PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi(S.E) Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh AAN KHOIRIYAH NPM 1351020159 Progam Studi: Perbankan Syariah FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2017 M
142
Embed
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP …repository.radenintan.ac.id/2259/1/SKRIPSI_AAN_LENGKAP.pdf · KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA SKRIPSI ... Imam Muhtarom
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi(S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
AAN KHOIRIYAH
NPM 1351020159
Progam Studi: Perbankan Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H / 2017 M
i
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
AAN KHOIRIYAH
NPM 1351020159
Progam Studi : Perbankan Syariah
Pembimbing I : Ahmad Habibi S.E, M.E
Pembimbing II : Erike Anggraini D.B.A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H / 2017 M
ii
ABSTRAK
Bauran pemasaran adalah suatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri atas empat
kelompok, yaitu : produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Strategi
pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan guna memperoleh dan mempertahankan
nasabah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera 2. Bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga,
promosi dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian nasabah pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera. Penelitian ini menggunakan empat variabel
independen yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi dengan satu
variabel dependenya itu keputusan pembelian. Dalam kaitannya dengan keputusan
pembelian, dalam penelitian ini menitikberatkan pada faktor-faktor yang dapat
menyebabkan nasabah melakukan keputusan pembelian, yaitu faktor produk,
harga, promosi dan saluran distribusi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan
melalui penyebaran kuesioner dan diimplementasikan kepada 68 nasabahBMT
Mekar Abadi Aji Sejahterasebagai sampel penelitian. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis kuantitatif, yaitu uji reliabilitas dan uji validitas, uji
asumsi klasik, uji t dan uji F, Koefisien determinasi R2serta analisis regresi linear
berganda.
Dari hasil penelitian ini adalah diketahui bahwa variabel-variabel
independen, yakni Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3) dan Tempat (X4)
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependent, yakni keputusan
pembelian konsumen (Y). Hal ini didapatkan berdasarkan perbandingan nilai
Fhitung> Ftabel sebesar 34, 590 > 2,52 artinya keempat variabel tersebut memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera. Dari keempat dimensi bauran pemasaran, diketahui bahwa dimensiyang
paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera adalah promosi. Dapatdilihat bahwa nilai tertinggi pada tabel thitung yaitu
sebesar 5,933. Secara umum bauran pemasaran yang dilakukan BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera mampu memenuhi kebutuhan serta keinginan nasabah dan
nasabah merasa puas baik dari produk, harga, promosi yang dilakukan dan saluran
distribusi. Sehingga, bauran pemasaran yang dilakukan sudah sesuai dengan
ekonomi Islam.
v
MOTTO
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu dimuka bumi,
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung” (Q.S Al Jumu’ah {62} : 10)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas
izin dan ridha-Nya yang telah memudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini,
penulisan skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, ayahanda Imam Muhtarom dan ibunda Mudrikah tercinta
yang senantiasa memberikan do’a, pengorbanan, kasih sayang, semangat,
motivasi serta inspirasi kepadaku.
2. Adik-adikku tercinta Isti Fani Fadhillah dan Muhammad Hilmi Alfarizi yang
selalu memberikan motivasi dan semangat kepadaku.
3. Almamater UIN Raden Intan Lampung tercinta.
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis mempunyai nama lengkap Aan Khoiriyah dilahirkan di Tirta
Kencana pada 25 Juni 1995. Putri pertama dari tiga bersaudara atas pasangan Bpk.
Imam Muhtarom dan ibu Mudrikah. Riwayat pendidikan yang telah diselesaikan
adalah :
1. SDN 03 Tirta Kencana Tulang Bawang Barat diselesaikan tahun 2007.
2. SMP TMI Pondok Pesantren Roudhatul Qur’an Metro diselesaikan tahun 2010.
3. MAN 1 (MODEL) Bandar Lampung selesai pada tahun 2013.
Dengan mengucap Alhamdulillah dan puji syukur bagi Allah SWT serta
berkat dorongan dari ayahanda, ibunda dan keluarga, akhirnya saya mempunyai
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UIN Raden Intan
Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik serta hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan, petunjuk,
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Bauran PemasaranTerhadap Pengambilan Keputusan Nasabah
Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera”dapat diselesaikan.Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga
keluarga, sahabat, serta para umat yang senantiasa istiqomah berada di jalan-Nya.
