diketahui persamaan regresi melalui rumus
resgresi linear sederhana sebagai berikut: Y’ = a + bX. Sehingga dari data
yang peroleh dapat diketahui bahwa: Y’ = a + bX dengan penjelasan
sebagai berilut:
Tabel 4. 19 Persamaan Regresi pada Rumus Linear Sederhana
No Penjelasan Rumus Keterangan
1. Y Variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah
2. X Variabel Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
3. A Angka konstan dari unstandardized
coefficients. Dari output di atas nilainya
Page 102
84
sebesar 0,842. Ini dapat diartikan jika
bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan
adalah 0,842
4. B Angka koefisien regresi. Nilainya sebesar
0,971. Angka ini mengandung arti bahwa
setiap penambahan 1% tingkat Bauran
Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan (X),
maka Keputusan Siswa Memilih Sekolah
(Y) akan meningkat sebesar 0,971.
Sumber: Data diolah dari output SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan penjelasan tabel di atas dapat diartikan bahwa nilai
koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan (X)
berpengaruh positif terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah (Y).
Sehingga persamaan regresinya adalah Y = 0,842 + 0,971 X.
Uji Parsial (t) 2.
Uji parsial (t) yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan memiliki pengaruh yang
signifikan atau tidak. Taraf signifikansi yang digunakan dengan nilai 0,05 :
2 = 0,025 dengan derajat kebebasan (df) = n-2 yaitu df = 76-2 = 74, maka
diperoleh nilai ttabel sebesar 1,993. Berdasarkan hasil output pada Tabel
4.16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana dapat diketahui pengaruh variabel
secara parsial sebagai berikut:
a. Nilai thitung didapatkan dari hasil output pada Tabel 4.16 Hasil Uji
Regresi Linear Sederhana sebesar 14,071 melalui kriteria
pengujian, apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Thitung > ttabel,
maka H0 ditolak. Sehingga, thitung (14,071) > ttabel (1,993), maka H0
ditolak.
Page 103
85
b. Nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil output pada Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana sebesar 0,00 melalui kriteria
pengujian, apabila sig > α (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak
dan apabila sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Sehingga, nilai sig. 0,00 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima.
c. Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat dinyatakan bahwa variabel
Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah.
Uji Koefisien Determinasi (R2) 3.
Koefisien determinasi digunakan untuk memprediksi seberapa besar
konstribusi pengaruh variabel bebas (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa
Pendidikan) terhadap variabel terikat (Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
dengan menggunakan aplikasi SPSS vers. 22 yang diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4. 20 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .853a .728 .724 5.04312 2.343
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 22, 2022
Berdasarkan output di atas, diketahui nilai koefisien determinasi (R
square) sebesar 0,728 yang diperoleh dari pengkuadratan dari koefisien
korelasi dengan nilai 0,853 (0,853 x 0,853 = 0,728). Nilai koefisien
determinasi tersebut, diartikan bahwa variabel Bauran Lokasi Pemasaran
Jasa Pendidikan memiliki pengaruh terhadap Keputusan Siswa Memilih
Sekolah sebesar 72,8% Sedangkan sisanya sebesar 100% - 72,8% = 27,2%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Page 104
86
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dan telah dilakukan pengujian serta
analisis melalui uji asumsi dan uji analisis, maka sampai pada pembahasan
bahwa hasil yang didapatkan dari perhitungan data bahwa terdapat pengaruh
bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih
sekolah di MAN 4 Jakarta. Dengan hasil uji asumsi klasik sebagai berikut:
1. Sebaran data variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan dan
variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah berdistribusi normal
dengan nilai signifikansi 0,302 (0,302 > 0,05).
2. Varian data variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan dan
variabel Keputusan Siswa Memilih Sekolah bersifat homogen dengan
nilai signifikansi sebesar 0,109 (0,109 > 0,05).
3. Pada variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan dan variabel
Keputusan Siswa Memilih Sekolah terdapat hubungan linear secara
signifikan dengan nilai signifikasi sebesar 0,90 (0,90 > 0,05).
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap
Keputusan Siswa Memilih Sekolah. Hal ini didukung dengan hasil analisis uji
regresi linear sederhana dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,00 < 0,05) yang menunjukkan terdapat arah pengaruh variabel X terhadap
variabel Y yang bernilai positif dengan didapatkan persamaannya adalah Y =
0,842 + 0,971 X.
