i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pedidikan Oleh: Nama : Amarulloh NIM : 5201408062 Program Studi : Pend. Teknik Mesin S1 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
123
Embed
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …lib.unnes.ac.id/17809/1/5201408062.pdf · i penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) kompetensi perbaikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING) KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM
PENGAPIAN ELEKTRONIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I
Untuk mencapai gelar Sarjana Pedidikan
Oleh:
Nama : Amarulloh
NIM : 5201408062
Program Studi : Pend. Teknik Mesin S1
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
based learning) kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke
Sidang Panitia Ujian Skripsi pada :
hari :
tanggal :
Semarang, Februari 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Abdurrahman, M.Pd Drs. Supraptono, M.Pd
NIP 196009031985031002 NIP195508091982031002
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, Februari 2013
Amarulloh
5201408062
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Amarulloh
Nim : 5201408063
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin, S1
Judul : Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
kompetensi perbaikan sistem pengapian Elektronik sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar
Telah dipertahankan didepan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Panitia Ujian :
Ketua : Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd (…………...)NIP. 196209131991021001
Pembimbing I : Drs. Abdurrohman, M.Pd (……...……)NIP.196009031985031002
Pembimbing II : Drs. Supraptono, M.Pd (……………)NIP.195508091982031002
Penguji Utama : Hadromi, S.T. M.T (……………)NIP.196908071994031004
Penguji Pendamping I : Drs. Abdurrohman, M.Pd (……………)NIP.196009031985031002
Penguji Pendamping II : Drs. Supraptono, M.Pd (……………)NIP.195508091982031002
Mengetahui,Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Drs. Muhammad Harlanu, M.PdNIP. 196602151991021001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
(Ar-Rahman:29-30)
Hanya dia yang menyerah, yang kalah. Tidak ada kesulitan yang lebih kuat dari
kegigihan. Anda akan menang, asal hati anda cukup sabar untuk menjadi wadah
bagi kegigihanmu itu (Mario Teguh)
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi
mereka (Eleanor Roosevelt)
Persembahan
Karya ini untuk :
1. Ibu dan Bapakku tercinta, Mbak Piroh, Mas Muin,
Mbak Um, Mas Yono, Yahya, yang telah
memberikan semangat, dukungan, pengorbanan,
dan do’a tulus yang tak pernah usai, aku sayang
kalian
2. Anak – anak kos IR, tak terlupakan hari-hari itu
3. Mas, mbak, adek, kawan-kawan seperjuangan di
BEM FT 2009,2011 dan 2011, BEM KM Unnes
2012, semangatnya…luar biasa
4. Dony, Devy, Ali zuhdi, Erit, Fadli, Rendy, Anis,
Makasih bantuannya dan semangatnya
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ijinkanlah peneliti
pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang tulus dan ikhlas kepada;
1. Bapak Drs. Mohammad Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian guna
memperlancar penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd, Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang.
3. Bapak Drs. Aris Budiono, M.Pd Sekretaris Jurusan Teknik mesin
Universitas Negeri Semarang.
4. Bapak Wahyudi, S.Pd., M.Eng, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin.
5. Bapak Abdurrohman, M.Pd, Dosen Pembimbing I.
6. Bapak Supraptono, M.Pd, Dosen Pembimbing II.
7. Bapak Hadromi ST.MT, Dosen Penguji Netral.
8. Bapak H. Mujib Shodiq LC, Kepala Sekolah SMK Al hikmah 1 Sirampog.
9. Bapak Amin Mushafa ST, Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK
Al hikmah 1 Sirampog.
10. Bapak Yasir Budiono ST, Ketua LAB Teknik Kendaraan Ringan SMK Al
Hikmah 1 Sirampog.
11. Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK Al hikmah 1 Sirampog yang turut
memberi dukungan pada pelaksanaan penelitian.
vii
12. Guru dan Staff Karyawan SMK Al hikmah 1 Sirampog, yang turut
memberi dukungan pada saat penelitian.
13. Rekan – rekan yang selalu memberikan bantuan dan memacu semangat.
Penulis hanya dapat memohon kepada Allah agar semua pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini diberikan pahala yang sebesar – besarnya.
Dengan segala kerendahan hari penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun akan diterima agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, Februari 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Amarulloh . 2013 “Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project basedLearning) Pada kompetensi perbaikan sistem pengapian Elektronik sebagaiupaya meningkatkan hasil belajar”. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. FakultasTeknik. Universitas Negeri Semarang.
Selama ini pembelajaran di SMK Al hikmah 1 Sirampog cenderungberpusat pada guru (teacher centered), pembelajaran ini kurang mengena atausiswa kurang paham tentang pembelajarannya. Dalam penelitian ini penelitimemunculkan pembelajaran yang berbeda agar siswa dapat berinovasi sendiritentang hasil belajarnya.
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yangmemberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kerja proyek sesuaidengan kompetensi belajarnya, dalam pembelajaran berbasis proyek siswamembuat desain dan hasil kerjanya dalam kompetensi perbaikan sistem pengapianelektronik cdi ac program keahlian teknik kendaraan ringan.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimendengan pre test-post test control group design. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas XI TKR, terdapat empat kelas untuk yang mengambil jurusanTKR dan jumlah populasinya sebanyak 124 siswa. Sampel yang digunakan adalah29 siswa kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen dan 29 siswa kelas XI TKR 2sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode tes, analisis datamenggunakan uji t.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata – rata hasilbelajar pada test pre test mencapai (46,93) dan setelah diberikan metodepembelajaran konvensional meningkat menjadi (73,17), sehingga pada kelaskontrol setelah diberikan metode konvensional mengalami peningkatan rata – ratamencapai (26,24) dan pada kelas eksperimen rata–rata hasil belajar pada test pretest mencapai (48,55) dan setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyekmeningkat menjadi (80,14), sehingga pada kelas eksperimen setelah diberikanmetode pembelajaran berbasis proyek meningkat mencapai (31,59). Berdasarkanhasil uji t nilai post test kompetensi perbaikan sistem pengapian ternyata adaperbedaan hasil belajar perbaikan sistem pengapian setelah menggunakan metodepembelajaran berbasis proyek.
Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran berbasis proyek, perbaikan sistempengapian
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
PEENYATAAN.................................................................................................. iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
MOTTO .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian............................................................................ 4
F. Penegasan Istilah …………………………………………............... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7
A. Landasan Teori................................................................................. 7
B. Kajian pustaka .................................................................................. 7
C. Model Pembelajaran......................................................................... 9
D. Model Pembelajaran Konvensional ................................................. 10
E. Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................................... 11
x
F. Sistem Pengapian…………………………………………………... 21
G. Hipotesis............................................................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 27
A. Metode Penelitian.............................................................................. 27
B. Desain Penelitian ............................................................................... 29
C. Alur Penelitian................................................................................... 29
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 30
E. Variabel Penelitian ............................................................................ 31
F. Langkah – langkah Eksperiemen ....................................................... 31
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 32
H. Instrumen Penelitian ......................................................................... 33
I. Penilaian Alat Ukur ............................................................................ 34
J. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 46
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 46
B. Pembahasan ...................................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 56
A. Simpulan .......................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
mengirimkan pesan kepada pengajar atau ahli, self assessment.
Uraian deskripsi aktivitas di atas dapat memberikan langkah – langkah
pembelajaran yang bermakna.
2. Di dalam kelompok
Ketika siswa bekerja di dalam kelompok, para pelajar harus bekerja
sama. Kerja sama berlangsung dalam wujud aktifitas dasar seperti:
brainstorming, diskusi, melakukan editing dokumen secara bersama-sama.
