Top Banner
1 PENERAPAN METODE DISKUSI BUZZ GROUP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PTLSV) BAGI SISWA KELAS VIIA SMPN 3 KALORAN TEMANGGUNG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Eva Hestiana Febriyani 202009121 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
24

Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

Oct 25, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

1

PENERAPAN METODE DISKUSI BUZZ GROUP DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN

PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PTLSV) BAGI SISWA KELAS VIIA

SMPN 3 KALORAN TEMANGGUNG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Eva Hestiana Febriyani

202009121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

2

Page 3: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

3

Page 4: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

4

Page 5: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

5

Page 6: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

6

PENERAPAN METODE DISKUSI BUZZ GROUP DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN

PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA

KELAS VIIA SMPN 3 KALORAN TEMANGGUNG SEMESTER 2 TAHUN

AJARAN 2015/2016

Eva Hestiana Febriyani, Novisita Ratu, Kriswandani

Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga

e-mail : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan Persamaan

Linier Satu Variabel (PLSV) dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel (PtLSV) dengan menerapkan

diskusi Buzz Group bagi Siswa Kelas VIIA SMPN 3 Kaloran Temanggung semester 2 tahun ajaran

2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Subyek

penelitian adalah Siswa Kelas VIIA SMPN 3 Kaloran Temanggung sebanyak 24 siswa. Guru pengampu

mata pelajaran matematika adalah sebagai pelaksana pembelajaran metode diskusi Buzz Group. Teknik

pengumpulan datanya menggunakan wawancara, tes dan observasi. Pada kondisi prasiklus, nilai rerata

yang dicapai siswa adalah 44,38 dengan ketuntasan belajar sebanyak 2 siswa (8,33%). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada kondisi siklus 1, terdapat peningkatan ketuntasan belajar 9 siswa (37,5%)

dengan nilai reratanya sebesar 54,17. Hasil siklus 2, terdapat peningkatan ketuntasan belajar menjadi 21.

Disimpulkan bahwa penerapan diskusi Buzz Group dapat meningkatkan hasil belajar persamaan linier

satu variabel dan pertidaksamaan linier satu variabel bagi Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Kaloran

Temanggung semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Diskusi, Buzz Group, Persamaan Linier Satu Variabel, Pertidaksamaan Linier Satu

Variabel, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Seorang guru yang profesional tidak hanya berpikir tentang apa yang akan

diajarkan dan bagaimana diajarkan, tetapi juga tentang siapa yang menerima pelajaran,

apa makna belajar bagi siswa, dan kemampuan apa yang ada pada siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar (Gulo, 2002). Peran siswa di dalam proses belajar

mengajar ialah berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah

bimbingan guru. Bantuan guru dalam mengembangkan kegiatan belajar seseorang ialah

untuk membuat kegiatan belajar itu berlangsung secara optimal. Hal ini perlu diciptakan

situasi yang memberikan rangsangan belajar, mengarahkan kegiatan belajar, dan

mengelola kegiatan belajar secara efisien. Respon siswa terhadap materi yang

Page 7: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

7

disampaikan itu sangatlah penting, karena akan membantu mengetahui tingkat

pemahaman dan kesulitan siswa. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran

wajib yang diberikan di tingkat pendidikan dasar. Matematika merupakan mata

pelajaran yang sulit dipahami siswa sehingga banyak sekali siswa yang hasil belajarnya

masih rendah.

Rendahnya hasil belajar matematika siswa juga terjadi di Kelas VIIA SMPN 3

Kaloran. Berdasarkan hasil data dan wawancara dengan guru matematika yang

mencapai nilai KKM yaitu 25% dari 24 siswa. Guru juga mengungkapkan bahwa siswa

cenderung pasif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran hanya terjadi satu arah.

Guru menjelaskan materi dengan baik tetapi tidak ada respon dari siswa bahwa siswa

mampu mengingat dan menyimpulkan materi yang disampaikan guru. Berdasarkan hasil

observasi di kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung pada tanggal 20 Januari 2016

diketahui selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa berbicara sendiri,

bergurau dengan teman-temannya, ada beberapa yang bermain dengan bukunya sendiri

dan tidak ada satu siswapun yang menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan.

Pada saat guru memberikan pertanyaan atau tugas mengerjakan soal-soal siswapun tidak

mampu memberikan umpan balik dan 80% siswa tidak bisa mengerjakan soal. Guru

pengampu mata pelajaran matematika adalah sebagai pelaksana pembelajaran metode

diskusi Buzz Group. Berdasarkan hasil pretest untuk mengetahui kondisi awal siswa,

nilai matematika kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung tahun ajaran 2015/2016

diperoleh hasil bahwa nilai rerata sebesar 44,38 dengan 2 siswa (8,33%) yang mendapat

nilai diatas KKM. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perbaikan pembelajaran yang

menjadikan siswa mampu mengingat materi, menemukan pengetahuan baru,

memberikan pendapat, melatih jiwa kepemimpinannya dan memancing keaktifan siswa

baik fisik dan cara berfikir secara individu maupun kolektif.

