Top Banner
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS V SD NEGERI 27 PEMULUTAN Purnama Dewi *) Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas belajar siswa pada saat pada saat penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan realistik serta mengetahui hasil belajar setelah penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan realistik. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 27 Pemulutan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah subjek yang diteliti sebanyak 20 siswa. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu untuk melaksanakan penerapan pembelajaran pendidikan matematika menggunakan pendekatan realistik (PMRI). Data penelitian didapat melalui observasi dan tes. Data observasi dianalisis menggunakan rumus persentase Depdiknas, sedangkan hasil tes diolah dan dianalis dengan mengambil rata-rata pencapaian tes akhir siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas belajar siswa saat penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada materi pembelajaran mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang rata-rata baik dengan persentase sebesar 67,92%. Hasil belajar setelah penerapan PMRI pada materi pembelajaran mengidentifikasikan sifat-sifat bangun ruang rata-rata sebesar 89,21 atau berada pada kategori sangat baik. kata kunci : pembelajaran matematika, pendekatan realistik 1. PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar mempunyai posisi yang sangat penting, sebab di samping dapat memberi bekal kemampuan berhitung, juga dapat memberi
22

Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

Jul 28, 2015

Download

Documents

wOnQkitO
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS V SD NEGERI 27 PEMULUTAN

Purnama Dewi *)

Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas belajar siswa pada saat pada saat penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan realistik serta mengetahui hasil belajar setelah penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan realistik. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 27 Pemulutan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah subjek yang diteliti sebanyak 20 siswa. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu untuk melaksanakan penerapan pembelajaran pendidikan matematika menggunakan pendekatan realistik (PMRI). Data penelitian didapat melalui observasi dan tes. Data observasi dianalisis menggunakan rumus persentase Depdiknas, sedangkan hasil tes diolah dan dianalis dengan mengambil rata-rata pencapaian tes akhir siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas belajar siswa saat penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada materi pembelajaran mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang rata-rata baik dengan persentase sebesar 67,92%. Hasil belajar setelah penerapan PMRI pada materi pembelajaran mengidentifikasikan sifat-sifat bangun ruang rata-rata sebesar 89,21 atau berada pada kategori sangat baik.

kata kunci : pembelajaran matematika, pendekatan realistik

1. PENDAHULUAN

Matematika sebagai salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar

mempunyai posisi yang sangat penting,

sebab di samping dapat memberi bekal

kemampuan berhitung, juga dapat memberi

bekal kemampuan menalar. Mengajarkan

matematika tidaklah mudah karena fakta

menunjukkan bahwa para siswa mengalami

kesulitan dalam mempelajari matematika

(Jaworski dalam Depdiknas, 2003:2).

Kesulitan itu dapat terlihat dalam proses

pemecahan soal-soal matematika.

Berkaitan dengan hal ini penelusuran

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal

dilakukan dengan mendeteksi kesalahan

siswa dalam belajar matematika. Soedjadi,

dkk (1996: 1) mengatakan bahwa kesulitan

merupakan penyebab terjadinya kesalahan.

Sukirman (2005:16) juga menyampaikan,

kesalahan merupakan penyimpangan

terhadap yang benar dan bersifat sistematis,

konsisten atau insidental.

Guru sering mengajarkan matematika

itu langsung tanpa melihat kesiapan siswa

untuk menerima pelajaran. Akibatnya,

siswa mengetahui matematika bukan

melalui pengertian, tetapi melalui hafalan.

1) Guru matematika Kelas V SD Negeri 27 Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan

Page 2: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

Gambaran di atas menunjukkan

pembelajaran matematika di SD Negeri 27

Pemulutan sekolah sejauh ini masih

didominasi oleh pembelajaran

konvensional. Penekanan yang berlebihan

pada isi dan materi diajarkan secara

terpisah-pisah. Materi pokok matematika

diberikan dalam bentuk jadi. Semua itu

terbukti tidak berhasil membuat siswa

memahami dengan baik apa yang mereka

pelajari.

