-
i
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE
SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG
Oleh
Anna Aryana
NIM : 15.1.13.5.108
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
-
ii
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE
SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk
melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh
Anna Aryana
NIM : 15.1.13.5.108
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
-
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Anna Aryana, NIM. 15.1.13.5.108 dengan judul:
Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan
Media Charta
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pembelajaran
Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang, telah memenuhi
syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui Pada Tanggal, 10 juli 2017
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Adi Fadli M.Ag Alwan Mahsul M.pd.
NIP. 197712262005011004 NIP. 198112202009011017
-
iv
NOTA DINAS
Mataram, 10 juli 2017
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
Di Mataram
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan,
dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Anna Aryana
Nim : 15.1.13.5.108
Jurusan/prodi : IPA Biologi
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
dengan Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam
Rungkang.
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah
Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi
ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Adi Fadli M.Ag Alwan Mahsul M.pd.
NIP. 197712262005011004 NIP. 198112202009011017
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anna Aryana
Nim : 15.1.13.5. 108
Program studi : IPA Biologi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institusi : UIN Mataram
Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Penerapan Strategi
Pembelajaran Active
Knowledge Sharing dengan Media Charta untuk Meningkatkan
Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA
Babussalam
Rungkang, ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya
saya sendiri,
kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya
terbukti melakukan
plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang
telah ditentukan oleh
lembaga.
Mataram, 10 juli 2017
Saya yang Menyatakan,
Anna Aryana
-
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Anna Aryana, NIM: 15.1.13.5.108 dengan judul:
Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan
Media Charta untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang, telah
dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Pendidikan IPA Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Mataram pada hari senin tanggal 10 juli 2017 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.
Dewan Penguji
: Dr. H. Adi Fadli M.Ag (Ketua Sidang/ Pemb. I)
(________________)
: Alwan Mahsul M.pd. (Sekretaris Sidang/ Pemb. II)
(________________)
: Dwi Wahyudiati M.Pd. (Penguji I)
(________________)
: Hadi Kusuma Ninggrat M.Pd (Penguji II)
(________________)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram
(Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd)
NIP. 196412311991032006
-
vii
MOTTO :
153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.1
1 Departement Agama RI, Alquran dan Terjemahan, ( CV Alwah:
Semarang, 2005) h.
-
viii
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibunda (Wahyuni) dan Ayahanda (Aswad) tercinta yang telah
membesarkan dengan
penuh kasih sayang yang tidak pernah lekang oleh waktu dan
selalu mendoakan,
memberikan motivasi, bimbingan dan kasih sayang dengan tulus
ikhlas serta
mendukung, menuntunku disetiap langkahku.
Kakakku (Supriadin S.Pd dan Edi Hariyunadi S.Pd), saudari
kembarku (Anni Aryani)
dan adikku tercinta (Aldin Alamsyah).
Sahabat-sahabatku kelas C pendidikan IPA Biologi angkatan 2013
(Riski, Mila, Ulfa,
Nurdiana, Nurmala, Rini, ferdiasyah, Halimah, Ayu, Mar’atunn,
Irfiana, Sirojul, Fikri,
Aena, Malika, Adi, Hasma, Hafizah, Zulviana, Haryani, Uswatun,
Khusnul, Diah,
Yuliana, Ammi dan semuanya) kalian akan selalu ada dalam ingatan
dan hatiku.
Hari-hari yang kulalui bersama kalian di bangku kuliah akan
menjadi moment indah
dan bersejarah dalam hidupku. Terimakasih atas motivasi,
dukungan dan bantuan
yang kalian berikan padaku. Semoga kita bisa menggapai mimpi dan
membuka
gerbang masa depan kita yang gemilang.
Guru IPA Biologi di MA Babussalam Rungkang (Bapak Sudarman,
S.Pd) dan kepala
sekolah (Bapak Abdul Hayyi S.Pd. i) yang telah membantu dan
memberikan waktu
selama penelitianku berlangsung di MA Babussalam Rungkang.
Almamater impian yang selama ini saya banggakan.
-
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan bagi Allah SWT yang
telah
memberikan nikmat kesempatan, nikmat kesehatan dan nikmat
berfikir kepada
kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam
Negeri Mataram.
Shalawat dan salam senantiasa pula tercurahkan kepada Baginda
Rasulullah
Muhammad SAW, yang telah berjuang menumbuhkembangkan ajaran
Islam
sehingga dapat menuntun umat manusia menuju keimanan.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak
akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan, saran-saran
dan informasi
yang sangat berharga kepada penulis, terutama kepada:
1. Dr. H. Adi Fadli M. Ag. selaku pembimbing I dan Alwan Mahsul
M.pd.
selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk
memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail terus
menerus, dan
tanpa bosan walaupun ditengah kesibukan dalam menyelesaikan
penulisan
skripsi ini.
2. Yusuf M.Pd. selaku dosen wali yang selalu mengontrol,
membimbing dan
memberikan semangat kepada kami mahasiswa/i didikannya.
3. Dwi Wahyudiati, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan IPA
Biologi
-
x
4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN
Mataram serta seluruh stafnya yang telah memberikan kemudahan
bagi
peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Dr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku Rektor IAIN Mataram.
6. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak
memberikan
bimbingan selama melaksanakan studi di UIN Mataram.
7. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan kritik,
saran, dan motivasi
dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan
skripsi ini yang
tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita
semua.
Mataram, 10 juli 2017
Penulis,
Anna Aryana
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
.................................................................................
ii
HALAMAN JUDUL
....................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
..............................................................
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
...................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
..................................................... vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
......................................................... vii
HALAMAN MOTTO
..................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
..................................................................
ix
KATA PENGANTAR
..................................................................................
x
DAFTAR ISI
.................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR
...................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
................................................................................
xiv
ABSTRAK
....................................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................
1
A. Latar Belakang
.............................................................................
1 B. Sasaran Tindakan
.........................................................................
5 C. Rumusan Masalah
........................................................................
5 D. Tujuan
..........................................................................................
5 E. Manfaat
........................................................................................
5 F. Telaah Pustaka
............................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
...................................................................
9
A. Pembelajaran Active Knowledge Sharing
................................. 9
1. Pengertian
...............................................................................
9 2. Langkah-langkah pembelajaran
............................................. 9 3. Kelebihan dan
kekurangan ..................................................... 11
4. Tujuan pembelajaran
..............................................................
13
B. Media Charta/Bagan
..................................................................
13 1. Pengertian media charta/bagan
.............................................. 14 2. Jenis-jenis
media charta/bagan ..............................................
14
-
xii
C. Kemampuan Berpikir Kritis
..................................................... 15 1.
Pengertian Berpikir Kritis
...................................................... 15 2.
Ciri-ciri Berpikir Kritis
.......................................................... 16 3.
Jenis-jenis Berpikir Kritis
...................................................... 17 4. Proses
Berpikir Kritis
............................................................. 18 5.
Indikator ketercapaian Berpikir Kritis
................................... 19 6. Pengembangan Indikator
Berpikir Kritis ............................... 21 7. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
Kemampuan berpikir kritis
.................................................... 22
D. Materi Sistem Pencernaan
........................................................ 23 1.
Pengertian Sistem Pencernaan
............................................... 23 2. Bagian-bagian
Sistem Pencernaan ......................................... 23 3.
Susunan Sistem Pencernaan
................................................... 22 4. Fungsi
Sistem
Pencernaan...................................................... 24
5. Mekanisme Sistem Pencernaan
.............................................. 25 6. Gangguan Pada
Sistem Pencernaan ....................................... 27
E. KERANGKA PIKIR
............................................................................
28
BAB III METODE PENELITIAN
.............................................................
30
A. Setting Penelitian
......................................................................
30 B. Sasaran Penelitian
.....................................................................
30 C. Rencana Tindakan
.....................................................................
30 D. Instrumen
Penelitian..................................................................
30 E. Pelaksanaan Tindakan
............................................................... 34
F. Cara Pengamatan
.......................................................................
35 G. Analisis Data dan Refleksi
........................................................ 36 H.
Indikator Keberhasilan
..............................................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
............................ 38
A. Deskripsi Hasil Penelitian
...................................................... 38 1.
Sejarah berdirinya MA Babussalam Rungkang .................. 38 2.
Keadaan Guru dan Staf MA Babussalam Rungkang .......... 39 3. VISI
dan MISI
.....................................................................
40 4. Keadaan Siswa MA Babussalam Rungkang .......................
41 5. Keadaan Sarana dan
Prasarana............................................ 41 6. Data
Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang ........ 42
B. Hasil Penelitian
........................................................................
