Top Banner
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CARUL KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009 / 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH : TOLIB NIM : X2707029 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
60

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Apr 20, 2019

Download

Documents

tranthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI CARUL KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL

TAHUN AJARAN 2009 / 2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :

TOLIB NIM : X2707029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUANOPERASI HITUNG PECAHAN PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI CARUL KECAMATAN BUMIJAWA

KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009-2010

Oleh :

TOLIB

NIM:X2707029

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu

Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian tindakan kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 24 Juni 2010

Pembimbing Supervisor

Drs.A. Dakir, M.pd. Y. Budi Sulistiyo, S.Pd. Nip:194911061976031001 Nip;19721110 199903 1007

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

PENGESAHAN

Laporan Penelitian tindakan kelas ini telah dipertahankan di hadapan tim

penguji Laporan Penelitian tindakan kelas (PTK) Fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan Universitas Sebelas Maret surakart6a dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 24 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama terang tanda tangan

Ketua : Drs.Kartono,M.Pd. ……………………

Sekretaris : Drs.H.Hadimulyono,M.Pd. ……………………

Anggota I : Drs.A. Dakir,M.Pd ……………………

Anggota II : Drs.Chumdori,M.Pd …………………..

Disahkan oleh

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan ,

Prof. Dr. H.M. Furgon Hidayatullah,M.Pd. NIP : 196007271987021001

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

ABSTRAK

Tolib, NIM : X 2707029 . PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CARUL KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010.

Penelitian Tindakan Kelas,Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,Juni 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan dalam pembelajaran matematika pada siswa dan untukmengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan penerapan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD.

Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. model siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleks Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.Teknik pengumpulan data kuantitatif hasil belajar menggunakan tes tertulis,data kualitatif proses pembelajaran melalui observasi angket dan wawancara.

Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh simpulan pada kondisi awal,nilai rerata kelas 55. Dengan pendekatan kontekstual pada siklus I nilai rerata kelas menjadi 65.Pada siklus II nilai rerata kelas menjadi 78 .Dari keseluruhan siklus yang dilakukan ,dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan dalam pemelajaran matematika.Setiap siklus membawa dampak positif kearah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Carul kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2009/2010.

Kata Kunci :

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan menyusun laporan penelitian tindakan kelas .Dengan segala kerendahan hati

penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun material

sehingga laporan penelitian tindakan kelas ini dapat terselesaikan. Dengan rasa

penuh hormat ucapan terima kasih ini dihaturkan kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Rernat Sajidan, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UNS.

4. Drs.A.Dakir,M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan, sehingga

penelitian tindakan kelas ini dapat selesai tepat waktu.

5. Drs. Chumdori, M.Pd, selaku pembimbing yang telah sabar memberi bimbingan,

sehingga penelitian ini dapat selesai.

6. Bahrun S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Carul dan dewan guru yang telah

membantu atas kelancaran pelaksanaan PTK ini..

7. Y.Budi Sulistiyo ,S.Pd. sebagai supervisor .

8. Siswa siswi kelas IV SD Negeri Carul yang telah membantu kelancaranya

penelitian tindakan kelas ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang dapat penulis

panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa semoga memberikan balasan dan menjadikan

amal ibadah yang mulia.

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan,

untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya. Segala kritik dan saran yang

membangun akan sangat membantu penulis dalam penyempurnaan penyusunan

selanjutnya.

Surakarta, 24 Juni 2010

Penulis

Tolib NIM : X2707029

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

DAFTAR ISI

SAMPUL ……….. .......................................................................................... ....ii

HALAMAN SETUJUAN……………………………………………………….iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………...………...iv

ABSTRAK ...................................................................................................... .....v

KATA PENGANTAR .................................................................................... ....vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ....ix

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… ....x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………1

B. Rumusan dan Pemecahannya ..................................................... …3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... …4

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ …4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................... …5

B. Kerangka Pikir ........................................................................... …15

C. Hipotesis Tindakan .................................................................... …16

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... …17

B. Subyek Penelitian ....................................................................... …17

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

C. Prosedur Penelitian .................................................................... …17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... …23

B. Pembahasan ................................................................................ …30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... …47

B. Saran ........................................................................................... …47

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... …49

\

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

DAFTAR TABEL

1. Struktur organisasi SD Negeri Carul ………………………………………50

2. Data nilai formatif pra siklus ................................................................... …51

3. Data nilai formatif siklus I…………………………………………………..52

4. Data nilai formatif siklus II…………………………………………………53

5. Data nilai pra siklus ,siklus I dan siklus II…………………………………..54

6. Data nilai gabungan siklus I………………………………………………...55

7. Data observasi keaktifan siswa siklus I .................................................... …57

8. Data nilai gabungan siklus II………………………………………………...58

9. Data observasi keaktifan siswa siklus II ................................................ ….60

10. Daftar nilai kerja kelompok/diskusi siklus I…………………………………61

11. Daftar nilai kerja kelompok /diskusi…………………………………………62

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perangkat Pembelajaran( RPP ) siklus I…………………………………...64

2. Perangkat pembelajaran ( RPP ) siklus II…………………………………75

3. Instrumen penilaian RPP…………………………………………………...95

4. Lembar angket siswa……………………………………………………….96

5. Personalia Peneliti………………………………………………………….97

6. Curriculum Vitae…………………………………………………………...98

7. Presense peneliti …………………………………………………………...99

8. Daftar nilai siswa silkus I…………………………………………………..100

9. Angket pendapat siswa …………………………………………………….101

10. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa siklus I………………………...102

11. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa siklus II……………………….103

12. Presense Peneliti............................................................................................104

13. Daftar nilai siswa siklus II............................................................................106

14. Pendapat kepala sekolah……………………………………………………107

15. Pendapat teman sejawat…………………………………………………….108

16. Penilaia Implementasi RPP…………………………………………………110

17. Gambar pelaksanaan pembelajaran…………………………………………111

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran yang berlangsung sehari-hari merupakan interaksi

antara pendidik dan peserta didik mempunyai maksud dan tujuan yang hendak

dicapai. Maksud dan tujuan pendidikan dapat dicapai apabila proses

pembelajaran yang dilaksanakan membawa hasil atau tujuannya tercapai. Pada

umumnya keberhasilan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dan dibuktikan

dengan penguasaan materi pelajaran pada peserta didik. Penguasaan materi

pelajaran oleh peserta didik dapat diukur dengan melaksanakan penilaian, baik

penilaian proses maupun hasil pembelajaran.

Penilaian yang dilakukan penulis di SD Negeri Carul Kecamatan

Bumijawa Kabupaten Tegal pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2009/2010,

hasilnya menunjukkan rendahnya penguasaan materi pada mata pelajaran

matematika oleh peserta didik.

Sasaran pembelajaran matematika di sekolah dasar meliputi tiga aspek

yaitu berhitung, pengukuran dan penyajian data. Pada aspek berhitung

merupkaan materi yang paling sulit untuk dikuasai peserta didik, terutama

dalam operasi hitung pecahan.

Keadaan inilah yang mendorong penulis untuk melaksanakan penelitian

tindakan kelas. Dalam pembelajaran matematika guru harus mampu memilih

dan menggunakan pendekatan, model, metode dan strategi serta teknik

pembelajaran tertentu yang tepat atau sesuai, agar pembelajaran lebih berpusat

pada keaktifan peserta didik. Peserta didik akan lebih aktif dan kreatif dalam

proses pembelajaran.

Belajar akan lebih bermakna apabila peserta didik mengalami “apa yang

dipelajari” bukan apa yang diketahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada

penguasaan materi dan tuntutan kurikulum, ternyata gagal dalam membekali

siswa memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari ataupun

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

kehidupan jangka panjang. Untuk itu penulis mengemas pembelajaran yang

berbasis pendekatan kontekstual (CTL) melalui model mainan, dengan berbagai

teknik atau metode yang merupakan alternatif untuk membantu siswa dalam

pembelajaran matematika sehingga peserta didik mengalami apa yang ia

pelajari dan menemukan konsep teori yang ia pelajari, siswa tidak hanya

mampu mengingat jangka panjang, namun dapat menginternalisasikan konsep-

konsep teori yang dipelajari.

Dalam pembelajaran operasi hitung pecahan, guru membantu anak

memahami, menggambarkan dan mendeskripsikan bilangan pecahan melalui

benda-benda konkret, sehingga anak akan lebih tertarik untuk mempelajari, jika

mereka terlibat secara langsung, aktif dalam kegiatan individu maupun

kelompok.

Berdasarkan pernyataan diatas guru mempunyai permasalahan dalam

pembelajaran matematika, terutama dalam operasi hitung pecahan. Hal ini

terjadi karena guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga

siswa merasa bosan, merasa kesulitan dan bingung, dalam mengerjakan operasi

hitung pecahan, siswa takut bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan

dan memahami suatu konsep.

Pendekatan pembelajaran, model dan teknik serta metode yang kurang

variatif dan inovatif, menjadikan pembelajaran matematika menjadi beban yang

memberatkan bagi peserta didik, akibatnya hasil pembelajaran matematika

peserta didik rendah.

1. Identifikasi Masalah

Rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran

matematika, tentang operasi hitung pecahan, kemungkinan disebabkan oleh:

a. Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat

b. Metode yang digunakan guru kurang bervariatif dan inovatif

c. Kurang mengoptimalkan penggunaan media dan alat peraga

d. Guru kurang memberi kesempatan bertanya pada siswa

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

e. Dalam memberikan latihan kurang bervariasi sehingga membosankan

siswa

f. Motivasi belajar siswa rendah

2. Analisis Masalah

Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi diatas guru (penulis)

meminta bantuan teman sejawat atau supervisor untuk bersama-sama

menganalisa permasalahan yang menjadi factor penyebab rendahnya tingkat

ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika antara lain:

a. Metode yang digunakan kurang bervariatif dan inovatif, guru terlalu

banyak ceramah sehingga keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

sangat kurang

b. Alat peraga dan media pembelajaran yang digunakan kurang menarik

siswa

c. Guru kurang memberikan latihan-latihan pada siswa

Setelah peneliti berdiskusi dengan teman sejawat serta menganalisis

permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran matematika, maka

peneliti menyusun rencana tindakan sebagai berikut :

“Dengan menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan

kemampuan mengerjakan operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SD

Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal”

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah penerapan pendekatan kontekstual (CTL) dapat meningkatkan

kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Carul

Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal ? “

2. Pemecahan Masalah

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Setelah peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat serta

menganalisis permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran matematika ,

maka peneliti menyusun rencana tindakan sebagai berikut :

“Dengan menerapkan model Kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri carul

kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal “

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan :

Uuntuk meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa

kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal melalui

penerapan model Kontekstual dalam pembelajaran matematika.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan memberikan

manfaat yang berarti, yaitu :

1 Manfaat Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa

b. Dapat meningkatkan kemampuan atau prestasi belajar siswa

2 Manfaat Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki proses

pembelajaran di kelas

b. Dapat menambah pengalaman dan pemahaman guru tentang

pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual (CTL) dan

implementasinya dalam pembelajaran di kelas

3 Manfaat Bagi Sekolah

a. Membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah

b. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru

c. Meningkatkan kompetensi lulusan, meningkatkan kredibiliitas

sekolah .

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Pembelajaran Matematika

Belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan latihan.

Menurut Edward Walter, belajar matematika memerlukan latihan-latihan

yang berulang kali. Latihan-latihan yang efektif bagi siswa sekolah dasar

akan lebih mudah mempelajari simbol-simbol matematika. Guru harus

menempuh agar anak mau melatih diri belajar matematika.

2. Pengertian Pecahan

Menurut Cholis Sa’dijah (1998)dalam mempelajari konsep bilangan

pecahan ,pemahaman yang baik mengenai konsep bilangan cacah sangat

penting sehingga kita /siswa akan lebih mudah memahami konsep

bilangan pecahan a/b dengan syarat b ≠ 0.

Pengertian pecahan dapat di ilustrasikan sebagai berikut :

Jika kita membagi suatu daerah persegi menjadi delapan bagian ma besar

,maka setiap bagian mempunyai luas seperdelapan darkeseluruhan,dan dapat

ditulis lambang 1/8 . Sedangkan yang tidakadalah 7/8 . Bentuk penulisan

seperti di atas disebut Pecahan Secara umum bentuk penulisan a/b disebut

pecahan,dengan a da Bilangan cacah dan b ≠ 0 . Dalam hal ini a disebut

pembilang dan disebut penyebut.

Pecahan adalah bagian dari bilangan rasional yang dapat di tulis dalam

bentuk ba

dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.

Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu : (1) pecahan

biasa, (2) pecahan desimal, (3) pecahan persen, (4) pecahan campuran.

Kegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti jika didahului

dengan soal cerita yang menggunakan benda-benda nyata misalnya buah

apel, sawo, jeruk atau kue misal apem dll. Peraga selanjutnya berupa bangun

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

datar seperti persegi, lingkaran yang nantinya akan sangat menbantu dalam

pemahaman konsep.

Pecahan dapat di peragakan dengan melipat kertas berbentuk

lingkaran atau persegi sehingga lipatannya tepat menutupi bagian yang

lainya. Selanjutnya bagian yang di lipat di buka dan di arsir sesuai bagian

yang di kehendaki. Pecahan dibaca setengah atau satu per dua atau

seperdua. “1” disebut pembilang yaitu merupakan daerah pengambilan. “2 “

disebut penyebut yaitu merupakan 2 bagian yanga sama dari keseluruhan.

Muchtar A. Karim (2007: 6.22)

3. Operasi Hitung Pecahan

Penjumlahan ( Muchtar A. Karim ,2007: 6.22 ) dapat dperagakan ,

dengan benda-benda konkrit misalnya : buah-buahan, kue, tali rafia

dan sebagainya. Model bangun-bangun datar umpamanya persegi

panjang, peersegi , lingkaran dan sebagainya .

a Penjumlahan pecahan berpenyebut sama .

Umpamanya untuk menujukkan 41

+42

= …., maka kita bagi

sebuah apel menjadi 4 bagian yang sama, sehingga masing-masing

bagian adalah 41

an , kita ambil 41

bagian, kemudian kita ambil lagi

42

bagian kemudian kita gabungkan maka besar buah minjadi 43

bagian

.Kita simpulkan bahwa 41

+42

= 43

.

Bentuk umum : a

cbac

ab +

=+ .

b Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama .

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Jika kita akan menjumlahkan dua pecahan berpenyebut tidak sama maka

langkah pertama adalah menyamakan penyebutnya. Jika penyebutnya

sudah sama,kita dapat menggunakan peragaan benda-benda konkret,

semi konkret, dan terakhir abstrak yaitu kalimat matematika,contoh :

....43

54

=+

Langkah pertama mencari pecahan yang senama dengan 43

54

dan .

Nama lain dari ,...2016

,1512

,108

54

yaitu

Nama lain dari ,...2015

,1612

,129

,86

43

yaitu

Pecahan yang penyebutnya sama dari 54

dan 43

adalah 2016

dan 2015

Sehingga dapat kita tulis 2031

2015

2016

43

54

=+=+

Bentuk umum dari penjumlahan pecahan yang penyebutnya beda

Yaitu : dxbcxb

bxdaxd

dc

ba

+=+ =bd

bcaddc

ba +

=+ .

c Pengurangan pecahan yang penyebutnya sama .

Pengurangan bilangan pecahan sebenarnya merupakan lawan dari

penjumlahan bilangan pecahan. Yaitu mencari suku yang belum

ketahui pada penjumlahan apabila jumlahnya sudah diketahui.

Misalnya 53

54

=+ p , dapat ditulis sebagai p=-53

54

, untuk mencari

p dapat menggunakan benda-benda konkret semi konkrit,dan abstrak

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Langkah-langkahnya sebuah kertas berbentuk persegi panjang dibagi

menjadi 5 bagian sama besar, ambil 54

bagian kemudian dikurangi

53

bagian sehingga sisanya 51

bagian atau 51

53

54

=- .

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa : p

bapb

pa -

=- .

d Pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda.

Langkah-langkahnya sama dengan penjumlahan pecahan yang

penyebutnya berbeda. Yaitu menyamakan penyebut dari pecaha-

pecahan tersebut .

Umpamanya 43

75-

Nama lain dari ,...2820

2115

1410

75

===

Nama lain dari ,...2821

2418

2015

1612

129

86

43

======

Sehingga 43

75- =

281

2821

2820

-=- dapat diperagakan dengan garis

bilangan.

Jika diselesaikan dengan menggunakan kalimat matematika :

281

2821

2820

7473

4745

43

75

-=-=-=-xx

xx

Dari contoh di atas pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda

dapat

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

dinyatakan sebagai berikut: pxq

bxpaxqqxpbxp

pxqaxq

qb

pa -

=-=- .

Menurut (Clifford T Morgan) bahwa belajar merupakan perubahan

tingkah laku karena hasil pengalaman sehingga memungkinkan seseorang

menghadapi situasi yang berbeda dengan cara yang berbeda-beda. Belajar

sambil bermain akan membuat siswa belajar matematika menjadi lebih

menyenangkan sehingga akan menimbulkan motivasi belajar.

Menurut Bruner (Hudoyo, 1988 : 56) belajar matematika adalah

belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang

terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan

antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika. Bruner melukiskan

perkembangan anak-anak melalui tiga tahap perkembangan mental, yaitu :

1 Tahap Enaktif

Pada tahap ini dalam belajar siswa memanipulasi objek-objek konkret

secara langsung

2 Tahap Ikonik

Pada tahap ini kegiatan anak didik mulai menyangkut mental yang

merupakan gambaran dari objek-objek konkret dan anak didik sudah

dapat memanipulasi dengan gambaran dari objek-objek yang dimaksud

3 Tahap Simbolik

Tahap ini merupakan tahap memanipulasi simbol-simbol secara

langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek

Hasil penelitian Bruner ke sekolah-sekolah (dalam Russeffendi 1992 :

110 – 113, dalam belajar matematika ada beberapa teori yang berlaku yang

disebut dengan dalil, yaitu (a) dalil penyusunan, (b) dalil notasi, (c) dalil

pengontrasan dan keanekaragaman dan (d) dalil pengaitan.

Perkembangan konsep matematika menurut Dienes (dalam Resnick,

1981 : 120) dapat dicapai melalui pola berkelanjutan, yang setiap seri dalam

rangkaian kegiatan belajarnya berjalan dari konkret ke simbolik. Tahap

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

belajar adalah interaksi yang direncanakan antara satu segmen struktur

pengetahuan dan belajar aktif yang dilakukan melalui media matematika

yang didesain secara khusus. Menurut Dieres (dalam Ruseffendi, 1992 :

125-127) konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam

tahap-tahap tertentu. Dieres membagi tahap belajar menjadi enam tahap,

yaitu (a) permainan bebas, (b) permainan dengan aturan (gamus), (c)

permainan kesamaan sifat, (d) Representative, (e) simbolisasi dan (f)

formalisasi.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Pada proses pembelajaran unsur proses pembelajaran memegang

peranan penting, mengingat kegiatan mengajar adalah proses membimbing

kegiatan belajar mengajar akan bermakna apabila ada kegiatan belajar

siswa. Untuk itu penting sekali bagi guru memahami sebaik-baiknya tentang

proses belajar siswa, agar dapat memberi bimbingan dan menyediakan

lingkungan belajar yang tepat bagi siswa.

Pengertian belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat

dijadikan pengetahuan berharga bagi guru dalam menentukan pendekatan

atau strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajarannya. Adapun prinsip-prinsip belajar secara umum adalah

sebagai berikut :

a Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual, baik dalam

kemampuan

b Mengingat siswa sebagai subyek belajar ,guru pembimbing

fasilitator,dan sebagai pemantau.

c Pembelajaran menekankan pada proses dan hasil, bukan apa yang

dipelajari

d Pembelajaran memperagakan berbagai pendekatan, model, metode dan

teknik pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan minat anak

e Guru memberikan tindak lanjut demi peningkatan dan efektivitas

pembelajaran

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Pada kurikulum yang berorientasi pencapaian kompetensi siswa, dijelaskan

bahwa kegiatan pembelajaran di kelas harus mengacu pada hal-hal berikut :

a Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa

b Belajar dengan melakukan

c Mengembangkan kemampuan sosial dalam belajar

d Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitroh BerTuhan

e Mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah agar berhasil

annya

f Mengembangkan kreativitas siswa

g Mengembangkan kemampuan menggunakan IPTEK

h Menumbuhkembangkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik

i Belajar sepanjang hayat

j Perpaduan kompetensi, kerjasama dan solidaritas

4. Efektivitas Pembelajaran

Secara ideal pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang

efektif. Kata efektivitas berasal dari kata effectiveness, menurut kamus

besar Bahasa Indonesia (1994:250) keefektifan disamaartikan dengan

keberhasilan (usaha, tindakan), maka suatu pembelajaran dikatakan efektif

jika usaha tersebut mencapai tujuan. Soekartawi (Tasunan. 2000:43)

menyatakan bahwa keefektifan menunjuk kepada evaluasi terhadap suatu

proses yang menghasilkan suatu keluaran yang diamati atau keberhasilan

suatu program. Menurut Reigeluth dan Marrill (Nyoman Degeng, 1989 :

165-168) keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat

pencapaian hasil belajar siswa. Menurutnya ada empat kriteria untuk

menetapkan keefektifan pembelajaran yaitu :

a Kecermatan penguasaan terhadap sesuatu yang dipelajari, dalam hal ini

unjuk kerja dapat dipakai sebagai indicator untuk menetapkan keefektifan

pembelajaran, makin cermat siswa makin menguasai perilaku yang

dipelajari, makin efektif pembelajaran yang telah diajarkan

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

b Kecepatan unjuk kerja adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan soal itu.

c Tingkat alih belajar adalah kemampuan siswa meningkatkan belajar dari

apa yang telah dikuasainya, lalu beralih ke hal lain yang serupa atau

sejenis

d Tingkat retansi adalah tingkat kemampuan dalam menyelesaikan soal

yang masih mampu ditampilkan pada periode waktu tertentu

Menurut Uzer Usman (1996:21-31) dalam menciptakan kondisi

pembelajaran yang efektif ada lima variable yang menentukan keberhasilan

siswa, yaitu (1) melibatkan siswa aktif, (2) menarik minat, (3)

membangkitkan motivasi siswa, (4) prinsip individual dan (5) peragaan

dalam pembelajaran.

Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan bahwa keefektifan

pembelajaran bukan saja berkaitan dengan produk pembelajaran tetapi juga

merujuk pada proses. Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-

faktor sebagai berikut :

1) Kegiatan neural sistem seperti melihat, mendengar, merasakan,

berpikir, kegiatan motorik dan kegiatan untuk memperoleh

pengetahuan, sikap, kebiasaan dan ketrampilan perlu diadakan

pengulangan-pengulangan yang kontinu agar penguasaan hasil lebih

mantap

2) Belajar memerlukan latihan

3) Belajar dengan suasana yang menyenangkan dan menghasilkan

kepuasan Faktor keberhasilan dan kegagalan belajar

4) Pengalaman lama yang diasosiasikan dengan pengalaman baru

5) Bahan apersepsi dari pengalaman yang lampau

6) Kesiapan belajar

7) Minat dan usaha

8) Faktor fisiologis dan

9) Intelegensi

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Berdasarkan indikator diatas, keefektifan pembelajaran adalah berisi

tentang apa yang dilakukan siswa selama mereka mengikuti proses

pembelajaran berlangsung. Keefektifan pembelajaran lebih ditekankan pada

peran apa yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Meskipun

demikian faktor guru juga sangat penting, lebih lanjut Sudyana

menambahkan bahwa guru merupakan salah satu variabel yang menentukan

kualitas pembelajaran. Keefektifan suatu pembelajaran ditentukan peran apa

yang dilakukan guru-guru memegang peranan penting sebagai

penanggungjawab atas keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu mengajar

adalah pekerjaan profesional, bukan pekerjaan sambilan atau tambahan.

Untuk itu perlu diciptakan kondisi belajar yang dapat mendukung terjadinya

proses belajar yang aktif dan kreatif. Belajar akan lebih bermakna apabila

siswa mengalami sendiri pembelajaran tersebut sehingga pengetahuan itu

dapat diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

Pendekatan kontekstual menurut Nurhadi (2003) adalah konsep-

konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi

yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, juga mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penetapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pembelajaran berbasis kontekstual adalah sebuah proses pendidikan

yang bertujua mendorong para siswa melihat makna didalam materi

akademik yang dipelajarinya dengan menghubungkan pengalaman pribadi,

sosial dan budaya mereka (Johnson, 2002). Ada tujuh komponen dalam

pembelajaran kontekstual, yaitu : (a) membuat keterkaitan yang bermakna,

(b) melakukan pembelajaran yang berarti, (c) melakukan pembelajaran yang

diatur sendiri, (d) melakukan kerjasama, (e) membantu individu untuk

tumbuh dan berkembang, (f) berfikir kritis dan kreatif untuk mencapai

standar yang tinggi, dan (g) menggunakan penilaian yang autentik.

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Landasan filosofis Contextual Teching and Learning (CTL) adalah

konstruktivisme bahwa belajar adalah tidak hanya sekedar menghafal, siswa

harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri.

6. Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Kelas

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Tugas guru adalah sebagai team yang

membantu untuk merumuskan sesuatu yang baru bagi anggota kelasnya,

agar tujuan pembelajaran lebih produktif dan bermakna.

Ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik pembelajaran

kontekstual (Zahorik, 1995:19-22) yaitu : (1) pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada, (2) perolehan pengetahuan baru, (3) pemahaman pengetahuan

dengan cara : (a) menyusun konsep sementara, (b) sharing dengan orang

lain, dan (c) merevisi dan mengembangkannya, (4) mempraktikkan

pengetahuan dan pengalaman tersebut, dan (5) melakukan refleksi.

Sebuah dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual jika

menerapkan ketujuh komponen pembelajaran kontekstual yaitu (1)

konstruktivisme, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar, (5)

pemodalan, (6) refleksi, dan (7) penilaian yang sebenarnya.

Langkah-langkah dalam pembelajaran Contextual Teching and

Learning (CTL) secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Kembangkan pemikiran bahwa anak belajar akan lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan dan ketrampilan barunya

b. Melaksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik

c. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya

d. Ciptakan masyarakat belajar

e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

f. Melakukan refleksi diakhir pertemuan

g. Melakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai cara

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

PROSES

B. Kerangka Pikir

Ketrampilan menyelesaikan operasi hitung pecahan, merupakan

ketrampilan yang paling sulit dikuasai siswa, maka dari itu dalam

pembelajaran operasi hitung pecahan dicari terobosan baru yang mampu

menarik minat siswa untuk belajar matematika, dengan materi pembelajaran

yang kontekstual, dekat dengan kehidupan siswa, bisa dialami siswa, dapat

ditemukan dengan mudah dapat merangsang siswa belajar. Pembelajaran

yang sesuai dengan kriteria diatas adalah pembelajaran ketrampilan

menyelesaikan operasi hitung pecahan berbasis kontekstual. Dan kerangka

berpikirnya dapat digambarkan, seperti bagan di bawah ini .

Bagan : Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

(M.Arikunto Sugiyanto : 2009 )

Pada Kondisi awal pembelajaran di kelas menggunakan metode

konvesional , proses pembelajaran tidak efektif sehingga kemampuan siswa

rendah. Untuk meningkatkan kemampuan siswa perlu penerapan pendekatan

kontekstual agar proses pembelajaran lebih efektif dan bermakna .

C. Hipotesis Tindakan

Pembelaran efektif

-Rencana -Tindakan -Observasi -Refleksi

-Rencana -Tindakan -Observasi -Refleksi

Kondisi Akhir

Kemampuan siswa meningkat

Kondisi awal Pembelajar Kontekstual

Siklus I Pendekatan Kontekstual

Siklus II

Kemampuan siswa renadah

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan operasi

hitung pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Regal.

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Carul, Kecamatan

Bumijawa, Kabupaten Tegal pada kelas IV. Penelitian direncanakan akan

dilakukan pada bulan Januari sampai dengan pertengahan bulan Juni 2010.

Penelitian dilakukan selama enam bulan dari tahap persiapan hingga pelaporan

hasil penelitian tindakan kelas.

B. Subyek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul,

Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Jumlah siswa kelas IV adalah 27

anak,terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun

pelaksanaannya adalah melalui tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, kegiatan yang akan dilakukan adalah :

a. Mengidentifikasi masalah (mendiskusikan permasalahan) yang muncul

berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas

b. Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan

yang berkaitan dengan pembelajaran operasi hitung pecahan

c. Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk mengetahui

respon siswa terhadap pembelajaran operasi hitung pecahan

d. Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknis analisis data

yang digunakan dalam PTK ini.

2. Tahap Implementasi / Tindakan

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Rencana tindakan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Rancangan siklus I

1) Tahap Perencanaan, mencakup kegiatan :

a) Merancang skenario pembelajaran oeprasi hitung pecahan

dengan pendekatan kontekstual dengan langkah-langkah : (a)

Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang berkesan, (b) siswa

berkelompok untuk mencermati mainan kartu bilangan dan

mendiskusikannya, (c) siswa menyusun kartu bilangan

membentuk operasi hitung pecahan dan membahasnya bersama

kelompok, (d) siswa melaporkan hasilnya di depan kelas dan

siswa lainnya menanggapi.

b) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) operasi hitung pecahan

c) Membuat atau merancang media pembelajaran (membuat kartu

bilangan dan kartu operasi bilangan)

d) Melakukan simulasi pembelajaran operasi hitung pecahan

dengan pendekatan kontekstual

2) Tahap Implementasi / Pelaksanaan

Dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP pada

siswa. Pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan

observer dari teman sejawat untuk melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran dan wawancara dengan beberapa siswa setelah

pembelajaran berakhir.

3) Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilakukan observasi dengan mengamati proses

pembelajaran (aktivitas guru dan siswa) dengan menggunakan

pedoman observasi yang telah disiapkan peneliti. Peneliti juga

melakukan wawancara dengan siswa untuk memperoleh data yang

akurat dan lengkap.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa, hasil

observasi, serta hasil wawancara. Analisis dilakukan terhadap proses

dan hasil pembelajaran, hasil tindakan pertama dapat disimpulkan

berdasarkan hasil analisis, bagian fase mana yang perlu direvisi,

perlu perbaikan atau perlu disempurnakan. Dan fase yang telah

memenuhi target. Kualitas proses pembelajaran dinyatakan

mengalami perbaikan apabila capaian pada indikator keberhasilan

yang telah ditetapkan sesuai target atau mungkin melebihi. Apabila

masih dibawah target yang ditetapkan maka, peneliti (guru)

merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dan

mencari gagasan atau pemikiran untuk merevisi, memperbaiki

ataupun menyempurnakan proses pembelajaran pada siklus II.

b. Rancangan Siklus II

1) Tahap Perencanaan, meliputi kegiatan :

a) Merancang skenario pembelajaran operasi hitung pecahan

dengan pendekatan kontekstual dengan langkah-langkah :

(a) Guru mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi

pembelajaran, (b) siswa menanggapi dan bertanya tentang

pengerjaan operasi hitung pecahan dengan kartu bilangan, (c)

siswa mengerjakan latihan-latihan sesuai dengan langkah-

langkah yang telah dipelajari, (d) siswa mengerjakan tes tertulis,

(e) Guru bersama murid menyimpulkan hasil pembelajaran, (f)

Guru memberi penguatan, dan (g) Guru bersama siswa

mengadakan refleksi untuk mengetahui kesan-kesan atau respon

siswa terhadap pembelajaran yang baru berlangsung.

b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) operasi

hitung pecahan

c) Membuat atau merancang media pembelajaran

d) Melakukan simulasi pembelajaran

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

2) Tahap Implementasi / Pelaksanaan

Dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

dirancang dan disusun pada siswa. Pada siklus II pembelajaran

dilakukan oleh guru kelas (peneliti) dan observer dari teman sejawat

untuk melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan

wawancara dengan beberapa dengan siswa setelah pembelajaran

berakhir.

3) Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilakukan observasi proses pembelajaran

dengan mengamati (aktivitas guru dan siswa) dengan menggunakan

pedoman observasi yang telah dipersiapkan peneliti.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis, siklus II diharapkan menunjukkan peningkatan

penguasaan materi pelajaran oleh siswa, sehingga memenuhi target

capaian ketuntasan yang telah ditentukan, bahkan bila mungkin

diatas target. Apabila pada siklus II masih ada siswa yang belum

tuntas dalam penguasaan materi pelajaran dapat dilakukan tindakan

pada siklus III dan seterusnya.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilakukan observasi, serta evaluasi terhadap

pelaksanaan tindakan yang telah ia lakukan. Kriteria keberhasilan tindakan

adalah bahwa para siswa memiliki ketrampilan mengerjakan operasi hitung

pecahan.

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas. Tes digunakan

untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa otentang operasi hitung

pecahan, antara pra siklus, siklus I dan siklus II. Selain itu digunakan

analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil

proses pembelajaran operasi hitung pecahan dengan pendekatan kontekstual.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Pada tahap analisis dan sintesis, dan memahami hasil tindakan siklus I

untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi, menyempurnakan dan

merencanakan kembali tindakan berikutnya, yang perlu diterapkan agar

siswa memiliki kemampuan dalam pengerjaan operasi hitung pecahan,

Begitu seterusnya sampai tindakan ini dapat tercapai. Dalam implementasi

ini guru menggunakan metode pembelajaran tanya jawab, observasi,

ceramah, tugas, kerja kelompok, diskusi, inkuiri, presentasi dan penugasan .

Dari uraian tersebut dapat dibuat bagan sebagai berikut :

Bagan : Pelaksanaan tindakan penelitian model siklus.

Dikutip : Dari M.Arikunto Sugiyanto : 2009 )

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II

Pengamatan

Tindakan Selanjutnya

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Dari gambar bagan di atas dpat dijelaskan sebagai berikut :

Pembelajaran pada kondisi awal kurang efektif ,hasil belajar siswa rendah,sehigga

perlu tindakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kontekstual melalui

tahapan siklus I (perencanaan , tindakan , observasi dan refleksi ) dan siklus II

(perencanaan , tindakan ,observasi dan refleksi ).

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tahun pelajaran 2009 / 2010 SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan memiliki 9 guru.

Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan pendidik 6 guru kelas,

1 guru agama (Islam), 1 guru Penjaskes, 1 guru Bahasa Inggris,dan orang

penjaga. Demi kelancaran program–program sekolah dan semakin meningkat

mutu pendidikan di SD Negeri Carul, maka segenap komponen pengelola SD

baik kepala sekolah, komite sekolah, guru dan karyawan senantias melaksanakan

tugas sesuai dengan tanggung jawab masing – masing sebagai tertuang dalam

program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun pelajaran. Mekanisme

kerja segenap pengelola SD tersebut berada dibawah koordinasi dan pengawasan

kepala sekolah. Adapun Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Carul ada pada

lampiran . Adapun hasil laporan penelitian selengkapnya adalah sebagai berkut :

1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan (tanggal 4 ,9 dan 18 Maret

2010 ) .dan diikuti oleh 27 siswa kelas IV. Siklus I, adalah untuk

meningkatkan proses belajar dan hasil belajar pelajaran matematika dengan

materi pokok operasi hitung pecahan.

a. Perencanaan

Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan pembelajaran

matematika terutama pada materi operasi hitung pecahan. Perencanaan

RPP mencakup penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, tujuan pembelajaran, , materi pelajaran, strategi

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber

pembelajaran dan penilaian.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah:

a) Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruang Kelas IV.

Guru menyiapkan media pembelajaran dan alat bantu belajar.

b) Buku Pelajaran

Buku Matematika kelas IV , BSE “Ayo Belajar Matematika ”

Penerbit : Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS Tahun 2008,

Jakarta.Halaman : 172 – 175.

c) Alat Peraga

Alat peraga yang dipersiapkan kartu bilangan pecahan dan kartu

operasi bilangan pecahan serta alat peraga benda konkrit.

3) Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan materi pelajaran dan materi diskusi .

4) Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa

5) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat

Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.

b.Pelaksanaan

1) Kegiatan awal

a) Apersepsi

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang Penjumlahan dan

pengurangan pecahan .

2) Kegiatan inti

a) Guru mejelaskan materi tentang operasi penjumlahan dan

pengurangan dengan peragaan benda langsung(kongkrit).

b) Guru menjelaskan penyelesaian penjumlahan dan pengurangan

pecahan secara matematis.

c) Siswa mengerjakan latihansoal –soal dengan bimbingan guru.

d) Guru membagi siswa menjadi lima kelompok,dan membagi

lembar kerja.

e) Siswa mengerjakan tugas kelompok,dengan bimbingan guru.

f) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok didepan kelas,kelompok

lain menanggapi.

g) Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.

h) Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

3) Kegiatan penutup

a) Siswa merangkum materi pelajaran operasi hitung pecahan.

b) Guru memberi tugas rumah (TR)

c) Guru mengadakan tindak lanjut / refleksi pembelaran yang

telah berlangsung

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat

memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

oleh guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan

penilaian pada lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal

yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1) Pra pembelajaran

2) Kegiatan Membuka Pelajaran

3) Kegiatan Inti Pembelajaran

a) Pelaksanaan materi pelajaran

b) Strategi pola pembelajaran

c) Pemanfaatan media pembelajaran

d) Penilaian proses dan hasil belajar

e) Penggunaan bahasa

4) Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses

belajar mengajar meliputi :

a) Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang

tunjuk jari untuk bertanya)

b) Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari

partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab)

c) Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.

d) Banyak siswa yang mengerjakan tugas

e) Banyak siswa yang melamun

f) Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

g) Banyak siswa yang mengganggu teman

h) Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada

bagian hasil penelitian dan lampiran.

d. Refleksi

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau

kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar

hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir

yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.

2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan (tanggal 8 ,13 dan 20 April

2010 ) .dan diikuti oleh 27 siswa kelas IV. Materi pokok yang diajarkan sama

dengan siklus I, dimana siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I selain

memberikan penjelasan guru mengoptimalkan penggunaan alat peraga atau

media pembelajaran.Dalam kerja kelompok guru mengemas dengan

permainan mencari pasangan bilangan pecahan dengan kartu bilangan

pecahan.

a Perencanaan

Langkah-langkah atau tindakan yang dilakukan adalah :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Seperti pada siklus I, pada siklus II ini juga menyusun RPP mencakup

penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, , materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan

penilaian.Adapun langkah-langkah pembelajaran adalah :

- Guru menjelaskan materi pembelajaran operasi hitung pecahan.

- Secara berkelompok siswa mengejakan lembar kerja dengan

berdiskusi .

- Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan

kelas kelompok lain menanggapi.

- Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru.

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

- Secara individu siswa mengerjakan tes fomatif/evaluasi

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pelajaran adalah.

a) Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruang kelas IV. Guru menata terlebih dahulu

tempat duduk siswa, menyiapkan kapur , penggaris dan

sebagainya.

b) Buku Pelajaran

Buku Pelajaran Ayo Belajar Matematika kelas IV Penerbit Pusat

Perbukuan DEPDIKNAS tahun 2005 ,Halaman : 172 – 175.

c) Alat Peraga

Alat peraga yang dipersiapkan alat peraga konkrit (kertas lipat

,buah ) dan kartu bilangan pecahan.

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi

diskusi.

4) Menyiapkan Lembar Tes/Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa

5) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat

Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.

b Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal

· Apersepsi : Bertanya jawab tentang materi pada pertemuan yang

lalu .atau yang mengarah pada materi yang akan dibahas.

· Memotivasi siswa agar semangat dalam belajar .

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

· Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas.

2) Kegiatan Inti

· Guru bersama siswa mengadakan Tanya jawab tentang operasi

penjumlahan dan pengurangan pecahan dan manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari.

· Guru menjelaskan materi pelajaran tentang penjumlahan dan

pengurangan dengan peragaan langsung.,dan mengaitkan dengan

permasalahan /pengalaman siswa.

· Guru menunjukkan /mendemontrasikan cara menjumlahkan

dan mengurangkan pecahan dengan alat peraga langsung.

· Secara bergantian siswa menerjakan latihan maju kedepan kelas

dengan bimbingan guru.

· Siswa mengerjakan tugas /lembar kerja secara berkelompok dan

mendiskusikannya dengan anggota kelompok.

· Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru .

· Siswa secara individu mengerjakan tes atau evaluasi.

3) Kegiatan Penutup

· Siswa merangkum materi pembelajaran tentang operasi hitung

pecahan.

· Tindak lanjut pertemuan 1 dan 2 siswa diberi tugas rumah /PR .

· Tindak lanjut pertemuan 3 ,bagi siswa hasil nilainya mencapai

tingkat ketuntasan minimal (SKBM : 65 ),diberi tugas pengayaan

.Siswa yang hasil nilainya belum tuntas ,diberi tugas perbaikan .

c Pengamatan / Observasi

Seperti pada siklus I, di siklus II observasi juga dilakukan oleh teman

sejawat. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

5) Pra pembelajaran

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

6) Kegiatan Membuka Pelajaran

7) Kegiatan Inti Pembelajaran

a) Pelaksanaan materi pelajaran

b) Strategi pola pembelajaran

c) Pemanfaatan media pembelajaran

d) Penilaian proses dan hasil belajar

e) Penggunaan bahasa

8) Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar

mengajar meliputi :

a) Banyaknya siswa yang bertanya / tunjuk jari untuk bertanya .

b) Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan

c) Banyaknya siswa yang ingin maju ke depan kelas.

d) Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas

e) Banyaknya siswa yang melamun

f) Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas lain

g) Banyaknya siswa yang mengganggu teman

h) Banyaknya siswa yang keluyuran di luar kelas

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada

bagian hasil penelitian dan lampiran.

d Refleksi

Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau

kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil

observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang

bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.

B. Pembahasan

1. Pembahasan Siklus I

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

penjelasan, demonstrasi, tanya jawab, dan penugasan.

Data untuk perencanaan telah tertuang dalam RPP, yang dapat dilihat

pada lampiran laporan ini. Sedangkan data pelaksanaan, berupa nilai evaluasi

siswa tugas dan hasil pengamatan siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Persentase Ketuntasan Belajar Tes Tertulis siklus I

Tuntas

Belum Tuntas

NO

Jumlah siswa

jumlah

%

jumlah

%

1.

27

18

67 %

9

33 %

Pada siklus I tingkat ketuntasan hasil tes tertulis mata pelajaran

matematika adalah seperti terlihat dalam tabel 1 : di atas . Siswa yang tuntas

belajar 18 anak atau 67 % . Siswa yang belum tuntas belajar 9 anak atau 33 %

. Untuk lebih jelasnya lihat tabel ,lampiran halaman : 52.

0

10

20

30

40

50

60

70

Persentase ketuntasan siklus I

Tuntas

Belum

Diagram 1 ; Persentase ketuntasan belajar siklus I

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Jadi kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa ada peningkatan dari pra

siklus yang tuntas 10 anak atau 37 % menjadi 67 %. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram 1 .

Dari tabel 2 : data pengelompokan nilai tes tertulis siklus I dapat disimpulkan

bahwa, anak yang memperoleh nilai 90 ke atas sebanyak 1 anak, nilai antara 70-

79 sebanyak 7 anak, sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari 70 sebanyak

13 anak .Ada 6 anak,dengan nilai kurang dari 60 . Nilai tes tertulis siklus I rata-

rata 65.

Tabel 2: Pengelompokan Penilaian Tes Tertulis Siklus I

Rentang Nilai Kategori deskripsi jumlah Persen tase

≥ 90 A AmatBaik 1 3,7 70 – 79 B Baik 7 26 60 – 69 C Cukup Baik 13 48,1 50 – 59 D kurang 6 22,2 ≤ 49 E Amat kurang 0 -

Dari analisis hasil tes tertulis siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa meningkat Tingkat ketuntasan siklus I dari 37 % pada pra siklus

menjadi 67 % pada siklus I Untuk tingkat ketuntasan belajar minmal adalah

63.Nilai rerata kelas naik dari 55 meningkat menjadi 65 pada siklus I. Pada

siklus I juga tidak ada anak yang memperole nilai sangat kurang atau

dibawah 50.Untuk lebih memahami dapat dilihat pda diagram 2,seperti

dibawah ini dan pada lampiran halaman : 52.

0

5

10

15

Jumlah siswa

Amat memuaskan

Memuaskan

Cukup

kurang

Sangat kurang

Diagram 2 : Pengelompokan Nilai Tes Fomatif Siklus I

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Untuk hasil nilai gabungan dari tes fomatif ,nilai tugas kelompok dan nilai keaktifan siswa juga mengalami peningkatan .

Tabel 3 : Pengelompokan Penilaian Gabungan Siklus I

Rentang Nilai

Kategori deskripsi jumlah Persentase

≥ 80 A AmatBaik 7 27% 70 – 79 B Baik 10 38% 60 – 69 C Cukup Baik 9 33 % 50 – 59 D kurang 1 2 % ≤ 49 E Amat kurang - -

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang sangat baik

menguasai materi ada 7 anak, siswa yang baik menguasai materi ada 10 anak,

yang cukup baik menguasai materi ada 9 anak dan yang kurang menguasai

materi ada 1 anak dengan nilai rata-rata 73 ,lihat lampiran halaman : 52 .

Guru dalam mengelola proses pembelajaran secara umum sudah baik

dan berhasil,ini dapat dilihat pada tabel 4 hasil pengamatan implementasi RPP

oleh teman sejawat/observer. Guru dalam mengelola pembelajaran sudah

berhasil meskipun masih ada anak yang belum tuntas sekitar 10 anak atau 33

% .

Tabel 4: Hasil observasi implementasi RPP siklus I .

NO Aspek yang diamati Hasil 1 Pra pembelajaran Baik 2 Kegiatan membuka pelajaran Baik 3 Kegiatan inti pelajaran - A.Pelaksanaan materi pelajaran Sedang B.Strategi belajar Sedang C.pemanfaatan media pembelajaran Baik D.Penilaian proses dan hasil belajar Baik E.Penggunaan bahasa Baik 4 Penutup Baik

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran

dapat dilihat pada tabel 5 . Untuk lebih lengkap dan jelas dapat dilihat pada lampiran halaman : 110 .

Tabel 5 : Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus I

NO Keterangan Jumlah

anak

Persen

tase

1 Siswa yang bertanya 10 37 %

2 Siswa yang menjawab 14 52 %

3 Siswa yang maju kedepan 24 89 %

4 Siswa yang mengerjakan tugas 27 100 %

5 Siswa yang melamun 2 7 %

6 Siswa yang mengerjakan tugas lain 4 14 %

7 Siswa yang berbicara tidak relevan 4 14%

8 Siswa yang mengganggu teman 4 14%

9 Siswa yang keluyuran diluar kelas 2 7%

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kolom nomor 1 anak yang ingin

bertanya 10 anak, kolom nomor 2 banyak anak menjawab 14 anak, kolom

nom27 anak, kolom nomor 5 siswa yang melamun 2, kolom nomor 6 siswa

yang mangerjakan tugas lain 4 anak , kolom nomor 7 siswa yang berbicara

tidak relevan 4 siswa , kolom nomor 8 siswa mengganggu teman 4 anak ,

kolom nomor 9 keluyuran keluar kelas 2 anak. Supaya lebih jelas dalam

mendeskrisikan tingkat keaktifan siswa disajikan diagram 3 dan lampiran

halaman : 57.

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

0

10

2030

4050

60

7080

90100

Persentase

1014142724442

Diagram 3 : Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika siklus I

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kolom nomor 1 anak yang ingin

bertanya 10 anak, kolom nomor 2 banyak anak menjawab 14 anak, kolom

nomor 4 adalah 27 anak, kolom nomor 5 siswa yang melamun 2, kolom

nomor 6 siswa yang mangerjakan tugas lain 4 anak , kolom nomor 7 siswa

yang berbicara tidak relevan 4 siswa , kolom nomor 8 siswa mengganggu

teman 4 anak , kolom nomor 9 keluyuran keluar kelas 2 anak.

Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman

sejawat, diperoleh data sebagai berikut :

a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah

berhasil meningkatkan motivasi siswa.

b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.

c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan / tekanan.

d. Siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat bekerjasama dalam kelompok.

e. Hasil evaluasi belajar juga mengalami peningkatan walaupun masih ada

yang belum tuntas.

Kendala / hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Berdasarkan hasil analisis proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hasil

evaluasi, angket yang diedarkan pada siswa, nilai tugas , dan hasil

pengamatan observer selama pembelajaran berlangsung ,serta refleksi ,maka

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang berlangsung pada siklus I

terdapat kendala atau hambatan antara lain:

a. Ada beberapa siswa yang lamban belajar.

b. Jumlah media dan alat peraga yang terbatas.

c. Siswa kurang terlatih dalam menggunakan alat peraga.

d. Ada beberapa siswa yang kurang aktif selama pembelajaran.

e. Siswa kurang terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat selama

diskusi.

f. Siswa kurang menguasai kemampuan operasi hitung dasar .

Semua kendala dan masalah yang telah diidentifikasi menjadi acuan bagi

peneliti untuk menyusun strategi penyelesaian masalah antara lain sebagai

berikut :

a. Anak yang lamban belajar diberi bimbingan khusus.

b. Menambah jumlah alat peraga agar setiap kelompok dapat memperagakan

operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan menggunakan benda

konkret seperti buah apel, jambu,

roti,kertas lipat, bangun datar persegi panjang,persegi,dan lingkaran.

c. Memotivasi siswa untuk berani bertanya dan mengemukakan pendapat.

d. Siswa diberi latihan-latihan hitung dasar ( menjumlah, mengurangi,

mengalikan dan membagi).

2. Pembahasan siklus II

Siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan mengikut

sertakan27 siswa kelas IV. Materi pokok yang diajarkan sama dengan siklus I,

dimana siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I selain memberikan penjelasan

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

guru mengoptimalkan penggunaan alat peraga, dan dalam kerja kelompok guru

mengemas dengan permainan mencari pasangan kelompok operasi hitung

pecahan dan mengerjakan soal-soal latihan.

Data untuk perencanaan pada siklus II ini juga telah tertuang dalam

RPP, dapat dilihat pada lampiran laporan ini sedangkan data dari hasil

pelaksanaan berupa nilai hasil evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada

tabel 5 .

Tabel 6 : Pengelompokan nilai formatif siklus II

Rentang Nilai Kategori deskripsi jumlah Persentase

≥ 80 A Sangat Baik 9 33 %

70 – 79 B Baik 15 55 %

60 – 69 C Cukup Baik 3 12 %

50 – 59 D kurang - -

≤ 49 E Sangat kurang - -

Dengan melihat data hasil tes fomatif yang telah dikelompokkan maka dapat

dianalisis ,kemajuan belajar siswa . Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami

peningkatan . Siswa yang memperole nilai 80 ke atas ada 9 atau 33 % anak yang

memperoleh nilai70 ke atas ada 15 anak atau 55 % ,yang memperoleh nilai 60 ke atas

ada 3 anak atau 12 % .Sedangkan siswa yang memperole nilai kurang dari 60 tidak

ada. Untuk lebih jelasnya lihat grafik 3., dan tabel halaman ; 54 .

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

0

10

20

30

40

50

60

Persentase

9

15

3

0

0

Diagram 3 : Kemajuan hasil pembelajaran siklus II

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperolehnilai 80 ke atas

sebanyak 9 anak, nilai antara 70-79 sebanyak 15 anak, sedangkan yang memperoleh

nilai kurang dari 70 sebanyak 3 anak,dengan nilai rata-rata 78. Hal ini dapat dilihat

dalam tabel 5 dan grafik 3 di atas.Dari data tersebut di simpulkan bahwa anak yang

memperoleh nilai 80 ke atas 9 anak,nilai antara 70-79 sebanyak 15 anak,sedangkan

yang memperoleh nulai kurang dari 70 sebanyak 3 anak dengan nilai rata-rata 78 Dari

grafik di atas dapat di ketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi adalah

9 anak,yang baik menguasai materi 15 anak, siswa yang cukup baik menguasai

materi 3 anak dan siswa yang kurang menguasai materi tidak ada.

Unuk tingkat ketuntasan belajar siklus II ada peningkatan yang cukup tajam dari

67 % pada siklus I menjadi 89 % pada siklus II. siswa yang belum tuntas ada 3 anak

atau 11 %. Seperti yang tertera pada tabel 6 dan grafik 4.

Tabel 7: Analisis ketuntasan hasil tes formatif siklus II .

Tuntas Belum tuntas No.

Jumlah siswa jumlah % Jumlah %

1.

27

24 89% 3 11 %

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Dari diagram 4 dapat diketahui tingkat ketuntasan belajar siswa dari 37 % pada pembelajaran pra siklus menjadi 67 % pada siklus I dan menungkat lagi menjadi89% pada siklus II

0

20

40

60

80

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum tuntas

Diagram 4 : Perbandingan Ketuntasan belajar pra siklus,siklus I dan siklus II.

Dari observasi implementasi RPP pada siklus II guru dalam megelola pembelajaran

di kelas mengalami kemajuan yang semakin meningkat. Dengan penilaian rata-rata

Baik .

Tabel 8 : Hasil observasi implementasi RPP siklus II

NO Aspek yang di amati Hasil

1 Pra pembelajaran Baik

2 Kegiatan membuka pelajaran Baik

3 Kegiatan inti pelajaran Baik

a. Pelaksanaan materi pembelajaran Baik

b. Strategi belajar Baik

c. Pemanfaatan media pembelajaran Baik

d. Penilaian proses dan hasil belajar Baik

e. Penggunaan bahasa Baik

4 Penutup Baik

Ini juga terlihat dengan keaktifan siswa yang terus meningkat dari siklus ke siklus

Kemampuan belajar siswa juga rata- rata mengalami peningkatan . Terbukti dengan

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

nilai tes fomatif ,tugas dan keatifan serta motivasi terhadap pembelajaran matematika

semakin meningkat.

Tabel 9 :Data hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II .

NO

KETERANGAN

JUMLAH

ANAK

PRESENTASE

1 Siswa yang bertanya 12 44 %

2 Siswa yang menjawab 18 67 %

3 Siswa yang maju kedepan 26 97 %

4 Siswa yangb mengerjakan tugas 27 100 %

5 Siswa yang melamun 0 0 %

6 Siswa yang mengerjakan tugas lain 1 4 %

7 Siswa yang berbicara tidak relevan 3 11 %

8 Siswa yang mengganggu teman 1 4 %

9 Siswa yang keluyuran diluar 0 0 %

Dari data diatas disimpulkan bahwa kolom nomor 1 banyak siswa yang

bertanya 12 anak, kolom nomor 2 siswa yang menjawab 18 anak, kolom nomor 3

banyak siswa yang mau maju 26 kolom nomor 4 banyak siswa yang mengerjakan

tugas 27 anak, kolom nomor 5 banyak siswa yang melamun 0 anak, kolom nomor 6

Siswa yang mengerjakan tugas lain 1, kolom 7 siswa yang berbicara tidak relevan 2

anak, kolom nomor 8 siswa yang mengganggu teman 1 siswa.Kolom 9 siswa yang

keluyuran 0 atau tidak ada .Atau lebih jelasnya lihat lampiran halaman 60 dan grafik

4.

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

0

20

40

60

80

100

Persentase

12

18

26

27

0

1

3

1

0

Grafik 4 : Hasil observasi keaktifan siswa siklus II

Hasil refleksi antara peneliti dan observer ,diperoleh data sebagai berikut :

a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan

kemampuan dan motivasi belajar siswa

b. Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif .

c. Siswa belajar dengan senang karena dikaitkan dengan pengalaman siswa

sehari-hari.

d. Pembelajaran menjadi efektif ,karena anak dapat langsung melihat benda

tiruan.

e. Hasil evaluasi meningkat dengan rata-rata 81 artinya siswa mampu

memahami materi yang diajarkan dengan baik .

Kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II hampir tidak

ada , hanya sekitar 11 % (3 anak) belum menguasai materi operasi hitung

pecahan. Tngkat ketuntasan belajar meningkat dari 67 % menjadi

89 % pada siklus II Untuk itu guru harus memberi bibingan khusus pada anak

yang lamban belajar dan mengoptimalkan penggunaan alat peraga.

3. Pembahasan tiap siklus

Berdasarkan hasil penelitian yangt telah dilaksanakan yang terdiri dari dua

siklus. Terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari pra siklus

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

,siklusI ke II, seperti yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan lembar

observasi.

Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual

terbukti dapat meningkatkan kemampuan menguasai materi operasi hitung

pecahan pada siswa. Motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika

meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan pembelajaran dengan

bimbingan guru, dan penggunaan media /alat peraga dapat membuat siswa aktif

dalam belajar sehingga siswa mampu dan terampil dalam operasi hitung pecahan.

a. Pembahasan Siklus 1

Dari penelitian pada siklus I ternyata hasil yang didapat kurang

memuaskan . Dari hasil pembelajaran siswa pada tabel 1 lampiran.dapat

dilihat bahwa masih ada siswa yang belum menguasai materi. Walaupun nilai

rata-rata kelas sudah 73 ini dirasa masih belum maksimal , karena masih ada

perbedaan nilai yang mencolok antara siswa yang memiliki nilai rata-rata 9

dan siswa yang memiliki nilai rata-rata 5.

Untuk hasil observasi implementasi RPP oleh teman sejawat dapat

dilihat dalam table 4, dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran

laporan ini.

Adapun hasil pengamatan motivasi siswa juga kurang memuaskan

dapat dilihat dalam tabel 4 banyak siswa yang ingin bertanya hanya 37%,

masih ada anak yang melamun , mengerjakan tugas lain , mengganggu teman

dan keluyuran di luar kelas.

Dari hasil pembelajaran siklus 1 kurang berhasil , maka perlu adanya langkah

– langkah perbaikan yang harus dilakukan.

Guru harus dapat menggunakan strategi yang tepat dalam

pembelajaran agar anak lebih memahami tentang operasi hitung pecahan.

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Guru juga harus memperhtikan materi-materi yang sulit dipahami anak.

Siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran guru harus tetap memberi

bimbingan. Serta perlu adanya perbaikan terhadap pembelajaran siklus

berikut.

b. Pembahasan siklus II(kedua).

Pada siklus II,pembelajarannya sudah berhasil ,baik kerhasilan proses

maupun hasil pembelajaran. Semua siswa telah mampu memahami konsep

operasi hitung pecahan ,hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata siswa tidak ada

lagi nilai 50. Walaupun ada 3 anak yang nilai rata-ratanya antara 60-70. Hal

ini dapat pada tabel 7 nilai rata-rata kelaspun juga meningkat dari 73-78.

Semua aspek yang dijadikan observasi teman sejawatpun hasilnya

lebih baik. Ini tidak terlepas dari perbaikan yang dilakukan pada siklus II.

Adapun yang diperbaiki yaitu penerapan pendekatan kontekstual yang lebih

menekankan pembelajaran yang lebih bermakna, sehingga siswa dapat

memahami konsep operasi hitung pecahan. Guru juga memberi penekanan

khusus pada materi yang sulit dipahami siswa. Pelaksanaan pembelajaran

juga sudah berhasil, siswa sudah lebih tertarik pada pelajaran matematika

terutama materi operasi hitung pecahan.

Guru juga mengemas cara kerja kelompok dengan cara permainan

yaitu mencari pasangan kartu operasi hitung pecahan. Hal ini membuat anak

merasa dalam belajar matematika,sehingga anak yang biasanya malas kerja

kelompok dengan senang mengikuti.

Adapun dari hasil pangamatan motivasi siswa juga meningkat,hal ini

dapat dilihat dalam tabel 10,banyak siswa yang ingin bertanya 67%. Siswa

yang ingin menjawab 26 anak, semua anak mengerjakan tugas sampai selesai,

walau masih ada anak yang berbicara tidak relevan,mengganggu teman, tapi

jumlahnya menurun sedang yang keluyuran diluar kelas tidak ada.

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Dengan demikian siklus II sudah memuaskan dan terlaksana

pembelajaran yang disukai oleh siswa,maka pembelajaran tersebut membekas

dibenak siswa dan akan teringat lama dipikiran mereka (dapat dilihat dari

hasil angka pada lampiran).

4. Pembahasan antar siklus.

Pada siklus 1 hasil belajar yang dicapai siswa belum memuaskan. Tindakan-

tindakan yang dilakukan belum optimal. Tindakan-tindakan yang belum

berhasil tersebut,antara lain:

a. Pemanfaatan waktu belum efektif,karena siswa belum mempersiapkan

diri dengan baik.

b. Penggunaan alat peraga belum efektif, siswa belum puas dalam

pemanfaatan.

c. Pengelolaan kelas kurang,karena masih ada anak yang bertindak atau

menghambat kegiatan belajar mengajar.

Tabel 10 : Analisis hasil belajar siswa siklus I dan II .

Siklus I Siklus II Rentang

nilai

Kate

gori

deskripsi

jumlah % jumlah %

≥ 80 A Amat baik 7 27% 9 33 %

70 – 79 B Baik 10 38% 15 55 %

60- 69 C Cukup baik 9 33 % 3 12 %

50 – 59 D Kurang 1 2 % - -

≤49 E A. kurang - - - -

jumlah - 27 100 % 27 100 %

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

Dari tabel di atas terlihat bahwa ada peningkatan kemampuan pemahaman

siswa terhadap mata pelajaran matematika khususnya pada materi operasi hitung

pecahan.

Hal ini dapat kita lihat pada siklus I nilai rata rata siswa yang lebih dari 80

berjumlah 7 anak yang memperoleh nilai rata-rata antara 70-79ada 10,yang mendapat

nilai rata-rata 60-69 ada 9 dan yang mendapat nilai rata-rata <60 satu anak. Ini

menunjukkan siswa masih kurang memahami materi.

Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata >80 ada 9 anak,nilai rata-rata 70-79

ada 15 anak, nilai rata-rata 60-69 I 73,sedang siklus II 78 .Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa perbaikan pembelajaran berhasil dengan baik.

Tabel 11: Hasil analisis keaktifan siswa siklus I dan II.

Siklus I Siklus II NO Pernyataan

Jumlah % Jumla

h

%

1 Siswa yang bertanya 10 37 % 12 44 %

2 Siswa yang menjawab 14 52 % 18 67 %

3 Siswa yang maju ke depan 24 89 % 26 97 %

4 Siswa yang mengerjakan tugas 27 100 % 27 100 %

5 Siswa yang mengerjakan tugas lain 2 7 % 0 0 %

6 Siswa yang berbicara tidak relevan 4 14 % 1 4 %

7 Siswa yang menganggu teman 4 14% 3 11 %

8 Siswa yang melamun 4 14% 1 4 %

9 Siswa yang keluyuran di luar kelas 2 7% 0 0 %

Dari tabel di atas dapat dilihat ada peningkatan pada tindakan anak yang

positif. Ada penurunan tindakan anak yang negatif. Dengan demikian dapat di

katakan bahwa motivasi siswa meningkat,sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

0

5

10

15

20

25

30

Siklus I Siklus II

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Diagram 5: Perbandingan hasil observasi siklus I dan siklus II

Untuk lebih jelasnya bisa melihat diagram 5.Ada peningkatan pada tindakan

anak yang positif. Ada penurunan tindakan anak yang negatif. Dari siklus ke siklus

secara keseluruhan implementasi tindakan selalu ada peningkatan

Ini dapat dilihat hasil tes tetulis mengalami peningkatan dari pra siklus tingkat

ketuntasan 37 % menjadi 67 % pada siklus I. Pelaksanaan siklus II juga natingkat

ketuntasan naik dari 67 % pada siklus I menjadi 89 % pada siklus II.Nilai rerata kelas

naik dari 55 menjadi 65 pada siklus I dan 79 pada siklus II.

Target keberhasilan hasil pembelajaran siswa 70 % sudah tercapai,bahkan

melampau taget yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan belajar siswa tercapai dari

siklus I 67 % ,siklus II 89 % .Kriteria ketuntasan belajar minimal mata pelajaran

matematika kelas IV SD Negeri Carul adalah 63%, lihat lampiran halaman : 54.

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari pembahasan laporan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas

dapat diambil simpulan yang merupakan hasil dari pelasanaan tindakan perbaikan

dari kondisi awal , siklus satu dan siklus dua Maka dapat di tarik kesimpulan

sebagai berikut:

1 Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran dapat

meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa dan

meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2 Penerapan pendekatan kontekstual akan lebih menarik bila guru

mengemasnya sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa .Sehingga

pembelajaran akan lebih bermakna ,karena dikaitkan dengan pengalman

siswa sehari-hari.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang

memuaskan, peneliti menyarankan kepada :

1. Guru/teman sejawat

a. Perlu mengadakan evaluasi dalam setiap pembelajaran matematika

Sehingga guru mengetahui kekurangan-kekurangan untuk di perbaiki dan

keberhasilan-keberhasilan yang di capai untuk di pertahankan.

b. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa

permasalahan yang terjadi dalam suatu pembelajara matematika

c. Guru harus pandai menumbuhkan minat ,motivasi dan daya tarik siswa

terhadap mata pelajaran matematika khususnya materi operasi hitung

pecahan

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

d. Guru harus dapat memberi kesempatan pada siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran.

e. Perlu melakukan penelitian tindakan kelas unntuk memperbaiki proses dan

hasil pembelajaran .

2. Bagi siswa : siswa harus lebih aktif belajardan kreatif agar lebih menguasai

materi pelajaran yang dpelajari.

3. Bagi sekolah : pihak sekolah harus meyediakan sarana dan prasarana

pembelajaran yang diperlukan.

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK …...Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Carul Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.Siswa kelas IV terdiri dari 19 siswa laki-laki

DAFTAR PUSTAKA

Cholis sa’dijah.(1998 ) . ”Pendidikan Matematika II ”Jakarta,Depdikbud

Ditjen Dikti.

Degeng. I. N. (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi dan Variabel, Jakarta : Depdikbud, Dirjendikti, Proyek Pengembangan LPTK

Depdiknas. (2007) “Penelitian Tindakan Kelas” dalam Materi Pelatihan Teritegrasi,

Jakarta : Dirjendikdasmen Hudoyo. H. (1988). Mengajar Belajar Matematik. Jakarta. Depdikbud Dikti. Proyek

Pengembangan LPTK Karso, dkk. (1999). Pendidikan Matematika I . Jakarta. UT Muktar A. Karim.(2007) Pendidikan Matematika II, Jakarta, UT Nurhadi, (2004). Kurikulum 2004, Jakarta, PT. Gramedia Widiaswara. Indonesia

diterjemahkan oleh Setiawan. Bandung

Pitajeng (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan, Jakarta. Depdiknas Resnick. LB & Ford, WW. (1981). The Psyichology of Matemathics for

Inhention,Hill Shade, Nj. Lawrence Elbown Associates, PT Ruseffendi, ET. (1992). Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Jakarta.,Dep

Dikbud.