Top Banner
PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN SKRIPSI Oleh: LUCIANA ANDELA NIM .TP 151390 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
81

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

Nov 11, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN

SKRIPSI

Oleh:

LUCIANA ANDELA

NIM .TP 151390

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …
Page 3: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)

Oleh:

LUCIANA ANDELA

NIM .TP 151390

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 4: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 5: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 6: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 7: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 8: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

PERSEMBAHAN

Dengan mengharap ridho Allah SWT, Skripsi ini di persembahkan kepada yang

tercinta :

Ayahanda A.Fauzi dan Ibunda tercinta Nurhasana

Yang telah mengasuh dan membesarkan,

Mendidik dan menyekolahkan sampai ke jenjang perguruan tinggi,

Sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

dan dapat meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Keluarga tercinta,Sahabat, Saudara kandung ku Satu-satunya Lian Novita

yang selalu setia mendampingi,

memberi semangat, motivasi, materil dan spiritual

sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai pada jenjang

pendidikan sarjana

Dan saudara-saudara, sahabat-sahabat seperjuangan khususnya PAI A, dan

orang-orang yang selalu support saya.

Tak ada yang dapat penulis berikan selain do‟a dan terimakasih yang tulus

Dan iklas dan hanya Allah SWT saja yang dapat membalasnya

Aamin Ya Robbal‟Alamin

Page 9: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Motto

Artinya :

“(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan (yang

ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata bijak

sesuai dengan tingkat kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantalah

mereka dengan (cara) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan pemelihara kamu,

Dialah yang lebih mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk).”(Anonim,QS.An-Nahl ayat 125,Jakarta, Departemen Agama R.I,2009)

vii

Page 10: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan nikmat-Nya kepada peneliti terutama dalam rangka menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah menuntun dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman

yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Starata 1 PAI pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari sepenuhnya

bahwa penyelesaian skripsi ini mendapat banyak masukan-masukan maupun

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini

peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA,Ph.D Selaku Rektor UIN Suthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. H. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Ridwan, S.Psi, M. Psi, Psikolog selaku Ketua Jurusan pendidikan

Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Mukhlis,S.Ag,M.Pdi Sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

5. Dra. HJ. Hasnidar Karim, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Habib Muhammad, M. Ag Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

6. Pengelolah perpustakaan Universitas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

serta karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi

dalam penulisan skripsi ini

7. Bapak Sukardiman,S.Pd.M.Pd selaku Kepala Sekolah, Ibu Nasehah, S.Ag

selaku guru Agama islam, Bapak dan Ibu majelis guru serta staf – staf di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Sarolangun.

Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung

maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga,

semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat balasan,

yaitu rahmat dan hidayat dari Allah SWT. Amin.

Jambi, November 2019

Peneliti

Luciana Andela

NIM. TP. 151390

Page 12: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ABSTRAK

Nama : Luciana Andela

Program Studi : pendidikan agama islam

Judul : Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Sarolangun

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Snowball Throwing Pada

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan motode

Snowball Throwing yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan yaitu, (1)

Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, penilaian unjuk kerja, dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai rata-rata kelas yang

diperoleh saat prasiklus sebesar 60,4 (cukup), siklus I diperoleh nilai rata-rata

kelas 70 (cukup)pada siklus II menjadi 80 (tinggi). Persentase ketuntasan belajar

prasiklus sebesar 19% (sangat rendah), siklus I sebesar 71% (cukup) dan pada

siklus II menjadi 90% (sangat tinggi) atau 19 siswa dari 21 siswa sudah mencapai

ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran

tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

sistem pertahanan tubuh.

Adapun saran saran dalam penelitian ini yaitu kepada guru bidang studi PAI

Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun, agar dapat memperhatikan

siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat merasakan kondisi belajar yang efektif.

Dan kepada siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun

Agar lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran, serta lebih aktif dan

kreatif pada setiap proses pembelajaran.

Kata kunci : Motode Pembelajaran, Snowball Throwing, Pada mata pelajaran

PAI, Hasil belajar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama

Negeri 7 Sarolangun

Page 13: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ABSTRACT

Name : Luciana Andela

Study program : Islamic religious education

Title : Application of the Snowball Throwing Method in Islamic

Religious Education Subjects to Improve Learning Outcomes

of Grade VII Students of State 7 Middle School Sarolangun

This thesis discusses the Application of the Snowball Throwing Method in

Islamic Religious Education Subjects to Improve Learning Outcomes of Grade VII

Students of State 7 Middle School Sarolangun. This research is a classroom action

research (CAR) using the Snowball Throwing method which consists of two cycles

with four stages namely, (1) Planning, (2) Implementation, (3) Observation, and (4)

Reflection. Data collection techniques used are observation, performance

evaluation, and documentation. The results showed that the average grade obtained

during the pre-cycle of 60.4 (enough), the first cycle obtained an average value of

class 70 (enough) in the second cycle to 80 (high). The percentage of pre-cycle

learning completeness is 19% (very low), cycle I is 71% (enough) and in cycle II it

becomes 90% (very high) or 19 students out of 21 students have achieved the

specified learning completeness. Based on the results of this study it can be

concluded that learning Biology by applying the Snowball Throwing type of

learning model can improve student learning outcomes on the body's defense

system material.

The suggestions in this research are to the teacher of the field of study at the

State Islamic Senior High School 7 Sarolangun, so that they can pay attention to

students in learning, so that students can experience effective learning conditions.

And the students of Sarolangun 7 Middle School in order to be more enthusiastic in

participating in learning, and more active and creative in each learning process.

Keywords: Learning Method, Snowball Throwing, On PAI subjects, Learning

outcomes of Grade VII students of Sarolangun 7th Middle School

Page 14: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

NOTA DINAS I ........................................................................................................ ii

NOTA DINAS II ....................................................................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................................. v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi

MOTTO ................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................... x

ABSTRACT .............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah........................................................................... 5

C. Batas Masalah ................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Teori manfaat peneliti ....................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian teori ........................................................................................ 7

1. Hasil belajar… .............................................................................. 7

2. Peningkatan hasil belajar ............................................................ 10

3. Pendidikan agama islam .............................................................. 14

4. Motode Snowball Throwing ........................................................ 18

B. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 23

C. Study Releven .................................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian ........................................................ 25

B. Metode peneltian dan rancangan siklus penelitian ....................... 25

C. Subjek penelitian .......................................................................... 26

D. Peran dan posisi dalam penelitian ................................................. 26

E. Tahapan perencanaan penelitian .................................................. 27

F. Keabsahan data .......................................................................... 29

Page 15: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

G. Tekhnik analisis data ...................................................................... 29

H. Jadwal penelitian .......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 35

1. Prasiklus ………………………………………………. .............................. 35

2. Penerapan Teknik Talking Snowball Throwing I ....................... 37

3. Penerapan Teknik Snowball Throwing Siklus II......................... 45

B. Pembahaasan .................................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 59

B. Saran ................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 17: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Belajar Sebelum Penerapan Snowball Throwing ...................... 28

Tabel 4.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Siklus 1 ........................... 31

Tabel 4.3 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Siklus1 ........................... 33

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Siklus 1 ...................................... 38

Tabel 4.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Pada Siklus 2 ................ 40

Tabel 4.6 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru siklus 2 ............................. 43

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Siklus 2 ...................................... 47

Tabel 4.8 Hasil Belajar Penerapan Snowball Throwing Setiap Siklus ............... 49

Page 18: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ...................... 50

Gambar 2. Diagram Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa ............................ 51

Page 19: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di masa

depan dan berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan

xmerupakan hal yang paling utama yang menjadi tolak ukur perkembangan

suatu bangsa agar tidak tertinggal dari bangsa lain.

Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik dan kurikulum merupakan

tiga komponen utama di dalamnya. Guru merupakan komponen utama yang

paling penting, karena dia yang mengelola dan melaksanakan proses belajar

mengajar. Melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan

mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. Agar hal tersebut dapat

terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi

peserta didik dalam melampaui tahapan-tahapan belajar secara efektif

sehingga menjadi pribadi yang percaya diri, inovatif dan kreatif.

Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses

pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang

menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan

berakhlak (berkarakter) mulia (UU No. 20 tahun 2003). Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”.

Page 20: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan hukum yuridis tersebut, pendidikan nasional mengembang

misi untuk membangun manusia sempurna (insan kamil). Untuk membangun

bangsa dengan jati diri yang utuh, dibutuhkan sistem pendidikan yang

memiliki materi yang holistik, serta ditopang oleh pengelolaan dan

pelaksanaan yang baik. Dengan demikian, pendidikan nasional harus bermutu

dan berkarakter (Suyadi, 2013: 5).

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam penguasaan

metodologi pembelajaran merupakan hal yang paling penting bagi seorang

guru, karena metodologi yang baik akan mampu mewujudkan tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran pendidikan Agama Islam tidak hanya

sekedar menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik, namun

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan mengarahkan peserta didik

agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak mulia. Oleh sebab itu, dalam

pembelajaran seorang guru hendaknya tidak hanya membangun aspek

kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor peserta didik juga harus

dikembangkan.

Tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas dari peran

guru, siswa, masyarakat maupun lembaga terkait lainnya. Sebagai salah satu

upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan tersebut

perlu disampaikan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang

merangsang siswa untuk mencintai dan akhirnya mau mempelajari secara

seksama terhadap suatu mata pelajaran.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam konsep umum seringkali

dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan. Hal tersebut dapat kita

lihat dari adanya ketidak tuntasan siswa kelas VII SMP 7 SAROLANGUN

saat ulangan harian pada masing-masing kompetensi dasar, sehingga guru

Pendidikan Agama Islam harus mulai mengembangkan sistem pembelajaran

inovatif untuk membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

Page 21: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Sehubungan dengan hal di atas metode atau model mengajar yang

digunakan oleh guru hendaknya bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi

yang diajarkan sehingga akan bisa membuat siswa lebih bergairah dalam

belajar. Metode atau model yang digunakan guru dalam interaksi belajar

mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan

kelancaran proses pembelajaran.

Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika dia belajar dengan

proses latihan dan praktek dimana siswa terlibat langsung terutama dalam

materi Ketentuan sehingga muncul suasana yang menyenangkan. Untuk itu,

perlu suatu metode pembelajaran guna membantu mengatasi permasalahan

dan hambatan siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi serta hasil

pembelajarannya juga belum memuaskan.

Pemanfaatan metode dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan yang

dihadapi para guru dalam penanaman konsep, salah satunya adalah metode

Snowball. Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar agar dalam proses pembelajarannya aktif sehingga

hasil belajar materi Ketentuan di kelas VII SMP 7 SAROLANGN bisa

meningkat atau lebih baik dari sebelumnya.

Metode Snowball throwing akan menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam proses belajar dan membangkitkan motivasi siswa

dalam belajar. Siswa akan mudah memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide

lebih banyak dan lebih baik dengan adanya saling memberi informasi

pengetahuan. Metode pebelajaran Snowball membantu anak belajar untuk

mengikuti peraturan, membuat pertanyaan, menunggu giliran, menjawab

pertanyaan, dan belajar untuk menyesuaikan diri dalam suatu kelompok.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode

Snowball akan lebih memotivasi siswa dalam belajar.

Banyaknya materi Pendidikan Agama Islam yang harus dipahami oleh

siswa dalam pembelajaran membuat guru cenderung memberi materi dengan

metode ceramah dan tidak adanya aktivitas yang bermakna bagi siswa,

Page 22: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kelemahan metode ceramah, salah satunya adalah guru sulit mengetahui

apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.

Walaupun ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada

seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa sudah paham

akan keseluruhan materi yang telah disampaikan oleh guru. Dari hasil nilai

ulangan harian pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa belum

mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70.00, terbukti dari

persentase ketuntasan Pra siklus 77% yang seharusnya secara klasikal

mencapai 23% dari total siswa. Ketidakaktifan siswa pada saat pelajaran

berlangsung, seperti tidak memperhatikan pelajaran pun, menjadi salah satu

penyebab rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.(lukman zain, 2015)

Tabel 1.1 Nilai rata-rat ulangan PAI kelas VII C SMP 7 Sarolangun

Kelas

Jumlah

siswa

Nilai rata-rata

kelas

KKM Jumlah

Siswa Tuntas

Jumlah

Siswa Tidak

Tuntas

VII C 21 47,61 70 10 11

Oleh karena itu peneliti menggunakan metode pembelajaran Snowball

sebagai solusi dari permasalahan tersebut, karena dengan menggunakan

metode Snowball pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi kelompok

sehingga siswa lebih aktif dan dapat bekerja sama dengan siswa dalam

kelompoknya, mereka juga belajar membuat pertanyaan, menjawab

pertanyaan, menunggu giliran dan mereka saling memberikan informasi

pengetahuan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

dilakukan penelitian dengan judul: PENERAPAN METODE SNOWBALL

THROWING PADA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN KECAMATAN

PAUH KABUPATEN SAROLANGUN. Peneliti akan berusaha mengulas

Page 23: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

bagaimana penerapan metode Snowball throwing dalam pembelajaran PAI

yang di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadi

referensi bagi pengembangan metode pembelajaran PAI di sekolah tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Memperhatikan masalah diatas kondisi yang ada saat ini adalah:

1. Pembelajaran PAI dikelas kurang kreatif (cendrung ceramah)

2. Kurangnya aktifitas siswa dalam pembelajaran PAI

3. Model pembelajran yang digunakan kurang sesuai dengan materi

yang disampaikan

4. Rendahnya hasil belajar siswa untuk pembelajaran PAI

C. Batas Masalah

Berdasarkan yang sudah dikemukakan di atas, maka peneliti menarik

permasalahan pokok yaitu:

Penerapan metode Snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam kelas VII semester I SMP

NEGERI 7 SAROLANGUN.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Apakah penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran (PAI) kelas VII di

sekolah menengah pertama negeri 7 sarolangun

2. Apakah penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI)

kelas VII sekolah menengah pertama negeri 7 sarolangun

E. Teori Manfaat Peneliti

1. Tujuan penelitian

Page 24: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: Mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

metode Snowball throwing pada siswa kelas VII semester I SMP

NEGERI 7 SAROLANGUN

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan Agama Islam dan

dapat memperkaya referensi dan literature kepustakaan dan sebagai acuan

untuk penelitian selanjutnya.

3. Manfaat Praktis

Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi

oleh guru, memperkaya metode pembelajaran, dan keterampilan

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran. Guna mengembangkan penalaran ilmiah dan wacana

keilmuan penulis serta untuk mengetahui kemampuan penulis dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh melalui bangku perkuliahan.

Page 25: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

25 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil belajar

a) Hakikat Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi

perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri

seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.

Belajar tidak hanya terjadi dibangku sekolah, tidak hanya terjadi

ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika sesorang

belajar membaca, menulis, dan berhitung. Belajar sudah terjadi sejak

anak lahir bahkan sebelum atau dikenal dengan pendidikan prenatal,

dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti, 2013: 14).

Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan

anak didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara guru dan

siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Macmud (1989:15) yang

mengatakan bahwa “proses pendidikan dilakukan oleh pendidik

dengan sadar, sengaja, dan penuh tanggung jawab untuk membawa

anak didik menjadi dewasa jasmaniah dan rohaniah maupun dewasa

social sehingga kelak menjadi orang yang mampu melakukan

tugas-tugas jasmaniah maupun berpikir, bersikap, berkemauan secara

dewasa, dan dapat hidup wajar selamanya serta berani bertanggung

jawab atas sikap dan perbuatannya kepada orang lain (Uno, 2015:

138)

Belajar sebagai proses memungkinkan seseorang untuk

mengubah perilakunya, menurut Uno (2015: 138) beberapa ahli

pendidikan mengemukan bahwa batasan mengajar antara lain:

(1) Suryabrata (1991: 45) bahwa: “Belajar adalah suatu proses yang

menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja

Page 26: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman

baru kea rah yang lebih baik”.

(2) Ahli lain yakni Ahmad dan Supriyono (1991: 18)

mengemukakan bahwa: “Secara psikologis belajar berarti suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan”

b) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat

kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan

agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada

dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari

luar diri yang belajar. Karena tidak heran ada anak cerdas, aktif dan

kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar

karena factor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya hanya

ditemukan anak- anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses

dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi

didukung oleh guru-guru yang professional (Sriyanti , 2013:21).

Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh factor

eksternal dan internal. Menurut Sriyanti (2013: 22-24)

masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut

(1) Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di

luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor

eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa.

Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor

sosial.

a) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar

individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan

Page 27: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada

di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat.

Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana

belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis

sekolah dan rumah dan sejenisnya.

b) Faktor social

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu

yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial,

bisa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk

teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam

belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,

keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan

antar peesonil sekolah dan sebagainya.

(2) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari factor

fisiologis dan faktor psikologis.

1. Faktor fisiologis

Faktor fisologis adalah kondisi fisik yang terdapat

dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

(1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada

dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.

Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat

kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan

individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan

mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu

dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan

menghambat hasil belajar.

(2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Page 28: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah

keadaan jasmani tertentu, terutama yang berkaitan dengan

fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca

indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan

dalam diri individu.

(3) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada di dalam

diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat

kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,

kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat

kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh

terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi,

bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktivitas

belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan

mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan

belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan

gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih

banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang

baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, factor

ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan

belajar,pengaruhnya bisa bersifat positif-mendukung, namun

bisa juga negatif-menghambat.

2. Peningkatan Hasil Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian peningkatan

berasal dari kata tingkat yang berarti susunan yang berlapis-lapis atau

berlenggek-lenggek, sedangkan kata peninggkatan atau meningkat artinya

proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (KBBI/Tim

Penyusun Kamus, 2000: 1197-1198).

Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang

kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai (Dimyanti, 2006: 10).

Page 29: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar adalah

cara meningkatkan kegiatan yang kompleks (belajar) dan setelah kegiatan

belajar seseorang memiliki keterampilan , sikap, dan nilai dari kegiatan

tersebut.

a. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan yang akan dicapai dari

suatu kegiatan pembelajaran. Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah

peserta didik yang berhasil menguasai kompetensi yang

diharapkan. Parta (2011) berpendapat sama bahwa hasil belajar

yang dicapai peserta didik dapat dikelompokkan dalam tiga

katagori, yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara

lebih terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut.

Domain kognitif terdiri dari: pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehension), aplikasi atau penggunaan prinsip

atau metode pada situasi yang baru, analisis, sintesis dan

evaluasi.Domain kemampuan sikap (affective) terdiri dari

menerima atau memperhatikan, merespons, penghargaan,

mengorganisasikan dan mempribadi (mewatak).

Domain Psikomotorik terdiri dari: menirukan, manipulasi,

keseksamaan (precision), artikulasi (articulation) dan naturalisasi.

Pendapat di atas senada dengan pendapat Benyamin S. Bloom

bahwa tiga ranah (domain) hasil belajar adalah kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa ranah

kognitif (berpikir) berkenaan dengan hasil belajar intelektual (olah

pikir) dari sederhana sampai yang kompleks. Bloom

mengklasifikasikan tujuan kognitif dalam enam jenjang, yaitu

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi

(apply), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi

(evaluation). Dijelaskan juga bahwa pada tahun 2001 Lorin

Page 30: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Anderson dan Krathwohl merevisi enam jenjang tujuan kognitif

tersebut menjadi kemampuan mengingat (remember), memahami

(understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze),

mengevaluasi (evaluate), dan berkreasi (create), yang selanjutnya

lebih dikenal dengan revisi taksonomi Bloom.

Hasil belajar adalah hasil dari siswa setelah melakukan

serangkaian kegiatan belajar yang kemudian dievaluasi dengan

ujian. Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar

siswa berupa nilai.

Menurut Sudirman (2014:46) Hasil belajar adalah

kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai

faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar

individu dalam belajar.

Menurut Sudjana (2001:22) mengemukakan bahwa hasil

belajar adalah:

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan

mengetahui prestasi belajar siswa, seorang guru dapat menentukan

kedudukannya dalam kelas, apakah siswa tersebut termasuk

kedalam kategori siswa yang pandai, sedang atau kurang.

Sedangkan menurut Eko Putro Widoyoko (2009:1),

mengemukakan bahwa hasil belajar terkait dengan pengukuran,

kemudian akan terjadi suatu penelitian dan menuju evaluasi baik

menggunakan tes maupun non-tes. Pengukuran, penilaian dan

evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan penilaian

(Asessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.

Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup ranah afektif,

kognitif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui

kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

Page 31: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

pendidikan yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik

Jika pada prinsip belajar antara lain belajar harus

menjangkau banyak segi, baik segi penerapan konsep, pemahaman

konsep, menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai

kemanfaatan konsep, hasil belajar diperoleh berkat pengalaman

melakukan suatu kegiatan dan belajar merupakan suatu kegiatan

yang mempunyai tujuan yang sepatutnya dirasakan dan dimiliki

oleh setiap Peserta didik maka dalam kegiatan belajar Peserta didik

harus memenuhi prinsip-prinsip belajar tersebut dengan cara

misalkan menggunakan metode dan media yang menarik yang

sesuai dengan materi dan keadaan Peserta didik, yang dapat

merangsang Peserta didik untuk belajar dengan aktif tanpa paksaan

dan tanpa merasakan kejenuhan saat belajar, sehingga belajar

seperti terasa bermain, dan setiap Peserta didik dapat ikut serta

secara aktif belajar didalamnya.

Terlebih lagi pada pembelajaran kelas awal, pada kelas

awal penanaman konsep harus benar-benar dipehatikan, karena

sangat mempengaruhi pada pemahaman-upemahaman pada jenjang

berikutnya, sehingga tidak terjadi kesalahan pada masa berikutnya

berakibat fatal.

Pembelajaran pada kelas awal khususnya pada kelas 1 dan

2 Sekolah Dasar, sebaiknya juga mengikuti keadaan Peserta

didiknya. Jean Piaget mengemukakan belajar akan lebih berhasil

apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta

didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan

eksperimen dengan objek fisik, ditunjang oleh interaksi dengan

temannya dan dibantu oleh pndidik. Pendidik hendaknya

memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau

berinteraksi dengan lingkungan secara aktif mencari dan menerima

berbagai hal dari lingkungan.

Page 32: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

c. Unsur-unsur hasil belajar

Arikunto (2003:17) mengemukakan juga bahwa ada tiga

ranah atau domain besar, yang terletak pada tingkatan kedua yang

selanjutnya disebut taksonomi yaitu ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotor.

Dalam sumber yang sama, Arikunto (2003:17)

menjabarkan kata operasional dalam tiga ranah atau domain besar

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

seluruh kecakapan yang mencakup ranak kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotor yang diperoleh melalui proses belajar

mengajar di sekolah dinyatakan dengan angka dan diukur dengan

menggunakan tes hasil belajar dan pengamatan guru.

3. Pendidikan Agama Islam

a.) Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, bertakwa

danberakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber

utamanya al-Qur‟an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan

untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar kerukunan umat

beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan

bangsa.Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Majid, 2012: 13).

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat

memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam serta menjadikannya

sebagai pedoman hidup (Daradjat, 2011: 86). Dari uraian di atas yang

dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam oleh penulis adalah usaha

Page 33: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

bimbingan secara sadar kepada anak didik untuk mengantarkan

menjadi insan yang berkepribadian luhur,mengerti, memahami

sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam yang dianutnya sebagai

bekal hidup di dunia dan di akhirat, yang pedoman hidupnya adalah

al-Qur‟an dan Hadits.

b.) Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah/ madrasah bertujuan

untukmenumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian

dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

bernegara,serta untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih

tingg (Majid, 2012: 16).

Tujuan nasional kita yang berasal dari berbagai akar budaya

bangsa Indonesia terdapat dalam UU sistem pendidikan nasional, yaitu

UU No. 20 Tahun 2003. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

tersebut, dikatakan: “pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Sukardjo, 2009: 14)

Oleh karena itu, berbicara pendidikan agama Islam, baik makna

dan tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai islam dan

tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.

Penanaman nilai ini juga dalam rangka menunai keberhasilan hidup

(hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu

membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.

c.) Fungsi Pendidikan Agama Islam

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“Meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim

yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia

Page 34: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

(Muhaimin, 2002: 78). Menurut Majid (2005: 134-135), Pendidikan

Agama Islam untuk sekolah/ madrasah berfungsi sebagai berikut.

(1) Pengembangan

Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik

kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga.

Sekolah berfungsi untuk menumbuhkan lebih lanjut dalam

diri anak melaliu bimbingan, pegajaran, dan pelatihan agar

keimanan dan ketakwaaan tersebut dapat berkembang secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

(2) Penanaman Nilai

Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di

dunia dan di akhirat.

(3) Penyesuaian Mental

Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungan sesuai dengan ajaran agama islam.

(4) Perbaikan

Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

(5) Pencegahan

Untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari

budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.

(6) Pengajaran

Tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nirnyata), sistem dan fungsional.

Page 35: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

(7) Penyaluran

Untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus

dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat bekembang secara

optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang

lain.

a) Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Majid (2012: 21-22), ada beberapa ruang lingkup

pendidikan agama islam menurut Hasbi Ash-Shidiqi meliputi hal-hal

berikut:

(1) Tarbiyah Jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang

wujudnya meyuburkan dan menyehatkan tubuh serta

menegakkannya, supaya dapat merintanggi kesukaran yang

dihadapi dalam pengalamannya.

(2) Tarbiyah Aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan

pelajaran yang akibatnya mecerdaskan akal menajamkan otak

semisal ilmu berhitung.

(3) Tarbiyah Adabiyah, yaitu segala rupa praktik maupun berupa

teori yang wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan

perangai.

(4) Tarbiyah Adabiyah atau pendidikan budi pekerti/ akhlak dalam

ajaran islam merupakan salah satu ajaran pokok yang harus

diajarkan agar umatnya memiliki/ melaksanakan akhlak mulia

yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

(5) Berdasarkan pendapat diatas menurut penulis bahwa materi

pendidikan agama islam yang diajarkan di sekolah tergantung

pada tingkat, jenjang pedidikan, dan sesuai dengan tingkat usia

siswa, baik secara kronologis maupun psikologis. Adapun

lingkup materi PAI yang diajarkan di sekolah meliputi: Ilmu

Aqidah, Akhlak,Fiqih, Al-Qur‟an, Hadis, dan Sejarah Islam.

Page 36: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Surah al-Mujadilah ayat 11

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

(Anonim, Al-Qur‟an Surah Al-Mujadalah ayat 11 dan

terjemahannya, Jakarta, Departemen Agama R.I, 2009 )

b.) Metode Snowball Throwing

Merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan

berdasarkan pendekatan kontekstual (CTL). Snowball Throwing yang

menurut asal katanya berarti „bola salju bergulir‟ dapat diartikan sebagai

model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas

yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara

bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Dilihat dari pendekatan

yang digunakan dalam pembelajaran siswa PAI, model Snowball

Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan

keterampilan proses.

Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat kelompok

menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis,

bartanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas

fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain.

Page 37: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena

pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang

terdapat dalam bola kertas.

Dalam metode (Snowball Throwing), guru berusaha memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan

menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam

konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan

pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan

menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks

komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan dan lingkungan pergaulan.

Dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat

tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang

dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

a. Pengertian Metode Snowball Throwing

Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan

pengembangan dari metode pembelajaran diskusi dan merupakan

bagian dari metode pembelajaran kooperatif. Hanya saja pada metode

ini, kegiatan belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses belajar

mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan. Dengan

penerapan metode ini, diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari

kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya sharing

pengetahuan dan pengalaman dalam upaya menyelesaikan

permasalahan yang mungkin timbul dalam diskusi yang berlangsung

secara lebih interaktif dan menyenangkan (Shoimin, 2014: 174).

Salah satu permasalahan serius yang sering terjadi dalam proses

belajar adalah adanya perasaan ragu pada diri siswa untuk

menyampaikan permasalahan yang dialaminya dalam memahami

-materi pelajaran. Guru sering mengalami kesulitan dalam menangani

masalah ini. Tapi, melalui penerapan metode pembelajaran Snowball

Throwing ini, siswa dapat menyampaikan pertanyaan dan

permasalahannya dalam bentuk tertulis yang nantinya akan

Page 38: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

didiskusikan bersama. Dengan demikian, siswa dapat mengungkapkan

kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam memahami materi

pelajaran. Manfaat lain yang dapat diperoleh dengan menerapkan

metode, dengan model pembelajaran Snowball Throwing guru dapat

melatih kesiapan siswa dalam menanggapi dan menyelesaikan

masalah.

b. Tujuan Pembelajaran Model Snowball Throwing

Menurut Asrori (2010), tujuan pembelajaran Snowball

Throwing yaitu melatih murid untuk mendengarkan pendapat

orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi murid dalam membuat

pertanyaan, serta memacu murid untuk bekerjasama, saling

membantu, serta aktif dalam pembelajaran.

Sedangkan menurut Devi (2011:12) model pembelajaran

Snowball Throwing melatih murid untuk lebih tanggap menerima

pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada

temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak

menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik

akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas

menjadi sebuah bola kertas lalu dilemparlemparkan kepada murid

lain. Murid yang mendapat bola kertas lalu membuka dan

menjawab pertanyaannya.

c. Langkah-langkah Snowball Throwing

Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.Guru

membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan

oleh guru kepada temannya.

Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja

untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

Page 39: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari

satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.

Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

Guru memberikan kesimpulan.

d. Prinsip – Prinsip Metode Pembelajaran dengan Teknik Snowball

Throwing

Rahman (2015) menyatakan bahwa terdapat beberapa

prinsip yang harus diketahui dalam menerapkan metode

pembelajaran dengan teknik snowball throwing. Prinsip – prinsip

tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Menuntut siswa untuk belajar secara aktif atau dinamakan

dengan student active learning.

2. Menuntut siswa untuk belajar bekerja sama dengan teman

sebaya atau dinamakan dengan cooperative learning.

3. Menuntut guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran

yang partisipatorik.

4. Menuntut guru untuk mengajar secara reaktif atau

dinamakan dengan reactive teaching.

5. Pembelajaran yang dilakukan bersifat menyenangkan atau

dinamakan dengan joyfull learning.

e. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Metode Snowball

Throwing sebagai berikut:

a. Kelebihan

(a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa

seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada

siswa lain.

(b) Siswa mendapat kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi

kesempatan untuk membuat soal dan diberikan kepada

siswa lain.

Page 40: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

(c) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena

siswa tidak tau soal yang dibuat temannya seperti apa.

(d) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

(e) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa

terjun langsung dalam pembelajaran.

(f) Pembelajaran menjadi lebih efektif.

(g) Ketiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat

tercapai.

b. Kekurangan

(a) Sangat tergantung pada kemampuan siswa dalam

memahami materi sehingga apa yanzg dikuasai siswa hanya

sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa

biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau

seperti contoh soal yang telah diberikan.

(b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan

baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk

memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak

sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.

(c) Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok

sehingga siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk

bekerja sama. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan

bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis individu

dan penghargaan kelompok.

(d) Memerlukan waktu yang panjang.

(e) Murid yang nakal cenderung membuat onar.

f. Kesimpulan Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Penggunaan pendekatan pembelajaran snowball throwing

dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa ini dirasakan cukup

efektif karena mampu menumbuh kembangkan potensi intelektual,

sosial, dan emosional yang ada dalam diri siswa. Di sini siswa akan

terlatih untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara cerdas

dan kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan

Page 41: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya untuk

menghadapi berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan

sehari-hari.

Di dalam model pembelajaran snowball throwing ini

kurang tepat digunakan untuk mata pelajaran atau bidang study

ilmu pengetahhuan social. Karena ilmu pengetahuan social adalah

ilmu yang cakupan materi pembelajarannya sangat luas,

membutuhkan pengembangan yang mendalam karena materinya

selalu berkembang. Sedangkan di sini pembelajaran hanya berkutat

pada pengetahuan siswa saja. Jadi, yang lebih tepat menggunakan

model pembelajaran snowball throwing ini adalah jenis-jenis mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam atau eksak yang cenderung

menggunakan rumus yang relatif tetap. Guru akan lebih mudah

mengarahkan jalannya pembelajaran di kelas.

B. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis belum tentu

benar. Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data

empiris (Zuriah, 2009: 162). Hipotesis tindakan merupakan jawaban

sementara berupa tindakan atau rumusan permasalahan yang ditetapkan

dalam perencanaan penelitian tindakan kelas.

Hipotesis penelitian kelas (PTK) ini adalah apabila penerapan

metode Snowball dalam pembelajaran Ketentuan dapat berjalan dengan

efektif, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Hipotesis dalam

penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah: penerapan metode Snowball

Throwing pada mata pelajaran agama islam dalam meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri 7 saroangun

kabupaten sarolangun.

Page 42: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

C. Studi Relevan

1. Skripsi yang berjudul Penerapan Model pembelajaran Snowball

Throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa (studi kasus SMA

Negeri 1 bintang bayu kabupaten serdang bedagai ). Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahw model snownball throwing dapat

meningkatkan hasil belajar dengan melihat keaktifan pada siklus 1

sebesar 70% dan keaktifan pada siklus II sebesar 85% dan

ketuntasan klasikal pada siklus 1 sebesar 86% dan ketuntasan klasikal

II sebesar 94%. Penerapan model pembelajaran snowball throwing

merupakan model yang efektif digunakan karena antara materi

pelajaran dan model pembelajaran signifikan untuk digunakan. Model

pembelajaran snowball throwing, hasil belajar siswa

2. Skripsi yang berjudul penerapan metode snowball throwing pada mata

pelajaran qur‟an hadits materi menjaga kelestarian lingkungan hidup

dikelas XI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MA Al-fatah

Palembang, hasil dari analisis diperoleh nilai rata-rata sebesar 67.32,

standar deviasi (simpangan baku) sebesar 7.513, nilai terendah 55,

nilai tertinggi 80, dan jumlah sebesar 1885. Hasil analisis descriptive

statistic frequencies dapat dilihat pada lampiran.

3. Penerapan model pembelajaran snowball throwing untuk

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI tenaga

kendaraan ringan (PSPTKR) di SMK muhammadiyah mungkid,

penelitian ini merupkan jenis penelitian tindakan kelas, dengan model

pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe snowball throwing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

model pembelajaran snowball throwing terbukti dapat meningkatkan

keaktifan siswa sebesar 0,20 dari 0,27 (katagori rendah) menjadi 0,47

(katagori sedang) (2) penerapan model pembelajaran snowball

throwing dapat meningkatkan hasil beljar siswa kels XI TKR 1 pada

mata pelajaran peeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan

ringan. Hasil belajar siswa meningkat sebesar 0,27 dari 0,27 (katagori

rendah) menjadi 0,54 (katagori sedang)

Page 43: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

35

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat: Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun, jalan simpang

III pauh, kecamatan. Pauh kabupaten. Sarolangun, Jambi

2. Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran

2018/2019, yaitu bulan mei 2019. Dan waktu penelitian mengacu pada

klender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang

membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Wijaya Kusumah dan

Dedi Dwitagama mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara :

(1) merencanakan (2) melaksanakan (3) Observasi (4) merefleksikan

tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.41 Metode

penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dengan melalui metode Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam.

Metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan

untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau

tempat kerja. Sedangkan menurut. Suhardjono mengatakan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tinda kan yang dapat dipandang

sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. Pada penelitian

tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai

keyakinan akan ampuhnya suatu perlakuan Metode penelitian tindakan kelas ini

berdasarkan metode PTK Kurt Lewin. Metode PTK ini terdiri dari empat

Page 44: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

36

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan dari keempat komponen ini

dipandang sebagai satu siklus. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua

siklus, dari tiap-tiap siklus terdiri dari empat komponen sebagaimana yang telah

disebutkan diatas, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrument penelitian

yang terdiri atas materi ajar, lembar tes siklus, lembar angket motivasi belajar dan

lembar obsevasi.

2. Tindakan (acting)

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau isi rancangan, yaitu pelaksanaan tindakan kelas.

3. Pengamatan (observing)

Tahap ketiga yaitu selama tahap pelaksanaan penelitian, peneliti

mengobservasi keaktifan dan respon siswa terhadap pembelajaran yang dibuat

peneliti dengan membuat lembar observasi.

4. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini, hasil yang didapat dari hasil observasi dikumpulkan dan

dianalisa, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai

tujuan yang direncanakan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan

untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksud mengarah kepada subjek yang menjadikan

sasaran penelitian tindakan kelas ini, subjek dalam penelitian ini dilaksanakan di

kelas VII SMP Negeri 7 Sarolangun dengan murid sebanyak 21 siswa. Terdiri dari

10 siswi dan 11 siswa.

Page 45: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

37

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

C. Peran dan Posisi dalam Penelitian

Strategi pembelajaran yang dilakukan peneliti dalam upaya meningkatkan

kemampuan siswa untuk memahami pelajaran melalui metode Snowball pada mata

pelajaran PAI di kelas VII SMP dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai

pelaksana kegiatan dan berperan sebagai fasilitator, nara sumber, dan penyuluh

kelompok. Di dalam hal ini peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan

kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan, menganalisis data serta

melaporkan hasil penelitian.

D. Tahapan Perencanaan Penelitian

Tahap penelitian ini dimulai dengan kegiatan pendahuluan (pra penelitian)

yang akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi

pada siklus I, peneliti akan dilanjutkan dengan siklus II dan seterusnya.

Adapun ahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1. Tahapan penelitian kegiatan penelitian

a) Meminta izin kepada kepala sekolah

b) Mengurus surat izin penelitian

c) Menentukan kelas penelitian

d) Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian

e) Sosialisasi pembelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball

Throwing

2. Tahap Penelitian Siklus I

a) tahap perencanaan

(1) Menyiapkan kelas penelitian

(2) Membuat Rencana pelaksanaan paembelajaran (RPP)

(3) Menyiapkan materi sholat jamak dan qasar untuk 2 kali pertemuan

(4) Menyiapkan alat peraga, seperti buku pedoman sholat

Page 46: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

38

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

(5) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari angket motivasi

belajar, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan tes siklus I

(6) Menyiapkan alat dokumentasi

b.) Tahap tindakan melaksanakan kegiatan

(1) Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran melalui metode Snowball

Throwing

(2) Membagi siswa menjadi 4 kelompok

(3) Mengamati kegiatan pembelajaran

(4) Siswa menjawab bola pertanyaan yang dilempar dari temannya

(5) Memberi angket motivasi belajar

(6) Dokumentasi

c.) Tahap pengamatan

Tahap ini bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang berupa observasi

terhadap siswa, mencatat semua hal yang tejadi selama proses pembelajaran.

d.) Refleksi

Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus I

yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.

3. Tahap penelitian siklus II

Berdasarkan refleksi dari siklus II, maka menentukan kegiatan siklus II

sebagai beikut:

a.) Tahap perencanaan

(1) Menyiapkan kelas penelitian

(2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

(3) Menyiapkan materi ajar untuk 3 kali petemuan

(4) Menyiapkan alat peraga

(5) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari angket motivasi

belajar dan lembar observasi

(6) Menyiapkan alat dokumentasi

b.) Tahap tindakan

Page 47: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

39

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

(1) Memberikan pengarahan dan bimbingan lebih ekstra kepada siswa

yang masih mengalami kesulitan dalam belajar dan masih memiliki

motivasi yang rendah

(2) Membagi siswa menjadi 4 kelompok

(3) Mengamati kegiatan pembelajaran

(4) Siswa menjawab bola pertanyaan yang dilempar oleh temannya

(5) Memberi angket motivasi belajar kepada siswa

(6) Dokumentasi

c.) Tahap pengamatan

Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan.

d.) Tahap refleksi

Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan yang akan

dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya

E. Keabsahan Data

1. Telaah Model Tindakan

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model kemmis dan Mc Taggart dengan II siklus. Masing-masing siklus

terdiri dari perncanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),

dan refleksi (reflection). Model kemmis dan Mc Taggart ini merupakan model

siklus berkelanjutan, dengan harapan sesuai perubahan dan perbaikan yang

ingin dicapai.

2. Validitas data

Tekhnik untuk menguji validasi data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tekhnik triangulasi. Triangulasi data dilakukan dengan memadukan

data yang dipoeroleh dari hasil lembar observasi, dan dokumentasi untuk

mempermudah dalam penarikan kesimpulan.

F. Teknik Analisis Data

Page 48: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

40

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Menganalisis data adalahsuau proses mengolah dan menginterpretasi data

dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai nformasi sesuai dengan fungsinya

hingga memiliki makna dn arti yang jelas sesuai degan fungsinya hingga

memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tjun penelitian. Nalisis data

dalam PTK bia dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan pross belajar

khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis data

kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hsil bejar siswa sebagai

pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru. (wina sanjaya 2013:117)

1. Data kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang dapat diukur dan dihitung secara

langsung, atau data yang berupa angka. Dalam penelitian ini, data kuantitatif

berupa nilai observasi guru dan siswa , nilia rata-rata kelas utuk mengetahui

tingkat kemajuan siswa dalam satu kelas pada suatu pembelajaran dan nilai

presentase ketuntasan hasil belajar pada tiap siklus.

a.) Data observasi aktivitas guru dan siswa

Data observasi aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dianalisis

dengan cara mencari prosentase aktifitas siswa yang di peroleh sebagai

berikut:

P =

Keterangan :

P = persentase aktivitas siswa

F = jumlah skor yang diperoleh

N = jumlah item pengamatan dikali skor yang semestinya diperoleh

b.) Data tes hasil belajar

Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

Page 49: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

41

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Keterengan :

X = besarnya rata-rata yang dicari

X = jumlah peserta tes

N = jumlah nilai

Untuk menghitung presentse ketuntasan hasil belajar siswa maka

diperlukan rumus sebagai berikut:

P =

Hasil belajar yang diperoleh tersebut diklasifikasikan ke dalam bentuk

penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan kriteria keberhasilan

sebagai berikut:

90% - 100% = sangat baik

80% - 89% = baik

65% - 79% = cukup

55% - 64% = sangat kurang atau gagal

0 – 55% =sangat kurang atau gagal

Kriteria keberhasilan tindakan akan dilihat dari indikator proses

dan indikator hasil belajar/ pemahaman. Indikator proses yang ditetapkan

dalam penelitian ini adalah jika ketuntasan belajar siswa terhadap materi

mencapai 75%.

Proses nilai rata-rata (NR) =

x 100%

Indikator hasil belajar dari penelitian ini adalah 75% dari siswa yang telah

mencapai kriteria ketuntasan minimalnya 70.

G. Jadwal Penelitian

Page 50: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

42

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Agar penelitian ini lebih terarah dari sisi waktu dan kegiatan, maka

peneliti membuat jadwal penelitian, dengan catatan jadwal ini sewaktu-waktu

dapat berubah.

Tabel 1.2

Jawal penelitia

No Kegiatan Tahun 2019

Page 51: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

43

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

penelitian

Maret April Mei Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

judul

2 Pengajuan

dosen

pembimbing

3 Konsultasi&

perbaikan

proposal

4 Pengajuan

seminar

5 Seminar

6 Perbaikan

hasil seminar

7 Izin riset

8 Pelaksanaan

riset

9 Pengolahan data

10 Penyusunandata

11 Konsultasi

pembimbing 1

12 Konsultasi

pembimbing II

13 Perbaikan

skripsi

Page 52: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

44

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian berbasis Classroom Research (PTK) ini dilakukan dalam dua

siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni tahap perencanaan (planning),

tahap tindakan (action), tahap observasi (observing), dan tahap refleksi

(reflection). Subyek penelitian ini ialah siswa-siswi kelas VII di SMP Negeri 7

Sarolangun dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan

11 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode

Snowball Throwing pada mata pelajaran PAIdengan materi Pendidikan Agama

Islam.

Data yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan ialah

berupa hasil wawancara, dokumentasi, data hasil observasi aktivitas siswa selama

proses belajar mengajar, data hasil observasi aktivitas guru dalam mengolah

pembelajaran yang digunakan untuk mengatahui penerapan metode Snowball

Throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.

Penilaian untuk kerja yang dilakukan guna mengetahui hasil peningkatan hasil

belajar setelah menggunakan motode Snowball Throwing. Tahapan dalam

penelitian ini terdiri dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

1. Pra siklus

Pelaksanaan kegiatan prasiklus dalam penelitian inidilakukan dengan

mengumpulkan data melalui tes. Terkait dengan teknik pembelajaran yang

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI tentang Agama Islam di kelas

VII. Kendala ketika proses pembelajaran PAI tentang menjamak kan

sholatbanyak siswa yang terlihat kurang pahamtentang menjamakkan sholat

sehingga ada beberapa siswa yang paham sedikit tentang menjamakkan sholat

Page 53: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

45

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

dan masih banyak yang belum mencapai KKM dan 17 siswa yang belum

mencapai KKM. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat

hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 7Sarolangun pada mata pelajaran PAI

tentang Menjamak sholat masih di bawah rata-rata atau rendah

Tabel 1.3 hasil belajar siswa sebelum penerapan metode Snowball Throwig

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Agustuni Jumiati 70 70 Tuntas

2 Al-Ikhwan DafriAldi 70 72 Tuntas

3 Analisa Anasdar 70 52 Tidak Tuntas

4 Arbain 70 88 Tuntas

5 Azizah 70 74 Tuntas

6 Dea Amanda 70 72 Tuntas

7 Dewi Fitri Anggraini 70 64 Tidak Tuntas

8 Feby Amalia 70 60 Tidak Tuntas

9 Gilang Saputra Pratama 70 74 Tuntas

10 Hermawan 70 76 Tuntas

11 Khairum Niswah 70 60 Tidak Tuntas

12 Khofif Al-Maqqi 70 78 Tuntas

13 M. Fajar Auliya Saputra 70 60 Tidak Tuntas

14 M. Revanza Al-Fahrezi 70 52 Tidak Tuntas

15 Nekmatun Saleha 70 65 Tidak Tuntas

16 Nurhayati 70 78 Tuntas

17 Nova Agustina 70 72 Tuntas

18 Sinta Bella 70 48 Tidak Tuntas

19 Syaripudin 70 48 Tidak Tuntas

20 Tasriatul Mardiah 70 54 Tidak Tuntas

21 Tiara Dwi Desma wanti 70 52 Tidak Tuntas

Jumlah 1,369 10

Nilai rata-rata 65,19

Page 54: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

46

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

2. Penerapan metode Snowball ThrowingSiklus I

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

dengan mengikuti kurikulum yang digunakan di sekolah SMP7Sarolangun

yakni K13, dan menetapkan standar kompetensi pada mata pelajaran PAI

kelas VIISMPN 7Sarolangun, materi yang digunakan yaitu sholat jamak.

Kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan

dilakukan pada siklus I yaitu dengan menggunakan Metode Snowball

Throwing.Kemudian diberikan soal yangberupa soal pilihan ganda yang

terdiri dari 10 soal yang harus dijawab oleh siswa. Tahap terakhir dalam

perencanaan ini yaitu menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam

penelitian ini siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa mencapai kriteria

ketuntasan minimal dengan nilai 70.

b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah perencanaan maka peneliti siap melaksanakan penelitian dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Penelitian siklus I

dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei 2019 di kelas VII C SMP Negeri

7Sarolangun pada pertemuan pertama berlangsung 2 jam pelajaran dengan

alokasi waktu (2x45menit), Kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan

adalah menerapkan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam hal ini dibagi menjadi 3

tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan ahir penutup.

Kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan mulai dari kegiatan awal

pada proses pembelajaran yaitu guru mengucapkan salam dan mengajak

semua siswa berdo‟a serta melakukan absen kehadiran siswa. Langkah

selanjutnya guru menyampai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

materi yang akan dipelajari. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti langkah pembelajaran yang

Page 55: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

47

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

dilakukan sebelum membuka materi, guru bertanya tentang sholat jamak,

Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mencatat materi

tentang sholat jamak yang akan memudahkan kita saat berpergian jauh.

Setelah itu, guru menjelaskan tentang bagaimana kita melakukan sholat

jamak, pada saat guru menjelaskan sebagian besar siswa memperhatikan

dengan seksama tetapi selang beberapa waktu ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan atau fokus dalam menyimak penjelasan guru sehingga siswa

lain menjadi terganggu.

Langkah selanjutnya guru memberikan pembelajaran menggunakan

teknik Snowball Throwing. Guru menjelaskan kepada siswa

langkah-langkahnya yaitu; Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok,

masing-masing terdiri dari 4-5 orang, setiap siswa diberikan satu buah kartu

(Classroon Action Research), Setelah masing-masing siswa mendapatkan

kartu (CAR) bermain kemudian peneliti memberikan soal untuk dijawab

secara bebas, bagi siswa yang dapat menjawab kartu yang telah diterima

diberikan kepada peneliti sampai kartu itu habis, jika ada siswa yang

menerima lebih dari satu kartu maka ia wajib menjawab 2 soal yang telah

disiapkan.

Setelah siswa selesai menerapkan pembelajaran menggunakan teknik

Snowball Throwing siswa diminta untuk kembali ke tempatnya

masing-masing dan mendengarkan guru memberi subtansi terhadap hasil

diskusi. Kemudian guru memberikan lembar soal kepada siswa untuk

dikerjakan secara individu, langkah akhir yang dilakukan pada kegiatan

penutup yaitu guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan dari materi

yang telah diberi pengayaan pada persoalan yang menjadi pokok pembahasan.

c. Observasi

Observasi peneliti lakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.

Dalam hal ini peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai

Page 56: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

48

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

observer kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik

Snowball Throwing.

Tabel 4.2 Hasil observasi terhadap aktivitas siswakelas VII C SMPN

7 Sarolangun pada siklus 1

NO Aktivitas Belajar Siswa Skor Jumlah

1 2 3 4

PENDAHULUAN v 2

1 5 menit sebelum jam pelajaran siswa

sudah berada didalam kelas

v 3

2 Siswa berdoa dengan seksama v 3

3 Siswa menyimak guru saat mengabsen

kehadiran

v 3

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

4 Siswa mendengarkan guru yang

menyampaikan tujuan dalam proses

pembelajaran

v 3

5 Siswa melakukan proses pembelajaran

sesuai dengan instruksi guru

v 3

6 Siswa melakukan kegiatan

pembelajaran dengan gembira dan

menyenangkan

v 3

7 Masing masing siswa melakukan

proses pembelajaran dengan tidak

terpaksa

v 2

8 Siswa dapat melakukan kegiatan

pembelajaran dengan berkelompok dan

dapat menyesuaikan diri

v 2

9 Siswa dapat memahami proses

pembelajaran dengan menggunakan

talking chips

v 2

PENUTUP

10 Siswa memberikan kesimpulan v 3

11 Siswa mengerjakan evaluasi dengan

tenang

v 2

12 Siswa menyimak guru menyimpulkan

dan menutup pelajaran

v 2

Jumlah 33

Rata- rata 2,75

Page 57: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

49

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Sumber : file:///C:/Users/Asus/Downloads/lampiran%20-%2010604227022.pdf

Keterangan :

Skor 1 = tidak pernah

Skor 2 = jarang

Skor 3 = sering

Skor 4 = selalu

Skor yang diperoleh :

0 - 20, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah

21- 40 , berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sedang

41 - 60, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tinggi

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil observasi siswa atau aktivitas siswamasih

belum terlaksana dengan baik, hasil yang diamati sesuai dengan yang diharapkan, hal

itu menunjukkan aktivitas siswa dalam belajar masih rendah dan upaya untuk

meningkatkan hasil belajar belum terlaksana dengan baik. Adapun hasil observasi

pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut

Page 58: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

50

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Tabel 4.3 Hasil observasi terhadap aktivitas guru dikelas VII

SMPN 7 Sarolangun pada siklus 1

NO Aktivitas Belajar Siswa Skor Jumlah

1 2 3 4

PERSIAPAN

1 Guru mempersiapkan RPP v 2

2 Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam

kalimat yang jelas dalam RPP

v 2

3 Guru mempersiapkan media pembelajaran v 2

4 Guru mempersiapkan setting kelas untuk

pembelajaran

v 2

Persentasi/ penyampaian pembelajaran v 2

5 Guru menampilkan pembelajaran yang

hendak dicapai

v 2

6 Guru memotivasi siswa, menarik perhatian

agar mengikuti proses pembelajaran

dengan baik

v 2

7 Pembelajaran dilaksanakan dalam

langkah-langkah dan urutan yang logis

v 1

8 Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat

dan jelas sehingga mudah dipahami

v 2

9 Materi pembelajaran baik kedalaman dan

keluasannya sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan siswa

v 1

10 Selama proses pembelajaran guru

memberikan kesempatan untuk bertanya

kepada siswa

v 3

11 Apabila siswa bertanya, maka guru

memberikan jawaban dengan jelas dan

memuaskan

v 2

Metode pembelajaran / pelaksanaan

pembelajaran

12 Pembelajaran dilakukan secara bervariasi

selama alokasi waktu yang tersedia, tidak

monoton dan membosankan

v 2

13 Apabila terjadi suatu permasalahan maka

guru dapat bertindak dengan mengambil

keputusan terbaik agar pembelajaran tetap

berlangsung secara efektif dan efisien

v 1

14 Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan v 2

Page 59: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

51

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

pembelajaran yang sudah ditetapkan

15 Selama pembelajaran berlangsung guru

tidak hanya berada pada posisi tertentu

tetapi bergerak secara dinamis didalam

kelasnya

v 2

16 Guru mengenali dan mengenali nama

setiap siswa yang ada didalam kelasnya

v 1

17 Media pembelajaran didalam pelaksanaan

pelaksanaan pembelajaran digunakan

secara efektif

v 1

18 Latihan diberikan secera efektif v 1

Karakteristik pribadi guru v 2

19 Guru berupaya memancing siswa agar

terlihat aktif dalam pembelajaran

v 2

20 Guru bersifat tegas dan jelas v 2

21 Menyimpulkan hasil belajar dengan tepat

waktu

v 2

Jumlah

Rata- rata

41

1,95

Sumber :file:///C:/Users/Asus/Downloads/lampiran%20%2010604227022.pdf

Keterangan :

Skor 1 = tidak pernah

Skor 2 = jarang

Skor 3 = sering

Skor 4 = selalu

Skor yang diperoleh :

Page 60: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

52

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

0 - 28, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah

29- 57 , berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sedang

58 - 84, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tinggi

Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas guru yang menjadi

objek pengamatan peneliti,bahwa hasil observasi guru atau aktivitas guru juga

3masih belum terlaksana dengan baik, hasil yang diamati sesuai dengan yang

diharapkan, hal itu menunjukkan aktivitas guru dalam proses belajar masih

rendah dan upaya untuk meningkatkan hasil belajar belum terlaksana dengan

baik.. Beberapa aktivitas yang belum terlaksana menjadi pengamatan untuk

melakukan tindakan selanjutnya dan kemudian menjadi pembanding pada

pertemuan ke siklus 2, selanjutnya peneliti langsung memberikan tes akhir

kepada siswa untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan teknik

tersebut.

Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas guru yang menjadi

objek pengamatan peneliti,ada 3 aktivitas guru yang dikategorikan aktif

sekali, ada 13 aktivitas yang dikategorikan aktif, ada 10 aktivitas yang

dikategorikan cukup ,dan 6 aktivitas yang dikategorikan kurang baik. Jadi

kegiatan aktivitas guru pada siklus 1 belum bisa dikatakan terlaksana dengan

optimal dan ada hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi..Beberapa

aktivitas yang belum terlaksana menjadi pengamatan untuk melakukan

tindakan selanjutnya dan kemudian menjadi pembanding pada pertemuan ke

siklus 2, selanjutnya peneliti langsung memberikan tes akhir kepada siswa

untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan teknik tersebut.

Page 61: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

53

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti melihat data yang telah diperoleh dari siklus

I dimana peneliti belum menerapkan seluruhnya dari prosedur yang telah

direncanakan sebelumnya oleh peneliti. Hal ini terjadi karena peneliti belum

terbiasa dalam menggunakan teknik Snowball Throwing dan peneliti belum

bisa menginisiasi batas waktu dalam pembelajaran. Data hasil tes akhir siswa

pada siklus I untuk melihat capaian angka lebih atau sama dengan KKM

yang peneliti tentukan. Untuk itu, dalam hal ini dapat dilihat dari lembar

hasil belajar siswa. Maka penelitian pelaksanaan tindakan pada tahap pertama

menjadi ukuran keberhasilan jika belum berhasil maka peneliti akan

melanjutkan pada siklus ke 2 dan mencermati kekurangan-kekurangan pada

siklus 1.

Tabel 4 .4 Hasil belajarsiswakelasVIIC SMPN 7 Sarolangun

pada siklus 1

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Agustuni Jumiati 70 75 Tuntas

2 Al-Ikhwan DafriAldi 70 72 Tuntas

3 Analisa Anasdar 70 64 Tidak Tuntas

4 Arbain 70 88 Tuntas

5 Azizah 70 64 Tidak Tuntas

6 Dea Amanda 70 72 Tuntas

7 Dewi Fitri Anggraini 70 64 Tidak Tuntas

8 Feby Amalia 70 70 Tuntas

9 Gilang Saputra Pratama 70 75 Tuntas

10 Hermawan 70 76 Tuntas

11 Khairum Niswah 70 75 Tuntas

12 Khofif Al-Maqqi 70 80 Tuntas

Page 62: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

54

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

13 M.Fajar Auliya Saputra 70 75 Tuntas

14 M.Revanza Al-Fahrezi 70 70 Tuntas

15 Nekmatun Saleha 70 70 Tuntas

16 Nurhayati 70 65 Tidak Tuntas

17 Nova Agustina 70 70 Tuntas

18 Sinta Bella 70 60 Tidak Tuntas

19 Syaripudin 70 75 Tuntas

20 Tasriatul Mardiah 70 65 Tidak Tuntas

21 Tiara Dwi Desmawanti 70 75 Tuntas

Jumlah Nilai 1,500 15

Jumlah Nilai Rata-Rata 71,42

Dari tabel di atas dapat dilihat dari hasil pelaksanaan yang peneliti

lakukan terdapat 15 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang tidak tutas dari

penerapan proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik Snowball

Throwing. Capaian diatas tentunya belum maksimal dikarenakan peneliti

masih canggung atau belum terbiasa dalam menerapkan pembelajaran

menggunakan teknik Snowball Throwing dan peneliti belum secara total

melakukan pelaksanaan prosedur dalam pembelajaran yang telah

direncanakan, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar

mengajar sehingga tentunya berdampak pada hasil akhir terhadap belajar

siswa.

3. Penerapan Teknik Snowball ThrowingSiklus II

Kegiatan pelaksanaan siklus II merupakan lanjutan dari siklus I yang

didasarkan pada hasil refleksi peneliti. Adapun pembelajaran pada siklus II

adalah sebagai berikut :

Page 63: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

55

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

dengan mengikuti kurikulum yang digunakan di sekolah SMPN7Sarolangun

yakni K13, dan menetapkan standar kompetensi pada mata pelajaran Agama

kelas VII SMP7Sarolangun, materi yang digunakan yaitu tentang shoat jamak.

Kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan

dilakukan pada siklus I yaitu dengan menggunakan Teknik Snowball

Throwing. Rencana pelaksanaan pembelajaran juga dilengkapi dengan lembar

kinerja yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Teknik Snowball

Throwing dan dikerjakan siswa secara individu , menyusun soal sebagai

penilaian dari hasil belajarsiswa. Soal yang diberikan berupa soal isian yang

terdiri dari 25 soal yang harus dijawab oleh siswa. Tahap terakhir dalam

perencanaan ini yaitu menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam

penelitian ini siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa mencapai kriteria

ketuntasan minimal dengan nilai 70.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tindakan yang dilaksanakan pada siklus II tidak jauh berbeda

dengan siklus I. Pelaksanaan siklus ke II ini bertujuan untuk kembali

mengukur kemampuan siswa terhadap hasil belajar pada pokok pembahasan

mengenai tentang sholat jamak. Kegiatan praktek dilakukan sebanyak 2 kali

pertemuan, pertemuan I membahas tentang tata cara bagaimana melaksanakan

sholat jamak kemudia pertemuan ke II melaksanakan praktek secara

langsungkepada siswa. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari senin

tanggal 27 Mei 2019 di kelas VII SMP Negeri 7 Sarolangun pada pertemuan

pertama berlangsung 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu (2 x 45 menit),

Kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan adalah menerapkan

pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dilakukan

pada siklus I.

Page 64: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

56

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

c. Observasi

Observasi peneliti lakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.

Dalam hal inikegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik

Snowball Throwing.

Tabel 4.5 Hasil observasi terhadap aktivitas siswakelas VII C SMPN

7 Sarolangun pada siklus ke-2

NO Aktivitas Belajar Siswa

Skor

Jumlah

1 2 3 4

PENDAHULUAN

1 5 menit sebelum jam pelajaran siswa

sudah berada didalam kelas

v 4

2 Siswa berdoa dengan seksama v 4

3 Siswa menyimak guru saat mengabsen

kehadiran

v 3

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

4 Siswa mendengarkan guru yang

menyampaikan tujuan dalam proses

pembelajaran

v 4

5 Siswa melakukan proses pembelajaran

sesuai dengan instruksi guru

v 4

6 Siswa melakukan kegiatan

pembelajaran dengan gembira dan

menyenangkan

v 4

7 Masing masing siswa melakukan

proses pembelajaran dengan tidak

terpaksa

v 3

8 Siswa dapat melakukan kegiatan

pembelajaran dengan berkelompok dan

dapat menyesuaikan diri

v 3

9 Siswa dapat memahami proses

pembelajaran dengan menggunakan

talking chips

v 4

PENUTUP

10 Siswa memberikan kesimpulan v 2

11 Siswa mengerjakan evaluasi dengan

tenang

v 3

Page 65: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

57

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

12 Siswa menyimak guru menyimpulkan

dan menutup pelajaran

v 4

Jumlah 42

Rata- rata 3,5

Sumber file:///C:/Users/Asus/Downloads/lampiran%20-%2010604227022.pdf

Keterangan :

Skor 1 = tidak pernah

Skor 2 = jarang

Skor 3 = sering

Skor 4 = selalu

Skor yang diperoleh :

0 - 28, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah

29- 57 , berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sedang

58 - 84, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tinggi

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil observasi siswa atau aktivitas

siswa terlaksana dengan sangat baik, seperti yang terlihat pada siklus 1

aktivitas nya tidak ada yang mencapai skor aktif, pada siklus ke-2 ini ada 2

kategori aktivitas siswa yang aktif sesuai dengan yang diharapkan, hal itu

menunjukkan aktivitas siswa dalam belajar sangat meningkat, dan upaya

untuk meningkatkan hasil belajar sudah terlaksana dengan baik. Adapun hasil

observasi pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 66: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

58

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Tabel 4.6 Hasil observasi terhadap aktivitas guru dikelas VII C

SMPN 7 Sarolangun pada siklus ke-2

No. Aspek Penilian

Kategori

0 1 2

3 4

A. Persiapan

1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan seksama 3

2. Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat

yang jelas dalam RPP

3

3.

Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki

kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi

pembelajaran sebelumnya

3

4. Guru mempersiapkan media pembelajaran

4

5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk

pembelajaran

3

6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental

3

B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran

8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai 2

Page 67: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

59

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

9. Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar

mengikuti proses pembelajaran dengan baik 2

10.

Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan

teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah

dipahami siswa

2

11. Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah

dan urutan yang logis 2

12. Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas

sehingga mudah dipahami

3

13.

Materi pembelajaran baik kedalaman dan

keluasannya disesuaikan dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan siswa

3

14. Selama proses pembelajaran guru memberikan

kesempatan untuk bertanya kepada siswa

3

15. Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan

jawaban dengan jelas dan memuaskan 2

16.

Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi

tertentu

4

C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan

Pembelajaran -

17.

Pembelajaran dilakukan secara bervariasi selama

alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan

membosankan

4

18. Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat

bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar

pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan

3

Page 68: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

60

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

efisien

19. materi pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan

3

20.

selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya

berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara

dinamis di dalam kelasnya

3

21.

Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan

bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka

guru harus bergerak dan menghampiri secara

berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa

gelintir siswa saja

2

22. Guru untuk mengenali dan mengetahui nama setiap

siswa yang ada di dalam kelasnya

4

23.

Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan

reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya

dengan cara yang positif

2

24.

Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga

benar-benar efektif dan bukannya malah membuat

bingung siswa

3

25. Media pembelajaran di dalam pelaksanaan

pembelajaran digunakan secara efektif

3

26. latihan diberikan secara efektif 2

D.. Karakteristik Pribadi Guru -

29. Guru sabar terutama untuk memancing respon siswa

3

30. Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif

Page 69: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

61

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

dalam pembelajaran 4

31. Guru bersikap tegas dan jelas

4

32. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 2

33. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 2

34. Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang

yang selalu punya inisiatif,kreatif, dan berprakarsa 2

35. Menyimpulkan hasil belajar dengan tepat waktu

3

Berdasarkan tabel diatas pada siklus ke-2 ini dapat dilihat bahwa

aktivitas guru dalam melakukan kegiatan lebih baik dari sebelumnya. Guru

melaksanakan atau menerapkan seluruh rencana kegiatan dari prosedur

perencana yang telah dirancang sebelumnya yaitu semua indikator dalam RPP

23 indikator aktivitas guru, dalam hal ini peneliti sudah lebih terbiasa dalam

pelaksanaan dalam menerapkan motode belajar menggunakan teknik

Snowball Throwing. Mengenai kendala keterbatasan waktu peneliti sudah

mengatur waktu pelajaran semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran

agar waktu yang telah ditentukan dapat mencapai target rencana pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan pertemuan siklus ke-2 ini guru masih menjelaskan

materi sepeti pada tahap sikslus 1 yaitu tentang sholat jamak, selanjutnya

peneliti menganjurkan siswa untuk duduk dikelompok sesuai dengan

kelempok yang telah dibagi pada siklus I kemudian memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas atau yang sulit dipahami

dengan tujuan agar siswa lebih mendalami mengenai materi dalam proses

Page 70: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

62

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

pembelajaran. Peneliti memberikan pertanyan kepada setiap kelompok dan

setiap siswa yang menjawab harus meletakkan kartu (CAR)yang dimilikinya

diatas meja. Nilai siswa dihitung dari jumlah jawaban yang benar dan peneliti

memberikan reward kepada seluruh siswa.

d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan

pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya peneliti bersama guru mengadakan

refleksi dari tindakan yang telah dilakukan dalam kegiatan tindakan siklus II.

Dari hasil data yang diperoleh dari siklus II bahwa guru telah menjalankan

aktivitas pembelajaran seluruh indikator yang telah direncanakan sebelumnya.

Data tes akhir yang peneliti peroleh pada siklus II, siswa memperoleh bobot

penilai yang sama bahkan lebih dari nilai KKM yang ditentukan. Keadaandi

atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan

teknikSnowball Throwing pada siklus II telah mencapai peningkatan hasil

belajar siswa. Dengan tercapainya target pembelajaran yang memenuhi

syarat KKM yang telah dirancang dan dilaksanakan pada proses pembelajaran

siklus II, maka dalam hal ini peneliti tidak perlu melakukan siklus selanjutnya

karenacapaian target standar pembelajaran sudah tercapai dalam peningkatan

hasil belajar siswa.

Tabel 4 .7 Hasil belajarsiswakelasVII C SMPN 7 Sarolangun

pada siklus 2

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Agustuni Jumiati 70 76 Tuntas

2 Al-Ikhwan DafriAldi 70 88 Tuntas

3 Analisa Anasdar 70 85 Tuntas

4 Arbain 70 92 Tuntas

5 Azizah 70 68 Tidak Tuntas

Page 71: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

63

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

D

ar

i

ta

be

l diatas dapat menunjukan bahwa dari 21 siswa terdapat 2 siswa yang tidak

tuntas setelah melakukan proses belajar mengajar dengan menerapkan teknik

Snowball Throwing, pada siklus ke II ini hasil belajar siswa meningkat

dibandingkan dengan pra siklus dansiklus I, karena peneliti sudah menerapkan

seluruh prosedur dari pembelajaran yang menggunakan teknik Snowball

Throwing. Selain itu peneliti juga mengkondisikan waktu belajar siswa

dengan baik mungkin dengan menstimulus semua siswa pada saat

pembelajaran berlangsung sehingga siswa antusias dalam mengikuti proses

belajar mengajar secara hikmat.

B. Pembahasan

Hasil dari aktivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran Agama

dengan menerapkan metodeSnowball Throwing selalu meningkat pada tiap

siklusnya. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh saat pra siklus sebesar 60,4

(cukup), siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 75 (cukup) menjadi 80 (tinggi)

6 Dea Amanda 70 72 Tuntas

7 Dewi Fitri Anggraini 70 88 Tuntas

8 Feby Amalia 70 80 Tuntas

9 Gilang Saputra Pratama 70 64 Tidak Tuntas

10 Hermawan 70 76 Tuntas

11 Khairum Niswah 70 72 Tuntas

12 Khofif Al-Maqqi 70 88 Tuntas

13 M.Fajar Auliya Saputra 70 75 Tuntas

14 M.Revanza Al-Fahrezi 70 80 Tuntas

15 Nekmatun Saleha 70 80 Tuntas

16 Nurhayati 70 80 Tuntas

17 Nova Agustina 70 84 Tuntas

18 Sinta Bella 70 80 Tuntas

19 Syaripudin 70 72 Tuntas

20 Tasriatul Mardiah 70 85 Tuntas

21 Tiara Dwi Desmawanti 70 82 Tuntas

Jumlah Nilai 1,667 19

Jumlah Nilai

Rata-Rata 79,38

Page 72: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

64

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

pada siklus II. Persentase tetuntasan belajar pra siklus sebesar 19% (sangat

rendah), siklus I sebesar 71% (cukup) dan pada siklus II menjadi 90% (sangat

tinggi) atau 19 siswa dari 21 siswa sudah mencapai ketuntasan belajar yang telah

ditetapkan. Siklus II menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan peneliti

cukup berhasil.

Tabel 4.8 Hasil Belajar Penerapan Metode Snowball Throwing Setiap Siklus

Perbedaan hasil pada siklus I dan siklus II dipengaruhi faktor dari dalam diri

siswa dan juga dari luar diri siswa. Guru turut berperan dalam faktor luar diri

siswa/lingkungan dalam belajar seperti halnya peran guru dalam melakukan

perbaikan pada siklus II untuk memperbaiki kesalahan pada siklus I, sehingga

mencapai hasil pembelajaran yang lebih maksimal.

Kurang maksimalnya hasil belajar siswa pada siklus I dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti Guru tidak memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi

yang telah dipelajari dipertemuan sebelumnya. Guru tidak memancing siswa bertanya

dan membangkitkan rasa ingin tahunya terhadap materi yang akan dipelajari hari ini,

kemudian pada aktivitas pembahasan materi secara berkelompok siswa tidak

mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian karena keterbatasan waktu

jam pelajaran. Maka pada penerapan siklus II peneliti menyiasati hal tersebut dengan

memberikan kartu bermain, Setelah masing-masing siswa mendapatkan kartu (CAR)

bermain kemudian peneliti memberikan soal untuk dijawab secara bebas, bagi siswa

No Rentang Nilai Jumlah Siswa

Pra Siklus I Siklus I Siklus II

1 30-39 0 0 0

2 40-49 2 0 0

3 50-59 7 0 0

4 60-69 8 6 2

5 70-79 3 13 6

6 80-89 1 2 12

7 90-99 0 0 1

8 100 0 0 0

Jumlah 21 21 21

Page 73: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

65

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

yang dapat menjawab kartu yang telah diterima diberikan kepada peneliti sampai

kartu itu habis, artinya masing masing-masing siswa akan mendapatkan bagian soal

hingga tuntas.

Selanjutnya guru memberi subtansi terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan,

kemudia guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan dari materi yang telah

diberi pengayaan pada persoalan yang menjadi pokok pembahasan. Langkah akhir

yang dilakukan pada kegiatan penutup yaitu dalam melakukan evaluasi dari materi

yang disampaikan kemudian guru memberikan lembar soal kepada siswa untuk

dikerjakan secara individu dalam hal ini untuk memastikan pemahaman siswa

terhadap materi yang telah dibahas.

Gambar 1.

Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa

0

2

4

6

8

10

12

14

30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 100

Ju

mla

h S

isw

a

Rentang Nilai

Diagram Hasil Belajar Perlakuan Siklus

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 74: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

66

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

Gambar 2.

Diagram Perbandingan persentase Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas, maka penerapan metodeSnowball Throwing dalam

mengevaluasi capaian belajar siswa kelas VII SMP Negeri 7Sarolangun pada mata

pelajaran PAI, metode Snowball Throwing mampu untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, dengan memberikan konstribusi yang merata kepada setiap siswa.

Metode Snowball Throwing membantu siswa memiliki kesempatan yang sama, untuk

aktif dalam berdiskusi dan menjawab soal-soal yang telah disiapkn. Menurut

pengakuan siswa dalam wawancara yang dilakukan peneliti setelah penerapan metode

Snowball Throwing, siswa lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan

memahami terhadap materi yang diberikan, selain itu metode pembelajaran

Snowball Throwing ini menjadikan pembelajaran yang awalnya diam atau tidak aktif

0%

20%

40%

60%

80%

100%

pra siklus siklus I siklus II

Per

sen

tase

Persentase Hasil Belajar

Page 75: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

67

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

dalam kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Dalam penerapan metode

Snowball Throwing dalam proses pembelajaran, siswa juga merasa pembelajaran

dengan menjadikan teman-teman mereka antusias dan aktif.

faktor yang sangat mempengaruhi terhadap belajar siswa dimuali dari diri

siswa sendiri dan lingkungan. Keberhasilan dan kualitas hasil belajar siswa

tergantung pada bagaimana guru mengelola pembelajaran dengan baik, termasuk

dalam penggunaan metode yang digunakan saat pembelajaran. Dari beberapa siklus

yang peneliti sudah lakukan hingga pada akhirnya dengan keterangan tersebut

peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan penerapan pembelajaran

menggunakan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 76: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

i

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran tipe

Snowball Throwingterlihat hasil pembelajaran yang dicapai siswa meningkat. Hal ini

menunjukkan bahwa penyampaian pengajaran dengan menerapkan model

pembelajaran tipe Snowball Throwingdapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan

siswa dalam belajar.

2. Hasil observasi setiap aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada setiap

siklusnya, dalam penelitian ini menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran

metode Snowball Throwingmampu meningkatkan hasil belajar PAI siswa SMPN7

Sarolangun sehingga hasil penelitian ini pada siklus 1 yaitu dengan nilai rata-rata

ketuntasan 71,42 dan pada siklus 2 dengan nilai rata-rata yaitu 79.38 dengan demikian

penerapan teknik Metode Snowball Throwing dapat meningkat hasil belajar siswa

hingga sembilan puluh persen. Dengan ini peneliti menyarankan agar guru dapat

menerapkan model pembelajaran metode Snowball Throwing dalam proses

pembelajaran PAI SMPN7 Sarolangun.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran kepada guru

sebagai berikut :

1. Guru dapat menerapkan MetodeSnowball Throwing dalam setiap materi pelajaran

yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran, karena model pembelajaran Metode

Snowball Throwing ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Agar penerapan

metode Snowball Throwing lebih efisien dan efektif maka perlu didukung oleh

media pembelajaran yang lebih menarik.

2. Guru diharapkan memperkaya pengetahuan dengan mengikuti pelatihan dan berbagai

macam teknik mengajar sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi yang

berkembang sehingga tidak menjadi sekolah tertinggal.

Page 77: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

ii

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

3. Guru sebaiknya lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan metode maupun strategi

pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih

menyenangkan dan bernilai sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Page 78: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

iii

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007, Al-Qur‟an dan terjemahnya, Jakarta :Departemen Agama R.I

Daradjat, Zakiah dkk. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Dimyanti dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Ekawarna, (2013), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan : GP Press Grup.

Lukman Zain, (2009). Pembelajaran, Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam DEPAG RI

Majid, Abdul. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Masitoh, Laksmi Dewi, (2009), Strategi Pembelajaran. Jakarta Dirjen Pendidikan Islam

DEPAG RI.

Muhaimin. (2008). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Oemar Hamalik, (2013). Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.

Rido Kurniyanto dkk, (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media

Slameto, (2010). Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sriyanti, Lilik. (2013). Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga

Sukardjo dan Ukim Komarudin. (2009). Landasan Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Tim Penyusun Kamus. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta

Kencana

Uno, B. (2015). Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Jakarta: PT. Bumi Aksara

Warsono Dan Hariyanto, ( 2012), Pembelajaran Aktif. Bandung PT Remaja Rosdakarya

Zuriah, Nurul. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-

Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Referensi: https://tafsirweb.com/10765-surat-al-mujadilah-ayat-11.html

Page 79: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

iv

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Nama : Luciana Andela

NIM : TP. 151390

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul:Kajian Pemikiran: Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

NO

.

HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDATANGAN

PEMBIMBING

1. 28 Januri 2019 Penulisan Proposal

2. 20 Februri 2019 Perbaikan Isi BAB Proposal

3. 01 April 2019 ACC untuk Seminar

4. 30 April 2019 Perbaikan setelah seminar

5. 24 Mei 2019 ACC untuk Riset

6. 27 juli 2019 Format penulisan skripsi

7. 20 Agustus 2019 Perbaikan isi skripsi

8. 28 Oktober 2019 Perbaikan daftar pustaka

9 08 November 2019 ACC skripsi

Jambi, November 2019

Mengetahui,

Pembimbing I

Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd

KARTU KONSULTASI SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-02-2019 R-0 - 1 dari 1

Page 80: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

v

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

NIP. 195706251983032001

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Nama : Luciana Andela

NIM : TP. 151390

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

NO

.

HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDATANGAN

PEMBIMBING

1. 08 Januari 2019 Penulisan Proposal

2. 20 Februari 2019 Perbaikan Isi BAB Proposal

3. 28 Maret 2019 ACC untuk Seminar

4. 20 April 2019 Perbaikan setelah seminar

5. 24 Mei 2019 ACC untuk Riset

6. 13 Juli 2019 Format penulisan skripsi

7. 20 Agustus 2019 Perbaikan isi skripsi

8. 30 September 2019 ACC Skripsi

Jambi, November 2019

Mengetahui,

Pembimbing II

Habib Muhammad, M.Ag

NIP. 196911141994011001

KARTU KONSULTASI SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-02-2019 R-0 - 1 dari 1

Page 81: PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA …

vi

Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

( CURRICULUM VITAE )

Nama : Luciana Andela

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Pauh,Sarolangun 30 Juli 1997

Alamat Asal : kel pauh, Kec pauh, Kab.Sarolangun , Prov. Jambi

Pekerjaan ( jika ada ) : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 08228073584

Pengalaman- Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/ MI, tahun tamat : SDN 50/VII Pauh 2009

2. SMP/MTS , tahun tamat : MTSN 6 Sarolangun 2012

3. SMA/MA , tahun tamat : SMAN 3 Sarolangun 2015

Pengalaman Organisasi

1. Ketua PMR ( Palang merah Remaja ) 2015

Motto Hidup

Pantang Menyerah Sebelum Berhasil,Pantang Pulang Sebelum Selesai

Jambi, November 2019

Luciana Andela

TP.151390