Kemudian dalam pengujian statistik uji parsial (t) dihasilkan bahwa
terdapat pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap
Keputusan Siswa Memilih Sekolah secara signifikan dengan nilai thitung
sebesar 14,071 lebih besar dari ttabel 1,993 (14,071 > 1,993), dengan
signifikansi sebesar 0,00. Selanjutnya, dalam koefisien determinasi besarnya
nilai pengaruh variabel Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap
Keputusan Siswa Memilih Sekolah sebesar 0,728 atau 72,8% sedangkan
Page 105
87
27,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti seperti kualitas
mutu sekolah, fasilitas, dan sebagainya. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam
penelitian ini Pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap
Keputusan Siswa Memilih Sekolah memiliki kategori yang tinggi. Dapat
disimpulkan bahwa bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan memiliki
pengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah sebesar 72,8%.
Hal ini diperkuat dengan pendapat Munir bahwa letak lokasi sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting, karena lingkungan dimana jasa
disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang di
persepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
pilihan.75
Pemeliharaan secara optimal pada layanan dan fasilitas yang ditinjau
dari aspek lokasi memberikan dampak pada ketertarikan siswa dan timbul
adanya kepercayaan siswa dalam menetapkan pilihan sekolahnya.
Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada kuesioner menunjukkan bahwa lokasi
sekolah berada di wilayah yang stragetis, dengan artian memberikan
kemudahan akses dalam menjangkau sekolah hingga mampu mencapai
kenyamanan siswa dalam melakukan mobilitas ke sekolah.
Pada pendayagunaan sumber daya sekolah yang secara maksimal
memberikan perferensi siswa untuk loyal pada pilihan sekolah yang telah
ditetapkan. Kemudian berdasarkan profil responden, alamat domisili siswa
didominasi dengan wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan hal ini
menunjukkan bahwa jarak tempuh sekolah yang tidak membutuhkan waktu
yang lama menjadi faktor minat siswa pada sekolah dengan lokasi yang
memiliki jarak yang mudah dijangkau. Sehingga mobilitas siswa di dominasi
dengan kendaraan pribadi roda dua yang membutuhkan fasilitas parkir yang
aman dan nyaman. Dilihat pada hasil jawaban responden terkait lahan parkir
sekolah menunjukkan bahwa siswa menerima fasilitas relevan dengan
kebutuhan yang siswa butuhkan. Dengan kata lain, fasilitas tersebut
75
M. Munir, Manajemen Pemasaran Pendidikan Dalam Meningkatkan Kuantitas Peserta
Didik, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 2, 2018, h. 84
Page 106
88
memberikan kenyamanan siswa dalam membawa kendaraan pribadi dan
menciptakan kepuasan siswa dalam menempuh pendidikan di MAN 4 Jakarta.
Pada aspek layanan keamanan dan kondisi lingkungan sekolah yang
diberikan kepada siswa, siswa menjadi terbantu dan mampu mendukung
aktivitas pembelajaran siswa. Dengan demikian, secara tidak langsung hal
tersebut menciptakan persepsi pada diri siswa dan sekolah mendapatkan
kepercayaan siswa dalam penggunaan jasa pendidikan. Hal tersebut
membentuk siklus pada proses penentuan keputusan sekolah siswa selanjutnya
yaitu berupa perilaku pasca pembelian dengan ditandai kemampuan siswa
dalan menceritakan pengalaman pada penggunaan layanan jasa pendidikan
MAN 4 Jakarta serta merekomendasikan sekolah tersebut kepada lingkungan
sosialnya. Dengan demikian, pemasaran sekolah dapat juga terlaksana melalui
konsumen lembaga tersebut. Apabila lembaga mampu mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan yang tepat pada pelanggan, maka akan tercipta kepuasan
pelanggan yang dapat menjadi input pada atensi masyarakat dalam
semgemtasi pasar yang lebih luas.
Selain itu, adanya kebijakan zonasi pada jalur PPDB meningkatkan daya
tarik siswa pada sekolah, karenanya hal tersebut dapat menjadi nilai sekolah
bagi segmentasi pasar tertentu yang menjadi solusi bagi siswa untuk dapat
mengakses pendidikan dengan mudah. Dapat dikatakan, lembaga pendidikan
yang mampu meberikan layanan dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan siswa
maka semakin mudah siswa untuk menentukan keputusan memilih sekolah.
Karena dalam bidang pendidikan lokasi menjadi patokan dalam pertimbangan
siswa untuk memilih sekolah yang tepat.
F. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat
keterbatasan yang dapat dikatakan mampu mempengaruhi hasil penelitian.
