i PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH POKOK BAHASAN PERADILAN ISLAM KELAS XI IPA 2 MA KARTAYUDA WADO KEDUNGTUBAN BLORA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh : AHMAD JANI NIM : 073 111 239 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO 2010
99
Embed
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-ahm...i penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA PENINGKATAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH POKOK BAHASAN PERADILAN ISLAM KELAS XI IPA 2
MA KARTAYUDA WADO KEDUNGTUBAN BLORA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh : AHMAD JANI
NIM : 073 111 239
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2010
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ahmad Jani
NIM : 073111239
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 21 Maret 2011
Saya yang menyatakan,
Ahmad Jani
NIM: 073111239
ii
iii
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan: Judul : Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh Pokok Bahasan Peradilan Islam Kelas XI IPA 2 MA Kartayuda Wado Kedungtuban Blora Tahun Pelajaran 2010/2011.
Nama : Ahmad Jani NIM : 073111239 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang, 15 April 2011
Ahmad Jani (NIM. 073111239). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas XI MA Kartayuda Wado Kedungtuban Blora Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh siswa kelas XI IPA semester I di MA Kartayuda.
Penelitian dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus mencakup empat tahapan kegiatan yaitu (1) Perencanaan (planning) (2) Pelaksanaan tindakan (acting) (3) Pengamatan (observing) dan (4) Refleksi (reflecting) dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Siswa MA Kartayuda Kelas XI IPA 2 sebanyak 27 siswa yang terdiri 11 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antar siklus, dan teknik analisis kritis untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru pada pembelajaran siklus sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI MA Kartayuda Wado Kedungtuban Blora.
Data yang diperoleh dari hasil ulangan harian pra siklus menunjukkan bahwa dari nilai KKM 70, siswa yang sudah tuntas 22 siswa dan yang belum tuntas 5 anak dengan rata-rata nilai kelas 72,78. Pada akhir siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 24 anak, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 anak, sedangkan pada akhir siklus II, sebanyak 25 anak yang sudah tuntas dan 2 anak belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas siklus I 74,26 dan pada siklus II 77,59. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama diskusi berlangsung semua siswa telah menjalankan tugas kelompok dengan baik serta presentasi yang baik dengan memanfaatkan media, sumber belajar yang ada. Pada siklus I pada saat sesi tanya jawab terdapat 9 (33,33%) anak yang memberikan ataupun menanggapi jawaban atas beberapa pertanyaan yang diajukan sedangkan pada siklus II terdapat 15 anak (55,55%) yang aktif dalam menyampaikan pendapatnya.
Hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan pada mata pelajaran agama yang lain dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
v
vi
HALAMAN MOTTO
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs. An-Nahl 125).1
1Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Sinar Baru Algesindo, Jakarta,
2009) Cet. 6, hlm. 553
vi
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Kupersembahkan kepada Bapak dan Ibu yang tercinta
2. Muhammad Noor Hadi kakakku tercinta
3. Sahabat/teman mahasiswa program program kualifikasi S1 bagi guru
RA/Madrasah IAIN Walisongo Semarang
4. Segenap dewan guru Madrasah Aliyah kartayuda yang selalu memberikan
dukungan
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada umat manusia dan telah menurunkan cahaya
kebenaran kepada hamba-hambanya. Hanya kepada Allah penulis berlindung dan
memohon pertolongan. Salawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.
Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat, taufik, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga
Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Fiqh Kelas XI MA Kartayuda Wado Kedungtuban Blora
Tahun Pelajaran 2010/2011” bisa penulis selesaikan.
Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah penulis lakukan secara
maksimal. Akan tetapi karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
penulis miliki maka penulis yakin bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan juga saran yang konstruktif dari semua
pihak sangat penulis harapkan.
Keberhasilan yang penulis peroleh di dalam menyelesaikan skripsi ini
tentu tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. DR. Suja’i, M.Ag., Dekan IAIN Walisongo Semarang yang terhormat;
2. Ahmad Muthohar, M.Ag., Ketua program kualifikasi S1 bagi guru
RA/Madrasah IAIN Walisongo Semarang yang terhormat;
2. Tujuan Pembelajaran Fiqh MA…… ..................................... 33
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqh MA…………. .............. 34
Bab III METODE PENELITIAN ................................................................ 36
A. Setting Penelitian ......................................................................... 36
B. Subjek Penelitian ......................................................................... 36
C. Data dan Sumber Data ................................................................. 36
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 36
E. Validitas Data .............................................................................. 37
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 38
G. Indikator Keberhasilan ............................................................... 39
H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 39
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 45
A. Deskripsi Kondisi Awal .............................................................. 45
B. Deskrispsi Hasil Siklus I ............................................................. 46
C. Deskrispsi Hasil Siklus II ............................................................ 52
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 54
Bab V PENUTUP .......................................................................................... 60
A. Simpulan ...................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................ 61
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Nilai Ulangan Harian Pra Siklus, 44
Tabel 2 Prosentase Nilai Ulangan Harian Pra Siklus, 45
Tabel 3 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Nilai Ulangan Harian Pra Siklus, 46
Tabel 4 Lembar Obervasi Siswa Siklus I, 49
Tabel 5 Lembar Observasi Siswa Siklus II, 52
Tabel 6 Nilai Ulangan Harian Siklus I, 53
Tabel 7 Nilai Ulangan Harian Siklus II, 55
Tabel 8 Nilai Perbandingan Antar Siklus, 56
Tabel 9 Peningkatan Hasil Proses Pembelajaran, 57
Tabel 10 Peningkatan Hasil Tes Siswa, 58
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan PTK
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok Siklus I
Lampiran 4 Soal Ulangan Siklus I
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Siklus I
Lampiran 6 Lembar Kerja Kelompok Siklus II
Lampiran 7 Soal Ulangan Siklus II
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Siklus II
Lampiran 9 Permohonan Izin Riset
Lampiran 10 Surat Keterangan Melaksanakan PTK
xii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang berbeda satu sama lain.
Karena sifatnya yang berbeda, maka manusia akan saling membutuhkan
antara satu dengan yang lainnya sehingga sebagai konsekuensi logisnya
manusia adalah makhluk sosial. Mendidik manusia menjadi makhluk sosial
yang mudah berinteraksi dengan yang lain dapat diciptakan melalui proses
pembelajaran. Pembelajaran yang baik dapat hanya dapat diciptakan melalui
perencanaan yang baik dan tepat. Hakikat proses pembelajaran adalah
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui interaksi dan
berbagai pengalaman belajar. Namun pada kenyataannya masih banyak
proses pembelajaran di kelas hanya menekankan aspek kognitif saja,
sehingga kemampuan mental yang dipelajari sebagian besar berpusat pada
kemampuan taraf pengetahuan dan ingatan.
Setiap sesuatu memiliki ruh. Ruh sebuah lembaga pendidikan
adalah kualitas proses belajar mengajar yang diciptakan. Dalam upaya
membangun lembaga pendidikan yang efektif, apapun bentuknya menjadi
tak bermakna bila tidak dibarengi dengan upaya menciptakan suasana
belajar yang kondusif bagi setiap siswa.2 Efektivitas proses belajar-mengajar
dipengaruhi oleh lama waktu belajar, metode/strategi mengajar yang
digunakan, penilaian, umpan balik, bentuk penghargaan bagi peserta didik,
dan jumlah peserta didik dalam satu kelas.
Mengajar atau membelajarkan bukan pekerjaan yang mudah,
membutuhkan kesungguhan, semangat, pengetahuan, keterampilan dan seni.
Mengajar berbeda dengan membuat kursi, atau beternak ayam. Dalam
membuat kursi dan beternak ayam berhadapan antara subyek dengan obyek.
2Jamaludin, Pembelajaran yang efektif, (Proyek Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2002), Cet. 2, hlm. 11.
1
xv
pembuat kursi atau peternak ayam adalah subyek, sedang kursi atau kayu
bahan kursi dan ayam adalah obyek. Kayu bahan kursi memiliki sejumlah
sifat, tetapi sifat-sifatnya sederhana dan kondisinya statis, mudah dipahami.
Ayam hidup, disamping sifat-sifatnya terdapat dinamika tetapi masih
sederhana, relatif masih mudah dipahami.3
Pada proses pembelajaran guru dihadapkan pada keragaman
karakteristik dan dinamika perkembangan siswa yang berbeda-beda. Oleh
karena itu mengajar adalah ilmu sekaligus seni. Ada ilmu mengajar saja
belum cukup maka diperlukan juga seni dalam mengajar.Di dalam proses
belajar mengajar seorang guru harus mampu menentukan metode
pembelajaran dengan tepat. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan
maksud dan tujuan kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran
mempunyai peranan yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan.
Metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa
dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri. Dengan
penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh siswa, meskipun
materi yang disampaikan kurang menarik. Sebaliknya materi yang cukup
menarik, karena cara penyampaiannya kurang menarik maka materi itu
kurang dapat dicerna oleh siswa.
Melalui proses belajar diharapkan terjadi perubahan,
perkembangan, kemajuan yang lebih baik, baik dari aspek fisik-motorik,
intelek, sosial-emosional maupun sikap dan nilai.4 Semakin banyak
perubahan yang dicapai siswa maka akan semakin baik proses belajar
tersebut. Proses belajar mengajar disini adalah dalam rangka pendidikan,
dan di dalam pendidikan semua aktivitas dan perubahan mengarah kepada
yang baik. Perkembangan yang mengarah pada yang tidak baik, itu
bukanlah pendidikan. Proses mengajar harus memungkinkan para siswa
3Mohamad Ali, “Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II”, (Bandung: IMTIMA, 2007),
hlm. 124. 4Mohamad Ali, “Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II”, (Bandung: IMTIMA, 2007),
hlm. 124.
2
xvi
memahami arti pelajaran yang mereka pelajari. Seperti yang dikatakan filsuf
terkenal, Alfred North Whitehead, “Anak harus menjadikannya (ide-ide
tersebut) milik mereka dan harus mengerti penerapannya dalam situasi
kehidupan yang nyata mereka pada saat yang sama.5 Oleh karena itu,
penerapan metode pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Sebaliknya, kesalahan dalam
menerapkan metode akan berakibat fatal.
Menurut Arends sebagaimana yang dikutip oleh Trianto dalam
buku Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik
mengatakan ”it is strange that we expect student to learn yet seldom teach
then about learning, we expect student to solve problems yet seldom teach
the about problem solving” yang berarti dalam mengajar guru selalu
menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk
menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana seharusnya
siswa menyelesaikan masalah.6 Bentuk kejadian inilah yang selama ini
terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia. Guru yang seharusnya menjadi
fasilitator belum bisa menjalankan perannya sebagai pelaksana dalam dunia
pendidikan. Ia hanya memberikan perintah dan belum menyampaikan
bagaimana menyelesaikan perintah yang dihadapi oleh siswa.
Kondisi di Madrasah Aliyah Kartayuda Desa Wado Kecamatan
Kedungtuban Kabupaten Blora, masih sering dijumpai adanya permasalahan
yang berkaitan dengan metode pembelajaran dalam mata pelajaran Fiqh.
Selama ini dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa pasif, siswa tidak
menghiraukan materi yang disampaikan bahkan ada beberapa siswa yang
bercanda dengan temannya. Sering kali guru terjebak dengan cara-cara
konvensional yaitu berpusat pada guru (teacher centered) yang hanya
5Ninong Santika, Mengajarkan IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk, (Bandung: Tinta
62Materi Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru Madrasah (Madrasah Education Development Project (MEDP) ADB Loan No. 2294-INO (SF), hlm. 53.
39
liii
d. Refleksi (reflection)
Reflecting adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi yaitu siswa, suasana kelas dan guru.63 Pada tahapan ini guru atau
peneliti berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how)
dan sejauhmana (to what extenct) intervensi telah menghasilkan perubahan
secara signifikan.
Penelitian ini dimulai dengan kegiatan pra siklus untuk mengetahui
kondisi umum pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kemudian
pada minggu selanjutnya mulai melaksanakan kegiatan siklus I. Berdasarkan
hasil pada siklus pertama, beberapa hambatan yang dijumpai akan digunakan
sebagai bahan acuan untuk melaksanakan kegiatan pada siklus II. Kegiatan
pada siklus II ini prosedur kegiatannya sebagaimana yang telah dilaksanakan
pada siklus I, tetapi sudah ada beberapa tambahan yang disesuaikan dengan
hambatan-hambatan yang ditemukan.
63Materi Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi
Guru Madrasah (Madrasah Education Development Project (MEDP) ADB Loan No. 2294-INO (SF), hlm. 54.
40
liv
Diagram siklus pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas64
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan 2 siklus
Kegiatan Pra Siklus, Rabu, 17 Nopember 2010
Meliputi kegiatan observasi baik dari pihak guru maupun aktifitas siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kegiatan ini peneliti lakukan
untuk mendapatkan gambaran umum kenyataan dilapangan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Siklus I, Rabu, 24 Nopember 2010
1) Perencanaan
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
b) Menyiapkan media pembelajaran
c) Menyusun lembar observasi
64Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wacana Prima, 2008),
Cet. 2, hlm. 103.
Permasalahan Perencanaan Tindakah I
Pelaksanaan Tindakah I
SIKLUS I
Permasalahan Baru Hasil Refleksi
SIKLUS II
Penyimpulan dan Pemaknaan
Hasil
Refleksi I
Refleksi II
Perencanaan Tindakah II
Pelaksanaan Tindakah I
Observasi I
Observasi II
Jika Permasalahan Belum Terselesaikan
Lanjutkan ke Siklus Berikutnya
41
lv
d) Menyusun instrumen penelitian
e) Membuat alat evaluasi
- Lembar kerja siswa dengan materi hakim dan saksi dalam peradilan
Islam
- Soal evaluasi siklus
f) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi untuk siswa
2) Pelaksanaan
a) Melaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai perencanaan,
b) Mengidentifikasikan topik bahasan
c) Membagi pokok materi bahan diskusi kelompok
d) Merencanakan tugas kelompok yang akan dipelajari
e) Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
- Pembelajaran ini diawali dengan guru mempresentasikan sebuah
permasalahan kepada seluruh kelas tentang apa yang akan
dipelajari dari bahasan hakim dan jaksa dalam peradilan Islam
- Dalam kegiatan diskusi kelompok ini masing-masing siswa
mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat
kesimpulan sebagai hasil diskusi kelompok
- Setiap kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari tugas
mereka
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
untuk selanjutnya kelompok lain menanggapi. Sedangkan posisi
guru pada kegiatan presentasi ini adalah sebagai narasumber atau
fasilitator, mengkolaborasi bersama siswa dalam mengevaluasi
pembelajaran siswa
3) Pengamatan
Dalam penelitian tindakan kelas ini pengamatan dilaksanakan dengan
beberapa aspek yang akan diamati meliputi;
a) Perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi
b) Keterlibatan siswa dalam kerjasama kelompok
c) Banyaknya siswa yang bertanya
42
lvi
d) Banyaknya siswa yang menjawab atas pertanyaan yang diajukan
e) Banyaknya siswa yang memberikan saran ataupun tanggapan dari
kelompok lain
Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung untuk
mendapatkan gambaran aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan lembar observasi untuk masing-masing siswa.
Dalam hal ini peneliti memberikan banyak kesempatan komunikasi kepada
siswa melalui proses mendengarkan, mendorong pastisipasi, memberikan
reaksi dan tidak menghakimi siswa dalam kelompok diskusi dengan
mengelilingi masing-masing kelompok.
4) Refleksi
Menganalisis hasil kejadian-kejadian pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung, serta menganalisis kelemahan-kelemahan dan keberhasilan
peneliti saat menerapkan model pembelajaran kooperatif group
investigation dan mempertimbangkan langkah-langkah kegiatan yang akan
dilaksanakan pada siklus II.