44
C. Pembahasan
............................................................................
56
BAB V PENUTUP
........................................................................................
60
A. Kesimpulan
..................................................................................
60 B. Saran
.............................................................................................
60
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................
62
-
xiii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Kriteria Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis
........................... 36
Table 4.1 Data Keadaan Guru MA Babussalam Rungkang
........................... 39
Table 4.2 Data Siswa Siswi MA Babussalam Rungkang
.............................. 41
Table 4.3 Data Sarana dan Prasarana
.............................................................
42
Table 4.4 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis
Siswa
Siklus I
...........................................................................................
48
Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I
........................................................ 49
Tabel 4.6 Hasil Refleksi dan Upaya Perbaikan
.............................................. 50
Table 4.7 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis
Siswa
Siklus II
..........................................................................................
54
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
....................................... 55
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
................................................................
29
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis dan Taggart
.............. 31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang
....................... 43
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
......................................................................................
64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
......................................... 66
Lampiran 3 Lampiran 4 Kisi-kisi soal
....................................................... 92
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I
.................................................... 94
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus I
.................................................... 96
Lampiran 7 Angket Berpikir Kritis
..............................................................
99
Lampiran 8 Tingkatan Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada
Tiap
Indikator Siklus I
......................................................................
102
Lampiran 9 Tingkatan Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada
Tiap
Indikator Siklus II
....................................................................
103
Lampiran 10 Dokumentasi
.............................................................................
108
-
xvi
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE
SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI MA BABUSSALAM RUNGKANG
Oleh
Anna Aryana
NIM : 15.1.13.5.108
ABSTRAK
Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharring dengan
media Charta ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan di
kelas XI MA Babussalam Rungkang tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research), Penelitian ini direncanakan dengan mengimplementasikan
tindakan kelas yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc
Taggart. Model penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari
empat fase, yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan
(observe), dan refleksi (reflect)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 16 orang peserta
didik pada siklus I terdapat 3 orang atau 19% dari jumlah
keseluruhan siswa yang berhasil mencapai indikator yang sudah
ditetapkan yaitu dengan presentase ketuntasan 60% kategori kritis,
sedangkan 13 orang peserta didik atau 81 % lainnya masih kurang.
Pada siklus II diperoleh seluruh siswa mencapai standar ketuntasan
yang telah ditentukan yaitu dengan presentase ketuntasan 60%
kategori kritis dengan skor rata-rata secara klasikal sebesar
70,18% yang berarti tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
tergolong dalam kategori berpikir kritis. Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, dapat dilihat
bahwa hasil analisis dengan menggunakan lembar angket dan tes siswa
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan yaitu hasil observasi
berpikir kritis mencapai 60% dan hasil observasi aktivitas guru
mencapai 70%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi pembelajaran active knowledge sharing dengan media charta
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran
biologi siswa kelas XI MA babussalam rungkang tahun pelajaran
2016/2017.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Active Knowledge Sharing, Media
Charta
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No: 20 Tahun 2003
tentang
sistem pendidikan nasional pasal (1) disebutkan bahwa pendidikan
didefinisikan
sebagai:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memilih kekuasaan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.2
Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting
dan
utama melalui proses belajar. Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan
seseorang untuk melakukan perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan
lingkungan.3
Untuk mencapai pembelajaran yang optimal Sekolah harus
berlandaskan
pada kurikulum yang sudah ditetapkan. Istilah kurikulum dalam
perkembangan
jaman digunakan dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Sebagaimana termuat
dalam Webster Dictionare yang mendefinisikan kurikulum merupakan
sejumlah
mata pelajaran di Sekolah atau Akademi yang harus ditempuh oleh
siswa untuk
mencapai suatu tingkat atau ijazah. Kurikulum juga merupakan
segala aktivitas
yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mempengaruhi peserta
didik dalam
belajar untuk mencapai suatu tujuan, termasuk juga proses
belajar mengajar,
2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008),
h. 3. 3Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
(Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 2.
-
2
mengatur strategi dalam pembelajaran, cara mengevaluasi
program
pengembangan pengajaran dan sejenisnya. Di MA Babussalam
Rungkang,
Kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
KTSP merupakan penjabaran lebih lanjut dan sekaligus sebagai
evaluasi daripada
KBK pada tingkat- tingkat satuan pendidikan. Kurikulum tingkat
satuan
pendidikan terdiri dari: Standar Kompetensi, kompetensi dasar,
Indikator, Tujuan.
Materi Pelajaran, Metode pengajaran, Media/Sumber belajar dan
Penilaian.4
Sistem pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
menuntut kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan semua
potensi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan
ini diarahkan
untuk mendorong individu belajar sepanjang hayat dan mewujudkan
masyarakat
belajar. Kegiatan belajar mengajar dilandasi oleh
prinsip-prinsip berikut: berpusat
pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik,
menciptakan
kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam
kemampuan
yang bermuatan nilai, dan menyediakan pengalaman belajar yang
beragam.5
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di MA Babussalam
Rungkang
hari kamis tanggal 20 oktober 2016 tepatnya ketika peneliti
sedang melakukan
Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) bahwa permasalahan yang
terjadi dalam
proses belajar mengajar diantarannya adalah: siswa banyak yang
tidak
memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru,
sehingga siswa
4Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi dan
Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) (Jakarta: PT Bumu Aksara,
2014) , h. 13-15. 5Ibid., h. 26.
-
3
kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
ditandai dengan
kurangnya siswa yang bertanya dan lebih banyak diam ketika
ditanya.6
Berdasarkan wawancara dengan bapak Sudarman S.pd (guru
Biologi),
kemampuan biologi siswa di MA Babussalam khususnya kelas XI
adalah siswa
yang tergolong baik dalam proses pembelajaran. Namun, mereka
tidak dapat untuk
mengkomunikasikan ide-ide biologi mereka baik secara lisan
maupun secara tulisan.
Mereka juga tidak maksimal dalam menganalisis soal biologi. Hal
tersebut dapat
diidentifikasi dari bagaimana siswa menyelesaikan soal yang
diberikan guru ketika
pembelajaran berlangsung. Siswa cenderung langsung menuliskan
jawaban dari soal
yang diberikan guru, tanpa memahami soal terlebih dahulu. Selain
itu siswa kelas XI
MA Babussalam adalah siswa yang senang sharing pengetahuan
dengan teman
sebangkunya, akan tetapi mereka saling sharing pengetahuan hanya
pada
pelajaran yang bisa menarik perhatian mereka saja dan mereka
tidak sharing
pengetahuan ketika proses pelajaran biologi berlangsung. Hal ini
terjadi karena
guru lebih sering menulis di papan sambil menjelaskan materi
dalam kegiatan
belajar mengajar yang membuat kurangnnya partisipatif aktif
peserta didik. Murid
hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disuruh guru, sehingga
minat
terhadap pelajaran menjadi kurang.7
Prinsip saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) menurut
Bechina dan
Bommen yang dimuat dalam management hasil penelitian menyatakan
bahwa
pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat menstranfer
pengetahuan kepada
orang lain. Orang satu dengan yang lain dapat saling bertukar
pengetahuan yang
6Observasi Awal, Hari Kamis Tanggal 20 Oktober 2016 Di Ma
Babussalam Rungkang. 7 Sudarman, Wawancara, Ma Babussalam Rungkang
, 15 November 2016.
-
4
berasal dari pengalaman mereka masing-masing. Pembelajaran
Knowledge Sharing
dalam International Journal of Knowledge Management menjelaskan
bahwa berbagi
pengetahuan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep
yang dibahas
dalam kelas dan untuk membangun hubungan dengan teman-teman
sekelas. Informasi
yang muncul dari berbagi pengetahuan dapat mengurangi daya saing
peserta didik
antara rekan-rekan dan mengurangi adanya kurangnya interaksi
antara orang-orang
yang membutuhkan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan
peserta didik
diantaranya ketrampilan berfikir, ketrampilan memecahkan masalah
dan ketrampilan
komunikasi.8
Penggunaan media charta dalam proses pembelajaran berfungsi
untuk
menarik perhatian dan mempermudah pemahaman siswa terhadap
materi
pelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marita
Handayani dalam
Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan
media Charta
pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi yang
meliputi aspek kognitif
dan aspek afektif. Selain itu, Marita Handayani juga mengatakan
bahwa
penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan
media Charta
bermaanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.9
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk melakukan
penelitian
dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge
Sharing Dengan
Media Charta Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pelajaran
Biologi Siswa Kelas XI MA Babussalam Rungkang Tahun Ajaran
2016/2017
8Majid, Perceptions and Knowledge Sharing Practices Of Graduate
Students In
Singapore. International Journal Of Knowledge Management, 2009
5(2), h.21-22. 9Marita Handayani, “Penerapan Stratgi Pembelajaran
Aktif Knowledge Sharing Dengan
Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas Viic Mts N Suraksarta Ii Tahun Ajaran 2011/2012” (Skripsi,
Universitas Muhammadiah Surakarta, 2012), h. 4-5.
