PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAITURRAHIM KOTA JAMBI SKRIPSI NURMALINDA HASAN TP 151435 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA BAITURRAHIM KOTA JAMBI
SKRIPSI
NURMALINDA HASAN TP 151435
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA BAITURRAHIM KOTA JAMBI
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
NURMALINDA HASAN TP 151435
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang tercinta
Ayah Sanudin dan Ibunda Khanifah Br. Tarigan yang telah mengasuh saya mulai
dari lahir hingga dewasa sekarang ini, semoga kedua orang tua saya selalu
mendapat rahmat dari Allah SubhanahuwaTa‟ala , Aamiin.
Saya Nurmalinda Hasan juga berterimakasih kepada Sahabat-sahabat
saya yang tercinta yakni Topik, Isnanil Mahfiroh, Lita Sandra, Anatunnisa, Ulfa,
Rino, Kurnia Ilahi dan Yetti Anggraini yang tak kenal lelah menemaniku disaat
sulitku, serta penyemangat di saat lelah, dan seluruh keluarga ku yang telah
memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih atas dukungan dan do‟a kalian sehingga saya dapat
menyelesaikan studi pendidikan di perguruan tinggi ini, Terimakasih untuk semua
yang telah membantuku dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah
SubhanahuwaTa‟ala selalu memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin yaa Robbal „Alamin.
MOTTO
....وتعاونوا علي ٱلبر ن وٱتقوا ٱلل ول تعاونوا علي ٱلثم وٱلعدو وٱلتقوى
شديد ٱلعقاب ٢إن ٱلل
“ .....Bertolong-tolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT sangat berat siksanya”. (Q.S. Al-Maidah:2)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala, Rabb yang
Maha „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas
iradah-Nya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi
Muhammad Shalallahu „alaihi wa sallam, pembawa risalah pencerahan bagi
manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Muhammad Ridwan, S.Psi, M.Psi, Ps selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam dan Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Agama Islam
4. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Habib Muhammad,
S.Ag, M.Ag selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Dra. Fitri Herlina selaku kepala sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi yang
telah memberikan kemudahan kepada Penulis dalam memperoleh data di
lapangan.
6. Sahabat-sahabat mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang
telah menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku PAI A angkatan tahun 2015
ABSTRAK
Nurmalinda Hasan. (TP151435). Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII di SMP Baiturrahim Kota Jambi.
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII di SMP Baiturrahim Kota Jambi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperative tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP Baiturrahim Kota Jambi dan mengetahui respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran kooperative tipe Student Team Achievement Divisions (STAD).
Penelitian ini dilakukan dengan subyek penelitian siswa kelas VIII A SMP Baiturrahim Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, yakni diskusi dan tes formatif dengan menggunakan soal, lembar observasi siswa dan guru.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi pembelajaran Kooperative tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif yang meningkat dibandingkan pra siklus dan juga tercapainya nilai siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran Kooperative tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sangat efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak siswa kelas VIII di SMP Baiturrahim Kota Jambi.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD), Hasil Belajar.
ABSTRACT Nurmalinda Hasan. (TP151435). Application of Student Teams Achievement Division (STAD) Cooperative Learning Strategies in Improving Learning Outcomes of Akidah Akhlak Class VIII Students at Baiturrahim Middle School, Jambi City. This thesis discusses the Application of Cooperative Learning Strategy Type Student Teams Achievement Division (STAD) in Improving Learning Outcomes of Akidah Akhlak Class VIII Students at Baiturrahim Middle School, Jambi City. The purpose of this study was to determine how the effectiveness of moral akidah learning by using Student Team Achievement Divisions (STAD) type cooperative learning strategies to improve student learning outcomes at Baiturrahim Junior High School in Jambi City and find out student responses to the implementation of Student Team Achievement Divisions cooperative learning strategies ( STAD). This research was conducted with the research subjects of class VIII A in Baiturrahim City, Jambi, in the academic year 2018/2019. The research method used is Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles. Each cycle consists of 2 meetings, namely discussion and formative tests using questions, student and teacher observation sheets. The results obtained from this study are that the application of learning strategies Cooperative type Student Teams Achievement Division (STAD) can improve student learning outcomes. This can be seen from the results of the formative tests which increased compared to the pre cycle and also the achievement of student scores above the Minimum Completion Criteria (KKM). It can be concluded that learning by applying cooperative learning strategies of Student Teams Achievement Division (STAD) type is very effective so that it can improve the moral learning outcomes of VIII grade students at Baiturrahim Middle School, Jambi City. Keywords: Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Division
(STAD) Strategy, Learning Outcomes.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
NOTA DINAS .......................................................................................................... ii
PENGESAHAN ....................................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... v
PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................ x
ABSTRACT ............................................................................................................... xi
