Top Banner
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Nama : Putri Ayu Kardani NIM : 2014820006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018
162

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

Mar 25, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN

IPS

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Nama : Putri Ayu Kardani

NIM : 2014820006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Skripsi Juli 2018

Putri Ayu Kardani (2014820006)

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

xix +158 Halaman + 18 Tabel + 6 Gambar + 29 Lampiran

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode snowball

throwing terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS di

SDN Ciputat 01 khususnya di kelas V A dan V D. Metode yang digunakan

model quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan rubrik penilaian, tes uraian, dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat

pengaruh dalam penggunaan metode snowball throwing terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS di kelas V A dan V D

SDN Ciputat 01. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan menunjukkan hasil

uji thitung sebesar 1,597 dan uji ttabel sebesar 1,997 sehingga thitung t tabel

(1,597 1,997). Perbedaan kemampuan kognitif di kelas eksperimen dan

kelas kontrol berdasarkan skor gain sebesar 0,135. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS di kelas eksperimen dan kelas kontrol namun tidak

signifikan.

Kata kunci : Metode Snowball Throwing, Kemampuan Kognitif, IPS

Daftar Pustaka : 27 Buku (2009 - 2018)

Page 3: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

ii

Page 4: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

iii

Page 5: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

iv

Page 6: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

v

PAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

a. Nama : Putri Ayu Kardani

b. Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 07 September 1993

c. Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/PGSD

d. Nomor Pokok : 2014820006

e. Alamat Rumah : Griya Pamulang Lestari, Jalan Beringin

Blok B No 9 RT 04/07 Kel. Pamulang

Barat, Kec. Pamulang, Kota Tangerang

Selatan

f. No. Tlp/Hp : 083804046237

g. Judul Skripsi : Pengaruh Metode Snowball Throwing

Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa

Pada Pembelajaran IPS

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa seluruh dokumen

atau data yang saya sampaikan dalam skripsi ini adalah benar sesuai

dengan ketentuan berlaku.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dokumen atau

data terindikasi penyimpanan atau pemalsuan pada bagian tertentu, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku.

Demikian fakta integritas ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada

paksaan dari siapapun, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Juli 2018

Putri Ayu Kardani

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK PENINGKATAN AKADEMIK

Page 7: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

vi

Sebagai sivitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jakarta saya bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Putri Ayu Kardani

Nomor Induk Mahasiswa : 2014820006

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pendidikan menyetujui untuk memberikan

kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta Hak

Bebas Royalty Non Eksklusif (Non Exclussive Royalty Free Right) atas

karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan ini hak bebas

royalty Fakultas Ilmu Pendidikan berhak menyimpan, menggali media,

mengelola dalam bentuk perangkat data (data base) merawat dan

mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai hak milik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 30 Juli 2018

Putri Ayu Kardani

Page 8: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

vii

PERSEMBAHAN

Kulantunkan doa mengucap syukur dan kuucapkan

terimakasih padamu ya Allah. Ku persembahkan sebuah karya

kecil ini untuk orang tercinta Bapak, Ibunda Alm. Putikha dan

Mama, serta Kakek dan Nenek yang tiada henti memberiku

semangat, doa, dorongan, dan nasihat, serta perngorbanan yang

takkan tergantikan hingga aku menyelesaikan pendidikan ini.

Untukmu Bapak, Ibu, Mama, dan Kakek Nenek

Terimakasih ☺

Page 9: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

viii

Motto

“Sesungguhanya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu,

tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”

“Tak perlu malu karena pernah berbuat kesalahan, sebab kesalahan akan membuatmu

lebih bijak dari sebelumnya”

Page 10: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala limpahan dan hidayahnya kepada kita semua.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya

yang selalu melaksanakan ajarannya.

Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi

ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu penulis

ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka

penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat

terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam

kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :

1. Prof. Dr. H. Syaiful Bakhri, S.H, M.H, Rektor Universitas

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberi kesempatan

kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iswan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

3. Bapak Azmi Al-Bahij, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

4. Bapak Muhammad Hayyun, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing

yang disela kesibukannya telah memberikan bimbingan yang

maksimal dan selalu memberikan semangat kepada peneliti

untuk menyusun kalimat.

Page 11: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

x

5. Bapak Maman Hilman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri

Ciputat 01 yang sudah mengizinkan peneliti melakukan

penelitian di SD Negeri Ciputat 01.

6. Teristimewa untuk orang tuaku tercinta, Bapak Carsono, Ibunda

Alm. Putikha dan Mama Malikhatun, yang tiada hentinya

mencurahkan kasih sayang, memotivasi penulis untuk selalu

semangat, senantiasa memberikan dukungan baik secara moril

maupun materil, dan do’a yang tak pernah putus untuk anaknya

dalam menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

7. Kedua adikku Dimas Prabangkoro dan Dafif Atsal, yang telah

memberikan dukungan, bantuan, dan do’a untuk kelancaran

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi yaitu Raudia,

Yola, Rara, Rini, Rina, Dian Octa, dan ASD 2014. Serta yang

selalu support Nirmala Novian, Ka Nia, Ulfa, Tiara (Yaya), dan

Shela.

9. Tidak lupa untuk segenap Bapak, Ibu dosen dan staf pengajar di

lingkungan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD). Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jakarta yang telah menjadi jalan ilmu bagi peneliti selama masa

perkuliahan. Semoga Allah SWT membalas semua jasa-jasa dan

ilmunya yang diberikan.

10. Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta dan seluruh narasumber yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan, dukungan, dan doa kepada penulis dalam rangka

penyelesaian studi dan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis

berdoa semoga amal baik yang telah mereka berikan mendapat pahala

Page 12: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

xi

yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin. Akhir kata, peneliti

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut

serta dalam pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir. Selanjutnya

peneliti berharap skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat terutama

bagi yang membutuhkannya. Semoga senantiasa Allah menyertai kita

sekalian.

Jakarta, Juli 2018

Penulis

Page 13: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

xii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. iv

FAKTA INTEGRITAS ..................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................ vii

MOTTO ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 3

C. Batasan Masalah .................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ........................................................................... 7

1. Kemampuan Kognitif ......................................................... 7

2. Metode Snowball Throwing .............................................. 15

3. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................. 21

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 31

C. Hipotesis Penelitian .............................................................. 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 33

Page 14: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

xiii

1. Tempat Penelitian ............................................................ 33

2. Waktu Penelitian .............................................................. 33

B. Metode Penelitian ................................................................. 34

C. Variabel Penelitian ................................................................ 35

D. Populasi dan Sampel ............................................................ 37

E. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................ 38

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 41

G. Teknik Analisis Data ............................................................. 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ...................................................................... 51

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................... 5

2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................. 53

B. Analisis Data ........................................................................ 61

1. Validitas ........................................................................... 61

2. Reliabilitas ........................................................................ 62

2. Uji Prasyarat Analisis ........................................................ 62

3. Interpretasi Hasil Penelitian .............................................. 72

4. Interpretasi Hasil Lapangan ............................................... 76

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 81

B. Saran .................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 88

Page 15: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................... 33

Tabel 3.2 Desain Penelitian ............................................................... 34

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen ............................................................. 38

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian ................................................................. 42

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kelas Eksperimen ...................................... 54

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ......... 55

Tabel 4.3 Data Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ............... 56

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kelas Kontrol ............................................. 57

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ................. ... 58

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol .............. 59

Tabel 4.7 Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan Kontol ................... 60

Tabel 4.8 Uji Validitas Aiken ............................................................. 62

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogrov .................................................. 63

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Lavene ................................................. 65

Tabel 4.11 Uji t-independent (Polled Varian) .................................... 67

Tabel 4.12 Uji t-paired (Sampel Related) Kelas Eksperimen ............ 69

Tabel 4.13 Uji t-paired (Sampel Related) Kelas Kontrol .................... 70

Tabel 4.14 Uji t-related ...................................................................... 74

Page 16: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Snowball Throwing .......................................... 20

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kelas Eksperimen ................. 56

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kelas Kontrol ........................ 59

Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 60

Gambar 4.4 Foto Kondisi Pembelajaran Kelas Eksperimen ............. 79

Gambar 4.5 Foto Kondisi Pembelajaran Kelas Kontrol ..................... 79

Page 17: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................ 88

Lampiran 2. Rubrik Penilaian ............................................................ 89

Lampiran 3. Intrumen Penelitian ....................................................... 90

Lampiran 4. Data Nilai Kontrol dan Eksperimen ............................... 91

Lampiran 5. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ............... 103

Lampiran 6. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ........ 105

Lampiran 7. Konversi Perhitungan Nilai Kelas Kontrol ....................... 107

Lampiran 8. Konversi Perhitungan Nilai Kelas Eksperimen .............. 111

Lampiran 9. RPP Kelas Kontrol ........................................................ 115

Lampiran 10. RPP Kelas Eksperimen ............................................... 124

Lampiran 11. Hasil Uji Validasi Aiken ............................................... 134

Lampiran 12. Uji Reliabilitas Anova hoyt ........................................... 135

Lampiran 13. Hasil Uji Normalitas ..................................................... 137

Lampiran 14. Uji Homogenitas Lavene ............................................. 138

Lampiran 15. Uji t-independent (polled varian) ................................. 139

Lampiran 16. Uji t-paired (related varian) Kelas Kontrol .................. 140

Lampiran 17. Uji t-paired (related varian) Kelas Eksperimen ............ 141

Lampiran 18. Data n-gain ................................................................. 142

Lampiran 19. Daftar Nama Responden ............................................ 143

Lampiran 20. Surat Bimbingan Skripsi .............................................. 144

Lampiran 21. Surat Pernyataan Ahli Materi ...................................... 145

Lampiran 22. Surat Permohonan Penelitian ..................................... 146

Lampiran 23. Kartu Menonton Sidang .............................................. 147

Lampiran 24. Berita Acara ................................................................ 148

Lampiran 25. Kartu Konsultasi Bimbingan ........................................ 149

Lampiran 26. Surat Balasan Penelitian ............................................. 151

Lampiran 27. Kartu Konsultasi Bimbingan ........................................ 152

Lampiran 28. Dokumentasi ............................................................... 153

Lampiran 29. Riwayat Hidup peneliti ................................................. 158

Page 18: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran IPS masih ditemui kendala, yaitu rendahnya

pemahaman siswa. Dilihat dari materi IPS yang berisi fakta, konsep,

dan generalisasi. Materi pada bahan ajar IPS terutama sejarah,

disajikan di buku dengan kalimat yang panjang dan banyak. Hal ini

menjadikan salah satu aspek kelemahan belajar siswa pada mata

pelajaran IPS. Didukung dengan beberapa materi yang mengharuskan

menghafal nama-nama, tanggal, tahun, dan tempat juga menjadi faktor

kendala dalam belajar IPS. Penyajian materi pada kegiatan

pembelajaran IPS harusnya diberi variasi agar menarik.

Seringkali terlihat siswa kurang bersemangat pada saat

pembelajaran IPS dikarenakan guru menyampaikan dengan cara yang

cepat dan monoton. Hal ini dapat dilihat dengan cara guru

menyampaikan materi. Salah satu siswa diminta membaca teks di

buku, dan siswa lainnya mendengarkan. Kemudian guru menjelaskan,

begitu seterusnya. Sehingga itu yang membuat siswa merasa bosan,

siswa cenderung ramai sendiri di kelas bahkan adapula yang

mengobrol dengan teman sebangkunya dan siswa kurang

memperhatikan pelajaran.

Situasi dan kondisi ini menyebabkan siswa menjadi pasif dan tidak

terwujudnya suasana belajar yang menyenangkan. Kondisi ini pun

menjadi tantangan bagi seorang guru agar dapat mengemas

pembelajaran menjadi menarik. Maka perlu dipikirkan bagaimana cara

membuat suasana pembelajaran IPS dengan tepat sehingga siswa

dapat lebih semangat dalam proses pembelajaran. Pemilihan model

atau metode yang tepat akan membuat tercapainya hasil belajar yang

diharapkan.

Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal

dan eksternal. Faktor internal dari dalam siswa diantaranya adalah

Page 19: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

2

kemampuan kognitif. Siswa dengan latar belakang yang berbeda

tentunya juga mempunyai kemampuan kognitif yang berbeda.

Kemampuan kognitif dapat dialami sebagai kemampuan anak untuk

berpikir lebih kompleks dalam melakukan penalaran dan pemecahan

masalah. Kemampuan kognitif ini memudahkan anak menguasai

pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu

menjalankan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan

masyarakat dan lingkungan sehari-hari. Kemampuan bkognitif dalam

hal ini menggunakan berpikir konkret dan abstrak yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Faktor eksternal dalam proses pembelajaran diantaranya

penggunaan model pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran dan teknik pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu model pembelajaran

yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Pembelajaran kooperatif membuat siswa memiliki sifat tolong menolong

dalam berperilaku sosial. Siswa dapat belajar berkelompok dengan

teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan

memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk

mengemukakan gagasannya, dengan menyampaikan pendapat mereka

secara berkelompok. Salah satu metode pembelajaran kooperatif

adalah metode snowball throwing.

Metode snowball throwing ini akan membuat siswa menjadi aktif,

karena kegiatan siswa tidak hanya berfikir, menulis, bertanya atau

hanya berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik

yaitu menggulung kertas dan melemparkannya kepada siswa lain.

Dengan demikian suasana pembelajaran akan menjadi aktif, menarik,

dan menyenangkan sehingga akan muncul semangat untuk belajar.

Latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Snowball Throwing

Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Pembelajaran IPS”

Page 20: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Pola pembelajaran yang dikembangkan oleh guru cenderung

bersifat text book.

2. Guru kurang kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran.

3. Guru menyampaikan materi secara monoton.

4. Siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi.

5. Belum diterapkannya metode snowball throwing pada pembelajaran

IPS.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini

dibatasi pada masalah sebagai berikut :

Pengaruh Metode Snowball Throwing terhadap Kemampuan Kognitif

Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas 5 SDN Ciputat 01.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara penggunaan metode snowball throwing dalam

pembelajaran IPS siswa SDN Ciputat 01?

2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam

mengikuti pembelajaran IPS di SDN Ciputat 01?

3. Bagaimana pengaruh metode snowball throwing terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara penggunaan metode snowball throwing

dalam pembelajaran IPS siswa SDN Ciputat 01.

2. Untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan kognitif siswa

dalam mengikuti pembelajaran IPS di SDN Ciputat 01.

Page 21: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

4

3. Untuk mengetahui pengaruh metode snowball throwing terhadap

berpikir kognitif siswa pada pembelajaran IPS.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan agar dapat

memberikan informasi terutama pada pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode snowball throwing dan hubungannya dengan

kemampuan kognitif siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penggunaan metode snowball throwing diharapkan mampu

mengurangi kejenuhan siswa terhadap penyampaian materi

melalui metode yang kurang bervariasi.

b. Bagi guru

Metode snowball throwing sebagai bahan referensi guru

dalam memilih metode pembelajaran yang lebih tepat sehingga

siswa tidak merasa jenuh.

c. Bagi sekolah

Dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar yang

nantinya akan meningkatkan mutu sekolah.

d. Bagi peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan

mengenai metode snowball throwing dalam meningkatkan

kemampuan kognitif siswa.

Page 22: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kemampuan Kognitif

Menurut Hasan (Darsih : Vol 3, No. 1 2018) perkembangan

kognitif merupakan perubahan kemampuan berfikir atau intelektual.

Menurut Fadlilah (Darsih : Vol 3, No. 1 2018) kognitif adalah tindakan

mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.

Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu

untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu

kejadian atau peristiwa.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif

adalah tahap-tahap perkembangan manusia mulai dari usia anak-

anak sampai dewasa, mulai dari proses berfikir secara konkret

sampai dengan yang lebih tinggi.

a. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Menurut Benyamin S.Bloom, dkk. (Arifin, 2016 : 21) hasil

belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif,

afektif, psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa

jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai

dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang konkrit sampai

dengan hal yang abstrak. Domain kognitif (cognitive domain) (Dio

Roka Pratama R, dkk Vol 5 No 2 : 2014) adalah suatu kawasan

yang membahas tentang tujuan pembelajaran yang berkenaan

dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan

sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Domain kognitif

ini terdiri atas 6 tingkatan yang secara hirarkis berurut dari yang

paling rendah (pengetahuan) sampai ke yang paling tinggi

(evaluasi). Enam jenjang kemampuan kognitif, yaitu : (Arifin, 2016

: 21)

Page 23: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

6

1) Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui

adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti

atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang

dapat digunakan, di antaranya mendefinisikan, memberikan,

mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar,

mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar,

menyatakan kembali, memilih, menyatakan.

2) Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang

materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat

memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan

hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan lagi menjadi tiga, yakni

menerjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi. Kata

kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya

mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan,

menjelaskan, menyatakan secara luas, menyimpulkan,

memberi contoh, melukiskan kata-kata sendiri, meramalkan,

menuliskan kembali, meningkatkan.

3) Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata

cara atau metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru

dan konkret. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di

antaranya mengubah, menghitung, mendemonstrasikan,

mengungkapkan, mengerjakan dengan teliti, menjalankan,

memanipulasikan, menghubungkan, menunjukkan,

memecahkan, menggunakan.

4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan

tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya.

Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis

Page 24: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

7

unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang

terorganisasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di

antaranya mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan,

menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar,

menghubungkan, memerinci.

5) Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan

cara menggabungkan berbagai faktor. Hasil yang diperoleh

dapat berupa tulisan, rencana atau mekanisme. Kata kerja

operasional yang dapat digunakan, di antaranya

menggolongkan, menggabungkan, memodifikasi, menghimpun,

menciptakan, merencanakan, merekonstruksikan, menyusun,

membangkitkan, mengorganisasi, merevisi, menyimpulkan,

menceritakan.

6) Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan,

pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal

penting dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi

sedemikian rupa, sehingga peserta didik mampu

mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi

sesuatu. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di

antaranya menilai, membandingkan, mempertentangkan

mengkritik, membeda-bedakan, mempertimbangkan

kebenaran, menyokong, menafsirkan, menduga.

b. Tahap Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berpikir

logis dari masa bayi hingga dewasa, menurut Piaget

perkembangan yang berlangsung melalui empat tahap, yaitu :

(Ibda, 2015 : Vol 3. No 1)

1) Tahap sensori-motorik : 0-2 tahun

Page 25: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

8

2) Tahap pra-operasional : 2-6 tahun

3) Tahap operasional konkrit : 6-12 tahun

4) Tahap operasional formal : 12 tahun ke atas

Piaget percaya, bahwa kita semua melalui empat tahap

tersebut, meskipun mungkin setiap tahap dilalui dalam usia

berbeda. Setiap tahap dimasuki ketika otak kita sudah cukup

matang untuk memungkinkan logika jenis baru atau operasi.

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak

berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir dengan cara-

cara yang unik. Semua anak memiliki pola perkembangan kognitif

yang sama, meliputi empat tahap yaitu : (Hijriati : 2016, Vol 1 No

2)

1) Tahap Sensori Motorik (0-2 tahun)

Disebut sensori motorik karena pembelajaran anak hanya

melibatkan panca indra. Anak belajar untuk mengetahui

dunianya hanya mengandalkan indera yaitu melalui mengisap,

menangis, menelan, meraba, membau, melihat, mendengar,

dan merasakan. Dalam teori piaget, dua proses, adaptasi

(adaptation) adalah melibatkan pengembangan skema melalui

interaksi langsung dengan lingkungan. Dan organisasi

(organization) adalah sebuah proses yang terjadi secara

internal, terpisah dari kontak langsung dengan lingkungan.

Setelah anak-anak membentuk skema baru, mereka mengatur

nya kembali, menghubungkannya dengan skema lain untuk

menciptakan sebuah sistem kognitif yang saling berhubungan

erat yang berperan dalam perubahan skema.

2) Tahap Pra-Operasional (2-6 tahun)

Pada tingkat ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif

dalam menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas

berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasikan.

Anak sudah dapat memahami realitas di lingkungan dengan

Page 26: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

9

menggunakan tanda-tanda dan simbol. Cara berpikir anak pada

pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak

logis. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri : (Ibda, 2015 : Vol 3. No 1)

a) Transductive reasoning, yaitu cara berfikir yang bukan

induktif atau deduktif tetapi tidak logis.

b) Ketidak jelasan hubungan sebab-akibat, yaitu anak

mengenal hubungan sebab-akibat secara tidak logis.

c) Animisme, yaitu menganggap bahwa semua benda itu hidup

seperti dirinya.

d) Artificialism, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu di

lingkungan itu mempunyai jiwa seperti manusia.

e) Perceptually bound, yaitu anak menilai sesuatu berdasarkan

apa yang dilihat atau di dengar.

f) Mental experiment, yaitu anak mencoba melakukan sesuatu

untuk menemukan jawaban dari persoalan yang

dihadapinya.

g) Centration, yaitu anak memusatkan perhatiannya kepada

sesuatu ciri yang paling menarik dan mengabaikan ciri yang

lainnya.

h) Egosentrisme, yaitu anak melihat dunia lingkungannya

menurut kehendak dirinya.

3) Tahap Operasional Konkrit (6-12 tahun)

Pada tahap ini, anak sudah cukup matang untuk

menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya

untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini, anak telah

hilang kecenderungan terhadap animism dan articialisme.

Egosentrisnya berkurang dan kemampuannya dalam tugas-

tugas konservasi menjadi lebih baik. Namun, tanpa objek fisik

di hadapan mereka, anak-anak pada tahap operasional konkrit

masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-

tugas logika. Sebagai contoh anak-anak yang diberi tiga

Page 27: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

10

boneka dengan warna rambut yang berlainan (edith, susan,

dan lily), tidak mengalami kesulitan untuk mengidentifikasikan

boneka yang berambut paling gelap. Namun ketika diberi

pertanyaan, “rambut Edith lebih terang dari rambut Susan.

Rambut Edith lebih gelap daripada rambut Liliy. Rambut

siapakah yang paling gelap?”, anak-anak pada tahap

operasional konkrit mengalami kesulitan karena mereka belum

mempu berpikir hanya dengan menggunakan lambang-

lambang.

4) Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)

Pada umur 12 tahun keatas, timbul periode baru. Periode

ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkritnya untuk

membentuk operasi yang lebih kompleks. Kemajuan pada anak

selama periode ini ialah ia tidak perlu berpikir dengan

pertolongan benda atau peristiwa konkrit, ia mempunyai

kemampuan untuk berpikir abstrak. Anak-anak sudah mampu

memahami bentuk argumen dan tidak dibingungkan oleh sisi

argumen dan karena itu disebut operasional formal.

c. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan

kognitif, namun sedikitnya faktor yang mempengaruhi

perkembangan kognitif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Faktor hereditas/keturunan, teori hereditasatau nativisme yang

dipelopori oleh seorang ahli filsafat Schopenhauer,

berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-

potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

2) Faktor lingkungan, teori lingkungan atau empirisme dipelopori

oleh John Locke. Locke berpendapat bahwa, manusia

dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang masih

bersih belum ada tulisan atau noda sedikitpun.

Page 28: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

11

3) Faktor kematangan, tiap organ (fisik maupun psikis) dapat

dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan

menjalankan fungsinya masing-masing.

4) Faktor pembentukan, pembentukan ialah segala keadaan di

luar diri seseorang yang memengaruhi perkembangan

intelegensi.

5) Faktor minat dan bakat, minat mengarahkan perbuatan kepada

suatu tujuan dan merupakan dorongan untuk berbuat lebih giat

dan lebih baik lagi.

6) Faktor kebebasan, kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk

berpikir divergen (menyebar) yang berarti bahwa manusia

dapat memilih metode-metode tertentu dalam memecahkan

masalah-masalah, juga bebas dalam memilih masalah sesuai

kebutuhannya.

2. Metode Snowball Throwing

a. Pengertian Metode Snowball Throwing

Menurut J.R. David dalam Abdul Majid (2016 : 193) Teaching

Strategies for Collage Class Room (1976) menyebutkan bahwa

method is a way in achieving something (cara untuk mencapai

sesuatu). Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan strategi

yang telah diterapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian

sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting.

Menurut Bayor dalam Jumanta (2014 : 158), snowball

throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active

learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa.

Peran guru disini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai

topik pembelajaran dan selanjutnya, penertiban terhadap jalannya

pembelajaran.

Snowball throwing adalah paradigma pembelajaran efektif

yang merupakan rekomendasi UNESCO, yakni : belajar

Page 29: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

12

mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do),

belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar

menjadi diri sendiri (learning to be) (Depdiknas, 2001 : 5). Menurut

Arahman dalam Jumanta, (2014 : 158) Snowball throwing adalah

suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan

kelompok yang diwakili ketuakelompok untuk mendapat tugas dari

guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang

dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) dari bola yang diperoleh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

snowball throwingadalah suatu model pembelajaran yang

membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya

masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan

pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian

bola tersebut dilempar ke teman yang lain selama durasi yang

ditentukan, yang selanjutnya masing-masing siswa menjawab

pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

Kegiatan melempar bola pertanyaan ini akan membuat

kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya

berpikir, menulis, bertanya, atau berbicara. Akan tetapi, mereka

juga melakukan aktivitas fisik, yaitu menggulung kertas dan

melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota

kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya

mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat

dalam bola kertas.

b. Langkah-Langkah Pelaksanaan Snowball Throwing:

Adapun langkah-langkah Metode Snowball Throwing sebagai

berikut : (Jumanta, 2016 : 110)

1) Guru menyampaikan materi yang disajikan, dan KD yang ingin

dicapai.

Page 30: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

13

2) Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar secara acak dari satu siswa ke siswa yang

lain selama ± 5 menit.

6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

c. Kelebihan dan Kekurangan Snowball Throwing

Metode snowball throwing mempunyai beberapa kelebihan

yang semuanya melibatkan dan keikutsertaan siswa dalam

pembelajaran. Kelebihan dari metode snowball throwing adalah :

(Jumanta 2014 : 161)

1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa

seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa

lain.

2) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat

soal dan diberikan pada siswa lain.

3) Membuat siswa siap dalam berbagai kemungkinan karena

siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.

4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Page 31: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

14

5) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun

langsung dalam praktik.

6) Pembelajaran menjadi lebih efektif.

7) Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.

Disamping terdapat kelebihan tentu saja metode snowball

throwing juga mempunyai kelemahan. Kelemahan dari metode ini

adalah sebagai berikut : (Jumanta 2014 : 161)

1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami

materi sehingga apayang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini

dapat dilihatdari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar

materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang

telah yang diberikan.

2) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik

tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami

materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk

siswa mendiskusikan materi pelajaran.

3) Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok

sehingga saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja

sama tapi tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk

menambahkan pemberian kuis individu dan penghargaan

kelompok.

4) Memerlukan waktu yang panjang.

5) Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.

6) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.

Akan tetapi, kelemahan dalam penggunaan metode ini dapat

tertutupi dengan cara berikut : (Jumanta 2014 :162)

1) Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan

didemonstrasikan secara singkat dan jelas disertai dengan

aplikasinya.

2) Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam

pembuatan dan pembuatan pertanyaan.

Page 32: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

15

3) Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga

kegaduhan bisa diatasi.

4) Memisahkan grup anak yang dianggap sering membuat gaduh

dalam kelompok yang berbeda.

5) Namun, juga tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk

menambahkan pemberian kuis individu dan penghargaan

kelompok.

Gambar 2.1

Snowball Throwing

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosial

Bidang studi yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari

Amerika Serikat,yang di negara asalnya disebut Social Studies.

Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah

oleh Rugby di Inggris pada tahun 1827 yang diparkarsai oleh

direktur sekolah Rugby sendiri, Dr. Thomas Arnold, yang ditandai

dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga

mesin di sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad

18). (Hidayati, Vol 1 No. 1 : 2014)

Latar belakang dimasukkan Social Studies dalam kurikulum

sekolah di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena

Page 33: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

16

situasi dan kondisi yang menyebabkan juga berbeda. Penduduk

Amerika Serikat terdiri dari berbagai macam ras diantaranya ras

Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yang datang

dari Eropa dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk

dipekerjakan di perkebunan-perkebunan negara tersebut.

(Hidayati, Vol 1 No. 1 : 2014).

Pada awalnya penduduk Amerika Serikat yang multi ras itu

tidak menimbulkan masalah. Baru setelah berlangsung perang

saudara antara utara dan selatan atau yang dikenal dengan

Perang Budak yang berlangsung tahun 1861-1865 dimana pada

saat itu Amerika Serikat siap untuk menjadi kekuatan dunia, mulai

terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multi ras tersebut

merasa sulit untuk menjadi satu bangsa. (Heri Maria Zulfiati dan

Chairiyah. Vol. 1 : 2014).

Selain itu juga adanya perbedaan sosial ekonomi yang

sangat tajam. Para pakar kemasyarakatan dan pendidikan

berusaha keras untuk menjadikan penduduk yang multi ras

tersebut menjadi merasa satu bangsa yaitu bangsa Amerika.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memasukkan

social studies kedalam kurikulum sekolah di negara bagian

Wisconsin pada tahun 1892. Setelah dilakukan penelitian, maka

pada awal abad 20, sebuah Komisi Nasional dari The National

Education Association memberikan rekomendasi tentang perlunya

socialstudies dimasukkan ke dalam kurikulum semua sekolah

dasar dan sekolah menengah di Amerika Serikat. Adapun wujud

socialstudies ketika lahir merupakan semacam tuntutan dari mata

pelajaran sejarah, geografi, dan civics. (Hidayati, Vol 1 No. 1 :

2014).

Disamping sebagai reaksi para pakar Ilmu Sosial terhadap

situasi sosial di Inggris dan Amerika Serikat, pemasukkan Social

Studies ke dalam kurikulum sekolah juga dilatarbelakangi oleh

Page 34: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

17

keinginan para pakar pendidikan. Hal ini disebabkan mereka ingin

agar setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah, para

siswa : (1) menjadi warga negara yang baik, dalam arti

mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya; (2)

dapat hidup bermasyarakat secara seimbang, dalam arti

memperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Untuk

mencapai tujuan tersebut, para siswa tidak perlu harus menunggu

belajar Ilmu-ilmu Sosial di perguruan tinggi, tetapi sebenarnya

mereka sudah mendapat bekal pelajaran IPS di sekolah dasar dan

menengah. Pengembangan Pendidikan IPS SD 1-9. (Hidayati, Vol

1 No. 1 : 2014).

Pertimbangan lain dimasukkannya socialstudies ke dalam

kurikulum sekolah adalah kemampuan siswa sangat menentukan

dalam pemilihan dan pengorganisasian materi IPS. Agar materi

pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa

sekolah dasar dan menengah, bahan-bahannya diambil dari

kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi

yang diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta

lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Hal ini akan lebih

mudah dipahami karena mempunyai makna lebih besar bagi para

siswa dari pada dari pada bahan pengajaran yang abstrak dan

rumit dari Ilmu-ilmu Sosial. (Heri Maria Zulfiati dan Chairiyah. Vol.

1 : 2014).

Latar belakang dimasukkan bidang studi IPS ke dalam

kurikulum sekolah di Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris

dan Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas

dari situasi kacau, termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai

akibat pemberontakan G30S/PKI, yang akhirnya dapat ditumpas

oleh Pemerintahan Orde Baru. Setelah keadaan tenang

pemerintah melancarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun

(Repelita). Pada masa Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti

Page 35: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

18

Nasional di bidang pendidikan menemukan lima masalah nasional

dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara lain :

(Hidayati, Vol 1 No. 1 : 2014)

1) Kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan

kesempatan belajar.

2) Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan.

3) Relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan

dengan kebutuhan pembangunan.

4) Efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan

sumber daya dan dana.

5) Pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga

produktif bagi kepentingan pembangunan nasional.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah

melakukan pembaharuan kurikulum sekolah. Pada awal masa

Repelita I, pemerintah membentuk Proyek Pembaharuan

Kurikulum dan Metode Mengajar (PPKM), yang memberi

kesempatan kepada masyarakat untuk menciptakan kurikulum

sekolah secara lokal. Pembaharuan kurikulum tersebut

dilaksanakan di Sekolah Laboratorium di IKIP Malang yang

dikenal dengan Sekolah Ibu Pakasi. Di sekolah ini diberlakukan

kurikulum lokal yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (Heri Maria

Zulfiati dan Chairiyah. Vol. 1 : 2014).

1) Penggabungan sekolah dasar dengan sekolah menengah

pertama menjadi sekolah dasar 8 tahun.

2) Penggabungan mata pelajaran sejenis, salah satunya adalah

menjadi bidang studi IPS.

3) Pelaksanaan sistem kredit yang memungkinkan siswa

menyelesaikan program pendidikan tidak secara klasikal

melainkan secara individu.

Langkah pemerintah selanjutnya adalah melakukan

pembaharuan sistem pendidikan melalui Proyek Perintis Sekolah

Page 36: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

19

Pembangunan (PPSP). Proyek ini menyelenggarakan sekolah

percobaan di delapan IKIP, yaitu : Padang, Jakarta, Bandung,

Yogyakarta, Surabaya, Malang, Ujungpadang, dan Manado.

Dalam kurikulum sekolah tersebut tercantum bidang studi IPS,

yang merupakan perpaduan dari sejarah, geografi, dan ekonomi,

mulai dari sekolah dasar sampai menengah. (Heri Maria Zulfiati

dan Chairiyah. Vol. 1 : 2014).

Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan

kurikulum kembali yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum SD, IPS berganti nama

menjadi Pengetahuan Sosial. Pengembangan kurikulum

Pengetahuan Sosial merespon secara positif berbagai

perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini

dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran

Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat.

Kompetensi Pengetahuan Sosial menjamin pertumbuhan

keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

penguasaan kecakapan hidup, penguasaan prinsip-prinsip sosial,

ekonomi, budaya, dan kewarganegaraan sehingga tumbuh

generasi yang kuat dan berakhlak mulia. (Heri Maria Zulfiati dan

Chairiyah. Vol. 1 : 2014).

Dari uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

untuk pertama kalinya mata pelajaran IPS muncul dalam

Kurikulum Lokal yang dikembangkan oleh sekolah Ibu Pakasi di

Malang, kemudian diuji cobaan di delapan IKIP di Indonesia dan

Indonesia dan diimplementasikan secara nasional. Pemerintah

selalu melakukan penyempurnaan kurikulum, dengan tujuan untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. (Heri Maria Zulfiati

dan Chairiyah. Vol. 1 : 2014).

Page 37: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

20

b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat IPS adalah

ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang

mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan

menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan

yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi,

psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semua dipelajari dalam

ilmu sosial ini.

Menurut Zuraik dalam Susanto (2013 : 137), hakikat IPS

adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang

baik di mana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai

insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga

oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. Hakikat IPS di sekolah dasar

memberitahukan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai

media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin.

Karena pendidikan tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan

semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan

keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan

dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial

kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi

kehidupan sosial siswa di masyarakat.

Jadi, hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep

pemikiran berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di

lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.

IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah, yang

mempunyai peranan penting untuk membantu peserta didik dalam

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap yang

Page 38: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

21

diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik

di tingkat lokal, nasional, maupun global. Pendidikan IPS

merupakan alat penting dalam menghadapi masalah sosial yang

terjadi pada setiap manusia dan masyarakat dalam kehidupan.

Hal ini sejalan dengan tujuan kurikulum IPS tahun 2004 yaitu

mengkaji seperangkat fakta, peristiwa konsep dan generalisasi

yang berkaitan dengan perilaku manusia untuk membangun

dirinya, masyarakat, bangsa, dan lingkungannya. Berdasarkan

pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini

dan di antisipasi untuk masa yang akan datang.

Menurut Trianto (2010 : 171) IPS merupakan integrasi dari

berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Menurut Zubaedi

(2011 : 288) IPS adalah mata pelajaran disekolah yang didesain

atas fenomena, masalah dan realita sosial dengan pendekatan

interdisipliner yang melibatkan berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,

dan humanoira seperti kewarganegaraan, sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi, pendidikan. Menurut Susanto

(2013 : 137) IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji

berbagai ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia

yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan

pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di

tingkat dasar dan menengah.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang mempelajari, menelaah,

menganalisis tentang fenomena atau masalah yang berkaitan

dengan isu sosial dengan pendekatan interdisipliner dari berbagai

cabang ilmu-ilmu (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya).

Page 39: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

22

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 (Susanto 2014

: 31) tentang Standar Isi disebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS,

yaitu :

1) Mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungan.

2) Memiliki kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

kompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,

nasional, dan global.

Sementara itu, Muttaqin (Susanto, 2014 : 31) mengatakan

bahwa tujuan utama mengajarkan IPS pada peserta didik adalah

menjadikan warga baik, melatih kemampuan berpikir matang

untuk menghadapi permasalahan sosial dan agar mewarisi dan

melanjutkan budaya bangsanya.

Tujuan IPS dalam kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan pendidikan IPS bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungan.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

Page 40: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

23

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

tujuan pendidikan IPS adalah membantu tumbuhnya warga

negara yang baik serta memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai

sosial kemanusiaan. Akan tetapi pada tujuan yang tertera pada

KTSP, bahwa mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungan.

B. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran IPS guru memiliki peran yang sangat

penting. Guru harus bisa memilih metode yang tepat untuk digunakan

dalam pembelajaran IPS. Penerapan model yang tepat dapat

menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan siswa menjadi lebih

aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu metode yang

cocok digunakan adalah metode Snowball Throwing. Pembelajaran

menggunakan metode Snowball Throwing dapat membantu siswa

memahami materi yang disampaikan oleh guru, memberikan keaktifan,

perhatian, belajar untuk dapat bekerja sama dengan kelompoknya dan

belajar mengasah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh masing-

masing siswa.

Dalam proses pembelajaran pada penelitian ini, dimulai dengan

menyampaikan materi, kemudian berikan materi yang sama pada kelas

yang menggunakan metode Snowball Throwing dan kelas kontrol yang

tanpa menggunakan metode Snowball Throwing. Setelah itu diberikan

tes akhir (post test) pada kelas yang menggunakan metode Snowball

Throwing dan kelas yang tidak menggunakan metode Snowball

Throwing.

Page 41: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

24

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode Snowball

Throwing terhadap kemampuan kognitif siswa akan dilihat dari hasil

post test kelas yang menggunakan metode Snowball Throwing dan

kelas yang tidak menggunakan metode Snowball Throwing. Jika dalam

pelaksanaan metode Snowball Throwing pada pembelajaran IPS baik

maka kemungkinan berpikir kognitif siswa juga baik, sebaliknya jika

pelaksanaan metode Snowball Throwing tidak berjalan dengan baik

maka kemungkinan kemampuan kognitif siswa pun tidak maksimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian

ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah

dikemukakan maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian bahwa

terdapat “Pengaruh Penggunaan Metode Snowball Throwing Terhadap

Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas 5 SDN

Ciputat 01”

Metode Snowball

Throwing (X)

Kemampuan Kognitif

Siswa (Y)

Ada pengaruh metode Snowball Throwing terhadap kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS kelas V SDN Ciputat01

Page 42: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Peneltian

Penelitian dilaksanakan di SDN Ciputat 01 yang beralamat

Jl. Ki hajar Dewantoro No.6, Ciputat, Kec. Ciputat Kota

Tangerang Selatan Prov. Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap tahun

ajaran 2017/2018 yang dilaksanakan mulai tanggal 22 Januari

sampai 4 Maret 2018. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut

:

Page 43: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

26

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Apr

’17

Mei

’17

Okt

’17

Nov

’17

Des

’17

Jan

’18

Feb

’18

Mar

’18

Apr

’18

Juli

’18

1.

Pembekalan

Praktikum

Penelitian

2. Konsultasi Judul

Penelitian

3.

Bimbingan

Proposal Penelitian

4. Seminar Proposal

Penelitian

5. Bimbingan Skripsi

6. Observasi

7. Penyusunan

Instrumen

8. Penyebaran

Angket

9. Pengumpulan Data

10. Tabulasi Data

11. Analisis Data

12. Penyusunan

Laporan Penelitian

13. Sidang Skripsi

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen

tipe quasy eksperimen (eksperimen semu). Quasy Eksperimen

berarti penelti tidak membentuk kelas baru tetapi menerima kelas

yang sudah ada di Sekolah Dasar tersebut.

Page 44: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

27

Penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan metode Snowball Throwing, sedangkan pada

kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional, yaitu dengan

metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Bentuk desain

eksperimen yang dipilih adalah pretest-posttest control group design.

Adapun rancangan yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 3.2

berikut :

Tabel 3.2

Desain Penelitian

R O X O

R O O

Sumber :

“Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)”

Sugiyono tahun 2016 hal. 114

R : Kelas yang menjadi sampel penelitian.

X : Treatment dengan menggunakan metode snowball throwing.

O : Pretest dan Posttest yang diberikan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

C. Variabel dan Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Variabel

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2015 : 60) variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel

Treatment dan variabel Kriteria.

a. Variabel Treatment (bebas) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

Page 45: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

28

timbulnya variabel Kriteria. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel X adalah metode Snowball Throwing

b. Variabel Kriteria adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel treatment. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel Y adalah kemampuan

kognitif siswa.

2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

a. Definisi Konseptual Variabel

1) Definisi Konseptual Variabel Kriteria Kemampuan

Kognitif

Kemampuan kognitif atau ranah kognitif adalah

ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) .

2) Definisi Konseptual Metode Snowball Throwing

Metode Snowball Throwing adalah suatu model

pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa

kelompok, yang nantinya masing-masing anggota

kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar

kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola

tersebut dilempar ke teman yang lain selama durasi yang

ditentukan, yang selanjutnya masing-masing siswa

menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

b. Definisi Operasional Variabel

1) Definisi Operasional Variabel Kriteria Kemampuan

Kognitif

Kemampuan kognitif atau domain kognitif

merupakan tujuan pendidikan yang berhubungan dengan

kemampuan intelektual.

2) Definisi Operasional Metode Snowball Throwing

Page 46: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

29

Snowball Throwing adalah metode pembelajaran

dimana siswa ditempatkan dalam kelompok belajar

beranggotaan 4 atau 5 orang dengan kemampuan

akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap

kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015 : 117) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas V yang berjumlah 211 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiono (2012 : 118) mengemukakan bahwa

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik Sampling Purposive.

Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Peneliti menetapkan sampel pada

penelitian ini diambil 2 kelas dari kelas yang ada pada kelas V di

SDN Ciputat 01, yaitu 34 siswa dari kelas VA dan 33 dari kelas

VD. Kelas VA sebagai kelas kontrol dan kelas VD sebagai kelas

ekserimen.

E. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Kognitif Siswa pada

Pembelajaran IPS

Menurut Sugiyono (2015: 150) instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati. Untuk mempermudah penyusunan instrumen

Page 47: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

30

maka peneliti membuat kisi-kisi instrumen terlebih dahulu. Adapun

kisi-kisi instrumen pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kemampuan kognitif Siswa pada

Pembelajaran IPS

Materi Indikator

Pembelajaran Nomor Butir Soal

Jumlah

Soal

Tokoh

Pejuang

Bangsa

Pada Masa

Penjajahan

Mendeskripsikan

masa

penjajahan

Belanda

1. Siswa dapat mengetahui

tujuan awal bangsa Belanda

datang ke Indonesia

1

2. Siswa mengetahui tentang

VOC 2,3,4,5

3. Siswa dapat mengetahui salah

satu contoh kerja paksa

pembuatan jalan yang

dilakukan bangsa Indonesia

6

4. Siswa dapat mengetahui

istilah kerja paksa pada

zaman Belanda

7

Menyebutkan

tokoh pejuang

yang melakukan

perlawanan

pada masa

penjajahan

Belanda

1. Siswa dapat mengetahui tokoh

pejuang pada masa

penjajahan

9,10,11,

14

2. Siswa dapat mengetahui

nama politik yang biasa

dipakai untuk memecah

persatuan bangsa

15

Mendeskripsikan

masa

pendudukan

Jepang

1. Siswa dapat mengetahui

istilah kerja paksa pada

zaman Jepang

8

2. Siswa dapat mengetahui 12

Page 48: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

31

tujuan utama Jepang

membentuk suatu organisasi

3. Siswa dapat mengetahui

singkatan dari PUTERA 18

4. Siswa dapat mengetahui

akibat dari sistem tanam

paksa bagi Indonesia

13

Menyebutkan

tokoh-tokoh

penting dalam

pergerakan

nasional

1. Siswa dapat mengetahui

Bapak Pendidikan Indonesia

16

2. Siswa dapat mengetahui judul

buku RA Kartini 18

3. Siswa dapat mengetahui tokoh

wanita yang memperjuangkan

hak-hak wanita

19

4. Siswa dapat mengetahui judul

buku yang ditulis oleh Edward

Douwes Dekker

20

2. Uji Validitas Instrumen

Anderso et. Al dalam (Arikunto, 2012 : 80) mengemukakan

bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur

apa yang hendak diukur. Pada variabel kriteria uji validitas dan

reliabilitas dilakukan melalui uji panelis (judgement expert) yang

terdiri dari 5 orang ahli yang sesuai dengan bidangnya.

Rekomendasi para panelis bertujuan untuk mengetahui

ketepatan atau relevansi butir dengan sasaran ukur.

Penilaian validitas konstruk dilakukan dengan

menggunakan skala lima, yaitu (1) sangat kurang baik, (2)

kurang baik, (3) cukup baik, (4) baik, dan (5) sangat baik.

Page 49: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

32

Sedangkan validitas isi suatu butir ditentukan berdasarkan

rekomendasi panelis dengan menggunakan uji Aiken dengan

rumus sebagai berikut (Azwar, 2012 : 113) :

( ) −

=1cn

sV dengan Lors −=

V = Indeks Validity dari Aiken Nilai V terletak di antara 0

dan 1 dengan kategori sebagai berikut :

Status Nilai V

0,00 – 0,33 = DROP

0,34 – 0,67 = REVISI

0,68 – 1,00 = VALID

Uji validitas yang digunakan adalah uji pakar dengan dosen

dan guru bidang studi IPS berupa pengisian angket yang

bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang

digunakan sebagai alat untuk melakukan penelitian. Setelah

instrumen sudah diujikan dan sudah disetujui oleh 5 ahli/pakar,

maka instrumen tersebut sudah dinyatakan valid untuk dijadikan

bahan penelitian oleh peneliti.

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2015 : 183) reliabilitas berhubungan

dengan masalah ketetapan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Untuk uji reliabilitas maka

penelitian ini peneliti menggunakan rumus uji anova hoyt

(Arikunto, 2013 : 117) :

Vr

Vsr −=111

Keterangan :

r11 = reliabilitas seluruh soal

Page 50: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

33

Vs = varians responden

Vr = varians sisa

Menurut Sofian Siregar (2017 : 90) suatu instrumen

dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,6. Jadi

suatu instrumen tes dapat dikatakan reliabel apabila memiliki

koefisien reliabilitas lebih dari 0,6 artinya instrumen tes tersebut

dapat memberikan hasil ketetapan tinggi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan tahapan yang sangat

penting dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2015 : 193) teknik

pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk

memperoleh data yang valid, reliable, dan objektif. Untuk

mendapatkan data yang tepat, relevan, dan sesuai dengan penelitian

ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :

1. Rubrik Penilaian Kemampuan kognitif

Pada penelitian ini, penulis menyusun sendiri rubrik penilaian

yang akan digunakan dalam penilaian tes uraian yang diberikan

untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran

IPS. Secara ringkas, rubrik digunakan untuk penilaian atau

mengkomunikasikan kualitas yang diharapkan (Warsono dan

Hariyanto, 2014 : 279). Rubrik penilaian tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.4 berikut ini.

Page 51: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

34

Tabel 3.4

Rubrik Penilaian Kemampuan Kognitif

Aspek Kriteria Skor

Kemampuan

Berpikir Kritis

Siswa sama sekali tidak dapat menjawab soal 0

Siswa sama sekali tidak dapat menjelaskan akibat

dari sistem tanam paksa 1

Siswa mampu menjelaskan akibat dari sistem tanam

paksa namun kurang tepat 2

Siswa mampu menjelaskan akibat dari sistem tanam

paksa namun terdapat sedikit kesalahan 3

Siswa mampu menjelaskan akibat dari sistem tanam

paksa dengan benar seluruhnya 4

Kemampuan

Menganalisis

Siswa sama sekali tidak dapat menjawab soal 0

Siswa sama sekali tidak dapat menyebutkan nama

politik yang biasa dipakai penjajah 1

Siswa mampu menyebutkan nama politik yang biasa

dipakai penjajah namun kurang tepat 2

Siswa mampu menyebutkan nama politik yang biasa

dipakai penjajah namun terdapat sedikit kesalahan 3

Siswa mampu menyebutkan nama politik yang biasa

dipakai penjajah dengan seluruhnya 4

2. Instrumen Tes

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pretest dan

posttest berbentuk uraian untuk mengumpulkan data penelitian

yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS.

Pretest merupakan uji kemampuan siswa sebelum

dilakukannya treatment, sedangkan posttest merupakan uji akhir

eksperimen atau tes akhir, yaitu test setelah dilakukan

eksperimen. Dalam penelitian ini, pretest dan posttest diberikan

Page 52: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

35

kepada kelas kontrol dan eksperimen. Tujuan diberikannya pretest

dan posttest ini adalah untuk mendapatkan bukti pengaruh

metode snowball throwing terhadap kemampuan kognitif siswa

pada pembelajaran IPS kelas V SDN Ciputat 01 Kota Tangerang

Selatan.

3. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah

menggunakan teknik dokumentasi (Hamid Darmadi, 2013 : 307).

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang dipakai, laporan

kegiatan, foto-foto, dan data yang relevan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Setelah instrumen telah disusun, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan analisis data. Analisis data yang diperoleh dapat

dilakukan dengan beberapa teknik. Adapun teknik analisis data dalam

penelitian ini adalah :

1. Deskripsi Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini dapat dideskripsikan

dengan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2015 : 207) statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Selanjutnya, data yang telah diperoleh kemudian diolah

dengan menggunakan bantuan software Ms. Excel 2007 dan SPSS

19 melalui tahapan sebagai berikut :

a. Memberikan skor mentah jawaban siswa sesuai dengan kunci

jawaban dan pedoman penskoran yang digunakan untuk tes

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS kemudian

diubah ke dalam bentuk nilai.

Page 53: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

36

b. Membuat tabel nilai pretest dan posttest untuk tes daya nalar

siswa pada pembelajaran IPS.

c. Melakukan perhitungan terhadap mean, nilai terbesar (Xmax)

dan nilai terendah (Xmin) dalam kelas yang menjadi sampel

penelitian, serta menentukan besarnya sebaran data range,

standar deviasi dan varians pada masing-masing kelompok.

d. Membuat tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam diagram

batang untuk memberikan gambaran tentang hasil penelitian

yang diperoleh mengenai kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS.

e. Menentukan skor peningkatan kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS dengan menggunakan rumus gain

ternormalisasi (normalized gain) yang dikembangkan Hake

(1991 : 1) sebagai berikut :

skorpretesalskormaksim

skorpretesskorpostesgainn

−=−

)(

f. Melakukan uji prasyarat penelitian uji normalitas dan uji

homogenitas.

g. Melakukan uji hipotesis berupa uji beda (uji t-independent)

2. Uji Prasyarat

Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis untuk dapat

menjawab masalah hipotesis penelitian hal yang harus dilakukan

terlebih dahulu adalah melakukan uji prasyarat. Uji prasyarat

analisis yang perlu dipenuhi adalah uji normalitas data dan uji

homogenitas data. Adapun uraian mengenai uji prasyarat analisis

adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2017 :

153). Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogrov-

Smirnov dengan hipotesis pengujian sebagai berikut :

Page 54: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

37

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdisribusi normal

Dengan kriteria pengujian yaitu :

1) Jika Sig < α maka Ho ditolak (tidak normal); α = 0,05

2) Jika Sig ≥ α maka Ho diterima (normal); α = 0,05

b. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas peneliti melakukan uji homogenitas.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah objek

yang diteliti antara dua kelompok tersebut memiliki kesamaan

atau tidak (Siregar, 2017 : 167). Uji homogenitas yang

digunakan adalah uji Lavene, dan hipotesis yang diuji adalah

sebagai berikut :

Ho : Kedua kelas memiliki varians yang sama (homogen)

H1 : Kedua kelas memiliki varians yang tidak sama (tidak

homogen)

Dengan kriteria pengujian yaitu :

1) Jika Sig < α maka Ho ditolak (tidak homogen); α = 0,05

2) Jika Sig ≥ α maka Ho diterima (homogen); α = 0,05

3. Uji Hipotesis

Apabila data populasi berdistribusi normal dan homogen maka

dilakukan uji hipotesis dengan uji t. Untuk menguji hipotesis pada

penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji beda yaitu uji t-paired

dan uji t-independent. Uji t-paired digunakan untuk menguji nilai

rata-rata pretest dan posttest dari masing-masing kelas. Sedangkan

uji t-independent digunakan untuk menguji nilai rata-rata pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rumus uji t yang digunakan :

Page 55: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

38

( )

+

−+

−+−

−=

2121

2

12

2

11

21

11

2

1)1(

nnnn

snsn

XXt

Uji t-independent (Polled Varian) (Sugiyono, 2015 : 273)

−+

−=

2

2

1

1

2

2

2

1

2

1

21

2n

s

n

sr

n

s

n

s

XXt

Uji t-paired (Related Varian) (Sugiyono, 2015 : 274)

Keterangan :

1X = Rata-rata kemampuan kognitif siswa menggunakan metode

snowball throwing;

2X = Rata-rata kemampuan kognitif siswa yang tidak

menggunakan metode snowball throwing;

2

1S = Varian Total Kelas 1

2

1S = Varian Total Kelas 2;

1n = Banyaknya sampel kelas 1;

2n = Banyaknya sampel kelas 2.

Hipotesis dan Kriteria Pengujian :

1) Uji t-independent

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

0H : Tidak terdapat perbedaan yang positif antara kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang diberikan

metode snowball throwing (eskperimen) dengan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan metode snowball throwing (kontrol).

1H : Terdapat perbedaan yang positif antara kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang diberikan

metode snowball throwing (eskperimen) dengan

Page 56: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

39

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan metode snowball throwing (kontrol).

Adapun kriteria pengujian untuk t-independent adalah sebagai

berikut:

a) Jika thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak yang

artinya terdapat perbedaan yang positif antara kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang diberikan

metode snowball throwing (eskperimen) dengan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan metode snowball throwing (kontrol).

b) Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang

artinya tidak terdapat perbedaan yang positif antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

diberikan metode snowball throwing (eksperimen) dengan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan metode snowball throwing (kontrol).

2) Uji t-paired

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

0H : Tidak terdapat perbedaan yang positif terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS pada

saat sebelum dan sesudah dilakukan treatment.

1H : Terdapat perbedaan yang positif terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS pada saat sebelum

dan sesudah dilakukan treatment.

Adapun kriteria pengujian untuk t-paired adalah sebagai

berikut:

a) Jika thitung > ttabel, maka maka H1 diterima dan H0 ditolak yang

artinya terdapat perbedaan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS pada saat sebelum dan sesudah

dilakukan treatment. Dalam hal ini, kelas eksperimen

Page 57: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

40

diberikan perlakuan berupa metode snowball throwing

sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan apapun

(pembelajaran biasa).

b) Jika thitung ≤ ttabel, maka maka H0 diterima dan H1 ditolak yang

artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan kognitif siswa

pada pembelajaran IPS pada saat sebelum dan sesudah

dilakukan treatment. Dalam hal ini, kelas eksperimen

diberikan perlakuan berupa metode snowball throwing

sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan apapun

(pembelajaran biasa).

Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini ada dua, yaitu hipotesis untuk uji t

independent dan hipotesis untuk uji t paired. Adapun hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

Hipotesis Uji t independent (Polled Varian)

21

210

:

:

=

H

H

Hipotesis Uji t paired (Related Varian)

21

210

:

:

H

H

Keterangan:

µ1 = Rata-rata kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS

yang menggunakan metode snowball throwing (eksperimen).

µ2 = Rata-rata kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS

yang menggunakan pembelajaran biasa (kontrol).

Page 58: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Ciputat 01 yang

beralamat Jl. Kihajar Dewantoro No.6, Ciputat, Kec. Ciputat Kota

Tangerang Selatan Prov. Banten. Di sekolah ini terdapat 45 guru

dan 1152 siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas V dengan jumlah

siswa keseluruhan 211 siswa. Dari 211 siswa kelas V, peneliti

hanya mengambil dua kelas untuk diteliti yaitu kelas VA dengan

jumlah siswa 34 sebagai kelas kontrol dan kelas VD dengan

jumlah siswa 33 sebagai kelas eksperimen. Sekolah ini juga

memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a. Visi

Visi Sekolah Dasar Negeri Ciputat 01 adalah :

“Tercapainya lulusan yang berkualitas, berakhlak mulia, serta

unggul dalam bidang IPA di Kota Tangerang Selatan pada

tahun 2017 berlandaskan pengembangan IPTEK dan IMTAQ”.

b. Misi

Misi Sekolah Dasar Negeri Ciputat 01 adalah :

1) Menciptakan suasana belajar yang kondusif.

2) Mengembangkan strategi dan kondisi proses belajar

mengajar melalui pendekatan PAIKEM.

3) Mengembangkan sikap dan perilaku sopan, tanggung

jawab, jujur, dan dapat dipercaya.

4) Menumbuhkan kemampuan dasar berfikir kritis, kreatif,

logis dalam memecahkan masalah kehidupan dirinya dan

lingkungan masyarakat.

5) Menghasilkan lulusan terbaik yang berakhlak mulia serta

berwawasan IPTEK dan IMTAQ.

Page 59: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

42

6) Menyediakan fasilitas laboratorium IPA sesuai dengan

kebutuhan.

7) Menyediakan fasilitas laboratorium komputer sesuai

dengan kebutuhan.

8) Menyediakan media pembelajaran sesuai dengan

kemajuan IPTEK.

9) Mengintensifkan pembelajaran di sekolah melalui program

membaca, percobaan, dan penelitian.

10) Menitikberatkan prestasi siswa pada bidang IPA.

11) Membina hubungan yang harmonis antar siswa, guru,

masyarakat, dan lembaga terkait.

12) Membangun citra SDN Ciputat 01 sebagai lembaga

pendidikan yang menjadi kebanggaan masyarakat Ciputat

dan sekitarnya.

Meningkatkan mutu siswa dalam Baca Tulis Al-Qur’an

(BTQ).

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini yaitu berupa nilai yang diperoleh

dari dua kelas berdasarkan hasil pengisian soal uraian sebanyak

10 soal yang dilakukan oleh 67 siswa yang terdiri dari 33 siswa

kelas eksperimen dan 34 siswa kelas kontrol di Sekolah Dasar

Negeri Ciputat 01. Instrumen tersebut diberikan pada dua kelas

yang berbeda, yaitu kelas eksperimen yang diberikan

treatment/perlakuan sedangkan kelas kontrol yang diberikan

pembelajaran biasa. Sebelum soal tersebut diberikan kepada

sampel penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan validasi

instrumen dengan menggunakan uji validasi dan reabilitas kepada

1 orang ahli dan 2 guru.

Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil pengukuran

dengan menggunakan soal berbentuk uraian pada pada mata

Page 60: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

43

pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) materi Tokoh Pejuang

pada Masa Penjajah yang diberikan kepada siswa kelas VA

sebagai kelas kontrol dan VD sebagai kelas eksperimen di SD

Negeri Ciputat 01. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol

ini dipilih berdasarkan kesepakatan dari Kepala Sekolah dengan

guru yang bersangkutan.

a. Kemampuan Kognitif Kelas Eksperimen

Skor kemampuan kognitif pada pembelajaran IPS di

kelas eksperimen diperoleh berdasarkan hasil pengukuran

dengan menggunakan pengisian hasil pengukuran dengan

menggunakan pengisian soal uraian yang diberikan pada saat

sebelum dan sesudah diberikan metode snowball throwing.

Berdasarkan hasil analisis data pada saat pretest kelas

eksperimen memperoleh nilai maksimum 70; nilai minimum

27,5; rentang 42,5; rata-rata 50,60; standar deviasi 12,11;

varians 146,88; dan responden 33. Sedangkan pada posttest

kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum 92,5; nilai

minimum 32,5; rentang 60; rata-rata 65,83; standar deviasi

15,06; varians 226,82; dan responden 33. Hasil perhitungan

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini :

Page 61: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

44

Tabel 4.1

Deskripsi Data Kemampuan Kognitif

Kelas Eksperimen

Ukuran Pretest Posttest

Mean 50,60 65,83

Standard Deviation 12,11 15,06

Sample Varience 146,88 226,82

Range 42,5 60

Minimum 27,5 32,5

Maximum 70 92,5

Responden 33 33

Sumber : Pengolahan Data menggunakan Ms.Excel 2007

Proses penilaian dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan konversi nilai. Konversi nilai yang digunakan

pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala 1-4.

Dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah seluruh skor

Hasilx 100

Dari data hasil kemampuan kognitif pada pembelajaran

IPS diketahui pada tabel 4.2 diperoleh distribusi frekuensi nilai

kemampuan kognitif di kelas eksperimen yaitu :

Page 62: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

45

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Kemampuan Kognitif IPS pada

Pretest Kelas Eksperimen

No Kelas Frekuensi Kategori

1. 81 – 100 0 Sangat Tinggi

2. 66 – 80 5 Tinggi

3. 56 – 65 4 Sedang

4. 40 – 55 16 Rendah

5. 20 – 39 8 Sangat Rendah

Jumlah 33

(Modifikasi dari Arikunto 2013 hal 281)

Dari hasil pretest pada tabel 4.2 dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada saat sebelum diberikan perlakuan, kategori nilai

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS di kelas

eksperimen yaitu 0 orang memperoleh nilai sangat tinggi,

5orang memperoleh nilai tinggi, 4 orang memperoleh nilai

sedang, 16 orang memperoleh nilai rendah, dan 8 orang

memperoleh nilai sangat rendah. Sedangkan untuk posttest,

kelas eksperimen memperoleh distribusi frekuensi kategori

nilai sebagai berikut :

Page 63: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

46

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif

IPS pada Posttest Kelas Eksperimen

No Kelas Frekuensi Kategori

1. 81 – 100 4 Sangat Tinggi

2. 66 – 80 14 Tinggi

3. 56 – 65 6 Sedang

4. 40 – 55 7 Rendah

5. 20 – 39 2 Sangat Rendah

Jumlah 33

(Modifikasi dari Arikunto 2013 hal 281)

Dari hasil posttest pad tabel 4.3 dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada saat setelah diberikan perlakuan berupa metode

Snowball Throwing, kategori nilai kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS di kelas eksperimen yaitu 4 siswa

memperoleh nilai sangat tinggi, 14 siswa memperoleh nilai

tinggi, 6siswa memperoleh nilai sedang, 7 siswa memperoleh

nilai rendah, dan 2 siswa memperoleh nilai sangat rendah.

Distribusi frekuensi nilai kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS kelas eksperimen dapat dilihat di gambar

4.1

Gambar 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif pada

Pembelajaran IPS Kelas Eksperimen

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

sangattinggi

tinggi sedang rendah sangatrendah

Page 64: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

47

b. Kemampuan Kognitif Kelas Kontrol

Skor kemampuan kognitif pembelajaran IPS di kelas

kontrol diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan

menggunakan pengisian soal uraian yang diberikan pada saat

sebelum dan sesudah dilakukan proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data pada pretest kelas kontrol

memperoleh nilai maksimum 62,5; nilai minimum 27,5;

rentang 35; rata-rata 41,17; standar deviasi 8,93; varians

82,28; dan responden 34. Sedangkan pada saat posttest

kelas kontrol memperoleh nilai maksimum 87,5; nilai minimum

32,5; rentang 55; rata-rata 52,64; standar deviasi 15,51;

varians 248,08; dan responden 34. Hasil perhitungan tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4

Deskripsi Data Kemampuan Kognitif pada

Pembelajaran IPS Kelas Kontrol

Ukuran Pretest Posttest

Mean 41,17 52,64

Standard Deviation 8,93 15,51

Sample Varience 82,28 248,08

Range 35 55

Minimum 27,5 32,5

Maximum 62,5 87,5

Responden 34 34

Sumber : Pengolahan Data Menggunakan Ms.Excel 2007

Proses penilaian dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan konversi nilai. Konversi nilai yang digunakan

pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala 1-4.

Dengan rumus sebagai berikut :

Page 65: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

48

Jumlah seluruh skor

Hasilx 100

Dari data hasil kemampuan kognitif di pembelajaran IPS

pada tabel 4.5 diperoleh data distribusi frekuensi nilai

kemampuan kognitif pembelajaran IPS di kelas kontrol yaitu :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif

IPS pada Pretest Kelas Kontrol

No. Kelas Frekuensi Kategori

1 81 – 100 0 Sangat Tinggi

2 66 – 80 0 Tinggi

3 56 – 65 3 Sedang

4 40 – 55 16 Rendah

5 0 – 39 15 Sangat Rendah

Jumlah 34

(Modifikasi dari Arikunto 2013 hal 281)

Dari hasil pretest pada tabel 4.5 dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada saat sebelum dilakukan proses pembelajaran,

kategori nilai kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran

IPS di kelas kontrol yaitu 0 siswa memperoleh nilai sangat

tinggi, 0 siswa memperoleh nilai tinggi, 3 siswa memperoleh

nilai sedang, 16 orang memiliki nilai rendah, dan 15 siswa

memperoleh nilai sangat rendah. Sedangkan untuk posttest,

kelas kontrol memperoleh distribusi frekuensi kategori nilai

yaitu sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

49

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif

IPS pada Posttest Kelas Kontrol

No. Kelas Frekuensi Kategori

1 81 – 100 3 Sangat Tinggi

2 66 – 80 5 Tinggi

3 56 – 65 4 Sedang

4 40 – 55 15 Rendah

5 20 – 39 7 Sangat Rendah

Jumlah 34

(Modifikasi dari Arikunto 2013 hal 281)

Dari hasil posttest pada tabel 4.6 dapat ditarik

kesimpulan pada saat sebelum dilakukan proses

pembelajaran, kategori nilai kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS di kelas kontrol yaitu 3 siswa memperoleh

nilai sangat tinggi, 5 siswa memperoleh nilai tinggi, 4 siswa

memperoleh nilai sedang, 15 siswa memperoleh nilai rendah,

dan 7 siswa memperoleh nilai sangat rendah. Distribusi

frekuensi nilai kemampuan kognitif pada pembelajaran IPS

kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif pada

PembelajaranIPS Kelas Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

SangatTinggi

Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

Pretest

Posttest

Page 67: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

50

Dari uraian tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan

deskripsi data secara keseluruhan baik pada kelas

eksperimen maupun pada kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7

Deskripsi Data Kemampuan Kognitif pada Pembelajaran

IPS Kelas Eksperimen dan Kontrol

No Ukuran

Kelas

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

1. Mean 50,60 65,83 41,17 52,64

2. Standard Deviation 12,11 15,06 8,93 15,51

3. Sample Variance 146,88 226,82 82,28 248,08

4. Range 42,5 60 35 55

5. Minimum 27,5 32,5 27,5 32,5

6. Maximum 70 92,5 62,5 87,5

7. Responden 33 33 34 34

Perbedaan rata-rata nilai kemampuan kognitif siswa

pada pembelajaran IPS (secara keseluruhan) baik di kelas

eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada

histogram di bawah ini :

Gambar 4.3

Rata-Rata Nilai Kelas Eksperimen dan Kontrol

0

10

20

30

40

50

60

70

Ekperimen Kontrol

Pretest

Posttest

Page 68: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

51

Berdasarkan histogram pada gambar 4.3 dapat dilihat

bahwa rata-rata skor untuk kelas eksperimen adalah 50,60 pada

saat pretest dan 65,83 pada saat posttest. Sedangkan rata-rata

skor untuk kelas kontrol yaitu 41,17 pada saat pretest dan 52,64

pada saat posttest. Dalam hal ini, kelas eksperimen mendapat

perlakuan dengan menggunakan metode snowball throwing dan

kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Dari

perbandingan rata-rata skor baik sebelum dan sesudah

mendapat perlakuan, dapat dilihat bahwa kelas eksperimen

memiliki skor lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol.

B. Hasil Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan adalah uji pakar dengan

dosen dan guru, yang berupa pengisian angket bertujuan

untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan

sebagai bahan penelitian. Setelah instrumen sudah diujikan

dan sudah disetujui oleh 5 ahli/pakar, maka instrumen

tersebut sudah dinyatakan valid untuk dijadikan bahan

penelitian untuk peneliti.

Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen

menggunakan Uji Aiken, dari 20 soal instrumen terdapat 10

aspek revisi dan 10 aspek yang valid dengan standar nilai V

yaitu (0,68 – 1,00). Untuk melihat hasil uji valid dapat dilihat

pada tabel dibawah ini. Sedangkan perhitungan uji validitas

aiken dapat dilihat pada lampiran 12.

Page 69: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

52

T

t

abel 4.8

Uji Validitas Aiken

b. Uji Reabilitas

Langkah yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas

instrumen pada penelitian ini dilakukan melalui pemberian

skor oleh para ahli. Selanjutnya dihitung koefisien reliabilitas

dengan menggunakan Analisis Of Variance Hoyt. Dari hasil

perhitungan diperoleh koefisien tes tersebut adalah 0,70

(data selengkapnya ada di lampiran 13). Berdasarkan hasil

perhitungan tersebut merupakan instrumen yang reliabel.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

sampel yang diteliti ini berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini

menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan α = 0,05 baik

Butir

Soal

R

hitung Keterangan

Butir

Soal

R

hitung Keterangan

1 0.7 Valid 11 0,5 Revisi

2 0,55 Revisi 12 0,85 Valid

3 0,85 Valid 13 0,95 Valid

4 0,6 Revisi 14 0,85 Valid

5 0,5 Revisi 15 0,4 Revisi

6 0,75 Valid 16 0,95 Valid

7 0,75 Valid 17 0,55 Revisi

8 0,85 Valid 18 0,6 Revisi

9 0,55 Revisi 19 0,6 Revisi

10 0,55 Revisi 20 0,90 Valid

Page 70: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

53

untuk kelas eksperimen yang berjumlah 33 responden

maupun untuk kelas kontrol yang berjumlah 34 responden.

Hipotesis dalam uji normalitas data pada penelitian ini

sebagai berikut :

0H : Data berdistribusi normal.

1H : Data tidak berdistribusi normal.

Adapun kriteria pengambilan keputusannya yaitu

sebagai berikut :

1) Jika Sig <α maka Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya

data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal; α = 0,05

2) Jika Sig ≥ α Ho diterima dan H1 ditolak yang artinya data

berasal dari populasi yang berdistribusi normal; α = 0,05

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan

bantuan Windows SPSS 19. Berdasarkan hasil perhitungan

maka didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9

Tabel Ringkasan Uji Normalitas Kolmogrov

Kelas Kolmogrov-Smirnov

Α Hipotesis Keputusan Resp K-S Sig

Eksperimen 33 0,559 0,913 0,05

Ho diterima Normal

Kontrol 34 0,696 0,718 Ho diterima Normal

Berdasarkan hasil output di atas, Uji normalitas dengan

menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, diperoleh nilai

signifikansi kemampuan kognitif pada pembelajaran IPS

kelas eksperimen sebesar 0,913 dan kelas kontrol sebesar

0,718 dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan kriteria

pengambilan keputusan, nilai signifikansi baik di kelas

eksperimen maupun di kelas kontrol memperoleh nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima. Hal

Page 71: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

54

ini berarti bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah mengetahui bahwa sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas dengan

menggunakan uji Lavene dengan bantuan Windows SPSS

19. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut

berasal dari varians yang sama atau tidak. Hipotesis dalam

uji homogenitas data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

0H : Kedua kelas mempunyai varians yang sama.

1H : Kedua kelas mempunyai varians yang tidak sama.

Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah

sebagai berikut :

1) Jika Sig <α maka Ho ditolak dan H1 diterima yang sama

artinya data berasal dari populasi yang tidak homogen; α

= 0,05

2) Jika Sig > α maka Ho diterima dan H1 ditolak yang artinya

data berasal dari populasi yang homogen; α = 0,05

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan

bantuan Windows SPSS 19.

Tabel 4.10

Uji Homogenitas menggunakan Lavene-test

Levene

Statistic

df

1

df

2

Sig. Hipotesis Keputusan

0,722 1 67 0,399 Ho diterima Homogen

Berdasarkan hasil ouput di atas, uji homogenitas

menggunakan Lavene-test, diperoleh nilai signifikansi

kemampuan kognitif pada pembelajaran IPS sebesar 0,399

Page 72: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

55

dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan kriteria

pengambilan keputusan, nilai siginifikansi lebih besar dari α

(0,05), sehingga Ho diterima. Hal ini berarti bahwa sampel

berasal dari populasi yang homogen.

Oleh karena itu, untuk melanjutkan analisis data ke

tahap selanjutnya berupa uji hipotesis maka peneliti

menggunakan uji t-independen (polled varian) dan t-paired

(related varian).

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian, peneli menggunakan uji

t independent (polled varian) dan uji tpaired (related sampel)

dengan bantuan program Ms. Excel 2007. Setelah pengolahan

data maka diperoleh tampilan output sebagai berikut :

a. Uji t-Independent (poiled Varian) Eksperimen vs Kontrol

Uji t-Independent ini digunakan untuk melihat apakah

terdapat perbedaan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol. Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan

bantuan software Ms. Excel 2007 sehingga diperoleh

perhitungan seperti di bawah ini, dengan hipotesis pengujian

sebagai berikut (data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran)

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Jika thitung> ttabel maka H1 diterima dan Ho ditolak yang

artinya terdapat perbedaan yang positif antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

diberikan metode snowball throwing (eksperimen) dengan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan metode snowball throwing (kontrol).

Page 73: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

56

2) Jika thitung≤ ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak yang

artinya tidak terdapat perbedaan yang positif antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

diberikan metode snowball throwing (eksperimen) dengan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan metode snowball throwing (kontrol).

Tabel 4.11

Perhitungan Uji t-Independent (Polled Varian)

t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

n-gain Eksp n-gain Kontrol

Mean 0,400681212 0,266505294

Variance 0,082590594 0,152559891

Observations 33 34

Pooled Variance 0,118113468

Hypothesized Mean

Difference 0

Df 65

t Stat 1,597658271

P(T<=t) one-tail 0,057484753

t Critical one-tail 1,668635976

P(T<=t) two-tail 0,114969507

t Critical two-tail 1,997137887

Berdasarkan hasil uji t menggunakan uji t-independent

(polled varian) diperoleh nilai thitungsebesar 1,597 dan ttabel;

1,997. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian

thitung ttabel yaitu (1,597 1,997), maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan

positif antara siswa yang pembelajarannya menggunakan

metode snowball throwing dengan siswa yang

pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa. Artinya

Page 74: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

57

metode snowball throwing dalam pembelajaran ini tidak

berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS kelas V di SDN Ciputat 01.

b. Uji t-paired (Sampel Related) Eksperimen vs Excel

Uji hipotesis selanjutnya yaitu uji t-paired yang

digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS saat

sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Dalam

perhitungannya, peneliti menggunakan Ms. Excel 2007

sehingga diperoleh tampilan output seperti dibawah ini

dengan hipotesis pengujian sebagai berikut :

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Jika thitung> ttabel, maka H1 diterima dan Ho ditolak yang

artinya terdapat perbedaan yang positif antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

diberikan metode snowball throwing (eksperimen)

dengan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran

IPS yang tidak diberikan metode snowball throwing

(kontrol).

2) Jika thitung ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak yang

artinya tidak terdapat perbedaan yang positif antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

diberikan metode snowball throwing (eksperimen)

dengan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran

IPS yang tidak diberikan metode snowball throwing

(kontrol).

Page 75: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

58

Tabel 4.12

Perhitungan t-paired pada Kelas Eksperimen

t-Test: Paired Two Sample for Means (Ekperimen)

Pretest Posttest

Mean 50,60606060 65,83333333

Variance 146,8868371 226,8229166

Observations 33 33

Pearson Correlation 0,652003715

Hypothesized Mean

Difference 0

Df 32

t Stat

--

7,509428776

P(T<=t) one-tail 7,505614611

t Critical one-tail 1,693888702

P(T<=t) two-tail 1,501122922

t Critical two-tail 2,036933334

Berdasarkan hasil output di atas diperoleh data thitung

sebesar 7,50dan ttabel1,69 sebesar. Dengan demikian,

berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat

disimpulkan bahwa thitung> ttabel yaitu (3,44 > 1,69) yang

artinya pada kelas eksperimen terdapat perbedaan yang

signifikansi antara kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS saat sebelum dan sesudah dilakukan

treatment, dalam hal ini treatment yang dimaksud ialah

berupa metode snowball throwing. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS lebih baik setelah dilakukan treatment

berupa metode snowball throwing dalam pembelajaran.

Page 76: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

59

Tabel 4.13

Perhitungan t-paired pada Kelas Kontrol

t-Test: Paired Two Sample for Means

Pretest Posttest

Mean 41,17647059 52,64706

Variance 82,28609626 248,0838

Observations 34 34

Pearson Correlation 0,354005977

Hypothesized Mean Difference 0

Df 33

t Stat -4,417811717

P(T<=t) one-tail 5,06788E-05

t Critical one-tail 1,692360258

P(T<=t) two-tail 0,000101358

t Critical two-tail 2,034515287

Berdasarkan hasil output di atas diperoleh data thitung

sebesar 4,41 dan ttabel sebesar 1,69. Dengan demikian,

berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat

disimpulkan bahwa thitung> ttabel yaitu (4,41> 1,69) yang

artinya pada kelas kontrol terdapat perbedaan antara

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS saat

sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran, dalam hal ini

kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan apapun

(pembelajaran biasa). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS lebih baik

setelah melakukan proses pembelajaran.

Selanjutnya untuk mengukur seberapa besar

perbedaan antara kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS yang diberi perlakuan (treatment) berupa

metode snowball throwing dengan kelas yang tidak diberi

perlakuan (treatment). Berdasarkan hasil perhitungan

Page 77: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

60

diperoleh bahwa setelah diberikan treatment berupa metode

snowball throwing, kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS kelas eksperimen mengalami peningkatan

sebesar 0,401. Sedangkan untuk kelas kontrol yang tidak

diberikan treatment berupa metode snowball throwing,

berpikir kognitif siswa pada pembelajaran IPS mengalami

peningkatan sebesar 0,266. Dari data tersebut dapat

diperoleh kesimpulan bahwa perbedaan kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS yang diberikan treatment

berupa metode snowball throwing (eksperimen) dengan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang

tidak diberikan treatment berupa metode snowball throwing

(kontrol) hanya sebesar 0,135. Berdasarkan hal tersebut,

peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tidak terdapat

perbedaan signifikan pada kemampuan kognitif siswa di

pembelajaran IPS yang pembelajarannya menggunakan

metode snowball throwing (eksperimen) dengan kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang dalam

pembelajarannya tidak menggunakan metode snowball

throwing (kontrol).

C. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Interpretasi Hasil Analisis Data

Pada analisis data, peneliti memakai kemampuan kognitif

siswa pada mata pelajaran IPS materi tokoh pejuang bangsa

Indonesia. Peneliti mengambil data untuk dianalisis dari nilai

peserta didik kelas VA dan VD di SDN Ciputat 01. Berdasarkan

hasil analisis data, diperoleh hasil pehitungan pada saat pretest

kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum 70; nilai minimum

27,5; rentang 42,5; rata-rata 50,60; standar deviasi 12,11;

varians 146,88; dan responden 33. Sedangkan pada posttest

Page 78: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

61

kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum 92,5; nilai

minimum 32,5; rentang 60; rata-rata 65,83; standar deviasi

15,06; varians 226,82; dan responden 33. Berbeda dengan kelas

eksperimen, pada saat pretest kelas kontrol memperoleh nilai

maksimum 62,5; nilai minimum 27,5; rentang 35; rata-rata 41,17;

standar deviasi 8,93; varians 82,28; dan responden 34.

Sedangkan pada saat posttest kelas kontrol memperoleh nilai

maksimum 87,5; nilai minimum 32,5; rentang 55; rata-rata 52,64;

standar deviasi 15,51; varians 248,08; dan responden 34.

Berdasarkan histogram pada gambar 4.3 dapat dilihat

bahwa rata-rata skor untuk kelas eksperimen adalah 50,60 pada

saat pretest dan 65,83 pada saat posttest. Sedangkan rata-rata

skor untuk kelas kontrol yaitu 41,17 pada saat pretest dan 52,64

pada saat posttest. Dalam hal ini, kelas eksperimen mendapat

perlakuan dengan menggunakan metode snowball throwing dan

kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Dari

perbandingan rata-rata skor baik sebelum dan sesudah

mendapat perlakuan, dapat dilihat bahwa kelas eksperimen

memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dan dideskripsikan

sebelumnya, untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti

menggunakan uji tindependent (polled varian) dan uji t paired

(related sampel) dengan bantuan Ms. Excel 2007 dengan taraf

signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil uji t menggunakan uji t

independent (polled varian) diperoleh nilai thitung sebesar

1,597dan ttabel 1,997. Dengan demikian berdasarkan kriteria

pengujian thitung ttabel yaitu (1,597 1,997), maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang positif antara

siswa yang pembelajarannya menggunakan metode snowball

throwing dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan

pembelajaran biasa. Artinya metode snowball throwing dalam

Page 79: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

62

pembelajaran ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS kelas V di SDN Ciputat 01.

Sedangkan untuk uji t-related sampel, diperoleh hasil

output seperti tabel dibawah ini :

Tabel 4.14

Uji t-related

thitung ttabel

Eksperimen 7,50 1,69

Kontrol 4,41 1,69

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh data thitung lebih besar

dari ttabel baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengambilan keputusan

dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel yaitu (7,50>1,69) dan

(4,41> 1,69) yang artinya baik pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol terdapat perbedaan yang positif dan signifikansi

antara kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS saat

sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran, dalam hal ini

kelas eksperimen mendapatkan perlakuan (treatment) berupa

metode snowball throwing dan kelas kontrol tidak mendapatkan

perlakuan (treatment) apapun (pembelajaran biasa). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS baik di kelas eksperimen maupun kelas

kontrol lebih baik setelah melakukan proses pembelajaran ini. Ini

berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol, karena kedua kelas sama-

sama mengalami peningkatan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS setelah melakukan proses pembelajaran di

kelas.

Selanjutnya untuk mengukur seberapa besar perbedaan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS antara kelas

yang diberikan perlakuan berupa metode snowball throwing

Page 80: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

63

dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan, peneliti

menggunakan rumus Gain Ternormalisasi. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh bahwa setelah diberikan perlakuan

(treatment) berupa metode snowball throwing, kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS kelas eksperimen

mengalami peningkatan 0,401. Sedangkan untuk kelas kontrol

yang tidak diberikan metode snowball throwing, kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS mengalami peningkatan

sebesar 0,266. Dari data tersebut dapat diperoleh kesimpulan

bahwa perbedaan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran

IPS yang diberikan treatment berupa metode snowball throwing

(eksperimen) dengan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS yang tidak diberikan metode snwoball

throwing (kontrol) hanya sebesar 0,135. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tidak terdapat

perbedaan positif dan signifikan pada kemampuan kognitif siswa

di pembelajaran IPS yang pembelajarannya menggunakan

metode snowball throwing (eksperimen) dengan kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS yang tidak menggunakan

metode snowball throwing (kontrol).

2. Interpretasi Hasil Lapangan

IPS merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan masyarakat yang berisi fakta, konsep

dan generalisasi. Materi pada bahan ajar IPS terutama sejarah

disajikan di buku dengan kalimat yang panjang dan banyak. Hal

ini menjadikan salah satu aspek kelemahan belajar siswa pada

mata pelajaran IPS. Didukung dengan beberapa materi yang

mengharuskan menghafal nama-nama, tanggal, tahun, dan

tempat juga menjadi faktor kendala dalam belajar IPS. Penyajian

Page 81: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

64

materi pada kegiatan pembelajaran IPS harusnya diberi variasi

agar menarik.

Pembelajaran IPS diarahkan agar menjadi pembelajaran

yang menyenangkan juga membuat siswa memiliki kemampuan

kognitif dalam memecahkan sebuah masalah berpikir logis dan

kritis. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan metode yang

sesuai dengan konsep berpikir kritis sehingga perlu dicarikan

alternatif pemecahannya. Dalam kegiatan pembelajaran, guru

juga harus memiliki kemampuan dalam menguasai metode

pembelajaran dan materi yang akan diajarkan. Diharapkan guru

dapat meningkatkan kemampuan bernalar siswa khususnya

pada pembelajaran IPS dengan berkreasi dan berinovasi

menggunakan berbagai macam metode pembelajaran yang

berkembang saat ini. Pemilihan metode atau model

pembelajaran yang tepatakan membuat tercapainya hasil belajar

yang diharapkan.

Pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu metode

atau model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan. Pembelajaran kooperatif membuat

siswa memiliki sifat tolong menolong dalam berperilaku. Siswa

dapat belajar berkelompok dengan teman-temannya dengan

cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan

kepada teman yang lain untuk mengemukakan gagasannya,

dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.

Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah metode

snowball throwing.

Tetapi setelah diterapkannya metode snowball throwing ini

belum mampu untuk membangkitkan kesadaran diri siswa ketika

melaksanakan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

IPS. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya motivasi siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Membahas mengenai

Page 82: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

65

motivasi dalam belajar, terdapat dua jenis motivasi dalam belajar

yaitu internal dan eksternal. Dalam penelitian ini peneliti memiliki

asumsi bahwa siswa yang diberikan metode snowball throwing

ini kurang memberikan motivasi dirinya ketika belajar sehingga

mengakibatkan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPS ini

tidak meningkat.

Setiap individu yang melaksanakan proses pembelajaran,

harus mendapatkan motivasi untuk dirinya sendiri, baik motivasi

yang berasal dari diri individu tersebut (internal) maupun motivasi

yang berasal dari luar individu (eksternal). Akan tetapi, pada

umumnya siswa usia SD masih membutuhkan bantuan atau

dorongan dari luar untuk mengerjakan segala sesuatunya.

Dorongan atau motivasi dari luar tersebut salah satunya dapat

diberikan oleh guru. Sehingga dalam hal ini guru berperan

penting sebagai pengelola kelas, termasuk dalam memberikan

motivasi penuh pada siswa khususnya untuk siswa usia SD.

Setelah penelitian selesai dan mendapatkan hasil yang

menyatakan bahwa metode snowball throwing ini tidak memiliki

pengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS khususnya, maka peneliti kemudian

mempelajari mengapa hal tersebut bisa terjadi. Peneliti

menemukan asumsi bahwa terdapat kesalahan yang peneliti

lakukan sehingga menyebabkan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS tidak meningkat, yaitu materi yang digunakan

kurang begitu luas dan sangat bergantung pada kemampuan

siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai

siswa hanya sedikit. Adapun kondisi kelas kontrol dan

eksperimen sebagai berikut :

Page 83: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

66

Gambar 4.4

Foto Kondisi Pembelajaran di kelas Eksperimen

Gambar 4.5

Foto Kondisi Pembelajaran di kelas Kontrol

Kondisi lapangan dan kesalahan penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya merupakan beberapa penyebab tidak terdapatnya perbedaan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS di kelas eksperimen

dengan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS di kelas

Page 84: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

67

kontrol. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil analisis

data yang diperoleh tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kemampuan kognitif siswa yang pembelajarannya menggunakan metode

snowball throwing (eksperimen) dengan kemampuan kognitif siswa yang

pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa. Berdasarkan uraian

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode snowball throwing yang

dilakukan guru dalam pembelajaran tidak berpengaruh terhadap

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS kelas V di SDN Ciputat

01.

Page 85: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan dan diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan

beberapa hal yaitu :

1. Tidak terdapat perbedaan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS yang diberikan metode snowball throwinng

(eksperimen), dengan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS yang tidak diberikan metode snowball

throwing (kontrol). Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan

hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji t-independent

diperoleh thitung sebesar 1,597 dan ttabel sebesar 1,997 sehingga

thitung ttabel (1,597 1,997). Ini berarti bahwa metode snowball

throwing tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa

pada pembelajaran IPS kelas V di SDN Ciputat 01.

2. Berdasarkan analisis pengolahan data dan pembahasan,

diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

Pada kelas VD yang diberikan metode snowball throwing (kelas

eksperimen) diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 50,60 dan

nilai rata-rata posstest sebesar 65,83. Sedangkan untuk kelas VA

yang tidak diberikan metode snowball throwing (kelas kontrol)

diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 41,17 dan nilai rata-rata

posttest sebesar 52,64. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPS di SDN Ciputat 01 hanya mengalami sedikit

peningkatan.

3. Berdasarkan analisis pengolahan data dan pembahasan,

diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

Pada kelas VD yang diberikan metode snowball throwing (kelas

eksperimen) diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 50,60 dan

Page 86: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

69

nilai rata-rata posstest sebesar 65,83 dengan rata-rata skor gain

sebesar 0,401. Sedangkan untuk kelas VA yang tidak diberikan

metode snowball throwing (kelas kontrol) diperoleh nilai rata-rata

pretest sebesar 41,17 dan nilai rata-rata posttest sebesar 52,64

dengan rata-rata skor gain 0,266. Sehingga selisih gain dari

kedua kelompok adalah sebesar 0,135. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa perbedaan kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS di kelas eksperimen dengan berpikir kognitif

pada pembelajaran IPS di kelas kontrol berdasarkan perolehan

skor gain sebesar 0,135. Ini berarti bahwa tidak terdapat

pengaruh metode snowball throwing terhadap kemampuan

kognitif siswa pada pembelajaran IPS di SDN Ciputat 01.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, dapat

disimpulkan beberapa saran yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran IPS, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Hendaknya guru dapat mengemas pembelajaran menjadi

menarik. Salah satunya dengan menggunakan metode baru

yang dinilai cocok dikombinasikan pada pelajaran khususnya

IPS. Pelajaran IPS merupakan salah satu pelajaran

membosankan bagi anak, dikarenakan cara guru dalam

menyampaikan materi terlalu cepat dan monoton.

b. Sebelum guru menerapkan suatu metode, hendaknya guru

dapat memahami terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan

menggunakan metode tersebut. Sehingga nantinya guru

dapat mengantisipasi jikalau ditengah pembelajaran ada

siswa yang membuat ulah saat pembelajaran.

Page 87: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

70

2. Bagi Siswa

Sebagai subyek dalam proses belajar, sebaiknya siswa sudah

bisa melaksanakan pembelajaran dengan mandiri. Terlebih

siswa V yang dianggap sudah dapat mengerti setiap guru

menjelaskan. Berbeda dengan kelas I yang masih harus

dibimbing.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

a. Diharapkan kepada calon peneliti nantinya tidak hanya

mengikuti setiap bahasa dan kalimat yang sulit dimengerti

dan tidak sistematis. Sehingga dapat membuat tulisan yang

lebih baik dari yang saya buat.

b. Peneliti berharap tulisan ini dapat dijadikan landasan dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya. Sebaiknya untuk

calon peneliti harus memahami metode atau teknik analisis

data terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya penelitian.

Sehingga saat melakukan penelitian dan menyusun laporan,

calon peneliti tidak kebingungan dalam mencari teori-teori

yang berkaitan dengan variabel dan metode penelitian.

Page 88: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

71

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Arikunto, Suharmisi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Aryani, Sekar Ayu. Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas V

dengan menggunakan Metode Snowball Throwing. 19 April 2012

Ashari, dkk. 2014. Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif Type Firing

Line untuk Peningkatan Kemampuan Analisis pada Pembelajaran

Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Purworejo Tahun Ajaran

2013/2014. Vol. 5. No. 2.

Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta : Pustaka

Belajar.

Darsih, dkk. 2018. Penggunaan Media Kartu Angka Bergambar untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak.Vol. 3. No. 1

Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.

Bandung : Alfabeta

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif

dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bumi

Aksara

Heri Maria Zulfiati dan Chairiyah. 2014. Bahan Ajar Pendidikan IPS SD.

Vol 1.

Hidayanti. 2014. Kajian IPS SD. Vol 1. No 1.

Hijriati. 2016. TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA

EARLY CHILDHOOD. Vol 1. No. 2.

Ibda, Fatima, 2015. PERKEMBANGAN KOGNITIF : TEORI JEAN

PIAGET. Vol. 3. No.1

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT REMAJA

ROSDAKARYA

Page 89: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

72

Puspa Dewi, Adnyana Putra, Oka Negara. 2013. Upaya Peningkatan

Keterampilan Berpikir Kritis IPS Melalui Model Pembelajaran

Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 02

Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun

Ajaran 2012/2013. Vol 1.

Puspasari, Lucia. 2016. Pengaruh Penggunaan Model Cooperative

Learning Tipe Snowball Throwing Pada Pembelajaran IPS

Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Kelas III SD Immanuel Kota

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016. Vol 1.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama.

Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Siregar, Syofian. 2017. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif :

Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi

17. Cetakan Keempat. Jakarta : Bumi Aksara

Sugiarto, dkk. 2018. Pembelajaran IPA Menggunakan Concept

Attainment Model Dengan Media Riil dan Media Gambar Ditinjau

dari Kemampuan Berpikir Kognitif dan Persepsi Kreativitas Siswa.

Vol. 7. No. 1.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung : Alfabeta.

Sundayana, Rostina. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung :

Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah

Dasar. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen.

Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA

Page 90: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

73

Yuli Alfian Hadi, N. Dantes, A.A.I.N. Marhaeni. 2013. Pengaruh Strategi

PAIKEM Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS

siswa kelas V SDN 6 KORLEKO Kecamatan Labuhan Haji

Kabupaten Lombok Timur Tahun Ajaran 2012/2013. Vol 3. No 1.

Zevtiawan, Rikki. 2015. Penerapan Metode Snowball Throwing Pada

Mata Pelajaran Qur’an Hadits Materi Menjaga Kelestarian

Lingkungan Hidup Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Vol 1. No 2.

Page 91: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

74

Lampiran 1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Materi Indikator

Pembelajaran Nomor Butir Soal

Jumlah Soal

Tokoh Pejuang Bangsa

Pada Masa Penjajahan

Mendeskripsikan masa

penjajahan Belanda

5. Siswa dapat mengetahui tujuan awal bangsa Belanda datang ke Indonesia

1

6. Siswa mengetahui tentang VOC

2,3,4,5

7. Siswa dapat mengetahui salah satu contoh kerja paksa pembuatan jalan yang dilakukan bangsa Indonesia

6

8. Siswa dapat mengetahui istilah kerja paksa pada zaman Belanda

7

Menyebutkan tokoh pejuang yang melakukan perlawanan pada masa penjajahan Belanda

3. Siswa dapat mengetahui tokoh pejuang pada masa penjajahan

9,10,11,14

4. Siswa dapat mengetahui nama politik yang biasa dipakai untuk memecah persatuan bangsa

15

Mendeskripsikan masa

pendudukan Jepang

5. Siswa dapat mengetahui istilah kerja paksa pada zaman Jepang

8

6. Siswa dapat mengetahui tujuan utama Jepang membentuk suatu organisasi

12

7. Siswa dapat mengetahui singkatan dari PUTERA

18

8. Siswa dapat mengetahui akibat dari sistem tanam paksa bagi Indonesia

13

Menyebutkan tokoh-tokoh

penting dalam pergerakan

nasional

5. Siswa dapat mengetahui Bapak Pendidikan Indonesia

16

6. Siswa dapat mengetahui judul buku RA Kartini

18

7. Siswa dapat mengetahui tokoh wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita

19

8. Siswa dapat mengetahui judul buku yang ditulis oleh Edward Douwes Dekker

20

Page 92: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

75

Lampiran 2

Rubrik Penilaian Kemampuan Kognitif

Aspek Kriteria Skor

Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa sama sekali tidak dapat menjawab soal 0

Siswa sama sekali tidak dapat menjelaskan akibat dari sistem tanam paksa

1

Siswa mampu menjelaskan akibat dari sistem tanam paksa namun kurang tepat

2

Siswa mampu menjelaskan akibat dari sistem tanam paksa namun terdapat sedikit kesalahan

3

Siswa mampu menjelaskan akibat dari sistem tanam paksa dengan benar seluruhnya

4

Berdasarkan Fakta dan Sumber Yang Relevan

Siswa sama sekali tidak dapat menjawab soal 0

Siswa sama sekali tidak dapat menyebutkan kapan VOC dibentuk dan dibubarkan

1

Siswa mampu menyebutkan kapan VOC dibentuk dan dibubarkan namun kurang tepat

2

Siswa mampu menyebutkan kapan VOC dibentuk dan dibubarkan namun terdapat sedikit kesalahan

3

Siswa mampu menyebutkan kapan VOC dibentuk dan dibubarkan dengan seluruhnya

4

Kemampuan Menganalisis

Siswa sama sekali tidak dapat menjawab soal 0

Siswa sama sekali tidak dapat menyebutkan nama politik yang biasa dipakai penjajah

1

Siswa mampu menyebutkan nama politik yang biasa dipakai penjajah namun kurang tepat

2

Siswa mampu menyebutkan nama politik yang biasa dipakai penjajah namun terdapat sedikit kesalahan

3

Siswa mampu menyebutkan nama politik yang biasa dipakai penjajah dengan seluruhnya

4

Page 93: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

76

Lampiran 3

Instrumen Penelitian

Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!

1. Tujuan awal Bangsa Belanda datang ke Indonesia adalah untuk . . . .

2. Kongsi dagang Belanda adalah . . . .

3. Istilah tanam paksa pada zaman penjajahan Belanda disebut . . . .

4. Kerja paksa zaman Jepang disebut . . . .

5. Contoh kerja adalah jalan raya pos dari . . . . sampai . . . .

6. Tujuan utama Jepang membentuk organisasi sosial dan militer di

Indonesia adalah . . . .

7. Akibat sistem tanam paksa bagi rakyat Indonesia adalah . . . .

8. Pahlawan dari Sumatera Utara penentang penjajah Belanda adalah . .

. .

9. Tokoh besar dalam bidang pendidikan sebagai pendiri Taman Siswa

dan dikenal sebagai “Bapak Pendidikan Indonesia” adalah . . . .

10. Kekejaman pemerintah Hindia Belanda diceritakan melalui tulisan

yang berjudul Max Havelaar. Karya tersebut ditulis oleh . . . . .

Lampiran 4

Page 94: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

77

Data Nilai Kelas Kontrol

Page 95: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

78

Page 96: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

79

Page 97: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

80

Page 98: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

81

Page 99: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

82

Page 100: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

83

Data Nilai Kelas Eksperimen

Page 101: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

84

Page 102: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

85

Page 103: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

86

Page 104: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

87

Page 105: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

88

Page 106: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

89

Lampiran 5

Data Nilai Kelas Kontrol

Data Nilai Pretest Kelas Kontrol

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai

1. AA 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 15 37,5 2. FABP 2 1 1 4 1 1 4 1 1 1 17 42,5 3. ASA 4 0 4 4 0 1 4 4 4 0 25 55 4. SRH 1 0 4 4 0 1 4 4 4 0 22 62,5 5. AS 1 1 4 1 1 1 4 1 0 0 13 32,5 6. MR 1 1 4 1 1 1 4 4 0 0 17 42,5 7. FRK 0 4 3 0 0 0 3 0 4 0 14 35 8. RF 1 1 4 1 1 0 4 4 1 1 18 45 9. IMDP 1 4 3 4 0 1 2 1 0 0 16 50

10. WAL 1 4 4 1 1 1 4 1 1 1 19 47,5 11. RBR 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 15 37,5 12. DA 2 4 4 1 1 0 4 0 0 0 16 40 13. JSN 2 4 4 1 1 0 2 0 0 0 14 35 14. CFA 1 4 4 4 0 0 2 0 0 0 12 30 15. AK 3 1 3 4 0 0 1 0 0 0 12 30 16. HMRP 3 1 3 4 0 0 1 1 0 0 13 32,5 17. IR 2 4 4 0 0 0 2 0 0 0 12 30 18. AAP 2 4 4 1 1 0 4 0 0 0 16 40 19. POA 2 4 4 4 0 0 4 0 0 0 18 45 20. AUH 2 4 4 1 1 0 4 0 0 0 16 40 21. ROS 2 4 4 1 1 0 4 1 0 0 17 42,5 22. SDA 2 4 4 1 1 1 4 0 1 0 18 47,5 23. ANS 3 1 4 1 1 1 4 4 0 0 19 47,5 24. SS 3 4 4 1 1 0 1 1 1 0 16 40 25. MD 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 15 37,5 26. JSS 1 4 0 4 0 1 0 0 1 0 11 27,5 27. KN 1 4 4 1 1 0 1 1 0 1 14 35 28. FES 1 1 3 1 1 4 4 4 4 1 24 60 29. MDMP 4 1 3 1 1 4 4 4 0 0 22 55 30. ASR 3 1 3 1 1 3 4 4 0 0 20 50 31. MR 3 1 3 1 1 0 3 4 0 0 20 50 32. FRR 2 1 3 4 1 1 1 4 0 0 14 35 33. ZF 1 4 0 4 0 1 0 0 1 0 11 27,5 34. FH 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 13 35

Page 107: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

90

Data Nilai Posttest Kelas Kontrol

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai

1. AA 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 14 35 2. FABP 1 1 1 1 4 1 3 1 1 4 18 40 3. ASA 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 36 87,5 4. SRH 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 33 82,5 5. AS 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 22 55 6. MR 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 19 47,5 7. FRK 1 4 4 4 2 3 3 4 1 2 28 70 8. RF 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 22 55 9. IMDP 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 18 45

10. WAL 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 18 45 11. RBR 2 1 4 1 1 1 4 1 1 1 17 42,5 12. DA 2 1 4 1 4 1 4 1 1 1 20 50 13. JSN 4 1 4 1 4 1 2 1 1 4 23 57,5 14. CFA 1 1 4 1 4 1 4 4 4 4 28 70 15. AK 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 14 35 16. HMRP 3 4 4 4 3 2 2 4 1 4 31 77,5 17. IR 1 1 4 1 4 1 4 1 4 4 25 62,5 18. AAP 2 4 1 1 4 1 4 4 1 4 26 65 19. POA 1 1 1 1 4 1 2 1 1 4 17 40 20. AUH 4 4 1 1 4 1 4 1 1 4 25 62,5 21. ROS 2 4 1 1 4 1 4 1 1 4 23 57,5 22. SDA 2 1 4 1 1 1 3 1 1 1 16 40 23. ANS 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 22 55 24. SS 2 1 4 1 3 1 4 1 1 2 20 50 25. MD 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 13 32,5 26. JSS 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 13 32,5 27. KN 2 1 4 1 3 1 4 1 1 4 22 55 28. FES 2 4 1 1 4 1 2 4 4 4 27 67,5 29. MDMP 2 1 1 1 4 1 3 4 1 1 19 42,5 30. ASR 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 33 82,5 31. MR 1 1 1 1 4 1 1 4 4 1 19 47,5 32. FRR 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 14 35 33. ZF 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 13 32,5 34. FH 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 14 35

Page 108: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

91

Lampiran 6

Data Nilai Kelas Eksperimen

Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai

1. ZK 2 4 4 4 4 1 1 1 4 1 26 65 2. SF 3 4 4 1 1 1 1 1 4 1 21 52,5 3. HZR 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 27 67,5 4. WAS 1 4 4 1 1 1 4 1 4 1 22 55 5. AM 4 1 1 4 4 1 3 1 2 1 22 55 6. VAS 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 28 70 7. SZ 2 1 3 4 4 1 1 1 4 1 22 55 8. ZMP 4 1 4 1 1 1 2 1 3 1 19 47,5 9. NPW 1 4 3 4 4 1 1 1 4 1 25 60

10. FM 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 14 35 11. ABR 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 15 37,5 12. MHZ 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 15 37,5 13. KDSA 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 13 32,5 14. AZW 4 1 3 1 1 1 1 1 0 1 14 35 15. NAMF 4 4 4 4 4 1 2 1 3 1 28 70 16. AAF 2 4 3 4 4 1 1 1 4 1 25 62,5 17. SH 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 14 35 18. KM 2 4 1 1 3 1 1 1 4 1 19 47,5 19. AQ 4 4 4 1 1 1 1 1 3 1 21 52,5 20. NA 3 4 4 1 1 1 1 1 4 1 21 52,5 21. RF 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 14 35 22. KA 4 4 4 1 1 1 1 1 4 1 22 55 23. AZ 4 1 4 4 1 1 1 1 4 1 22 55 24. MFRH 4 1 1 3 4 1 1 1 2 1 19 47,5 25. ANRD 4 4 3 4 4 1 1 1 4 1 27 67,5 26. KDA 1 3 3 4 1 1 1 1 4 1 20 50 27. HC 1 3 4 4 1 1 1 1 4 1 21 52,5 28. NPM 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 27,5 29. AN 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 16 40 30. RAH 2 1 4 4 1 1 1 1 1 1 17 42,5 31. PDTRD 1 4 3 1 1 1 1 1 4 1 18 45 32. KLZ 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 27 67,5 33. DAP 1 4 4 4 4 1 1 1 4 1 25 62,5

Page 109: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

92

Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai

1. ZK 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 36 90 2. SF 2 4 1 4 4 1 2 4 4 4 30 75 3. HZR 2 4 4 1 3 1 2 4 2 4 27 77,5 4. WAS 2 4 1 1 4 1 3 4 4 4 28 70 5. AM 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 28 70 6. VAS 4 4 1 4 4 1 2 4 4 4 32 80 7. SZ 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 34 85 8. ZMP 4 4 1 4 4 1 2 1 2 1 24 60 9. NPW 1 4 1 4 4 1 2 4 1 4 26 65

10. FM 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 14 35 11. ABR 4 4 4 1 3 1 1 1 2 1 22 55 12. MHZ 4 4 1 4 4 1 2 4 4 4 32 80 13. KDSA 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 15 37,5 14. AZW 4 4 4 1 4 1 2 4 1 4 29 72,5 15. NAMF 4 4 4 4 3 3 2 4 3 1 35 87,5 16. AAF 1 4 1 4 4 1 2 4 1 4 26 65 17. SH 4 4 3 4 4 1 1 1 4 1 27 67,5 18. KM 3 4 3 4 4 1 1 1 3 1 25 62,5 19. AQ 2 4 1 4 4 1 1 4 4 1 26 65 20. NA 2 4 4 1 3 1 1 4 4 4 28 70 21. RF 3 4 1 4 1 1 1 1 1 1 18 45 22. KA 1 4 1 4 4 1 2 1 2 1 21 52,5 23. AZ 4 4 1 4 4 1 2 3 2 4 29 72,5 24. MFRH 1 1 3 4 4 1 1 1 4 1 21 52,5 25. ANRD 2 4 4 1 3 1 4 4 2 4 29 72,5 26. KDA 2 4 1 4 4 4 1 4 4 4 32 80 27. HC 2 1 4 1 3 1 1 4 2 4 23 57,5 28. NPM 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 16 40 29. AN 2 4 1 1 4 4 1 4 4 4 16 72,5 30. RAH 3 1 1 4 4 1 1 1 1 1 18 45 31. PDTRD 2 4 1 1 3 1 2 4 1 1 20 50 32. KLZ 2 4 1 4 4 1 1 4 2 4 27 67,5 33. DAP 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 37 92,5

Page 110: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

93

Lampiran 7

Konversi Perhitungan Nilai

a. Pretest Kelas Kontrol

Resp Skor Skor Ideal Transformasi Hasil

1. 15 40 15

40 x 100 37,5

2. 17 40 17

40 x 100 42,5

3. 25 40 25

40 x 100 55

4. 22 40 22

40 x 100 62,5

5. 13 40 13

40 x 100 32,5

6. 17 40 17

40 x 100 42,5

7. 14 40 14

40 x 100 35

8. 18 40 18

40 x 100 45

9. 16 40 16

40 x 100 50

10. 19 40 19

40 x 100 47,5

11. 15 40 15

40 x 100 37,5

12. 16 40 16

40 x 100 40

13. 14 40 14

40 x 100 35

14. 12 40 12

40 x 100 30

15. 12 40 12

40 x 100 30

16. 13 40 13

40 x 100 32,5

17. 12 40 12

40 x 100 30

18. 16 40 16

40 x 100 40

19. 18 40 18

40 x 100 45

Page 111: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

94

20. 16 40 16

40 x 100 40

21. 17 40 17

40 x 100 42,5

22. 18 40 18

40 x 100 47,5

23. 19 40 19

40 x 100 47,5

24. 16 40 16

40 x 100 40

25. 15 40 15

40 x 100 37,5

26. 11 40 11

40 x 100 27,5

27. 14 40 14

40 x 100 35

28. 24 40 24

40 x 100 60

29. 22 40 22

40 x 100 55

30. 20 40 20

40 x 100 50

31. 20 40 20

40 x 100 50

32. 14 40 14

40 x 100 35

33. 11 40 11

40 x 100 27,5

34. 13 40 13

40 x 100 35

b. Posttest Kelas Kontrol

Resp Skor Skor Ideal Transformasi Hasil

1. 14 40 14

40 x 100 35

2. 18 40 18

40 x 100 40

3. 36 40 36

40 x 100 87,5

4. 33 40 33

40 x 100 82,5

5. 22 40 22

40 x 100 55

Page 112: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

95

6. 19 40 19

40 x 100 47,5

7. 28 40 28

40 x 100 70

8. 22 40 22

40 x 100 55

9. 18 40 18

40 x 100 45

10. 18 40 18

40 x 100 45

11. 17 40 17

40 x 100 42,5

12. 20 40 20

40 x 100 50

13. 23 40 23

40 x 100 57,5

14. 28 40 28

40 x 100 70

15. 14 40 14

40 x 100 35

16. 31 40 31

40 x 100 77,5

17. 25 40 25

40 x 100 62,5

18. 26 40 26

40 x 100 65

19. 17 40 17

40 x 100 40

20. 25 40 25

40 x 100 62,5

21. 23 40 23

40 x 100 57,5

22. 16 40 16

40 x 100 40

23. 22 40 22

40 x 100 55

24. 20 40 20

40 x 100 50

25. 13 40 13

40 x 100 32,5

26. 13 40 13

40 x 100 32,5

27. 22 40 22

40 x 100 55

Page 113: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

96

28. 27 40 27

40 x 100 67,5

29. 19 40 19

40 x 100 42,5

30. 33 40 33

40 x 100 82,5

31. 19 40 19

40 x 100 47,5

32. 14 40 14

40 x 100 35

33. 13 40 13

40 x 100 32,5

34. 14 40 14

40 x 100 35

Page 114: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

97

Lampiran 8

Konversi Perhitungan Nilai

a. Pretest Kelas Eksperimen

Resp Skor Skor Ideal Transformasi Hasil

1. 26 40 26

40 x 100 65

2. 21 40 21

40 x 100 52,5

3. 27 40 27

40 x 100 67,5

4. 22 40 22

40 x 100 55

5. 22 40 22

40 x 100 55

6. 28 40 28

40 x 100 70

7. 22 40 22

40 x 100 55

8. 19 40 19

40 x 100 47,5

9. 25 40 25

40 x 100 60

10. 14 40 14

40 x 100 35

11. 15 40 15

40 x 100 37,5

12. 15 40 15

40 x 100 37,5

13. 13 40 13

40 x 100 32,5

14. 14 40 14

40 x 100 35

15. 28 40 28

40 x 100 70

16. 25 40 25

40 x 100 62,5

17. 14 40 14

40 x 100 35

18. 19 40 19

40 x 100 47,5

Page 115: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

98

19. 21 40 21

40 x 100 52,5

20. 21 40 21

40 x 100 52,5

21. 14 40 14

40 x 100 35

22. 22 40 22

40 x 100 55

23. 22 40 22

40 x 100 55

24. 19 40 19

40 x 100 47,5

25. 27 40 27

40 x 100 67,5

26. 20 40 20

40 x 100 50

27. 21 40 21

40 x 100 52,5

28. 11 40 11

40 x 100 27,5

29. 16 40 16

40 x 100 40

30. 17 40 17

40 x 100 42,5

31. 18 40 18

40 x 100 45

32. 27 40 27

40 x 100 67,5

33. 25 40 25

40 x 100 62,5

b. Posttest Kelas Eksperimen

Resp Skor Skor Ideal Transformasi Hasil

1. 36 40 36

40 x 100 90

2. 30 40 30

40 x 100 75

3. 27 40 27

40 x 100 77,5

4. 28 40 28

40 x 100 70

5. 28 40 28

40 x 100 55

Page 116: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

99

6. 32 40 32

40 x 100 80

7. 34 40 34

40 x 100 85

8. 24 40 24

40 x 100 60

9. 26 40 26

40 x 100 65

10. 14 40 14

40 x 100 35

11. 22 40 22

40 x 100 55

12. 32 40 32

40 x 100 80

13. 15 40 15

40 x 100 37,5

14. 29 40 29

40 x 100 72,5

15. 35 40 35

40 x 100 87,5

16. 26 40 26

40 x 100 65

17. 27 40 27

40 x 100 67,5

18. 25 40 25

40 x 100 62,5

19. 26 40 26

40 x 100 65

20. 28 40 28

40 x 100 70

21. 18 40 18

40 x 100 45

22. 21 40 21

40 x 100 52,5

23. 29 40 29

40 x 100 72,5

24. 21 40 21

40 x 100 52,5

25. 29 40 29

40 x 100 72,5

26. 32 40 32

40 x 100 80

27. 23 40 23

40 x 100 57,5

Page 117: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

100

28. 16 40 16

40 x 100 40

29. 16 40 16

40 x 100 72,5

30. 18 40 18

40 x 100 45

31. 20 40 20

40 x 100 50

32. 27 40 27

40 x 100 67,5

33. 37 40 37

40 x 100 92,5

Page 118: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

101

Lampiran 9 RPP Kelas Kontrol

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SDN Serua 01

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Tokoh Pejuang Bangsa pada Masa Penjajahan

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (4 x pertemuan)

Hari/ Tanggal : Senin dan Rabu/ 29, 31 Januari & 12, 21 Februari

2018

A. Standar Kompetensi : Menghargai peranan para tokoh

pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perjuangan para tokoh

pejuang di Indonesia.

C. Indikator :

1. Mendeskripsikan masa penjajahan Belanda.

2. Menyebutkan tokoh pejuang yang melakukan perlawanan pada

masa penjajahan Belanda beserta daerah asalnya.

3. Mendeskripsikan masa pendudukan Jepang.

4. Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam pergerakan nasional.

Page 119: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

102

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengetahui dan memahami apa saja yang terjadi

pada masa penjajahan Belanda.

2. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pejuang yang melakukan

perlawanan pada masa penjajahan Belanda beserta daerah

asalnya.

3. Siswa dapat mengetahui dan memahami apa saja yang terjadi

pada masa pendudukan Jepang.

4. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam

pergerakan nasional.

E. Materi Pembelajaran

Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan

Jepang.

F. Stategi dan Metode Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran Inquiri

2. Metode Ceramah dan Tanya Jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 dan Ke-2

1. Kegiatan Awal

• Siswa diberikan ucapan salam pembuka oleh guru.

• Siswa diajak berdo’a bersama dan dipimpin teman yang

mendapat giliran memimpin do’a.

• Guru mengabsen siswa.

Page 120: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

103

• Siswa diajak oleh guru untuk membuat kesepakatan di kelas

agar pembelajaran menjadi kondusif.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

• Siswa diberikan stimulus oleh guru untuk mengingat

kembali pelajaran yang lalu mengenai sejarah perjuangan

para tokoh-tokoh pejuang yaitu penjajahan pada masa

Belanda dan perjuangan tokoh pejuang pada masa

penjajahan Belanda.

• Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mengemukakan

pendapatnya mengenai materi yang akan dipelajari yaitu

perjuangan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

Elaborasi

• Guru menjelaskan kepada siswa materi tentang

kedatangan bangsa Belanda

• Bersama siswa, guru membahas kongsi dagang yang

didirikan Belanda, yaitu VOC.

• Guru meminta siswa untuk membaca kisah perlawanan

tokoh-tokoh daerah dalam menghadapi VOC dalam buku

materi.

• Guru meminta siswa merangkum materi yang menceritakan

perlawanan tokoh daerah menghadapi VOC, misalnya

Tuanku Imam Bonjol.

Page 121: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

104

• Guru meminta siswa maju ke depan membacakan sedikit

hasil rangkuman yang telah ditulis.

Konfirmasi

• Siswa diajak kembali untuk bersama-sama menyebutkan

tokoh-tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

• Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahaminya.

3. Kegiatan Akhir

• Siswa diajak bersama-sama untuk menyimpulkan materi yang

telah disampaikan.

• Siswa diberikan pertanyaan mengenai pendapatnya tentang

pembelajaran, apakah menyenangkan atau tidak.

• Siswa diingatkan untuk kembali belajar di rumah dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan guru

• Siswa mendapat giliran untuk memimpin do’a, diajak untuk

maju ke depan dan memimpin do’a sebelum pulang.

• Siswa diberikan ucapan salam penutup oleh guru.

Pertemuan Ke-3 dan Ke-4

1. Kegiatan Awal

• Siswa diberikan ucapan salam pembuka oleh guru.

• Siswa diajak berdo’a bersama dan dipimpin teman yang

mendapat giliran memimpin do’a.

• Guru mengabsen siswa.

Page 122: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

105

• Siswa diajak oleh guru untuk membuat kesepakatan di kelas

agar pembelajaran menjadi kondusif.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

• Siswa diberikan stimulus oleh guru untuk mengingat

kembali pelajaran yang lalu mengenai sejarah perjuangan

para tokoh-tokoh pejuang yang dibahas, yaitu penjajahan

pada masa Jepang dan tokoh-tokoh penting pergerakan

nasional.

Elaborasi

• Guru menjelaskan kepada siswa materi tentang

kedatangan bangsa Jepang

• Bersama siswa, guru membahas organisasi-organisasi

yang didirikan Jepang misalnya PUTERA.

• Guru meminta siswa untuk membaca kisah tokoh-tokoh

penting pergerakan nasional dalam buku materi.

• Guru meminta siswa merangkum materi penjajahan Jepang

di Indonesia dan tokoh-tokoh penting pergerakan nasional,

misalnya Ki Hajar Dewantara.

• Guru meminta siswa maju ke depan membacakan sedikit

hasil rangkuman yang telah ditulis.

Page 123: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

106

Konfirmasi

• Siswa diajak kembali untuk bersama-sama menyebutkan

tokoh-tokoh pergerakan nasional.

• Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahaminya.

3. Kegiatan Akhir

• Siswa diajak bersama-sama untuk menyimpulkan materi yang

telah disampaikan.

• Siswa diberikan pertanyaan mengenai pendapatnya tentang

pembelajaran, apakah menyenangkan atau tidak.

• Siswa diingatkan untuk kembali belajar di rumah dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan guru

• Siswa mendapat giliran untuk memimpin do’a, diajak untuk

maju ke depan dan memimpin do’a sebelum pulang.

• Siswa diberikan ucapan salam penutup oleh guru.

H. Sumber, dan Media

• Sumber belajar : Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V,

buku LKS kelas V,

• Media : Media yang digunakan pada pembelajaran ini

yaitu berupa benda-benda yang ada di sekitar misalnya gambar-

gambar tokoh-tokoh pahlawan yang dipasang didinding.

Page 124: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

107

I. Instrumen Penilaian

1. Penilaian Proses

No Nama Siswa

Aspek yang Diamati Skor

Keaktifan Keberanian Kesungguhan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keterangan :

Skor 1 : Kurang baik Skor 3 : Baik

Skor 2 : Cukup baik Skor 4 : Sangat Baik

Kriteria penilaian proses :

0-4 : D (Kurang) 9-12 : B (Baik)

5-8 : C (Cukup) 13-16 : A (Baik sekali)

2. Penilaian Hasil

Nama :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas :

Latihan Soal!

1. Awalnya bangsa Belanda datang ke Indonesia untuk . . . .

2. Kerja paksa zaman Jepang disebut . . . .

3. Istilah tanam paksa pada zaman penjajahan Belanda disebut . . . .

4. Tujuan Jepang membentuk organisasi sosial dan militer di

Indonesia adalah . . . .

Page 125: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

108

5. Akibat sistem tanam paksa bagi rakyat Indonesia adalah . . . .

6. Perlawanan Imam Bonjol di Sumatera dikenal sebagai perang . . .

7. Perang Paderi tahun 1825 timbul akibat . . . .

8. Nama Benteng Belanda yang berhasil direbut oleh Pattimura di

Saparua adalah . . . .

9. Tokoh besar dalam bidang pendidikan sebagai pendiri Taman

Siswa dan dikenal sebagai “Bapak Pendidikan Indonesia” adalah

. . . .

10. Kekejaman pemerintah Hindia Belanda diceritakan melalui tulisan

yang berjudul “Max Havelaar”. Karya tersebut ditulis oleh . . . .

Kunci Jawaban

No Jawaban Skor

1. Untuk mencari rempah-rempah 4

2. Romusha 4

3. Cultuur Stelsel 4

4. Menarik simpati rakyat 4

5. Rakyat menjadi menderita 4

6. Perang paderi 4

7.

• Kaum paderi menentang berbagai kebiasaan yang dilakukan kaum adat

• Kaum adat tidak terima terhadap pertentangan kaum paderi

4

8. Duurstede 4

9. Ki Hajar Dewantara 4

10. Edward Douwes Dekker 4

Total 40

Page 126: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

109

Rumus :

10 (Jumlah soal) x 4 (skor tertinggi rubrik) = 4 0 (Hasil)

Jumlah seluruh skor

Hasil x 100

Page 127: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

110

Lampiran 10 RPP Eksperimen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SDN Serua 01

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Tokoh Pejuang Bangsa pada Masa Penjajahan

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (4 x pertemuan)

Hari/ Tanggal : Selasa dan Kamis/ 23 Januari & 8, 15, 27 Februari

2018

J. Standar Kompetensi : Menghargai peranan para tokoh pejuang

dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan

Indonesia.

K. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perjuangan para tokoh

pejuang di Indonesia.

L. Indikator :

5. Mendeskripsikan masa penjajahan Belanda.

6. Menyebutkan tokoh pejuang yang melakukan perlawanan pada

masa penjajahan Belanda beserta daerah asalnya.

7. Mendeskripsikan masa pendudukan Jepang.

8. Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam pergerakan nasional.

Page 128: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

111

M. Tujuan Pembelajaran

5. Siswa dapat mengetahui dan memahami apa saja yang terjadi

pada masa penjajahan Belanda.

6. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pejuang yang melakukan

perlawanan pada masa penjajahan Belanda beserta daerah

asalnya.

7. Siswa dapat mengetahui dan memahami apa saja yang terjadi

pada masa pendudukan Jepang.

8. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam

pergerakan nasional.

N. Materi Pembelajaran

Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan

Jepang.

O. Stategi dan Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning

2. Metode : Snowball Throwing

P. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 dan Ke-2

4. Kegiatan Awal

• Siswa diberikan ucapan salam pembuka oleh guru.

• Siswa diajak berdo’a bersama dan dipimpin teman yang

mendapat giliran memimpin do’a.

• Guru mengabsen siswa.

• Siswa diajak oleh guru untuk membuat kesepakatan di kelas

agar pembelajaran menjadi kondusif.

Page 129: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

112

5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

• Siswa diberikan stimulus oleh guru untuk mengingat

kembali pelajaran yang lalu mengenai sejarah perjuangan

para tokoh-tokoh pejuang yaitu penjajahan pada masa

Belanda dan perjuangan tokoh pejuang pada masa

penjajahan Belanda.

• Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mengemukakan

pendapatnya mengenai materi yang akan dipelajari yaitu

perjuangan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

Elaborasi

Langkah-langkah Metode Snowball Throwing :

• Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 7 orang.

• Guru memanggil masing-masing ketua kelompok maju ke

depan.

• Guru menjelaskan materi pelajaran yaitu tentang

penjajahan pada masa Belanda dan tokoh-tokoh pejuang

pada masa penjajahan Belanda kepada masing-masing

kelompok.

• Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing

untuk menjelaskan materi yang diberikan oleh guru kepada

anggota kelompoknya.

Page 130: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

113

• Siswa ditugaskan membuat pertanyaan berdasarkan materi

yang telah dijelaskan, kemudian pertanyaan tersebut

dituliskan pada kertas yang disediakan. Lalu kertas tersebut

dibentuk menjadi sebuah bola.

• Bola yang sudah dibuat tadi dilempar dari satu siswa ke

siswa lain selama 5 menit.

• Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada

ditangannya secara bergantian dan membacakan

jawabannya di depan kelas.

• Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang hal yang belum dimengerti oleh siswa.

Konfirmasi

• Siswa diajak kembali untuk bersama-sama menyebutkan

tokoh-tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

• Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahaminya.

6. Kegiatan Akhir

• Siswa diajak bersama-sama untuk menyimpulkan materi yang

telah disampaikan.

• Siswa diberikan pertanyaan mengenai pendapatnya tentang

pembelajaran, apakah menyenangkan atau tidak.

• Siswa diingatkan untuk kembali belajar di rumah dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan guru

Page 131: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

114

• Siswa mendapat giliran untuk memimpin do’a, diajak untuk

maju ke depan dan memimpin do’a sebelum pulang.

Siswa diberikan ucapan salam penutup oleh guru.

Pertemuan Ke-3 dan Ke-4

3. Kegiatan Awal

• Siswa diberikan ucapan salam pembuka oleh guru.

• Siswa diajak berdo’a bersama dan dipimpin teman yang

mendapat giliran memimpin do’a.

• Guru mengabsen siswa.

• Siswa diajak oleh guru untuk membuat kesepakatan di kelas

agar pembelajaran menjadi kondusif.

4. Kegiatan Inti

Eksplorasi

• Siswa diberikan stimulus oleh guru untuk mengingat

kembali pelajaran yang lalu mengenai sejarah perjuangan

para tokoh-tokoh pejuang yang dibahas, yaitu penjajahan

pada masa Jepang dan tokoh-tokoh penting pergerakan

nasional.

Elaborasi

Langkah-langkah Metode Snowball Throwing :

• Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 7 orang.

Page 132: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

115

• Guru memanggil masing-masing ketua kelompok maju ke

depan.

• Guru menjelaskan materi pelajaran yaitu tentang

penjajahan pada masa Jepang dan tokoh-tokoh pergerakan

nasional kepada masing-masing kelompok.

• Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing

untuk menjelaskan materi yang diberikan oleh guru kepada

anggota kelompoknya.

• Siswa ditugaskan membuat pertanyaan berdasarkan materi

yang telah dijelaskan, kemudian pertanyaan tersebut

dituliskan pada kertas yang disediakan. Lalu kertas tersebut

dibentuk menjadi sebuah bola.

• Bola yang sudah dibuat tadi dilempar dari satu siswa ke

siswa lain selama 5 menit.

• Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada

ditangannya secara bergantian dan membacakan

jawabannya di depan kelas.

• Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang hal yang belum dimengerti oleh siswa.

Konfirmasi

• Siswa diajak kembali untuk bersama-sama menyebutkan

tokoh-tokoh pergerakan nasional.

Page 133: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

116

• Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahaminya.

4. Kegiatan Akhir

• Siswa diajak bersama-sama untuk menyimpulkan materi yang

telah disampaikan.

• Siswa diberikan pertanyaan mengenai pendapatnya tentang

pembelajaran, apakah menyenangkan atau tidak.

• Siswa diingatkan untuk kembali belajar di rumah dan

mengerjakan tugas yang telah diberikan guru

• Siswa mendapat giliran untuk memimpin do’a, diajak untuk

maju ke depan dan memimpin do’a sebelum pulang.

• Siswa diberikan ucapan salam penutup oleh guru.

Q. Sumber, dan Media

• Sumber belajar : Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V,

buku LKS kelas V,

• Media : Media yang digunakan pada pembelajaran ini

yaitu berupa benda-benda yang ada di sekitar misalnya gambar-

gambar tokoh-tokoh pahlawan yang dipasang di dinding.

Page 134: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

117

R. Instrumen Penilaian

3. Penilaian Proses

Kel No Nama Siswa

Aspek yang Diamati Skor

Keaktifan Keberanian Kesungguhan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keterangan :

Skor 1 : Kurang baik Skor 3 : Baik

Skor 2 : Cukup baik Skor 4 : Sangat Baik

Kriteria penilaian proses :

0-4 : D (Kurang) 9-12 : B (Baik)

5-8 : C (Cukup) 13-16 : A (Baik sekali)

4. Penilaian Hasil

Nama : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan

Sosial

Kelas :

Latihan Soal!

11. Awalnya bangsa Belanda datang ke Indonesia untuk . . . .

12. Kerja paksa zaman Jepang disebut . . . .

13. Istilah tanam paksa pada zaman penjajahan Belanda disebut

. . . .

Page 135: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

118

14. Tujuan Jepang membentuk organisasi sosial dan militer di

Indonesia adalah . . . .

15. Akibat sistem tanam paksa bagi rakyat Indonesia adalah . . .

.

16. Perlawanan Imam Bonjol di Sumatera dikenal sebagai

perang . . .

17. Perang Paderi tahun 1825 timbul akibat . . . .

18. Nama Benteng Belanda yang berhasil direbut oleh Pattimura

di Saparua adalah . . . .

19. Tokoh besar dalam bidang pendidikan sebagai pendiri

Taman Siswa dan dikenal sebagai “Bapak Pendidikan Indonesia”

adalah . . . .

20. Kekejaman pemerintah Hindia Belanda diceritakan melalui tulisan

yang berjudul “Max Havelaar”. Karya tersebut ditulis oleh . . .

Kunci Jawaban

No Jawaban Skor

1. Untuk mencari rempah-rempah 4

2. Romusha 4

3. Cultuur Stelsel 4

4. Menarik simpati rakyat 4

5. Rakyat menjadi menderita 4

6. Perang paderi 4

7.

• Kaum paderi menentang berbagai kebiasaan yang dilakukan kaum adat

• Kaum adat tidak terima terhadap pertentangan kaum paderi

4

8. Duurstede 4

9. Ki Hajar Dewantara 4

10. Edward Douwes Dekker 4

Total 40

Page 136: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

119

Rumus :

10 (Jumlah soal) x 4 (skor tertinggi rubrik) = 4 0 (Hasil)

Jumlah seluruh skor

Hasil x 100

Page 137: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

120

Lampiran 11

Hasil Uji Validasi Aiken

Butir

Soal

Skor Ahli s (skor - 1)

V

Keputusan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 14 0.7 Valid

2 1 4 4 3 4 0 3 3 2 3 11 0,55 Revisi

3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 17 0,85 Valid

4 4 3 3 5 2 3 2 2 4 1 12 0,6 Revisi

5 3 2 2 5 3 2 1 1 4 2 10 0,5 Revisi

6 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 15 0,75 Valid

7 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 15 0,75 Valid

8 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 17 0,85 Valid

9 3 3 3 5 2 2 2 2 4 1 11 0,55 Revisi

10 5 4 1 3 3 4 3 0 2 2 11 0,55 Revisi

11 2 5 4 1 3 1 4 3 0 2 10 0,5 Revisi

12 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 17 0,85 Valid

13 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 19 0,95 Valid

14 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 17 0,85 Valid

15 3 2 2 4 2 2 1 1 3 1 8 0,4 Revisi

16 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 19 0,95 Valid

17 2 4 3 4 3 1 3 2 3 2 11 0,55 Revisi

18 5 1 3 4 4 4 0 2 3 3 12 0,6 Revisi

19 4 5 4 3 1 3 4 3 2 0 12 0,6 Revisi

20 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 18 0,90 Valid

Keterangan :

Rumus Validitas Aiken : ( ) −

=1cn

sV dengan Lors −=

s

Page 138: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

121

r = angka yang diberikan penilai

Lo = angka penilaian validitas terendah

C = angka penilaian validitas tertinggi

Status Nilai V

0,00 – 0,33 = DROP

0,34 – 0,67 = REVISI

0,68 – 1,00 = VALID

Page 139: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

122

Lampiran 12

Uji Reliabilitas Anova Hoyt

No. Butir

Skor Penilaian Panelis ∑Xi. ∑Xi.2

Skor Penilaian Panelis Kuadrat ∑Xi.2

1 2 3 4 5 1^2 2^2 3^2 4^2 5^2

1 4 4 4 4 3 19 361 16 16 16 16 9 73

2 4 4 4 4 4 20 400 16 16 16 16 16 80

3 4 4 4 4 4 20 400 16 16 16 16 16 80

4 4 4 4 4 4 20 400 16 16 16 16 16 80

5 5 4 5 4 4 22 484 25 16 25 16 16 98

6 4 5 4 5 4 22 484 16 25 16 25 16 98

7 5 4 5 5 5 24 576 25 16 25 25 25 116

8 4 5 4 5 4 22 484 16 25 16 25 16 98

9 5 4 5 5 5 24 576 25 16 25 25 25 116

10 5 4 5 4 5 23 529 25 16 25 16 25 107

∑X.j 44 42 44 44 42 ∑X..

4694 196 178 196 196 180 ∑Xij

2

216 946

∑X.j2 1936 1764 1936 1936 1764 9336

Xij, I = 1, 2, 3, ..., 5

J = 1, 2, 3, ..., 10

Nbaris = 10

Nkolom = 5

N = Nbaris x Nkolom = 50

xij.2 = 946

xi.2 = 4694

x.j2 = 9336

X.. = 216

(X..)2 = 46656

Page 140: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

123

RJKbaris = JKbaris

= 5,68

= 0,63 dbbaris 9

RJKeror = JKeror

= 6,72

= 0,19 dberor 36

r = RJKbaris - RJKeror

RJKbaris

= 0,63 - 0,19

0,63

= 0,70

JKbaris = 1

xi.2 -

X..2

Nk N

= 1

4694 - 46656

5 50 = 5,68

JKkolom = 1

x.j2 -

X..2

Nb N

=

1 9336 -

46656 10 50

= 0,48

JKeror = JKTotal - JKbaris - JKkolom

= 12,88 - 5,68 - 0,48

= 6,72

dbbaris = baris - 1

= 10 - 1

= 9

dbkolom = kolom - 1

= 5 - 1

= 4

dberor = dbbaris x dbkolom

= 9 x 4

= 36

r = 0,70 : Reliabel

JKTotal = xij.2 -

X..2

N

= 946 - 46656

50 = 12,88

dbTotal = N - 1

= 50 - 1

= 49

Page 141: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

124

Lampiran 13

Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eks

N 33

Normal Parametersa,b Mean ,3997

Std. Deviation ,04700

Most Extreme Differences Absolute ,096

Positive ,096

Negative -,090

Kolmogorov-Smirnov Z ,559

Asymp. Sig. (2-tailed) ,913

a. Test distibution is Normal

0,913 > 0,05 b. Calculated from data

Data Berdistribusi Normal

Uji Normalitas Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kontrol

N 34

Normal Parametersa,b Mean ,2745

Std. Deviation ,06492

Most Extreme Differences Absolute ,121

Positive ,121

Negative -,084

Kolmogorov-Smirnov Z ,696

Asymp. Sig. (2-tailed) ,718

a. Test distibution is Normal

0,718 > 0,05 b. Calculated from data

Data Berdistribusi Normal

Page 142: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

125

Lampiran 14

Uji Homogenitas menggunakan Lavene-test

Levene Statistic

df1 df2 Sig. Hipotesis Keputusan

0,722 1 67 0,399 Ho diterima Homogen

ANOVA

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Between Groups ,007 1 ,007 ,037 ,849

Within Groups 12,960 65 ,199

Total 12,967 66

Page 143: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

126

Lampiran15

Ujit-independent (Polled Varian)

Resp n-gain Eksp

n-gain Kontrol

1 0,909 -0,05 2 0,562 -0,555 3 0,4 1 4 0,4 0,8 PerhitunganPolled Varian

5 0,4 0,409 t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

6 0,444 0,111 7 0,8 0,666 n-gain Eksp n-gain Kontrol

8 0,27 0,235 Mean 0,400681212 0,266505294

9 0,153 -0,133 Variance 0,08259059 0,152559891

10 0 -0,0625 Observations 33 34

11 0,318 0,1 Pooled Variance 0,118113467 12 0,772 0,21 Hypothesized Mean Difference 0 13 0,083 0,428 df 65

14 0,652 0,6956 t Stat 1,597658270

15 0,777 0,0869 P(T<=t) one-tail 0,057484753 16 0,833 0,818 t Critical one-tail 1,668635976

17 0,56 0,565 P(T<=t) two-tail 0,114969506 18 0,33 0,526 t Critical two-tail 1,997137887 19 0,3125 -0,1176 20 0,4375 0,47368

21 0,174 0,333 22 0,0625 -0,1875 23 0,466 0,1875 24 0,111 0,21

25 0,2 -0,1 26 0,70588 0,0833

27 0,125 0,809 28 0,192 0,272 29 0,6155 -0,3846 30 0,0526 0,866 31 0,105 -0,0666 32 0 0 33 1 0,833 34 0

Page 144: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

127

Lampiran 16

Uji t-paired (Related Varian)

Kelas Kontrol

t-Test: Paired Two Sample for Means

Pretest Posttest

Mean 41,17647059 52,64706

Variance 82,28609626 248,0838

Observations 34 34

Pearson Correlation 0,354005977 Hypothesized Mean Difference 0 Df 33 t Stat -4,417811717 P(T<=t) one-tail 5,06788E-05 t Critical one-tail 1,692360258 P(T<=t) two-tail 0,000101358 t Critical two-tail 2,034515287

Page 145: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

128

Lampiran 17

Uji t-paired (Related Varian)

Kelas Eksperimen

t-Test: Paired Two Sample for Means (Ekperimen)

Pretest Posttest

Mean 50,60606060 65,83333333

Variance 146,8868371 226,8229166

Observations 33 33

Pearson Correlation 0,652003715 Hypothesized Mean Difference 0 Df 32

t Stat --

7,509428776 P(T<=t) one-tail 7,505614611 t Critical one-tail 1,693888702 P(T<=t) two-tail 1,501122922 t Critical two-tail 2,036933334

Page 146: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

129

Lampiran 18

Data n-gain

Eksperimen Kontrol

Resp Pre Post n-Gain Resp Pre Post n-Gain

1 65 90 0.909090 1 37.5 35 -0.05

2 52.5 75 0.5625 2 42.5 40 -0.055556

3 67.5 77.5 0.4 3 55 87.5 1

4 55 70 0.4 4 62.5 82.5 0.8

5 55 70 0.4 5 32.5 55 0.409090

6 70 80 0.444444 6 42.5 47.5 0.111111

7 55 85 0.8 7 35 70 0.666667

8 47.5 60 0.277778 8 45 55 0.235294

9 60 65 0.153846 9 50 45 -0.133333

10 35 35 0 10 47.5 45 -0.0625

11 37.5 55 0.318181 11 37.5 42.5 0.1

12 37.5 80 0.772727 12 40 50 0.210526

13 32.5 37.5 0.083 13 35 57.5 0.428571

14 35 72.5 0.652173 14 30 70 0.695652

15 70 87.5 0.777778 15 30 35 0.086956

16 62.5 65 0.083333 16 32.5 77.5 0.818181

17 35 67.5 0.56 17 30 62.5 0.565217

18 47.5 62.5 0.33 18 40 65 0.526315

19 52.5 65 0.3125 19 45 40 -0.117647

20 52.5 70 0.4375 20 40 62.5 0.473684

21 35 45 0.174 21 42.5 57.5 0.333333

22 52,5 55 0.0625 22 47.5 40 -0.1875

23 55 72.5 0.466667 23 47.5 55 0.1875

24 52.5 47.5 0.111 24 40 50 0.210526

25 67.5 72.5 0.2 25 37.5 32.5 -0.1

26 50 80 0.705882 26 27.5 32.5 0.083333

27 52.5 57.5 0.125 27 35 55 0.80952

28 27.5 40 0.1923 28 60 67.5 0.272727

29 40 72.5 0.6155 29 55 42.5 -0.384615

30 42,5 45 0.0526 30 50 82.5 0.866667

31 45 50 0.105263 31 50 47.5 -0.066667

32 67.5 67.5 0 32 35 35 0

33 62.5 92.5 1 33 27.5 32.5 0.083333

JML 1.670 2.172,5 13.22248 34 35 35 0

rata2 50.606 65.83 0.40068 JML 1.400 1.790 9.06118

Rata2 41.17647 52.64705 0.26650

Page 147: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

130

Lampiran 19

Daftar Nama Responden

Daftar Nama Siswa SDN Ciputat 01

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

No Nama No Nama

1. Alvin Adimas 1. Zulfa Khodijah

2. Fahryzie Auliya Bima. P 2. Saffina Febyant

3. Alifia Syafina Adril 3. Haviza Zakianah Rizky

4. Syifa Revani Husnunnida 4. Wafi Ahmad Sya’fi

5. Anzar Subekti 5. Arbiyanto Musoleh

6. Muhammad Rafly 6. Varel Aldi Saputra

7. Falisha Ramadhanti Kampi 7. Safina Zahra

8. Radza Fitriandra 8. Zaka Maulana

9. Inggrid Maharani Dwi. P 9. Natasya Putri W

10. Widia Anggun Lestari 10. Faisal Mughini

11. Rayyan Baadilla Rahmat 11. Atila Baadilah Rosid

12. Dzakiran Azalia 12. Muh. Hasbi Zidan

13. Jihan Shifa Nabila 13. Kayla Dwi Shira A

14. Chelsea Firyal Azahra 14. Az-Zahra Wangsaputra

15. Alya Kartika 15. Nur Arinta Mailani Fajrial

16. Hendri Marshalia Ramadani. P 16. Azka Azkia Fathya

17. Indi Rahmawati 17. Sofi Hidayat

18. Afina Amelya Putri 18. Kayla Mardhatillah

19. Putri Octa Aulia 19. Anom Qurohizin

20. Azzahra Ummahatul. H 20. Nadilla Azahra

21. Reva Olivia Sembada 21. Riska Fauziah

22. Sinta Dewi Agustin 22. Khoirul Anam

23. Amna Nur Sendy 23. Arsya Zulkarnaen

24. Sabrina Setyaningrum 24. Muh. Fairul Ramadhan H

25. Muhammad Davin Al-Bukhori 25. Anin Nayarama D

26. Jebby Sisela Sinuhaji 26. Kezia Dwi Amalia

27. Keisya Nadilla 27. Husnul Chotimah

28. Farel Eka Saputra 28. Najwa Putri Maharani

29. Muhammad Darryl Meyza. P 29. Ailsya Nabilah

30. Ayu Senja Rahmawati 30. Rasyid Al Haq

31. Muhamad Rasya 31. Putri Dwi Triesa Reiyn Dn

32. Fadel Rizky Ramadhani 32. Kyo Luthfi Zanardi

33. Zahra Fitriyani 33. Davina Azzalia P

34. Farel Hardiansyah

Page 148: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

131

Lampiran 20

Surat Bimbingan Skripsi

Page 149: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

132

Lampiran 21

Surat Pernyataan Ahli

Page 150: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

133

Lampiran 22

Permohonan Penelitian

Page 151: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

134

Lampiran 23

Kartu Menonton Sidang

Page 152: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

135

Lampiran 24

Berita Acara

Page 153: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

136

Lampiran 25

Kartu Konsultasi Bimbingan

Page 154: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

137

Page 155: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

138

Lampiran 26

Surat Balasan dari SDN Ciputat 01

Page 156: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

139

Lampiran 27

Kartu Konsultasi Bimbingan

Page 157: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

140

Lampiran 28

Dokumentasi Kelas Kontrol dan Eksperimen

Page 158: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

141

Page 159: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

142

Page 160: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

143

Page 161: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

144

Page 162: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP …

145

Lampiran 27

Riwayat Hidup Penulis

Nama : Putri Ayu Kardani

Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 07 September 1993

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Griya Pamulang Lestari Blok

9 RT. 04 RW. 07 Kel. Pamulang Barat Kec.

Pamulang 15415

Riwayat Keluarga

Orang tua : a. Ayah : Carsono

b. Ibu : Malikhatun

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Kp Bulak II 2000-2006

2. SMP PGRI 1 Ciputat 2006-2009

3. SMA Negeri 9 Tangerang Selatan 2009 - 2012

4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jakarta tahun 2014-2018