Maka keterbatasan penelitian penulis sebagai berikut:
Page 107
89
1. Penyusunan instrumen memerlukan waktu yang cukup lama terlebih
ruang lingkup bauran lokasi yang masih minim.
2. Sulitnya mengumpulkan data dari responden karena tidak dapat
bertemu langsung.
Page 108
90
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
Pengaruh Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap Keputusan
Siswa Memilih Sekolah menunjukkan hasil yang bersifat positif. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang berarti lebih kecil dari
nilai alpha. Dengan demikian, hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Pada hasil koefisien determinasi diperoleh nilai
sebesar 0,728. Nilai tersebut diartikan sebagai pengaruh bauran lokasi
pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah di
MAN 4 Jakarta sebesar 0,728 atau 72,8%. Sedangkan, 27,2% sisanya
dipengaruhi dengan faktor lain yang tidak penulis teliti. Hal tersebut terbukti
dapat dijelaskan dengan beberapa temuan hasil penelitian berikut ini:
1. Keputusan siswa memilih sekolah di MAN 4 Jakarta berada dikategori
sedang, hal ini menunjukkan bahwa keputusan siswa memilih sekolah
terbilang relevan dengan kebutuhan melalui proses pengambilan
keputusan yang didasari dengan pertimbangan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan siswa seperti, fasilitas, layanan, dan citra
yang dimiliki sekolah.
2. Bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan di MAN 4 Jakarta berada di
kategori sedang, hal ini menunnjukkan bahwa masih terdapat
pendayagunaan aspek lokasi yang belum optimal dalam membentuk
satu nilai yang dapat mewujudkan rasa aman dan nyaman siswa seperti
pengelolaan parkir dan visibilitas sekolah.
3. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan terhadap keputusan
siswa memilih sekolah sebesar 72,8%.
Page 109
91
Berdasarkan temuan yang telah disampaikan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa keputusan memilih sekolah dapat ditentukan dengan
tepat sesuai dengan kebutuhan melalui kemampuan sekolah dalam
mengoptimalkan pendayagunaan aspek lokasi seperti fasilitas parkir,
kondisi lingkungan sekolah dan layanan keamanan sekolah. Semakin
maksimal kegiatan pemasaran sekolah dalam elemen lokasi, maka akan
memberikan meningkatkan perferensi siswa dalam memilih sekolah yang
tepat dan tejangkau dalam mengaksesnya.
B. Saran
Mengacu pada hasil penelitian ini, diharapkan penelitian yang akan datang
dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas. Berikut beberapa
saran yang dapat digunakan untuk perbaikan:
1. Kepala Sekolah
a. Melakukan analisis lingkungan terkait kebutuhan dan kepuasan
siswa agar mampu mengembangkan nilai sekolah pada aspek
lokasi
b. Melakukan pengawasan pada sumber daya manusia yang terlibat
dalam fasilitas dan layanan lokasi mengenai pelayanan akan rasa
nyaman dan aman siswa.
2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
a. Berusaha mengoptimalkan pada layanan jasa pendidikan yang
diberikan kepada siswa dalam meningkatkan kualitas layanan
dengan mengacu pada evaluasi layanan.
b. Memelihara dan meningkatkan hubungan masyarakat yang telah
dilakukan agar meningkatkan rasa nyaman dan aman siswa.
2. Sekolah
a. Meefektifkan pendayagunaan sumber daya sekolah agar mampu
mempertahankan nilai sekolah.
Page 110
92
b. Mengembangkan layanan sekolah agar mampu menjadi perferensi
siswa dalam menentukan pilihan sekolah.
3. Masyarakat
a. Memberikan dukungan pada tenaga pendidik dan kependidikan
dengan menyalurkan aspirasi akan kebutuhan yang dibutuhkan
senantiasa meningkatkan profesioanlisme dan etos kerjanya.
b. Berpartisipasi dalam mendukung kegiatan sekolah
4. Pembaca
a. Penelitian ini dapat menjadi sumber refrensi bagi pembaca yang
ingin melakukan penelitian serupa
b. Diharapkan penelitian lain dapat menambahkan variabel dependen
pengaruh bauran lokasi pemasaran jasa pendidikan dengan variabel
lain yang berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah.
Page 111
93
DAFTAR PUSTAKA
…, “Profile MAN 4 Jakarta”, diakses dari https://man4jkt.sch.id/home/profil/,
pada tanggal 06 Juni 2021 pukul 15.55 WIB.