Sinkronisasi komunikasi lewat audio, video, atau text, menata dokumen
kelompok, task scheduling, peer assessment.
Sebagian dari aktifitas ini dapat dilakukan bersama kelompok.
3. Antar kelompok
Di dalam PBP, bentuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan
kelompok lain dapat diuraikan melalui beberapa contoh aktifitas ini yaitu:
presentasi, peer review, memberikan kontribusi dalam forum diskusi.
3. Kegiatan Pengajar Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Dalam PBP, instruksi terjadi melalui pelatihan, diskusi, bimbingan,
dan lain-lain. Bagian ini sebagai aktifitas pengajar dalam pendekatan PBP.
1. Desain Proyek, tahap desain proyek adalah sangat pokok.
Perancangan yang salah dari Aktifitas proyek akan menyebabkan
dampak yang tidak baik pada proses belajar mengajar.
13
2. Menunjukan beberapa aspek dari desain proyek.
Aktifitas ini menunjukan beberapa aspek dari desain proyek. Aktifitas
ini yang sesuai.
a. Isi (content): pengajar memutuskan topik apa yang tercakup pada proyek.
Proyek yang baik adalah yang cocok untuk lintas disiplin.
b. Hasil pembelajaran (learning outcomes): Para pengajar harus menandai
pengetahuan pokok dan keterampilan yang akan diperoleh peserta didik.
Juga menguraikan keterampilan umum yang ditargetkan oleh proyek.
c. Sasaran hasil pembelajaran harus tersampaikan dalam aktifitas proyek.
d. Titik Fokus (focal points): untuk memotivasi peserta didik dan
memperoleh keterlibatannya secara penuhproyek harus dibuat menantang
dan berhubungan dengan permasalahan hidup nyata.
e. Aktifitas & deliverables: Tahap desain menentukan aktifitas seperti
penyelidikan, riset, pemecahan masalah, penggunaan alat bantu, dan lain-
lain.
f. Metoda: proyek organisasi kelas dan kelompok, pelatihan, dan material
pendukung, serta prosedur umpan balik, sumber daya, dan lain-lain.
g. Penilaian (assessment): Penilaian sendiri dan oleh tim ahli mempunyai
suatu peran penting dalam pendekatan PBL.
3. Pengajar menyiapkan dan menyediakan selebaran tugas, seperti selebaran
penjelasan metodologi, petunjuk, atau petunjuk penggunaan. Juga
menyediakan akses kepada material pelajaran dan sumber yang lain,
14
seperti catatan ceramah kuliah, pembicaraan video-taped dan proses
melakukan latihan dan membuat demontrasi jika dibutuhkan.
4. Penilaian harus disatukan ke dalam aktifitas proyek. Karena PBP dititik
beratkan pada keberhasilan peserta didik, evaluasi diri dan oleh tim ahli
harus dimasukkan ke dalam strategi penilaian.
5. Umpan balik dapat dimulai dari para pengajar, pelatih, ahli, klien, dan
lain-lain. Presentasi dan diskusi adalah sarana yang baik untuk menjadi
umpan balik. Para pengajar harus mengorganisir prosedur umpan balik.
4. Tahapan Pembelajaran berbasis proyek
Tahapan dalam proses pembelajaran berbasis proyek atau project
based learning, yaitu:
a. Memberikan informasi proyek yang akan dikerjakan.
b. Menentukan waktu dan lamanya pengerjaan proyek.
c. Membentuk kelompok.
d. Memberikan gambaran langkah–langkah pengerjaan proyek.
e. Menugaskan kelompok untuk memulai kegiatan.
f. Menugaskan bagi masing–masing proyek untuk.
g. Mempresentasikan di depan kelas.
h. Menarik kesimpulan.
PBP dapat diterapkan untuk semua bidang studi. Implementasi model
PBP mengikuti lima langkah utama, sebagai berukut:
1) Menetapkan tema proyek.
Tema proyek hendaknya memenuhi indikator–indikator berikut:
15
a) Memuat gagasan umum dan orisinil.
b) Penting dan menarik.
c) Mendeskripsikan masalah kompleks.
d) Mencerminkan hubungan berbagai gagasan.
e) Mengutamakan pemecahan masalah ill defined.
2) Menetapkan konteks belajar.
Konteks belajar hendaknyamemenuhi indikator-indikator berikut:
a) Pertanyaan-pertanyaan proyek mempersoalkan masalah dunia nyata.
b) Mengutamakanotonomi siswa.
c) Melakukan inquiri dalam konteks masyarakat.
d) Siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efesien.
e) Siswa belajar penuh dengan kontrol diri.
f) Mensimulasikan kerja secara profesional.
3) Merencanakan aktivitas-aktivitas.
Pengalaman belajar terkait dengan merencanakan proyek adalah
sebagai berikut:
a) Membaca.
b) Meneliti.
c) Observasi.
d) Interviu.
e) Merekam.
f) Mengunjungi obyek yang berkaitan dengan proyek.
g) Akses internet.
16
4) Memeroses aktivitas-aktivitas.
Indikator-indikator memproses aktivitas meliputi antara lain:
a) Membuat sketsa.
b) Melukiskan analisa.
c) Menghitung.
d) Mengenerate.
e) Mengembangkan proto tipe.
5) Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek.
Langkah-langkah yang dilakukan, adalah:
a) Mencobamengerjakan proyek berdasarkan sketsa.
b) Menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan hasil yang diperoleh.
c) Mengevaluasi hasil yang telah diperoleh.
d) Merevisi hasil yang telah diperoleh.
e) Melakukan daur ulang proyek yang lain
f) Mengklasifikasi hasil terbaik.
5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
Tentunya dalam model pembelajaran terdapat keunggulan serta
kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki keunggulan dan kelemahannya
sendiri, yaitu:
17
Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek / Project
Based learning
Keunggulan PBP Kelemahan PBP
1. Meningkatkan motivasi.pengerjaan proyek berupa gambarmaupun laporan yang diberikancenderung meningkatkan ketekunanpeserta didik dalam belajar.
1) Kurikulum yang berlaku dinegara kita saat ini, baik secaravertikal maupun horizontal,belum menunjang pelaksanaanmetode
2. Meningkatkan Kemampuanpemecahan masalah.banyak sumber yangmendiskripsikan lingkungan belajarberbasis proyek membuat siswamenjadi lebih aktif dan berhasilmemecahkan problem–problemyang kompleks.
2) Organisasi bahan pelajaran,perencanaan, dan pelaksanaanmetodeinisukardanmemerlukan keahlian khususdari guru, sedangkan para gurubelumdisiapkanuntukpembelajaran metode ini
3. Meningkatkan kekompakan dankolaborasi.pentingnya kerja kelompok dalamproyek mengembangkan danmempraktikkan ketrampilankomunikasi (Johnson & Johnson,1989).
3) Harus dapat memilih topikunit yang tepat sesuai kebutuhananak didik, cukup fasilitas, danmemiliki sumber-sumber belajaryang diperlukan
4. Meningktakan ketrampilanmengelola sumber.proyek yang diimplementasikansecara baik memberikan pesertadidik pembelajaran dan praktikdalam mengorganisir proyek, danmembuat alokasi wakdu dansumber–sumber lain sepertimenyelesaikan tugas secara
4) Bahan pelajaran seringmenjadi luas sehingga dapatmengaburkan pokok unit yangdibahas.
Sumber : wena 2011
6. Perbedaan Antara Model Pembelajaran Konvensional dan
Pembelajaran Berbasis Proyek.