Siklus II, Rabu, 1 Desember 2010
Berdasarkan hasil dari siklus I, peneliti perlu mengevaluasi hasil refleksi
siklus I dan mencari perbaikan guna diterapkan pada kegiatan pembelajaran,
1) Perencanaan
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
b) Menyiapkan media pembelajaran
c) Menyiapkan lembar observasi
d) Menyiapkan instrumen penelitian
e) Membuat alat evaluasi
- Lembar kerja siswa dengan materi hakim dan saksi dalam peradilan
Islam
- Soal evaluasi siklus
g) Menyiapkan lembar observasi untuk siswa
2) Pelaksanaan
43
lvii
Melakukan analisis pemecahan masalah, melaksanakan tindakan perbaikan
berdasarkan hasil refleksi siklus I.
a) Melaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai perencanaan,
b) Mengidentifikasikan topik bahasan
c) Membagi pokok materi bahan diskusi kelompok
d) Merencanakan tugas kelompok yang akan dipelajari
e) Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
- Pembelajaran ini diawali dengan guru mempresentasikan sebuah
permasalahan kepada seluruh kelas tentang apa yang akan
dipelajari dari kelanjutan materi pada siklus I
- Dalam kegiatan diskusi kelompok ini masing-maisng siswa
mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat
kesimpulan sebagai hasil diskusi kelompok
- Setiap kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari tugas
mereka kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
untuk selanjutnya mendapatkan tanggapan ataupun pertanyaan dari
kelompok lain. Sedangkan posisi guru disini adalah sebagai
narasumber atau fasilitator, mengkolaborasi bersama siswa dalam
mengevaluasi pembelajaran siswa
3) Pengamatan
Berdasarkan data observasi pada siklus I, peneliti melakukan pengamatan
kembali terhadap kinerja siswa selama kegiatan kerja kelompok dan
mempresentasikan hasil diskusi serta melaksanakan tindakan perbaikan
dengan memaksimalkan penerapan model pembelajaran kooperatif group
investigation.
4) Refleksi
Merefleksi proses pembelajaran, merefleksi hasil belajar siswa dengan
menerapkan kooperatif group investigation, serta menganalisis temuan dan
hasil kegiatan penelitian.
Diharapkan setelah akhir siklus kedua ini implementasi pembelajaran
kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
44
lviii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan
observasi pembelajaran pada hari Rabu, 17 Nopember 2010. Pada kegiatan ini
peneliti mengikuti jalannya pembelajaran dengan posisi duduk dibelakang
siswa, hal ini peneliti lakukan untuk mendapatkan gambaran aktifitas
pembelajaran secara langsung yang dilakukan oleh guru maupun siswa.
Gambaran secara umum pada pembelajaran mata pelajaran fiqh, dalam
menyampaikan materi guru lebih dominan di dalam kelas. Guru cenderung
hanya mentransfer ilmu pada siswa, sehingga proses pembelajaran berpusat
pada guru yang berorientasi pada pencapaian aspek-aspek kognitif saja.
Keadaan ini memaksa siswa untuk mendengarkan saja dan cenderung siswa
bersikap pasif, kurang kreatif, bahkan menimbulkan kebosanan pada diri
siswa. Dalam keadaan ini muncul permasalahan yaitu siswa tidak
menghiraukan materi yang disampaikan bahkan ada beberapa siswa yang
bercanda dengan temannya. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton,
suasana pembelajaran tampak kaku, hal ini tentu akan berdampak pada nilai
yang diperoleh siswa kelas XI IPA 2 khususnya mata pelajaran fiqh.
Untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa pada
pembelajaran fiqh, peneliti melakukan observasi dokumen nilai ulangan harian
pada materi sebelumnya dengan Standar Kompetensi memahami ketentuan
Islam tentang hudud dan hikmahnya, dari dokumen tersebut diperoleh data :
Tabel. 1 Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
No
Nama Siswa Nilai Lambang Nilai Keterangan
Urut Induk 1 1088 A. ZAINURI 75 B Tuntas
2 1025 AHMAD RIRIS MULDANI 70 C Tuntas
3 1033 ALFI NUR AINI 75 B Tuntas
45
lix
No Nama Siswa Nilai Lambang
Nilai Keterangan Urut Induk 4 1091 DELLA WIDYA SARI 70 C Tuntas
5 1100 M ABDUL HAQ 70 C Tuntas
6 1054 NUR HIDAYATUN NAFIAH 80 B Tuntas
7 1111 RIFDA YULIA ALBIQ 85 A Tuntas
8 1046 M ABDUL ROHMAN 80 B Tuntas
9 1055 RIRIN ARIYANTI 75 B Tuntas
10 1090 RUDIK WAHYU ABADI 70 C Tuntas
11 1056 SETYOWATIK RETNO P 60 C Belum Tuntas
12 1116 SITI AZIZATUR ROFI'AH 85 A Tuntas
13 1132 M IMAM SYAFI'I 70 C Tuntas
14 1105 MUHIMMATUL MUTOHAROH 75 B
Tuntas
15 1099 M ZAHLI FADLI 70 C Tuntas
16 1048 MISBAH AMIN ASRORI 75 B Tuntas
17 1106 NUR HAYATI 65 C Belum Tuntas
18 1119 SITI IMROATIN 65 C Belum Tuntas
19 1059 SITI JAYANTI 75 B Tuntas
20 1074 SITI MAEMUNAH 70 C Tuntas
21 1122 SITI NAFSIYAH 80 B Tuntas
22 1123 SITI NUR FATIMAH 70 C Tuntas
23 1127 SUNTORO 65 C Belum Tuntas
24 1128 UMI ROHMATIN 80 B Tuntas
25 1072 VITA 70 C Tuntas
26 1122 TAUFIK HIDAYAT 75 B Tuntas
27 1196 NUR ROHMAT HASIM 65 C Belum Tuntas
Jumlah 1965
Rata-rata 72,78
Dari data tersebut diperoleh data prosentase sebagai berikut;
Tabel. 2 Prosentase Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
NO Hasil(Angka) Hasil Arti Lambang Jumlah Siswa Persen 1 85 – 100 A Sangat baik 2 7,41 % 2 75 – 84 B Baik 11 70,74 % 3 65 – 74 C Cukup 14 51,85 % 4 55 – 64 D Kurang 0 … %
5 < 54 E Sangat Kurang 0 … % Jumlah 27 100 %
46
lx
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data ketuntasan belajar siswa dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 adalah jumlah siswa yang mendapat
nilai A (85-100) sejumlah 2 siswa (7,41%), yang mendapat nilai B (75-84)
sejumlah 11 siswa (70,74%), yang mendapat nilai C (65-74) sejumlah 14
siswa (51,85 %).
Dari hasil nilai ulangan harian siswa seperti tersebut, sebagian besar
siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal dan hanya sebagian kecil
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Namun demikian dari jumlah
siswa yang mendapat kategori nilai C yaitu nilai antara 65-74 terdapat 5 anak
yang belum mencapai ketuntasan belajar. Data prosentase ketuntasan belajar
pada kondisi awal dapat diketahui pada tabel di bawah ini:
Tabel. 3 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Prosentase 1 Tuntas 22 81,49 % 2 Belum Tuntas 5 18,51 %
Jumlah 27 100 %
Sumber : Hasil tabulasi data Nopember 2010
Berdasarkan data pada tabel. 2, diketahui bahwa siswa kelas XI IPA 2
yang mendapatkan nilai dibawah KKM 70 sebanyak 5 siswa. Dengan
demikian dari jumlah siswa 27 anak yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal sebanyak 22 siswa.
B. Deskripsi Hasil Siklus I
5) Perencanaan
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Materi yang dipilih dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu
membahas materi dengan standar kompetensi memahami ketentuan
Islam tentang peradilan dan hikmahnya dengan kompetensi dasar 3.2.
mengidentifikasi ketentuan tentang hakim dan saksi dalam peradilan
Islam. Berdasarkan materi tersebut kemudian dituangkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Tema yang dipilih dalam siklus I
47
lxi
membahas tentang hakim meliputi pengertian hakim, fungsi hakim,
syarat-syarat hakim, etika hakim dan dasar hukum pengangkatan
hakim dan hakim wanita dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
b) Mempersiapkan media pembelajaran
Dalam penelitian ini media pembelajaran yang akan digunakan adalah
media presentasi dengan power point, juga menggunakan sumber
belajar dari jaringan internet yang dibawa ke dalam kelas sehingga
membantu proses pembelajaran serta dapat menambah wawasan
pengetahuan baik untuk guru maupun siswa.
c) Menyusun lembar observasi
d) Menyusun instrumen penelitian
e) Merencanakan tugas kelompok
Dari jumlah siswa 27 anak dibuat menjadi empat kelompok. Kelompok
pertama dan kedua akan menyampaikan materi pada siklus I yaitu
tentang hakim, sedangkan kelompok ketiga dan keempat akan
menyampaikan materi pada siklus II yaitu membahas tentang saksi.
f) Membuat alat evaluasi
- Lembar kerja siswa dengan materi hakim dalam peradilan Islam
- Soal evaluasi siklus
6) Pelaksanaan
Secara umum gambaran pelaksanaan pembelajaran pada Siklus
I adalah sebagai berikut;
Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan
tanya jawab dengan siswa tentang peradilan dalam Islam. Langkah
selanjutnya yang dilakukan yaitu membagi siswa menjadi empat
kelompok yang heterogen yang masing-masing beranggotakan 6-7 anak.
