Top Banner
Oleh: Nur Kholis, M.Ag. Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I Team Teaching Lembaga Pengembangan Studi dan Studi Islam UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA LPSI UAD
31

Pengantar Studi Hadis

Feb 20, 2016

Download

Documents

pengantar studi hadis bagi yang memerlukan silahkan download
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengantar Studi Hadis

Oleh: Nur Kholis, M.Ag.Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I

Team Teaching Lembaga Pengembangan Studi dan Studi IslamUNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

LPSI UAD

Page 2: Pengantar Studi Hadis

Pokok Bahasan

Pengertian Hadis Unsur-Unsur Hadis (Matan, Rawi, Sanad) Sejarah Kodifikasi Hadis

LPSI UAD

Page 3: Pengantar Studi Hadis

Pengertian HadisSecara bahasa (terminologi) adalah:1.jadid (sesuatu yang baru) lawan dari kata al-qadim, sesuatu yang lama.2.qarib ”dekat”, yaitu tidak lama lagi akan terjadi. Sedangkan lawannya adalah ba’id ”jauh”.3.khabar ”berita” yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain

LPSI UAD

Page 4: Pengantar Studi Hadis

Menurut Ahli Hadisوأفعاله م وسل عليه ه الل صلي بي الن أقوال

: صلي بي الن ماأثرعن كل األخر وقال .حواله وأاقرار أو فعل أو قول من م وسل عليه ه الل

Seluruh perkataan, perbuatan, dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW. Sedangkan menurut yang lainnya adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik yang berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.

LPSI UAD

Page 5: Pengantar Studi Hadis

Menurut Ulama Ushul

تي ال وتقريراته وأفعاله أقوالهرها وتقر األحكام تثبت

Semua perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan hukum syara’ dan ketetapannya.

LPSI UAD

Page 6: Pengantar Studi Hadis

Pengertian Sunnah Secara bahasa Jalan (yang dilalui) baik yang

terpuji atau yang tercela ataupun jalan yang lurus atau tuntutan yang tetap (konsisten).

Bila kata sunnah disebutkan dalam masalah yang berhubungan dengan hukum syara’, maka yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang, atau dianjurkan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan atau perbuatannya, apabila dalam dalil hukum syara’ disebutkan al-Kitab dan as-Sunnah, maka yang dimaksudkan adalah al-Qur’an dan al-Hadits

LPSI UAD

Page 7: Pengantar Studi Hadis

Perbedaan Sunnah dengan Hadist Muhammad Zuhri membedakan Hadist

dengan Sunnah, seperti air dalam gelas. Gelas adalah hadist sementara sunnah adalah air.

Jadi hadist adalah pemberitaan, sementara sunnah adalah isi dari pemberitaan tersebut. Tentu saja isinya berupa perintah atau tradisi yang disandarkan kepada Nabi.

LPSI UAD

Page 8: Pengantar Studi Hadis

Khabar, Atsar dan Hadis Khabar secara bahasa berarti warta atau

berita. Secara istilah pemberitaan tersebut disandarkan kepada Nabi. Maka antara hadis dengan khabar sama.

Atsar secara bahasa artinya sisa. Sementara secara istilah adalah warta, berita namun yang disandarkan kepada para sahabat. Dengan demikian atsar dan hadis berbeda.

LPSI UAD

Page 9: Pengantar Studi Hadis

Bid’ah dan Sunnah Bid’ah secara bahasa adalah tambahan. Secara istilah adalah segala sesuatu yang

diada-adakan sesudah Nabi wafat, untuk dijadikan syara' dan Agama, pada hal yang diada-adakan itu tak ada dalam Agama.

Segala penambahan di luar agama pada prinsipnya boleh, selama tidak melanggar ajaran agama.

LPSI UAD

Page 10: Pengantar Studi Hadis

Bentuk-Bentuk HadisDilihat dari sumbernya terdapat 5 bentuk hadis; 1.Hadis Qouli (bersumber dari perkataan)2.Hadis Fi’li (bersumber dari perbuatan)3.Hadis Taqriri (bersumber dari ketetapan)4.Hadis Hammi (bersumber dari hasrat)5.Hadis Ahwali (bersumber dari ikhwal atau tampilan)

LPSI UAD

Page 11: Pengantar Studi Hadis

Unsur-Unsur HadisUnsur-unsur hadis antara lain; 1.Sanad, secara bahasa artinya sandaran. Secara istilah silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadis. 2.Matan, secara bahasa artinya tanah yang meninggi. Secara istilah adalah lafadz-lafadz hadis yang memiliki makna tertentu. 3.Rawi, orang-orang yang meriwayatkan hadis.

