P U T U S A N Nomor : 134/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : TUAN SUWARDI, SE, Kewarganegaraan Indonesia, Umur 58 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Taman Sari III Taman Polonia Nomor 80 Medan Kelurahan Sarirejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan, dalam hal ini memberi Kuasa Kepada OKTOMAN SIMANJUNTAK, SH.MH dan SARONO, SH (berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 04 Desember 2014) beralamat di Jalan Merbau Lt.II No. 10 D Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat; L a w a n I. BANK INTERNATIONAL INDONESIA (BII) Pusat di Jakarta, cq Bank International Indonesia/ May Bank Kantor Cabang Pembantu Medan, beralamat di Jalan Setia Budi Medan/ Komplek Setia Budi Centre Nomor 7-A, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Tergugat I; II. LINDA, Staff Marketing, Bank International Indonesia/ May Bank Kantor Cabang Pembantu Medan, d/a Bank International/ May Bank Kantor Cabang Pembantu Medan, semula beralamat di Jalan Setia Budi Medan/ Komplek Setia Budi Centre Nomor 7-A, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya tetapi setidak-tidaknya masih berada diwilayah hukum Republik Indonesia, selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula Tergugat II; PENGADILAN TINGGI MEDAN
22
Embed
PENGADILAN TINGGI MEDAN fileMembaca surat gugatan Penggugat tertanggal 16 Januari 2015 dan terdaftar pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 23 Januari 2015 dengan Register
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
P U T U S A N Nomor : 134/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
TUAN SUWARDI, SE, Kewarganegaraan Indonesia, Umur 58 Tahun,
Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Taman
Sari III Taman Polonia Nomor 80 Medan Kelurahan
Sarirejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan,
dalam hal ini memberi Kuasa Kepada OKTOMAN
SIMANJUNTAK, SH.MH dan SARONO, SH
(berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 04 Desember
2014) beralamat di Jalan Merbau Lt.II No. 10 D
Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding
semula Penggugat;
L a w a n
I. BANK INTERNATIONAL INDONESIA (BII) Pusat di Jakarta, cq Bank
International Indonesia/ May Bank Kantor Cabang
Pembantu Medan, beralamat di Jalan Setia Budi
Medan/ Komplek Setia Budi Centre Nomor 7-A,
Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan
Sunggal, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding I semula Tergugat I;
II. LINDA, Staff Marketing, Bank International Indonesia/ May Bank
Kantor Cabang Pembantu Medan, d/a Bank
International/ May Bank Kantor Cabang Pembantu
Medan, semula beralamat di Jalan Setia Budi
Medan/ Komplek Setia Budi Centre Nomor 7-A,
Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan
Sunggal, Kota Medan, sekarang tidak diketahui lagi
alamatnya tetapi setidak-tidaknya masih berada
diwilayah hukum Republik Indonesia, selanjutnya
disebut sebagai Terbanding II semula Tergugat II;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 2 -
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Membaca surat gugatan Penggugat tertanggal 16 Januari 2015 dan
terdaftar pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 23 Januari
2015 dengan Register Nomor 40/Pdt.G/2015/PN.Mdn, telah mengajukan
gugatan sebagai berikut:
- Bahwa benar sekitar Bulan Nopember 2013 ,- Tergugat I melalui Tergugat II ,
(Staf Marketingnya) yang bernama Linda datang langsung kepada/
menjumpai Penggugat (TUAN SUWARDI.SE) dengan menawarkan Vasilitas