Kemudian guru membagi materi menjadi 2 bahasan yaitu; Pengertian
dan fungsi hakim, serta etika dan syarat-syarat hakim. Masing-masing
kelompok diberi kesempatan untuk memilih sub pokok bahasan yang
akan dipelajari. Kelompok pertama dan ketiga membahas sub pokok
48
lxii
bahasan yang sama sedangkan kelompok kedua dan keempat membahas
sub pokok bahasan yang sama pula.
Sebelum proses investigasi dimulai guru membagikan lembar
kegiatan yang berisi pertanyaan yang relevan terhadap perencanaan
investigasi ini yaitu topik penelitian, apa yang ingin kami investigasi dan
sumber bahan yang digunakan. Lembar kegiatan tersebut akan
digunakan siswa sebagai materi presentasi atau investigasi untuk kelas.
Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan materi
secara umum, kemudian secara berpasangan siswa melakukan diskusi
sesuai dengan sub pokok bahasan pada kelompok masing-masing.
Dalam diskusi ini guru melakukan pendekatan kepada masing-masing
kelompok dengan memberikan reaksi dan tidak menghakimi,
berpartisipasi, memberikan ungkapan terhadap kinerja kelompok.
Setelah diskusi secara berpasangan selesai kemudian siswa bergabung
dalam kelompoknya masing-masing untuk berbagi pengetahuan dari
hasil diskusi kecil. (pada kegiatan ini kelompok menunjuk satu anggota
untuk mencatat hasil diskusi ).
Pada siklus 1 ini, kelompok yang akan mempresentasikan hasil
diskusi adalah dua kelompok. Secara bergantian kelompok pertama dan
kedua melaporkan atau mempresentasikan hasil investigasi kepada
seluruh kelas (dalam hal ini kelompok berkontribusi terhadap group
investigasion seluruh kelas). Dalam menyampaikan hasil diskusi
kelompok, semua anggota maju ke depan kelas sesuai dengan tugas
masing-masing.
Pada kegiatan presentasi kelompok berlangsung, kelompok lain
diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, mengajukan
beberapa pertanyaan sehingga terjadi sebuah diskusi di dalam kelas.
Peran guru pada kegiatan ini yaitu memastikan bahwa semua siswa
dalam kelompok terlibat diskusi, sebagai narasumber atau fasilitator,
mengkolaborasi bersama siswa dalam mengevaluasi setiap jawaban atas
pertanyaan yang diajukan.
44 49
lxiii
Setelah presentasi selesai, guru memberikan evaluasi untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap materi. Akhir dari pertemuan
ini yaitu guru mengklarifikasi atas investigasi kelas. Kemudian
berkolaborasi bersama dengan siswa membuat kesimpulan materi.
7) Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan ketika kegiatan diskusi dalam
kelompok berlangsung yaitu dengan cara guru melakukan pendekatan
terhadap masing-masing kelompok untuk memastikan bahwa siswa
melaksanakan tugasnya dengan baik serta memberikan sedikit kontribusi
kepada kelompok apabila mengalami kesulitan. Selain itu juga guru
mengamati siswa pada saat presentasi kelompok berlangsung untuk
melihat aktifitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Tabel. 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Siswa
Kelomp
ok AKTIFITAS SISWA
Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1088 A ZAINURI 1 1 1 1 1 0 1 0
2 1025 AHMAD RIRIS MULDANI 1 1 1 1 1 0 1 0
3 1033 ALFI NUR AINI 1 1 1 1 1 0 0 1
4 1091 DELLA WIDYA SARI 1 1 1 1 1 1 0 0 0
5 1100 M ABDUL HAQ 1 0 1 1 1 0 0 1
6 1054 NUR HIDAYATUN NAFIAH 1 1 1 1 1 0 1 0
7 1111 RIFDA YULIA ALBIQ 1 1 1 1 1 0 1 1
8 1046 M ABDUL ROHMAN 1 1 1 1 1 0 1 0
9 1055 RIRIN ARIYANTI 1 1 1 1 1 0 0 0
10 1090 RUDIK WAHYU ABADI 1 1 0 1 1 0 0 0
11 1056 SETYOWATIK RETNO P 2 1 1 0 1 1 0 0 0
12 1116 SITI AZIZATUR ROFI'AH 1 1 1 1 1 1 0 1
13 1132 M IMAM SYAFI'I 1 1 0 1 1 0 0 0
14 1105 MUHIMMATUL MUTOHAROH 1 1 1 1 1 1 0 0
15 1099 M ZAHLI FADLI 1 1 0 1 0 0 0 0
16 1048 MISBAH AMIN ASRORI 3 1 1 1 1 0 1 0 0
17 1106 NUR HAYATI 1 1 1 1 0 0 0 1
18 1119 SITI IMROATIN 3 1 1 1 1 0 0 0 0
50
lxiv
No Nama Siswa
Kelomp
ok AKTIFITAS SISWA
Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7 8
19 1059 SITI JAYANTI 1 1 1 1 0 0 0 0
20 1074 SITI MAEMUNAH 1 1 1 1 0 0 0 0
21 1122 SITI NAFSIYAH 1 1 1 1 0 1 0 1
22 1123 SITI NUR FATIMAH 1 1 1 1 0 0 0 1
23 1127 SUNTORO 1 1 0 1 0 0 0 0
24 1128 UMI ROHMATIN 4 1 1 1 1 0 1 0 1
25 1072 VITA 1 1 1 1 0 0 0 0
26 1122 TAUFIK HIDAYAT 1 1 1 1 0 1 0 1
27 1196 NUR ROHMAT HASIM 1 1 0 1 0 0 0 0
Jumlah 27 24 21 23 14 7 5 9
Keterangan
Aktifitas Siswa Nilai Siswa
1. Mencari sumber bahan yang relevan 0. Tidak 2. Mempelajari materi 1. Ya 3. Aktif berdiskusi 4. Melaksanakan tugas kelompok 5. Lancar pada saat presentasi 6. Mengajukan pertanyaan 7. Menjawab pertanyaan kelompok 8. Memberikan tanggapan
8) Refleksi
Pada kegiatan aktifitas siswa terlihat bahwa diskusi masih
didominasi oleh beberapa anak saja kebanyakan dari siswa masih malu-
malu untuk mengeluarkan pendapatnya atau mungkin merasa takut
menyampaikan pendapatnya dalam menanggapi ataupun memberikan
jawaban atas pertanyaan yang ada. Untuk itu pada siklus ke-II guru harus
berusaha untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk
melatih menyampaikan pendapatnya di kelas, sehingga akhirnya
diharapkan dapat membantu tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa.
51
lxv
C. Deskripsi Hasil Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Desember 2010. Berdasarkan
hasil dari siklus I, peneliti perlu mengevaluasi hasil refleksi siklus I dan
mencari perbaikan guna diterapkan pada kegiatan pembelajaran pada siklus II.
5) Perencanaan
f) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
g) Menyiapkan media pembelajaran
h) Menyiapkan lembar observasi
i) Menyiapkan instrumen penelitian
j) Membuat alat evaluasi
- Lembar kerja siswa dengan materi saksi dalam peradilan Islam
- Soal evaluasi siklus
k) Menyiapkan lembar observasi untuk siswa
6) Pelaksanaan
Berdasarkan hasil siklus I, maka peneliti perlu melakukan
penelitian tindakan kelas siklus II. Pembelajaran ini diawali dengan guru
mempresentasikan sebuah permasalahan kepada seluruh kelas yaitu
tentang saksi dalam peradilan Islam. Dalam kegiatan diskusi kelompok ini
masing-masing siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data sesuai
dengan lembar kegiatan siswa dan membuat kesimpulan sebagai hasil
diskusi kelompok.
Setiap kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari tugas
mereka kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas untuk
selanjutnya mendapatkan tanggapan ataupun pertanyaan dari kelompok
lain. Posisi guru disini seperti pada siklus I yaitu sebagai narasumber atau
fasilitator, mengkolaborasi bersama siswa dalam mengevaluasi
pembelajaran siswa. Kemudian setelah diadakan klarifikasi, guru
membagikan soal evaluasi dilanjutkan bersama dengan siswa membuat
kesimpulan atas materi yang dipelajari.
52
lxvi
7) Pengamatan
Berdasarkan data observasi pada siklus I, peneliti melakukan pengamatan
kembali terhadap nilai ulangan harian siklus II dan kinerja siswa selama
kegiatan kerja kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi serta
melaksanakan tindakan perbaikan dengan memaksimalkan penerapan
model pembelajaran kooperatif group investigation.