Berdasarkan definisi profesi bidang keteknikan menurut Accreditation
Board for Engineering and Technology (ABET) merupakan profesi yang
memanfaatkan pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam yang diperoleh
18
dari studi, pengalaman, dan latihan secara bijaksana untuk mengembangkan
cara-cara memanfaatkan bahandan sumber daya alam secara ekonomis untuk
kesejahteraan manusia.
Pendidikan bidang keteknikan selain memberikan teori-teori
yangcukup, juga perlu memberikan contoh-contoh pemecahan problem nyata
dengan memanfaatkan teori-teori yang ada. Dengan demikian, pengembangan
profesi bidang keteknikan secara alamiah disimulasi oleh masalah-masalah
teknik pada situasi nyata dimana PBP menstimulasi proses belajar dengan
menggunakan masalah-masalah tersebut pada situasi nyata dari suatu profesi.
Dibawah ini dirangkumkan beberapa perbedaan antara pembelajaran
konvensional dan pembelajaran berbasis proyek dilihat dari berbagai aspek.
19
Tabel 2. Perbedaan pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis
proyek
ASPEK PEDIDIKAN PEMBELAJARAN
TRADISIONAL
PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK
Fokus Kurikulum Cakupan isi Kedalaman Pemahaman
Pengetahuan tentangfakta-fakta
Pengetahuan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
Belajar keterampilanbuilding block dalamisolasi
Pengembanganketrampilan pemecahankompleks
Lingkup dan Urutan Mengikuti kurikulumsecara ketat
Mengikuti minat siswa
Berjalan dari blok keblok atau unit ke unit
Unit-unit besarterbentuk dari problemdan isu yang komples
Memusat focus berbasisdisiplin
Meluas, focusinterdisipliner
Peranan guru Penceramah dandirektur pembelajar
Penyedia sumberbelajar dan partisipan didalam kegiatan belajar
Ahli Pembimbing / partner
Fokus Pengukuran Produk Proses dan produkSkor test Pencapaian yang nyataMembandingkandengan yang lain
Untuk kerja standarddan kemajuan dariwaktu ke waktu
Reproduksi informasi Demontrasipemahaman
Bahan-bahan
pembelajaran
Teks, ceramah, danpresentasi
Langsung sumber-sumber asli : bahantercetak, interviu,dokumen, dll
Kegiatan dan lembarlatihan dikembangkanguru
Demontrasipemahaman
Penggunaan teknologi Penyokong, periferal Utama, IntegralDijalankan guru Diarahkan siswaKegunaan untukperluasan presentasiguru
Kegunaan untukmemperluas presentasisiswa atau penguatankemampuan siswa
Konteks kelas Siswa belajar sendiri Siswa belajar kelompok
Sebelum perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen, kedua
kelompok diberikan tes awal (pre test) terlebih dahulu. Pre test ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang akan diberi
pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan kelompok
yang tidak diberi pembelajaran berbasis proyek (kelompok kontrol). Hasil
pengukuran pre test yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut
diharapkan dapat menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai
kemampuan awal yang tidak berbeda. Uji yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan awal kedua kelompok menggunakan uji-t. rumus yang
digunakan sebagi berikut :
39
Keterangan :
Xˡ = Rerata kelompok eksperimen
X² = Rerata kelompok kontrol
N1 = Jumlah subjek kelompok eksperimen
N2 = Jumlah subyek kelompok kontrol
S = Simpangan
(Sudjana, 2005 : 239)
Hipotesis yang dicari adalah tidak ada perbedaan hasil pre test antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen dan hipotesis nol diterima jika –t tabel
≤ t hitung ≤ t tabel.
2. Analisi Tahap Akhir
Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas
kontrol maka perlu adanya tes untuk mengambil data hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari data hasil belajar tersebut
kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui mana yang hasilnya
lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Analisi data yang digunakan adalah :
40
a. Analisi Deskriptif
Analisis Deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar peningkatan hasil belajar saat menggunakan metode
konvensional dengan pembelajaran berbasis proyek. Untuk tujuan tersebut,
maka akan dibandingkan rata – rata hasil belajar dari kedua metode tersebut
dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
X = Mean / nialai rata – rata
Fi = frekuensi kelas
Xi = Tanda kelas interval
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahui distribusi data yang
diperoleh dilakukan uji normalitas dengan rumus chi-kuadrat.
Keterangan:
X² = Chi-kuadrat
O = Frekuensi Pengamatan
E = Frekuensi yang diharapkan
41
K = Banyaknya kelas interval
(Sudjana 2005 : 274)
Selanjutnya harga X² data yang diperoleh dibandingkan dengan X²
tabel dengan (dk) = K – 3 dan taraf signifikan 0.05. Distribusi data yang
diujikan akan berdistribusi normal jika X² data < X² tabel.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan, untuk mengetahui bahwa kedua kelas
(kelas eksperimen dan kelas kontrol) memiliki varians yang sama atau
penguasaan yang homogen. Rumus yang digunakan :
Keterangan :
Vb = varians yang lebih besar
Vk = varians yang lebih kecil
(Arikunto, 2008 : 178)
d. Uji Hipotesis
Bila hasil test yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen,
maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus :
(Arikuinto, 2008:56)
Keterangan :
42
X1 = mean sampel kelompok eksperimen
X2 = mean sampel kelompok kontrol
n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen
S = simpangan
Hipotesis yang diuji adalah: pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian.
Pernyataan uji analisi uji t–test adalah hipotesis diterima jika
1 dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2-2).
43
K. Desain Pembelajaran berbasis proyek untuk kelas XI TKR 1
Berdasarkan kegiatan pengajar dan siswa dalam pendekatan
pembelajaran berbasis proyek, maka pembelajaran berbasis proyek yang akan
dibuat dalam kompetensi perbaikan sistem pengapian terbagi dalam tiga
tahapan yakni persiapan, pembelajaran dan evaluasi, tetapi dari tiga tahapan
tersebut dapat dideskripsikan menjadi enam tahapan sebagai berikut :
a) Persiapan
Pengajar merancang desain atau membuat kerangka proyek yang
bermanfaat dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan seperti silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
perbaikan sistem pengapian. Hal ini akan mendukung keberhasilan siswa
dalam menyelesaikan suatu proyek dan cukup membantu dalam menjawab
pertanyaan, beraktifitas dan berkarya. Kerangka menjadi sesuatu yang
penting untuk dibaca dan digunakan oleh siswa. Oleh karenanya, pengajar
harus melakukan perannya dengan baik dalam menganalisa dan
mengintegrasikan kurikulum, mengumpulkan pertanyaan, mencari sumber
yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan proyek.
b) Penugasan / Menentukan Topik
Sesuai dengan tugas proyek yang diberikan oleh pengajar maupun pilihan
sendiri, siswa akan memperoleh dan membaca kerangka proyek, lalu
berupaya mencari sumber yang dapat membantu. Dengan berdasar pada
referensi atau sumber yang berisi materi relevan, siswa dengan cepat dan
langsung mendapatkan materi yang berkualitas yang sesuai dengan
44
kebutuhan proyek. Lalu siswa berupaya berpikir dengan kemampuannya
berdasar pada pengalaman yang dimiliki, membuat pemetaan topik, dan
mengembangkan gagasannya dalam menentukan sub topik suatu proyek.
c) MerencanakanKegiatan.
Siswa bekerja dalam proyek kelompok dalam satu kelompok terdapat 7
siswa. Siswa menentukan kegiatan dan langkah yang akan diambil sesuai
dengan sub topiknya, merencanakan waktu pengerjaan dari semua sub
topik. Jika bekerja dalam kelompok, tiap anggota harus mengikuti aturan
dan memiliki rasa tanggung jawab.
d) Investigasi dan Penyajian.