Hamalik (2002:146) mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat keberhasilan

murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal

senada juga dijelaskan oleh Arikunto (2010) bahwa hasil belajar adalah sebagai hasil

yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu

mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Lebih lanjut, dalam proses

belajar mengajar, siswa mengalami pengalaman belajar, kemampuan-kemampuan yang

Page 8: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

8

dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar tersebut merupakan hasil

belajar (Mustamin, 2010:37). Hasil belajar dipengaruhi oleh salah satu faktor eksternal

yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu guru dalam memilih metode

pembelajaran (Slameto, 2003:54-60).

Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar, dan

keaktifan belajar siswa adalah Diskusi Buzz Group. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Lestyaningsih (2012) yang menunjukkan bahwa berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan dari tiap siklus diketahui bahwa penerapan metode diskusi

Buzz Group dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Trianto (2007:22) mengemukakan Buzz Group sebagai suatu kelompok aktif yang

terdiri dari 3-6 siswa untuk mendiskusikan ide siswa pada materi pelajaran. Surjadi

(1989:34) mengungkapkan hal yang sama bahwa Buzz Group adalah suatu kelompok

dibagi kedalam beberapa kelompok kecil (sub group) yang masing-masing terdiri dari

3-6 orang dalam tempo yang singkat, untuk mendiskusikan suatu topik atau

memecahkan suatu masalah seorang juru bicara ditunjuk untuk menyampaikan hasil

diskusi kelompok masing-masing kepada sidang lengkap seluruh kelompok. Usman

(2002:40) menambahkan bahwa bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi

menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri 3-4 peserta. Tempat duduk diatur

sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan

mudah. Diskusi ini biasanya diadakan di tengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran

dengan maksud untuk memperjelas dan mempertajam kerangka bahan pelajaran atau

sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Lebih lanjut, Surjadi

(1989:34) menambahkan tujuan pembelajaran menggunakan diskusi Buzz Group adalah

untuk memperoleh informasi, untuk memecahkan suatu masalah atau mendikusikan

suatu isu atau masalah. Pembelajaran menggunakan metode Buzz Group diharapkan

siswa dapat melatih diri dengan menggali banyak informasi dan memecahkan masalah

dengan cara diskusi didalam suatu kelompok sehingga pembelajaran dengan diskusi

Buzz Group dapat tercapai dengan efektif dan tepat.

Surjadi (1989:35-36) menyatakan bahwa penggunaan metode Buzz Group dapat

berhasil dengan efektif apabila setiap siswa dalam kelompok dan guru mengetahui

tugas-tugas yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah 1) Pemimpin/Guru meliputi a)

membantu dalam menentukan isu atau masalah; b) memecahkan kelompok kedalam

Page 9: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

9

beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang; c) memberikan penjelasan kepada

kelompok-kelompok kecil tersebut yang meliputi: tentang tugasnya, tentang batas waktu

(5-15 menit) untuk menyelesaikan tugas, dan menyarankan agar tiap kelompok kecil

tersebut memilih pemimpin sidang dan penulisnya; d) meminta saran-saran untuk

memecahkan masalah, memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan-pertanyaan; e)

mengunjungi kelompok demi kelompok untuk mengetahui apakah ada kelompok yang

memerlukan bantuan dalam melaksanakan tugasnya; f) memperingatkan dua menit

sebelumnya bahwa tugas mereka hamper berakhir; g) mengundang kelompok-kelompok

kecil untuk berkumpul bersama lagi; h) mempersilahkan tiap kelompok menyampaikan

laporan melalui juru bicara/laporannya; i) mempersilahkan tiap kelompok untuk

menambahkan komentar terhadap laporan; j) merangkum hasil diskusi kelompok-

kelompok tersebut atau menugaskan salah satu orang untuk melakukannya; k)

mengajukan tindakan atau studi tambahan; dan l) mengevaluasi manfaat dan

kekurangan-kekurangan belajar; 2) Anggota-anggota kelompok melakukan a)

membantu dalam merumuskan isu atau masalah yang dihadapi mereka; b) ikut memilih

pemimpin dan penulis dalam kelompok kecil; c) memperjelas atau merumuskan suatu

isu atau masalah; d) menampilkan saran-saran untuk mendiskusikan isu atau masalah; e)

mendengarkan baik-baik dan menghargai sumbangan pendapat orang lain; f)

mengembangkan pendapat atas dasar pendapat anggota-anggota lain; g) merumuskan

bagaimana informasi itu dipergunakan dan dilaksanakan; dan h) ikut melaksanakan

evaluasi efektivitas pengalaman belajar tersebut.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dihadapi maka dapat

dirumuskan tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika pada

pokok bahasan Persamaan Linier Satu Variabel dan Pertidaksamaan Linier Satu

Variabel melalui penerapan Diskusi Buzz Group bagi Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3

Kaloran Temanggung Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan dengan

strategi siklus yang berangkat dari identifikasi masalah yang dihadapi oleh guru,

penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi.