DAFTAR ISI. ........................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. .............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah. ................................................................................... 7 D. Rumusan Masalah.. ....................................................................................... 7 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik .......................................................................................... 9 B. Acuan Teoritis .............................................................................................. 27 C. Model Tindakan ............................................................................................ 27 D. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 29 E. Hipotesis ....................................................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 30 B. Rancangan Tindakan ..................................................................................... 30 C. Prosedur Tindakan ......................................................................................... 31 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32 E. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 32 F. Jenis Instrumen .............................................................................................. 32 G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 33 H. Indikator Keberhasilan .................................................................................. 33 I. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum .......................................................................................... 36 B. Analisis Data Penelitian Persiklus......................................................... ...... 43 C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 55 D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 59 B. Implementasi ................................................................................................. 60 C. Saran ............................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... LAMPIRAN
DAFTAR TABEL & BAGAN
Bagan
Bagan 1 Bagan Siklus PTK Model Kemmis Mc Taggart ................... 27
Bagan 2 Bagan Struktur Organisasi .................................................... 42
Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1) Keefektifan (effevtiveness)
2) Efisiensi (efficiensy), dan
3) Daya tarik (appeal)
Pelaksanaan pembelajaran ada beberapa variabel, baik teknis maupun
nonteknis yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa
variabel tersebut, atara lain :
1) Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran,
2) Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran,
3) Kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran,
4) Kemampuan guru menutup pembelajaran, dan
5) Faktor penunjang lainnya.(Made Wena, 2009:21)
Uraian diatas, dapat diketahui bahwa pembelajaran merupakan upaya
sadar untuk menuju pada perubahan yang lebih baik atau perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau
latihan yang diperkuat. Adapun strategi yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan prinsip-prinsip dalam pemilihan urutan
pengulangan belajar dalam suatu proses pembelajaran.lebih lanjut dikemukakan
bahwa strategi pembelajaran berkaitan erat dengan situasi belajar yang sering
digambarkan sebagai model pembelajaran (Paulina Pannen, 1999;93)
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh pendidik dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif serta efisien. (Saur Tampubolon, 2014,82)
Menurut Reigeluth (1999; 400) bahwa strategi pembelajaran sebagai
metode-metode untuk memanipulasi unsur-unsur bahan-bahan pengetahuan.
Kindsvatter juga mengemukakan bahwa sebuah strategi pembelajaran merupakan
kombinasi metode yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Kindsvatter, Wile, and Ishler 1996;168).
Menurut Yusuf Hadi Miarso (2004;23) mendefinisikan strategi
pembelajaran sebgai pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran
yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran yang dijabarkan dalam pandangan dan falsafah atau teori belajar
tertentu.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah
atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat para ahli berkaitan dengan pengertian
strategi pembelajaran.
a. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. Kozma dalam Sanjaya (2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
c. J. R. David (1976) mengemukakan bahwa: strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Artinya adalah suatu rencana, metode atau rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.
d. Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sebagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Secara teoritis seorang guru telah paham tentang langkah-langkah
operasional suatu strategi pembelajaran. Namun, belum tentu seorang guru akan
mampu berhasil menerapkan strategi tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran
dikelas. Keberhasilan guru merupakan suatu strategi pembelajaran, sangat
tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada,
seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan
karakteristik bidang studi. Hasil analisis terhadap kondisi pembelajaran tersebut
dapat dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan
digunakan. (Made Wena ,2009:14)
Beberapa definisi di atas maka penulis mengambil suatu konklusi bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu cara atau siasat yang telah direncanakan oleh
guru yang di dalamnya meliputi metode, teknik dan taktik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Artinya bahwa strategi pembelajaran sifatnya
masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai
metode, teknik dan taktik.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan
kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai dengan 6 orang, dengan struktur kelompok bersifat
heterogen.(Abdul Majid, 2013:174)
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran
kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar
sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa
yang pandai mengajarkan kepada siswa yang kurang pandai tanpa merasa
dirugikan. Siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang
menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa
yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran
kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh
anggota kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar
menciptakan interaksi silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya
guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa (Made Wena, 2009:189)
Menurut Lie (2002) pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran
yang memberi kesempatan kepada siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan
dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
partisipasi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dan
saling membantu dengan latar belakang yang berbeda demi keberhasilan
kelompok. (Ali Mudlofir, 2016:83)
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an Surat Al-Maidah ayat 2 :
إن ن وٱتقوا ٱلل ول تعاونوا علي ٱلثم وٱلعدو شديد ٱلعقاب ... وتعاونوا علي ٱلبر وٱلتقوى ٢ ٱلل
“ ... bertolong-tolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT sangat berat siksanya”. (Q.S. Al-Maidah:2)
Eggen dan Kauchak (1993:319) mendefinisikan strategi pembelajaran
kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar
peserta didik saling membantu dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu,
belajar kooperatif ini juga dinamakan “belajar teman sebaya”.