Untuk itu diperlukan paradigma baru

dalam menerapkan proses pembelajaran

matematika dari pendekatan behaviorisme

ke pendekatan realistik. Penerapan realistik

telah lama diujicobakan dan

diimplementasikan di Belanda. Peneliti

ingin mencoba menerapkan pembelajaran

matematika dengan pendekatan realistik

yang antara lain dituangkan ke dalam

penelitian penerapan di kelas, karena

pendekatan ini membantu siswa membentuk

sendiri pemahaman matematikanya dengan

bantuan guru.

Dalam penelitian penerapan ini

sengaja dipilih materi pokok sifat-sifat

bangun ruang karena siswa masih kurang

memahami pengertian sifat-sifat bangun

ruang dan siswa tidak menerapkan konsep

pemahaman konsep tentang bangun ruang.

Karena itu, penelitian menerapkan

pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan realistik dengan harapan guru

mengoptimalkan pengalaman kehidupan

sehari-hari siswa untuk mengembangkan

kemampuan siswa dalam bernalar

matematika. Penelitian ini merumuskan dua

permasalahan

1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa

saat penerapan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan realistik di

kelas V SD Negeri 27 Pemulutan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah

penerapan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan realistik di

kelas V SD Negeri 27 Pemulutan?

Penelitian bertujuan mengetahui

aktivitas belajar dan hasil belajar siswa

setelah penerapan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan realistik dengan

indikator :

a. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang

tabung, prisma, kerucut, dan limas.

b. Melakukan praktik menggambar bangun

ruang.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pembelajaran

Menurut pendapat Mulyasa

(2004:183) proses pembelajaran merupakan

2

Page 3: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

interaksi edukatif antara peserta didik

dengan lingkungan sekolah. Dalam hal ini

sekolah diberi kebebasan untuk memilih

strategi, metode, dan teknik-teknik

pembelajaran yang efektif, sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran, karakteristik

siswa, karakteristik guru, dan kondisi nyata

sumber daya yang tersedia di sekolah.

Slameto (2003:2) berpendapat,

“pembelajaran ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.”

Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan suatu proses interaksi edukatif

antara siswa dengan lingkungan sekolah.

2.2 Pendekatan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI)

Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI) diadaptasikan dari Teori

pembelajaran Realistic Mathematics

Education (RME) yang dikembangkan di

Netherlands (Belanda) sejak awal 70-an

oleh Hans Freudenthal (Depdiknas,

2004:32).

Pembelajaran matematika yang

menggunakan pendekatan realistik memberi

kesempatan anak untuk saling berkerja

sama dalam pembelajaran, misalnya: anak

yang pintar membantu anak yang belum

bisa, anak yang belum bisa bertanya kepada

anak yang sudah bisa. Jadi, pembelajaran

ini tidak berfokus pada guru. Guru tetap

aktif melakukan pengamatan, memberi

bimbingan, memotivasi anak selama

pembelajaran, sehingga tingkah laku anak

tetap bisa terpantau. Tugas guru adalah

memberikan dorongan agar siswa bekerja

secara aktif seperti temannya yang lain.

Dalam pembelajaran dengan

pendektan realistik, keberhasilan siswa

ditentukan oleh kerja sama antar mereka

dalam pembelajaran. Jika kerja sama yang

saling memberi dan menerima antar siswa

bisa berjalan dengan lancar maka

pembelajaran akhirnya akan berhasil dengan

baik (Depdiknas, 2004:33).

2.3 Karakteristik Pembelajaran

Matematika dengan Pendekatan

Realistik

Menurut Depdiknas (2004:35),

terdapat lima karakteristik pembelajaran

dengan pendekatan realistik. Kelima hal

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan konteks

3

Page 4: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

2. Menggunakan model

3. Menggunakan kontribusi murid

4. Interaktivitas

5. Terintegrasi dengan topik lainnya.

Implementasi dari prinsip dan

karakteristik PMRI dalam proses

pembelajaran di kelas, diwujudkan dengan

lima pasangan kegiatan yang dilakukan

siswa ketika belajar dan guru yang

membimbing. Kegiatan siswa adalah

konstruksi dan konkrerisasi (constructing

and concretizing), level dan models, refleksi

dan tugas khusus (reflaction and special

assignment), konteks sosial dan interaksi

(sosial contex and interaction), strukturisasi

dan keterkaitan (structuring and

interwining).

2.4 Langkah-Langkah Pembelajaran

Matematika Menggunakan PMRI

Langkah-langkah pembelajaran

matematika menggunakan PMRI menurut

Zulkardi (2002:145-146) yaitu:

1. Menggunakan materi PMRI

Persiapan yang baik bagi seorang

guru adalah menyiapkan materi pelajaran

dengan mengerjakan semua soal secara

berurutan seperti seorang siswa. Ini

dikatakan dengan konsep “guru sebagai

siswa (teacher is learner)”. Catat semua

solusi yang digunakan setelah membaca

buku petunjuk guru yang biasanya berisi

contoh solusi dan petunjuk.

2. Memulai pelajaran PMRI

Perkenalkan terlebih dahulu kepada

siswa tentang materi PMRI seperti yang

telah dijelaskan pada butir satu, kemudian

guru menyediakan soal tugas untuk

dikerjakan siswa.

3. Awal pelajaran

Setelah masing-masing siswa

mendapat buku, siswa mengerjakan secara

individu dan kemudian diikuti dengan

diskusi bersama teman kelompoknya.

4. Aktivitas saat pelajaran

Guru membimbing siswa menemukan

kembali konsep matematika pada pelajaran

dengan menggunakan buku siswa atau

model seperti gambar, sebagai jembatan

atara jawaban informal dan formal

matematika. Setelah berdiskusi dengan

teman sebangku atau dalam kelompok kecil,

siswa diajak untuk menyajikan jawaban

mereka didepan kelas mewakili kelompok

masing-masing.

5. Akhir pelajaran

Setelah didapat satu solusi terbaik dari

diskusi kelas, beberapa orang siswa menarik

kesimpulan dari pelajaran saat itu.

Kemudian guru mensarikan kesimpulan-

4

Page 5: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

kesimpulan siswa. Diakhir unit pelajaran

telah disajikan dalam bentuk formal

matematika.

2.5 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah

suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai

akibat latihan atau pengalaman. Dalam hal

ini Soedijarto (2003:56) mendefinisikan

hasil belajar sebagai tingkat penguasaan

suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa

dalam mengikuti program belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan yang

ditetapkan. Gagne dan Briggs (dalam

Nasution, 2006:2) menyatakan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar.

3. PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

1. Hasil belajar adalah hasil belajar siswa

setelah diterapkannya pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan

realistik (PMRI) pada materi pokok sifat-

sifat bangun ruang di kelas V SD Negeri

27 Pemulutan.

2. Aktivitas belajar adalah aktivitas belajar

siswa kelas V SD Negeri 27 Pemulutan

saat penerapan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan realistik

(PMRI) pada materi pokok sifat-sifat

bangun ruang.

3.2 Definisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar adalah bentuk nilai yang

dicapai siswa setelah diterapkannya

pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan realistik (PMRI) pada materi

pokok sifat-sifat bangun ruang di kelas V

SD Negeri 27 Pemulutan.

2. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas

siswa saat penerapan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan

realistik (PMRI) yang meliputi aktivitas

visual, lisan, menulis, dan emosi yang

masing-masingnya dijabarkan ke dalam

3 deskriptor (Sudjana, 2009:60-61).

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas

V SD Negeri 27 Pemulutan pada semester

genap tahun pelajaran 2010/2011 yang

berjumlah 20 orang.

3.4 Metode Penelitian

Penelitian menggunakan metode

eksperimen semu dengan maksud untuk

melaksanakan penerapan pembelajaran

pendidikan matematika menggunakan

5

Page 6: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

pendekatan realistik (PMRI) di yang sudah

ada yaitu kelas V SD Negeri 27 Pemulutan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Observasi

Observasi dilakukan terhadap

aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

Aktivitas siswa tersebut masing-masing

dijabarkan dalam dua deskriptor sebagai

berikut:

1. Aktivitas visual

a) Siswa membaca materi yang diberikan

b)Siswa memperhatikan penjelasan yang

disampaikan guru.