Investigasi disini termasuk kegiatan : menanyakan pada ahlinya melalui
investigasi langsung dan saling tukar pengalaman dan pengetahuan serta
melakukan penguji cobaan. Dalam perkembangannya, terkadang berisi
observasi, eksperimen. Diskusi dapat dilakukan secara sinkron dan
asinkron. Lalu penyajian hasil dapat berupa gambar, tulisan, dan lain-lain.
Pengajar berkomunikasi untuk memantau kegiatan dan prestasi yang
dicapai oleh siswa.
e) Finishing.
Siswa membuat laporan, presentasi, gambar, dan proyek. Sebagai hasil
dari kegiatannya. Lalu pengajar dan siswa membuat catatan terhadap
proyek untuk pengembangan selanjutnya. Peserta menerima feedback atas
apa yang dibuatnya dari kelompok, dan pengajar. Fasilitas feedback
kelompok lainpun disajikan untuk memungkinkan setiap individu secara
45
langsung berkomentar dan memberikan kontribusi, dan agar dilihat dan
bermanfaat bagi orang lain.
f) Monitoring/Evaluasi.
Pengajar menilai semua proses pengerjaan proyek yang dilakukan oleh
tiap siswa berdasar pada partisipasi dan produktifitasnya dalam pengerjaan
proyek.
Gambar 4. diagram tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek.
(http://yudipurnawan.wordpress.com)
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. hasil uji tes awal (pre-test)
Pre test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal dari kelompok yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek dan
metode pembelajaran konvensional. Setelah data diperoleh kemudian
dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan awal kedua kelompok tersebut.
Tabel 7. uji kesamaan data Pre-test
Kelompok Rata – rata t- hitung t-tabel Kriteria
Eksperimen 48,550,70 2,00
Tidak
BerbedaKontrol 46,93
Sumber : data hasil penelitian 2013
Berdasarkan hasil uji t terhadap data pre test pada tabel di atas
diperoleh nilai t-tabel = -2,00 ≤ t-hitung = 0,70 ≤ t-tabel = 2,00 pada α = 5%
dengan dk = 56.
Dari hasil ini dapat diputuskan bahwa sebelum dilakukan bahwa
sebelum dilakukan pembelajaran kedua kelompok memlilki kemampuan yang
sama. Hasil ini dapat dijadikan sebagi acuan bahwa adanya perbedaan pada
hasil post test nantinya dari hasil perlakuan dan bukan akibat kondisi awal
siswa yang berbeda.
46
47
2. Hasil uji tes akhir (Post-test)
Analisis tahap akhir dilakukan untuk mengetahui hasil setelah
diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen. Untuk itu diperlukan tes
untuk mengambil data hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan setelah kelas
eksperimen diberi perlakuan biasanya disebut post test. Data post test tersebut
kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui hasil manakah yang
lebih baik, apakah kelas Kontrol atau kelas eksperimen.
Analisis yang digunakan adalah:
a. Deskripsi data hasil tes akhir (Post test)
Berdasarkan post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem
pengapian elektronik siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 8. deskripsi data hasil post test
Kelompok N Minimum Maximum MeanStd.
Deviasi
Eksperimen 29 63 90 80,14 6,66
Kontrol 29 63 83 73,17 7,00
Sumber : data hasil penelitian 2013
Tabel di atas menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen setelah
dilakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek
memperoleh rata–rata hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem
pengapian sebesar (80,14) dengan nilai tertinggi (90), nilai terendah (63) dan
standar deviasi (6,66) sedangkan pada kelompok Kontrol setelah dilakukan
48
pembelajaran konvensional memperoleh rata–rata hasil belajar pada
kompetensi perbaikan sistem pengapian sebesar (73,17) dengan nilai tertinggi
(83), nilai terendah (63) dan standar deviasi (7).
Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar
kompetensi perbaikan sistem pengapian pada kelompok eksperimen yang
mendapatkan pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari kelompok
Kontrol yang mendapatkan metode pembelajaran konvensional.
b. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Kolmogorov-smirnov. Data yang dikatakan normal jika
nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf kesalahan 5% atau
0,05. Adapun uji normalitas data hasil belajar kompetensi perbaikan sistem
pengapian elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada
berikut .
Tabel 9. hasil uji normalitas data
Sumber Data X² hitung X² tabel Kriteria
Pre testEksperimen 5,35 11,07 Normal
Kontrol 7,83 11,07 Normal
Post testEksperimen 9,77 11,07 Normal
Kontrol 7,94 11,07 Normal
Sumber : data hasil penelitian 2013
Uji normalitas data pre test dan post test kelompok eksperimen dan
kelompok Kontrol yang telah terangkum pada tabel di atas memperoleh nilai
49
X² hitung ˂ X² tabel = (11,07) untuk α = 5% dengan dk = 5. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa data pre test dan post test pada kelompok
eksperimen maupun Kontrol berdisbrusi normal. Karena data yang diperoleh
berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan
uji- t.
c. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji levene’s test
ata uji F. Data dikatakan homegen jika F-hitung memiliki signifikansi lebih
besar dari taraf kesalahan 5% atau 0,05. Apabila data hasil penelitian
homogen, maka untuk perhitungan selanjutnya dapat digunakan rumus t pada
sedangkan jika tidak homogen dapat digunakan rumus t’. Hasil uji
homogenitas data hasil belajar koompetensi perbaikan sistem pengapian
elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada berikut.
Tabel 10. hasil uji Homogenitas Data
Sumber Data F-hitung F-tabel Kriteria
Pre testEksperimen
1,68 2,13 HomogenKontrol
Post testEksperimen
1,10 2,13 HomogenKontrol
Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013
Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan
dua varian atau uji F pada tabel di atas menunjukan bahwa untuk data pre test
dan post test memperoleh nilai F-hitung ˂ F-tabel = (2,13) pada α= 5%
50
dengan dk = (28:28). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil pre
test dan post test homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya
baik untuk data hasil pre test maupun data hasil post test dapat digunakan t
pada equal variances assumed.
d. Uji data post test
Hasil uji data post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem
pengapian kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol pada siswa kelas XI
TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 11. hasil uji perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan
kelompok Kontrol
Kelompok Rata – rata t-hitung t-tabel Kriteria
Eksperimen 80,143,88 1,67 Signifikan
Kontrol 73,17
Sumber : data hasil penelitian tahun 2013
Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi
perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1
Sirampog setelah dilakukan pembelajaran berbasis proyek pada kelompok
eksperimen dan metode pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol
diperoleh nilai t-hitung = 3,88 ˃ t-tabel = 1,67 pada α = 5% dengan dk = 56.
Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang
mengatakan: “Ada Perbedaan hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem
Pengapian elektronik dengan menggunakan Penerapan model pembelajaran
berbasis proyek (project based learning)”, diterima.
51
Pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis
proyek mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 86,20% yang lebih besar
dari batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan yaitu
85% sedangkan pada kelompok Kontrol yang mendapatkan metode
pembelajaran konvensional mencapai ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 44,82% yang masih dibawah batas minimal ketuntasan belajar secara
klasikal yang ditetapkan 85%.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pada kelas Kontrol rata – rata
hasil belajar pada pre test mencapai (46,93) dan setelah diberikan metode
pembelajaran konvensional meningkat menjadi (73,17), sehingga pada kelas
Kontrol setelah diberikan metode pembelajaran konvensional mengalami
peningkatan rata – rata mencapai (26,98) dan pada kelas eksperimen rata –
rata hasil belajar pre test mencapai (48,55) dan setelah diberikan
pembelajaran berbasis proyek meningkat menjadi (80,14), sehingga pada
kelas eksperimen setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyek
mengalami peningkatan rata –rata mencapai (31,59). Dari hasil ini dapat
dijelaskan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek efektif
untuk pembelajaran perbaikan sistem pengapian pada siswa kelas XI TKR
karena dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat mengantarkan siswa mencapai
ketuntasan belajar.