Menurut Slavin (1997), strategi pembelajaran kooperatif merupakan
metode pembelajaran dengan peserta didik bekerja sama dalam kelompok yang
memilki kemampuan heterogen.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya strategi pembelajaran
kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja sama atau membantu diantara sesama dalam
struktur kerja sama yang teratur pada kelompok yang terdiri atas dua orang atau
lebih, keberhasilan kerja sama sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota
kelompok itu sendiri.
b. Unsur-Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat
elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Nurhadi & Senduk (2003) dan Lie
(2002) ada berbagai elemen yang merupakan ketentuan pokok dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu (a) saling ketergantungan positif (positive
interdepedence); (b) interaksi tatap muka (face to face interaction); (c)
akuntabilitas individual (individual accountabillity); dan (d) keterampilan untuk
menjalin hubungan antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja
diajarkan (use of collarative/social skill)
1) Saling Ketergantungan Positif
Dalam sistem pembelajaran kooperatif, guru dituntut untuk
mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong agar siswa
merasa saling membutuhkan. Siswa yang satu membutuhkan siswa
yang lain, demikian pula sebaliknya. Dalam hal ini kebutuhan antara
siswa tentu terkait dengan pembelajaran (bukan kebutuhan yang
berada di luar pembelajaran).
Hubungan yang saling membutuhkan antara siswa satu dengan
siswa yang lain inilah yang disebut dengan saling ketergantungan
positif. Dalam pembelajaran kooperatif setiap anggota kelompok sadar
bahwa mereka perlu bekerja sama dalam mencapai tujuan. Suasana
saling ketergantungan tersebut dapat diciptakan melalui berbagai
strategi, yaitu sebagai berikut.
(a) saling ketergantungan dalam pencapaian tujuan.
(b) saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas.
(c) saling ketergantungan bahan atau sumber belajar.
(d) saling ketergantungan peran.
(e) saling ketergantungan hadiah.
2) Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok
saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak
hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa
(Nurhadi&Senduk, 2003). Jadi dalam hal ini, semua anggota
kelompok berinteraksi saling berhadapan, dengan menerapkan
keterampilan bekerja sama untuk menjalin hubungan antar sesama
anggota kelompok.
Dalam hal ini antar anggota kelompok melaksanakan aktivitas-
aktivitas dasar seperti bertanya, menjawab pertanyaan, menunggu
dengan sabar teman yang sedang memberi penjelasan, berkata sopan,
meminta bantuan, memberi penjelasan, dan sebgainya. Pada proses
pembelajaran yang demikian para siswa dapat saling menjadi sumber
belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi.
3) Akuntabilitas Individual
Mengingat pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
dalam bentuk kelompok, maka setiap anggota harus belajar dan
yang meliputi : intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi dan
kepribadian.
2) Faktor Eksternal (faktor luar diri)
Faktor ini meliputi : lingkungan sosial dan non-sosial. Faktor sosial
(teman, guru, keluarga, dan masyarakat) yaitu lingkungan dimana
seseorang bersosialisasi, bertemu dan berinteraksi dengan manusia
disekitarnya.
Faktor non-sosial ialah kondisi rumah, sekolah, peralatan, alam
(cuaca). Non-sosial seperti halnya kondisi rumah (secara fisik), apakah
rapi, bersih, aman, terkendali dari gangguan yang menurunkan hasil
belajar.
Dari paparan diatas dapat diketahui bahwasanya keberhasilan belajar dapat
dilihat dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yakni, faktor
internal dan eksternal.
c. Pengertian Akidah Akhlak
1) Pengertian Aqidah
Secara etimologi, aqidah berakar dari kata “aqada-ya‟qidu-aqdan-aqidatan-
aqdan” berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. (Yunahar, 1995:1) Beberapa
tokoh lain memberikan pengertian seperti berikut, dimana pengertian itu tidak
jauh berbeda seperti: Mahmud al-Khalidi, lafaz al-„aqidah, berarti al-ma‟qudah,
yaitu sesuatu yang diikat. Sementara menurut Lu‟ayyi Safi, mengikat dan
mengokokohkan perjanjian, yang juga berarti pembenaran (al-tasdik), keyakinan
(al-taykin) dan kepastian (al-jazm). (Muhammad Maghfur, 2002 : 244)
Sedangkan secara terminologis diartikan sebagai kepercayaan dan
keyakinan. Dan menurut Fathi Salim, kata “aqidah” berarti qolbu yang dibenarkan
akal. Maksud keyakinan qolbu adalah keyakinan wijdan (hati). Hati (qolbu)
dinyatakan yakin jika pembenaran (tasdik), tanpa ada sedikitpun penefian (nafy).