Skripsi ini merupakan bagian dan persyaratan untuk menyelesaikan studi
pendidikan program strata satu (S1) di Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (S.E). Atas terselesaikannya skripsi ini tak lupa saya
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut
berperan dalam proses penyelesaiannya. Secara rinci saya ungkapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
2. Dr. Moh. Bahrudin selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung yang senantiasa mengayomi mahasiswa.
3. Ahmad Habibi, S.E., M.E selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing I
dan penguji 2 dalam penulisan skripsi ini.
ix
4. Erike Anggraeni, D.B.A selaku dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing II dalam penulisan skripsi
ini.
5. Tim Penguji Munaqosah Bapak H. Supaijo S.H.,M.H. selaku ketua, Bapak
(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 117 13Philip Kotler dan Gary Amstrong, Op.Cit, h. 62
20
paling memuaskan ada empat elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini
di kenal dengan elemen 4P yaitu product, price, place dan promotion.14
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan taktik dalam
mengintegrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau jasa anda.
Dengan marketing mix, anda tidak hanya perlu membuat penawaran yang
menarik, tetapi juga harus memikirkan taktik yang tepat dalam mendistribusikan
dan mempromosikannya. Hal demikian yang dikatakan oleh Hermawan
Kartajaya.15
Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai kombinasi dari variabel-
variabel produk, harga, promosi dan tempat yang digunakan dalam kegiatan
pemasaran guna untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Strategi bauran
pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi sebagai
pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang
dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan
perusahaandalam bidang pemasaran.16
1. Produk
a. Pengertian Produk
Produk berupa jasa dapat diartikan sebagai kegiatan atau
manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan
14Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 180 15Hermawan Kertajaya, Hermawan Kertajaya On Marketing Mix, (Bandung: PT.Mizan
Pustaka, 2016), h. 18 16
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 10
21
kepemilikan apapun.17
Ciri-ciri tersebut dapat diberikan dalam bentuk
nyata, jasa, atau ide. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan sesuatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,
tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.18
Produk yaitu setiap
apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan.19
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan konsumen baik barang maupun jasa. Cara dan penyediaan
produk yang tepat bagi pasar yang dituju, dapat memuaskan para
konsumennya dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam
jangka panjang melalui peningkatan penjualan. Sebuah strategi
pemasaran yang tepat diharapkan dapat merangsang penjualan dan
perkembangan pasar produk. Keputusan-keputusan produk ini
mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek,
pengemasan dan layanan sesudah penjualan.
17M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2012), h.15 18
Philip kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Ke 13, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.
4 19
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Op.Cit., h. 274
22
b. Pengembangan Produk
Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian
manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Manfaat ini
dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti mutu,
fitur, dan desain.20
Selain itu, untuk menambah nilai suatu produk
maka perusahaan dapat memberikan suatu merek pada produk yang
akan dijualnya.
Untuk merebut calon nasabah, maka bank harus berusaha keras.
Nasabah tidak akan datang sendiri tanpa ada sesuatu yang menarik
perhatian, sehingga berminat untuk membeli produk bank. Yang
paling utama untuk menarik perhatian dan minat nasabah adalah
keunggulan produk yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika
dibandingkan dengan produk lain dan untuk meberikan keunggulan,
maka bankl perlu melakukan strategi produk. Strategi yang dilakukan
perbankan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan serangkaian ciri khas suatu bank sedangkan
motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi
bank dalam melayani bank. Pertimbangan pembuatan logo dan motto
adalah sebagai berikut:
20
Nembah F. Hartimbul, Manajemen Pemasaran, cetakan 1, (Bandung: Yrama Widya,
2011), h. 97
23
a. Memiliki arti dan maksut yang memiliki makna positif serta
bermakna baik bagi kemajuan perusahaan.
b. Menarik perhatian; logo tersebut harus mampu menarik perhatian
masyarakat baik secara desain maupu warnanya.
c. Mudah diingat, sehingga ketika konsumen melihat logo tersebut
maka ia akan langsung teringat pada produk perusahaan.
2. Menciptakan Merek
Karena jasa memiliki keanekaragaman, maka setiap jasa harus
memiliki nama, tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli.
Nama merupakan salah satu bentuk dari merek. Pengertian merek
sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi
dari semua. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor:
a. Mudah diingat
b. Terkesan hebat dan modern
c. Memiliki arti
d. Menarik perhatian
3. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau
jasa kepada para nasabah atau bentuk tawaran produk yang dapat
menarik perhatian nasabah.