Rangkaian kegiatan berurutan mulai dari rencana tindakan sampai dengan refleksi

Page 10: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

10

disebut satu siklus penelitian. PTK ini menggunakan Model Kemmis dan McTaggart

yang terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu 1)

perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan interpretasi, serta 4)

analisis dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3

Kaloran Temanggung yang terdiri dari 24 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan

12 siswa perempuan.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik 1) wawancara, dimana wawancara awal dilakukan pada guru dan kepala sekolah

untuk menggali informasi guna memperoleh data yang berkenaan dengan aspek-aspek

pembelajaran, penentuan tindakan, dan respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan

yang dilakukan; 2) Observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan

perkembangan pembelajaran metode Buzz Group yang dilakukan oleh guru dan siswa

dimana pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian

berlangsung; 3) tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan

pelaksanaan tindakan. Adapun bentuk tes yang diberikan kepada siswa, yakni tes yang

berupa soal uraian dan 4) dokumentasi.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu (1) lembar observasi

yang digunakan untuk mengetahui hasil pengamatan dan berupa pernyataan kegiatan

guru, kegiatan siswa serta kondisi lingkungan kelas; dan 2) soal tes yang digunakan

adalah menggunakan uji pakar yang melibatkan guru matematika dan pembimbing

melalui konsultasi untuk mendapatkan butir-butir soal yang tepat dan sesuai. Adapun

kisi-kisi instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 1. Kisi-kisi Pretest

Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No. Soal

Menyelesaikan

persamaan dan

pertidaksamaan linear

satu variabel

Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan

variabel. 1,2

Menentukan bentuk setara dan penyelesaian dari

PLSV 3,4,5

Mengenal PtLSV dalam berbagai bentuk dan

variabel. 6,7

Menentukan bentuk setara dan penyelesaian dari

PtLSV. 8,9,10

Page 11: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

11

Tabel 2. Kisi-kisi Tes Akhir Siklus I

Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal

Menyelesaikan

persamaan linear satu

variabel

Mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan

variabel.

1,2

Menentukan bentuk setara dan penyelesaian

dari PLSV

3,4,5

Tabel 3. Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II

Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal

Menyelesaikan

pertidaksamaan linear

satu variabel

Mengenal PtLSV dalam berbagai bentuk dan

variabel.

1,2

Menentukan bentuk setara dan penyelesaian

dari PtLSV.

3,4,5

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Kondisi Pra Siklus

Pada tahap pra siklus terlebih dahulu dilakukan wawancara dengan Kepala

Sekolah, dan Guru mapel Matematika. Setelah wawancara, peneliti melakukan

observasi untuk mengetahui dan mengamati proses pembelajaran matematika di kelas

VII A SMPN 3 Kaloran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di kelas maka

diperoleh hasil bahwa

a Guru mengajar dengan baik tetapi siswa cenderung pasif dalam pembelajaran

sehingga hanya terjadi pembelajaran satu arah.

b Guru menjelaskan materi dengan baik tetapi tidak ada respon dari siswa bahwa

siswa mampu mengingat dan menyimpulkan materi yang disampaikan guru.

c Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa berbicara sendiri, bergurau

dengan teman-temannya, ada beberapa yang bermain dengan bukunya sendiri dan

tidak ada satu siswapun yang menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan.

d Pada saat guru memberikan pertanyaan atau tugas mengerjakan soal-soal siswapun

tidak mampu memberikan umpan balik dan 80% siswa tidak bisa mengerjakan

soal.

Page 12: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

12

Fenomena pembelajaran ini menggambarkan bahwa siswa tidak serius dalam

mengikuti pembelajaran matematika dan sifat aktif sendiri di luar konten pembelajaran

serta daya serap siswa pada materi pelajaran sangat kurang. Hal ini didukung dengan

hasil pretest sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Pretest Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung

Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase

≥ 70 Tuntas 2 8,33%

< 70 Tidak Tuntas 22 91,67%

Jumlah - 24 100%

Nilai Maksimum 80

Nilai Minimum 20

Nilai Rerata 44,38

Adapun nilai siswa kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung yang disajikan dalam

grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 1. Nilai Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung pada Pra Siklus

Berdasarkan tabel dan grafik diatas maka dapat dilihat bahwa hanya 2 siswa

(8,33%) yang tuntas dari 24 siswa dan memenuhi KKM yaitu 70 sedangkan 22 siswa

(91,67%) belum tuntas. Rata-rata hasil pretest ini yaitu 44,38 dengan nilai maksimum

sebesar 80 dan nilai minimum sebesar 20. Hal ini terlihat bahwa hasil belajar

matematika siswa sangatlah rendah dan diperlukan tindakan lanjut untuk menangani

keadaan seperti ini. Kondisi yang demikian, maka dilakukan penelitian dengan

menggunakan metode diskusi Buzz Group yang diterapkan di kelas VII A SMPN 3

Kaloran Temanggung pada materi PLSV dan PtLSV yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Page 13: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