52
B. Pembahasan
Siswa SMK Al hikmah 1 Sirampog dalam Pembelajarannnya masih
menggunakan metode pembelajaran konvensional yang membuat siswa sibuk
mencatat materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam
pembelajaran akhirnya hanya menerima secara verbalisme. Pembelajaran
yang hanya menggunakan komunikasi satu arah dapat mengurangi kreatifitas
siswa. Penggunaan beberapa metode dan media yang tepat dimungkinkan
dapat mengatasi masalah tersebut. Penggunaan beberapa metode dan media
yang tepat dapat dimungkinkan mengatasi masalah tersebut. Rendahnya hasil
belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran tersebut di atas disebabkan
oleh berbagai faktor. Antara lain kurangnya media yang memadai sebagai
sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bervariasi yang
menyebabkan pemahaman siswa tentang cara melakukan perbaikan sistem
pengapian kurang maksimal.
Thomas dalam Wena (2011: 144) Pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Dalam hal ini siswa dilibatkan untuk aktif dalam membuat proyek sistem
pengapian elektronik cdi ac. Dalam tahapannya ada 4 kelompok yang
membuat proyek sistem pengapian elektronik cdi ac. Kelompok tersebut
harus merancang dan mendesain proyek sistem pengapian elektronik cdi ac
dan di presentasikan dihadapan kelompok lain, setelah selesai
53
menpresentasikan hasil diskusinya kelompok tersebut membuat proyek sistem
pengapian.
Hasil analisa tahap awal dari hasil pre test antara dua kelompok yaitu
antara kelas Kontrol yang diberikan metode pembelajaran konvensional
dengan kelas eksperimen yang diberikan metode pembelajaran berbasis
proyek menunjukan bahwa kemampuan awal dari dua kelompok tersebut
adalah sama. Sehingga dengan tidak adanya perbedaan kemampuan awal
maka kedua kelompok tersebut telah memenuhi syarat dan kriteria untuk
diberikan penelitian lebih lanjut.
Hasil analisis deskriptif post test untuk kelompok yang diberikan
metode pembelajaran berbasis proyek menunjukan peningkatan yang lebih
tinggi dari pada kelompok metode pembelajaran konvensional. Peningkatan
ini dimungkinkan dengan metode pembelajaran berbasis proyek yang lebih
variatif dan siswa tidak merasa abstrak lagi dengan materi yang disampaikan.
Hal ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis proyek yang
menerapkan sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan – kegiatan yang
kompleks. (Wena 2011: 145).
Sebaliknya hasil analisis deskriptif post test untuk kelas Kontrol yang
diberikan metode pembelajaran konvensional menunjukkan hasil yang lebih
rendah dibandingkan dengan kelas yang diberikan metode pembelajaran
berbasis proyek. Hal tersebut dimungkinkan karena siswa yang diberikan
pembelajaran konvensional merasa kekurangan media pembantu yang
54
memadai sebagai sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang
bervariasi yang menyebabkan pemahaman siswa tentang cara perbaikan
sistem pengapian elektronik cdi ac kurang maksimal. Bukti ini semakin
memperkuat bahwa metode pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada
metode pembelajaran konvensional.
Dari hasil analisis uji t bahwa sebelum dilakukan pembelajaran dua
kelompok memiliki kemampuan awal yang sama dan setelah adanya
perlakuan terjadi peningkatan hasil belajar. Hasil tersebut dapat dijadikan
sebagai dasar bahwa peningkatan pada hasil post test benar – benar dari hasil
perlakuan dan bukan akibat kondisi awal siswa yang beda.
Penelitian ini bila diperhatikan ternyata peningkatan hasil belajar
kemampuan siswa dalam memahami materi perbaikan sistem pengapian
elektronik pada kedua kelompok untuk siswa yang diberikan metode
pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen untuk siswa yang
diberikan pembelajaran berbasis proyek adalah adanya perlakuan
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penngkatan hasil belajar.
Melihat dari berbagai kelebihan yang dimiliki pembelajaran berbasis
proyek di atas sangat memungkinkan bagi guru untuk membuat bahan ajar
yang menarik siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis
proyek sehingga peran guru secara verbal guna menyampaikan materi dapat
dikurangi. Namun demikian dengan berkurangnyaperan guru dalam
pembelajaran melalui metode pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang
55
diserap siswa sangat bergantung pada keaktifan siswa dalam melihat dan
mendengarkan materi pelajaran yang dijelaskan melalui pembelajaran
berbasis proyek.
56
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
a) Rata–rata hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian untuk
siswa yang diberikan metode pembelajaran berbasis konvensional di SMK
Al hikmah 1 Sirampog mencapai (73,17). Pada pembelajaran konvensional
yang mendapatkan nilai kompeten 44,82% yaitu sebanyak 13 siswa dan
yang tidak kompeten sebanyak 51,12% dengan jumlah 16 siswa. Rata–rata
hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian untuk siswa yang
diberikan metode pembelajaran berbasis proyek di SMK Al hikmah 1
Sirampog mencapai 80,14%. Pada pembelajaran berbasis proyek yang
mendapatkan nilai nilai kompeten sebanyak 86,20% yaitu sebanyak 25
siswa dan siswa yang tidak kompeten sebanyak 13,80% yaitu sebanyak 4
siswa.
b) Ada perbedaan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian
setelah menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek pada siswa
kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog.
56
57
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis yaitu
sebagai berikut :
a) Mengingat penggunaan pembelajaran berbasis proyek terbukti
meningkatkan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian siswa.
Kepada para pengajar di SMK berstandar nasional disarankan untuk
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
berbasis proyek pada kompetensi perbaikan sistem pengapian.
b) Perlu adanya penelitian lanjutan untuk populasi yang lebih besar dengan
kondisi kelas yang beragam dan dengan anggaran praktikum yang
memadai sehingga simpulan penelitian dapat berlaku untuk ruang lingkup
yang lebih luas .