Arifin, Samsul. Pemasaran Era Milenium. Sleman: Deepublish. 2019.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rieneka Cipta. 2013.
Chaniago, Aspizain. Teknik Pengambilan Keputusan (Pendekatan Teori dan Studi
Kasus). Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia. 2017.
Damiati, dkk. Perilaku Konsumen. Depok: Rajagrafindo Persada. 2017.
Devi, Luthfika. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Brand Image Terhadap
Keputusan Siswa Memilih Sekolah Islam Swasta (Studi Kasus Madrasah
Aiyah 1 Annuqayah Putri Guluk-guluk Kabupaten Sumenep). Skripsi.
Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2018.
Direktorat Jenderal Perhubungan Barat tentang Teknis Pedoman Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir
Effendi, Usman. Asas-asas Manajemen. Depok: Rajawali Pers. 2019.
Fahmi, Irham. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan. Depok: Rajawali Pers.
2018.
Fajar Laksana, Muhammad. Praktis memahami manajemen pemasaran. Depok:
Khalifah Mediatama. Cet. Pertama. 2019.
Fatihudin, Didin dan Anang Firmansyah, Muhammad. Pemasaran Jasa. Sleman:
Deepublish. 2019.
Firmansyah, Anang. Perilaku Konsumen (sikap dan Pemasaran). Sleman:
Deeepublish. 2018.
G. Shiffman, Leon. Dan Leslie Lazar Kanuk. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Indeks. 2008.
Gunawan dan Ananda, Faisal. Aspek Kenyamanan Termal Ruang Belajar Gedung
Sekolah Menengah Umum di Wilayah Kec. Mandau. Jurnal Inovtek
Polbeng. Vol. 7, No. 2, 2017.
Page 112
94
Harfani, Eva. Pengaruh Service Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih
Sekolah Di SD Islam Ulil Albab Kebumen. Skripsi Program Studi
Manajemen. STIE Putra Bangsa Kebumen. 2021.
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statisti. Jakarta: Bumi Aksara.
2006.
Hidayah, Rahmat dan Abdillah. Ilmu Pendidikan (Konsep, Teori dan
Aplikasinya). Medan: LPPPI. 2019.
Indraga. PT. Indra Garda Agung, Perusahaan Jasa Security Terpercaya. Diakses
melalui https://indraga.com/perusahaan-jasa-security-terpercaya/ pada Rabu,
9 Februari, 2022 pukul 20.35 WIB
Indrasari, Meithiana. Pemasaran Kepuasan Pelanggan. Surabaya: Unitomo Press.
2019.
Ismanti, Juli. Manajemen Pemasaran. Tangerang: UNPAM Press. Cetakan
Pertama. 2020.
Kamaludin, Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Konsumen Dalam Memilih SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Jurnal
Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 12, Yogyakarta, 2018, h. 166
KBBI Daring Kemdikbud, diakses melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lokasi pada Kamis, 10 Februari 2022
pukul 23:24 WIB
Khasanah, Afidatun. Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan
Mutu di SD Alam Baturraden. Jurnal El-tarbawi. Vol 8, No 2. 2015.
Kolah, Ardi. Guru in a Bottle: Pemasaran Berdampak Tinggi yang Memberikan
Hasil. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2016.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta:
Prenhallindo. 1991
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
2005.
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. Marketing an Introduce. 3rd
Ed. New Jersey:
Prentice-Hall. Inc. 1993
Page 113
95
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga. 2012.
Lukitasari, Lenni. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. Jurnal
INTEKNA. Vol. 19, No. 1. 2019.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Dedy. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat. 2011.
Machfoedz, Mahmud. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN 2005.
Mehta, Cyrus R. and Patel, Mitin R. IBM SPSS Exact Test. 2012.
Muhaimin, dkk. Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam penyusunan
Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana, 2009.
Munir, M. Manajemen Pemasaran Pendidikan Dalam Meningkatkan Kuantitas
Peserta Didik. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol 1, No 2. 2018.
Nur, Muhammad. Organisasi dan Manajemen. Sleman: Deepublish 2017.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang Standar Pelayanan Minimal
Unin Pengelola Perparkiran. 2012.
Peraturan Kapolri tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi,
Perusahaan Dan/Atau Instansi/Lembaga Pemerintah. 2007.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/Prt/M/2006, h. 71-76
Putri Lestari, Ida, dkk, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peserta Didik
Dalam Pemilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jurnal Adminitrasi dan
Manajemen Pendidikan. Vol. 2, No. 3. 2019.