-
5
B. Sasaran Tindakan
Penelitian ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan
kemampuan
berpikir kritis siswa kelas XI MA Babussalam Rungkang melalui
pembelajaran
biologi dengan strategi Pembelajaran tipe Active Knowledge
Sharing dengan
media Charta materi sistem pencernaan pada manusia.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge
Sharing
dengan media Charta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa pada
pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA Babussalam
Rungkang Tahun
Ajaran 2016/2017?
D. Tujuan
Untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran
Active
Knowledge Sharing dengan media Charta dapat meningkatkan
kemampuan
berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi siswa kelas XI
Semester II MA
Babussalam Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017.
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pengembangan
dalam
penggunaan strategi pembelajaran biologi sehingga dapat
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran biologi.
-
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
mempermudah pemahama siswa tentang pembelajaran biologi
serta
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
b. Bagi Guru
Memberikan sumbangan bagi guru biologi dalam upaya
meningkatan
kemampuan belajar kritis dan keaktifan siswa dikelas.
c. Bagi Peneliti
Sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang
diperoleh
di bangku kuliah serta sebagai upaya mengembangkan ilmu
pengetahuan
tentang biologi.
F. Telaah Pustaka
Penelitian mengenai strategi pembelajaran Active Knowledge
Sharing
dengan media charta bukanlah penelitian yang pertama ini, akan
tetapi
sebelumnya terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang terkait
dengan penelitian
ini. Adapun penelitian yang sama dengan penelitian ini
yaitu:
1. Penelitian dari Marita Handayani hampir sama dengan
penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yaitu “Penerapan Strategi Pembelajaran
Active
Knowledge Sharing Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar
Biologi Siswa Kelas VIIc Mtsn Surakarta II Tahun Ajaran
2011/2012. Hanya
saja pada penelitian yang dilakukan oleh Marita Handayani lebih
menekankan
pada upaya pada penerapan untuk meningkatkan hasil belajar
biologi yang
-
7
meliputi aspek kognitif danaspek afektif, sedangkan penelitian
yang akan
dilakukan oleh peneliti lebih mengacu pada upaya untuk
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa yang diterapkan pada pelajaran
biologi
materi sistem pencernaan. Adapun kesimpulan dari penelitian
Marita
Handayani yaitu penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge
Sharing
dengan media charta pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar
biologi
yang meliputi aspek kognitif dan aspek afektif.
2. Penelitian Helmi Kurniawan “Penggunaan Metode Active
Knowledge Sharing
Bagi Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Sd Muhammadiyah
Sokonandi
Kota Yogyakarta. Penggunaan metode Active Knowledge Sharing
dalam
penelitian Helmi Kurniawan ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan
diri siswa SD Muhammadiyah Sokonandi Kota Yogyakarta dalam
proses
belajar mengajar di kelas dan sangat berbeda dengan penelitian
peneliti yang
lebih menekankan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis
siswa. Hasil data penelitian dalam penelitian ini yaitu: metode
active
knowledge sharing dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan
diri
siswa. Secara garis besar ada dua aktifitas dalam metode active
knowledge
sharing yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. (I)
mengondisikan
untuk mengerjakan soal bersama teman. (II) mengondisikan siswa
untuk
menyampaikan jawaban atau pembahasan di depan kelas. Dua
aktifitas inilah
yang pada gilirannya meningkatkan atau menumbuhkan kepercayaan
diri
siswa.
-
8
Dari kedua penelitian diatas mempunyai objek kajian yang sama
dengan
peneliti yaitu penggunaan Metode Active Knowledge Sharing. Akan
tetapi, dalam
penelitian Marita Handayani lebih menekankan pada penerapan
untuk
meningkatkan hasil belajar biologi yang meliputi aspek kognitif
dana spek afektif
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Helmi Kurniawan ini
lebih
menekankan pada peningkatkan kepercayaan diri siswa.
-
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Active Knowledge Sharing
1. Pengertian Active Knowledge Sharing
Secara bahasa active knowledge sharing berarti saling tukar
pengetahuan. Strategi active knowledge sharing merupakan sebuah
strategi
pembelajaran dengan memberikan penekanan kepada siswa untuk
saling
membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui teman lainnya.
Artinya
bahwa siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan disilahkan
untuk mencari
jawaban dari teman yang mengetahui jawaban tersebut dan siswa
yang
mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman yang
kesulitan.10
Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing (saling tukar
pengetahuan) adalah salah satu strategi yang dapat membawa
peserta didik
untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini
dapat digunakan
untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik disamping untuk
membentuk
kerjasama tim.11
2. Langkah-langkah Pembelajaran Active Knoeledge Sharing
Prosedur/langkah-langkah strategi pembelajaran Active
knowledge
sharing adalah sebagai berikut:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran
yang akan diajarkan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat berupa:
10Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Insan
Madani, 2008), h. 12. 11Hisyam Zaini , Strategi Pembelajaran Aktif
(Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga,
2016), h. 22.
-
10
1) Definisi suatu istilah.
2) Pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda.
3) Mengidentifikasi seseorang.
4) Melengkapi kalimat.
b. Minta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan sebaik
mungkin.
c. Minta siswa untuk mencari teman yang dapat membantu
menjawab
pertanyaan yang tidak di ketahui atau diragukan jawabannya.
Tekankan
pada mereka untuk saling membantu.
d. Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian
periksalah
jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak
dapat
dijawab oleh siswa. Gunakan jawaban yang muncul sebagai
jembatan
untuk mengenalkan topik penting yang akan disampaikan di
kelas.12
Berikut prosedur yang dipersiapkan dalam menggunakan
strategi
pembelajaran active knowledge sharing adalah :
a. Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan ma
teri
pelajaran yang akan diajarkan, kategori yang disertakan,
diantaranya:
1. Kata-kata yang harus didefinisikan.
2. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda mengenai fakta atau
konsep
3. Orang-orang yang harus dikenali
4. Pertanyaan-pertanyaan mengenai aksi-aksi yang dapat
diambil
seseorang dalam situasi-situasi tertentu
5. Kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
12 Ibid., h. 22-23.
-
11
b. Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sebaik yang
mereka
jawab.
c. Mengajak peserta didik berkeliling ruangan dengan mencari
peserta didik
lain yang dapat menjawab berbagai pertanyaan yang mereka tidak
ketahui
bagaimana menjawabnya. Peserta didik didorong untuk saling
membantu
satu sama lainnya.
d. Peserta didik dikumpulkan kembali seisi kelas sambil mengulas
jawaban-
jawabannya. Jawaban-jawaban yang tidak terisi oleh peserta didik
diisi
dan dijawab oleh guru.13
Dari uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa prosedur dalam
pembelajaran active knowledge sharing yaitu: a. Menyiapkan sebuah
daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. b. Guru meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat. c. Guru meminta siswa
untuk mencari jawaban dari pertanyaan yg mereka
tidak ketahui jawabannya ke siswa lainnya. d. Guru
mengingatkansiswa untuk saling membantu. e. Siswa disuruh kembali
ke tempat duduk masing-masing dan mengulas
kembali jawabannya bersama-sama.
3. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Active Knowlegde
Sharing
a. Kelebihan
1) Pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton.
2) Apabila ada soal yang tidak terjawab maka dapatdidiskusikan
dengan
teman 1 kelompoknya.
3) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menarik
siswa
dengan segera fokus kepada materi pelajaran, untuk mengukur
tingkat
13Mel Silberman, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif (Depok:
Pustaka Insan
Madani, 2009), h. 82.
-
12
pengetahuan siswa, melibatkan partisipasi siswa secara langsung
siswa
memiliki inisiatif belajar di rumah terlebih dahulu sebelum
proses
pembelajaran.