Inilah yang oleh Mahmud Syaltut disebut al-I‟tiqadal-jazim (keyakinan bulat).
Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami aqidah merupakan sesuatu
yang sangat mendasar, karena bahasanya mengenai pokok-pokok dalam ajaran
Islam dalam hal keimanan, seperti: iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada Qada dan Qadar.
Kesemuanya itu menyangkut masalah keyakinan yang tidak boleh bercampur
dengan keraguan.
2) Pengertian Akhlak
Pengertian akhlak menurut etimologis adalah perkataan “akhlak” berasal
dari bahasa Arab jama‟ dari “khulukun” yang menurut loghat diartikan: budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi
persesuaian dengan perkataan “khalkun” yang berarti: kejadian, serta erat
hubungannya dengan “khaliq” yang berarti pencipta, dan “makhluq” yang berarti:
yang diciptakan.(Yatimin Abdullah, 2007:2)
Secara terminologi, kata akhlak mempunyai beberapa pengertian,
diantaranya:
a. Ibnu Maskawaih (941-1030 M)
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu).”
b. Imam al-Ghazali (1055-1111 M)
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
c. Ahmad Amin
“Kebiasaan kehendak”. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Dan bila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan kehendak ini ialah akhlak dermawan. (Samsul Munir Amin, 2016:3)
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan sifat
yang tertanam dalam jiwa manusia kemudian muncul secara spontan apabila
diperlukan untuk melakukan perbuatan atau berkehendak tanpa adanya dorongan
dari luar.
3) Fungsi Studi Pembelajaran Akidah Akhlak
Adapun fungsi mempelajari Akidah Akhlak yaitu:
a. Mendorong agar siswa meyakini dan mencintai akidah Islam.
b. Mendorong siswa untuk benar-benar yakin dan taqwa kepada Allah.
c. Mendorong siswa untuk mensyukuri nikmat Allah SWT
d. Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia dan beradat
kebiasaan yang baik.
B. Acuan Teoritis
Penelitian tindakan ini menggunakan model Kemmis Mc Taggart dengan
dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning),tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan ini
diawali dengan dilakukan penelitian pendahuluan, dilanjutkan dengan tindakan
pertama atau siklus I yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,
refleksi, pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII, penelitian akan
dilanjutkan dengan pemberian siklus II sebagai perbaikan.
Bagan 1.1
Siklus PTK Model Kemmis Mc Taggart
C. Model Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model penelitian
tindakan dari Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2002:83), yang terdiri atas
beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning),
pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) dan
revisi.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan awal peneliti dan guru berkolaborasi bersama-sama menelaah
terhadap mata pelajaran akidah akhlak di kelas VIII, kemudian peneliti menyusun
rencana pembelajaran (RPP) materi pokok menghindari perilaku tercela.
Peneliti merencanakan tindakan dalam 2 siklus. siklus pertama ditargetkan
dapat mencapai indikator menjelaskan pengertian namimah, ananiah, hasad, dan
ghadab, mengidentifikasi bentuk dan contoh namimah, ananiah, hasad, dan
ghadab.
Sedangkan siklus kedua ditargetkan dapat mencapai indikator
menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan namimah, ananiah, hasad, dan
ghadab, membiasakan diri untuk mengindari diri dari perilaku namimah, ananiah,
hasad dan ghadab
2. Pelaksanaan tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasi dari perencanaan yang
telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
STAD.
3. Pengamatan (observing)
Observering mengamati jalannya pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Observasi dilaksanakan bersamaan
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
4. Refleksi (reflecting)
Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan
serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan.
D. Kerangka Berpikir
Akidah akhlak adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang keyakinan dan
tingkah laku manusia. Akidah akhlak adalah suatu ilmu yang berurutan dan
berjenjang. Untuk mempelajari ilmu akidah akhlak harus menggunakan disiplin
dan cara-cara atau metode yang tepat. Langkah-langkahnya yaitu menemukan
masalah, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, dan
menyusun teori.
Dalam pembelajaran yang dilakukan di kelas harus diupayakan mampu
menuntut siswa untuk dapat berpikir, mengadakan analisis, membentuk sikap
positif, memecahkan masalah, merangsang dan memungkinkan siswa untuk
mengorganisasikan belajarnya sendiri, berpikir secara mendiri serta bekerja secara
kooperatif untuk mengembangkan kemampuan.
Untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
berbagai kemampuan siswa. Hal ini dapat dibantu dengan proses belajar bersama
dengan teman sebaya dan guru berperan sebagai fasilitator sekaligus moderator
dan pembimbing, melalui penerapan kooperatif tipe STAD. Melalui strategi
kooperatif ini siswa bukan saja diberi kesempatan belajar tetapi mengajarkan satu
sama lain sehingga diharapkan siswa mampu mengungkapkan kemampuannya
dan berpikir sendiri untuk memberikan ilmu kepada yang lain yang belum
mengerti.
D. Hipotesis
Dari penyusunan acuan teoritis dan kerangka berpikir di atas, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah “jika diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD diduga dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak
siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Kota Jambi.”
BAB III
MEODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Kota Jambi pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Penelitian ini akan dilaksakan pada semester genap 2018/2019.
B. Rancangan Tindakan
1. Tindakan Siklus I
a) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) ,sumber dan media pembelajaran, lembar kerja
siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
b) Tindakan
Pada pertemuan ini, peneliti menggunakan Strategi Pembelajaran
Kooperative tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dengan
menerapkan tindakan yang mengacu pada RPP yang telah dibuat.
c) Observasi
Pada tahap penelitian ini, kegiatan yang dilakukan
peneliti,dimana secara berbarengan kolaborator/ observer melakukan
pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
d) Refleksi
Pada tahapan ini peneliti bersama guru melakukan refleksi hasil
evaluasi dari pelaksanaan siklus I tentang keempat aspek tersebut
penelian pembelajaran , aktitifitas siswa,guru, hasil belajar. Jika hasil
yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan refleksi untuk
perbaikan yang dilakukan disiklus II.
2. Tindakan Siklus II
Kegiatan yang dilakukakan pada siklus kedua dimaksudkan sebagai
perbaikan dari siklus pertama. Tahapan pada siklus kedua identik dengan siklus
pertama yaitu diawali perencanaan (observation) dan refleksi. Pada tahap ini
dilakukan refleksi terhadap siklus I dan II. Apabila hasil yang dilakukakan sudah
mencapai target maka siklus sudah dianggap selesai.
C. Prosedur Tindakan
1. Perencanaan (Planning)
a. Menyiapkan RPP yang menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD
b. Menyiapkan LKS. Menyiapkan instrumen (tes dan lembar observasi)
c. Menyusun kelompok belajar siswa
2. Tindakan (Acting)
Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang telah
disusun
a. Melakukan tes awal pada kelas sampel penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa
b. Memberi arahan tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD
c. Ketika proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi mengenai kinerja guru dan siswa
d. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD
3. Pengamatan (Observing)
a. Mengumpulkan data penelitian b. Melakukan diskusi dengan guru akidah akhlak untuk membahas tentang
kelemahan atau kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan
4. Refleksi (Reflecting)
a. Menganalisis data yang diperoleh untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan dari proses pembelajaran yang berlangsung dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Melalukan skor pengamatan melalui lembar observasi siswa dan guru
b. Siswa menyelesaikan soal tes tiap akhir siklus serta
b. Observasi yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil setiap pengamatan di diskusikan pada saat menganalisis data dan
sangat berguna untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Sumber data dalam penelitian ini terdiri beberapa sumber yaitu peserta
didik, guru, kolaborator.
2. Jenis data: kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif terdiri dari hasil
pengamatan peneliti. Sedangkan kuantitatif berasal dari lembar kerja siswa dan
lembar soal tiap siklus.
F. Jenis Instrumen
1. Instrumen tes
Instrumen tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk
melakukan pengukuran. Instrumen Tes sebagai alat penilaian adalah
pertanyan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa dalam bentuk soal
pilihan ganda dan kuis.
2. Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa
Instrumen ini dirancang peneliti dengan melakukan penilaian
sikap,karekteristik siswa atau kepribadian peserta didik, kemauan
tanggapan atau pandangan siswa terhadap pembelajaran. Lembar
observasi ini berkolaborasi dengan guru kelas untuk mengumpulkan data
mengenai kinerja guru dan keaktivasan siswa.
G. Teknik Analisis data
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif
1. Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dai hasil observasi dan analisis
menggunakan rumus ( Aqib,2009:42)
NA=
×100%
Keterangan :
NA: nilai aktif yang dicari
js : jumlah skor yang diperoleh
sm: skor maksimun
100: Bilangan tetap
2. Analisis kuantitatif dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
a. Nilai hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus
berikut :
Nilai siswa =
x 100
b. ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan
menggunakan rumus :
ketentuan klasikal =
x100
H. Indikator keberhasilan
Pembelajaran dalam menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperativ tipe
(Student Teams Achievement Division) STAD dalam penelitian ini dikatakan
berhasil apabila adanya peningkatan aktivitas siswa dalam setiap pembelajaran
dari siklus I sampai siklus II dan mencapai 70 serta peningkatan hasil belajar
dalam setiap pembelajaran dari siklus I sampai siklus II. Adapun kriteria
indikator keberhasilan aktivitas dan indikator keberhasilan belajar siswa adalah
sebesar 85%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1) Sejarah SMP Baiturrahim Kota Jambi
Sejalan dengan perkembangan zaman dan lajunya pertumbuhan yang
menuntut adanya peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, bukan saja
dari segi pengetahuan umum tetapi pengetahuan Agama. Maka alternatif yang
ditempuh untuk mewujudkan hak tersebut adalah dengan melalui jalur pendidikan
yang mengupayakan terjadinya transpormasi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, sehingga kecerdasan manusia dapat memecahkan problem hidup
masyarakat.