Tabel. 5 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Siswa
Kelomp
ok AKTIFITAS SISWA
Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1088 A ZAINURI 1 1 1 1 0 1 0 1
2 1025 AHMAD RIRIS MULDANI 1 1 1 1 0 1 0 1
3 1033 ALFI NUR AINI 1 1 1 1 0 0 0 1
4 1091 DELLA WIDYA SARI 1 1 1 1 1 0 0 0 0
5 1100 M ABDUL HAQ 1 1 1 1 0 0 0 1
6 1054 NUR HIDAYATUN NAFIAH 1 1 1 1 0 0 0 1
7 1111 RIFDA YULIA ALBIQ 1 1 1 1 0 0 0 1
8 1046 M ABDUL ROHMAN 1 1 1 1 0 0 0 0
9 1055 RIRIN ARIYANTI 1 1 1 1 0 1 0 1
10 1090 RUDIK WAHYU ABADI 1 1 1 1 0 0 0 1
11 1056 SETYOWATIK RETNO P 2 1 1 1 1 0 1 0 0
12 1116 SITI AZIZATUR ROFI'AH 1 1 1 1 0 0 0 1
13 1132 M IMAM SYAFI'I 1 1 1 1 0 0 0 0
14 1105 MUHIMMATUL MUTOHAROH 1 1 1 1 0 0 0 1
15 1099 M ZAHLI FADLI 1 1 1 1 1 0 0 0
16 1048 MISBAH AMIN ASRORI 1 1 1 1 1 0 1 0
17 1106 NUR HAYATI 1 1 1 1 1 0 0 1
18 1119 SITI IMROATIN 3 1 1 1 1 1 0 1 0
19 1059 SITI JAYANTI 1 1 1 1 1 1 1 0
20 1074 SITI MAEMUNAH 1 1 1 1 1 0 0 1
21 1122 SITI NAFSIYAH 1 1 1 1 1 0 1 0
22 1123 SITI NUR FATIMAH 1 1 1 1 1 0 1 1
23 1127 SUNTORO 1 1 1 1 1 0 0 1
24 1128 UMI ROHMATIN 4 1 1 1 1 1 0 1 0
25 1072 VITA 1 1 1 1 1 1 0 1
26 1122 TAUFIK HIDAYAT 1 1 1 1 1 0 1 0
27 1196 NUR ROHMAT HASIM 1 1 1 1 1 0 0 0
53
lxvii
Jumlah 27 27 27 27 13 6 7 15
Keterangan
Aktifitas Siswa Nilai Siswa
1. Mencari sumber bahan yang relevan 0. Tidak 2. Mempelajari materi 1. Ya 3. Aktif berdiskusi 4. Melaksanakan tugas kelompok 5. Lancar pada saat presentasi 6. Mengajukan pertanyaan 7. Menjawab pertanyaan kelompok 8. Memberikan tanggapan
8) Refleksi
Aktifitas diskusi siswa dalam kelompok pada siklus II terlihat
masing-masing anggota kelompok sudah melaksanakan tugasnya dengan
baik. Mereka dalam kelompok membagi tugas dan dijalankan dengan
baik, dan selama diskusi berlangsung guru memberikan motivasi kepada
siswa agar yang belum pernah bertanya ataupun menjawab pertanyaan
agar mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya
sehingga diskusi tidak didominasi oleh beberapa anak yang sudah pandai
tetapi diskusi dimiliki kelas.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran model pembelajaran group
investigation, guru memberikan soal evaluasi siklus. Data yang diperoleh dari
ulangan tersebut adalah sebagai berikut;
Tabel. 6
Nilai Ulangan Harian Siklus 1
No Nama Siswa Nilai
Lambang Nilai Keterangan
Urut Induk
1 1088 A ZAINURI 80 B Tuntas
2 1025 AHMAD RIRIS MULDANI 70 C Tuntas
3 1033 ALFI NUR AINI 75 B Tuntas
54
lxviii
4 1091 DELLA WIDYA SARI 70 C Tuntas
5 1100 M ABDUL HAQ 70 C Tuntas
6 1054 NUR HIDAYATUN NAFIAH 80 B Tuntas
7 1111 RIFDA YULIA ALBIQ 80 B Tuntas
8 1046 M ABDUL ROHMAN 80 B Tuntas
9 1055 RIRIN ARIYANTI 75 B Tuntas
10 1090 RUDIK WAHYU ABADI 70 C Tuntas
11 1056 SETYOWATIK RETNO P 65 C Belum Tuntas
12 1116 SITI AZIZATUR ROFI'AH 85 A Tuntas
13 1132 M IMAM SYAFI'I 75 B Tuntas
14 1105 MUHIMMATUL MUTOHAROH 75 B Tuntas
15 1099 M ZAHLI FADLI 70 C Tuntas
16 1048 MISBAH AMIN ASRORI 75 B Tuntas
17 1106 NUR HAYATI 65 C Belum Tuntas
18 1119 SITI IMROATIN 75 B Tuntas
19 1059 SITI JAYANTI 75 B Tuntas
20 1074 SITI MAEMUNAH 70 C Tuntas
21 1122 SITI NAFSIYAH 85 A Tuntas
22 1123 SITI NUR FATIMAH 75 B Tuntas
23 1127 SUNTORO 70 C Tuntas
24 1128 UMI ROHMATIN 80 B Tuntas
25 1072 VITA 65 C Belum Tuntas
26 1122 TAUFIK HIDAYAT 80 B Tuntas
27 1196 NUR ROHMAT HASIM 70 C Tuntas
Jumlah 2005
Rata-rata 74,26
Keterangan :
Tuntas : P = NF
x 100 % = 2724
x 100 % = 88,88 %
Belum Tuntas : P = NF
x 100 % = 273
x 100 % = 11,11 %
Dari data tersebut di atas, diperoleh data ketuntasan belajar dari 27
siswa yang mendapat nilai A (85-100) sejumlah 2 siswa (7,41%), yang
mensdapat nilai B (75-84) sejumlah 14 siswa (51,85%), yang mendapat nilai
C (65-74) sejumlah 11 siswa (70,74%).
44 55
lxix
Dari nilai tersebut di atas, dibandingkan dengan nilai pra siklus
terdapat kenaikan pada prosentase ketuntasan belajar siswa. Pada kegiatan pra
siklus anak yang belum tuntas berjumlah 5 anak (18,51%) namun pada siklus I
ini menjadi 3 anak (11,11%), artinya pada siklus I ini ada prosentasi kenaikan
jumlah siswa yang sudah tuntas KKM yaitu 24 anak (88,88%).
Siklus II
Tabel. 7 Nilai Ulangan Harian Siklus 2
No Nama Siswa Nilai
Lambang Nilai Keterangan
Urut Induk 1 1088 A ZAINURI 80 B Tuntas
2 1025 AHMAD RIRIS MULDANI 75 B Tuntas
3 1033 ALFI NUR AINI 85 A Tuntas
4 1091 DELLA WIDYA SARI 70 C Tuntas
5 1100 M ABDUL HAQ 80 B Tuntas
6 1054 NUR HIDAYATUN NAFIAH 85 A Tuntas
7 1111 RIFDA YULIA ALBIQ 90 A Tuntas
8 1046 M ABDUL ROHMAN 85 B Tuntas
9 1055 RIRIN ARIYANTI 80 B Tuntas
10 1090 RUDIK WAHYU ABADI 75 B Tuntas
11 1056 SETYOWATIK RETNO P 70 C Tuntas
12 1116 SITI AZIZATUR ROFI'AH 90 A Tuntas
13 1132 M IMAM SYAFI'I 75 B Tuntas
14 1105 MUHIMMATUL MUTOHAROH 75 B
Tuntas
15 1099 M ZAHLI FADLI 75 B Tuntas
16 1048 MISBAH AMIN ASRORI 75 B Tuntas
17 1106 NUR HAYATI 75 B Tuntas
18 1119 SITI IMROATIN 75 B Tuntas
19 1059 SITI JAYANTI 80 B Tuntas
20 1074 SITI MAEMUNAH 75 B Tuntas
21 1122 SITI NAFSIYAH 85 A Tuntas
22 1123 SITI NUR FATIMAH 75 B Tuntas
23 1127 SUNTORO 75 B Tuntas
24 1128 UMI ROHMATIN 80 B Tuntas
25 1072 VITA 65 C Belum Tuntas
26 1122 TAUFIK HIDAYAT 75 B Tuntas
56
lxx
27 1196 NUR ROHMAT HASIM 65 C Belum Tuntas
Jumlah 2095
Rata-rata 77,59 Keterangan :
Tuntas : P = NF
x 100 % = 2725
x 100 % = 92,60%
Belum Tuntas : P = NF
x 100 % = 272
x 100 % = 7,40%
Dari data tersebut di atas, diperoleh data ketuntasan belajar dari 27
siswa yang mendapat nilai A (85-100) sejumlah 5 siswa (18,52%), yang
mendapat nilai B (75-84) sejumlah 18 siswa (66,66%), yang mendapat nilai C
(65-74) sejumlah 4 siswa (14,81%).