13

2. Kondisi Siklus 1

Tahapan pada kondisi siklus 1 ini meliputi 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Adapun rincian dari masing-masing tahapan tersebut adalah

sebagai berikut

a. Perencanaan

Tahap perencanaan guru mempersiapkan materi pembelajaran atau sumber

belajar yang akan digunakan dan alat peraga. Pada pertemuan pertama dengan

kompetensi dasar menyelesaikan persamaan linear satu variable dan indikatornya

mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. Pertemuan kedua dengan

kompetensi dasar menyelesaikan persamaan linear satu variable dan indikatornya

menentukan bentuk setara dan penyelesaian dari PLSV. Guru menyiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode diskusi Buzz Group.

Alokasi waktu yang digunakan adalah 4 x 40 menit. Guru menyiapkan lembar

observasi yaitu lembar observasi kegiatan guru, siswa dan kondisi lingkungan kelas

dan menyiapkan kertas karton.

b. Tindakan

Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. dengan kompetensi dasar

menyelesaikan persamaan linear satu variable dan indikatornya mengenal PLSV

dalam berbagai bentuk dan variabel dan menentukan bentuk setara dan penyelesaian

dari PLSV. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode diskusi Buzz Group.

1) Pertemuan Pertama

Pada kegiatan awal guru mengabsensi siswa dan memastikan kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

mengingatkan kembali tentang materi saat di SD mengenai menyelesaikan soal

cerita pada materi penjumlahan dan pengurangan dan materi sebelumnya mengenai

kalimat terbuka untuk menumbuhkan kreatif siswa dengan memberi contoh soal

cerita. Siswa diberi stimulus dengan menampilkan gambar apel dan salak. Guru

menggunakan metode diskusi Buzz Group pada pembelajaran ini. Guru membagi

siswa dalam 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian guru

membacakan anggota disetiap kelompok secara acak. Guru menyusun tempat

duduk disetiap kelompok dengan bentuk lingkaran atau huruf U dan siswa

Page 14: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

14

menempati tempat duduk sesuai dengan kelompoknya yang dipilih oleh guru. Guru

dan siswa dalam setiap kelompok memilih satu siswa sebagai juru bicara sekaligus

memimpin diskusi. Guru memberi permasalahan kepada setiap kelompok untuk

dikerjakan secara kelompok dan membagikan kertas karton dan spidol. Siswa

mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan dipimpin juru bicara atau pemimpin

kelompok dimasing-masing kelompok. Guru hanya sebagai fasilitator. Guru

mempersilahkan juru bicara dimasing-masing kelompok untuk mempersentsikan

hasil diskusinya didepan kelas dan kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya

ataupn menyanggah kepada penyaji. Siswa-siswa terlihat antusias sekali meskipun

mereka masih menggunakan bahasa sangat sederhana dan terkadang menggunakan

bahasa jawa. Guru membantu membenarkan jika ada kekeliruan dari hasil diskusi

dan dibahas secara bersama-sama. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada

guru terkait materi ini kemudian menyimpulkan materi ini secara bersama-sama

guna untuk mengingat materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan Pekerjaan

Rumah (PR) sebagai latihan soal.

2) Pertemuan kedua

Pada kegiatan awal guru mengabsensi siswa dan memastikan kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian

guru. Guru menjelaskan materi tentang menentukan bentuk setara dan penyelesaian

dari PLSV kemudian memberikan beberapa contoh soal dan dikerjakan bersama-

sama. Guru menggunakan metode diskusi Buzz Group pada pembelajaran ini seperti

pertemuan pertama pembelajaran pada siklus 1.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan dan jalannya

pembelajaran. Setiap tindakan yang dilakukan siswa diamati oleh obsever dengan

menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan

lembar observasi kondisi lingkungan kelas dilakukan untuk mengamati tindakan guru

dalam kegiatan mengajar. Observasi ini juga bertujuan untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan dalam pembelajaran dan kendala-kendala yang ada selama proses

pembelajaran. Tahap observasi dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan guru mata

pelajaran matematika sebagai obsever. Berdasarkan hasil dari pengisian lembar

observasi, siklus I digambarkan dengan siswa berusaha untuk bersungguh-sungguh

Page 15: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

15

untuk mengikuti pelajaran meskipun masih ragu-ragu untuk terlibat aktif. Banyak

siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Ada beberapa siswa yang

ngobrol dengan teman-temannya, bermain dengan bukunya sendiri, berjalan dikelas

untuk menghampiri teman yang berbeda tampat duduknya, siswa tidak mampu

menjawab pertanyaan dari guru secara lisan, siswa tampak ragu-ragu untuk bertanya

kepada guru tentang materi yang belum dimengerti, sebagian siswa tampak

mencontek hasil pekerjaan temannya tanpa ikut serta dalam menyampaikan gagasan

atau idenya, sebagian siswa tidak ikut campur tangan dalam penyelesaian tugas

kelompoknya dan siswa tidak percaya diri dalam mengerjakan tes siklus I terlihat

sebagian siswa mencontek pekerjaan temannya, membuka buku catatan.