24
4. Keputusan Lebel
Lebel merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.21
2. Harga
a. Pengertian Harga
Harga ialah variabel yang dapat dikendalikan yang
menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen.22
Harga
merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh kosnumen untuk
mendapatkan produk.23
Harga merupakan jumlah uang yang harus
dibayarkan pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Dalam
mengembangkan bauran pemasaran, suatu produk meliputi: daftar
harga diskon, potongan harga, periode pembayaran dan persyaratan
kredit.24
Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip
konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, bisya provisi
dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan
biaya-biaya lainnya. Sementara itu, harga bagi bank yang
berdasarkan pada prinsip syariah adalah bagi hasil.25
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa harga
merupakan nilai yang harus diberikan oleh konsumen untuk
21M. Nur Rianto Al Arif, Op-Cit, h.146-147
22Pandji Anoraga, Op.Cit., h. 192 23Nembah F. Hartimbun, Op.Cit., h. 10 24Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 63 25Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 228
25
memperoleh suatu produk. Nilai yang dimaksud disini adalah dalam
bentuk uang. Harga merupakan jumlah niali yang dapat ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari menggunakan barang atau jasa yang
ada. Harga dalam bank konvensional adalah bunga, biaya
sedangkan dalam bank syariah harga adalah bagi hasil.
b. Tujuan Penentuan Harga
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai
tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Bertahan Hidup
Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan
maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.
2. Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanyadapat
dilakukan dengn harga murah atau harga tinggi.
3. Untuk Memperbesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing
berpindah ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga
simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
26
4. Mutu Produk
Tujuan adalah memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual
ditentukan setinggi mungkin.
5. Karena Pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing.
Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga
pesaing artinya bunga simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman
dibawah pesaing.
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi ialah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk
dan membujuk pelanggan membelinya.26
Kegiatan promosi
merupakan komponen yang dipahami untuk memberitahukan dan
mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat
mengetaui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh
untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan
promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Adapun
26Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 63
27
kegiatanya adalah: periklanan, personal selling, promosi penjualan
dan publisitas.27
Promosi penjualan adalah suatu tindakan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga
konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan peraturan tertentu maka produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.28
Dari definisi diatas disimpulkan, promosi ialah suatu kegiatan
upaya memmbujuk atau mempengaruhi konsumen dalam pembelian
atau penggunaan jasa melaului arus informasi. Ada beberapa media
promosi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan
produknya antara lain: iklan, personal selling, promosi penjualan dan
publisitas.
b. Tujuan promosi
Tujuan promosi menurut Lamb et.al adalah29
;
1. Memberikan Informasi (Informing):
a. Meningkatkan kesadaran atas produk baru, kelas produk,
atauatribut produk.
b. Menjelaskan bagaimana produk tersebut bekerja.
c. Menyarankan kegunaan baru suatu produk.
d. Membangun citra suatu perusahaan.
27
Kasmir, Op-Cit, h. 246 28Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2012), h. 160 29Wirawan Anuraga dan Sonang Sitohang, “ Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Ulang”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen , Volume
4,Nomor 10, Oktober 2015, h. 7
28
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading):
a. Mendorong perpindahan merek.
b. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
c. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli sekarang.
d. Merayu pelanggan untuk datang.
3. Mengingatkan (reminding):
a.Mengingatkan konsumen bahwa produk mungkin dibutuhkan
dalam waktu dekat ini.
b.Mengingatkan konsumen dimana untuk membeli produk
tersebut.
c. Mempertahankan kesadaran konsumen.
c. Bauran Promosi
Bauran promosi terdiri dari empat unsur utama, sebagai berikut :
1) Periklanan
Periklanan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank
untuk menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon
nasabahnya.
2) Promosi Penjualan
Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat
dilakukan melalui promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan
promosi penjualan adalah meningkatkan penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah nasabah.
29
3) Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, lomba
cedas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melaui berbagai media.
4) Penjualan Pribadi
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dialkukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service,
satpam sampai pejabat bank. Secara khusus personal selling
dilakukan oleh petugas customer service atau service assistensi.30
4. Saluran Distribusi
a. Pengertian
Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya
digunakan untuk lokasi pabrikatau gudang atau cabang, sedangkan
penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada
penentuan lokasi cabang. Penentuan lokasi kantor cabang bank
dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas.