Rahayu Tanama Putri, Budi. Manajemen Pemasaran. Bali: Fakultas Universitas
Udayana. 2017.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti pemula.
Cet. Ke-8. Bandung: Alfabeta. 2012.
Rofik, Chaerul. Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Siswa Memilih Sekolah Di Smp Islam Al-Azhar 15 Cilacap.
Skripsi. IAIN Purwokerto. 2019.
Page 114
96
Saroni, Mohammad. Analisis dan Strategi Meningkatkan daya Saing Sekolah.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media. 2017.
Shinta, Agustina. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press. 2011.
Simamora, B. Riset Pemasaran. Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Indeks
Gramedia. 2011.
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2010.
Siti Syarifah, Liah. Bagaimana pemasaran jasa pendidikan mempengaruhi
pesantren: Efek pada aspek mutu. Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Pendidikan Vol. 9 No. 1. 2021.
Steiner, A. George. Kebijakan Strategi Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga. 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2018.
Suharman. Psikolog Kognitif. Surabaya: Srikandi. 2005.
Supranto, J. dan Limakrisna, Nandan. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010.
Supriyani dan Susilo, Heryanto. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Siswa Dalam Memilih Madrasah Aliyah Negeri Tuban. Jurnal
Dinamika Manajemen Pendidikan. Vol. 1 No. 1. 2016.
Suryani, Iffah dan Tri Sudarwanto. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Siswa Dalam Pemilihan Sekolah Berbasis Islam Di
Ma Ykui Maskumambang Dukun Gresi., Jurnal Pendidikan Tata Niaga
Unesa. Vol 4 No 2. 2016.
Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara
Perhitungan Dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: Refika Aditama.
2017.
Suwardi Joko, Bambang dkk., Persepsi Masyarakat Terhadap Sekolah Favorit,
diakses dari
https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1-
Page 115
97
gtk/kebijakan/Sekolah_Favorit_kembali_ke_SOLO.pdf pada Rabu, 15
Desember 2021 pukul 20.40 WIB
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi. 2019.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi. 2014.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Edisi
Terbaru. Yogyakarta: ANDI.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Edisi 4. Yogyakarta: Andi. 2015.
Tjiptono, Fandy. dan Diana, Anastasia. Pemasaran. Yogyakarta: CV. OFFSET.
2020.
Wardana, Wikarama. Strategi Pemasaran. Sleman: Deepublish. Cet. 2. 2017.
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2016.
Yuni Lestari, Prastyawan dan Agus. Pengambilan Keputusan. Surabaya: Unesa
University Press. 2020.
Page 116
98
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 117
99
Lampiran 1
Angket Uji Coba Variabel X
Identitas Responden :
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat Domisili :
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pernyataan berikut dengan cermat.
2. Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan pendapat pribadi dan kondisi masing-masing.
3. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar atau salah.
Keterangan alternatif jawaban
Sangat Setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Instrumen Variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan)
No. Daftar Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1. Menurut saya lokasi MAN 4 Jakarta strategis dan
mudah dijangkau
2. Lokasi MAN 4 Jakarta berada di jalan utama
3. Saya dapat melakukan survey MAN 4 Jakarta
dengan mudah karena letak lokasi yang strategis
4. Gedung MAN 4 Jakarta dapat dilihat dari dari jalan
raya
Page 118
100
5. Lokasi MAN 4 Jakarta memiliki petunjuk arah
yang jelas dan mudah dipahami
6. Saya dapat mengakses mobilitas ke sekolah dengan
kendaraan pribadi
7. Saya melakukan mobilitas ke MAN 4 Jakarta
melalui rute yang mudah di akses
8. Akses mobilitas ke MAN 4 Jakarta mudah di
jangkau dengan transportasi umum
9. Jarak pemberhentian transportasi umum dengan
sekolah dekat
10. Menurut saya akses ke MAN 4 Jakarta tidak
membutuhkan waktu yang lama
11. Arus lalu lintas menuju MAN 4 Jakarta lancar
12. Kondisi jalan menuju sekolah bagus