Hadirnya suatu lembaga pendidikan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, demikian juga
halnya dengan Yayasan Baiturrahim Kota Jambi yang mendirikan SMP
Baiturrahim Kota Jambi yang beralamat di Jl. H. Syamsoe Bachrun No. 32 RT. 03
Kelurahan Selamat Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi. SMP Baiturrahim Kota
Jambi, didirikan pada tahun 1987 dengan Surat Keputusan Kepala kantor wilayah
departemen pendidikan dan kebudayaan provinsi jambi NO. 1327/1ui.1.1/b.87.
pada awal berdirinya SMP Baiturrahim Jambi di pimpin atau di kepalai oleh Drs.
Asrizul setelah satu tahun digantikan oleh ibu Hj. Chairunnas. Dikarenakan ibu
Hj. Chairunnas telah memasuki masa pensiun, setelah itu SMP Baiturrahim Kota
jambi di pimpin oleh bapak Drs.Khaidir Biran dan saat ini SMP Baiturrahim Kota
Jambi di pimpin oleh ibu Dra. Fitri Herlina. Disamping kepala SMP Baiturrahim
Kota Jambi mendapatkan 1 orang guru Pegawai Negri Sipil (PNS) yang
ditugaskan oleh pemerintah untuk mengajar di SMP Baiturrahim Kota Jambi, 4
orang pegawai tetap yang diangkat oleh Yayasan Baiturrahim Kota Jambi, salah
satunya termasuk kepala sekolah Dra. Fitri Herlina. Jumlah siswa SMP
Baiturrahim Kota Jambi pada tahun ajaram 2018/2019 ini keseluruhan berjumlah
137 orang siswa yang terbagi menjadi 6 kelas.Sedangkan jumlah seluruh guru
atau karyawan 15 orang terdiri dari 1 orang PNS.3 orang guru tetap, dan 11 orang
guru honorer.
2) Visi dan Misi SMP Baiturrahim Kota Jambi
SMP Biaturrahim Kota Jambi yang didirikan pada tahun 1987 ini memilki
visi dan misi sebagai berikut :
a. Visi
„‟Unggul dalam prestasi yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ,
berbudaya, disiplin, berbudi pekerti yang luhur dalam suasana aman dan
menyenangkan‟‟.
b. Misi
a) Menanamkan keyakinan/akidah melalui pengalaman agama.
b) Mengembangkan pengetahuan IPTEK, bahasa, olahraga dan seni
budaya sesuai bakat, minat, dan potensi siswa.
c) Membiasakan jujur, disiplin, dan tepat waktu.
d) Mengoptimalkan proses pembelajaran aktif, kreatif,efektif dan
menyenangkan, serta menumbuhkan nilai-nilai budi pekerti luhur.
e) Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah, komite
sekolah dan lingkungannya.
3) Kurikulum SMP Baiturrahim Kota Jambi
Mata pelajaran di SMP Baiturrahim Kota Jambi meliputi
1. Kurikulum KTSP terdiri dari :
a. Pendidikan Agama Islam
Al-Qur‟an Hadist
Akidah Akhlak
Fiqih
Sejarah kebudayaan islam
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa indonesia
d. Bahasa inggris
e. Matematika
f. Ilmu Pengetahuan Alam
g. Ilmu Pengetahuan Sosial
h. Seni budaya
i. Industri kecil
j. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
k. Keterampilan/Teknologi informasi dan komunikasi
4) Keadaaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Guru di SMP Baiturrahim kota jambi mempunyai tugas utama dalam
mengelola pembelajaran untuk disampaikan kepada siswa/i. Guru adalah
pelaksana dan pengembangan program kegiatan proses belajar mengajar.