Kredit di BII/May Bank (Tergugat), dengan jumlah yang sangat menggiurkan
yakni sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah) dan oleh
Penggugat tawaran kredit yang dikemukakan oleh Tergugat II Staff Marketing
Tergugat I tersebut diterima oleh Penggugat , dengan memberikan masukan
kepada Tergugat II yakni bahwa Penggugat akan memindahkan agunannya
dari Bank CIMB Niaga Medan kepada Bank International Indonesia /May
Bank Kantor Cabang Pembantu Medan (Tergugat I) ;
- Bahwa benar kemudian oleh Penggugat tentang maksud pemindahan
agunan kredit yang berada pada Bank CIMB Niaga Medan ke BII (Tergugat I)
telah disetujui oleh Tergugat I dan Tergugat II dengan proses selama 20 (dua
puluh hari), dengan syarat dan atau catatan Penggugat harus membuka
Rekening sebesar Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah ) dan oleh Penggugat
telah membuka rekening sebesar Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah )
kemudian ditambah lagi Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) , sehingga berjumlah
sebesar Rp.105.000.000 (seratus lima juta rupiah) ;
- Bahwa benar kemudian dengan tanpa konfirmasi oleh Tergugat I dan
Tergugat II kepada Penggugat dan jaminan /agunan yang diserahkan oleh
Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II dan atau sekalipun agunan
milik Penggugat tidak dapat dipindahkan (take over) dari Bank CIMB Niaga
Medan ke BII Cabang Pembantu Medan Jalan Setia Budi Medan . akan tetapi
oleh Tergugat I dan Tergugat II tetap mentranper uang Tergugat I ke rekening
Penggugat sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah );
- Bahwa kemudian untuk setoran Bank milik Penggugat jika dijumlahkan
ditambah dengan bunga berjalan menjadi berjumlah sebesar
Rp.116.000.000.-(seratus enam belas juta rupiah ) ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 3 -
- Bahwa kemudian berselang beberapa bulan (sekitar 3 bulan) yang
seyogianya jumlah uang yang ada pada Rekening Penggugat sebesar Rp.
12.116.000.000 ( dua belas milyar seratus enam belas juta rupiah ) , namun
setelah dicek kebenarannya uang Penggugat yang pada rekening Bank
hanya tinggal berjumlah Rp.3.000.000 (tiga juta rupiah ) , dengan demikian
tindakan Tergugat I dan Tergugat II tersebut telah dapat dikwalifisir sebagai
perbuatan melawan hukum dan merugikan Penggugat dengan cara diduga
telah membobol rekening Bank milik Penggugat sebesar 12.113.000.000._
(dua belas milyar seratus tiga belas juta rupiah ) ;
- Bahwa benar sehingga total kerugian yang dialami oleh Penggugat baik
Materiel dan Immateriel sebesar Rp.12.163.000.000 ( dua belas milyar
seratus enam puluh tiga juta rupiah , dengan rincian sbb :
Kerugian Materiel :
Akibat perbuatan Tergugat penggugat mengalamai kerugian
Rp.12.113.000.000.-
Kerugian Immateriel .
Sebagai seorang wiraswastawan telah mengalami kerugian Rp.
50.000.000.-
Jumlah………………………………………………………...Rp.12.163.000.000.-
yang harus dibayar seketika dan sekaligus oleh Tergugat I dan Tergugat II
kepada Penggugat;
- Bahwa sesuai dengan Arrest Lindenbaum –Cohen, yang juga menjadi
Jurisprudensi tetap di Indonesia , maka “ tiap perbuatan melanggar hukum
yang membawa kerugian kepada seorang lain mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut ;
Bahwa kaedah mana telah ditafsirkan dan dijabarkan bahwa suatu perbuatan
yang dikatakan melanggar hukum dapat diukur dengan empat kriteria yakni :
a. Melanggar hak orang lain ;
b. Bertentangan dengan kewajiban dari si Pembuat ;
c. Bertentangan dengan kesusilaan ;