4) Siswa mempunyai gambaran atau sudah menguasai materi
pelajaran
dan membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada
situasi proses pembelajaran yang baru, mendorong siswa untuk
berpikir dan berbagi pengetahuan.14
b. Kekurangan
Sebagai salah satu dari berbagai banyaknya strategi belajar
aktif.
active knowledge sharing juga terdapat kekurangan. Namun
kekurangan
strategi belajar active knowledge sharing semata-mata hanya
suatu
kekhawatiran. Kekhawatiran itu meliputi kondisi saat
pembelajaran yang
bisa berubah dari yang semestinya. Misalnya kegiatan belajarnya
hanya
merupakan kumpulan" kegembiraan dan permainan", berfokus
pada
aktivitas itu sendiri sampai-sampai siswa tidak memahami apa
yang siswa
pelajari, serta proses pembelajarannya menyita banyak waktu.
Kekurangan lain dari metode ini yaitu:
1) Strategi ini tidakakan berjalan apabila siswa belajar.
2) Harus bisa menguasai kondisi kelas dan waktu
pembelajaran.15
14Amita,Prasasti Pinkan, “Pengaruh Penerapan Strategi
Pembelajaran Active Knowledge
Sharing Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar
Ranah Kognitif dan Ranah Efektif Siswa Kelas X Semester Genap SMA
Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”. (Skripsi,
Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2012), h. 13.
15Hisyam Zaini, “Strategi Belajar Active Knowledge”, dalam
http://rikiantobaeng.blogspot.com/.html. diambil tanggal 25
september 2016.
http://rikiantobaeng.blogspot.com/.htmlhttp://rikiantobaeng.blogspot.com/.htmlhttp://rikiantobaeng.blogspot.com/.html
-
13
4. Tujuan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
Adapun kegunaanyang dapat diperoleh dari strategi
pembelajaran
active knowledge sharing antara lain adalah :
a. Menarik peserta didik dengan segera kepada materi
pelajaran
Strategi active knowledge sharing dirancang untuk melibatkan
peserta didik secara langsung ke dalam mata pelajaran untuk
membangun
perhatian dan minat mereka, membangun keingin tahuan mereka
dan
merangsang berfikir para peserta didik.
b. Mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik
Strategi active knowledge sharing juga berfungsi sebagai alat
untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan para peserta didik
artinya
bahwa strategi ini selain sebagai sebuah proses dalam
pembelajaran juga
bisa digunakan sekaligus sebagai alat evaluasi dan dapat
digunakan untuk
melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dapat diserap
oleh
peserta didik.16
B. Media Charta/Bagan
1. Pengertian Bagan/Charta
Bagan atau charta termasuk media visual. Fungsinya yang
pokok
adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila
hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga
mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu
presetasi.17
16Ibid., h. 81. 17
Arief S Sadirman, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan) (Jakarta: PT GRAFINDO PERSADA, 2014), h. 35.
-
14
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual
suatu
proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Didalam
bagan
terdapat jenis media yang lain seperti gambar, diagram, kartun
atau lambing-
lambang verbal.
Sebagai media yang baik, bagan memiliki kriteria, di
antaranya:
1) Dapat dimengerti anak.
2) Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit.
3) Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa
juga tak
kehilangan daya tarik.18
2. Jenis-Jenis Media Charta
Beberapa jenis bagan/charta secara garis besar dapat
digolongkan
menjadi dua yaitu :
a. Bagan/charta yang menyajikan pesan secara bertahap, antara
lain:
1) Bagan tertutup (hiden chart) yaitu pesan yang akan
dikomunikasikan
mula-mula dituangkan kedalam satu chart.
2) Bagan balikan (flip chart) yaitu apabila urutan informasi
yang akan
disajikan tersebut sulit ditunjukan dalam selembar chart.
Bagian-bagian
dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran
tersendiri,
kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel menjadi satu.
Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan
bagan
yang akan disajikan.
18
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia,
2011), h. 252.
-
15
b. Bagan/charta yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada
beberapa
macam, antara lain:
1) Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri
dari batang,
cabang-cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon
dipakai
untuk menjunjukan sifat, komposisi atau hubungan antar
kelas/keturunan.
2) Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau
dapat
pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar
berbagai
bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali
untuk
menggambarkan arah arus.
3) Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada
bagan
pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi
berbagai
hal/bagian, maka dalam Stream chart berbagi hal tersebut pada
ujung
akhirnya menyimpul atau menuju ke satu arah hal yang sama.
4) Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk
menggambarkan
hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut
disajikan
dalam bagan secara kronologis.19
C. Kemampuan Berpikir Kritis
1. Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan
dengan
penggunaan nalar. Johnshon membedakan antara berpikir kritis dan
kreatif,
dimana berpikir kritis adalah suatu proses terorganisasi terarah
yang
19Ibid., h. 36-37.
-
16
digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah
(problem
solving), membuat kesimpulan (decision making), membujuk
(persuading),
menganalisis masalah (analyzing assumptions), melakukan
penelitian ilmiah
(scientific inquiri). Ditambahkan pula bahwa berpikir kritis
adalah
kemampuan untuk memberikan alasan dengan cara yang teratur.
Berpikir
kritis adalah kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis
kualitas alasan
atau pikiran sendiri dan orang lain.20
Menurut Peter Reason, berpikir (thinking) adalah proses
mental
seseorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan
memahami
(comprehending) Peter Reason). Menurut Reason, mengingat dan
memahami
lebih bersifat pasif daripada berpikir (thinking). Berpikir
adalah istilah yang
lebih dari keduanya. Berpikir menyebabkan seseorang harus
bergerak hingga
diluar informasi yang didengarnya. Misalnya, kemampuan berpikir
seseorang
untuk menemukan solusi baru dari suatu persoalan yang
dihadapi.21
2. Ciri-Ciri Berpikir Kritis
Menurut Cece Wijaya, ciri-ciri berpikir kritis sebagai
berikut:
a. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keputusan
b. Pandai mendeteksi permasalahan.
c. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak
relevan.
d. Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat .
e. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis.
20Muhammad yaumi, Pendidikan Karakter landasan, Pilar &
Implementasi (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2014) , h. 48. 21Wina sanjaya, Pembelajaran
Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: kencana, 2008), h. 132.
-
17
f. Dapat membedakan antara kritik yang membangun dan
merusak.
g. Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan
benda,
seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain.
h. Mampu mendaftarkan segala akibat yang mungkin terjadi atau
alternatif
terhadap pemecahan masalah, ide dan situasi.
i. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah
dengan
masalah yang lainnya.
j. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah
tersedia
dengan data yang diperoleh dari lapangan.
k. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia
l. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap
informasi yang
diterima.
m. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan
terseleksi.22
3. Jenis-Jenis Berpikir Kritis
Berpikir kritis ditunjukkan dalam kemampuan berpendapat,
mengidentifikasi kesimpulan dan pendapat, serta
menggabungkan
kesimpulan. Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan
yang
bisa dikembangkan dalam diri setiap peserta didik.
Adapun jenis-jenis berpikir kritis antara lain:
a. Berpikir alamiah, yaitu pola penalaran yang berdasarkan
kebiasaan sehari-
hari dari pengaruh alam sekelilingnya.
22Edi Hariyunadi, “Penggunaan Metode CTL (cOntextual Teacher And
Learning) Tipe
Inquiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas
Xi Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Materi Pelestarian
Lingkungan Hidup Di SMA N1 WERA tahun pelajaran 2015/2016 (Skripsi,
Mataram: Universitas Muhamadiah Mataram, 2015), h. 18-19.
-
18
b. Berpikir ilmiah, yaitu pola penalaran berdasarkan sarana
tertentu secara
teratur dan cermat.
c. Berpikir austik, yaitu cara seseorang melarikan diri dari
kenyataan, dan
melihat hidup sebagai gambaran-gambaran fantasi.
d. Berpikir realistik, yaitu berpikir dalam rangka menyesuaikan
diri dengan
dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).23
4. Proses Berpikir Kritis
Proses berpikir merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
seseorang
yang dilakukan ketika ia menghadapi suatu permasalahan. Proses
berpikir
dimulai dengan pemahaman terhadap permasalahan yang dihadapi.
Pada saat
seseorang menghadapi persoalan, pertama-tama ia melibatkan
proses sensasi,
yaitu menangkap tulisan, gambar atau suara. Selanjutnya ia
mengalami proses
persepsi, yaitu membaca, mendengar, dan memahami apa yang
diminta dalam
persolan tersebut. Pada saat itu pun, sebenarnya ia melibatkan
proses
memorinya untuk memahami istilah-istilah baru yang ada pada
persoalan
tersebut, atau pun melakukan recall dan recognition ketika yang
dihadapinya
adalah persoalan yang sama pada waktu lalu.
Proses berpikir berkaitan erat dengan apa yang terjadi di dalam
otak
manusia, berpikir berkaitan dengan fakta-fakta yang ada dalam
dunia, berpikir
mungkin bisa divisualisasikan, dan berpikir (manakala
diekspresikan) bisa
diobservasi dan dikomunikasikan. Jadi dapat dimaknai bahwa
proses berpikir
merupakan proses yang sering terjadi dalam aktivitas mental
seseorang yang
23http://www. Jenis-Jenis Berpikir Kritis.htm, Diakses 25
Desember 2016, Pukul 19:01 WITA.
http://www/
-
19
berfungsi untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, serta
mencari
pemahaman.24
5. Indikator Ketercapaian Berpikir Kritis
Indikator berpikir kritis menurut Edward Glaser yang dikutip
Alec
Fisher diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata, diantaranya
yaitu:
a. Mengenal masalah
b. Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani
masalah-masalah
itu.
c. Mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan.
d. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak
dinyatakan.
e. Memahami dan menggunakan bahasa secara tepat, jelas dan
khas.
f. Menganalisis data.
g. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan.
h. Mengenal adanya hubungan yang logis antar
masalah-masalah.
i. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan.
j. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang
seseorang
ambil.
k. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang
berdasarkan
pengalaman yang lebih luas.
24Pramono, T .et al, Model Pembelajaran Kooperatif STAD Untuk
Meningkatkan
Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
SMP ”. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. II ,2008), h. 203-212.
-
20
l. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal yang
kualitas-kualitas
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.25
Indikator berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis yang
dikelompokkannya dalam lima besar aktivitas sebagai berikut:
a. Klarifikasi dasar (basic clarification)
Tahapan initerbagi menjadi tiga indikator yaitu merumuskan
pertanyaan, menganalisis argumen, dan menanyakan dan
menjawab
pertanyaan.
b. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the
decision)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu menilai
kredibilitas
sumberi nformasi dan melakukan observasi dan menilai laporan
hasil
observasi.
c. Menyimpulkan (inference)
Tahapan ini terdiri atas tiga indikator membuat deduksi dan
menilai deduksi, membuat induksi dan menilai induksi, dan
mengevaluasi.
d. Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu
mendefinisikan
dan menilai definisi dan mengidentifikasi asumsi.
e. Dugaan dan keterpaduan(supposition and integration)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator menduga, dan
memadukan.26
25Edward Glaser (dalam Alec Fisher). Berpikir Kritis Sebuah
Pengantar. Terj. Benyamin
Hadinata. (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 7.
-
21
Dari berbagai indikator yang telah dikemukakkan oleh para ahli,
indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator yang
dikemukakan oleh Ennis, kemudian dikembangkan menjadi beberapa
aktivitas yaitu: a. Mengobservasi/mengamati. b. Member
argument/alasan. c. Merumuskan pertanyaan/bertanya. d. Mengumpulkan
informasi (mengeksplor). e. Menarik kesimpulan
(mengkomunikasikan).
6. Pengembangan Indikator Berpikir Kritis
Berpikir kritis menrupakan salah satu proses berpikir tingkat
tinggi
yang dapat digunakan dalam pembentukan sistem kontekstual
siswa.
Pengembangan kemampuan berpikir kritis menurut Ennis dalam
muhfahroyin
adalah:
a. Merumuskan masalah: memformulasikan bentuk pertanyaan yang
member
arah untuk memperoleh jawaban.
b. Memberi argument: argumentasi atau alasan yang sesuai dengan
konteks,
menunjukan persamaan dan perbedaan dengan argumentasi
komprehensif.
c. Melakukan deduksi: mendeduksi secara logis, kondisi logis
deduktif,
melakukan interprestasi terhadap pertanyaan.
d. Melakukan induksi: melakukan investigasi/pengumpulan data,
membuat
generalisasi dari data, membuat table dan grafik, membuat
kesimpulan
terkait dengan hipotesis.
26Lilyan Rifqiyana, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Dengan Pembelajaran
Model 4k Materi Geometri Kelas Viii Ditinjau Dari Gayakognitif
Siswa” (UNS: Semarang, 2015), h. 25-26.
-
22
e. Melakukan evaluasi: evaluasi diberikan berdasarkan fakta
dan
berlandaskan prinsip atau pedoman, member alternative
penyelesaian
masalah.
f. Memutuskan dan melaksanakan: memilih kemungkinan solusi,
menentukan kemungkinan tindakan yang dilaksanakan.27
7. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir
kritis,
diantaranya:
a. Kondisi fisik: fisik adalah kebutuhan fisiologi yang paling
dasar bagi
manusia untuk menjalani kehidupan.
b. Motivasi: motivasi adalah upaya untuk menimbulkan
rangsangan,
dorongan ataupun pembangkit tenaga seseorang agar mau berbuat
sesuatu
atau memperlihatkan perilaku tertentu yang telah direncanakan
untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kecemasan: keadaan emosional yang ditandai dengan kegelisahan
dan
ketakutan terhadap kemungkinan bahaya.
d. Perkembangan intelektual: intelektual atau kecerdasan
merupakan
kemampuan mental seseorang untuk merespon dan menyelesaikan
suatu
persoalan, menghubungkan satu hal dengan yang lain dan dapat
merespon
dengan baik setiap stimulus.28
27 Ibid., h. 17-18
28Nurul Iindriani, “Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Pair
Share(Tps) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar
Kognitif Siswa Kelas VIII DI MTS. N JANAPRIA Pada Mata Pelajaran
Biologi TAHUN AJARAN 2015/2016” (Skripsi, Mataram: IAIN, 2015), h.
18.
-
23
D. Materi Sistem Pencernaan
1. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan
makanan dan prosesnya sehingga zat makanan siap memasuki
proses
pencernaan makanan. Selama dalam proses pencernaan makanan
dihancurkan
menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus halus
kemudian
digunakan oleh sel tubuh.29
2. Bagian-bagian sistem Pencernaan
3. Susunan Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa
organ
berturut-turut dimulai dari:
a. Oris (mulut)
b. Faring (tekak)
c. Esophagus (kerongkogan).
d. Ventrikulus (lambung).
29Lutvia krismayanti, Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok
barat:Arga Puji Press
Mataram Lombok, 2015), h. 48.
30http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
di akses tanggal 25 Desember 2016
30
http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
-
24
e. Intestinum minor (usus halus):
1) Duodenum (usus 12 jari).
2) Yeyenum
3) Ileum
f. Intestinum mayor (usus besar)
1) Sekum
2) Kolon asendess
3) Kolon transfersum
4) Kolon desendens
5) Kolon sigmoid
g. Rektum .
h. Anus.31
4. Fungsi Sistem Pencernaan
a. Menerima makanan.
b. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang
disebut
pencernaan)
c. Menyerap zat-zat gizi kedalam aliran darah.
d. Membuang bagian makanan yang tdak dapat dicerna dari
tubuh.32
31Lutvia.
32http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
di akses tanggal 25 Desember 2016
http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistempencernaan.html
-
25
5. Mekanisme Pencernaan Makanan
Makanan yang kita makan pertama masuk ke dalam mulut yang
kemudian menjadi halus karena telah dikunyah dengan gigi dengan
di bantu
oleh kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan
dengan cepat
melalui bagian bawah tekak dan kerongkongan. Kerongkongan
bentuknya
seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm.
pangkalnya
adalah dileher, dibelakang tenggorok, kemudian di daerah dada di
belakang
jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang
dan
bermuara dalam lambung, lambung merupakan saluran pencernaan
makanan
yang melebar seperti kantong, terletak di bagian atas rongga
perut sebelah kiri,
dan bagian lainnya tertutup oleh hati, usus besar dan limpa.
Makanan yang di
telan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah
lambung,
sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar
lambung tertutup
rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu
terbuka untuk
melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus
halus. Bagian
pertama dari usus halus adalah usus dua belas jari, yang
melengkung seperti
ladam. Panjangnya kira-kira 30 cm. di usus halus ini bermuara
pipa-pipa
penyalur dari hati dan dari kelenjar ludah perut.
Hati adalah alat yang besar, terletak dibawah sekat rongga badan
dan
mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan.
Hati membuat
empedu yang terkumpul dalam empedu. Empedu tersebut menjadi
kental
karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu. Pada
waktu
-
26
tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui
pipa
empedu.
Kelenjar ludah perut yang dikenal dengan sebutan pancreas
adalah
sebuah alat yang panjang melintang pada didnding belakang perut
dan
berjalan ke kiri sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam
lengkung usus
dua belas jari. Pipa keluarnya bermuara di dalam usus dua belas
jari bersama
dengan pipa empedu sebagian jaringan kelenjar ludah perut yang
tersebar
diseluruh alat tersebut, mempunyai bentuk yang lain dan getahnya
yaitu
insulin dicurahkan langsung kedalam darah, karena itu maka
jaringan
demikian diberi nama kelenjar buntu. Bubur makanan yang keluar
dari
lambung dan masuk kedalam usus halus bercampur dengan empedu dan
getah
kelenjar ludah perut sehingga pencernaan makanan berlangsung
terus. Bubur
makanan itu disiapkan untuk diserap zat-zat makanannya oleh
didinding usus.
Penyerapan ini juga terjai pada usus halus lainnya, yang
terletak berliku-liku
dalam rongga perut bagian bawah.
Seluruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnnya
bermuara
ke dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu
satu bagian
pendek usus besar yang buntu. Disebelah kanan dalam rongga perut
terdapat
usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat
lanjutan sebagian
usus besar melintang dan dalam rongga perut sebelah kiri
dijumpai usus besar
turun yang berlanjut sebagai usus bentuk “S”. Usus ini kemudian
menjadi
poros usus. Didalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak
dapat dicerna
lagi akan menjadi kental, karena airnya diserap kembali oleh
dinding usus
-
27
besar. Kemudian sisa makanan tersebut sampai kedalam poros usus
yang
terletak pada dinding belakang punggul kecil. Bagian bawah poros
usus itu
akhirnya bermuara pada lubang dubur yang nantinya keluar.33
6. Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan
oleh
pola makan yang salah, infeksi bakteri dan kelainan alat
pencernaan.
Gangguan pada pencernaan seperti:
a. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka
defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung
banyak air.
Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain
ansietes
(stres), makanan tertentu, atau organism perusak yang melukai
dinding
usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan
garam
mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
b. Konstipasi (sembelit)
Sambelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat
lambat.
Akibatnya, air terlalu banyak diserap oleh usus, maka feses
menjadi keras
dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang
mengkonsumsi
makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak
mengkonsumsi
daging.34
33
Ibid., h. 70-71. 34Ibid., h. 85.
-
28
E. Kerangka Pikir
Dunia pendidikan merupakan salah satu bidang dalam kehidupan
yang
begitu besar manfaatnya. Dengan perkembangan zaman di dunia
pendidikan
yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah
pola pikir
pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih
modern. Melalui
pendidikan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang
dapat
menunjang dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
dihadapinya
dalam proses pendidikan.
Permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar yang
terjadi
di MA Babussalam khususnya kelas XI diantarannya adalah: siswa
banyak
yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh
guru,
sehingga siswa kurang aktif dalam proses kegiatan belajar
mengajar yang
ditandai dengan kurangnya siswa yang bertanya dan lebih banyak
diam ketika
ditanya. Hal ini menyebabkan Minat belajar dan kemampuan
berpikir kritis
siswa menjadi rendah. Oleh sebab itu peneliti mencoba untuk
mengatasi
permasalahan tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran
active
knowledge sharring dengan media charta yang nantinya dapat
menumbuhkan
kemauan siswa untuk mengeluarkan ide-ide biologi mereka dalam
pelajaran
biologi.
-
29
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Kondisi Awal
Guru belum menerapkan model/strategi pembelajaran yang
disertai dengan media
Minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa menjadi
rendah
Tindakan yang dilakukan
SIklus I Peneliti menerapkan strategi Actif
Knowledge Sharing disertai dengan media charta pada materi
sistem pencernaan kepada siswa.
Siklus II Peneliti bersama guru
melakukan perbaikan dan evaluasi pada siklus I.
Diduga Peggunaan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing
dengan media charta dapat meningkatkan kemampuan berikir kritis
pada pelajaran biologi siswa kelas XI Semester II MA Babussalam
Rungkang Tahun Ajaran 2016/2017
Kondisi Akhir
Guru menerapkan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing
disertai dengan media charta
-
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom
Action
Research), yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran didalam
kelas melalui
refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata
serta
menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.35
B. Sasaran Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas XI MA Babussalam
Rungkangyang
beralamat jalan Merembu, Labuapi Lombok Barat.
C. Rencana Tindakan
Penelitian direncanakan dengan mengimplementasikan tindakan
kelas
yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart.
Model
penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat fase,
yaitu perencanaan
(plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi
(reflect) yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
35Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Kencana
Prenada Media Group,
2009), h. 26.
-
31
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan
Taggart.36
Desain penelitian tindakan kelas ini dapat dilaksanakan melalui
beberapa
siklus sampai indikator keberhasilan tercapai. Jika indikator
keberhasilan telah
tercapai, maka penelitian akan dihentikan.
1. Siklus I
a. Fase Perencanaan (plan)
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui
strategi
Active Knowledge Sharing dengan media charta.
2) Mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:
a) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran Active
Knowledge
Sharing dengan media charta.
b) Lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa.
36Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas
(Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2009), h. 66.
-
32
b. Fase Tindakan (act)
Kegiatan ini diawali dengan guru masuk kelas setelah jam
pelajaran mulai, kemudian mempersiapkan siswa untuk memulai
pelajaran
dan setelah siswa siap belajar, guru memberikan salam dan
siswa
menjawab, kemudian guru memberikan motivasi dan apersepsi
kepada
siswa untuk belajar.
Guru menyampaikan materi pelajaran secara umum yang
berhubungan dengan sistem pencernaan lalu guru membagikan
soal
kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan.
Guru
meminta siswa untuk menjawab soal yang didapatkan. Kemudian,
meminta siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan yg mereka
tidak
ketahui jawabannya ke siswa lainnya dan mengingatkan siswa
untuk
saling membantu, setelah selesai siswa disuruh kembali ke tempat
duduk
masing-masing dan mengulas kembali jawabannya bersama-sama
Selanjutnya, guru memberikan evaluasi terkait materi sistem
pencernaan dengan media charta. Pada akhir pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk tetap belajar kemudian mengakhiri
pelajaran
dan menutupnya dengan salam.
c. Fase Pengamatan (observe)
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dengan cara
melakukan pengamatan/observasi selama pelajaran berlangsung
dengan
menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis.
-
33
d. Fase Refleksi (reflect)
Fase ini dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan
mengevaluasi
keterlaksanaan setiap tindakan. Refleksi ini dilanjutkan dengan
revisi
perencanaan untuk memperbaiki atau memodifikasi tindakan pada
siklus I
yang akan diimplementasikan pada siklus selanjutnya (siklus II).
Pada fase
ini guru dan peneliti melakukan diskusi untuk menganalisis
jalannya
proses pembelajaran selama tindakan. Dasar yang digunakan
untuk
melakukan analisis adalah:
2. Siklus II
Desain penelitian pada siklus II sama seperti desain penelitian
pada
siklus I. Hanya saja, pada siklus II berdasarkan pada perbaikan
dan evaluasi
pada siklus I.
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan
data penelitian.37Intrumen penelitian yang dimaksud peneliti
disini adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk mempermudah pengumpulan data. Intrumen
tersebut
terdiri dari:
1. Pedoman Observasi
Lembar observasi berisi catatan tentang keterlaksanaan RPP
dan
hambatan-hambatan yang mungkin terjadi selama pembelajaran.
37 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Kencana
Prenada Media Group,
2009), h. 84.
-
34
2. Angket Berpikir Kritis
Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
oleh
orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesauai
dengan
permintaan pengguna.38 Angket dalam penelitian ini memuat
pertanyaan-
pertanyaan yang disusun sedemikian rupa untuk memperoleh data
tentang
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan
strategi
pembelajaran Active Knowledge Sharring. Angket yang digunakan
dalam
penelitian ini adalah angket tertutup dengan lima alternatif
jawaban yaitu:
sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KR), dan tidak
setuju (TS).
3. Pedoman Dokumentasi
Dokumen berfungsi sebagai penguat data-data yang sudah
didapat,
yaitu lembar observasi dan catatan lapangan. Dokumen dapat
memberi
gambaran konkrit, yang termasuk dalam dokumen adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan
foto.
E. Pelaksanaan Tindakan.
Dalam pelaksanaan tindakan harus ada kolaborator atau pengamat
selain
guru sebagai pelaku. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan tindakan
dapat
melibatkan konselor, dosen, supervisor, kepala sekolah atau
kawan sejawat lain
yang dianggap memiliki kemampuan tentang permasalahan
tersebut
(Colaborator/ peer supervisior).
Dalam pelaksanaannya, guru mempraktekkan pembelajaran sesuai
dengan
rencana yang telah disepakati bersama antara guru dengan
kolaborator. Sebaiknya,
38 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian
(Bandung: Alfabeta, 2003), hal 23.
-
35
seorang guru mengajar dimulai dengan siklus tanpa rekayasa
terlebih dahulu agar
tahu keadaan awalnya. Kemudian, siklus selanjutnya baru
diterapkan rekayasa
atau tindakan yang telah direncanakan bersama dengan
kolaborator. Dengan
demikian nantinya akan tampak benang merah atau kecenderungan
yang terjadi
antara siklus awal hingga siklus akhir. Dalam pelaksanaannya,
guru juga harus
mencatat dan mengingat-ingat kejadian selama berlangsungnya
tindakan, paling
tidak catatan penting baik menyangkut dirinya, interaksinya,
siswanya,
perangkatnya dll.
Sementara itu, kolaborator melakukan pengamatan dan
catatan-catatan
serta rekaman dan lain lain. Tentang aktivitas pembelajaran,
pembicaraan yang
terjadi, teks atau sarana komunikasi tertulis dan interaksi
lainnya antara guru dan
murid, dan murid dengan murid. Pencatatan ataupun observasi
tidak dapat
diwakilkan orang lain yang tidak terlibat dalam skenario PTK.
Ini, untuk menjaga
kredibilitas dan kebenaran interpretasi.
Untuk memberikan kemantapan dan kebenaran data yang telah
dicatat atau
hasil rekaman dan observasi, maka perlu dilakukan diskusi
balikan atau review
antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya, review dilaksanakan
langsung setelah
selesai tindakan pembelajaran, jangan ditunda-tunda apalagi
besok. Sehingga,
ingatan masih lengkap dan dapat dicatat tentang berbagai
kelebihan dan
kekurangan selama tindakan pembelajaran
F. Cara Pengamatan (Moniting)
Cara yang relatif mudah untuk melakukan monitoring dalam PTK
adalah
dengan melakukan observasi. Teknik pengamataan dilakukan
dengan
-
36
menggunakan instrumen atau lembar observasi. Penelitian tindakan
kelas ini
menggunakan lembar observasi berpikir kritis siswa dan lembar
observasi
aktivitas guru.
G. Analisis Data dan Refleksi
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil
yang
diperoleh pada tahap observasi dan hasilnya digunakan untuk
merefleksi
kekurangan dan hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran
yang
menyebabkan apakah berpikir kritis siswa sudah mengalami
peningkatan atau
belum. Setelah mengetahui kekurangan atau kelemahan-kelemahan
yang terjadi
dalam proses yang telah berlangsung kemudian ditindak lanjuti
pada kegiatan
berikutnya serta menjadi bahan untuk menyusun hasil
penelitian.
1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Data peningkatan berpikir kritis siswa dianalisa dengan cara
menghitung
skor angket masing-masing siswa, setelah itu skor angket siswa
disusun
kedalam format analisa berpikir kritis siswa.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %39
Pedoman untuk melihat tingkatan kemampuan berpikir kritis
siswa
dapat dilihat pada table di bawah ini
Table 3.1 Kriteria Tingkatan Kemampuan Berpikir Kritis40
Interval Kategori
80%-100% Sangat kritis
39 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematematika
(Yogyakarta: Multi Presindo,
2008), h. 112. 40
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h. 102
-
37
60%-79% Kritis
40%-59% Cukup kritis
20%-39% Kurang kritis
˂20% Sangat kurang kritis
2. Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru
Data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru
dapat
ditentukan dengan ketuntasan individu menggunakan analisis
deskriptif
persentase dengan perhitungan:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %41
Kriteria penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 80-100% A 2 60-79% B 3 40-59% C 4 20-39% D 5 0-19% E
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan strategi Active
Knowledge Sharing
dengan media Charta mencapai 70% dengan kategori baik.
2. Keterlaksanaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
dengan
menggunakan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa
mencapai
60% dengan kategori kritis.
41 Asep Jihad.
-
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Babusalam Rungkang
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan indonesia dilaksanakan oleh
pemerintah,
masyarakat dan atau keluarga.
Madrasa Aliyah Babussalam awalnya melaksanakan program
Salafiat
(non formal) terlebih dahulu pada tahun 2007 hingga akhirnya
resmi menjadi
Madrasah Aliyah. MA Babussalam Rungkang merupakan salah satu
sekolah
yang berdiri pada tahun 2012 atas prakarsa dari pembina pondok
Ijmaiyah
TGH Manirusalam dan tokoh masyarakat.42 MA Babusalam Rungkang
Berada
di Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat,
dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Tembeloq
b. Sebelah Selatan: Desa Rungkang
c. Sebelah Barat : Desa Bengkel
d. Sebelah Timur : Desa Sembung43
42
Data Profil MA Babussalam Rungkang (Diperoleh dari Tata Usaha MA
Babussalam Rungkang) tanggal 19 April 2017.
43 Ibid.,
-
39
2. Keadaan Guru dan Staf MA Babusalam Rungkang
Sebagian besar guru di MA Babussalam Rungkang dilatar
belakangi
pendidikan umum dan agama. Guru-guru di MA Babussalam Rungkang
terdiri
dari guru tetap dan guru honor. Data keadaan guru di MA
Babussalam
Rungkang tahun ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1 Data Keadaan Guru MA Babussalam Rungkang
Tahun pelajaran 2017/2018
No Nama L/P Pendidikan
Terakhir
Guru Bidang Studi
1 Jumadil Hadi,S.Sos.I L S1 Alqur’an Hadis 2 Izudin, S.Pd L S1
Bahasa& sastra indonesia 3 Sahidir, S.Pd L S1 Sosiologi 4
Sumantri Rahman Putra,S.Pd P S1 Biologi 5 Roli Handika, S.Pd L S1
Al-Qur’an Hadis 6 Maria Widiana, S.Pd P S1 Pkwn 7 Niswatul Jannah,
S.Pd P S1 IPS 8 Sudarman, S.Pd L S1 Biologi 9 Abdul Hayyi, S.Pd.I L
S1 Kepala Sekolah 10 Wirdullatif, S.Pd.I L S1 Aqidah Akhlaq 11 Siti
Amrahatun, S.Pd.I P S1 SKI 12 Widia Astuti Widayanti, S.Pd P S1
Mulok 13 Wahidah Diana Holidianti,
S.Pd P S1 KWN
14 Roddy Al-Ghazali, S.Pd L S1 Sejarah 15 Sumay Wahyuni, S.Pd P
S1 Kimia 16 Muzakki,S.Pd.I L S1 Fiqh 17 Nurdin L S1 Matematika 18
Ahmad Baehaki L - FIQH 19 Sri Murniati P - Seni budaya 20 Ahmad
Ofan Supiandi L - Bahasa Arab 21 Sirul Hidayatul Sukma L -
Bahasa& sastra indonesia 22 Hadratullaili, S.Si L S1 Biologi 23
Indah Hilmiati P - TIK 24 A. Hudaibi Wildan L - Mulok 25 Abhar L -
Kimia 26 Baiq Eti Pebriani P S1 Fisika
-
40
27 Awaludin Farizal Kahpi L S1 Matematika 28 Husniati, S.Pd P S1
Sejarah
Sumber data:data guru di MA Babussalam Rungkang44
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah guru yang ada di
MA
Babussalam Rungkang sebanyak 28 orang dan sebagian besar guru di
MA
Babussalam Rungkang masih honor, hanya 5 orang saja yang pegawai
negeri
sipil. Akan tetapi kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki
oleh masing-
masing guru di MA Babussalam Rungkang sudah sangat bagus dan
tidak
diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana guru
mengajar sesuai
dengan bidang masing-masing serta dibidang jurusan mereka.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Unggul, mandiri, dan religius.
b. Misi
1) Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan di bidang
IPTEK
dan IMTAQ.
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
3) Menanamkan keteladanan moral bagi siswa.
4) Membangun rasa tanggungjawab, tenggang rasa dan saling
menghormati.
5) Menumbuhkembangkan jiwa sportivitas dalam meraih
prestasi.45
44 Ibid., 45 Ibid .,
-
41
4. Keadaan Siswa MA Babusalam Rungkang
Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi
siswa
agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya
yang
memungkinkannya untuk berbuat secara adil dalam kehidupan
masyarakat.
Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan yang
sangat penting
karena siswa merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses
belajar mengajar.