c) Siswa menyimak pendapat kelompok

lain

2. Aktivitas lisan

a) Siswa mengemukakan pendapat dalam

diskusi kelompok

b)Siswa mengajukan pertanyaan

c) Siswa menanggapi pertanyaan

kelompok lain

3. Aktivitas menulis

a) Siswa menganalisis hasil pengamatan

b)Siswa membuat kesimpulan hasil

pengamatan

c) Siswa menganalisis / mengerjakan soal

4. Kegiatan emosi

a) Siswa menunjukkan minat dalam

proses pembelajaran

b)Siswa menghargai pendapat teman

c) Siswa mengikuti proses pembelajaran

dengan tertib

3.5.2 Tes

Digunakan untuk menjaring hasil

belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran kontekstual. Tes mengenai

hasil belajar siswa dilaksanakan pada setiap

akhir pertemuan dan tes akhir penelitian,

yang diberikan kepada siswa untuk menilai

kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran. Tipe soal yang diberikan adalah

tipe esai berstruktur, dan masing-masing

yang diberi skor sesuai dengan bobot soal.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Observasi

Data didapat melalui lembar observasi

diberi skor dan analisis peristiwa,

dikelompokkan dan seluruh kelas. Pada

observasi aktivitas belajar siswa dapat

dilihat dari 4 indikator. Untuk tiap indikator

akan diberi skor sebagai berikut :

a. Skor 3, jika 3 deskriptor yang tampak

b. Skor 2, jika 2 deskriptor yang tampak

c. Skor 1, jika 1 deskriptor yang tampak

d. Skor 0, jika tidak ada deskriptor tampak

Skor yang diperoleh diolah dengan

rumus sebagai berikut.

6

Page 7: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

Na =

Keterangan:

Na = Hasil persentase (%)

S = Jumlah skor yang didapat

Ns = Jumlah skor yang diamati (12)

3.6.2 Analisis Data Tes

Data tes dianalisis menggunakan

rumus yaitu (Depdiknas, 2006:12):

N =

Kriteria penilaian dalam penelitian ini

berpedoman pada Bentuk Laporan Hasil

Belajar Depdiknas (2006:2) sebagai berikut.

Tabel 1Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa

Bentuk Kualitatif

Bentuk Kuantitatif (Rentangan 0 – 100)

Sangat baik 96 – 100Baik 86 – 95Cukup 76 – 85Kurang 67 – 75Sangat kurang 66

Sumber : Depdiknas (2006:2)

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama tiga

kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 35

menit. Adapun kompetensi dasar yang

diajarkan adalah mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang, yang dibagi dalam tiga

materi, yaitu tabung dan prisma (pertemuan

1), kerucut (pertemuan 2), dan limas

(pertemuan 3).

Pertemuan pertama berlangsung pada

tanggal 22 Januari 2011. Untuk melakukan

pengamatan bangun ruang tabung dan

prisma peneliti meminta siswa berkelompok

yang beranggotakan 4 orang. Pemilihan

anggota kelompok dilakukan dengan

terlebih dahulu dengan cara pengundian.

Setelah siswa membentuk kelompok,

peneliti membagikan LKS kepada masing-

masing kelompok. Pelaksanaan kegiatan

diskusi kelompok saat penerapan

pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan realistik dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 1Siswa mengamati bangun ruang tabung

dengan bimbingan guru

7

Page 8: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

Gambar menunjukkan siswa sedang

membahas bangun ruang tabung. Salah

seorang siswa perempuan sedang

memegang bangun yang berbentuk tabung.

Sementara itu, guru memberikan penjelasan

tentang sifat-sifat bangun ruang tabung.

Hasil kerja kelompok dilaporkan ke

depan kelas. Dengan meminta satu orang

tampil ke depan kelas untuk membaca

hasilnya seentara kelompok lain diminta

mengoreksi dan menanggapi presentasi

teman sebagaimana terlihat pada gambar

berikut.

Gambar 2Siswa menjelaskan sifat-sifat bangun

prisma di depan kelas

Pertemuan kedua berlangsung pada 29

Januari 2011. Di awal pembelajaran,

peneliti memperkenalkan topi yang

berbentuk kerucut. Untuk memperkenalkan

materi tersebut peneliti meminta siswa

untuk melakukan pengamatan dan

memancing siswa dengan pertanyaan.

Pertemuan ketiga berlangsung pada 5

Februari 2011 dengan materi yang diajarkan

adalah menigidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang limas. Di awal pembelajaran, peneliti

memperkenalkan benda kemasan roti yang

bentuknya limas.

Pelaksanaan kegiatan diskusi

kelompok pada saat penerapan

pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan realistik (PMRI) di kelas V SD

Negeri 27 Pemulutan dapat diluhat pada

gambar berikut ini.

Gambar 3Aktivitas belajar kelompok pada PMRI

yang dibimbing oleh guru

Hasil kerja kelompok dipresentasikan

ke depan kelas. Guru meminta siswa untuk

mendengarkan dan menganalisis pendapat

temannya tersebut. Guru membimbing

siswa dalam mengemukakan pendapat. Di

akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan

8

Page 9: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

hasil diskusi dengan bimbingan guru. Guru

menutup pelajaran dengan memberikan

soal/tugas.

4.2. Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Data Observasi

1) Hasil Observasi Pertemuan I

Data observasi ini diambil pada

tanggal 22 Januari 2011. Hasil observasi

pada pertemuan pertama dideskripsikan

dalam tabel berikut ini.

Tabel 2Aktivitas Siswa pada Pertemuan I

Aktivitas Siswa f % Rerata (%)

Aktivitas Visual 71,671. Membaca materi 12 60,002. Memperhatikan penjelasan guru 14 70,003. Menyimak pendapat kelompok

lain 17 85,00

Aktivitas Lisan 46,671. Mengemukakan pendapat dalam

diskusi kelompok 10 50,00

2. Mengajukan pertanyaan 10 50,003. Menanggapi kelompok lain 8 40,00Aktivitas Menulis 53,331. Menulis hasil pengamatan 13 65,002. Membuat kesimpulan hasil diskusi 9 45,003. Menganalisis / mengerjakan soal 10 50,00Aktivitas Emosi 56,671. Minat dalam proses pembelajaran 13 65,002. Menghargai pendapat teman 12 60,003. Tertib mengikuti pembelajaran 9 45,00

Dari tabel di atas diketahui jumlah

bahwa pada pertemuan pertama, aktivitas

siswa yang tertinggi adalah aktivitas visual

sebesar 71,67%, diikuti deskriptor pada

aktivitas emosi sebesar 56,67%, aktivitas

menulis sebesar 53,33%, dan aktivitas lisan

sebesar 46,67%.

2) Hasil Observasi Pertemuan II

Data observasi ini diambil pada

tanggal 28 Januari 2011. Hasil observasi

pada pertemuan kedua dideskripsikan dalam

tabel berikut ini.

Tabel 3Aktivitas Siswa pada Pertemuan II

Aktivitas Siswa f % Rerata (%)

Aktivitas Visual 78,331. Membaca materi 14 70,002. Memperhatikan penjelasan guru 15 75,003. Menyimak pendapat kelompok

lain 18 90,00

Aktivitas Lisan 55,001. Mengemukakan pendapat dalam

diskusi kelompok 10 50,00

2. Mengajukan pertanyaan 12 60,003. Menanggapi kelompok lain 11 55,00Aktivitas Menulis 68,331. Menulis hasil pengamatan 15 75,002. Membuat kesimpulan hasil diskusi 14 70,003. Menganalisis / mengerjakan soal 12 60,00Aktivitas Emosi 66,671. Minat dalam proses pembelajaran 14 70,002. Menghargai pendapat teman 13 65,003. Tertib mengikuti pembelajaran 13 65,00

Dari tabel di atas diketahui jumlah

bahwa pada pertemuan kedua, aktivitas

siswa yang tertinggi adalah aktivitas

menulis sebesar 86,67%, diikuti deskriptor

pada aktivitas emosi sebesar 78,33%,

aktivitas visual sebesar 73,33%, dan

aktivitas lisan sebesar 56,67%.

3) Hasil Observasi Pertemuan III

Data observasi ini diambil pada

tanggal 11 Februari 2011. Hasil observasi

pada pertemuan ketiga dideskripsikan

dalam tabel berikut ini.

9

Page 10: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

Tabel 4Aktivitas Siswa pada Pertemuan III

Aktivitas Siswa f % Rerata (%)

Aktivitas Visual 88,331. Membaca materi 17 85,002. Memperhatikan penjelasan guru 18 90,003. Menyimak pendapat kelompok

lain 18 90,00

Aktivitas Lisan 61,671. Mengemukakan pendapat dalam

diskusi kelompok 13 65,00

2. Mengajukan pertanyaan 13 65,003. Menanggapi kelompok lain 11 55,00Aktivitas Menulis 83,331. Menulis hasil pengamatan 18 90,002. Membuat kesimpulan hasil diskusi 17 85,003. Menganalisis / mengerjakan soal 15 75,00Aktivitas Emosi 85,001. Minat dalam proses pembelajaran 17 85,002. Menghargai pendapat teman 15 75,003. Tertib mengikuti pembelajaran 19 95,00

Dari tabel di atas diketahui jumlah

bahwa pada pertemuan ketiga, aktivitas

siswa yang tertinggi adalah aktivitas visual

sebesar 88,33%, diikuti deskriptor pada

aktivitas emosi sebesar 85,00%, aktivitas

menulis sebesar 83,33%, dan aktivitas lisan

sebesar 61,67%.

4.2.2 Analisis Data Tes

1) Hasil Tes Pertemuan I

Berdasarkan hasil tes akhir pertemuan

pertama diketahui ada 3 siswa (15%) yang

mendapat nilai sangat baik, 7 siswa (35%)

mendapat nilai baik, dan tidak ada siswa

(0%) mendapat nilai cukup. Sementara itu,

nilai kurang didapat oleh 4 siswa (20%),

sedangkan nilai sangat kurang didapat oleh

6 siswa (30%) lainnya.

Dari hasil tes juga diketahui nilai

tertinggi yang dicapai siswa adalah 100,00,

nilai terendah adalah 41,18, median adalah

70,59, nilai modus adalah 82,35, standar

deviasi adalah 18,15, dengan rata-rata

pencapaian siswa sebesar 70,88 atau

dikategorikan cukup karena berada dalam

rentangan 66-75.

2) Hasil Tes Pertemuan II

Berdasarkan hasil tes akhir pertemuan

kedua diketahui 9 siswa (45%) yang

mendapat nilai sangat baik, tidaka ada siswa

(0%) mendapat nilai baik, dan 9 siswa

(45%) mendapat nilai cukup. Sementara itu,

2 siswa (10%) yang mendapat nilai kurang,

tetapi nilai sangat kurang masih tidak

didapat siswa (0%) pada akhir pertemuan 2.

Dari hasil tes juga diketahui nilai

tertinggi yang dicapai siswa adalah 100,00,

nilai terendah adalah 57,14, median adalah

71,43, nilai modus adalah 71,43, standar

deviasi adalah 13,49, dengan rata-rata

pencapaian siswa sebesar 79,29 atau

dikategorikan baik karena berada dalam

rentangan 76-85.

3) Hasil Tes Pertemuan III

Berdasarkan hasil tes akhir pertemuan

ketiga diketahui ada 11 siswa (55%) yang

10

Page 11: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

mendapat nilai sangat baik, 8 siswa (40%)

mendapat nilai baik, serta 1 siswa (5%)

yang mendapat nilai cukup. Pada akhir

pertemuan ketiga tidak ada lagi siswa yang

mendapat nilai kurang dan sangat kurang.

Dari hasil tes juga diketahui nilai

tertinggi yang dicapai siswa adalah 100,00,

nilai terendah adalah 66,67, median adalah

88,89, nilai modus adalah 88,89, standar

deviasi adalah 8,38, dengan rata-rata

sebesar 84,44 atau dikategorikan baik

karena berada dalam rentangan 76-85.

4.2.4 Analisis Tes Akhir Pembelajaran

Berdasarkan tes akhir pembelajaran

diketahui sebagian siswa (50%) mendapat

nilai sangat baik dan 9 siswa (45%)

mendapat nilai baik, sedangkan nilai cukup

hanya dimiliki oleh 1 siswa (5%) sisanya.

Pada akhir pembelajaran, sudah tidak

ada lagi siswa yang mendapat nilai kurang

maupun sangat kurang karena nilai terendah

yang dicapai siswa adalah 67,86. Hasil tes

akhir pembelajaran ini juga menunjukkan

rata-rata pencapaian siswa sebesar 89,21

atau dikategorikan sangat baik karena

berada dalam rentangan 86.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penerapan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan realistik mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tes

akhir menunjukkan kenaikan hasil belajar

siswa dibanding pertemuan sebelumnya.

Jika pada pertemuan 1 hasil belajar siswa

mencapai nilai rata-rata 70,88, pada

pertemuan 2 meningkat menjadi 79,29,

pertemuan 3 meningkat lagi menjadi

sebesar 84,44, dan pada tes akhir mencapai

89,21. Peningkatan hasil belajar pada setiap

pertemuan dengan tes akhir digambarkan

pada gambar berikut.

89,21

84,44

79,29

70,88

60,00

65,00

70,00

75,00

80,00

85,00

90,00

95,00

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Tes Akhir

Ra

ta-r

ata

Ha

sil

Be

laja

r

Gambar 4Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Grafik di atas menggambarkan

keberhasilan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan realistik (PMRI)

karena secara keseluruhan siswa mencapai

nilai hasil belajar sebesar 89,21.

Selanjutnya, peningkatan terjadi pula

pada pencapaian aktivitas siswa kelas V

SDN 27 Pemulutan. Peningkatan keaktifan

siswa pada setiap pertemuan dapat dilihat

pada grafik berikut.

11

Page 12: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

71,67

46,67

53,3356,67

78,33

55,00

68,33 66,67

88,33

61,67

83,33 85,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Visual Lisan Menulis Emosi

Per

sen

tase

Pen

cap

aian

Akt

ivit

as

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Gambar 5Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa

Berdasarkan grafik di atas diketahui

bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran pada pertemuan 1 rata-rata

sebesar 57,08%, pada pertemuan 2 naik

menjadi 67,08%, dan pada pertemuan 3

naik lagi menjadi 79,58%. Kenaikan

aktivitas dari pertemuan 1 ke 2 sebesar

14,91%, kenaikan aktivitas siswa dari

pertemuan 2 ke 3 sebesar 15,71%. Dengan

demikian, besarnya kenaikan aktivitas siswa

dari pertemuan 1, 2, dan 3 adalah 28,27%.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Aktivitas belajar siswa kelas V SD

Negeri 27 Pemulutan saat penerapan

pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI) pada materi

pembelajaran mengidentifikasikan sifat-

sifat bangun ruang rata-rata baik dengan

persentase sebesar 67,92%.

2. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri

27 Pemulutan setelah penerapan PMRI

pada materi pembelajaran

mengidentifikasikan sifat-sifat bangun

ruang rata-rata sebesar 89,21 atau

tergolong sangat baik.

5.2. Saran

Dari simpulan di atas penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Guru dapat memilih pendekatan

PMRI pada pembelajaran matematika

untuk meningkatkan hasil belajar karena

model ini terbukti mampu memotivasi

siswa dalam aktivitas belajar mereka,

baik secara individual maupun

kelompok.

2. Kepala sekolah yang bersangkutan

hendaknya dapat menganjurkan kepada

guru untuk menerapkan pembelajaran

matematika dengan pendekatan PMRI

dalam proses pembelajaran di kelas.

3. Siswa yang mengikuti proses

pembelajaran matematika dengan

pendekatan PMRI hendaknya lebih teliti

dalam menggambar bangun yang sesuai

dengan benda aslinya dan disarankan

pula dalam diskusi lelompok hendaknya

lebih memberanikan diri terlibat

langsung untuk bertanya tentang hal-hal

12

Page 13: Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas v SD Negeri 27 Pemulutan

yang kurang jelas mengenai materi pelajaran yang sedang diikuti.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Pedoman Pembuatan Laporan Hasil Belajar Siswa. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

________. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi: Matematika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

________. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjadi, R. dkk. 1996 Penelitian Kualitatif (Pengertian dan Dasar Teori, Metode, Desain dan Contoh. Makalah PPs IKIP Surabaya.

Soedijarto. 2003. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukirman, 2005. Identifikasi Kesalahan yang diperbuat Siswa Kelas 3 SMP pada setiap Aspek Penguasaan bahan Pengajaran Matematika. Tesis S2 Mahasiswa Univ.Muhammadiyah Surakarta. [email protected].

Zulkardi. 2002. “Develping Learning Environment on Realistic Mathematic Education for Indonesia Student Teacher”. Disertasi tidak dipublikasikan. Enschede: University of Twente.

13