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan
prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada
seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.31
30 Kasmir, Op-Cit, h. 247-249 31Kasmir, Op-Cit, h.238
30
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan. Adapun indikator dalam penentuan lokasi tersebut
adalah lokasi strategis, mudah dijangkau dan suasana aman.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat
disimpulkan bahwa place adalah lokasi perusahaan melakukan
kegiatannya dan bagaimana perusahaan memakai saluran distribusi.
b. Pertimbangan Penentuan Lokasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan lokasi suatu bank adalah pertimbangan sebagai berikut:
1. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik
2. Dekat dengan lokasi perkantoran
3. Dekat dengan lokasi pasar
4. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi32
Setelah lokasi diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan lay out gedung dan ruang kantor. Hilangkan kesan
kantor yang tidakn yaman yang akan mengakibatkan nasabah tidak
betah berlama-lama berada dikantor. Usahakan layout ruangan
senyaman mungkin dengan susunan meja, tempat duduk atau
32M. Nur Rianto, Op-Cit, h. 133
31
keindahan lainnya seperti lukisan dan musik, sehingga nasabah
merasa nyaman.33
c. Pertimbangan Penentuan Lay Out
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay out gedung adalah:
1. Bentuk gedung yang memberikan kesan elegan dan baik
2. Lokasi parkir yang luas dan aman
3. Keamanan disekitar gedung juga harus diprtimbangkan
4. Tersedia tempat ibadah
5. Tersedia toilet yang bersih dan nyaman
6. Fasilitas penunjang lainnya
Sementara itu, untuk lay out ruangan yang harus diperhatikan
adalah:
1. Suasana ruangan terkesan luas dan lega
2. Tata letak kursi dan meja sesuai dengan urutan proses
dokumen
3. Dekorasi dan hiasan dalam ruangan34
5. Kajian Islam Tentang Bauran Pemasaran
Pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam
memenuhikebutuhan konsumen, disamping pencapaian tujuan
perusahaan. Dalam memenuhi tujuan ini, seorang pemasar muslim
harus memastikan bahwa semua aspek kegiatan pemasaran, seperti
perencanaan barang dan jasa,harga dan strategi distribusi, seperti halnya
33
Kasmir, Op-Cit, h.243 34M. Nur Rianto, Op-Cit, h. 137
32
teknik promosi yang digunakan, haruslah sesuai dengan tuntunan al-
Quran dan as-Sunnah. Bauran pemasaran bukanlah suatu hal yang baru
dalam pemasaran Islam. Bahkan Nabi Muhammad pun menggunakan
konsep ini dalam menjalankan bisnisnya (berdagang).
a. Produk
Dalam konsep pemasaran islami, tidak diperbolehkan menjual
barang jelek dengan harga yang tinggi, hal ini dikarenakan pemasaran
Islami adalah pemasaran yang fair dimana harga sesuai dengan
barang/produk. Kualitas produk harus sesuai dengan yang ditawarkan
dan dilarang menyembunyikan kecacatan dari produk-produknya.35
Produk yang ditawarkan haruslah susuai selera dan memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Nabi Muhammad SAW selalu
menjelaskan dengan baik kepada semua pembelinya akan kelebihan dan
kekurangan produk yang beliau jual. Seandainya terjadi
ketidakcocokan, beliau mengajarkan, bahwa pada pelanggan ada hak
khiyar, dengan cara membatalkan jual beli, seandainya terdapat segala
sesuatu yang tidak cocok.36
Artinya : “Seungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah
orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah,
35Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., h. 218 36Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, (Bandung:
Madania Prima, 2008), h. 58
33
dan mereka itulah orang-orang pendusta”. (Q.S An-
Nahl{16}:105)37
Kejujuran adalah kunci utama dalam perniagaan Nabi
Muhammad SAW.Kejujuran adalah cara yang termurah walaupun sulit
dan langka ditemukan sekarang. Jika kita menjual produk dengan
segala kelebihan dan kekuranganya kita ungkapkan secara jelas, maka
yakin produk itu akan terjual dan juga akan dipercayai oleh konsumen
kita. Dan mereka tidak akan meninggalkan kita karena merasa tidak
dibohongi dengan ucapan kita.
b. Harga
Dalam ajaran syariah tidak dibenarkan mengambil keuntungan
sebesar-besarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan. Hargaharus
mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara adil, yaitu
penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli memperoleh
manfaat yang setara dengan harga yang dibayarnya.38
Harga yang ditetapkan tidak boleh lebih tinggi dari harga yang
ditawarkan oleh pesaing atau lebih rendah dari biaya yang dikeluarkan.