LPSI UAD

Page 12: Pengantar Studi Hadis

::ا ى حدثن القيس:: ربعى:: بن:: معمر بن:: ::ا محمد ::و حدثن أبالمخزومى زياد - عن: هشام: ابن وهو الواحد حدثنا- عبد

بن:حكيم: المنكدر حدثن:ا عثمان: بن: حمران: عن: محمدعفان: بن: عثمان: الل:ه - عن: ص:لى ه: الل رس:ول قال: قال:

وس:لم خطاياه: -علي:ه خرجت: الوضوء: فأحس:ن توضأ: من:أظفاره تحت من تخرج ى ح:ت جسده من

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’i al Qaisi, katanya: Telah menceritakan kepaku Abu Hisyam al Muhzumi dari Abu al Wahid, yaitu ibn Ziyad, katanya: Telah menceritakan kepaku Utsman bin Hakim, katanya: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al Munkadir, dari ‘Amran, dari Utsman bin Affan ra., ia berkata: Barang siapa yang berwudlu dengan sempurna (sebaik-baiknya wudlu) keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya bahkan dari bahwa kukunya” (H.R. Muslim)

LPSI UAD

Page 13: Pengantar Studi Hadis

Sejarah Pengumpulan HadisPeriodesasi Kodifikasi Hadis1.Periode Awal (Zaman Nabi)2.Periode Kedua (Zaman Khulafau Rasyidin)3.Periode Ketiga (Zaman Sahabat Kecil - Tabi'in Besar)

LPSI UAD

Page 14: Pengantar Studi Hadis

Periode Awal (Zaman Rasulullah) Nabi memerintahkan بلغوا عنى ولو أية. Penyebaran hadis dari mulut ke mulut. Larangan penulisan hadis agat tidak

tertukar dengan al-Qur’an. Peranan istri-istri Nabi, khsusunya

mengenai hadis-hadis yang berhubungan dengan keluarga.

LPSI UAD

Page 15: Pengantar Studi Hadis

Periode Kedua (Khulafa’u Rasyidin) Abu Bakar menerapkan pembatasan

periwayatan hadis عصر تقليل رواية الحديث Zaman Usman terjadi peningkatan periwayatan

hadis sehingga sering disebut عص:ر إكثار رواي:ةالحديث

Di zaman Usman terjadi periwayat bil ma’na (periwayatan dengan maknanya saja)

Zaman Ali konflik dan fitnah internal ummat Islam, akhirnya mulai muncul benih-benih hadis palsu.

LPSI UAD

Page 16: Pengantar Studi Hadis

Periode Ketiga (Shahabat Kecil dan Thabiin) Masih terjadi konflik ideologi, dan teologi antara

sunni dan syi’ah, sehingga masih memungkinkan pemalsuan hadis.

Beberapa tokoh Sahabat kecil;1. Abu Hurairah meriwayatkan 5374 atau 5364 hadits2. Abdullah ibn Umar meriwayatkan 2630 hadits3. Anas ibn Malik meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits.4. Aisyah (isteri Nabi) meriwayatkan 2210 hadits5. Abdullah ibn Abbas meriwayatkan 1660 hadits6. Jabir ibn Abdillah meriwayatkan 1540 hadits7. Abu Sa'id al-Khudry meriwayatkan 1170 hadits

LPSI UAD

Page 17: Pengantar Studi Hadis

Periwayat hadis menyebar ke berbagai wilayah; Madinah, Makah, Mesir, Basyrah, Syam, dan Yaman.

Ilmu fikih berkembang pesat, sehingga pengumpulan hadis berkaitan dengan hadis-hadis fiqih.

LPSI UAD

Page 18: Pengantar Studi Hadis

Kodifikasi Hadis Pembukuan hadis dalam bentuk mushaf terjadi

pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Alasannya agar ilmu ini tidak hilang karena banyaknya ulama yang wafat.

Beberapa mushaf yang dihasilkan pada waktu itu; 1. Mushannaf oleh Syu'bah bin al-Hajjaj (160-H)2. Mushannaf oleh Al-Laits bin Sa'ad (175-H)3. Al-Muwaththa' oleh Malik bin Anas (179-H)

LPSI UAD

Page 19: Pengantar Studi Hadis

4. Mushannaf oleh Sufyan bin Uyainah (198-H)5. Al-Musnad oleh Asy-Syafi'i (204-H)6. Jami al-Imam Ash-Shan'ani (211-H)

LPSI UAD

Page 20: Pengantar Studi Hadis

Beberapa kitab yang dihasilkan;1. Shahih Ibnu Khuzaimah (311-H)2. Shahih Abu Awwanah (316-H)3. Shahih Ibnu Hibban (354-H)4. Mu'jamul Kabir, Ausath dan Shaghir,

oleh At-Thabrani (360-H)5. Sunan Daraquthni (385-H)

LPSI UAD

Page 21: Pengantar Studi Hadis

Perkembangan Hadis Pasca Kodifikasi1. Periode Penyaringan Hadis

Periode ini penulisan hadis berorientasi pada hadis-hadis sahih saja. Beberapa kitab hadis yang dihasilkan:

1) Mushannaf Said bin Manshur (227-H)2) Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (235-H)3) Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (241-H)4) Shahih al-Bukhari (251-H)5) Shahih Muslim (261-H)6) Sunan Abu Daud (273-H)7) Sunan Ibnu Majah (273-H)8) Sunan At-Tirmidzi (279-H)9) Sunan An-Nasa'i (303-H)10) Al-Muntaqa fil Ahkam Ibnu Jarud (307-H)11) Tahdzibul Atsar Ibnu Jarir at-Thabari (310-H)

LPSI UAD

Page 22: Pengantar Studi Hadis

2. Periode Penyempurnaan pemisahan antara ulama mutaqaddimin

(salaf) yang metode mereka adalah berusaha sendiri dalam meneliti perawi, menghafal hadits sendiri serta menyelidiki sendiri sampai pada tingkat sahabat dan tabi'in.

menyusun karyanya adalah dengan menukil dari kitab-kitab yang telah disusun oleh salaf, menambahkan, mengkritik dan men-syarah-nya (memberikan ulasan tentang isi hadits-hadits tersebut)

LPSI UAD

Page 23: Pengantar Studi Hadis

Periode Klasifikasi dan Sistematisasi Mengklasifikasikan hadits, cara

pengumpulannya, kandungannya dan tema-tema yang sama serta memberikan pesyarahan (penjelasan).

Beberapa kitab yang dihasilkan; 1. Sunanul Kubra, al-Baihaqi (384-458 H)2. Muntaqal Akhbar, Majduddin al-Harrani (652-H)3. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Ibnu Hajar al-

Asqalani (852-H)

LPSI UAD

Page 24: Pengantar Studi Hadis

Muncul juga kitab-kitab Targhib wa Tarhib (Kitab menggembirakan dan ancaman), diantaranya;

1. At-Targhib wa Tarhib, Imam al-Mundziri (656-H).

2. Riyadhus Shalihin, oleh Imam Nawawi (767-H).

LPSI UAD

Page 25: Pengantar Studi Hadis

KEDUDUKAN RASULULLAH S.A.W. DAN SUNNAH BELIAU DALAM ISLAM Menjelaskan Kitabullah (An-Nahl/16:44) Rasulullah s.a.w. merupakan teladan baik

yang wajib dicontoh oleh setiap muslim (Al-Ahzab/33:21)

Rasulullah s.a.w. wajib ditaati (Al-Anfal/8:20)

Rasulullah SAW Mempunyai Wewenang Untuk Membuat Suatu Aturan (Syari’ah) (Al-A’raf/7:157-158)

LPSI UAD

Page 26: Pengantar Studi Hadis

FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN

1. Bayan at-Ta’kid, menetapkan dan memperkuat apa yang diterangkan dalam al-Qur’an.

2. Bayan at-Tafsir, memberikan perincian dan penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang masih mujmal (global), memberikan taqyid (persyaratan) terhadap ayat-ayat yang masih mutlaq, dan memberikan takhshih (penentuan khusus) terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang masih umum

LPSI UAD

Page 27: Pengantar Studi Hadis

3. Bayan at-Tasyri’, mewujudkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam al-Qur’an.

4. Bayan an-Naskh, al-ibthal (membatalkan), al-ijalah (menghilangkan), at-tahwil (memindahkan), atau at-tagyir (mengubah)

LPSI UAD

Page 28: Pengantar Studi Hadis

Contoh Bayan at-Ta’kidHadis ini;

رأيتموه وإذا فصوموا رأيتموه إذافأفطروا

Memperkuat ayat berikut; / البقرة ] فليصمه هر الش منكم شهد [185فمن

LPSI UAD

Page 29: Pengantar Studi Hadis

Contoh Bayan at-TafsirHadis berikut ini;

أصلى رأيتمونى كما وا وصلMenjelaskan ayat berikut;

كاة الز وآتوا الصالة وأقيموا/ البقرة ] اكعين الر مع [43واركعوا

LPSI UAD

Page 30: Pengantar Studi Hadis

Contoh Bayan at-TasyriHadis berikut menjelaskan syari’at zakat fitrah. Sementara dalam al-Qur’an hanya memerintahkan shadaqah.

ه: -ص:لى الل:ه علي:ه وس:لم- فرض: زكاة: الفطر من: ول: الل أن: رس:اس: ص:اعا من: تمر أو ص:اعا من: شعير عل:ى كل: حر رمض:ان: عل:ى الن

أو عبد ذ:كر أو أنثى من المسلمين

Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadhan satukat (sha’) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka maupun hamba, laki-laki ataupun perempaun. (H.R. Muslim)

LPSI UAD

Page 31: Pengantar Studi Hadis

Billahitaufiq wal hidayahWassalamu’alaikum…

LPSI UAD