Data keadaan siswa siswi di MA Babussalam Rungkang tahun
pelajaran
2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Data Siswa Siswi MA Babussalam Rungkang46
No Kelas Laki-
laki
Perempuan Jumlah
1 X 9 15 24 2 XI 11 5 16 3 XII 7 3 10
Tabel di atas terdapat jumlah keseluruhan siswa sebanyak 50
orang.
Laki-laki berjumlah 27 orang dan perempuan berjumlah 23 orang.
Secara rinci
dapat dilihat jumlah siswa kelas X sebanyak 24 terdiri dari 9
laki-laki dan 15
perempuan, kelas XI sebanyak 16 terdiri dari 11 laki-laki dan 5
perempuan
dan kelas XII sebanyak 10 terdiri dari 7 laki-laki dan 3
perempuan.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MA Babusalam Rungkang
Sarana dan prasarana memegang peranan yang sangat penting
dalam
proses belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang
memadai
maka proses belajar dan mengajar tidak akan berjalan sesuai
dengan yang
46 Sumber Data: Buku Arsip MA Babussalam Rungkang Tahun
Pelajaran 2016/2017
-
42
diinginkan. Berikut keadaan sarana dan prasarana di MA
Babussalam
Rungkang:
Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana47
No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1 Ruang kelas/Teori 3 - 2 Ruang Lab IPA a. Lab. Fisika 1 - b.
Lab. Biologi 1 - c. Lab. Kimia 1 - d. Lab. Komputer - - - e. Lab.
Bahasa - - - 3 Perpustakaan 1 - 4 Keterampilan - - - 5 Kesenian - -
- 6 Olahraga - - - 7 OSIS - - - 8 Ibadah/Mushalla 1 - 9 Ruang Media
- - - 10 Ruang Koperasi - - - 11 Ruang Guru 1 - 12 Ruang Tata Usaha
1 - 13 Ruang Kepala Sekolah 1 -
6. Data Struktur Organisasi MA Babussalam Rungkang
Lembaga pendidikan dalam suatu sekolah pasti memiliki pengurus
yang
membantu kinerja dari seorang kepala sekolah, yang
bersama-sama
menjalankan sebuah program yang dirancang secara bersama
demi
mengembangkan dan memajukan sekolah tempat mereka bernaung.
Struktur
organisasi MA Babussalam Rungkang dapat dilihat pada bagan di
bawah ini:
47 Ibid.,
-
43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
MA Babussalam Rungkang
Dewan Komite Kadri SH
Kepala Madrasah Abdul Hayi S.pd
Waka kesiswaan Izudin S.Pd
Waka kurikulum Jumadil Hadi S.Pd
Waka Humas Sahidir S.Pd
Tata usaha Imroh Halid S.Pd
Perpustakaa sudarman S.Pd
Lab IPA Widia S.pd
Wali kelas
Kelas XII Niswatul Janah Spd
Kelas XI Widia Astututi S.pd
Kelas X Maria Widiana S.Pd
Guru mata pelajaran
Biologi Sudarman
S.Pd
Fisika Bq Eti
Febriani S.Pd
Bahasa Arab Ahmad Ofan
S.Pd
Al-Quran Hadist
Jumadil hadi S.Pd
Matematika FIQH Olahraga Ekonomi
Geografi Penjaskes Sosiologi Kimia
Siswa
-
44
Dari gambar dapat dilihat bahwa struktur organisasi di MA
Babussalam
Rungkang terdiri dari kepala Madrasah Bapak Abdul Hayyi S.Pd.
dewan
komite Kadri SH. Waka Humas Sahidir S.Pd, Waka Kurikulum Jumadil
Hadi
S.Pd, Waka Kesiswaan Izudin S.Pd. Tata usaha Imron Halid
S.Pd.
Perpustakaan Sudarman S.Pd, Lab IPA Widia Astuti S.Pd. Wali
kelas X Maria
Widiana S.Pd, Wali kelas XI Widia Astuti S.Pd, Wali kelas XII
Niswah janah
S.Pd. Guru Al-Quraan hadist Jumadil Hadi S.Pd, Bahasa Arab Ahmad
Ofan
S.Pd, Fisika BQ Eti Febrriani S.Pd, Biologi Sudarman S.Pd dll
serta siswa.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan
manusia dengan
menggunakan pembelajaran Active Knowledge Sharring dengan media
Charta.
Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus mulai dari tanggal
29 Maret sampai
tanggal 21 April. Adapun analisis dari tiap-tiap siklus
adalah:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum proses belajar mengajar dimulai pada siklus I,
peneliti
terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan
dalam proses belajar mengajar. Perencanaan ini dilakukan pada
hari senin
tanggal 27 Maret 2017, peneliti bersama guru menyiapkan:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
sistem
pencernaan manusia (lampiran 2)
-
45
2) Menyiapkan soal yang akan digunakan ketika proses
pembelajaran
berlangsung.
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru siklus I.
4) Menyiapkan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa
Siklus
I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada tanggal hari Rabu
tanggal 29 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Guru
melakukan proses pembelajaran sesuai dengan pembelajaran
yang
telah direncanakan. Pada siklus I ini diikuti oleh seluruh siswa
kelas XI
yang berjumlah 16 orang.
Proses pembelajaran dimulai dengan: Guru menyapa seluruh
siswa dikelas dan mengondisikan suasana kelas untuk memulai
pembelajaran, lalu memberikan salam serta mengecek
kehadiran,
kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran/kompetensi
dasar
yang harus dicapai oleh siswa dan mengajukan mengajukan
pertanyaan
motivasi, guru menyampaikan materi pelajaran secara umum
yang
berhubungan dengan sistem pencernaan dengan media charta,
menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan dan
menunjuk salah satu organ sistem pencernaan pada media charta
dan
menyuruh siswa untuk menjawabnya.
-
46
Guru membagikan soal kepada siswa yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari disetai dengan media charta, lalu
meminta
siswa untuk menjawab soal yang didapatkan kemudian siswa
mencari
jawaban dari pertanyaan yang mereka tidak ketahui jawabannya
ke
siswa lainnya dan tidak lupa guru mengingatkan pada siswa
untuk
saling membantu, setelah selesai siswa disuruh kembali ke
tempat
duduk masing-masing dan guru bersama siswa mengulas kembali
jawabannya bersama-sama selanjutnya guru memberikan evaluasi
terkait materi sistem pencernaan dengan media charta,
kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
hal
yang tidak dimengerti berkaitan dengan materi yang telah
dijelaskan,
melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa dan
mengucapkan salam ketika selesai melakukan proses
pembelajaran.
2) Pertemuan II
Pertemuan ke dua ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 01
April 2017. Untuk memulai pembelajaran seperti biasanya
diawali
dengan menyapa seluruh siswa dikelas dan mengondisikan
suasana
kelas untuk memulai pembelajaran, lalu memberikan salam
serta
mengecek kehadiran, kemudian guru menjelaskan tujuan
pembelajaran/kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
dan
bertanya kepada siswa untuk mengingatkan kembali
pembelajaran
sebelumnya yaitu organ-organ dan fungsi sistem pencernaan.
-
47
Guru melanjutkan pembahasan materi sistem pencernaan yaitu
menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada
organ-
organ sistem pencernaan makanan manusia, menghubungkan
struktur
dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan makanan
manusia
dan menjelaskan berbagai gangguan/penyakit yang terdapat
dalam
sistem pencernaan makanan
Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan materi
pelajaran secara umum yang berhubungan dengan materi yang akan
di
bahas dengan media charta, setelah itu guru membagikan soal
kepada
siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
disetai
dengan media charta, lalu meminta siswa untuk menjawab soal
yang
didapatkan kemudian siswa mencari jawaban dari pertanyaan
yang
mereka tidak ketahui jawabannya ke siswa lainnya dan tidak lupa
guru
mengingatkan pada siswa untuk saling membantu, setelah selesai
siswa
disuruh kembali ke tempat duduk masing-masing dan guru
bersama
siswa mengulas kembali jawabannya bersama-sama selanjutnya
guru
memberikan evaluasi terkait materi sistem pencernaan dengan
media
charta, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
mengenai hal yang tidak dimengerti berkaitan dengan materi
yang
telah dijelaskan, melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan
siswa dan mengucapkan salam ketika selesai melakukan proses
pembelajaran.
-
48
c. Observasi dan Refleksi
1) Data Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa
Data hasil observasi berpikir kritis siswa pada siklus I
dengan
menggunakan strategi pembelajaran active knowledge sharing
dengan
media charta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Lembar Observasi Berpikir Kritis
Siklus I
No Nama Total Skor
Persentase skor
Kategori
1. Ahmad Ramli 10 50% Cukup kri