d. Bertentangan dengan kepatutan yang berlaku dalam lalu lintas
masyarakat terhadap diri atau barang orang lain ;
- Bahwa landasan hukum tersebut diatas juga didukung dengan Pasal 1365
KUHPerdata yang berbunyi sbb :
“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang
lain mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu
mengganti kerugian tersebut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 4 -
- Bahwa guna menjamin agar gugatan Penggugat tidak sia-sia/hampa ,
Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Medan berkenan meletakkan
Sita Jaminan ( Conservatoir Beslag ) terhadap harta kekayaan milik Tergugat
I dan Tergugat II baik yang bergerak dan yang tidak bergerak ;
- Bahwa khawatir Tergugat lalai dalam memenuhi keputusan dalam perkara
ini, maka beralasan dan pantas kepada Tergugat dihukum untuk membayar
uang paksa ( Dwang Soom ) sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus ribu rupiah )
perhari terhitung sejak perkara ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Medan
sampai perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;
- Bahwa disebabkan bukti-bukti yang dipunyai dan diajukan oleh Penggugat di
persidangan adalah bukti-bukti yang autentik , maka Penggugat mohon agar
Pengadilan Negeri Medan dalam perkara a quo dapat memeriksa, mengadili
dan memutus perkara ini dengan Putusan Serta Merta ( Uit Voerbaar Bij
Voorrad) meskipun ada Verzet, banding dan Kasasi ;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas maka selanjutnya
Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Medan berkenan segera memanggil
pihak-pihak yang berperkara untuk bersidang pada hari yang telah ditetapkan
untuk itu seraya memberikan putusan serta merta ( Uit Voerbaar Bij Voorrad )
meskipun ada Verzet ,banding dan kasasi yang amarnya berbunyi sbb :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan ( Conservatoir Beslag ) yang
telah diletakkan oleh Pengadilan Negeri Medan ;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II telah dapat dikwalifisir
sebagai perbuatan melanggar hukum dan merugikan Penggugat baik
Materiel dan Immateriel ;
4. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar ganti rugi Materiel dan
Immateriel sebesar Rp.12.163.000.000. ( Dua belas milyar seratus enam
puluh tiga juta rupiah ) kepada Penggugat seketika dan sekaligus ;
5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar uang paksa ( Dwang
Soom) kepada Penggugat sebesar Rp.500.000.000 ( Lima ratus juta rupiah )
perhari , terhitung sejak perkara ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan sampai perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta ( Uit Voerbaar
Bij Voorrad) meskipun ada Verzet, banding dan Kasasi ;
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini ;
ATAU.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 5 -
- Jika Peradilan berpendapat lain dalam perkara ini, maka berilah putusan
yang seadil2nya ( Ex Aequo Et Bono) ;
Membaca Jawaban dari Tergugat I melalui Kuasa Hukumnya sebagai
berikut :
I. DALAM EKSEPSI.
Kurangnya pihak dalam perkara aquo (Exceptio Plurium Litis Consortium).
Bahwa di dalam gugatannya, Penggugat dengan jelas menyebutkan dan
menerangkan bahwa dalam perkara aquo perjanjian dan kesepakatannya
dituangkan dalam akta Notaris yaitu Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 30
Desember 2013 yang diperbuat oleh Notaris Yanti, SH di Medan;
Bahwa oleh karena itu menurut hukum dan seharusnya bahwa Notaris
Yanti, SH harus diikutkan sebagai pihak dalam perkara ini;