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar – dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Febriyanti, Nur Kartika. 2012. Eksperimen penerapan model pembelajaranberbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata diklatmenggambar dekorasi. Skripsi Sarjana UPI. Bandung: Tidakditerbitkan
Ginanjar, Gigin. 2010. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek sebagaiupaya meningkatkan hasil belajar siswa. Skripsi Sarjana UPI.Bandung: Tidak diterbitkan
Murdani. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek untukmeningkatkan hasil belajar siswa di SMK 5 N Bengkulu. SkripsiSarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan
Nugraha, Beni. 2005. Sistem Pengapian. Yogyakarta: FT UNY
Purnawan, Yudi. 2007. http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/12/18/deskripsi-model-pbl-pembelajaran-berbasis-proyek/ diunduh tanggal 5 november2012 jam 16.15
Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja Rosdakarya
Sudjono, Anas. 1992Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajawaliPres
Sukardi. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumiran. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Project Based Learning PadaMata Kuliah Programable Lojic Kontroler untuk meningkatkanPenguasaan Konsep dan Ketrampilan Pemograman Bagi Mahasiswa.Tesis Program Pasca Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Sutiman. 2011. Sistem pengapian Elektronik. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama
59
Wasis, Pribadi. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek untukmenigkatkan kualitas belajar praktik industry S1 PTB. Malang: UNM
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara
60
DAFTAR SISWA SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG TAHUN PELAJARAN2012 / 2013
Kelas : XII TKR 3Wali Kelas : Haryoto, BA
Nomor Nama SiswaUrut Induk
1 6309 Adi Purnomo2 6310 Ahmad Hasim Asari3 6312 Akhmad Al Mubasir4 6313 Akhmad Subekhi5 6314 Amani6 6271 Arif Hidayat7 6315 Bambang Kuryanto8 6272 Berri Purnomo9 6273 Fahrurozi10 6274 Fajar Arta Wijaya11 6275 Fa’lan Abdillah12 6276 Ibnu Zukafambudi13 6277 Imron Fauzi14 6278 Lukman Nasrullah15 6280 M. Alvi Sahri16 6281 M. Joko Supriyanto17 6282 M. Riqqi18 6283 M. Subhan Aziz19 6284 M. Imam Subhi20 6285 M. Tedi Munasik21 6286 Maulana Akhsan22 6287 Moh. Mifthudin23 6288 Mohamad Rafi Ardiwinoto24 6289 Muhamad Hasan Sofi25 6270 Muhamad Qoharudin26 6272 Muhamad Tohirin27 6273 Muhammad Abdul Mufti28 6274 Muhammad Faikar Auvan29 6275 Muhammad Fajrul Himawan30 6276 Muhammad Labib31 6278 Muhammad Subiyantoro32 6279 Nisbahul Mundir33 6280 Pakih Kokoh Santoso34 6281 Riki Alam Mutropin35 6301 Rinfian Zulfan Assidiq36 6302 Roni Meliansyah37 6304 Samsul Qodri38 6305 Shohib Bahril Hikam
LAMPIRAN 1
61
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESINGedung E1 Lt. 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp.
(024) 8508035
SOAL UJI COBA TES PEMAHAMAN SISTEM PENGAPIAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Mata Pelajaran : Perbaikan Sistem Pengapian
Satuan Pendidikan : SMK
Alokasi Waktu : 90 menit
PETUNJUK PENGISIAN1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban
2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf pada lembar
jawaban
A B. C. D. E.
3. Cara mengganti jawaban yang salah
A B. C. D. E.
4. Periksalah jawaban sebelum diserahkan kepada pengawas
5. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia!
LAMPIRAN 2
62
1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawahini,system yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah:a. Sistem pengapianb. Sistem pengisianc. Sistem pemindah tenagad. Sistem penerangane. Sistem starter
2. Dalam perkembangannya sistempengapian dibagi menjadi 2,antara lain:a.Konvensional dan mekanikb.konvensional dan elektronikc.konvensional dan elektrikd.konvensional dan listrike.konvensional dan potensial
4. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali:a. Baterayb. Lampuc. Distributord. Kondensore. Busi
5. Di dalam coil pengapian terdapat berapa rangkaian:a. Satu rangkaianb. Dua rangkaianc. Tiga rangkaiand. Empat rangkaiane. Lima rangkaia
6. Nama rangkaian di dalam coil pengapian adalaha. Primerb. Sekunderc. Resistord. Sekunder dan resistore. Primer dan sekunder
7. Di dalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu:a. Primer dan resistorb. Sekunder dan resistorc. Positif dan negatived. Seri dan parallele. Primer dan sekunder
8. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk:a. Menaikan tegangan dari baterayb. Menurunkan tegangan dari bateray
63
c. Menstabilkan tegangan dari baterayd. Mengecilkan tegangan dari bateraye. Mengalirkan tegangan dari bateray
9. Di dalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal:a. 1 teminalb. 2 terminalc. 3 terminald. 4 treminale. 5 terminal
10.Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:a. Terminal positif,negative dan Rb. Terminal positif,negative dan Bc. Terminal positif,negative dan Sd. Terminal possitif,negative dan Te. Terminal positif,negative
11.Proses naiknya tegangan di dalam coil sering disebut dengan prosesa. Elektrikb. Elektrodinamikc. Elektroinductiond. Elektromagnetike. Elektronika
12. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saatkontak point dalam kondisi:a. Membuka sebagianb. Menutup sebagianc. Membuka dan menutupd. Membukae. Menutup
13.Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell:a. Besarb. Kecilc. Tetapd. Berubahe. Jawaban a,b,c dan d salah
14. Apabila celah kontak point kecil maka sudut dwell:a. Besarb. Kecilc. Tetapd. Berubahe. Jawaban a,b,c dan d benar
15. Bila celah kontak point sempit maka sudut dwell besar ini berartia. Kontak point terbuka lebih cepatb. Kontak point terbuka lebih lambatc. Kontak point tetutup cepatd. Kontak point tertutup lambate. Kontak point terbuka dan tertutup lebih cepat
64
16.Mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri dari dua buahpemberat yang mempunyai titik tumpu pada bagian bawah distributoradalah:a. Pengendali pengapian vacuumb. Pengendali pengapian centrifugalc. Pengendali pengapian potensiald. Pengendali pengapian advancere. Jawaban a,b,c dan d benar
17. Mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri atas unitdiaphragma vacuum adalah:a. Pengendali pengapian vacuumb. Pengendali pengapian centrifugalc. Penendali pengapian potensiald. Pengendali pengapian advancere. Jawaban a,b,c dan d salah
18. Jika campuran bahan bakar kaya dan tekanan kompresi tinggi makasewaktu disulut akan:a. Merambat kesegala arahb. Terbakar sebagianc. Tidak terbakard. Cepat terbakare. Susah terbakar
19. Jika campuran bahan bakar miskin dan tekanan kompresi rendah makasewaktu disulut akan:a. Terbakar sebagianb. Tidak terbakarc. Mudah terbakard. Cepat terbakare. Lambat terbakar
20. Bila beban mesin ringan maka pembukaan throttle valve juga kecilsehingga kevacuman di dalam intake manifold menjadia. Berkurangb. Bertambahc. Tetapd. Berubahe. Jawaban a,b,c dan d salah
21.Salah satu komponen dari system pengapian yang berfungsi menghasilkanbunga api dengan menggunakan tegangan tinggi yang dihasilkan coiladalah:a. Baterayb. Resistorc. Coild. Distributore. Busi
22.Pada busi terdapat dua buah elektroda yaitu:a. Atas dan bawah
65
b. Atas dan sampingc. Tengah dan sampingd. Bawah dan tengahe. Bawah dan samping