Sebagaimana diketahui salah satu komponen pendidikan, guru memegang peran
penting dalam mencapai tujuan pendidikan guru merupakan orang tua kedua
disekolah, oleh karena itu tugas seorang guru adalah mengarahkan siswa/i nya
untuk melakukan kebaikan baik itu berupa pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang baik yang berguna bagi mereka dalam menghadapi tantangan dan
modal untuk menghadapi masa depan yang lebih baik dalam kehidupan.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 terjadi pergantian kepala sekolah yaitu
Bapak Drs. Khaidir Biran kepada Dra. Fitri herlina pada tanggal 02 September
2013. Sedangkan jumlah Guru dan Karyawan adalah berjumlah 15 orang yang
terdiri dari 1 orang guru PNS, 3 orang Guru tenaga tetap Yayasan SMP
Baiturrahim Kota Jambi dan 11 orang Guru tenaga honorer. Selanjutnya dapat
dilihat tabel berikut:
Tabel 2.1. Keadaan Guru / Karyawan di SMP Baiturrahim Kota Jambi Tahun
Nama Sekolah : .................................. Nama Guru : ..............................
Mata Pelajaran : .................................. Hari/tanggal : ..............................
Materi : .................................. Kelas : ..............................
Petunjuk :
Berikut ini merupakan daftar pengelolaan kegiatan berdasarkan prinsip pebelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan.
No Aspek yang diamati (Aktivitas guru selama kegiatan inti)
Dilakukan Ya Tidak
Penilaian 1 2 3 4
1. Berkumpul dengan kelompok √ √ 2. Ikut berdiskusi dalam membahas materi yang
sedang dipelajari √ √
3. Aktiv dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok
√ √
4 Dapat berkomunikasi dengan baik bersama teman sekelompok
√ √
5. Aktif dalam presentasi kelas √ √ 6. Saling membantu teman yang kesulitan dalam
memahami materi diskusi √ √
7. Aktif bertanya serta menjawab soal diskusi yang diberikan kepada kelompok lain ketika presentasi
√ √
8. Dapat memahami serta menjawab pertanyaan teman dari kelompok lain
√ √
9. Dapat menjawab soal kuis yang diberikan guru √ √ 10. Tertib dan kompak dalam diskusi kelompok √ √
Skor Penilaian 21 ( Cukup) Keterangan : Jumlah skor
1 = Tidak Baik 10 – 16 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 17 – 24 = Cukup 3 = Baik 25 – 33 = Baik 4 = Sangat Baik 34 – 40 = Sangat baik
Jambi,...............................2019
Pengamat
............................
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DALAM
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Nama Sekolah : .................................. Nama Guru : ..............................
Mata Pelajaran : .................................. Hari/tanggal : ..............................
Materi : .................................. Kelas : ..............................
Petunjuk :
Berikut ini merupakan daftar pengelolaan kegiatan berdasarkan prinsip pebelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan.
No Aspek yang diamati (Aktivitas guru selama kegiatan inti)
Dilakukan Ya Tidak
Penilaian 1 2 3 4
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
√ √
2. Menghubungkan pembelajaran sebelumnya serta memotivasi siswa
√
3. Mengorganisasikan siswa dalam belajar √ √ 4 Membimbing siswa megerjakan tugas kelompok √ √ 5. Mendorong dan melatih siswa dalam
pembelajaran kooperatif √ √
6. Membimbing siswa memahami serta merangkum materi pembelajaran
√ √
7. Memberikan umpan balik √ √ 8. Memberikan Kuis √ √ 9. Memeberikan pengakuan/ penghargaan berupa
point nilai atau dsb. √ √
10. Memberikan tugas kompetensi dasar selanjutnya √ √ Skor Penilaian 23 (Cukup)
Keterangan : Jumlah skor
1 = Tidak Baik 10 – 16 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 17 – 24 = Cukup 3 = Baik 25 – 33 = Baik 4 = Sangat Baik 34 – 40 = Sangat baik
Jambi,...............................2019
Pengamat
............................
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DALAM
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Nama Sekolah : .................................. Nama Guru : ..............................
Mata Pelajaran : .................................. Hari/tanggal : ..............................
Materi : .................................. Kelas : ..............................
Petunjuk :
Berikut ini merupakan daftar pengelolaan kegiatan berdasarkan prinsip pebelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan.
No Aspek yang diamati (Aktivitas guru selama kegiatan inti)
Dilakukan Ya Tidak
Penilaian 1 2 3 4
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
√ √
2. Menghubungkan pembelajaran sebelumnya serta memotivasi siswa
√ √
3. Mengorganisasikan siswa dalam belajar √ √ 4 Membimbing siswa megerjakan tugas kelompok √ √ 5. Mendorong dan melatih siswa dalam
pembelajaran kooperatif √ √
6. Membimbing siswa memahami serta merangkum materi pembelajaran
√ √
7. Memberikan umpan balik √ √ 8. Memberikan Kuis √ √ 9. Memeberikan pengakuan/ penghargaan berupa
point nilai atau dsb. √ √
10. Memberikan tugas kompetensi dasar selanjutnya √ √ Skor Penilaian 33 (Baik)
Keterangan : Jumlah skor
1 = Tidak Baik 10 – 16 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 17 – 24 = Cukup 3 = Baik 25 – 33 = Baik 4 = Sangat Baik 34 – 40 = Sangat baik
Jambi,...............................2019
Pengamat
............................