Bahwa oleh karena ada pihak yang tidak diikutsertakan dalam perkara ini,
dengan perkataan lain bahwa pihak-pihak dalam perkara ini masih kurang
sehingga gugatan Penggugat tersebut telah terjadi error in persona dengan
tidak lengkapnya/kurangnya pihak dalam perkara aquo (exceptio plurium litis
consortium). Oleh karena itu, gugatan Penggugat haruslah ditolak atau
setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
II. DALAM POKOK PERKARA.
1. Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat
tertanggal 23 Januari 2015 termasuk perbaikan gugatan tertanggal 24
Februari 2015 kecuali hal-hal yang secara tegas-tegas diakui oleh
Tergugat I dalam persidangan;
2. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Tergugat I dalam pokok perkara ini
secara mutatis mutandis adalah merupakan satu kesatuan (ge eenheid)
yang tidak dapat dipisahkan dengan Eksepsi Tergugat I diatas sehingga
tidak perlu diulang lagi;
3. Bahwa adapun hubungan hukum antara Tergugat I dengan Penggugat
adalah dikarenakan adanya permohonan fasilitas kredit yang diajukan oleh
Penggugat pada tanggal 08 Oktober 2013 kepada Tergugat I dengan
tujuan melakukan take over kredit dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk sesuai
Aplikasi Permohonan Kredit oleh Penggugat tertanggal 08 Oktober 2013,
sehingga berdasarkan aplikasi permohonan kredit tersebut kemudian
Tergugat I telah menyetujui permohonan fasilitas kredit yang diajukan
Penggugat sesuai surat Tergugat I No. S.2013.7297/DIR RETAIL-RB
SUMATERA-DP04 tanggal 30 Desember 2013 perihal : Surat Penawaran
Kredit ("Surat Penawaran Kredit");
4. Bahwa kemudian pada tanggal 30 Desember 2013 pihak Tergugat I telah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 6 -
menyetujui permohonan Penggugat tersebut dengan ditandatanganinya
Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 30 Desember 2013 yang diperbuat
oleh dan dihadapan Yanti, SH, Notaris di Medan jo. Syarat dan Ketentuan
Umum Perjanjian Kredit Nomor : 124/SKU/MEDAN/2013 tertanggal 30
Desember 2013 yang dibuat dibawah tangan dan dilegalisasi oleh Yanti,
SH, Notaris di Medan sesuai dengan Nomor : 963/Leg/XII/2013 ;
5. Bahwa dengan telah ditandatangani bersama perjanjian kredit serta syarat
dan ketentuan umum perjanjian kredit tersebut, maka antara Penggugat
dengan Tergugat I telah terjadi kesepakatan diantara para pihak sehingga
apa yang tertuang dalam perjanjian kredit serta syarat dan ketentuan
umum perjanjian kredit tersebut adalah sah dan mengikat (vide Pasal 1320
KUHPerdata) dan berlaku sebagai Undang-Undang bagi para pihak serta
harus dilaksanakan dengan itikad baik oleh para pihak yang membuatnya
(vide Pasal 1338 KUHPerdata) serta perjanjian tersebut adalah merupakan
akta otentik/sempurna (vide Pasal 1870 KUHPerdata);
6. Bahwa sebelum dilaksanakannya take over kredit dari PT. Bank CIMB
Niaga, Tbk kepada Tergugat I, maka sesuai kesepakatan bersama para
pihak yang telah dituangkan dalam akta perjanjian kredit No. 54 tanggal 30
Desember 2013 yang diperbuat dihadapan Notaris Yanti, SH di Medan
maka telah disepakati beberapa hal penting yaitu :
Penggugat harus membuka rekening pada Tergugat I (vide Pasal 4.1.);
Membayar biaya provisi sebesar 0,25% (nol koma dua puluh lima persen)
per tahun dari pagu fasilitas kredit Pinjaman Rekening Koran, 0,8% (nol
koma delapan persen) flat untuk pinjaman berjangka I (PB I) dan
pinjaman berjangka II (PB II) (vide Pasal 3.3.);
Biaya administrasi kredit sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
(vide Pasal 3.4.);
Kemudian harus ada konfirmasi outstanding untuk take over dari PT.
Bank CIMB Niaga, Tbk (vide Pasal 4.2.);
Asli 5 (lima) sertifikat yang akan menjadi jaminan harus diserahkan oleh
Penggugat kepada Tergugat I maksimal 4 (empat) hari sejak tanggal hari
ini (H+4) dengan kata lain asli sertifikat jaminan harus sudah diterima
oleh Tergugat I selambat-lambatnya pada tanggal 03 Januari 2014 (vide
Pasal 7.2. f);
Apabila terjadi kelalaian/pelanggaran oleh Debitur/Penggugat, maka
Bank berhak untuk melaksanakan haknya sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 12.1, 12.1.1, 12.2., 12.2.2 dan 12.2.3 Syarat dan Ketentuan
Umum Perjanjian Kredit;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 7 -
7. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam gugatannya terdaftar
pada tanggal 23 Januari 2015 pada halaman 1 alinea 2 dan 4 adalah telah
diakui Penggugat dan telah sesuai dengan Pasal 3 angka 3.3.