Tidak diperbolehkannya pembatasan harga komoditi di masa Nabi
Muhammad SAW merupakan cerminan pemikiran yang mewakili
konsep pricing.39
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
37Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 279 38Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka
Setia,2013), h. 212 39Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Op.Cit., h. 62
34
“Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu.”(HR.
Bukhari, dari Abdullah bin Umar Ra.)40
Perang harga tidak diperkenankan Raulullah karena bisa menjadi
bumerang bagi para penjual. Secara tidak langsung, Rasulullah Nabi
Muhammad SAW melarang untuk melakukan perang harga dengan niat
menjatuhkan pesaing, tapi bersainglah secara fair, bukan keunggulan
dengan tampil beda dalam kualitas dan layanan yang diberikan.
Dalam melakukan jual beli, harga harus sesuai dengan nilai suatu
barang. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan pihak pengusaha
karena kepercayaan konsumen akan dapat diraih dengan sendirinya.
Harga harus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara
adil, yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal, tidak
berlebih-lebihan tidak pula merendah-rendahkan, pembeli memperoleh
manfaat yang setara dengan harga yang dibayarnya.
Dalam melakukan jual beli, harga harus sesuai dengan nilai suatu
barang. Dalam QS. Al Furqon{25}: 67 telah disebutkan sebagai berikut.
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
merekatidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(QS. Al Furqon{25}:67)41
40Ibid, h. 62 41Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 365
35
c. Promosi
Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,
sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas
promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan
publisitas. Dengan promosi pada dasarnya diharapkan dapat membuat
permintaan menjadi inelastis pada saat harga naik dan membuat elastis
pada saat harga turun.42
Dalam Q.S An-Nisa’ (4) 29 Allah berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu,Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”(Q.S An-Nisa’ (4) 29)
d. Saluran Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen
mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan
barang. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa
yang aman dan nyaman kepada seluruh konsumennya.43
Hal ini
42M. Nur Rianto Al Arif, Op-Cit, h. 15 43Kasmir, Op-Cit, h. 186
36
dibutuhkan agar konsumen tidak merasa didzolimi. Sesuai dengan
firman Allah dalam QS. Thaha{20}: 112.
Artinya: “Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang shaleh dania
dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan
perlakuanyang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula)
akan pengurangan haknya.” (QS. Thaha {20}:112)44
Hal yang perlu diperhatikan dari sederetan proses distribusi
adalah setiap jaringan, channel, agen dan distributor termasuk dalam
kelompok pelanggan. Mereka pun harus mendapatkan layanan yang
memuaskan dari pihak perusahaan. Ikatan yang terjalin dengan baik
akan semakin mengefektifkan proses distribusi.45
C. Keputusan Pembelian
1. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi,
parakonsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai.46
Menurut Engel et al, menyatakan
perilaku pembelian adalah proses keputusan dan tindakan orang-orang yang
terlibat dalam pembelian dan penggunaan produk.47
Peter dan Olson,
44
Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 319 45Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan
SistemOpersional, (Bandung: Gema Insani, 2004), h. 454 46Philip kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 181 47Etta mamang Sangadji dan Sopiah, Op.Cit., h. 332
37
menyatakan keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu di antaranya.48
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, keputusan pembelian ialah proses
dan tindakan konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan
minatinya. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan masalah
dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Perusahaan harus aktif dalam proses mempertahankan konsumen dan
disisi lain pelanggan berada pada posisi sebagai pengambil keputusan.Jadi
hubungan perusahaan dengan konsumennya adalah mengenai pengambilan
keputusan konsumen. Oleh karena itu, agar proses mempertahankan konsumen
berhasil, perusahaan perlu mengetahui proses pengambilan keputusan pada
konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku
pascapembelian.49
a. Pengenalan kebutuhan
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah ataukebutuhan.
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah,
yaitu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan
dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.
48Jackson R.S. Weenas., Op.Cit., h. 610 49Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.cit., h. 179
38
b. Pencarian informasi
Konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhidengan
membeli dan mengonsumsi suatu produk.
c. Evaluasi alternatif
Proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya
sesuaidengan keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen
membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan manfaat
kepadanya serta masalah yang dihadapinya.
d. Keputusan pembelian
Pembeli akan menentukan sikap dalam pengambilan keputusan apakah
membeli atau tidak membeli produk tersebut.
e. Perilaku pascapembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan. Konumen yang puas akan membeli produk lagi,
memberitakan hal-hal merek dan iklan pesaing, dan akan membeli produk
lain dari perusahaan tersebut.
3. Kajian Islam Dalam Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan masalah keputusanyang
diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan untuk mendapatkan dan
mempergunakan barang dan jasa. Konsumen mengambil banyak macam
pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam pembelian. Islam
menganjurkan melakukan keputusan untuk melakukan pembelian, maka
seorang konsumen muslim harus dapat mengasumsikan fungsi daya guna
39
barang yang akan dibelinya bukan hanya karena menuruti keinginan dan hawa
nafsunya.50
Dalam Q.S Al-Maidah{5}:100, Allah menjelaskan bahwa dalam
melakukan hal apa pun termasuk dalam keputusan untuk membeli suatu
produk, seorang konsumen harus dapat membedakan antara kebutuhan dengan
keinginan, antara yang baik dengan yang buruk tujuannya agar tidak merasa
rugi di kemudian hari. Selain itu, kegiatan memanfaatkan atau mengkonsumsi
suatu produk yang baik itu sendiri dianggap sebagai kebaikan dalam Islam.51
Artinya: “Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah
kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan".(Q.S. Al Maidah{5}: 100)52
Selain itu Allah SWT juga berirman dalam Q.S. Al Hujurat{49}: 6.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasikmembawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”.(Q.S. Al Hujurat{49}: 6)53
50M. Nur Rianto Al Arif, Op.Cit., h. 193 51Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, Edisi pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h.93 52Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 99 53Ibid, h.412
40
Ayat tersebut sudah cukup menjelaskan bahwa dalam melakukan
keputusan pembelian hendaknya kita memeriksa informasi yang kita dapat
dengan teliti dan penuh kehati-hatian, serta dapat memberikan penilaian apakah
produk tersebut memberikan manfaat baginya atau justru mendatangkan
kemudharatan, barulah konsumen dapat memutuskan untuk membeli atau tidak
membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Ini dilakukan agar
konsumen tidak merasa dirugikan, bahkan merasa puas.
Hal demikian sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui konsumen dalam pengambilan
keputusan. Dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pemilihan
alternatif, pengambilan keputusan dan perilaku pascapembelian.
F. Kerangka Pemikiran
Dalam usahanya baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan. Dalam
perkembangannya tujuan dari suatu usaha tidak hanya untuk memperoleh
keuntungan namun juga bagaimana mereka dapat terus melangsungkan aktivitas
bisnisnya. Guna mencapai tujuan tersebut berbagai strategi dilakukan oleh
perusahaan. Dari berbagai macam strategi yang ada faktor pemasaran adalah
faktor yang terpenting, karena faktor pemasaran dalam bisnis yang menentukan
laku tidak nya suatu produk. Faktor pemasaran berkaitan dengan produk yang
dimiliki oleh perusahaan dan konsumen sebagai pengguna dari produk tersebut.