23.Salah satu dari elektroda pada busi yang berfungsi mengalirkan arus listrikdari distributor adalah:a. Atasb. Tengahc. Bawahd. Sampinge. Jawaban a,b,c dan d salah
24.Salah satu bagian dari busi yang berfungsi untuk mencegah bocornya aruslistrik tegangan tinggi adalah:a. Konduktorb. Regulatorc. Komutatord. Isolatore. Selector
25.Kemampuan meradiasikan sejumlah panas oleh busi merupakanpengertian daria. Nilai panas busib. Nilai busic. Kapasitas busid. Daya kerja busie. Nilai isolator busi
26.Busi yang berwarna hitam dan kering menandakan ….a. mesin terlalu panas karena campuran bahan bakar yang kurusb. minyak pelumas masuk ke ruang bakarc. campuran udara yang masuk ke ruang bakar terlalu banyakd. campuran terlalu kaya sehingga panas pada busi tidak tepate. mesin dalam keadaan baik tingkat panas busi tepat
28.Arus bolak – balik adalah salah satu sistem pengapian elektronik ataudicebut:a.ACb.DCc.AC dan DCd.ADe.Semuanya salah
29.Yang bukan termasuk keuntungan system pengapian elektronik adalah:a.tidak menggunakan kontak poin
66
b.tidak memerlukan perawatan kontakc.percikan bunga api lebih besard.saat pengapian lebih tepate.durasi bunga api terlalu singkat
30.Komponen system pengapian cdi ac adalah:a.alternator-cdi-coil-busib.alternator-coil-cdi-busic.alternator-busi-cdi-coild.alternator-cdi-busi-coile.busi-alternator-coil-cdi
31.Berdasarkan pencatu dayanya, system pengapian cdi dibagi menjadi:a.2b.3c.4d.5e.6
32.Secara umum busi dibagi menjadi:a.busi panas dan busi temperatureb.busi panas dan busi bertekananc.busi panas dan busi dingind.busi dingin dan busi temperaturee.busi dingan dan busi bertekanan
33.Fungsi anternator pada system pengapian cdi ac adalah:a.untuk mengubah energy mekanis yang didapat dari putaran mesinmenjadi tenaga listrikb.untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanisc.untuk mengubah energi mekanis menjadi energi potensiald.untuk mengubah energy mekanis ke energy panase.untuk mengubah energy panas menjadi energy mekanik
35.Sumber tegangan pada system pengapian elektronik cdi ac adalah:a.bateraib.coilc.busid.alternatore.distributor
36.Dalam system pengapian cdi kontak platina diganti dengan:a.thyristor switchb.resistorc.igniton switchd.capasitor
67
e.rectifier37.Salah satu keuntungan system pengapian cdi adalah
a.tegangan yang dihasilkan kecilb.busi mudah rusakc.sensitif terhadap aird.mudah terbakare.tegangan yang dihasilkan besar
38.Pada system pengapian cdi dc sumber arus listrik adalah:a.alternatorb.coilc.bateraid.magnete.busi
39.Pada system pengapian elektronik cdi dc aliran arusnya adalah:a.searahb.bolak – balikc.berlawanand.bolak – balik dan searahe.searah dan berlawanan
40.Memeriksa kabel tegangan tinggi dari retak – retak atau kebocorandengan:a.tes kebocoran pengapianb.tes percikan pengapianc.tes tegangan pengapiand.tes hambatan pengapiane.tes kelistrikan
41.Yang bukan basic sirkuit cdi ac adalah:a.capasitorb.thyristor switchc.rectifierd.pick up coile.ignition switch
42.Saat memeriksa baterai hal apa saja yang harus diperiksa kecuali:a.memeriksa jumlah cairan bateraib.memeriksa berat jenis bateraic.memeriksa selang ventilasd.memeriksa tegangan bateraie.memeriksa hambatan baterai
44.Ciri – ciri busi normal adalah:a.berkerak dan berwarna putih didaerah elektrodanya
68
b.ujung insulator dan elektrodanya berwarna coklat atau ke abu – abuanc.ujung insulatornya berwarna hitamd.ujung insulatornya berwarna putih mengkilape.ujung insulatornya berwarna hitam dan basah
45.Dalam alaternator terdapat komponen:a.magnet dan kelistrikanb.magnet dan kumparan pembangkitc.magnet dan coild.magnet dan kumparane.magnet dan cdi
46.Fungsi kunci kontak pada system pengapian adalah:a.untuk membangkitkan listrikb.sebagai pemutus arusc.sebagai penerus arusd.sebagai saklar utama untuk menghubungkan dan memutuskankelistrikane.sebagai pengalur kelistrikan
47.Fungsi kondensor pada system pengapian adalah:a.untuk menyerap loncatan bunga api pada kontak platinab.untuk memutuskan arus dari platinac.untuk mengalirkan arus pada kontak platinad.untuk membuat arus listrike.untuk memeriksa arus listrik
48.Ketika kunci kontak di on kan maka arus akan:a.arus listrik akan dihubungkan kesistem pengapianb.arus akan diputuskan kesistem pengapianc.arus akan tetap diamd.arus menjadi kecile.arus akan menjadi besar
49.Apa fungsi capasitor dalam komponen cdi:a.menampung muatan arus listrik dalam waktu tertentub.memberikan arus listrik pada waktu tertentuc.mengalirkan arus listrik pada waktu tertentud.memutuskan arus listrik pada waktu tertentue.membuat arus listrik pada waktu tertentu
50.Bagian komponen busi yang berfungsi sebagia loncatan bunga api adalah:a.keramikb.besic.elektrodad.bajae.plastik
69
LEMBAR JAWAB
SOAL TES PEMAHAMAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
1. A B C D E 21. A B C D E
2. A B C D E 22. A B C D E
3. A B C D E 23. A B C D E
4. A B C D E 24. A B C D E
5. A B C D E 25. A B C D E
6. A B C D E 26. A B C D E
7. A B C D E 27. A B C D E
8. A B C D E 28. A B C D E
9. A B C D E 29. A B C D E
10. A B C D E 30. A B C D E
11. A B C D E 31. A B C D E
12. A B C D E 32. A B C D E
13 A B C D E 33. A B C D E
14. A B C D E 34. A B C D E
15. A B C D E 35. A B C D E
16. A B C D E 36. A B C D E
17 A B C D E 37. A B C D E
18. A B C D E 38. A B C D E
19. A B C D E 39. A B C D E
20. A B C D E 40. A B C D E
NAMA : ...................................................
KELAS : ...................................................
= R a t a - r a t a s k o r t o t a l y a n g m e n ja w a b b e n a r p a d a b u t i r s o a l
= R a t a - r a t a s k o r t o t a l
= S t a n d a r t d e v ia s i s k o r t o t a l
= P r o p o r s i s i s w a y a n g m e n j a w a b b e n a r p a d a s e t i a p b u t i r s o a l
= P r o p o r s i s i s w a y a n g m e n j a w a b s a l a h p a d a s e t i a p b u t i r s o a l
K r i t e r i a
A p a b i l a r p b is > r t a b e l, m a k a b u t i r s o a l v a l i d .
P e r h i t u n g a n
0
2 8 9
3 5 0U C - 3 5 1 9 3 6 1
0
3 6
3 7
2 6
3 2
3 2
3 2
2 8
2 8
0
3 6
0
3 3
0
3 3
0
7 8 4
7 8 4
7 2 9
6 7 6
4 2
4 0
3 8
3 7
3 7
0
1 0 8 9
1 0 8 9
1 0 2 4
1 0 2 4
1 0 2 4
1 0 2 4
2 6
1 7 6 4
1 6 0 0
1 4 4 4
1 3 6 9
1 3 6 9
1 2 9 6
1 2 9 6
1 0 8 9
1 0 8 9
3 2
3 2
3 2
2 8
2 8
2 7
3 6
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
1
1
0
1
4 2
4 0
3 8
3 7
3 7
3 6
0
1
0
1
1
1
U C - 2 1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
U C - 1 5
U C - 1 6
U C - 1 7
U C - 1 8
U C - 1 9
U C - 2 0
U C - 9
U C - 1 0
U C - 1 1
U C - 1 2
U C - 1 3
U C - 1 4
U C - 3
U C - 4
U C - 5
U C - 6
U C - 7
U C - 8
1 5
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
1 6
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
3
4
5
6
7
8
2 U C - 2 1 4 5 2 0 2 5 4 5
J u m l a h 1 9 1 0 9 1 3 3 6 2 3 6 3 2
3 8 U C - 3 8 0 1 7
3 2 U C - 3 2 0 2 0 4 0 0 0
3 1 U C - 3 1 0 2 2 4 8 4 0
3 0 U C - 3 0 0 2 2 4 8 4 0
2 9 U C - 2 9 0 2 2 4 8 4 0
2 8 U C - 2 8 0 2 2 4 8 4 0
2 7 U C - 2 7 0 2 2 4 8 4 0
2 6 U C - 2 6 0 2 5 6 2 5 0
2 5 U C - 2 5 1 2 5 6 2 5 2 5
2 4 U C - 2 4 0 2 5 6 2 5 0
2 3 U C - 2 3 1 2 5 6 2 5 2 5
2 2 U C - 2 2 0 2 5 6 2 5 0
1 U C - 1 1 4 5 2 0 2 5 4 5
B e r ik u t in i c o n to h p e r h i t u n g a n p a d a b u t ir s o a l n o 1 , s e la n ju t n y au n t u k b u t ir s o a l y a n g la in d ih i tu n g d e n g a n c a r a y a n g s a m a , d a nd ip e r o le h s e p e r t i p a d a ta b e l a n a l is is b u t ir s o a l.