13. MAN 4 Jakarta dilalui banyak orang dan
transportasi umum
14. Saya mengalami kesulitan dalam masuk dan keluar
MAN 4 Jakarta karena kepadatan lalu lintas
15. Kepadatan lalu lintas mengganggu lingkungan
sekolah yang kondusif
16. Area parkir yang ada di sekolah tidak cukup luas
17. Tempat parkir berada di area yang aman
18. Area parkir dapat menampung banyak mobil dan
motor orang tua atau wali murid
19. Saya dapat melalukan parkir dengan mudah di
tempat parkir yang disediakan karena terdapat
atribut rambu parkir yang jelas
Page 119
101
20. Tata letak parkir yang tidak membentuk pola,
sehingga terlihat tidak rapih
21. Saya tidak mengalami kesulitan melakukan parkir
saat kepadatan parkir meningkat
22. MAN 4 Jakarta mempunyai ukuran gedung yang
cukup luas
23. Menurut saya gedung dan sarana prasarana serta
fasilitas sudah sesuai standar dan memadai dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar
24. Tata letak bangunan sekolah yang rapih dengan
fungsional yang jelas
25. Sekolah menjaga gedung dan fasilitas sekolah
dengan baik
26. Saya memiliki keleluasaan ruang gerak dalam
beraktivitas di sekolah
27. Tata letak bangunan gedung MAN 4 Jakarta yang
cukup padat menjadikan sekolah terlihat sempit
28. Saya dapat beraktivitas di sekolah dengan nyaman
karena lingkungan sekolah yang bersih dan rapih
29. Kondisi suhu cuaca sekolah yang normal
mendukung kegiatan pembelajaran
30. Saya terbantu dengan adanya warung dan fotocopy
di sekitar sekolah dalam memerlukan kebutuhan
mendesak
31. Sekolah membersihkan fasilitas seperti ruang kelas,
sarana olahraga, laboratorium, dsb secara rutin
32. Lingkungan sekolah yang bising akibat berdekatan
dengan jalan tol dan jalan raya Pondok Pinang
33. Masyarakat sekitar turut terlibat dalam beberapa
kegiatan sekolah
Page 120
102
34. Menurut saya keamanan dan kebersihan MAN 4
Jakarta terjamin
35. Sekolah mendukung meningkatkan rasa aman
36. Satpam sekolah membantu akses siswa saat masuk-
keluar MAN 4 Jakarta
37. Satpam sekolah membantu dalam pengendalian
kerumunan
38. Satpam sekolah membantu siswa yang sedang ada
di kondisisi darutat
39. Menurut saya petugas keamanan MAN 4 Jakarta
memiliki etos kerja dan komitmen yang tinggi pada
profesinya
40. Petugas keamanan bersikap peduli pada siswa
Instrumen Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
No. Daftar Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena keinginan
orang tua
2. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena sekolah
tersebut berlokasi strategis dekat dengan pusat kota
3. Saya memilih MAN 4 Jakarta karena keinginan
ingin menjadi siswa berprestasi
4. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena saya tidak
diterima di sekolah impian saya
5. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena mengikuti
teman saya yang kebanyakan melanjutkan sekolah
Page 121
103
di MAN 4 Jakarta
6. Saya memilih sekolah di MAN 4 Jakarta, karena
berstatus Negeri dan tidak ada pungutan biaya
diluar batas
7. Saya mampu dalam mengakses Lokasi MAN 4
Jakarta sesuai dengan kemampuan mobilitas
8. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena fasilitasnya
yang lengkap
9. Fasilitas MAN 4 Jakarta dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan siswa
10. MAN 4 Jakarta memiliki ekstrakulikuler yang
berkualitas
11. MAN 4 Jakarta telah melakukan pembinaan
kedisiplinan siswa dengan baik
12. Saya memilih sekolah di MAN 4 Jakarta, karena
jarak sekolah yang tidak membutuhkan banyak
biaya transportasi
13. Saya dapat mengembangkan potensi diri saya
melalui ekstrakulikuler MAN 4 Jakarta
14. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena popularitas
tinggi di pandangan masyarakat
15. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena jaminan
kualitas lulusan yang bagus
16. Saya mencari informasi terlebih dahulu sebelum
memilih sekolah di MAN 4 Jakarta
17. Siswa melakukan survey sekolah hanya melalui
akun media sosial dan website resmi MAN 4
Jakarta
18. Media sosial dan Website MAN 4 Jakarta
Page 122
104
menyuguhkan informasi yang jelas dan transparan
19. Saya dapat mengakses Website MAN 4 Jakarta
dengan mudah
20. Siswa mencari informasi MAN 4 Jakarta melalui
teman atau keluarga yang lebih dahulu bersekolah
di MAN 4 Jakarta
21. Terjalin komunikasi yang baik antara siswa dan
guru
22. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena reputasinya
yang baik prestasi akademik maupun non akademik
23. Saya memilih MAN 4 Jakarta dikarenakan
menganggap kualitas mutunya sesuai dengan yang
saya inginkan
24. Saya memilih sekolah di MAN 4 Jakarta, karena
tenaga pendidikan dan kependidikan sekolah
membantu saya dalam menentukan dan merancang
masa depan
25. MAN 4 Jakarta menjadi salah satu sekolah favorit
dan banyak diminati masyarakat
26. Saya memilih MAN 4 Jakarta dapat mewadahi
potensi saya yang ingin dikembangkan
27. Saya dapat mudah mencapai cita-cita melalui
layanan dan program-program sekolah
28. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena sekolah
tersebut berbasis agama dan ingin meningkatkan
kecerdasan spiritual
29. Saya memiliki semangat tinggi dalam proses
pembelajaran
30. Siswa mampu mengembangkan minat dan bakat di
MAN 4 Jakarta
Page 123
105
31. Saya mampu mengikuti pembelajaran di MAN 4
Jakarta dengan baik
32. Siswa percaya pada MAN 4 Jakarta akan
membantunya dalam mencapai tujuan atau cita-
citanya
33. Saya merasa puas serta nyaman dan aman
bersekolah di MAN 4 Jakarta
34. Saya merasa puas pada layanan dan program
sekolah
35. Saya menceritakan pengalaman bersekolah di
MAN 4 Jakarta
36. Saya merekomendasikan lingkungan sosial saya
untuk menjadikan MAN 4 Jakarta sebagai refrensi
sekolah
Page 124
106
Lampiran 2
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X (Bauran Lokasi
Pemasaran Jasa Pendidikan)
Page 125
107
Lampiran 3
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instumen Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih
Sekolah)
Page 126
108
Lampiran 4
Instrumen Angket Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BAURAN LOKASI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN
TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MEMILIH SEKOLAH DI MAN 4
JAKARTA
Identitas Responden :
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat Domisili :
Petunjuk Pengisian :
4. Bacalah pernyataan berikut dengan cermat.
5. Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan pendapat pribadi dan kondisi masing-masing.
6. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar atau salah.
Keterangan alternatif jawaban
Sangat Setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Instrumen Variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran Jasa Pendidikan)
No. Daftar Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1. Lokasi MAN 4 Jakarta berada di jalan utama
2. Saya dapat melakukan survey MAN 4 Jakarta
dengan mudah karena letak lokasi yang
Page 127
109
strategis
3. Lokasi MAN 4 Jakarta memiliki petunjuk
arah yang jelas dan mudah dipahami
4. Saya dapat mengakses mobilitas ke sekolah
dengan kendaraan pribadi
5. Saya melakukan mobilitas ke MAN 4 Jakarta
melalui rute yang mudah di akses
6. Akses mobilitas ke MAN 4 Jakarta mudah di
jangkau dengan transportasi umum
7. Jarak pemberhentian transportasi umum
dengan sekolah dekat
8. Menurut saya akses ke MAN 4 Jakarta tidak
membutuhkan waktu yang lama
9. Arus lalu lintas menuju MAN 4 Jakarta lancar
10. Kondisi jalan menuju sekolah bagus
11. Tempat parkir berada di area yang aman dan
terjaga
12. Saya dapat melalukan parkir dengan mudah di
tempat parkir yang disediakan karena terdapat
atribut rambu parkir yang jelas
13. Saya tidak mengalami kesulitan melakukan
parkir saat kepadatan parkir meningkat
14. MAN 4 Jakarta mempunyai ukuran gedung
yang cukup luas
15. Menurut saya gedung dan sarana prasarana
serta fasilitas sudah sesuai standar dan
memadai dalam menunjang kegiatan belajar
mengajar
Page 128
110
16. Sekolah menjaga gedung dan fasilitas sekolah
dengan baik
17. Saya memiliki keleluasaan ruang gerak dalam
beraktivitas di sekolah
18. Saya dapat beraktivitas di sekolah dengan
nyaman karena lingkungan sekolah yang
bersih dan rapih
19. Kondisi suhu cuaca sekolah yang normal
mendukung kegiatan pembelajaran
20. Lingkungan sekolah yang bising akibat
berdekatan dengan jalan tol dan jalan raya
Pondok Pinang
