PENERAPAN DESTINATION MANAGEMENT SYSTEM (DMS) DALAM PEMASARAN PARIWISATA BANGKA BELITUNG BERBASIS TIK (Mengagas E-tourism Visit Babel Archipelago 2010) Oleh : Prakoso Bhairawa Putera S Chichi Shintia Laksani Pusat Penelitian Perkembangan IPTEK - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
11
Embed
PENERAPAN DESTINATION MANAGEMENT SYSTEM (DMS) DALAM PEMASARAN PARIWISATA BANGKA BELITUNG BERBASIS TIK (Mengagas E-tourism Visit Babel Archipelago 2010)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN DESTINATION MANAGEMENT SYSTEM (DMS) DALAM PEMASARAN PARIWISATA
BANGKA BELITUNG BERBASIS TIK(Mengagas E-tourism Visit Babel Archipelago 2010)
Oleh :Prakoso Bhairawa Putera S
Chichi Shintia Laksani
Pusat Penelitian Perkembangan IPTEK - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PENDAHULUAN
* Sektor pariwisata merupakan salah satu industri skala besar di dunia
* WTO (2001), sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 11% bagi Gross Domestic Product di dunia dengan memperkerjakan 200 juta
orang sejak tahun 1950 hingga 1998
* WTO (2001): penggunaan internet menjadi media utama dalam mencari informasi tentang destinasi pariwisata yang akan dikunjungi oleh calon wisatawan dan diperkirakan 95% wisatawan mendapatkan
informasi melalui internet, dan pertumbuhan penggunaan internet terus bertambah hingga 300% pada lima tahun kedepan seiring dengan
pesatnya kemajuanTI
PENDAHULUAN (LANJUTAN)
80% wisatawan berasal dari negara maju (terbiasa internet)
2008 Visit Indonesia Year
2% Turun
pusat = country-image promotion daerah = destination promotion industri = product promotion
Pola konsumsi berubah ke jenis wisata yang lebih tinggi, dengan selera menikmati produk atau kreasi budaya (culture) dan peninggalan sejarah (heritage) serta nature atau eko-wisata dari suatu daerah atau negara
Pemerintah daerah Bangka Belitung mencanangkan program Visit Babel Archipelago 2010
studi penerapan destination management system
sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan dan mengembangkan
pariwisata di daerah
METODOLOGI
Konsep Destination Management Systems (DMS):
UNCTAD (2005) : strategic ICT tools that can help operators and tourism enterprises in developing countries integrate, promote and distribute tourism products and services
Teknologi informasidan komunikasi (TIK)
Pariwisata Bisnis
Pemerintah
DestinationManagement
Systems (DMS)
DMS sebagai sebuah sistem akan saling tergantungan dengan komponen yang
lain, sehingga DMS merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan antara teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), pariwisata, bisnis, dan pemerintah. Keempat satuan tersebut saling
menguatkan satu dengan yang lain
2 fungsi pokok:1. Menyediakan informasi yang lengkap dan akurat kepada konsumen yang
ditujukan untuk persiapan konsumen dalam perjalan wisatanya, dan fasilitas pemesanan produk dan jasa pariwisata.
2. Menyediakan bentuk perusahaan pariwisata yang lebih terintegrasi dalam rantai pasok melalui pengelolaan dan promosi pengalaman wisata yang
memuaskan wisatawan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pariwisata Bangka BelitungJumlah Kunjungan Wisatawan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung 2006
Kawasan wisata yang menonjol di wilayah propinsi kepulauan ini antara lain
Penerapan DMS dalam Pemasaran Pariwisata Berbasis TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sistem Informasisistem yang terpasang pada laman dapat
memungkinkan konsumen mendapatkan informasi dan reservasi seperti hotel,
tempat wisata, pertokoan, pesawat terbang, travel, ataupun penyediaan paket wisata online yang
disajikan secara lengkap. Hal ini berguna untuk memberikan kenyamanan
dan kemudahan konsumen untuk mengakses.