Pada lembar observasi kegiatan guru juga bisa digambarkan bahwa Guru kurang

memberi perhatian kepada keseluruhan siswa sehingga kelas tampak ramai dan

kurang menguasai kelas secara merata. Observasi kegiatan guru ini bertujuan untuk

mengetahui mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajarannya pada siklus I dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru selama

pembelajaran berlangsung.

Hasil dari siklus 1 ini dapat dilihat dari nilai tes pada siklus 1 sebagai berikut

Tabel 5. Hasil Tes Siklus 1 Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung

Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase

≥ 70 Tuntas 9 37,5%

< 70 Tidak Tuntas 15 62,5%

Jumlah - 24 100%

Nilai Maksimum 80

Nilai Minimum 30

Nilai Rerata 54,17

Adapun nilai siswa kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung yang disajikan dalam

grafik adalah sebagai berikut:

Page 16: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

16

Grafik 2. Nilai Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung pada Siklus 1

Pada tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tes siklus I

kelas VII A SMP N 3 Kaloran Temanggung adalah 54,17 dengan nilai maksimum

sebesar 80 dan nilai minimum sebesar 30. Untuk prosentase siswa yang sudah tuntas

sebanyak 9 siswa (37,5%) dan 15 siswa (62,5%) belum tuntas. Pada siklus I ini sangat

jauh untuk mencapai batas ketuntasan yang sudah ditetapkan yaitu 80% dan nilai

reratanya juga masih berada dibawah nilai KKM.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus I dilakukan setelah pelaksanaan tes akhir siklus I berakhir.

Pada siklus I terdapat 15 siswa tidak tuntas kemudian guru melakukan remidial

sampai mencapai indikator keberhasilan. Hasil dari remidi 15 siswa telah mencapai

indikator keberhasilan. Tidak berhasilnya siswa dalam materi ini karena siswa kurang

memahami materi dan tidak bertanya kepada guru atau siswa yang lain. Dijumpai

guru menegur siswa yang mengobrol dengan temannya, berjalan di kelas, bermain

dengan bukunya, apabila tidak terjadi perubahan guru menghampiri siswa itu dan

mencari tahu permasalahannya kemudian dinasehati, guru membantu dan menuntun

siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan ketika diberi pertanyaan oleh guru, guru

menghampiri siswa yang merasa kesulitan dalam memecahkan masalah dan memberi

sedikit penjelasan untuk memancing siswa untuk berpikir dengan cepat, guru

memotivasi siswa untuk bisa saling bekerja sama dengan kelompok sebangkunya,

guru mendampingi siswa dan sebagai fasilitator bagi siswa-siswa dalam melakukan

kerjasamanya, guru terus memberi arahan untuk tidak saling egois dan

individualisme, guru membimbing dan memotivasi siswa yang kurang aktif dalam

kelompoknya, guru menegur siswa yang mencontek dalam melaksanakan tes siklus I

Page 17: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

17

dan memberikan arahan sampai terjadi perubahan, dan guru lebih mengajak siswa

untuk menyimpulkan materi secara bersama-sama.

Guru juga melakukan refleksi pada lembar observasi kondisi lingkungan kelas.

Pada siklus I diperoleh Siswa kurang rapi dalam mengatur tempat duduknya dan

mengatur alat-alat kebersihan, guru menegur dan memberi waktu untuk membereskan

semuanya agar ruang kelas kelihatan rapi, ruang kelas kotor terlihat plastik

pembungkus makanan berserakan didekat tempat sampah yang berada di depan kelas

sehingga guru menegur dan guru memberi masukan kepada siswa-siswa untuk

menjaga kebersihan dan memberi waktu untuk membersihkannya dan siswa terganggu

dengan siswa-siswa lain yang berbeda ruang kelasnya yang ingin melihat proses

pembelajaran di kelas VII A kemudian berteriak-teriak untuk mencari perhatian. Guru

menegur kemudian menasehati sampai terjadi perubahan dan kondisi kelas VII A

menjadi tenang dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas tampaklah bahwa persentase ketuntasan belajar siswa

pada kondisi pra siklus dengan siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 29,17%;

untuk nilai reratanya mengalami peningkatan sebesar 9,79 point serta untuk nilai

minimumnya juga mengalami peningkatan sebesar 10 point. Sedangkan untuk nilai

maksimumnya tidak mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan indicator

keberhasilannya maka meskipun sudah ada peningkatan dibandingkan pada kondisi

pra siklus, kondisi siklus 1 belum memenuhi indicator keberhasilannya. Oleh karena

itu, berdasarkan hasil observasi dan hasil capaian siswa diperlukan siklus 2 sebagai

siklus lanjutan dan juga 15 siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan telah

diberi remidi.

3. Kondisi Siklus 2

Tahapan pada kondisi siklus 1 ini meliputi 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Adapun rincian dari masing-masing tahapan tersebut adalah

sebagai berikut

a. Perencanaan

Tahap perencanaan guru mempersiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar

yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama dengan kompetensi dasar menyelesaikan

pertidaksamaan linear satu variabel dan indikatornya mengenal PtLSV dalam berbagai

Page 18: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

18

bentuk dan variabel. Pertemuan kedua pada kompetensi dasar menyelesaikan

pertidaksamaan linear satu variabel dan indikatornya menentukan bentuk setara dan

penyelesaian dari PtLSV. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan menerapkan metode diskusi Buzz Group. Alokasi waktu pada siklus ini adalah 4

x 40 menit. Menyiapkan lembar observasi yaitu lembar observasi kegiatan guru, siswa

dan kondisi lingkungan kelas, kertas karton, alat peraga dan daftar nama setiap anggota

kelompok dengan anggota kelompok yang berbeda dengan pertemuan sebelumnya.

Berdasarkan refleksi siklus I maka dilakukan perbaikan yaitu guru sering melakukan

tanya jawab kepada siswa, guru lebih tegas menegur siswa ketika siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru terkait materi ini, guru menjelaskan materi ini dengan

perlahan-lahan dan lebih dipertegas dengan sering memberi pertanyaan-pertanyan

kepada siswa dan guru membimbing siswa yang kurang aktif dan kurang memahami

materi dalam kerja kelompok dengan membantu memberi penjelasan dan pertanyaan

terkait materi ini untuk memancing siswa tersebut dalam mengeluarkan pendapat.

b. Tindakan dan Observasi

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran

dengan melakukan siklus II karena hasil tes siklus I belum memenuhi indikator kerja

penelitian ini. Metode yang digunakan menggunakan metode diskusi Buzz Group

dengan kompetensi dasar menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dan

indikatornya mengenal PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. Pertemuan kedua

pada kompetensi dasar menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dan

indikatornya menentukan bentuk setara dan penyelesaian dari PtLSV.

1) Pertemuan Pertama

Pada kegiatan awal guru mengabsensi siswa dan memastikan kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru

memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya materi ini. Guru

menggunakan metode diskusi Buzz Group pada pembelajaran ini. Guru menjelaskan

materi mengenai mengenal PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel. Pada pertemuan

ini guru melakukan kegiatan pembelajaran sama dengan pertemuan sebelumnya.

2) Pertemuan Kedua

Pada kegiatan awal guru mengabsensi siswa dan memastikan kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru

Page 19: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

19

memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya materi ini. Guru

menggunakan metode diskusi Buzz Group pada pembelajaran ini. Pada pertemuan ini,

guru melakukan kegiatan pembelajaran sama dengan pertemuan sebelumnya dan

diakhiri dengan tes akhir siklus II dan siswa yang belum mencapai indikator

keberhasilan diberi remidi.

1. Observasi

Proses pembelajaran pada siklus II diperoleh bahwa sudah terjadi peningkatan.

Siswa terlihat sudah terbiasa menggunakan metode diskusi Buzz Group terlihat bahwa

siswa sangat antusias untuk saling bekerja sama didalam kelompoknya. Berdasarkan

lembar observasi kegiatan siswa dapat digambarkan bahwa siswa berantusias dalam

memperhatikan penjelasan dari guru, sebagian siswa sudah berani mencoba untuk

menjawab pertanyaan dari guru meskipun jawabannya salah tetapi sudah tidak merasa

malu dan ragu-ragu, beberapa siswa sudah berani bertanya ketika kurang mengerti dan

memahami materi yang dijelaskan, siswa berani tunjuk jari untuk minta bimbingan dari

guru ketika ada beberapa masalah yang belum bisa diselesaikan, siswa berani mencoba

memimpin sebuah diskusi untuk menyelesaikan masalah, siswa mampu menjelaskan di

kelompok besar dan mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya dengan bahasa

yang sangat sederhana dan masih menggunakan bahasa jawa, beberapa siswa ada yang

masih sulit untuk mengeluarkan pendapat di kelompokknya dan cenderung berdiam diri,

dan siswa mengikuti tes siklus II sudah tidak lagi mencontek dengan teman-temannya

ataupun membuka buku catatan karena semua buku dan tas dikumpulkan di depan

kelas. Peningkatan ini bisa menjadi modal untuk siswa untuk melatih kepercayaan diri

mereka untuk terlibat aktif di kelas.

Pada lembar observasi kegiatan guru pada siklus II juga terjadi peningkatan dalam

mengatasi masalah-masalah di dalam kelas yaitu bisa digambarkan bahwa guru sudah

sangat jelas dalam menjelaskan materi pada siswa, sudah sistematis dalam proses

kegiatan pembelajarannya, dan sudah menjadi fasilitator yang baik untuk siswa.