41
Dalam pemasaran dikenal istilah marketing mix, yang terdiri dari :Product,
Price, Place, Promotion. Jika keempat variabel tersebut sudah mencukupi, maka
tinggal keputusan pembelian konsumen sebagai penentunya. Berdasarkan
pemikiran di atas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti gambar
2.1
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
Produk
Harga
Promosi
Tempat
Keputusan
Pembelian
42
E. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka
terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari
plagiat, diantaranya:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan
Tahun
Judul Penelitian Metode Analisa Hasil Analis
1. Doni Hariadi
(2012)
Jurnal:
“Pengaruh
Produk, Harga,
Promosi dan
Distribusi
Terhadap
keputusan
Pembelian
Konsumen Pada
Produk Projector
Microvision”
Analisis regresi
berganda dengan
uji simultan (F),
uji parsial (t),
dan analisis
determinasi
parsial (R2)
Variabel
bauran
pemasaran
yang terdiri
dari harga,
produk,
promosi dan
distribusi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen baik
secara
simultan
maupun
parsial
2. I Kadek Suarjana,
I Wayan Suendra,
Ni Nyoman
Yulisthini (2014)
Jurnal:
“Pengaruh
Bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Pembelian di
Indomaret
Kecamatan
tampak Siring
Gianyar”
Pengujian
hipotesis
menggunakan
analisis regresi
berganda, dengan
bantuan program
SPSS 20.00 from
windows
Ada pengaruh
secara
simultan dan
parsial antara
variabel
bauran
pemasaran
terhadap
keputusan
pembelian
3. Algrina Agnes
Ulus (2013)
Jurnal: “Bauran
Pemasaran
Pengaruhnya
Terhadap
Uji analisis
regresi linear
berganda dan
koefisien
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
43
Keputusan
Pembelian Mobil
Daihatsupada
PT. Astra
Internasional
Manado”
determinasi (R2) secara
simultan
maupun
parsial produk,
harga, promosi
dan distribusi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
4. Muhammad
Wimman Zulfikar
(2011)
Skripsi:
“Analisis Bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Pembelian”
Analisi regresi
berganda, uji t,
uji F, uji
koefisien
determinasi (R2)
Secara parsial
variabel
produk, harga,
promosi dan
distribusi
terbukti secara
secara positif
dan signifikan
mempengaruhi
variabel
keputusan
pembelian,
dimana
pengaruh yang
paling
dominan
adalah harga
5. Laila Marlia Sari
(2016)
Skripsi:
“Pengaruh
bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Smartphone
Advan Perspektif
Ekonomi Islam”
Analisi regresi
berganda, uji t,
uji F, uji
koefisien
determinasi (R2)
Bauran
Pemasaran
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
advan dengan
nilai koefisien
determinasinya
sebesar 55.3%
sisanya 44.7%
dipengaruhi
oleh faktor lain
seperti brand
image,
44
pengetahuan
produk, dan
lain
sebagainya
yang tidak
diteliti dalam
penelitian ini
6. Muhammad
Jauharul
Mawahib
(2015)
Jurnal :
“Pengaruh
Bauran
Pemasaran
Terhadap
keputusan
Pembelian
smartphone
Samsung”
Analisis regresi
linear berganda,
koefisien korelasi
(R), koefisien
determinasi (R2),
uji F, dan uji t.
Secara
bersama-sama
variabel
produk, harga,
tempat, dan
promosi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
Samsung pada
mahasiswa
Admnistrasi
Bisnis
Universitas
Sumber : Data Diolah 2017
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulunya adalah
penelitian ini untuk meningkatkan permintaan dan sebagai upaya dari suatu
perusahaan untuk menghadapi persaingan pasar. Maka dari itu BMT Mekar Abadi
Aji Sejahtera meningkatkan strategi pemasaran untuk kelangsungan perusahaan
dengan menggunakan strategi marketing mix kemudian memberikan inovasi
produk yang diminati para nasabahnya.
45
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.54
Maka hipotesisnya sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap
pengambilan keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap pengambilan
keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. XIII, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 64
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan Penelitian
Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan secara
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang
latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial
baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.2
2. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu
penelitian untuk menggambarkan dengan lebih teliti ciri-ciri usaha untuk
menentukan frekuensi terjadinya sesuatu atau hubungan sesuatu yang lain.
Selain itu, peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan (library
reseach). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. XIII, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 8 2 Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h.
22
46
dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan,
maupun laporan hasil penelitian terdahulu.3
B. Sumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian
ini, penulis menggunakan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari personel dan
dapat pula dari lapangan.4 Data primer dalam penelitian ini diperoleh
langsung dari nasabah pembiayaan murabahah BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan antara
lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian
yang berwujud laporan dan sebagainya.5 Data sekunder berasal dari
sumber internal maupun eksternal. Dalam hal ini, data sekunder yang
bersifat internal didapat melalui data-data BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera. Dalam hal ini yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian.
3 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,(Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
h. 5 4 Kartini Kartno,Pengantar Metode Riset Sosial, (Bandung: Alumni, 1986), h. 27 5Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,(Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), h. 30
47
C. Definisi Operasional Variabel
Adapun variabel penelitian yang menjadi titik suatu perhatian penelitian
adalah:
1. Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.6
Variabel independen dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran.
2. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat
karena adanya variabel bebas.7 Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian.
Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis.
Berikut definisi operasional dalam penelitian ini.