N o K o d eB u t i r s o a l
n o 1 ( X )
S k o r T o t a l
( Y )Y 2 X Y
P e r h i t u n g a n V a l i d i t a s B u t i r S o a l
M p
M t
S t
p
q
3 3 U C - 3 3
3 4 U C - 3 4
0
0
2 1
1 9
4 4 1 0
3 6 1 0
3 2 4
2 8 9
1 8
0
U C - 3 6
U C - 3 7
1
0
1 8
1 7
q
p
S
MMr
t
tpp b i s
77
77
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
= 1 p = =
2
Pada a = 5% dengan n = 38 diperoleh r tabel = 0.325
Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.
Mp
= 0.585
38
rpbis =33.26 28.71
St =
0.50
7.78 0.50
1 0.50
=
19
38
= 0.50
38
p =Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa
0.50
336231091
= 7.78
=
Mt =Jumlah skor total
Banyaknya siswa
q
=1091
38
= 28.71
=632
19
= 33.26
78
78
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
50 1
Pada a = 5% dengan n = 38 diperoleh r tabel = 0.325
= 0.967
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
r11 =50 196.348 10.258
196.348
S2 =
336231091
= 196.34850
50
0.2500 0.2327 0.2493 + . . .+ 0.2389
10.2583
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
k
Spq
s2
Spq pq1 pq2 pq3 + . . .+ pq35
2
2
11S
pqS
1-k
kr
79
79
Rumus
Keterangan:
: Indeks kesukaran
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
< <
< <
< <
+
=Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
Jumlah 4
0
0UC-3516
UC-3819
17 UC-36
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
UC-27
UC-28
UC-29
UC-30
UC-3
UC-4
UC-5
UC-6
UC-7
0
1
0
1
UC-21
UC-22
UC-23
UC-24
UC-25
UC-26
8
9
10
11
1
1
1
1
1
71
8
9
10
11
2
3
4
5
6
UC-8
2
3
4
5
6
7
0.500
IK =15 4
38
Jumlah
19 UC-19 1
16 UC-16 1
15
18 UC-18
14 UC-14 0 14 UC-33 0
13 UC-13 1 13 UC-32 0
12
UC-2
0 12 UC-31 0
UC-9
UC-10
UC-11
UC-12
1 UC-1 1 1 UC-20 0
No Kode Skor No Kode Skor
0.70 IK 1.00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Kriteria
0.00 IK 0.30 Sukar
0.30 IK 0.70 Sedang
Interval IK
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
IK
JBA
JBB
JSA
JSB
15
17
UC-15
UC-17
1
1
1 UC-3718 0
UC-34 015
1
BA
BA
JSJS
JBJBIK
80
80
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
0
0
0
0
UC-27
UC-28
UC-29
UC-30
1
0
1
0
1
0
1
UC-21
UC-22
UC-23
UC-24
UC-25
UC-26
11
8
9
UC-11
1
1
1
1
1
1
0
1
0
UC-2
UC-3
UC-4
UC-5
UC-6
UC-7
UC-8
UC-9
UC-10
11
2
3
4
5
6
7
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
Jumlah 15
DP =15
36
Jumlah 4
19 UC-19 1
= 0.31
4
17 UC-17 1
UC-1818
19 UC-38
17 UC-36 1
14 UC-14 0 14 UC-33 0
13 UC-13 1 13 UC-32 0
12 UC-12 0 12 UC-31 0
1 UC-1 1 1 UC-20 0
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
0.40 DP 0.70 Baik
0.70 DP 1.00 Sangat Baik
0.20 DP 0.40 Cukup
0.00 DP
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
Perhitungan Daya Pembeda Soal
DP
JBA
JBB
JSA
Interval DP Kriteria
0.20 Jelek
15 UC-15 1
16 UC-16 1
1 18 UC-37 0
0
0
15
16
UC-34
UC-35
BJS
A
BA
JS
JBJBDP
81
81
No Kode Pre Test Post Test Peningkatan No Kode Pre Test Post Test Peningkatan
1 E-01 50 80 30.00 1 K-01 47 73 26.00
2 E-02 43 83 40.00 2 K-02 57 77 20.00
3 E-03 43 80 37.00 3 K-03 50 80 30.00
4 E-04 53 63 10.00 4 K-04 43 63 20.00
5 E-05 50 87 37.00 5 K-05 40 77 37.00
6 E-06 57 83 26.00 6 K-06 53 73 20.00
7 E-07 47 67 20.00 7 K-07 53 70 17.00
8 E-08 40 77 37.00 8 K-08 57 73 16.00
9 E-09 40 90 50.00 9 K-09 43 67 24.00
10 E-10 50 83 33.00 10 K-10 47 83 36.00
11 E-11 50 83 33.00 11 K-11 40 70 30.00
12 E-12 57 77 20.00 12 K-12 50 80 30.00
13 E-13 60 80 20.00 13 K-13 47 77 30.00
14 E-14 37 90 53.00 14 K-14 40 80 40.00
15 E-15 40 73 33.00 15 K-15 47 77 30.00
16 E-16 57 73 16.00 16 K-16 50 63 13.00
17 E-17 57 70 13.00 17 K-17 50 73 23.00
18 E-18 60 77 17.00 18 K-18 47 67 20.00
19 E-19 57 80 23.00 19 K-19 43 63 20.00
20 E-20 53 87 34.00 20 K-20 47 77 30.00
21 E-21 33 87 54.00 21 K-21 33 63 30.00
22 E-22 43 83 40.00 22 K-22 47 73 26.00
23 E-23 57 90 33.00 23 K-23 47 67 20.00
24 E-24 50 87 37.00 24 K-24 43 77 34.00
25 E-25 50 77 27.00 25 K-25 43 73 30.00
26 E-26 47 80 33.00 26 K-26 47 63 16.00
27 E-27 50 80 30.00 27 K-27 40 83 43.00
28 E-28 40 80 40.00 28 K-28 50 77 27.00
29 E-30 37 77 40.00 29 K-29 60 83 23.00
1408.00 2324.00 916.00 1361.00 2122.00 761.00
48.55 80.14 31.59 46.93 73.17 26.24
33.00 63.00 10.00 33.00 63.00 13.00
60.00 90.00 54.00 60.00 83.00 43.00
58.68 44.34 125.61 98.50 48.98 98.50
7.66 6.66 11.21 9.92 7.00 9.92
Varians
Standar Deviasi
Rata
Minimal
Maksimal
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TEST KELOM POK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Varians
Jumlah
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Standar Deviasi
Jumlah
Rata
Minimal
Maksimal
LAMPIRAN 6
82
82
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = Panjang Kelas =Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =Rentang = s =Banyak kelas = n =
--
----
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal