Top Banner
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBASIS KEGIATAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI MA MANBAUL ULUM DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Kimia Oleh Dwi Purwanto NIM: 063711022 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
125

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

Feb 18, 2018

Download

Documents

doanthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBASIS KEGIATAN PRAKTIKUM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM

KELAS XI MA MANBAUL ULUM DEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ilmu Pendidikan Kimia

Oleh

Dwi Purwanto

NIM: 063711022

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

ii

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali

informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 16 Desember 2011

Deklarator,

Dwi Purwanto

NIM. 063711022

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

iv

NOTA PEMBIMBIBNG Semarang, 08 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMAENT (TGT) BERBASIS

KEGIATAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI MA

MANBAUL ULUM DEMAK.

Nama : Dwi Purwanto

NIM : 063711022

Jurusan : Tadris Kimia

Program Studi : Tadris Kimia

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam siding munaqosah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing I

Atik Rahmawati, S.Pd, M.

NIP. 19750516 20060

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 08 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMAENT (TGT) BERBASIS

KEGIATAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI POKOK

HIDROLISIS GARAM KELAS XI MA MANBAUL ULUM

DEMAK.

Nama : Dwi Purwanto

NIM : 063711022

Jurusan : Tadris Kimia

Program Studi : Tadris Kimia

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam siding munaqosah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing II

` Syamsul Ma’arif, M.Ag

NIP. 19671030 200212 2 0

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

vi

ABSTRAK

Dwi Purwanto (NIM: 063711022), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe “Teams Games Tournament (TGT) Berbasis Kegiatan Praktikum Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Kimia Pada Materi

Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI MA Manbaul Ulum Demak”.

Mata pelajaran kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau

sains (physical science) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis. Salah satu alternatif mengatasi permasalahannya dengan

menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe “Teams Games Tournament (TGT).

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya

meningkatkan hasil belajar peserta didik mata pelajaran kimia menggunakan

Pembelajaran Kooperatif Tipe “Teams Games Tournament (TGT) Pada Materi Pokok

Hidrolisis Garam dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dalam

mencapai ketuntasan belajar individual maupun kelompok.

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Adapun pengumpulan datanya dengan cara: observasi, dokumentasi

dan tes. Sedangkan analisisnya menggunakan deskriptif analitis.

Penelitian dilaksanakan di kelas Kelas XI MA Manbaul Ulum Demak.

Semester Gasal tahun pelajaran 2011-2012. Penelitian terdiri atas dua siklus

meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap

perencanaan disusun skenario pembelajaran dan menyiapkan perangkat

pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan

Pembelajaran Kooperatif Tipe “Teams Games Tournament (TGT). Pada tahap

observasi, dilakukan pengamatan aktifitas peserta didik dan tes hasil akhir belajar.

Indikator kinerja pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara

individual dan klasikal sebesar 85%.

Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator kinerja belum

tercapai karena hasil belajar peserta didik hanya mencapai rerata nilai 62,69 dan

61,53% peserta didik yang tuntas belajar. Perbaikan pada peningkatan hasil

belajar kognitf peserta didik pada siklus II menunjukkan ketuntasan hasil belajar

peserta didik yaitu dengan nilai rerata 71,73 dan ketuntasan hasil belajar 88,46%.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

vii

MOTTO

﴾6﴾ إن مع العسر يسرا ﴿5فإن مع العسر يسرا ﴿

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyiroh : 5-6)1

1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Jum’anatul ’Ali-Art,

2004), hlm. 596

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

viii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kerendahan hati dan iringan doa, sebuah karya sederhana

ini penulis persembahkan kepada:

Bapak Mulyono dan Ibu Tuminah hatur nuwun atas perhatian, ketulusan

kasih sayang, nasehat dan tak henti-hentinya do’a untuk keberhasilan saya,

yang selalu membangkitkan semangat saya di saat saya lemah.

Adik-adikku yang selalu memberikan semangat, do’a, dan dukungannya.

Teman-teman kimia ’06 terima kasih atas persahabatan dan persaudaraan

kita yang tak akan terlupakan

Yang tak akan terlupakan, adik Afit terima kasih atas kasih sayang,

motivasi dan hari-hari indah dalam hidupku.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT. Karena

dengan izin dan ridhanya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

Tak lupa sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta

alam, yang kepada beliau diturunkan wahyu illahi Al-Quran, dan ditugasi untuk

menjelaskan serta menauladaninya. Semoga tercurah pula kepada keluarga dan

sahabat-sahabat beliau serta seluruh umatnya yang setia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang berjudul ”

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) BERBASIS KEGIATAN PRAKTIKUM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS

XI MA MANBAUL ULUM DEMAK”, tidak mampu peneliti selesaikan dengan

baik tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Tanpa mengurangi

rasa hormat, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Sudja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

2. Atik Rahmawati, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing I, Syamsul Ma’arif, M.

Ag selaku pembimbing II, yang dengan keikhlasan hati telah banyak

meluangkan waktu untuk peneliti guna kepentingan skripsi ini.

3. Segenap dosen beserta karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, yang telah membekali ilmu pengetahuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

4. Kepala MA Manbaul Ulum Demak beserta seluruh tenaga pengajar,

karyawan, dan peserta didik MA Manbaul Ulum Demak yang telah

membantu pengumpulan data penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Mulyono dan Ibu Tuminah atas segala doa, pengorbanan,

motivasi, cinta, dan kasih sayangnya.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

x

6. Adik-adikku yang selalu hadir disaat penulis membutuhkan bantuan.

7. Semua saudara yang ada di Pati yang tidak mungkin penulis sebutkan satu

persatu.

8. Teman, sahabat, terima kasih atas cinta, kasih sayang, motivasi dan hari-

hari yang indah.

9. Teman-teman tadris kimia 2006, semoga kebersamaan dan kekeluargaan

kita tetap terjaga selamanya.

10. Keluarga besar kos BMC yang telah menemani perjalananku selama ini.

11. Teman-teman PPL SMA 5, KKN Desa Teluk, bersama kalian, kenangan

terindah yang tak pernah ku lupakan.

Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan di atas, penulis merasa

tidak dapat memberikan apa-apa kecuali ucapan terima kasih yang tulus debgan

diiringi do’a semoga allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

sebaik-baiknya balasan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik dari segi bahasa, isi, maupun analisisnya. Kritik dan saran sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Semarang, 16 Desember 2011

Penulis,

Dwi Purwanto

NIM. 063711022

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ...... iii

HALAMAN DEKLARASI ........................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................ ........... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI…………………. ................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4

D. Rumusan Masalah .............................................................. 6

E. Tujuan ................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................. 6

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

xii

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori .................................................................. 8

1. Model Pembelajaran ................................................... 8

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games tournament

(TGT) ........................................................................... 9

3. Belajar ......................................................................... 12

a. Pengertian Belajar .................................................... 12

b. Hasil Belajar ............................................................. 14

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.... 17

4. Hidrolisis Garam ......................................................... 18

1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat .................... 20

2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ................. 20

3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat ................. 22

4. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ................. 23

5. Pembelajaran dengan Metode Teams Games

toutnament (TGT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Peserta Didik ................................................................ 25

6. Penelitian yang Relevan .............................................. 27

B. Hipotesis Tindakan ............................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian .............................................................. 29

B. Lokasi Penelitian ................................................................ 29

C. Kolaborator ........................................................................ 29

D. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .......................................... 30

E. Desain Penelitian ............................................................... 31

F. Metode Pengumpulan Data ................................................ 36

G. Analisis Data ..................................................................... 37

H. Indikator Keberhasilan ...................................................... 38

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................... 39

1. Persiapan Penelitian ....................................................... 39

2. Kondisi Sebelum Penelitian ........................................... 39

3. Perlakuan Penelitian ....................................................... 41

B. Hasil Penelitian .................................................................. 42

C. Pembahasan ....................................................................... 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 57

B. Saran .................................................................................. 57

C. Penutup .............................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 59

LAMPIRAN ...............................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................... 30

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Kognitif Siklus I ............................................... 43

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Kognitif Siklus II ............................................. 45

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Siklus I ............................................................. 50

Tabel 4.4 : Hasil Belajar Siklus II ............................................................ 52

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Bagan Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas ............... .. 33

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Peserta Didik .................................................... 61

Lampiran 2 : Silabus Pembelajaran ............................................................. 62

Lampiran 3 : RPP Siklus I ........................................................................... 63

Lampiran 4 : RPP Siklus II .......................................................................... 67

Lampiran 5 : Petunjuk Praktikum I ............................................................. 71

Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ............................................................ 73

Lampiran 7 : Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 75

Lampiran 8 : Soal Evaluasi Siklus II ........................................................... 76

Lampiran 9 : Jawaban Soal Siklus I ............................................................ 77

Lampiran 10 : Jawaban Soal Siklus II ........................................................... 80

Lampiran 11 : Laporan Praktikum ................................................................. 83

Lampiran 12 : Daftar Nilai Hasil Ulangan Siklus I ....................................... 95

Lampiran 13 : Daftar Nilai Hasil Ulangan Siklus II ...................................... 96

Lampiran 14 : Daftar Kelompok Praktikum .................................................. 97

Lampiran 15 : Dokumentasi .......................................................................... 98

Lampiran 16 : Laporan Observasi Siklus I .................................................... 99

Lampiran 17 : Laporan Observasi Siklus II ................................................... 101

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungan.1 Dalam keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

dialami oleh peserta didik sebagai peserta didik.2 Penggunaan metode dan

strategi pembelajaran yang kurang tepat dan menonton dalam proses

belajar mengajar membuat materi pelajaran yang disampaikan oleh guru

sulit untuk dicerna oleh peserta didik. Sehingga peserta didik menganggap

materi yang disampaikan hanya sekedar informasi, akibatnya pengetahuan

itu tidak bermakna dalam kehidupan sehari-hari.3 .

Guru merupakan komponen pengajar yang memegang peranan

penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat

ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar

mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan

materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru

dengan peserta didiknya. Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat

terhadap pesan yang diberikan guru.4 Belajar merupakan usaha untuk

mengubah tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan berbuat. Supaya

tujuan belajar dapat optimal, maka diperlukan penerapan strategi belajar

mengajar yang tepat. Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2009), hlm.1 2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), Edisi Revisi, hlm.1 3 Coni Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Grasindo, 1992), hlm.

6 4 Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.1

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

2

optimal, maka guru perlu membuat strategi, yaitu “strategi belajar

mengajar”. Kata strategi sendiri dapat diartikan sebagai suatu rencana

kegiatan yang dirancang secara seksama untuk mencapai tujuan. Strategi

belajar mengajar atau strategi pembelajaran adalah suatu rencana kegiatan

pembelajaran yang dirancang secara seksama sesuai dengan tuntutan

kurikulum sekolah untuk mencapai hasil belajar peserta didik yang

optimal.5

Belajar mengajar adalah suatu istilah yang mengandung makna

kegiatan interaksi antara guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dikatakan belajar mengajar karena dalam interaksi

tersebut akan terjadi pengaruh timbal balik, artinya bukan hanya peserta

didik yang belajar dari gurunya tetapi guru juga akan banyak belajar dari

kegiatan itu. Dengan kata lain guru dan peserta didik adalah dua

komponen yang menetukan dalam kegiatan belajar mengajar.6 Di dalam

proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar peserta didik

dapat belajar secara efektif dan efisisen, mengena pada tujuan yang

diharapkan.7 Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat

menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik.8

Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tersebut peneliti merasa

tertantang untuk mencari alternatif model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara keseluruhan dan dapat menimbulkan motivasi mereka dalam

belajar kimia khususnya pada materi Hidrolisis Garam. Bertolak dari

karakteristik masalah dan akar masalah yang perlu diatasi tampaknya

penetapan model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan

pemahaman konsep, pengembangan interaksi kelompok dengan

kerjasama, dan latihan memecahkan masalah merupakan pilihan yang

5 Nuryani Y, Rustaman, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi (Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), (Universitas Pendidikan Indonesia), hlm.3

6 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum, (Ciputat: PT. Ciputat Press Group, 2005), hlm. 52

7 Roestijah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hlm.1 8Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2009), Cet.10, hlm.76

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

3

terbaik. Model pembelajaran yang memenuhi kriteria ini adalah model

pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang dipadukan dengan

permainan secara berkelompok yang berbasis kegiatan praktikum.

Pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk

sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai

tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan

memanfaatkan kenyataan itu, belajar kooperatif, siswa dilatih dan

dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman,

tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-

komunikasi-sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur dari hidup

bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-

masing.

Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

Tournament (TGT) secar positif mengandung unsur model kompetisi yang

dapat menimbulkan rasa cemas yang justru bisa memotivasi siswa untuk

meningkatkan kegiatan belajar mereka. Sedikit rasa cemas memang

mempinyai korelasi positif dengan motivasi belajar.9

Berdasarkan permasalahan di atas maka dalam penelitian ini

peneliti mengambil judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE “TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

BERBASIS KEGIATAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

KIMIA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI

MA MANBAUL ULUM DEMAK” .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

9 Anita Lie, Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas), (Jakarta:PT Grasindo Widia Sarana Indonesia, 2004), hlm. 24

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

4

1. Rendahnya motivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar

mengajar pada pembelajaran kimia materi pokok hidrolisis garam karena

seringnya guru mengajar secara konvensional.

2. Nilai tes yang masih di bawah standar ketuntasan minimal MA Manbaul

Ulum Demak yakni 6,5.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengetahui perbedaan penafsiran istilah terhadap judul skripsi

ini, maka berikut ini akan penulis paparkan maksud dari judul skripsi ini:

1. Upaya

Upaya adalah sebagai usaha, akal, ihtiar (untuk mencapai suatu

maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya.10

2. Peningkatan

Peningkatan adalah sebagai proses, cara perbuatan meningkatkan

(usaha kegiatan dan sebagainya). Meningkatkan adalah menaikkan,

mempertinggi, memperhebat (derajat, tarap dan sebagainya).11

3. Teams Games Tournament

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan

sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil

tim mereka dengan anggota lain yang bekerja.12

10 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1250. 11 Ibid, hlm.1198. 12 Robert E.Slavin, Cooverative Learning Teory, Riset dan Praktik, Diterjemahkan

dariCooverative Learning: Theory, research and practice (London : Allymand Bacon :2005) penerjemah Nurulita Nasron, (Bandung: Nusa Media,2008), cit-1, hal.163.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

5

4. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.13 Hasil belajar merupakan hasil proses belajar.

Pelaku aktif dalam belajar adalah peserta didik. Hasil belajar juga

merupakan hasil proses belajar, atau proses pembelajaran. Pelaku aktif

pembelajaran adalah guru.14 Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini

adalah aspek kognitif.

5. Praktikum

Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa

mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan di keadaan nyata

apa yang diperoleh dari teori.15

6. Hidrolisis garam

Semua garam adalah senyawa ion yang mengandung paling sedikit

satu kation dan satua anion. Secara teori, garam dapat terbentuk dengan

menggantikan satu atau lebih ion hidrogen suatu asam dengan dengan

satu atau lebih kation lain. Hidrolisis merupakan reaksi kimia suatu

senyawa dengan air, membentuk senyawa lain.16

Contoh: NH4Cl

NH4Cl(aq) → NH4+

(aq) + Cl-(aq)

NH4+

(aq) + H2O(ℓ) → NH4OH(aq) + H+(aq) (terhidrolisis bersifat asam)

Cl-(aq) + H2O(ℓ) → HCl(aq) + OH-(aq) (terhidrolisis bersifat basa)

13 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), Cet.2, hlm.37. 14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),

hlm.200. 15 Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), hlm . 892 16 Jane Wherteim, dkk, Kamus Kimia Bergambar, Jakarta: Erlangga, 2000, hlm. 39-40

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

6

. Jadi maksud judul skripsi ini adalah usaha untuk meningkatkan

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament

(TGT) berbasis kegiatan praktikum pada materi pokok hidrolisis garam.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) berbasis kegiatan praktikum pada materi

pokok Hidrolisis Garam kelas XI MA MANBAUL ULUM DEMAK

tahun ajaran 2010/2011?

2) Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan penerapan

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

berbasis kegiatan praktikum pada materi pokok hidrolisis garam kelas XI

MA MANBAUL ULUM DEMAK tahun ajaran 2010/2011

E. Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI MA MANBAUL ULUM

DEMAK dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) berbasis kegiatan praktikum pada materi pokok

hidrolisis garam.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

a. Dapat meningkatkan peran aktif peserta didik dalam pembelajaran

dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif

TGT berbasis kegiatan praktikum.

b. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dalam

menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

7

pH larutan garam serta menumbuhkan sikap positif mereka

terhadap bidang studi kimia yang terkesan sulit.

2. Bagi guru

a. Memberikan wacana tentang model pembelajaran kooperatif TGT

berbasis kegiatan praktikum.

b. Sebagai bahan pertimbangan guru dalam pembuatan program

pembelajaran

c. Dapat memberikan gambaran proses pembelajaran sains sehingga

dapat merangsang dan mengembangkan pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif TGT berbasis kegiatan praktikum

3. Bagi sekolah

Penelitian ini akan menjadi sumbangan yang baik dalam rangka

perbaikan pembelajaran di MA Manbaul Ulum Demak.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rencana tentang cara-cara

pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi (pengajaran). Dalam pendekatan

terdapat metode belajar mengajar, yaitu cara atau jalan untuk mencapai

tujuan pengajaran.17 Antara metode dan pendekatan dibedakan,

pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,

sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang

saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga

berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan

keterampilan peserta didik. Dengan menghadapi sejumlah pembelajar,

berbagai pesan yang terkandung dalam bahan ajar, peningkatan

kemampuan pembelajar, dan pemerolehan pengalaman, maka setiap guru

memerlukan pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran.18

Proses belajar mengajar dengan metode praktikum memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri atau melakukan

sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,

keadaan, atau proses sesuatu. Mempelajari sains kurang berhasil bila

tidak ditunjang dengan kegiatan laboratorium. Fungsi dari metode

praktikum merupakan penunjang kegiatan belajar untuk menemukan

17 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam System Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Rineka

Cipta, 1991), Cet.1, hlm.90. 18 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm.

159.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

9

prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang

dikembangkan.

Melalui kegiatan praktikum siswa akan membuktikan konsep atau

teori yang sudah ada dan dapat mengalami proses atau percobaan itu

sendiri, kemudian mengambil kesimpulan, sehingga dapat menunjang

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dalam hal ini jika siswa

lebih paham terhadap materi pelajaran diharapkan hasil belajarnya dapat

meningkat. Praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang

sangat berperanan dalam menunjang keberhasilan proses belajar

mengajar kimia. Dengan praktikum, maka siswa akan dapat mem-

pelajari kimia melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala

maupun proses-proses kimia, dapat melatih keterampilan berfikir ilmiah,

dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan

dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah, dan lain

sebagainya

Pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha

meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik peserta didik dalam pengolahan pesan sehingga tercapai

sasaran belajar. Penerapan metode dalam proses belajar mengajar

diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam

diri peserta didik supaya mampu menemukan dan mengelola

perolehannya.

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

10

berinteraksi dan belajar bersama – sama siswa yang berbeda latar

belakangnya.19

Pembelajaran kooperatif menjadi sangat efektif jika materi

pembelajaran tersedia lengkap di kelas, ruang guru, perpustakaan, ataupun

di pusat media. Apabila diperhatikan secara sesama, maka pembelajaran

kooperatif ini mempunyai cirri-ciri tertentu dibandingkan dengan model

lainnya yaitu sebagai berikut:

a) Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk

menuntaskan materi belajar.

b) Kelompok dibentuk dari peserta didik yang mempunyai kemampuan

tinggi, sedang dan rendah.

c) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang beragam.

d) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

Dalam uraian tinjauan tentang pembelajaran kooperatif ini, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan

kerjasama antar siswa dan saling ketergantungan dalam struktur

pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan. Keberhasilan pembelajaran

ini tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok,

dimana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan

yang positif dalam belajar kelompok.

Moedel pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament

(TGT) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis

dan system skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai

wakil tim mereka dengan anggota lain yang bekerja.20

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam

pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar

19 Trianto, Mode-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal.42

20 Robert E.Slavin, Cooverative Learning Teory, Riset dan Praktik, Diterjemahkan dariCooverative Learning: Theory, research and practice (London : Allymand Bacon :2005) penerjemah Nurulita Nasron, (Bandung: Nusa Media,2008), cit-1, hal.163

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

11

lebih rileks disamping menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama,

persaingan sehat dan keterlibatan belajar, setidaknya terdapat lima

komponen dalam TGT yaitu:

a. Penyajian kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam

penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau

dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian

kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami

materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja

lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor

game akan menentukan skor kelompok.

b. Kelompok (Teams)

Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 7 orang siswa yang

anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan

ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi

bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan

anggota kelompok agar bekerja lebih baik dan optimal pada saat game.

c. Permainan (Game)

Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas

dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-

pertanyaan sederhana bernomor. Peserta didik memilih kartu bernomor

dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.

Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor

ini yang nantinya dikumpulkan untuk menentukan tim mana yang

mendapat skor tertinggi dan akan diberi penghargaan sebagai

pemenang dari game ini.

d. Turnamen

Turnamen adalah sebagai struktur dimana game berlangsung.

Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah

guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

12

kelompok terhadap lembar kegiatan. Bagi tim yang telah

menyelesaikan soal-soal game terlebih dahulu, diminta untuk

mempresentasikan hasilnya dengan diwakili oleh masing-masing

anggota regunya yang menjawab. Kompetisi yang seimbang ini,

memungkinkan pada para siswa dari semua tingkatan kinerja

sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka

jika mereka melakukan yang terbaik.

e. Penghargaan kelompok (teams recognize)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-

masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor

memenuhi kriteria yang ditentukan. Suatu kelompok akan mendapat

julukan “Super Teams” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Teams”

apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Teams” apabila rata-

ratanya 30-40.

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud

dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

1) Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada

saat orang belajar, maka responnya akan menjadi lebih baik.

Sebaliknya, bila ia tak belajar maka responnya menurun.21

2) Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977)

menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi

stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi peserta

didik sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari

waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia

mengalami situasi tadi.”22

21 Dimyati dan Mudjiono, op. cit., hlm.9. 22 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997),

hlm.84.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

13

3) Menurut Piaget, pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab

individu melakukan interaksi terus menerus dengan

lingkungan.23

Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan

nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang

mengalami belajar.24 Belajar juga merupakan suatu kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan

tetapi lebih luas lagi dari itu, yakni mengalami.25

Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah bahwa guru

tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada peserta didik,

tetapi peserta didiklah yang harus aktif membangun pengetahuan

dalam pikiran mereka sendiri. Belajar menurut teori konstruktivisme

adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian

hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang

siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.26

Belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol

yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional,

tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang

berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.27

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian

interaksi antara peserta didik dan guru dalam rangka mencapai

23 Dimyati, Mudjiono, op. cit., hlm. 13. 24 Ngalim Purwanto, op. cit., hlm.85. 25 Oemar Hamalik, op. cit., hlm 27.

26 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Arruz Media, 2008), hlm 116.

27 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm.37-38.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

14

tujuan.28 Peserta didik perlu dibiasakan untuk memcahkan masalah,

menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Guru tidak akan

mampu memberikan semua pengetahuan kepada peserta didik.

Peserta didik harus mengkostruksikan pengetahuan di benak mereka

sendiri.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa,

belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Dan dalam keagamaan pun (dalam hal ini

Islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam

rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya

meningkat. Hal ini dinyatakan dalam surat al Mujadilah ayat 11:

Æìsùö� tƒ ª!$# tÏ% ©!$# (#θãΖtΒ# u öΝä3Ζ ÏΒ tÏ% ©!$# uρ (#θè?ρé& zΟù= Ïèø9 $# ;M≈y_u‘ yŠ 4

Yang artinya: Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu29

Sebelum melakukan proses belajar mengajar seorang guru

menentukan pendekatan yang akan digunakan agar tujuan

pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu

pendekatan tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

dengan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran.

b. Hasil Belajar

Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

28 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002), Cet.5, hlm.156. 29 Departemen Agama, Al-Qur`an dan Terjemahnya, (Kudus: Mubarokatan Toyyibah,

2006), hlm.543.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

15

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan guru.30 Berikut ini beberapa

pengertian tentang hasil belajar atau prestasi belajar, antara lain:

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, hasil belajar merupakan

realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau

kapasitas yang dimiliki seseorang.31

Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima

pengalaman belajarnya.32 Hasil belajar merupakan kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.33 Hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar.

Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk

sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan

pengajaran.34

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku

pada peserta didik. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.35

Hasil belajar merupakan suatu parameter yang dapat digunakan

dalam menentukan berhasil atau tidaknya tujuan suatu pendidikan

yang telah dilaksanakan dalam satuan pendidikan. Dalam sistem

pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik kurikuler

30 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), hlm.895. 31 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003), Cet. I, hlm. 102. 32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1991), Cet. 6., hlm. 22. 33 Mulyono Abdurrahman, op. cit., hlm.37. 34 Dimyati, Mudjiono, op. cit., hlm.3-4. 35 Nana Sudjana, Penilaian, op. cit., hlm. 3.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

16

maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar

dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yaitu:

1) Ranah kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Pada ranah afektif

terdapat beberapa jenis kategori, yaitu: penerimaan, jawaban atau

reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik ini merupakan ranah yang berkenaan

dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

Ada enam aspek ranak psikomotorik, yakni gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks,

dan gerakan ekspresif dan interpretatif.36

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.

Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak

dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan

para peserta didik dalam menguasai bahan pengajaran.

Jadi, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang

diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Tingkah

laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan

dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengertian, pemahaman,

keterampilan, kecakapan serta aspek-aspek lain yang ada pada

individu yang belajar.

36 Ibid, hlm.22-23.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

17

Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini adalah ranah

kognitif. Hasil belajar kognitif diperoleh dari tes evaluasi tiap akhir

siklus.

Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari enam jenis

perilaku sebagai berikut:

1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang

telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu

berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori,

prinsip, atau metode.

2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan

makna tentang hal yang dipelajari.

3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan

kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan baik.

5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.37

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan atas dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 38

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu,

seperti:

a) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu.

37 Dimyati, Mudjiono, op. cit., hlm.26-27. 38 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op. cit., hlm.19-28.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

18

b) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang

yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor

psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah

motivasi, minat, dan sikap.

Faktor fisiologis seperti kondisi fisik yang sehat dan

bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan

belajar individu. Sebaliknya, jika kondisi lemah akan

menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Maka

perlu ada usaha untuk menjaga kondisi fisik, karena di dalam

tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Faktor psikologis

seperti motivasi, minat, dan sikap juga sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar. Motivasi sebagai proses di dalam diri

individu yang aktif, motivasilah yang mendorong peserta

didik ingin melakukan kegiatan belajar. Minat juga memberi

pengaruh terhadap hasil belajar, karena jika peserta didik

tidak mempunyai minat, maka tidak semangat belajar. Dalam

proses belajar, sikap juga mempengaruhi hasil belajar karena

sikap gejala internal yang bereaksi relatif tetap terhadap objek

baik positif maupun negatif

2) Faktor-faktor eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar dapat

digolongkan menjadi dua golongan yaitu:

a) Lingkungan sosial

(1) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas.

(2) Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan sosial

masyarakat tempat tinggal peserta didik akan

mempengaruhi belajar peserta didik.

(3) Lingkungan sosial keluarga, hubungan antara anggota

keluarga, orang tua, kakak, atau adik yang harmonis akan

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

19

membantu peserta didik melakukan aktivitas belajar

dengan baik.

b) Lingkungan non sosial

(1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara disekitarnya.

(2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan dua macam, pertama, hardware, seperti

gedung sekolah, alat-alat belajar. Kedua, software seperti

kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah.

(3) Faktor materi pelajaran, guru dapat memberikan kontribusi

yang positif terhadap aktivitas belajar peserta didik.

Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi hasil belajar

peserta didik, karena pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan

adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan

sosial seperti sosial sekolah, sosial masyarakat, dan juga keluarga

dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar. Hubungan yang

harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi peserta

didik untuk belajar lebih baik di sekolah, begitupun juga

lingkungan nonsosial seperti kondisi lingkungan yang tidak

mendukung juga akan mempengaruhi proses belajar peserta didik.

4. Hidrolisis Garam

Komunikasi diantara para ilmuwan adalah hal yang esensial. Tanpa

komunikasi tidak ada artinya sama sekali penelitian-penelitian yang telah

dilakukan. Untuk ahli kimia, komunikasi yang terpenting adalah

penjelasan tentang penggunaan bahan kimia dalam penelitian-penelitian

dan untuk ini kita membutuhkan suatu cara supaya memperoleh hasil

yang memuaskan

Semua garam adalah senyawa ion yang mengandung paling sedikit

satu kation dan satua anion. Secara teori, garam dapat terbentuk dengan

menggantikan satu atau lebih ion hidrogen suatu asam dengan dengan

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

20

satu atau lebih kation lain. Hidrolisis merupakan reaksi kimia suatu

senyawa dengan air, membentuk senyawa lain.39

Contoh: NH4Cl

NH4Cl(aq) → NH4+

(aq) + Cl-(aq)

NH4+

(aq) + H2O(ℓ) → NH4OH(aq) + H+(aq) (terhidrolisis bersifat asam)

Cl-(aq) + H2O(ℓ) → HCl(aq) + OH-(aq) (terhidrolisis bersifat basa)

Dari contoh reaksi hidrolisis tersebut dapat dinyatakan bahwa

reaksi hidrolisis merupakan reaksi pembentukan aam-basa konjugasi dari

Bronsted Lowry. Garam-garam menurut proses terjadinya dapat dibedakan

menjadi empat jenis, yaitu:40

1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Garam yangterbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau kation dan

anionnya berasal dari elektrolit kuat, tidak terhidrolisis. Larutannya bersifat

netral (pH=7) atau yang disebut reaksi netralisasi.41

Contoh:

Dalam larutan air, netralisasi yang terjadi antara suatu asam kuat

dan basa kuat akan menghasilkan hasil akhir persamaan ion sebagai

berikut:

H3O+

(aq) + OH-(aq) → 2H2O

Bila diteliti persamaan molekuler dari reaksi asam-basa yang umum

yaitu reaksi antara natriumhidroksida dan asam klorida,

NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O

Akan didapat suatu kesimpulan bahwa hasil akhir reaksi netralisasi

dalam larutan air adalah suatu garam dan air.42

2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah

mengalami hidrolisis parsial sebagiandan bersifat asam. Garam ini di

39 Jane Wherteim, dkk, Kamus Kimia Bergambar, Jakarta: Erlangga, 2000, hlm. 39-40 40 Crys Fajar Pratama, dkk, Kimia Dasar 2, Yogyakarta: UNY, 2003, hlm.23 41 Ibid, hlm. 23 42 James E. Brady, Op. Cit, hlm. 185

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

21

dalam air terionisasi menghasilkan ion-ion. Kation berasal dari basa lemah

dan Anion berasal dari asam kuat, contoh: NH4Cl, Al2(SO4)3

Contoh : garam NH4Cl.

Dalam air, NH4Cl. terionisasi sempurna membentuk ion Cl-dan NH4+

NH4Cl NH4+ + Cl-

Kation (NH4+) dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion

(Cl-) yang berasal dari asam kuat, tidak bereaksi dengan air (tidak

terhidrolisis) sehingga terjadi hidrolisis parsial.

Persamaan reaksi:

Reaksi Hidrolisis

NH4+(aq) + H2O(aq) NH3(aq) + H3O

+(aq)

Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Hidrolisis menghasilkan ion H3O+sehingga larutan bersifat asam

(pH<7). Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus biru ,

maka warna kertas akan berubah menjadi merah.

Penentuan pH

Bagaimana menghitung pH larutan garam yang bersifat Asam?

Contoh larutan garam yang bersifat asam adalah NH4Cl, NH4Br,

Al 2(SO4)3.

Perhatikan reaksi hidrolisis berikut ini!

NH4+(aq) +H2O (l) NH4OH(aq) + H+(aq)

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun

hanya sedikit dari garam yang mengalami reaksi hidrolisis, tapi cukup

untuk mengubah pH larutan. Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis

disebut tetapan hidrolisis dan dilambangkan dengan Kh.

�� � ������������

H2O diabaikan karena H2O adalah konstan. NH4OH selalu sama

dengan [ H+] sehingga:

�� � �������� � �������

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

22

��� � �� ���� �� � ���. �

�� � ����

Maka Untuk hidrolisis garam yang bersifat asam berlaku hubungan:

�� � ����� �

Keterangan:

Kh = tetapan hidrolisis

Kw = tetapan kesetimbangan air = 10-14

Kb = tetapan kesetimbangan basa

M = kemolaran kation dari garam

3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat

mengalami hidrolisis parsial dan bersifat asam . Garam ini terionisasi dalam

air menghasilkan ion-ion. Kation berasal dari basa kuat dan Anion berasal

dari asam lemah. Contoh: (CH3COO)2Ba, NaF, CH3COOK, HCOOK

Contoh : garam (CH3COO)2Ba

Dalam air, (CH3COO)2Ba terionisasi sempurna membentuk ion

CH3COO- dan Ba2+

(CH3COO)2Ba CH3COO-(aq) + Ba2+(aq)

Perhatikan reaksi hidrolisis yang terjadi pada garam diatas!

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Ba2+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Adanya ion OH-dalam hasil reaksi menunjukkan bahwa larutan

garam di atas bersifat basa. Ion Ba2+ yang berasal dari basa kuat tidak

bereaksi dengan air, artinya tidak mengalami hidrolisis.

Penentuan pH

Bagaimana menghitung pH larutan garam yang bersifat Basa?

Perhatikan reaksi hidrolisis CH3COO� dari garam (CH3COO)2Ba berikut!

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

23

Konstanta kesetimbangan reaksi hidrolisis disebut konstanta

hidrolisis yang dinotasikan dengan Kh.

�� � ��������������������

Oleh karena [CH3COOH] selalu sama dengan [OH-], maka

�� � ���������������� � ������������� ����� � �� �������� ���� � ���. �

Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan

tetapan ionisasi asam lemah Ka dan tetapan kesetimbangan air Kw

�� �� � ��

�� � ����

���� � ����� �

Keterangan:

Kh = tetapan hidrolisis

Kw = tetapan kesetimbangan air = 10-14

Ka = tetapan kesetimbangan asam

M = kemolaran anion dari garam

4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami

hidrolisis sempurna. Garam ini terionisasi dalam air menghasilkan ion-ion.

Kation dan Anion keduanya berasal dari asam lemah dan basa lemah.

Kedua ion tersebut mengalami hidrolisis sempurna. Garam yang termasuk

jenis ini antara lain:CH3COONH4, (NH4)2CO3. CH3COONH4 dalam air

akan terionisasi sebagai berikut:

CH3COONH4 CH3COO- + NH4+

Perhatikan reaksi hidrolisis yang terjadi pada garam CH3COONH4!

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

24

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

NH4+(aq) + H2O(aq) NH3(aq) + H3O

+(aq)

Pada hasil reaksi terdapat ion OH- dan H+. Jadi garam ini mungkin

bersifat basa, asam, atau netral. Konsentrasi ion OH- dan H+ bergantung

pada harga Ka (konstanta ionisasi asam lemah) dan Kb(konstanta ionisasi

basa lemah).

Penentuan pH

Bagaimana hubungan antara Kadan Kb?

1. Jika harga Ka > Kb, berarti konsentrasi ion H+ lebih banyak dari ion OH-

sehingga garam bersifat asam.

2. Jika harga Ka < Kb, berarti konsentrasi ion H+ lebih sedikit dari ion OH-

sehingga garam bersifat basa.

3. Jika harga Ka= Kb, berarti konsentrasi ion H+ sama dengani ion OH- sehingga

garam bersifat netral.

Bagaimana menghitung pH larutan garam ini?

pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan

konsentrasi garam. pH larutan hanya dapat ditentukan secara tepat melalui

pengukuran. Untuk menentukan [H+] garam yang berasal dari asam lemah

dan basa lemah tentukan dahulu harga Kh.

�� � ����� ��

�� � ���� ��

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami

hidrolisis sempurna (total) dalam air. Kation dan anion dari garam ini

bereaksi dengan air. Garam ini terhidrolisis total dan larutannya dapat

bersifat asam, basa, atau netral. Hal itu bergantung pada perbandingan

kekuatan kation terhadap anion dalam bereaksi dengan air.

CH3COOH(aq) + NH4OH(aq) → CH3COONH4(aq) + H2O

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

25

Untuk menghitung pH larutan garam ini dapat dirumuskan sebagai

berikut.

[ ] [ ]

( ) wb

aha

wb

aha

ba

wh

KK

KpHatauKKpH

KK

KHatauKKH

KK

KK

×−=−=

×==

×=

++

loglog

Dapat dilihat bahwa harga pH tidak bergantung pada konsentrasi

garam, tapi bergantung pada nilai Ka dan Kb sehingga dapat disimpulkan:

Jika Ka = Kb, maka larutan bersifat netral (pH = 7)

Jika Ka > Kb, maka larutan bersifat asam (pH > 7)

Jika Ka < Kb, maka larutan bersifat basa (pH < 7).

5. Pembelajaran dengan metode team games tournament dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik

Salah satu komponen dalam proses pembelajaran kimia adalah

penerapan suatu metode dalam pembelajaran sehingga pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang efektif adalah

pembelajaran yang dapat memberikan nilai tambah pengetahuan atau

informasi baru pada peserta didik, sedangkan pembelajaran yang efisien

adalah pembelajaran yang dengan pemanfaatan daya yang tidak terlalu

boros tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.

Dengan menggunakan metode pembelajaran team games

tournament, diharapkan peserta didik sendiri yang harus aktif menemukan

dan mentransfer atau membangun pengetahuan yang akan menjadi

miliknya. Peran guru dalam mengajar lebih sebagai mediator dan

fasilitator. Sehingga pembelajaran dengan metode team games

tournament akan lebih membekas dalam ingatan peserta didik.

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

26

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

berinteraksi dan belajar bersama – sama siswa yang berbeda latar

belakangnya.43

Pembelajaran kooperatif menjadi sangat efektif jika materi

pembelajaran tersedia lengkap di kelas, ruang guru, perpustakaan, ataupun

di pusat media. Apabila diperhatikan secara sesama, maka pembelajaran

kooperatif ini mempunyai cirri-ciri tertentu dibandingkan dengan model

lainnya yaitu sebagai berikut:

a) Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.

b) Kelompok dibentuk dari peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

c) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.

d) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

Dalam uraian tinjauan tentang pembelajaran kooperatif ini, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan

kerjasama antar siswa dan saling ketergantungan dalam struktur

pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan. Keberhasilan pembelajaran

ini tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok,

dimana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan

yang positif dalam belajar kelompok.

Moedel pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament

(TGT) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan

system skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai

wakil tim mereka dengan anggota lain yang bekerja.44

43 Trianto, Mode-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal.42

44 Robert E.Slavin, Cooverative Learning Teory, Riset dan Praktik, Diterjemahkan dariCooverative Learning: Theory, research and practice (London : Allymand Bacon :2005) penerjemah Nurulita Nasron, (Bandung: Nusa Media,2008), cit-1, hal.163

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

27

6. Penelitian yang Relevan

Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan

antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai, serta

hubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan.45

a. Skripsi yang disusun oleh Rosa Civiliani Widyastuti mahasiswi

UNNES, tahun 2008 dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta didik Melalui Pembelajaran kooperatif Tipe TGT (

Team Games Tournament) Pada Peserta didik KelacVIII di SMP

Negeri 37 Semarang”.

Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 6,78 dengan

ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 67,80% sedangkan pada

siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata

sebesar 7,82 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 78,40%.

b. Skripsi yang disusun oleh Titin Istiqomqh mahasiswi Universitas Islam

Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogjakarta dengan judul “Pembelajaran

Kooperataif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk

Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Matematika Siswa di MTs

Hasyim Asy’ari Piyungan Yogyakarta”.

Berdasarkan hasil observasi dimana rata-rata motivasi

siswa pada siklus I sebesar 84,72% dengan kriteria sangat tinggi

sedangkan pada siklus II sebesar 95,83% dengan kriteria sangat tinggi.

c. Skripsi yang disusun oleh Setyowati mahasiswi Universitas Negeri

Semarang (UNNES) dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa kelas VII SMPN 13 Semarang. Berdasarkan penelitian

ini, dapat disimpulkan bahwa secara nyata motivasi belajar

45 Nasirudin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,(Semarang:Tarbiyah Press,2008),Cet.4,hlm.41

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

28

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII

siswa SMP Negeri 13 Semarang. Dari hasil penelitian diperoleh rata-

rata skor motivasi belajar pada siswa kelas VII di SMP Negeri 13

Semarang sebesar 57,30% dengan presentase skor 75,30% yang masuk

dalam kategori tinggi.

B. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi,

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan

masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.46

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah

yang diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan atau conjecture peneliti.

Jawaban sementara ini selanjutnya akan diuji dengan data yang

dikumpulkan melalui penelitian, dan hasil pengujian itu adalah kesimpulan

dan/atau generalisasi yang juga merupakan temuan-temuan penelitian

yang bersangkutan.47

Berdasarkan pada paparan di atas, maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah: Melalui pembelajaran kimia dengan model TGT maka hasil

belajar peserta didik kelas XI IPA MA Manba’ul Ulum Demak pada

materi pokok Hidrolisis Garam dapat ditingkatkan.

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet.4, hlm.64.

47 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm.31.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di MA Manba’ul Ulum Demak. Subjek

pelaku tindakan adalah guru kimia kelas XI IPA MA Manba’ul Ulum Demak

dan peneliti menjadi pengamat. Sedangkan subjek penerima tindakan adalah

peserta didik kelas XI IPA MA Manba’ul Ulum Demak yang berjumlah 26

peserta didik.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah MA Manba’ul

Ulum Demak yang berada di kabupaten Demak.

C. Kolaborator

Salah satu ciri PTK adalah kolaborasi (kerja sama) antara praktisi dan

peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan

keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Dalam pelaksanan

tindakan di dalam kelas, maka kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan

peneliti menjadi hal yang sangat penting. Melalui kerjasama, mereka secara

bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan

peserta didik di sekolah.48

Dalam pelaksanaannya peneliti akan berkolaborasi dengan guru mata

pelajaran kimia. Guru mata pelajaran sebagai pelaku penelitian dan peneliti

menjadi pengamat. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa kegiatan yang

terangkum dalam beberapa siklus.

48 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

hlm. 63

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

30

D. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 Nopember –

20 November 2011. Rancangan jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas

tertera dalam Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Rencana Kegiatan Waktu (Minggu) ke -

2 3 4 5 1 2 3 4

1 Observasi Awal X

2 Persiapan

a. Menyusun konsep pelaksanaan

pembelajaran X

b. Menyusun instrument

penelitian X

c. Menyepakati jadwal dan tugas

penelitian X

d. Diskusi konsep pelaksaan

penelitian X X

3 Pelaksanaan

a. Mempersiapkan bahan

pembelajaran X

b. Pelaksanaan Siklus I

X X

c. Melakukan refleksi tindakan

siklus I X

d. Pelaksanaan Siklus II X X

e. Melakukan refleksi tidakan

siklus II X

4 Pembuatan Laporan

a. Menyusun konsep laporan

prenelitian X

b. Penyelesaian laporan X

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

31

E. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

dalam bahasa Inggris sering disebut Classroom Action Research, disingkat

CAR 49 Penelitian tindakan kelas adalah riset tindakan (action research)

yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya. PTK merupakan proses pengkajian berdaur dari berbagai

kegiatan pembelajaran. PTK menawarkan peluang sebagai strategi

pengembangan kinerja melalui pemecahan masalah-masalah pembelajaran

(teaching-learning problems solving), sebab pendekatan penelitian ini

menempatkan guru sebagai peneliti sekaligus sebagai agen perubahan.50

Penelitian tindakan kelas ini didasarkan atas empat konsep pokok yaitu

perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflection).

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan yaitu merencanakan waktu penelitian dan

menyusun instrumen penelitian yang meliputi kisi-kisi dan butir soal.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS)

dan observasi kerja peserta didik.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan yaitu melakukan penelitian tindakan kelas

sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan dan prosedur yang

akan diterapkan. Pada tahap ini dilaksanakan model pembelajaran

TGT berbasis kegiatan praktikum dalam pembelajaran kimia dengan

langkah-langkah yang sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), dan para peserta didik mengikuti pembelajaran

dengan panduan petunjuk prraktikum.

49 Ibid, hlm. 58. 50 Masnur Muslih, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.3,

hlm.6

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

32

3. Pengamatan

Pengamatan yaitu urutan tentang hasil pengamatan dan

penafsiran data mengenai proses dan hasil tindakan yang telah

diperoleh. Pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengamati dan

menilai kinerja peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

di kelas.

4. Analisis dan refleksi

Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah

terkumpul, dan kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan

tindakan berikutnya.51 Dalam tahap ini diuraikan tentang hasil

observasi dan evaluasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan.

Data yang berupa hasil belajar dan kinerja peserta didik dalam

mengikuti proses ini dianalisis. Hasil refleksi kegiatan digunakan

untuk mengkaji pencapaian tujuan penelitian, yakni mengetahui

peningkatan hasil belajar peserta didik.

Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan

penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.

Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses

pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan

perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga

permasalahan dapat teratasi.

51 Suharsimi Arikunto, dkk, op. cit., hlm. 80.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

33

Prosedur penelitian tersebut secara garis besar dapat dijelaskan

dengan Gambar 3.1 berikut.52

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas

Dalam pelaksanaannya peneliti akan berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran. Guru mata pelajaran sebagai pelaku penelitian dan peneliti

menjadi pengamat. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa kegiatan yang

terangkum dalam beberapa siklus.

Adapun siklus yang akan dilaksanakan adalah siklus I, dan siklus II

yang akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap perancanaan peneliti bersama kolaborator

mempersiapkan.

1) Peneliti mempersiapkan materi yang akan diajarkan.

2) Peneliti menyiapkan RPP yang akan dipakai dalam proses

penelitian.

52 Ibid, hlm. 16.

Permasalahan Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan Pengumpulan Data I

Refleksi I

Permasalahan Baru hasil Refleksi

Rencana Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan Pengumpulan Data

Refleksi II Permasalahan Terselesaikan

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

34

3) Peneliti menyiapkan materi yang akan dipraktikkan sebagai

sumber belajar dan petunjuk praktikum.

4) Peneliti menyiapkan instrument penelitian, lembar observasi,

pendokumentasian, dan evaluasi.

b. Pelaksanaan (Action)

Tahap pelaksanaan dilaksanakan didalam laboratorium

dengan melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan RPP yang

telah disusun. Adapun pembelajaran pada materi hidrolisis garam

adalah sebagai berikut.

1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hidrolisis garam,

dalam aktivitas kegiatan praktikum.

2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok praktikum

dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

3) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan

informasi tentang sifat larutan garam melalui praktikum yang

telah disiapkan untuk melaksanakan penemuan dan

pemecahan masalahnya.

4) Guru membantu peserta didik merencanakan dan menyiapkan

laporan praktikum tentang hasil praktikum sifat larutan

garam.

5) Guru dan peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang

mereka lakukan.

c. Pengamatan ( Observing )

Peneliti dan kolaborator melakukan pengamatan.

1) Selama proses pembelajaran untuk mengetahui keaktifan siswa

dalam melakukan kegiatan .

2) Pemahaman konsep dan hasil/ tes akhir.

3) Keberhasilan dan hambatan yang dialami dalam proses

praktikum yang belum sesuai dengan harapan penelitian.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

35

d. Refleksi ( Reflecting )

Dalam tahap ini merupakan kegiatan menganalisa,

mensintesa dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran

pada siklus I berlangsung dan diadakan ulangan harian yang

digunakan untuk mengetahui hasil belajar baik secara individu

maupun klasikal.

Bila ternyata pada tahap ini seluruh peserta didik belum

mencapai standar ketuntasan minimal, maka langsung dilanjutkan

dengan siklus II.

2. Siklus II

Pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I dengan

memperhatikan hasil observasi, hasil diskusi dengan kolaborator, serta

hasil belajar peserta didik juga mengetahui ketuntasan belajar peserta

didik secara individu maupun klasikal, maka peneliti bersama

kolaborator merencanakan proses pembelajaran selanjutnya. Adapun

langkah – langkah pada siklus II adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan

untuk siklus II dengan melakukan revisi sesuai dengan hasil

refleksi siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peserta didik melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan

perencanaan pembelajaran yang telah ditentukan. Pada siklus II

pelaksanaan pembelajaran perlu dimodifikasi, sehingga diharapkan

akan lebih memberi motivasi dan semangat peserta didik dalam

belajar.

c. Pengamatan ( Observasi )

Guru dan kolaborator melakukan pengamatan yang sama

pada siklus I.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

36

d. Refleksi

Refleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan

penyempurnaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum yang diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok

hidrolisis garam kelas XI IPA MA Manba’ul Ulum Demak tahun

ajaran 2011/2012

F. Metode Pengumpulan Data

1. Tes

Instrumen yang berupa tes dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.53 Metode ini digunakan

untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik yang bersumber dari

serentetan pernyataan-pernyataan atau latihan soal. Tes yang digunakan

adalah ulangan dengan bentuk soal essay dengan jumlah soalnya 10 butir

yang diberikan setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui

hasil belajar peserta didik setelah dilakukan pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum.

2. Metode dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis. Dalam metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis.54 Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar peserta

didik dan nilai mata pelajaran kimia pada kelas XI IPA.

3. Metode observasi

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan alat indra.55 Metode ini digunakan dalam

rangka mengamati proses belajar mengajar, termasuk sistem dan metode

pembelajaran yang digunakan dan kelengkapan sarana prasarana serta

pengaturan kelas dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian.

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), Edisi Revisi,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.13, hlm.223 54 Ibid.158 55 Ibid.156

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

37

G. Analisis Data

Penelitian ini mengunakan metode deskriptif analitis dengan

menggunakan daftar nilai kognitif peserta didik. Selanjutnya, data tersebut

diperoleh pada tiap siklus dianalisis secara deskriptif dengan menghitung

percentages correction. Menurut Sugiyono deskriptif analitis adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.56 Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar

nilai kognitif. Dalam menganalisis data digunakan rumus sebagai berikut:

Hasil belajar kognitif peserta didik dihitung sebagai berikut

Nilai = ∑

∑soal

arjawabanbenx 100%

Rata-rata hasil belajar peserta didik dihitung sebagai berikut:

X = N

X∑

Keterangan:

X = Nilai rata-rata hasil belajar

∑X = Jumlah nilai seluruh peserta didik

N = Banyaknya peserta didik 57

Ketuntasan belajar klasikal peserta didik dihitung sebagai berikut:

P = ∑∑

n

ni x 100%

Keterangan:

P = Prosentase ketuntasan belajar klasikal

∑ni = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar (nilai ≥ 6,5)

∑n = Jumlah seluruh peserta didik

56 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), hlm.147 57 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), edisi ke-6, hlm.423

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

38

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Meningkatnya hasil belajar peserta didik kelas XI IPA MA Manba’ul

Ulum Demak pada materi pokok hidrolisis garam.

2. Tercapainya ketuntasan belajar klasikal yang dapat dilihat pada nilai

belajar peserta didik minimal 85% peserta didik mendapat nilai lebih

besar atau sama dengan 65.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengadakan persiapan

penelitian sebagai berikut:

a. Peneliti meminta persetujuan Kepala MA Manba’ul Ulum Demak

untuk mengadakan penelitian.

b. Peneliti melakukan kunjungan ke sekolah, melihat kondisi langsung

peserta didik di dalam kelas pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

c. Menentukan kelas XI IPA yang dipilih sebagai subyek penelitian

berdasarkan pertimbangan dari guru kimia di kelas XI MA Manba’ul

Ulum Demak.

d. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pedoman

dalam proses pembelajaran di kelas.

e. Menyusun soal tes siklus I, beserta kunci jawaban dan kisi-kisinya.

f. Menyusun soal tes siklus II, beserta kunci jawaban dan kisi-kisinya.

2. Kondisi Sebelum Penelitian

MA Manba’ul Ulum Demak merupakan salah satu Madrasah

Aliyah Swasta yang ada di Demak. Dari hasil observasi, peserta didik

MA Manba’ul Ulum Demak dalam kegiatan pembelajaran kimia

sebelum tindakan menunjukkan bahwa guru lebih aktif sebagai pemberi

pengetahuan kepada peserta didik. Keaktifan guru ini tidak diimbangi

dengan aktifnya peserta didik, akibatnya peserta didik memiliki banyak

pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan dan

konsep sendiri. Metode yang digunakan dalam pembelajaran kimia

kebanyakan adalah metode ceramah sehingga peserta didik dalam

kegiatan belajar menjadi bosan dan cenderung pasif. Disamping itu,

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

40

peserta didik akan lebih cepat lupa dengan materi yang diajarkan dan

aktivitas peserta didik seakan terbatasi, akhirnya potensi peserta didik

kurang tergali secara optimal.

Berdasarkan hasil nilai ulangan harian materi kimia peserta didik

kelas XI IPA MA Manba’ul Ulum Demak sebelum penelitian diperoleh

bahwa peserta didik yang mencapai standar ketuntasan hanya sekitar 7-

15 dari masing-masing kelas dengan jumlah rata-rata peserta didik tiap

kelas = 30 peserta didik yaitu dengan nilai 65. Banyaknya peserta didik

yang belum mencapai standar ketuntasan menunjukkan rendahnya

pemahaman peserta didik terhadap materi kimia. Ini diakibatkan

kurangnya kesiapan peserta didik dalam menghadapi ulangan.

Mencermati masalah di atas, peserta didik memerlukan suatu

model pembelajaran yang dianggap cocok dengan materi hidrolisis

garam. Model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam

memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila peserta

didik mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam

kehidupannya. Model pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran

yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik peserta didik dalam kegiatan praktikum sehingga

tercapai sasaran belajar. Penerapan model pembelajaran dalam proses

belajar mengajar diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-

kemampuan dasar dalam diri peserta didik supaya mampu menemukan

dan mengelola perolehannya.

Berdasarkan kondisi peserta didik sebelum penelitian maka

peneliti tertarik meningkatkan keaktifan peserta didik, membuat

pembelajaran menjadi tidak membosankan dan meningkatkan hasil

belajar yaitu ranah kognitif dengan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum.

Langkah yang diambil peneliti yaitu menerapkan model

pembelajaran yang efektif, yang dapat membantu para peserta didik

untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data)

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

41

yang benar yaitu dengan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan

praktikum. Strategi dalam pembelajaran TGT berbasis kegiatan

praktikum adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan

pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara

guru dan peserta didik. Sedangkan peranan guru dalam kegitan ini

adalah sebagai pembimbing dan fasilitator.

Tujuan diterapkannya model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum dalam pembelajaran adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, kritis dan aplikatif atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses

mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum peserta didik tidak hanya dituntut untuk menguasai

materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan

potensi yang dimilikinya serta dapat menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Perlakuan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

dalam bahasa Inggris sering disebut Classroom Action Research,

disingkat CAR.58 Penelitian tindakan kelas adalah riset tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya.

Strategi pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berfikir secara sistematis, logis, kritis dan aplikatif atau mengembangkan

kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Strategi

58 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.

58.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

42

pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan

praktikum tidak hanya menuntut peserta didik agar menguasai materi

pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi

yang dimilikinya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran

TGT berbasis kegiatan praktikum, karena peserta didik di MA Manba’ul

Ulum Demak belum berpengalaman melakukan pembelajaran dengan

model pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum, sehingga peserta

didik masih memerlukan bimbingan dari guru selama dalam

pembelajarannya. Dalam tahap awal pembelajaran bimbingan lebih

banyak diberikan, dan sedikit demi sedikit dikurangi.

Karena penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), bila setelah dilakukan perlakuan pada siklus I dan hasil belajar

peserta didik belum mencapai standar ketuntasan minimal, maka

kegiatan pembelajaran dapat dilanjutkan dengan siklus selanjutnya.

B. Hasil Penelitian

Penelitian penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran

TGT berbasis kegiatan praktikum telah dilaksanakan untuk meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas XI IPA materi pokok hidrolisis garam

pada MA Manba’ul Ulum DEMAK semester gasal tahun ajaran

2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan melalui model penelitian tindakan

kelas menggunakan dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri atas tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

1. Siklus I

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan oleh peneliti dengan

bapak Muhamad Shofi sebagai guru mitra atau kolaborator peneliti

sekaligus sebagai pengampu mata pelajaran kimia di kelas XI IPA. Materi

pembelajaran pada siklus I meliputi Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat

dan Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

43

Adapun rincian hasil tes siklus I adalah:

a. Hasil belajar kognitif peserta didik

Hasil belajar kognitif peserta didik dihitung sebagai berikut

Nilai = ∑

∑soal

arjawabanben x 100%

Sesuai dengan cara perhitungan di atas didapatkan hasil belajar

kognitif peserta didik pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Belajar Kognitif Siklus I

No. Nama Nilai 1 Abdul Latif 80 2 Abdul Rosid 65 3 Agung Wibisono 60 4 Agus Umar Said 70 5 Ahmad Fuad 65 6 Ahmad Nadliron 65 7 Ambar Mila 55 8 Anik Puji Astutik 65 9 Darwanti 60 10 Duwi Setyaningrum 50 11 Elli Windawati 65 12 Endang Susi Susanti 65 13 Fone Lulis Setyowati 50 14 Muhammad Afif Qomari 70 15 Muhammad Arif Ruzakki 65 16 Muhammad Lazib Aminin 55 17 Muhammad Syaiful Anam 65 18 Reza Alfera 70 19 Rudi Purnomo 60 20 Sa’adah Agustinah 65 21 Sadam Kusen 60 22 Saidatun Niswah 60 23 Shofi Nur Rohmah 65 24 Siti Khoiriyah 65 25 Siti Muslikah 50 26 Slamet Romadhon 65

Jumlah 1630

b. Rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik

Rata-rata hasil belajar peserta didik dihitung sebagai berikut:

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

44

X = N

X∑

Keterangan:

X = Nilai rata-rata hasil belajar

∑X = Jumlah nilai seluruh peserta didik

N = Banyaknya peserta didik

Sesuai dengan cara perhitungan di atas didapatkan rata-rata

hasil belajar kognitif peserta didik didapatkan hasil:

X = 26

1630 = 62,69

c. Ketuntasan belajar klasikal peserta didik

Ketuntasan belajar klasikal peserta didik dihitung sebagai berikut:

P = ∑∑

n

n1 x 100%

Keterangan:

P = Prosentase ketuntasan belajar klasikal

∑n1 = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar (nilai ≥ 6,5)

∑n = Jumlah seluruh peserta didik

Sesuai dengan cara perhitungan di atas didapatkan ketuntasan

belajar klasikal peserta didik didapatkan hasil:

P = 26

16 x 100% = 61,53 %

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I didapatkan hasil

bahwa jumlah ketuntasan belajar klasikal peserta didik dengan nilai ≥ 6,5

hanya 16 peserta didik. Jumlah ini belum memenuhi indikator

keberhasilan karena hanya mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar

61,53%.

2. Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I, pembelajaran pada

siklus II masih mencakup materi hidrolisis garam dengan pokok bahasan

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

45

Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat dan Garam dari Asam Lemah dan

Basa Lemah

. Adapun rincian dari hasil pembelajaran pada siklus II adalah:

a. Hasil belajar kognitif peserta didik

Hasil belajar kognitif peserta didik dihitung sebagai berikut

Nilai = ∑

∑soal

arjawabanben x 100%

Sesuai dengan cara perhitungan di atas didapatkan hasil belajar

kognitif peserta didik pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil Belajar Kognitif Siklus II

No. Nama Nilai 1 Abdul Latif 90 2 Abdul Rosid 75 3 Agung Wibisono 65 4 Agus Umar Said 75 5 Ahmad Fuad 70 6 Ahmad Nadliron 65 7 Ambar Mila 75 8 Anik Puji Astutik 85 9 Darwanti 60 10 Duwi Setyaningrum 80 11 Elli Windawati 75 12 Endang Susi Susanti 75 13 Fone Lulis Setyowati 65 14 Muhammad Afif Qomari 80 15 Muhammad Arif Ruzakki 75 16 Muhammad Lazib Aminin 80 17 Muhammad Syaiful Anam 85 18 Reza Alfera 75 19 Rudi Purnomo 60 20 Sa’adah Agustinah 65 21 Sadam Kusen 65 22 Saidatun Niswah 70 23 Shofi Nur Rohmah 65 24 Siti Khoiriyah 60 25 Siti Muslikah 65 26 Slamet Romadhon 65

Jumlah 1865

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

46

b. Rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik

Rata-rata hasil belajar peserta didik dihitung sebagai berikut:

X = N

X∑

Keterangan:

X = Nilai rata-rata hasil belajar

∑X = Jumlah nilai seluruh peserta didik

N = Banyaknya peserta didik

Sesuai dengan cara perhitungan di atas didapatkan rata-rata

hasil belajar kognitif peserta didik didapatkan hasil:

X = 26

1865 = 71,73

c. Ketuntasan belajar klasikal peserta didik

Ketuntasan belajar klasikal peserta didik dihitung sebagai berikut:

P = ∑∑

n

n1 x 100%

Keterangan:

P = Prosentase ketuntasan belajar klasikal

∑n1 = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar (nilai ≥ 6,5)

∑n = Jumlah seluruh peserta didik

Sesuai dengan cara perhitungan di atas didapatkan ketuntasan

belajar klasikal peserta didik didapatkan hasil:

P = 26

23 x 100% = 88,46 %

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh

dari penelitian menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah

cukup baik dari siklus sebelumnya. Meningkatnya hasil belajar peserta

didik yang ditandai dengan rata-rata hasil belajar peserta didik dan

ketuntasan belajar klasikal peserta didik sudah mencapai indikator

keberhasilan yang dicapai yaitu mendapatkan nilai ≥ 6,5. Sehingga

peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

47

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subjek satu

kelas yang berjumlah 26 peserta didik. Penelitian dilakukan dalam dua siklus

yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum penelitian, terlebih dahulu diadakan

observasi untuk mengetahui kondisi awal peserta didik sebelum memperoleh

penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan

praktikum. Pada observasi tersebut didapati peserta didik kurang antusias

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia karena guru masih

menggunakan metode ceramah yang membosankan dan hasil belajar kimia

peserta didik belum mencapai KKM. Hasil pengamatan pada tiap siklusnya

didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Siklus I

Proses pembelajaran pada siklus I merupakan pembelajaran dengan

materi pokok garam dari asam kuat dan basa kuat garam dari asam kuat

dan basa lemah. Model pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum

mulai diperkenalkan pada peserta didik dalam pembelajaran ini.

Penerapan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum

pada kegiatan pembelajaran siklus I kurang optimal. Kegiatan

pembelajaran hanya didominasi oleh beberapa peserta didik. Keaktifan

peserta didik dalam melakukan kegiatan praktikum belum merata hanya

sebagian peserta didik saja yang mau mengembangkan kemampuan-

kemampuan dasar dalam diri mereka.

Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, peserta didik

mempraktikkan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum pada materi pokok hidrolisis garam yang meliputi

garam dari asam kuat dan basa kuat serta garam dari asam kuat dan basa

lemah. Akan tetapi keaktifan peserta didik dalam melakukan kegiatan

praktikum belum terlihat dalam kegiatan pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum.

Karena ini adalah pengalaman pertama peserta didik dalam

menggunakan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum,

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

48

sehingga guru lebih banyak memberikan bimbingan dan pengarahan yang

cukup luas. Pada tahap awal bimbingan lebih banyak diberikan, dan

sedikit demi sedikit dikurangi, sesuai dengan perkembangan pengalaman

peserta didik. Pembelajaran dalam siklus I, pelaksanaannya sebagian besar

perencanaan dibuat oleh guru. Peserta didik tidak merumuskan

permasalahan. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun

dan mencatat data diberikan oleh guru dalam kegiatan praktikum.

Selain memberikan bimbingan pengarahan yang cukup luas, dalam

kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan

praktikum pada siklus I ini, guru juga memperhatikan kriteria sebagai

berikut:

a. Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikan

keseimbangan aspek akademik dan aspek sosial.

b. Menjelaskan tugas kepada masing-masing kelompok sesuai dengan

petunjuk praktikum.

c. Intervensi untuk meyakinkan terjadinya interaksi antara pribadi secara

sehat dan terdapat dalam kemajuan pelaksanaan tugas.

d. Melakukan evaluasi dengan berbagai cara untuk menilai kemajuan

berbagai kelompok dan hasil yang dicapai.59

Walaupun guru sudah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi

kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TGT

berbasis kegiatan praktikum pada siklus I dengan materi pokok hidrolisis

garam yang meliputi garam dari asam kuat dan basa kuat garam dari asam

kuat dan basa lemah berjalan kurang lancar, hal ini dikarenakan dalam

proses kegiatan praktikum dengan model pembelajaran TGT dalam satu

kelompok hanya satu peserta didik yang aktif dalam melakukan sesuai

petunjuk praktikum dan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar

dalam diri mereka. Pada pembelajaran siklus I peserta didik belum dapat

mengkondisikan waktu dengan baik, sehingga peserta didik merasa batas

waktu yang diberikan oleh guru dalam kegiatan praktikum masih kurang.

59 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 2009), Cet.2, hlm.274

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

49

Dalam pembelajaran siklus I ada beberapa faktor dari dalam guru

dan peserta didik yang mempengaruhi proses kegiatan praktikum ini

berlangsung, yaitu:

a. Faktor Guru

Kinerja guru selama pembelajaran berlangsung sangat

membantu peserta didik dalam kegiatan praktikum. Catatan

kekurangan guru dalam pembelajaran siklus I adalah kurang

menguasai rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksimal. Guru

juga kurang bisa mengkondisikan peserta didik sehingga peserta didik

merasa waktu yang diberikan kurang.

b. Faktor Pesera Didik

Hasil pengamatan pada peserta didik siklus I menunjukkan

kurang kerjasama peserta didik dalam kegiatan praktikum. Masih

banyak peserta didik yang tidak melakukan kegiatan praktikum, yaitu

hanya satu kelompok satu orang peserta didik yang melakukan

kegiatan praktikum. Hasil belajar peserta didik siklus I diperoleh dari

tes akhir siklus I. Hasil pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran pada siklus I dengan materi pokok hidrolisis garam yang

meliputi garam dari asam kuat dan basa kuat garam dari asam kuat dan

basa lemah menunjukkan keberhasilan pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum, hal ini ditunjukkan

dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik. Namun peningkatan

hasil belajar ini belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti

inginkan karena ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I hanya

mencapai 61,53%. Hasil belajar dari siklus I dapat dilihat pada Tabel

4.3.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

50

Tabel 4.3. Hasil Belajar Siklus I

No Pencapaian Hasil

1 Jumlah nilai 1630

2 Rata-rata skor 62,69

3 Nilai minimum 50

4 Nilai maksimum 80

5 Jumlah peserta didik tuntas belajar 16

6 Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar 10

7 Ketuntasan belajar klasikal 61,53%

Hasil belajar peserta didik pada siklus I diperoleh nilai rata-rata

62,69. Peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 16 peserta didik dan

tidak tuntas belajar sebanyak 10 peserta didik. Sesuai dengan indikator

keberhasilan yang diharapkan nilai rata–rata yang diperoleh belum

memenuhi nilai rata-rata yang diharapkan yaitu ≥65. Sedangkan

ketuntasan belajar secara klasikal juga belum belum terpenuhi. Suatu kelas

dikatakan tuntas belajar bila kelas tersebut telah 85 % dari 26 peserta

didik yang memperoleh nilai ≥65. Sehingga perlu perbaikan-perbaikan

dalam pembelajaran berikutnya (Siklus II) agar indikator keberhasilan

peserta didik tercapai.

Dari proses pembelajaran yang terjadi, hasil belajar peserta didik

pada siklus I belum berhasil, masih banyak yang harus dibenahi. Setelah

melakukan pengamatan terhadap semua tindakan pada pembelajaran siklus

I, diperoleh hasil refleksi sebagai berikut :

a. Kerjasama peserta didik dalam kelompok masih kurang, sehingga

kegiatan praktikum belum berjalan sebagaimana mestinya.

b. Kegiatan praktikum masih kurang maksimal, yaitu hanya satu

kelompok satu peserta didik yang melakukan kegiatan praktikum.

c. Masih banyak peserta didik yang tidak melakukan kegiatan praktikum.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

51

d. Pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga peserta

didik merasa batas waktu yang diberikan kurang.

e. Penjelasan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik masih

kurang, sehingga peserta didik belum cukup paham dengan materi

yang diberikan.

Dari hasil evaluasi pembelajaran tersebut, ada suatu tindakan yang

dilakukan pada tahap berikutnya yaitu siklus II. Upaya untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik agar pembelajaran berhasil adalah

dengan meningkatkan motivasi peserta didik yang tidak berpartisipasi

dalam kegiatan praktikum dengan cara memberikan pengarahan yang lebih

maksimal sehingga dapat meningkatkan partisipasi anggota kelompok

kegiatan praktikum.

2. Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II merupakan kelanjutan dari

siklus I. Dalam pembelajaran pada siklus II, guru berusaha semaksimal

mungkin membantu peserta didik dalam kegiatan praktikum dengan

memberikan pengarahan yang maksimal. Dalam kegiatan pembelajaran

siklus II peserta didik sudah dapat memanfaatkan waktu dengan lebih

baik, sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan lancar. Peserta

didik juga sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan praktikum sehingga

kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II, peserta didik

mempraktikkan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum pada materi pokok hidrolisis garam yang meliputi

garam dari asam lemah dan basa kuat dan garam dari asam lemah dan basa

lemah. Materi ini merupakan kelanjutan dari materi pembelajran pada

siklus I. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum pada siklus II peserta didik mulai aktif dalam kegiatan

praktikum dan mau mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar

dalam diri mereka.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

52

Karena ini adalah kelanjutan dari kegiatan pembelajaran pada

siklus I, dalam kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT

berbasis kegiatan praktikum pada siklus II ini bimbingan dan pengarahan

yang guru berikan sedikit demi sedikit dikurangi sesuai dengan

perkembangan pengalaman peserta didik. Namun dalam pelaksanaannya

sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru. Peserta didik tidak

merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana

menyusun dan mencatat data masih diberikan oleh guru dalam kegiatan

praktikum.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum pada siklus II dengan

materi pokok hidrolisis garam yang meliputi garam dari asam lemah dan

basa kuat serta garam dari asam lemah dan basa lemah berjalan dengan

lancar. Hal ini dikarenakan pada kegiatan praktikum dengan model

pembelajaran TGT dalam satu kelompok peserta didik sudah lebih aktif

melakukan kegiatan praktikum. Sebagian peserta didik tidak lagi malu-

malu untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan praktikum. Pada

pembelajaran siklus II peserta didik sudah dapat mengkondisikan waktu

dengan baik, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan waktu yang

diberikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan baik.

Hasil belajar peserta didik siklus II diperoleh dari tes akhir siklus

II. Hasil belajar dari siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Belajar Siklus II

No Pencapaian Hasil

1 Jumlah nilai 1865

2 Rata-rata skor 71,73

3 Nilai minimum 60

4 Nilai maksimum 90

5 Jumlah peserta didik tuntas belajar 23

6 Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar 3

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

53

7 Ketuntasan belajar klasikal 88,46%

Hasil tes akhir peserta didik pada siklus II diperoleh nilai rata-rata

71,73. Peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 23 peserta didik dan

tidak tuntas belajar sebanyak 3 peserta didik. Sesuai dengan indikator

keberhasilan yang diharapkan nilai rata–rata yang diperoleh sudah

terpenuhi. Dari Tabel 4.4 menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar siklus

II mencapai 71,73 menunjukan peningkatan dari siklus I yaitu 62,69.

ketuntasan hasil belajar pada siklus II mencapai 88,46% menunjukan

peningkatan sebesar 26,93% dari siklus I yaitu 61,53%. Pada tes akhir

siklus II telah tercapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 88,46%.

Sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan nilai rata–

rata yang diperoleh sudah terpenuhi. Sedangkan ketuntasan belajar secara

klasikal juga sudah terpenuhi.

Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II

menunjukkan keberhasilan penerapan pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum. Keberhasilan

pembelajaran ditentukan oleh peserta didik dan guru. Ada beberapa faktor

dari dalam peserta didik dan guru yang mempengaruhi proses

pembelajaran ini. Yaitu:

a. Faktor Guru

Faktor guru yang dimaksud yaitu kinerja guru pada saat proses

belajar mengajar menggunakan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum. Kinerja guru selama pembelajaran berlangsung

sangat membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan

dalam kegiatan praktikum.

Catatan kekurangan guru pada saat pembelajaran siklus I

dievaluasi agar pada siklus II lebih baik dari siklus I dengan

menguasai rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksimal. Hasil

pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menunjukkan kekurangan

yang dilakukan pada siklus I sudah dapat diatasi dengan baik.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

54

b. Faktor Peserta Didik

Faktor peserta didik dalam pembelajaran yang dimaksud yaitu

keberhasilan peserta didik terhadap pembelajaran kimia dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum sehingga membantu

peserta didik dalam meningkatkan hasil belajarnya.

Hasil pengamatan pada peserta didik siklus I menunjukkan

kurangnya kerjasama peserta didik dalam kelompok praktikum. Hal ini

mengakibatkan tidak semua anggota kelompok yang aktif dalam

kegiatan praktikum. Selain itu banyak peserta didik yang kurang

antusias mengikuti kegiatan praktikum. Keberhasilan proses

pembelajaran pada siklus I yang dilihat dari hasil belajar peserta didik

memperoleh persentase 61,53% sehingga pembelajaran belum

berhasil.

Hasil kegiatan praktikum peserta didik pada siklus I

direfleksikan pada siklus II. Kekurangan pada siklus I dijadikan

evaluasi untuk perbaikan pada siklus II . Hasil kegiatan praktikum

peserta didik pada siklus II menunjukkan peran serta peserta didik

dalam kelompoknya lebih aktif, kerjasama peserta didik dalam

kelompoknya meningkat sehingga banyak ide–ide yang diungkapkan

untuk menyelesaikan permasalahan, hal ini ditunjang dengan baiknya

hasil kegiatan praktikum. Hasil kegiatan praktikum yang dilakukan

peserta didik dianalisis dengan baik oleh guru sehingga peserta didik

mampu menyimpulkan materi dengan baik dan benar. Keberhasilan

proses pembelajaran pada siklus II yang dilihat dari hasil belajar

peserta didik memperoleh prosentase keberhasilan sebesar 88,46%

sehingga hasil belajar peserta didik meningkat dengan nilai yang

memuaskan.

Setelah melakukan pengamatan terhadap semua tindakan

pembelajaran pada siklus II diperoleh hasil refleksi sebagai berikut.

a. Kerjasama peserta didik dalam kelompok sudah baik, sehingga

kegiatan praktikum bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

55

b. Tidak ada peserta didik yang ramai sendiri dan sudah banyak peserta

didik yang berani melakukan kegiatan praktikum dengan mandiri.

c. Pengkondisian waktu sudah tertata dengan baik.

d. Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan yang

ditetapkan.

Proses pembelajaran pada materi pokok hidrolisis garam berjalan

dengan lancar. Meski materi ini sulit untuk dikaitkan dengan kehidupan

sekitar dan harus mendapatkan penjelasan yang jelas dari guru. Guru

harus pintar menarik perhatian peserta didik, sehingga peserta didik aktif

dalam melaksanakan kegiatan praktikum dan mau mengungkapkan

ketidaktahuannya mengenai materi tersebut. Karena didukung dengan

peran aktif peserta didik yang baik sehingga proses pembelajaran berjalan

dengan lancar.

Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan

tetapi peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya

kesalahan dan kekurangan, hal itu karena keterbatasan–keterbatasan di

bawah ini:

1. Keterbatasan Waktu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu,

karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Dalam penelitian ini masih

terdapat kekurangan waktu kegiatan praktikum karena peserta didik

membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga mengakibatkan

pelaksanaan skenario pembelajaran tidak sesuai dengan waktu yang sudah

ditentukan.

2. Keterbatasan Kemampuan

Penelitian tidak lepas dari teori, oleh karena itu peneliti menyadari

sebagai manusia biasa masih mempunyai banyak kekurangan-kekurangan

dalam penelitian ini, baik keterbatasan tenaga dan kemampuan berfikir,

khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal

mungkin untuk menjalankan penelitian sesuai dengan kemampuan

keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

56

3. Keterbatasan Tempat

Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,

yaitu MA Manba’ul Ulum Demak untuk dijadikan tempat penelitian.

Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi

kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang penulis

lakukan.

4. Keterbatasan dalam Objek Penelitian

Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang pembelajaran

dengan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum pada materi

pokok hidrolisis garam.

Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka

dapat dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis

lakukan di MA Manba’ul Ulum Demak. Meskipun banyak hambatan dan

tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis

bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut. Penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis

kegiatan praktikum dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi pokok hidrolisis garam di MA Manba’ul Ulum Demak. Keberhasilan

penerapan pendekatan pembelajaran melalui model pembelajaran TGT

berbasis kegiatan praktikum sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik di kelas XI IPA MA Manba’ul Ulum Demak ditunjukkan

dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu keaktifan pada

saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya peningkatan nilai skor tes

akhir dari masing-masing siklus. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai

hasil belajar yang didapatkan dari tes pada tiap akhir siklus yang mengalami

peningkatan. Rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 62,69 dan peserta

didik yang tuntas belajar sebanyak 16 peserta didik dengan prosentase

ketuntasan belajar klasikal sebesar 61,53%. Pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum dapat dikatakan berhasil jika

ketuntasan belajar klasikal peserta didik memperoleh persentase ≥ 85 %.

Pada siklus I, ketuntasan belajar klasikal peserta didik hanya sebesar 61,53 %,

sehingga pembelajaran dengan model pembelajaran TGT berbasis kegiatan

praktikum harus dilanjutkan pada siklus II. Rata-rata hasil belajar pada siklus

II adalah 71,73, peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 23 dengan

prosentase ketuntasan belajar klasikal peserta didik sebesar 88,46 %.

B. Saran

Mengingat pentingnya penerapan pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum sebagai pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, kritis dan

aplikatif atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari

proses mental, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

58

peserta didik. Dengan ini maka penulis menyarankan beberapa hal yang

berhubungan dengan masalah tersebut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TGT

berbasis kegiatan praktikum agar tetap dilakukan sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT berbasis kegiatan praktikum ini agar tidak hanya pada

materi pokok hidrolisis garam untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan anugerah berupa rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih

terdapat kekurangan dalam proses maupun hasilnya, sehingga diharapkan

adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis. Amin.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

59

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Rineka Cipta, 1999 Ali, Mohammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993 _____________, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2002 Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 ________________, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), Edisi

Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2009 Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat pers, 2002 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta:

Arruz Media, 2008 Brady, James E, Kimia Universitas Asas & Unsur, Terj. Sukmariah Maun dkk,

Jakarta: Binarupa Aksara, 1999 Coni, semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: Grasindo, 1992 Departemen Agama, Al-Qur`an dan Terjemahnya, Kudus: Mubarokatan

Toyyibah, 2006 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999 Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, 2009 Hafni, Ladjid, Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002 Morgan, Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, New York: The

University Of Wisconsin, 1961 Muchtaridi, Sandri Justiana, Kimia 1, Jakarta: Yudhistira, 2006 Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

60

Muslih, Masnur, Melaksanakan PTK itu Mudah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Nuryani Y, Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Bandung: UPI Parning, Horale, Tiopan, Kimia SMA Kelas X Semester Pertama, Jakarta:

Yudhistira, 2006 Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997 Roestijah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001 Sadiman, Arief S., Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2007 Semiawan, Conny, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: Gramedia,

1990 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 2003 _______, Proses Belajar Mengajar dalam System Kredit Semester (SKS), Jakarta:

Rineka Cipta, 1991 Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2005 Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2009 ____________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1991 Sugiyarto, Kristian H., Kimia Anorganik I, Yogyakarta: UNY, edisi revisi, 2004 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2008 Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2003 Sutresna, Nana, Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Bandung: Grafindo Media

Pratama, 2007 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2005 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

61

Usman M, Basyiruddin, Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,

2002

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

61

LAMPIRAN I

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI IPA MA Manbaul Ulum

1 1321 ABDUL LATIF

2 1322 ABDUL ROSID

3 1323 AGUNG WIBISONO

4 1324 AGUS UMAR SAID

5 1325 AHMAD FUAD

6 1326 AHMAD NADLIRON

7 1328 AMBAR MILA

8 1329 ANIK PUJI ASTUTIK

9 1331 DARWANTI

10 1332 DUWI SETYANINGRUM

11 1333 ELLI WINDAWATI

12 1334 ENDANG SUSI SUSANTI

13 1335 FONE LULIS SETYOWATI

14 1351 MUHAMMAD AFIF QOMARI

15 1352 MUHAMMAD ARIF FUZAKKI

16 1355 MUHAMMAD LAZIB AMININ

17 1358 MUHAMMAD SYAIFUL ANAM

18 1360 REZA ALFERA

19 1364 RUDI PURNOMO

20 1366 SA'ADAH AGUSTINAH

21 1367 SADAM KUSEN

22 1368 SAIDATUN NISWAH

23 1369 SHOFI NUR ROHMAH

24 1371 SITI KHOIRIYAH

25 1372 SITI MUSLIKAH

26 1373 SLAMET ROMADHON

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

62

SILABUS Satuan Pendidikan : MA Manbaul Ulum Kelas/Semester : XI/II Mata Pelajaran : Kimia Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/ Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit)

Sumber belajar Teknik Bentuk

Instrumen 1. Menjelaskan

perubahan harga pH pada titrasi garam untuk menjelaskan Hidrolisis

2. Menentukan

jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

Sifat larutan garam dan konsep hidrolisis Menghitung pH larutan garam

• Mengidentifikasi tujuan, manfaat dan dasar-dasar hidrolisis garam

• Mengidentifikasi sifat larutan garam melalui percobaan

• Mengidentifikasi pH larutan garam

• Menentukan pH pada larutan garam

• Mendiskripsikan tujuan, manfaat dan macam hidrolisis garam

• Mendiskripsikan berbagai sifat garam dan konsep hidrolisis

• Membedakan pH larutan garam

• Menghitung pH larutan garam

Tes Tertulis Tes Tertulis

Praktikum Laporan Praktikum

Tes Tertulis Kuis

2x45

2x45

Buku paket kimia, Petunjuk Praktikum

LAMPIRAN II

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MA Manbaul Ulum Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI.IA/1I (dua) Metode : TGT Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,

dan terapannya.

I. Kompetensi Dasar

1.3. Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

II. Indikator Pertemuan 1 (2 jp) 1. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. 2. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis .Pertemuan 2 ( jp) Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

III. Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan mampu � Pertemuan 1 1. Menuliskan reaksi ionisasi garam yang terhidrolisis. 2. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari reaksi ionisasi garamnya. 3. Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Pertemuan 2 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

IV. Materi Ajar • Hidrolisis garam

Adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan air. Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sementara kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.

• Sifat garam yang terhidrolisis Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa apat bersifat asam, basa atau netral. Sifat tersebut bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.

• pH larutan garam yang terhidrolisis 1. pH Garam yang tersusun dari Asam Kuat dan Basa Kuat

LAMPIRAN III

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

64

Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral dan mempunyai pH = 7. NaCl(aq) Na+

(aq) + Cl-(aq) 2. pH Garam yang tersusun dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Salah satu senyawa yang dapat digunakan dalam pembuatan pupuk adalah amonium nitrat ((NH4)2NO3) yang berbentuk butiran padat. Pupuk ini sering dipakai oleh petani untuk menyesuaikan pH tanah dengan pH tanaman yang akan ditanam. Amonium nitrat merupakan salah satu garam yang apabila disebar di tanah pertanian akan larut dan terhidrolisis oleh air yang ada di dalam tanah. Amonium nitrat akan terionisasi sempurna menjadi ion-ionnya. (NH4)2NO3(aq) NH4

+(aq) + NO3-(aq)

garam basa konjugasi asam konjugasi kuat lemah Ion NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3 dan akan mengalami hidrolisis, sedangkan ion NO3

- merupakan basa konjugasi dari asam kuat HNO3 dan tidak akan mengalami hidrolisis. H2O NH4

+ NH3 + H+ Secara umum dapat dituliskan H+(aq) B(aq) + H+(aq) Tetapan kesetimbangan yang terjadi dinamakan dengan tetapan hidrolisis dan diberi simbol Kh.

Berdasarkan reaksi di atas, [B] = [H+]. Maka Kh dapat ditulis menjadi :

atau , dari rumus

tersebut dapat dicari pHnya.

3. pH Garam yang tersusun dari Asam Lemah dan Basa Kuat Jika asam lemah yang digunakan diberi simbol HA, maka basa konjugasinya punya simbol A-, sehingga dapat ditulis: A- HA + OH-, dan tetapan kesetimbangannya adalah :

Berdasarkan reaksi di atas, [HA] = [OH-], maka

atau , dari rumus

tersebut dapat dicari pOH dan pHnya.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

65

V. Metode Pembelajaran TGT

VI. Strategi Pembelajaran Pertemuan

Ke Strategi Pembelajaran Waktu

1

1. Pendahuluan Memberi salam Mengabsen Guru memberikan pre test.

2. Kegiatan Inti � Melalui pembelajaran di kelas menentukan

sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. (eksplorasi)

� Berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku kimia kelas XI penerbit pemkot Semarang. (elaborasi)

� Guru memberikan penguatan untuk menyamakan persepsi dan memberikan latihan soal untuk merefleksi pemahaman siswa. (konfirmasi)

3. Penutup Guru memberikan post test.

10 menit 70 menit 10 menit

2 1. Pendahuluan � Prasyarat

Rumus mencari pH � Motivasi

Guru bertanya mengenai contoh garam 2. Kegiatan Inti

• Merancang dan melakukan percobaan menggunakan metode TGT untuk menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui kerja kelompok di laboratorium. (eksplorasi)

• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di petunjuk praktikum. (elaborasi)

• Dengan dipandu guru, menyimpulkan hasil diskusi untuk menyamakan persepsi. (konfirmasi)

3. Penutup

Guru memberikan tugas untuk membuat laporan praktikum.

5 menit 80 menit 5 menit

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

66

VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar Alat dan Bahan : - Sumber : Buku Kimia Kelas XI Penerbit Pemkot Semarang

Buku Kimia Kelas XI Penerbit Erlangga VIII. Penilaian

• Jenis tagihan Ulangan harian

• Bentuk Instrumen Tes tertulis, performans.

Soal Evaluasi

No Soal skor 1 1. Diketahui garam-garam sebagai berikut.

a. Na2CO3 b. NH4NO3 c. BaSO4 d. NH4Cl Tentukan sifat garam tersebut…

10

2 Larutan garam CH3COONa 0,1 M mengalami hidrolisis. Jika tetapan hidrolisis (Kh) = 10−9, maka pH larutan garam adalah ...

10

3 Bila 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH 0,1M, Ka CH3COOH = 10−5, maka pH campuran larutan tersebut adalah ...

10

4 Tentukan nilai pH Ca(CH3COO)2 0,1 M. Ka CH3COOH: 1,0 x 10-5 adalah.. 10 5 Tentukan pH larutan dari 100 mL asam sulfat 0,4 M dan 400 mL larutan

amonia 0,2 M jika diketahui Kb : 10-5 10

6 Larutan NH4Br 0,1 M diencerkan sebanyak 10 kalinya. Berapa pH larutan tersebut (Kb : 10-5)..

10

7 Berapakah pH larutan 100 mL KOH 0,4 M direaksikan dengan 400 mL asam asetat 0,1 M Jika Ka : 1,6 . 10-4

10

8 Berapa pH larutan natrium asetat 0,1 M jika Ka asam asetat = 1,8 . 10-10.. 10 .9 Hitung pH larutan yang terjadi jika 2,675 gram amonium klorida dilarutkan

dalam air hingga volumenya 250mL (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, Kb=2.10-5) 10

10 Berapakah derajat hidrolisis larutan amonium nitrat 0,1 M jika Kb NH3=10-5.. 10

Demak, Oktober 2011

Mengetahui,

Guru Kimia Praktikan

Muhamad Shofi, S.Pd Dwi Purwanto NIM. 063711022

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MA Manbaul Ulum Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI.IA/1I (dua) Metode : TGT Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,

dan terapannya.

I. Kompetensi Dasar

1.4. Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

II. Indikator Pertemuan 1 (2 jp) 1. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. 2. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Pertemuan 2 (2 jp) Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

III. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu � Pertemuan 1 1. Menuliskan reaksi ionisasi garam yang terhidrolisis. 2. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari reaksi ionisasi garamnya. 3. Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Pertemuan 2 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

IV. Materi Ajar • Hidrolisis garam

Adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan air. Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sementara kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.

• Sifat garam yang terhidrolisis Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa apat bersifat asam, basa atau netral. Sifat tersebut bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.

LAMPIRAN IV

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

68

• pH larutan garam yang terhidrolisis 1. pH Garam yang tersusun dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Jika asam lemah yang digunakan diberi simbol HA, maka basa konjugasinya punya simbol A-, sehingga dapat ditulis: A- HA + OH-, dan tetapan kesetimbangannya adalah :

Berdasarkan reaksi di atas, [HA] = [OH-], maka

atau , dari rumus

tersebut dapat dicari pOH dan pHnya.

2. pH Garam yang tersusun dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dari penjelasan beberapa jenis garam di atas, tentunya dapat dipahami bahwa hidrolisis garam akan terjadi apabila paling tidak salah satu dari penyusunnya asam lemah atau basa lemah. Jika penyusun garam berasal dari asam lemah dan basa lemah, maka kedua ionnya akan mengalami hidrolisis. Hidrolisis semacam itu dinamakan hidrolisis total. Perhitungan pH dari garam yang mengalami hidrolisis total dapat diperkirakan dengan rumus.

Kw = 10-14 Dari rumus di atas, dapat dicari pHnya.

V. Metode Pembelajaran TGT

VI. Strategi Pembelajaran Pertemuan

Ke Strategi Pembelajaran Waktu

1

1. Pendahuluan Memberi salam Mengabsen Guru memberikan pre test.

2. Kegiatan Inti � Melalui pembelajran dikelas Menentukan

sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. (eksplorasi)

� Berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku kimia kelas XI penerbit Erlangga. (elaborasi)

� Guru memberikan penguatan untuk menyamakan persepsi dan memberikan

10 menit 70 menit

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

69

latihan soal untuk merefleksi pemahaman siswa. (konfirmasi)

3. Penutup Guru memberikan post test.

10 menit

2 1. Pendahuluan � Prasyarat

Rumus mencari pH � Motivasi

Guru bertanya mengenai contoh garam 2. Kegiatan Inti

• Merancang dan melakukan percobaan menggunakan metode TGT untuk menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui kerja kelompok di laboratorium. (eksplorasi)

• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di lembar kerja melalui diskusi kelompok. (elaborasi)

• Dengan dipandu guru, menyimpulkan hasil percobaan untuk menyamakan persepsi. (konfirmasi)

3. Penutup

Guru memberikan tugas membuat laporan praktikum

5 menit 80 menit 5 menit

VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar Alat dan Bahan : Alat dan bahan praktikum Sumber : Buku Kimia Kelas XI Penerbit Pemkot Semarang

Buku Kimia Kelas XI Penerbit Erlangga

VIII. Penilaian • Jenis tagihan

Kuis, Ulangan harian • Bentuk Instrumen Tes tertulis, performans.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

70

Soal Evaluasi No Soal Skor 1 Larutan garam CH3COONa 0,1 M mengalami hidrolisis. Jika tetapan

hidrolisis (Kh) = 10−9, maka pH larutan garam adalah ... 10

2 Larutan NH4Br 0,1 M diencerkan sebanyak 10 kalinya. Berapa pH larutan tersebut (Kb : 10-5)..

10

3 Berapakah pH larutan 100 mL KOH 0,4 M direaksikan dengan 400 mL asam asetat 0,1 M Jika Ka : 1,6 . 10-4

10

4 Hitung pH larutan yang terjadi jika 2,675 gram amonium klorida dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 mL (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, Kb=2.10-5)

10

5 Berapakah derajat hidrolisis larutan amonium nitrat 0,1 M jika Kb NH3=10-5

10

6 Berapa pH larutan natrium asetat 0,1 M jika Ka asam asetat = 1,8 . 10-10.. 10 7 Bila 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan

NaOH 0,1M, Ka CH3COOH = 10−5, maka pH campuran larutan tersebut adalah ...

10

8 Diketahui garam-garam sebagai berikut. i. Na2CO3

ii. NH4NO3 iii. BaSO4 iv. NH4Cl

Tentukan sifat garam tersebut…

10

9 Tentukan nilai pH Ca(CH3COO)2 0,1 M. Ka CH3COOH: 1,0 x 10-5 adalah..

10

10 Tentukan pH larutan dari 100 mL asam sulfat 0,4 M dan 400 mL larutan amonia 0,2 M jika diketahui Kb : 10-5

10

Demak, Oktober 2011

Mengetahui,

Guru Kimia Praktikan

Muhamad Shofi, S.Pd Dwi Purwanto NIM. 063711022

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

71

PETUNJUK PRAKTIKUM I

Sifat Larutan Garam

I. Tujuan

Siswa dapat mengetahui sifat larutn garam

II. Alat dan Bahan

A. Alat

1. Tabung reaksi

2. Pipet tetes

B. Bahan

1. Larutan natrium hidroksida 5. Larutan asam sulfat

2. Larutan barium hidroksida 6. Larutan asam klorida

3. Larutan amonium hidroksida 7. Asam asetat

4. Larutan Alumunium hidroksida 8. Asam sianida

5. Kertas lakmus

III. Cara Kerja

1. Buatlah potongan-potongan kertas laksmus kira-kira panjangnya 2 cm

2. Reaksikan bahan-bahan yang tersedia berdasarkan table.

3. Catat gejala yang terjadi dan sifat larutannya.

IV. Hasil Pengamatan

A.

Basa/asam CH3COOH HCl

Ba(OH)2

NH4OH

B.

Basa/asam H2SO4 HCN

NaOH

Al(OH)3

LAMPIRAN V

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

72

C.

Basa/asam H2SO4 HCl

Ba(OH)2

NaOH

D.

Basa/asam CH3COOH HCN

NH4OH

Al(OH)3

V. Pertanyaan

1. Berdasarkan data pengamatan tulislah reaksi yang terjadi!

2. Tentukan sifat garam hasil reaksi!

3. Mengapa garam-garam tersebut mempunyai sifat yang berbeda!

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

73

PETUNJUK PRAKTIKUM II

Sifat Larutan Garam

I. Tujuan

Siswa dapat mengetahui sifat larutan garam

II. Alat dan Bahan

A. Alat

1. Tabung reaksi

2. Pipet tetes

B. Bahan

1. Larutan natrium hidroksida 5. Larutan asam sulfat

2. Larutan barium hidroksida 6. Larutan asam klorida

3. Larutan amonium hidroksida 7. Asam asetat

4. Larutan Alumunium hidroksida 8. Asam sianida

9. Kertas lakmus

III. Cara Kerja

1. Buatlah potongan-potongan kertas laksmus kira-kira panjangnya 2 cm

2. Reaksikan bahan-bahan yang tersedia berdasarkan table.

3. Catat gejala yang terjadi dan sifat larutannya.

IV. Hasil Pengamatan

A.

Basa/asam H2SO4 HCN

NaOH

Al(OH)3

B.

Basa/asam H2SO4 HCl

Ba(OH)2

NaOH

C.

Basa/asam CH3COOH HCl

Ba(OH)2

NH4OH

LAMPIRAN VI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

74

D.

Basa/asam CH3COOH HCN

NH4OH

Al(OH)3

V. Pertanyaan

1. Berdasarkan data pengamatan tulislah reaksi yang terjadi!

2. Tentukan sifat garam hasil reaksi!

3. Mengapa garam-garam tersebut mempunyai sifat yang berbeda!

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

75

LAMPIRAN VII Nama : No : Hari/Tanggal :

SIKLUS I 1. Diketahui garam-garam sebagai berikut.

a. Na2CO3 b. NH4NO3 c. BaSO4 d. NH4Cl

Tentukan sifat garam tersebut… 2. Larutan garam CH3COONa 0,1 M mengalami hidrolisis. Jika tetapan hidrolisis (Kh)

= 10−9, maka pH larutan garam adalah ... 3. Bila 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH

0,1M, Ka CH3COOH = 10−5, maka pH campuran larutan tersebut adalah ... 4. Tentukan nilai pH Ca(CH3COO)2 0,1 M. Ka CH3COOH: 1,0 x 10-5 adalah.. 5. Tentukan pH larutan dari 100 mL asam sulfat 0,4 M dan 400 mL larutan amonia 0,2

M jika diketahui Kb : 10-5 6. Larutan NH4Br 0,1 M diencerkan sebanyak 10 kalinya. Berapa pH larutan tersebut

(Kb : 10-5).. 7. Berapakah pH larutan 100 mL KOH 0,4 M direaksikan dengan 400 mL asam asetat

0,1 M Jika Ka : 1,6 . 10-4 8. Berapa pH larutan natrium asetat 0,1 M jika Ka asam asetat = 1,8 . 10-10.. 9. Hitung pH larutan yang terjadi jika 2,675 gram amonium klorida dilarutkan dalam air

hingga volumenya 250mL (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, Kb=2.10-5) 10. Berapakah derajat hidrolisis larutan amonium nitrat 0,1 M jika Kb NH3=10-5..

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

76

LAMPIRAN VIII Nama : No : Hari/Tanggal :

SIKLUS II 1. Larutan garam CH3COONa 0,1 M mengalami hidrolisis. Jika tetapan hidrolisis (Kh) =

10−9, maka pH larutan garam adalah ... 2. Larutan NH4Br 0,1 M diencerkan sebanyak 10 kalinya. Berapa pH larutan tersebut (Kb :

10-5).. 3. Berapakah pH larutan 100 mL KOH 0,4 M direaksikan dengan 400 mL asam asetat 0,1

M Jika Ka : 1,6 . 10-4 4. Hitung pH larutan yang terjadi jika 2,675 gram amonium klorida dilarutkan dalam air

hingga volumenya 250 mL (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, Kb=2.10-5) 5. Berapakah derajat hidrolisis larutan amonium nitrat 0,1 M jika Kb NH3=10-5 6. Berapa pH larutan natrium asetat 0,1 M jika Ka asam asetat = 1,8 . 10-10.. 7. Bila 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH 0,1M,

Ka CH3COOH = 10−5, maka pH campuran larutan tersebut adalah ... 8. Diketahui garam-garam sebagai berikut.

i. Na2CO3 ii. NH4NO3

iii. BaSO4 iv. NH4Cl

Tentukan sifat garam tersebut… 9. Tentukan nilai pH Ca(CH3COO)2 0,1 M. Ka CH3COOH: 1,0 x 10-5 adalah.. 10. Tentukan pH larutan dari 100 mL asam sulfat 0,4 M dan 400 mL larutan amonia 0,2 M

jika diketahui Kb : 10-5

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

77

Lampiran IX JAWABAN SOAL SIKLUS I

1. Jawabanya a. Na2CO3 berasal dari basa kuat dan asam lemah sehingga bersifat basa. b. NH4NO3 berasal dari basa lemah dan asam kuat sehingga bersifat asam. c. BaSO4 berasal dari basa kuat dan asam kuat sehingga bersifat netral. d. NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam kuat sehingga bersifat asam.

2. Jawaban

95-14

510log510log][OH log-

10101,0

10

][][

5-

5109

==

=−=−==

====

−−

pH

pOH

garam

KOH h

3. Jawaban

log1,69log1,6)-(5-14

6,1log5log1,6.10-

10.6,106,0

01,010

][

][][

06,015,0

01,0

01,00,1L

0,1MNaOH

01,005,0

2,0CH

5-

55

3

3

+==

−==

===

==

==

==

−−−

pH

pOH

garam

asamKOH

COONamolCH

molmol

molL

MCOOHmol

a

4. Jawaban :

Ca(CH3COO)2 → Ca+ + 2CH3COO- 0,1 M 0,1 M 0,2 M

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

78

[ ]

[ ]

1,8 log - 5

1,8.10 log -

OH log-

1,05.10

1,11.10

2,010.8,1

1.10

5-

-

5-

10-

5

14-

=

=

=

=

=

+=

=

pOH

Ka

KwOH

9,02

1,8 log 9

1,8) log-(5 - 14

pOH - 14 pH

=

+=

=

=

5. Jawaban Mol H2SO4 = 0,1 L x 0,4 M = 0,04 mol Mol NH3 = 0,4 L x 0,2 M = 0,08 mol H2SO4 + 2NH3 → (NH4)2SO4 0,04 0,08 0,08

= 1,3.10-5 M pH = -log 1,3.10-5 = 5 – log 1,3 = 5 – 0,41 = 4,89

6. Jawaban Sebelum diencerkan [NH4

+] = 0,1 M

Setelah di encerkan 10 kali sehingga konsentrasi [NH4

+] menjadi 0,01 M

Skor 10

Skor 10

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

79

7. Jawaban Mol KOH = 0,1L x 0,4 M = 0,04 mol Mol CH3COOH = 0,4 L x 0,1 M = 0,04 mol CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O

Molaritas CH3COOK =

pOH = 6 – log 2,24 pH = 14 – (6-log 2,24) = 8 + log 2,24 = 8,32

8. Jawaban Tetapan hidrolisis

Derajat hidrolisis

9. Jawaban

10. Jawaban : e

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

80

LAMPIRAN X JAWABAN SOAL SIKLUS II

1. Jawaban

95-14

510log510log][OH log-

10101,0

10

][][

5-

5109

==

=−=−==

====

−−

pH

pOH

garam

KOH h

2. Jawaban Sebelum diencerkan [NH4

+] = 0,1 M

Setelah di encerkan 10 kali sehingga konsentrasi [NH4

+] menjadi 0,01 M

3. Jawaban Mol KOH = 0,1L x 0,4 M = 0,04 mol Mol CH3COOH = 0,4 L x 0,1 M = 0,04 mol CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O

Molaritas CH3COOK =

pOH = 6 – log 2,24 pH = 14 – (6-log 2,24) = 8 + log 2,24 = 8,32

4. Jawaban

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

81

5. Jawaban :

6. Jawaban

Tetapan hidrolisis

Derajat hidrolisis

7. Jawaban

log1,69log1,6)-(5-14

6,1log5log1,6.10-

10.6,106,0

01,010

][

][][

06,015,0

01,0

01,00,1L

0,1MNaOH

01,005,0

2,0CH

5-

55

3

3

+==

−==

===

==

==

==

−−−

pH

pOH

garam

asamKOH

COONamolCH

molmol

molL

MCOOHmol

a

8. Jawabanya

e. Na2CO3 berasal dari basa kuat dan asam lemah sehingga bersifat basa. f. NH4NO3 berasal dari basa lemah dan asam kuat sehingga bersifat asam. g. BaSO4 berasal dari basa kuat dan asam kuat sehingga bersifat netral. h. NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam kuat sehingga bersifat asam.

9. Jawaban : Ca(CH3COO)2 → Ca+ + 2CH3COO- 0,1 M 0,1 M 0,2 M

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Skor 10

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

82

[ ]

[ ]

1,8 log - 5

1,8.10 log -

OH log-

1,05.10

1,11.10

2,010.8,1

1.10

5-

-

5-

10-

5

14-

=

=

=

=

=

+=

=

pOH

Ka

KwOH

9,02

1,8 log 9

1,8) log-(5 - 14

pOH - 14 pH

=

+=

=

=

10. Jawaban Mol H2SO4 = 0,1 L x 0,4 M = 0,04 mol Mol NH3 = 0,4 L x 0,2 M = 0,08 mol H2SO4 + 2NH3 → (NH4)2SO4 0,04 0,08 0,08

= 1,3.10-5 M pH = -log 1,3.10-5 = 5 – log 1,3 = 5 – 0,41 = 4,89

Skor 10

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

83

Lampiran XII Daftar nilai siklus I

No. Nama Nilai 1 Abdul Latif 80 2 Abdul Rosid 65 3 Agung Wibisono 60 4 Agus Umar Said 70 5 Ahmad Fuad 65 6 Ahmad Nadliron 65 7 Ambar Mila 55 8 Anik Puji Astutik 65 9 Darwanti 60 10 Duwi Setyaningrum 50 11 Elli Windawati 65 12 Endang Susi Susanti 65 13 Fone Lulis Setyowati 50 14 Muhammad Afif Qomari 70 15 Muhammad Arif Ruzakki 65 16 Muhammad Lazib Aminin 55 17 Muhammad Syaiful Anam 65 18 Reza Alfera 70 19 Rudi Purnomo 60 20 Sa’adah Agustinah 65 21 Sadam Kusen 60 22 Saidatun Niswah 60 23 Shofi Nur Rohmah 65 24 Siti Khoiriyah 65 25 Siti Muslikah 50 26 Slamet Romadhon 65

Jumlah 1630

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

84

LAMPIRAN XIII

Daftar Nilai Siklus II

No. Nama Nilai 1 Abdul Latif 90 2 Abdul Rosid 75 3 Agung Wibisono 65 4 Agus Umar Said 75 5 Ahmad Fuad 70 6 Ahmad Nadliron 65 7 Ambar Mila 75 8 Anik Puji Astutik 85 9 Darwanti 60 10 Duwi Setyaningrum 80 11 Elli Windawati 75 12 Endang Susi Susanti 75 13 Fone Lulis Setyowati 65 14 Muhammad Afif Qomari 80 15 Muhammad Arif Ruzakki 75 16 Muhammad Lazib Aminin 80 17 Muhammad Syaiful Anam 85 18 Reza Alfera 75 19 Rudi Purnomo 60 20 Sa’adah Agustinah 65 21 Sadam Kusen 65 22 Saidatun Niswah 70 23 Shofi Nur Rohmah 65 24 Siti Khoiriyah 60 25 Siti Muslikah 65 26 Slamet Romadhon 65

Jumlah 1865

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

85

Lampiran XIV DAFTAR KELOMPOK PRAKTIKUM

Kelompok I

1. Abdul Latif 2. Abdul Rosyid 3. Agung Wibisono 4. Ahmad fuad 5. Ahmad Nadliron 6. Agus Umar Said

Kelompok II 1. Ambar Mila 2. Anik Puji Astutik 3. Darwanti 4. Dwi setyaningrum 5. Elli Windawati 6. Endang susi susanti 7. Fone Lulis Setyowati

Kelompok III 1. M. Afif Qomari 2. M. Arif Fuzakki 3. M. Lazib Aminin 4. M. syaiful Anam 5. Reza Alfera 6. Rudi Purnomo 7. Sa’adah Ahustinah

Kelompok IV 1. Sadam Kusen 2. Saidatun Niswah 3. Shofi Nurrohmah 4. Siti Khoiriyah 5. Siti Muslikah 6. Slamet Romadhon

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

86

LAMPIRAN XV

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

Nilai siklus I

No. Nama Nilai

1 ABDUL LATIF 80

2 ABDUL ROSID 65

3 AGUNG WIBISONO 60

4 AGUS UMAR SAID 70

5 AHMAD FUAD 65

6 AHMAD NADLIRON 65

7 AMBAR MILA 55

8 ANIK PUJI ASTUTIK 65

9 DARWANTI 60

10 DUWI SETYANINGRUM 50

11 ELLI WINDAWATI 65

12 ENDANG SUSI SUSANTI 65

13 FONE LULIS SETYOWATI 50

14 MUHAMMAD AFIF QOMARI 70

15 MUHAMMAD ARIF FUZAKKI 65

16 MUHAMMAD LAZIB AMININ 55

17 MUHAMMAD SYAIFUL ANAM 65

18 REZA ALFERA 70

19 RUDI PURNOMO 60

20 SA'ADAH AGUSTINAH 65

21 SADAM KUSEN 60

22 SAIDATUN NISWAH 60

23 SHOFI NUR ROHMAH 65

24 SITI KHOIRIYAH 65

25 SITI MUSLIKAH 50

26 SLAMET ROMADHON 65

Jumlah 1630

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

Nilai siklus II

No. Nama Nilai

1 ABDUL LATIF 90

2 ABDUL ROSID 75

3 AGUNG WIBISONO 65

4 AGUS UMAR SAID 75

5 AHMAD FUAD 70

6 AHMAD NADLIRON 65

7 AMBAR MILA 75

8 ANIK PUJI ASTUTIK 85

9 DARWANTI 60

10 DUWI SETYANINGRUM 80

11 ELLI WINDAWATI 75

12 ENDANG SUSI SUSANTI 75

13 FONE LULIS SETYOWATI 65

14 MUHAMMAD AFIF QOMARI 80

15 MUHAMMAD ARIF FUZAKKI 75

16 MUHAMMAD LAZIB AMININ 80

17 MUHAMMAD SYAIFUL ANAM 85

18 REZA ALFERA 75

19 RUDI PURNOMO 60

20 SA'ADAH AGUSTINAH 65

21 SADAM KUSEN 65

22 SAIDATUN NISWAH 70

23 SHOFI NUR ROHMAH 65

24 SITI KHOIRIYAH 60

25 SITI MUSLIKAH 65

26 SLAMET ROMADHON 65

Jumlah 1865

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

99

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PRAKTIKUM SIKLUS I

No KEGIATAN SISWA KEGIATAN GURU

1. Siswa mempersiapkan materi yang

akan di praktikkan dengan cara

diskusi dengan kelompok masing-

masing.

Guru memantau dari masing-

masing kelompok untuk

memastikan bahwa setiap anggota

melakukan diskusi unttuk

persiapan sebelum praktikum

dimulai.

2. Masing-masing kelompok melakukan

praktikum untuk menentukan sifat

larutan garam sesuai petunjuk

praktikum yang telah diberikan oleh

guru.

Guru mengamati apakah

praktikum sudah sesuai dengan

arahan yang telah diberikan atau

belum?

3. Siswa membuat laporan praktikum

sebagai tugas yang telah di berikan

oleh guru mengenai hsil yang

diperoleh dari hasil praktikum

Guru mengoreksi hasil

kesimpulan dari praktikum yang

telah siswa lakukan.

4. Dalam siklus I ini siswa masih bnyak

yang belum serius dalam

menjalankan praktikum dikarenakan :

Siswa kurang memahami

materi yang telah

disampaikan oleh guru.

Siswa jarang diberikan model

belajar langsung yaitu dengan

cara praktikum.

Siswa merasa waktu yang

diberikan guru kurang

banyak.

Dari data yang diperoleh akhirnya

guru melakukan evaluasi karena

pada siklus I kegiatan praktikum

tidak sesuai yang diharapkan

yaitu masih banyak siswa yang

belum bisa membuat persamaan

reaksi hidrolisis garam.

5. Siswa masih banyak yang melakukan

praktikum yang tidak sesuai dengan

petunjuk praktikum, antara lain:

Kekeliruan dalam

pengambilan bahan.

Penggunaan alat praktikum

yang tidak sesuai fungsinya.

Kurang memahami dari segi

keamanan praktikum dalam

Kurangnya pemahaman yang

diberikan guru sehingga banyak

prosedur yang sebenarnya harus

di lakukan siswa tetapi masih

banyak yang tidak dilakukan.

Lampiran XVI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

100

pelaksanaannya.

6. Masing-masing kelompok belum bisa

bekerja-sama dengan timework yang

baik, yang melakukan praktikum

kebanyakan 1 sampai 2 orang dari

masing-masing kelompok yang

melakukan praktikum dikarenakan

banyak siswa yang belum faham

tentang materi yang akan

dipraktikkan.

Pemberian materi serta penjelasan

yang kurang dari guru sehingga

menyebabkan banyak siswa yang

kurang aktif dalam melakukan

kegiatan praktikum.

7. Dengan alat yang seadanya, banyak

siswa yang kurang maksimal dalam

melakukan praktikum.

Dengan alat yang seadanya guru

mengkoordinir siswa supaya alat

yang sudah tidak dipakai bisa

secepatnya untuk dibersihkan biar

bisa dipakai oleh kelompok

sendiri atau kelompok lain.

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

101

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PRAKTIKUM SIKLUS II

No KEGIATAN SISWA KEGIATAN GURU

1. Siswa mempersiapkan materi yang

akan di praktikkan dengan cara

diskusi dengan kelompok masing-

masing.

Guru memantau dari masing-

masing kelompok untuk

memastikan bahwa setiap anggota

melakukan diskusi unttuk

persiapan sebelum praktikum

dimulai.

2. Masing-masing kelompok melakukan

praktikum untuk menentukan sifat

larutan garam sesuai petunjuk

praktikum yang telah diberikan oleh

guru.

Guru mengamati apakah

praktikum sudah sesuai dengan

arahan yang telah diberikan atau

belum?

4. Dalam siklus II ini siswa bnyak yang

mulai serius dalam menjalankan

praktikum dikarenakan :

Siswa sudah memahami

materi yang telah

disampaikan oleh guru.

Siswa sudah mempunyai

pengalaman dari siklus I yang

telah diberikan guru.

Siswa sudah efisien dari segi

pengaturan waktu.

Dari data yang diperoleh akhirnya

guru melakukan evaluasi karena

pada siklus I kegiatan praktikum

tidak sesuai yang diharapkan

yaitu masih banyak siswa yang

belum bisa membuat persamaan

reaksi hidrolisis garam. Maka

pada siklus II ini guru sudah

memperbaiki yaitu dengan cara

evaluasi dari siklus sebelumnya.

5. Siswa sudah banyak yang melakukan

praktikum sesuai dengan petunjuk

praktikum, antara lain:

Tidak ada kekeliruan dalam

pengambilan bahan.

Penggunaan alat praktikum

yang sesuai fungsinya.

Siswa sudah mulai

memahami dari segi

keamanan praktikum dalam

pelaksanaannya.

Jelasnya pemahaman yang

diberikan guru sehingga banyak

siswa yang sudah melakukan

praktikum sesuai deengan

prosedur yang diberikan.

6. Masing-masing kelompok sudah bisa

bekerja-sama dengan timework yang

Pemberian materi serta penjelasan

yang sangat jelas dari guru

Lampiran XVII

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

102

baik, yang melakukan praktikum

sudah hampir semua dari setiap

anggota kelompok mulai bisa

membantu kelompoknya serta bisa

melakukan praktikum sendiri.

sehingga menyebabkan banyak

siswa yang aktif dalam

melakukan kegiatan praktikum.

7. Dengan alat yang seadanya, banyak

siswa yang kurang maksimal dalam

melakukan praktikum.

Dengan alat yang seadanya guru

mengkoordinir siswa supaya alat

yang sudah tidak dipakai bisa

secepatnya untuk dibersihkan biar

bisa dipakai oleh kelompok

sendiri atau kelompok lain.

3. Siswa membuat laporan praktikum

sebagai tugas yang telah di berikan

oleh guru mengenai hsil yang

diperoleh dari hasil praktikum

Guru mengoreksi hasil

kesimpulan dari praktikum yang

telah siswa lakukan.

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

103

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

PETUNJUK PRAKTIKUM I

Sifat Larutan Garam

I. Tujuan

Siswa dapat mengetahui sifat larutn garam

II. Alat dan Bahan

A. Alat

1. Tabung reaksi

2. Pipet tetes

B. Bahan

1. Larutan natrium hidroksida 5. Larutan asam sulfat

2. Larutan barium hidroksida 6. Larutan asam klorida

3. Larutan amonium hidroksida 7. Asam asetat

4. Larutan Alumunium hidroksida 8. Asam sianida

5. Kertas lakmus

III. Cara Kerja

1. Buatlah potongan-potongan kertas laksmus kira-kira panjangnya 2 cm

2. Reaksikan bahan-bahan yang tersedia berdasarkan table.

3. Catat gejala yang terjadi dan sifat larutannya.

IV. Hasil Pengamatan

A.

Basa/asam CH3COOH HCl

Ba(OH)2

NH4OH

B.

Basa/asam H2SO4 HCN

NaOH

Al(OH)3

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

C.

Basa/asam H2SO4 HCl

Ba(OH)2

NaOH

D.

Basa/asam CH3COOH HCN

NH4OH

Al(OH)3

V. Pertanyaan

1. Berdasarkan data pengamatan tulislah reaksi yang terjadi!

2. Tentukan sifat garam hasil reaksi!

3. Mengapa garam-garam tersebut mempunyai sifat yang berbeda!

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

PETUNJUK PRAKTIKUM II

Sifat Larutan Garam

I. Tujuan

Siswa dapat mengetahui sifat larutan garam

II. Alat dan Bahan

A. Alat

1. Tabung reaksi

2. Pipet tetes

B. Bahan

1. Larutan natrium hidroksida 5. Larutan asam sulfat

2. Larutan barium hidroksida 6. Larutan asam klorida

3. Larutan amonium hidroksida 7. Asam asetat

4. Larutan Alumunium hidroksida 8. Asam sianida

5. Kertas lakmus

III. Cara Kerja

1. Buatlah potongan-potongan kertas laksmus kira-kira panjangnya 2 cm

2. Reaksikan bahan-bahan yang tersedia berdasarkan table.

3. Catat gejala yang terjadi dan sifat larutannya.

IV. Hasil Pengamatan

A.

Basa/asam H2SO4 HCN

NaOH

Al(OH)3

B.

Basa/asam H2SO4 HCl

Ba(OH)2

NaOH

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

C.

Basa/asam CH3COOH HCl

Ba(OH)2

NH4OH

D.

Basa/asam CH3COOH HCN

NH4OH

Al(OH)3

V. Pertanyaan

1. Berdasarkan data pengamatan tulislah reaksi yang terjadi!

2. Tentukan sifat garam hasil reaksi!

3. Mengapa garam-garam tersebut mempunyai sifat yang berbeda!

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MA Manbaul Ulum Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI.IA/1I (dua) Metode : TGT Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,

dan terapannya.

I. Kompetensi Dasar

1.3.Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

II. Indikator Pertemuan 1 (2 jp) 1. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. 2. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis .Pertemuan 2 ( jp) Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

III. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu : Pertemuan 1 1. Menuliskan reaksi ionisasi garam yang terhidrolisis. 2. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari reaksi ionisasi garamnya. 3. Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Pertemuan 2 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

IV. Materi Ajar • Hidrolisis garam

Adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan air. Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sementara kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.

• Sifat garam yang terhidrolisis Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa apat bersifat asam, basa atau netral. Sifat tersebut bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.

• pH larutan garam yang terhidrolisis 1. pH Garam yang tersusun dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral dan mempunyai pH = 7. NaCl(aq) Na+

(aq) + Cl-(aq) 2. pH Garam yang tersusun dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Salah satu senyawa yang dapat digunakan dalam pembuatan pupuk adalah amonium nitrat ((NH4)2NO3) yang berbentuk butiran padat. Pupuk ini sering dipakai oleh petani untuk menyesuaikan pH tanah dengan pH tanaman yang akan ditanam. Amonium nitrat merupakan salah satu garam yang apabila disebar di tanah pertanian akan larut dan terhidrolisis oleh air yang ada di dalam tanah. Amonium nitrat akan terionisasi sempurna menjadi ion-ionnya. (NH4)2NO3(aq) NH4

+(aq) + NO3-(aq)

garam basa konjugasi asam konjugasi kuat lemah Ion NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3 dan akan mengalami hidrolisis, sedangkan ion NO3

- merupakan basa konjugasi dari asam kuat HNO3 dan tidak akan mengalami hidrolisis. H2O NH4

+ NH3 + H+ Secara umum dapat dituliskan H+(aq) B(aq) + H+(aq) Tetapan kesetimbangan yang terjadi dinamakan dengan tetapan hidrolisis dan diberi simbol Kh.

�� � ������������

Berdasarkan reaksi di atas, [B] = [H+]. Maka Kh dapat ditulis menjadi :

�� � �������������

���� � ������� atau ���� � ����� ���, dari rumus tersebut dapat dicari pHnya.

3. pH Garam yang tersusun dari Asam Lemah dan Basa Kuat Jika asam lemah yang digunakan diberi simbol HA, maka basa konjugasinya punya simbol A-, sehingga dapat ditulis: A- HA + OH-, dan tetapan kesetimbangannya adalah :

�� � �������������

Berdasarkan reaksi di atas, [HA] = [OH-], maka �� � �������〱������

����� � ������ atau ����� � ����� ���, dari rumus tersebut dapat dicari pOH dan pHnya.

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

V. Metode Pembelajaran TGT

VI. Strategi Pembelajaran Pertemuan

Ke Strategi Pembelajaran Waktu

1

1. Pendahuluan Memberi salam Mengabsen Guru memberikan pre test.

2. Kegiatan Inti � Melalui pembelajaran di kelas menentukan

sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. (eksplorasi)

� Berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku kimia kelas XI penerbit pemkot Semarang. (elaborasi)

� Guru memberikan penguatan untuk menyamakan persepsi dan memberikan latihan soal untuk merefleksi pemahaman siswa. (konfirmasi)

3. Penutup Guru memberikan post test.

10 menit 70 menit 10 menit

2 1. Pendahuluan � Prasyarat

Rumus mencari pH � Motivasi

Guru bertanya mengenai contoh garam 2. Kegiatan Inti

• Merancang dan melakukan percobaan menggunakan metode TGT untuk menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui kerja kelompok di laboratorium. (eksplorasi)

• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di petunjuk praktikum. (elaborasi)

• Dengan dipandu guru, menyimpulkan hasil diskusi untuk menyamakan persepsi. (konfirmasi)

3. Penutup

Guru memberikan tugas untuk membuat laporan praktikum.

5 menit 80 menit 5 menit

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar Alat dan Bahan : - Sumber : Buku Kimia Kelas XI Penerbit Pemkot Semarang

Buku Kimia Kelas XI Penerbit Erlangga VIII. Penilaian

• Jenis tagihan Ulangan harian

• Bentuk Instrumen Tes tertulis, performans.

Soal Evaluasi

No Soal skor 1 1. Diketahui garam-garam sebagai berikut.

a. Na2CO3 b. NH4NO3 c. BaSO4 d. NH4Cl Tentukan sifat garam tersebut…

10

2 Larutan garam CH3COONa 0,1 M mengalami hidrolisis. Jika tetapan hidrolisis (Kh) = 10−9, maka pH larutan garam adalah ...

10

3 Bila 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH 0,1M, Ka CH3COOH = 10−5, maka pH campuran larutan tersebut adalah ...

10

4 Tentukan nilai pH Ca(CH3COO)2 0,1 M. Ka CH3COOH: 1,0 x 10-5 adalah.. 10 5 Tentukan pH larutan dari 100 mL asam sulfat 0,4 M dan 400 mL larutan

amonia 0,2 M jika diketahui Kb : 10-5 10

6 Larutan NH4Br 0,1 M diencerkan sebanyak 10 kalinya. Berapa pH larutan tersebut (Kb : 10-5)..

10

7 Berapakah pH larutan 100 mL KOH 0,4 M direaksikan dengan 400 mL asam asetat 0,1 M Jika Ka : 1,6 . 10-4

10

8 Berapa pH larutan natrium asetat 0,1 M jika Ka asam asetat = 1,8 . 10-10.. 10 .9 Hitung pH larutan yang terjadi jika 2,675 gram amonium klorida dilarutkan

dalam air hingga volumenya 250mL (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, Kb=2.10-5) 10

10 Berapakah derajat hidrolisis larutan amonium nitrat 0,1 M jika Kb NH3=10-5.. 10

Demak, Oktober 2011

Mengetahui,

Guru Kimia Praktikan

Muhamad Shofi, S.Pd Dwi Purwanto NIM. 063711022

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MA Manbaul Ulum Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI.IA/1I (dua) Metode : TGT Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,

dan terapannya.

I. Kompetensi Dasar

1.4.Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

II. Indikator Pertemuan 1 (2 jp) 1. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. 2. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Pertemuan 2 (2 jp) Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

III. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu : Pertemuan 1 1. Menuliskan reaksi ionisasi garam yang terhidrolisis. 2. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari reaksi ionisasi garamnya. 3. Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Pertemuan 2 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

IV. Materi Ajar • Hidrolisis garam

Adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan air. Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sementara kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.

• Sifat garam yang terhidrolisis Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa apat bersifat asam, basa atau netral. Sifat tersebut bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

• pH larutan garam yang terhidrolisis 1. pH Garam yang tersusun dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Jika asam lemah yang digunakan diberi simbol HA, maka basa konjugasinya punya simbol A-, sehingga dapat ditulis: A- HA + OH-, dan tetapan kesetimbangannya adalah :

�� � �������������

Berdasarkan reaksi di atas, [HA] = [OH-], maka �� � �������Ↄ������

����� � ������ atau ����� � ����� ���, dari rumus tersebut dapat dicari pOH dan pHnya.

2. pH Garam yang tersusun dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Dari penjelasan beberapa jenis garam di atas, tentunya dapat dipahami bahwa hidrolisis garam akan terjadi apabila paling tidak salah satu dari penyusunnya asam lemah atau basa lemah. Jika penyusun garam berasal dari asam lemah dan basa lemah, maka kedua ionnya akan mengalami hidrolisis. Hidrolisis semacam itu dinamakan hidrolisis total. Perhitungan pH dari garam yang mengalami hidrolisis total dapat diperkirakan dengan rumus.

���� � ������� Kw = 10-14 Dari rumus di atas, dapat dicari pHnya.

V. Metode Pembelajaran TGT

VI. Strategi Pembelajaran Pertemuan

Ke Strategi Pembelajaran Waktu

1

1. Pendahuluan Memberi salam Mengabsen Guru memberikan pre test.

2. Kegiatan Inti � Melalui pembelajran dikelas Menentukan

sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. (eksplorasi)

� Berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku kimia kelas XI penerbit Erlangga. (elaborasi)

� Guru memberikan penguatan untuk menyamakan persepsi dan memberikan

10 menit 70 menit

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

latihan soal untuk merefleksi pemahaman siswa. (konfirmasi)

3. Penutup Guru memberikan post test.

10 menit

2 1. Pendahuluan � Prasyarat

Rumus mencari pH � Motivasi

Guru bertanya mengenai contoh garam 2. Kegiatan Inti

• Merancang dan melakukan percobaan menggunakan metode TGT untuk menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui kerja kelompok di laboratorium. (eksplorasi)

• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di lembar kerja melalui diskusi kelompok. (elaborasi)

• Dengan dipandu guru, menyimpulkan hasil percobaan untuk menyamakan persepsi. (konfirmasi)

3. Penutup

Guru memberikan tugas membuat laporan praktikum

5 menit 80 menit 5 menit

VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar Alat dan Bahan : Alat dan bahan praktikum Sumber : Buku Kimia Kelas XI Penerbit Pemkot Semarang

Buku Kimia Kelas XI Penerbit Erlangga

VIII. Penilaian • Jenis tagihan

Kuis, Ulangan harian • Bentuk Instrumen Tes tertulis, performans.

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

Soal Evaluasi No Soal Skor 1 Larutan garam CH3COONa 0,1 M mengalami hidrolisis. Jika tetapan

hidrolisis (Kh) = 10−9, maka pH larutan garam adalah ... 10

2 Larutan NH4Br 0,1 M diencerkan sebanyak 10 kalinya. Berapa pH larutan tersebut (Kb : 10-5)..

10

3 Berapakah pH larutan 100 mL KOH 0,4 M direaksikan dengan 400 mL asam asetat 0,1 M Jika Ka : 1,6 . 10-4

10

4 Hitung pH larutan yang terjadi jika 2,675 gram amonium klorida dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 mL (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, Kb=2.10-5)

10

5 Berapakah derajat hidrolisis larutan amonium nitrat 0,1 M jika Kb NH3=10-5

10

6 Berapa pH larutan natrium asetat 0,1 M jika Ka asam asetat = 1,8 . 10-10.. 10 7 Bila 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan

NaOH 0,1M, Ka CH3COOH = 10−5, maka pH campuran larutan tersebut adalah ...

10

8 Diketahui garam-garam sebagai berikut. i. Na2CO3

ii. NH4NO3 iii. BaSO4 iv. NH4Cl

Tentukan sifat garam tersebut…

10

9 Tentukan nilai pH Ca(CH3COO)2 0,1 M. Ka CH3COOH: 1,0 x 10-5 adalah..

10

10 Tentukan pH larutan dari 100 mL asam sulfat 0,4 M dan 400 mL larutan amonia 0,2 M jika diketahui Kb : 10-5

10

Demak, Oktober 2011

Mengetahui,

Guru Kimia Praktikan

Muhamad Shofi, S.Pd Dwi Purwanto NIM. 063711022

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

64

SILABUS

Satuan Pendidikan : MA Roudlotul Ulum

Kelas/Semester : XI/II

Mata Pelajaran : Kimia

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber

belajar Teknik Bentuk

Instrumen

1. Menjelaskan

perubahan

harga pH pada

titrasi garam

untuk

menjelaskan

Hidrolisis

2. Menentukan

jenis garam

yang

mengalami

hidrolisis dalam

air dan pH

larutan garam

tersebut.

Sifat larutan

garam dan

konsep

hidrolisis

Menghitung pH

larutan garam

Mengidentifikasi

tujuan, manfaat

dan dasar-dasar

hidrolisis garam

Mengidentifikasi

sifat larutan

garam melalui

percobaan

Mengidentifikasi

pH larutan

garam

Menentukan pH

pada larutan

garam

Mendiskripsikan

tujuan, manfaat

dan macam

hidrolisis garam

Mendiskripsikan

berbagai sifat

garam dan

konsep

hidrolisis

Membedakan

pH larutan

garam

Menghitung pH

larutan garam

Tes

Tertulis

Tes

Tertulis

Praktikum

Laporan

Praktikum

Tes Tertulis

Kuis

2x45

2x45

Buku

paket

kimia,

Petunjuk

Praktikum

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

65

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl... · Lampiran 6 : Petunjuk Praktikum II ... Lampiran 15 : Dokumentasi .....

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dwi Purwanto

Tempat /Tanggal Lahir : Pati, 23 Desember 1987

NIM : 063711022

Alamat : Rejoagung 02/03 Trangkil Kabupaten Pati

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Jenjang Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak Minhajul Huda Kec.Trangkil Kab.Pati Lulus Tahun

1994

2. SDN 02 Rejoagung Kec.Trangkil Kab.Pati Lulus Tahun 2000

3. Madrasah Ibtida’iyyah Raudlatul Athfal Kec.Trangkil Kab.Pati Lulus

Tahun 2000

4. Madrasah Tsanawiyyah Raudlatul Ulum Kec.Trangkil Kab.Pati Lulus

Tahun 2003

5. Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum Kec.Trangkil Kab.Pati Lulus Tahun

2006

6. Masuk Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2006

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 29 Desember 2010

Penulis

Dwi Purwanto

063711022