Dari nilai tersebut di atas, dibandingkan dengan siklus I terdapat
kenaikan pada prosentase ketuntasan belajar siswa. Pada kegiatan siklus I
jumlah siswa yang belum tuntas 3 anak (11,11%), pada siklus II menjadi 2
anak (7,40%) sedangkan jumlah siswa yang telah tuntas KKM yaitu 25 anak
(92,60%).
Untuk melihat prosentase kenaikan nilai rata-rata kelas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Tabel. 8
Nilai Perbandingan Antar Siklus No
Nama Siswa Nilai
Urut Induk Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 1088 A ZAINURI 75 80 80
2 1025 AHMAD RIRIS MULDANI 70 70 75
3 1033 ALFI NUR AINI 75 75 85
4 1091 DELLA WIDYA SARI 70 70 75
5 1100 M ABDUL HAQ 70 70 80
6 1054 NUR HIDAYATUN NAFIAH 80 80 85
7 1111 RIFDA YULIA ALBIQ 85 80 90
8 1046 M ABDUL ROHMAN 80 80 85
9 1055 RIRIN ARIYANTI 75 75 80
10 1090 RUDIK WAHYU ABADI 70 70 75
11 1056 SETYOWATIK RETNO P 60 65 75
57
lxxi
12 1116 SITI AZIZATUR ROFI'AH 85 85 90
13 1132 M IMAM SYAFI'I 70 75 75
14 1105 MUHIMMATUL MUTOHAROH 75 75 75
15 1099 M ZAHLI FADLI 70 70 75
16 1048 MISBAH AMIN ASRORI 75 75 75
17 1106 NUR HAYATI 65 65 75
18 1119 SITI IMROATIN 65 75 75
19 1059 SITI JAYANTI 75 75 80
20 1074 SITI MAEMUNAH 70 70 75
21 1122 SITI NAFSIYAH 80 85 85
22 1123 SITI NUR FATIMAH 70 75 75
23 1127 SUNTORO 65 70 75
24 1128 UMI ROHMATIN 80 80 80
25 1072 VITA 70 65 65
26 1122 TAUFIK HIDAYAT 75 80 80
27 1196 NUR ROHMAT HASIM 65 70 65
Jumlah 1965 2005 2095
Rata-rata 72.78 74.26 77.59
Dari nilai perbandingan antar siklus tersebut di atas, dapat diketahui
adanya peningkatan nilai rata-rata kelas ditiap siklus. Nilai rata-rata kelas
sebelum diadakan penelitian menunjukkan nilai rata-rata adalah 72,78. Namun
setelah diadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terdapat kenaikan 1,48 %,
sedangkan pada siklus II ada kenaikan nilai rata-rata kelas menjadi 3,33%.
Sedangkan aktifitas siswa selama kegiatan presentasi pada sesi tanya jawab
dan prosentase peningkatan hasil tes terdapat kenaikan seperti terlihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel. 9 Peningkatan Hasil Proses Pembelajaran
Aktifitas Siswa Siklus ke 1
Siklus ke 2
Prosentase keaktifan siswa dalam pembelajaran 33,33% 55,55%
58
lxxii
Tabel. 10 Peningkatan Hasil Test Siswa
Aktifitas Siswa Siklus ke 1 Siklus ke 2
Prosentase Nilai Siswa Yang Mencapai KKM (70) 88,88% 92,59
Prosentase Siswa yang melebihi KKM (> 70) 59,26% 92,59
Hasil Nilai Rata-rata 74.26 77.59
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa tujuan penelitian yang telah dilaksanakan mengalami
keberhasilan. Dengan kata lain, implimentasi tindakan pembelajaran melalui
metode pembelajaran Koperatif Tipe Group Investigation dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh materi Hakim
dan Saksi dalam Peradilan Islam dan meningkatkan aktifitas siswa dalam
proses pembelajaran.
59
lxxiii
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
group investigation pada mata pelajaran Fiqh pokok bahasan Peradilan Islam
pada siswa kelas XI IPA 2 Madrasah Aliyah Kartayuda Wado Kedungtuban
Blora, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pembelajaran metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation
adalah pembelajaran yang berbentuk tugas kelompok yang diawali dengan
kegiatan diskusi secara berpasangan dalam satu kelompok. Setiap anggota
dalam kelompok saling berbagi informasi tentang materi yang dipelajari.
Setelah diskusi kelompok, setiap kelompok melaporkan atau
mempresentasikan hasil inverstigasi didepan kelas agar kelompok lain
menanggapi, mengajukan pertanyaan sehingga terjadi sebuah diskusi untuk
memecahkan permasalahan. Dalam diskusi ini posisi guru adalah sebagai
narasumber atau fasilitator, mengkolaborasi bersama siswa dalam
mengevaluasi setiap jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh pokok
bahasan Peradilan Islam. Hal ini terbukti pada akhir siklus I, siswa yang
mencapai ketuntasan belajar sebanyak 24 anak (88,88%), dan siswa yang
belum tuntas sebanyak 3 anak (11,11%), sedangkan pada akhir siklus II,
sebanyak 92,60% (25 anak) dan sebanyak 2 anak (7,40%) belum mencapai
ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas siklus I 74,26 dan rata-rata
kelas siklus II 77,59. Sedangkan aktifitas siswa selama kegiatan diskusi dan
presentasi menunjukkan perubahan, siswa lebih aktif selama proses
pembelajaran dan semua siswa telah menjalankan tugas kelompok dengan
baik. Pada siklus I pada saat sesi tanya jawab terdapat 9 (33,33%) anak yang
60
lxxiv
memberikan ataupun menanggapi jawaban atas beberapa pertanyaan yang
diajukan sedangkan pada siklus II terdapat 15 anak (55,55%) yang aktif
dalam menyampaikan pendapatnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan saran yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut.
1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada
materi lain perlu kiranya dipertimbangkan sebagai salah satu metode
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pengelolaan kelas dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe
group investigation mata pelajaran fiqh perlu mendapat perhatian lebih
untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif.
3. Pada sesi tanya jawab, guru hendaknya terus memberikan motivasi kepada
siswa agar menyampaikan pendapatnya sehingga proses diskusi menjadi
lebih aktif.
61
lxxv
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ali, Mohamad, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II, Bandung: IMTIMA, 2007.
-------, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian III, Bandung: IMTIMA, 2007.
Asrori, Mohammad, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima, 2008.
Campbell, Linda, dkk, Metode Pembelajaran Berbasis Multi Intelligences, Depok: Intuisi Press, 2004, Cet. I.
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam 2, Jakarta; PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002.
Jamaludin, Pembelajaran yang efektif, Proyek Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2002, Cet. 2.
Materi Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru Madrasah (Madrasah Education Development Project (MEDP) ADB Loan No. 2294-INO (SF).
Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyan IAIN Walisongo Semarang, 2009.
Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, Cet. Ke-7.
Permenag, tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab di Madrasah, Tahun 2008, No. 2.
Permendiknas No. 23 tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta: 2006.
lxxvi
Rasyid, Harun dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2008, Cet. Kedua.
Santika, Ninong, Mengajarkan IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk, Bandung: Tinta Emas Publishing, 2008.
Buku pelajaran Pengalaman Fiqih Madrasah Aliyah, Tiga Serangkai, 2008
Blora, 24 Nopember
Mahasiswa
AHMAD JANI NIM. 073 111 239
lxxxiv
LEMBAR KERJA KELOMPOK SIKLUS I PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Mata Pelajaran : Fiqh Hari / tanggal : Rabu, 24 Nopember 2010 Siklus : I Topik Materi : Pengertian, fungsi dan syarat-syarat hakim Sumber Bahan : Buku Pengalaman Fikih 2, Tiga Serangkai, 2008 Hasil diskusi : 1. Pengertian Hakim adalah orang yang diangkat oleh penguasa untuk mengadili
perkara di antara manusia menurut ketentuan undang-undang yang berlaku, yang bersumber hukum Islam (konsep peradilan Islam).
2. Fungsi hakim pejabat yang melaksanakan tugas-tugas kehakiman 3. Syarat-syarat hakim
Sesuai UU RI. No. 7 tahun 1989 syarat a) Warga Negara Indonesia b) Beragama Islam c) Bertakwa kepada tuhan yang maha Esa d) Setia pada Pancasila dan UUD 1945 e) Bukan bekas anggota PKI f) PNS g) Sarjana Hukum Islam (syari’ah) h) Berumur serendah-rendahnya 25 tahun i) Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela
Sedangkan syarat-syarat hakim menurut Ijma’ para ulama Islam a) Laki-laki yang merdeka b) Berakal c) Beragama Islam d) Adil e) Menguasai segala pokok hukum dan cabangnya f) Sehat jasmani dan rohani
Kelompok : 1 1. Rifda Yulia Albiq ( Ketua ) 2. Alfi Nur’aini ( Sekretaris ) 3. Ahmad Riris Muldani ( Moderator ) 4. Ahmad Zaenuri ( Anggota ) 5. M. Abdul Haq ( Anggota ) 6. Della Widyasari ( Anggota ) 7. Nur Hidayatun Nafi’ah ( Anggota )
Lampiran 3
lxxxv
PERTANYAAN
1. Bagaimana hukum suap dalam peradilan 2. Atas dasar apa peradilan Islam dibentuk 3. jenis hakim dalam memutuskan perkara menurut Islam
KESIMPULAN JAWABAN
1. Hukum suap adalah haram, sesuai hadits nabi
UVWXYZو[او[واZوا]X^وا_ا` ab^cاdefg`Xcواhi`cاhcjkاlmnc Laknat Allah atas orang yang menyuap dan yang disuap di dalam hukuman (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar)
2. Dasar dibentuknya Peradilan memiliki 3 prinsip yaitu: a) Bahwa penerapan hukum-hukum Islam dalam setiap kondisi adalah wajib. b) Bahwa dilarang mengikuti syari’ah lain selain Islam. c) Syari’ah selain Islam adalah kufur dan batil (taghut).
3. Hakim itu ada 3, 2 diantaranya akan masuk api neraka dan satu akan masuk surga. Seseorang yang mengetahui kebenaran dan menghakiminya dengan kebenaran itu ?msks ia masuk surga, seseorang yang mengetahui kebenaran namun tidak memutuskan berdasarkan kebenaran itu, dia masuk neraka. Yang lain tidak mengetahui kebenaran dan memutuskan sesuatu dengan kebodohannya, dan dia akan masuk neraka.
lxxxvi
LEMBAR KERJA KELOMPOK SIKLUS I PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Mata Pelajaran : Fiqh Hari / tanggal : Rabu, 24 Nopember 2010 Siklus : I Topik Materi : Etika dan syarat-syarat hakim Sumber Bahan : Buku Pengalaman Fikih 2, Tiga Serangkai, 2008 Hasil diskusi : 1. Etika hakim
a. Menghindari penjatuhan hukuman had karena adanya subhat b. Hakim lebih baik salam mengampuni daripada salam menjatuhkan
hukuman 2. Dasar Hukum pengangkatan hakim dan Hakim Wanita
Al-qur’an ( al-maidah ) Hadits Ijma’
Kelompok : 2 1. Siti Azizatur Rofi’ah ( Ketua ) 2. Ririn Ariyanti ( Sekretaris ) 3. M. Abdul Rochman ( Moderator ) 4. M. Imam Syaf’i ( Anggota ) 5. Muhimmatul Mutoharoh ( Anggota ) 6. Setyowatik Retno P ( Anggota ) 7. Rudik Wahyu Abadi ( Anggota )
Lampiran 3
lxxxvii
PERTANYAAN
1. Macam-macam hakim menurut Islam 2. Sejak kapan diberlakukanya hukuman pernjara dalam Islam 3. Sebutkan jenis-jenis hukuman dalam peradilan Islam
KESIMPULAN JAWABAN
1. Ada 3 macam hakim dalam Islam, yaitu:
1) Qodli ‘Aam: bertanggung jawab untuk menyelesaikan perselisihan ditengah-tengah masyarakat, misalnya masalah sehari-hari yang terjadi didarat, tabrakan mobil, kecelakaan-kecelakaan, dsb.
2) Qodli Muhtasib: bertanggung jawab menyelesaikan perselisihan yang timbul diantara ummat dan beberapa orang, yang menggangu masyarakat luas, misalnya berteriak dijalanan, mencuri di pasar, dsb.
3) Qodli Madzaalim: yang mengurusi permasalahan antara masyarakat dengan pejabat negara. Dia dapat memecat para penguasa atau pegawai pemerintah termasuk khalifah.
2. Khalifah kedua yaitu Umar Ibnu Al Khattab adalah orang pertama yang membuat
penjara dan rumah tahanan di Mekkah. 3. Jenis hukuman
1) Hudud. Hak Allah SWT, seperti perbuatan zina (100 cambukan), murtad
(hukuman mati). 2) Al Jinayat. Hak individu, dia boleh memaafkan tindak kejahatan seperti
pembunuhan, kejahatan fisik. 3) Ta’zir. Hak masyarakat, perkara-perkara yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat umum sehari-hari seperti pengotoran lingkungan, mencuri di pasar. 4) Al-Mukhalafat. Hak negara, perkara-perkara yang mempengaruhi kelancaran
tugas negara misal melanggar batas kecepatan.
lxxxviii
Lampiran 4
lxxxix
Lampiran 5
xc
LEMBAR KERJA KELOMPOK SIKLUS II PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Mata Pelajaran : Fiqh Hari / tanggal : Rabu, 1 Desember 2011 Siklus : II Topik Materi : Pengertian dan Syarat-syarat Saksi Sumber Bahan : Buku Pengalaman Fikih 2, Tiga Serangkai, 2008 Hasil diskusi : 1. Pengertian saksi
Kesaksian (syahadah) diambil dari kata musyahadah berarti melihat dengan mata kepala. Syahid (orang yang menyaksikan) itu memberitahukan tentang apa yang disaksikan dan dilihatnya. Maknanya pemberitahuan seseorang tentang apa yang dia ketahui dengan lafal’ aku menyaksikan atau aku telah menyaksikan;
2. Syarat-syarat saksi a. Islam b. Balig c. Berakal d. Merdeka e. Adil
Kelompok : 3 1. Siti Nafsiyah ( Ketua ) 2. Siti Maemunah ( Sekretaris ) 3. Misbah Amin Asrori ( Moderator ) 4. Siti Jayanti ( Anggota ) 5. Siti Imroatin ( Anggota ) 6. Nur Hayati ( Anggota ) 7. M. Zahli Fadli ( Anggota )
Lampiran 6
xci
DAFTAR PERTANYAAN 1. Maksud saksi yang adil itu apa? 2. Hukuman bagi yang melanggar sumpah 3. Tujuan sumpah dalam peradilan menurut Islam
JAWABAN 1. Maksud Adil; menjauhi dari dosa besar maupun kecil, baik hati, dapat
dipercaya sewaktu marah, menjaga kehormatannya, dan bukan musuh terdakwa maupun musuh keluarganya
2. Hukuman yang melanggar sumpah 1) Memberi makanan pokok kepada 10 fakir miskin dengan ukuran masing-
masing ¾ liter 2) Memberikan pakaian yang pantas kepada 10 orang miskin 3) Memerdekakan seorang hamba sahaya
3. Tujuan Sumpah a. Menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh
dan bertanggung jawab terhadap tugas tersebut b. Membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa yang bersangkutan berada
di pihak yang benar .
xcii
LEMBAR KERJA KELOMPOK SIKLUS II PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Mata Pelajaran : Fiqh Hari / tanggal : Rabu, 1 Desember 2011 Siklus : II Topik Materi : Kesaksian orang buta Sumber Bahan : Buku Pengalaman Fikih 2, Tiga Serangkai, 2008 Hasil diskusi :
Menurut Malik dan Ahmad, kesaksian orang buta diperbolehkan dalam hal cara kesaksiannya adalah pendengaran apabila dia mengenal suara. Oleh sebab itu kesaksian orang buta diterima dalam lima hal, nikah, talak, jual beli, pinjam meminjam, nasab, wakaf miliknya mutlak
Imam Syafi’I berkata tidak diterima kesaksian orang buta kecuali dalam lima hal yaitu; nasab, kematian, milik mutlak, riwayat hidup dan tepatnya mengenai apa yang disaksikan sebelum ia buta
Abu Hanifah berkata tidak diterima kesaksian orang buta sama sekali
Kelompok : 4 1. Siti Nur Fatimah ( Ketua ) 2. Umi Rohmatin ( Sekretaris ) 3. Taufiq Hidayat ( Moderator ) 4. Suntoro ( Anggota ) 5. Vita ( Anggota ) 6. Nur Rohmat Hasim ( Anggota )
Lampiran 6
xciii
DAFTAR PERTANYAAN
1. Syarat orang yang bersumpah 2. Lafal yang digunakan untuk bersumpah 3. Mengapa barang bukti diperlukan? Sedangkan ia benar bersalah
JAWABAN
1. Syarat bersumpah
a. Mukallaf artinya sudah dewasa, Islam, berakal sehat b. Didorong oleh kemauan sendiri tanpa paksaan c. Disengaja, bukan karena terlanjur dan lain sebagainya
2. .
3. Digunakan untuk memperjelas masalah terhadap terdakwa yang dapat berupa dokumen resmi, surat-surat. Dalam sebuah hadits nabi dijelaskan bahwa barang bukti wajib bagi yang mendakwa, sedangkan sumpah wajib bagi orang yang mengingkarinya
xciv
SOAL ULANGAN SIKLUS II NAMA : ……………………… Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Berikut ini yang bukan termasuk bukti adalah …
A. Sumpah B. Mimpi C. Bukti tertulis D. Ikrar E. Saksi seseorang
2. Saksi dalam pengadilan termasuk bagian dari … A. Hakim B. Tergugat C. Bukti D. Pemerintah E. Penggugat yang disampaikan orang
3. Syarat diterimanya saksi yang disampaikan orang buta adalah … A. Tidak melihat B. Melihat C. Mengenal suara D. Tuli dan mengenal wajah E. Berakal
4. Pernyataan berikut yang tidak termasuk syarat-syarat menjadi saksi yang adil adalah … A. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar dan dosa kecil B. Menjauhkan diri dari perbuatan bid’ah C. Dapat mengendalikan diri dan jujur pada saat marah D. Berakhlaq mulia E. Orang yang merdeka
5. Membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa yang bersangkutan berada di pihak yang benar, hal ini merupakan … A. Hikmah sumpah B. Arti sumpah C. Alat bukti D. Tujuan sumpah E. Maksud sumpah
6. Orang yang mengajukan gugatan karena merasa dirugikan oleh pihak tergugat disebut … A. Terdakwa B. Mudda’a lahu C. Tergugat D. Penggugat E. Mudda’a ilaih
Lampiran 7
xcv
7. Orang yang diperlukan pengadilan untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan suatu perkara disebut… A. Al-mudda’i B. Saksi C. Mudda’a lahu D. Mudda’alaihi E. Bayyinah
8. Bagi orang yang melanggar sumpah wajib membayar … A. Qadha B. Dam C. Puasa tiga hari D. Kifarat E. Denda
9. Pernyataan berikut adalah cara yang digunakan untuk menetapkan suatu dakwaan, kecuali … A. Ikrar B. Sumpah C. Kesaksian D. Dokumen resmi E. Melihat kejadian
10. Segala sesuatu yang ditunjukkan oleh penggugat untuk memperkuat kebenaran gugatannya disebut …. A. Bayyinah B. Qadhi C. Qarinah D. Qadha E. Imamah
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar 1. Apa yang kamu ketahui tentang penggugat 2. Jelaskan tujuan sumpah 3. Sebutkan syarat-syarat orang yang bersumpah 4. Jelaskan pengertian saksi 5. Sebutkan denda bagi orang yang melangar sumpah
xcvi
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
Pilihan Ganda 1. E 2. C 3. C 4. E 5. D 6. D 7. B 8. D 9. E 10. A Essay 1. Penggugat adalah orang yang mengajukan gugatan karena merasa dirugikan
oleh pihak tergugat (mudda’i) 2. Tujuan sumpah
a. Menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab terhadap tugas tersebut
b. Membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa yang bersangkutan berada di pihak yang benar
3. Syarat bagi orang yang bersumpah a. Mukallaf b. Didorong oleh kemauan sendiri c. Disengaja, bukan karena terlanjur dan lain sebagainya
4. Saksi adalah melihat dengan mata kepala, karena orang yang menyaksikan itu memberitahukan tentang apa yang disaksikan dan dilihatnya
5. Denda bagi orang yang melanggar sumpah a. Memberi makanan pokok kepada 10 fakir miskin dengan ukuran masing-
masing ¾ liter b. Memberikan pakaian yang pantas kepada 10 orang miskin c. Memerdekakan seorang hamba sahaya
Lampiran 8
xcvii
KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM KUALIFIKASI S.1 GURU R.A DAN MADRASAH
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang
Nomor : In.06.3/DI/TL.00/ / 2010 Semarang, Nopember 2010 Lamp. : 1 (satu) proposal Hal : Mohon Ijin Riset. An Ahmad Jani NIM 073 111 239
Kepada Yth. Kepala Madrasah Aliyah Kartayuda Jl. Pasar No. 10 Wado Kedungtuban Blora di Blora
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama Ahmad Jani NIM: 073 111 239 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan Skripsi yang berjudul ” PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH KELAS XI MA KARTAYUDA WADO KEDUNGTUBAN BLORA TAHUN PELAJARAN 2010/2011”. Dibawah bimbingan saudari Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag. Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi ijin untuk melaksanakan Penelitian di Madrasah Aliyah Kartayuda Wado Kedungtuban Blora selama 30 hari. Atas ijin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. a.n. Dekan, Pembantu Dekan I
Dra. Muntholi’ah, M.Pd NIP. 19670319 19933 2 001 Tembusan disampaikan kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Lampiran 9
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KARTAYUDA
MADRASAH ALIYAH KARTAYUDA
Jl Pasar No 10 Wado Kedungtuban Blora Telp ( 0296 ) 420037
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama NIP
Tempat Tanggal LahirJabatan Alamat
Menerangkan dengan sesungguhnya : Nama Tempat Tanggal LahirNIM Program StudiFakultas Lembaga Semarang
Telah melaksanakan penelitian Kartayuda pada tanggal 2010 dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :PENERAPAN METODE PEMINVESTIGATIONSISWA PADA MATA PELAPERADILAN ISLAM KEDUNGTUBAN BLORA TA Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KARTAYUDA
MADRASAH ALIYAH KARTAYUDATERAKREDITASI B
Jl Pasar No 10 Wado Kedungtuban Blora Telp ( 0296 ) 420037
SURAT KETERANGAN Nomor : 1298 / MA.Ka / XII / 2010
Yang bertanda tangan dibawah ini :
: SUWARNO, S.Ag, M.S.I : 150 301 145
Tempat Tanggal Lahir : Blora, 20 April 1961 : Kepala MA Kartayuda
: Pulo Kec. Kedungtuban Kab. Blora
Menerangkan dengan sesungguhnya :
: AHMAD JANI Tempat Tanggal Lahir : Blora, 05 Januari 1982
: 073 111 239 Program Studi : Pendidikan Agama Islam
: Tarbiyah : Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Telah melaksanakan penelitian tindakan kelas di Madrasah Aliyah Kartayuda pada tanggal 15 Nopember 2010 sampai dengan
dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul : PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUINVESTIGATION DALAM UPAYA PENINGKATAN HASSISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH POKOK BAHASAN PERADILAN ISLAM KELAS XI IPA 2 MA KARTAYUDA WADO KEDUNGTUBAN BLORA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wado, 18 Desember 2010Kepala, Madrasah Aliyah Kartayuda SUWARNO, S. AgNIP. 150 301 145
xcviii
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KARTAYUDA
MADRASAH ALIYAH KARTAYUDA
Jl Pasar No 10 Wado Kedungtuban Blora Telp ( 0296 ) 420037
Kab. Blora
Institut Agama Islam Negeri Walisongo
di Madrasah Aliyah sampai dengan 15 Desember
KOOPERATIF TIPE GROUP PAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
POKOK BAHASAN MA KARTAYUDA WADO
011
Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Desember 2010
Madrasah Aliyah Kartayuda
, S. Ag, M.S.I NIP. 150 301 145
Lampiran 10
xcix
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : AHMAD JANI
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Blora, 05 Januari 1982