2. Refleksi

Pada siklus II ini, guru dalam melakukan proses pembelajaran sudah sangat baik

dan sudah banyak terjadi perubahan bagi siswa-siswanya. Guru sudah bisa menjadi

fasilitator yang baik dan bisa mengatasi siswa dalam permasalahannya. Masih ada

beberapa siswa yang cenderung diam dan guru mencoba untuk melakukan pendekatan

Page 20: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

20

dengan membimbing siswa tersebut secara privat serta memancing siswa tersebut untuk

mengeluarkan pendapat dengan memberikan pertanyaan terkait tugas yang diberikan

guru. Pada siklus II siswa terlihat sudah terbiasa untuk saling bekerjasama dalam

kelompok dan terlihat sangat baik dan banyak perubahan dan siswa yang belum

mencapai indikator keberhasilan telah diberi remidi dengan hasil semua mencapai

indikator keberhasilan.

Guru juga melakukan refleksi pada lembar observasi kondisi lingkungan kelas dan

diperoleh bahwa kondisi kelas sudah sangat rapi dan bersih, peralatan yang di dalam

kelas sudah tertata rapi dan sesuai tempatnya. Siswa kelas lain sudah tidak pernah

membuat suara gaduh dan mengganggu proses pembelajaran di kelas VII A. Guru

menilai bahwa penelitian ini sudah baik dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya. Hal ini diperoleh dari meningkatnya dari siklus I ke siklus II dan juga dari

guru mata pelajaran matematika, kemudian siklus II dapat diakhiri karena mencapai

indikator keberhasilan yaitu 75%.

Pembelajaran pada siklus II juga diakhiri dengan tes akhir siklus II yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang sudah diajarkan

sebelumnya dengan menggunakan metode diskusi Buzz Group. Berikut ini adalah nilai

siswa kelas VII A pada siklus II.

Hasil dari siklus 1 ini dapat dilihat dari nilai tes pada siklus 1 sebagai berikut

Tabel 6. Hasil Tes Siklus II Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung

Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase

≥ 70 Tuntas 21 87,5%

< 70 Tidak Tuntas 3 12,5%

Jumlah - 24 100%

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 60

Nilai Rerata 76,04

Adapun nilai siswa kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung yang disajikan dalam

grafik adalah sebagai berikut:

Page 21: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

21

Grafik 3. Nilai Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung pada Siklus 1

Pada tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas VII A pada

tes akhir siklus II meningkat menjadi 76,04 dengan prosentase siswa yang tuntas

adalah 87,50% sebanyak 21 siswa dan prosentase siswa yang belum tuntas adalah

12,50% sebanyak 3 siswa. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai batas

ketuntasan yang sudah ditetapkan yaitu 80%. Pada pembelajaran siklus II, peran siswa

cukup besar. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN 3

Kaloran Temanggung menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika

pada pokok bahasan PLSV dan PtLSV setelah diterapkan pembelajaran dengan

metode diskusi Buzz Group. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar pada siklus I sampai siklus II yaitu siklus I yang tuntas KKM sebanyak 9

siswa dengan persentase 37,50% kemudian mengalami peningkatan sebesar 50% di

siklus II yaitu yang tuntas KKM sebanyak 21 siswa dengan persentase 87,50%. Nilai

rata-rata siklus I dan siklus II berturut-turut yaitu 54,17 dan 76,04. Penelitian ini tidak

mengadakan siklus lanjut karena berdasarkan hasil tes tertulis yang diperoleh pada

siklus II telah mencapai patokan keberhasilan yaitu ≥80% siswa yang berjumlah 24

siswa yang telah mencapai nilai ≥70 yang merupakan KKM dalam penelitian ini dan

juga siswa yang belum tuntas KKM berjumlah 3 siswa telah diberi remidi dan sudah

mencapai indikator keberhasilan.

4. Perbandingan Antar Siklus

Perbandingan hasil belajar siswa antara kondisi pra siklus, siklus 1 dan siklus II

dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini

Page 22: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

22

Tabel 7. Perbandingan Hasil Tes Kondisi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II Siswa

Kelas VII A SMPN 3 Kaloran Temanggung

Nilai Keterangan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus II

Jumlah

Siswa

Presentase Jumlah

Siswa Presentase

Jumlah

Siswa Presentase

≥ 70 Tuntas 2 8,33% 9 37,5% 21 87,5%

< 70 Tidak

Tuntas

22 91,67% 15 62,5% 3 12,5%

Jumlah - 24 100% 24 100% 24 100%

Nilai Maksimum 80 80 90

Nilai Minimum 20 30 60

Nilai Rerata 44,38 54,17 76,4

Adapun perbandingan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II siswa kelas VII A SMPN

3 Kaloran Temanggung yang disajikan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4. Perbandingan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas VII A