Provisi/Komisi dan angka 3.4. Biaya Administrasi Kredit Akta Perjanjian
Kredit No. 54 tanggal 30 Desember 2013 yang diperbuat dan
ditandatangani dihadapan Notaris Yanti, SH di Medan, dimana Debitur (i.c.
Penggugat) telah mengakui wajib membayar provisi dan administrasi kredit
sebesar Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) kepada Tergugat I dan
hal ini juga sejalan dengan ketentuan yang terdapat pada Pasal 4 Syarat
dan Ketentuan Umum Perjanjian Kredit angka 4.3.1. dan angka 4.3.3. huruf
a yang menyatakan bahwa pembayaran provisi dan administrasi tersebut
harus dibayar pada saat Perjanjian Kredit ditandatangani;
8. Bahwa pengakuan Penggugat sebagaimana telah disebutkan dalam
gugatannya tersebut adalah merupakan dalil yang tidak terbantahkan lagi
(Notoire Feiten) dan telah sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia No. 32 K/Sip/1971 tanggal 24 Maret 1971 yang amar
keputusannya berbunyi “suatu dalil yang dikemukakan oleh salah satu
pihak dalam suatu perkara apabila telah diakui atau tidak disangkal dari
pihak lain, maka dalil yang dikemukakannya itu dianggap telah terbukti” jo.
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1055 K/Sip/1973 tanggal 13
Agustus 1974 yang amar putusannya berbunyi “apa yang diakui oleh pihak
lawan dianggap terbukti secara sah” jo. Pasal 311 RBg jo. Pasal 1925
KUHPerdata;
9. Bahwa berdasarkan Akta Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani
bersama tersebut, Tergugat I telah sepakat memberikan fasilitas kredit
kepada Penggugat dalam bentuk :
a. Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua
milyar rupiah);Pinjaman Berjangka (PB) I sebesar Rp. 7.000.000.000,-
(tujuh milyar rupiah);
b. Pinjaman Berjangka (PB) II sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar
rupiah);
c. Pinjaman Berjangka (PB) Line sebesar Rp. 8.000.000.000,- (delapan
milyar rupiah);
Bahwa salah satu dari fasilitas kredit tersebut yaitu pinjaman berjangka (PB
I) akan digunakan untuk melaksanakan pembayaran hutang Penggugat
kepada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk sekaligus untuk melakukan take over
(vide Pasal 2.2.1 b);
10. Bahwa adapun jaminan/agunan yang telah dijanjikan oleh Penggugat akan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 8 -
diserahkan kepada Tergugat I setelah terjadi take over dari PT. Bank CIMB
Niaga, Tbk adalah sebagaimana tertuang dalam Pasal 8 Akta Perjanjian
Kredit No. 54 tertanggal 30 Desember 2013 yang diperbuat oleh dan
dihadapan Yanti, SH, Notaris di Medan, antara lain sebagai berikut :
Sebidang tanah yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya
Medan, Kec. Medan Petisah, Kel. Sekip, seluas 70 M2 sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No.777/Sekip, yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kotamadya Medan tercatat atas nama
Suwardi/Penggugat;
Sebidang tanah yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya
Medan, Kec. Medan Petisah, Kel. Sekip, seluas 91 M2 sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No.779/Sekip, yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kotamadya Medan tercatat atas nama Suwardi,
SE/Penggugat;
Sebidang tanah yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya
Medan, Kec. Medan Petisah, Kel. Sekip, seluas 44 M2 sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No.780/Sekip, yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kotamadya Medan tercatat atas nama
Suwardi/Penggugat;
Sebidang tanah yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya
Medan, Kec. Medan Petisah, Kel. Sekip, seluas 46 M2 sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No.781/Sekip, yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kotamadya Medan tercatat atas nama Suwardi,
SE/Penggugat;
Sebidang tanah yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kotamadya
Medan, Kec. Medan Petisah, Kel. Sekip, seluas 48 M2 sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No.782/Sekip, yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kotamadya Medan tercatat atas nama Suwardi,
SE/Penggugat;
11. Bahwa terjadinya pencairan fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman berjangka
(PB) I sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh milyar rupiah) dan pinjaman
berjangka (PB) II sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) harus
dikreditkan ke rekening koran Suwardi/Penggugat terlebih dahulu dan pada
saat yang sama didebet kembali dan dikreditkan ke rekening penampunan
Tergugat I, namun penggunaan/penarikan fasilitas pinjaman berjangka I
(PB I) dan pinjaman berjangka II (PB II) tersebut baru dapat dilakukan
Penggugat apabila telah ada konfirmasi outstanding untuk take over
fasilitas kredit Penggugat dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk/Bank CIMB
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 9 -
Niaga sesuai dengan ketentuan :
Pasal 4.1 Perjanjian Kredit, yang berbunyi (kami kutip
selengkapnya) : "Fasilitas Pinjaman Berjangka (PB) I sebesar Rp.