21. Menurut saya keamanan dan kebersihan
MAN 4 Jakarta terjamin
22. Sekolah mendukung meningkatkan rasa aman
23. Satpam sekolah membantu dalam
pengendalian kerumunan
24. Satpam sekolah membantu siswa yang sedang
ada di kondisisi darutat
25. Menurut saya petugas keamanan MAN 4
Jakarta memiliki etos kerja dan komitmen
yang tinggi pada profesinya
26. Petugas keamanan bersikap peduli pada siswa
Instrumen Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih Sekolah)
No. Daftar Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S TS STS
4 3 2 1
1. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena sekolah
Page 129
111
tersebut berlokasi strategis dekat dengan pusat
kota
2. Saya memilih MAN 4 Jakarta karena keinginan
ingin menjadi siswa berprestasi
3. Saya memilih sekolah di MAN 4 Jakarta, karena
berstatus Negeri dan tidak ada pungutan biaya
diluar batas
4. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena
fasilitasnya yang lengkap
5. MAN 4 Jakarta memiliki ekstrakulikuler yang
berkualitas
6. MAN 4 Jakarta memiliki pembinaan kedisiplinan
siswa dengan baik
7. Saya memilih sekolah di MAN 4 Jakarta, karena
jarak sekolah yang tidak membutuhkan banyak
biaya transportasi
8. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena
popularitas tinggi di pandangan masyarakat
9. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena jaminan
kualitas lulusan yang bagus
10. Media sosial dan Website MAN 4 Jakarta
menyuguhkan informasi yang jelas dan
transparan
11. Saya dapat mengakses Website MAN 4 Jakarta
dengan mudah
12. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena
reputasinya yang baik prestasi akademik maupun
non akademik
13. Saya memilih MAN 4 Jakarta dikarenakan
menganggap kualitas mutunya sesuai dengan
Page 130
112
yang saya inginkan
14. Saya memilih sekolah di MAN 4 Jakarta, karena
tenaga pendidikan dan kependidikan sekolah
membantu saya dalam menentukan dan
merancang masa depan
15. MAN 4 Jakarta menjadi salah satu sekolah favorit
dan banyak diminati masyarakat
16. Saya memilih MAN 4 Jakarta dapat mewadahi
potensi saya yang ingin dikembangkan
17. Saya dapat mudah mencapai cita-cita melalui
layanan dan program-program sekolah
18. Saya sekolah di MAN 4 Jakarta karena sekolah
tersebut berbasis agama dan ingin meningkatkan
kecerdasan spiritual
19. Saya memiliki semangat tinggi dalam proses
pembelajaran
20. Siswa mampu mengembangkan minat dan bakat
di MAN 4 Jakarta
21. Saya mampu mengikuti pembelajaran di MAN 4
Jakarta dengan baik
22. Siswa percaya pada MAN 4 Jakarta akan
membantunya dalam mencapai tujuan atau cita-
citanya
23. Saya merasa puas serta nyaman dan aman
bersekolah di MAN 4 Jakarta
24. Saya merasa puas pada layanan dan program
sekolah
25. Saya menceritakan pengalaman bersekolah di
MAN 4 Jakarta
26. Saya merekomendasikan lingkungan sosial saya
Page 131
113
untuk menjadikan MAN 4 Jakarta sebagai
refrensi sekolah
Page 132
114
Lampiran 5
Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Variabel X (Bauran Lokasi Pemasaran
Jasa Pendidikan)
Page 133
115
Lampiran 6
Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Variabel Y (Keputusan Siswa Memilih
Sekolah)
Page 135
117
Lampiran 7
Surat Bimbingan Skripsi
Page 136
118
Lampiran 8
Surat Permohonan Izin Penelitian
Page 137
119
Lampiran 9
Dokumentasi MAN 4 Jakarta
Potret Lokasi MAN 4 Jakarta
Page 138
120
Kegiatan Upacara Kegiatan Sosialisasi dari Puskesmas
Kegiatan Siswa Asrama
Page 139
121
Lampiran 10
Biodata Penulis
Hanna Nadhifah, lahir di Jakarta 29 Maret 1999. Putri
kedua dari Bapak Saiful Adi dan Ibu Mey Kirmawati.
Tempat tinggal di PUP Sektor V Blok J3 No. 18 RT.
005 RW. 26, Babelan, Bekasi 17612. Alamat Email
penulis yaitu [email protected] Penulis
menempuh pendidikan di SDIT At-Taqwa Pusat
Bekasi, SMPIT At-Taqwa Pusat Bekasi, MAN 8
Jakarta, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018-
2022 lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Organisasi yang
pernah penulis ikuti selama perkuliahan yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ), Ikatan Mahasiswa Manajemen/Administrasi Pendidikan Seluruh
Indonesia (IMMAPSI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).