SMPN 3 Kaloran Temanggung

Berdasarkan tabel diatas tampaklah bahwa persentase ketuntasan belajar siswa

pada kondisi pra siklus dengan siklus I mengalami peningkatan 29,17% untuk nilai

reratanya mengalami peningkatan 9,79 point, nilai minimumnya 10 point dan

maksimumnya masih tetap sama. Siklus I dengan siklus II mengalami peningkatan

sebesar 50%; untuk nilai reratanya mengalami peningkatan sebesar 21,87 point serta

untuk nilai minimumnya juga mengalami peningkatan sebesar 30 point. Sedangkan

untuk nilai maksimumnya mengalami peningkatan sebesar 10 point. Jika

dibandingkan dengan indicator keberhasilannya maka pada siklus II ini mengalami

keberhasilan belajar dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Page 23: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

23

Metode diskusi Buzz Group membuat siswa terlibat aktif dalam diskusi

kelompok dari pada siswa berbicara dengan teman-temannya yang tidak bermanfaat

ketika guru menjelaskan materi alangkah baiknya jika para siswa mencurahkan

bakatnya didalam diskusi kelompok untuk memecahkan masalah. Diskusi kelompok

ini dipimpin oleh pemimpin kelompok sekaligus juru bicara didalam kelompok. Hasil

diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas oleh juru bicara. Kelompok lain akan

bertanya ataupun menyanggah. Metode ini melatih jiwa kepemimpinan siswa seperti

tanggung jawab, bersosialisasi, berani mengeluarkan pendapat, belajar menerima

kekurangan teman lain, berani memimpin dan berbicara didepan teman-temannya.

Hamalik (2002:146) mengemukakan bahwa hasil belajar itu sendiri dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah,

yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah

materi pelajaran tertentu. Pada penelitian ini, untuk mengetahui terjadinya

peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari meningkatnya prosentase keberhasilan dari

pra siklusm siklus I dan siklus II.

Proses pembelajaran yang berlangsung dari pra siklus, siklus I dan siklus II

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada tiap siklusnya. Hal ini

ditandai dengan siswa sudah mampu terlibat aktif pada saat proses pembelajaran.

Siswa sudah berani mencoba untuk bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan

meskipun jawaban salah, bisa bekerjasama dengan teman-temannya, mampu

mengeluarkan pendapatnya, dan siswa lebih berantusias untuk mengikuti

pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode diskusi Buzz

Group dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII A SMPN 3

Kaloran Temanggung pada pokok pokok bahasan PLSV dan PtLSV. Berdasarkan

penelitian terdahulu tentang peningkatan hasil belajar dengan menggunakan diskusi

Buzz Group diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Suswandari

Lestyaningsih (2012) “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Pokok

Menghitung KPK dan FPB dengan Metode Diskusi Buzz Group pada Siswa Kelas V

MI Ma’arif Surodikraman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari tiap siklus

diketahui bahwa penerapan metode diskusi Buzz Group dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Page 24: Penerapan Metode Diskusi Buzz Group dalam Meningkatkan ...€¦ · HASIL BELAJAR PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV) DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PtLSV) BAGI SISWA KELAS

24

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan Diskusi Buzz Group dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

pokok bahasan persamaan linier satu variabel dan pertidaksamaan linier satu variabel

bagi Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Kaloran Temanggung semester 2 Tahun Ajaran

2015/2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kondisi siklus 1 dengan

indikator pembelajaran mengenal PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel dan

menentukan bentuk setara dan penyelesaian dari PLSV, terdapat ketuntasan belajar

sebesar 29,17% sehingga terdapat 9 siswa (37,5%) yang mendapat nilai atas KKM

dengan nilai reratanya sebesar 54,17 dan 15 siswa diberi remidi dengan hasil mencapai

ketuntasan belajar. Hasil siklus 2 dengan indikator pembelajaran mengenal PtLSV

dalam berbagai bentuk dan variabel dan menentukan bentuk setara dan penyelesaian

dari PtLSV, terdapat ketuntasan belajar sebesar 50% sehingga terdapat 21 siswa

(87,5%) yang mendapat nilai atas KKM dengan nilai reratanya sebesar 76,04 dan 3

siswa diberi remidi dengan hasil mencapai ketuntasan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Bumi Aksara. Hal 146.

Mustamin, Hasmiah. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui

Penerapan Asesmen Kinerja. Lentera Pendidikan. Hal 37.

Lestyaningsih, Suswandari. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi

Pokok Menghitung KPK dan FPB Dengan Metode Diskusi Buzz Group Pada

Siswa Kelas V MI Ma’arif Surodikraman Ponorogo Tahun Ajaran 2011/2012.

Jurnal. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta. Hal 54-60.

Surjadi. Membuat Siswa Aktif. 1989. Bandung: Bandar Maju.

Trianto. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik. 2007. Jakarta:

Prestasi Pustaka. Hal 22.

Usman, Basyirudin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat

Pers.

W Gulo . 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT gramedia widisarana Indonesia.

Hal 130-131.