7.000.000.000,- (tujuh milyar rupiah) dan Fasilitas Pinjaman
Berjangka (PB) II sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
dapat dicairkan terlebih dahulu ke rekening penampungan Bank
(BII) jo.
Pasal 4.2 Perjanjian Kredit, yang berbunyi (kami kutip
selengkapnya) : "Pinjaman Berjangka (PB) I dan Pinjaman
Berjangka (PB) II dengan total Rp. 12.000.000.000,- (dua belas
milyar rupiah) ditarik dari rekening penampungan dengan kondisi
harus ada konfirmasi outstanding untuk take over fasilitas dari Bank
CIMB Niaga;
12. Bahwa setelah Tergugat I menyetorkan fasilitas kredit tersebut ke rekening
Penggugat dan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dan disepakati
dalam Perjanjian Kredit No. 54 tertanggal 30 Desember 2013 pada Pasal 7
tentang Kewajiban-kewajiban Debitur angka 7.2. huruf f, maka Penggugat
berkewajiban menyerahkan asli sertifikat sebagai jaminan/agunan kepada
Tergugat I (isi Pasal 7 angka 7.2. huruf f kami kutip selengkapnya), sebagai
berikut :
Pasal 7 angka 7.2. yang menyatakan : "Disamping kewajiban-kewajiban
yang harus dilakukan oleh Debitur sebagaimana tercantum dalam pasal 9
Syarat dan Ketentuan Umum. Debitur dengan ini berjanji dan menyetujui
selama Fasilitas Kredit tersedia dan hingga pembayaran penuh dan lunas
atas seluruh jumlah uang yang terhutang berdasarkan Perjanjian Kredit,
maka Debitur wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :
f. Asli sertifikat akan diterima maksimal 4 (empat) hari sejak tanggal hari
ini (H+4) dan dilakukan pengikatan Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan (SKMHT), apabila 4 (empat) hari sejak tanggal hari ini
(H+4) tidak diterima maka wajib dilakukan pengikatan ulang Perjanjian
Kredit (PK)";
13. Bahwa berdasarkan ketentuan dari Pasal 7 angka 7.2. huruf f tersebut
diatas, maka Penggugat harus menyerahkan asli sertifikat tersebut
terhitung sejak tanggal pembuatan perjanjian kredit yakni tanggal 30
Desember 2013 +4 hari atau selambat-lambatnya tanggal 03 Januari 2014,
akan tetapi Penggugat tidak menunjukkan itikad baiknya dimana sampai
lewatnya waktu tersebut, Penggugat tidak juga menyerahkan asli sertifikat
yang akan menjadi jaminan/agunan kepada Tergugat I setelah dilakukan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 10 -
take over dari CIMB Niaga, namun sebaliknya Penggugat menerima
penambahan jumlah fasilitas kredit dari CIMB Niaga Medan sehingga
proses take over batal dan jaminan pelunasan fasilitas kredit tidak dapat
dipindahkan dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, pernyataan ini dikuatkan lagi
oleh Penggugat dalam gugatannya pada halaman 1 angka 3;
14. Bahwa Penggugat telah melakukan wanprestasi dan tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana telah disepakati bersama dan telah dituangkan
dalam Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 30 Desember 2013, hal ini
terbukti dari :
Sampai lewatnya 4 hari dari perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2013,
Penggugat belum menyerahkan asli sertifikat jaminan kepada Tergugat I;
Menurut pengakuan dari Penggugat dalam gugatannya yang terdaftar
pada tanggal 23 Januari 2015 pada poin 3 mengakui bahwa tidak ada
konfirmasi outstanding dari PT. CIMB Niaga, Tbk agar fasilitas kredit
tersebut dapat ditake over;
Bahwa oleh karena proses take over fasilitas kredit Penggugat dari PT.