Tabel 3.1 Distribusi Hasil Pretest (Pra Siklus)
No Nama Skor Keterangan
T TT
1 Adinda 35 √
2 Aditya Anugrah 55 √
3 Aditya Zata 50 √
4 Ajeng Aristy 70 √
5 Aldi Satilka 40 √
6 Febri Saputra 45 √
7 Ferli Liliansyah 65 √
8 Ininda Kurnia Susanti 40 √
9 Iqbal Febra Saputra 75 √
10 Kayla Syahrani 70 √
11 M. Alif Satiro 60 √
12 M. Febriady Raihan 60 √
13 M. Iqbal 70 √
14 M. Rivan Aitama Putra 45 √
15 M. Rizky Zein 55 √
16 M. Royhan Febriansyah 55 √
17 M. Saufi 65 √
18 Novaldi 60 √
19 Putra Reza Pratama 60 √
20 Rahmi Octavia 75 √
21 Rapel Pawansyahputra 70 √
22 Ulfa Dwiyanti 70 √
Jumlah 1290 7 15
Jumlah Skor 1290
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2200
Rata-rata Skor Tercapai 58,64
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa 31,82%
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 7
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 15
Rata-rata skor tercapai : 58,64
Presentase ketuntasan belajar siswa : 31,82%
Tabel 3.2. Distribusi Hasil Tes Formstif Siklus I
No Nama Skor Keterangan
T TT
1 Adinda 50 √
2 Aditya Anugrah 60 √
3 Aditya Zata 75 √
4 Ajeng Aristy 75 √
5 Aldi Satilka 60 √
6 Febri Saputra 65 √
7 Ferli Liliansyah 70 √
8 Ininda Kurnia Susanti 50 √
9 Iqbal Febra Saputra 85 √
10 Kayla Syahrani 80 √
11 M. Alif Satiro 70 √
12 M. Febriady Raihan 70 √
13 M. Iqbal 75 √
14 M. Rivan Aitama Putra 60 √
15 M. Rizky Zein 70 √
16 M. Royhan Febriansyah 60 √
17 M. Saufi 70 √
18 Novaldi 65 √
19 Putra Reza Pratama 70 √
20 Rahmi Octavia 80 √
21 Rapel Pawansyahputra 70 √
22 Ulfa Dwiyanti 80 √
Jumlah 1510 14 8
Jumlah Skor 1510
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2200
Rata-rata Skor Tercapai 68,64
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa 63,64%
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 14
Jumlah siswa yang belum tuntas : 8
Rata-rata skor tercapai : 68,64
Presentase ketuntasan belajar siswa : 63,64%
Tabel 3.3. Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No. Data Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
1. Skor yang diperoleh 23
2. Skor maksimal 40
3. Presentase 57,5%
4. Kriteria Cukup
Tabel 3.4 Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No Data Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
1 Skor yang diperoleh 22
2 Skor maksimal 40
3 Presentase 55%
4 Kriteria Cukup
Tabel 3.5. Distribusi Hasil Tes Formstif Siklus II
No Nama Skor Keterangan
T TT
1 Adinda 65 √
2 Aditya Anugrah 70 √
3 Aditya Zata 80 √
4 Ajeng Aristy 90 √
5 Aldi Satilka 75 √
6 Febri Saputra 75 √
7 Ferli Liliansyah 80 √
8 Ininda Kurnia Susanti 60 √
9 Iqbal Febra Saputra 100 √
10 Kayla Syahrani 90 √
11 M. Alif Satiro 80 √
12 M. Febriady Raihan 80 √
13 M. Iqbal 95 √
14 M. Rivan Aitama Putra 60 √
15 M. Rizky Zein 85 √
16 M. Royhan Febriansyah 70 √
17 M. Saufi 85 √
18 Novaldi 70 √
19 Putra Reza Pratama 85 √
20 Rahmi Octavia 90 √
21 Rapel Pawansyahputra 85 √
22 Ulfa Dwiyanti 85 √
Jumlah 1755 19 3
Jumlah Skor 1755
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2200
Rata-rata Skor Tercapai 79,77
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa 86,37%
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 19
Jumlah siswa yang belum tuntas : 3
Rata-rata skor tercapai : 79,77
Presentase ketuntasan belajar siswa : 86,37 %
Tabel 3.6. Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
No. Data Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
1. Skor yang diperoleh 33
2. Skor maksimal 40
3. Presentase 82,5 %
4. Kriteria Baik
Tabel 3.7 Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No Data Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II