Teknologi Informasi informasi yang disajikan dapat berupa data teks, gambar dan dapat dilengkapi dengan data suara dan video dalam bentuk jaringan komputer dengan tujuan akses informasi
Komunikasimenggunakan komunikasi Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, yaitu tersedianya media
komunikasi antara producer dengan customer melalui portal. Selain itu juga perlu diterapkan laman menjadi media interaksi antara pengunjung, kalangan bisnis (swasta)
dan pemerintah secara on-line, baik berupa e-mail, kontak pengunjung, atau forum diskusi on-line.
• Pariwisata
Transportasi
Hal yang sangat penting dalam pariwisata Laman dilengkapi dengan klasifikasi jenis transportasi (darat, laut (sungai), dan udara)
lengkap dengan agen-agen penyedianya
Akomodasi Laman harus menyajikan informasi tentang info hotel dengan klasifikasi secara baik
dan jelas tentang ketersediaan fasilitas hotel/penginapan yang dimaksud, berikut dengan harga ataupun layanan lainnya.
Obyek Wisata dan Atraksi penyajiaan informasi lebih detail dengan adanya klasifikasi tentang jenis obyek wisata seperti Wisata Rekreasi, Wisata Bahari, Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Olah Raga, dll
Sarana Hiburan Tersedia info restoran dilengkapi dengan jenis menu pilihan, ataupun kekhususan
restoran bisa dijadikan daya tarik, begitu juga dengan café, night club dan pujasera
Cinderamata Klasifikasi ataupun kekhususan cinderamata yang dihasilkan perlu lebih detail lagi disajikan, berikut dengan gambar untuk mempercantik tampilan
Bisnis
Manajemen Pemasaran:sebagai salah satu bentuk e-tourism, laman harus bisa diakses informasinya
melalui program promosi berkesinambungan: rute perjalanan, lokasi-lokasi yang bisa dikunjungi, informasi hotel, tempat belanja, tips berkunjung, dll
Keuangan:Pembiayaan pengelolaan e-tourism menjadi salah satu faktor dalam penyediaan informasi yang akurat, karena dengan kesinambungan
pembiayaan maka aktivitas pengelolaan bisa maksimal. Pengelolaan ICT terutama dalam pariwisata membutuhkan keuangan yang sangat kuat.
• Pemerintah
Fungsi Visit Babel Archipelago dapat diarahkan dengan fungsi laman yang fokus pada sarana
pemasaran potensi pariwisata dan perluasan informasi dan investasi mengenai pariwisata Bangka Belitung “Visit Babel Archipelago 2010” dalam jaringan global
melalui internet
Orientasi diorientasikan menuju pengembangan ekonomi dan peningkatan investasi, dengan
mengedepankan potensi pariwisata secara menyeluruh dan dilengkapi potensi penanaman modal
Aksesibilitas
Integrasi jaringan haruslah pada tahap terintegrasi secara eksternal (global) dan internal untuk meninimalisasi indikasi terjadinya loncatan tahapan
Penyajian Struktur Brand visualization, secara tegas dan langsung menampilkan brand Babel Archipelago ,
baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Jenis data: data teks dan data gambar, menambahkan data peta dan data video. Bahasa: tidak hanya menggunakan bahasa
Indonesia dan inggris, perlu ditambahkan penggunaan bahasa asing lainnya (mandarin).
KESIMPULAN
DMS dapat diterapkan dalam pengembangan pemasaran pariwisata Bangka Belitung berbasis TIK guna menunjang Visit Babel Archipelago di
tahun 2010.Unsur-unsur yang menjadi prasyarat, yakni TIK, pariwisata, bisnis dan
pemerintah dipenuhi. Unsur TIK meliputi sistem informasi, teknologi informasi dan
komunikasi, unsur pariwisata meliputi transportasi, akomodasi, obyek wisata dan atraksi, sarana hiburan, dan cindera mata, unsur bisnis
meliputi manajemen pemasaran, dan keuangan, sedangkan unsur pemerintah meliputi fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian
struktur. DMS memberikan peluang bagi pemanfaatan pemasaran berbasiskan TIK melalui laman (website) dengan memperhatikan tampilan laman,
melengkapi sarana bahasa dan informasi, serta meningkatkan level interaksi dalam berkomunikasi dengan pelanggan.