CIMB Niaga, Tbk batal dilakukan maka jaminan pelunasan fasilitas kredit
tidak dapat dipindahkan dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk kepada
Tergugat I;
Bahwa surat pernyataan Penggugat tertanggal 30 Desember 2013 diatas
materai secukupnya yang sah menurut hukum menyatakan bahwa
Penggugat akan menyerahkan kelima jaminan sertifikat tersebut kepada
Tergugat I akan tetapi kenyataannya Penggugat tidak pernah
menyerahkannya kepada Tergugat I;
15. Bahwa setelah Tergugat I melakukan follow-up secara intens dan berulang-
ulang kali menghubungi Penggugat sejak tanggal 31 Desember 2013 yang
tujuannya menanyakan tentang penyerahan asli sertifikat-sertifikat yang
akan dijaminkan, maka Penggugat menyatakan masih belum dapat
menyerahkan asli sertifikat-sertifikat tersebut;
16. Bahwa Tergugat I telah berupaya untuk mencari kejelasan kepada
Penggugat untuk penyerahan asli sertifikat-sertifikat yang akan dijaminkan
kepada Tergugat I dan akhirnya Penggugat mengakui dengan sendirinya
bahwa asli sertifikat-sertifikat yang akan dijaminkan tersebut kepada
Tergugat I tidak dapat diserahkan karena PT. Bank CIMB Niaga,
Tbk/Bank CIMB Niaga tidak bersedia jaminannya di take over oleh
Tergugat I;
17. Bahwa Tergugat I sebelum melaksanakan pendebetan rekening, Tergugat I
telah menghubungi Penggugat secara lisan sehingga Penggugat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 11 -
mengetahui secara pasti dan jelas kondisi pendebetan yang terjadi serta
Penggugat tidak keberatan atas dilakukannya pelunasan dan pendebetan
biaya oleh Tergugat I sehingga jelaslah Penggugat mengetahui dengan
benar bahwa uang yang tersedia dalam rekening penampungan tersebut
telah ditarik/didebet untuk pembayaran biaya-biaya, provisi yang telah
disepakati bersama Penggugat dengan Tergugat I sebagaimana telah
dituangkan dalam Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 30 Desember
2013, sehingga dengan demikian pendebetan tersebut tidaklah dapat
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum karena pendebetan
tersebut dilakukan oleh Tergugat I adalah disebabkan bahwa Penggugat
telah lalai dan telah melakukan pelanggaran sehingga tidak mematuhi isi
perjanjian yang tertuang dalam Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 30
Desember 2013 jo. Syarat dan Ketentuan Umum Perjanjian Kredit No.
124/SKU/MEDAN/2013 tanggal 30 Desember 2013;
18. Bahwa atas pemberian fasilitas kredit oleh Tergugat I kepada Penggugat
maka secara hukum Penggugat telah memiliki kewajiban untuk membayar
provisi, biaya administrasi kepada Tergugat I dan biaya pembuatan akta
kepada Notaris sehingga dengan demikian pendebetan/penarikan uang
yang dilakukan oleh Tergugat I sebesar ± Rp. 103.000.000,-. Hal tersebut
adalah sesuai dengan :
Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 30 Desember 2013, Pasal 3.3 yang